92
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BLUBUK 02 KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2009/2010 OLEH : LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS OLEH : SOLIKHIN NIM X2707028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN

BILANGAN PECAHAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

BLUBUK 02 KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN

TEGAL TAHUN AJARAN 2009/2010

OLEH :

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH :

SOLIKHIN

NIM X2707028

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

ii

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN

BILANGAN PECAHAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

BLUBUK 02 KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN

TEGAL TAHUN AJARAN 2009/2010

OLEH :

SOLIKHIN

NIM X2707028

Laporan Penelitian Tindakan Kelas

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

iii

PERSETUJUAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas telah disetujui untuk dipertahankan di

hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, …. Juni 2010

Dosen Pembimbing, Guru

Pendamping/Supervisor

Drs. A.DAKIR, M.Pd SRI MULYATI,S.Pd

NIP194911061976031001 NIP 19610101 198304 1 00

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

iv

PENGESAHAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan

Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Kamis

Tanggal : 24 Juni 2010

Tim Penguji Laporan PTK

Nama Terang tanda tangan

Ketua : Drs.Kartono.M.Pd. …………………..

Sekretaris : Drs. Hadi Mulyono, M. Pd. ..............................

Anggota I : Drs. A. Dakir, M. Pd. ..............................

Anggota II : Drs. Chumdari, M. Pd. ..............................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof.Dr.H.M.Furqon Hidayatullah,M.Pd.

NIP 19600727 198702 1 001

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

v

ABSTRAK

SOLIKHIN NIM:X270728 :PENINGKATAN KEMAMPUAN

MENGOPERASIKAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD

NEGERI BLUBUK 02 KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN

TEGAL TAHUN AJARAN 2009/2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

operasi bilangan pecahan, dan mendeskripsikan penggunaan model Pembelajaran

Kooperatif Jigsaw dalam pembelajaran serta mengetahui hambatan apa yang

dialami dalam pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Kooperatif

Jigsaw pada materi operasi bilangan pecahan untuk siswa kelas IV SD Negeri

Blubuk 02 Kecamatan Dukuhwaru

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan deskriptif

kualitatif model siklus berkelanjutan dengan langkah perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri

Blubuk 02. Waktu pelaksanaan pada semester 2 dimulai bulan Januari sampai

Juni tahun 2010.

Hasilnya penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat

meningkatkan pemahaman materi operasi bilangan pecahan dan sesuai untuk

digunakan pada pembelajaran matematika serta dapat mengatasi hambatan-

hambatan yang dialami dalam pembelajaran tersebut.

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya untuk Allah yang telah memberi karunia, sehingga penulis

dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas .

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS.

3. Drs.A.Dakir.M.Pd, selaku pembimbing yang telah memberi bimbingan

dengan baik dan sabar.

4. Sri Mulyati, S.Pd selaku Guru Pendamping/Supervisor

5. Penulis berharap PTK ini bermanfaat bagi siswa kelas IV SD Negeri Blubuk

02 dan memberi solusi bagi rekan-rekan guru yang menghadapi permasalahan

dalam pembelajaran matematika.

Tentunya PTK ini masih banyak kelemahan dan kekurangan sehingga

kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan dengan senang hati.

Surakarta, Juni 2010

Penulis,

SN

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

vii

DAFTAR ISI

SAMPUL ( Depan ) ......................................................................................... i

SAMPUL ( Dalam )……………………………………………………………ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... IVi

DAFTAR ISI ................................................................................................... IVii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan dan Pemecahannya ..................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4

D. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ............................................................................... 5

B. Kerangka Pikir ........................................................................... 12

C. Hipotesis Tindakan…………………………………………… 14

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 15

B. Subyek Penelitian ....................................................................... 15

C. Prosedur Penelitian ……………………………………………. 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian………………………………………………… 21

B. Pembahasan…………………………………………………… 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 50

B. Saran ........................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 52

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

viii

LAMPIRAN ....................................................................................................

A. Contoh Perangkat Pembelajaran……………………………… 53

B. Instrumen Penelitian …………………………………………. 73

C. Personalia Peneliti ……………………………………………. 77

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

ix

DAFTAR TABEL

1. Bagan kerangka piker PTK ........................................................................ 7

2. Bagan pelaksanaan PTK ........................................................................... 9

3. Tabel jumlah kelas IV ............................................................................... 15

4. Daftar nilai awal ......................................................................................... 16

5. daftar jumlah perolehan nilai …………………………..………………....20

6. Daftar Jumlah perolehan nilai anak siklus 1……………..………………. 26

7. Data hasil tes ............................................................................................. 30

8. Diagram ketuntasan hasil belajar ………………………………………. 32

9. Tabel Deskriptif kuantitatif …………………………..…………………...34

10. Tabel rekapitulasi hasil cek list....................................................................36

11. Tabel nilai keberhasilan ………………………………………………….. 45

12. Diagram evaluasi…………………………………………………………..45

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

x

DAFTAR LAMPIRAN

A. Perangkat Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus 2

B. Instrumen Penilaian

Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Presensi Guru Peneliti

Lembar pengamatan

Angket

Daftar Nilai Kondisi Awal Pembelajaran

Absensi Murid

C Personalia Peneliti

Peneliti

Supervisor

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam proses belajar mengajar pasti mengalami permasalah baik dari

guru,siswa dan sarana / alat peraga. Dari guru permasalahan yang dihadapi

adalah kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang pembelajaran

inovatif, setiap hari hanya itu saja metode yang dipakai (ceramah dan tugas).

Guru masih mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan metode yang

inovatif disamping rasa malas.Kreatifitas guru masih sangat kurang dalam

menciptakan pembelajaran yang ideal.

Alat peraga dan sarana penunjang masih belum mencukupi sehingga

tidak semua pembelajaran menggunakan alat peraga.

Siswa kelas 4 SDN Blubuk 02 yang jumlahnya 38 siswa terdiri dari 28 laki-

laki dan 10 perempuan prestasi dan motivasi belajar matematika sangat

rendah. Hal ini terlihat dari indikator sebagai berikut :

1. Setiap diberi pertanyaan hanya sekitar 6 ( 10 % ) siswa yang mau

mengacungkan tangan untuk menjawab.

2. Setiap diberi kesempatan bertanya jarang yang mau bertanya.

3. Nilai matematika yang rendah 17 siswa dari 38 siswa,(45 % yang tidak

tuntas) atau di bawah KKM.

4. Keaktifan belajar / respon belajar masih rendah,siswa yang bergurau dan

bermain saat pembelajaran masih ada.

Pada umumnya siswa kelas IV di SD Blubuk 02 Kecamatan

Dukuhwaru Kabupaten Tegal dalam menerima pembelajaran matematika

masih mengalamj kesulitan, apalagi kalau sudah masuk pada operasi bilangan

pecahan. Padahal penguasaan operasi bilangan pecahan merupakan prasarat

bagi penguasaan kompetensi matematika berikutnya.

Kesulitan yang dialami siswa didik dalam penyelesaian operasi

bilangan pecahan mengakibatkan ketidak tuntasan dalam pembelajarannya,

yaitu dari jumlah 38 siswa, hanya 21 siswa yang tuntas, (nilai ketuntasannya

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

2

60) hanya 80.4 % yang tuntas, siswa yang lain tidak tuntas (19.6 % )

Melihat kenyataan ini , maka perlu diusahakan untuk menuntaskan hasil

belajarnya melalui kegiatan PTK.

Seiring Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah suatu studi

sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam

pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan-

tindakan tersebut ( Ebbut, 1985 ). Kurt Levin, orang yang mempopulerkan

PTK berpendapat ( dalam Mc.Niff, 1992:21 ) bahwa cara terbaik untuk

memajukan kegiatan belajar mengajar adalah dengan melibatkan mereka

dalam penelitian mereka sendiri dan yang ada dalam kehidupan mereka.

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu rangkaian langkah-langkah

( a spiral of steps ). Langkah-langkah tersebut menurut Kemmis &

Mc.Taggart, ( 1982 ) digambarkan sebagai suatu proses dinamis yang meliputi

empat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang

terselesaikan dengan sendirinya ( alamiah ) dan merupakan momen-momen

dalam bentuk spiral seperti pada bagan di bawah ini.

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dalam penelitian

tindakan kelas ini, dengan alasan model tersebut merupakan metode yang

sangat strategis bagi peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri

Blubuk 02 Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. Karena dalam kegiatan

pembelajaran terjadi saling asah, asih, dan asuh.

Beberapa metode pembelajaran kooperatif, antara lain (1) Metode

STAD (Student Achivement Divisions); (2) Metode Jigsaw; (3) Metode GI

(Group Investigation); (4) Metode Struktural.

Dari beberapa metode kooperatip di atas,salah satu dipergunakan

untuk dapat menyelesaikan rumusan masalah, guru melakukan pembelajaran

melalui Model Pembelajaran Kooperatif dengan metode Jigsaw dengan

harapan prestasi belajar siswa meningkat.

PTK yang dilaksanakan guru mempunyai beberapa manfaat (Dirjen

Dikdasmen, 2004: 9), yaitu :

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

3

1. Menumbuhkan inovasi dan perbaikan. Karena penelitian tindakan bersifat

pemecahan masalah (problem-solving).

2. Memacu tumbuhnya semangat kolaborasi antar komponen pendidikan di

sekolah, yaitu guru, siswa, staf/pimpinan dan masyarakat/orang tua.

3. Meningkatkan profesionalisme guru.

4. Penelitian tindakan memfasilitasi guru untuk meningkatkan kompetensi

keguruannya.

Dengan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan

siswa dalam mendeskripsikan benda secara lisan menggunakan pendekatan

kontekstual .

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

1. Rumusan Masalah

Berpijak pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

Apakah penggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat

meningkatkan kemampuan mengoperasikan bilangan pecahan dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri

Blubuk 02 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal?

2. Pemecahan Masalah

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dalam

penelitian tindakan kelas ini, dengan alasan model tersebut merupakan

metode yang sangat strategis bagi peningkatan prestasi belajar siswa kelas

IV SD Negeri Blubuk 02 Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.

Karena dalam kegiatan pembelajaran terjadi saling asah, asih, dan asuh.

Beberapa metode pembelajaran kooperatif, antara lain (1) Metode

STAD (Student Achivement Divisions); (2) Metode Jigsaw; (3) Metode GI

(Group Investigation); (4) Metode Struktural.

Dari beberapa metode kooperatip di atas,salah satu dipergunakan

untuk dapat menyelesaikan rumusan masalah, guru melakukan

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

4

pembelajaran melalui Model Pembelajaran Kooperatif dengan metode

Jigsaw dengan harapan prestasi belajar siswa meningkat.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

1. Meningkatkan kemampuan mengoperasikan bilangan pecahan dengan

Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri

Blubuk 02 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal .

2. Memperbaiki proses pembelajaran matematika dari yang tidak sesuai

dengan proses berpikir siswa menjadi sesuai.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat hasil penelitian ini khususnya untuk perbaikan kualitas

pendidikan dan / atau pembelajaran berupa terwujudnya pembelajaran yang

bermakna serta sesuai dengan minat dan proses berpikir siswa.

Adapun manfaatnya bagi siswa, guru, dan sekolah yaitu :

1. Siswa

Meningkatkan minat belajar siswa dan memudahkannya dalam

mempelajari matematika sehingga diharapkan dapat meningkatkan

khususnya dalam operasi bilangan pecahan.

2. Guru

Menumbuhkan kreativitas guru dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif dalam pembelajaran matematika.

3. SD Negeri Blubuk 02

Meningkatkan pemberdayaan Model Pembelajaran Kooperatif agar

prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada

pelajaran yang lain.

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1.Pengertian Pecahan

Pecahan yang dipelajari siswa di SD, sebetulnya merupakan bagian

dari bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk b

a dengan a dan b

merupakan bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0. Secara simbolik

pecahan dapat dinyatakan sebagai salah satu dari:(1) pecahan biasa, (2)

pecahan desimal, (3) pecahan persen, dan (4) pecahan campuran. Begitu

pula pecahan dapat dinyatakan menurut kelas ekuivalensi yang tak

terhingga banyaknya. Pecahan biasa adalah lambang bilangan yang

dipergunakan untuk melambangkan bilangan pecah dan rasio

(perbandingan). Menurut Kennedy (1994: 425-427) makna dari pecahan

dapat muncul dari situasi-situasi sebagai berikut :

a. Pecahan sebagai bagian yang berukuran sama dari yang utuh atau

keseluruhan.

Pecahan biasa dapat digunakan untuk manyatakan makna dari setiap

bagian dari yang utuh. Apabila ibu mempunyai sebuah roti yang akan

diberikan kepada 4 orang anggota keluarganya, dan masing-masing

harus mandapat bagian yang sama, maka masing-masing anggota akan

memperoleh 4

1 bagian dari keseluruhan cake itu. Pecahan

4

1 mewakili

usuran dari masing-masing potongan. Bagian-bagian dari sebuah

pecahan biasa menunjukkan hakikat situasi dimana lambang bilangan

tersebut muncul. Dalam lambang bilangan 4

1, “4” menunjukkan

banyaknya bagian-bagian yang sama dari suatu keseluruhan (utuh) dan

disebut sebagi “penyebut”. Sedangkan banyaknya bagian yang menjadi

perhatian pada saat tertentu dan disebut pembilang.

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

6

b. Pecahan sebagai bagian dari kelompok-kelompok yang beranggotakan

sama banyak, atau juga menyatakan pembagian.

Apabila sekumpulan obyek dikelompokkan menjadi bagian yang

beranggotakan sama banyak, maka situasinya jelas dihubungkan

dengan pembagian. Situasi dimana sekumpulan obyek yang

beranggotakan 12, dibagi menjadi 2 kelompok yang beranggotakan

sama banyak, maka kalimat matematikanya 12 : 2 = 6 atau

2

1x 12 = 6. Sehingga untuk mendapatkan

2

1 dari 12, maka siswa harus

memikirkan 12 obyek yang dikelompokkan menjadi 2 bagian yang

beranggotakan sama. Banyak anggota masing-masing kelompok

terkait dengan banyaknya obyek semula, dalam hal ini 2

1 dari

banyaknya obyek semula. Demikian halnya bila sehelai kain yang

pajangnya 3 meter dipotong menjadi 4 bagian yang berukuran sama,

mengilustrasikan situasi yang akan menuntun ke kalimat pecahan yaitu

3 : 4 atau 4

3.

c. Pecahan sebagai perbandingan (rasio)

Hubungan antara sepasang bilangan sering diyatakan sebagai sebuah

perbandingan. Berikut diberikan contoh-contoh situasi yang biasa

memunculkan rasio.

1) Dalam kelompok 10 buku terdapat 3 buku yang bersampul biru.

Rasio buku yang bersampul biru terhadap keseluruhan buku adalah

3 : 10 atau buku yang bersampul biru 10

3 dari keseluruhan buku.

2) Sebuah tali A panjangnya 10 m dibandingkan dengan tali B yang

panjangnya 30 m. Rasio panjang tali A terhadap tali B tersebut

hádala 10 : 30 atau 30

10 atau panjang tali A ada

3

1 dari tali B.

Dari ketiga situasi tersebut semua diperkenalkan kepada siswa dengan

kelas yang berbeda. Untuk kelas III dikenalkan dengan memunculkan

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

7

situasi pertama atau tahap pertama yaitu pecahan sebagai bagian dari

keseluruhan (utuh).

d..Mengenal Konsep Pecahan

Kegiatan mengenal konsep pecahan akan lebih berarti bila

didahului dengan soal cerita yang menggunakan obyek-obyek nyata

misalnya buah apel, sawo, tomat, atau kue, dan lain-lain. Peraga

selanjutnya dapat berupa daerah-daerah bangun datar beraturan misalnya

persegí panjang atau lingkaran yang akan sangat membantu dalam

memperagakan konsep pecahan.

Pecahan 2

1 dapat diperagakan dengan cara melipat kertas

berbentuk lingkaran atau persegí, sehingga lipatannya tepat menutupi satu

sama lain. Selanjutnya bagian yang dilipat dan diarsir sesuai bagia yang

dikehendaki dan akan didapatkan gambar daerah yang diarsir seperti di

bawah ini :

Pecahan 2

1 dibaca setengah atau satu perdua atau seperdua. “1”

disebut pembilang yaitu merupakan bagian pengambilan atau 1 bagian

yang diperhatikan dari keseluruhan bagian yang sama. “2” disebut

penyebut yaitu merupakan 2 bagian yang sama dari keseluruhan.

(Sukayati, 2003 : 1-3 )

2.Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan

Pada saat siswa belajar membandingkan dan kemudian

mengurutkan pecahan, mereka perlu pengalaman-pengalaman sehingga

menghasilkan temuan-temuan khusus, misalnya dengan kegiatan untuk

menanamkan konsep membandingkan dan mengurutkan pecahan dapat

dilakukan alternatif pembelajaran sebagai berikut :

a. Peragaan dengan menggunakan bangun-bangun geometri.

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

8

Bangun-bangun geometri dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk

membandingkan dan mengurutkan pecahan biasa dan pecahan

campuran. Bahan yang digunakan harus mudah dilipat, diwarnai atau

dipotong-potong untuk mengurutkan luasan dari bangun-bangun

tersebut sehingga dapat dilihat urutan dari luasan yang mewakili

urutan dari bilangannya.

1 2

1

4

3

8

5

Dari peragaan dapat diketahui bahwa bila bangun dipotong dan

dibanding-bandingkan akan tampak bahwa

2

1 <

4

3 ;

2

1 <

8

5

4

3< 1 ;

4

3 >

2

1 dan sebagainya.

b. Dengan peragaan pita atau kepingan-kepingan pecahan.

Kepingan pecahan berguna untuk membandingkan pecahan biasa.

1

2

1

2

1

3

1

3

1

3

1

4

1

4

1

4

1

4

1

5

1

5

1

5

1

5

1

5

1

Dari peragaan dan gambar, siswa akan dapat membandingkan dan

sekaligus mengurutkan bilangan-bilangan pecahan yang diinginkan.

(Sukayati, 2003 : 7-8 )

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

9

2.Teori Belajar Bruner

Menurut Bruner (dalam Nyimas Aisyah, 2007 : 5) belajar

matematika mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika

yang terdapat dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antar

konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu. Siswa harus dapat

menemukan keteraturan dengan cara mengotak-atik bahan-bahan yang

berhubungan dengan keteratran intuitif yang sudah dimiliki siswa. Dengan

demikian siswa dalam belajar haruslah terlibat aktif mentalnya agar dapat

mengenal konsep dan sruktur yang tercakup dalam bahan yang sedang

dibicarakan , siswa akan memahami materi yang harus dikuasainya

itu.Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya

dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi

(contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa

secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Agar

pembelajaran dapat mengembangkan keterampilan intelektual siswa dalam

mempelajari suatu pengetahuan (konsep matematika), maka materi

pelajaran perlu disajikan dengan memperhatikan perkembangan kognitif

siswa sehingga pengetahuan siswa dapat diinternalisasikan dalam sruktur

kogitif siswa. Proses internalisasi akan terjadi secara sungguh-sungguh

jika pengetahauan yang dipelajari itu dipelajari dalam tiga model tahapan

yaitu:model tahap enaktif yaitu dengan menggunakan benda-benda

konkret atau menggunakan situasi nyata ; model tahap ikonik dimana

pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar-gambar atau grafik;

dan model tahap simbolik dengan memanipulasi simbol-simbol atau

lambang-lambang objek tertentu sehingga pembelajaran direpresentasikan

dalam bentuk simbol-simbol abstarak (Nyimas Aisyah dkk,2007 : 1-6 ).

Pembelajaran tentang konsep pecahan dilakukan dalam tiga model tahapan

yaitu (1) model tahap enaktif, adalah dengan menggunakan benda- benda

konkrit misalnya dengan buah apel atau kue. Benda-benda tersebut

dipotong menjadi bagian-bagian tertentu, (2) model tahap ikonik, yaitu

pecahan disajikan dengan gambar-gambar geometri seperti persegi,

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

10

persegi panjang, segitiga, dan lain-lain yang dibagi menjadi beberapa

bagian kemudian beberapa bagian dari keseluruhan diarsir atau diwarnai

untuk menunjukkan pecahan tertentu.Misalnya gambar sebuah persegi

panjang dibagi menjadi 6 bagian dan 2 bagian diantaranya diarsir atau

diberi warna sehingga menunjukkan pecahan 6

2; dan (3) model tahap

simbolik yaitu simbol atau lambang dari obyek tertentu (gambar pecahan),

misalnya dua perenam dilambangkan dengan 6

2.

. Hakekat Kemampuan Mengoperasikan Bilangan Pecahan

a. Pengertian Kemampuan

- memiliki, menguasai ,kaya

b. Pengertian Bilangan Pecahan

- bilangan yang tidak utuh

c. Pengertian Kemampuan Mengoperasikan Bilangan Pecahan

- memiliki,menguasai dalam mengoperasikan bilangan yang tidak utuh.

3. Hakekat Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

a. Pengertian Model Pembelajaran

- kerangka konseptual yang digunakan dalam melakukan suatu kegiatan

pembelajaran.

b. Model-Model Pembelajaran

(1) Model Pembelajaran Kooperatif

(2) Model Pembelajaran Kontekstual

(3) Model Pembelajaran Kuantum

(4) Model Pembelajaran Terpadu

(5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah

c. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

- Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih, dan

asuh sehingga tercipta masyarakat belajar (Learning community).

Siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga dari sesama murid.

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

11

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat

elemen-elemen yang saling terkait.

Elemen-elemen tersebut menururt Lie (2004) adalah :

(1) Saling ketergantungan positif;

(2) Interaksi tatap muka;

(3) Akuntabilitas individual, dan

(4) Keterampilan untuk menjamin hubungan antar pribadi atau

keterampilan social yang secara sengaja diajarkan.

d. Tipe Model Pembelajaran Kooperatif

- Beberapa metode pembelajaran kooperatif, antara lain :

(1) Metode STAD (Student Achivement Divisions);

(2) Metode Jigsaw;

(3) Metode GI (Group Investigation);

(4) Metode Struktural.

e. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

- adalah metode yang ada dalam Model Pembelajaran Kooperatif

f. langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Metode Jigsaw dikembangkan oleh Eliot Aronson dan kawan-kawan dari

Unirsitas Texas,dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan

Langkah-langkah metode Jigsaw

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 4-5 siswa

dengan karakteristik yang heterogen.

b. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks,dan

setiap siwa betanggun jawab untuk mempeljari suatu bagian dari

bahan aademik tersebut.

c. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memlki tanggung

jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan

selanjutnya berkumpul untuk saling membntu mengkaji bagian

bahan tersebut.(kumpulan siswa semacam itu disebut kelompok

pakar)

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

12

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar

kembali ke kelompok semula (home teams ) untuk mengajar materi

yang telah dipelajari pada kelompok pakar.

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi “home teams”,para siswa

dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah djpelajari.

B. Kerangka Pikir

Dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika di SD harus diciptakan

proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan aktifitas dan kreatifitas siswa.

Pembelajaran tersebut harus ditunjang pemanfaatan alat peraga dan sumber

belajar yang relevan serta ditunjang kompetensi guru untuk menggunakan model

pembelajaran yang inovatif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

operasi bilangan pecahan, dan mendeskripsikan penggunaan model Pembelajaran

Kooperatif Jigsaw dalam pembelajaran serta mengetahui hambatan apa yang

dialami dalam pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Kooperatif

Jigsaw pada materi operasi bilangan pecahan untuk siswa kelas IV SD Negeri

Blubuk 02.

Untuk lebih jelasnya, kerangka pikir di atas peneliti buat menjadi bagan di

bawah ini :

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir PTK Dengan Model Kooperatif Jigsaw

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

13

Bagan Kerangka Pikir PTK

Pembelajaran Tradisional

Siswa mengalami kesulitan

dalam matematika khususnya

dalam pengoperasikan

bilangan pecahan

Kemampuan Siswa dalam

mengoperasikan bilangan

pecahan meningkat

Dengan model pembelajaran

Kooperatif Jigsaw

mempermudah siswa dalam

mengoperasikan bilangan

pecahan Siklus II

Siklus I

Kondisi Akhir

Perlakuan

Kondisi Awal

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

14

C. Hipotesis Tindakan

Model Pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan

mengoperasikan bilangan pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Blubuk 02

Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

15

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : SD Negeri Blubuk 02, Kecamatan Dukuhwaru,

Kabupaten Tegal, Jl. Raya Blubuk

Waktu Penelitian : Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu bulan

Januari sampai dengan Juni 2010

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Blubuk 02, Kecamatan

Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, tahun ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa

sebagai berikut : Laki-laki 28 perempuan 10 jumlah 38, sedangkan kelas yang

ideal antara 20-30 siswa.

D. Prosedur Penelitian

PTK akan dilaksanakan dalam bentuk siklus Dan direncanakan

berlangsung selama dua siklus dengan kegiatan sebagai berikut

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Observasi

4. Analisis dan Refleksi

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

16

Pelaksanaan PTK model siklus dapat digambarkan dalam bagan berikut ini :

Gambar 3.4 Bagan Siklus PTK untuk e-TA PJJ S-1 PGSD ( Panduan Tugas

Akhir e-Tugas Akhir, 2008: 11 ) Dikti.

Berikut gambaran dari setiap siklus.

Rancangan Siklus I

a. Perencanaan

Mengidentifikasi masalah pembelajaran.

Penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran

Penyiapan media pembelajaran

Penyiapan bahan dan alat pembelajaran

Penyiapan instrumen observasi pembelajaran

Penyiapan instrumen evaluasi pembelajaran

Penyiapan instrumen refleksi pembelajaran

b. Pelaksanaan tindakan dan observasi

Pada tahap pelaksanaan tindakan, penulis bersama siswa melakukan

proses pembelajaran sebagai berikut :

Langkah-langkah metode Jigsaw

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 4-5 siswa

dengan karakteristik yang heterogen.

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

17

b. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks,dan

setiap siwa betanggun jawab untuk mempeljari suatu bagian dari

bahan aademik tersebut.

c. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memlki tanggung

jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan

selanjutnya berkumpul untuk saling membntu mengkaji bagian

bahan tersebut.(kumpulan siswa semacam itu disebut kelompok

pakar)

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar

kembali ke kelompok semula (home teams ) untuk mengajar

materi yang telah dipelajari pada kelompok pakar.

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi “home teams”,para siswa

dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah djpelajari.

Pada tahap observasi dan monitoring, dilakukan observasi dan

monitoring serta evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah

dilakukan. Kriteria keberhasilan tindakan adalah bahwa para siswa mampu

menyelesaikan masalah-masalah nyata dengan kalimat matematika.

c. Evaluasi dan refleksi

Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan

soal yang berdasarkan masalah nyata dengan benar. Tes digunakan untuk

mengungkap tingkat pemahaman siswa mengenai ide dan konsep

matematika dalam masalah-masalah nyata dan penyelesaiannya dengan

baik atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan. Selain itu digunakan

analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara lebih detail hasil

proses pembelajaran matematika melalui model kooperatip jigsaw berupa

eksplorasi masalah-masalah nyata.

Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil

tindakan pertama untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi

gagasan umum atau mungkin memikirkan dan merencanakan kembali

jenis tindakan berikutnya yang perlu diterapkan agar siswa dapat mudah

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

18

mempelajari matematika dengan baik. Begitu seterusnya sampai tindakan

ini tercapai.

Pada tahap refleksi, penelitian ini menggunakan prosedur berdiskusi

dengan supervisor tentang pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan.

Alat yang digunakan untuk kegiatan refleksi adalah instrumen refleksi.

Dalam penelitian ini dilaksanakan kegiatan refleksi dengan sumber

informasi berasal dari data-data berupa kuisioner, lembar observasi, dan

wawancara.

Hasil refleksi siklus I ini digunakan untuk merancang pembelajaran

di siklus II.

SIKLUS II

a. Perencanaan

Mengidentifikasi masalah pembelajaran hasil refleksi pada siklus I.

Penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran yang

telah disempurnakan

Penyiapan media pembelajaran

Penyiapan bahan dan alat pembelajaran

Penyiapan instrumen observasi pembelajaran

Penyiapan instrumen evaluasi pembelajaran

Penyiapan instrumen refleksi pembelajaran

b. Pelaksanaan tindakan dan observasi

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 4-5 siswa

dengan karakteristik yang heterogen.

b. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks,dan

setiap siwa betanggun jawab untuk mempeljari suatu bagian dari

bahan aademik tersebut.

c. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memlki tanggung

jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan

selanjutnya berkumpul untuk saling membntu mengkaji bagian

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

19

bahan tersebut.(kumpulan siswa semacam itu disebut kelompok

pakar)

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar

kembali ke kelompok semula (home teams ) untuk mengajar materi

yang telah dipelajari pada kelompok pakar.

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi “home teams”,para siswa

dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah djpelajari.

Pada tahap observasi dan monitoring, dilakukan observasi dan

monitoring serta evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah

dilakukan. Kriteria keberhasilan tindakan adalah bahwa para siswa mampu

menyelesaikan masalah-masalah nyata dengan kalimat matematika.

c. Evaluasi dan refleksi

Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan

soal yang berdasarkan masalah nyata dengan benar. Tes digunakan untuk

mengungkap tingkat pemahaman siswa mengenai ide dan konsep

matematika dalam masalah-masalah nyata dan penyelesaiannya dengan

baik atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan. Selain itu digunakan

analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara lebih detail hasil

proses pembelajaran matematika melalui model kooperatip jigsaw berupa

eksplorasi masalah-masalah nyata.

Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil

tindakan pertama untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi

gagasan umum atau mungkin memikirkan dan merencanakan kembali

jenis tindakan berikutnya yang perlu diterapkan agar siswa dapat mudah

mempelajari matematika dengan baik. Begitu seterusnya sampai tindakan

ini tercapai. Pada tahap refleksi, penulis menggunakan prosedur berdiskusi

dengan supervisor tentang pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan.

Alat yang digunakan untuk kegiatan refleksi adalah instrumen refleksi.

Penulis bersama supervisor melaksanakan kegiatan refleksi dengan

sumber informasi berasal dari data-data berupa kuisioner, lembar

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

20

observasi, dan wawancara. Hasil refleksi siklus II ini digunakan untuk

menarik kesimpulan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah kuisioner, wawancara, catatan lapangan (lembar observasi), dan tes,

serta penugasan. Kuisioner, lembar observasi, dan wawancara digunakan

untuk mengungkap sikap siswa terhadap pembelajaran matematika yang

dialami.

Teknik Analisis data Penelitian

Teknik analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah

teknik analisis dskriptif kuantitatif untuk mengetahui adanya perbedaan

tingkat pemahaman siswa terhadap materi matematika antara sebelum dan

sesudah tindakan. Selain itu digunakan juga teknik analisis deskriptif kualitatif

untuk mengetahui secara lebih memadai proses pembelajaran matematika.

Kriteria Keberhasilan Pembelajaran Matematika

Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini dikelompokkan

menjadi dua aspek, yaitu indikator keberhasilan proses dan indikator

keberhasilan produk. Indikator keberhasilan proses dilihat dari perkembangan

proses pembelajaran matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata

yang dilakukan oleh guru dan siswa. Keberhasilan proses tersebut didasarkan

atas temuan dari tahapan pemantauan (tahapan observasi dan monitoring).

Sementara itu, indikator keberhasilan produk didasarkan atas

keberhasilan siswa dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan bilangan

pecahan .

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi lokasi penelitian

D Negeri Blubuk 02 terletak di jl. Raya Blubuk desa Blubuk ,

kecamatan Dukuhwaru, kabupaten Tegal.

SD Negeri Blubuk 02 terdiri 1 ruang kantor,1 ruang tamu, 6 ruang

kelas, 1 ruang UKS , perpustakaan,1 rumah dinas,mushalah ,1 ruang WC

guru ,1 ruang WC siswa , 1 ruang gudang dan halaman sekolah .

Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Blubuk 02 dimulai pukul

07.00 sampai dengan pukul 12.25 WIB dengan alokasi waktu untuk satu

jam pelajaran adalah 35 menit. Jadwal pelajaran disusun berdasarkan

kurikulum KTSP dengan memperhatikan lingkungan sekitar sekolah untuk

mata pelajaran muatan lokal. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler

dilaksanakan di luar jam kegiatan belajar mengajar.

Pada tahun ajaran 2009/2010 SD Negeri Blubuk 02 memiliki 297

siswa, dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 4.1 Daftar Siswa SD Negeri Blubuk 02

No Kelas Keadaan Siswa Jumlah

L P

1 I 31 23 54

2 II 23 21 44

3 III 31 10 63

4 IV 28 10 38

5 V 20 21 41

6 VI 19 20 39

Jumlah 174 105 279

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

22

2. Struktur organisasi SD Negeri Blubuk 02

SD Negeri Blubuk 02 dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah, dan

memiliki guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil meliput 8 guru kelas,1

guru Pendidikan Agama Islam,I guru Penjas OR, 3 guru wiyata bakti,dan

seorang penjaga sekolah yang masih berstatus tenaga wiyata bakti.tenaga

non pendidikan 2, Jadi jumlah personil seluruhnya ada 14 orang. Adapun

struktur organisasi SD Negeri Blubuk 02 sebagai berikut :terlampir

3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Tabel 4.2 Daftar nilai Awal Siswa SD Negeri Blubuk 02

No

Rentang Jumlah Jumlah Nilai

Nilai Anak Nilai Rata-rata

1 20 - 29 5 125 25

2 30 - 39 5 165 33

3 40 – 49 10 450 45

4 50 – 59 4 220 55

5 60 – 69 10 650 65

6 70 – 79 2 150 75

7 80 – 89 1 85 85

8 90 - 100 1 95 95

Jumlah 38 1950 51,05

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

23

Siklus I.

Pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Siklus I dilaksanakan selama 70 menit. Tindakan yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP pada siklus I disusun berdasarkan permasalahan yang telah

dirumuskan. Rancangan RPP tentang materi pokok

mendeskripsikan tumbuhan mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak

pengiring, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah

pembelajaran, sumber bahan dan alat peraga, dan evaluasi

( selengkapnya dapat dilihat bagian lampiran ).

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran

adalah :

a. Ruang Belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang kelas IV SD

Negeri Blubuk 02,Kecamatan Dukuhwaru,Kabupaten Tegal.

b. Buku Pelajaran

Buku pelajaran yang digunakan yaitu :

Matematika kelas IVDepdiknas 2004

Matematika kelas IV Airlangga

Sumber lain yang relevan

Pengalaman guru.

c. Alat Peraga

Gambar kelipatan bilangan

Gambar operasi pecahan pada garis bilangan

3) Menyiapkan Lembar Kerja

Guru menyiapkan lembar kerja siswa ( LKS ) berisi tugas untuk

materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang diajarkan.

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

24

4) Menyiapkan Lembar Evaluasi

Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa.

5) Menyiapkan lembar observasi untuk supervisor.

Supervisor melakukan observasi terhadap proses pembelajaran pada

siklus I.

b. Pelaksanaan

1) Pra Pembelajaran

2) Kegiatan awal yang berisi apersepsi, pemberian motivasi belajar,

dan menjelaskan tujuan pembelajaran.

3) Kegiatan Inti yang berupa :

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 4-5 siswa

dengan karakteristik yang heterogen.

b. Guru membagikan bahan akademik yang berupa teks,dan

mmberi penjelasan bahwa setiap siswa bertanggung jawab

untuk mempelajari bahan akademik tersebut.

c. Guru bersama siswa membentuk kelompok pakar yang berasal

dari anggota tim yang berbeda dan memberikan petunjuk untuk

mengkaji suatu bahan akademik yang telah dibagikan.

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar

kembali ke kelompok semula (home teams ) untuk mengajar

materi yang telah dipelajari pada kelompok pakar.

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi “home teams”,para

siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah

djpelajari.

c. Pengamatan/observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran siklus I peneliti

berkolaborasi dengan supervisor sebagai pengamat/observer. Tugas

observer adalah mengamati jalannya pembelajaran pada siklus I dengan

panduan lembar observasi, yang telah tersedia. Adapun hal-hal yang

akan dinilai dalam pengamatan meliputi :

1) Pra Pembelajaran

2) Kegiatan Membuka Pelajaran

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

25

3) Kegiatan Inti Pembelajaran

Pelaksanaan materi pelajaran

Strategi pola pembelajaran

Pemanfaatan media pembelajaran

Penilaian proses dan hasil belajar

4) Penutup

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa

dalam proses belajar mengajar meliputi :

Banyaknya siswa yang bertanya (dilihat dari jumlah anak yang

tunjuk jari untuk bertanya)

Banyak siswa yang menjawab pertanyaan (dilihat dari

partisipasi/tunjuk jari siswa untuk menjawab)

Banyak siswa yang ingin maju ke depan kelas.

Banyak siswa yang mengerjakan tugas dengan tekun.

Banyak siswa yang melamun

Banyak siswa yang mengerjakan tugas lain

Banyak siswa yang mengganggu teman

Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat

pada bagian hasil penelitian dan lampiran.

d. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi pembelajaran, peneliti berdiskusi

dengan supervisor dan teman sejawat mengenai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah diimplementasikan di kelas pada

pprose pembelajaran siklus I.. Refleksi sangat diperlukan sebagai

upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum terjadi,apa yang

dihasilkan,mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang perlu dilakukan

selanjutnya.

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

26

DAFTAR JUMLAH PEROLEHAN NILAI ANAK

PADA SIKLUS I

NO NILAI JUMLAH ANAK

1 100 14

2 80 4

3 70 2

4 60 6

5 50 5

6 40 4

7 30 3

8 20 -

Jumlah Siswa yang tuntas : 26 siswa

Jumlah Siswa yang belum tuntas ; 12 siswa

Nilai rata - rata : 71,57

Standar Ketuntasan : 60,00

Tabel 4.5 Daftar Ketuntasan siswa SD Negeri Blubuk 02

DIAGRAM PEROLEHAN NILAI ANAK

4. Tanggapan dan Saran Observer

1. Guru Telah melaksanakan RPP dengan baik.

2. Siswa aktif dalam pembelajaran

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7

NO

NILAI

JUMLAH

ANAK

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

27

3. Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru-siswa,siswa-

siswa ,dan materi/ nara sumber sehingga meningkatkan kwalitas

pembelajaran.

4. Siswa masih banyak dan perlu bimbingan dalam mengoperasikan dua

pecahan biasa yang berpenyebut tidak sama .

5. Implementasi RPP model Cooperative Jigsaw sangat efektif untuk

meningkatkan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan Kompetensi

Dasar 6.3.2 Menjumlahkan dua pecahan biasa yangberpenyebut tidak

sama

5. Kendala dan Permasalahan yang muncul pada Siklus I

Masih ada beberapa siswa yang masih belum paham bagaimana

mengoperasikan dua pecahan yang berpenyebut tidak sama terbukti

dengan pencapaian ketuntasan baru 69,64 persen. Masih ada siswa yang

belum dapat menyederhanakan pecahan yang sederhana mungkin.

Perlu ditingkatkan lagi bagaimana membangun siswa untuk aktip

bertanya.

Jumlah siswa terlalu banyak (38 siswa ) hal ini kurang edial

didalampelaksanaan pembelajaran Masih ada siswa yang belum bisa

membaca sehingga mempengarui juga dalam pembelajaran matematika.

Siklus II

Pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Siklus II dilaksanakan selama 70 menit. Tindakan yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

1.Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP pada siklus II disusun berdasarkan permasalahan yang telah

dirumuskan. Rancangan RPP tentang materi pokok

mendeskripsikan tumbuhan mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak

pengiring, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

28

pembelajaran, sumber bahan dan alat peraga, dan evaluasi

( selengkapnya dapat dilihat bagian lampiran ).

2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran

adalah :

a. Ruang Belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang kelas IV SD

Negeri Blubuk 02,Kecamatan Dukuhwaru,Kabupaten Tegal.

b. Buku Pelajaran

Buku pelajaran yang digunakan yaitu :

Matematika kelas IVDepdiknas 2004

Matematika kelas IV Airlangga

Sumber lain yang relevan

Pengalaman guru.

c. Alat Peraga

Gambar kelipatan bilangan

Gambar operasi pecahan pada garis bilangan

3. Menyiapkan Lembar Kerja

Guru menyiapkan lembar kerja siswa ( LKS ) berisi tugas

untuk materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang

diajarkan.

4. Menyiapkan Lembar Evaluasi

Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa.

5. Menyiapkan lembar observasi untuk supervisor.

Supervisor melakukan observasi terhadap proses pembelajaran

pada siklus I.I

b. Pelaksanaan

1. Pra Pembelajaran

2. Kegiatan awal yang berisi apersepsi, pemberian motivasi belajar, dan

menjelaskan tujuan pembelajaran.

3. Kegiatan Inti yang berupa :

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

29

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 4-5 siswa

dengan karakteristik yang heterogen.

b. Guru membagikan bahan akademik yang berupa teks,dan mmberi

penjelasan bahwa setiap siswa bertanggung jawab untuk

mempelajari bahan akademik tersebut.

c. Guru bersama siswa membentuk kelompok pakar yang berasal dari

anggota tim yang berbeda dan memberikan petunjuk untuk

mengkaji suatu bahan akademik yang telah dibagikan.

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar

kembali ke kelompok semula (home teams ) untuk mengajar materi

yang telah dipelajari pada kelompok pakar.

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi “home teams”,para siswa

dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah djpelajari.

f. Pengamatan/observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran siklus II peneliti

berkolaborasi dengan supervisor sebagai pengamat/observer. Tugas

observer adalah mengamati jalannya pembelajaran pada siklus I dengan

panduan lembar observasi, yang telah tersedia. Adapun hal-hal yang

akan dinilai dalam pengamatan meliputi :

1. Pra Pembelajaran

2. Kegiatan Membuka Pelajaran

3. Kegiatan Inti Pembelajaran

Pelaksanaan materi pelajaran

Strategi pola pembelajaran

Pemanfaatan media pembelajaran

Penilaian proses dan hasil belajar

4.Penutup

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa

dalam proses belajar mengajar meliputi :

Banyaknya siswa yang bertanya (dilihat dari jumlah anak yang

tunjuk jari untuk bertanya)

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

30

Banyak siswa yang menjawab pertanyaan (dilihat dari

partisipasi/tunjuk jari siswa untuk menjawab)

Banyak siswa yang mengerjakan tugas dengan tekun.

Banyak siswa yang mengerjakan tugas lain

Banyak siswa yang mengganggu teman

Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat

pada bagian hasil penelitian dan lampiran.

c. Pengamatan/observasi

Pengamatan yang terjadi selama proses pembelajaran pada

siklus II dilakukan oleh supervisor. Adapun hal yang akan diamati

dalam pembelajaran meliputi :

1) Penyajian materi

Hal-hal yang diamati dalam tahap penyajian materi antara lain :

Kemampuan guru menumbuhkan rasa ingin tahu.

Kemampuan guru dalam memotivasi siswa.

2) Kegiatan kelompok

Hal-hal yang diamati dalam tahap kegiatan kelompok antara lain :

Pembentukan kelompok diskusi siswa dengan kemampuan

heterogen .

Penjelasan tugas diskusi yang akan dilaksanakan.

Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.

Pemberian perhatian dan motivasi secara menyeluruh.

3) Tes akhir

Hal-hal yang diamati dalam tahap tes akhir,yaitu :

Kejelasan soal

Instrumen penilaian

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam

proses belajar mengajar meliputi :

1) Aktifitas belajar siswa, yaitu :

Memperhatikan penjelasan guru, bertanya pada guru dan

menjawab pertanyaan guru.

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

31

Disiplin selama pembelajaran.

Penggunaan media dan alat peraga.

Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran.

Mengerjakan tugas dengan baik.

Semangat/antusias dalam pembelajaran

2) Aktifitas diskusi kelompok

Ikut andil membentuk kelompok.

Mengeluarkan pendapat.

Bertanya dan menjawab pertanyaan guru atau teman diskusi.

Menghargai pendapat orang lain dan menyampaikan kritik.

d.Refleksi

Dalam kegiatan refleksi pembelajaran, peneliti berdiskusi

dengan supervisor dan teman sejawat mengenai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah diimplementasikan di kelas pada

pprose pembelajaran siklus II.. Refleksi Pembelajaran sangat

diperlukan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum

terjadi,apa yang dihasilkan,mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang

perlu dilakukan selanjutnya.

Untuk itu selama proses pembelajaran, observer baik

supervisor maupun teman sejawat harus melakukan pengamatan

secara teliti terhadap interaksi antar siswa, siswa dan bahan ajar, siswa

guru dan siswa dengan lingkungannnya.

Adapun hasil dari refleksi adalah :

1) Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik , hal ini terbukti

dari keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

2) Siswa merasa senang dan aktif mengerjakan tugas

3) Terbangun kerjasaa yang aktif dalam mengerjakan tugas

4) Siswa merespon pertanyaan dan tugas dari guru dengan baik .

5) Masih ada siswa yang kurang aktif

Hal-hal yang perlu dilaksanakan untuk menindaklanjuti hasil

refleksi adalah :

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

32

1) Guru harus senantiasa mengkondisikan siswa agar siap melakukan

aktivitas belajar.

2) Pertanyaan yang bersifat umum lebih dahulu baru ke individu

supaya semua siswa aktif berfikir.

3) Guru lebih intensif dalam motivasi siswa untuk berani menyatakan

gagasan.

DAFTAR JUMLAH PEROLEHAN NILAI ANAK

PADA SIKLUS II

No NILAI JUMLAH ANAK

1 100 18

2 80 11

3 60 5

4 40 2

5 20 4

6 0 0

Jumlah Siswa yang tuntas : 32 siswa

Jumlah Siswa yang belu tuntas ; 6 siswa

Nilai rata - rata : 77,14

Standar Ketuntasan : 60,00

Tabel 4.8 Daftar Jumlah Perolehan Nilai

KETERANGAN

Jumlah Siswa yang tuntas 26 siswa

Jumlah Siswa yang belu tuntas 12 siswa

Nilai rata – rata : 77,14

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

33

Standar Ketuntasan : 60,00

Tabel 4.9 Daftar Ketuntasan

DIAGRAM PEROLEHAN NILAI ANAK

Diagram 4.10 Daftar Perolehan Nilai

6. Tanggapan dan Saran Observer

1) Guru Telah melaksanakan RPP dengan baik.

2) Siswa aktif dalam pembelajaran

3) Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru-

siswa,siswa-siswa ,dan materi/ nara sumber sehingga meningkatkan

kwalitas pembelajaran.

4) Siswa masih banyak dan perlu bimbingan dalam mengoperasikan

dua pecahan biasa yang berpenyebut tidak sama .

0

20

40

60

80

100

1 2 3 4 5 6

NILAI

JUMLAH ANAK

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

34

5) Implementasi RPP model Cooperative Jigsaw sangat efektif untuk

meningkatkan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan

Kompetensi Dasar 6.4 Mengurangkan dua pecahan biasa

yangberpenyebut tidak sama

7. Kendala dan Permasalahan yang muncul pada Siklus II

1. Masih ada beberapa siswa yang masih belum paham bagaimana

mengoperasikan dua pecahan yang berpenyebut tidak sama terbukti

dengan pencapaian ketuntasan masih 77,14%

2. Masih ada siswa yang belum dapat menyederhanakan pecahan yang

3. sederhana mungkin

4. Perlu ditingkatkan lagi bagaimana membangun siswa untuk aktip

bertanya.

5. Jumlah siswa terlalu banyak (38 siswa ) hal ini kurang edial didalam

pelaksanaan pembelajaran

6. Masih ada siswa yang belum bisa membaca sehingga mempengarui

juga dalam pembelajaran matematika.

8. Rancangan dan Strategi penyelesaian masalah dalam Siklus II

1 Untuk mengatasi siswa yang belum paham dalam mengoperasikan

bilangan pecahan yang berpenyebut tidak sama yaitu dengan :

2 Memberi penjelasan bahwa penyebutnya disamakan dulu , dengan mencari

KPK keduaa bilangan peyebut itu.

3 Membuat daftar kelipatan bilangan dari 1 sampai 20.

4 Menjelaskan bagaimana mencari bentuk-bentuk pecahan lain yang senilai

dengan mengalikan bilangan yang sama

5 Contoh 15

2

30

4

30

20

30

24

5

5

6

4

6

6

5

4

6

4

5

4

xx

6 Menjelaskan bagaimana mencari bentuk-bentuk pecahan lain yang senilai

yaitu dengan membagi bilangan yang sama

7 10

3

2

2:

20

6

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

35

8 Siswa dimotifasi dengan soal-soal yang mudah bagi siswa tersebut

kemudian siswa disuruh membuat soal-soal sendiri dan sekaligus mencari

jawabannya.

9 Mengusulkan pada Bapak kepala sekolah supaya diupayakan kelas yang

gemuk khususnya kelas IV untuk di parallel menjadi dua kelas.

10 Diadakan pembinaan dan latihan khusus siswa-siswa yang belum bisa

membaca ,dan meminta pada Bapak kepala sekolah dan guru-guru

semuanya untuk sepakat bahwa tiga kemampuan yaitu ;

Kemampuan membaca

Kemampuan menghitung

Dan kemampuan menulis

Harus dikuasai sampai kelas tiga, apa bila sampai kelas tiga belum

menguasai maka siswa tersebut jangan dinaikan ke kelas IV.

A. PEMBAHASAN

1. Deskriptif Kuantitatif

Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui adanya

peningkatan keterampilan mendeskripsikan tumbuhan dengan pendekatan

kontekstual pada siswa kelas II SD Negeri Blubuk 02, Kecamatan

Dukuhwaru, Kabupaten Tegal.

Berikut ini adalah data hasil nilai tes lisan pada siklus I :

Materi Pokok : Mengoperasikan Bilangan Pecahan

KKM 60

No Nama Siswa Aspek Yang

Dinilai

Skor Nilai T/TT

A B C

1 INDRA SURYADI 50 40 40 130 43 TT

2 DWI AJI SETIAWAN 70 60 60 190 63 T

3 SEPTIAN MARCELINO 90 70 80 240 80 T

4 TAUFIK UMAR 90 70 70 230 77 T

5 ALBINO 80 60 70 210 70 T

6 AMALIA DWI LESTA 80 60 70 210 70 T

7 BAYU AJI NUGROHOI 50 50 60 160 53 TT

8 CATUR YUDISTIRA 90 60 80 230 77 T

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

36

9 CIKOARIYANTO 80 60 80 220 73 T

10 DANANG PRASOJO 90 70 80 240 80 T

11 DHANI LAKSANA 70 60 60 190 63 T

12 DWI RISKI AMALIA 50 50 60 160 53 TT

13 FAJAR PUTRA 90 70 70 230 77 T

14 FARKHAN SHOLAH 70 60 60 190 63 T

15 KIKI APITASARI 50 50 60 160 53 TT

16 KADROI 90 70 70 230 77 T

17 MARDIYANTO 50 50 60 160 53 TT

18 MAULANA SAHLI 70 60 60 190 63 T

19 MERI YULIANTI 90 70 70 230 77 T

20 MOH.DHANI AKBAR 70 60 60 190 63 T

21 MOH.ANDRI PRIYAN 50 50 60 160 53 TT

22 MOH.AL.AMIN 90 70 70 230 77 T

23 MOH.DIKI SAPUTRA 80 60 70 210 70 T

24 MOH.RISU MARGONO 50 50 60 160 53 TT

25 NABILA IMALUL 70 60 60 190 63 T

26 NURUL MAULIDYA 80 60 70 210 70 T

27 PANGGIH RESTU 90 70 70 230 77 T

28 RIKI SEBASTIAN 80 60 70 210 70 T

29 RINDIANI 80 60 70 210 70 T

30 RODIATUNNISA 90 70 70 230 77 T

31 SALWA RISKI 50 50 60 160 53 TT

32 SITI NURSAADAH 70 60 60 190 63 T

33 SUPRIYONO 80 60 70 210 70 T

34 TRI SETYANINGSIH 50 50 60 160 53 TT

35 YUSUF KELANA 80 60 70 210 70 T

36 FARIF MAULANA 90 70 70 230 77 T

37 MARUF PRATAMA 50 50 60 160 53 TT

38 AFRIAN MAULANA 90 70 70 230 77 T

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

37

Jumlah Nilai 770 600 690 - 686 -

Rata-Rata 77 60 69 - 69 -

Nilai Tertinggi 90 70 80 - 80 -

Nilai Terendah 50 40 40 - 43 -

Keterangan :

A : Ketepatan deskripsi

B : Keruntutan kalimat

C : Kosa kata

Tabel 4.3 Daftar Nilai Siklus I

No KKM Jumlah Nilai

Tuntas

Jumlah Nilai

Belum Tuntas

Persentase

Ketuntasan

1. 61 28 10 72 %

Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Tuntas

Belum Tuntas

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar

Dari tabel dan diagram di atas diketahui bahwa siswa berhasil

menguasai kompetensi yang dituju dengan persentase ketuntasan 80 %

berdasarkan pada kriteria :

Indikator Keberhasilan Hasil

- 72 % hasil evaluasi siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum

( KKM 61 )

Rentang Nilai Huruf Kategori Frekuensi Persentase

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

38

80 – 100 A Sangat Baik 18 47 %

70 – 79 B Baik 5 13 %

60 – 69 C Cukup Baik 7 18 %

50 – 59 D Buruk 3 9 %

00 - 49 E Sangat Buruk 5 13 %

Tabel 4.5 Penetapan Skala Penilaian Pada Siklus I

Dari tabel di atas diketahui bahwa siswa cukup berhasil dalam

menguasai materi mendeskripsikan tumbuhan karena persentase untuk

perolehan nilai dalam kategori Cukup,Baik ,dan Sangat baik mencapai

80 % ( Sangat Baik 20 %, Baik 50 %, Cukup Baik 10 % ).

2. Deskriptif Kuantitatif

Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui tingkat

kualitas proses pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dalam

pembelajaran mendeskripsikan operasi bilangan pecahan.

No Nama Siswa Kemunculan Pada Indikator

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 INDRA SURYADI - - -

2 DWI AJI SETIAWAN - - -

3 SEPTIAN MARCELINO

4 TAUFIK UMAR - -

5 ALBINO - -

6 AMALIA DWI LESTARI - -

7 BAYU AJI NUGROHOI - - - -

8 CATUR YUDISTIRA - -

9 CIKOARIYANTO - - -

10 DANANG PRASOJO -

11 DHANI LAKSANA

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

39

12 DWI RISKI AMALIA

13 FAJAR PUTRA D - - -

14 FARKHAN SHOLAH HI - -

15 KIKI APITASARI

16 KADROI - -

17 MARDIYANTO - -

18 MAULANA SAHLI - - -

19 MERI YULIANTI - -

20 MOH.DHANI AKBAR

21 MOH.ANDRI P - -

22 MOH.AL.AMIN - -

23 MOH.DIKI SAPUTRA - -

24 MOH.RISU MARGONO

25 NABILA IMALUL D - -

26 NURUL MAULIDYA - -

27 PANGGIH RESTU P - - -

28 RIKI SEBASTIAN - -

29 RINDIANI - -

30 RODIATUNNISA

31 SALWA RISKI P - - -

32 SITI NURSAADAH - -

33 SUPRIYONO - - -

34 TRI SETYANINGSIH - -

35 YUSUF KELANA P - - -

36 FARIF MAULANA A - -

37 MARUF PRATAMA

38 AFRIAN MAULANA - -

30 19 25 15 34 29 37 27 28 37

Tabel 4.6 Hasil Perolehan Data Cek List Individual tentang Aktifitas Belajar

Siswa Pada Siklus I

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

40

Indikator yang diharapkan muncul :

1. Aktif mengamati

2. Mengajukan pertanyaan

3. Bekerjasama dalam kelompok

4. Memanfaatkan media pembelajaran

5. Disiplin selama pembelajaran

6. Berani mengajukan gagasan

7. Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran.

8. Mengerjakan tugas dengan baik.

9. Semangat/antusias dalam mengikuti pembelajaran

10. Mampu menjawab pertanyaan

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Cek List Individual

Indikator

Nomor

Frekuensi Kemunculan

Ada Tidak Ada

1 10 100 % 0 0 %

2 6 60 % 4 40 %

3 9 90 % 1 10 %

4 6 60 % 4 40 %

5 7 70 % 3 30 %

6 6 60 % 4 40 %

7 9 90 % 1 10 %

8 8 80 % 2 20 %

9 8 90 % 2 20 %

10 9 90 % 1 10 %

Jumlah 78 78 % 22 22 %

Dari data di atas diketahui bahwa sebagian besar siswa aktif dalam

mengikuti pembelajaran serta melaksanakan semua tugas belajar

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

41

0

20

40

60

80

100

120

1 2 3 4 5 6 7

NO

NILAI

JUMLAH

ANAK

dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase kemunculan indikator

( Ada ) yang mencapai 78%. Sedangkan sisanya ( Tidak ada ) yang

mencapai 22 % sehingga masih perlu diperbaiki lagi.

DIAGRAM PEROLEHAN NILAI ANAK

Diagram 4.14 Daftar Perolehan Nilai Siswa SD Negeri Blubuk 02

3. Tanggapan dan Saran Observer

B. Guru Telah melaksanakan RPP dengan baik.

C. Siswa aktif dalam pembelajaran

D. Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru-siswa,siswa-siswa

,dan materi/ nara sumber sehingga meningkatkan kwalitas pembelajaran.

E. Siswa masih banyak dan perlu bimbingan dalam mengoperasikan dua

pecahan biasa yang berpenyebut tidak sama .

F. Implementasi RPP model Cooperative Jigsaw sangat efektif untuk

meningkatkan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan Kompetensi

Dasar 6.3.2 Menjumlahkan dua pecahan biasa yangberpenyebut tidak

sama

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

42

4. Kendala dan Permasalahan yang muncul pada Siklus I

Masih ada beberapa siswa yang masih belum paham bagaimana

mengoperasikan dua pecahan yang berpenyebut tidak sama terbukti

dengan pencapaian ketuntasan baru 69,64 persen.

Masih ada siswa yang belum dapat menyederhanakan pecahan yang

sederhana mungkin

Perlu ditingkatkan lagi bagaimana membangun siswa untuk aktip

bertanya.

Jumlah siswa terlalu banyak (38 siswa ) hal ini kurang edial didalam

pelaksanaan pembelajaran

Masih ada siswa yang belum bisa membaca sehingga mempengarui juga

dalam pembelajaran matematika.

Siklus II

Pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut :

a Perencanaan

Siklus II dilaksanakan selama 70 menit. Tindakan yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP pada siklus II disusun berdasarkan permasalahan yang telah

dirumuskan. Rancangan RPP tentang materi pokok

mendeskripsikan tumbuhan mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak

pengiring, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah

pembelajaran, sumber bahan dan alat peraga, dan evaluasi

( selengkapnya dapat dilihat bagian lampiran ).

2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran

adalah :

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

43

a. Ruang Belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang kelas IV SD

Negeri Blubuk 02,Kecamatan Dukuhwaru,Kabupaten Tegal.

b. Buku Pelajaran

Buku pelajaran yang digunakan yaitu :

Matematika kelas IVDepdiknas 2004

Matematika kelas IV Airlangga

Sumber lain yang relevan

Pengalaman guru.

c. Alat Peraga

Gambar kelipatan bilangan

Gambar operasi pecahan pada garis bilangan

3. Menyiapkan Lembar Kerja

Guru menyiapkan lembar kerja siswa ( LKS ) berisi tugas

untuk materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang

diajarkan.

4. Menyiapkan Lembar Evaluasi

Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa.

5. Menyiapkan lembar observasi untuk supervisor.

Supervisor melakukan observasi terhadap proses pembelajaran pada

siklus I.I

b Pelaksanaan

1. Pra Pembelajaran

2. Kegiatan awal yang berisi apersepsi, pemberian motivasi belajar, dan

menjelaskan tujuan pembelajaran.

3. Kegiatan Inti yang berupa :

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 4-5 siswa

dengan karakteristik yang heterogen.

b. Guru membagikan bahan akademik yang berupa teks,dan mmberi

penjelasan bahwa setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari

bahan akademik tersebut.

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

44

c. Guru bersama siswa membentuk kelompok pakar yang berasal dari

anggota tim yang berbeda dan memberikan petunjuk untuk mengkaji

suatu bahan akademik yang telah dibagikan.

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali

ke kelompok semula (home teams ) untuk mengajar materi yang telah

dipelajari pada kelompok pakar.

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi “home teams”,para siswa

dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah djpelajari.

f. Pengamatan/observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran siklus II peneliti

berkolaborasi dengan supervisor sebagai pengamat/observer. Tugas

observer adalah mengamati jalannya pembelajaran pada siklus I dengan

panduan lembar observasi, yang telah tersedia. Adapun hal-hal yang

akan dinilai dalam pengamatan meliputi :

1.Pra Pembelajaran

2.Kegiatan Membuka Pelajaran

3.Kegiatan Inti Pembelajaran

Pelaksanaan materi pelajaran

Strategi pola pembelajaran

Pemanfaatan media pembelajaran

Penilaian proses dan hasil belajar

4.Penutup

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa

dalam proses belajar mengajar meliputi :

Banyaknya siswa yang bertanya (dilihat dari jumlah anak yang

tunjuk jari untuk bertanya)

Banyak siswa yang menjawab pertanyaan (dilihat dari

partisipasi/tunjuk jari siswa untuk menjawab)

Banyak siswa yang mengerjakan tugas dengan tekun.

Banyak siswa yang mengerjakan tugas lain

Banyak siswa yang mengganggu teman

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

45

Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat

pada bagian hasil penelitian dan lampiran.

c. Pengamatan/observasi

Pengamatan yang terjadi selama proses pembelajaran pada

siklus II dilakukan oleh supervisor. Adapun hal yang akan diamati

dalam pembelajaran meliputi :

4) Penyajian materi

Hal-hal yang diamati dalam tahap penyajian materi antara lain :

Kemampuan guru menumbuhkan rasa ingin tahu.

Kemampuan guru dalam memotivasi siswa.

5) Kegiatan kelompok

Hal-hal yang diamati dalam tahap kegiatan kelompok antara lain :

Pembentukan kelompok diskusi siswa dengan kemampuan

heterogen .

Penjelasan tugas diskusi yang akan dilaksanakan.

Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.

Pemberian perhatian dan motivasi secara menyeluruh.

6) Tes akhir

Hal-hal yang diamati dalam tahap tes akhir,yaitu :

Kejelasan soal

Instrumen penilaian

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam

proses belajar mengajar meliputi :

3) Aktifitas belajar siswa, yaitu :

Memperhatikan penjelasan guru, bertanya pada guru dan

menjawab pertanyaan guru.

Disiplin selama pembelajaran.

Penggunaan media dan alat peraga.

Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran.

Mengerjakan tugas dengan baik.

Semangat/antusias dalam pembelajaran

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

46

4) Aktifitas diskusi kelompok

Ikut andil membentuk kelompok.

Mengeluarkan pendapat.

Bertanya dan menjawab pertanyaan guru atau teman diskusi.

Menghargai pendapat orang lain dan menyampaikan kritik.

a. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi pembelajaran, peneliti berdiskusi

dengan supervisor dan teman sejawat mengenai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah diimplementasikan di kelas pada

pprose pembelajaran siklus II.. Refleksi Pembelajaran sangat

diperlukan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum

terjadi,apa yang dihasilkan,mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang

perlu dilakukan selanjutnya.

Untuk itu selama proses pembelajaran, observer baik

supervisor maupun teman sejawat harus melakukan pengamatan

secara teliti terhadap interaksi antar siswa, siswa dan bahan ajar, siswa

guru dan siswa dengan lingkungannnya.

Adapun hasil dari refleksi adalah :

6) Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik , hal ini terbukti

dari keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

7) Siswa merasa senang dan aktif mengerjakan tugas

8) Terbangun kerjasaa yang aktif dalam mengerjakan tugas

9) Siswa merespon pertanyaan dan tugas dari guru dengan baik .

10) Masih ada siswa yang kurang aktif

Hal-hal yang perlu dilaksanakan untuk menindaklanjuti hasil

refleksi adalah :

4) Guru harus senantiasa mengkondisikan siswa agar siap melakukan

aktivitas belajar.

5) Pertanyaan yang bersifat umum lebih dahulu baru ke individu

supaya semua siswa aktif berfikir.

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

47

6) Guru lebih intensif dalam motivasi siswa untuk berani menyatakan

gagasan.

DIAGRAM PEROLEHAN NILAI ANAK

Diagram 4.17 Daftar Perolehan Nilai

5. Tanggapan dan Saran Observer

1. Guru Telah melaksanakan RPP dengan baik.

2. Siswa aktif dalam pembelajaran

0

20

40

60

80

100

1 2 3 4 5 6

NILAI

JUMLAH ANAK

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

48

3. Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru-siswa,siswa-siswa

,dan materi/ nara sumber sehingga meningkatkan kwalitas pembelajaran.

4. Siswa masih banyak dan perlu bimbingan dalam mengoperasikan dua pecahan

biasa yang berpenyebut tidak sama .

5. Implementasi RPP model Cooperative Jigsaw sangat efektif untuk

meningkatkan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan Kompetensi Dasar

6.4 Mengurangkan dua pecahan biasa yangberpenyebut tidak sama

6. Kendala dan Permasalahan yang muncul pada Siklus II

Masih ada beberapa siswa yang masih belum paham bagaimana

mengoperasikan dua pecahan yang berpenyebut tidak sama terbukti dengan

pencapaian ketuntasan masih 77,14%

Masih ada siswa yang belum dapat menyederhanakan pecahan yang

sederhana mungkin

Perlu ditingkatkan lagi bagaimana membangun siswa untuk aktip bertanya.

Jumlah siswa terlalu banyak (38 siswa ) hal ini kurang edial didalam

pelaksanaan pembelajaran

Masih ada siswa yang belum bisa membaca sehingga mempengarui juga

dalam pembelajaran matematika.

7. Rancangan dan Strategi penyelesaian masalah dalam Siklus II

a. Untuk mengatasi siswa yang belum paham dalam mengoperasikan

bilangan pecahan yang berpenyebut tidak sama yaitu dengan :

1 Memberi penjelasan bahwa penyebutnya disamakan dulu , dengan

mencari KPK keduaa bilangan peyebut itu.

2 Membuat daftar kelipatan bilangan dari 1 sampai 20.

3 Menjelaskan bagaimana mencari bentuk-bentuk pecahan lain yang

senilai dengan mengalikan bilangan yang sama

4 Contoh 15

2

30

4

30

20

30

24

5

5

6

4

6

6

5

4

6

4

5

4

xx

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

49

5 Menjelaskan bagaimana mencari bentuk-bentuk pecahan lain yang

senilai yaitu dengan membagi bilangan yang sama

10

3

2

2:

20

6

6.Siswa dimotifasi dengan soal-soal yang mudah bagi siswa tersebut

kemudian siswa disuruh membuat soal-soal sendiri dan sekaligus mencari

jawabannya.

7.Mengusulkan pada Bapak kepala sekolah supaya diupayakan kelas yang

gemuk khususnya kelas IV untuk di parallel menjadi dua kelas.

8.Diadakan pembinaan dan latihan khusus siswa-siswa yang belum bisa

membaca ,dan meminta pada Bapak kepala sekolah dan guru-guru

semuanya untuk sepakat bahwa tiga kemampuan yaitu ;

a.Kemampuan membaca

b.Kemampuan menghitung

c Dan kemampuan menulis

Harus dikuasai sampai kelas tiga, apa bila sampai kelas tiga belum

menguasai maka siswa tersebut jangan dinaikan ke kelas IV.

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

50

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan :

Model Pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan

mengoperasikan bilangn pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri

Blubuk 02 Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal

Tabel 5.1

NILAI KEBERHASILAN

no Evaluasi Rata-Rata

1 Nilai Awal 51.05

2 Siklus I 69.64

3 Siklus II 77.14

0

10

20

30

40

50

60

70

80

nilai awal

siklus 1

siklus 2

Diagram 5.2 Keberhasilan Evaluasi

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

51

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :

Guru harus memiliki kemampuan dalam menganalisa masalah di kelas

untuk selanjutnya mencari solusi Sesuai karakteristik siswa SD ,guru harus

mampu menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan agar siswa lebih

tertarik dalam belajar.

Kepada para siswa agar selalu berusaha untuk meningkatkan prestasi

dengan belajar rajin,untuk selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru.

Untuk penyelenggara pendidikan terutama pada jenjang pendidikan dasar,

yaitu SD agar diusahakan siswa dalam satu kelas harus ideal ( 26 – 30 )

siswa,dan menyediakan alat peraga sehingga dalam pembelajaran anak tidak

verbalisme

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

52

DAFTAR PUSTAKA

Lie, Anita 2005. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo

Purwanto, 2005. Model Pembelajaran Group Investigation.UNY

Slavin E. Robert.2008. Coperative Learning Teori Riset dan Praktik. Nusa

Media Bandung

.H.Isjoni,M.. 2009. Cooperative Learning. ALFABETA : Bandung

Retno Winarni,(2009) Penelitian Tindakan Kelas,Salatiga,Widya Sari

Kosasih A, R.Angkon, ( 2007 ) Optimalisasi Media Pembelajaran,

Jakarta, Grasindo.

Sugiyanto ( 2009 ) Model-Model PembelajaranInovatif, Surakarta,

Modul PLPG.

Hudojo, H. 1998. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud

Karim, dkk. 1996. Pendidikan Matematika I. Jakarta: Depdikbud

Depdikbud. 1993. Kurikulum 1994 Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

53

L A M P I R A N

SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

MODEL KOOPERATIF JIGSAW

Nama Sekolah : SDN Blubuk 02

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / II

Alokasi waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )

Pelaksanaan : Senin, 15 Maret 2010

Standar Kompetensi : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan

Measalah

Kompetensi Dasar : 6.3 Menjumlahkan pecahan

Indikator : 6.3.2 Menjumlahkan dua pecaan biasa yang

berpenyebut tidak sama

I. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui latihan siswa dapat menjumlahkan pecahan sederhana yang

berpenyebut tidak sama

2. Melalui latihan siswa dapat menjumlahkan pecahan sederhana yang

berpenyebut tidak sama secara matematis.

II. Dampak Pengiring

Siswa dapat menyelesaikan permasalahan pecahan dalam kehidupan.........

sehari-

hari dengan cepat dan benar.

III. Materi.

1. ....

9

4

3

2

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

54

Bentuk pecahan yang senilai dari

12

8

9

6

6

4

3

2adalah

Bentuk pecahan yang senilai dari

36

16

27

12

18

8

9

4adalah

Jadfi pecahan yang senilai dari

9

10

9

4

9

6

9

4

3

2 adalah =1

9

1

2 11

1

4

4

4

2

4

2

4

2

2

2

2

1

4

2

2

1 x

3

15

41

30

38

30

20

30

18

5

5

6

4

6

6

5

3

6

4

5

3

xx .

IV. Metode.

Model Pembelajaran : Kooperatif Jigsaw

Pendekatan : Ketrampilan proses

Metode : Pengamatan.

Kerja kelompok

Penugasan.

V. Kegiatan Pembelajaran.

A. Kegiatan Awal. ( 5 menit )

Apersepsi : Tanya jawab yang mengarah pada materi pelajaan

Nama lain dari pecahan 2

1 adalah ?

....6

4

6

2

Motivasi : Memberikan tujuan pembelajaran yang henda di

Capai dan manfaatnya

B. Kegiatan Inti ( 55 menit )

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 4-5 siswa

dengan karakteristik yang heterogen.

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

55

b. Guru membagikan bahan akademik yang berupa teks,dan mmberi

penjelasan bahwa setiap siswa bertanggung jawab untuk

mempelajari bahan akademik tersebut.

c. Guru bersama siswa membentuk kelompok pakar yang berasal dari

anggota tim yang berbeda dan memberikan petunjuk untuk

mengkaji suatu bahan akademik yang telah dibagikan.

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar

kembali ke kelompok semula (home teams ) untuk mengajar materi

yang telah dipelajari pada kelompok pakar.

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi “home teams”,para siswa

dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah djpelajari.

C. Kegiatan Akhir ( 10 menit )

1.Refleksi

2.Merangkum kesimpulan

3.Pemberian tugas ( PR )

VI.Alat ,Bahan dan Sumber Pembelajaran :

A. Alat dan bahan 1. Gambar kelipatan

2. Gambar pecahan pada garis bilangan

B. Sumber pembelajaran

1. Matematika kelas IVDepdiknas 2004

2. Matematika kelas IV Airlangga

3. Sumber lain yang relevan

4. Pengalaman guru.

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

56

VII.Evaluasi

A.Prosedur Penilaian : Pretest,proses,postes

B.Jenis Penilaian : Test tertulis,lisan dan perbuatan

C.Bentuk penilaian : Tugas.

D.Alat penilaian : Soal

Kriteria Penilaian .

Mengetahui Blubuk, 5 Maret 2010

Guru Pembimbing

SRI MULYATI SOLIKHIN

NIP 195305151974201006 NIM X2707028

LAMPIRAN I BAHAN AKADEMIK

1.

4

4

4

3

4

1

2 ....9

4

3

2

Bentuk pecahan yang senilai dari

12

8

9

6

6

4

3

2adalah

1

4

4

4

3

4 2

4

4

4

4

4

4

4

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

57

Bentuk pecahan yang senilai dari

36

16

27

12

18

8

9

4adalah

Jadfi pecahan yang senilai dari

9

10

9

4

9

6

9

4

3

2 adalah =1

9

1

3 11

1

4

4

4

2

4

2

4

2

2

2

2

1

4

2

2

1 x

4

15

41

30

38

30

20

30

18

5

5

6

4

6

6

5

3

6

4

5

3

xx

Aturan penjumlahan pecahan yang penyebutnya berbeda :

Samakan penyebut dengan KPK kedua bilangan ( mencari bentuk pecahan yang senilai )

Jumlahkan pecahan baru seperti pada penjulahan pecahanpenyebut sama.

TABEL KELIPATAN PERSEKUTUAN KECIL

No Bilangan Kelipatan

Kelipatan

Persekutuan KPK

1

2

3

4

5

6

7

Kelipatan 2 : 2, 4, 6 , 8 , 10 ,12 ,14 ,16, 18, ,

Kelipatan 3 :3, 6 , 9 ,12 ,15,18 , 21 , 28 , 27 , ,

Kelipatan 4 : 4, 8, 12, 16, 20, 28, 28, 10, 36, 40

Kelipatan 5 : 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45,..

Kelipatan 5 : 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45,..

Kelipatan 6 : 6, 12, 18, 28, 30, 36, 42, 48, 54,..

Kelipatan 7 : 7,14,21, 28, 35, 42, 49, 38, 63, ..

Kelipatan 6 : 6, 12, 18, 28, 30, 36, 42, 48, 54,..

Kelipatan 7 : 7, 14, 21, 28, 35, 42, 49, 38, 63,

Kelipatan 9 : 9,18, 27, 36, 45, 54, 63, 72, 81..

Kelipatan 15 : 15,30,45,60,75,90,105,120,135,

Kelipatan 20 : 20,40,60,80,100,120,140,160,..

Kelipatan 4 : 4, 8, 12, 16, 20, 28, 28, 10, 36, 40

Kelipatan 6 : 6, 12, 18, 28, 30, 36, 42, 48, 54,..

Kelipatan 9 : 9, 18, 27, 36, 45, 54, 63, 72, 81..

6, 12, 18,

………………

20 40

………………

30,

………………

42

………………

63

………………

60

………………

12, 28, 28,

………………

6

……………….

20

……………….

30,

………………..

42

………………..

63

………………..

60

………………..

12

………………

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

58

8

9

10

Kelipatan 3 : 3, 6 , 9 ,12 ,15,18 , 21 , 28 , 27 ,

,

Kelipatan 6 : 6, 12, 18, 28, 30, 36, 42, 48, 54,..

Kelipatan 9 : 9, 18, 27, 36, 45, 54, 63, 72, 81..

Kelipatan 8 : 16,28,10, 40, 48, 38, 64, 72, 80, ..

Kelipatan 10 : 10,20,3,40,5,6,70,80,90,100,110,.

9, 27

………………

18, 36

………………

40 80

………………

9,

………………

18,

………………

40

………………

Lembar Kerja Siswa

LKS 1 / Kelompok 1 dan 4

Selesaikan penjumlahan bilangan pecahan di bawah ini !

1. ....7

3

7

3

2. ....6

3

6

2

3. ....10

3

10

5

4. ....8

5

8

3

LKS 2 / Kelompok 2 dan 5

Selesaikan dengan cara mencari bilangan yang senilai

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

59

1. ....7

3

3

3

2. ....4

3

6

2

3. ....7

3

10

5

4. ....4

5

8

3

LKS 3 / Kelompok 3 dan 6

Selesaikan dengan cara mencari KPK nya dulu

1. ....6

3

7

3

2. ....4

3

6

2

3. ....7

3

10

5

4. ....4

5

8

3

Soal evaluasi

Selesaikanlah soal di bawah ini dengan benar !

1. ....9

3

9

4

2. ....4

3

3

2

3. ....5

3

10

5

4. ....4

2

8

4

Kunci Jawaban

1. 9

7 1.

10

11

10

11

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

60

1. 12

17=

12

51 1.

8

6

Skor Penilaian :

Jika Betul diberi nilai 25

Jika salah diberi nilai 10

Jika tidak di jawab nilai 0

Betul semua : 4 x 2 5 = 100

LEMBAR PENGAMATAN

NO NAMA SISWA

ASPEK

ket Keakti

fan

Kerja

sama Sikap

Ketepatan

jawaban

Jum

lah

1 INDRA SURYADI

2 DWI AJI SETIAWAN

3 SEPTIAN MARCELINO

4 TAUFIK UMAR

5 ALBINO

6 AMALIA DWI LESTARI

7 BAYU AJI NUGROHOI

8 CATUR YUDISTIRA

9 CIKOARIYANTO

10 DANANG PRASOJO

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

61

11 DHANI LAKSANA

12 DWI RISKI AMALIA

13 FAJAR PUTRA

DEWANTA

14 FARKHAN SHOLAH

HIBATUL

15 KIKI APITASARI

16 KADROI

17 MARDIYANTO

18 MAULANA SAHLI

19 MERI YULIANTI

20 MOH.DHANI AKBAR

21 MOH.ANDRI PRIYANTO

22 MOH.AL.AMIN

23 MOH.DIKI SAPUTRA

24 MOH.RISU MARGONO

25 NABILA IMALUL DINA

AL KHAQI

26 NURUL MAULIDYA

27 PANGGIH RESTU

PANGESTU

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

62

28 RIKI SEBASTIAN

29 RINDIANI

30 RODIATUNNISA

31 SALWA RISKI PRATAMA

32 SITI NURSAADAH

33 SUPRIYONO

34 TRI SETYANINGSIH

35 YUSUF KELANA PUTRA

36 FARIF MAULANA

AKBAR

37 MARUF PRATAMA

38 AFRIAN MAULANA

SKOR PENILAIAN

1. Keaktifan :

a. aktif 25

b. kurang aktif 15

c. tidak aktif 0

2. Kerjasama

a. kerjasama baik 25

b. kurang kerjasama 15

c. tidak ada kerjaama 0

3. Sikap

a. Sikap baik 50

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

63

b. Sikap kurang baik 25

Hasil Pembelajaran Siklus I

NILAI SIKLUS I

NO NAMA NILAI

1 INDRA SURYADI 50

2 DWI AJI SETIAWAN 30

3 SEPTIAN MARCELINO 50

4 TAUFIK UMAR 30

5 ALBINO 70

6 AMALIA DWI LESTARI 100

7 BAYU AJI NUGROHOI 70

8 CATUR YUDISTIRA 80

9 CIKOARIYANTO 40

10 DANANG PRASOJO 40

11 DHANI LAKSANA 100

12 DWI RISKI AMALIA 30

13 FAJAR PUTRA DEWANTA 100

14 FARKHAN SHOLAH HIBATUL 50

15 KIKI APITASARI 100

16 KADROI 100

17 MARDIYANTO 100

18 MAULANA SAHLI 60

19 MERI YULIANTI 100

20 MOH.DHANI AKBAR 60

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

64

21 MOH.ANDRI PRIYANTO 60

22 MOH.AL.AMIN 80

23 MOH.DIKI SAPUTRA 40

24 MOH.RISU MARGONO 80

25 NABILA IMALUL DINA AL KHAQI 100

26 NURUL MAULIDYA 40

27 PANGGIH RESTU PANGESTU 100

28 RIKI SEBASTIAN 50

29 RINDIANI 60

30 RODIATUNNISA 40

31 SALWA RISKI PRATAMA 100

32 SITI NURSAADAH 100

33 SUPRIYONO 100

34 TRI SETYANINGSIH 50

35 YUSUF KELANA PUTRA 100

36 FARIF MAULANA AKBAR 100

37 MARUF PRATAMA 80

38 AFRIAN MAULANA 60

RATA-RATA 69.64

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

65

DAFTAR JUMLAH PEROLEHAN NILAI ANAK

PADA SIKLUS I

NO NILAI JUMLAH ANAK

1 100 16

2 80 5

3 60 3

4 40 6

5 20 8

6 0 0

38

Tabel 4.12 Daftar Jumlah Perolehan Nilai

No KETERANGAN

1 Jumlah Siswa yang tuntas :26 siswa

2 Jumlah Siswa yang belu tuntas ; 12 siswa

3 Nilai rata - rata : 69.64

4 Standar Ketuntasan : 60,00

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

66

Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

MODEL KOOPERATIF JIGSAW

Nama Sekolah : SDN Blubuk 02

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : IV / II

Alokasi waktu : 2 x 35 menit ( 2 x pertemuan )

Pelaksanaan : Senin, 12 April 2010

Standar Kompetensi : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan

Masalah

Kompetensi Dasar : 6.4 Mengurangkan pecahan

Indikator : 6.4.2 Mengurangkan dua pecaan biasa yang

berpenyebut tidak sama

I. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui latihan siswa dapat mengurangkan pecahan sederhana yang

berpenyebut tidak sama

2. Melalui latihan siswa dapat mengurangkan pecahan sederhana yang

berpenyebut tidak sama secara matematis.

II. Dampak Pengiring

Siswa dapat menyelesaikan permasalahan pecahan dalam kehidupan.........

sehari-

hari dengan cepat dan benar.

III. Materi.

1. ....

9

4

3

2

Bentuk pecahan yang senilai dari

12

8

9

6

6

4

3

2adalah

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

67

Bentuk pecahan yang senilai dari

36

16

27

12

18

8

9

4adalah

Jadfi pecahan yang senilai dari

9

2

9

4

9

6

9

4

3

2 adalah

2 04

0

4

2

4

2

4

2

2

2

2

1

4

2

2

1 x

3

35

1

35

20

35

21

5

5

7

4

7

7

5

3

7

4

5

3

xx

.

IV. Metode.

Model Pembelajaran : Kooperatif Jigsaw

Pendekatan : Ketrampilan proses

Metode : Pengamatan.

Kerja kelompok

Penugasan.

V. Kegiatan Pembelajaran.

A. Kegiatan Awal. ( 5 menit )

Apersepsi : Tanya jawab yang mengarah pada materi pelajaan

Nama lain dari pecahan 2

1 adalah ?

6

6

6

4

6

2

6

2

6

4

6

6

Motivasi : Memberikan tujuan pembelajaran yang henda di

Capai dan manfaatnya

B. Kegiatan Inti ( 55 menit )

f. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 4-5 siswa

dengan karakteristik yang heterogen.

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

68

g. Guru membagikan bahan akademik yang berupa teks,dan mmberi

penjelasan bahwa setiap siswa bertanggung jawab untuk

mempelajari bahan akademik tersebut.

h. Guru bersama siswa membentuk kelompok pakar yang berasal dari

anggota tim yang berbeda dan memberikan petunjuk untuk

mengkaji suatu bahan akademik yang telah dibagikan.

i. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar

kembali ke kelompok semula (home teams ) untuk mengajar materi

yang telah dipelajari pada kelompok pakar.

j. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi “home teams”,para siswa

dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah djpelajari.

C. Kegiatan Akhir ( 10 menit )

1.Refleksi

2.Merangkum kesimpulan

3.Pemberian tugas ( PR )

VI.Alat ,Bahan dan Sumber Pembelajaran :

A. Alat dan bahan 1. Gambar kelipatan

2. Gambar pecahan pada garis bilangan

B. Sumber pembelajaran

5. Matematika kelas IVDepdiknas 2004

6. Matematika kelas IV Airlangga

7. Sumber lain yang relevan

8. Pengalaman guru.

VII.Evaluasi

A.Prosedur Penilaian : Pretest,proses,postes

B.Jenis Penilaian : Test tertulis,lisan dan perbuatan

C.Bentuk penilaian : Tugas.

D.Alat penilaian : Soal

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

69

Kriteria Penilaian .

Mengetahui Blubuk,09 April 2010

Guru Pembimbing

SRI MULYATI SOLIKHIN

NIP 195305151974201006 NIM X2707028

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

70

LAMPIRAN I BAHAN AKADEMIK

1.

4

1

4

3

4

4

4

1

4

1

4

1

4

1

4

4

2 ....9

4

3

2

Bentuk pecahan yang senilai dari

12

8

9

6

6

4

3

2adalah

Bentuk pecahan yang senilai dari

36

16

27

12

18

8

9

4adalah

Jadfi pecahan yang senilai dari

9

2

9

4

9

6

9

4

3

2 adalah

3

20

2

20

10

20

12

4

2

5

3 =

10

1

4 30

10

30

10

30

20

6

2

15

10

Aturan penjumlahan pecahan yang penyebutnya berbeda :

Samakan penyebut dengan KPK kedua bilangan ( mencari bentuk pecahan yang senilai )

Jumlahkan pecahan baru seperti pada penjulahan pecahanpenyebut sama.

TABEL KELIPATAN PERSEKUTUAN KECIL

No Bilangan Kelipatan

Kelipatan

Persekutuan KPK

1

4

4

4

3

4

2

4

4

4

4

4

4

4

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

71

1

2

3

4

5

7

8

9

10

Kelipatan 2 : 2, 4, 6 , 8 , 10 ,12 ,14 ,16, 18, ,

Kelipatan 3 :3, 6 , 9 ,12 ,15,18 , 21 , 28 , 27 , ,

Kelipatan 4 : 4, 8, 12, 16, 20, 28, 28, 10, 36, 40

Kelipatan 5 : 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45,..

Kelipatan 5 : 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45,..

Kelipatan 6 : 6 12, 18, 28, 30, 36, 42, 48, 54,..

Kelipatan 7 : 7,14,21, 28, 35, 42, 49, 38, 63, ..

Kelipatan 6 : 6, 12, 18, 28, 30, 36, 42, 48, 54,..

Kelipatan 7 : 7, 14, 21, 28, 35, 42, 49, 38, 63,

Kelipatan 9 : 9,18, 27, 36, 45, 54, 63, 72, 81..

Kelipatan 15 : 15,30,45,60,75,90,105,120,135,

Kelipatan 20 : 20,40,60,80,100,120,140,160,..

Kelipatan 4 : 4, 8, 12, 16, 20, 28, 28, 10, 36, 40

Kelipatan 6 : 6, 12, 18, 28, 30, 36, 42, 48, 54,..

Kelipatan 9 : 9, 18, 27, 36, 45, 54, 63, 72, 81..

Kelipatan 3 : 3, 6 , 9 ,12 ,15,18 , 21 , 28 , 27 ,

,Kelipatan 6 : 6, 12, 18, 28, 30, 36, 42, 48, 54,..

Kelipatan 9 : 9, 18, 27, 36, 45, 54, 63, 72, 81..

Kelipatan 8 : 16,28,10, 40, 48, 38, 64, 72, 80, ..

Kelipatan 10 : 10,20,3,40,5,6,70,80,90,100,110,.

6, 12, 18,

………………

20 40

………………

30,

………………

42

………………

63

………………

60

………………

12, 28, 28,

……………

9, 27

………………

18, 36

………………

40 80

………………

6

20

…………….

30,

………………..

42

………………..

63

………………..

60

………………..

12

………………

9,

………………

18,

………………

40

………………

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

72

LAMPIRAN II

Lembar Kerja Siswa

LKS 1

Selesaikan penjumlahan bilangan pecahan di bawah ini !

1. ....7

3

7

3

2. ....6

3

6

2

3. ....10

3

10

5

4. ....8

15

8

25

LKS 2

Selesaikan dengan cara mencari bilangan yang senilai

1. ....7

3

3

3

2. ...4

2

6

4

3. ...7

3

10

5

4. ....4

1

8

3

LKS 3

Selesaikan dengan cara mencari KPK nya dulu

1. ....6

3

7

5

2. ....4

3

6

5

3. ....7

2

10

5

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

73

4. ....8

3

7

5

LAMPIRAN III

Soal evaluasi

Selesaikanlah soal di bawah ini dengan benar !

1. ....9

3

9

4

2. ....4

3

5

4

3. ....5

2

10

5

4. ....6

2

8

4

Kunci Jawaban

1. 9

1 3.

10

1

2. 20

1 4.

6

1

24

4

Skor Penilaian :

Jika Betul diberi nilai 25

Jika salah diberi nilai 10

Jika tidak di jawab nilai 0

Betul semua : 4 x 2 5 = 100

LAMPIRAN IV

LEMBAR PENGAMATAN

NO NAMA SISWA ASPEK ket

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

74

Keakti

fan

Kerja

sama Sikap

Ketepatan

jawaban

Jum

lah

1 INDRA SURYADI

2 DWI AJI SETIAWAN

3 SEPTIAN MARCELINO

4 TAUFIK UMAR

5 ALBINO

6 AMALIA DWI LESTARI

7 BAYU AJI NUGROHOI

8 CATUR YUDISTIRA

9 CIKOARIYANTO

10 DANANG PRASOJO

11 DHANI LAKSANA

12 DWI RISKI AMALIA

13 FAJAR PUTRA D.

14 FARKHAN SHOLAH H.

15 KIKI APITASARI

16 KADROI

17 MARDIYANTO

18 MAULANA SAHLI

19 MERI YULIANTI

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

75

20 MOH.DHANI AKBAR

21 MOH.ANDRI PRIYANTO

22 MOH.AL.AMIN

23 MOH.DIKI SAPUTRA

24 MOH.RISU MARGONO

25 NABILA IMALUL DINA .

26 NURUL MAULIDYA

27 PANGGIH RESTU

PANGESTU

28 RIKI SEBASTIAN

29 RINDIANI

30 RODIATUNNISA

31 SALWA RISKI PRATAMA

32 SITI NURSAADAH

33 SUPRIYONO

34 TRI SETYANINGSIH

35 YUSUF KELANA PUTRA

36 FARIF MAULANA A.

37 MARUF PRATAMA

38 AFRIAN MAULANA

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

76

SKOR PENILAIAN

1. Keaktifan :

a. aktif 25

b. kurang aktif 15

c. tidak aktif 0

2. Kerjasama

a. kerjasama baik 25

b. kurang kerjasama 15

c. tidak ada kerjaama 0

Hasil Pembelajaran Siklus II

NILAI SIKLUS II

NO NAMA NILAI

1 INDRA SURYADI 20

2 DWI AJI SETIAWAN 40

3 SEPTIAN MARCELINO 20

4 TAUFIK UMAR 80

5 ALBINO 100

6 AMALIA DWI LESTARI 100

7 BAYU AJI NUGROHOI 80

8 CATUR YUDISTIRA 100

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

77

9 CIKOARIYANTO 80

10 DANANG PRASOJO 60

11 DHANI LAKSANA 100

12 DWI RISKI AMALIA 60

13 FAJAR PUTRA DEWANTA 100

14 FARKHAN SHOLAH HIBATUL 60

15 KIKI APITASARI 100

16 KADROI 80

17 MARDIYANTO 100

18 MAULANA SAHLI 80

19 MERI YULIANTI 100

20 MOH.DHANI AKBAR 100

21 MOH.ANDRI PRIYANTO 100

22 MOH.AL.AMIN 80

23 MOH.DIKI SAPUTRA 80

24 MOH.RISU MARGONO 100

25 NABILA IMALUL DINA AL KHAQI 40

26 NURUL MAULIDYA 80

27 PANGGIH RESTU PANGESTU 100

28 RIKI SEBASTIAN 80

29 RINDIANI 80

30 RODIATUNNISA 60

31 SALWA RISKI PRATAMA 100

32 SITI NURSAADAH 100

33 SUPRIYONO 100

34 TRI SETYANINGSIH 60

35 YUSUF KELANA PUTRA 100

36 FARIF MAULANA AKBAR 100

37 MARUF PRATAMA 100

38 AFRIAN MAULANA 100

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

78

RATA-RATA 77,14

DAFTAR JUMLAH PEROLEHAN NILAI ANAK

PADA SIKLUS II

NILAI JUMLAH ANAK

100 18

80 11

60 5

40 2

20 4

0 0

Jumlah Siswa yang tuntas : 32 siswa

Jumlah Siswa yang belu tuntas ; 6 siswa

Nilai rata - rata : 77,14

Standar Ketuntasan : 60,00

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

79

A. Personalia Peneliti

CURRICULUM VITAE PENELITI

1. Nama : SOLIKHIN

2. NIM : X2707028

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal, 9 Oktober 1967

4. Jenis Kelamin : Laki-laki

5. Tempat Tugas : SD Negeri Blubuk 02

6. Alamat kantor : Desa Blubuk

7. Nomor Telepon/Fax : -

8. Alamat Email : [email protected]

9. Alamat Rumah : Selapapura RT 04 RW 01

10. Nomor Telepon/Hp : 0815727436481

11. Riwayat Pendidikan : D2 PGSD UNES Semarang

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

80

CURRICULUM VITAE SUPERVISOR

1. Nama : SRI MULYATI, S.Pd.SD.

2. NIP : 195305151974022006

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal, 15 Mei 1953

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Tempat Tugas : SD Negeri Blubuk 02

6. Alamat kantor : Desa Blubuk

7. Nomor Telepon/Fax : -

8. Alamat Email :

9. Alamat Rumah : Desa Blubuk RT 12 RW 04

10. Nomor Telepon/Hp : 081803912285

11. Riwayat Pendidikan : S1 UT UPPBJJ SEMARANG

12. Pengalaman Penelitian yang Relevan : PTK

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

81

Bagan Personalia SDN Blubuk 02

Guru Kl.I

Rusiyati

Suwarkini

Guru Kl II

Sri Hartati

Djuliah

Guru Kls III

Suciati

Lisda

Guru Kl IV

Solikhin

Suharti

Guru Kls V

Nurkhamida

h

Ign.T.Utami,

S.Pd.

Guru PAI

A Fauzan

Toipah,S.Pd.I

Guru Penjas OR

Mufti

Radam

Guru B.Inggris

Rosi,S.Pd

Dewi.L,S.Pd.

Penjaga Sekolah

Dian

Agus Ratisno

S I S W A

I

S W

A

Kepala Sekolah

Sri Mulyati,S.Pd.

Tarsono,S.Pd.

Komite Sekolah

Fatkhan

Sunarto

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

82

Foto – foto proses pembelajaran