354
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,SATISFACTION) DENGAN MEDIA KARTU PANTUN PADA KELAS VII F SMP N 24 SEMARANG SKRIPSI untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Oleh Nama : Arifatul Latifah NIM : 2101411035 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

  • Upload
    donhi

  • View
    254

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS

(ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,SATISFACTION)

DENGAN MEDIA KARTU PANTUN PADA KELAS VII F SMP N 24

SEMARANG

SKRIPSI

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

Oleh

Nama : Arifatul Latifah

NIM : 2101411035

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

SARI

Latifah, Arifatul. 2015. “Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun

Mengggunakan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun Pada Siswa

Kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang”. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing I : Dra. Nas Haryati S, M.Pd. Pembimbing II : Mulyono,

S.Pd.,M.Hum.

Kata kunci : keterampilan menulis pantun, model pembelajaran arias (assurance,

relevance, interest, assessment, satisfaction), media kartu pantun

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP sampai saat ini masih belum

mencapai hasil optimal terutama pada keterampilan menulis. Demikian pula, di

SMP Negeri 24 Semarang ditemui beberapa permasalahan dalam pembelajaran

menulis, khususnya dalam penelitian ini yaitu kompetensi menulis pantun.

Keterampilan menulis pantun tidak dapat dilakukan siswa secara tiba-tiba akan

tetapi harus melalui proses pembelajaran dan melalui proses berlatih.

Keterampilan menulis pantun tentu akan meningkat seiring dengan pembinaan

yang tepat dan terencana. Berdasarkan penelitian awal yang telah dilakukan,

diketahui bahwa rata-rata keterampilan menulis kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang masih relatif rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa masalah antara

lain (1) siswa kurang memahami materi pantun; (2) kurangnya siswa dalam

praktik menulis pantun sehingga siswa kurang percaya diri dalam menulis; 3)

siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun.

Penerapan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun merupakan salah satu solusi

yang dapat mengatasi permasalahan siswa dalam keterampilan menulis pantun.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah

proses pembelajaran keterampilan menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun pada siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang; (2)

bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun pada siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang; (3)

bagaimanakah perubahan perilaku belajar siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Tujuan penelitian ini sebagai

berikut (1) mendeskripsikan proses pembelajaran keterampilan menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siswa kelas VII F SMP

ii

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

Negeri 24 Semarang; (2) mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siswa kelas VII

F SMP Negeri 24 Semarang; (3) mendeskripsikan perubahan perilaku belajar

siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang dalam mengikuti pembelajaran

keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun.

Subjek penelitian ini adalah kemampuan menulis pantun yang sesuai dengan

syarat pantun pada siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang yang berjumlah

31 siswa. Variabel yang diungkap dalam penelitian ini adalah kemampuan

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang meliputi dua siklus. Tiap

siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Pengambilan data dilakukan dengan tes dan nontes. Alat pengambilan data berupa

pedoman observasi, jurnal, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi foto.

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif dan teknik

kualitatif.

Proses pembelajaran menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri

Semarang menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction)yaitu, (1) keantusiasan siswa dalam proses

pembelajaran menulis pantun; (2) kekondusifan siswa dalam menulis pantun; (3)

keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusi menulis pantun; (4) kereflektifan

suasana saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis

data, dapat diketahui bahwa kemampuan menulis pantun siswa setelah mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun telah

mencapai hasil yang baik. Hasil tes menulis cerpen pada siklus I diperoleh nilai

rata-rata 78,25. Setelah dilakukan tindakan siklus II diperoleh nilai rata-rata 85,83

mengalami peningkatan sebesar 7,58. Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa

kemampuan menulis pantun siswa telah mencapai hasil yang baik dan mencapai

etuntasan belajar. Hasil analisis data nontes juga menunjukkan adanya perubahan

perilaku siswa. Siswa merespon positif terhadap pembelajaran menulis pantun

menggunakan menggunakan pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun yang mencakup

keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru, keaktifan siswa

dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran, tanggungjawab

siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru serta keberanian dan kepercayaan

diri siswa dalam menulis pantun.

Berdasarkan hasil penelitian peningkatan keterampilan menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun, peneliti memberi saran (1)

pembelajaran menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

iii

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun dapat dijadikan

alternatif pembelajaran sebagaimana yang ditunjukan dari hasil penelitian ini yang

terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa dalam menulis pantun

dan perubahan perilaku siswa ke arah positif, (2) penelitian menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan

untuk melakukan penelitian selanjutnya yang terkait dengan penelitian menulis

pantun.

iv

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

v

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

vi

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

vii

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto

1. Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah

akan memudahkan baginya jalan ke surga (HR. Muslim).

2. Sebuah cita-cita janganlah untuk kebanggaan diri sendiri akan tetapi

jadikanlah sebagai usaha untuk kejayaan bangsa dan negara (Munawar).

3. Di dalam hidup ini, kita tidak bisa berharap segala yang kita dambakan

bisa diraih dalam sekejap. Lakukan saja perjuangan dan terus berdoa,

maka Tuhan akan menunjukkan jalan selangkah demi selangkah. (Merry

Riana)

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Bapak Munawar dan ibu Kusriyati

2. Alfi Muna Syarifah

3. Mahbul Destia Hermawan

viii

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah

melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya karena skripsi yang berjudul

“Peningkatan Menulis Pantun Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan Media Kartu

Pantun Pada Siswa Kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang” dapat selesaikan

dengan baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada Dra. Nas Haryati S, M.Pd.,

Pembimbing I, dan Mulyono, S.Pd.,M.Hum., Pembimbing II, yang telah berkenan

meluangkan waktu untuk memberikan masukan, bimbingan, dan arahan serta

dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab membimbing dan memotivasi dalam

penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,

atas kesempatan yang diberikan untuk menempuh ilmu di Universitas

Negeri Semarang;

2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Semarang yang yang telah memberikan izin untuk

penelitian ini;

ix

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

3. Sumartini, S.S.,MA., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas

Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan

arahan dan izin penelitian kepada penulis;

4. Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmu pengetahuan

dan pengalaman yang berguna dalam proses perkuliahan selama ini;

5. Drs. Puryadi, M.Pd., Kepala SMP Negeri 24 Semarang yang telah

memberikan izin penelitian dan bantuan selama penulis melakukan

penelitian skripsi;

6. Suparsih, A.Md., guru Bahasa Indonesia kelas VII F SMP 24 Negeri

Semarang, yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan arahan

selama penulis melakukan penelitian serta membantu penulis melakukan

penelitian;

7. siswa-siswi kelas VII F SMP 24 Negeri Semarang, yang telah membantu

penulis dan menjadi responden penelitian yang dilakukan penulis;

8. Bapak, ibu dan adik tercinta yang telah senantiasa mendo’akan dan

memberi dukungan dalam penyusunan skripsi ini;

9. sahabat yang selalu memberikan dukungan untuk penulis dan selalu

menemani penulis dalam proses bimbingan;

10. teman-teman kos Wisma Citra 3;

11. semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini;

x

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca.

Semarang, Oktober 2015

Peneliti,

Arifatul Latifah

xi

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

DAFTAR ISI

SARI ..................................................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... v

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... vi

PERNYATAAN................................................................................................... vii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii

PRAKATA ........................................................................................................... ix

DAFTAR ISI........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xx

DAFTAR DIAGRAM .........................................................................................xxiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................... 7

1.3 Pembatasan Masalah ................................................................................... 9

1.4 Rumusan Masalah ....................................................................................... 9

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 10

1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 11

xii

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................... 13

2.2 Landasan Teoretis ................................................................................. 23

2.2.1 Hakikat Pantun ..................................................................................... 23

2.2.1.1 Pengertian Pantun ................................................................................. 24

2.2.1.1 Ciri-ciri Pantun ..................................................................................... 25

2.2.1.2 Jenis-jenis Pantun ................................................................................. 28

2.2.2 Hakikat Menulis Pantun ....................................................................... 30

2.2.2.1 Pengertian Menulis ............................................................................... 30

2.2.2.2 Menulis Pantun ..................................................................................... 32

2.2.3 Hakikat Model Pembelajaran ARIAS .................................................. 34

2.2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran ........................................................... 34

2.2.3.2 Komponen Model Pembelajaran .......................................................... 35

2.2.3.3 Model Pembelajaran ARIAS ................................................................ 36

2.2.3.4 Komponen-komponen Model Pembelajaran ARIAS ........................... 38

2.2.3.5 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran ARIAS .................... 45

2.2.4 Hakikat Media Pembelajaran Kartu Pantun ......................................... 46

2.2.4.1 Pengertian Media Pembelajaran ........................................................... 47

2.2.4.2 Media Kartu Pantun .............................................................................. 48

2.2.5 Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Media Kartu Pantun

dalam Pembelajaran Menulis Pantun ................................................... 52

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 55

2.4 Hipotesis Tindakan ............................................................................... 56

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 60

3.1.1 Tahap Penelitian ................................................................................... 61

3.1.1.1 Perencanaan .......................................................................................... 62

3.1.1.2 Tindakan ............................................................................................... 63

3.1.1.3 Observasi .............................................................................................. 67

xiii

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

3.1.1.4 Refleksi ................................................................................................. 68

3.1.2 Tahap Penelitian Siklus II..................................................................... 66

3.1.2.1 Perencanaan .......................................................................................... 69

3.1.2.2 Tindakan ............................................................................................... 69

3.1.2.3 Observasi .............................................................................................. 73

3.1.2.4 Refleksi ................................................................................................. 74

3.2 Subjek Penelitian .................................................................................. 74

3.3 Variabel Penelitian ............................................................................... 74

3.3.1 Variabel Keterampilan Menulis Pantun ............................................... 75

3.3.2 Varibel Model Pembelajaran ARIAS dengan Media Kartu Pantun .... 75

3.4 Indikator Kinerja................................................................................... 76

3.4.1 Indikator Data Kuantitatif.................................................................... 76

3.4.2 Indikator Data Kualitatif....................................................................... 77

3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................. 79

3.5.1 Instrumen Tes ....................................................................................... 79

3.5.2 Instrumen Nontes.................................................................................. 82

3.5.2.1 Pedoman Observasi .............................................................................. 84

3.5.2.2 Pedoman Jurnal .................................................................................... 85

3.5.2.3 Pedoman Wawancara ........................................................................... 86

3.5.2.4 Dokumentasi Foto ................................................................................ 86

3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 87

3.6.1 Teknik Tes ............................................................................................ 88

3.6.2 Teknik Nontes ...................................................................................... 89

3.6.2.1 Observasi .............................................................................................. 89

3.6.2.2 Wawancara ........................................................................................... 90

3.6.2.3 Jurnal .................................................................................................... 91

3.6.2.4 Dokumentasi Foto ................................................................................ 91

3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................ 92

3.7.1 Teknik Analisis Data Kuantitatif .......................................................... 92

3.7.2 Teknik Analisis Data Kualitatif ............................................................ 93

xiv

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian..................................................................................... 95

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I ....................................................................... 95

4.1.1.1 Proses Pembelajaran Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS dengan Media Kartu Pantun Siklus I ............... 96

4.1.1.2 Hasil Keterampilan Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun

Siklus I .................................................................................................. 110

4.1.1.3 Hasil Perubahan Perilaku Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran

Menulis Pantun Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS

dengan Media Kartu Pantun Siklus I .................................................... 118

4.1.1.4 Refleksi Siklus I ................................................................................... 130

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II ...................................................................... 134

4.1.2.1 Proses Pembelajaran Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS dengan Media Kartu Pantun Siklus II............... 135

4.1.2.2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS dengan Media Kartu Pantun

Siklus II ................................................................................................ 150

4.1.2.3 Hasil Perubahan Perilaku Siswa Setelah Mengikuti Pembelajaran

Menulis Pantun Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS

dengan Media Kartu Pantun Siklus II .................................................. 159

4.1.2.4 Refleksi Siklus II .................................................................................. 171

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 174

4.2.1 Proses Pembelajaran Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS dengan Media Kartu Pantun Siklus I dan

Siklus II ................................................................................................ 175

4.2.1.1 Keantusiasan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis Pantun

Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS dengan Media Kartu

Pantun Siklus I dan Siklus II ................................................................ 177

xv

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

4.2.1.2 Kekondusifan Siswa dalam Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS (dengan Media Kartu Pantun Siklus I dan

Siklus II ................................................................................................ 181

4.2.1.3 Keaktifan Siswa dalam Memaparkan Hasil Menulis PantunSiklus

I dan Siklus II ....................................................................................... 184

4.2.1.4 Kereflektifan Suasana saat Kegiatan Refleksi Pada Akhir

Pembelajaran Siklus I dan Siklus II...................................................... 186

4.2.2 Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS dengan Media Kartu Pantun Siklus I dan

Siklus II ................................................................................................ 189

4.2.3 Perubahan Perilaku Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran

Menulis Pantun Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan

Media Kartu Pantun Siklus I dan Siklus II ........................................... 192

4.2.3.1 Keantusiasan Siswa saat Mendengarkan Penjelasan dari Guru

Siklus I dan Siklus II ............................................................................ 194

4.2.3.2 Keaktifan Siswa dalam Merespon, Bertanya, dan Menjawab Saat

Pembelajaran Siklus I dan Siklus II...................................................... 197

4.2.3.3 Tanggungjawab Siswa terhadap Tugas yang Diberikan oleh Guru

Siklus I dan Siklus II ............................................................................ 201

4.2.3.4 Keberanian dan Kepercayaan Diri Siswa dalam Menulis Pantun

Siklus I dan Siklus II ............................................................................ 203

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ............................................................................................... 210

5.2 Saran ..................................................................................................... 212

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 213

LAMPIRAN .......................................................................................................... 216

xvi

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran ARIAS................................................. 41

Tabel 2.2 Penerapan Model Pembelajaran ARIAS dengan Media Kartu

Pantun dalam Pembelajaran Menulis Pantun ..................................... 52

Tabel 3.1 Tingkat Keberhasilan Peserta Didik .................................................. 77

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Tiap Aspek ............................................................ 79

Tabel 3.3 Kategori Penilaian Keterampilan Menulis Pantun............................. 80

Tabel 3.4 Kategori Penilaian Tes Keterampilan Menulis Pantun ...................... 82

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Nontes ................................................................ 83

Tabel 4.1 Hasil Proses Pembelajaran Menulis Pantun Siklus I ......................... 99

Tabel 4.2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Siklus I .............................. 111

Tabel 4.3 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Pilihan Kata

Siklus I................................................................................................ 113

Tabel 4.4 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Isi Pantun

Siklus I................................................................................................ 114

Tabel 4.5 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Sampiran dan Isi

Siklus I................................................................................................ 114

Tabel 4.6 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Persajakan

Siklus I................................................................................................ 115

Tabel 4.7 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Jumlah Suku

Kata Tiap Baris Siklus I ..................................................................... 116

Tabel 4.8 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Jumlah Baris

Tiap Bait Siklus I................................................................................ 117

Tabel 4.9 Hasil Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Menulis Pantun Siklus I .... 119

Tabel 4.10 Hasil Proses Pembelajaran Menulis Pantun Siklus II ........................ 137

Tabel 4.11 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Siklus II............................. 150

Tabel 4.12 Nilai Rata-rata Keterampilan Menulis Pantun Tiap

Aspek Siklus II ................................................................................... 152

Tabel 4.13 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Pilihan Kata

Siklus II .............................................................................................. 153

xvii

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

Tabel 4.14 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Isi Pantun Siklus

II ......................................................................................................... 154

Tabel 4.15 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Sampiran dan Isi

Siklus II .............................................................................................. 155

Tabel 4.16 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Persajakan

Siklus II .............................................................................................. 156

Tabel 4.17 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Jumlah Suku

Kata Tiap Baris Siklus II .................................................................... 157

Tabel 4.18 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Jumlah Baris

Tiap Bait Siklus II .............................................................................. 158

Tabel 4.19 Hasil Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Menulis Pantun

Siklus II .............................................................................................. 159

Tabel 4.20 Hasil Proses Pembelajaran Menulis Pantun Siklus I dan

Siklus II .............................................................................................. 176

Tabel 4.21 Tes Keterampilan Menulis Pantun Siklus I dan Siklus II .................. 189

Tabel 4.22 Perubahan Perilaku Siswa dalam Pembelajaran Menulis Pantun

Siklus I dan Siklus II .......................................................................... 193

xviii

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kartu Pantun Kelompok................................................................ 50

Gambar 2.2 Kartu Pantun Individu ................................................................... 51

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas.................................................. 62

Gambar 4.1 Keantusiasan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis

Pantun Siklus I............................................................................... 103

Gambar 4.2 Kekondusifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis

Pantun Siklus I............................................................................... 105

Gambar 4.3 Keaktifan Siswa dalam Memaparkan Hasil Menulis Pantun

Siklus I........................................................................................... 107

Gambar 4.4 Kereflektifan Suasana saat Kegiatan Refleksi Pada Akhir

Pembelajaran Siklus I .................................................................... 109

Gambar 4.5 Keantusiasan Siswa saat Mendengarkan Penjelasan Guru

Siklus I........................................................................................... 122

Gambar 4.6 Keaktifan Siswa dalam Merespon, Bertanya, dan Menjawab

Saat Pembelajaran Siklus I ............................................................ 125

Gambar 4.7 Tanggung jawab Siswa terhadap Tugas yang Diberikan Oleh

Guru Siklus I.................................................................................. 127

Gambar 4.8 Keberanian dan Kepercayaan Diri Siswa dalam Menulis

Pantun Siklus I............................................................................... 129

Gambar 4.9 Keantusiasan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis

Pantun Siklus II ............................................................................. 142

xix

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

Gambar 4.10 Kekondusifan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Pantun

Siklus II ........................................................................................ 145

Gambar 4.11 Keaktifan Siswa dalam Memaparkan Hasil Menulis Pantun

Siklus II ......................................................................................... 147

Gambar 4.12 Kerefektifan Suasana saat Kegiatan Refleksi Pada Akhir

Pembelajaran Siklus II................................................................... 149

Gambar 4.13 Keantusiasan Siswa saat Mendengarkan Penjelasan Dari

Guru Siklus II ................................................................................ 163

Gambar 4.14 Keaktifan Siswa dalam Merespon, Bertanya, dan Menjawab

saat Pembelajaran Siklus II ........................................................... 166

Gambar 4.15 Tanggung jawab Siswa Terhadap Tugas yang Diberikan oleh

Guru Siklus II ................................................................................ 168

Gambar 4.16 Keberanian dan Kepercayaan Diri Siswa dalam Menulis

Pantun Siklus II ............................................................................. 170

Gambar 4.17 Keantusiasan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis

Pantun Siklus I dan Siklus II ......................................................... 180

Gambar 4.18 Kekondusifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis

Pantun Siklus I dan Siklus II ......................................................... 183

Gambar 4.19 Keaktifan Siswa dalam Memaparkan Hasil Menulis Pantun

Siklus I dan Siklus II ..................................................................... 185

Gambar 4.20 Kerefektifan Suasana saat Kegiatan Refleksi Pada Akhir

Pembelajaran Siklus I dan Siklus II............................................... 187

Gambar 4.21 Keantusiasan Siswa saat Mendengarkan Penjelasan dari Guru

Siklus I dan Siklus II ..................................................................... 196

xx

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

Gambar 4.22 Keaktifan Siswa dalam Merespon, Bertanya, dan Menjawab

Saat Pembelajaran Siklus I dan Siklus II...................................... 200

Gambar 4.23 Tanggung jawab Siswa terhadap Tugas yang Diberikan Oleh

Guru Siklus I dan Siklus II ............................................................ 202

Gambar 4.24 Keberanian dan Kepercayaan Diri Siswa dalam Menulis

Pantun Siklus I dan Siklus II ......................................................... 204

xxi

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Siklus I ......................... 112

Diagram 4.2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Siklus II ........................ 151

Diagram 4.3 Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Siklus I dan

Siklus II......................................................................................... 191

xxii

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I................................. 216

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................... 236

Lampiran 3 Lembar Observasi Siklus I dan Siklus II ....................................... 256

Lampiran 4 Pedoman Jurnal Guru Siklus I dan Siklus II ................................. 258

Lampiran 5 Pedoman Jurnal Siswa Siklus I dan Siklus II ................................ 260

Lampiran 6 Pedoman Wawancara Siklus I dan Siklus II.................................. 261

Lampiran 7 Pedoman Dokumentasi Foto Siklus I dan Siklus II ....................... 264

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa Siklus I dan Siklus II.................................... 265

Lampiran 9 Kartu Pantun Siklus I..................................................................... 267

Lampiran 10 Kartu Pantun Siklus II ................................................................... 269

Lampiran 11 Daftar Nama Siswa Siklus I dan Siklus II ..................................... 271

Lampiran 12 Nilai Menulis Pantun Siklus I........................................................ 272

Lampiran 13 Nilai Menulis Pantun Siklus II ...................................................... 274

Lampiran 14 Hasil Observasi Siklus I ................................................................ 276

Lampiran 15 Hasil Observasi Siklus II ............................................................... 278

Lampiran 16 Hasil Jurnal Guru Siklus I ............................................................. 280

Lampiran 17 Hasil Jurnal Guru Siklus II ............................................................ 284

Lampiran 18 Contoh Jurnal Siswa Siklus I ........................................................ 288

Lampiran 19 Contoh Jurnal Siswa Siklus II ....................................................... 294

xxiii

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

Lampiran 20 Hasil Wawancara Siklus I ............................................................. 300

Lampiran 21 Hasil Wawancara Siklus II ............................................................ 306

Lampiran 22 Contoh Kerja Siswa Siklus I.......................................................... 312

Lampiran 23 Contoh Kerja Siswa Siklus II ........................................................ 317

Lampiran 24 Surat Keputusan Dekan FBS UNNES ........................................... 322

Lampiran 25 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................. 323

Lampiran 26 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ......................... 324

Lampiran 27 Surat Keterangan Lulus UKDBI ................................................... 325

Lampiran 28 Lembar Bimbingan ....................................................................... 326

Lampiran 29 Lembar Laporan Selesai Bimbingan Skripsi ................................. 330

xxiv

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelajaran bahasa dan sastra Indonesia memiliki dua aspek pembelajaran, yaitu

aspek berbahasa dan aspek bersastra. Tiap aspek tersebut mencakup empat macam

keterampilan, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat

keterampilan tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi (Wagiran

2005:12). Fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat komunikasi untuk

menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Sastra memiliki fungsi utama

sebagai penghalus budi, peningkatan kepekaan rasa kemanusiaan dan kepedulian

sosial, penumbuh apresiasi budaya dan penyalur gagasan, imajinasi dan ekspresi

secara kreatif dan konstruktif, baik secara lisan maupun tulisan. Kedua aspek ini

tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Pembelajaran sastra sama pentingnya dengan pembelajaran bahasa, sehingga

dalam penyajiannya diharapkan dapat berjalan seimbang.

Pada hakikatnya tujuan pembelajaran sastra tidak hanya ditekankan pada

peningkatan pengetahuan melalui teori, tetapi mengaktifkan siswa melalui

kegiatan praktik dalam pembelajaran. Pembelajaran sastra tidak bertujuan untuk

membuat siswa menjadi sastrawan atau seorang ahli sastra yang tahu bermacam-

macam tentang teori dan sejarah sastra, tetapi agar menjadi orang yang

menggemari karya sastra. Pembelajaran sastra mempunyai peranan penting dalam

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

2

membentuk watak dan kepribadian siswa sehingga diharapkan dapat melibatkan

siswa untuk berperan aktif.

Pembelajaran sastra dibagi menjadi dua kegiatan yaitu berapresiasi sastra dan

berekspresi sastra. Berapresiasi sastra adalah kegiatan yang membuat orang dapat

mengenal, menyenangi, menikmati, dan mungkin menciptakan kembali secara

kritis berbagai hal yang dijumpai dalam teks-teks karya orang lain dengan caranya

sendiri, sedangkan berekspresi sastra dalam arti bahwa mengekspresikan atau

mengungkapkan berbagai pengalaman atau berbagai hal yang menggejala untuk

dikomunikasikan kepada orang lain melalui tulisan kreatif sebagai sesuatu yang

bermakna (Jabrohim 2003:71).

Jabrohim (2003:71) mengemukakan bahwa kegiatan ekspresi sastra dibagi

menjadi dua, yaitu kegiatan ekspresi lisan dan ekspresi tulis. Kegiatan ekspresi

lisan adalah kegiatan melisankan suatu karya sastra misalnya membacakan,

membawakan, menuturkan, dan mementaskan karya sastra sedangkan kegiatan

ekspresi tulis adalah kegiatan yang nantinya akan menghasilkan berbagai karya

sastra seperti prosa, puisi, dan drama dengan pembelajaran sastra maka siswa

mendapatkan peluang untuk berkarya sesuai dengan kreatifitasnya.

Dalam standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia untuk

jenjang SMP atau MTs pada kelas VII aspek menulis, siswa harus mampu

menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun. Untuk mencapai kompetensi

dasar tersebut siswa tidak hanya belajar tentang teori menulis pantun akan tetapi

siswa dibimbing untuk menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun. Untuk

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

3

dapat mencapai hasil yang baik, guru harus bertanggung jawab untuk

membimbing siswa melalui kegiatan pembelajaran yang tepat.

Menulis pantun adalah kegiatan yang dilakukan untuk menuangkan gagasan

atau perasaan yang terdiri atas sampiran dan isi dengan menggunakan pedoman

syarat-syarat pantun yang telah ditentukan. Menulis pantun sebagai sarana

komunikasi pengiriman dan penerimaan pesan yang dimanfaatkan untuk

menyelipkan nasihat bahkan untuk melakukan kritik sosial tanpa mencederai

perasaan siapa pun. Menulis pantun juga sebagai alat pemelihara bahasa yang

berperan untuk penjaga fungsi kata dan kemampuan sebagai alur berpikir serta

mengasah kepedulian siswa terhadap masalah sosial. Kemahiran menulis pantun

sangatlah ditentukan dalam memilih pilihan kata-kata yang berkesinambungan

antara sampiran dan isi pantun. Selain itu untuk menulis sebait pantun juga harus

sesuai dengan jenis pantun yang akan dibuat, apabila dalam menulis pantun tidak

sesuai antara jenis pantun dengan isinya maka pantun tersebut tidak benar.

Kemahiran siswa dalam menulis pantun perlu dilatih serta dapat ditingkatkan

melalui praktik menulis dan membaca.

Fenomena yang terjadi dalam pembelajaran menulis pantun pada kelas VII F

SMP Negeri 24 Semarang berdasarkan hasil observasi atau pengamatan awal

dalam pembelajaran menulis pantun adalah sebagian siswa mengikuti

pembelajaran secara aktif, sementara sebagian siswa lain hanya bermalas-

malasan, bermain-main, bercanda dan pasif. Hal itu terjadi karena siswa merasa

bosan dengan model pembelajaran menulis pantun yang tidak bervariasi.

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

4

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang, diketahui bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa dan sastra

Indonesia, siswa kurang berminat pada pembelajaran menulis karena mereka

menganggap menulis itu pembelajaran yang sulit terutama pada pembelajaran

menulis pantun. Siswa merasa bosan karena pembelajaran menulis pantun yang

hanya berpusat pada guru dengan model pembelajaran yang tidak bervariasi.

Siswa belum memahami sampiran dan isi, jumlah suku kata dan sajak a-b-a-b

serta belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun.

Guru pengampu pelajaran bahasa dan sastra Indonesia kelas VII F SMP

Negeri 24 Semarang menuturkan bahwa saat ini pembelajaran keterampilan

menulis pantun pada kelas VII F masih belum maksimal. Kondisi tersebut

disebabkan siswa menganggap menulis pantun itu sulit sehingga mereka takut

salah dalam menulis. Siswa merasa kesulitan dalam menentukan ide atau gagasan

untuk menulis pantun. Pengetahuan siswa tentang materi pantun pun masih

kurang, siswa belum memahami jumlah suku kata dalam setiap barisnya, belum

memahami sajak a-b-a-b, siswa belum mampu membedakan sampiran dan isi

pantun sehingga siswa belum dapat menulis pantun berdasarkan syarat-syarat

pantun. Selain itu dalam pembelajaran menulis pantun sikap siswa pasif, saat

pembelajaran hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru tanpa

adanya tindakan lain dan apabila ditanya oleh guru siswa menjawab dengan ragu.

Hasil tes awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan hasil menulis pantun

siswa masih rendah. Hal ini diketahui 75% siswa belum mencapai KKM, hanya

25% siswa yang sudah mencapai KKM dan mampu menulis pantun sesuai dengan

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

5

syarat-syarat pantun. Dari hasil menulis pantun menunjukkan bahwa siswa kurang

memahami materi tentang syarat-syarat menulis pantun. Siswa menulis pantun

dengan jumlah suku kata setiap baris kurang dari 8 dan bahkan ada yang lebih dari

12 suku kata setiap baris. Dalam menulis pantun, siswa belum dapat menulis

pantun dengan sajak a-b-a-b. Selain itu siswa belum dapat menuangkan

ide/gagasan dalam menulis pantun serta cenderung menulis kembali pantun yang

sudah ada di dalam buku, siswa tidak menulis pantun dengan ide atau gagasannya

sendiri.

Hasil observasi, wawancara dan tes awal menunjukkan bahwa siswa

mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis pantun. Kesulitan tersebut di

antaranya karena siswa belum memahami materi pantun sehingga belum dapat

menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun, siswa belum dapat

menuangkan ide/gagasan dalam menulis pantun dan siswa merasa bosan dengan

model pembelajaran yang tidak bervariasi. Dengan demikian, perlu diterapkan

suatu strategi dalam proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan model

pembelajaran dan media pembelajaran efektif yang menunjang kegiatan

pembelajaran menulis pantun.

Dalam menulis pantun jumlah suku kata dalam setiap baris belum sesuai

dengan syarat pantun, siswa belum dapat menulis pantun dengan sajak a-b-a-b

yang artinya bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan

bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat, belum dapat

membedakan antara sampiran dan isi serta belum dapat menentukan ide atau

gagasan dalam menulis pantun. Untuk memperbaiki dan meningkatkan

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

6

keterampilan menulis pantun siswa kelas VII F SMP N 24 Semarang peneliti

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun untuk mempermudah

pembelajaran menulis pantun.

Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) merupakan model pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin atau

percaya diri pada siswa. Kegiatan pembelajaran ini ada relevansinya dengan

kehidupan siswa yang akan mempermudah siswa. Menarik dan memelihara minat

atau perhatian siswa agar siswa tetap fokus dalam pembelajaran menulis pantun

dan dengan adanya evaluasi serta penguatan dalam model pembelajaran ini maka

dapat menyakinkan siswa terhadap pembelajaran menulis pantun. Dengan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

siswa akan lebih percaya diri, dapat memahami syarat-syarat menulis pantun dan

memudahkan dalam menulis pantun.

Media kartu pantun merupakan media yang digunakan sebagai alat untuk

menunjang proses pembelajaran menulis pantun sehingga siswa dapat dengan

mudah untuk menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Media kartu

pantun lebih efektif dan efisien untuk menulis pantun di bandingkan dengan

media pembelajaran yang lain karena media kartu pantun lebih fokus untuk

mempermudah siswa dalam menulis pantun, di dalam media kartu pantun terdapat

pantun yang belum lengkap atau pantun rumpang yang harus dilengkapi oleh

siswa kemudian siswa menulis pantun secara kreatif berdasarkan dengan tema

pantun yang terdapat pada kartu pantun tersebut. Penggunaan media kartu pantun

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

7

sangat menarik dan membantu mengatasi kesulitan peserta didik dalam proses

pembelajaran menulis pantun, membangkitkan ide atau gagasan siswa yang

kreatif, dan sebagai pancingan siswa untuk mempermudah dalam menulis pantun.

Dengan demikian, minat dan kemampuan peserta didik terhadap menulis pantun

akan dapat berkembang.

Penggunaan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun diharapkan dapat mengatasi

permasalahan siswa dalam menulis pantun dan dapat mempermudah siswa dalam

menulis pantun. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dilakukan penelitian

tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun

Mengggunakan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun Pada Siswa Kelas VII F

SMP Negeri 24 Semarang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, pembelajaran

keterampilan menulis pantun merupakan salah satu pembelajaran yang penting

bagi peserta didik namun keterampilan menulis pantun pada siswa SMP Negeri 24

Semarang khususnya pada peserta didik kelas VII F masih kurang maksimal dan

menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal tersebut disebabkan oleh

beberapa faktor di antaranya yaitu faktor siswa, guru, dan teknik serta media yang

digunakan dalam proses belajar mengajar.

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

8

Faktor siswa dalam pembelajaran menulis pantun antara lain siswa merasa

enggan belajar menulis khususnya menulis pantun, sebagian siswa menganggap

bahwa pembelajaran sastra merupakan pembelajaran yang sulit sehingga mereka

bersikap tidak peduli, siswa kurang berminat mengikuti pembelajaran menulis

pantun, siswa kesulitan dalam mengembangkan ide atau gagasan untuk menulis

pantun, siswa merasa kurang berminat pada pembelajaran karena jenuh dengan

penjelasan teori dari guru, siswa merasa takut untuk memulai menulis karena

mereka menganggap menulis itu sulit, siswa kurang menguasai materi tentang

pantun, siswa kurang berlatih dalam menulis termasuk menulis pantun, siswa

terlalu banyak dibebani tugas-tugas mata pelajaran lainnya sehingga kemampuan

menulis siswa dikesampingkan, banyaknya anggapan bahwa mempelajari bahasa

Indonesia itu mudah tanpa harus belajar pun bisa dan anggapan bahwa ilmu eksak

lebih penting dari pada ilmu noneksak, siswa lebih memilih menulis pantun yang

sudah ada dibuku dari pada menulis pantun dengan idenya sendiri.

Pada pembelajaran menulis pantun, guru kurang variatif dalam memilih

metode dan media pembelajaran sehingga siswa merasa bosan, tidak termotivasi

dan tidak tertarik mengikuti pembelajaran menulis pantun. Pada proses

pembelajaran guru umumnya menjelaskan materi pantun, dan di akhir proses

pembelajaran guru memberikan tugas menulis pantun. Proses belajar yang

demikian kurang mendapatkan hasil maksimal karena guru tidak memberikan

bimbingan menulis pantun dengan cara menunjukkan proses menulis pantun

kepada siswa secara langsung, sehingga ketika siswa diberi tugas menulis pantun

siswa mengalami kesulitan.

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

9

Pada faktor teknik dan media pembelajaran menulis pantun guru hanya

memberikan penjelasan tentang materi pantun dan siswa hanya mendengarkan

lalu siswa ditugasi untuk menulis pantun. Pembelajaran tersebut tanpa adanya

media pembelajaran yang mendukung untuk menarik perhatian siswa yang

sebenarnya sangat penting untuk mengingkatkan kreativitas siswa dalam menulis

pantun dan memudahkan siswa dalam mengungkapan perasaan serta ide atau

gagasan dalam menulis pantun.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang akan dibahas dibatasi

agar pembahasan tidak terlalu luas. Permasalahan yang akan diteliti yaitu

pembelajaran keterampilan menulis pantun yang masih belum maksimal yang

disebabkan oleh beberapa faktor 1) siswa kurang memahami materi pantun; 2)

kurangnya siswa dalam praktik menulis pantun sehingga siswa kurang percaya

diri dalam menulis; 3) siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam

menulis pantun.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, permasalahan

yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.4.1 Bagaimanakah proses pembelajaran keterampilan menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

10

Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siswa

kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang?

1.4.2 Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siswa kelas VII F SMP

Negeri 24 Semarang?

1.4.3 Bagaimanakah perubahan perilaku belajar siswa kelas VII F SMP Negeri

24 Semarang dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut.

1.5.1 Mendeskripsikan proses pembelajaran keterampilan menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siswa

kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang.

1.5.2 Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siswa kelas VII F SMP

Negeri 24 Semarang.

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

11

1.5.3 Mendeskripsikan perubahan perilaku belajar siswa kelas VII F SMP

Negeri 24 Semarang dalam mengikuti pembelajaran keterampilan menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapatkan dari penelitian mengenai peningkatan keterampilan

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun ada dua

yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1.6.1 Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan kajian

pembelajaran menulis, bagi pengembangan teori pembelajaran sastra pada

umumnya, serta dapat mengembangkan teori pembelajaran menulis pantun

sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dan mempertinggi interaksi

belajar mengajar melalui model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assesment, Satisfaction) serta pemanfaatan media kartu pantun.

1.6.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi siswa, guru dan

sekolah. Bagi siswa, penelitian ini memudahkan siswa dalam menemukan dan

mengembangkan gagasan maupun kreativitasnya dalam kegiatan menulis pantun

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

12

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assesment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan alternatif pemilihan model

pembelajaran menulis pantun dan dapat mengembangkan keterampilan guru

Bahasa dan Sastra Indonesia. Selain itu diharapkan dapat memberikan masukan

dan perbaikan dalam penggunaan model pembelajaran agar kegiatan belajar

mengajar lebih menarik, bervariasi, dan tidak membosankan.

Bagi sekolah, penelitian menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun ini dapat memberikan manfaat peningkatan mutu

proses pembelajaran dan meningkatkan interaksi belajar mengajar siswa sekolah.

Sehingga kualitas dan prestasi keterampilan menulis khususnya keterampilan

menulis pantun dapat meningkat.

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian tindakan kelas mengenai keterampilan menulis sudah pernah

dilakukan sebelumnya. Penelitian tersebut sebagian besar bertujuan untuk

meningkatkan hasil pembelajaran. Namun, penelitian di bidang menulis masih

cukup luas dan masih banyak yang harus diteliti untuk menyempurnakan

penelitian terdahulu. Beberapa penelitian dahulu yang relevan dapat dijadikan

sebagai tinjauan pustaka dalam penelitian ini antara lain penelitian yang dilakukan

oleh Andrzejczak (2005), Martofiah (2008), Hidayah (2009), Jacobson (2009),

Kinasih (2009), Laily (2010), Nuraeni (2010).

Andrzejczak (2005) dalam jurnal internasional Internasional Journal of

Education and the Arts menulis artikel yang berjudul “From Image to Text :

Using Images in the Writing Proces” meneliti tentang manfaat mengintegrasikan

gambar untuk proses menulis. Penelitian ini menilai keefektifan penggunaan

gambar untuk meningkatkan proses penulisan. Keuntungan menggunakan gambar

bagi siswa dalam proses pra-menulis memberikan titik masuk motivasi, cara

untuk mengembangkan dan menguraikan gagasan. Studi ini menunjukkan bahwa

manfaat gambar rupa dapat meningkatkan pemikiran dan menulis. Relevansi

penelitian Andrzejczak, dkk dengan penelitian ini terletak pada media

pembelajaran yaitu gambar pada kartu pantun, sedangkan perbedaannya terletak

masalah yang dikaji. Penelitian ini terdapat kekurangan, yaitu kurangnya

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

14

modifikasi pada gambar agar menjadi lebih menarik, pada penelitian ini peneliti

menggunakan media kartu pantun yang di dalamnya terdapat suatu gambar

berdasarkan tema pantun tersebut.

Murtofiah (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

Kemampuan Menulis Pantun Anak dengan Teknik Latihan Terbimbing Siswa

Kelas IV A SD Islam Al Madina Sampangan Semarang” menyimpulkan bahwa

kemampuan menulis pantun anak siswa dapat meningkat setelah menggunakan

teknik latihan terbimbing. Hal tersebut dapat dilihat dari siklus 1 terjadi

peningkatan sebesar 36,49% dengan nilai rata-rata sebesar 67,96 dan pada siklus

II mengalami peningkatan sebesar 30,16% dengan nilai rata-rata 88,46.

Penelitian tersebut tidak hanya meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi juga

menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa. Perubahan tersebut terjadi pada

siklus II yaitu perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus II

siswa semakin aktif dan antusias dalam pembelajaran, karena siswa mulai senang

dan menikmati pembelajaran menulis pantun anak dengan teknik latihan

terbimbing.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Martofiah (2008)

pada masalah yang dikaji yaitu peningkatan keterampilan menulis pantun,

sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan Martofiah

(2008) terletak pada tindakan yang diberikan untuk mengatasi masalah tersebut.

Dalam penelitiannya, Martofiah menggunakan teknik terbimbing untuk

meningkatkan keterampilan menulis pantun, sedangkan penelitian yang peneliti

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

15

lakukan menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Penelitian Murtofiah (2008) berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis

Pantun Anak dengan Teknik Latihan Terbimbing Siswa Kelas IV A SD Islam Al

Madina Sampangan Semarang” terdapat kekurangan yaitu dengan teknik latihan

terbimbing maka akan sulit untuk membentuk kelompok yang homogen,

seringkali siswa tidak cocok dengan anggota kelompoknya karena masing-msing

siswa membutuhkan latihan terbimbing dari guru dan dalam penelitian ini juga

tidak menggunakan media pembelajaran untuk memudahkan proses pembelajaran.

Sehingga untuk menyempurnakan penelitian tersebut, peneliti ini akan melakukan

penelitian peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

yang akan meningkatkan rasa percaya diri siswa baik secara individu maupun

dalam kelompok belajar dan menggunakan media kartu pantun yang memudahkan

siswa untuk menggali ide gagasannya.

Hidayah (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

Keterampilan Menulis Pantun dengan Model Pembelajaran Numbered Heads

Together (NHT) dan Teknik Pancingan Kata Kunci pada Siswa kelas VII A SMP

PGRI 3 Boja Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010” menyimpulkan

bahwa kemampuan menulis pantun siswa mengalami peningkatan setelah

menggunakan model numbered heads together dan teknik pancingan kata kunci.

Hal tersebut dapat dilihat dari siklus I terjadi peningkatan dengan nilai rata-rata

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

16

sebesar 61,43 dan pada siklus II mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata

71,63.

Penelitian tersebut tidak hanya meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi juga

menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa. Perubahan tersebut terjadi pada

siklus II yaitu perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus II

siswa semakin aktif dan antusias dalam pembelajaran, karena siswa mulai

menikmati menulis pantun dengan model pembelajaran numbered heads together

(nht) dan teknik pancingan kata kunci.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Hidayah (2008)

adalah pada masalah yang dikaji yaitu peningkatan keterampilan menulis pantun,

sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan Hidayah

(2009) terletak pada tindakan yang diberikan untuk mengatasi masalah tersebut.

Dalam penelitiannya, Hidayah menggunakan model pembelajaran numbered

heads together dan teknik pancingan kata kunci untuk meningkatkan keterampilan

menulis pantun, sedangkan peneliti dalam penelitiannya menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun.

Penelitian Hidayah (2009) yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis

Pantun dengan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan

Teknik Pancingan Kata Kunci pada Siswa kelas VII A SMP PGRI 3 Boja

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010” terdapat kekurangan, menulis

pantun menggunakan model Numbered Heads Together kurang cocok karena

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

17

jumlah siswa yang banyak, membutuhkan waktu yang lama sehingga tidak semua

anggota kelompok dipanggil oleh guru. Dengan mengggunakan teknik pancingan

kata kunci maka siswa yang merasa sudah bisa akan cenderung dibatasi dalam

pemilihan kata sehingga tidak dapat mengembangkan ide gagasannya. Alangkah

baiknya jika menggunakan media pembelajaran untuk menunjang proses belajar

mengajar. Sehingga untuk menyempurnakan penelitian tersebut, peneliti ini akan

melakukan penelitian peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) yang akan meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam kelompok

belajar dan menggunakan media kartu pantun mempermudah siswa dalam

mengembangkan ide atau gagasannya dalam menulis pantun.

Penelitian menulis juga dilakukan oleh Kinasih (2009) yang berjudul

“Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun dengan Teknik Pemancingan Kata

Kunci Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten

Semarang” menyimpulkan bahwa kemampuan menulis pantun siswa mengalami

peningkatan setelah menggunakan teknik pancingan kata kunci. Hal tersebut dapat

dilihat dari siklus I terjadi peningkatan sebesar 24,74% dengan nilai rata-rata

74,23 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 19,22% dengan nilai

rata-rata 88,74 termasuk dalam kategori baik.

Penelitian tersebut tidak hanya meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi juga

menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa. Perubahan tersebut terjadi pada

siklus I yaitu perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus II

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

18

siswa semakin aktif dalam pembelajaran, karena siswa mulai senang mengikuti

pembelajaran menulis pantun menggunakan teknik pancingan kata kunci.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Kinasih (2009)

pada masalah yang dikaji yaitu peningkatan keterampilan menulis pantun,

sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Kinasih terletak pada

tindakan yang diberikan untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam penelitiannya,

Kinasih menggunakan teknik pancingan kata kunci untuk meningkatkan

keterampilan menulis pantun, sedangkan penulis dalam meneliti menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Penelitian oleh Kinasih (2009) yang berjudul “Peningkatan Keterampilan

Menulis Pantun dengan Teknik Pemancingan Kata Kunci Siswa Kelas IV SD

Negeri 2 Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang” terdapat

kekurangan yaitu menulis pantun dengan teknik pemancingan kata kunci maka

siswa yang merasa sudah tahu atau sudah bisa akan cenderung dibatasi dalam

pemilihan katanya sehingga tidak dapat mengembangkan ide gagasannya.

Sehingga untuk menyempurnakan penelitian tersebut, peneliti akan melakukan

penelitian peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

yang akan meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam kelompok belajar dan

menggunakan media kartu pantun sehingga siswa dapat mengembangkan ide atau

gagasannya dengan mudah dalam menulis pantun.

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

19

Jacobson (2009) dalam jurnal internasional College of Education and Human

Sciences menulis artikel yang berjudul “Improving the Writing Performance of

High School Students with Attention Deficit/ Hyperactivity Disorder and Writing

Difficulties” meneliti tentang hubungan aktivitas siswa yang hiperaktif dengan

kemampuan atau kesulitan menulis. Penelitian ini menilai keefektifan penggunaan

strategi esai persuasif dengan menggunakan strategi model pengembangan

pengaturan diri dalam keterampilan menulis siswa kelas XII SMA yang

mengalami kelainan hiperaktif. Hasil penelitian ini mengindikasikan kenaikan

sejumlah struktur esai, panjang karangan, dan kualitas holistik pada karangan

siswa. Relevansi penelitian Jacobson dengan penelitian ini terletak pada

keterampilan menulis, sedangkan perbedaannya pada model dan subjek penelitian.

Laily (2010) melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Keterampilan

Menulis Cerpen dengan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) Melalui Strategi 3M Siswa Kelas IX-A MTs.

Darul Ma’arif Pringapus Kabupaten Semarang” menyimpulkan bahwa

kemampuan menulis cerpen siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan

metode pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Statisfaction) melalui Strategi 3M. Hal tersebut dapat dilihat nilai rata-rata pada

siklus I sebesar 62,06 yang termasuk dalam kategori cukup. Kemudian pada siklus

II nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 16,95% menjadi 76,09 termasuk dalam

kategori baik.

Penelitian tersebut tidak hanya meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi juga

menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa. Perubahan tersebut terjadi pada

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

20

siklus I yaitu perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus II

siswa semakin aktif dan antusias dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) melalui strategi 3M.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Laily (2010)

adalah terletak pada tindakan yang diberikan untuk mengatasi masalah tersebut

yaitu menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction). Walaupun menggunakan tindakan yang sama akan

tetapi penelitian Laily (2010) dan penelitian ini memiliki tahap atau langkah-

langkah yang berbeda. Pada penelitian Laily menggunakan Model Pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) melalui strategi

3M, yaitu dengan komponen model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) yang digabungkan dengan strategi 3M, dimulai

dari tahap meniru, tahap mengolah dan tahap mengembangkan jadi yang berperan

besar dalam penelitian ini adalah strategi 3M, sedangkan peneliti menggunakan

model pembelajaran ARIAS dengan langkah-langkah assurance, relevance,

interest, assessment dan satisfaction tanpa menggunakan gabungan strategi yang

lain hanya menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction). Perbedaan penelitian Laily (2010) dengan

penelitian penulis terletak pada masalah yang dikaji, pada penelitian Laily adalah

meningkatkan keterampilan cerpen sedangkan masalah yang dikaji penulis dalam

penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis pantun.

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

21

Laily (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan

Menulis Cerpen dengan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) Melalui Strategi 3M Siswa Kelas IX-A MTs.

Darul Ma’arif Pringapus Kabupaten Semarang” terdapat kekurangan dengan

menggunakan Strategi 3M, yaitu ketika siswa menulis pantun cenderung melihat

contoh yang sudah ada sehingga siswa tidak menggunakan ide kreatifnya

menyebabkan kemampuan siswa kurang berkembang. Sehingga untuk

meningkatkan penelitian tersebut, peneliti melakukan penelitian peningkatan

keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) yang akan

meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam kelompok belajar dengan media kartu

pantun untuk mempermudah siswa dalam mengembangkan ide atau gagasannya.

Penelitian menulis juga dilakukan oleh Nuraeni (2010) yang berjudul

“Peningkatan Keterampilan Menulis Wacana Menggunakan Pendekatan PAIKEM

dengan Media Kartu Warna Edukasi pada Siswa Kelas IX AP 1 SMK Widya

Praja Ungaran” menyimpulkan bahwa keterampilan menulis wacana dapat

meningkat setelah menggunakan pendekatan PAIKEM dengan media kartu warna

edukasi menunjukkan adanya suatu peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari

siklus I terjadi peningkatan sebesar 16,76% dengan nilai rata-rata 57,69 dan pada

siklus II mengalami peningkatan sebesar 32,15% dengan nilai rata-rata 76,24 dan

termasuk dalam kategori baik.

Penelitian tersebut tidak hanya meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi juga

menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa. Perubahan tersebut terjadi pada

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

22

siklus I yaitu perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif. Pada siklus II

siswa semakin aktif dan antusias dalam pembelajaran, karena siswa mulai senang

dan menikmati pembelajaran dan menikmati pembelajaran menulis wacana

menggunakan pendekatan paikem dengan media kartu warna edukasi.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Nuraeni (2010)

adalah media pembelajaran yang digunakan dalam keterampilan menulis pantun

yaitu media kartu, akan tetapi pada penelitian Nuraeni (2010) menggunakan

media kartu yang berwarna untuk menulis pantun oleh siswa sedangkan dalam

penelitian ini menggunakan media kartu yang di dalamnya terdapat pantun yang

belum lengkap atau rumpang dan terdapat gambar dan tema untuk mempermudah

siswa dalam menulis pantun. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Nuraeni (2010) terletak pada tindakan yang diberikan untuk mengatasi masalah

tersebut. Dalam penelitiannya, Nuraeni (2010) mengkaji peningkatan

keterampilan menulis wacana menggunakan pendekatan PAIKEM, sedangkan

penulis dalam mengkaji peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction).

Penelitian oleh Nuraeni (2010) yang berjudul “Peningkatan Keterampilan

Menulis Wacana Menggunakan Pendekatan PAIKEM dengan Media Kartu Warna

Edukasi pada Siswa Kelas IX AP 1 SMK Widya Praja Ungaran” terdapat

kekurangan yaitu pada media kartu warna yang digunakan kurang menarik karena

hanya kartu berwarna saja tidak terdapat gambar ataupun modifikasi yang lainnya.

Untuk menyempurnakan penelitian tersebut, peneliti melakukan penelitian

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

23

peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan media kartu pantun yang

didalamnya terdapat gambar dan sebuah pantun yang masih rumpang sehingga

siswa dapat mengembangkan ide gagasannya dengan mudah.

Berdasarkan uraian di atas, dapatlah diketahui bahwa penelitian mengenai

keterampilan menulis siswa sudah banyak dilakukan dengan berbagai teknik,

metode, dan media. Penelitian tersebut bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan siswa dalam menulis. Meskipun keterampilan menulis telah banyak

dilakukan, peneliti tetap menganggap bahwa penelitian ini penting dan harus

dilakukan oleh penulis bertujuan untuk melengkapi penelitian yang sebelumnya.

Penelitian ini memberikan alternatif lain bagi pembelajaran menulis khususnya

menulis pantun. Alternatif lain dalam penelitian ini berupa penggunaan model

pembelajaran dan media pembelajaran. Penulis dalam penelitian ini menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun diharapkan dapat melengkapi hasil-hasil

penelitian sebelumnya serta dapat dijadikan pijakan bagi peneliti selanjutnya.

2.2 Landasan Teoretis

Landasan teoretis dalam penelitian ini mencakup : hakikat pantun, hakikat

menulis pantun, hakikat model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dan hakikat media pembelajaran kartu pantun.

2.2.1 Hakikat Pantun

Hakikat pantun dalam penelitian ini mencakup pengertian pantun, ciri-ciri

pantun dan jenis-jenis pantun.

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

24

2.2.1.1 Pengertian Pantun

Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal

dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya dikenal sebagai

parikan dan dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan (Sadikin 2010:15).

Menurut Suseno (2008:44-45) pantun merupakan puisi yang terdiri atas 4 baris.

Tiap baris diusahakan terdiri dari 4 perkataan pula. Sampiran pada pantun terdiri

atas 2 baris, yaitu baris kesatu dan kedua sedangkan isinya 2 baris pula, yaitu baris

ketiga dan baris keempat. Pangesti (2014:7) mengemukakan pantun merupakan

salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa

Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang

berarti “Petuntun”.

Menurut Rizal (2010:12) pantun merupakan puisi asli anak negeri

Indonesia dan bangsa-bangsa serumpun Melayu (Nusantara), milik budaya

bangsa. Pantun (puisi lama) adalah benar-benar berasal dari kesusastraan anak

negeri sendiri. Hampir di seluruh daerah di Indonesia dan di Tanah Rumpun

Melayu terdapat hasil kesusastraan berbentuk puisi yang mempunyai struktur dan

persyaratan seperti pantun. Pantun adalah suatu bentuk puisi yang paling mudah

dimengerti dan mudah ditangkap maksud dan artinya. Membaca dan mencerna

pantun tidak sesulit membaca dan mencerna puisi-puisi lain (puisi bebas).

Pendapat yang lebih kompleks menurut Gani (2010:74) bahwa pantun

adalah puisi lama yang terdiri atas empat baris atau lebih yang bersajak bersilih

atau bersilang yaitu a-b-a-b dan tiap baris terdiri atas empat sampai enam kata,

jumlah suku kata dalam tiap baris antara delapan sampai dua belas, dua baris

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

25

pertama merupakan sampiran dan dua baris terakhir merupakan isi pantun.

Menurut Kamus Dewan (dalam Media 2011: 10) pantun adalah sejenis puisi yang

terdiri dari empat baris yang mempunyai pembayang dan maksud.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bawa pantun

adalah karya sastra yang termasuk salah satu jenis puisi lama yang asli dari

Indonesia yang terdiri atas empat baris atau lebih yang bersajak bersilih atau

bersilang yaitu a-b-a-b, baris pertama dan kedua disebut sampiran dan baris ketiga

dan keempat isi, jumlah suku kata dalam tiap baris antara delapan sampai dua

belas.

2.2.1.2 Ciri-ciri Pantun

Pantun terdiri atas empat larik, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b. Semua

bentuk pantun terdiri atas dua bagian yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah dua

baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris

masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian

kedua yang menyampaikan maksud lain selain mengantarkan rima/sajak. Dua

baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut (Sadikin

2010: 15).

Rizal (2010:14) ciri-ciri pantun adalah bentuk puisi yang mempunyai ciri

a) setiap baris terdiri atas 8-10 suku kata; b) terdiri atas 4 baris; c) setiap bait

paling banyak terdiri atas 4 kata; d) baris pertama dan kedua dinamakan sampiran;

e) baris ketiga dan keempat dinamakan isi; f) mementingkan rima akhir dan rumus

rima itu disebut dengan ab-ab, maksudnya bunyi akhir baris pertama sama dengan

bunyi akhir baris ketiga, baris kedua sama dengan baris keempat. Menurut

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

26

Suprapto (2009:6) pantun mempunyai ciri a) tiap satu bait terdiri atas empat baris;

b) bait berima akhir silang a-b-a-b, artinya bunyi akhir baris pertama sama dengan

bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir

baris keempat; c) tiap baris terdiri atas 3-5 kata atau 8-12 suku kata; c) baris

pertama dan kedua merupakan sampiran; d) baris ketiga dan keempat merupakan

isi pantun.

Menurut Nursisto (2000:11) syarat-syarat pantun sebagai berikut a) tiap

bait terdiri atas empat baris; b) tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata; c)

sajaknya berumus abab; d) kedua baris pertama merupakan sampiran sedangkan

isinya terdapat pada kedua baris terakhir. Senada dengan pendapat Nursisto, Natia

(2008:72) mengemukakan ada 4 syarat atau ciri-ciri pantun yaitu a) setiap bait

terdiri atas empat baris; b) setiap baris terdiri atas empat patah kata atau delapan

sampai dua belas suku kata; c) baris pertama dan kedua merupakan sampiran,

baris ketiga dan keempat sebagai isi; d) bersajak a-b-a-b.

Senada dengan pendapat di atas menurut Pangesti (2014:7-8) lazimnya

pantun terdiri atas empat larik, setiap baris terdiri 8-12 suku kata, bersajak akhir

dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Semua bentuk pantun

terdiri atas dua bagian yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama,

kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat

pendukungnya), dan biasanya hubungan dengan bagian yang kedua yang

menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir

merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. Lazimnya pantun

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

27

terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), bersajak akhir dengan

pola a-b-a-b. Terdiri atas dua bagian yaitu sampiran dan isi (Agni 2009:6).

Natia (2008:76) mengemukakan mengenai hubungan antara sampiran dan

isi pantun ada dua pendapat. Ada yang mengatakan bahwa antara kedua bagian

pantun itu ada hubungannya. Golongan ini diwakili oleh : Prof. Pijnappel, Prof.

Husein Djajadiningrat, Amir Hamzah. Golongan lain mengatakan tak ada

hubungan. Sampiran pantun hanya merupakan sangkutan irama dan bunyi bagi isi

pantun. Golongan kedua ini diwakili oleh : Prof. Ch. A. van Ophuysen, Abdullah

bin Abdulkadir Munsyi. Menurut Sutan Takdir Alisjahbana (dalam Sadikin

2010:16) fungsi sampiran terutama untuk menyiapkan rima dan irama untuk

mempermudah pendengar memahami isi pantun. Ini dapat dipahami karena

pantun merupakan sastra lisan. Meskipun pada umumnya sampiran tak

membayangkan isi.

Hooykaass (dalam Fenny: 2009) mengatakan bahwa pantun yang baik,

terdapat hubungan makna tersembunyi dalam sampiran, sedangkan pada pantun

kurang baik, hubungan tersebut semata-mata hanya untuk keperluan persamaan

bunyi. Pendapat Hooykaass sejalan dengan pendapat Tenas Effendy (dalam

Fenny: 2009) yang mengatakan pantun yang baik dengan sebutan pantun

sempurna atau penuh, dan pantun yang kurang baik dengan sebutan pantun tak

penuh karena sampiran dan isi sama-sama mengandung makna yang dalam.

Sampiran dan isi terdapat hubungan yang saling berkaitan, oleh karena itu tidak

boleh membuat sampiran asal jadi hanya untuk menyamakan bunyi baris pertama

dan baris ketiga dan baris kedua dengan baris keempat.

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

28

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-

ciri pantun adalah terdiri atas empat baris, terdiri atas 4-6 kata, bersajak dengan

pola a-b-a-b artinya bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris

ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat, tiap

baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata, baris pertama dan

kedua merupakan sampiran untuk mempermudah pendengar memahami isi

pantun, dan baris ketiga dan keempat sebagai isi.

2.2.1.3 Jenis-jenis Pantun

Jenis-jenis pantun menurut Natia (2008:72-76) berdasarkan isinya, pantun

dibagi atas a) pantun kanak-kanak (pantun bersuka cita dan pantun berduka cita);

b) pantun muda (pantun nasib, pantun perkenalan, pantun percintaan, pantun

perpisahan, pantun beriba hati); c) pantun orang tua (pantun nasihat, pantun

agama, pantun adat); d) pantun teka-teki; e) pantun jenaka. Menurut bentuknya

pantun dapat dibedakan atas a) pantun biasa; b) pantun berkait, terdiri dari

beberapa bait pantun yang bersambung-sambung; c) pantun kilat (karmina),

pantun ini terdiri dari dua baris yaitu baris pertama merupakan sampirannya dan

baris kedua merupakan isinya; d) talibun, puisi lama seperti pantun, tetapi

jumlah barisnya lebih dari empat dan selalu genap.

Menurut Pratama (2008: ix-x) pantun dibedakan menjadi dua yaitu

berdasarkan isinya dan bentuknya. Berdasarkan isinya, pantun dibagi atas a)

pantun kanak-kanak; b) pantun remaja; c) pantun orang tua; d) pantun teka-teki;

e) pantun jenaka. Menurut bentuknya pantun dapat dibedakan atas a) pantun

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

29

biasa; b) pantun berkait; c) pantun kilat. Senada dengan pendapat Natia dan

Pratama menurut Pangesti (2014:8-9) jenis-jenis pantun dapat dikelompokkan

berdasarkan isinya. Jenis-jenis pantun tersebut antara lain sebagai berikut a)

pantun anak-anak, terdiri atas pantun bersuka cita dan pantun berduka cita; b)

pantun orang muda, yang terdiri atas pantun berkenalan, pantun berkasih-

kasihan, pantun perceraian, pantun beriba hati, pantun nasib/ dagang; c) pantun

orang tua, terdiri atas pantun nasihat, pantun adat, pantun agama; d) pantun

jenaka; e) pantun teka-teki.

Jenis-jenis pantun menurut Sadikin (2010: 17-22) dibedakan menjadi a)

pantun adat; b) pantun agama; c) pantun budi; d) pantun jenaka; e) pantun

kepahlawanan; f) pantun kias; g) pantun nasihat; h) pantun percintaan; i) pantun

peribahasa; j) pantun perpisahan; k) pantun teka-teki. Senada dengan Sadikin,

menurut Mihardja (2012:13-18) jenis-jenis pantun terdiri atasa) pantun adat; b)

pantun agama; c) pantun budi; d) pantun jenaka; e) pantun kepahlawanan; f)

pantun kias; g) pantun nasihat; h) pantun percintaan; i) pantun peribahasa; j)

pantun perpisahan; k) pantun teka-teki.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

jenis-jenis pantun berdasarkan isinya terdiri atas pantun anak, pantun orang tua,

pantun orang muda, pantun jenaka dan pantun teka-teki sedangkan pantun

berdasarkan bentuknya terdiri atas pantun biasa, pantun berkait, pantun kilat dan

talibun.

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

30

2.2.2 Hakikat Menulis Pantun

Hakikat menulis dalam penelitian ini mencakup pengertian menulis dan

menulis pantun.

2.2.2.1 Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan

(informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis

sebagai alat atau medianya dengan tujuan memberitahu, meyakinkan, atau

menghibur (Dalman 2014:3). Menurut Marwoto (dalam Dalman 2014:4) bahwa

menulis merupakan mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan

secara leluasa. Menurut Wardoyo (2013:1-2) menulis merupakan sebuah kegiatan

menemukan ide, mengorganisasikan juga mengkomunikasikan ide tersebut

sehingga bisa dinikmati oleh orang lain. Komunikasi ide itu bukan secara lisan,

tetapi dengan rangkaian kata-kata sehingga membentuk sebuah tulisan.

Menurut Wiyanto (2004:1-2), kata menulis mempunyai dua arti. Pertama,

menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang

dapat dilihat. Bunyi-bunyi yang diubah itu, bunyi bahasa yaitu bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, kata menulis mempunyai arti kegiatan

mengungkapkan gagasan secara tertulis. Orang yang melakukan kegiatan ini

dinamakan penulis dan hasil kegiatannya berupa tulisan.

Wagiran (2005:2) mengemukakan menulis adalah salah satu keterampilan

berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak langsung.

Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, tetapi harus melalui

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

31

proses belajar dan berlatih. Menurut Dalman (2014:5) menulis merupakan proses

penyampaian informasi secara tertulis berupa hasil kreativitas penulisnya dengan

menggunakan cara berpikir yang kreatif, tidak monoton dan tidak terpusat pada

satu pemecahan masalah saja.

Menulis adalah sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan

seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Menulis merupakan kegiatan

untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan yang diharapkan

dapat dipahami oleh pembaca dan berfungsi sebagai alat komunikasi secara tidak

langsung. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menulis merupakan kegiatan

seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis agar

bisa dipahami oleh pembaca dan seorang penulis harus memperhatikan

kemampuan dan kebutuhan pembacanya (Rosidi 2009: 2-3).

Kartono (2009:17) mengemukakan bahwa menulis yang lebih luas yaitu

sebuah aktivitas yang kompleks, bukan hanya sekadar mengguratkan kalimat-

kalimat, tetapi lebih dari itu. Menulis adalah proses menuangkan pikiran dan

menyampaikannya kepada khalayak. Ide yang sudah tertuang dalam tulisan, kelak

memiliki kekuatan untuk menembus ruang dan waktu sehingga keberadaan ide

atau gagasan tersebut akan abadi. Lain kata, proses menulis adalah satu upaya

untuk mewariskan dan meneruskan ide atau gagasan kepada generasi selanjutnya

agar ide tersebut terpelihara dan tetap “hidup”.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengertian menulis dari para ahli

di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan berkomunikasi secara

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

32

tidak langsung yang mengandung segala imajinasi, gagasan, pikiran, pandangan

hidup, pengalaman untuk mencapai maksud tertentu dengan menggunakan bahasa

tulis sehingga dapat dipahami sepenuhnya oleh pembaca.

2.2.2.2 Menulis Pantun

Menulis pantun adalah serangkaian kegiatan untuk menyampaikan

pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki dalam bentuk tulisan ditandai oleh

adanya sampiran dan bagian isi. Menulis pantun merupakan kegiatan yang

digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung melalui proses latihan

untuk menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, atau informasi secara tertulis

dengan menggunakan bahasa sebagai medianya yang terdiri atas sampiran dan isi

dengan menggunakan pedoman syarat-syarat pantun yang telah ditentukan.

Menulis pantun sebagai sarana komunikasi yaitu suatu proses pengiriman

dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila seseorang

ingin berkenlana, menyampaikan nasihat, dan berhubungan satu sama lain dengan

bahasa yang lebih singkat tanpa kalimat yang terlalu panjang. Menulis pantun

menjadi sarana yang efektif dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, dapat

digunakan sebagai alat komunikasi, untuk menyelipkan nasihat atau bahkan untuk

melakukan kritik sosial, tanpa mencederai perasaan siapa pun. Menulis pantun

tidak terikat oleh batas usia, status sosial, agama dan suku bangsa maka menulis

pantun dapat dinikmati semua orang dalam situasi apapun dan untuk berbagai

keperluan. Menulis pantun sebagai alat pemelihara bahasa, sebagai penjaga fungsi

kata dan kemampuan sebagai alur berpikir serta dapat menolong kita berpikir

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

33

secara kritis dan memperdalam daya tanggap kita, mengasah kepedulian siswa

terhadap masalah sosial dalam kehidupan.

Kemahiran menulis pantun sangatlah ditentukan dalam memilih pilihan

kata-kata yang berkesinambungan antara sampiran dan isi pantun. Sampiran dan

isi terdapat hubungan yang saling berkaitan, oleh karena itu tidak boleh membuat

sampiran asal jadi hanya untuk menyamakan bunyi baris pertama dan baris ketiga

dan baris kedua dengan baris keempat. Selain itu untuk menulis sebait pantun juga

harus sesuai dengan jenis pantun yang akan dibuat, apabila dalam menulis pantun

tidak sesuai antara jenis pantun dengan isinya maka pantun tersebut tidak benar.

Kemahiran siswa dalam menulis pantun perlu dilatih serta dapat ditingkatkan

melalui praktik menulis dan membaca.

Untuk menulis pantun secara baik sekaligus menghasilkan pantun yang

indah harus mengetahui langkah-langkah yang baik dan benar dalam menulis

pantun. Menulis pantun bagi orang yang belum terbiasa akan mengalami berbagai

kesulitan. Hal ini karena untuk dapat menulis pantun membutuhkan banyak

ketentuan yang harus diperhatikan sehingga perlu adanya cara atau teknik agar

pembelajaran menulis pantun dapat dilakukan dengan mudah.

Menurut Wiyanto (2005:12-14), cara menulis pantun supaya mudah yaitu

dengan langkah atau cara membuat isi terlebih dahulu baru membuat sampiran. Isi

pantun dirakit menjadi dua kalimat yang akan diletakkan dalam baris ketiga dan

keempat, setelah isi dirumuskan barulah mencari sampiran yang cocok. Dengan

cara seperti itu dapat membuat pantun dengan mudah dan cepat. Sedangkan

menurut Wahyuni (2014:145-150), langkah-langkah menulis pantun adalah

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

34

sebagai berikut a) menentukan tema; b) memilih jenis pantun; c) menulis kalimat

isi; d) menulis kalimat sampiran; e) menggabungkan kalimat sampiran dan

kalimat isi.

2.2.3 Hakikat Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction)

Hakikat model pembelajaran dalam penelitian ini mencakup pengertian

model pembelajaran, model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) komponen-komponen model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction).

2.2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Rusman (2014:133) bahwa model pembelajaran dapat dijadikan

pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai

dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya. Senada dengan pendapat di

atas menurut Sutikno (2014:58) model pembelajaran adalah kerangka konseptual

yang menggambarkan prosedur sistematik dalam pengorganisasian pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Soekamto, dkk (dalam Trianto 2007:5), model pembelajaran

adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu,

dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para

pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

35

Joyce (dalam Rusman 2014: 133) mengemukakan bahwa model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-

bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.

Senada dengan pendapat di atas menurut Dahlan (dalam Sutikno 2014:57) bahwa

model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang digunakan dalam

menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada

pengajar di kelas dalam setting pengajaran ataupun setting lainnya.

Senada dengan pendapat Joyce dan Dahlan, menurut Suprijono (2012:45-

46) model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil

penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang

berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada

tingkat operasional di kelas, atau pola yang digunakan untuk penyusunan

kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan pembelajaran, mengatur materi

pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar untuk mencapai tujuan tertentu

serta memungkinkan siswa untuk berinteraksi sehingga akan berkembang.

2.2.3.2 Komponen Model Pembelajaran

Menurut Joyce dan Weil (dalam Winataputra 2005:8-10), setiap model

pembelajaran memiliki unsur-unsur sebagai berikut :

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

36

1) Sintakmatik

Sintakmatik adalah tahap-tahap kegiatan dari model itu.

2) Sistem sosial

Sistem sosial adalah situasi atau suasana, dan norma yang berlaku dalam

model tersebut.

3) Prinsip reaksi

Prinsip reaksi adalah pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana

seharusnya guru melihat dan memperlakukan siswa, termasuk bagaimana

seharusnya pengajar memberikan respon terhadap mereka. Prinsip ini memberi

petunjuk bagaimana seharusnya para pengajar menggunakan aturan permainan

yang berlaku pada setiap model.

4) Sistem pendukung

Sistem pendukung adalah segala sarana, bahan dan alat yang diperlukan

untuk melaksanakan model tersebut.

5) Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring

Dampak instruksional adalah hasil belajar yang dicapai langsung dengan

cara mengarahkan siswa pada tujuan yang diharapkan, sedangkan dampak

pengiring ialah hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses

pembelajaran, sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang dialami langsung

oleh siswa tanpa pengarahan langsung dari guru.

2.2.3.3 Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction)

Rahman (2014:54) mengemukakan bahwa model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) merupakan sebuah

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

37

model pembelajaran yang terdiri dari lima komponen utama, yaitu assurance

(percaya diri), relevance (relevansi), interest (minat/perhatian), assessment

(penilaian/evaluasi) dan satisfaction (penguatan). Model pembelajaran ini

merupakan alternatif bagi guru untuk melaksanakan sebuah kegiatan

pembelajaran yang baik karena dirancang atas dasar teori-teori belajar.

Menurut Keller’s (dalam Rahman 2014:95) model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) adalah perkembangan

atau modifikasi dari model pembelajaran yang sebelumnya ada yaitu ARCS

(Attention, Relevance, Confidance, Satisfaction). Senada dengan pendapat di atas

menurut Keller dan Kopp (dalam Ahmadi 2011:69) model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) merupakan modifikasi

dari model ARCS (Attention, Relevance, Confidance, Satisfaction). Model ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) ini mempunyai

kelebihan antara lain siswa sama-sama aktif dalam kegiatan belajar mengajar,

siswa tertantang untuk lebih memperbaiki diri (nilai), siswa termotivasi untuk

berkompetisi yang sehat antar siswa, membantu siswa dalam memahami materi

pelajaran dan membangkitkan rasa percaya diri pada siswa bahwa mereka mampu.

Bohlin (dalam Rahman 2014:185) mengemukakan bahwa model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

ini menarik karena dikembangkan atas dasar teori-teori belajar dan pengalaman

nyata para instruktur. Berbeda dengan pendapat di atas menurut Ahmadi (dalam

Rahman 2014:185) model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) memungkinkan untuk menggunakan berbagai macam

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

38

strategi, metode dan atau media pembelajaran. Misalnya menggunakan metode

TGT (Teams Games Tournament), Talking Stick, Tanya Jawab, Numbered Heads

Together dan lain-lainnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) merupakan modifikasi dari model ARCS yang terdiri atas lima

komponen utama, yaitu asurance (percaya diri), relevance (relevansi), interest

(minat/perhatian), assessment penilaian/evaluasi) dan satisfaction (penguatan)

yang dikembangkan atas dasar teori-teori belajar.

2.2.3.4 Komponen-komponen Model Pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

Seperti yang telah dikemukakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) terdiri atas lima komponen.

Komponen tersebut merupakan suatu kesatuan yang diperlukan dalam sebuah

pembelajaran yang baik menurut Morris (dalam Rahman 2014: 55-58) secara

lebih lanjut, komponen-komponen tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Assurance (percaya diri)

Dalam masalah ini, percaya diri yang dimaksud adalah percaya diri pada

siswa. Hal ini berkaitan dengan sikap percaya diri atau yakin akan berhasil atau

berhubungan dengan harapan untuk berhasil (Keller dalam Rahman 2014:56).

Menurut Petri (dalam Rahman 2014:56) sikap percaya, yakin atau harapan akan

berhasil mendorong individu bertingkah laku untuk mencapai suatu keberhasilan.

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

39

Siswa yang memiliki sikap percaya diri memiliki penilaian positif tentang

dirinya cenderung menampilkan prestasi yang baik secara terus menerus ( Prayitno

dalam Rahman 2014:56). Menurut Woodruff (dalam Rahman 2014:56) bahwa

sesungguhnya belajar tidak terjadi tanpa minat/perhatian. Dengan demikian betapa

pentingnya bagi guru untuk menanamkan sikap percaya diri ini pada siswa guna

mendorong dan memotivasi diri mereka untuk berhasil dan berprestasi secara

optimal sehingga mampu bersaing dengan teman-temannya dalam pembelajaran.

2) Relevance (relevansi)

Relevance atau relevansi ini berarti dalam pelaksanaan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction), harus berkaitan

dengan pengalaman siswa atau sesuai dengan kehidupan nyata siswa. Siswa akan

merasa terdorong dan antusias untuk mempelajari sesuatu yang ada relevansinya

dengan kehidupan mereka dan memiliki tujuan yang jelas, misalnya siswa saling

membantu antara teman dalam mengerjakan tugas, siswa rajin belajar, dan siswa

bermain tanpa membedakan teman. Sesuatu yang memiliki arah, tujuan dan

sasaran yang jelas mereka akan mengetahui kemampuan apa yang mereka akan

miliki dan pengalaman apa yang akan didapat. Dengan tujuan yang jelas mereka

akan mengetahui kemampuan apa yang mereka akan miliki dan pengalaman apa

yang akan didapat. Mereka juga akan mengetahui kesenjangan antara kemampuan

yang telah dimiliki dengan kemampuan baru itu sehingga kesenjangan tadi dapat

dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali (Gagne dan Driscoll dalam Rahman

2014:56).

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

40

3) Interest (minat/perhatian)

Komponen ketiga model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) adalah interest, yaitu aspek yang berhubungan

dengan minat atau perhatian siswa. Menurut Woodruff (dalam Rahman 2014:56),

sesungguhnya belajar tidak terjadi tanpa ada minat dan perhatian. Keller (dalam

Rahman 2014:56) menyatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran minat dan

perhatian tidak hanya harus dibangkitkan melainkan juga harus dipelihara selama

kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, guru harus mengupayakan

segala cara untuk menarik perhatian dan minat siswa. Herndon (dalam Rahman

2014:57) menunjukkan bahwa adanya minat atau perhatian siswa terhadap tugas

yang diberikan dapat mendorong siswa melanjutkan tugasnya. Siswa akan kembali

mengerjakan sesuatu yang menarik sesuai dengan minat atau perhatian mereka.

Minat atau perhatian merupakan aspek penting dari sebuah pembelajaran yang

berguna dalam usaha mempengaruhi hasil belajar siswa.

4) Assessment (penilaian/evaluasi)

Assessment merupakan suatu bentuk evaluasi selama proses berlangsungnya

kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir. Evaluasi merupakan suatu bagian

pokok dalam pembelajaran yang memberikan keuntungan bagi guru dan murid

(Lefrancois dalam Rahman 2014:57). Menurut Hopkins dan Antes (dalam Rahman

2014:57) bagi siswa, evaluasi merupakan umpan balik tentang kelebihan dan

kelemahan yang dimiliki, dapat mendorong belajar lebih baik dan meningkatkan

motivasi berprestasi.

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

41

Evaluasi terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana

kemajuan yang telah dicapai. Dalam evaluasi, siswa juga bisa mengevaluasi diri

mereka sendiri (self evaluation) atau dengan bantuan temannya untuk

mengevaluasi diri. Hal ini akan mendorong siswa untuk berusaha lebih baik dari

sebelumnya agar mencapai hasil yang maksimal. Evaluasi terhadap diri sendiri

merupakan evaluasi yang mendukung proses belajar mengajar serta membantu

siswa meningkatkan keberhasilannya (Soekamto dalam Rahman 2014:58). Agar

evaluasi, yang dilakukan dapat memberikan manfaat sebagaimana yang

diharapkan, maka evaluasi harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip yang tepat.

Arikunto (dalam Rahman 2014:58) mengemukakan bahwa ada satu prinsip umum

dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat

tiga komponen, yaitu antara tujuan, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi.

5) Satisfaction (penguatan)

Komponen kelima model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) adalah satisfaction yaitu yang berhubungan

dengan rasa bangga atau puas atas hasil yang dicapai. Di dalam model

pembelajaran ini, aspek kepuasan siswa sangat diperhatikan guna memotivasi

siswa untuk terus berprestasi dan berhasil sehingga akan berakibat pula dalam

hasil belajar mereka. Dalam teori belajar satisfaction adalah reinforcement

(penguatan). Siswa yang telah berhasil mengerjakan atau mencapai sesuatu

merasa bangga atau puas atas keberhasilan tersebut. Keberhasilan dan kebanggan

itu menjadi penguat bagi siswa tersebut untuk mencapai keberhasilan berikutnya

(Gagne dan Driscoll dalam Rahman 2014:58).

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

42

Komponen

ARIAS

TAHAPAN

POSISI

Assurance

(percaya diri)

1. Menanamkan percaya diri dan motivasi

siswa dengan memperlihatkan video

atau gambar seseorang yang telah

berhasil.

2. Mengingatkan konsep yang telah

dipelajari yang merupakan materi

prasyarat atau apersepsi.

Pendahuluan 1. Menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai agar siswa

memahami arah pembelajaran.

Menurut Hilgard (dalam Rahman 2014:58), reinforcement atau penguatan

yang dapat memberikan rasa bangga dan puas pada siswa adalah penting dan

perlu dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan teori kebanggaan, rasa puas

dapat timbul dari dalam diri individu sendiri yang disebut kebangaan intrinsik di

mana individu merasa puas dan bangga telah berhasil mengerjakan, mencapai

atau mendapat sesuatu.

Menurut Joyce dan Weil (dalam Winataputra 2005:8-10), unsur-unsur

model sebagai berikut :

1) Sintakmatik Model Pembelajaran ARIAS

Menurut Ahmadi (2011:71-77) secara umum sintaks model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction)

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

43

Relevance

(relevansi)

2. Guru menjelaskan manfaat materi yang

dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.

Interest

(minat/perhatian)

1. Guru menarik dan memelihara minat

atau perhatian siswa dengan

menggunakan media.

2. Guru menjelaskan tentang konsep atau

materi pembelajaran.

3. Guru memberikan tugas kepada siswa

dan memberikan bimbingan belajar.

Kegiatan inti

Assessment

(penilaian)

1. Guru mengecek kegiatan pembelajaran.

2. Siswa mempresentasikan hasil tugasnya

dengan memberikan penjelasan dari

hasil kerjanya (self assessment) dan

tanggapan dari siswa lain terhadap hasil

kerjanya (assessment terhadap teman)

3. Guru memberikan umpan balik

terhadap jawaban siswa

Satisfaction

(penguatan)

1. Guru menuntun siswa merangkum

ataupun menarik kesimpulan terhadap

materi yang sudah diberikan.

2. Guru memberikan penguatan atau

penghargaan kepada siswa.

Penutup

2) Sistem Sosial

Sistem sosial yang berlaku dan berlangsung dalam model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) ini bercirikan

lingkungan belajar yang sistematis, bermakna dan sederhana sehingga siswa

merasa nyaman mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa aktif berinteraksi dengan

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

44

kelompok dan seluruh peserta belajar dalam kelas, interaksi ini berlangsung secara

berkesinambungan sehingga guru tidak mendominasi pembelajaran, ini akan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mengembangkan kemampuan

penalarannya dan siswa lebih dihargai mengemukakan ide-ide yang ada didalam

pikirannya.

3) Prinsip Reaksi

Guru dalam kelas yang menerapkan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) lebih berperan menjadi mediator

yang hanya memberi stimulus terhadap siswa. Suasana kelas ditentukan oleh guru

sebagai perancang kondisi. Guru memotivasi dan membantu siswa meningkatkan

rasa percaya diri dalam mengikuti pembelajaran menulis pantun. Guru

menjelaskan manfaat materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya guru menarik dan memelihara minat/perhatian. Setelah membimbing

pembelajaran guru memberikan penguatan dan siswa diberi kesempatan untuk

mengevaluasi diri sendiri dan mengevaluasi temannya.

4) Sistem Pendukung

Sarana pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) adalah

pengajar yang memiliki kepribadian yang hangat, memotivasi siswa, terampil

dalam mengelola hubungan interpersonal dan memimpin diskusi kelompok.

Sarana lain yang juga penting berupa materi pembelajaran materi pantun. Bahan

yang dibutuhkan antara lain buku paket siswa, medianya berupa kartu pantun,

LCD dan laptop.

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

45

5) Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring

Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) mempunyai pengaruh penting terhadap siswa. Model ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) mempunyai dampak

instruksional dan dampak pengiring. Dampak instruksional model ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) yaitu perolehan dan

penguasaan materi baru. Dampak pengiringnya adalah siswa mempunyai rasa

percaya diri dalam mengemukakan pendapat yang dimiliki, tumbuhnya minat dan

perhatian siswa terhadap pembelajaran manulis pantun serta motivasi siswa untuk

belajar semakin besar, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

2.2.3.5 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) menurut Ahmadi (2011:68-71) mempunyai kelebihan dan

kekurangan, yaitu:

Kelebihan Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) :

1) Siswa sama-sama aktif dalam kegiatan belajar mengajar

2) Menanamkan siswa gambaran positif terhadap diri sendiri

3) Menanamkan rasa percaya diri pada siswa

4) Mengadakan kegiatan yang relevan dengan kehidupan siswa

5) Menarik dan memelihara minat/perhatian siswa

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

46

6) Pelaksanaan evaluasi untuk mengetahui kekurangan dalam belajar

7) menumbuhkan rasa bangga pada siswa

Kekurangan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) :

1) Jika siswa tidak tergugah untuk aktif maka proses penyampaian materi

kurang dipahami

2) Sulit dilakukan evaluasi secara kualitatif karena metode ini lebih

menekankan kepada psikologis siswa yang pada dasarnya bertujuan untuk

meningkatkan motivasi belajar

3) Untuk memberikan hasil yang optimal diperlukan kemampuan komunikasi

pengajar yang baik dan memiliki kemampuan persuasif yang tinggi

sehingga bisa menumbuhkan semangat siswa.

2.2.4 Hakikat Media Pembelajaran Kartu Pantun

Hakikat media pembelajaran dalam penelitian ini mencakup pengertian

media pembelajaran dan media kartu pantun.

2.2.4.1 Pengertian Media Pembelajaran

Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar

demi tercapainya tujuan pendidikan pembelajaran di sekolah pada khususnya

(Arsyad 2011: 2-3). Gerlach dan Ely (dalam Arsyad 2011: 3) mengatakan

bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

47

pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Menurut EACT (Association of

Education and Communication Technology) (dalam Arsyad 2011: 3) memberi

batasan tentang media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi.

Pernyataan tersebut relevan dengan pendapat Sudjana dan Rivai (2009:7)

yang mengatakan bahwa melalui pengggunaan media pengajaran diharapkan

dapat mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar yang pada akhirnya

dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa. Artinya melalui penggunaan

media pembelajaran dapat membantu siswa untuk mempermudah memahami

dan menguasai kompetensi dasar yang diharapkan. Media merupakan alat

penunjang bagi proses pembelajaran, karena dalam menggunakan media,

suatu pesan yang akan disampaikan dapat lebih diperjelas.

Menurut Criticos (dalam Daryanto 2013:4-5) bahwa media merupakan

salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari

komunikator menuju komunikan. Senada dengan pendapat tersebut menurut

Sufanti (2010:62) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

menjadi perantara pesan dalam proses belajar mengajar dari sumber

informasi kepada penerima informasi sehingga terjadi proses belajar yang

kondusif.

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar

mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemampuan atau keterampilan pembelajar sehingga

dapat mendorong terjadinya proses belajar (Rahman 2014:174). Menurut

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

48

Briggs (dalam Rahman 2014:174) media pembelajaran adalah sarana fisik

untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan

sebagainya.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran dalam

proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan yang dapat merangsang atau

mempengaruhi minat siswa untuk belajar atau menuangkan gagasan atau ide

yang dimiliki.

2.2.5.2 Media Kartu Pantun

Dalam KBBI (2005:510) dipaparkan bahwa kartu adalah kertas tebal,

berbentuk persegi panjang (untuk keperluan, hampir sama dengan karcis).

Menurut Wojowasito (1972:126) kartu adalah kertas tebal yang berbentuk

persegi empat. Media kartu pantun adalah media yang terbuat dari kertas.

Media ini dapat dibuat dari kertas bekas, misalnya dari kardus, dari bekas stop

map ataupun kertas yang lainnya. Media kartu pantun sangat mudah dibuat,

siapa saja dapat membuatnya. Media ini sangat murah karena terbuat dari

kertas, semua kertas bisa digunakan. Media kartu pantun dapat dibuat dengan

berbagai bentuk. Bisa sederhana misalnya dengan menggunakan kertas bekas.

Bisa juga menggunakan kertas model yang bagus misalnya menggunakan

kertas foto, diatur dengan komputer ataupun dicetak secara khusus. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan media kartu pantun yang terbuat dari

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

49

kertas buffalo dengan berbagai warna sehingga kartu pantun yang satu dengan

lainnya berbeda warna dengan ukuran 10 cm X 15 cm.

Media kartu pantun sebagai suatu kartu yang terbuat dari kertas buffalo

dan di dalamnya terdapat sebuah gambar atau foto yang berkaitan dengan

tema pantun yang belum lengkap atau pantun rumpang yang ada di dalam

kartu pantun tersebut, yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam

menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun secara kreatif. Media kartu

pantun ini bertujuan untuk melatih kemampuan menulis pantun siswa agar

mempermudah untuk mencari ide atau gagasan dalam menulis pantun sesuai

dengan tema pantun yang terdapat pada media kartu pantun tersebut.

Media kartu pantun yang digunakan untuk tugas kelompok dan tugas

individu berbeda, untuk tugas kelompok di dalam media kartu pantun terdapat

pantun yang belum lengkap atau pantun rumpang, terdapat gambar dan tema

pantun sedangkan media kartu pantun untuk tugas individu hanya terdapat

gambar dan tema pantun saja tidak terdapat pantun yang belum lengkap atau

pantun rumpangnya. Adanya pantun yang belum lengkap atau pantun

rumpang pada tugas kelompok karena pantun itu untuk mengetahui bahwa

siswa sudah memahami syarat-syarat pantun atau belum dan untuk

memancing siswa untuk mempermudah menulis pantun sesuai dengan tema

pantun. Siswa juga dituntut untuk berpikir kreatif dalam menulis pantun sesuai

dengan syarat-syarat pantun. Selain itu, siswa juga harus lebih teliti untuk

menulis pantun supaya tidak keluar dari tema yang terdapat pada kartu pantun

tersebut.

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

50

Ahshshhshsh

hsbabbsjajakujkk

Media kartu pantun ada dua macam yaitu media kartu pantun yang

digunakan untuk proses pembelajaran kelompok dan proses pembelajaran

individu dalam keterampilan menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction). Contoh media pantun yang digunakan untuk menulis pantun

adalah sebagai berikut.

Kartu Pantun

Kasuari terbang di atas ......

Matanya indah bagai permata

Negeri cantik rupa menawan

Indonesia raya tanah ........

Cinta Tanah Air

Gambar 2.1 Kartu Pantun Kelompok

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

51

Ahshshhshsh

hsbabbsjajakujkk

b

Kartu Pantun

Pendidikan

Gambar 2.2 Kartu Pantun Individu

Penggunaan media kartu pantun dalam pembelajaran menulis pantun a)

guru terlebih dahulu mengenalkan media kartu pantun kepada siswa; b) guru

menunjukkan kartu pantun yang akan digunakan oleh siswa; c) guru

membagikan kartu pantun pada setiap kelompok yang sudah terbentuk

sebelumnya maupun pada setiap individu; d) guru memberikan instruksi dan

arahan kepada siswa untuk mengisi pantun rumpang dikartu pantun sesuai

dengan gambar yang ada didalam kartu pantun tersebut; e) siswa menulis

pantun sesuai dengan tema atau gambar yang terdapat pada kartu pantun

dengan ide-ide yang kreatif berdasarkan diskusi kelompok maupun individu.

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

52

2.2.5 Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) Media Kartu Pantun dalam

Pembelajaran Menulis Pantun

Menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun merupakan salah satu

standar kompetensi yang harus ditempuh oleh siswa dalam pembelajaran

sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Siswa sebagai objek

penelitian dituntut untuk mampu menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat

pantun. Untuk memperoleh keterampilan menulis pantun diperlukan suatu

cara atau strategi yang tepat secara bertahap sehingga dapat menulis pantun

dengan mudah, baik dan benar. Untuk mempermudah siswa dalam

pembelajaran menulis pantun maka menggunakan model pelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun. Agar tujuan dan hasil pembelajaran menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun sesuai dengan yang diharapkan, maka

perlu diketahui langkah-langkah penerapannya yang dapat dilihat dalam

kegiatan berikut ini.

Tabel 2.2 Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun dalam

Pembelajaran Menulis Pantun

Tahap Guru Siswa

Assurance

(percaya diri)

1. Guru menanamkan rasa percaya diri siswa dengan video yang

berjudul “Jangan Pernah

Menyerah”.

1. Siswa melihat dan mendengarkan video

“Jangan Pernah

Manyerah” agar

termotivasi untuk

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

53

2. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

mendiskusikan isi video “Jangan

Pernah Menyerah”.

3. Guru menuntun siswa untuk

menarik simpulan isi video

“Jangan Pernah Menyerah”

berusaha dengan maksimal.

2. Siswa berdiskusi

untuk menentukan isi

video “Jangan Pernah

Menyerah”

3. Siswa menyimpulkan

isi video ”Jangan

Pernah Menyerah”

Relevance

(relevansi)

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran menulis pantun

yang hendak dicapai.

4. Siswa memahami tujuan mempelajari

menulis pantun yang

disampaikan oleh

guru.

5. Guru menjelaskan manfaat mempelajari menulis pantun

bagi kehidupan siswa untuk

masa sekarang maupun masa

mendatang.

5. Siswa menyimak dan memahami manfaat

dari belajar menulis

pantun bagi

kehidupan masa

sekarang maupun

masa mendatang.

Interest

(minat/perhatian)

6. Guru mengingatkan tentang materi menulis pantun yang

sudah pernah dipelajari.

6. Siswa mengulang materi menulis

pantun yang sudah

pernah dipelajari.

7. Guru memberikan contoh- contoh pantun sesuai dengan

kehidupan siswa masa sekarang

maupun masa mendatang untuk

memperjelas pembelajaran yang

akan dipelajari.

7. Siswa memperhatikan dan memahami

contoh-contoh pantun

yang telah diberikan

oleh guru.

8. Guru menjelaskan cara menulis pantun dengan menggunakan

media kartu pantun untuk

menarik minat/perhatian siswa

dan mempermudah siswa dalam

menulis pantun.

8. Siswa memperhatikan dan memahami cara

menulis pantun

dengan media kartu

pantun.

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

54

9. Guru memberikan tugas kepada

siswa secara berkelompok untuk

menulis pantun menggunakan

media kartu pantun.

9. Siswa berkelompok sesuai dengan

pembagian yang telah

ditentukan, masing-

masing kelompok

beranggotakan 4

siswa.

10. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis

pantun secara berkelompok.

10. Siswa mengerjakan tugas secara

berkelompok, mengisi

pantun rumpang dan

menulis pantun secara

kreatif berdasarkan

gambar yang terdapat

pada kartu pantun

tersebut.

11. Guru memberikan bimbingan belajar kepada setiap kelompok

yang mengalami kesulitan

dalam mengerjakan tugas.

11. Siswa tanya jawab dengan guru apabila

mengalamai kesulitan

dalam mengerjakan

tugas.

Assessment

(evaluasi)

12. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing

kelompok untuk menanggapi

hasil diskusi kelompok lain.

12. Siswa menanggapi atau memberi

penilaian terhadap

hasil diskusi

kelompok lain.

13. Guru mengadakan penilaian terhadap hasil diskusi siswa.

13. Perwakilan kelompok membaca dan

menuliskan hasil

diskusinya.

Satisfaction

(penguatan)

14. Guru menuntun siswa untuk menarik simpulan dari

pembelajaran menulis pantun.

14. Siswa menarik simpulan

pembelajaran menulis

pantun dan

merangkum materi

tersebut.

15. Guru memberikan penguatan atau penghargaan kepada siswa

atau kelompok yang telah

berhasil mendapatkan nilai yang

memuaskan.

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

55

2.3 Kerangka Berpikir

Menulis pantun merupakan kegiatan berkomunikasi secara tidak langsung

melalui proses latihan untuk menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, atau

informasi secara tertulis dengan menggunakan bahasa sebagai medianya yang

terdiri atas sampiran dan isi dengan menggunakan pedoman syarat-syarat

pantun yang telah ditentukan. Menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat

pantun merupakan salah satu kompetensi dasar yang terdapat dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada siswa SMP kelas VII. Rendahnya

kemampuan dan minat menulis pantun karena siswa kurang memahami materi

syarat-syarat pantun dan belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam

menulis pantun.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar kemampuan menulis pantun

siswa dapat meningkat adalah dengan menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) untuk

menanamkan rasa yakin atau percaya diri pada siswa dalam menulis pantun.

Dengan rasa yakin atau percaya diri maka akan mempermudah siswa

menemukan ide atau gagasan untuk menulis pantun sesuai dengan syarat-

syarat pantun. Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment,Satisfaction) diharapkan dapat memacu siswa untuk menulis

pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun dengan baik dan menarik.

Selain menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) untuk mengatasi rendahnya menulis pantun

juga menggunakan media kartu pantun. Media kartu pantun merupakan media

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

56

yang digunakan sebagai alat untuk menunjang proses pembelajaran menulis

pantun sehingga siswa dapat dengan mudah untuk menuangkan ide atau

gagasan dalam menulis pantun. Media kartu pantun berisi pantun yang belum

lengkap atau pantun rumpang yang harus dilengkapi oleh siswa kemudian

siswa menulis pantun secara kreatif berdasarkan tema pantun yang terdapat

pada kartu pantun tersebut.

Pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun diharapkan mampu meningkatkan kemampuan menulis pantun siswa

jika dibandingkan dengan pembelajaran menulis pantun dengan metode

ceramah atau hanya teori saja sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Selain itu, diharapkan terjadi perubahan sikap ke arah yang positif pada proses

pembelajaran menulis pantun.

Berdasarkan gambaran pelaksanaan pembelajaran, proses pembelajaran

menggunakan media pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun dapat meningkatkan

keterampilan siswa dalam menulis pantun. Siswa yang semula mengalami

kesulitan dalam menulis pantun akan menjadi mudah serta terampil dalam

menulis pantun, sehingga semua indikator dapat tercapai. Kendala-kendala

yang dihadapi siswa dalam menulis pantun dapat diatasi melalui model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun dan hasil yang dicapai lebih

maksimal.

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

57

Dibawah ini adalah kerangka berpikir keterampilan menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun :

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Kondisi awal pembelajaran keterampilan menulis pantun kelas

VII F SMP N 24 Semarang

Keterampilan guru :

a) Pembelajaran masih berpusat

pada guru

b) Belum dapat merancang

pembelajaran yang menarik

perhatian siswa masih berkurang

Aktivitas siswa :

a) Siswa kurang memahami materi

pantun

b) Siswa kurang aktif dan tidak percaya

diri dalam menulis pantun

c) Siswa belum dapat menuangkan ide

Hasil belajar siswa rendah

Pembelajaran menulis pantun menggunakan model ARIAS dengan media kartu

Implementasi model ARIAS dengan media kartu pantun :

a) Assurance (percaya diri), yaitu berhubungan dengan sikap percaya diri, yakin

akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil.

b) Relevance, yaitu berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman

sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan

karir sekarang atau yang akan datang.

c) Interest, yaitu yang berhubungan dengan minat/perhatian siswa dengan

menggunakan kartu pantun.

d) Assessment, yaitu yang berhubungan dengan penilain terhadap siswa. Penilaian

merupakan suatu bagian pokok dalam pembelajaran yang memberikan

keuntungan bagi guru dan murid.

e) Satisfaction, yaitu penguatan yang dapat memberikan rasa bangga dan puas pada

siswa.

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

58

a) Pembelajaran berpusat pada

siswa

b) Siswa temotivasi dalam

belajar

c) Siswa menulis pantun

dengan mudah

Hasil belajar meningkat

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun dapat meningkatkan keterampilan

menulis pantun dan akan mengubah perilaku siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang dalam mengikuti pembelajaran menulis pantun.

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

59

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki

kualitas pembelajaran. Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang

dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan

oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan

sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan

belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan

(Subyantoro 2009:10).

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam wujud proses pengkajian

berdaur yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi. Keempat aspek pokok tersebut pengkajiannya dilakukan

secara bertahap, dan sistematis yang diterapkan dalam dua siklus, yaitu siklus I

dan siklus II. Hubungan antara siklus I dan siklus II dapat diterangkan dalam

gambar berikut.

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

60

P RP

R Siklus I T R Siklus II T

O O

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Keterangan :

P : Perencanaan R : Refleksi

T : Tindakan RP : Revisi Perencanaan

O : Observasi

3.1.1Tahap Penelitian Siklus

Siklus I yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan

refleksi adalah awal kegiatan penelitian untuk mengetahui kondisi awal siswa

mengenai kemampuan siswa dalam menulis pantun.

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

61

3.1.1.1 Perencanaan

Tahap awal dalam siklus I adalah perencanaan. Perencanaan ini dilakukan

sebagai upaya untuk memecahkan segala permasalahan yang ditemukan pada

refleksi awal, yaitu peneliti melakukan pengamatan analisis data prasiklus.

Prasiklus merupakan kondisi penguasaan siswa terhadap kemampuan menulis

pantun sebelum dilaksanakan tindakan. Nilai prasiklus diperoleh peneliti melalui

pretes sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan disertai tindakan. Pengambilan

nilai prasiklus bertujuan untuk mengetahui penguasaan awal siswa terhadap

kemampuan menulis pantun.

Data prasiklus penelitian ini terdiri atas dua yaitu data tes dan nontes. Data tes

bersumber dari nilai hasil pembelajaran siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang dalam menulis pantun, sedangkan data nontes bersumber dari hasil

observasi dan wawancara yang dilakukan dengan siswa maupun guru pengampu

mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil tes awal yang dilakukan oleh peneliti

menunjukkan hasil menulis pantun siswa masih rendah. Hal ini diketahui 75%

siswa belum mencapai KKM, hanya 25% siswa yang sudah mencapai KKM dan

mampu menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa siswa

mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis pantun. Kesulitan tersebut

diantaranya karena siswa belum memahami materi pantun sehingga belum dapat

menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun, siswa belum dapat

menuangkan ide/gagasan dalam menulis pantun dan siswa merasa bosan dengan

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

62

model pembelajaran yang tidak bervariasi. Dengan demikian peneliti

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun untuk meningkatkan

keterampilan siswa dalam menulis pantun.

Dengan adanya perencanaan, tindakan pembelajaran yang dilakukan lebih

terarah dan sistematis. Tahap-tahap dalam kegiatan perencanaan diuraikan berikut

ini : (1) menyusun rencana pembelajaran siklus I; (2) mempersiapkan media kartu

pantun; (3) menyusun lembar pengamatan untuk melihat kondisi saat

pembelajaran berlangsung; (4) mempersiapkan jurnal siswa untuk di isi siswa

pada akhir pembelajaran; (5) mempersiapkan alat pengambil gambar untuk

mendokumentasikan proses kegiatan belajar mengajar; (6) berkolaborasi dengan

guru mata pelajaran mengenai kegiatan pembelajaran; (7) menyusun dan

menyiapkan insrumen tes dan nontes.

3.1.1.2 Tindakan

Tahap kedua dari penelitian ini adalah tindakan. Tindakan adalah

pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan rencana pembelajaran

yang telah dipersiapkan. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Pada tahap ini

dilakukan tiga proses pembelajaran, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada

tahap ini akan dilakukan dua kali pertemuan yang masing-masing pertemuan

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

63

dilaksanakan selama 80 menit. Pertemuan pertama, pembelajaran akan dilakukan

dengan sistem berkelompok, pertemuan kedua dengan sistem individu.

Pertemuan pertama tahap pendahuluan, (1) guru menanamkan rasa percaya

diri siswa dengan memutarkan video yang berjudul “Jangan Pernah Menyerah”;

(2) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan isi video

“Jangan Pernah Menyerah”; (3) menuntun siswa untuk menarik simpulan isi video

“Jangan Pernah Menyerah”; (4) guru menyampaikan tujuan pembelajaran; (5)

guru menjelaskan manfaat pembelajaran menulis pantun bagi kehidupan siswa

untuk masa sekarang maupun masa mendatang.

Pada tahap inti, pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi. Eksplorasi adalah tahap pembekalan materi untuk

siswa, yaitu (1) guru mengingatkan kembali materi menulis pantun yang sudah

pernah dipelajari; (2) guru memberikan contoh-contoh pantun; (3) siswa

mengidentifikasi syarat-syarat pantun; (4) siswa mengidentifikasi jenis-jenis

pantun; (5) siswa bersama guru mendiskusikan syarat pantun dan jenis

pantun.

Elaborasi merupakan inti dari pembelajaran, yaitu (5) guru menjelaskan

cara menulis pantun dengan media kartu pantun kepada siswa; (6) siswa

berkelompok sesuai dengan pembagian yang telah ditentukan masing-masing

kelompok beranggotakan 4 siswa; (7) guru membagikan kartu pantun dan lembar

kerja kepada masing-masing kelompok; (8) siswa secara berkelompok mengisi

pantun rumpang kemudian didiskusikan bersama guru dan siswa lainnya; (9)

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

64

siswa secara berkelompok menulis pantun secara kreatif berdasarkan tema atau

gambar yang ada dalam kartu pantun tersebut sesuai syarat pantun.

Tahap selanjutnya yaitu konfirmasi, yaitu (10) perwakilan kelompok

menuliskan pantun di papan tulis dan membacakan pantun yang telah

didiskusikan; (11) kelompok lain memberikan tanggapan; (12) guru memberikan

tanggapan dan penilaian terhadap masing-masing kelompok.

Tahap terakhir yaitu penutup, (1) siswa menarik simpulan dan merangkum

materi menulis pantun; (2) guru membantu siswa merefleksi pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun; (3)

guru memberikan penguatan atau penghargaan kepada kelompok yang berhasil

mendapatkan nilai yang memuaskan; (4) guru menyampaikan tindak lanjut untuk

pertemuan selanjutnya.

Pertemuan kedua tahap pendahuluan, (1) guru menanamkan rasa percaya

diri siswa dengan memutarkan video yang berjudul “Kisah Empat Lilin”; (2) guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan isi video “Kisah

Empat Lilin”; (3) menuntun siswa untuk menarik simpulan isi video “Kisah

Empat Lilin”; (4) guru menyampaikan tujuan pembelajaran; (5) guru menjelaskan

manfaat pembelajaran menulis pantun bagi kehidupan siswa untuk masa sekarang

maupun masa mendatang.

Pada tahap inti,tahap ini pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Eksplorasi adalah tahap pembekalan materi

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

65

untuk siswa, yaitu (1) siswa bersama guru mengulas terlebih dahulu kesulitan

yang dialami pada latihan sebelumnya; (2) siswa dan guru membahas hasil

menulis pantun; (3) siswa bertanya jawab dengan guru mengenai hal-hal yang

belum dipahami.

Elaborasi merupakan inti dari pembelajaran, yaitu (5) guru membagikan

kartu pantun dan lembar kerja kepada masing-masing siswa; (6) siswa secara

individu menulis pantun secara kreatif berdasarkan gambar yang ada dalam kartu

pantun sesuai syarat-syarat pantun; (8) guru memberikan bimbingan belajar

kepada setiap siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis pantun.

Tahap selanjutnya yaitu konfirmasi, yaitu (9) guru meminta perwakilan

siswa untuk menuliskan pantun di papan tulis dan membacakan pantun; (10)

siswa yang lain memberikan tanggapan; (11) guru memberikan tanggapan dan

penilaian terhadap masing-masing siswa.

Tahap terakhir yaitu penutup, (1) siswa menarik simpulan dan merangkum

materi menulis pantun; (2) guru membantu siswa merefleksi pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun; (3)

guru memberikan penguatan atau penghargaan kepada siswa yang berhasil

mendapatkan nilai yang memuaskan; (4) guru menjelaskan tindak lanjut kepada

siswa tentang pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun; (5) guru membagikan lembar jurnal kepada siswa untuk diisi

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

66

mengenai tanggapan, kesan, dan saran terhadap pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

3.1.1.3 Observasi

Tahap yang ketiga yaitu pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh

peneliti. Observasi atau pengamatan adalah mengamati kegiatan dan tingkah laku

siswa selama penelitian berlangsung. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui

hasil atau dampak dari tindakan-tindakan yang dilakukan siswa selama

pembelajaran. Aspek pengamatan dalam lembar observasi dan setiap perubahan

perilaku sikap siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Kegiatan pengamatan yang

dilakukan peneliti berkaitan dengan sikap dan perilaku siswa dari mulai awal

kegiatan, proses sampai-akhir pembelajaran.

Dalam pengamatan atau observasi meliputi (1) keantusiasan siswa dalam

proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun; (2) kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun; (3) keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusi

menulis pantun; (4) kereflektifan suasana saat kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran; (5) keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru; (6)

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

67

keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran; (7)

tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru; (8) keberanian

dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun.

3.1.1.4 Refleksi

Tahap terakhir dari pelaksanaan siklus I adalah refleksi. Kegiatan refleksi

ini dilakukan dengan mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau

dampak dari tindakan. Tahap refleksi ini dilakukan setelah pembelajaran siklus I

selesai. Setelah tindakan dilaksanakan, peneliti perlu melakukan refleksi terhadap

hasil tes, hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Refleksi dari

siklus I merupakan kegiatan mengkaji proses dan hasil pembelajaran dari tindakan

yang telah dilakukan sebagai dasar perbaikan pada siklus II.

Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes dan nontes

untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan teknik pembelajaran yang dilakukan

oleh peneliti dan untuk mengetahui perilaku-perilaku siswa selama proses

pembelajaran. Jika hasil tes siswa pada siklus I kurang memuaskan atau belum

mencapai target yang diinginkan, maka perlu diberikan tindakan pada siklus II.

Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II, dan

kelebihan yang ada akan tetap dipertahankan pada siklus II.

3.1.2 Tahap Penelitian Siklus II

Proses tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Dalam siklus

II tahap perencanaan akan direvisi untuk mencapai hasil yang ingin dicapai, terdiri

atas empat tahap yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

68

3.1.2.1 Perencanaan

Perencanaan pada siklus II ini didasarkan temuan hasil siklus I. Dalam

tahap ini dipersiapkan rencana pembelajaran yang telah diperbaiki dan

disempurnakan. Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah kegiatan-kegiatan yang tidak

terlaksana dan telah direncanakan pada siklus I. Kemudian dilanjutkan pada

tahapan tindakan yang berorientasi untuk mengatasi kekurangan yang terdapat

pada siklus I.

Adapun rencana tindakan yang dilakukan adalah (1) membuat perbaikan

rencana pembelajaran menulis pantun dengan materi yang masih sama, namun

fokus pembelajarannya lebih ditekankan pada perbaikan masalah atau

meminimalkan kekurangan-kekurangan pada siklus I, (2) menyiapkan lembar

observasi, lembar jurnal, lembar wawancara, dan dokumentasi foto untuk

memperoleh data nontes siklus II, (3) menyiapkan instrumen tes dan istrumen

nontes siklus II, (4) menyiapkan media yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran, (5) peneliti berkoordinasi kembali mengenai kegiatan yang akan

dilakukan pada siklus II.

3.1.2.2 Tindakan

Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau

penerapan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Tindakan yang

dilakukan adalah pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun. Pada tahap ini dilakukan tiga proses pembelajaran,

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

69

yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap ini akan dilakukan dua kali

pertemuan yang masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 80 menit.

Pertemuan pertama, pembelajaran akan dilakukan dengan sistem berkelompok,

pertemuan kedua dengan sistem individu.

Pertemuan pertama tahap pendahuluan, (1) guru menanamkan rasa percaya

diri siswa dengan memutarkan video yang berjudul “Belajar Dari Sebuah Pensil”;

(2) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan isi video

“Belajar Dari Sebuah Pensil”; (3) menuntun siswa untuk menarik simpulan isi

video “Belajar Dari Sebuah Pensil”; (4) guru menyampaikan tujuan pembelajaran;

(5) guru menjelaskan manfaat pembelajaran menulis pantun bagi kehidupan siswa

untuk masa sekarang maupun masa mendatang.

Pada tahap inti,tahap ini pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Eksplorasi adalah tahap pembekalan materi

untuk siswa, yaitu (1) guru mengingatkan kembali materi menulis pantun yang

sudah pernah dipelajari; (2) guru memberikan contoh-contoh pantun; (3) siswa

mengidentifikasi syarat-syarat pantun; (4) siswa mengidentifikasi jenis-jenis

pantun; (5) siswa bersama guru mendiskusikan syarat pantun dan jenis pantun.

Elaborasi merupakan inti dari pembelajaran, yaitu (5) guru menjelaskan

cara menulis pantun dengan media kartu pantun kepada siswa; (6) siswa

berkelompok sesuai dengan pembagian yang telah ditentukan masing-masing

kelompok beranggotakan 4 siswa; (7) guru membagikan kartu pantun dan lembar

kerja kepada masing-masing kelompok; (8) siswa secara berkelompok mengisi

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

70

pantun rumpang kemudian didiskusikan bersama guru dan siswa lainnya; (9)

siswa secara berkelompok menulis pantun secara kreatif berdasarkan gambar yang

ada dalam kartu pantun tersebut sesuai syarat pantun.

Tahap selanjutnya yaitu konfirmasi, yaitu (10) perwakilan kelompok

menuliskan pantun di papan tulis dan membacakan pantun yang telah

didiskusikan; (11) kelompok lain memberikan tanggapan; (12) guru memberikan

tanggapan dan penilaian terhadap masing-masing kelompok.

Tahap terakhir yaitu penutup, (1) siswa menarik simpulan dan merangkum

materi menulis pantun; (2) guru membantu siswa merefleksi pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun; (3)

guru memberikan penguatan atau penghargaan kepada kelompok yang berhasil

mendapatkan nilai yang memuaskan; (4) guru menyampaikan tindak lanjut untuk

pertemuan selanjutnya.

Pertemuan kedua tahap pendahuluan, (1) guru menanamkan rasa percaya

diri siswa dengan memutarkan video yang berjudul “Cita-Cita Setinggi Tanah”;

(2) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan isi video

“Cita-Cita Setinggi Tanah”; (3) menuntun siswa untuk menarik simpulan isi video

“Cita-Cita Setinggi Tanah”; (4) guru menyampaikan tujuan pembelajaran; (5)

guru menjelaskan manfaat pembelajaran menulis pantun bagi kehidupan siswa

untuk masa sekarang maupun masa mendatang.

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

71

Pada tahap inti,tahap ini pembelajaran dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Eksplorasi adalah tahap pembekalan materi

untuk siswa, yaitu (1) siswa bersama guru mengulas terlebih dahulu kesulitan

yang dialami pada latihan sebelumnya; (2) siswa dan guru membahas hasil

menulis pantun; (3) siswa bertanya jawab dengan guru mengenai hal-hal yang

belum dipahami.

Elaborasi merupakan inti dari pembelajaran, yaitu (5) guru membagikan

kartu pantun dan lembar kerja kepada masing-masing siswa; (6) siswa secara

individu menulis pantun secara kreatif berdasarkan gambar yang ada dalam kartu

pantun sesuai syarat-syarat pantun; (8) guru memberikan bimbingan belajar

kepada setiap siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis pantun.

Tahap selanjutnya yaitu konfirmasi, yaitu (9) guru meminta perwakilan

siswa untuk menuliskan pantun di papan tulis dan membacakan pantun; (10)

siswa yang lain memberikan tanggapan; (11) guru memberikan tanggapan dan

penilaian terhadap masing-masing siswa.

Tahap terakhir yaitu penutup, (1) siswa menarik simpulan dan merangkum

materi menulis pantun; (2) guru membantu siswa merefleksi pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun; (3)

guru memberikan penguatan atau penghargaan kepada siswa yang berhasil

mendapatkan nilai yang memuaskan; (4) guru menjelaskan tindak lanjut kepada

siswa tentang pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

72

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun; (5) guru membagikan lembar jurnal kepada siswa untuk diisi

mengenai tanggapan, kesan, dan saran terhadap pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

3.1.2.3 Observasi

Pada siklus II masih dilakukan pengamatan atau observasi untuk melihat

peningkatan keterampilan menulis pantun dan perubahan tingkah laku siswa

selama tindakan siklus II. Tahap pengamatan pada siklus II sama dengan siklus I.

Dalam pengamatan atau observasi meliputi (1) keantusiasan siswa dalam proses

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun; (2) kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun; (3) keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusi

menulis pantun; (4) kereflektifan suasana saat kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran; (5) keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru; (6)

keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran; (7)

tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru; (8) keberanian

dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun.

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

73

3.1.2.4 Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis

pantun dan perubahan perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran. Refleksi

dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan nontes. Hasil nontes yang didapatkan

dari tindakan pada siklus II berupa observasi, wawancara, dokumentasi foto, dan

jurnal juga dapat digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa selama

dan setelah pembelajaran berlangsung.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah keterampilan menulis pantun

siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang. Siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang berjumlah 31 anak, terdiri atas 14 siswa dan 17 siswi. Peneliti memilih

kelas VII F karena kompetensi menulis pantun pada kelas ini masih rendah

dibandingkan dengan kelas yang lain. Siswa kurang memahami materi, siswa

kurang aktif, tidak percaya diri dalam menulis pantun dan siswa belum dapat

menuangkan ide gagasan dalam menulis pantun. Oleh karena itu, melalui

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun diharapkan siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang menjadi lebih

baik.

3.3 Varibel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah keterampilan menulis pantun dan

penggunaan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

74

3.3.1 Variabel Keterampilan Menulis Pantun

Keterampilan menulis pantun adalah serangkaian kegiatan untuk

menyampaikan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki dalam bentuk tulisan

ditandai oleh adanya sampiran dan bagian isi dengan syarat-syarat pantun yang

telah ditentukan. Menulis pantun kegiatan yang digunakan untuk berkomunikasi

secara tidak langsung melalui proses latihan untuk menyampaikan pesan, gagasan,

perasaan, atau informasi secara tertulis dengan menggunakan bahasa sebagai

medianya yang terdiri atas sampiran dan isi dengan menggunakan pedoman

syarat-syarat pantun yang telah ditentukan.

Untuk menulis pantun secara baik sekaligus menghasilkan pantun yang

indah harus mengetahui langkah-langkah yang baik dan benar dalam menulis

pantun. Hal ini karena untuk dapat menulis pantun membutuhkan banyak

ketentuan yang harus diperhatikan sehingga perlu adanya cara atau teknik agar

pembelajaran menulis pantun dapat dilakukan dengan mudah. Aspek-aspek yang

perlu diperhatikan dalam menulis pantun yaitu pilihan kata, isi pantun, jumlah

baris tiap bait, persajakan, jumlah suku kata tiap baris dan adanya sampiran dan

isi pantun. Pembelajaran menulis pantun berhasil apabila siswa mendapatkan nilai

dengan target kriteria ketuntasan minimal peserta didik (KKM) sebesar 75.

3.3.2 Varibel Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun

Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) merupakan modifikasi dari model ARCS yang terdiri dari lima

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

75

komponen utama, yaitu asurance (percaya diri), relevance (relevansi), interest

(minat/perhatian), assessment (penilaian/evaluasi) dan satisfaction (penguatan).

Model pembelajaran ini merupakan alternatif bagi guru untuk melaksanakan

kegiatan pembelajaran yang baik karena dirancang atas dasar teori-teori belajar.

Media kartu pantun suatu kartu yang terbuat dari kertas buffalo dengan

ukuran 10 cm X 15 cm, di dalamnya terdapat sebuah gambar/foto yang berkaitan

dengan tema pantun yang belum lengkap atau pantun rumpang yang bertujuan

untuk memudahkan siswa dalam menulis pantun secara kreatif serta menulis

pantun sesuai dengan tema pantun yang terdapat di dalam kartu pantun. Media

kartu pantun ini bertujuan untuk memudahkan siswa untuk berlatih menulis

pantun berdasarkan ide atau gagasan dan tema pantun yang terdapat di media

kartu pantun tersebut. Siswa juga dituntut untuk berpikir kreatif dalam menulis

pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun. Selain itu, siswa juga harus lebih teliti

dalam menuliskan pantun supaya tidak keluar dari tema yang ada di dalam kartu

pantun tersebut.

3.4 Indikator Kerja

Indikator kerja ini terdiri atas indikator data kuantitatif dan indikator data

kualitatif.

3.4.1 Indikator Data Kuantitatif

Penilaian yang dilakukan dalam menulis pantun yaitu berdasar tes tertulis.

Indikator data kuantitatif penelitian yang akan dilakukan adalah ketercapaian

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

76

target kriteria ketuntasan seluruh peserta didik minimal (KKM) sebesar 75. Siswa

harus memperhatikan enam aspek yang dinilai dalam tes menulis pantun yaitu (1)

pilihan kata; (2) isi pantun; (3) adanya sampiran dan isi; (4) jumlah suku kata tiap

baris; (5) persajakan; (6) jumlah baris tiap bait.

Tabel berikut ini merupakan kategori tingkat keberhasilan peserta didik

dalam pembelajaran menulis pantun.

Tabel 3.1 Tingkat Keberhasilan Peserta Didik

No Kategori Skala skor

1. Baik 75-100

2. Cukup 65-74

3. Kurang 0-64

Siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik jika siswa

mendapatkan nilai antara 75-100, kategori cukup jika mendapatkan nilai antara

65-74, kategori kurang jika siswa memperoleh nilai antara 0-64. Siswa dikatakan

belum tuntas jika memperoleh nilai di bawah 75 dengan kategori cukup dan

kategori kurang.

3.4.2 Indikator Data Kualitatif

Data kualitatif ini diperoleh dari data nontes, yaitu data observasi, jurnal,

wawancara, dan dokumentasi. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui peserta

didik yang mengalami kesulitan dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun. Hasil dari analisis ini digunakan untuk mengetahui

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

77

kekurangan dan kelebihan pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun. Melalui analisis menggunakan data kualitatif dapat

mengetahui perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Proses pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. meliputi, (1)

keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun; (2) kekondusifan siswa dalam menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun; (3) keaktifan siswa

dalam memaparkan hasil diskusi menulis pantun; (4) terbangunnya suasana

reflektif saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran sehingga siswa dapat

menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan

dilakukan dalam pertemuan selanjutnya. Dalam menilai perilaku siswa dapat

diamati selama siswa mengikuti pembelajaran menulis pantun berlangsung. Hal

yang diamati selama siswa mengikuti pembelajaran menulis pantun meliputi (1)

keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru; (2) keaktifan siswa

dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran; (3) tanggung jawab

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

78

siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru; (4) keberanian dan kepercayaan

diri siswa dalam menulis pantun.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah tes

dan nontes. Tes digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis

pantun sesuai dengan syarat pantun. Sedangkan instrumen nontes digunakan

untuk mengetahui proses dan perubahan tingkah laku siswa selama dan setelah

pembelajaran berlangsung, berupa lembar observasi, lembar wawancara, lembar

jurnal, dan dokumentasi foto.

3.5.1 Instrumen Tes

Instrumen tes digunakan untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa

dalam menulis. Tes digunakan untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan

kemampuan siswa. Instrumen tes ini berupa proyek yang diberikan kepada siswa

untuk menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun. Instrumen ini berupa

perintah kepada siswa untuk menulis pantun dengan memerperhatikan kriteria-

kriteria penilaian sebagai berikut a) pilihan kata; b) isi pantun; c) adanya sampiran

dan isi; d) jumlah suku kata tiap baris; e) persajakan; f) jumlah baris tiap bait.

Aspek dan skor penilaian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Tiap Aspek

No Aspek penilaian Skor

1 Aspek kebahasaan

1. Pilihan kata atau diksi

3

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

79

2 Aspek kesastraan

2. Isi pantun

3. Adanya sampiran dan isi

4. Persajakan

5. Jumlah suku kata tiap baris

6. Jumlah baris tiap bait

1

1

1

1

1

Skor maksimal 8

Pedoman penilaian tersebut menjadi dasar penilaian bagi tes kemampuan

menulis pantun yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran siklus I dan siklus II.

Tes keterampilan menulis pantun dianggap berhasil jika skor adalah sama dengan

75-100 yaitu kategori baik. Rentang skor dan kategori keberhasilan penelitian

pada tabel berikut ini :

Tabel 3.3 Kategori Penilaian Keterampilan Menulis Pantun

No Aspek penilaian Skor Kategori Keterangan

1.

Aspek Kebahasaan

Pilihan kata atau diksi

Indikator :

Menggunakan kata

konkret dan kata

kiasan

Penggunaan kata yang

variatif

Memiliki nilai estetis

3

2

1

Baik

Cukup

Kurang

Jika diksi memenuhi

semua indikator

Jika diksi memenuhi dua

indikator

Jika diksi memenuhi satu

indikator

2.

Aspek Kesastraan

Isi pantun

Indikator :

Page 104: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

80

Isi pantun sesuai

dengan tema kartu

pantun

1

0

Baik

Kurang

Isi pantun sesuai dengan

tema kartu pantun

Isi pantun tidak sesuai

dengan tema kartu

pantun

3. Adanya sampiran dan isi

Indikator :

Mampu membuat

sampiran dan isi

pantun, antara

sampiran dan isi

pantun tidak

berkaitan.

1

0

Baik

Kurang

Mampu membuat

sampiran dan isi pantun,

antara sampiran dan isi

pantun tidak berkaitan

Tidak mampu membuat

sampiran dan isi pantun,

antara sampiran dan isi

pantun berkaitan

4. Persajakan

Indikator :

Pantun bersajak ab ab

1

0

Baik

Kurang

Pantun bersajak ab ab

Pantun tidak bersajak ab

ab

5. Jumlah suku kata tiap baris

Indikator :

Jumlah suku kata tiap

baris 8-12 suku kata

1

0

Baik

Kurang

Jumlah suku kata tiap

baris 8-12 suku kata

Suku kata tiap baris tidak

berjumlah 8-12 suku kata

6. Jumlah baris tiap bait

Indikator :

Pantun yang dibuat

siswa empat seuntai

1

Baik

Pantun yang dibuat siswa

empat seuntai

Page 105: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

81

0 Kurang Pantun yang dibuat siswa

tidak empat seuntai

Nilai akhir dapat dihitung dengan rumus berikut :

NA = Skor siswa x 100%

Skor maksimal

Berdasarkan kriteria tabel diatas, dapat diketahui nilai yang diperoleh oleh

siswa. Nilai siswa diperoleh dengan cara menjumlah semua skor yang didapatkan

siswa pada masing-masing aspek penilaian. Berikut ini kategori penilaian tes

keterampilan menulis pantun.

Tabel 3.4 Kategori Penilaian Tes Keterampilan Menulis Pantun

NO. Kategori Skala skor

1. Baik 75-100

2. Cukup 65-74

3. Kurang 0-64

3.5.2 Instrumen Nontes

Bentuk instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pedoman observasi, pedoman jurnal, pedoman wawancara, dan dokumentasi foto.

Page 106: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

82

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Nontes

NO

Instrumen Nontes

Aspek yang Diamati

Proses Perilaku

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pedoman Observasi v v v v v v v V

2. Pedoman Jurnal Siswa v v - - v v - -

3. Pedoman Jurnal Guru v v v v v v v V

4. Pedoman Wawancara v - - - v v - -

5. Dokumentasi v v v v v v v v

Keterangan :

A. Proses Pembelajaran

1. Keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun.

2. Kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan

media kartu pantun.

3. Keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusi menulis pantun.

4. Kereflektifan suasana saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran sehingga

siswa dapat menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui

apa yang akan dilakukan dalam pertemuan selanjutnya.

Page 107: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

83

B. Perubahan Perilaku

1. Keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru.

2. Keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran.

3. Tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru.

4. Keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun.

3.5.2.1 Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui perilaku siswa saat

proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang digunakan pada siklus I

dan siklus II adalah sama. Aspek-aspek yang diamati dalam proses pembelajaran

meliputi, (1) keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun; (2) kekondusifan siswa

dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun; (3)

keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusi menulis pantun; (4) terciptanya

suasana reflektif saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran sehingga siswa

dapat menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang

akan dilakukan dalam pertemuan selanjutnya.

Aspek yang diamati dalam perubahan perilaku meliputi (1) keantusiasan

siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru; (2) keaktifan siswa dalam

merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran; (3) tanggung jawab siswa

Page 108: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

84

terhadap tugas yang diberikan oleh guru; (4) keberanian dan kepercayaan diri

siswa dalam menulis pantun.

3.5.2.2 Pedoman Jurnal

Pedoman jurnal digunakan untuk mengetahui sikap dan perubahan-

perubahan perilaku siswa terhadap pembelajaran menulis pantun. Jurnal yang

digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal guru dan jurnal siswa yang diperoleh

pada akhir pembelajaran. Aspek-aspek yang terdapat didalam jurnal guru meliputi

(1) keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun; (2) kekondusifan siswa dalam menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun; (3) keaktifan siswa

dalam memaparkan hasil diskusi menulis pantun; (4) terciptanya suasana reflektif

saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran sehingga siswa dapat menyadari

kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan

dalam pertemuan selanjutnya; (5) keantusiasan siswa saat mendengarkan

penjelasan dari guru; (6) keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan

menjawab saat pembelajaran; (7) tanggung jawab siswa terhadap tugas yang

diberikan oleh guru; (8) keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis

pantun.

Aspek-aspek yang terdapat dalam jurnal siswa meliputi, (1) keantusiasan

siswa dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model

Page 109: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

85

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun; (2) kekondusifan siswa dalam menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun; (3) keantusiasan siswa saat

mendengarkan penjelasan dari guru; (4) keaktifan siswa dalam merespon,

bertanya, dan menjawab saat pembelajaran.

3.5.2.3 Pedoman Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengungkap data mengenai minat dan

hambatan siswa dalam pembelajaran menulis pantun serta mengetahui

permasalahan yang dialami oleh siswa dalam menulis pantun dan mengetahui

keinginan siswa dalam pembelajaran menulis pantun. Kegiatan wawancara

dilaksanakan dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun

peneliti. Wawancara yang dilakukan dalam mengambil data yaitu mengenai hal-

hal yang berkaitan dengan pembelajaran keterampilan menulis pantun siswa

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Aspek-aspek pertanyaan dalam pedoman wawancara meliputi, (1)

keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun; (2) keantusiasan siswa saat

mendengarkan penjelasan dari guru; (3) keaktifan siswa dalam merespon,

bertanya, dan menjawab saat pembelajaran.

Page 110: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

86

3.5.2.4 Dokumentasi Foto

Kegiatan siswa saat proses pembelajaran didokumentasikan dalam bentuk

foto. Dari foto-foto yang diambil dapat mempermudah peneliti untuk

mendeskripsikan hasil penelitiannya. Dokumentasi foto dapat dijadikan bukti

dalam melakukan observasi. Dokumetasi foto ini membantu peneliti untuk

mengingat data kualitatif yang mungkin terlewatkan dan tidak teramati saat

penelitian.

Kegiatan yang didokumentasikan yaitu (1) keantusiasan siswa dalam

proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun; (2) kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun; (3) keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusi

menulis pantun; (4) kerefektifan suasana saat kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran sehingga siswa dapat menyadari kekurangan saat proses

pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pertemuan

selanjutnya; (5) keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru; (6)

keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran; (7)

tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru; (8) keberanian

dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Page 111: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

87

Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu dengan

teknik tes dan nontes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun,

sedangkan teknik nontes digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Untuk memperoleh data melalui

teknik nontes ini dilakukan dengan observasi, wawancara, jurnal, dan

dokumentasi.

3.6.1 Teknik Tes

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes. Tes diberikan guna

mengetahui data kemampuan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada siklus I

dan siklus II. Hasil masing-masing siklus dianalisis, dari analisis tersebut dapat

diketahui kelemahan-kelamahan siswa dalam menulis pantun, kemudian

dilakukan perbaikan di siklus II dan dari hasil analisis siklus II dapat diketahui

ada tidaknya peningkatan keterampilan menulis pantun.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan data dengan teknik

tes adalah (1) menyiapkan soal tes; (2) siswa mengamati kartu pantun untuk

memperoleh atau menemukan ide/gagasan yang akan dituangkan dalam

melengkapi pantun rumpang dan menulis pantun ; (3) setelah melengkapi pantun

selanjutnya siswa menulis pantun dengan ide kreatif dengan tema berdasarkan

Page 112: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

88

pantun yang ada dalam kartu; (4) guru menilai dan mengolah data dari hasil

penelitian.

3.6.2 Teknik Nontes

Teknik nontes ini digunakan untuk mengetahui keadaan kelas selama

proses pembelajaran berlangsung. Teknik nontes yang digunakan adalah

observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto.

3.6.2.1 Observasi

Pengamatan atau observasi pada saat pembelajaran terhadap perilaku

siswa. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui sikap dan perilaku siswa terhadap

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dibantu oleh seorang teman.

Pengamatan ini dilakukan mulai dari awal pembelajaran sampai akhir

pembelajaran sesuai dengan lembar pengamatan. Adapun tahap observasi yaitu: a)

menyiapkan lembar observasi yang berisi butir-butir sasaran pengamatan tentang

keaktifan dan keseriusan siswa untuk memecahkan masalah, keseriusan siswa

dalam mengamati kartu pantun, keaktifan dan keseriusan siswa dalam

mempresentasikan hasil pekerjaanya, b) melaksanakan observasi selama proses

pembelajaran, yaitu mulai dari awal pembelajaran sampai pembelajaran selesai, c)

mencatat hasil observasi dengan mengisi lembar observasi yang telah

dipersiapkan. Untuk memudahkan peneliti dalam mengamati keadaan siswa

dilakukan dengan memberi tanda cek list (v) pada lembar panduan yang berisi

Page 113: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

89

segala macam tindakan yang menggambarkan perilaku siswa selama proses

pembelajaran.

3.6.2.2 Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa siswa yang memiliki

nilai tinggi, sedang, dan nilai tes rendah. Hasil ini didasarkan pada hasil observasi,

jurnal siswa, dan hasil tes akhir pada tiap siklus. Adapun cara peneliti dalam

melaksanakan wawancara yaitu : (1) menyiapkan lembar pertanyaan yang berisi

daftar pertanyaan yang akan diajukan siswa; (2) menentukan siswa yang hasil

menulis pantunnya baik, sedang, dan rendah untuk kemudian diwawancarai; (3)

merekam dan mencatat hasil wawancara dengan menulis tanggapan tiap butir

pertanyaan.

Siswa yang diwawancarai ditentukan setelah peneliti mengetahui nilai tes

kemampuan menulis pantun. Wawancara dilakukan terhadap 3 siswa yaitu siswa

yang mendapatkan nilai tinggi, siswa yang mendapatkan nilai sedang, dan siswa

yang mendapatkan nilai rendah. Ketiga siswa tersebut dapat mewakili satu

kelasnya. Wawancara ini dilakukan tiap akhir siklus dan diluar jampelajaran

dengan menggunakan alat perekam. Siswa yang diwawancarai menjawab jujur

pertanyaan yang diajukan peneliti tanpa adanya rasa terikat. Hal ini dilakukan

agar data yang diperoleh lebih lengkap dan terperinci. Dari hasil wawancara ini

diharapkan dapat diketahui respon siswa terhadap pembelajaran dan kesulitan-

kesulitan dalam menulis pantun, selanjutnya hasil wawancara tersebut

dideskripsikan dalam bentuk kalimat.

Page 114: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

90

3.6.2.3 Jurnal

Pengambilan jurnal dilakukan pada akhir tiap siklus dan diisi oleh semua

siswa. Jurnal yang dinilai peneliti adalah jurnal keaktifan siswa selama

pembelajaran berlangsung. Jurnal tersebut berisi tentang kritik, pesan, dan kesan

siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis pantun. Guru membagikan lembar

jurnal siswa yang harus diisi oleh siswa sesuai dengan pendapatnya dan tidak

diperbolehkan mencontoh pendapat siswa yang lain.

Jurnal guru diisi oleh guru ketika pembelajaran sudah berakhir. Jurnal ini

digunakan oleh guru untuk mendeskripsikan atau mencatat kejadian-kejadian pada

saat pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembalajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun berlangsung. Setelah semua jurnal terisi, selanjutnya jurnal tersebut

dianalisis dan dideskripsikan dalam bentuk kalimat.

3.6.2.4 Dokumentasi Foto

Pengambilan dokumentasi foto dilakukan saat proses pembelajaran

berlangsung. Dalam pengambilan foto, peneliti meminta bantuan rekan untuk

mengambil foto sesuai dengan pedoman pengambilan data melalui dokumentasi.

Tingkah laku siswa yang perlu diambil gambarnya yaitu (1) keantusiasan siswa

dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun; (2) kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

Page 115: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

91

dengan media kartu pantun; (3) keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusi

menulis pantun; (4) kerefektifan suasana saat kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran sehingga siswa dapat menyadari kekurangan saat proses

pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pertemuan

selanjutnya; (5) keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru; (6)

keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran; (7)

(7) tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru; (8) keberanian

dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan untuk mengetahui sacara terperinci cara

memperoleh data dan perkembangan hasil penelitian. Analisis data pada

penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.

3.7.1 Teknik Analisis Data Kuantitatif

Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif yang

diperoleh dari hasil tes menulis pantun pada siklus I dan siklus II. Data-data hasil

tes tersebut dianalisis menggunakan statistika deskriptif, yaitu penghitungan

angka-angka dengan menggunakan rumus statistika dan dideskripsikan. Analisis

dan tes secara kuantitatif dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1)

merekap skor yang diperoleh, 2) menghitung skor komulatif dari semua aspek, 3)

menghitung skor rata-rata kelas, 4) menghitung presentase.

Page 116: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

92

Cara menghitung besarnya presentase menggunakan rumus berikut:

P = K x 100%

N

Keterangan :

P : Nilai presentase kemampuan siswa

K : Nilai komulatif ( jumlah nilai) dalam satu kelas

N : Nilai maksimal soal tes

Hasil perhitungan tiap siklus dibandingkan digunakan untuk mengetahui

gambaran mengenai persentase peningkatan keterampilan menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

3.7.2 Teknik Analisis Data Kualitatif

Teknik kualitatif dipakai untuk menganalisis data kualitatif yang diperoleh

dari hasil nontes yaitu hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi. Hasil

analisis observasi digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa pada

saat pembelajaran. Data jurnal digunakan untuk mengetahui siswa yang

mengalami kesulitan dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun kemudian data wawancara dianalisis dengan cara memutar kembali

Page 117: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

93

rekaman hasil wawancara yang telah dilakukan untuk mengetahui data yang

diinginkan. Hasil wawancara dipakai untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun dengan

adanya analisis tersebut, dapat diketahui peningkatan keterampilan menulis

pantun data dokumentasi foto digunakan untuk melengkapi data penelitian dan

dijadikan bukti visual.

Hasil analisis data secara kualitatif ini akan digunakan untuk melihat

perubahan perilaku siswa pada siklus I dan siklus II serta untuk melihat efektivitas

penggunaan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun untuk meningkatkan

keterampilan menulis pantun metode yang telah dilakukan tersebut, bertujuan

untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun dan mengetahui perubahan perilaku

siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang.

Page 118: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

94

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang diuraikan berupa hasil tes dan nontes. hasil

penelitian ini diperoleh dari hasil siklus I dan siklus II. Hasil penelitian yang

berupa tes pada siklus I dan siklus II adalah hasil tes menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Hasil penelitian nontes

siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk deskripsi data kualitatif, sedangkan

data hasil tes keterampilan menulis pantun berupa angka disajikan dalam data

kuantitatif yaitu dalam bentuk tabel, kemudian dianalisis dalam bentuk kalimat.

Data nontes siklus I dan siklus II berupa hasil observasi, wawancara, jurnal siswa,

jurnal guru dan dokumentasi foto.

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I

Siklus I adalah tindakan awal pembelajaran menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun. Tindakan pada siklus I ini dilaksanakan

sebagai salah satu upaya mengatasi permasalahan dalam pembelajaran menulis

pantun yang sesuai dengan syarat pantun pada siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang terdiri atas hasil tes dan hasil nontes. Hasil tes yaitu hasil nilai tes

Page 119: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

keterampilan siswa dalam menulis pantun. Hasil nontes meliputi hasil observasi,

jurnal siswa dan jurnal guru, hasil wawancara, dan dokumentasi foto.

4.1.1.1 Proses Pembelajaran Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun Siklus I

Proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun pada siklus I terdiri atas beberapa tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan

inti, dan penutup. Kegiatan awal pada pendahuluan didahului dengan salam

pembuka dan berdoa bersama. Siswa mempersiapkan alat tulis sementara guru

mempresensi siswa. Suasana kelas sedikit gaduh, guru mengondisikan siswa agar

siap dalam mengikuti pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan

mengaitkan pembelajaran pantun dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa,

siswa menyimak penjelasan guru. Guru menanamkan rasa percaya diri dan

memotivasi siswa dengan memutarkan video yang berjudul “Kisah Empat Lilin”

agar termotivasi untuk berusaha dengan maksimal dengan kondisi kelas yang

sedikit tenang, siswa yang duduk di deretan belakang masih bermain sendiri

belum memperhatikan guru dan masih bercanda. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mendiskusikan isi video “Kisah Empat Lilin” dan menuntun

siswa untuk menarik simpulan isi video “Kisah Empat Lilin”. Siswa

menyimpulkan isi video ”Kisah Empat Lilin” dengan ragu-ragu dan tidak berani

untuk mengeluarkan pendapatnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

manfaat pembelajaran menulis pantun bagi kehidupan siswa untuk masa sekarang

95

Page 120: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

96

maupun masa mendatang. Siswa menyimak penjelasan guru dengan baik, akan

tetapi ada beberapa siswa yang masih bercanda dengan temannya.

Pada kegiatan inti diawali dengan mengulas terlebih dahulu kesulitan yang

dialami siswa pada latihan sebelumnya dan membahas hasil menulis pantun

siswa, siswa bertanya jawab dengan cukup baik mengenai hal-hal yang belum

dipahami, beberapa siswa berani menjawab dan bertanya kepada guru mengenai

kesulitan dalam menulis pantun. Guru membagikan kartu pantun dan lembar kerja

kepada masing-masing siswa, ketika guru membagikan kartu pantun dan lembar

kerja ada siswa yang bercanda dengan temannya dan suasana kelas sedikit gaduh.

Siswa secara individu menulis pantun secara kreatif sesuai syarat-syarat pantun

berdasarkan tema/gambar yang ada pada kartu pantun dengan antusias. Setelah

siswa selesai menulis pantun, guru meminta perwakilan siswa untuk menuliskan

pantun di papan tulis dan membacakannya. Keaktifan siswa untuk memaparkan

hasil menulis pantunnya baik, banyak siswa yang tadi pasif menjadi aktif. Siswa

yang lain memberikan tanggapan terhadap pekerjaan temannya. Guru memberikan

tanggapan dan penilaian kepada hasil pekerjaan siswa.

Siswa bersama guru menarik simpulan dan merangkum materi menulis

pantun dengan antusias. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun dengan baik dan tenang. Guru memberikan penguatan atau penghargaan

kepada siswa yang berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan. Siswa mengisi

jurnal yang sudah disediakan oleh guru dengan sedikit gaduh.

Page 121: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

97

Berdasarkan hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto

dapat diketahui bahwa perilaku siswa termasuk dalam kategori baik, walaupun

ada beberapa siswa yang masih belum antusias saat mendengarkan penjelasan dari

guru dan keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat

pembelajaran masih kurang aktif siswa masih belum berani untuk bertaya dan

menjawab pertanyaaan dari guru. Aspek keantusiasan siswa saat mendengarkan

penjelasan guru masih belum baik karena pada saat pembelajaran berlangsung,

masih ada siswa yang terlihat pasif, bergurau dengan temannya dan ada yang

tidak memperhatikan pembelajaran ketika guru menjelaskan materi. Keaktifan

siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran masih belum

baik hal ini terjadi karena siswa dalam merespon, bertanya dan menjawab masih

ragu-ragu karena mereka takut salah dalam berbicara.

Proses pembelajaran tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek. Aspek-

aspek yang diamati dalam proses pembelajaran meliputi, (1) keantusiasan siswa

dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun; (2) kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun; (3) keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusi

menulis pantun; (4) terciptanya suasana reflektif saat kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran sehingga siswa dapat menyadari kekurangan saat proses

pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pertemuan

selanjutnya.

Page 122: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

98

Tabel 4.1 Hasil Proses Pembelajaran Menulis Pantun Siklus I

No

Aspek Pengamatan

Frekuensi

Siswa %

1. Keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun.

24

77

2. Kekondusifan siswa dalam menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun.

24

77

3. Keaktifan siswa dalam memaparkan hasil menulis

pantun.

24 77

4. Kereflektifan suasana saat kegiatan refleksi pada

akhir pembelajaran.

24 77

Keterangan :

Baik : 75% - 100%

Cukup : 65% - 74%

Kurang : 0% - 64%

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui proses pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siklus I. Pada proses

pembelajaran siklus I sebanyak 24 siswa atau sebesar 77% siswa antusias dalam

mengikuti proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model

Page 123: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

99

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun yang termasuk dalam kategori baik, ada beberapa

siswa yang masih belum antusias mengikuti pembelajaran. Aspek yang kedua

yang diamati berkaitan dengan kekondusifan siswa dalam menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun, sebanyak 24 siswa atau

sebesar 77% yang termasuk dalam kategori baik akan tetapi masih ada beberapa

siswa yang bergurau dan suasana kelas sedikit gaduh. Siswa yang aktif dalam

memaparkan hasil diskusi menulis pantun sebanyak 24 siswa atau sebesar 77%

yang termasuk dalam kategori baik. Sebanyak 24 siswa atau sebesar 77% dalam

kategori baik mampu membangun suasana reflektif ketika kegiatan refleksi

berlangsung.

4.1.1.1.1 Keantusiasan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis Pantun

Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan Media Kartu

Pantun Siklus I

Berdasarkan hasil observasi tentang keantusiasan siswa dalam proses

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun bahwa 24 siswa atau sebesar 77% dalam kategori baik. Pada proses

pembelajaran menulis pantun sebagian besar siswa antusias mengikuti

pembelajaran, ada beberapa siswa yang kurang antusias dan kurang siap dalam

mengikuti pembelajaran menulis pantun. Keantusiasan siswa dalam mengikuti

pembelajaran akan mempermudah berlangsungnya pembelajaran. Suasana kelas

Page 124: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

100100100

terlihat tenang ketika guru melakukan proses pembelajaran. Namun, ada beberapa

siswa yang terlihat tidak memperhatikan penjelasan guru, sibuk bermain sendiri

dan bercanda.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang

menunjukkan bahwa keantusiasan siswa pada proses pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun sudah baik. Hal ini

terlihat dari sikap positif siswa saat pembelajaran berlangsung dan menunjukkan

keantusiasan saat menulis pantun. Namun ada siswa yang masih menunjukkan

sikap negatif, mereka tidak antusias dalam mengikuti proses pembelajaran

menulis pantun dan masih belum memperhatikan pembelajaran. Sebagian besar

siswa merasa senang dan tertarik menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun karena mempermudah mereka menulis pantun.

Keantusiasan siswa pada proses pembelajaran menulis pantun juga terlihat

pada jurnal siswa. Hasil jurnal siswa menunjukkan bahwa siswa senang dan

tertarik menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun serta

menunjukkan sikap yang positif. Mereka menuturkan kemudahan dalam menggali

ide atau gagasan untuk menulis pantun karena adanya media kartu pantun yang di

dalamnya terdapat pantun yang belum lengkap atau pantun rumpang, gambar serta

adanya tema pada kartu pantun.

Page 125: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

101101101

Hasil wawancara juga digunakan untuk mengetahui keantusiasan siswa dalam

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Wawancara ditujukan pada siswa yang mendapatkan nilai tertinggi, nilai sedang,

dan nilai rendah. Kegiatan wawancara dilakukan setelah proses pembelajaran

berakhir. Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi mengemukakan bahwa senang

mengikuti pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun karena media kartu pantun mempermudah dalam menggali ide dalam

menulis pantun sehingga tidak mengalami kesulitan. Siswa yang memperoleh

nilai sedang mengemukakan senang dan tertarik dengan pembelajaran pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun, karena media kartu pantun

mempermudah dalam menulis pantun akan tetapi dia masih merasa kesulitan

untuk menulis sampiran. Siswa yang mendapatkan nilai rendah mengemukakan

senang dalam mengikuti pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun, walaupun dia masih kesulitan untuk menulis pantun

dengan adanya media kartu pantun dapat membantu atau mempermudah menulis

pantun.

Selain data observasi, jurnal guru, jurnal siswa, dan wawancara

keantusiasan siswa pada proses pembelajaran menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Page 126: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

102102102

Satisfaction) dengan media kartu pantun juga dapat diketahui dari dokumentasi

foto pada siklus I. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.

Gambar 4.1 Keantusiasan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis

Pantun Siklus I

Gambar 4.1 menunjukkan keantusiasan siswa dalam pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Terlihat

keantusiasan siswa saat guru sedang menjelaskan materi dan keantusiasan siswa

dalam berdiskusi kelompok, namun ada beberapa siswa yang terlihat kurang

antusias dan bermain sendiri. Dapat diketahui bahwa keantusiasan siswa pada saat

proses pembelajaran pantun pada siklus I sudah termasuk dalam kategori baik,

walaupun masih ada beberapa yang terlihat kurang antusias. Keantusiasan siswa

dalam proses pembelajaran harus dipertahankan bahkan perlu ditingkatkan lagi

agar menjadi semakin baik pada siklus II.

Page 127: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

103103103

4.1.1.1.2 Kekondusifan Siswa dalam Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun Siklus I

Berdasarkan hasil observasi kekondusifan siswa dalam menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun berlangsung dengan baik.

Sebanyak 24 siswa atau sebesar 77% menunjukkaan kekondusifan siswa dalam

menulis pantun. Pada saat diskusi kelompok, komunikasi siswa dalam anggota

kelompok dan antarsiswa terjalin dengan baik serta untuk suasana kelas relatif

cukup kondusif dan saat proses pembelajaran menulis pantun suasana kelas cukup

kondusif. Ada beberapa siswa saat menulis pantun yang terlihat tidak serius,

bermain dan bercanda dengan temannya.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang

menunjukkan kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun. Kekondusifan siswa dalam menulis pantun dalam

kategori baik, hal ini tunjukkan pada saat proses pembelajaran berlangsung

dengan kondusif, kelas cukup tenang sehingga memperlancar proses

pembelajaran. Meskipun demikian, ada beberapa siswa yang belum kondusif

dalam mengikuti pembelajaran serta ada siswa yang berjalan-jalan di dalam kelas.

Hasil jurnal siswa menunjukkan respon yang baik dari siswa dalam proses

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Page 128: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

104104104

Keantusiasan dalam menulis pantun sudah baik walaupun masih ada beberapa

siswa yang belum terlihat antusias. Siswa merasa senang dan tertarik terhadap

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun. Mereka senang karena dengan pembelajaran ini mereka termotivasi dan

lebih percaya diri untuk menulis pantun sesuai syarat-syarat pantun dengan baik.

Selain itu, menurut mereka penjelasan yang dilakukan peneliti saat membahas

materi dan hasil pekerjaan lebih mudah untuk dipahami.

Selain data observasi, jurnal guru dan jurnal siswa, dan dokumentasi foto juga

menunjukkan kekondusifan siswa dalam proses pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siklus I. Hal ini dapat

dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.

Gambar 4.2 Kekondusifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis

Pantun Siklus I

Gambar 4.2 menunjukkan kekondusifan siswa dalam proses pembelajaran

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

Page 129: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

105105105

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun. Siswa kondusif saat guru memberikan penjelasan dan ketika menulis

pantun ada siswa yang masih melamun dan bergurau. Kekondusifan siswa dalam

proses pembelajaran sudah berjalan baik. Kekondusifan siswa dalam proses

pembelajaran harus dipertahankan bahkan perlu ditingkatkan lagi agar menjadi

meningkat dan semakin baik pada siklus II.

4.1.1.1.3 Keaktifan Siswa dalam Memaparkan Hasil Menulis Pantun

Siklus I

Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa dalam memaparkan hasil

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun

berlangsung dengan baik. Sebanyak 24 siswa atau sebesar 77% menunjukkaan

keaktifan siswa dalam memaparkan hasil menulis pantun. Siswa dengan percaya

diri dan berani maju untuk membacakan serta menuliskan hasil menulis pantun.

Akan tetapi ada beberapa siswa yang masih malu dan ragu untuk memaparkan

hasil menulis pantunnya dan masih dengan dorongan atau perintah dari guru

untuk memaparkan hasil menulis pantun.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang menunjukkan keaktifan siswa dalam memaparkan hasil menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun berlangsung dengan baik.

Siswa sudah berani untuk memaparkan hasil menulis pantunnya, namun suasana

kelas menjadi gaduh ketika siswa menunjuk satu sama lain untuk memaparkan

Page 130: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

106106106

hasil menulis pantunnya. Siswa percaya diri untuk menulis dan membacakan hasil

menulis pantunnya walaupun harus dengan dorongan guru.

Selain hasil observasi dan jurnal guru, keaktifan siswa dalam memaparkan

hasil menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada

siklus I dapat diketahui dengan dokumentasi foto. Hal ini dapat dibuktikan dengan

dokumentasi foto berikut.

Gambar 4.3 Keaktifan Siswa dalam Memaparkan Hasil Menulis Pantun

Siklus I

Gambar 4.3 menunjukkan keaktifan siswa dalam memaparkan hasil menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Siswa dalam

memaparkan hasil diskusi menulis pantun sudah baik, mereka dengan percaya diri

dan berani membacakan dan menulis hasil diskusinya di depan kelas, walaupun

ada beberapa siswa yang masih malu. Keaktifan siswa dalam memaparkan hasil

diskusi menulis pantun termasuk dalam kategori baik yang perlu dipertahankan

dan harus tingkatkan lagi pada pembelajaran siklus II.

Page 131: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

107107107

4.1.1.1.4 Kereflektifan Suasana saat Kegiatan Refleksi Pada Akhir

Pembelajaran Siklus I

Berdasarkan hasil observasi tentang kereflektifan suasana saat kegiatan

refleksi pada akhir pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun termasuk dalam kategori baik. Hasil observasi

menunjukkan bahwa 24 siswa atau sebesar 77% siswa menujukkan sikap yang

baik saat kegiatan refleksi sehingga terbangunnya suasana yang reflektif ketika

kagiatan refleksi berlangsung. Siswa dengan seksama memperhatikan penjelasan

guru dan melaksanakan seluruh proses pembelajaran dengan baik sehingga siswa

menyadari kekurangan saat pembelajaran dan mengetahui apa yang akan

dilakukan setelah proses pembelajaran. Siswa dan guru bersama-sama melakukan

tahapan evaluasi untuk mengukur sejauh mana siswa memahami pembelajaran

karena pada kegiatan ini guru akan mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa

ketika siswa menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang

menujukkan bahwa kereflektifan suasana saat kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun termasuk dalam kategori baik. Saat proses kegiatan refleksi, suasana kelas

berlangsung sangat reflektif dengan suasana kelas yang cukup kondusif, akan

Page 132: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

108108108

tetapi ada beberapa anak yang membuat suasana kelas menjadi gaduh akan tetapi

guru dapat mengontrol kelas sehingga proses refleksi tetap berjalan kondusif.

Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk menjadikan proses pembelajaran berikutnya

lebih baik dengan mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa ketika

proses pembelajaran berlangsung.

Selain hasil observasi dan jurnal guru, dokumentasi foto juga menunjukkan

kereflektifan suasana saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Hal ini dapat

dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.

Gambar 4.4 Kereflektifan Suasana saat Kegiatan Refleksi Pada Akhir

Pembelajaran Siklus I

Gambar 4.4 menunjukkan kereflektifan suasana saat kegiatan refleksi pada

akhir pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun. Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa kereflektifan suasana saat

kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran sudah baik sehingga siswa dapat

Page 133: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

109109109

menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan

dilakukan dalam pertemuan selanjutnya. Namun, pada siklus II kondisi tersebut

perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar proses pembelajaran berlangsung

dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto pada

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun siklus I dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran berlangsung

dengan baik. Siswa sudah antusias dalam proses pembelajaran, siswa kondusif

dalam menulis pantun, siswa aktif dalam memaparkan hasil menulis pantun di

depan kelas, dan terciptanya suasana reflektif saat kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran sehingga siswa menyadari kekurangan dan mengetahui perbaikan

yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya.

4.1.1.2 Hasil Keterampilan Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun Siklus I

Hasil tes pada siklus I merupakan data awal diterapkannya pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Hasil

menulis pantun didasarkan pada enam aspek penilaian yang harus diperhatian

dalam menulis pantun, yaitu (1) pilihan kata; (2) isi pantun; (3) adanya sampiran

dan isi; (4) jumlah suku kata tiap baris; (5) persajakan; (6) jumlah baris tiap bait.

Jumlah siswa yang mengikuti tes siklus I adalah 31 siswa. Hasil tes menulis

Page 134: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

110110110

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siklus I

dijelaskan pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Siklus I

No Rentang

Nilai

Kategori Frekuensi % Jumlah

Nilai

Nilai Rata-Rata

1. 75-100 Baik 25 80,64 2091 2426=

31

78,25

( Kategori Baik)

2. 65-74 Cukup 0 0 0

3. 0-64 Kurang 6 19,35 335

Jumlah 31 100 2426

Berdasarkan data pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil tes

keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun mencapai jumlah nilai 2426 dengan nilai rata-rata 78,25 yang termasuk

dalam kategori baik. Pada tes siklus I ini tidak ada siswa yang memperoleh nilai

dalam kategori cukup. Pada kategori baik dicapai oleh 25 siswa atau sebesar

80,64% dengan rentang nilai 75-100 dan dalam kategori kurang dicapai oleh 6

siswa atau sebesar 19,35% dengan nilai 0-64.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai hasil tes keterampilan menulis

pantun kelas VII F pada siklus I dapat dilihat pada diagram berikut ini.

Page 135: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

111111111

19.35%

Baik

Cukup

Kurang

80.64%

Diagram 4.1 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Siklus I

Diagram 4.1 menunjukkan bahwa terdapat sebesar 80,64% siswa sudah

mendapatkan nilai dalam kategori baik dengan nilai 75-100. Tidak ada siswa yang

mendapatkan nilai dalam kategori cukup dalam menulis pantun atau 0% siswa.

Selain itu ada 19,35% siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori kurang

dengan nilai 0-64. Berdasarkan diagram tersebut sebanyak 80,64% siswa tuntas

dan 19,35% siswa belum tuntas pada siklus I. Maka diperlukan siklus II guna

memperbaiki hasil tes menulis pantun pada siklus I.

4.1.1.2.1 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Pilihan Kata

Siklus I

Pada aspek pilihan kata penilaian ada pada tiga indikator yaitu,

menggunakan kata konkret dan kata kiasan, penggunaan kata yang variatif, dan

Page 136: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

112112112

memiliki nilai estetis. Hasil tes menulis pantun pada aspek pilihan kata dapat

dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Pilihan Kata

Siklus I

No Skor Frekuensi % Ʃ

Skor

Rata-Rata

Skor

Nilai Klasikal

1. 3 0 0 0 57/31 x 100 =

3

61,29

57/ 31 x 100 =

3

61,29

Kategori Kurang

2. 2 26 83,87 52

3. 1 5 16,12 5

Jumlah 31 100 57

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil dari aspek pilihan kata

keterampilan menulis pantun siswa belum berhasil mencapai ketuntasan belajar

dengan nilai 57 dan rata-rata 61,29. Dari 31 siswa tidak ada yang memperoleh

skor tertinggi dalam aspek pilihan kata. Pada aspek pilihan kata ini skor 2 dicapai

oleh 26 siswa atau sebesar 83,87%. Skor terendah pada aspek ini yaitu 1 dicapai

oleh 5 siswa atau sebesar 16,12%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis pantun siswa untuk aspek pilihan katatermasuk dalam

kategori kurang dan perlu adanya peningkatan kembali pada aspek ini.

4.1.1.2.2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Isi Pantun Siklus I

Penilaian pada aspek isi pantun ditentukan pada isi pantun yang

sesuaidengan tema yang terdapat pada kartu pantun. Hasil tes menulis pantun

pada aspek isi pantun dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.

Page 137: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

113113113

Tabel 4.4 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Isi Pantun Siklus I

No Skor Frekuensi % Ʃ

Skor

Rata-Rata

Skor

Nilai Klasikal

1. 1 30 96,77 30 30 X 100 =

31

96,77

30 / 31 X 100 =

1

96,77

Kategori Baik

2. 0 1 3,22 0

Jumlah 31 100 30

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil dari aspek isi pantun

keterampilan menulis pantun mencapai rata-rata 96,77. Siswa yang memperoleh

skor 1 dalam aspek isi pantun dicapai oleh 30 siswa atau sebesar 96,77% dan

hanya 1 siswa atau sebesar 3,22% yang mendapatkan skor 1 dalam aspek isi

pantun. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis pantun

siswa untuk aspek isi pantun dalam kategori baik.

4.1.1.2.3 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Sampiran dan Isi

Siklus I

Penilaian pada aspek sampiran dan isi pada keterampilan menulis pantun

ditentukan ada tidaknya sampiran dan isi pantun pada pantun yang siswa tulis.

Hasil tes menulis pantun pada aspek sampiran dan isi dapat dilihat pada tabel 4.5

berikut.

Tabel 4.5 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Sampiran dan Isi

Siklus I

No Skor Frekuensi % Ʃ

Skor

Rata-Rata

Skor

Nilai Klasikal

1. 1 30 96,77 30 30 X 100 = 30 / 31 X 100 =

Page 138: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

114114114

2. 0 1 3,22 0 31

96,77

1

96,77

Kategori Baik

Jumlah 31 100 30

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa hasil dari aspek sampiran dan

isi pada keterampilan menulis pantun mencapai nilai rata-rata 96,77. Siswa yang

memperoleh skor 1 dalam aspek ini dicapai oleh 30 siswa atau sebesar 96,77%

dan hanya 1 siswa atau sebesar 3,22% yang mendapatkan skor 1 dalam aspek

adanya sampiran dan isi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis pantun siswa untuk aspek adanya sampiran dan isi pantun

dalam kategori baik.

4.1.1.2.4 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Persajakan

Siklus I

Penilaian pada aspek persajakan pada keterampilan menulis pantun yaitu

ditentukan adanya sajak a-b-a-b pada pantun yang ditulis siswa. Hasil tes menulis

pantun pada aspek persajakan dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Persajakan Siklus I

No Skor Frekuensi % Ʃ

Skor

Rata-Rata

Skor

Nilai Klasikal

1. 1 26 83,87 26 26 X 100 =

31

83,87

26 /31 X 100 =

1

83,87

Kategori Baik

2. 0 5 16,12 0

Jumlah 31 100 26

Page 139: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

115115115

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa hasil dari aspek persajakan

pada keterampilan menulis pantun mencapai nilai rata-rata 83,87. Siswa yang

memperoleh skor 1 dalam aspek persajakan dicapai oleh 26 siswa atau sebesar

83,87% dan 5 siswa atau sebesar 16,12% yang mendapatkan skor 1 dalam aspek

persajakan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis

pantun siswa untuk aspek persajakan dalam kategori baik.

4.1.1.2.5 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Jumlah Suku Kata

Tiap Baris Siklus I

Penilaian pada aspek jumlah suku kata tiap baris pada keterampilan

menulis pantun ditentukan dengan jumlah suku kata tiap baris yang 8-12 suku

kata. Hasil tes menulis pantun pada aspek jumlah suku kata tiap baris dapat dilihat

pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Jumlah Suku Kata Tiap

Baris Siklus I

No Skor Frekuensi % Ʃ

Skor

Rata-Rata

Skor

Nilai Klasikal

1. 1 22 70,96 22 22 X 100 =

31

70,96

22/ 31 X 100 =

1

70,96

Kategori Cukup

2. 0 9 29,03 0

Jumlah 31 100 22

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa hasil dari aspek jumlah suku

kata tiap baris pada keterampilan menulis pantun mencapai nilai rata-rata 70,96.

Siswa yang memperoleh skor 1 dalam aspek ini dicapai oleh 22 siswa atau sebesar

Page 140: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

116116116

70,96% dan 9 siswa atau sebesar 29,03% yang mendapatkan skor 1 dalam

aspekjumlah suku kata tiap baris. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis pantun siswa untuk aspek jumlah suku kata tiap baris dalam

kategori cukup, kemampuan siswa dalam aspek jumlah suku kata tiap baris perlu

ditingkatkan lagi agar menjadi lebih baik.

4.1.1.2.6 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Jumlah Baris Tiap

Bait Siklus I

Penilaian pada aspek jumlah baris tiap bait pada keterampilan menulis pantun

ditentukan pada jumlah pantun 4 seuntai atau baris. Hasil tes menulis pantun pada

aspek jumlah baris tiap bait dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Jumlah Baris Tiap

Bait Siklus I

No Skor Frekuensi % Ʃ

Skor

Rata-Rata

Skor

Nilai Klasikal

1. 1 30 96,77 30 30 X 100 =

31

96,77

30 / 31 X100 =

1

96,77

Kategori Baik

2. 0 1 3,22 0

Jumlah 31 100 30

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa hasil dari aspek adanya jumlah

baris tiap bait pada keterampilan menulis pantun mencapai nilai rata-rata 96,77.

Siswa yang memperoleh skor 1 dalam aspek ini dicapai oleh 30 siswa atau sebesar

96,77% dan hanya 1 siswa atau sebesar 3,22% yang mendapatkan skor 1 dalam

aspek jumlah baris tiap bait. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

Page 141: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

117117117

keterampilan menulis pantun siswa untuk aspek jumlah baris tiap bait dalam

kategori baik.

Dari hasil tes menulis pantun pada siklus I dapat disimpulkan bahwa

kemampuan siswa dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun dalam kategori baik karena sudah mencapai ketuntasan belajar atau

target yang ditentukan peneliti, akan tetapi ada beberapa aspek menulis pantun

yang masih kurang yaitu aspek pilihan kata dan aspek jumlah suku kata tiap baris.

Selain itu, masih ada beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar

dalam menulis pantun. Oleh karena itu, kemampuan siswa dalam menulis pantun

perlu ditingkatkan kembali agar menjadi lebih baik.

4.1.1.3 Hasil Perubahan Perilaku Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran

Menulis Pantun Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan

Media Kartu Pantun Siklus I

Hasil perubahan perilaku siswa pada siklus I ada beberapa aspek. Aspek

yang diamati dalam perubahan perilaku meliputi (1) keantusiasan siswa saat

mendengarkan penjelasan dari guru; (2) keaktifan siswa dalam merespon,

bertanya, dan menjawab saat pembelajaran; (3) tanggung jawab siswa terhadap

tugas yang diberikan oleh guru; (4) keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam

menulis pantun. Untuk lebih jelas data observasi siklus I dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut ini.

Page 142: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

118118118

Tabel 4.9 Hasil Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Menulis Pantun Siklus I

No

Aspek Pengamatan

Frekuensi

Siswa %

1. Keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari

guru.

23 74

2. Keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan

menjawab saat pembelajaran.

22 70

3. Tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan

oleh guru.

25 80

4. Keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis

pantun.

24 77

Keterangan :

Baik : 75% - 100%

Cukup : 65% - 74%

Kurang : 0% - 64%

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui perubahan perilaku dalam mengikuti

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun sebanyak 23 siswa atau sebesar 74% siswa antusias saat mendengarkan

penjelasan dari guru termasuk dalam kategori cukup, ketika guru sedang

menjelaskan siswa masih ada yang melamun, bergurau dan ada siswa yang

bermain sendiri. Siswa yang aktif dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat

pembelajaran sebanyak 22 siswa atau sebesar 70% termasuk dalam kategori

Page 143: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

119119119

cukup, siswa dalam aspek bertanya dan menjawab masih belum percaya diri

mereka masih merasa takut salah menjawab ketika guru memberikan pertanyaan.

Tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru termasuk dalam

kategori baik dapat diketahui bahwa sebanyak 25 siswa atau sebesar 80% siswa

bertanggung jawab. Aspek yang terakhir yaitu keberanian dan kepercayaan diri

siswa dalam menulis pantun sebanyak 24 siswa atau sebesar 77% yang termasuk

dalam kategori baik.

4.1.1.3.1 Keantusiasan Siswa saat Mendengarkan Penjelasan dari Guru

Siklus I

Berdasarkan hasil observasi tentang keantusiasan siswa saat mendengarkan

penjelasan dari guru menunjukkan 23 siswa atau sebesar 74% antusias

mendengarkan penjelasan guru. Pada saat guru menjelaskan tentang materi

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun

sebagian siswa memperhatikan dengan seksama. Masih ada beberapa siswa yang

kurang antusias dalam memperhatikan guru penjelasan guru, mereka masih ada

yang bercanda dan bermain dengan temannya.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang

menunjukkan keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru

termasuk dalam kategori cukup. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan

seksama sehingga siswa memahami penjelasan guru dan melaksanakan perintah

dari guru dengan baik. Namun, ketika guru menjelaskan masih ditemukan

beberapa siswa yang kurang antusias, kurang memperhatikan penjelasan guru,

Page 144: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

120120120

masih ada siswa yang bercanda, terlihat pasif serta masih bersikap acuh tak acuh

sibuk dengan kegiatannya sendiri. Siswa juga belum berani bertanya kepada guru

ketika mereka belum memahami penjelasan dari guru.

Hasil jurnal siswa menunjukkan tanggapan positif dari siswa dalam

mendengarkan penjelasan dari guru tentang menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun. Siswa menyukai dan tertarik mengikuti pembelajaran

menulis pantun karena model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun dapat

mempermudah mereka untuk memahami materi dan menulis pantun. Mereka

senang karena dengan pembelajaran menulis pantun ini mereka termotivasi dan

lebih percaya diri untuk menulis pantun sesuai syarat-syarat pantun dengan baik.

Keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan guru dapat diketahui juga

melalui hasil wawancara. Pendapat mengenai keantusiasan siswa saat

mendengarkan penjelasan guru dikemukakan oleh beberapa siswa yaitu siswa

yang mendapatkan nilai tertinggi, nilai sedang, dan nilai rendah. Siswa dengan

nilai tertinggi mengemukakan bahwa dia senang dan antusias mengikuti

pembelajaran, penjelasan guru mudah dipahami, dan tidak mengalami kesulitan

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Siswa

yang mendapatkan nilai sedang mengemukakan bahwa dia antusias mengikuti

pembelajaran, sangat senang dan tertarik dengan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

Page 145: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

121121121

pantun, namun dia mengakui bahwa mengalami kesulitan dalam membuat

sampiran. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai rendah mengemukakan

bahwa senang dan tertarik mengikui pembelajaran, penjelasan guru mudah untuk

dipahami tetapi masih mengalami kesulitan untuk menulis sampiran dan

menentukan jumlah suku kata tiap barisnya.

Dari hasil dokumentasi foto siklus I, keantusiasan siswa saat mendengarkan

penjelasan dari guru selama proses pembelajaran berlangsung sudah cukup baik,

walaupun masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan guru. Hal ini

dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.

Gambar 4.5 Keantusiasan Siswa saat Mendengarkan Penjelasan Guru

Siklus I

Gambar 4.5 menunjukkan keantusiasan siswa saat mendengarkan

penjelasan dari guru. Dalam mendengarkan penjelasan dari guru beberapa siswa

tidak memperhatikan, ada siswa yang bergurau dengan temannya, bercerita dan

ada yang bermain sendiri serta acuh tak acuh. Pada siklus I keantusiasan siswa

saat mendengarkan penjelasan dari guru termasuk dalam kategori cukup dan perlu

Page 146: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

122122122

ditingkatkan lagi pada siklus II agar proses pembelajaran berlangsung dengan

baik.

4.1.1.3.2 Keaktifan Siswa dalam Merespon, Bertanya, dan Menjawab saat

Pembelajaran Siklus I

Berdasarkan hasil observasi tentang keaktifan siswa dalam merespon,

bertanya, dan menjawab saat pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun termasuk dalam kategori cukup. Pada siklus I ada 20

siswa atau sebesar 70% aktif dalam merespon, bertanya, dan menjawab. Siswa

sudah aktif dalam merespon penjelasan dari atau perintah guru, beberapa siswa

berani bertanya kepada guru tentang kesulitan yang dialami, dan menjawab

pertanyaan yang disampaikan oleh guru dengan baik. Namun, masih banyak siswa

yang pasif dalam mengikuti pembelajaran, merespon dan menjawab pertanyaan

guru dengan malu dan ragu karena takut salah serta belum berani bertanya ketika

mengalami kesulitan.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang

menunjukkan keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun termasuk dalam kategori cukup. Beberapa siswa sudah aktif dalam

merespon, bertanya, dan menjawab pertanyaan yang disampaikan guru. Siswa

sudah aktif dalam merespon penjelasan atau perintah dari guru akan tetapi masih

ada siswa yang masih kurang merespon guru, siswa masih malu untuk bertanya

Page 147: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

123123123

kepada guru tentang kesulitan menulis pantun dan masih ragu untuk menjawab

pertanyaan dari guru.

Keaktifan siswa dalam merespon, bertanya dan menjawab saat pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun juga

diketahui melalui jurnal siswa. Siswa merasa senang dapat bertanya tentang

kesulitan dalam menulis pantun, baik dengan guru maupun dengan teman. Siswa

juga tertarik dengan pembelajaran ini karena adanya kartu pantun dengan kertas

buffalo yang warna-warni dan terdapat gambar serta tema pada kartu pantun yang

menurut mereka mempermudah untuk menggali ide atau gagasan dalam menulis

pantun.

Hasil wawancara menunjukkan keaktifan siswa dalam merespon, bertanya,

dan menjawab saat proses pembelajaran berlangsung. Pendapat mengenai

keaktifan dalam merespon, bertanya dan menjawab saat pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun dikemukakan oleh

beberapa siswa. Siswa yang mendapatkan nilai tertinggu, nilai sedang, dan nilai

terendah. Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi mengemukakan bahwa dia

senang karena dapat bertanya kepada guru tentang kesulitan yang dialami,

sehingga dapat mempermudah dalam menulis pantun. Siswa yang mendapatkan

nilai sedang mengatakan bahwa masih ragu-ragu untuk bertanya kepada guru atau

temannya karena takut diejek dan siswa yang mendapatkan nilai rendah

mengemukakan bahwa malu untuk bertanya dan menjawab karena takut salah.

Page 148: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

124124124

Selain hasil observasi, jurnal guru, jurnal siswa, dan wawancara, dokumentasi

foto juga dapat menunjukkan keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan

menjawab saat pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.

Gambar 4.6 Keaktifan Siswa dalam Merespon, Bertanya, dan Menjawab

Saat Pembelajaran Siklus I

Gambar 4.6 menunjukkan keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan

menjawab saat pembelajaran. Pada proses pembelajaran terlihat hanya satu siswa

yang merespon dan berani menjawab pertanyaan dari guru, siswa yang tidak

berani menjawab bahkan suasana kelas menjadi gaduh ketika siswa saling

menunjuk. Saat kegiatan diskusi kelompok, siswa masih merasa malu dan ragu

ketika akan bertanya tentang kesulitan yang mereka hadapi kepada guru.

Keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran

dalam kategori cukup dan perlu ditingkatkan lagi pada siklus II agar proses

pembelajaran berlangsung dengan baik.

Page 149: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

125125125

4.1.1.3.3 Tanggung Jawab Siswa terhadap Tugas yang Diberikan Oleh

Guru Siklus I

Berdasarkan hasil observasi tentang tanggung jawab siswa terhadap tugas

yang diberikan oleh guru termasuk dalam kategori baik. Ada 25 siswa atau

sebesar 80% siswa yang sanggup bertanggung jawab terhadap tugas yang

diberikan oleh guru yaitu tugas menulis pantun sesuai syarat-syarat pantun.

Beberapa siswa sudah melaksanakan perintah dari guru untuk menulis pantun

dengan baik. Mereka mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan

mengumpulkannya dengan tepat waktu. Namun, masih ada beberapa siswa yang

tidak bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Mereka sibuk

dengan kegiatan yang lain dan bercanda dengan teman serta bersikap tidak peduli

dengan tugas yang diberikan guru.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang menunjukkan tanggung jawab siswa terhadap tugas menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun siklus I yang diberikan oleh

guru termasuk dalam kategori baik. Siswa mampu bertanggung jawab terhadap

tugas yang diberikan guru dalam menulis pantun secara kelompok maupun secara

mandiri dan melaksanakan perintah guru dengan baik. Selain itu, siswa juga

bertanggung jawab dalam mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Meskipun

ada beberapa anak yang terlihat kurang tanggung jawab terhadap tugas yang guru

berikan dan bersikap acuh tak acuh serta menunda untuk mengumpulkan tugas.

Page 150: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

126126126

Selain dari hasil observasi dan jurnal guru, tanggung jawab siswa terhadap

tugas yang diberikan guru juga terlihat pada dokumentasi foto siklus I. Dari hasil

dokumentasi foto pada siklus I, terlihat siswa bertanggung jawab terhadap tugas

menulis pantun yang diberikan oleh guru, namun masih terlihat beberapa siswa

yang kurang tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru untuk

menulis pantun. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumnetasi foto berikut.

Gambar 4.7 Tanggung Jawab Siswa terhadap Tugas yang Diberikan

Oleh Guru Siklus I

Gambar 4.7 menunjukkan tanggung jawab siswa terhadap tugas yang

diberikan oleh guru. Pada proses pembelajaran terlihat siswa bertanggung jawab

menulis pantun dengan baik dan melaksanakan perintah dari guru. Namun, ada

beberapa siswa yang terlihat kurang bertanggung jawab dan bersikap kurang

peduli terhadap tugas yang diberikan guru. Tanggung jawab siswa terhadap tugas

yang diberikan oleh guru sudah baik, perlu dipertahankan lagi dan bahkan perlu

ditingkatkan lagi pada siklus II agar proses pembelajaran berlangsung dengan

baik.

Page 151: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

127127127

4.1.1.3.4 Keberanian dan Kepercayaan Diri Siswa dalam Menulis Pantun

Siklus I

Berdasarkan hasil observasi tentang keberanian dan kepercayaan diri siswa

dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun dalam

kategori baik, 24 siswa atau sebesar 77% siswa berani dan percaya diri dalam

nemulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Keberanian dan kepercayaan diri siswa terlihat dari sikap siswa yang langsung

merespon perintah guru untuk menulis pantun dan berani untuk bertanya kepada

guru ketika mengalami kesulitan dalam menulis pantun. Namun, ada beberapa

siswa yang belum berani dan percaya diri untuk menulis pantun mereka terlihat

masih mengalami kesulitan untuk menulis pantun dan tidak berani bertanya

mengenai kesulitan yang dialami.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siklus I yang

termasuk dalam kategori baik. Siswa sudah berani dan percaya diri dalam menulis

pantun sesuai syarat-syarat pantun berdasarkan tema yang terdapat pada kartu

pantun dengan sungguh-sungguh. Beberapa siswa berani untuk bertanya kepada

guru mengenai kesulitan dalam menulis pantun. Namun, masih ada beberapa

siswa yang masih ragu dan kebingungan untuk menulis pantun menggunakan

Page 152: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

128128128

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Selain dari hasil observasi dan jurnal guru, keberanian dan kepercayaan

diri siswa dalam menulis pantun terlihat pada dokumentasi foto siklus I. Dari hasil

dokumentasi foto pada siklus I, terlihat siswa sedang menulis pantun dengan

percaya diri dan berani. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumnetasi foto

berikut.

Gambar 4.8 Keberanian dan Kepercayaan Diri Siswa dalam Menulis Pantun

Siklus I

Gambar 4.8 menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam

menulis pantun. Siswa terlihat fokus dan sungguh-sungguh dalam menulis pantun.

Siswa dengan percaya diri dan berani menulis pantun sesuai syarat-syarat pantun

berdasarkan tema yang terdapat pada kartu pantun, namun masih ada beberapa

siswa yang masih belum berani dan percaya diri dalam menulis pantun.

Keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun sudah baik, namun

perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi pada siklus II agar proses pembelajaran

berlangsung dengan baik.

Page 153: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

129129129

4.1.1.4 Refleksi Siklus I

Proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun pada siklus I terdiri atas beberapa tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan

inti, dan penutup. Kegiatan awal pada pendahuluan didahului dengan salam

pembuka dan berdoa bersama. Siswa mempersiapkan alat tulis sementara guru

mempresensi siswa. Suasana kelas sedikit gaduh, guru mengondisikan siswa agar

siap dalam mengikuti pembelajaran. Guru memberikan apersepsi dengan

mengaitkan pembelajaran pantun dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa,

siswa menyimak penjelasan guru. Guru menanamkan rasa percaya diri dan

memotivasi siswa dengan memutarkan video yang berjudul “Kisah Empat Lilin”

agar termotivasi untuk berusaha dengan maksimal dengan kondisi kelas yang

sedikit tenang, siswa yang duduk di deretan belakang masih bermain sendiri

belum memperhatikan guru dan masih bercanda. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mendiskusikan isi video “Kisah Empat Lilin” dan menuntun

siswa untuk menarik simpulan isi video “Kisah Empat Lilin”. Siswa

menyimpulkan isi video ”Kisah Empat Lilin” dengan ragu-ragu dan tidak berani

untuk mengeluarkan pendapatnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan

manfaat pembelajaran menulis pantun bagi kehidupan siswa untuk masa sekarang

maupun masa mendatang. Siswa menyimak penjelasan guru dengan baik, akan

tetapi ada beberapa siswa yang masih bercanda dengan temannya.

Pada kegiatan inti diawali dengan mengulas terlebih dahulu kesulitan yang

dialami siswa pada latihan sebelumnya dan membahas hasil menulis pantun

Page 154: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

130130130

siswa, siswa bertanya jawab dengan cukup baik mengenai hal-hal yang belum

dipahami, beberapa siswa berani menjawab dan bertanya kepada guru mengenai

kesulitan dalam menulis pantun. Guru membagikan kartu pantun dan lembar kerja

kepada masing-masing siswa, ketika guru membagikan kartu pantun dan lembar

kerja ada siswa yang bercanda dengan temannya dan suasana kelas sedikit gaduh.

Siswa secara individu menulis pantun secara kreatif sesuai syarat-syarat pantun

berdasarkan tema/gambar yang ada pada kartu pantun dengan antusias. Setelah

siswa selesai menulis pantun, guru meminta perwakilan siswa untuk menuliskan

pantun di papan tulis dan membacakannya. Keaktifan siswa untuk memaparkan

hasil menulis pantunnya baik, banyak siswa yang tadi pasif menjadi aktif. Siswa

yang lain memberikan tanggapan terhadap pekerjaan temannya. Guru memberikan

tanggapan dan penilaian kepada hasil pekerjaan siswa.

Siswa bersama guru menarik simpulan dan merangkum materi menulis pantun

dengan antusias. Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun dengan

baik dan tenang. Guru memberikan penguatan atau penghargaan kepada

kelompok yang berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan. Siswa mengisi

jurnal yang sudah disediakan oleh guru dengan sedikit gaduh.

Pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun berlangsung dengan baik, walaupun masih ada beberapa aspek yang belum

sesuai dengan harapan. Dengan pembelajaran menulis pantun menggunakan

Page 155: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

131131131

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan kartu pantun siswa memperoleh kemudahan untuk

memahami materi dan untuk menulis pantun. Siswa juga lebih termotivasi untuk

belajar karena adanya video motivasi yang guru berikan. Selain itu, siswa juga

suka dan tertarik dengan pembelajaran ini karena adanya kartu pantun dengan

kertas buffalo yang warna-warni dan terdapat gambar serta tema pada kartu

pantun yang menurut mereka mempermudah untuk menulis pantun.

Berdasarkan data tes yang diperoleh pada siklus I, skor rata-rata siswa

secara klasikal mencapai 78,25 termasuk dalam kategori baik dan hasil tersebut

sudah mencapai batas ketuntasan. Perolehan skor rata-rata tiap aspek hasil

menulis pantun, yaitu aspek pilihan kata mencapai skor rata-rata 61,29, aspek isi

pantun mencapai skor rata-rata 96,77, aspek adanya sampiran dan isi mencapai

skor 96,77, aspek jumlah suku kata tiap baris mencapai skor 70,96, aspek

persajakan mencapai skor 83,87, dan aspek jumlah baris tiap bait mencapai skor

rata-rata 96,77. Meskipun rata-rata menulis pantun pada siklus I dalam kategori

baik, namun ada beberapa aspek menulis pantun yang belum mencapai ketuntasan

dan beberapa siswa juga ada yang belum mencapai ketuntasan dalam menulis

pantun.

Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam menulis pantun

berdasarkan hasil tes pada siklus I yaitu pada aspek pilihan kata dan aspek jumlah

suku kata tiap barisnya. Kesulitan pada aspek pilihan kata saat menulis pantun ini

terjadi karena siswa kurang berlatih menulis pantun dan kurangannya kosa kata

siswa sehingga mengalami kesulitan dalam menulis pantun. Kesulitan kedua yaitu

Page 156: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

132132132

pada aspek jumlah suku kata tiap baris ini terjadi karena siswa mengalami

kesulitan atau bingung untuk menghitung jumlah suku kata tiap baris. Selain itu,

masih ada beberapa siswa yang belum mencapai batas ketuntasan dalam menulis

pantun.

Hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto pada siklus I

dapat diketahui bahwa perilaku siswa termasuk dalam kategori cukup baik,

walaupun ada beberapa siswa yang masih belum antusias saat mendengarkan

penjelasan dari guru dan keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan

menjawab saat pembelajaran masih belum baik serta kurang serius dalam

mengikuti pembelajaran. Pada aspek keantusiasan siswa saat mendengarkan

penjelasan guru masih belum baik karena pada saat pembelajaran berlangsung,

siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, masih ada siswa yang pasif,

bergurau dengan temannya dan ada yang bersikap tidak peduli. Keaktifan siswa

dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran masih masih kurang

hal ini terjadi karena siswa dalam merespon penjelasan atau perintah guru belum

baik, siswa belum berani bertanya ketika mengalami kesulitan untuk menlus

pantun dan masih ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan dari guru karena masih

takut salah.

Berdasarkan hasil refleksi dari hasil tes maupun hasil nontes pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada

siklus I yang dilakukan belum mencapai hasil maksimal. Pada siklus I masih ada

siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan belajar dan masih ada perilaku siswa

Page 157: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

133133133

yang masih negatif. Guna mencapai pembelajaran yang sesuai dengan apa yang

diharapkan oleh guru, maka kesulitan-kesulitan tersebut akan diperbaiki pada

pembelajaran selanjutnya. Hal-hal yang dilakukan guru berkenaan dengan upaya

perbaikan untuk kemudian diterapkan pada pembelajaran siklus II perlu segera

dilakukan dengan harapan agar prestasi siswa lebih meningkat dalam menulis

pantun.

Guru mengadakan perbaikan-perbaikan pada siklus II yaitu (1)

memberikan lebih banyak contoh pantun, (2) menjelaskan jumlah suku kata tiap

baris dalam menulis pantun, (3) guru melakukan bimbingan secara lebih intensif

kepada siswa, (4) Guru dalam menjelaskan harus lebih jelas agar siswa

memahaminya, (5) guru lebih memotivasi siswa untuk berani berpendapat, (6)

guru memberikan lebih banyak pertanyaan kepada siswa. Dengan perbaikan-

perbaikan tersebut, pada pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun pada siklus II diharapkan hasil yang lebih memuaskan,

meningkat dari siklus I ke siklus II serta perilaku siswa menjadi lebih positif.

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II

Tindakan siklus II ini merupakan upaya untuk memperbaiki dan

memecahkan masalah menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun pada

siklus I. Kemampuan siswa untuk menulis pantun pada siklus I sudah baik akan

tetapi ada beberapa aspek yang belum mencapai ketuntasan dan masih ada

beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Selain itu masih ada

Page 158: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

134134134

perilaku siswa yang masih negatif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu,

tindakan siklus II dilakukan untuk meningkatkan menulis pantun sesuai dengan

syarat-syarat pantun serta meningkatkan perilaku belajar yang positif. Kriteria

pada siklus II yaitu siswa dapat menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun dengan nilai ketuntasan yaitu 75 dalam kategori baik.

Pada siklus II penelitian menulis pantun dilaksanakan dengan rencana

yang lebih cermat dan sistematis daripada siklus I. Salah satunya yang berkaitan

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Melalui usaha tersebut,

diharapkan hasil penelitian meningkat dan mencapai hasil yang optimal. Selain

meningkatnya hasil tes menulis pantun siswa, diikuti juga peningkatan perubahan

perilaku siswa yang menjadi lebih postif. Hasil selengkapnya pada siklus II

diuraikan secara rinci sebagai berikut.

4.1.2.1 Proses Pembelajaran Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun Siklus II

Proses pembealajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Pembelajaran

menulis pantun pada siklus II sama seperti siklus I pada kegiatan awal didahului

dengan salam pembuka dan berdoa bersama. Siswa mempersiapkan alat tulis

sementara guru mempresensi siswa. Suasana kelas pada awal pembelajaran sangat

tenang. Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan pembelajaran pantun

Page 159: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

135135135

dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Guru menanamkan rasa percaya

diri pada siswa dengan memutarkan video yang berjudul “Cita-Cita Setinggi

Tanah”. Siswa melihat dan mendengarkan video “Cita-Cita Setinggi Tanah” agar

termotivasi untuk berusaha dengan maksimal dengan tenang dan antusias. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan isi video “Cita-Cita

Setinggi Tanah” dan menuntun siswa untuk menarik simpulan isi video “Cita-

Cita Setinggi Tanah”. Siswa menyimpulkan isi video ”Cita-Cita Setinggi Tanah”

dengan percaya diri dan berani mengemukakan pendapatnya. Guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran menulis pantun

bagi kehidupan siswa untuk masa sekarang maupun masa mendatang. Siswa

menyimak penjelasan guru dengan baik dan kondusif.

Siswa bersama guru mengulas terlebih dahulu kesulitan yang dialami

siswa pada latihan sebelumnya dan mendiskusikan kesulitan serta membahas hasil

menulis pantun siswa, pada kegiatan ini siswa sangat antusias dan aktif dalam

mengikutinya. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai hal-hal yang belum

dipahami, siswa sudah berani untuk bertanya dengan aktif kepada guru dan

temannya apa yang belum dipahami. Guru membagikan kartu pantun dan lembar

kerja kepada masing-masing siswa. Siswa secara individu menulis pantun secara

kreatif sesuai syarat-syarat pantun dengan berani dan percaya diri yang baik.

Setelah siswa selesai menulis pantun, guru meminta perwakilan siswa untuk

menuliskan pantun di papan tulis dan membacakannya. Siswa sangat aktif dan

percaya diri untuk menulis dan membacakan pantunnya. Siswa yang lain

Page 160: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

136136136

memberikan tanggapan terhadap pekerjaannya. Guru memberikan tanggapan dan

penilaian kepada hasil pekerjaan siswa.

Siswa bersama guru menarik simpulan dan merangkum materi menulis

pantun dengan baik dan penuh percaya diri. Guru melakukan refleksi

terhadappembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun. Pada kegiatan refleksi berlangsung terbangun kereflektifan yang baik.

Guru memberikan penguatan atau penghargaan kepada kelompok yang berhasil

mendapatkan nilai yang memuaskan. Siswa mengisi jurnal yang sudah disediakan

oleh guru dengan kondusif dan jujur.

Proses pembelajaran tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek. Aspek-

aspek yang diamati dalam proses pembelajaran meliputi, (1) keantusiasan siswa

dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun; (2) kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun; (3) keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusi

menulis pantun; (4) terciptanya suasana reflektif saat kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran sehingga siswa dapat menyadari kekurangan saat proses

pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pertemuan

selanjutnya.

Page 161: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

137137137

Tabel 4.10 Hasil Proses Pembelajaran Menulis Pantun Siklus II

No

Aspek Pengamatan

Frekuensi

Siswa %

1. Keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun.

26

83

2. Kekondusifan siswa dalam menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun.

27

87

3. Keaktifan siswa dalam memaparkan hasil menulis

pantun.

27 87

4. Kereflektifan suasana saat kegiatan refleksi pada

akhir pembelajaran.

26 83

Keterangan :

Baik : 75% - 100%

Cukup : 65% - 74%

Kurang : 0% - 64%

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan hasil observasi selama pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembalajaran ARIAS (Assurance,

Page 162: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

138138138

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada

siklus II. Dapat diketahui bahwa pada proses pembelajaran siklus II ada 26 siswa

atau 83% siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun yang termasuk dalam

kategori baik. Aspek yang kedua yang diamati berkaitan dengan kekondusifan

siswa dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun, sebanyak 27 siswa atau 87% yang termasuk dalam kategori baik. Siswa

yang aktif dalam memaparkan hasil diskusi menulis pantun sebanyak 25 atau 80%

yang termasuk dalam kategori baik. Terciptanya suasana reflektif saat kegiatan

refleksi pada akhir pembelajaran sehingga siswa dapat menyadari kekurangan saat

proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pertemuan

selanjutnya sebanyak 26 siswa atau 83% yang termasuk dalam kategori baik.

4.1.2.1.1 Keantusiasan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis Pantun

Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan Media Kartu

Pantun Siklus II

Berdasarkan hasil observasi keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun

menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II, pada siklus I hanya 24 siswa

atau sebesar 77% pada siklus II menjadi 26 siswa atau sebesar 83% siswa antusias

dalam mengikuti proses pembelajaran menulis pantun dengan baik. Pada siklus II

Page 163: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

139139139

ini siswa sudah antusias dalam mengikuti proses pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun, siswa sangat antusias ketika

menonton video motivasi agar mereka lebih percaya diri, siswa juga antusias dan

semangat ketika membahas kesultan-kesulitan dalam menulis pantun pada siklus

I. Selain itu, siswa juga antusias ketika merespon, bertanya, dan menjawab

pertanyaan dari guru.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang

menunjukkan bahwa keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun termasuk dalam

kategori baik karena adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Minat siswa

terhadap pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) sangat besar terlihat

ketika guru menjelaskan materi pembelajaran siswa memperhatikan dengan

seksama, siswa antusias mengikuti pembelajaran, dan siswa percaya diri dalam

menulis pantun. Siswa merasa senang mendapatkan suasana pembelajaran baru

yang sebelumnya belum pernah mereka rasakan.

Hasil jurnal siswa menunjukkan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Siswa

merasa senang dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran menulis pantun. Siswa

merasa mudah untuk memahami materi dan menulis pantun dengan percaya diri

Page 164: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

140140140

karena menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun yang memudahkan

siswa untuk menggali ide atau gagasan untuk menulis. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa berminat dan senang dalam menulis pantun menggunkan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun.

Hasil wawancara juga digunakan untuk mengetahui keantusiasan siswa dalam

proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun yang termasuk dalam kategori baik. Wawancara pada siklus II ini masih

sama dilakukan terhadap tiga siswa yaitu yang memperoleh nilai tertinggi, nilai

sedang, dan nilai terendah. Ketiga siswa tersebut merupakan perwakilan teman

satu kelasnya. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap tiga

siswa, mengenai ketertarikan pada pembelajaran menulis pantun yang diterapkan

oleh peneliti dapat diketahui bahwa semua siswa mengatakan bahwa mereka

menyukai dan tertarik terhadap pembelajaran menulis pantun, karena mereka

sudah dapat menulis pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun. Menurut mereka

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun itu mempermudah mereka untuk memahami syarat-syarat menulis pantun

dan memudahkan untuk menulis pantun. Mereka mudah dalam menggali ide atau

gagasan untuk menulis pantun karena menggunakan media kartu pantun yang di

Page 165: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

141141141

dalamnya terdapat pantun yang belum lengkap atau pantun rumpang, gambar serta

tema.

Selain data hasil observasi, jurnal guru, jurnal siswa, dan wawancara,

keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun juga dapat diketahui dari dokumentasi

foto pada siklus II. Dokumentasi foto tersebut sebagai berikut.

Gambar 4.9 Keantusiasan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis

Pantun Siklus II

Gambar 4.9 menunjukkan keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Terlihat

keantusiasan siswa saat melihat video motivasi pada proses pembelajaran dan

keantusiasan dalam mendengarkan penjelasan guru tentang materi pantun. Siswa

terlihat sangat tenang dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh sehingga

keantusiasan siswa dalam proses menulis pantun berlangsung intensif. Dapat

diketahui bahwa kaantusiasan siswa dalam pembelajaran menulis pantun sudah

Page 166: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

142142142

baik dari siklus I dan meningkat pada siklus II. Keantusiasan siswa dalam proses

pembelajaran perlu dipertahankan agar proses pembelajaran berlangsung dengan

baik.

4.1.2.1.2 Kekondusifan Siswa dalam Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun Siklus II

Berdasarkan hasil observasi kekondusifan siswa dalam proses pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun

menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II, pada siklus I hanya 24 siswa

atau sebesar 77% pada siklus II menjadi 27 siswa atau sebesar 87% siswa

kondusif dalam menulis pantun termasuk dalam kategori baik. Komunikasi

diantara anggota kelompok juga terjalin dengan sangat baik dengan suasana kelas

yang kondusif, beberapa siswa yang kurang kondusif mendapatkan perhatian

khusus dari guru sehingga pembelajaran berlangsung dengan kondusif. Saat siswa

memaparkan hasil menulis pantun suasana kelas terlihat kondusif, siswa lain yang

tidak maju ke depan kelas memperhatikan dengan seksama ketika temannya

sedang membacakan hasil pekerjaannya, sehingga suasana kelas sangat kondusif.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang

menunjukkan kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun yang berlangsung dengan baik. Tingkah laku siswa

selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung kondusif sudah tidak gaduh

Page 167: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

143143143

lagi. Sebagian besar siswa sudah melaksanakan apa yang diarahkan oleh guru

dengan baik, selama proses diskusi kondisi siswa jauh lebih baik jika

dibandingkan dengan pembelajaran siklus I. Hampir semua siswa kondusif ketika

menulis pantun sesuai dengan syarat pantun.

Hasil jurnal siswa menunjukkan kekondusifan siswa dalam menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Mereka lebih tertarik dan

serius untuk menulis pantun karena sudah tidak ada kesulitan dalam menulis

pantun. Selain itu, siswa juga tertarik dengan pembelajaran ini karena disebabkan

adanya kartu pantun dengan terbuat dari kertas buffalo yang berwarna-warni dan

terdapat gambar serta tema pantun yang mempermudah untuk mereka menulis

pantun. Kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam menulis pantun sesuai

syarat-syarat pantun sudah dapat teratasi. Mereka sudah tidak merasa malu untuk

bertanya kepada guru maupun bertanya pada temannya.

Selain hasil observasi, jurnal guru dan jurnal siswa, dokumentasi foto juga

menunjukkan kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun pada siklus II. Dokumentasi foto tersebut sebagai

berikut.

Page 168: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

144144144

Gambar 4.10 Kekondusifan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Pantun

Siklus II

Gambar 4.10 yang menunjukkan kekondusifan siswa dalam pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Siswa

sudah kondusif saat proses pembelajaran berlangsung, suasana kelas kondusif

ketika siswa menulis pantun serta ketika melihat video motivasi agar mereka lebih

percaya diri. Kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun berlangsung dengan baik, yang berdampak pada

meningkatnya kemampuan menulis pantun siswa. Adanya peningkatan

kekondusifan siswa dari siklus I ke siklus II dan perlu dipertahankan agar proses

pembelajaran berlangsung dengan baik.

4.1.2.1.3 Keaktifan Siswa dalam Memaparkan Hasil Menulis Pantun

Siklus II

Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa dalam memaparkan hasil menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun menunjukkan

Page 169: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

145145145

peningkatan dari siklus I ke siklus II, pada siklus I hanya 24 siswa atau sebesar

77% pada siklus II menjadi 27 siswa atau sebesar 87% siswa aktif dalam

memaparkan hasil menulis pantun dengan baik. Siswa mulai berani memaparkan

hasil menulis pantun tanpa dorongan dari guru atau pun teman, siswa sudah

bersedia maju tanpa ditujuk atau dorongan dari guru.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang

menujukkan keaktifan siswa dalam memaparkan hasil menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun termasuk dalam kategori

baik. Siswa aktif memaparkan hasil menulis pantun dengan percaya diri dan

berani tanpa ditunjuk oleh guru. Siswa lain yang tidak maju memperhatikan

dengan seksama ketika temannya sedang membacakan dan menuliskan hasil

pekerjaannya, sehingga suasana kelas kondusif, walaupun masih ada beberapa

siswa yang tidak memperhatikan tetapi kondisi ini sudah jauh baik dibandingkan

pada siklus I.

Selain hasil observasi dan jurnal guru, dokumentasi foto menunjukkan

keaktifan siswa dalam memaparkan hasil menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun pada siklus II. Dokumentasi foto tersebut sebagai

berikut.

Page 170: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

146146146

Gambar 4.11 Keaktifan Siswa dalam Memaparkan Hasil Menulis Pantun

Siklus II

Gambar 4.11 menunjukkan keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusi

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Siswa

mampu memaparkan hasil diskusinya di depan kelas dengan percaya diri dan

berani. Siswa lain yang tidak maju, memperhatikan dengan seksama ketika

temannya sedang membacakan dan menuliskan hasil pekerjaannya. Keaktifan

siswa dalam memaparkan hasil diskusi menulis pantun termasuk dalam kategori

baik, ada peningkatan dari siklus I ke siklus II yang dipertahankan agar proses

pembelajaran berlangsung dengan baik.

4.1.2.1.4 Kereflektifan Suasana saat Kegiatan Refleksi Pada Akhir

Pembelajaran Siklus II

Berdasarkan hasil observasi kereflektifan suasana kegiatan refleksi pada

akhir pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II, pada siklus I hanya 24

Page 171: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

147147147

siswa atau sebesar 77% pada siklus II menjadi 26 siswa atau 83 sebesar %

menunjukkan sikap yang baik saat kegiatan refleksi sehingga terbangun suasana

yang reflektif dan siswa dapat menyadari kekurangan saat proses pembelajaran

dan mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pertemuan selanjutnya. Siswa

dan guru bersama-sama melakukan tahapan evaluasi untuk mengukur sejauh

mana siswa memahami pembelajaran karena pada kegiatan ini guru akan

mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa ketika siswa menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang menunjukkan kereflektifan suasana kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun termasuk dalam kategori baik. Saat kegiatan refleksi berlangsung suasana

kelas kondusif, siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama tentang

seluruh proses pembelajaran menulis pantun yang sudah dilakukan sehingga

terbangun suasana yang reflektif dan siswa dapat menyadari kekurangan saat

proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pertemuan

selanjutnya. Pada saat kegiatan refleksi siklus II, suasana berlangsung kondusif

karena siswa sudah terbiasa dengan menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun yang diterapkan oleh guru.

Page 172: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

148148148

Selain hasil observasi dan jurnal guru, dokumentasi foto juga

menunjukkan kereflektifan suasana kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada

siklus II. Dokumentasi foto tersebut sebagai berikut.

Gambar 4.12 Kerefektifan Suasana saat Kegiatan Refleksi Pada

Akhir Pembelajaran Siklus II

Gambar 4.12 yang menunjukkan kereflektifan suasana saat kegiatan

refleksi pada akhir pembelajaran dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Pada gambar tersebut

menunjukkan bahwa kereflektifan suasana saat kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran menulis pantun sudah baik sehingga siswa dapat menyadari

kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan

dalam pertemuan selanjutnya. Kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran dalam

pembelajaran menulis pantun mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan

perlu dipertahankan agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

Page 173: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

149149149

4.1.2.2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun Siklus II

Tindakan siklus II ini dilaksanakan sebagai upaya untuk memperbaiki dan

meningkatkan keterampilan menulis pantun siklus I. Kriteria penilaian

keterampilan menulis pantun pada siklus II ini masih sama dengan siklus I yang

meliputi enam aspek antara lain (1) pilihan kata; (2) isi pantun; (3) adanya

sampiran dan isi; (4) jumlah suku kata tiap baris; (5) persajakan; (6) jumlah baris

tiap bait. Pada siklus II siswa masih menulis pada menggunakan pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun, akan tetapi media kartu pantun yang digunakan pada siklus II

memiliki tema yang berbeda dengan siklus I. Jumlah siswa yang mengikuti tes

menulis pantun siklus II adalah 31 siswa. Hasil tes menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siklus II dijelaskan pada tabel 4.11

berikut ini.

Tabel 4.11 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Siklus II

No Rentang

Nilai

Kategori Frekuensi % Jumlah

Nilai

Nilai Rata-Rata

1. 75-100 Baik 31 100 2661 2661 : 31 =

85,83

( Kategori Baik)

2. 65-74 Cukup 0 0 0

3. 0-64 Kurang 0 0 0

Jumlah 31 100 2661

Page 174: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

150150150

Berdasarkan data pada tabel 4.11 menunjukkan keterampilan menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siklus II

mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Hal tersebut terbukti dari

hasil menulis pantun siswa pada siklus II mencapai nilai rata-rata 85,83 yang

termasuk dalam kategori baik, sebanyak 31 siswa atau 100% siswa mendapatkan

nilai dengan rentang 75-100 dalam kategori baik. Tidak ada satu pun siswa yang

memperoleh nilai dalam kategori cukup atau kategori kurang. Hasil tes menulis

pantun siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa keterampilan menulis pantun

siswa sudah mencapai ketuntasan belajar sesuai target peneliti yaitu dengan nilai

rata-rata 75.

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai hasil tes keterampilan menulis

pantun kelas VII F pada siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini.

Baik

Cukup

Kurang

Diagram 4.2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Siklus II

Page 175: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

151151151

Diagram 4.2 menunjukkan bahwa terdapat sebesar 31 siswa atau 100%

siswa sudah mendapatkan nilai dalam kategori baik dengan nilai 75-100. Tidak

terdapat satu pun siswa yang mendapatkan nilai cukup dan kurang. Pada tes

menulis pantun siklus II seluruh siswa mendapatkan nilai baik dan sudah

mencapai nilai ketuntasan belajar yaitu nilai 75. Maka penelitian ini selesai pada

siklus II. Hasil masing-masing setiap aspek dipaparkan sebagai berikut ini.

Tabel 4.12 Nilai Rata-rata Keterampilan Menulis Pantun Tiap Aspek

Siklus II

No Aspek Rata-rata Kategori

1. Pilihan kata 75,26 Baik

2. Isi pantun 96,77 Baik

3. Sampiran dan isi 100 Baik

4. Persajakan 83,87 Baik

5. Jumlah suku kata tiap baris 87,09 Baik

6. Jumlah baris tiap bait 100 Baik

Berdasarkan data pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa aspek pilihan kata

dalam menulis pantun pada siklus II mencapai rata-rata 75,26 termasuk dalam

kategori baik, aspek isi pantun mencapai rata-rata 96,77 termasuk dalam kategori

baik, aspek sampiran dan isi pantun mencapai rata-rata 100 termasuk dalam

kategori baik, aspek persajakan dalam menulis pantun mencapai rata-rata 83,87

termasuk dalam kategori baik, aspek jumlah suku kata tiap baris dalam pantun

mencapai rata-rata 87,09 termasuk dalam kategori baik dan aspek yang terakhir

Page 176: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

152152152

yaitu jumlah baris tiap bait dalam menulis pantun mencapai rata-rata 100

termasuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis pantun siswa sudah mencapai ketuntasan belajar dan

meningkat dari siklus I ke siklus II. Adapun untuk rincian dari hasil masing-

masing aspek menulis pantun siklus II dapat dilihat pada uraian sebagai berikut.

4.1.2.2.1 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Pilihan Kata

Siklus II

Pada aspek pilihan kata penilaian dipusatkan pada tiga indikator yaitu,

menggunakan kata konkret dan kata kiasan, penggunaan kata yang variatif, dan

memiliki nilai estetis. Hasil tes menulis pantun pada aspek pilihan kata dapat

dilihat pada tabel 4.13 berikut.

Tabel 4.13 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Pilihan Kata

Siklus II

No Skor Frekuensi % Ʃ

Skor

Rata-Rata

Skor

Nilai Klasikal

1. 3 8 25,80 24 70/31 x 100 =

3

75,26

70/34 x 100 =

3

75,26

Kategori Baik

2. 2 23 74,19 46

3. 1 0 0 0

Jumlah 31 100 70

Berdasarkan data pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa hasil dari aspek

pilihan kata keterampilan menulis pantun mendapat rata-rata nilai 75,26. Pada

aspek pilihan kata skor 3 dicapai oleh 8 siswa atau 25,80%. Skor 2 dicapai oleh 23

siswa atau 74,19% siswa dan tidak ada siswa yang mendapatkan skor terendah

yaitu skor 1 dalam aspek pilihan kata. Dengan demikian, dapat disimpulkan

Page 177: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

153153153

bahwa keterampilan menulis pantun siswa pada siklus II aspek pilihan kata dalam

kategori baik dan mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil menulis

pantun pada siklus I.

4.1.2.2.2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Isi Pantun

Siklus II

Penilaian pada aspek isi pantun ditentukan pada isi pantun yang

sesuaidengan tema yang terdapat pada kartu pantun. Hasil tes menulis pantun

pada aspek isi pantun dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut.

Tabel 4.14 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Isi Pantun

Siklus II

No Skor Frekuensi % Ʃ

Skor

Rata-Rata

Skor

Nilai Klasikal

1. 1 30 96,77 30 30 X 100 =

31

96,77

30 / 31 X 100 =

31

96,77

Kategori Baik

2. 0 1 3,22 0

Jumlah 31 100 30

Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa hasil dari aspek isi pantun

keterampilan menulis pantun mencapai nilai rata-rata 96,77. Siswa yang

memperoleh skor 1 dalam aspek isi pantun dicapai oleh 30 siswa atau 96,77% dan

hanya 1 siswa atau 3,22% yang mendapatkan skor 1 dalam aspek isi pantun.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis pantun siswa

untuk aspek isi pantun dalam kategori baik.

Page 178: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

154154154

4.1.2.2.3 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Sampiran dan Isi

Siklus II

Penilaian pada aspek sampiran dan isi pada keterampilan menulis pantun

ditentukan pada ada tidaknya sampiran dan isi pantun pada pantun yang siswa

tulis. Hasil tes menulis pantun pada aspek sampiran dan isi dapat dilihat pada

tabel 4.15 berikut.

Tabel 4.15 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Sampiran dan Isi

Siklus I

No Skor Frekuensi % Ʃ

Skor

Rata-Rata

Skor

Nilai Klasikal

1. 1 31 100 31 31 X 100 =

31

100

31/31 X 100 =

1

100

Kategori Baik

2. 0 0 0 0

Jumlah 31 100 31

Berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan bahwa hasil dari aspek sampiran dan

isi pada keterampilan menulis pantun mencapai nilai rata-rata 100. Pada aspek

sampiran dan isi pantun, 31 siswa atau 100% siswa mendapatkan skor 1 dan tidak

ada yang mendapatkan skor 0 dalam aspek ini. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa keterampilan menulis pantun siswa untuk aspek adanya

sampiran dan isi pantun dalam kategori baik dan mengalami peningkatan

dibandingkan dengan hasil menulis pantun pada siklus I.

4.1.2.2.4 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Persajakan

Siklus II

Penilaian pada aspek persajakan pada keterampilan menulis pantun yaitu

ditentukan adanya sajak a-b-a-b pada pantun yang ditulis siswa. Hasil perolehan

Page 179: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

155155155

nilai pada aspek persajakan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Hasil tes menulis

pantun pada aspek persajakan dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut.

Tabel 4.16 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Persajakan

Siklus II

No Skor Frekuensi % Ʃ

Skor

Rata-Rata

Skor

Nilai Klasikal

1. 1 26 83,87 26 26 X 100 = 31

83,87

26 /31 X 100 = 1

83,87

Kategori Baik

2. 0 5 16,12 0

Jumlah 31 100 26

Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan bahwa hasil dari aspek persajakan

pada keterampilan menulis pantun secara klasikal mencapai nilai rata-rata 83,87.

Siswa yang memperoleh skor 1 dalam aspek persajakan dicapai oleh 26 siswa atau

83,87% dan 5 siswa atau 16,12% yang mendapatkan skor 1 dalam aspek

persajakan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis

pantun siswa pada siklus II aspek persajakan dalam kategori baik.

4.1.2.2.5 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Jumlah Suku Kata

Tiap Baris Siklus II

Penilaian pada aspek jumlah suku kata tiap baris pada keterampilan

menulis pantun ditentukan dengan jumlah suku kata tiap baris yang 8-12 suku

kata. Hasil tes menulis pantun pada aspek jumlah suku kata tiap baris dapat dilihat

pada tabel 4.17 berikut.

Page 180: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

156156156

Tabel 4.17 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Jumlah Suku Kata Tiap

Baris Siklus II

No Skor Frekuensi % Ʃ

Skor

Rata-Rata

Skor

Nilai Klasikal

1. 1 27 87,09 27 27 X 100 = 31

87,09

27/ 31 X 100 = 1

87,09

Kategori Baik

2. 0 4 12,90 0

Jumlah 31 100 27

Berdasarkan tabel 4.17 menunjukkan bahwa hasil dari aspek jumlah suku

kata tiap baris pada keterampilan menulis pantun secara klasikal mencapai nilai

rata-rata 87,09. Siswa yang memperoleh skor 1 dalam aspek ini sebanyak 27

siswa atau 87,09% dan 4 siswa atau 12,90% yang mendapatkan skor 1 dalam

aspekjumlah suku kata tiap baris. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis pantun siswa pada siklus II aspek jumlah suku kata tiap

baris dalam kategori baik dan mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil

menulis pantun pada siklus I.

4.1.2.2.6 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Jumlah Baris Tiap

Bait Siklus II

Penilaian pada aspek jumlah baris tiap bait pada keterampilan menulis

pantun ditentukan jumlah pantun empat seuntai. Hasil tes menulis pantun pada

aspek jumlah baris tiap bait dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut.

Page 181: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

157157157

Tabel 4.18 Hasil Tes Keterampilan Menulis Pantun Aspek Jumlah Baris

Tiap Bait Siklus II

No Skor Frekuensi % Nilai Nilai Rata-Rata Nilai Klasikal

1. 1 31 100 31 31 X 100 = 31

100

31 / 1 X 100 = 31

100

Kategori Baik

2. 0 0 0 0

Jumlah 31 100 31

Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa hasil dari aspek jumlah baris

tiap bait pada keterampilan menulis pantun mencapai nilai rata-rata 100. Pada

aspek jumlah baris tiap bait, 31 siswa atau 100% siswa mendapatkan skor 1 dan

tidak ada yang mendapatkan skor 0 dalam aspek ini. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa keterampilan menulis pantun siswa aspek sampiran dan isi

pantun dalam kategori baik serta mengalami peningkatan dibandingkan dengan

hasil menulis pantun pada siklus I.

Dari data tes keterampilan menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kemampuan

siswa dalam menulis pantun pada siklus II dalam kategori baik karena sudah

mencapai ketuntasan belajar atau target yang ditentukan peneliti dengan rata-rata

85,83. Aspek-aspek dalam menulis pantun seperti pilihan kata, isi pantun, adanya

sampiran dan isi, jumlah suku kata tiap baris, persajakan dan jumlah baris tiap bait

sudah dalam kategori baik dan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Selain itu, semua siswa sudah baik dalam menulis pantun karena sudah mencapai

Page 182: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

158158158

ketuntasan belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun siklus II

mengalami peningkatan dibanding dengan siklus I.

4.1.2.3 Hasil Perubahan Perilaku Siswa Setelah Mengikuti Pembelajaran

Menulis Pantun Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan

Media Kartu Pantun Siklus II

Hasil perubahan perilaku siswa pada siklus II sama seperti siklus I ada

beberapa aspek penilaian. Aspek yang diamati dalam perubahan perilaku meliputi

(1) keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru; (2) keaktifan

siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran; (3) tanggung

jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru; (4) keberanian dan

kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun.Untuk lebih jelas data observasi

siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut ini.

Tabel 4.19 Hasil Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Menulis Pantun Siklus II

No

Aspek Pengamatan

Frekuensi

Siswa %

1. Keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari

guru.

27 87

2. Keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan

menjawab saat pembelajaran.

26 83

3. Tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan

oleh guru.

28 90

Page 183: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

159159159

4. Keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis

pantun.

26 83

Keterangan :

Baik : 75% - 100%

Cukup : 65% - 74%

Kurang : 0% - 64%

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui perubahan perilaku dalam

mengikuti pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun sebanyak 27 siswa atau sebesar 87% siswa antusias saat

mendengarkan penjelasan dari guru termasuk dalam kategori cukup, ketika guru

sedang menjelaskan siswa masih ada yang melamun, bergurau dan ada siswa yang

bermain sendiri. Siswa yang aktif dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat

pembelajaran sebanyak 26 siswa atau sebesar 83% termasuk dalam kategori

cukup, siswa dalam aspek bertanya dan menjawab masih belum percaya diri

mereka masih merasa takut salah menjawab ketika guru memberikan pertanyaan.

Tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru termasuk dalam

kategori baik dapat diketahui bahwa sebanyak 28 siswa atau sebesar 90% siswa

bertanggung jawab. Aspek yang terakhir yaitu keberanian dan kepercayaan diri

siswa dalam menulis pantun sebanyak 26 siswa atau sebesar 83% yang termasuk

dalam kategori baik.

Page 184: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

160160160

4.1.2.3.1 Keantusiasan Siswa saat Mendengarkan Penjelasan dari Guru

Siklus II

Berdasarkan hasil observasi tentang keantusiasan siswa saat

mendengarkan penjelasan guru menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus

II, pada siklus I hanya 23 siswa atau sebesar 74% pada siklus II menjadi 27 siswa

atau sebesar 87% siswa antusias saat mendengarkan penjelasan guru termasuk

dalam kategori baik. Pada saat guru menjelaskan tentang materi menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun, siswa memperhatikan

penjelasan guru dengan seksama dan suasana kelas menjadi kondusif. Berbeda

dengan siklus I ketika guru menjelaskan siswa yang melamun, bercanda dan

bermain dengan temannya sudah berkurang, hampir seluruh siswa memperhatikan

penjelasan dari guru.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang menunjukkan keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari

guru termasuk dalam kategori baik. Keantusiasan siswa saat mendengarkan

penjelasan guru mengalami peningkatan dibanding siklus I. Hampir seluruh siswa

antusias dan memperhatikan penjelasan guru. Siswa mendengarkan penjelasan

guru dengan seksama serta suasana kelas yang kondusif sehingga siswa dapat

memahami penjelasan guru tentang materi menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun serta siswa sudah berani bertanya kepada guru ketika

Page 185: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

161161161

mengalami kesulitan atau belum memahami penjelasan guru. Guru tidak perlu

menegur siswa karena perilaku siswa sudah positif.

Hasil jurnal siswa menunjukkan tanggapan positif dari siswa dalam

mendengarkan penjelasan dari guru tentang menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun. Siswa senang dan tertarik mengikuti pembelajaran

menulis pantun karena menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun yang

sebelumnya belum ada. Menurut mereka penjelasan yang dilakukan guru saat

membahas materi dan hasil pekerjaan mudah untuk dipahami serta dengan

pembelajaran menulis pantun ini siswa lebih termotivasi dan percaya diri untuk

menulis pantun sesuai syarat-syarat pantun.

Keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan guru dapat diketahui

juga melalui hasil wawancara. Pendapat mengenai keantusiasan siswa saat

mendengarkan penjelasan guru dikemukakan oleh beberapa siswa yaitu siswa

yang mendapatkan nilai tertinggi, nilai sedang, dan nilai rendah. Siswa dengan

nilai tertinggi mengemukakan bahwa dia antusias mengikuti pembelajaran, senang

mengikuti pembelajaran dan tidak mengalami kesulitan menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun karena penjelasan guru

mudah dipahami. Siswa yang mendapatkan nilai sedang mengemukakan bahwa

dia sangat senang dan tertarik mengikuti pembelajaran, serta mengakui sudah

tidak mengalami kesulitan dalam menulis pantun karena sudah paham penjelasan

Page 186: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

162162162

guru. Siswa yang mendapatkan nilai rendah mengemukakan bahwa senang

mengikui pembelajaran, dan sudah tidak mengalami kesulitan menulis pantun

karena penjelasan guru mudah dipahami.

Selain hasil observasi, jurnal guru, jurnal siswa dan wawancara, hasil

dokumentasi foto juga menunjukkan keantusiasan siswa saat mendengarkan

penjelasan dari guru selama proses pembelajaran berlangsung sudah baik. Hal ini

dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.

Gambar 4.13 Keantusiasan Siswa saat Mendengarkan Penjelasan Dari

Guru Siklus II

Gambar 4.13 menujukkan keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan

dari guru. Pada saat guru menjelaskan materi siswa memperhatikan dengan fokus

dan seksama. Suasana kelas menjadi kondusif hanya ada suara guru yang

menjelaskan materi, tidak ada anak yang bergurau, melamun bahkan berjalan

dikelas. Keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru sudah baik,

sudah ada peningkatan dari siklus I ke siklus II. Keantusiasan siswa saat

mendengarkan penjelasan dari guru perlu dipertahankan agar proses pembelajaran

berlangsung dengan baik.

Page 187: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

163163163

4.1.2.3.2 Keaktifan Siswa dalam Merespon, Bertanya, dan Menjawab Saat

Pembelajaran Siklus II

Berdasarkan hasil observasi tentang keaktifan siswa dalam merespon,

bertanya, dan menjawab saat pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II,

pada siklus I hanya 22 siswa atau sebesar 70% pada siklus II menjadi 26 siswa

atau sebesar 83% termasuk dalam kategori baik. Pada siklus II siswa sudah aktif

merespon penjelasan atau perintah dari guru dengan baik, berani bertanya ketika

mengalami kesulitan dan menjawab pertanyaan guru dengan percaya diri. Saat

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi

maupun kesulitan yang mereka alami, siswa sudah berani bertanya tanpa

dorongan dari guru.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang

menunjukkan keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun termasuk dalam kategori baik. Keaktifan dalam merespon, bertanya dan

menjawab pertanyaan guru pada siklus II sudah terlihat dari awal pembelajaran

sampai akhir pembelajaran menulis pantun berlangsung. Siswa sudah merespon

pertanyaan guru atau perintah dari guru dengan baik, siswa sudah percaya diri dan

berani untuk bertanya tentang kesulitan dalam menulis pantun serta dapat

menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru dengan percaya diri.

Page 188: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

164164164

Keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun juga

diketahui melalui hasil jurnal siswa. Siswa merasa senang dapat bertanya

mengemukakan kesulitannya dalam menulis pantun, baik dengan guru maupun

dengan teman, selain itu siswa juga senang karena bisa merespon dan menjawab

pertanyaan yang disampaikan guru dengan benar karena siswa sudah memahami

penjelasan yang disampaikan oleh guru. Siswa menuturkan bahwa pembelajaran

ini lebih efektif untuk diterapkan karena dengan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) mereka merasa lebih

termotivasi dan percaya diri untuk menulis pantun serta dengan adanya media

kartu pantun mempermudah siswa untuk menulis pantun.

Hasil wawancara menunjukkan keaktifan siswa dalam merespon, bertanya,

dan menjawab saat proses pembelajaran berlangsung. Pendapat mengenai

keaktifan dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat proses pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun

dikemukakan oleh beberapa siswa. Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi, nilai

sedang, dan nilai terendah. Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi

mengemukakan bahwa pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun mempermudah untuk memahami syarat-syarat

menulis pantun dan memudahkan untuk menulis pantun serta tidak mengalami

Page 189: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

165165165

kesulitan karena materi menulis pantun sudah dijelaskan oleh guru. Siswa yang

mendapatkan nilai sedang mengemukakan bahwa dia sudah tidak mengalami

kesulitan dalam menulis pantun karena sudah bertanya kepada guru tentang

kesulitan yang dialaminya. Siswa yang mendapatkan nilai kurang mengemukakan

bahwa sudah tidak takut lagi untuk merespon, bertanya, dan menjawab pertanyaan

yang disampaikan oleh guru sehingga tidak mengalami kesulitan untuk menulis

pantun.

Selain hasil observasi, jurnal guru, jurnal siswa, wawancara, dan dokumentasi

foto juga menunjukkan keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab

saat proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto

berikut.

Gambar 4.14 Keaktifan Siswa dalam Merespon, Bertanya, dan

Menjawab saat Pembelajaran Siklus II

Gambar 4.14 menujukkan keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan

menjawab saat pembelajaran. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung siswa

Page 190: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

166166166

bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru dengan baik. Mereka merespon dan

menjawab pertanyaan dari guru dengan percaya diri dan tanpa ragu-ragu, selain

itu juga mereka sudah tidak takut lagi untuk bertanya kepada guru ketika mereka

mengalami kesulitan untuk menulis pantun. Keaktifan siswa dalam merespon,

bertanya, dan menjawab saat pembelajaran sudah baik, ada peningkatan dari

siklus I ke siklus II. Keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab

saat pembelajaran guru perlu dipertahankan agar proses pembelajaran berlangsung

dengan baik.

4.1.2.3.3 Tanggung Jawab Siswa Terhadap Tugas yang Diberikan oleh

Guru Siklus II

Berdasarkan hasil observasi tentang tanggung jawab siswa terhadap tugas

yang diberikan oleh guru pada pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II,

pada siklus I 25 siswa atau sebesar 80% pada siklus II menjadi 28 siswa atau

sebesar 90% termasuk dalam kategori baik. Siswa sanggup bertanggung jawab

terhadap tugas menulis pantun sesuai syarat-syarat pantun yang diberikan oleh

guru dan mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Hampir seluruh siswa sudah

bertanggung jawab terhadap tugas menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun dengan baik dan melaksanakan perintah guru dengan

baik.

Page 191: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

167167167

Hasil jurnal guru menunjukkan tanggung jawab siswa terhadap tugas yang

diberikan oleh guru pada pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun yang termasuk dalam kategori baik. Siswa mampu

bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru untuk menulis pantun

sesuai syarat-syarat pantun secara kelompok maupun individu dan melaksanakan

perintah guru dengan baik. Selain itu, siswa bertanggung jawab dalam

mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Sikap tanggung jawab siswa terhadap

tugas yang diberikan guru pada siklus II lebih baik dibandingkan dengan siklus I.

Selain hasil observasi dan jurnal, dokumentasi foto juga menunjukkan

tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru pada pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada

siklus II. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.

Gambar 4.15 Tanggung Jawab Siswa Terhadap Tugas yang

Diberikan oleh Guru Siklus II

Gambar 4.15 menunjukkan tanggung jawab siswa terhadap tugas yang

diberikan oleh guru. Pada proses pembelajaran terlihat siswa bertanggungjawab

Page 192: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

168168168

untuk menulis pantun sesuai dengan syarat pantun dengan baik dan melaksanakan

perintah guru serta mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Tanggung jawab

siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru pada pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu termasuk dalam kategori baik,

adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II dan perlu dipertahankan agar proses

pembelajaran berlangsung dengan baik.

4.1.2.3.4 Keberanian dan Kepercayaan Diri Siswa dalam Menulis Pantun

Siklus II

Berdasarkan hasil observasi tentang keberanian dan kepercayaan diri siswa

dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun

menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II, pada siklus I ada 24 siswa

atau sebesar 77% pada siklus II menjadi 26 siswa atau sebesar 83% termasuk

dalam kategori baik. Siswa dengan berani dan percaya diri menulis pantun dengan

tema yang terdapat di kartu pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun. Siswa

berani untuk bertanya kepada guru maupun teman mengenai kesulitan yang

dialami, serta siswa sudah berani dan percaya diri untuk membaca dan menuliskan

hasil menulis pantunnya di depan kelas yang kemudian ditanggapi oleh guru dan

siswa lain.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Page 193: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

169169169

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun yang termasuk

dalam kategori baik. Siswa sudah berani dan percaya diri untuk menulis pantun

sesuai syarat-syarat pantun dengan sungguh-sungguh tanpa keraguan. Siswa

menulis pantun sesuai dengan tema yang terdapat pada kartu pantun secara

kelompok maupun individu. Siswa sudah tidak mengalami kesulitan untuk

menulis pantun karena sudah berani dan percaya diri untuk bertanya sehingga

pembelajaran berlangsung dengan baik.

Dokumentasi foto menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri siswa

dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada

siklus II dalam kategori baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto

berikut.

Gambar 4.16 Keberanian dan Kepercayaan Diri Siswa dalam Menulis

Pantun Siklus II

Gambar 4.16 menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam

menulis pantun. Siswa dalam sudah berani dan percaya diri untuk menulis pantun

sesuai dengan syarat-syarat pantun berdasarkan tema pada kartu pantun. Siswa

juga sudah berani dan percaya diri menulis pantun di papan tulis yang kemudian

Page 194: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

170170170

ditanggapi oleh guru dan siswa lainnya. Keberanian dan kepercayaan diri siswa

dalam menulis pantun sudah baik dari siklus I dan meningkat pada siklus II.

Keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun perlu dipertahankan

agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

4.1.2.4 Refleksi Siklus II

Proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada

siklus II berjalan dengan baik. Siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran,

kegiatan awal didahului dengan salam pembuka dan berdoa bersama. Siswa

mempersiapkan alat tulis sementara guru mempresensi siswa. Suasana kelas pada

awal pembelajaran sangat tenang. Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan

pembelajaran pantun dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Guru

menanamkan rasa percaya diri pada siswa dengan memutarkan video untuk

memotivasi siswa. Siswa melihat dan mendengarkan video tersebut agar

termotivasi untuk berusaha dengan maksimal dengan tenang dan antusias. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan isi video dan

menuntun siswa untuk menarik simpulan isi video tersebut. Selanjutnya, Siswa

menyimpulkan isi video dengan percaya diri dan berani mengemukakan

pendapatnya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat

Page 195: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

171171171

pembelajaran menulis pantun bagi kehidupan siswa untuk masa sekarang maupun

masa mendatang. Siswa menyimak penjelasan guru dengan baik dan kondusif.

Siswa bersama guru mengulas terlebih dahulu kesulitan yang dialami siswa

pada latihan sebelumnya dan mendiskusikan kesulitan serta membahas hasil

menulis pantun siswa, pada kegiatan ini siswa sangat antusias dan aktif dalam

mengikutinya. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai hal-hal yang belum

dipahami, siswa sudah berani untuk bertanya dengan aktif kepada guru dan

temannya tentang apa yang belum dipahami. Guru membagikan kartu pantun dan

lembar kerja kepada masing-masing siswa. Siswa secara individu menulis pantun

secara kreatif sesuai syarat-syarat pantun dengan berani dan percaya diri yang

baik. Setelah siswa selesai menulis pantun, guru meminta perwakilan siswa untuk

menuliskan pantun di papan tulis dan membacakannya. Siswa sangat aktif dan

percaya diri untuk menulis dan membacakan pantunnya. Siswa yang lain

memberikan tanggapan terhadap pekerjaannya. Guru memberikan tanggapan dan

penilaian kepada hasil pekerjaan siswa.

Siswa bersama guru menarik simpulan dan merangkum materi menulis pantun

dengan baik dan penuh percaya diri. Guru melakukan refleksi

terhadappembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun. Pada kegiatan refleksi berlangsung terbangun kereflektifan yang baik.

Guru memberikan penguatan atau penghargaan kepada kelompok yang berhasil

mendapatkan nilai yang memuaskan. Siswa mengisi jurnal yang sudah disediakan

oleh guru dengan kondusif dan jujur.

Page 196: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

172172172

Dari data tes keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam

menulis pantun pada siklus II dalam kategori baik karena sudah mencapai

ketuntasan belajar atau target yang ditentukan peneliti dengan rata-rata 85,83.

Terjadi peningkatan menulis pantun siswa, pada siklus I menulis pantun siswa

mencapai rata-rata 78,25 pada siklus II rata-rata menulis pantun siswa menjadi

85,83. Pada siklus II aspek-aspek dalam menulis pantun seperti pilihan kata, isi

pantun, adanya sampiran dan isi, jumlah suku kata tiap baris, persajakan dan

jumlah baris tiap bait sudah dalam kategori baik dan mengalami peningkatan dari

siklus I ke siklus I serta sudah mencapai target ketuntasan. Selain itu, seluruh

siswa sudah baik dalam menulis pantun karena mencapai ketuntasan belajar.

Berdasarkan hasil nontes yang terdiri atas observasi, jurnal guru dan jurnal

siswa, wawancara, dan dokumentasi foto menunjukkan proses pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun berjalan

dengan baik serta mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I,

siswa masih menunjukkan sikap negatif seperti tidak memerhatikan guru

menjelskan, bercanda, melamun, jalan-jalan dikelas serta suasana kelas yang

sedikit gaduh. Perubahan perilaku belajar siswa menunjukkan sikap yang lebih

positif. Mereka menunjukkan adanya keseriusan untuk belajar, siswa antusias

dalam proses pembelajaran menulis pantun, suasana kelas yang kondusif saat

pembelajaran menulis pantun, siswa aktif memaparkan hasil diskusi menulis

Page 197: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

173173173

pantun dengan berani dan percaya diri, suasana reflektif terbangun dengan baik

pada saat kegiatan refleksi, siswa terlihat antusias terhadap penjelasan guru, siswa

aktif dalam merespon, bertanya, dan menjawab pertanyaan dari guru dengan

percaya diri, siswa bertanggung jawab dengan baik terhadap tugas yang diberikan

oleh guru, serta berani dan percaya diri dalam menulis pantun.

Berdasarkan hasil tes dan nontes siswa dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siklus II berlangsung

baik. Menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) serta media kartu pantun,

mempermudah siswa untuk menggali ide atau gagasan untuk menulis sampiran

dan isi yang sesuai dengan tema yang terdapat pada kartu pantun. Pembelajaran

yang menyenangkan membuat siswa lebih mudah dalam menulis pantun sesuai

dengan syarat-syarat pantun. Dari hasil tes dan nontes menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siklus II tersebut

berhasil mencapai ketuntasan dan sesuai dengan target yang diharapkan, sehingga

tidak perlu dilakukan pelaksanaan siklus berikutnya.

4.2 Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada hasil siklus I dan hasil siklus II

yang menunjukkan adanya proses peningkatan menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Page 198: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

174174174

Satisfaction) dengan media kartu pantun, peningkatan keterampilan menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun, dan perubahan

perilaku siswa dalam pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang. Berikut

perubahan berdasarkan hasil penelitian menulis pantun siklus I dan siklus II.

4.2.1 Proses Pembelajaran Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun Siklus I dan Siklus II

Proses pembelajaran menulis pantun berdasarkan hasil nontes pada siklus I

dan siklus II dapat dilihat dari beberapa aspek. Aspek-aspek yang diamati dalam

proses pembelajaran meliputi, (1) keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun; (2)

kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun; (3) keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusi menulis

pantun; (4) terciptanya suasana reflektif saat kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran sehingga siswa dapat menyadari kekurangan saat proses

pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pertemuan

selanjutnya.

Page 199: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

175175175

Tabel 4.20 Hasil Proses Pembelajaran Menulis Pantun Siklus I dan Siklus II

No

Aspek Pengamatan

Siklus I Siklus II Peningkatan

F % F % F %

1. Keantusiasan siswa dalam proses

pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun.

24

77

26

83

2

6

2. Kekondusifan siswa dalam

menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan

media kartu pantun.

24

77

27

87

3

10

3. Keaktifan siswa dalam

memaparkan hasil menulis pantun.

24 77 27 87 3 10

4. Kereflektifan suasana saat kegiatan

refleksi pada akhir pembelajaran.

24 77 26 83 2 6

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui bahwa proses pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II yang termasuk dalam kategori baik. Aspek

keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siklus I sebanyak 24 siswa atau

Page 200: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

176176176

sebesar 77% meningkat 6% menjadi 26 siswa atau sebesar 83% pada siklus II.

Aspek kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun pada siklus I sebanyak 24 siswa atau sebesar 77%

meningkat 10% menjadi 27 siswa atau sebesar 87% pada siklus II. Aspek ketiga

yaitu aspek keaktifan siswa dalam memaparkan hasil menulis pantun pada siklus I

sebanyak 24 siswa atau sebesar 77% meningkat 10% menjadi 27 siswa atau

sebesar 87% pada siklus II. Aspek terakhir yaitu aspek kereflektifan suasana saat

kegiatan refleksi pada akhir pembelajaranpada siklus I sebanyak 24 siswa atau

sebesar 77% meningkat 10% menjadi 26 siswa atau sebesar 83% pada siklus II.

Peningkatan proses pembelajaran menulis pantun dijelaskan sebagai berikut.

4.2.1.1 Keantusiasan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis Pantun

Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun Siklus

I dan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi tentang keantusiasan siswa dalam proses

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun siswa menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II dibanding siklus I.

Pada siklus I ada 24 siswa atau sebesar 77% siswa yang antusias dalam proses

pembelajaran dan pada siklus II meningkat menjadi 26 siswa atau sebesar 83%

siswa yang antusias dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Page 201: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

177177177

Pada siklus I siswa terlihat kurang antusias dan tidak siap mengikuti

pembelajaran menulis pantun. Ada beberapa siswa yang terlihat tidak

memperhatikan penjelasan guru, sibuk bermain sendiri dan bercanda. Pada siklus

II siswa sudah antusias dalam mengikuti proses pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun, siswa sangat antusias ketika

menonton video motivasi agar mereka lebih percaya diri, siswa juga antusias dan

semangat ketika membahas kesulitan-kesulitan dalam menulis pantun pada siklus

I serta antusias ketika merespon, bertanya, dan menjawab pertanyaan dari guru.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang menujukkan keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun termasuk dalam

kategori baik karena adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I

beberapa siswa sudah menujukkan sikap positif siswa saat pembelajaran

berlangsung dan menunjukkan keantusiaan saat menulis pantun. Namun ada siswa

yang masih menunjukkan sikap negatif, mereka tidak antusias dalam mengikuti

proses pembelajaran menulis pantun dan masih belum memperhatikan

pembelajaran. Sedangkan pada siklus II siswa sudah menujukkan sikap positif,

minat siswa terhadap pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

sangat besar terlihat ketika guru menjelaskan materi pembelajaran siswa

Page 202: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

178178178

memperhatikan dengan seksama, siswa antusias mengikuti pembelajaran, dan

siswa percaya diri dalam menulis pantun.

Hasil jurnal siswa pada siklus I dan siklus II menunjukkan tanggapan yang

positif. Siswa senang dan tertarik menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun mereka menuturkan kemudahan dalam menggali ide

atau gagasan untuk menulis pantun karena adanya media kartu pantun yang di

dalamnya terdapat pantun yang belum lengkap atau pantun rumpang, gambar serta

adanya tema pada kartu pantun. Hal ini menunjukkan bahwa siswa berminat dan

senang dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun.

Berdasarkan hasil wawancara pada siklus I dan siklus II juga menunjukkan

keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun. Pada siklus I beberapa siswa

mengemukakan bahwa senang dan tertarik dengan pembelajaran pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun, media kartu pantun dapat

mempermudah dalam menulis pantun akan tetapi ada siswa yang mengalami

kesulitan untuk menulis sampiran. Sedangkan pada siklus II, beberapa siswa

mengemukakan senang dan tertarik dengan pembelajaran menulis pantun

menggunakann model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Page 203: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

179179179

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Kartu pantun

mempermudah dalam menggali ide atau gagasan untuk menulis pantun karena

terdapat pantun yang belum lengkap atau pantun rumpang, gambar dan tema serta

siswa mengemukakan sudah tidak mengalami kesulitan untuk menulis pantun

karena sudah paham dengan penjelasan guru.

Selain hasil observasi, jurnal guru, jurnal siswa, dan wawancara. Keantusiasan

siswa dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun juga dapat diketahui dari dokumentasi foto pada siklus

I dan siklus II. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.

Siklus I Siklus II

Gambar 4.17 Keantusiasan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis

Pantun Siklus I dan Siklus II

Gambar 4.17 menunjukkan keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada

siklus I dan siklus II. Pada siklus I ada beberapa siswa yang terlihat kurang

Page 204: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

180180180

antusias dan bermain sendiri sedangkan pada siklus II siswa terlihat keantusiasan

siswa saat melihat video motivasi pada proses pembelajaran, siswa terlihat sangat

tenang dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh sehingga keantusiasan siswa

dalam proses menulis pantun berlangsung intensif. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa proses keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siklus I dan

siklus II mengalami peningkatan.

4.2.1.2 Kekondusifan Siswa dalam Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi tentang kekondusifan siswa dalam menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun menunjukkan

adanya peningkatan pada siklus II dibanding siklus I. Pada siklus I ada 24 siswa

atau sebesar 77% siswa yang kondusif dalam proses pembelajaran menulis pantun

dan pada siklus II meningkat menjadi 27 siswa atau sebesar 87% siswa yang

kondusif dalam proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun. Pada siklus I saat diskusi kelompok dan proses

pembelajaran menulis pantun suasana kelas relatif cukup kondusif. Ada beberapa

siswa saat menulis pantun terlihat tidak serius, bermain dan bercanda dengan

temannya. Pada siklus II suasana kelas dalam proses pembelajaran menulis pantun

Page 205: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

181181181

berlangsung dengan kondusif dan saat siswa memaparkan hasil menulis pantun

suasana kelas terlihat kondusif.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang menunjukkan kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun termasuk dalam kategori baik yang

menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II dibanding siklus I. Pada siklus I

beberapa siswa sudah menujukkan sikap positif saat pembelajaran berlangsung

suasana kelas kondusif, kelas cukup tenang sehingga memperlancar proses

pembelajaran. Meskipun demikian, ada beberapa siswa yang belum kondusif

dalam mengikuti pembelajaran serta ada siswa yang berjalan-jalan di dalam kelas

dan bercanda. Pada siklus II siswa sudah melaksanakan apa yang diarahkan oleh

guru dengan baik suasana yang kondisif, hampir semua siswa kondusif ketika

menulis pantun sesuai dengan syarat pantun.

Selain jurnal guru, jurnal siswa pada siklus I dan siklus II juga

menunjukkan tanggapan yang positif dari siswa dalam proses pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Siswa

senang dan tertarik karena dengan pembelajaran ini mereka termotivasi dan lebih

percaya diri untuk menulis pantun sesuai syarat-syarat pantun dengan baik. Selain

itu, siswa juga tertarik dengan pembelajaran ini karena disebabkan adanya kartu

pantun dengan terbuat dari kertas buffalo yang berwarna-warni dan terdapat

gambar serta tema pantun yang mempermudah untuk mereka menulis pantun.

Page 206: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

182182182

Kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam menulis pantun sesuai syarat-

syarat pantun sudah dapat teratasi. Mereka sudah tidak merasa malu untuk

bertanya kepada guru maupun bertanya pada temannya

Selain hasil observasi, jurnal guru dan jurnal siswa, dokumentasi foto juga

menunjukkan kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun siklus I dan siklus II. Hal ini dapat dibuktikan dengan

dokumentasi foto berikut.

Siklus I Siklus II

Gambar 4.18 Kekondusifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis

Pantun Siklus I dan Siklus II

Gambar 4.18 yang menunjukkan kekondusifan siswa dalam proses

pembelajaran pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun. Pada siklus I suasana kondusif ketika menulis pantun tetapi ada

siswa yang masih melamun dan bergurau. Pada siklus II suasana kelas kondusif

ketika siswa menulis pantun dengan lebih percaya diri. Kekondusifan siswa dalam

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Page 207: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

183183183

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun

berlangsung dengan baik, yang berdampak pada meningkatnya kemampuan

menulis pantun siswa. Adanya peningkatan kekondusifan siswa dari siklus I ke

siklus II dan perlu dipertahankan agar proses pembelajaran berlangsung dengan

baik.

4.2.1.3 Keaktifan Siswa dalam Memaparkan Hasil Menulis Pantun

Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi tentang keaktifan siswa dalam memaparkan hasil

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun

menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II dibanding siklus I. Pada siklus I

ada 24 siswa atau sebesar 77% siswa aktif memaparkan hasil menulis pantun dan

pada siklus II meningkat menjadi 27 siswa atau sebesar 87% siswa aktif

memaparkan hasil menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun. Pada siklus I siswa masih ragu dan malu untuk memaparkan hasil menulis

pantun serta masih dengan dorongan atau perintah dari guru untuk memaparkan

hasil menulis pantun sedangkan pada siklus II siswa mulai berani memaparkan

hasil menulis pantun tanpa dorongan dari guru atau pun teman, siswa sudah

bersedia maju tanpa ditujuk.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang menunjukkan keaktifan siswa dalam memaparkan hasil menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Page 208: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

184184184

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun dalam kategori baik yang

menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II dibanding siklus I. Pada siklus I

siswa sudah percaya diri untuk memaparkan hasil menulis pantunnya, namun

suasana kelas menjadi gaduh ketika siswa menunjuk satu sama lain untuk

memaparkan hasil menulis pantunnya sedangkan pada siklus II siswa aktif

memaparkan hasil menulis pantun di dengan percaya diri dan berani tanpa

ditunjuk oleh guru.

Selain hasil observasi dan jurnal guru, keaktifan siswa dalam memaparkan

hasil menulis pantun pada siklus I dan siklus II dapat diketahui dengan

dokumentasi foto. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.

Siklus I Siklus II

Gambar 4.19 Keaktifan Siswa dalam Memaparkan Hasil Menulis Pantun

Siklus I dan Siklus II

Gambar 4.19 yang menunjukkan keaktifan siswa dalam memaparkan hasil

diskusi menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Pada

siklus I siswa memaparkan hasil diskusi menulis pantun dengan percaya diri dan

berani membacakan dan menulis hasil diskusinya di depan kelas, walaupun ada

Page 209: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

185185185

beberapa siswa yang masih malu dan dengan dorongan guru sedangkan pada

siklus II siswa mampu memaparkan hasil diskusinya di depan kelas dengan

percaya diri dan berani tanpa adanya dorongan dari guru. Siswa lain yang tidak

maju, memperhatikan dengan seksama ketika temannya sedang membacakan dan

menuliskan hasil pekerjaannya. Keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusi

menulis pantun termasuk dalam kategori baik, ada peningkatan dari siklus I ke

siklus II yang dipertahankan agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

4.2.1.4 Kereflektifan Suasana saat Kegiatan Refleksi Pada Akhir

Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi tentang kereflektifan suasana saat kegiatan

refleksi pada akhir pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II

dibanding siklus I. Pada siklus I ada 24 siswa atau sebesar 77% siswa

menunjukkan sikap yang baik saat kegiatan refleksi sehingga terbangunnya

suasana reflektif ketika kegiatan refleksi berlangsung dan pada siklus II

meningkat menjadi 26 siswa atau sebesar 83% siswa menunjukkan sikap yang

baik saat kegiatan refleksi sehingga terbangunnya suasana reflektif ketika kegiatan

refleksi menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun

berlangsung.

Page 210: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

186186186

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang menunjukkan kereflektifan suasana saat kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun dalam kategori baik yang menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II

dibanding siklus I. Pada siklus I saat kegiatan refleksi berlangsung suasana kelas

cukup kondusif, bahkan ada beberapa anak yang membuat suasana kelas menjadi

gaduh akan tetapi guru dapat mengontrol kelas sehingga proses refleksi tetap

berjalan kondusif. Pada siklus II saat kegiatan refleksi berlangsung suasana kelas

kondusif, siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama tentang seluruh

proses pembelajaran menulis pantun yang sudah dilakukan sehingga terbangun

suasana yang reflektif dan siswa dapat menyadari kekurangan saat proses

pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pertemuan

selanjutnya.

Selain hasil observasi dan jurnal guru, dokumentasi foto juga menunjukkan

kereflektifan suasana saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siklus I dan

siklus II. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.

Page 211: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

187187187

Siklus I Siklus II

Gambar 4.20 Kerefektifan Suasana saat Kegiatan Refleksi Pada Akhir

Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

Gambar 4.20 yang memperlihatkan kereflektifan suasana saat kegiatan

refleksi pada akhir pembelajaran dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Pada siklus I dan siklus II

menunjukkan bahwa kereflektifan suasana saat kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran menulis pantun sudah baik sehingga siswa dapat menyadari

kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan

dalam pertemuan selanjutnya. Kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran dalam

pembelajaran menulis pantun mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan

perlu dipertahankan agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto

dapat disimpulkan proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Dalam

Page 212: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

188188188

proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun siswa sudah antusias, siswa kondusif dalam menulis pantun, siswa aktif

dalam memaparkan hasil menulis pantun di depan kelas, dan terciptanya suasana

reflektif saat kegiatan refleksi pada akir pembelajaran sehingga siswa menyadari

kekurangan dan mengetahui perbaikan yang akan dilakukan pada pertemuan

selanjutnya.

4.2.2 Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan Media Kartu Pantun Siklus I dan Siklus II

Hasil peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun siklus I dan siklus II pada siswa kelas VII F SMP

Negeri 24 Semarang dapat dilihat dalam tabel 4.21 sebagai berikut.

Tabel 4.21 Tes Keterampilan Menulis Pantun Siklus I dan Siklus II

No Aspek Skor Siklus I Siklus II Peningkatan

(%) F (%) F (%)

1. Pilihan kata 3 57 61,29 70 75,26 13,97

2. Isi pantun 1 30 96,77 30 96,77 0

3. Sampiran dan isi 1 30 96,77 31 100 3,23

4. Persajakan 1 26 83,87 26 83,87 0

5. Jumlah suku kata tiap

baris

1 22 70,96 27 87,09 16,13

6. Jumlah baris tiap bait 1 30 96,77 31 100 3,23

Jumlah 36,56

Page 213: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

189189189

Berdasarkan tabel 4.21 menunjukkan bahwa hasil tes keterampilan

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada

siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 36,56% pada siklus II. Pada

siklus II keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun siswa sudah mencapai ketuntasan belajar.

Pada aspek pilihan kata terjadi peningkatan sebesar 13,97% dari 61,29%

menjadi 75,26%. Pada aspek isi pantun tidak terjadi peningkatan dari siklus I ke

siklus II, pada aspek ini tetap sebesar 96,77%. Pada aspek ketiga yaitu aspek

sampiran dan isi mengalami peningkatan sebesar 3,23%, dari 96,77% menjadi

100%. Pada aspek yang keempat yaitu aspek persajakan juga tidak mengalami

peningkatan, pada siklus I dan siklus II sama yaitu sebesar 83,87%. Aspek

selanjutnya adalah aspek jumlah suku kata tiap baris, pada aspek ini mengalami

peningkatan sebesar 16,13% dari 70,96% menjadi 87,09%. Aspek yang terakhir

yaitu jumlah baris tiap bait, pada aspek ini terjadi peningkatan 3,23% dari 96,77

menajdi 100%. Dapat disimpulkan bahwa pada siklus II tes menulis pantun siswa

dalam kategori baik dan semua aspek menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun siswa sudah mencapai ketuntasan belajar.

Page 214: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

190190190

Untuk mengetahui lebih jelas tiap-tiap aspek keterampilan menulis pantun

beserta peningkatan dari siklus I ke siklus II disajikan pada diagram dibawah ini.

120

100

80

Siklus 1 60

Siklus 2

40 Peningkatan

20

0

1 2 3 4 5 6

Diagram 4.3 Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun

Siklus I dan Siklus II

Diagram 4.3 menunjukkan bahwa adanya peningkatan keterampilan

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) pada siklus II. Pada aspek kelima

menulis pantun yaitu aspek jumlah suku kata tiap baris terjadi peningkatan

16,13% dari 70,96 menjadi 87,09% merupakan peningkatan tertinggi dari semua

aspek. Peningkatan terendah ada pada aspek isi pantun dan aspek persajakan.

Pada aspek isi pantun tidak mengalami peningkatan atau pengingkatan sebesar

0%, dari 96,77% menjadi 96,77% dan pada aspek persajakan juga tidak

mengalami peningkatan atau pengingkatan sebesar 0%, dari 83,77 menjadi

83,77%. Walaupun kedua aspek itu tidak mengalami peningkatan pada siklus II,

kedua aspek itu termasuk dalam kategori baik karena sudah mencapai target yaitu

Page 215: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

191191191

75-100%. Dapat disimpulkan pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan

keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) yang termasuk dalam

kategori baik dan mencapai ketuntasan belajar.

4.2.3 Perubahan Perilaku Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Menulis

Pantun Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan Media Kartu

Pantun Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil nontes pada siklus I dan siklus II menunjukkan perubahan

perubahan perilaku siswa dari negatif ke arah yang positif. Penelitian yang

dilakukan oleh peneliti tidak hanya meneliti kemampuan menulis pantun siswa,

akan tetapi meneliti perubahan perilaku siswa pada siklus I dan siklus II. Aspek

yang diamati dalam perubahan perilaku meliputi (1) keantusiasan siswa saat

mendengarkan penjelasan dari guru; (2) keaktifan siswa dalam merespon,

bertanya, dan menjawab saat pembelajaran; (3) tanggungjawab siswa terhadap

tugas yang diberikan oleh guru; (4) keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam

menulis pantun. Hasil perubahan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran

menulis pantun pada siklus I dan siklus II dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 4.22 Perubahan Perilaku Siswa dalam Pembelajaran Menulis Pantun

Siklus I dan Siklus II

No

Aspek Pengamatan

Siklus I Siklus II Peningkatan

F % F % F %

1. Keantusiasan siswa saat

mendengarkan penjelasan dari

23 74 27 87 3 13

Page 216: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

192192192

guru.

2. Keaktifan siswa dalam

merespon, bertanya, dan

menjawab saat pembelajaran.

22 70 26 83 4 13

3. Tanggung jawab siswa terhadap

tugas yang diberikan oleh guru.

25 80 28 90 3 10

4. Keberanian dan kepercayaan diri

siswa dalam menulis pantun.

24 77 25 80 1 3

Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa perubahan perilaku siswa

dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yang termasuk dalam kategori

baik. Aspek keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru pada

siklus I sebanyak 23 siswa atau sebesar 74% meningkat 13% menjadi 27 siswa

atau sebesar 87% pada siklus II. Aspek keaktifan siswa dalam merespon,

bertanya, dan menjawab saat pembelajaran.menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun pada siklus I sebanyak 22 siswa atau sebesar 70%

meningkat 13% menjadi 26 siswa atau sebesar 83% pada siklus II. Aspek ketiga

yaitu aspek tanggungjawab siswa terhadap tugas menulis pantun yang diberikan

oleh guru pada siklus I sebanyak 25 siswa atau sebesar 80% meningkat 10%

menjadi 28 siswa atau sebesar 90% pada siklus II. Aspek terakhir yaitu

keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Page 217: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

193193193

Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siklus I sebanyak 24 siswa atau

sebesar 77% meningkat 3% menjadi 25 siswa atau sebesar 80% pada siklus II.

Peningkatan proses pembelajaran menulis pantun dijelaskan sebagai berikut.

4.2.3.1 Keantusiasan Siswa saat Mendengarkan Penjelasan dari Guru

Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi tentang keantusiasan siswa saat mendengarkan

penjelasan dari guru dalam pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II

dibanding siklus I. Pada siklus I ada 23 siswa atau sebesar 74% siswa antusias

mendengarkan penjelasan guru dan pada siklus II meningkat menjadi 27 siswa

atau sebesar 87% siswa antusias mendengarkan penjelasan guru dalam

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun. Pada siklus I ketika guru memberikan penjelasan ada beberapa siswa

yang kurang antusias mereka kurang memperhatikan penjelasan guru, masih ada

yang bercanda dan bermain dengan temannya sedangkan pada siklus II pada saat

guru menjelaskan tentang materi menulis siswa memperhatikan dengan seksama

dan suasana kelas menjadi kondusif.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang menunjukkan keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari

guru dalam pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

Page 218: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

194194194

kartu pantun dalam kategori baik yang menunjukkan adanya peningkatan pada

siklus II dibanding siklus I. Pada siklus I ketika guru menjelaskan masih

ditemukan beberapa siswa yang kurang antusias, kurang memperhatikan

penjelasan guru, masih ada siswa yang bercanda, terlihat pasif serta masih

bersikap acuh tak acuh sibuk dengan kegiatannya sendiri. Pada siklus II hampir

seluruh siswa antusias dan memperhatikan penjelasan guru dengan seksama serta

suasana kelas yang kondusif serta sudah berani bertanya kepada guru ketika

mengalami kesulitan atau belum memahami penjelasan guru.

Hasil jurnal siswa siklus I dan siklus II menunjukkan tanggapan positif

dari siswa. Siswa senang dan tertarik mengikuti pembelajaran karena model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun dapat mempermudah mereka untuk memahami materi

dan menulis pantun. Menurut mereka penjelasan yang dilakukan guru saat

membahas materi dan hasil pekerjaan siswa mudah untuk dipahami serta dengan

adanya pembelajaran menulis pantun ini siswa lebih termotivasi dan percaya diri

untuk menulis pantun sesuai syarat-syarat pantun.

Keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru juga dapat

diketahui melalui hasil wawancara. Pendapat mengenai keantusiasan siswa saat

mendengarkan penjelasan guru dikemukakan oleh beberapa siswa yaitu siswa

yang mendapatkan nilai tertinggi, nilai sedang, dan nilai rendah. Pada siklus I

siswa menuturkan senang dan tertarik mengikuti pembelajaran, akan tetapi masih

mengalami kesulitan untuk menulis pantun. Pada siklus II siswa dengan nilai

tertinggi mengemukakan bahwa dia antusias mengikuti pembelajaran, senang

Page 219: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

195195195

mengikuti pembelajaran dan tidak mengalami kesulitan menulis pantun karena

penjelasan guru mudah dipahami. Siswa yang mendapatkan nilai sedang

mengemukakan bahwa dia sangat senang dan tertarik mengikuti pembelajaran,

serta mengakui sudah tidak mengalami kesulitan dalam menulis pantun karena

sudah paham penjelasan guru. Siswa yang mendapatkan nilai rendah

mengemukakan bahwa senang mengikui pembelajaran, dan sudah tidak

mengalami kesulitan menulis pantun karena penjelasan guru mudah dipahami.

Selain hasil observasi, jurnal guru, jurnal siswa, dan wawancara,

dokumentasi foto juga menunjukkan keantusiasan siswa saat mendengarkan

penjelasan dari guru dalam pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun pada siklus I dan siklus II. Hal ini dapat dibuktikan

dengan dokumentasi foto berikut.

Siklus I Siklus-II

Gambar 4.21 Keantusiasan Siswa saat Mendengarkan Penjelasa dari

Guru Siklus I dan Siklus II

Gambar 4.21 menujukkan keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan

dari guru dalam pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

Page 220: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

196196196

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun. Pada siklus I terlihat beberapa siswa tidak memperhatikan

penjelasan guru, ada siswa yang bergurau dengan temannya, bercerita dan ada

yang bermain sendiri serta acuh tak acuh. Pada siklus II siswa memperhatikan

penjelasan guru dengan fokus dan seksama sehingga suasana kelas menjadi

kondusif. Keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru dalam

pembelajaran menulis pantun mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan

perlu dipertahankan agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

4.2.3.2 Keaktifan Siswa dalam Merespon, Bertanya, dan Menjawab Saat

Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi tentang keaktifan siswa dalam merespon,

bertanya, dan menjawab saat pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II

dibanding siklus I. Pada siklus I ada 22 siswa atau sebesar 70% siswa keaktifan

siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran dan pada

siklus II meningkat menjadi 26 siswa atau sebesar 83% siswa keaktifan siswa

dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun.

Pada siklus I masih banyak siswa yang pasif dalam mengikuti pembelajaran,

merespon dan menjawab pertanyaan guru dengan malu dan ragu karena takut

salah serta belum berani bertanya ketika mengalami kesulitan sedangkan pada

Page 221: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

197197197

siklus II siswa sudah aktif merespon penjelasan atau perinah dari guru dengan

baik, berani bertanya ketika mengalami kesulitan dan menjawab pertanyaan guru

dengan percaya diri. Saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya mengenai materi maupun kesulitan yang mereka alami, siswa sudah

berani bertanya tanpa dorongan dari guru.

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang menunjukkan keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan

menjawab saat pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun dalam kategori baik yang menunjukkan adanya peningkatan pada

siklus II dibanding siklus I. Pada siklus I ada siswa yang kurang merespon guru,

siswa masih merasa malu untuk bertanya kepada guru tentang kesulitan menulis

pantun dan masih ragu untuk menjawab pertanyaan dari guru. Pada siklus II

Siswa sudah merespon pertanyaan guru atau perintah dari guru dengan baik, siswa

sudah percaya diri dan berani untuk bertanya tentang kesulitan dalam menulis

pantunserta dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru dengan

percaya diri.

Keaktifan siswa dalam merespon, bertanya dan menjawab saat pembelajaran

dapat diketahui melalui jurnal siswa. Hasil jurnal siklus I dan siklus II mendapat

tanggapan positif dari siswa, siswa merasa senang dapat bertanya tentang

kesulitan dalam menulis pantun, baik dengan guru maupun dengan teman. Siswa

tertarik dengan pembelajaran ini karena adanya kartu pantun dengan kertas

buffalo yang warna-warni dan terdapat gambar serta tema pada kartu pantun yang

Page 222: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

198198198

menurut mereka mempermudah untuk menggali ide atau gagasan dalam menulis

pantun dan bahwa menuturkan bahwa pembelajaran ini lebih efektif untuk

diterapkan karena dengan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) mereka merasa lebih termotivasi dan percaya

diri untuk menulis pantun serta dengan adanya media kartu pantun mempermudah

siswa untuk menulis pantun.

Keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru juga dapat

diketahui melalui hasil wawancara. Pendapat mengenai keantusiasan siswa saat

mendengarkan penjelasan guru dikemukakan oleh beberapa siswa yaitu siswa

yang mendapatkan nilai tertinggi, nilai sedang, dan nilai rendah. Pada siklus I ada

siswa yang masih ragu-ragu untuk bertanya kepada guru atau teman dan

menjawab pertanyaan dari guru karena takut salah dan tidak percaya diri. Pada

siklus II siswa yang mendapatkan nilai tertinggi mengemukakan bahwa dia

senang mengikuti pembelajaran dan tidak mengalami kesulitan untuk menulis

pantun. Siswa yang mendapatkan nilai sedang mengemukakan bahwa dia sudah

tidak mengalami kesulitan dalam menulis pantun karena sudah bertanya kepada

guru tentang kesulitan yang dialaminya. Siswa yang mendapatkan nilai kurang

mengemukakan bahwa sudah tidak takut lagi untuk merespon, bertanya, dan

menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru sehingga tidak mengalami

kesulitan untuk menulis pantun.

Selain hasil observasi, jurnal guru, jurnal siswa, dan wawancara,

dokumentasi foto juga dapat menunjukkan keaktifan siswa dalam merespon,

bertanya, dan menjawab saat pembelajaran menulis pantun menggunakan model

Page 223: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

199199199

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun pada siklus I dan sikus II. Hal ini dapat dibuktikan

dengan dokumentasi foto berikut.

Siklus I Siklus II

Gambar 4.22 Keaktifan Siswa dalam Merespon, Bertanya, dan Menjawab

saat Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

Gambar 4.22 menunjukkan keaktifan siswa dalam merespon, bertanya,

dan menjawab saat pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun. Pada siklus I terlihat hanya satu siswa yang merespon

dan berani menjawab pertanyaan dari guru, siswa yang tidak berani menjawab

bahkan suasana kelas menjadi gaduh ketika siswa saling menunjuk. Pada siklus II

siswa merespon dan menjawab pertanyaan dari guru dengan percaya diri dan

tanpa ragu-ragu, selain itu a mereka sudah tidak takut lagi untuk bertanya kepada

guru ketika mereka mengalami kesulitan untuk menulis pantun. Keaktifan siswa

dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat pembelajaran menulis pantun

Page 224: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

200200200

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan perlu dipertahankan agar

proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

4.2.3.3 Tanggung Jawab Siswa terhadap Tugas yang Diberikan oleh Guru

Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi tentang tanggung jawab siswa terhadap tugas

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun yang

diberikan oleh guru menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II dibanding

siklus I. Pada siklus I ada 25 siswa atau sebesar 80% siswa menunjukkan sikap

tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru dan pada siklus II meningkat

menjadi 28 siswa atau sebesar 90% siswa menunjukkan sikap tanggung jawab

terhadap tugas yang diberikan guru. Pada siklus I ada beberapa siswa yang kurang

bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru, mereka sibuk dengan

kegiatan yang lain, bercanda dengan teman dan bersikap tidak peduli dengan

tugas yang diberikan guru. Pada siklus II hampir seluruh siswa sudah bertanggung

jawab terhadap tugas menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun dengan baik dan melaksanakan perintah guru dengan baik.

Jurnal guru menunjukkan tanggung jawab siswa terhadap tugas menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun yang diberikan oleh

guru dalam kategori baik yang menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II

dibanding siklus I. Pada siklus I masih ada beberapa anak yang terlihat kurang

Page 225: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

201201201

tanggung jawab terhadap tugas yang guru berikan dan bersikap acuh tak acuh

serta menunda untuk mengumpulkan tugas. Pada siklus II siswa sudah mampu

bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru untuk menulis pantun

sesuai syarat-syarat pantun secara kelompok maupun individu dengan baik,

melaksanakan perintah guru dan siswa bertanggung jawab dalam mengumpulkan

tugas dengan tepat waktu.

Selain hasil observasi dan jurnal, dokumentasi foto juga menunjukkan

tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru pada pembelajaran

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada

siklus I dan siklus II. Hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut.

Siklus I Siklus II

Gambar 4.23 Tanggung Jawab Siswa terhadap Tugas yang Diberikan Oleh

Guru Siklus I dan Siklus II

Gambar 4.23 menunjukkan tanggung jawab siswa terhadap tugas yang

diberikan oleh guru saat pembelajaran menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

Page 226: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

202202202

dengan media kartu pantun. Pada siklus I siswa bertanggung jawab menulis

pantun dengan baik dan melaksanakan perintah dari guru. Namun, ada beberapa

siswa yang terlihat kurang bertanggung jawab dan bersikap kurang peduli

terhadap tugas yang diberikan guru. Pada siklus II siswa bertanggung jawab untuk

menulis pantun sesuai dengan syarat pantun dengan baik dan melaksanakan

perintah guru serta mengumpulkan tugas dengan tepat waktu. Tanggung jawab

siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru saat pembelajaran menulis pantun

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan perlu dipertahankan agar

proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

4.2.3.4 Keberanian dan Kepercayaan Diri Siswa dalam Menulis Pantun

Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi tentang keberanian dan kepercayaan diri siswa

dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun yang

diberikan oleh guru menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II dibanding

siklus I. Pada siklus I ada 24 siswa atau sebesar 77% siswa berani dan percaya diri

dalam menulis pantun dan pada siklus II meningkat menjadi 25 siswa atau sebesar

80% siswa berani dan percaya diri dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun. Pada siklus I ada beberapa siswa yang belum berani

dan percaya diri untuk menulis pantun sedangkan pada siklus II hampir seluruh

siswa sudah berani dan percaya diri untuk menulis pantun.

Page 227: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

203203203

Hasil jurnal guru menulis pantun siswa kelas VII F SMP Negeri 24

Semarang menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun yang diberikan oleh

guru dalam kategori baik yang menunjukkan adanya peningkatan pada siklus II

dibanding siklus I. Pada siklus I ada beberapa siswa yang belum berani dan

percaya diri untuk menulis pantun, mereka terlihat masih mengalami kesulitan

untuk menulis pantun dan tidak berani bertanya mengenai kesulitan yang dialami.

Pada siklus II siswa berani menulis pantun dengan baik, siswa sudah berani untuk

bertanya kepada guru maupun teman mengenai kesulitan yang dialami, serta

berani dan percaya diri untuk membaca dan menuliskan hasil menulis pantunnya

di depan kelas yang kemudian ditanggapi oleh guru dan siswa lain.

Dokumentasi foto juga menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri

siswa dalam menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan

media kartu pantun pada siklus I dan siklus II. Hal ini dapat dibuktikan dengan

dokumentasi foto berikut.

Siklus I Siklus-II

Gambar 4.24 Keberanian dan Kepercayaan Diri Siswa dalam Menulis

Pantun Siklus I dan Siklus II

Page 228: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

204204204

Gambar 4.24 menunjukkan keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam

menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada

siklus I dan siklus II. Pada Pada siklus I siswa dengan percaya diri dan berani

menulis pantun sesuai syarat-syarat pantun berdasarkan tema yang terdapat pada

kartu pantun, namun masih ada beberapa siswa yang masih belum berani dan

percaya diri dalam menulis pantun. Pada siklus II siswa sudah berani dan percaya

diri menulis pantun dan berani untuk menulis pantun di papan tulis yang

kemudian ditanggapi oleh guru dan siswa lainnya. Keberanian dan kepercayaan

diri siswa dalam menulis pantun mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II

dan perlu dipertahankan agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

Penelitian peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

dengan media kartu pantun yang dilakukan menunjukkan hasil yang baik.

Keterampilan menulis pantun siswa mengalami peningkatan setelah dilakukan

tindakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun siklus I dan siklus II.

Hasil tes keterampilan menulis pantun pada siklus I yaitu 78,25 yang

termasuk dalam kategori baik. Pada tes siklus I ini tidak ada siswa yang

memperoleh nilai dalam kategori cukup. Pada kategori baik dicapai oleh 25 siswa

atau 80,64% dengan rentang nilai 75-100 dan dalam kategori kurang dicapai oleh

Page 229: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

205205205

6 siswa atau 19,35% dengan nilai 0-64. Hasil siklus I sudah mencapai batas

ketuntasan minimal yang telah ditentukan tetapi ada beberapa aspek yang belum

mencapai ketuntasan minimal dan ada beberapa siswa yang belum mencapai batas

ketuntasan dalam menulis pantun sehingga peneliti melakukan perbaikan pada

siklus II. Pada siklus II secara klasikal mencapai nilai rata-rata 85,83 yang

termasuk dalam kategori baik. Pada siklus II ini 31 siswa atau 100% siswa

mendapatkan nilai dengan rentang 75-100 dalam kategori baik. Tidak ada satu

pun siswa yang memperoleh nilai dalam kategori cukup atau kategori kurang.

Proses pembelajaran berlangsung dengan baik yaitu terbukti dengan

meningkatnya keantusiasan siswa dalam pembelajaran, meningkatnya

kekondusifan siswa, meningkatnya keaktifan siswa dan kereflektifan suasana saat

kegiatan refleksi. Perilaku siswa dalam melaksanakan pembelajaran menulis

pantun pada siklus I, masih ada beberapa siswa yang masih menunjukkan perilaku

yang negatif yaitu kurang memperhatikan penjelasan guru, selain itu dalam

merespon, menjawab dan bertanya masih malu dan ragu-ragu belum percaya diri.

Akan tetapi, pada siklus II perilaku siswa mengalami perubahan menjadi baik.

Siswa sudah memperhatikan penjelasan guru dan dalam merespon, menjawab,

bertanya sudah berani dan percaya diri. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti

berkedudukan sebagai pelengkap dari penelitian-penelitian sebelumnya.

Laily (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

Keterampilan Menulis Cerpen dengan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Melalui Strategi 3M Siswa Kelas

Page 230: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

206206206

IX-A MTs. Darul Ma’arif Pringapus Kabupaten Semarang”. Penelitian tersebut

menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa setelah

mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran ARIAS (Assurance,

Relevance, Interest, Assessment, Statisfaction) melalui Strategi 3M. Hal tersebut

dapat dilihat nilai rata-rata pada siklus I sebesar 62,06 yang termasuk dalam

kategori cukup. Kemudian pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat sebesar

16,95% menjadi 76,09 termasuk dalam kategori baik. Penelitian tersebut tidak

hanya meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi juga menunjukkan adanya

perubahan perilaku siswa. Perubahan tersebut terjadi pada siklus II yaitu

perubahan perilaku negatif menjadi perilaku positif yaitu siswa lebih antusias

dalam pembelajaran.

Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka

lebih efektif penelitian yang dilakukan oleh peneliti karena pada siklus II

mencapai 85,83. Selain itu, pada perubahan perilaku siswa tidak hanya antusias

saja, dalam penelitian peneliti perubahan perilaku siswa yang menjadi positif

yaitu keantusiasan siswa, kekondusifan siswa, keaktifan siswa dan berani serta

percaya diri dalam menulis pantun.

Penelitian juga dilakukan oleh Nuraeni (2010) yang berjudul “Peningkatan

Keterampilan Menulis Wacana Menggunakan Pendekatan PAIKEM dengan

Media Kartu Warna Edukasi pada Siswa Kelas IX AP 1 SMK Widya Praja

Ungaran”. Hasil yang diperoleh keterampilan menulis wacana menggunakan

pendekatan PAIKEM dengan media kartu warna edukasi menunjukkan adanya

Page 231: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

207207207

suatu peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari siklus I terjadi peningkatan

sebesar 16,76% dengan nilai rata-rata 57,69 dan pada siklus II mengalami

peningkatan sebesar 32,15% dengan nilai rata-rata 76,24 dan termasuk dalam

kategori baik. Perubahan tersebut terjadi pada siklus II yaitu perubahan perilaku

negatif menjadi perilaku positif yaitu siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka

efektif penelitian peneliti karena pada siklus II mencapai 85,83. Selain itu, pada

perubahan perilaku siswa tidak hanya aktif saja, dalam penelitian peneliti

perubahan perilaku siswa yang menjadi positif yaitu keantusiasan siswa,

kekondusifan siswa dan berani serta percaya diri dalam menulis pantun.

Berdasarkan uraian perbandingan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan menulis pantun dapat ditingkatkan dengan berbagai pendekatan,

teknik, strategi, maupun media pembelajaran tertentu. Penelitian tentang

peningkatan keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun belum pernah dilakukan. Hasil yang dicapai sangat baik, pada siklus

II mencapai 85,83. Proses pembelajaran yang meningkat dari siklus I ke siklus II

dan perilaku siswa juga mengalami perubahan dari arah negatif menjadi positif.

Hal tersebut menunjukkan keberhasilan penggunaan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu

pantun untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun pada siswa kelas VII F

Page 232: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

208208208

SMP Negeri 24 Semarang. Oleh karena itu penelitian tersebut dilakukan sebagai

pelengkap dari penelitian sebelumnya.

Page 233: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

209209209

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan berdasarkan hasil penelitian peningkatan keterampilan menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun pada siswa kelas

VII F SMP Negeri 24 Semarang sebagai berikut.

1) Terjadinya peningkatan dalam proses pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Hasil proses

pembelajaran siklus I ke siklus II yaitu siswa antusias dan kondusif dalam

proses pembelajaran menulis pantun, siswa aktif memaparkan hasil diskusi

menulis pantun dan terciptanya suasana reflektif saat kegiatan refleksi

sehingga siswa dapat menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan

mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pertemuan selanjutnya.

2) Hasil tes keterampilan menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan

media kartu pantun yang dilakukan pada siswa kelas VII F SMP Negeri

Semarang mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan menulis pantun

tersebut diketahui dari hasil siklus I dan siklus II. Nilai rata-rata hasil tes

Page 234: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

210210210

siklus I sebesar 78,25 termasuk dalam kategori baik dan sudah mencapai

ketuntasan belajar yang diharapkan. Akan tetapi, masih ada aspek-aspek

menulis pantun yang belum mencapai target yang diharapkan dan ada

beberapa siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan belajar. Pada siklus II

nilai rata-rata hasil tes menulis pantun sebesar 85,83 termasuk dalam kategori

baik. Aspek-aspek menulis pantun mengalami peningkatan mencapai

ketuntasan belajar dan semua siswa juga mencapai ketuntasan belajar.

3) Perubahan perilaku siswa kelas VII F SMP Negeri 24 Semarang mengalami

peningkatan ke arah positif dalam mengikuti pembelajaran menulis pantun

mengggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun. Hal tersebut dapat

diketahui dari hasil nontes yang meliputi hasil observasi, jurnal siswa, jurnal

guru, wawancara, dan dokumentasi foto. Pada siklus I ada beberapa siswa

yang tidak memperhatikan penjelasan, tidak merespon penjelasan guru

dengan baik, belum berani untuk bertanya dan menjawab pertanyaan guru.

Tanggung jawab siswa terhadap tugas serta keberanian dan kepercayaan diri

siswa dalam menulis pantun baik. Pada siklus II mengalami peningkatan ke

arah yang positif yaitu siswa antusias saat mendengarkan penjelasan dari

guru, siswa aktif dalam merespon, bertanya, dan menjawab, tanggung jawab

siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru sudah baik serta keberanian

dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun sudah dalam kategori baik.

Page 235: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

211211211

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan pada simpulan hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun dapat dijadikan alternatif

pembelajaran sebagaimana yang ditunjukan dari hasil penelitian ini yang

terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa dalam menulis

pantun dan perubahan perilaku siswa ke arah positif.

2) Penelitian menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun diharapkan

dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian

selanjutnya yang terkait dengan penelitian menulis pantun.

Page 236: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

212212212

DAFTAR PUSTAKA

Agni, Binar. 2009. Sastra Indonesia Lengkap. Jakarta : Hi-Fest Publishing.

Ahmadi, Iif Khoiru dkk . 2011. Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta :

Prestasi Pustakaraya.

Andrzejczak, Nancy dkk. 2005. “International Journal of Education and the Arts,

From Image to Text Using Images in the Writing Process”. No. 12 Vol.

6, page 1-17. (Online) http://www.ijea.org/v6n12/ (23Maret 2015).

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta : PT Raja Grafinfo Persada.

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke 3. Jakarta: Balai

Pustaka.

Gani, Erizal. 2010. Pantun Minangkabau dalam Perspektif Budaya dan

Pendidikan. Padang : UNP Press.

Hidayah, Siti Nur. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun Dengan

Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dan Teknik

Pancingan Kata Kunci Pada Siswa Kelas VII A SMP PGRI 3 Boja

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Semarang :

UNNES.

Jabrohim, Chaerul Anwar dkk. 2003. Cara Menulis kreatif. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Jacobson, Laura Thompson. 2010. “Improving the Wrtiting Performance of High

School Student with Attention Deficit/Hyperactivity Disorder and Writing

Difficulties”.(Online)http://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?

article=1044&contex=cehsdiss (25 Maret 2015).

Kartono. 2009. Menulis Tanpa Rasa Takut Membaca Realitas dengan Kritis.

Yogyakarta : Kanisius.

Kinasih, Rizki Utami. 2009. Peningkatan Menulis Pantun dengan Pancingan

Kata Kunci Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Ngempon Kecamatan Bergas

Kabupaten Semarang. Skripsi. UNNES.

Page 237: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

213213213

Laily, Khorida. 2010. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Metode

Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Statisfaction) Melalui Strategi 3M Siswa Kelas IX-A MTs. Skripsi.

UNNES.

Martofiah. 2008. Peningkatan Menulis Pantun Anak dengan Teknik Latihan

Terbimbing Siswa Kelas IV A SD Islam Al-Madina Sampangan

Semarang. Skripsi. UNNES.

Media, Shira. 2011. Buku Pintar Pantun Puisi & Majas. Yogyakarta: Shira

Media.

Mihardja, Ratih. 2012. Buku Pintar Sastra Indonesia. Jakarta Timur : Lakar

Aksara.

Natia, IK. 2008. Ikhtisar Teori dan Periodisasi Sastra Indonesia. Surabaya:

Bintang.

Nuraeni, Heti. 2010. Peningkatan Keterampilan Menulis Wacana Menggunakan

Pendekatan PAIKEM dengan Media Kartu Warna Edukasi Pada Siswa

Kelas XI AP 1 SMK Widya Praja Ungaran. Skripsi. UNNES.

Nursisto. 2000. Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adi Cita

Pangesti, Mutia Dwi. 2014. Buku Pintar Pantun dan Peribahasa. Jakarta :

Pustaka Nusantara Indonesia.

Pratama, Aditya Bagus. 2008. Koleksi Pantun dan Puisi. Surabaya : Pustaka

Media.

Rahman, Muhammat. Amri, Sofan. 2014. Model Pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) Terintegratif.

Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya.

Rizal, Yose. 2010. Apresiasi Puisi dan Sastra Indonesia. Jakarta: Grafika Mulia.

Rosidi, Imron. 2009. Menulis... Siapa Takut?. Yogyakarta: PT Kanisius.

Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sadikin, Mustofa. 2010. Kumpulan Sastra Indonesia Edisi Terlengkap. Jakarta:

Gudang Ilmu.

Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang : Widya Karya.

Page 238: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

214214214

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru

Algesindo.

Sufanti, Main. 2010. Strategi Pengajaran dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma

Pustaka.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suseno, Tusiran. 2008. Mari Berpantun. Depok : Yayasan Panggung Melayu.

Sutikno, Sobry. 2014. Metode dan Model-Model Pembelajaran. Mataram :

Holistica.

Trianto. 2007. Model-model Pempelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik.

Jakarta : Prestasi Pustaka.

Wagiran dan Mukh. Doyin. 2005. Curah Gagasan Pengantar Penulisan Karya

Ilmiah. Semarang : Rumah Indonesia BIS FBS Unnes.

Wahyuni, Ristri. 2014. Kitab Lengkap Puisi, Prosa dan Pantun Lama. Jogjakarta:

Saufa.

Wardoyo, Sigit Mangun. 2013. Teknik Menulis Puisi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Winataputra, Udin S. 2005. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta : PAU

PPAI Universitas Terbuka.

Wojowasito, S. 1972. Ilmu Kalimat Strukturil. Malang : Jurusan Bahasa dan

Indonesia, FKSS, IKIP Malang.

Page 239: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

215215215

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : VII F / I

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

8. Mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui pantun

dan dongeng.

B. Kompetensi Dasar

8.1 Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun.

C. Indikator

1. Mengidentifikasi syarat-syarat pantun

2. Mengidentifikasi jenis-jenis pantun

3. Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah bertanya jawab dan berdiskusi siswa dapat

mengidentifikasi syarat-syarat pantun.

Page 240: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

216216216

2. Setelah memperoleh contoh-contoh pantun siswa dapat

mengidentifikasi jenis-jenis pantun.

3. Setelah mengidentifikasi syarat-syarat pantun dan jenis pantun

siswa dapat menulis pantun yang sesuai syarat-syarat pantun.

E. Materi Pembelajaran

1. Syarat-syarat pantun

2. Jenis-jenis pantun

3. Langkah-langkah menulis pantun

F. Metode Pembelajaran

1. Model : Model Pembelajaran ARIAS

2. Teknik : Ceramah, tanya jawab, diskusi, inkuiri

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Komponen

Model

Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi

waktu

Kegiatan Awal

1. Guru mengondisikan siswa agar

siap dalam mengikuti

pembelajaran.

2. Guru memberikan apersepsi

dengan mengaitkan pembelajaran

Tanya Jawab

10 menit

Page 241: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

217217217

Assurance

(percaya diri)

Relevance

( relevansi)

pantun dengan pengetahuan yang

dimiliki oleh siswa.

3. Guru menanamkan rasa percaya

diri dan memotivasi siswa dengan

memutarkan video yang berjudul

“Jangan Pernah Menyerah”.

4. Guru menuntun siswa untuk

menarik simpulan isi video

“Jangan Pernah Menyerah”.

5. Guru menyampaikan tujuan dan

manfaat pembelajaran menulis

pantun bagi kehidupan siswa

untuk masa sekarang maupun

masa mendatang.

6. Guru menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran yang akan

dilalui.

Diskusi

Tanya jawab

Kegiatan Inti

Eksplorasi

1. Guru membagikan contoh-contoh

pantun yang sesuai dengan

kehidupan siswa.

2. Siswa berdiskusi untuk

Diskusi

60 menit

Page 242: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

218218218

Interest

(minat/

perhatian)

mengidentifikasi syarat-syarat

pantun berdasarkan contoh

pantun.

3. Siswa berdiskusi untuk

mengelompokkan contoh pantun

sesuai jenis-jenis pantun.

4. Siswa bersama guru

mendiskusikan syarat-syarat

pantun dan jenis-jenis pantun.

5. Siswa bertanya jawab dengan

guru mengenai hal-hal yang

belum dipahami.

Elaborasi

6. Guru menjelaskan cara menulis

pantun dengan media kartu

pantun kepada siswa.

7. Siswa berkelompok sesuai

dengan pembagian yang telah

ditentukan, masing-masing

beranggotakan 4 siswa.

8. Guru membagikan kartu pantun

dan lembar kerja kepada masing-

masing kelompok.

Tanya jawab

Ceramah

Page 243: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

219219219

9. Siswa secara berkelompok

mengisi pantun rumpang yang

terdapat pada kartu pantun.

10. Siswa dengan guru melakukan

tanya jawab dan mendiskusikan

jawaban pantun rumpang.

11. Siswa secara berkelompok

menulis pantun secara kreatif

sesuai syarat-syarat pantun

berdasarkan tema/gambar pada

kartu pantun, dengan langkah

sebagai berikut :

a. Siswa secara berkelompok

menentukan jenis pantun yang

akan ditulis.

b. Siswa secara berkelompok

membuat isi pantun berdasarkan

tema pada kartu pantun.

c. Siswa membuat sampiran yang

cocok dengan isi pantun.

d. Selanjutnya siswa secara

berkelompok menggabungkan

sampiran dan isi pantun.

Inkuiri

Diskusi

Inkuiri

Page 244: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

220220220

Assessment

(evaluasi)

Satisfaction

(penguatan)

Konfirmasi

12. Perwakilan kelompok menuliskan

pantun di papan tulis dan

membacakannya.

13. Kelompok yang lain memberikan

tanggapan.

14. Guru memberikan tanggapan dan

penilaian kepada masing-masing

kelompok.

Diskusi

Kegiatan Akhir

1. Siswa bersama guru menarik

simpulan dan merangkum materi

menulis pantun.

2. Siswa bersama guru melakukan

refleksi terhadap pembelajaran

menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS

dengan media kartu pantun.

3. Guru memberikan penguatan atau

penghargaan kepada kelompok

yang berhasil mendapatkan nilai

yang memuaskan.

4. Guru menyampaikan tindak

Tanya jawab

10 menit

Page 245: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

221221221

lanjut untuk pertemuan

selanjutnya dengan memberikan

pekerjaan rumah untuk menulis

pantun.

Pertemuan Kedua

Komponen

Model

Kegiatan Pembelajaran

Metode

Alokasi

Waktu

Assurance

(percaya diri)

Kegiatan Awal

1. Guru mengondisikan siswa agar

siap dalam mengikuti

pembelajaran.

2. Guru memberikan apersepsi

dengan mengaitkan pembelajaran

pantun dengan pengetahuan yang

dimiliki oleh siswa.

3. Guru menanamkan rasa percaya

diri dan memotivasi siswa dengan

memutarkan video yang berjudul

“Kisah Empat Lilin”.

4. Guru menuntun siswa untuk

menarik simpulan isi video

“Kisah Empat Lilin”.

Tanya Jawab

Diskusi

Tanya jawab

10 menit

Page 246: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

222222222

Relevance

( relevansi)

Interest

(minat/

5. Guru menyampaikan tujuan dan

manfaat pembelajaran menulis

pantun bagi kehidupan siswa

untuk masa sekarang maupun

masa mendatang.

6. Guru menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran yang akan

dilalui.

Kegiatan Inti

Eksplorasi

1. Siswa bersama guru mengulas

terlebih dahulu kesulitan yang

dialami siswa pada latihan

sebelumnya.

2. Siswa dan guru membahas hasil

menulis pantun siswa.

3. Siswa bertanya jawab dengan

guru mengenai hal-hal yang

belum dipahami.

Elaborasi

4. Guru membagikan kartu pantun

dan lembar kerja kepada masing-

masing siswa.

Diskusi

Tanya jawab

60 menit

Page 247: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

223223223

perhatian)

Assessment

(evaluasi)

5. Siswa secara individu menulis

pantun secara kreatif sesuai

syarat-syarat pantun berdasarkan

tema/gambar yang ada pada kartu

pantun, dengan langkah sebagai

berikut :

a. Siswa menentukan jenis pantun

yang akan ditulis.

b. Siswa membuat isi pantun

berdasarkan tema yang ada pada

kartu pantun.

c. Siswa membuat sampiran yang

cocok dengan isi pantun.

d. Selanjutnya siswa secara

menggabungkan sampiran dan isi

pantun.

Konfirmasi

6. Guru meminta perwakilan siswa

untuk menuliskan pantun di papan

tulis dan membacakannya.

7. Siswa yang lain memberikan

tanggapan terhadap pekerjaannya.

8. Guru memberikan tanggapan dan

Inkuiri

Diskusi

Page 248: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

224224224

Satisfaction

(penguatan)

penilaian kepada hasil pekerjaan

siswa.

Kegiatan Akhir

1. Siswa bersama guru menarik

simpulan dan merangkum materi

menulis pantun.

2. Siswa bersama guru melakukan

refleksi terhadap pembelajaran

menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS

dengan media kartu pantun.

3. Guru memberikan penguatan atau

penghargaan kepada siswa yang

berhasil mendapatkan nilai yang

memuaskan.

4. Siswa mengisi jurnal yang sudah

disediakan oleh guru.

Tanya jawab

10 menit

H. Sumber Belajar

1. Sumber : Buku paket Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas

VII SMP dan MTs karangan Sugeng- Subagyo, penerbit Bumi Aksara,

halaman 134-137.

Page 249: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

225225225

2. Media : Kartu pantun

I. Penilaian

1. Teknik : Tes dan Nontes

2. Bentuk Instrumen

a. Tes : Uraian

b. Nontes : Lembar observasi, jurnal, dan wawancara

3. Soal / Instrumen

a. Tulislah pantun secara kreatif berdasarkan tema yang terdapat pada

kartu pantun dengan memperhatikan syarat pantun!

Kategori penilaian keterampilan menulis pantun

No Aspek penilaian Skor Kategori Keterangan

1.

Aspek Kebahasaan

Pilihan kata atau diksi

Indikator :

Menggunakan kata

konkret dan kata

kiasan

Penggunaan kata yang

variatif

Memiliki nilai estetis

3

2

1

Baik

Cukup

Kurang

Jika diksi memenuhi

semua indikator

Jika diksi memenuhi dua

indikator

Jika diksi memenuhi satu

Page 250: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

226226226

indikator

2.

Aspek Kesastraan

Isi pantun

Indikator :

Isi pantun sesuai

dengan tema kartu

pantun

1

0

Baik

Kurang

Isi pantun sesuai dengan

tema kartu pantun

Isi pantun tidak sesuai

dengan tema kartu

pantun

3. Adanya sampiran dan isi

Indikator :

Mampu membuat

sampiran dan isi

pantun, antara

sampiran dan isi

pantun tidak

berkaitan.

1

0

Baik

Kurang

Mampu membuat

sampiran dan isi pantun,

antara sampiran dan isi

pantun tidak berkaitan

Tidak mampu membuat

sampiran dan isi pantun,

antara sampiran dan isi

pantun berkaitan

4. Persajakan

Indikator :

Pantun bersajak ab ab

1

0

Baik

Kurang

Pantun bersajak ab ab

Pantun tidak bersajak ab

Page 251: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

227227227

ab

5. Jumlah suku kata tiap baris

Indikator :

Jumlah suku kata tiap

baris 8-12 suku kata

1

0

Baik

Kurang

Jumlah suku kata tiap

baris 8-12 suku kata

Suku kata tiap baris tidak

berjumlah 8-12 suku kata

6. Jumlah baris tiap bait

Indikator :

Pantun yang dibuat

siswa empat seuntai

1

0

Baik

Kurang

Pantun yang dibuat siswa

empat seuntai

Pantun yang dibuat siswa

tidak empat seuntai

Kategori Penilaian Tes Keterampilan Menulis Pantun

NO. Kategori Skala skor

1. Baik 75-100

2. Cukup 65-74

3. Kurang 0-64

Page 252: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

228228228

Nilai Akhir = Skor siswa X 100% =

Skor maksimal

Semarang, September 2015

Page 253: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

229229229

Materi Pembelajaran

A. Syarat-syarat pantun

Untuk menulis sebuah pantun, maka harus memenuhi syarat-

syaratnya. Adapun syarat-syarat pantun :

a. terdiri atas empat baris

b. terdiri atas 3-5 kata

c. tiap-tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata

d. bersajak a-b-a-b, maksudnya bunyi akhir baris pertama harus sama

dengan bunyi pada baris ketiga dan bunyi baris kedua harus sama

dengan bunyi baris keempat.

Contoh :

Kalau ada sumur di ladang (bunyi huruf ng) {a}

Boleh aku menumpang mandi (bunyi huruf i) {b}

Kalau ada umur panjang (bunyi huruf ng) {a}

Boleh kita berjumpa lagi (bunyi huruf i) {b}

e. dua baris yang pertama disebut sampiran dan dua baris terakhir

disebut isi pantun.

Contoh :

Sawah di desa mulai menghijau (sampiran)

Di tengah ada pematang (sampiran)

Apa arti bertindak maju (isi)

Kalau tanpa pemikiran matang (isi)

Page 254: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

230230230

B. Jenis-jenis Pantun

a. pantun sukacita

Gurih nian ikan gurami

Tambah nikmat dengan kacang

Alangkah senang hati kami

Panen raya telah datang

Dengar lagu berirama

Tertawalah si adik manja

Mari main bersama-sama

Jangan duduk sendiri saja

b. pantun dukacita

Besar buahnya pisang batu

Jatuh melayang selaranya

Saya ini anak piatu

Sanak saudara tidak punya

Burung dara burung derkuku

Terbanglah jauh di sana

Betapa hatiku sangat rindu

kepada ayahanda di sana

c. pantun perkenalan

Dari Deli hendak ke Berandan

Singgah sebentar di Deli tua

Page 255: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

231231231

Kalau boleh kita kenalan

Baju merah siapa namanya

Kain kebaya untuk Indah

Kebaya hanya buat dirinya

Main ke rumah itu mudah

Asal saya tahu alamatnya

d. pantun jenaka Tergenang

air di Jajaran Bergosok

dengan daun lada Jika tuan

mati duluan

Nantikan hamba di pintu surga

Naik delman ke Jepara

Jangan lupa bawa pengukur

Siapa yang tidak tertawa

Lihat sibotak ingin cukur

e. pantun nasihat

Jalan-jalan ke Semarang

Bawa bandeng tanpa duri

Belajar mulai sekarang

Untuk hidup kemudian hari

Berakit-rakit ke hulu

Berenang-renang ke tepian

Page 256: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

232232232

Bersakit-sakit dahulu

Bersenang-senang kemudian

f. pantun adat

Elok-elok meyeberang

Jangan sampai titian patah

Elok-elok di negeri orang

Jangan sampai berbuat salah

Kayu hutan bukan andalas

Baik dibuat untuk lemari

Mau berhujan tahan panas

Begitu orang mencari rejeki

g. pantun agama

Anak ayam turun sepuluh Mati

seekor tinggal sembilan Bangun

pagi sembahyang subuh Minta

ampun kepada Tuhan

Sungguh indah pintu dipahat

Burung merpati di pohon

Kalau hidup hendak selamat

Taat selalu perintah Tuhan

Page 257: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

233233233

h. pantun budi pekerti

Siapa yang tak simpatik

Melihat bunga dahlia

Kulit putih berwajah cantik

Sudah cantik berhati mulia

i. pantun kiasan

Luas nian samudra raya

Pagi-pagi nelayan melaut

Tak berguna memberi si kaya

Bagai menebar garam di laut

j. pantun perpisahan

Kalau ada sumur di ladang

Bolehkah kita menumpang mandi

Kalau ada umurku panjang

Bolehkah kita bertemu lagi

C. Langkah-langkah Menulis Pantun

Untuk menulis pantun secara baik sekaligus menghasilkan pantun

yang indah harus mengetahui langkah-langkah yang baik dan benar dalam

menulis pantun. Langkah-langkah dalam menulis pantun :

Page 258: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

234234234

a. Menentukan tema

Tema yang dipilih untuk menulis pantun dapat berasal dari

perasaaan, pengalaman pribadi, fenomena atau berita yang didengar

dan sebagainya.

b. Memilih jenis pantun

Pilihlah jenis pantun yang akan dibuat. Terkait hal ini, ada banyak

sekali jenis pantun yang bisa dipilih, diantaranya pantun teka-teki,

pantun nasihat, pantun adat dan sebagainya. Dalam memilih jenis

pantun sesuaikan dengan tema pantun.

c. Membuat kalimat isi

Buatlah kalimat isi pantun sesuai dengan tema pantun yang telah

ditentukan. Kalimat isi pantun tersebut dapat berbentuk seperti nasihat,

hiburan, teka-teki atau yang lain sesuai dengan jenis pantun yang akan

di buat.

d. Membuat kalimat sampiran

Dalam membuat sampiran ada dua pedoman. Pertama, bunyi

terakhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga, bunyi

akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. Kedua,

jumlah suku kata pada setiap baris 8-12 suku kata antara baris pertama

dan kedua saling berhubungan.

Page 259: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

235235235

e. Menggabungkan kalimat sampiran dan kalimat isi

Langkah terakhi yaitu menggabungkan kalimat sampiran dengan

kalimat isi. Dalam penggabungan ini harus memenuhi syarat pantun,

yaitu bersajak a-b-a-b, terdiri dari 8 -12 suku kata.

Page 260: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

236236236

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : VII F / I

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. Standar Kompetensi

8. Mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui pantun

dan dongeng.

B. Kompetensi Dasar

8.1 Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun.

C. Indikator

1. Mengidentifikasi syarat-syarat pantun

2. Mengidentifikasi jenis-jenis pantun

3. Menulis pantun yang sesuai dengan syarat pantun

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah bertanya jawab dan berdiskusi siswa dapat mengidentifikasi

syarat-syarat pantun.

Page 261: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

237237237

2. Setelah memperoleh contoh-contoh pantun siswa dapat

mengidentifikasi jenis-jenis pantun.

3. Setelah mengidentifikasi syarat-syarat pantun dan jenis pantun siswa

dapat menulis pantun yang sesuai syarat-syarat pantun.

E. Materi Pembelajaran

1. Syarat-syarat pantun

2. Jenis-jenis pantun

3. Langkah-langkah menulis pantun

F. Metode Pembelajaran

1. Model : Model Pembelajaran ARIAS

2. Teknik : Ceramah, tanya jawab, diskusi, inkuiri

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Komponen

Model

Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi

waktu

Kegiatan Awal

1. Guru mengondisikan siswa agar

siap dalam mengikuti

pembelajaran.

2. Guru memberikan apersepsi

dengan mengaitkan pembelajaran

Tanya Jawab

10 menit

Page 262: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

238238238

Assurance

(percaya diri)

Relevance

( relevansi)

pantun dengan pengetahuan yang

dimiliki oleh siswa.

3. Guru menanamkan rasa percaya

diri dan memotivasi siswa dengan

memutarkan video yang berjudul

“Belajar dari sebuah pensil”.

4. Guru menuntun siswa untuk

menarik simpulan isi video

“Belajar dari sebuah pensil”.

5. Guru menyampaikan tujuan dan

manfaat pembelajaran menulis

pantun bagi kehidupan siswa

untuk masa sekarang maupun

masa mendatang.

6. Guru menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran yang akan

dilalui.

Diskusi

Tanya jawab

Kegiatan Inti

Eksplorasi

1. Guru membagikan contoh-contoh

pantun yang sesuai dengan

kehidupan siswa.

2. Siswa mencermati contoh-contoh

Diskusi

60 menit

Page 263: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

239239239

Interest

(minat/

pantun untuk menambah kosa

kata dalam menulis pantun.

3. Siswa berdiskusi untuk

mengidentifikasi syarat-syarat

pantun berdasarkan contoh

pantun.

4. Siswa mencari jumlah suku kata

tiap baris berdasarkan contoh-

contoh pantun.

5. Siswa berdiskusi untuk

mengelompokkan contoh pantun

sesuai jenis-jenis pantun.

6. Siswa bersama guru

mendiskusikan syarat-syarat

pantun, jumlah suku kata tiap

baris dalam contoh pantun dan

jenis-jenis pantun.

7. Siswa bertanya jawab dengan

guru mengenai hal-hal yang

belum dipahami.

Elaborasi

8. Guru menjelaskan cara menulis

pantun dengan media kartu

Tanya jawab

Ceramah

Page 264: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

240240240

perhatian) pantun kepada siswa.

9. Siswa berkelompok sesuai

dengan pembagian yang telah

ditentukan, masing-masing

beranggotakan 4 siswa.

10. Guru membagikan kartu pantun

dan lembar kerja kepada masing-

masing kelompok.

11. Siswa secara berkelompok

mengisi pantun rumpang yang

terdapat pada kartu pantun.

12. Siswa dengan guru melakukan

tanya jawab dan mendiskusikan

jawaban pantun rumpang.

13. Siswa secara berkelompok

menulis pantun secara kreatif

sesuai syarat-syarat pantun

berdasarkan tema/gambar pada

kartu pantun, dengan langkah

sebagai berikut :

a. Siswa secara berkelompok

menentukan jenis pantun

yang akan ditulis.

Inkuiri

Diskusi

Inkuiri

Page 265: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

241241241

Assessment

(evaluasi)

b. Siswa secara berkelompok

membuat isi pantun

berdasarkan tema pada kartu

pantun.

c. Siswa membuat sampiran

yang cocok dengan isi pantun.

d. Selanjutnya siswa secara

berkelompok menggabungkan

sampiran dan isi pantun.

Konfirmasi

14. Perwakilan kelompok menuliskan

pantun di papan tulis dan

membacakannya.

15. Kelompok yang lain memberikan

tanggapan.

16. Guru memberikan tanggapan dan

penilaian kepada masing-masing

kelompok.

Diskusi

Kegiatan Akhir

1. Siswa bersama guru menarik

simpulan dan merangkum materi

menulis pantun.

2. Siswa bersama guru melakukan

Tanya jawab

10 menit

Page 266: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

242242242

Satisfaction

(penguatan)

refleksi terhadap pembelajaran

menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS

dengan media kartu pantun.

3. Guru memberikan penguatan atau

penghargaan kepada kelompok

yang berhasil mendapatkan nilai

yang memuaskan.

4. Guru menyampaikan tindak

lanjut untuk pertemuan

selanjutnya dengan memberikan

pekerjaan rumah untuk menulis

pantun.

Pertemuan Kedua

Komponen

Model

Kegiatan Pembelajaran Metode Alokasi

Waktu

Kegiatan Awal

1. Guru mengondisikan siswa agar

siap dalam mengikuti

pembelajaran.

2. Guru memberikan apersepsi

dengan mengaitkan pembelajaran

Tanya Jawab

10 menit

Page 267: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

243243243

Assurance

(percaya diri)

Relevance

( relevansi)

pantun dengan pengetahuan yang

dimiliki oleh siswa.

3. Guru menanamkan rasa percaya

diri dan memotivasi siswa dengan

memutarkan video yang berjudul

“Cita-Cita Setinggi Tanah”.

4. Guru menuntun siswa untuk

menarik simpulan isi video “Cita-

cita setinggi tanah”.

5. Guru menyampaikan tujuan dan

manfaat pembelajaran menulis

pantun bagi kehidupan siswa

untuk masa sekarang maupun

masa mendatang.

6. Guru menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran yang akan

dilalui.

Diskusi

Tanya jawab

Kegiatan Inti

Eksplorasi

1. Siswa bersama guru mengulas

terlebih dahulu kesulitan yang

dialami siswa pada latihan

sebelumnya.

Diskusi

60 menit

Page 268: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

244244244

Interest

(minat/

perhatian)

2. Siswa dan guru mendiskusikan

kesulitan dalam menulis pantun.

3. Siswa dan guru membahas hasil

menulis pantun siswa.

4. Siswa bertanya jawab dengan

guru mengenai hal-hal yang

belum dipahami.

Elaborasi

5. Guru membagikan kartu pantun

dan lembar kerja kepada masing-

masing siswa.

6. Siswa secara individu menulis

pantun secara kreatif sesuai

syarat-syarat pantun berdasarkan

tema/gambar yang ada pada kartu

pantun, dengan langkah sebagai

berikut :

a. Siswa menentukan jenis pantun

yang akan ditulis.

b. Siswa membuat isi pantun

berdasarkan tema yang ada pada

kartu pantun.

c. Siswa membuat sampiran yang

Tanya jawab

Inkuiri

Page 269: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

245245245

Assessment

(evaluasi)

cocok dengan isi pantun.

d. Selanjutnya siswa secara

menggabungkan sampiran dan isi

pantun.

Konfirmasi

7. Guru meminta perwakilan siswa

untuk menuliskan pantun di papan

tulis dan membacakannya.

8. Siswa yang lain memberikan

tanggapan terhadap pekerjaannya.

9. Guru memberikan tanggapan dan

penilaian kepada hasil pekerjaan

siswa.

Diskusi

Kegiatan Akhir

1. Siswa bersama guru menarik

simpulan dan merangkum materi

menulis pantun.

2. Siswa bersama guru melakukan

refleksi terhadap pembelajaran

menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS dengan media

kartu pantun.

Tanya jawab

10 menit

Page 270: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

246246246

Satisfaction

(penguatan)

3. Guru memberikan penguatan atau

penghargaan kepada kelompok yang

berhasil mendapatkan nilai yang

memuaskan.

4. Siswa mengisi jurnal yang sudah

disediakan oleh guru.

H. Sumber Belajar

1. Sumber : Buku paket Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas

VII SMP dan MTs karangan Sugeng- Subagyo, penerbit Bumi Aksara,

halaman 134-137.

2. Media : Kartu pantun

I. Penilaian

1. Teknik : Tes dan Nontes

2. Bentuk Instrumen

a. Tes : Uraian

b. Nontes : Lembar observasi, jurnal, dan wawancara

3. Soal / Instrumen

a. Tulislah pantun secara kreatif berdasarkan tema yang terdapat

pada kartu pantun dengan memperhatikan syarat pantun!

Page 271: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

247247247

Kategori penilaian keterampilan menulis pantun

No Aspek penilaian Skor Kategori Keterangan

1.

Aspek Kebahasaan Pilihan kata atau diksi

Indikator :

Menggunakan kata

konkret dan kata

kiasan

Penggunaan kata yang

variatif

Memiliki nilai estetis

3

2

1

Baik

Cukup

Kurang

Jika diksi memenuhi

semua indikator

Jika diksi memenuhi dua

indikator

Jika diksi memenuhi satu

indikator

2.

Aspek Kesastraan

Isi pantun

Indikator :

Isi pantun sesuai

dengan tema kartu

pantun

1

0

Baik

Kurang

Isi pantun sesuai dengan

tema kartu pantun

Isi pantun tidak sesuai

dengan tema kartu

pantun

3. Adanya sampiran dan isi

Indikator :

Page 272: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

248248248

Mampu membuat

sampiran dan isi

pantun, antara

sampiran dan isi

pantun tidak

berkaitan.

1

0

Baik

Kurang

Mampu membuat

sampiran dan isi pantun,

antara sampiran dan isi

pantun tidak berkaitan

Tidak mampu membuat

sampiran dan isi pantun,

antara sampiran dan isi

pantun berkaitan

4. Persajakan

Indikator :

Pantun bersajak ab ab

1

0

Baik

Kurang

Pantun bersajak ab ab

Pantun tidak bersajak ab

ab

5. Jumlah suku kata tiap baris

Indikator :

Jumlah suku kata tiap

baris 8-12 suku kata

1

0

Baik

Kurang

Jumlah suku kata tiap

baris 8-12 suku kata

Suku kata tiap baris tidak

berjumlah 8-12 suku kata

6. Jumlah baris tiap bait

Indikator :

Pantun yang dibuat

siswa empat seuntai

1

Baik

Pantun yang dibuat siswa

empat seuntai

Page 273: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

249249249

0 Kurang Pantun yang dibuat siswa

tidak empat seuntai

Kategori Penilaian Tes Keterampilan Menulis Pantun

No. Kategori Skala skor

1. Baik 75-100

2. Cukup 65-74

3. Kurang 0-64

Nilai Akhir = Skor siswa X 100% =

Skor maksimal

Semarang, September 2015

Page 274: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

250250250

Materi Pembelajaran

A. Syarat-syarat pantun

Untuk menulis sebuah pantun, maka harus memenuhi syarat-syaratnya.

Adapun syarat-syarat pantun :

a. terdiri atas empat baris

b. terdiri atas 3-5 kata

c. tiap-tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata

d. bersajak a-b-a-b, maksudnya bunyi akhir baris pertama harus sama

dengan bunyi pada baris ketiga dan bunyi baris kedua harus sama

dengan bunyi baris keempat.

Contoh :

Kalau ada sumur di ladang (bunyi huruf ng) {a}

Boleh aku menumpang mandi (bunyi huruf i) {b}

Kalau ada umur panjang (bunyi huruf ng) {a}

Boleh kita berjumpa lagi (bunyi huruf i) {b}

e. dua baris yang pertama disebut sampiran dan dua baris terakhir

disebut isi pantun.

Contoh :

Sawah di desa mulai menghijau (sampiran)

Di tengah ada pematang (sampiran)

Apa arti bertindak maju (isi)

Kalau tanpa pemikiran matang (isi)

Page 275: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

251251251

B. Jenis-jenis Pantun

a. pantun sukacita

Gurih nian ikan gurami

Tambah nikmat dengan kacang

Alangkah senang hati kami

Panen raya telah datang

Dengar lagu berirama

Tertawalah si adik manja

Mari main bersama-sama

Jangan duduk sendiri saja

b. pantun dukacita

Besar buahnya pisang batu

Jatuh melayang selaranya

Saya ini anak piatu

Sanak saudara tidak punya

Burung dara burung derkuku

Terbanglah jauh di sana

Betapa hatiku sangat rindu

kepada ayahanda di sana

c. pantun perkenalan

Dari Deli hendak ke Berandan

Singgah sebentar di Deli tua

Page 276: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

252252252

Kalau boleh kita kenalan

Baju merah siapa namanya

Kain kebaya untuk Indah

Kebaya hanya buat dirinya

Main ke rumah itu mudah

Asal saya tahu alamatnya

d. pantun jenaka

Tergenang air di Jajaran

Bergosok dengan daun lada

Jika tuan mati duluan

Nantikan hamba di pintu surga

Naik delman ke Jepara

Jangan lupa bawa pengukur

Siapa yang tidak tertawa

Lihat sibotak ingin cukur

e. pantun nasihat

Jalan-jalan ke Semarang

Bawa bandeng tanpa duri

Belajar mulai sekarang

Untuk hidup kemudian hari

Berakit-rakit ke hulu

Berenang-renang ke tepian

Page 277: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

253253253

Bersakit-sakit dahulu

Bersenang-senang kemudian

f. pantun adat

Elok-elok meyeberang

Jangan sampai titian patah

Elok-elok di negeri orang

Jangan sampai berbuat salah

Kayu hutan bukan andalas

Baik dibuat untuk lemari

Mau berhujan tahan panas

Begitu orang mencari rejeki

g. pantun agama

Anak ayam turun sepuluh Mati

seekor tinggal sembilan Bangun

pagi sembahyang subuh Minta

ampun kepada Tuhan

Sungguh indah pintu dipahat

Burung merpati di pohon

Kalau hidup hendak selamat

Taat selalu perintah Tuhan

h. pantun budi pekerti

Siapa yang tak simpatik

Page 278: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

254254254

Melihat bunga dahlia

Kulit putih berwajah cantik

Sudah cantik berhati mulia

i. pantun kiasan

Luas nian samudra raya

Pagi-pagi nelayan melaut

Tak berguna memberi si kaya

Bagai menebar garam di laut

j. pantun perpisahan

Kalau ada sumur di ladang

Bolehkah kita menumpang mandi

Kalau ada umurku panjang

Bolehkah kita bertemu lagi

C. Langkah-langkah Menulis Pantun

Untuk menulis pantun secara baik sekaligus menghasilkan pantun

yang indah harus mengetahui langkah-langkah yang baik dan benar dalam

menulis pantun. Langkah-langkah dalam menulis pantun :

a. Menentukan tema

Tema yang dipilih untuk menulis pantun dapat berasal dari

perasaaan, pengalaman pribadi, fenomena atau berita yang didengar

dan sebagainya.

Page 279: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

255255255

b. Memilih jenis pantun

Pilihlah jenis pantun yang akan dibuat. Terkait hal ini, ada banyak

sekali jenis pantun yang bisa dipilih, diantaranya pantun teka-teki,

pantun nasihat, pantun adat dan sebagainya. Dalam memilih jenis

pantun sesuaikan dengan tema pantun.

c. Membuat kalimat isi

Buatlah kalimat isi pantun sesuai dengan tema pantun yang telah

ditentukan. Kalimat isi pantun tersebut dapat berbentuk seperti nasihat,

hiburan, teka-teki atau yang lain sesuai dengan jenis pantun yang akan

di buat.

d. Membuat kalimat sampiran

Dalam membuat sampiran ada dua pedoman. Pertama, bunyi

terakhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga, bunyi

akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. Kedua,

jumlah suku kata pada setiap baris 8-12 suku kata antara baris pertama

dan kedua saling berhubungan.

e. Menggabungkan kalimat sampiran dan kalimat isi

Langkah terakhit yaitu menggabungkan kalimat sampiran dengan

kalimat isi. Dalam penggabungan ini harus memenuhi syarat pantun,

yaitu bersajak a-b-a-b, terdiri dari 8 -12 suku kata.

Page 280: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

256256256

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I DAN SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Hari/Tanggal :

Kelas/Semester : VII F / 1

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Pengamat : Arifatul Latifah

No Responden Aspek Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

1. A. Proses Pembelajaran

1. Keantusiasan siswa dalam proses

pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran

ARIAS dengan media kartu pantun.

2. Kekondusifan siswa dalam menulis

pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS dengan media

kartu pantun.

3. Keaktifan siswa dalam

memaparkan hasil diskusi menulis

pantun.

4. Kereflektifan suasana saat kegiatan

refleksi pada akhir pembelajaran,

sehingga siswa dapat menyadari

kekurangan saat proses

pembelajaran dan mengetahui apa

yang akan dilakukan dalam

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

Page 281: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

257257257

19. pertemuan selanjutnya.

B. Perubahan Perilaku

5. Keantusiasan siswa saat

mendengarkan penjelasan dari guru.

6. Keaktifan siswa dalam merespon,

bertanya, dan menjawab saat

pembelajaran.

7. Tanggung jawab siswa terhadap

tugas yang diberikan oleh guru.

8. Keberanian dan kepercayaan diri

siswa dalam menulis pantun.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

Page 282: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

258258258

Lampiran 4

PEDOMAN JURNAL GURU SIKLUS I DAN SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP N 24 Semarang

Kelas / Semester : VII F / I

Guru Pengampu :

Hari, Tanggal :

1. Bagaimana keantusiasan siswa terhadap pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun?

Jawab :

........................................................................................................................

2. Bagaimana kekondusifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun?

Jawab :

........................................................................................................................

3. Bagaimana keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun?

Jawab :

.......................................................................................................................

Page 283: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

259259259

4. Apakah kereflektifan terbangun saat kegaiatan refleksi?

Jawab :

........................................................................................................................

5. Bagaimana keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru?

Jawab :

........................................................................................................................

6. Bagaimana keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun?

Jawab :

........................................................................................................................

7. Bagaimana tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh

guru?

Jawab :

........................................................................................................................

8. Bagaimana keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun?

Jawab:

........................................................................................................................

Page 284: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

260260

Lampiran 5

PEDOMAN JURNAL SISWA SIKLUS I DAN SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Kelas / Semester : VII F/1

Nama Responden :

Hari, Tanggal :

Uraikan pendapat kalian mengenai pertanyaan di bawah ini.

1. Bagaimana perasaan kalian ketika mengikuti pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun? Berikan

alasannya!

Jawab :

........................................................................................................................

2. Tuliskan kemudahan dan kesulitan yang kalian rasakan saat mengikuti

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

(Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media

kartu pantun! Berikan alasannya!

Jawab :

........................................................................................................................

Page 285: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

261261

3. Bagaimana tanggapan kalian mengenai media kartu pantun yang

digunakan dalam pembelajaran menulis pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

........................................................................................................................

4. Bagaimana kesan kalian terhadap pembelajaran menulis pantun

menggunakan pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

........................................................................................................................

5. Tuliskan kritik dan saran kalian mengenai pembelajaran menulis pantun

menggunakan pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest,

Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun!

Jawab :

........................................................................................................................

Page 286: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

262262

Lampiran 6

PEDOMAN WAWANCARA SIKLUS I DAN SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Nama :

Kelas / Semester : VII F/ I

Hari, Tanggal :

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran menulis pantun? Berikan

alasannya!

Jawab :

......................................................................................................................

2. Bagaimana pemahaman kamu terhadap materi pembelajaran menulis

pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

........................................................................................................................

3. Bagaimana pendapat kamu selama mengikuti pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu

pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

........................................................................................................................

Page 287: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

263263

4. Adakah kesulitan yang kamu rasakan dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun? Berikan

alasannya!

Jawab :

........................................................................................................................

5. Apa saran kamu terhadap kegiatan pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance,

Interest, Assessment, Satisfaction) dengan media kartu pantun? Berikan

alasannya!

Jawab :

........................................................................................................................

Page 288: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

264264

Lampiran 7

DOKUMENTASI FOTO SIKLUS I DAN SIKLUS II

Kegiatan yang perlu didokumentasikan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran.

2. Kekondusifan siswa dalam menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,

Satisfaction) dengan media kartu pantun.

3. Keaktifan siswa dalam memaparkan hasil diskusi menulis pantun.

4. Kerefektifan suasana saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran

sehingga siswa dapat menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan

mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pertemuan selanjutnya.

5. Keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru.

6. Keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat

pembelajaran.

7. Tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru.

8. Keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun.

Page 289: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

265265

Lampiran 8

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I DAN SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Anggota : 1.

2.

3.

4.

Kelas / Semester : VII F / 1

Hari, Tanggal :

Jawablah pertanyaan berikut ini.

1. Perhatikan pantun rumpang pada kartu pantun! Isilah dengan jawaban

yang sesuai!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

.......................................................................................................................

2. Tulislah pantun secara kreatif berdasarkan tema yang terdapat pada kartu

pantun dengan memperhatikan syarat pantun!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 290: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

266266

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I DAN SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Siswa :

No. Presensi :

Kelas / Semester : VII F/ I

Hari, Tanggal :

Jawablah pertanyaan berikut ini.

1. Tulislah pantun secara kreatif berdasarkan tema yang terdapat pada kartu

pantun dengan memperhatikan syarat pantun!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 291: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

267267

Lampiran 9

KARTU PANTUN SIKLUS I

Page 292: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

268268

Page 293: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

269269

Lampiran 10

KARTU PANTUN SIKLUS II

Page 294: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

270270270

Page 295: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

271271271

Lampiran 11

DAFTAR NAMA SISWA SIKLUS I DAN SIKLUS II

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Kelas / Semester : VII F / I

Tahun Ajaran : 2015/2016

No Nama Siswa Keterangan

1. Aditya Kurniawan

2. Ajeng Dilla Maharani

3. Aldo Adrian M. F

4. An Nurma Isti Ananda

5. Ananda Putra Pratama

6. Andinda Setyaning S

7. Arcella Berliana K P

8. Bunan Dafa Dzaki A

9. Candra Irawan

10. Charlotte Adelia Putri

11. Dicky Mardiyanto

12. Elisa Putri Anjani

13. Fasya Huwaida Amro

14. Fitria Ningsih

15. Galuh Bagus Ariyono

16. Huwaida Kansa Putri

17. Icha Monica Putri P

18. Jagat Arya Widi Antanto

19. Jeriyan Novan Maldani

20. M. Alif Subhan KELUAR

21. M. Khoirul Anam

22. M. Ricky Dwi Setyawan

23. Novi Fitrianita

24. Nur Faisal

25. Nurul Huda

26. Ratri Anggreani P

27. Rivaldi Ozorio

28. Sausania Ishika Estri

29. Sefiana Febiyanti

30. Siti Maghfiroh

31. Wahyu Istikhori

32. Zahra Aunurahma D

Page 296: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

272272272

Lampiran 12

NILAI MENULIS PANTUN SISWA SIKLUS I

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : VII F / I

No Nama Aspek Penilaian Nilai 1 2 3 4 5 6 Angka Huruf

1. Aditya Kurniawan 1 1 1 0 0 1 50 K

2. Ajeng Dilla Maharani 2 1 1 1 1 1 87 B

3. Aldo Adrian M. F 2 0 0 0 1 0 37 K

4. An Nurma Isti Ananda 2 1 1 1 1 1 87 B

5. Ananda Putra Pratama 2 1 1 1 1 1 87 B

6. Andinda Setyaning S 2 1 1 1 1 1 87 B

7. Arcella Berliana K P 2 1 1 1 0 1 75 B

8. Bunan Dafa Dzaki A 1 1 1 1 0 1 62 K

9. Candra Irawan 2 1 1 0 1 1 75 B

10. Charlotte Adelia Putri 1 1 1 1 0 1 62 K

11. Dicky Mardiyanto 2 1 1 1 1 1 87 B

12. Elisa Putri Anjani 2 1 1 1 1 1 87 B

13. Fasya Huwaida Amro 2 1 1 1 1 1 87 B

14. Fitria Ningsih 2 1 1 0 1 1 75 B

15. Galuh Bagus Ariyono 2 1 1 1 0 1 75 B

16. Huwaida Kansa Putri 2 1 1 1 1 1 87 B

17. Icha Monica Putri P 2 1 1 1 1 1 87 B

18. Jagat Arya Widi Antanto 2 1 1 1 1 1 87 B

19. Jeriyan Novan Maldani 1 1 1 1 0 1 62 K

20. M. Alif Subhan K E L U A R

21. M. Khoirul Anam 2 1 1 1 0 1 75 B

22. M. Ricky Dwi Setyawan 2 1 1 1 0 1 75 B

23. Novi Fitrianita 2 1 1 1 1 1 87 B

24. Nur Faisal 1 1 1 0 1 1 62 K

25. Nurul Huda 2 1 1 1 1 1 87 B

26. Ratri Anggreani P 2 1 1 1 1 1 87 B

27. Rivaldi Ozorio 2 1 1 1 1 1 87 B

28. Sausania Ishika Estri 2 1 1 1 1 1 87 B

Page 297: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

273273273

29. Sefiana Febiyanti 2 1 1 1 1 1 87 B

30. Siti Maghfiroh 2 1 1 1 1 1 87 B

31. Wahyu Istikhori 2 1 1 1 0 1 75 B

32. Zahra Aunurahma D 2 1 1 1 1 1 87 B

Jumlah 57 30 30 26 22 30 2426

Rata-rata 0,61 0,96 0,96 0,83 0,70 0,96 78 B

61 96 96 83 70 96

% 61 96 96 83 70 96

Tuntas 25

Belum Tuntas 6

Page 298: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

274274274

Lampiran 13

NILAI MENULIS PANTUN SISWA SIKLUS II

Nama sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : VII F / I

No Nama Aspek Penilaian Nilai 1 2 3 4 5 6 Angka Huruf

1. Aditya Kurniawan 2 1 1 1 1 1 87 B

2. Ajeng Dilla Maharani 3 1 1 1 1 1 87 B

3. Aldo Adrian M. F 2 1 1 1 1 1 87 B

4. An Nurma Isti Ananda 2 1 1 1 1 1 87 B

5. Ananda Putra Pratama 3 1 1 0 0 1 75 B

6. Andinda Setyaning S 2 1 1 1 1 1 87 B

7. Arcella Berliana K P 2 1 1 1 1 1 87 B

8. Bunan Dafa Dzaki A 2 1 1 1 1 1 87 B

9. Candra Irawan 2 1 1 1 1 1 87 B

10. Charlotte Adelia Putri 2 1 1 1 1 1 87 B

11. Dicky Mardiyanto 3 0 1 1 1 1 87 B

12. Elisa Putri Anjani 3 1 1 0 1 1 87 B

13. Fasya Huwaida Amro 2 1 1 1 1 1 87 B

14. Fitria Ningsih 2 1 1 1 1 1 87 B

15. Galuh Bagus Ariyono 2 1 1 1 1 1 87 B

16. Huwaida Kansa Putri 3 1 1 1 0 1 87 B

17. Icha Monica Putri P 2 1 1 1 1 1 87 B

18. Jagat Arya Widi Antanto 2 1 1 1 1 1 87 B

19. Jeriyan Novan Maldani 2 1 1 1 1 1 87 B

20. M. Alif Subhan K E L U A R

21. M. Khoirul Anam 2 1 1 1 1 1 87 B

22. M. Ricky Dwi Setyawan 2 1 1 1 1 1 87 B

23. Novi Fitrianita 3 1 1 0 1 1 87 B

24. Nur Faisal 2 1 1 1 0 1 75 B

25. Nurul Huda 2 1 1 1 1 1 87 B

26. Ratri Anggreani P 2 1 1 1 1 1 87 B

27. Rivaldi Ozorio 2 1 1 1 1 1 87 B

28. Sausania Ishika Estri 3 1 1 0 1 1 87 B

Page 299: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

275275275

29. Sefiana Febiyanti 2 1 1 1 1 1 87 B

30. Siti Maghfiroh 2 1 1 1 1 1 87 B

31. Wahyu Istikhori 3 1 1 0 0 1 75 B

32. Zahra Aunurahma D 2 1 1 1 1 1 87 B

Jumlah 70 30 31 26 27 31 2661

Rata-rata 0,75 0,96 1 0,83 0,87 1 85 B

75 96 100 83 87 100

% 75 96 100 83 87 100

Tuntas 31

Belum Tuntas -

Page 300: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

276276276

Lampiran 14

HASIL OBSERVASI SIKLUS I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII F / 1

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Pengamat : Arifatul Latifah

No Aspek Keterangan

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8

1 - v - v v v - - A. Proses Pembelajaran 1. Keantusiasan siswa

dalam proses

pembelajaran menulis

pantun menggunakan

model pembelajaran

ARIAS dengan media

kartu pantun.

2. Kekondusifan siswa

dalam menulis pantun

menggunakan model

pembelajaran ARIAS

dengan media kartu

pantun.

3. Keaktifan siswa dalam

memaparkan hasil

diskusi menulis pantun.

4. Kereflektifan suasana

saat kegiatan refleksi

pada akhir

pembelajaran, sehingga

siswa dapat menyadari

kekurangan saat proses

pembelajaran dan

2 v v - v v - v v

3 v v v v v - - v

4 v v - - v v v -

5 v v v v v - v v

6 v v v v - v v v

7 - v v - v v - v

8 v v v v v - v -

9 v - v v - v v v

10 v - v v v v - v

11 - v v v v v v -

12 v v - v - v v v

13 v v - v v - v v

14 v v v v v - v v

15 v v v v v - v v

16 v v v - - v v v

17 - v v - v v v v

18 v v v v - v v -

Page 301: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

277277277

19 v - v v v v - v mengetahui apa yang

akan dilakukan dalam

pertemuan selanjutnya.

B. Perubahan Perilaku

5. Keantusiasan siswa saat

mendengarkan

penjelasan dari guru.

6. Keaktifan siswa dalam

merespon, bertanya,

dan menjawab saat

pembelajaran.

7. Tanggung jawab siswa

terhadap tugas yang

diberikan oleh guru.

8. Keberanian dan

kepercayaan diri siswa

dalam menulis pantun.

20 K E L U A R

21 - v v v v v - v

22 v - v v v v v v

23 v v - v - v v v

24 - v v v v v v -

25 v - v - v v v v

26 v v v v - v - v

27 v - v v - v v v

28 v v v - v - v v

29 v v - v v v v v

30 v - v v - v v v

31 - v v v v v v -

32 v v v - v - v v

Jumlah 24 24 24 24 23 22 25 24

Rata-rata 0,77 0,77 0,77 0,77 0,74 0,70 0,80 0,77

% 77 77 77 77 74 70 80 77

Page 302: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

278278278

Lampiran 15

HASIL OBSERVASI SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII F / 1

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Pengamat : Arifatul Latifah

No Aspek Keterangan

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8

1 v v - v v v v v A. Proses Pembelajaran 1. Keantusiasan siswa

dalam proses

pembelajaran menulis

pantun menggunakan

model pembelajaran

ARIAS dengan media

kartu pantun.

2. Kekondusifan siswa

dalam menulis pantun

menggunakan model

pembelajaran ARIAS

dengan media kartu

pantun.

3. Keaktifan siswa dalam

memaparkan hasil

diskusi menulis pantun.

4. Kereflektifan suasana

saat kegiatan refleksi

pada akhir pembelajaran,

sehingga siswa dapat

menyadari kekurangan

saat proses pembelajaran

dan mengetahui apa yang

akan dilakukan dalam

pertemuan selanjutnya.

B. Perubahan Perilaku

5. Keantusiasan siswa saat

2 v - v v v v v v

3 v v v - v v - v

4 - v v v v v v -

5 v v v v v - v v

6 - v v v v v v v

7 v v - v v v v -

8 v v v v - v v v

9 v v v - v v v v

10 v - v v v v v v

11 - v v v v v v v

12 v v v v v - v v

13 v v v v v v v -

14 v v v v v v - v

15 v v v - v v v v

16 v v v v v v v -

17 v v v v - v v v

18 v v v v v - v v

19 v - v v v v v v

Page 303: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

279279279

20 K E L U A R mendengarkan penjelasan

dari guru.

6. Keaktifan siswa dalam

merespon, bertanya, dan

menjawab saat

pembelajaran.

7. Tanggung jawab siswa

terhadap tugas yang

diberikan oleh guru.

8. Keberanian dan

kepercayaan diri siswa

dalam menulis pantun.

21 v v v v - v v v

22 v v - v v v v v

23 v v v v v v - v

24 v v v - v v v v

25 v v v v v - v v

26 v v v v v v v -

27 v v v v - v v v

28 - v v v v v v v

29 v v - v v - v v

30 v - v v v v v v

31 v v v - v v v v

32 - v v v v v v v

Jumlah 26 27 27 26 27 26 28 26

Rata-rata 0,83 0,87 0,87 0,83 0,87 0,83 0,90 0,83

% 83 87 87 83 87 83 90 83

Page 304: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

280280280

Lampiran 16

HASIL JURNAL GURU SIKLUS I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP N 24 Semarang

Kelas / Semester : VII F / I

Hari, Tanggal : Jumat, 4 Sepetember 2015

1. Bagaimana keantusiasan siswa terhadap pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Jawab :

Keantusiasan siswa pada proses pembelajaran sudah baik. Hal ini

terlihat dari sikap positif siswa saat pembelajaran berlangsung dan

menunjukkan keantusiasan saat menulis pantun. Namun ada siswa yang

masih menunjukkan sikap negatif, mereka tidak antusias dalam mengikuti

proses pembelajaran menulis pantun dan masih belum memperhatikan

pembelajaran.

2. Bagaimana kekondusifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu

pantun?

Jawab :

Kekondusifan siswa dalam menulis pantun baik, hal ini

ditunjukkan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan kondusif,

Page 305: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

281281281

kelas cukup tenang sehingga memperlancar proses pembelajaran.

Meskipun demikian, ada beberapa siswa yang belum kondusif dalam

mengikuti pembelajaran serta ada siswa yang berjalan-jalan di dalam

kelas.

3. Bagaimana keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Jawab :

Siswa aktif dalam memaparkan hasil menulis pantun dan berani

untuk memaparkan hasil menulis pantun walaupun harus dengan dorongan

guru, namun suasana kelas menjadi gaduh ketika siswa menunjuk satu

sama lain untuk memaparkan hasil menulis pantun.

4. Apakah kereflektifan terbangun saat kegaiatan refleksi?

Jawab :

Ya, saat proses kegiatan refleksi suasana kelas berlangsung sangat

reflektif dengan suasana kelas cukup kondusif. Akan tetapi ada beberapa

anak yang membuat suasana kelas menjadi gaduh.

5. Bagaimana keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru?

Jawab :

Keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru

termasuk dalam kategori cukup. Siswa memperhatikan penjelasan guru

dengan seksama sehingga siswa memahami penjelasan guru dan

melaksanakan perintah dari guru dengan baik. Namun, ada beberapa siswa

Page 306: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

282282282

yang kurang antusias, kurang memperhatikan penjelasan guru, masih ada

siswa yang bercanda.

6. Bagaimana keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

dengan media kartu pantun?

Jawab :

Keaktifan siswa termasuk dalam kategori cukup. Beberapa siswa

sudah aktif dalam merespon, bertanya, dan menjawab pertanyaan yang

disampaikan guru. Akan tetapi masih ada siswa yang masih kurang

merespon guru, siswa masih malu untuk bertanya kepada guru tentang

kesulitan menulis pantun dan masih ragu untuk menjawab pertanyaan dari

guru.

7. Bagaimana tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh

guru?

Jawab :

Tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru

sudah baik, mereka mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh guru

dan mengumpulkannya dengan tepat waktu. Meskipun ada beberapa anak

yang terlihat kurang tanggungjawab terhadap tugas yang guru berikan dan

bersikap acuh tak acuh serta menunda untuk mengumpulkan tugas.

Page 307: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

283283283

8. Bagaimana keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Jawab :

Keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun baik.

Siswa sudah berani dan percaya diri dalam menulis pantun sesuai syarat-

syarat pantun berdasarkan tema yang terdapat pada kartu pantun dengan

sungguh-sungguh. Namun, masih ada beberapa siswa yang masih ragu dan

kebingungan untuk menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dengan

media kartu pantun.

Page 308: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

284284284

Lampiran 17

HASIL JURNAL GURU SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP N 24 Semarang

Kelas / Semester : VII / I

Hari, Tanggal : Rabu, 30 September 2015

1. Bagaimana keantusiasan siswa terhadap pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Jawab :

Keantusiasan siswa terhadap pembelajaran menulis pantun

mengggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun

sudah sangat baik. Minat siswa terhadap pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS sangat besar terlihat ketika

guru menjelaskan materi pembelajaran siswa memperhatikan dengan

seksama, siswa antusias mengikuti pembelajaran, dan siswa percaya diri

dalam menulis pantun.

2. Bagaimana kekondusifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu

pantun?

Jawab :

Page 309: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

285285285

Kekondusifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu

pantun sudah sangat baik. Tingkah laku siswa selama proses kegiatan

pembelajaran berlangsung dengan kondusif dan sudah tidak gaduh lagi.

Sebagian besar siswa sudah melaksanakan apa yang diarahkan oleh guru

dengan baik.

3. Bagaimana keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Jawab :

Keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis pantun menggunakan

model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun sudah baik. Siswa

aktif memaparkan hasil menulis pantun dengan percaya diri dan berani

tanpa ditunjuk oleh guru. Siswa lain yang tidak maju memperhatikan

dengan seksama sehingga suasana kelas kondusif.

4. Apakah kereflektifan terbangun saat kegiatan refleksi?

Jawab :

Ya, kereflektifan yang terbangun saat refleksi sudah baik. Saat

kegiatan refleksi berlangsung suasana kelas kondusif, siswa

memperhatikan penjelasan guru dengan seksama tentang seluruh proses

pembelajaran menulis pantun yang sudah dilakukan sehingga terbangun

suasana yang reflektif dan siswa dapat menyadari kekurangan saat proses

pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan dalam pertemuan

selanjutnya.

Page 310: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

286286286

5. Bagaimana keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru?

Jawab :

Keantusiasan siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru sudah

baik. Siswa antusias dan memperhatikan penjelasan guru dengan seksama

serta suasana kelas yang kondusif sehingga siswa dapat memahami

penjelasan guru tentang materi menulis pantun menggunakan model

pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun dan sudah berani

bertanya kepada guru ketika mengalami kesulitan atau belum memahami

penjelasan guru.

6. Bagaimana keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

dengan media kartu pantun?

Jawab :

Keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab saat

pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS

dengan media kartu pantun sangat baik. Siswa sudah merespon pertanyaan

guru atau perintah dari guru dengan baik, siswa sudah percaya diri dan

berani untuk bertanya tentang kesulitan dalam menulis pantun serta dapat

menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru dengan percaya diri.

7. Bagaimana tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan oleh

guru?

Jawab :

Page 311: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

287287287

Tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan guru sudah

sangat baik. Siswa mampu bertanggungjawab terhadap tugas yang

diberikan oleh guru untuk menulis pantun sesuai syarat-syarat pantun

secara kelompok maupun individu serta melaksanakan perintah guru

dengan baik.

8. Bagaimana keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Jawab :

Keberanian dan kepercayaan diri siswa dalam menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun

sudah baik. Siswa sudah berani dan percaya diri untuk menulis pantun

sesuai syarat-syarat pantun dengan sungguh-sungguh tanpa keraguan.

Siswa menulis pantun sesuai dengan tema yang terdapat pada kartu pantun

secara kelompok maupun individu. Siswa sudah tidak mengalami

kesulitan untuk menulis pantun karena sudah berani dan percaya diri untuk

bertanya sehingga pembelajaran berlangsung dengan baik.

Page 312: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

288288288

Lampiran 18

CONTOH JURNAL SISWA SIKLUS I

Page 313: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

289289289

Page 314: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

290290290

Page 315: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

291291291

Page 316: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

292292292

Page 317: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

293293293

Page 318: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

294294294

Lampiran 19

CONTOH JURNAL SISWA SIKLUS II

Page 319: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

295295295

Page 320: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

296296296

Page 321: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

297297297

Page 322: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

298298298

Page 323: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

299299299

Page 324: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

300300300

Lampiran 20

HASIL WAWANCARA SIKLUS I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Nama : Sausania Ishika Estri

Kelas / Semester : VII F / I

Hari, Tanggal : Jumat, 4 September 2015

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran menulis pantun? Berikan

alasannya!

Jawab :

Ya suka, karena menulis pantun itu salah satu hobi saya.

2. Bagaimana pemahaman kamu terhadap materi pembelajaran menulis

pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

Saya paham materi menulis pantun karena materi menulis patun itu

sedikit jadi materinya mudah dipahami, mudah diingat dan mudah

diterapkan juga.

3. Bagaimana pendapat kamu selama mengikuti pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu

pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

Page 325: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

301301301

Pembelajaran menulis pantunnya itu menyenangkan karena dengan

model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun yang warna-warni

ada temanya memudahkan menulis pantun dan itu menarik.

4. Adakah kesulitan yang kamu rasakan dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Berikan alasannya!

Jawab :

Tidak ada kesulitan, karena di kartu pantun sudah ada contoh dan

tema pantunnya jadi saya tidak merasakan kesulitan untuk mencari tema

dalam menulis pantun.

5. Apa saran kamu terhadap kegiatan pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Berikan alasannya!

Jawab :

Tidak ada saran, karena pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun

membuat saya senang dan mudah menulis pantun.

Page 326: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

302302302

HASIL WAWANCARA SIKLUS I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Nama : Arcella Berliana K P

Kelas / Semester : VII F / I

Hari, Tanggal : Jumat, 4 September 2015

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran menulis pantun? Berikan

alasannya!

Jawab :

Ya saya suka menulis pantun, karena menulis pantun itu menurut

saya akan menambah wawasan.

2. Bagaimana pemahaman kamu terhadap materi pembelajaran menulis

pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

Saya paham materi menulis pantun karena mudah di pahami.

Tetapi ada syarat pantun yang saya kurang paham.

3. Bagaimana pendapat kamu selama mengikuti pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu

pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

Page 327: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

303303303

Pembelajarannya menarik dan membuat saya semangat menulis

pantun, kartu pantunnya bagus warna-warni dan sudah ada temanya jadi

mempermudah menulis pantun.

4. Adakah kesulitan yang kamu rasakan dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Berikan alasannya!

Jawab :

Kesulitan yang saya alami itu ketika menulis sampiran, karena

menentukan sampiran itu lebih susah daripada menentukan isinya.

5. Apa saran kamu terhadap kegiatan pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Berikan alasannya!

Jawab :

Tidak ada saran, tapi untuk seterusnya lebih baik apabila menulis

pantun menggunakan kartu pantun untuk mempermudah siswa menulis

pantun.

Page 328: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

304304304

HASIL WAWANCARA SIKLUS I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Nama : Aditya Kurniawan

Kelas / Semester : VII F / I

Hari, Tanggal : Jumat, 4 September 2015

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran menulis pantun? Berikan

alasannya!

Jawab :

Saya suka karena menulis pantun itu tidak terlalu sulit.

2. Bagaimana pemahaman kamu terhadap materi pembelajaran menulis

pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

Saya kurang paham dengan materi menulis pantun karena saya

kurang suka menulis pantun jadi saya kurang membaca materi pantun

juga, tetapi setelah tadi dijelaskan materi pantun saya jadi cukup paham

tentang pantun.

3. Bagaimana pendapat kamu selama mengikuti pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu

pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

Page 329: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

305305305

Pembelajaran ini mempermudah saya menulis pantun, karena

dengan kartu pantun yang terdapat tema dan contoh pantunnya. Menulis

pantun menjadi menyenangkan.

4. Adakah kesulitan yang kamu rasakan dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Berikan alasannya!

Jawab :

Kesulitan mencari kata-kata untuk membuat sampiran dan memilih

kata yang sesuai agar suku katanya 8-12 suku kata.

5. Apa saran kamu terhadap kegiatan pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Berikan alasannya!

Jawab :

Lebih baik di dalam kartu pantun pertemuan kedua ini juga ada

contoh pantunnya tidak hanya tema saja karena untuk mempermudah saya

menulis pantun.

Page 330: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

306306306

Lampiran 21

HASIL WAWANCARA SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Nama : Siti Maghfiroh

Kelas / Semester : VII F / I

Hari, Tanggal : Rabu, 30 September 2015

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran menulis pantun? Berikan

alasannya!

Jawab :

Ya saya suka karena menurut saya pantun itu bagus dan mudah

dipelajari.

2. Bagaimana pemahaman kamu terhadap materi pembelajaran menulis

pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

Saya paham materi pantun karena materi pantun yang tadi

dijelaskan mudah untuk dipahami.

3. Bagaimana pendapat kamu selama mengikuti pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu

pantun? Berikan alasannya!

Page 331: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

307307307

Jawab :

Pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS dengan media kartu pantun sangat mempermudah saya untuk

menulis pantun, tanpa bingung dengan tema pantunnya karena sudah ada

tema yang tertera di kartu pantunnya.

4. Adakah kesulitan yang kamu rasakan dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Berikan alasannya!

Jawab :

Tidak ada kesulitan untuk menulis pantun karena sudah paham

dengan syarat pantun dan ada kartu panun yang dapat mempermudah

menulis pantun.

5. Apa saran kamu terhadap kegiatan pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Berikan alasannya!

Jawab :

Pembelajarannya lebih ditingkatkan lagi, dan dapat diterapkan di

materi yang lain tidak hanya pada pembelajaran menulis pantun.

Page 332: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

308308308

HASIL WAWANCARA SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Nama : Nur Faisal

Kelas / Semester : VII F / I

Hari, Tanggal : Rabu, 30 September 2015

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran menulis pantun? Berikan

alasannya!

Jawab :

Ya saya suka karena saya sudah bisa menulis pantun.

2. Bagaimana pemahaman kamu terhadap materi pembelajaran menulis

pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

Pemahaman saya terhadap materi menulis pantun cukup baik

karena materi menulis pantun itu materinya mudah dipahami.

3. Bagaimana pendapat kamu selama mengikuti pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu

pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

Pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS dengan media kartu pantun ini menyenangkan dan membuat saya

Page 333: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

309309309

percaya diri. Saya merasa lebih mudah dalam mencari sampiran dan isi

pantun.

4. Adakah kesulitan yang kamu rasakan dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Berikan alasannya!

Jawab :

Tidak ada kesulitan untuk menulis pantun. Dengan adanya media

kartu pantun saya tidak bingung untuk menentukan tema pantun dan

jenisnya.

5. Apa saran kamu terhadap kegiatan pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Berikan alasannya!

Jawab :

Saran lebih baik perbanyak lagi media kartu pantunnya agar siswa

lebih banyak lagi belajar menulis pantun.

Page 334: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

310310310

HASIL WAWANCARA SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP Negeri 24 Semarang

Nama : Jeriyan Novan Maldani

Kelas / Semester : VII / I

Hari, Tanggal : Rabu, 30 September 2015

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran menulis pantun? Berikan

alasannya!

Jawab :

Ya, saya suka pembelajaran menuls pantun karena sekarang sudah

bisa menulis pantun.

2. Bagaimana pemahaman kamu terhadap materi pembelajaran menulis

pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

Pemahaman saya terhadap materi pembelajaran menulis pantun

cukup baik, karena materinya mudah dipahami.

3. Bagaimana pendapat kamu selama mengikuti pembelajaran menulis

pantun menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu

pantun? Berikan alasannya!

Jawab :

Page 335: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

311311311

Pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

ARIAS dengan media kartu pantun sangat seru dan menyenangkan,

dengan pembelajaran ini saya tidak merasa bosan karena itu saya bisa

membuat pantun dengan mudah.

4. Adakah kesulitan yang kamu rasakan dalam pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Berikan alasannya!

Jawab :

Saya tidak merasakan kesulitan untuk menulis puntun karena

adanya kartu pantun yang bagus bisa membantu saya menulis pantun

sesuai tema pantunnya.

5. Apa saran kamu terhadap kegiatan pembelajaran menulis pantun

menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media kartu pantun?

Berikan alasannya!

Jawab :

Saran saya selalu gunakan kartu pantun untuk mempermudah siswa

menulis pantun.

Page 336: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

312312312

Lampiran 22

CONTOH MENULIS PANTUN SISWA SIKLUS I

Page 337: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

313313313

Page 338: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

314314314

Page 339: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

315315315

Page 340: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

316316316

Page 341: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

317317317

Lampiran 23

CONTOH MENULIS PANTUN SIKLUS II

Page 342: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

318318318

Page 343: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

319319319

Page 344: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

320320320

Page 345: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

321321321

Page 346: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

322322322

Lampiran 24

SURAT KEPUTUSAN

Page 347: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

323323323

Lampiran 25

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Page 348: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

324324324

Lampiran 26

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Page 349: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

325325325

Lampiran 27

SURAT KETERANGAN LULUS UKDBI

Page 350: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

326326326

Lampiran 28

LEMBAR BIMBINGAN

Page 351: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

327327327

Page 352: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

328328328

Page 353: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

329329329

Page 354: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN …lib.unnes.ac.id/23064/1/2101411035.pdf · siswa belum dapat menuangkan ide atau gagasan dalam menulis pantun. Penerapan model pembelajaran

330330330

Lampiran 29

LEMBAR LAPORAN SELESAI BIMBINGAN