93

Click here to load reader

Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

  • Upload
    lyhuong

  • View
    321

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe

Make a Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo

Klaten Tahun Ajaran 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

ANDRIE DWIE W

K7108083

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Andrie Dwie Widiyaka

NIM : K7108083

Jurusan/Program Studi: Ilmu Pendidikan/Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis

Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe Make a Match pada Siswa Kelas IV

SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten Tahun Ajaran 2011/2012 ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi

yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Januari 2013

Yang membuat pernyataan

Andrie Dwie Widiyaka

ii

Page 3: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe

Make a Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo

Klaten Tahun Ajaran 2011/2012

Oleh :

ANDRIE DWIE WIDIYAKA

K7108083

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

iii

Page 4: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Surakarta, 2 Oktober 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Dra.Rukayah, M.Hum Drs. M.Ismail Sriyanto, M.Pd

NIP. 19570827 198203 2 002 NIP. 19580622 198603 1 004

iv

Page 5: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd _______________

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. ________________

Anggota I : Dra.Rukayah, M.Hum ________________

Anggota II : Drs. M.Ismail Sriyanto, M.Pd ________________

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

v

Page 6: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Andrie Dwie Widiyaka. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BORONGAN 02 POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012 Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012. Tujuan penelitian ini adalah: untuk meningkatkan hasil kemampuan menulis pantun dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis pantun menggunakan model Kooperatif tipe Make a Match siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Borogan 02 yang berjumlah 16 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa, arsip nilai ulangan harian bahasa Indonesia dan dokumen yang berkaitan dengan pembelajaran menulis pantun. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber data dan metode. Analisis data menggunakan teknik analisi interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa yang pertama ada peningkatan hasil kemampuan menulis pantun dengan menggunakan model Kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02. Hal ini dibuktikan hasil pada kondisi awal sebelum tindakan yaitu 43,75% atau 7 siswa tuntas dengan nilai rata rata 63,75. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 75% atau 12 siswa tuntas dengan nilai rata rata 76,5. Siklus II meningkat menjadi 100% atau 16 siswa tuntas dengan nilai rata rata 81,18. Kedua, ada peningkatan kualitas proses pembelajaran kemampuan menulis pantun melalui model Kooperatif tipe Make a Match siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02. Peningkatan kualitas proses pembelajaran tersebut dapat dibuktikan dari peningkatan proses pembelajaran dan kinerja guru. Peningkatan kinerja guru terbukti pada nilai rata rata siklus I sebesar 3,08 dan siklus II mencapai skor 3,75. Peningkatan proses pembelajaran menulis pantun pada siswa terbukti nilai ratarata yang diperoleh pada setiap siklus. Pada siklus I nilai rata rata mencapai 3,00 dan siklus II mengalami peningkatan menjadi 3,60. Dengan demikian, model Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan kemampuan menulis pantun siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 tahun ajaran 2011/2012 Kata Kunci: Menulis pantun, Kooperatif tipe Make a Match

vi

Page 7: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT Andrie Dwie Widiyaka. IMPROVING SKILL WRITING PANTUN THROUGH MAKE A MATCH TYPE OF COOPERATIVE MODEL TO THE FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI BORONGAN 02 POLANHARJO KLATEN IN THE ACADEMIC YEAR 2011/ 2012. Script. Teacher and Training Education Faculty of Sebelas Maret University. Surakarta. July 2012.

The purpose of this study is: to improve writing pantun skill and to improve the quality of writing pantun skill learning process through type Make a Match of cooperative model to the fourth grade students of SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten.

The method used in this research was Classroom Action Research (CAR). This research was conducted in two cycles; every cycle consisted of planning, action, observation, and reflection. The subjects of this research were the teacher and the fourth grade students of SD Negeri Borongan 02 which consisted of 16 students. The data sources in this research were from teacher and students, the daily test score archive, and documentation which is related to writing pantun learning. The data collecting techniques were observation, interview, test, and documentation. The data validity of this research was used data source triangulation technique and method. The data were analyzed by interactive analysis. The research procedure consisted of four activities in series and it conduced in repeated cycle.

Based on the research findings it can be concluded that firstly, there was an improvement in the result of writing pantun skill through type Make a Match of cooperative model to the fourth grade students of SD Negeri Borongan 02, it can be proved by the results before the action, there was only 43.75% or 7 students who passed the test with the average class score was 63.75. In cycle I, the results increased to 75% or 12 students passed the test with average class score was 76.5. In cycle II, the results increased again to 100% or 16 students passed the test with class average score was 81.18. Secondly, there was an improvement of the quality of writing pantun skill learning process through type Make a Match of cooperative model to the fourth grade students of SD Negeri Borongan 02. The improvement of that learning process quality can be proved by the improvement of learning process and teacher performance. The improvement of teacher performance proved from the average score in cycle I was 3.08 and in cycle II reached 3.75. The learning process improvement of writing pantun was proved from the average score in every cycle. In cycle I, the average score was 3.00 and in cycle II improved to 3.60. Thus, the Make a Match type of Cooperative learning can improve the writing pantun skill of fourth grade students of SD Negeri 02 Polanharjo Klaten in the academic year 2011/ 2012. Keywords: Writing pantun, Make a Match model

vii

Page 8: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Barang siapa menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu dari rumah-rumah Allah ,mereka membaca kitabullah dan saling mengajarkannya di antara mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, diliputi dengan rahmah, dikelilingi oleh para malaikat, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka kepada siapa saja yang ada di sisi-Nya. Barang siapa nerlambat-lambat dalam amalannya, niscaya tidak akan bisa dipercepat oleh nasabnya. (H.R Muslim dalam Shahih-nya).

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh.( Muhammad Ali)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.( Andrew Jackson)

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. (Schopenhauer).

Hidup itu adalah pilihan, berjalan menghadapi kenyataan atau berhenti menunggu kematian (penulis)

viii

Page 9: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut Nama Allah SWT teiring doa dan ungkapan syukur

Alhamdullilsh, Kupersembahkan karya sederhana ini kepada:

Ayahku dan Ibuku tercinta (Sutrisno dan Puryanti)

Doa atas beliau yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan

yang tak terbatas dan yang selalu memberikan semangat hidup dan motivasi

untuk menjadi manusia yang berguna.

Kakakku tercinta Dewi Ika Wijayanti dan Aris Agus Suryanto

Yang selalu memberi motivasi, membimbingku dan yang telah menjadi

semangat ku

Dyah Ayuq Agustine

Yang selalu memberi semangat dan setia padaku.

Teman-teman 8A

Adhi Anggara, Andang Anggoro, Afek Ariyono, Al Esa Hanafi, Ranggi

Andang, Addy Hikmahwan, bersama kalian aku merasakan apa itu

sebuah perjuangan untuk meraih asa dan cita-cita.

Almamaterku, UNS,

Terimakasih telah mempertemukanku dengan orang-orang hebat

dan memberikanku banyak ilmu sebagai bekal

untuk menjalani kehidupanku kelak.

Page 10: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN

MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA

KELAS IV SD NEGERI BORONGAN 02 POLANHARJO KLATEN

TAHUN AJARAN 2011/2012 Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian

dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar. Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, petunjuk dan

saran-saran dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dra. Rukayah, M. Hum selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. M.Ismail Sriyanto, M. Pd selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Sumarja, S. Pd selaku Kepala SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten yang

telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam

penelitian.

7. Sri Dadi, Ama. Pd selaku guru kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo

Klaten yang telah memberikan bimbingan dan telah merelakan waktu untuk

berkolaborasi dengan penulis dalam penelitian ini.

x

Page 11: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. Para siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten yang telah

bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

9. Semua pihak yang turut dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin

disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Meskipun demikian, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Oktober 2012

Peneliti

xi

Page 12: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 6

1. Hakikat Kemampuan Menulis Pantun .......................................... 6

a. Pengertian Kemampuan .......................................................... 6

b. Pengertian Menulis.................................................................. 7

c. Tujuan Menulis ....................................................................... 7

d. Manfaat Menulis ..................................................................... 9

e. Pengertian Pantun.................................................................... 10

f. Jenis-jenis Pantun .................................................................... 12

g. Kemampuan Menulis Pantun .................................................. 15

xii

Page 13: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match ..... 16

a. Pengertian Model Pembelajaran ............................................. 16

b. Model Pembelajaran Kooperatif ............................................. 17

c. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif .................................... 18

d. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif ................................. 20

e. Model Pembelajaran Kooperatf Tipe Make a Match .............. 21

f. Kelebihan dan Kekurangan Make a Match ............................. 22

g. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match

pada Pembelajaran Menulis Pantun ........................................ 23

3. Hakikat Kualitas Pembelajaran ..................................................... 24

B. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 27

C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 29

D. Hipotesis .............................................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 32

B. Subjek Penelitian ................................................................................. 33

C. Sumber Data ........................................................................................ 33

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 33

E. Validitas Data ...................................................................................... 35

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 36

G. Indikator Kinerja ................................................................................. 37

H. Prosedur Penelitian ............................................................................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 43

A. Deskripsi Pratindakan ......................................................................... 43

B. Deskripsi Hasil Tindakan Antarsiklus ................................................ 47

C. Hubungan Antar Siklus ....................................................................... 67

D. Pembahasan ........................................................................................ 69

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .......................................... 72

A. Simpulan ............................................................................................. 72

B. Implikasi .............................................................................................. 72

C. Saran .................................................................................................... 73

xiii

Page 14: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 76

LAMPIRAN ....................................................................................................... 79

xiv

Page 15: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas ......................................... 30

3.2. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 36

3.3. Alur Siklus PTK ....................................................................................... 38

4.1. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Pantun pada Kondisi Awal ............... 45

4.2. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Pantun pada Siklus I ......................... 57

4.3. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Pantun pada Siklus II ........................ 68

4.4. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Pantun pada Kondisi Awal, Siklus I,

Siklus II..................................................................................................... 69

4.5. Grafik Ketuntasan Klasikal Kemampuan Menulis Pantun pada

Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II .............................................................. 70

4.6. Grafik Perbandingan Kemampuan Menulis Pantun pada Kondisi Awal,

Siklus I, Siklus II ...................................................................................... 71

xv

Page 16: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian ........................................................................ 32

4.1. Data Nilai Kemampuan Menulis Pantun Pratindakan .............................. 44

4.2. Distribusi Data Nilai Kemampuan Menilis Pantun Pratindakan .............. 44

4.3. Data Nilai Kemampuan Menulis Pantun Siklus I ..................................... 56

4.4. Distribusi Data Nilai Kemampuan Menulis Pantun Siklus I .................... 57

4.5. Data Nilai Kemampuan Menulis Pantun Siklus II ................................... 67

4.6. Distribusi Data Nilai Kemampuan Menulis Pantun Siklus II................... 67

4.7. Rekapitulasi Nilai Kemampuan Menulis Pantun Pratindakan,

Siklus I dan Siklus II ................................................................................ 68

xvi

Page 17: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lembar Wawancara Guru Sebelum Penerapan Model Make a Match ...... 79

2. Lembar Wawancara Guru Setelah Penerapan Model Make a Match ........ 80

3. Lembar Wawancara Siswa Sebelum Penerapan Model Make a Match ........ 81

4. Lembar Wawancara Siswa Setelah Penerapan Model Make a Match ....... 82

5. Pedoman Observasi Kemampuan Guru Mengajar ..................................... 83

6. Lembar APKG ........................................................................................... 86

7. Hasil APKG Siklus I .................................................................................. 87

8. Hasil APKG Siklus II ................................................................................. 88

9. Pedoman Observasi Siswa ......................................................................... 89

10. Hasil Observasi Siswa Siklus I .................................................................. 90

11. Hasil Observasi Siswa Siklus II ................................................................. 91

12. Silabus ........................................................................................................ 92

13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................. 94

14. Lembar Diskusi Kelompok Pertemuan I .................................................... 103

15. Lembar Diskusi Kelompok Pertemuan II .................................................. 106

16. Kisi-kisi Soal Siklus I ................................................................................ 126

17. Tugas Individu Pertemuan I ....................................................................... 109

18. Tugas Individu Pertemuan II ...................................................................... 110

19. Pedoman Penilaian Menulis Pantun ........................................................... 111

20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................................ 113

21. Lembar Diskusi Kelompok Pertemuan I .................................................... 122

22. Lembar Diskusi Kelompok Pertemuan II .................................................. 124

23. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklua II ................................................................ 126

24. Soal Evaluasi Siklus II .............................................................................. 127

25. Nilai Menulis Pantun Pratindakan ............................................................. 128

26. Nilai Menulis Pantun Siklus I .................................................................... 129

27. Nilai Menulis Pantun Siklus II .................................................................. 130

28. Dokumentasi Nilai Siklus I ........................................................................ 131

xvii

Page 18: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29. Dokumentasi Nilai Siklus II ....................................................................... 132

30. Foto Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 133

31. Surat-surat Penelitian ................................................................................. 134

xviii

Page 19: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang dipelajari disemua

jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi di Indonesia.

Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu: 1) Keterampilan

menyimak atau mendengarkan (listening skills); 2) Keterampilan berbicara

(speaking skills); 3) Keterampilan membaca (reading skills); 4) Keterampilan

menulis (writting skills) (Henry Tarigan, 1994:1). Setiap keterampilan tersebut

saling berhubungan erat dengan yang lain.

Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari belajar membaca, menulis,

menyimak, berbicara, dan kemampuan bersastra. Aktivitas membaca merupakan

awal dari setiap pembelajaran bahasa. Kegiatan membaca, akan melatih siswa

mengingat, memahami isi bacaan, meneliti kata-kata istilah dan memaknainya.

Selain itu, siswa juga akan menemukan informasi yang belum diketahuinya.

Melalui hasil membaca siswa dilatih berbicara, bercerita dan mampu

mengungkapkan pendapat untuk mengaktualisasikan pengetahuannya dalam

bentuk komunikasi dengan orang lain, serta membuat simpulan. Sejalan dengan

hal tersebut kegiatan menulis, menyimak, dan kemampuan bersastra akan melatih

siswa merefleksikan hasil bacaan dan pengamatannya, mengkomparasikan

pengetahuannya dengan berbagai hal yang disimak dan dapat menampilkan nilai

estetis dari bahasa, baik lisan maupun tulisan. Upaya untuk meningkatkan

keterampilan menulis, guru sebaiknya menggunakan strategi, model, metode, dan

media yang tepat, menekankan pada keterampilan diri daripada pengetahuan yang

bersifat teoritis.

Menulis adalah sebuah keterampilan berbahasa yang terpadu antara

keterampilan yang satu dengan yang lain seperti keterampilan mendengar,

berbicara, dan membaca yang bertujuan untuk menghasilkan sesuatu yang disebut

tulisan. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat banyak kemampuan

1

Page 20: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

menulis salah satu di antaranya adalah kemampuan menulis pantun. Pantun

merupakan macam macam puisi lama yang masih bertahan hingga saat ini. Ciri

utama dari sebuah pantun setiap baris terdiri dari empat bait, bersajak a b a

b, baris satu dan dua merupakan sampiran, baris tiga dan empat merupakan isi,

tiap tiap baris terdiri 8 12 suku kata.

Pembelajaran menulis pantun di Sekolah Dasar dipelajari di kelas IV pada

semester II. Namun kemampuan siswa dalam menulis pantun masih rendah

sehingga tidak jarang banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Proses

pembelajaran yang dilakukan guru hanya mementingkan segi hasil dan

mengabaikan segi proses. Selama ini pembelajaran yang dilakukan guru kurang

mengarah pada inovasi. Dalam mengajar materi pantun guru hanya mengandalkan

text book oriented, yaitu siswa diberi tugas membuat pantun oleh guru,

kebanyakan siswa hanya mencontoh pantun yang sudah ada, siswa tidak membuat

pantun dari hasil kreatifitasnya maupun dari pikiran mereka sendiri. Sehingga

motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran masih kurang karena siswa

merasa jenuh dan kurang aktif selama kegiatan pembelajaran. Ada baiknya dalam

pembelajaran menulis pantun guru menggunakan model dan metode yang tepat

untuk mengarah pada inovasi pembelajaran, misalnya guru membuat kelompok

diskusi, hal ini diharapkan agar anak saling bertukar pikiran atau ide, saling

membantu dan bekerjasama sehingga terjadi proses pembelajaran yang berpusat

pada siswa dan siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan dengan guru kelas IV SD

Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten, diketahui bahwa nilai mata pelajaran

bahasa Indonesia pada materi menulis pantun masih rendah.Rendahnya

kemampuan siswa menulis pantun disebabkan oleh: (1) Siswa menganggap

menulis pantun merupakan pelajaran yang sulit dikarenakan siswa terlebih dahulu

harus membuat sampiran kemudian membuat isi yang sama sekali tidak

berkaitan,(2) Penguasaan kosakata yang dimiliki siswa masih kurang, (3) Guru

belum menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran menulis pantun. (4)

Guru dan siswa sering mencontoh pantun yang terdapat pada buku, dibandingkan

membuat pantun sendiri.Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata

Page 21: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pelajaran bahasa Indonesia di SD Negeri 02 Polanharjo Klaten adalah 70. Dari 16

siswa, hanya 7 anak yang lulus KKM (70) sedangkan 9 siswa memperoleh nilai di

bawah KKM (70). Dengan kata lain, hanya 43,75% yang dapat mencapai KKM

(70) sedangkan 56,25% tidak mencapai KKM (70) dalam mata pelajaran menulis

pantun. Rata rata nilai ulangan harian siswa dalam pembelajaran menulis pantun

adalah 63,8. Hasil ulangan menunjukan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 45.

dari 16 siswa, 1 anak mendapat nilai 45, 1 anak mendapat nilai 50, 1 anak

mendapat nilai 54, 1 anak mendapat nilai 55, 1 anak mendapat nilai 59, 2 anak

mendapat nilai 60, 1 anak mendapat nilai 61, 1 anak mendapat nilai 62, 4 anak

mendapat nilai 72, 2 anak mendapat nilai 75, dan 1 anak mendapat nilai

78(lampiran 24 hal 128).

Apabila masalah tersebut tidak diatasi maka akan berdampak pada

rendahnya kemampuan anak untuk menulis pantun pada jenjang selanjutnya.

Melihat keadaan tersebut maka perlu diadakan pembelajaran yang inovatif dengan

model dan metode yang tepat. Salah satu model yang dapat digunakan untuk

mengatasi kelemahan menulis pantun adalah model pembelajaran Kooperatif tipe

Make a Match. Menurut Isjoni, Cooperative Learning berasal dari kata

cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama- sama dengan

saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim(2010:

15).

Tipe pembelajaran Kooperatif terbagi menjadi beberapa macam salah

satunya adalah tipe Make a Match salah satu kelebihan dari metode ini adalah

siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep, melalui tipe Make

a Match ini diharapkan siswa dapat menerima materi dengan suasana yang sangat

menyenangkan dan siswa dapat bersaing secara akademis dengan kelompok lain

ketika mencari pasangan kartu yang dibawa sehingga dapat menimbulkan suasana

kegembiraan di dalam pembelajaran. Hal tersebut diharapkan dapat

mempermudah siswa untuk membuat pantun dengan ide dan gagasanya sendiri.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan Penelitian

Page 22: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

PantunMelalui Model Kooperatif Tipe Make a Matchpada Siswa Kelas IV SD

Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten Tahun Ajaran

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1) Apakah penggunaanmodel Kooperatif tipe Make a Matchdapat meningkatkan

kemampuan menulis pantun siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02

Polanharjo Klaten?

2) Apakah penggunaan model Kooperatif tipe Make a Matchdapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran kemampuan menulis pantun pada

siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian

ini adalah:

1) Untuk meningkatkan hasil kemampuan menulis pantun dengan menggunakan

model Kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas IV SD Negeri

Borongan 02 Polanharjo Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

2) Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis pantun dengan

menggunakan model Kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas IV SD

Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat

praktis maupun manfaat teoritis sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Menambah khazanah teori atau keilmuan yang terkait dengan proses

pembelajaran menulis pantun melalui metode Make a Match.

Page 23: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Menjadikan suasana belajar menjadi menyenangkan.

2) Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.

3) Dapat menambah pemahaman siswa tentang membuat atau menulis

pantun.

4) Meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis pantun.

5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan ide- ide

menulis pantun dan saling bertukar pikiran.

b. Bagi Guru Kelas

1) Guru dapat memahami hal-hal yang perlu dilakukan untuk

menyampaikan pembelajaran secara aktif dan menarik, sehingga siswa

mudah menerima materi yang diajarkan.

2) Guru dapat mengetahui permasalahan permasalahan siswa dan cara

mengatasinya.

3) Guru menjadi aktif dan kreatif dalam pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

1) Untuk memberi gambaran kompetensi guru dalam mengajar dan

kompetensi siswa dalam menulis dan membuat pantun, sehingga

diharapkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis pantun

dapat ditingkatkan.

2) Penelitian ini diharapakan dapat menambah kajian bagi guru atau

sekolah sebagai inovasi pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

khusunya dalam menulis pantun.

Page 24: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. HakikatKemampuan Menulis Pantun

a. Pengertian Kemampuan

Menurut Desmita ability (kemampuan, kecakapan) merupakan

suatu istilah umum yang berkenaan dengan potensi untuk menguasai suatu

keterampilan (2008:257). Menurut Chaplin, ability (kemampuan,

kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya

kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan (1997).

Menurut Robbins kemampuan terdiri dari dua faktor, yaitu: 1)

Kemampuan intelektual (intelectual ability), merupakan kemampuan

melakukan aktivitas secara mental, 2) Kemampuan fisik (physical

intellectual), merupakan kemampuan melakukan aktivitas berdasarkan

stamina, kekuatan, dan karakteristik fisik (2000). Pendapat lain juga

diungkapkan oleh Davis bahwa kemampuan (ability) terdiri dari

kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill).

Artinya bahwa seseorang yang mempunyai IQ diatas rata-rata dan dengan

pendidikan yang memadai serta terampil dalam mengerjakan pekerjaanya

sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal

(Mangkunegara, 2000).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu untuk mencapai

sesuatu yang lebih baik. Kemampuan awal siswa merupakan prasyarat

yang diperlukan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar

selanjutnya. Dalam proses belajar mengajar, kemampuan awal siswa dapat

menjadi titik tolak untuk membekali siswa agar dapat mengembangkan

kemampuan baru.

6

Page 25: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

b. Pengertian Menulis

Menurut Henry Guntur Tarigan menulis adalahmenurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yangmenggambarkan suatu bahasa

yang dipahami oleh seorang sehingga oranglain dapat membaca lambang

lambang grafik tersebut(1994:21).St. Y. Slamet mengemukakan bahwa

menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi)

degan menggunkan bahasa tulis sebagai alat atau media. Pesan

(komunikasi) yaitu berupa isi atau muatan yang terkandung dalam suatu

tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahwa yang dapat dilihat

dan disepakati pemakainya(2008:104). Sedangkan Menurut Atar Semi

menulis adalah pemindahan pikiran atau perasaan ke dalam bentuk

lambang lambang bahasa (1990: 8) . Pendapat lain juga diungkapkan oleh

Zainurrahman berpendapat bahwa menulis adalah kegiatan sekaligus

keterampilan yang terintegrasi dengan keterampilan berbahasa yang lain

(2011:186).

Dari beberapa definisi di atas dapat ditariksimpulan bahwa menulis

adalah aktivitas menuangkan ide, gagasan, pikiran atau perasaan dengan

menggunakan sebuah symbol atau lambang yang sudah disepakati

pemakaianya sehingga orang lain dapat dengan mudah membaca

lambang lambang tersebut.

Berdasarkan pengertian kemampuan dan pengertian menulis maka

dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kemampuan menulis adalah

kesanggupan seseorang untuk menuangkan ide, gagasan, dan perasaanya

kepada orang lain agar dapat timbul komunikasi yang lebih baik.

c. Tujuan Menulis

Menulis sangat penting dalam berbagai segi kehidupan. Hal ini

tidak terlepas dari tujuan menulis itu sendiri. Pendapat Hugo Hartig yang

dikutip oleh Henry Guntur Tarigan (1994:24) mengemukakan 7 tujuan

menulis, yaitu:

Page 26: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1) Tujuan penugasan (asigment purpose). Penulis melakukan

kegiatanmenulis karena ditugaskan dan bukan kemauan sendiri.

2) Tujuan alturistik (alturusticpurpose). Penulis melakukan kegiatan

menulis dengan tujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindari

kedukaan, ingin menolong pembaca memahami, menghargai perasaan

dan peralatan sehingga mereka menyenangi tulisan itu.

3) Tujuan informasional (informationalpurpose). Tulisan yang bertujuan

menerangkan dan memberi informasi.

4) Tujuan pernyataan diri (self ekspresivepurpose). Tulisan yang

bertujuan untuk memperkenalkan pengarang.

5) tujuan kreatif (creative purpose). Masih berkaitan dengan pernyataan

diri pengarang, tetapi secara kreatif pengarang menonjolkan idenya.

6) Tujuan pemecahan masalah (problem solvingpurpose). Dalam

tulisan ini penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapinya.

7) Tujuan persuasif (persuasivepurpose). Bertujuan menyalurkan

pembaca akan kebenaran gagasan yang akan dikemukakan.

Senada dengan pendapat Hugo Hartig, M. Atar Semi (1990:19)

mengungkapkan 5 tujuan menulis yaitu:

1) Memberikan arahan

Menulis memberikan petunjuk kepada orang lain dalam

mengerjakan sesuatu. Bila seseorang mengajari orang lain cara

mengerjakan sesuatu dengan tahapan yang benar, berarti orang tersebut

sedang memberikan petunjuk atau pengarahan.

2) Menjelaskan sesuatu

Menulis memberikan uraian atau penjelasan tentang suatu hal yang

harus diketahui oleh orang lain. Menjelaskan sesuatu kepada orang lain

mempunyai maksud agar orang lain atau pembaca tahu tentang suatu

hal yang belum diketahui.

3) Menceritakan Kejadian

Menulis memberikan informasi tentang suatu yang berlangsung di

suatu tempat pada suatu waktu. Menceritakan kejadian kepada orang

Page 27: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

lain mempunyai maksud agar orang lain atau pembaca tahu tentang apa

yang telah terjadi.

4) Meringkaskan

Membuat rangkuman suatu tulisan sehingga menjadi lebih singkat.

Dengan menuliskan rangkuman akan lebih mudah dalam mempelajari

isi buku yang panjang dan tebal. Akan lebih mudah menguasai bahan

pelajaran dengan membaca rangkuman dibandingkan jika tidak

dirangkum

5) Meyakinkan

Menulis bertujuan untuk meyakinkan orang lain agar setuju atau

sependapat dengannya tentang pendapat atau pandangannya mengenai

sesuatu.

Berdasarkan uraian di atasdapat disimpulkan bahwa menulis

bertujuan untuk memberikan arahan, memberikan informasi,

mempengaruhi, menghibur, memecahkan masalah. Terkadang tujuan

menulis tidak berdiri sendiri tetapi saling berkaitan antara tujuan yang satu

dengan tujuan yang lain. Dengan menentukan tujuan menulis, maka

penulis akan dapat mengetahui hal yang harus dilakukan dalam proses

penulisannya, bahan apa yang hendak diperlukan, bentuk ragam karangan

macam apa yang hendak dipilih, dan mungkin sudut pandang penulisan

yang akan ditetapkan.

d. Manfaat Menulis

Kegiatan menulis memiliki banyak manfaat, seperti yang

diungkapkan Sabarti Akhadiah yaitu: 1) Dapat mengenali kemampuan dan

potensi pribadi yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang ditulis;

2) Dapat mengembangkan dan menghubung-hubungkan beberapa gagasan

atau pemikiran; 3) Dapat memperluas wawasan dan kemampuan berfikir,

baik dalam bentuk teoritis maupun dalam bentuk berfikir terapan; 4) Dapat

menjelaskan dan mempertegas permasalahan yang kabur; 5) Dapat menilai

Page 28: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

gagasan sendiri secara objektif; 6) Dapat memotivasi diri untuk belajar dan

membaca lebih giat; 7) Dapat membiasakan diri untuk berfikir dan

berbahasa secara tertib(1999: 1).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa menulis

memiliki banyak manfaat yaitu dapat mengenali potensi pribadi, dapat

mengembangkan kemampuan berfikir, memperluas wawasan dan

kemampuan berfikir secara objektif selain itu dapat memotivasi diri sendiri

untuk belajar dan berfikir.

e. Pengertian Pantun

Puisi merupakan suatu bentuk karya sastra yang dibedakan menjadi

puisi lama dan puisi baru. Pantun merupakan salah satu jenis bentuk karya

sastra yang tergolong dalam puisi lama. John Stuart Mill dalam

International Journal of Education and the arts (2000) Vol

12mengungkapkan bahwa The object of poetry is confessedly to act upon

the emotions. Many of the greatest poems are in the form of fictitious

narratives and, in almost all good serious fictions. All poetry is of the

. Secara garis besar dapat diartikan sebagai berikut:

tujuan dari puisi adalah untuk menunjukan apa yang dirasakan. Banyak

puisi besar adalah khayalan atau yang dibuat buat, tapi banyak pula puisi

yang berupa cerita fiksi (cerita bukan sebenarnya). Semua puisi pada

dasarnya adalah percakapan seorang diri (penulisnya). Tidak jauh beda

dengan tujuan puisi, tujuan dari pantun adalah untuk menghibur,

mengungkapkan perasaan hati penulis, dan menasehati sesuai dengan isi

dari pantun tersebut.

Pantun merupakan bentuk karya sastra lama (Puisi Tradisional

Melayu) yang tidak dapat ditelusuri dengan sebenar benarnya kapan

pantun itu muncul dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari orang

Melayu. Menurut Renward Branstetter dalamTusiran Suseno (2008:43)

pantun berasal dari kata Tun yang mempunyai arti teratur. Sedangkan

pendapat Hoesein DjajadiningratdalamTusiran Suseno (2008:43) bahwa

Page 29: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pantun adalah bahasa yang terikat dan teratur atau tersusun. Di samping itu

kata Tun dalam dunia melayu dapat diartikan sebagai arah, pelihara, dan

bimbingan, seperti kata tuntun dan tunjuk.

Menurut Okrek(1983: 6). pantun merupakan salah satu jenis puisi

lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam

bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan dan dalam bahasa Sunda

dikenal sebagai paparikan. Menurut Undang Misdan dan Nurbaiti Jamalus

mengemukakan bahwa pantun adalah puisi lama yang paling populer.

Jumlah baris perbait berjumlah empat. Per baris umumnya terdiri dari

empat kata. Memiliki persajakan a-b-a-b. Jumlah sampiran sebanyak dua

baris awal dan isi dua baris akhiri.

Menurut Aditya Bagus Pratama (2008: ix) dikatakan sebuah pantun

apabila memilki syarat syaratnya, adapun syarat syarat sebuah pantun

adalah:

a. Terdiri dari empat baris.

b. Tiap tiap baris terdiri dari 8 sampai 10 suku kata.

c. Dua baris yang pertama disebut sampiraan dan dua baris berikutnya

disebut isi pantun.

d. Mementingkan sajak/rima akhir, maksudnya bunyi akhir baris pertama

(1) harus sama dengan bunyi baris ketiga (3) dan bunyi baris kedua (2)

harus sama dengan bunyi baris keempat (4).

Sedangkan menurut Tusiran Suseno pantun ialah puisi yang terdiri

dari 4 baris. Tiap baris diusahakan terdiri dari 4 perkataan pula. Tetapi

dalam kenyataanya atau dalam keseharianya lebih dari 4 perkataan yang

digunakan orang. Sampiran pada pantun terdiri dari 2 baris, yaitu baris

kesatu dan kedua. Sedangkkan isinya 2 baris pula, yaitu baris ketiga dan

keempat (2008:44). Kalau dilihat dari keadaanya, pantun mempunyai

rumus silang

a

b

a

Page 30: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b

Jadi baris kesatu dengan ketiga, dan baris kedua dengan baris

keempat. Tujuan Pantun biasa digunakan untuk saling menghibur, sindir

menyindir, mengungkapkan perasaan hati, menasehati, dan lain

sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pantun

adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris, bersajak silang (a

b a b), baris satu dan dua merupakan isi sedangkan baris tiga dan

empat merupakan sampiran, tiap tiap baris terdiri dari 8 sampai 10 suku

kata. Sedangkan tujuan dari pantun adalah untuk hiburan, sindir

menyindir, mengungkapkan perasaan hati, dan menasehati sesuai dengan

si dari pantun tersebut.

f. Jenis jenis Pantun

Tusiran Suseno pantun dapat digunakan pada semua umur, maka

pantun dapat dibagi menjadi: 1) pantun anak anak; 2) pantun orang

muda; 3) pantun orang tua (2008: 46).Lebih lanjut jenis jenis pantun

akan dijabarkan sebagai berikut:

1) Pantun Anak anak.

Pantun anak anak masih digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:

a) Pantun Bersuka cita

Contoh:

Dibawa itik pulang petang,

dapat rumput bilang bilang.

Melihat ibu sudah datang,

hati cemas jadi hilang.

b) Pantun Berduka cita

Contoh:

Anak nelayan menangkap jari,

sampanya karam terlanggar karang.

Sungguh malang nasibku ini,

Page 31: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

ayah pergi ibu berpulang.

2) Pantun Teka teki

Contoh:

Diukur dijangka jangka,

burung merak, burung angkasa.

Bertiup angin sangkakala,

di situ kita bertemu mata.

3) Pantun Orang muda.

Pantun orang muda terbagi menjadi tiga jenis yaitu :

a) Pantun Dagang (Pantun Nasib)

Contoh:

Tidak salah bunga lembayung,

salahnya pandan menderita.

Tidak salah bunda mengandung,

salahnya badan buruk pinta.

b) Pantun Muda

Untuk pantun muda ini dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu:

(1) Pantun Berkenalan

Contoh:

Dari mana hendak kemana.

dari Jepang ke bandar Cina.

Kalau boleh kami bertanya,

bunga yang kembang siapa yang punya.

(2) Pantun Berkasih kasihan

Contoh:

Jika roboh kota Malaka,

papan di jawa saya dirikan.

Jika sungguh sebagai kata,

badan dan nyawa saya serahkan.

(3) Pantun Jenaka

Contoh:

Page 32: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Elok jalanya Kota Tua,

kiri kanan berbatang sepat.

Elok berbini orang tua.

perut kenyang ajaran dapat.

c) Pantun orang tua.

Pantun orang tua ini dibagi menjadi:

(1) Pantun Nasihat

Contoh:

Berburu ke padang datar,

dapat rusa belang kaki.

Berguru kepalang ajar,

Bagai bunga kembang tak jadi.

(2) Pantun Adat

Contoh:

Bunga melati bunga di darat,

Bunga seroja di tepi kali.

Hina besi karena karat,

Hina manusia tidak berbudi.

(3) Pantun Agama

Contoh:

Kemumu di dalam semak,

jatuh melayang selaranya.

Meski ilmu setinggi tegak,

tidak sembahyang apa gunanya.

Aditya Bagus Pratama membagi pantun menurut bentuknya

menjadi empat bagian, yaitu:

a. Pantun biasa.

b. Pantun berkait, biasa disebut pantun berantai dan ada yang

menyebutnya seloka. Pantun berkait ini terdiri atas beberapa bait yang

berkesinambungan (sambung menyabung).

Page 33: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c. Talibun, semacam pantun, namun terdiri dari enam, delapan atau

sepuluh baris. Bila terdiri dari enam baris, maka yang tiga baris

merupakan sampiran dan tiga baris selanjutnya adalah isi.

d. Pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris saja, baris

pertama merupakan sampiran dan baris ke dua merupakan isi (2008:x).

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pantun

dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu: menurut umur dapat

digolongkan menjadi pantun anak anak, pantun orang muda, dan pantun

orang tua, sedangkan menurut bentuknya pantun digolongkan menjadi

pantun biasa, pantun berkait, talibun dan pantun kilat.

g. Kemampuan Menulis Pantun

Berdasarkan pengertian mengenai kemampuan menulis dan

pengertian tentang pantun maka dapat ditarik sebuah benang merah yang

menghubungkan keduanya, sehingga diperoleh pengertian tentang

kemampuan menulis pantun. Kemampuan menulis pantun adalah

kesanggupan dari dalam diri sendiri untuk menuangkan ide, gagasan, dan

perasaan untuk menuangkanya dalam bentuk tulisan sesuia dengan aturan

dan syarat syarat pantun. Syarat syarat pantun tersebut adalah 1) terdiri

dari empat baris; 2) tiap tiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata; 3)

bersajak a b a b; 4) baris satu dan dua adalah sampiran baris tiga dan

empat adalah isi.

Langkah langkah awal untuk membuat sebuah pantun menurut

Usul Wiyanto adalah membuat dua baris isi pantunnya (2007:33),

contohnya:

Jadi anak jangan suka bohong

bila ingin masuk surga

Sekarang kamu tinggal menambahkan sampirannya. Biasanya

sampiran itu berupa peristiwa sehari-hari.

Contoh:

Dagang buah, buah kedondong,

Page 34: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dijualnya di desa Marga

Pantun jadinya seperti ini:

Dagang buah, buah kedondong,

dijualnya di desa Marga

Jadi anak jangan suka bohong

Agar kelak masuk Surga

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

dalam keterampilan menulis pantun adalah kesanggupan dan usaha dari

dalam diri sendiri untuk menuangkan ide, gagasan, perasaan ke dalam

bentuk tulisan maupun kata kata sesuai dengan syarat dan ketentuan

yang terdapat dalam penulisanya, yaitu : terdiri dari empat baris, tiap tiap

baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata, bersajak a b a b, baris satu

dan dua adalah sampiran baris tiga dan empat adalah isi. Sesuai dengan

ciri- ciri pantun, penilaian kemampuan menulis pantun meliputi 1)

kesesuaian isi dengan tema; 2) Sajak atau rima; 3) Jumlah suku kata; 4)

Kesesuaian sampiran; 5) Kesesuaian isi.

h. Hakikat Kualitas Proses Pembelajaran

Menurut Rochman Natawidjaja dan Moein Mossa belajar adalah

proses perubahan yang terus menerus terjadi dalam diri individu yang

tidak ditentukan oleh unsur keturunan, tetapi lebih banyak ditentukan oleh

faktor faktor dari luar (eksternal) (1991:61). Sedangkanpembelajaran

adalah upaya pembimbingan terhadap siswa agar siswa itu secara sadar

dan terarah berkeinginan untuk belajar dan memperoleh hasil belajar

sebaik baiknya, sesuai dengan keadaan dan kemampuan siswa yang

bersangkutan.

Penilaian terhadap hasil proses belajar dan mengajar sering diabaikan,

setidak-tidaknya kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan

penilaian hasil belajar. Menurut Nana Sujana pendidikan tidak

berorientasi kapada hasil semata-mata, tetapi juga kepada proses (2008:

56). Oleh sebab itu, penilaian terhadap hasil dan proses belajar harus

dilaksanakan secara seimbang.

Page 35: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Nana Sujana menjelaskan kriteria yang bisa digunakan dalam menilai

proses belajar-mengajar, yaitu: 1) Konsistensi kegiatan belajar mengajar

dengan kurilulim; 2) keterlaksanaanya oleh guru; 3) keterlaksanaan oleh

siswa; 4) motivasi belajar siswa; 5) keaktifan para siswa dalam kegiatan

belajaran; 6) interaksi guru; 7) kemampuan atau keterampilan guru; 8)

kualitas hasil belajar yang dicapai siswa (2008:60), untuk lebih jelasnya

dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Konsistensi kegiatan belajar-mengajar dengan kurikulum.

Keberhasilan proses belajar-mengajar dilihat dari acuan tersebut

dilaksanakan secara nyata dalam bentuk dan aspek-aspek, yaitu: (1)

tujuan-tujuan pembelajaran; (2) bahan pengajaran yang diberikan; (3)

jenis kegiatan yang dilaksanakan; (4) cara melaksanakan setiap jenis

kegiatan; (5) peralatan yang digunakan untuk masing-masing kegiatan

dan (6) penilaian yang digunakan untuk setiap tujuan.

b) Keterlaksanaannya oleh guru.

Penguasaan pengetahuan merupakan syarat yang penting dibandingkan

dengan keterampilan-keterampilan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari

kegiatan dan program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan oleh

guru tanpa mengalami hambatan dan kesulitan. Keterlaksanaan ini

dapat dilihat dalam hal, yaitu: (1) mengkondisikan kegiatan belajar

siswa; (2) menyiapkan alat, sumber, dan perlengkapan belajar; (3)

waktu yang disediakan untuk kegiatan belajar-mengajar; (4)

memberikan bantuan dan bimbingan belajar kepada siswa, dan (5)

melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

c) Keterlaksanaan oleh siswa.

Keterlaksanaan ini berupa siswa melakukan kegiatan belajar sesuai

dengan program yang telah ditentukan guru. Dapat dilihat dalam hal:

(1) memahami dan mengikuti petunjuk yang diberikan guru; (2) semua

siswa turut serta dalam kegiatan belajar; (3) tugas-tugas belajar dapat

diselesaikan dengan baik; (4) memanfaan semua sumber belajar yang

Page 36: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

disediakan guru, dan (5) menguasai tujuan-tujuan pengajaran yang

telah ditetapkan oleh guru.

d) Motivasi belajar siswa.

Bentuk motivasi siswa dalam kelas dapat dilihat dalam hal, yaitu: (1)

minat perhatian siswa terhadap pelajaran; (2) semangat siswa untuk

melakukan tugas-tugasnya; (3) tanggungjawab siswa dalam

mengerjakan tugas-tugas belajarnya; (4) reaksi yang ditunjukkan siswa

terhadap stimulus yang diberikan guru, dan (5) rasa senang dan puas

dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

e) Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar.

Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal, yaitu: (1) turut serta dalam

melaksanakan tugas belajarnya; (2) terlibat dalam pemecahan masalah;

(3) bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak

memahami persoalan yang dihadapinya; (4) berusaha mencari berbagai

informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; (5)

melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru; (6)

melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis, dan

(7) kesempatan menggunakan atau menerapkan hal yang diperolehnya

dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

f) Interaksi guru-siswa.

Interaksi ini berkenaan dengan komunikasi atau hubungan timbal balik

atau hubungan dua arah antara siswa dan guru, atau siswa dengan

siswa. Hal ini dapat dilihat dalam: (1) tanya jawab atau dialog antara

guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa; (2) bantuan guru

terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar; (3) dapatnya guru

dan siswanya tertentu dijadikan sumber belajar; (4) tampilnya guru

sebagai pemberi jalan ke luar manakala siswa menghadapi jalan buntu

dalam tugas mengajarnya.

g) Kemampuan atau keterampilan guru mengajar.

Beberapa indikator dalam menilai kemampuan guru mengajar antara

lain adalah: (1) menguasai bahan pelajaran yang disampaikan kepada

Page 37: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

siswa; (2) terampil berkomunikasi dengan siswa; (3) menguasai kelas

sehingga dapat mengendalikan kegiatan siswa; (4) terampil

menggunakan berbagai alat dan sumber belajar, dan (5) terampil

mengajukan pertanyaan, baik lisan maupun tulisan.

h) Kualitas hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

Menyatakan bahwa proses belajar-mengajar dikatakan berhasil dapat

dilihat dari hasil belajar yag dicapai oleh siswa. Dalam hal ini aspek

yang dilihat antara lain: (1) perubahan pengetahuan, sikap, dan

perilaku siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya; (2)

kualitas dan kuantitas penguasaan tujuan instruksional oleh para siswa;

(3) jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional minimal

75% dari jumlah instuksional yang harus dicapai; (4) hasil belajar

tahan lama diingat dan dapat dapat digunakan sebagai dasar dalam

mempelajari bahan berikutnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kriteria

yang dapat digunakan dalam menilai proses hasil belajar adalah konsisten

kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum, keterlaksanaanya oleh guru,

keterlaksanaanya oleh siswa, motivasi belajar siswa, keaktifan para siswa

dalam kegiatan belajar, interaksi guru dengan siswa, kemampuan atau

keterampilan guru dalam mengajar, sedangkan pembelajaran dikatakan

berhasil terlihat dari kualitas hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match

a. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Agus Suprijono model pembelajaran ialah pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran (2008:

46). Menurut Sri Anitah mengemukakan bahwa model adalah suatu

kerangka berpikir yang dipakai sebagai panduan untuk melaksanakan

kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu(2009: 45).

Page 38: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Joyce mengungkapkan bahwa model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan

untuk menentukan perangkat- perangkat pembelajaran termasuk di

dalamnya buku- buku, film, komputer, kurikulum, dan lain- lain.

Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap model pembelajaran

mengarahkan kita ke dalam mendesain pembelajaran untuk membantu

peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran

tercapaiTrianto (2007: 5).

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

modelpembelajaran adalah suatu kerangka berpikir yang melukiskan

prosedur yang sistematis sebagai pedoman untuk mencapai suatu tujuan

tertentu yang di dalamnya meliputi tujuan pembelajaran, tahap tahap

pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.

b. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Menurut Agus Suprijono Pembelajaran Kooperatif adalah konsep

yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk

bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan guru (2008:54).

Menurut Anita Lie, Cooperative Learning sama dengan istilah

pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain

dalam tugas tugas yang terstruktur(2008:54). Lebih jauh dikatakan

Cooperative Learning hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu

kelompok atau suatu tim yang di dalamnya siswa bekerja secara terarah

untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota

kelompok pada umumnya terdiri dari 4- 6 orang saja.

Menurut Chaplin dalam Agus Suprijono (2009: 56) kelompok adalah

are persuing a common goal. Two or more persons who interact in any

Page 39: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

way constitute a group. It is not necessary, however, for the members of a

Berdasarkan pengertian di atas dapat dikemukanakan bahwa

kelompok itu dapat terdiri dari dua orang saja, tetapi juga terdiri dari

banyak orang. Anggota kelompok tidak harus berinteraksi secara langsung

yaitu face to face.

Keterkaitan dengan pendapat diatas, Yildirim, Rasinski, dan Akyol

Cooperative learning is an instructional method in

learning and accomplish shared learning goals International Journal on

New Trends in Education and Their Implication, 2012 Vol 3). Kutipan

jurnal tersebut mengandung arti bahwa pembelajaran Kooperatif adalah

metode pengajaran dimana anak-anak bekerja sama untuk meningkatkan

kemampuan mereka sendiri atau belajar satu sama lain dan untuk

mencapai tujuan belajar bersama.

Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran Kooperatif mengandung

arti bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan

Kooperatif, siswa mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh

anggota kelompok. Pembelajaran Kooperatif adalah pemanfaatan

kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota

lainnya dalam kelompok itu.

Isjoni menyebutkan ciri- ciri dari Cooperative Learning antara lain:

1) Setiap anggota memiliki peran; 2) Terjadi hubungan interaksi langsung

di antara siswa;3) Setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas

belajarnya dan juga teman- teman sekelompoknya; 4) Guru membantu

mengembangkan keterampilan- keterampilan interpersonal kelompok, dan

5) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan(2010: 20).

Berdasarkan definisi - definisi di atas dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa Kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara

berkelompok yang terdiri dari 4 5 siswa maupun hanya dua siswa saja

untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam pembelajaran yang diarahkan

Page 40: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

oleh guru. Dengan ciri ciri terjadi hubungan interaksi dalam kelompok

tersebut, semua anggota bertanggung jawab dalm memiliki peran dalam

kelompoknya, yang berperan aktif dalam Cooperatif Learning adalah

siswa.

c. Unsur - unsur Pembelajaran Kooperatif

Roger dan David Johson mengatakan bahwa tidak semua belajar

kelompok bisa dianggap pembelajaran Kooperatif. untuk mencapai hasil

yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran Kooperatif harus

diterapkan, lima unsur tersebut adalah: (1) Positive Interdependence, (2)

Personal Responsibility, (3)Face To Face Promotive Interaction, (4)

Interpersonal Skill, (5) Group Processing (Agus Suprijono, 2008: 58).

Lebih lanjut unsur unsur pembelajaran Kooperatif dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1) Positive Interdependence (Saling Ketergantungan)

Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran Kooperatif ada dua

pertanggungjawaban, yaitu: (1) mempelajari bahan yang ditugaskan

kepada kelompok, (2) menjamin semua kelompok secara individu

mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.

2) Personal Responsibility (Tanggung Jawab Perseorangan)

Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua

anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama.

3) Face To Face Promotive Interaction (Interaksi Promotif)

Interaction Face to face yaituinteraksi yang langsung terjadi antar

siswa tanpa adanya perantara. Unsur ini sangat penting dalam

berkelompok karena dapat menimbulkan ketergantungan positif.

4) Interpersonal Skill (Komunikasi Antar Anggota)

Dalam kelompok dibutuhkan keterampilan sosial yang harus ada

komunikasi yang baik.

5) Group Processing (Pemrosesan Kelompok)

Page 41: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Pemrosesan kelompok adalah menilai melaui urutan dan tahap

kegiatan kelompok, baik secara individu maupun kelompok.

Adapun tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik Cooperative

Learning sebagaimana dikemukakan Slavin yaitu: penghargaan kelompok,

pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil

(Isjoni, 2010: 21),

Berdasarkan uraian di atas disimpulan bahwa unsur - unsur

pembelajaran model Kooperatif adalah adanya ketergantungan positif

antar anggta kelompok, tanggungjawab perseorangan di dalam sebuah

kelompok, tatap muka masing masing anggota kelompok, komunikasi

yang baik antar anggota kelompok, evaluasi untuk menilai keberhasilan

dalam suatu kelompok. Masing masing unsur tersebut memiliki peran

yang sangat penting dan saling berhubungan agar pembelajaran Kooperatif

berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan.

d. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Agus Suprijono model pembelajaran Kooperatif

dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik,

toleransi, menerima keragaman dan pengembangan keterampilan sosial

(2008:60).

Pada dasarnya model Cooperative Learning dikembangkan untuk

mencapai tiga tujuan penting yang dirangkum oleh Ibrahim ,yaitu:

1) Hasil belajar akademik

Dalam Cooperative Learning meskipun mencakup beragam tujuan

sosial, namun juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas- tugas

akademis penting lainnya.

2) Penerimaan terhadap perbedaan individu

Tujuan lain dari model Cooperative Learning yaitu penerimaan secara

luas dari orang- orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas

sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya.

3) Pengembangan keterampilan sosial

Page 42: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Tujuan model pembelajaran Kooperatif yang ketiga yaitu,

mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerjasama dan kolaborasi

(Isjoni, 2010: 27).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

model pembelajaran Kooperatif diantaranya dapat meningkatkan prestasi

akademik, belajar menerima setiap perbedaan individu, mengembangkan

keterampilan dalam bersosial. Dari tujuan tujuan tersebut dapat melatih

individu dalam kehidupan bermasyarakat atau kehidupan sehari hari

serta menyadari bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat

hidup tanpa batuan dari orang lain.

e. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match

Menurut Agus Suprijono, metode metode dalam pembelajaran

Kooperatif di antaranya: 1) Jigsaw; 2) Think- Pair- Share; 3) Numbered

Head Together; 4) Group Investigation; 5) Two Stay Two Stray; 6) Make

A Match; 7) Listening Team, 8) Inside- Outside Circle; 9) Bamboo

Dancing; 10) Point- Counter- Point; 11) The Power Of Two(2008: 89

102), tetapi hanya tipeMake a Matchsaja yang akan digunakan dalam

penelitian.

Menurut Agus Suprijono ,pembelajaran Make a Match yang perlu

dipersiapkan adalah kartu kartu. Kartu kartu tersebut terdiri dari kartu

berisi pertanyaan pertanyaan dan kartu lain berisi jawaban dari

pertanyaan tersebut (2008: 94). Selanjutnya guru membagi siswa menjadi

3 kelompok dimana kelompok pertama sebagai pembawa kartu

pertanyaan, sedangkan kelompok kedua adalah pembawa kartu jawaban,

sedangkan kelompok ketiga adalah kelompok penilai, kelompok satu dan

dua bertugas mencari pasangan dari kartu kartu yang mereka bawa baik

pertanyaan maupun jawaban kemudian tugas kelompok tiga adalah

menilai kelompok satu dan dua apakah sudah tepat pasanganya

pertanyaan jawaban.

Page 43: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Metode Make a Matchdikembangkan oleh Lorna Curran (1994)

salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil

belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang

menyenangkan. Langkah-langkah penerapan metode Make a Match

sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau

topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian

lainnya kartu jawaban.

2) Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.

3) Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.

4) Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.

Pemegang kartu yang mendapat sampiran akan berpasangan dengan

siswa yang mendapatkan kartu beriri isi pantun yang sesuai.

5) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu

diberi poin.

6) Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya

(tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan

mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.

7) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu

yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

8) Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang

memegang kartu yang cocok.

9) Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap

materi pelajaran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan pembelajaran Make a

Matchadalah pembelajaran mencari pasangan kartu (jawaban/pertanyaan)

dengan pemegang kartu lain (jawaban/pertanyaan), kelompok yang

mampu mendapatkan pasangan kartu yang dibawa (jawaban/pertanyaan)

dengan kartu lain dengan cepat maka akan mendapatkan nilai.

f. Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Tipe Make a Match

Page 44: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Model pembelajaran Make a Match memiliki kekurangan dan

kelebihan, yaitu:

1) Kelebihan dari pembelajaran Make a Match

a) Mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan.

b) Materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian

siswa.

c) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf

ketuntasan belajar secara klasikal 87,50% .

d) Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses pembelajaran

(Let them move).

e) Kerjasama antarsesama siswa terwujud dengan dinamis.

f) Munculnya dinamika gotong royong yang merata di seluruh siswa.

2) Kekurangan dari pembelajaran Make a Match

a) Diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan.

b) Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu

banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.

c) Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai. Pada kelas

yang gemuk ( 30 siswa/kelas) jika kurang bijaksana maka yang

muncul adalah suasana seperti pasar dengan keramaian yang tidak

terkendali. Tentu saja kondisi ini akan mengganggu ketenangan

belajar kelas di kiri kanannya. Apalagi jika gedung kelas tidak

kedap suara. Tetapi hal ini bisa diantisipasi dengan menyepakati

beberapa komitmen ketertiban dengan siswa sebelum

imulai. Pada dasarnya mengendalikan kelas itu

tergantung cara kita memotivasinya pada langkah pembukaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap

model maupun tipe pembelajaran pasti terdapat kelebihan dan

kekurangan, kekurangan tersebut dapat diatasi se-minimal mungkin

dengan kemampuan dan persiapan guru yang baik.

Page 45: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

g. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match pada

Pembelajaran Menulis Pantun

Berdasarkan Agus Suprijono mengenai model pembelajaran

Kooperatif tipe Make a Matchmaka peneliti menerapkan model

pembelajaran ini pada menulis pantun kelas IV SD Negeri 02 Borongan

Polanharjo Klaten dengan langkah langkah sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berpasangan yang di dalamnya

berisi pantun pada bait ketiga dan keempat.

2) Guru membagi kelompok masing masing kelompok beranggotakan 2

orang.

3) Setiap kelompok mendapat satu kartu (bait ketiga atau keempat).

4) Guru meminta siswa mencari pasangan isi pantun yang tepat sesuai

dengan isi pantun yang dibawa masing masing kelompok.

5) Setelah masing masing kelompok berpasangan sesuai dengan isi dari

pantun bait ketiga dan keempat, siswa secara berkelompok membuat

dan menuliskan sampiran dari pantun yang mereka pasangkan tadi

sesuai dengan ciri ciri dari pantun dengan benar dan tepat.

6) Kelompok pemenang adalah kelompok yang berhasil memasangkan isi

baris ketiga dan keempat dengan tepat serta mengerjakan dengan cepat

dan benar saat membuat sampiran (2008: 94 96).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan yaitu dengan penerapan

Make a Match pada pembelajaran menulis pantun, siswa diharapkan dapat

belajar untuk berkompetisi menjadi kelompok terbaik saat memasangkan

kartu dan membuat sampiran sehingga menjadi satu pantun utuh yang baik

dan benar, sehingga mereka dapat saling bertukar pikiran saat membuat

sampiran pada pantun.

Page 46: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain:

Penelitian yang dilakukan oleh Muna Dwi Pangestu pada tahun 2010, di

Melalui Model Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Pada Siswa Kelas IV SD

pembelajaran Kooperatif tipe kancing gemerincing dapat meningkatkan

kemampuan menulis pantun pada siswa kelas IV SD Negeri Sondakan Surakarta.

Hasil menunjukan pada ketuntasan pada siklus I sebesar 65,5% pada siklus II

sebesar 80%. Penelitian ini hampir sama dengan yang akan penulis teliti yaitu

sama- sama meneliti kemampuan menulis pantun, namun ada perbedaan dengan

penelitian yang akan penulis laksanakan yaitu penulis menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match untuk meningkatkan kemampuan

menulis pantun pada siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten

tahun ajaran 2011/ 2012.

Keterampilan Menulis Pantun Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Bagi

penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kontekstual dapat

meningkatkan keterampilan menulis pantun pada siswa kelas IV SDN 1 Gombang

Tahun Ajaran 2010/ 2011. Hasil ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 73,25%

pada siklu II meningkat menjadi 90% Penelitian ini hampir sama dengan

penelitian yang akan penulis laksanakan yaitu sama- sama meningkatkan

kemampuan menulis pantun, hanya saja perbedaannya terdapat pada tindakannya

yaitu penulis menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match

untuk meningkatkan kemampuan menulis pantun pada siswa kelas IV SD

Borongan 02 Polanharjo Klaten tahun ajaran 2011/ 2012.

a melalui

Pendekatan Cooperative Learning Tipe Make a Match dan Jigsaw ditinjau dari

Page 47: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh antara

penggunaan Cooperative Learning tipe Make a Match dan Cooperative Learning

tipe Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa. Dari uji komparasi ganda diperoleh

hasil bahwa siswa yang dalam kegiatan pembelajarannya menggunakan model

Cooperative Learning tipe Make a Match memiliki prestasi belajar Fisika lebih

baik daripada siswa yang menggunakan model Cooperative Learning tipe Jigsaw.

Persamaan dari penelitian Rhoma dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti

terletak pada variabel bebas, yaitu sama sama menggunakan model

pembelajaran Kooperatif tipe Make a Matchsebagai tindakannya. Sedangkan

perbedaannya terdapat pada variabel terikatnya.

C. Kerangka Berpikir

Kondisi awal siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khusunya pada materi tentang menulis

pantun masih banyak yang mendapatkan nilai di bawah KKM (70) ditemukan

bahwa dari 16 siswa hanya 7 siswa yang mendapat nilai di atas KKM (70) atau

43,75% dan 9 siswa mendapat nilai di bawah KKM (70) atau 56,25%. Rendahnya

nilai menulis pantun pada siswa disebabkan oleh siswa menganggap menulis

pantun merupakan pelajaran yang sulit dikarenakan siswa harus membuat

sampiran kemudian isi yang tidak berkaitan, penguasaan kosakata yang dimiliki

siswa masih kurang, guru belum menggunakan metode yang tepat dalam materi

menulis pantun, guru dan siswa masih mencontoh pantun yang ada dibanding

membuat pantun dengan idenya sendiri.

Berdasarkan kondisi awal tersebut kemudian dilakukan upaya tindakan

untuk meningkatkan kemampuan menulis pantun dengan model Kooperatif tipe

Make a Match. Make a Match adalah model pembelajaran berkelompok dengan

cara siswa berpasangan mencari pasangan dari kartu yang dibawa siswa yang satu

dengan yang lain, tipe Make a Matchini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk

bersaing secara akademik dan menuangkan ide untuk menciptakan sebuah pantun

dengan kelompoknya.

Pada kondisi akhir, dengan penggunaan model pembelajaran tipe Make a

Match diduga terjadi peningkatan kemampuan menulis pantun. Siswa lebih aktif

Page 48: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dan termotivsi dalam kegiatan belajar mengajar karena tercipta suasana yang

menggembirakan dalam pembelajaran sehingga mempermudah siswa dalam

menuangkan ide dan gagasannya sendiri dalam membuat pantun. Selain itu,

dengan penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match diduga

terjadi peningkatan kualitas proses pembelajaran dalam menulis pantun. Proses

pembelajaran lebih bermakna dan lebih terpusat pada siswa sehingga akan

menciptakan situasi pembelajaran yang lebih kondusif.

Kerangka berpikir penelitian ini dapat ditunjukan dalam gambar 2.1 di

bawah ini:

Gambar 2.1: Kerangka Berfikir.

Kemampuan

menulis pantun

rendah

danKualitas

Proses

Pembelajaran

menulis pantun

Siklus I Menggunakan

model

pembelajaran

tipe Make a

Match

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengamatan

4. Refleksi

Siklus II Tindakan

Kemampuan menulis

pantun meningkat

dankualitas proses

pembelajaran menulis

pantun meningkat

Kondisi Akhir

Kondisi awal

Guru belum mengunakan model pembelajaran yang

tepat dalam menulis pantun

Page 49: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas dapat diajukan

hipotesis sebagai berikut:

1) Pengunaan Kooperatif tipe Make a Matchdapat meningkatkan kemampuan

menulis pantun pada siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo

Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

2) Penggunaan tipe Make a Match dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran kemampuan menulis pantun pada siswa kelas IV SD Negeri 02

Borongan Polanharjo Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 50: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten.

Tempat tersebut dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut: SD Negeri

Borongan 02 Polanharjo Klaten belum pernah digunakan untuk penelitian,

sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang. Terdapat permasalahan

dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu dalam menulis pantun.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncanakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian yaitu

selama 6 bulan, dimulai dari bulan Februari 2012 sampai dengan Januari 2013.

Rincian waktu dan kegiatan penelitian dapat digambarkan pada tabel 3.1 dibawah

ini:

Tabel 3.1 Rencana Pelaksanaan Penelitian

No Waktu

Jenis Keg

Februari Maret April Mei Juni Oktober Januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal

2 Seminar dan Revisi Proposal

3 Pengajuan Surat Izin

4 Persiapan Penelitian

5 Pelaksanaan 1. Siklus I 2. Siklus II

6 Analisis data 7 Penyusunan

laporan

8 Ujian Skripsi

32

Page 51: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri

SD Negeri Borong 02 Polanharjo Klaten tahun ajaran 2011/2012. Siswa kelas IV

yang berjumlah 16 siswa, terdiri dari 8 siswa putra dan 8 siswa putri, yang diberi

tindakan karena hasil kemampuan menulis pantun SD Negeri Borongan 02

Polanharjo Klaten tergolong rendah dan masih banyak siswa yang memperoleh

nilai dibawah KKM (70).

C. Sumber Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, sebagian besar merupakan

data kualitatif. Sumber data tersebut diperoleh dari:

a. Siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten

b. Guru kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten

c. Tempat dan Peristiwa

1. Tempat : Ruang Kelas IV

2. Peristiwa : Kegiatan belajar mengajar tentang kemampuan menulis

pantun dengan menggunakan model pembelajaran tipe Make a Match.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Menurut H.B. Sutopo teknik observasi digunakan untuk menggali

data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau

lokasi, dan benda, serta rekaman gambar (2002: 64). Observasi dapat

dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pada observasi langsung

dapat dilakukan dengan mengambil peran atau tak berperan. Dalam penelitian

ini, observasi yang dilakukan adalah observasi langsung yaitu observasi yang

dilakukan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Obeservasi ini dengan

format chek list menggunakan pedoman yang sebelumnya telah direncanakan.

Pedoman observasi, berisikan serangkaian daftar kejadian penting yang akan

diamati. Ketika pengamatan berlangsung, peneliti secara objektif memilih

Page 52: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dengan cepat dan memberi tanda cek pada daftar kejadian.Observasi

dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten

untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis pantun melalui

model tipe Make a Match.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru kelas IV SD Negeri Borongan

02 Polanharjo Klaten dan siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo

Klaten sebelum dan sesudah penelitian. Wawancara pada guru bertujuan

untuk memperoleh informasi tentang pembelajaran menulis pantun yang

dilakukan oleh guru, model pembelajaran yang digunakan, hambatan-

hambatan yang dialami oleh guru dalam pembelajaran menulis pantun.

Sedangkan wawancara dengan murid bertujuan untuk memperoleh informasi

tentang kesulitan yang dihadapi dalam menulis pantun, dan tanggapan

terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

3. Tes

Tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil kemampuan

menulis pantun siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo

Klatensetelah kegiatan pemberian tindakan. Tes ini dilakukan untuk

mengetahui kemampuan awal dalam pelajaran bahasa Indonesia khusunya

dalam menulis pantun. Bentuk tes yang digunakan dalam menulis pantun

adalah uraian, yang meliputi aspek aspek penilaian dalam menulis pantun

yaitu: 1) kesesuaian isi denga tema; 2) Sajak atau rima; 3) Jumlah suku kata;

4) Kesesuaian sampiran; 5) Kesesuaian isi. Dengan diketahui hasil tes ini

maka peneliti dapat merencanakan kegiatan yang akan dilakukan agar dapat

memperbaiki proses pembelajaran.

4. Pendokumentasi

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi yang

berbentuk gambar yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung

yaitu menggunakan foto dan video. Pendokumentasian ini digunakan untuk

mengetahui perkembangan siswa pada saat pembelajaran.

Page 53: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

E. Validitas Data

Validitas data adalah semua data yang dikumpulkan hendaknya

mencerminkan hal yang sebenarnya diukur atau diteliti. Dalam penelitian ini

untuk menguji keabsahan data digunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu

data(Iskandar, 2009:84). Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Adapun yang dimaksud dengan

triangulasi sumber data dan triangulasi metode adalah:

1. Triangulasi Sumber/Data

Menurut Sugiyono triangulasi sumber /data adalah membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif(2007:330).

Data atau informasi yang diperoleh selalu dikomparasikan dan diuji dengan

data dan informasi lain, baik dari segi koheren sumber yang sama atau sumber

yang berbeda. Jadi, triangulasi sumber data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah mengumpulkan data-data berupa data nilai siswa, observasi dari

sumber data yang berbeda yaitu guru dan siswa.

2. Triangulasi Metode

Menurut H. B. Sutopo triangulasi metode dilakukan dengan

mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode

pengumpulan data yang berbeda(2002: 80). Adapun metode yang digunakan

untuk mengumpulkan data adalah dengan observasi, tes, wawancara, dan

dokumentasi. Penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda ini

hasilnya dapat dibandingkan dan ditarik kesimpulan data yang lebih kuat

validitasnya. Jadi, triangulasi metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah mengumpulkan data-data dengan metode yang berbeda yaitu obserasi,

tes, wawancara dan dokumentasi.

Page 54: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu proses dalam menentukan pilihan, membuang,

mengeliminasi, memilah serta menggolongkan data sesuai dengan yang

diharapkan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis interaktif. Proses analisa mencakup tiga komponen, yaitu: reduksi

data, penyajian data, dan penarikan simpulan (verifikasi). Untuk lebih

memperjelas tentang analisis interaktif dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.2. Model Analisis Interaktif

Sumber: Miles dan Huberman (2007:20)

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan. Proses reduksi data dilakukan dengan mengumpulkan

hasil observasi, wawancara maupun catatan lapangan. Langkah yang

dilakukan berupa pencatatan data yang diperoleh dari hasil observasi. Dalam

pencatatan tersebut dilakukan seleksi, pemfokusan dan penyederhanaan data,

data yang diambil dan dianggap penting untuk penelitian . Proses reduksi data

Pengumpulan Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Page 55: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

dilakukan dengan mengumpulkan data berupa nilai tes kemampuan menulis

pantun, hasil observasi guru, dan wawancara dengan guru dan siswa.

2. Penyajian Data

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan Melalui

sajian data, data yang telah terkumpul dikelompokkan dalam berberapa bagian

sesuai dengan jenis permasalahnnya supaya mudah dilihat dan dimengerti,

sehingga mudah dianalisis untuk merencanakan langkah kerja selanjutnya.

Penyajian data ditulis dalam bentuk paparan data, tabel hasil observasi, dan

tabel hasil penilaian kemampuan menulis pantun pada siswa SD Negeri

Borongan 02 Polanharjo Klaten.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum

pernah ada. Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar benar

bisa dipertanggungjawabkan. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan

mengecek kembali data yang telah dikumpulkan berupa hasil wawancara ,

observasi, tes dan dokumentasi, disesuaikan dengan tujuan dan rumusan

masalah, sehingga dapat menjawab hipotesis.

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian.

Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

meningktnya kemampuan menulis pantun dengan menggunakan model

pembelajaran tipe Make a Match pada siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02.

Pada bagian ini perlu dikemukakan tolak ukur keberhasilan penelitian

yang dilakukan. Indikator keberhasilan meliputi kompetensi produk dan

kompetensi proses. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila pada keterampilan

menulis pa

berdasarkan pada KKM di SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten untuk mata

pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV yaitu 70. Apabila dalam kelas tersebut hasil

Page 56: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

yang diperoleh belum mencapai angka tersebut, penelitian akan terus dilanjutkan

ke siklus berikutnya sampai tercapai indikator yang ditentukan.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, sehingga mekanisme

kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus (direncanakan dua siklus), yang dalam

setiap siklus terdapat empat kegiatan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

observasi, (4) refleksi. Hubungan keempat tahapan tersebut menunjukkan sebuah

siklus atau kegiatan berkelanjutan berulang. Langkah-langkah tersebut dapat

diilustrasikan pada gambar berikut:

Gambar 3.3. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Sumber: Suharsimi Arikunto (2010: 16)

Rancangan Prosedur Penelitin Tindakan Kelas ini diuraiakan sebagai berikut:

1. Siklus 1

Page 57: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

a. Perencanaan

Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Menentukan pokok bahasan yaitu tentang menulis pantun

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3) Mempersiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran

4) Menyiapkan instrument penelitian

b. Tindakan

Penerapan tindakan merupakan pelaksanaan dari rencana

pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan. Secara garis besar, tindakan

yang akan dilaksanakan, yaitu penggunaan model tipe Make a Match

dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menulis pantun.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan RPP,

dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan akhir/ penutup.

1) Kegiatan Awal

(a) Guru mengkondisikan kesiapan belajar siswa

(b) Apersepsi: guru menanyakan kepada siswa tentang siapa yang

pernah membaca pantun.

(c) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam

pembelajaran ini.

2) Kegiatan Inti

(a) Eksplorasi

Dalam kegiatan ini, guru menggali informasi sebanyak-

banyaknya tentang kemampuan yang dimilki oleh siswa,

berkaitan dengan materi yang akan diajarkan yaitu tentang

menulis pantun.

(b) Elaborasi

Dalam elaborasi, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

menggunakan model tipe Make a Match dalam menulis pantun.

Guru berusaha menciptakan pembelajaran yang menyenangkan

Page 58: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

sehingga dapat menarik perhatian dan motivasi siswa untuk

belajar. Dalam kegiatan ini, terdapat persaingan antar kelompok

secara akademik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

(c) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi ini, guru membenarkan

jawaban/ pendapat siswa yang sekiranya kurang tepat sehingga

tidak terjadi kesalahan konsep dan pemantapan materi yang

telah dipelajari/ disampaikan.

3) Kegiatan Akhir

Guru mengadakan evaluasi untuk mengeetahui tingkat

pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Dan guru

memberikan motivasi kepada siswa, dan menyampaikan meteri pada

pertemuan selanjutnya.

c. Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada saat observasi adalah mengamati

tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran menulis pantun

menggunakan model tipe Make a Match. Kegiatan ini dilakukan dengan

mengamati aktivitas siswa dan mencatat secara cermat aktivitas yang

dilakukan oleh siswa yang berhubungan dengan aspek psikomotor dan

afektif.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan setiap akhir pembelajaran. Refleksi

dilaksanakan untuk mengetahui bagian yang sudah sesuai dengan tujuan

penelitian, masalah-masalah yang muncul saat kegiatan pembelajaran, dan

bagian yang masih perlu diperbaiki, berdasarkan hasil pengamatan yang

dilakukan oleh peneliti. Refleksi meliputi beberapa komponen yaitu:

menganalisis, mensintesis dan menerangkan. Pencapaian ketuntasan

siswa siklus I sebesar 75% dengan rata rata kelas 74,80. Diputuskan

penelitian dilanjutkan pada siklus II karena siklus I hanya mencapai 75%

sedangkan

Page 59: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2. Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan dalam siklus II ini dipersiapkan rencana

pembelajaran yang telah diperbaiki dan disempurnakan dari rencana

pembelajaran siklus I. Materi yang diajarkan masih sama dengan materi

pada siklus I. Segala sesuatu yang dipersiapkan pada siklus II, masih

sama seperti siklus I. Hanya saja, perencanaan siklus II lebih

dipersiapkan lagi untuk memperbaiki kekurangan/ kelemahan pada siklus

I, berdasarkan hasil analisis dan pembahasan siklus I.

b. Tindakan

Tindakan yang dilakukan adalah dengan memperbaiki tindakan

pada siklus I sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah

disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Pada tahap ini

guru mengoptimalkan penggunaaan model tipe Make a Match untuk

memperbaiki kekurangan dan masalah yang muncul pada sikus I.

c. Observasi

Pada siklus II ini, aktivitas yang dilakukan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung tetap diamati. Pengamatan dilakukan untuk

memonitor serta membantu siswa jika menemui kesulitan dan untuk

melihat perubahan perilaku/ aktivitas siswa.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil pengamatan untuk

memperoleh gambaran tentang tindakan yang dilakukan.Untuk

mengetahui keefektivan penggunaan model pembelajaran tipe Make a

Matchpada kemampuan menulis pantun dan memperbaiki sikap/ perilaku

siswa saat mengikuti pembelajaran. Pencapaian ketuntasan siswa pada

siklus II sebesar 100% dengan rata rata kelas sebesar 81. Diputuskan

penelitian dihentikan pada siklus II karena indikator ketercapain telah

dicapai sehingga penelitian telah berhasil.

Page 60: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Sekolah Dasar Negeri Borongan 02 terletak di Kelurahan Borongan,

Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. SD Negeri Borongan 02 berdiri

pada tahun 1972 dengan Nomor Statistik Sekolah (NSS) 101031311013.

Sejak awal berdirinya SD dari tahun 1972 sampai sekarang telah mengalami

beberapa pergantian Kepala Sekolah. Kepala Sekolah yang menjabat saat ini

adalah Bapak Sumarja, S. Pd. Pergantian Kepala Sekolah dilakukan melalui

prosedur yang benar sesuai dengan peraturan yang ada SD Negeri Borongan

02 telah terakreditasi. Hal ini mendorong pihak sekolah untuk berusaha dalam

meningkatkan kinerja dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan.SD Negeri Borongan 02, pada tahun 2011/2012 dipimpin oleh

seorang Kepala Sekolah dengan 4 guru yang telah berstatus Pegawai Negeri

Sipil (PNS) dan 4 orang tenaga pengajar yang masih Wiyata Bakti.

SD Negeri Borongan 02 memiliki tanah seluas 3000 meter persegi ,

dengan luas bangunan 1780 meter persegi. Bangunan yang ada adalah 6

ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang guru, 1 perpustakaan, 1 masjid,

1 ruang UKS dan 5 kamar mandi. SD Negeri Borongan 02 pada umumnya

sudah memenuhi ruangan yang menunjang kegiatan siswa, seperti ruang

UKS, ruang perpustakaan, masjid dll. Selain mempunyai ruangan yang

mencukupi, SD Negeri Borongan 02 juga mempunyai halaman luas yang

biasanya digunakan untuk upacara, olahraga dan berbagai ekstrakurikuler

yang diadakan oleh sekolah serta tempat bermain para siswa waktu istirahat.

Jumlah seluruh siswa SD Negeri Borongan 02 pada tahun 2011/2012

adalah 128 siswa. Siswa terbagi dalam 6 kelas yakni kelas I sebanyak 11

siswa, kelas II sebanyak 11 siswa, kelas III sebanyak 23 siswa, kelas IV

42

Page 61: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

sebanyak 16 siswa, kelas V sebanyak 17 siswa, kelas VI sebanyak 20 siswa.

Siswa berasal dari berbagai latar belakang sosial yang berbeda-beda.

Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai petani dan karyawan pabrik

yang pendidikannya masih terhitung rendah.

2. Deskripsi Kondisi Awal (Prasiklus)

Kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas IV yang

berjumlah 16 siswa terdiri dari 8 siswa laki laki dan 8 siswa perempuan

dengan guru kelas yang bernama Ibu Sri Dadi. Kegiatan awal yang dilakukan

peneliti adalah melakukan observasi untuk mengetahui keadaan sebenarnya

yang dihadapi oleh sekolah khususnya pada siswa kelas IV dalam proses

pembelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan

bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis pantun,

kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis pantun yaitu siswa merasa

kesulitan untuk membuat sampiran dan isi menjadi sebuah pantun.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Kelas IV (lihat lampiran 1 hal 79)

diperoleh informasi bahwa guru belum menggunakan metode yang tepat di

dalam menulis pantun, sehingga mengakibatkan motivasi belajar siswa dalam

menulis pantun masih rendah.

Dari seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 16, hanya 7 siswa yang

mendapat nilai di atas KKM yaitu 70 dalam materi menulis pantun atau

43,75% siswa mencapai KKM dan 56,25% siswa belum mencapai KKM.

Rincian nilai keterampilan menulis pantun pada siswa kelas IV SD Negeri

Borongan 02 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Page 62: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 4.1 Data Nilai Kemampuan Menulis Pantun Prasiklus

Daftar nilai pada kondisi awal pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa siswa

dikategorikan tuntas, siswa yang memperoleh nilai <70 (KKM) yaitu ada 9

siswa atau 56,25% dan dikategorikan belum tuntas.

Agar lebih jelsnya, kondisi awal nilai kemampuan menulis pantun pada

tabel 4.1 dibuat distribusi pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2. Data Nilai Kemampuan Menulis Pantun Prasiklus

No. Interval

Nilai Frekuensi

(fi) Nilai Tengah

(xi) fi.xi Persentase

(%) Ket 1 45-51 2 48 96 12,5 TT 2 52-58 2 55 110 12,5 TT 3 59-65 5 62 310 31,25 TT 4 66-72 4 69 276 25 T 5 73-79 3 76 228 18,75 T

Jumlah 16 1020 Nilai Rata-rata = 1020 : 16 = 63,75

Persentase = 7 : 16 X 100% = 43,75%

No Nilai No. Nilai

1 72 9 72

2 45 10 59

3 75 11 72

4 72 12 62

5 50 13 61

6 75 14 60

7 55 15 78

8 54 16 60

Rata-rata = 1022 : 16 = 63,75

Page 63: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel 4.2 nilai kemampuan menulis pantun prasiklus pada siswa

kelas IV SD Negeri Borongan 02 di atas, dapat disajikan dalam bentuk grafik

4.1 berikut ini:

Gambar 4.1. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Pantun Pada Kondisi Awal Siswa Kelas IV SD Negeri Borongan 02.

Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.1 dapat dijelaskan bahwa nilai

kemampuan menulis pantun pada kondisi awal masih tergolong tendah dengan

nilai rata rata 63,75. Siswa yang memperoleh nilai 45 51 sebanyak 2 siswa,

52 58 sebanyak 2 siswa, 59 65 sebanyak 5 siswa, 66 72 sebanyak 4 siswa,

73 79 sebanyak 3 siswa.

Rendahnya nilai kemampuan menulis pantun disebabkan oleh beberapa

faktor, berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri

Borongan 02 dapat diketahui faktor penyebab rendahnya pencapaian siswa

dalam mata pelajaran menulis pantun, antara lain: (1) Siswa menganggap

menulis pantun merupakan pelajaran yang sulit dikarenakan siswa terlebih

dahulu harus membuat sampiran kemudian membuat isi yang sama sekali tidak

berkaitan,(2) Penguasaan kosakata yang dimiliki siswa masih kurang, (3) Guru

belum menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran menulis pantun.

(4) Guru dan siswa sering mencontoh pantun yang terdapat pada buku,

dibandingkan membuat pantun sendiri.

Agar permasalahan tidak berlanjut maka diperlukan adanya solusi yang

tepat untuk mengatasi permasalahan di atas yaitu dengan menggunakan metode

12,5% 12,5%

31,5%

25%

18,75%

Fre

kuen

si

Page 64: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Make a Match untuk meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil

pembelajaran kemampuan menulis pantun pada siswa kelas IV SD Negeri

Borongan 02.

B. Deskripsi Tindakan Setiap Siklus

Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2

pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2)

Pelaksanaan, (3) Pengamatan, (4) Refleksi.

1. Siklus I

Siklus I dilakukan dalam waktu seminggu sebanyak dua kali pertemuan,

yang dilaksanakan pada hari Senin, 21 Mei 2012 dan Kamis, 24 Mei 2012

yang diukuti oleh siswa kelas IV sebanyak 16 siswa, dalam penelitian ini,

peneliti berperan langsung sebagai guru dalam melaksanakan pembelajaran

menulis pantun menggunakan model tipe Make a Matchdan dibantu oleh

observer ibu Sri Dadi. Adapaun tahapan tahapan yang dilaksanakan dalam

siklus I dapat diuraikan sebagai Berikut:

a. Perencanaan

Peneliti melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran

bahasa Indonesia di kelas IV untuk mengetahui media, model dan metode

yang digunakan oleh guru serta untuk mengetahui keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran yang dilaksanakan.

Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa dalam

pembelajaran menulis pantun, guru masih menggunakan metode ceramah

yaitu guru hanya berdiri di depan kelas dan menerangkan dengan

menggunakan buku paket saja dan siswa hanya duduk dan mendengarkan

penjelasan dari guru sehingga proses pembelajaran yang dilakukan lebih

terpusat kepada guru.

Dari data tes yang diperoleh menunjukan dari 16 siswa, 7 siswa

9 siswa atau sekitar 56,25% siswa memperoleh nilai di bawah KKM

yaitu <70. Oleh karena itu, peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas

IV untuk membahas alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan

Page 65: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

keterampilan siswa dalam menulis pantun. Dari hasil diskusi tersebut

diitemukan alternatif untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun

yaitu dengan menggunakan model pembelajaran tipe Make a Match.

Adapun langkah langkah kegiatan yang dilakukan pada tahap

perencanaan ini sebagai berikut:

1) Memilih standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang

sesuai dengan menulis pantun. Alasan pemilihan kompetensi dasar

dan indikator tersebut adalah:

a) Kompetensi dasar dan indikator menulis pantun sulit untuk

dikuasai oleh siswa karena siswa kurang bisa berimajinasi dan

kesulitan di dalam menentukan kata kata.

b) Kompetensi dasar dan indikator tersebut harus dituntaskan siswa

dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

c) Kompetensi dasar dan indikator tersebut sesuai dengan

kurikulum yang berlaku yaitu KTSP (Kuriklum Tingkat Satuan

Pendidikan).

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada

siklus I ini disesuaiakan dengan standar kompetensi dan indikator

yang telah dipilih. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada

siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan masing masing pertemuan 2 jam

pelajaran yang dilaksanakan pada hari Senin, 21 Mei 2012 dan

Kamis, 24 Mei 2012. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut

mencakup: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator,

tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran,

metode dan model pembelajaran, langkah langkah pembelajaran,

media dan sumber belajar, prosedur penilaian. Susunan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta langkah langkah

pembelajarannya (lihat lampiran 13 hal 94).

3) Mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung.

a) Ruang belajar

Page 66: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Ruang belajar yang digunakan dalam pembelajaran ini sama

dengan ruang belajar yang digunakan setiap harinya. Pengaturan

tempat duduk hampir sama dengan pengaturan tempat duduk

pada pembelajaran biasanya.

b) Media pembelajaran

Menyiapkan kartu kata yang berisi sampiran dan isi pantun

c) Buku Pelajaran

Buku Pelajaran yang digunakan sebagai acuan dalam

pembelajaran ini adalah buku sekolah elektronik karangan

Kaswan Dramadi yang berjudul Bahasa IndonesiaKelas IV

i

dan Indriyani yang berjudul BahasaIndonesia Untuk Sekolah

Dasar Kelas IV tahun 2008.

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran menulis pantun

dengan metode Make a Match sesuai dengan RPP yang telah disusun.

Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan sebagai berikut:

1) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, 21 Mei 2012 pada

pukul 09.30 11.00 WIB. pada pertemuan I materi yang akan

dijelaskan adalah menjelaskan pengertian pantun, ciri ciri pantun,

langkah langkah menulis pantun dengan baik dan benar dan

mencari kata kata yang akan digunakan dalam menulis pantun.

Sebelum kegiatan pembelajaran guru menyiapkan ruang kelas,

media pembelajaran berupa kartu kata yang berisi sampiran dan isi

pantun dan perlengkapan lain yang dibutuhkan dalam kegiatan

pembelajaran. setelah semuanya siap guru membuka pelajaran

dengan mengucapkan salam dan berdoa, mengkondisikan siswa agar

siswa siap dalam menerima pelajaran kemudian guru melakukan

absensi. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan bertanya

tentang apakah kalian pernah membuat pantun setelah itu guru

Page 67: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

memberikan orientasi dan memberikan motivasi dengan

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diperoleh dalam

menulis pantun.

(a) Eksplorasi

Guru menjelaskan pengertian pantun dengan ciri ciri pantun

kepada siswa dan menunjukan contoh contoh pantun kepada

siswa dan melakukan tanya jawab kepada siswa tentang macam

macam pantun.

(b) Elaborasi

Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok masing kelompok

terdiri dari 2 siswa. Siswa secara berpasangan mendapat 1 kartu,

(terdapat 2 macam kartu. Kartu yang pertama berisi pantun baris

ketiga dan kartu kedua berisi pantun baris keempat), kartu

dibagikan kepada setiap pasangan secara acak, masing masing

pasangan mendapat satu kartu. Siswa diminta mencari pasangan

kartu yang dibawa oleh kelompok lain dan menggabungkannya.

Siswa membuat dan menulis sampiran sesuai dengan isi yang

sudah dipasangkan tadi secara berkelompok. Setiap kelompok

mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya. Kelompok

lain menanggapi hasil pekerjaankelompok yang maju di depan

kelas. Guru bersama siswa membahas hasil diskusi kelompok.

(c) Konfirmasi

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi

yang kurang jelas. Siswa bersama guru menyimpulkan materi

pelajaran yang telah dipelajari.

Pada kegiatan akhir guru memberikan soal evaluasi individu

yang berkaitan dengan materi yaitu menulis pantun, guru

mengadakan refleksi terhadap proses belajar mengajar dan

memberikan tindak lanjut. Guru mengakhiri kegiatan belajar

mengajar dengan berdoa.

Page 68: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2) Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Mei 2012

pada pukul 09.00 11.00 WIB. pada pertemuan kedua ini materi

yang akan dipelajari adalah tema dalam pantun. Sebelum kegiatan

pembelajaran guru menyiapkan ruang kelas, media pembelajaran

berupa kartu kata yang berisi sampiran dan isi pantun dan

perlengkapan lain yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.

setelah semuanya siap guru membuka pelajaran dengan

mengucapkan salam dan berdoa, mengkondisikan siswa agar siswa

siap dalam menerima pelajaran kemudian guru melakukan absensi.

Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa apakah

ciri ciri dari pantun itu?. Kemudian guru melakukan orientasi

dengan mengulang kembali materi yang telah dipelajari dan

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam

menulis pantun. Kegiatan inti mencakup tiga komponen yaitu:

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

(a) Eksplorasi

Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang

pengertian pantun dan tema tema pantun. Guru mengulang

kembali macam macam pantun.

(b) Elaborasi

Siswa dibagi menjadi 8 kelompok, yang masing masing

kelompok terdiri dari 2 orang siswa. Guru membagikan kartu

pantun kepada masing masing kelompok yang berisi sampiran

atau isi pantun. Siswa secara berkelompok 2 orang mencari

pasangan kartu yang mereka pegang (sampiran atau Isi). Secara

berkelompok siswa menentukan tema dari pantun yang sudah

dipasangkan. Setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya. Kelompok lain memberi tanggapan.

(c) Konfirmasi

Page 69: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi

yang kurang jelas. Guru dan siswa bersama sama membuat

kesimpulan

Pada kegiatan akhir guru membagikan soal individu untuk

membuat pantun dengan tema yang dipasangkan dengan kelompok

tadi. Kemudian guru memberi tindak lanjut dam menutup

pembelajaran dengan berdoa.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan menulis

pantun melalui model tipe Make a Match. Dalam melaksanakan

pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran ini peneliti

berkolaborasi dengan guru kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk

mengetahui kinerja guru dan proses pembelajaran menulis pantun

melalui model pembelajaran tipe Make a Match. Pengamatan ini

dilakukan dengan menggunakan instrument berupa lembar observasi

kinerja guru dan lembar observasi proses pembelajaran. Uraian observasi

tiap pertemuan pada siklus I sebagai berikut:

1) Aktivitas Guru

Aktivitas guru diamati dengan menggunakan lembar observasi

kemampuan guru mengajar (lampiran 7 halaman 87). Pengamatan

dilakukan selama kegiatan pembelajaran menulis pantun berlangsung.

Dari hasil observasi kemampuan guru mengajar pada siklus I, maka

diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Pada aspek persiapan pembelajaran, guru memperoleh nilai rata-

rata 3.5 dengan kriteria memuaskan. Guru sudah mempersiapkan

media dan segala yang diperlukan selama pembelajaran dengan

baik tapi guru masih kurang pandai dalam hal mengkondisikan

siswa.

b) Pada aspek membuka pelajaran, guru memperoleh nilai rata-rata 3

dengan kriteria memuaskan. Guru sudah cukup baik dalam

membuka pelajaran, mengabsen siswa satu per satu, memberikan

Page 70: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

motivasi dan apesepsi serta menyampaikan tujuan pembelajaran

dengan baik.

c) Pada aspek kejelasan dan sistematika penyampaian materi, guru

memperoleh nilai rata-rata 3 dengan kriteria memuaskan. Guru

cukup menguasai materi yang diajarkan tapi terkadang guru kurang

runtut dalam menyampaikan materi tersebut..

d) Pada aspek ketepatan strategi pembelajaran, guru memperoleh nilai

rata-rata 3 dengan kriteria memuaskan. Guru sudah menggunakan

strategi yang tepat dan melakssiswaan pembelajaran sesuai dengan

tujuan yang hendak dicapai.

e) Pada aspek penerapan model pembelajaran, guru memperoleh nilai

rata-rata 3 dengan kriteria memuaskan. Guru sudah menerapkan

model pembelajaran inovatif dengan baik kurang melibatkan

keaktifan siswa dan ada beberapa langkah pembelajaran yang

terlewatkan.

f) Pada aspek ketepatan dan daya tarik media, guru memperoleh nilai

rata-rata 4 dengan kriteria sangat memuaskan. Guru sudah

menggunakan media yang sangat tepat dan menarik sehingga siswa

antusias dalam mengikuti pembelajaran.

g) Pada aspek kemampuan menggunakan media, guru memperoleh

nilai rata-rata 3 dengan kriteria memuaskan. Guru sudah cukup

terampil dalam menggunakan media tapi guru masih terkesan kaku

dan gugup dalam mengoperasikan atau menggunakan media dan

kadang guru sering ceramah tanpa menampilkan media.

h) Pada aspek menumbuhkan partisipasi aktif dan antusiasme dalam

belajar, guru memperoleh nilai rata-rata 2.5 dengan kriteria kurang

memuaskan. Guru sudah melakukannya dengan cukup baik yaitu

guru sudah mengajukan pertanyaan yang mampu merangsang

pengetahuan siswa. Akan tetapi, ada beberapa siswa yang kurang

antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Page 71: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

i) Pada aspek memantau kemajuan belajar selama proses

pembelajaran, guru memperoleh nilai rata-rata 2.5 dengan kriteria

kurang memuaskan. Guru kurang optimal dalam melakukannya.

Guru hanya beberapa kali bertanya kepada siswa apakah siswa

sudah paham atau belum mengenai materi yang dijelaskan.

j) Pada aspek melakukan penilaian atau evaluasi, guru memperoleh

nilai rata-rata 3.5 dengan kriteria memuaskan. Guru sudah

melakukannya, baik evaluasi secara individu maupun kelompok

dan instrumen penilaian pun sudah sesuai dengan indikator yang

ditetapkan.

k) Pada aspek menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,

lancar, baik dan benar, guru memperoleh nilai rata-rata 3 dengan

kriteria memuaskan. Guru sudah menggunakan bahasa yang baik

dan benar. Namun, kadang guru menggunakan bahasa yang sulit

dipahami oleh siswa dan siswa pun kebingungan.

l) Pada aspek menutup pembelajaran, guru memperoleh nilai rata-rata

3.5 dengan kriteria memuaskan. Guru sudah melibatkan siswa

dalam membuat rangkuman dan menarik kesimpulan serta

memberikan tindak lanjut yang berupa PR.

Adapun dari semua aspek yang telah dijelaskan diatas, dapat

diketahui bahwa kemampuan guru mengajar di kelas IV pada siklus I

nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 3.08 (lihat lampiran 7 halaman

87). Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran yang berlangsung

sudah baik dengan kriteria memuaskan, tetapi masih terdapat beberapa

kekurangan yang perlu ditingkatkan lagi, yaitu dalam mengelola kelas,

memantau kemajuan belajar siswa, meningkatkan partisipasi dan

antusiasme siswa, dan penggunaan bahasa yang lebih mudah dipahami

oleh siswa.

Page 72: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2) Proses Pembelajaran

Rata rata skor pada indikator konsistensi kegiatan belajar

mengajar dengan kurikulum mencapai 3,5. (a) tujuan pembelajaran

sesuai dengan kurikulum mencapai kriteria sangat baik, (b) bahan

pembelajaran sesuai dengan kurikulum mencapai kriteria sangat baik,

(c) kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum mencapai kriteria

baik, (d) penilaian yang digunakan untuk setiap tujuan mencapai

kriteria baik.

Rata rata pada indikator keterlaksanaan oleh guru mencapai 3,25.

(a) guru mengkondisikan kegiatan belajar siswa mencapai kriteria baik,

(b) guru menyiapkan alat, sumber, dan perlengkapan belajara mencapai

kriteria sangat baik, (c) guru memberikan bantuan dan bimbingan

kepada siswa mencapai krteria baik, (d) guru melaksanakan penilaian

proses dan hasil mencapai kriteria baik.

Rata rata pada indikator keterlaksanaan oleh siswa mencapai 3,25.

(a) siswa mengikuti dan memahami petunjuk guru mencapai kriteria

baik, (b) siswa turut aktif dalam kegiatan belajar mengajar mencapai

kriteria baik, (c) siswa dapat menyelesaikan tugas tugas yang diberikan

mencapai kriteria baik, (d) siswa menguasai tujuan tujuan

pembelajaran yang ditetapkan mencapai kriteria sangat baik.

Rata rata pada indikator motivasi belajar siswa mencapai 3,5 (a)

minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran mencapai kriteria sangat

baik, (b) siswa bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas tugasnya

mencapai kriteria baik, (c) siswa bersemangat untuk mengerjakan

tugas tugasnya mencapai kriteria baik, (d) siswa merasa senang dan

puas dalam mengerjakan tugas mencapai kriteria sangat baik.

Rata rata pada indikator keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar

mencapai 3,25. (a) siswa turut serta dalam melaksanakan tugas

belajarnya mencapai kriteria baik, (b) siswa berani bertanya apabila

terdapat materi yang belum dipahami mencapai kriteria baik, (c) siswa

melaksanakan diskusi kelompok mencapai kriteria sangat baik, (d)

Page 73: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

siswa menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaiakn tugas

mencapai kriteria baik.

Rata rata pada indikator interaksi guru-siswa mencapai 3. (a) siswa

dan guru saling melakukan tanya jawab mencapai kriteria baik, (b)

guru membimbing siswa dalam pembelajaran mencapai kriteria baik,

(c) guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran

mencapai kriteria baik, (d) guru memfasilitasi siswa dalam kegiatan

belajar mencapai kriteria baik.

Rata rata pada indikator kemampuan atau keterampilan guru

mengajar mencapai 3,25. (a) guru menguasai materi pembelajaran

mencapai kriteria baik, (b) guru mampu menguasai kelas mencapai

kriteria baik, (c) guru mampu berkomunikasi baik dengan siswa

mencapai kriteria baik, (d) guru terampil menggunakan media yang

digunakan dalam pembelajaran mencapai kriteria sangat baik.

Rata rata pada indikator kualitas hasil belajar yang dicapai oleh

siswa mencapai 3,25. (a) terjadi sikap dan perubahan perilaku siswa

setelah pembelajaran mencapai kriteria sangat baik, (b) kualitas dan

kuantitas penguasaan tujuan instruksional siswa mencapai kriteria baik.

(c) jumlah siswa yang mencapai tujuan instruksional minimal 75%

mencapai kriteria baik, (d) siswa dapat tahan lama mengingat hasil

pembelajaran mencapai kriteria baik.

Dari penilaian di atas menunjukan bahwa rata rata skor hasil

observasi terhadap proses pembelajaran menulis pantun melalui model

Kooperatif tipe Make a Match pada siklus I adalah 3,28 (Lampiran10

halaman 91) dikategorikan baik.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh mealui observasi kemudian dikumpulkan

untuk dianaisis dan direfleksi. Hal ini dilakukan sebagai pedoman atau

acuan pengambilan langkah pada siklus berikutnya.

Page 74: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa proses

pembelajaran belum begitu optimal, beberapa permasalahan yang muncul

diantaranya:

a) Guru masih belum optimal dalam meningkatkan perhatian siswa

pada saat proses pembelajaran.

b) Guru dalam menyampaikan perintah atau menjelaskan materi kadang

menggunakan bahasa yang susah dimengerti dan dipahami oleh

siswa sehingga membuat siswa kebingungan.

c) Penggunaan media kurang efektif karena belum menjangkau seluruh

siswa dan guru belum melibatkan siswa secara aktif dalam

penggunaannya.

d) Guru masih belum optimal dalam meningkatkan partisipasi aktif

siswa dan menumbuhkan antusiasme siswa selama pembelajaran.

e) Guru kurang memantau kemajuan belajar siswa dan jarang bertana

kepada siswa apakah mereka sudah memahami materi yang

diberikan.

Dari hasil siklus I diperoleh nilai siswa dalam menulis pantun siklus I

dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3. Data Nilai Kemampuan Siswa Menulis Pantun Melalui Model Tipe Make a Match.

Daftar nilai pada siklus I pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa siswa

dikategorikan tuntas, sedangkan siswa yang memperoleh nilai <70 (KKM)

No. Nilai Ket No. Nilai Ket 1 75 Tuntas 9 78 Tuntas 2 69 Belum tuntas 10 85 Tuntas 3 77 Tuntas 11 81 Tuntas 4 75 Tuntas 12 79 Tuntas 5 65 Belum tuntas 13 78 Tuntas 6 80 Tuntas 14 75 Tuntas 7 65 Belum tuntas 15 84 Tuntas 8 61 Belum tuntas 16 81 Tuntas Rata-rata = 1208 : 16 = 75,5

Page 75: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

yaitu ada 4 siswa atau 25% dan dikategorikan belum tuntas. Rata- rata kelas

mencapai 75,5.

Agar lebih jelasnya, nilai menulis pantun siklus I pada tabel 4.7.

Dibuat distribusi pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Pantun Siklus I Siswa kelas IV SD negeri Borongan 02.

No. Interval

Nilai Frekuensi

(fi) Nilai Tengah

(xi) fi.xi Persentase

(%) Ket

1 61-65 3 63 189 18,75 TT 2 66-70 1 68 68 6,25 TT 3 71-75 3 73 219 18,75 T 4 76-80 5 78 390 31,25 T 5 81-85 4 83 332 25 T

Jumlah 16 1198 Nilai Rata-rata = 1198 : 16 = 74,8

Persentase = 12 : 16 X 100% = 75%

Berdasarkan tabel 4.4 nilai keterampilan menulis pantun siklus I pada

siswa kelas IV SD Negeri Borongan 2 di atas, dapat disajikan dalam bentuk grafik

4.2 berikut ini:

Gambar 4.2. Grafik Nilai Keterampilan Menulis Pantun Menggunakan Model

Pembelajaran tipe Make a Match Pada Siklus I Siswa Kelas IV SD Negeri Brongan 2

18,75%

6,25%

18,75%

31,25%25%

Fre

kuen

si

Nilai

Page 76: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.2 Dapat dilihat bahwa setelah

dilaksanakan siklus I pada materi menulis pantun menggunakan model tipe Make

a Match, diperoleh data bahwa siswa yang memperoleh nilai antara 61-65

sebanyak 3 siswa atau 18,75%, yang memperoleh nilai antara 66-67 sebanyak 1

siswa atau 6,25%, yang memperoleh nilai antara 71-75 sebanyak 3 siswa atau

18,75%, yang memeproleh nilai antara 76-80 sebanyak 5 siswa atau 31,25%, yang

memperoleh nilai 81-85 sebanyak 4 siswa atau 25%

2. Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan pada siklus I diketahui bahwa

ada peningkatan keterampilan menulis pantun pada siswa kelas IV tetapi

belum optimal, hal itu ditunjukkan bahwa masih ada 4 siswa yang belum

tuntas sehingga perlu dilaksanakan perbaikan pada siklus II. kegiatan

penenlitian tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam waktu satu minggu

dengan dua kali petemuan pada hari Senin, 31 Mei 2012 dan pada hari Kamis,

3 Mei 2012

Adapun langkah penelitian pada siklus II meliputi kegiatan sebagai

berikut:

a. Perencanaan

Hasil penelitian pada siklus I menunjukan bahwa indikator

ketercapaian belum tercapai sehingga perlu dilanjutkan ke siklus II. Hasil

penelitian pada siklus I memang sudah meningkat tetapi belum mencapai

indikator ketercapaian yang ditetapkan. Penelitian pada siklus II

merupakan penyempurnaan pada tindakan yang telaah dilakukan pada

siklus I. Langkah kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan

adalah:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus II ini

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan masing masing

pertemuan 2 jam pelajaran yang dilaksanakan pada hari Senin, 31 Mei

2012 dan Kamis, 3 Juni 2012. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

tersebut mencakup: Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,

Page 77: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi

pembelajaran, metode dan model pembelajaran, langkah langkah

pembelajaran, media dan sumber belajar, prosedur penilaian. Tema

yang diambil pada siklus II berbeda dengan tema pada siklus I.

Susunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta langkah

langkah pembelajarannya terdapat pada lampiran 19 halaman 113.

2) Mempersiapkan lembar observasi kinerja guru dan (lampiran 5

halaman 83) dan proses pembelajaran menulis pantun menggunakan

tipe Make a Match.

3) Mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung.

a) Ruang belajar

Ruang belajar yang digunakan dalam pembelajaran ini sama

dengan ruang belajar yang digunakan setiap harinya. Pengaturan

tempat duduk hampir sama dengan pengaturan tempat duduk pada

pembelajaran biasanya.

b) Menyiapkan media dan alat pembelajaran

Media yang perlu disiapkan yaitu kartu kata atau kartu pantun akan

digunakan dalam pembelajaran menulis pantun dan reward.

c) Buku Pelajaran

Buku Pelajaran yang digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran

ini adalah buku sekolah elektronik karangan Kaswan Dramadi yang

berjudul Bahasa IndonesiaKelas IV tahun 2008 dan buku sekolah

BahasaIndonesia Untuk Sekolah Dasar Kelas IV tahun 2008.

b. Pelaksanaan

Setelah diadakan peneliti segera melakukan proses pembelajaran

menulis pantun dengan menggunakan model tipe Make a Matchsesuai

dengan Recana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat.

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

1) Pertemuan I

Page 78: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Peretemuan I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 31 Mei 2012

pada pukul 09.00 11.00 WIB. Pada pertemuan I materi yang akan

dipelajari adalah membuat pantun sesuai dengan tema dan

menjelaskan langkah-langkah menulis pantun dengan baik dan benar

dan membuat pantun dengan ciri-ciri pantun dengan baik dan benar.

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru mempersiapakan

ruangan kelas, media pembelajaran berupa kartu pantun 4 kartu berisi

Pantun sedangkan 4 kartu selanjutnya berisi tema. Setelah semuanya

siap, guru membuka pelajaran dengan salam dan kegiatan

pembelajaran dimulai dengan berdoa kemudian guru melakukan

absensi. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajak

siswa bernyanyi la

sebelum masuk kemateri setelah itu guru melakukan orientasi dan

memberikan motiasi dengan menyapaikan tujuan pembelajaran yang

akan diperoleh dala menulis pantun.

Pada kegiatan inti mencakup tiga kegatan yaitu eksplorasi, kolaborasi

dan konfirmasi

(a) Eksplorasi

Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentan pengertian

pantun dan macam macam tema pantun. Guru menunjukan

macama-macam pantun sesuai dengan tema pantun.

(b) Elaborasi

Guru membagi siswa menjadi berpasangan atau 8 kelompok

masing-masing kelompok terdiri dari dari 2 atau 3 siswa. Guru

membagikan kartu kepada masing masing kelompok 4

kelompok mendapatkan pantun sedangkan 4 kelompok

medapatkan tema, selanjutnya masing kelompok mencari

pasangan kartu baik tema maupun pantun, jika sudah bertemu

dengan pasangannya masing-masing kelompok membuat pantun

sesuai dengan tema yang mereka pasangkan secara berkelompok

tadi. Masing masing kelompok membacakan hasil diskusinya

Page 79: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

kelompok terbaik adalah kelompok yang benar dan tepat dalam

memasangkan tema dengan pantun, dan membuat pantun dengan

tepat dan benar sesuai dengan ciri-ciri pantun.

(c) Konfirmasi

Guru melakukan refleksi dengan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila terdapat materi yang belum

dipahami dan guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan

materi yang telah dipelajari.

Pada akhir kegiatan guru memberikan soal individu kepada

siswa dan memberi tindak lanjut. Guru mengakhiri kegiatan belajar

mengajar dengan salam penutup dan berdoa.

2) Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Juni 2012

pada pukul 09.00-11.00 WIB. Pada pertemuan kedua ini materi yang

akan dipelajari yaitu menentukan jenis jenis pantun, dan menulis

pantun sesuai dengan jenis-jenis pantun. Sebelum kegiatan

pembelajaran dimulai guru mempersiapakan ruangan kelas, media

pembelajaran berupa kartu pantun 4 kartu berisi Pantun sedangkan 4

kartu selanjutnya berisi jenis-jenis pantun. Setelah semuanya siap,

guru membuka pelajaran dengan salam dan kegiatan pembelajaran

dimulai dengan berdoa kemudian guru melakukan absensi. Guru

memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajak siswa beryanyi

kemateri setelah itu guru melakukan orientasi dan memeberikan

motiasi dengan menyapaikan tujuan pembelajaran yang akan

diperoleh dala menulis pantun.

Pada kegiatan inti mencakup tiga kegiatan yaitu eksplorasi,

kolaborasi dan konfirmasi.

(a) Eksplorasi

Page 80: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentan pengertian

pantun dan jenis-jenis pantun. Guru menunjukan macam-macam

pantun sesuai dengan jenis-jenis pantun.

(b) Elaborasi

Guru membagi siswa menjadi berpasangan atau 8 kelompok

masing-masing kelompok terdiri dari dari 2 atau 3 siswa. Guru

membagikan kartu kepada masing masing kelompok 4

kelompok mendapatkan pantun sedangkan 4 kelompok

medapatkan jenis-jenis pantun, selanjutnya masing kelompok

mencari pasangan kartu baik jenis-jenis pantun maupun pantun,

jika sudah bertemu dengan pasangannya masing-masing

kelompok membuat pantun sesuai dengan jenis pantun yang

mereka pasangkan secara berkelompok tadi. Masing masing

kelompok membacakan hasil diskusinya kelompok terbaik adalah

kelompok yang benar dan tepat dalam memasangkan jenis pantun

dengan pantun, dan membuat pantun dengan tepat dan benar

sesuai dengan ciri-ciri pantun.

(c) Konfirmasi

Guru melakukan refleksi dengan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila terdapat materi yang belum

dipahami dan guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan

materi yang telah dipelajari.

Pada akhir kegiatan guru memberikan soal individu kepada

siswa yang berkaitan dengan materi menulis pantun dan memberi

tindak lanjut. Guru mengakhiri kegiatan belajar mengajar dengan

salam penutup dan berdoa.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap pelaksanaan tindakan menulis

pantun melalui model tipe Make a Match. Dalam melaksanakan

pengamatan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran ini peneliti

berkolaborasi dengan guru kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk

Page 81: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

mengetahui kinerja guru dan proses pembelajaran menulis pantun melalui

model pembelajaran tipeMake a Match. Pengamatan ini dilakukan dengan

menggunakan instrument berupa lembar observasi kinerja guru dan lembar

observasi proses pembelajaran. Uraian observasi tiap pertemuan pada

siklus II sebagai berikut:

1) Aktivitas Guru

Aktivitas guru diamati dengan menggunakan lembar observasi

yang dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 88. Observasi dilakukan

selama kegiatan pembelajaran menulis pantun berlangsung. Dari hasil

pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Pada aspek persiapan pembelajaran, guru sudah mempersiapkan

media dan segala yang diperlukan selama pembelajaran dengan

baik dan guru sudah cukup mampu menguasai kelas dan

mengkondisikan siswa, guru memperoleh nilai 4.

b) Pada aspek membuka pelajaran, guru sudah cukup baik dalam

membuka pelajaran, mengabsen siswa satu persatu, memberikan

motivasi dan apersepsi serta menyampaikan tujuan pembelajaran

dengan baik, guru memperoleh nilai 4.

c) Pada aspek kejelasan dan sistematika penyampaian materi, guru

cukup menguasai materi yang diajarkan secara runtut, guru

memperoleh nilai 3.

d) Pada aspek ketepatan strategi pembelajaran, guru sudah

menggunakan strategi yang tepat dan melakssiswaan pembelajaran

sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, guru memperoleh nilai

4.

e) Pada aspek penerapan model pembelajaran, guru sudah

menerapkan model pembelajaran inovatif dengan baik dan sudah

melibatkan keaktifan siswa, guru memperoleh nilai 4.

f) Pada aspek ketepatan dan daya tarik media, guru sudah

menggunakan media yang sangat tepat dan menarik sehingga siswa

Page 82: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

antusias dalam mengikuti pembelajaran, guru memperoleh nilai

3,5.

g) Pada aspek kemampuan menggunakan media, guru sudah cukup

terampil dalam menggunakan media dan mampu mengoperasikan

atau menggunakan media dengan baik, guru memperoleh nilai 3,5.

h) Pada aspek menumbuhkan partisipasi aktif dan antusiasme dalam

belajar, guru sudah melakukannya dengan baik yaitu guru sudah

mengajukan pertanyaan yang mampu merangsang pengetahuan

siswa. Akan tetapi ada beberapa siswa yang kurang antusias dalam

mengikuti pembelajaran, guru memperoleh nilai 4.

i) Pada aspek memantau kemajuan belajar selama proses

pembelajaran, guru melakukannya dengan baik. Guru bertanya

kepada siswa apakah siswa sudah paham atau belum mengenai

materi yang dijelaskan, guru memperoleh nilai 3,5.

j) Pada aspek melakukan penilaian atau evaluasi, guru sudah

melakukannya dengan baik baik evaluasi secara individu maupun

kelompok dan instrument penilaian pun sudah sesuai dengan

indikator yang ditetapkan, guru memperoleh nilai 4.

k) Pada aspek menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,

lancar, baik dan benar, guru sudah menggunakan bahasa yang baik

dan benar serta mudah dipahami oleh siswa, guru memperoleh nilai

4.

l) Pada aspek menutup pembelajaran, guru sudah melibatkan siswa

dalam membuat rangkuman dan menarik simpulan serta

memberikan tindak lanjut yang berupa PR, guru memperoleh nilai

3,5.

Adapun dari semua aspek yang telah dijelaskan di atas, dapat

diketahui bahwa kemampuan guru mengajar di kelas IV pada siklus II

memperoleh nilai rata-rata sebesar 3,75. Hal ini dapat diartikan bahwa

pembelajaran yang berlangsung sudah baik dengan kriteria sangat

memuaskan.

Page 83: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

2) Proses Pembelajaran

Rata rata skor pada indikator konsistensi kegiatan belajar

mengajar dengan kurikulum mencapai 3.75. (a) tujuan pembelajaran

sesuai dengan kurikulum mencapai kriteria sangat baik, (b) bahan

pembelajaran sesuai dengan kurikulum mencapai kriteria sangat baik,

(c) kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum mencapai kriteria

baik, (d) penilaian yang digunakan untuk setiap tujuan mencapai

kriteria sangat baik.

Rata rata pada indikator keterlaksanaan oleh guru mencapai 3,25.

(a) guru mengkondisikan kegiatan belajar siswa mencapai kriteria

sangat baik, (b) guru menyiapkan alat, sumber, dan perlengkapan

belajara mencapai kriteria baik, (c) guru memberikan bantuan dan

bimbingan kepada siswa mencapai krteria baik, (d) guru melaksanakan

penilaian proses dan hasil mencapai kriteria baik.

Rata rata pada indikator keterlaksanaan oleh siswa mencapai 3,75.

(a) siswa mengikuti dan memahami petunjuk guru mencapai kriteria

sangat baik, (b) siswa turut aktif dalam kegiatan belajar mengajar

mencapai kriteria baik, (c) siswa dapat menyelesaikan tugas tugas

yang diberikan mencapai kriteria sangat baik, (d) siswa menguasai

tujuan tujuan pembelajaran yang ditetapkan mencapai kriteria sangat

baik.

Rata rata pada indikator motivasi belajar siswa mencapai 3,75 (a)

minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran mencapai kriteria sangat

baik, (b) siswa bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas tugasnya

mencapai kriteria sangat baik, (c) siswa bersemangat untuk

mengerjakan tugas tugasnya mencapai kriteria baik, (d) siswa merasa

senang dan puas dalam mengerjakan tugas mencapai kriteria sangat

baik.

Rata rata pada indikator keaktifan para siswa dalam kegiatan

belajar mencapai 3,75. (a) siswa turut serta dalam melaksanakan tugas

belajarnya mencapai kriteria sangat baik, (b) siswa berani bertanya

Page 84: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

apabila terdapat materi yang belum dipahami mencapai kriteria sangat

baik, (c) siswa melaksanakan diskusi kelompok mencapai kriteria

sangat baik, (d) siswa menerapkan apa yang diperolehnya dalam

menyelesaiakn tugas mencapai kriteria baik.

Rata rata pada indikator interaksi guru-siswa mencapai 3,75. (a)

siswa dan guru saling melakukan tanya jawab mencapai kriteria

sangat baik, (b) guru membimbing siswa dalam pembelajaran

mencapai kriteria baik, (c) guru memberikan umpan balik terhadap

proses pembelajaran mencapai kriteria sangat baik, (d) guru

memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajark mencapai kriteria sangat

baik.

Rata rata pada indikator kemampuan atau keterampilan guru

mengajar mencapai 3,5. (a) guru menguasai materi pembelajaran

mencapai kriteria baik, (b) guru mampu menguasai kelas mencapai

kriteria sangat baik, (c) guru mampu berkomunikasi baik dengan siswa

mencapai kriteria sangat baik, (d) guru terampil menggunakan media

yang digunakan dalam pembelajaran mencapai kriteria sangat baik.

Rata rata pada indikator kualitas hasil belajar yang dicapai oleh

siswa mencapai 3,75. (a) terjadi sikap dan perubahan perilaku siswa

setelah pembelajaran mencapai kriteria sangat baik, (b) kualitas dan

kuantitas penguasaan tujuan instruksional siswa mencapai kriteria

sangat baik. (c) jumlah siswa yang mencapai tujuan instruksional

minimal 75% mencapai kriteria sangat baik, (d) siswa dapat tahan lama

mengingat hasil pembelajaran mencapai kriteria baik.

Berdasarkan observasi terhadap proses pembelajaran menulis

pantun melalui model Kooperatif tipe Make a Match pada siklus

IImemperoleh nilai rata- rata 3,67(lampiran 11 halaman 91) tergolong

dalam kategori baik.

d. Refleksi

Berdasarkan data yang diperoleh permasalahan yang dihadapi pada

Page 85: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

siklus I sudah dapat diatasi pada siklus II. Siswa sudah aktif dalam

kegiatan pembelajaran, dan kreativitas siswa dalam menulis pantun sudah

tampak, kata kata yang digunakan sudah bervariasi. Hasil menulis pantun

siswa pun semakin baik. Keterampilan siswa dalam menulis pantun

mengalami peningkatan. Beradasarkan peningkatan kemampuan yang

telah dicapai siswa , maka pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

cukup diakhiri pada siklus II.Hasil yang diperoleh siswa dalam menulis

pantun siklus II dapat dilihat pada tabel 4.13 dibawah ini:

Tabel 4.5. Data Nilai Kemampuan Siswa dalam Menulis PantunMelalui

Model Pembelajaran Tipe Make a MatchPada Siklus II

No. Nilai Keterangan No. Nilai Keterangan 1 80 T 9 80 T 2 75 T 10 89 T 3 81 T 11 84 T 4 79 T 12 82 T 5 74 T 13 83 T 6 84 T 14 83 T 7 73 T 15 90 T 8 77 T 16 80 T

Rata-rata = 1229 : 16 = 81,18

Daftar nilai pada siklus II pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa siswa yang

Rata- rata kelas mencapai 81,18.

Data kemampuan menulis pantun pada siklus II pada tabel 4 siswa kelas

IV SD Negeri Borongan 02 dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:

Tabel 4.6 Data Distributif Frekuensi Nilai Kemampuan Menulis Pantun

No. Nilai Interval

F (fi)

Nilai Tengah (xi)

fi.xi Persentase (%)

Keterangan

1 73-76 3 74,5 223,5 18,75 di atas KKM 2 77-80 4 78,5 314 25 di atas KKM 3 81-84 6 82,5 495 37,5 di atas KKM 4 85-88 2 86,5 173 12,5 di atas KKM 5 89-92 1 90,5 90,5 6,25 di atas KKM

Jumlah 16 1296 di atas KKM

Page 86: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Nilai Rata-rata = 1296 : 16 = 81 Persentase = 16 X 16 : 100% = 100%

Tabel 4.6 Nilai kemampuan menulis pantun siklus II pada siswa kelas IV

SD Negeri Borongan 02 di atas, dapat disajikan dalam bentuk grafik 4.3 berikut

ini:

Gambar 4.3. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Pantun Pada Siklus II Siswa Kelas IV SD Negeri Borongan 02.

C. Hubungan Antarsiklus

Kemampuan menulis pantun dibuktikan dengan adanya peningkatan

kemampuan menulis pantun dari kondisi awal sebelum tindakan dan setelah

dilaksanakan tindakan yang meliputi siklus I, siklus II. Hal ini dapat dilihat pada

tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7. Rekapitulasi Nilai Rata rata Kemampuan Menulis Pantun Menggunakan Metode Make a Match Siswa Kelas IV Pada Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

Nilai Rata rata

Kondisi Awal Siklus I Siklus II 63,75 74,8 81,18

Ketuntasan Klasikal Kondisi Awal Siklus I Siklus II

43,75% 75% 100%

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa kemampuan menulis

pantun mengalami peningkatan, Nilai rata rata kelas pada kondisi awal

18,75%25%

37,5%

12,5%6,25%

Page 87: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

adalah 63,75. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 74,8 pada siklus

II mengalami peningkatan menjadi 81,18. Dengan adanya peningkatan pada

setiap siklus membuktikan bahwa penggunaan model tipe Make a Match

dapat meningkatkan kemampuan menulis pantun. Peningkatan nilai rata rata

menulis

pantun pada siswa kelas IV dapat dilihat pada grafik 4.4 di bawah ini:

Gambar 4.4. Grafik Nilai Rata rata Kemampuan Menulis Pantun Menggunkan Model Tipe Make a Match Siswa Kelas IV SD Negeri Borongan 02

Ketuntasan belajar kemampuan menulis pantun pada siswa kelas IV

SD Negeri Borongan 02 mengalami peningkatan. Terlihat dengah

awal jumlah siswa yang mencapai KKM 7 siswa atau 43,75%. Siklus I

mengalami peningkatan menjadi 12 siswa atau 75%, siklus II mengalami

peningkatan menjadi 16 siswa atau 100%. Ketuntasan belajar siswa dapat

dilihat pada grafik 4.5 di bawah ini:

Page 88: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Gambar 4.5 Grafik Ketuntasan Klasikal Kemampuan Menulis Pantun Menggunakan Model tipe Make a Match Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Borongan 02.

D. Pembahasan

Berdasarkan pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat adanya

peningkatan kemampuan menulis pantun dan kualitas proses pembelajaran siswa

kelas IV SD Negeri Borongan 02 dengan menggunakan metode tipe Make a

Match. Hal ini dapat ditunjukan pada deskripsi di bawah ini:

Hasil Pengamatan dan analisis data menunjukan bahwa kemampuan menulis

pantun mengalami peningkatan. Hal ini dapat ditunjukan dengan pencapaian

dengan meningkatnya ketuntasan siswa dan nilai rata rata kelas yang dicapai.

Tabel 4.5 menunjukan perbandingan nilai rata rata dan ketuntasan klasikal yang

diperoleh siswa sebelum dilakukannya tindakan (pra siklus), siklus I, siklus II.

Perbandingan nilai rata rata dan ketuntasan klasikal setiap siklus dapat dilihat

pada grafik 4.6 di bawah ini:

Page 89: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Nilai Rata rata dan Ketuntasan Klasikal Pembelajaran Menulis Pantun Pada Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

Berdasarkan Gambar 4.6 di atas dapat dijelaskan bahwa pada kondisi

awal nilai rata rata kelas mencapai 63,75 dan ketuntasan siswa mencapai 43,75%

atau 7 siswa. Pada siklus I nilai rata rata kelas mencapai 74,8 dan ketuntasan

siswa mencapai 75% atau 12 siswa. Pada siklus II nilai rata rata kelas mencapai

81,18 dan ketuntasan siswa mencapai 100% atau 16 siswa.

Pembelajaran menulis pantun dengan menggunakan model pembelajaran

tipe Make a Match dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis

pantun siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten. Peningkatan

tersebut dapat terlihat pada penilaian terhadap aktivitas guru dan penilaian proses

pembelajaran, pada siklus I nilai aktivitas guru mencapai rata rata 3,08, siklus II

mencapai 3,75,sedangkan untuk proses pembelajaran pada siklus I mendapat nilai

rata-rata 3,28 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 3,67.

Dengan demikian, penelitian menulis pantun menggunakan model tipe

Make a Match dikatakan berhasil dan dapat diajukan sebagai suatu rekomendasi

bahwa penerapan model tipe Make a Match dapat meningkatkan kemampuan

menulis pantun pada siswa kelas IV, khususnya siswa siswa SD Negeri Borongan

02 Polanharjo Klaten dan siswa kelas IV Sekolah Dasar lain pada umumnya.

Page 90: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam

dua siklus dengan menggunakan model pembelajaran tipe Make a Matchdalam

pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis pantun pada siswa kelas IV SD

Negeri Borongan 02 tahun ajaran 2011/2012 maka dapat ditarik simpulan:

Pertama, pembelajaran menulis pantun menggunakan model pembelajaran

tipe Make a Matchdapat meningkatkan kemampuan menulis pantun siswa kelas

IV SD Negeri Borongan 02. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil nilai rata rata

menulis puisi pada kondisi awal yaitu 63,75. Pada siklus I mencapai 74,8,dan rata-

rata pada siklus II mencapai 81,18. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi

12 siswa atau 75%, pada siklus II menjadi 16 siswa atau 100% atau semua

mengalami ketuntasan atau 100%.

Kedua, Pembelajaran menulis pantun dengan menggunakan model

pembelajaran tipe Make a Match dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran menulis pantun siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo

Klaten. Peningkatan tersebut dapat terlihat pada penilaian terhadap aktivitas guru

dan proses pembelajaran, pada siklus I nilai aktivitas guru mencapai rata rata

3,08, siklus II mencapai 3,75,sedangkan untuk proses pembelajaran pada siklus I

mendapat nilai rata-rata 3,28 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi

3,67.

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dalam penelitian ini didasarkan pada penggunaan

metode Make a Match dalam pembelajaran menulis pantun. Model yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus, yang terdiri dari dua siklus.

Dalam pelaksanaan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

72

Page 91: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukan bahwa model

pembelajaran tipe Make a Matchdapat meningkatkan kemampuan menulis pantun

pada siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 tahun ajaran 2011/2012. Sehubungan

dengan penelitian ini maka dapat dikemukakan implikasi penelitian sebagai

berikut:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran

tipe Make a Match dapat meningkatkan kemampuan menulis pantun pada

siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02. Hal itu dapat ditinjau dari hal hal

berikut:

Guru harus dapat memilih model pembelajaran yang tepat agar dapat

menarik perhatian siswa dan mempermudah siswa untuk dapat memahami

dan menerima materi yang diajarkan. Pembelajaran menggunakan model

pembelajaran tipe Make a Match dapat meningkatkan kemampuan menulis

pantun. Melalui pembelajaran menggunakan model tipe Make a Match, dapat

menerima materi dengan suasana yang sangat menyenangkan dan siswa dapat

bersaing secara akademis dengan kelompok lain ketika mencari pasangan

kartu yang dibawa sehingga dapat menimbulkan suasana kegembiraan di

dalam pembelajaran, sehingga siswa mudah dalam mengembangkan idenya

untuk menulis pantun.

Di dalam proses pembelajaran, siswa juga harus diberikan motivasi

agar siswa dapat belajar dengan baik sehingga lebih bisa memusatkan

perhatian kepada materi yang diberikan. Motivasi dapat diberikan kepada

siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi

dalam pembelajaran dan memberikan penghargaan kepada keberhasilan

siswa. Pentingnya penggunaan model pembelajaran learning dalam

pembelajaran menulis pantun dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran terbukti dengan antusiasme siswa dalam mengikuti

pembelajaran, terciptanya suasana kelas yang lebih menyenangkan, kondusif

dan aktif. Hubungan antara guru dengan siswa dapat terjalin dengan baik,

hangat.

Page 92: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Persentase hasil kemampuan menulis pantun setelah menggunakan

tipe Make a Match mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dengan adanya

peningkatan rata rata nilai kemampuan menulis pantun pada setiap siklus dan

peningkatan kualitas proses pembelajaran pada setiap siklus. Dengan adanya

peningkatan ini, kondisi kelas menjadi lebih kondusif dan pada akhirnya

kemampuan menulis pantun SD Negeri Borongan 02 meningkat.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran

tipe Make a Match dapat meningkatkan kemampan menulis pantun siswa

kelas IV. Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi guru untuk

meningkatkan strategi guru dalam mengajar dan meningkatkan kualitas

proses pembelajaran menulis pantun sehubungan dengan tujuan dan indikator

yang akan dicapai tersebut.

Berdasarkan temuan dan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada

bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru

untuk meghadapi permasalahan yang sejenis. Adapun kendala yang dihadapi

dalam pembelajaran menulis pantun sebisa mungkin dapat diatasi sehingga

menumbuhkan antusiasme dan motivasi dalam diri siswa sehigga dapat

tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Oleh karena itu

kreativitas dan keaktifan guru juga sangat diperlukan dalam meningkatkan

keterampilan menulis pantun pada siswa kelas IV.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan media audio visual

pada siswa kelas IV SD Negeri Borongan 02 Polanharjo Klaten tahun ajaran

2011/2012, maka saran saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Hendaknya sekolah dapat meningkatkan sarana dan prasarana untuk

meningkatkan kualitas proses pembelajaran bahasa Indonesia yaitu dalam

Page 93: Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model ...... · Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui Model Kooperatif Tipe ... Kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

menulis pantun dan mengadakan pelatihan bagi guru guru supaya

pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Bagi Guru

a) Guru hendaknya kreatif dan inovatif dalam pembelajaran sehingga siswa

lebih tertarik di dalam pembelajaran dan tidak mudah bosan dengan

menggunakan metode yang sesuai diharapkan dapat memberikan

kemudahan bagi siswa untuk dapat lebih memahami materi yang

disampaikan oleh guru, terutama daam menulis pantun hendaknya guru

menggunakan model Kooperatif tipe Make a Match dalam agar anak lebih

mudah dalam membuat pantun.

b) Guru hendaknya tidak membiasakan siswa untuk sekedar mengahafal

tetapi siswa juga diharapkan dapat memahami materi yang disampaikan

sehingga tidak hanya mementingkan hasil tetapi prosesnya juga.

3. Bagi Siswa

a) Siswa harus lebih berani untuk mengungkapakan dan mengembangkan

ide ide yang dimiliki terutama di dalam menulis pantun.

b) Siswa hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran dan lebih

banyak berlatih untuk membuat pantun.

c) Siswa dapat berkonsentrasi dengan baik pada saat penggunaan model tipe

Make a Match dalam pembelajaran sehingga dapat lebih mudah untuk

memahami materi yang disampaikan.