Seminar Nasional Pendidikan, FKIP Univeristas Majalengka852
WANITA USIA SUBUR
Lenny Irmawaty Sirait*1, Renince Siregar2, Hainun Nisa3, Linda K
Telaumbanua4
1,4Program Studi Kebidanan (D3) STIKes Medistra Indonesia
2,3Program Studi kebidanan (S1) STIKes Medistra Indonesia
*
[email protected]
ABSTRAK
Salah satu kanker yang paling banyak diderita terutama pada wanita
yaitu kanker
payudara. Tahun 2012 kanker payudara adalah penyakit kanker dengan
proporsi
tertinggi sebesar 43,3%, dengan insidensi 40 per 100.000 perempuan
dan persentase
kematian akibat kanker payudara sebesar 12,9%. Salah satu
penanggulangan kanker
payudara yaitu penemuan kasus dengan deteksi dini yang dilakukan
melalui
pemerikasaan payudara klinis (SADANIS) atau Clinical Breast
Examination
(CBE) serta Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) yang bisa
dilakukan secara
mudah oleh wanita. Penyakit kanker saat ini adalah satu dari
penyebab utama kematian di
seluruh dunia. Periksa payudara sendiri atau SADARI hingga saat ini
merupakan cara
deteksi dini kanker payudara yang cukup efektif. SADARI mudah
dilakukan dan bisa
diterapkan kepada semua usia, baik remaja dan wanita dewasa.
Penyuluhan deteksi dini
kanker payudara dengan SADARI dilakukan dengan metode ceramah,
demonstrasi dan
praktik. Kegiatan ini diikuti oleh 27 peserta wanita usia subur di
RW 14 Kelurahan
Pisangan Baru Kecamatan Matraman DKI Jakarta.
Kata Kunci : SADARI, SADANIS, wanita usia subur, deteksi dini,
kanker payudara
PENDAHULUAN
Penyakit kanker saat ini adalah satu dari penyebab utama kematian
di seluruh
dunia. Tahun 2030 diperkirakan akan meningkat menjadi 26 juta
penderita dan 17
juta diantaranya meninggal dunia akibat kanker (Li Sun, Rosa
Legood, Zia Sadique,
2018). Kanker menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia
dengan
prevalensi 136.2/100.000 penduduk (kemenkes, 2019). Salah satu
kanker yang
paling banyak diderita terutama pada wanita yaitu kanker payudara.
Tahun
2012 kanker payudara adalah penyakit kanker dengan proporsi
tertinggi sebesar
43,3%, dengan insidensi 40 per 100.000 perempuan dan persentase
kematian akibat
kanker payudara sebesar 12,9% (PULUNGAN and HARDY, 2020). Angka
kejadian
kanker payudara tertinggi pada perempuan yaitu sebesar 42,1 per
100.000
penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang
diikuti kanker
leher Rahim (Kemenkes,2015). Kanker payudara mayoritas berusia
muda, bahkan
tidak sedikit yang baru berusia 14 tahun dan jika tidak terdeteksi
lebih awal akan
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN 2021,
“Penelitian dan Pengabdian Inovatif pada Masa Pandemi Covid-19”,
ISBN: 978-623-6535-49-3
853
berkembang menjadi sel ganas. Saat ini menunjukkan bahwa tren
gejala kanker
payudara yang semakin tinggi di usia remaja. Di Indonesia, lebih
dari 80% kasus
ditemukan berada pada stadium yang lanjut, dimana upaya pengobatan
sulit
dilakukan. Oleh karena itu perlu pemahaman tentang upaya
pencegahan,
diagnosis dini, pengobatan kuratif maupun paliatif serta upaya
rehabilitasi yang
baik, agar pelayanan pada penderita dapat dilakukan secara optimal.
Besarnya
masalah kanker payudara dan dampak yang ditimbukan maka perlu
tindakan/intervensi kesehatan masyarakat dalam bentuk program
penanggulangan
nasional yang diatur dalam Permenkes No. 34 Tahun 2015 tentang
Penanggulangan
Kanker Payudara Dan Kanker Leher Rahim (Kemenkes 2015).
Salah satu penanggulangan kanker payudara yaitu penemuan kasus
dengan
deteksi dini yang dilakukan melalui pemerikasaan payudara klinis
atau
Clinical Breast Examination (CBE) serta Pemeriksaan Payudara
Sendiri
(SADARI) yang bisa dilakukan secara mudah oleh wanita. SADARI
merupakan
teknik pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui
ada
tidaknya benjolan yang dapat berkembang kanker dalam payudara
wanita (Ayu,
2016). Teknik SADARI sangat mudah dilakukan namun banyak
perempuan
khususnya remaja yang tidak mengetahui cara ini serta masih banyak
remaja
masih tidak peduli dan peka terhadap gejala- gejala abnormal pada
payudara
mereka. Hal tersebut juga disebabkan oleh kurang informasi dan
motivasi untuk
mendapat informasi mengenai pencegahan dan deteksi dini kanker
payudara.
SADARI juga terasa masih awam dan remaja risih untuk
melakukannya,
menyebabkan masih sedikitnya jumlah wanita yang rutin melakukan
SADARI
sesuai waktu yang ditentukan (Anggrayni, 2017).
Program deteksi dini dan tatalaksana kasus kanker payudara dimulai
sejak tahun
2007 dan telah dicanangkan sebagai program nasional yang
dikembangkan oleh
Kementerian Kesehatan dan Female Cancer Program (FCP). Program
deteksi dini
kanker payudara dengan periksa payudara Sendiri (SADARI) dan
pemeriksaan
klinis payudara/Clinical Breast Examination (CBE). Sampai dengan
tahun 2013,
program deteksi dini kanker leher rahim dan payudara telah
berkembang di 207
kabupaten pada 32 provinsi. Jumlah yang diskrining sebanyak 644.951
perempuan
atau 1,75% dari target perempuan usia 30-50 tahun, ditemukan
benjolan pada
payudara 1.682 (2,6 per 1000) berdasarkan hasil pemeriksaan klinis
payudara/Clinical
Breast Examination (CBE). Periksa payudara sendiri atau SADARI
hingga saat ini
merupakan cara deteksi dini kanker payudara yang cukup efektif.
SADARI mudah
dilakukan dan bisa diterapkan kepada semua usia, baik remaja dan
wanita dewasa.
Dengan melakukan SADARI yang benar dan rutin, sebanyak 80 persen
kanker
payudara bisa ditemukan. Meski gerakan sangat mudah, nyatanya belum
banyak
wanita yang tergerak untuk melakukan SADARI. Kepala Pusat Promosi
Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI, Eni Gustina mengatakan, banyak wanita
yang masih
menganggap tabu SADARI dengan meraba payudara sendiri (Wantini,
2016).
Kanker payudara mayoritas di derita oleh perempuan, sering
penderita
datang ke pelayanan kesehatan ketika sudah memasuki stadium akhir
dimana
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN 2021,
“Penelitian dan Pengabdian Inovatif pada Masa Pandemi Covid-19”,
ISBN: 978-623-6535-49-3
854
sudah sulit dilakukan pengobatan. Penanganan yang penting yaitu
melalui SADARI
dimana setiap perempuan dapat melakukan pemeriksaan payudara
sendiri. SADARI
adalah pengembangan kepedulian seorang perempuan terhadap
kondisi
payudaranya sendiri. Tindakan ini dilengkapi dengan langkah-langkah
khusus
untuk mendeteksi secara awal penyakit kanker payudara untuk
mengetahui
perubahan-perubahan yang terjadi pada payudara. SADARI bertujuan
untuk
mengetahui ada tidaknya kanker payudara pada wanita.
Kelurahan Pisangan Baru berbatasan dengan Utan Kayu Selatan di
sebelah utara,
Kayumanis di sebelah barat, Pisangan Timur (Pisangan Lama) di
sebelah timur dan
Jatinegara di sebelah selatan. Jumlah penduduk Kelurahan Pisangan
Baru pada
tahun 2018 Laki-laki 19.206 dan perempuan 19.027 sehingga total
38.233 (Dinas
Kependudukan dan Pencatatan SIPIL Provinsi DKI Jakarta, 2019).
Berdasarkan
laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2015 –
2016, cakupan
pemeriksaan SADARI di Jakarta Pusat sebanyak 6524 orang (4%),
Jakarta Utara
sebanyak 2539 orang (0.9 %), Jakarta Barat sebanyak 7422 orang
(1,8%), Jakarta
Selatan sebanyak 12510 orang (3,5 %), Jakarta Timur sebanyak 10839
orang (2,3%).
Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan 2017,
pemberian ASI
ekslusif di Indonesia hanya 35%. Angka tersebut masih jauh di bawah
rekomendasi
WHO (Badan Kesehatan Dunia) sebesar 50%.
Pada pengabdian masyarakat ini dilakukan penyuluhan SADARI dengan
sasaran
Wanita Usia Subur (WUS) dan kegiatan pemeriksaan payudara klinis
(SADANIS)
dilakukan pada Wanita yang sudah menikah karena Sadanis dilakukan
sebelum
melakukan Inspeksi Vagina dengan Asam asetat (IVA) untuk deteksi
dini kanker
leher rahim.
serta pemeriksaan payudara klinis (SADANIS). Media yang digunakan
adalah audio
visual, dan leaflet. Materi penyuluhan meliputi pengertian kanker
payudara, faktor
risiko, pentingnya SADARI, waktu pelaksanaan SADARI dan
langkah-langkahnya.
Alur kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Persiapan
a. Mengurus izin pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat kepada
ibu RW
dan disetujui oleh ibu lurah.
b. Membawa izin ibu RW dan ibu Lurah kepada Ka Diklat Puskesmas
Matraman
untuk memohon izin pelaksanaan sekaligus memohonkan SDM yang
mendampingi pelaksanaan kegiatan.
c. Atas kedua izin tersebut, bersama kader dan dasawisma
menyebarkan
informasi akan dilakukan kegiatan penyuluhan SADARI dan
sekaligus
tindakan SADANIS sebagai rangkaian dari IVA test kepada Wanita
Usia
Subur (WUS) yang ada di wilayah binaan RW 14 kelurahan Pisangan
Baru
Kecamatan Matraman.
855
d. Mempersiapkan tempat yaitu bertempat di kantor RW 14;
mempersiapkan
perlengkapan (tempat tidur pasien, sampiran, kursi dan meja serta
AVA), alat
dan bahan (untuk pemeriksaan IVA dan SADANIS), termasuk
konsumsi
untuk pelaksanaan kegiatan
2. Pelaksanaan
a. Membagi tim (meja pendaftaran, anamnesa, pemeriksaan TD dan
LP,
pemeriksaan SADANIS, IVA dan tim penyuluh serta konsumsi)
b. Awal peserta datang dilakukan pendaftaran dan sekaligus
menyerahkan foto
copy KTP.
formulir MTR/RKM/LAVE-11 ‚CATATAN MEDIS DETEKSI DINI KANKER
LEHER RAHIM (SERVIKS) DAN KANKER PAYUDARA sekaligus mengisi
angket ‚UMPAN BALIK SASARAN/MASYARAKAT
ibu berbaring di tempat tidur
f. Setelah SADANIS lalu dilakukan pemeriksaan IVA dengan
memposisikan ibu
litotomi.
g. Selesai rangkaian pemeriksaan di dalam ruangan, peserta
diarahkan ke
tempat penyuluhan untuk mendapatkan informasi tentang SADARI.
Penyuluhan dilakukan dengan bantuan AVA, video demonstrasi
SADARI
dan leaflet. Setelah penyampaian materi diberikan kesempatan
kepada
peserta untuk mengajukan pertanyaan dan pendapat serta dilakukan
evaluasi
secara lisan tentang pemahaman peserta terhadap materi SADARI yang
sudah
disampaikan. Peserta terlihat antusias mendengarkan penyuluhan
dan
mengajukan beberapa pertanyaan diantaranya
dan mengatakan
melindungi dir.”
peserta untuk melakukan pesan-pesan yang sudah disampaikan.
3. Evaluasi Kegiatan
kegiatan SADANIS. Penyusunan laporan kegiatan dan menuliskan hasil
kegiatan
dalam bentuk artikel. Pemeriksaan SADANIS dan Penyuluhan SADARI
diikuti
oleh 27 orang WUS yang beralamat di RW 14 Kelurahan Pisangan
baru.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyuluhan SADARI dilakukan di luar ruangan menggunakan audio
visual,
leaflet dan media lainnya sedangkan SADANIS dilakukan di dalam
ruangan sebagai
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN 2021,
“Penelitian dan Pengabdian Inovatif pada Masa Pandemi Covid-19”,
ISBN: 978-623-6535-49-3
856
metode penyampaian informasi. Selain diberikan dalam bentuk
ceramah,
demonstrasi, dan praktik, responden juga diberikan media leaflet di
dalam
pelaksanaan kegiatan (Wantini, 2016). Hasil Hasil pemeriksaan
SADANIS
dijabarkan dengan penilaian terhadap payudara kiri dan payudara
kanan sesuai
prosedur seperti pada gambar 3.1 dan hasilnya diuraikan pada tabel
3.1.
Gambar 1. Prosedur pengisian hasil SADANIS
Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) pada Wanita
Usia Subur
No Peserta/
1 Ny.L/
40 thn
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
857
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
858
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
24 Ny.ID/ - 72 Normal Normal Tidak Normal Normal Tidak
Payudara
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN 2021,
“Penelitian dan Pengabdian Inovatif pada Masa Pandemi Covid-19”,
ISBN: 978-623-6535-49-3
859
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Normal
Anjuran
SADARI
Tabel 2. Umpan Balik Peserta Terhadap Pelayanan Kegiatan SADANIS
dan
Penyuluhan SADARI
No Kejelasan
2 Baik Baik Baik Baik
3 Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
4 Sangat baik Baik Sangat baik Baik
5 Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
6 Baik Baik Cukup Cukup
7 Baik Baik Baik Baik
8 Cukup Baik Baik Baik
9 Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
10 Baik Baik Baik Baik
11 Cukup Baik Baik Baik
12 Sangat baik Sangat baik Baik Cukup
13 Baik Cukup Baik Cukup
14 Baik Baik Baik Baik
15 Baik Baik Baik Baik
16 Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
17 Baik Baik Baik Baik
18 Baik Baik Baik Baik
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN 2021,
“Penelitian dan Pengabdian Inovatif pada Masa Pandemi Covid-19”,
ISBN: 978-623-6535-49-3
860
24 Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik
25 Cukup Cukup Cukup Cukup
26 Baik Cukup Baik Baik
27 Sangat baik Sangat baik Baik Baik
Dari 27 peserta SADANIS, 100% dengan kesimpulan payudara normal
dengan
anjuran SADARI per bulan. SADANIS dilakukan pada usia < 40 tahun
setiap 2 – 3
tahun sekali usia > 40 tahun setiap 1 – 2 tahun sekali
(Andinata, no date).
Beberapa dokumentasi selama kegiatan berlangsung:
1. Pendaftaran
2. Anamnesa
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN 2021,
“Penelitian dan Pengabdian Inovatif pada Masa Pandemi Covid-19”,
ISBN: 978-623-6535-49-3
861
normal dan anjuran untuk melakukan SADARI per bulan. Penyuluhan
SADARI
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN 2021,
“Penelitian dan Pengabdian Inovatif pada Masa Pandemi Covid-19”,
ISBN: 978-623-6535-49-3
862
setiap bulan. Penyuluhan tentang kanker payudara, gejala dan tanda
kanker
payudara, faktor resiko kanker payudara, pengertian dan cara
melakukan SADARI,
manfaat SADARI dapat merefresh kembali pengetahuan WUS yang sudah
ada.
DAFTAR PUSTAKA
Mendeteksi Dini Kanker Payudara Pada Remaja. Journal Endurance 2(2)
June
2017
Ayu, Shinta Arini Dan Rilyani. 2016. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan
Terhadap
Keterampilan Remaja Putri Dalam Melakukan Sadari Sebagai Upaya
Deteksi
Dini Kanker Payudara Di SMA Kartikatama Metro Tahun 2016. Jurnal
Kesehatan
Holistik (The Journal of Holistic Healthcare), Volume 10, No.3,
Juli 2016:1-4
Andinata, B. (no date) ‘KANKER PAYUDARA Payudara dan Kanker
Payudara’.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan SIPIL Provinsi DKI Jakarta (2019)
Profil
Perkembangan Kependudukan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018.
Li Sun, Rosa Legood, Zia Sadique, I. dos-S.-S. & L. Y. (2018)
‘Cost–effectiveness of
risk-based breast cancer screening programme, China’. Available
at:
https://www.who.int/bulletin/volumes/96/8/18-207944/en/.
PULUNGAN, R. M. and HARDY, F. R. (2020) ‘Edukasi ‚Sadari (Periksa
Payudara
Sendiri) Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Cipayung
Kota
Depok’, Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2(1), pp.
47–52. doi:
10.33830/diseminasiabdimas.v2i1.756.