242
PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS III SD NEGERI 06 KAMPUNG LAPAI KECAMATAN NANGGALO PADANG TESIS Oleh MEDIA OKTAVANI NIM 110424 Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR KONSENTRASI PENDIDIKAN KELAS AWAL SD PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

  • Upload
    halien

  • View
    259

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

1

PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

DI KELAS III SD NEGERI 06 KAMPUNG LAPAI

KECAMATAN NANGGALO PADANG

TESIS

Oleh

MEDIA OKTAVANI

NIM 110424

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

mendapatkan gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

KONSENTRASI PENDIDIKAN KELAS AWAL SD

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

Page 2: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

2

ABSTRACT

Media Oktavani, 2013: Improved Learning Thematic Cooperative Learning

Approach Type Think Pair Share (TPS) in Class III

Elementary School of 06 Kampung Lapai Nanggalo

Padang.

The problem of this research was how to improve the students’ learning

achievement in thematic learning process by using TPS cooperative learning

approach in class III of SD Negeri 06 Kampung Lapai Kota Padang. Based on the

result of the previous observation it was found that the students’ ability in

thematic was still low. The use of inappropriate learning approaches and the

methods which were less varied were assumed as the causes of this problem.

Furthermore, the teacher did not use appropriate media in the process.

This was a classroom action research which was conducted collaboratively

with the teacher of class III of SD Negeri 06 Lapai. The design of the research

consisted of 1) the location of the research, 2) the subject of the research, 3) time/

the length of the research, 4) research cycle and process, 5) research plan, 6) the

implementation of the plan, 7)observation and 8) reflection. The subject of the

research was the students in class III of SDN 06 Kampung Lapai that consisted of

26 students; 12 male students and 14 female students. The data was collected

through observation, criteria and note-taking.

The result of the research indicated that the students’ learning achievement

in the thematic learning process of Indonesian Language in the first cycle was 69

and it improved into 73,26 in the second cycle, and it became 90 in the third

cycle. In Natural Science subject, their average score in the first cycle was 68,84,

in the second cycle it improved into 70,76 and it became 91,15 in the third cycle.

In Math, the students’ average score in the first cycle was 67,5 and it improved

into 70,57 in the second cycle, and it became 90,96 in the third cycle. Based on

these results, it was concluded that the use of TPS cooperative learning approach

could improve the students’ learning achievement in thematic.

i

Page 3: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

3

ABSTRAK

Media Oktavani, 2013: Peningkatan Pembelajaran Tematik dengan

Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning

Tipe Think Pair Share (TPS) di Kelas III SD

Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan

Nanggalo Padang.

Permasalahan yang diteliti adalah bagaimana peningkatan pembelajaran

tematik dengan menggunakan pendekatan cooperative tipe TPS di kelas III SD

Negeri 06 Kampung Lapai Kota Padang. Karena berdasarkan observasi diperoleh

bahwa kemampuan pembelajaran tematik peserta didik masih rendah,

penyebabnya guru tidak menggunakan pendekatan yang tepat, mata pelajaran

secara terpisah-pisah, metode yang digunakan tidak bervariasi sehingga peserta

didik secara tidak langsung masuk dalam kondisi pengajaran yang verbalistik.

Selain itu guru tidak menggunakan media yang tepat dalam pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti

melakukan kolaborasi dengan guru kelas III SD Negeri 06 Lapai. Perancangan

penelitian disusun meliputi : 1) tempat penelitian 2) subjek penelitian, 3) waktu /

lama penelitian 4) siklus dan alur penelitian 5) perencanaan 6) pelaksanaan 7)

pengamatan dan 8) refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas III SDN

06 Kampung Lapai yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 12 peserta didik

laki-laki dan 14 peserta didik perempuan. Data dikumpulkan dengan

menggunakan teknik observasi, kriteia, dan catatan kecil.

Dari hasil penelitian terlihat bahwa hasil dari pembelajaran tematik pada

mata pelajaran bahasa Indonesia pada siklus I 69, pada siklus II 73, 26 dan pada

siklus III meningkat menjadi 90. Pada matapelajaran IPA siklus I 68,84, siklus II

70,76, siklus III 91,15. Pada matapelajaran matematikan nilai rata-rata siklus I

67,5, siklus II 70,57, dan pada siklus III 90,96. Berdasarkan hasil yang dicapai

oleh peserta didik dengan menggunakan pendekatan cooperative tipe TPS

menunjukan hasil kualifikasi baik. Dengan demikian peserta didik dalam

pembelajaran tematik sudah sangat baik dengan menggunakan pendekatan

cooperative tipe TPS.

ii

Page 4: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

4

Page 5: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

5

SURAT PERNYATAAN

Page 6: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

6

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya dengan judul peningkatan pembelajaran tematik dengan

pendekatan cooperative learning tipe Think Pair Share (TPS) di kelas III SD

Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo adalah asli dan belum pernah

diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Negeri

Padang maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri, tanpa

bantuan tidak dari pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing/ Tim Promotor

3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah

ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan

jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan disebutkan

sumber dan pengarangnya, serta dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidak benaran pernyataan ini, saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh,

serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan lainnya.

Padang, Januari 2013

Saya yang menyatakan

Media Oktavani

NIM: 1104244

v

Page 7: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

7

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah peneliti ucapkan kehadirat Allah Subhanawata’ala

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan tesis sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk

memperoleh gelar magister pada program studi pendidikan dasar konsentrasi

kelas awal SD Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang dengan judul

“Peningkatan Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Cooperative

Learning Tipe (Think Pair Share) di Kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai

Kecamatan Nanggalo Padang”.

Peneliti sangat menyadari, tanpa bantuan dari berbagai pihak tesis ini tidak

akan terwujud. Dengan penuh rasa hormat peneliti ucapkan terimakasih sebesar-

besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Agus Irianto, direktur program pascasarjana, beserta para

dosen yang telah memberi kemudahan dan pelayanan dalam penyelesaian tesis

ini.

2. Bapak Prof. Dr. Rusdinal, M.Pd, ketua program pendidikan dasar yang telah

memfasilitasi peneliti dalam penyelesaian tesis ini.

3. Ibu Prof. Dr. Farida Rahim, M.Ed, selaku pembimbing I, yang telah banyak

meluangkan waktunya pada peneliti, memberikan nasehat, saran dan motivasi

yang kuat bagi peneliti

vi

Page 8: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

8

4. Ibu Dr. Syahniar, M.Pd yang meluangkan waktunya untuk membimbing dan

memotivasi peneliti hingga selesainya tesis ini

5. Ibu Dr. Taufina Taufik, M.Pd yang bertindak sebagai penguji yang ikut

memberikan motivasi, sumbangan saran yang berharga dan telah

memfasilitasi peneliti dalam penyelesaian tesis ini.

6. Ibu Dr. Mardiah Harun, M.Ed dan Ibu Dr. Yuni Ahda, M.Si selaku penguji

tesis, yang bersedia meluangkan waktu, memberikaan kritikan dan saran

hingga tesis ini selesai.

7. Ibu Setnawarni, S.Pd selaku kepala sekolah SDSN 06 Kampung Lapai

Kecamatan Nanggalo Kota Padang, yang selalu memberikan kompensasi

kepada peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.

8. Orang tua tercinta yang senantiasa ikhlas mendo’akan dan setia menerima

segala keluh kesah peneliti sehingga selesainya tesis ini.

9. Teristemewa buat suami dan anak tercinta, terimakasih atas dukungan dan

motivasinya, hingga akhirnya tesis ini dapat selesai.

10. Semua rekan-rekan mahasiswa kelas A yang telah banyak memberikan

masukan dan bantuan, baik selama perkuliahan maupun selama penelitian ini.

Disadari sepenuhnya dalam penyusunan tesis ini masih banyak kekurangan

karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan. Penulis berharap semoga tesis

ini bermanfaat dalam menambah ilmu pendidikan khususnya di kelas awal dan

dapat digunakan sebagai pedoman penelitian lebih lanjut.

Padang, Januari 20113

Peneliti

vii

Page 9: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK BAHASA INGGRIS ......................................................................... i

ABSTRAK BAHASA INDONESIA .................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN AKHIR TESIS ................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI ........................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 9

C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 9

D. Rumusan Masalah ................................................................................. 9

E. Tujuan Penelitian................................................................................. 10

F. Manfaat Penelitian............................................................................... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis ................................................................................ 13

1. Pembelajaran Tematik .................................................................... 13

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia ..................................................... 21

3. Pembelajaran IPA ........................................................................... 23

4. Pembelajaran Matematika .............................................................. 26

5. Hakekat Cooperative Learning ...................................................... 27

viii

Page 10: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

10

B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 32

C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 37

B. Setting Penelitian................................................................................. 38

1. Tempat Penelitian ........................................................................... 38

2. Subjek Penelitian ............................................................................ 38

3. Waktu/ Lama Penelitian ................................................................. 38

C. Rancangan Penelitian .......................................................................... 39

D. Prosedur Penelitian .............................................................................. 41

1. Tahap Studi Pendahuluan ............................................................... 41

2. Tahap Perencanaan ......................................................................... 42

3. Pelaksanaan Tindakan .................................................................... 43

4. Refleksi ........................................................................................... 46

E. Data dan Subjek Penelitian ................................................................. 47

1. Data................................................................................................. 47

2. Subjek Penelitian ............................................................................ 48

3. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 48

4. Teknik Analisis Data ...................................................................... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Siklus I ...................................................................... 60

1. Perencanaan pembelajaran Siklus I ............................................... 60

2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................... 65

ix

Page 11: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

11

3. Pengamatan Pembelajaran Siklus I ............................................... 74

4. Refleksi Pembelajaran Siklus I ..................................................... 81

Hasil Penelitian Siklus II ..................................................................... 82

1. Perencanaan pembelajaran Siklus II ............................................... 83

2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................................... 88

3. Pengamatan Pembelajaran Siklus II ............................................... 95

4. Refleksi Pembelajaran Siklus II ................................................... 101

Hasil Penelitian Siklus III ................................................................. 104

1. Perencanaan pembelajaran Siklus III ........................................... 104

2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III............................................ 109

3. Pengamatan Pembelajaran Siklus III ............................................ 116

4. Refleksi Pembelajaran Siklus III .................................................. 122

B. Pembahasan ....................................................................................... 124

1. Pembahasan Siklus I ..................................................................... 125

2. Pembahasan Siklus II ................................................................... 128

3. Pembahasan Siklus III .................................................................. 130

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan............................................................................................ 133

1. Peningkatan pembelajaran tematik dengan menggunakan

pendekatan cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan

awal di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai .......................... 133

2. Peningkatan pembelajaran tematik dengan menggunakan

pendekatan cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan inti

di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai ................................... 133

x

Page 12: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

12

3. Peningkatan pembelajaran tematik dengan menggunakan

pendekatan cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan

akhir di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai .......................... 134

B. Implikasi ........................................................................................... 135

1. Peningkatan pembelajaran tematik dengan menggunakan

pendekatan cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan

awal di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai .......................... 135

2. Peningkatan pembelajaran tematik dengan menggunakan

pendekatan cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan inti

di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai ................................... 136

3. Peningkatan pembelajaran tematik dengan menggunakan

pendekatan cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan

akhir di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai .......................... 136

C. Saran ................................................................................................. 137

1. Peningkatan pembelajaran tematik dengan menggunakan

pendekatan cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan

awal di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai .......................... 137

2. Peningkatan pembelajaran tematik dengan menggunakan

pendekatan cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan inti

di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai ................................... 137

3. Peningkatan pembelajaran tematik dengan menggunakan

pendekatan cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan

akhir di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai .......................... 138

DAFTAR RUJUKAN

xi

Page 13: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

13

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tindakan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan cooperative tipe TPS ................................................... 44

Tabel 3.2. Klasifikasi data penelitian .............................................................. 52

xii

Page 14: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

14

DAFTAR GAMBAR

Bagan 1 Kerangka berpikir pembelaran tematik .......................................... 36

Bagan 2 Alur penelitian tindakan kelas ........................................................ 40

xiii

Page 15: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jaringan Tema .............................................................................. 141

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................... 142

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembeljaran Siklus II ................................ 163

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ............................. 186

Lampiran 5. Rambu-rambu Analisis Hasil Pembelajaran Tematik dengan

Pendekatan Cooperative Tipe TPS (Think Pair Share) .............. 209

Lampiran 6. Analisis Data Proses Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan

Cooperative Tipe TPS (Think Pair Share) Aspek Guru Siklus I . 210

Lampiran 7. Analisis Data Proses Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan

Cooperative Tipe TPS (Think Pair Share) Aspek Peserta didik

Siklus I .......................................................................................... 213

Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan

Model Cooperative tipe TPS pada Siklus I .................................. 215

Lampiran 9. Analisis Data Proses Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan

Cooperative Tipe TPS Aspek Guru Siklus II ............................... 216

Lampiran 10. Analisis Data Proses Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan

Cooperative Tipe TPS (Think Pair Share) Aspek Peserta didik

Siklus II ........................................................................................ 219

Lampiran 11. Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan

Model Cooperative tipe TPS pada Siklus II ................................. 221

Lampiran 12. Analisis Data Proses Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan

Cooperative Tipe TPS (Think Pair Share) Aspek Guru Siklus III

...................................................................................................... 222

Lampiran 13. Analisis Data Proses Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan

Cooperative Tipe TPS (Think Pair Share) Aspek Peserta didik

Siklus III ....................................................................................... 225

Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan

Model Cooperative tipe TPS pada Siklus III ............................... 227

xiv

Page 16: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Dasar terdiri kelas awal dan kelas tinggi. Kelas awal terdiri dari

kelas I-kelas III, sedangkan kelas tinggi dimulai dari kelas IV-kelas VI.

Depdiknas (2008:8) menjelaskan bahwa untuk kelas I sampai dengan kelas III

menurut Permen Diknas Nomor 22 bahwa pembelajaran kelas I sampai dengan

kelas III dilaksanakan melalui pembelajaran tematik.

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang memungkinkan

peserta didik aktif menggali dan menemukan konsep secara holistik, bermakna

dan jelas. Menurut Depdiknas (2006:98) pembelajaran tematik adalah

“pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengkaitkan beberapa mata

pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik”.

Rusman (2010:254) menjelaskan pembelajaran tematik adalah salah satu

pendekatan pembalajaran terpadu (integreted instruction) yang merupakan salah

satu bsistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara

individual, maupun kelompok, aktif menggali dan menemukan konsep serta

prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, jelas, dan autentik.

Dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan memahami konsep-

konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan

menghubungkannya dengan konsep lain yang lebih dipahaminya. Pembelajaran

tematik berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan

dan perkembangan peserta didik. Menurut Depdiknas (2006:6) “pembelajaran

1

Page 17: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

2

tematik memiliki ciri khas dan karakteristik tersendiri. Adapun ciri-ciri

pembelajaran tematik antara lain:

1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan peserta didik sekolah dasar, 2) kegiatan

yang dipilih dalam pembelajaran tematik bertitik tolak dari minat dan

kebutuhan peserta didik sekolah dasar, 3) kegiatan pembelajaran akan

lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga hasil belajar

dapat bertahan lebih lama, 4) membantu mengembangkan keterampilan

berpikir peserta didik, 5) menyajikan kegiatan belajar yang bersifat

pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta didik

di lingkungannya dan 6) mengembangkan keterampilan sosial peserta

didik, misalnya kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap

gagasan orang lain.

Salah satu ciri khas pembelajaran tematik adalah mengembangkan

keterampilan sosial peserta didik, misalnya kerjasama, toleransi, komunikasi, dan

tanggap terhadap gagasan orang lain. Hal ini penting dikembangkan pada peserta

didik yang berada pada kelas awal, karena peserta didik sedini mungkin diajarkan

hidup berkelompok dan mengenal satu sama lainnya. Dengan pembelajaran

berkelompok dapat menghilangkan kebiasaan mencontek dapat diatasi dengan.

kenyataan di lapangan guru tidak pernah menyuruh peserta didik berkelompok,

kerjasama, dan berdiskusi. Sehingga peserta didik tidak pernah saling membantu

dan selalu individul dalam pembelajaran.

Belajar kelompok perlu dikembangkan di sekolah karena efek dari

persaingan itu sendiri yang umumnya digunakan di sekolah terutama terlihat pada

pemberian rengking kepada para peserta didik. Efek yang jelas dari suatu

persaingan setiap orang berusaha mengalahkan orang lain yang pada umumnya

bukanlah persaingan yang sehat atau kurang efektif.

Page 18: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

3

Banyak guru memakai sistem persaingan dalam pengajaran dan menilai

anak didik. Dalam pembelajaran persaingan, peserta didik belajar dalam dunia

persaingan. Guru sering memakai imbalan dan ganjaran sebagai sarana untuk

memotivasi peserta didik dalam memenangkan persaingan dengan teman

sekelasnya. Guru sering menempatkan peserta didik dalam urutan, mulai dari

yang paling jelek. Pola penilaian biasanya menempatkan sebagian beser peserta

didik dalam kategori rata-rata, beberapa anak dalam kategori berprestasi, dan

beberapa lagi sebagai calon tidak lulus (Slavin, 1995:2)

Persaingan mempunyai dampak negatif yang lain yang harus diwaspadai.

Persaingan menciptakan suasana yang tidak sehat, karena peserta didik akan

berusaha mengalahkan teman sekelasnya. Agar persaingan tidak sehat guru harus

dapat mengajarkan kepada peserta didik untuk saling membantu, memanfaatkam

kompetensi dan kemampuan peserta didik lainnya dan memecahkan masalah

belajar melalui interaksi sosial dengan cara cooperative learning yang dimulai

semenjak sekolah dasar.

Pendidikan di SD dimaksudkan untuk memberikan bekal kemampuan

dasar kepada peserta didik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

bermanfaat bagi diri mereka sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya,

serta persiapan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi/ Sekolah

Menengah Pertama.

Pendidikan merupakan usaha pengembangan sumber daya manusia, dan

pendidikan SD sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki andil

yang sangat penting dalam upaya peningkatan sumber daya manusia itu. Melalui

Page 19: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

4

pendidikan di SD, diharapkan dapat dihasilkan manusia Indonesia yang

berkualitas. Adapun tujuan pendidikan SD menurut Nurhadi (2003:83) dapat

dirangkum sebagai berikut: (1) menanamkan dasar-dasar budi pekerti dan akhlak

mulia, (2) menumbuhkan dasar-dasar keterampilan dalam membaca, menulis dan

berhitung, (3) mengembangkan dasar-dasar dalam memecahkan masalah serta

berpikir logis, kritis dan kreatif, (4) menumbuhkan kecakapan emosional,

toleransi, bertanggung jawab dan mandiri, (5) menanamkan dasar-dasar

keterampilan hidup, etos kerja, (6) serta menumbuhkan rasa cinta terhadap

bangsa dan tanah air.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan di SD

bertujuan untuk membentuk peserta didik yang cerdas, kreatif, inovatif, dan

memiliki ilmu pengetahuan yang bisa diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.

Pembelajaran tematik yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, perlu

disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan berbagai macam

pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran berfungsi sebagai pedoman

bagi perancang pengajaran serta para pengajar dalam melaksanakan pembelajaran.

Banyak pendekatan pembelajaran yang dapat dipilih oleh seorang guru dalam

menyampaikan materi, untuk itu guru harus dapat memilih pendekatan

pembelajaran yang tepat. Diantara pendekatan yang dapat digunakan oleh seorang

guru dalam proses pembelajaran adalah pendekatan cooperative learning.

Cooperative learning merupakan pendekatan pembelajaran yang

menekankan pada perilaku bersama dalam bekerja atau membantu antar sesama

dalam kelompok. Cooperative learning adalah pendekatan pembelajaran yang

Page 20: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

5

dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik, sekaligus keterampilan

sosial. Menurut Muhfida (2011:2) “cooperative learning adalah proses

pembelajaran yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja

atau membantu di antara sesama atau dalam struktur kerjasama yang teratur dalam

kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih”.

Pendekatan cooperative learning terdapat berbagai tipe, salah satunya

tipe Think Pair Share (TPS). Sebagai salah satu tipe dari cooperative learning,

yang mengutamakan pembelajaran dengan cara berdiskusi, berkelompok dan

kerjasama,. Trianto (2009:81) menyebutkan “TPS dapat memberi peserta didik

lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu”.

Cooperative learning tipe TPS dapat dipakai guru dalam setiap materi

pembelajaran untuk menguji pemahaman peserta didik setelah pembelajaran

berlangsung. Selain itu tipe TPS mampu memotivasi peserta didik agar lebih giat

karena tipe TPS yang menuntut setiap peserta didiknya untuk berpikir dan berbagi

dalam pasangannya. Penggunaan pendekatan cooperative tipe TPS akan dapat

meningkatkan aktivitas peserta didik sebagai subjek belajar sehingga peserta didik

akan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.

Ciri-ciri pembelajaran tematik menurut Depdiknas (2006:5) adalah (1)

berpusat pada peserta didik, (2) memberikan pengalaman langsung, (3) pemisahan

mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari berbagai mata

pelajaran, (5) bersifat fleksibel, (6) menggunakan prinsip belajar sambil bermain

dan menyenangkan. Namun berdasarkan observasi dan wawancara peneliti

terhadap pembelajaran tematik yang berlangsung di kelas III SD Negeri 06

Page 21: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

6

Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang pada tanggal 14-16 Maret 2012

bahwa pembelajaran masih terlihat adanya jadwal mata pelajaran misalnya IPA 2

jam pelajaran, IPS 2 Jam pelajaran dan bahasa Indonesia 2 Jam pelajaran, artinya

guru masih memisah-misahkan satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain.

Tambahan lagi, guru belum membuat jaringan tema dan pemataan tema yang

terlihat dalam silabus yang seharusnya dibuat oleh guru.

Selama proses pembelajaran berlangsung peserta didik kurang aktif dan

lebih banyak menunggu dari guru. Pada saat pembelajaran berlangsung guru

kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berinteraksi antara

sesama peserta didik atau dengan guru. Guru kurang memperdayakan sumber

belajar yang ada di sekolah sehingga apa yang disajikan guru kurang menarik

minat peserta didik. Sehingga hasil yang didapat oleh peserta didik tidak seperti

yang diharapkan. Berdasarkan hasil wawancara guru belum pernah membaca

Permendiknas Nomor 22 dan 23 yang menjelaskan tentang pembelajaran di kelas

awal SD.

Selama ini guru belum pernah menyajikan materi pembelajaran dengan

memberikan waktu kepada peserta didik untuk berpikir, berkelompok, saling

membantu, dan berdiskusi. Akibatnya, para peserta didik tidak saling membantu

dan hanya memikirkan persaingan antara peserta didik yang lainnya. Guru juga

tidak pernah menggunakan pendekatan cooperative khususnya tipe TPS (Think

Pair Share) dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran yang disajikan masih

menonton dan tidak bervariasi. Selain itu, guru lebih sering menggunakan

Page 22: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

7

pendekatan konvensional yaitu ceramah sehingga pesrta Didik tidak aktif dan

kreatif.

Mengatasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka guru harus

mampu memilih pendekatan yang tepat sehingga pembelajaran tersebut dapat

diatasi dengan baik. Guru harus dapat menggunakan pendekatan pembelajaran

yang inovatif dalam pembelajaran tematik, supaya dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran dan prestasi belajar peserta didik. Salah satu pendekatan

pendekatan yang membuat peserta didik dapat berpikir, berkelompok,

bekerjasama dan saling membantu adalah dengan menggunakan pendekatan

cooperative tipe TPS (Think Pair Share). Menurut Trianto (2009:81) “TPS

(Think Pair Share) dapat memberi peserta didik lebih banyak waktu berpikir,

untuk merespon dan saling membantu”.

Pelaksanaan pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan

cooperative tipe TPS (Think Pair Share) menurut Huda (2011:132) pertama-tama

peserta didik diminta untuk duduk berpasangan. Kemudia guru mengajukan satu

pertanyaan/ masalah kepada mereka. Setiap peserta didik diminta untuk berpikir

sendiri-sendiri terlebih dahulu tentang jawaban dari pertanyaan itu, kemudia

mendiskusikan hasil pemikirannya dengan pasangan disebelahnya untuk

memperoleh salah satu konsensus yang sekiranya dapat mewakili jawaban mereka

berdua. Setelah itu, guru meminta setiap pasangan untuk menshare, menjelaskan,

atau menjabarkan hasil konsesus atau jawaban yang telah mereka sepakati pada

peserta didik-peserta didik yang lain diruang kelas.

Cooperative learning dapat membantu peserta didik saling

Page 23: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

8

memanfaatkan kompetensi dan kemampuan peserta didik yang ada. Selain itu,

memberikan peluang untuk peserta didik dalam memecahkan masalah belajar

melalui interaksi sosial. Salah satu tipe cooperative learning yang cocok untuk

memberikan pembelajaran yang lebih menyenangkan bagi peserta didik,

memfasilitasi kebutuhan peserta didik untuk berbagi dan mendiskusikan

permasalahan dalam pembelajaran, serta mengubah kebiasaan pembelajaran yang

cenderung berifat teacher centered menjadi student centered adalah dengan

menggunakan pendekatan cooperative tipe TPS (Think Pair Share). Yatim

(2009:278) menjelaskan Think Pair Share (TPS) yaitu (1) Thinking (berpikir):

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencari jawaban tugas secara

mandiri, (2) Pairing (berpasangan): bertukar pikiran dengan teman sebangku, (3)

Sharing (berbagi): berdiskusi dengan pasangan lain (menjawab 4 peserta didik).

Alasan yang membuat peneliti melakukan penelitian dengan

menggunakan pendekatan cooperative tipe TPS (Think Pair Share) adalah

peserta didik diberikan kesempatan untuk memikirkan pertanyaan yang diajukan

oleh guru dan kemudian mendiskusikannya dengan teman, hasil diskusi itu yang

dipaparkan ke depan kelas. Hasil diskusi peserta yang terbaik diberikan

penghargaan agar peserta didik bersemangat dalam pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin merumuskan penelitian ini

dengan menggunakan judul Peningkatan Pembelajaran Tematik dengan

Pendekatan Cooperative learning Tipe (Think Pair Share) di Kelas III SD

Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang”.

Page 24: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, dapat diidentifikasi

permasalahan sebagai berikut: (1) Penyajian pembelajaran dilakukan masih

secara terpisah atau bidang studi, (2) Guru kurang mengkaitkan pembelajaran

dengan dunia nyata peserta didik, (3) Pembelajaran yang disajikan guru kurang

menarik, (4) Guru kurang mampu membuat jaringan tema, (5) Guru kurang

mampu membuat pemetaan yang sesuai dengan silabus, (6) Guru kurang

memahami silabus, (7) Peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran, (8)

Kurangnya kesempatan peserta didik untuk berinteraksi antar sesama peserta.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan penelitian dan karena keterbatasan

waktu serta tenaga yang ada tidak memungkinkan semua masalah yang

teridentifikasi dapat diteliti, maka penelitian dibatasi pada rendahnya kemampuan

peserta didik pada pembelajaran tematik. Peneliti akan melaksanakan penelitian

tentang pembelajaran tematik dengan pendekatan cooperative tipe TPS (Think

Pair Share) untuk meningkatkan kemampuan peserta didik di kelas III SD Negeri

06 Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas

dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah meningkatkan proses pembelajaran tematik pada tahap

kegiatan awal dengan pendekatan cooperative tipe TPS (Think Pair Share)

Page 25: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

10

pada peserta didik di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan

Nanggalo Padang?

2. Bagaimanakah meningkatkan proses pembelajaran tematik pada tahap

kegiatan inti dengan pendekatan cooperative tipe TPS (Think Pair Share)

pada peserta didik di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan

Nanggalo Padang?

3. Bagaimanakah meningkatkan pembelajaran tematik pada tahap kegiatan

akhir dengan menggunakan pendekatan cooperative tipe TPS (Think Pair

Share) pada peserta didik di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai

Kecamatan Nanggalo Padang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk mendeskripsikan:

1. Peningkatan proses pembelajaran tematik pada tahap kegiatan awal dengan

pendekatan cooperative tipe TPS (Think Pair Share) pada peserta didik di

kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang.

2. Peningkatan proses pembelajaran tematik pada tahap kegiatan inti dengan

pendekatan cooperative tipe TPS (Think Pair Share) pada peserta didik di

kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang.

3. Peningkatan proses pembelajaran tematik pada tahap kegiatan akhir dengan

menggunakan pendekatan cooperative tipe TPS (Think Pair Share) pada

peserta didik di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo

Padang.

Page 26: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

11

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dan praktis.

1. Manfaat Teoritis

a) Bagi peneliti, memperluas wawasan dan keterampilan dalam

menggunakan pendekatan cooperative tipe TPS (Think Pair Share)

dalam pembelajaran tematik. Pendekatan ini dirancang untuk

membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada

peserta didik.

b) Pengembangan ilmu, sebagai masukan dalam pembelajaran tematik

khususnya dalam berkelompok.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Guru

1) Pendekatan TPS bermanfaat sebagai bahan informasi sekaligus

masukan dalam melaksanakan pembelajaran tematik kelas awal SD

khususnya. Guru diharapkan menggunakan pendekatan TPS sebagai

alternatif pembelajaran agar peserta didik dapat bekerjasama dalam

proses pembelajaran.

2) Bahan masukan dalam meningkatkan efektifitas pelaksanaan

pembelajaran tematik dengan pendekatan cooperative tipe TPS

3) Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada

peserta didik.

Page 27: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

12

b) Bagi Peserta didik

1) Dapat meningkatkan gairah dalam belajar dengan bertambahnya

variasi pendekatan dalam pembelajaran

2) Pembelajaran bermakna bagi peserta didik karena sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan peserta didik

3) Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat memberikan

pengalaman yang bermakna pada peserta didik

c) Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan yang positif untuk perbaikan pembelajaran

terutama dalam penerapan pembelajaran tematik di kelas I, II, dan III

Sekolah Dasar.

Page 28: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teoritis

1. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran bagi peserta didik kelas awal SD dilakukan dengan

pembelajaran tematik. Menurut Depdiknas (2006:5) pembelajaran tematik

adalah "pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan

beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna

kepada peserta didik". Selain itu Rusman (2010:254) pembelajaran tematik

adalah “pembelajaran terpadu yang menggunakan tema dan melibatkan

beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada

peserta didik". Pembelajaran bermakna dalam tematik artinya peserta didik

akan memahami konsep-konsep yang dipelajari melalui pengalaman

langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahami.

Pendapat di atas dapat disimpulkan, pembelajaran tematik adalah

pembelajaran yang bertolak dari suatu tema untuk mengaitkan beberapa mata

pelajaran sehingga memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik.

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki beberapa karakteristik. Menurut Rusman

(2010:258) karakteristik pembelajaran tematik adalah: (1) berpusat pada

peserta didik, pembelajaran tematik menempatkan peserta didik sebagai subjek

belajar, sedangkan guru sebagai fasilitator, (2) memberikan pengalaman

13

Page 29: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

14

langsung, pembelajaran tematik menghadapkan peserta didik pada suatu

yang nyata sebagai dasar memahami yang abstrak, (3) pemisahan mata

pelajaran tidak begitu jelas, fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan

tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik, (4)

menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses

pembelajaran, (5) bersifat fleksibel (luwes), (6) hasil pembelajaran

sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, (7) menggunakan

prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

c. Manfaat Pembelajaran Tematik.

Pembelajaran tematik memiliki beberapa manfaat. Menurut Masnur

(2008: 164) manfaat pembelajaran tematik adalah, (1) peserta didik mudah

memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, (2) peserta didik mampu

mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi

dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama, (3) pemahaman

terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan, (4) kompetensi

dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran

lain dengan pengalaman pribadi peserta didik, (5) peserta didik mampu

lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam

konteks tema yang jelas, (6) peserta didik mampu lebih bergairah belajar

karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, (7) guru dapat menghemat

waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat

dipersiapkan sekaligus.

Page 30: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

15

Selanjutnya, Rusman (2010:258) manfaat pembelajaran tematik

adalah (1) menghubungkan beberapa kompetensi dasar akan terjadi

penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi, (2) peserta didik

dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab materi

pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir,

(3) pembelajaran tidak terpecah-pecah karena peserta didik dilengkapi

dengan pengalaman belajar yang lebih terpadu, (4) memberikan

penerapan-penerapan dari dunia nyata, (5) penguasaan materi pembelajaran

akan semakin baik dan meningkat karena adanya keterpaduan antara mata

pelajaran.

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat pembelajaran

tematik adalah perhatian peserta didik akan lebih terpusat, pemahaman

materi mendalam dan berkesan, peserta didik belajar lebih bergairah

karena berkomunikasi dengan dunia nyata, dengan digabungkan beberapa

kompetensi dasar akan terjadi penghematan terhadap waktu.

d. Prinsip Penentuan Tema

Memilih dan menetapkan tema yang dapat mempersatukan

kompetensi dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran yang akan

dipadukan perlu memperhatikan beberapa prinsip. Menurut BSNP

(2006:11) prinsip penentuan tema adalah: (1) memperhatikan liingkungan

yang terdekat dengan peserta didik, (2) dari yang termudah menuju yang

sulit, (3) dari yang sederhana menuju yang komplek, (4) dari yang konkret

ke abstrak, (5) tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses

Page 31: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

16

berpikir pada peserta didik, (6) ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia

dan perkembangan peserta didik, termasuk minat, kebutuhan, dan

kemampuannya.

Rusman (2010:262) menyatakan prinsip memilih tema adalah: (1)

tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada

diri peserta didik serta terkait dengan cara dan kebiasaan belajamya, (2)

ruang lingkup tema harus disesuaikan dengan usia dan perkembangan peserta

didik, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya, (3) penetapan tema

dimulai dari lingkungan yang terdekat dan dikenali oleh peserta didik.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan prinsip memilih

tema adalah: (I) tema dipilih dimulai dari lingkungan yang terdekat

peserta didik, (2) tema yang dipilih dari yang mudah menuju yang sulit,

(3) dari yang sederhana menuju yang kompleks, (4) dari yang konkret ke

abstrak, (5) tema sesuai dengan usia dan perkembangan peserta didik,

(6) tema dipilih memungkinkan terjadinya proses berpikir pada peserta

didik.

e. Implikasi Pembelajaran Tematik.

lmplikasi pembelajaran tematik di Sekolah Dasar mempunyai

berbagai implikasi. Menurut Depdiknas (2006:100) yaitu : (1) Implikasi

bagi guru; (2) Implikasi bagi peserta didik; (3) Implikasi terhadap sarana,

prasarana, sumber belajar, dan media; (4) Implikasi terhadap pengaturan

ruangan; (5) Implikasi terhadap pemilihan metode.

Implikasi bagi guru, pembelajaran tematik ini memerlukan guru

Page 32: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

17

yang kreatif baik dalam menyiapkan kegiatan/ pembelajaran bagi peserta

didik, dan dalam memilih kompetensi serta mengaturnya agar

pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.

Implikasi bagi peserta didik yaitu peserta didik siap

mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya

dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok

kecil ataupun klasikal, dan peserta didik siap mengikuti kegiatan

pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi

kelompok, mengadakan penelitian sederhana dan pemecahan masalah.

Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media

yaitu pembelajaran tematik menekankan pada peserta didik baik secara

individu maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan

konsep serta prinsip-prinsip holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam

pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.

Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang

sifatnya didesain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan

pembelajaran, maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang

dapat dimanfaatkan. Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan

penggunaan media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu

peserta didik dalam memahami konsep-konsep abstrak. Penerapan

pembelajaran tematik di SD masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah

ada saat ini untuk masing-masing pembelajaran dan dimungkinkan pula

untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang

Page 33: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

18

terintegrasi.

Implikasi terhadap pengaturan ruangan dalam pembelajaran tematik

perlu dilakukan agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan ruangan

tersebut perlu ditata disesuaikan dengan tema yang sedang dilaksanakan.

Susunan bangku peserta didik dapat berubah-ubah disesuaikan dengan

keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung: peserta didik tidak selalu

duduk di kursi tetapi dapat duduk di tikar atau karpet. Kegiatan hendaknya

bervariasi dan dapat dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar

kelas. Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk memajang hasil karya

peserta didik serta dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Alat sarana dan

sumber belajar hendaknya dikelola sehingga memudahkan peserta didik

untuk menggunakan dan menyimpan kembali.

Implikasi terhadap pemilihan metode harus sesuai dengan

karakteristik pembelajaran tematik, maka dalam pembelajaran yang

dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi kegiatan dengan menggunakan

multi metode.

f. Persiapan Pelaksanaan Pembelajaran

Dalam pembelajaran tematik, perlu dilakukan beberapa hal yang

meliputi tahap perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan

kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema, dan penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran.

Pemetaan kompetensi dasar ini dapat dilakukan untuk

memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standar

Page 34: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

19

kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Kegiatan yang dilakukan

adalah: (1) Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke

dalam indikator; (2) Menentukan tema; (3) Identifikasi dan analisis

standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator.

Menetapkan jaringan tema ini dapat dilakukan dengan membuat

jaringan tema yaitu menghubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan

tema sebagai pemersatu. Dengan jaringan tema tersebut akan terlihat

kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap keterampilan

yang di ambil dari dalam pembelajaran tematik.

Penyusunan rencana pembelajaran, untuk keperluan

pelaksanaan pembelajaran guru perlu membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran. Rencana pembelajaran ini merupakan realisasi dari

pengalaman belajar peserta didik yang telah diterapkan dalam silabus

pembelajaran. Komponen rencana pembelajaran tematik menurut Depdiknas

(2006:96) meliputi: (1) Identitas pelajaran (Nama tema, kelas, semester, dan

waktu/ banyaknya jam pertemuan); (2) Kompetensi dasar dan indikator

yang akan dilaksanakan; (3) Matedo pokok beserta uraian yang perlu

dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan

indikator. (4) Strategi pembelajaran. (5) Alat dan media yang digunakan

untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar, serta sumber bahan yang

digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik sesuai dengan kompetensi

dasar yang harus dikuasai. (6) penilaian dan tindak lanjut.

Page 35: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

20

Strategi pembelajaran tematik lebih mengutamakan pengalaman

belajar pengalaman peserta didik, menurut Depdilcnas (2006:98) yaitu:

Bersahabat, menyenangkan, tetapi tetap bermakna bagi peserta didik.

Dalam menanamkan konsep atau pengetahuan dan keterampilan,

peserta didik tidak harus didrill , tetapi ia belajar melalui

pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain

yang sudah dipahami. Bentuk pembelajaran ini dikenal dengan

pembelajaran tematik, pembelajarannya sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangan peserta didik.

Pembelajaran tematik memerlukan guru yang baik dalam

menyiapkan kegiatan/ pengalaman belajar bagi peserta didik, juga dalam

memilih kompetensi dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi

lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan utuh.

Menurut Cristine (1990:39) "Untuk melaksanakan pembelajaran

tematik guru dapat memilih topik. Pemilihan topik dalam pembelajaran

tematik mempunyai keuntungan untuk mengetahui individu peserta didik

di dalam kelas." Pembelajaran tematik dapat juga mengambarkan peserta

didik dengan banyak pilihan tentang bagaimana cara mengikuti mereka

belajar. Tidak ada cara satupun yang tepat untuk mengembangkan atau

merencanakan pembelajaran tematik.

Topik untuk pembelajaran tematik bisa dipilih dengan berbagai cara.

Guru harus bisa mengembangkan isi kurikulum, bagaimanapun pikiran

peserta didik saat belajar, perencanaannya disesuaikan dengan minat

peserta didik. Guru bisa memulai dengan penuh tanggung jawab untuk

memilih tema dan kemudian membiarkan peserta didik aktif dalam

perencanaan, bahkan dari semula berikan suatu jalan dimana guru bisa

Page 36: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

21

menghubungkan konsep untuk mengajar dan sifat alamiah peserta didik

yaitu kegembiraan, sebagai contoh: Seorang guru kelas II SD menemukan

pada hari pertama sekolah, salah satu dari peserta didik membawa sebuah

kerang laut yang indah dari perjalanannya untuk ditunjukan ke kelas.

Sehingga peserta didik lain menjadi terpesona karena belum pernah

melihat, maka guru dapat memulai pembelajaran dengan tema laut, suatu

tema yang sudah atau belum direncanakan sebelumnya.

Dalam memilih suatu tema, pilihlah salah satu yang mencakup

materi yang sangat luas, tetapi tidak terlalu sangat diperlukan untuk

beberapa tingkat kelas. Jadi pembelajaran tematik lebih menekankan pada

penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning to do). Oleh

karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang

akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik. Dengan

penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu

peserta didik, karena sesuai dengan tahap perkembangannya peserta didik

yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,

sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan

dalam mempelajari bidang studi lain. Pembelajaran bahasa diharapkan dapat

membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, partisipasi dalam masyarakat

yang menggunakan bahasa tersebut, dan menggunakan kemampuan analitis

Page 37: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

22

dan imajinatif yang ada dalam dirinya (Depdiknas, 2006:317).

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasidalam bahasa Indonesia

dengan baik dan benar, baik secara lisan ataupun tulisan, serta

menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Ruang lingkup dari pembelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen

kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek

sebagai berikut:

1) Membaca

a) Pengertian Membaca.

Membaca merupakan kemampuan berbahasa tulisan yang bersifat

reseptif. Membaca membuat seseorang memperoleh informasi dan ilmu

pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru. Membaca dilakukan untuk

memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui media sehingga

setiap makna yang ada dalam kata dapat diketahui. Membaca akan dapat

mempertinggi daya pikir, mempertajam daya pandang dan memperluas

wawasan seseorang.

Hal di atas dipertegas oleh Depdikbud (1996:49) membaca merupakan

salah satu kemampuan berbahasa tulisan, yang bersifat reseptif, karena

dengan membaca seseorang akan dapat memperoleh informasi, ilmu

pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh

melalui membaca akan memungkinkan seseorang mampu mempertinggi

Page 38: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

23

daya pikimya, mempertajam daya pandangannya dan memperluas

wawasannya.

Membaca sebagai proses visual merupakan proses menerjemahkan

simbol tulis ke dalam bunyi. Membaca juga diartikan sebagai suatu proses

yang dilakukan serta digunakan pembaca untuk memperoleh pesan yang

hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

Sesuai dengan yang dijelaskan oleh Farida (2008:3) membaca adalah sebagai

proses visual merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ke dalam

bunyi."

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses

yang dilakukan serta yang digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan

dan informasi yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata

sehingga memungkinkan seseorang mempertinggi daya pikir, mempertajam

daya pandang, dan memperluas wawasannya.

3. Pembelajaran IPA

a) Pengertian IPA

IPA adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis. IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan melalui pemecahan masalah.

Sesuai dengan yang dijelaskan Depdiknas (2008:147) “IPA merupakan mata

pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

Page 39: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

24

berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip tetapi juga merupakan

suatu proses penemuan melalui pemecahan masalah.”

IPA juga merupakan mata pelajaran yang mempelajari dan menelaah

serta menganalisis gejala alam melalui proses ilmiah atau penemuan berbagai

gagasan dan konsep-konsep yang ada. Sesusi dengan pendapat Syamsu

(2008:13) IPA merupakan ”Ilmu pengetahuan yang diciptakan manusia

melalui proses ilmiah atau penemuan berbagai gagasan atau konsep-konsep

untuk menjelaskan tentang gejala alam.”

Jadi jelas bahwa pembelajaran IPA merupakan disiplin ilmu yang tidak

hanya mempelajari seperangkat peristiwa, fakta, konsep, tetapi mempelajari

dan menganalisis gejala alam melalui proses ilmiah atau penemuan berbagai

gagasan.

b) Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam

Pembelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memperoleh keyakinan

terhadap kebesaran Tuhan Yang maha Esa berdasarkan keindahan dan

keberadaan, serta keteraturan alam ciptaannya, agar peserta didik mampu

mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Melalui

pembelajaran IPA peserta didik mampu mengembangkan rasa ingin tahu,

sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan saling mempengaruhi

antara IPA, lingkungan, tegnologi, dan masyarakat. Pembelajaran IPA

mengharapkan peserta didik dapat mengembangkan ketrampilan proses untuk

menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

Page 40: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

25

Pembelajaran IPA memDidik peserta didik meningkatkan kesadaran untuk

berperan serta dalam memelihara, menjaga , sehingga dapat terjaga

kelestarian alam kita ini. Lebih lanjut tujuan pembelajaran IPA untuk

meningkatkan kesadaran peserta didik menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai ciptaan Tuhan dan dengan mempelajari IPA peserta

didik memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan.

Sesuai yang ditegaskan oleh Depdiknas (2008:148) tujuan IPA adalah :

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya,

2) Mengembangkan pengetahuan dan dan pemahaman konsep-konsep

IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari, 3) Mengembangkan rasa ingin tahu sikap positif dan kesadaran

tentang adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi, dan masyarakat, 4) Mengembangkan keterampilan proses

untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat

keputusan. 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam

memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan lam, 6)

Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, 7) Memperoleh bekal

pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk

melanjutkan pendidikan.

Pembelajaran IPA bertujuan agar setiap peserta didik memiliki

kepribadian yang baik dan dapat menerapkan sikap ilmiah serta dapat

mengembangkan potensi yang ada di alam untuk dijadikan sebagai sumber

ilmu dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendapat ini

ditegaskan oleh Wiki (2010:2) tujuan pembelajaran IPA adalah “ agar setiap

peserta didik memiliki kepribadian yang baik dan dapat menerapkan sikap

ilmiah serta dapat mengembangkan potensi yang ada di alam untuk dijadikan

sebagai sumber ilmu dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.”

Page 41: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

26

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa tujuan dari IPA adalah

membentuk peserta didik agar dapat mengembangkan pengetahuan sehingga

berguna bagi kemajuan dirinya sendiri dalam menyelasaikan masalah yang

dihadapi dengan mempertimbangkan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

sehingga mampu membangun diri sendiri dan menjadi warga negara yang

bertanggung jawab.

4. Pembelajaran Matematika di SD

a. Pengertian Pembelajaran Matematika

Pembelajaran harus bermakna bagi peserta didik, untuk itu guru harus

mengetahui akan objek yang akan diajarkan sehingga dapat mengajarkan

kepada peserta didik dengan penuh dinamika dan inovasi dalam

pembelajaran. Menurut Sri (2006:1) "Matematika merupakan ilmu

pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan

yang ada di dalamnya". Selanjutnya Depdiknas (2006:416) menyatakan

"matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

teknologi moderen, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu

dan memajukan daya pikir manusia".

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu

yang universal yang mempelajari struktur yang abstrak sebagai dasar

perkembangan teknologi moderen yang berperan penting dalam berbagai

disiplin ilmu untuk memajukan daya pikir manusia.

Page 42: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

27

5. Hakekat Cooperative learning

a. Pengertian Cooperative learning

Pengertian cooperative learning telah banyak diartikan oleh para

ahli seperti Etin (2009:4) yang mengartikan "cooperative learning sebagai

suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara

sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri

dari dua atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh

keterlibatan setiap anggota kelompok itu sendiri". Robert (2009:2)

mendefinisikan "cooperative learning adalah pembelajaran dimana peserta

didik bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu

sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran".

Sedangkan Trianto (2010:58) memberikan pengertian

"cooperative learning adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja

mengembangkan interaksi yang saling asuh antar peserta didik untuk

menghindari ketersinggungan dan kesalah pahaman yang dapat menimbulkan

permusuhan". Salanjutnya Yatim (2010:267) mengemukakan bahwa

pengertian cooperative learning adalah, "pendekatan pembelajaran yang

dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik, sekaligus keterampilan

sosial termasuk interpersonal skill.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas cooperative learning

merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan

kerjasama dan partisipasi dalam kelompok yang akan menentukan nilai

individu dan kelompok dengan menimbulkan rasa puas peserta didik setelah

Page 43: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

28

mengikutinya.

b. Tujuan Cooperative learning

Setiap kegiatan dalam pembelajaran maupun pendekatan

pembelajaran mempunyai tujuan tersendiri. Nurasma (2008:3)

mengungkapkan: (1) pencapaian hasil belajar karena cooperative learning

terus meningkatkan kinerja peserta didik dan membantu dalam

memahami konsep-konsep yang sulit , (2) penerimaan terhadap

perbedaan individu karena cooperative learning mengelompokkan peserta

didik dalam kelompok yang heterogen, dan (3) pengembangan

keterampilan sosial karena cooperative learning menekankan pada

kerjasama kelompok dan kolaborasi sehingga setiap anggota kelompok

harus mampu bersosialisasi dengan anggota yang lain. Sedangkan

Mohamad (2005:3) menyatakan "pembelajaran tim peserta didik bukan

hanya melakukan sesuatu sebagai sebuah tim, tetapi belajar sesuatu sebagai

sebuah tim. Kerja tim tersebut belum dianggap selesai bila seluruh anggota

tim belum tuntas menguasai bahan yang dipelajari".

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan cooperative

learning bertujuan untuk pencapaian hasil belajar yang lebih baik, penerimaan

terhadap keragaman antara individu dan pengembangan hasil sosial dalam

kelompok.

c. Unsur Cooperative Learning

Proses pembelajaran akan mencapai hasil yang maksimal memiliki

beberapa unsur. Menurut Anita (2003:30) ada lima unsur utama dalam

Page 44: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

29

cooperative learning yaitu "(1) saling ketergantungan positif, (2) tanggung

jawab perseorangan, (3) tatap muka, (4) komunikasi antar anggota,

dan (5) evaluasi proses kelompok".

Senada dengan pendapat di atas Johnson (dalam Trianto,

2009:60) menyatakan lima unsur penting dalam cooperative learning

adalah, "(1) saling ketergantungan yang bersifat positif antar peserta didik,

(2) interaksi antar peserta didik yang semakin meningkat, (3) tanggung

jawab individual, (4) keterampilan interpersonal dan kelompok kecil, dan

(5) proses kelompok".

Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa unsur dalam

pembelajaran cooperative learning adalah (1) saling ketergantuan secara

positif, (2) adanya interaksi antar peserta didik, (3) tanggung jawab

individu, (4) keterampilan interpersonal dalam berkelompok/ saling

berkomunikasi, (5) proses kelompok adanya hubungan kerja yang baik

dalam kelompok.

d. Kelebihan Pendekatan Cooperative Learning

Pendekatan cooperative learning peserta didik belajar bersama, berbagi

pemikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara

individual maupun kelompok. Menurut Sugianto (2009:43) ada banyak kelebihan

yang terdapat pada cooperative learning, yaitu:

1) meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial, 2)

memungkinkan para peserta didik saling belajar mengenai sikap,

keterampilan, informasi, perilaku sosial dan pandangan-pandangan, 3)

memudahkan peserta didik melakukan penyesuaian sosial, 4)

memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan

Page 45: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

30

komitmen, 5) menghilangkan sikap mementingkan diri sendiri atau egois,

6) membangun persahabatan yang berlanjut hingga masa dewasa.

Nani (2007:61) mengemukakan beberapa keuntungan cooperative

learning:

1) lebih banyak respon yang dihasilkan sehingga variasi respon dalam

diskusi kecil lebih banyak, 2) berkurangnya pengaruh lingkungan terhaadap

peserta didik melalui kelompok kecil, peserta didik seakan lebih senang

untuk dikritik, mencoba ide baru, mengurangi salah pengertian, lebih

banyak bertanya, lebih banyak kesempatan menjawab pertanyaan dan

mengembangkan kepercayaan diri dan perasaan sukses, 3) terealisasinya

manfaat tutorial teman sebaya dalam kelompok dan bertambahnya

frekuansi latihan, 4) peserta didik lebih banyak belajar diantara mereka

sebagai pengaruh interaksi, saling menghargai keterlibatannya makin

nampak, 5) pengelolaan kelas lebih meningkat, belajar bekerjasama lebih

banayk memberi kesempatan dan variasi untuk berpartisipasi.

Pembelajaran kopereatif dapat melatih peserta didik untuk bekerjasama

dalam kelompok dan dapat meningkatkan hubungan sosial peserta didik yang

satu dengan yang lainnya.

6. Pendekatan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share (TPS)

a. Pengertian Pendekatan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share (TPS)

Menurut Trianto (2010:81) Think Pair Share (TPS) merupaka jenis

cooperative learning yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

peserta didik. Selanjutnya Mahmuddin (2009:1) mengemukakan bahwa TPS

menghendaki peserta didik belajar saling membantu dalam kelompok kecil (2-

6 orang).

Yatim (2009:278) juga menjelaskan Think Pair Share (TPS) yaitu 1)

Thinking (berpikir): memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencari

jawaban tugas secara mandiri, 2) Pairing (berpasangan): bertukar pikiran

Page 46: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

31

dengan teman sebangku, 3) Sharing (berbagi): berdiskusi dengan pasangan lain

(menjawab 4 peserta didik).

Pendekatan cooperative learning tipe Think Pair Share (TPS)

merupakan suatu bentuk pembelajaran yang membagi peserta didik dalam

kelompok kecil. TPS atau berpikir berpasangan berbagi memberi peserta didik

waktu untuk berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain dalam

kelompoknya. Pendekatan pembelajaran TPS adalah salah satu pendekatan

pembelajaran yang memberi kesempatan kepada setiap peserta didik untuk

menunjukkan pertisipasi kepada orang lain.

b. Langkah-langkah Pendekatan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share

(TPS)

Yatim (2009:279) mengemukakan langkah-langkah pendekatan

cooperative learning tipe Think Pair Share adalah:

1) guru menyampaikan topic inti materi dan kompetensi yang ingin

dicapai, 2) peserta didik diminta untuk berpikir tentang topik materi/

permasalahan yang disampaikan secara individual, 3) peserta didik

diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok dua orang)

dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing tentang topiknya tadi,

4) guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok pasangan

mengemukakan hasil diskusinya untuk berbagi jawaban (Share) dengan

seluruh peserta didik di kelas, 5) berawal dari kegiatan tersebut

mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum diungkapkan para

peserta didik, 6) guru memberi kesimpulan, 7) penutup

Pendekatan tematik melalui pendekatan cooperative learning tipe

Think Pair Share mempunyai tiga kegiatan yang harus dilaksanakan yaitu

berpikir (Think) secara individual tentang permasalahan yang diberikan guru,

berpasangan (Pair) untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada

kegiatan berpikir, berbagi (Share) dengan seluruh kelas tentang apa yang telah

Page 47: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

32

Naniskusikan dengan pasangan.

c. Kelebihan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Pada

Pembelajaran Tematik

Pendekatan cooperative learning tipe Think Pair Share dapat

meningkatkan interaksi peserta didik dalam pembelajaran dan dapat

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan ide-idenya.

Mahmuddin (2009) mengemukakan:

Pendekatan cooperative learning tipe TPS dapat mengembangkan

kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara

verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain, membantu

peserta didik untuk respek kepada orang lain dan menyadari akan segala

keterbatasannya menerima segala perbedaan, peserta didik dapat

mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahamannya

sendiri dan menerima umpan balik, meningkatkan motivasi dan

memberikan rangsangan untuk berpikir sehingga bermanfaat bagi proses

pendidikan jangka panjang.

Kunandar (2007:367) juga mengemukakan bahwa tipe Think Pair

Share memberikan peserta didik waktu untuk berpikir dan merespon peserta

saling membantu satu sama lain.

Dengan cooperative learning tipe Think Pair Share peserta didik dapat

mengembangkan kemampuan untuk mengemukakan ide-idenya dalam

memecahkan sebuah permasalahan.

B. Penelitian yang Relevan

Surya Ramadhani pada tahun 2010 melakukan penelitian dengan judul

“Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta didik dalam Pembelajaran

IPA dengan Menggunakan Pendekatan Cooperative Tipe TPS (Think Pair

Share) di Kelas III SDN 06 Pasir Jambak Koto Tangah Kota Padang”.

Mahasiswa Universitas Negeri Padang.

Page 48: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

33

Hasil penelitian menunjukkan adanya dampak yang baik terhadap

aktivitas dan peningkatan hasil belajar peserta didik. Indikasi adanya dampak

yang baik terhadap aktivitas peserta didik adalah adanya kenaikan rata-rata

skor aktivitas belajar peserta didik dari siklus I ke siklus II. Rata-rata skor

semua komponen aktivitas peserta didik pada siklus I sebesar 65 meningkat

menjadi 75 pada siklus II.

Penelitian yang dilakukan oleh Wili Widia Sari tahun 2011mahasiswa

Universitas Negeri Padang melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan

Kemampuan Membaca dengan Menggunakan Pendekatan Cooperative

learning Tipe TPS (Think Pair Share) di Kelas V SDN 06 Kampung Lapai

Kota Padang”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam membaca peserta didik di kelas V SD Negeri

06 Kampung Lapai.

Berdasarkan penelitian ini juga, tanggapan guru sangat baik terhadap

penerapan cooperative learning dan dalam pembelajaran IPA digunakan

cooperative learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta

didik. Oleh sebab itu penulis ingin mengkaji lagi penelitian tindakan kelas

dengan menggunakan cooperative learning tipe TPS pada pembelajaran

tematik di kelas III SD.

C. Kerangka Berpikir

Suatu pembelajaran akan menarik bagi peserta didik apabila seorang

guru telah mampu membuat pembelajaran lebih menyenangkan bagi peserta

Page 49: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

34

didik. Hal ini dapat terwujud apabila seorang guru telah mampu menggunakan

strategi, pendekatan, pendekatan atau metode yang tepat dengan peserta didik.

Pembelajaran yang monoton sering kali menjadi pembelajaran yang

menjenuhkan bagi peserta didik. Agar terciptanya pembelajaran yang

menyenangkan bagi peserta didik seorang guru dapat melaksanakan

pembelajaran tematik dengan pendekatan cooperative learning tipe Think Pair

Share. Pendekatan cooperative learning tipe Think Pair Share tentunya

memiliki keunggulan yang mengajak peserta didik untuk bersosialisasi dalam

kelompok, memupuk sikap-sikap positif peserta didik seperti rasa tanggung

jawab, solidaritas, rajin, aktif dan lain sebagainya. Selain itu, langkah

pembelajaran tipe Think Pair Share mengkolaborasikan antara penilaian

individu dan kelompok secara adil sehingga menuntut kerjasama yang baik

dalam kelompok.

Agar pembelajaran tipe Think Pair Share pada pembelajaran tematik

berjalan dengan baik, guru hendaklah melakukan langkah-langkah sebagai

berikut: (1) guru menyampaikan topic inti materi dan kompetensi yang ingin

dicapai, (2) peserta didik diminta untuk berpikir tentang topik materi/

permasalahan yang disampaikan secara individual, (3) peserta didik diminta

berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok dua orang) dan

mengutarakan hasil pemikiran masing-masing tentang topiknya tadi, (4) guru

memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok pasangan mengemukakan hasil

diskusinya untuk berbagi jawaban (Share) dengan seluruh peserta didik di

kelas, (5) berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada

Page 50: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

35

materi yang belum diungkapkan para peserta didik, (6) guru memberi

kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dipelajari, (7) penutup.

Untuk lebih jelasnya mengenai langkah-langkah dalam penggunaan

pendekatan cooperative tipe Think Pair Share dalam pembelajaran tematik di

kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang, maka

dapat disimpulkan sebagai berikiut :

Page 51: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

36

KERANGKA BERPIKIR

PEMBELAJARAN TEMATIK

Pembelajaran Tematik

Tema: Lingkungan

1. Bahasa Indonesia

Membaca

3.2 Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca

intensif

2. Matematika

1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka

3. IPA

2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang

berpengaruh terhadap kesehatan

Kegiatan awal.

Fase 1. Guru menyampaikan materi yang ingin dicapai

Kegiatan inti.

Fase 2. Peserta didik diminta untuk berpikir tentang materi yang

disampaikan secara individual,

Fase 3. Peserta didik diminta berpasangan dengan teman sebelahnya dan

mengutarakan hasil pemikiran masing-masing tentang topiknya tadi,

Fase 4. Tiap kelompok pasangan mengemukakan hasil diskusinya untuk

berbagi jawaban (Share) dengan seluruh peserta didik di kelas,

Fase 5. Mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum diungkapkan

para peserta didik,

Kegiatan akhir.

Fase 6. Guru memberi kesimpulan

Fase 7. Penutup

PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENINGKAT

Page 52: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Pendekatan ini berkenaan dengan perbaikan atau

peningkatan proses pembelajaran tematik pada suatu kelas. Oleh Sebab itu

penelitian yang dilaksanakan berasal dari persoalan praktek pembelajaran di kelas

secara lebih profesional.

Menurut Wardhani (2007:1.4) penelitian tindakan kelas adalah penelitian

yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan

tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar peserta

didik menjadi meningkat. Sedangkan menurut Suharsimi, dkk (2008:3) penelitian

tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama. Ahli lain, Kunandar (2008:44-45) menyatakan penelitian tindakan kelas

adalah suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai

peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan

jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif

dan partisipasif yang bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas

melalui suatu tindakan dalam suatu siklus.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru yang berkolaborasi

37

Page 53: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

38

dengan orang lain yang ditugaskan sebagai pengamat untuk memecahkan

persoalan atau masalah belajar yang terdapat di kelas.

Adapun proses penelitian tindakan kelas menurut Wardhani (2007:2.3)

dapat dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur ulang, yang terdiri dari

empat tahap yaitu perencanaan, melakukan tindakan, mengamati, dan melakukan

refleksi. Sesuai dengan prinsip umum penelitian tindakan kelas pada setiap

tahapannya selalu secara partisipatif dan kolaboratif antar peneliti dan praktisi

dalam pembelajaran.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di kelas III SD Negeri

06 Kampung Lapai kecamatan Nanggalo Padang dengan pertimbangan SD ini

tempat peneliti bertugas. Peneliti merasa bertanggung jawab terhadap masalah

yang ada pada latar belakang melalui penelitian tindakan kelas

2. Subjek Penelitian

Adapun yang akan menjadi subjek penelitian adalah peserta didik

kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai, dengan jumlah peserta didik 26 orang,

yang terdiri dari 12 peserta didik laki-laki dan 14 peserta didik perempuan.

3. Waktu/ Lama Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran

2012/2013 (Juli sampai Desember) yang mengacu pada kelender akademik.

Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri

dari empat rangkaian kegiatan dalam satu siklus yang berulang. Sebelum

Page 54: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

39

melakukan penelitian, peneliti melakukandiskusi dengan guru kelas III tentang

penggunaan pendekatan cooperative tipe TPS dalam pembelajaran di kelas.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan pendekatan kualitatif. Oleh sebab itu sesuai dengan penelitian

tindakan kelas maka masalah penelitian yang akan dipecahkan berasal dari

praktek pembelajaran di kelas.

Penelitian tindakan kelas merupakan proses yang diulang yang

dimulai dari aspek mengembangkan perencanaan, pelaksanaan dan melakukan

observasi terhadap tindakan dan kesuksesan hasil yang diperoleh. Sesuai

dengan prinsip umum penelitian tindakan kelas setiap tahapan siklus selalu

berkolaborasi antara peneliti dan praktisi. Menurut Rochiati (2007:100)

“kolaborasi adalah bekerjasama mulai dari tahap orientasi dilanjutkan dengan

penyusunan perencanaan dalam siklus I atas semua kegiatan I, modikasi,

koreksi dan pembentukan penyempurnaan siklus II dan seterusnya. Rancangan

penelitian dapat digambarkan dalam alur penelitian dalam bentuk siklus seperti

di bawah ini:

Page 55: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

40

Alur Penelitian Tindakan Kelas

Kegiatan penelitian dari langkah satu sampai empat merupakan tindakan

satu siklus, yang telah digambar pada rancangan penelitian di atas. Langkah awal

dari penelitian adalah dimulai dengan orientasi dan observasi tentang latar

STUDI PENDAHULUAN

1. Refleksi awal dan hasil belajar

2. Latar SD, guru dan proses pembelajaran.

3. Mengidentifikasi masalah.

ANALISIS TEMUAN

1. Proses pembelajaran tematik belum

terlaksana secara efektif

2. Belum terwujudnya pembelajaran

yang bermakna

3. Keterampilan sosial peserta didik,

seperti kerjasama, toleransi,

komunikasi, dan tanggap terhadap

gagasan orang lain, kurang

berkembang

PELAKSANAAN TINDAKAN SIKLUS I

Kegiatan awal.

Fase 1. Guru menyampaikan materi yang

ingin dicapai

Kegiatan inti.

Fase 2. Peserta didik diminta untuk berpikir

tentang materi yang disampaikan

secara individual,

Fase 3. Peserta didik diminta berpasangan dengan

teman sebelahnya dan mengutarakan

hasil pemikiran masing-masing

tentang topiknya tadi,

Fase 4. Tiap kelompok pasangan

mengemukakan hasil diskusinya

untuk berbagi jawaban (Share)

dengan seluruh peserta didik di kelas,

Fase 5. Mengarahkan pembicaraan pada

materi yang belum diungkapkan para

peserta didik,

Kegiatan akhir.

Fase 6. Guru memberi kesimpulan

Fase 7. Penutup

RENCANA TINDAKAN SIKLUS I

1. Mendiskusikan pembelajaran tematik

dengan pendekatan cooperative tipe

TPS

2. Menysusn rencana pembelajaran dan

prosedur tindakan

Analisis

dan Refleksi

Belum Berhasil Rencana Siklus

ke-n

Berhasil Kesimpulan

Page 56: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

41

penelitian, termasuk kondisi sekolah, guru-guru, peserta didik dan proses

pembelajaran.

D. Prosedur Penelitian

1. Tahap Studi Pendahuluan

Penelitian melakukan studi pendahuluan pada tahap ini bertujuan

untuk mengetahui bagaimana gambaran yang sebenarnya tentang pelaksanaan

pembelajaran tematik yang dilakukan selama ini. Studi pendahuluan

merupakan kegiatan awal sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai serta

bagaimana gambaran pelaksanaan pengajaran tematik diajarkan.

Observasi awal peneliti lakukan terhadap pembelajaran tematik di

kelas III SDSN 06 Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo yang diteliti pada

tanggal 14-16 Maret 2012. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui

permasalahan yang dihadapi guru dan peserta didik berkaitan dengan

pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Studi pendahuluan dilakukan dengan melaksanakan proses

pembelajaran tematik di kelas, mewawancarai guru dan peserta didik tentang

kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan berkaitan dengan hal yang

diteliti. Dari hasil observasi tersebut diidentifikasi masalah pembelajaran

tematik yang dilaksanakan di kelas III SD. Setelah diteliti selanjutnya akan

dirundingkan dengan guru kelas berkaitan kemungkinan dilaksanakannya

penelitian tindakan kelas untuk mengoptimalkan pembelajaran tematik.

Peneliti dan guru kelas merumuskan permasalahan yang akan diangkat

sebagai permasalahan penelitian, yakni melaksanakan pembelajaran tematik

Page 57: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

42

dengan pendekatan cooperative tipe TPS yang meliputi kegian awal, kegiatan

inti dan kegiatan akhir. Sebelum pembelajaran dilaksanakan, peneliti terlebih

dahulu merancang perencanaan, pelaksanaan dan penilaian yang akan

dilaksanakan.

2. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas secara kolaboratif mengadakan

perencanaan tindakan sebagai berikut:

a) Menyusun rancangan pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) meliputi: (1) standar kompetensi, (2) kompetensi dasar,

(3) Indikator, (4) tujuan pembelajaran, (5) materi, (6) kegiatan pembelajaran,

(7) media dan sumber, (8) evaluasi.

b) Menetapkan deskriptor dan kriteria pencapaian pembelajaran tematik.

c) Menyusun alat perekam data proses pembelajaran berupa pedoman observasi

dan format catatan lapangan.

Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan yang bersifat natural,

dalam hal ini dilakukan dalam kelas yang riil, rancangan tindakan ini bukan

merupakan rencana yang pasti, melainkan bersifat fleksibel. Ini artinya, bahwa

rancangan dapat saja diubah sewaktu-waktu bila perlu, sesuai dengan situasi

dan kondisi yang ada.

Berhubungan dengan waktu, penelitian ini direncanakan dalam tiga

siklus dan setiap siklus mempunyai fokus tertentu, yang diperkirakan berhasil

dalam tiga kali pertemuan. Denan demikian penelitian ini direncanakan dalam

enam kali pertemuan.

Page 58: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

43

3. Pelaksanan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan merupakan pengaplikasian rancangan

yang telah disusun pada tahap persiapan. Sesuai dengan rancangan yang telah

dibuat tindakan dilaksankan dalam beberapa siklus pembelajaran sesuai dengan

kondisi. Setelah siklus dua, apabila pada siklus dua telah termasuk kategori

baik maka penelitian ini terdiri dari dua siklus. Namun apabila pada siklus dua

hasil belajar masih belum kategori baik maka maka dilanjutkan pada siklus tiga

dan begitu seterusnya. Satu siklus pembelajaran dilaksanakan dua kali

pertemuan.

Pada tahap ini, saat guru melaksanakan kegiatan pembelajaran,

peneliti bertindak sebagai pengamat selama pembelajaran berlangsung,

demikian sebaliknya. Peneliti mengumpulkan data proses pembelajaran

aktivitas guru, aktivitas peserta didik, interaksi antara guru dan peserta didik,

antara peserta didik dengan bahan pelajaran, serta fakta-fakta kejadian yang

terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan

instrumen pengumpulan data yang telah dibuat.

Langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan ini secara rinci

diuraikan sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Penulis mengawali tindakan pembelajaran dengan mengabsen peserta

didik, mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik. Memberikan motivasi

dan menjelaskan indikator yang akan dicapai, menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran, serta membagi peserta didik dalam kelompok.

Page 59: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

44

Kegiatan Inti

Pada saat kegiatan inti peserta didik melakukan pembelajaran tematik

menggunakan pendekatan koperatif tipe TPS melalui tahap-tahap atau fase-fase

dalam TPS. Pembelajaran tematik menggunakan pendekatan cooperative tipe

TPS dilaksanakan dalam 7 fase. Fase 1 adalah menyampaikan topik inti materi

dan kompetensi yang ingin dicapai, fase 2 peserta didik diminta untuk berpikir

tentang materi yang disampaikan secara individual, fase 3 peserta didik diminta

berpasangan dengan teman sebelahnya dan mengutarakan hasil pemikiran

masing-masing tentang topiknya tadi, fase 4 tiap kelompok pasangan

mengemukakan hasil diskusinya untuk berbagi jawaban (Share) dengan seluruh

peserta didik di kelas, fase 5 mengarahkan pembicaraan pada materi yang

belum diungkapkan para peserta didik.

Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir peserta didik menggunakan pendekatan

cooperative tipe TPS dengan fase 6 guru memberi kesimpulan dari sebuah

proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan fase 7 penutup.

Tabel 3.1: Tindakan Guru dalam Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan

Cooperative Tipe Think Pair Share (TPS)

Tahap Kegiatan Fase Indikator Tindakan Guru

Kegiatan Awal 1. Menyampaikan topik inti

materi dan kompetensi yang

ingin dicapai

Menyampaikan topik inti materi

dan kompetensi yang ingin

dicapai dengan bahasa yang

jelas, menggunakan media

dalam menyampaikan materi

Kegiatan Inti 2. Peserta didik diminta untuk

berpikir tentang materi yang

disampaikan secara

individual

Memotivasi peserta didik pada

tahap berpikir, memberi

pertanyaan/ permasalahan

dengan bahasa yang mudah

dimengerti peserta didik

Page 60: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

45

3. Peserta didik diminta

berpasangan dengan teman

sebelahnya dan mengutarakan

hasil pemikiran masing-

masing tentang topiknya tadi

Berpasangan dengan teman

sebelah, membimbing pasangan

yang mengalami kesulitan dalam

berdiskusi.

4. Tiap kelompok pasangan

mengemukakan hasil

diskusinya untuk berbagi

jawaban (Share) dengan

seluruh peserta didik di kelas

Meminta beberapa pasangan

melaporkan hasil kerja ke depan

kelas, membimbing peserta didik

melaporkan hasil diskusi.

5. Mengarahkan pembicaraan

pada materi yang belum

diungkapkan para peserta

didik

Menambahkan materi yang

belum dikemukakan peserta

didik, memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk

mengumukakan pendapatnya

tentang materi yang belum

diungkapkan.

Kegiatan Akhir 6. Memberi kesimpulan Melibatkan peserta didik untuk

menyimpulkan pelajaran,

meluruskan kesimpulan yang

telah dibuat peserta didik jika

ada kesimpulan yang belum

tepat

7. Penutup Memberi evaluasi kepada

peserta didik sesuai dengan

materi yang telah dipelajari

Melakukan pengamatan terhadap tindakan pembelajaran secara

sistematis, cermat dan objektif. Pengamatan dilakukan secara bergantian antara

peneliti dan guru. Pengamatan dilakukan secara menyeluruh terhadap semua

kejadian selama proses pembelajaran, namun tetap difokuskan pada masalah-

masalah penelitian. Data hasil pengamatan tersebut direkam dalam bentuk

daftar check, catatan lapangan, foto.

Melakukan diskusi setelah pembelajaran untuk membicarakan tentang

pelaksanaan tindakan pembelajaran. Hasil diskusi tersebut digunakan untuk

melakukan perbaikan pada tindakan selanjutnya.

Page 61: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

46

4. Refleksi

Refleksi merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi kegiatan

analisis, sintesis, memaknai, menerangkan, dan akhirnya menyimpulkan semua

informasi yang diperoleh selama proses pembelajaran. Hasil refleksi ini

dimanfaatkan untuk perbaikan tindakan berikutnya.

Pada tahap ini peneliti dan guru mendiskusikan pelaksanaan

pembelajaran yang dialkukan berdasarkan hasil pengamatan selama

pembelajaran berlangsung. Hasil yang Naniskusikan meliputi: (a) kesesuian

antara pelaksanaan dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat, (b)

kekurangan-kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran, (c) kemajuan

yang diperoleh oleh peserta didik, dan (d) rencana pelaksanaan pembelajaran

selanjutnya.

Kegiatan refleksi ini dilakukan terutama pada setiap akhir tindakan

pembelajaran. Namun demikian, refleksi juga dilakukan pada setiap ada

kesempatan, misalnya pada jam-jam pelajaran dimulai, atau setelah selesai

pembelajaran.

Bertolak dari hasil refleksi tersebut guru dan peneliti mengadakan

perbaikan dan penyempurnaan rancangan pembelajaran untuk kemudian

dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran pada siklus berikutnya.

Serangkaian langkah yang telah diuraikan, yakni dimulai dari

penyusunan rencana pembelajaran sampai pada kegiatan refleksi ini juga

dilakukan pada siklus-siklus selanjutnya sampai penelitian tercapai.

Page 62: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

47

E. Data dan Subjek Penelitian

Pada bagian ini diuraikan data penelitian meliputi data perencanaan,

proses, dan data hasil pembelajaran serta subjek penelitian meliputi guru dan

peserta didik.

1. Data

Data penelitian ini diuraikan data perencanaan pembelajaran, data

pelaksanaan pembelajaran, dan data evaluasi pembelajaran. Data perencanaan

pembelajaran berupa dokumen persiapan mengajar dibuat secara kolaboratif

antara guru dan peneliti. Data perencanaan meliputi perumusan tujuan kegiatan

proses pembelajaran termasuk materi, media, dan evaluasi. Data ini

dilaksanakan sebelum pelaksanaan pemeblajaran.

Data pelaksanaan pembelajaran mencakup data guru dan peserta didik

dalam kegiatan belajar mengajar. Data tentang aktivitas guru dalam

pembelajaran meliputi kegiatan bertanya, mependekatankan, melatih, memberi

tuntunan, dan memberi balikan. Adapun data tentang aktivitas peserta didik

meliputi: membaca secara kritis dengan menggunakan pertanyaan penuntun

baik secara individual maupun kelompok, mengajukan pertanyaan, diskusi

kelompok, dan menjawab pertanyaan. Data pelaksanaan pembelajaran berupa

catatan dan rekaman hasil observasi, baik dalam bentuk daftar cekmaupun

catatan lapangan. Data hasil observasi ini dilengkapi dengan hasil data hasil

rekaman. Data pelaksanaan dikumpulkan pada saat proses belajar mengajar

tematik berlangsung.

Page 63: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

48

Data hasil pembelajaran berupa skor hasil tes formatif pada setiap

pembelajaran. Data pembelajaran dikumpulkan setelah selesai pembelajaran.

Pengumpulan data baik data perencanaan, pelaksanaan, maupun hasil tes

dilaksanakan dalam waktu yang sama karena pada dasarnya data-data tersebut

merupakan satu kesatuan yang utuh dalam proses pembelajaran.

Waktu pengambilan data tersebut dibagi dalam tiga tahap. Tahap

pertama adalah pengumpulan data siklus pembelajaran I, tahap kedua adalah

pengumpulan data siklus pembelajaran II. Tahap pembelajaran III adalah

pengumpulan data siklus pembelajaran III.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas III

SDN 06 Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang dengan jumlah peserta

didik 26 orang yang terdiri dari 12 peserta didik laki-laki dan 14 peserta didik

perempuan, guru kelas bernama Wili Widia Sari, S.Pd. penelitian ini dilakukan

pada semester I tahun ajaran 2012/ 2013. Kelas ini dipilih dengan

pertimbangan kelas ini mempunyai permasalahan yang akan diteliti dan SD ini

juga tempat peneliti bertugas. Peneliti merasa bertanggung jawab untuk

melakukan perbaikan terhadap masalah yang ada pada latar belakangpenelitian

tindakan kelas.

3. Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument utama

dan instrument penunjang. Instrument utama adalah peneliti sebagaimana yang

dinyatakan oleh Bogdan dan Biken (1982), bahwa : peneliti adalah orang yang

Page 64: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

49

paling mengetahui sebuah data dan cara menyikapinya. Adapun instrument

penunjang adalag pedoman observasi, catatan lapangan, dokumen dan foto

(Moleong :1995).

Pedoman observasi digunakan untuk menjaring data tentang proses

pembelajaran yang sedang berlangsung, mengamati aktifitas belajar mengajar,

serta interaksi yang terjadi dalam kelas selama kegiatan pembelajaran. Untuk

memudahkan pengumpulan data dengan pengamatan, dalam hal ini, peneliti

menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek.

Catatan lapangan digunakan untuk mendeskripsikan segala yang

didengar, dilihat, dirasakan, dan dipikirkan tentang semua kejadian selama

berlangsungnya pembelajaran tematik. Disamping itu catatan lapangan juga

digunakan untuk mencatat refleksi terhadap data proses pembelajaran, yang

dapat berupa pemikiran, pendapat, atau penafsiran peneliti. Kegiatan

pengumpulan data proses pembelajarab juga dilengkapai dengan alat bantu

audio atau tape recorder. Dengan demikian, data yang diperoleh diharapkan

menjadi lebih lengkap, utuh, dan komprehensif.

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang rencana

pembelajaran yang berupa satuan pelajaran tertulis. Selain itu juga untuk

menjaring data evaluasi, meliputi petanyaan pesertas Didik dan hasil tes.

Pertanyaan peserta didik berupa pernyataan lisan yang diajukan

selama pembelajaran tematik. Adapun data evaluasi berupa hasil pembelajaran

dikumpulkan dengan tes hasil belajar yang dilakukan setelah pembelajaran.

Page 65: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

50

Foto digunakan untuk mendokumentasikan data tentang peristiwa-

peristiwa yang terjadi di kelas sewaktu dilakukan tindakan. Peristiwa-peristiwa

yang dimaksud adalah kegiatan pembelajaran yang terjadi di dalam kelas,

seperti aktivitas peserta didik, aktivitas diskusi kelompok, guru yang sedang

mengajar, guru yang sedang membimbing peserta didik, diskusi antara peneliti

dengan guru dan sebagainya.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

interaktif. Pendekatan analisis interaktif mempunyai 3 komponen yaitu : 1)

reduksi data, (2) penyajiaan data, (3) penarikan simpulan atau verifikasi data.

Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan

data kualitatif yaitu analisis data dimulai dengan menelaah sejak pengumpulan

data sampai seluruh data terkumpul. Data tersebut direduksi berdasarkan

masalah yang diteliti, diikuti penyajian data dan terakhir penyimpulan. Tahap

analisis yang demikian dilakukan berulang-ulang sampai data selesai

dikumpulkan. Tahap analisis dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Menelaah data yang telah terkumpul baik melalui observasi, pencatatan,

wawancara dengan melakukan proses transkripsi hasil pengamatan,

penyeleksian, dan pemilahan data. Kegiatan menelaah data dilaksanakan sejak

awal data dikumpulkan.

2. Reduksi data, mengikuti pengkategorian dan pengklasifikasian. Semua data

yang telah terkumpul diseleksi dan dikelompok-kelompokkan sesuai dengan

fokus. Data yang telah dipisah-pisahkan tersebut lalu diseleksi mana yang

Page 66: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

51

relevan dan dianalisis, yang tidak relevan dibuang. Data-data yang telah

diklasifikasikan tersebut kemudian dipaparkan menurut jenisnya sesuai dengan

masalah penelitian. Paparan data dilakukan dengan menampilkan satuan-satuan

informasi secara sistematis sehingga memungkinkan peneliti dapat menarik

kesimpulan dengan mudah. Data yang dipaparkan dalam bentuk naratif (Miles,

1992:17)

3. Menyajikan data dilakukan dengan cara mengorganisasikan informasi yang

sudah direduksi. Data tersebut mulai disajikan terpisah tetapi setelah tindakan

berakhir direduksi, keseluruhan data tindakan dirangkum dan disajikan secara

terpadu sehingga diperoleh sajian tunggal berdasarkan fokus pembelajaran.

4. Menyimpulkan hasil penelitian dan triangulasi. Kegiatan ini merupakan

penyimpulan akhir temuan penelitian. Diikuti dengan kegiatan triangulasi atau

pengujian temuan hasil penelitian. Kegiatan triangulasi dilakukan dengan cara

meninjau kembali catatan lapangan dan bertukar pikiran dengan guru.

Analisis data dilakukan dengan cara terpisah-pisah. Hal ini dimaksud

agar dapat ditemukan berbagai informasi yang spesifik dan terfokus pada

berbagai informasi yang mendukung pembelajaran dan yang menghambat

pembelajaran. Dengan demikian pengembangan dan perbaikan atas berbagai

kekurangan dapat dilakukan tepat pada aspek yang bersangkutan.

Miles (1992:17) menjelaskan data-data yang telah diklasifikasikan

tersebut kemudian dipaparkan menurut jenisnya sesuai dengan masalah

penelitian, paparan data dilakukan dengan menampilkan satuan-satuan

informasi secara sistematis sehingga memungkinkan peneliti dapat menarik

Page 67: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

52

kesimpulan dengan mudah data dipaparkan dalam bentuk naratif. Disamping

itu, untuk menyajikan data yang utuh dan lengkap, penyajian data juga

dilakukan dalam bentuk tabel. Klasifikasi data digunakan untuk memberikan

gambaran yang jelas seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini

Tabel 3.2: Klasifikasi Data Penelitian

Tahap

Strategi Guru Kegiatan Peserta Didik

1. Guru

menyampaikan

topik inti materi

dan kompetensi

yang ingin dicapai

1. Menyampaikan topik inti

materi yang ingin dicapai

dengan bahasa yang jelas

2. Menggunakan media dalam

menyampaikan materi

3. Mengjukan pertanyaan

tentang media

4. Meminta peserta didik

menayakan hal-hal yang

belum dipahami

1. Mendengarkan tujuan dan materi

pelajaran

2. Memperhatikan media yang

dipajang guru

3. Menjawab pertanyaan

4. Menanyakan hal-hal yang belum

dipahami dalam penyampaian

materi

2. Peserta didik

diminta untuk

berpikir tentang

topik materi/

permasalahan yang

disampaikan

secara individu

1. Menjelaskan langkah-

langkah tahap berpikir

2. Memberikan pertanyaan/

permasalahan dengan bahasa

yang mudah dimengerti

3. Memotivasi peserta didik

untuk berpikir terhadap

materi yang diberikan

4. Membimbing peserta didik

pada tahap berpikir

1. Bekerja sesuai dengan langkah-

langkah yang disampaikan guru

2. Memikirkan maslaha yang

disampaikan secara individu

3. Termotivasi untuk berpikir tentang

permasalahan yang diberikan

4. Berpikir tentang materi yang

dipelajari

3. Peserta didik

diminta

berpasangan

dengan teman

sebelahnya dan

mengutarakan

hasil pemikiran

masing-masing

tentang topiknya

tadi

1. Berpasangan dengan teman

sebangku

2. Menjelaskan langkah-langkah

kerja berpasangan

3. Membimbing pasangan yang

mengalami kesulitan dalam

melakukan diskusi

4. Memberikan motivasi agar

setiap peserta didik mau

menyampaikan ide-idenya

dalam kerja berpasangan

1. Menerima teman yang

menjadipasangannya

2. Anggota pasangan aktif dalam

berdiskusi

3. Bekerja sesuai dengan langkah-

langkah yang diberikan guru

4. Mampu menyampaikan ide-ide

kepada pasangannya

Page 68: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

53

4. Tiap kelompok

pasangan

mengemukakan

hasil diskusinya

untuk berbagi

jawaban (Share)

dengan seluruh

peserta didik di

kelas

1. Meminta pasangan

melaporkan hasil kerja

pasngannya ke depan kelas

2. Membimbing peserta didik

melaporkan hasil diskusi

3. Memotivasi peserta didik

mengajukan pendapat untuk

melengkapi kesimpulan

pasangan

4. Memberikan penguatan

kepada pesrta didik yang

memberikan tanggapan

1. Masing masing pasangan

menyampaikan hasil diskusinya

2. Menanggapi hasil diskusi pasangan

lain

3. Masing- masing pasangan mau

menira masukan pasangan lain

4. Mendengarkan penjelasan guru

tentang hal-hal yang keliru dalam

penyampaian hasil kerja pasangan

5. Mengarahkan

pembicaraan pada

materi yang belum

diungkapkan para

peserta didik

1. Mengarahkan peserta didik

pada materi yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran

2. Menambahkan materi yang

belum dikemukakan peserta

didik

3. Memberi kesempatan kepada

pesrta didik untuk

mengemukakan pendapatnya

tentang materi yang belum

terungkap

4. Memberi penghargaan kepada

peserta didik yang

mengemukakan materi yang

belum dikemukakan

sebelumnya

1. Mendengarkan penjelasan guru

2. Mengeluarkan pendapat tentang

materi yang belum dikemukakan

dalam diskusi

3. Menjawab pertanyaan yang sesuai

dengan materi

4. Mencatat hal-hal penting yang

belum dicatat saat diskusi

6. kesimpulan 1. Melibatkan peserta didik

dalam menyimpulkan

pelajaran

2. Mengajukan pertanyaan

tentang materi yang telah

dipelajari

3. Pertanyaan diajukan secara

menyeluruh (tidak terfokus

kepada beberapa orang

peserta didik)

4. Meluruskan kesimpulan yang

telah dibuat peserta didik jika

ada yang belum tepat

1. Terlibat dalam menyimpulkan

pelajaran

2. Aktif dalam menyimpulkan

pelajaran

3. Menjawab pertanyaan tentang

materi yang telah dipelajari

4. Simpulan sesuai dengan materi

yang telah dipelajari

7. Penutup 1. Memberi evaluasi kepada

peserta didik sesuai dengan

materi yang telah dipelajari

2. Evaluasi yang diberikan

menguji pemahaman peserta

didik terhadap materi yang

dipelajari

3. Memberi penghargaan

terhadap pasangan yang

terbaik

4. Memotivasi peserta didik

untuk dapat menjadi pasangan

terbaik untuk pembelajaran

berikutnya

1. Mengerjakan evaluasi secara

individual

2. Evaluasi sesuai dengan pemahan

peserta didik terhadap materi

3. Menerima penghargaan dari guru

4. Termotivasi untuk belajar lebih giat

Page 69: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

54

Pendekatan pembelajaran yang dipakai adalah pendekatan tematik,

maka semua langkah-langkah pendekatan TPS pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang

terkait yaitu bahasa Indonesia, IPA, dan Matematika.

Kegiatan penyimpulan hasil penelitian dilakukan dengan menafsirkan

makna suatu fenomena yang terjadi selama tindakan berlangsung. Mencatat

keteraturan, kecendrungan, pola-pola tertentu, menjelaskan hubungan sebab

akibat dan pada akhirnya menarik kesimpulan sementara karena ditarik

berdasarkan fenomena – fenomena yang terjadi selama dilakukan tindakan.

Namun kemudian, sejalan dengan proses tindakan, kesimpulan yang bersifat

sementara tersebut diuji kembali berdasarkan data-data yang baru terkumpul

sehingga diperoleh kesimpulan yang mantap. Proses ini dilakukan secara

berulang sesuai dengan siklus-siklus tindakan. Pada akhir tindakan dilakukan

penyimpulan akhir temuan penelitian.

Penarikan kesimpulan data merupakan proses pengambilan intisari

dari sajian data penelitian peningkatan pembelajaran tematik dengan

menggunakan pendekatan TPS. Kesimpulan data dilakukan dengan

membandingkan data yang direkam di awal pembelajaran pertemuan satu

siklus dengan data yang diambil saat tindakan dan akhir tindakan. Kesimpulan

data dinyatakan dalam bentuk data kualitatif peningkatan pembelajaran tematik

antara sebelum dan sesudah tindakan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan

cara menafsirkan data yang tersaji. Sejalan dengan pembelajaran, simpulan

Page 70: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

55

sementara diuji kembali berdasarkan data yang baru terkumpul sesuai dengan

siklus tindakan.

Menguji keabsahan data, dilakukan pemeriksaan silang (triangulasi)

antara guru kelas dan peneliti. Kegiatan triangulasi dilakukan terhadap data

hasil rekaman seluruh hasil aktivitas guru dan peserta didik, dan aktivitas

peserta didik dengan peserta didik, selama proses pembelajaran berlangsung.

Menafsirkan dan menyimpulkan data penelitian ditemukan kriteria

keberhasilan penelitian pada kualifikasi baik ( B ). Kriteria kualifiksi tersebut

berlaku pada aspek pelaksanaan pembelajaran meliputi aktivitas peserta didik

dan guru dalam proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran. Adapun hasil

kriteria penilaian terhadap masing-masing deskriptor penelitian adalah sebagai

berikut:

a. Tahap Awal Kegiatan.

Fase 1: Menyampaikan topik inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai

1) Menyampaikan topik inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai (Guru)

B : Menyampaikan topik inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai

dengan tepat

C : Kurang menyampaikan topik inti materi dan kompetensi yang ingin

dicapai

K : Tidak menyampaikan topik inti materi dan kompetensi yang ingin

dicapai

2) Mendengarkan tujuan dan materi yang disampaikan guru (Peserta didik)

B : Mendengarkan tujuan dan materi yang disampaikan guru dengan tepat

Page 71: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

56

C : Kurang mendengarkan tujuan dan materi yang disampaikan guru

K : Tidak mendengarkan tujuan dan materi yang disampaikan guru

b. Tahap Kegiatan Inti

Fase 2: Peserta didik diminta untuk berpikir tentang materi yang disampaikan

secara individual

1) Memberikan pertanyaan/ permasalahan dengan bahasa yang mudah

dimengerti (Guru)

B : Memberikan pertanyaan/ permasalahan dengan bahasa yang mudah

dimengerti dengan tepat

C : Kurang memberikan pertanyaan/ permasalahan dengan bahasa yang

mudah dimengerti

K : Tidak memberikan pertanyaan/ permasalahan dengan bahasa yang

mudah dimengerti

2) Memikirkan permasalahan yang diberikan secara individu.(Peserta didik)

B : Mampu memikirkan permasalahan yang diberikan secara individu.

C : Kurang mampu memikirkan permasalahan yang diberikan secara

individu.

K : Tidak mampu memikirkan permasalahan yang diberikan secara individu

Fase 3: Peserta didik diminta berpasangan dengan teman sebelahnya dan

mengutarakan hasil pemikiran masing-masing tentang topiknya tadi

1) Berpasangan dengan teman sebelahnya (Guru)

B : Meminta peserta didik berpasangan dengan teman sebelahnya

Page 72: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

57

C : Kurang membimbing peserta didik berpasangan dengan teman

sebelahnya

K : Tidak membimbing peserta didik berpasangan dengan teman

sebelahnya

2) Menerima teman yang menjadi pasangannya.(Peserta didik)

B : Beradaptasi dengan teman sebelahnya

C : Kurang beradaptasi dengan teman sebelahnya

K : Tidak mampu beradaptasi dengan teman sebelahnya

Fase 4: Tiap kelompok pasangan mengemukakan hasil diskusinya untuk

berbagi jawaban dengan seluruh peserta didik di kelas

1) Memberikan penghargaan dan hadiah kepada pasangan untuk

menyampaikan laporan hasil diskusi (Guru)

B : Memberikan penghargaan dan hadiah kepada pasangan untuk

menyampaikan laporan hasil diskusi

C : Memberikan penghargaan kepada pasangan untuk menyampaikan

laporan hasil diskusi

K : Tidak memberikan penghargaan dan hadiah kepada pasangan untuk

menyampaikan laporan hasil diskusi

2) Masing-masing pasangan menyampaikan hasil diskusinya.(Peserta didik)

B : Mampu menyampaikan hasil diskusinya dengan benar

C : Kurang mampu menyampaikan hasil diskusinya

K : Tidak mampu menyampaikan hasil diskusinya

Page 73: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

58

Fase 5: Mengarahkan materi yang belum diungkapkan oleh peserta didik

1) Menambahkan materi yang belum dikemukakan peserta didik (Guru)

B : Menambahkan materi yang belum dikemukakan dengan tepat

C : Kurang menambahkan materi yang belum dikemukakan

K : Tidak menambahkan materi yang belum dikemukakan

2) Mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang belum

diungkapkan.(Peserta didik)

B : Mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang belum diungkapkan

dengan benar

C : Kurang mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang belum

diungkapkan

K : Tidak mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang belum

diungkapkan

3. Kegiatan Akhir

Fase 6: Memberi kesimpulan

1) Melibatkan peserta didik meyimpulkan pelajaran (Guru)

B : Dapat melibatkan peserta didik meyimpulkan pelajaran

C : Kurang melibatkan peserta didik meyimpulkan pelajaran

K : Tidak melibatkan peserta didik meyimpulkan pelajaran

2) Mengambil kesimpulan dari pembelajaran yang telah dipelajari.(Peserta

didik)

B : Mengambil kesimpulan dari pembelajaran yang telah dipelajari

C : Kurang mengambil kesimpulan dari pembelajaran yang telah dipelajari

Page 74: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

59

K : Tidak mengambil kesimpulan dari pembelajaran yang telah dipelajari

Fase 7: Penutup

1) Memberi tindak lanjut berupa lembar kerja (Guru)

B : Memberi tindak lanjut berupa lembar kerja

C : Kurang memberi tindak lanjut berupa lembar kerja

K : Tidak memberi tindak lanjut berupa lembar kerja

2) Mengerjakan tindak lanjut berupa latihan.(Peserta didik)

B : Mengerjakan latihan dengan baik

C : Kurang mengerjakan latihan

K : Tidak mengerjakan latihan

Page 75: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Paparan data penelitian diuraikan berdasarkan siklus-siklus tindakan

pembelajaran. Paparan data tersebut disesuaikan dengan masalah penelitian

mencakup data perencanaan, proses pembelajaran, dan data hasil. Data tentang

perencanaan adalah persiapan mengajar tertulis berupa rencana pelaksanaan

pembelajaran. Data proses pembelajaran meliputi tahap kegiatan awal, tahap

kegiatan inti, dan tahap kegiatan akhir. Data tentang hasil pembelajaran berupa

hasil tes setelah hasil pembelajaran.

Paparan data ini didasarkan pada data yang telah dikumpulkan melalui

pengamatan dan catatan lapangan ketika pembelajaran berlangsung, serta hasil tes

akhir. Berikut ini dipaparkan data dan temuan penelitian pada masing-masing

pembelajaran setiap siklus tindakan.

A. Hasil Penelitian Siklus 1

Paparan data dipilih dalam perencanaan pembelajaran,

prosespembelajaran tahap kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir, serta

hasil pembelajaran. Di samping itu juga dipaparkan refleksi terhadap pelaksanaan

pembelajaran serta temuan-temuan penelitian

1. Perencanaan Pembelajaran Siklus 1

Perencanaan pembelajaran dibuat berdasarkan Permendiknas Nomor

41 tahun 2007 tentang standar proses. Komponen RPP tersebut adalah identitas

sekolah, tema, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian

kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode

60

Page 76: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

61

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar dan sumber

belajar.

a. Waktu

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam dua kali pertemuan

dalam satu kali pertemuan 5x35 menit. Pertemuan pertama dilakukan pada hari

Senin 12 November 2012 jam ke 1-5 (07.30-10.55). pertemuan kedua

dilakukan pada hari Selasa 13 November 2012 jam ke 1-5 (07.30-10.55).

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar pada pertemuan pertama dan kedua adalah sebagai

berikut: (1) Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif, (2)

Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka, (3) Membedakan ciri-

ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat berdasarkan pengamatan.

c. Indikator

Indikator untuk pertemuan pertama adalah (1) Menyebutkan keadaan

lingkungan sehat yang ada dalam media gambar, (2) Menyebutkan keadaan

lingkungan tidak sehat yang ada pada media gambar, (3) Mengamati keadaan

lingkungan kantin sekolah, (4) Membaca teks bacaan dalam hati dengan

menggunakan teknik membaca intensif, (5) Menjawab pertanyaaan

berdasarkan teks yang sudah dibaca dengan teknik membaca intensif.

Indikator pertemuan kedua sebagai berikut: (1) Mendiskusikan hasil

pengamatan tentang keadaan lingkungan kantin, (2) Menyebutkan ciri-ciri

lingkungan sehat, (3) Menyebutkan ciri-ciri lingkungan tidak sehat, (4)

Menjelaskan isi teks berdasarkan teks yang telah dibaca dengan teknik

Page 77: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

62

membaca intensif, (5) Menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek tanpa teknik menyimpan, (6) Menetukan hasil

penjumlahan bilangan tiga angka menggunakan cara bersusun pendek dengan

teknik menyimpan, (7) Menjelaskan pengurangan bilangan tiga angka dengan

cara teknik meminjam, (8) Menetukan pengurangan bilangan tiga angka

dengan cara teknik meminjam.

d. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dikembangkan dari indikator pembelajaran kelas

III SD. Tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama sebagai berikut: (1)

Dengan penjelasan yang disampaikan, peserta didik dapat mengetahui materi

yang akan dipelajari dengan tekun, (2) Dengan media gambar, peserta didik

diminta berpikir tentang materi yang akan dipelajari dengan serius, (3) Dengan

pergi ke kantin sekolah, peseta didik dapat mengamati kedaan kantin sekolah

dengan tertib, (4) Dengan pengamatan, peserta didik dapat mendiskusikan hasil

pengamatannya dengan pasangannya dengan benar, (5) Dengan teman

sebangkunya, peserta didik saling mengutarakan hasil diskusinya mengenai

lingkungan sehat yang ada pada media gambar, (6) Dengan teman

sebangkunya, peserta didik saling mengutarakan hasil diskusinya mengenai

lingkungan tidak sehat yang ada pada media gambar, (7) Dengan membaca

teks bacaan, peserta didik dapat membaca dalam hati teks bacaan dengan

benar, (8) Berdasarkan teks yang sudah dibaca, peserta didik dapat menjawab

pertanyaan dengan benar.

Page 78: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

63

Tujuan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai berikut: (1)

Dengan diskusi kelas, peserta didik dapat mengutarakan hasil diskusi dengan

teman sebangkunya di depan peserta didik yang lain dengan benar, (2) Dengan

penjelasan, peserta didik dapat mendengarkan pengarahan yang belum

diungkapkan guru dengan serius, (3) Berdasarkan teks yang telah dibaca,

peserta didik dapat menjelaskan isi teks tersebut dengan bahasanya sendiri

secara tepat, (4) Dengan contoh yang disampaikan guru, peserta didik dapat

menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan cara bersusun pendek

tanpa teknik menyimpan dengan benar, (5) Dengan penugasan, peserta didik

dapat menentukan hasil penjumlahan bilangan tiga angka menggunakan cara

bersusun pendek dengan teknik menyimpan dengan benar, (6) Dengan contoh

yang disampaikan guru, peserta didik dapat menjelaskan pengurangan bilangan

tiga angka dengan cara teknik meminjam dengan bena, (7) Dengan penugasan,

peserta didik dapat menentukan hasil pengurangan bilangan tiga angka dengan

cara teknik meminjam dengan benar.

e. Kegiatan Pembelajaran Siklus I

Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama yaitu kegiatan awal, dan

sebagian pada kegiatan inti, meliputi: (1) Membangkitkan skemata peserta

didik dengan cara bercerita tentang sakit perut akibat tidak menjaga kesehatan

makanan, (2) Mengajak peserta didik bernyanyi “Sebelum kita makan”, (3)

Dengan penjelasan yang disampaikan, peserta didik dapat mengetahui materi

yang akan dipelajari dengan tekun (fase 1), (4) Peserta didik berpikir tentang

materi yang akan dipelajari (fase 2), (5) Peserta didik memperhatikan media

Page 79: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

64

gambar lingkungan sehat dan tidak sehat yang dipajang guru, (6) Peserta didik

pergi ke kantin sekolah didampingi oleh guru untuk memperhatikan keadan

kantin, (7) Peserta didik mendiskusikan hasil laporannya dengan pasangan, (8)

Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk saling

mengutarakan hasil pemikirannya mengenai lingkungan sehat dan lingkungan

tidak sehat (fase 3), (9) Peserta didik mendapatkan teks yang telah dibagikan

guru, (10) Masing-masing peserta didik membaca teks dalam hati, (11) Peserta

didik dapat menjawab pelatihan 1.

Kegiatan pada pertemuan kedua, dilanjutkan dengan kegiatan inti

yang belum selesai dan kegiatan akhir pembelajaran , meliputi: (1) Setiap

pasangan mengutarakan hasil diskusi dengan teman sebangkunya di depan

kelas (fase 4), (2) Peserta didik yang lain menanggapi hasil yang disampaikan

temannya didampingi oleh guru, (3) Guru mengarahkan pembicaraan pada

materi yang belum diungkapkan peserta didik (fase 5), (4) Peserta didik dapat

menjelaskan isi teks tersebut dengan bahasa sendiri, (5) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek dengan teknik tanpa menyimpan, (6) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek dengan teknik menyimpan, (7) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan pengurangan bilangan tiga angka dengan

cara teknik meminjam, (8) Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan

hasil pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam, (8)

Peserta didik mengerjakan pelatihan, (9) Peserta didik bersama dengan guru

Page 80: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

65

menyimpulkan pelajaran (fase 6), (10) Guru memperikan evaluasi kepada

peserta didik (fase 7).

f. Materi Pembelajaran, Media dan Sumber Belajar Siklus I

Materi pembelajaran dipilih berdasarkan tema yang telah dipilih guru.

Tema pada siklus I ini adalah “Lingkungan Kanti Sekolah”. Media

pembelajaran yang digunakan adalah media gambar lingkungan sehat dan tidak

sehat.

g. Penilaian Siklus I

Penilaian pembelajaran meliputi penilaian proses dan penilaian hasil.

Penilaian proses yang dimaksud adalah mengamati aktivitas guru dan peserta

didik dalam kegiatan awal, inti dan akhir. Penilaian dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan yang diisi oleh observer.

Penilaian proses juga dimaksudkan untuk melihat kemajuan pembelajaran

peserta didik secara terus menerus. Selain itu, juga dilakukan penilaian berupa

hasil tes dalam bentuk essay dan unjuk kerja. Tes tersebut dilakukan untuk

mengetahui dan mengukur tingkat pemahaman peserta didik terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan. Penilaian tersebut dijadikan bahan

pertimbangan dan koreksi untuk pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Tahap pelaksanaan tindakan terdiri atas dua kali pertemuan. Pertemuan

tersebut dapat diketahui dari penjelasaan sebagai berikut:

Page 81: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

66

a. Siklus I Pertemuan Pertama

Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan berupa kegiatan awal, dan

kegiatan inti.

1) Pembelajaran pada Tahap Kegiatan Awal

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap kegiatan awal, guru

membangkitkan skemata peserta didik dengan cara menceritakan kenapa ibu

guru meminta izin untuk pergi ke toilet pada saat pembelajaran akan dimulai.

Kemudian guru mengaitkan pengalaman peserta didik dengan tema

pembelajaran. Cuplikan proses tanya jawab dalam pembelajaran yang

tergambar pada sampel data I di bawah ini:

Data 1

Guru : Maaf anak-anak, tadi saat kita berdoa Ibu tidak bisa ikut

berdoa bersama-sama, kerena Ibu sakit perut dan musti pergi

ke toilet. Tadi sebelum berangkat Ibu beli jajanan di jalanan.

Itu mungkin akibatnya perut Ibu jadi sakit.

Peserta Didik : Ya bu. (peserta didik menjawab bersama-sama)

Tapi kata Ibu kita tidak boleh jajan sembarangan karena jajan

sembarangan belum terjaga kebersihannya. (Ayu)

Guru : Benar apa yang di katakan Ayu itu. Itu memang kesalahan Ibu.

Jajanan di jalanan belum tentu bersih karena banyak debu dan

lalat, seandainya tidak ditutup apa yang akan terjadi?

Peserta Didik : Dihinggapi lalat, debu akan menempel akhirnya perut kita bisa

sakit Bu (Rafael)

Guru : Itu banar anak-anak. Kalau begitu kita coba nyanyi bersama-

sama “sebelum kita makan”.

Peserta Didik : (Bernyanyi bersama-sama dengan semangat).

Guru : Dari pengelaman Ibu tadi, anak-anak Ibu dapat berpikir materi

apa yang akan kita pelajari hari ini?

Peserta Didik : (peserta didik diam dan takut untuk menjawab)

Guru : Bagaimanaanak-anak, kenapa takut untuk menjawab

pertanyaan Ibu. Siapa yang bisa menjawab akan Ibu beri

hadiah.

Peserta Didik : Saya Bu.

Guru : Ya apa yang Ayu pikirkan tentang materi yang akan kita

pelajari hari ini.

Page 82: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

67

Peserta Didik : Cara menjaga kesehatan Bu.

Guru : Ya pintar Ayu. Siapa yang bisa menambahkan jawaban Ayu

agar lebih sempurna.

Peserta Didik : (peserta didik diam dan malu untuk menjawab)

Guru : Baiklah kalau anak Ibu tidak bisa menjawab. Kita akan belajar

mengenai lingkungan sehat dan tidak sehat.

Peserta didik tampaknya memiliki skemata yang cukup tentang tema

pelajaran. Dari apa yang diceritakan oleh guru peserta didik dapat menjawab

akibat permasalahan guru. Peserta didik mengingat apa yang disampaikan oleh

gurunya bahwa kita tidak boleh jajan sembarangan. Saat guru menanyakan

materi yang akan dipelajari, banyak dari peserta didik tidak mampu menjawab.

Hanya satu orang yang bisa menjawab walaupun belum sempurna.

2) Pembelajaran pada Tahap Kegiatan Awal

Selanjutnya peserta didik diberi lembar pengamatan kemudian,

memperhatikan gambar tayangan yang ada di depan kelas. Peserta didik

diminta untuk berpikir mengenai tayangan tersebut dan masing-masing peserta

didik mencatat pada lembar pengamatan. Setelah peserta didik berpikir tentang

gambar yang ada pada tayangan peserta didik diminta untuk pergi ke kantin

sekolah dan mencatat apa yang akan diamatinya. Proses pembelajaran

tergambar pada sampel data 2 berikut:

Guru : Anak-anak sekarang kita akan pergi kekantin untuk

memperhatikan lingkungan sekitar kantin dan anak-anak

semuanya mencatat pada lembar pengamatan yang telah Ibu

berikan.

Peserta Didik : Baik Bu (peserta didik menjawab serentak)

Guru : Baiklah anak-anak, sekarang coba amati lingkungan kantin dan

tulis pengamatannya secara teliti.

Peserta Didik : Ya Bu.

Page 83: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

68

Berdasarkan percakapan di atas, tampak bahwa guru

membimbing peserta didik dalam melakukan pengamatan tentang

lingkungan sekitar kantin. Guru menjelaskan apa yang harus

dilakukan oleh peserta didik dalam melakukan pengamatan.

Peserta didik melanjutkan pelajaran setelah selesai istirahat,

peserta didik kembali ke kelas dan melanjutkan pembelajaran. Guru

meminta siswa berpasangan dengan teman sebangkunya untuk

mendiskusikan hasil pengamatannya. Proses pembelajaran dapat

digambarkan pada sampel data 4 berikut:

Guru : Setelah masing-masing anak Ibu melakukan

pengamatan di kantin sekolah dan mencatatnya pada

lembar pengamatan, sekarang anak Ibu berpasangan

dengan teman sebangkunya berdiskusi untuk

mengutarakan hasil pengamatannya.

Peserta Didik : Berdiskusi Bu (Aidil)

Guru : Benar Aidil seperti barusan yang Ibu sebutkan, kita

berdiskusi dengan teman sebangku untuk membahas

apa saja yang kita amati tadi di kantin dan mengampil

kesimpulan tentang hasil diskusi masing-masing

pasangan

Peserta Didik : Ya Bu (peserta didik menjawab serentak)

Guru : Apakah anak Ibu sudah mengerti

Peserta Didik : Sudah Bu.

Proses pembelajaran di atas menggambarkan bahwa peserta

didik mau berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk

mendiskusikan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dimana para

peserta didik saling aktif dan setiap pasangan menulis hasil

kesimpulannya.

Setelah setiap pasangan menyimpulkan hasil diskusinya

peserta didik diberi teks cerita “kantin sekolah”. Peserta didik diminta

Page 84: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

69

membaca teks tersebut di dalam hati dan mampu menceritakan teks

tersebut ke depan kelas dengan bahasanya sendiri, peserta didik

diminta mengerjakan pelatihan. Proses pembelajarannya dapat

tergambar pada sampel data 5 berikut:

Guru : Setelah setiap pasangan berdiskusi dan menarik

kesimpulan tentang hasil pengamatannya, setiap

pasangan dapat merahasiakan hasil pengamatan dari

pasangan lain.

Peserta Didik : Kenapa dirahasiakan Bu (Bunga)

Guru : Ya, sebelum setiap pasangan melaporkan hasil

diskusinya ke depan kelas teman yang lain belum

boleh mengetahui hasil diskusi anak-anak Ibu, sebab

Ibu akan memberi teks bacaan dan setiap anak-anak

Ibu membacanya dalam hati.

Peserta Didik : Ya Bu.

Guru : Setelah selesai membaca teks, apakah anak-anak Ibu

tahu apa isi teks tersebut, kalu sudah tahu siapa yang

bisa membacakan kembali teks tersebut tanpa melihat

bacaannya.

Peserta Didik : (Diam dan tersenyum)

Guru : Kenapa anak-anak Ibu semua diam, apakah teks cerita

itu sudah selesai dibaca atau belum?

Peserta Didik : Sudah Bu (Alvin)

Guru : Lalu kenapa anak Ibu diam, siapa yang berani ke

depan kelas Ibu akan memberi hadiah.

Peserta Didik : Apa hadiahnya Bu?(Bima)

Guru : Ibu akan memberi pena yang bagus. Siapa yang bisa

menceritakan ke depan akan langsung Ibu beri

hadiahnya.

Peserta Didik : Saya Bu (Bima)

Guru : Ya coba (Bima) ceritakan ke depan, teman yang lain

coba perhatikan apa yang di ceritakan oleh teman

kamu.

Peserta Didik : (Mendengarkan temanya ada sebagian peserta didik

yang bercerita dengan teman sebangkunya)

Guru : Terimakasih sayang, apa yang kamu ceritakan tadi itu

benar sesuai dengan apa yang ada pada teks cerita. Ini

hadiah yang telah Ibu janjikan tadi.

Peserta Didik : Terimaksih Bu.

Guru : Setelah anak-anak Ibu baca dan mendengar apa yang

disampaikan dengan teman kamu tadi, sekarang coba

jawap pelatihan yang Ibu berikan.

Page 85: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

70

Peserta Didik : Ya Bu.

Guru : Sekarang coba kerjakan latihan ini, anak-anak Ibu

jawab tanpa melihat teks cerita “kantin sekolah”.

Peserta Didik : (Serius mengerjakannya)

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa peserta didik

kurang aktif saat guru meminta menceritakan isi teks cerita tanpa

membawa teks tersebut, guru akan memberi peserta didik hadiah

berupa pena untuk peserta didik yang berani menceritakannya. Hanya

satu orang yang berani menceritakan kembali teks tersebut.

Pelaksanaan pada tahap kegiatan inti belum semuanya

tercapai, pembelajaran akan dilanjutkan pada pertemuan kedua. Ini

disebabkan karena waktu pembelajaran telah habis. Hasil diskusi

setiap pasangan belum di sampaikan kepada pasangan lain. Proses

pembelajarannya dapat terlihat pada sampel data 6 berikut:

Guru : Siapa yang selesai menjawab pelatihannya, silahkan

anak-anak Ibu kumpul ke depan.

Peserta Didik : (Peserta didik yang telah selesai mengerjakan

pelatihan dan mengumpulkannya ke depan kelas)

Guru : Hasil pengamatan dan diskusi setiap pasangan

dikumpulkan sama Ibu. Besok kita akan membacakan

hasil diskusi masing-masing pasangan, karena

sekarang waktu kita telah habis.

Peserta Didik : Hore (peserta didik bersorak)

Guru : Nah, sekarang anak-anak Ibu bersiap-siap untuk

pulang, sebelum pulang kita berdo’a dulu.

Berdasarkan apa yang disampaikan guru, peserta didik paham

apa yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Pembelajaran

diakhiri dengan berdo’a.

Page 86: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

71

b. Siklus I Pertemuan Kedua

Siklus I pertemuan kedua dilaksanakan berupa lanjutan

kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Sebelum pembelajaran dimulai guru meminta peserta didik

merapikan kelas dan peserta didik berdo’a berssama-sama. Guru

melukan apersepsi untuk mengingat apa yang telah dipelajari

sebelumnya. Proses pembelajaran ini dapat tergambar pada data 7

berikut ini:

Guru : Selamat pagi anak-anak, bagaimana keadanya hari ini.

Peserta Didik : Alhamdulillah, sehat Bu (peserta didik menjawab

serentak)

Guru : Sebelum kita mulai belajar, sebaiknya kita berdoa

dulu bersama-samayang dipimpin oleh ketua kelas.

Peserta Didik : (peserta didik berdo’a bersama-sama)

Guru : Baiklah anak-anak kita lanjutkan pelajaran yang

kemarin, tapi sebelum pelajaran dimulai Ibu mau

bertanya dulu. Coba anak Ibu sebutkan apa saja ciri-

ciri lingkungan bersih?

Peserta Didik : T idak ada sampah Bu.

Guru : Betul sayang, apa ada yang bisa menambahkan

jawaban dari teman, tetapi dengan cara menunjuk

tangan terlebih dahulu.

Pesrta Didik : Saya Bu. Tidak ada lalat, sampah tidak ada yang

berserakan.(Atira)

Guru : Ya pintar (Atira)

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa peserta didik

mengingat pelajaran yang telah dipelajari kemarin. Di mana peserta

didik serentak menjawab pertanyaan yang disampaikan guru, tetapi

peserta didik tidak bisa menjawab pertanyaan dengan cara

menagcungkan tangan terlebih dahulu, ini disebabkan karena peserta

didik kurang terbiasa menjawab secara disiplin.

Page 87: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

72

Guru meminta siswa berpasangan kembali, dan membagikan

hasil pengamatan kemarin. Setiap pasangan di minta melaporkan hasil

pengamatannya ke depan kelas, dan pasangan lain mendengarkan

laporan dari temannya. Proses pembelajaran dapat tergambar pada

data 8 berikut ini.

Guru : Baiklah anak-anak sekarang kita duduk dalam

pasangannya masing-masing, dan Ibu akan

memberikan hasil pengamatan yang telah dilakukan

kemarin di kantin.

Peserta Didik : (peserta didik menerima hasil pengamatannya

kemarin)

Guru : Sekarang anak Ibu membacakan hasil pengamatannya

ke depan, siapa yang bisa mewakili hasil

pengamatannya terlebih dahulu.

Peserta Didik : Saya Bu(Mesi)

Guru : Ya coba ceritakan hasil pengamatannya.

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa peserta didik

dapat menyampaikan hasil pengamatannya ke depan kelas dan peserta

didik disiplin dalam mengacungkan tangan untuk ke depan kelas.

Peserta didik yang lain menyimak dan memperhatikan temannya

melaporkan hasil diskuisinya.

Guru mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum

disampaikan peserta didik, dimana peserta didik belum meyampaikan

cara menjaga kebersihan lingkungan. Proses pembelajaran ini dapat

tergambar pada data 9 berikut:

Guru : Setelah semua selesai menyampaikan hasil

pengamatan, Ibu belum mendengarkan hasil diskusi

mengenai cara menjaga kebersihan lingkungan.

Peserta Didik : (diam sejenak)

Guru : Bagaimana cara kita menjaga kebersihan lingkungan

kita?

Page 88: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

73

Peserta Didik : (peserta didik masih diam)

Guru : Ibu berusaha menjaga kebersihan lingkungan rumah

dengan cara menyapu halaman agar sampah tidak ada

yang berserakan. Kalau anak Ibu bagaimana cara

menjaga kebersihan lingkungan rumah.

Peserta Didik : Saya Bu, dengan cara membuang sampah ke tong

sampah. (Amelia)

Guru : Ya. Siapa lagi yang bisa menceritakan bagaimana cara

menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Peserta Didik : (hampir semua peserta didik mengangkat tangan)

Guru : Ya coba anak Ibu (Hanum)

Peserta Didik : Membersihkan selokan, menguras bak mandi

Guru : Ya pintar anak Ibu. Setelah ini anak Ibu boleh

beristirahat

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa guru

mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum terungkap oleh

peserta didik. Semua peserta didik terdiam sejenak, tetapi guru

menceritakan apa yang dilakukannya saat menjaga kebersihan

lingkungan, dari pertanyaan berikutnya peserta didik mampu untuk

menjawab apa pertanyaan dari guru.

Setelah peserta didik beristirahat, pembelajaran dilanjutkan

oleh guru dengan cara menjelasakn penjumlahan dan pengurangan

bilangan tiga angka dengan cara bersusun pendek.

3) Pembelajaran pada Tahap Kegiatan Akhir

Setelah pembelajaran selesai guru dan peserta didik bersama-

sama menyimpulkan pembelajaran, hal ini dapat terlihat pada sampel

data 10 berikut ini:

Guru : Anak-anak sekarang coba kita simpulkan pelajaran

hari ini. Siapa yang dapat menjelaskan bagaimana

ciri-ciri lingkungan bersih dan lingkungan kotor itu?

Peserta Didik : Saya Bu (Divo)

Guru : Ya coba anak Ibu,.

Page 89: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

74

Peserta Didik : Lingkungan bersih itu tidak ada sampah, tidak ada

lalat, tidak ada debu yang menempel dimana-mana.

Lingkungan kotor banyak sampah, debu menempel

dimana-mana, udara berbau, tidak ada lalat.

Guru : Ya betul. Sekarang kita akan mengerjakan latihan,

apakah anak Ibu siap.

Peserta Didik : Siap Bu.

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa guru dan peserta

didik menyimpulkan pembelajaran. Peserta didik terlihat bersemangat

untuk menyimpulkan pembelajaran. Setelah peserta didik

menyimpulkan pembelajaran peserta didik diminta mengerjakan

pelatihan.

3. Pengamatan Pembelajaran Siklus I

Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran tematik dengan

menggunakan pendekatan cooperative tipe TPS dilaksanakan untuk

mendapatkan informasi bagaimana respon peserta didik dan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran siklus I. Pengamatan dilakukan

dengan objektif dan sistematis. Pengamatan dilakukan pada waktu

melaksanakan tindakan pembelajaran tematik dengan menggunakan

pendekatan cooperative tipe TPS di kelas III. Dalam kegiatan ini peneliti

berusaha mengenal dan mengkombinasikan semua indikator dan proses

hasil perubahan yang terjadi, keseluruhan hasil pengamatan direkam

dalam bentuk vidio dan lembar observer.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru kelas III A SDN

06 Kampung Lapai Padang, pelaksanaan dilakukan secara terus menerus

mulai dari tindakan pertama sampai tindakan terakhir. Pengamatan

Page 90: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

75

dilakukan pada satu tindakan dapat mempengaruhi penyusunan tindakan

selanjutnya. Hasil pengamatan ini kemudian direfleksikan untuk

perencanaan tindakan selanjutnya. Keberhasilan tindakan diamati selama

dan sesudah tindakan dilaksanakan. Peneliti mengamati perilaku guru

dan perilaku peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi. Aspek yang diamati adalah 1)

analisis kegiatan guru, 2) analisis kegiatan peserta didik, 3) hasil

pembelajaran yang diperoleh peserta didik pada siklus I.

1) Analisis Kegiatan Guru

Fokus kegiatan guru dalam pembelajaran pada tahap kegiatan

awal adalah (1) Membangkitkan skemata peserta didik dengan cara

bercerita tentang sakit perut akibat tidak menjaga kesehatan makanan, (2)

Mengajak peserta didik bernyanyi “Sebelum kita makan”, (3) Dengan

penjelasan yang disampaikan, peserta didik dapat mengetahui materi

yang akan dipelajari dengan tekun (fase 1).

Kegiatan praktisi yang dilaksanakan pada kegiatan inti (4)

Peserta didik berpikir tentang materi yang akan dipelajari (fase 2), (5)

Peserta didik memperhatikan media gambar lingkungan sehat dan tidak

sehat yang dipajang guru, (6) Peserta didik pergi ke kantin sekolah

didampingi oleh guru untuk memperhatikan keadan kantin, (7) Peserta

didik mendiskusikan hasil laporannya dengan pasangan, (8) Peserta didik

berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk saling mengutarakan hasil

pemikirannya mengenai lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat

Page 91: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

76

(fase 3), (9) Peserta didik mendapatkan teks yang telah dibagikan guru,

(10) Masing-masing peserta didik membaca teks dalam hati, (11) Peserta

didik dapat menjawab pelatihan, (12) Setiap pasangan mengutarakan

hasil diskusi dengan teman sebangkunya di depan kelas (fase 4), (13)

Peserta didik yang lain menanggapi hasil yang disampaikan temannya

didampingi oleh guru.

Kegiatan praktisi yang dilaksanakan pada kegiatan akhir (14)

Guru mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum diungkapkan

peserta didik (fase 5), (4) Peserta didik dapat menjelaskan isi teks

tersebut dengan bahasa sendiri, (5) Peserta didik memperhatikan guru

menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan cara bersusun

pendek dengan teknik tanpa menyimpan, (6) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka

dengan cara bersusun pendek dengan teknik menyimpan, (7) Peserta

didik memperhatikan guru menjelaskan pengurangan bilangan tiga angka

dengan cara teknik meminjam, (8) Peserta didik memperhatikan guru

menjelaskan hasil pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik

meminjam, (8) Peserta didik mengerjakan pelatihan, (9) Peserta didik

bersama dengan guru menyimpulkan pelajaran (fase 6), (10) Guru

memperikan evaluasi kepada peserta didik (fase 7).

Page 92: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

77

Pada tahap kegiatan awal guru kurang mampu menyampaikan topik

inti materi dan kompetensi yang akan dicapai, media yang digunakan guru

kurang menarik perhatian peserta didik.

Pada tahap kegiatan inti terdapat 4 deskriptor, 2 deskriptor dengan

kategori cukup dan 2 deskriptor lainnya dengan kategori kurang. Tindakan

guru pada saat meminta peserta didik untuk berpikir secara individu tentang

materi yang disampaikan berkualifikasi cukup karena guru kurang memberikan

pertanyaan/ permasalahan tentang materi dengan bahasa yang mudah

dimengerti peserta didik. Tindakan guru pada saat meminta peserta didik untuk

dapat mengutarakan hasil pemikirannya secara berpasangan berkualifikasi

kurang, karena guru tidak membimbing pasangan untuk dapat mengutarakan

hasil pemikirannya tentang materi. Tindakan guru pada saat meminta setiap

pasangan untuk mengemukakan hasil diskusinya diberikan kualifikasi kurang,

karena peserta didik tidak diberi motivasi berupa penghargaan dan hadiah

kepada peserta didik dalam melaporkan hasik diskusinya. Tindakan guru untuk

mengarahkan materi yang belum terungkap berkualifikasi cukup, karena guru

kurang mengarahkan peserta didik untuk dapat mengungkapkan pembelajaran

yang belum diketahui peserta didik.

Pada kegiatan akhir terdapat 2 deskriptor, 1 deskriptor dengan

kategori kurang, dan 1 deskriptor lagi dengan kategori baik. Kegiatan guru

pada saat memberi kesimpulan berkualifikasi kurang, karena guru belum

terbiasa melibatkan peserta didik untuk menyimpilkan pelajaran secara

Page 93: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

78

bersama-sama. Pada tahap penutup guru telah memberikan evaluasi yang

sesuai dengan materi yang telah dipelajari sehingga berkualifikasi baik.

2) Analisis Kegiatan Peserta Didik

Keterlibatan peserta didik juga diamati oleh peneliti pada tahap

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Fokus kegiatan peserta didik

dalam pembelajaran pada tahap kegiatan awal adalah (1) menjawab pertanyaan

yang diajukan guru, menyimak penjelasan guru, (2) peserta didik bernyanyi

“Sebelum kita makan”, (3) Dengan penjelasan yang disampaikan guru, peserta

didik dapat mengetahui materi yang akan dipelajari.

Kegiatan peserta didik yang dilaksanakan pada kegiatan inti (4)

dengan penjelasan dari guru peserta didik berpikir tentang materi yang akan

dipelajari, (5) Peserta didik memperhatikan media gambar lingkungan sehat

dan tidak sehat yang dipajang guru, (6) Peserta didik nampak antusias saat

pergi ke kantin sekolah, (7) Peserta didik mendiskusikan hasil laporannya

dengan pasangan, (8) Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya

untuk saling mengutarakan hasil pemikirannya mengenai lingkungan sehat dan

lingkungan tidak sehat, (9) Peserta didik mendapatkan teks yang telah

dibagikan guru, (10) peserta didik membaca teks dalam hati, (11) Peserta didik

dapat menjawab pelatihan, (12) Setiap pasangan mengutarakan hasil diskusi

dengan teman sebangkunya di depan kelas, (13) Peserta didik yang lain

menanggapi hasil yang disampaikan temannya.

Kegiatan peserta didik yang dilaksanakan pada kegiatan akhir (14)

mendengarkan pembicaraan pada materi yang belum diungkapkan peserta

Page 94: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

79

didik, (4) Peserta didik dapat menjelaskan isi teks, (5) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek dengan teknik tanpa menyimpan, (6) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek dengan teknik menyimpan, (7) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan pengurangan bilangan tiga angka dengan

cara teknik meminjam, (8) Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan

hasil pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam, (8)

Peserta didik mengerjakan pelatihan, (9) Peserta didik bersama dengan guru

menyimpulkan pelajaran, (10) Guru memperikan evaluasi kepada peserta didik.

Pada tahap kegiatan awal peserta didik kurang mampu mendengarkan

topik inti materi dan kompetensi yang di sampaikan guru, karena media yang

digunakan guru kurang menarik perhatian peserta didik.

Pada tahap kegiatan inti terdapat 4 deskriptor, 1 deskriptor dengan

kategori cukup dan 3 deskriptor lainnya dengan kategori kurang. Tindakan

peserta didik pada saat berpikir secara individu tentang materi yang

disampaikan berkualifikasi cukup karena pertanyaan/ permasalahan yang

disampaikan guru tentang materi kurang mudah dimengerti peserta didik.

Tindakan peserta didik pada saat mengutarakan hasil pemikirannya secara

berpasangan berkualifikasi kurang, karena peserta didik tidak terbiasa

melaporkan hasil diskusi. Seharusnya guru membimbing pasangan untuk dapat

mengutarakan hasil pemikirannya tentang materi. Tindakan peserta didik pada

saat mengemukakan hasil diskusinya diberikan kualifikasi kurang, karena

Page 95: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

80

peserta didik malu-malu dalam melaporkan hasik diskusinya. Tindakan peserta

didik untuk mendengarkan arahan mengenai materi yang belum terungkap

berkualifikasi kurang, karena peserta didik ribut sesama pasangannya.

Pada kegiatan akhir terdapat 2 deskriptor, dengan kategori kurang.

Kegiatan peserta didik pada saat memberi kesimpulan berkualifikasi kurang,

karena peserta didik tidak terbiasa untuk menyimpilkan pelajaran. Pada tahap

evaluasi berkualifikasi kurang, karena peserta didik tidak mampu nengerjakan

latihan secara individu, peserta didik tidak percaya diri untuk mengerjakan

evaluasi evaluasi.

3) Hasil Pembelajaran Tematik Siklus I

Kegiatan pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan

cooperative tipe TPS, secara umum belum menunjukkan hasil yang optimal.

Hasil ini terlihat pada rata-rata pembelajaran.

Perolehan nilai rata-rata peserta didik pada mata pelajaran bahasa

Indonesia adalah 69 dengan kualifikasi cukup. Secara keseluruhan nilai rata-

rata peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah

68,84 dengan kualifikasi cukup. Secara keseluruhan nilai rata-rata peserta didik

pada mata pelajaran matematika adalah 67,5 dengan kategori cukup

Pengukuran hasil belajar peserta didik ini, ternyata belum

menunjukkan hasil yang memuaskan. Berdasarkan hasil belajar ini, peneliti

dan guru mengadakan refleksi pembelajaran. Refleksi pembelajaran meliputi

perencanaan, pelaksanaan dan tindakan-tindakan yang dirasa perlu untuk

diperbaiki dan ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya.

Page 96: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

81

1. Refleksi Pembelajaran Siklus I

Refleksi pembelajaran meliputi tahap kegiatan awal, tahap kegiatan inti,

dan tahap kegiatan akhir. Ketiga tahap tersebut dapat dilihat pada uraian berikut.

a. Refleksi Pembelajaran Tahap Kegiatan Awal

1) Untuk membangkitkan kepercayaan diri dalam menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru, peserta didik perlu diberi penguatan dan motivasi.

2) Guru perlu memperbaiki media pembelajaran agar terlihat lebih jelas dan

menarik bagi peserta didik.

b. Refleksi Pembelajaran Tahap Kegiatan Inti

1) Guru perlu membangkitkan skemata peserta didik agar dapat berpikir

tentang materi yang akan dipelajari

2) Guru telah menentukan setiap pasangan secara heterogen untuk dapat

mengutarakan hasil pemikirannya tentang topik. Guru hendaknya memberi

penjelasan kepada peserta didik untuk dapat mengutarakan hasil

pemikirannya.

3) Dalam mengemukakan hasil diskusinya, hendaknya guru memberikan

motivasi kepada peserta didik dan memberikan waktu kepada peserta didik

untuk melaporkan hasil diskusinya.

4) Dalam mengarahkan materi yang belum terungkap, hendaknya guru

memberikan pertanyaan yang sesuai dengan materi/ topik yang dipelajari.

Page 97: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

82

c. Refleksi Pembelajaran Tahap Kegiatan Akhir

1) Guru perlu mengajukan pertanyaan kepada peserta didik berhubungan

dengan materi pembelajaran, sehingga dapat membantu peserta didik untuk

menyimpulkan pembelajaran.

2) Hendaknya guru memberikan bimbingan pada waktu peserta didik membuat

latihan, sehingga peserta didik tidak ragu dalam mengerjakan tugasnya.

3) Ketika peserta didik mengerjakan tugasnya, sebaiknya guru tidak duduk

dibangkunya mengerjakan hal yang lain, hal ini akan memungkinkan

peserta didik untuk bermain-main karena kurang pengawasan

Hasil refleksi yang dilakukan peneliti selama dan sesudah proses

pembelajaran disampaikan kepada guru. Kegiatan refleksi dilakukan setiap

selesai pembelajaran. Selanjutnya, bersama-sama mendiskusikan kekurangan

yang perlu diperbaiki dan kelebihan yang perlu ditingkatkan dalam

pembelajaran berikutnya. Pada akhir siklus tindakan dilakukan refleksi secara

keseluruhan dan dilanjutkan dengan pembuatan rencana tindakan yang akan

dilakukan dalam pembelajaran pada siklus berikutnya.

Hasil Penelitian Siklus II

Temuan penelitian siklus II, paparan data dipilih dalam perencanaan

pembelajaran, proses pembelajaran tahap kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir, serta hasil pembelajaran. Di samping itu juga dipaparkan

refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran serta temuan-temuan penelitian.

Page 98: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

83

1. Perencanaan Pembelajaran Siklus II

Perencanaan pembelajaran dibuat berdasarkan Permendiknas Nomor

41 tahun 2007 tentang standar proses. Komponen RPP tersebut adalah identitas

sekolah, tema, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian

kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar dan sumber

belajar.

a. Waktu

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam dua kali pertemuan

dalam satu kali pertemuan 5x35 menit. Pertemuan pertama dilakukan pada hari

Senin 19 November 2012 jam ke 1-5 (07.30-10.55). pertemuan kedua

dilakukan pada hari Selasa 20 November 2012 jam ke 1-5 (07.30-10.55).

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar pada pertemuan pertama dan kedua adalah sebagai

berikut: (1) Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif, (2)

Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka, (3) Membedakan ciri-

ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat berdasarkan pengamatan.

c. Indikator

Indikator untuk pertemuan pertama adalah (1) Menyebutkan keadaan

lingkungan sehat yang ada dalam media gambar, (2) Menyebutkan keadaan

lingkungan tidak sehat yang ada pada media gambar, (3) Mengamati keadaan

lingkungan sekolah, (4) Membaca teks bacaan dalam hati dengan

Page 99: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

84

menggunakan teknik membaca intensif, (5) Menjawab pertanyaaan

berdasarkan teks yang sudah dibaca dengan teknik membaca intensif.

Indikator pertemuan kedua sebagai berikut: (1) Mendiskusikan hasil

pengamatan tentang keadaan lingkungan sekolah, (2) Menyebutkan ciri-ciri

lingkungan sehat, (3) Menyebutkan ciri-ciri lingkungan tidak sehat, (4)

Menjelaskan isi teks berdasarkan teks yang telah dibaca dengan teknik

membaca intensif, (5) Menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek tanpa teknik menyimpan, (6) Menetukan hasil

penjumlahan bilangan tiga angka menggunakan cara bersusun pendek dengan

teknik menyimpan, (7) Menjelaskan pengurangan bilangan tiga angka dengan

cara teknik meminjam, (8) Menetukan pengurangan bilangan tiga angka

dengan cara teknik meminjam.

d. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dikembangkan dari indikator pembelajaran kelas

III SD. Tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama sebagai berikut: (1)

Dengan penjelasan yang disampaikan, peserta didik dapat mengetahui materi

yang akan dipelajari dengan tekun, (2) Dengan media gambar, peserta didik

diminta berpikir tentang materi yang akan dipelajari dengan serius, (3) Dengan

pergi ke halaman sekolah, peseta didik dapat mengamati kedaan sekitar

sekolah dengan tertib, (4) Dengan pengamatan, peserta didik dapat

mendiskusikan hasil pengamatannya dengan pasangannya dengan benar, (5)

Dengan teman sebangkunya, peserta didik saling mengutarakan hasil

diskusinya mengenai lingkungan sehat yang ada pada media gambar, (6)

Page 100: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

85

Dengan teman sebangkunya, peserta didik saling mengutarakan hasil

diskusinya mengenai lingkungan tidak sehat yang ada pada media gambar, (7)

Dengan membaca teks bacaan, peserta didik dapat membaca dalam hati teks

bacaan dengan benar, (8) Berdasarkan teks yang sudah dibaca, peserta didik

dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

Tujuan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai berikut: (1)

Dengan diskusi kelas, peserta didik dapat mengutarakan hasil diskusi dengan

teman sebangkunya di depan peserta didik yang lain dengan benar, (2) Dengan

penjelasan, peserta didik dapat mendengarkan pengarahan yang belum

diungkapkan guru dengan serius, (3) Berdasarkan teks yang telah dibaca,

peserta didik dapat menjelaskan isi teks tersebut dengan bahasanya sendiri

secara tepat , (4) Dengan contoh yang disampaikan guru, peserta didik dapat

menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan cara bersusun pendek

tanpa teknik menyimpan dengan benar, (5) Dengan penugasan, peserta didik

dapat menentukan hasil penjumlahan bilangan tiga angka menggunakan cara

bersusun pendek dengan teknik menyimpan dengan benar, (6) Dengan contoh

yang disampaikan guru, peserta didik dapat menjelaskan pengurangan bilangan

tiga angka dengan cara teknik meminjam dengan benar, (7) Dengan penugasan,

peserta didik dapat menentukan hasil pengurangan bilangan tiga angka dengan

cara teknik meminjam dengan benar.

e. Kegiatan Pembelajaran Siklus II

Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama yaitu kegiatan awal, dan

sebagian pada kegiatan inti, meliputi: (1) Membangkitkan skemata peserta

Page 101: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

86

didik dengan cara bercerita tentang halaman sekolah yang berantakan karena

sampah dan bunga sudah mulai gersang, (2) Mengajak peserta didik bernyanyi

“lihat kebunku”, (3) Dengan penjelasan yang disampaikan, peserta didik dapat

mengetahui materi yang akan dipelajari dengan tekun (fase 1), (4) Peserta didik

berpikir tentang materi yang akan dipelajari (fase 2), (5) Peserta didik

memperhatikan media gambar lingkungan sehat dan tidak sehat yang dipajang

guru, (6) Peserta didik pergi ke halaman sekolah didampingi oleh guru untuk

memperhatikan keadan halaman sekolah, (7) Peserta didik mendiskusikan hasil

laporannya dengan pasangan, (8) Peserta didik berdiskusi dengan teman

sebangkunya untuk saling mengutarakan hasil pemikirannya mengenai

lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat (fase 3), (9) Peserta didik

mendapatkan teks yang telah dibagikan guru, (10) Masing-masing peserta didik

membaca teks dalam hati, (11) Peserta didik dapat menjawab pelatihan 1.

Kegiatan pada pertemuan kedua, dilanjutkan dengan kegiatan inti

yang belum selesai dan kegiatan akhir pembelajaran , meliputi: (1) Setiap

pasangan mengutarakan hasil diskusi dengan teman sebangkunya di depan

kelas (fase 4), (2) Peserta didik yang lain menanggapi hasil yang disampaikan

temannya didampingi oleh guru, (3) Guru mengarahkan pembicaraan pada

materi yang belum diungkapkan peserta didik (fase 5), (4) Peserta didik dapat

menjelaskan isi teks tersebut dengan bahasa sendiri, (5) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek dengan teknik tanpa menyimpan, (6) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

Page 102: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

87

cara bersusun pendek dengan teknik menyimpan, (7) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan pengurangan bilangan tiga angka dengan

cara teknik meminjam, (8) Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan

hasil pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam, (8)

Peserta didik mengerjakan pelatihan, (9) Peserta didik bersama dengan guru

menyimpulkan pelajaran (fase 6), (10) Guru memperikan evaluasi kepada

peserta didik (fase 7).

f. Materi Pembelajaran, Media dan Sumber Belajar Siklus II

Materi pembelajaran dipilih berdasarkan tema yang telah dipilih guru.

Tema pada siklus II ini adalah “Gotong Royong Sekolah”. Media pembelajaran

yang digunakan adalah media gambar lingkungan sekolah sehat dan

lingkungan sekolah tidak sehat.

g. Penilaian Siklus II

Penilaian pembelajaran meliputi penilaian proses dan penilaian hasil.

Penilaian proses yang dimaksud adalah mengamati aktivitas guru dan peserta

didik dalam kegiatan awal, inti dan akhir. Penilaian dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan yang diisi oleh observer.

Penilaian proses juga dimaksudkan untuk melihat kemajuan pembelajaran

peserta didik secara terus menerus. Selain itu, juga dilakukan penilaian berupa

hasil tes dalam bentuk essay dan unjuk kerja. Tes tersebut dilakukan untuk

mengetahui dan mengukur tingkat pemahaman peserta didik terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan. Penilaian tersebut dijadikan bahan

pertimbangan dan koreksi untuk pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.

Page 103: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

88

2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Tahap pelaksanaan tindakan terdiri atas dua kali pertemuan. Pertemuan

tersebut dapat diketahui dari penjelasaan sebagai berikut:

a. Siklus II Pertemuan Pertama

Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan berupa kegiatan awal, dan

kegiatan inti.

1) Pembelajaran pada Tahap Kegiatan Awal

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap kegiatan awal, guru

membangkitkan skemata peserta didik dengan cara menanyakan kepada peserta

didik bagaimana keadaan lingkungan syang ada dibelakang kelas dan taman-

taman bunga yang ada di sekitar halam sekolah. Cuplikan proses tanya jawab

dalam pembelajaran yang tergambar pada sampel data I di bawah ini:

Data 1

Guru : Anak-anak sebelum kita mulai belajar, apakah anak Ibu sudah

melihat bagaimana keadaan halaman sekolah yang ada di

belakang kelas kita, dan bagaimana keadaan taman, serta

kolamnya. Apakah anak ibu ada yang memperhataikannya tadi

sebelum masuk ke kelas?

Peserta Didik : Tidak bu. (peserta didik menjawab bersama-sama)

Guru : Sebaiknya untuk ke depan anak ibu perahatikan juga

bagaimana lingkungan kita yang ada di belakang kelas.

Peserta Didik : Baik Bu (peserta didik menjawab secara serentak)

Guru : Apakah bunga ditaman depan kelas kita sudah terawat?

Peserta Didik : Sudah Bu

Guru : Sekarang coba kita nyanyi bersama “lihat kebunku”

(Bernyanyi bersama-sama dengan semangat).

Guru : Ya apa yang anak Ibu pikirkan tentang materi yang akan kita

pelajari hari ini.

Peserta Didik : Menjaga lingkungan sekolah Bu.

Guru : Ya pintar Fajira. Kita akan belajar mengenai lingkungan

sekolah yang sehat dan tidak sehat.

Page 104: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

89

Peserta didik tampaknya memiliki skemata yang cukup tentang tema

pelajaran. Dari apa yang diceritakan oleh guru peserta didik dapat menjawab

akibat permasalahan guru. Peserta didik mengingat apa yang disampaikan oleh

gurunya bahwa kita tidak boleh jajan sembarangan. Saat guru menanyakan

materi yang akan dipelajari, banyak dari peserta didik tidak mampu menjawab.

Hanya satu orang yang bisa menjawab walaupun belum sempurna.

2) Pembelajaran pada Tahap Kegiatan Inti

Selanjutnya peserta didik diberi lembar pengamatan kemudian,

memperhatikan gambar tayangan yang ada di depan kelas. Peserta didik

diminta untuk berpikir mengenai tayangan tersebut dan masing-masing peserta

didik mencatat pada lembar pengamatan. Setelah peserta didik berpikir tentang

gambar yang ada pada tayangan peserta didik diminta untuk pergi ke halaman

belakang kelas dan mencatat apa yang akan diamatinya. Proses pembelajaran

tergambar pada sampel data 2 berikut:

Guru : Anak-anak sekarang kita akan pergi ke halam belakang

sekolah untuk memperhatikan lingkungan sekitar dan anak-

anak semuanya mencatat pada lembar pengamatan yang telah

Ibu berikan.

Peserta Didik : Baik Bu (peserta didik menjawab serentak)

Guru : Baiklah anak-anak, sekarang coba amati lingkungan sekolah

dan tulis pengamatannya secara teliti.

Peserta Didik : Ya Bu.

Berdasarkan percakapan di atas, tampak bahwa guru membimbing

peserta didik dalam melakukan pengamatan tentang lingkungan sekolah. Guru

menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam melakukan

pengamatan.

Page 105: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

90

Peserta didik melanjutkan pelajaran setelah selesai istirahat, peserta

didik kembali ke kelas dan melanjutkan pembelajaran. Guru meminta siswa

berpasangan dengan teman sebangkunya untuk mendiskusikan hasil

pengamatannya. Proses pembelajaran dapat digambarkan pada sampel data 4

berikut:

Guru : Setelah masing-masing anak Ibu melakukan pengamatan di

halaman sekolah dan mencatatnya pada lembar pengamatan,

sekarang anak Ibu berpasangan dengan teman sebangkunya

berdiskusi untuk mengutarakan hasil pengamatannya.

Peserta Didik : Masih berdiskusi Bu (Serentak)

Guru : Benar, kita berdiskusi dengan teman sebangku untuk

membahas apa saja yang kita amati tadi dan mengampil

kesimpulan tentang hasil diskusi masing-masing pasangan

Peserta Didik : Ya Bu (peserta didik menjawab serentak)

Guru : Apakah anak Ibu sudah mengerti

Peserta Didik : Sudah Bu.

Proses pembelajaran di atas menggambarkan bahwa peserta didik

sudah mau berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk mendiskusikan hasil

pengamatan yang telah dilakukan, dimana para peserta didik saling aktif dan

setiap pasangan menulis hasil kesimpulannya.

Setelah setiap pasangan menyimpulkan hasil diskusinya peserta didik

diberi teks cerita “Gotong Royong sekolah”. Peserta didik diminta membaca

teks tersebut di dalam hati dan mampu menceritakan teks tersebut ke depan

kelas dengan bahasanya sendiri, peserta didik diminta mengerjakan pelatihan.

Proses pembelajarannya dapat tergambar pada sampel data 5 berikut:

Guru : Setelah setiap pasangan berdiskusi dan menarik kesimpulan

tentang hasil pengamatannya, setiap pasangan dapat

merahasiakan hasil pengamatan dari pasangan lain.

Peserta Didik : Ya Bu (serentak)

Guru : Ya, sebelum setiap pasangan melaporkan hasil diskusinya ke

depan kelas teman yang lain belum boleh mengetahui hasil

Page 106: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

91

diskusi anak-anak Ibu, sebab Ibu akan memberi teks bacaan

dan setiap anak-anak Ibu membacanya dalam hati.

Peserta Didik : Ya Bu.

Guru : Setelah selesai membaca teks, apakah anak-anak Ibu tahu apa

isi teks tersebut, kalu sudah tahu siapa yang bisa membacakan

kembali teks tersebut tanpa melihat bacaannya.

Peserta Didik : Saya Bu (Bunga)

Guru : Ya coba (Bunga) ceritakan ke depan, teman yang lain coba

perhatikan apa yang di ceritakan oleh teman kamu.

Peserta Didik : (peserta didik serius mendengarkan apa yang di sampaikan

teman yang lain)

Guru : Terimakasih sayang, apa yang kamu ceritakan tadi itu benar

sesuai dengan apa yang ada pada teks cerita. Ini hadiah yang

telah Ibu janjikan tadi.

Peserta Didik : Terimaksih Bu.

Guru : Setelah anak-anak Ibu baca dan mendengar apa yang

disampaikan dengan teman kamu tadi, sekarang coba jawab

pelatihan yang Ibu berikan.

Peserta Didik : Ya Bu.

Guru : Sekarang coba kerjakan latihan ini, anak-anak Ibu jawab tanpa

melihat teks cerita “Gotong Royong”.

Peserta Didik : (Serius mengerjakannya)

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa peserta didik aktif saat

guru meminta menceritakan isi teks cerita tanpa membawa teks tersebut, guru

akan memberi peserta didik hadiah berupa pena untuk peserta didik yang

berani menceritakannya. Sudah mulai ada yang berani menceritakan kembali

teks tersebut.

Pelaksanaan pada tahap kegiatan inti belum semuanya tercapai,

pembelajaran akan dilanjutkan pada pertemuan kedua. Ini disebabkan karena

waktu pembelajaran telah habis. Hasil diskusi setiap pasangan belum di

sampaikan kepada pasangan lain. Proses pembelajarannya dapat terlihat pada

sampel data 6 berikut:

Guru : Siapa yang selesai menjawab pelatihannya, silahkan anak-anak

Ibu kumpul ke depan.

Page 107: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

92

Peserta Didik : (Peserta didik yang telah selesai mengerjakan pelatihan dan

mengumpulkannya ke depan kelas)

Guru : Hasil pengamatan dan diskusi setiap pasangan dikumpulkan

sama Ibu. Besok kita akan membacakan hasil diskusi masing-

masing pasangan, karena sekarang waktu kita telah habis.

Peserta Didik : Ya Bu (peserta didik bersorak)

Guru : Nah, sekarang anak-anak Ibu bersiap-siap untuk pulang,

sebelum pulang kita berdo’a dulu.

Berdasarkan apa yang disampaikan guru, peserta didik paham apa

yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Pembelajaran diakhiri dengan

berdo’a.

c. Siklus II Pertemuan Kedua

Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan berupa lanjutan kegiatan inti

dan kegiatan akhir.

Sebelum pembelajaran dimulai guru meminta peserta didik merapikan

kelas dan peserta didik berdo’a berssama-sama. Guru melukan apersepsi untuk

mengingat apa yang telah dipelajari sebelumnya. Proses pembelajaran ini dapat

tergambar pada data 7 berikut ini:

Guru : Selamat pagi anak-anak, bagaimana keadanya hari ini.

Peserta Didik : Alhamdulillah, sehat Bu (peserta didik menjawab serentak)

Guru : Sebelum kita mulai belajar, sebaiknya kita berdoa dulu

bersama-samayang dipimpin oleh ketua kelas.

Peserta Didik : (peserta didik berdo’a bersama-sama)

Guru : Baiklah anak-anak kita lanjutkan pelajaran yang kemarin, tapi

sebelum pelajaran dimulai Ibu mau bertanya dulu. Coba anak

Ibu sebutkan apa saja ciri-ciri lingkungan sekolah yang bersih?

Peserta Didik : T idak ada sampah, bunga-bunga di taman kelihatan subur.

Guru : Betul sayang, apa ada yang bisa menambahkan jawaban dari

teman, tetapi dengan cara menunjuk tangan terlebih dahulu.

Pesrta Didik : Saya Bu. Gambar-gambar tersusun rapi, kaca jendela terlihat

bersih.(Imelda)

Guru : Ya pintar Imelda

Page 108: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

93

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa peserta didik mengingat

pelajaran yang telah dipelajari kemarin. Di mana peserta didik serentak

menjawab pertanyaan yang disampaikan guru, tetapi peserta didik bisa

menjawab pertanyaan dengan cara menagcungkan tangan terlebih dahulu, ini

disebabkan karena peserta didik kurang terbiasa menjawab secara disiplin.

Guru meminta siswa berpasangan kembali, dan membagikan hasil

pengamatan kemarin. Setiap pasangan di minta melaporkan hasil

pengamatannya ke depan kelas, dan pasangan lain mendengarkan laporan dari

temannya. Proses pembelajaran dapat tergambar pada data 8 berikut ini.

Guru : Baiklah anak-anak sekarang kita duduk dalam pasangannya

masing-masing, dan Ibu akan memberikan hasil pengamatan

yang telah dilakukan kemarin di halaman belakang sekolah.

Peserta Didik : (peserta didik menerima hasil pengamatannya kemarin)

Guru : Sekarang anak Ibu membacakan hasil pengamatannya ke

depan, siapa yang bisa mewakili hasil pengamatannya terlebih

dahulu.

Peserta Didik : Saya Bu (Divo)

Guru : Ya coba ceritakan hasil pengamatannya.

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa peserta didik dapat

menyampaikan hasil pengamatannya ke depan kelas dan peserta didik disiplin

dalam mengacungkan tangan untuk ke depan kelas. Peserta didik yang lain

menyimak dan memperhatikan temannya melaporkan hasil diskuisinya.

Guru mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum disampaikan

peserta didik, dimana peserta didik belum meyampaikan cara menjaga

kebersihan lingkungan sekolah. Proses pembelajaran ini dapat tergambar pada

data 9 berikut:

Page 109: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

94

Guru : Setelah semua selesai menyampaikan hasil pengamatan, Ibu

belum mendengarkan hasil diskusi mengenai cara merawat

kebersihan halaman sekolah. Misalnya merawat dinding kelas.

Peserta Didik : Saya Bu (Fezzyra)

Guru : Ya coba fezzyra

Peserta Didik : Dinding sekolah tidak boleh di coret, tangan dibersihkan saat

memegang dinding kelas

Guru : Ya pintar anak Ibu. Setelah ini anak Ibu boleh beristirahat

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa guru mengarahkan

pembicaraan pada materi yang belum terungkap oleh peserta didik. Semua

peserta didik terdiam sejenak, tetapi guru menceritakan apa yang dilakukannya

saat menjaga kebersihan lingkungan, dari pertanyaan berikutnya peserta didik

mampu untuk menjawab apa pertanyaan dari guru.

Setelah peserta didik beristirahat, pembelajaran dilanjutkan oleh guru

dengan cara menjelasakn penjumlahan dan pengurangan bilangan tiga angka

dengan cara bersusun pendek.

3) Pembelajaran pada Tahap Kegiatan Akhir

Setelah pembelajaran selesai guru dan peserta didik bersama-sama

menyimpulkan pembelajaran, hal ini dapat terlihat pada sampel data 10 berikut

ini:

Guru : Anak-anak sekarang coba kita simpulkan pelajaran hari ini.

Siapa yang dapat menjelaskan bagaimana ciri-ciri lingkungan

sekolah bersih dan lingkungan kotor itu?

Peserta Didik : Saya Bu (Divo)

Guru : Ya coba anak Ibu,.

Peserta Didik : Lingkungan bersih itu tidak ada sampah, tidak ada lalat, tidak

ada debu yang menempel dimana-mana. Lingkungan kotor

banyak sampah, debu menempel dimana-mana, udara berbau,

tidak ada lalat.

Guru : Ya betul. Sekarang kita akan mengerjakan latihan, apakah anak

Ibu siap.

Peserta Didik : Siap Bu.

Page 110: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

95

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa guru dan peserta didik

menyimpulkan pembelajaran. Peserta didik terlihat bersemangat untuk

menyimpulkan pembelajaran. Setelah peserta didik menyimpulkan

pembelajaran peserta didik diminta mengerjakan pelatihan.

3. Pengamatan Pembelajaran Siklus II

Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran tematik dengan

menggunakan pendekatan cooperative tipe TPS dilaksanakan untuk

mendapatkan informasi bagaimana respon peserta didik dan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran siklus II. Pengamatan dilakukan dengan

objektif dan sistematis. Pengamatan dilakukan pada waktu melaksanakan

tindakan pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan cooperative

tipe TPS di kelas III. Dalam kegiatan ini peneliti berusaha mengenal dan

mengkombinasikan semua indikator dan proses hasil perubahan yang terjadi,

keseluruhan hasil pengamatan direkam dalam bentuk vidio dan lembar

observer.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru kelas III A SDN 06

Kampung Lapai Padang, pelaksanaan dilakukan secara terus menerus mulai

dari tindakan pertama sampai tindakan terakhir. Pengamatan dilakukan pada

satu tindakan dapat mempengaruhi penyusunan tindakan selanjutnya. Hasil

pengamatan ini kemudian direfleksikan untuk perencanaan tindakan

selanjutnya. Keberhasilan tindakan diamati selama dan sesudah tindakan

dilaksanakan. Peneliti mengamati perilaku guru dan perilaku peserta didik

selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar

Page 111: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

96

observasi. Aspek yang diamati adalah 1) analisis kegiatan guru, 2) analisis

kegiatan peserta didik, 3) hasil pembelajaran yang diperoleh peserta didik pada

siklus II.

1) Analisis Kegiatan Guru

Fokus kegiatan guru dalam pembelajaran pada tahap kegiatan awal

adalah (1) Membangkitkan skemata peserta didik dengan cara bercerita tentang

sakit perut akibat tidak menjaga kesehatan makanan, (2) Mengajak peserta

didik bernyanyi “Naik-naik ke puncak gunung”, (3) Dengan penjelasan yang

disampaikan, peserta didik dapat mengetahui materi yang akan dipelajari

dengan tekun (fase 1).

Kegiatan praktisi yang dilaksanakan pada kegiatan inti (4) Peserta

didik berpikir tentang materi yang akan dipelajari (fase 2), (5) Peserta didik

memperhatikan media gambar lingkungan sehat dan tidak sehat yang dipajang

guru, (6) Peserta didik pergi ke kantin sekolah didampingi oleh guru untuk

memperhatikan keadan kantin, (7) Peserta didik mendiskusikan hasil

laporannya dengan pasangan, (8) Peserta didik berdiskusi dengan teman

sebangkunya untuk saling mengutarakan hasil pemikirannya mengenai

lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat (fase 3), (9) Peserta didik

mendapatkan teks yang telah dibagikan guru, (10) Masing-masing peserta didik

membaca teks dalam hati, (11) Peserta didik dapat menjawab pelatihan, (12)

Setiap pasangan mengutarakan hasil diskusi dengan teman sebangkunya di

depan kelas (fase 4), (13) Peserta didik yang lain menanggapi hasil yang

disampaikan temannya didampingi oleh guru.

Page 112: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

97

Kegiatan praktisi yang dilaksanakan pada kegiatan akhir (14) Guru

mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum diungkapkan peserta didik

(fase 5), (4) Peserta didik dapat menjelaskan isi teks tersebut dengan bahasa

sendiri, (5) Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan

bilangan tiga angka dengan cara bersusun pendek dengan teknik tanpa

menyimpan, (6) Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan

bilangan tiga angka dengan cara bersusun pendek dengan teknik menyimpan,

(7) Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan pengurangan bilangan tiga

angka dengan cara teknik meminjam, (8) Peserta didik memperhatikan guru

menjelaskan hasil pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik

meminjam, (8) Peserta didik mengerjakan pelatihan, (9) Peserta didik bersama

dengan guru menyimpulkan pelajaran (fase 6), (10) Guru memperikan evaluasi

kepada peserta didik (fase 7).

Pada tahap kegiatan awal guru sudah mampu menyampaikan topik

inti materi dan kompetensi yang akan dicapai, media yang digunakan guru

sudah menarik perhatian peserta didik.

Pada tahap kegiatan inti terdapat 4 deskriptor, 2 deskriptor dengan

kategori baik dan 2 deskriptor lainnya dengan kategori cukup. Tindakan guru

pada saat meminta peserta didik untuk berpikir secara individu tentang materi

yang disampaikan berkualifikasi baik karena guru sudah memberikan

pertanyaan tentang materi dengan bahasa yang mudah dimengerti peserta didik.

Tindakan guru pada saat meminta peserta didik untuk dapat mengutarakan

hasil pemikirannya secara berpasangan berkualifikasi cukup, karena guru

Page 113: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

98

kurang membimbing pasangan untuk dapat mengutarakan hasil pemikirannya

tentang materi. Tindakan guru pada saat meminta setiap pasangan untuk

mengemukakan hasil diskusinya diberikan kualifikasi cukup, karena peserta

didik hanya diberi hadiah, guru tidak memberikan penghargaan secara lisan

kepada peserta didik dalam melaporkan hasik diskusinya. Tindakan guru untuk

mengarahkan materi yang belum terungkap berkualifikasi baik, karena guru

sudah mengarahkan peserta didik untuk dapat mengungkapkan pembelajaran

yang belum diketahui peserta didik.

Pada kegiatan akhir terdapat 2 deskriptor, 1 deskriptor dengan

kategori baik, dan 1 deskriptor lagi dengan kategori cukup. Kegiatan guru pada

saat memberi kesimpulan berkualifikasi cukup, karena guru kurang terbiasa

melibatkan peserta didik untuk menyimpilkan pelajaran secara bersama-sama.

Pada tahap penutup guru telah memberikan evaluasi yang sesuai dengan materi

yang telah dipelajari sehingga berkualifikasi baik.

2) Analisis Kegiatan Peserta Didik

Keterlibatan peserta didik juga diamati oleh peneliti pada tahap

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Fokus kegiatan peserta didik

dalam pembelajaran pada tahap kegiatan awal adalah (1) menjawab pertanyaan

yang diajukan guru, menyimak penjelasan guru, (2) peserta didik bernyanyi

“Sebelum kita makan”, (3) Dengan penjelasan yang disampaikan guru, peserta

didik dapat mengetahui materi yang akan dipelajari.

Kegiatan peserta didik yang dilaksanakan pada kegiatan inti (4)

dengan penjelasan dari guru peserta didik berpikir tentang materi yang akan

Page 114: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

99

dipelajari, (5) Peserta didik memperhatikan media gambar lingkungan sehat

dan tidak sehat yang dipajang guru, (6) Peserta didik nampak antusias saat

pergi ke kantin sekolah, (7) Peserta didik mendiskusikan hasil laporannya

dengan pasangan, (8) Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya

untuk saling mengutarakan hasil pemikirannya mengenai lingkungan sehat dan

lingkungan tidak sehat, (9) Peserta didik mendapatkan teks yang telah

dibagikan guru, (10) peserta didik membaca teks dalam hati, (11) Peserta didik

dapat menjawab pelatihan, (12) Setiap pasangan mengutarakan hasil diskusi

dengan teman sebangkunya di depan kelas, (13) Peserta didik yang lain

menanggapi hasil yang disampaikan temannya.

Kegiatan peserta didik yang dilaksanakan pada kegiatan akhir (14)

mendengarkan pembicaraan pada materi yang belum diungkapkan peserta

didik, (4) Peserta didik dapat menjelaskan isi teks, (5) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek dengan teknik tanpa menyimpan, (6) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek dengan teknik menyimpan, (7) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan pengurangan bilangan tiga angka dengan

cara teknik meminjam, (8) Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan

hasil pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam, (8)

Peserta didik mengerjakan pelatihan, (9) Peserta didik bersama dengan guru

menyimpulkan pelajaran, (10) Guru memperikan evaluasi kepada peserta didik.

Page 115: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

100

Pada kegiatan awal deskriptor yang muncul berkualifikasi baik. Pada

tahap kegiatan awal peserta didik sudah mampu mendengarkan topik inti

materi dan kompetensi yang di sampaikan guru, karena media yang

digunakan guru sudah menarik perhatian peserta didik.

Pada tahap kegiatan inti terdapat 4 deskriptor, 1 deskriptor dengan

kategori baik dan 3 deskriptor lainnya dengan kategori cukup. Tindakan

peserta didik pada saat berpikir secara individu tentang materi yang

disampaikan berkualifikasi baik karena pertanyaan/ permasalahan yang

disampaikan guru tentang materi sangat mudah dimengerti peserta didik.

Tindakan peserta didik pada saat mengutarakan hasil pemikirannya secara

berpasangan berkualifikasi baik, karena peserta didik sudah mulai terbiasa

melaporkan hasil diskusi, karena guru sudah membimbing pasangan untuk

dapat mengutarakan hasil pemikirannya tentang materi. Tindakan peserta didik

pada saat mengemukakan hasil diskusinya diberikan kualifikasi cukup, karena

peserta didik termotivasi untuk melaporkan hasik diskusinya. Tindakan peserta

didik untuk mendengarkan arahan mengenai materi yang belum terungkap

berkualifikasi kurang, karena peserta didik masih terganggu dengan

pasangannya dan hal yang lain yang ada dihadapannya.

Pada kegiatan akhir terdapat 2 deskriptor, dengan kategori cukup.

Kegiatan peserta didik pada saat memberi kesimpulan berkualifikasi cukup,

karena peserta didik kurang aktif untuk menyimpilkan pelajaran. Pada tahap

evaluasi berkualifikasi cukup, karena peserta didik kurang mampu nengerjakan

latihan secara individu, peserta didik masih melihat ke kiri dan ke kanan.

Page 116: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

101

3) Hasil Pembelajaran Tematik Siklus II

Kegiatan pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan

cooperative tipe TPS, secara umum belum menunjukkan hasil yang belum

optimal. Hasil ini terlihat pada rata-rata pembelajaran. Pengukuran hasil belajar

ini diperoleh melalui authentic assessment. Authentic assessment digunakan

untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan

menyeluruh tentang proses dan hasil belajar. Sedangkan alat penskoran

diperoleh melalui kriteria.

Perolehan nilai rata-rata peserta didik pada mata pelajaran bahasa

Indonesia adalah 73,26 dengan kualifikasi cukup. Secara keseluruhan nilai

rata-rata peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

adalah 70,76 dengan kualifikasi cukup. Secara keseluruhan nilai rata-rata

peserta didik pada mata pelajaran matematika adalah 70,57 dengan kategori

cukup

Pengukuran hasil belajar peserta didik ini, ternyata belum

menunjukkan hasil yang belum memuaskan. Berdasarkan hasil belajar ini,

peneliti dan guru mengadakan refleksi pembelajaran. Refleksi pembelajaran

meliputi perencanaan, pelaksanaan dan tindakan-tindakan yang dirasa perlu

untuk diperbaiki dan ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya.

1. Refleksi Pembelajaran Siklus II

Refleksi pembelajaran meliputi tahap kegiatan awal, tahap kegiatan

inti, dan tahap kegiatan akhir. Ketiga tahap tersebut dapat dilihat pada uraian

berikut.

Page 117: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

102

a. Refleksi Pembelajaran Tahap Kegiatan Awal

1) Perlunya pemberian waktu tunggu untuk menjawab pertanyaan bagi

peserta didik, sehingga peserta didik memilik kesempatan untuk

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

2) Untuk membangkitkan kepercayaan diri dalam menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru, peserta didik perlu diberi penguatan dan

motivasi.

3) Perlu dihindari jawaban serentak yang dilontarkan oleh peserta didik,

karena ini dapat menyulitkan guru mengetahui kemampuan masing-

masing peserta didik dalam proses pembelajaran.

b. Refleksi Pembelajaran Tahap Kegiatan Inti

1) Latihan dalam membaca untuk memahami isi bacaan hendaknya perlu

dilakukan, agar peserta didik dapat lancar membaca dan mudah

menuliskan isi bacaan dengan cepat dan benar

2) Petanyaan penuntun yang diberikan oleh guru, perlu diberikan lebih

terarah lagi kepada peserta didik, sehingga peserta didik terpancing dan

mampu untuk memberikan tanggapan terhadap isi bacaan.

3) Guru sudah bisa membangkitkan skemata peserta didik untuk dapat

berpikir tentang materi yang dipelajari

4) Guru telah memberi penjelasan kepada peserta didik untuk dapat

mengutarakan hasil pemikirannya, namun guru belum membimbing

peserta didik dalam berpasangan.

Page 118: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

103

5) Dalam mengemukakan hasil diskusinya hendaknya guru memberikan

waktu kepada peserta didik untuk melaporkan hasil diskusinya.

6) Dalam mengarahkan materi yang belum terungkap, hendaknya guru

memberikan pertanyaan yang sesuai dengan materi/ topik yang dipelajari

dan memotivasi peserta didik untuk dapat menjawab pertanyaan yang

diajukan guru.

c. Refleksi Pembelajaran Tahap Kegiatan Akhir

1) Guru telah mengajukan pertanyaan kepada peserta didik berhubungan

dengan materi pembelajaran.Hendaknya pertanyaan yang diajukan

mencakup kesemua materi yang telah dipelajari sehingga dapat membantu

peserta didik untuk menyimpulkan dengan lengkap semua materi

pembelajaran.

2) Penyimpulan pembelajaran perlu dilakukan oleh guru bersama peserta didik.

Hendaknya setelah memberikan pertanyaan penuntun, peserta didik

ditugaskan untuk menyimpulkan tentang pembelajaran yang telah

dilakukan.

Hasil refleksi yang dilakukan peneliti selama dan sesudah proses

pembelajaran disampaikan kepada guru. Kegiatan refleksi dilakukan setiap

selesai pembelajaran. Selanjutnya, bersama-sama mendiskusikan kekurangan

yang perlu diperbaiki dan kelebihan yang perlu ditingkatkan dalam

pembelajaran berikutnya. Pada akhir siklus tindakan dilakukan refleksi secara

keseluruhan dan dilanjutkan dengan pembuatan rencana tindakan yang akan

dilakukan dalam pembelajaran pada siklus berikutnya.Guru perlu mengajukan

Page 119: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

104

pertanyaan kepada peserta didik berhubungan dengan materi pembelajaran,

sehingga dapat membantu peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran.

Hasil Penelitian Siklus III

Temuan penelitian siklus III, paparan data dipilih dalam perencanaan

pembelajaran, proses pembelajaran tahap kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan

akhir, serta hasil pembelajaran. Di samping itu juga dipaparkan refleksi terhadap

pelaksanaan pembelajaran serta temuan-temuan penelitian

1. Perencanaan Pembelajaran Siklus III

Perencanaan pembelajaran dibuat berdasarkan Permendiknas Nomor

41 tahun 2007 tentang standar proses. Komponen RPP tersebut adalah identitas

sekolah, tema, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian

kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar dan sumber

belajar.

a. Waktu

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam dua kali pertemuan

dalam satu kali pertemuan 5x35 menit. Pertemuan pertama dilakukan pada hari

Senin 26 November 2012 jam ke 1-5 (07.30-10.55). pertemuan kedua

dilakukan pada hari Selasa 27 November 2012 jam ke 1-5 (07.30-10.55).

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar pada pertemuan pertama dan kedua adalah sebagai

berikut: (1) Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif, (2)

Page 120: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

105

Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka, (3) Membedakan ciri-

ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat berdasarkan pengamatan.

c. Indikator

Indikator untuk pertemuan pertama adalah (1) Menyebutkan keadaan

lingkungan sehat yang ada dalam media gambar, (2) Menyebutkan keadaan

lingkungan tidak sehat yang ada pada media gambar, (3) Mengamati keadaan

lingkungan sekolah, (4) Membaca teks bacaan dalam hati dengan

menggunakan teknik membaca intensif, (5) Menjawab pertanyaaan

berdasarkan teks yang sudah dibaca dengan teknik membaca intensif.

Indikator pertemuan kedua sebagai berikut: (1) Mendiskusikan hasil

pengamatan tentang keadaan lingkungan sekolah, (2) Menyebutkan ciri-ciri

lingkungan sehat, (3) Menyebutkan ciri-ciri lingkungan tidak sehat, (4)

Menjelaskan isi teks berdasarkan teks yang telah dibaca dengan teknik

membaca intensif, (5) Menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek tanpa teknik menyimpan, (6) Menetukan hasil

penjumlahan bilangan tiga angka menggunakan cara bersusun pendek dengan

teknik menyimpan, (7) Menjelaskan pengurangan bilangan tiga angka dengan

cara teknik meminjam, (8) Menetukan pengurangan bilangan tiga angka

dengan cara teknik meminjam.

d. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dikembangkan dari indikator pembelajaran kelas

III SD. Tujuan pembelajaran pada pertemuan pertama sebagai berikut: (1)

Dengan penjelasan yang disampaikan, peserta didik dapat mengetahui materi

Page 121: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

106

yang akan dipelajari dengan tekun, (2) Dengan media gambar, peserta didik

diminta berpikir tentang materi yang akan dipelajari dengan serius, (3) Dengan

pergi ke halaman sekolah, peseta didik dapat mengamati kedaan sekitar

sekolah dengan tertib, (4) Dengan pengamatan, peserta didik dapat

mendiskusikan hasil pengamatannya dengan pasangannya dengan benar, (5)

Dengan teman sebangkunya, peserta didik saling mengutarakan hasil

diskusinya mengenai lingkungan sehat yang ada pada media gambar, (6)

Dengan teman sebangkunya, peserta didik saling mengutarakan hasil

diskusinya mengenai lingkungan tidak sehat yang ada pada media gambar, (7)

Dengan membaca teks bacaan, peserta didik dapat membaca dalam hati teks

bacaan dengan benar, (8) Berdasarkan teks yang sudah dibaca, peserta didik

dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

Tujuan pembelajaran pada pertemuan kedua sebagai berikut: (1)

Dengan diskusi kelas, peserta didik dapat mengutarakan hasil diskusi dengan

teman sebangkunya di depan peserta didik yang lain dengan benar, (2) Dengan

penjelasan, peserta didik dapat mendengarkan pengarahan yang belum

diungkapkan guru dengan serius, (3) Berdasarkan teks yang telah dibaca,

peserta didik dapat menjelaskan isi teks tersebut dengan bahasanya sendiri

secara tepat, (4) Dengan contoh yang disampaikan guru, peserta didik dapat

menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan cara bersusun pendek

tanpa teknik menyimpan dengan benar, (5) Dengan penugasan, peserta didik

dapat menentukan hasil penjumlahan bilangan tiga angka menggunakan cara

bersusun pendek dengan teknik menyimpan dengan benar, (6) Dengan contoh

Page 122: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

107

yang disampaikan guru, peserta didik dapat menjelaskan pengurangan bilangan

tiga angka dengan cara teknik meminjam dengan benar, (7) Dengan penugasan,

peserta didik dapat menentukan hasil pengurangan bilangan tiga angka dengan

cara teknik meminjam dengan benar.

e. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama yaitu kegiatan awal, dan

sebagian pada kegiatan inti, meliputi: (1) Membangkitkan skemata peserta

didik dengan cara bercerita tentang halaman sekolah yang berantakan karena

sampah dan bunga sudah mulai gersang, (2) Mengajak peserta didik bernyanyi

“lihat kebunku”, (3) Dengan penjelasan yang disampaikan, peserta didik dapat

mengetahui materi yang akan dipelajari dengan tekun (fase 1), (4) Peserta didik

berpikir tentang materi yang akan dipelajari (fase 2), (5) Peserta didik

memperhatikan media gambar lingkungan sehat dan tidak sehat yang dipajang

guru, (6) Peserta didik pergi ke halaman sekolah didampingi oleh guru untuk

memperhatikan keadan halaman depan sekolah, (7) Peserta didik

mendiskusikan hasil laporannya dengan pasangan, (8) Peserta didik berdiskusi

dengan teman sebangkunya untuk saling mengutarakan hasil pemikirannya

mengenai lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat (fase 3), (9) Peserta

didik mendapatkan teks yang telah dibagikan guru, (10) Masing-masing peserta

didik membaca teks dalam hati, (11) Peserta didik dapat menjawab pelatihan 1.

Kegiatan pada pertemuan kedua, dilanjutkan dengan kegiatan inti

yang belum selesai dan kegiatan akhir pembelajaran , meliputi: (1) Setiap

pasangan mengutarakan hasil diskusi dengan teman sebangkunya di depan

Page 123: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

108

kelas (fase 4), (2) Peserta didik yang lain menanggapi hasil yang disampaikan

temannya didampingi oleh guru, (3) Guru mengarahkan pembicaraan pada

materi yang belum diungkapkan peserta didik (fase 5), (4) Peserta didik dapat

menjelaskan isi teks tersebut dengan bahasa sendiri, (5) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek dengan teknik tanpa menyimpan, (6) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek dengan teknik menyimpan, (7) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan pengurangan bilangan tiga angka dengan

cara teknik meminjam, (8) Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan

hasil pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam, (8)

Peserta didik mengerjakan pelatihan, (9) Peserta didik bersama dengan guru

menyimpulkan pelajaran (fase 6), (10) Guru memperikan evaluasi kepada

peserta didik (fase 7).

f. Materi Pembelajaran, Media dan Sumber Belajar Siklus III

Materi pembelajaran dipilih berdasarkan tema yang telah dipilih guru.

Tema pada siklus III ini adalah “Pulang Sekolah”. Media pembelajaran yang

digunakan adalah media gambar lingkungan luar sekolah.

g. Penilaian Siklus III

Penilaian pembelajaran meliputi penilaian proses dan penilaian hasil.

Penilaian proses yang dimaksud adalah mengamati aktivitas guru dan peserta

didik dalam kegiatan awal, inti dan akhir. Penilaian dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan yang diisi oleh observer.

Page 124: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

109

Penilaian proses juga dimaksudkan untuk melihat kemajuan pembelajaran

peserta didik secara terus menerus. Selain itu, juga dilakukan penilaian berupa

hasil tes dalam bentuk essay dan unjuk kerja. Tes tersebut dilakukan untuk

mengetahui dan mengukur tingkat pemahaman peserta didik terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan. Penilaian tersebut dijadikan bahan

pertimbangan dan koreksi untuk pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

Tahap pelaksanaan tindakan terdiri atas dua kali pertemuan.

Pertemuan tersebut dapat diketahui dari penjelasaan sebagai berikut:

a. Siklus III Pertemuan Pertama

Siklus II pertemuan pertama dilaksanakan berupa kegiatan awal, dan

kegiatan inti.

1) Pembelajaran pada Tahap Kegiatan Awal

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap kegiatan awal, guru

membangkitkan skemata peserta didik dengan cara menceritakan saat guru

pulang dari sekolah kemarin. Cuplikan proses tanya jawab dalam pembelajaran

yang tergambar pada sampel data I di bawah ini:

Data 1

Guru : Anak-anak, kemarin Ibu pulang dari sekolah, karena kendaraan

yang Ibu naiki tadi bocor hampir dekat dari rumah Ibu. Ibu

langsung saja berjalan kaki melawati gang agar lebih cepat

sampai. Di gang tersebut ibu melihat selokannya banyak

sampah, tumpukan sampah sudah mengeluarkan bau yang

tidak sedap. Apakah anak-anak Ibu pernah melihat keadaan

tersebut, atau di sekitar rumahnya ada kejadian yang sama

dengan pengalaman Ibu?

Peserta Didik : Saya Bu. ( Hidayat)

Guru : Ya coba Hidayat

Page 125: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

110

Peserta Didik : Waktu saya pulang, saya sering melihat keadaan itu Bu.

Guru : Dimana rumah kamu Hidayat?

Peserta Didik : Tidak jauh dari sekolah Bu.

Guru : Apakah warga di sana tidak pernah gotong royong Hidayat?

Peserta Didik : Pernah Bu, tapi hanya beberapa orang warga saja.

Guru : Apa yang disampaikan oleh Hidayat itu salah satu kejadian

yang nyata, dimana warga tersebut tidak suka menjaga

kebersihan, efeknya lingkungan tersebut seandainya kalau

hujan apa yang terjadi?

Peserta Didik : Banjir Bu (secara serentak)

Guru : Benar anak-anak Ibu, kita kembali belajar mengenai

lingkungan yang sehat dan lingkungan yang tidak sehat.

Peserta didik tampaknya memiliki skemata yang cukup tentang tema

pelajaran. Dari pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Peserta didik berpikir

atas pertanyaan yang disampaikan oleh gurunya. Saat guru menanyakan

menanyakan pertanyaan banyak peserta didik yang diam.

2) Pembelajaran pada Tahap Kegiatan Awal

Selanjutnya peserta didik diberi lembar pengamatan kemudian,

memperhatikan gambar tayangan yang ada di depan kelas. Peserta didik

diminta untuk berpikir mengenai tayangan tersebut dan masing-masing peserta

didik mencatat pada lembar pengamatan. Setelah peserta didik berpikir tentang

gambar yang ada pada tayangan peserta didik diminta untuk pergi ke halaman

di luar sekolah dan mencatat apa yang akan diamatinya. Proses pembelajaran

tergambar pada sampel data 2 berikut:

Guru : Anak-anak sekarang kita akan pergi ke halaman yang ada di

luar sekolah untuk memperhatikan lingkungan sekitar dan

anak-anak semuanya mencatat pada lembar pengamatan yang

telah Ibu berikan.

Peserta Didik : Baik Bu (peserta didik menjawab serentak)

Guru : Baiklah anak-anak, sekarang coba amati lingkungan yang ada

di luar sekolah dan tulis pengamatannya secara teliti.

Peserta Didik : Ya Bu.

Page 126: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

111

Berdasarkan percakapan di atas, tampak bahwa guru membimbing

peserta didik dalam melakukan pengamatan tentang lingkungan yang ada di

luar sekolah. Guru menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh peserta didik

dalam melakukan pengamatan.

Peserta didik melanjutkan pelajaran setelah selesai istirahat, peserta

didik kembali ke kelas dan melanjutkan pembelajaran. Guru meminta siswa

berpasangan dengan teman sebangkunya untuk mendiskusikan hasil

pengamatannya. Proses pembelajaran dapat digambarkan pada sampel data 4

berikut:

Guru : Setelah masing-masing anak Ibu melakukan pengamatan dan

mencatatnya pada lembar pengamatan, sekarang anak Ibu

berpasangan dengan teman sebangkunya berdiskusi untuk

mengutarakan hasil pengamatannya.

Peserta Didik : Masih berdiskusi dengan teman sebangku Bu (serentak)

Guru : Benar, kita berdiskusi dengan teman sebangku untuk

membahas apa saja yang kita amati tadi dan mengampil

kesimpulan tentang hasil diskusi masing-masing pasangan

Peserta Didik : Baik Bu (peserta didik menjawab serentak)

Guru : Apakah anak Ibu sudah mengerti

Peserta Didik : Sudah Bu.

Proses pembelajaran di atas menggambarkan bahwa peserta didik mau

berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk mendiskusikan hasil pengamatan

yang telah dilakukan, dimana para peserta didik saling aktif dan setiap

pasangan menulis hasil kesimpulannya.

Setelah setiap pasangan menyimpulkan hasil diskusinya peserta didik

diberi teks cerita “Pulang Sekolah”. Peserta didik diminta membaca teks

tersebut di dalam hati dan mampu menceritakan teks tersebut ke depan kelas

Page 127: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

112

dengan bahasanya sendiri, peserta didik diminta mengerjakan pelatihan. Proses

pembelajarannya dapat tergambar pada sampel data 5 berikut:

Guru : Setelah setiap pasangan berdiskusi dan menarik kesimpulan

tentang hasil pengamatannya, setiap pasangan dapat

merahasiakan hasil pengamatan dari pasangan lain.

Peserta Didik : Ya Bu, Kami sudah mengerti (serentak)

Guru : Setelah selesai membaca teks, apakah anak-anak Ibu tahu apa

isi teks tersebut, kalu sudah tahu siapa yang bisa membacakan

kembali teks tersebut tanpa melihat bacaannya.

Peserta Didik : Saya Bu (Ariq)

Guru : Ya, coba Ariq..

Peserta Didik : (Mendengarkan temanya ada sebagian peserta didik yang

bercerita dengan teman sebangkunya)

Guru : Terimakasih sayang, apa yang kamu ceritakan tadi itu benar

sesuai dengan apa yang ada pada teks cerita. Ini hadiah yang

telah Ibu janjikan tadi.

Peserta Didik : Terimaksih Bu.

Guru : Setelah anak-anak Ibu baca dan mendengar apa yang

disampaikan dengan teman kamu tadi, sekarang coba jawap

pelatihan yang Ibu berikan.

Peserta Didik : Ya Bu.

Guru : Sekarang coba kerjakan latihan ini, anak-anak Ibu jawab boleh

melihat teks cerita “Pulang Sekolah”.

Peserta Didik : (Serius mengerjakannya)

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa peserta didik kurang aktif

saat guru meminta menceritakan isi teks cerita tanpa membawa teks tersebut,

guru akan memberi peserta didik hadiah berupa pena untuk peserta didik yang

berani menceritakannya. Hanya delapan orang peserta didik yang berani

menceritakan kembali teks tersebut.

Pelaksanaan pada tahap kegiatan inti belum semuanya tercapai,

pembelajaran akan dilanjutkan pada pertemuan kedua. Ini disebabkan karena

waktu pembelajaran telah habis. Hasil diskusi setiap pasangan belum di

sampaikan kepada pasangan lain. Proses pembelajarannya dapat terlihat pada

sampel data 6 berikut:

Page 128: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

113

Guru : Siapa yang selesai menjawab pelatihannya, silahkan anak-anak

Ibu kumpul ke depan.

Peserta Didik : (Peserta didik yang telah selesai mengerjakan pelatihan dan

mengumpulkannya ke depan kelas)

Guru : Hasil pengamatan dan diskusi setiap pasangan dikumpulkan.

Besok kita akan membacakan hasil diskusi masing-masing

pasangan, karena sekarang waktu kita telah habis.

Peserta Didik : baik Bu...

Guru : Nah, sekarang anak-anak Ibu bersiap-siap untuk pulang,

sebelum pulang kita berdo’a dulu.

Berdasarkan apa yang disampaikan guru, peserta didik paham apa

yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Pembelajaran diakhiri dengan

berdo’a.

b. Siklus III Pertemuan Kedua

Siklus III pertemuan kedua dilaksanakan berupa lanjutan kegiatan inti

dan kegiatan akhir.

Sebelum pembelajaran dimulai guru meminta peserta didik merapikan

kelas dan peserta didik berdo’a berssama-sama. Guru melukan apersepsi untuk

mengingat apa yang telah dipelajari sebelumnya. Proses pembelajaran ini dapat

tergambar pada data 7 berikut ini:

Guru : Selamat pagi anak-anak, bagaimana keadanya hari ini.

Peserta Didik : Alhamdulillah, sehat Bu (peserta didik menjawab serentak)

Guru : Sebelum kita mulai belajar, sebaiknya kita berdoa dulu

bersama-samayang dipimpin oleh ketua kelas.

Peserta Didik : (peserta didik berdo’a bersama-sama)

Guru : Baiklah anak-anak kita lanjutkan pelajaran yang kemarin, tapi

sebelum pelajaran dimulai Ibu mau bertanya dulu. Coba anak

Ibu bagaimana menjaga lingkungan rumah agar selalu bersih?

Peserta Didik : (peserta didik serentak mengangkat tangan).

Guru : Ya coba Ayu.

Peserta Didik : Sampah jangan dibuang ke selokan, sampah-sampah sebaiknya

tidak ditumpuk

Guru : Ya pintar Ayu

Page 129: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

114

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa peserta didik mengingat

pelajaran yang telah dipelajari kemarin. Di mana peserta didik bersemanagt

ingin menjawab pertanyaan yang disampaikan guru, peserta didik sudah bisa

menjawab pertanyaan dengan cara menagcungkan tangan terlebih dahulu, ini

disebabkan karena peserta didik sudah mulai terbiasa menjawab secara disiplin.

Guru meminta siswa berpasangan kembali, dan membagikan hasil

pengamatan kemarin. Setiap pasangan di minta melaporkan hasil

pengamatannya ke depan kelas, dan pasangan lain mendengarkan laporan dari

temannya. Proses pembelajaran dapat tergambar pada data 8 berikut ini.

Guru : Baiklah anak-anak sekarang kita duduk dalam pasangannya

masing-masing, dan Ibu akan memberikan hasil pengamatan

yang telah dilakukan kemarin.

Peserta Didik : (peserta didik menerima hasil pengamatannya kemarin)

Guru : Sekarang anak Ibu membacakan hasil pengamatannya ke

depan, siapa yang bisa mewakili hasil pengamatannya terlebih

dahulu.

Peserta Didik : Saya Bu (Rafael)

Guru : Ya coba ceritakan hasil pengamatannya.

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa peserta didik dapat

menyampaikan hasil pengamatannya ke depan kelas dan peserta didik disiplin

dalam mengacungkan tangan untuk ke depan kelas. Peserta didik yang lain

menyimak dan memperhatikan temannya melaporkan hasil diskuisinya.

Guru mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum disampaikan

peserta didik, dimana peserta didik belum meyampaikan cara memisahkan

sampah yang basah dan kering. Proses pembelajaran ini dapat tergambar pada

data 9 berikut:

Page 130: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

115

Guru : Setelah semua selesai menyampaikan hasil pengamatan, Ibu

belum mendengarkan hasil diskusi mengenai memisahkan

antara sampah yang basah dan sampah yang kering.

Peserta Didik : (diam sejenak)

Guru : Apa-apa saja yang termasuk sampah basah dan apa saja yang

termasuk sampah kering?

Peserta Didik : Saya Bu (Amelia)\

Guru : Ya, coba Amelia

Peserta Didik : Sampah basah contohnya daun, sisa makanan sampah kering

contohnya plastik, kaleng bekas kaca.

Guru : Ya pintar anak Ibu. Setelah ini anak Ibu boleh beristirahat

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa guru mengarahkan

pembicaraan pada materi yang belum terungkap oleh peserta didik. Semua

peserta didik terdiam sejenak, tetapi guru menceritakan apa yang dilakukannya

saat menjaga kebersihan lingkungan, dari pertanyaan berikutnya peserta didik

mampu untuk menjawab apa pertanyaan dari guru.

Setelah peserta didik beristirahat, pembelajaran dilanjutkan oleh guru

dengan cara menjelasakn penjumlahan dan pengurangan bilangan tiga angka

dengan cara bersusun pendek.

3) Pembelajaran pada Tahap Kegiatan Akhir

Setelah pembelajaran selesai guru dan peserta didik bersama-sama

menyimpulkan pembelajaran, hal ini dapat terlihat pada sampel data 10 berikut

ini:

Guru : Anak-anak sekarang coba kita simpulkan pelajaran hari ini.

Siapa yang dapat menjelaskan bagaimana ciri-ciri lingkungan

bersih dan lingkungan yang kotor itu?

Peserta Didik : Saya Bu (serentak)

Guru : Ya coba anak Ibu Arif.

Peserta Didik : Sampah tidak ditumpuk-tumpuk, selokan lancar, tidak ada

sampah

Guru : Ya betul sayang. Sekarang kita akan mengerjakan latihan,

apakah anak Ibu siap.

Peserta Didik : Siap Bu.

Page 131: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

116

Proses pembelajaran di atas tampak bahwa guru dan peserta didik

menyimpulkan pembelajaran. Peserta didik terlihat bersemangat untuk

menyimpulkan pembelajaran. Setelah peserta didik menyimpulkan

pembelajaran peserta didik diminta mengerjakan pelatihan.

3. Pengamatan Pembelajaran Siklus III

Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran tematik dengan

menggunakan pendekatan cooperative tipe TPS dilaksanakan untuk

mendapatkan informasi bagaimana respon peserta didik dan guru dalam

melaksanakan proses pembelajaran siklus III. Pengamatan dilakukan dengan

objektif dan sistematis. Pengamatan dilakukan pada waktu melaksanakan

tindakan pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan cooperative

tipe TPS di kelas III. Dalam kegiatan ini peneliti berusaha mengenal dan

mengkombinasikan semua indikator dan proses hasil perubahan yang terjadi,

keseluruhan hasil pengamatan direkam dalam bentuk vidio dan lembar

observer.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru kelas III A SDN 06

Kampung Lapai Padang, pelaksanaan dilakukan secara terus menerus mulai

dari tindakan pertama sampai tindakan terakhir. Pengamatan dilakukan pada

satu tindakan dapat mempengaruhi penyusunan tindakan selanjutnya. Hasil

pengamatan ini kemudian direfleksikan untuk perencanaan tindakan

selanjutnya. Keberhasilan tindakan diamati selama dan sesudah tindakan

dilaksanakan. Peneliti mengamati perilaku guru dan perilaku peserta didik

Page 132: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

117

selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar

observasi. Aspek yang diamati adalah 1) analisis kegiatan guru, 2) analisis

kegiatan peserta didik, 3) hasil pembelajaran yang diperoleh peserta didik pada

siklus III.

1. Analisis Kegiatan Guru

Fokus kegiatan guru dalam pembelajaran pada tahap kegiatan awal

adalah (1) Membangkitkan skemata peserta didik dengan cara bercerita tentang

sakit perut akibat tidak menjaga kesehatan makanan, (2) Mengajak peserta

didik bernyanyi “Banyak nyamuk”, (3) Dengan penjelasan yang disampaikan,

peserta didik dapat mengetahui materi yang akan dipelajari dengan tekun (fase

1).

Kegiatan praktisi yang dilaksanakan pada kegiatan inti (4) Peserta

didik berpikir tentang materi yang akan dipelajari (fase 2), (5) Peserta didik

memperhatikan media gambar lingkungan sehat dan tidak sehat yang dipajang

guru, (6) Peserta didik pergi ke kantin sekolah didampingi oleh guru untuk

memperhatikan keadan kantin, (7) Peserta didik mendiskusikan hasil

laporannya dengan pasangan, (8) Peserta didik berdiskusi dengan teman

sebangkunya untuk saling mengutarakan hasil pemikirannya mengenai

lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat (fase 3), (9) Peserta didik

mendapatkan teks yang telah dibagikan guru, (10) Masing-masing peserta didik

membaca teks dalam hati, (11) Peserta didik dapat menjawab pelatihan, (12)

Setiap pasangan mengutarakan hasil diskusi dengan teman sebangkunya di

Page 133: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

118

depan kelas (fase 4), (13) Peserta didik yang lain menanggapi hasil yang

disampaikan temannya didampingi oleh guru.

Kegiatan praktisi yang dilaksanakan pada kegiatan akhir (14) Guru

mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum diungkapkan peserta didik

(fase 5), (4) Peserta didik dapat menjelaskan isi teks tersebut dengan bahasa

sendiri, (5) Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan

bilangan tiga angka dengan cara bersusun pendek dengan teknik tanpa

menyimpan, (6) Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan

bilangan tiga angka dengan cara bersusun pendek dengan teknik menyimpan,

(7) Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan pengurangan bilangan tiga

angka dengan cara teknik meminjam, (8) Peserta didik memperhatikan guru

menjelaskan hasil pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik

meminjam, (8) Peserta didik mengerjakan pelatihan, (9) Peserta didik bersama

dengan guru menyimpulkan pelajaran (fase 6), (10) Guru memperikan evaluasi

kepada peserta didik (fase 7).

Pada tahap kegiatan awal guru sudah mampu menyampaikan topik

inti materi dan kompetensi yang akan dicapai, media yang digunakan guru

sudah menarik perhatian peserta didik.

Pada tahap kegiatan inti terdapat 4 deskriptor, 3 deskriptor dengan

kategori baik dan 1 deskriptor lainnya dengan kategori cukup. Tindakan guru

pada saat meminta peserta didik untuk berpikir secara individu tentang materi

yang disampaikan berkualifikasi baik karena guru sudah memberikan

pertanyaan tentang materi dengan bahasa yang mudah dimengerti peserta didik.

Page 134: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

119

Tindakan guru pada saat meminta peserta didik untuk dapat mengutarakan

hasil pemikirannya secara berpasangan berkualifikasi cukup, karena guru

kurang membimbing pasangan untuk dapat mengutarakan hasil pemikirannya

tentang materi. Tindakan guru pada saat meminta setiap pasangan untuk

mengemukakan hasil diskusinya diberikan kualifikasi baik, karena peserta

didik dimotivasi dengan memberikan penghargaan secara lisan dan peserta

didik diberi hadiah. Tindakan guru untuk mengarahkan materi yang belum

terungkap berkualifikasi baik, karena guru sudah mengarahkan peserta didik

untuk dapat mengungkapkan pembelajaran yang belum diketahui peserta didik.

Pada kegiatan akhir terdapat 2 deskriptor dengan kategori baik.

Kegiatan guru pada saat memberi kesimpulan berkualifikasi baik, karena guru

sudah terbiasa melibatkan peserta didik untuk menyimpulkan pelajaran secara

bersama-sama. Pada tahap penutup guru telah memberikan evaluasi yang

sesuai dengan materi yang telah dipelajari sehingga berkualifikasi baik.

2. Analisis Kegiatan Peserta Didik

Keterlibatan peserta didik juga diamati oleh peneliti pada tahap

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Fokus kegiatan peserta didik

dalam pembelajaran pada tahap kegiatan awal adalah (1) menjawab pertanyaan

yang diajukan guru, menyimak penjelasan guru, (2) peserta didik bernyanyi

“Banyak Nyamuk”, (3) Dengan penjelasan yang disampaikan guru, peserta

didik dapat mengetahui materi yang akan dipelajari.

Kegiatan peserta didik yang dilaksanakan pada kegiatan inti (4)

dengan penjelasan dari guru peserta didik berpikir tentang materi yang akan

Page 135: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

120

dipelajari, (5) Peserta didik memperhatikan media gambar lingkungan sehat

dan tidak sehat yang dipajang guru, (6) Peserta didik nampak antusias saat

pergi ke kantin sekolah, (7) Peserta didik mendiskusikan hasil laporannya

dengan pasangan, (8) Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya

untuk saling mengutarakan hasil pemikirannya mengenai lingkungan sehat dan

lingkungan tidak sehat, (9) Peserta didik mendapatkan teks yang telah

dibagikan guru, (10) peserta didik membaca teks dalam hati, (11) Peserta didik

dapat menjawab pelatihan, (12) Setiap pasangan mengutarakan hasil diskusi

dengan teman sebangkunya di depan kelas, (13) Peserta didik yang lain

menanggapi hasil yang disampaikan temannya.

Kegiatan peserta didik yang dilaksanakan pada kegiatan akhir (14)

mendengarkan pembicaraan pada materi yang belum diungkapkan peserta

didik, (4) Peserta didik dapat menjelaskan isi teks, (5) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek dengan teknik tanpa menyimpan, (6) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan

cara bersusun pendek dengan teknik menyimpan, (7) Peserta didik

memperhatikan guru menjelaskan pengurangan bilangan tiga angka dengan

cara teknik meminjam, (8) Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan

hasil pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam, (8)

Peserta didik mengerjakan pelatihan, (9) Peserta didik bersama dengan guru

menyimpulkan pelajaran, (10) Guru memperikan evaluasi kepada peserta didik.

Page 136: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

121

Pada tahap kegiatan awal peserta didik sudah mampu mendengarkan

topik inti materi dan kompetensi yang di sampaikan guru, karena media yang

digunakan guru sudah menarik perhatian peserta didik.

Pada tahap kegiatan inti terdapat 4 deskriptor, 3 deskriptor dengan

kategori baik dan 1 deskriptor lainnya dengan kategori cukup. Tindakan

peserta didik pada saat berpikir secara individu tentang materi yang

disampaikan berkualifikasi baik karena pertanyaan/ permasalahan yang

disampaikan guru tentang materi sangat mudah dimengerti peserta didik.

Tindakan peserta didik pada saat mengutarakan hasil pemikirannya secara

berpasangan berkualifikasi baik, karena peserta didik sudah mulai terbiasa

melaporkan hasil diskusi, karena guru sudah membimbing pasangan untuk

dapat mengutarakan hasil pemikirannya tentang materi. Tindakan peserta didik

pada saat mengemukakan hasil diskusinya diberikan kualifikasi baik, karena

peserta termotivasi untuk melaporkan hasik diskusinya. Tindakan peserta didik

untuk mendengarkan arahan mengenai materi yang belum terungkap

berkualifikasi cukup, karena peserta didik masih bercerita dengan temannya.

Pada kegiatan akhir terdapat 2 deskriptor, dengan kategori baik.

Kegiatan peserta didik pada saat memberi kesimpulan berkualifikasi baik,

karena peserta didik sudah aktif untuk menyimpulkan pelajaran. Pada tahap

evaluasi berkualifikasi baik, karena peserta didik sudah mulai kosentrasi saat

pelajaran dimulai dan peserta didik mampu nengerjakan latihan secara

individu.

Page 137: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

122

3) Hasil Pembelajaran Tematik Siklus III

Kegiatan pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan

cooperative tipe TPS, secara umum sudah menunjukkan hasil yang optimal.

Hasil ini terlihat pada rata-rata pembelajaran

Perolehan nilai rata-rata peserta didik pada mata pelajaran bahasa

Indonesia adalah 90 dengan kualifikasi baik. Secara keseluruhan nilai rata-rata

peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah 91,15

dengan kualifikasi baik. Secara keseluruhan nilai rata-rata peserta didik pada

mata pelajaran matematika adalah 90,96 dengan kategori baik

Penilaian tindakan kelas yang dilaksanakan telah sesuai dengan tujuan

yang diharapkan, yakni peningkatan pembelajaran tematik dengan

menggunakan pendekatan cooperative tipe TPS di kelas III SD Negeri 06

Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo dapat dilaksanakan dengan baik.

4. Refleksi Pembelajaran Siklus III

Refleksi pembelajaran meliputi tahap kegiatan awal, tahap kegiatan

inti, dan tahap kegiatan akhir. Ketiga tahap tersebut dapat dilihat pada uraian

berikut.

a. Refleksi Pembelajaran Tahap Kegiatan Awal

1) Peserta didik dalam mengemukakan pendapatnya terlihat berani dan

lebih percaya diri. Hal ini, disebabkan guru telah memberikan penguatan

dan motivasi kepada peserta didik agar mampu dengan baik

mengemukakan pendapatnya tentang topik

Page 138: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

123

2) Dalam menjawab pertanyaan peserta didik tidak berebutan, peserta didik

sudah mengangkat tangannya untuk menjawab pertanyaan yang

disampaikan oleh guru.

b. Refleksi Pembelajaran Tahap Kegiatan Inti

1) Arahan yang diberikan guru kepada peserta didik untuk melakukan

kegiatan pengamatan dengan tenang dan tidak terburu-buru, membuat

sehingga peserta didik dapat melakukan dengan jelas tugas yang akan

dilaksanakannya

2) Proses membaca dan menyimak bacaan sudah dilakukan peserta didik

secara bergantian, semua peserta didik antusias dalam membaca dan

menyimak bacaan. Dengan keadaan ini membuat peserta mudah

memahami isi bacaan. Hal ini terjadi karena guru telah mengawasi

kegiatan peserta didik dalam membaca dan menyimak bacaan.

3) Petanyaan penuntun yang diberikan oleh guru, sudah terarah pada materi

dan pengalaman peserta didik, sehingga peserta didik mampu untuk

memberikan tanggapan.

4) Dalam mengemukakan hasil diskusinya guru telah memberikan waktu

kepada peserta didik untuk melaporkan hasil diskusinya.

c. Refleksi Pembelajaran Tahap Kegiatan Akhir

1) Penyimpulan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik telah

menggambarkan semua materi yang telah dipelajari. Hal ini didukung

oleh masukan dan bimbingan guru dalam membuat kesimpulan bersama

peserta didik

Page 139: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

124

2) Pada proses pembuatan latihan, sebagian besar peserta didik telah

membuatnya sendiri dengan teliti dan semangat. Nilai yang di dapat

mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya

3) Model cooperative learning tipe TPS dapat meningkatkan pembelajaran

tematik. Dengan menggunakan model cooperative ini, peserta didik

mampu untuk bekerjasama, berani untuk mengeluarkan pendapat,

tanggap terhadap permasalahan yang ada dihadapannya, dan

mengahargai pendapat temannya

Berdasarkan hasil yang diperoleh peneliti selama dan sesudah

mengamati proses pembelajaran, selanjutnya disampaikan kepada guru.

Peneliti dan praktisi menganalisis dan membuat simpulan tentang hasil

tindakan yang dilaksanakan. Setelah melalui analisis dan melakukan refleksi

yang dilakukan bersama peneliti dan praktisi pada siklus III ditemukan

peningkatan. Peningkatan tersebut dilihat dari proses dan hasil pembelajaran

dari aspek guru maupun peserta didik. Sesuai dengan tujuan penelitian ini

maka tindakan pada siklus III sudah mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh

karena itu, disepakati bahwa penelitian tindakan pembelajaran dihentikan

pada siklus III.

B. Pembahasan

Pembahasan akan difokuskan pada peningkatan pembelajaran tematik

dengan model cooperative tipe TPS di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai

Kecamatan Naggalo Padang. Pembahasan didasarkan pada teori yang berkaitan

Page 140: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

125

dengan model koopertif tipe TPS, dan penerapannya dalam pembelajaran

tematik di kelas III. Pembahasannya dapat disajikan sebagai berikut.

1. Pembahasan Siklus I

Pembahasan hasil penelitian siklus I meliputi: peningkatan

pembelajaran tematik dengan model cooperative tipe TPS di kelas III SD

Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan Naggalo Padang pada tahap kegiatan

awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pembahasan hasil penelitian

peningkatan pembelajaran tematik dengan model cooperative tipe TPS

siklus I disajikan sebagai berikut:

a. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan

cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan awal di kelas III

SD Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan Naggalo Padang

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran peserta didik

telah berpasangan secara heterogen. Sesuai dengan yang disampaikan

oleh Yatim (2009:279) langkah dalam cooperative learning tipe TPS

adalah peserta didik diminta berpasangan dengan teman sebelahnya.

Guru membangkitkan skemata peserta didik untuk mengetahui materi

yang akan dipelajari.

Berkenaan dengan media pembelajaran yang digunakan guru

untuk membangkitkan skemata peserta didik, menanggapi keadaan

lingkungan sehat dan tidak sehat yang ada pada gambar telah disajikan

namun gambar yang disajikan kurang begitu jelas melalui infokus.

Namun, gambar yang disajikan berupa lingkungan sehat perlu

Page 141: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

126

disesuaikan dengan keadaan yang idealnya. Untuk memancing dan

mendorong peserta didik untuk lebih mau mengemukakan pendapatnya.

b. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan

cooperativelearning tipe TPS pada tahap kegiatan inti di kelas III

SD Negeri SD Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan Naggalo

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap kegiatan inti dimulai guru

dengan meminta peserta didik mengamati lingkungan kantin dan

mencatatnya pada lembar pengamatan. Setelah peserta didik diminta

menceritakan hasil pengamatannya kepada pasangannya, karena peserta

didik belum terbiasa maka pelaksanaan belum terlaksana dengan baik.

Teks bacaan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik

merupakan teks bacaan yang khusus dibuat untuk pembelajaran

tematik, di dalam teks bacaan tersebut terdapat beberapa materi

pelajaran yang dipadukan dari beberapa mata pelajaran yang diikat

dengan sebuah judul berkaitan dengan tema pembelajaran. Hal ini

sesuai dengan yang disampaikan oleh Rusman (2010:254)

“Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu

menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata

pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada peserta

didik.

Kegiatan pembelajaran selajutnya dilakukan oleh peserta didik

adalah menyampaikan hasil diskusinya ke depan kelas. Peserta didik

pada pembelajaran siklus I terlihat masih malu-malu dan takut untuk

menyampaikan hasil diskusinya dan saat memberikan tanggapan.

Page 142: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

127

Peranan guru di sini sangat diharapkan untuk mendorong peserta didik

mau memberikan tanggapan. Hal ini bisa dilakukan guru dengan

memberikan motivasi dan reward.

c. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan

cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan akhir di kelas III

SD Negeri 06 Kampung Lapai

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap kegiatan akhir, guru

mengajukan pertanyaan kepada peserta didik berhubungan dengan

materi pembelajaran dengan tujuan untuk menggiring dan memudahkan

peserta didik dalam membuat kesimpulan pembelajaran. Namun,

kegiatan ini belum dilakukan oleh guru, sehingga kesimpulan

pembelajaran belum terlaksana pada kegiatan pembelajaran siklus I ini.

Kesimpulan pembelajaran perlu dikakukan untuk mengetahui inti-inti

dari pembelajaran yang telah dilakukan.

Kegiatan selanjutnya guru memberikan penguatan-penguatan

terhadap materi pembelajaran kepada peserta didik. Penguatan terhadap

materi pembeljaaran masih terlihat kurang diberikan oleh guru, dengan

demikian pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran

menjadi belum lengkap.

Guru selanjutnya memberikan latihan yang bersifat individu

berupa soal dalam bentuk essay, yang terdiri dari mata pelajaran bahasa

Indonesia 69, IPA 68, matematikan nilai rata-rat 67,5. Berdasarkan

nilai yang di dapat, pembelajaran siklus I tingkat keberhasilnya masih

dalam kualifikasi kurang.

Page 143: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

128

2. Pembahasan Siklus II

Pembahasan hasil penelitian siklus II meliputi: peningkatan

pembelajaran tematik dengan model cooperative tipe TPS di kelas III SD

Negeri 06 Kampung Lapai pada tahap kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan akhir. Pembahasan hasil penelitian peningkatan pembelajaran

tematik dengan model cooperative tipe TPS siklus II disajikan sebagai

berikut:

a. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan

cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan awal di kelas III

SD Negeri 06 Kampung Lapai

Sesuai dengan yang disampaikan oleh Yatim (2009:279)

langkah dalam cooperative learning tipe TPS adalah peserta didik

diminta berpasangan dengan teman sebelahnya. Guru membangkitkan

skemata peserta didik untuk mengetahui materi yang akan dipelajari.

Media yang digunakan guru sudah terlihat bagus, sudah sesuai dengan

materi. Peserta didik sudah mampu menjawab pertanyaan dari guru.

b. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan

cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan inti di kelas III

SD Negeri SD Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan Naggalo

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap kegiatan inti dimulai guru

dengan meminta peserta didik mengamati halaman sekolah dan

mencatatnya pada lembar pengamatan. Saat mengamati halaman

sekolah peserta didik sangat bersemangat, namun waktu yang

digunakan kurang sehingga pengamatan yang dilakukan peserta didik

terbatas. Ini disesbabkan karena halaman sekolah sangat luas. Setelah

Page 144: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

129

peserta didik mengamati halam sekolah, peserta didik diminta

menceritakan hasil pengamatannya kepada pasangannya.

Kegiatan pembelajaran selajutnya dilakukan oleh peserta didik

adalah menyampaikan hasil diskusinya ke depan kelas. Peserta didik

sudah mulai berani menyampaikan hasil diskusinya, namun ketika

menanggapi hasil diskusi temannya peserta didik masih malu-malu.

c. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan

cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan akhir di kelas III

SD Negeri 06 Kampung Lapai

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap kegiatan akhir, guru

mengajukan pertanyaan kepada peserta didik berhubungan dengan

materi pembelajaran dengan tujuan untuk menggiring dan memudahkan

peserta didik dalam membuat kesimpulan pembelajaran. Guru telah

mengajukan pertanyaan tentang materi pembelajaran, tetapi belum

menggambarkan semua materi pembelajaran yang dipelajari, sehingga

kesimpulan yang dibuat pada siklus II belum lengkap.

Kegiatan selanjutnya guru memberikan penguatan-penguatan

terhadap materi pembelajaran kepada peserta didik. Penguatan terhadap

materi pembelajaran pada siklus II ini sudah lebih banyak diberikan

oleh guru dari pada pembelajaran siklus I.

Guru selanjutnya memberikan latihan yang bersifat individu

berupa soal dalam bentuk essay, yang terdiri dari mata pelajaran bahasa

Indonesia adalah 73,26 dengan kualifikasi cukup. Secara keseluruhan

nilai rata-rata peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam

Page 145: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

130

(IPA) adalah 70,76 dengan kualifikasi cukup. Secara keseluruhan nilai

rata-rata peserta didik pada mata pelajaran matematika adalah 70,57

dengan kategori cukup.

3. Pembahasan Siklus III

Pembahasan hasil penelitian siklus III meliputi: peningkatan

pembelajaran tematik dengan model cooperative tipe TPS di kelas III SD

Negeri 06 Kampung Lapai pada tahap kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan akhir. Pembahasan hasil penelitian peningkatan pembelajaran

tematik dengan model cooperative tipe TPS siklus III disajikan sebagai

berikut:

a. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan

cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan awal di kelas III

SD Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo

Sesuai dengan yang disampaikan oleh Yatim (2009:279)

langkah dalam cooperative learning tipe TPS adalah peserta didik

diminta berpasangan dengan teman sebelahnya. Guru membangkitkan

skemata peserta didik untuk mengetahui materi yang akan dipelajari.

Media pembelajaran yang digunakan guru untuk

membangkitkan skemata peserta didik, menanggapi keadaan

lingkungan sehat dan tidak sehat yang ada pada gambar telah disajikan

dengan baik. Gambar yang disajikan sudah bagus, jelas, dan

ditampilkan melalui infokus.

Page 146: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

131

b. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan

cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan inti di kelas III

SD Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan Naggalo Padang

Setiap pasangan ditugaskan untuk mengamati keadaan

lingkungan di luar sekolah dan mencatat hasil pengamatan dalam

lembar kerja kelompok. Sebelum peserta didik mengamati lingkungan

sekolah, peserta didik diberikan arahan yang jelas tentang tugas yang

akan dilakukannya. Peserta didik diantaranya mengamati lingkungan di

sebelah sekolah dan di belakang sekolah.

Waktu yang diberikan guru sangat cukup bagi peserta didik,

setelah selesai melakukan pengamatan peserta didik menyampaikan

hasil pengamatannya kepada pasngannya. Guru meminta peserta didik

menyampaikan hasil diskusinya ke depan kelas, dengan bersemangat

peserta didik langsung menunjuk tangan dan teman yang lain mau

menanggapi hasil dari diskusi temannya.

c. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan

cooperative learning tipe TPS pada tahap kegiatan akhir di kelas

III SD 06 Kampung Lapai Kecamatan Naggalo Padang

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap kegiatan akhir, guru

mengajukan pertanyaan kepada peserta didik berhubungan dengan

materi pembelajaran dengan tujuan untuk menggiring dan memudahkan

peserta didik dalam membuat kesimpulan pembelajaran. Guru telah

mengajukan pertanyaan tentang materi pembelajaran. Pertanyaan yang

diajukan guru telah menggambarkan semua materi pembelajaran yang

Page 147: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

132

dipelajari, sehingga kesimpulan yang dibuat pada siklus II menjadi

lengkap.

Kegiatan selanjutnya guru memberikan penguatan-penguatan

terhadap materi pembelajaran kepada peserta didik. Penguatan terhadap

materi pembelajaran pada siklus III ini sudah lebih banyak diberikan

oleh guru dari pada pembelajaran siklus II.

Guru selanjutnya memberikan latihan yang bersifat individu

berupa soal dalam bentuk essay, yang terdiri dari mata pelajaran Bahasa

Indonesia, Matematika, dan IPA. Rata-rata nilai mata pelajaran bahasa

Indonesia adalah 90 dengan kualifikasi baik. Secara keseluruhan nilai

rata-rata peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

adalah 91,15 dengan kualifikasi baik. Berdasarkan nilai yang diperoleh

pada pembelajaran siklus III ini menggambarkan adanya peningkatan

hasil pembelajaran siklus III dibanding siklus II dengan kualifikasi nilai

baik.

Page 148: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

133

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Simpulan, implikasi, dan saran berkaitan dengan peningkatan

pembelajaran tematik dengan model cooperative tipe TPS pada tahap kegiatan

awal di kelas III SD Negeri 06 Kampung Lapai Kecamatan Naggalo dikemukakan

sebagai berikut :

A. Simpulan

1. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan cooperative

learning tipe TPS pada tahap kegiatan awal di kelas III SD Negeri 06

Kampung Lapai Kecamatan Naggalo

Pelaksanaan pembelajaran tematik pada kegiatan awal mengalami

peningkatan dengan menggunakan model cooperative tipe TPS. Hal ini

dapat diketahui dari kemampuan peserta didik dalam mengetahui materi

yang akan dipelajari. Pada siklus I, guru dalam membangkitkan skemata

peserta didik belum terlihat maksimal, guru belum memberikan

pertanyaan yang berhubungan dengan materi dan cerita yang

disampaikan guru. Pada siklus II dan siklus III dalam membangkitkan

skemata dan saat menjelaskan materi guru sudah mengajukan pertanyaan

yang sesuai.

2. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan cooperative

learning tipe TPS pada tahap kegiatan inti di kelas III SD Negeri 06

Kampung Lapai

Terjadinya peningkatan pembelajaran tematik dengan model

cooperative tipe TPS pada tahap kegiatan inti. Hal ini dapat diketahui

saat mengamati langsung keadaan lingkungan baik kanti sekolah, halam

133

Page 149: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

134

sekolah, maupun halaman diluar sekolah. Pada siklus I, peserta didik

masih marasa malu dalam mengemukakan pengalamannya, terlihat

bingung ketika mengisi lembaran pengamatan, dan masih terlihat takut

untuk mengemukakan pendapatnya. Sedangkan pada siklus II peserta

didik sedikit merasa malu dalam mengemukakan pengalamannya, tidak

terlihat bingung ketika mengisi lembaran pengamatan karena telah diberi

arahan oleh guru, dan terlihat ragu-ragu atau kurang percaya diri untuk

mengemukakan pendapatnya. Namun, pada siklus III, peserta didik

peserta didik tidak merasa malu-malu lagi dan lebih berani dalam

mengemukakan pengalamannya, terlihat sungguh-sungguh dan paham

dalam mengisi lembaran pengamatan karena telah diberi arahan yang

jelas oleh guru, tidak terlihat ragu-ragu dan lebih percaya diri untuk

mengemukakan pendapatnya.

3. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan cooperative

learning tipe TPS pada tahap kegiatan akhir di kelas III SD Negeri

06 Kampung Lapai

Meningkatnya pembelajaran tematik pada kegiatan akhir dengan

menggunakan model cooperative tipe TPS. Hal ini dapat diketahui dari

kemampuan peserta didik dalam membuat kesimpulan pembelajaran dan

hasil latihan yang dibuat oleh peserta didik. Kesimpulan belum dilakukan

oleh peserta didik pada siklus I, karena guru belum mengarahkan dan

menggiring peserta didik dengan pertanyaan yang memudahkan peserta

didik membuat kesimpulan. Pada siklus II, peserta didik telah membuat

kesimpulan pembelajaran, namun belum mencakup kepada semua materi

Page 150: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

135

pembelajaran. Pada siklus III, peserta didik menyimpulkan pembelajaran

bersama guru dan telah mencakup semua materi pembelajaran yang

dipelajari. Hasil latihan yang dikerjakan peserta didik pada siklus I masih

dalam kualifikasi nilai kurang. Pada siklus II, sudah dalam kualisikasi

nilai cukup. Sedangkan pada siklus III, sudah dalam kualifikasi baik.

B. Implikasi

Penelitian tindakan kelas ini merupakan salah satu upaya guru agar

dapat memecahkan permasalahan pembelajaran, yaitu meningkatkan

pembelajaran tematik dengan model cooperative tipe TPS di kelas III SD.

Hal ini setidaknya dapat dijadikan salah satu alternatif untuk pertimbangan

penelitian selanjutnya.

Berdasarkan hasil penelitian, dipaparkan beberapa temuan yang

menyangkut pembelajaran tematik yang mencakup tahap kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan akhir

1. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan cooperative

learning tipe TPS pada tahap kegiatan awal di kelas III SD Negeri 06

Kampung Lapai Kecamatan Naggalo

Pelakasanaan pembelajaran pada tahap kegiatan awal dimulai

dengan membangkitkan skemata peserta didik. Kegiatan ini dilakukan

guru dengan cara bercerita dan menghubungkannya dengan materi atau

topik pelajaran. Sebelum pelaksanaan pembelajaran peserta didik telah

dibentuk dalam pasangan secara heterogen untuk mengamati langsung

keadaan lingkungan (kantin sekolah/ halaman sekolah/ halam luar

sekolah) dan mencatata hasil pengamatan dalam lembar pengamatan.

Page 151: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

136

2. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan cooperative

learning tipe TPS pada tahap kegiatan inti di kelas III SD Negeri 06

Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap kegiatan inti dilakukan guru

dengan melakukan pengamatan dan melakukan diskusi dengan

pasangannya. Setelah selesai melakukan pengamatan peserta didik

diminta menyampaikan hasil pengamatannya ke depan kelas. Peserta

didik selanjutnya menanggapi isi bacaan. Kemudian peserta didik

melakukan tanya jawab bersama guru tentang isi bacaan yang

berhubungan dengan penghitungan.

3. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan cooperative

learning tipe TPS pada tahap kegiatan akhir di kelas III SD Negeri

06 Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo

Pelaksanaan pembelajaran pada tahap kegiatan akhir adalah guru

mengajukan pertanyaan berhubungan dengan materi pembelajaran yang

telah dipelajari dengan tujuan menggiring peserta didik untuk mudah

membuat kesimpulan. Dengan langkah ini, peserta didik memiliki

gambaran untuk membuat kesimpulan pembelajaran. Kegiatan

berikutnya, peserta didik mendengarkan penguatan materi pembelajaran

yang disampaikan oleh guru untuk meluruskan persepsi peserta didik

yang kurang tepat. Selanjutnya peserta didik mengerjakan

latihan/evaluasi yang diberikan oleh guru dalam bentuk essay yang

meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Latihan

ini dikerjakan pada lembaran kerja yang diberikan oleh guru.

Page 152: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

137

C. Saran

Berdasarkan hasil simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan sebagai salah

satu alternatif pembelajaran tematik di SD, yaitu :

1. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan cooperative

learning tipe TPS pada tahap kegiatan awal di kelas III SD Negeri

06 Kampung Lapai Kecamatan Naggalo

a. Disarankan agar guru perlu membangkitkan skemata peserta didik di

awal pembelajaran, diantaranya melalui pengamatan dan bernyanyi,

sesuai dengan materi pembelajaran yang akan diberikan. Hal ini

bertujuan untuk memberikan kemudahan dan ketertarikan kepada

peserta didik dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya.

b. Agar guru memberikan arahan atau petunjuk yang jelas tentang

tugas/kegiatan yang akan dilakukan peserta didik, sehingga peserta

didik tidak mengalami keraguan dalam menyelesaikan tugasnya.

2. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan cooperative

learning tipe TPS pada tahap kegiatan inti di kelas III SD Negeri 06

Kampung Lapai Kecamatan Naggalo

a. Disarankan guru untuk membimbing peserta didik saat melakukan

diskusi dan melaporkan hasil diskusinya ke depan kelas

b. Disarankan guru untuk membimbing dan mengawasi peserta didik

kegiatan membaca dan menyimak bacaan, agar peserta didik dapat

mudah memahami isi bacaan yang dibaca atau disimaknya

c. Agar guru melatih kemampuan peserta didik dalam memahami soal

cerita yang ada dalam mata pelajaran matematika dan mebiasakan

Page 153: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

138

peserta didik menyelesaikan soal cerita dengan menggunakan

komponen diketahui, ditanya, dan dijawab sehingga lebih terstruktur.

Dengan demikian peserta didik terhindar dari kesalah pahaman dari

maksud soal yang selama ini sering dialami pesrta didik.

d. Agar guru membiasakan dan memotivasi peserta didik untuk mau

tampil ke depan melaporkan hasil tugasnya, sehingga peserta didik

terbiasa tampil di depan umum

3. Peningkatan pembelajaran tematik dengan pendekatan cooperative

learning tipe TPS pada tahap kegiatan akhir di kelas III SD Negeri

06 Kampung Lapai Kecamatan Naggalo

a. Agar guru menggiring peserta didik dengan pertanyaan penuntun

tentang materi pembelajaran yang sudah dipelajari, sehingga peserta

didik mudah dalam menyimpulkan pembelajaran

b. Agar guru memberikan latihan yang soalnya mewakili seluruh bagian

materi yang sudah dipelajari peserta didik, sehingga guru dapat

mengetahui tingkat kemampuan peserta didik.

Page 154: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

139

DAFTAR RUJUKAN

BNSP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:

Depdiknas

Nani Sutardi. 2007. Pembaharuan dalam PBM di SD. Bandung : UPI PRESS

Etin Solihatin. 2007. Cooperative learning Analisis Pendekatan Pembelajaran

IPS. Jakarta: Bumi Aksara

Farida Rahim. 2008. Pengajaran Membaca di SD. Jakarta : Bumi Aksara

Igak Wardani. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Universitas Terbuka

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : PT. Raja

Grasindo Persada

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Gravindo Persada.

Masnur Muslich. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual. Jakarta: bumi Aksara

Mahmuddin. 2009. Strategi Cooperative learning (cooperative learning).

(http://mahmuddin.wordpress./2009/12/23pembelajaran-cooperative-tipe-

think-pair-share-tps.com) Diakses tanggal 3 Mai 2012

Mc Niff. 1992. Action Research. Principle and Pratice USA and Canada:

Routledge.

Mohammad Nur. 2005. Cooperative learning. Jawa Timur: LPMP

Muhfida. 2011. Pembelajaran-cooperative learning. http://www.muhfida.com

diakses 10 Mai 2012

Mulyasa. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nur Asma. 2008. Pendekatan Cooperative learning. Padang: UNP Press

Page 155: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

140

Nurhadi, dkk. (2003). Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya dalam KBK.

Malang: Universitas Negeri Malang.

Rusman. 2010. Pendekatan-Pendekatan Pembelajaran Mengembangkan

Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sugiyanto. 2009. Pendekatan Pendekatan Pembelajaran Inovatif. Surakarta :

Mata Padi Presindo

Suharsimi Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Akarsa

Hendry Guntur Tarigan. 1994. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung : PT.Angkasa.

Trianto. 2010. Pendekatan Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Trianto. 2010.Mendesain Pendekatan-Pendekatan Pembelajaran Inovatif-

Progresif, Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana

Yatim Riyanto. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Referensi bagi

Pendidikan dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan

Berkualitas. Jakarta : Kencana Prenada Group

Page 156: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

141

Lampiran 1

Jaringan Tema

Membaca

3.2 Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui

membaca intensif

3.2.1 Membaca teks bacaan dalam hati

denganmenggunakan teknik membaca intensif

3.2.2 Menjawab pertanyaaan berdasarkan teks yang

sudah dibaca dengan teknik membaca intensif

3.2.3 Menjelaskan isi teks berdasarkan teks yang telah

dibaca dengan teknik membaca intensif

LINGKUNGAN

Matematika

1.2 Melakukan penjumlahan dan

pengurangan tiga angka

1.2.1 Menentukan hasil penjumlahan

bilangan tiga angka dengan cara

bersusun pendek tanpa teknik

menyimpan

1.2.2 Menetukan hasil penjumlahan

bilangan tiga angka menggunakan

cara bersusun pendek dengan

teknik menyimpan

1.2.3 Menemukan hasil pengurangan

cara bersusun pendek dengan

teknik meminjam

IPA

2.1. Membedakan ciri-ciri lingkungan

sehat dan lingkungan tidak sehat

berdasarkan pengamatan

2.1.1. Menyebutkan keadaan lingkungan

sehat yang ada dalam media gambar

2.1.2. Menyebutkan keadaan lingkungan

tidak sehat yang ada pada media

gambar

2.1.3. Mengamati keadaan lingkungan kantin

sekolah

2.1.4. Melaporkan hasil pengamatan tentang

keadaan lingkungan kantin

2.1.5. Menyebutkan ciri-ciri lingkungan

sehat

2.1.6. Menyebutkan ciri-ciri lingkungan

tidak sehat

Page 157: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

142

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SDSN 06 Kampung Lapai

Tema : Lingkungan

Sub Topik : Lingkungan Kantin Sekolah

Kelas : III/1

Tanggal : 12 – 13 Januari 2013

Alokasi Waktu : 5 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

Bahasa Indonesia

1. Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif, dan

membaca dongeng

Matematika

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

IPA

2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan

dan upaya menjaga kesehatan lingkungan

II. Kompetensi Dasar

Bahasa Indonesia

3.2 Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif

Matematika

1.2 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka

Page 158: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

143

IPA

2.1 Membedakan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat

berdasarkan pengamatan

III. Indikator

Bahasa Indonesia

3.2.1 Membaca teks bacaan dalam hati dengan menggunakan teknik

membaca intensif

3.2.2 Menjawab pertanyaaan berdasarkan teks yang sudah dibaca dengan

teknik membaca intensif

3.2.3 Menjelaskan isi teks berdasarkan teks yang telah dibaca dengan teknik

membaca intensif

Matematika

1.2.1 Menjelaskan cara menjumlahkan bilangan tiga angka dengan cara

bersusun pendek tanpa teknik menyimpan

1.2.2 Menjumlahan bilangan tiga angka dengan menggunakan cara

bersusun pendek dengan teknik menyimpan

1.2.3 Menjelaskan cara pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik

meminjam

1.2.2 Mengurangkan bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam

IPA

2.1.1. Menyebutkan keadaan lingkungan sehat yang ada dalam media

gambar

Page 159: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

144

2.1.2. Menyebutkan keadaan lingkungan tidak sehat yang ada pada media

gambar

2.1.3. Mengamati keadaan lingkungan kantin sekolah

2.1.4. Mendiskusikan hasil pengamatan tentang keadaan lingkungan kantin

2.1.5. Menyebutkan ciri-ciri lingkungan sehat

2.1.6. Menyebutkan ciri-ciri lingkungan tidak sehat

IV. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan I

1. Dengan penjelasan yang disampaikan, peserta didik dapat mengetahui

materi yang akan dipelajari dengan tekun (bahasa Indonesia)

2. Dengan media gambar, peserta didik diminta berpikir tentang materi

yang akan dipelajari dengan serius (IPA)

3. Dengan pergi ke kantin sekolah, peseta didik dapat mengamati kedaan

kantin sekolah dengan tertib (IPA)

4. Dengan pengamatan, peserta didik dapat mendiskusikan hasil

pengamatannya dengan pasangannya dengan benar (IPA)

5. Dengan teman sebangkunya, peserta didik saling mengutarakan hasil

diskusinya mengenai lingkungan sehat yang ada pada media gambar

(IPA)

6. Dengan teman sebangkunya, peserta didik saling mengutarakan hasil

diskusinya mengenai lingkungan tidak sehat yang ada pada media

gambar (IPA)

Page 160: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

145

7. Dengan membaca teks bacaan, peserta didik dapat membaca dalam

hati teks bacaan dengan benar (bahasa Indonesia)

8. Berdasarkan teks yang sudah dibaca, peserta didik dapat menjawab

pertanyaan dengan benar (bahasa Indonesia)

Pertemuan II

9. Dengan diskusi kelas, peserta didik dapat mengutarakan hasil diskusi

dengan teman sebangkunya di depan peserta didik yang lain dengan

benar (IPA, bahasa Indonesia)

10. Dengan penjelasan, peserta didik dapat mendengarkan pengarahan

yang belum diungkapkan guru dengan serius

11. Berdasarkan teks yang telah dibaca, peserta didik dapat menjelaskan

isi teks tersebut dengan bahasanya sendiri secara tepat (bahasa

Indonesia)

12. Dengan contoh yang disampaikan guru, peserta didik dapat

menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan cara bersusun

pendek tanpa teknik menyimpan dengan benar (matematika)

13. Dengan penugasan, peserta didik dapat menentukan hasil penjumlahan

bilangan tiga angka menggunakan cara bersusun pendek dengan

teknik menyimpan dengan benar (matematika)

14. Dengan contoh yang disampaikan guru, peserta didik dapat

menjelaskan pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik

meminjam dengan benar (matematika)

Page 161: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

146

15. Dengan penugasan, peserta didik dapat menentukan hasil pengurangan

bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam dengan benar

(matematika)

V. Materi Pembelajaran

Donat yang Terjatuh

Siang itu, ketika bel istirahat berbunyi, Rika membuka tasnya dan

tercengang mendapatkan tasnya yang tidak berisi bekal yang biasanya ia bawa.

Perasaan, tadi pagi ia memasukkan nasi goreng yang dimasak Ibunya itu ke dalam

tas. Namun, tiba-tiba tas Rika kosong. Rika bingung dimana ia mesti mencari

bekalnya.

Rika benar-benar bingung, dirogoh sakunya, ia sama sekali tidak

membawa uang jajan. Kebiasaannya menabung jajanya di celengan membuat ia

sama sekali tidak pernah belanja di kantin sekolah. Tapi kali ini, karena bekal

yang biasa dibawa setiap hari tinggal, Rika terpaksa menahan laparnya. Padahal ia

benar-benar lapar bukan main.

“Kenapa kamu Rik?” ujar Tasya yang tiba-tiba datang ke dalam kelas mengampiri

Rika yang masih duduk di kursinya.

“Tidak apa-apa kok,” jawab Rika.

“Kamu tidak makan?” tanya Tasya lagi.

“Itu, bekal aku lupa,” jawab Rika terbata-bata.

Tasya langsung saja menarik Rika ke kantin sekolah. Di kantin ramai

sekali. Rika memang jarang sekali belanja di kantin karena ia selalu membawa

bekal. Ketika sampai di kantin, Tasya langsung mengambil donat rasa coklat.

“Berapa Bu” tanya Rika kepada penjual kantin.

“Donat coklatnya enam ratus,” jawab Ibu kantin.

Rika langsung menyerahkan uang seribu kepada ibu kantin. Karena panik

banyak pembeli, ibu kantin menyerahkan tiga uang seratusan dan satu uang dua

ratusan kepada Rika. Rika langsung menghitung uangnya, perasaannya ada yang

beda.

Page 162: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

147

“Kalau satu donat enam ratus, dengan uang seribu, kembaliannya berapa ya?”

tanya Rika kepada Tasya.

“empat ratus,” jawab Tasya.

“Berarti ini kelebihan seratus,” ujar Rika.

Ketika kembali mengembalikan uang kembalian yang berlebih, tiba-tiba

Tasya ditabrak oleh Rian, anak paling nakal di kelasnya. Karena terbarak begitu

keras, donat di tangan Rika pun tumpah.

“Kalau jalan lihat-lihat, jangan sembarangan. Ganti Rugi.” bentak Tasya.

“Maaf aku tidak lihat,” jawab Rian sambil berlari meninggalkan Tasya.

Donat coklat yang dibeli Tasya tentu saja berserakan di kantin sekolah.

Tasya lantas mengomel karena tidak punya uang lagi membeli makanan.

Sementara itu, Rika yang melihat kejadian itu lantas menghampiri Rika dan

mengambil sapu yang ada di sudut kantin dan mulai membesihkan coklat yang

berserakan di lantai kantin sekolah.

“Tidak usah dibersihkan bukan salah kita,” kata Tasya sambil mengambil sapu

dari tangan Rika.

“Ia, tapi yang punya donatkan kita,” jawab Rika.

“Yang menjatuhkan donatkan Rian. Suruh saja dia bersihkan sendiri. Lagian kan

tugasnya yang punya kantin, kalau kotor kan penjaga kantin yang membersihkan,”

ujar Tasya lagi.

“Apa salahnya kita membantu. Lingkungan kantin sekolah ini kan punya kita

juga. Kalau ada yang kotor kita juga mesti bertanggung jawab. Apalagi kotornya

juga gara-gara kita,” jawab Rika sembari terus membersihkan donat yang

berantakkan.

Mendengar jawaban Rika, Tasya pun tercenggang. Ia segera membantu

Rika membersihkan lantai yang berserakkan dan memasukkannya ke tong sampah

yang ada di kantin itu. Selesai membersihkan, penjaga kantin sekolah pun

menghampiri mereka sambil membawa dua danat.

“Makasih ya Nak, mau membantu membersihkan kantin sekolah. Tadi ibu tidak

sempat membersihkan karena banyak yang jajan. Ambil saja donat ini, anggap

mengganti donat yang jatuh tadi,” kata Ibu penjaga kantin. (*)

Page 163: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

148

VI. Metode pembelajaran

Pendekatan : TPS

1. Menyampaikan materi yang ingin dicapai

2. Berpikir tentang materi yang disampaikan secara

individual,

3. Berpasangan dengan teman sebelahnya dan

mengutarakan hasil pemikiran masing-masing tentang

topiknya tadi,

4. Tiap kelompok pasangan mengemukakan hasil

diskusinya untuk berbagi jawaban (Share) dengan

seluruh peserta didik di kelas,

5. Mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum

diungkapkan para peserta didik,

6. Memberi kesimpulan

7. Penutup

Metode : penugasan, tanya jawab, diskusi kelompok

VII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

a. Kegiatan Awal (+ 10 menit)

1. Membangkitkan skemata peserta didik dengan cara bercerita

tentang sakit perut akibat tidak menjaga kesehatan makanan.

2. Mengajak peserta didik bernyanyi “Sebelum kita makan”

Eksplorasi

3. Dengan penjelasan yang disampaikan, peserta didik dapat

mengetahui materi yang akan dipelajari dengan tekun (fase 1)

b. Kegiatan Inti (+ 150 menit)

4. Peserta didik berpikir tentang materi yang akan dipelajari (fase 2)

Elaborasi

5. Peserta didik memperhatikan media gambar lingkungan sehat dan

tidak sehat yang dipajang guru

Page 164: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

149

6. Peserta didik pergi ke kantin sekolah didampingi oleh guru untuk

memperhatikan keadan kantin.

7. Peserta didik mendiskusikan hasil laporannya dengan pasangan

8. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk saling

mengutarakan hasil pemikirannya mengenai lingkungan sehat dan

lingkungan tidak sehat (fase 3)

9. Peserta didik mendapatkan teks yang telah dibagikan guru

10. Masing-masing peserta didik membaca teks dalam hati

11. Peserta didik dapat menjelaskan isi teks tersebut dengan bahasa

sendiri

12. Peserta didik dapat menjawab pelatihan 1

Pertemuan II

13. Setiap pasangan mengutarakan hasil diskusi dengan teman

sebangkunya di depan kelas (fase 4)

14. Peserta didik yang lain menanggapi hasil yang disampaikan

temannya didampingi oleh guru

15. Guru mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum

diungkapkan peserta didik (fase 5)

16. Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan

bilangan tiga angka dengan cara bersusun pendek dengan teknik

tanpa menyimpan

Page 165: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

150

17. Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan

bilangan tiga angka dengan cara bersusun pendek dengan teknik

menyimpan

18. Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan pengurangan

bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam

19. Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan hasil pengurangan

bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam

c. Kegiatan Akhir (+ 15 menit)

Konfirmasi

20. Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan pelajaran (fase

6)

21. Guru memperikan evaluasi kepada peserta didik (fase 7)

VIII. Media dan Sumber

1. Gambar lingkungan kantin sekolah

2. Teks bacaan

IX. Penilaian

1. Penilaian proses : Akhir proses

2. Jenis Penilaian : Tes

3. Bentuk penilaian : Objektif dan isian

4. Alat/ Instrumen : Soal dan kunci jawaban

Padang, November 2012

Peneliti

Media Oktavani

Page 166: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

151

Lembar Pengamatan

Nama : ............................................................

Kelas/ Semester : ............................................................

Hari/ Tanggal Pengamatan : ............................................................

Amatilah keadan kantin sekolah dan tuliskanlah hasil pengamatanmu di bawah

ini:

1. .............................................................................................................................

2. .............................................................................................................................

3. .............................................................................................................................

4. .............................................................................................................................

5. .............................................................................................................................

Kesimpulan:

Page 167: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

152

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT

I. Tujuan

Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan

tidak sehat

II. Bahan diskusi

1. Untuk memudahkan kamu melakukan diskusi bacalah paragraf berikut!

Lingkungan yang dibutuhkan adalah lingkungan sehat. Yaitu

lingkungan yang bersih, nyaman, dan indah. Bagaimana jika lingkungan

kita tidak sehat? Tentu saja tidak menyenangkan. Lingkungan yang

tercemar tempatnya kotor dan rusak. Sampah merupakan salah satu

penyebab pencemaran. Pencemara itu dapat terjadi di semua lingkungan.

Apabila ini dibiarkan akan berdampak buruk terhadap kesehatan.

2. Diskusikanlah dalam kelompokmu ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak

sehat pada kantin sekolah!

3. Apakah akibat yang ditimbulkan dari lingkungan kantin yang tidak sehat

itu!

4. Tulislah hasil diskusi pada tabel di bawah ini!

No Ciri-ciri Lingkungan Kantin

yang Sehat

Ciri-ciri Lingkungan Kantin yang

tidak Sehat

III. Kesimpulan

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………

Page 168: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

153

Teks Bacaan

Donat yang Terjatuh

Siang itu, ketika bel istirahat berbunyi, Rika membuka tasnya dan

tercengang mendapatkan tasnya yang tidak berisi bekal yang biasanya ia bawa.

Perasaan, tadi pagi ia memasukkan nasi goreng yang dimasak Ibunya itu ke dalam

tas. Namun, tiba-tiba tas Rika kosong. Rika bingung dimana ia mesti mencari

bekalnya.

Rika benar-benar bingung, dirogoh sakunya, ia sama sekali tidak

membawa uang jajan. Kebiasaannya menabung jajanya di celengan membuat ia

sama sekali tidak pernah belanja di kantin sekolah. Tapi kali ini, karena bekal

yang biasa dibawa setiap hari tinggal, Rika terpaksa menahan laparnya. Padahal ia

benar-benar lapar bukan main.

“Kenapa kamu Rik?” ujar Tasya yang tiba-tiba datang ke dalam kelas mengampiri

Rika yang masih duduk di kursinya.

“Tidak apa-apa kok,” jawab Rika.

“Kamu tidak makan?” tanya Tasya lagi.

“Itu, bekal aku lupa,” jawab Rika terbata-bata.

Tasya langsung saja menarik Rika ke kantin sekolah. Di kantin ramai

sekali. Rika memang jarang sekali belanja di kantin karena ia selalu membawa

bekal. Ketika sampai di kantin, Tasya langsung mengambil donat rasa coklat.

“Berapa Bu” tanya Rika kepada penjual kantin.

“Donat coklatnya enam ratus,” jawab Ibu kantin.

Rika langsung menyerahkan uang seribu kepada ibu kantin. Karena panik

banyak pembeli, ibu kantin menyerahkan tiga uang seratusan dan satu uang dua

ratusan kepada Rika. Rika langsung menghitung uangnya, perasaannya ada yang

beda.

“Kalau satu donat enam ratus, dengan uang seribu, kembaliannya berapa ya?”

tanya Rika kepada Tasya.

“empat ratus,” jawab Tasya.

“Berarti ini kelebihan seratus,” ujar Rika.

Page 169: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

154

Ketika kembali mengembalikan uang kembalian yang berlebih, tiba-tiba

Tasya ditabrak oleh Rian, anak paling nakal di kelasnya. Karena terbarak begitu

keras, donat di tangan Rika pun tumpah.

“Kalau jalan lihat-lihat, jangan sembarangan. Ganti Rugi.” bentak Tasya.

“Maaf aku tidak lihat,” jawab Rian sambil berlari meninggalkan Tasya.

Donat coklat yang dibeli Tasya tentu saja berserakan di kantin sekolah.

Tasya lantas mengomel karena tidak punya uang lagi membeli makanan.

Sementara itu, Rika yang melihat kejadian itu lantas menghampiri Rika dan

mengambil sapu yang ada di sudut kantin dan mulai membesihkan coklat yang

berserakan di lantai kantin sekolah.

“Tidak usah dibersihkan bukan salah kita,” kata Tasya sambil mengambil sapu

dari tangan Rika.

“Ia, tapi yang punya donatkan kita,” jawab Rika.

“Yang menjatuhkan donatkan Rian. Suruh saja dia bersihkan sendiri. Lagian kan

tugasnya yang punya kantin, kalau kotor kan penjaga kantin yang membersihkan,”

ujar Tasya lagi.

“Apa salahnya kita membantu. Lingkungan kantin sekolah ini kan punya kita

juga. Kalau ada yang kotor kita juga mesti bertanggung jawab. Apalagi kotornya

juga gara-gara kita,” jawab Rika sembari terus membersihkan donat yang

berantakkan.

Mendengar jawaban Rika, Tasya pun tercenggang. Ia segera membantu

Rika membersihkan lantai yang berserakkan dan memasukkannya ke tong sampah

yang ada di kantin itu. Selesai membersihkan, penjaga kantin sekolah pun

menghampiri mereka sambil membawa dua danat.

“Makasih ya Nak, mau membantu membersihkan kantin sekolah. Tadi ibu tidak

sempat membersihkan karena banyak yang jajan. Ambil saja donat ini, anggap

mengganti donat yang jatuh tadi,” kata Ibu penjaga kantin. (*)

Page 170: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

155

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Jawablah pertanyaan berikut!

1. Siapakah tokoh yang kamu sukai pada teks bacaan?

2. Kenapa kamu menyukainya?

3. Siapakah tokoh yang tidak kamu sukai?

4. Kenapa kamu tidak menyukai tokoh tersebut?

5. Bagaimana sikapmu seandainya kamu menjadi Rian?

6. Apa saja ciri-ciri lingkungan sehat?

7. Apa saja ciri-ciri lingkungan tidak sehat?

8. Bagaimana cara menjaga lingkungan kantin sekolah agar selalu terlihat

bersih?

9. Apa yang terjadi jika lingkungan kantin terlihat kotor?

10. Seandanya kantin sekolahmu banyak sampah apa yang akan kamu

lakukan?

11. Rika memiliki uang Rp 900, dibelikannya permen seharga Rp 150 dan

donat coklat seharga Rp 600. Berapakah sisa uang Rika?

12. Uang jajan Tasya Rp 750, karena kasihan dengan Puput yang tidak

memiliki uang jajan, tasya mentraktir puput membeli roti isi kelapa

seharga Rp 400. Berapa uang jajan Tasya tersisa?

13. Naya membeli permen di kantin sekolah seharga Rp 350 dan membeli air

mineral seharga Rp 500. Berapa jumlah belanja Naya seluruhnya?

14. Harga penghapus yang dibeli Talita Rp 400 dan pensil seharga Rp 450

yang dibelinya di koperasi sekolah. Berapa jumlah belanja Talita

seluruhnya?

15. Setiap Jumat Dion berinfak Rp 500, karena lapar Dion juga membeli

pastel Rp 300, Dion diberi jajan oleh ibunya Rp 1000. Berapakan sisa

uang jajan Dion?

Page 171: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

156

Lembar Jawaban Peserta Didik

Nama :

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Page 172: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

157

Lembar Penilaian Proses

Bahasa Indonesia

Prosedur Penilaian : Dalam Proses Pembelajaran

Jenis Penilaian : Non Tes

Bentuk Penilan : Pengamatan saat berdiskusi dalam kelompok

Alat / Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Proses

Petunjuk:

Berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan

terhadap aspek-aspek dibawah ini yang di peroleh selama proses pembelajaran

berlangsung!

No

Nama

Peserta Didik

Aspek yang dinilai

Jum lah

Skor

Nilai Kemampuan

dalam membaca

bacaan

Kemampuan

dalam

menyimak

bacaan

Kemampuan

dalam

menanggapi

pernyataan

teman

B C K B C K B C K

1. AFA 2 1 2 5 55,56

2. AK 2 2 2 6 66,67

3. AAS 2 1 1 4 44,67

4. APK 3 3 2 8 88,89

5. AMK 2 2 2 6 66,67

6. ARWD 3 2 3 8 88,89

7. BAB 1 2 2 5 55,56

8. BDR 2 3 3 8 88,89

9. DR 2 1 1 4 44,45

10. DM 3 3 2 8 88,89

11. F 2 2 3 7 77,78

12. FAH 1 1 2 4 44,45

13. GZ 2 2 3 7 77,78

14. HII 2 3 2 7 77,78

15. HK 2 1 1 4 44,45

16. IA 2 3 2 7 77,78

17. KN 3 2 3 8 88,89

18. KR 3 3 2 8 88,89

19. KMAJR 2 3 3 8 88,89

20. MA 3 2 2 7 77,78

21. MAP 2 3 3 8 88,89

22. MFR 2 2 1 5 55,56

23. MKI 3 3 2 8 88,89

Page 173: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

158

24. MSA 3 2 3 8 88,89

25. RJ 2 2 1 5 55,56

26. SU 2 1 2 5 55,56

Keterangan:

B = 3, jika semua deskriptor dilakukan dalam proses pembelajaran.

C = 2, jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembalajaran.

K = 1, jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

Deskriptor :

1. Kemampuan dalam membaca

a. Membaca dengan lancar, suara jelas dan dan mudah dimengerti

b. Tidak ada huruf atau kata yang ditinggalkan/dikurangi

c. Tidak salah baca dalam membaca kata yang ada dalam bacaan

2. Kemampuan dalam menyimak bacaan

a. Melihat dan duduk dengan diam/tenang ketika orang sedang berbicara/

membaca

b. Tidak melakukan sesuatu tetapi mendengarkan apa yang dibaca teman

c. Menampakkan ekspresi yang memberikan respon secara alami (Contoh:

menganggukan kepala sekali-sekali)

3. Kemampuan dalam menanggapi pernyataan teman

a. Tanggapan yang diberikan sesuai dengan pernyataan yang ada

b. Memberikan tanggapan dengan suara yang jelas dan lantang

c. Melihat ke teman yang ditanggapi ketika menyampaikan tanggapan

% 100x maksimalSkor

SkorJumlah NilaiPerolehan

Kriteria Keberhasilan:

80 – 100 % = Baik ( B)

60 – 79 % = Cukup ( C )

< 59 % = Kurang ( K)

Page 174: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

159

Lembar Penilaian Proses

Ilmu Pengetahuan Alam

Prosedur Penilaian : Dalam Proses Pembelajaran

Jenis Penilaian : Non Tes

Bentuk Penilan : Pengamatan saat pembelajaran

Alat / Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Proses

Petunjuk:

Berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan

terhadap aspek-aspek dibawah ini yang di peroleh selama proses pembelajaran

berlangsung!

No

Nama

Peserta Didik

Aspek yang dinilai

Jum lah

Skor

Nilai Ketepatan

langkah kerja

Keterampilan

dalam kerjasama

kelompok

Kemampuan

dalam

mempresentasik

an hasil

pengamatan

B C K B C K B C K

1. AFA 2 2 1 5 55,56

2. AK 3 2 1 6 66,67

3. AAS 2 3 2 7 77,78

4. APK 1 2 2 5 55,56

5. AMK 2 3 2 7 77,78

6. ARWD 2 1 1 4 44,44

7. BAB 2 2 2 6 66,67

8. BDR 1 1 2 4 44,44

9. DR 3 2 3 8 88,89

10. DM 2 2 2 6 66,67

11. F 1 2 1 4 44,44

12. FAH 1 1 2 4 44,44

13. GZ 2 3 2 7 77,78

14. HII 1 1 2 4 44,44

15. HK 3 2 3 8 88,89

16. IA 2 2 1 5 55,56

17. KN 1 2 2 5 55,56

18. KR 2 1 1 4 44,44

19. KMAJR 2 3 3 8 88,89

20. MA 3 2 2 7 77,78

21. MAP 2 1 1 4 44,44

22. MFR 1 1 1 3 33,33

Page 175: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

160

23. MKI 2 2 1 5 55,56

24. MSA 2 2 1 5 55,56

25. RJ 2 3 2 7 77,78

26. SU 3 2 2 7 77,78

Keterangan:

B = 3, jika semua deskriptor dilakukan dalam proses pembelajaran.

C = 2, jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembalajaran.

K = 1, jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

Deskriptor :

1. Ketepatan langkah kerja

a. Melakukan kegiatan pengamatan pada media gambar

b. Melakukan pengamatan dengan teman yang telah ditentukan

(berpasangan)

c. Menuliskan hasil pengamatan sesuai dengan yang diamati

2. Keterampilan dalam kerjasama kelompok

a. Mengkomunikasikan materi pembelajaran dengan teman.

b. Membantu teman yang kesulitan dalam proses pembelajaran

c. Melakukan kerja kelompok

3. Kemampuan dalam mempresentasikan hasil pengamatan

a. Hasil pengamatan dipresentasikan sesuai dengan apa yang telah dibuat

dalam kelompok

b. Mempresentasikan hasil pengamatan dengan suara yang jelas dan mudah

dimengerti

c. Tidak melihat ke bawah, ke atas, atau ke sekitar ruangan ketika

mempresentasikan hasil pengmaatan

% 100x maksimalSkor

SkorJumlah NilaiPerolehan

Kriteria Keberhasilan:

80 – 100 % = Baik ( B)

60 – 79 % = Cukup ( C )

< 59 % = Kurang ( K)

Page 176: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

161

Lembar Penilaian Proses

Matematika

Prosedur Penilaian : Dalam Proses Pembelajaran

Jenis Penilaian : Non Tes

Bentuk Penilan : Pengamatan saat pembelajaran

Alat / Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Proses

Petunjuk:

Berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan

terhadap aspek-aspek dibawah ini yang di peroleh selama proses pembelajaran

berlangsung!

No

Nama

Peserta Didik

Aspek yang dinilai

Jumlah

Skor

Nilai Keterampilan

dalam

menanggapi

pertanyaan guru

Kerjasama

dalam kelompok

Kesungguh-

sungguhan

dalam

menyelesaikan

tugas

B C K B C K B C K

1. AFA 1 1 2 4 44,44

2. AK 2 1 1 4 44,44

3. AAS 2 2 2 6 66,67

4. APK 1 1 1 3 33,33

5. AMK 3 3 2 8 88,89

6. ARWD 2 2 1 5 55,56

7. BAB 2 1 2 5 55,56

8. BDR 2 2 2 6 66,67

9. DR 3 3 3 9 100

10. DM 1 2 1 4 44,44

11. F 3 3 3 9 99,99

12. FAH 2 1 1 4 44,44

13. GZ 2 2 1 5 55,55

14. HII 1 2 2 5 55,55

15. HK 2 1 2 5 55,55

16. IA 2 2 3 7 77,78

17. KN 3 2 2 7 77,78

18. KR 1 2 1 4 44,44

19. KMAJR 2 2 3 7 77,78

20. MA 2 1 1 4 44,44

21. MAP 3 3 2 8 88,89

22. MFR 1 2 1 4 44,44

23. MKI 2 2 2 6 66,67

Page 177: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

162

24. MSA 1 2 1 4 44,44

25. RJ 2 2 3 7 77,78

26. SU 2 1 2 5 55,56

Keterangan:

B = 3, jika semua deskriptor dilakukan dalam proses pembelajaran.

C = 2, jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembalajaran.

K = 1, jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

Deskriptor :

1. Keterampilan dalam menanggapi pertanyaan guru

a. Memberikan tanggapan sesuai dengan pernyataan guru

b. Tidak memberi tanggapan yang dapat menyinggung perasaan guru

c. Menyampaikan tanggapan dengan suara yang jelas dan mudah

dimengerti

2. Kerjasama kelompok

a. Mengkomunikasikan materi pembelajaran dengan teman.

b. Membantu teman yang kesulitan dalam proses pembelajaran

c. Melakukan kerja kelompok dengan melibatkan semua anggota kelompok

3. Kesungguh-sungguhan dalam menyelesaikan tugas

a. Tugas dibuat sesuai dengan petunjuk pengerjaannya

b. Tidak bercanda ketika menyelesaikan tugas

c. Membuat tugas sampai selesai sesuai yang ditugaskan

% 100x maksimalSkor

SkorJumlah NilaiPerolehan

Kriteria Keberhasilan:

80 – 100 % = Baik ( B)

60 – 79 % = Cukup ( C )

< 59 % = Kurang ( K)

Page 178: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

163

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SDSN 06 Kampung Lapai

Tema : Lingkungan

Sub Topik : Lingkungan Sekolah

Kelas : III/1

Tanggal : 19-20 Januari 2013

Alokasi Waktu : 5 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

Bahasa Indonesia

2. Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif, dan

membaca dongeng

Matematika

3. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

IPA

4. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan

dan upaya menjaga kesehatan lingkungan

II. Kompetensi Dasar

Bahasa Indonesia

3.2 Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif

Matematika

1.3 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka

Page 179: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

164

IPA

2.1 Membedakan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat

berdasarkan pengamatan

III. Indikator

Bahasa Indonesia

3.2.4 Membaca teks bacaan dalam hati dengan menggunakan teknik

membaca intensif

3.2.5 Menjawab pertanyaaan berdasarkan teks yang sudah dibaca dengan

teknik membaca intensif

3.2.6 Menjelaskan isi teks berdasarkan teks yang telah dibaca dengan teknik

membaca intensif

Matematika

1.2.1 Menjelaskan cara menjumlahkan bilangan tiga angka dengan cara

bersusun pendek tanpa teknik menyimpan

1.2.2 Menjumlahan bilangan tiga angka dengan menggunakan cara

bersusun pendek dengan teknik menyimpan

1.2.3 Menjelaskan cara pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik

meminjam

1.2.2 Mengurangkan bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam

IPA

2.1.1. Menyebutkan keadaan lingkungan sehat yang ada dalam media

gambar

Page 180: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

165

2.1.2. Menyebutkan keadaan lingkungan tidak sehat yang ada pada media

gambar

2.1.3. Mengamati keadaan lingkungan sekolah

2.1.4. Mendiskusikan hasil pengamatan tentang keadaan lingkungan sekolah

2.1.5. Menyebutkan ciri-ciri lingkungan sehat

2.1.6. Menyebutkan ciri-ciri lingkungan tidak sehat

IV. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan I

1. Dengan penjelasan yang disampaikan, peserta didik dapat mengetahui

materi yang akan dipelajari dengan tekun (bahasa Indonesia)

2. Dengan media gambar, peserta didik diminta berpikir tentang materi

yang akan dipelajari dengan serius (IPA)

3. Dengan pergi ke halaman sekolah, peseta didik dapat mengamati

kedaan lingkungan sekolah dengan tertib (IPA)

d. Dengan pengamatan, peserta didik dapat mendiskusikan hasil

pengamatannya dengan pasangannya dengan benar (IPA)

e. Dengan teman sebangkunya, peserta didik saling mengutarakan hasil

diskusinya mengenai lingkungan sehat yang ada pada media gambar

(IPA)

f. Dengan teman sebangkunya, peserta didik saling mengutarakan hasil

diskusinya mengenai lingkungan tidak sehat yang ada pada media

gambar (IPA)

Page 181: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

166

g. Dengan membaca teks bacaan, peserta didik dapat membaca dalam

hati teks bacaan dengan benar (bahasa Indonesia)

h. Berdasarkan teks yang sudah dibaca, peserta didik dapat menjawab

pertanyaan dengan benar (bahasa Indonesia)

Pertemuan II

i. Dengan diskusi kelas, peserta didik dapat mengutarakan hasil diskusi

dengan teman sebangkunya di depan peserta didik yang lain dengan

benar (IPA, bahasa Indonesia)

j. Dengan penjelasan, peserta didik dapat mendengarkan pengarahan

yang belum diungkapkan guru dengan serius

k. Berdasarkan teks yang telah dibaca, peserta didik dapat menjelaskan

isi teks tersebut dengan bahasanya sendiri secara tepat (bahasa

Indonesia)

l. Dengan contoh yang disampaikan guru, peserta didik dapat

menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan cara bersusun

pendek tanpa teknik menyimpan dengan benar (matematika)

m. Dengan penugasan, peserta didik dapat menentukan hasil penjumlahan

bilangan tiga angka menggunakan cara bersusun pendek dengan

teknik menyimpan dengan benar (matematika)

n. Dengan contoh yang disampaikan guru, peserta didik dapat

menjelaskan pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik

meminjam dengan benar (matematika)

Page 182: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

167

o. Dengan penugasan, peserta didik dapat menentukan hasil pengurangan

bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam dengan benar

(matematika)

V. Materi Pembelajaran

Gotong Royong Sekolah

Hari Minggu ini, seluruh warga sekolah mempunyai tugas membersihkan

sekolah. Namanya gotong royong. Dalam kegiatan gotong royong, seluruh murid

dan guru-guru yang ada ditugaskan membersikan seluruh lingkugan sekolah.

Kegiatan ini dilakukan sekolah setiap dua bulan sekali untuk menjaga lingkungan

sekolah agar tetap asri dan nyaman.

Pada kegiatan gotong royong ini, agak berbeda dari yang sebelumnya.

Sebab, setiap siswa yang ada diwajibkan membawa tanaman yang akan ditanam

di lingkungan sekolah. Tanamannya macam-macam, mulai dari sayuran, tanaman

obat hingga bunga-bungaan.

“Kamu bawa tanaman apa?” tanya Tasya kepada Rani yang sedang asyik

membersihkan pekarangan sekolah, di bagian depan ruang kepala sekolah.

“Aku membawa tunas kelapa,” jawab Rani.

“Kenapa membawa tunas kelapa? Apa hebatnya batang kelapa?” tanya Tasya lagi.

Rani menjelaskan tentang manfaat pohon kelapa kepada Tasya. Pohon

kelapa mempunyai manfaat dari akar hingga daunnya. Akarnya bisa menjadi obat,

batangnya bisa digunakan untuk kayu dan membuat jembatan oleh sebagian

masyarakat. Selain itu, tentu saja buahnya sangat bermanfaat. Bahkan, ibu-ibu

menggunakan santan kelapa untuk memasak gulai. Daun kepala juga bisa

Page 183: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

168

digunakan untuk membuat ketupat, lidinya bisa dijadikan sapu, sabuknya bisa

dijadikan abu gosok, tempurungnya bisa digunakan untuk membakar ikan dan

banyak lagi.

“Kamu kok tahu banyak Ran?” sergah Tasya.

“Iya, selain aku ikut pramuka setiap minggunya, aku juga rajin membaca buku di

perpustakaan setiap jam istirahat sekolah,” jawab Rani sambil mencamputi

rumput-rumput di depan ruang kepala sekolah.

“Perpustakaan? Aku kok tidak tahu dimana perpustakaan sekolah?

“Masa kamu tidak tahu, perpustakaan sekolah kan letaknya tiga ruangan dari kelas

kita. Di sebelah kelas kitam kelas dua, sebelah kelas dua kelas satu, nah sebelah

kelas satu itu perpustakaan sekolah,” jelas Rani.

Sedang asyiknya bercerita. Tiba-tiba terdengar suara kepala sekolah dengan

pengeras suara.

“Anak-anak semuanya boleh istirahat sebentar. Nanti dilanjutkan lagi. Istirahatnya

di dalam lingkungan sekolah saja. Tidak ada yang keluar gerbang,” perintah

kepala sekolah.

Semua murid kelas satu hingga kelas enam berhamburan. Ada yang

menuju kelas, ada yang menuju kantin sekolah, ada yang hanya duduk di taman

sekolah.

“Tas, kamu haus?” tanya Rani.

“Iya, bagaimana kalau kita ke kantin? Nanti aku yang bayarin. Soalnya kamu kan

sudah mengajarkan aku banyak hal tadi, termasuk tentang pohon kelapa,

perpustakaan,” jawab Tasya.

Page 184: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

169

“Boleh, tapi tidak semua ilmu itu harus dibayar Tas. Aku baginya sama kamu

karena ilmu itu ada di sekitar kita,” ujar Rani.

Setelah setengah jam, kembali suara kepala sekolah menggema dengan

pengeras suara. Kali ini yang diumumkan untuk mengumpulkan semua tanaman

yang dibawa dari rumah. Kata kepala sekolah, tanaman obat, dikumpul di dekat

taman sekolah. Sementara tanaman buah-buahan dan pohon besar di kumpulkan

di kebun sekolah dan bunga-buangaan dikumpulkan di depan ruang Unit

Kesehatan Sekolah (UKS).

“Kamu tahu tidak berapa kira-kira jumlah tanaman yang akan kita tanam hari ini,”

ujar Tasya.

“Tidak tahu, memangnya kenapa?” jawab Rani.

“Coba tebak,” jawab Tasya lagi.

“Mana bisa menghitung sebanyak itu,” ujar Rani.

“Gampang saja. Jika semua murid membawa masing-masing satu tanaman.

Jadinya ada 240 tanaman,” cetus Tasya.

“Kok kamu tahu, memangnya kamu hitung?” sergah Rani.

“Jumlah murid setiap kelas kan ada 40. Jadi kelas satu 40, kelas dua 40, kelas tiga

40, kelas empat 40, kelas lima 40, dan kelas enam 40 hasilnya adalah 240

tanaman,” sebut Tasya.

Keduanya pun bergegas menuju tempat pengumpulan tanaman dan segera

menanam masing-masing tanaman. Semua lingkungan sekolah pun telah bersih

mulai dari gerbang, depan ruang kepala sekolah, depan UKS, Mushalla, kelas,

toilet, taman dan pekarangan. Semuanya berkat kerja sama. (*)

Page 185: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

170

VI. Metode pembelajaran

Pendekatan : TPS

1. Menyampaikan materi yang ingin dicapai

2. Berpikir tentang materi yang disampaikan secara

individual,

3. Berpasangan dengan teman sebelahnya dan

mengutarakan hasil pemikiran masing-masing tentang

topiknya tadi,

4. Tiap kelompok pasangan mengemukakan hasil

diskusinya untuk berbagi jawaban (Share) dengan

seluruh peserta didik di kelas,

5. Mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum

diungkapkan para peserta didik,

6. Memberi kesimpulan

7. penutup

Metode : penugasan, tanya jawab, diskusi kelompok

VII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

A. Kegiatan Awal (+ 10 menit)

1. Membangkitkan skemata peserta didik dengan cara bercerita

tentang perlunya menanam tumbuhan.

2. Mengajak peserta didik bernyanyi “naik-naik ke puncak gunung”

Eksplorasi

3. Dengan penjelasan yang disampaikan, peserta didik dapat

mengetahui materi yang akan dipelajari dengan tekun (fase 1)

b. Kegiatan Inti (+ 150 menit)

4. Peserta didik berpikir tentang materi yang akan dipelajari (fase 2)

Elaborasi

5. Peserta didik memperhatikan media gambar lingkungan sehat dan

tidak sehat yang dipajang guru

Page 186: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

171

6. Peserta didik pergi ke halaman sekolah didampingi oleh guru untuk

memperhatikan keadaan halaman sekolah.

7. Peserta didik mendiskusikan hasil laporannya dengan pasangan

8. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk saling

mengutarakan hasil pemikirannya mengenai lingkungan sehat dan

lingkungan tidak sehat (fase 3)

9. Peserta didik mendapatkan teks yang telah dibagikan guru

10. Masing-masing peserta didik membaca teks dalam hati

11. Peserta didik dapat menjelaskan isi teks tersebut dengan bahasa

sendiri

12. Peserta didik dapat menjawab pelatihan 1

Pertemuan II

13. Setiap pasangan mengutarakan hasil diskusi dengan teman

sebangkunya di depan kelas (fase 4)

14. Peserta didik yang lain menanggapi hasil yang disampaikan

temannya didampingi oleh guru

15. Guru mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum

diungkapkan peserta didik (fase 5)

p. Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan

bilangan tiga angka dengan cara bersusun pendek dengan teknik

tanpa menyimpan

Page 187: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

172

q. Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan

bilangan tiga angka dengan cara bersusun pendek dengan teknik

menyimpan

r. Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan pengurangan

bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam

s. Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan hasil pengurangan

bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam

c. Kegiatan Akhir (+ 15 menit)

Konfirmasi

t. Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan pelajaran (fase

6)

u. Guru memperikan evaluasi kepada peserta didik (fase 7)

VIII. Media dan Sumber

1. Gambar lingkungan sekolah

2. Teks bacaan

IX. Penilaian

1. Penilaian proses : Akhir proses

2. Jenis Penilaian : Tes

3. Bentuk penilaian : Objektif dan isian

4. Alat/ Instrumen : Soal dan kunci jawaban

Padang, November 2012

Peneliti

Media Oktavani

Page 188: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

173

Lembar Pengamatan

Nama : ............................................................

Kelas/ Semester : ............................................................

Hari/ Tanggal Pengamatan : ............................................................

Amatilah keadan kantin sekolah dan tuliskanlah hasil pengamatanmu di bawah

ini:

1. .............................................................................................................................

2. .............................................................................................................................

3. .............................................................................................................................

4..............................................................................................................................

5..............................................................................................................................

Kesimpulan:

Page 189: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

174

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT

I. Tujuan

Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan

tidak sehat

II. Bahan diskusi

1. Untuk memudahkan kamu melakukan diskusi bacalah paragraf berikut!

Lingkungan yang dibutuhkan adalah lingkungan sehat. Yaitu

lingkungan yang bersih, nyaman, dan indah. Bagaimana jika lingkungan

kita tidak sehat? Tentu saja tidak menyenangkan. Lingkungan yang

tercemar tempatnya kotor dan rusak. Sampah merupakan salah satu

penyebab pencemaran. Pencemaran itu dapat terjadi di semua lingkungan.

Apabila ini dibiarkan akan berdampak buruk terhadap kesehatan.

2. Diskusikanlah dalam kelompokmu ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak

sehat pada lingkungan sekolah!

3. Apakah akibat yang ditimbulkan dari lingkungan tidak sehat itu!

4. Tulislah hasil diskusi pada tabel di bawah ini!

No Ciri-ciri Lingkungan sekolah

yang Sehat

Ciri-ciri Lingkungan Sekolah

yang tidak Sehat

III. Kesimpulan

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………

Page 190: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

175

Gotong Royong Sekolah

Hari Minggu ini, seluruh warga sekolah mempunyai tugas membersihkan

sekolah. Namanya gotong royong. Dalam kegiatan gotong royong, seluruh murid

dan guru-guru yang ada ditugaskan membersikan seluruh lingkugan sekolah.

Kegiatan ini dilakukan sekolah setiap dua bulan sekali untuk menjaga lingkungan

sekolah agar tetap asri dan nyaman.

Pada kegiatan gotong royong ini, agak berbeda dari yang sebelumnya.

Sebab, setiap siswa yang ada diwajibkan membawa tanaman yang akan ditanam

di lingkungan sekolah. Tanamannya macam-macam, mulai dari sayuran, tanaman

obat hingga bunga-bungaan.

“Kamu bawa tanaman apa?” tanya Tasya kepada Rani yang sedang asyik

membersihkan pekarangan sekolah, di bagian depan ruang kepala sekolah.

“Aku membawa tunas kelapa,” jawab Rani.

“Kenapa membawa tunas kelapa? Apa hebatnya batang kelapa?” tanya Tasya lagi.

Rani menjelaskan tentang manfaat pohon kelapa kepada Tasya. Pohon

kelapa mempunyai manfaat dari akar hingga daunnya. Akarnya bisa menjadi obat,

batangnya bisa digunakan untuk kayu dan membuat jembatan oleh sebagian

masyarakat. Selain itu, tentu saja buahnya sangat bermanfaat. Bahkan, ibu-ibu

menggunakan santan kelapa untuk memasak gulai. Daun kepala juga bisa

digunakan untuk membuat ketupat, lidinya bisa dijadikan sapu, sabuknya bisa

dijadikan abu gosok, tempurungnya bisa digunakan untuk membakar ikan dan

banyak lagi.

“Kamu kok tahu banyak Ran?” sergah Tasya.

Page 191: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

176

“Iya, selain aku ikut pramuka setiap minggunya, aku juga rajin membaca buku di

perpustakaan setiap jam istirahat sekolah,” jawab Rani sambil mencamputi

rumput-rumput di depan ruang kepala sekolah.

“Perpustakaan? Aku kok tidak tahu dimana perpustakaan sekolah?

“Masa kamu tidak tahu, perpustakaan sekolah kan letaknya tiga ruangan dari kelas

kita. Di sebelah kelas kitam kelas dua, sebelah kelas dua kelas satu, nah sebelah

kelas satu itu perpustakaan sekolah,” jelas Rani.

Sedang asyiknya bercerita. Tiba-tiba terdengar suara kepala sekolah dengan

pengeras suara.

“Anak-anak semuanya boleh istirahat sebentar. Nanti dilanjutkan lagi. Istirahatnya

di dalam lingkungan sekolah saja. Tidak ada yang keluar gerbang,” perintah

kepala sekolah.

Semua murid kelas satu hingga kelas enam berhamburan. Ada yang

menuju kelas, ada yang menuju kantin sekolah, ada yang hanya duduk di taman

sekolah.

“Tas, kamu haus?” tanya Rani.

“Iya, bagaimana kalau kita ke kantin? Nanti aku yang bayarin. Soalnya kamu kan

sudah mengajarkan aku banyak hal tadi, termasuk tentang pohon kelapa,

perpustakaan,” jawab Tasya.

“Boleh, tapi tidak semua ilmu itu harus dibayar Tas. Aku baginya sama kamu

karena ilmu itu ada di sekitar kita,” ujar Rani.

Setelah setengah jam, kembali suara kepala sekolah menggema dengan

pengeras suara. Kali ini yang diumumkan untuk mengumpulkan semua tanaman

Page 192: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

177

yang dibawa dari rumah. Kata kepala sekolah, tanaman obat, dikumpul di dekat

taman sekolah. Sementara tanaman buah-buahan dan pohon besar di kumpulkan

di kebun sekolah dan bunga-buangaan dikumpulkan di depan ruang Unit

Kesehatan Sekolah (UKS).

“Kamu tahu tidak berapa kira-kira jumlah tanaman yang akan kita tanam hari ini,”

ujar Tasya.

“Tidak tahu, memangnya kenapa?” jawab Rani.

“Coba tebak,” jawab Tasya lagi.

“Mana bisa menghitung sebanyak itu,” ujar Rani.

“Gampang saja. Jika semua murid membawa masing-masing satu tanaman.

Jadinya ada 240 tanaman,” cetus Tasya.

“Kok kamu tahu, memangnya kamu hitung?” sergah Rani.

“Jumlah murid setiap kelas kan ada 40. Jadi kelas satu 40, kelas dua 40, kelas tiga

40, kelas empat 40, kelas lima 40, dan kelas enam 40 hasilnya adalah 240

tanaman,” sebut Tasya.

Keduanya pun bergegas menuju tempat pengumpulan tanaman dan segera

menanam masing-masing tanaman. Semua lingkungan sekolah pun telah bersih

mulai dari gerbang, depan ruang kepala sekolah, depan UKS, Mushalla, kelas,

toilet, taman dan pekarangan. Semuanya berkat kerja sama. (*)

Page 193: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

178

Lembar Jawaban Peserta Didik

Nama :

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Page 194: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

179

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

B. Jawablah pertanyaan berikut!

1. Siapakah tokoh yang kamu sukai pada teks bacaan?

2. Kenapa kamu menyukainya?

3. Siapakah tokoh yang tidak kamu sukai?

4. Kenapa kamu tidak menyukai tokoh tersebut?

5. Bagaimana sikapmu seandainya kamu menjadi Tasya?

6. Bagaimana cara menjaga lingkungan agar kelihatan bersih?

7. Bagaimana cara memelihara tanaman agar menjadi subur?

8. Bagaimana cara merawat ruangan kelas?

9. Apa manfaat dari menanam tumbuhan?

10. Apa yang terjadi seandainya tumbuhan ditebang sembarangan?

11. Di taman belakang sekolah terdapat 465 pohon cabe, di halaman belakang

kelas terdapat 374 pohon cabe. Berapa jumlah keseluruhan pohon cabe

yang ada di halaman sekolah?

12. Siswa kelas satu sampai kelas tiga mengumpulkan 365 pohon mahoni,

siswa kelas 4 sampai kelas 6 hanya bisa mengumpulkan pohon mahoni

sebanyak 289. Setelah tekumpul semua ternyata ada pohon mahoni yang

tidak layak ditanam sebanyak 323 pohon. Berapakah pohon mahoni yang

bisa ditanam oleh para siswa?

13. Jumlah keseluruhan tanaman yang ada di sekolah 987 batang, karena

Semalam hujan mengakibatkan 456 tanaman jadi rusak. Berapakah

tanaman yang masih segar?

14. Tanaman apotik kelas satu sudah terkumpul 223, tanaman apotik kelas dua

435. Berapakah jumlah seluruh tanaman apotik kelas tersebut?

15. Pemerintah kota Padang memberikan 709 bibit tanaman cabe rawit kepada

setiap sekolah. Bibit yang baik hanya 587 buah, berapak bibit yang tidak

layak ditanam?

Page 195: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

180

Lembar Penilaian Proses

Bahasa Indonesia

Prosedur Penilaian : Dalam Proses Pembelajaran

Jenis Penilaian : Non Tes

Bentuk Penilan : Pengamatan saat berdiskusi dalam kelompok

Alat / Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Proses

Petunjuk:

Berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan

terhadap aspek-aspek dibawah ini yang di peroleh selama proses pembelajaran

berlangsung!

No

Nama

Peserta Didik

Aspek yang dinilai

Jum lah

Skor

Nilai Kemampuan

dalam membaca

bacaan

Kemampuan

dalam

menyimak

bacaan

Kemampuan

dalam

menanggapi

pernyataan

teman

B C K B C K B C K

1. AFA 3 2 2 7 77,78

2. AK 2 3 2 7 77,78

3. AAS 2 1 2 5 55,56

4. APK 3 3 2 8 88,89

5. AMK 3 2 2 7 77,78

6. ARWD 3 2 3 8 88,89

7. BAB 2 2 2 6 66,67

8. BDR 2 3 3 8 88,89

9. DR 2 2 2 6 66,67

10. DM 3 3 2 8 88,89

11. F 2 2 3 7 77,78

12. FAH 1 2 2 5 55,56

13. GZ 2 2 3 7 77,78

14. HII 2 3 2 7 77,78

15. HK 2 1 2 5 55,56

16. IA 2 3 2 7 77,78

17. KN 3 2 3 8 88,89

18. KR 3 3 2 8 88,89

19. KMAJR 2 3 3 8 88,89

20. MA 3 2 2 7 77,78

21. MAP 2 3 3 8 88,89

22. MFR 2 2 2 6 66,67

23. MKI 3 3 2 8 88,89

Page 196: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

181

24. MSA 3 2 3 8 88,89

25. RJ 2 2 2 6 66,67

26. SU 2 1 2 5 55,56

Keterangan:

B = 3, jika semua deskriptor dilakukan dalam proses pembelajaran.

C = 2, jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembalajaran.

K = 1, jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

Deskriptor :

1. Kemampuan dalam membaca

a. Membaca dengan lancar, suara jelas dan dan mudah dimengerti

b. Tidak ada huruf atau kata yang ditinggalkan/dikurangi

c. Tidak salah baca dalam membaca kata yang ada dalam bacaan

2. Kemampuan dalam menyimak bacaan

a. Melihat dan duduk dengan diam/tenang ketika orang sedang berbicara/

membaca

b. Tidak melakukan sesuatu tetapi mendengarkan apa yang dibaca teman

c. Menampakkan ekspresi yang memberikan respon secara alami (Contoh:

menganggukan kepala sekali-sekali)

3. Kemampuan dalam menanggapi pernyataan teman

a. Tanggapan yang diberikan sesuai dengan pernyataan yang ada

b. Memberikan tanggapan dengan suara yang jelas dan lantang

c. Melihat ke teman yang ditanggapi ketika menyampaikan tanggapan

% 100x maksimalSkor

SkorJumlah NilaiPerolehan

Kriteria Keberhasilan:

80 – 100 % = Baik ( B)

60 – 79 % = Cukup ( C )

< 59 % = Kurang ( K)

Page 197: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

182

Lembar Penilaian Proses

Ilmu Pengetahuan Alam

Prosedur Penilaian : Dalam Proses Pembelajaran

Jenis Penilaian : Non Tes

Bentuk Penilan : Pengamatan saat pembelajaran

Alat / Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Proses

Petunjuk:

Berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan

terhadap aspek-aspek dibawah ini yang di peroleh selama proses pembelajaran

berlangsung!

No

Nama

Peserta Didik

Aspek yang dinilai

Jumlah

Skor

Nilai Ketepatan

langkah kerja

Keterampilan

dalam kerjasama

kelompok

Kemampuan

dalam

mempresentasik

an hasil

pengamatan

B C K B C K B C K

1. AFA 2 2 2 6 66,67

2. AK 3 2 2 7 77,78

3. AAS 2 3 2 7 77,78

4. APK 2 2 3 7 77,78

5. AMK 2 3 2 7 77,78

6. ARWD 3 2 2 7 77,78

7. BAB 2 2 3 7 77,78

8. BDR 2 3 2 7 77,78

9. DR 3 2 3 7 77,78

10. DM 2 2 2 6 66,67

11. F 2 2 2 6 66,67

12. FAH 2 2 3 7 77,78

13. GZ 2 3 2 7 77,78

14. HII 2 2 2 6 66,67

15. HK 3 2 3 7 77,78

16. IA 2 2 2 6 66,67

17. KN 3 2 3 8 88,89

18. KR 2 3 2 7 77,78

19. KMAJR 2 3 3 8 88,89

20. MA 3 2 2 7 77,78

21. MAP 2 2 2 6 66,67

22. MFR 2 3 2 7 77,78

Page 198: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

183

23. MKI 2 2 2 6 66,67

24. MSA 2 2 2 6 66,67

25. RJ 2 3 3 8 88,89

26. SU 3 2 2 7 77,78

Keterangan:

B = 3, jika semua deskriptor dilakukan dalam proses pembelajaran.

C = 2, jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembalajaran.

K = 1, jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

Deskriptor :

1. Ketepatan langkah kerja

a. Melakukan kegiatan pengamatan pada media gambar

b. Melakukan pengamatan dengan teman yang telah ditentukan

(berpasangan)

c. Menuliskan hasil pengamatan sesuai dengan yang diamati

2. Keterampilan dalam kerjasama kelompok

a. Mengkomunikasikan materi pembelajaran dengan teman.

b. Membantu teman yang kesulitan dalam proses pembelajaran

c. Melakukan kerja kelompok

3. Kemampuan dalam mempresentasikan hasil pengamatan

a. Hasil pengamatan dipresentasikan sesuai dengan apa yang telah dibuat

dalam kelompok

b. Mempresentasikan hasil pengamatan dengan suara yang jelas dan mudah

dimengerti

c. Tidak melihat ke bawah, ke atas, atau ke sekitar ruangan ketika

mempresentasikan hasil pengmaatan

% 100x maksimalSkor

SkorJumlah NilaiPerolehan

Kriteria Keberhasilan:

80 – 100 % = Baik ( B)

60 – 79 % = Cukup ( C )

< 59 % = Kurang ( K)

Page 199: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

184

Lembar Penilaian Proses

Matematika

Prosedur Penilaian : Dalam Proses Pembelajaran

Jenis Penilaian : Non Tes

Bentuk Penilan : Pengamatan saat pembelajaran

Alat / Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Proses

Petunjuk:

Berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan

terhadap aspek-aspek dibawah ini yang di peroleh selama proses pembelajaran

berlangsung!

No

Nama

Peserta Didik

Aspek yang dinilai

Jumlah

Skor

Nilai Keterampilan

dalam

menanggapi

pertanyaan guru

Kerjasama

dalam kelompok

Kesungguh-

sungguhan

dalam

menyelesaikan

tugas

B C K B C K B C K

1. AFA 2 3 3 8 88,89

2. AK 2 2 2 6 66,67

3. AAS 2 3 2 7 77,78

4. APK 2 2 2 6 66,67

5. AMK 3 3 3 9 100

6. ARWD 3 2 2 7 77,78

7. BAB 2 2 3 7 77,78

8. BDR 2 2 2 6 66,67

9. DR 3 3 3 9 100

10. DM 2 2 2 6 66,67

11. F 3 3 3 9 100

12. FAH 2 2 2 6 66,67

13. GZ 2 3 2 7 77,78

14. HII 2 2 3 7 77,78

15. HK 2 2 2 6 66,67

16. IA 2 2 3 7 77,78

17. KN 3 3 2 8 88,89

18. KR 2 2 2 6 66,67

19. KMAJR 3 2 3 8 88,89

20. MA 2 2 2 6 66,67

21. MAP 3 3 3 9 100

22. MFR 2 2 2 6 66,67

23. MKI 2 2 2 6 66,67

Page 200: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

185

24. MSA 2 3 2 7 77,78

25. RJ 2 2 3 7 77,78

26. SU 2 2 3 7 77,78

Keterangan:

B = 3, jika semua deskriptor dilakukan dalam proses pembelajaran.

C = 2, jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembalajaran.

K = 1, jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

Deskriptor :

1. Keterampilan dalam menanggapi pertanyaan guru

a. Memberikan tanggapan sesuai dengan pernyataan guru

b. Tidak memberi tanggapan yang dapat menyinggung perasaan guru

c. Menyampaikan tanggapan dengan suara yang jelas dan mudah

dimengerti

2. Kerjasama kelompok

a. Mengkomunikasikan materi pembelajaran dengan teman.

b. Membantu teman yang kesulitan dalam proses pembelajaran

c. Melakukan kerja kelompok dengan melibatkan semua anggota kelompok

3. Kesungguh-sungguhan dalam menyelesaikan tugas

a. Tugas dibuat sesuai dengan petunjuk pengerjaannya

b. Tidak bercanda ketika menyelesaikan tugas

c. Membuat tugas sampai selesai sesuai yang ditugaskan

% 100x maksimalSkor

SkorJumlah NilaiPerolehan

Kriteria Keberhasilan:

80 – 100 % = Baik ( B)

60 – 79 % = Cukup ( C )

< 59 % = Kurang ( K)

Page 201: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

186

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS III

Satuan Pendidikan : SDSN 06 Kampung Lapai

Tema : Lingkungan

Sub Topik : Lingkungan Luar Sekolah

Kelas : III/1

Tanggal : 26-27 Januari 2013

Alkasi Waktu : 5 x 35 menit

I. Standar Kompetensi

Bahasa Indonesia

3. Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif, dan

membaca dongeng

Matematika

1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka

IPA

2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan

dan upaya menjaga kesehatan lingkungan

II. Kompetensi Dasar

Bahasa Indonesia

3.2 Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif

Matematika

1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan tiga angka

Page 202: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

187

IPA

2.1 Membedakan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat

berdasarkan pengamatan

III. Indikator

Bahasa Indonesia

3.2.1 Membaca teks bacaan dalam hati dengan menggunakan teknik

membaca intensif

3.2.2 Menjawab pertanyaaan berdasarkan teks yang sudah dibaca dengan

teknik membaca intensif

3.2.3 Menjelaskan isi teks berdasarkan teks yang telah dibaca dengan teknik

membaca intensif

Matematika

1.2.1 Menjelaskan cara menjumlahkan bilangan tiga angka dengan cara

bersusun pendek tanpa teknik menyimpan

1.2.2 Menjumlahan bilangan tiga angka dengan menggunakan cara

bersusun pendek dengan teknik menyimpan

1.2.3 Menjelaskan cara pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik

meminjam

1.2.4Mengurangkan bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam

IPA

2.1.1. Menyebutkan keadaan lingkungan sehat yang ada dalam media

gambar

Page 203: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

188

2.1.2. Menyebutkan keadaan lingkungan tidak sehat yang ada pada media

gambar

2.1.3. Mengamati keadaan lingkungan di luar sekolah

2.1.4. Mendiskusikan hasil pengamatan tentang keadaan lingkungan di luar

sekolah

2.1.5. Menyebutkan ciri-ciri lingkungan sehat

2.1.6. Menyebutkan ciri-ciri lingkungan tidak sehat

IV. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan I

1. Dengan penjelasan yang disampaikan, peserta didik dapat mengetahui

materi yang akan dipelajari dengan tekun (bahasa Indonesia)

2. Dengan media gambar, peserta didik diminta berpikir tentang materi

yang akan dipelajari dengan serius (IPA)

3. Dengan pergi ke halaman sekolah, peseta didik dapat mengamati

kedaan lingkungan diluar sekolah dengan tertib (IPA)

4. Dengan pengamatan, peserta didik dapat mendiskusikan hasil

pengamatannya dengan pasangannya dengan benar (IPA)

5. Dengan teman sebangkunya, peserta didik saling mengutarakan hasil

diskusinya mengenai lingkungan sehat yang ada pada media gambar

(IPA)

6. Dengan teman sebangkunya, peserta didik saling mengutarakan hasil

diskusinya mengenai lingkungan tidak sehat yang ada pada media

gambar (IPA)

Page 204: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

189

7. Dengan membaca teks bacaan, peserta didik dapat membaca dalam

hati teks bacaan dengan benar (bahasa Indonesia)

8. Berdasarkan teks yang sudah dibaca, peserta didik dapat menjawab

pertanyaan dengan benar (bahasa Indonesia)

Pertemuan II

9. Dengan diskusi kelas, peserta didik dapat mengutarakan hasil diskusi

dengan teman sebangkunya di depan peserta didik yang lain dengan

benar (IPA, bahasa Indonesia)

10. Dengan penjelasan, peserta didik dapat mendengarkan pengarahan

yang belum diungkapkan guru dengan serius

11. Berdasarkan teks yang telah dibaca, peserta didik dapat menjelaskan

isi teks tersebut dengan bahasanya sendiri secara tepat (bahasa

Indonesia)

12. Dengan contoh yang disampaikan guru, peserta didik dapat

menjelaskan penjumlahan bilangan tiga angka dengan cara bersusun

pendek tanpa teknik menyimpan dengan benar (matematika)

13. Dengan penugasan, peserta didik dapat menentukan hasil penjumlahan

bilangan tiga angka menggunakan cara bersusun pendek dengan

teknik menyimpan dengan benar (matematika)

14. Dengan contoh yang disampaikan guru, peserta didik dapat

menjelaskan pengurangan bilangan tiga angka dengan cara teknik

meminjam dengan benar (matematika)

Page 205: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

190

15. Dengan penugasan, peserta didik dapat menentukan hasil pengurangan

bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam dengan benar

(matematika)

V. Materi Pembelajaran

Pulang Sekolah

Bel sekolah berbunyi, saatnya bagi seluruh murid pulang sekolah karena

pelajaran telah usai hari ini. Sebelum pulang, siswa berdoa terlebih dahulu dan

mengangkat semua kursi ke atas meja, tak lupa bersalaman dengan guru. Setelah

itu, satu per satu murid ke luar kelas dengan tertib.

Seisi sekolah telah bubar, begitu juga Luna. Ia segera menuju gerbang

sekolah. Hari ini, adik Luna sakit, jadi Luna tidak seperti biasanya dijemput

Ibunya. Hari ini Luna pulang sendiri. Jarak sekolah dengan rumah Luna memang

tidak terlalu jauh, tapi Ibu telah menitipkan ongkos untuk Luna naik angkot

Pulang sekolah.

Luna masih berdiri di depan gerbang sekolah sambil menghitung uang jajannya.

Ia kebingungan dengan uang jajan di sakunya. Tiba-tiba dari belakang, Sari

datang mengagetkannya.

“Ada apa Lun, kok bingung begitu?” tanya Sari.

“Aku lagi menghitung uang jajanku, kamu bisa bantu?” jawab Luna

“Memangnya uang jajan kamu berapa tadi,” tanya Sari lagi.

“Sepuluh ribu, tadi aku pakai naik angkot pergi sekolah seribu, jajan dua ribu, aku

takut ada yang jatuh, soalnya tadi duit aku taruh di tas, tas aku tadi terbuka” jelas

Luna sambil mememang duit seribuan di tangannya.

Page 206: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

191

“Uang kamu sepuluh ribu dikurang seribu, dikurang dua ribu, berarti sekarang

tinggal tujuh ribu harusnya,” jawab Sari.

Luna kembali menghitung uang di tangannya, sekarang hanya tinggal dua

ribu saja. Berarti uang Luna yang tercecer ada lima ribu. Luna sebenarnya ingin

membeli makanan di depan sekolahnya. Tapi uangnya tidak cukup, kalau dipakai

naik angkot seribu, berarti, ia hanya bisa jajan seribu saja, sementara harga jajanan

yang ingin dibelinya dua ribu.

“Uangmu tidak cukup jajan lagi ya Lun,” tanya Sari.

“Ia, kalau aku jajan, tidak bisa buat ongkos pulang,” jawab Luna.

Sari menawarkan Luna untuk jalan kaki saja. Soalnya Sari tahu jalan

pintas. Lagi pula, jarak rumah Sari dan Luna tidak jauh. Sari setiap harinya

memang jalan kaki ke sekolah, katanya biar hemat. Akhirnya, pun Luna bisa

menggunakan uang sisanya untuk jajan karena tidak perlu menggunakan ongkos

untuk pulang.

“Aku takut menyebrang Sar,” ujar Luna.

“Menyeberang itu, kita mesti harus hati-hati, tidak boleh ceroboh. Pertama

kita harus menyeberang di tempat penyeberangan atau yang lebih dikenal Zebra

Cross, garis yang ada di jalan raya, berwarna putih. Karena warna jalan raya hita,

dan garisnya putih, persis seperti binatang Zebra, makanya orang menaiamainnya

zebra cross. Lalu menyeberang tidak boleh buru-buru, harus pelan-pelan. Lihat

kendaran sebelah kiri dan kanan, kalau sepi baru menyeberang,” jelas Sari.

Di depan sekolah mereka ada zebra cross. Mereka pun menyeberang

sambil berpegangan tangan. Setelah menyeberang, Sari pun menjelaskan kepada

Page 207: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

192

Luna, pejalan kaki itu punya tempat berjalan yang diberi nama trotoar, pejalan

kaki harus berjalan di trotoar, jika tidak nanti mereka tertabrak kendaraan

bermotor. Mereka berjalan sambil banyak mengobrol, setelah akhirnya sampai di

gang rumah. Luna merasa jijik berjalan melewati gang, karena sampah yang

sudah membusuk, selokan yang banyak sampah, air tegenang di jalanan.

“Sari, apakah kamu tidak jijik melewati gang yang sempit ini, ujar Luna.

“Sebenarnya aku jijik sih, tapi apa boleh buat di sini kan lebih cepat kita sampai”

“Seharusnya warga di sini dapat memelihara lingkungan sekitar, agar terlihat

lebih bersih”

“Apa yang kamu sampaikan itu memang benar Lun, tapi warga disini memang

kurang memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan, seperti apa yang

dismpaikan oleh Ibu ku”

“Seharusnya kita beritahu Ibu guru agar dia dapat memecahkan permasalahan ini,

mungkin dia punya jalan keluarnya, jawab Luna” (*)

VI. Metode pembelajaran

Pendekatan : TPS

1. Menyampaikan materi yang ingin dicapai

2. Berpikir tentang materi yang disampaikan secara

individual,

3. Berpasangan dengan teman sebelahnya dan

mengutarakan hasil pemikiran masing-masing tentang

topiknya tadi,

4. Tiap kelompok pasangan mengemukakan hasil

diskusinya untuk berbagi jawaban (Share) dengan

seluruh peserta didik di kelas,

5. Mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum

diungkapkan para peserta didik,

6. Memberi kesimpulan

7. Penutup

Metode : penugasan, tanya jawab, diskusi kelompok

Page 208: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

193

VII. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

a. Kegiatan Awal (+ 10 menit)

1. Membangkitkan skemata peserta didik dengan cara bercerita

tentang perlunya menanam tumbuhan.

2. Mengajak peserta didik bernyanyi “banyak nyamuk”

Eksplorasi

3. Dengan penjelasan yang disampaikan, peserta didik dapat

mengetahui materi yang akan dipelajari dengan tekun (fase 1)

b. Kegiatan Inti (+ 150 menit)

4. Peserta didik berpikir tentang materi yang akan dipelajari (fase 2)

Elaborasi

5. Peserta didik memperhatikan media gambar lingkungan sehat dan

tidak sehat yang dipajang guru

6. Peserta didik pergi ke hlaman diluar sekolah didampingi oleh guru

untuk memperhatikan keadaan halaman diluar sekolah.

7. Peserta didik mendiskusikan hasil laporannya dengan pasangan

8. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk saling

mengutarakan hasil pemikirannya mengenai lingkungan sehat dan

lingkungan tidak sehat (fase 3)

9. Peserta didik mendapatkan teks yang telah dibagikan guru

10. Masing-masing peserta didik membaca teks dalam hati

Page 209: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

194

11. Peserta didik dapat menjelaskan isi teks tersebut dengan bahasa sendiri

12. Peserta didik dapat menjawab pelatihan 1

Pertemuan II

13. Setiap pasangan mengutarakan hasil diskusi dengan teman sebangkunya di

depan kelas (fase 4)

14. Peserta didik yang lain menanggapi hasil yang disampaikan temannya

didampingi oleh guru

15. Guru mengarahkan pembicaraan pada materi yang belum diungkapkan

peserta didik (fase 5)

16. Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga

angka dengan cara bersusun pendek dengan teknik tanpa menyimpan

17. Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan penjumlahan bilangan tiga

angka dengan cara bersusun pendek dengan teknik menyimpan

18. Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan pengurangan bilangan tiga

angka dengan cara teknik meminjam

19. Peserta didik memperhatikan guru menjelaskan hasil pengurangan

bilangan tiga angka dengan cara teknik meminjam

c. Kegiatan Akhir (+ 15 menit)

Konfirmasi

20. Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan pelajaran (fase 6)

21. Guru memperikan evaluasi kepada peserta didik (fase 7)

VIII. Media dan Sumber

1. Gambar lingkungan di luar sekolah

Page 210: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

195

2. Teks bacaan

IX. Penilaian

1. Penilaian proses : Akhir proses

2. Jenis Penilaian : Tes

3. Bentuk penilaian : Objektif dan isian

4. Alat/ Instrumen : Soal dan kunci jawaban

Padang, November 2012

Peneliti

Media Oktavani

Page 211: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

196

Lembar Pengamatan

Nama : ............................................................

Kelas/ Semester : ............................................................

Hari/ Tanggal Pengamatan : ............................................................

Amatilah keadan luar sekolah dan tuliskanlah hasil pengamatanmu di bawah ini:

1. .............................................................................................................................

2. .............................................................................................................................

3. .............................................................................................................................

4. .............................................................................................................................

5. .............................................................................................................................

Kesimpulan:

Page 212: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

197

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LINGKUNGAN SEHAT DAN LINGKUNGAN TIDAK SEHAT

I. Tujuan

Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri lingkungan sehat dan lingkungan

tidak sehat

II. Bahan diskusi

1. Untuk memudahkan kamu melakukan diskusi bacalah paragraf berikut!

Lingkungan yang dibutuhkan adalah lingkungan sehat. Yaitu

lingkungan yang bersih, nyaman, dan indah. Bagaimana jika lingkungan

kita tidak sehat? Tentu saja tidak menyenangkan. Lingkungan yang

tercemar tempatnya kotor dan rusak. Sampah merupakan salah satu

penyebab pencemaran. Pencemaran itu dapat terjadi di semua lingkungan.

Apabila ini dibiarkan akan berdampak buruk terhadap kesehatan.

2. Diskusikanlah dalam kelompokmu ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak

sehat pada lingkungan sekolah!

3. Apakah akibat yang ditimbulkan dari lingkungan tidak sehat itu!

4. Tulislah hasil diskusi pada tabel di bawah ini!

No Ciri-ciri Lingkungan luar

sekolah yang Sehat

Ciri-ciri Lingkungan luar Sekolah

yang tidak Sehat

III. Kesimpulan

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………

Page 213: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

198

Teks Bacaan

Pulang Sekolah

Bel sekolah berbunyi, saatnya bagi seluruh murid pulang sekolah karena

pelajaran telah usai hari ini. Sebelum pulang, siswa berdoa terlebih dahulu dan

mengangkat semua kursi ke atas meja, tak lupa bersalaman dengan guru. Setelah

itu, satu per satu murid ke luar kelas dengan tertib.

Seisi sekolah telah bubar, begitu juga Luna. Ia segera menuju gerbang

sekolah. Hari ini, adik Luna sakit, jadi Luna tidak seperti biasanya dijemput

Ibunya. Hari ini Luna pulang sendiri. Jarak sekolah dengan rumah Luna memang

tidak terlalu jauh, tapi Ibu telah menitipkan ongkos untuk Luna naik angkot

Pulang sekolah.

Luna masih berdiri di depan gerbang sekolah sambil menghitung uang jajannya.

Ia kebingungan dengan uang jajan di sakunya. Tiba-tiba dari belakang, Sari

datang mengagetkannya.

“Ada apa Lun, kok bingung begitu?” tanya Sari.

“Aku lagi menghitung uang jajanku, kamu bisa bantu?” jawab Luna

“Memangnya uang jajan kamu berapa tadi,” tanya Sari lagi.

“Sepuluh ribu, tadi aku pakai naik angkot pergi sekolah seribu, jajan dua ribu, aku

takut ada yang jatuh, soalnya tadi duit aku taruh di tas, tas aku tadi terbuka” jelas

Luna sambil mememang duit seribuan di tangannya.

“Uang kamu sepuluh ribu dikurang seribu, dikurang dua ribu, berarti sekarang

tinggal tujuh ribu harusnya,” jawab Sari.

Page 214: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

199

Luna kembali menghitung uang di tangannya, sekarang hanya tinggal dua

ribu saja. Berarti uang Luna yang tercecer ada lima ribu. Luna sebenarnya ingin

membeli makanan di depan sekolahnya. Tapi uangnya tidak cukup, kalau dipakai

naik angkot seribu, berarti, ia hanya bisa jajan seribu saja, sementara harga jajanan

yang ingin dibelinya dua ribu.

“Uangmu tidak cukup jajan lagi ya Lun,” tanya Sari.

“Ia, kalau aku jajan, tidak bisa buat ongkos pulang,” jawab Luna.

Sari menawarkan Luna untuk jalan kaki saja. Soalnya Sari tahu jalan

pintas. Lagi pula, jarak rumah Sari dan Luna tidak jauh. Sari setiap harinya

memang jalan kaki ke sekolah, katanya biar hemat. Akhirnya, pun Luna bisa

menggunakan uang sisanya untuk jajan karena tidak perlu menggunakan ongkos

untuk pulang.

“Aku takut menyebrang Sar,” ujar Luna.

“Menyeberang itu, kita mesti harus hati-hati, tidak boleh ceroboh. Pertama

kita harus menyeberang di tempat penyeberangan atau yang lebih dikenal Zebra

Cross, garis yang ada di jalan raya, berwarna putih. Karena warna jalan raya hita,

dan garisnya putih, persis seperti binatang Zebra, makanya orang menaiamainnya

zebra cross. Lalu menyeberang tidak boleh buru-buru, harus pelan-pelan. Lihat

kendaran sebelah kiri dan kanan, kalau sepi baru menyeberang,” jelas Sari.

Di depan sekolah mereka ada zebra cross. Mereka pun menyeberang

sambil berpegangan tangan. Setelah menyeberang, Sari pun menjelaskan kepada

Luna, pejalan kaki itu punya tempat berjalan yang diberi nama trotoar, pejalan

kaki harus berjalan di trotoar, jika tidak nanti mereka tertabrak kendaraan

Page 215: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

200

bermotor. Mereka berjalan sambil banyak mengobrol, setelah akhirnya sampai di

gang rumah. Luna merasa jijik berjalan melewati gang, karena sampah yang

sudah membusuk, selokan yang banyak sampah, air tegenang di jalanan.

“Sari, apakah kamu tidak jijik melewati gang yang sempit ini, ujar Luna.

“Sebenarnya aku jijik sih, tapi apa boleh buat di sini kan lebih cepat kita sampai”

“Seharusnya warga di sini dapat memelihara lingkungan sekitar, agar terlihat

lebih bersih”

“Apa yang kamu sampaikan itu memang benar Lun, tapi warga disini memang

kurang memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan, seperti apa yang

dismpaikan oleh Ibu ku”

“Seharusnya kita beritahu Ibu guru agar dia dapat memecahkan permasalahan ini,

mungkin dia punya jalan keluarnya, jawab Luna” (*)

Page 216: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

201

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Jawablah pertanyaan berikut!

1. Siapakah tokoh yang kamu sukai pada teks bacaan?

2. Kenapa kamu menyukainya?

3. Siapakah tokoh yang tidak kamu sukai?

4. Kenapa kamu tidak menyukai tokoh tersebut?

5. Coba kamu tuliskan, bagian teks cerita apa yang menarik menurutmu?

6. Apa yang kamu lakukan seandainya dilingkungan sekitarmu terdapat

banyak sampah?

7. Tindakan apa yang kamu lakukan seandainya, selokan disekitar tempat

tinggalmu tersumbat?

8. Bagaimana cara menjaga lingkungan sekitar rumahmu agar terlihat bersih

dan sehat?

9. Apa akibatnya yang timbul jika sampah dibakar ?

10. Apa manfaat dari sisa pembakaran sampah?

11. Luna memiliki uang jajan Rp 10.000,-. Sisa uang jajan Luna ternyata

tinggal Rp. 3.500,-. Berapakah Luna menghabiskan uang jajannya ?

12. Sari membeli makanan seharga Rp 1.750, kemudian Sari membeli lagi

minuman seharga Rp 500,-. Sebelum berangkat sekolah Sari diberi oleh

Ibunya uang jajan Rp 5.000. Berapakah sisa uang jajan Sari ?

13. Biaya naik angkot Tiwi Rp 1.000,- membeli pensil Rp 1.500,- membeli

sosis di depan sekolah Rp 1.000,-. Uang yang diberi Ibu tadi pagi Rp

5.000,-. Berapa sisa uang jajan Tiwi?

14. Seandainya kamu diberi uang jajan Rp. 10.000,-. Apa saja yang akan

kamu belikan?

15. Apa yang akan kamu belikan seandainya uangmu Rp 7.000?

Page 217: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

202

Lembar Jawaban Peserta Didik

Nama :

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Page 218: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

203

Lembar Penilaian Proses

Bahasa Indonesia

Prosedur Penilaian : Dalam Proses Pembelajaran

Jenis Penilaian : Non Tes

Bentuk Penilan : Pengamatan saat berdiskusi dalam kelompok

Alat / Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Proses

Petunjuk:

Berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan

terhadap aspek-aspek dibawah ini yang di peroleh selama proses pembelajaran

berlangsung!

No

Nama

Peserta Didik

Aspek yang dinilai

Jum lah

Skor

Nilai Kemampuan

dalam membaca

bacaan

Kemampuan

dalam

menyimak

bacaan

Kemampuan

dalam

menanggapi

pernyataan

teman

B C K B C K B C K

1. AFA 3 3 3 9 100

2. AK 3 3 2 8 88,89

3. AAS 3 2 3 8 88,89

4. APK 3 3 2 8 88,89

5. AMK 3 2 2 7 77,78

6. ARWD 3 3 3 9 100

7. BAB 2 2 3 7 77,78

8. BDR 3 3 3 9 100

9. DR 2 3 2 7 77,78

10. DM 3 3 2 8 88,89

11. F 2 2 3 7 77,78

12. FAH 2 3 2 7 77,78

13. GZ 3 2 3 7 77,78

14. HII 2 3 2 7 77,78

15. HK 3 2 3 8 88,89

16. IA 2 3 2 7 77,78

17. KN 3 2 3 8 88,89

18. KR 3 3 2 8 88,89

19. KMAJR 2 3 3 8 88,89

20. MA 3 2 2 7 77,78

21. MAP 2 3 3 8 88,89

22. MFR 2 2 3 7 77,78

23. MKI 3 3 2 8 88,89

Page 219: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

204

24. MSA 3 2 3 8 88,89

25. RJ 2 3 2 7 77,78

26. SU 3 2 3 8 88,89

Keterangan:

B = 3, jika semua deskriptor dilakukan dalam proses pembelajaran.

C = 2, jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembalajaran.

K = 1, jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

Deskriptor :

1. Kemampuan dalam membaca

a. Membaca dengan lancar, suara jelas dan dan mudah dimengerti

b. Tidak ada huruf atau kata yang ditinggalkan/dikurangi

c. Tidak salah baca dalam membaca kata yang ada dalam bacaan

2. Kemampuan dalam menyimak bacaan

a. Melihat dan duduk dengan diam/tenang ketika orang sedang berbicara/

membaca

b. Tidak melakukan sesuatu tetapi mendengarkan apa yang dibaca teman

c. Menampakkan ekspresi yang memberikan respon secara alami (Contoh:

menganggukan kepala sekali-sekali)

3. Kemampuan dalam menanggapi pernyataan teman

a. Tanggapan yang diberikan sesuai dengan pernyataan yang ada

b. Memberikan tanggapan dengan suara yang jelas dan lantang

c. Melihat ke teman yang ditanggapi ketika menyampaikan tanggapan

% 100x maksimalSkor

SkorJumlah NilaiPerolehan

Kriteria Keberhasilan:

80 – 100 % = Baik ( B)

60 – 79 % = Cukup ( C )

< 59 % = Kurang ( K)

Page 220: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

205

Lembar Penilaian Proses

Ilmu Pengetahuan Alam

Prosedur Penilaian : Dalam Proses Pembelajaran

Jenis Penilaian : Non Tes

Bentuk Penilan : Pengamatan saat pembelajaran

Alat / Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Proses

Petunjuk:

Berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan

terhadap aspek-aspek dibawah ini yang di peroleh selama proses pembelajaran

berlangsung!

No

Nama

Peserta Didik

Aspek yang dinilai

Jumlah

Skor

Nilai Ketepatan

langkah kerja

Keterampilan

dalam kerjasama

kelompok

Kemampuan

dalam

mempresentasik

an hasil

pengamatan

B C K B C K B C K

1. AFA 3 3 2 8 88,89

2. AK 3 2 3 8 88,89

3. AAS 2 3 2 7 77,78

4. APK 3 2 3 8 88,89

5. AMK 2 3 3 8 88,89

6. ARWD 3 2 2 7 77,78

7. BAB 2 3 3 8 88,89

8. BDR 2 3 2 7 77,78

9. DR 3 2 3 8 88,89

10. DM 2 2 3 7 77,78

11. F 3 3 3 9 100

12. FAH 2 2 3 7 77,78

13. GZ 3 3 2 8 88,89

14. HII 2 2 3 7 77,78

15. HK 3 3 3 9 100

16. IA 2 2 3 7 77,78

17. KN 3 3 3 9 100

18. KR 2 3 2 7 77,78

19. KMAJR 2 3 3 8 88,89

20. MA 3 2 3 8 88,89

21. MAP 2 2 3 7 77,78

22. MFR 2 3 2 7 77,78

Page 221: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

206

23. MKI 2 3 2 7 77,78

24. MSA 3 2 2 7 77,78

25. RJ 3 3 3 9 100

26. SU 3 3 2 8 88,89

Keterangan:

B = 3, jika semua deskriptor dilakukan dalam proses pembelajaran.

C = 2, jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembalajaran.

K = 1, jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

Deskriptor :

1. Ketepatan langkah kerja

a. Melakukan kegiatan pengamatan pada media gambar

b. Melakukan pengamatan dengan teman yang telah ditentukan

(berpasangan)

c. Menuliskan hasil pengamatan sesuai dengan yang diamati

2. Keterampilan dalam kerjasama kelompok

a. Mengkomunikasikan materi pembelajaran dengan teman.

b. Membantu teman yang kesulitan dalam proses pembelajaran

c. Melakukan kerja kelompok

3. Kemampuan dalam mempresentasikan hasil pengamatan

a. Hasil pengamatan dipresentasikan sesuai dengan apa yang telah dibuat

dalam kelompok

b. Mempresentasikan hasil pengamatan dengan suara yang jelas dan mudah

dimengerti

c. Tidak melihat ke bawah, ke atas, atau ke sekitar ruangan ketika

mempresentasikan hasil pengmaatan

% 100x maksimalSkor

SkorJumlah NilaiPerolehan

Kriteria Keberhasilan:

80 – 100 % = Baik ( B)

60 – 79 % = Cukup ( C )

< 59 % = Kurang ( K)

Page 222: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

207

Lembar Penilaian Proses

Matematika

Prosedur Penilaian : Dalam Proses Pembelajaran

Jenis Penilaian : Non Tes

Bentuk Penilan : Pengamatan saat pembelajaran

Alat / Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Proses

Petunjuk:

Berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan

terhadap aspek-aspek dibawah ini yang di peroleh selama proses pembelajaran

berlangsung!

No

Nama

Peserta Didik

Aspek yang dinilai

Jumlah

Skor

Nilai Keterampilan

dalam

menanggapi

pertanyaan guru

Kerjasama

dalam kelompok

Kesungguh-

sungguhan

dalam

menyelesaikan

tugas

B C K B C K B C K

1. AFA 3 3 3 9 100

2. AK 3 2 2 7 77,78

3. AAS 2 3 3 8 88,89

4. APK 2 2 3 7 77,78

5. AMK 3 3 3 9 100

6. ARWD 3 3 2 8 88,89

7. BAB 2 3 3 8 88,89

8. BDR 2 2 3 7 77,78

9. DR 3 3 3 9 100

10. DM 2 3 2 7 77,78

11. F 3 3 3 9 100

12. FAH 3 2 3 8 88,89

13. GZ 2 3 3 8 88,89

14. HII 3 3 3 9 100

15. HK 3 3 2 8 88,89

16. IA 2 2 3 7 77,78

17. KN 3 3 2 8 88,89

18. KR 2 3 2 7 77,78

19. KMAJR 3 3 3 9 100

20. MA 2 2 3 7 77,78

21. MAP 3 3 3 9 100

22. MFR 3 2 2 7 77,78

23. MKI 3 3 3 9 100

Page 223: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

208

24. MSA 2 3 3 8 88,89

25. RJ 3 2 3 8 88,89

26. SU 3 3 3 9 100

Keterangan:

B = 3, jika semua deskriptor dilakukan dalam proses pembelajaran.

C = 2, jika hanya dua deskriptor yang dilakukan dalam proses pembalajaran.

K = 1, jika hanya satu deskriptor yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

Deskriptor :

1. Keterampilan dalam menanggapi pertanyaan guru

a. Memberikan tanggapan sesuai dengan pernyataan guru

b. Tidak memberi tanggapan yang dapat menyinggung perasaan guru

c. Menyampaikan tanggapan dengan suara yang jelas dan mudah

dimengerti

2. Kerjasama kelompok

a. Mengkomunikasikan materi pembelajaran dengan teman.

b. Membantu teman yang kesulitan dalam proses pembelajaran

c. Melakukan kerja kelompok dengan melibatkan semua anggota kelompok

3. Kesungguh-sungguhan dalam menyelesaikan tugas

a. Tugas dibuat sesuai dengan petunjuk pengerjaannya

b. Tidak bercanda ketika menyelesaikan tugas

c. Membuat tugas sampai selesai sesuai yang ditugaskan

% 100x maksimalSkor

SkorJumlah NilaiPerolehan

Kriteria Keberhasilan:

80 – 100 % = Baik ( B)

60 – 79 % = Cukup ( C )

< 59 % = Kurang ( K)

Page 224: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

209

Lampiran 5

Rambu-rambu Analisis Hasil Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan

Kooperatif Tipe TPS (Think Pair Share)

Pencapaian Tujuan

Pembelajaran

Skor Nilai Kualifikasi Tingkat Keberhasilan

Pembelajaran

80% - 100% 80 – 100 Baik (B) Berhasil

60% - 79% 60 – 79 Cukup (C) Tidak Berhasil

< 59% < 59 Kurang (K) Tidak Berhasil

Hasil analisis pembelajaran pada setiap pembelajaran tematik dengan

menggunakan pendekatan kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dengan sebaran

nilai 10-100. Kriteria keberhasilan pembelajaran mengacu pada hasil belajar yang

dicapai oleh peserta didik pada setiap siklus. Kriteria keberhasilan adalah skor

rata-rata yang dicapai peserta didik berada pada kualifikasi baik (B). Indikator

keberhasilan ini minimal 75% dari jumlah peserta didik di kelas III SDSN 06

Kampung Lapai Kecamatan Nanggalo Padang yang mampu mencapai tujuan

khusus penelitian.

Page 225: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

210

Lampiran 6

Analisis Data Proses Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Kooperatif

Tipe TPS (Think Pair Share) Aspek Guru Siklus I

Tahap Pembelajaran Deskripsi Kualifikasi Keterangan

B C K

Kegiatan Awal Menyampaikan topik

inti materi dan

kompetensi yang ingin

dicapai (fase 1)

1. Menyampaikan topik inti

materi yang ingin dicapai

dengan bahasa yang jelas

2. Menyampaikan topik inti

materi yang ingin dicapai

dengan bahasa yang

kurang jelas

3. Kurang menyampaikan

topik inti materi yang

ingin dicapai dengan

bahasa yang jelas

√ B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

Kegiatan Inti

Peserta didik diminta

untuk berpikir tentang

materi yang

disampaikan secara

individual (fase 2)

1. Memberikan pertanyaan/

permasalahan tentang

materi dengan bahasa

yang mudah dimengerti

2. Kurang memberikan

pertanyaan/ permasalahan

tentang materi

3. Tidak memberikan

pertanyaan/ permasalahan

tentang materi

Peserta didik diminta

berpasangan dengan

teman sebelahnya dan

mengutarakan hasil

pemikiran masing-

masing tentang

topiknya tadi (fase 3)

1. Membimbing pasangan

untuk dapat

mengutarakan hasil

pemikirannya tentang

materi

2. Kurang mampu

membimbing pasangan

untuk dapat

mengutarakan hasil

pemikirannya tentang

materi

3. Tidak membimbing

pasangan untuk dapat

mengutarakan hasil

pemikirannya tentang

materi

Page 226: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

211

Tiap kelompok

pasangan

mengemukakan hasil

diskusinya untuk

berbagi jawaban dengan

seluruh peserta didik di

kelas (fase 4)

1. Memberikan penghargaan

dan hadiah kepada

pasangan untuk

menyampaikan hasil

diskusinya

2. Kurang memberikan

penghargaan kepada

pasangan untuk

menyampaikan hasil

diskusinya.

3. Tidak memberikan

penghargaan dan hadiah

kepada pasangan untuk

menyampaikan hasil

diskusinya

Mengarahkan materi

yang belum

diungkapkan oleh

peserta didik (fase5)

1. Mengarahkan peserta

didik pada materi yang

sesuai dengan tujuan

pembelajaran

2. Kurang mengarahkan

peserta didik pada materi

yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran

3. Mengarahkan peserta

didik pada materi yang

tidak sesuai dengan

tujuan pembelajaran

Kesimpulan (fase 6) 1. Melibatkan peserta didik

dalam menyimpulkan

pelajaran

2. Kurang melibatkan

peserta didik dalam

menyimpulkan pelajaran

3. Tidak melibatkan peserta

didik dalam

menyimpulkan pelajaran

Penutup (fase 7) 1. Memberi evaluasi kepada

peserta didik sesuai

dengan materi yang telah

dipelajari

2. Evaluasi yang diberikan

kepada peserta didik

kurang sesuai dengan

materi yang telah

dipelajari

3. Evaluasi yang diberikan

Page 227: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

212

kepada peserta didik tidak

sesuai dengan materi

yang telah dipelajari

Page 228: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

213

Lampiran 7

Analisis Data Proses Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Kooperatif Tipe

TPS (Think Pair Share) Aspek Peserta didik Siklus I

Tahap Pembelajaran Deskripsi Kualifikasi Keterangan

B C K

Kegiatan Awal Mendengarkan topik

inti materi dan

kompetensi yang ingin

dicapai (fase 1)

1. Mendengarkan tujuan dan

materi pelajaran

2. Kurang mendengarkan

tujuan dan materi

pelajaran

3. Tidak mendengarkan

tujuan dan materi

pelajaran

√ B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

Kegiatan Inti

Peserta didik diminta

untuk berpikir tentang

materi yang

disampaikan secara

individual (fase 2)

1. Mampu memikirkan

masalah yang

disampaikan secara

individu

2. Kurang mampu

memikirkan masalah

yang disampaikan secara

individu

3. Tidak memikirkan

masalah yang

disampaikan secara

individu

Peserta didik diminta

berpasangan dengan

teman sebelahnya dan

mengutarakan hasil

pemikiran masing-

masing tentang

topiknya tadi (fase 3)

1. Setiap anggota pasangan

aktif dalam berdiskusi

2. Setiap anggota pasangan

kurang aktif dalam

berdiskusi

3. Setiap anggota pasangan

tidak aktif dalam

berdiskusi

Page 229: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

214

Tiap kelompok

pasangan

mengemukakan hasil

diskusinya untuk

berbagi jawaban dengan

seluruh peserta didik di

kelas (fase 4)

1. Masing- masing pasangan

menyampaikan hasil

diskusinya dengan benar

2. Masing- masing pasangan

kurang mampu

menyampaikan hasil

diskusinyadengan benar

3. Masing masing pasangan

tidak mampu

menyampaikan hasil

diskusinyadengan benar

Mendengarkan arahan

materi yang belum

diungkapkan (fase5)

1. Mendengarkan

penjelasan guru tentang

materi yang belum

dikemukakan dalam

diskusi

2. Kurang mendengarkan

penjelasan guru tentang

materi yang belum

dikemukakan dalam

diskusi

3. Tidak mendengarkan

penjelasan guru tentang

materi yang belum

dikemukakan dalam

diskusi

Kesimpulan (fase 6) 1. Aktif dalam

menyimpulkan pelajaran

2. Kurang aktif dalam

menyimpulkan pelajaran

3. Tidak aktif dalam

menyimpulkan pelajaran

Penutup (fase 7) 1. Mengerjakan evaluasi

secara individual

2. Kurang mampu

mengerjakan evaluasi

secara individual

3. Tidak mampu

mengerjakan evaluasi

secara individual

Page 230: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

215

Lampiran 8

Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Model

Kooperatif tipe TPS pada Siklus I

No Nama Hasil Belajar

Bahasa Indonesia IPA Matematika

1. AFA 55 K 65 B 55 K

2. AK 80 B 60 C 80 B

3. AAS 55 K 65 C 50 K

4. APK 80 B 80 B 80 B

5. AMK 50 K 70 C 55 K

6. ARWD 80 B 100 B 85 B

7. BAB 65 C 70 C 55 K

8. BDR 80 B 80 B 85 B

9. DR 50 K 55 K 55 K

10. DM 50 K 60 B 50 K

11. F 55 K 55 K 55 K

12. FAH 55 K 50 K 55 K

13. GZ 80 B 65 C 65 C

14. HII 65 C 55 K 50 K

15. HK 70 C 75 B 60 C

16. IA 60 C 55 K 55 K

17. KN 60 C 50 K 50 K

18. KR 70 C 90 B 75 C

19. KMAJR 50 K 50 K 50 K

20. MA 80 B 95 B 80 B

21. MAP 65 C 60 B 70 C

22. MFR 80 B 80 B 90 B

23. MKI 55 K 50 K 50 K

24. MSA 80 B 100 B 85 B

25. RJ 65 C 80 B 75 C

26. SU 55 K 75 C 75 C

Jumlah 1690 1790 1755

Rata-rata 69 C 68,84 C 67,5 C

Page 231: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

216

Lampiran 9

Analisis Data Proses Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Kooperatif

Tipe TPS (Think Pair Share) Aspek Guru Siklus II

Tahap Pembelajaran Deskripsi Kualifikasi Keterangan

B C K

Kegiatan Awal Menyampaikan topik

inti materi dan

kompetensi yang ingin

dicapai (fase 1)

1. Menyampaikan topik inti

materi yang ingin dicapai

dengan bahasa yang jelas

2. Menyampaikan topik inti

materi yang ingin dicapai

dengan bahasa yang

kurang jelas

3. Kurang menyampaikan

topik inti materi yang

ingin dicapai dengan

bahasa yang jelas

√ B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

Kegiatan Inti

Peserta didik diminta

untuk berpikir tentang

materi yang

disampaikan secara

individual (fase 2)

1. Memberikan pertanyaan/

permasalahan tentang

materi dengan bahasa

yang mudah dimengerti

2. Kurang memberikan

pertanyaan/ permasalahan

tentang materi

3. Tidak memberikan

pertanyaan/ permasalahan

tentang materi

Peserta didik diminta

berpasangan dengan

teman sebelahnya dan

mengutarakan hasil

pemikiran masing-

masing tentang

topiknya tadi (fase 3)

1. Membimbing pasangan

untuk dapat

mengutarakan hasil

pemikirannya tentang

materi

2. Kurang

mampu2membimbing

pasangan untuk dapat

mengutarakan hasil

pemikirannya tentang

materi

3. Tidak membimbing

pasangan untuk dapat

mengutarakan hasil

pemikirannya tentang

materi

Page 232: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

217

Tiap kelompok

pasangan

mengemukakan hasil

diskusinya untuk

berbagi jawaban dengan

seluruh peserta didik di

kelas (fase 4)

1. Memberikan penghargaan

dan hadiah kepada

pasangan untuk

menyampaikan hasil

diskusinya

2. Kurang memberikan

penghargaan kepada

pasangan untuk

menyampaikan hasil

diskusinya.

3. Tidak memberikan

penghargaan dan hadiah

kepada pasangan untuk

menyampaikan hasil

diskusinya

Mengarahkan materi

yang belum

diungkapkan oleh

peserta didik (fase5)

1. Mengarahkan peserta

didik pada materi yang

sesuai dengan tujuan

pembelajaran

2. Kurang mengarahkan

peserta didik pada materi

yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran

3. Mengarahkan peserta

didik pada materi yang

tidak sesuai dengan

tujuan pembelajaran

Kesimpulan (fase 6) 1. Melibatkan peserta didik

dalam menyimpulkan

pelajaran

2. Kurang melibatkan

peserta didik dalam

menyimpulkan pelajaran

3. Tidak melibatkan peserta

didik dalam

menyimpulkan pelajaran

Penutup (fase 7) 1. Memberi evaluasi kepada

peserta didik sesuai

dengan materi yang telah

dipelajari

2. Evaluasi yang diberikan

kepada peserta didik

kurang sesuai dengan

materi yang telah

dipelajari

3. Evaluasi yang diberikan

Page 233: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

218

kepada peserta didik tidak

sesuai dengan materi

yang telah dipelajari

Page 234: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

219

Lampiran 10

Analisis Data Proses Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Kooperatif Tipe

TPS (Think Pair Share) Aspek Peserta didik Siklus II

Tahap Pembelajaran Deskripsi Kualifikasi Keterangan

B C K

Kegiatan Awal Mendengarkan topik

inti materi dan

kompetensi yang ingin

dicapai (fase 1)

1. Mendengarkan tujuan dan

materi pelajaran

2. Kurang mendengarkan

tujuan dan materi

pelajaran

3. Tidak mendengarkan

tujuan dan materi

pelajaran

√ B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

Kegiatan Inti

Peserta didik diminta

untuk berpikir tentang

materi yang

disampaikan secara

individual (fase 2)

1. Mampu memikirkan

masalah yang

disampaikan secara

individu

2. Kurang mampu

memikirkan masalah

yang disampaikan secara

individu

3. Tidak memikirkan

masalah yang

disampaikan secara

individu

Peserta didik diminta

berpasangan dengan

teman sebelahnya dan

mengutarakan hasil

pemikiran masing-

masing tentang

topiknya tadi (fase 3)

1. Setiap anggota pasangan

aktif dalam berdiskusi

2. Setiap anggota pasangan

kurang aktif dalam

berdiskusi

3. Setiap anggota pasangan

tidak aktif dalam

berdiskusi

Page 235: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

220

Tiap kelompok

pasangan

mengemukakan hasil

diskusinya untuk

berbagi jawaban dengan

seluruh peserta didik di

kelas (fase 4)

1. Masing- masing pasangan

menyampaikan hasil

diskusinya dengan benar

2. Masing- masing pasangan

kurang mampu

menyampaikan hasil

diskusinyadengan benar

3. Masing masing pasangan

tidak mampu

menyampaikan hasil

diskusinyadengan benar

Mendengarkan arahan

materi yang belum

diungkapkan (fase5)

1. Mendengarkan

penjelasan guru tentang

materi yang belum

dikemukakan dalam

diskusi

2. Kurang mendengarkan

penjelasan guru tentang

materi yang belum

dikemukakan dalam

diskusi

3. Tidak mendengarkan

penjelasan guru tentang

materi yang belum

dikemukakan dalam

diskusi

Kesimpulan (fase 6) 1. Aktif dalam

menyimpulkan pelajaran

2. Kurang aktif dalam

menyimpulkan pelajaran

3. Tidak aktif dalam

menyimpulkan pelajaran

Penutup (fase 7) 1. Mengerjakan evaluasi

secara individual

2. Kurang mampu

mengerjakan evaluasi

secara individual

3. Tidak mampu

mengerjakan evaluasi

secara individual

Page 236: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

221

Lampiran 11

Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Model

Kooperatif tipe TPS pada Siklus II

No Nama Hasil Belajar

Bahasa Indonesia IPA Matematika

1. AFA 70 C 70 B 65 C

2. AK 85 B 100 B 85 B

3. AAS 60 C 65 C 65 C

4. APK 85 B 90 B 85 B

5. AMK 55 K 70 C 50 K

6. ARWD 90 B 85 B 90 B

7. BAB 100 B 70 C 55 K

8. BDR 95 B 85 B 85 B

9. DR 50 K 55 K 55 K

10. DM 75 C 60 B 70 C

11. F 55 K 55 K 50 K

12. FAH 55 K 50 K 70 C

13. GZ 95 B 70 C 65 C

14. HII 70 C 55 K 55 K

15. HK 70 C 75 B 60 C

16. IA 75 C 55 K 55 K

17. KN 90 B 50 K 70 C

18. KR 70 C 85 B 75 C

19. KMAJR 50 K 50 K 50 K

20. MA 80 B 100 B 100 B

21. MAP 70 C 60 B 75 C

22. MFR 80 B 100 B 100 B

23. MKI 55 K 50 K 50 K

24. MSA 80 B 95 B 95 B

25. RJ 70 C 80 B 75 C

26. SU 75 C 60 B 85 B

Jumlah 1905 1840 1835

Rata-rata 73,26 C 70,76 C 70,57 C

Page 237: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

222

Lampiran 12

Analisis Data Proses Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Kooperatif

Tipe TPS (Think Pair Share) Aspek Guru Siklus III

Tahap Pembelajaran Deskripsi Kualifikasi Keterangan

B C K

Kegiatan Awal Menyampaikan topik

inti materi dan

kompetensi yang ingin

dicapai (fase 1)

1. Menyampaikan topik inti

materi yang ingin dicapai

dengan bahasa yang jelas

2. Menyampaikan topik inti

materi yang ingin dicapai

dengan bahasa yang

kurang jelas

3. Kurang menyampaikan

topik inti materi yang

ingin dicapai dengan

bahasa yang jelas

√ B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

Kegiatan Inti

Peserta didik diminta

untuk berpikir tentang

materi yang

disampaikan secara

individual (fase 2)

1. Memberikan pertanyaan/

permasalahan tentang

materi dengan bahasa

yang mudah dimengerti

2. Kurang memberikan

pertanyaan/ permasalahan

tentang materi

3. Tidak memberikan

pertanyaan/ permasalahan

tentang materi

Peserta didik diminta

berpasangan dengan

teman sebelahnya dan

mengutarakan hasil

pemikiran masing-

masing tentang

topiknya tadi (fase 3)

1. Membimbing pasangan

untuk dapat

mengutarakan hasil

pemikirannya tentang

materi

2. Kurang mampu

membimbing pasangan

untuk dapat

mengutarakan hasil

pemikirannya tentang

materi

3. Tidak membimbing

pasangan untuk dapat

mengutarakan hasil

pemikirannya tentang

materi

Page 238: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

223

Tiap kelompok

pasangan

mengemukakan hasil

diskusinya untuk

berbagi jawaban dengan

seluruh peserta didik di

kelas (fase 4)

1. Memberikan

penghargaan dan hadiah

kepada pasangan untuk

menyampaikan hasil

diskusinya

2. Kurang memberikan

penghargaan kepada

pasangan untuk

menyampaikan hasil

diskusinya.

3. Tidak memberikan

penghargaan dan hadiah

kepada pasangan untuk

menyampaikan hasil

diskusinya

Mengarahkan materi

yang belum

diungkapkan oleh

peserta didik (fase5)

1. Mengarahkan peserta

didik pada materi yang

sesuai dengan tujuan

pembelajaran

2. Kurang mengarahkan

peserta didik pada materi

yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran

3. Mengarahkan peserta

didik pada materi yang

tidak sesuai dengan

tujuan pembelajaran

Kesimpulan (fase 6) 1. Melibatkan peserta didik

dalam menyimpulkan

pelajaran

2. Kurang melibatkan

peserta didik dalam

menyimpulkan pelajaran

3. Tidak melibatkan peserta

didik dalam

menyimpulkan pelajaran

Penutup (fase 7) 1. Memberi evaluasi kepada

peserta didik sesuai

dengan materi yang telah

dipelajari

2. Evaluasi yang diberikan

kepada peserta didik

kurang sesuai dengan

materi yang telah

dipelajari

3. Evaluasi yang diberikan

Page 239: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

224

kepada peserta didik

tidak sesuai dengan

materi yang telah

dipelajari

Page 240: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

225

Lampiran 13

Analisis Data Proses Pembelajaran Tematik dengan Pendekatan Kooperatif Tipe

TPS (Think Pair Share) Aspek Peserta didik Siklus III

Tahap Pembelajaran Deskripsi Kualifikasi Keterangan

B C K

Kegiatan Awal Mendengarkan topik

inti materi dan

kompetensi yang ingin

dicapai (fase 1)

1. Mendengarkan tujuan dan

materi pelajaran

2. Kurang mendengarkan

tujuan dan materi

pelajaran

3. Tidak mendengarkan

tujuan dan materi

pelajaran

√ B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

Kegiatan Inti

Peserta didik diminta

untuk berpikir tentang

materi yang

disampaikan secara

individual (fase 2)

1. Mampu memikirkan

masalah yang

disampaikan secara

individu

2. Kurang mampu

memikirkan masalah

yang disampaikan secara

individu

3. Tidak memikirkan

masalah yang

disampaikan secara

individu

Peserta didik diminta

berpasangan dengan

teman sebelahnya dan

mengutarakan hasil

pemikiran masing-

masing tentang

topiknya tadi (fase 3)

1. Setiap anggota pasangan

aktif dalam berdiskusi

2. Setiap anggota pasangan

kurang aktif dalam

berdiskusi

3. Setiap anggota pasangan

tidak aktif dalam

berdiskusi

Page 241: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

226

Tiap kelompok

pasangan

mengemukakan hasil

diskusinya untuk

berbagi jawaban dengan

seluruh peserta didik di

kelas (fase 4)

1. Masing- masing pasangan

menyampaikan hasil

diskusinya dengan benar

2. Masing- masing pasangan

kurang mampu

menyampaikan hasil

diskusinyadengan benar

3. Masing masing pasangan

tidak mampu

menyampaikan hasil

diskusinyadengan benar

Mendengarkan arahan

materi yang belum

diungkapkan (fase5)

1. Mendengarkan

penjelasan guru tentang

materi yang belum

dikemukakan dalam

diskusi

2. Kurang mendengarkan

penjelasan guru tentang

materi yang belum

dikemukakan dalam

diskusi

3. Tidak mendengarkan

penjelasan guru tentang

materi yang belum

dikemukakan dalam

diskusi

Kesimpulan (fase 6) 1. Aktif dalam

menyimpulkan pelajaran

2. Kurang aktif dalam

menyimpulkan pelajaran

3. Tidak aktif dalam

menyimpulkan pelajaran

Penutup (fase 7) 1. Mengerjakan evaluasi

secara individual

2. Kurang mampu

mengerjakan evaluasi

secara individual

3. Tidak mampu

mengerjakan evaluasi

secara individual

Page 242: PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_MEDIA...PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN PENDEKATAN

227

Lampiran 14

Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Model

Kooperatif tipe TPS pada Siklus III

No Nama Hasil Belajar

Bahasa Indonesia IPA Matematika

1. AFA 85 B 100 B 100 B

2. AK 100 B 100 B 100 B

3. AAS 75 C 75 C 90 B

4. APK 85 B 100 B 100 B

5. AMK 70 C 90 B 85 B

6. ARWD 100 B 95 B 100 B

7. BAB 100 B 100 B 100 B

8. BDR 100 B 100 B 90 B

9. DR 75 C 75 C 80 B

10. DM 85 B 95 B 90 B

11. F 75 C 80 B 85 B

12. FAH 70 C 75 C 90 B

13. GZ 100 B 95 B 100 B

14. HII 95 B 75 C 80 B

15. HK 90 B 100 B 75 C

16. IA 100 B 95 B 75 C

17. KN 100 B 80 B 80 B

18. KR 95 B 100 B 95 B

19. KMAJR 75 C 70 C 85 B

20. MA 100 B 100 B 100 B

21. MAP 100 B 80 B 100 B

22. MFR 100 B 100 B 100 B

23. MKI 75 C 90 B 85 B

24. MSA 95 B 100 B 100 B

25. RJ 95 B 100 B 90 B

26. SU 100 B 100 B 90 B

Jumlah 2340 2370 2365

Rata-rata 90 B 91,15 B 90,96 B