12
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA SISWA KELAS VII-C MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DAN TALKING STICK SERTA MEDIA FILM PENDEK DI SMP PATRA DHARMA 2 BALIKPAPAN TAHUN AJARAN 2014/2015 * THE INCREASING ABILITY IN APPRECIATING SHORT STORIES OF VII-C GRADE STUDENTS OF SMP PATRA DHARMA 2 BALIKPAPAN USING NUMBER HEAD TOGETHER, TALKING STICK, AND SHORT FILMS YEAR 2014/2015 Rika Afriani SMP Patra Dharma 2 Balikpapan Pos-el: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerpen dengan model pembelajaran Number Heads Together (NHT), Talking Stick, dan media pembelajaran berupa film pendek di SMP Patra Dharma 2 Balikpapan, khususnya pada kelas VII C tahun pelajaran 2014/2015. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus. Instrumen penelitian yang digunakan berupa rubrik penilaian apresiasi cerpen, lembar observasi rencana pembelajaran, lembar observasi pembelajaran, dan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kompetensi pengetahuan siswa pada prasiklus penelitian adalah 68 yang menunjukkan belum tercapainya nilai ketuntatasan minimal pembelajaran mengapresiasi cerpen, yaitu 77. Dari 29 siswa, hanya 9 siswa yang mampu mencapai nilai ketuntasan minimal. Pada siklus pertama setelah pemberian tindakan, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 81 dengan jumlah siswa yang mampu mencapai nilai ketuntasan minimal sebanyak 22 siswa. Rata-rata nilai siswa pada siklus kedua sangat memuaskan. Persentase ketercapaian mencapai seratus persen dengan nilai rata-rata siswa ialah 92. Disamping itu, kompetensi sosial siswa seperti kesantunan, percaya diri, dan kerja sama meningkat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Number Heads Together, Talking Stick, dan media pembelajaran film pendek dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VII C SMP Patra Dharma 2 Balikpapan tahun ajaran 2014/2015 dalam mengapresiasi cerita pendek. Kata Kunci : Model pembelajaran Number Heads Together dan Talking Stick, film pendek, mengapresiasi cerpen. *) Naskah masuk: 25 Mei 2015. Penyunting: Nurul Masfufah, M.Pd. Suntingan I: 1 Juli 2015. Suntingan II: 10 Juli 2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA …

121Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Pada Siswa ...

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADASISWA KELAS VII-C MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBER

HEAD TOGETHER DAN TALKING STICK SERTA MEDIA FILMPENDEK DI SMP PATRA DHARMA 2 BALIKPAPAN TAHUN

AJARAN 2014/2015*

THE INCREASING ABILITY IN APPRECIATING SHORT STORIES OFVII-C GRADE STUDENTS OF SMP PATRA DHARMA 2

BALIKPAPAN USING NUMBER HEAD TOGETHER, TALKINGSTICK, AND SHORT FILMS

YEAR 2014/2015

Rika AfrianiSMP Patra Dharma 2 BalikpapanPos-el: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan siswa dalammengapresiasi cerpen dengan model pembelajaran Number Heads Together (NHT), Talking Stick, danmedia pembelajaran berupa film pendek di SMP Patra Dharma 2 Balikpapan, khususnya padakelas VII C tahun pelajaran 2014/2015. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus. Instrumen penelitian yang digunakan beruparubrik penilaian apresiasi cerpen, lembar observasi rencana pembelajaran, lembar observasipembelajaran, dan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kompetensipengetahuan siswa pada prasiklus penelitian adalah 68 yang menunjukkan belum tercapainyanilai ketuntatasan minimal pembelajaran mengapresiasi cerpen, yaitu 77. Dari 29 siswa, hanya 9siswa yang mampu mencapai nilai ketuntasan minimal. Pada siklus pertama setelah pemberiantindakan, nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 81 dengan jumlah siswa yang mampu mencapainilai ketuntasan minimal sebanyak 22 siswa. Rata-rata nilai siswa pada siklus kedua sangatmemuaskan. Persentase ketercapaian mencapai seratus persen dengan nilai rata-rata siswa ialah92. Disamping itu, kompetensi sosial siswa seperti kesantunan, percaya diri, dan kerja samameningkat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran NumberHeads Together, Talking Stick, dan media pembelajaran film pendek dapat meningkatkan kemampuansiswa kelas VII C SMP Patra Dharma 2 Balikpapan tahun ajaran 2014/2015 dalam mengapresiasicerita pendek.

Kata Kunci : Model pembelajaran Number Heads Together dan Talking Stick, film pendek, mengapresiasicerpen.

*) Naskah masuk: 25 Mei 2015. Penyunting: Nurul Masfufah, M.Pd. Suntingan I: 1 Juli 2015. Suntingan II: 10 Juli 2015

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA …

122 Vol. 10, Nomor 2, Desember 2015

I. PENDAHULUANMenurut Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP, 2007), dalam pem-belajaran Bahasa Indonesia di sekolah, pem-belajaran diarahkan untuk meningkatkankemampuan siswa berkomunikasi dalamBahasa Indonesia dengan baik dan benar,baik secara lisan maupun tulisan, serta me-numbuhkan apresiasi terhadap hasil karyakesastraan manusia Indonesia. Dengandemikian, ruang lingkup mata pelajaranBahasa Indonesia meliputi aspek men-dengarkan, berbicara, membaca, menulis,dan kemampuan bersastra (apresiasi sastra).

Berdasarkan ruang lingkup mata pe-lajaran Bahasa Indonesia tersebut, idealnyapembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanyadiarahkan pada bagaimana mengaplikasi-kan kemampuan berbahasa dalam ber-komunikasi secara lisan saja, tetapi jugatulisan. Selain itu, guru diharapkan dapatmemfasilitasi siswa agar dapat berpikirkritis, kreatif, inovatif untuk menghasilkanpemikiran kritis, pandangan, bahkan suatukarya. Dengan demikian, pembelajaran yangdiharapkan tidak hanya sebatas pada pem-berian materi-materi yang ditekankan pada

struktur bahasa saja karena ruang lingkuppelajaran Bahasa Indonesia bukan hanyaberbicara dan membaca, melainkan jugamendengarkan, menulis, dan apresiasisastra.

Dalam proses pembelajaran BahasaIndonesia di kelas, guru juga perlu mem-bangun suasana belajar yang menggairah-kan agar tujuan pembelajaran yang di-harapkan dapat tercapai dengan baik. Dalamteori belajar kontruktivisme, belajar me-rupakan proses membangun pengetahuanberdasarkan pengalaman atau pengetahuanyang telah ada sebelumnya serta belajarperlu disituasikan dalam latar (setting) yangnyata (Yulaelawati, 2004).

Agar pembelajaran menjadi efektif danefisien, guru juga perlu menggunakanmedia pembelajaran yang sesuai dengankarakteristik materi ajar dan siswa. Peng-gunaan media pembelajaran memilikifungsi tersendiri, yaitu sebagai sarana bantuuntuk mewujudkan situasi pembelajaranyang efektif. Selain itu media pembelajaranjuga perlu digunakan agar pesan pembe-lajaran tidak terlalu verbalistis. Dengandemikian, siswa dapat menangkap tujuan

Abstract

The purpose of this research is to describe students’ increasing ability in appreciating short stories usingNumber Heads Together (NHT), Talking Stick Learning Model and short films as an instructional media inSMP Patra Dharma 2 Balikpapan, especially for VII-C grade in school year 2014/2015. It is classroom actionresearch. The actions implemented in two cycles. The instruments used are short story’s assessment rubricappreciation, learning plan’s observation sheets, learning’s observation sheet, and questionnaires. The resultshows that the average value of pre-cycle is 68. It means that it does not reach the minimum standard ofcompleteness criteria in appreciating short stories with its minimum score of 77. Nine of 29 students get theminimum score. In the first cycle after the action, twenty two students get the students’ average value, 81. Theaverage value of the second cycle, 92, shows a very satisfactory result with 100% completeness percentage.Besides that, the competence of social attitudes such as politeness, confident, and cooperation has also increased.The conclusion is the implementation of Number Head Together and Talking Stick Learning Model, and shortfilms can increase the ability of VII-C grade students of SMP Patra Dharma 2 Balikpapan school year 2014/2015 in appreciating short stories.

Keywords: Number Head Together and Talking Stick Learning Model, Short film, Appreciating Short Story

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA …

123Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Pada Siswa ...

dan bahan ajar dengan lebih mudah dancepat (Susilana dan Riyana, 2009; Simamora,2009). Untuk mencapai itu semua, sebelummelaksanakan kegiatan pembelajaran, guruperlu merancang atau menyusun peren-canaan pembelajaran yang sedikitnya me-liputi materi, sumber belajar, media, meto-de atau model yang akan digunakan, sertaskenario pembelajaran yang akan dilakukanbeserta perangkat penilaian yang akandigunakan untuk mengukur hasil belajarsiswa.

Salah satu Kompetensi Dasar (KD)pengetahuan untuk mata pelajaran BahasaIndonesia kelas VII dalam Kurikulum 2013adalah memahami teks cerita pendek, baikmelalui lisan maupun tulisan dengan KDketerampilan, menangkap makna teks ceritapendek baik secara lisan maupun tulisan.Pada KD ini, siswa diajak untuk mengenalstruktur dan ciri bahasa teks cerita pendek(cerpen) untuk kemudian diapresiasi.

Berdasarkan hasil refleksi pembelajaranyang peneliti lakukan pada KD ini di kelasVII-C, peneliti menyadari bahwa pembe-lajaran apresiasi cerpen ini belum maksi-mal. Dari 29 siswa, 69% di antaranya belummencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia,yaitu 77. Hal ini dapat terjadi karena dalampembelajaran apresiasi cerpen, penelitiselaku guru kurang memotivasi siswadalam mengikuti pembelajaran secara aktif.Ide siswa dalam memecahkan masalahberkaitan dengan apresiasi cerpen kurangmaksimal karena situasi pembelajaran yangdiciptakan bukanlah pembelajaran berke-lompok. Peneliti masih menggunakanmetode mengajar yang berpusat pada gurudan kurang memaksimalkan penggunaanmedia yang dapat merangsang keaktifansiswa dalam kegiatan belajar sehingga padaakhirnya siswa mengalami kesulitan dalammengapresiasi cerpen, yang dalam hal iniadalah mengidentifikasi unsur-unsur intrin-

sik dan ekstrinsiknya. Penyajian cerpen punbaru sebatas bacaan (tertulis) saja, sehinggacerpen menjadi tidak menarik. Jika hal initerus berlangsung, pembelajaran yanginteraktif, inspiratif, menyenangkan, menan-tang, dan memotivasi siswa untuk berparti-sipasi aktif, serta memberikan ruang yangcukup untuk mengembangkan kreativitasdan kemandirian siswa tidak dapat ter-wujud.

Bertolak pada permasalahan tersebut,perlu diupayakan berbagai cara untuk me-ningkatkan kemampuan siswa dalammengapresiasi cerpen dan mengubah sua-sana pembelajaran menjadi menggairahkan.Pembelajaran mengapresiasi cerpen perludilakukan dengan cara yang lebih baik, diantaranya dengan memilih model danmedia pembelajaran yang sesuai dan ber-variasi. Adapun model pembelajaran yangakan digunakan adalah Model Pembe-lajaran Kooperatif Tipe Number Head Together(NHT) dan Talking Stick dengan media AudioVisual berupa film pendek.

Berdasarkan pemaparan tersebut, pene-liti merasa perlu mengujicobakan ModelPembelajaran Number Head Together (NHT)dan Talking Stick serta media pembelajaranberupa film pendek dalam pembelajaranmengapresiasi cerpen pada siswa kelas VII-C SMP Patra Dharma 2 Balikpapan tahunpelajaran 2014/2015. Untuk itu, rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah “Bagai-manakah peningkatkan kemampuan meng-apresiasi cerpen pada siswa kelas VII-C SMPPatra Dharma 2 Balikpapan tahun pelajaran2014/2015 dengan penerapan Model Pem-belajaran Number Heads Together (NHT) danTalking Stick serta media film pendek?”

II. TEORIModel pembelajaran kooperatif tipe

Number Heads Together (NHT) atau kepalabernomor pertama kali dikembangkan olehSpencer Kagan pada tahun 1992. Lebih lan-

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA …

124 Vol. 10, Nomor 2, Desember 2015

jut Sumarmi (2012:49) menjelaskan bahwastruktur yang dikembangkan dalam modelpembelajaran kooperatif tipe NHT inimenghendaki agar siswa bekerja sama,saling membantu dalam kelompok kecilsecara kooperatif. Pada praktiknya, NHT di-dukung oleh penggunaan alat bantu berupanomor kepala yang terbuat dari kertas.Kertas ini berisi nomor kepala yang akandigunakan sebagai nomor diskusi siswa.Nomor ini disematkan di dada siswa untukmemudahkan pengamatan guru selamakegiatan diskusi berlangsung

Model pembelajaran ini akan dipadu-kan dengan model pembelajaran talking stick.Model pembelajaran Talking Stick adalahsuatu model pembelajaran kelompok samaseperti Snowball Throwing. Namun, dalampenerapan model pembelajaran ini me-manfaatkan tongkat. Oleh karena itu, modelpembelajaran ini disebut Talking Stick(tongkat berbicara).

Untuk mendukung penerapan keduamodel pembelajaran ini, peneliti meng-gunakan media audio visual berupa filmpendek. Alasan dari penggunaan media iniadalah penyajian cerpen melalui film pen-dek yang dapat dilihat dan didengar olehsiswa akan lebih cepat dan mudah dipahamidibandingkan dengan penyajian cerpensecara tertulis atau melalui media audiosaja. Selain itu, penyajian cerpen dalambentuk film pendek diharapkan mampumenumbuhkan minat dan motivasi belajarsiswa.

III. METODERancangan penelitian yang digunakan

adalah rancangan Penelitian TindakanKelas (PTK) atau dalam bahasa Inggrisnyaadalah Classroom Action Research (CAR).Penelitian Tindakan Kelas merupakansuatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan yangsengaja dimunculkan dan terjadi dalamsebuah kelas secara bersama (Arikunto,dkk., 2011).

Adapun model penelitian tindakankelas yang peneliti gunakan adalah pene-litian tindakan Model Hopkins. Menurutmodel ini, pelaksanaan penelitian tindakankelas dilakukan dengan membentuk spiralyang dimulai dari merasakan adanyamasalah, menyusun perencanaan, melak-sanakan tindakan (aksi), observasi, meng-adakan refleksi, melakukan rencana ulang,melaksanakan tindakan, dst. (Sanjaya, 2010).

a. Perencanaan TindakanDalam merencanakan tindakan, peneliti

melakukan berbagai persiapan, antara lain(1) peneliti membuat Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) dengan menggunakanModel Pembelajaran Kooperatif tipe NumberHeads Together (NHT) dan Talking Stick sertamedia audio visual berupa film pendekdengan memperhatikan Silabus. Adapunkompetensi inti yang dikembangkan dandiajarkan adalah kompetensi inti sikap danpengetahuan. Kompetensi Dasar (KD) sikapyang akan dikembangkan adalah KD 1.3“Menghargai dan mensyukuri keberadaanbahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhanyang Maha Esa sebagai sarana menyajikaninformasi lisan dan tulis”, dan KD 2.5“Memiliki perilaku percaya diri, peduli,dan santun dalam merespon secara pribadiperistiwa jangka pendek”. Adapun kompe-tensi pengetahuan yang diajarkan adalahKD 3.1 “Memahami teks cerita pendek, baikmelalui lisan maupun tulisan”, (2) menyiap-kan media pembelajaran, yaitu film pendekyang memiliki nilai-nilai kehidupan. (3)menyusun instrumen tes berupa soal ke-lompok. (4) Menyusun instrumen non-tesberupa lembar observasi sikap siswa, dan(5) menyiapkan format penilaian.

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA …

125Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Pada Siswa ...

b. Aksi atau Pelaksanaan TindakanPenelitian Tindakan Kelas ini dilak-

sanakan di kelas VII-C SMP Patra Dharma 2Balikpapan tahun pelajaran 2014/2015.Pada saat pelaksanaan tindakan, penelitibertindak sebagai guru Bahasa Indonesiakelas VII dan peneliti didampingi guru lainselaku observer. Berdasarkan RPP yangtelah disusun dalam perencanaan tindakan,penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus.Setiap siklus terdiri atas dua kali pertemuan.

c. Pengamatan (Observasi)Pada proses pengamatan, peneliti se-

bagai guru melaksanakan kegiatan pem-belajaran di kelas sekaligus mengamatikegiatan siswa dan memberikan tes meng-apresiasi cerpen secara berkelompok untukmengukur peningkatan kemampuan siswadalam mengapresiasi cerpen. Ketika siswamengerjakan tugas, peneliti yang bertindaksebagai guru mengisi daftar check list ke-aktifan siswa selama penugasan dalamkelompok berlangsung. Adapun guru pen-damping selaku observer akan mengamatiseluruh aktivitas pembelajaran yang di-lakukan guru dan siswa.

d. RefleksiPada tahap ini peneliti menganalisis

berbagai peristiwa yang terjadi dalamproses belajar mengajar yang telah dilak-sanakan untuk menemukan keterbatasan,kekurangan, dan kelebihan yang ada dalamproses pembelajaran mengapresiasi cerpendengan Model Pembelajaran Kooperatiftipe Number Heads Together (NHT) danTalking Stick dengan media film pendek.Kegiatan pembelajaran pada siklus I sangatmenentukan untuk proses pembelajaranberikutnya. Apabila pada siklus I kemam-puan siswa dalam mengapresiasi cerpenyang diukur dari hasil tes mereka meng-alami peningkatan nilai yang sudah di atas

KKM dan siswa lebih aktif dalam pembe-lajaran maka kegiatan penelitian tidak di-lanjutkan. Namun sebaliknya, apabila padasiklus I nilai tes siswa yang menjadi indi-kator peningkatan kemampuan merekabelum memuaskan dan belum mencapaistandar nilai ketuntasan minimal, kegiatanpembelajaran dilanjutkan pada siklus IIdengan menyusun perencanaan ulangberdasarkan refleksi. Begitu pula hasil darisiklus II juga sangat menentukan bagikegiatan selanjutnya.

Penelitian ini dilaksanakan padasemester 2 tahun pelajaran 2014/2015, tepat-nya pada awal April. Teknik pengumpulandata yang digunakan adalah berupa tes,observasi pembelajaran, dan angket untukmenjaring kesan atau perasaan siswa setelahmengikuti pelajaran dengan model pembe-lajaran yang diberikan guru. Dengan demi-kian, instrumen yang digunakan untukmengumpulkan data adalah instrumen tesdan nontes. Adapun instrumen tes yangpeneliti gunakan adalah tugas apresiasicerpen secara berkelompok yang ditulispada lembar kerja siswa. Instrumen nontesyang peneliti gunakan adalah observasipartisipan. instrumen observasi berupadaftar cek atau centang (“) tentang kom-ponen RPP dan kegiatan pembelajaran,komponen keaktifan siswa dalam diskusikelompok serta lembar observasi penilaiansikap sosial siswa.

Langkah analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah analisis des-kripsi dengan membandingkan nilai siswaantarsiklus. Agar tidak terjadi penumpukandata, maka analisis data segera dilaksana-kan setiap selesai tahapan pengumpulandata pada setiap siklus yang dilakukan.Adapun hasil analisis data akan penelitisajikan dalam bentuk deskripsi yang di-lengkapi dengan tabel dan grafik.

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA …

126 Vol. 10, Nomor 2, Desember 2015

IV. HASIL DAN PEMBAHASANPada bagian ini, akan dipaparkan dua

bagian, yakni (1) hasil penelitian yang terdiriatas 2 siklus dan (2) pembahasan. Berikutakan dipaparkan secara rinci kedua haltersebut.

A. Hasil Penelitian

a. Siklus ILangkah kegiatan pembelajaran pada

siklus I, yaitu (1) guru menyampaikaninformasi tentang keterkaitan pembelajaransebelumnya dengan pembelajaran yangakan dilaksanakan; (2) guru menyampaikankompetensi inti, kompetensi dasar, indi-kator pembelajaran, materi, tujuan, manfaat,dan langkah pembelajaran yang akandilaksanakan; (3) guru membangkitkanmotivasi siswa dalam pembelajaran; (4) gurumemberikan stimulus berupa pemberianmateri singkat oleh mengenai apresiasicerpen beserta unsur-unsur intrinsik cerpen;(5) guru bertanya jawab dengan siswa terkaitmateri yang telah diberikan; (6) guru mem-bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok;(7) guru membangkitkan skemata siswauntuk mengapresiasi cerpen dengan mene-rapkan model pembelajaran kooperatif tipeNumber Heads Together (NHT) dan TalkingStick dengan dibantu media audio visual

berupa film pendek; (8) guru mengajaksiswa untuk menonton dan mengamaticepen yang disajikan dalam bentuk filmpendek serta menentukan unsur-unsurintrinsik yang tercakup seluruhnya padabahan ajar; (9) guru memfasilitasi siswauntuk memunculkan pertanyaan terkaitunsur-unsur intrinsik cerpen; (10) gurumemfasilitasi siswa untuk mengumpulkandan mengolah informasi melalui diskusikelompok; (11) guru memfasilitasi siswauntuk menulis hasil diskusi mengenaiunsur-unsur intrinsik cerpen, yaitu tema,tokoh dan penokohan, alur, latar, sudutpandang, dan amanat dengan memperhati-kan ejaan; (12) guru mengajak siswa untukmengkomunikasikan hasil diskusi menge-nai unsur intrinsik cerpen melalui modelpembelajaran Number Heads Together (NHT)dan Talking Stick; (13) guru membangkitkankeaktifan siswa untuk dapat memberikanmasukan, sanggahan, ataupun komentarmengenai hasil diskusi yang disampaikanoleh kelompok siswa lain; (14) guru meng-ajak siswa untuk menyimpulkan materi danmemberikan penguatan; serta (15) gurumemfasilitasi siswa untuk menyampaikanrefleksi pembelajaran. Berikut ini adalahtabel capaian kompetensi pengetahuansiswa pada siklus I.

Tabel 1. Capaian KompetensiPengetahuan Siklus I

No Nama Siswa Nama Kelompok Nilai

Keterangan

1 Abel Lesmana

Legenda

83 Tuntas 2 Arumdapta Shabira Amma 83 Tuntas 3 Fajar Prasetyo Ramadhani 83 Tuntas 4 Putri Rahayu Sya'baniah 83 Tuntas 5 Mutiara Anesta 83 Tuntas 6 Raja Cakrawala Rimba 83 Tuntas 7 Zulaika Nur Luna

Fabel

79 Tuntas 8 Dinda Natasya 79 Tuntas 9 Oryza Raihanah Sativa 79 Tuntas

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA …

127Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Pada Siswa ...

Berdasarkan tabel tersebut, terlihatbahwa nilai tertinggi yang dicapai siswaadalah 88, sedangkan nilai terendahnya 75.Dengan demikian, masih ada 6 orang siswayang nilainya belum mencapai KKM matapelajaran Bahasa Indonesia yaitu 77.

Selain melakukan penilaian dari aspekpengetahuan, peneliti juga melakukanpenilaian terhadap kompetensi sikap sosialsiswa, yang meliputi sikap percaya diri,

santun dan bijaksana. Metode pengum-pulan data mengenai sikap percaya diri,peneliti lakukan dengan metode observasiguru begitu pula dengan penilaian sikapsantun. Adapun penilaian sikap kerja siswa,peneliti menggunakan metode penilaianteman sejawat. Dengan demikian, penilaiansikap ini tidak hanya dari guru, tetapi jugadari siswa. Berikut peneliti disajikan grafikpencapaian kompetensi sikap sosial siswa.

9 Oryza Raihanah Sativa 79 Tuntas 10 Naufal Rifqi Hamdan 79 Tuntas 11 Diva Sappe 79 Tuntas 12 Kinanta 79 Tuntas 13 Gilang. D. A

Dongeng

79 Tuntas 14 Naufal Evanda Putra 79 Tuntas 15 Taraditha Islamy G.T 79 Tuntas 16 Thoyyibah Arieta 79 Tuntas 17 Zalza Nabila 79 Tuntas 18 Gusya. A

Puisi

75 Tidak Tuntas 19 Nur Rohmi. A 75 Tidak Tuntas 20 Annisa Astri 75 Tidak Tuntas 21 Talitha Rasha 75 Tidak Tuntas 22 Husain. P 75 Tidak Tuntas 23 Andre Dwi 75 Tidak Tuntas

No Nama Siswa Nama Kelompok Nilai

Keterangan

24 Valentno Rossi Salim Kleb

Sage

80 Tuntas

25 Rhenald Fahmi. A 80 Tuntas

25 Nadiya J.K 80 Tuntas

27 Tiara. S 80 Tuntas

28 Wilhemina Rosanti 80 Tuntas

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA …

128 Vol. 10, Nomor 2, Desember 2015

b. Siklus IILangkah kegiatan pembelajaran pada

siklus I, yaitu (1) guru menyampaikan infor-masi tentang keterkaitan pembelajaran se-belumnya dengan pembelajaran yang akandilaksanakan; (2) guru menyampaikankompetensi inti, kompetensi dasar, indi-kator pembelajaran, materi, tujuan, manfaat,dan langkah pembelajaran yang akan dilak-sanakan; (3) guru membangkitkan motivasisiswa dalam pembelajaran; (4) guru mem-berikan stimulus berupa pemberian materisingkat oleh mengenai apresiasi cerpenbeserta unsur-unsur intrinsik cerpen; (5)bertanya jawab dengan siswa terkait materiyang telah diberikan; (6) guru membagisiswa ke dalam kelompok-kelompok; (7)guru membangkitkan skemata

siswa untuk mengapresiasi cerpendengan menerapkan model pembelajarankooperatif tipe Number Heads Together (NHT)dan Talking Stick dengan dibantu mediaaudio visual berupa film pendek; (8) gurumengajak siswa untuk menonton dan meng-amati cepen yang disajikan dalam bentukfilm pendek serta menentukan unsur-unsurintrinsik yang tercakup seluruhnya padabahan ajar; (9) guru memfasilitasi siswauntuk memunculkan pertanyaan terkaitunsur-unsur intrinsik cerpen; (10) guru

memfasilitasi siswa untuk mengumpulkandan mengolah informasi melalui diskusikelompok; (11) guru memfasilitasi siswauntuk menulis hasil diskusi mengenaiunsur-unsur intrinsikcerpen, yaitu tema,tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pan-dang, dan amanat dengan memperhatikanejaan pada sebuah karton yang dihiasdengan mengondisikan agar setiap anggotakelompok siswa paham dan mengetahuisemua unsur-unsur instrinsik yang terkan-dung dalam cerpen yang diapresiasi; (12)guru mengajak siswa untuk mengkomuni-kasikan hasil diskusi mengenai unsur intrin-sik cerpen melalui variasi model pembe-lajaran Number Heads Together (NHT) danTalking Stick; (13) guru membangkitkan ke-aktifan siswa untuk dapat memberikanmasukan, sanggahan, ataupun komentarmengenai hasil diskusi yang disampaikanoleh kelompok siswa lain; (14) guru mem-berikan tes lisan kepada siswa; (15) gurumengajak siswa untuk menyimpulkan mate-ri dan memberikan penguatan; dan (16)guru memfasilitasi siswa untuk menyam-paikan refleksi pembelajaran.

Langkah pembelajaran yang membeda-kan antara siklus I dan siklus II adalah padatahap kegiatan mengomunikasikan pem-belajaran. Jika pada siklus I siswa meng-

Gambar 1. Grafik Capaian Sikap Sosial Siswa Pada Siklus 1

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA …

129Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Pada Siswa ...

komunikasikan hasil diskusinya secaralisan, pada siklus II ini pengomunikasianhasil diskusi dilakukan secara lisan dantulisan. Kelompok siswa memanfaatkanpapan kelompok (berupa karton) untukmenuliskan hasil diskusi, kemudian di-tempelkan di dinding kelas. Masing-masinganggota kelompok berbagi tugas. Ada yangbertugas untuk menjaga papan kelompok,adapula yang bertugas untuk berkeliling kekelompok lain untuk mendengarkan pre-sentasi kelopok lain secara lisan dan tulisanyang tertera dalam papan kelompok. Dipapan tersebutlah, tiap-tiap kelompok akanmendapatkan informasi hasil diskusikelompok lain. Setiap anggota kelopokyang berkeliling boleh mengajukan per-tanyaan maupun menyanggah apa yangdisampaikan oleh tuan rumah (kelompokyang dikunjungi) tentang unsur-unsurintrinsik cerpen. Kegiatan ini akan diulang

lagi setelah 2 menit, siswa berganti tempatuntuk dikunjungi lagi dengan cara yangsama. Pada kegiatan mengomunikasikantersebut, siswa sangat antusias. Dengandiiringi musik untuk menuju ke kelompoklain, para siswa ada yang sambil bertepuktangan, berjoget, bernyanyi, dan juga ter-tawa bersama teman-temannya.

Gambar 2. Siswa mengomunikasikan hasildiskusinya kepada kelompok lain

Berikut ini disajikan tabel capaiankompetensi pengetahuan pada siklus II.

No Nama Siswa Nama Kelompok Nilai Keterangan 1 Abel Lesmana

Legenda

88 Tuntas 2 Arumdapta Shabira Amma 88 Tuntas 3 Fajar Prasetyo Ramadhani 88 Tuntas 4 Putri Rahayu Sya'baniah 88 Tuntas 5 Mutiara Anesta 88 Tuntas 6 Raja Cakrawala Rimba 88 Tuntas 7 Zulaika Nur Luna

Fabel

96 Tuntas 8 Dinda Natasya 96 Tuntas 9 Oryza Raihanah Sativa 96 Tuntas

10 Naufal Rifqi Hamdan 96 Tuntas 11 Diva Sappe 96 Tuntas 12 Kinanta 96 Tuntas 13 Gilang. D.A

Dongeng

92 Tuntas 14 Naufal Evanda Putra 92 Tuntas 15 Taraditha Islamy G.T 92 Tuntas 16 Thoyyibah Arieta 92 Tuntas 17 Zalza Nabila 92 Tuntas 18 Gusya. A 88 Tuntas 19 Nur Rohmi. A 88 Tuntas 20 Annisa Astri 88 Tuntas

Tabel 2. Capaian Kompetensi Pengetahuan Siklus II

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA …

130 Vol. 10, Nomor 2, Desember 2015

Berdasarkan data capaian kompetensipengetahuan pada siklus II yang tersajidalam tabel di atas, diketahui bahwa se-luruh siswa kelas VII-C dapat melampauinilai KKM mata pelajaran Bahasa Indonesiauntuk materi teks cerpen. Nilai tertinggiyang diperoleh siswa adalah 96, sedangkannilai terendahnya adalah 88. Adapuncapaian kompetensi sikap sosial siswa yangmeliputi sikap percaya diri, santun, dankerja sama tergambar dalam grafik berikutini.

Selain itu, berdasarkan hasil pen-jaringan angket kesan siswa, diketahuibahwa seluruh siswa senang terhadap

model dan media pembelajaran yangdigunakan.

B. PembahasanBerdasarkan deskripsi data hasil pene-

litian yang telah diuraikan pada pembahas-an sebelumnya, terlihat bahwa penerapanmodel dan media pembelajaran yang di-gunakan berdampak pada peningkatan ha-sil belajar yang signifikan. Hal ini ditunjuk-kan dengan ketuntasan capaian kompetensipengetahuan siswa kelas VII-C yang meng-alami peningkatan.

Pada pembelajaran mengapresiasicerpen sebelum menerapkan modelpembelajaran Number Head Together dan

Puisi 20 Annisa Astri 88 Tuntas 21 Talitha Rasha 88 Tuntas 22 Husain. P 88 Tuntas 23 Andre Dwi 88 Tuntas 24 Valentino Rossi Salim K.

Sage

96 Tuntas 25 Rhenald Fahmi. A 96 Tuntas 26 Rhenald Fahmi. A 96 Tuntas 27 Tiara. S 96 Tuntas 28 Wilhemina Rosanti 96 Tuntas 29 M. Ade Saputra 96 Tuntas

Gambar 3. Grafik Capaian Kompetensi Sikap Sosial Pada Siklus II

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA …

131Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen Pada Siswa ...

Talking Stick serta media film pendek, hanya9 siswa atau 31% siswa yang dapat me-lampaui KKM mata pelajaran Bahasa Indo-nesia, yaitu 77. Dengan demikian, padasiklus I sudah terjadi peningkatan capaiankompetensi pengetahuan, yaitu sebanyak 22siswa atau 76% siswa dapat melampauiKKM. Karena masih ada siswa yang belummencapai KKM, peneliti perlu untukmelakukan perbaikan pembelajaran denganmelaksanakan siklus II. Hasil dari pelak-sanaan siklus II sangat luar biasa. Sebanyak29 siswa atau 100% siswa mampu melam-paui KKM dan tentunya melampaui indi-kator keberhasilan tindakan penelitian,yaitu 70%. Dengan demikian, dampak hasilsiklus II ini semakin membuktikan bahwasecara keseluruhan penerapkan model pem-

belajaran Number Head Together dan TalkingStick serta media film pendek dapatmeningkatkan kemampuan mengapresiasicerpen pada siswa kelas VII-C. Adapunpeningkatan capaian kompetensi penge-tahuan tersebut ialah sebesar 69%. Hal inijuga mengindikasikan bahwa siswa kelasVII-C tidak lagi mengalami kesulitan dalammengapresiasi cerpen.

Hasil penelitian juga menunjukkanbahwa pembelajaran tidak lagi berpusatpada guru (teacher centered), tetapi berpusatpada siswa (student centered). Pencapaiankompetensi sikap sosial juga mengalamipeningkatan, baik sikap sosial percaya diri,santun, maupun kerja sama. Perbandingancapaian kompetensi pengetahuan dan sikapsosial disajikan dalam grafik berikut.

Gambar 4. Grafik Perbandingan Capaian Kompetensi Pengetahuan

Gambar 5. Grafik Perbandingan Capaian Kompetensi Sikap Sosial

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN PADA …

132 Vol. 10, Nomor 2, Desember 2015

Berdasarkan grafik di atas, tampakbahwa capaian kompetensi pengetahuandan sikap sosial siswa kelas VII-C meng-alami peningkatan yang sangat baik padasiklus II. Oleh karena itu, peneliti meng-anggap pembelajaran yang dilakukansudah berhasil dengan sangat baik sehinggatidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

V. SIMPULANBerdasarkan hasil penelitian yang telah

dijabarkan, dapat disimpulkan bahwapenerapan model pembelajaran NumberHead Together dan Talking Stick serta pe-manfaatan media film pendek dapat me-ningkatkan kemampuan siswa kelas VII-Cdalam mengapresiasi cerpen. Hal ini tam-pak jelas dari perkembangan jumlah siswayang mampu melampaui KKM matapelajaran Bahasa Indonesia, yaitu 77 yangmencapai 100% dengan rata-rata capaiannilai siswa adalah 92. Sikap sosial siswa,seperti percaya diri, santun, dan kerja samajuga meningkat dengan penerapan modelpembelajaran kooperatif tipe Number HeadTogether dan Talking Stick serta pemanfaatanmedia film pendek ini. Jika pada siklus Isikap sosial siswa didominasi nilai dengankategori baik, maka setelah dilakukan per-baikan dan variasi pembelajaran pada siklusII, didominasi nilai dengan kategori sangatbaik. Selain itu, pembelajaran yang inter-aktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,memotivasi siswa untuk berpartisipasiaktif, serta memberikan ruang yang cukupuntuk mengembangkan kreativitas dan ke-mandirian sesuai dengan minat siswa dapatterwujud dengan menerapkan model pem-belajaran Number Head Together dan TalkingStick serta pemanfaatan media film pendekini. Hal tersebut terlihat dari hasil angketsiswa yang menunjukkan rasa senang meng-ikuti pembelajaran dengan tindakan yangdiberikan.

DAFTAR PUSTAKAArikunto, Suharsimi, dkk. 2011. Peneitian

Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara.BSNP. 2007. Petunjuk Teknis Pengembangan

Silabus dan Contoh / Model Silabus. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

Kemendikbud. 2013. Salinan LampiranPermendikbud Nomor 68 Tahun 2013tentang Kerangka Dasar dan StrukturKurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. [Online].Tersedia:http://www.puskurbuk.net/downloads/ browse/ProdukHukum/U U P P P e r m e n _ 2 0 1 3 /08.+Permendikbud +No.+68+Tahun+20 1 3 + % 2 8 K r n g k a + D a s a r +dan+Strktr+Kurikulum+SMP_MTs%29/. [27 April 2015]

Munandhi, Yudi. 2012. Media Pembelajaran.Jakarta: Gaung Persada.

Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Kencana.

Simamora. 2009. Buku Ajar Pendidikan dalamKeperawatan. Jakarta: EGC.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian KuantitatifKualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sumarmi. 2012. Model-model PembelajaranGeografi. Malang: Aditya MediaPublishing.

Susiliana, Rudi dan Cepi Riyana. 2009. MediaPembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Yulaelawati, Ella. 2004. Kurikulum danPembelajaran. Jakarta: Pakar Raya