53
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR S ERI PADA S IS WA KELAS V S D NEGERI 04 BANTARBOLANG TAHUN 2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : UNIASIH NIM X9707043 FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERS ITAS S EBELAS MARET S URAKARTA 2010

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

  • Upload
    vanminh

  • View
    233

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI 04 BANTARBOLANG

TAHUN 2010

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :

UNIASIH

NIM X9707043

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

ii

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI 04 BANTARBOLANG

TAHUN 2010

Oleh :

UNIASIH

NIM X9707043

Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

i

Page 3: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

iii

PERSETUJUAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan

Di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan kelas Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 22 Juni 2010

Pembimbing, Supervisor,

Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd Rusmono, S.Pd.SD

NIP 195403271981032001 NIP 196711141994031008

ii

Page 4: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

iv

PENGESAHAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim

Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Kamis

Tanggal : 24 Juni 2010

Tim Penguji Laporan PTK

Nama Terang tanda tangan

Ketua : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. ……………………….

Sekretaris : Dr. Riyadi, M.Si. ………………………..

Anggota I : Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd. ………………………..

Anggota II : Dra. Jenny I.S Poerwanti ………………………..

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 196007271987021001

iii

Page 5: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

v

ABSTRAK

Uniasih, PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04

BANTARBOLANG TAHUN 2010. Laporan Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Juni 2010.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis

karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan model siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai objek adalah siswa kelas V

SD Negeri 04 Bantarbolang, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang yang

berjumlah 54 siswa. Subjek diambil dengan alasan peneliti dalam mengambil subjek secara klasikal. Teknik pengumpulan data digunakan observasi,

wawancara, tes dan dokumentasi. Uji validasi data yang digunakan dengan

trianggulasi sumber. Teknik analisa data yang digunakan adalah model analisa

diskriptif dan analisis interaktif.

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: penggunaan media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa.

Penggunaan media gambar seri secara kontinu dan berkesinambungan dapat

meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa. Hal ini terbukti nilai rata-rata

pra siklus 25,93, nilai rata-rata tes akhir siklus I 62,24, dan nilai rata-rata tesakhir

siklus II 74,80, artinya siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek menulis mencapai 100 % (KKM

Bahasa Indonesia 62), sedangkan tingkat keaktifan siswa mencapai 91 % (Sangat

Baik).

iv

Page 6: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan Penelitian Tindakan Kelas

ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan dalam penyelesaian PTK ini, namun berkat bantuan dari

berbagai pihak akhirnya kesulitan yang dijumpai dapat teratasi. Untuk itu atas

segala bentuk bantuannya, disampaikan banyak terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan ijin serta kesempatan belajar.

2. Drs. H. Hadi Mulyono, M .Pd, selaku Ketua program PJJ SI PGSD

Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberikan kesempatan belajar.

3. Dra. Hj. Lies lestari, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan, saran sehingga tersusun PTK ini.

4. Semua Dosen, staf pengajar FKIP yang telah membimbing penulis selama

kuliah dan memberikan bekal pengetahuan sebelum PTK.

5. Semua guru SDN 04 Bantarbolang, Kecamatan Bantarbolang, dan semua

pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam memperlancar penelitian ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak mendapat imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dalam penulisan

PTK ini, namun penulis berharap semoga PTK ini bermanfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan.

Surakarta, 2010

Penyusun

Uniasih

v

Page 7: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………............................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………..................... iii

ABSTRAK………………………………………………………………............ iv

KATA PENGANTAR………………………………………………….............. v

DAFTAR ISI.........................................................................................................vi

DAFTAR TABEL................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………........ xi

BAB I PENDAHULUAN………………………………………............. 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………….......... 1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya………………............ 3

C. Tujuan Penelitian………………………………………......... 4

D. Manfaat Hasil Penelitian……………………………….......... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA……………………………………............. 5

A. Kajian Teori……………………………………………......... 5

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan…………………….. 19

C. Kerangka Pikir………………………………………............ 20

D. Hipotesis Tindakan................................................................. 21

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN…………………………........ 22

A. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………….............. 22

B. Subjek Penelitian…………………………………............... 22

C. Prosedur Penelitian…………………………………………. 22

D. Sumber Data…………………………………………………24

E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………. 24

F. Teknik Analisis Data……………………………………….. 25

G. Kriteria Keberhasilan……………………………………….. 25

H. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus……………………………. 26

1. Prasiklus…………………………………………….. 26

vi

Page 8: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

viii

2. Pelaksanaan Siklus I………………………………… 27

3. Pelaksanaan Sikulus II……………………………… 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………… 32

A. Hasil Penelitian……………………………………………... 32

B. Pembahasan…………………………………………………. 33

BAB V SIMPULAN DAN SARAN…………………………………….. 39

A. Simpulan……………………………………………………. 39

B. Saran………………………………………………………... 39

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 41

LAMPIRAN……………………………………………………………………. 42

A. Perangkat pembelajaran…………………………………….. 42

B. Instrumen penelitian………………………………………… 45

C. Personalia Peneliti…………………………………………... 68

D. Curiculum vitae……………………………………………... 69

E. Data Penelitian……………………………………………… 70

viii vii

Page 9: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

ix

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Nilai Formatif Menulis Karangan Siswa Kelas V Prasiklus………… 60

2. Tabel 2 Nilai Formatif Menulis Karangan Siswa Kelas V Siklus I………….. 62

3. Tabel 3 Nilai Formatif Menulis Karangan Siswa Kelas V Siklus II…………. 64

4. Tabel 4 Rekapitulasi Nilai Siswa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus III………… 65

viii

Page 10: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

x

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikr………………………………………….. 21

2. Gambar 2 Bagan Prosedur Penelitian………………………………………... 24

3. Gambar 3 Skema Analisis Data……………………………………………… 25

4. Gambar 4 Grafik Persentase Peningkatan Belajar Siswa……………………. 35

ix

Page 11: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………. 42

Lampiran 2 Lembar Penilaian Aspek afektif……………………………….... 45

Lampiran 3 Lembar Penilaian Kemampuan Menulis Karangan…………….. 47

Lampiran 4 Lembar Penilaian Teman Sejawat Tentang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran………………………………............ 49

Lampiran 5 Lembar Pendapat Siswa…………………………………............ 51

Lampiran 6 Lembar Penilaian Kepala Sekolah Tentang Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran…………………………………........ 52

Lampiran 7 Lembar Penilaian Guru teman Sejawat Tentang Pelaksanaan

Pembelajaran……………………………………………………. 54

Lampiran 8 Lembar Observasi Penggunaan Media………………………….. 56

Lampiran 9 Lembar Hasil Refleksi………………………………………….. 57

Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa ( LKS )………………………………..........58

Lampiran 11 Lembar Alat Evaluasi ……………………………………........... 59

Lampiran 12 Nilai Menulis Karangan Kelas V Prasiklus...................................60

Lampiran 13 Nilai Menulis Karangan Kelas V Siklus I..................................... 62

Lampiran 14 Nilai Menulis Karangan Kelas V Siklus II................................... 64

Lampiran 15 Rekapitulasi Nilai Prasiklus, Siklus I,dan Siklus II...................... 66

Lampiran 16 Hasil Penilaiaian Guru Teman Sejawat Pada

Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I………………………........... 70

Lampiran 17 Hasil Penilaian Kepala Sekolah Tentang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………………………......... 72

Lampiran 18 Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Siklus I…......... 74

Lampiran 19 Hasil Penilaian Aspek Afektif Siklus I…………………............ 76

Lampiran 20 Hasil Wawancara Siswa Tentang Penggunaan

Media Gambar Seri………………………………………........... 78

Lampiran 21 Hasil Observasi Siklus …………………………………............. 79

Lampiran 22 Foto Kegiatan Siklus I…………………………………….......... 80

Lampiran 23 Hasil Penilaian Teman Sejawat Siklus II………………............. 81

xi

x

Page 12: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

xii

Lampiran 24 Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Siklus II............ 83

Lampiran 25 Hasil Penilaian Aspek Afektif Siklus II………………………... 85

Lampiran 26 Hasil Refleksi………………………………………………… .. 87

Lampiran 27 Hasil Pendapat Siswa…………………………………………… 88

Lampiran 28 Hasil Observasi Siklus II……………………………………….. 89

Lampiran 29 Daftar Hadir Guru ……………………………………………... 90

Lampiran 30 Daftar Hadir Siswa……………………………………………… 91

Lampiran 31 Penilaian Kepala Sekolah Siklus II………………………........... 93

Lampiran 32 Foto-foto Kegiatan Pembelajaran Siklus II………………........... 95

xi

Page 13: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan

berbahasa, mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan

menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai

maksud dan tujuannya. Akan tetapi menuangkan buah pikiran secara teratur dan

terorganisir tidaklah mudah. Maka untuk bisa mengarang dengan baik seseorang

harus mempunyai kemampuan untuk menulis. Keterampilan menulis dapat

dicapai melalui proses belajar dan berlatih. Oleh karena itulah keterampilan

menulis karangan diajarkan di Sekolah Dasar untuk membekali siswa agar mampu

dalam menulis.

Seperti yang dikatakan oleh H.G Tarigan (1983) bahwa menulis adalah

“…menurunkan atau melukiskan lambang grafik yang menggambarkan suatu

bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca

lambang –lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar

grafik tersebut”. Mengarang pada prinsipnya adalah bercerita tentang sesuatu

yang ada pada angan-angan penceritaan itu dapat dituangkan dalam bentuk lisan

maupun tulisan. Namun menuangkan buah pikiran secara teratur dan terorganisir

ke dalam tulisan tidak mudah .Maka untuk dapat mengarang dengan baik,

seseorang harus mempunyai kemampuan untuk menulis. Kemampuan menulis

dapat dicapai melalui proses belajar dan berlatih. Pada kenyataannya di sekolah

kami (SD Negeri 04 Bantarbolang) kemampuan siswa dalam aspek menulis

karangan masih rendah. Pada tahun ajaran 2008/2009 nilai mata pelajaran Bahasa

Indonesia pada aspek menulis belum memuaskan. Untuk KKM Bahasa

Indonesia ditetapkan 62, akan tetapi setelah kami analisis nilai hasil belajar dari

jumlah siswa 54, rata-rata kelas hanya mencapai 57, siswa yang tuntas (mencapai

KKM) hanya 18 siswa atau hanya mencapai 33,33%.

Nilai kemampuan menulis karangan siswa kelas V pra siklus, adalah rata-

rata 57,59, siswa yang mencapai KKM 18, sedangkan 36 siswa belum tuntas.

1

Page 14: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

2

Kondisi ini tidak hanya terjadi di kelas V saja ternyata dari hasil diskusi dengan

guru-guru di kelas lain hasilnya sama. Nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

kurang memuaskan.

Berdasarkan data pada tabel 1 maka dapat diketahui bahwa kemampuan

menulis karangan sebelum PTK sangat rendah. Selain itu minat siswa untuk

mengikuti lomba mengarang sangat rendah, bahkan sampai saat ini belum pernah

ada siswa kami yang mendapat juara lomba menulis karangan. Mengarang

termasuk materi ujian praktek, artinya sangat menentukan bagi kelulusan siswa

dan kelanjutan pendidikannya. Hal ini kami konfirmasikan kepada guru-guru pada

kelas lain, ternyata keadaanya memang sama, kemampuan menulis karangan

hasilnya mengecewakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa di SD negeri 04

Bantarbolang secara umum kemampuan menulis karangan masih rendah.

Selanjutnya hasil karangan siswa kelas V kami teliti kembali, dan kami

temukan hal-hal sebagai berikut ;siswa sering bahkan berulang-ulang

menggunakan kata “lalu”, “kemudian “, dan “terus “,tidak membuat pokok-pokok

pikiran sebelum menulis karangan, paragraf/alinea tidak sinambung,ada

kerancuan antara tema dan judul, serta pada penulisan huruf kapital masih banyak

kekeliruan.

Permasalahan tersebut menurut peneliti disebabkan karena; guru belum

menggunakan media yang memudahkan siswa menemukan alur cerita, guru

belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif, guru kurang memberikan

kebebasan siswa untuk memilih tema sesuai dengan minatnya. Berpijak dari

uraian di atas maka untuk selanjutnya pembelajaran menulis karangan dapat

menggunakan media yang menarik dan dapat memudahkan siswa menulis

karangan, guru menerapkan pembelajaran yang inovatif.

Penggunaan media gambar seri merupakan salah satu alternatif untuk

mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Oleh karena itulah peneliti

mengambil judul Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Melalui Gambar

Seri Pada Siswa Kelas V SDN 04 Bantarbolang Tahun 2010.

Page 15: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

3

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, serta hasil observasi

yang telah kami lakukan , maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai

berikut :

a.Apakah melalui media gambar seri kemampuan menulis karangan pada

siswa kelas V SDN 04 Bantarbolang tahun 2010 dapat meningkat ?

b.Kendala-kendala apakah yang dihadapi ketika melaksanakan pembelajaran

menulis karangan dengan media gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri

04 Bantarbolang Tahun 2010 ?

2. Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah-masalah di atas dilakukan dengan

penggunaan media gambar seri karena dengan penggunaan gambar seri siswa

dapat mengurutkan kerangka karangan, menemukan judul dan tema karangan,

terbiasa menulis dengan sistematis, dan aktif dalam pembelajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran siswa aktif mengurutkan gambar seri,

berlomba dengan kelompok lain, kemudian mencoba menuliskan peristiwa /

kejadian pada gambar yang telah diurutkan, dengan memperhatikan ejaan,

penggunaan tanda baca, penulisan huruf kapital, yang sesuai dengan Ejaan

Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Dari tulisan-tulisan tersebut

dirangkai menjadi paragrap dan disusun menjadi sebuah karangan. Guru

berkeliling untuk membantu siswa yang menemui kesulitan dan selalu

memberi penguatan dan semangat agar siswa gembira dengan kegiatan

menulis karangan yang selama ini dianggap sulit.

Hasil tulisan siswa direspon guru dengan penguatan, dievaluasi, dan

diberi motivasi agar kegiatan menulis karangan menjadi kegiatan yang

menyenangkan. Hasil karya siswa kemudian dipajang, sehingga akan

membuat siswa dari kelas lain tertantang untuk menulis.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

kemampuan menulis karangan pada siswa kelas V SDN 04 Bantarbolang

tahun 2010 akan meningkat dengan media gambar seri

Page 16: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

4

C. Tujuan Penelitian

1. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan melalui

penggunaan media gambar seri.

2. Meningkatkan efektifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

kemampuan menulis karangan melalui media gambar seri pada siswa kelas

V SDN 04 Bantarbolang tahun 2010.

3. Melaksanakan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar seri

dengan langkah-langkah yang benar, menyenangkan sehingga dapat

mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Bagi Siswa :

a. Siswa dapat menulis karangan dengan cara mengurutkan gambar seri

terlebih dahulu

b. Siswa akan aktif dalam pembelajaran ,karena penggunaan media yang

menarik.

c. Menulis menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan.

d. Meningkatkan kemampuan menulis sehingga hasil belajar akan meningkat

secara signifikan.

2. Bagi Guru :

a. Meningkatkan kreatifitas guru dalam membuat media.pembelajaran

b. Mengembangkan media gambar seri dalam pembelajaran menulis karangan.

c. Guru dapat mengetahui kendala dan permasalahan serta pemecahannya dalam

pembelajaran menulis karangan melalui media gambar seri.

3. Bagi Sekolah

a. Memperkaya perbendaharaan alat dan media pembelajaran untuk digunakan

siswa pada tahun berikutnya.

b. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media, alat peraga, dan sumber

belajar meningkat

c. Mengurangi pembiayaan dalam penyediaan alat peraga.

Page 17: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Kemampuan

Menurut Chaplin (dalam The Liang Gie 1997..34) “ability (kemampuan,

kecakapan, ketangkasan , bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya

kekuatan ) untuk melakukan suatu perbuatan”.Menurut Robbins (Robbins,

2000.P.46 ) “ kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir,

atau merupakan hasil latihan atau praktek”..

Lebih lanjut Robbins (2000,.46-48) menyatakan bahwa kemampuan terdiri

dari dua faktor, yaitu; kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

Menurut Keith Davis dalam Mangkunegara (2000,.67 ) “secara psikologis

,kemampuan terdiri dari kemampuan potensi (iq) dan kemampuan reality (

knowledge +skill ), artinya karyawan yang memiliki kemampuan di atas rata-

rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam

mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja

maksimal.”

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan

adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan

bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktek digunakan untuk

mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya

2. Pengertian Menulis

Tarigan (1996:1) mengemukakan bahwa “ menulis adalah menurunkan

atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa

yang dipakai oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-

lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik

tersebut.”

Menurut Roberto Lodo (dalam Suramiharja 1996.1) mengatakan bahwa

“menulis adalah menuliskan simbol-simbol grafik yang menggambarkan suatu

5

Page 18: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

6

bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang

lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafiknya”.

Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah

kemampuan seseorang dalam melukiskan lambang-lambang grafik untuk

menyampaikan ide atau gagasan yang dapat dimengerti oleh orang lain.

3. Proses Menulis

Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang bersifat

fleksibel. Rangkaian aktivitas yang dimaksud meliputi: pra menulis, penulisan

draf, revisi, penyuntingan, dan publikasi atau pembahasan. Seperti halnya

perkembangan membaca, perkembangan anak dalam menulis juga terjadi

perlahan-lahan. Dalam tahap ini anak perlu mendapat bimbingan dalam

memahami dan menguasai cara mentransfer pikiran ke dalam tulisan. Combs

(dalam Ahmad Rofiudin 1996), mengemukakan bahwa perkembangan

menulis mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Prinsip keterulangan (recurring principle): anak menyadari bahwa

dalam suatu kata bentuk yang sama terjadi berulang-ulang. Mereka

memperagakannya dengan cara menggunakan suatu bentuk secara

berulang-ulang.

b. Prinsip generatif (generative principle): anak menyadari bentuk-bentuk

tulisan secara rinci, menggunakan beberapa huruf dalam kombinasi dan

pola yang beragam. Mereka mulai memperhatikan adanya keteraturan

huruf dalam suatu kata.

c. Konsep tanda (sign concept): anak memahami kearbriteran tanda-tanda

dalam bahasa tulis. Untuk mempermudah kegiatan komunikasi, orang

dewasa perlu menghubungkan benda tertentu dengan kata yang

mewakilinya.

d. Fleksibilitas (flexibility): anak menyadari bahwa suatu tanda secara

fleksibel dapat menjadi tanda yang lain. Dengan menambahkan tanda-

tanda tertentu.

Page 19: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

7

e. Arah tanda (directionality): anak menyadari bahwa tulisan bersifat

linier, bergerak dari satu huruf ke huruf yang lain sampai membentuk

suatu kata, dari arah kiri menuju ke arah kanan, bergerak dari baris

yang satu ke baris yang lain.

Temple dkk (dalam Ahmad Rofiudin, 1988:99) mengidentifiksikan

adanya 4 tahap perkembangan tulisan yang dialami anak, yaitu: prafonemik,

fonemik, fonemik tahap awal, nama-huruf, transisi, dan menguasai.

Dalam tahap prafonemik anak sudah mengenal bentuk dan ukuran

huruf, tetapi dia belum dapat menggabungkan huruf untuk menulis kata. Dia

belum menguasai prinsip-prinsip fonetik, yakni huruf mewakili bunyi-bunyi

yang membentuk kata. Bimbingan yang perlu diberikan pada anak yang

berada pada tahap prafonemik dapat berupa : bacakan dengan keras kata-

kata yang dekat dengan dunia anak , bacakan judul atau label yang dekat

dengan dunia anak, berikan contoh penulisan huruf dan jelaskan bentuk serta

ukurannya.

Dalam tahap fonemik awal anak sudah mulai mengenali prinsip -prinsip

fonetik, tahu cara kerja tulisan, tetapi keterampilan mengoperasikan prinsip

fonetik masih sangat terbatas. Akibat dari terbatasnya kemampuan ini, anak

seringkali menuliskan kata dengan satu atau dua huruf saja. Bimbingan yang

dapat diberikan pada anak yang berada dalam tahap awal adalah: ajaklah

anak melalui dunia tulis (misalnya dengan memperkenalkan barang-barang

cetak yang diminati anak). Kegiatan bimbingan difokuskan pada

memantapkan konsep kata dalam diri anak. Teknik yang ditempuh:

membacakan buku yang dekat dengan dunia anak. fokuskan pada kata-kata

tertentu, beri kesempatan pada anak untuk menuliskan apa saja yang dapat

ditulis. Yakinkan bahwa anak dapat menulis, hindarkan anak dari rasa takut

membuat kesalahan dalam menulis.

Dalam tahap nama huruf (menguasai huruf) anak mulai dapat

menerapkan prinsip fonetik. Dia sudah dapat menggunakan huruf-huruf

untuk mewakili bunyi-bunyi yang membentuk suatu kata. Tulisan yang

dihasilkan seringkali belum dapat dibaca, termasuk oleh anak itu sendiri.

Page 20: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

8

Bimbingan yang dapat diberikan pada tahap ini adalah: latihan penulisan

kata/kelompok kata serta cara mengucapkannya, menunjukan contoh

penulisan kata yang tepat dengan memanfaatkan kamus, mencatat kata-kata

yang sering dijumpai dalam kegiatan membaca.

Dalam tahap transisi, penguasaan anak terhadap sistem tata tulis

semakin lengkap. Meskipun belum konsisten, dia sudah dapat menggunakan

ejaan dan tanda baca dalam menulis, khususnya pemberian spasi antar kata.

Bimbingan untuk anak yang berada pada tahap ini adalah: memperkenalkan

aturan tatatulis, cara mengucapkan kata, cara menulis, dan maknanya dalam

konteks, menelaah kesalahan-kesalahan penulisan yang dilakukan oleh

temannya. Dan tahap terakhir adalah anak sudah dapat menerapkan dengan

baik semua sistem tatatulis.

4. Pengertian Mengarang

Kegiatan mengarang terjadi apabila seseorang menggunakan buah

pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman atau lainnya ke dalam bahasa

tulis.Untuk dapat mengarang seseorang perlu memiliki perbendaharaan kata

yang memadai ,terampil menyusun kata-kata menjadi kalimat yang jelas, dan

mahir memakai bahasa secara efektif.

The Liang Gie (1992 :17), mengatakan “Mengarang adalah keseluruhan

rangkaian kegiatan seseorang mengumpulkan gagasan dan menyampaikannya

melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami”.

Dalam proses karang mengarang setiap ide perlu dilibatkan pada suatu

kata-kata, kata-kata dirangkai menjadi sebuah kalimat, membentuk paragraf

dan paragraf-paragraf akhirnya mewujudkan sebuah karangan.

Karangan merupakan hasil dari kegiatan mengarang, yaitu perwujudan

gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dipahami orang

lain.

Menurut Azhar (dalam The Liang Gie 1992)” mengarang itu

sesungguhnya tidak lain dari pada mengorganisasaikan ide dan perasaan atau

Page 21: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

9

pikiran dengan tertulis. Oleh karena itu, ide-ide yang ingin disampaikan harus

dirangkaikan secara logis dan sistematis”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mengarang

adalah kegiatan atau kemampuan seseorang untuk melahirkan ide-ide dalam

bentuk tulisan yang tersusun secara teratur dari kata, kalimat, sampai paragraf

yang saling berhubungan dan merupakan kesatuan yang utuh, dengan maksud

menceritakan kejadian atau peristiwa, mengucapkan sesuatu, dan tujuan

lainnya.

5. Tujuan Pengajaran Mengarang

Menurut Ngalim Purwanto,dan Djeniah Alim (dalam Suramiharja 1997

:58 ) mengemukakan bahwa tujuan pengajaran mengarang adalah,

memperkaya bahasa positif dan aktif, melatih melahirkan pikiran-pikiran dan

perasaan, latihan memaparkan pengalaman-pengalaman dengan tepat, latihan-

latihan penggunaan ejaan yang tepat.

6. Macam-macam Karangan di Sekolah Dasar

Macam–macam karangan yang diajarkan di SD dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. Menurut Tingkatan

1). Karangan permulaan (kelas I dan II)

2). Karangan sebenarnya (Karangan lanjutan)di kelas-kelas berikutnya.

b. Menurut Isi/ Bentuk

1). Karangan Varslag (Laporan), umumnya diberikan di kelas-kelas rendah

Misalnya : Menceritakan kembali (secara tertulis) apa-apa yang

dialami dalam pengajaran lingkungan.

2). Karangan Fantasi, mengeluarkan isi jiwa sendiri (Ekspresi jiwa),

Misalnya : “ Cita-citaku setelah tamat SD”.”Seandainya aku jadi raja”.

3). Karangan Reproduksi,umumnya bersifat menceritakan/menguraikan

sesuatu perkataan yang telah dipelajari atau difahami, seperti mengenal

Page 22: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

10

ilmu- ilmu bumi, ilmu hayat, atau menulis dengan kata-kata sendiri apa

yang telah dibaca dll.

4). Karangan-karangan Argumentasi, Karangan berdasarkan alasan

tertentu.

Siswa dibiasakan menyatakan pendapat ataupun pikirannya

berdasarkan alasan yang tepat.

Di dalam silabus pokok bahasan menulis ada enam, yaitu; membaca,

kosa kata, struktur, menulis, pragmatik, dan apresiasi sastra dan Bahasa. Pada

aspek menulis dibagi empat sub pokok bahasan, yaitu ; Menulis Permulaan,

Surat, Menulis Kata Serapan. Sedangkan pemberian bahan pembelajaran yang

berisi pokok bahasan dan uraian perkelas sebagai berikut :

1. Kelas I berisi menulis permulaan penekanannya pada penulisan huruf

a sampai z.

2. Kelas II berisi menulis permulaan penekanannya pada menulis huruf

kapital.

3. Kelas III penekanannya pada ejaan.

4. Kelas IV tentang pengembangan ide atau pesan secara tertulis

dengan ejaan yang benar.

5. Kelas V menulis lanjut, menemukan judul, mengembangkan

kerangka karangan, mengembangkan paragraf.

6. Kelas VI Pengembangan bermacam-macam karangan.

7. Pengertian Kata, Kalimat, dan Paragraf

a. Pengertian Kata

Kata adalah unsur unsur kata yang diucapkan atau dituliskan yang

merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat dituliskan

yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat

digunakan dalam bahasa.

Untuk dapat menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan dalam

tulisan karangan. Seseorang perlu memiliki perbendaharaan kata yang

memadai dan pemilihan kata yang tepat.” Dalam memilih kata itu harus

Page 23: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

11

diberikan dua persyaratan pokok yaitu (1) Ketepatan (2) Kesesuaiaan

“(Suriamiharja et-al,1996:25).

b. Pengertian Kalimat

Kalimat terbentuk dari gabungan anak kalimat, sedangkan anak

kalimat adalah gabungan dari ungkapan atau frase, dan ungkapan itu sendiri

merupakan rangkaian dari kata-kata. Kalimat yang dipergunakan dalam

karangan berupa kalimat yang efektif yaitu kalimat benar dan jelas sehingga

mudah dipahami orang lain. Sebuah kalimat efektif haruslah memiliki

kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pandangan,

atau pembaca seperti apa yang terdapat pada pikiran penulis atau pembaca.

Suryamiharja et-al (1996:38) mengemukakan bahwa: Kalimat efektif dalam

bahasa tulis, haruslah memiliki unsur-unsur:

1.Dapat mewakili gagasan penulis.

2.Sanggup menciptakan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran

pembaca seperti yang dipikirkan penulis.

c. Paragraf

Paragraf adalah satu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi

atau lebih luas dari pada kalimat: paragraf adalah kumpulan kalimat yang

berkaitan dalam suatu rangkaian gerak untuk membentuk suatu gagasan.

Berkaitan dengan paragraf Akhadiah, dkk (996: 46).Menjelaskan bahwa

“dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua

kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas sampai kalimat penutup”.

Fungsi dari paragraf dalam karangan adalah:

1. Sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide keseluruhan

karangan.

2. Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok karangan.

(Tarigan,1996:48)

Menurut Suriamiharja (1996:48) “Paragraf baik dan efektif harus

memenuhi tiga persyaratan, yaitu (1) Kohesi (Kesatuan); (2) Koherensi, dan

(3) Pengembangan/ Kelengkapan paragraf“.

Page 24: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

12

Suatu paragraf dikatakan berkembang atau lengkap jika kalimat topik

atau kalimat utama dikembangkan atau dijelaskan dengan cara pemaparan dan

pemberian contoh, penganalisaan dan nilai-nilai.

8. Pengunaan Tanda Baca Titik, Koma, dan Huruf Kapital.

a. Penggunaan Tanda Baca Titik.

Tanda baca sangat penting untuk dimengerti siswa, tanda titik dipakai

pada: (1) Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan, pada akhir

singkatan nama orang. (2).Pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat,

dan sapaan, pada singkatan kata atau ungkapan sudah sangat umum. (3).

Untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik, untuk menunjukan

waktu, untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak

menunjukan jumlah. (4).Menuliskan singkatan yang terdiri dari huruf-

huruf awal kata atau suku kata. (5). Menuliskan singkatan lambang kimia,

satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang. (6). Menuliskan akhir

judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, table, dan

sebagainya. (7). Tanda titik dipakai dibelakang alamat pengirim dan

tanggal surat atau nama dan alamat pengirim surat. (8). Tanda titik dipakai

di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.

b. Penggunaan Tanda Koma.

Tanda koma dilambangkan dengan tanda (,) dipakai: (1). Diantara

unsur-unsur dalam suatu perincian. (2). Untuk memisahkan kalimat setara

yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti

tetapi, melainkan. (3). Untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat

apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya. (4). Di

belakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat

pada awal kalimat. (5). Di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh,

kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. (6). Untuk memisahkan petikan

langsung dari bagian lain dalam kalimat. (7). Di antara nama dan alamat,

bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, dan wilayah atau negeri yang

Page 25: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

13

ditulis berurutan. (8). Diantara tempat penerbitan, nama penerbit, dan

tahun penerbitan. (9). Untuk menceraikan bagian nama yang dibalik

susunannya dalam daftar pustaka. (10). Diantara nama orang dan gelar

akademik yang mengikutinya. (11). Di muka angka persepuluhann dan

diantara rupiah dan sen dalam bilangan. (12). Untuk mengapit keterangan

tambahan dan keterangan aposisi. (13). Untuk memisahkan petikan

langsung dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut

berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan mandahului bagian lain

dalam kalimat itu.

c. Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital

Huruf besar atau huruf kapital dipakai: (1). Sebagai huruf pertama

kata awal kalimat. (2). Sebagai huruf pertama petikan langsung. (3).

Sebagai huruf pertama dalam ungkapan-ungkapan yang berhubungan

dengan hal-hal keagamaan. (4). Sebagai huruf pertama gelar gelar

kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. (5).

Sebagai huruf pertama nama jabatan, dan pangkat yang diikuti nama

orang. (6). Sebagai huruf pertama nama orang. (7). Sebagai huruf

pertama nama hari, bulan, tahun, hari raya, dan peristiwa sejarah. (8).

Sebagai huruf pertama khas dalam geografi. (9). Sebagai huruf pertama

nama resmi badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama

dokumen resmi. (10). Sebagai huruf pertama semua kata untuk nama

buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel

seperti: di, ke, dari, untuk, dan yang, yang terletak pada posisi awal.

(11). Dipakai dalam singkatan nama, gelar dan sapaan. (12). Sebagai

huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu,

adik, saudara, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.

Page 26: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

14

8. Media

a. Pengertian Media

Kata “Media “ secara harfiah adalah “perantara atau pengantar “.

Pengertian media sebagai sumber belajar adalah, manusia benda,

ataupuan peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh

pengetahuan dan keterampilan.(Djamarah 1996)

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar sangat penting.

Ketidakjelasan guru dalam menyampaikan bahan pengajaran dapat

terwakili dengan kehadiran media. Apabila tingkatan SD yang siswanya

belum mampu berfikir abstrak, masih berfikir konkrit. Keabstrakan

bahan pelajaran dapat dikonkritkan dengan kehadiran media, sehingga

anak didik lebih mudah mencerna bahan pelajaran daripada tanpa

bantuan media.

Dalam penggunaan media, perlu diperhatikan bahwa pemilihan

media pengajaran haruslah jelas dengan tujuan pengajaran yang telah

dirumuskan, apabila diabadikan media pengajaran bukannya membantu

proses belajar mengajar, tapi sebagai penghambat dalam pencapaian

tujuan secara efektif dan efisien.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah

sesuatu yang dapat untuk menyalurkan pesan, membantu mempertegas

bahan pelajaran, sehingga dapat merangsang berfikir, perasaan,

perhatian, dan minat siswa dalam proses belajar.

b. Fungsi Media Pembelajaran.

Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar, Nana Sudjana

(dalam Djamarah, 1996:152), Merumuskan fungsi media sebagai

berikut:

1). Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan

fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu

untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

Page 27: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

15

2). Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari

keseluruhan situasi mengajar.

3). Media pengajaran, penggunaannya dengan tujuan dari sisi pelajaran.

4). Penggunaan media bukan semata-mata alat hiburan, bukan sekedar

melengkapi proses belajar supaya menarik perhatian siswa.

5). Penggunaan media dalam pengajaran lebih dituangkan mempercepat

proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap

perhatian yang diberikan guru.

6). Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi

mutu belajar mengajar.

Ketika fungsi-fungsi media pengajaran itu diaplikasikan ke

dalam proses belajar mengajar, terlihatlah perannya sebagai berikut:

1) Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap

suatu bahan yang guru sampaikan.

2) Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan

dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.

3) Media sebagai sumber belajar bagi siswa.

c. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai(dalam Djamarah 1996:152)

mengemukakan kriteria dalam memilih media pembelajaran sebagai

berikut:

1). Ketepatan dengan tujuan pengajaran.

2). Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Adanya media bahan pelajaran

lebih mudah dipahami siswa.

3). Media yang digunakan mudah diperoleh, murah, sederhana, dan praktis

penggunaannya.

4). Keterampilan guru dalam menggunakan media dalam proses pengajaran.

5). Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat

bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

6). Sesuai dengan tarap berfikir siswa.

Page 28: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

16

d. Jenis-jenis media

Media dapat diklasifikasikan: 1) Media Visual; 2) Media Audio;

3) Media Audio-Visual; 4) Media Asli dan Orang.

Media visual adalah media yang dapat ditangkap dengan indera

penglihatan. Jenis-jenis media ini media gambar diam (Still Pictures) dan

grafis,media papan, dan media dengan proyeksi. Media gambar diam

adalah hasil potretan dari berbagai peristiwa/kejadian objek yang

dituangkan dalam bentuk gambar-gambar, garis, kata-kata, simbol-simbol,

maupun gambaran.Yang termasuk kedalam kelompok ini antara lain

:grafik, chart atau bagan, peta, diagram, poster, karikatur, komik, gambar

mati, dan photo. Grafik yaitu gambaran dari data statistik yang

ditunjukankan dengan lambing-lambang visual. Chart yaitu gambaran dari

sesuatu yang menunjukan adanya hubungan, perkembangan, atau

perbandingan. Peta yaitu gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau

beberapa bagiandaripadanya. Diagram yaitu penampang atau irisan dari

sesuatu benda atau objek. Poster yaitu gambar yang mengkomunukasikan

pesan secara singkat. Karikatur yaitu gambar yang disederhanakan

bentuknya dengan pesan biasanya menyindir. Komik yaitu suatu cerita

yang disertai gambar. Gambar mati yaitu gambar dari sesuatu yang hasil

lukisan, potret atau cetakan yang tidak dapat bergerak, dengan bentuk dua

dimensi. Photo yaitu hasil dari sesuatu pemotretan.

Media papan adalah media pembelajaran dengan papan sebagai

bahan baku utamanya yang dapat dirancang secara memanjang atau

maupun secara melebar.Alat-alat lain yang digunakan dalam media papan

ini adalah dapat berupa kain flannel, kapur tulis, guntingan kertas untuk

ditempel, brosur dan sebagainya.Yang termasuk ke dalam kelompok ini

antara lain papan tulis, papan flannel, papan tempel, papan pameran.

Gambar seri termasuk media visual jenis gambar mati, yaitu

gambar dari sesuatu hasil dari lukisan, potret, atau cetakan yang t idak

dapat bergerak, dengan bentuk dua dimensi.

Page 29: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

17

e. Media Gambar Seri Sebagai Model Pembelajaran

Dalam kriteria pemilihan media disinggung bahwa media

digunakan harus sesuai dengan taraf berfikir anak didik. Demikian pula

dalam pembelajaran menulis karangan di SD. Penggunaan media gambar

seri dirasakan sangat tepat untuk membantu siswa dalam keterampilan

mengarang. Dengan melihat gambar, siswa dapat menarik isi kesimpulan

dari gambar tersebut, kemudian dapat menguraikan dalam bentuk tulisan.

Berkaitan dengan penggunaan media gambar, Purwanto dan Alim

(dalam Djamarah 1996), mengemukakan penggunaan media gambar

untuk melatih anak menentukan pokok pikiran yang mungkin akan

menjadi karangan-karangan juga Tarigan (1997:210), mengemukakan

bahwa “mengarang melalui gambar seri berarti melatih dan mempertajam

daya imajinasi siswa”.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa cerita gambar

seri adalah cara atau upaya dalam menyusun atau menulis suatu tulisan

atau karangan dengan menerjemahkan isi pesan visual (gambar seri) ke

dalam bentuk tulisan.

f. Ciri-ciri Gambar yang Baik dan Peranannya Sebagai Media

Pembelajaran

Gambar yang baik dan dapat digunakan sebagai media belajar

adalah memiliki ciri-ciri sebagaimana dikemukakan Sudirman et-al (dalam

Djamarah 1991:219), yaitu:

1). Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu.

2). Memberi kesan kuat dan menarik perhatian.

3). Merangsang orang yang melihat untuk ingin mengungkapkan tentang

obyek-obyek dalam gambar.

4). Berani dan dinamis.

5). Ilustrasi tidak terlalu banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami.

Sedangkan peranan gambar sebagai media pembelajaran yaitu :

1). Dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu

Page 30: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

18

siswa dalam belajar.

2). Menarik perhatian anak sehingga terdorong untuk lebih giat belajar.

3). Dapat membantu daya ingat siswa (retensi).

4). Dapat disimpankan dan digunakan lagi apabila diperlukan pada saat

yang lain. (Sudirman et-al : 220).

Atas dasar uraian tersebut di atas, kita tahu bahwa penggunaan gambar

seri banyak membantu dalam pembelajaran menulis karangan.Karena dengan

gambar dapat merangsang imajinasi seorang siswa supaya suka bercerita

tentang gambar yang dilihatnya sehingga selanjutnya siswa mampu menulis

karangan susuai dengan tema, ide, pengalaman, dan kejadiannya.

Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang penggunaan

gambar seri sebagai media pembelajaran kami sampaikan langkah-langkahnya

sebagai berikut:

1. Siswa dikelompokan dalam 6 kelompok dengan jenis kelompok heterogen.

2. Masing-masing kelompok diberi gambar seri yang masih acak.

3. Tiap kelompok berusaha mengurutkan gambar seri sesuai dengan tema

yang mereka pilih sendiri, melalui diskusi.

4. Guru selalu memberi bimbingan dan penguatan selama kegiatan

pembelajaran.

5. Dari gambar yang telah berhasil diurutkan , secara individu siswa mencoba

menulis karangan.

6. Hasil karya siswa dievaluasi guru, kemudian dipajang.

Berdasarkan pada uraian di atas, serta penjelasan tentang langkah-

langkah pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri yang dapat

dengan mudah dilakukan guru, maka penggunaan gambar seri dapat dijadikan

alternatif untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan.

Page 31: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

19

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dilakukan oleh Maryanti T. Permana, mahasiswa

program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia

Kampus Sumedang Tahun 2009, dengan judul PTK “ Meningkatkan Kemampuan

Siswa Dalam Menulis Karangan Melalui Penggunaan Gambar Seri Di Kelas V

SDN Cibulan II Desa Cibulan Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka.

Temuan yang didapat hampir sama, yaitu; pada siklus I sudah ada peningkatan

kemampuan siswa menjadi 61% siswa dapat mencapai KKM, dan pada siklus II

mencapai 79% dilanjutkan pada siklus III ketuntasan belajar mencapai 93%. Ada

2 siswa yang belum dapat mencapai KKM. Perbedaan yang mencolok adalah pada

PTK yang dilakukan oleh Maryanti jumlah siswanya hanya 17, jadi pengelolaan

kelasnya sangat mudah, siswa dapat diawasi dengan baik, guru dapat

memperhatikan siswa dengan lebih baik.

Di SD peneliti, jumlah siswa cukup banyak yaitu 54 siswa, sehingga

sering terjadi keributan apalagi pada saat kegiatan pembelajaran siklus I dengan

jumlah anggota kelompok 9 siswa sedangkan medianya hanya 1 set untuk tiap

kelompok, perhatian guru juga secara individu masih kurang baik. Kalau kita

cermati memang jumlah siswa yang terlalu banyak dapat mempengaruhi proses

dan hasil pembelajaran. Dengan jumlah siswa yang sedikit saudara Maryanti dapat

melaksanakan pembelajaran dengan media gambar seri cukup 3 set pada siklus

satu sudah menunjukan peningkatan yang cukup tinggi. Penyediaan media juga

sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, media yang ideal untuk

pembelajaran menulis karangan adalah 1 set gambar seri digunakan untuk 2 siswa

jadi dengan menggunakan kelompok berpasangan.

Dari temuan-temuan peneliti terdahulu dan yang kami lakukan dapat

disimpulkan bahwa dengan menggunakan media gambar seri dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis karangan.

Page 32: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

20

C. Kerangka Pikir

Kemampuan siswa kelas V SDN 04 Bantarbolang tahun pelajaran

2009/2010 pada semester I pembelajaran menulis karangan masih rendah, rata-

rata kelas belum mencapai KKM, hal ini dapat kita lihat pada nilai hasil belajar

siswa baru 54% siswa yang tuntas. Kenyataan ini membuat kami merenung, dan

menemukan jawabannya, ketidakberhasilan siswa terjadi salah satunya

disebabkan, potensi pada siswa belum tergali secara optimal, juga karena guru

belum membelajarkan siswa dengan menyenangkan.

Menurut hemat peneliti permasalahan tersebut dapat diatasi dengan

menggunakan media gambar seri. Gambar seri adalah sarana yang digunakan

sebagai upaya dalam menyusun atau menulis suatu tulisan atau karangan dengan

menerjemahkan isi pesan visual (gambar) ke dalam bentuk tulisan. Gambar seri

dapat mengaktifkan siswa, menarik, menuntun siswa menemukan tema karangan

sehingga siswa dapat menulis secara sistematis. Gambar seri juga akan dapat

mendekatkan siswa pada dunia mereka yang masih senang dengan gambar-

gambar sebagai alat bermain. Permainan anak banyak yang berbentuk gambar,

siswa banyak yang gemar membaca komik yang menyajikan gambar, sehingga

dengan media gambar seri mereka akan menemukan sesuatu yang mereka gemari

selama ini. Pembelajaran yang inovatif menuntut guru agar dapat membawa anak

pada situasi yang mereka inginkan, sehingga siswa merasa nyaman, gembira,

tidak merasa sedang belajar, suasana kelas yang tidak kaku, serta kebebasan

mereka untuk mengurutkan gambar seri menjadi sesuatu yang sangat

menyenangkan.

Dengan menggunakan media gambar seri maka kemampuan menulis

karangan siswa akan dapat meningkat, serta siswa menjadikan kegiatan menulis

karangan sebagai kegiatan yang menyenangkan.

Page 33: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

21

Tindakan

Kondisi

akhir

Kemampuan siswa dalam

menulis karangan meningkat

-Penggunaan Media Gambar

Seri, sehingga Siswa

aktif,pembelajaran

menyenangkan

Ada penguatan,motivasi, penghargaan dari guru

Guru :

- Belum menggunakan media

-Belum mengaktifkan

siswa.

-Kurang kreatif membuat

media -Pembelajaran

membosankan

Siklus I

Siklus II

Berdasarkan pada uraian di atas, maka alur kerangka berpikir penelitian

dapat digambarkan sebagai berikut:

Hasil

belajar siswa

rendah

Gambar I. Skema Kerangka Berfikir

D. Hipotesis Tindakan

Berpijak dari kerangka berpikir di atas maka hipotesis pada penelitian ini

adalah: Dengan menggunakan media gambar seri pada pembelajaran menulis

karangan, maka kemampuan menulis karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04

Bantarbolang, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang tahun 2010 akan

meningkat.

Kondisi

awal

Page 34: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

22

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN 04 Bantarbolang, Kecamatan Bantarbolang,

Kabupaten Pemalang karena SDN 04 belum pernah dijadikan tempat penelitian.

Peneliti mengajar di SD tersebut, sehingga memudahkan penelitian baik dari segi

waktu maupun biaya. Waktu pelaksanaan penelitian selama 6 bulan yaitu mulai

bulan Januari sampai dengan Juni 2010.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yaitu Siswa kelas V SDN 04 Bantarbolang, Kecamatan

Bantarbolang, Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2009/2010 Semester II

dengan jumlah 54 anak, sedangkan objek penelitian adalah penggunaan media

gambar seri untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan, pada

matapelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester II tahun ajaran 2009/2010.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai seperti yang telah didesain

dalam faktor-faktor yang diselidiki.

Prosedur penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas pada umumnya

menggunakan model classroom Action Research (CAR) yang dikembangkan oleh

Kemmis dan Tagart (dalam Retno Winarni, 2009 :2). Konsep dasar PTK pada

umumnya, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan tindakan (acting),

observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

Perencanaan (planning) Penelitian Tindakan Kelas merupakan tindakan

yang terstruktur dan terencana, namun tidak menutup kemungkinan untuk

mengalami perubahan sesuai dengan situasi dan keadann y ang tepat. Pelaksanaan

Tindakan (acting) Penelitian Tindakan kelas merupakan tindakan yang dilakukan

secara sadar dan terkendali yang merupakan variasi praktek yang cermat dan

22

Page 35: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

23

bijaksana. Tindakan yang dilakukan didasarkan pada perencanaan yang telah

disusun sesuai dengan permasalahannya. Observasi (observing) Penelitian

Tindakan Kelas, merupakan suatu tindakan untuk mendokumentasikan hal-hal

yang terjadi selama tindakan dan pengaruh tindakan yang terkait. Refleksi

(Reflecting) Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan mengingat dan

menunjukan kembali suatu tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan hasil

observasi.

Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukan sebuah siklus

yang merupakan kegiatan berkelanjutan. Siklus inilah yang menjadi salah satu ciri

utama dari PTK. Penelitian Tindakan Kelas harus dilakukan dalam bentuk siklus,

bukan satu kali tindakan saja. Putaran atau siklus tersebut berulang-ulang sampai

masalah yang diteliti terselesaikan.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas inilah yang digunakan kami dalam

melakukan PTK. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan melalui dua siklus,

namun sebelum tindakan siklus I kami lakuakan kegiatan analisis situasi awal

untuk mengetahui kondisi awal sebelum pelaksanaan PTK, Kegiatan ini

dinamakan kegiatan pra siklus. Data yang diperoleh pada kegiatan pra siklus

(tabel I) dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan siklus I. Begitu pula data

yang diperoleh pada siklus I dijadikan dasar untuk menyusun perencanaan siklus

II, begitu seterusnya sampai permasalahan terselesaikan. Untuk Penelitian

Tindakan Kelas kali ini dibatasi dua siklus.

Pelaksanaan Kegiatan tiap siklus secara umum dilaksanakan melalui

tahap-tahap:(1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) refleksi.

Page 36: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

24

Prosedur pelaksanaan tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai

berikut:.

Gambar. 2. Bagan Prosedur Penelitian

D.Sumber Data

Sumber data pada pelaksanaan penelitian ini berasal dari: (1) Siswa dan

guru kelas V SD Negeri 04 Bantarboalang Kecamatan Bantarbolang, (2) Hasil

observasi pelaksanaan pembelajaran oleh teman sejawat selaku supervisor dan

kepala sekolah, (3) Hasil wawancara dengan siswa, (4) Hasil Lembar Kegiatan

Siswa (LKS), dan (5) Hasil Tes Formatif yang dilaksanakan setiap akhir

pertemuan pembelajaran.

E Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: (1) Observasi, digunakan

untuk mengetahui kegiatan siswa dan kegiatan guru selam proses pembelajaran

menulis karangan dengan media gambar seri, (2) Lembar Kegiatan Siswa untuk

Pra Siklus Rencana

Pelaksanaan

Siklus I

Implementasi

Siklus I

Refleksi Implementasi

Siklus I

Rencana

Perbaikan

Siklus II

Refleksi Implementasi

Perbaikan

Siklus II

Analisis Data

Hasil

Implementasi

RPP Siklus I

Analisis Data

Hasil Implementasi

S iklus II

Page 37: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

25

mengetahui tingkat keaktifan siswa dalamm pembelajaran, (3) Tes Tertulis,

digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa tentang menulis karangan.

(4) Lembar wawancara siswa untuk mengetahui pendapat siswa tentang

penggunaan media gambar seri dalam pembelajaran menulis karangan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif interaktif. Teknik ini terdiri dari tiga bagian yang saling

berhubungan, seperti skema berikut ini:

Gambar 3. Skema Analisis Data

Pengumpulan data dilaksanakan selama pelaksanaan pembelajaran baik

oleh kepala sekolah, teman sejawat, maupun oleh peneliti. Data disajikan dalam

bentuk hasil observasi, hasil tes, dan hasil wawancara siswa. Data y ang sudah

terkumpul dideskripsikan, kemudian dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan.

G. Kriteria Keberhasilan

Kriteria yang dirumuskan untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian

ini adalah, setelah kegiatan pembelajaran pada siklus II selesai diharapkan:

1 Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa dalam kemampuan menulis

karangan di atas Kriteria Ketuntasan Minimal, pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia yaitu 62.

2 Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal 80%.

Pengumpulan

Data

Deskripsi Data

Kesimpulan-

kesimpulan

Reduksi Data

Page 38: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

26

H. Deskripsi Persiklus

1. Pra Siklus/Analisis S ituasi Awal

Sebelum membahas kegiatan prasiklus, akan dipaparkan keadaan di SD

Negeri 04 Bantarbolang, sebagai berikut: Tahun pembelajaran 2009/2010 SD

Negeri 04 Bantarbolang, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang

dipimpin oleh seorang kepala sekolah, dan memiliki 9 orang guru, yang terdiri

dari 6 guru kelas 3 guru mapel dan 1 orang tenaga perpustakaan serta 1 orang

penjaga SD. Jadi jumlah seluruh personil ada 12 orang. Jumlah ruang kelas ada 6

yang kondisinya masih bagus, ditambah 1 ruang kantor,1 ruang perpustakaan, 3

kamar kecil dan 1 mushola, sekolah kami belum memiliki ruang laboratorium.

Jumlah siswa keseluruhan ada 320, dan siswa kelas lima bejumlah 54 anak

yang terdiri dari 27 laki-laki dan 27 perempuan. Semangat belajar mereka cukup

baik, ada beberapa 4 siswa yang kurang mampu dalam mengikuti pembelajaran

terbukti nilai mereka masih dibawah KKM dalam beberapa mata pelajaran, ada 2

siswa yang kemampuan membacanya masih rendah, kami memang kesulitan

untuk mengevaluasi kemampuan membaca secara kontinyu karena jumlah siswa

yang lumayan banyak sehingga menyita waktu. Usaha yang dapat kami lakukan

adalah menilai kemampuan membaca disela-sela pembelajaran yang lain, atau

kami lakukan diluar jam efektif.

Ruangan kelas lima berukuran 7 m x 7 m, dengan jumlah siswa 54 maka

sangat tidak nyaman, mereka duduk satu bangku 3 anak, bahkan ada yang 4

anak.Oleh karena itu kadang kami sering melaksanakan pembelajaran di halaman

sekolah, bila memungkinkan artinya dapat mencapai tujuan pembelajaran secara

efektif dan efisien.

Pada tahap prasiklus ini kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Mengidentifikasi masalah yang muncul pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia aspek menulis karangan.

b. Merancang pelaksanaan tindakan untuk memecahkan

permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran menulis

karangan .

Page 39: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

27

c. Menyusun format yang digunakan baik observasi, instrumen

penelitian, lembar wawancara siswa, dan lembar soal tes untuk

mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran

tentang menulis karangan dengan media gambar seri.

d. Menetapkan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknik

analisis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas.

2. Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan

Guru sebagai pengelola pembelajaran di kelas mempersiapkan

Program Tahunan, Program Semester, Perencanaan Pembelajaran dengan

media Gambar Seri, lembar observasi dan lembar evaluasi.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi terhadap proses

pembelajaran dan prestasi belajar sebelum tindakan, dapat diperoleh data

awal. Hasil pencatatan menunjukan bahwa kemampuan siswa kelas V pada

menulis karangan sangat rendah.Siswa merasa kesulitan dalam mengarang.

Hanya beberapa siswa saja yang mampu itupun masih belum bagus.

Dengan berpedoman pada standar kompetensi mata pelajaran

Bahasa Indonesia, Peneliti melakukan langkah-langkah pembelajaran

menulis karangan dengan media gambar seri. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan dalam perencanaan pembelajaran sebagai berikut :

1). Memilih Kompetensi Dasar yang sesuai dengan kemampuan menulis

karangan. Kemudian merumuskan indikator yang mempermudah dalam

pencapaian tujuan pembelajaran. Kompetensi Dasar yang diambil

adalah; Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan

memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan , sedangkan indikator

yang dirumuskan adalah; Menemukan tema cerita, menentukan kerangka

karangan, mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang

utuh dan padu. Alasan memilih kompetensi dasar dan indikator tersebut

adalah: (a). Mempermudah dalam pencapaian tujuan, yaitu

meningkatkan kemampuan menulis karangan. (b). Menulis karangan

Page 40: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

28

akan sangat bermanfaat untuk pendidikan selanjutnya dipergunakan

dalam kehidupan sehari-hari. (c). Perumusan indikator tersebut

didasarkan pada kurikulum yang berlaku dan sesuai dengan harapan

masyarakat terhadap hasil belajar siswa.

2). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan indikator

yang telah dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I

(terlampir)

3). Menyiapkan media Gambar Seri 6 set, yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2010,

dengan jumlah siswa 54, observer 2 orang yaitu Bapak Rusmono, S.Pd.SD

selaku supervisor, Ibu Tri Widasih, S.Pd.SD selaku Kepala Seklolah.

Pembelajaran dilaksanakan pada jam pertama. Pembelajaran diawali dengan

berdoa bersama, kemudian dilakukan presensi pada siswa. Sebagai kegiatan

awal diadakan tanya jawab antara siswa dengan guru dan teman sebangku

tentang karangan yang pernah dibaca. Salah satu siswa maju dan bercerita

tentang sebuah karangan yang pernah dibaca, kemudian guru memberi

motivasi. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, dilanjutkan dengan

membagi siswa menjadi 6 kelompok sehingga tiap kelompok beranggota 9

siswa ada yang anggotanya 8 satu kelompok

Tiap kelompok diberi gambar seri yang masih acak, dan tugasnya

adalah mengurutkan gambar seri. Setelah selesai masing-masing kelompok

memasangkan gambar seri yang telah diurutkan di papan tulis, kelompok

yang lain menanggapi, kemudian guru memberikan pemantapan. Dari

gambar seri yang telah diurutkan siswa selanjutnya berdiskusi menentukan

tema dan kerangka karangan, hasil diskusi ini dimasukan dalam Lembar

Kerja Siswa (LKS) (terlampir). Sebagai tes akhir siswa mengembangkan

kerangka karangan tersebut menjadi sebuah karangan yang utuh dan padu.

Sebagai tugas rumah siswa membaca karangan untuk memperkaya

Page 41: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

29

pengetahuannya, pembelajaran diakhiri dengan pemberian penghargaan bagi

yang mendapat nilai baik dan hasil karya siswa dipajang di tempat pajangan.

c. Observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran peneliti berkolaborasi dengan

rekan supervisor untuk mengamati jalannya pembelajaran pada siklus I

dengan panduan lembar observasi ( terlampir). Adapun teman kolaborasi

terdiri dari 2 orang yaitu bapak Rusmono, SPd.SD guru kelas VI, ibu Tri

Widasih beliau Kepala SDN 04 Bantarbolang, kecamatan Bantarbolang,

Kabupaten Pemalang. Hasil dari observasi terlampir.

d. Refleksi

Setelah pembelajaran selesai kami adakan refleksi, observer

menyampaikan beberapa temuan antara lain; pembelajaran berjalan lancar,

namun ada beberapa siswa yang nampak kurang aktif, kurang tertarik untuk

bertanya jawab dengan teman dan guru, sehingga guru sering bertanya tetap

tidak mendapat jawaban dari anak. Respon siswa terhadap media gambar

seri sangat bagus, tetapi tidak semua siswa dapat mencoba mengurutkan

gambar seri karena media tersebut hanya satu set.

Guru melakukan refleksi diri dan menemukan hal-hal yang

menghambat ketercapaian tujuan, guru juga melakukan analisis terhadap

proses dan hasil belajar siswa selama pembelajaran pada siklus I

berlangsung. Hasil rata-rata tes formatif dan keaktifan siswa dibandingkan

dengan hasil pada analisa para siklus.

Saran dan masukan kepada saya dari observer, nantinya kami

jadikan acuan dalam kegiatan pembelajaran siklus II, kegiatan dilanjutkan

dengan diskusi bersama supervisor untuk menyusun strategi pemyelesaian

masalah yang muncul pada siklus I, dan membuat rancangan pembelajaran

untuk siklus II.

Page 42: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

30

3. Pelaksanaan Siklus II

a. Perencanaan

1). Peneliti bersama supervisor merancang skenario pelaksanaan

pembelajaran untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus I yang

akan digunakan pada siklus II.

2). Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaranan perbaikan

berdasarkan skenario yang disususn bersama supervisor.

3). Guru memyiapkan media gambar seri sebanyak 27 set .

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan pembelajaran siklus II, dilakukan pada hari Senin,

tanggal 10 Mei 2010 dengan siswa sebanyak 54 orang hadir semua,

observer Pak Rusmono. Pembelajaran dimulai pada jam ke-empat sehabis

istirahat pertama. Siswa sudah aktif dan nampak antusias mengikuti

pembelajaran. Siswa kami bagi menjadi 14 kelompok yang tiap

kelompoknya beranggotakan 4 orang, satu kelompok ada yang beranggota 2

orang. Pada saat diskusi, ternyata dengan 14 kelompok seluruh siswa sudah

aktif. Alat peraga kami buat 27 set, jadi 1 set alat peraga digunakan dua

siswa.

Pembelajaran diawali dengan tanya jawab tentang karangan yang

dibaca siswa di rumah, Guru menjelaskan lagi tentang cara penulisan kata

depan dan penggunaan huruf besar, karena pada siklus I masih banyak siswa

yang mengalami kesulitan, kemudian tiap kelompok diberi gambar seri dan

LKS, setelah berdiskusi masing-masing kelompok menyampaikan hasil

diskusi, kelompok yang lain menanggapi. Pelaksanaan diskusi lebih cepat

dan siswa dengan cepat dapat menyusun gambar seri dan menentukan tema

karangan. Pembelajaran berlangsung lebih aktif, karena media yang variatif

dan siswa diberi kebebasan untuk menentukan tema sesuai dengan gambar

seri yang didapat.

Pada kegiatan evaluasi siswa nampak antusias. Siswa dengan lancar

dapat mengembangkan karangan sesuai dengan gambar seri yang

diperolehnya, sesekali guru berkeliling untuk membantu siswa terutama

Page 43: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

31

tentang ejaan. Pembelajaran diakhiri dengan pemajangan hasil karya siswa

dan pemberian ganjaran bagi siswa yang memperoleh nilai paling tinggi.

c. Observasi

Peneliti berkolaborasi dengan guru yang lain untuk mengobservasi

pembelajartan pada siklus II. Adapun teman kolaborasi adalah bapak

Rusmono, S.Pd.SD guru kelas VI. Observasi ditujukan pada kegiatan

berlangsungnya pembelajaran dan suasana kelas saat pembelajaran.

Keseluruhan hasil observasi dan hasil tes akhir akan digunakan sebagai

bahan atau masukan untuk menganalisa peningkatan kemampuan menulis

siswa dalam refleksi.

d. Refleksi

Hasil analisis data dan diskusi balikan terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri secara umum

menunjukan perubahan yang cukup baik, siswa sudah cukup aktif, hanya

masih ada dua siswa yaitu; Teguh Irawan dan Ainur Falahudin enggan

menanggapi laporan diskusi temannya, juga sering bercanda sendiri.

Pada saat refleksi observer mengusulkan agar dua anak tersebut diberi

perhatian ” lebih” dalam pembelajaran berikutnya.

Page 44: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dari data yang kami peroleh tentang proses pembelajaran dapat diketahui

bahwa dari 54 siswa, ada 21 siswa yang kurang aktif, dan 33 siswa sudah aktif.

Artinya tingkat keaktifan siswa pada proses pembelajaran baru mencapai 61%.

Sedangkan hasil evaluasi setelah kami analisis, diperoleh informasi bahwa siswa

yang mendapat nilai mencapai KKM (62 keatas ) 35 siswa, sedangkan yang 19

siswa belum mencapai KKM. Artinya siswa yang tuntas mencapai 64,81%, dan

yang belum tuntas 37%. Dengan demikian maka tingkat ketuntasan baru mencapai

64,81%, sedangkan target yang harus dicapai adalah ketuntasan di atas 80%. Oleh

karena itu pembelajaran akan kami ulang pada kegiatan siklus II, dengan

memperhatikan kendala dan masalah yang muncul, serta alternatif solusi

pemecahannya.

Berdasarkan hasil prestasi yang dicapai siswa pada siklus I, dapat terlihat

peningkatan kemampuan siswa, namun demikian target penelitian belum tercapai.

Pada kegiatan siklus I siswa belum dapat aktif semua karena media gambar seri

terbatas. Hasil penilaian yang dilakukan oleh kepala sekolah, pembelajaran sudah

bagus, namun ada beberapa hal yang harus diperbaiki, antara lain; media harus

diperbanyak, siswa diberi bimbingan yang maksimal dalam diskusi, guru jangan

segan-segan memberikan penguatan dan motivasi agar siswa antusias untuk

bertanya dan menanggapi pendapat temannya dalam diskusi. Dari supervisor

memberi masukan bahwa dalam pembelajaran guru jangan terlalu banyak

menggunakan bahasa daerah, karena pembelajarannya Bahasa Indonesia, juga

sama dengan anjuran kepala sekolah bahwa media gambar seri harus diperbanyak.

Hasil pendapat siswa pada siklus I dapat disimpulkan rata-rata siswa mengaku

lebih mudah menulis karangan dengan media gambar seri, namun masih ada

beberapa siswa yang kesulitan dalam penggunaan ejaan, terutama penggunaan

huruf besar dan kata depan.

32

Page 45: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

33

Pada pembelajaran siklus II diperoleh data sebagai berikut: nilai rata – rata

kelas mencapai 74,83 dengan demikian maka dapat dikatakan ketuntasan belajar

sudah mencapai 100% karena KKM untuk Bahasa Indonesia adalah 62, demikian

juga tingkat keaktifan siswa meningkat menjadi 94,44%, siswa yang tidak aktif

hanya 3 anak jadi hanya mencapai 9%, dengan hasil yang demikian maka pada

siklus II ini target pencapaian tujuan PTK sudah tercapai. Namun dari hasil

refleksi dengan observer dan kepala sekolah ada masukan bahwa pembelajaran

sudah berhasil tetapi untuk media gambar seri seharusnya dibuat lebih variatif,

artinya untuk satu kelompok diskusi satu tema jadi kami harus menyediakan 14

set media gambar seri dengan 14 tema. Usulan ini bagi kami memang agak berat

untuk diimplementasikan, namun kami akan coba nanti pada pembelajaran lain di

luar kegiatan PTK, karena disamping tujuan sudah tercapai kami juga dibatasi

hanya dua siklus, dengan harapan siswa lebih tertarik dan tertantang untuk

menulis karangan dengan tema yang berfariasi. (Hasil refleksi bisa disimak dalam

lampiran ).

Berdasarkan prestasi belajar yang dicapai siswa pada siklus II dapat

diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan meningkat secara

signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, dengan menggunakan

media gambar seri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa kelas

V SD Negeri 04 Bantarbolang, Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang.

B. Pembahasan

Dengan mengolah data yang dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran

pada siklus I dan II dapat dideskripsikan sebagai berikut: Dari daftar nilai

kemampuan menulis karangan siswa kelas V pada siklus I, dapat diketahui bahwa:

Siswa yang mendapat nilai 51 – 60 ada 21 siswa;nilai 61 – 70 ada 27 siswa; nilai

71 – 80 ada 6 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa 80 dan nilai terendah

yang diperoleh siswa 50 dengan demikian nilai rata-rata yang diperoleh siswa 63,

20. Siswa yang mendapat nilai ≥ KKM sebanyak 35. Siswa yang mendapat nilai ≤

19 siswa , jadi ketuntasan belajar mencapai 64,81%. Nilai keaktifan siswa adalah

Page 46: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

34

siswa yang mendapat nilai cukup ada 21 siswa, nilai baik ada 33 siswa, jadi

presentasi keaktifan pada siklus I mencapai 61,11%.

Dari daftar nilai kemampuan menulis karangan siswa kelas V pada siklus

II dapat diketahui bahwa: Siswa yang mendapat nilai antara 51 – 60 tidak ada,

nilai 61 – 70 ada 12 siswa. Nilai 71 – 80 ada 36 siswa, nilai 81 – 90 ada 6 siswa.

Dengan demikian nilai tertingi yang diperoleh siswa adalah 88, sedangkan nilai

terendah yang diperoleh siswa 63. Nilai rata-rata kelas mencapai 72,83. Siswa

yang mendapat nilai ≥ KKM ada 54 siswa, siswa yang mendapat nilai ≤ 0, jadi

semua siswa sudah tuntas. Artinya ketuntasan belajar 100%. Nilai keaktifan siswa

; nilai cukup ada 3 siswa, dan nilai baik ada 54 siswa, maka nilai keaktifan

seluruhnya ada 94,44%.

Dengan melihat hasil di atas dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai dan

ketuntasan belajar yang diperoleh siswa setelah mendapatkan pembelajaran

menulis karangan dengan media gambar seri pada siklus I dan siklus II

menunjukkan adanya peningkatan yang cukup baik, yaitu 30%.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PTK sudah

dapat dikatakan mencapai keberhasilan, karena sudah memenuhi kriteria

keberhasilan, yaitu: (1) nilai rata- rata pada penilaian kemampuan menulis

karangan di atas nilai KKM 62, sedangkan pada akhir pembelajaran ini nilai rata-

rata sudah mencapai 72,83 ; dan (2) siswa yang mendapat nilai di atas KKM

minimal 80%, sedangkan pada akhir pembelajaran ini siswa yang mendapat nilai

di atas KKM (tuntas) mencapai 100%.

Page 47: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

35

Berdasarkan data di atas dapat digambarkan dalam bentuk diagram

dibawah ini

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra

Siklus

Siklus I Siklus II

Nilai Siswa

Keaktifan

Grafik Nilai Kemampuan menulis Karangan Siswa Kelas V

Dengan hasil yang demikian, maka penelitian cukup sampai pada siklus II.

Untuk menyelesaikan masalah yang muncul pada siklus II, dilaksanakan

bimbingan pada dua siswa yang tidak memperhatikan, mempersiapkan strategi

yang lebih baik lagi agar pembelajaran lebih berhasil. Yang menyangkut media

atas anjuran kepala sekolah akan diusahakan pengadaan media gambar seri yang

lebih banyak lagi dan lebih variatif, mengadakan lomba menulis karangan setiap

tahun untuk memotivasi siswa agar gemar menulis.

Jadi salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan

siswa adalah dengan menggunakan media gambar seri. Hal ini terjadi karena

media gambar seri dapat menuntun cara berpikir anak yang runtut, mudah

menentukan tema karangan, dan memudahkan mengembangkan karangan.

Dengan gambar seri siswa juga merasa tertantang untuk menemukan judul yang

lebih variatif, siswa juga tidak bosan karena dengan mengurutkan gambar seri,

siswa merasa puas apabila telah berhasil dengan lebih cepat dari siswa yang lain.

Pembelajaran menulis karangan bukan lagi menjadi membosankan tetapi

Page 48: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

36

menyenangkan bagi siswa, dengan demikian maka secara umum nilai mata

pelajaran Bahasa Indonesia siswa dapat meningkat.

Apabila kita cermati maka peningkatan kemampuan siswa dalam menulis

karangan disebabkan karena mutu pembelajaran yang meningkat pada tiap siklus.

Pada siklus I proses pembelajaran sudah lebih baik dari pada pembelajaran

sebelum tindakan. Pada pra siklus pembelajaran lebih banyak menggunakan

ceramah, alat pembelajaran seadanya artinya guru kurang kreatif mengadakan

media, pembelajaran belum dirancang dengan cermat, keaktifan siswa kurang

diperhatikan, Guru belum memberi kesempatan kepada siswa untuk menulis

karangan dengan tema yang sesuai dengan minat siswa, siswa belajar dalam

sausana yang kaku.

Pada siklus I pembelajaran sudah mulai meningkat, rencana pembelajaran

disusun oleh guru dengan model yang inovatif, yaitu model STAD, guru

mempersiapkan media sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, keaktifan siswa

diperhatikan, guru juga selalu membimbing siswa baik pada saat diskusi

kelompok, maupun pada saat mengurutkan gambar seri, pemberian ganjaran bagi

siswa yang mendapat nilai tertinggi merupakan motivasi bagi siswa yang selama

ini tidak dirasakan, siswa mulai aktif dan senang pada saat kegiatan mengurutkan

gambar seri. Pada saat kegiatan evaluasi siswa sudah dapat membuat karangan

sesuai dengan gambar seri yang telah diurutkan.

Hasil nilai siswa dan keaktifan yang diperoleh pada siklus I masih kurang

memuaskan, meskipun mengalami peningkatan, hal ini terjadi karena beberapa

sebab yaitu: (1) Guru belum dapat memperhatikan kesulitan yang dialami siswa

secara individu dengan maksimal, misalnya banyak siswa yang kesulitan pada saat

menulis terutama tentang penggunaan ejaan dan kata depan guru membiarkan

sehingga pada saat penilaian siswa mendapat nilai rendah, (2) Guru kurang dapat

memancing siswa untuk berpendapat, sehingga siswa terlihat kurang bergairah

pada saat teman yang lain menyampaikan hasil diskusi., (3) Media gambar seri

sangat kurang, dengan satu set media untuk delapan siswa ini sangat kurang

artinya banyak siswa yang hanya jadi penonton dan cenderung cuek dalam

melaksanakan diskusi mengurutkan gambar seri, (4) Guru belum maksimal dalam

Page 49: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

37

memberikan motifasi dan penguatan terhadap siswa, (5) Bahasa daerah yang

sering digunakan guru dalam menyampaikan materi menimbulkan siswa sering

menggunakannya pada saat menulis karangan.

Dari siswa ada beberapa hal yang menyebabkan pembelajaran belum

maksimal, yaitu: (1) Siswa belum dapat mengajukan pertanyaan dan menjawab

pertanyaan dengan benar, malah sebagian siswa tidak aktif, (2) Dalam berdiskusi

banyak yang tidak aktif, hanya bergantung pada ketua kelompoknya, (3) Siswa

masih kesulitan dalam mengembangkan kerangka karangan, (4) Siswa masih

banyak kesalahan tentang penulisan ejaan dan kata depan.

Kekurangan-kekurangan pada siklus I tersebut akan diperbaiki pada

pembelajaran dalam siklus II. Sedangkan strategi yang akan digunakan untuk

meyelesaikan permasalahan pembelajaran pada siklus I sebagai berikut: (1) Siswa

dipancing untuk mengajukan pertanyaan dan tanggapan, dengan cara dipuji, diberi

motivasi oleh guru, jangan disalahkan atau ditertawakan bila pertanyaan maupun

tanggapannya kurang pas, (2) Guru harus lebih memberi perhatian dan bimbingan

pada siswa secara individu, (3) Media gambar seri diperbanyak, satu set media

untuk satu kelompok, akan tetapi kelompoknya diubah menjadi 14 kelompok

sehingga satu kelompok beranggota empat siswa, ini dapat meminimalisir ketidak

aktifan siswa, (4) Guru menjelaskan kembali tentang ejaan dan penulisan kata

depan, (5) Siswa yang mengalami kesulitan dalam memngembangkan kerangka

karangan dibimbing secara khusus, sesuai dengan gambar seri yang telah

diurutkan.

Penerapan strategi tersebut ternyata kualitas pembelajaran pada siklus II

meningkat. Suasana pembelajaran lebih hidup, banyak siswa yang mengajukan

pendapat dan pertanyaan, guru selalu memberi penguatan, proses diskusi juga

berjalan baik, karena media cukup banyak sehingga semua siswa mendapat bagian

untuk mengurutkan gambar seri, waktu yang digunakan untuk diskusi lebih cepat,

pada saat evaluasi siswa sudah dapat mengerjakan lebih cepat dan hasilnya juga

cukup mengembirakan, siswa sudah nampak senang dalam menulis karangan,

bahkan mereka lupa waktu sehingga untuk evaluasi siklus II lebih dari 15 menit,

siswa sulit dihentikan dalam mengembangkan karangan.

Page 50: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

38

Meskipun pada siklus II pembelajaran sudah meningkat, masih ada

beberapa permasalahan yang ditemukan, Yaitu: (1) Ada 2 siwa, yaitu Teguh

Irawan dan Ainur Falahudin bercanda sendiri tidak memperhatikan teman yang

sedang presentasi, (2) Ada beberapa siswa yang masih salah dalam menuliskan

huruf besar dan tanda baca, (3) Media sudah cukup, namun belum bervariasi

sehingga siswa kurang tertantang untuk mengurutkan gambar seri, bahkan ada

siswa yang hanya meniru temanya, (4) Pada kegiatan diskusi cepat selesai dan

disaat presentasi siswa yang lain nampak kurang bersemangat menanggapi.

Bepijak dari uraian di atas kita mengetahui bahwa pembelajaran pada

siklus II sudah dapat mencapai target penelitian, oleh karena itu tidak perlu

dilanjutkan pada siklus berikutnya, namun beberapa masalah yang ditemukan

pada siklus II akan tetap dicarikan pemecahannya dan pelaksanaannya akan

dilaksanakan di luar kegiatan Penelitian Tindakan Kelas. Adapun strategi nuntuk

menyelesaikan permasalahan pada siklus II, adalah: (1) Dua siswa yang kurang

memperhatikan pembelajaran diberi bimbingan secara khusus, diwawancarai apa

yang menyebabkan mereka kurang memperhatikan pembelajaran, (2) Media

gambar seri dibuat dengan tema yang berbeda untuk tiap kelompok, dan siswa

dibiarkan menentukan tema sendiri sesuai dengan minatnya, memang untuk

mengadakan satu siswa satu media agak sulit, namun tetap akan diusahakan dan

hal ini sudah mendapat dukungan dari kepala sekolah, (3) Guru harus selalu

memberi penghargaan kepada siswa yang mengajukan pendapat atau pertanyaan,

(4) Membuat Lembar Kerja Siswa yang lebih baik dan menantang siswa, sehingga

siswa tidak bosan, dan tetap bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

Dalam pelaksanan PTK, dukungan dari kepala sekolah dan teman sejawat

sangat diperlukan. Pengadaan media gambar seri memerlukan waktu yang cukup

lama untuk membuatnya, ini dapat diantisipasi dengan mencari pada komik, atau

bacaan anak yang ada pada perpustakaan, majalah anak, atau surat kabar.

Diperlukan kreatifitas guru dan kerjasama dengan teman sejawat. Dengan

demikian maka hal ini tidak menjadi masalah.

41

Page 51: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. S impulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakan dua sklus, dapat disimpulkan bahwa Penggunaan media gambar seri

dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan pada siswa kelas V SD Negeri

04 Bantarbolang, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten pemalang tahun pelajaran

2009/0210.

Agar pembelajaran berhasil guru harus meminimalisir kendala-kendala

yang muncul dalam pembelajaran menulis karangan dengan media gambar seri.

Sedangkan Faktor yang mendukung keberhasilan pembelajaran harus

ditingkatkan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat

dipergunakan sebagai bahan pertimbangan, dan masukan bagi guru yang akan

menerapkan media gambar seri dalam pembelajaran menulis karangan antara lain:

1. Bagi Guru

Guru hendaknya selalu mempersiapkan secara cermat perangkat

pendukung pembelajaran dan fasilitas belajar yang diperlukan, termasuk media

yang tepat, karena sangat mempengaruhi keaktifan dan efisiensi pembelajaran

yang pada akhirnya berpengaruh pada proses dan hasil belajar menulis karangan

pada siswa. Persiapkan media gambar seri dengan jumlah yang ideal, yaitu satu

set gambar seri digunakan untuk dua siswa, media gambar seri dibuat dengan

bervariasi agar siswa aktif semua dan tidak bosan, jangan bosan-bosan untuk

memberi penguatan dan motivasi kepada siswa selam proses pembelajaran,

pembentukan kelompok maksimal beranggota empat siswa, hal ini agar semua

siswa aktif, media gambar seri mengambil tema sesuai dengan dunia siswa,

sehingga siswa tertarik, beri kesempatan pada siswa untuk mengembangkan

karangan sesuai dengan minat mereka, ini dapat dilakukan untuk kegiatan tindak

39

Page 52: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

40

lanjut, dalam bentuk pekerjaan rumah. Motivasi siswa agar rajin membaca di

perpustakaan, beri penghargaan, hal ini sangat membantu untuk memperluas

wawasan siswa tentang karangan orang lain.

2. Bagi Siswa

Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran, selalu

mengerjakan tugas-tugas yang diberikaqn guru dan meningkatkan usaha belajar

sehingga dapat memperoleh prestasi belajara yang baik. Tanamkan kebiasaan

membaca, karena dengan membaca kita memperoleh banyak pengetahuan.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya mengupayakan pengadaan berbagai media

pembelajaran Bahasa Indonesia yang menunjang peningkatan hasil belajar siswa

dan mempermudah guru dalam membelajarkan siswa.

Page 53: PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …...karangan pada siswa kelas V SD Negeri 04 Bantarbolang tahun 2010. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

41

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrohman, dkk (2009), Penelitian Tindakan SD, Dirjen Pendidikan Tinggi

Depdiknas

Depdikbud (1994) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta. Balai Pustaka

Endang Purwanti, (2001), Assesmen Pembelajaran SD, Jakarta : Dirjen

Pendidikan Tinggi Depdiknas

G.B. Yuwono, dan Tata Iryanto. (1988). Pedoman Umum Pembentukan Istilah

Dilengkapi dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan,

Surabaya: Indah

Marminah (2009), Skripsi. FKIP UNS

M.Subano, dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia

Mulyani mantri, Johar Permana (2001). Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV Maulana

Nana Sujana (1992), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung

Oemar Hamalik (2001). Proes Belajar Mengajar : Bumi Aksara

Sabarti Akhadiah, (1996 / 1997).Menulis. Jakarta : Depdikbud

Suriamiharja Agus, dkk ( 1996 / 1997 ).Petunjuk Praktis Menulis Jakarta:

Depdikbud

Tarigan, Djago, (1996).Membina Ketrampilan Menulis Paragraf dan

Pengembangannya. Bandung ; Angkasa

The Liang Gie (1992). Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta:

Liberty