333
i PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE CONCEPT SENTENCE DENGAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK LANGSUNG PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI WANGON KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Tika Septiani 2101407135 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI

MELALUI MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF

TIPE CONCEPT SENTENCE

DENGAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK LANGSUNG

PADA SISWA KELAS XA SMA NEGERI WANGON

KABUPATEN BANYUMAS

SKRIPSI

disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Tika Septiani

2101407135

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

ii

SARI

Septiani, Tika. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Sentence dengan Teknik pengamatan objek langsung pada Siswa Kelas XA SMA Negeri

Wangon Kabupaten Banyumas. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs.Wagiran, M.Hum dan Pembimbing II: Drs. Suparyanto.

Kata kunci : keterampilan menulis, karangan deskripsi, model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence, teknik pengamatan objek

langsung.

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu diajarkan pada siswa secara terpadu dengan keterampilan berbahasa yang

lain. Keterampilan menulis tidak diperoleh secara alamiah melainkan harus dipelajari dan dilatih terus menerus. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis, keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas XA SMA Negeri

Wangon Kabupaten Banyumas masih kurang. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah model dan teknik yang digunakan guru

dalam melaksanakan pembelajaran kurang menarik dan kurang bervariasi. Pemilihan model, media, ataupun teknik belajar yang tepat diharapkan mampu meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi.

Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini mengkaji dua masalah yaitu (1) bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi dan (2) bagaimanakah perubahan perilaku siswa kelas XA SMA Negeri Wangon dalam

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Tujuan penelitian ini adalah

mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi dan mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas XA SMA Negeri Wangon dalam menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap

siklus I dan tahap siklus II. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas XA SMA Negeri Wangon. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel keterampilan menulis karangan

deskripsi dan variabel penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung dalam pembelajaran menulis

karangan deskripsi. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes. Teknik tes berupa hasil keterampilan menulis karangan deskripsi dan teknik nontes berupa observasi, catatan harian siswa, catatan harian guru,

wawancara, dan dokumentasi foto. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Kedua teknik tersebut dianalisis dengan

membandingkan hasil tes siklus I dan siklus II.

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

iii

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Nilai rata-rata kelas pada tahap prasiklus sebesar 60,58. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, nilai rata-

rata siswa naik 5,59 menjadi 66,17. Selanjutnya pada siklus II, nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 12,24 menjadi 78,41. Setelah dilakukan pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung, terjadi perubahan perilaku ke arah positif. Perubahan perilaku yang terjadi adalah siswa terlihat lebih antusias dan

tertarik mengikuti pembelajaran, siswa lebih aktif dan bersemangat mengikuti pembelajaran, siswa lebih berani bertanya, merespon pertanyaan guru, serta

menyampaikan pendapat di depan kelas.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan kepada guru

khususnya guru kelas XA SMA Negeri Wangon untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek

langsung pada pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang

Panitia Ujian Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

Semarang, April 2011

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Drs. Wagiran, M.Hum. Drs. Suparyanto

NIP 196703131993031002 NIP 194904161975031001

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

v

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Semarang pada

hari : Kamis

tanggal : 5 Mei 2011

Panitia Ujian Skripsi

Ketua, Sekretaris,

Prof. Dr. Rustono, M.Hum Sumartini, S.S., M.A.

NIP 195801271983031003 NIP 197307111998022001

Penguji I

Dr. Ida Zulaeha, M.Hum.

NIP 197001091994032001

Penguji II Penguji III

Drs. Suparyanto Drs. Wagiran, M.Hum

NIP 194904161975031001 NIP 196703131993031002

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

vi

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan karya orang lain, baik sebagian maupun

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, April 2011

Tika Septiani

NIM 2101407135

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

1. Ujian bagi orang yang sukses bukanlah pada kemampuannya untuk

mencegah munculnya masalah, tetapi pada waktu menghadapi dan

menyelesaikan setiap kesulitan saat masalah itu terjadi (David J.

Schwartz).

2. Masa depan yang paling tidak jelas adalah masa depan orang yang

menunggu semuanya menjadi lengkap, sempurna, dan terjamin tidak akan

gagal; sebelum dia bertindak.

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas

perjuangan dan doanya,

2. Dosen-dosen Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia,

3. Almamater UNNES.

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

viii

PRAKATA

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis

Karangan Deskripsi melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept

Sentence dengan Media Objek Langsung pada Siswa Kelas XA SMA Negeri

Wangon Kabupaten Banyumas. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan

terselesaikan tanpa motivasi dan bantuan dari pihak lain. Untuk itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Wagiran, M.Hum., sebagai pembimbing I dan Drs Suparyanto sebagai

pembimbing II yang dengan sabar membimbing penulis dan memberi arahan

dalam menyusun skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan izin bagi

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Dosen-dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah membimbing

penulis sampai lulus.

4. Prof. Dr. Rustono, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Semarang, yang telah memberikan kebijakan kepada penulis selama

kuliah.

5. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si selaku rektor Universitas Negeri

Semarang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menyusun skripsi ini.

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

ix

6. UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang dan perpustakaan Jurusan

Bahasa dan Satra Indonesia yang telah menyediakan buku-buku untuk

menyusun skripsi ini.

7. Bapak Drs. Ananto Nur Semedi, kepala SMA Negeri Wangon, Ibu Dra.

Parmunah, selaku guru pamong saat peneliti melakukan penelitian di SMA

Negeri Wangon beserta seluruh guru dan staf karyawan SMA Negeri

Wangon yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

8. Ayah, Ibu, dan adikku tercinta, terima kasih atas perjuangan dan doanya.

9. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan mereka dan memberi pahala

yang sesuai. Penulis sadar bahwa skripsi ini masih belum sempurna dan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya perkembangan ilmu

pengetahuan dan penelitian Bahasa Indonesia.

Semarang, April 2011

Tika Septiani

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

x

DAFTAR ISI

Halaman

SARI .......................................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................. iv

PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................ v

PERNYATAAN .......................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................. vii

PRAKATA .................................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR BAGAN...................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL....................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 9

1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................. 13

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................. 13

1.5 Tujuan Penelitian................................................................................... 14

1.6 Manfaat Penelitian................................................................................. 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORETIS,

KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Kajian Pustaka ....................................................................................... 16

2.2 Landasan Teoretis ................................................................................. 24

2.2.1 Hakikat Menulis .................................................................................. 25

2.2.1.1 Tujuan Menulis ....................................................................... 26

2.2.1.2 Manfaat Menulis ..................................................................... 29

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

xi

2.2.1.3 Langkah- langkah Menulis ...................................................... 30

2.2.1.4 Jenis-jenis Karangan ............................................................... 33

2.2.2 Hakikat Karangan Deskripsi ............................................................... 34

2.2.2.1 Ciri-ciri Karangan Deskripsi................................................... 37

2.2.2.2 Langkah- langkah Menulis Karangan Deskripsi ..................... 39

2.2.2.3 Aspek-aspek yang Dinilai dalam Karangan Deskripsi ........... 41

2.2.3 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ........................................... 43

2.2.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Sentence ....... 49

2.2.4 Teknik Pengamatan Objek Langsung ................................................. 51

2.2.5 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept

Sentence dan Teknik pengamatan objek langsung dalam Pembelajaran

Menulis Karangan Deskripsi .............................................................. 54

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................. 60

2.4 Hipotesis Tindakan................................................................................ 63

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ................................................................................... 64

3.1.1 Prosedur Tindakan Siklus I ................................................................. 65

3.1.1.1 Perencanaan ........................................................................... 65

3.1.1.2 Tindakan ................................................................................. 66

3.1.1.3 Observasi ................................................................................ 68

3.1.1.4 Refleksi ................................................................................... 69

3.1.2 Prosedur Tindakan Siklus II ................................................................ 69

3.1.2.1 Perencanaan ........................................................................... 69

3.1.2.2 Tindakan ................................................................................. 70

3.1.2.3 Observasi ................................................................................ 71

3.1.2.4 Refleksi ................................................................................... 72

3.2 Subjek Penelitian ................................................................................... 72

3.3 Variabel Penelitian ................................................................................ 73

3.3.1 Variabel Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

Deskripsi.................................................................................... 73

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

xii

3.3.2 Variabel Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Concept Sentence dengan Teknik pengamatan objek

langsung .................................................................................... 74

3.4 Instrumen Penelitian.............................................................................. 76

3.4.1 Instrumen Tes ............................................................................... 76

3.4.2 Instrumen Nontes ......................................................................... 86

3.4.2.1 Pedoman Observasi ......................................................... 86

3.4.2.2 Pedoman Catatan Harian ................................................. 87

3.4.2.3 Pedoman Wawancara....................................................... 89

3.4.2.4 Dokumentasi foto............................................................. 89

3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 90

3.5.1 Teknik Tes .................................................................................... 90

3.5.2 Teknik Nontes .............................................................................. 91

3.5.2.1 Observasi ......................................................................... 91

3.5.2.2 Catatan Harian ................................................................. 91

3.5.2.3 Wawancara ...................................................................... 92

3.5.2.4 Dokumentasi foto............................................................. 90

3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................. 94

3.6.1 Teknik Kuantitatif ........................................................................ 94

3.6.2 Teknik Kualitatif .......................................................................... 95

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 96

4.1.1 Hasil Prasiklus.............................................................................. 96

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I ............................................................... 113

4.1.2.1 Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi pada

Siklus I ........................................................................... 113

4.1.2.2 Perilaku Siswa pada Siklus I............................................ 131

4.1.2.3 Refleksi Siklus I............................................................... 150

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II.............................................................. 152

4.1.3.1 Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi pada

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

xiii

Siklus II ............................................................................ 152

4.1.3.2 Perilaku Siswa pada Siklus II .......................................... 171

4.1.3.3 Refleksi Siklus II ............................................................. 194

4.2 Pembahasan ............................................................................................ 196

4.2.1 Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi ............ 201

4.2.2 Perubahan Perilaku Siswa ............................................................ 207

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan................................................................................................. 228

5.2 Saran ....................................................................................................... 229

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 231

LAMPIRAN ................................................................................................ 235

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Kerangka Berpikir ......................................................................... 63

Bagan 2 Proses Penelitian Tindakan Kelas ................................................. 64

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif ............. 48

Tabel 2 Pedoman Penskoran Menulis Karangan Deskripsi ......................... 77

Tabel 3 Aspek Penilaian Menulis Karangan Deskripsi ............................... 78

Tabel 4 Kategori Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi ..... 85

Tabel 5 Rincian Perolehan Nilai Tiap Siswa................................................ 85

Tabel 6 Hasil Tes Prasiklus Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

Prasiklus .......................................................................................... 97

Tabel 7 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

Tiap Aspek ....................................................................................... 98

Tabel 8 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

Aspek Imajinasi............................................................................... 99

Tabel 9 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

Aspek Keterlibatan Aspek Pancaindera ........................................ 101

Tabel 10Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

Aspek Kesan Hidup ........................................................................ 102

Tabel 11 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

Aspek Menunjukkan Objek yang Ditulis......................................... 103

Tabel 12 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

Aspek Kesesuaian Judul dengan Isi ................................................ 105

Tabel 13 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

Aspek Kohesi dan Koherensi .......................................................... 106

Tabel 14 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

Aspek Memusatkan Uraian pada Objek yang Ditulis ...................... 108

Tabel 15 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

Aspek Pilihan Kata/Diksi................................................................ 109

Tabel 16 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

Aspek Ejaan dan Tanda Baca.......................................................... 111

Tabel 17 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

Aspek Kerapian Tulisan................................................................... 112

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

xvi

Tabel 18 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Siklus I ............................ 114

Tabel 19 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

Tiap Aspek ....................................................................................... 115

Tabel 20 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I

Aspek Imajinasi............................................................................... 117

Tabel 21 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I

Aspek Keterlibatan Aspek Pancaindera ........................................ 119

Tabel 22 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I

Aspek Kesan Hidup ........................................................................ 120

Tabel 23 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I

Aspek Menunjukkan Objek yang Ditulis......................................... 121

Tabel 24 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I

Aspek Kesesuaian Judul dengan Isi ................................................ 123

Tabel 25 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I

Aspek Kohesi dan Koherensi .......................................................... 124

Tabel 26 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I

Aspek Memusatkan Uraian pada Objek yang Ditulis ...................... 126

Tabel 27 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I

Aspek Pilihan Kata/Diksi................................................................ 127

Tabel 28 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I

Aspek Ejaan dan Tanda Baca.......................................................... 129

Tabel 29 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus I

Aspek Kerapian Tulisan................................................................... 130

Tabel 30 Hasil Observasi Siklus I .................................................................. 132

Tabel 31 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Siklus II ............................ 153

Tabel 32 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II

Tiap Aspek ...................................................................................... 155

Tabel 33 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II

Aspek Imajinasi............................................................................... 158

Tabel 34 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II

Aspek Keterlibatan Aspek Pancaindera ......................................... 160

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

xvii

Tabel 35 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II

Aspek Kesan Hidup ........................................................................ 161

Tabel 36 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II

Aspek Menunjukkan Objek yang Ditulis........................................ 162

Tabel 37 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II

Aspek Kesesuaian Judul dengan Isi ................................................ 164

Tabel 38 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II

Aspek Kohesi dan Koherensi .......................................................... 165

Tabel 39 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II

Aspek Memusatkan Uraian pada Objek yang Ditulis ...................... 166

Tabel 40 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II

Aspek Pilihan Kata/Diksi................................................................ 168

Tabel 41 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II

Aspek Ejaan dan Tanda Baca.......................................................... 151

Tabel 42 Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus II

Aspek Kerapian Tulisan.................................................................. 152

Tabel 43 Hasil Observasi Siklus II................................................................. 172

Tabel 44 Perbandingan Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

Deskripsi Siklus I dan Siklus II ...................................................... 202

Tabel 45 Perbandingan Nilai Tiap Aspek Penilaian Prasiklus, Siklus I,

dan Siklus II .................................................................................. 203

Tabel 46 Peningkatan Hasil Observasi dari Siklus I ke Siklus II................... 209

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Guru memberikan Aperseprsi Pembelajaran Kepada Siswa .......... 144

Gambar 2 Aktivitas Siswa Mengamati Contoh Karangan Deskrispi............. 145

Gambar 3 Aktivitas Siswa Siswa Mengamati Objek Langsung dan

Berdiskusi Menentukan Kata Kunci ............................................. 146

Gambar 4 Aktivitas Siswa Menulis Karangan Deskripsi ............................. 147

Gambar 5 Siswa Membacakan Hasil Karangan Deskripsi

di Depan Kelas.. ........................................................................... 148

Gambar 6 Aktivitas Siswa Memberikan Tanggapan ..................................... 149

Gambar 7 Aktivitas Siswa yang Mendapat Nilai Terbaik Membacakan

Hasil Karangan Deskrispi.............................................................. 186

Gambar 8 Aktivitas Siswa saat Guru Menjelaskan Matei Pembelajaran....... 187

Gambar 9 Aktivitas Siswa saat Bertanya Jawab dengan Guru ........................ 188

Gambar 10 Guru dan Siswa Mencari Konsep Materi Menyunting

Karangan Deskripsi ....................................................................... 189

Gambar 11 Aktivitas Siswa Siswa Mengamati Objek Langsung dan

Berdiskusi Menentukan Kata kunci ............................................. 190

Gambar 12 Aktivitas Siswa Menulis Karangan Deskripsi............................... 191

Gambar 13 Aktivitas Siswa saat Mempresentasikan Karangan....................... 192

Gambar 14 Aktivitas Siswa Menanggapi Presentasi........................................ 193

Gambar 15 Perbandingan Aktivitas Siswa ketika Guru Melakukan

Apersepsi ....................................................................................... 221

Gambar 16 Perbandingan Aktivitas Siswa saat Mendengarkan

Penjelasan Guru............................................................................. 222

Gambar 17 Perbandingan Aktivitas Siswa saat Bertanya Jawab

dengan Guru .................................................................................. 223

Gambar 18 Perbandingan Aktivitas Siswa Mengamati Media Objek

Langsung dan Berdiskusi Menentuka Kata Kunci ........................ 224

Gambar 19 Perbandingan Aktivitas Siswa saat Menulis Karangan

Deskripsi........................................................................................ 225

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

xix

Gambar 20 Perbandingan Kegiatan Siswa saat Mempresentasikan

Hasil Menulis Karangan Deskripsi .............................................. 226

Gambar 21 Perbandingan Aktivitas Siswa saat Menanggapi Presentasi ......... 227

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

xx

DAFTAR LAMPRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................. 235

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................... 249

Lampiran 3 Pedoman Observasi Siklus I dan Siklus II................................. 262

Lampiran 4 Pedoman Catatan Harian Siswa Siklus I dan II ........................ 264

Lampiran 5 Pedoman Catatan Harian Guru Siklus I dan II ......................... 265

Lampiran 6 Pedoman Wawancara Siklus I dan II ........................................ 266

Lampiran 7 Pedoman Dokumentasi Foto Siklus I dan II ............................. 267

Lampiran 8 Kriteria Penilaian Menulis Karangan Deskripsi ....................... 268

Lampiran 9 Daftar Nama Siswa SMA Negeri Wangon Kelas XA ............... 272

Lampiran 10 Rekap Nilai Prasiklus ............................................................... 274

Lampiran 11 Rekap Nilai Siklus I................................................................... 276

Lampiran 12 Rekap Nilai Siklus II ................................................................ 278

Lampiran 13 Tabel Peningkatan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

Siklus I dan Siklus II ................................................................ 280

Lampiran 14 Tabel Perbandingan Nilai Tiap Indikator

Siklus I dan Siklus II ................................................................ 281

Lampiran 15 Instrumen Tes Siklus I ............................................................... 282

Lampiran 16 Instrumen Tes Siklus II.............................................................. 283

Lampiran 17 Hasil Observasi Siklus I ............................................................ 284

Lampiran 18 Hasil Observasi Siklus II .......................................................... 286

Lampiran 19 Catatan Harian Siswa Siklus I .................................................. 288

Lampiran 20 Catatan Harian Siswa Siklus II ................................................. 290

Lampiran 21 Deskripsi Hasil Catatan Harian Guru Siklus I ........................... 292

Lampiran 22 Deskripsi Hasil Catatan Harian Guru Siklus II .......................... 295

Lampiran 23 Hasil Wawancara Siklus I.......................................................... 298

Lampiran 24 Hasil Wawancara Siklus II ........................................................ 301

Lampiran 25 Contoh Karangan Deskripsi Siklus I dan Siklus II .................... 304

Lampiran 26 Contoh Media Objek Langsung................................................. 306

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keterampilan menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa sangatlah

penting untuk dikuasai, terutama di era teknologi canggih seperti sekarang ini,

karena melalui tulisan, orang dapat mengungkapkan ide dan gagasannya tanpa

harus bertatap muka secara langsung dengan orang lain atau pembaca. Menurut

Wiyanto (2004:4), tulisan dapat menembus ruang dan waktu. Artinya, tulisan

dapat dibaca oleh orang yang berada di berbagai tempat pada waktu sekarang dan

yang akan datang sehingga ilmu pengetahuan dapat terus berkembang. Akan

tetapi, banyak orang yang tidak menyadari pentingnya keterampilan menulis.

Bahkan sebagian besar mereka merasa malas dan enggan menulis, karena dalam

proses menulis dibutuhkan pemikiran yang mendalam dan waktu yang luang.

Oleh karena itu, peningkatan keterampilan menulis sangat perlu diupayakan.

Menulis merupakan salah satu kegiatan yang harus dihadapi siswa dalam

proses pembelajaran, terutama untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Keterampilan menulis membutuhkan keahlian seseorang untuk mampu

menggunakan bahasa secara tertulis dengan baik dan benar. Pengembangan

keterampilan menulis tidak terbentuk secara otomatis, tetapi memerlukan latihan

yang teratur. Siswa tidak memperoleh keterampilan menulis hanya dengan duduk,

mendengarkan keterangan guru, dan mencatat apa yang didengar. Keterampilan

menulis dapat berhasil dengan melakukan kegiatan berbahasa (menulis) secara

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

2

terus-menerus. Latihan yang dilakukan secara terus-menerus akan memengaruhi

hasil dan prestasi siswa. Hasil dan prestasi dapat meningkat, apabila ada

perubahan sikap dan tingkah laku siswa baik pada aspek pengetahuan,

keterampilan, dan psikomotor. Namun, pada kenyataannya siswa masih

mengalami hambatan dalam penguasaan kemampuan menulis. Kenyataan ini

ditunjang dalam proses belajar mengajar bahasa dan sastra Indonesia di sekolah-

sekolah, umumnya berorientasi pada teori dan pengetahuan semata-mata,

sehingga keterampilan berbahasa khususnya keterampilan menulis kurang

mendapat perhatian.

Mengingat pentingnya keterampilan menulis dalam kegiatan

pembelajaran, siswa perlu dibina untuk mengembangkan keterampilan

menulisnya melalui pembelajaran menulis. Salah satu jenis keterampilan menulis

tersebut adalah keterampilan menulis karangan deskripsi. Dalam Kurikulum

Tingkat Sastuan Pendidikan (KTSP), salah satu tujuan standar kompetensi kelas X

SMA tertulis tentang mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk karangan

yang salah satunya adalah karangan deskripsi.

Karangan deskripsi adalah jenis karangan yang menggambarkan atau

melukiskan objek tertentu dengan detail, jelas dan sesuai keadaan yang sebenar-

benarnya tentang objek yang dilukiskan. Semua hal yang ada di dalam objek

tersebut digambarkan melalui pengamatan pancaindera, dari segala sesuatu yang

bisa didengar, dilihat, dicium, dan dirasa. Semua gambaran itu dirangkai dalam

bentuk kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf hingga membentuk suatu

karangan yang utuh. Tujuan menulis karangan deskripsi, yaitu pembaca seolah

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

3

dapat merasakan dan melihat secara langsung objek yang digambarkan oleh sang

penulis melalui karangannya.

Penguasaan keterampilan menulis deskripsi dapat membantu siswa dalam

melatih kepekaan karena dengan keterampilan menulis deskripsi, siswa dapat

menjelaskan secara nyata suatu objek ataupun suasana tertentu. Selain itu, siswa

dapat menulis secara rinci unsur-unsur, ciri-ciri, dan struktur bentuk suatu benda

secara konkret dalam bentuk karangan yang dapat diinformasikan kepada

pembaca.

Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembinaan dan pelatihan

keterampilan menulis karangan deskripsi. Pembinaan dan pelatihan keterampilan

menulis karangan deskripsi ini, bertujuan agar siswa mampu menulis karangan

deskripsi dengan baik sehingga karangan deskripsi yang dihasilkan siswa sesuai

dengan karakteristik atau pola pengembangan karangan deskripsi. Dengan begitu,

pesan atau informasi yang ingin disampaikan siswa melalui karangan tersebut

dapat diterima dengan baik oleh pembaca.

Mengingat pentingnya kompetensi keterampilan menulis karangan

deskripsi dalam pembelajaran, siswa perlu diberikan pelatihan menulis karangan

deskripsi. Siswa diharapkan mampu menguasai kompetensi dasar yang ingin

dicapai. Akan tetapi, dalam kenyataannya tidak semua kompetensi dapat tercapai

dengan baik. Kompetensi ini akan tercapai apabila siswa telah memenuhi

indikator yang meliputi: (1) mampu menjelaskan pengertian dan karakteristik

karangan deskripsi, (2) mampu menentukan tema dan mengidentifikasi topik yang

akan dikembangkan menjadi karangan deskripsi, (3) mampu mengembangkan

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

4

tema dan topik serta menulis karangan deskripsi berdasarkan hasil pengamatan

dengan memperhatikan aturan tata tulis kebahasaan, dan (4) mampu menyunting

karangan deskripsi yang telah ditulis.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bahasa dan sastra

Indonesia kelas XA SMA Negeri 1 Wangon, dapat diketahui bahwa kemampuan

siswa kelas XA dalam menulis karangan deskripsi masih rendah. Nilai yang

diperoleh siswa dalam kompetensi dasar ini belum mencapai standar ketuntasan

yang telah ditetapkan, yaitu 70. Nilai rata-rata yang dicapai siswa kelas XA adalah

60,58 dengan nilai tertinggi 77 dan nilai terendah 52. Lemahnya kemampuan

siswa dalam menulis karangan deskripsi tersebut karena lemahnya penguasaan

siswa terhadap indikator pembelajaran. Indikator pembelajaran yang telah

dirumuskan oleh guru sebelumnya ternyata belum semuanya dapat tercapai

dengan masksimal dan baik.

Kelemahan yang didapati dalam indikator mampu menjelaskan pengertian

dan karakteristik karangan deskripsi yaitu siswa masih sulit membedakan jenis

karangan deskripsi dengan jenis karangan lainnya. Hal ini disebabkan guru dalam

memberikan materi masih secara konvensional. Guru hanya memberikan materi,

siswa mencatatat dan latihan.

Dalam indikator siswa mampu menentukan tema dan mengidentifikasi

topik yang akan dikembangkan menjadi karangan deskripsi, kelemahan terjadi

karena topik yang diidentifikasi siswa belum sesuai dengan objek yang dipilih

atau diamati sebelum dikembangkan menjadi karangan deskripsi. topik yang

diidentifikasi siswa tersebut justru tidak melukiskan objek yang ditulisnya

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

5

sehingga karangan deskripsi yang dihasilkan siswa terkesan biasa saja, sulit

dibedakan dengan jenis karangan yang lain dan kurang menunjukkan detail dari

objek atau tema yang ditulis.

Kelemahan yang didapati dalam indikator mampu mengembangkan tema

dan topik serta menulis karangan deskripsi dengan memperhatikan faktor

kebahasaan, yaitu siswa masih kesulitan dalam mengembangkan gagasannya.

Selain itu, karangan deskripsi yang dihasilkan menunjukkan belum adanya

penguasaan kosakata, masih menggunakan ejaan yang tidak baku, kalimat yang

tidak runtut, dan penyusunan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain yang

tidak nyambung.

Kelemahan lain terdapat dalam indikator mampu menyunting karangan

deskripsi yang telah ditulis, yaitu siswa belum paham bagaimana cara menyunting

tulisan dengan benar. Kelemahan tersebut disebabkan pengetahuan siswa tentang

pengembangan karangan deskripsi dan ejaan yang masih terbatas sehingga mereka

masih kesulitan dalam menyunting hasil karangannya.

Selain lemahnya penguasaan siswa terhadap tiap-tiap indikator

pembelajaran, ketidaktercapaian tujuan pembelajaran menulis karangan deskripsi

disebabkan oleh (1) siswa merasa jenuh dan bosan belajar di dalam kelas, (2)

siswa tidak senang dengan materi menulis karangan deskripsi yang monoton, (3)

terbatasanya kemampuan siswa dalam berimajinasi dan memberikan kesan hidup

pada objek karangan, dan (4) siswa juga belum bisa memaksimalkan

penginderaan dalam menulis karangan deskripsi.

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

6

Lemahnya keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi juga

disebabkan model mengajar guru yang monoton. Guru pada umumnya mengajar

keterampilan menulis dengan tahapan-tahapan: (1) guru mengajar selalu dengan

ceramah; (2) guru memberikan contoh dan langsung menyuruh siswa mengarang

dengan topik tertentu; (3) siswa mengarang dengan topik yang telah ditentukan

oleh guru; dan (4) guru mengoreksi hasil karangan siswa dan memberi nilai pada

siswa. Dengan demikian, siswa tidak mengetahui kekurangan atau kelemahan

yang ada pada dirinya. Untuk itu, hasil latihan siswa harus dibicarakan dan

didiskusikan sehingga siswa mengetahui kesalahannya. Dengan mengetahui

kesalahannya itu siswa akan berusaha untuk memperbaikinya sehingga pada lain

waktu apabila mendapat tugas menulis karangan deskripsi hasilnya akan lebih

baik. Model pembelajaran seperti ini membuat siswa bosan dan tidak menguasai

cara menulis karangan deskripsi yang benar.

Masalah-masalah yang memengaruhi keterampilan menulis karangan

deskripsi dalam pembelajaran perlu dicarikan jalan keluar. Untuk itu, perlu

adanya pendekatan, model, metode, teknik, strategi, dan media pembelajaran yang

baru, untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi. Melalui

model dan teknik pembelajaran yang dipadukan dengan baik, dapat memudahkan

siswa untuk mengekspresikan gagasannya dalam tulisan dan menarik perhatian

siswa untuk mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, peneliti akan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan

pengamatan objek langsung sebagai teknik pembelajaran dalam menulis karangan

deskripsi.

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

7

Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih

mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling

berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk

saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Dalam

pembelajaran kooperatif, peran guru menjadi lebih sederhana. Meskipun kerja

sama merupakan kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari, untuk

mengaktualisasikan konsep tersebut ke dalam suatu bentuk perencanaan

pembelajaran bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Dibutuhkan peranan guru

dan siswa yang optimal untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang benar-benar

berbasis kerja sama atau gotong royong.

Salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk

meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi adalah

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence. Alasan pemilihan tipe ini karena

dalam pembelajaran kooperatif tipe concept sentence siswa akan menentukan kata

kunci terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam

merumuskan ide berdasarkan objek yang akan dideskripsikan. Selain itu, siswa

akan lebih mudah dalam mengidentifikasi objek langsung yang diamati sehingga

mempermudah siswa dalam berimajinasi ataupun menimbulkan kesan hidup

dalam karangannya. Kata kunci yang didapatkan dari objek langsung tersebut

dikembangkan menjadi sebuah karangan deskripsi.

Teknik pengamatan objek langsung merupakan teknik pembelajaran yang

dilakukan dengan cara mengajak siswa untuk langsung melihat atau mengamati

objek atau sesuatu yang ingin diketahui secara langsung. Mengalami langsung apa

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

8

yang sedang dipelajari akan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya

mendengarkan orang lain. Membangun pemahaman dari pengamatan dan

pengalaman langsung akan lebih mudah daripada membangun pemahaman dari

uraian lisan guru Belajar dengan cara pengamatan objek langsung akan

meningkatkan daya ingatan siswa karena siswa mengalami kegiatan secara

langsung. Pembelajaran menulis dengan menggunakan teknik pengamatan objek

langsung bertujuan agar siswa dapat menulis dengan cepat berdasarkan objek

yang dilihat. Pada saat pembelajaran menulis karangan deskripsi, teknik

pengamatan objek langsung diterapkan dengan cara guru mengajak siswa ke luar

kelas untuk mengamati objek yang akan dideskripsikan secara langsung. Dengan

melihat langsung objek yang diamati, siswa akan lebih mudah dalam

mendeskripsikan objek dan menuangkan ide, perasaan, atau gagasan ke dalam

sebuah bentuk ekspresi (karangan) sehingga siswa dapat membuat tulisan yang

runtut dan logis berdasarkan objek yang diamatinya .

Berdasarkan uraian masalah serta pertimbangan-pertimbangan yang

dikemukakan tersebut, peneliti mengadakan penelitian dengan judul Peningkatan

Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Concept Sentence dengan Teknik Pengamatan Objek Langsung

pada Siswa Kelas XA SMA Negeri 1 Wangon, Kabupaten Banyumas.

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

9

1.2 Identifikasi Masalah

Pembelajaran menulis karangan deskripsi merupakan bagian dari

pembelajaran bahasa yang perlu mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu,

beberapa faktor yang memengaruhi pembelajaran harus diperhatikan dengan baik.

Hal tersebut dilakukan untuk menjadikan siswa terampil menulis karangan

deskripsi dengan baik.

Ada dua faktor yang memengaruhi pembelajaran menulis karangan

deskripsi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor inernal adalah faktor

yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah

faktor yang berasal dari luar diri siswa.

Faktor internal yang memengaruhi pembelajaran menulis karangan

deskripsi ada lima hal. Pertama, siswa kurang berminat mengikuti pembelajaran

bahasa dan sastra Indonesia. Kedua, pengetahuan siswa tentang menulis karangan

deskripsi masih kurang. Ketiga, terbatasanya kemampuan siswa dalam

berimajinasi, memberikan kesan hidup pada objek karangan, dan siswa juga

belum bisa memaksimalkan penginderaan dalam menulis karangan deskripsi.

Keempat, kurangnya pembendaharaan kata (kosakata) pada siswa. Kelima, siswa

kurang berlatih dalam menulis karangan deskripsi.

Faktor pertama, siswa kurang berminat mengikuti pembelajaran bahasa

dan sastra Indonesia. Sebagian besar siswa beranggapan bahwa pembelajaran

bahasa dan sastra Indonesia adalah pembelajaran yang membosankan. Untuk

mengubah anggapan ini, maka seorang guru harus memberikan pengertian kepada

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

10

siswa tentang pentingnya pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam kehidupan

mereka sehari-hari.

Faktor kedua, pengetahuan siswa tentang menulis karangan deskripsi

masih kurang. Kurangnya pengetahuan siswa tentang menulis karangan deskripsi

ini disebabkan guru jarang mengadakan latihan-latihan menulis khususnya

menulis karangan deskripsi pada siswa. Untuk meningkatkan pengetahuan siswa

tentang karangan deskripsi, guru harus lebih sering memberikan pelatihan

menulis khususnya menulis karangan deskripsi.

Faktor ketiga, terbatasanya kemampuan siswa dalam berimajinasi,

memberikan kesan hidup pada objek karangan, dan siswa juga belum bisa

memaksimalkan penginderaan dalam menulis karangan deskripsi. Hal ini

menyebabkan karangan deskripsi yang ditulis oleh siswa terkesan biasa saja dan

hampir sama dengan jenis karangan yang lainnya. Penggunaan model dan teknik

yang tepat akan memberikan inspirasi bagi siswa dalam berimajinasi ataupun

memberikan kesan hidup dalam karangan deskripsi yang ditulisnya.

Faktor keempat, kurangnya pembendaharaan kata (kosakata) pada siswa.

Terbatasnya pembendaharaan kosakata sangat berpengaruh pada penggunaan

diksi (pilihan kata) yang kurang bervariasi dalam menulis karangan deskripsi. Hal

ini dapat diatasi dengan cara setiap pembelajaran, baik menulis, menyimak,

berbicara, dan membaca, guru harus mengenalkan kata-kata baru pada siswa. Dari

setiap kata-kata tersebut, guru memberikan penjelasan kepada siswa agar mudah

dipahami.

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

11

Faktor kelima, siswa kurang berlatih dalam menulis karangan deskripsi.

Mereka menganggap pembelajaran menulis adalah pembelajaran yang

membosankan. Untuk dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan

deskripsi, siswa harus lebih banyak diberi latihan. Latihan ini diberikan secara

bertahap dengan model pembelajaran yang bervariasi. Dengan cara ini siswa

diharapkan akan lebih tertarik mengikuti pembelajaran menulis.

Faktor eksternal yang memengaruhi pembelajaran menulis karangan

deskripsi yaitu faktor dari guru atau pengajar.

Pengelolaan kelas yang kondusif untuk belajar merupakan tugas seorang

guru. Seorang guru harus mampu mengendalikan kelas dengan baik. Membantu

siswa memahami materi pembelajaran dan membantu siswa dalam pencapaian

indikator pembelajaran. Dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, guru

belum menggunakan teknik pembelajaran yang tepat. Hal itu terbukti dengan

siswa belum mampu memahami materi karangan deskripsi dengan baik serta

siswa belum mampu menulis karangan deskripsi dengan benar.

Guru dalam mengajar juga belum menggunakan sebuah model yang

membuat siswa aktif di kelas, pembelajaran terkesan hanya satu arah dan

membosankan. Hal ini terlihat dari respon siswa terhadap kegiatan-kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan guru. Siswa kurang merespon hal-hal yang

diperintahkan guru saat pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung.

Sebelum memulai pembelajaran, guru hendaknya mempersiapkan materi,

teknik, dan model pembelajaran yang tepat. Guru tidak hanya memberikan model

cermah dan tanpa adanya teknik dalam pembelajaran karena dapat menyebabkan

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

12

siswa menjadi bosan dan enggan memperhatikan materi yang sedang dibelajarkan.

Jika pengetahuan guru tentang teknik dan model pembelajaran masih kurang, guru

dapat memelajarinya dari buku, internet, mengikuti seminar, atau pelatihan

mengajar yang ada. Dengan bertambahnya pengetahuan guru tentang teknik dan

model pembelajaran akan memberikan variasi dalam pembelajaran sehingga siswa

akan merasa senang dan tidak jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran.

Selain itu, guru kurang memperhatikan dan enggan mengoreksi kalimat-

kalimat yang dibuat oleh siswa satu demi satu. Kurang cermatnya seorang guru

dalam mengoreksi sangat berpengaruh terhadap keterampilan menulis siswa. Jika

seorang guru enggan mengoreksi kalimat-kalimat yang dibuat oleh siswa satu per

satu, guru tersebut tidak dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang diperbuat

oleh siswa. Jika hal tersebut berlanjut, siswa akan terus mengulangi kesalahan

tersebut. Setiap pembelajaran menulis, guru hendaknya mengoreksi setiap kata

yang ditulis siswa. Setiap kesalahan yang ada guru menjelaskan kepada siswa

tentang tulisan tersebut dan bagaimana tulisan yang benar.

Merujuk pada pembahasan di atas, dalam pembelajaran menulis karangan

deskripsi diperlukan sebuah model dan teknik pembelajaran yang tepat. Hal

tersebut dilakukan agar siswa menunjukkan hasil yang memuaskan dalam

pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dari faktor- faktor di atas, peneliti

memanfaatkan model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik

pengamatan objek langsung untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan

deskripsi.

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

13

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan faktor- faktor yang memengaruhi kurangnya kemampuan

siswa kelas XA SMA Negeri Wangon dalam menulis karangan deskripsi, peneliti

membatasi pokok bahasan pada model dan media pembelajaran. Peneliti

memberikan alternatif, yakni penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dan penggunaan teknik pengamatan objek langsung dalam

pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Penulis berharap melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung ini, siswa akan lebih mudah

dalam menulis karangan deskripsi dan pembelajaran yang berlangsung akan lebih

menarik. Dengan demikian, tujuan pembelajaran yang diinginkan akan tercapai.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada

siswa kelas XA SMA Negeri 1 Wangon, Banyumas tahun ajaran 2010/2011

setelah mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung?

2) Bagaimanakah perubahan perilaku siswa kelas XA SMA Negeri 1 Wangon,

Banyumas tahun ajaran 2010/2011 setelah mengikuti pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung?

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

14

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi pada

siswa kelas XA SMA Negeri 1 Wangon, Banyumas setelah mengikuti

pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung.

2) Mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas XA SMA Negeri 1

Wangon, Banyumas setelah mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis

maupun praktis.

1) Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan menjadi masukan tersendiri bagi teori

pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya keterampilan menulis

karangan deskripsi. Selain itu, hasil penelitian akan memberi masukan bagi

perkembangan pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa kelas XA SMA

Negeri 1 Wangon, Banyumas. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung akan memudahkan

siswa menuangkan ide atau gagasan secara tertulis.

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

15

2) Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan

peneliti itu sendiri. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat membantu

pencapaian indikator kompetensi dasar menulis karangan deskripsi, serta

meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, khususnya

keterampilan menulis. Manfaat bagi guru, yaitu memberikan alernatif dalam

penggunaan model dan media pembelajaran menulis karangan deskripsi yang

sesuai. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan memberikan dorongan kepada

pihak sekolah untuk memotivasi semangat kerja guru untuk meningkatkan

kinerjanya serta untuk meningkatkan mutu sekolah. Penelitian ini juga bermanfaat

bagi peneliti karena dapat dijadikan pengalaman dan menjadi sumber inspirasi

untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR

DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis pada siswa

sudah banyak dilakukan. Namun, pada kenyataannya keterampilan menulis siswa

masih rendah, terutama menulis karangan deskripsi. Hal ini dibuktikan dengan

banyaknya penelitian yang mengkaji kompetensi dasar tersebut. Tetapi, berbagai

bentuk penelitian yang ada belum cukup sebagai bahan acuan bagi peningkatan

keterampilan menulis karangan deskripsi. Sehubungan dengan hal tersebut,

penelitian ini mengacu pada hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh

beberapa orang peneliti, yaitu Cecilia dan Ikeguchi (1997), Diliberto (2004),

Holliway (2004), Anwar, dkk. (2006) Puspita (2007), Arisa (2008), Yuniasih

(2008), Dhewi (2009), dan Karuni (2010).

Cecilia dan Ikeguchi (1997) dalam penelitiannya yang berjudul Teaching

Integrated Writing Skill mengkaji tentang pembelajaran keterampilan menulis di

sebuah SMP di Jepang yang mengalami kendala berupa kesulitan siswa

memperoleh ide sebagai bahan tulisan. Pada pembelajaran menulis tersebut

digunakan media tulisan dari media massa sebagai sarana penunjang keberhasilan

siswa. Keterampilan menulis ini diintegrasikan dengan keterampilan lainnya,

yakni membaca, berbicara, dan mendengarkan. Siswa diberi tugas untuk membaca

sebuah artikel dari media massa, kemudian siswa membuat ringkasan artikel yang

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

17

dibaca. Sebelumnya, guru menentukan tema artikelnya. Setelah itu, siswa

berkelompok menurut tema artikel yang dibaca. Tiap-tiap kelompok memilih

seorang anggotanya untuk mempresentasikan hasil ringkasannya di depan kelas,

kelompok yang lain menanggapi. Pada kegiatan ini, guru memberikan waktu

sebanyak siswa ingin berbicara, atau setengah dari seluruh waktu kelas. Dengan

demikian, siswa di dalam kelompok yang sama mengenali beragam aspek yang

berkaitan dengan tema. Selanjutnya, siswa menulis artikel dengan tema yang sama

dari berbagai referensi kelompoknya. Hal ini membuat siswa berpikir kreatif dan

mengembangkan pengetahuannya.

Adapun relevansi penelitian Cecilia dan Ikeguchi (1997) dengan penelitian

ini terletak pada aspek yang dikaji, yaitu keterampilan menulis. Perbedaannya,

Cecilia dan Ikeguchi mengkaji keterampilan menulis artikel dengan media tulisan

dari media massa, sedangkan penelitian ini mengkaji menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung. Adapun subjek penelitian Cecilia dan Ikeguchi

adalah keterampilan menulis terpadu siswa SMP, sedangkan subjek penelitian ini

adalah keterampilan menulis karangan deskripsi siswa SMA.

Diliberto (2004) dalam penelitiannya yang berjudul Improving Descriptive

Sentence Writing In Elementary Student bertujuan untuk memberikan sasaran

bagaimana mengajar dan meningkatkan kemampuan menulis kalimat deskripsi

pada siswa sekolah dasar. Persamaan penelitian Diliberto dengan penelitian yang

dilakukan peneliti yaitu sama-sama meningkatkan kemampuan siswa dalam

menulis deskripsi. Perbedaannya yaitu peneliti Diliberto digunakan pada siswa

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

18

sekolah dasar dan difokuskan pada menulis kalimat deskripsi, sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti digunakan pada siswa SMA dan

difokuskan pada menulis karangan deskripsi.

Holliway (2004) dalam penelitiannya yang berjudul Through the Eyes of

My Reader : A Strategy for Improving Audience Perspective in Children’s

Descriptive Writing mengemukakan bahwa pembaca sangat memengaruhi kualitas

tulisan deskripsi yang dibuat penulis. Penulis akan membuat tulisan sesuai dengan

informasi yang dibutuhkan pembacanya. Untuk membuat tulisan yang berkualitas,

Holliway menerapkan strategi atau langkah- langkah dalam menulis, yaitu

menyusun tulisan, merevisi, dan yang terakhir menyalin tulisan yang telah

direvisi.

Relevansi penelitian Holliway (2004) dengan penelitian ini terletak pada

aspek yang dikaji, yaitu menulis deskripsi. Perbedaannya terletak pada objek

penelitian. Pada penelitian Holliway yang menjadi objek penelitian yaitu anak

kelas V dan IX, sedangkan dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian

yaitu kelas X. Selain pada objek penelitian, perbedaan juga terletak pada cara

penangananya. Holliway menggunakan strategi menyusun, merevisi, dan

menyalin dengan melibatkan pandangan pembaca terhadap isi tulisan, sedangkan

dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung.

Anwar, dkk. (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

Kemahiran Berproses Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA melalui Model

Pembelajaran Kooperatif, menemukan bahwa pembelajaran yang menggunakan

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

19

model pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar mampu meningkatkan

kemahiran berproses siswa. Kemahiran berproses ini memberi kontribusi 64,8%

terhadap hasil belajar. Selain itu, kemahiran berproses akan meningkatkan

kemampuan interaksi sosial siswa dalam kelompok. Kemahiran dalam

berinteraksi sosial ini merupakan bagian dari soft skill yang penting sekali bagi

siswa sebelum mereka terjun dalam kehidupan nyata di masyarakat.

Relevansi penelitian yang telah dilakukan oleh Anwar, dkk (2006) dengan

penelitian ini yaitu terletak pada salah satu variabel penelitiannya yang sama yaitu

sama-sama menggunakan model pembelajaran kooperatif. Sedangkan bedanya

yaitu terletak pada aspek yang dikaji. Dalam penelitian Anwar, dkk, lebih

difokuskan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif dalam pengaruh

kemahiran berproses terhadap hasil belajar siswa, sedangkan dalam penelitian ini

model pembelajaran kooperatif digunakan untuk meningkatkan keterampilan

menulis karangan deskripsi. Selain itu, perbedaan antara keduanya terletak pada

tipe model pembelajaran kooperatif yang digunakan. Peneliti Anwar, dkk.

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games

Tournaments), sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Concept Sentence.

Puspita (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan

Pembelajaran Menulis Deskripsi melalui Strategi Directed Writing Activity Bagi

Siswa SDN 51 Palembang, menemukan bahwa keterampilan menulis khususnya

keterampilan menulis deskripsi dapat ditingkatkan dengan menggunakan strategi

directed writing acitivy (DWA). Strategi directed writing acitivy (DWA) dapat

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

20

meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada tahap pramenulis,

pengedrafan, perbaikan, dan penyuntingan. Pembelajaran menulis deskripsi

dengan strategi directed writing acitivy (DWA) pada tahap pramenulis

menunjukkan keutuhan yang baik. Siswa telah dapat menampakkan unsur-unsur

pradraf: tema, topik, judul, dan kerangka karangan. Pada tahap pengedrafan

menunjukkan kualifikasi kedeskripsian cukup baik, pada tahap perbaikan

menunjukkan tingkat kedeskripsian cukup baik, dan pada tahap penyuntingan

menunjukkan ketepatan yang baik.

Adapun relevansi penelitian Puspita (2007) dengan penelitian ini yaitu

sama-sama mengkaji tentang menulis deskripsi. Bedanya, dalam upaya

meningkatkan keterampilan menulis deskripsi, Puspita menggunakan strategi

directed writing acitivy (Dwa), sedangkan penelitian ini tidak menggunakan

strategi untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi melainkan

menggunakan model dan teknik, yaitu melalui model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung.

Arisa (2008) dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Keterampilan

Menulis Paragraf Deskripsi dengan Teknik Cloze Procedure melalui Media Read

Box pada Siswa Kelas III SD Negeri 05 Randudongkal Pemalang, menemukan

bahwa keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas III SD Negeri 05

Randudongkal Pemalang setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf

deskripsi dengan teknik cloze procedure melalui media read boxs mengalami

peningkatan dan perilaku siswa mengalami perubahan menjadi lebih baik. Hasil

analisis data siklus I sampai dengan siklus II terus meningkat. Hasil tes pada

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

21

siklus I rata-rata kelas sebesar 64,6 dan pada siklus II diperoleh rata-rata kelas

sebesar 78. Hal ini menunjukkan peningkatan dari siklus I sampai siklus II sebesar

13,4%. Pemerolehan hasil ini menunjukkan bahwa pembelajaran menulis paragraf

deskripsi dengan teknik cloze procedure melalui media read boxs dapat dikatakan

berhasil.

Penelitian Arisa (2008) juga relevan dengan penelitian yang akan

dilakukan. Hal ini bisa dilihat dari aspek yang dikaji, yaitu sama-sama mengkaji

keterampilan menulis deskripsi. Perbedaanya terletak pada salah satu variabel

penelitian yang digunakan, yaitu teknik dan media pembelajarannya. Untuk

meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi, Arisa menggunakan

teknik cloze procedure melalui media read box, sedangkan peneliti menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung.

Penelitian lain yang berkenaan dengan permasalahan pembelajaran

menulis deskripsi juga telah dilakukan oleh Yuniasih (2008). Dalam penelitiannya

yang berjudul Perbandingan antara Keefektifan Penggunaan Teknik Pemetaan

Pikiran dan Peniruan Model dalam Pembelajaran Menulis Deskripsi pada siswa

SMA ini ditemukan simpulan adanya peningkatan hasil belajar secara signifikan

dalam pembelajaran menulis deskripsi pada siswa SMA dengan digunakannya

teknik pemetaan pikiran dan teknik/peniruan model. Tetapi, pembelajaran menulis

deskripsi dengan teknik pemetaan pikiran lebih efektif dibandingkan dengan

pembelajaran menulis deskripsi dengan teknik peniruan model. Temuan ini tentu

saja sangat bermanfaat bagi guru bahasa Indonesia untuk lebih mengembangkan

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

22

strategi pembelajaran menulis khususnya menulis karangan deskripsi. Salah

satunya dengan menerapkan teknik pemetaan pikiran dalam pembelajaran menulis

karangan deskripsi. Dengan penerapan teknik pemetaan pikiran dalam

pembelajaran, maka inovasi pembelajaran sudah terjadi.

Penelitian Yuniasih (2008) mempunyai relevansi dengan penelitian yang

peneliti lakukan, yaitu sama-sama bertujuan untuk meningkatkan keterampilan

menulis khususnya menulis deskripsi. Adapun Perbedaan penelitian Yuniasih

dengan penelitian yang dilakukkan peneliti adalah peneliti Yuniasih meneliti

tentang perbandingan antara keefektifan penggunaan teknik pemetaan pikiran dan

peniruan model dalam pembelajaran menulis deskripsi pada siswa SMA,

sedangkan peneliti meneliti peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung.

Selanjutnya, Dhewi (2009) dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan

Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi dengan Media Flash Card pada Siswa

Kelas V SD Salangamer Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, menemukan bahwa

keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan media Flash Card

mengalami peningkatan sebesar 18,54% dan mengalami perubahan perilaku

menjadi lebih baik, yaitu siswa lebih memperhatikan penjelasan guru selama

proses pembelajaran, siswa juga merasa senang dan tertarik dengan media yang

digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Relevansi penelitian Dhewi (2009) dengan penelitian yang dilakukan

peneliti terletak pada aspek yang dikaji, yaitu menulis karangan deskripsi.

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

23

Perbedaan penelitian Dhewi dengan penelitian yang d ilakukan peneliti terletak

pada model dan teknik yang digunakan. Model yang digunakan peneliti yaitu

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence, sedangkan peneliti Dhewi

tidak menggunakan model dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Teknik yang digunakan peneliti yaitu teknik pengamatan objek langsung,

sementara peneliti Dhewi tidak menggunakan teknik melainkan menggunakan

media yaitu media Flash Card dalam penelitiannya.

Karuni (2010) dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Keterampilan

Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Musik Instrumentalia

Mozart melalui Metode WINDOWS pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1

Pegandon Kendal menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis

karangan deskripsi dengan menggunakan media musik instrumentalia mozart

melalui metode WINDOWS sebesar 12,7 dari siklus I dan mengalami peningkatan

sebesar 30,1 dari prasiklus. Setelah digunakan media musik instrumentalia mozart

melalui metode WINDOWS, terjadi perubahan perilaku belajar siswa ke arah

positif. Siswa yang sebelumnya marasa malas dan kurang aktif menjadi semakin

aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Karuni (2010) relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, yaitu sama-sama mengkaji

keterampilan menulis karangan deskrispi. Perbedaannya terletak pada model dan

teknik yang digunakan. Karuni (2010) menggunakan media musik instrumentalia

mozart melalui metode WINDOWS untuk meningkatkan keterampilan menulis

karangan deskripsi, sedangkan penulis menggunakan model pembelajaran

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

24

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung untuk

meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi.

Berdasarkan kajian pustaka tersebut, dapat diketahui bahwa kajian

mengenai keterampilan menulis karangan deskripsi dengan berbagai teknik,

metode, dan pendekatan telah banyak dilakukan. Akan tetapi, penelitian mengenai

keterampilan menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung belum pernah

dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi hasil dari

penelitian sebelumnya serta dapat menjadi pijakan bagi penelitian selanjutnya.

2.2 Landasan Teoretis

Landasan teoretis dalam penelitian ini mencakup beberapa hal, yaitu

hakikat menulis, karangan deskripsi, model pembelajaran kooperatif, model

concept sentence, teknik pengamatan objek langsung, dan pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung. Setiap pokok bahasan dari teori- teori

tersebut dirinci lagi menjadi subpokok bahasan dan sub-subpokok bahasan.

Urutan penyajian semacam ini dimaksudkan agar tulisan menjad i lebih sistematis

sehingga pembaca lebih mudah memahami isinya. Ulasan mengenai teori- teori

tersebut adalah sebagai berikut.

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

25

2.2.1 Hakikat Menulis

Tarigan (1982:3-4) mengungkapkan bahwa menulis pada hakikatnya

adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi

secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis

merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis

ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan

kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus

melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.

Berbeda dengan pendapat Tarigan, Supriadi (dalam Wagiran dan Doyin

2005:4) menyatakan bahwa menulis merupakan suatu proses kreatif yang lebih

banyak melibatkan cara berpikir divergen (menyebar) daripada konvergen

(memusat). Menulis tidak ubahnya dengan melukis. Penulis memiliki banyak

gagasan untuk ditulisnya. Kendatipun secara teknis dan kriteria-kriteria yang

dapat diikutinya, tetapi wujud yang akan dihasilkan itu sangat bergantung kepada

kepiawaian penulis dalam mengungkapkan gagasan. Banyak orang yang

mempunyai ide- ide bagus dibenaknya sebagai hasil pengamatan, penelitian,

diskusi, atau membaca.

Sejalan dengan pendapat Tarigan, Wagiran dan Doyin (2005:2)

menyatakan bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang

dipergunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis

tidak didapatkan secara alamiah, tetapi harus melalui proses belaja r dan berlatih.

Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi,

kosakata, struktur kalimat, pengembangan paragraf, dan logika berbahasa.

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

26

Berbeda dengan pendapat-pendapat di atas, Suparno dan Yunus (2007:1.3)

mengungkapkan bahwa menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan

penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat

atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan.

Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan

disepakati pemakainya. Dengan demikian, dalam komunikasi tulis paling tidak

terdapat empat unsur yang terlibat: penulis sebagai penyampai pesan (penulis),

pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebaga i

penerima pesan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai hakikat menulis di

atas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan salah satu keterampilan

berbahasa yang berupa kegiatan menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk

tulisan untuk disampaikan kepada pembaca. Keterampilan menulis tidak datang

dengan sendirinya, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih.

2.2.1.1 Tujuan Menulis

Hartig (dalam Tarigan 1982:24-25) menyatakan tujuan menulis yaitu (1)

tujuan penugasan (assignment purpose), yaitu penulis menulis sesuatu karena

ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri; (2) tujuan altruistik (altruistic purpose),

yaitu untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan kedukaan pembaca, ingin

menolong pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin

membuat hidup pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya

itu; (3) tujuan persuasif (persuasive purpose), yaitu meyakinkan pembaca akan

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

27

kebenaran gagasan yang diutarakan; (4) tujuan informasional (informational

purpose), yaitu memberi informasi atau keterangan kepada pembaca; (5) tujuan

pernyataan diri (self expressive purpose), yaitu memperkenalkan atau menyatakan

diri sang pengarang kepada pembaca; (6) tujuan kreatif (creative purpose), yaitu

melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai

kesenian; dan (7) tujuan pemecahan masalah (problem solving purpose), yaitu

menjelaskan, menjernihkan, dan meneliti secara cermat gagasan sendiri agar dapat

dimengerti dan diterima oleh pembaca.

Pendapat yang lebih sederhana diungkapkan oleh Sujanto (1988:68),

dikemukakannya bahwa tujuan menulis yaitu untuk mengekspresikan perasaan,

memberi informasi, memengaruhi pembaca, dan memberi hiburan. Tujuan

menulis untuk mengekspresikan perasaan dipengaruhi oleh keinginan penulis

untuk menuangkan gagasan-gagasannya sebagai bahan introspeksi maupun untuk

menunjukkan sikap pribadi. Tujuan informatif ditunjukkan penulis dengan cara

mengungkap informasi tentang subjek yang bersangkutan secara logis dan

objektif. Apabila tulisan berisi keinginan penulis untuk memengaruhi pembaca

agar bersikap dan bertingkah laku tertentu, maka tulisannya bersifat persuasif.

Sedangkan tujuan untuk memberi hiburan ditunjukkan apabila penulis

berkeinginan untuk membuat pembaca menjadi senang dan gembira melalui

tulisannya.

Keraf (1995:6) memiliki pendapat sendiri tentang tujuan menulis.

Dikemukakannya bahwa tujuan umum menulis dipengaruhi oleh kebutuhan dasar

manusia, yaitu (1) keinginan untuk memberi informasi kepada orang lain dan

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

28

memperoleh informasi dari orang lain mengenai suatu hal; (2) keinginan untuk

meyakinkan seseorang mengenai suatu kebenaran akan suatu hal, dan lebih jauh

memengaruhi sikap dan pendapat orang lain; (3) keinginan untuk menggambarkan

atau menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau

mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal atau bunyi; dan (4) keinginan untuk

menceritakan kepada orang lain tentang kejadian-kejadian atau peristiwa yang

telah terjadi, baik yang dialami maupun yang didengar dari orang lain.

Pendapat berbeda diungkapkan oleh Akhadiah (dalam Usman 2008:19-20)

yang menyatakan bahwa tujuan menulis adalah suatu gambaran penulis dalam

kegiatan menulis selanjutnya. Dengan menetukan tujuan penulisan, akan diketahui

apa yang harus dilakukan pada tahap penulisan. Kita akan tahu bahan-bahan yang

diperlukan, macam organisasi karangan yang akan diterapkan, atau mungkin juga

sudut pandangan yang akan dipilih. Tujuan merupakan penentu yang pokok dan

akan mengarahkan serta membatasi karangan. Kesadaran mengenai tujuan selama

proses penulisan akan menjaga keutuhan tulisan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis

adalah untuk menuangkan ide dan gagasan guna memberi informasi, meyakinkan,

menghibur, menggambarkan, serta mengekspresikan perasaan dan emosi untuk

disampaikan dan dinikmati oleh pembaca. Tujuan menulis dipengaruhi oleh

kebutuhan-kebutuhan dasar manusia.

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

29

2.2.1.2 Manfaat Menulis

Menurut Akhadiah (1996:1-2) ada delapan manfaat yang dapat dirasakan

dari kegiatan menulis, yaitu (1) penulis dapat mengenali kemampuan dan potensi

dirinya; (2) penulis dapat terlatih mengembangkan berbagai gagasan; (3) penulis

dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan

dengan topik yang ditulis; (4) penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan

gagasan secara sistematis kemudian mengungkapkan secara tersurat; (5) penulis

akan dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara lebih objektif; (6)

dengan menulis sesuatu di atas kertas, penulis akan lebih mudah memecahkan

permasalahan karena dapat menganalisis tulisan tersebut secara tersurat dalam

konteks yang lebih konkret; (7) dengan menulis akan mendorong kita untuk terus

belajar secara aktif; dan (8) dengan kegiatan menulis yang terencanakan

membiasakan penulis berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.

Berbeda dengan pendapat di atas, Percy (dalam Nurudin 2007:26-27)

mengemukakan ada enam manfaat kegiatan menulis, yaitu (1) suatu sarana untuk

pengungkapan diri; (2) suatu sarana untuk pemahaman; (3) suatu sarana untuk

membantu mengembangkan kepuasan pribadi, kebanggaan, dan suatu perasaan

harga diri; (4) suatu sarana untuk meningkatkan kesadaran dan pencerapan

terhadap lingkungan sekeliling seseorang; (5) suatu sarana untuk keterlibatan

secara bersemangat dan bukan penerimaan yang pasrah; dan (6) suatu sarana

untuk mengembangkan suatu pemahaman dan kemampuan menggunakan bahasa.

Pendapat berbeda juga diungkapkan oleh Suparno dan Yunus (2007:1.4),

dikemukakannya beberapa manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan menulis,

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

30

antara lain: (1) peningkatan kecerdasan; (2) pengembangan daya inisiatif dan

kreativitas; (3) penumbuhan keberanian; dan (4) pendorong kemauan dan

kemampuan mengumpulkan informasi.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa banyak sekali manfaat yang

dapat diperoleh dari kegiatan menulis. Menulis dapat dijadikan sebagai sarana

untuk berkomunikasi antara penulis dan pembaca melalui media tulisan. Dengan

menulis, seseorang akan memiliki rasa percaya diri, kepuasan pribadi, kebanggaan

tehadap karya-karyanya, dan dapat mengembangkan pemahaman serta kreativitas

berpikir seseorang untuk menuangkan ide dan gagasannya.

2.2.1.3 Langkah-Langkah Menulis

Menurut Suriamiharja (1966:6-12), menulis merupakan proses berfikir.

Sebelum membuat tulisan diperlukan perencanaan yang matang mengenai suatu

topik yang akan ditulis, tujuan yang akan disampaikan, dan pembahasan yang

akan diuraikan. Perencanaan tersebut dapat dilakukan dalam enam langkah, yaitu

(1) pemilihan topik; (2) pembatasan topik; (3) pemilihan judul; (4) tujuan

penulisan; (5) bahan penulisan; dan (6) kerangka karangan.

Menurut semi (1990:11-15) ada tujuh langkah yang harus diperhatikan

dalam menulis, yaitu (1) pemilihan dan penetapan topik, yakni langkah awal yang

penting sebab tidak akan ada tulisan tanpa ada sesuatu yang hendak ditulis; (2)

pengumpulan informasi dan data sebagai kelengkapan serta pengayaan topik yang

telah dipilih; (3) penetapan tujuan penulisan; (4) perancangan tulisan (kerangka,

bentuk, sifat, dan cara menyajikan tulisan); (5) penulisan, yaitu kerangka tulisan

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

31

yang telah disiapkan mulai dikembangkan; (6) penyuntingan atau revisi, yaitu

agar tulisan yang dibuat menjadi lebih baik dan bersih dari kesalahan-kesalahan

berbahasa; dan (7) penulisan naskah jadi, yaitu penulisan kembali agar menjadi

penulisan yang rapi, bersih dan benar.

Akhadiah, dkk (1998:6) menyatakan bahwa secara teoretis proses

penulisan meliputi tiga tahap utama, yaitu tahap prapenulisan, penulisan, dan

revisi. Namun, ini tidak berarti bahwa kegiatan-kegiatan penulisan itu dapat

dilakukan secara terpisah-pisah. Tahap-tahap yang dikemukakannya sebagai

berikut.

1. Tahap Prapenulisan

Pada tahap prapenulisan kita membuat persiapan-persiapan yang akan

digunakan pada tahap penulisan. Dengan kata lain, merencanakan karangan.

Adapun langkah-langkahnya adalah (1) pemilihan topik, (2) pembatasan topik, (3)

pemilihan judul, (4) tujuan penulisan, (5) bahan penulisan, dan (6) kerangka

karangan.

2. Tahap Penulisan

Pada tahap ini membahas setiap butir topik yang ada di dalam kerangka

karangan. Dalam mengembangkan gagasan menjadi suatu kerangka yang utuh

diperlukan bahasa. Untuk itu kita harus menguasai kata-kata yang akan

mendukung gagasan dan harus mampu memilh kata dan istilah yang tepat

sehingga gagasan dapat dipahami pembaca dengan tepat pula. Kata-kata tersebut

dirangkaikan menjadi kalimat-kalimat yang efektif, lalu kalimat-kalimat harus

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

32

disusun menjadi paragraf yang memenuhi persyaratan. Tulisan juga harus ditulis

dengan ejaan yang berlaku disertai dengan nada baca yang tepat.

3. Tahap Revisi

Jika seluruh tulian sudah selesai, maka tulisan tersebut perlu dibaca

kembali. Mungkin tulisan tersebut perlu direvisi di sana-sini, diperbaiki,

dikurangi, atau diperluas. Pada tahap ini biasanya diteliti secara menyeluruh

mengenai logika, sistematika, ejaan dan tanda baca, pilihan kata, kalimat,

paragraf, pembuatan catatan kaki, daftar pustaka, dan sebagainya.

Menurut Hernowo (2005), langkah- langkah yang harus diperhatikan dalam

menulis antara lain: (1) persiapan, yakni mengelompokkan kerangka tulisan dan

menulis secara cepat. (2)membuat draf kasar, yakni mengembangkan gagasan, (3)

berbagi, yakni seorang rekan atau teman membaca draf tersebut dan memberikan

umpan balik, (4) memperbaiki, yakni dari umpan balik, perbaiki tulisan tersebut

dan bagikan lagi, (5) penyuntingan, yaitu memperbaiki semua kesalahan,tata

bahasa, dan tanda baca, (6) penulisan kembali, yaitu memasukkan isi yang baru

dan perubahan, dan (7) evaluasi, yaitu pemeriksaan kembali tugas atau tulisan

yang sudah selesai.

Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah-

langkah menulis meliputi tiga tahap utama, yaitu tahap prapenulisan, penulisan,

dan revisi. Adapun langkah- langkah dalam tahap prapenulisan adalah (1)

pemilihan topik, (2) pembatasan topik, (3) pemilihan judul, (4) tujuan penulisan,

(5) bahan penulisan, dan (6) kerangka karangan. Tahap penulisan berupa

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

33

pengembangan gagasan, dan tahap revisi berupa penyuntingan, evaluasi, dan

penulisan kembali.

2.2.1.4 Jenis-Jenis Karangan

Menurut Wiyanto (2004:64-69), jenis tulisan atau paragraf terbagi menjadi

lima macam, yaitu deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Deskripsi; paragraf yang bertujuan memberikan kesan kepada pembaca terhadap

objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan

penulis. Narasi; paragraf yang bertujuan mengisahkan atau menceritakan dengan

disertai alur penceritaan dan tokoh yang diceritakan. Eksposisi; paragraf yang

bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan

menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima

atau mengikutinya. Argumentasi; paragraf yang bertujuan menyampaikan suatu

pendapat, konsepsi, atau opini, tertulis kepada pembaca. Sedangkan persuasi;

paragraf yang tidak hanya memaparkan gagasan dengan alasan, bukti, atau contoh

tetapi juga diikuti dengan ajakan, bujukan, rayuan, imbauan, atau saran kepada

pembaca.

Sependapat dengan Wiyanto, Suparno dan Yunus (2007:1.10-1.13) juga

mengemukakan jenis tulisan atau ragam wacana terbagi menjadi lima, yaitu (1)

argumentasi; ragam wacana yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca

mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulisnya, (2) persuasi; ragam

wacana yang ditujukan untuk memengaruhi sikap dan pendapat pembaca

mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya, (3) deskripsi; ragam wacana

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

34

yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari

pengamatan, pengalaman, dan perasaan penulisnya, (4) eksposisi; ragam wacana

yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan, atau menguraikan

sesuatu hal yang dapat memperluas atau menambah pengetahuan dan pandangan

pembaca, dan (5) narasi; ragam wacana yang menceritakan proses kejadian suatu

peristiwa.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat lima jenis

tulisan atau ragam karangan, yaitu argumentasi, persuasi, deskripsi, eksposisi, dan

narasi. Masing-masing karangan tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda

sesuai dengan isinya.

2.2.2 Hakikat Karangan Deskripsi

Karsana (1986:4) berpendapat bahwa karangan adalah susunan kata yang

berlapis-lapis dan teratur dan menggunakan bahasa yang teratur pula. Dalam

kegiatan mengarang mengandung kegunaan bagi pengarangnya dan bagi

pembacanya. Dalam karangan itu penulis mengisahkan atau menceritakan suatu

peristiwa atau rangkaian peristiwa. Pembaca diharapkan dapat mengikuti jalan

peristiwa tersebut. Sementara menurut Gie (2002:3), karangan adalah hasil

perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan

dimengerti oleh masyarakat pembaca.

Menurut Karsana (1986:3.1), karangan deskripsi disebut juga karangan

lukisan. Karangan deskripsi adalah karangan yang melukiskan sesuatu.

Melukiskan itu adalah menyatakan apa yang diindera dan dirasakan dalam wujud

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

35

kalimat-kalimat. Deskripsi adalah paparan tentang persepsi yang ditangkap oleh

pancaindera (Sujanto 1988:11). Mendeskripsikan adalah melukis gambar dengan

kata tentang benda-benda, manusia atau lokasi. Baik melukiskan maupun

mendeskripsikan berusaha untuk mentransformasikan sesuatu ke dalam bentuk

yang paling mendekati dengan objek aslinya.

Deskripsi adalah sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para

penulis untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang

dibicarakan. Sasaran yang ingin dicapai oleh seorang penulis deskripsi adalah

menciptakan atau memungkinkan terciptanya daya khayal (imajinasi) daripada

keseluruhan sebagai yang dialami secara fisik oleh penulis (Keraf 1995:30).

Sejalan dengan pendapat Keraf, Hartono (2000:78) juga berpendapat bahwa

deskripsi adalah bentuk wacana yang bertujuan untuk memberikan perincian atau

detail tentang objek sehingga mereka seakan-akan ikut melihat, mendengar,

melaksanakan atau mengalami langsung tentang objek tersebut. Sasaran penulisan

deskripsi adalah menciptakan atau memungkinkan terciptanya daya khayal

(imajinasi) pada para pembaca, seolah-olah mereka melihat sendiri objek tadi

secara keseluruhan seperti yang dialami secara fisik oleh penulis.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Wiyanto (2004:64-65) yang

berpendapat bahwa kata deskripsi berasal dari verba to describe (Ing), yang

artinya menguaraikan, memerikan, atau melukiskan. Paragraf desk ripsi adalah

paragraf yang bertujuan memberikan kesan/ impersi kepada pembaca terhadap

objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan

penulis. Dengan deskripsi yang baik pembaca dapat dibuat seolah-olah melihat,

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

36

mendengar, merasakan, atau terlibat dalam peristiwa yang diuraikan penulis.

Adapun Suparno dan Yunus (2007:4.6) berpendapat bahwa karangan deskripsi

merupakan karangan yang disusun untuk melukiskan sesuatu dengan maksud

untuk menghidupkan kesan dan daya khayal yang mendalam pada si pembaca.

Karangan jenis ini bermaksud menyampaikan kesan-kesan tentang sesuatu,

dengan sifat dan gerak-geriknya, atau sesuatu yang lain kepada pembaca. Sesuatu

yang dapat dideskripsikan tidak hanya terbatas pada apa yang kita lihat dan kita

dengar saja, tetapi juga yang dapat kita rasa dan kita pikir. Untuk mencapai tujuan

deskripsi itu, kita dituntut untuk mampu memilih dan mendayagunakan kata-kata

yang dapat memancing kesan serta citra inderawi dan suasana batiniah pembaca.

Disamping itu, penulis karangan deskripsi membutuhkan keterlibatan perasaan.

Oleh karena itu, dalam menulis deskripsi kita harus mampu menghidupkan objek

yang kita lukiskan sehidup-hidupnya, sehingga pembaca seolah-olah dapat

melihat apa yang kita lihat, dapat mendengar apa yang kita dengar, dan dapat

merasakan apa yang kita rasakan. Kita mengajak pembaca mengalami apa yang

kita alami.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa karangan

deskripsi adalah sebuah karangan atau tulisan yang menggambarkan atau

melukiskan suatu objek atau barang tertentu, sehingga objek tersebut seolah-olah

hidup dan kita juga seakan-akan ikut merasakan apa yang dialami oleh objek

tersebut.

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

37

2.2.2.1 Ciri-Ciri Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi merupakan pengembangan suatu keadaan dengan

kalimat-kalimat, sehingga menimbulkan kesan yang hidup. Penggambaran atau

lukisan itu harus disajikan sehidup-hidupnya, sehingg apa yang dilukiskan itu

hidup dalam angan-angan pembaca. Karangan deskripsi berfungsi untuk

mengemukakan sifat, watak, dan tingakh laku seseorang melukiskan suasana

tempat dan lain- lain.

Keraf (1982:71) berpendapat bahwa tulisan deskripsi memiliki ciri-ciri

antara lain: (1) deskripsi lebih berupaya memperlihatkan secara detail tentang

objek, (2) deskripsi lebih bersifat memberi pengaruh untuk membentuk imajinasi

pembaca, (3) deskripsi disampaikan dengan gaya yang memikat dan dengan

pilihan kata yang menggugah, dan (4) deskripsi lebih banyak memaparkan tentang

sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dirasakan sehingga objeknya berupa bend a,

alam, warna, manusia, dan lain- lain.

Pendapat berbeda diungkapkan oleh Nursisto (1999:41) tentang ciri-ciri

karangan deskripsi, yaitu memaparkan sesuatu yang dapat diamati secara objektif,

dan memperlihatkan rincian objek yang diamati tersebut. Pertama, memamparkan

sesuatu yang dapat diamati secara objektif. Dalam karangan deskripsi, hal-hal

yang menyentuh pancaindera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan,

dan perabaan) dijelaskan secara terperinci. Inilah ciri-ciri paragraf deskripsi yang

menonjol. Kedua, memperlihatkan rincian objek yang diamati tersebut. Ciri

deskripsi dalam penggambaran benda atau manusia didapat dengan mengamati

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

38

bentuk, warna, dan keadaan objek secara detail/terperinci menurut penangkapan si

penulis.

Berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya, Tjakroek (2007:1-2)

mengungkapkan beberapa ciri-ciri karangan deskripsi, yaitu (1) bertujuan untuk

melukiskan suatu objek, (2) dalam karangan deskripsi, hal-hal yang menyentuh

pancaindera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan)

dijelaskan secara terperinci, (3) ciri yang ketiga adalah penyajian urutan ruang.

Penggambaran atau pelukisan berupa perincian disusun secara berurutan;

mungkin dari kanan ke kiri, dari atas ke bawah, dari depan ke belakang, atau

sebagainya, (4) ciri deskripsi dalam penggambaran benda atau manusia didapat

dengan mengamati bentuk, warna, dan keadaan objek secara detail/terperinci

menurut penangkapan si penulis, dan (5) dalam karangan deskripsi, unsur

perasaan lebih tajam daripada pikiran. Sementara Sunarno (dalam Dhewi

2009:38) menyatakan bahwa ciri-ciri karangan deskripsi yang baik adalah

menggambarkan atau melukiskan sesuatu, penggambaran tersebut dilakukan

sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera, dan membuat pembaca atau

pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari

karangan deskripsi antara lain: (1) memperlihatkan secara detail objek yang

diteliti dan menyajikannya secara runtut, (2) bersifat memberikan pengaruh

kepada pembaca atau pendengar sehingga seolah-olah merasakan sendiri atau

mengalami sendiri, (3) disampaikan dengan gaya yang memikat dan pilihan kata

yang menggugah, dan (4) lebih mengutamakan unsur perasaan daripada pikiran.

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

39

2.2.2.2 Langkah-Langkah Menulis Karanagan Deskripsi

Seseorang yang akan menulis sebuah karangan deskripsi harus

memperhatikan berbagai hal yang berkaitan dengan karangan deskripsi, salah

satunya adalah langkah- langkah penyusunannya. Ada beberapa langkah dalam

menyusun karangan deskripsi. Karsana (1986:5.12) menyebutkan enam langkah

untuk menulis karangan deskripsi, yaitu (1) menentukan objek yang akan

dijadikan ide atau bahan, (2) pengamatan secara cermat, terperinci, dan sungguh-

sungguh, (3) pengumpulan data, informasi, dan sebagainya yang menunjang objek

pengamatan, (4) pengendapan dan pengolahan dalam pikiran, daya cipta, (5) ide

atau gagasan yang sudah terolah dalam diri dan pikiran, penuh daya imajinasi itu

diwujudkan dengan perantaraan bahasa karangan, dan (6) karangan deskripsi

hadir dihadapan kita, sebagai pembaca.

Sudiati dan Widyamartaya (2005:11—16) menjelaskan tiga langkah pokok

dalam menulis sebuah karangan deskripsi. Langkah pertama adalah mengamati,

yaitu memilih sesuatu yang menarik dan mengamatinya dengan saksama. Dalam

menulis deskripsi, seorang penulis harus mengerahkan segenap indera, baik

penglihatan, pendengaran, penciuman, pencecap, maupun peraba untuk

memperoleh gambar angan-angan yang lengkap dan utuh. Selain itu, seorang

pengamat juga harus berbekal sikap yang perlu menjadi landasan kegiatannya,

yaitu bersimpati, berempati, dan berpikir cermat dan jernih. Langkah kedua adalah

menentukan tujuan. Secara umum, tujuan menulis deskripsi adalah untuk

memberikan informasi kepada pendengar atau pembaca tentang sesuatu yang

dilukiskan, sehingga menghasilkan lukisan faktual atau ekspositoris atau realistis

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

40

dan untuk menyampaikan suatu pengalaman serta penghayatan batin kepada

pendengar atau pembaca tentang sesuatu yang dilukiskan berdasarkan imajinas i

pembicara atau penulis, sehingga menghasilkan lukisan rekaan atau impresionistik

atau sugestif. Langkah ketiga adalah memproses data-data yang telah diperoleh

berdasarkan kegiatan pengamatan untuk menghasilkan tulisan deskripsi yang

dimaksudkan. Langkah ini meliputi: mengkaji, memilih, dan mengolah atau

mengelola. Penulis lukisan faktual seolah-olah bertindak sebagai seorang ilmuwan

dan akan memproses data-datanya dengan caranya sendiri, sedangkan penulis

lukisan sugestif seolah-olah bertindak sebagai seorang seniman dan akan

memproses data-datanya dengan caranya sendiri pula.

Suparno dan Yunus (2008:4.22) menyebutkan empat langkah dalam

menulis karangan deskripsi, yaitu (1) menentukan apa yang akan dideskripsikan;

orang ataukah tempat, (2) merumuskan tujuan pendeskripsian; sebagai alat bantu

karangan narasi, eksposisi, argumentasi, ataukah persuasi, (3) menentukan bagian

yang akan dideskripsikan: jika deskripsi orang, apakah yang akan dideskripsikan

itu ciri-ciri fisik, watak, gagasannya, atau benda-benda di sekitar tokoh, dan jika

deskripsi tempat, apakah yang akan dideskripsikan keseluruhan tempat atau hanya

bagian-bagian tertentu saja yang menarik, dan (4) memerinci dan

menyistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan

dideskripsikan, seperti hal-hal apa saja yang akan ditampilkan untuk membantu

memunculkan kesan dan gambaran kuat mengenai sesuatu yang dideskripsikan,

dan pendekatan apa yang akan digunakan.

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

41

Berdasarkan ketiga pendapat tersebut, dapat disimpulkan setidaknya

terdapat lima langkah pokok dalam menulis karangan deskripsi, yaitu (1)

menentukan objek yang akan dideskripsikan, (2) merumuskan tujuan

pendeskripsian objek tersebut, (3) mengamati objek dengan saksama dan

menentukan bagian yang penting dan menarik untuk dideskripsikan, (4)

mengumpulkan data atau informasi tentang objek yang telah diamati, dan (5)

memproses data atau informasi yang telah diperoleh dengan memilih dan

mengkaji lebih lanjut, apakah data tersebut sesuai untuk dimasukkan ke dalam

karangan deskripsi atau tidak dengan tujuan untuk memperkuat kesan terhadap

objek yang dideskripsikan.

2.2.2.3 Aspek-Aspek yang Dinilai dalam Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi menuntut beberapa kualitas agar isinya menarik bagi

pembaca. Deskripsi yang baik bergantung pada tanggapan yang jeli. Diungkapkan

oleh Gie (2003:33-37) dalam mengarang diterapkan enam asas atau aspek dalam

mengarang. Keenam aspek tersebut adalah (1) kejelasan, (2) keringkasan, (3)

ketepatan, (4) kesatupaduan, (5) pertautan, dan (6) penegasan.

Aspek kejelasan tidak semata-mata berarti mudah dipahami, melainkan

juga bahwa paragraf itu tidak mungkin disalahtafsirkan oleh pembaca. Kejelasan

berarti tidak samar-samar, tidak kabur sehingga butir ide yang diungkapkan

seakan-akan nyata oleh pembaca. Aspek keringkasan tidaklah berarti bahwa setiap

paragraf harus pendek. Ringkas tidak sama dengan pendek, keringkasan berarti

bahwa suatu paragraf tidak menghamburkan kata-kata secara semena-mena, tidak

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

42

mengulang-ulang butir ide yang dikemukakan, dan tidak berputar-putar dalam

menyampaikan suatu gagasan dengan berbagai kalimat yang berkepanjangan.

Aspek ketepatan mengandung ketentuan bahwa sesuatu penulisan harus dapat

menyampaikan butir-butir gagasan kepada pembaca dengan kecocokan

sepenuhnya seperti yang dimaksud oleh penulisnya. Oleh karena itu, untuk

menulis harus menaati sepenuhnya berbagai aturan dan ketentuan tata bahasa,

ejaan, tanda baca, dan kelaziman pemakaian bahasa tulis yang ada.

Aspek kesatupaduan, asas ini berarti bahwa segala hal yang disajikan

dalam suatu paragraf perlu berkisar pada satu gagasan pokok yang telah

ditentukan. Untuk keseluruhan paragraf yang tersusun dari satu alinea, tidak ada

uraian yang menyimpang dan tidak ada ide yang lepas dari jalur gagasan pokok

itu. Aspek pertautan, aspek ini menetapakan bahwa dalam suatu paragraf bagian-

bagiannya perlu melekat secara berurutan satu sama lain. Dalam paragraf itu

antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya perlu ada saling kait

sehingga ada aliran yang logis. Aspek penegasan, aspek ini menetapkan bahwa

dalam suatu tulisan butir-butir informasi yang penting disampaikan dengan

penekanan atau penonjolan tertentu sehingga terkesan kuat pada pikiran pembaca.

Jadi, tidak semua hal dalam suatu paragraf yang mempunyai perbedaan derajat

pentingnya ditulis secara datar dan senada.

Keenam aspek di atas merupakan aspek-aspek dalam sistematika menulis

sebuah paragraf, dalam menulis paragraf deskripsi penulis harus dapat

menggunakan kata-kata yang bersifat penginderaan dan menyentuh perasaan

pembaca. Seperti yang diungkapkan oleh DePorter dan Hernancki (2004:190)

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

43

yang berpendapat bahwa deskripsi yang baik, yaitu dengan menunjukkan bukan

memberitahukan (show not tell). Ini berarti dalam menulis deskripsi mengambil

bentuk kalimat-kalimat memberitahu kemudian mengubahnya menjadi paragraf

yang menunjukkan.

Melengkapi pendapat DePorter dan Hernacki, Suparno dan Yunus

(2007:4.6-4.7) menambahkan bahwa sesuatu yang dideskripsikan harus tersaji

secara suasana batiniah pembaca. Sesuatu yang dideskripsikan harus mengatakan

secara terperinci. Disamping itu, penulis karangan deskripsi harus membutuhkan

keterlibatan perasaan.

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek

yang akan dinilai dalam menulis paragraf deskripsi adalah (1) imajinasi, (2)

keterlibatan aspek pancaindera, (3) memusatkan uraian pada objek yang ditulis,

(4) kesan hidup, (5) kohesi dan koherensi, (6) menunjukkan objek yang ditulis, (7)

pemilihan kata, (8) penggunaan ejaan dan tanda baca, (9) kesesuaian judul dengan

isi paragraf, dan (10) kerapian tulisan.

2.2.3 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

Di bawah ini dijabarkan beberapa pendapat mengenai pembelajaran

kooperatif sebagai berikut.

a. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja

mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan

dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan (Nurhadi dan

Senduk 2003:60).

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

44

b. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis

mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh

antarsesama siswa sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata

(Abdurrahman dan Bintoro dalam Nurhadi dan Senduk 2003:60).

c. Pembelajaarn kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi

belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda (Isjoni 2009:14).

d. Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa

belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin dalam

Isjoni 2009:15).

e. Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis

kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau

diarahkan oleh guru (Suprijono 2009:54).

f. Pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompok-

kelompok kecil. Siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai pada

pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun

pengalaman kelompok (Davidson dan Warsham 2003 dalam Isjoni 2009:45).

Pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pengajaran melalui

penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan

kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar (Holubec dalam Nurhadi 2000).

Pembelajaran kooperatif mengacu pada model pembelajaran di mana siswa

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

45

bekerja sama dalam kelompok kecil atau saling membantu dalam belajar. Ciri

khas dalam pembelajaran kooperatif adalah siswa ditempatkan pada kelompok-

kelompok kooperatif dan tinggal bersama sebagai kelompok. Proses demokrasi

dan peran aktif juga merupakan ciri khas dari lingkungan pembelajaran

kooperatif. Dalam pembentukan kelompok, guru menerapkan struktur tingkat

tinggi, dan guru juga mendefinisikan semua prosedur. Meskipun demikian, guru

tidak dibenarkan mengelola tingkah laku siswa dalam kelompok secara ketat, dan

siswa memiliki ruang dan peluang untuk secara bebas mengendalikan aktivitas-

aktivitas di dalam kelompoknya. Selain itu, pembelajaran kooperatif menjadi

sangat efektif jika materi pembelajaran tersedia lengkap di kelas, ruang guru,

perpustakaan, maupun di pusat media. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar

bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 4-6 orang siswa yang

sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku atau ras, dan satu

sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok adalah untuk terlibat

secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama dalam kelompok,

tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh

guru, dan saling membantu teman sekelompoknya.

Peran guru dalam pembelajaran kooperatif menurut Nurhadi dan Senduk

(2003:67-71), adalah (1) merumuskan tujuan pembelajaran, (2)menentukan

jumlah anggota dalam kelompok belajar, (3)menentukan tempat duduk siswa, (4)

merancang bahan untuk meningkatkan saling ketergantungan, (5) menentukan

peran siswa untuk menunjang saling ketergantungan positif, (6) menjelaskan tugas

akademik, (7) menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan dan keharusan bekerja

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

46

sama, (8) menyusun akuntabilitas individu, (9) menyusun kerja sama

antarkelompok, (10) menjelaskan kriteria keberhasilan, (11) menjelaskan perilaku

siswa yang diharapkan, (12) memantau perilaku siswa, (13) memberikan bantuan

kepada siswa dalam menyelesaikan tugas, (14) melakukan intervensi untuk

mengajarkan keterampilan bekerja, (15) menutup pelajaran, (16) menilai kualitas

pekerjaan atau hasil belajar siswa, dan (17) menilai kualitas kerja sama

antaranggota kelompok.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil

untuk bekerja sama memelajari materi akademik dan keterampilan antarpribadi

yang mempunyai tanggung jawab individual maupun kelompok dalam ketentuan

tugas-tugas. Unsur-unsur yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif yaitu (1)

siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup

sepenanggungan bersama”, (2) siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di

dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri, (3) siswa haruslah melihat

bahwa di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama, (4) siswa harus

membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya,

(5) siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah, penghargaan, yang juga

akan dikenakan untuk semua anggota kelompok, (6) siswa berbagi kepemimpinan

dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses

belajarnya, dan (7) siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara

individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

47

Pendekatan kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran

yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan

bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk

meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap

kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan

kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersma-sama siswa yang

berbeda latar belakangnya.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat

elemen-elemen yang saling terkaitan. Adapun berbagai elemen dalam

pembelajaran kooperatif, yaitu (1) saling ketergantungan positif, (2) interaksi tatap

muka, (3) akuntabilitas individual, dan (4) keterampilan untuk menjalin hubungan

antarpribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan (Abdurrahman

dan Bintoro 2000:78-79 dalam Nurhadi dan Senduk 2003:60). Saling

ketergantungan positif yaitu bahwa dalam pembelajaran kooperatif, guru

menciptakan suasana yang mendorong agar siswa saling membutuhkan.

Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang menuntut adanya interaksi yang

memungkinkan sesama siswa saling memberikan motivasi untuk meraih hasil

belajar yang optimal.

Tanggung jawab perseorangan merupakan akibat langsung dari unsur yang

pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model

pembelajaran kooperatif setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk

melakukan yang terbaik.

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

48

Tatap muka menuntut para siswa dalam setiap kelompok untuk saling

bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog tidak hanya dengan guru,

tetapi juga sesama. Hal ini memungkinkan para siswa dapat saling menjadi

sumber belajar sehingga sumber belajar lebih bervariasi. Interaksi semacam ini

sangat penting karena ada siswa yang merasa lebih mudah belajar dari sesamanya.

Komunitas antaranggota merupakan unsur yang penting. Sebelum

menugaskan siswa ke dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara

berkomunikasi. Agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi dalam sebuah

kelompok. Hal ini dikarenakan, keberhasilan suatu kelompok juga bergantung

pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan

mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.

Langkah- langkah dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif terdiri atas

enam fase, yaitu (1) menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, (2) menyajikan

informasi, (3) mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif, (4)

membimbing kelompok bekerja dan belajar, (5) mengevaluasi, dan (6)

memberikan pengakuan atau penghargaan.

Tabel 1. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif

Fase-Fase Perilaku Guru

Fase 1: Present goals and set

Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada

pelajaran tersebut dan memotivasi siswa

belajar.

Fase 2: Present information Guru menyampaikan informasi kepada siswa

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

49

Menyajikan informasi dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan

Fase 3: Organize students info

learning teams

Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok kooperatif

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana

caranya membentuk kelompok belajar dan

membantu setiap kelompok agar melakukan

transisi secara efisien

Fase 4: Assist team work and

study

Membimbing kelompok bekerja

dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok

belajar pada saat mereka mengerjakan tugas.

Fase 5: Tes on the materials

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang

materi yang telah dipelajari atau masing-

masing kelompok mempresentasikan hasil

kerjanya

Fase 6: Provide recognition

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara untuk menghargai baik

upaya maupun hasil belajar individu dan

kelompok.

2.2.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Sentence

Model Concept Sentence merupakan salah satu model dalam pembelajaran

kooperatif. Kinarwati (2007:8), mendefinisikan concept sentence sebagai model

pembelajaran yang menekankan pada siswa dibentuk kelompok heterogen

kemudian setiap kelompok yang sudah dibentuk masing-masing membuat kalimat

dengan minimal 4 kata kunci sesuai materi yang disajikan. Pendapat serupa juga

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

50

dikemukakan oleh Erman (2009:5) memberi definisi model concept sentence

adalah model pembelajaran dengan cara siswa dibentuk berkelompok dan

membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunci sesuai dengan materi yang

disajikan oleh guru.

Model Concept Sentence prosedurnya adalah model pembelajaran dengan

penyampaian kompetensi, sajian materi, membentuk kelompok heterogen, guru

menyamapaikan kata kunci sesuai materi bahan ajar, tiap kelompok membuat

beberapa kalimat berdasarkan kata kunci, presentasi (Herdiyan 2009:10).

Langkah- langkah dalam pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence menurut Suprijono (2009:132) adalah sebagai berikut.

1. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

2. Guru menyampaikan materi secukupnya.

3. Guru membentuk kelompok yang anggotanya ±4 orang secara heterogen.

4. Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan.

5. Tiap kelompok membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4

kata kunci.

6. Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh

guru.

7. Kesimpulan.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model Concept

Sentence adalah model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya siswa dibentuk

berkelompok, kemudia tiap kelompok membuat atau menentukan minimal 4 kata

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

51

kunci, setelah menentukan kata kunci kemudian siswa membuat kalimat

berdasarkan kata kunci tersebut.

2.2.4 Teknik Pengamatan Objek Langsung

Pembelajaran menulis dengan menggunakan teknik pengamatan objek

langsung bertujuan agar dapat menulis dengan cepat berdasarkan objek yang

dilihat. Guru mengajak siswa ke luar kelas untuk menunjukkan objek yang akan

diamati. Dari objek tersebut siswa dapat membuat tulisan secara runtut dan logis

berdasarkan objek yang dilihatnya. Teknik ini dapat dilakukan secara

perseorangan ataupun secara kelompok (Suyatno 2000:82). Teknik objek

langsung dikembangkan untuk membuat proses pembelajaran yang aktif, kreatif

dan produktif. Dengan teknik pembelajaran yang tepat diharapkan siswa mampu

berpikir, mengobservasi dan mengalisis sesuai dengan kemampuan siswa sendiri.

Siswa belajar bukan hanya mampu menghafal dan menirukan.

Dalam mengelola sumber belajar sebaiknya mempertimbangkan sumber

daya yang ada di sekolah dan melibatkan orang-orang yang ada di dalam system

sekolah tersebut. Pemanfaatan sumber belajar dari lingkungan sekitar diperlukan

dalam upaya menjadikan sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat

setempat. Sekolah bukanlah tempat yang terpisah dari masyarakatnya. Dengan

cara ini fungsi sekolah sebagai pusat pembaharuan dan pembangunan sosial

budaya masyarakat akan dapat diwujudkan. Selain itu, lingkungan sangat kaya

dengan sumber-sumber, media, dan alat bantu pembelajaran. Lingkungan fisik,

sosial atau budaya merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak.

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

52

Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar, tetapi dapat pula berperan

sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber

belajar akan membuat anak merasa senang dalam belajar. Mengalami langsung

apa yang sedanga dipelajari akan mengaktifkan lebih banyak indera daripada

hanya mendengarkan orang lain atau mendengarkan penjelasan guru. membangun

pemahaman dari pengamatan dan pengalaman langsung akan lebih mudah

daripada membangun pemahaman dari uraian lisan guru.

Dengan teknik pengamatan objek langsung memungkinkan siswa untuk

turut meningkatkan daya tahan ingatan. Siswa mengalami kegiatan secara

langsung, bereksplorasi, dan berinteraksi dengan teman dan gurunya.

Berkomunikasi tentang apa yang mereka peroleh dari belajarnya dan melakukan

refleksi tentang apa yang telah dipelajari, merupakan hal yang sebaiknya terjadi

dalam setiap proses belajar mengajar agar tercapai hasil belajar yang maksimal.

Teknik pembelajaran objek langsung hampir sama dengan teknik

karyawisata. Bedaanya, teknik pengamatan objek langsung dimaksudkan agar

siswa dapat menulis karangan deskripsi dengan tepat dan jelas berdasarkan objek

yang dilihatnya secara langsung. Untuk menulis karangan deskripsi berdasarkan

pengamatan objek langsung siswa dapat diajak ke luar kelas untuk melihat objek

pengamatan yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Zuhairini

(dalam Fotoni 2002:22) bahawa metode karya wisata adalah suatu metode

pengajaran yang dilaksanakan dengan jalan mengajak anak-anak keluar kelas

untuk dapat memperlihatkan hal-hal atau peristiwa yang ada hubungannya dengan

bahan pembelajaran.

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

53

Teknik pengamatan objek langsung dalam proses pembelajaran memiliki

beberapa tujuan, yaitu (1) dengan teknik pengamatan objek langsung siswa

diharapkan mampu memperoleh pengalaman langsung dari objek yang diamati

atau dilihatnya, (2) siswa diharapkan dapat menghayati tugas pekerjaannya, serta

dapat bertanggung jawab. Selain itu mereka dapat melihat, mendengar, meneliti

dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil kesimpulan

dan sekaligus dalam waktu yang sama dapat memelajari beberapa mata pelajaran,

dan (3) siswa dalam mengamati objek secara langsung dapat dijadikan sebagai

bahan belajar yang santai (rekreasi) tetapi seriu (Fatoni 2002:27 dalam Suryandari

2008:25).

Teknik objek langsung sangat bermanfaat dalam pembelajaran menulis

karangan deskripsi. Dengan melihat secara langsung objek yang diamati,

diharapkan siswa mempunyai rekaman atau gambaran dari objek tersebut,

selanjutnya gambaran tersebut dapat ditungkan kedalam tulisan. Oleh karena itu,

teknik pengamatan objek langsung dalam pembelajaran dapat dikatakan sebagai

cara yang dilakukan dengan mengajak siswa melihat atau mengamati objek

tertentu di dalam maupun di luar ruangan.

Dapat disimpulkan bahwa teknik pengamatan objek langsung bertujuan

agar siswa dapat menulis dengan cepat berdasarkan objek yang dilihat. Teknik ini

dapat dilakukan secara perseorangan ataupun berkelompok dengan cara observasi

langsung. Model observasi langsung memang akan memuaskan harapan pembaca

karena dianggap sebagai jalan menuju objektivitas. Penggunaan lingkungan

sebagai sumber belajar akan membuat anak merasa senang dalam belajar daripada

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

54

hanya mendengarkan orang lain atau guru yang menjelaskan. Mengalami

langsung apa yang sedang dipelajari akan mengaktifkan lebih banyak indera

daripada hanya mendengarkan orang lain. Belajar dengan cara pengamatan objek

langsung akan meningkatkan daya ingatkan siswa.

2.2.5 Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Sentence

dan Teknik pengamatan objek langsung dalam Pembelajaran Menulis

Karangan Deskripsi

Pembelajaran menulis karangan deskripsi dalam penelitain ini

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung. Tujuannya agar siswa dapat menuangkan gagasan

atau ide yang dimilikinya ke dalam bentuk tulisan dengan mudah. Model ini tepat

digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi karena model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dimaksudkan untuk merangsang

penemuan kosakata yang tepat untuk suatu objek tertentu dan mendorong siswa

menentukan pilihan kata yang tepat untuk mengekspresikan pikiran dan

perasaanya tentang objek tertentu dalam bentuk kalimat-kalimat yang dirangkai

menjadi sebuah karangan. Selain itu, teknik pengamatan objek langsung juga

sangat membantu siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Melalui

teknik pengamatan objek langsung siswa akan mendapatkan pengetahuan dan

pengalaman yang utuh, lengkap, dan langsung sehingga pengetahuan dan

pengalaman serta keterampilan yang diperoleh siswa tersebut bukan hasil

mengingat seperangkat fakta-fakta, melainkan dari hasil menemukan sendiri

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

55

gambaran kenyataan sepenuhnya sehingga tidak menimbulkan kesan yang salah

terhadap karangan yang ditulis. Objek langsung dapat membantu siswa untuk

mengalirkan secara bebas apa pun yang telah tersimpan di dalam pikiran dan

perasaan siswa. Membangun pemahaman dari pengamatan langsung akan lebih

mudah daripada membangun pemahaman dari uraian lisan guru. Dengan

demikian, siswa lebih mudah mencerna apa yang akan ditulisnya dan akan lebih

mudah menuangkan gagasanya dalam bentuk karangan deskripsi.

Langkah- langkah pembelajaran yang diterapkan berpedoman pada

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek

langsung. Siswa mengembangkan keterampilan yang dimiliki dengan kerja

kelompok dan kerja individu. Standar kompetensi yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk karangan

(naratif, deskriptif, eksposisi), sedangkan kompetensi dasarnya adalah menulis

hasil observasi dalam bentuk karangan deskripsi. Indikator yang harus dicapai

oleh siswa meliputi tiga hal, yaitu: (1) mampu menentukan kata kunci dari objek

yang diamati, (2) mampu mengembangkan kata kunci menjadi suatu karanga n

yang utuh berdasarkan hasil pengamatan dengan memperhatikan aturan tata tulis

kebahasaan, dan (3) mampu menyunting karangan deskripsi yang telah dibuat.

Tujuan dari pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menulis hasil

observasi dalam bentuk karangan deskripsi. Materi pokok yang digunakan dalam

pembelajaran ini, yaitu: (1) pengertian karangan deskripsi, dan (2) langkah-

langkah menulis karangan deskripsi. Metode, model, dan teknik yang digunakan

adalah model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence, ceramah, tanya

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

56

jawab, inkuiri, diskusi, penugasan, dan pengamatan objek langsung. Sedangkan

sumber belajar dan media yang digunakan adalah buku pelajaran bahasa dan

sastra Indonesia yang menunjang, dan objek langsung. Aspek penilaian yang

dinilai, yaitu: (1) imajinasi, (2) keterlibatan aspek pancaindera, (3) memusatkan

uraian pada objek yang ditulis, (4) kesan hidup, (5) kohesi dan koherensi, (6)

menunjukkan objek yang ditulis, (7) pemilihan kata, (8) penggunaan ejaan dan

tanda baca, (9) kesesuaian judul dengan isi paragraf, dan (10) kerapian tulisan.

Sebagai sebuah model, pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung mempunyai empat komponen, yaitu sintaks, sistem sosial, peran

guru, dan sarana pendukung. Keempat hal tersebut dijelaskan sebagai berikut.

1) Sintaks

Sintaks Model Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Sentence dengan Teknik Pengamatan

Objek Langsung

Fase-Fase Perilaku Guru Perilaku Siswa

Fase 1: Present goals

and set

Menyampaikan tujuan

dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua

tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai pada pelajaran

menulis karangan deskripsi

dan memotivasi siswa

belajar.

Siswa duduk dengan tertib

dan mendengarkan

penjelasan guru.

Fase 2: Present Guru menyampaikan materi Siswa mengamati contoh

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

57

information

Menyajikan informasi

karangan deskripsi kepada

siswa dengan jalan

demonstrasi dan lewat bahan

bacaan berupa contoh

karangan deskripsi.

karangan deskripsi yang

disediakan oleh guru.

Bersama teman

sebangkunya kemudian

menentukan pengertian dan

karakteristik karangan

deskripsi.

Fase 3: Organize

students info learning

teams

Mengorganisasikan

siswa ke dalam

kelompok kooperatif

Guru menyuruh siswa

berkelompok secara

heterogen berdasarkan

kemampuan siswa dalam

menulis karangan deskripsi

dan guru membimbing siswa

dalam membentuk kelompok.

Siswa membentuk

kelompok secara heterogen

berdasarkan kemampuan

siswa dalam menulis

karangan deskripsi.

Masing-masing kelompok

beranggotakan 4-5 siswa.

Fase 4: Assist team

work and study

Membimbing

kelompok bekerja dan

belajar saat siswa

menulis karangan

deskripsi berdasarkan

pengamatan objek

secara langsung dan

Guru membimbing

kelompok-kelompok belajar

pada saat melakukan

pengamatan objek langsung

dan berdiskusi menentukan

kata kunci dengan cara

mengarahkan siswa pada saat

mengamati objek dan

berdiskusi menentukan kata

Siswa secara berkelompok

mengamati objek secara

langsung dan berdiskusi

menentukan kata kunci

berdasarkan objek tersebut.

Tiap siswa

menyumbangkan minimal

satu kata kunci. Kata kunci

tersebut kemudian

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

58

kata kunci. kunci serta menjelaskan

langkah-langkah penulisan

karangan deskripsi yang baik

berdasarkan pengamatan

objek secara langsung serta

kata kunci yang telah

ditentukan.

dikembangkan menjadi

beberapa kalimat dan

dirangkai menjadi sebuah

karangan deskripsi yang

utuh oleh siswa secara

individu.

Fase 5: Tes on the

materials

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil

belajar menulis karangan

deskripsi yang telah dipelajari

dan menyuruh masing-

masing kelompok

mempresentasikan hasil

karangan deskripsinya.

Siswa yang ditunjuk oleh

anggota kelompoknya

mewakili kelompok

membacakan hasil

tulisannya di depan kelas.

Siswa lain memperhatikan

dan memberikan

tanggapan.

Fase 6: Provide

recognition

Memberikan

penghargaan

Guru memberikan

penghargaan berupa pujian

dan tambahan nilai bagi

siswa yang karangan

deskripsinya paling baik.

Siswa menerima

penghargaan dari guru dan

menjadikannya sebagai

motivasi agar lebih baik

lagi.

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

59

2) Sistem Sosial

Sistem sosial yang berlangsung dalam pembelajaran ini adalah keterlibatan

guru, siswa, dan masyarakat umum. Kedudukan guru pada hakikatnya sebagai

fasilitator, sedangkan siswa berkedudukan sebagai subjek pembelajaran sehingga

bebas menggali pengetahuan-pengetahuan dari luar lingkungan sekolah yang

dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Sedangkan masyarakat umum

dan komponen di luar sekolah dapat dijadikan sebgai objek sasaran yang dapat

membantu siswa meningkatkan keterampilannya. Pada tahap eksplorasi, guru dan

siswa terlibat dalam kegiatan memahami teknis pelaksanaan sebelum siswa

melakukan unjuk kerja. Pada bagian tertentu, kegiatan dilakukan secara kelompok

dan pada bagian lain, siswa harus menyelesaikan persoalan secara mandiri.

Kegiatan yang dilakukan secara kerja sama misalnya saat siswa mencari bahan

atau sumber informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber. Siswa dapat saling

berbagi dan guru dapat memberikan masukan-masukan. Pada saat siswa sudah

cukup memilki bahan dan siap untuk menulis, prinsip kerja sama sudah tidak

berlaku lagi. Siswa harus menulis secara individu.

3) Peran Guru

Selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung, guru bertindak sebagai model, fasilitator, konsultan, motivator, dan

evaluator. Guru merangsang siswa dengan sebuah contoh karangan deskripsi. Saat

siswa mulai kesulitan untuk memahami karangan deskripsi tersebut, guru

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

60

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya maupun berdiskusi dengan

anggota kelompoknya, sehingga masalah yang ada dapat terselesaikan. Guru

mulai menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung dalam pembelajaran. Selain itu guru juga bisa

bertindak sebagai instruktur dan mengarahkan siswa untuk mencari informasi dari

berbagai sumber yang dapat menunjang menulis karangan deskripsi.

4) Sarana Pendukung

Sarana pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan strategi

pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung.

Model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung ini diharapkan dapat mempermudah siswa dalam menulis

karangan deskripsi. Selain itu, sarana dan prasarana yang dapat mendukung dalam

pelaksanaan pembelajaran adalah perpustakaan yang telah ada di sekolah. Dengan

adanya perpustakaan siswa dapat mengakses beberapa sumber informasi dari

internet dan buku atau referensi yang telah ada. Siswa juga dapat memperkuat

dalam menulis karangan deskripsinya dengan menuangkan fakta-fakta, hasil

penelitian, observasi, dokumentasi, berita atau sumber informasi yang dapat

meyakinkan para pembacanya.

Melalui pembelajaran seperti di atas diharapkan dapat memecahkan

masalah rendahnya kemampuan siswa kelas XA dalam menulis karangan

deskripsi dan diharapkan terjadi perubahan tingkah laku siswa ke arah yang lebih

produktif dan kreatif lagi dalam menulis, khususnya menulis karangan deskripsi.

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

61

5) Dampak Instruksional dan Pengiring

Dampak instruksional dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung yaitu siswa menguasai materi karangan deskripsi dan

terampil dalam menulis karangan deskripsi. Adapun dampak pengiring dalam

pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung, yaitu 1) kerja

sama: dalam mengerjakan tugas kelompok semua anggota kelompok saling

bekerja sama satu sama lain dan tidak ada siswa yang bergantung pada anggota

kelompoknya; 2) keaktifan: kondisi kelas yang kondusif menjadikan siswa aktif

dalam mengikuti pembelajaran, siswa memberikan umpan balik terhadap

pertanyaan yang diajukan oleh guru sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup;

dan 3) percaya diri: pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa menjadi

lebih percaya diri dalam menggungkapkan pendapatnya di kelas.

2.3 Kerangka Berpikir

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang

harus dikuasai oleh setiap orang. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling

berkaitan dengan yang lainnya. Keterampilan menulis merupakan salah satu

keterampilan berbahasa yang paling sulit. Untuk dapat menguasai keterampilan

tersebut harus melalui belajar dan latihan terus-menerus.

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

62

Menulis karangan deskripsi merupakan salah satu jenis keterampilan

menulis. Keteranpilan menulis, khususnya keterampilan menulis karangan

deskripsi pada siswa kelas XA SMA Negeri Wangon Banyumas masih kurang

memuaskan. Sebagian besar siswa dalam mencari ide atau gagasan masih kurang

kreatif. Hal ini dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa yang kurang memuaskan.

Rendahnya kemampuan menulis tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu

yang berasal dari guru dan faktor yang berasal dari siswa. Faktor yang pertama

berasal dari guru meliputi (1) guru kurang memperhatikan dan enggan mengoreksi

kalimat-kalimat yang dibuat oleh siswa satu demi satu, (2) cara guru

menyampaikan materi tidak menggunakan teknik pembelajaran yang tepat, (3)

guru mengajar tidak menggunakan sebuah model pembelajaran yang membuat

siswa aktif di kelas sehingga pembelajaran bersifat satu arah, (4) strategi mengajar

guru yang tidak bervariasi menyebabkan suasana pembelajaran di kelas terasa

membosankan, dan (5) belum adanya variasi-variasi pembelajaran, media,

maupun model pembelajaran.

Adapun faktor yang kedua berasal dari siswa itu sendiri meliputi (1) siswa

kurang berminat mengikuti pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, (2)

pengetahuan siswa tentang menulis karangan deskripsi masih kurang, (3)

terbatasanya kemampuan siswa dalam berimajinasi, memberikan kesan hidup

pada objek karangan, dan siswa juga belum bisa memaksimalkan penginderaan

dalam menulis karangan deskripsi, (4) kurangnya pembendaharaan kata

(kosakata) pada siswa, dan (5) siswa kurang berlatih dalam menulis karangan

deskripsi.

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

63

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengadakan Penelitian

Tindakan Kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung sebagai upaya mengatasi

rendahnya kemampuan menulis karangan deskripsi. Penelitian Tindakan Kelas ini

dilakukan melalui dua siklus. Tiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu tahap

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Siklus I dimulai dengan tahap perencanaan, rencana-rencana kegiatan

disusun untuk menemukan solusi pemecahan masalah. Tahap selanjutnya adalah

tindakan, peneliti melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun

pada saat pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung. Tindakan yang

dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung. Tahap ketiga yaitu

observasi, observasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Tahap

terakhir adalah refleksi, tahap ini dilakukan dengan merefleksi hal-hal yang

diperoleh dalam pembelajaran. Kelebihan atau kemajuan yang diperoleh pada

siklus I dipertahankan, sedangkan kelemahan atau kekurangan yang muncul

dicarikan solusi pemecahannya pada siklus II dengan cara memperbaiki

perencanaan siklus II.

Siklus II merupakan hasil perbaikan pada siklus I. Tahap-tahap siklus II

sama seperti siklus I. Hasil pembelajaran tes siklus I dan siklus II kemudian

dibandingkan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung.

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

64

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teoretis dan kerangka berpikir, hipotesis tindakan

pada penelitian ini adalah dengan menerapkan pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung, maka keterampilan menulis karangan

deskripsi pada siswa kelas XA SMA Negeri Wangon Banyumas akan meningkat

dan terjadi perubahan perilaku ke arah yang positif.

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

65

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian mengenai pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk

memperbaiki pelaksanaan pembelajaran.

Dalam penelitian ini terdapat dua siklus, yaitu proses tindakan siklus I dan

siklus II. Siklus I bertujuan untuk mengetahui keterampilan menulis siswa. Siklus

I digunakan sebagai refleksi untuk melaksanakan siklus II, sedangkan hasil proses

tindakan pada siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan

menulis setelah dilakukan perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar yang

didasarkan pada refleksi siklus I. Tiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Siklus tersebut dapat dilihat pada bagan berikut.

KA TL

P RP

R T R T

O O

Bagan 2. Proses Penelitian Tindakan Kelas

SII

SI

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

66

Keterangan:

KA : kondisi awal

TL : tindak lanjut

RP : revisi perencanaan

P : perencanaan

O : observasi

T : tindakan

R : refleksi

3.1.1 Prosedur Tindakan pada Siklus I

Prosedur tindakan pada siklus I dilakukan dalam empat tahap, yaitu tahap

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

3.1.1.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan dilakukan persiapan pembelajaran menulis

karangan deskripsi. Langkah awal yang dilakukan adalah menyusun rencana

pembelajaran yang merupakan program kerja atau pedoman peneliti dalam

melaksanakan pembelajaran dalam mencapai tujuan. Pada tahap ini selain

menyusun rencana pembelajaran juga membuat instrumen nontes yang berupa

lembar observasi, lembar catatan harian siswa dan guru, lembar wawancara, dan

dokumentasi yang berupa foto. Selain menyiapkan instrumen nontes juga

menyiapkan perangkat tes yang berupa soal yang akan diujikan melalui lembar

menulis karangan deskripsi beserta kriteria penilaiannya. Penyusunan instrumen

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

67

ini dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan

dosen pembimbing.

3.1.1.2 Tindakan

Tindakan merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah

dipersiapkan. Tindakan yang akan dilakukan secara garis besar adalah

pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Pada tahap ini

dilakukan tiga tahap proses belajar mengajar, yaitu apersepsi, proses

pembelajaran, dan evaluasi.

Dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi kali ini, dilaksanakan

selama dua pertemuan pembelajaran. Pertemuan pertama kegiatan dimulai dengan

apersepsi. Guru pertama kali mengondisikan siswa untuk siap mengikuti

pembelajaran, kemudian saling tanya jawab tentang pengalaman siswa yang

berhubungan dengan karangan deskripsi dan teknik pengamatan objek langsung,

guru juga memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat yang akan diperoleh

dari pembelajaran yang akan dilaksanakan. Tahap kedua adalah kegiatan inti

pembelajaran. Tahap ini dimulai dengan guru menyajikan contoh karangan

deskripsi yang sederhana untuk diamati oleh siswa. Siswa disuruh untuk berdikusi

dengan teman satu bangkunya mengenai pengertian karangan deskripsi dan

karakteristik karangan deskripsi. Guru dan siswa membahas bersama hasil diskusi

tentang pengertian karangan deskripsi dan karakteristik karangan deskripsi. Guru

menjelaskan mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis karangan

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

68

deskripsi, tentang kata kunci, dan tentang teknik pengamatan objek langsung.

Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4-5

anak. Guru dan siswa menentukan objek yang akan diamati. Siswa secara

berkelompok mengamati objek secara langsung dan berdiskusi menentukan kata

kunci berdasarkan objek tersebut, kemudian membuat beberapa kalimat dengan

menggunakan kata kunci yang telah ditentukan sebelumnya. Secara berkelompok

siswa mengembangkan kata kunci yang telah ditentukan menjadi kalimat-kalimat

sederhana dan merangkai serta mengembangkan kalimat-kalimat sederhana yang

telah dibuat menjadi sebuah karangan deskripsi yang utuh. Selanjutnya,

perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil menulis karangan

deskripsi yang telah mereka tulis ke depan kelas. Guru dan siswa membahas

bersama hasil diskusi tentang menulis karangan deskripsi. Tahap yang terakhir

yaitu penutup. Pada tahap ini guru dan siswa merefleksi hasil kegiatan

pembelajaran dan guru menutup pembelajaran dengan salam.

Pada pertemuan kedua, tahap awal pembelajaran dimulai dengan guru

mengondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran. Selanjutnya guru

menanyakan kepada siswa tentang materi pembelajaran pada pertemuan

sebelumnya dan guru memberikan penjelasan mengenai tujuan dan manfaat yang

diperoleh dari pembelajaran yang akan dilakukan. Tahap inti pembelajaran

dimulai dengan guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Setiap

kelompok beranggotakan 4-5 anak. Guru dan siswa menentukan objek yang akan

diamati. Siswa secara berkelompok mengamati objek secara langsung dan

berdiskusi menentukan kata kunci berdasarkan objek tersebut. Guru kemudian

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

69

mengingatkan kembali tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis

karangan deskripsi. Secara individu siswa mengembangkan kata kunci yang telah

ditentukan menjadi kalimat-kalimat sederhana dan merangkai serta

mengembangkan kalimat-kalimat sederhana yang telah dibuat menjadi sebuah

karangan deskripsi. Tahap terakhir guru melakukan refleksi hasil kegiatan

pembelajaran dan menutup pembelajaran.

Akhir siklus I, yaitu kegiatan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan kegiatan

berupa tes yang telah dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran. Penilaian dalam

pembelajaran ini tidak hanya menilai hasil pekerjaan siswa saja dalam membuat

karangan deskripsi akan tetapi keaktifan siswa berdiskusi dalam satu kelompok

dan keaktifan siswa dalam bertanya juga dinilai. Guru menyuruh siswa untuk

mengumpulkan karangan deskripsi yang telah mereka buat, selanjutnya guru

memberikan penilaian. Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui keterampilan

siswa dalam menulis karangan deskripsi.

3.1.1.3 Observasi

Observasi adalah mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa selama

penelitian berlangsung untuk mengetahui dampak pelaksanaan tindakan dan

respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Pengamatan dilakukan

melalui data tes dan nontes. Pengamatan melalui data tes dilakukan dengan

mengamati hasil tes untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan. Pengamatan

melalui data nontes dilakukan dengan pelaksanaan observasi, catatan harian siwsa

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

70

dan guru, wawancara, dan dokumentasi foto saat proses pembelajaran

berlangsung.

3.1.1.4 Refleksi

Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan nontes dalam siklus I

ini untuk introspeksi terhadap perencanaan pembelajaran, tindakan pembelajaran,

dan observasi yang telah dilakukan. Setelah itu, apabila terdapat kekurangan-

kekurangan pada siklus I, maka akan diperbaiki dan dicari pemecahannya pada

siklus II. Apabila ada kelebihan dalam siklus I, maka akan dipertahankan atau

ditingkatkan pada siklus II.

3.1.2 Prosedur Tindakan pada Siklus II

Pada siklus II, langkah- langkah yang ditempuh sama seperti siklus I.

Siklus II hanya menyempurnakan atau memperbaiki kekurangan pada siklus I.

Langkah- langkah pasa siklus II yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi.

3.1.2.1 Perencanaan

Tahap perencanaan siklus II ini berdasarkan temuan dari siklus I dan

perevisian siklus I. Adapun rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus

II adalah (1) membuat perbaikan rencana pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung yang materinya masih sama dengan siklus I,

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

71

tetapi fokus pembelajarannya lebih ditekankan pada perbaikan masalah atau

meminimalkan kekurangan-kekurangan pada siklus I, (2) menyiapkan lembar

observasi, lembar catatan harian siswa dan guru, lembar wawancara, dan pedoman

dokumentasi foto untuk memperoleh data nontes pada siklus II, dan (3)

menyiapkan perangkat tes menulis karangan deskripsi beserta kriteria

penilaiannya.

3.1.2.2 Tindakan

Tindakan pada siklus II adalah penyempurnaan tindakan pada siklus I.

Kekurangan atau kelemahan-kelemahan dalam tindakan siklus I diperbaiki pada

tindakan dalam siklus II. Tindakan yang akan dilaksanakan peneliti dalam siklus

II adalah (1) memberikan umpan balik mengenai hasil yang diperoleh pada siklus

I, melaksanakan proses pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung, (2) memotivasi siswa agar berpartisipasi lebih aktif dan bersungguh-

sungguh dalam menulis karangan deskripsi, (3) memberikan hadiah atau

penghargaan berupa point tambahan pada siswa yang aktif dan mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru.

Pada pembelajaran siklus II ini lebih ditekankan pada kualitas penulisan

karangan deskripsi. Siswa harus mementingkan kualitas karangan deskripsi

dengan memperhatikan imajinasi, keterlibatan aspek pancaindera, kesan hidup,

menunjukkan objek yang ditulis, kesesuaian judul dengan isi, kohesi dan

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

72

koherensi, memusatkan uraian pada objek yang ditulis, pemilihan kata/diksi, ejaan

dan tanda baca, dan kerapian tulisan.

3.1.2.3 Observasi

Observasi atau pengamatan terhadap siswa dilakukan selama proses

pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung. Observasi pada siklus II

ini dilihat dari peningkatan hasil tes dan perilaku siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Perilaku siswa yang diamati antara lain, keantusiasan

siswa mendengarkan penjelasan guru, respon siswa terhadap model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung,

kesungguhan siswa mengerjakan tugas menulis karangan deskripsi, keaktifan

siswa ketika diskusi kelompok, dan keaktifan siswa bertanya.

Dalam proses observasi ini, data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu (1)

tes keterampilan menulis karangan deskripsi, (2) observasi untuk mengetahui

tingkah laku dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, (3) catatan

harian digunakan untuk mengungkapkan segala hal yang dirasakan oleh siswa

selama mengikuti pembelajaran, (4) wawancara untuk mengetahui pendapat siswa

yang dilakukan di luar jam pembelajaran terhadap perwakilan siswa yang

memperoleh nilai tinggi, sedang, dan rendah, dan (5) dokumentasi foto digunakan

sebagai laporan yang berupa gambar aktivitas siswa selama mengikuti

pembelajaran. Semua data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskripsi secara

lengkap. Dengan demikian, peneliti mengetahui peningkatan minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi. Tes keterampilan menulis

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

73

karangan deskripsi dilaksanakan diakhir pembelajaran. Peneliti berharap pada

siklus II ini ada peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi dan

perubahan tingkah laku siswa yang positif dalam menulis karangan deskripsi.

3.1.2.4 Refleksi

Pada siklus II ini, refleksi dilakukan untuk memecahkan masalah dan

mengatasi kendala serta mempertahankan kemajuan proses pembelajaran mulai

dari perencanaan sampai hasil akhir siklus I. Selain itu, untuk mengetahui

keefektifan penggunaan model dan media dalam pembelajaran menulis karangan

deskripsi dan untuk melihat peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi,

serta mengetahui perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan deskripsi

siswa SMA kelas X. Sumber data yang digunakan adalah siswa kelas XA SMA

Negeri Wangon Banyumas dengan jumlah 36 siswa, terdiri atas 11 siswa laki- laki

dan 25 siswa perempuan. Kelas ini merupakan salah satu kelas dari 6 kelas, kelas

di tingkat X (kelas XA sampai kelas XF). Peneliti memilih kelas ini karena

kompetensi menulis karangan deskripsi siswa kelas XA masih rendah meskipun

sudah diajarkan jika dibandingkan dengan kelas lain.

Rendahnya kemampuan menulis tersebut disebabkan oleh beberapa faktor,

yaitu faktor yang berasal dari guru dan faktor yang berasal dari siswa. Faktor yang

pertama berasal dari guru meliputi (1) cara guru menyampaikan materi tidak

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

74

menggunakan teknik pembelajaran yang tepat, (2) guru mengajar tidak

menggunakan sebuah model pembelajaran yang membuat siswa aktif di kelas

sehingga pembelajaran bersifat satu arah, (3) strategi mengajar guru yang tidak

bervariasi menyebabkan suasana pembelajaran di kelas terasa membosankan, dan

(4) belum adanya variasi-variasi pembelajaran, media, maupun model

pembelajaran.

Sedangkan faktor yang kedua berasal dari siswa itu sendiri meliputi (1)

siswa kurang berminat mengikuti pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, (2)

pengetahuan siswa tentang menulis karangan deskripsi masih kurang, (3)

terbatasanya kemampuan siswa dalam berimajinasi, memberikan kesan hidup

pada objek karangan, dan siswa juga belum bisa memaksimalkan penginderaan

dalam menulis karangan deskripsi, (4) kurangnya pembendaharaan kata

(kosakata) pada siswa, dan (5) siswa kurang berlatih dalam menulis karangan

deskripsi.

3.3 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel peningkatan

keterampilan menulis karangan deskripsi dan variabel penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung. Penjelasan kedua variabel diuraikan sebagai berikut.

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

75

3.3.1 Variabel Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

Variabel keterampilan menulis karangan deskripsi yang dimaksud adalah

keterampilan dalam hal menuliskan tulisan yang menggambarkan atau melukiskan

suatu objek secara detail sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga

pembaca seolah-olah ikut melihat, mendengar, dan merasakan apa yang ada pada

objek tersebut. Target keterampilan yang diukur yaitu siswa mampu menulis

sesuai dengan aspek penilaian. Aspek penilaian tersebut yaitu (1) pendeskripsian,

meliputi: imajinasi, keterlibatan aspek pancaindera, kesan hidup, dan

menunjukkan objek yang ditulis; (2) organisasi isi, meliputi: kesesuaian judul

dengan isi, kohesi dan koherensi, dan memusatkan uraian pada objek yang ditulis;

dan (3) penggunaan bahasa dan EYD, meliputi: pilihan kata, ejaan dan tanda baca,

dan kerapian tulisan. Dalam penelitian tindakan kelas ini, siswa dikatakan berhasil

dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi apabila telah mencapai nilai

ketuntasan belajar minimal sebesar 70.

3.3.2 Variabel Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Sentence

dengan Teknik pengamatan objek langsung

Variabel model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence merupakan

salah satu model pembelajaran yang menekankan pada siswa dibentuk kelompok

heterogen kemudian setiap kelompok yang sudah dibentuk masing-masing

membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunci sesuai materi yang disajikan.

Teknik pengamatan objek langsung dalam model ini berfungsi sebagai objek yang

akan dilukiskan oleh siswa. Dengan kata lain, siswa diajak ke luar kelas untuk

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

76

mengamati objek secara langsung, pembelajaran yang terjadi akan lebih bermakna

bagi siswa sehingga pengetahuan yang didapatkan akan tertanam dengan baik di

benak siswa.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung pada pembelajaran menulis karangan deskripsi

langkah-langkah penggunaannya yaitu (1) kelas dibentuk menjadi beberapa

kelompok heterogen, satu kelompok beranggotakan 4-5 orang, (2) siswa dibawah

bimbingan guru menentukan objek yang akan dijadikan untuk menulis karangan

deskripsi, (3) guru menjelaskan kepada siswa mengenai model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung, (4)

guru mengarahkan siswa ke luar kelas menuju tempat yang akan dijadikan sebagai

objek menulis karangan deskripsi, (5) siswa bersama anggota kelompoknya

berdiskusi untuk menentukan minimal 4 kata kunci berdasarkan objek yang

diamati, kemudian secara individu mengembangkan kata kunci tersebut menjadi

kalimat-kalimat sederhana dan merangkainya menjadi sebuah karangan deskripsi

yang utuh, (6) salah satu siswa maju ke depan kelas untuk membacakan hasil

pekerjaannya, kemudian siswa yang lain memberikan tanggapan atas pekerjaan

temannya tersebut, dan (7) guru dan siswa mengevaluasi hasil keseluruhan dari

proses kerja kelompok hingga presentasi. Pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung diharapkan dapat meningkatkan keterampilan

menulis karangan deskripsi siswa.

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

77

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah

instrumen tes dan instrumen nontes. Dengan menggunakan tes, peneliti dapat

mengetahui kemampuan menulis karangan deskripsi siswa. Adapun bentuk

instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi,

pedoman catatan harian siswa dan guru, pedoman wawancara, dan pedoman

dokumentasi foto yang digunakan untuk mengetahui perubahan tingkah laku

siswa

3.4.1 Instrumen Tes

Instrumen dalam bentuk tes diberikan kepada siswa pada akhir

pembelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk menulis karangan

deskripsi. Tes diberikan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam menulis

karangan deskripsi yang meliputi (1) imajinasi, (2) kesan hidup, (3) keterlibatan

aspek pancaindera, (4) menunjukkan objek yang ditulis, (5) memusatkan uraian

pada objek yang ditulis, (6) kesesuaian judul dengan isi, (7) pemilihan kata atau

diksi, (8) ejaan dan tanda baca, (9) kohesi dan koherensi, dan (10) kerapian

tulisan.

Aspek penilaian tersebut didasarkan pada kompetensi dasar yang

dijabarkan dalam indikator. Selain itu, aspek penilaian juga didasarkan pada teori

tentang menulis karangan deskripsi yang telah dibahas sebelumnya. Berikut ini

disajikan pedoman penskoran berdasarkan kriteria tiap-tiap aspek penilaian.

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

78

Tabel 2. Skor Penilaian Menulis Karangan Deskripsi

No. Aspek Penilaian Skor Maksimal

A. Pendeskripsian

Imajinasi

Keterlibatan aspek pancaindera

Kesan hidup

Menunjukkan objek yang ditulis

20

16

12

16

B. Organisasi Isi

Kesesuaian judul dengan isi

Kohesi dan koherensi

Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

4

8

12

C. Penggunaan Bahasa dan EYD

Pilihan kata/Diksi

Ejaan dan tanda baca

Kerapian tulisan

4

4

4

Jumlah (nilai) 100

Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa siswa akan mendapat skor maksimal

apabila siswa mendapat skor tertinggi dari kesepuluh aspek penilaian yang telah

ditentukan. Jadi, siswa akan memperoleh nilai maksimal apabila siswa tersebut

mendapat skor total sebanyak 100 dari jumlah skor kesepuluh aspek yang didapat.

Aspek-aspek yang dinilai dengan rentangan skor dan kategori penilaian

dapat dilihat pada tabel 3 berikut.

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

79

Tabel 3. Aspek Penilaian Menulis Karangan Deskripsi

No. Aspek Penilaian Skor Kategori

A. Pendeskripsian

1. Imajinasi

a. Kualitas pengolahan idenya sangat

baik.

b. Kualitas pengolahan idenya baik.

c. Kualitas pengolahan idenya cukup.

d. Kualitas pengolahan idenya kurang.

16-20

11-15

6-10

1-5

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

2. Keterlibatan aspek pancaindera

a. Melibatkan semua indera.

b. Melibatkan dua indera.

c. Melibatkan satu indera.

d. Tidak melibatkan indera.

13-16

9-12

5-8

1-4

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

3. Kesan hidup

a. Melukiskan objek tulisan secara nyata,

kesan hidup objek tulisan benar-benar

terasa.

b. Melukiskan objek kurang sempurna,

kesan hidup objek tulisan cukup

terasa.

c. Melukiskan objek tidak secara

keseluruhan, kesan hidup objek tulisan

kurang terasa.

d. Melukiskan objek tulisan tidak secara

lugas, kesan hidup objek tidak terasa.

10-12

7-9

4-6

1-3

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

4. Menunjukkan objek yang ditulis

a. Menunjukkan objek secara

keseluruhan.

b. Menunjukkan letak, situasi, dan

13-16

9-12

Sangat baik

Baik

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

80

kondisi objek.

c. Menunjukkan letak dan situasi objek.

d. Menunjukkan letak objek.

5-8

1-4

Cukup

Kurang

B. Organisasi isi

1. Kesesuaian judul dengan isi

a. Judul menarik, singkat, provokatif,

relevan selaras dengan isi karangan.

b. Judul menarik, singkat, relevan selaras

dengan isi karangan.

c. Judul kurang menarik, cukup relevan

selaras dengan isi karangan.

d. Judul tidak menarik, tidak relevan

selaras dengan isi karangan.

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

2. Kohesi dan Koherensi

a. Keterpaduan isi paragraf dan

antarkalimat jelas.

b. Keterpaduan isi paragraf dan

antarkalimat cukup jelas.

c. Keterpaduan isi paragraf dan

antarkaliamt kurang jelas.

d. Keterpaduan isi paragraf dan

antarkalimat tidak jelas.

7-8

5-6

3-4

1-2

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

3. Memusatkan uraian pada objek yang

ditulis.

a. Uraian terpusat pada objek yang

ditulis.

b. Sedikit melibatkan objek yang lain.

c. Setengah tulisan melibatkan objek

yang lain.

d. Uraian terpusat pada objek lain.

10-12

7-9

4-6

1-3

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

81

C. Penggunaan Bahasa dan EYD

1. Pilihan Kata/Diksi

a. Tepat, bermakna tunggal, singkat,

bervariasi, ekspresif, dan menarik.

b. Tepat, bermakna tunggal, bervariasi,

ekspresif, dan menarik.

c. Bermakna ambigu, singkat, bervariasi,

dan menarik.

d. Kurang tepat dan bermakna ambigu.

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

2. Ejaan dan Tanda baca

a. Sangat sempurna.

b. Sedikit kesalahan.

c. Banyak kesalahan.

d. Salah semua.

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

3. Kerapian tulisan

a. Jelas terbaca dan bersih.

b. Terbaca dan cukup bersih.

c. Terbaca dan tidak bersih.

d. Tidak terbaca dan tidak bersih.

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Nilai = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x Nilai maksimal (100)

Keterangan pedoman penilaian adalah sebagai berikut.

A. Pendeskripsian

1. Imajinasi, kriteria penilaiannya sebagai berikut.

a) Kualitas pengolahan idenya sangat baik: dapat mengolah ide dengan

sangat baik, sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan

merasakan hal-hal yang ditulis.

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

82

b) Kualitas pengolahan idenya baik: dapat mengolah ide dengan baik,

sehingga pembaca seolah-oleh melihat dan merasakan hal-hal yang

ditulis.

c) Kualitas pengolahan idenya cukup: hanya membuat pembaca seolah-olah

melihat hal yang ditulis.

d) Kualitas pengolahan idenya kurang: pengolahan idenya kurang hanya

menceritakan objek tetapi tidak menunjukkan.

2. Keterlibatan aspek pancaindera, kriteria penilaiannya sebagai berikut.

a) Melibatkan semua indera: melibatkan indera penglihatan, pendengaran,

dan perasaan.

b) Melibatkan dua indera: melibatkan indera penglihatan dan perasaan.

c) Melibatkan satu indera: hanya melibatkan indera penglihatan.

d) Tidak melibatkan indera: tidak melibatkan indera dalam tulisan.

3. Kesan hidup, kriteria penilaiannya sebagai berikut.

a) Melukiskan objek tulisan secara nyata: melukiskan objek sesuai dengan

keadaannya sehingga kesan hidup itu benar-benar terasa.

b) Melukiskan objek kurang sempurna: melukiskan keadaan objek kurang

sempurna sehingga kesan hidup objek tulisan cukup terasa.

c) Melukiskan objek tidak secara keseluruhan: melukiskan sebagaian

keadaan objek sehingga kesan hidup objek tulisan kurang terasa.

d) Melukiskan objek tulisan tidak secara lugas: hanya menceritakan objek

tanpa dilukiskan sehingga kesan hidup tidak terasa.

4. Menunjukkan objek yang ditulis, kriteria penilaiannya sebagai berikut.

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

83

a) Menunjukkan objek secara keseluruhan: menunjukkan letak, kondisi, dan

isi yang ada dalam objek.

b) Menunjukkan sebagian objek: menunjukkan letak dan kondisi objek.

c) Menunjukkan letak dan situasi objek: hanya menunjukkan letak dan isi

yang ada dalam objek.

d) Menunjukkan letak objek: hanya menunjukkan letak objek.

B. Organisasi isi

1. Kesesuaian judul dengan isi, kriteria penilaiannya sebagai berikut.

a) Judul menarik, singkat, selaras dengan isi karangan: sesuai.

b) Judul menarik, cukup selaras dengan isi karangan: cukup sesuai.

c) Judul kurang menarik, kurang selaras dengan isi karangan: kurang sesuai.

d) Judul tidak menarik, tidak singka, tidak selaras dengan isi karangan: tidak

sesuai.

2. Kohesi dan Koherensi, kriteria penilaiannya sebagai berikut.

a) Keterpaduan isi paragraf dan antarkalimat jelas.

b) Keterpaduan isi paragraf dan antarkalimat cukup jelas.

c) Keterpaduan isi paragraf dan antarkaliamt kurang jelas.

d) Keterpaduan isi paragraf dan antarkalimat tidak jelas.

3. Memusatkan uraian pada objek yang ditulis, kriteria penilaiannya sebagai

berikut.

a) Uraian terpusat pada objek yang ditulis: memusatkan uraian pada hal-hal

yang berhubungan dengan objek tulisan.

Page 104: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

84

b) Sedikit melibatkan objek yang lain: sedikit melibatkan objek yang tidak

berkaitan dengan objek yang ditulis.

c) Setengah tulisan melibatkan objek yang lain: dalam tulisan melibatkan

objek lain yang tidak berhubungan dengan objek tulisan.

d) Uraian terpusat pada objek lain: uraian terpusat pada hal-hal yang tidak

berhubungan dengan objek tulisan.

C. Penggunaan Bahasa dan EYD

1. Pilihan kata/Diksi, kriteria penilaiannya sebagai berikut.

a) Tepat, bermakna tunggal, singkat, bervariasi, ekspresif, dan menarik:

sesuai.

b) Tepat, bermakna tunggal, bervariasi, ekspresif, dan menarik: cukup

sesuai.

c) Bermakna ambigu, singkat, bervariasi, dan menarik: kurang sesuai.

d) Kurang tepat dan bermakna ambigu: tidak sesuai.

2. Ejaan dan Tanda baca, kriteria penilaiannya sebagai berikut.

a) Sangat sempurna: jumlah kesalahan antara 1sampai 5.

b) Sedikit kesalahan: jumlah kesalahan 6 sampai 10.

c) Banyak kesalahan: jumlah kesalahan 11 sampai 15.

d) Salah semua: semua penggunaan ejaan dan tanda baca salah.

3. Kerapian tulisan, kriteria penilaiannya sebagai berikut.

a) Jelas terbaca dan bersih: tulisan jelas dan tidak ada coretan.

b) Terbaca dan cukup bersih: tulisan terbaca dan ada coretan 1 sampai 3.

Page 105: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

85

c) Terbaca dan tidak bersih: tulisan terbaca dan ada coretaan 4 sampai 6.

d) Tidak terbaca dan tidak bersih: tulisan sulit dibaca dan ada coretan lebih

dari 6.

Berdasarkan pedoman penskoran di atas, dapat diketahui hasil tes menulis

karangan deskripsi siswa. Siswa yang memperoleh hasil sangat baik adalah siswa

yang mendapat skor 85-100, siswa yang memperoleh hasil yang baik adalah siswa

yang memperoleh jumlah skor antara 70-84, siswa yang memperoleh hasil cukup

adalah siswa yang mendapat skor antara 53-69, sedangkan siswa yang

memperoleh hasil kurang adalah siswa yang mendapat skor antara 0-52. Berikut

ini disajikan kategori penilaian keterampilan menulis karangan deskripsi.

Tabel 4. Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

No Kategori Rentang nilai

1. Sangat baik 85-100

2. Baik 70-84

3. Cukup 53-69

4. Kurang 0-52

Nilai tersebut diperoleh dari tes yang dilakukan sekali dalam tiap siklus

dan dilaksanakan di akhir siklus. Dari siklus I akan diperoleh nilai keterampilan

menulis karangan deskripsi siswa, kemudian hasil tes pada siklus I tersebut

ditindaklanjuti pada siklus II. Rincian perolehan nilai tiap siswa disajikan sesuai

dengan tabel berikut.

Page 106: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

86

Tabel 5. Rincian Perolehan Nilai Tiap Siswa

No. Kode

Responden

Aspek Penilaian Nilai Akhir

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. R-01

2. R-02

3. R-03

4. R-04

5. R-05

6. R-06

Keterangan:

1 = imajinasi

2 = kesan hidup

3 = keterlibatan aspek pancaindra

4 = menunjukkan objek yang ditulis

5 = memusatkan uraian pada objek yang ditulis

6 = kesesuaian judul dengan isi

7 = pemilihan kata atau diksi

8 = ejaan dan tanda baca

9 = kohesi dan koherensi

10 = kerapian tulisan.

3.4.2 Instrumen Nontes

Instrumen nontes digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa, kesan

siswa terhadap pembelajaran dan potret kegiatan belajar mengajar. Bentuk

instrumen nontes dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman

catatan harian siswa dan guru, pedoman wawancara, dan dokumentasi foto.

Page 107: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

87

3.4.2.1 Pedoman Observasi

Pedoman observasi yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengamati

keadaan, respon atau sikap, dan keaktifan siswa selama mengikuti proses

pembelajaran. Observasi dalam tiap siklus pembelajaran dilakukan sebanyak dua

kali berdasarkan tahap pelaksanaan kegiatan menulis karangan deskripsi melalui

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung.

Dalam pedoman observasi tersebut, aspek-aspek yang diamati ditentukan

terlebih dahulu oleh peneliti dan dalam pelaksanaannya. Para pengamat hanya

memberi tanda chek list (√) pada pedoman observasi. Observasi dilaksanakan

pada waktu pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang diamati dalam

observasi meliputi (1) perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru dan

merespon positif, (2) siswa senang dan tertarik terhadap model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung, (3)

siswa aktif dalam mengamati objek secara langsung, (4) siswa aktif berdiskusi

menentukan kata kunci berdasarkan objek yang diamati, (5) siswa menulis

karangan deskripsi dengan sikap yang baik, tidak ramai, dan tidak mengganggu

temannya, (6) siswa aktif mengerjakan tugas menulis karangan deskripsi dengan

serius dan tekun, dan (7) siswa berpartisipasi dalam menanggapi hasil karangan

deskripsi milik temannya.

Page 108: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

88

3.4.2.2 Pedoman Catatan Harian

Catatan harian digunakan dalam rangka untuk mendapatkan data kualitatif,

yaitu berupa catatan harian peneliti atau catatan harian guru dan catatan harian

siswa yang diperoleh pada akhir pembelajaran. Catatan harian siswa merupakan

catatan yang digunakan siswa untuk menulis respon, komentar, pernyataan tentang

karangan deskripsi, apa yang dipikirkan tentang pembelajaran bahasa dan sastra

Indonesia yang dialami, perasaan personal siswa terhadap pembelajaran, atau

refleksi tehadap keseluruhan proses pembelajaran. Catatan harian guru berisi

tentang uraian pendapat dari seluruh kejadian yang dilihat dan dirasakan oleh guru

selama kegiatan pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung. Catatan

harian tersebut diisi oleh guru setelah akhir pembelajaran menulis karangan

deskripsi.

Catatan harian siswa terdiri atas empat hal, yaitu (1) bagaimana perasaan

siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung; (2) tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan; (3)

kemudahan dan kesulitan siswa pada saat menulis karangan deskripsi melalui

model dan teknik yang digunakan; dan (4) ungkapan kesan dan saran siswa dalam

pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung.

Catatan harian guru berisi tentang uraian pendapat dari seluruh kejadian

yang dilihat dan dirasakan oleh guru selama kegiatan pembelajaran menulis

karangan deskripsi berlangsung. Catatan harian guru terdiri atas empat hal yang

Page 109: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

89

berkenaan dengan: (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung; (2) keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran menulis karangan deskripsi dari awal sampai akhir; (3) respon siswa

terhadap pembelajaran yang berlangsung; (4) suasana pembelajaran yang

berlangsung; dan (5) tanggapan siswa mengenai model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan

guru (peneliti).

3.4.2.3 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang

pembelajaran menulis karangan deskripsi. Wawancara dilakukan terhadap siswa

yang hasil tesnya tinggi, sedang, dan rendah. Wawancara ini untuk mengetahui

tanggapan siswa terhadap materi pelajaran, kesulitan-kesulitan yang dihadapi

siswa dalam pembelajaran, model, dan media yang digunakan oleh guru dalam

pembelajaran. Wawancara berisi empat pertanyaan yaitu (1) apakah kalian

berminat dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi yang baru saja

dilakukan?; (2) apakah kalian senang mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi yang baru saja dilakukan?; (3) kesulitan apakah yang kalian hadapi

selama mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi?; dan (4) apakan

pembelajaran menulis karangan deskripsi yang baru saja dilakukan dapat

memotivasi dan membantu kalian dalam menulis karangan deskripsi?.

Page 110: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

90

3.4.2.4 Pedoman Dokumentasi Foto

Instrumen penelitian yang terakhir digunakan adalah dokumentasi foto.

Foto digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan siswa maupun guru saat

proses pembelajaran berlangsung. Aspek yang diambil pada dokumentasi foto

meliputi (1) situasi kelas pada saat proses awal pembelajaran (saat guru membuka

pelajaran); (2) saat siswa dan peneliti menggali materi tentang karangan deskripsi;

(3) aktivitas siswa saat mengamati objek langsung dan berdiskusi menentukan

kata kunci yang sesuai dengan objek yang diamati; (4) aktivitas siswa saat

melaksanakan kegiatan menulis karangan deskripsi; (5) aktivitas siswa saat

membacakan hasil menulis karangan deskripsi di depan kelas; dan (6) aktivitas

siswa ketika memberi tanggapan.

Data dokumentasi foto ini diambil pada awal hingga akhir penelitian saat

pembelajaran siklus I dan siklus II berlangsung. Data-data dokumentasi foto ini

berwujud gambar visual yang dikumpulkan selanjutnya dilaporkan secara

deskriptif sesuai dengan petunjuk yang ada, sehingga dengan teknik dokumentasi

ini pembaca dapat langsung menikmati suasana secara visual.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara

teknik tes dan nontes.

Page 111: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

91

3.5.1 Teknik Tes

Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tes yang dilakukan

sebanyak dua kali, yaitu siklus I dan siklus II. Tes diberikan kepada siswa pada

akhir pembelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk menulis

karangan deskripsi. Tes diberikan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam

menulis karangan deskripsi. Tes ini dilaksanakan setelah guru selesai memberikan

materi menulis karangan deskripsi. Soal digunakan untuk mengetahui

keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Setelah siswa se lesai

menulis karangan deskripsi, dilakukan evaluasi untuk memberikan nilai kepada

siswa dan hasil tersebut disebut sebagai soal tes. Soal pada siklus I sama dengan

soal pada siklus II, yaitu berupa tes perbuatan bentuk proyek. Hasil tes pada siklus

I dianalisis, kemudian dari hasil analisis tersebut dapat diketahui kelemahan-

kelemahan yang ada. Dari kelemahan-kelemahan tersebut, kemudian diberikan

pembekalan untuk menghadapi tes pada siklus II. Dari hasil analisis tes pada

siklus II ini, dapat diketahui peningkatan keterampilan siswa dalam menulis

karangan deskripsi.

3.5.2 Teknik Nontes

Teknik nontes yang digunakan adalah observasi, catatan harian,

wawancara, dan dokumentasi foto.

Page 112: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

92

3.5.2.1 Observasi

Observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan pada semua siswa dengan

mengamati tingkah laku yang muncul pada siswa. Tingkah laku ini sudah

dituliskan pada lembar observasi siswa, peneliti tinggal memberi tanda cek list (√)

saja. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung.

3.5.2.2 Catatan Harian

Pada penelitian ini ada dua jenis catatan harian yang digunakan, yaitu

catatan harian guru dan catatan harian siswa. Catatan harian guru berisi uraian

segala kejadian yang selama proses pembelajaran berlangsung. Catatan harian

guru ini dibuat setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan, sehingga dapat

diketahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah diterapkan. Untuk catatan

harian siswa, siswa diminta untuk memberi tanggapan, kesan, kritikan, terhadap

pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Catatan harian

siswa dibuat untuk mengungkap aspek-aspek (1) perasaan siswa selama mengikuti

pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung; (2) tanggapan

siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan; (3) kemudahan dan kesulitan

Page 113: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

93

siswa pada saat menulis karangan deskripsi melalui model dan media yang

digunakan; dan (4) ungkapan kesan dan saran siswa dalam pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung.

3.5.2.3 Wawancara

Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara terbuka. Wawancara

terbuka merupakan wawancara yang subjeknya mengetahui yang sedang

diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara tersebut. Wawancara

dilakukan setelah pembelajaran selesai. Tujuan dilakukan wawancara ini adalah

untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dan kesulitan-kesulitan

dalam menulis karangan deskripsi. Wawancara dilakukan terhadap siswa yang

nilai tesnya tertinggi, sedang, dan rendah dalam menulis karangan deskripsi.

Adapun jumlah siswa yang menjadi sasaran pada tiap siklusnya (siklus I

dan siklus II) adalah tiga siswa. Sasaran wawancara siklus I yaitu 1 siswa yang

nilai tesnya tinggi, 1 siswa yang nilai tesnya sedang, dan 1 siswa yang nilai tesnya

rendah dalam menulis karangan deskripsi pada tes siklus I. Sasaran wawancara

siklus II adalah 1 siswa yang nilai tesnya tinggi, 1 siswa yang nilai tesnya sedang,

dan 1 siswa yang mendapat nilai rendah dalam menulis karangan deskripsi pada

tes siklus II. Adapun cara yang ditempuh peneliti dalam melaksanakan wawancara

yaitu (1) mempersiapkan lembar wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang

akan diajukan pada siswa; (2) menentukan siswa yang akan diwawancarai

kemudian diajak wawancara; dan (3) mencatat hasil.

Page 114: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

94

3.5.2.4 Dokumentasi Foto

Dokumentasi foto digunakan untuk merekam tingkah laku siswa selama

pembelajaran menulis karangan deskripsi dan pada saat siswa diwawancarai. Foto

yang diambil berupa aktivitas-aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan

pembelajaran dan saat guru melakukan wawancara dengan siswa. Gambar yang

sudah diambil selanjutnya dideskripsikan sesuai kondisi pada saat itu. Foto ini

merupakan bukti otentik mengenai tingkah laku siswa pada saat pembelajaran

menulis karangan deskripsi.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Uraian

tentang teknik kuantitatif dan teknik kualitatif sebagai berikut.

3.6.1 Teknik Kuantitatif

Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif. Data

kuantitatif diperoleh dari hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung pada siklus I dan siklus II. Nilai dari tiap-tiap siklus

dihitung jumlahnya dalam satu kelas, selanjutnya jumlah tersebut dihitung dalam

persentase dengan rumus sebagai berikut.

Persentase keterampilan menulis karangan deskripsi : 𝑁 𝑋 100

𝑆

Page 115: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

95

Keterangan:

Σ N : jumlah nilai dalam satu kelas

S : jumlah siswa dalam satu kelas

Hasil perhitungan tes keterampilan menulis karangan deskripsi melalui

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung antara siklus I dan siklus II jika dibandingkan akan memberikan

gambaran mengenai persentase peningkatan keterampilan menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung pada siswa kelas XA SMA Negeri Wangon

Kabupaten Banyumas.

3.6.2 Teknik Kualitatif

Teknik kualiatif dipakai untuk menganalisis data nontes yang berupa

observasi, catatan harian, wawancara, dan dokumentasi. Data atau pengamatan

dan catatan harian dianalisis dengan cara mendeskripsikan hasil pengamatan dan

uraian dari catatan harian yang kemudian dikelompokkan berdasarkan aspek-

aspek yang diteliti. Dalam hal ini data observasi dan catatan harian digunakan

untuk memilih siswa yang mengalami kesulitan untuk dijadikan respon dalam

wawancara. Data wawancara berfungsi untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi

siswa sehingga dengan melakukan pendekatan melalui wawancara siswa akan

lebih berani mengungkapkan permasalahannya mengenai kemampuan

menulisnya. Dengan cara seperti ini, guru akan lebih mengetahui kesulitan siswa

Page 116: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

96

sehingga dapat mencari jalan terbaik untuk mengatasinya dalam upaya

meningkatkan keterampilan menulis siswa.

Sementara itu, data yang berupa foto digunakan sebagai bukti otentik

proses pembelajaran. Data ini dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap

penerapan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung.

Page 117: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

97

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian siklus I dan siklus II yang

berupa hasil tes dan nontes. Hasil tes meliputi hasil pembelajaran menulis

karangan deskripsi siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung pada siklus I dan siklus II.

Hasil nontes berupa hasil observasi, catatan harian, wawancara, dan dokumentasi

foto. Hasil penelitian yang berupa tes diuraikan dalam bentuk data kuantitatif,

sedangkan hasil penelitian nontes diuraikan dalam bentuk deskripsi data kualitatif.

4.1.1 Hasil Prasiklus

Hasil tes prasiklus didapat dari kondisi awal sebelum dilakukan penelitian.

Kondisi awal adalah kondisi siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran menulis

karangan deskripsi siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Hasil tes prasiklus ini

berfungsi untuk mengetahui keadaan awal keterampilan menulis karangan

deskripsi siswa. Nilai tersebut juga digunakan untuk membandingkan dan

menentukan standar ketuntasan pada siklus I dan siklus II. Hasil tes awal

diperoleh dari siswa kelas XA SMA Negeri Wangon Kabupaten Banyumas

dengan jumlah siswa 36 siswa. Hasil tes prasiklus dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 118: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

98

Tabel 6. Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

Prasiklus

No Kategori

Rentang

Nilai

F

Jumlah

Nilai

Persen

(%)

Rata-rata

Nilai

Ketuntasan

1. Sangat baik 85-100 0 0 0% 2181

X =

36

= 60,58

6

x 100%

36

= 16,67%

2. Baik 70-84 6 439 16,67%

3. Cukup 53-69 26 1534 72,22%

4. Kurang 0-52 4 208 11,11%

Jumlah 36 2181 100%

Berdasarkan tabel 6 tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa kelas XA SMA Negeri Wangon masih kurang. Hal ini

terlihat dari rata-rata skor yang dicapai siswa pada prasiklus yaitu sebesar 60,58

dan ketuntasan yang dicapai siswa sebesar 16,67%. Rincian tersebut diperoleh

dari jumlah keseluruhan siswa yakni 36 siswa.

Pada kategori sangat baik dengan nilai 85-100 tidak ada satu pun siswa

yang mencapainya, kategori baik dengan nilai 70-84 dicapai oleh 6 siswa atau

16,67%, kategori cukup dengan nilai 53-69 dicapai oleh 26 siswa atau 72,22%,

dan kategori kurang dengan nilai 0-52 dicapai oleh 4 siswa atau 11,11%. Pada

siklus ini, hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi secara klasikal masih

menunjukkan kategori cukup dan belum mencapai target maksimal. Pencapaian

nilai rata-rata kelas sebesar 60,58, sehingga perlu ditingkatkan. Oleh karena itu,

berdasarkan data yang telah diperoleh pada prasiklus ini dapat dijadikan landasan

Page 119: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

99

untuk perbaikan siklus I. Hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung untuk tiap-tiap aspek penilaian pada prasiklus dapat

dilihat dari tabel berikut.

Tabel 7. Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

Prasiklus Tiap Aspek

No. Aspek Penilaian

Nilai

Rata-rata

Ketuntasan Kategori

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Imajinasi

Keterlibatan aspek pancaindera

Kesan hidup

Menunjukkan objek yang ditulis

Kesesuaian judul dengan isi

Kohesi dan koherensi

Memusatkan uraian pada objek

yang ditulis

Pilihan kata/diksi

Ejaan dan tanda baca

Kerapian tulisan

40,69

53,12

60,18

62,5

70,83

58,33

63,19

61,80

58,33

70,13

11,11%

33,33%

52,78%

63,89%

66,67%

44,44%

50%

47,22%

38,89%

61,11%

Kurang

Kurang

Cukup

Cukup

Baik

Kurang

Cukup

Cukup

Kurang

Baik

Page 120: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

100

4.1.1.1.1 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Imajinasi

Penilaian aspek imajinasi difokuskan pada kualitas pengolahan ide siswa

dalam menulis karangan deskripsi. Aspek imajinasi bertujuan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam mengolah ide yang ada setelah melakukan imajinasi

terhadap objek yang dilihat. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek

imajinasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 8. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Imajinasi

Prasiklus

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 16-20 0 0 0

293/36/20x100

= 40,69

(Kategori

kurang)

4/36 x 100

= 11,11%.

2. Baik 11-15 4 45 11,11%

3. Cukup 6-10 27 223 75%

4. Kurang 1-5 5 25 13,89%

Jumlah 36 293 100%

Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa hasil tes keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa pada aspek imajinasi masih perlu ditingkatkan lagi. Nilai

rata-rata pada aspek ini masih pada kategori kurang yaitu 40,69 dan nilai

ketuntasan sebesar 11,11%. Kategori sangat baik tidak dicapai oleh siswa atau

0%. Kategori baik dicapai oleh 4 siswa atau 11,11% dengan jumlah nilai 45. Pada

kategori tersebut siswa sudah dapat mengolah ide dengan baik sehingga pembaca

seolah-olah melihat dan merasakan hal yang ditulis. Kategori cukup dicapai oleh

27 siswa atau 75% dengan jumlah nilai 223. Pada kategori tersebut siswa hanya

Page 121: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

101

mampu membuat pembaca seolah-olah melihat hal yang ditulis. Sedangkan

kategori kurang dicapai oleh 5 siswa atau 13,89% dengan jumlah nilai 25. Pada

kategori ini siswa belum mampu membuat pembaca mengetahui hal yang ditulis.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa masih belum bisa

menggunakan aspek imajinasi dengan baik dalam menulis karangan deskripsi

sehingga pengolahan idenya belum mampu menimbulkan daya imajinasi yang

baik bagi pembaca.

4.1.1.1.2 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Keterlibatan

Pancaindera

Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek keterlibatan

pancaindera difokuskan pada keterlibatan semua pancaindera dalam menulis

karangan deskripsi. Hasil penilaian keterlibatan aspek pancaindera dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 9. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Keterlibatan

Pancaindera Prasiklus

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 13-16 0 0 0%

306/36/16x100

= 53,12

(Kategori

kurang)

12/36 x 100

= 33,33%

2. Baik 9-12 12 112 33,33%

3. Cukup 5-8 20 178 55,56%

4. Kurang 0-4 4 16 11,11%

Jumlah 36 306 100%

Page 122: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

102

Data pada tabel 9 menunjukkan bahwa tes keterampilan menulis karangan

deskripsi siswa siklus I pada aspek keterlibatan aspek pancaindera untuk kategori

sangat baik tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Kategori baik berhasil dicapai oleh

12 siswa atau 33,33% dengan jumlah nilai 112. Kategori cukup dicapai oleh 20

siswa atau 55,56% dengan jumlah nilai 178. Sedangkan kategori kurang tidak

dicapai oleh 4 siswa atau 11,11% dengan jumlah nilai 16. Nilai rata-rata pada

aspek ini masih dalam kategori kurang, yaitu 53,12 dan nilai ketuntasan sebesar

33,33%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan siswa dalam

menulis karangan deskripsi ditinjau dari aspek keterlibatan aspek pancaindera ini,

rata-rata siswa mendapat kategori nilai kurang. Hal ini dikarenakan karangan

deskripsi yang dibuat siswa rata-rata masih belum melibatkan semua pancaindera,

hanya terfokus pada indera penglihatan saja.

4.1.1.1.3 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesan Hidup

Penilaian aspek kesan hidup difokuskan pada kemampuan pelukisan objek

yang ditulis siswa. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek kesan

hidup ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 123: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

103

Tabel 10. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesan Hidup

Prasiklus

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 10-12 2 24 5,56%

260/36/12x100

= 60,18

(Kategori

Cukup)

19/36 x 100

= 52,78%

2. Baik 7-9 17 153 47,22%

3. Cukup 4-6 14 74 38,89%

4. Kurang 1-3 3 9 8,33%

Jumlah 36 260 100%

Data pada tabel 10 menunjukkan bahwa terdapat 2 siswa atau 5,56% yang

berhasil mencapai kateori sangat baik dengan jumlah nilai 24. Pada kategori ini

siswa sudah dapat melukiskan objek sesuai dengan keadaannya sehingga kesan

hidup itu benar-benar terasa. Kategori baik berhasil dicapai oleh 17 siswa atau

47,22% dengan jumlah nilai 153. Pada kategori ini siswa melukiskan objek

dengan kurang sempurna sehingga kesan hidup itu cukup terasa. Kateori cukup,

yaitu siswa melukiskan objek tidak secara keseluruhan sehinga kesan hidup objek

kurang terasa, dicapai oleh 14 siswa atau 38,89% dengan jumlah nilai 74.

Sedangkan yang termasuk kategori kurang dicapai oleh 3 siswa atau 8,33%

dengan jumlah nilai 9. Pada kategori ini siswa menceritakan objek tanpa

dilukiskan sehingga kesan hidup tidak terasa. Nilai rata-rata pada aspek ini masih

dalam kategori cukup, yaitu 60,18 dan nilai ketuntasan sebesar 52,78%. Dari data

tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan siswa dalam menulis karangan

deskripsi ditinjau dari aspek kesan hidup ini masih perlu ditingkatkan lagi. Hal ini

Page 124: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

104

dikarenakan siswa masih kurang sempurna dalam melukiskan objek, sehingga

kesan hidup objek yang ditulis kurang terasa.

4.1.1.1.4 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Menunjukkan Objek

yang Ditulis

Penilaian aspek menunjukkan objek yang ditulis difokuskan pada

kesesuaian ide dengan penceritaan objek yang diamati oleh siswa dengan isi

karangannya. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek menunjukkan

objek yang ditulis ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 11. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Menunjukkan

Objek yang Ditulis Prasiklus

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 13-16 3 39 8,33%

360/36/16x100

= 62,5

(Kategori

Cukup)

23/36 x 100

= 63,89%

2. Baik 9-12 20 259 55,56%

3. Cukup 5-8 6 42 16,67%

4. Kurang 1-4 5 20 13,89%

Jumlah 36 360 100%

Data pada tabel 11 menunjukkan bahwa terdapat 3 siswa atau 8,33% yang

berhasil mencapai kategori sangat baik dengan jumlah nilai 39. Pada kategori

tersebut siswa sudah dapat menunjukkan letak, kondisi, dan isi objek yang

dilukiskan dengan baik. Kategori baik dicapai paling banyak oleh siswa, yaitu 20

siswa atau 55,56% dengan jumlah nilai 259. Kemampuan siswa pada kategori ini

Page 125: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

105

sudah dapat menunjukkan letak dan kondisi objek yang dilukiskan. Kategori

cukup baik dengan kemampuan siswa hanya menunjukkan letak dan isi objek

dicapai oleh 6 siswa atau 16,67% dengan jumlah nilai 42. Sedangkan kategori

kurang dicapai oleh 5 siswa atau 13,89% dengan jumlah nilai 20. Pada kategori ini

kemampuan siswa hanya menunjukkan letak objek saja. Nilai rata-rata pada aspek

ini masih dalam kategori cukup yaitu 62,5 dan nilai ketuntasan sebesar 63,89%.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan siswa dalam menulis

karangan deskripsi ditinjau dari aspek menunjukkan objek yang ditulis ini masih

perlu ditingkatkan lagi. Hal ini dikarenakan siswa masih kurang sempurna dalam

menunjukkan objek yang ditulis. Sebagian besar hasil karangan deskripsi siswa

hanya menunjukkan letak dan isi yang ada dalam objek yang mereka amati.

4.1.1.1.5 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesesuaian Judul dengan

Isi

Penilaian aspek kesesuaian judul dengan isi difokuskan pada kesesuaian

judul karangan yang dipilih siswa dengan isi karangannya. Hasil penilaian tes

menulis karangan deskripsi aspek kesesuaian judul dengan isi dapat dilihat pada

tabel berikut.

Page 126: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

106

Tabel 12. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesesuaian

Judul dengan Isi Prasiklus

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 4 10 40 27,78%

102/36/4 x 100

= 70,83

(Kategori

Baik)

24/36 x 100

= 66,67%

2. Baik 3 14 42

38,8

9%

3. Cukup 2 8 16 22,22%

4. Kurang 1 4 4 11,11%

Jumlah 36 102 100%

Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa rata-rata siswa dalam keterampilan

menulis karangan deskripsi aspek kesesuaian judul dengan isi masuk dalam

kategori baik yaitu 70,83 dan nilai ketuntasan sebesar 66,67%. Kategori sangat

baik dicapai oleh 10 siswa atau 27,78% dengan jumlah nilai 40. Pada kategori

tersebut, siswa sudah mampu membuat judul karangan yang tepat dan sesuai

dengan isi karangan. Kategori baik yaitu siswa dalam membuat judul karangan

deskripsi sudah sesuai dengan isi karangan deskripsi tersebut atau judul yang

dibuat oleh siswa tidak menyimpang dengan isi karangan deskripsi. Kategori baik

dicapai oleh 14 siswa atau 38,89% dengan jumlah nilai 42. Kategori cukup diraih

oleh 8 siswa atau 22,22% dengan jumlah nilai 16. Sedangkan nilai yang termasuk

kategori kurang dicapai oleh 4 siswa atau 11,11% dengan jumlah nilai 4.

Kesalahan yang dibuat siswa pada aspek ini yaitu judul yang dibuat siswa kurang

Page 127: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

107

sesuai dengan isi karangan. Hal ini disebabkan siswa ingin membuat judul yang

menarik tetapi keliru dalam menerapkannya.

4.1.1.1.6 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kohesi dan Koherensi

Penilaian aspek kohesi dan koherensi dalam menulis karangan deskripsi

difokuskan pada keterpaduan isi paragraf dan keterkaitan antarkalimat. Hasil

penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek kohesi dan koherensi dapat dilihat

pada tabel berikut

Tabel 13. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kohesi dan

Koherensi Prasiklus

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 7-8 6 48 16,66%

168/36/8 x 100

= 58,33

(Kategori

Cukup)

16/36 x 100

= 44,44%

2. Baik 5-6 10 54 27,78%

3. Cukup 3-4 13 52 36,11%

4. Kurang 1-2 7 14 19,44%

Jumlah 36 168 100%

Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa hasil tes keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa pada aspek kohesi dan koherensi masih perlu

ditingkatkan lagi. Nilai rata-rata pada aspek ini masih pada kategori kurang yaitu

56,25 dan nilai ketuntasan sebesar 44,44%. Terdapat 6 siswa atau 16,66% yang

berhasil mencapai kategori sangat baik dengan jumlah nilai 48. Kategori baik

dicapai oleh 10 siswa atau 27,78% dengan jumlah nilai 54. Kategori cukup

Page 128: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

108

dicapai oleh 13 siswa atau 36,11% dengan jumlah nilai 52. Sedangkan nilai yang

termasuk kategori kurang dicapai oleh 7 siswa atau 19,44% dengan jumlah nilai

14.

Pada aspek kohesi dan koherensi dalam menulis karangan deskripsi,

kategori yang paling banyak dicapai siswa adalah kategori cukup dengan rentang

nilai antara 3-4 dan kategori yang paling rendah yang diperoleh siswa adalah

kategori kurang dengan rentang skor antara 1-2. Siswa yang memperoleh nilai

tinggi disebabkan karena siswa sudah mulai memperhatikan pertalian atau

keterpaduan antara kalimat yang satu dengan kalimat selanjutnya, seperti

penggunaan kata penghubung, penggunan kata ganti, dan sebagainya. Hal ini

menyebabkan karangan siswa menjadi lebih mudah untuk dipahami karena antara

kalimat satu dengan kalimat yang lainnya saling berhubungan dan berkaitan.

Siswa yang memperoleh nilai rendah disebabkan karena siswa yang

kurang memperhatikan pertalian atau keterpaduan antara kalimat yang satu

dengan kalimat lainnya dalam satu paragraf, kesulitan merangkai hubungan antara

kalimat-kalimat yang satu dengan kalimat yang lain dalam satu paragraf, dan

kesulitan merangkai hubungan antara paragraf yang satu dengan paragraf yang

lainnya. Hal ini menyebabkan karangan siswa sulit untuk dipahami. Pembaca

merasa kesulitan dalam mencerna tulisan yang dibacanya.

Page 129: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

109

4.1.1.1.7 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Memusatkan Uraian

pada Objek yang Ditulis

Penilaian aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis dalam menulis

karangan deskripsi difokuskan pada pemusatan uraian pada hal-hal yang

berhubungan dengan objek tulisan. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi

aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 14. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Memusatkan

Uraian pada Objek yang Ditulis Prasiklus

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 10-12 9 104 25%

273/36/12x100

= 63,19

(Kategori

Cukup)

18/36 x 100

= 50%

2. Baik 7-9 9 81 25%

3. Cukup 4-6 12 70 33,33%

4. Kurang 1-3 6 18 16,67%

Jumlah 36 273 100%

Data pada tabel 14 menunjukkan bahwa tes keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa siklus I pada aspek memusatkan uraian pada objek yang

ditulis untuk kategori sangat baik dicapai oleh 9 siswa atau 25% dengan jumlah

nilai 104. Kategori baik dicapai oleh 9 siswa atau 25% dengan jumlah nilai 81.

Kategori cukup dicapai oleh 12 siswa atau 33,33% dengan jumlah nilai 70.

Sedangkan untuk kategori kurang dicapai oleh 6 siswa atau 16,67% dengan

jumlah nilai 18. Nilai rata-rata pada aspek ini termasuk dalam kategori baik yaitu

63,19dan nilai ketuntasan sebesar 50%.

Page 130: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

110

Siswa yang memperoleh nilai tinggi disebabkan karena siswa sudah

mampu memusatkan uraian pada objek yang ditulisnya yang berhubungan dengan

objek yang diamati secara sempurna. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai

rendah disebabkan karena siswa belum bisa memusatkan uraian pada hal-hal yang

berhubungan dengan objek penulisan secara sempurna dan masih terjadi

kesalahan.

4.1.1.1.8 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Pilihan Kata/Diksi

Penilaian aspek pilihan kata/diksi dalam menulis karangan deskripsi

difokuskan pada kesesuaian pilihan kata yang digunakan siswa sesuai dengan

situasi yang diceritakan dalam karangan deskripsi. Hasil penilaian tes menulis

karangan deskripsi aspek pilihan kata/diksi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 15. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Pilihan

Kata/Diksi

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 4 6 24 16,67%

89/36/4 x 100

= 61,80

(Kategori

Cukup)

17/36 x 100

= 47,22%

2. Baik 3 11 33 30,56%

3. Cukup 2 11 24 30,56%

4. Kurang 1 8 8 22,22%

Jumlah 36 89 100%

Data pada tabel 15 menunjukkan bahwa tes keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa siklus I pada aspek pilihan kata atau diksi untuk kategori

Page 131: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

111

sangat baik dicapai oleh 6 siswa atau 16,67% dengan jumlah nilai 24. Kategori

baik dicapai oleh 11 siswa atau 30,56% dengan jumlah nilai 33. Kategori cukup

dicapai oleh 11 siswa atau 30,56% dengan jumlah nilai 24. Sedangkan untuk

kategori kurang dicapai oleh 8 siswa atau 22,22% dengan jumlah nilai 8. Nilai

rata-rata pada aspek ini termasuk dalam kategori cukup yaitu 61,80 dan nilai

ketuntasan sebesar 47,22%.

Siswa yang berhasil mencapai nilai tinggi pada aspek ini disebabkan siswa

sudah mampu menggunakan pilihan kata atau diksi dengan tepat. Siswa sudah

mampu menerapkan kata-kata yang baku dalam karangannya. Sedangkan siswa

yang memperoleh nilai rendah pada aspek ini disebabkan siswa masih

menggunakan kata-kata yang tidak baku dan tidak sesuai untuk menggambarkan

suasana yang ingin diceritakan dalam karangannya. Hal tersebut mengakibatkan

karangan siswa kurang bisa dipahami dan kurang mengena ketika dibaca.

4.1.1.1.9 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Ejaan dan Tanda Baca

Penilaian aspek ejaan dan tanda baca difokuskan pada ketepatan

penggunaan ejaan dan kesesuaian penggunaan tanda baca yang digunakan dalam

menulis karangan deskripsi. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek

ejaan dan tanda baca dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 132: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

112

Tabel 16. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Ejaan dan

Tanda Baca Prasiklus

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 4 4 16 11,11%

84/36/4 x 100

= 58,33

(Kategori

Cukup)

14/36 x 100

= 38,89%

2. Baik 3 10 30 27,78%

3. Cukup 2 14 28 38,89%

4. Kurang 1 8 8 22,22%

Jumlah 36 84 100%

Dari tabel 16 dapat diketahui bahwa hasil tes keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa pada aspek ejaan dan tanda baca masih perlu

ditingkatkan lagi. Nilai rata-rata pada aspek ini masih pada kategori kurang yaitu

58,33dan nilai ketuntasan sebesar 38,89%. Kategori sangat baik dicapai oleh 4

siswa atau 11,11% dengan jumlah nilai 16, kategori baik dicapai oleh 10 siswa

atau 27,78% dengan jumlah nilai 30, kategori cukup dicapai oleh 14 siswa atau

38,89% dengan jumlah nilai 28, dan kategori kurang dicapai oleh 8 siswa atau

22,22% dengan jumlah nilai 8. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa

keterampilan menulis karangan deskripsi siswa pada aspek penggunaan ejaan dan

tanda baca masih dalam kategori kurang. Artinya, sebagian besar siswa belum

mampu menggunakan ejaan yang tepat dan tanda baca yang sesuai dengan EYD.

Page 133: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

113

4.1.1.1.10 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kerapian Tulisan

Penilaian aspek kerapian tulisan difokuskan pada kerapian, kejelasan, dan

ada tidaknya coretan dalam menulis karangan deskripsi. Hasil penilaian tes

menulis karangan deskripsi aspek kerapian tulisan dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Tabel 17. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kerapian

Tulisan Prasiklus

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 4 12 48 33,33%

101/36/4 x 100

= 70,13

(Kategori

Baik)

22/36 x 100

= 61,11%

2. Baik 3 10 30 27,78%

3. Cukup 2 9 18 25%

4. Kurang 1 5 5 13,89%

Jumlah 36 101 100%

Data pada tabel 17 menunjukkan bahwa terdapat 12 siswa atau 33,33%

yang berhasil mencapai kategori sangat baik dengan jumlah nilai 48. Pada

kategori ini tulisan siswa dapat dibaca, rapi, dan bersih. Kategori baik dicapai oleh

10 siswa atau 27,78% dengan jumlah nilai 30. Pada kategori ini tulisan siswa

dapat dibaca dengan coretan antara 1-3. Kategori cukup dicapai oleh 9 siswa atau

25% dengan jumlah nilai 18. Pada kategori ini, tulisan siswa dapat dibaca dengan

coretan antara 4-6. Sedangkan kategori kurang dicapai oleh 5 siswa atau 13,89%

dengan jumlah nilai 5. Nilai rata-rata kelas termasuk dalam kategori baik yaitu

Page 134: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

114

70,13 dan nilai ketuntasan sebesar 61,11%. Dengan demikian, dapat dikatakan

hasil tulisan siswa cukup rapi, bersih, dan cukup mudah untuk dibaca.

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I

Siklus I merupakan tindakan awal penelitian keterampilan menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung. Tindakan siklus I ini dilakukan untuk

mengetahui keterampilan siswa setelah dibelajarkan kompetensi dasar menulis

karangan deskripsi kepada siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Pengambilan data

pada siklus I terdiri atas tes dan nontes. Hasil tes diambil dari tes keterampilan

menulis karangan deskripsi setelah mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung dan hasil nontes diperoleh dari hasil observasi,

catatan harian, wawancara, dan dokumentasi foto.

4.1.2.1 Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi pada Siklus I

Hasil tes menulis karangan deskripsi pada siklus I merupakan data awal

setelah dilaksanakannya tindakan pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung. Penilaian hasil tes didasarkan pada penjumlahan

sepuluh aspek yang harus diperhatikan dalam keterampilan menulis karangan

deskripsi. Kesepuluh aspek tersebut yaitu (1) imajinasi, (2) keterlibatan aspek

Page 135: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

115

pancaindera, (3) kesan hidup, (4) menunjukkan objek yang ditulis, (5) kesesuaian

judul dengan isi, (6) kohesi dan koherensi, (7) memusatkan uraian pada objek

yang ditulis, (8) pilihan kata/diksi, (9) ejaan dan tanda baca, dan (10) kerapian

tulisan. Pelaksanaan siklus I dilakukan selama dua kali pertemuan dengan jumlah

siswa sebanyak 36 siswa. Hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi

siklus I merupakan penjumlahan skor dari kesepuluh aspek tersebut. Data hasil

siklus I dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 18. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Siklus I

No. Kategori

Rentang

Nilai

F

Jumlah

Nilai

Persen

(%)

Rata-rata

Nilai

Ketuntasan

1. Sangat baik 85-100 0 0 0 2382

X =

36

= 66,17

Kategori

cukup

10

x 100%

36

= 27,78%

2. Baik 70-84 10 759 27,78%

3. Cukup 53-69 24 1519 66,67%

4. Kurang 0-52 2 104 5,55%

Jumlah 36 2382 100

Dari tabel 18 dapat diketahui bahwa hasil keterampilan menulis karangan

deskripsi siswa pada siklus I dalam kategori cukup, dengan nilai rata-rata 66,17.

Ketuntasan sebesar 27,78% dan belum memenuhi KKM. Tidak ada siswa yang

berhasil mendapatkan nilai sangat baik atau nilai 85-100. Sebanyak 10 siswa atau

27,78% mendapat nilai antara 70-84 dan dalam kategori baik. Sebanyak 24 siswa

atau 66,67% mendapat nilai antara 53-69 dan dalam kategori cukup. Dan

Page 136: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

116

sebanyak 2 siswa atau 5,55% yang masih memperoleh nilai da lam kategori

kurang, yaitu nilai 0-52.

Nilai rata-rata kelas menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung pada siklus I sebesar 66,17 dan dalam kategori cukup. Dari 36 siswa

kelas XA SMA Negeri Wangon Banyumas masih banyak siswa yang mendapat

nilai dalam kategori cukup atau masih belum maksimal. Hal tersebut dikarenakan

pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dan penggunakan teknik pembelajaran berupa teknik

pengamatan objek langsung yang diterapkan peneliti masih baru oleh siswa. Hal

ini menyebabkan nilai tes yang diperoleh siswa dalam pembelajaran menulis

karangan deskripsi pada siklus I masih kurang memuaskan. Hasil tes keterampilan

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung pada siklus I dapat dilihat dari

tabel berikut.

Page 137: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

117

Tabel 19. Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siklus

I Tiap Aspek

No. Aspek Penilaian

Nilai

Rata-rata

Ketuntasan Kategori

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Imajinasi

Keterlibatan aspek pancaindera

Kesan hidup

Menunjukkan objek yang ditulis

Kesesuaian judul dengan isi

Kohesi dan koherensi

Memusatkan uraian pada objek

yang ditulis

Pilihan kata/diksi

Ejaan dan tanda baca

Kerapian tulisan

56,80

61,63

67,82

66,14

79,86

65,62

74,30

77,08

66,67

74,30

58,33%

77,78%

63,89%

72,22%

80,56%

58,33%

63,89%

69,44%

58,33%

72,22%

Cukup

Cukup

Cukup

Cukup

Baik

Cukup

Baik

Baik

Cukup

Baik

Data pada tabel 19 menunjukkan nilai rata-rata tes tiap aspek keterampilan

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung siswa kelas XA SMA Negeri

Wangon Banyumas. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata

keterampilan menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung aspek imajinasi

sebesar 56,80 dan ketuntasan sebesar 58,33%. Nilai rata-rata keterampilan

Page 138: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

118

menulis karangan deskripsi aspek keterlibatan aspek pancaindera sebesar 61,63

dan ketuntasan sebesar 77,78%. Nilai rata-rata keterampilan menulis karangan

deskripsi aspek kesan hidup sebesar 67,82 dan ketuntasan sebesar 63,89%. Nilai

rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi aspek menunjukkan objek yang

ditulis sebesar 66,14 dan ketuntasan sebesar 72,22%. Nilai rata-rata keterampilan

menulis karangan deskripsi aspek kesesuaian judul dengan isi sebesar 79,86 dan

ketuntasan sebesar 80,56%. Nilai rata-rata keterampilan menulis karangan

deskripsi aspek kohesi dan koherensi sebesar 65,62 dan ketuntasan sebesar

58,33%. Nilai rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi aspek

memusatkan uraian pada objek yang ditulis sebesar 74,30 dan ketuntasan sebesar

63,89%. Nilai rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi aspek pilihan

kata/diksi sebesar 77,08 dan ketuntasan sebesar 69,44%. Nilai rata-rata

keterampilan menulis karangan deskripsi aspek ejaan dan tanda baca sebesar

66,67 dan ketuntasan sebesar 58,33%. Kemudian nilai rata-rata keterampilan

menulis karangan deskripsi aspek kerapian tulisan sebesar 74,30 dan ketuntasan

sebesar 72,22%. Penjelasan secara rinci hasil keterampilan menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung tiap aspek pada siklus I dapat dilihat pada

paparan berikut.

4.1.2.1.1 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Imajinasi

Penilaian aspek imajinasi difokuskan pada kualitas pengolahan ide siswa

dalam menulis karangan deskripsi. Aspek imajinasi bertujuan untuk mengetahui

Page 139: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

119

kemampuan siswa dalam mengolah ide yang ada setelah melakukan imajinasi

terhadap objek yang dilihat. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek

imajinasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 20. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Imajinasi

Siklus I

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 16-20 0 0 0

409/36/20 x

100

= 56,80

(Kategori

Cukup)

21/36 x 100

= 58,33%.

2. Baik 11-15 21 271 58,33%

3. Cukup 6-10 14 133 38,89%

4. Kurang 1-5 1 5 2,78%

Jumlah 36 409 100%

Dari tabel 20 dapat diketahui bahwa hasil tes keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa pada aspek imajinasi masih perlu ditingkatkan lagi. Nilai

rata-rata pada aspek ini masih pada kategori cukup yaitu 56,80 dan nilai

ketuntasan sebesar 58,33%. Kategori sangat baik tidak dicapai oleh siswa atau

0%. Kategori baik dicapai oleh 21 siswa atau 58,33% dengan jumlah nilai 271.

Pada kategori tersebut siswa sudah dapat mengolah ide dengan baik sehingga

pembaca seolah-olah melihat dan merasakan hal yang ditulis. Kategori cukup

dicapai oleh 14 siswa atau 38,89% dengan jumlah nilai 133. Pada kategori

tersebut siswa hanya mampu membuat pembaca seolah-olah melihat hal yang

ditulis. Sedangkan kategori kurang hanya dicapai oleh 1 siswa atau 2,78% dengan

jumlah nilai 5. Pada kategori ini siswa belum mampu membuat pembaca

Page 140: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

120

mengetahui hal yang ditulis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa

masih belum bisa menggunakan aspek imajinasi dengan baik dalam menulis

karangan deskripsi sehingga pengolahan idenya belum mampu menimbulkan daya

imajinasi yang baik bagi pembaca.

4.1.2.1.2 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Keterlibatan

Pancaindera

Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek keterlibatan

pancaindera difokuskan pada keterlibatan semua pancaindera dalam menulis

karangan deskripsi. Hasil penilaian keterlibatan aspek pancaindera dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 21. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Keterlibatan

Pancaindera Siklus I

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 13-16 5 66 13,89%

355/36/16x100

= 61,63

(Kategori

Cukup)

28/36 x 100

= 77,78%

2. Baik 9-12 23 226 63,89%

3. Cukup 5-8 8 63 22,22%

4. Kurang 0-4 0 0 0%

Jumlah 36 355 100%

Data pada tabel 21 menunjukkan bahwa tes keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa siklus I pada aspek keterlibatan aspek pancaindera untuk

kategori sangat baik dicapai oleh 5 siswa atau 13,89% dengan jumlah nilai 66.

Page 141: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

121

Kategori baik berhasil dicapai oleh 23 siswa atau 63,89% dengan jumlah nilai

226. Kategori cukup dicapai 8 siswa atau 22,22% dengan jumlah nilai 63.

Sedangkan kategori kurang tidak ada siswa yang mencapai nilai tersebut. Nilai

rata-rata pada aspek ini masih dalam kategori cukup, yaitu 61,63 dan nilai

ketuntasan sebesar 77,78%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa

keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi ditinjau dari aspek

keterlibatan aspek pancaindera ini, rata-rata siswa mendapat kategori nilai cukup.

Hal ini dikarenakan karangan deskripsi yang dibuat siswa rata-rata masih belum

melibatkan semua pancaindera, hanya terfokus pada indera penglihatan saja.

4.1.2.1.3 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesan Hidup

Penilaian aspek kesan hidup difokuskan pada kemampuan pelukisan objek

yang ditulis siswa. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek kesan

hidup ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 22. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesan Hidup

Siklus I

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 10-12 8 89 22,22%

293/36/12x100

= 67,82

(Kategori

Cukup)

23/36 x 100

= 63,89%

2. Baik 7-9 15 136 41,67%

3. Cukup 4-6 10 59 27,78%

4. Kurang 1-3 3 9 8,33%

Jumlah 36 293 100%

Page 142: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

122

Data pada tabel 22 menunjukkan bahwa terdapat 8 siswa atau 22,22%

yang berhasil mencapai kateori sangat baik dengan jumlah nilai 89. Pada kategori

ini siswa sudah dapat melukiskan objek sesuai dengan keadaannya sehingga kesan

hidup itu benar-benar terasa. Kategori baik berhasil dicapai oleh 15 siswa atau

41,67% dengan jumlah nilai 136. Pada kategori ini siswa melukiskan objek

dengan kurang sempurna sehingga kesan hidup itu cukup terasa. Kateori cukup,

yaitu siswa melukiskan objek tidak secara keseluruhan sehinga kesan hidup objek

kurang terasa, dicapai oleh 10 siswa atau 27,78% dengan jumlah nilai 59.

Sedangkan yang termasuk kategori kurang dicapai oleh 3 siswa atau 8,33%

dengan jumlah nilai 9. Pada kategori ini siswa menceritakan objek tanpa

dilukiskan sehingga kesan hidup tidak terasa. Nilai rata-rata pada aspek ini masih

dalam kategori cukup, yaitu 67,82 dan nilai ketuntasan sebesar 63,89%. Dari data

tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan siswa dalam menulis karangan

deskripsi ditinjau dari aspek kesan hidup ini masih perlu ditingkatkan lagi. Hal ini

dikarenakan siswa masih kurang sempurna dalam melukiskan objek, sehingga

kesan hidup objek yang ditulis kurang terasa.

4.1.2.1.4 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Menunjukkan Objek

yang Ditulis

Penilaian aspek menunjukkan objek yang ditulis difokuskan pada

kesesuaian ide dengan penceritaan objek yang diamati oleh siswa dengan isi

karangannya. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek menunjukkan

objek yang ditulis ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 143: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

123

Tabel 23. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Menunjukkan

Objek yang Ditulis Siklus I

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 13-16 9 118 25%

381/36/16x100

= 66,14

(Kategori

Cukup)

26/36 x 100

= 72,22%

2. Baik 9-12 17 197 47,22%

3. Cukup 5-8 7 54 19,45%

4. Kurang 1-4 3 12 8,33%

Jumlah 36 381 100%

Data pada tabel 23 menunjukkan bahwa terdapat 9 siswa atau 25% yang

berhasil mencapai kategori sangat baik dengan jumlah nilai 118. Pada kategori

tersebut siswa sudah dapat menunjukkan letak, kondisi, dan isi objek yang

dilukiskan dengan baik. Kategori baik dicapai paling banyak oleh siswa, yaitu 17

siswa atau 47,22% dengan jumlah nilai 197. Kemampuan siswa pada kategori ini

sudah dapat menunjukkan letak dan kondisi objek yang dilukiskan. Kategori

cukup baik dengan kemampuan siswa hanya menunjukkan letak dan isi objek

dicapai oleh 7 siswa atau 19,45% dengan jumlah nilai 54. Sedangkan kategori

kurang dicapai oleh 3 siswa atau 8,33% dengan jumlah nilai 12. Pada kategori ini

kemampuan siswa hanya menunjukkan letak objek saja. Nilai rata-rata pada aspek

ini masih dalam kategori cukup yaitu 66,14 dan nilai ketuntasan sebesar 72,22%.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan siswa dalam menulis

karangan deskripsi ditinjau dari aspek menunjukkan objek yang ditulis ini masih

perlu ditingkatkan lagi. Hal ini dikarenakan siswa masih kurang sempurna dalam

Page 144: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

124

menunjukkan objek yang ditulis. Sebagian besar hasil karangan deskripsi siswa

hanya menunjukkan letak dan isi yang ada dalam objek yang mereka amati.

4.1.2.1.5 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesesuaian Judul dengan

Isi

Penilaian aspek kesesuaian judul dengan isi difokuskan pada kesesuaian

judul karangan yang dipilih siswa dengan isi karangannya. Hasil penilaian tes

menulis karangan deskripsi aspek kesesuaian judul dengan isi dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 24. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesesuaian

Judul dengan Isi Siklus I

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 4 15 60 41,67%

115/36/4 x 100

= 79,86

(Kategori

Baik)

29/36 x 100

= 80,56%

2. Baik 3 14 42 38,88%

3. Cukup 2 6 12 16,67%

4. Kurang 1 1 1 2,78%

Jumlah 36 115 100%

Berdasarkan tabel 24 diketahui bahwa rata-rata siswa dalam keterampilan

menulis karangan deskripsi aspek kesesuaian judul dengan isi masuk dalam

kategori baik yaitu 79,86 dan nilai ketuntasan sebesar 80,56%. Kategori sangat

baik dicapai oleh 15 siswa atau 41,67% dengan jumlah nilai 60. Pada kategori

tersebut, siswa sudah mampu membuat judul karangan yang tepat dan sesuai

Page 145: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

125

dengan isi karangan. Kategori baik yaitu siswa dalam membuat judul karangan

deskripsi sudah sesuai dengan isi karangan deskripsi tersebut atau judul yang

dibuat oleh siswa tidak menyimpang dengan isi karangan deskripsi. Kategori baik

dicapai oleh 14 siswa atau 38,88% dengan jumlah nilai 42. Kategori cukup diraih

oleh 6 siswa atau 16,67% dengan jumlah nilai 12. Sedangkan nilai yang termasuk

kategori kurang hanya dicapai oleh 1 siswa atau 2,78% dengan jumlah nilai 1.

Kesalahan yang dibuat siswa pada aspek ini yaitu judul yang dibuat siswa kurang

sesuai dengan isi karangan. Hal ini disebabkan siswa ingin membuat judul yang

menarik tetapi keliru dalam menerapkannya.

4.1.2.1.6 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kohesi dan Koherensi

Penilaian aspek kohesi dan koherensi dalam menulis karangan deskripsi

difokuskan pada keterpaduan isi paragraf dan keterkaitan antarkalimat. Hasil

penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek kohesi dan koherensi dapat dilihat

pada tabel berikut

Tabel 25. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kohesi dan

Koherensi

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 7-8 5 39 13,89%

180/36/8 x 100

= 65,62

(Kategori

Cukup)

21/36 x 100

= 58,33%

2. Baik 5-6 16 96 44,44%

3. Cukup 3-4 12 48 33,33%

4. Kurang 1-2 3 6 8,33%

Jumlah 36 189 100%

Page 146: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

126

Dari tabel 25 dapat diketahui bahwa hasil tes keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa pada aspek kohesi dan koherensi masih perlu

ditingkatkan lagi. Nilai rata-rata pada aspek ini masih pada kategori cukup yaitu

65,62 dan nilai ketuntasan sebesar 58,33%. Terdapat 5 siswa atau 13,89% yang

berhasil mencapai kategori sangat baik dengan jumlah nilai 39. Kategori baik

dicapai oleh 16 siswa atau 44,44% dengan jumlah nilai 96. Kategori cukup

dicapai oleh 12 siswa atau 33,33% dengan jumlah nilai 48. Sedangkan nilai yang

termasuk kategori kurang dicapai oleh 3 siswa atau 8,33% dengan jumlah nilai 6.

Pada aspek kohesi dan koherensi dalam menulis karangan deskripsi,

kategori yang paling banyak dicapai siswa adalah kategori baik dengan rentang

nilai antara 5-6 dan kategori yang paling rendah yang diperoleh siswa adalah

kategori kurang dengan rentang skor antara 1-2. Siswa yang memperoleh nilai

tinggi disebabkan karena siswa sudah mulai memperhatikan pertalian atau

keterpaduan antara kalimat yang satu dengan kalimat selanjutnya, seperti

penggunaan kata penghubung, penggunan kata ganti, dan sebagainya. Hal ini

menyebabkan karangan siswa menjadi lebih mudah untuk dipahami karena antara

kalimat satu dengan kalimat yang lainnya saling berhubungan dan berkaitan.

Siswa yang memperoleh nilai rendah disebabkan karena siswa yang

kurang memperhatikan pertalian atau keterpaduan antara kalimat yang satu

dengan kalimat lainnya dalam satu paragraf, kesulitan merangkai hubungan antara

kalimat-kalimat yang satu dengan kalimat yang lain dalam satu paragraf, dan

kesulitan merangkai hubungan antara paragraf yang satu dengan paragraf yang

Page 147: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

127

lainnya. Hal ini menyebabkan karangan siswa sulit untuk dipahami. Pembaca

merasa kesulitan dalam mencerna tulisan yang dibacanya.

4.1.2.1.7 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Memusatkan Uraian

pada Objek yang Ditulis

Penilaian aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis dalam menulis

karangan deskripsi difokuskan pada pemusatan uraian pada hal-hal yang

berhubungan dengan objek tulisan. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi

aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 26. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Memusatkan

Uraian pada Objek yang Ditulis Siklus I

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 10-12 14 168 38,89%

321/36/12x100

= 74,30

(Kategori

Baik)

23/36 x 100

= 63,89%

2. Baik 7-9 9 81 25%

3. Cukup 4-6 11 66 30,56%

4. Kurang 1-3 2 6 5,56%

Jumlah 36 321 100%

Data pada tabel 26 menunjukkan bahwa tes keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa siklus I pada aspek memusatkan uraian pada objek yang

ditulis untuk kategori sangat baik dicapai oleh 14 siswa atau 38,89% dengan

jumlah nilai 168. Kategori baik dicapai oleh 9 siswa atau 25% dengan jumlah nilai

81. Kategori cukup dicapai oleh 11 siswa atau 30,56% dengan jumlah nilai 66.

Page 148: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

128

Sedangkan untuk kategori kurang dicapai oleh 2 siswa atau 5,56% dengan jumlah

nilai 6. Nilai rata-rata pada aspek ini termasuk dalam kategori baik yaitu 74,30

dan nilai ketuntasan sebesar 63,89%.

Pada aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis, nilai pada kategori

sangat baik dengan rentang skor 10-12 yang paling banyak dicapai oleh siswa

yaitu sebanyak 14 siswa atau 38,89% . Siswa yang memperoleh nilai tinggi

disebabkan karena siswa sudah mampu memusatkan uraian pada objek yang

ditulisnya yang berhubungan dengan objek yang diamati secara sempurna. Siswa

memusatkan uraian pada objek yang ditulis secara detail sehingga isi karangan

bersifat informasi yang lengkap dan pembaca akan merasa puas ketika

membacanya.

Siswa yang memperoleh nilai rendah disebabkan karena siswa belum bisa

memusatkan uraian pada hal-hal yang berhubungan dengan objek penulisan secara

sempurna dan masih terjadi kesalahan. Kebanyakan siswa dalam menulis

karangan memusatkan uraian pada hal-hal yang tidak berhubungan dengan objek

yang diamatinya.

4.1.2.1.8 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Pilihan Kata/Diksi

Penilaian aspek pilihan kata/diksi dalam menulis karangan deskripsi

difokuskan pada kesesuaian pilihan kata yang digunakan siswa sesuai dengan

situasi yang diceritakan dalam karangan deskripsi. Hasil penilaian tes menulis

karangan deskripsi aspek pilihan kata/diksi dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 149: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

129

Tabel 27. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Pilihan

Kata/Diksi Siklus I

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 4 10 48 33,33%

111/36/4 x 100

= 77,08

(Kategori

Baik)

25/36 x 100

= 69,44%

2. Baik 3 13 39 36,11%

3. Cukup 2 11 24 30,56%

4. Kurang 1 0 0 0%

Jumlah 36 111 100%

Data pada tabel 27 menunjukkan bahwa tes keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa siklus I pada aspek pilihan kata atau diksi untuk kategori

sangat baik dicapai oleh 12 siswa atau 33,33% dengan jumlah nilai 48. Kategori

baik dicapai oleh 13 siswa atau 36,11% dengan jumlah nilai 39. Kategori cukup

dicapai oleh 11 siswa atau 30,56% dengan jumlah nilai 24. Sedangkan untuk

kategori kurang tidak dicapai oleh siswa atau 0%. Nilai rata-rata pada aspek ini

termasuk dalam kategori baik yaitu 77,08 dan nilai ketuntasan sebesar 69,44%.

Pada aspek pilihan kata atau diksi, nilai pada kategori baik dengan skor 3

yang paling banyak dicapai oleh siswa yaitu sebanyak 13 siswa atau 36,11%.

Sedangkan kategori yang paling sedikit dicapai oleh siswa yaitu kategori cukup

yang hanya dicapai oleh 11 siswa atau 30,56%. Siswa yang berhasil mencapai

nilai tinggi pada aspek ini disebabkan siswa sudah mampu menggunakan pilihan

kata atau diksi dengan tepat. Siswa sudah mampu menerapkan kata-kata yang

baku dalam karangannya. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai rendah pada

Page 150: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

130

aspek ini disebabkan siswa masih menggunakan kata-kata yang tidak baku dan

tidak sesuai untuk menggambarkan suasana yang ingin diceritakan dalam

karangannya. Hal tersebut mengakibatkan karangan siswa kurang bisa dipahami

dan kurang mengena ketika dibaca.

4.1.2.1.9 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Ejaan dan Tanda Baca

Penilaian aspek ejaan dan tanda baca difokuskan pada ketepatan

penggunaan ejaan dan kesesuaian penggunaan tanda baca yang digunakan dalam

menulis karangan deskripsi. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek

ejaan dan tanda baca dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 28. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Ejaan dan

Tanda Baca Siklus I

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 4 9 36 25%

96/36/4 x 100

= 66,67

(Kategori

Cukup)

21/36 x 100

= 58,33%

2. Baik 3 12 36 33,33%

3. Cukup 2 9 18 25%

4. Kurang 1 6 6 16,67%

Jumlah 36 96 100%

Dari tabel 28 dapat diketahui bahwa hasil tes keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa pada aspek ejaan dan tanda baca masih perlu

ditingkatkan lagi. Nilai rata-rata pada aspek ini masih pada kategori cukup yaitu

66,67 dan nilai ketuntasan sebesar 58,33%. Kategori sangat baik dicapai oleh 9

Page 151: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

131

siswa atau 25% dengan jumlah nilai 36, kategori baik dicapai oleh 12 siswa atau

33,33% dengan jumlah nilai 36, kategori cukup dicapai oleh 9 siswa atau 25%

dengan jumlah nilai 18, dan kategori kurang dicapai oleh 6 siswa atau 16,67%

dengan jumlah nilai 6.

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa pada aspek penggunaan ejaan dan tanda baca masih

dalam kategori cukup. Artinya, sebagian besar siswa belum mampu menggunakan

ejaan yang tepat dan tanda baca yang sesuai dengan EYD. Sebagai contoh siswa

tidak menggunakan tanda titik untuk mengakhiri kalimat yang mereka tulis, tidak

menggunakan tanda koma setelah kata “setelah itu, oleh karena itu, dan sementara

itu”. Penggunaan huruf-huruf kapital yang tidak sesuai dengan kaidah. Siswa juga

menyingkat kata “yang” menjadi “yg” dan kata “dengan” menjadi “dgn”.

Penulisan kata “di” dan “ke” sebagai kata depan ditulis serangkai. Hal ini

disebabkan siswa tidak terbiasa menggunaan ejaan dan tanda baca yang benar

dalam kegiatan menulis sehari-hari.

4.1.2.1.10 Hasil Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kerapian Tulisan

Penilaian aspek kerapian tulisan difokuskan pada kerapian, kejelasan, dan

ada tidaknya coretan dalam menulis karangan deskripsi. Hasil penilaian tes

menulis karangan deskripsi aspek kerapian tulisan dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

Page 152: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

132

Tabel 29. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kerapian

Tulisan Siklus I

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

1. Sangat

baik 4 12 48 33,33%

107/36/4 x 100

= 74,30

(Kategori

Baik)

26/36 x 100

= 72,22%

2. Baik 3 14 42 38,89%

3. Cukup 2 7 14 19,45%

4. Kurang 1 3 3 8,33%

Jumlah 36 107 100%

Data pada tabel 29 menunjukkan bahwa terdapat 12 siswa atau 33,33%

yang berhasil mencapai kategori sangat baik dengan jumlah nilai 48. Pada

kategori ini tulisan siswa dapat dibaca, rapi, dan bersih. Kategori baik dicapai oleh

14 siswa atau 38,89% dengan jumlah nilai 42. Pada kategori ini tulisan siswa

dapat dibaca dengan coretan antara 1-3. Kategori cukup dicapai oleh 7 siswa atau

19,45% dengan jumlah nilai 14. Pada kategori ini, tulisan siswa dapat dibaca

dengan coretan antara 4-6. Sedangkan kategori kurang dicapai oleh 3 siswa atau

8,33% dengan jumlah nilai 3. Nilai rata-rata kelas termasuk dalam kategori baik

yaitu 74,30 dan nilai ketuntasan sebesar 72,22%. Dengan demikian, dapat

dikatakan hasil tulisan siswa cukup rapi, bersih, dan cukup mudah untuk dibaca.

Page 153: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

133

4.1.2.2 Perilaku Siswa pada Siklus I

Perilaku siswa pada siklus I diperoleh melalui hasil observasi, catatan

harian siswa, catatan harian guru, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil

selengkapnya dijelaskan pada uraian berikut ini.

4.1.2.2.1 Perilaku Siswa Berdasarkan Hasil Observasi

Pengambilan data observasi dilakukan selama proses pembelajaran

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung pada siswa kelas XA SMA

Negeri Wangon. Pengambilan data observasi ini bertujuan untuk melihat respon

perilaku siswa dalam menerima pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran (peneliti) dan dibantu oleh satu

orang observer. Hal ini dilakukan agar hasil observasi dapat lebih baik karena

segala tindakan yang dilakukan oleh siswa dapat terpantau oleh observer. Objek

sasaran yang diamati terangkum dalam 7 pertanyaan.

Pada siklus I observasi yang dilakukan peneliti adalah dengan

mendeskripsikan beberapa perilaku siswa selama pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung. Berikut ini tabel hasil observasi siklus I.

Page 154: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

134

Tabel 30. Hasil Observasi Siklus I

No Aspek yang Dinilai Frekuensi Presentase Kategori

1. Perhatian siswa penuh terhadap

penjelasan guru dan merespon positif.

27 75% SB

2. Siswa senang dan tertarik terhadap

model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung.

30 83,33% SB

3. Siswa aktif dalam mengamati objek

secara langsung.

28 77,78% SB

4. Siswa aktif berdiskusi menentukan

kata kunci dari objek yang diamati.

26 72,22% SB

5. Siswa menulis karangan deskripsi

dengan sikap yang baik, tidak ramai,

dan tidak mengganggu temannya.

28 80,56% SB

6. Siswa aktif mengerjakan tugas

menulis karangan deskripsi dengan

serius dan tekun.

24 66,67% B

7. Siswa berpartisipasi dalam

menanggapi hasil karangan deskripsi

milik temannya.

11 30,56% B

Page 155: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

135

Keterangan:

SB: Sangat Baik : 81%-100%

B: Baik : 61%-80%

C: Cukup : 41%-60%

K: Kurang : 21%-40%

Berdasarkan tabel 30 di atas dapat diketahui bahwa pada aspek pertama,

yaitu perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru dan merespon positif

sebanyak 27 siswa atau 75% dan termasuk dalam kategori sangat baik. Dalam

pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung, siswa cukup

merespon dengan baik. Bentuk respon positif, yaitu siswa mendengarkan

penjelasan guru dan mencatat materi.

Aspek kedua yaitu siswa senang dan tertarik terhadap model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung.

Sebanyak 30 siswa atau 83,33% merasa senang dan tertarik terhadap model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung karena dengan model dan teknik tersebut dapat mengurangi rasa bosan

atau jenuh belajar di dalam kelas, terkesan santai atau rileks sehingga dapat

mengurangi rasa tegang, dan siswa merasa lebih mudah untuk belajar menulis

karangan deskripsi.

Aspek ketiga yaitu siswa aktif dalam mengamati objek secara langsung

untuk ditentukan kata kuncinya. Hasil observasi pada aspek ini sebesar 28 siswa

Page 156: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

136

atau 77,78% aktif dalam mengamati objek secara langsung. Sedangkan sisanya,

yaitu 8 siswa atau 22,22% tidak terlalu aktif dalam mengamati objek secara

langsung.

Aspek keempat yaitu siswa aktif berdiskusi menentukan kata kunci

berdasarkan objek yang diamati. Hasil observasi pada aspek ini sebesar 26 siswa

atau 72,22% aktif berdiskusi menentukan kata kunci berdasarkan objek yang

diamati, selebihnya siswa bersikap pasif dalam diskusi kelompok. Tidak semua

siswa dalam satu kelompok aktif berdiskusi untuk menentukan kata kunci dari

objek yang diamati secara langsung. Dalam satu kelompok hanya beberapa siswa

saja yang benar-benar mengamati objek dan kemudian menentukan kata kuncinya,

sedangkan yang lainnya hanya ikut- ikutan saja.

Aspek kelima yaitu siswa menulis karangan deskripsi dengan sikap yang

baik, tidak ramai, dan tidak mengganggu temannya. Pada aspek ini sebanyak 28

siswa atau 80,56% berperilaku positif, selebihnya siswa bersikap kurang baik

pada saat menulis karangan deskripsi. Siswa yang berperilaku positif ditunjukkan

dengan sikap siswa yang serius dalam menulis karangan deskripsi. Keseriusan

siswa terlihat ketika siswa menulis karangan tidak bercanda dengan teman satu

kelompoknya dan tidak melihat pekerjaan milik temannya.

Aspek keenam yaitu siswa aktif mengerjakan tugas menulis karangan

deskripsi dengan serius dan tekun. Pada aspek ini siswa yang berperilaku positif

berjumlah 24 siswa atau 66,67%. Sebagian besar siswa mengerjakan karangan

deskripsi dengan serius dan memperhatikan aspek-aspek yang dinilai. Selain itu

mereka juga tekun, sehingga dapat menyelesaikan karangan deskripsi tepat waktu.

Page 157: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

137

Aspek yang terakhir yaitu siswa berpartisipasi dalam menanggapi hasil

karangan deskripsi milik temannya. Pada aspek ini sebanyak 11siswa atau 30,56%

berpartisipasi memberikan tanggapan terhadap hasil karangan deskripsi milik

temannya. Minimnya siswa yang berpartisipasi memberikan tanggapan terhadap

hasil karangan deskripsi milik temannya dikarenakan siswa masih malu dan ragu

untuk berkomentar. Siswa belum mempunyai rasa percaya diri yang tinggi untuk

berpendapat. Mereka akan berpendapat jika ditunjuk oleh guru.

4.1.2.2.2 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian

Catatan harian yang digunakan dalam siklus I ini adalah catatan harian

siswa dan catatan harian guru. Penggunaan catatan harian dimaksudkan untuk

mendapatkan data nontes berkenaan dengan respon siswa terhadap pembelajaran

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Catatan harian siswa diisi

oleh siswa sendiri, sedangkan catatan harian guru diisi oleh peneliti.

4.1.2.2.2.1 Perilaku Siswa Berdasarkan Hasil Catatan Harian Siswa

Catatan harian siswa dibagikan pada akhir pembelajaran keterampilan

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Catatan harian diisi secara

individu untuk mengetahui respon sisiwa terhadap pembelajaran yang telah

diikuti. Catatan harian siswa berisi empat pertanyaan, yaitu (1) bagaimana

perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi

Page 158: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

138

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung; (2) tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang

telah dilakukan; (3) kemudahan dan kesulitan siswa pada saat menulis karangan

deskripsi melalui model dan teknik yang digunakan; dan (4) ungkapan kesan dan

saran siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung.

Pada saat peneliti membagi lembar catatan harian, siswa masih terlihat

bingung bagaimana cara mengisi catatan harian tersebut. Hal ini dikarenakan

siswa baru pertama kalinya mengisi catatan harian mengenai pembelajaran yang

telah mereka laksanakan. Akan tetapi, setelah peneliti menjelaskan cara pengisian

catatan harian siswa dengan antusias mengisi catatan harian tersebut. Hasil catatan

harian siswa dapat diuraikan sebagai berikut.

Ungkapan perasaan siswa terhadap pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung, yaitu siswa merasa senang dan tertarik. Hal

tersebut diungkapan oleh sebagian besar siswa, yaitu 29 siswa atau 80,56%.

Alasan siswa senang dengan pembelajaran ini karena pembelajaran melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung belum pernah dilaksanakan, sehingga pembelajaran ini merupakan hal

yang baru dan dapat menambah pengetahuan untuk meningkatkan keterampilan

menulis karangan deskripsi.

Page 159: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

139

Tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung, yaitu siswa merasa senang dan tertarik dengan

pembelajaran yang telah diikutinya. Dengan adanya model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung

memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Hal tersebut diungkapkan

oleh sebagian besar siswa, yaitu sebanyak 27 siswa atau 75%, sisanya 9 siswa atau

25% memberi tanggapan yang biasa saja.

Kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran menulis

karangan deskripsi berlangsung, yaitu pada aspek imajinasi dan aspek pilihan

kata. Pada aspek imajinasi kualitas pengolahan idenya masih kurang, yaitu hanya

menceritakan objek tetapi tidak menunjukkan objek. Pada aspek pilihan kata

siswa masih sulit menentukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan objek yang

diamatinya. Kesulitan tersebut dialami oleh siswa sebanyak 16 siswa atau 44,44%.

Sedangkan sebanyak 20 siswa atau 55,56% sudah tidak merasa kesulitan dalam

memahami pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung

karena dengan dengan model dan teknik pembelajaran tersebut siswa menjadi

semakin mudah saat menulis karangan deskripsi.

Mengenai kesan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung, siswa merasa senang. Hal ini karena

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Selain itu,

Page 160: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

140

model dan teknik pembelajaran tersebut lebih memudahkan siswa dalam menulis

karangan deskripsi. Hampir sebagian besar siswa, yaitu 28 siswa atau 77,78%%

yang menyatakan hal tersebut. Sebanyak 8 siswa atau 22,22% yang menyatakan

lumayan senang dan lumayan tertarik dengan model pembelajaran tersebut.

Saran yang diberikan siswa terhadap pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung sangat bagus. Sebagian besar siswa , yaitu

sebanyak 29 siswa atau 80,56% memberikan saran yang mendukung terhadap

pembelajaran. Mereka menyarankan agar pembelajaran lebih menarik dan

menyenangkan lagi sehingga mempermudah siswa memahami materi

pembelajaran. Sedangkan 7 siswa atau 19,44% memberikan saran yang biasa-

biasa saja.

Adapun hasil catatan harian siswa secara keseluruhan menyimpulkan

bahwa siswa senang dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung. Selain itu, siswa juga berpendapat bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung dapat

mempermudah atau membantu siswa dalam mendeskripsikan objek yang diamati

sehingga siswa berminat dalam menulis karangan deskripsi dengan runtut dan

jelas.

Page 161: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

141

4.1.2.2.2.2 Perilaku Siswa Berdasarkan Hasil Catatan Harian Guru

Catatan harian guru ini berisi segala hal yang dirasakan guru selama

pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang menjadi objek sasaran dalam catatan

harian guru ini adalah (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung; (2) keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran menulis karangan deskripsi dari awal sampai akhir; (3) respon siswa

terhadap pembelajaran yang berlangsung; (4) suasana pembelajaran yang

berlangsung; dan (5) tanggapan siswa mengenai model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan

guru (peneliti).

Berdasarkan pengamatan guru (peneliti) pada saat pembelajaran

berlangsung sebagian besar siswa sudah cukup siap untuk mengikuti

pembelajaran. Beberapa siswa ada yang bertanya ketika mengalami kesulitan dan

ada yang menanggapi atau memberikan komentar terhadap pembelajaran yang

sedang berlangsung. Hal ini terlihat saat siswa mengamati contoh karangan

deskripsi yang diberikan oleh guru. Siswa cukup antusias untuk menemukan

berbagai hal yang berkaitan dengan karangan yang ada pada contoh karangan

deskripsi tersebut. Siswa memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan oleh guru.

Siswa merasa cukup senang dengan pembelajaran yang berlangsung karena

terkesan santai, tidak menegangkan, dan tidak membosankan. Namun, masih

Page 162: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

142

terlihat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I ini. Hal ini

ditunjukkan dengan beberapa perilaku siswa yang belum serius saat guru

menjelaskan tentang tugas kelompok. yaitu melakukan diskusi untuk menentukan

kata kunci berdasarkan objek yang diamati secara langsung, siswa kurang

terkendali. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlangsung lama. Setelah siswa jelas

dengan tugas yang diberikan oleh guru, siswa langsung menuju objek yang akan

diamati. Berdasarkan pengamatan guru (peneliti) selama proses pembelajaran

menulis karangan deskripsi berlangsung, siswa merasa senang dengan

pembelajaran yang telah diikutinya karena model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung dianggap masih baru.

4.1.2.2.3 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Wawancara

Wawancara pada siklus I dilakukan kepada tiga orang siswa, yaitu satu

orang siswa yang mendapat nilai tinggi, satu orang siswa mendapat nilai sedang,

dan satu orang mendapat nilai rendah. Wawancara pada siklus I ini bertujuan

untuk mengetahui tanggapan atau sikap siswa terhadap proses pembelajaran

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Ada empat pertanyaan

wawancara, yaitu (1) apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis

karangan deskripsi yang baru saja dilakukan?; (2) apakah kalian senang mengikuti

pembelajaran menulis karangan deskripsi yang baru saja dilakukan?; (3) kesulitan

apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi?; dan (4) apakah pembelajaran menulis karangan deskripsi yang baru

Page 163: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

143

saja dilakukan dapat memotivasi dan membantu kalian dalam menulis karangan

deskripsi?.

Berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan siswa diperoleh

informasi bahwa mereka berminat dengan pembelajaran menulis karangan

deskripsi. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh satu siswa yang memperoleh

nilai tinggi dan siswa yang memperoleh nilai sedang. Mereka menyatakan

berminat dan tertarik dengan materi menulis karangan deskripsi. Akan tetapi,

berbeda dengan jawaban siswa yang memperoleh nilai rendah. Siswa yang

memperoleh nilai rendah menyatakan tidak berminat ataupun tertarik dengan

materi menulis karangan deskripsi karena siswa tersebut bingung dalam menulis

karangan deskripsi.

Sebagian besar siswa merasa senang dengan pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung. Hal ini dikarenakan model dan teknik

pembelajaran yang diterapkan guru berbeda. Siswa merasa senang mendapatkan

model pembelajaran dan penggunaan teknik pembelajaran yang baru untuk

menulis karangan deskripsi sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk

mengikuti pembelajaran dan memberi kemudahan dalam menulis karangan

deskripsi. Pernyataan tersebut sesuai dengan jawaban siswa yang memperoleh

nilai tinggi dan niali rendah. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai rendah

merasa biasa saja.

Pembelajaran menulis karangan deskripsi yang dilakukan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

Page 164: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

144

langsung memberikan kemudahan bagi siswa dalam menulis karangan deskripsi.

Hal tersebut sesuai dengan jawaban dari siswa yang mendapat nilai tinggi. Dia

tidak mengalami kesulitan dalam menulis karangan deskripsi karena terbantu oleh

adanya model dan teknik pembelajaran tersebut. Akan tetapi, sedikit berbeda

dengan jawaban dari siswa nilai sedang dan siswa nilai rendah. Meskipun telah

dibantu dengan model dan teknik dalam pembelajaran tetapi mereka masih

mengalami kesulitan dalam menulis karangan deskripsi.

Motivasi yang dirasakan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis

karangan deskripsi adalah mereka merasa bahwa menulis karangan deskripsi itu

adalah hal yang menarik dan banyak manfaatnya. Pembelajaran menulis karangan

deskripsi yang dilakukan melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung memberikan kemudahan

siswa dalam menulis karangan deskripsi. Pernyataan tersebut berdasarkan

jawaban dari siswa nilai tinggi dan siswa nilai sedang. Sedangkan siswa yang

mendapat nilai rendah merasa pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah

hal yang biasa-biasa saja dan tidak mendatangkan motivasi apapun. Selain itu,

model dan teknik pembelajaran yang ada tidak terlalu membantunya dalam

menulis karangan deskripsi.

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa cukup

senang dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi yang dilakukan dengan

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan pemanfaatan teknik

pengamatan objek langsung. Dengan adanya model dan teknik tersebut dapat

membantu mempermudah siswa dalam menulis karangan deskripsi dan dapat

Page 165: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

145

meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran meskipun hal

tersebut tidak dirasakan oleh semua siswa.

4.1.2.2.4 Perilaku Siswa Dokumentasi Foto

Foto digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan siswa pada saat

pembelajaran berlangsung. Dari foto-foto yang diambil dapat mempermudah

peneliti untuk mendeskripsikan hasil penelitiannya, khususnya yang berkaitan

dengan tingkah laku siswa saat proses pembelajaran. Pengambilan data dengan

dokumetasi foto ini difokuskan pada: (1) situasi kelas pada saat proses awal

pembelajaran (saat guru membuka pelajaran); (2) saat siswa dan peneliti menggali

materi tentang karangan deskripsi; (3) aktivitas siswa saat mengamati objek

langsung dan berdiskusi menentukan kata kunci yang sesuai dengan objek yang

diamati; (4) aktivitas siswa saat melaksanakan kegiatan menulis karangan

deskripsi; (5) aktivitas siswa saat membacakan hasil menulis karangan deskripsi

di depan kelas; dan (6) aktivitas siswa ketika memberi tanggapan.

Gambar dokumentasi foto ini digunakan sebagai bukti visual kegiatan

pembelajaran selama penelitian berlangsung. Pada siklus I deskripsi gambar

selengkapnya dipaparkan sebagai berikut.

Page 166: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

146

Gambar 1. Guru Memberikan Aperseprsi Pembelajaran kepada

Siswa

Gambar 1 adalah kegiatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung,

yaitu pada awal pembelajaran saat guru melakukan apersepsi pembelajaran

menulis karangan deskripsi yang akan dilaksanakan. Selain itu, guru juga

menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan dicapai dari

pembelajaran pada hari itu. Dari gambar di atas terlihat kondisi kelas dan

siswanya. Kondisi kelas cukup terkendali dan siswa memperhatikan penjelasan

guru dengan baik.

Page 167: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

147

Gambar 2. Kegiatan Siswa Mengamati Contoh Karangan Deskrispi

Gambar 2 merupakan kegiatan siswa mengamati contoh karangan

deskripsi yang diberikan oleh guru. Sebelum guru menjelaskan materi tentang

karangan deskripsi, terlebih dahulu guru membagikan contoh karangan deskripsi

kepada siswa. Setelah siswa mengamati contoh karangan deskripsi kemudian

siswa berdiskusi dengan teman satu bangku untuk mengidentifikasi pengertian

dan ciri-ciri karangan deskripsi. Pada saat berdiskusi siswa terlihat cukup serius,

tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan perintah yang

diberikan oleh guru. Ada siswa yang tidak berdiskusi untuk menentukan

pengertian dan ciri-ciri karangan deskripsi melainkan melihat pekerjaan

temannya. Setelah siswa selesai berdiskusi kemudian guru dan siswa bersama-

sama membahas tentang pengertian dan ciri-ciri karangan deskripsi. Kegiatan ini

dilakukan secara interaktif melalui proses tanya jawab.

Page 168: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

148

Gambar 3. Kegiatan Siswa Mengamati Objek Langsung dan

Berdiskusi Menentukan Kata Kunci

Gambar 3 merupakan kegiatan siswa pada saat mengamati objek secara

langsung dan menentukan kata kunci berdasarkan objek yang diamati. Siswa

diminta untuk menentukan minimal empat kata kunci berdasarkan objek yang

diamati. Dalam satu kelompok setiap siswa diminta untuk memberikan satu kata

kunci. Siswa antusias dan serius ketika melaksanakan perintah yang diberikan

oleh guru. Akan tetapi, tidak semua siswa serius pada saat mengamati objek

ataupun saat derdiskusi untuk menentukan kata kunci. Ada kelompok yang

anggotanya tidak serius, mereka lebih banyak bercanda dan bercerita sendiri yang

tidak berhubungan dengan tugas. Hanya satu siswa yang serius mengerjakan

sedangkan yang lainnya kurang serius.

Page 169: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

149

Gambar 4. Kegiatan Siswa Menulis Karangan Deskripsi

Gambar 4 merupakan kegiatan siswa pada saat menulis karangan

deskrispsi berdasarkan kata kunci yang telah ditentukan berdasarkan objek yang

telah diamati secara langsung. Dari gambar di atas terlihat tidak semua siswa

serius dan berkonsentrasi pada saat menulis karangan deskripsi. Ada beberapa

siswa yang melihat pekerjaan temannya. Perilaku negatif yang ditunjukkan siswa

ini mengakibatkan pembelajaran menulis karangan deskripsi kurang berjalan

dengan lancar, hasil menulis karangan deskripsi yang diperoleh siswa pada siklus

I juga belum memuaskan dan beberapa siswa tidak dapat menyelesaikan karangan

deskripsi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru.

Page 170: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

150

Gambar 5. Kegiatan Siswa Membacakan Hasil Karangan Deskripsi di

Depan Kelas

Gambar 5 merupakan kegiatan siswa pada saat membacakan hasil

karangan deskripsi yang telah mereka tulis. Setelah selesai menulis karangan

deskripsi, kegiatan siswa selanjutnya adalah membacakan hasil karangannya di

depan kelas. Beberapa siswa maju ke depan untuk membacakan hasil

karangannya. Siswa masih belum berani untuk langsung maju ke depan

membacakan hasil karangannya tanpa ditunjuk oleh guru sehingga guru akhirnya

harus menunjuk siswa untuk membacakan karangannya di depan kelas. Siswa

terlihat masih malu dan ragu-ragu untuk membacakan hasil karangannya di depan

teman satu kelas. Siswa membacakan hasil karangannya dengan suara yang pelan

sekali sehingga teman-teman yang duduk di bagian belakang kurang dapat

menyimak isi karangan milik temannya tersebut.

Page 171: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

151

Gambar 6. Kegiatan Siswa Memberikan Tanggapan

Setelah siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas, kegiatan

selanjutnya adalah siswa yang lain memberikan komentar terhadap hasil karangan

deskripsi tersebut. Gambar 6 merupakan kegiatan siswa pada saat siswa diminta

untuk memberikan komentar terhadap hasil karangan milik temannya yang telah

di bacakan di depan kelas. Pada saat siswa diminta untuk memberikan komentar

tidak ada siswa yang mau untuk berkomentar. Siswa saling tunjuk satu sama lain

untuk berkomentar. Hal ini karena mereka masih merasa malu-malu dan ragu

untuk berkomentar. Pada akhirnya guru yang menunjuk siswa untuk memberikan

komentar. Dari gambar di atas terlihat bahwa siswa kurang serius dalam

memberikan komentar terhadap hasil karangan milik temannya. Selain itu, tidak

semua siswa memperhatikan ketika temannya sedang membacakan hasil

karangannya di depan kelas. Beberapa siswa sibuk menyelesaikan karangan

miliknya sendiri ataupun asyik mengobrol dengan temannya.

Page 172: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

152

4.1.2.3 Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus

I dapat diketahui bahwa nilai rata-rata menulis karangan deskripsi siswa kelas XA

SMA Negeri Wangon Banyumas sebesar 66,17. Hasil tes tersebut belum

memenuhi target ketuntasan yang diharapkan yaitu 70, sehingga perlu

dilaksanakan penelitian selanjutnya yaitu siklus II sebagai perbaikan pada siklus I.

Kurangnya siswa dalam memahami materi menulis karangan deskripsi

menyebabkan belum tercapainya nilai yang ditargetkan. Siswa belum mengetahui

bagaimana cara menulis karangan deskripsi yang baik dan benar. Di samping

aspek kebahasaan yang belum begitu dikuasai, siswa juga kesulitan dalam

berimjinasi untuk menggambarkan objek langsung yang akan dideskripsikan agar

terkesan hidup. Penyebab lain karena siswa masih jarang berlatih menulis

karangan deskripsi. Sehingga pengetahuan mengenai menulis karangan deskripsi

tersebut kurang dikuasai oleh siswa.

Hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas XA SMA

Negeri Wangon Banyumas secara keseluruhan masih tergolong dalam kategori

cukup. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tes keterampilan menulis karangan

deskripsi pada siswa kelas XA SMA Negeri Wangon Banyumas perlu

ditingkatkan. Tindakan-tindakan yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung juga perlu diperhatikan.

Tindakan tersebut adalah keantusiasan siswa mengikuti pembelajaran, keseriusan

siswa dalam kegiatan mengamati objek secara langsung, keseriusan siswa dalam

Page 173: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

153

kegiatan diskusi menentukan kata kunci, dan keaktifan siswa dalam bertanya

jawab. Hal ini akan membantu siswa untuk menghasilkan karangan deskripsi yang

lebih baik lagi.

Selain hasil tes, hasil observasi, catatan harian siswa, catatan harian guru,

wawancara, dan dokumentasi foto juga memperlihatkan perilaku siswa yang

beragam. Perilaku tersebut ada yang positif dan ada juga yang negatif. Walaupun

sebagian siswa merasa tertarik dan senang untuk mengikuti pembelajaran menulis

karangan deskripsi yang telah dilaksanakan, tetapi ada beberapa siswa yang belum

mampu memahami karangan deskripsi sehingga belum mampu menulis karangan

deskripsi dengan baik. Hal-hal negatif yang terjadi di dalam siklus I ini nantinya

harus diperbaiki ke arah yang lebih baik lagi pada siklus II. Untuk mengatasi

kekurangan tersebut, dapat dilakukan dengan lebih mengintensifkan siswa saat

mengamati objek langsung, berdiskusi kelompok untuk menentukan kata kunci,

serta melatih siswa untuk aktif bertanya.

Selain itu, siswa juga dilatih dan diberi motivasi agar lebih serius da lam

menulis karangan deskripsi dengan tetap memperhatikan imajinasi, keterlibatan

aspek pancaindera, kesan hidup, menunjukkan objek yang ditulis, kesesuaian

judul dengan isi, kohesi dan koherensi, memusatkan uraian pada objek yang

ditulis, pilihan kata/diksi, ejaan dan tanda baca, dan kerapian tulisan. Hal ini

diharapkan agar siswa semakin baik lagi dalam menulis karangan deskripsi. Selain

itu, perilaku siswa juga akan diarahkan dan diperbaiki ke perilaku yang lebih

positif lagi. Untuk itu, pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

Page 174: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

154

langsung pada siklus II nanti akan direncanakan pembelajaran yang lebih baik

lagi.

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II

Tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari tindakan siklus I. Tindakan

ini dilakukan karena pada siklus I hasil keterampilan menulis karangan deskripsi

pada siswa kelas XA SMA Negeri Wangon Banyumas masih dalam kategori

cukup, yaitu nilai rata-rata sebesar 66,17. Hasil tersebut belum memenuhi target

minimal ketuntasan yaitu 70. Selain itu, masih dijumpai perilaku negatif saat

pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung berlangsung.

Dengan demikian, tindakan siklus II dilakukan untuk memperbaiki hasil belajar

menulis karangan deskripsi pada siklus I. Pemaparan hasil tes dilakukan dengan

menyajikan tabel disertai dengan penjelasan dari tabel tersebut. Untuk hasil nontes

dipaparkan secara deskripsi. Hasil tes dan nontes pada siklus II dijelaskan sebagai

berikut.

4.1.3.1 Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi pada Siklus II

Hasil tes siklus II ini adalah hasil tes keterampilan menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung. Pada pembelajaran kali ini, peneliti

menggunakan teknik pengamatan objek langsung yang berbeda dengan siklus I.

Pada siklus II, pertemuan juga dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan.

Page 175: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

155

Kriteria penilaian keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus II

ini masih sama dengan kriteria penilaian pada siklus I. Kriteria tersebut yaitu (1)

imajinasi, (2) keterlibatan aspek pancaindera, (3) kesan hidup, (4) menunjukkan

objek yang ditulis, (5) kesesuaian judul dengan isi, (6) kohesi dan koherensi, (7)

memusatkan uraian pada objek yang ditulis, (8) pilihan kata/diksi, (9) ejaan dan

tanda baca, dan (10) kerapian tulisan. Hasil tes keterampilan menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung pada siklus II adalah sebagai berikut.

Tabel 31. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Siklus II

No. Kategori

Rentang

Nilai

F

Jumlah

Nilai

Persen

(%)

Rata-rata

Nilai

Ketuntasan

1. Sangat baik 85-100 11 962 30,56% 2823

X =

36

= 78,41

31

x 100%

36

= 86,11%

2. Baik 70-84 20 1534 55,56%

3. Cukup 53-69 5 327 13,88%

4. Kurang 0-52 0 0 0%

Jumlah 36 2823 36

Data pada tabel 31 menunjukkan bahwa hasil keterampilan menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung secara klasikal mencapai nilai rata-rata

78,41 atau berada dalam kategori baik. Nilai ketuntasan mencapai 86,11% dan

sudah memenuhi KKM. Rentang nilai 85-100 dengan kategori sangat baik dicapai

oleh 11 orang siswa atau sebesar 30,56%. Rentang nilai 70-84 dengan kategori

Page 176: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

156

baik dicapai oleh 20 siswa atau sebesar 55,56%. Rentang nilai 53-69 dengan

kategori cukup dicapai oleh 5 siswa atau sebesar 13,88%. Sedangkan untuk

kategori nilai kurang dengan rentang nilai 0-52 tidak ada siswa yang

mencapainya. Hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung tiap aspek pada siklus II dapat dilihat pada uraian berikut.

Hasil tes keterampilan menulis karangan dreskripsi pada siklus II sudah

menunjukkan kategori baik dan sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal

yaitu sebesar 70. Dari 36 siswa di kelas XA SMA Negeri Wangon Banyumas

hanya 5 siswa yang mendapat nilai dalam kategori cukup. Sedangkan siswa yang

mendapat nilai kurang tidak ada. Hal ini berbeda dibandingkan dengan jumlah

siswa yang mendapat nilai kategori cukup pada siklus I. Pada siklus I jumlah

siswa yang mendapat nilai kategori cukup berjumlah 24 orang. Adanya

penurunan jumlah siswa ini dikarenakan siswa sudah mampu memahami materi

karangan deskripsi dengan baik dan sudah mengerti fungsi dari penggunaan

model pembelajaran koopertaif tipe concept sentence dan teknik pengamatan

objek langsung yang digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Data pada tabel 31 menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai sangat

baik adalah siswa yang sudah mampu menulis karangan deskripsi dengan baik

sesuai kriteria penilaian yang digunakan. Siswa yang mendapatkan nilai dengan

kategori baik adalah siswa yang cukup mampu menerapkan kriteria yang harus

diperhatikan dalam menulis karangan deskripsi. Sedangkan siswa yang

memperoleh nilai cukup adalah siswa yang tidak terlalu mampu menerapkan

Page 177: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

157

kriteria penilaian dalam karangan deskripsinya dengan baik. Sementara dalam

kategori kurang, tidak satu pun siswa yang mendapatkan nilai dalam kategori

tersebut. Hasil tes keterampilan menulis karangan deskripsi untuk tiap-tiap aspek

penilaian pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 32. Hasil Tes Keterampilan Menulis karangan deskripsi Siklus

II Tiap Aspek

No. Aspek Penilaian

Nilai

Rata-rata

Kategori

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Imajinasi

Keterlibatan aspek pancaindera

Kesan hidup

Menunjukkan objek yang ditulis

Kesesuaian judul dengan isi

Kohesi dan koherensi

Memusatkan uraian pada objek yang

ditulis

Pilihan kata/diksi

Ejaan dan tanda baca

Kerapian tulisan

70,27

77,25

79,86

78,81

80,56

73,61

80,32

80,56

77,08

81,94

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Rata-rata 78,41 Baik

Tabel di atas menunjukkan bahwa secara klasikal nilai rata-rata hasil tes

keterampilan menulis karangan deskripsi yang dicapai oleh siswa pada siklus II

Page 178: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

158

adalah 78,41 atau dengan kategori baik. Hal ini berarti bahawa secara klasikal

nilai rata-rata menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung mengalami

peningkatan sebesar 12,24. Target yang ingin dicapai oleh peneliti (rata-rata

klasikal 70) pada siklus II ini tercapai. Nilai rata-rata tersebut dihasilkan melalui

akumulasi dari beberapa aspek penilaian yang ada. Penilaian karangan deskripsi

pada siklus II masih sama dengan siklus I, terbagi atas tiga kelompok yaitu (1)

pendeskripsian; (2) organisasi isi; dan (3) penggunaan bahasa dan EYD. Pada

kelompok pendeskripsian terbagi atas empat aspek penilaian, yaitu (1) imajinasi;

(2) keterlibatan aspek pancaindera; (3) kesan hidup; dan (4) menunjukkan objek

yang ditulis.

Aspek imajinasi pada siklus II mencapai nilai rata-rata 70,27 atau kategori

baik. Nilai rata-rata aspek keterlibatan pancaindera pada siklus II ini mencapai

77,25 atau kategori cukup baik. Aspek kesan hidup pada siklus II ini mencapai

nilai rata-rata 79,86 atau kategori baik. Sedangkan aspek menunjukkan objek yang

ditulis mencapai nilai rata-rata 78,81 dan termasuk dalam kategori baik.

Hasil penilaian kelompok pendeskripsian menunjukkan nilai rata-rata

tertinggi yang dicapai siswa terdapat pada aspek kesan hidup dengan nilai 79,86

atau kategori baik. Nilai rata-rata terendah terdapat pada aspek imajinasi dengan

nilai 70,27.

Pada kelompok organisasi isi meliputi tiga aspek penilaian, yaitu (1)

kesesuaian judul dengan isi; (2) kohesi dan koherensi; dan (3) memusatkan uraian

pada objek yang ditulis. Pada aspek kesesuaian judul dengan isi rata-rata nilai

Page 179: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

159

yang dicapai siswa secara klasikal adalah sebesar 80,56 atau kategori baik. Pada

aspek kohesi dan koherensi pada siklus II ini mencapai nilai rata-rata 73,61 atau

kategori baik. Aspek memusatkan perhatian pada objek yang ditulis pada siklus II

ini mencapai nilai rata-rata 80,32 atau kategori baik.

Kelompok organisasi isi mencapai nilai rata-rata tertinggi sebesar 80,56

atau kategori sangat baik. Nilai rata-rata tertinggi tersebut dicapai pada aspek

kesesuaian judul dengan isi. Nilai rata-rata terendah sebesar 73,61 dengan

kategori baik. Nilai rata-rata tersebut terdapat pada aspek kohesi dan koherensi.

Kelompok ketiga yaitu penggunaan bahasa dan EYD. Pada kelompok

penggunaan bahasa dan EYD meliputi tiga aspek penilaian, yaitu (1) pilihan kata

(diksi); (2) ejaan dan tanda baca; dan (3) kerapian tulisan. Pada aspek pilihan kata

(diksi) secara klasikal mencapai nilai rata-rata 80,56 atau kategori baik. Rata-rata

nilai untuk aspek ejaan dan tanda baca mencapai 77,08 atau berkategori baik.

Aspek yang terakhir adalah aspek kerapian tulisan. Pada aspek ini, rata-rata nilai

yang dicapai siswa secara klasikal sebesar 81,94 atau berkategori baik.

Nilai rata-rata tertinggi pada kelompok penggunaan bahasa dan EYD

sebesar 81,94 atau berkategori baik. Nilai rata-rata tertinggi tersebut, dicapai pada

aspek kerapian tulisan. Sedangkan nilai rata-rata terendah 79,16 atau berkategori

baik. Nilai rata-rata tersebut dicapai pada aspek ejaan dan tanda baca.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada siklus II hasil tes

menulis karangan deskripsi siswa kelas XA SMA Negeri Wangon sudah

mencapai kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa secara klasikal hasil tes

keterampilan siswa menulis karangan deskripsi mengalami peningkatan dari

Page 180: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

160

kategori cukup menjadi kategori baik. Penjelasan secara rinci hasil keterampilan

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung tiap aspek pada siklus II dapat

dilihat pada paparan berikut.

4.1.3.1.1 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Imajinasi

Penilaian aspek imajinasi difokuskan pada kualitas pengolahan ide siswa

dalam menulis karangan deskripsi. Aspek imajinasi bertujuan untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam mengolah ide yang ada setelah melakukan imajinasi

terhadap objek yang dilihat. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek

imajinasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 33. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Imajinasi

Siklus II

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

(%)

1. Sangat

baik 16-20 13 234 36,11%

506/36/20 x 100

= 70,27

(Kategori baik)

27/36 x 100

= 75%

2. Baik 11-15 14 182 38,89%

3. Cukup 6-10 9 90 25%

4. Kurang 1-5 0 0 0%

Jumlah 36 506 100%

Data pada tabel menunjukkan bahwa pada tes menulis karangan deskripsi

aspek imajinasi untuk kategori sangat baik dicapai oleh 13 siswa atau 36,11%

dengan jumlah nilai 234. Pada kategori tersebut, siswa sudah mengolah idenya

Page 181: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

161

dengan sangat baik sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, dan

merasakan hal yang ditulis. Kategori baik dengan jumlah nilai 182 dicapai oleh 14

siswa atau 38,89%. Pada kategori tersebut siswa sudah mengolah ide dengan baik

sehingga pembaca seolah-olah melihat dan merasakan hal yang ditulis. Kategori

cukup baik dengan jumlah nilai 90 dicapai oleh 9 siswa atau 25%. Pada kategori

ini siswa hanya mampu membuat pembaca seolah-olah melihat hal yang ditulis.

Sedangkan untuk kategori kurang tidak ada yang mencapainya. Jadi, secara

klasikal hasil tes menulis karangan deskripsi aspek imajinasi mencapai 70,25 atau

berkategori baik dengan ketuntasan sebesar 75%. Dapat disimpulkan bahwa siswa

sudah baik dalam mengolah ide ke dalam bentuk karangan. Pengolahan idenya

sudah mampu menimbulkan daya imajinasi yang baik bagi pembaca.

4.1.3.1.2 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Keterlibatan

Pancaindera

Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek keterlibatan

pancaindera difokuskan pada keterlibatan semua pancaindera dalam menulis

karangan deskripsi. Hasil penilaian keterlibatan aspek pancaindera dapat dilihat

pada tabel berikut.

Page 182: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

162

Tabel 34. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Keterlibatan

Pancaindera Siklus II

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

(%)

1. Sangat

baik 13-16 14 224 38,89%

445/36/20 x 100

= 77,25

(Kategori baik)

30/36 x 100

= 83,33%

2. Baik 9-12 16 186 44,44%

3. Cukup 5-8 6 35 16,67%

4. Kurang 0-4 0 0 0%

Jumlah 36 445 100%

Berdasarkan pada tabel di atas dapat dideskripsikan bahwa secara klasikal

rata-rata hasil tes menulis karangan deskripsi aspek keterlibatan pancaindera

mencapai 77,25 dengan kategori baik dan ketuntasan sebesar 83,33%. Pada aspek

keterlibatan aspek pancaindera, kategori sangat baik dicapai oleh 14 siswa atau

38,89% dengan jumlah nilai 224. Kategori baik dicapai 16 siswa atau 44,44%

dengan jumlah nilai 186. Kategori cukup dicapai oleh 6 siswa atau 16,67%

dengan jumlah nilai 35, sedangkan kategori kurang tidak ada yang mencapainya.

Dengan demikian, data tersebut sudah membuktikan bahwa keterampilan siswa

dalam menulis karangan deskripsi aspek keterlibatan pancaindera sudah baik.

Siswa yang memperoleh nilai tinggi disebabkan siswa mampu melibatkan

semua indera dalam menulis karangan deskripsi. Siswa sudah menggambarkan

objek yang mereka lihat secara detail. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai

rendah disebabkan karena siswa dalam menuliskan karangan deskripsi tidak

melibatkan semua indera. Terkadang siswa hanya menyebutkan objek yang

Page 183: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

163

mereka lihat tanpa digambarkan dan dijelaskan sehingga nilai mereka kurang

dalam aspek ini. Namun, pada siklus II ini nilai rata-rata aspek keterlibatan

pancaindera sudah dalam kategori baik.

4.1.3.1.3 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesan Hidup

Penilaian aspek kesan hidup difokuskan pada kemampuan pelukisan objek

yang ditulis siswa. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek kesan

hidup ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 35. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesan Hidup

Siklus II

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

(%)

1. Sangat

baik 10-12 19 218 52,77%

345/36/12 x 100

= 79,86

(Kategori baik)

30/36 x 100

= 83,33%

2. Baik 7-9 11 91 30,56%

3. Cukup 4-6 6 36 16,67%

4. Kurang 1-3 0 0 0%

Jumlah 36 345 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada tes menulis karangan deskripsi

aspek kesan hidup untuk kategori sangat baik dicapai oleh 19 siswa atau 52,77%

dengan jumlah nilai 218. Pada kategori ini siswa sudah mampu melukiskan objek

sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga kesan hidup benar-benar terasa.

Kategori baik dicapai oleh 11 siswa atau 30,56% dengan jumlah nilai 91. Pada

kategori ini siswa dapat melukiskan keadaan objek namun kurang sempurna

Page 184: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

164

sehingga kesan hidup cukup terasa. Kategori cukup dicapai oleh 6 siswa atau

16,67% dengan jumlah nilai 36. Pada kategori ini siswa melukiskan objek tidak

secara keseluruhan sehingga kesan hidup objek tulisan kurang terasa. Sedangkan

kategori kurang tidak ada yang mencapainya. Jadi, setelah dilakukan

penghitungan rata-rata nilai siswa pada aspek kesan hidup dalam menulis

karangan deskripsi mencapai 79,86 atau berkategori baik dengan ketuntasan

sebesar 83,33%.

4.1.3.1.4 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Menunjukkan Objek

yang Ditulis

Penilaian aspek menunjukkan objek yang ditulis difokuskan pada

kesesuaian ide dengan penceritaan objek yang diamati oleh siswa dengan isi

karangannya. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek menunjukkan

objek yang ditulis ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 36. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Menunjukkan

Objek yang Ditulis Siklus II

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

(%)

1. Sangat

baik 13-16 17 278 47,22%

454/36/16 x 100

= 78,81

(Kategori baik)

31/36 x 100

= 86,11%

2. Baik 9-12 14 136 38,89

3. Cukup 5-8 5 40 13,89%

4. Kurang 1-4 0 0 0%

Jumlah 36 454 100%

Page 185: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

165

Berdasarkan tabel tersebut dapat dideskripsikan hasil tes menulis karangan

deskripsi aspek menunjukkan objek yang ditulis untuk kategori sangat baik

dicapai oleh 17 siswa atau 47,22% dengan jumlah nilai 278. Kategori tersebut

siswa sudah dapat menunjukkan letak, kondisi, dan isi yang ada dalam objek

dengan baik. Selanjutnya, untuk kategori baik dicapai oleh 14 siswa atau 38,89%

dengan jumlah nilai 136. Hal ini menunjukkan bahwa siswa baru dapat

menunjukkan letak dan kondisi objek. Kategori cukup baik dengan jumlah nilai

40 dicapai oleh 5 siswa atau 13,89% dengan kemampuan hanya menunjukkan

letak dan isi objek. Kategori kurang tidak ada yang mencapainya atau 0%. Jadi,

hasil tes menulis karangan deskripsi aspek menunjukkan objek yang ditulis secara

klasikal mencapai nilai rata-rata 78,81 dengan kategori baik dan ketuntasan

sebesar 86,11%. Dari penjelasan di atas siswa sudah cukup baik dalam

menunjukkan objek yang ditulis. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil

menulis karangan deskripsi aspek menunjukkan objek yang ditulis dari siklus I ke

siklus II. Dapat dikatakan siswa sudah paham dalam menunjukkan objek yang

ditulis pada karangan deskripsi.

4.1.3.1.5 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesesuaian Judul

dengan Isi

Penilaian aspek kesesuaian judul dengan isi difokuskan pada kesesuaian

judul karangan yang dipilih siswa dengan isi karangannya. Hasil penilaian tes

menulis karangan deskripsi aspek kesesuaian judul dengan isi dapat dilihat pada

tabel berikut.

Page 186: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

166

Tabel 37. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kesesuaian

Judul dengan Isi Siklus II

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

(%)

1. Sangat

baik 4 12 48 33,33%

116/36/4 x

100

= 80,56

(Kategori

baik)

32/36 x 100

= 88,89%

2. Baik 3 20 60 55,56%

3. Cukup 2 4 8 11,11%

4. Kurang 1 0 0 0%

Jumlah 36 116 100%

Data pada tabel menunjukkan bahwa tes menulis karangan deskripsi aspek

kesesuaian judul dengan isi untuk kategori sangat baik dengan jumlah nilai 48

dicapai oleh 12 siswa atau 33,33%. Pada kategori ini siswa membuat judul yang

sesuai dengan isi karangan. Kategori baik dengan jumlah nilai 60 dicapai oleh 20

siswa atau 55,56%. Pada kategori ini judul yang dibuat siswa tidak jauh

menyimpang dari isi karangan deskripsi. Selanjutnya, untuk kategori cukup

dengan jumlah nilai 8 dicapai oleh 4 siswa atau 11,11%. Pada kategori ini judul

yang dibuat siswa kurang sesuai dengan isi karangan deskripsi. Sedangkan untuk

kategori kurang tidak ada yang mencapainya atau 0%. Jadi, setelah dilakukan

penghitungan rata-rata nilai siswa pada aspek kesesuain judul dengan isi dalam

menulis karangan deskripsi mencapai nilai rata-rata 80,56 atau berkategori baik

dengan ketuntasan 88,89%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa

sudah mampu menulis karangan deskripsi yang sesuai dengan judul karangan.

Page 187: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

167

4.1.3.1.6 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kohesi dan

Koherensi

Penilaian aspek kohesi dan koherensi dalam menulis karangan deskripsi

difokuskan pada keterpaduan antarkalimat dalam paragraf jelas, artinya organisasi

satuan-satuan kalimat yang tergabung membentuk kesatuan paragraf dalam

bentuk karangan. Hasil tes menulis karangan deskripsi aspek kohesi dan koherensi

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 38. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kohesi dan

Koherensi Siklus II

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

(%)

1. Sangat

baik 7-8 10 73 27,78%

212/36/8 x 100

= 73,61

(Kategori

baik)

32/36 x 100

= 88,89%

2. Baik 5-6 22 123 61,11%

3. Cukup 3-4 4 16 11,11%

4. Kurang 1-2 0 0 0%

Jumlah 36 212 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada aspek kohesi dan koherensi untuk

kategori sangat baik dengan jumlah nilai 73 dicapai oleh 10 siswa atau 27,78%.

Selanjutnya, untuk kategori baik dengan jumlah nilai 123 dicapai oleh 22 siswa

atau 61,11%. Kategori cukup dengan jumlah nilai 16 dicapai oleh 4 siswa atau

11,11%. Sedangkan pada kategori kurang tidak ada yang mencapainya atau 0%.

Jadi, secara klasikal hasil tes menulis karangan deskripsi aspek kohesi dan

Page 188: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

168

koherensi mencapai nilai rata-rata 73,61 atau berkategori baik dengan ketuntasan

sebesar 88,89%.

Siswa yang memperoleh nilai tinggi disebabkan karena antarkalimat dalam

satu paragraf padu dan saling berkaitan. Sedangkan, siswa yang memperoleh nilai

rendah disebabkan karena antarparagraf satu dengan yang lainnya kurang

berkaitan.

4.1.3.1.7 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Memusatkan Uraian

Pada Objek yang Ditulis

Penilaian aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis dalam menulis

karangan deskripsi difokuskan pada pemusatan uraian pada hal-hal yang

berhubungan dengan objek tulisan. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi

aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 39. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Memusatkan

Uraian pada Objek yang Ditulis Siklus II

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

(%)

1. Sangat

baik 10-12 23 239 63,88%

347/36/12 x

100

= 80,32

(Kategori

baik)

34/36 x 100

= 94,44%

2. Baik 7-9 11 96 30,56%

3. Cukup 4-6 2 12 5,56%

4. Kurang 1-3 0 0 0%

Jumlah 36 347 100%

Page 189: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

169

Berdasarkan data pada tabel menunjukkan hasil tes menulis karangan

deskripsi aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis untuk kategori sangat

baik dengan dicapai oleh 23 siswa atau 63,88% dengan jumlah nilai 239. Pada

kategori ini siswa sudah mampu memusatkan uraian pada hal-hal yang

berhubungan dengan objek tulisan. Kategori baik dicapai oleh 11 siswa atau

30,56% dengan jumlah nilai 96. Pada kategori ini siswa sedikit melibatkan objek

yang tidak berkaitan dengan objek yang ditulisnya. Kategori cukup d icapai oleh 2

siswa atau 5,56% dengan jumlah nilai 12. Pada kategori ini setengah tulisan siswa

melibatkan objek lain yang tidak berkaitan dengan objek yang ditulisnya.

Selanjutnya, pada kategori kurang tidak ada yang mencapainya atau 0%. Secara

klasikal hasil menulis karangan deskripsi aspek memusatkan uraian pada objek

yang ditulis mencapai nilai rata-rata 80,32 atau kategori baik dan ketuntasan

sebesar 94,44%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah cukup bisa

dalam memusatkan uraian pada objek yang ditulis,

4.1.3.1.8 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Pemilihan Kata

Penilaian aspek pilihan kata/diksi dalam menulis karangan deskripsi

difokuskan pada kesesuaian pilihan kata yang digunakan siswa sesuai dengan

situasi yang diceritakan dalam karangan deskripsi. Hasil penilaian tes menulis

karangan deskripsi aspek pilihan kata/diksi dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 190: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

170

Tabel 40. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Pilihan

Kata/Diksi Siklus II

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

(%)

1. Sangat

baik 4 15 60 41,67%

118/36/4 x 100

= 80,56

(Kategori

baik)

29/36 x 100

= 80,56%

2. Baik 3 14 42 38,89%

3. Cukup 2 7 14 19,44%

4. Kurang 1 0 0 0%

Jumlah 36 116 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aspek pilihan kata

(diksi) pada siklus II mencapai 80,56 dan ketuntasan sebesar 80,56%. Siswa yang

masuk dalam kategori sangat baik berjumlah 15 siswa atau 41,67% dengan jumlah

nilai 60. Siswa yang masuk dalam kategori baik berjumlah 14 siswa atau 38,89%

dengan jumlah nilai 42. Siswa masuk dalam kategori cukup berjumlah 7 siswa

atau 19,44% dengan jumlah nilai 14. Sedangkan untuk kategori kurang tidak ada

yang memperolehnya atau 0%. Hal ini membuktikan bahwa siswa sudah mampu

memilih dan menggunakan kata yang tepat untuk membangun karangan deskripsi.

Kata-kata yang dipih sudah cukup sesuai dengan isi karangan.

Siswa yang memperoleh nilai tinggi disebabkan karena kata yang dipilih

sudah tepat dan menarik. Sedangkan, siswa yang mendapatkan nilai rendah

disebabkan karena kurang tepatnya pemilihan kata. Kata-kata yang digunakan

sebagian banyak siswa cenderung tidak baku dan tidak efektif.

Page 191: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

171

4.1.3.1.9 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Ejaan dan Tanda

Baca

Penilaian aspek ejaan dan tanda baca difokuskan pada ketepatan

penggunaan ejaan dan kesesuaian penggunaan tanda baca yang digunakan dalam

menulis karangan deskripsi. Hasil penilaian tes menulis karangan deskripsi aspek

ejaan dan tanda baca dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 41. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Ejaan dan

Tanda Baca

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%) Rata-rata

Ketuntasan

(%)

1. Sangat

baik 4 10 40 27,78%

111/36/4 x 100

= 77,08

(Kategori

baik)

29/36 x 100

= 80,56%

2. Baik 3 19 57 52,78%

3. Cukup 2 7 14 19,44%

4. Kurang 1 0 0 0%

Jumlah 36 111 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil tes keterampilan menulis

karangan deskripsi siswa pada aspek ejaan dan tanda baca sudah baik jika

dibandingkan dengan siklus I. Nilai rata-rata pada aspek ini berada pada kategori

baik yaitu 77,08 dan ketuntasan sebesar 80,56%. Siswa yang termasuk dalam

kategori sangat baik sebanyak 10 siswa atau 27,78% dengan jumlah nilai 40.

Siswa yang termasuk dalam kategori baik sebanyak 19 siswa atau 52,78% dengan

jumlah nilai 57. Siswa yang termasuk dalam kategori cukup sebanyak 7 siswa atau

19,44% dengan jumlah nilai 14. Sedangkan untuk kategori kurang tidak ada siswa

Page 192: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

172

yang memperolehnya atau 0%. Dari hasiil tersebut dapat disimpulkan bahwa

siswa sudah baik dalam menggunakan EYD dan tanda baca dalam menulis

karangan deskripsi.

4.1.3.1.10 Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kerapian Tulisan

Penilaian aspek kerapian tulisan dalam menulis karangan deskripsi

difokuskan pada kerapian, kebersihan tulisan, serta kemudahan untuk dibaca.

Hasil tes menulis karangan deskripsi aspek kerapian tulisan dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 42. Hasil Tes Menulis Karangan Deskripsi Aspek Kerapian

Tulisan

No. Kategori Nilai F Jumlah

Nilai

Persen

(%)

Rata-rata

Nilai

Ketuntasan

(%)

1. Sangat

baik 4 16 64 44,44%

118/36/4 x 100

= 81,94

(Kategori baik)

30/36 x 100

= 83,33%

2. Baik 3 14 42 38,89%

3. Cukup 2 6 12 16,67%

4. Kurang 1 0 0 0%

Jumlah 36 118 100%

Berdasarkan data pada tabel dapat dilihat bahwa hasil tes siswa dalam

menulis karangan deskripsi pada aspek kerapian tulisan secara klasikal mencapai

jumlah nilai 118 dengan nilai rata-rata 81,94 dan ketuntasan siswa sebesar

83,33%. Hasil tersebut termasuk dalam kategori baik, artinya keterampilan siswa

dalam penggunaan aspek kerapian tulisan cukup baik. Kategori sangat baik

Page 193: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

173

dicapai 16 siswa atau 44,44% dengan jumlah nilai 64. Pada kategori baik dicapai

oleh 14 siswa atau 38,89% dengan jumlah nilai 42 . Pada kategori cukup dicapai

oleh 6 siswa atau 16,67% dengan jumlah nilai 12. Sedangkan pada kategori

kurang tidak ada siswa yang memperoleh atau 0%.

Siswa yang memperoleh nilai tinggi disebabkan oleh tulisan siswa yang

rapi dan kurangnya penggunaan tipe-x ataupun coretan-coretan yang ada pada

lembar pekerjaan mereka. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai rendah

disebabkan oleh karangan mereka masih ada coretan atau tipe-x sehingga

menyebabkan karangan mereka menjadi kurang rapi dan terlihat kotor.

4.1.3.2 Perilaku Siswa pada Siklus II

Perilaku siswa pada siklus II ini masih diperoleh dari data observasi,

catatan harian siswa, catatan harian guru, wawancara, dan dokumentasi foto.

Keempat hasil nontes tersebut dijelaskan sebagai berikut.

4.1.3.2.1 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Observasi

Kegiatan observasi pada siklus II ini masih sama dengan observasi pada

siklus I. Observasi ini bertujuan untuk menilai perilaku siswa selama

pembelajaran berlangsung. Terdapat 7 objek sasaran dalam observasi pada siklus

II. Objek sasaran tersebut sebagai acuan dalam menilai kegiatan siswa selama

pembelajaran. Berikut ini tabel observasi siklus II.

Page 194: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

174

Tabel 43. Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Observasi Siklus II

No Aspek yang Dinilai Frekuensi Presentase Kategori

1. Perhatian siswa penuh terhadap

penjelasan guru dan merespon positif.

36 100% SB

2. Siswa senang dan tertarik terhadap

model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung.

33 91,67% SB

3. Siswa aktif dalam mengamati objek

secara langsung.

36 100% SB

4. Siswa aktif berdiskusi menentukan

kata kunci dari objek yang diamati.

34 94,44% SB

5. Siswa menulis karangan deskripsi

dengan sikap yang baik, tidak ramai,

dan tidak mengganggu temannya.

32 88,89% SB

6. Siswa aktif mengerjakan tugas

menulis karangan deskripsi dengan

serius dan tekun.

29 80,56% B

7. Siswa berpartisipasi dalam

menanggapi hasil karangan deskripsi

milik temannya.

23 63,89% B

Keterangan:

Page 195: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

175

SB: Sangat Baik : 81%-100%

B: Baik : 61%-80%

C: Cukup : 41%-60%

K: Kurang : 21%-40%

Berdasarkan tabel 43 di atas dapat diketahui bahwa pada aspek pertama,

yaitu perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru dan merespon positif

sebanyak 36 siswa atau 100% dan termasuk dalam kategori sangat baik. Jumlah

siswa yang memperhatikan penuh terhadap penjelasan guru mengalami

peningkatan sebesar 25% bila dibandingkan siklus I. Seluruh siswa sudah cukup

memberikan respon yang positif dalam mengikuti pembelajaran keterampilan

menulis karangan deskripsi pada siklus II, mereka juga lebih serius dan

memperhatikan penjelasan guru dengan seksama.

Pada aspek yang kedua yaitu siswa senang dan tertarik terhadap model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung. Siswa yang menyatakan senang dan tertarik terhadap model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung berjumlah 33 siswa atau 91,67%. Siswa sangat senang karena dengan

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung yang diberikan peneliti tidak membosankan, sehingga dapat

mempermudah pemahaman siswa tentang menulis karangan deskripsi

Aspek ketiga yaitu siswa aktif dalam mengamati objek secara langsung

untuk ditentukan kata kuncinya. Hasil observasi pada aspek ini berjumlah 36 atau

Page 196: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

176

100%. Semua siswa siswa secara cermat mengamati objek sesuai dengan

pedoman pengamatan yang diberi oleh peneliti, kemudian mereka berdiskusi

untuk menentukan kata kunci sebagai bahan membuat kerangka karangan yang

nantinya dikembangkan menjadi sebuah karangan deskripsi yang utuh.

Pada aspek keempat yaitu siswa aktif berdiskusi menentukan kata kunci

dari objek yang diamati. Pada aspek ini kebanyakan siswa berperilaku positif

dengan jumlah 34 atau 94,44%. Keaktifan siswa saat berdiskusi terlihat lebih baik

daripada siklus I. Siswa yang biasa hanya diam, pada siklus II ikut berpikir untuk

menentukan kata kunci berdasarkan objek yang diamati. Setiap siswa dalam satu

kelompok menyumbangkan minimal satu kata kunci.

Aspek kelima yaitu siswa menulis karangan deskripsi dengan sikap yang

baik, tidak ramai, dan tidak mengganggu temannya. Pada aspek ini kebanyakan

siswa berperilaku positif, yaitu berjumlah 32 atau 88,89%. Sikap siswa terlihat

lebih baik daripada sikap siswa pada siklus I. Sikap siswa yang biasa mengganggu

siswa lain yang sedang mengerjakan tugas sudah mulai berkurang. Siswa lebih

serius dan tenang dalam menulis karangan deskripsi.

Aspek keenam yaitu siswa aktif mengerjakan tugas menulis karangan

deskripsi dengan serius dan tekun. Pada aspek ini sebagian besar siswa

berperilaku positif. yaitu berjumlah 29 atau 80,56% siswa. Sebagian besar siswa

mengerjakan karangan deskripsi dengan serius dan memperhatikan aspek-aspek

yang dinilai. Mereka pun terlihat mengerjakan tugasnya masing-masing tanpa

mencontoh hasil pekerjaan temannya. Selain itu, mereka juga tekun sehingga

dapat menyelesaikan karangan deskripsi tepat waktu.

Page 197: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

177

Pada aspek yang terakhir yaitu siswa berpartisipasi dalam menanggapi

hasil karangan deskripsi milik temannya. Pada aspek ini sebanyak 23 siswa atau

63,89% berpartisipasi memberikan tanggapan terhadap hasil karangan deskripsi

milik temannya. Hal itu karena selama proses pembelajaran, suasana kelas terlihat

kondusif sehingga bisa meningkatkan daya pemahaman siswa.

4.1.3.2.2 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian

Catatan harian pada siklus II ini sama dengan catatan harian pada siklus I.

Catatan harian yang digunakan yaitu catatan harian siswa dan catatan harian guru.

Berikut ini akan dibahasa lebih lanjut lagi tentang hasil catatan harian siswa dan

catatan harian guru pada siklus II.

4.1.3.2.2.1 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian Siswa

Catatan harian yang digunakan dalam tindakan siklus II ini masih sama

seperti pada siklus I, yaitu terdiri atas catatan harian siswa dan catatan harian

guru. Catatan harian tersebut berisi ungkapan perasaan, tanggapan, kesan, dan

saran terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi dari siswa maupun guru

selama pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung.

Catatan harian siswa dibagikan pada akhir pembelajaran keterampilan

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Catatan harian diisi secara

individu untuk mengetahui respon sisiwa terhadap pembelajaran yang telah

diikuti. Catatan harian siswa berisi empat pertanyaan, yaitu (1) bagaimana

Page 198: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

178

perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung; (2) tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang

telah dilakukan; (3) kemudahan dan kesulitan siswa pada saat menulis karangan

deskripsi melalui model dan teknik yang digunakan; dan (4) ungkapan kesan, dan

saran siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung. Setelah semua siswa mendapat bagiannya masing-masing, siswa

mengisi catatan harian tersebut dengan situasi tenang dan teratur. Hasil catatan

harian siswa dapat diuraikan sebagai berikut.

Berdasarkan jawaban dari catatan harian siswa pada siklus II ini, diketahui

bahwa siswa senang mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung. Hampir semua siswa, yaitu 34 siswa atau 94,44% menyatakan

senang. Hal ini dikarenakan dalam praktik pembelajarannya mereka disediakan

objek secara langsung untuk dideskripsikan sehingga mempermudah siswa dalam

menulis karangan deskripsi. Selain itu, siswa juga terbantu dengan kata kunci

yang telah ditentukan terlebih dahulu berdasarkan objek yang diamati. Meskipun

demikian, ada dua siswa yang merasa kurang senang atau kurang tertarik dengan

pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung karena ini akan

membuat pelajaran lebih sulit.

Page 199: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

179

Tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung, yaitu siswa merasa senang dan tertarik dengan

pembelajaran yang telah diikutinya. Dengan adanya model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung

memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Selai itu, pembelajaran

menjadi tidak membosankan dan tidak terkesan monoton. Hal tersebut

diungkapkan oleh sebagian besar siswa, yaitu sebanyak 33 siswa atau 91,67%,

sisanya 3 siswa atau 8,33% memberi tanggapan yang biasa saja.

Dalam proses pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan. Sebanyak 3 siswa atau

8,33% mengatakan masih mengalami kesulitan dalam memilih kata-kata yang

tepat untuk mendeskripsikan objek yang diamati dan merangkaikannya dalam

sebuah karangan deskripsi. Sedangkan siswa yang lainnya, yaitu sebanyak 33

siswa atau 91,67% sudah tidak merasa kesulitan dalam menulis karangan

deskripsi berdasarkan kata kunci dan objek yang diamati secara langsung. Dengan

adanya model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik

pengamatan objek langsung, menulis karangan deskripsi menjadi lebih mudah.

Mengenai kesan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung siswa mengatakan senang. Hal ini karena

model pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

Page 200: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

180

dianggap sebagai model pembelajaran yang baru dirasakan oleh siswa. Selain itu,

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung juga sangat bagus, menarik, santai, dan mudah dipahami. Hal ini

karena pembelajaran juga dilakukan di luar kelas sehingga pembelajaran tidak

membosankan atau menjenuhkan. Hampir sebagian besar siswa yaitu 34 siswa

atau 94,44% yang menyatakan hal tersebut. Sebanyak 2 siswa atau 5,56% yang

menyatakan lumayan senang dan lumayan tertarik dengan model pembelajaran

tersebut.

Saran yang diberikan siswa terhadap pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung sangat bagus. Sebanyak 36 siswa memberikan

saran yang mendukung terhadap pembelajaran yang akan datang. Mereka

menyarankan agar pembelajaran mendatang akan lebih menarik dan

menyenangkan. Siswa juga menyarankan agar lebih diperhatikan dalam pemilihan

objek karangan karena siswa akan lebih senang dan tertarik jika objek karangan

adalah sesuatu yang disukai siswa.

Adapun hasil catatan harian siswa secara keseluruhan menyimpulkan

bahwa siswa senang dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung. Selain itu, siswa juga berpendapat bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung dapat

mempermudah dan membantu siswa dalam menulis karangan deskripsi. Hal ini

dikarenakan siswa benar-benar dihadapkan langsung dengan objek yang

Page 201: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

181

diamatinya sehingga dapat dengan mudah untuk mendeskripsikannya. Selain itu,

dengan ditentukannya kata kunci terlebih dahulu semakin memberi kemudahan

siswa dalam menulis karangan deskripsi karena dengan adanya kata kunci maka

siswa lebih terbantu untuk menuangkan ide dan gagasannya ke dalam sebuah

karangan.

4.1.3.2.2.2 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian Guru

Catatan harian guru diisi oleh peneliti selama kegiatan pembelajaran siklus

II berlangsung, catatan harian guru berisi segala sesuatu yang terjadi selama

proses pembelajaran berlangsung, meliputi (1) kesiapan siswa dalam mengikuti

pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung; (2) respon siswa

terhadap pembelajaran yang berlangsung; (3) keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran menulis karangan deskripsi dari awal sampai akhir; (4) suasana

pembelajaran yang berlangsung; dan (5) tanggapan siswa mengenai model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung yang dilakukan guru (peneliti).

Berdasarkan pengamatan guru (peneliti) pada saat pembelajaran

berlangsung siswa semakin siap dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung. Hal ini dikarenakan mereka sudah tidak

merasa asing lagi dan mereka sudah benar-benar paham dengan materi menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

Page 202: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

182

dengan teknik pengamatan objek langsung. Siswa juga merespon positif terhadap

materi pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi dan juga terhadap

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung. Hal ini terlihat pada keaktifan siswa yang meningkat jika

dibanding dengan siklus I. Sebagian besar siswa sudah terlihat aktif dalam

mengikuti pembelajaran. Beberapa siswa ada yang bertanya ketika mengalami

kesulitan dan ada yang menanggapi atau memberi komentar terhadap

pembelajaran yang sedang berlangsung tanpa harus ditunjuk oleh guru.

Guru merasa cukup puas terhadap proses pembelajaran karena hanya

sebagian kecil siswa yang asyik bercerita sendiri pada waktu mengikuti

pembelajaran. Pada umumnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran

menulis karangan deskripsi pada siklus II ini menunjukkan peningkatan. Hal ini

menandakan bahwa perilaku siswa sudah berubah ke arah yang positif. Oleh

karena itu, suasana kelas menjadi terlihat sangat kondusif.

Situasi dan suasana kelas saat pembelajaran berlangsung dapat terkendali

dengan baik. Suasana kelas yang hidup namun tetap kondusif ini sebagai bukti

bahwa pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung sangat

diterima oleh siswa. Hal ini membuktikan bahwa melalui pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung dapat menghidupkan suasana

pembelajaran, sehingga siswa menjadi lebih bersemangat mengikuti

pembelajaran.

Page 203: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

183

Berdasarkan pengamatan guru (peneliti) selama proses pembelajaran

menulis karangan deskripsi berlangsung, siswa merasa senang dengan

pembelajaran yang telah diikutinya karena model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung dianggap masih baru.

Dengan model dan teknik pembelajaran tersebut, kejenuhan siswa dalam

pembelajaran dapat diatasi, pembelajaran terkesan santai dan mudah dipahami.

Guru yang biasanya melakukan pembelajaran di dalam kelas, sekali-kali

membebaskan siswanya untuk keluar kelas dengan mengamati objek

pembelajaran secara langsung. Hal ini bertujuan agar pembelajaran tidak terkesan

monoton, tetapi lebih terkesan bervariasi.

4.1.3.2.3 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Wawancara

Wawancara pada siklus II ini masih sama seperti pada siklus I. Wawancara

ditujukan pada tiga siswa dengan perolehan nilai tinggi, sedang, dan rendah.

Teknik dan pelaksanaan wawancara pada siklus II ini masih sama dengan

wawancara pada siklus I, yaitu siswa menjawab pertanyaan menurut pendapat

mereka. Pertanyaan yang digunakan oleh guru masih sama dengan pertanyaan

pada siklus I, yaitu (1) apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis

karangan deskripsi yang baru saja dilakukan?; (2) apakah kalian senang mengikuti

pembelajaran menulis karangan deskripsi yang baru saja dilakukan?; (3) kesulitan

apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi?; dan (4) apakan pembelajaran menulis karangan deskripsi yang baru

Page 204: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

184

saja dilakukan dapat memotivasi dan membantu kalian dalam menulis karangan

deskripsi?.

Berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan siswa, yaitu siswa yang

memperoleh nilai tinggi, sedang, dan rendah, diperoleh informasi bahwa mereka

merasa senang dan berminat pada pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung. Hal ini dikarenakan model dan teknik pembelajaran

yang diterapkan guru berbeda. Siswa merasa senang mendapatkan model

pembelajaran dan penggunaan teknik pembelajaran yang baru untuk menulis

karangan deskripsi sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk mengikuti

pembelajaran.

Dengan adanya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dan pemanfaatan teknik pengamatan objek langsung dan perubahan

positif yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi

ternyata memberikan manfaat dan perubahan positif bagi siswa. Siswa terlihat

senang dan menikmati pembelajaran yang diberikan oleh guru seperti yang

diungkapkan oleh ketiga responden. Mereka menyatakan ada perubahan cara guru

mengajar, walaupun lebih santai tetapi tetap serius dan menyenangkan. Selain itu,

responden juga berpendapat dengan menggunakan teknik pengamatan objek

langsung yang ditentukan terlebih dahulu kata kuncinya secara bersama-sama

membuat mereka lebih terbantu untuk menuangkan ide dan gagasannya. Siswa

berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan

Page 205: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

185

teknik pengamatan objek langsung sebagai salah satu strategi pembelajaran yang

menyenangkan untuk belajar menulis karangan deskripsi.

Berdasarkan hasil wawancara juga dapat diketahui bahwa kesulitan siswa

terletak pada pemilih kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan objek yang

diamati. Selain itu, kesulitan siswa juga terletak pada saat siswa merangkai

kalimat demi kalimat menjadi sebuah karangan deskripsi. Siswa juga kesulitan

ketika harus menggunakan ejaan dan tanda baca yang benar dalam karangannya

sehingga masih banyak kesalahan yang ditemukan pada hasil karangnya. Oleh

karena itu, hasil karangan deskripsi siswa masih belum mencapai kategori baik.

Hal tersebut diungkapkan oleh siswa yang memperoleh nilai rendah. Akan tetapi,

berbeda dengan jawaban siswa yang memperoleh nilai tinggi dan nilai sedang.

Dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan

pemanfaatan teknik pengamatan objek langsung membantu mereka dalam menulis

karangan deskripsi sehingga kegiatan menulis karangan deskripsi menjadi hal

yang mudah dan menyenangkan.

Pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan pemanfaatan teknik

pengamatan objek langsung memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Siswa menjadi lebih bersemangat mengikuti pembelajaran karena pembelajaran

menjadi menyenangkan, tidak membosankan, dan mudah untuk dipahami. Hal

tersebut berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan siswa. Siswa yang

memperoleh nilai tertinggi mengatakan bahwa mereka sangat senang dengan

pembelajaran yang telah diikutinya. Dengan adanya model pembelajaran

Page 206: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

186

kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung dalam

pembelajaran menulis deskripsi mempermudah mereka dalam membuat karangan

deskripsi. Hal ini karena mereka benar-benar mengamati objek secara langsung.

Selain itu, mereka juga dipermudah dengan adanya kata kunci yang ditentukan

terlebih dahulu dari objek yang diamati. Tidak berbeda jauh dengan jawaban yang

diberikan oleh siswa yang mendapat nilai tertinggi, siswa yang mendapat nilai

sedang pun mengatakan demikian. Dengan adanya model dan teknik tersebut

dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, menulis karangan dekripsi

menjadi lebih mudah dan mereka juga menjadi lebih tertarik untuk mengikuti

pembelajaran. Akan tetapi, sedikit berbeda dengan jawaban siswa yang mendapat

nilai rendah. Siswa tersebut merasa biasa saja dengan pembelajaran menulis

deskripsi yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dan teknik pengamatan objek langsung. Siswa tersebut juga mengatakan

bahwa model dan teknik tersebut tidak terlalu banyak membantunya dalam

menulis karangan deskripsi.

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa sangat

senang dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi yang dilakukan dengan

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan pemanfaatan teknik

pengamatan objek langsung. Dengan adanya model dan teknik tersebut dapat

membantu mempermudah siswa dalam menulis karangan deskripsi dan dapat

meningkatkan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Page 207: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

187

4.1.3.2.4 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Hasil Dokumentasi Foto

Dokumentasi foto yang berupa gambar ini digunakan sebagai bukti visual

pada kegiatan pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung. Pada sik lus

II dokumentasi difokuskan selama proses pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung. Kegiatan-kegiatan yang didokumentasikan

pada siklus II ini antara lain: (1) situasi kelas pada saat proses awal pembelajaran

(saat guru membuka pelajaran); (2) saat siswa dan peneliti menggali materi

tentang karangan deskripsi; (3) aktivitas siswa saat mengamati objek langsung

dan berdiskusi menentukan kata kunci yang sesuai dengan objek yang diamati; (4)

aktivitas siswa saat melaksanakan kegiatan menulis karangan deskripsi; (5)

aktivitas siswa saat membacakan hasil menulis karangan deskripsi di depan kelas;

dan (6) aktivitas siswa ketika memberi tanggapan.

Gambar dokumentasi foto ini digunakan sebagai bukti visual kegiatan

pembelajaran selama penelitian berlangsung. Pada siklus II deskripsi gambar

selengkapnya dipaparkan sebagai berikut.

Berikut hasil dokumentasi pada saat salah satu siswa yang mendapat nilai

terbaik membacakan karangan deskripsi di depan kelas.

Page 208: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

188

Gambar 7. Kegiatan Saat Salah Satu Siswa yang Mendapat Nilai

Terbaik Membacakan Hasil Karangan Deskrispi

Gambar 7 tersebut menunjukkan gambar ketika salah satu siswa yang

mendapatkan nilai terbaik pada siklus I membacakan hasil karangan deskripsinya

di depan kelas. Hasil karangan deskripsi yang terbaik pada siklus I dibacakan

dengan tujuan agar siswa yang lain lebih memahami bagaimana cara menulis

karangan deskripsi yang baik dan benar.

Selanjutnya hasil dokumentasi pada siklus II pada saat siswa diberi materi

tentang menulis karangan deskripsi.

Page 209: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

189

Gambar 8. Kegiatan Siswa saat Guru Menjelaskan Matei

Pembelajaran

Gambar di atas menunjukkan aktivitas siswa saat guru memberikan

materi pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung.

Aktivitas tersebut dimulai dengan kegiatan awal pembelajaran yaitu guru

melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada ha ri itu.

Setelah itu guru menjelaskan tahap-tahap yang dilakukan dalam pembelajaran

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung tersebut. Selanjutnya guru

membagikan sebuah contoh karangan deskripsi yang berbeda dengan siklus I.

Sikap siswa terlihat serius mendengarkan penjelasan dari guru.

Page 210: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

190

Gambar 9. Kagiatan Siswa Saat Bertanya Jawab dengan Guru

Gambar 9 menunjukkan aktivitas saat guru bertanya jawab dengan siswa

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan menulis karangan deskripsi. Berbeda

dengan siklus I, pada siklus II ini lebih banyak siswa yang antusias dan bertanya

kepada guru tentang materi yang belum dipahaminya tanpa harus dituntuk oleh

guru. Siswa terlihat bersemangat untuk lebih memahami karangan deskripsi.

Page 211: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

191

Gambar 10. Guru dan Siswa Mencari Konsep Materi Menyunting

Karangan Deskripsi

Pada siklus II ini aspek penggalian materi tentang karangan deskripsi

berbeda dengan siklus I. Pada siklus II guru hanya sekilas menanyakan materi

karangan deskripsi yang telah dibahas pada siklus I yaitu tentang definisi

karangan deskripsi, karakteristik karangan deskripsi, dan cara menulis karangan

deskripsi. Materi pada siklus II difokuskan pada materi menyunting karangan

deskripsi. Pada gambar 10, guru dan siswa bersama-sama menggali materi tentang

menyunting. Siswa terlihat antusias untuk mengikutui materi menyunting.

Kegiatan menyunting ini sangat perlu dilakukan untuk mengetahui letak

kesalahan yang dilakukan siswa pada kegiatan menulis karangan deskripsi siklus

I. Setelah siswa mengetahui letak kesalahan yang mereka lakukan, diharapkan

siswa mampu menulis karangan deskripsi yang lebih baik lagi pada siklus II.

Berikut hasil dokumentasi siklus II pada saat siswa mengamati objek

langsung dan berdiskusi menentukan kata kunci.

Page 212: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

192

Gambar 11. Kegiatan Siswa Mengamati Objek Langsung dan

Berdiskusi Menentukan Kata Kunci

Gambar 11 merupakan kegiatan siswa pada saat mengamati objek secara

langsung dan menentukan kata kunci berdasarkan objek yang diamati. Objek pada

gambar tersebut adalah tempat parkir dan mushala. Sebelumnya peneliti membagi

dahulu jumlah siswa menjadi beberapa kelompok. Setelah terbentuk kelompok

siswa diminta untuk mengamati objek secara langsung kemudian menentukan

minimal empat kata kunci dari objek yang diamati tersebut. Dalam satu kelompok

setiap siswa diminta untuk memberikan satu kata kunci. Siswa antusias dan serius

ketika melaksanakan perintah yang diberikan oleh guru. Siswa mengamati objek

dengan cermat dan berdiskusi menentukan kata kunci dengan serius. Tidak ada

siswa yang tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.

Selanjutnya hasil dokumentasi foto pada saat siswa menulis karangan

deskripsi berdasarkan kata kunci dan teknik pengamatan objek langsung.

Page 213: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

193

Gambar 12. Kegiatan Siswa Menulis Karangan Deskripsi

Setelah siswa berdikusi untuk menentukan kata kunci berdasarkan objek

yang diamati secara berkelompok, kegiatan selanjutnya yang dilakukan siswa

adalah menulis karangan deskripsi secara individu. Gambar 12 menunjukkan

aktivitas siswa pada saat menulis karangan deskripsi. Dari gambar di atas terlihat

semua siswa serius dan berkonsentrasi pada saat menulis karangan deskripsi.

Siswa secara antusias dan penuh semangat menuangkan ide ke dalam karangan

deskripsi yang akan mereka tulis. Mereka menuangkan ide berdasarkan objek

yang mereka amati dan kata kunci yang telah ditentukan ke dalam sebuah

karangan deskripsi.

Page 214: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

194

Gambar 13. Kegiatan Siswa pada Saat Mempresentasikan Hasil

Menulis Karangan Deskripsi

Gambar 13 menunjukkan kegiatan siswa pada saat mempresentasikan hasil

menulis karangan deskripsinya. Kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan menulis

karangan deskripsi. Berbeda dengan sikslus I, pada siklus II siswa tidak perlu

ditunjuk oleh guru untuk mempresentasikan hasil karangannya. Pada siklus II,

siswa dengan keinginannya sendiri maju ke depan untuk membacakan hasil

karangannya. Siswa terlihat sudah tidak malu lagi untuk membacakan hasil

karangannya.

Page 215: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

195

Gambar 14. Kegiatan Siswa pada Saat Menanggapi Hasil Presentasi

Temannya

Setelah siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas, kegiatan

selanjutnya adalah siswa yang lain memberikan komentar terhadap hasil karangan

deskripsi tersebut. Gambar 14 merupakan kegiatan siswa pada saat siswa diminta

untuk memberikan komentar terhadap hasil karangan milik temannya yang telah

di bacakan di depan kelas. Pada saat siswa diminta untuk memberikan komentar,

tanpa harus ditunjuk oleh guru siswa mau untuk berkomentar. Berbeda dengan

siklus I yang harus ditunjuk terlebih dahulu oleh guru. Siswa menanggapi hasil

karangan dari siswa lain dengan komentar seputar hal-hal yang berhubungan

dengan isi karangan deskripsi tersebut.

Page 216: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

196

4.1.3.3 Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil tes menulis karangan deskripsi pada siklus II dapat

diketahui bahwa nilai rata-rata tes menulis karangan deskripsi siswa kelas XA

SMA Negeri Wangon Banyumas mengalami peningkatan. Hal ini dapat diketahui

dari nilai rata-rata klasikal yang diperoleh siswa kelas XA SMA Negeri Wangon

Banyumas pada pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi siklus II

yaitu sebesar 78,41 yang berada pada kategori baik. Hasil tes pada siklus II ini

sudah memuaskan karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

yang telah ditetapkan yaitu 70.

Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui perubahan perilaku siswa

pada siklus II mengalami perubahan kearah positif, yaitu sebagian besar siswa

sudah berkonsentrasi dan memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik. Siswa

yang semula tidak bersemangat dan bermalas-malasan menjadi lebih serius dan

bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Dari hasil catatan harian siswa dan catatan harian guru sebagian besar siswa tidak

mengalami kesulitan dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung. Semua siswa dapat menerapkan model dan

teknik yang digunakan dan siswa dapat memahami penjelasan guru. Suasana

kelas sudah kondusif dan siswa sudah mampu mengikuti seluruh proses

pembelajaran dengan baik. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa siswa

menyatakan sudah mampu menulis karangan deskripsi dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

Page 217: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

197

objek langsung. Berdasarkan hasil dokumentasi, menunjukkan bahwa siswa sudah

berkonsentrasi pada saat proses pembelajaran keterampilan menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung, sehingga suasana kelas menjadi kondisif.

Pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata yang

diperoleh siswa. Pada siklus I nilai rata-rata sebesar 66,17 dan termasuk dalam

kategori cukup, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 78,41

dan termasuk dalam kategori baik. Dari hasil nilai rata-rata siklus II telah

mencapai target batas ketuntasan, yaitu 70. Hasil data nontes memperlihatkan

perubahan tingkah laku yang lebih baik dibanding dengan siklus I. Siswa sudah

dapat mengikuti dengan baik selama pembelajaran berlangsung.

Mereka lebih termotivasi dalam pembelajaran sehingga nilai tes mereka

menjadi lebih baik. Pembelajaran pada siklus II merupakan tindakan perbaikan

dari pembelajaran pada siklus I. Pada siklus I masih banyak dijumpai kesulitan-

kesulitan yang dihadapi siswa. Kesulitan-kesulitan tersebut kemudian dicarikan

jalan keluar untuk diterapkan pada pembelajaran siklus II. Pada pembelajaran

siklus II guru memberikan motivasi kepada siswa serta membuat suasana lebih

santai agar dapat mengurangi ketegangan dan guru lebih kreatif untuk

menciptakan suasana yang lebih menyenangkan supaya siswa lebih tertarik untuk

mengikuti proses pembelajaran. Guru menyampaikan kesalahan-kesalahan yang

dilakukan oleh siswa, agar kesalahan siswa tidak diulangi lagi.

Pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

Page 218: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

198

langsung ini menjadikan siswa lebih santai dan tidak tegang, sehingga mereka

lebih mudah dalam mengembangkan gagasan yang dimilki siswa. Berdasarkan

hasil tes dan hasil nontes siklus II ini dapat disimpulkan siswa kelas XA SMA

Negeri Wangon Banyumas sudah mencapai kriteria ketuntasan yang diinginkan

pada pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung dan

tidak diperlukan tindakan lebih lanjut.

4.2 Pembahasan

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dilaksanakan melalui dua tahap,

yaitu siklus I dan siklus II. Tiap-tiap siklus dilakukan melalui beberapa tahap,

yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pembahasan hasil penelitian

ini didasarkan pada hasil penelitian siklus I dan siklus II. Pembahasan hasil

penelitian tersebut meliputi hasil tes dan nontes. Pembahasan hasil tes berdasarkan

hasil nilai yang diperoleh siswa pada pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung. Adapun aspek penilaian dalam menulis karangan

deskripsi meliputi 10 aspek, yaitu (1) imajinasi; (2) keterlibatan aspek

pancaindera; (3) kesan hidup; (4) menunjukkan objek yang ditulis; (5) kesesuaian

judul dengan isi; (6) kohesi dan koherensi; (7) memusatkan uraian pada objek

yang ditulis; (8) pilihan kata/diksi; (9) ejaan dan tanda baca; dan (10) kerapian

tulisan. Kegiatan siklus I sebagai kegiatan awal dalam penelitian keterampilan

menulis karangan deskripsi ini. Melalui kegiatan pada siklus I, peneliti

Page 219: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

199

mendapatkan hasil penelitian berupa hasil tes dan nontes. Tes yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tes hasil produk yang berupa karangan deskripsi.

Siswa menulis karangan deskripsi berdasarkan kata kunci yang telah ditentukan

dari objek yang diamati secara langsung. Adapun hasil nontes diperoleh dari

observasi, catatan harian siswa, catatan harian guru, wawancara, dan dokumentasi.

Masing-masing data nontes tersebut kemudian dijabarkan.

Pertemuan pertama kegiatan dimulai dengan apersepsi. Guru pertama kali

mengondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran, kemudian saling

bertanya jawab tentang pengalaman siswa yang berhubungan dengan karangan

deskripsi, guru juga memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat yang akan

diperoleh dari pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini sangat berguna

dalam pembelajaran yaitu untuk menyiapkan kondisi siswa sebelum ke

pembelajaran inti.

Tahap kedua adalah kegiatan inti pembelajaran. Tahap ini dimulai dengan

guru menyajikan contoh karangan deskripsi yang sederhana untuk diamati oleh

siswa. Siswa disuruh untuk berdikusi dengan teman satu bangkunya mengenai

karakteristik karangan deskripsi dan pengertian karangan deskripsi. Guru dan

siswa membahas bersama hasil diskusi tentang karakteristik karangan deskripsi

dan pengertian karangan deskripsi.

Selanjutnya, guru menjelaskan mengenai hal-hal yang harus diperhatikan

dalam menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Guru membagi kelas

menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas lima anak. Guru dan

Page 220: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

200

siswa menentukan objek untuk diamati secara langsung. Siswa secara

berkelompok ke luar kelas menuju objek yang akan diamati. Siswa mengamati

objek secara langsung kemudian berdiskusi menentukan kata kunci dari objek

tersebut. Dalam satu kelompok setiap siswa diminta untuk memberikan satu kata

kunci.

Kegiatan inti pembelajaran dilanjutkan dengan peneliti meminta siswa

secara berkelompok untuk menulis karangan deskripsi berdasarkan kata kunci

yang telah ditentukan dari objek yang diamati. Perwakilan masing-masing

kelompok mempresentasikan hasil menulis karangan deskripsi yang telah mereka

tuliskan ke depan kelas. Guru dan siswa membahas bersama hasil diskusi tentang

menulis karangan deskripsi. Tahap yang terakhir yaitu penutup. Pada tahap ini

guru dan siswa merefleksikan hasil kegiatan pembelajaran dan guru menutup

pembelajaran dengan salam.

Pada pertemuan kedua, tahap awal pembelajaran dimulai guru

mengondisikan siswa agar siap untuk mengikuti pembelajaran. Selanjutnya guru

menanyakan kepada siswa tentang materi pembelajaran pada pertemuan

sebelumnya dan guru memberikan penjelasan mengenai tujuan dan manfaat yang

diperoleh dari pembelajaran yang akan dilakukan.

Tahap inti pembelajaran dimulai dengan guru membagi kelas menjadi

beberapa kelompok. Setiap kelompok beranggotakan lima anak. Guru dan siswa

menentukan objek yang akan diamati secara langusng. Setiap kelompok

mengamati objek yang berbeda dengan kelompok lain. Guru kemudian

mengingatkan kembali tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis

Page 221: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

201

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung. Siswa berdiskusi dalam kelompok

masing-masing untuk menentukan kata kunci berdasarkan objek yang diamati.

Setiap siswa dalam satu kelompok wajib memeberikan minimal satu kata kunci

berdasarkan objek tersebut. Setelah siswa menentukan kata kunci berdasarkan

objek yang diamati secara kelompok, tugas siswa selanjutnya yaitu siswa secara

individu menulis karangan deskripsi berdasarkan kata kunci tersebut. Siswa

mengembangkan kata kunci tersebut menjadi kerangka karangan kemudian

merangkaikannya dalam sebuah karangan yang utuh, yaitu karangan deskripsi.

Hasil menulis karangan deskripsi pada pertemuan kedua ini dijadikan sebagai

hasil tes siklus I. Pada kegiatan penutup, peneliti melakukan refleksi bersama dan

siswa diminta untuk mengisi catatan harian. Kegiatan ini merupakan akhir dari

proses pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung siklus

I.

Melalui hasil tes dan nontes siklus I, peneliti melakukan penelitian lagi di

siklus II sebagai upaya pembenahan pada siklus I. Tujuan diadakannya siklus II

agar diperoleh hasil yang lebih baik lagi daripada siklus I. Pada siklus II ini

terdapat beberapa perubahan, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran dan

teknik yang akan digunakan.

Kegiatan pada siklus II ini hampir sama dengan siklus I. Pertemuan

pertama, peneliti memberikan contoh karangan deskripsi yang lebih kompleks

dibandingkan karangan deskripsi pada siklus I. Hal yang dilakukan agar dapat

Page 222: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

202

dijadikan perbandingan khasanah pengetahuan siswa. Kegiatan selanjutnya yaitu

guru mengingatkan kembali tentang materi karangan deskripsi pada pertemuan

sebelumnya. Guru kembali membandingkan contoh karangan deskripsi yang sama

dengan siklus I untuk dibaca dan diidentifikasi kembali oleh siswa.

Selanjutnya, siswa dan guru bersama-sama berdiskusi mengenai

kekurangan dan kesalahan yang dilakukan pada siklus I. Pada pembelajaran ini,

siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki hasil menulis karangan deskripsi

pada pertemuan yang lalu. Hal tersebut dilakukan agar siswa mengetahui letak

kesalahannya saat menulis karangan deskripsi pada siklus I, sehingga dapat

memperbaikinya dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi selanjutnya.

Pada pertemuan kedua, siswa secara individu menulis karangan deskripsi

berdasarkan kata kunci yang telah ditentukan terlebih dahulu berdasarkan objek

yang diamati secara langsung. Selanjutnya, sebagian siswa mempresentasikan

hasil menulis karangan deskripsi yang telah ditulisnya. Akhir pembelajaran, siswa

melakukan refleksi. Hasil menulis karangan deskripsi pada pertemuan kedua ini

sebagai hasil tes siklus II.

Page 223: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

203

4.2.1 Peningkatan Hasil Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi melalui

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Sentence dengan

Teknik pengamatan objek langsung Siswa Kelas XA SMA Negeri

Wangon Banyumas

Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada hasil prasiklus, siklus I, dan

siklus II. Pembahasan hasil penelitian pada tiap siklusnya diperoleh dari data tes

dan nontes. Hasil tes dan nontes prasiklus, siklus I, dan siklus II digunakan untuk

mengetahui peningkatan keterampilan siswa dan mengetahui bagaimana

perubahan perilaku siswa setelah dilakukan pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung.

Untuk mengetahui kondisi awal kemampuan siswa dalam menulis

karangan deskripsi, maka dilakukan tes pada prasiklus dan siklus I. Hasil tes pada

prasiklus dan siklus I menunjukkan bahwa kemampuan awal siswa dalam menulis

karangan deskripsi sebesar 60,58 dan 66,17. Hasil tes tersebut menunjukkan

bahwa kemampuan menulis karangan deskripsi siswa masih tergolong cukup dan

belum memenuhi KKM yang ditentukan, yaitu 70.

Untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa dalam menulis

karangan deskripsi setelah dilakukan pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung digunakan data tes yang diperoleh dari tes pada

prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hasil ketiga tes tersebut kemudian dibandingkan

untuk mengetahui adanya perubahan peningkatan nilai. Pada prasiklus, siklus I,

Page 224: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

204

dan siklus II ditargetkan nilai rata-rata kelas keseluruhan indikator atau nilai

komunikatif adalah 70. Berikut ini uraian peningkatan keterampilan menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung siswa kelas XA SMA Negeri Wangon

Banyumas pada prasiklus, siklus I, dan siklus II.

Tabel 44. Perbandingan Peningkatan Keterampilan Menulis

Karangan Deskripsi Siklus I dan Siklus II

No. Kategori

Prasiklus Siklus I Siklus II

F Jumlah Nilai F Jumlah Nilai F Jumlah Nilai

1. Sangat Baik 0 0 0 0 11 962

2. Baik 6 439 10 756 20 1534

3. Cukup 26 1534 24 1522 5 327

4. Kurang 4 208 2 104 0 0

Jumlah 36 2181 36 2382 36 2823

Nilai rata-rata 2181

x 100 =

36

60,58

Kategori cukup

2382

x 100 =

36

66,17

Kategori cukup

2823

x 100 =

36

78,41

Kategori baik

Page 225: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

205

Berdasarkan tabel 44 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas pada

prasiklus mencapai 60,58 termasuk dalam kategori cukupdan pada siklus I

mencapai 66,17 termasuk dalam kategori cukup. Setelah pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata

sebesar 78,41 dan termasuk dalam kategori baik. Terlihat bahwa terjadi

peningkatan nilai rata-rata kelas atau nilai komunikatif sebesar 12,24 bila

dibandingkan dengan hasil pada siklus I dan 17,83 pada prasiklus.

Tabel 45. Perbandingan Nilai Tiap Aspek Penilaian prasiklus, Siklus

I, dan Siklus II

No. Aspek Penilaian

Nilai Rata-rata

Prasiklus Siklus I Siklus II

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Imajinasi

Keterlibatan aspek pancaindera

Kesan hidup

Menunjukkan objek yang ditulis

Kesesuai judul dengan isi

Kohesi dan koherensi

Memusatkan uraian pada objek

yang ditulis

Pemilihan kata

EYD dan tanda baca

Kerapian tulisan

40,69

53,12

60,18

62,5

70,83

58,33

63,19

61,80

58,33

70,13

56,80

61,63

67,82

66,14

79,86

65,62

74,30

77,08

66,67

74,30

70,27

77,25

79,86

78,81

80,56

73,61

80,32

80,56

77,08

81,94

Page 226: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

206

Berdasarkan tabel 45 di atas dapat diketahui bahwa peningkatan terjadi

pada setiap aspek penilaian. Pada aspek imajinasi, hasil tes keterampilan awal

siswa pada prasiklus sebesar 40,69, pada siklus I sebesar 56,80, sedangkan pada

siklus II sebesar 70,27. Berdasarkan hasil tersebut, terlihat peningkatan

keterampilan siswa pada aspek imajinasi sebesar 13,47% bila dibandingkan

dengan hasil pada siklus I dan 29,55 pada prasiklus. Siswa sudah mampu

mengolah idenya dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil karangan siswa yang

sudah menggambarkan dan menunjukkan objek tersebut. Pada aspek keterlibatan

aspek pancaindera diperoleh nilai rata-rata pada prasiklus sebesar 53,12, pada

siklus I sebesar 61,63, sedangkan pada siklus II sebesar 77,25. Dari hasil tersebut

menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan sebesar 15,62% bila dibandingkan

dengan hasil pada siklus I dan 24,13 pada prasiklus. Pada aspek ini siswa sudah

mampu melibatkan pancaindera dalam menulis karangan deskripsi, minimal

indera penglihatan dan indera pendengaran. Aspek kesan hidup diperoleh nilai

rata-rata pada prasiklus sebesar 56,18, pada siklus I sebesar 67,82, dan pada siklus

II sebesar 79,86. Dari hasil tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 12,04%

bila dibandingkan dengan hasil pada siklus I dan 23,68 pada prasiklus. Hal ini

berarti siswa sudah mampu melukiskan objek dengan baik sehingga kesan hidup

objek terasa. Aspek menunjukkan objek yang ditulis diperoleh nilai rata-rata pada

prasiklus sebesar 62,5, pada siklus I sebesar 66,14, dan siklus II sebesar 78,81.

Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan sebesar 12,67%

bila dibandingkan dengan hasil pada siklus I dan 16,31 pada prasiklus. Hal ini

berarti siswa tidak hanya menunjukkan secara lugas objek tulisan melainkan juga

Page 227: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

207

menunjukkan letak dan kondisi objek yang diamati. Selanjutnya, pada aspek

kesesuaian judul dengan isi diperoleh nilai rata-rata pada prasiklus sebesar 70,83,

siklus I sebesar 79,86, dan siklus II sebesar 80,56. Dari hasil tersebut

menunjukkan peningkatan sebesar 0,7% bila dibandingkan dengan hasil pada

siklus I dan 9,73 pada prasiklus. Pada aspek ini, siswa sudah mampu membuat

karangan yang sesuai dengan judul. Isi karangan yang dibuat oleh siswa tidak jauh

menyimpang dari judul yang ditentukan. Pada aspek kohesi dan koherensi juga

mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil pada siklus I. Pada

prasiklus nilai rata-rata sebesar 58,33, siklus I nilai rata-rata sebesar 65,62,

sedangkan pada siklus II nilai rata-rata sebesar 73,61. Berdasarkan hasil tersebut,

terlihat peningkatan keterampilan siswa pada aspek kohesi dan koherensi sebesar

7,99% bila dibandingkan dengan hasil pada siklus I dan 15,28 pada prasiklus. Hal

ini berarti siswa dapat memahami cara membuat kalimat atau paragraf agar

menjadi padu. Aspek memusatkan uraian pada objek yang ditulis diperoleh nilai

rata-rata prasiklus 63,19, siklus I 74,30, sedangkan siksus II sebesar 80,32, dan

mengalami peningkatan sebesar 6,02 bila dibandingkan dengan hasil pada siklus I

dan 17,13 pada prasiklus. Sebagian siswa sudah mampu memusatkan uraian pada

objek yang ditulis, yaitu memusatkan uraian pada hal-hal yang berhubungan

dengan objek tulisan. Pada aspek pilihan kata/diksi juga terjadi peningkatan nilai

rata-rata dari prasiklus dan siklus I. Pada prasiklus nilai rata-rata sebesar 61,80,

pada siklus I nilai rata-rata sebesar 77,08, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata

menjadi 80,56. Berdasarkan hasil tersebut, terlihat peningkatan keterampilan

siswa pada aspek pilihan kata/diksi sebesar 3,44 bila dibandingkan dengan hasil

Page 228: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

208

pada siklus I dan 18,76 pada prasiklus. Hal ini berarti siswa sudah mampu

memilih kata yang sesuai dengan situasi yang diceritakan. Selanjutnya aspek ejaan

dan tanda baca. Pada aspek ejaan dan tanda baca terjadi peningkatan sebesar

10,41% bila dibandingkan dengan hasil pada siklus I dan 18,75 pada prasiklus.

Pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 77,08. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa sudah paham mengenai ejaan dan tanda baca. Hal ini ditunjukkan

pada hasil menulis karangan deskripsi yang ditulis siswa sudah memperhatikan

ejaan dan tanda baca. Aspek penilaian yang terakhir adalah aspek kerapian tulisan.

Nilai rata-rata siswa pada tahap prasiklus adalah 70,13, pada siklus I adalah 74,30,

sedangkan pada siklus II adalah 81,94. Peningkatan keterampilan menulis

karangan deskripsi pada aspek kerapian tulisan adalah 7,64 bila dibandingkan

dengan hasil pada siklus I dan 17,83 pada prasiklus. Hal ini menunjukkan tulisan

karangan deskripsi yang ditulis siswa sudah jelas, rapi, dan jumlah coretan

berkurang jika dibandingkan dengan hasil karangan pada prasiklus dan siklus I.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung dalam

pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa kelas XA SMA Negeri

Wangon Banyumas terbukti dapat membantu kelancaran, aktivitas, dan efisiensi

pencapaian tujuan pembelajaran. Adanya model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence membuat siswa lebih mudah memahami materi tentang karangan

deskripsi dan membuat suasana pembelajaran menjadi lebih hidup dan

menyenangkan. Teknik pengamatan objek langsung juga membantu siswa dalam

menulis karangan deskripsi.

Page 229: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

209

4.2.2 Perubahan Tingkah Laku siswa dalam Pembelajaran Menulis

Karangan Deskripsi melalui Model Pembelajarran Kooperatif Tipe

Concept Sentence dengan Teknik pengamatan objek langsung

Selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung dilakukan juga pengamatan terhadap perilaku siswa. Pengamatan

dimulai dari siklus I sampai siklus II berakhir. Proses pengamatan dilakukan

melalui instrumen nontes yang berupa observasi, catatan harian siswa dan guru,

wawancara, dan dokumentasi foto. Berdasarkan berbagai analisis data, baik data

tes dan nontes dapat disimpulkan bahwa perilaku siswa saat mengikuti

pembelajaran berubah ke arah yang positif. Siswa yang semula kurang aktif dan

terkesan malu-malu untuk bertanya, lama-lama menjadi aktif bertanya dan tidak

malu lagi untuk menanyakan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Selain itu,

mereka juga terlihat bersemangat ketika bertanya maupun menjawab pertanyaan

guru. Keadaan kelas yang semula kurang kondusif pun menjadi semakin tenang

dan terkendali. Siswa-siswa pun terlihat tidak gaduh lagi selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

4.2.2.1 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan

pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung, kondisi awal

menunjukkan masih ada siswa yang berperilaku negatif seperti berbicara dengan

Page 230: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

210

teman sebangku, memainkan alat tulis yang ada di meja, dan lain- lain. Hal ini

ditunjukkan dengan perilaku beberapa siswa yang belum serius memperhatikan

penjelasan guru tentang materi menulis karangan deskripsi. Hanya beberapa siswa

yang berani menjawab ketika peneliti mengajukan pertanyaan yang berkaitan

dengan materi pembelajaran. Namun, secara keseluruhan perilaku siswa dalam

menerima pembelajaran menulis karangan deskripsi sudah cukup baik.

Selanjutnya pada pembelajaran siklus II perilaku siswa berubah. Saat

pembelajaran berlangsung siswa sudah tidak gaduh lagi. Para siswa juga sudah

tidak terlihat berbicara dengan teman sebangkunya dan sudah terlihat aktif

menjawab pertanyaan yang guru berikan serta aktif dalam menanggapi hasil

pekerjaan siswa lain yang dibacakan di depan kelas tanpa harus ditunjuk terlebih

dahulu oleh guru. Selain itu, siswa sudah tidak malu-malu lagi untuk bertanya

tentang kesulitan yang dialami selama pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Hal itu karena siswa sudah mengenal guru dan guru berusaha melakukan

pendekatan agar siswa tidak lagi canggung dalam menanyakan kesulitan yang

dialaminya selama proses pembelajaran.

Sebagian besar siswa sudah terlihat membuat catatan penting. Sikap siswa

terlihat lebih baik daripada sikap siswa pada siklus I. Siswa serius ketika

mengamati objek secara langsung dan kemudian berdiskusi menentukan kata

kuncinya. Sikap siswa pun yang biasa mengganggu siswa lain yang sedang

mengerjakan tugas sudah tidak terlihat lagi. Pada siklus II ini, siswa yang terlihat

kurang tekun sudah mulai berkurang. Mereka pun terlihat mengerjakan tugasnya

masing-masing tanpa meniru hasil pekerjaan temannya atau contoh karangan

Page 231: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

211

deskripsi. Peningkatan perubahan perilaku siswa dari siklus I ke siklus II dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 46. Peningkatan Hasil Observasi dari Siklus I ke Siklus II

No. Aspek yang Diamati

Siklus I

(%)

Siklus II

(%)

Peningkatan

(%)

1. Perhatian siswa penuh terhadap

penjelasan guru dan merespon

positif.

75 100 25

2. Siswa senang dan tertarik terhadap

model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung.

83,33 91,67 8,34

3. Siswa aktif dalam mengamati objek

secara langsung.

77,78 100 22,22

4. Siswa aktif berdiskusi menentukan

kata kunci dari objek yang diamati.

72,22 94,44 22,22

5. Siswa menulis karangan deskripsi

dengan sikap yang baik, tidak ramai,

dan tidak mengganggu temannya.

80,56 88,89 8,33

6. Siswa aktif mengerjakan tugas

menulis karangan deskripsi dengan

serius dan tekun

66,67 80,56 13,89

7. Siswa berpartisipasi dalam 30,56 63,89 33,33

Page 232: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

212

menanggapi hasil karangan deskripsi

milik temannya

Perubahan perilaku berdasarkan tabel peningkatan hasil observasi siklus I

dan siklus II adalah sebagai berikut.

Dari hasil siklus II dapat diketahui bahwa ada perubahan perilaku ke arah

lebih baik yang cukup berarti. Hal ini dapat dibuktikan dengan mengidentifikasi

setipa aspek yang telah diobservasi oleh peneliti dengan bantuan seorang teman.

Aspek observasi yang pertama yaitu perhatian siswa penuh terhadap

penjelasan guru dan merespon positif. Pada aspek perhatian siswa penuh terhadap

penjelasan guru dan merespon positif , jumlah siswa yang perhatian penuh

terhadap penjelasan guru dan merespon positif sebanyak 36 siswa atau 100% dan

mengalami peningkatan sebesar 25% bila dibandingkan siklus I. Seluruh siswa

sudah cukup memberikan respon yang positif dalam mengikuti pembelajaran

menulis karangan deskripsi pada siklus II, mereka terlihat serius dan

memperhatikan penjelasan guru dengan seksama bahkan sudah tidak ada siswa

yang berbicara dengan temannya.

Aspek kedua yaitu siswa senang dan tertarik terhadap model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung.

Aspek senang dan tertarik terhadap model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung pada siklus II mengalami

peningkatan sebesar 8,34% dari siklus I. Usaha yang dilakukan agar aspek ini

meningkat yaitu dengan cara menyajikan objek yang berbeda dengan siklus I.

Page 233: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

213

Pada siklus II, setiap kelompok mengamati objek langsung yang berbeda dengan

siklus I. Dengan mengamati objek yang berbeda-beda membuat siswa tidak

merasa bosan mengikuti pembelajaran. Siswa semakin tertarik dalam mengikuti

pembelajaran dan semangat ketika mengerjakan tugas menulis karangan deskripsi

yang ditugaskan. Hal ini membuat siswa menghasilkan karangan yang lebih baik

dibanding siklus I.

Aspek ketiga yaitu aktif dalam mengamati objek secara langsung. Aspek

aktif dalam mengamati objek secara langsung pada siklus II mengalami

peningkatan sebesar 22,22% dari siklus I. Siswa sudah mulai serius dalam

mengamati objek langsung. Hal ini terbukti dengan tidak adanya siswa yang

bermain sendiri ketika mengamati objek, semua siswa mengamati objek dengan

serius. Peningkatan ini terjadi karena siswa diberikan pedoman pengamatan yang

berupa pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diamati secara langsung.

Aspek keempat yaitu aktif berdiskusi menentukan kata kunci dari objek

yang diamati. Aspek aktif berdiskusi menentukan kata kunci dari objek yang

diamati pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 25,81% dari siklus I. Pada

saat berdiskusi menentukan kata kunci semua siswa aktif memberikan satu kata

kunci berdasarkan objek tersebut. Dalam satu kelompok tidak ada siswa yang

tidak berpartisipasi untuk menentukan kata kunci. Berbeda dengan siklus II. Pada

siklus I hanya sebagian siswa yang aktif berdiskusi menentukan kata kunci dan

sisnya hanya ikut- ikutan.

Aspek kelima yaitu siswa menulis karangan deskripsi dengan sikap yang

baik, tidak ramai, dan tidak mengganggu temannya. Aspek siswa menulis

Page 234: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

214

karangan deskripsi dengan sikap yang baik, tidak ramai, dan tidak mengganggu

temannya pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 8,33% dari siklus I. Hal

ini dikarenakan siswa sudah dapat berkonsentrasi dengan baik dalam menulis

karangan deskripsi, sehingga siswa tidak melakukan hal-hal yang bersifat negatif.

Aspek keenam yaitu sikap siswa saat menulis karangan deskripsi lebih

serius dan tekun . Aspek sikap siswa saat menulis karangan deskripsi lebih serius

dan tekun pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,89% dari siklus I.

Usaha yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan sikap siswa agar lebih serius

dan tekun yaitu dengan pemberian bimbingan, arahan, dan pengawasan terhadap

siswa. Hal ini akan memotivasi siswa untuk lebih serius dan tekun selama proses

pembelajaran berlangsung.

Aspek terakhir yaitu siswa berpartisipasi dalam menanggapi hasil

karangan deskripsi milik temannya. Jumlah siswa yang berpartisipasi dalam

menanggapi hasil karangan deskripsi milik temannya pada siklus II meningkat

33,33% dari siklus I. Hal ini berarti bahwa proses pembelajaran telah berhasil

dilalui siswa dengan baik. Siswa telah mampu memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan siswa sudah tidak malu-malu lagi untuk menangggapi

hasil karangan milik temannya.

4.2.2.2 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian

Perubahan tingkah laku siswa juga dapat dilihat dari catatan harian, ba ik

catatan harian siswa ataupun catatan harian guru. Catatan harian yang digunakan

dalam siklus I dan siklus II masih sama, yaitu catatan harian siswa dan catatan

Page 235: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

215

harian guru. Penggunaan catatan harian dimaksudkan untuk mendapatkan data

nontes berkenaan dengan respon siswa terhadap pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung.

4.2.2.2.1 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian Siswa

Catatan harian yang dibagikan kepada siswa meliputi 4 aspek, yaitu (1)

perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung; (2) tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang

telah dilakukan; (3) kemudahan dan kesulitan siswa pada saat menulis karangan

deskripsi melalui model dan teknik yang digunakan; dan (4) ungkapan kesan dan

saran siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung. Berikut adalah perbandingan catatan harian siswa pada siklus I dan

siklus II yang akan diuraikan secara deskripsi lengkap.

Aspek pertama yaitu perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Pada siklus I sebanyak 29

siswa atau 80,56% menyatakan senang dan tertarik dengan pembelajaran tersebut.

Alasan siswa senang dengan pembelajaran ini karena merupakan pembelajaran

yang belum pernah dilaksanakan sehingga pembelajaran ini merupakan hal yang

baru dan dapat menambah pengetahuan siswa untuk meningkatkan keterampilan

Page 236: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

216

menulis karangan deskripsi. Sedangkan pada siklus II sebanyak 34 siswa atau

94,44% mengungkapakan kesenangannya dalam mengikuti pembelajaran. Alasan

siswa senang dengan pembelajaran ini karena dalam praktik pembelajarannya

mereka disediakan objek secara langsung untuk dideskripsikan sehingga

mempermudah siswa dalam menulis karangan deskripsi. Selain itu, siswa juga

terbantu dengan kata kunci yang telah ditentukan terlebih dahulu berdasarkan

objek yang diamati. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa

yang tertarik pada pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung pada siklus II lebih banyak daripada siklus I.

Aspek kedua yaitu tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan. Pada siklus I ini sebanyak 27 siswa atau 75% memberi tanggapan

bahwa mereka merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran yang telah

diikutinya. Dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dan teknik pengamatan objek langsung memudahkan siswa dalam menulis

karangan deskripsi. Sementara itu, pada siklus II sebanyak 33 siswa atau 91,67%

memberi tanggapan yang hampir sama dengan siklus I. Siswa merasa senang dan

tertarik dengan pembelajaran yang telah diikutinya. Dengan adanya model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek

langsung memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Selain itu,

pembelajaran menjadi tidak membosankan dan tidak terkesan monoton. Aspek

ketiga yaitu kemudahan dan kesulitan siswa pada saat menulis karangan deskripsi

melalui model dan teknik yang digunakan. Pada siklus I, kesulitan dialami oleh

Page 237: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

217

siswa sebanyak 16 siswa atau 44,44% dan sebanyak 20 siswa atau 55,56% sudah

tidak merasa kesulitan. Sedangkan pada siklus II, kesulitan hanya dialami oleh 3

siswa atau 8,33% dan sebanyak 33 siswa atau 91,678% sudah tidak merasa

kesulitan. Siswa yang mengalami kesulitan pada pembelajaran siklus II lebih

sedikit daripada siklus I. Sebagian besar siswa pada siklus I dan siklus II sudah

tidak merasa kesulitan dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung. Alasannya karena model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik pengamatan objek

langsung yang disediakan membuat pembelajaran yang dilaksanakan terasa

menyenangkan dan mempermudah dalam membuat karangan deskripsi.

Aspek terakhir yaitu ungkapan kesan dan saran siswa dalam pembelajaran

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Pada siklus I, sebanyak 28

siswa atau 77,78% memberi kesan merasa senang terhadap pembelajaran yang

diikutinya. Hal ini karena pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak

membosankan. Selain itu, model dan teknik pembelajaran tersebut lebih

memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Sedangkan pada siklus II

jumlah siswa yang memberi kesan merasa senang terhadap pembelajaran lebih

banyak, yaitu sebanyak 34 siswa atau 94,44%. Hal ini karena model pembelajaran

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dianggap sebagai

model pembelajaran yang baru dirasakan oleh siswa. Selain itu, model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek

langsung juga sangat bagus, menarik, santai, dan mudah dipahami. Hal ini karena

Page 238: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

218

pembelajaran juga dilakukan di luar kelas sehingga pembelajaran tidak

membosankan atau menjenuhkan. Pada siklus I, sebanyak 29 siswa atau 80,56%

memberikan saran yang mendukung terhadap pembelajaran. Sedangkan pada

siklus II semua siswa, yaitu sebanyak 36 siswa atau 100% mendukung

pembelajaran tersebut karena menurut mereka pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung sangat menarik dan menyenangkan.

4.2.2.2.2 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Catatan Harian Guru

Catatan harian guru memuat segala sesuatu yang terjadi dalam proses

pembelajaran dan berisi segala sesuatu hal yang dirasakan guru selama proses

pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang menjadi objek sasaran dalam catatan

harian guru adalah (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung; (2) keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran menulis karangan deskripsi dari awal sampai akhir; (3) respon siswa

terhadap pembelajaran yang berlangsung; (4) suasana pembelajaran yang

berlangsung; dan (5) tanggapan siswa mengenai model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan

guru (peneliti).

Aspek yang pertama yaitu kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Para siswa semakin siap

Page 239: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

219

untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini dikarenakan mereka sudah tidak merasa

asing lagi dan mereka sudah benar-benar paham dengan materi menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung. Hal ini bisa dilihat ketika peneliti memberikan

apersepsi kepada siswa di awal pembelajaran dan ketika peneliti mengungkapkan

kelemahan-kelemahan dalam menulis karangan deskripsi.

Aspek kedua yaitu keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis

karangan deskripsi dari awal sampai akhir. Keaktifan siswa semakin meningkat

jika dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Hal ini terlihat saat

siswa mengamati contoh karangan deskripsi yang diberikan oleh guru. Siswa

cukup antusias untuk menemukan berbagai hal yang berkaitan dengan karangan

yang ada pada contoh karangan deskripsi tersebut. Siswa juga berani bertanya jika

menemukan kesulitan dalam memahami materi dan tidak malu-malu untuk

menjawab pertanyaan dari peneliti. Selain itu, siswa juga aktif dalam diskusi

kelompok untuk menentukan kata kunci berdasarkan objek yang diamati dan

siswa berani memberikan tanggapan terhadaap hasil karangan deskripsi milik

temannya yang dibacakan di depan kelas.

Aspek ketiga yaitu respon siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung.

Siswa memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan oleh guru. Para siswa terlihat

semakin antusias untuk mengikuti pembelajaran. Siswa juga merasa senang

Page 240: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

220

dengan pembelajaran yang berlangsung karena terkesan santai, tidak

menegangkan, dan tidak membosankan.

Aspek keempat yaitu suasana selama proses pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung berlangsung. Suasana saat proses

pembelajaran berlangsung dapat terkendali dengan baik. Suasana kelas yang

hidup namun tetap kondusif ini sebagai bukti bahwa pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung sangat diterima oleh siswa. Hal ini

membuktikan bahwa melalui pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung dapat menghidupkan suasana pembelajaran, sehingga siswa

menjadi lebih bersemangat mengikuti pembelajaran.

Aspek yang terakhir yaitu tanggapan siswa mengenai model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang

dilakukan guru (peneliti). Siswa merasa senang dengan pembelajaran menulis

karangan deskripsi yang dilakukan melalui model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dan teknik pengamatan objek langsung. Dengan adanya model

dan teknik pembelajaran tersebut mempermudah siswa dalam menulis karangan

deskripsi. Selain itu, dengan model dan teknik pembelajaran tersebut kejenuhan

siswa dalam pembelajaran dapat diatasi dan pembelajaran terkesan santai serta

mudah dipahami.

Page 241: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

221

4.2.2.3 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara pada siklus I, dua orang siswa berminat dan

tertarik dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi dan seorang siswa

menyatakan tidak berminat ataupun tertarik dengan pembelajaran menulis

karangan deskripsi. Sebagian besar siswa merasa senang dengan pembelajaran

menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Tetapi, siswa yang

memperoleh nilai rendah merasa biasa saja dengan pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung. Selain itu, satu orang siswa merasa

lebih mudah memulai menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung

karena dengan model dan teknik tersebut mereka merasa tidak bosan dan merasa

senang dengan pembelajaran yang dilakukan. Mereka juga tidak bingung lagi

ketika menulis karangan deskripsi. Akan tetapi, masih ada dua siswa merasa

kesulitan dalam menulis karangan deskripsi. Motivasi yang dirasakan siswa

selama mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah mereka merasa

bahwa menulis karangan deskripsi itu adalah hal yang menarik dan banyak

manfaatnya. Pembelajaran menulis karangan deskripsi yang dilakukan melalui

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan

objek langsung memberikan kemudahan siswa dalam menulis karangan deskripsi.

Pernyataan tersebut berdasarkan jawaban dari siswa nilai tinggi dan siswa nilai

sedang. Sedangakn siswa yang mendapat nilai rendah merasa pembelajaran

Page 242: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

222

menulis karangan deskripsi adalah hal yang biasa-biasa saja dan tidak

mendatangkan motivasi apa pun.

Hasil wawancara pada siklus II sedikit berbeda dengan hasil wawancara

siklus I. Hampir semua siswa tertarik dan berminat mengikuti pembelajaran

menulis karangan deskripsi. Hal ini dikarenakan model dan teknik pembelajaran

yang diterapkan guru berbeda. Siswa merasa senang mendapatkan model

pembelajaran dan penggunaan teknik pembelajaran yang baru untuk menulis

karangan deskripsi sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk mengikuti

pembelajaran dan memudahkan siswa dalam memahami materi.

Semua siswa senang dan menikmati pembelajaran yang diberikan oleh

guru. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh ketiga responden, mereka

menyatakan ada perubahan cara guru mengajar, walaupun lebih santai tetapi tetap

serius dan menyenangkan. Selain itu, responden juga berpendapat bahwa dengan

menggunakan teknik pengamatan objek langsung yang ditentukan terlebih dahulu

kata kuncinya secara bersama-sama membuat mereka lebih terbantu untuk

menuangkan ide dan gagasannya. Jumlah siswa yang mengalami kesulitan dalam

menulis karangan deskripsi semakin berkurang. Siswa semakin merasa mudah

dalam menulis karangan deskripsi yang dilakukan melalui model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung.

Pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan pemanfaatan teknik

pengamatan objek langsung memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Semua siswa menjadi lebih bersemangat mengikuti pembelajaran karena

Page 243: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

223

pembelajaran menjadi menyenangkan, tidak membosankan, dan mudah untuk

dipahami.

4.2.2.4 Perilaku Siswa berdasarkan Hasil Dokumentasi Foto

Perubahan perilaku siswa yang positif juga dibuktikan melalui gambar

pada dokumentasi foto selama pembelajaran berlangsung. Melalui dokementasi

foto dapat dilihat keantusiasan siswa selama proses pembelajaran. Dokumentasi

ini sebagai bukti visual keberhasilan pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung. Perbandingan dokumentasi foto ini dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

Siklus I Siklus II

Gambar 15. Perbandingan Aktivitas Siswa ketika Guru Melakukan

Apersepsi

Page 244: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

224

Gambar 15 memperlihatkan perbandingan sikap siswa di awal

pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I, nampak beberapa siswa

belum siap menerima pelajaran, yaitu terlihat ada siswa yang tidur-tiduran, asyik

menulis sendiri, dan posisi duduk yang tidak rapi. Berbeda dengan siklus I, pada

siklus II siswa terlihat lebih siap menerima pembelajaran. Hal itu terlihat dari

sikap duduk siswa yang tertib dan tidak ada siswa yang mengobrol sendiri saat

guru melakukan apersepsi.

Siklus I Siklus II

Gambar 16. Perbandingan Sikap Siswa saat Mendengarkan

Penjelasan Guru

Gambar di atas merupakan aktivitas siswa saat menerima penjelasan guru

pada siklus I dan siklus II. Pada gambar siklus I terlihat masih ada siswa yang

kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru. Hal tersebut dapat

diketahui dari sikap duduk siswa ada yang menghadap ke temannya dan tidur-

tiduran. Namun, pada siklus II semua siswa mulai memperhatikan penjelasan

Page 245: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

225

yang disampaikan guru dengan serius. Hal ini dapat disimpulkan bahwa aktivitas

siswa menerima penjelasan guru pada siklus II lebih teratur dari siklus I.

Siklus I Siklus II

Gambar 17. Perbandingan Aktivitas Siswa saat Bertanya Jawab

dengan Guru

Gambar 17 memperlihatkan perbandingan aktivitas siswa saat bertanya

jawab dengan guru pada siklus I dan siklus II. Terlihat pada siklus I siswa banyak

yang malu bertanya apabila mendapat kesulitan dan masih ragu-ragu untuk

mengungkapkan pendapatnya. Guru harus menunjuk siswa terlebih dahulu.

Bahkan ketika peneliti menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan,

siswa tersebut mencoba menanyakan jawabannya kepada siswa yang lain.

Berbeda dengan siklus I, pada siklus II siswa sudah berani bertanya dan

mengungkapkan pendapatnya tanpa harus ditunjuk terlebih dahulu oleh guru.

Page 246: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

226

Siklus I Siklus II

Gambar 18. Perbandingan Aktivitas Siswa saat Mengamati Objek

dan Berdiskusi Menentukan Kata Kunci

Gambar 18 merupakan perbandingan aktivitas siswa dalam mengamati

objek langsung dan berdiskusi menentukan kata kunci pada siklus I dan siklus II.

Objek yang diamati pada siklus I adalah ruang kelas, sedangkan objek pada siklus

II adalah green house. Pada siklus I siswa kurang serius saat mengamatai objek

langsung, bahkan pada saat berdiskusi untuk menentukan kata kunci hanya

sebagian saja yang ikut berpartisipasi. Berbeda dengan siklus I, pada siklus II

siswa lebih serius saat mengamati objek dan semua siswa aktif menentukan kata

kunci berdasarkan objek tersebut.

Page 247: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

227

Siklus I Siklus II

Gambar 19. Perbandingan Aktivitas Siswa saat Menulis Karangan

Deskripsi

Gambar di atas merupakan perbandingan aktivitas siswa saat menulis

karangan deskripsi. Gambar pada siklus I terlihat siswa kurang serius dalam

menulis karangan deskripsi, yaitu masih ada siswa yang menulis karangan

deskripsi dengan melihat temannya dan bercanda dengan temannya. Sedangkan

pada siklus II siswa lebih serius dan konsentrasi dalam menulis karangan deskripsi

tanpa melihat pekerjaan milik temannya.

Page 248: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

228

Siklus I Siklus II

Gambar 20. Perbandingan Kegiatan Siswa saat Mempresentasikan

Hasil Menulis Karangan Deskripsi

Gambar di atas memperlihatkan perbandingan aktivitas siswa saat

mempresentasikan hasil menulis karanganya pada siklus I dan siklus II. Pada

siklus I, siswa nampak masih tegang saat membacakan karanganya. Namun, pada

siklus II siswa sudah terlihat santai dalam mempresentasikan hasil karanganya

dengan dibimbing oleh guru.

Page 249: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

229

Siklus I Siklus II

Gambar 21. Perbandingan Aktivitas Siswa Menanggapi Hasil

Presentasi

Gambar 21 memperlihatkan perbandingan aktivitas siswa saat menanggapi

presentasi dari temanya pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I siswa nampak

tidak percaya diri dalam memberikan tanggapan. Namun, pada siklus II siswa

sudah terlihat percaya diri dan mantap dalam menanggapi presentasi tentang isi

karangan temanya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung telah berhasil meningkatkan

keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas XA SMA Negeri Wangon

Banyumas. Hal ini juga telah berhasil merubah tingkah laku siswa ke arah positif

dengan pemahaman siswa yang diperoleh melalui tindakan siklus I dan siklus II.

Page 250: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

230

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan dari hasil penelitian tentang keterampilan menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

teknik pengamatan objek langsung siswa kelas XA SMA Negeri Wangon

Banyumas adalah sebagai berikut.

(1) Terdapat peningkatan pada keterampilan menulis karangan deskripsi siswa

kelas XA SMA Negeri Wangon Banyumas setelah dilakukan tindakan

penelitian menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif

tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung. Peningkatan

keterampilan menulis karangan deskripsi tersebut dapat diketahui dari hasil

tes prasiklus, siklus I, dan siklus II. Nilai rata-rata tes menulis karangan

deskripsi prasiklus sebesar 60,58 yang masuk dalam kategori kurang dengan

ketuntasan sebesar 16,67%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, nilai

rata-ratanya mencapai 66,17 dengan kategori cukup dan ketuntasan sebesar

16,67%. Pada siklus II, nilai rata-rata tersebut mengalami peningkatan

sebesar 12,24 dari siklus I menjadi 78,41 dengan kategori nilai baik dan

ketuntasan sebesar 86,11%.

(2) Perilaku siswa kelas XA SMA Negeri Wangon Banyumas setelah mengikuti

pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung

Page 251: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

231

mengalami perubahan perilaku keaktifan, keantusiasan, dan motivasi ke arah

positif. Perubahan tingkah laku siswa ini dapat dibuktikan dengan data

nontes. Data nontes tersebut antara lain berupa observasi, catatan harian,

wawancara, dan dokumentasi foto. Berdasarkan hasil data nontes pada siklus

I, masih nampak perilaku negatif siswa saat pembelajaran berlangsung. Pada

siklus II tingkah laku negatif siswa semakin berkurang dan tingkah laku

positif siswa semakin bertambah.

5.2 Saran

Atas dasar simpulan dari penelitian di atas, maka saran yang dapat peneliti

sampaikan adalah sebagai berikut.

(1) Guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia hendaknya menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung saat pembelajaran menulis karangan deskripsi.

Model pembelajaran ini dapat membantu kelancaran, aktivitas, dan efisiensi

pencapaian tujuan pembelajaran. Adanya penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe concept sentence dapat membantu siswa dalam aspek

imajinasi, kesan hidup, dan keterlibatan aspek pancaindera, dan menuntut

siswa aktif/terlibat dalam pembelajaran. Penggunaan teknik pengamatan

objek langsung dapat menambah motivasi dan minat siswa untuk mengikuti

pembelajaran dan lebih mudah dalam mendeskripsikan objek.

(2) Para peneliti yang menekuni bidang penelitian bahasa dan sastra Indonesia

dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterampilan menulis

Page 252: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

232

karangan deskripsi agar dapat mengembangkan khasanah ilmu bahasa dan

meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Upaya-upaya peningkatan

keterampilan siswa, khususnya keterampilan menulis karangan deskripsi,

diharapkan dapat membantu guru untuk memecahkan masalah dan hambatan

yang sering kali muncul dalam proses pembelajaran bahasa di kelas.

Page 253: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

233

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti,dkk. 1996. Pembinaan Keterampilan Menulis Bahasa

Indonesia. Jakarta: Erlangga

Anwar, Khoirul dan Nathan Hindarto. 2007. Pengaruh Kemahiran Berproses

Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA melalui Model Pembelajaran

Kooperatif. Lembaran Ilmu Kependidikan, Vol.36, No.1.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Kurikulum Standar Isi.

Cecilia dan Ikeguchi. 1997. Teaching Integrated Writing Skill. Jurnal

Internasional. http://iteslj.org/. (Diunduh pada kamis, 13 Mei 2010).

Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Prinsip, Pendekatan, dan Metode

Pembelajaran Bahasa Indonesia.

De Porter, Bobbi and Mike Hernacki (dalam terjemahan Abdurrahman). 2005.

Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.

Bandung: Kaifa.

Dhewi, Riva Suskala Novita. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

Deskripsi dengan Teknik Flash Card pada Siswa Kelas V SD Salangamer,

Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Skripsi. Semarang: UNNES.

Diliberto, Jennifer Anne. 2004. Improving Descriptive Sentence Writing In

Elementary Student. http://find. Galegroup. Com/ (Diunduh 25 Maret

2010).

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fitri Arisa, Lisa. 2008. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

dengan Teknik Cloze Procedure melalui Teknik Read Box pada Siswa

Kelas III SD Negeri 05 Randudongkal Pemalang. Skripsi. Semarang:

UNNES.

Page 254: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

234

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.

Hartono, Bambang. 2000. Kajian Wacana Bahasa Indonesia. Semarang: UNNES.

Hernowo. 2005. Quantum Learning. Bandung : Kaifa Mizan Pustaka.

Ibrahim dan Nana Syaodih S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Asdi

Mahasatya.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunitas

Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Jacobson dan Reid. 2002. Improving the Persuasive Essay Writing of High School

Students with ADHD. Jurnal Internasional. University of Nebraska, Licoln.

http://proquest.com/. (Diunduh 25 Maret 2010).

Karsana, Ano. 1986. Buku Materi Pokok Keterampilan Menulis. Jakarta:

Karunika.

Karuni, Sukmanita. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

dengan Menggunakan Teknik Musik Instrumentalia Mozart melalui

Metode WINDOWS pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Pegandon

Kendal. Skripsi. Semarang: UNNES.

Keraf, Gorys. 1995. Eksposisi dan Deskripsi. Ende Flores: Nusa Indah.

__________ . 2002. Diksi dan Gaya Bahasa Komposisi Lanjut I. Jakarta:

Grateknik .

Khanifah. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi dengan

Menggunakan Teknik Video Compact Disc (VCD) Kelas X SMA Negeri 2

Semarang. Skripsi. Semarang: UNNES.

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning: Mempraktikan Cooperative Learning di

Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Nurhadi, Agus Gerrad Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual

Teaching and Learning/ CTL) Dan Penerapannya Dalam KBK. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Page 255: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

235

Nursisto. 2000. Penuntun Mengarang. Yogyakarta: Adi Cipta Karya Nusa.

Purwanti, Dewi. 2007. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

dengan Model Pendidikan Luar Ruang dan Teknik Musik Klasik pada

Siswa Kelas X 6 SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. Skripsi. Semarang:

UNNES.

Puspita, Linda. 2007. Peningkatan Pembelajaran Menulis Melalui Strategi

Directed Writing Activity bagi Siswa SDN 51 Palembang. Forum

Kependidikan, Maret, Vol.26, No.2.

Rohani, Ahmad. 2006. Teknik Instruksional Edukatif. Jakarta : Rieneka Cipta.

Semi, M Atar. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice

(Cooperative Laerning : Teori, Riset, dan Praktik). Terj. Lita. Bandung:

Nusa Indah.

Soenardji dan Bambang Hartono. 1998. Asas-asas Menulis. Semarang: IKIP

Semarang Press.

Soeparno. 1988. Teknik Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Intan Pariwara.

Subana dan Sunarti. 2004. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.

Bandung: Pustaka Setia.

Subyantoro.2009.Penelitian tindakan Kelas.Semarang : Widya Karya Semarang.

Sudjana, Nana, Ahmad Rivai. 2009. Teknik Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Sujanto, Ch. 1988. Keterampilan Berbahasa-Membaca-Menulis-Berbicara Untuk

Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : P2LPTK

Suparno dan Mohammad Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Suprijono, Agus.2009. Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Page 256: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

236

Suriamiharja, Agus, dkk. 1996. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Suryandari, Endang. 2008. Peningkatan Keterampilan Meenulis Karangan

Deskripsi dengan Teknik Objek Langsung pada Siswa Kelas X SMA

Negeri 3 Pekalongan Tahun Pelajaran 2007/2008. Skripsi. Semarang:

UNNES

Sutikno, M. Sobry. 2009. Belajar dan Pembelajaran (Upaya Kreatif dalam

Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil). Bandung: Prospect.

Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC.

Syamsuddin, dkk. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Henry Guntur. 1982. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Vero Sudiyati dan Aloys Widyamartaya. 2005. Kiat Menulis Deskripsi dan

Narasi. Yogyakarta : Pustaka widyatama.

Wagiran dan Mukh. Doyin. 2005. Curah Gagasan Pengantar Penulisan Karya

Ilmiah. Semarang: Rumah Indonesia.

Wijayanti, Wiwik. 2008. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

dengan Teknik Menulis Cepat dan Teknik Video Compact Disc (VCD)

Siswa Kelas IV SD Negeri 5 Ketro Kec. Karangrayub Kab. Grobogan.

Skripsi. Semarang: UNNES.

Wikipedia. Tjakroek. Blogspot.com/2007/10/Ciri-Ciri Karangan Deskripsi.html.

Wiyanto, Asul. 2004. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo.

Yamin, Marinis dan Bansu I. Ansari. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan

Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada.

Yuniasih. 2008. Perbandingan antara Keefektifan Penggunaan Teknik Pemetaan

Pikiran dan Peniruan Model dalam Pembelajaran Menulis Deskripsi pada

Page 257: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

237

siswa SMA. Tesis. Semarang: Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia. PPS

Universitas Negeri Semarang.

Page 258: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

238

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidkan : SMA Negeri Wangon

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : XA/ 1

Standar Kompetensi : Menulis

4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai

bentuk karangan (naratif, deskriptif,

eksposisi)

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2x pertemuan)

A. KOMPETENSI DASAR

4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk karangan deskripsi.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat menulis hasil observasi dalam

bentuk karangan deskripsi.

C. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian karangan deskripsi

2. Syarat Paragraf

3. Langkah- langkah menulis karangan deskripsi adalah sebagai berikut.

D. METODE PEMBELAJARAN

1. Model : Kooperatif tipe concept sentence

2. Metode dan Teknik : Pengamatan objek langsung

Tanya jawab

Diskusi

Inkuiri

Page 259: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

239

E. SKENARIO PEMBELAJARAN

Peretemuan Pertama

No Kegiatan Pembelajaran Metode/

Teknik Waktu

1. Kegiatan Awal

Tahap 1 : Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

a. Guru mengondisikan siswa agar siap

mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi.

b. Guru melakukan apersepsi materi dengan

bertanya jawab pada siswa tentang karangan

deskripsi.

c. Guru memberikan motivasi pembelajaran

dengan menyampaikan manfaat dan tujuan

dari pembelajaran.

d. Guru memberikan penjelasan umum dari

materi yang akan diajarkan.

e. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran

yang akan dilakukan secara singkat.

Tanya jawab

15 menit

2. Kegiatan Inti

Tahap 2 : Menyajikan informasi

1. Siswa diarahkan untuk memperhatikan

contoh karangan deskripsi yang telah

disediakan oleh guru.

2. Siswa berdiskusi dengan teman

sebangkunya untuk mengidentifikasi

pengertian dan ciri-ciri dari karangan

deskripsi.

3. Siswa dan guru bertanya jawab seputar

Pemodelan

Diskusi

Tanya jawab

Inkuiri

60 menit

Page 260: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

240

materi karangan deskripsi.

Tahap 3 : Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok kooperatif

1. Siswa membentuk kelompok secara

heterogen berdasarkan kemampuan siswa

dalam menulis karangan deskripsi, masing-

masing kelompok terdiri atas 4-5 anggota

kelompok. Setelah terbentuk kelompok,

masing-masing kelompok menentukan

ketua kelompoknya.

2. Siswa di bawah bimbingan guru

menentukan tempat yang akan dijadikan

objek untuk menulis karangan deskripsi.

Tahap 4 : Membimbing kelompok bekerja

dan belajar

1. Guru mengarahkan siswa ke luar kelas untuk

menuju ke tempat yang akan dijadikan

objek. Tiap kelompok mengamati objek

yang berbeda-beda.

2. Guru mengarahkan siswa pada saat

mengamati objek dan berdiskusi

menentukan kata kunci serta menjelaskan

langkah-langkah penulisan karangan

deskripsi yang baik berdasarkan pengamatan

objek secara langsung serta kata kunci yang

telah ditentukan.

3. Tiap kelompok mengamati objek secara

langsung dan menentukan minimal 4 kata

kunci yang sesuai dengan objek tersebut

(teknik pengamatan objek langsung).

4. Tiap kelompok berdiskusi menentukan kata

Penugasan

Pengamatan

objek

langsung

Page 261: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

241

kunci dari objek yang diamati (concept

sentence), kemudian membuat beberapa

kalimat dengan menggunakan kata kunci

yang telah ditentukan sebelumnya.

5. Secara berkelompok siswa mengembangkan

kata kunci yang telah ditentukan menjadi

kalimat-kalimat sederhana.

6. Siswa merangkai dan mengembangkan

kalimat-kalimat sederhana yang telah dibuat

menjadi sebuah karangan deskripsi.

Tahap 5 : Evaluasi

1. Perwakilan kelompok mempresentasikan

hasil menulis karangan deskripsi di depan

kelas dengan dipandu guru (Tes on the

materials).

2. Kelompok lain memberikan komentar dari

hasil karangan deskripsi kelompok lain.

Tahap 6 : Memberikan penghargaan

1. Guru memberikan masukan terhadap hasil

karangan deskripsi yang telah dibacakan di

depan kelas dan memberikan penghargaan

untuk siswa yang hasil karangan

deskripsinya paling baik.

2. Guru memberikan penguatan materi dan

memberikan umpan balik.

3. Guru memberikan motivasi kepada siswa

yang kurang atau belum berpartisipasi aktif

dalam kegiatan pembelajaran.

Presentasi

Tanya jawab

3. Kegiatan Akhir

1. Siswa dan guru menyimpulkan hasil

kegiatan pembelajaran yang telah

Tanya jawab

Refleksi

15 menit

Page 262: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

242

dilaksanakan.

2. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap

pembelajaran menulis karangan deskripsi

yang telah berlangsung.

3. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

Pertemuan Kedua

No Kegiatan Pembelajaran Metode/

Teknik Waktu

1. Kegiatan Awal

Tahap 1 : Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1. Guru mengondisikan siswa agar siap

mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi.

2. Guru melakukan apersepsi materi dengan

memancing ingatan siswa tentang materi

menulis karangan deskripsi yang telah

diajarkan sebelumnya dan bertanya jawab

mengenai kesulitan yang masih dialami

siswa dalam menulis karangan deskripsi.

3. Guru memberikan motivasi pembelajaran

dengan menyampaikan manfaat dan tujuan

dari pembelajaran.

4. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran

yang akan dilakukan secara singkat.

Tanya jawab

15 menit

2. Kegiatan Inti

Tahap 2 : Menyajikan informasi

1. Siswa dan guru sekilas membahas materi

Tanya jawab

60 menit

Page 263: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

243

karangan deskripsi yang telah dipelajari

pada pertemuan sebelumnya.

2. Guru mengingtakan kembali langkah-

langkah menulis karangan deskripsi yang

baik dan cara menentukan kata kunci dari

objek yang diamati secara langsung.

Tahap 3 : Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok kooperatif

1. Siswa membentuk kelompok secara

heterogen berdasarkan kemampuan siswa

dalam menulis karangan deskripsi, masing-

masing kelompok terdiri atas 4-5 anggota

kelompok. setelah terbentuk kelompok,

masing-masing kelompok menentukan

ketua kelompoknya.

2. Siswa dibawah bimbingan guru menentukan

objek yang akan diamati.

Tahap 4 : Membimbing kelompok bekerja

dan belajar

1. Siswa diarahkan ke luar kelas untuk menuju

ke tempat yang akan dijadikan objek.

2. Siswa diarahkan pada saat mengamati objek

dan berdiskusi menentukan kata kunci serta

menjelaskan langkah-langkah penulisan

karangan deskripsi yang baik berdasarkan

pengamatan objek secara langsung serta kata

kunci yang telah ditentukan.

3. Tiap kelompok mengamati objek secara

langsung dan menentukan minimal 4 kata

kunci yang sesuai dengan objek tersebut

(teknik pengamatan objek langsung).

Inkuiri

Penugasan

Teknik

pengamatan

objek

langsung

Page 264: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

244

4. Tiap kelompok berdiskusi menentukan kata

kunci dari objek yang diamati (concept

sentence), kemudian membuat beberapa

kalimat dengan menggunakan kata kunci

yang telah ditentukan sebelumnya.

5. Dalam kelompok, siswa secara individu

mengembangkan kata kunci yang telah

ditentukan menjadi kalimat-kalimat

sederhana.

6. Siswa mengembangkan kata kunci yang

telah ditentukan menjadi kalimat-kalimat

sederhana.

7. Siswa merangkai dan mengembangkan

kalimat-kalimat sederhana yang telah dibuat

menjadi sebuah karangan deskripsi.

Tahap 5 : Evaluasi

1. Beberapa siswa membacakan hasil

karangannya di depan kelas dengan dipandu

oleh guru.

2. Siswa yang lain dan guru memberikan

masukan pada hasil karangan deskripsi yang

dibacakan.

Tahap 6 : Memberikan penghargaan

1. Siswa diberikan penguatan materi hasil

diskusi dan diberikan penghargaan untuk

siswa yang hasil karangan deskripsinya

paling baik (Provide recognition).

2. Siswa yang kurang atau belum berpartisipasi

aktif dalam kegiatan pembelajaran diberi

motivasi oleh guru.

Presentasi

Tanya jawab

3. Kegiatan Akhir

Page 265: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

245

1. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang

telah dipelajari pada hari itu.

2. Guru bertanya jawab dengan siswa, tentang

kesulitan yang dialami siswa dalam

pembelajaran.

3. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

Tanya jawab

Refleksi

15 menit

F. SUMBER PEMBELAJARAN

Contoh karangan deskripsi

Buku bahasa Indonesia SMA kelas X dan buku penunjang lain.

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. Penilaian Proses

Penilaian proses ini dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung

yaitu tentang sikap siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Penilaian ini merujuk

pada lembar observasi.

2. Penilaian Hasil

Penilaian hasil dilihat berdasarkan hasil tes tertulis menulis karangan

deskripsi tentang benda berdasarkan pengamatan objek secara detail dengan

menentukan kata kunci dari objek tersebut kemudian mengembangkan kata kunci

tersebut menjadi sebuah kalimat sederhana dan merangkainya menjadi sebuah

karangan deskripsi.

Indikator Penilaian

Teknik Bentuk Nomor soal

1. Mampu menentukan

kata kunci berdasarkan

objek yang diamati.

Tes

Perbuatan

Proyek 1. Pilih salah satu objek

yang akan kalian

amati untuk

membuat karangan

deskripsi, kemudian

Page 266: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

246

2. Mampu

mengembangkan kata

kunci menjadi suatu

karangan yang utuh

berdasarkan hasil

pengamatan dengan

memperhatikan aturan

tata tulis kebahasaan.

3. Mampu menyunting

karangan deskripsi yang

telah dibuat.

tentukanlah minimal

4 kata kunci

berdasarkan objek

tersebut!

2. Kembangkanlah kata

kunci tersebut

menjadi sebuah

karangan deskripsi

yang utuh dengan

memperhatikan

aturan tata tulis

kebahasaan!

3. Suntinglah karangan

deskripsi yang telah

dibuat dilihat dari

segi isi dan

bahasanya!

Alternatif Objek Mengarang:

1. Lapangan sekolah

2. Koperasi sekolah

3. Mushola

4. Tempat parkir

5. Laboratorium IPA

6. Perpustakaan

7. Halaman depan sekolah

8. Green house

Page 267: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

247

Pedoman Penskoran

No. Aspek Penilaian Skor Maksimal

A. Pendeskripsian

Imajinasi

Keterlibatan aspek pancaindera

Kesan hidup

Menunjukkan objek yang ditulis

20

16

12

16

B. Organisasi Isi

Kesesuaian judul dengan isi

Kohesi dan koherensi

Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

4

8

12

C. Penggunaan Bahasa dan EYD

Pilihan kata/Diksi

Ejaan dan tanda baca

Kerapian tulisan

4

4

4

Jumlah (nilai) 100

Nilai = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x Nilai maksimal (100)

Aspek-aspek yang dinilai dengan rentangan skor dan kategori penilaian

dapat dinilai pada tabel berikut.

No. Aspek Penilaian Skor Kategori

A. Pendeskripsian

1. Imajinasi

a. Kualitas pengolahan idenya sangat baik.

b. Kualitas pengolahan idenya baik.

c. Kualitas pengolahan idenya cukup.

d. Kualitas pengolahan idenya kurang.

16-20

11-15

6-10

1-5

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

2. Keterlibatan aspek pancaindera

a. Melibatkan semua indera.

13-16

Sangat baik

Page 268: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

248

b. Melibatkan dua indera.

c. Melibatkan satu indera.

d. Tidak melibatkan indera.

9-12

5-8

1-4

Baik

Cukup

Kurang

3. Kesan hidup

a. Melukiskan objek tulisan secara nyata,

kesan hidup objek tulisan benar-benar

terasa.

b. Melukiskan objek kurang sempurna, kesan

hidup objek tulisan cukup terasa.

c. Melukiskan objek tidak secara keseluruhan,

kesan hidup objek tulisan kurang terasa.

d. Melukiskan objek tulisan tidak secara lugas,

kesan hidup objek tidak terasa.

10-12

7-9

4-6

1-3

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

4. Menunjukkan objek yang ditulis

a. Menunjukkan objek secara keseluruhan.

b. Menunjukkan letak, situasi, dan kondisi

objek.

c. Menunjukkan letak dan situasi objek.

d. Menunjukkan letak objek.

13-16

9-12

5-8

1-4

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

B. Organisasi isi

1. Kesesuaian judul dengan isi

a. Judul menarik, singkat, provokatif, relevan

selaras dengan isi karangan.

b. Judul menarik, singkat, relevan selaras

dengan isi karangan.

c. Judul kurang menarik, cukup relevan

selaras dengan isi karangan.

d. Judul tidak menarik, tidak relevan selaras

dengan isi karangan.

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

2. Kohesi dan Koherensi

Page 269: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

249

a. Keterpaduan isi paragraf dan antarkalimat

jelas.

b. Keterpaduan isi paragraf dan antarkalimat

cukup jelas.

c. Keterpaduan isi paragraf dan antarkaliamt

kurang jelas.

d. Keterpaduan isi paragraf dan antarkalimat

tidak jelas.

7-8

5-6

3-4

1-2

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

3. Memusatkan uraian pada objek yang ditulis.

a. Uraian terpusat pada objek yang ditulis.

b. Sedikit melibatkan objek yang lain.

c. Setengah tulisan melibatkan objek yang

lain.

d. Uraian terpusat pada objek lain.

10-12

7-9

4-6

1-3

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

C. Penggunaan Bahasa dan EYD

1. Pilihan Kata/Diksi

a. Tepat, bermakna tunggal, singkat,

bervariasi, ekspresif, dan menarik.

b. Tepat, bermakna tunggal, bervariasi,

ekspresif, dan menarik.

c. Bermakna ambigu, singkat, bervariasi, dan

menarik.

d. Kurang tepat dan bermakna ambigu.

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

2. Ejaan dan Tanda baca

a. Sangat sempurna.

b. Sedikit kesalahan.

c. Banyak kesalahan.

d. Salah semua.

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

3. Kerapian tulisan

a. Jelas terbaca dan bersih.

4

Sangat baik

Page 270: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

250

b. Terbaca dan cukup bersih.

c. Terbaca dan tidak bersih.

d. Tidak terbaca dan tidak bersih.

3

2

1

Baik

Cukup

Kurang

Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

No Kategori Rentang nilai

1. Sangat baik 85-100

2. Baik 70-84

3. Cukup 53-69

4. Kurang 0-52

Rincian Perolehan Nilai Tiap Siswa

No.

Kode

Responden

Aspek Penilaian

Nilai Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. R-1

2. R-2

3. R-3

4. R-4

5. R-5

Page 271: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

251

Keterangan:

1 = Imajinasi

2 = Keterlibatan aspek pancaindera

3 = Kesan hidup

4 = Menunjukkan objek yang ditulis

5 = Kesesuaian judul dengan isi

6 = Kohesi dan koherensi

7 = Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

8 = Pilihan kata/Diksi

9 = Ejaan dan tanda baca

10 = Kerapian tulisan

Banyumas, Januari 2011

Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Peneliti

Dra. Parmunah Tika Septiani

NIP. 19600524 198111 2 002 NIM. 2101407135

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Negeri Wangon

Drs. Ananto Nur Semedi

NIP. 19601106 198903 1 017

Page 272: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

252

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidkan : SMA Negeri 1 Wangon

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/Semester : XA/ 1

Standar Kompetensi : Menulis

4. Mengungkapkan informasi dalam berbagai

bentuk karangan (naratif, deskriptif,

eksposisi)

Alokasi Waktu : 4 x45 menit (2x pertemuan)

A. KOMPETENSI DASAR

4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk karangan deskripsi.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat menulis hasil observasi dalam

bentuk karangan deskripsi.

C. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertian karangan deskripsi

Karangan deskripsi adalah jenis karangan yang menggambarkan atau

melukiskan objek tertentu dengan detail, jelas, dan sesuai dengan keadaan yang

sebenar-benarnya tentang objek yang dilukiskan. Semua hal yang ada di objek

tersebut digambarkan melalui pengamatan pancaindera, dari segala sesuatu yang

bisa didengar, dilihat, dicium, diraba, dan dirasa. Semua gambaran itu dirangkai

dalam bentuk kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf hingga membentuk

suatu karangan yang utuh. Tujuan menulis karanagn deskripsi yaitu pembaca

seolah-olah dapat merasakan dan melihat secara langsung objek yang

digambarkan oleh sang penulis melalui karangannya.

Page 273: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

253

2. Syarat Paragraf

3. Langkah- langkah menulis karangan deskripsi

D. METODE PEMBELAJARAN

1. Model : Kooperatif tipe concept sentence

2. Metode dan Teknik : Pengamatan objek langsung

Tanya jawab

Diskusi

Inkuiri

E. SKENARIO PEMBELAJARAN

Pertemuan Pertama

No Kegiatan Pembelajaran Metode/

Teknik Waktu

1. Kegiatan Awal

Tahap 1 : Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1. Guru mengondisikan siswa agar siap mengikuti

pembelajaran menulis karangan deskripsi.

2. Guru melakukan apersepsi materi.

3. Guru memberikan motivasi pembelajaran

dengan menyampaikan manfaat dan tujuan dari

pembelajaran.

4. Guru memberikan penjelasan umum dari materi

yang akan diajarkan.

5. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang

akan dilakukan secara singkat.

Tanya

jawab

15 menit

2. Kegiatan Inti

Tahap 2 : Menyajikan informasi

1) Siswa mengamati contoh karangan deskripsi

Pemodelan

60 menit

Page 274: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

254

yang telah disediakan oleh guru.

2) Siswa dan guru membahas materi karangan

deskripsi dan membandingkan contoh karangan

deskripsi siklus I dan siklus II.

3) Siswa dan guru membahas materi tentang

menyunting karangan deskripsi.

Tahap 4 : Membimbing siswa bekerja dan

belajar

1. Siswa secara individu dan didampingi guru

berlatih menyunting hasil menulis karangan

deskripsi pada siklus I.

2. Siswa menyunting hasil karangan milik

temannya.

3. Setelah disunting, karangan dikembalikan

kepada pemiliknya dan masing-masing siswa

memperbaiki hasil tulisannya.

Tahap 5 : Evaluasi

1. Siswa membacakan hasil perbaikan

karangannya.

Tahap 6 : Memberikan penghargaan

1. Guru menjelaskan kesalahan-kesalahan yang

terjadi pada tes siklus I.

2. Guru memberikan penguatan materi dan

memberikan umpan balik, serta memberi

penghargaan bagi siswa yang karangan

deskripsinya terbaik..

3. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang

kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Diskusi

Tanya

jawab

Inkuiri

Penugasan

Tanya

jawab

3. Kegiatan Akhir

1. Siswa dan guru menyimpulkan hasil kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Tanya

jawab

15 menit

Page 275: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

255

2. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap

pembelajaran menulis karangan deskripsi yang

telah berlangsung.

3. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

Refleksi

Pertemuan kedua

No Kegiatan Pembelajaran Metode/

Teknik Waktu

1. Kegiatan Awal

Tahap 1 : Menyampaikan tujuan dan

memotivasi siswa

1. Guru mengondisikan siswa agar siap

mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi.

2. Guru memberikan penjelasan hasil

perbaikan menulis karangan deskripsi pada

pertemuan sebelumnya.

3. Guru memberikan penjelasan mengenai

tujuan dan manfaat yang diperoleh dari

pembelajaran yang akan dilakukan.

4. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran

yang akan dilakukan secara singkat.

Tanya

jawab

15 menit

2. Kegiatan Inti

Tahap 2 : Menyajikan informasi

1. Siswa dan guru mengingat kembali tentang

hal-hal yang harus diperhatikan dalam

menulis karangan deskripsi dan

menekankan pada aspek penilaian tes

keterampilan menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe

Tanya

jawab

60 menit

Page 276: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

256

concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung.

Tahap 3 : Mengorganisasikan siswa ke

dalam kelompok kooperatif

1. Siswa membentuk kelompok secara

heterogen berdasarkan kemampuan siswa

dalam menulis karangan deskripsi, masing-

masing kelompok terdiri atas 4-5 anggota

kelompok.

2. Siswa di bawah bimbingan guru

menentukan tempat yang akan dijadikan

objek untuk menulis karangan deskripsi.

Tahap 4 : Membimbing kelompok bekerja

dan belajar

1. Guru mengarahkan siswa ke luar kelas

untuk menuju ke tempat yang sudah

ditentukan untuk dijadikan objek.

2. Guru mengarahkan siswa pada saat

mengamati objek dan berdiskusi

menentukan kata kunci serta menjelaskan

langkah-langkah penulisan karangan

deskripsi yang baik berdasarkan pengamatan

objek secara langsung serta kata kunci yang

telah ditentukan terutama pada aspek

imajinasi, kesan hidup, dan keterlibatan

aspek panca indera.

3. Tiap kelompok mengamati objek secara

langsung dan menentukan minimal 4 kata

kunci yang sesuai dengan objek tersebut.

4. Tiap kelompok berdiskusi menentukan kata

kunci berdasarkan objek yang diamati

Penugasan

Diskusi

Inkuiri

Pengamatan

objek

langsung

Penugasan

Page 277: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

257

(concept sentence), kemudian membuat

beberapa kalimat dengan menggunakan kata

kunci yang telah ditentukan sebelumnya.

5. Dalam kelompok, siswa secara individu

mengembangkan kata kunci yang telah

ditentukan menjadi kalimat-kalimat

sederhana.

6. Siswa merangkai dan mengembangkan

kalimat-kalimat sederhana yang telah dibuat

menjadi sebuah karangan deskripsi.

Tahap 5 : Evaluasi

1. Beberapa siswa membacakan hasil

karangannya di depan kelas dengan dipandu

oleh guru.

2. Siswa yang lain dan guru memberikan

masukan pada hasil karangan deskripsi yang

dibacakan.

Tahap 6 : Memberikan penghargaan

1. Guru memberikan penguatan materi hasil

diskusi dan memberi penghargaan bagi

siswa yang karangan deskripsinya terbaik.

2. Guru memberikan motivasi kepada siswa

yang kurang atau belum berpartisipasi aktif

dalam kegiatan pembelajaran.

Presentasi

Ceramah

Tanya

jawab

3. Kegiatan Akhir

1. Siswa dan guru menyimpulkan hasil

kegiatan pembelajaran

2. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap

pembelajaran yang telah berlangsung.

3. Guru memberikan motivasi pada siswa agar

terus berlatih menulis karangan deskripsi.

Tanya

jawab

Refleksi

15 menit

Page 278: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

258

F. SUMBER PEMBELAJARAN

Contoh karangan deskripsi

Buku bahasa Indonesia SMA kelas X dan buku penunjang lain.

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. Penilaian Proses

Penilaian proses ini dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung

yaitu tentang sikap siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Penilaian ini merujuk

pada lembar observasi.

2. Penilaian Hasil

Penilaian hasil dilihat berdasarkan hasil tes tertulis menulis karangan

deskripsi tentang benda berdasarkan pengamatan objek secara detail dengan

menentuka kata kunci dari objek tersebut kemudian mengembangkan kata kunci

tersebut menjadi sebuah kalimat sederhana dan merangkainya menjadi sebuah

karangan deskripsi.

Indikator Penilaian

Teknik Bentuk Nomor soal

1. Mampu menentukan kata

kunci berdasarkan objek

yang diamati.

2. Mampu mengembangkan

kata kunci menjadi suatu

karangan yang utuh

Tes

Perbuatan

Proyek 1. Pilih salah satu objek

yang akan kalian

amati untuk membuat

karangan deskripsi,

kemudian tentukanlah

minimal 4 kata kunci

berdasarkan objek

tersebut!

2. Kembangkanlah kata

kunci tersebut

menjadi sebuah

Page 279: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

259

berdasarkan hasil

pengamatan dengan

memperhatikan aturan

tata tulis kebahasaan.

3. Mampu menyunting

karangan deskripsi yang

telah dibuat.

karangan deskripsi

yang utuh dengan

memperhatikan

aturan tata tulis

kebahasaan!

3. Suntinglah karangan

deskripsi yang telah

dibuat dilihat dari

segi isi dan

bahasanya!

Alternatif Objek Mengarang:

1. Lapangan sekolah

2. Koperasi sekolah

3. Mushola

4. Tempat parkir

5. Laboratorium IPA

6. Perpustakaan

7. Halaman depan sekolah

8. Green house

Page 280: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

260

Pedoman Penskoran

No. Aspek Penilaian Skor Maksimal

A. Pendeskripsian

Imajinasi

Keterlibatan aspek pancaindera

Kesan hidup

Menunjukkan objek yang ditulis

20

16

12

16

B. Organisasi Isi

Kesesuaian judul dengan isi

Kohesi dan koherensi

Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

4

8

12

C. Penggunaan Bahasa dan EYD

Pilihan kata/Diksi

Ejaan dan tanda baca

Kerapian tulisan

4

4

4

Jumlah (nilai) 100

Nilai = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x Nilai maksimal (100)

Aspek-aspek yang dinilai dengan rentangan skor dan kategori penilaian

dapat dinilai pada tabel berikut.

No. Aspek Penilaian Skor Kategori

A. Pendeskripsian

1. Imajinasi

a. Kualitas pengolahan idenya sangat baik.

b. Kualitas pengolahan idenya baik.

c. Kualitas pengolahan idenya cukup.

d. Kualitas pengolahan idenya kurang.

16-20

11-15

6-10

1-5

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

2. Keterlibatan aspek pancaindera

a. Melibatkan semua indera.

13-16

Sangat baik

Page 281: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

261

b. Melibatkan dua indera.

c. Melibatkan satu indera.

d. Tidak melibatkan indera.

9-12

5-8

1-4

Baik

Cukup

Kurang

3. Kesan hidup

a. Melukiskan objek tulisan secara nyata,

kesan hidup objek tulisan benar-benar

terasa.

b. Melukiskan objek kurang sempurna, kesan

hidup objek tulisan cukup terasa.

c. Melukiskan objek tidak secara

keseluruhan, kesan hidup objek tulisan

kurang terasa.

d. Melukiskan objek tulisan tidak secara

lugas, kesan hidup objek tidak terasa.

10-12

7-9

4-6

1-3

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

4. Menunjukkan objek yang ditulis

a. Menunjukkan objek secara keseluruhan.

b. Menunjukkan letak, situasi, dan kondisi

objek.

c. Menunjukkan letak dan situasi objek.

d. Menunjukkan letak objek.

13-16

9-12

5-8

1-4

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

B. Organisasi isi

1. Kesesuaian judul dengan isi

a. Judul menarik, singkat, provokatif, relevan

selaras dengan isi karangan.

b. Judul menarik, singkat, relevan selaras

dengan isi karangan.

c. Judul kurang menarik, cukup relevan

selaras dengan isi karangan.

d. Judul tidak menarik, tidak relevan selaras

dengan isi karangan.

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Page 282: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

262

2. Kohesi dan Koherensi

a. Keterpaduan isi paragraf dan antarkalimat

jelas.

b. Keterpaduan isi paragraf dan antarkalimat

cukup jelas.

c. Keterpaduan isi paragraf dan antarkaliamt

kurang jelas.

d. Keterpaduan isi paragraf dan antarkalimat

tidak jelas.

7-8

5-6

3-4

1-2

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

3. Memusatkan uraian pada objek yang

ditulis.

a. Uraian terpusat pada objek yang ditulis.

b. Sedikit melibatkan objek yang lain.

c. Setengah tulisan melibatkan objek yang

lain.

d. Uraian terpusat pada objek lain.

10-12

7-9

4-6

1-3

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

C. Penggunaan Bahasa dan EYD

1. Pilihan Kata/Diksi

a. Tepat, bermakna tunggal, singkat,

bervariasi, ekspresif, dan menarik.

b. Tepat, bermakna tunggal, bervariasi,

ekspresif, dan menarik.

c. Bermakna ambigu, singkat, bervariasi, dan

menarik.

d. Kurang tepat dan bermakna ambigu.

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

2. Ejaan dan Tanda baca

a. Sangat sempurna.

b. Sedikit kesalahan.

c. Banyak kesalahan.

d. Salah semua.

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Page 283: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

263

3. Kerapian tulisan

a. Jelas terbaca dan bersih.

b. Terbaca dan cukup bersih.

c. Terbaca dan tidak bersih.

d. Tidak terbaca dan tidak bersih.

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

No Kategori Rentang nilai

1. Sangat baik 85-100

2. Baik 70-84

3. Cukup 53-69

4. Kurang 0-52

Rincian Perolehan Nilai Tiap Siswa

No.

Kode

Responden

Aspek Penilaian

Nilai

Akhir

Kategori

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. R-1

2. R-2

Keterangan:

1 = Imajinasi

2 = Keterlibatan aspek pancaindera

3 = Kesan hidup

4 = Menunjukkan objek yang ditulis

5 = Kesesuaian judul dengan isi

6 = Kohesi dan koherensi

Page 284: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

264

7 = Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

8 = Pilihan kata/Diksi

9 = Ejaan dan tanda baca

10 = Kerapian tulisan

Banyumas, Februari 2011

Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Peneliti

Dra. Parmunah Tika Septiani

NIP. 19600524 198111 2 002 NIM. 2101407135

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Negeri Wangon

Drs. Ananto Nur Semedi

NIP. 19601106 198903 1 017

Page 285: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

265

Lampiran 3 Pedoman Observasi Siklus I dan II

PEDOMAN OBSERVASI SIKLUS I DAN SIKLUS I

Mata Pelajaran :

Kelas :

Hari/ tanggal :

No.

Responden

ASPEK Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 1. Perhatian siswa penuh

terhadap penjelasan guru dan

merespon positif.

2. Siswa senang dan tertarik

terhadap model pembelajaran

kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung.

3. Siswa aktif dalam mengamati

mengamati objek secara

langsung.

4. Siswa aktif berdiskusi

menentukan kata kunci dari

objek yang diamati.

5. Siswa menulis karangan

deskripsi dengan sikap yang

baik, tidak ramai, dan tidak

mengganggu temannya.

6. Siswa aktif mengerjakan tugas

menulis karangan deskripsi

dengan serius dan tekun.

7. Siswa berpartisipasi dalam

menangapi hasil karangan

R-1

R-2

R-3

R-4

R-5

R-6

R-7

R-8

R-9

R-10

R-11

R-12

R-13

R-14

R-15

R-16

R-17

R-18

R-19

R-20

R-21

R-22

Page 286: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

266

R-23 deskripsi milik temannya.

Keterangan :

√ : melakukan

- : tidak melakukan

R-24

R-25

R-26

R-27

R-28

R-29

R-30

R-31

R-32

R-33

R-34

R-35

R-36

Jumlah

%

Page 287: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

267

Lampiran 4 Pedoman Catatan Harian Siswa Siklus I dan II

PEDOMAN CATATAN HARIAN SISWA

SIKLUS I DAN II

Nama siswa :

Kelas/No. Absen :

1. Apakah kamu tertarik mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung?

2. Bagaimana pendapat kamu tentang pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung yang baru saja dilakukan?

3. Kemudahan dan kesulitan apa yang kamu alami selama pembelajaran

menulis karangan deskripsi yang baru saja dilakukan?

4. Tulislah hal-hal yang ingin kamu kemukakan berkaitan dengan pembelajaran

menulis karangan deskripsi yang baru saja dilakukan!

Page 288: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

268

Lampiran 5 Pedoman Catatan Harian Guru Siklus I dan Siklus II

PEDOMAN CATATAN HARIAN GURU

SIKLUS I DAN SIKLUS II

Sekolah :

Kelas/semester :

Aspek-aspek yang ditulis dalam catatan harian guru adalah sebagai berikut.

1. Kesiapan siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi.

2. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi

dari awal sampai akhir.

3. Respon siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung.

4. Suasana pembelajaran yang berlangsung.

5. Tanggapan siswa mengenai model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan guru

(peneliti).

Page 289: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

269

Lampiran 6 Pedoman Wawancara Siklus I dan II

PEDOMAN WAWANCARA SIKLUS I DAN II

Nama siswa :

Kelas/No Absen :

1. Apakah kalian berminat dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi

yang baru saja dilakukan?

2. Apakah kalian senang mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi

yang baru saja dilakukan?

3. Kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran menulis

karangan deskripsi?

4. Apakan pembelajaran menulis karangan deskripsi yang baru saja dilakukan

dapat memotivasi dan membantu kalian dalam menulis karangan deskripsi?

Page 290: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

270

Lampiran 7 Pedoman Dokumentasi Foto Siklus I dan II

PEDOMAN DOKUMENTASI FOTO SIKLUS I DAN SIKLUS II

Aspek-aspek yang didokumentasikan pada siklus I dan siklus II adalah

sebagai berikut.

1. Situasi kelas pada saat proses awal pembelajaran (saat guru membuka

pelajaran).

2. Saat siswa dan peneliti menggali materi tentang karangan deskripsi.

3. Aktivitas siswa saat mengamati objek langsung dan berdiskusi menentukan

kata kunci yang sesuai dengan objek yang diamati.

4. Aktivitas siswa saat melaksanakan kegiatan menulis karangan deskripsi.

5. Aktivitas siswa saat membacakan hasil menulis karangan deskripsi di depan

kelas.

6. Aktivitas siswa ketika memberi tanggapan.

Page 291: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

271

Lampiran 8

KRITERIAN DAN PEDOMAN PENILAIAN

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI

Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

No. Aspek Penilaian Skor Maksimal

A. Pendeskripsian

Imajinasi

Keterlibatan aspek pancaindera

Kesan hidup

Menunjukkan objek yang ditulis

20

16

12

16

B. Organisasi Isi

Kesesuaian judul dengan isi

Kohesi dan koherensi

Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

4

8

12

C. Penggunaan Bahasa dan EYD

Pilihan kata/Diksi

Ejaan dan tanda baca

Kerapian tulisan

4

4

4

Jumlah (nilai) 100

No. Aspek Penilaian Skor Kategori

A. Pendeskripsian

1. Imajinasi

a. Kualitas pengolahan idenya sangat baik.

b. Kualitas pengolahan idenya baik.

c. Kualitas pengolahan idenya cukup.

d. Kualitas pengolahan idenya kurang.

16-20

11-15

6-10

1-5

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

2. Keterlibatan aspek pancaindera

Page 292: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

272

a. Melibatkan semua indera.

b. Melibatkan dua indera.

c. Melibatkan satu indera.

d. Tidak melibatkan indera.

13-16

9-12

5-8

1-4

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

3. Kesan hidup

a. Melukiskan objek tulisan secara nyata,

kesan hidup objek tulisan benar-benar

terasa.

b. Melukiskan objek kurang sempurna,

kesan hidup objek tulisan cukup terasa.

c. Melukiskan objek tidak secara

keseluruhan, kesan hidup objek tulisan

kurang terasa.

d. Melukiskan objek tulisan tidak secara

lugas, kesan hidup objek tidak terasa.

10-12

7-9

4-6

1-3

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

4. Menunjukkan objek yang ditulis

a. Menunjukkan objek secara keseluruhan.

b. Menunjukkan letak, situasi, dan kondisi

objek.

c. Menunjukkan letak dan situasi objek.

d. Menunjukkan letak objek.

13-16

9-12

5-8

1-4

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

B. Organisasi isi

1. Kesesuaian judul dengan isi

a. Judul menarik, singkat, provokatif,

relevan selaras dengan isi karangan.

b. Judul menarik, singkat, relevan selaras

dengan isi karangan.

c. Judul kurang menarik, cukup relevan

selaras dengan isi karangan.

d. Judul tidak menarik, tidak relevan selaras

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Page 293: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

273

dengan isi karangan.

2. Kohesi dan Koherensi

a. Keterpaduan isi paragraf dan

antarkalimat jelas.

b. Keterpaduan isi paragraf dan

antarkalimat cukup jelas.

c. Keterpaduan isi paragraf dan

antarkaliamt kurang jelas.

d. Keterpaduan isi paragraf dan

antarkalimat tidak jelas.

7-8

5-6

3-4

1-2

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

3. Memusatkan uraian pada objek yang

ditulis.

a. Uraian terpusat pada objek yang ditulis.

b. Sedikit melibatkan objek yang lain.

c. Setengah tulisan melibatkan objek yang

lain.

d. Uraian terpusat pada objek lain.

10-12

7-9

4-6

1-3

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

C. Penggunaan Bahasa dan EYD

1. Pilihan Kata/Diksi

a. Tepat, bermakna tunggal, singkat,

bervariasi, ekspresif, dan menarik.

b. Tepat, bermakna tunggal, bervariasi,

ekspresif, dan menarik.

c. Bermakna ambigu, singkat, bervariasi,

dan menarik.

d. Kurang tepat dan bermakna ambigu.

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

2. Ejaan dan Tanda baca

a. Sangat sempurna.

b. Sedikit kesalahan.

c. Banyak kesalahan.

4

3

2

Sangat baik

Baik

Cukup

Page 294: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

274

d. Salah semua. 1 Kurang

3. Kerapian tulisan

a. Jelas terbaca dan bersih.

b. Terbaca dan cukup bersih.

c. Terbaca dan tidak bersih.

d. Tidak terbaca dan tidak bersih.

4

3

2

1

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

No Kategori Rentang nilai

1. Sangat baik 85-100

2. Baik 70-84

3. Cukup 53-69

4. Kurang 0-52

Page 295: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

275

Lampiran 9

DAFTAR NAMA SISWA KELAS XA

SMA NEGERI WANGON

TAHUN AJARAN 2010/2011

No NIS Nama Siswa Jenis Kelamin

1. 4116 Achmad Willdan Ndaru Aji L

2. 4120 Agung Sigit Purnomo L

3. 4125 Anggar Magfiro L

4. 4128 Anisa Dwi Oktaviana P

5. 4137 Arungmas Ukitasari P

6. 4142 Bintari Nur Cahyani P

7. 4147 Destara Margowati P

8. 4166 Eka Apriliyani P

9. 4169 Eko Prasojo L

10. 4184 Faiz Amalia Zahra P

11. 4199 Ibnu Rofik L

12. 4202 Iis Tantinah P

13. 4213 Januaning Cahyani P

14. 4216 Krisnowati P

15 4217 Kukuh Ginanjar Febriantama L

16. 4224 Lia Kuatno P

17. 4228 Listia Nurhidayah P

18. 4229 Listiya Puspanita P

19. 4234 Ma’rifatul Hidayah P

20. 4239 Mochamad Yuda Prasetya L

21. 4244 Neli Rosaeni P

22. 4248 Noni Widayanti P

23. 4252 Noviani P

24. 4255 Nugraheni Dwi Widhyanti P

25. 4260 Nurul Ma’rifatun Khusni P

Page 296: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

276

26. 4262 Okta Syaefri Antoro L

27. 4263 Oktavia Patriani P

28. 4264 Pika Yuni Saputri P

29. 4269 Prian Novantria Eka Saputra L

30. 4276 Putri Nur Amalia P

31. 4280 Rifki Wulan Anjar Sari Devi P

32. 4281 Rinta Agustina P

33. 4286 Rizki Aulia P

34. 4289 Rosi Kentun Rahayu P

35. 4294 Satrio Adi Wibowo L

36. 4311 Tofik Giyanto L

Jumlah Laki- laki 11

Jumlah Perempuan 25

Total 36

Page 297: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

277

Lampiran 10

Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Prasiklus

No

Responden

Aspek Penilaian Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R-01 9 8 6 10 4 5 12 3 1 2 60

R-02 10 9 7 12 2 6 6 3 2 3 60

R-03 8 8 6 9 3 6 8 3 3 4 56

R-04 8 4 7 8 4 8 12 3 2 2 60

R-05 10 8 9 12 3 8 12 3 2 3 70

R-06 8 9 7 13 4 8 12 4 3 4 72

R-07 9 9 8 13 4 4 6 3 3 3 62

R-08 10 9 7 13 4 8 12 4 4 4 73

R-09 5 9 4 9 3 6 10 3 2 2 53

R-10 9 8 6 10 4 5 12 3 1 2 60

R-11 8 4 8 8 4 6 10 3 2 3 56

R-12 9 8 8 12 3 4 10 3 2 3 62

R-13 8 9 8 13 4 4 6 3 2 3 60

R-14 12 9 7 13 4 8 12 4 4 4 77

R-15 6 8 9 12 4 5 7 1 2 3 56

R-16 11 8 6 12 3 8 6 3 3 3 62

R-17 5 8 4 11 3 6 10 3 2 2 54

R-18 11 11 12 10 3 5 12 3 2 4 73

R-19 9 8 6 10 4 5 12 2 2 2 60

R-20 5 8 6 6 3 6 12 1 1 4 52

R-21 9 8 6 10 4 5 12 2 2 3 61

R-22 5 8 4 11 3 6 10 1 2 4 54

R-23 9 8 8 12 3 4 12 3 2 3 62

R-24 8 4 8 12 3 4 12 3 2 3 60

R-25 7 8 4 10 3 6 10 2 1 4 54

Page 298: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

278

R-26 8 7 6 8 4 6 10 1 1 3 54

R-27 6 8 8 12 4 6 10 2 1 3 60

R-28 8 9 8 12 2 6 10 2 2 3 62

R-29 8 8 8 12 3 6 10 2 2 3 60

R-30 5 9 8 6 2 6 10 1 1 4 52

R-31 11 11 12 10 4 5 12 3 2 4 74

R-32 7 4 8 6 3 6 8 2 2 4 52

R-33 9 8 6 10 4 6 8 3 3 3 60

R-34 9 9 8 12 4 4 10 3 3 4 66

R-35 8 8 8 12 4 6 8 3 2 3 60

R-36 6 8 4 10 3 6 8 2 1 4 52

Jumlah 293 306 260 360 102 168 273 89 84 101 2181

Rata-rata 40,6 53,1 60,1 62,5 70,8 58,3 63,1 61,8 58,3 70,1 60,58

Keterangan:

1 = Imajinasi

2 = Keterlibatan aspek pancaindera

3 = Kesan hidup

4 = Menunjukkan objek yang ditulis

5 = Kesesuaian judul dengan isi

6 = Kohesi dan koherensi

7 = Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

8 = Pilihan kata/Diksi

9 = Ejaan dan tanda baca

10 = Kerapian tulisan

Page 299: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

279

Lampiran 11

Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi siklus I

No

Responden

Aspek Penilaian Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R-01 12 10 8 11 4 5 9 3 1 2 65

R-02 12 10 8 11 2 6 6 3 2 3 63

R-03 13 8 7 9 3 5 8 3 3 4 63

R-04 10 8 7 8 4 7 12 3 3 3 65

R-05 10 13 10 13 3 4 9 3 3 3 71

R-06 12 13 9 13 4 6 6 4 4 4 75

R-07 9 9 8 13 4 4 6 3 3 3 62

R-08 10 9 10 13 4 4 8 3 3 3 67

R-09 5 9 4 9 3 5 9 3 1 2 52

R-10 13 8 6 8 4 5 9 3 3 3 62

R-11 12 9 8 10 2 5 10 3 2 3 64

R-12 13 9 8 9 3 5 8 3 3 4 65

R-13 15 13 10 13 4 7 11 4 2 4 83

R-14 15 14 10 14 4 6 10 4 3 3 83

R-15 8 10 9 8 3 4 6 2 2 2 54

R-16 13 8 8 11 4 5 6 3 3 3 64

R-17 8 7 7 8 4 7 12 3 3 3 61

R-18 10 11 8 10 4 5 11 4 3 3 71

R-19 12 10 8 10 4 5 10 4 3 4 68

R-20 9 10 6 6 3 5 9 3 1 2 54

R-21 15 12 11 14 4 7 10 3 3 4 83

R-22 10 10 8 12 1 4 10 3 2 3 63

R-23 10 8 9 11 2 6 6 3 3 3 61

R-24 12 10 8 9 2 6 10 3 4 3 67

R-25 13 10 9 10 3 4 8 2 2 2 63

R-26 12 10 9 9 2 6 8 3 3 3 65

R-27 13 10 10 10 4 4 6 3 2 4 66

Page 300: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

280

R-28 10 10 9 13 3 6 11 3 2 4 71

R-29 13 9 7 12 3 4 8 3 3 3 65

R-30 10 9 7 9 3 6 12 3 3 3 65

R-31 15 13 10 13 4 7 10 4 3 4 83

R-32 10 8 8 12 2 5 10 3 3 2 63

R-33 12 11 9 10 3 5 10 3 4 4 71

R-34 12 10 9 11 3 6 9 3 3 3 73

R-35 9 8 3 8 3 4 10 2 2 3 52

R-36 12 9 8 11 3 4 8 3 3 3 64

Jumlah 409 355 293 381 115 189 321 111 96 112 2382

Rata-rata 56,8 61,6 67,8 66,1 79,8 65,6 74,3 77 66,6 74,3 66,17

Keterangan:

1 = Imajinasi

2 = Keterlibatan aspek pancaindera

3 = Kesan hidup

4 = Menunjukkan objek yang ditulis

5 = Kesesuaian judul dengan isi

6 = Kohesi dan koherensi

7 = Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

8 = Pilihan kata/Diksi

9 = Ejaan dan tanda baca

10 = Kerapian tulisan

Page 301: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

281

Lampiran 12

Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi siklus II

No

Responden

Aspek Penilaian Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

R-1 17 12 11 13 3 5 10 3 3 3 80

R-2 16 12 10 13 3 6 10 3 3 3 79

R-3 13 11 9 12 3 5 9 2 3 3 70

R-4 12 10 9 12 3 6 9 3 3 3 70

R-5 16 13 11 14 4 5 10 4 3 4 84

R-6 12 10 8 12 3 5 9 4 4 3 70

R-7 15 13 10 13 4 6 8 3 3 3 78

R-8 16 15 11 14 4 6 10 3 3 3 85

R-9 10 12 9 12 3 6 9 3 3 3 70

R-10 17 13 11 14 4 5 11 3 3 4 85

R-11 15 14 10 14 4 4 10 3 3 3 80

R-12 10 9 7 9 3 5 9 3 3 4 62

R-13 18 14 11 15 4 8 12 4 4 4 94

R-14 18 15 11 13 4 7 11 4 3 3 89

R-15 10 11 9 8 4 6 9 3 3 2 65

R-16 16 14 11 13 4 7 10 3 3 4 85

R-17 14 8 10 13 3 6 9 3 3 4 73

R-18 16 13 11 14 4 7 10 3 3 4 85

R-19 17 14 11 13 4 7 10 3 4 4 87

R-20 16 12 11 14 4 7 11 3 3 2 83

R-21 17 14 11 13 3 6 10 3 2 4 83

R-22 13 12 10 12 4 7 10 3 3 4 78

R-23 14 12 9 12 3 8 11 3 4 4 80

R-24 13 9 9 12 3 6 6 3 3 3 67

R-25 12 12 6 11 3 4 10 4 2 3 68

Page 302: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

282

R-26 11 10 6 10 4 6 9 3 3 3 65

R-27 12 12 10 13 4 6 10 3 2 4 76

R-28 15 13 11 13 3 6 11 3 2 3 80

R-29 12 12 9 10 3 5 9 4 4 3 71

R-30 17 15 11 13 4 7 11 4 4 4 90

R-31 17 15 11 15 4 8 11 4 3 4 92

R-32 16 15 11 14 4 6 10 3 3 3 85

R-33 16 11 10 11 4 4 8 3 4 4 75

R-34 15 12 10 13 3 5 11 4 4 3 80

R-35 14 12 10 13 3 4 8 3 3 3 73

R-36 17 15 11 13 4 5 10 4 3 3 85

Jumlah 506 445 345 454 116 212 347 116 111 118 2823

Rata-rata 70,2 77,2 79,8 78,8 80,5 73,6 80,3 80,5 77,0 81,9 78,41

Keterangan:

1 = Imajinasi

2 = Keterlibatan aspek pancaindera

3 = Kesan hidup

4 = Menunjukkan objek yang ditulis

5 = Kesesuaian judul dengan isi

6 = Kohesi dan koherensi

7 = Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

8 = Pilihan kata/Diksi

9 = Ejaan dan tanda baca

10 = Kerapian tulisan

Page 303: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

283

Lampiran 13

Tabel Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

No. Kategori

Prasiklus Siklus I Siklus II

F Jumlah Nilai F Jumlah Nilai F Jumlah Nilai

1. Sangat Baik 0 0 0 0 11 962

2. Baik 6 439 10 756 20 1534

3. Cukup 26 1534 24 1522 5 327

4. Kurang 4 208 2 104 0 0

Jumlah 36 2181 36 2382 36 2823

Nilai rata-rata

2181

x 100 =

36

60,58

Kategori cukup

2382

x 100 =

36

66,17

Kategori cukup

2823

x 100 =

36

78,41

Kategori baik

Ketuntasan

6

x 100%

36

= 16,67%

10

x 100%

36

= 27,78%

31

x 100%

36

= 86,11%

Page 304: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

284

Lampiran 14

Tabel Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

Aspek Rata-rata Peningkatan

PS S I S II PS-SI S I-S II PS-SII

1. 40,69 56,80 70,27 16,11 13,47 29,55

2. 53,12 61,63 77,25 8,51 15,62 24,13

3. 56,18 67,82 79,86 11,64 12,04 239,68

4. 62,5 66,14 78,81 3,64 12,67 16,31

5. 70,83 79,86 80,56 9,03 0,7 9,73

6. 58,33 65,62 73,61 7,29 7,99 15,28

7. 63,19 74,30 80,32 11,11 6,02 17,13

8. 61,80 77,08 80,56 15,28 3,44 18,76

9. 58,33 66,67 77,08 8,34 10,41 18,75

10. 70,13 74,30 81,94 4.17 7,64 11,81

NA 60,58 66,17 78,41 5,59 12,24 17,83

Keterangan:

1 = Imajinasi

2 = Keterlibatan aspek pancaindera

3 = Kesan hidup

4 = Menunjukkan objek yang ditulis

5 = Kesesuaian judul dengan isi

6 = Kohesi dan koherensi

7 = Memusatkan uraian pada objek yang ditulis

8 = Pilihan kata/Diksi

9 = Ejaan dan tanda baca

10 = Kerapian tulisan

S I = Siklus I

S II = Siklus II

NA = Nilai akhir (Nilai akhir komulatif menulis karangan deskripsi)

Page 305: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

285

Lampiran 15

INSTRUMEN TES SIKLUS I

1. Pilih salah satu objek yang akan kalian amati untuk membuat karangan

deskripsi, kemudian tentukanlah minimal 4 kata kunci tentang objek tersebut!

2. Kembangkanlah kata kunci tersebut menjadi sebuah karangan deskripsi yang

utuh dengan memperhatikan aturan tata tulis kebahasaan!

3. Suntinglah karangan deskripsi yang telah dibuat oleh teman kalian dilihat dari

segi isi dan bahasanya!

Alternatif Objek Mengarang:

1. Lapangan sekolah

2. Koperasi sekolah

3. Mushola

4. Tempat parkir

5. Laboratorium IPA

6. Perpustakaan

7. Halaman depan sekolah

8. Green house

Page 306: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

286

Lampiran 16

INSTRUMEN TES SIKLUS II

1. Pilih salah satu objek yang akan kalian amati untuk membuat karangan

deskripsi, kemudian tentukanlah minimal 4 kata kunci tentang objek tersebut!

2. Kembangkanlah kata kunci tersebut menjadi sebuah karangan deskripsi yang

utuh dengan memperhatikan aturan tata tulis kebahasaan!

3. Suntinglah karangan deskripsi yang telah dibuat oleh teman kalian dilihat dari

segi isi dan bahasanya!

Alternatif Objek Mengarang:

1. Lapangan sekolah

2. Koperasi sekolah

3. Mushola

4. Tempat parkir

5. Laboratorium IPA

6. Perpustakaan

7. Halaman depan sekolah

8. Green house

Page 307: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

287

Lampiran 17

HASIL OBSERVASI SIKLUS I

Mata Pelajaran : SMA Negeri Wangon

Kelas : XA

No.

Responden

ASPEK

1 2 3 4 5 6 7

R-1 √ √ √ √ √ - -

R-2 - √ √ - √ √ -

R-3 √ √ √ - √ - -

R-4 √ √ - √ √ - -

R-5 √ √ √ √ - √ √

R-6 √ √ √ √ √ - √

R-7 - √ √ - - √ -

R-8 √ √ √ √ √ √ -

R-9 - - √ √ - - √

R-10 √ - - √ √ √ -

R-11 √ √ √ - √ - -

R-12 - √ √ - - √ -

R-13 √ √ - √ √ √ √

R-14 √ - √ √ √ √ √

R-15 - √ √ - √ - √

R-16 √ √ √ - √ √ -

R-17 - √ - √ √ √ -

R-18 √ - √ √ - √ √

R-19 √ √ √ √ √ √ -

R-20 - - - √ √ - -

R-21 √ √ √ √ - √ √

R-22 √ √ √ - √ - -

Page 308: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

288

R-23 √ √ - - √ √ -

R-24 √ - √ √ √ √ -

R-25 √ √ - √ - √ -

R-26 √ √ √ - √ - -

R-27 √ √ √ √ √ √ -

R-28 √ √ √ √ √ √ -

R-29 √ √ - √ √ - -

R-30 √ √ √ √ √ √ -

R-31 √ √ √ √ √ √ -

R-32 √ √ √ √ √ √ -

R-33 √ √ √ √ √ √ √

R-34 √ √ √ √ - - √

R-35 - √ √ √ √ √ -

R-36 - √ √ √ √ √ -

Jumlah

siswa yang

melakaukan

27 30 28 26 28 24 11

Presentase

(%) 75% 83,33% 77,78% 72,2% 80,5% 66,67% 30,56%

Jumlah

siswa yang

tidak

melakaukan

9 6 8 10 8 12 25

Presentase

(%) 25% 16,67% 22,22% 27,8% 19,5% 33,33% 69,44%

Page 309: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

289

Lampiran 18

HASIL OBSERVASI SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas : XA

No.

Responden

ASPEK

1 2 3 4 5 6 7

R-1 √ √ √ √ √ √ -

R-2 √ √ √ √ √ - √

R-3 √ √ √ √ √ √ √

R-4 √ √ √ √ √ √ -

R-5 √ - √ √ √ √ √

R-6 √ √ √ √ √ - √

R-7 √ √ √ √ - √ -

R-8 √ √ √ √ √ √ -

R-9 √ √ √ √ - √ -

R-10 √ √ √ √ √ - -

R-11 √ √ √ √ √ √ √

R-12 √ √ √ √ - √ √

R-13 √ √ √ √ √ √ √

R-14 √ √ √ √ √ √ √

R-15 √ √ √ √ √ - √

R-16 √ √ √ √ √ √ -

R-17 √ √ √ √ √ √ -

R-18 √ - √ √ √ - √

R-19 √ √ √ √ √ √ √

R-20 √ √ √ √ √ √ √

R-21 √ √ √ √ √ √ √

R-22 √ √ √ √ √ - -

Page 310: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

290

R-23 √ √ √ √ √ √ -

R-24 √ √ √ √ √ √ √

R-25 √ √ √ √ √ √ √

R-26 √ √ √ - √ √ -

R-27 √ √ √ √ √ √ -

R-28 √ √ √ √ √ √ √

R-29 √ √ √ - √ √ √

R-30 √ - √ √ √ √ √

R-31 √ √ √ √ √ √ √

R-32 √ √ √ √ √ - -

R-33 √ √ √ √ √ √ √

R-34 √ √ √ √ √ √ √

R-35 √ √ √ √ - √ √

R-36 √ √ √ √ √ √ √

Jumlah

siswa yang

melakaukan

36 33 36 34 32 29 23

Presentase

(%) 100% 91,67% 100% 94,44% 88,89% 80,56% 63,89%

Jumlah

siswa yang

tidak

melakaukan

0 3 0 2 4 7 13

Presentase

(%) 0% 8,23% 0% 5,56% 11,11% 19,44% 36,11%

Page 311: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

291

Lampiran 19

CATATAN HARIAN SISWA SIKLUS I

Nama siswa :

Kelas/No. Absen :

1. Apakah kamu tertarik mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung? Jelaskan!

Jawaban

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Bagaimana pendapat kamu tentang pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalaui model pembelajarran koperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung yang baru saja dilakukan?

Jawaban

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. Kemudahan dan kesulitan apa yang kamu alami selama pembelajaran menulis

karangan deskripsi yang baru saja dilakukan? Jelaskan!

Page 312: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

292

Jawaban

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. Tulislah hal-hal yang ingin kamu kemukakan berkaitan dengan pembelajaran

menulis karangan deskrispi yang baru saja dilakukan!

Jawaban

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 313: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

293

Lampiran 20

CATATAN HARIAN SISWA SIKLUS II

Nama siswa :

Kelas/No. Absen :

1. Apakah kamu tertarik mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung? Jelaskan!

Jawaban

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Bagaimana pendapat kamu tentang pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalaui model pembelajarran koperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung yang baru saja dilakukan?

Jawaban

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. Kemudahan dan kesulitan apa yang kamu alami selama pembelajaran menulis

karangan deskripsi yang baru saja dilakukan? Jelaskan!

Page 314: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

294

Jawaban

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. Tulislah hal-hal yang ingin kamu kemukakan berkaitan dengan pembelajaran

menulis karangan deskrispi yang baru saja dilakukan!

Jawaban

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Page 315: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

295

Lampiran 21

DESKRIPSI HASIL CATATAN HARIAN GURU SIKLUS I

Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam catatan harian guru adalah

sebgai berikut.

1. Bagaimana kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung?

Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi

melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan teknik

pengamatan objek langsung dapat terlihat pada awal pembelajaran akan

dimulai. Siswa terlihat cukup siap dalam mengikuti pembelajaran menulis

karangan deskripsi. Hanya ada beberapa siswa saja yang terlihat sedang

mengobrol sendiri.

2. Bagaimana keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi dari awal sampai akhir?

Sebagian siswa sudah terlihat aktif dalam mengikuti pembelaja ran menulis

karangan deskripsi. Beberapa siswa ada yang bertanya ketika mengalami

kesulitan. Selain itu, siswa juga berani menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh peneliti tanpa harus ditunjuk terlebih dahulu. Sebagian besar siswa juga

sudah memperhatikan penjelasan guru dan serius mengikuti pembelajaran

menulis karangan deskripsi dari awal sampai akhir pembelajaran.

Page 316: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

296

3. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung?

Siswa memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan oleh

guru. Hal ini terlihat saat siswa mengamati contoh karangan deskripsi yang

diberikan oleh guru. Siswa cukup antusias untuk menemukan berbagai hal

yang berkaitan dengan karangan yang ada pada contoh karangan deskripsi

tersebut.

4. Bagaimana suasana pembelajaran yang berlangsung?

Situasi/suasana kelas pada saat pembelajaran menulis karangan deskripsi

sudah cukup kondusif. Namun, sebagian siswa masih kurang serius mengikuti

pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa perilaku siswa yang

belum serius saat guru menjelaskan tentang tugas kelompok, yaitu melakukan

diskusi untuk menentukan kata kunci dari objek yang diamati secara

langsung, siswa kurang terkendali. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlangsung

lama. Setelah siswa jelas dengan tugas yang diberikan oleh guru, siswa

langsung menuju objek yang akan diamati.

5. Bagaimana tanggapan siswa mengenai model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan

guru (peneliti)?

Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dan teknik pengamatan objek langsung yang digunakan dalam

kegiatan pembelajaran menulis karangan deskripsi sebagian besar merasa

Page 317: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

297

tertarik dan senang karena baru pertama kali mereka menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dan dibantu oleh teknik objek langusng. Kebanyakan siswa tertarik

dan tidak bosan dalam pembelajaran karena siswa dapat mengamati objek

secara langsung sehingga memudahkan dalam menulis karangan deskripsi.

Page 318: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

298

Lampiran 22

DESKRIPSI HASIL CATATAN HARIAN GURU SIKLUS II

Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam catatan harian guru adalah

sebgai berikut.

1. Bagaimana kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence

dengan teknik pengamatan objek langsung?

Siswa semakin siap dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada

siklus II. Hal tersebut dikarenakan mereka sudah tidak asing lagi dengan

pengajar dan teknik , serta model mengajar yang digunakan oleh guru.

Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis dapat terlihat pada

awal pembelajaran akan dimulai. Siswa terlihat cukup siap dalam mengikuti

pembelajaran menulis karangan deskripsi. Hal itu terlihat dari sebagian besar

siswa sudah mempersiapkan buku dan hampir tidak ada siswa yang masih

mengobrol sendiri.

2. Bagaimana keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan

deskripsi dari awal sampai akhir?

Sebagian besar siswa sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa sudah

tidak malu-malu lagi untuk bertanya ketika mengalami kesulitan. Selain itu,

siswa juga selalu berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti

tanpa harus ditunjuk. Hampir semua siswa memperhatikan dan menyimak

penjelasan dari guru. Siswa juga terlihat serius mengikuti pembelajaran

menulis karangan deskripsi dari awal sampai akhir pembelajaran.

Page 319: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

299

3. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung?

Siswa memberikan respon yang positif terhadap pembelajaran menulis

karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan oleh

guru. respon positif tersebut ditunjukkan dengan keaktifan dan keantusiasan

siswa selama mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai akhir. Siswa

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh peneliti dengan tertib.

4. Bagaimana suasana pembelajaran yang berlangsung?

Situasi/suasana kelas pada saat pembelajaran menulis karangan deskripsi

sudah cukup kondusif. Situasi dan suasana kelas saat pembelajaran

berlangsung juga dapat terkendali dengan baik. Tidak ada fenomena-

fenomena mencolok yang muncul saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan tertib.

5. Bagaimana tanggapan siswa mengenai model pembelajaran kooperatif tipe

concept sentence dengan teknik pengamatan objek langsung yang dilakukan

guru (peneliti)?

Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dan teknik pengamatan objek langsung yang digunakan dalam

kegiatan pembelajaran menulis karangan deskripsi sebagian besar merasa

tertarik dan senang karena baru pertama kali mereka menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe concept

sentence dan dibantu oleh teknik objek langusng. Kebanyakan siswa tertarik

Page 320: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

300

dan tidak bosan dalam pembelajaran karena siswa dapat mengamati objek

secara langsung sehingga memudahkan dalam menulis karangan deskripsi.

Page 321: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

301

Lampiran 23

HASIL WAWANCARA SIKLUS I

Pewawancara : Tika Septiani

Tempat : SMA Negeri Wangon

Nama Responden : Krisnowati

No. Responden : 14

Kategori Nilai : Tinggi

Hasil Wawancara:

1. Berminat, karena model dan teknik yang digunakan dapat membuat

pembelajaran terkesan santai, tidak menegangkan, dan tidak membosankan.

2. Senang, karena pembelajaranya terkesan santai dan mudah dipahami.

3. Tidak. Saya tidak mengalami kesulitan dalam menulis karangan deskripsi.

4. Iya. Model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik

pengamatan objek langsung sangat membantu saya dalam menulis karangan

deskripsi dan memotivasi saya untuk belajar karangan deskripsi.

Page 322: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

302

Pewawancara : Tika Septiani

Tempat : SMA Negeri Wangon

Nama Responden : Noni Widayati

No. Responden : 22

Kategori Nilai : Sedang

Hasil Wawancara:

1. Berminat. Karena ini merupakan pengalaman baru bagi saya dan tidak

membosankan.

2. Senang, karena pembelajaranya tidak membosankan.

3. Ada. Masih kesulitan dalam mengembangkan kerangka karangan dan

penggunaan ejaan dan tanda baca.

4. Iya. Model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik

pengamatan objek langsung cukup membantu saya dalam menulis karangan

deskripsi sehingga memotivasi saya untuk belajar karangan deskripsi.

Page 323: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

303

Pewawancara : Tika Septiani

Tempat : SMA Negeri Wangon

Nama Responden : Satrio Adi Wibowo

No. Responden : 35

Kategori Nilai : Rendah

Hasil Wawancara:

1. Kurang berminat, karena pembelajaran menulis adalah pembelajaran yang

susah.

2. Cukup senang, karena dapat belajar sambil bermain sehingga tidak

membosankan.

3. Masih mengalami kesulitan dalam menulis karangan deskripsi, yaitu

menentukan kata yang tepat kemudian merangkainya menjadi sebuah

karangan deskripsi.

4. Lumayan. Model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik

pengamatan objek langsung tidak terlalu membantu saya dalam menulis

karangan deskripsi sehingga kurang memotivasi saya untuk belajar karangan

deskripsi.

Page 324: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

304

Lampiran 24

HASIL WAWANCARA SIKLUS II

Pewawancara : Tika Septiani

Tempat : SMA Negeri Wangon

Nama Responden : Januaning Cahyani

No. Responden : 13

Kategori Nilai : Tinggi

Hasil Wawancara:

1. Berminat, karena model dan teknik yang digunakan dapat membuat

pembelajaran terkesan santai, dan tidak membosankan.

2. Senang, karena pembelajaranya mudah dipahami dan menjadikan menulis

karangan deskripsi menjadi mudah.

3. Tidak. Saya tidak mengalami kesulitan dalam menulis karangan deskripsi

karena telah dibantu dengan adanya kata kunci dan objek langsung.

4. Iya. Model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dan teknik

pengamatan objek langsung sangat membantu saya dalam menulis karangan

deskripsi. Dengan adanya kata kunci memudahkan saya untuk membuat

karangan, selain itu dengan teknik pengamatan objek langsung membuat saya

mudah dalam mendeskripsi sehingga memotivasi saya untuk belajar karangan

deskripsi.

Page 325: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

305

Pewawancara : Tika Septiani

Tempat : SMA Negeri Wangon

Nama Responden : Oktivia Patriani

No. Responden : 27

Kategori Nilai : Sedang

Hasil Wawancara:

1. Berminat, karena model dan teknik yang digunakan dapat membuat

pembelajaran membosankan.

2. Senang, karena menjadikan menulis karangan deskripsi menjadi mudah.

3. Tidak. Saya tidak mengalami kesulitan dalam menulis karangan deskripsi

karena telah dibantu dengan adanya kata kunci dan objek langsung.

4. Iya. Model dan teknik tersebut memotivasi saya untuk belajar karangan

deskripsi dan membantu saya dalam menulis karangan deskripsi.

Page 326: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

306

Pewawancara : Tika Septiani

Tempat : SMA Negeri Wangon

Nama Responden : Iis Tantiah

No. Responden : 12

Kategori Nilai : Rendah

Hasil Wawancara:

1. Berminat, karena tidak membosankan.

2. Senang, karena menjadikan menulis karangan deskripsi menjadi mudah.

3. Ada. Saya masih sedikit kesulitan untuk merangkai kerangka karangan

menjadi karangan deskripsi.

4. Iya. Model dan teknik tersebut cukup memotivasi saya untuk belajar karangan

deskripsi dan cukup membantu saya dalam menulis karangan deskripsi,

meskipun saya masih sedikit sulit dalam menulis karangan deskripsi.

Page 327: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

307

Lampiran 25

CONTOH KARANGAN DESKRIPSI SIKLUS I DAN SIKLUS II

Contoh Karangan Deskripsi Siklus I

Gerobak itu berbentuk kotak persegi panjang. Dua setengah meteran

panjangnya, dengan lebar dan tinggi tidak lebih dari satu meter. Ada sebuah roda

kecil di masing-masing sisi gerobak, dengan kayu menjulur di keempat sudutnya

sebagai sandaran.

Keseluruhan sisi gerobak itu berbahan seng yang mulai berkarat, dengan

tambalan seng-seng bekas reklame di banyak sisi—mungkin juga diniatkan

sebagai hiasan, meski kusam dan kotor. Ada gambar perempuan cantik yang

mengiklankan produk perawatan rambut, ada potret seorang aktor terkemuka

menawarkan obat pusing, ada moncong sebuah mobil yang muncul dari satu sisi

ke sisi depan gerobak, seakan-akan menjadi petunjuk arah bagi gerobak itu

berjalan.

Sisi belakang gerobak itu menjadi pintu keluar-masuk, yang terbagi

menjadi dua sisi, atas-bawah, yang bisa berfungsi sebagai jendela ketika pintu

bawah tertutup dan pintu atas terbuka. Sepasang pegangan kayu yang terjulur

kaku seakan-akan menjadi pagar yang menghalangi siapa pun untuk datang ke

pintu itu, kecuali untuk mereka berdua, sebagaimana mereka juga tak punya

banyak ruang di luar gerobak itu.

Page 328: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

308

Contoh Karangan Deskripsi Siklus II

Kecantikan Seorang Angelia

Kecantikan seorang gadis Manado bernama Angelia atau Angel, yang

belum bertahun-tahun kukenal itu pun melengkapi kegamumanku sekaligus

kebingunganku. Dia memang cantik jelita. Kulitnya cerah, yang bila berjalan

bagaikan menatari berkelana di jalanan pelosok bumi. Alisnya hanya seluas sisa

gerhana bulan. Sinar matanya selalu menjinakkan keresahan atau kemarahan

setiap orang yang bertatap langsung dengannya. Bibir merahnya tersapu merah

muda tanpa polesan buatan manusia, bahkan lebih mewah daripada hadiah-

hadiah raja. Hidungnya yang ramping dan ramah, segera menyapa terlebih dahulu

pada siapa saja. Pipinya halus melebihi sutera termahal, membuat siapa pun tidak

tega menyentuhnya. Dagunya cembung mulus, menggantungkan pesona

melelapkan. Rambutnya bak sutera hitam alami yang indah menjalari

punggungnya. Jemarinya lentik, tetapi gerakannya tidak pernah genit.

Page 329: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

309

Lampiran 26 Contoh Teknik pengamatan objek langsung

Lapangan Olahraga

Perpustakaan

Page 330: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

310

Tempat Parkir

Koperasi Sekolah

Page 331: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

311

Green House

Mushola

Page 332: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

312

Halaman Sekolah

Laboratorium IPA

Page 333: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI ...lib.unnes.ac.id/3895/1/7669.pdf · menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran kooperatif tipe concept sentence dengan

313