68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTUM DENGAN TEKNIK MEMORI PADA SISWA KELAS V SDN KALISAPU 03 KECAMATAN SLAWI, KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2009 / 2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh TA. TRIWAHYUNI NIM X2707020 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI

CERITA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTUM DENGAN

TEKNIK MEMORI PADA SISWA KELAS V SDN KALISAPU 03

KECAMATAN SLAWI, KABUPATEN TEGAL

TAHUN AJARAN 2009 / 2010

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh

TA. TRIWAHYUNI

NIM X2707020

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI

CERITA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTUM DENGAN

TEKNIK MEMORI PADA SISWA KELAS V SDN KALISAPU 03

KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL

TAHUN AJARAN 2009 / 2010

Oleh

TA. TRIWAHYUNI

NIM X2707020

Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSETUJUAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan di

hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta,

Pembimbing

Drs. Usada, M.Pd NIP 19570908 198003 1 002

Supervisor,

Sugianto, S.Pd NIP 19580212 198012 1 005

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim

Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Univertas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Kamis

Tanggal : 24 Juni 2010

Tim Penguji Laporan PTK

Nama Terang tanda tangan

Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. ………………….

Sekertaris : Taufiq Lilo, S.T., M.T. ………………….

Anggota I : Drs. Usada, M.Pd. ………………….

Anggota II : Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd. ………………….

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP 19600727 198702 1 001

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTUM DENGAN TEKNIK MEMORI PADA SISWA KELAS V SDN KALISAPU O3

KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2009/2010

Oleh

TA. Triwahyuni Kata Kunci : suasana, kendala, hipotesis , siklus, berhasil Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar harus dilaksanakan dalam suasana yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan memanfaatkan sarana dan metode yang relevan dan kontekstual serta didukung oleh kemampuan guru yang memadai dalam menggunakan dan memanfaatkan sarana dan metode tersebut. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN Kalisapu 03 Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, khususnya untuk menceritakan kembali isi cerita belumlah optimal. Banyak siswa mengalami kesulitan untuk menceritakan kembali isi suatu cerita. Berbagai cara telah ditempuh untuk mengatasi kendala di atas, namun hasilnya tetap kurang memuaskan. Karenanya dilakukan Penelitian Tindakan Kelas melalui kolaborasi dengan guru dan kepala sekolah. Tujuan penelitian tindakan kelas yang bertumpu pada pendekatan KUANTUM dengan teknik memori adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menceritakan kembali isi cerita. Hipotesisnya adalah jika penggunakan pendekatan KUANTUM dengan teknik memori diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, maka diharapkan motivasi belajar siswa kelas V SDN Kalisapu 03, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal dan keterampilannya menceritakan kembali isi cerita meningkat. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama meliputi tahap persiapan, implementasi tindakan, obeservasi, dan diakhiri dengan analisis dan refleksi terhadap hasil kerja siswa, hasil obeservasi dan hasil wawancara. Siklus kedua dilaksanakan dengan tahapan yang sama dengan siklus pertama. Waktu penelitian adalan bulan Januari sampai dengan Juni pada tahun ajaran 2009/2010. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan di segala aspek pengamatan. Rencana pembelajaran dari siklus I sampai dengan siklus II dari masing-masing tindakan dalam kategori cukup baik. Kesimpulan : Penerapan pendekatan KUANTUM dengan teknik memori telah berhasil meningkatkan keterampilan siswa SDN Kalisapu 03, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal dalam menceritakan kembali isi cerita. Siswa membutuhkan suasana belajar yang yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga mereka bisa menggali dan menggunakan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah sangatlah ditentukan oleh

proses pembelajaran di kelas. Karena itu upaya untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas pembelajaran secara terus-menerus merupakan suatu

keharusan. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru untuk mencapai tujuan di

atas adalah dengan mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK). Kesadaran inilah

yang mendorong penulis untuk melaksanakan PTK di kelas yang menjadi

tanggungjawab penulis.

Berdasarkan pengalaman penulis dalam mengampu mata pelajaran Bahasa

Indonesia di kelas V SDN Kalisapu 03 Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal,

seringkali penulis mendapati bahwa para murid mengalami kesulitan untuk

menceritakan kembali isi suatu cerita. Penulis sudah menempuh berbagai cara untuk

mengatasi kendala di atas, namun hasilnya tetap kurang memuaskan. Akhirnya

penulis berniat untuk melaksanakan PTK, yang berjudul, “PENINGKATAN

KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA

MENGGUNAKAN PENDEKATAN KUANTUM DENGAN TEKNIK MEMORI

PADA SISWA KELAS V SDN KALISAPU 03 KECAMATAN SLAWI

KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2009 / 2010.”

PTK ini dilakukan secara kolaboratif dengan rekan guru yang menjadi

pengamat dan teman sejawat dalam berdiskusi. Penulis juga merasa sangat terbantu

dengan dukungan dan arahan dari Kepala Sekolah SDN 03 Kalisapu tempat di

mana penulis bertugas sebagai guru kelas. Karena itu sudah sepantasnyalah penulis

menghaturkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Prof Dr. H. M Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan FKIP Universitas

Sebelas Maret

2. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd selaku Ketua Program PJJ Universitas Sebelas

Maret

3. Drs. Usada, M.Pd selaku dosen pembimbing

4. Semua Bapak / Ibu Dosen program PJJ S.1 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Maret.

5. Kepala Dinas DIKPORA Kabupaten Tegal.

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

6. Kepala UPTD DIKPORA Kecamatan Slawi.

7. Pengawas dan penilik TK / SD / MI UPTD DIKPORA Kec. Slawi.

8. Ibu Supartinah selaku Kepala Sekolah SDN Kalisapu 03 Kec. Slawi.

9. Bp. Sugianto, S.Pd selaku teman sejawat dalam penelitian ini.

10. Rekan – rekan guru SDN Kalisapu 03.

11. Para siswa kelas V SDN Kalisapu 03 Kec. Slawi

12. Keluarga Agustinus Agus Subiyanto

13. Suami dan anak tercinta.

Merekalah yang telah memberikan dukungan, bimbingan, arahan dan

masukan yang sangat berguna dalam pelaksanaan PTK ini. Mereka adalah figur-figur

yang sangat bergairah bila berbicara soal keilmuan.

Dengan tidak mengurangi penghargaan penulis kepada pihak-pihak yang

telah berjasa dan berperanserta dalam pelaksanaan dan penulisan PTK ini, penulis

masih sangat mengharapkan masukan, saran dan kritikan yang konstruktif dari

pembaca demi kesempurnaan PTK ini dan sebagai bekal bagi penulis untuk

mengadakan PTK yang lain berikutnya.

Akhirnya penulis berharap semoga PTK ini memberikan banyak manfaat bagi

para pelaku dan pembuat kebijakan pendidikan, sehingga dunia pendidikan di

Indonesia semakin maju dan berkembang dan dari sana lahirlah insan Indonesia yang

cemerlang dan berguna bagi kemajuan bangsa. Amin.

Salam Penulis,

TA. Triwahyuni.

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iii ABSTRAK ........................................................................................................ iv KATA PENGANTAR ...................................................................................... v DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya ........................................ 2 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3 D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................ 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 5 A. Kajian Teori ................................................................................ 5 B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ..................................... 13 C. Kerangka Pikir ............................................................................ 14 D. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 16 A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 16 B. Subjek Penelitian ....................................................................... 17 C. Prosedur Penelitian ..................................................................... 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 24 A. Hasil Penelitian .......................................................................... 24 B. Pembahasan ............................................................................... 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 39 A. Simpulan ...................................................................................... 39 B. Saran ......................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 42

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Jadwal Penelitian

2. Tabel 2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

3. Tabel 3 Hasil Pengamatan Belajar Siswa Siklus I

4. Tabel 4 Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Siklus I

5. Tabel 5 Hasil Pengamatan Belajar Siswa

6. Tabel 6 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

7. Tabel 7 Hasil Pengamatan Belajar Siswa Siklus II

8. Tabel 8 Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Siklus II

9. Tabel 9 Hasil Pengamatan Belajar Siswa

10. Tabel 10 Perbandingan Keberhasilan Tindakan Pada Siklus I dan Siklus II

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2. Lampiran 2 Materi Test

3. Lampiran 3 Kunci Jawaban

4. Lampiran 4 Cerita Malin Kundang

5. Lampiran 5 Rencana Perbaikan Pembelajaran

6. Lampiran 6 Materi Test

7. Lampiran 7 Penilaian Praktek Pembelajaran Program PJJ S-1 PGSD

8. Lampiran 8 Instrumen Penilaian RPP

9. Lampiran 9 Rencana Perbaikan Pembelajaran

10. Lampiran 10 Materi Tes

11. Lampiran 11 Penilaian Praktek Pembelajaran Siklus II

12. Lampiran 12 Profil SD N Kalisapu 03 Kec. Slawi – Kab. Tegal

13. Lampiran 13 Jawaban No. 05 Mata Kulian E-TA TO. 1

14. Lampiran 14 Suasana Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V

SDN Kalisapu 03

15. Lampiran 15 Jawaban No. 05 E-TA TO. 2

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan dan kemampuan menceritakan kembali isi cerita adalah

aspek yang sangat penting dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Keterampilan dan

kemampuan ini dapat menjadi salah satu tolok ukur kedalaman pemahaman

siswa terhadap isi cerita. Siswa yang tidak mempunyai pemahaman yang dalam

terhadap isi cerita sudah dapat dipastikan bahwa ia juga tidak mampu

menceritakan kembali isi cerita tersebut dengan terampil.

Pada kenyataannya masih banyak murid kelas V SDN Kalisapu 03

Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal yang belum terampil dan belum mampu

menceritakan kembali isi cerita. Penyebabnya bermacam-macam. Misalnya

bahan bacaan terlalu panjang, banyak tokoh, peristiwa dan tempat dalam bacaan

tersebut. Terbatasnya waktu pembelajaran di sekolah dan keengganan siswa

untuk membaca kembali bacaan tersebut di rumah juga bisa menjadi salah satu

penyebabnya.

Situasi inilah yang mendorong penulis mengadakan penelitian

tindakan kelas dengan pendekatan quantum dengan teknik memori untuk

membantu kesulitan siswa tersebut di atas. Teknik memori yang disajikan dalam

metode pembelajaran Kuantum memungkinkan siswa dapat memasukkan,

menyimpan informasi ke otak dan memanggilnya kembali dengan cepat dan

mudah. Hal ini dapat terjadi karena cara memasukkan informasi ke otak

disesuaikan dengan cara kerja otak (brain-based technique). Karena cara

memasukkan informasi ke otak sejalan dengan cara otak beroperasi dan

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

berfungsi, maka hal itu akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi otak dalam

menyerap, menyimpan dan memanggil kembali informasi.

Dengan penerapan teknik memori, diharapkan siswa dapat belajar

menceritakan kembali isi cerita sesuai dengan kemampuan otaknya. Siswa diajak

untuk lebih kreatif dan bermain dengan imajinasinya. Bahan bacaan yang semula

hanyalah deretan-deretan tulisan yang membingungkan dan membosankan dapat

berubah menjadi gambar-gambar yang lucu dan penuh warna dan memudahkan

siswa untuk menceritakan pesan atau makna yang terkandung di dalamnya.

Teknik ini juga membantu guru untuk mengajar dengan efektif dan

efisien. Dalam waktu pelajaran yang terbatas, guru dapat membantu siswa agar

dapat menceritakan kembali isi cerita tersebut dengan cara yang mudah dan

diminati oleh siswa karena potensi otaknya teraktualisasikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka masalah

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

“Apakah penerapan pendekatan Quantum dengan teknik memori dapat

meningkatkan keterampilan menceritakan kembali isi cerita pada siswa kelas V

SDN Kalisapu 03 Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal?”

C. Tujuan Penelitian

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan adalah

meningkatkan keterampilan siswa dalam menceritakan kembali isi cerita dengan

menerapkan pendekatan kuantum dengan teknik memori.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas akan memberikan dua

manfaat yang berarti, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teroritis

menunjuk pada hasil penelitian tindakan kelas ini yang diharapkan dapat

memberikan informasi dalam dunia pendidikan yang berupa gambaran mengenai

sebuah teori yang menyatakan bahwa peningkatan keterampilan menceritakan

kembali isi cerita dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran quantum

dengan teknik memori.

Sedangkan manfaat praktis adalah manfaat yang dapat dirasakan oleh

siswa, guru dan institusi sekolah di mana guru dan murid berinteraksi dalam

keseluruhan proses pembelajaran.

1. Manfaat Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk membaca

bacaan-bacaan yang bermanfaat dalam Pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menceritakan kembali

isi cerita.

2. Manfaat Bagi Guru

a. Hasil penelitian ini dapat membantu guru memperbaiki proses

pembelajaran pokok materi di kelas.

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

b.Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pemahaman

guru tentang penerapan teknik memori dalam peningkatan

keterampilan siswa menceritakan kembali isi cerita.

3. Bagi Sekolah

a. Membantu mencapai tujuan pendidikan sekolah, baik secara mikro

maupun makro.

b.Meningkatkan kemampuan dan kinerja guru secara umum.

c.Meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan sehingga kredibilitas

sekolah meningkat.

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Hakikat Belajar

Winkel berpendapat bahwa prestasi adalah usaha yang dicapai sedangkan

belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi

aktif dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan, keterampilan

dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif, konstan, dan berbekas

(Winkel : 36).

Adapun Sutratinah Tirtonegoro berpendapat bahwa prestasi belajar adalah

penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol,

angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh

setiap anak dalam periode tertentu (Sutratinah Tirtonegoro : 43).

Prestasi dalam penelitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh

oleh siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dalam bentuk nilai berupa angka

yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan

pada siswa.

2. Pendekatan Kuantum dengan Teknik Memori

Teori yang hendak dipakai oleh penulis untuk mengatasi kesulitan siswa

dalam pelajaran Bahasa Indonesia dengan indikator menceritakan kembali isi

bacaan adalah teknik memori dalam metode pembelajaran kuantum.

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Metode pembelajaran kuantum dicetuskan pertama kali oleh Bobbi

DePorter, seorang ibu rumah tangga yang menggeluti bidang pembelajaran setelah

bisnisnya di bidang properti dan keuangan mengalami kebangkrutan. Ia

mematangkan gagasan pembelajaran kuantum di SuperCamp, suatu lembaga

pendidikan yang berada di Kirkwood Meadows, negara Bagian Kalifornia,

Amerika serikat pada tahun 1982. Dengan dibantu oleh teman-temannya, terutama

Erick Jansen, Greg Simmons, Mike Hernacki, Mark Reardon dan Sarah Singer-

Nouri, ia mengujicobakan gagasan-gagasan pembelajaran kuantum secara terarah

dan terprogram pada para remaja di Super Camp. Di Super Camp inilah prinsip-

prinsip dan metode-metode kuantum akhirnya menemukan bentuknya

Meskipun bernama kuantum, falsafah dan metodologi pembelajaran

kuantum tidaklah diturunkan atau ditransformasikan dari Fisika Kuantum yang

dikemukakan oleh Albert Einstein, seorang tokoh terdepan fisika kuantum.

Pembelajaran kuantum merupakan ramuan berbagai teori atau pandangan

psikologi kognitif dan pemrograman neurologi/neurolinguistik yang jauh

sebelumnya telah ada dan berkembang. Pandangan-pandangan ini ditambah

dengan pandangan-pandangan pribadi dan temuan-temuan empiris yang diperoleh

DePorter ketika mengadakan konstruk awal pembelajaran kuantum.

DePorter sendiri menyatakan bahwa kuantum learning menggabungkan

sugestologi, teknik percepatan belajar dan NLP dengan teori, keyakinan dan

metode mereka sendiri. Konsep-konsep kunci dari teori-teori lain juga dipakai.

Misalnya : teori otak kanan/kiri, teori otak triune, pilihan modalitas, teori

kecerdasan ganda, pendidikan holistik, belajar berdasarkan pengalaman, belajar

dengan simbol dan simulasi atau permainan..

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Metode pembelajaran kuantum memiliki beberapa karakteristik umum

yang memantapkan dan menguatkan sosoknya : [1] berpangkal pada psikologi

kognitif, bukan teori fisika kuantum, [2] bersifat humanis, bukan positivistis-

empiris sehingga potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi dari pembelajar

dapat berkembang secara maksimal, [3]bersifat konstruktivistis, yaitu

menekankan pentingnya peranan lingkungan dalam mewujudkan pembelajaran

yang efektif dan optimal, [4] memberi tekanan pada pentingnya interaksi,

frekuensi dan akumulasi interaksi yang bermutu dan bermakna sehingga

pembelajaran menjadi proses interaksi dan komunikasi, [5] menekankan pada

pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi sehingga pelbagai

kiat, cara, dan teknik dapat dipergunakan, misalnya pencahayaan, iringan musik,

suasana yang menyegarkan, lingkungan yang nyaman, penataan tempat duduk

yang rileks dan sebagainya, [6] menekankan kealamiahan dan kewajaran proses

pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat karena yang

alamiah menimbulkan suasana nyaman, segar, sehat, rileks, santai dan

menyenangkan, sementara keartifisialan atau kepura-puraan menimbulkan

suasana tegang, kaku dan membosankan, [7] menekankan kebermaknaan dan

kebermutuan proses pembelajaran sehingga perlu dihadirkan pengalaman yang

dapat dimengerti dan berarti bagi pembelajar, dan terutama pengalaman

pembelajar perlu diakomodir, [8] memadukan konteks dan isi pembelajaran

sehingga membuahkan keberhasilan pembelajaran yang tinggi, [9] memusatkan

perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan dalam hidup

dan prestasi fisikal atau material yang harus dikelola secara seimbang dan relatif

sama dalam proses pembelajaran, [10] menempatkan nilai dan keyakinan positif,

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran sehingga konsep reward and

punishment tidak dikenal karena setiap usaha siswa harus dihargai, [11]

mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban

sehingga perlu diakui keragaman cara belajar siswa, [12] mengintegrasikan

totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran

dapat berlangsung lebih nyaman dan hasilnya optimal.

Metode pembelajaran kuantum juga dibangun di atas aturan atau hukum

fundamental mengenai pembelajaran dan pembelajar. Setidaknya ada tiga prinsip

yang membangun sosok pembelajaran kuantum. Ketiga prinsip utama itu adalah :

a. Bawalah Dunia Pembelajar dalam Dunia Pengajar dan Antarkan Dunia

Kita ke dalam Dunia Mereka.

Prinsip ini menuntut pengajar untuk memasuki dunia pembelajar

sebagai langkah pertama pembelajaran. Pengajar dapat memanfaatkan

pengalaman-pengalaman yang dimiliki pembelajar sebagai titik

tolaknya. Dengan jalan ini pengajar akan mudah membelajarkan

pembelajar baik dalam memimpin, mendampingi, dan memudahkan

pembelajar menuju kesadaran dan ilmu yang lebih luas.

b. Proses pembelajaran Kuantum Merupakan Permainan Orkestra Simponi

yang mempunyai struktur dasar chord sebagai prinsipnya.

Prinsip-prinsip itu adalah : segala sesuatu berbicara atau

mempunyai pesan tentang pembelajaran, segala kejadian yang dibuat

selalu mempunyai tujuan, pengalaman mendahului penamaan, setiap

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

usaha yang dilakukan dalam pembelajaran harus diakui, dan segala

sesuatu yang dipelajari layak pula dirayakan.

c. Pembelajaran harus Berdampak bagi Terbentuknya Keunggulan

Keunggulan adalah jantung fondasi pembelajaran kuantum. Ada

delapan kunci keunggulan yang diyakini dalam pembelajaran kuantum,

yaitu : terapkanlah hidup dalam integritas, akuilah bahwa kegagalan

dapat membawa kesuksesan, berbicaralah dengan niat jujur, baik dan

langsung, tegaskanlah komitmen tanpa ragu-ragu, jadilah pemilik yang

bertanggung jawab atas apa yang menjadi tugasnya, tetap lentur dalam

membaca dan mengubah suasana dan lingkungan, dan yang terakhir

tetap menjaga keseimbangan jiwa, tubuh, emosi dan semangat.

Untuk keperluan operasional, dikenalkan konsep tandur dalam metode

pembelajaran kuantum. Tandur merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami,

Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan.

Dengan konsep tumbuhkan siswa diajak untuk masuk dalam dunia

pengajar. Caranya bisa dengan media gambar yang menarik, cerita yang lucu atau

isu-isu yang menarik perhatian siswa. Garis besar konsep tumbuhkan adalah

memberi kebermaknaan yang cepat dan mudah dipahami siswa.

Konsep alami mengajak siswa untuk mengingat kembali pengalaman-

pengalamannya yang dapat dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Saat

pengalaman sudah terkait dengan materi, informasi-informasi yang penting

dikumpulkan untuk memaknai pengalaman tersebut. Informasi yang abstrak

berubah menjadi konkret.

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Konsep namai memuaskan hasrat otak untuk memberikan identitas,

menguatkan dan mendefinisikan. Penamaan dibangun atas dasar pengetahuan dan

rasa ingin tahu siswa. Dalam proses penamaan inilah terjadi pengajaran mengenai

konsep, keterampilan berpikir dan strategi belajar.

Konsep demonstrasikan mengungkapkan tindakan atau perbuatan siswa

untuk menunjukkan bahwa siswa memahami materi yang telah dipelajarinya.

Demonstrasi ini dapat terwujud dalam gerakan-gerakan badan, gambar, tulisan

atau bahkan analisis data.

Konsep ulangi berguna untuk memperkuat koneksi syaraf dan

menumbuhkan rasa bahwa siswa sudah tahu mengenai sesuatu hal. Pengulangan

dapat diwujudkan dengan tindakan siswa berupa, permainan, pertunjukan,

menirukan orang-orang terkenal, pembuatan poster dan konsep atau

menggemakan moto hidup tertentu.

Sedangkan konsep rayakan adalah tindakan untuk memberi penghargaan

dan memberi penghormatan atas usaha, ketekunan dan kesuksesan siswa. Rayakan

dapat memberikan kepuasan dan kegembiraan pada siswa.

3. Teknik-teknik Model Pembelajaran Kuantum

Metode pembelajaran kuantum memperkenalkan beberapa teknik

pembelajaran, yaitu Peta konsep sebagai Teknik Belajar Efektif yang

dikembangkan oleh Tony Buson pada tahun 1970 yang didasarkan pada proses

bekerjanya otak, Teknik Akrostik atau Jembatan Keledai yang menghafal dengan

cara mengambil huruf depan, Teknik Pasak Lokasi yang mengunduh dan

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

mengaktifkan semantik dan episodik, dan Teknik Memori yang akan dipakai oleh

penulis dalam penelitian tindakan kelas.

Teknik memori adalah teknik yang memasukkan informasi ke dalam

otak yang disesuaikan dengan cara kerja otak (brain-based technique). Dengan

teknik ini otak menjadi lebih efektif dan efisien dalam menyerap, menyimpan dan

memanggil informasi karena metode penyerapan, penyimpanan dan pemanggilan

kembali informasi disesuaikan dengan cara kerja otak.

Teknik ini akan lebih mudah dikembangkan kalau kita juga mengetahui

hal-hal yang sangat disukai oleh otak manusia. Otak suka akan hal-hal yang

bersifat ekstrem berlebihan/tidak masuk akal, penuh warna, multi sensori, lucu,

melibatkan emosi, melibatkan irama atau musik, tindakan aktif, gambar tiga

dimensi dan hidup/aktif, menggunakan asosiasi, imajinasi, humor, simbol, nomor

dan urutan.

Teknik memori meminta kita untuk kreatif dan mau bermain dengan

imajinasi. Biarkan imajinasi bebas berkreasi dan jangan pernah mengatakaan ,”Ini

tidak masuk akal” atau “Ini kekanak-kanakan atau sangat konyol”. Ungkapan-

ungkapan seperti itu justru akan menghambat kreativitas dan imajinasi.

Teknik ini sangat efektif karena otak manusia menyimpan gambar dan

makna, bukan kata-kata. Itulah sebabnya banyak orang suka membaca komik

daripada buku pelajaran. Buku pelajaran tidak menarik, terlalu banyak tulisan dan

disajikan dalam warna hitam dan putih saja. Sementara komik disajikan dengan

gambar dan alur cerita yang sangat menarik dan warna-warni. Buku sejenis komik

sangat merangsang imajinasi dan menyentuh emosi pembacanya.

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Teknik memori dapat dikembangkan dengan beberapa cara, yaitu dengan

melatih imajinasi, teknik rangkaian kata dan plesetan kata. Melatih imajinasi

dapat dilakukan dengan membayangkan sesuatu dalam pikiran kita. Misalnya

ketika mendengar cerita Malin Kundang Anak Durhaka, siswa diajak untuk

membayangkan Malin Kundang, wajahnya, tinggi badannya, pakaiannya, sifatnya

dan lain-lain. Bila proses imajinasi ini dilakukan dengan senang hati, maka siswa

telah mengaktifkan otak kanannya dengan baik. Otak kanan berhubungan dengan

kreativitas dan imajinasi.

Teknik merangkai kata adalah cara mengingat dan menghafal dengan

menyambung kata-kata yang ingin dihafal. Yang perlu diperhatikan dalam teknik

ini adalah [1] membuat cerita yang berisi tindakan. Misalnya mau mengingat

Malin Kundang dan perahu besarnya, maka rangkaian katanya menjadi “Malin

Kundang menaiki perahu besarnya”. [2] hindari perubahan bentuk, karena

perubahan bentuk akan mengacaukan urutan kata yang mau dihafal. [3] Jangan

menambahkan obyek lain yang tidak perlu. Misalnya “Malin Kundang menaiki

perahu besarnya” ditambah kata batu karang menjadi “Malin Kundang naik

perahu besarnya menabrak batu karang”. Batu karang menjadi kata yang tidak

berguna akan masuk dalam memori kita. [4] Buatlah cerita yang pendek dan

sederhana. Semakin pendek dan sederhana semakin mudah diingat dan semakin

panjang dan rumit semakin membuat pusing dan membingungkan otak. [5]

Bayangkan objek gambar dari cerita dengan menutup mata sambil mengarahkan

bola mata ke arah kiri atas.

Sedangkan teknik yang ketiga, yaitu teknik plesetan kata adalah teknik

menghafal dengan menggantikan kata sulit yang akan kita hafal dengan kata lain

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

yang bunyinya mirip dan lucu. Teknik ini sangat membantu bila ingin

menghafalkan kata-kata asing. Misalnya nama Malin Kundang diplesetkan

menjadi Malinge kudungan atau Turki ibu kotanya Ankara diplesetkan menjadi

Turis kita angker dan sebagainya.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian TA Triwahyuni berjudul Peningkatan Keterampilan

Menceritakan Kembali Isi Cerita Menggunakan Pendekatan Kuantum Dengan

Teknik Memori Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalisapu 03 Kecamatan Slawi

Kabupaten Tegal menyimpulkan bahwa pendekatan kuantum dengan teknik

memori dapat meningkatkan keterampilan dalam menceritakan kembali isi cerita.

Adapun penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian Yayah

Fatmiyati Rohmiyatun yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan

Membaca Taknik Teks Pendek Melalui Penumbuhan Sikap Percaya Diri Dengan

Media Elektronik Di Kelas II SD 2 Siwurang Garung Wonosobo Tahun Pelajaran

2006/2007. Perbedaannya terletak pada penggunaan media pembelajaran.

Penelitian TA Triwahyuni menggunakan teknik memori sedangkan penelitan

Yayah Fatmiyati Rohmiyatun menggunakan media elektronik

Dari beberapa penelitian yang berkait dengan masalah membaca di atas,

pokok permasalahan yang dibahas adalah peningkatan keterampilan membaca

melalui metode dan teknik tertentu. Artinya, penelitian tersebut bertujuan hanya

untuk mengetahui peranan metode dan teknik tertentu pada peningkatan

keterampilan membaca dan menulis. Sedangkan pada penelitian ini, penulis lebih

menitikberatkan peningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita setelah

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

siswa mengadakan proses pembacaan cerita. Jadi dalam penelitian ini, penulis

ingin membangkitkan kemampuan siswa untuk mengoptimalkan kemampuan

memorinya sehingga ia dapat secara terampil menceritakan isi cerita yang

dibacanya dengan dengan bahasa yang benar dan sesuai dengan kaidah Bahasa

Indonesia.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang menekankan pada aktifitas siswa, yaitu Menceritakan

Kembali Isi cerita dengan teknik memori dapat membantu siswa dalam belajar

Bahasa Indonesia sesuai kemampuan otaknya. Dengan begitu, motivasi belajar

siswa dapat meningkat.

Dengan demikian, gambar kerangka berpikirnya sebagai berikut :

Kerangka berpikir dalam penelitian dengan penggunaan teknik memori

ini, tentu akan memudahkan siswa dalam memahami materi yang dipelajari.

Dengan demikian, pembelajaran akan lebih bermakna dan menyenangkan

sehingga dimungkinkan terjadinya peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata

Siswa, Guru, Materi

Teknik Memori

OUTPUT

INPUT

PROSES

PBM EFEKTIF

Prestasi meningkat

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pelajaran Bahasa Indonesia khususnya untuk keterampilan menceritakan kembali

isi cerita.

D. Hipotesis Tindakan

Jika penggunaan teknik memori diterapkan pada siswa kelas V SD Negeri

Kalisapu 03 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal dan keterampilannya

menceritakan kembali isi cerita menjadi meningkat. Hal ini juga berarti bahwa

siswa mempunyai pemahaman yang cukup terhadap bahan bacaan yang

dibacanya.

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan dan kemampuan menceritakan kembali isi cerita

adalah aspek yang sangat penting dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Keterampilan dan kemampuan ini dapat menjadi salah satu tolok ukur

kedalaman pemahaman siswa terhadap isi cerita. Siswa yang tidak mempunyai

pemahaman yang dalam terhadap isi cerita sudah dapat dipastikan bahwa ia

juga tidak mampu menceritakan kembali isi cerita tersebut dengan terampil.

Pada kenyataannya masih banyak murid kelas V SDN Kalisapu 03

Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal yang belum terampil dan belum mampu

menceritakan kembali isi cerita. Penyebabnya bermacam-macam. Misalnya

bahan bacaan terlalu panjang, banyak tokoh, peristiwa dan tempat dalam

bacaan tersebut. Terbatasnya waktu pembelajaran di sekolah dan keengganan

siswa untuk membaca kembali bacaan tersebut di rumah juga bisa menjadi

salah satu penyebabnya.

Situasi inilah yang mendorong penulis mengadakan penelitian

tindakan kelas dengan pendekatan quantum dengan teknik memori untuk

membantu kesulitan siswa tersebut di atas. Teknik memori yang disajikan

dalam metode pembelajaran Kuantum memungkinkan siswa dapat

memasukkan, menyimpan informasi ke otak dan memanggilnya kembali

dengan cepat dan mudah. Hal ini dapat terjadi karena cara memasukkan

informasi ke otak disesuaikan dengan cara kerja otak (brain-based technique).

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Karena cara memasukkan informasi ke otak sejalan dengan cara otak

beroperasi dan berfungsi, maka hal itu akan meningkatkan efektifitas dan

efisiensi otak dalam menyerap, menyimpan dan memanggil kembali

informasi.

Dengan penerapan teknik memori, diharapkan siswa dapat belajar

menceritakan kembali isi cerita sesuai dengan kemampuan otaknya. Siswa

diajak untuk lebih kreatif dan bermain dengan imajinasinya. Bahan bacaan

yang semula hanyalah deretan-deretan tulisan yang membingungkan dan

membosankan dapat berubah menjadi gambar-gambar yang lucu dan penuh

warna dan memudahkan siswa untuk menceritakan pesan atau makna yang

terkandung di dalamnya.

Teknik ini juga membantu guru untuk mengajar dengan efektif dan

efisien. Dalam waktu pelajaran yang terbatas, guru dapat membantu siswa

agar dapat menceritakan kembali isi cerita tersebut dengan cara yang mudah

dan diminati oleh siswa karena potensi otaknya teraktualisasikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka masalah

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

“Apakah penerapan pendekatan Quantum dengan teknik memori dapat

meningkatkan keterampilan menceritakan kembali isi cerita pada siswa kelas

V SDN Kalisapu 03 Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal?”

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan adalah

meningkatkan keterampilan siswa dalam menceritakan kembali isi cerita

dengan menerapkan pendekatan kuantum dengan teknik memori.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas akan memberikan

dua manfaat yang berarti, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat

teroritis menunjuk pada hasil penelitian tindakan kelas ini yang diharapkan

dapat memberikan informasi dalam dunia pendidikan yang berupa gambaran

mengenai sebuah teori yang menyatakan bahwa peningkatan keterampilan

menceritakan kembali isi cerita dapat dilakukan dengan menerapkan

pembelajaran quantum dengan teknik memori.

Sedangkan manfaat praktis adalah manfaat yang dapat dirasakan oleh

siswa, guru dan institusi sekolah di mana guru dan murid berinteraksi dalam

keseluruhan proses pembelajaran.

1. Manfaat Bagi Siswa

a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk membaca

bacaan-bacaan yang bermanfaat dalam Pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menceritakan

kembali isi cerita.

2. Manfaat Bagi Guru

a. Hasil penelitian ini dapat membantu guru memperbaiki proses

pembelajaran pokok materi di kelas.

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

b.Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pemahaman

guru tentang penerapan teknik memori dalam peningkatan

keterampilan siswa menceritakan kembali isi cerita.

3. Bagi Sekolah

a. Membantu mencapai tujuan pendidikan sekolah, baik secara mikro

maupun makro.

b.Meningkatkan kemampuan dan kinerja guru secara umum.

c.Meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan sehingga

kredibilitas sekolah meningkat.

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Hakikat Belajar

Winkel berpendapat bahwa prestasi adalah usaha yang dicapai sedangkan

belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi

aktif dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan, keterampilan

dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif, konstan, dan berbekas

(Winkel : 36).

Adapun Sutratinah Tirtonegoro berpendapat bahwa prestasi belajar adalah

penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol,

angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh

setiap anak dalam periode tertentu (Sutratinah Tirtonegoro : 43).

Prestasi dalam penelitian yang dimaksudkan adalah nilai yang diperoleh

oleh siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia dalam bentuk nilai berupa angka

yang diberikan oleh guru kelasnya setelah melaksanakan tugas yang diberikan

pada siswa.

2. Pendekatan Kuantum dengan Teknik Memori

Teori yang hendak dipakai oleh penulis untuk mengatasi kesulitan siswa

dalam pelajaran Bahasa Indonesia dengan indikator menceritakan kembali isi

bacaan adalah teknik memori dalam metode pembelajaran kuantum.

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Metode pembelajaran kuantum dicetuskan pertama kali oleh Bobbi

DePorter, seorang ibu rumah tangga yang menggeluti bidang pembelajaran setelah

bisnisnya di bidang properti dan keuangan mengalami kebangkrutan. Ia

mematangkan gagasan pembelajaran kuantum di SuperCamp, suatu lembaga

pendidikan yang berada di Kirkwood Meadows, negara Bagian Kalifornia,

Amerika serikat pada tahun 1982. Dengan dibantu oleh teman-temannya, terutama

Erick Jansen, Greg Simmons, Mike Hernacki, Mark Reardon dan Sarah Singer-

Nouri, ia mengujicobakan gagasan-gagasan pembelajaran kuantum secara terarah

dan terprogram pada para remaja di Super Camp. Di Super Camp inilah prinsip-

prinsip dan metode-metode kuantum akhirnya menemukan bentuknya

Meskipun bernama kuantum, falsafah dan metodologi pembelajaran

kuantum tidaklah diturunkan atau ditransformasikan dari Fisika Kuantum yang

dikemukakan oleh Albert Einstein, seorang tokoh terdepan fisika kuantum.

Pembelajaran kuantum merupakan ramuan berbagai teori atau pandangan

psikologi kognitif dan pemrograman neurologi/neurolinguistik yang jauh

sebelumnya telah ada dan berkembang. Pandangan-pandangan ini ditambah

dengan pandangan-pandangan pribadi dan temuan-temuan empiris yang diperoleh

DePorter ketika mengadakan konstruk awal pembelajaran kuantum.

DePorter sendiri menyatakan bahwa kuantum learning menggabungkan

sugestologi, teknik percepatan belajar dan NLP dengan teori, keyakinan dan

metode mereka sendiri. Konsep-konsep kunci dari teori-teori lain juga dipakai.

Misalnya : teori otak kanan/kiri, teori otak triune, pilihan modalitas, teori

kecerdasan ganda, pendidikan holistik, belajar berdasarkan pengalaman, belajar

dengan simbol dan simulasi atau permainan..

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Metode pembelajaran kuantum memiliki beberapa karakteristik umum

yang memantapkan dan menguatkan sosoknya : [1] berpangkal pada psikologi

kognitif, bukan teori fisika kuantum, [2] bersifat humanis, bukan positivistis-

empiris sehingga potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi dari pembelajar

dapat berkembang secara maksimal, [3]bersifat konstruktivistis, yaitu

menekankan pentingnya peranan lingkungan dalam mewujudkan pembelajaran

yang efektif dan optimal, [4] memberi tekanan pada pentingnya interaksi,

frekuensi dan akumulasi interaksi yang bermutu dan bermakna sehingga

pembelajaran menjadi proses interaksi dan komunikasi, [5] menekankan pada

pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi sehingga pelbagai

kiat, cara, dan teknik dapat dipergunakan, misalnya pencahayaan, iringan musik,

suasana yang menyegarkan, lingkungan yang nyaman, penataan tempat duduk

yang rileks dan sebagainya, [6] menekankan kealamiahan dan kewajaran proses

pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat karena yang

alamiah menimbulkan suasana nyaman, segar, sehat, rileks, santai dan

menyenangkan, sementara keartifisialan atau kepura-puraan menimbulkan

suasana tegang, kaku dan membosankan, [7] menekankan kebermaknaan dan

kebermutuan proses pembelajaran sehingga perlu dihadirkan pengalaman yang

dapat dimengerti dan berarti bagi pembelajar, dan terutama pengalaman

pembelajar perlu diakomodir, [8] memadukan konteks dan isi pembelajaran

sehingga membuahkan keberhasilan pembelajaran yang tinggi, [9] memusatkan

perhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan dalam hidup

dan prestasi fisikal atau material yang harus dikelola secara seimbang dan relatif

sama dalam proses pembelajaran, [10] menempatkan nilai dan keyakinan positif,

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran sehingga konsep reward and

punishment tidak dikenal karena setiap usaha siswa harus dihargai, [11]

mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman dan ketertiban

sehingga perlu diakui keragaman cara belajar siswa, [12] mengintegrasikan

totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran

dapat berlangsung lebih nyaman dan hasilnya optimal.

Metode pembelajaran kuantum juga dibangun di atas aturan atau hukum

fundamental mengenai pembelajaran dan pembelajar. Setidaknya ada tiga prinsip

yang membangun sosok pembelajaran kuantum. Ketiga prinsip utama itu adalah :

a. Bawalah Dunia Pembelajar dalam Dunia Pengajar dan Antarkan Dunia

Kita ke dalam Dunia Mereka.

Prinsip ini menuntut pengajar untuk memasuki dunia pembelajar

sebagai langkah pertama pembelajaran. Pengajar dapat memanfaatkan

pengalaman-pengalaman yang dimiliki pembelajar sebagai titik

tolaknya. Dengan jalan ini pengajar akan mudah membelajarkan

pembelajar baik dalam memimpin, mendampingi, dan memudahkan

pembelajar menuju kesadaran dan ilmu yang lebih luas.

b. Proses pembelajaran Kuantum Merupakan Permainan Orkestra Simponi

yang mempunyai struktur dasar chord sebagai prinsipnya.

Prinsip-prinsip itu adalah : segala sesuatu berbicara atau

mempunyai pesan tentang pembelajaran, segala kejadian yang dibuat

selalu mempunyai tujuan, pengalaman mendahului penamaan, setiap

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

usaha yang dilakukan dalam pembelajaran harus diakui, dan segala

sesuatu yang dipelajari layak pula dirayakan.

c. Pembelajaran harus Berdampak bagi Terbentuknya Keunggulan

Keunggulan adalah jantung fondasi pembelajaran kuantum. Ada

delapan kunci keunggulan yang diyakini dalam pembelajaran kuantum,

yaitu : terapkanlah hidup dalam integritas, akuilah bahwa kegagalan

dapat membawa kesuksesan, berbicaralah dengan niat jujur, baik dan

langsung, tegaskanlah komitmen tanpa ragu-ragu, jadilah pemilik yang

bertanggung jawab atas apa yang menjadi tugasnya, tetap lentur dalam

membaca dan mengubah suasana dan lingkungan, dan yang terakhir

tetap menjaga keseimbangan jiwa, tubuh, emosi dan semangat.

Untuk keperluan operasional, dikenalkan konsep tandur dalam metode

pembelajaran kuantum. Tandur merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami,

Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan.

Dengan konsep tumbuhkan siswa diajak untuk masuk dalam dunia

pengajar. Caranya bisa dengan media gambar yang menarik, cerita yang lucu atau

isu-isu yang menarik perhatian siswa. Garis besar konsep tumbuhkan adalah

memberi kebermaknaan yang cepat dan mudah dipahami siswa.

Konsep alami mengajak siswa untuk mengingat kembali pengalaman-

pengalamannya yang dapat dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari. Saat

pengalaman sudah terkait dengan materi, informasi-informasi yang penting

dikumpulkan untuk memaknai pengalaman tersebut. Informasi yang abstrak

berubah menjadi konkret.

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Konsep namai memuaskan hasrat otak untuk memberikan identitas,

menguatkan dan mendefinisikan. Penamaan dibangun atas dasar pengetahuan dan

rasa ingin tahu siswa. Dalam proses penamaan inilah terjadi pengajaran mengenai

konsep, keterampilan berpikir dan strategi belajar.

Konsep demonstrasikan mengungkapkan tindakan atau perbuatan siswa

untuk menunjukkan bahwa siswa memahami materi yang telah dipelajarinya.

Demonstrasi ini dapat terwujud dalam gerakan-gerakan badan, gambar, tulisan

atau bahkan analisis data.

Konsep ulangi berguna untuk memperkuat koneksi syaraf dan

menumbuhkan rasa bahwa siswa sudah tahu mengenai sesuatu hal. Pengulangan

dapat diwujudkan dengan tindakan siswa berupa, permainan, pertunjukan,

menirukan orang-orang terkenal, pembuatan poster dan konsep atau

menggemakan moto hidup tertentu.

Sedangkan konsep rayakan adalah tindakan untuk memberi penghargaan

dan memberi penghormatan atas usaha, ketekunan dan kesuksesan siswa. Rayakan

dapat memberikan kepuasan dan kegembiraan pada siswa.

3. Teknik-teknik Model Pembelajaran Kuantum

Metode pembelajaran kuantum memperkenalkan beberapa teknik

pembelajaran, yaitu Peta konsep sebagai Teknik Belajar Efektif yang

dikembangkan oleh Tony Buson pada tahun 1970 yang didasarkan pada proses

bekerjanya otak, Teknik Akrostik atau Jembatan Keledai yang menghafal dengan

cara mengambil huruf depan, Teknik Pasak Lokasi yang mengunduh dan

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

mengaktifkan semantik dan episodik, dan Teknik Memori yang akan dipakai oleh

penulis dalam penelitian tindakan kelas.

Teknik memori adalah teknik yang memasukkan informasi ke dalam

otak yang disesuaikan dengan cara kerja otak (brain-based technique). Dengan

teknik ini otak menjadi lebih efektif dan efisien dalam menyerap, menyimpan dan

memanggil informasi karena metode penyerapan, penyimpanan dan pemanggilan

kembali informasi disesuaikan dengan cara kerja otak.

Teknik ini akan lebih mudah dikembangkan kalau kita juga mengetahui

hal-hal yang sangat disukai oleh otak manusia. Otak suka akan hal-hal yang

bersifat ekstrem berlebihan/tidak masuk akal, penuh warna, multi sensori, lucu,

melibatkan emosi, melibatkan irama atau musik, tindakan aktif, gambar tiga

dimensi dan hidup/aktif, menggunakan asosiasi, imajinasi, humor, simbol, nomor

dan urutan.

Teknik memori meminta kita untuk kreatif dan mau bermain dengan

imajinasi. Biarkan imajinasi bebas berkreasi dan jangan pernah mengatakaan ,”Ini

tidak masuk akal” atau “Ini kekanak-kanakan atau sangat konyol”. Ungkapan-

ungkapan seperti itu justru akan menghambat kreativitas dan imajinasi.

Teknik ini sangat efektif karena otak manusia menyimpan gambar dan

makna, bukan kata-kata. Itulah sebabnya banyak orang suka membaca komik

daripada buku pelajaran. Buku pelajaran tidak menarik, terlalu banyak tulisan dan

disajikan dalam warna hitam dan putih saja. Sementara komik disajikan dengan

gambar dan alur cerita yang sangat menarik dan warna-warni. Buku sejenis komik

sangat merangsang imajinasi dan menyentuh emosi pembacanya.

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Teknik memori dapat dikembangkan dengan beberapa cara, yaitu dengan

melatih imajinasi, teknik rangkaian kata dan plesetan kata. Melatih imajinasi

dapat dilakukan dengan membayangkan sesuatu dalam pikiran kita. Misalnya

ketika mendengar cerita Malin Kundang Anak Durhaka, siswa diajak untuk

membayangkan Malin Kundang, wajahnya, tinggi badannya, pakaiannya, sifatnya

dan lain-lain. Bila proses imajinasi ini dilakukan dengan senang hati, maka siswa

telah mengaktifkan otak kanannya dengan baik. Otak kanan berhubungan dengan

kreativitas dan imajinasi.

Teknik merangkai kata adalah cara mengingat dan menghafal dengan

menyambung kata-kata yang ingin dihafal. Yang perlu diperhatikan dalam teknik

ini adalah [1] membuat cerita yang berisi tindakan. Misalnya mau mengingat

Malin Kundang dan perahu besarnya, maka rangkaian katanya menjadi “Malin

Kundang menaiki perahu besarnya”. [2] hindari perubahan bentuk, karena

perubahan bentuk akan mengacaukan urutan kata yang mau dihafal. [3] Jangan

menambahkan obyek lain yang tidak perlu. Misalnya “Malin Kundang menaiki

perahu besarnya” ditambah kata batu karang menjadi “Malin Kundang naik

perahu besarnya menabrak batu karang”. Batu karang menjadi kata yang tidak

berguna akan masuk dalam memori kita. [4] Buatlah cerita yang pendek dan

sederhana. Semakin pendek dan sederhana semakin mudah diingat dan semakin

panjang dan rumit semakin membuat pusing dan membingungkan otak. [5]

Bayangkan objek gambar dari cerita dengan menutup mata sambil mengarahkan

bola mata ke arah kiri atas.

Sedangkan teknik yang ketiga, yaitu teknik plesetan kata adalah teknik

menghafal dengan menggantikan kata sulit yang akan kita hafal dengan kata lain

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

yang bunyinya mirip dan lucu. Teknik ini sangat membantu bila ingin

menghafalkan kata-kata asing. Misalnya nama Malin Kundang diplesetkan

menjadi Malinge kudungan atau Turki ibu kotanya Ankara diplesetkan menjadi

Turis kita angker dan sebagainya.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian TA Triwahyuni berjudul Peningkatan Keterampilan

Menceritakan Kembali Isi Cerita Menggunakan Pendekatan Kuantum Dengan

Teknik Memori Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalisapu 03 Kecamatan Slawi

Kabupaten Tegal menyimpulkan bahwa pendekatan kuantum dengan teknik

memori dapat meningkatkan keterampilan dalam menceritakan kembali isi cerita.

Adapun penelitian tersebut memiliki persamaan dengan penelitian Yayah

Fatmiyati Rohmiyatun yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan

Membaca Taknik Teks Pendek Melalui Penumbuhan Sikap Percaya Diri Dengan

Media Elektronik Di Kelas II SD 2 Siwurang Garung Wonosobo Tahun Pelajaran

2006/2007. Perbedaannya terletak pada penggunaan media pembelajaran.

Penelitian TA Triwahyuni menggunakan teknik memori sedangkan penelitan

Yayah Fatmiyati Rohmiyatun menggunakan media elektronik

Dari beberapa penelitian yang berkait dengan masalah membaca di atas,

pokok permasalahan yang dibahas adalah peningkatan keterampilan membaca

melalui metode dan teknik tertentu. Artinya, penelitian tersebut bertujuan hanya

untuk mengetahui peranan metode dan teknik tertentu pada peningkatan

keterampilan membaca dan menulis. Sedangkan pada penelitian ini, penulis lebih

menitikberatkan peningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita setelah

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

siswa mengadakan proses pembacaan cerita. Jadi dalam penelitian ini, penulis

ingin membangkitkan kemampuan siswa untuk mengoptimalkan kemampuan

memorinya sehingga ia dapat secara terampil menceritakan isi cerita yang

dibacanya dengan dengan bahasa yang benar dan sesuai dengan kaidah Bahasa

Indonesia.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran yang menekankan pada aktifitas siswa, yaitu Menceritakan

Kembali Isi cerita dengan teknik memori dapat membantu siswa dalam belajar

Bahasa Indonesia sesuai kemampuan otaknya. Dengan begitu, motivasi belajar

siswa dapat meningkat.

Dengan demikian, gambar kerangka berpikirnya sebagai berikut :

Kerangka berpikir dalam penelitian dengan penggunaan teknik memori

ini, tentu akan memudahkan siswa dalam memahami materi yang dipelajari.

Dengan demikian, pembelajaran akan lebih bermakna dan menyenangkan

sehingga dimungkinkan terjadinya peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata

Siswa, Guru, Materi

Teknik Memori

OUTPUT

INPUT

PROSES

PBM EFEKTIF

Prestasi meningkat

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pelajaran Bahasa Indonesia khususnya untuk keterampilan menceritakan kembali

isi cerita.

D. Hipotesis Tindakan

Jika penggunaan teknik memori diterapkan pada siswa kelas V SD Negeri

Kalisapu 03 Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal dan keterampilannya

menceritakan kembali isi cerita menjadi meningkat. Hal ini juga berarti bahwa

siswa mempunyai pemahaman yang cukup terhadap bahan bacaan yang

dibacanya.

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas V SDN Kalisapu 03,

Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal. Adapun pemilihan kelas tersebut sebagai

tempat penelitian adalah sebagai berikut :

a. Peneliti adalah guru kelas pada SDN Kalisapu 03 sehingga memudahkan

proses penelitian.

b. Kelas V merupakan kelas persiapan menjelang Ujian Akhir Semester

Bertaraf Nasional (UAS BN), di mana Bahasa Indonesia menjadi jembatan

untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Dengan demikian sangat

tepatlah apabila kelas V diambil sebagai obyek penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2010.

Adapun jadwal penelitian disusun sebagai berikut :

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Tabel 1 Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1. Observasi dan identifikasi masalah X

2. Penyusunan rancangan tindakan X

3. Pelaksanaan PTK siklus I X

4. Refleksi dan analisis hasil siklus I X

5. Pelaksanaan PTK siklus II X

6. Refleksi dan analisis hasil siklus II X

7. Penyusunan laporan PTK X

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas V SDN Kalisapu 03,

Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal yang terdiri dari 23 (dua puluh tiga) siswa

putra dan 11 (sebelas) siswa putri. Adapun latar belakang dipilihnya kelas ini

sebagai subyek penelitian adalah sebagai berikut :

1. Sesuai dengan materi dan pokok bahasan yang ada.

2. Peneliti adalah guru kekas di sekolah tersebut sehingga memudahkan

dalam proses penelitian.

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3. Banyak murid kelas V SDN Kalisapu 03 Kecamatan Slawi Kabupaten

Tegal yang belum terampil dan belum mampu menceritakan kembali isi

cerita. Penyebabnya bermacam-macam.

4. Pendekatan kuantum dengan teknik memori dapat meningkatkan

keterampilan menceritakan kembali isi cerita pada siswa .

C. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan ini dilakukan melalui dua siklus. Adapun mengenai

pelaksanaan tindakan secara umum melalui tahapan sebagai berikut :

SIKLUS I

1. Tahap Persiapan

Tahap ini terdiri dari beberapa poin sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah yang muncul berkaitan dengan kesulitan

siswa dalam menceritakan kembali isi cerita. Identifikasi masalah ini

sudah terlihat dalam hasil belajar siswa tidak sesuai dengan

kompetensi yang diharapkan.

b. Merancang pelaksanaan tindakan untuk memecahkan permasalahan

yang berkaitan dengan kemampuan siswa untuk menceritakan

kembali isi cerita melalui penggunaan teknik memori.

c. Menyusun format observasi dan instrumen penelitian untuk

mengetahui respons siswa terhadap teknik memori yang digunakan.

d. Menetapkan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknik analisis

data yang akan digunakan dalam PTK ini.

2. Tahap Implementasi Tindakan

a. Pengenalan teknik memori pada siswa.

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Siswa berlatih mempraktekkan teknik memori.

c. Siswa maju di depan kelas untuk menceritakan kembali isi cerita

dengan teknik memori.

3. Tahap Observasi

a. Dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru

dan siswa). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman

yang telah disiapkan peneliti.

b. Selain itu, untuk memperoleh data yang akurat, perlu dilakukan

wawancara dengan para siswa mengenai poin-poin tertentu yang

dirasa perlu ditanyakan pada siswa untuk mendapatkan data yang

lebih lengkap

4. Tahap Analisis dan Refleksi

a. Dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa, hasil

observasi, serta hasil wawancara

b. Dengan demikian analisis dilakukan terhadap proses dan hasil

pembelajaran

c. Berdasarkan hasil analisis tersebut akan diperoleh kesimpulan bagian

fase mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dan fase mana

yang telah memenuhi target.

d. Kualitas proses pembelajaran dinyatakan mengalami perbaikan

apabila capaian pada indicator keberhasilan yang telah ditetapkan

sesuai target atau bahkan melebihinya.

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

SIKLUS II

1. Tahap Persiapan

Tahap ini terdiri dari beberapa poin sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah yang muncul berkaitan dengan kesulitan

siswa dalam menceritakan kembali isi cerita. Identifikasi masalah ini

sudah terlihat dalam hasil belajar siswa tidak sesuai dengan

kompetensi yang diharapkan.

b. Merancang pelaksanaan tindakan untuk memecahkan permasalahan

yang berkaitan dengan kemampuan siswa untuk menceritakan kembali

isi cerita melalui penggunaan teknik memori.

c. Menyusun format observasi dan instrumen penelitian untuk

mengetahui respons siswa terhadap teknik memori yang akan

digunakan.

d. Menetapkan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknik analisis data

yang akan digunakan dalam PTK ini.

2. Tahap Implementasi Tindakan

Tahap ini terdiri dengan dua siklus:

a. Siswa kembali mempraktekkan teknik memori dengan terlebih dahulu

menemukan tokoh, tempat atau peristiwa kunci sebuah isi cerita. Cerita

yang digunakan merupakan cerita yang akrab dengan anak-anak

seperti misalnya cerita Si Malin Kundang. Siswa membuat imajinasi

mengenai tokoh, tempat atau peristiwa dalam cerita dan

menuangkannya dalam sebuah gambar yang lucu dan menarik.

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

b. Siswa menceritakan kembali gambar imajinasinya di depan kelas.

c. Guru melakukan evaluasi proses berupa penjelasan bahwa proses

belajar dengan menggunakan teknik memori lebih menyenangkan dan

mudah dipahami. Siswa juga dapat belajar merangkai kalimat sesuai

cerita.

d. Guru bersama siswa melakukan refleksi untuk mengetahui kesan atau

respons siswa terhadap teknik memori yang baru saja digunakan

tersebut.

3. Tahap Observasi

a. Dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan

siswa). Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah

disiapkan peneliti.

b. Selain itu, untuk memperoleh data yang akurat, perlu dilakukan

wawancara dengan para siswa mengenai poin-poin tertentu yang dirasa

perlu ditanyakan pada siswa untuk mendapatkan data yang lebih

lengkap

4. Tahap Analisis dan Refleksi

a. Dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa, hasil

observasi, serta hasil wawancara

b. Dengan demikian analisis dilakukan terhadap proses dan hasil

pembelajaran

c. Berdasarkan hasil analisis tersebut akan diperoleh kesimpulan bagian

fase mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dan fase mana

yang telah memenuhi target.

d. Kualitas proses pembelajaran dinyatakan mengalami perbaikan apabila

capaian pada indicator keberhasilan yang telah ditetapkan sesuai target

atau bahkan melebihinya.

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan tes,

observasi dan dokumentasi.

a. Tes

Tes yang dipakai dalam penelitian ini adalah tes kemampuan

menceritakan kembali isi cerita.

b. Metode Observasi

Menurut Arikunto (1998:146-147), observasi adalah kegiatan

pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan

seluruh alat indera. Dalam penelitian ini hal yang diamati adalah

kemampuan siswa dalam membaca dan menceritakan isi cerita.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang

tertulis. Studi dokumen dapat dilaksanakan dengan menyelidiki

benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya

(Arikunto, 1998:149).

Dokumen digunakan dalam penelitian ini dengan alasan (1) selalu

tersedia di kantor atau lembaga, (2) dokumen merupakan sumber

data yang stabil, (3) data/informasi yang digunakan bersifat factual

dan realistis dalam arti memuat apa adanya tentang hal-hal yang

didokumentasikan, dan (4) dokumen merupakan sumber data yang

kaya berkaitan dengan keadaan subyek peneliti.

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2. Alat Pengumpul Data

a. Butir Soal

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian

ini adalah kemampuan membaca dan menceritakan kembali teks

pendek. Instrumen ini mencakup cara membaca, menyimak,

membaca di depan kelas dan menceritakan kembali isi cerita.

b. Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati perilaku siswa saat

proses pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran. Hal yang

diamati adalah kemampuan siswa saat membaca dan menceritakan

kembali isi cerita. Hasil pengamatan ini sebagai dasar pemberian

tindakan pada siklus II.

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Diskripsi hasil siklus I

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I ini sudah menerapkan model

pembelajaran kuantum dengan tekhnik memori, adapun hasil yang dapat

kami laporkan adalah sebagai berikut :

A. Perencanaan tindakan

Tindakan pada siklus ini dilakukan dengan penerapan tekhnik memori,

sesuai skenario pembelajaran, agar dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam menceritakan kembali isi cerita.

B. Pelaksanaan

Langkah – langkah yang harus ditempuh dalam pembelajaran ini

adalah :

a. Sebagai kegiatan awal, guru menyuruh siswa untuk membaca

dalam hati isi cerita

b. Memberikan motivasi

c. Membuat kesimpulan inti cerita

d. Menceritakan kembali isi cerita secara bergantian

C. Hasil pengamatan

Ditemukan beberapa hal dalam perbaikan pembelajaran yang berkaitan

dengan materi, adalah sebagai berikut :

a. Pada saat membaca secara klasikal masih ada siswa yang tidak

membaca, bahkan hanya berbisik – bisik

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

b. Pada saat menunjuk siswa maju kedepan untuk membaca, masih

ada siswa yang tidak mau / tidak berani maju.

c. Pada saat menyimak, masih ada siswa yang ribut

d. Pada saat maju untuk menceritakan kembali, ternyata ada siswa

yang menggunakan bahasa tidak sesuai dengan teks bacaan.

2. Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I

adalah…..

- Masih ada siswa yang tidak membaca

- Masih ada siswa yang tidak mau maju kedepan untuk menceritakan

kembali

- Pada saat menyimak, masih ada siswa yang ribut.

- Pada saat meju ke depan untuk menceritakan kembali, masih ada siswa

yang menggunakan bahasa tidak sesuai teks bacaan

3. Rancangan strategi penyelesaian masalah, dan langkah – langkah

implementasi strategi penyelesaian masalah dalam siklus I :

a. Siswa tidak mau membaca teks cerita pada saat pembelajaran

berlangsung

Strategi penyelesaian :

- Guru mengingatkan untuk kembali membaca

- Guru memberi contoh membaca yang benar

b. Siswa yang tidak mau maju kedepan untuk menceritakan kembali isi

cerita

Strategi penyelesaian :

Siswa yang maju ke depan, sesuai urutan kesiapan siswa, tidak

berdasarkan nomor urut absent.

c. Siswa yang rebut saat menyimak

Strategi penyelesaian :

Didekati sambil diarahkan untuk menyimak

d. Siswa yang menggunakan bahasa tidak sesuai dengan teks bacaan

Strategi penyelesaiannya :

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Guru memberi contoh dan membimbing dengan menggunakan bahasa

yang benar.

Data temuan penelitian telah diperoleh dari hasil perbaikan pembelajaran

yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan II namun hasil

pembelaaran belum mencapai batas tuntas, yakni pada siklus I masih

terdapat 5 siswa dari 34 siswa yang memperoleh nilai kurang dari 60

Tabel 2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

DAFTAR NILAI BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI KALISAPU 03

SIKLUS I

No NAMA SISWA NILAI TUNTAS/

KETERANGAN TIDAK TUNTAS

1 AMROJI IRAWAN 68 TUNTAS 2 ADHEKA RISMIATI 70 TUNTAS KKM = 60 3 ANDIKA APRILIANTO 58 TIDAK TUNTAS 4 IRMAWATI 70 TUNTAS JML TUNTAS = 29 5 MOH IRIN R 59 TIDAK TUNTAS TIDAK TUNTAS = 5 6 NABILAH 65 TUNTAS 7 NORMA SUSILOWATI 65 TUNTAS 8 ZAKARIA 65 TUNTAS 9 ADELIA INKASARI 75 TUNTAS 10 AHMAD EFENDI 70 TUNTAS 11 AHMAD FIKRI M 80 TUNTAS 12 AJI PAMUNGKAS 75 TUNTAS 13 AFIF FERDIANSYAH 83 TUNTAS 14 DELVI MASTUROH 70 TUNTAS 15 DESTI OLIVIA H 70 TUNTAS 16 DODI WIBOWO 55 TIDAK TUNTAS 17 FAIZAL G 75 TUNTAS 18 FAIZAL MAULANA 60 TUNTAS 19 FAIZAL KHAERUL A 80 TUNTAS 20 FERI DWI A 70 TUNTAS 21 FREZA TAMA 75 TUNTAS 22 HAFIDZ FAJAR 75 TUNTAS 23 IKBAL MUKMIN 75 TUNTAS 24 KHOLIFA AMALIA 83 TUNTAS 25 ATSBIT SHULKHAN 75 TUNTAS 26 M. INDRA WIBOWO 70 TUNTAS 27 NURLAELI F 70 TUNTAS 28 RIZKI HERIAWAN 59 TIDAK TUNTAS 29 RIZKI AMALIA 75 TUNTAS 30 SLAMET WIBOWO 75 TUNTAS 31 TEGUH PRAYITNO 55 TIDAK TUNTAS 32 WULAN ANUGRAH 78 TUNTAS 33 ZUKHRUFIN A 80 TUNTAS 34 DIDI PRIYANTO 70 TUNTAS

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tabel 3 Hasil Pengamatan Belajar Siswa Siklus I

Hasil Pengamatan Belajar Siswa Siklus I

No NAMA SISWA A B C D Nilai

1 AMROJI IRAWAN 70 65 70 65 67.5

2 ADHEKA RISMIATI 70 70 70 65 68.75

3 ANDIKA APRILIANTO 65 65 70 65 66.25

4 IRMAWATI 70 75 75 65 71.25

5 MOH IRIN R 60 65 65 65 63.75

6 NABILAH 65 65 65 60 63.75

7 NORMA SUSILOWATI 75 70 65 70 70

8 ZAKARIA 70 70 65 65 67.5

9 ADELIA INKASARI 70 75 80 80 76.25

10 AHMAD EFENDI 70 70 75 70 71.25

11 AHMAD FIKRI M 80 85 85 80 82.5

12 AJI PAMUNGKAS 80 75 75 75 76.25

13 AFIF FERDIANSYAH 90 90 80 90 87.5

14 DELVI MASTUROH 75 70 70 75 72.5

15 DESTI OLIVIA H 70 75 75 80 75

16 DODI WIBOWO 60 60 65 60 61.25

17 FAIZAL G 75 75 80 80 77.5

18 FAIZAL MAULANA 60 65 60 65 62.5

19 FAIZAL KHAERUL A 85 90 85 85 86.25

20 FERI DWI A 75 70 75 70 72.5

21 FREZA TAMA 75 70 75 70 72.5

22 HAFIDZ FAJAR 70 75 70 70 71.25

23 IKBAL MUKMIN 70 75 70 70 71.25

24 KHOLIFA AMALIA 85 85 80 90 85

25 ATSBIT SHULKHAN 80 80 80 85 81.25

26 M. INDRA WIBOWO 75 70 70 75 72.5

27 NURLAELI F 70 75 75 70 72.5

28 RIZKI HERIAWAN 70 65 65 70 67.5

29 RIZKI AMALIA 70 75 75 80 75

30 SLAMET WIBOWO 80 80 75 80 78.75

31 TEGUH PRAYITNO 60 65 70 65 65

32 WULAN ANUGRAH 75 70 75 75 73.75

33 ZUKHRUFIN A 85 90 85 90 87.5

34 DIDI PRIYANTO 65 70 75 70 70

Jumlah Nilai 2465 2490 2490 2490 2483.75

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Nilai rata - rata 72.50 73.24 73.24 73.24 73.05

Keterangan :

A : Nilai LKS keg. I ( Maksimal 100 )

B : Nilai PR ( Maksimal 100 )

C : Nilai LKS, keg II ( maksimal 100 )

D : Nilai Evaluasi ( maksimal 100 )

Tabel 4 Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Siklus I

Bagian Pengamatan Skala

1 2 3 4 5

Persiapan

Skenario/Perencanaan Pembelajaran √

Penyiapan Alat Pembelajaran √

Penampilan Penyaji √

Penyajian

PENDAHULUAN

Pemeriksaan kehadiran siswa √

Pelaksanaan apersepsi √

Pengungkapan tujuan pembelajaran √

Pemberian motivasi pembelajaran yang menarik

berkaitan dengan tujuan pembelajaran

Penjelasan alur pelaksanaan pembelajaran √

POKOK

Penerapan strategi pembelajaran √

Pemanduan sajian materi pembelajaran

(Keterpaduan bahan)

Penggunaan media pembelajaran √

Penerapan tehnik bertanya √

Pemberian pengalaman berbahasa kepada siswa √

Pembahasan hasil kedua melibatkan kepada siswa √

Pemberian bimbingan siswa √

Penggunaan bahasa penyaji √

PENUTUP

Penggunaan system penilaian √

Pemberian tindak lanjut (perbaikan dan √

Kriteria Nilai : Nilai akhir =

A + B + C + D 4

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

pengayaan)

Jumlah 76

Nilai rata-rata 4,2

Tabel 5 Hasil Pengamatan Belajar Siswa

No Ciri Perilaku Siswa dalam Melaksanakan

Kegiatan Belajar

Skala

1 2 3 4 5

1 Mencari dan memberikan informasi √

2 Bertanya pada guru atau siswa lain √

3 Mengajukan pendapat atau komentar kepada guru

atau kepada siswa

4 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru √

5 Memanfaatkan sumber belajar yang ada √

6 Menilai dan memperbaiki pekerjaannya √

7 Membuat simpulan sendiri tentang pembelajaran

yang diterimanya

8 Dapat menjawab pertanyaan guru dengan tepat

saat berlangsung KBM

9 Mengikuti KBM √

10 Dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru pada akhir pelajaran

Jumlah 4,5

Nilai rata-rata 4,5

Keterangan :

1 = kurang baik 4 = baik

2 = kurang 5 = baik sekali

3 = cukup

Pengamat Penyaji

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

SUGIANTO, S.Pd TA. TRIWAHYUNI NIP. 19580212 198012 1 005 NIP. 19630813 198303 2008

2. Diskripsi hasil siklus II

Pada pembelajaran siklus II hasil yang dapat kami laporkan adalah sebagai

berikut :

a. Tahap Perencanaan Tindakan

1. Menentukan kelas subjek penelitian

2. Menetapkan focus observasi dan aspek-aspek yang diamati

3. Menetapkan jenis data dan cara pengumpulannya

4. Menentukan pelaku observasi, alat Bantu observasi, pedoman

observasi dan cara pelaksanaan observasi.

5. Menetapkan cara pelaksanaan refleksi dan pelaku refleksi

6. Menetapkan criteria keberhasilan dalam upaya pemecahan masalah

7. Menyiapkan scenario pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus kedua akan dilakukan

berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama dan rencana tindakan

yang telah disusun untuk siklus kedua yang dilaksanakan dalam dua kali

tatap muka pembelajaran. Secara lebih rinci scenario pembelajaran

dijelaskan pada rencana pembelajaran.

c. Tahap Observasi dan Evaluasi

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Dalam penelitian ini pelaksanaan observasi akan dilakukan bersamaan

dengan pelaksanaan pembelajaran. Observasi dilakukan oleh observer

dalam hal ini adalah pelaku tindakan itu sendiri dan seorang teman guru

sebagai supervisor. Observasi dilakukan dalam upaya pengumpulan data.

Data yang akan dikumpulkan adalah data kuantitatif. Data kualitatif akan

dikumpulkan melalui observasi, sedangkan data kuantitatif melalui

pelaksanaan evaluasi. Alat Bantu observasi yang akan digunakan adalah

lembar observasi, bagan dan alat evaluas. Evaluasi akan dilakukan dalam

upaya pengumpulan data kuantitatif, akan dilakukan pada akhir

pembelajaran untuk setiap siklusnya dan dilakukan secara tertulis.

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini semua data yang terkumpul diolah melalui tahapan:

- Reduksi data, jika terdapat data yang tidak diperlukan.

- Penyederhanaan data

- Tabulasi data

- Penyimpulan data

Data pembelajaran pada siklus II menunjukan adanya perbaikan. Hal ini

dapat diketahui melalui data hasil belajar siswa, ada 1 siswa yang belum

tuntas karena memperoleh nilai kurang dari 60.

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 6 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

DAFTAR NILAI BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI KALISAPU 03

SIKLUS II

No NAMA SISWA NILAI Tuntas/

KETERANGAN Tidak tuntas

1 AMROJI IRAWAN 70 Tuntas (nilai meningkat) 2 ADHEKA RISMIATI 80 Tuntas (nilai meningkat) KKM = 60 3 ANDIKA APRILIANTO 63 Tuntas (nilai meningkat) 4 IRMAWATI 75 Tuntas (nilai meningkat) JML TUNTAS = 33 5 MOH IRIN R 60 Tuntas (nilai meningkat) TIDAK TUNTAS = 1 6 NABILAH 68 Tuntas (nilai meningkat) 7 NORMA SUSILOWATI 65 Tuntas 8 ZAKARIA 70 Tuntas (nilai meningkat) 9 ADELIA INKASARI 80 Tuntas (nilai meningkat) 10 AHMAD EFENDI 78 Tuntas (nilai meningkat) 11 AHMAD FIKRI M 90 Tuntas (nilai meningkat) 12 AJI PAMUNGKAS 85 Tuntas (nilai meningkat) 13 AFIF FERDIANSYAH 92 Tuntas (nilai meningkat) 14 DELVI MASTUROH 78 Tuntas (nilai meningkat) 15 DESTI OLIVIA H 79 Tuntas (nilai meningkat) 16 DODI WIBOWO 62 Tuntas (nilai meningkat) 17 FAIZAL G 80 Tuntas (nilai meningkat) 18 FAIZAL MAULANA 60 Tuntas 19 FAIZAL KHAERUL A 82 Tuntas (nilai meningkat) 20 FERI DWI A 75 Tuntas (nilai meningkat) 21 FREZA TAMA 75 Tuntas 22 HAFIDZ FAJAR 78 Tuntas (nilai meningkat) 23 IKBAL MUKMIN 75 Tuntas 24 KHOLIFA AMALIA 85 Tuntas (nilai meningkat) 25 ATSBIT SHULKHAN 81 Tuntas (nilai meningkat) 26 M. INDRA WIBOWO 76 Tuntas (nilai meningkat) 27 NURLAELI F 75 Tuntas (nilai meningkat) 28 RIZKI HERIAWAN 63 Tuntas (nilai meningkat) 29 RIZKI AMALIA 75 Tuntas

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

30 SLAMET WIBOWO 80 Tuntas (nilai meningkat) 31 TEGUH PRAYITNO 56 Tidak Tuntas 32 WULAN ANUGRAH 82 Tuntas (nilai meningkat) 33 ZUKHRUFIN A 85 Tuntas (nilai meningkat) 34 DIDI PRIYANTO 70 Tuntas

Tabel 7 Hasil Pengamatan Belajar Siswa Siklus II

Hasil Pengamatan Belajar Siswa Siklus II No NAMA SISWA A B C D Nilai

1 AMROJI IRAWAN 75 70 70 65 70 2 ADHEKA RISMIATI 70 70 65 70 68.75 3 ANDIKA APRILIANTO 70 65 70 70 68.75 4 IRMAWATI 75 75 75 70 73.75 5 MOH IRIN R 65 65 70 65 66.25 6 NABILAH 70 65 65 65 66.25 7 NORMA SUSILOWATI 75 70 70 65 70 8 ZAKARIA 70 70 70 65 68.75 9 ADELIA INKASARI 80 80 85 80 81.25 10 AHMAD EFENDI 70 75 75 80 75 11 AHMAD FIKRI M 85 90 90 85 87.5 12 AJI PAMUNGKAS 80 80 75 75 77.5 13 AFIF FERDIANSYAH 90 90 90 85 88.75 14 DELVI MASTUROH 75 70 75 75 73.75 15 DESTI OLIVIA H 75 80 75 75 76.25 16 DODI WIBOWO 65 65 70 65 66.25 17 FAIZAL G 80 75 75 80 77.5 18 FAIZAL MAULANA 65 65 60 65 63.75 19 FAIZAL KHAERUL A 90 85 90 90 88.75 20 FERI DWI A 75 70 75 70 72.5 21 FREZA TAMA 75 70 75 70 72.5 22 HAFIDZ FAJAR 70 75 75 70 72.5 23 IKBAL MUKMIN 70 75 75 70 72.5 24 KHOLIFA AMALIA 85 85 80 90 85 25 ATSBIT SHULKHAN 90 85 85 90 87.5 26 M. INDRA WIBOWO 75 70 70 75 72.5 27 NURLAELI F 75 75 70 75 73.75 28 RIZKI HERIAWAN 75 70 70 70 71.25 29 RIZKI AMALIA 75 70 70 80 73.75 30 SLAMET WIBOWO 80 80 75 75 77.5 31 TEGUH PRAYITNO 65 65 70 65 66.25 32 WULAN ANUGRAH 75 70 70 80 73.75 33 ZUKHRUFIN A 90 90 85 90 88.75 34 DIDI PRIYANTO 65 70 75 75 71.25

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Jumlah Nilai 2565 2525 2535 2535 2540 Nilai rata - rata 75.4 74.3 74.6 74.6 74.71

Keterangan :

A : Nilai LKS keg. I ( Maksimal 100 )

B : Nilai PR ( Maksimal 100 )

C : Nilai LKS, keg II ( maksimal 100

D : Nilai Evaluasi ( maksimal 100 )

Tabel 8 Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Siklus II

Bagian Pengamatan Skala

1 2 3 4 5

Persiapan

Skenario/Perencanaan Pembelajaran √

Penyiapan Alat Pembelajaran √

Penampilan Penyaji √

Penyajian

PENDAHULUAN

Pemeriksaan kehadiran siswa √

Pelaksanaan apersepsi √

Pengungkapan tujuan pembelajaran √

Pemberian motivasi pembelajaran yang menarik

berkaitan dengan tujuan pembelajaran

Penjelasan alur pelaksanaan pembelajaran √

POKOK

Penerapan strategi pembelajaran √

Pemanduan sajian materi pembelajaran

(Keterpaduan bahan)

Penggunaan media pembelajaran √

Penerapan tehnik bertanya √

Pemberian pengalaman berbahasa kepada siswa √

Pembahasan hasil kedua melibatkan kepada siswa √

Pemberian bimbingan siswa √

Penggunaan bahasa penyaji √

PENUTUP

Kriteria Nilai : Nilai akhir =

A + B + C + D 4

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Penggunaan system penilaian √

Pemberian tindak lanjut (perbaikan dan

pengayaan)

Jumlah 81

Nilai rata-rata 4,5

Tabel 9 Hasil Pengamatan Belajar Siswa

No Cirri Perilaku Siswa dalam Melaksanakan

Kegiatan Belajar

Skala

1 2 3 4 5

1 Mencari dan memberikan informasi √

2 Bertanya pada guru atau siswa lain √

3 Mengajukan pendapat atau komentar kepada guru

atau kepada siswa

4 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru √

5 Memanfaatkan sumber belajar yang ada √

6 Menilai dan memperbaiki pekerjaannya √

7 Membuat simpulan sendiri tentang pembelajaran

yang diterimanya

8 Dapat menjawab pertanyaan guru dengan tepat

saat berlangsung KBM

9 Mengikuti KBM √

10 Dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru pada akhir pelajaran

Jumlah 48

Nilai rata-rata 4,8

Keterangan :

1 = kurang baik 4 = baik

2 = kurang 5 = baik sekali

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

3 = cukup

Pengamat Penyaji

SUGIANTO, S.Pd TA. TRIWAHYUNI NIP. 19580212 198012 1 005 NIP. 19630813 198303 2008

3. Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan siklus II adalah

a. Masih ada satu siswa yang belum lancar menceritakan isi cerita

b. Pada saat berdialog dengan kelompoknya ada siswa yang pasif, tidak

mau berperan dalam kegiatan ini.

4. Rancangan strategi penyelesaian masalah, dan langkah – langkah

implementasi strategi penyelesaian masalah dalam siklus II :

a. Siswa belum lancar menceritakan kembali isi cerita

- Strategi penyelesaiannya :

Guru membimbing dan memberi arahan

b. Siswa yang pasif dalam kegiatan kelompok

- Strategi penyelesaiannya :

Guru memberi motivasi dan semangat agar siswa tersebut mau

terlibat dalam kegiatan kelompok.

B. Pembahasan

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menceritakan kembali

isi cerita yang telah dilaksanakan menggunakan pendekatan quantum dengan

teknik memori di kelas V SDN Kalisapu 03 Kecamatan Slawi Kabupaten

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Tegal, telah berhasil dilaksanakan dalam dua siklus dua kali pertemuan.

Adapun hasil pembelajaran pada pelaksanaan pada tiap siklus adalah sbb :

1. Pembelajaran pada siklus I

a. Siswa tidak mau membaca teks cerita pada saat pembelajaran

berlangsung

Strategi penyelesaian :

Ø Guru mengingatkan untuk kembali membaca

Ø Guru memberi contoh membaca yang benar

b. Siswa yang tidak mau maju kedepan untuk menceritakan kembali isi

cerita

Strategi penyelesaian :

Siswa yang maju ke depan, sesuai urutan kesiapan siswa, tidak

berdasarkan nomor urut absen.

c. Siswa yang rebut saat menyimak

Strategi penyelesaian :

Didekati sambil diarahkan untuk menyimak

d. Siswa yang menggunakan bahasa tidak sesuai dengan teks bacaan

Strategi penyelesaiannya :

Guru memberi contoh dan membimbing dengan menggunakan bahasa

yang benar.

2. Pembelajaran pada siklus II

a. Siswa mengalami peningkatan penguasaan materi, dengan penerapan

teknik memori ini, siswa dapat menceritakan kembali isi cerita “Malin

Kundang” dengan benar

b. Pada akhir kegiatan pembelajaran dilaksanakan kegiatan post tes untuk

mengetahui kemampuan siswa, adapun penilaian dilaksanakan secara

lisan dan tertulis.

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Tabel 10 Perbandingan Keberhasilan Tindakan Pada Siklus I dan Siklus II

Perbandingan perkembangan keberhasilan tindakan

dari pembelajaran Siklus I dan Siklus II

No NAMA SISWA NILAI

Keterangan Siklus I Siklus II

1 AMROJI IRAWAN 68 70 Tuntas (nilai meningkat)

2 ADHEKA RISMIATI 70 80 Tuntas (nilai meningkat)

3 ANDIKA APRILIANTO 58 63 Tuntas (nilai meningkat)

4 IRMAWATI 70 75 Tuntas (nilai meningkat)

5 MOH IRIN RAMADHAN 59 60 Tuntas (nilai meningkat)

6 NABILAH 65 68 Tuntas (nilai meningkat)

7 NORMA SUSILOWATI 65 65 Tuntas

8 ZAKARIA 65 70 Tuntas (nilai meningkat)

9 ADELIA INKASARI 75 80 Tuntas (nilai meningkat)

10 AHMAD EFENDI 70 78 Tuntas (nilai meningkat)

11 AHMAD FIKRI M 80 90 Tuntas (nilai meningkat)

12 AJI PAMUNGKAS 75 85 Tuntas (nilai meningkat)

13 AFIF FERDIANSYAH 83 92 Tuntas (nilai meningkat)

14 DELVI MASTUROH 70 78 Tuntas (nilai meningkat)

15 DESTI OLIVIA H 70 79 Tuntas (nilai meningkat)

16 DODI WIBOWO 55 62 Tuntas (nilai meningkat)

17 FAIZAL GUS MUSTOFA 75 80 Tuntas (nilai meningkat)

18 FAIZAL MAULANA 60 60 Tuntas

19 FAIZAL KHAERUL A 80 82 Tuntas (nilai meningkat)

20 FERI DWI A 70 75 Tuntas (nilai meningkat)

21 FREZA TAMA 75 75 Tuntas

22 HAFIDZ FAJAR 75 78 Tuntas (nilai meningkat)

23 IKBAL MUKMIN 75 75 Tuntas

24 KHOLIFA AMALIA 83 85 Tuntas (nilai meningkat)

25 ATSBIT SHULKHAN 75 81 Tuntas (nilai meningkat)

26 M. INDRA WIBOWO 70 76 Tuntas (nilai meningkat)

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

27 NURLAELI F 70 75 Tuntas (nilai meningkat)

28 RIZKI HERIAWAN 59 63 Tuntas (nilai meningkat)

29 RIZKI AMALIA 75 75 Tuntas

30 SLAMET WIBOWO 75 80 Tuntas (nilai meningkat)

31 TEGUH PRAYITNO 55 56 Tidak Tuntas

32 WULAN ANUGRAH 78 82 Tuntas (nilai meningkat)

33 ZUKHRUFIN A 80 85 Tuntas (nilai meningkat)

34 DIDI PRIYANTO 70 70 Tuntas

Jumlah Nilai 2398 2548

Nilai Rata - rata 70.5 74.9

Nilai Tertinggi 83 92

Nilai Terendah 55 56

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil penelitian tindakan kelas yang bertumpu pada pendekatan Quantum

dengan teknik memori menunjukkan adanya peningkatan di segala aspek

pengamatan. Rencana pembelajaran dari siklus I sampai dengan siklus II dari

masing-masing tindakan dalam kategori cukup baik.

Penerapan pendekatan Quantum dengan teknik memori ini telah berhasil

meningkatkan keterampilan dalam menceritakan kembali isi cerita bagi siswa

SDN Kalisapu 03, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal. Hal ini tampak dalam hal-

hal berikut ini:

1. Pada saat membaca secara klasikal, semua siswa menunjukkan

kesungguhan dan ketekunannya untuk mengetahui isi bacaan yang

dibacanya. Tampak sekali bahwa siswa mempunyai antusiasme. Suasana

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan ternyata

sangat mendukung siswa untuk aktif dalam pembacaan klasikal.

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2. Pada saat siswa ditunjuk untuk membaca di depan kelas, mereka segera

maju tanpa ragu-ragu dan takut. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi

peningkatan kepercayaan diri dalam diri siswa.

3. Pada saat menyimak bacaan, semua siswa mencurahkan perhatiannya.

Tidak ada lagi siswa yang berbisik-bisik dan ribut sendiri. Hal ini

menunjukkan tumbuhnya kesadaran dalam diri siswa untuk belajar dan

memahami isi bacaan.

4. Pada saat siswa disuruh maju untuk menceritakan kembali isi cerita, siswa

tidak takut lagi dan mereka bisa menceritakan isi cerita dengan bahasa

yang benar dan mencerminkan isi cerita yang telah dibacanya. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa benar-benar telah memahami isi bacaan yang

dibacanya dan dapat menceritakan dengan bahasa yang benar sesuai

dengan kaidah bahasa Indonesia.

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan

Kuantum dan lebih khusus lagi dengan teknik memori dan diperoleh hasil yang

cukup baik, maka penulis menyarankan beberapa hal berikut :

1. Pendekatan Kuantum dengan teknik memori sangat tepat untuk menolong

siswa dalam usaha menceritakan kembali isi cerita yang dibacanya. Teknik

ini memudahkan siswa untuk mengingat apa yang telah dibacanya dan

kemudian menyampaikan isinya dengan bahasa yang baik dan benar.

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2. Perlulah diselenggarakan proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang

dilaksanakan dalam suasana yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

agar siswa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.

3. Dalam proses pembelajaran itu, seluruh potensi dan kemampuan siswa

perlu digali secara terus-menerus sehingga menjadi modal dasar siswa

untuk mengikuti proses pembelajaran.

4. Guru perlu menggali dan memanfaatkan sarana dan metode yang relevan

dan kontekstual untuk menunjang proses pembelajaran.

5. Guru sebaiknya terus-menerus mengasah kemampuannya agar semakin

memadai dalam menggunakan dan memanfaatkan sarana dan metode

tersebut.

6. Perlu dikembangkan forum diskusi antar guru sehingga setiap guru dapat

mengungkapkan kesulitannya dalam mengajar dan secara bersama-sama

dapat menemukan solusi yang tepat guna.

7. Masyarat dan sekolah sebagai institusi pendidikan seharusnya terbuka

terhadap perkembangan jaman yang menuntut peningkatan pelayanan dan

kualitas pendidikan masyarakat. Keterbukaan itu dapat diwujudkan dengan

dukungan spiritual dan material yang bermanfaat bagi semua pihak yang

terlibat dalam proses pembelajaran.

Semoga saran-saran ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan di

Indonesia sehingga di masa yang akan datang lahirlah insan-insan Indonesia yang

cemerlang yang berguna bagi kehidupan berbangsa dan berbegara.

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

DAFTAR PUSTAKA

Annurrahman, dkk. 2009. Penelitian Pendidikan SD 4 SKS. Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Arikunto. Suharsini. 1993. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara.

________________. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

Darisman, M. 2004. Ayo Belajar Berbahasa Indonesia 2A. Jakarta : Yudistira.

Rohmiyatun, Yayah Fatmiyati. 2006. Upaya Meningkatkan Kemampuan

Membaca Teknik Teks Pendek Melalui Penumbuhan Sikap Percaya

Diri Dengan Media Elektronik di Kelas II SD 2 Siwuran Carung

Wonosobo Tahun Pelajaran 2006/2007.

Saryono, Djoko. (2007). Pembelajaran Kuantum Sebagai Model Pembelajaran

Yang Menyenangkan,

(http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/11/pembelajaran-kuantum-

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA ... filepeningkatan keterampilan menceritakan kembali isi cerita menggunakan pendekatan kuantum dengan teknik memori pada siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

sebagai-model-pembelajaran-yang-menyenangkan/. Diunduh tanggal

26 Desember 2009, pukul 21.00 WIB.

Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia

Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13.

Sukamto, Pannen, Paulina., Ikhsan Jaslin. 2010. Panduan E – Tugas Akhir.

Direktorat Ketenagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Kementerian Pendidikan Nasional.

Suminar Setiati Achmadi. 1997. Teknik Menulis Artikel Ilmiah. Makalah

disajikan dalam rangka Seminar Nasional Hasil Penelitian Dosen

Muda 1996/1997, di Cisarua Bogor.

Suwarto, St. Y. Slamet. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif.

Surakarta : Sebelas Maret University Press.

Tirtonegoro, Sutratinah. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.

Umri Nuraini, Indriyani. 2008.Bahasa Indonesia Untuk SD Kelas V. Jakarta : CV.

Mitra Media Pustaka

Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

__________. Presentasi dengan Power Point. www.knowledgebank.irri,org