18
i MAKALAH PROGRAM PENYULUHAN PEMBERDAYAAN PETERNAK MELALUI PENGEMBANGAN KOPERASI AGRIBISNIS PETERNAKAN AYAM PETELUR KHUSUSNYA DI DESA BUKIT RAYA KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG KABUPATEN KUTAI PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Penyuluhan Dosen Pengampu: Eko Nugroho, S.Pt, M.Sc Disusun oleh: KELOMPOK 8 Reno Nizar Oktabene 105050101111054 Dewanti Sri Muryati 105050101111065 Rizza Muh. Fikriansyah 105050101111076 Rullyyanti Pujut S. 105050101111084 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur Kelompok 8

Citation preview

Page 1: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

i

MAKALAH PROGRAM PENYULUHAN

PEMBERDAYAAN PETERNAK MELALUI PENGEMBANGAN KOPERASI

AGRIBISNIS PETERNAKAN AYAM PETELUR KHUSUSNYA

DI DESA BUKIT RAYA KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

KABUPATEN KUTAI PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Penyuluhan

Dosen Pengampu: Eko Nugroho, S.Pt, M.Sc

Disusun oleh:

KELOMPOK 8

Reno Nizar Oktabene 105050101111054

Dewanti Sri Muryati 105050101111065

Rizza Muh. Fikriansyah 105050101111076

Rullyyanti Pujut S. 105050101111084

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

Page 2: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan “Pemberdayaan Peternak Melalui

Pengembangan Koperasi Agribisnis Peternakan Ayam Petelur Khususnya di Desa Bukit

Raya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Propinsi Kalimantan Timur”,

dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam tulisan karya ilmiah ini, penulis mencoba memaparkan tentang keunggulan

peternakan ayam ras petelur yang tergabung dalam koperasi yang dapat menguasai sub-

sistem hulu, sub-sistem tengah dan sub-sistem hilir agribisnis sehingga nilai tambah usaha

dapat direbut peternak bersama koperasinya. Demikian pula dengan sistem penyuluhan

agribisnis yang perlu dipersiapkan agar sistem agribisnis ini dapat berjalan dengan baik.

Penulis merasa apabila tulisan ini jauh dari kesempurnaan. Namun demikian,

semoga tulisan ini masih tetapbermanfaat dan menambah pengetahuan bagi penulis dan

bagi mereka yang memerlukannya.

Malang, 27 Nopember 2012

Penulis

Page 3: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN MUKA ................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Tujuan ...................................................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 3

1.4 Manfaat .................................................................................................... 3

BAB II GAGASAN .................................................................................... 4

2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan ................................................. 4

2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran ................................................... 5

2.3 Metode dan Tahapan-Tahapan Pelaksanaan............................................ 6

2.4 Jadwal Kegiatan Program ........................................................................ 9

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................... 11

BAB IV PENUTUP .................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 13

3.2 Saran ....................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14

Page 4: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Konsep Peternakan Ayam Ras Petelur .................................. iv

Page 5: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan sub sektor peternakan merupakan bagian dari pembangunan

pertanian yang bertujuan untuk menyediakan pangan hewani berupa daging, susu, serta

telur yang bernilai gizi tinggi, meningkatkan pendapatan peternak, meningkatkan devisa

serta memperluas kesempatan kerja di pedesaan. Hal tersebut yang mendorong

pembangunan sub sektor peternakan diperlukan, sehingga pada masa yang akan datang

diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan bangsa.

Pembangunan sub sektor peternakan yang berwawasan agribisnis merupakan upaya

sistematis dalam memainkan peranan yang aktif dan positif di dalam pembangunan

nasional, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan stabilitasi nasional.

Salah satu peran penting dari sub sektor peternakan dalam pembangunan adalah dalam

rangka mendorong pertumbuhan dan dinamika ekonomi pedesaan. Terdapat 3 (tiga)

pendekatan yang akan mewarnai pembangunan sub sektor peternakan dalam era reformasi

yaitu pendekatan agribisnis, pendekatan keterpaduan, dan pendekatan sumberdaya

wilayah.

Koperasi berasal dari kata co artinya bersama dan operasi artinya kerja. Jadi

koperasi adalah suatu bentuk usaha yang dikerjakan oleh suatu perkumpulan yang

memungkinkan beberapa orang atau badan dengan jalan kerjasama atau dasar sukarela atau

hak dan tanggungjawab yang sama dalam menyelenggarakan usaha-usaha produksi,

pembelian, dan penjualan barang atau jasa untuk kepentingan anggota.

Perilaku agribisnis dapat diukur dari : (1) aspek perilaku teknis produksi, yakni

unsur panca usaha pertanian dan peternakan; (2) aspek perilaku manajemen agribisnis,

yakni : perencanaan agribisnis, pemanfaatan sumber daya agribisnis, meningkatkan

efisiensi, meningkatkan produktivitas, senantiasa memperbaiki mutu hasil, melakukan

perekayasaan teknis produksi, melakukan fun gsi kelembagaan agribisnis, dan selalu

menguta makan ketepatan dan kecepatan pelayanan;(3) aspek perilaku hubungan sistem

agribisnis, yakni melakukan hubungan kebersamaan dan saling ketergantungan dengan

perusahaan agribisnis lainnya, melakuk an kerja sama secara harmonis, dan aktif

melakukan komunikasi informasi agribisnis. Keberhasilan usaha peternakan tidak bisa

ditentukan oleh peternak sendirian, tetai merupakan hasil sinergi antara peternak

(perusahaan ternak dengan perusahaan yang menghasilkan sarana produksi peternakan dan

Page 6: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

2

perusahaan yang akan mengolah atau memasarkan hasilnya serta komponen penunjang

agribisnis. Oleh karenanya harus ada kesamaan sikap dan perilaku serta etikabisnis di

antara pengusaha para pelaku sistem agribisnis lainnya tentang hakekat sistem agribisnis,

yakni membangun sikap mental dan budaya industri pada masyarakat pertanian.

Tingkat populasi peternakan ayam petelur di wilayah Propinsi Kalimantan Timur

tentunya sangatlah tinggi. Ayam petelur di Kalimantan Timur menjadi salah satu komoditi

unggulan sub sektor peternakan. Pada tahun 2009 ayam petelur memiliki potensi yang

besar dan penting untuk dikembangkan. Ayam ras petelur memberikan kontribusi sebesar

73,07% dari total produksi telur di Kalimantan Timur. Produksi telur ayam ras periode

2004-2008 menunjukkan kecenderungan peningkatan, dari 4.532,34 ton pada tahun 2004

meningkat menjadi 8.240,79 ton pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa potensi

pengembangan budidaya ayam petelur di Kalimantan Timur cukup bagus. Usaha ayam ras

petelur di Kalimantan Timur belum berkembang secara optimal dan belum mampu

memenuhi kebutuhan daerah secara kontinyu karena peternak dihadapkan pada

keterbatasan permodalan dan belum terjalinnya kerjasama dengan perusahaan-perusahaan

di bidang peternakan khususnya perunggasan dalam hal penyediaan bibit, pakan, maupun

obat-obatan. Disamping itu, usaha ayam ras petelur di Kalimantan Timur belum mampu

bersaing terhadap masuknya telur-telur dari luar daerah seperti Jawa Timur dan Sulawesi.

1.2 Rumusan Masalah

Usulan program penyuluhan dengan judul di atas dalam rangka memecahkan

permasalahan:

1. Bagaimana meningkatkan pendapatan para peternak kecil ayam ras petelur Propinsi

Kalimantan Timur ?

2. Bagaimana cara mendapatkan tambahan modal untuk usaha kredit peternak kecil

usaha ayam ras petelur dengan cicilan bunga yang ringan di Propinsi Kalimantan

Timur ?

3. Bagaimana cara mendapatkan suplai pakan ayam ras petelur secara kontinyu di

wilayah Kalimantan Timur ?

4. Kurangnya media sosialisasi dan komunikasi yang dekat antara peternak dengan

pemerintah setempat.

Page 7: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

3

1.3 Tujuan

1. Mampu menyampaikan informasi pentingnya koperasi peternakan ayam ras

petelur.

2. Mampu memberikan metode penyuluhan yang efektif tentang pentingnya

koperasi peternakan ayam ras petelur.

3. Peternak mampu mengaplikasikan setelah terbentuknya koperasi peternakan

ayam ras petelur.

4. Peternak mampu meningkatkan pendapatan dari usaha peternakan ayam ras

petelur wilayah Kalimantan Timur.

1.4 Manfaat

1. Peternak memiliki suatu gambaran yang lebih maju bagaimana mendapatkan

keuntungan tambahan dari peternakan ayam ras petelur.

2. Antar peternak memiliki kemudahan dalam ruang komunikasi yang tertentu

untuk memajukan usaha peternakannya.

3. Peternak memiliki kemudahan dalam modal tambahan untuk mingkatkan

usaha ayam ras petelur yang lebih maju.

Page 8: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

4

BAB II

GAGASAN

2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan

a. Memberikan gambaran akan pentingnya adanya suatu koperasi dalam upaya

sebagai penunjang antar kelompok masyarakat peternak khususnya para

peternak ayam ras petelur di wilayah Propinsi Kalimantan Timur. Setelah

adanya koperasi yang berlandaskan badan hukum dan legal ini, para peternak

kecil bisa mendapatkan fasilitas seperti kemudahan dalam mendapatkan modal

dari bank dengan kredit bunga yang rendah dan terciptanya suatu komunikasi

sebagai media perantara sosial untuk menyelaraskan berbagai pendapat dari

anggota kelompok peternak itu sendiri.

b. Memberikan gambaran tentang pola usaha ayam ras petelur yang optimal

seperti gambar bagan di bawah.

Gambar 1. Konsep peternakan ayam ras petelur yang benar mengandung paling

tidak tiga komponen yakni pembibitan, pakan, dan pemeliharaan.

Pola konsep seperti ini diharapkan mampu diaplikasikan oleh peternak-

peternak wilayah Kalimantan Timur, sehingga antara peternak satu dengan

peternak yang lain mudah dalam upaya peningkatan hasil produksi yang lebih

efisien dan peningkatan pendapatan yang saling menguntungkan tentunya.

Serta kemudahan dalam menyuplai kebutuhan pakan dan bibit antara peternak

yang satu dengan peternak lainnya.

USAHA PEMBUATAN

PAKAN USAHA

PEMBIBITAN

USAHA

PEMELIHARAAN

AYAM

Daging Ayam dan Telur

Konsumsi

Page 9: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

5

2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

Program penyuluhan ini disampaikan kepada peternak ayam ras petelur yang

usahanya masih dalam lingkup usaha kecil. Jika dilihat dari aspek usaha peternak,

kondisi peternak sebagain besar ditinjau dari aspek usaha yang memperlihatkan

pengusahaan ternak masih dalam skala kecil dan bersifat sambilan, sulit

memperoleh informasi, kurang sarana dan lokasi tersebar luas, sehingga

manajemen peternak tidak efesien, biaya tinggi, tidak terpola dan kurang memiliki

daya saing. Bidang usaha yang digeluti peternak dikaitkan dengan sistem agribisnis

umumnya bergerak pada kegiatan budidaya (on-farm) saja. Sementara kegiatan

hulu dan hilir ditangani oleh pedagang dan segelintir perusahaan. Peternak kurang

mampu menjalin kerjasama atau kemitraan usaha dengan peternak lain, koperasi

atau dengan perusahaan.

Aspek permodalan peternak juga sangatlah minim. Karena peternak usaha

sambilan ini secara umum lemah dalam permodalan dan akses kepada lembaga

keuangan juga kurang. Disisi lain sering kita lihat bahwa keberpihakan lembaga

keuangan juga rendah terhadap usaha sambilan tersebut. Peternak tidak memiliki

agunan untuk perolehan kredit sebagaimana yang dipersyaratkan serta dinilai usaha

ternak beresiko tinggi oleh lembaga keuangan. Bagi pihak lembaga keuangan

mengurusi peternak – peternak kecil yang tersebar meluas dan kemungkinan kredit

kecil-kecilan akan mengakibatkan kebutuhan tenaga pekerja, kerepotan dan biaya

administrasi dan operasional lembaga keuangan menjadi tinggi.

Di wilayah seperti Kalimantan Timur bisa dimungkinkan banyak sekali

keterbasan media sosialiasai ataupun komunikasi yang baik antar peternak

khususnya Pulau Kalimantan dengan Pulau Jawa yang banyak sekali penduduknya,

sehingga dalam lingkup pemasaran hingga luar pulau juga menjadikan aksesnya

terbatas. Untuk itu perlu memiliki suatu media sosialisasi tertentu untuk

menerapkan sistem pemasaran seksama. Dan terlebihnya dengan adanya media

seperti koperasi ayam ras petelur ini diharapkan mampu untuk mendapatkan

kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar di Pulau Kalimantan dalam

penyediaan bibit, pakan, maupun obat-obatan.

Dengan adanya sistem koperasi, diharapkan para petani memperoleh fasilitas

KKPA keanggotaan koperasi tersebut. Koperasi yang mengusahakan KKPA harus

sudah berbadan hukum dan memiliki kemampuan serta fasilitas yang cukup baik

untuk keperluan pengelolaan administrasi pinjaman KKPA para anggotanya.

Page 10: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

6

Mampu menerapkan sistem skim Kredit Usaha Kecil (KUK). Koperasi yang

mengusahakan kredit ini harus sudah berbadan hukum dan memiliki kemampuan

serta fasilitas yang cukup baik untuk keperluan pengelolaan administrasi pinjaman

kredit para anggotanya.

2.3 Metode dan Tahapan – Tahapan Pelaksanaan

Program penyuluhan ini dapat dilaksanakan dengan pendekatan sistem BIMAS

(1963/1964), sistem LAKU (1976 ), sistem INSUS (1979) dan sistem

SUPRAINSUS (1986), melalui inovasi tenologi Sapta Usaha Pertanian secara

lengkap, serta dibangunnya prasarana transportasi, kemajuan teknologi,

berkembangnya pasar hasil usahatani, profil petani Indonesia telah berubah secara

positif, yakni lebih meningkat tingkat pendidikannya, lebih mengenal kemajuan,

kebutuhan dan harapan-harapannya lebih baik, dan telah mampu berkomunikasi

secara impersonal.

Konsep perusahaan dan sistem agribisnis dimunculkan untuk merubah

paradigma petani-peternak bahwa mereka bukan ha nya sebagai petani -peternak

atau buruh tani ternak atau pengusaha tanitetapi juga sebagai “manajer” atau

pengelola perusahaan agribisnis yang berkedudukan setara dengan perusahaan

agribisnis lainnya yang berada di subsistem hulu dan subsistem hilir.

Pelaksanaan penyuluhan dibagi dalam beberapa tahap yang meliputi :

a Tahapan persiapan: meliputi survei lokasi, perijinan, menyusunan proposal dan

seminar proposal.

b Tahapan pelaksanaan:

1 Memandu penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok (RDKK).

a Persiapan melaksanakan musyawarah dengan menghubungi ketua kelompok

tani, tokoh masyarakat, pengurus dan mempersiapkan susunan acara.

b Pelaksanaan musyawarah yang akan dibicarakan berkaitan dengan rencana

tanam, komoditas tanaman, kebutuhan sarana dan prasarana produksi.

2 Menyusun Program penyuluhan pertanian sebagai anggota.

a Berkoordinasi dengan BPPK daerah setempat dalam mengumpulkan data-

data berkaitan dengan kondisi pertanian, peternakan ditingkat kecamatan.

Page 11: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

7

b Rencana kerja penyuluhan pertanian tingkat kecamatan, didukung kebijakan

Pemerintah yang diberikan BPPK sebagai acuan penyusunan programa.

3 Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Pertanian.

a Menetapkan masalah-masalah prioritas seperti tujuan, pemecahan masalah,

sasaran dan waktu serta lokasi yang ada di desa.

b Menentukan kegiatan dan metode penyuluhan serta merencanakan biaya,

sumber biaya dan pihak yang terkait dalam pelaksanaan.

4 Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk kartu kilat.

a Menyediakan media dan naskah untuk penyuluhan berupa kartu kilat.

b Menyusun lembar persiapan menyuluh, materi disesuaikan dengan yang ada

dikartu kilat.

5 Penyusunan materi penyuluhan pertanian dalam bentuk transparansi. Persiapan

dalam membuat transparansi berupa: lembaran mika (plastik), spidol/ pen stabilo,

penggaris, naskah atau urutan rangkaian materi penyuluhan. Penulisan dapat

dilakukan secara sendiri dengan spidol/ pen stabilo atau membuat dengan

komputer , memuat paling banyak 10 baris keterangan dan setiap keterangan tidak

lebih dari 8 kata, ukuran huruf 21 point jika jarak sasaran 10 m, warna penulisan

huruf dapat menggunakan warna jelas (hijau, biru, atau hitam) dan untuk warna

merah berfungsi untuk penonjolan.

6 Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk peta singkap. Alat dan bahan antara

lain: spidol, crayon, pensil, kertas manila, panggaris, penghapus dan naskah

penyuluhan yang disampaikan. Dan hal lain yang diperhatikan seperti :

a Ukuran dan lebar kertas disesuaikan dengan jumlah sasaran.

b Jenis gambar yang digunakan dapat berupa style gambar, coret-coretan,

karikatur atau gambar berwarna yang bagus.

c Gambar mempunyai latar belakang yang sederhana.

d Huruf-huruf dan kalimat harus jelas dan dapat dipahami.

e Mempertimbangkan kecerdasan dan kemampuan baca sasaran

7 Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani perorangan.

a Waktu kunjungan disesuaikan dengan keadaan sasaran.

b Bertukar informasi secara langsung mengenai masalah yang dihadapi.

c Dapat langsung mengajarkan ketrampilan, menampung, membantu

pemecahan masalah dalam berusaha tani sasaran.

8 Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada kelompok tani.

Page 12: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

8

a Melakukan penyuluhan pertanian dengan kelompok sasaran seperti diskusi

kelompok, demonstrasi .

b Dapat menjangkau sasaran dalam jumlah dan mutu yang cukup, tepat sasaran

dan waktu, mudah diterima dan menggunakan media secara efektif dan

efisien.

c Dapat menjamin keberlanjutan pelaksanaan, partisipatif aktif sasaran.

9 Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana pada petani secara massal.

Melakukan penyuluhan pertanian/ menyampaikan pesan secara langsung kepada

sasaran yang jumlahnya banyak seperti pertemuan KTNA atau menggunakan

folder yang dibagikan dikhalayak ramai dengan tujuan menumbuhkan minat pada

sasaran.

10 Memandu pelaksanaan demontrasi usaha tani dengan cara demontrasi plot.

a Persiapan/perencanaan meliputi penetapan lokasi, menentukan demonstrator,

teknologi yang telah terbukti, penanggung jawab, sumber dana, alat dan

bahan, membuat jadwal pelaksanaan.

b Pelaksanaan: persiapan bahan dan peralatan, permulaan demonstrasi

disaksikan oleh orang-orang setempat dimonstrasi dilapangan diberi tanda-

tanda yang jelas, membantu petani demonstrasi yang bersangkutan,

memberikan penjelasan mengenai demontrasi yang dilakukan, menyusun

catatan bukti-bukti dan kesimpulan-kesimpulan tentang demonstrasi itu,

umumkan secara luas hasil demonstrasi tersebut dan usahakan adopsi cara

baru itu oleh petani-petani lainnya.

c Evaluasi: apakah sudah sesuai dengan jadwal pelaksanaan, mencatat

masalah/kendala dalam melaksanakan teknologi, tindakan yang diperlukan

dalam mengatasi masalah dan mencatat dampak yang timbul dikalangan

sasaran/petani.

11 Tahap perencanaan dan pelaksanan pendirian koperasi.

a Teknik pelaksanaan pendirian koperasi dalam kegiatan penyuluhan pertanian:

diselenggarakan bersamaan dengan peristiwa-peristiwa khusus, mempunyai

tema dan menjadi pusat perhatian, dalam skala kecil harus lengkap, materi

jelas dan mudah dipahami, susunan sistematis dan berkelanjutan, objek

secukupnya.

b Pelaksanaannya adalah membentuk penyusunan struktur kelompok tani dan

pembagian tugasnya.

Page 13: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

9

c Pendampingan saat melakukan pemasaran telur ayam ras petelur.

c Tahapan pengakhiran: mengevaluasi seluruh kinerja para peternak dengan harapan

program koperasi ini berjalan lancar.

Yang dapat digunakan demi mendukung kelancaran jalannya penyuluhan model

koperasi ayam ras petelur adalah sebagai berikut :

1. Blangko data yang dibutuhkan dalam pendataan.

2. Buku-buku panduan penyusunan profile desa, pedoman pembinaan

kelembagaan petani.

3. Alat tulis, kamera.

2.4 Jadwal Kegiatan Program

Jadwal kegiatan penyuluhan model koperasi peternak ayam ras petelur.

No. Waktu Jenis Kegiatan

1. Minggu ke-1 ● Persiapan

● Koordinasi dengan instansi terkait

● Mencari dan menentukan pembimbing eksternal

● Koordinasi dengan aparatur desa

● Orientasi lapangan

● Menyusun jadwal kegiatan

2. Minggu ke-2

sampai minggu

ke-3

● Mencari dan mengumpulkan data di desa

● Memandu penyusunan Rencana Definitif

Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok (RDKK)

● Menyusun Programa penyuluhan pertanian

sebagai anggota

● Konsultasi dengan pembimbing

● Merangkum hasil kegiatan

3. Minggu ke-4 ● Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh

Pertanian

● Konsultasi dengan pembimbing

Page 14: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

10

● Merangkum hasil kegiatan

4. Minggu ke-5

sampai minggu

ke-6

● Menyusun materi penyuluh pertanian dalam

bentuk kartu kilat.

● Menyusun materi penyuluh pertanian dalam

bentuk transparansi/bahan tayangan.

● Konsultasi dengan pembimbing.

● Merangkum hasil kegiatan.

5. Minggu ke-7

sampai minggu

ke-8

● Menyusun materi penyuluh pertanian dalam

bentuk flipchart/peta singkap.

● Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana

pada petani perorangan.

● Konsultasi dengan pembimbing.

● Merangkum hasil kegiatan.

6. Minggu ke-9

sampai minggu

ke-10

● Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana

pada kelompok tani.

● Melakukan kunjungan tatap muka/anjangsana

pada petani secara massal.

● Konsultasi dengan pembimbing.

● Merangkum hasil kegiatan.

7. Minggu ke-11

sampai minggu

ke-12

● Melakukan demonstrasi model koperasi peternak

dengan cara demonstrasi plot.

● Membentuk struktur keanggotaan koperasi

● Pendampingan tugas anggota koperasi

● Pendampingan pelegalan koperasi ke badan

hukum

● Pendampingan dalam memasarkan telur dari

peternak ayam ras petelur

● Evaluasi

Page 15: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

11

BAB III

PEMBAHASAN

Kegiatan usaha koperasi ayam ras petelur dalam rangka melayani anggotanya

meliputi kegiatan seperti pengadaan sarana produksi (konsentrat, obat-obatan ternak,

pelayanan kesehatan), kegiatan penyuluhan yang bertujuan untuk mencapai “better

farming”, “better business”, “better living”, “better community”, dan “better

environtment”, dan kegiatan pemasaran hasil produksi telur ke pasar tradisional setempat.

Proses pemberdayaan (empowerment) adalah suatu kondisi yang dapat

menumbuhkan kemandirian petani-peternak melalui pemberian kekuat an atau daya.

Menurut Bryant dan White (1982), pemberdayaan adalah pemberian kesempatan untuk

secara bebas memilih berbagai alternative dan mengambil keputusan sesuai dengan tingkat

kesadaran, kemampuan, dan keinginan. Petani juga diberi kesempatan untuk belajar dari

keberhasilan dan kegagalan dalam memberikan respon terhadap perubahan sehingga

mampu mengendalikan masa depannya.

Mochtar (1993) mengemukakan bahwa bentuk dan cara pemberdayaan sangat

beraneka ragam, mengacu pada konsep-konsep pemberdayaan petani ke arah kemandirian

dan ketangguhannya dalam berusaha tani. Kondisi tersebut dapat ditumbuhkan melalui

pendidikan/penyuluhan dalam membentuk perubahan perilaku, yakni meningkatkan

kemampuan petani untuk dapat menentukan sendiri pilihannya, dan memberikan respons

yang tepat terhadap berbagai perubahan sehingga mampu mengendalikan masa depannya

dan mendorong untuk lebih mandiri. Pemberdayaan petani-peternak ini penting karena

dalam proses pembangunan pertanian, petani merupakan sumberdayape mbangunanyang

berperan sebagai pelaku utama dalam mengembangkan usaha taninya.

Pada proses pemberdayaan para peternak ayam petelur ini memang bertujuan untuk

meningkatkan pendapatan petani ternak melalui konsep pendirian koperasi ayam ras

petelur guna memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan yang mencakup berbagai usaha produksi

ayam ras petelur itu sendiri. Dengan pendirian koperasi ini maka aka ada jembatan yang

khusus untuk menjalin kerjasama dalam upaya penyuplaian pakan yang kontinyu semisal

dari perusahaan pakan atau peternak lain yang khusus menyuplai pakan. Disamping itu

koperasi mempunyai langkah terpenting dalam hal pengadaan modal tambahan yang di

dukung oleh pihak perbankan. Adapun keuntungan sinergi dari peternak kecil dengan

perbankan juga sangat bermanfaat dalam upaya pembangunan sektor peternakan yang

lebih maju di wilayah Kalimantan Timur.

Page 16: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

12

Bank berdasarkan adanya kelayakan usaha dalam kemitraan antara pihak peternak

rakyat dengan perusahaan peternakan dan pengolahan/eksportir sebagai inti, bank

kemudian melibatkan diri untuk biaya investasi dan modal kerja pembangunan usaha

peternakan khususnya ayam ras petelur ini.

Disamping mengadakan pengamatan terhadap kelayakan aspek-aspek

budidaya/produksi yang diperlukan, termasuk kelayakan keuangan. Pihak bank di dalam

mengadakan evaluasi, juga harus memastikan bagaimana pengelolaan kredit dan

persyaratan lainnya yang diperlukan sehingga dapat menunjang keberhasilan proyek. Skim

kredit yang akan digunakan untuk pembiayaan ini, bisa dipilih berdasarkan besarnya

tingkat bunga yang sesuai dengan bentuk usaha tani ini, sehingga mengarah pada

perolehannya pendapatan bersih petani yang paling besar.

Dalam pelaksanaanya,bank harus dapat mengatur cara peternak akan mencairkan

kredit dan mempergunakannya untuk keperluan operasional lapangan dan bagaimana

peternak akan membayar angsuran pengembalian pokok pinjaman beserta bunganya.

Untuk ini, bank agar membuat perjanjian kerjasama dengan pihak perusahaan inti,

berdasarkan kesepakatan pihak petani/kelompok tani/koperasi. Perusahaan inti akan

memotong uang hasil penjualan usaha kecil sejumlah yang disepakati bersama untuk

dibayarkan langsung kepada bank. Besarnya potongan disesuaikan dengan rencana

angsuran yang telah dibuat pada waktu perjanjian kredit dibuat oleh pihak

petani/Kelompok tani/koperasi. Perusahaan inti akan memotong uang hasil penjualan

usaha kecil sejumlah yang disepakati bersama untuk dibayarkan langsung kepada bank.

Besarnya potongan disesuaikan dengan rencana angsuran yang telah dibuat pada waktu

perjanjian kredit dibuat oleh pihak petani plasma dengan bank.

Setelah ada kerjasama antar belah pihak baik peternak rakyat maupun perusahaan

tertentu maka diperoleh pemasaran yang mudah di samping peternak menjual produknya di

pasar tradisional setempat, peternak juga harus mampu memenuhi permintaan di

perusahaan. Dengan didapatkannya mutualisme sinergi antar satu sama lain maka tentunya

didapatkan keuntungan yang lebih dan tidak mendapatkan keuntungan yang musiman.

Sistem koperasi juga dirasa perlu adanya suatu komunikasi yang lebih nantinya dan

sebagai media penengah dalam dibentuknya kegiatan pendukung usaha-usaha peternakan

ayam ras petelur di wilayah Kalimantan Timur ini. Koperasi juga mampu mendapatkan

anggota baru dalam upaya menambah populasi peternak yang diharapkan adanya

peningkatan produksi sehingga wilayah Kalimantan Timur mampu bersaing dengan

wilayah wilayah lainnya seperti halnya di Jawa Timur dan Sulawesi.

Page 17: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

13

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a. Mengingat peternak rakyat kita umumnya serba kecil-lemah, maka secara

individu tidak akan mampu merebut nilai tambah tersebut. Oleh sebab itu

perlu ada suatu lembaga/organisasi bisnis peternak berupa koperasi agribisnis

yang dikelola oleh peternak-peternak wilayah itu sendiri.

b. Dengan adanya koperasi agribisnis peternakan milik peternakan rakyat (seperti

koperasi peternakan ayam ras petelur) maka koperasi ini akan mengembangkan

unit-unit usaha pada agribisnis hulu (misalnya industri pakan ternak) dan unit-

unit usaha pada agribisnis hilir (seperti perdagangan komoditas telur). Bila

kondisi demikian dapat terjadi maka nilai tambah yang ada pada agribisnis

hulu dan hilir akan dapat direbut oleh peternak rakyat melalui koperasinya.

3.2 Saran

Pemerintah setempat diharapkan juga turut mendukung, membantu, dan

selalu mengawasi dalam program penyuluhan ini untuk upaya peningkatan baik

kinerja, usaha, serta pendapatan peternak rakyat sekitar di Propinsi Kalimantan

Timur guna memenuhi kebutuhan konsumsi pangan khususnya telur secara

nasional.

Page 18: Pentingnya Koperasi Ayam Ras Petelur

14

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Budidaya Ayam Ras Petelur. Bank

Indonesia - Direktorat Kredit, BPR dan UMKM.

Yusdja, Yusmichad, Nyak Ilham, dan Rosmijati Sayuti. 2004. Tinjauan Penerapan

Kebijakan Industri Ayam Ras Antara Tujuan dan Hasil. Pusat

Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.

Forum Penelitian Agro Ekonomi. Volume 22 No. 1, Juli 2004 Hal.

22 – 36.

Zaini, Achmad. 2011. Analisis Prospek Pemasaran Ayam Petelur di Kalimantan Timur.

Jurusan/Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Mulawarman. Samarinda. Jurnal Nasional EPP.Vol. 8. No.1. 2011

Hal. 1 – 8.