Upload
dolien
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA
MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING
PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
Duwi Hariyani
NIM: 11511031
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
iii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA
MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING
PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
Duwi Hariyani
NIM: 11511031
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
الى عه ابى ريرة رضى هللا عى ان رسل هللا قال: مه سلك طريقا يلتمس في علما سل هللا ل طريقا
الجىة )راي مسلم(
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: Dan barang siapa
menjalani akan suatu jalan, untuk mencari ilmu pengetahuan, maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju syurga”. (H.R. Muslim)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan untuk:
Orang tuaku yang selalu mendo’akan dan memberikan motivasi
kepada saya,
Kakakku yang selalu mensuport saya
Suami tercinta yang telah menemani jerit payahnya menyelesaikan skripsi ini
Semua keluarga besarku yang selalu menyemangatiku
Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku yang selalu meluangkan waktunya
untuk membimbing dalam pembuatan skripsi ini
Semua warga besasr IAIN Salatiga atas kerja samanya
Semua teman- teman seperjuangan
Warga besar MI Negeri Doplang yang telah memberikan dukungannya
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada penulis serta kita semua, sehingga
penulis dapat melakukan penelitian skripsi yang berjenis Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) di MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
dengan lancer tanpa halangan suatu apapun. Sholawat dan salam tidak lupa kami
haturkan kepada nabi agung Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di
hari akhir dan semoga kita tergolong umatnya yang mendapatkan syafaatnya.
Pada kesempatan kali ini, penulis bersyukur telah menyelesaikan
penyusunan laporan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir
yang tidaklah ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang terjadi dalam
penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatan kemampuan penulis. Walalupun
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tentunya karena beberapa pihak
yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Berkaitan dengan hal
diatas, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu menyelesaikan dalam pembuatan skripsi ini dan khususnya ucapan
terima kasih penulis berikan kepada:
1. Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga yang banyak
berjasa dan berkenan memberikan pengesahan terhadap skripsi ini;
2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga
3. Peni Susapti, M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI);
4. Drs.Sumarna Widjadipa, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta berkenan meluangkan
waktunyanuntuk membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini;
ix
5. Drs. M. Choderin, M.A. selaku pembimbing akademik yang telah
membimbing dan memotivasi dari awal kuliah hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini;
6. Segenap Bapak/Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program
studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah:
7. Selaku Kepala Madrasah MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen
Kabupaten semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di MI yang dipimpinnya;
8. Luqman, S.Pd selaku guru kelas IV yang memberikan bantuan kepada
penulis selama proses penelitian berlangsung;
9. Guru dan karyawan di MI Negeri Doplang yang telah membantu peneliti
selama proses penelitian berlangsung;
10. Siswa kelas IV MI Negeri Doplang yang telah membantu dan mendukung
penulis dalam melakukan penelitian;
11. Bapak, Ibu, Kakak, Suami, dan semua keluarga yang mendo’akan dan
memberikan dukungan demi keberhasilan penulis;
12. Teman- teman seperjuangan PGMI A 2011, yang selama ini telah
memberikan dukungan dan berjuang bersama;
13. Semua teman dan sahabat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
terimaskih telah mendukung penulis melewati hambatan- hambatan dalam
menyelesaikan skripsi ini;
14. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
xi
ABSTRAK
Hariyani, Duwi. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA
Materi Sumber Daya Alam Melalui Metode Snowball Throwing
Pada Siswa Kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang Tahun 2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyan dan
Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd
Kata Kunci : Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA dan metode Snowball Throwing
Pembelajaran seharusnya dilakukan dengan cara yang menyenangkan
sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Tetapi, banyak
kita jumpai sekolah-sekolah yang masih menggunakan metode atau pendekatan
yang monoton dan tidak bervariasi sehingga siswa tidak semangat dan bosan.
Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bahwa penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi
belajar dan pencapaian target KKM pada mata pelajaran IPA materi sumber daya
alam pada siswa kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten
Semarang tahun 2015. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa IV yang
berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 12 laki- laki dan 7 perempuan. Penelitian ini
dilakukan pada semester genap tahun 2015.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitia ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri
dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dengan
menggunakan metode Snowball Throwing. Hasil penelitian menunjukkan dengan
menggunakan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar
mata pelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar dan nilai rata-
rata yang dicapai siswa. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM individu pada
pra siklus sebelum menggunakan metode Snowball Throwing sebanyak 6 siswa
atau 31,6%. Setelah menggunakan metode Snowball Throwing yaitu pada siklus I
sebanyak 11 siswa atau 57,9%, pada siklus II 14 siswa atau 73,7%, dan pada
siklus III sebanyak 18 siswa atau 94,7%. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai
KKM nasional atau ideal pada pra siklus 1 siswa atau 5,3%, pada siklus I
sebanyak 11 atau 57,9%, pada siklus II sebanyak 14 siswa atau 73,7%, dan pada
siklus III sebanyak 18 siswa atau 94,7%. Dengan pencapaian nilai rata- rata pada
pra siklus adalah 60,5, dan pada siklus I meningkat menjadi 73,7, pada siklus II
menjadi 81,05, dan pada siklus III meningkat menjadi 91,6.
Hasil penelitian ini juga memenuhi target pencapaian KKM, Hal ini dapat
dilihat dari 18 siswa atau 94,7% dari total 19 siswa dapat mencapai KKM individu
atau kelas. Dengan demikian membuktikan bahwa pembelajaran IPA materi
Sumber Daya Alam menggunakan metode Snowball Throwing pada siswa kelas
IV MI Negeri Doplang dinyatakan berhasil, karena memenuhi standar
keberhasilan pembelajaran yakni 94,7% lebih besar dari 85% (KKM kelas).
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
LEMBAR LOGO .................................................................................................... ii
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN ......................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ......................................... 7
E. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 8
F. Definisi Operasional................................................................................... 10
G. Metode Penelitian....................................................................................... 11
1. Rancangan Penelitian ........................................................................... 11
2. Subjek Penelitian .................................................................................. 13
3. Langkah- langkah Penelitian ................................................................ 13
4. Instrumen Penelitian............................................................................. 14
5. Pengumpulan Data ............................................................................... 15
6. Analisis Data ........................................................................................ 16
H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar ........................................................................................... 19
xiii
1. Pengertian Prestasi Belajar .................................................................. 19
2. Jenis Prestasi Belajar ........................................................................... 19
3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasl Belajar ....................................... 20
B. Ilmu Pengetahuan ALam .......................................................................... 28
1. Pengertian Ilmu pengetahuan Alam ..................................................... 28
2. Ruang Lingkup Ilmu pengetahuan Alam ............................................. 29
3. Hakikat Pembelajaran IPA .................................................................. 29
4. Karakteristik IPA ................................................................................ 32
5. Tujuan Pembelajaran IPA ................................................................... 33
6. Sumber Daya Alam ............................................................................. 34
7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .................................................. 43
C. Metode Snowball Throwing ....................................................................... 50
1. Pengertian Metode Snowball Throwing ............................................. 50
2. Langkah- langkah Metode Snowball Throwing ................................. 51
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Snowball Throwing .................. 52
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian ........................................................................................ 53
1. Lokasi Penelitian .................................................................................. 53
2. Waktu pelaksanaan............................................................................... 52
3. Subjek Yang Dijadikan Penelitian ...................................................... 54
4. Tenaga Pendidik .................................................................................. 55
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Penelitian .................................................... 56
1. Pelaksanaan Pra Siklus ......................................................................... 56
2. Pelaksanaan Siklus I ............................................................................. 60
3. Pelaksanaan Siklus II ........................................................................... 65
4. Pelaksanaan Siklus III .......................................................................... 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Standar Pencapaian KKM .......................................................................... 75
B. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus ......................................................... 76
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ............................................................. 78
D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ........................................................... 80
xiv
E. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III .......................................................... 82
F. Pembahasan ............................................................................................... 84
1. Hasil Rekapitulasi ................................................................................ 84
2. Kondisi Awal ....................................................................................... 86
3. Kondisi Akhir ...................................................................................... 87
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 88
B. Saran ........................................................................................................... 89
1. Bagi Siswa ............................................................................................ 89
2. Bagi Guru ............................................................................................. 89
3. Bagi sekolah ......................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR TABEL
1 Tabel 3.1 Waktu pelaksanaan penelitian 54
2.
Tabel 3.2
Data Nama Siswa kelas IV MI Negeri Doplang 54
3 Tabel.3.3 Daftar tenaga pendidik di MI Negeri Doplang 55
4 Tabel 3.4 Data hasil nilai siswa pada pengamatan pra siklus 59
5 Tabel 3.5 Data hasil nilai siswa pada pengamatan siklus I 63
6 Tabel 3.6 Data hasil nilai siswa pada pengamatan siklus II 68
7 Tabel 3.7 Data hasil nilai siswa pada pengamatan siklus III 72
4 Tabel 4.1 Hasil tes formatif siswa pada pra siklus 76
5 Tabel 4.2 Hasil tes formatif siswa pada siklus I 78
6 Tabel 4.3 Hasil tes formatif pada siklus II
80
7 Tabel 4.4 Hasil tes formatif pada siklus III
82
8 Tabel 4.5 Rekapitulasi nilai siswa per siklus
85
9 Tabel 4.6 Rekapitulasi prestasi ketuntasan belajar siswa per siklus
KKM Individu
86
10 Tabel 4.7 Rekapitulasi prestasi ketuntasan belajar siswa per siklus
KKM Nasional
86
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 3 Lembar pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 5 Data autentik siswa siklus I
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 9 Data autentik siswa siklus II
Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran 11 Lembar Pengamatan Guru Siklus III
Lampiran 12 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran 13 Data autentik siswa siklus III
Lampiran 14 Kriteria Penilaian Aktifitas Belajar Siswa
Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian
Lampiran 16
Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 19 Daftar Nilai SKK
Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan
mulia di dunia ini, tidak ada sesuatupun ciptaan Tuhan yang menyamai
manusia, karena kesempurnaan itulah manusia dikaruniai berbagai potensi
yang luar biasa diantaranya adalah diberi akal fikiran. Dengan akal manusia
bisa berfikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan
maksud pengembangan sebagai manusia yang utuh. Dengan akal pula manusia
juga dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan
yang salah, bahkan dengan akal manusia bisa mengkaji dan meneliti sebab
akibat dari setiap peristiwa pada alam semesta ini. Hal ini dijelaskan Allah
SWT dalam surat Attin ayat 4 yang berbunyi
يم لقد خلقىا األوسه في احسه تق
Artinya : sesungguhnya kami jadikan manusia sebaik-baik kejadian.
Kemampuan belajar dan mengolah informasi pada manusia juga
merupakan ciri penting yang membedakan manusia dari makhluk lain,
kemampuan belajar ini memberi manfaat bagi individu dan juga bagi
masyarakat untuk menempatkan diri dalam makhluk yang berbudaya, dengan
belajar seseorang juga mampu mengubah perilaku, dan membawa pada
perubahan individu-individu belajar yang memiliki pengetahuan, sikap, dan
keterampilan (Martinis Yamin, 2005: 104)
2
Gage (1984) mendefiniskan belajar sebagai suatu proses dimana
organisma berubah perilakunya diakibatkan pengalaman. Demikian juga
Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar terdiri dari pengamatan,
pendengaran, membaca, dan meniru. Dari definisi dua ahli tersebut
mengandung pengertian bahwa belajar adalah perubahan perilaku seseorang
akibat pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran,
membaca, dan meniru (Martinis Yamin, 2005: 99)
Disamping itu untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas diperlukan
proses pembelajaran yang baik dan terarah. Maka pendidik sebaiknya bisa
memahami karakteristik ataupun pemikiran anak dalam proses pembelajaran.
Karena para pendidik yang berkualitas adalah salah satu modal membangun
pemikiran anak didik agar lebih baik. Selain itu para pendidik hendaknya juga
mulai memberi pengajaran kepada anak mulai sejak dini agar dalam proses
berfikir anak sudah mulai matang (Yusep Nurjatmika, 2011)
Pentingnya pendidikan pada anak usia dini telah menjadi perhatian
internasional. Dalam pertemuan Forum Pendidikan Dunia Tahun 2000 di
Dakar Senegal, dihasilkan enam kesepakatan sebagai kerangka aksi
pendidikan untuk semua. Salah satu butir kesepakatan tersebut adalah untuk
memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak
usia dini, terutama bagi mereka yang sangat rawan dan kurang beruntung.
Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa perkembangan yang diperoleh
pada usia dini sangat mempengaruhi perkembangan anak pada tahap
berikutnya dan meningkatkan produktivitas kerja di masa dewasa.
3
Namun, kita perlu memahami bahwa anak bukanlah manusia dewasa
dalam bentuk kecil, ia memiliki potensi, tetapi potensi tersebut hanya dapat
berkembang manakala diberi rangsangan, bimbingan, bantuan, dan perlakuan
yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena
itu, dalam proses pembelajaran pada anak usia dini sampai sekolah dasar,
pemahaman terhadap keunikan dan tingkat pertumbuhan serta perkembangan
pada diri setiap anak merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan oleh
para pendidik (Conny R. Semiawan, 2008)
Seperti halnya dalam belajar IPA atau yang sekarang ini lebih dikenal
dengan sains, pembelajaran ini sudah diberikan pendidik kepada siswa sejak
dini yaitu mulai anak sekolah di SD. Pendidikan IPA di sekolah dasar atau
madrasah ibtidaiyah diharapkan menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya sehingga siswa dapat
melakukan kegiatan sehari-hari sesuai konsep. Namun, Pembelajaran IPA
bukan hanya sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip- prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan (Poppy, dkk 2008).
Salah satu materi pada pembelajaran IPA yaitu sumber daya alam, sumber
daya alam adalah semua kekayaan yang ada di alam dan dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia. Semua makhluk hidup di dunia ini pasti akan
memerlukan kekayaan alam. Maka materi ini perlu dipelajari siswa untuk
menambah pengetahua siswa. Materi sumber daya alam merupakan materi
4
yang membutuhkan pemahaman yang mendalam sehingga siswa dapat
menguasai kompetensi yang ditentukan dengan bimbingan guru.
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah
masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan para
guru di sekolah. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu
mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Pelaksanaan proses
pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan
siswa untuk menghafal informasi, sehinga otak siswa hanya dipaksa untuk
mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami
informasi yang diperoleh untuk menghubungkannya dengan situasi dalam
kehidupan sehari-hari.
Kondisi ini juga terjadi pada pembelajaran IPA, di MI Negeri Doplang.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada pada tanggal 24 februari
2015 bahwa hasil belajar IPA dari jumlah 19 siswa kelas IV masih tergolong
rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa yang
hanya mencapai 60. Sedangkan pencapaian KKM kelas dari 19 siswa adalah
30%. Jadi dapat dikatakan bahwa nilai tersebut berada dibawah standar
ketuntasan yang diharapkan
Hal ini terjadi karena pembelajaran di MI belum sepenuhnya
melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa
serta belum menggunakan berbagai pendekatan atau strategi pembelajaran
yang bervariasi berdasarkan karakter materi pembelajaran. Para guru di
sekolah masih saja menggunakan metode yang kurang menyenangkan bagi
5
siswa seperti metode ceramah, tanya jawab, tugas dan diskusi sehingga siswa
merasa bosan dan tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Selain itu penyebab kelemahan pembelajaran tersebut karena guru tidak
melakukan kegiatan pembelajaran dengan memfokuskan pada pengembangan
keterampilan proses sains anak. Pada akhirnya, keadaan ini yang
menyebabkan kegiatan pembelajaran dilakukan hanya terpusat pada
penyampaian materi dalam buku teks saja sehingga penguasaan materi yang
dimiliki siswa belum bisa maksimal.
Dalam penerapan pembelajaran khususnya pada pelajaran IPA, belajar
bukan hanya untuk mendengar cerita, membaca buku, menghafalkan teori,
tetapi juga proses penemuan, melakukan eksplorasi, serta menyajikan
pembelajaran yang menarik. Dengan demikian saat proses pembelajaran
siswa harus aktif bertanya, mencari tahu dan melakukan penyelidikan karena
tidak semua pembelajaran itu didapatkan dari guru.
Melihat keadaan yang demikian, maka peneliti bersama-sama dengan guru
sepakat mencoba suatu penelitian untuk mengatasi masalah yang ada dengan
mencoba menerapkan metode yang menyenangkan dan menarik bagi siswa
agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran dan prestasi belajar siswa
bisa ditingkatkan. Metode yang digunakan peneliti dan guru yaitu metode
Snowball Throwing. Metode ini merupakan pembelajaran yang diadopsi
pertama kali dari game fisik dimana segumpalan salju dilempar dengan
maksud memukul orang lain. Dalam konteks pembelajaran Snowball
Throwing diterapkan dengan melempar segumpalan kertas untuk menunjuk
6
siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa (Miftahul Huda, 2014: 226)
Berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa proses pembelajaran yang
dilakukan selama ini hanya berfokus pada guru sebagai sumber materi dan
kurang adanya metode yang lebih variatif, sehingga dalam pembelajaran yang
dilakukan membosankan, maka untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pelajaran IPA maka perlu
diadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul” PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER
DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA
SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan
prestasi belajar mata pelajan IPA materi sumber daya alam pada siswa
kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
tahun 2015?
2. Apakah penggunaan metode Snowball Throwing dapat memenuhi target
pencapaian KKM mata pelajaran IPA materi sumber daya alam di MI
Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang tahun 2015?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penggunaan metode Snowball Throwing dapat
meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPA materi sumber daya
7
alam pada siswa kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang tahun 2015.
2. Untuk mengetahui penggunaan metode Snowbhall Throwing dapat
memenuhi target pencapaian KKM mata pelajaran IPA materi sumber
daya alam pada siswa kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen
Kabupaten Semarang tahun 2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara atas penelitian yang
akan diuji melalui penelitian. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Melalui penggunaan Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan
prestasi belajar mata pelajaran IPA materi sumber daya alam pada
siswa kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten
Semarang tahun 2015
b. Melalui penggunaan metode Snowball Throwing dapat memenuhi
target pencapaian KKM mata pelajaran IPA materi sumber daya alam
pada siswa kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten
Semarang tahun 2015
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan metode Snowball Throwing dalam kegiatan belajar
mengajar (KBM) dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan
tercapai. Indikator yang dipakai dalam hal ini adalah KKM mata pelajaran
8
IPA di Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Peneliti
sangat berharap siswa mampu mencapai indikator yang telah ditentukan,
sehingga penelitian yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan. Indikator
tersbut adalah sebagai berikut:
a. Secara individu
Siswa diharapkan dapat mencapai skor 70
b. Secara klasikal
Secara klasikal siswa dinyatakan berhasil apabila dalam satu kelas
tersebut siswa yang mendapat skor 70 mencapai persentase yang
telah ditentukan yaitu sebesar 85% atau dengan kata lain, 85% dari
siswa yang ada di dalam kelas tersebut tuntas mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) kelas.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini akan membantu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
IV pada mata pelajaran IPA khususnya pada materi sumber daya alam melalui
metode Snowball Throwing dalam pembelajaran yang disampaikan guru
secara mendalam. Adapun adanya pelaksanaan penelitian ini akan berguna
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Didapatkannya sebuah pengetahuan baru tentang pembelajaran IPA
melalui metode Snowball Throwing pada siswa kelas IV MI Negeri
Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
b. Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi permasalahan yang
9
ada dalam proses belajar mengajar IPA sehingga prestasi belajar dapat
tercapai sesuai target yang diharapkan
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Siswa memperoleh pelajaran IPA yang lebih menarik,
menyenangkan, dan memungkinkan dirinya untuk meningkatkan
prestasi belajar mata pelajaran IPA
2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam berkelompok
3) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide,
pertanyaan, dan saran
b. Bagi guru
1) Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan
pembelajaran IPA melalui metode yang tepat agar dapat
meningkatkan kemampuan siswa sehingga pembelajaran menjadi
efektif dan bermakna
2) Sebagai acuan dan resensi bagi guru yang sedang mengalami
permasalahan dalam pembelajaran
c. Bagi sekolah/madrsah
1) Menciptakan rasa saling membantu dan kerjasama dengan
sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar khususnya untuk
mata pelajaran IPA.
2) Meningkatkan mutu dan kualitas sekolah
10
F. Definisi Operasional
Untuk menjelaskan judul penelitian ini, maka akan kami berikan penjelasan
beberapa istilah dalam penulisan penelitian ini. Istilah-istilah yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
1. Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang
setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Jadi seseorang itu tidak akan
memiliki kemampuan sebelum seseorang itu berusaha untuk belajar (Arif
Gunarso, 1993 : 77)
2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah
menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam
menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan kriteria
ketuntasan minimal (Buku KKM, 2008: 4)
3. Mata Pelajaran IPA
Webster New Collegiate Dictionary dalam bukunya Rully Nasrullah,
dkk (2010: 4) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah
pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau
dengan kata lain IPA adalah ilmu pengetahuan yang didapat dengan
menggunakan metode tertentu.
4. Materi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan
11
untuk kesejahteraan manusia (Candra Kirana, 2013: 44)
5. Metode Snowball Throwing
Metode pembelajaran Snowball Throwing merupakan pembelajaran
yang diadopsi pertama kali dari game fisik dimana segumpalan salju
dilempar dengan maksud memukul orang lain. Dalam konteks
pembelajaran, Snowball Throwing diterapkan dengan melempar
segumpalan kertas untuk menunjuk siswa yang diharuskan menjawab
soal dari guru. Metode ini digunakan untuk memberikan konsep
pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa
dalam materi tersebut (Miftahul Huda, 2014: 226)
G. Metodologi Penelitian
Metode penelitian dalam PTK merupakan deskripsi tindakan yang akan
dikenakan kepada siswa secara detail dan padat. Dengan kata lain, metode
penelitian dalam PTK memuat langkah- langkah sebagai berikut:
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menurut Zainal Aqib (2006: 12) dalam PTK ada tiga pengertian yang
dapat diterangkan yaitu:
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek menggunakan
aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi
yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang
menarik, minat dan penting bagi peneliti.
12
b. Tindakan adalah suatu gerakan kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu, yang berbentuk rangkaian siklus kegiatan
c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru.
Dari pengertian tiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas.
PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan
dalam siklus berulang. Empat kegiatan yang ada pada setiap siklus
yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dapat
digambarkan sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006: 74)
siklus 1
siklus II
Pengamatan/
pengumpulan
data I
Refleksi I
Pelaksanaan
tindakan II
t
Perencanaan
tindakan II
Permasalahan
baru hasil
refleksi
Pengamatan/
pengumpulan
data II
Refleksi II
Pelaksanaan
tindakan III
t
Pengamatan/
pengumpulan
data III
Perencanaan
tindakan III
Refleksi III
Permasalahan
baru hasil
refleksi II
permasalahan Perencanaan
tindakan I
Pelaksanaan
tindakan I
t
13
2. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian dalam Penelitian ini adalah siswa kelas IV MI
Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang dengan jumlah
keseluruhan 19 siswa yang terdiri dari 12 laki-laki dan 7
perempuan.Waktu pelaksanaan penelitian ini pada tanggal 8 sampai 15
Mei semester 2 tahun ajaran 2015
3. Langkah- langkah penelitian
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya PTK terdiri atas rangkaian empat
kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan yang ada
pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi
yang dapat dijelaskan sebagai berikut (Suharsimi Arikunto 2006: 74)
a. Perencanaan
1) Menyiapkan RPP dengan menggunakan metode Snowball
Throwing pada materi sumber daya alam
2) menyiapkan fasilitas dan sarana yang digunakan dalam
pembelajaran
3) mempersiapkan lembar observasi dan soal mengenai materi
Sumber daya Alam
4) mempersiapkan instrument penilaian
b. Pelaksanaan tindakan
Dalam tahap ini peneliti bersama guru melaksanakan satuan
perencanaan tindakan yang telah tertulis di RPP yang terdiri dari
14
tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup menggunakan
metode Snowball Throwing.
c. Pengamatan
Pada bagian pengamatan peneliti bersama guru melakukan
pengamatan yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan
kegiatan. Tujuan pengamatan ini untuk mengumpulkan bukti hasil
tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam
melakukan refleksi.
d. Refleksi
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan, dan pengamatan
peneliti bersama guru kelas melakukan analisis data mengenai
proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan
dengan refleksi sesuai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
melalui metode Snowball Throwing.
4. Instrumen penilaian
a. Lembar Evaluasi (lembar tes)
Tes ini digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode
Snowball Throwing dalam mata pelajaran IPA materi sumber daya
alam. Dalam tes ini berisi soal- soal uraian
b. Lembar observasi
lembar observasi ini digunakan untuk mengamati tingkat
pemahaman siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.
15
c. Pedoman Dokumentasi
Tekhnik ini digunakan untuk menghimpun data tentang prestasi
belajar pengamatan pembelajaran IPA materi sumber daya alam
menggunakan metode Snowball Throwing. Disamping itu obsever
juga mendokumentasikan dengan foto-foto aktivitas siswa selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
5. Pengumpulan data
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti dibantu oleh guru kelas.
Data penelitian dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
a. Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan
siswa dalam menguasai materi sumber daya alam. Teknik tes ini
diberikan setelah pembelaran IPA dengan metode Snowball
Throwing dengan tujuan untuk mendapatkan data akhir apakah ada
peningkatan prestasi belajar antara siklus satu dan siklus
berikutnya.
b. Observasi
Pengamatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
c. Dokumentasi
Untuk mengetahui prestasi siswa sebelum dan sesudah
dilaksanakan penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini data
yang diambil dari dokumentasi adalah data foto-foto kegiatan
16
siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Selain itu juga berupa
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan nilai siswa di MI
Negeri Doplang sebelum diterapkan metode Snowball Throwing
pada pelajaran IPA
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan hasil data pengamatan dan tes
b. Menentukan kriteria nilai (70-100 tuntas dan 0-70 tidak tuntas)
c. Data keaktifan siswa diambil dari keaktifan siswa, ketika
pembelajaran, prestasi belajar dianalisis dengan membandingkan tes
antar siklus. Nilai per tes untuk mengetahui seberapa efektif
penggunaan metode Snowball throwing dalam pembelajaran IPA.
Peneliti juga menggunakan analisis deskriptif untuk memperoleh
nilai rata- rata tes formatif maka dapat dirumuskan:
M =
Keterangan:
M : Nilai rata- rata
∑x :Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai
setiap individu
N : Banyaknya individu (Djamarah, 2005: 302)
Sedangkan untuk memperoleh atau menghitung persentase
ketuntasan belajar siswa, digunaka rumus sebaga berikut:
17
P =
x 100%
Keterangan :
P= Nilai dalam persen
F = frekuensi
N= jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006: 225 226)
H. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal
Bagian awal berisi halaman sampul, lembar logo, halaman
sampul,lembar persetujuan pembimbing, lembar persetujuan
pengesahan, pernyataan keaslian tulisan,motto dan persembahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran
2. Bagian Inti
Bab I berisi Pendahuluan yang mencakup Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan
Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional,
Metode Penelitian (Rancangan Penelitian, Subjek Penelitian, langkah-
langkah penelitian, Instrumen penelitian, Pengumpulan data,dan
Analisis data), dan Sistematika Penulisan.
Bab II berisi Kajian Pustaka yang mencakup Prestasi Belajar, Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), dan Metode Snowball Throwing
Bab III berisi tentang Pelaksanaan Penelitian yang mencakup (1)
Deskripsi Pelaksanaan pra Siklus (Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/
Pengumpulan data, dan Refleksi). (2) Deskripsi Pelaksaan Siklus I
18
(Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/ Pengumpulan data, dan
Refleksi), (3)Deskripsi Pelaksanaan Siklus II (Rencana, Pelaksanaan,
Pengamatan/ Pengumpulan data, dan Refleksi), (4) Deskripsi
pelaksanaan Siklus III (Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/
Pengumpulan data, dan Refleksi)
Bab IV berisi tentang pemaparan Hasil Penelitian dan Pembahasan
yang mencakup analisa hasil pra siklus, Analisis Hasil Siklus I,
Analisis Hasil Siklus II, dan Analisis Hasil Siklus III dan pembahasan.
Bab V berisi penutup (Kesimpulan dan Saran)
3. Bagian akhir terdiri dari: Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Daftar
Riwayat Penulis
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian prestasi belajar
Winkle (1996: 226) dalam bukunya Hamdani mengemukakan prestasi
belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang.
Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang
dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar
(Hamdani, 2011: 138)
Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa
dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai
dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran
yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi setelah
mengalami proses belajar mengajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti
proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan
tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan. Kemudian akan diukur dan
dinilai yang diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
2. Jenis- jenis prestasi belajar
Jenis prestasi belajar yang digunakan untuk mengukur peningkatakan
prestasi belajar siswa pada penelitian ini yaitu dengan memberikan tes
20
tertulis. Setelah siswa mengerjakan tes, maka hasil tes tersebut dikoreksi
oleh guru dan nilainya dijadikan acuan untuk mengukur prestasi belajar
siswa. Dengan begitu guru dapat mengadakan tes kembali di Siklus
berikutnya jika nilai yang didapat siswa belum mencapai target KKM.
3. Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Pada dasarnya faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada
dua yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern).
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara
lain sebagai berikut:
1) Kecerdasan (inteligensi)
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya
inteligensi normal yang selalu menunjukan kecakapan sesuai
dengan tingkat perkembangan sebayanya. Perkembangan ini
ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak
dengan anak lainnya sehingga anak pada usia tertentu sudah
memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan kawan
sebayanya. Oleh karena itu, jelas bahwa faktor inteligensi
merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar
mengajar (Hamdani, 2011: 139)
21
Menurut Kartono (1995: 1) dalam bukunya Hamdani,
kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting dan sangat
menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seseorang
murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal,
secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi (Hamdani,
2011: 138)
Dengan demikian inteligensi yang baik merupakan faktor
yang sangat penting bagi anak dalam usaha belajar. Inteligensi
pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psikofisik
untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dengan cara yang tepat. Jadi inteligensi
sebenarnya bukan hanya persoalan kualitas otak melainkan
kualitas organ tubuh lainnya (Hamdani, 2011: 140)
2) Faktor jasmaniah
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian-bagiannya/bebas dari penyakit. Belajar seseorang
berpengaruh terhadap kesehatannya. Proses belajar seseorang
akan terganggu jika kesehatan seseorang juga terganggu. Selain
itu seseorang juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah
pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada
gangguan-gangguan fungsi alat indera serta tubuhnya. Agar
seseorang dapat belajar dengan baik maka seseorang harus bisa
22
mengatur waktu bekerja, tidur, makan, olahraga dengan teratur
( Slameto 1991: 56)
3) Sikap
Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap
suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh
tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor
pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan. Dalam diri siswa harus
ada sikap yang positif (menerima) kepada sesama siswa atau
kepada gurunya. Sikap positif ini akan menggerakkannya untuk
belajar. Adapun siswa yang sikapnya negatif (menolak) kepada
sesama siswa atau gurunya tidak akan mempunyai kemauan
untuk belajar (Hamdani, 2011: 140)
Seseorang memiliki sikap tertentu terhadap berbagai hal baik
positif atau negatif. Sikap positif menjadi pilihan untuk
dikembangkan atau ditanamkan kepada seseorang sehingga dapat
bersikap positif terhadap rangsangan yang diterima dan dapat
mencapai prestasi belajar secara optimal.
4) Minat
Minat menurut ahli psikologi adalah suatu kecenderungan
untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus
menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama
perasaan senang. Dapat dikatakan minat itu terjadi karena
perasaan senang pada sesuatu. Minat memiliki pengaruh besar
23
terhadap pembelajaran. Jika menyukai suatu mata pelajaran,
siswa akan belajar dengan senang hati tanpa rasa beban.
Menurut Winkle (1996: 24) dalam bukunya Hamdani, minat
adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa
tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu. Oleh karena itu minat memiliki
pengaruh yang besar terhadap belajar atau kegiatan. Pelajar yang
menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena
minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat
seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah, siswa
diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukan
sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah
satu faktor yang dapat memengaruhi hasil belajarnya. Apabila
seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu, akan
terus beruasaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkan
dapat tercapai (Hamdani, 2011: 141)
5) Bakat
Bakat menurut Hilgard dalam bukunya Slameto adalah
kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi
menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.
Orang yang berbakat mengetik akan lebih cepat mengetik dengan
lancar dibandingkan dengan orang lain yang kurang berbakat
dibidang itu.
24
Dari uraian di atas jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi
belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan
bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang
belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam
belajarnya itu (Slameto, 1991 : 59)
6) Motivasi
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik
tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga kuat lemahnya
motivasi belajar mempengaruhi keberhasilan belajar. Oleh karena
itu, motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari
dalam diri dengan cara memikirkan masa depan yang penuh
tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita.
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal
tersebut mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.
Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana
cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula,
dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan
berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.
Nasution dalam bukunya Hamdani (2011: 142) mengatakan
bahwa motivasi adalah segala daya yang mendorong untuk
melakukan sesuatu. Dalam perkembangannya, motivasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
25
a. Motivasi instrinsik
Motivasi instrinsik adalah motivasi yang bersumber dari
dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri
untuk melakukan suatu pekerjaan belajar.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinstik adalah motivasi yang datang dari luar
diri siswa, yang menyebabkan siswa tersebut melakukan
kegiatan belajar.
Dalam memberikan motivasi, guru harus berusaha untuk
mengarahkan perhatian siswa pada sasaran tertentu. Dengan
adanya dorongan dalam diri siswa akan timbul inisiatif
dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk
membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat
melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan
belajar secara aktif (Hamdani, 2011: 142)
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu lingkungan sosial
dan lingkungan nonsosial. Yang termasuk dalam lingkungan sosial
adalah guru, kepala sekolah, staf administrasi, teman- teman sekelas,
rumah tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, dan lain-lain. Adapun
yang termasuk dalam lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah,
tempat tinggal, dan waktu belajar.
26
Pengaruh lingkungan pada umumnya bersifat positif dan tidak
memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995: 60)
dalam bukunya Hamdani, faktor ekstern yang dapat mempengaruhi
belajar adalah keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan lingkungan
masyarakat.
1) Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkugan terkecil dalam masyarakat
tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang
dijelaskan Slameto, bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan
pertama dan utama. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat
penting dalam keberhasilan seseorang belajar. Rasa aman itu
membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif, karena
rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar
yang menambah motivasi untuk belajar.
Hasbulloh dalam bukunya Hamdani (2011: 143) mengatakan
keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama karena
dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan
pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam
keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi
pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.
Oleh karena itu, orang tua hendaknya menyadari bahwa
pendidikan dimulai dari keluarga. Adapun sekolah merupakan
pendidikan lanjutan peralihan pendidikan informal ke lembaga-
27
lembaga formal memerlukan kerja sama yang baik antara
orangtua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan
hasil belajar anak. Jalan kerja sama yang perlu ditingkatkan,
ketika orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang
cara belajar anak di rumah. Perhatian orang tua dapat
memberikan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun.
Hal ini karena anak memerlukan waktu, tempat, dan keadaan
yang baik untuk belajar.
2) Keadaan sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sangat
penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh
karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa
untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara
penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat
pelajaran, dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa yang
kurang baik akan memengaruhi hasil-hasil belajarnya.
Menurut kartono dalam bukunya Hamdani (2011: 144) , guru
dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan
dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar. Oleh
sebab itu, guru harus menguasai bahan pelajaran yang disajikan
dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.
3) Lingkungan masyarakat
Disamping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu
28
faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam
proses pelaksanaan pendidikan, sebab dalam kehidupan sehari-
hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat
siswa berada.
Dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak
karena dalam pergaulan sehari-hari, seorang anak akan selalu
menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungan.
Oleh karena itu apabila seseorang siswa bertempat tinggal di
lingkungan temannya yang rajin belajar, kemungkinan besar hal
tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya sehingga ia akan
turut belajar sebagaimana temannya (Hamdan, 2011: 144)
B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sering juga disebut dengan kata ”sains”.
Sains yang berasal dari bahasa latin yaitu scientia yang berarti
pengetahuan. Perkataan sains dalam bahasa Jerman yaitu Wisaencheff
yang artinya pernyataan kumpulan pengetahuan, seperti halnya tubuh
manusia yang komponen-komponennya terorganisir secara sistematik.
Menurut Webster New Collegiate Dictionary, definisi dari sains adalah
“pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian”.
Atau dengan kata lain, sains adalah ilmu pengetahuan yang didapat dengan
menggunakan metode tertentu (Rully Nasrullah, dkk 2010: 3)
29
Sedangkan menurut Ahmad Susanto (2013: 167) Sains atau IPA adalah
usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang
tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan
penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Dalam hal ini para
guru, khususnya yang mengajar sains di sekolah dasar diharapkan
mengetahui dan mengerti hakikat pembelajaran IPA, sehingga dalam
pembelajaran IPA guru tidak kesulitan dalam mendesain dan
melaksanakan pembelajaran. Siswa yang melakukan pembelajaran juga
tidak mendapat kesulitan dalam memahami konsep sains.
2. Ruang lingkup Ilmu pengetahuan Alam atau sains
Ilmu sains sendiri biasanya dibagi menjadi 4 bagian yaitu:
a. Biologi yang meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, ekologi,
fisiologi, taksonomi, dll.
b. Kimia yang meliputi kimia organik, kimia lingkungan, kimia
analitik, termokimia, kimia farmasi, dll.
c. Fisika yang meliputi kinetika, dinamika, fisika material, optic,
mekanika, termodinamika, dll.
d. Ilmu bumi yang melipiuti geologi, geofisika, geodesi, meteorology,
hidrologi, paleontology, oseanografi (Rully Nasrullah, dkk 2010: 4)
3. Hakikat pembelajaran IPA
Hakikat pembelajaran IPA yang didefinisikan sebagai ilmu tentang
alam yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetauan alam,
dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu:
30
a. Ilmu pengetahuan alam sebagai produk
Ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil
penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk konsep
yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegatan analitis.
Bentuk IPA sebagai produk, antara lain:
1) Fakta dalam IPA, pernyataan- pernyataan tentang benda- benda
yang benar terjadi dan mudah dikonfirmasi secara objektif.
2) Konsep IPA merupakan suatu ide yang mempersatukan fakta-
fakta IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta-fakta
yang ada hubungannya.
3) Prinsip IPA yaitu generalisasi tentang hubungan di antara
konsep-konsep IPA.
4) Hukum- hukum alam (IPA), prinsip-prinsip yang sudah diterima
meskipun juga bersifat tentarif (akan tetapi karena mengalami
pengujian yang berulang- ulang maka hukum alam bersifat
kekal selama belum ada pembuktian yang lebih akurat dan
logis).
5) Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-
fakta, konsep, prinsip yang saling berhubungan (Ahmad
Susanto, 2013: 168)
b. Ilmu pengetahuan alam sebagai proses
Ilmu pengetahuan alam sebagai proses yaitu untuk menggali dan
memahami pengetahuan tentang alam. Karena IPA merupakan
31
kumpulan fakta dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dalam
menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasi oleh ilmuwan.
Adapun proses dalam memahami IPA disebut dengan keterampilan
proses sains yaitu keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan,
seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan
menyimpulkan (Ahmad Susanto, 2013: 169)
c. Ilmu pengetahuan alam sebagai sikap
Sikap ilmiah harus dikembangkan dalam pembelajaran sains. Hal
ini sesuai dengan sikap yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan
dalam melakukan penelitian dan mengkomunikasikan hasil
penelitiannya.
Menurut Sulistyorini (2006) dalam bukunya Ahmad Susanto
(2013: 169) ada Sembilan aspek yang dikembangkan dari sikap
ilmiah dalam pembelajaran sains, yaitu:
1) Sikap ingin tahu.
2) Ingin mendapat sesuatu yang baru.
3) Sikap kerja sama.
4) Tidak putus asa.
5) Tidak berprasangka.
6) Mawas diri.
7) Bertanggung jawab.
8) Berpikir bebas.
9) Dan kedisiplinan diri.
32
Sikap dalam IPA yang dimaksud ialah sikap ilmiah. Jadi
dengan pembelajaran IPA di sekolah dasar diharapkan dapat
menumbuhkan sikap ilmiah seperti Seorang ilmuwan. Adapun
jenis-jenis sikap yang dimaksud, yaitu: sikap ingin tahu, percaya
diri, jujur, tidak tergesa-gesa, dan objektif terhadap fakta. Sikap
ilmiah itu dikembangkan melalui kegiatan- kegiatan siswa
dalam pembelajaran IPA pada saat melakukan diskusi,
percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di lapangan.
4. Karakteristik IPA
IPA juga memiliki karakteristik sebagai dasar untuk memahaminya.
Karakteristik tersebut menurut Jacobson dan Bergman (1980) dalam
bukunya (Ahmad Susanto, 2013: 170) yaitu :
a. IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori.
b. Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati
fenomena alam, termasuk juga penerapannya.
c. Sikap keteguhan hati, keingin tahuan, dan ketekunan dalam
menyingkap rahasia alam.
d. IPA tidak dapat membuktikan semua akan tetapi hanya sebagaian
atau beberapa saja.
e. Keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan kebenaran yang
bersifat objektif.
Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa pembelajaran IPA
atau sains merupakan pembelajaran berdasarkan pada prinsip-
33
prinsip, proses yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa
tehadap konsep-konsep IPA. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di
sekolah dasar dilakukan dengan penyelidikan sederhana dan bukan
hafalan terhadap kumpulan konsep IPA. Dengan kegiatan-kegiatan
tesebut pembelajaran IPA akan mendapat pengalaman langsung
melalui pengamatan, diskusi, dan penyelidikan sederhana.
Pembelajaran yang demikian dapat menumbuhkan sikap ilmiah
siswa yang diindikasikan dengan merumuskan masalah, menarik
kesimpulan, sehingga mampu berpikir kritis saat pembelajaran
IPA.
5. Tujuan Pembelajaran IPA
Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu
pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep
yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti
mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika.
Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam Badan
Nasional Standar Pendidikan (BSNP, 2006), dimaksudkan untuk:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam
ciptaannya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep- konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.
34
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan ketarampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah
pertama (Ahmad Susanto, 2013: 171)
6. Sumber Daya Alam
a. Berbagai jenis Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang ada di alam
dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. Berdasarkan jenisnya,
sumber daya alam dibedakan menjadi dua yaitu
1) Sumber daya alam alam hayati
Sumber daya alam alam hayati adalah sumber daya alam yang
berasal dari makhluk hidup. Contoh: hewan, tumbuhan, dan
mikroorganisme.
2) Sumber daya alam nonhayati
Sumber daya alam yang berasal dari makhluk tak hidup. Contoh:
35
cahaya matahari, udara, batu bara, logam, dan lain-lain.
Berdasarkan ketersediaannya di alam sumber daya alam
dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
1) Sumber daya alam yang kekal adalah sumber daya alam
yang selalu tersedia dan tidak akan habis meskipun setiap
saat dimanfaatkan. Contoh: cahaya matahari, angin, ombak.
2) Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber
daya alam yang dapat dibentuk lagi jika rusak atau habis.
Contoh: berbagai jenis hewan dan tumbuhan.
3) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah
sumber daya alam dengan persediaan yang terbatas dan tidak
dapat dibentuk lagi jika habis. Contoh: batu bara, minyak
bumi, gas bumi, serta logam (bijih besi, alumunium).
Bedasarkan lingkungannya, sumber daya alam dibedakan
menjadi empat yaitu sebagai berikut.
1) Sumber Daya Laut
Sumber daya laut adalah sumber daya alam yang terdapat di
laut. Contoh ikan, rumput laut, kerang, udara, dll.
2) Sumber Daya sungai
Sumber daya sungai adalah sumber daya alam yang terdapat
di sungai. Contohnya ikan air tawar sebagai ikan hias.
36
3) Sumber daya Hutan
Sumber daya hutan adalah sumber daya alam yang terdapat
di hutan. Contohnya kayu yang berasal dari pohon.
4) Sumber Daya Pegunungan
Sumber daya pegunungan adalah sumber daya alam yang
terdapat di pegunungan. Contoh bahan tambang mineral dan
logam (Candra kirana, dkk 2013: 45)
Berdasarkan asalnya benda dibedakan menjadi 3 yaitu:
1) Benda yang Berasal dari Tumbuhan.
a) Sebagai bahan pangan
Berbagai makanan berasal dari tumbuhan. Nasi dibuat
dari beras, beras berasal dari padi.
b) Sebagai bahan sandang
Kain katun terbuat dari serat kapas. Serat kapas terbuat
dari buah kapas. Buah kapas hasil dari pohon, dan
pohon termasuk tumbuhan.
c) Sebagai peralatan rumah tangga
Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan
untuk membuat peralatan rumah tangga adalah kayu.
Kayu dipotong dan dihaluskan menjadi balok dan papan
yang bisa digunakan untuk membuat kursi, meja, ,tiang,
pintu, lemari, dan patung.
37
d) Produk kesehatan dan perawatan tubuh
Obat tradisional disebut juga jamu .jamu dibuat dari
berbagai tanaman obat,misalnya kencur, jahe, kunyit,
kumis kucing, dan pace (mengkudu). Berbagai produk
perawatan tubuh dengan menggunakan sari tumbuhan
sebagai bahan utamanya. Shampo mengandung sari lidah
buaya, orang aring, kelapa, dan kemiri. Sabun mandi
mengandung lidah buaya,apel, bunga mawar, dan
avokat.
2) Benda yang Berasal dari Hewan
a) Bahan pangan
Hewan memberikan bahan makanan yang lezat,
misalnya daging, telur, dan susu. Keju merupakan produk
olahan susu. Daging berasal dari ayam,sapi, kambing,
kerbau, dan ikan. Telur berasal dari ayam, bebek, dan
burung puyuh. Susu berasal dari sapi dan kambing.
b) Bahan sandang
Beberapa bahan sandang bermutu tinggi berasal dari
hewan. Kain sutra berasal dari serat kepompong ulat
sutra. Wol berasal dari serat rambut domba. Kulit sapi,
kerbau, ular, dan buaya. Kulit hewan-hewan itu dapat
dibuat menjadi jaket, pelapis sofa, dan jok mobil.
38
c) Produk kesehatan
bagian tertentu hewan dipercaya menjadi obat mujarab
ada yang memanfaatkan bisa ular sebagai obat. Ada pula
yang percaya bahwa susu kuda liar dapat membuat tubuh
kuat. Daging biawak diolah sebagai obat penyakit kulit.
3) Benda yang Berasal dari Bahan Alam Tidak hidup
a) Bahan bangunan
Benda- benda apa saja yang dipakai di sekolahmu?
Sekolah dibangun dengan batu bata, pasir, semen,
genteng dan tiang besi. Batu bata dan genteng dibuat
dari tanah liat. Pasir berasal dari hancuran batuan.
Semen dibuat dari batu kapur dan batuan lain. Tiang
besi dibuat dari logam besi. Lampu dibuat dari gelas
(kaca).
b) Peralatan rumah tangga
Saat ini bahan yang sering digunakan untuk
membuat berbagai peralatan rumah tangga adalah
plastik. Plastik berasal dari bahan kimia buatan yang di
olah di pabrik. Berbagai benda dari plastik antara lain
ember,baskom, sendok plastik,sedotan dan kantong
plastik.
39
b. Hubungan antara Sumber Daya Alam dan Tekhnologi yang
digunakan
Pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteeraan manusia
dapat dilakukan secara langsung maupun diolah terlebih dahulu
menggunakan teknologi, baik teknologi yang sederhana maupun
teknologi canggih. Benda-benda yang dibuat menggunakan teknologi
menjadi sangat berbeda dengan bahan asalnya. Contoh pembuatan
benda dengan memanfaatkan teknologi sederhana yaitu pembuatan
kerajinan dari bambu atau rotan, pembuatan batu bata, pembuatan
gerabah, pembuatan tempe, dll.
Adapun contoh pembuatan benda- benda dengan memanfaatkan
teknologi canggih yaitu:
1) Pembuatan kertas dari kayu
Bahan dasar pembuatan kertas adalah kayu. Kayu dijadikan
selembar kertas dengan cara serat kayu yang untuk membuat
kertas disebut selulosa. Adapun proses pembuatan kertas dari
kayu adalah sebagai berikut:
a) Kayu dipotong dan dikupas kulitnya. Selanjutnya kayu
dijadikan bubur kayu (pulp). Pulp dibuat menggunakan
campuran bahan kimia.
b) Pulp dicampur bahan pemutih untuk menghasilkan kertas
putih.
c) Campuran berbagai bahan tersebut dimasukkan ke dalam
40
mesin hasilnya adalah lembaran kertas.
2) Pembuatan roti dari gandum
Bahan dasar pembuatan roti adalah biji gandum. Gandum
adalah jenis rumput- rumputan seperti halnya padi. Biji
gandum dapat diolah menjadi tepung terigu. Tepung terigu
adalah salah satu bahan pembuat roti. Selain itu, bahan
pembuat roti adalah gula, air, dan, ragi. Biji gandum diubah
menjadi terigu dengan cara digiling.
3) Pembuatan nasi berasal dari padi
Pernahkah kamu memasak nasi sendiri? Coba perhatikan
ibumu sedang menanak nasi. Nasi adalah makanan pokok kita
setiap hari. Nasi berasal dari beras. Biji padi yang sudah
terkupas kulitya disebut beras. Biji padi yang ada kulitnya
disebut gabah. Untuk membuat nasi, beras harus dicuci terlebih
dahulu. Selanjutnya, beras ditambah dengan air dan dimasak.
4) Pembuatan pakaian
Pakaian biasanya terbuat dari kapas dan wol.
a) Pembuatan pakaian dari bahan kapas.
Proses pembuatan pakaian dari kapas dimulai dari proses
pemintalan. Hasil dari proses pemintalan menjadi benang.
Setelah dipintal, benang ditenun hingga berbentuk kain.
b) Pembuatan pakaian dari bahan wol
Wol berasal dari bulu domba, prosesnya bermula dari
41
pemintalan serat domba yang masih kusut. Bulu domba
dipilih untuk mendapatkan benang wol yang kuat. Benang
wol ditenun untuk menghasilkan lembaran kain.
c. Dampak pengaruh bahan alam terhadap kelestarian lingkungan
Pengambilan sumber daya alam yang berlebihan tanpa disertai
usaha-usaha pelestariannya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
Rusaknya kelestarian lingkungan dapat disebabkan oleh dua faktor,
yaitu sebagai berikut.
1) Faktor alam
Peristiwa alam ternyata dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan. Adapun peristiwa alam yang dapat menimbulkan
kerusakan lingkungan antara lain sebagai berikut:
a) Musim kemarau yang berkepanjangan.
b) Musim hujan yang berkepanjangan dapat menyebabkan banjir
dan tanah longsor.
c) Gunung meletus.
d) Angin topan.
e) Gempa bumi.
f) Gelombang pasang.
g) Tsunami.
h) Kebakaran, dll.
2) Faktor manusia
Tindakan-tindakan manusia yang merusak kelestarian lingkungan
42
lain sebagai berikut:
a) Menangkap ikan dengan bahan peledak.
b) Membasmi hama tumbuhan dengan menggunakan pestisida.
c) Pembukaan lahan pemukiman dan pertanian dengan cara
membakar hutan.
d) Penebangan hutan secara liar Berburu hewan di hutan.
e) Mengadakan ladang berpindah.
Agar sumber daya alam tetap terjaga kelestariannya maka
dalam penggunaanya harus dihemat, karena penggunaan dan
pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dapat merusak
lingkungan. Oleh karena itu diperlukan usaha- usaha atau cara-
cara untuk melestarikannya.beberapa usaha atau cara untuk
melestarikan sumber daya alam yaitu sebagai berikut:
a. Penebangan hutan dengan sistem tebang pilih dan menanam
sepuluh pohon baru untuk setiap satu pohon yang ditebang.
b. Menanam kembali hutan yang gundul (reboisasi).
c. Mencegah perburuan liar dan menerbitkan aturan tentang
larangan membunuh hewan dan tumbuhan langka.
d. Membuat suaka marga satwa, cagar alam, hutan lindung, dan
sebagainya.
e. Menjaga kesuburan tanah dengan cara pemupukan kandang
maupun buatan, pembuatan sengkedan atau terasering, dan
sistem tanam tumpang sari.
43
f. Menghemat penggunaan bahan tambang dan mencari energi
alternatif penggantinya.
g. membuat waduk atau bendungan Candra Kirana, dkk (2013:48)
7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran IPA
a. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi
adalah menggunakan acuan Kriteria, yakni menggunakan Kriteria
tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik mencapai
ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.
Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam
menyatakan lulus dan tidak lulusnya pembelajaran. Acuan kriteria
tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada
acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan
ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang
memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk
mendapatkan sejumlah peserta didik yang melebihi nilai 6,0 sesuai
proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk
melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu
memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau
layanan pengayaan bagi yang sudah melamapaui KKM.
44
kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan
pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki
karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum
MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan
kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian
kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100. Angka
maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan
secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan
dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal dibawah target
nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.
kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik, dan orang tua peserta didik. oleh karena itu pihak- pihak
yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk
mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar
informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik atau orang
tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam
laporan hasil belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil
belajar peserta diidk (Buku KKM, 2008: 4)
b. KKM Nasional, Kelas, dan Individu
1) KKM Nasional
KKM Nasional disebut dengan KKM ideal. KKM Nasional adalah
45
kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan secara nasional.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian
kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100.
Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target
ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai angka minimal
yaitu 75 Buku KKM (2008:4)
2) KKM kelas
KKM kelas adalah kriteria ketuntaasan minimal yang harus
tercapai dalam suatu kelas. Standar ketuntasan minimal kelas
secara nasional telah ditetapkan 85% dari total siswa telah
mencapai KKM.
3) KKM Individual
Kriteria ketuntasan minimal individu adalah kriteria
ketuntasan minimal yang harus diacapai oleh individu. KKM
individu mata pelajaran IPA di MI Negeri Doplang telah
ditetapkan sebesar 70.
c. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
1) Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta
didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap
kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan
KKM yang ditetpakan. Pendidik harus memberikan respon yang
tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk
pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan.
46
2) Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengkuti
penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan
indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh
peserta didik. peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri
dalam mengikuti penilaian agar mencapai KKM. Apabila hal
tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD- KD
yang belum tuntas dan perlu perbaikan.
3) Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan
evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat
dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh karena
itu hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu
dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD- KD tiap
mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam
proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana- prasarana belajar
di sekolah.
4) Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik
dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan
pencapaian KKM merupakan upaya yang harus dilakukan bersama
antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan
orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian KKM dengan
memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian. Peserta didik
melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif mengikuti
47
kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah
didesain pendidik. Orang tua dapat membantu dengan memberikan
motivasi dan dukungan penuh bagi putra- putrinya dalam mengikuti
pembelajaran. Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya
memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk mendukung
terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.
5) Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi
tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal
mungkin untuk melampaui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan
pencapaian KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja satuan
pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan. Satuan
pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan scara
bertanggung jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu
pendidikan bagi masyarakat (Buku KKM, 2008: 5)
d. Prinsip Penetapan KKM
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan
beberapa ketentuan sebagai berikut:
1) Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan
yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau
kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional
judgement oleh pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan
akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di
sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan
48
rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria
yang ditentukan;
2) Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui
analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan
memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta
didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar
kompetensi;
3) Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)
merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam
Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah
mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang
Bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang
ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut:
4) Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat
dalam SK tersebut;
5) Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata
dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu
tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil
Belajar (LHB/Rapor)peserta didik;
6) Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk membuat
soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah
Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS),Soal
49
ulangan ataupun tugas- tugas harus mampu mencerminkan/
menampilkan pencapaian indicator yang diujikan. Dengan
demikian pendidik tidak perlu melakukan pembobotan seluruh
hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara;
7) Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya
perbedaan nilai ketuntasan minimal (Buku KKM, 2008:
e. Langkah-Langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
1) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran
dengan mempertimbangkan tiga aspek criteria, yaitu kompleksitas
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga
KKM mata pelajaran;
2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan
guru dalam melakukan penilaian;
3) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas
pendidikan;
4) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik (Buku KKM,
2008: 8)
50
C. Metode Snowball Throwing
1. Pengertian Metode Snowball Throwing
Snowball Throwing (ST) atau yang juga sering dikenal dengan
Snowball Fight merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama kali dari
game fisik dimana segumpalan salju dilempar dengan maksud memukul
orang lain. Dalam konteks pembelajaran, Snowball Throwing diterapkan
dengan melempar segumpalan kertas untuk menunjuk siswa yang
diharuskan menjawab soal dari guru. Strategi ini digunakan untuk
memberi konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat
juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan
kemampuan siswa dalam materi tersebut.
Pada pembelajaran Snowball Throwing, siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok yang masing- masing kelompok diwakili seorang
ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru. Kemudian, masing-
masing siswa membuat pertanyaan di selembar kertas yang dibentuk
seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain. Siswa yang
mendapat lemparan kertas harus menjawab pertanyaan dalam kertas
yang diperoleh.
metode ini melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari
orang lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada teman satu
kelompoknya. Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat
sebagaimana pada strategi Talking Stick, tetapi menggunakan kertas
berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu
51
dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas
lalu membuka dan menjawab pertanyaan di dalamnya (Miftahul Huda,
2014: 226)
2. Langkah- langkah metode Snowball Throwing
Langkah- langkah metode pembelajaran Snowball Throwing adalah
sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
b. Guru membentuk kelompok- kelompok dan memanggil masing-
masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi.
c. Masing- masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-
masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru
kepada teman sekelompoknya.
d. Masing- masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang
sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
e. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu
siswa ke siswa lain selama 15 menit.
f. Setelah siswa dapat satu bola atau pertanyaan diberikan kesempatan
kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas
tersebut secara bergantian.
g. Guru mengevaluasi dan menutup pembelajaran (Yatim Riyanto,
2012: 276)
52
3. Kelebihan dan kekurangan metode Snowball Throwing
Adapun kelebihan strategi pembelajaran Snowball Throwing adalah
untuk melatih kesiapan siswa dan saling memberikan pengetahuan,
sedangkan kekurangan strategi ini adalah karena pengetahuan yang
diberikan tidak terlalu luas dan hanya berkisar pada apa yang telah
diketahui siswa. Sering kali, strategi ini berpotensi mengacukan suasana
daripada mengefektifkannya (Miftahul Huda, 2014: 228)
53
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek penelitian
1. Lokasi penelitian
Dalam bab ini penulis akan memaparkan lokasi dilaksanakannya
penelitian. Lokasi penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Tempat Penelitian : MI Negeri Doplang
Alamat Penelitian
Dusun : Krajan
Desa : Doplang
Kecamatan : Bawen
Kabupaten : Semarang
Provinsi : Jawa Tengah
2. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dilakukannya penelitian adalah sesuai dengan surat
ijin penelitian no In.26/D1/TL.00/139/2015 yang diterbitkan oleh IAIN
Salatiga, yaitu pada tanggal 7 Mei 2015 s/d selesai. Untuk pelaksanaan pra
siklus peneliti melaksanakan pada tanggal 8 Mei 2015, siklus I
dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2015, siklus II dilaksanakan pada
tanggal 13 Mei 2015 dan siklus III dilaksanakan pada tanggal 15 Mei
2015. Rincian pelaksanaan penelitiannya dari siklus I ke siklus berikutnya
adalah sebagai berikut:
54
Tabel 3.1 waktu pelaksanaan penelitian
No Siklus Penelitian Waktu pelaksanaan keterangan
1 Pra Siklus 08 Mei 2015
2 Siklus I 11 Mei 2015
3 Siklus II 13 Mei 2015
4 Siklus III 15 Mei 2015
3. Subjek yang dijadikan penelitian
Subjek yang dijadikan penelitian adalah siswa kelas IV MI Negeri
Doplang yang berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 12 laki- laki dan 7
perempuan. Adapun daftar siswa kelas IV MI Negeri Doplang adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2 daftar siswa kelas IV MI Negeri Doplang
No Nama Siswa Jenis kelamin
(L/P)
1 Firmansyah Aji Prabowo L
2 Zida Fikri Zakaria L
3 Ahmad Syamsul Ma'arif L
4 Amirudin Faizin L
5 Edo Irfan Maulana L
6 Ega Asri Setyowati P
7 Fatkhul Hidayat L
8 Hana Tri Yulaikah P
9 Muhammad Irfan Latif L
10 Muhammad Khabib Muttaqin L
11 Mustika Ayu Nurul Khoiriyah P
12 Naellul A'rifah P
13 Naja Misria P
14 Raka Abdi Sulistiyo L
15 Syafi'il Anam L
16 Sahrul Latif L
17 Vina Firmanda P
18 Zaenal Mutakin L
19 Wafik Azi Isna Fatikha P
55
4. Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik di MI Negeri Doplang berjumlah 19 (Sembilan belas)
yang terdiri dari 10 (sepuluh) perempuan dan 9 ( Sembilan) laki- laki. Dari
19 (Sembilan belas) tenaga pendidik tersebut terdiri atas 1 (satu) kepala
sekolah, 16 (enam belas) guru kelas, 1 (satu) guru tata usaha (TU), dan 1
(satu) pegawai. Dari 19 (Sembilan belas) tenaga pendidik tersebut, 9
(Sembilan) guru yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sebagian
lagi masih wiyata bhakti. Tingkat lulusan guru di MI Negeri Doplang
sebagian besar telah memiliki gelar sarjana hanya ada 2 (dua) guru yang
lulus SMA ataupun SMK. Daftar tenaga pendidik di MI Negeri Doplang
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 daftar tenaga pendidik di MI Negeri Doplang
No Nama NIP Jabatan
1 Hj Emy Ratnawati, S.Ag 197804011999032002 Kepala
Madrasah
2 Rini Novaria,S. Pd.I
198211102006042035 Guru kelas
3 Puput Ali M, S.Pd.I
198307302005011002 Guru kelas
4 Entin Masluchah, S.Pd.I
198204052007102004 Guru kelas
5 Sofiah, S.Pd.I
197111092009012001 Guru kelas
6 Tri Wahyuni EW,S.Pd
196902081999032001 Guru kelas
7 Askowiyani, S.Pd
197004021999031001 Guru kelas
8 Abdul Rohman, S.Pd.I
197110202020501002 Guru kelas
9 Subahri, S.Ag
197704152007101003 Guru kelas
56
10 Nur Fadhilah, S.Pd.I
Guru kelas
11 Aris umami, S.Pd.I
Guru kelas
12 Lukman, S.Pd.I
Guru kelas
13 Sriyati, S.Pd.I
Guru kelas
14 Ponco Nugroho,S.Pd
Guru kelas
15 Achdam, S.Pd
Guru kelas
16 Jarwinah, S.Pd. I
Guru kelas
17 Umi Rofiqoh, S.Pd.I
Guru kelas
18 Amin Rifai
Tata Usaha
19 Wahab
Pegawai
B. Deskripsi pelaksanaan siklus penelitian
1. Pelaksanaan pra siklus
Kegiatan pra siklus peneliti gunakan untuk melakukan pengamatan
dalam kegiatan pembelajaran yang ada di MI Negeri Doplang khususnya
mata pelajaran IPA, kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 08 Mei
2015 jam 07.30-08.40. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana proses berlangsungnya pembelajaran IPA yang ada dan apa
metode yang digunakan pada saat guru mengajar. Pelaksanaan kegiatan
pra siklus ini dilakukan dalam empat tahapan, yaitu perencanaa (planning),
tindakan (acting), pengamatan (observasi) dan refleksi (reflecting). Secara
garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
57
a. Perencanaan ( planning)
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menentukan materi pembelajaran.
2) Menyiapkan buku pedoman untuk mengajar.
3) Merancang Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4) Merancang soal- soal untuk mengetahui kemampuan siswa.
b. Pelaksanaan (acting)
Tahap-tahap yang dilaksanakan pada kegiatan pra siklus adalah
sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
a) Guru mengucapkan salam.
b) Guru mengajak peserta didik berdo’a sebelum pelajaran
dimulai.
c) Guru mengabsensi siswa.
d) Apersepsi.
e) Guru menanyakan hal- hal yang berkaitan dengan sumber
daya alam, misal dengan bertanya kepada siswa contoh
kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan manusia apa saja.
2) Kegiatan inti
a) Eksplorasi
(1) Menyampaikan materi peta konsep sumber daya alam.
(2) Memimpin Tanya jawab sumber daya alam yang dapat
58
dimanfaatkan untuk kebutuhah manusia meliputi
tumbuhan, hewan, dan bahan alam tidak hidup.
b) Elaborasi
(1) meminta peserta didik membaca dan menulis materi yang
disampaikan secara ringkas.
(2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas dan
diskusi materi yang telah disampaikan untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
(3) siswa diminta mengelompokkan benda yang berasal dari
hewan, tumbuhan, dan tak hidup.
c) Konfirmasi
(1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
(2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pahaman, memberikan penguatan, dan penyimpulan.
3) Kegiatan akhir
a) Memberikan kesimpulan mengenai peta konsep sumber daya
alam dan benda yang berasal dari tumbuhan, hewan dan bahan
alam yang tidak hidup.
b) Guru memberi lembar soal kepada siswa.
c) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan do’a.
c. Pengamatan (observasi)
Pada tahap pra Siklus ini peneliti melakukan pengamatan terhadap
59
pelaksanaan pembelajaran sebelum menggunakan metode Snowball
Throwing untuk memperoleh data nilai siswa kelas IV MI Negeri
Doplang. Berikut ini hasil nilai siswa sebelum menggunakan metode
Snowball Throwing
Tabel 3.4 hasil nilai siswa pada pra siklus
No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan
Individu Nasional
1 Firmansyah Aji. P L 50 TT TT
2 Zida Fikri Zakaria L 60 TT TT
3 Ahmad Syamsul. M L 70 T TT
4 Amirudin Faizin L 50 TT TT
5 Edo Irfan Maulana L 70 T TT
6 Ega Asri Setyowati P 90 T T
7 Fatkhul Hidayat L 60 TT TT
8 Hana Tri Yulaikah P 50 TT TT
9 Muhamad Irfan. L L 50 TT TT
10 Muhamad Khabib L 50 TT TT
11 Mustika Ayu N. K p 60 TT TT
12 Naellul A'rifah P 70 T TT
13 Naja Misria P 70 T TT
14 Raka Abdi. S L 60 TT TT
15 Syafi'il Anam L 50 TT TT
16 Sahrul Latif L 60 TT TT
17 Vina Firmanda P 60 TT TT
18 Zaenal Mutakin L 70 T TT
19 Wafik Azi Isna. F P 50 TT TT
Rata-rata 60,5 31,6% 5,3%
Keterangan :
KKM Individu : 70
KKM Nasional : 75
60
d. Refleksi (reflection)
Tahap refleksi ini dilakukan peneliti berdasarkan hasil pengamatan
tingkah laku peserta didik dan situasi kelas saat pembelajaran
berlangsung. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi
pembelajaran sebagai berikut:
1) Siswa jenuh dengan suasana pembelajaran yang monoton.
2) Kemampuan siswa untuk memahami materi belum maksimal.
3) Siswa tidak fokus terhadap materi yang diajarkan.
4) Nilai siswa masih banyak yang belum mencapai target KKM.
2. Pelaksanaan Siklus 1
Pelaksanaaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Senin pada
tanggal 11 Mei 2015 jam 08.05-09.15. adapun materi yang diajarkan yaitu
sama dengan materi pada pra siklus yaitu hubungan antara sumber daya
alam dengan lingkungan, namun pada siklus I ini pembelajaran sudah
menggunakan metode Snowball Throowing. Pelaksanaan kegiatan siklus I
ini dilakukan dalam empat tahapan, yaitu perencanaa (planning), tindakan
(acting), pengamatan (observasi) dan refleksi (reflecting).secara garis
besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan
oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan materi yang akan diajarkan yaitu materi IPA
tentang hubungan sumber daya alam terhadap lingkungan.
61
2) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai
pedoman pelaksanaan pembelajaran.
3) Menyiapkan soal tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
4) Menyiapkan lembar instrumen IPA materi Sumber Daya Alam.
5) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kegiatan siswa
pada saat pembelajaran berlangsung.
6) Menyiapkan media yaitu gambar- gambar contoh jenis sumber
daya alam yang ada di Indonesia.
b. Pelaksanaan (acting)
Tahap- tahp pelaksanaan terdiri dari :
1) Kegiatan awal
a) Membuka pelajaran dengan salam dan do’a.
b) mengabsen siswa.
c) Menanyakan kabar siswa.
d) Memberikan apersepsi untuk menyemangati siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
e) Menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari.
2) Kegiatan inti
a) Eksplorasi
(1) Memberikan penjelasan mengenai peta konsep sumber
daya alam.
(2) Membimbing siswa untuk menyebutkan berbagai jenis
62
sumber daya alam yang ada di Indonesia.
(3) Menunjukkan gambar-gambar berbagai jenis sumber
daya alam di Indonesia.
(4) Membimbing siswa untuk mengelompokkan benda-
benda yang berasal dari asalnya.
b) Elaborasi
(1) Membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari
5 siswa kemudian menentukan ketua kelompok.
(2) Menyuruh ketua kelompok menjelaskan materi yang
didapat dari guru.
(3) Setiap siswa diminta menulis satu pertanyaan
diselembar kertas kemudia pertanyya tersebut dikepal
seperti bola.
(4) Setelah beberapa menit melempar kertas dari siswa
satu ke siswa lainnya, setiap siswa harus menjawab
satu pertanyaan dari pertanyaan yang dibuat temannya.
c) Konfirmasi
(1) memberikan kesempatan kepada siswa yang mau
bertanya tentang materi yang disampaikan.
(2) menyimpulkan materi pembelajaran.
3) Kegiatan akhir
a) Memberikan evaluasi dengan tes tertulis.
b) Menilai hasil evaluasi.
63
c) Memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat
Pembelajaran.
d) Memberitahu materi yang akan datang.
e) Meminta siswa mempelajari materi yang akan datang.
f) Menutup pembelajaran dengan salam dan do’a.
c. Pengamatan (observasi)
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui sikap guru selama
mengajar serta kegiatan siswa selama proses pembelajaran.
Kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti adalah perhatian dan
keaktifan selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan
atau aktifitas guru yang diamati adalah cara berinteraksi dengan
siswa, penguasaan materi, pengkodisian siswa, dan kemampuan
mengajar menggunakan metode Snowball Throwing. Berikut ini
hasil nilai siswa yang diperoleh pada pengamatan siklus I.
Tabel 3.5 hasil nilai siswa pada Siklus I
No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan
Individu Nasional
/ Ideal
1 Firmansyah Aji. P L 60 TT TT
2 Zida Fikri Zakaria L 60 TT TT
3 Ahmad Syamsul. M L 80 T T
4 Amirudin Faizin L 80 T T
5 Edo Irfan Maulana L 80 T T
6 Ega Asri Setyowati P 100 T T
7 Fatkhul Hidayat L 100 T T
8 Hana Tri Yulaikah P 60 TT TT
9 Muhamad Irfan. L L 60 TT TT
10 Muhamad Khabib. L 80 T T
64
11 Mustika Ayu Nurul P 80 T T
12 Naellul A'rifah P 80 T T
13 Naja Misria P 80 T T
14 Raka Abdi. S L 60 TT TT
15 Syafi'il Anam L 60 TT TT
16 Sahrul Latif L 60 TT TT
17 Vina Firmanda P 80 T T
18 Zaenal Mutakin L 80 T T
19 Wafik Azi Isna. F P 60 TT TT
Rata- rata 73,7 57,9% 57,9%
Keterangan :
KKM Individual : 70
KKM Nasional : 75
d. Refleksi (reflektion)
Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil peneliti
yaitu hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran di kelas dan
hasil tes. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I ini, peneliti
menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai siswa diantaranya:
1. Siswa terlihat semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2. sebagian siswa sudah memperhatikan dan mendengarkan
penjelasan guru.
3. beberapa siswa sudah ada yang sudah tuntas belajar.
Walaupun sudah ada peningkatan dari pra siklus namun masih juga
ditemukan hambatan-hambatan dalam pembelajaran pada siklus I
ini diantaranya:
65
1. Masih ada beberapa siswa yang belum terlihat aktif dalam
pembelajaran.
2. Masih bingung dalam megikuti pembelajaran menggunakan
metode Snowball Throwing.
3. Masih ada beberapa siswa yang nilainya belum mencapai
target KKM.
3. pelaksanaan siklus II
pelaksanaan tindakab pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu
tanggal 13 Mei 2015 jam 08.05-09.15 Adapun materi yang diajarkan pada
siklus II yaitu hubungan antara sumber daya alam dan tekhnologi yang
digunakan. Pelaksanaan kegiatan siklus II ini dilakukan dalam empat
tahapan, yaitu perencanaa (planning), tindakan (acting), pengamatan
(observasi) dan refleksi (reflecting).secara garis besar pelaksanaan dapat
didiskripsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning)
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan materi yang akan diajarkan yaitu materi IPA tentang
hubungan antara sumber daya alam dan tekhnologi yang
digunakan.
2) Menyiapkan indikator pencapaian kompetensi yang harus
dikuasai.
66
3) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman pelaksanaan pembelajaran.
4) Menyiapkan soal tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
5) Menyiapkan lembar instrumen nilai.
6) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kegiatan siswa
pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan (acting)
Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat
yang terdiri dari :
1) Kegiatan awal
a) Membuka pembelajaran dengan salam dan do’a kemudian
dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa.
b) Menanyakan kabar siswa.
c) Memberikan apersepsi untuk menyemangati siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
d) Menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari.
2) Kegiatan inti
a) Eksplorasi
(1) Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dan
tekhnologi yang digunakan (modern dan tradisional).
(2) Memimpin tanya jawab kepada siswa tentang
67
bagaimana cara membuat kertas, roti, nasi, pakaian.
b) Elaborasi
(1) Membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari
5 orang kemudian menentukan ketua kelompok.
(2) Menyuruh ketua kelompok menjelaskan materi yang
didapat dari guru.
(3) Setiap siswa diminta menulis satu pertanyaan di
selembar kertas kemudian pertanyaan tersebut dikepal
seperti bola.
(4) Setelah beberapa menit melempar kertas dari siswa
satu ke siswa lainnya, setiap siswa harus menjawab
satu pertanyaan dari pertanyaan yang dibuat temannya.
C) Konfirmasi.
(1) memberikan kesempatan kepada siswa yang mau
bertanya tentang materi yang disampaikan.
(2) menyimpulkan materi pembelajaran.
3) kegiatan akhir (15 menit)
a) Memberikan evaluasi dengan tes tertulis.
b) Menilai hasil evaluasi.
c) Memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat
pembelajaran.
d) Memberitahu materi yang akan datang.
e) Menutup pembelajaran dengan salam dan do’a.
68
c. Pengamatan (observasi)
Tahap pengamatan dilakukan pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hal yang diamati oleh peneliti adalah
aktivitas siswa yang terjadi saat proses pembelajaran
berlangsung. Aktivitas siswa pada hal ini merupakan aktivitas
siswa ketika melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode Snowball Throwing dalam mempelajari materi hubungan
antara sumber daya alam dan tekhnologi yang digunakan.dan
mengamati guru saat memberikan pengajaran kepada siswa di
kelas. Berikut ini adalah nilai siswa yang diperoleh pada
pengamatan siklus II
Tabel 3.6 hasil nilai siswa pada Siklus II
No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan
Individu Nasional/
Ideal
1 Firmansyah Aji. P L 80 T T
2 Zida Fikri Zakaria L 60 TT TT
3 Ahmad Syamsul. M L 100 T T
4 Amirudin Faizin L 80 T T
5 Edo Irfan Maulana L 80 T T
6 Ega Asri Setyowati P 100 T T
7 Fatkhul Hidayat L 100 T T
8 Hana Tri Yulaikah P 60 TT TT
9 Muhammad Irfan. L L 60 TT TT
10 Muhamad habib. M L 80 T T
11 Mustika Ayu N. K P 80 T T
12 Naellul A'rifah P 80 T T
13 Naja Misria P 100 T T
14 Raka Abdi Sulistiyo L 80 T T
15 Syafi'il Anam L 60 TT TT
16 Sahrul Latif L 60 TT TT
17 Vina Firmanda P 100 T T
69
18 Zaenal Mutakin L 80 T T
19 Wafik Azi Isna. F P 100 T T
Rata- rata 81,05 73,7% 73,7%
Keterangan :
KKM Individual : 70
KKM Nasional : 75
d. Refleksi (reflektion)
Berdasarkan analisa data dari hasil pengamatan siklus II ini
sudah banyak terjadi perubahan dalam proses pembelajaran
diantaranya:
1. Siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2. Siswa lebih berani menanyakan materi kepada guru
mengenai materi yang belum difahami.
3. Siswa sudah mulai faham mengikuti pembelajaran
dengan metode Snowball Throwing.
4. Semakin banyak siswa yang sudah mencapai KKM.
Walaupun sudah banyak keberhasilan yang dicapai namun
masih ada kekurangan dalam siklus II ini, diantaranya:
1. Masih ada siswa yang belum mencapai KKM.
2. Beberapa siswa ada yang masih bingung terhadap apa
yang diinstrusikan guru.
2. Pelaksanaan Siklus III
Pelaksanaan Tindakan pada siklus III dilaksanakan pada hari Jum’at
tanggal 15 Mei 2015 jam 07.30- 08.40. Adapun materi yang diajarkan yaitu
70
dampak pengambilan sumber daya alam terhadap pelestarian lingkungan.
Pada pelaksanaan siklus III ini juga menggunakan 4 tahap yaitu
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observasi), dan
refleksi (reflektion). Rincian pelaksanaan keempat tahap tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan materi yang akan diajarkan yaitu dampak
pengambilan sumber daya alam terhadap pelestarian lingkungan.
2) Menyiapkan indikator pencapaian kompetensi yang harus
dikuasai siswa.
3) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman pelaksanaan pembelajaran.
4) Menyiapkan soal tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
5) Menyiapkan lembar instrument.
6) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kegiatan siswa
pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan (acting)
Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat
yang terdiri dari :
71
1) Kegiatan awal
a) Membuka pembelajaran dengan salam dan do’a kemudian
dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa.
b) Menanyakan kabar siswa.
c) Memberikan apersepsi untuk menyemangati siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
d) Menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari.
2) Kegiatan inti
a) Eksplorasi
(1) Menjelaskan dampak pengaruh alam terhadap
kelestarian lingkungan.
(2) Memimpin tanya jawab kepada siswa tentang cara
pelestarian sumber daya alam.
b) Elaborasi
(1) Membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari
5 orang kemudian menentukan ketua kelompok.
(2) Menyuruh ketua kelompok menjelaskan materi yang
didapat dari guru.
(3) Setiap siswa diminta menulis satu pertanyaan di
selembar kertas kemudian pertanyaan tersebut dikepal
seperti bola.
(4) Setelah beberapa menit melempar kertas dari siswa ke
72
siswa lainnya, setiap siswa harus menjawab satu
pertanyaan dari pertanyaan yang dibuat temannya.
c) Konfirmasi
(1) Memberikan kesempatan kepada siswa yang mau
bertanya tentang materi yang disampaikan
(2) menyimpulkan materi pembelajaran
3) kegiatan akhir
a) Memberikan evaluasi dengan tes tertulis
b) Menilai hasil evaluasi
c) Memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat
pembelajaran
d) Memberitahu materi yang akan datang
e) Meminta siswa mempelajari materi yang akan datang
f) Menutup pembelajaran dengan salam dan do’a
c. Tahap Pengamatan (observasi)
Pada tahap pengamatan siklus III yang diamati sama dengan siklus
I dan siklus II yaitu keaktifan siswa, perhatian siswa dalam proses
pembelajaran. Sedangkan aktivitas guru yang diamati yaitu cara guru
interaksi dengan siswa, pengelolaan kelas, dan penguasaan materi.
Berikut ini adalah data hasil nilai siswa yang diperoleh dari
pengamatan Siklus III
73
Tabel 3.7 hasil nilai siswa pada siklus III
No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan
Individu Nasional
/ Ideal
1 Firmansyah Aji. P L 100 T T
2 Zida Fikri Zakaria L 80 T T
3 Ahmad Syamsul. M L 100 T T
4 Amirudin Faizin L 80 T T
5 Edo Irfan Maulana L 100 T T
6 Ega Asri Setyowati P 100 T T
7 Fatkhul Hidayat L 100 T T
8 Hana Tri Yulaikah P 60 TT TT
9 Muhammad Irfan. L L 80 T T
10 Muhamad habib. M L 100 T T
11 Mustika Ayu N.K P 100 T T
12 Naellul A'rifah P 80 T T
13 Naja Misria P 100 T T
14 Raka Abdi Sulistiyo L 100 T T
15 Syafi'il Anam L 80 T T
16 Sahrul Latif L 80 T T
17 Vina Firmanda P 100 T T
18 Zaenal Mutakin L 100 T T
19 Wafik Azi Isna. F P 100 T T
Rata- rata 91,6 94,7% 94,7%
Keterangan
KKM Individu : 70
KKM Nasional: 75
d. Refleksi (reflektion)
Berdasarkan analisis dari hasil pengamatan pada siklus III banyak
mengalami peningkatan dan perubahan dalam proses pembelajaran
diantaranya:
1. Siswa sangat senang mengikuti pembelajaran dengan metode
snowball throwing
74
2. Siswa aktif dalam pembelajaran berlangsung
3. Suasana kelas sangat kondusif dan menyenangkan
4. Banyak siswa yang nilainya mencapai KKM
75
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Standar Pencapaian KKM
Salah satu prinsip penelitian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah
menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam
menentukan kelulusan peserta didik. kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Di setiap sekolah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berbeda-beda.
Sedangkan di MI Negeri Doplang tempat peneliti melakukan penelitian,
sekolah menetapkan standar pencapaian KKM kelas yaitu dengan nilai 70
(tujuh puluh). Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada standar
nasional/ideal mengikuti persentase tingkat nasional, sehingga dinyatakan
dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan
kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan
mencapai minimal 75 (tujuh puluh lima).
Dalam memberikan penilaian terhadap prestasi belajar siswa, penelitian ini
mengacu pada pencapaian target KKM siswa terhadap jalannya pembelajaran
dengan memperhatikan aspek- aspek sebagai berikut:
a. Tuntas, apabila nilai siswa mencapai target KKM yang ditentukan
yaitu 70.
b. Tidak Tuntas, apabila nilai siswa tidak mencapai target KKM yang
ditentukan.
76
B. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus
Dalam pelaksanaan pra siklus guru menyampaikan materi kepada siswa
dengan menggunakan metode ceramah dan tugas belum menggunakan metode
Snowball Throwing. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan
prestasi belajar dari sebelum menggunakan metode Snowball Throwing dan
sesudah menggunakan metode Snowball Throwing. Hasil tes pada
pembelajaran pra siklus ini dipaparkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Tes Formatif Siswa pada Pra Siklus
No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan
Individu Nasional/
Ideal
1 Firmansyah Aji. P L 50 TT TT
2 Zida Fikri Zakaria L 60 TT TT
3 Ahmad Syamsul. M L 70 T TT
4 Amirudin Faizin L 50 TT TT
5 Edo Irfan Maulana L 70 T TT
6 Ega Asri Setyowati P 90 T T
7 Fatkhul Hidayat L 60 TT TT
8 Hana Tri Yulaikah P 50 TT TT
9 Muhamad Irfan. L L 50 TT TT
10 Muhamad Khabib L 50 TT TT
11 Mustika Ayu N. K P 60 TT TT
12 Naellul A'rifah P 70 T TT
13 Naja Misria P 70 T TT
14 Raka Abdi. S L 60 TT TT
15 Syafi'il Anam L 50 TT TT
16 Sahrul Latif L 60 TT TT
17 Vina Firmanda P 60 TT TT
18 Zaenal Mutakin L 70 T TT
19 Wafik Azi Isna. F P 50 TT TT
Rata- rata 60,5 31,6% 5,3%
77
Keterangan :
KKM Individu : 70
KKM Nasional : 75
1. Standar KKM Individu
Tuntas (T) : 6 siswa atau 31,6%
Tidak Tuntas (TT) :13 siswa atau 68,4%
2. Standar KKM Nasional
Tuntas (T) : 1 siswa atau 5,3%
Tidak Tuntas (TT) : 18 siswa atau 94,7%
Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang
tuntas dalam KKM individu sebanyak 6 siswa atau 31,6% dan yang
tidak tuntas sebanyak 13 siswa atau 68,4%. Sedangkan siswa yang
tuntas dalam KKM nasional sebanyak 1 siswa atau 5,3% dan yang
tidak tuntas sebanyak 18 siswa atau 94,73%. dari jumlah siswa yang
ada di kelas IV MI Negeri Doplang. Nilai rata- rata kelasnya adalah
60,5. Hal tersebut disebabkan karena masih banyak siswa yang
belum faham dengan materi yang telah disampaikan, selain itu
perhatian siswa terhadap penjelasan guru kurang maksimal
dikarenakan pembelajaran pada pra siklus ini menggunakan metode
ceramah dan tugas yang berkesan monoton sehingga siswa cepat
merasa jenuh dan cenderung pasif. Dari data dan uraian
pembelajaran pra siklus diatas dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
78
a. Siswa merasa bosan karena guru menyampaikan materi secara
monoton tidak bervariasi sehingga perhatian siswa kurang.
b. Kemampuan siswa untuk memahami materi belum maksimal.
c. Hasil tes siswa masih banyak yang belum mencapai KKM, baik
KKM individu maupun KKM nasional karena siswa belum
menguasai materi pembelajaran.
C. Deskripsi hasil penelitian siklus I
Menurut hasil tes yang dikerjakan siswa pada siklus I maka diperoleh nilai
dibawah ini
Tabel 4.2 Hasil tes Formatif siswa pada siklus 1
No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan
Individu Nasional/
Ideal
1 Firmansyah Aji. P L 60 TT TT
2 Zida Fikri Zakaria L 60 TT TT
3 Ahmad Syamsul. M L 80 T T
4 Amirudin Faizin L 80 T T
5 Edo Irfan Maulana L 80 T T
6 Ega Asri Setyowati P 100 T T
7 Fatkhul Hidayat L 100 T T
8 Hana Tri Yulaikah P 60 TT TT
9 Muhamad Irfan. L L 60 TT TT
10 Muhamad Khabib. L 80 T T
11 Mustika Ayu Nurul P 80 T T
12 Naellul A'rifah P 80 T T
13 Naja Misria P 80 T T
14 Raka Abdi. S L 60 TT TT
15 Syafi'il Anam L 60 TT TT
16 Sahrul Latif L 60 TT TT
17 Vina Firmanda P 80 T T
18 Zaenal Mutakin L 80 T T
19 Wafik Azi Isna. F P 60 TT TT
Rata- rata 73,7 57,9% 57,9%
79
Keterangan :
KKM Individual : 70
KKM Nasional : 75
1. Standar KKM individu
Tuntas (T) : 11 atau 57,9%
Tidak Tuntas (TT) : 8 atau 42,1%
2. Standar KKM nasional
Tuntas (T) : 11 atau 57,9%
Tidak Tuntas (TT) : 8 atau 42,1%
Dari data diatas dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas dalam
KKM individu sebanyak 11 siswa atau 57,9% dan yang tidak tuntas
sebanyak 8 siswa atau 742,1%. Sedangkan siswa yang tuntas dalam
KKM nasional sebanyak 11 siswa atau 57,9% dan yang tidak tuntas
sebanyak 8 siswa atau. 42,1% dari jumlah siswa yang ada d kelas IV
MI Negeri Doplang. Nilai rata- rata kelasnya adalah 73,7. Nilai dari
pra siklus ke siklus 1 sudah meningkat tetapi hanya sebagian siswa
saja belum semuanya. Hal tersebut terjadi karena kegiatan
pembelajaran menggunakan metode Snowball Throwing walaupun
dianggap menyenangkan bagi siswa tetapi banyak siswa yang belum
fokus mengikuti pembelajaran karena siswa masih bingung terhadap
instruksi dari guru mengenai mekanisme penerapan metode tersebut.
Dari data dan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Masih ada beberapa siswa yang belum fokus mengikuti
pembelajaran karena masih bingung terhadap instruksi dari
80
guru mengenai mekanisme metode Snowball Throwing
sehingga banyak siswa yang malah ramai sendiri.
b. Ada beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai
dengan KKM yang telah ditentukan. Baik KKM Individual
maupun KKM Nasional.
Secara garis besar siklus I berjalan dengan lancar dan
kondusif, walaupun dalam mengikuti pembelajaran
menggunakan metode Snowball Throwing siswa masih merasa
bingung tetapi secara keseluruhan sudah baik. Dan ada
beberapa siswa yang belum memenuhi target KKM, baik
KKM individu maupun KKM nasional. Hal ini akan menjadi
acuan peneliti untuk memenuhi siklus II.
D. Diskripsi hasil penelitian siklus II
Hasil nilai siswa pada siklus II terdapat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.3 Hasil tes Formatif siswa pada siklus 1I
No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan
Individu Nasional/
Ideal
1 Firmansyah Aji. P L 80 T T
2 Zida Fikri Zakaria L 60 TT TT
3 Ahmad Syamsul. M L 100 T T
4 Amirudin Faizin L 80 T T
5 Edo Irfan Maulana L 80 T T
6 Ega Asri Setyowati P 100 T T
7 Fatkhul Hidayat L 100 T T
8 Hana Tri Yulaikah P 60 TT TT
9 Muhammad Irfan. L L 60 TT TT
10 Muhamad habib. M L 80 T T
11 Mustika Ayu N. K P 80 T T
12 Naellul A'rifah P 80 T T
81
13 Naja Misria P 100 T T
14 Raka Abdi Sulistiyo L 80 T T
15 Syafi'il Anam L 60 TT TT
16 Sahrul Latif L 60 TT TT
17 Vina Firmanda P 100 T T
18 Zaenal Mutakin L 80 T T
19 Wafik Azi Isna. F P 100 T T
Rata- rata 81,05 73,7% 73,7%
Keterangan :
KKM Individu : 73,7%
KKM Nasional : 73,7%
1. Standar KKM individu
Tuntas (T) : 14 siswa atau 73,7%
Tidak Tuntas (TT) : 5 siswa atau 26,3%
2. Standar KKM nasional
Tuntas (T) : 14 siswa atau 73,7%
Tidak Tuntas (TT) : 5 siswa 26,3%
Pada siklus II ini siswa sudah mulai mengerti apa yang di
instruksikan guru dibandingkan siklus sebelumnya. Hal ini
dikarenakan guru telah menjelaskan kembali mengenai mekanisme
pembelajaran menggunakan metode Snowball Throwing dengan
sedetail mungkin sehingga siswa faham alur pembelajaran
menggunakan metode tersebut. Dari data diatas bahwa siswa yang
tuntas dalam KKM individu sebanyak 14 siswa atau 73,7% dan
yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa atau 26,3% sedangkan siswa
yang tuntas dalam KKM nasional sebanyak 14 siswa atau 73,7%
dan yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa atau 26,3% dari jumlah
82
siswa yang ada di kelas IV MI Negeri Doplang. Nilai rata- ratanya
adalah 81,05. Jadi ada peningkatan prestasi belajar siswa dari
siklus I ke siklus berikutnya. Dari data dan uraian diatas maka
dapat disimpulkan pembelajaran pada siklus II yang diantaranya:
a. Siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran.
b. Siswa lebih berani menanyakan materi kepada guru mengenai
materi yang belum difahami.
c. Siswa sudah mulai faham mengikuti pembelajaran dengan
metode Snowball Throwing.
d. Semakin banyak siswa yang sudah mencapai KKM.
Dalam siklus II sudah ada peningkatan dari siklus
sebelumnya. Akan tetapi masih ada siswa yang belum
mencapai nilai KKM sehingga diadakan siklus III.
E. Diskripsi Hasil Penelitian Siklus III
Hasil nilai siswa pada pembelajaran siklus III yaitu dalam table dibawah ini
Tabel 4.4 Hasil tes Formatif siswa pada siklus III
No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan
Individu Nasional/
Ideal
1 Firmansyah Aji. P L 100 T T
2 Zida Fikri Zakaria L 80 T T
3 Ahmad Syamsul. M L 100 T T
4 Amirudin Faizin L 80 T T
5 Edo Irfan Maulana L 100 T T
6 Ega Asri Setyowati P 100 T T
7 Fatkhul Hidayat L 100 T T
8 Hana Tri Yulaikah P 60 TT TT
9 Muhammad Irfan. L L 80 T T
10 Muhamad habib. M L 100 T T
83
11 Mustika Ayu N.K P 100 T T
12 Naellul A'rifah P 80 T T
13 Naja Misria P 100 T T
14 Raka Abdi Sulistiyo L 100 T T
15 Syafi'il Anam L 80 T T
16 Sahrul Latif L 80 T T
17 Vina Firmanda P 100 T T
18 Zaenal Mutakin L 100 T T
19 Wafik Azi Isna. F P 100 T T
Rata- rata 91,6 94,7% 94,7%
Keterangan
KKM Individu : 70
KKM Nasional: 75
1. Standar KKM individu
Tuntas (T) : 18 siswa atau 94,7%
Tidak Tuntas (TT) : 1 siswa atau 5,3%
2. Standar KKM nasional
Tuntas (T) : 18 siswa atau 94,7%
Tidak Tuntas (TT) : 1 siswa 5,3%
Pada siklus III semua siswa fokus dan memperhatikan materi
pembelajaran yang disampaikan guru dengan seksama. Hal ini
dikarenakan guru mempersiapkan pembelajaran menggunakan
metode Snowball Throwing semaksimal mungkin.
Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang
tuntas dalam KKM individu sebanyak 18 siswa atau 94,7% dan yang
tidak tuntas sebanyak. 1 siswa atau 5,3% sedangkan siswa yang
tuntas dalam KKM nasional sebanyak 18 siswa atau 94,7% dan yang
84
tidak tuntas sebanyak 1 siswa atau 5,3% dari jumlah siswa yang ada
di kelas IV MI Negeri Doplang. Nilai rata-rata pada siklus III 91,6.
Pada pembelajaran siklus III ini ada peningkatan yang signifikan.
Kemampuan siswa terhadap prestasi belajar dalam mata pelajaran
IPA khususnya materi sumber daya alam dengan menggunakan
metode Snowball Throwing. Adapun standar keberhasilan
pembelajaran tersebut minimal adalah 85% dari total siswa telah
mencapai KKM individu, sedangkan hasil pada siklus III ini ada 18
siswa atau 94,7% dari total 19 siswa telah tuntas mencapai KKM
individu yang berarti telah mencapai KKM. Hasil KKM Nasional di
kelas ini telah telah mencapai 94,7% berarti kelas ini termasuk
kategori kelas unggul. dan PTK yang mengangkat judul peningkatan
prestasi belajar mata pelajaran IPA materi Sumber daya alam melalui
metode Snowball Throwing pada siswa kelas IV MI Negeri doplang
Kec. Bawen Kab. Semarang tahun 2015 telah tuntas dan dinyatakan
berhasil. Namun, masih ada 1 siswa yang belum mencapai KKM
yaitu Hana Tri Yulaikah, dikarenakan siswa tersebut dalam berfikir
kurang cepat dibandingkan teman yang lainnya.
F. Pembahasan
1. Hasil rekapitulasi
Hasil rekapitulasi prestasi belajar IPA menggunakan metode Snowball
Throwing pada pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III sebagai berikut:
85
Tabel 4.5 hasil rekapitulasi nilai siswa per siklus
No Nama Siswa Pra
Siklus
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Firmansyah Aji. P 50 60 80 100
2 Zida Fikri. Z 60 60 60 80
3 Ahmad Syamsul. M 70 80 100 100
4 Amirudin Faizin 50 80 80 80
5 Edo Irfan Maulana 70 80 80 100
6 Ega Asri Setyowati 90 100 100 100
7 Fatkhul Hidayat 60 100 100 100
8 Hana Tri Yulaikah 50 60 60 60
9 Muhamad Irfan. L 50 60 60 80
10 Muhamad Kabib.M 50 80 80 100
11 Mustika Ayu. N. K 60 80 80 100
12 Naelul A’rifah 70 80 80 80
13 Naja Misria 70 80 100 100
14 Raka Abdi sulistiyo 60 60 80 100
15 Syafi’il Anam 50 60 60 80
16 Sahrul Latif 60 60 60 80
17 Vina Firmanda 60 80 100 100
18 Zaenal Mutakin 70 80 80 100
19 Wafik Azi Isna .F 50 60 100 100
Jumlah 1150 1400 1540 1740
Rata- rata 60,5 73,7 81,05 91,6
Dari hasil nilai diatas dapat disimpulkan bahwa dari siklus pertama ke
siklus selanjutntya mengalami kenaikan. Dari pra siklus ke siklus 1
mengalami peningkatan dari 60,5-73,7 jadi ada kenaikan 13,2. Dari siklus
1 ke siklus II mengalami peningkatan dari 73,7-81,05 jadi ada kenaikan
7,35. Dan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan dari 81,05-
91,6 jadi ada kenaikan 10,55.
86
Tabel 4.6 hasil rekapitulasi prestasi ketuntasan belajar siswa pra siklus,
siklusI, siklus II, dan siklus III KKM Individual/ kelas
Pelaksanaa
Ketuntasan
Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Tuntas : 6 siswa atau
31,6%
11 atau 57,9% 14 siswa atau
73,7%
18 siswa atau
94,7%
Tidak tuntas 13 siswa atau
68,4%
8 atau 42,1% 5 siswa atau
26,3%
1 siswa atau
5,3%
Tabel 4.7 hasil rekapitulasi prestasi ketuntasan belajar siswa pra siklus,
siklusI, siklus II, dan siklus III KKM Nasional/ ideal
Pelaksanaa
Ketuntasan
Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Tuntas 1 siswa atau
5,3%
11 atau 57,9% 14 siswa atau
73,7%
18 siswa atau
94,7%
Tidak tuntas 18 siswa atau
94,7%
8 atau 42,1% 5 siswa 26,3% 1 siswa 5,3%
2. Kondisi awal
Dari hasil pengamatan kami, ternyata pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) di MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
Tahun 2015 sebelumnya hanya menggunakan metode monoton seperti
ceramah, diksusi, dan tugas belum menggunakan metode yang bervariasi. Hal
ini menjadi salah satu faktor penyebab kenapa siswa kurang antusias ketika
mengikuti pelajaran. Selain itu perhatian siswa juga berkurang ketika
mengikuti pembelajaran hal ini menjadikan siswa tidak memahami materi
yang disampaikan guru dan mengakibatkan prestasi belajar siswa pada mata
87
pelajaran IPA di sekolah tersebut rendah dan tidak memenuhi target KKM
yang telah ditentukan.
3. Kondisi Akhir
Setelah diadakan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode
Snowball Throwing di MI Negeri Doplang dapat kita lihat ternyata perhatian
siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA cukup tinggi, meskipun pada
pembelajaran siklus I saat pertama kali menggunakan metode ini siswa masih
bingung karena belum terbiasa akan tetapi setelah pembelajaran di Siklus II
dan III siswa sudah mulai terbiasa dan pembelajaran di kelas sudah mulai
berjalan dengan baik dan kondusif.
Sebagian besar dari siswa yang ada di kelas sudah fokus mengikuti
pembelajaran dan juga sudah tidak bingung jika mendapat instruksi dari guru
untuk melaksanakan kegiatan dalam pembelajaran. Selain itu nilai siswa juga
meningkat dan banyak yang telah mencapai nilai KKM. Dari hasil tes pada
pembelajaran siklus III, dari 19 anak hanya 1 anak yang tidak tuntas yaitu
Hana Tri Yulaikah karena siswa ini memang lambat dalam berfikir.
Keberhasilan siswa dalam mencapai KKM ini salah satunya karena siswa
senang dalam belajar sehingga mudah dalam menerima pembelajaran. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan metode
Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPA khususnya materi sumber daya alam.
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul
“Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi
Sumber Daya Alam Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas IV
MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015
adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi
belajar mata pelajaran IPA materi sumber daya alam melalui metode
Snowball Throwing Pada Siswa Kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan
Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015. Hal ini dapat dilihat dari
ketuntasan belajar dan nilai rata- rata yang dicapai siswa. Jumlah siswa
yang mencapai nilai KKM individu pada pra siklus sebelum
menggunakan metode Snowball Throwing sebanyak 6 siswa atau 31,6%.
Setelah menggunakan metode Snowball Throwing yaitu pada siklus I
sebanyak 11 siswa atau 57,9%, pada siklus II 14 siswa atau 73,7%, dan
pada siklus III sebanyak 18 siswa atau 94,7%. Sedangkan jumlah siswa
yang mencapai KKM nasional atau ideal pada pra siklus hanya 1 siswa
atau 5,3%, pada siklus I sebanyak 11 atau 57,9%, pada siklus II sebanyak
14 siswa atau 73,7%, dan pada siklus III sebanyak 18 siswa atau 94,7%.
Dengan pencapaian nilai rata- rata pada pra siklus adalah 60,5, dan pada
siklus I meningkat menjadi 73,7, pada siklus II menjadi 81,05, dan pada
89
siklus III meningkat menjadi 91,6. Hal ini terbukti terjadi peningkatan di
setiap siklus, baik dari banyaknya siswa yang tuntas mencapai KKM yang
telah ditentukan ataupun jumlahnya nilai rata-rata kelas.
2. Penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan target
pencapaian KKM mata pelajaran IPA materi sumber daya alam pada siswa
kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang
Tahun 2015. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan siswa dalam mencapai
KKM individu atau kelas. Sebanyak 18 siswa atau 94,7% dari total 19
siswa dapat mencapai KKM individu atau kelas. Hal itu membuktikan
bahwa pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam menggunakan
metode Snowball Throwing pada siswa kelas IV MI Negeri Doplang
dinyatakan berhasil, karena memenuhi standar keberhasilan pembelajaran
yakni 94,7 85% (KKM kelas).
B. Saran
1. Bagi siswa
a. Siswa hendaknya lebih aktif dalam proses pembelajaran supaya lebih
faham terhadap materi yang disampaikan guru.
b. Berusaha meningkatkan belajar agar dalam penguasaan materi bisa
maksimal.
c. Siswa hendaknya tidak ramai sendiri ketika pembelajaran sedang
berlangsung.
2. Bagi Guru
a. Guru perlu mencari solusi terhadap permasalahan yang di hadapi saat
90
pembelajaran, salah satunya dengan menetapkan metode dan media
pembelajaran yang menarik sehingga siswa bisa mengikuti
pembelajaran dengan aktif.
b. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan
segala fasilitas ataupun kebutuhan yang diperlukan baik itu metode
ataupun media dengan sebaik- baiknya.
c. Penggunaan metode Snowball Throwing telah terbukti meningkatkan
prestasi belajar mata pelajaran IPA materi sumber daya alam pada
siswa kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten
Semarang Tahun 2015 sehingga perlu dikembangkan penggunaan
metode tersebut.
3. Bagi Sekolah
a. Hendaknya pihak sekolah selalu member motivasi kepada guru agar
selalu aktif dan kreatif meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Pihak sekolah hendaknya mendorong guru agar menggunakan metode
maupun media pembelajaran yang bervariasi dalam kegiatan belajar
mengajar.
91
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Bagi Pengembangan Profesi
Guru. Bandung: Yrama Widya
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Candra Kirana, Endang Purwanti dan Idayu Ria Pramudyanti. 2013. Ilmu
PengetahuanAlam. Klaten: Viva Pakarindo
Conny R. Semiawan. 2008. Belajar Dan Pembelajaran Prasekolah Dan Sekolah
Dasar. Jakarta : PT Indeks
Devi, Poppy, K dan Sri Anggraini. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI
kelas Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
DJamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif :
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta
Hamdani. 2011. Strategi Belajar mengajar. Bandung: CV Pustakka Setia
Huda, Miftahul. 2013. Model- Model Pengajaran Dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Nasrullah, Rully dkk. 2010. Yuk, Jadi Ilmuwan Cilik. Bandung: PT Dangiang
Pustaka
Nurjatmika, Yusep. 2011. Kecil- Kecil Bisa Jadi Ilmuwan. Jogjakarta: Divapress
Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi
Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Slameto. 1991. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi . Jakarta:
Rineka Cipta
Susanto, Ahnmad.2013.Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: PT Kharisma Putra Utama
Yamin, Martinis.2005.Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.Jakarta:Gaung
Persada Press
http://hengkiriawan.blogspot.com/2012/03/pengertian-prestasi-belajar.html
diakses pada hari Jum’at tanggal 30 Januari 2015 pukul 14.15
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
PRA SIKLUS
Sekolah : MI Negeri Doplang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/Semester : IV/2
Materi Pokok : Sumber Daya Alam
Waktu : 2 x 35 menit
Metode : Ceramah
A. Standar Kompetensi :
Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi,
dan masyarakat
B. Kompetensi Dasar:
Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan
C. Indikator
1. Menjelaskan peta konsep tentang sumber daya alam
2. Menyebutkan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan manusia meliputi tumbuhan, hewan dan bahan alam tidak
hidup.
3. Mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan.
4. Mengelompokkan benda yang berasal dari hewan.
5. Mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan peta konsep tentang sumber daya alam
2. Siswa dapat menyebutkan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan manusia meliputi tumbuhan, hewan dan bahan alam
tidak hidup.
3. Siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan.
4. Siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal dari hewan.
93
5. Siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak
hidup.
E. Karakter siswa yang diharapkan :
1. Disiplin
2. Rasa hormat dan perhatian
3. Tekun
4. Tanggung jawab
5. Dan ketelitian
F. Materi
Hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan
Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang ada di alam dan
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. Berdasarkan jenisnya, sumber
daya alam dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Sumber daya alam hayati
Sumber daya alam alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari
makhluk hidup. Contoh: hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.
b. Sumber daya alam nonhayati
Sumber daya alam non hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari
makhluk tak hidup. Contoh: cahaya matahari, udara, batu bara, logam,
dan lain-lain.
Berdasarkan ketersediaannya di alam sumber daya alam dibedakan tiga
yaitu sebagai berikut:
a. Sumber daya alam yang kekal, adalah sumber daya alam yang selalu
tersedia dan tidak akan habis meskipun setiap saat dimanfaatkan.
Contoh: cahaya matahari, angin, ombak, air terjun.
b. Sumber daya alam yang dapat diperbarui, adalah sumber daya alam
yang dapat dibentuk lagi jika rusak atau habis. Contoh: berbagai jenis
hewan dan tumbuhan.
c. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya
alam dengan persediaan yang terbatas dan tidak dapat dibentuk lagi
94
jika habis. Contoh: batu bara, minyak bumi, serta logam.
Adapun berdasarkan lingkungannya, sumber daya alam dibedakan menjadi
empat yaitu sebagai berikut.
a. Sumber Daya Laut
Sumber daya laut adalah sumber daya alam yang terdapat di laut.
Contoh ikan, rumput laut, kerang, udara, dll
b. Sumber Daya sungai
Sumber daya sungai adalah sumber daya alam yang terdapat di
sungai. Contohnya ikan air tawar sebagai ikan hias
c. Sumber daya Hutan
Sumber daya hutan adalah sumber daya alam yang terdapat di hutan.
Contohnya kayu yang berasal dari pohon
d. Sumber Daya Pegunungan
Sumber daya pegunungan adalah sumber daya alam yang terdapat di
pegunungan. Contoh bahan tambang mineral dan logam
Berdasarkan asalnya penggolongan benda dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Benda yang Berasal dari Tumbuhan.
a. Bahan pangan
Berbagai makanan berasal dari tumbuhan. Nasi dibuat dari
beras;beras berasal dari padi.
b. Bahan sandang
Kain katun terbuat dari serat kapas. Serat kapas terbuat dari buah
kapas.buah kapas hasil dari pohon, dan pohon termasuk tumbuhan
c. Peralatan rumah tangga
Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat
peralatan rumah tangga adalah kayu. Kayu dipotong dan dihaluskan
menjadi balok dan papan digunakan untuk membuat kuse, meja,
,tiang, pintu, meja,
d. Produk kesehatan dan perawatan tubuh
Obat tradisional (jamu). Jamu dibuat dari tanaman misalnya jahe
95
kencur,kunyit, kumis kucing, dan pace (mengkudu). Berbagai
produk perawatan tubuh dengan menggunakan sari tumbuhan
sebagai bahan utamanya. Shampo mengandung sarilidah buaya,
orang aring, kelapa, dan kemiri. Sabun mandi mengandung sari
lidah buaya,apel, bunga mawar, dan avokat
2. Benda yang Berasal dari Hewan
a. Bahan pangan
Hewan memberikan bahan makanan yang lezat, misalnya daging,
telur, dan susu. Keju merupakan produk olahan susu. Daging
berasal dari ayam,sapi, kambing. Telur berasal dari ayam, bebek,
dan burung puyuh.Susu berasal dari sapi dan kambing.
b. Bahan sandang
Beberapa bahan sandang bermutu tinggi berasal dari hewan. Kain
sutra berasal dari serat kepompong ulat sutra.
c. Produk kesehatan
Berbagai bagian tertentu hewan dipercaya merupakan obat
mujarab. Ada yang memanfaatkan bisa ular sebagai obat. Ada pula
yang percaya bahwa susu kuda liar dapat membuat tubuh kuat.
Daging biawak diolah sebagai obat penyakit kulit.
3. Benda yang Berasal dari Bahan Alam Tidak Hidup
a. Bahan bangunan
Benda-benda apa saja yang dipakai untuk bangun sekolahmu?
Sekolah dibangun dengan batu bata, pasir, semen, genteng dan tiang
besi. Batu bata dan genteng dibuat dari tanah liat. Pasir berasal dari
hancuran batuan.
b. Peralatan rumah tangga
Saat ini bahan yang sering digunakan ujntuk membuat berbagai
peralatan rumah tangga adalah plastik. Plastik berasal dari bahan
kimia buatan yang di olah di pabrik. Berbagai benda dari plastik
96
antara lain ember,baskom, sendok plastic,sedotan dan kantong
plastik.
G. Media Belajar
Buku SAINS SD Relevan Kelas IV
H. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa
1. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
a. Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
(5 menit)
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Siswa dapat memahami peta konsep tentang sumber
daya alam
2) Siswa dapat memahami sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhah manusia meliputi
tumbuhan, hewan dan bahan alam tidak hidup.
3) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis
yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang
bermakna;
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan
baru baik secara lisan maupun tertulis;
3) Mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan
a) Bahan pangan (nasi, roti, terigu)
b) Bahan sandang (pakaian)
(50 menit)
97
c) Peralatan rumah tangga (kusen, pintu, meja,
kursi, lemari)
d) Produk kesehatan dan perawatan tubuh (jamu,
sampo, sabun, mandi)
4) Mengelompokkan benda yang berasal dari hewan
a) Bahan pangan (daging, telur, susu)
b) Bahan sandang (kain sutera, wol, jaket, sepatu,
tas)
c) Produk kesehatan (susu kuda liar, daging
biawak)
5) Mengelompokkan benda yang berasal dari bahan
alam tidak hidup
a) Bahan bangunan (batu bata, pasir, semen,
genteng, kayu, tiang besi)
b) Peralatan rumah tangga (kantong plastik, ember,
baskom, kabel listrik, gas, bensin, batu bara).
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa
2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan
3. Penutup
a. Memberikan kesimpulan tentang peta konsep sumber
daya alam dan benda yang berasal dari tumbuhan, hewan
dan bahan alam yang tidak hidup
b. Memberikan evaluasi
c. Menutup pembelajaran dengan salam dan do’a
(15 menit)
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Negeri Doplang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/II
Materi Pokok : Sumber Daya Alam
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,
tekhnologi, dan masyarakat
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan
C. Indikator
1. Menjelaskan peta konsep tentang sumber daya alam
2. Menyebutkan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan manusia meliputi tumbuhan, hewan dan bahan alam tidak
hidup.
3. Mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan.
4. Mengelompokkan benda yang berasal dari hewan.
5. Mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan peta konsep tentang
sumber daya alam dengan benar
2. Dengan Tanya jawab siswa dapat menyebutkan sumber daya alam yang
100
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia meliputi tumbuhan, hewan,
dan bahan alam tidak hidup dengan benar
3. Dengan bantuan guru siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal
dari tumbuhan dengan benar
4. Dengan bantuan guru siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal
dari hewan dengan benar
5. Dengan bantuan dari guru siswa dapat mengelompokkan benda yang
berasal dari bahan alam tidak hidup.
E. Karakter siswa yang diharapkan :
1. Disiplin
2. Rasa hormat dan perhatian
3. Tekun
4. Tanggung jawab
5. Dan ketelitian
F. Materi Pelajaran
hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan
Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang ada di alam dan
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. Berdasarkan jenisnya, sumber
daya alam dibedakan menjadi dua yaitu
a. Sumber daya alam hayati
Sumber daya alam alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal
dari makhluk hidup. Contoh: hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.
b. Sumber daya alam nonhayati
Sumber daya alam non hayati adalah sumber daya alam yang berasal
dari makhluk tak hidup. Contoh: cahaya matahari, udara, batu bara,
logam, dan lain-lain.
Berdasarkan ketersediaannya di alam sumber daya alam dibedakan
menjadi tiga yaitu sebagai berikut:
101
a. Sumber daya alam kekal adalah sumber daya alam yang selalu
tersedia dan tidak akan habis meskipun setiap saat dimanfaatkan.
Contoh: cahaya matahari, angin, ombak, air terjun.
b. Sumber daya alam yang dapat diperbarui, adalah sumber daya alam
yang dapat dibentuk lagi jika rusak atau habis. Contoh: berbagai
jenis hewan dan tumbuhan.
c. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, adalah sumber daya
alam dengan persediaan yang terbatas dan tidak dapat dibentuk lagi
jika habis. Contoh: batu bara, minyak bumi, gas bumi, serta logam
(bijih besi, alumunium, dan sebagainya).
Adapun berdasarkan lingkungannya, sumber daya alam dibedakan
menjadi empat yaitu sebagai berikut.
a. Sumber Daya Laut
Sumber daya laut adalah sumber daya alam yang terdapat di laut.
Contoh ikan, rumput laut, kerang, udara, dll
b. Sumber Daya sungai
Sumber daya sungai adalah sumber daya alam yang terdapat di
sungai. Contohnya ikan air tawar sebagai ikan hias
c. Sumber daya Hutan
Sumber daya hutan adalah sumber daya alam yang terdapat di
hutan. Contohnya kayu yang berasal dari pohon
d. Sumber Daya Pegunungan
Sumber daya pegunungan adalah sumber daya alam yang terdapat di
pegunungan. Contoh bahan tambang mineral dan logam
Berdasarkan asalnya penggolongan benda dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Benda yang berasal dari tumbuhan
a. Bahan pangan
Berbagai makanan berasal dari tumbuhan, nasi dibuat dari beras,
102
Beras berasal dari padi
b. Bahan sandang
Kain katun terbuat dari serat kapas. Serat kapas terbuat dari buah
kapas.buah kapas hasil dari pohon, dan pohon termasuk tumbuhan
c. Peralatan rumah tangga
Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk
membuat peralatan rumah tangga adalah kayu. Kayu dipotong dan
dihaluskan menjadi balok dan papan digunakan untuk membuat
kuse, meja, ,tiang, pintu, meja, lemari, dan patung.
d. Produk kesehatan dan perawatan tubuh
Obat tradisional disebut juga jamu. Jamu dibuat dari berbagai
tanaman obat,misalnya kencur, jahe,kunyit, kumis kucing, dan pace
(mengkudu). Berbagai produk perawatan tubuh dengan
menggunakan sari tumbuhan sebagai bahan utamanya. Shampo
mengandung sarilidah buaya, orang aring, kelapa, dan kemiri.
Sabun mandi mengandung sari lidah buaya,apel, bunga mawar, dan
avokat
2. Benda yang Berasal dari Hewan
a. Bahan pangan
Hewan memberikan bahan makanan yang lezat, misalnya daging,
telur, dan susu. Keju merupakan produk olahan susu. Daging
berasal dari ayam,sapi, kambing, kerbau, dan ikan. Telur berasal
dari ayam, bebek, dan burung puyuh.Susu berasal dari sapi dan
kambing.
b. Bahan sandang
Beberapa bahan sandang bermutu tinggi berasal dari hewan. Kain
sutra berasal dari serat kepompong ulat sutra.
c. Produk kesehatan
Berbagai bagian tertentu hewan dipercaya merupakan obat
mujarab. Ada yang memanfaatkan bisa ular sebagai obat. Ada pula
103
yang percaya bahwa susu kuda liar dapat membuat tubuh kuat.
Daging biawak diolah sebagai obat penyakit kulit.
3. Benda yang Berasal dari Bahan Alam Tidak Hidup
a. Bahan bangunan
Benda-benda apa saja yang dipakai untuk bangun sekolahmu?
Sekolah dibangun dengan batu bata, pasir, semen, genteng dan tiang
besi. Batu bata dan genteng dibuat dari tanah liat. Pasir berasal dari
hancuran batuan. Semen dibuat dari batu kapur dan batuan lain.
Tiang besi dibuat dari logam besi. Lampudibuat dari gelas (kaca).
b. Peralatan rumah tangga
Saat ini bahan yang sering digunakan ujntuk membuat berbagai
peralatan rumah tangga adalah plastik. Plastik berasal dari bahan
kimia buatan yang di olah di pabrik. Berbagai benda dari plastik
antara lain ember,baskom, sendok plastic,sedotan dan kantong
plastik.
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tenya Jawab
3. Diskusi
4. Mind map
5. Snowball Throwing
H. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat
a. Karton bertuliskan materi
b. Gambar berbagai contoh benda yang berasal dari sumber daya alam
sekitar (hewan, tumbuhan, dan tak hidup)
2. Sumber Belajar
a. Buku LKS IPA halaman 44- 45 penerbit Viva pakarindo Tahun 2013
b. Buku BSE IPA halaman 170-171 penerbit Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009
104
I. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Pendahuluan
a. Guru meminta siswa untuk merapikan tempat
duduk dan pakaian sebelum memulai
penbelajaran
b. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa
untuk berdo’a bersama dengan membaca
basmallah
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Setelah belajar hari ini anak-anak diharapkan
dapat:
1) Memahami peta konsep tentang sumber daya
alam
2) Memberi contoh berbagai jenis sumber daya
alam di Indonesia
3) Menggolongkan benda menurut asalnya
(hewan, tumbuhan, tak hidup)
10 menit
2 Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru
mengenai peta konsep tentang sumber daya
alam
2) Siswa diminta menyebutkan berbagai contoh
sumber daya alam di Indonesia
3) Guru melihatkan gambar- gambar kepada
siswa dan menanya benda yang ada di
gambar terbuat dari apa
45 menit
105
b) Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok
yang terdiri dari 5 orang kemudian
menentukan ketua kelompok.
2) ketua kelompok menjelaskan materi yang
ditangkap dari guru kepada kelompoknya
masing- masing
3) setiap siswa diminta menulis satu pertanyaan
yang ditulis dikertas dan dikepal seperti bola
4) selama beberapa menit kertas yang berisi
pertanyaan itu dilempar- lempar dari satu
siswa ke siswa lain. setelah waktu habis
siswa yang mendapat lemparan kertas itu
menjawab pertanyaan yang ada didalam
kertas tersebut dikertas yang berisi
pertanyaan tersebut
c) konfirmasi
1) guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
2) Siswa bersama guru menyimpulkan materi
pelajaran.
3 Penutup
a. Guru memberikan evaluasi dengan tes
b. Guru menilai hasil evaluasi
c. Guru memberikan komentar terhadap aktivitas
siswa saat pembelajaran
d. Guru memberitahu materi yang akan datang
e. Guru menutup dengan doa
f. Salam penutup
15 Menit
107
LEMBAR PENGAMATAN GURU
PEMBELAJARAN DENGAN METO SNOWBALL THROWING
SIKLUS I
Nama Madrasah : MI Negeri Doplang
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/2
Materi : Sumber daya alam
Hari/ Tanggal :Senin, 11 Mei 2015
Berikut ini daftar pengelolaan pembelajaran dengan metode Snowball Throwing
yang dilakukan oleh guru dalam kelas.Berikan penilaianan dengan memberikan
tanda chek (v) pada kolom yang sesuai.
No Aspek Yang Dinilai Skala
Penilaian
K C B
1 Pendahuluan
a. Memotivasi Siswa
b. Memberikan apersepsi
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
2 Pembelajaran
a. Kemampuan dalam menjelaskan materi
b. Memberi penjelasan sisngkat pembelajaran metode
snowball throwing
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang metode pembelajaran yang akan dilakukan.
d. Guru mengamati, membimbing dan mengarahkan siswa
pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode Snowball throwing
e. Guru memeberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerjasama dalam mempelajari materi dengan metode
snowball throwing
109
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS I
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Kerja
sama
Keaktifan
Ketrampi
lan dalam
membuat
pertanyaan
Sikap
Sosial
Ketepa
tan menja
wab soal
K C B K C B K C B K C B K C B
1 Firmansyah
Aji. P
2 Zakaria
3 Ahmad
Syamsul.M
4 Amirudin
Faizin
5 Edo Irfan
Maulana
6 Ega Asri
Setyowati
7 Fatkhul
Hidayat
8 Hana Tri
Yulaikah
9 Muhammad
Irfan Latif
10 Muhammad
Khabib. M
11 Mustika Ayu
N.K
12 Naellul A'rifah
13 Naja Misria
14 Raka Abdi
Sulistiyo
15 Syafi'il Anam
16 Sahrul Latif
17 Vina
Firmanda
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Negeri Doplang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/II
Materi Pokok : Sumber Daya Alam
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,
tekhnologi, dan masyarakat
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang
digunakan
C. Indikator
Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan kertas, roti, nasi, dan bahan
sandang
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan proses pembuatan kertas,
roti, nasi, dan bahan sandang dengan benar
E. Karakter siswa yang diharapkan :
1. Disiplin
2. Rasa hormat dan perhatian
3. Tekun
4. Tanggung jawab
5. Dan ketelitian
113
F. Materi Pembelajaran
Hubungan antara Sumber Daya Alam dan Tekhnologi yang digunakan
Pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteeraan manusia dapat
dilakukan secara langsung maupun diolah terlebih dahulu menggunakan
teknologi, baik teknologi yang sederhana maupun teknologi canggih. Benda-
benda yang dibuat menggunakan teknologi menjadi sangat berbeda dengan
bahan asalnya. Contoh pembuatan benda dengan memanfaatkan teknologi
sederhana yaitu pembuatan kerajinan dari bambu atau rotan, pembuatan batu
bata, pembuatan gerabah, pembuatan tempe, dll.
Adapun contoh pembuatan benda- benda dengan memanfaatkan teknologi
canggih yaitu:
1. Pembuatan kertas dari kayu
Bahan dasar pembuatan kertas adalah serat kayu. Bagaimana kayu
dapat menjadi selembar kertas? Serat kayu untuk membuat kertas
disebut selulosa. Adapun proses pembuatan kertas dari kayu adalah
sebagai berikut:
a. Kayu dipotong- potong dan dikupas kulitnya. Selanjutnya, kayu
dijadikan bubur kayu (pulp). Pulp dibuat menggunakan campuran
bahan kimia
b. Pulp dicampur bahan pemutih untuk menghasilkan kertas putih
c. Campuran berbagai bahan tersebut dimasukkan dalam mesin
hasilnya adalah lembaran kertas.
2. Pembuatan roti dari gandum
Bahan dasar pembuatan roti adalah biji gandum. Gandum adalah
jenis rumput- rumputan seperti halnya padi. Biji gandum dapat diolah
menjadi tepung terigu. Tepung terigu adalah salah satu bahan pembuat
roti. Selain itu, bahan pembuat roti adalah gula, air, dan, ragi. Biji
gandum diubah menjadi terigu dengan cara digiling.
114
3. Nasi berasal dari padi
Pernahkah kamu memasak nasi sendiri? Coba perhatikan ibumu
sedang menanak nasi. Nasi adalah makanan pokok kita setiap hari.
Nasi berasal dari beras. Biji padi yang sudah terkupas kulitya disebut
beras. Biji padi yang ada kulitnya disebut gajah. Untuk membuat nasi,
beras harus dicuci terlebih dahulu. Selanjutnya, beras ditambah dengan
air dan dimasak.
4. Pembuatan pakaian
a. Pembuatan pakaian dari bahan kapas. Proses pembuatan pakaian dari kapas
dimulai dari proses pemintalan. Hasil dari proses pemintalan adalah benang.
Setelah dipintal, benang ditenun hingga berbentuk kain.
b. Pembuatan pakaian dari bahan wolWol berasal dari bulu domba. Prosesnya
bermula dari pemintalan serat domba yang masih kusut. Bulu domba dipilih
untuk mendapatkan benang wol yang kuat. Benang wol ditenun untuk
menghasilkan lembaran kain.
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Mind map
5. Snowball Throwing
H. Media, Alat dan Sumber Belajar
1) Media dan Alat
Karton bertuliskan materi
2) Sumber Belajar
Buku LKS halaman 46-47 penerbit Viva pakarindo tahun 2013
115
I. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Pendahuluan
a. Guru meminta siswa untuk merapikan tempat
duduk dan pakaian sebelum memulai
pembelajaran
b. Guru mengucapkan salam dan mengajak
siswa untuk berdo’a bersama dengan
membaca basmallah
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Setelah belajar hari ini anak-anak
diharapkan dapat memahami proses
pembuatan kertas, roti, nasi, dan bahan
sandang
10 menit
2 Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang hubungan antara sumber daya
alam dan tekhnologi yang digunakan
dengan menggunakan metode ceramah
dan mind map
2) Guru memimpin tanya jawab kepada
siswa tentang bagaimana cara
membuat kertas, roti, nasi, dan bahan
sandang
b . Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi 4
kelompok yang terdiri dari 5 orang
45 e
n
i
t
116
kemudian menentukan ketua kelompok.
2) ketua kelompok menjelaskan materi yang
ditangkap dari guru kepada kelompoknya
masing- masing
3) setiap siswa diminta menulis satu
pertanyaan yang ditulis dikertas dan
dikepal seperti bola
4) selama beberapa menit kertas yang berisi
pertanyaan itu dilempar- lempar dari satu
siswa ke siswa lain. setelah waktu habis
siswa yang mendapat lemparan kertas itu
menjawab pertanyaan yang ada didalam
kertas tersebut dikertas yang berisi
pertanyaan tersebut
c. konfirmasi
1) guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang mau bertanya tentang materi
yang disampaikan
2) Siswa bersama guru menyimpulkan
materi
3 Penutup
a. Guru memberikan evaluasi dengan tes
b. Guru menilai hasil evaluasi
c. Guru memberikan komentar terhadap
aktivitas siswa saat pembelajaran
d. Guru memberitahu materi yang akan
datang
e. Guru menutup pembelajaran dengan salam
dan do’a
a.
15 menit
118
LEMBAR PENGAMATAN GURU
PEMBELAJARAN DENGAN METODE SNOWBALL THROWING
SIKLUS II
Nama Madrasah : MI Negeri Doplang
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/2
Materi : Sumber daya alam
Hari/ Tanggal :Rabu, 13 Mei 2015
Berikut ini daftar pengelolaan pembelajaran dengan metode Snowball Throwing
yang dilakukan oleh guru dalam kelas.Berikan penilaianan dengan memberikan
tanda chek (v) pada kolom yang sesuai.
No Aspek Yang Dinilai Skala
Penilaian
K C B
1 Pendahuluan
a. Memotivasi Siswa
b. Memberikan apersepsi
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
2 Pembelajaran
a. Kemampuan dalam menjelaskan materi
b. Memberi penjelasan sisngkat pembelajaran metode snowball
throwing
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang metode
pembelajaran yang akan dilakukan.
d. Guru mengamati, membimbing dan mengarahkan siswa pada saat
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Snowball
throwing
e. Guru memeberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama
dalam mempelajari materi dengan metode snowball throwing
f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
120
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS II
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Kerjasa
ma
Keaktifan
Ketrampi
lan dalam
membuat
pertanyaan
Sikap
Sosial
Ketepa
Tan men
jawab
soal
K C B K C B K C B K C B K C B
1 Firmansyah
Aji. P
2 Zakaria
3 Ahmad
Syamsul.M
4 Amirudin
Faizin
5 Edo Irfan
Maulana
6 Ega Asri
Setyowati
7 Fatkhul
Hidayat
8 Hana Tri
Yulaikah
9 Muhammad
Irfan Latif
10 Muhammad
Khabib. M
11 Mustika
Ayu. N.K
12 Naellul
A'rifah
13 Naja Misria
14 Raka Abdi
Sulistiyo
15 Syafi'il
Anam
16 Sahrul Latif
17 Vina
Firmanda
124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS III
Nama Sekolah : MI Negeri Doplang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Sumber Daya Alam
Kelas/ Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,
tekhnologi, dan masyarakat
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian
lingkungan.
C. Indikator
1. Siswa dapat menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap
kelestarian lingkungan
2. Siswa dapat menjelaskan cara melestarikan sumber daya alam
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan metode ceramah dan mind map siswa dapat menjelaskan dampak
pengambilan bahan alam terhadap kelestarian lingkungan dengan benar
2. Dengan metode tanya jawab dan bimbingan guru siswa dapat menjelaskan
cara melestarikan sumber daya alam dengan benar
125
E. Karakter siswa yang diharapkan :
1. Disiplin
2. Rasa hormat dan perhatian
3. Tekun
4. Tanggung jawab
5. Dan ketelitian
F. Materi Pembelajaran
Dampak pengaruh bahan alam terhadap kelestarian lingkungan
Pengambilan sumber daya alam yang berlebihan tanpa disertai usaha
pelestariannya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Rusaknya
kelestarian lingkungan dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu sebagai
berikut.
1. Faktor alam
Peristiwa alam ternyata dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.
Adapun peristiwa alam yang dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan antara lain sebagai berikut:
a. Musim kemarau yang berkepanjangan.
b. Musim hujan yang berkepanjangan dapat menyebabkan banjir dan
tanah longsor
c. Gunung meletus
d. Angin topan
e. Gempa bumi
f. Gelombang pasang
g. Tsunami
h. Kebakaran, dll
2. Faktor manusia
Tindakan- tindakan manusia yang merusak kelestarian lingkungan
antara lain sebagai berikut:
a. Menangkan ikan dengan bahan peledak
b. Membasmi hama tumbuhan dengan menggunakan pestisida
126
c. Pembukaan lahan pemukiman dan pertanian dengan cara
membakar hutan atau lahan
d. Penebangan hutan secara liar
e. Berburu hewan di hutan
f. Mengadakan ladang berpindah
Agar sumber daya alam tetap terjaga kelestariannya maka dalam
penggunaanya harus dihemat, karena penggunaan dan pemanfaatan
sumber daya alam yang berlebihan dapat merusak lingkungan. Oleh
karena itu diperlukan usaha-usaha atau cara-cara untuk
melestarikannya.beberapa usaha atau cara untuk melestarikan sumber
daya alam yaitu sebagai berikut:
1. Penebangan hutan dengan sistem tebang pilih dan menanam sepuluh
pohon baru untuk setiap satu pohon yang ditebang
2. Menanam kembali hutan yang gundul (reboisasi)
3. Mencegah perburuan liar dan menerbitkan aturan tentang larangan
membunuh hewan dan tumbuhan kangka
4. Membuat suaka marga satwa, cagar alam, hutan lindung, dan
sebagainya
5. Menjaga kesuburan tanah dengan cara pemupukan (kandang
maupun buatan), pembuatan snegkedan atau terasering, dan system
tanam tumpang sari
6. Menghemat penggunaan bahan tambang dan mencari energi
alternatif penggantinya
7. membuat waduk atau bendungan
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Mind map
5. Snowball Throwing
127
H. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat
Karton bertuliskan materi
2. Sumber Belajar
Buku LKS IPA hal 48 kelas IV penerbit Viva Pakarindo tahun 2013
I. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Pendahuluan
a. Guru meminta siswa untuk merapikan
tempat duduk dan pakaian sebelum
memulai pembelajaran
b. Guru mengucapkan salam dan mengajak
siswa untuk berdo’a bersama dengan
membaca basmallah
c. Guru mengabsen siswa
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Setelah belajar hari ini anak-anak
diharapkan dapat:
1) Memahami dampak pengambilan
bahan alam terhadap kelestarian
lingkungan
2) Memahami cara melestarikan sumber
daya alam
10 menit
2 Kegiatan inti
a. Eksplorasi
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru
tentang dampak pengaruh bahan alam
terhadap kelestarian lingkungan
2) Guru memimpin tanya jawab kepada
siswa cara pelestarian sumber daya alam
45 menit
128
b. Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi 4
kelompok yang terdiri dari 5 orang
kemudian menentukan ketua kelompok.
2) ketua kelompok menjelaskan materi
yang ditangkap dari guru kepada
kelompoknya masing- masing
3) setiap siswa diminta menulis satu
pertanyaan yang ditulis dikertas dan
dikepal seperti bola
4) selama beberapa menit kertas yang berisi
pertanyaan itu dilempar-lempar dari satu
siswa ke siswa lain. setelah waktu habis
siswa yang mendapat lemparan kertas itu
menjawab pertanyaan yang ada didalam
kertas tersebut dikertas yang berisi
pertanyaan tersebut
c. konfirmasi
1) guru memberikan kesempatan kepada
siswa yang mau bertanya tentang materi
yang disampaikan
2) Siswa bersama guru menyimpulkan
materi pelajaran
3 Penutup
a. Guru memberikan evaluasi dengan tes
b. Guru menilai hasil evaluasi
c. Guru memberikan komentar terhadap
aktivitas siswa saat pembelajaran
d. Guru menutup pembelajaran dengan salam
dan do’a
15 menit
129
J. Penilaian
Tes
1. Apakah yang menyebabkan lingkungan bias rusak?
2. Rusaknya lingkungan dapat disebabkan oleh berapa faktor?
3. Sebutkan peristiwa alam yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan!
4. Sebutkan tindakan manusia yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan!
5. Tuliskan 3 usaha untuk melestarikan sumber daya alam!
Jawaban
1. Pengambilan sumber daya alam yang berlebihan tanpa disertai usaha
pelestariannya
2. Rusaknya kelestarian alam disebabkan oleh 2 faktor yaitu fakor alam dan
faktor manusia
3. a. Musim kemarau yang berkepanjangan
b. gunung meletus
c. tsunami
4. a. menangkap ikan dengan bahan peledak
b. berburu hewan di hutan
5. a. Menanam kembali hutan yang gundul (reboisasi)
b. Mencegah perburuan liar dan menerbitkan aturan tentang larangan
membunuh hewan dan tumbuhan langka
c. Membuat suaka marga satwa, cagar alam, hutan lindung, dan
sebagainya
131
LEMBAR PENGAMATAN GURU
PEMBELAJARAN DENGAN METODE SNOWBALL THROWING
SIKLUS III
Nama Madrasah : MI Negeri Doplang
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/2
Materi : Sumber daya alam
Hari/ Tanggal :Jum’at, 15 Mei 2015
Berikut ini daftar pengelolaan pembelajaran dengan metode Snowball Throwing
yang dilakukan oleh guru dalam kelas.Berikan penilaianan dengan memberikan
tanda chek (v) pada kolom yang sesuai.
No Aspek Yang Dinilai Skala
Penilaian
K C B
1 Pendahuluan
a. Memotivasi Siswa
b. Memberikan apersepsi
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
2 Pembelajaran
a. Kemampuan dalam menjelaskan materi
b. Memberi penjelasan sisngkat pembelajaran metode
snowball throwing
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang metode pembelajaran yang akan dilakukan.
d. Guru mengamati, membimbing dan mengarahkan
siswa pada saat kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode Snowball throwing
e. Guru memeberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerjasama dalam mempelajari materi dengan metode
snowball throwing
133
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS III
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Kerja
sama
Keaktifan
Ketrampi
lan dalam
membuat
pertanyaan
Sikap
Sosial
Ketepa
tan men
jawab
soal
K C B K C B K C B K C B K C B
1 Firmansyah
Aji. P
2 Zakaria
3 Ahmad
Syamsul.M
4 Amirudin
Faizin
5 Edo Irfan
Maulana
6 Ega Asri
Setyowati
7 Fatkhul
Hidayat
8 Hana Tri
Yulaikah
9 Muhammad
Irfan Latif
10 Muhammad
Khabib. M
11 Mustika
Ayu. N. K
12 Naellul
A'rifah
13 Naja Misria
14 Raka Abdi
Sulistiyo
15 Syafi'il
Anam
16 Sahrul Latif
17 Vina
Firmanda
137
KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
METODE SNOWBALL THROWING
No Aspek Yang
Dinilai
Kriteria
Skala Deskripsi
1.
Kerjasama
K Siswa tidak saling bertukar pendapat dan
terlibat dalam diskusi kelompok.
C Siswa masih malu-malu saat bertukar
pendapat dan terlibat dalam diskusi.
B Siswa saling bertukar pendapat dan terlibat
dalam diskusi kelompok.
2.
Keaktifan
K Siswa tidak ada keingin untuk bertanya,
menjawab ataupun berpendapat saat proses
pembelajaran, tidak percaya diri.
C Siswa mempunyai keingin yang kuat untuk
bertanya, menjawab, berpendapat saat proses
pembelajaran tapi masih kurang percaya diri.
B Siswa mempunyai keinginan yang kuat
untuk bertanya, menjawab ataupun
berpendapat saat proses pembelajaran dan
percaya diri.
3.
Ketrampilan dalam
membuat
pertanyaan
K Siswa tidak paham dalam pembuatan soal.
C Siswa paham dalam pembuatan soal namun
dalam pembuatan kurang tepat
B Siswa paham dalam pembuatan soal dan
dalam pembuatan soal juga tepat
4.
Sikap Sosial
K Siswa tidak mendengarkan penyampaian
materi dari ketua kelompok
C Siswa mendengarkan penyampaian materi
dari ketua kelompok namun kurang fokus
B Siswa mendengarkan penyampaian materi
dari ketua kelompok dengan baik
5
Ketepatan
menjawab soal
K Siswa tidak tepat dalam menjawab soal
C Siswa kurang tepat dalam menjawab soal
B Siswa tepat saat menjawab soal
138
DOKUMENTASI PENELIAN
Pengarahan dalam melaksanakan pembelajaran dengan
metode Snowball Throwing
Penyampaian materi ketua kelompok kepada anggota kelompok
139
Pembuatan soal diselembar kertas untuk pelaksanaan pembelajaran menggunakan
Snowball Throwing
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode Snowball Throwing
144
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Duwi Hariyani
NIM : 11511031
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Dosen PA : Drs. M.Choederin, M.A
No Jenis Kegiatan Waktu Kegiatan Keterangan Nilai
1 Piagam penghargaan OPAK
dengan tema “ Revitalisasi
Gerakan Mahasiswa Di Era
Modern Untuk Kejayaan
Indonesia”
20-22 Agustus
2011
Peserta 3
2 Sertifikat Membangun
Mahasiswa Cerdas Emosi,
Spiritual, dan Intelektual
Melalui Achievement
Motivation Training (AMT)
23 Agustus 2011 Peserta 2
3 Piagam penghargaan dalam
acara ODK (Orientasi Dasar
Keislaman) dengan tema”
Menemukan Muara Sebagai
Mahasiswa Rahmatan Lil
Alamin”
24 Agustus 2011 peserta 2
4 Sertifikat seminar
Entrepreneurship dan Koperasi
25 Agustus 2011 Peserta 2
5 Sertifikat UPT Perpustakaan
STAIN Salatiga sebagai User
Education
19 September 2011 Peserta 2
6 Piagam Penghargaan dalam
acara bedah buku super teens
super lader
8 Oktober 2011 Peserta 2
145
7 Piagam Penghargaan Seminar
Keperempuan KORPS_WATI
(KOHATI) Salatiga dengan
tema “ Jilbab Perspektif Agama
dan Sosial”
4 November 2011 Peserta 2
8 Piagam Penghargaan dalam
rangkaian acara Daurah
Mar’atus Shalihah (DMS)
dengan tema “LET”S BE AN
INSPIRING WOMEN”
26 November 2011 Peserta 2
9 Sertifikat “PRAKTIKUM
PENDIDIKAN
KEPRAMUKAAN”
diselenggarakan oleh Program
studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah
7-8 Februari 2012 peserta 2
10 Sertifikat seminar dengan tema
“PELATIHAN MENGATASI
KECEMASAN TAMPIL DI
DEPAN UMUM”
9 Juni 2012 Peserta 2
11 Sertifikat Seminar Nasional
Dan Dialog public dengan tema
“ MINIMNYA PASOKAN
ENERGI DALAM NEGERI:
PEMBATASAN SUBSIDI
BBM DAN PERAN
MASYARAKAT DALAM
PENGHEMATAN ENERGI”
20 April 2013 Peserta 8
12 Piagam Penghargaan Seminar
Pencegahan Bahaya NAPZA,
HIV/AIDS, mewaspadai
pergaulan bebas untuk
membentuk remaja yang
tangguh dan launching PIK
SAHAJASA STAIN Salatiga
29 April 2013 Peserta 2
13 Sertifikat Seminar Nasional
Entrepreneurship dengan tema “
Menumbuhkan Jiwa
Entrepreneur Generasi Muda”
27 Mei 2013 Peserta 8
146
14 Sertifikat Seminar Nasional
HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga
dengan tema “ Guru Kreatif
dalam Implementasi Kurikulum
2013”
18 November 2013 Peserta 8
15 Sertifikat dalam kegiatan
pelatihan administrasi dengan
tema “Menciptakan
Keseragaman dalam
Management administrasi dan
Keuangan Demi Menuju Tertib
Organisasi
24 Januari 2014 Peserta 2
16 Sertifikat dalam acara “Training
Pembuatan Makalah” yang
diselenggarakan oleh LDK
Darul Amal STAIN Salatiga
17 September 2014 Peserta 2
17 Sertifikat Seminar Nasional
dengan tema “Perbaikan Mutu
pendidikan Melalui
Profesionalitas Pendidikan
13 November 2014 Peserta 8
18 Piagam Penghargaan yang
diselenggarakan oleh HMI
cabang Salatiga Komisariat
Walisongo dengan tema”
Mempertegas Peran Pendidikan
dalam Mencerahkan Masa
Depan Anak Bangsa”
19 November 2014 Peserta 2
19 Sertifikat Seminar Nasional
dengan tema “Perlindungan
Hukum Terhadap Usaha Mikro
Menghadapi Pasar Bebas
ASEAN”
Desember 2014 Peserta 8
20 Sertifikat dalam pentas
seni&diskusi yang bertema
”Potret Kebudayaan papua
Bagian dari kekayaan
Indonesia”
11 Desember 2014 Peserta 2