164
i PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Disusun Oleh : Duwi Hariyani NIM: 11511031 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/171/1/Duwi Hariyani_11511031.pdf · penyusunan laporan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini

  • Upload
    dolien

  • View
    228

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA

MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

Duwi Hariyani

NIM: 11511031

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

ii

iii

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA

MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

Duwi Hariyani

NIM: 11511031

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

iv

v

vi

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

الى عه ابى ريرة رضى هللا عى ان رسل هللا قال: مه سلك طريقا يلتمس في علما سل هللا ل طريقا

الجىة )راي مسلم(

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: Dan barang siapa

menjalani akan suatu jalan, untuk mencari ilmu pengetahuan, maka Allah akan

memudahkan baginya jalan menuju syurga”. (H.R. Muslim)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk:

Orang tuaku yang selalu mendo’akan dan memberikan motivasi

kepada saya,

Kakakku yang selalu mensuport saya

Suami tercinta yang telah menemani jerit payahnya menyelesaikan skripsi ini

Semua keluarga besarku yang selalu menyemangatiku

Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku yang selalu meluangkan waktunya

untuk membimbing dalam pembuatan skripsi ini

Semua warga besasr IAIN Salatiga atas kerja samanya

Semua teman- teman seperjuangan

Warga besar MI Negeri Doplang yang telah memberikan dukungannya

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada penulis serta kita semua, sehingga

penulis dapat melakukan penelitian skripsi yang berjenis Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) di MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

dengan lancer tanpa halangan suatu apapun. Sholawat dan salam tidak lupa kami

haturkan kepada nabi agung Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di

hari akhir dan semoga kita tergolong umatnya yang mendapatkan syafaatnya.

Pada kesempatan kali ini, penulis bersyukur telah menyelesaikan

penyusunan laporan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir

yang tidaklah ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang terjadi dalam

penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatan kemampuan penulis. Walalupun

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tentunya karena beberapa pihak

yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Berkaitan dengan hal

diatas, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang

membantu menyelesaikan dalam pembuatan skripsi ini dan khususnya ucapan

terima kasih penulis berikan kepada:

1. Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga yang banyak

berjasa dan berkenan memberikan pengesahan terhadap skripsi ini;

2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga

3. Peni Susapti, M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI);

4. Drs.Sumarna Widjadipa, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta berkenan meluangkan

waktunyanuntuk membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini;

ix

5. Drs. M. Choderin, M.A. selaku pembimbing akademik yang telah

membimbing dan memotivasi dari awal kuliah hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini;

6. Segenap Bapak/Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program

studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah:

7. Selaku Kepala Madrasah MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen

Kabupaten semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di MI yang dipimpinnya;

8. Luqman, S.Pd selaku guru kelas IV yang memberikan bantuan kepada

penulis selama proses penelitian berlangsung;

9. Guru dan karyawan di MI Negeri Doplang yang telah membantu peneliti

selama proses penelitian berlangsung;

10. Siswa kelas IV MI Negeri Doplang yang telah membantu dan mendukung

penulis dalam melakukan penelitian;

11. Bapak, Ibu, Kakak, Suami, dan semua keluarga yang mendo’akan dan

memberikan dukungan demi keberhasilan penulis;

12. Teman- teman seperjuangan PGMI A 2011, yang selama ini telah

memberikan dukungan dan berjuang bersama;

13. Semua teman dan sahabat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,

terimaskih telah mendukung penulis melewati hambatan- hambatan dalam

menyelesaikan skripsi ini;

14. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, baik

secara langsung maupun tidak langsung.

x

xi

ABSTRAK

Hariyani, Duwi. 2015. Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA

Materi Sumber Daya Alam Melalui Metode Snowball Throwing

Pada Siswa Kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen

Kabupaten Semarang Tahun 2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyan dan

Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd

Kata Kunci : Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA dan metode Snowball Throwing

Pembelajaran seharusnya dilakukan dengan cara yang menyenangkan

sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Tetapi, banyak

kita jumpai sekolah-sekolah yang masih menggunakan metode atau pendekatan

yang monoton dan tidak bervariasi sehingga siswa tidak semangat dan bosan.

Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

bahwa penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi

belajar dan pencapaian target KKM pada mata pelajaran IPA materi sumber daya

alam pada siswa kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten

Semarang tahun 2015. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa IV yang

berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 12 laki- laki dan 7 perempuan. Penelitian ini

dilakukan pada semester genap tahun 2015.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitia ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri

dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dengan

menggunakan metode Snowball Throwing. Hasil penelitian menunjukkan dengan

menggunakan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar

mata pelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar dan nilai rata-

rata yang dicapai siswa. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM individu pada

pra siklus sebelum menggunakan metode Snowball Throwing sebanyak 6 siswa

atau 31,6%. Setelah menggunakan metode Snowball Throwing yaitu pada siklus I

sebanyak 11 siswa atau 57,9%, pada siklus II 14 siswa atau 73,7%, dan pada

siklus III sebanyak 18 siswa atau 94,7%. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai

KKM nasional atau ideal pada pra siklus 1 siswa atau 5,3%, pada siklus I

sebanyak 11 atau 57,9%, pada siklus II sebanyak 14 siswa atau 73,7%, dan pada

siklus III sebanyak 18 siswa atau 94,7%. Dengan pencapaian nilai rata- rata pada

pra siklus adalah 60,5, dan pada siklus I meningkat menjadi 73,7, pada siklus II

menjadi 81,05, dan pada siklus III meningkat menjadi 91,6.

Hasil penelitian ini juga memenuhi target pencapaian KKM, Hal ini dapat

dilihat dari 18 siswa atau 94,7% dari total 19 siswa dapat mencapai KKM individu

atau kelas. Dengan demikian membuktikan bahwa pembelajaran IPA materi

Sumber Daya Alam menggunakan metode Snowball Throwing pada siswa kelas

IV MI Negeri Doplang dinyatakan berhasil, karena memenuhi standar

keberhasilan pembelajaran yakni 94,7% lebih besar dari 85% (KKM kelas).

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

LEMBAR LOGO .................................................................................................... ii

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN ......................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan ......................................... 7

E. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 8

F. Definisi Operasional................................................................................... 10

G. Metode Penelitian....................................................................................... 11

1. Rancangan Penelitian ........................................................................... 11

2. Subjek Penelitian .................................................................................. 13

3. Langkah- langkah Penelitian ................................................................ 13

4. Instrumen Penelitian............................................................................. 14

5. Pengumpulan Data ............................................................................... 15

6. Analisis Data ........................................................................................ 16

H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar ........................................................................................... 19

xiii

1. Pengertian Prestasi Belajar .................................................................. 19

2. Jenis Prestasi Belajar ........................................................................... 19

3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasl Belajar ....................................... 20

B. Ilmu Pengetahuan ALam .......................................................................... 28

1. Pengertian Ilmu pengetahuan Alam ..................................................... 28

2. Ruang Lingkup Ilmu pengetahuan Alam ............................................. 29

3. Hakikat Pembelajaran IPA .................................................................. 29

4. Karakteristik IPA ................................................................................ 32

5. Tujuan Pembelajaran IPA ................................................................... 33

6. Sumber Daya Alam ............................................................................. 34

7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .................................................. 43

C. Metode Snowball Throwing ....................................................................... 50

1. Pengertian Metode Snowball Throwing ............................................. 50

2. Langkah- langkah Metode Snowball Throwing ................................. 51

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Snowball Throwing .................. 52

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian ........................................................................................ 53

1. Lokasi Penelitian .................................................................................. 53

2. Waktu pelaksanaan............................................................................... 52

3. Subjek Yang Dijadikan Penelitian ...................................................... 54

4. Tenaga Pendidik .................................................................................. 55

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus Penelitian .................................................... 56

1. Pelaksanaan Pra Siklus ......................................................................... 56

2. Pelaksanaan Siklus I ............................................................................. 60

3. Pelaksanaan Siklus II ........................................................................... 65

4. Pelaksanaan Siklus III .......................................................................... 69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Standar Pencapaian KKM .......................................................................... 75

B. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus ......................................................... 76

C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ............................................................. 78

D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ........................................................... 80

xiv

E. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus III .......................................................... 82

F. Pembahasan ............................................................................................... 84

1. Hasil Rekapitulasi ................................................................................ 84

2. Kondisi Awal ....................................................................................... 86

3. Kondisi Akhir ...................................................................................... 87

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 88

B. Saran ........................................................................................................... 89

1. Bagi Siswa ............................................................................................ 89

2. Bagi Guru ............................................................................................. 89

3. Bagi sekolah ......................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xv

DAFTAR TABEL

1 Tabel 3.1 Waktu pelaksanaan penelitian 54

2.

Tabel 3.2

Data Nama Siswa kelas IV MI Negeri Doplang 54

3 Tabel.3.3 Daftar tenaga pendidik di MI Negeri Doplang 55

4 Tabel 3.4 Data hasil nilai siswa pada pengamatan pra siklus 59

5 Tabel 3.5 Data hasil nilai siswa pada pengamatan siklus I 63

6 Tabel 3.6 Data hasil nilai siswa pada pengamatan siklus II 68

7 Tabel 3.7 Data hasil nilai siswa pada pengamatan siklus III 72

4 Tabel 4.1 Hasil tes formatif siswa pada pra siklus 76

5 Tabel 4.2 Hasil tes formatif siswa pada siklus I 78

6 Tabel 4.3 Hasil tes formatif pada siklus II

80

7 Tabel 4.4 Hasil tes formatif pada siklus III

82

8 Tabel 4.5 Rekapitulasi nilai siswa per siklus

85

9 Tabel 4.6 Rekapitulasi prestasi ketuntasan belajar siswa per siklus

KKM Individu

86

10 Tabel 4.7 Rekapitulasi prestasi ketuntasan belajar siswa per siklus

KKM Nasional

86

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 3 Lembar pengamatan Guru Siklus I

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

Lampiran 5 Data autentik siswa siklus I

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Lampiran 9 Data autentik siswa siklus II

Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

Lampiran 11 Lembar Pengamatan Guru Siklus III

Lampiran 12 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III

Lampiran 13 Data autentik siswa siklus III

Lampiran 14 Kriteria Penilaian Aktifitas Belajar Siswa

Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian

Lampiran 16

Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 19 Daftar Nilai SKK

Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

mulia di dunia ini, tidak ada sesuatupun ciptaan Tuhan yang menyamai

manusia, karena kesempurnaan itulah manusia dikaruniai berbagai potensi

yang luar biasa diantaranya adalah diberi akal fikiran. Dengan akal manusia

bisa berfikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan

maksud pengembangan sebagai manusia yang utuh. Dengan akal pula manusia

juga dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan

yang salah, bahkan dengan akal manusia bisa mengkaji dan meneliti sebab

akibat dari setiap peristiwa pada alam semesta ini. Hal ini dijelaskan Allah

SWT dalam surat Attin ayat 4 yang berbunyi

يم لقد خلقىا األوسه في احسه تق

Artinya : sesungguhnya kami jadikan manusia sebaik-baik kejadian.

Kemampuan belajar dan mengolah informasi pada manusia juga

merupakan ciri penting yang membedakan manusia dari makhluk lain,

kemampuan belajar ini memberi manfaat bagi individu dan juga bagi

masyarakat untuk menempatkan diri dalam makhluk yang berbudaya, dengan

belajar seseorang juga mampu mengubah perilaku, dan membawa pada

perubahan individu-individu belajar yang memiliki pengetahuan, sikap, dan

keterampilan (Martinis Yamin, 2005: 104)

2

Gage (1984) mendefiniskan belajar sebagai suatu proses dimana

organisma berubah perilakunya diakibatkan pengalaman. Demikian juga

Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar terdiri dari pengamatan,

pendengaran, membaca, dan meniru. Dari definisi dua ahli tersebut

mengandung pengertian bahwa belajar adalah perubahan perilaku seseorang

akibat pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran,

membaca, dan meniru (Martinis Yamin, 2005: 99)

Disamping itu untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas diperlukan

proses pembelajaran yang baik dan terarah. Maka pendidik sebaiknya bisa

memahami karakteristik ataupun pemikiran anak dalam proses pembelajaran.

Karena para pendidik yang berkualitas adalah salah satu modal membangun

pemikiran anak didik agar lebih baik. Selain itu para pendidik hendaknya juga

mulai memberi pengajaran kepada anak mulai sejak dini agar dalam proses

berfikir anak sudah mulai matang (Yusep Nurjatmika, 2011)

Pentingnya pendidikan pada anak usia dini telah menjadi perhatian

internasional. Dalam pertemuan Forum Pendidikan Dunia Tahun 2000 di

Dakar Senegal, dihasilkan enam kesepakatan sebagai kerangka aksi

pendidikan untuk semua. Salah satu butir kesepakatan tersebut adalah untuk

memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak

usia dini, terutama bagi mereka yang sangat rawan dan kurang beruntung.

Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa perkembangan yang diperoleh

pada usia dini sangat mempengaruhi perkembangan anak pada tahap

berikutnya dan meningkatkan produktivitas kerja di masa dewasa.

3

Namun, kita perlu memahami bahwa anak bukanlah manusia dewasa

dalam bentuk kecil, ia memiliki potensi, tetapi potensi tersebut hanya dapat

berkembang manakala diberi rangsangan, bimbingan, bantuan, dan perlakuan

yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena

itu, dalam proses pembelajaran pada anak usia dini sampai sekolah dasar,

pemahaman terhadap keunikan dan tingkat pertumbuhan serta perkembangan

pada diri setiap anak merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan oleh

para pendidik (Conny R. Semiawan, 2008)

Seperti halnya dalam belajar IPA atau yang sekarang ini lebih dikenal

dengan sains, pembelajaran ini sudah diberikan pendidik kepada siswa sejak

dini yaitu mulai anak sekolah di SD. Pendidikan IPA di sekolah dasar atau

madrasah ibtidaiyah diharapkan menjadi wahana bagi siswa untuk

mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya sehingga siswa dapat

melakukan kegiatan sehari-hari sesuai konsep. Namun, Pembelajaran IPA

bukan hanya sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, atau prinsip- prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses

penemuan (Poppy, dkk 2008).

Salah satu materi pada pembelajaran IPA yaitu sumber daya alam, sumber

daya alam adalah semua kekayaan yang ada di alam dan dimanfaatkan untuk

kesejahteraan manusia. Semua makhluk hidup di dunia ini pasti akan

memerlukan kekayaan alam. Maka materi ini perlu dipelajari siswa untuk

menambah pengetahua siswa. Materi sumber daya alam merupakan materi

4

yang membutuhkan pemahaman yang mendalam sehingga siswa dapat

menguasai kompetensi yang ditentukan dengan bimbingan guru.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah

masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan para

guru di sekolah. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu

mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik. Pelaksanaan proses

pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan

siswa untuk menghafal informasi, sehinga otak siswa hanya dipaksa untuk

mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami

informasi yang diperoleh untuk menghubungkannya dengan situasi dalam

kehidupan sehari-hari.

Kondisi ini juga terjadi pada pembelajaran IPA, di MI Negeri Doplang.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada pada tanggal 24 februari

2015 bahwa hasil belajar IPA dari jumlah 19 siswa kelas IV masih tergolong

rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa yang

hanya mencapai 60. Sedangkan pencapaian KKM kelas dari 19 siswa adalah

30%. Jadi dapat dikatakan bahwa nilai tersebut berada dibawah standar

ketuntasan yang diharapkan

Hal ini terjadi karena pembelajaran di MI belum sepenuhnya

melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa

serta belum menggunakan berbagai pendekatan atau strategi pembelajaran

yang bervariasi berdasarkan karakter materi pembelajaran. Para guru di

sekolah masih saja menggunakan metode yang kurang menyenangkan bagi

5

siswa seperti metode ceramah, tanya jawab, tugas dan diskusi sehingga siswa

merasa bosan dan tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran.

Selain itu penyebab kelemahan pembelajaran tersebut karena guru tidak

melakukan kegiatan pembelajaran dengan memfokuskan pada pengembangan

keterampilan proses sains anak. Pada akhirnya, keadaan ini yang

menyebabkan kegiatan pembelajaran dilakukan hanya terpusat pada

penyampaian materi dalam buku teks saja sehingga penguasaan materi yang

dimiliki siswa belum bisa maksimal.

Dalam penerapan pembelajaran khususnya pada pelajaran IPA, belajar

bukan hanya untuk mendengar cerita, membaca buku, menghafalkan teori,

tetapi juga proses penemuan, melakukan eksplorasi, serta menyajikan

pembelajaran yang menarik. Dengan demikian saat proses pembelajaran

siswa harus aktif bertanya, mencari tahu dan melakukan penyelidikan karena

tidak semua pembelajaran itu didapatkan dari guru.

Melihat keadaan yang demikian, maka peneliti bersama-sama dengan guru

sepakat mencoba suatu penelitian untuk mengatasi masalah yang ada dengan

mencoba menerapkan metode yang menyenangkan dan menarik bagi siswa

agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran dan prestasi belajar siswa

bisa ditingkatkan. Metode yang digunakan peneliti dan guru yaitu metode

Snowball Throwing. Metode ini merupakan pembelajaran yang diadopsi

pertama kali dari game fisik dimana segumpalan salju dilempar dengan

maksud memukul orang lain. Dalam konteks pembelajaran Snowball

Throwing diterapkan dengan melempar segumpalan kertas untuk menunjuk

6

siswa yang diharuskan menjawab soal dari guru untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa (Miftahul Huda, 2014: 226)

Berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa proses pembelajaran yang

dilakukan selama ini hanya berfokus pada guru sebagai sumber materi dan

kurang adanya metode yang lebih variatif, sehingga dalam pembelajaran yang

dilakukan membosankan, maka untuk memperbaiki proses pembelajaran dan

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pelajaran IPA maka perlu

diadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul” PENINGKATAN

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER

DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA

SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN

KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

B. Rumusan Masalah

1. Apakah penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan

prestasi belajar mata pelajan IPA materi sumber daya alam pada siswa

kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

tahun 2015?

2. Apakah penggunaan metode Snowball Throwing dapat memenuhi target

pencapaian KKM mata pelajaran IPA materi sumber daya alam di MI

Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang tahun 2015?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penggunaan metode Snowball Throwing dapat

meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPA materi sumber daya

7

alam pada siswa kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen

Kabupaten Semarang tahun 2015.

2. Untuk mengetahui penggunaan metode Snowbhall Throwing dapat

memenuhi target pencapaian KKM mata pelajaran IPA materi sumber

daya alam pada siswa kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen

Kabupaten Semarang tahun 2015.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara atas penelitian yang

akan diuji melalui penelitian. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Melalui penggunaan Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan

prestasi belajar mata pelajaran IPA materi sumber daya alam pada

siswa kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten

Semarang tahun 2015

b. Melalui penggunaan metode Snowball Throwing dapat memenuhi

target pencapaian KKM mata pelajaran IPA materi sumber daya alam

pada siswa kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten

Semarang tahun 2015

2. Indikator Keberhasilan

Penggunaan metode Snowball Throwing dalam kegiatan belajar

mengajar (KBM) dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan

tercapai. Indikator yang dipakai dalam hal ini adalah KKM mata pelajaran

8

IPA di Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Peneliti

sangat berharap siswa mampu mencapai indikator yang telah ditentukan,

sehingga penelitian yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan. Indikator

tersbut adalah sebagai berikut:

a. Secara individu

Siswa diharapkan dapat mencapai skor 70

b. Secara klasikal

Secara klasikal siswa dinyatakan berhasil apabila dalam satu kelas

tersebut siswa yang mendapat skor 70 mencapai persentase yang

telah ditentukan yaitu sebesar 85% atau dengan kata lain, 85% dari

siswa yang ada di dalam kelas tersebut tuntas mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) kelas.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini akan membantu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas

IV pada mata pelajaran IPA khususnya pada materi sumber daya alam melalui

metode Snowball Throwing dalam pembelajaran yang disampaikan guru

secara mendalam. Adapun adanya pelaksanaan penelitian ini akan berguna

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Didapatkannya sebuah pengetahuan baru tentang pembelajaran IPA

melalui metode Snowball Throwing pada siswa kelas IV MI Negeri

Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

b. Memberikan informasi bagaimana cara mengatasi permasalahan yang

9

ada dalam proses belajar mengajar IPA sehingga prestasi belajar dapat

tercapai sesuai target yang diharapkan

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Siswa memperoleh pelajaran IPA yang lebih menarik,

menyenangkan, dan memungkinkan dirinya untuk meningkatkan

prestasi belajar mata pelajaran IPA

2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam berkelompok

3) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide,

pertanyaan, dan saran

b. Bagi guru

1) Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan

pembelajaran IPA melalui metode yang tepat agar dapat

meningkatkan kemampuan siswa sehingga pembelajaran menjadi

efektif dan bermakna

2) Sebagai acuan dan resensi bagi guru yang sedang mengalami

permasalahan dalam pembelajaran

c. Bagi sekolah/madrsah

1) Menciptakan rasa saling membantu dan kerjasama dengan

sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar khususnya untuk

mata pelajaran IPA.

2) Meningkatkan mutu dan kualitas sekolah

10

F. Definisi Operasional

Untuk menjelaskan judul penelitian ini, maka akan kami berikan penjelasan

beberapa istilah dalam penulisan penelitian ini. Istilah-istilah yang dimaksud

adalah sebagai berikut:

1. Prestasi belajar

Prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang

setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Jadi seseorang itu tidak akan

memiliki kemampuan sebelum seseorang itu berusaha untuk belajar (Arif

Gunarso, 1993 : 77)

2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah

menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam

menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk

menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan kriteria

ketuntasan minimal (Buku KKM, 2008: 4)

3. Mata Pelajaran IPA

Webster New Collegiate Dictionary dalam bukunya Rully Nasrullah,

dkk (2010: 4) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah

pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau

dengan kata lain IPA adalah ilmu pengetahuan yang didapat dengan

menggunakan metode tertentu.

4. Materi Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan

11

untuk kesejahteraan manusia (Candra Kirana, 2013: 44)

5. Metode Snowball Throwing

Metode pembelajaran Snowball Throwing merupakan pembelajaran

yang diadopsi pertama kali dari game fisik dimana segumpalan salju

dilempar dengan maksud memukul orang lain. Dalam konteks

pembelajaran, Snowball Throwing diterapkan dengan melempar

segumpalan kertas untuk menunjuk siswa yang diharuskan menjawab

soal dari guru. Metode ini digunakan untuk memberikan konsep

pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat juga digunakan

untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa

dalam materi tersebut (Miftahul Huda, 2014: 226)

G. Metodologi Penelitian

Metode penelitian dalam PTK merupakan deskripsi tindakan yang akan

dikenakan kepada siswa secara detail dan padat. Dengan kata lain, metode

penelitian dalam PTK memuat langkah- langkah sebagai berikut:

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Zainal Aqib (2006: 12) dalam PTK ada tiga pengertian yang

dapat diterangkan yaitu:

a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek menggunakan

aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi

yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang

menarik, minat dan penting bagi peneliti.

12

b. Tindakan adalah suatu gerakan kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu, yang berbentuk rangkaian siklus kegiatan

c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama

menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru.

Dari pengertian tiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa

penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas.

PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan

dalam siklus berulang. Empat kegiatan yang ada pada setiap siklus

yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dapat

digambarkan sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006: 74)

siklus 1

siklus II

Pengamatan/

pengumpulan

data I

Refleksi I

Pelaksanaan

tindakan II

t

Perencanaan

tindakan II

Permasalahan

baru hasil

refleksi

Pengamatan/

pengumpulan

data II

Refleksi II

Pelaksanaan

tindakan III

t

Pengamatan/

pengumpulan

data III

Perencanaan

tindakan III

Refleksi III

Permasalahan

baru hasil

refleksi II

permasalahan Perencanaan

tindakan I

Pelaksanaan

tindakan I

t

13

2. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian dalam Penelitian ini adalah siswa kelas IV MI

Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang dengan jumlah

keseluruhan 19 siswa yang terdiri dari 12 laki-laki dan 7

perempuan.Waktu pelaksanaan penelitian ini pada tanggal 8 sampai 15

Mei semester 2 tahun ajaran 2015

3. Langkah- langkah penelitian

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya PTK terdiri atas rangkaian empat

kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan yang ada

pada setiap siklus yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi

yang dapat dijelaskan sebagai berikut (Suharsimi Arikunto 2006: 74)

a. Perencanaan

1) Menyiapkan RPP dengan menggunakan metode Snowball

Throwing pada materi sumber daya alam

2) menyiapkan fasilitas dan sarana yang digunakan dalam

pembelajaran

3) mempersiapkan lembar observasi dan soal mengenai materi

Sumber daya Alam

4) mempersiapkan instrument penilaian

b. Pelaksanaan tindakan

Dalam tahap ini peneliti bersama guru melaksanakan satuan

perencanaan tindakan yang telah tertulis di RPP yang terdiri dari

14

tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup menggunakan

metode Snowball Throwing.

c. Pengamatan

Pada bagian pengamatan peneliti bersama guru melakukan

pengamatan yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan

kegiatan. Tujuan pengamatan ini untuk mengumpulkan bukti hasil

tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam

melakukan refleksi.

d. Refleksi

Setelah dilakukan perencanaan, tindakan, dan pengamatan

peneliti bersama guru kelas melakukan analisis data mengenai

proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan

dengan refleksi sesuai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan

melalui metode Snowball Throwing.

4. Instrumen penilaian

a. Lembar Evaluasi (lembar tes)

Tes ini digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa

setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode

Snowball Throwing dalam mata pelajaran IPA materi sumber daya

alam. Dalam tes ini berisi soal- soal uraian

b. Lembar observasi

lembar observasi ini digunakan untuk mengamati tingkat

pemahaman siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.

15

c. Pedoman Dokumentasi

Tekhnik ini digunakan untuk menghimpun data tentang prestasi

belajar pengamatan pembelajaran IPA materi sumber daya alam

menggunakan metode Snowball Throwing. Disamping itu obsever

juga mendokumentasikan dengan foto-foto aktivitas siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung.

5. Pengumpulan data

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti dibantu oleh guru kelas.

Data penelitian dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Tes

Tes dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan

siswa dalam menguasai materi sumber daya alam. Teknik tes ini

diberikan setelah pembelaran IPA dengan metode Snowball

Throwing dengan tujuan untuk mendapatkan data akhir apakah ada

peningkatan prestasi belajar antara siklus satu dan siklus

berikutnya.

b. Observasi

Pengamatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data siswa

selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

c. Dokumentasi

Untuk mengetahui prestasi siswa sebelum dan sesudah

dilaksanakan penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini data

yang diambil dari dokumentasi adalah data foto-foto kegiatan

16

siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Selain itu juga berupa

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan nilai siswa di MI

Negeri Doplang sebelum diterapkan metode Snowball Throwing

pada pelajaran IPA

6. Analisis Data

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan hasil data pengamatan dan tes

b. Menentukan kriteria nilai (70-100 tuntas dan 0-70 tidak tuntas)

c. Data keaktifan siswa diambil dari keaktifan siswa, ketika

pembelajaran, prestasi belajar dianalisis dengan membandingkan tes

antar siklus. Nilai per tes untuk mengetahui seberapa efektif

penggunaan metode Snowball throwing dalam pembelajaran IPA.

Peneliti juga menggunakan analisis deskriptif untuk memperoleh

nilai rata- rata tes formatif maka dapat dirumuskan:

M =

Keterangan:

M : Nilai rata- rata

∑x :Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai

setiap individu

N : Banyaknya individu (Djamarah, 2005: 302)

Sedangkan untuk memperoleh atau menghitung persentase

ketuntasan belajar siswa, digunaka rumus sebaga berikut:

17

P =

x 100%

Keterangan :

P= Nilai dalam persen

F = frekuensi

N= jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006: 225 226)

H. Sistematika Penulisan

1. Bagian Awal

Bagian awal berisi halaman sampul, lembar logo, halaman

sampul,lembar persetujuan pembimbing, lembar persetujuan

pengesahan, pernyataan keaslian tulisan,motto dan persembahan, kata

pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran

2. Bagian Inti

Bab I berisi Pendahuluan yang mencakup Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan

Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional,

Metode Penelitian (Rancangan Penelitian, Subjek Penelitian, langkah-

langkah penelitian, Instrumen penelitian, Pengumpulan data,dan

Analisis data), dan Sistematika Penulisan.

Bab II berisi Kajian Pustaka yang mencakup Prestasi Belajar, Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA), dan Metode Snowball Throwing

Bab III berisi tentang Pelaksanaan Penelitian yang mencakup (1)

Deskripsi Pelaksanaan pra Siklus (Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/

Pengumpulan data, dan Refleksi). (2) Deskripsi Pelaksaan Siklus I

18

(Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/ Pengumpulan data, dan

Refleksi), (3)Deskripsi Pelaksanaan Siklus II (Rencana, Pelaksanaan,

Pengamatan/ Pengumpulan data, dan Refleksi), (4) Deskripsi

pelaksanaan Siklus III (Rencana, Pelaksanaan, Pengamatan/

Pengumpulan data, dan Refleksi)

Bab IV berisi tentang pemaparan Hasil Penelitian dan Pembahasan

yang mencakup analisa hasil pra siklus, Analisis Hasil Siklus I,

Analisis Hasil Siklus II, dan Analisis Hasil Siklus III dan pembahasan.

Bab V berisi penutup (Kesimpulan dan Saran)

3. Bagian akhir terdiri dari: Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Daftar

Riwayat Penulis

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian prestasi belajar

Winkle (1996: 226) dalam bukunya Hamdani mengemukakan prestasi

belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang.

Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang

dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar

(Hamdani, 2011: 138)

Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa

dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang

diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai

dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran

yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang studi setelah

mengalami proses belajar mengajar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah

hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti

proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan

tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan. Kemudian akan diukur dan

dinilai yang diwujudkan dalam angka atau pernyataan.

2. Jenis- jenis prestasi belajar

Jenis prestasi belajar yang digunakan untuk mengukur peningkatakan

prestasi belajar siswa pada penelitian ini yaitu dengan memberikan tes

20

tertulis. Setelah siswa mengerjakan tes, maka hasil tes tersebut dikoreksi

oleh guru dan nilainya dijadikan acuan untuk mengukur prestasi belajar

siswa. Dengan begitu guru dapat mengadakan tes kembali di Siklus

berikutnya jika nilai yang didapat siswa belum mencapai target KKM.

3. Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Pada dasarnya faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada

dua yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar (ekstern).

a. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara

lain sebagai berikut:

1) Kecerdasan (inteligensi)

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan

untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya

inteligensi normal yang selalu menunjukan kecakapan sesuai

dengan tingkat perkembangan sebayanya. Perkembangan ini

ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak

dengan anak lainnya sehingga anak pada usia tertentu sudah

memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi dibandingkan kawan

sebayanya. Oleh karena itu, jelas bahwa faktor inteligensi

merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar

mengajar (Hamdani, 2011: 139)

21

Menurut Kartono (1995: 1) dalam bukunya Hamdani,

kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting dan sangat

menentukan berhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seseorang

murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal,

secara potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi (Hamdani,

2011: 138)

Dengan demikian inteligensi yang baik merupakan faktor

yang sangat penting bagi anak dalam usaha belajar. Inteligensi

pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psikofisik

untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan

lingkungannya dengan cara yang tepat. Jadi inteligensi

sebenarnya bukan hanya persoalan kualitas otak melainkan

kualitas organ tubuh lainnya (Hamdani, 2011: 140)

2) Faktor jasmaniah

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta

bagian-bagiannya/bebas dari penyakit. Belajar seseorang

berpengaruh terhadap kesehatannya. Proses belajar seseorang

akan terganggu jika kesehatan seseorang juga terganggu. Selain

itu seseorang juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah

pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada

gangguan-gangguan fungsi alat indera serta tubuhnya. Agar

seseorang dapat belajar dengan baik maka seseorang harus bisa

22

mengatur waktu bekerja, tidur, makan, olahraga dengan teratur

( Slameto 1991: 56)

3) Sikap

Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap

suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh

tak acuh. Sikap seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor

pengetahuan, kebiasaan, dan keyakinan. Dalam diri siswa harus

ada sikap yang positif (menerima) kepada sesama siswa atau

kepada gurunya. Sikap positif ini akan menggerakkannya untuk

belajar. Adapun siswa yang sikapnya negatif (menolak) kepada

sesama siswa atau gurunya tidak akan mempunyai kemauan

untuk belajar (Hamdani, 2011: 140)

Seseorang memiliki sikap tertentu terhadap berbagai hal baik

positif atau negatif. Sikap positif menjadi pilihan untuk

dikembangkan atau ditanamkan kepada seseorang sehingga dapat

bersikap positif terhadap rangsangan yang diterima dan dapat

mencapai prestasi belajar secara optimal.

4) Minat

Minat menurut ahli psikologi adalah suatu kecenderungan

untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus

menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan, terutama

perasaan senang. Dapat dikatakan minat itu terjadi karena

perasaan senang pada sesuatu. Minat memiliki pengaruh besar

23

terhadap pembelajaran. Jika menyukai suatu mata pelajaran,

siswa akan belajar dengan senang hati tanpa rasa beban.

Menurut Winkle (1996: 24) dalam bukunya Hamdani, minat

adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa

tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang

berkecimpung dalam bidang itu. Oleh karena itu minat memiliki

pengaruh yang besar terhadap belajar atau kegiatan. Pelajar yang

menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena

minat menambah kegiatan belajar. Untuk menambah minat

seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah, siswa

diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukan

sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah

satu faktor yang dapat memengaruhi hasil belajarnya. Apabila

seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu, akan

terus beruasaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkan

dapat tercapai (Hamdani, 2011: 141)

5) Bakat

Bakat menurut Hilgard dalam bukunya Slameto adalah

kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi

menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

Orang yang berbakat mengetik akan lebih cepat mengetik dengan

lancar dibandingkan dengan orang lain yang kurang berbakat

dibidang itu.

24

Dari uraian di atas jelaslah bahwa bakat itu mempengaruhi

belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan

bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang

belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam

belajarnya itu (Slameto, 1991 : 59)

6) Motivasi

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik

tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga kuat lemahnya

motivasi belajar mempengaruhi keberhasilan belajar. Oleh karena

itu, motivasi belajar perlu diusahakan terutama yang berasal dari

dalam diri dengan cara memikirkan masa depan yang penuh

tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita.

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal

tersebut mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.

Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana

cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula,

dalam kegiatan belajar mengajar seorang anak didik akan

berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.

Nasution dalam bukunya Hamdani (2011: 142) mengatakan

bahwa motivasi adalah segala daya yang mendorong untuk

melakukan sesuatu. Dalam perkembangannya, motivasi dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu:

25

a. Motivasi instrinsik

Motivasi instrinsik adalah motivasi yang bersumber dari

dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri

untuk melakukan suatu pekerjaan belajar.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinstik adalah motivasi yang datang dari luar

diri siswa, yang menyebabkan siswa tersebut melakukan

kegiatan belajar.

Dalam memberikan motivasi, guru harus berusaha untuk

mengarahkan perhatian siswa pada sasaran tertentu. Dengan

adanya dorongan dalam diri siswa akan timbul inisiatif

dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran. Untuk

membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya dapat

melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan

belajar secara aktif (Hamdani, 2011: 142)

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu lingkungan sosial

dan lingkungan nonsosial. Yang termasuk dalam lingkungan sosial

adalah guru, kepala sekolah, staf administrasi, teman- teman sekelas,

rumah tempat tinggal siswa, alat-alat belajar, dan lain-lain. Adapun

yang termasuk dalam lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah,

tempat tinggal, dan waktu belajar.

26

Pengaruh lingkungan pada umumnya bersifat positif dan tidak

memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995: 60)

dalam bukunya Hamdani, faktor ekstern yang dapat mempengaruhi

belajar adalah keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan lingkungan

masyarakat.

1) Keadaan keluarga

Keluarga merupakan lingkugan terkecil dalam masyarakat

tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang

dijelaskan Slameto, bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan

pertama dan utama. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat

penting dalam keberhasilan seseorang belajar. Rasa aman itu

membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif, karena

rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar

yang menambah motivasi untuk belajar.

Hasbulloh dalam bukunya Hamdani (2011: 143) mengatakan

keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama karena

dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan

pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam

keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi

pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.

Oleh karena itu, orang tua hendaknya menyadari bahwa

pendidikan dimulai dari keluarga. Adapun sekolah merupakan

pendidikan lanjutan peralihan pendidikan informal ke lembaga-

27

lembaga formal memerlukan kerja sama yang baik antara

orangtua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan

hasil belajar anak. Jalan kerja sama yang perlu ditingkatkan,

ketika orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang

cara belajar anak di rumah. Perhatian orang tua dapat

memberikan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun.

Hal ini karena anak memerlukan waktu, tempat, dan keadaan

yang baik untuk belajar.

2) Keadaan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sangat

penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh

karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa

untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara

penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat

pelajaran, dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa yang

kurang baik akan memengaruhi hasil-hasil belajarnya.

Menurut kartono dalam bukunya Hamdani (2011: 144) , guru

dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan

dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar. Oleh

sebab itu, guru harus menguasai bahan pelajaran yang disajikan

dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.

3) Lingkungan masyarakat

Disamping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu

28

faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam

proses pelaksanaan pendidikan, sebab dalam kehidupan sehari-

hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat

siswa berada.

Dapat dikatakan lingkungan membentuk kepribadian anak

karena dalam pergaulan sehari-hari, seorang anak akan selalu

menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungan.

Oleh karena itu apabila seseorang siswa bertempat tinggal di

lingkungan temannya yang rajin belajar, kemungkinan besar hal

tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya sehingga ia akan

turut belajar sebagaimana temannya (Hamdan, 2011: 144)

B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sering juga disebut dengan kata ”sains”.

Sains yang berasal dari bahasa latin yaitu scientia yang berarti

pengetahuan. Perkataan sains dalam bahasa Jerman yaitu Wisaencheff

yang artinya pernyataan kumpulan pengetahuan, seperti halnya tubuh

manusia yang komponen-komponennya terorganisir secara sistematik.

Menurut Webster New Collegiate Dictionary, definisi dari sains adalah

“pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian”.

Atau dengan kata lain, sains adalah ilmu pengetahuan yang didapat dengan

menggunakan metode tertentu (Rully Nasrullah, dkk 2010: 3)

29

Sedangkan menurut Ahmad Susanto (2013: 167) Sains atau IPA adalah

usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang

tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan

penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Dalam hal ini para

guru, khususnya yang mengajar sains di sekolah dasar diharapkan

mengetahui dan mengerti hakikat pembelajaran IPA, sehingga dalam

pembelajaran IPA guru tidak kesulitan dalam mendesain dan

melaksanakan pembelajaran. Siswa yang melakukan pembelajaran juga

tidak mendapat kesulitan dalam memahami konsep sains.

2. Ruang lingkup Ilmu pengetahuan Alam atau sains

Ilmu sains sendiri biasanya dibagi menjadi 4 bagian yaitu:

a. Biologi yang meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, ekologi,

fisiologi, taksonomi, dll.

b. Kimia yang meliputi kimia organik, kimia lingkungan, kimia

analitik, termokimia, kimia farmasi, dll.

c. Fisika yang meliputi kinetika, dinamika, fisika material, optic,

mekanika, termodinamika, dll.

d. Ilmu bumi yang melipiuti geologi, geofisika, geodesi, meteorology,

hidrologi, paleontology, oseanografi (Rully Nasrullah, dkk 2010: 4)

3. Hakikat pembelajaran IPA

Hakikat pembelajaran IPA yang didefinisikan sebagai ilmu tentang

alam yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan ilmu pengetauan alam,

dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu:

30

a. Ilmu pengetahuan alam sebagai produk

Ilmu pengetahuan alam sebagai produk, yaitu kumpulan hasil

penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk konsep

yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegatan analitis.

Bentuk IPA sebagai produk, antara lain:

1) Fakta dalam IPA, pernyataan- pernyataan tentang benda- benda

yang benar terjadi dan mudah dikonfirmasi secara objektif.

2) Konsep IPA merupakan suatu ide yang mempersatukan fakta-

fakta IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta-fakta

yang ada hubungannya.

3) Prinsip IPA yaitu generalisasi tentang hubungan di antara

konsep-konsep IPA.

4) Hukum- hukum alam (IPA), prinsip-prinsip yang sudah diterima

meskipun juga bersifat tentarif (akan tetapi karena mengalami

pengujian yang berulang- ulang maka hukum alam bersifat

kekal selama belum ada pembuktian yang lebih akurat dan

logis).

5) Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-

fakta, konsep, prinsip yang saling berhubungan (Ahmad

Susanto, 2013: 168)

b. Ilmu pengetahuan alam sebagai proses

Ilmu pengetahuan alam sebagai proses yaitu untuk menggali dan

memahami pengetahuan tentang alam. Karena IPA merupakan

31

kumpulan fakta dan konsep, maka IPA membutuhkan proses dalam

menemukan fakta dan teori yang akan digeneralisasi oleh ilmuwan.

Adapun proses dalam memahami IPA disebut dengan keterampilan

proses sains yaitu keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan,

seperti mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan

menyimpulkan (Ahmad Susanto, 2013: 169)

c. Ilmu pengetahuan alam sebagai sikap

Sikap ilmiah harus dikembangkan dalam pembelajaran sains. Hal

ini sesuai dengan sikap yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan

dalam melakukan penelitian dan mengkomunikasikan hasil

penelitiannya.

Menurut Sulistyorini (2006) dalam bukunya Ahmad Susanto

(2013: 169) ada Sembilan aspek yang dikembangkan dari sikap

ilmiah dalam pembelajaran sains, yaitu:

1) Sikap ingin tahu.

2) Ingin mendapat sesuatu yang baru.

3) Sikap kerja sama.

4) Tidak putus asa.

5) Tidak berprasangka.

6) Mawas diri.

7) Bertanggung jawab.

8) Berpikir bebas.

9) Dan kedisiplinan diri.

32

Sikap dalam IPA yang dimaksud ialah sikap ilmiah. Jadi

dengan pembelajaran IPA di sekolah dasar diharapkan dapat

menumbuhkan sikap ilmiah seperti Seorang ilmuwan. Adapun

jenis-jenis sikap yang dimaksud, yaitu: sikap ingin tahu, percaya

diri, jujur, tidak tergesa-gesa, dan objektif terhadap fakta. Sikap

ilmiah itu dikembangkan melalui kegiatan- kegiatan siswa

dalam pembelajaran IPA pada saat melakukan diskusi,

percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di lapangan.

4. Karakteristik IPA

IPA juga memiliki karakteristik sebagai dasar untuk memahaminya.

Karakteristik tersebut menurut Jacobson dan Bergman (1980) dalam

bukunya (Ahmad Susanto, 2013: 170) yaitu :

a. IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori.

b. Proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati

fenomena alam, termasuk juga penerapannya.

c. Sikap keteguhan hati, keingin tahuan, dan ketekunan dalam

menyingkap rahasia alam.

d. IPA tidak dapat membuktikan semua akan tetapi hanya sebagaian

atau beberapa saja.

e. Keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan kebenaran yang

bersifat objektif.

Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa pembelajaran IPA

atau sains merupakan pembelajaran berdasarkan pada prinsip-

33

prinsip, proses yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa

tehadap konsep-konsep IPA. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di

sekolah dasar dilakukan dengan penyelidikan sederhana dan bukan

hafalan terhadap kumpulan konsep IPA. Dengan kegiatan-kegiatan

tesebut pembelajaran IPA akan mendapat pengalaman langsung

melalui pengamatan, diskusi, dan penyelidikan sederhana.

Pembelajaran yang demikian dapat menumbuhkan sikap ilmiah

siswa yang diindikasikan dengan merumuskan masalah, menarik

kesimpulan, sehingga mampu berpikir kritis saat pembelajaran

IPA.

5. Tujuan Pembelajaran IPA

Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan pembelajaran ilmu

pengetahuan alam (IPA). Konsep IPA di sekolah dasar merupakan konsep

yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara tersendiri, seperti

mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika.

Adapun tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar dalam Badan

Nasional Standar Pendidikan (BSNP, 2006), dimaksudkan untuk:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam

ciptaannya.

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep- konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.

34

c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling memengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan ketarampilan IPA

sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah

pertama (Ahmad Susanto, 2013: 171)

6. Sumber Daya Alam

a. Berbagai jenis Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang ada di alam

dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. Berdasarkan jenisnya,

sumber daya alam dibedakan menjadi dua yaitu

1) Sumber daya alam alam hayati

Sumber daya alam alam hayati adalah sumber daya alam yang

berasal dari makhluk hidup. Contoh: hewan, tumbuhan, dan

mikroorganisme.

2) Sumber daya alam nonhayati

Sumber daya alam yang berasal dari makhluk tak hidup. Contoh:

35

cahaya matahari, udara, batu bara, logam, dan lain-lain.

Berdasarkan ketersediaannya di alam sumber daya alam

dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut:

1) Sumber daya alam yang kekal adalah sumber daya alam

yang selalu tersedia dan tidak akan habis meskipun setiap

saat dimanfaatkan. Contoh: cahaya matahari, angin, ombak.

2) Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber

daya alam yang dapat dibentuk lagi jika rusak atau habis.

Contoh: berbagai jenis hewan dan tumbuhan.

3) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah

sumber daya alam dengan persediaan yang terbatas dan tidak

dapat dibentuk lagi jika habis. Contoh: batu bara, minyak

bumi, gas bumi, serta logam (bijih besi, alumunium).

Bedasarkan lingkungannya, sumber daya alam dibedakan

menjadi empat yaitu sebagai berikut.

1) Sumber Daya Laut

Sumber daya laut adalah sumber daya alam yang terdapat di

laut. Contoh ikan, rumput laut, kerang, udara, dll.

2) Sumber Daya sungai

Sumber daya sungai adalah sumber daya alam yang terdapat

di sungai. Contohnya ikan air tawar sebagai ikan hias.

36

3) Sumber daya Hutan

Sumber daya hutan adalah sumber daya alam yang terdapat

di hutan. Contohnya kayu yang berasal dari pohon.

4) Sumber Daya Pegunungan

Sumber daya pegunungan adalah sumber daya alam yang

terdapat di pegunungan. Contoh bahan tambang mineral dan

logam (Candra kirana, dkk 2013: 45)

Berdasarkan asalnya benda dibedakan menjadi 3 yaitu:

1) Benda yang Berasal dari Tumbuhan.

a) Sebagai bahan pangan

Berbagai makanan berasal dari tumbuhan. Nasi dibuat

dari beras, beras berasal dari padi.

b) Sebagai bahan sandang

Kain katun terbuat dari serat kapas. Serat kapas terbuat

dari buah kapas. Buah kapas hasil dari pohon, dan

pohon termasuk tumbuhan.

c) Sebagai peralatan rumah tangga

Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan

untuk membuat peralatan rumah tangga adalah kayu.

Kayu dipotong dan dihaluskan menjadi balok dan papan

yang bisa digunakan untuk membuat kursi, meja, ,tiang,

pintu, lemari, dan patung.

37

d) Produk kesehatan dan perawatan tubuh

Obat tradisional disebut juga jamu .jamu dibuat dari

berbagai tanaman obat,misalnya kencur, jahe, kunyit,

kumis kucing, dan pace (mengkudu). Berbagai produk

perawatan tubuh dengan menggunakan sari tumbuhan

sebagai bahan utamanya. Shampo mengandung sari lidah

buaya, orang aring, kelapa, dan kemiri. Sabun mandi

mengandung lidah buaya,apel, bunga mawar, dan

avokat.

2) Benda yang Berasal dari Hewan

a) Bahan pangan

Hewan memberikan bahan makanan yang lezat,

misalnya daging, telur, dan susu. Keju merupakan produk

olahan susu. Daging berasal dari ayam,sapi, kambing,

kerbau, dan ikan. Telur berasal dari ayam, bebek, dan

burung puyuh. Susu berasal dari sapi dan kambing.

b) Bahan sandang

Beberapa bahan sandang bermutu tinggi berasal dari

hewan. Kain sutra berasal dari serat kepompong ulat

sutra. Wol berasal dari serat rambut domba. Kulit sapi,

kerbau, ular, dan buaya. Kulit hewan-hewan itu dapat

dibuat menjadi jaket, pelapis sofa, dan jok mobil.

38

c) Produk kesehatan

bagian tertentu hewan dipercaya menjadi obat mujarab

ada yang memanfaatkan bisa ular sebagai obat. Ada pula

yang percaya bahwa susu kuda liar dapat membuat tubuh

kuat. Daging biawak diolah sebagai obat penyakit kulit.

3) Benda yang Berasal dari Bahan Alam Tidak hidup

a) Bahan bangunan

Benda- benda apa saja yang dipakai di sekolahmu?

Sekolah dibangun dengan batu bata, pasir, semen,

genteng dan tiang besi. Batu bata dan genteng dibuat

dari tanah liat. Pasir berasal dari hancuran batuan.

Semen dibuat dari batu kapur dan batuan lain. Tiang

besi dibuat dari logam besi. Lampu dibuat dari gelas

(kaca).

b) Peralatan rumah tangga

Saat ini bahan yang sering digunakan untuk

membuat berbagai peralatan rumah tangga adalah

plastik. Plastik berasal dari bahan kimia buatan yang di

olah di pabrik. Berbagai benda dari plastik antara lain

ember,baskom, sendok plastik,sedotan dan kantong

plastik.

39

b. Hubungan antara Sumber Daya Alam dan Tekhnologi yang

digunakan

Pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteeraan manusia

dapat dilakukan secara langsung maupun diolah terlebih dahulu

menggunakan teknologi, baik teknologi yang sederhana maupun

teknologi canggih. Benda-benda yang dibuat menggunakan teknologi

menjadi sangat berbeda dengan bahan asalnya. Contoh pembuatan

benda dengan memanfaatkan teknologi sederhana yaitu pembuatan

kerajinan dari bambu atau rotan, pembuatan batu bata, pembuatan

gerabah, pembuatan tempe, dll.

Adapun contoh pembuatan benda- benda dengan memanfaatkan

teknologi canggih yaitu:

1) Pembuatan kertas dari kayu

Bahan dasar pembuatan kertas adalah kayu. Kayu dijadikan

selembar kertas dengan cara serat kayu yang untuk membuat

kertas disebut selulosa. Adapun proses pembuatan kertas dari

kayu adalah sebagai berikut:

a) Kayu dipotong dan dikupas kulitnya. Selanjutnya kayu

dijadikan bubur kayu (pulp). Pulp dibuat menggunakan

campuran bahan kimia.

b) Pulp dicampur bahan pemutih untuk menghasilkan kertas

putih.

c) Campuran berbagai bahan tersebut dimasukkan ke dalam

40

mesin hasilnya adalah lembaran kertas.

2) Pembuatan roti dari gandum

Bahan dasar pembuatan roti adalah biji gandum. Gandum

adalah jenis rumput- rumputan seperti halnya padi. Biji

gandum dapat diolah menjadi tepung terigu. Tepung terigu

adalah salah satu bahan pembuat roti. Selain itu, bahan

pembuat roti adalah gula, air, dan, ragi. Biji gandum diubah

menjadi terigu dengan cara digiling.

3) Pembuatan nasi berasal dari padi

Pernahkah kamu memasak nasi sendiri? Coba perhatikan

ibumu sedang menanak nasi. Nasi adalah makanan pokok kita

setiap hari. Nasi berasal dari beras. Biji padi yang sudah

terkupas kulitya disebut beras. Biji padi yang ada kulitnya

disebut gabah. Untuk membuat nasi, beras harus dicuci terlebih

dahulu. Selanjutnya, beras ditambah dengan air dan dimasak.

4) Pembuatan pakaian

Pakaian biasanya terbuat dari kapas dan wol.

a) Pembuatan pakaian dari bahan kapas.

Proses pembuatan pakaian dari kapas dimulai dari proses

pemintalan. Hasil dari proses pemintalan menjadi benang.

Setelah dipintal, benang ditenun hingga berbentuk kain.

b) Pembuatan pakaian dari bahan wol

Wol berasal dari bulu domba, prosesnya bermula dari

41

pemintalan serat domba yang masih kusut. Bulu domba

dipilih untuk mendapatkan benang wol yang kuat. Benang

wol ditenun untuk menghasilkan lembaran kain.

c. Dampak pengaruh bahan alam terhadap kelestarian lingkungan

Pengambilan sumber daya alam yang berlebihan tanpa disertai

usaha-usaha pelestariannya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.

Rusaknya kelestarian lingkungan dapat disebabkan oleh dua faktor,

yaitu sebagai berikut.

1) Faktor alam

Peristiwa alam ternyata dapat menimbulkan kerusakan

lingkungan. Adapun peristiwa alam yang dapat menimbulkan

kerusakan lingkungan antara lain sebagai berikut:

a) Musim kemarau yang berkepanjangan.

b) Musim hujan yang berkepanjangan dapat menyebabkan banjir

dan tanah longsor.

c) Gunung meletus.

d) Angin topan.

e) Gempa bumi.

f) Gelombang pasang.

g) Tsunami.

h) Kebakaran, dll.

2) Faktor manusia

Tindakan-tindakan manusia yang merusak kelestarian lingkungan

42

lain sebagai berikut:

a) Menangkap ikan dengan bahan peledak.

b) Membasmi hama tumbuhan dengan menggunakan pestisida.

c) Pembukaan lahan pemukiman dan pertanian dengan cara

membakar hutan.

d) Penebangan hutan secara liar Berburu hewan di hutan.

e) Mengadakan ladang berpindah.

Agar sumber daya alam tetap terjaga kelestariannya maka

dalam penggunaanya harus dihemat, karena penggunaan dan

pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan dapat merusak

lingkungan. Oleh karena itu diperlukan usaha- usaha atau cara-

cara untuk melestarikannya.beberapa usaha atau cara untuk

melestarikan sumber daya alam yaitu sebagai berikut:

a. Penebangan hutan dengan sistem tebang pilih dan menanam

sepuluh pohon baru untuk setiap satu pohon yang ditebang.

b. Menanam kembali hutan yang gundul (reboisasi).

c. Mencegah perburuan liar dan menerbitkan aturan tentang

larangan membunuh hewan dan tumbuhan langka.

d. Membuat suaka marga satwa, cagar alam, hutan lindung, dan

sebagainya.

e. Menjaga kesuburan tanah dengan cara pemupukan kandang

maupun buatan, pembuatan sengkedan atau terasering, dan

sistem tanam tumpang sari.

43

f. Menghemat penggunaan bahan tambang dan mencari energi

alternatif penggantinya.

g. membuat waduk atau bendungan Candra Kirana, dkk (2013:48)

7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran IPA

a. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi

adalah menggunakan acuan Kriteria, yakni menggunakan Kriteria

tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik mencapai

ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.

Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas

ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam

menyatakan lulus dan tidak lulusnya pembelajaran. Acuan kriteria

tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada

acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan

ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang

memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk

mendapatkan sejumlah peserta didik yang melebihi nilai 6,0 sesuai

proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk

melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu

memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau

layanan pengayaan bagi yang sudah melamapaui KKM.

44

kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan

berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan

pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki

karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum

MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan

kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian

kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100. Angka

maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan

secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan

dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal dibawah target

nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.

kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,

peserta didik, dan orang tua peserta didik. oleh karena itu pihak- pihak

yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk

mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar

informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik atau orang

tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam

laporan hasil belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil

belajar peserta diidk (Buku KKM, 2008: 4)

b. KKM Nasional, Kelas, dan Individu

1) KKM Nasional

KKM Nasional disebut dengan KKM ideal. KKM Nasional adalah

45

kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan secara nasional.

Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian

kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100.

Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target

ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai angka minimal

yaitu 75 Buku KKM (2008:4)

2) KKM kelas

KKM kelas adalah kriteria ketuntaasan minimal yang harus

tercapai dalam suatu kelas. Standar ketuntasan minimal kelas

secara nasional telah ditetapkan 85% dari total siswa telah

mencapai KKM.

3) KKM Individual

Kriteria ketuntasan minimal individu adalah kriteria

ketuntasan minimal yang harus diacapai oleh individu. KKM

individu mata pelajaran IPA di MI Negeri Doplang telah

ditetapkan sebesar 70.

c. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal

1) Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta

didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap

kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan

KKM yang ditetpakan. Pendidik harus memberikan respon yang

tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk

pemberian layanan remedial atau layanan pengayaan.

46

2) Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengkuti

penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan

indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh

peserta didik. peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri

dalam mengikuti penilaian agar mencapai KKM. Apabila hal

tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD- KD

yang belum tuntas dan perlu perbaikan.

3) Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan

evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.

Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat

dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh karena

itu hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu

dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD- KD tiap

mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam

proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana- prasarana belajar

di sekolah.

4) Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik

dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan

pencapaian KKM merupakan upaya yang harus dilakukan bersama

antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan

orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian KKM dengan

memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian. Peserta didik

melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif mengikuti

47

kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah

didesain pendidik. Orang tua dapat membantu dengan memberikan

motivasi dan dukungan penuh bagi putra- putrinya dalam mengikuti

pembelajaran. Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya

memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk mendukung

terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.

5) Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi

tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal

mungkin untuk melampaui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan

pencapaian KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja satuan

pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan. Satuan

pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan scara

bertanggung jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu

pendidikan bagi masyarakat (Buku KKM, 2008: 5)

d. Prinsip Penetapan KKM

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu mempertimbangkan

beberapa ketentuan sebagai berikut:

1) Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan

yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau

kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional

judgement oleh pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan

akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di

sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan

48

rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria

yang ditentukan;

2) Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui

analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan

memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta

didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar

kompetensi;

3) Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)

merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam

Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah

mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang

Bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang

ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut:

4) Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)

merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat

dalam SK tersebut;

5) Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata

dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu

tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil

Belajar (LHB/Rapor)peserta didik;

6) Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk membuat

soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah

Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS),Soal

49

ulangan ataupun tugas- tugas harus mampu mencerminkan/

menampilkan pencapaian indicator yang diujikan. Dengan

demikian pendidik tidak perlu melakukan pembobotan seluruh

hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara;

7) Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya

perbedaan nilai ketuntasan minimal (Buku KKM, 2008:

e. Langkah-Langkah Penetapan KKM

Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata

pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:

1) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran

dengan mempertimbangkan tiga aspek criteria, yaitu kompleksitas

Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga

KKM mata pelajaran;

2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata

pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan

guru dalam melakukan penilaian;

3) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas

pendidikan;

4) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian

dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik (Buku KKM,

2008: 8)

50

C. Metode Snowball Throwing

1. Pengertian Metode Snowball Throwing

Snowball Throwing (ST) atau yang juga sering dikenal dengan

Snowball Fight merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama kali dari

game fisik dimana segumpalan salju dilempar dengan maksud memukul

orang lain. Dalam konteks pembelajaran, Snowball Throwing diterapkan

dengan melempar segumpalan kertas untuk menunjuk siswa yang

diharuskan menjawab soal dari guru. Strategi ini digunakan untuk

memberi konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa serta dapat

juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan

kemampuan siswa dalam materi tersebut.

Pada pembelajaran Snowball Throwing, siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok yang masing- masing kelompok diwakili seorang

ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru. Kemudian, masing-

masing siswa membuat pertanyaan di selembar kertas yang dibentuk

seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain. Siswa yang

mendapat lemparan kertas harus menjawab pertanyaan dalam kertas

yang diperoleh.

metode ini melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari

orang lain dan menyampaikan pesan tersebut kepada teman satu

kelompoknya. Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat

sebagaimana pada strategi Talking Stick, tetapi menggunakan kertas

berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu

51

dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas

lalu membuka dan menjawab pertanyaan di dalamnya (Miftahul Huda,

2014: 226)

2. Langkah- langkah metode Snowball Throwing

Langkah- langkah metode pembelajaran Snowball Throwing adalah

sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

b. Guru membentuk kelompok- kelompok dan memanggil masing-

masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang

materi.

c. Masing- masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-

masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

kepada teman sekelompoknya.

d. Masing- masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang

sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

e. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu

siswa ke siswa lain selama 15 menit.

f. Setelah siswa dapat satu bola atau pertanyaan diberikan kesempatan

kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas

tersebut secara bergantian.

g. Guru mengevaluasi dan menutup pembelajaran (Yatim Riyanto,

2012: 276)

52

3. Kelebihan dan kekurangan metode Snowball Throwing

Adapun kelebihan strategi pembelajaran Snowball Throwing adalah

untuk melatih kesiapan siswa dan saling memberikan pengetahuan,

sedangkan kekurangan strategi ini adalah karena pengetahuan yang

diberikan tidak terlalu luas dan hanya berkisar pada apa yang telah

diketahui siswa. Sering kali, strategi ini berpotensi mengacukan suasana

daripada mengefektifkannya (Miftahul Huda, 2014: 228)

53

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek penelitian

1. Lokasi penelitian

Dalam bab ini penulis akan memaparkan lokasi dilaksanakannya

penelitian. Lokasi penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Tempat Penelitian : MI Negeri Doplang

Alamat Penelitian

Dusun : Krajan

Desa : Doplang

Kecamatan : Bawen

Kabupaten : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

2. Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan dilakukannya penelitian adalah sesuai dengan surat

ijin penelitian no In.26/D1/TL.00/139/2015 yang diterbitkan oleh IAIN

Salatiga, yaitu pada tanggal 7 Mei 2015 s/d selesai. Untuk pelaksanaan pra

siklus peneliti melaksanakan pada tanggal 8 Mei 2015, siklus I

dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2015, siklus II dilaksanakan pada

tanggal 13 Mei 2015 dan siklus III dilaksanakan pada tanggal 15 Mei

2015. Rincian pelaksanaan penelitiannya dari siklus I ke siklus berikutnya

adalah sebagai berikut:

54

Tabel 3.1 waktu pelaksanaan penelitian

No Siklus Penelitian Waktu pelaksanaan keterangan

1 Pra Siklus 08 Mei 2015

2 Siklus I 11 Mei 2015

3 Siklus II 13 Mei 2015

4 Siklus III 15 Mei 2015

3. Subjek yang dijadikan penelitian

Subjek yang dijadikan penelitian adalah siswa kelas IV MI Negeri

Doplang yang berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 12 laki- laki dan 7

perempuan. Adapun daftar siswa kelas IV MI Negeri Doplang adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2 daftar siswa kelas IV MI Negeri Doplang

No Nama Siswa Jenis kelamin

(L/P)

1 Firmansyah Aji Prabowo L

2 Zida Fikri Zakaria L

3 Ahmad Syamsul Ma'arif L

4 Amirudin Faizin L

5 Edo Irfan Maulana L

6 Ega Asri Setyowati P

7 Fatkhul Hidayat L

8 Hana Tri Yulaikah P

9 Muhammad Irfan Latif L

10 Muhammad Khabib Muttaqin L

11 Mustika Ayu Nurul Khoiriyah P

12 Naellul A'rifah P

13 Naja Misria P

14 Raka Abdi Sulistiyo L

15 Syafi'il Anam L

16 Sahrul Latif L

17 Vina Firmanda P

18 Zaenal Mutakin L

19 Wafik Azi Isna Fatikha P

55

4. Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik di MI Negeri Doplang berjumlah 19 (Sembilan belas)

yang terdiri dari 10 (sepuluh) perempuan dan 9 ( Sembilan) laki- laki. Dari

19 (Sembilan belas) tenaga pendidik tersebut terdiri atas 1 (satu) kepala

sekolah, 16 (enam belas) guru kelas, 1 (satu) guru tata usaha (TU), dan 1

(satu) pegawai. Dari 19 (Sembilan belas) tenaga pendidik tersebut, 9

(Sembilan) guru yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sebagian

lagi masih wiyata bhakti. Tingkat lulusan guru di MI Negeri Doplang

sebagian besar telah memiliki gelar sarjana hanya ada 2 (dua) guru yang

lulus SMA ataupun SMK. Daftar tenaga pendidik di MI Negeri Doplang

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 daftar tenaga pendidik di MI Negeri Doplang

No Nama NIP Jabatan

1 Hj Emy Ratnawati, S.Ag 197804011999032002 Kepala

Madrasah

2 Rini Novaria,S. Pd.I

198211102006042035 Guru kelas

3 Puput Ali M, S.Pd.I

198307302005011002 Guru kelas

4 Entin Masluchah, S.Pd.I

198204052007102004 Guru kelas

5 Sofiah, S.Pd.I

197111092009012001 Guru kelas

6 Tri Wahyuni EW,S.Pd

196902081999032001 Guru kelas

7 Askowiyani, S.Pd

197004021999031001 Guru kelas

8 Abdul Rohman, S.Pd.I

197110202020501002 Guru kelas

9 Subahri, S.Ag

197704152007101003 Guru kelas

56

10 Nur Fadhilah, S.Pd.I

Guru kelas

11 Aris umami, S.Pd.I

Guru kelas

12 Lukman, S.Pd.I

Guru kelas

13 Sriyati, S.Pd.I

Guru kelas

14 Ponco Nugroho,S.Pd

Guru kelas

15 Achdam, S.Pd

Guru kelas

16 Jarwinah, S.Pd. I

Guru kelas

17 Umi Rofiqoh, S.Pd.I

Guru kelas

18 Amin Rifai

Tata Usaha

19 Wahab

Pegawai

B. Deskripsi pelaksanaan siklus penelitian

1. Pelaksanaan pra siklus

Kegiatan pra siklus peneliti gunakan untuk melakukan pengamatan

dalam kegiatan pembelajaran yang ada di MI Negeri Doplang khususnya

mata pelajaran IPA, kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 08 Mei

2015 jam 07.30-08.40. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana proses berlangsungnya pembelajaran IPA yang ada dan apa

metode yang digunakan pada saat guru mengajar. Pelaksanaan kegiatan

pra siklus ini dilakukan dalam empat tahapan, yaitu perencanaa (planning),

tindakan (acting), pengamatan (observasi) dan refleksi (reflecting). Secara

garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:

57

a. Perencanaan ( planning)

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh

peneliti adalah sebagai berikut:

1) Menentukan materi pembelajaran.

2) Menyiapkan buku pedoman untuk mengajar.

3) Merancang Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

4) Merancang soal- soal untuk mengetahui kemampuan siswa.

b. Pelaksanaan (acting)

Tahap-tahap yang dilaksanakan pada kegiatan pra siklus adalah

sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru mengajak peserta didik berdo’a sebelum pelajaran

dimulai.

c) Guru mengabsensi siswa.

d) Apersepsi.

e) Guru menanyakan hal- hal yang berkaitan dengan sumber

daya alam, misal dengan bertanya kepada siswa contoh

kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan manusia apa saja.

2) Kegiatan inti

a) Eksplorasi

(1) Menyampaikan materi peta konsep sumber daya alam.

(2) Memimpin Tanya jawab sumber daya alam yang dapat

58

dimanfaatkan untuk kebutuhah manusia meliputi

tumbuhan, hewan, dan bahan alam tidak hidup.

b) Elaborasi

(1) meminta peserta didik membaca dan menulis materi yang

disampaikan secara ringkas.

(2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas dan

diskusi materi yang telah disampaikan untuk memunculkan

gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.

(3) siswa diminta mengelompokkan benda yang berasal dari

hewan, tumbuhan, dan tak hidup.

c) Konfirmasi

(1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa.

(2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pahaman, memberikan penguatan, dan penyimpulan.

3) Kegiatan akhir

a) Memberikan kesimpulan mengenai peta konsep sumber daya

alam dan benda yang berasal dari tumbuhan, hewan dan bahan

alam yang tidak hidup.

b) Guru memberi lembar soal kepada siswa.

c) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan do’a.

c. Pengamatan (observasi)

Pada tahap pra Siklus ini peneliti melakukan pengamatan terhadap

59

pelaksanaan pembelajaran sebelum menggunakan metode Snowball

Throwing untuk memperoleh data nilai siswa kelas IV MI Negeri

Doplang. Berikut ini hasil nilai siswa sebelum menggunakan metode

Snowball Throwing

Tabel 3.4 hasil nilai siswa pada pra siklus

No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan

Individu Nasional

1 Firmansyah Aji. P L 50 TT TT

2 Zida Fikri Zakaria L 60 TT TT

3 Ahmad Syamsul. M L 70 T TT

4 Amirudin Faizin L 50 TT TT

5 Edo Irfan Maulana L 70 T TT

6 Ega Asri Setyowati P 90 T T

7 Fatkhul Hidayat L 60 TT TT

8 Hana Tri Yulaikah P 50 TT TT

9 Muhamad Irfan. L L 50 TT TT

10 Muhamad Khabib L 50 TT TT

11 Mustika Ayu N. K p 60 TT TT

12 Naellul A'rifah P 70 T TT

13 Naja Misria P 70 T TT

14 Raka Abdi. S L 60 TT TT

15 Syafi'il Anam L 50 TT TT

16 Sahrul Latif L 60 TT TT

17 Vina Firmanda P 60 TT TT

18 Zaenal Mutakin L 70 T TT

19 Wafik Azi Isna. F P 50 TT TT

Rata-rata 60,5 31,6% 5,3%

Keterangan :

KKM Individu : 70

KKM Nasional : 75

60

d. Refleksi (reflection)

Tahap refleksi ini dilakukan peneliti berdasarkan hasil pengamatan

tingkah laku peserta didik dan situasi kelas saat pembelajaran

berlangsung. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi

pembelajaran sebagai berikut:

1) Siswa jenuh dengan suasana pembelajaran yang monoton.

2) Kemampuan siswa untuk memahami materi belum maksimal.

3) Siswa tidak fokus terhadap materi yang diajarkan.

4) Nilai siswa masih banyak yang belum mencapai target KKM.

2. Pelaksanaan Siklus 1

Pelaksanaaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Senin pada

tanggal 11 Mei 2015 jam 08.05-09.15. adapun materi yang diajarkan yaitu

sama dengan materi pada pra siklus yaitu hubungan antara sumber daya

alam dengan lingkungan, namun pada siklus I ini pembelajaran sudah

menggunakan metode Snowball Throowing. Pelaksanaan kegiatan siklus I

ini dilakukan dalam empat tahapan, yaitu perencanaa (planning), tindakan

(acting), pengamatan (observasi) dan refleksi (reflecting).secara garis

besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan

oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan materi yang akan diajarkan yaitu materi IPA

tentang hubungan sumber daya alam terhadap lingkungan.

61

2) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai

pedoman pelaksanaan pembelajaran.

3) Menyiapkan soal tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

4) Menyiapkan lembar instrumen IPA materi Sumber Daya Alam.

5) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kegiatan siswa

pada saat pembelajaran berlangsung.

6) Menyiapkan media yaitu gambar- gambar contoh jenis sumber

daya alam yang ada di Indonesia.

b. Pelaksanaan (acting)

Tahap- tahp pelaksanaan terdiri dari :

1) Kegiatan awal

a) Membuka pelajaran dengan salam dan do’a.

b) mengabsen siswa.

c) Menanyakan kabar siswa.

d) Memberikan apersepsi untuk menyemangati siswa dalam

mengikuti pembelajaran.

e) Menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang akan

dipelajari.

2) Kegiatan inti

a) Eksplorasi

(1) Memberikan penjelasan mengenai peta konsep sumber

daya alam.

(2) Membimbing siswa untuk menyebutkan berbagai jenis

62

sumber daya alam yang ada di Indonesia.

(3) Menunjukkan gambar-gambar berbagai jenis sumber

daya alam di Indonesia.

(4) Membimbing siswa untuk mengelompokkan benda-

benda yang berasal dari asalnya.

b) Elaborasi

(1) Membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari

5 siswa kemudian menentukan ketua kelompok.

(2) Menyuruh ketua kelompok menjelaskan materi yang

didapat dari guru.

(3) Setiap siswa diminta menulis satu pertanyaan

diselembar kertas kemudia pertanyya tersebut dikepal

seperti bola.

(4) Setelah beberapa menit melempar kertas dari siswa

satu ke siswa lainnya, setiap siswa harus menjawab

satu pertanyaan dari pertanyaan yang dibuat temannya.

c) Konfirmasi

(1) memberikan kesempatan kepada siswa yang mau

bertanya tentang materi yang disampaikan.

(2) menyimpulkan materi pembelajaran.

3) Kegiatan akhir

a) Memberikan evaluasi dengan tes tertulis.

b) Menilai hasil evaluasi.

63

c) Memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat

Pembelajaran.

d) Memberitahu materi yang akan datang.

e) Meminta siswa mempelajari materi yang akan datang.

f) Menutup pembelajaran dengan salam dan do’a.

c. Pengamatan (observasi)

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui sikap guru selama

mengajar serta kegiatan siswa selama proses pembelajaran.

Kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti adalah perhatian dan

keaktifan selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan

atau aktifitas guru yang diamati adalah cara berinteraksi dengan

siswa, penguasaan materi, pengkodisian siswa, dan kemampuan

mengajar menggunakan metode Snowball Throwing. Berikut ini

hasil nilai siswa yang diperoleh pada pengamatan siklus I.

Tabel 3.5 hasil nilai siswa pada Siklus I

No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan

Individu Nasional

/ Ideal

1 Firmansyah Aji. P L 60 TT TT

2 Zida Fikri Zakaria L 60 TT TT

3 Ahmad Syamsul. M L 80 T T

4 Amirudin Faizin L 80 T T

5 Edo Irfan Maulana L 80 T T

6 Ega Asri Setyowati P 100 T T

7 Fatkhul Hidayat L 100 T T

8 Hana Tri Yulaikah P 60 TT TT

9 Muhamad Irfan. L L 60 TT TT

10 Muhamad Khabib. L 80 T T

64

11 Mustika Ayu Nurul P 80 T T

12 Naellul A'rifah P 80 T T

13 Naja Misria P 80 T T

14 Raka Abdi. S L 60 TT TT

15 Syafi'il Anam L 60 TT TT

16 Sahrul Latif L 60 TT TT

17 Vina Firmanda P 80 T T

18 Zaenal Mutakin L 80 T T

19 Wafik Azi Isna. F P 60 TT TT

Rata- rata 73,7 57,9% 57,9%

Keterangan :

KKM Individual : 70

KKM Nasional : 75

d. Refleksi (reflektion)

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil peneliti

yaitu hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran di kelas dan

hasil tes. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I ini, peneliti

menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai siswa diantaranya:

1. Siswa terlihat semangat dalam mengikuti pembelajaran.

2. sebagian siswa sudah memperhatikan dan mendengarkan

penjelasan guru.

3. beberapa siswa sudah ada yang sudah tuntas belajar.

Walaupun sudah ada peningkatan dari pra siklus namun masih juga

ditemukan hambatan-hambatan dalam pembelajaran pada siklus I

ini diantaranya:

65

1. Masih ada beberapa siswa yang belum terlihat aktif dalam

pembelajaran.

2. Masih bingung dalam megikuti pembelajaran menggunakan

metode Snowball Throwing.

3. Masih ada beberapa siswa yang nilainya belum mencapai

target KKM.

3. pelaksanaan siklus II

pelaksanaan tindakab pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 13 Mei 2015 jam 08.05-09.15 Adapun materi yang diajarkan pada

siklus II yaitu hubungan antara sumber daya alam dan tekhnologi yang

digunakan. Pelaksanaan kegiatan siklus II ini dilakukan dalam empat

tahapan, yaitu perencanaa (planning), tindakan (acting), pengamatan

(observasi) dan refleksi (reflecting).secara garis besar pelaksanaan dapat

didiskripsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning)

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh

peneliti adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan materi yang akan diajarkan yaitu materi IPA tentang

hubungan antara sumber daya alam dan tekhnologi yang

digunakan.

2) Menyiapkan indikator pencapaian kompetensi yang harus

dikuasai.

66

3) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai

pedoman pelaksanaan pembelajaran.

4) Menyiapkan soal tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

5) Menyiapkan lembar instrumen nilai.

6) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kegiatan siswa

pada saat pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan (acting)

Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat

yang terdiri dari :

1) Kegiatan awal

a) Membuka pembelajaran dengan salam dan do’a kemudian

dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa.

b) Menanyakan kabar siswa.

c) Memberikan apersepsi untuk menyemangati siswa dalam

mengikuti pembelajaran.

d) Menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang akan

dipelajari.

2) Kegiatan inti

a) Eksplorasi

(1) Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dan

tekhnologi yang digunakan (modern dan tradisional).

(2) Memimpin tanya jawab kepada siswa tentang

67

bagaimana cara membuat kertas, roti, nasi, pakaian.

b) Elaborasi

(1) Membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari

5 orang kemudian menentukan ketua kelompok.

(2) Menyuruh ketua kelompok menjelaskan materi yang

didapat dari guru.

(3) Setiap siswa diminta menulis satu pertanyaan di

selembar kertas kemudian pertanyaan tersebut dikepal

seperti bola.

(4) Setelah beberapa menit melempar kertas dari siswa

satu ke siswa lainnya, setiap siswa harus menjawab

satu pertanyaan dari pertanyaan yang dibuat temannya.

C) Konfirmasi.

(1) memberikan kesempatan kepada siswa yang mau

bertanya tentang materi yang disampaikan.

(2) menyimpulkan materi pembelajaran.

3) kegiatan akhir (15 menit)

a) Memberikan evaluasi dengan tes tertulis.

b) Menilai hasil evaluasi.

c) Memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat

pembelajaran.

d) Memberitahu materi yang akan datang.

e) Menutup pembelajaran dengan salam dan do’a.

68

c. Pengamatan (observasi)

Tahap pengamatan dilakukan pada saat kegiatan

pembelajaran berlangsung. Hal yang diamati oleh peneliti adalah

aktivitas siswa yang terjadi saat proses pembelajaran

berlangsung. Aktivitas siswa pada hal ini merupakan aktivitas

siswa ketika melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

metode Snowball Throwing dalam mempelajari materi hubungan

antara sumber daya alam dan tekhnologi yang digunakan.dan

mengamati guru saat memberikan pengajaran kepada siswa di

kelas. Berikut ini adalah nilai siswa yang diperoleh pada

pengamatan siklus II

Tabel 3.6 hasil nilai siswa pada Siklus II

No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan

Individu Nasional/

Ideal

1 Firmansyah Aji. P L 80 T T

2 Zida Fikri Zakaria L 60 TT TT

3 Ahmad Syamsul. M L 100 T T

4 Amirudin Faizin L 80 T T

5 Edo Irfan Maulana L 80 T T

6 Ega Asri Setyowati P 100 T T

7 Fatkhul Hidayat L 100 T T

8 Hana Tri Yulaikah P 60 TT TT

9 Muhammad Irfan. L L 60 TT TT

10 Muhamad habib. M L 80 T T

11 Mustika Ayu N. K P 80 T T

12 Naellul A'rifah P 80 T T

13 Naja Misria P 100 T T

14 Raka Abdi Sulistiyo L 80 T T

15 Syafi'il Anam L 60 TT TT

16 Sahrul Latif L 60 TT TT

17 Vina Firmanda P 100 T T

69

18 Zaenal Mutakin L 80 T T

19 Wafik Azi Isna. F P 100 T T

Rata- rata 81,05 73,7% 73,7%

Keterangan :

KKM Individual : 70

KKM Nasional : 75

d. Refleksi (reflektion)

Berdasarkan analisa data dari hasil pengamatan siklus II ini

sudah banyak terjadi perubahan dalam proses pembelajaran

diantaranya:

1. Siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran.

2. Siswa lebih berani menanyakan materi kepada guru

mengenai materi yang belum difahami.

3. Siswa sudah mulai faham mengikuti pembelajaran

dengan metode Snowball Throwing.

4. Semakin banyak siswa yang sudah mencapai KKM.

Walaupun sudah banyak keberhasilan yang dicapai namun

masih ada kekurangan dalam siklus II ini, diantaranya:

1. Masih ada siswa yang belum mencapai KKM.

2. Beberapa siswa ada yang masih bingung terhadap apa

yang diinstrusikan guru.

2. Pelaksanaan Siklus III

Pelaksanaan Tindakan pada siklus III dilaksanakan pada hari Jum’at

tanggal 15 Mei 2015 jam 07.30- 08.40. Adapun materi yang diajarkan yaitu

70

dampak pengambilan sumber daya alam terhadap pelestarian lingkungan.

Pada pelaksanaan siklus III ini juga menggunakan 4 tahap yaitu

perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observasi), dan

refleksi (reflektion). Rincian pelaksanaan keempat tahap tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh

peneliti adalah sebagai berikut:

1) Menyiapkan materi yang akan diajarkan yaitu dampak

pengambilan sumber daya alam terhadap pelestarian lingkungan.

2) Menyiapkan indikator pencapaian kompetensi yang harus

dikuasai siswa.

3) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai

pedoman pelaksanaan pembelajaran.

4) Menyiapkan soal tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

5) Menyiapkan lembar instrument.

6) Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui kegiatan siswa

pada saat pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan (acting)

Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat

yang terdiri dari :

71

1) Kegiatan awal

a) Membuka pembelajaran dengan salam dan do’a kemudian

dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa.

b) Menanyakan kabar siswa.

c) Memberikan apersepsi untuk menyemangati siswa dalam

mengikuti pembelajaran.

d) Menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran yang akan

dipelajari.

2) Kegiatan inti

a) Eksplorasi

(1) Menjelaskan dampak pengaruh alam terhadap

kelestarian lingkungan.

(2) Memimpin tanya jawab kepada siswa tentang cara

pelestarian sumber daya alam.

b) Elaborasi

(1) Membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari

5 orang kemudian menentukan ketua kelompok.

(2) Menyuruh ketua kelompok menjelaskan materi yang

didapat dari guru.

(3) Setiap siswa diminta menulis satu pertanyaan di

selembar kertas kemudian pertanyaan tersebut dikepal

seperti bola.

(4) Setelah beberapa menit melempar kertas dari siswa ke

72

siswa lainnya, setiap siswa harus menjawab satu

pertanyaan dari pertanyaan yang dibuat temannya.

c) Konfirmasi

(1) Memberikan kesempatan kepada siswa yang mau

bertanya tentang materi yang disampaikan

(2) menyimpulkan materi pembelajaran

3) kegiatan akhir

a) Memberikan evaluasi dengan tes tertulis

b) Menilai hasil evaluasi

c) Memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat

pembelajaran

d) Memberitahu materi yang akan datang

e) Meminta siswa mempelajari materi yang akan datang

f) Menutup pembelajaran dengan salam dan do’a

c. Tahap Pengamatan (observasi)

Pada tahap pengamatan siklus III yang diamati sama dengan siklus

I dan siklus II yaitu keaktifan siswa, perhatian siswa dalam proses

pembelajaran. Sedangkan aktivitas guru yang diamati yaitu cara guru

interaksi dengan siswa, pengelolaan kelas, dan penguasaan materi.

Berikut ini adalah data hasil nilai siswa yang diperoleh dari

pengamatan Siklus III

73

Tabel 3.7 hasil nilai siswa pada siklus III

No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan

Individu Nasional

/ Ideal

1 Firmansyah Aji. P L 100 T T

2 Zida Fikri Zakaria L 80 T T

3 Ahmad Syamsul. M L 100 T T

4 Amirudin Faizin L 80 T T

5 Edo Irfan Maulana L 100 T T

6 Ega Asri Setyowati P 100 T T

7 Fatkhul Hidayat L 100 T T

8 Hana Tri Yulaikah P 60 TT TT

9 Muhammad Irfan. L L 80 T T

10 Muhamad habib. M L 100 T T

11 Mustika Ayu N.K P 100 T T

12 Naellul A'rifah P 80 T T

13 Naja Misria P 100 T T

14 Raka Abdi Sulistiyo L 100 T T

15 Syafi'il Anam L 80 T T

16 Sahrul Latif L 80 T T

17 Vina Firmanda P 100 T T

18 Zaenal Mutakin L 100 T T

19 Wafik Azi Isna. F P 100 T T

Rata- rata 91,6 94,7% 94,7%

Keterangan

KKM Individu : 70

KKM Nasional: 75

d. Refleksi (reflektion)

Berdasarkan analisis dari hasil pengamatan pada siklus III banyak

mengalami peningkatan dan perubahan dalam proses pembelajaran

diantaranya:

1. Siswa sangat senang mengikuti pembelajaran dengan metode

snowball throwing

74

2. Siswa aktif dalam pembelajaran berlangsung

3. Suasana kelas sangat kondusif dan menyenangkan

4. Banyak siswa yang nilainya mencapai KKM

75

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Standar Pencapaian KKM

Salah satu prinsip penelitian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah

menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam

menentukan kelulusan peserta didik. kriteria paling rendah untuk menyatakan

peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). Di setiap sekolah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berbeda-beda.

Sedangkan di MI Negeri Doplang tempat peneliti melakukan penelitian,

sekolah menetapkan standar pencapaian KKM kelas yaitu dengan nilai 70

(tujuh puluh). Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada standar

nasional/ideal mengikuti persentase tingkat nasional, sehingga dinyatakan

dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan

kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan

mencapai minimal 75 (tujuh puluh lima).

Dalam memberikan penilaian terhadap prestasi belajar siswa, penelitian ini

mengacu pada pencapaian target KKM siswa terhadap jalannya pembelajaran

dengan memperhatikan aspek- aspek sebagai berikut:

a. Tuntas, apabila nilai siswa mencapai target KKM yang ditentukan

yaitu 70.

b. Tidak Tuntas, apabila nilai siswa tidak mencapai target KKM yang

ditentukan.

76

B. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus

Dalam pelaksanaan pra siklus guru menyampaikan materi kepada siswa

dengan menggunakan metode ceramah dan tugas belum menggunakan metode

Snowball Throwing. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan

prestasi belajar dari sebelum menggunakan metode Snowball Throwing dan

sesudah menggunakan metode Snowball Throwing. Hasil tes pada

pembelajaran pra siklus ini dipaparkan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.1 Hasil Tes Formatif Siswa pada Pra Siklus

No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan

Individu Nasional/

Ideal

1 Firmansyah Aji. P L 50 TT TT

2 Zida Fikri Zakaria L 60 TT TT

3 Ahmad Syamsul. M L 70 T TT

4 Amirudin Faizin L 50 TT TT

5 Edo Irfan Maulana L 70 T TT

6 Ega Asri Setyowati P 90 T T

7 Fatkhul Hidayat L 60 TT TT

8 Hana Tri Yulaikah P 50 TT TT

9 Muhamad Irfan. L L 50 TT TT

10 Muhamad Khabib L 50 TT TT

11 Mustika Ayu N. K P 60 TT TT

12 Naellul A'rifah P 70 T TT

13 Naja Misria P 70 T TT

14 Raka Abdi. S L 60 TT TT

15 Syafi'il Anam L 50 TT TT

16 Sahrul Latif L 60 TT TT

17 Vina Firmanda P 60 TT TT

18 Zaenal Mutakin L 70 T TT

19 Wafik Azi Isna. F P 50 TT TT

Rata- rata 60,5 31,6% 5,3%

77

Keterangan :

KKM Individu : 70

KKM Nasional : 75

1. Standar KKM Individu

Tuntas (T) : 6 siswa atau 31,6%

Tidak Tuntas (TT) :13 siswa atau 68,4%

2. Standar KKM Nasional

Tuntas (T) : 1 siswa atau 5,3%

Tidak Tuntas (TT) : 18 siswa atau 94,7%

Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang

tuntas dalam KKM individu sebanyak 6 siswa atau 31,6% dan yang

tidak tuntas sebanyak 13 siswa atau 68,4%. Sedangkan siswa yang

tuntas dalam KKM nasional sebanyak 1 siswa atau 5,3% dan yang

tidak tuntas sebanyak 18 siswa atau 94,73%. dari jumlah siswa yang

ada di kelas IV MI Negeri Doplang. Nilai rata- rata kelasnya adalah

60,5. Hal tersebut disebabkan karena masih banyak siswa yang

belum faham dengan materi yang telah disampaikan, selain itu

perhatian siswa terhadap penjelasan guru kurang maksimal

dikarenakan pembelajaran pada pra siklus ini menggunakan metode

ceramah dan tugas yang berkesan monoton sehingga siswa cepat

merasa jenuh dan cenderung pasif. Dari data dan uraian

pembelajaran pra siklus diatas dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

78

a. Siswa merasa bosan karena guru menyampaikan materi secara

monoton tidak bervariasi sehingga perhatian siswa kurang.

b. Kemampuan siswa untuk memahami materi belum maksimal.

c. Hasil tes siswa masih banyak yang belum mencapai KKM, baik

KKM individu maupun KKM nasional karena siswa belum

menguasai materi pembelajaran.

C. Deskripsi hasil penelitian siklus I

Menurut hasil tes yang dikerjakan siswa pada siklus I maka diperoleh nilai

dibawah ini

Tabel 4.2 Hasil tes Formatif siswa pada siklus 1

No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan

Individu Nasional/

Ideal

1 Firmansyah Aji. P L 60 TT TT

2 Zida Fikri Zakaria L 60 TT TT

3 Ahmad Syamsul. M L 80 T T

4 Amirudin Faizin L 80 T T

5 Edo Irfan Maulana L 80 T T

6 Ega Asri Setyowati P 100 T T

7 Fatkhul Hidayat L 100 T T

8 Hana Tri Yulaikah P 60 TT TT

9 Muhamad Irfan. L L 60 TT TT

10 Muhamad Khabib. L 80 T T

11 Mustika Ayu Nurul P 80 T T

12 Naellul A'rifah P 80 T T

13 Naja Misria P 80 T T

14 Raka Abdi. S L 60 TT TT

15 Syafi'il Anam L 60 TT TT

16 Sahrul Latif L 60 TT TT

17 Vina Firmanda P 80 T T

18 Zaenal Mutakin L 80 T T

19 Wafik Azi Isna. F P 60 TT TT

Rata- rata 73,7 57,9% 57,9%

79

Keterangan :

KKM Individual : 70

KKM Nasional : 75

1. Standar KKM individu

Tuntas (T) : 11 atau 57,9%

Tidak Tuntas (TT) : 8 atau 42,1%

2. Standar KKM nasional

Tuntas (T) : 11 atau 57,9%

Tidak Tuntas (TT) : 8 atau 42,1%

Dari data diatas dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas dalam

KKM individu sebanyak 11 siswa atau 57,9% dan yang tidak tuntas

sebanyak 8 siswa atau 742,1%. Sedangkan siswa yang tuntas dalam

KKM nasional sebanyak 11 siswa atau 57,9% dan yang tidak tuntas

sebanyak 8 siswa atau. 42,1% dari jumlah siswa yang ada d kelas IV

MI Negeri Doplang. Nilai rata- rata kelasnya adalah 73,7. Nilai dari

pra siklus ke siklus 1 sudah meningkat tetapi hanya sebagian siswa

saja belum semuanya. Hal tersebut terjadi karena kegiatan

pembelajaran menggunakan metode Snowball Throwing walaupun

dianggap menyenangkan bagi siswa tetapi banyak siswa yang belum

fokus mengikuti pembelajaran karena siswa masih bingung terhadap

instruksi dari guru mengenai mekanisme penerapan metode tersebut.

Dari data dan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Masih ada beberapa siswa yang belum fokus mengikuti

pembelajaran karena masih bingung terhadap instruksi dari

80

guru mengenai mekanisme metode Snowball Throwing

sehingga banyak siswa yang malah ramai sendiri.

b. Ada beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai

dengan KKM yang telah ditentukan. Baik KKM Individual

maupun KKM Nasional.

Secara garis besar siklus I berjalan dengan lancar dan

kondusif, walaupun dalam mengikuti pembelajaran

menggunakan metode Snowball Throwing siswa masih merasa

bingung tetapi secara keseluruhan sudah baik. Dan ada

beberapa siswa yang belum memenuhi target KKM, baik

KKM individu maupun KKM nasional. Hal ini akan menjadi

acuan peneliti untuk memenuhi siklus II.

D. Diskripsi hasil penelitian siklus II

Hasil nilai siswa pada siklus II terdapat pada tabel di bawah ini

Tabel 4.3 Hasil tes Formatif siswa pada siklus 1I

No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan

Individu Nasional/

Ideal

1 Firmansyah Aji. P L 80 T T

2 Zida Fikri Zakaria L 60 TT TT

3 Ahmad Syamsul. M L 100 T T

4 Amirudin Faizin L 80 T T

5 Edo Irfan Maulana L 80 T T

6 Ega Asri Setyowati P 100 T T

7 Fatkhul Hidayat L 100 T T

8 Hana Tri Yulaikah P 60 TT TT

9 Muhammad Irfan. L L 60 TT TT

10 Muhamad habib. M L 80 T T

11 Mustika Ayu N. K P 80 T T

12 Naellul A'rifah P 80 T T

81

13 Naja Misria P 100 T T

14 Raka Abdi Sulistiyo L 80 T T

15 Syafi'il Anam L 60 TT TT

16 Sahrul Latif L 60 TT TT

17 Vina Firmanda P 100 T T

18 Zaenal Mutakin L 80 T T

19 Wafik Azi Isna. F P 100 T T

Rata- rata 81,05 73,7% 73,7%

Keterangan :

KKM Individu : 73,7%

KKM Nasional : 73,7%

1. Standar KKM individu

Tuntas (T) : 14 siswa atau 73,7%

Tidak Tuntas (TT) : 5 siswa atau 26,3%

2. Standar KKM nasional

Tuntas (T) : 14 siswa atau 73,7%

Tidak Tuntas (TT) : 5 siswa 26,3%

Pada siklus II ini siswa sudah mulai mengerti apa yang di

instruksikan guru dibandingkan siklus sebelumnya. Hal ini

dikarenakan guru telah menjelaskan kembali mengenai mekanisme

pembelajaran menggunakan metode Snowball Throwing dengan

sedetail mungkin sehingga siswa faham alur pembelajaran

menggunakan metode tersebut. Dari data diatas bahwa siswa yang

tuntas dalam KKM individu sebanyak 14 siswa atau 73,7% dan

yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa atau 26,3% sedangkan siswa

yang tuntas dalam KKM nasional sebanyak 14 siswa atau 73,7%

dan yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa atau 26,3% dari jumlah

82

siswa yang ada di kelas IV MI Negeri Doplang. Nilai rata- ratanya

adalah 81,05. Jadi ada peningkatan prestasi belajar siswa dari

siklus I ke siklus berikutnya. Dari data dan uraian diatas maka

dapat disimpulkan pembelajaran pada siklus II yang diantaranya:

a. Siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran.

b. Siswa lebih berani menanyakan materi kepada guru mengenai

materi yang belum difahami.

c. Siswa sudah mulai faham mengikuti pembelajaran dengan

metode Snowball Throwing.

d. Semakin banyak siswa yang sudah mencapai KKM.

Dalam siklus II sudah ada peningkatan dari siklus

sebelumnya. Akan tetapi masih ada siswa yang belum

mencapai nilai KKM sehingga diadakan siklus III.

E. Diskripsi Hasil Penelitian Siklus III

Hasil nilai siswa pada pembelajaran siklus III yaitu dalam table dibawah ini

Tabel 4.4 Hasil tes Formatif siswa pada siklus III

No Nama Siswa L/P Nilai Ketuntasan

Individu Nasional/

Ideal

1 Firmansyah Aji. P L 100 T T

2 Zida Fikri Zakaria L 80 T T

3 Ahmad Syamsul. M L 100 T T

4 Amirudin Faizin L 80 T T

5 Edo Irfan Maulana L 100 T T

6 Ega Asri Setyowati P 100 T T

7 Fatkhul Hidayat L 100 T T

8 Hana Tri Yulaikah P 60 TT TT

9 Muhammad Irfan. L L 80 T T

10 Muhamad habib. M L 100 T T

83

11 Mustika Ayu N.K P 100 T T

12 Naellul A'rifah P 80 T T

13 Naja Misria P 100 T T

14 Raka Abdi Sulistiyo L 100 T T

15 Syafi'il Anam L 80 T T

16 Sahrul Latif L 80 T T

17 Vina Firmanda P 100 T T

18 Zaenal Mutakin L 100 T T

19 Wafik Azi Isna. F P 100 T T

Rata- rata 91,6 94,7% 94,7%

Keterangan

KKM Individu : 70

KKM Nasional: 75

1. Standar KKM individu

Tuntas (T) : 18 siswa atau 94,7%

Tidak Tuntas (TT) : 1 siswa atau 5,3%

2. Standar KKM nasional

Tuntas (T) : 18 siswa atau 94,7%

Tidak Tuntas (TT) : 1 siswa 5,3%

Pada siklus III semua siswa fokus dan memperhatikan materi

pembelajaran yang disampaikan guru dengan seksama. Hal ini

dikarenakan guru mempersiapkan pembelajaran menggunakan

metode Snowball Throwing semaksimal mungkin.

Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang

tuntas dalam KKM individu sebanyak 18 siswa atau 94,7% dan yang

tidak tuntas sebanyak. 1 siswa atau 5,3% sedangkan siswa yang

tuntas dalam KKM nasional sebanyak 18 siswa atau 94,7% dan yang

84

tidak tuntas sebanyak 1 siswa atau 5,3% dari jumlah siswa yang ada

di kelas IV MI Negeri Doplang. Nilai rata-rata pada siklus III 91,6.

Pada pembelajaran siklus III ini ada peningkatan yang signifikan.

Kemampuan siswa terhadap prestasi belajar dalam mata pelajaran

IPA khususnya materi sumber daya alam dengan menggunakan

metode Snowball Throwing. Adapun standar keberhasilan

pembelajaran tersebut minimal adalah 85% dari total siswa telah

mencapai KKM individu, sedangkan hasil pada siklus III ini ada 18

siswa atau 94,7% dari total 19 siswa telah tuntas mencapai KKM

individu yang berarti telah mencapai KKM. Hasil KKM Nasional di

kelas ini telah telah mencapai 94,7% berarti kelas ini termasuk

kategori kelas unggul. dan PTK yang mengangkat judul peningkatan

prestasi belajar mata pelajaran IPA materi Sumber daya alam melalui

metode Snowball Throwing pada siswa kelas IV MI Negeri doplang

Kec. Bawen Kab. Semarang tahun 2015 telah tuntas dan dinyatakan

berhasil. Namun, masih ada 1 siswa yang belum mencapai KKM

yaitu Hana Tri Yulaikah, dikarenakan siswa tersebut dalam berfikir

kurang cepat dibandingkan teman yang lainnya.

F. Pembahasan

1. Hasil rekapitulasi

Hasil rekapitulasi prestasi belajar IPA menggunakan metode Snowball

Throwing pada pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III sebagai berikut:

85

Tabel 4.5 hasil rekapitulasi nilai siswa per siklus

No Nama Siswa Pra

Siklus

Siklus I Siklus II Siklus III

1 Firmansyah Aji. P 50 60 80 100

2 Zida Fikri. Z 60 60 60 80

3 Ahmad Syamsul. M 70 80 100 100

4 Amirudin Faizin 50 80 80 80

5 Edo Irfan Maulana 70 80 80 100

6 Ega Asri Setyowati 90 100 100 100

7 Fatkhul Hidayat 60 100 100 100

8 Hana Tri Yulaikah 50 60 60 60

9 Muhamad Irfan. L 50 60 60 80

10 Muhamad Kabib.M 50 80 80 100

11 Mustika Ayu. N. K 60 80 80 100

12 Naelul A’rifah 70 80 80 80

13 Naja Misria 70 80 100 100

14 Raka Abdi sulistiyo 60 60 80 100

15 Syafi’il Anam 50 60 60 80

16 Sahrul Latif 60 60 60 80

17 Vina Firmanda 60 80 100 100

18 Zaenal Mutakin 70 80 80 100

19 Wafik Azi Isna .F 50 60 100 100

Jumlah 1150 1400 1540 1740

Rata- rata 60,5 73,7 81,05 91,6

Dari hasil nilai diatas dapat disimpulkan bahwa dari siklus pertama ke

siklus selanjutntya mengalami kenaikan. Dari pra siklus ke siklus 1

mengalami peningkatan dari 60,5-73,7 jadi ada kenaikan 13,2. Dari siklus

1 ke siklus II mengalami peningkatan dari 73,7-81,05 jadi ada kenaikan

7,35. Dan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan dari 81,05-

91,6 jadi ada kenaikan 10,55.

86

Tabel 4.6 hasil rekapitulasi prestasi ketuntasan belajar siswa pra siklus,

siklusI, siklus II, dan siklus III KKM Individual/ kelas

Pelaksanaa

Ketuntasan

Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Tuntas : 6 siswa atau

31,6%

11 atau 57,9% 14 siswa atau

73,7%

18 siswa atau

94,7%

Tidak tuntas 13 siswa atau

68,4%

8 atau 42,1% 5 siswa atau

26,3%

1 siswa atau

5,3%

Tabel 4.7 hasil rekapitulasi prestasi ketuntasan belajar siswa pra siklus,

siklusI, siklus II, dan siklus III KKM Nasional/ ideal

Pelaksanaa

Ketuntasan

Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Tuntas 1 siswa atau

5,3%

11 atau 57,9% 14 siswa atau

73,7%

18 siswa atau

94,7%

Tidak tuntas 18 siswa atau

94,7%

8 atau 42,1% 5 siswa 26,3% 1 siswa 5,3%

2. Kondisi awal

Dari hasil pengamatan kami, ternyata pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) di MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

Tahun 2015 sebelumnya hanya menggunakan metode monoton seperti

ceramah, diksusi, dan tugas belum menggunakan metode yang bervariasi. Hal

ini menjadi salah satu faktor penyebab kenapa siswa kurang antusias ketika

mengikuti pelajaran. Selain itu perhatian siswa juga berkurang ketika

mengikuti pembelajaran hal ini menjadikan siswa tidak memahami materi

yang disampaikan guru dan mengakibatkan prestasi belajar siswa pada mata

87

pelajaran IPA di sekolah tersebut rendah dan tidak memenuhi target KKM

yang telah ditentukan.

3. Kondisi Akhir

Setelah diadakan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode

Snowball Throwing di MI Negeri Doplang dapat kita lihat ternyata perhatian

siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA cukup tinggi, meskipun pada

pembelajaran siklus I saat pertama kali menggunakan metode ini siswa masih

bingung karena belum terbiasa akan tetapi setelah pembelajaran di Siklus II

dan III siswa sudah mulai terbiasa dan pembelajaran di kelas sudah mulai

berjalan dengan baik dan kondusif.

Sebagian besar dari siswa yang ada di kelas sudah fokus mengikuti

pembelajaran dan juga sudah tidak bingung jika mendapat instruksi dari guru

untuk melaksanakan kegiatan dalam pembelajaran. Selain itu nilai siswa juga

meningkat dan banyak yang telah mencapai nilai KKM. Dari hasil tes pada

pembelajaran siklus III, dari 19 anak hanya 1 anak yang tidak tuntas yaitu

Hana Tri Yulaikah karena siswa ini memang lambat dalam berfikir.

Keberhasilan siswa dalam mencapai KKM ini salah satunya karena siswa

senang dalam belajar sehingga mudah dalam menerima pembelajaran. Hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan metode

Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam

pembelajaran IPA khususnya materi sumber daya alam.

88

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul

“Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi

Sumber Daya Alam Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas IV

MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015

adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi

belajar mata pelajaran IPA materi sumber daya alam melalui metode

Snowball Throwing Pada Siswa Kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan

Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015. Hal ini dapat dilihat dari

ketuntasan belajar dan nilai rata- rata yang dicapai siswa. Jumlah siswa

yang mencapai nilai KKM individu pada pra siklus sebelum

menggunakan metode Snowball Throwing sebanyak 6 siswa atau 31,6%.

Setelah menggunakan metode Snowball Throwing yaitu pada siklus I

sebanyak 11 siswa atau 57,9%, pada siklus II 14 siswa atau 73,7%, dan

pada siklus III sebanyak 18 siswa atau 94,7%. Sedangkan jumlah siswa

yang mencapai KKM nasional atau ideal pada pra siklus hanya 1 siswa

atau 5,3%, pada siklus I sebanyak 11 atau 57,9%, pada siklus II sebanyak

14 siswa atau 73,7%, dan pada siklus III sebanyak 18 siswa atau 94,7%.

Dengan pencapaian nilai rata- rata pada pra siklus adalah 60,5, dan pada

siklus I meningkat menjadi 73,7, pada siklus II menjadi 81,05, dan pada

89

siklus III meningkat menjadi 91,6. Hal ini terbukti terjadi peningkatan di

setiap siklus, baik dari banyaknya siswa yang tuntas mencapai KKM yang

telah ditentukan ataupun jumlahnya nilai rata-rata kelas.

2. Penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan target

pencapaian KKM mata pelajaran IPA materi sumber daya alam pada siswa

kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

Tahun 2015. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan siswa dalam mencapai

KKM individu atau kelas. Sebanyak 18 siswa atau 94,7% dari total 19

siswa dapat mencapai KKM individu atau kelas. Hal itu membuktikan

bahwa pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam menggunakan

metode Snowball Throwing pada siswa kelas IV MI Negeri Doplang

dinyatakan berhasil, karena memenuhi standar keberhasilan pembelajaran

yakni 94,7 85% (KKM kelas).

B. Saran

1. Bagi siswa

a. Siswa hendaknya lebih aktif dalam proses pembelajaran supaya lebih

faham terhadap materi yang disampaikan guru.

b. Berusaha meningkatkan belajar agar dalam penguasaan materi bisa

maksimal.

c. Siswa hendaknya tidak ramai sendiri ketika pembelajaran sedang

berlangsung.

2. Bagi Guru

a. Guru perlu mencari solusi terhadap permasalahan yang di hadapi saat

90

pembelajaran, salah satunya dengan menetapkan metode dan media

pembelajaran yang menarik sehingga siswa bisa mengikuti

pembelajaran dengan aktif.

b. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan

segala fasilitas ataupun kebutuhan yang diperlukan baik itu metode

ataupun media dengan sebaik- baiknya.

c. Penggunaan metode Snowball Throwing telah terbukti meningkatkan

prestasi belajar mata pelajaran IPA materi sumber daya alam pada

siswa kelas IV MI Negeri Doplang Kecamatan Bawen Kabupaten

Semarang Tahun 2015 sehingga perlu dikembangkan penggunaan

metode tersebut.

3. Bagi Sekolah

a. Hendaknya pihak sekolah selalu member motivasi kepada guru agar

selalu aktif dan kreatif meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Pihak sekolah hendaknya mendorong guru agar menggunakan metode

maupun media pembelajaran yang bervariasi dalam kegiatan belajar

mengajar.

91

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Bagi Pengembangan Profesi

Guru. Bandung: Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: PT Bumi Aksara

Candra Kirana, Endang Purwanti dan Idayu Ria Pramudyanti. 2013. Ilmu

PengetahuanAlam. Klaten: Viva Pakarindo

Conny R. Semiawan. 2008. Belajar Dan Pembelajaran Prasekolah Dan Sekolah

Dasar. Jakarta : PT Indeks

Devi, Poppy, K dan Sri Anggraini. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI

kelas Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

DJamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif :

Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hamdani. 2011. Strategi Belajar mengajar. Bandung: CV Pustakka Setia

Huda, Miftahul. 2013. Model- Model Pengajaran Dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Nasrullah, Rully dkk. 2010. Yuk, Jadi Ilmuwan Cilik. Bandung: PT Dangiang

Pustaka

Nurjatmika, Yusep. 2011. Kecil- Kecil Bisa Jadi Ilmuwan. Jogjakarta: Divapress

Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi

Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Slameto. 1991. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi . Jakarta:

Rineka Cipta

Susanto, Ahnmad.2013.Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta: PT Kharisma Putra Utama

Yamin, Martinis.2005.Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.Jakarta:Gaung

Persada Press

http://hengkiriawan.blogspot.com/2012/03/pengertian-prestasi-belajar.html

diakses pada hari Jum’at tanggal 30 Januari 2015 pukul 14.15

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

PRA SIKLUS

Sekolah : MI Negeri Doplang

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester : IV/2

Materi Pokok : Sumber Daya Alam

Waktu : 2 x 35 menit

Metode : Ceramah

A. Standar Kompetensi :

Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi,

dan masyarakat

B. Kompetensi Dasar:

Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan

C. Indikator

1. Menjelaskan peta konsep tentang sumber daya alam

2. Menyebutkan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk

kebutuhan manusia meliputi tumbuhan, hewan dan bahan alam tidak

hidup.

3. Mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan.

4. Mengelompokkan benda yang berasal dari hewan.

5. Mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan peta konsep tentang sumber daya alam

2. Siswa dapat menyebutkan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan

untuk kebutuhan manusia meliputi tumbuhan, hewan dan bahan alam

tidak hidup.

3. Siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan.

4. Siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal dari hewan.

93

5. Siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak

hidup.

E. Karakter siswa yang diharapkan :

1. Disiplin

2. Rasa hormat dan perhatian

3. Tekun

4. Tanggung jawab

5. Dan ketelitian

F. Materi

Hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan

Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang ada di alam dan

dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. Berdasarkan jenisnya, sumber

daya alam dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Sumber daya alam hayati

Sumber daya alam alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari

makhluk hidup. Contoh: hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.

b. Sumber daya alam nonhayati

Sumber daya alam non hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari

makhluk tak hidup. Contoh: cahaya matahari, udara, batu bara, logam,

dan lain-lain.

Berdasarkan ketersediaannya di alam sumber daya alam dibedakan tiga

yaitu sebagai berikut:

a. Sumber daya alam yang kekal, adalah sumber daya alam yang selalu

tersedia dan tidak akan habis meskipun setiap saat dimanfaatkan.

Contoh: cahaya matahari, angin, ombak, air terjun.

b. Sumber daya alam yang dapat diperbarui, adalah sumber daya alam

yang dapat dibentuk lagi jika rusak atau habis. Contoh: berbagai jenis

hewan dan tumbuhan.

c. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya

alam dengan persediaan yang terbatas dan tidak dapat dibentuk lagi

94

jika habis. Contoh: batu bara, minyak bumi, serta logam.

Adapun berdasarkan lingkungannya, sumber daya alam dibedakan menjadi

empat yaitu sebagai berikut.

a. Sumber Daya Laut

Sumber daya laut adalah sumber daya alam yang terdapat di laut.

Contoh ikan, rumput laut, kerang, udara, dll

b. Sumber Daya sungai

Sumber daya sungai adalah sumber daya alam yang terdapat di

sungai. Contohnya ikan air tawar sebagai ikan hias

c. Sumber daya Hutan

Sumber daya hutan adalah sumber daya alam yang terdapat di hutan.

Contohnya kayu yang berasal dari pohon

d. Sumber Daya Pegunungan

Sumber daya pegunungan adalah sumber daya alam yang terdapat di

pegunungan. Contoh bahan tambang mineral dan logam

Berdasarkan asalnya penggolongan benda dibedakan menjadi 3 yaitu:

1. Benda yang Berasal dari Tumbuhan.

a. Bahan pangan

Berbagai makanan berasal dari tumbuhan. Nasi dibuat dari

beras;beras berasal dari padi.

b. Bahan sandang

Kain katun terbuat dari serat kapas. Serat kapas terbuat dari buah

kapas.buah kapas hasil dari pohon, dan pohon termasuk tumbuhan

c. Peralatan rumah tangga

Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk membuat

peralatan rumah tangga adalah kayu. Kayu dipotong dan dihaluskan

menjadi balok dan papan digunakan untuk membuat kuse, meja,

,tiang, pintu, meja,

d. Produk kesehatan dan perawatan tubuh

Obat tradisional (jamu). Jamu dibuat dari tanaman misalnya jahe

95

kencur,kunyit, kumis kucing, dan pace (mengkudu). Berbagai

produk perawatan tubuh dengan menggunakan sari tumbuhan

sebagai bahan utamanya. Shampo mengandung sarilidah buaya,

orang aring, kelapa, dan kemiri. Sabun mandi mengandung sari

lidah buaya,apel, bunga mawar, dan avokat

2. Benda yang Berasal dari Hewan

a. Bahan pangan

Hewan memberikan bahan makanan yang lezat, misalnya daging,

telur, dan susu. Keju merupakan produk olahan susu. Daging

berasal dari ayam,sapi, kambing. Telur berasal dari ayam, bebek,

dan burung puyuh.Susu berasal dari sapi dan kambing.

b. Bahan sandang

Beberapa bahan sandang bermutu tinggi berasal dari hewan. Kain

sutra berasal dari serat kepompong ulat sutra.

c. Produk kesehatan

Berbagai bagian tertentu hewan dipercaya merupakan obat

mujarab. Ada yang memanfaatkan bisa ular sebagai obat. Ada pula

yang percaya bahwa susu kuda liar dapat membuat tubuh kuat.

Daging biawak diolah sebagai obat penyakit kulit.

3. Benda yang Berasal dari Bahan Alam Tidak Hidup

a. Bahan bangunan

Benda-benda apa saja yang dipakai untuk bangun sekolahmu?

Sekolah dibangun dengan batu bata, pasir, semen, genteng dan tiang

besi. Batu bata dan genteng dibuat dari tanah liat. Pasir berasal dari

hancuran batuan.

b. Peralatan rumah tangga

Saat ini bahan yang sering digunakan ujntuk membuat berbagai

peralatan rumah tangga adalah plastik. Plastik berasal dari bahan

kimia buatan yang di olah di pabrik. Berbagai benda dari plastik

96

antara lain ember,baskom, sendok plastic,sedotan dan kantong

plastik.

G. Media Belajar

Buku SAINS SD Relevan Kelas IV

H. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa

1. Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi :

a. Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan

(5 menit)

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1) Siswa dapat memahami peta konsep tentang sumber

daya alam

2) Siswa dapat memahami sumber daya alam yang dapat

dimanfaatkan untuk kebutuhah manusia meliputi

tumbuhan, hewan dan bahan alam tidak hidup.

3) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap

kegiatan pembelajaran

b. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis

yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang

bermakna;

2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,

diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan

baru baik secara lisan maupun tertulis;

3) Mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan

a) Bahan pangan (nasi, roti, terigu)

b) Bahan sandang (pakaian)

(50 menit)

97

c) Peralatan rumah tangga (kusen, pintu, meja,

kursi, lemari)

d) Produk kesehatan dan perawatan tubuh (jamu,

sampo, sabun, mandi)

4) Mengelompokkan benda yang berasal dari hewan

a) Bahan pangan (daging, telur, susu)

b) Bahan sandang (kain sutera, wol, jaket, sepatu,

tas)

c) Produk kesehatan (susu kuda liar, daging

biawak)

5) Mengelompokkan benda yang berasal dari bahan

alam tidak hidup

a) Bahan bangunan (batu bata, pasir, semen,

genteng, kayu, tiang besi)

b) Peralatan rumah tangga (kantong plastik, ember,

baskom, kabel listrik, gas, bensin, batu bara).

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum

diketahui siswa

2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan

kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan

penyimpulan

3. Penutup

a. Memberikan kesimpulan tentang peta konsep sumber

daya alam dan benda yang berasal dari tumbuhan, hewan

dan bahan alam yang tidak hidup

b. Memberikan evaluasi

c. Menutup pembelajaran dengan salam dan do’a

(15 menit)

98

99

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : MI Negeri Doplang

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : IV/II

Materi Pokok : Sumber Daya Alam

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

A. Standar Kompetensi

Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,

tekhnologi, dan masyarakat

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan

C. Indikator

1. Menjelaskan peta konsep tentang sumber daya alam

2. Menyebutkan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk

kebutuhan manusia meliputi tumbuhan, hewan dan bahan alam tidak

hidup.

3. Mengelompokkan benda yang berasal dari tumbuhan.

4. Mengelompokkan benda yang berasal dari hewan.

5. Mengelompokkan benda yang berasal dari bahan alam tidak hidup.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan peta konsep tentang

sumber daya alam dengan benar

2. Dengan Tanya jawab siswa dapat menyebutkan sumber daya alam yang

100

dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia meliputi tumbuhan, hewan,

dan bahan alam tidak hidup dengan benar

3. Dengan bantuan guru siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal

dari tumbuhan dengan benar

4. Dengan bantuan guru siswa dapat mengelompokkan benda yang berasal

dari hewan dengan benar

5. Dengan bantuan dari guru siswa dapat mengelompokkan benda yang

berasal dari bahan alam tidak hidup.

E. Karakter siswa yang diharapkan :

1. Disiplin

2. Rasa hormat dan perhatian

3. Tekun

4. Tanggung jawab

5. Dan ketelitian

F. Materi Pelajaran

hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan

Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang ada di alam dan

dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia. Berdasarkan jenisnya, sumber

daya alam dibedakan menjadi dua yaitu

a. Sumber daya alam hayati

Sumber daya alam alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal

dari makhluk hidup. Contoh: hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.

b. Sumber daya alam nonhayati

Sumber daya alam non hayati adalah sumber daya alam yang berasal

dari makhluk tak hidup. Contoh: cahaya matahari, udara, batu bara,

logam, dan lain-lain.

Berdasarkan ketersediaannya di alam sumber daya alam dibedakan

menjadi tiga yaitu sebagai berikut:

101

a. Sumber daya alam kekal adalah sumber daya alam yang selalu

tersedia dan tidak akan habis meskipun setiap saat dimanfaatkan.

Contoh: cahaya matahari, angin, ombak, air terjun.

b. Sumber daya alam yang dapat diperbarui, adalah sumber daya alam

yang dapat dibentuk lagi jika rusak atau habis. Contoh: berbagai

jenis hewan dan tumbuhan.

c. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, adalah sumber daya

alam dengan persediaan yang terbatas dan tidak dapat dibentuk lagi

jika habis. Contoh: batu bara, minyak bumi, gas bumi, serta logam

(bijih besi, alumunium, dan sebagainya).

Adapun berdasarkan lingkungannya, sumber daya alam dibedakan

menjadi empat yaitu sebagai berikut.

a. Sumber Daya Laut

Sumber daya laut adalah sumber daya alam yang terdapat di laut.

Contoh ikan, rumput laut, kerang, udara, dll

b. Sumber Daya sungai

Sumber daya sungai adalah sumber daya alam yang terdapat di

sungai. Contohnya ikan air tawar sebagai ikan hias

c. Sumber daya Hutan

Sumber daya hutan adalah sumber daya alam yang terdapat di

hutan. Contohnya kayu yang berasal dari pohon

d. Sumber Daya Pegunungan

Sumber daya pegunungan adalah sumber daya alam yang terdapat di

pegunungan. Contoh bahan tambang mineral dan logam

Berdasarkan asalnya penggolongan benda dibedakan menjadi 3 yaitu:

1. Benda yang berasal dari tumbuhan

a. Bahan pangan

Berbagai makanan berasal dari tumbuhan, nasi dibuat dari beras,

102

Beras berasal dari padi

b. Bahan sandang

Kain katun terbuat dari serat kapas. Serat kapas terbuat dari buah

kapas.buah kapas hasil dari pohon, dan pohon termasuk tumbuhan

c. Peralatan rumah tangga

Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan untuk

membuat peralatan rumah tangga adalah kayu. Kayu dipotong dan

dihaluskan menjadi balok dan papan digunakan untuk membuat

kuse, meja, ,tiang, pintu, meja, lemari, dan patung.

d. Produk kesehatan dan perawatan tubuh

Obat tradisional disebut juga jamu. Jamu dibuat dari berbagai

tanaman obat,misalnya kencur, jahe,kunyit, kumis kucing, dan pace

(mengkudu). Berbagai produk perawatan tubuh dengan

menggunakan sari tumbuhan sebagai bahan utamanya. Shampo

mengandung sarilidah buaya, orang aring, kelapa, dan kemiri.

Sabun mandi mengandung sari lidah buaya,apel, bunga mawar, dan

avokat

2. Benda yang Berasal dari Hewan

a. Bahan pangan

Hewan memberikan bahan makanan yang lezat, misalnya daging,

telur, dan susu. Keju merupakan produk olahan susu. Daging

berasal dari ayam,sapi, kambing, kerbau, dan ikan. Telur berasal

dari ayam, bebek, dan burung puyuh.Susu berasal dari sapi dan

kambing.

b. Bahan sandang

Beberapa bahan sandang bermutu tinggi berasal dari hewan. Kain

sutra berasal dari serat kepompong ulat sutra.

c. Produk kesehatan

Berbagai bagian tertentu hewan dipercaya merupakan obat

mujarab. Ada yang memanfaatkan bisa ular sebagai obat. Ada pula

103

yang percaya bahwa susu kuda liar dapat membuat tubuh kuat.

Daging biawak diolah sebagai obat penyakit kulit.

3. Benda yang Berasal dari Bahan Alam Tidak Hidup

a. Bahan bangunan

Benda-benda apa saja yang dipakai untuk bangun sekolahmu?

Sekolah dibangun dengan batu bata, pasir, semen, genteng dan tiang

besi. Batu bata dan genteng dibuat dari tanah liat. Pasir berasal dari

hancuran batuan. Semen dibuat dari batu kapur dan batuan lain.

Tiang besi dibuat dari logam besi. Lampudibuat dari gelas (kaca).

b. Peralatan rumah tangga

Saat ini bahan yang sering digunakan ujntuk membuat berbagai

peralatan rumah tangga adalah plastik. Plastik berasal dari bahan

kimia buatan yang di olah di pabrik. Berbagai benda dari plastik

antara lain ember,baskom, sendok plastic,sedotan dan kantong

plastik.

G. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tenya Jawab

3. Diskusi

4. Mind map

5. Snowball Throwing

H. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Media dan Alat

a. Karton bertuliskan materi

b. Gambar berbagai contoh benda yang berasal dari sumber daya alam

sekitar (hewan, tumbuhan, dan tak hidup)

2. Sumber Belajar

a. Buku LKS IPA halaman 44- 45 penerbit Viva pakarindo Tahun 2013

b. Buku BSE IPA halaman 170-171 penerbit Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009

104

I. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Pendahuluan

a. Guru meminta siswa untuk merapikan tempat

duduk dan pakaian sebelum memulai

penbelajaran

b. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa

untuk berdo’a bersama dengan membaca

basmallah

c. Guru mengabsen siswa

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah belajar hari ini anak-anak diharapkan

dapat:

1) Memahami peta konsep tentang sumber daya

alam

2) Memberi contoh berbagai jenis sumber daya

alam di Indonesia

3) Menggolongkan benda menurut asalnya

(hewan, tumbuhan, tak hidup)

10 menit

2 Kegiatan inti

a. Eksplorasi

1) Siswa memperhatikan penjelasan guru

mengenai peta konsep tentang sumber daya

alam

2) Siswa diminta menyebutkan berbagai contoh

sumber daya alam di Indonesia

3) Guru melihatkan gambar- gambar kepada

siswa dan menanya benda yang ada di

gambar terbuat dari apa

45 menit

105

b) Elaborasi

1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

yang terdiri dari 5 orang kemudian

menentukan ketua kelompok.

2) ketua kelompok menjelaskan materi yang

ditangkap dari guru kepada kelompoknya

masing- masing

3) setiap siswa diminta menulis satu pertanyaan

yang ditulis dikertas dan dikepal seperti bola

4) selama beberapa menit kertas yang berisi

pertanyaan itu dilempar- lempar dari satu

siswa ke siswa lain. setelah waktu habis

siswa yang mendapat lemparan kertas itu

menjawab pertanyaan yang ada didalam

kertas tersebut dikertas yang berisi

pertanyaan tersebut

c) konfirmasi

1) guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya

2) Siswa bersama guru menyimpulkan materi

pelajaran.

3 Penutup

a. Guru memberikan evaluasi dengan tes

b. Guru menilai hasil evaluasi

c. Guru memberikan komentar terhadap aktivitas

siswa saat pembelajaran

d. Guru memberitahu materi yang akan datang

e. Guru menutup dengan doa

f. Salam penutup

15 Menit

106

107

LEMBAR PENGAMATAN GURU

PEMBELAJARAN DENGAN METO SNOWBALL THROWING

SIKLUS I

Nama Madrasah : MI Negeri Doplang

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/2

Materi : Sumber daya alam

Hari/ Tanggal :Senin, 11 Mei 2015

Berikut ini daftar pengelolaan pembelajaran dengan metode Snowball Throwing

yang dilakukan oleh guru dalam kelas.Berikan penilaianan dengan memberikan

tanda chek (v) pada kolom yang sesuai.

No Aspek Yang Dinilai Skala

Penilaian

K C B

1 Pendahuluan

a. Memotivasi Siswa

b. Memberikan apersepsi

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan

2 Pembelajaran

a. Kemampuan dalam menjelaskan materi

b. Memberi penjelasan sisngkat pembelajaran metode

snowball throwing

c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang metode pembelajaran yang akan dilakukan.

d. Guru mengamati, membimbing dan mengarahkan siswa

pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

metode Snowball throwing

e. Guru memeberikan kesempatan kepada siswa untuk

bekerjasama dalam mempelajari materi dengan metode

snowball throwing

108

109

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

SIKLUS I

No

Nama

Siswa

Aspek yang dinilai

Kerja

sama

Keaktifan

Ketrampi

lan dalam

membuat

pertanyaan

Sikap

Sosial

Ketepa

tan menja

wab soal

K C B K C B K C B K C B K C B

1 Firmansyah

Aji. P

2 Zakaria

3 Ahmad

Syamsul.M

4 Amirudin

Faizin

5 Edo Irfan

Maulana

6 Ega Asri

Setyowati

7 Fatkhul

Hidayat

8 Hana Tri

Yulaikah

9 Muhammad

Irfan Latif

10 Muhammad

Khabib. M

11 Mustika Ayu

N.K

12 Naellul A'rifah

13 Naja Misria

14 Raka Abdi

Sulistiyo

15 Syafi'il Anam

16 Sahrul Latif

17 Vina

Firmanda

110

111

112

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : MI Negeri Doplang

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : IV/II

Materi Pokok : Sumber Daya Alam

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

A. Standar Kompetensi

Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,

tekhnologi, dan masyarakat

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang

digunakan

C. Indikator

Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan kertas, roti, nasi, dan bahan

sandang

D. Tujuan Pembelajaran

Dengan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan proses pembuatan kertas,

roti, nasi, dan bahan sandang dengan benar

E. Karakter siswa yang diharapkan :

1. Disiplin

2. Rasa hormat dan perhatian

3. Tekun

4. Tanggung jawab

5. Dan ketelitian

113

F. Materi Pembelajaran

Hubungan antara Sumber Daya Alam dan Tekhnologi yang digunakan

Pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteeraan manusia dapat

dilakukan secara langsung maupun diolah terlebih dahulu menggunakan

teknologi, baik teknologi yang sederhana maupun teknologi canggih. Benda-

benda yang dibuat menggunakan teknologi menjadi sangat berbeda dengan

bahan asalnya. Contoh pembuatan benda dengan memanfaatkan teknologi

sederhana yaitu pembuatan kerajinan dari bambu atau rotan, pembuatan batu

bata, pembuatan gerabah, pembuatan tempe, dll.

Adapun contoh pembuatan benda- benda dengan memanfaatkan teknologi

canggih yaitu:

1. Pembuatan kertas dari kayu

Bahan dasar pembuatan kertas adalah serat kayu. Bagaimana kayu

dapat menjadi selembar kertas? Serat kayu untuk membuat kertas

disebut selulosa. Adapun proses pembuatan kertas dari kayu adalah

sebagai berikut:

a. Kayu dipotong- potong dan dikupas kulitnya. Selanjutnya, kayu

dijadikan bubur kayu (pulp). Pulp dibuat menggunakan campuran

bahan kimia

b. Pulp dicampur bahan pemutih untuk menghasilkan kertas putih

c. Campuran berbagai bahan tersebut dimasukkan dalam mesin

hasilnya adalah lembaran kertas.

2. Pembuatan roti dari gandum

Bahan dasar pembuatan roti adalah biji gandum. Gandum adalah

jenis rumput- rumputan seperti halnya padi. Biji gandum dapat diolah

menjadi tepung terigu. Tepung terigu adalah salah satu bahan pembuat

roti. Selain itu, bahan pembuat roti adalah gula, air, dan, ragi. Biji

gandum diubah menjadi terigu dengan cara digiling.

114

3. Nasi berasal dari padi

Pernahkah kamu memasak nasi sendiri? Coba perhatikan ibumu

sedang menanak nasi. Nasi adalah makanan pokok kita setiap hari.

Nasi berasal dari beras. Biji padi yang sudah terkupas kulitya disebut

beras. Biji padi yang ada kulitnya disebut gajah. Untuk membuat nasi,

beras harus dicuci terlebih dahulu. Selanjutnya, beras ditambah dengan

air dan dimasak.

4. Pembuatan pakaian

a. Pembuatan pakaian dari bahan kapas. Proses pembuatan pakaian dari kapas

dimulai dari proses pemintalan. Hasil dari proses pemintalan adalah benang.

Setelah dipintal, benang ditenun hingga berbentuk kain.

b. Pembuatan pakaian dari bahan wolWol berasal dari bulu domba. Prosesnya

bermula dari pemintalan serat domba yang masih kusut. Bulu domba dipilih

untuk mendapatkan benang wol yang kuat. Benang wol ditenun untuk

menghasilkan lembaran kain.

G. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Diskusi

4. Mind map

5. Snowball Throwing

H. Media, Alat dan Sumber Belajar

1) Media dan Alat

Karton bertuliskan materi

2) Sumber Belajar

Buku LKS halaman 46-47 penerbit Viva pakarindo tahun 2013

115

I. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Pendahuluan

a. Guru meminta siswa untuk merapikan tempat

duduk dan pakaian sebelum memulai

pembelajaran

b. Guru mengucapkan salam dan mengajak

siswa untuk berdo’a bersama dengan

membaca basmallah

c. Guru mengabsen siswa

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah belajar hari ini anak-anak

diharapkan dapat memahami proses

pembuatan kertas, roti, nasi, dan bahan

sandang

10 menit

2 Kegiatan inti

a. Eksplorasi

1) Siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang hubungan antara sumber daya

alam dan tekhnologi yang digunakan

dengan menggunakan metode ceramah

dan mind map

2) Guru memimpin tanya jawab kepada

siswa tentang bagaimana cara

membuat kertas, roti, nasi, dan bahan

sandang

b . Elaborasi

1) Guru membagi siswa menjadi 4

kelompok yang terdiri dari 5 orang

45 e

n

i

t

116

kemudian menentukan ketua kelompok.

2) ketua kelompok menjelaskan materi yang

ditangkap dari guru kepada kelompoknya

masing- masing

3) setiap siswa diminta menulis satu

pertanyaan yang ditulis dikertas dan

dikepal seperti bola

4) selama beberapa menit kertas yang berisi

pertanyaan itu dilempar- lempar dari satu

siswa ke siswa lain. setelah waktu habis

siswa yang mendapat lemparan kertas itu

menjawab pertanyaan yang ada didalam

kertas tersebut dikertas yang berisi

pertanyaan tersebut

c. konfirmasi

1) guru memberikan kesempatan kepada

siswa yang mau bertanya tentang materi

yang disampaikan

2) Siswa bersama guru menyimpulkan

materi

3 Penutup

a. Guru memberikan evaluasi dengan tes

b. Guru menilai hasil evaluasi

c. Guru memberikan komentar terhadap

aktivitas siswa saat pembelajaran

d. Guru memberitahu materi yang akan

datang

e. Guru menutup pembelajaran dengan salam

dan do’a

a.

15 menit

117

118

LEMBAR PENGAMATAN GURU

PEMBELAJARAN DENGAN METODE SNOWBALL THROWING

SIKLUS II

Nama Madrasah : MI Negeri Doplang

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/2

Materi : Sumber daya alam

Hari/ Tanggal :Rabu, 13 Mei 2015

Berikut ini daftar pengelolaan pembelajaran dengan metode Snowball Throwing

yang dilakukan oleh guru dalam kelas.Berikan penilaianan dengan memberikan

tanda chek (v) pada kolom yang sesuai.

No Aspek Yang Dinilai Skala

Penilaian

K C B

1 Pendahuluan

a. Memotivasi Siswa

b. Memberikan apersepsi

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan

2 Pembelajaran

a. Kemampuan dalam menjelaskan materi

b. Memberi penjelasan sisngkat pembelajaran metode snowball

throwing

c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang metode

pembelajaran yang akan dilakukan.

d. Guru mengamati, membimbing dan mengarahkan siswa pada saat

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Snowball

throwing

e. Guru memeberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama

dalam mempelajari materi dengan metode snowball throwing

f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya

119

120

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

SIKLUS II

No

Nama

Siswa

Aspek yang dinilai

Kerjasa

ma

Keaktifan

Ketrampi

lan dalam

membuat

pertanyaan

Sikap

Sosial

Ketepa

Tan men

jawab

soal

K C B K C B K C B K C B K C B

1 Firmansyah

Aji. P

2 Zakaria

3 Ahmad

Syamsul.M

4 Amirudin

Faizin

5 Edo Irfan

Maulana

6 Ega Asri

Setyowati

7 Fatkhul

Hidayat

8 Hana Tri

Yulaikah

9 Muhammad

Irfan Latif

10 Muhammad

Khabib. M

11 Mustika

Ayu. N.K

12 Naellul

A'rifah

13 Naja Misria

14 Raka Abdi

Sulistiyo

15 Syafi'il

Anam

16 Sahrul Latif

17 Vina

Firmanda

121

122

123

124

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS III

Nama Sekolah : MI Negeri Doplang

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Materi Pokok : Sumber Daya Alam

Kelas/ Semester : IV/II

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

A. Standar Kompetensi

Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan,

tekhnologi, dan masyarakat

B. Kompetensi Dasar

Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian

lingkungan.

C. Indikator

1. Siswa dapat menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap

kelestarian lingkungan

2. Siswa dapat menjelaskan cara melestarikan sumber daya alam

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan metode ceramah dan mind map siswa dapat menjelaskan dampak

pengambilan bahan alam terhadap kelestarian lingkungan dengan benar

2. Dengan metode tanya jawab dan bimbingan guru siswa dapat menjelaskan

cara melestarikan sumber daya alam dengan benar

125

E. Karakter siswa yang diharapkan :

1. Disiplin

2. Rasa hormat dan perhatian

3. Tekun

4. Tanggung jawab

5. Dan ketelitian

F. Materi Pembelajaran

Dampak pengaruh bahan alam terhadap kelestarian lingkungan

Pengambilan sumber daya alam yang berlebihan tanpa disertai usaha

pelestariannya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Rusaknya

kelestarian lingkungan dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu sebagai

berikut.

1. Faktor alam

Peristiwa alam ternyata dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.

Adapun peristiwa alam yang dapat menimbulkan kerusakan

lingkungan antara lain sebagai berikut:

a. Musim kemarau yang berkepanjangan.

b. Musim hujan yang berkepanjangan dapat menyebabkan banjir dan

tanah longsor

c. Gunung meletus

d. Angin topan

e. Gempa bumi

f. Gelombang pasang

g. Tsunami

h. Kebakaran, dll

2. Faktor manusia

Tindakan- tindakan manusia yang merusak kelestarian lingkungan

antara lain sebagai berikut:

a. Menangkan ikan dengan bahan peledak

b. Membasmi hama tumbuhan dengan menggunakan pestisida

126

c. Pembukaan lahan pemukiman dan pertanian dengan cara

membakar hutan atau lahan

d. Penebangan hutan secara liar

e. Berburu hewan di hutan

f. Mengadakan ladang berpindah

Agar sumber daya alam tetap terjaga kelestariannya maka dalam

penggunaanya harus dihemat, karena penggunaan dan pemanfaatan

sumber daya alam yang berlebihan dapat merusak lingkungan. Oleh

karena itu diperlukan usaha-usaha atau cara-cara untuk

melestarikannya.beberapa usaha atau cara untuk melestarikan sumber

daya alam yaitu sebagai berikut:

1. Penebangan hutan dengan sistem tebang pilih dan menanam sepuluh

pohon baru untuk setiap satu pohon yang ditebang

2. Menanam kembali hutan yang gundul (reboisasi)

3. Mencegah perburuan liar dan menerbitkan aturan tentang larangan

membunuh hewan dan tumbuhan kangka

4. Membuat suaka marga satwa, cagar alam, hutan lindung, dan

sebagainya

5. Menjaga kesuburan tanah dengan cara pemupukan (kandang

maupun buatan), pembuatan snegkedan atau terasering, dan system

tanam tumpang sari

6. Menghemat penggunaan bahan tambang dan mencari energi

alternatif penggantinya

7. membuat waduk atau bendungan

G. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Diskusi

4. Mind map

5. Snowball Throwing

127

H. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Media dan Alat

Karton bertuliskan materi

2. Sumber Belajar

Buku LKS IPA hal 48 kelas IV penerbit Viva Pakarindo tahun 2013

I. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1 Pendahuluan

a. Guru meminta siswa untuk merapikan

tempat duduk dan pakaian sebelum

memulai pembelajaran

b. Guru mengucapkan salam dan mengajak

siswa untuk berdo’a bersama dengan

membaca basmallah

c. Guru mengabsen siswa

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Setelah belajar hari ini anak-anak

diharapkan dapat:

1) Memahami dampak pengambilan

bahan alam terhadap kelestarian

lingkungan

2) Memahami cara melestarikan sumber

daya alam

10 menit

2 Kegiatan inti

a. Eksplorasi

1) Siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang dampak pengaruh bahan alam

terhadap kelestarian lingkungan

2) Guru memimpin tanya jawab kepada

siswa cara pelestarian sumber daya alam

45 menit

128

b. Elaborasi

1) Guru membagi siswa menjadi 4

kelompok yang terdiri dari 5 orang

kemudian menentukan ketua kelompok.

2) ketua kelompok menjelaskan materi

yang ditangkap dari guru kepada

kelompoknya masing- masing

3) setiap siswa diminta menulis satu

pertanyaan yang ditulis dikertas dan

dikepal seperti bola

4) selama beberapa menit kertas yang berisi

pertanyaan itu dilempar-lempar dari satu

siswa ke siswa lain. setelah waktu habis

siswa yang mendapat lemparan kertas itu

menjawab pertanyaan yang ada didalam

kertas tersebut dikertas yang berisi

pertanyaan tersebut

c. konfirmasi

1) guru memberikan kesempatan kepada

siswa yang mau bertanya tentang materi

yang disampaikan

2) Siswa bersama guru menyimpulkan

materi pelajaran

3 Penutup

a. Guru memberikan evaluasi dengan tes

b. Guru menilai hasil evaluasi

c. Guru memberikan komentar terhadap

aktivitas siswa saat pembelajaran

d. Guru menutup pembelajaran dengan salam

dan do’a

15 menit

129

J. Penilaian

Tes

1. Apakah yang menyebabkan lingkungan bias rusak?

2. Rusaknya lingkungan dapat disebabkan oleh berapa faktor?

3. Sebutkan peristiwa alam yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan!

4. Sebutkan tindakan manusia yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan!

5. Tuliskan 3 usaha untuk melestarikan sumber daya alam!

Jawaban

1. Pengambilan sumber daya alam yang berlebihan tanpa disertai usaha

pelestariannya

2. Rusaknya kelestarian alam disebabkan oleh 2 faktor yaitu fakor alam dan

faktor manusia

3. a. Musim kemarau yang berkepanjangan

b. gunung meletus

c. tsunami

4. a. menangkap ikan dengan bahan peledak

b. berburu hewan di hutan

5. a. Menanam kembali hutan yang gundul (reboisasi)

b. Mencegah perburuan liar dan menerbitkan aturan tentang larangan

membunuh hewan dan tumbuhan langka

c. Membuat suaka marga satwa, cagar alam, hutan lindung, dan

sebagainya

130

131

LEMBAR PENGAMATAN GURU

PEMBELAJARAN DENGAN METODE SNOWBALL THROWING

SIKLUS III

Nama Madrasah : MI Negeri Doplang

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/2

Materi : Sumber daya alam

Hari/ Tanggal :Jum’at, 15 Mei 2015

Berikut ini daftar pengelolaan pembelajaran dengan metode Snowball Throwing

yang dilakukan oleh guru dalam kelas.Berikan penilaianan dengan memberikan

tanda chek (v) pada kolom yang sesuai.

No Aspek Yang Dinilai Skala

Penilaian

K C B

1 Pendahuluan

a. Memotivasi Siswa

b. Memberikan apersepsi

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan

2 Pembelajaran

a. Kemampuan dalam menjelaskan materi

b. Memberi penjelasan sisngkat pembelajaran metode

snowball throwing

c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang metode pembelajaran yang akan dilakukan.

d. Guru mengamati, membimbing dan mengarahkan

siswa pada saat kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan metode Snowball throwing

e. Guru memeberikan kesempatan kepada siswa untuk

bekerjasama dalam mempelajari materi dengan metode

snowball throwing

132

133

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

SIKLUS III

No

Nama

Siswa

Aspek yang dinilai

Kerja

sama

Keaktifan

Ketrampi

lan dalam

membuat

pertanyaan

Sikap

Sosial

Ketepa

tan men

jawab

soal

K C B K C B K C B K C B K C B

1 Firmansyah

Aji. P

2 Zakaria

3 Ahmad

Syamsul.M

4 Amirudin

Faizin

5 Edo Irfan

Maulana

6 Ega Asri

Setyowati

7 Fatkhul

Hidayat

8 Hana Tri

Yulaikah

9 Muhammad

Irfan Latif

10 Muhammad

Khabib. M

11 Mustika

Ayu. N. K

12 Naellul

A'rifah

13 Naja Misria

14 Raka Abdi

Sulistiyo

15 Syafi'il

Anam

16 Sahrul Latif

17 Vina

Firmanda

134

135

136

137

KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA

METODE SNOWBALL THROWING

No Aspek Yang

Dinilai

Kriteria

Skala Deskripsi

1.

Kerjasama

K Siswa tidak saling bertukar pendapat dan

terlibat dalam diskusi kelompok.

C Siswa masih malu-malu saat bertukar

pendapat dan terlibat dalam diskusi.

B Siswa saling bertukar pendapat dan terlibat

dalam diskusi kelompok.

2.

Keaktifan

K Siswa tidak ada keingin untuk bertanya,

menjawab ataupun berpendapat saat proses

pembelajaran, tidak percaya diri.

C Siswa mempunyai keingin yang kuat untuk

bertanya, menjawab, berpendapat saat proses

pembelajaran tapi masih kurang percaya diri.

B Siswa mempunyai keinginan yang kuat

untuk bertanya, menjawab ataupun

berpendapat saat proses pembelajaran dan

percaya diri.

3.

Ketrampilan dalam

membuat

pertanyaan

K Siswa tidak paham dalam pembuatan soal.

C Siswa paham dalam pembuatan soal namun

dalam pembuatan kurang tepat

B Siswa paham dalam pembuatan soal dan

dalam pembuatan soal juga tepat

4.

Sikap Sosial

K Siswa tidak mendengarkan penyampaian

materi dari ketua kelompok

C Siswa mendengarkan penyampaian materi

dari ketua kelompok namun kurang fokus

B Siswa mendengarkan penyampaian materi

dari ketua kelompok dengan baik

5

Ketepatan

menjawab soal

K Siswa tidak tepat dalam menjawab soal

C Siswa kurang tepat dalam menjawab soal

B Siswa tepat saat menjawab soal

138

DOKUMENTASI PENELIAN

Pengarahan dalam melaksanakan pembelajaran dengan

metode Snowball Throwing

Penyampaian materi ketua kelompok kepada anggota kelompok

139

Pembuatan soal diselembar kertas untuk pelaksanaan pembelajaran menggunakan

Snowball Throwing

Pelaksanaan pembelajaran dengan metode Snowball Throwing

140

Pelaksanaan evaluasi

Foto bersama siswa dan guru kelas IV

141

142

143

144

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Duwi Hariyani

NIM : 11511031

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Dosen PA : Drs. M.Choederin, M.A

No Jenis Kegiatan Waktu Kegiatan Keterangan Nilai

1 Piagam penghargaan OPAK

dengan tema “ Revitalisasi

Gerakan Mahasiswa Di Era

Modern Untuk Kejayaan

Indonesia”

20-22 Agustus

2011

Peserta 3

2 Sertifikat Membangun

Mahasiswa Cerdas Emosi,

Spiritual, dan Intelektual

Melalui Achievement

Motivation Training (AMT)

23 Agustus 2011 Peserta 2

3 Piagam penghargaan dalam

acara ODK (Orientasi Dasar

Keislaman) dengan tema”

Menemukan Muara Sebagai

Mahasiswa Rahmatan Lil

Alamin”

24 Agustus 2011 peserta 2

4 Sertifikat seminar

Entrepreneurship dan Koperasi

25 Agustus 2011 Peserta 2

5 Sertifikat UPT Perpustakaan

STAIN Salatiga sebagai User

Education

19 September 2011 Peserta 2

6 Piagam Penghargaan dalam

acara bedah buku super teens

super lader

8 Oktober 2011 Peserta 2

145

7 Piagam Penghargaan Seminar

Keperempuan KORPS_WATI

(KOHATI) Salatiga dengan

tema “ Jilbab Perspektif Agama

dan Sosial”

4 November 2011 Peserta 2

8 Piagam Penghargaan dalam

rangkaian acara Daurah

Mar’atus Shalihah (DMS)

dengan tema “LET”S BE AN

INSPIRING WOMEN”

26 November 2011 Peserta 2

9 Sertifikat “PRAKTIKUM

PENDIDIKAN

KEPRAMUKAAN”

diselenggarakan oleh Program

studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah

7-8 Februari 2012 peserta 2

10 Sertifikat seminar dengan tema

“PELATIHAN MENGATASI

KECEMASAN TAMPIL DI

DEPAN UMUM”

9 Juni 2012 Peserta 2

11 Sertifikat Seminar Nasional

Dan Dialog public dengan tema

“ MINIMNYA PASOKAN

ENERGI DALAM NEGERI:

PEMBATASAN SUBSIDI

BBM DAN PERAN

MASYARAKAT DALAM

PENGHEMATAN ENERGI”

20 April 2013 Peserta 8

12 Piagam Penghargaan Seminar

Pencegahan Bahaya NAPZA,

HIV/AIDS, mewaspadai

pergaulan bebas untuk

membentuk remaja yang

tangguh dan launching PIK

SAHAJASA STAIN Salatiga

29 April 2013 Peserta 2

13 Sertifikat Seminar Nasional

Entrepreneurship dengan tema “

Menumbuhkan Jiwa

Entrepreneur Generasi Muda”

27 Mei 2013 Peserta 8

146

14 Sertifikat Seminar Nasional

HMJ Tarbiyah STAIN Salatiga

dengan tema “ Guru Kreatif

dalam Implementasi Kurikulum

2013”

18 November 2013 Peserta 8

15 Sertifikat dalam kegiatan

pelatihan administrasi dengan

tema “Menciptakan

Keseragaman dalam

Management administrasi dan

Keuangan Demi Menuju Tertib

Organisasi

24 Januari 2014 Peserta 2

16 Sertifikat dalam acara “Training

Pembuatan Makalah” yang

diselenggarakan oleh LDK

Darul Amal STAIN Salatiga

17 September 2014 Peserta 2

17 Sertifikat Seminar Nasional

dengan tema “Perbaikan Mutu

pendidikan Melalui

Profesionalitas Pendidikan

13 November 2014 Peserta 8

18 Piagam Penghargaan yang

diselenggarakan oleh HMI

cabang Salatiga Komisariat

Walisongo dengan tema”

Mempertegas Peran Pendidikan

dalam Mencerahkan Masa

Depan Anak Bangsa”

19 November 2014 Peserta 2

19 Sertifikat Seminar Nasional

dengan tema “Perlindungan

Hukum Terhadap Usaha Mikro

Menghadapi Pasar Bebas

ASEAN”

Desember 2014 Peserta 8

20 Sertifikat dalam pentas

seni&diskusi yang bertema

”Potret Kebudayaan papua

Bagian dari kekayaan

Indonesia”

11 Desember 2014 Peserta 2

147

148