100
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GUESSING GAME PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 12 MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : SITTI KHADIJAYANTI SAPUTRI 105331105316 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM

PEMBELAJARAN TEKS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN

METODE GUESSING GAME PADA SISWA KELAS VII SMP

MUHAMMADIYAH 12 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

SITTI KHADIJAYANTI SAPUTRI

105331105316

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

ii

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

iii

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA

TerakdeditasiInstitusi

TerakreditasiInstitusi

Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar Telp : 0411-860837/860132 (Fax) Email : [email protected] Web : www.fkip.unismuh.ac.id

SURAT PERJANJIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Sitti Khadijayanti Saputri

NIM : 105331105316

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai skripsi ini selesai, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh

siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini saya akan selalu melakukan

konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh

pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1,2, dan 3

saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, September 2020

Yang Membuat Pernyataan

Sitti Khadijayanti Saputri

iv

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA

TerakdeditasiInstitusi

TerakreditasiInstitusi

Jalan Sultan Alauddin No. 259Makassar Telp : 0411-860837/860132 (Fax) Email : [email protected] Web : www.fkip.unismuh.ac.id

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawahini :

Nama : Sitti Khadijayanti Saputri

NIM : 105331105316

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

JudulSkripsi : Peningkatan Kemampuan Berbicara dalam Pembelajaran

Teks Deskripsi dengan Menggunakan Metode Guessing

Game pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 12

Makassar

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapa pun. Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, September 2020

Yang Membuat Pernyataan

Sitti Khadijayanti Saputri

v

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO:

Jangan pernah menyerah dalam meraih impianmu. Ingat, ada orang

tua yang harus dibanggakan, tetaplah berusaha dan berdoa, yakinlah

bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika Allah

menghendaki.

Man jadda wa jadda

„‟Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil‟‟

PERSEMBAHAN:

Kupersembahkan karya ini untuk:

1. Kedua orang tua dan keluarga, terima

kasih atas semua kasih sayang, dukungan,

motivasi, serta doa-doanya yang

senantiasa selalu dipanjatkan oleh Allah

Swt demi keberhasilanku.

2. Sahabat, teman-teman dan semua orang

yang menyayangi dan mendoakan

kesuksesanku.

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

vii

ABSTRAK

Sitti Khadijayanti Saputri 2020. Peningkatan kemampuan berbicara dalam

pembelajaran teks deskripsi dengan menggunakan metode guessing game pada

siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 12 Makassar. Skripsi Jurusan pendidikan

bahasa dan sastra Indonesia, Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas

muhammadiyah Makassar pembimbing 1 Muhammad Akhir dan pembimbing 2

Besse syukroni Baso.

Manfaat dari penelitian ini adalah metode guessing game dapat

meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 12

Makassar, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action

Reaserch) yang dilakukan dalam tahapan siklus meliputi tahap perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi subjek

penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII SMP muhammadiyah 12

Makassar yang berjumlah 19 siswa. Objek penelitian ini adalah kemampuan

berbicara dengan menggunakan metode guessing game. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes hasil belajar. Data

hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar peserta didik kelas

VII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dengan menggunakan metode guessing

game yaitu menjadi lebih aktif dan bersemangat dalam belajar. Pada siklus 1

aktivitas aktivitas belajar siswa dengan kriteria gagal, dengan hasil yang dicapai

66,3 dari 19 siswa, sedangkan siklus II aktivitas belajar siswa dengan kriteria

sangan baik, dengan hasil yang dicapai 81,3 dari 19 siswa.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan hasil belajar siswa kelas

VII SMP Muhammadiyah 12 Makassar dengan menggunakan metode guessing

game meningkat.

Kata kunci: Hasil belajar, kemampuan berbicara, metode guessing game.

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah

melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi penelitian yang berjudul “ Peningkatan Kemampuan Berbicara dalam

Pembelajaran Teks Deskripsi Dengan Menggunakan Metode Guessing Game

Pada Siswa Kelas VII Smp Muhammadiyah 12 Makassar‟‟, Kemudian shalawat

dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad Saw yang merupakan panutan dan

contoh kita kepada akhir zaman,

Teristimewa dan terutama sekali penulis sampaikan terima kasih kepada

orang tua Ayahanda Husain Rahman dan Ibunda Nurlaela atas segala

pengorbanan dan doa restu yang telah diberikan, demi keberhasilan penulis dalam

menuntut ilmu sejak kecil sampai sekarang ini. Semoga yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi kebaikan dan cahaya penerang kehidupan dunia

dan akhirat.

Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Muhammad

Akhir,M.Pd. pembimbing I dan Besse Syukroni Baso, S.Pd.,M.Pd. pembimbing II

yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penyusunan

skripsi. Ucapan terima kasih dan penghargaan, penulis sampaikan kepada Prof.

Dr. H. Ambo Asse., M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin

Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

ix

Muhammadiyah Makassar, Dr. Munirah, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar.

Terima kasih kepada bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, Buat saudara saya Muhammad Saleh Iswandi Saputra,

buat teman dan sahabat tercinta yang membantu dan memberikan motivasi.

Khusus buat teman kelas B dan teman seperjuangan angkatan 2016 yang namanya

tak mampu penulis tuliskan satu persatu atas segala kebersamaan, motivasi, saran

dan bantuannya kepada penulis.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan

tersebut bersifat membangun, karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak

akan berhenti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat

memberikan manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri penulis.

Makassar, September 2020

Penulis

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…….………………………………………………………i

HALAMAN PENGESAHAN……..…………..……………………………….ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING………….………………………………....iii

SURAT PERNYATAAN…………………………………………………….....iv

SURAT PERJANJIAN………..………………………………………………..v

MOTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………..…..vi

ABSTRAK .................... …………………………………………………… .vii

KATA PENGANTAR…………………..…………………………………....viii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….x

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………….1

A. Latar Belakang…………………………………………………………….1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………4

C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….4

D. Manfaat Penelitian………………………………………………………...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS……..7

A. Penelitian Relevan……………………..………………………………...7

B. Kajian Pustaka……………………………………………………………8

C. Kerangka Pikir…………………………………………………..………25

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

xi

D. Hipotesis Tindakan……………………………………………………...26

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………….27

A. Metode Penelitian………………………………………………………….27

B. Lokasi dan Subjek Penelitian……………………………………………...27

C. Prosedur Penelitian………………………………………………………...28

D. Instrumen Penelitian……………………………………………………….33

E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………...37

F. Teknik Analis Data………………………………………………………...38

G. Indikator Keberhasilan…………………………………………………….41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………...42

A. Hasil Penelitian…………………………………………………………….42

B. Pembahasan………………………………………………………………..60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………………………………….………63

A. Simpulan…………………………………………………………………...63

B. Saran……………………………………………………………………….63

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang dimiliki manusia yang

berupa sistem lambang bunyi yang berasal dari alat ucap atau mulut

manusia. Keterampilan berbahasa ada empat aspek yaitu, berbicara,

menyimak, menulis, membaca. Kemampuan berbicara adalah kemampuan

yang harus dimiliki oleh seorang peserta didik dalam proses belajar agar

terjalin komunikasi antara peserta didik dengan seorang pendidik maupun

peserta didik dengan peserta didik lainnya, agar dalam proses

pembelajaran terjadi komunikasi timbal balik atau komunikasi dua arah

antara peserta didik dengan seorang pendidik maupun peserta didik dengan

peserta didik lainnya.

Tujuan utama berbicara adalah menyampaikan informasi berupa

gagasan-gagasan kepada pendengar. Secara khusus, berbicara memiliki

banyak tujuan. Tujuan tersebut antara lain memberi informasi, menyatakan

diri, mencapai tujuan, berekspresi, dan menghibur. Kemampuan berbicara

siswa sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, karena dengan bicara

siswa bisa mengungkapkan ide dan gagasannya sendiri dan siswa merasa

dilibatkan dalam proses pembelajaran dikelas.

Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

produktif. Artinya melalui kemampuan berbicara seseorang

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

2

menyampaikan pengalaman, pikiran, ide kreatif, dan pendapatnya kepada

orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, kemampuan

berbicara seseorang ditentukan dengan tingkat penguasaannya terhadap

topik pembicaraan dan kebahasaan (Mulyati Yeti. 2017:6.1).

Kemampuan berbicara tentunya dapat ditingkatkan dengan cara

tertentu, sebagai seorang pendidik perlu mengetahui cara untuk

meningkatkan kemampuan berbicara seorang peserta didik dalam proses

belajar mengajar itu sendiri untuk menunjang proses belajar mengajar di

sekolah, agar lebih efektif.

Di dalam proses pembelajaran masih banyak siswa yang tidak

aktif saat proses pembelajaran berlangsung dikelas. Sebagai seorang

pendidik kita harus menggunakan metode pembelajaran, agar proses

pembelajaran di kelas efektif, metode guessing game membantu siswa

menjadi aktif dalam belajar, metode yang beragam dapat membuat siswa

menjadi lebih tertarik dan senang untuk mengikuti proses belajar

mengajar. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran akan

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Salah

satu metode yang dapat digunakan untuk melibatkan siswa dalam aktivitas

pembelajaran adalah metode permainan.

Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang

dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran dikelas. Tujuan PTK adalah memperbaiki mutu

pembelajaran, maka kegiatan yang dilakukan haruslah berupa tindakan

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

3

yang diyakini lebih baik dari kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan.

Metode guessing game adalah sebuah permainan yang mana seseorang

harus menebak sesuatu yang diberi petunjuk, guessing game adalah sebuah

permainan yang mana individu atau kelompok mencoba menjawab sebuah

pertanyaan yang telah diberi beberapa kata kunci yang berkaitan dengan

kata tersebut. Metode ini dapat memberi kesempatan bagi murid yang

malu dan merasa kurang aktif untuk turut belajar melalui permainan,

sehingga mereka akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, oleh

karena itu saya mencoba menggunakan metode guessing game yang akan

diterapkan dalam materi pembelajaran teks deskripsi menggunakan

metode guessing game untuk merangsang kemampuan berbicara siswa,

sehingga berani untuk berbicara sekaligus meningkatkan kemampuan

berbicara siswa.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas,

penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti dapat memecahkan

masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran, pemecahan masalah

yang dimaksud adalah kemampuan berbicara dalam pembelajaran teks

deskripsi dengan menggunakan metode guessing game pada siswa kelas

VII SMP Muhammadiyah 12 Makassar, dengan menggunakan metode

permainan guessing game diharapkan dapat membuat siswa semangat

mengikuti pembelajaran, merangsang kemampuan berbicara siswa,

sehingga berani untuk berbicara sekaligus meningkatkan kemampuan

berbicara siswa. Oleh karenanya penelitian ini berjudul “Peningkatan

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

4

Kemampuan Berbicara dalam Pembelajaran Teks Deskripsi dengan

Menggunakan Metode Guessing Game Pada Siswa Kelas VII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut :

a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran teks deskripsi dengan

menggunakan metode guessing game pada siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar?

b. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran teks deskripsi dengan

menggunakan metode guessing game pada siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar?

c. Bagaimanakah hasil pembelajaran teks deskripsi dengan menggunakan

metode guessing game pada siwa kelas VII SMP Muhammadiyah 12

Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan.

a. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran teks deskripsi dengan

menggunakan metode guessing game pada siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar.

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

5

b. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran teks deskripsi dengan

menggunakan metode guessing game pada siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar.

c. Hasil pembelajaran teks deskripsi dengan menggunakan metode guessing

game pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

D. Manfaat Penelitiaan

1. Manfaat teoritis

a. Mendapatkan pengetahuaan lebih mendalam mengenai teori dan langkah-

langkah peningkatan kemampuan berbicara dalam pembelajaran teks

deskripsi dengan menggunakan metode guessing game.

b. Memperkaya keilmuan dan menambah pengetahuan dalam pembelajaran

bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa

1) Meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada pembelajaran teks

deskripsi dengan menggunakan metode guessing game.

2) Melatih siswa untuk berfikir dalam menjawab suatu pertanyaan.

3 ) Menambah pemahaman siswa tentang pembelajaran teks deskripsi.

4) Membuat siswa menjadi tertarik dan semangat untuk mengikuti proses

belajar dikelas.

b . Manfaat bagi guru

1) Menerapkan metode guessing game dalam pembelajaran teks deskripsi.

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

6

2) Memperluas pengetahuan dan pemahaman terhadap keterampilan

berbicara

3) Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga

dapat menarik perhatiaan siswa.

c. Manfaat bagi kepala sekolah

1) Meningkatkan kerja sama dalam pengembangan dan peningkatan mutu

pendidikan.

2) Memberikan umpan balik dan ditindak lanjuti oleh sekolah dalam

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.

d. Manfaat bagi Peneliti

1) Menambah pengalaman peneliti dalam penelitian mengenai

pembelajaran teks deskripsi.

2) Menambah pengetahuan peneliti dalam penelitian mengenai

pembelajaran teks deskripsi dengan menggunakan metode guessing

game.

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Relevan

Dea khaerunnisa (2018) dengan judul “ Peningkatan kemampuan

berbicara melalui penerapan kooperatif debate siswa kelas X IPA SMA

Negeri 2 Wajo‟‟ Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan hasil

belajar siswa kelas X IPA SMA melalui penerapan kooperatif debate

dinyatakan berhasil. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan

melalui II siklus, pada siklus I dari hasil perhitungan didapatkan nilai rata-

rata kelas dari hasil tes siswa dalam keterampilan berbicara dengan

menggunkan metode kooperatif debat sebesar 67,5 dengan jumlah siswa

sebanyak 32 siswa, selanjutnya pada siklus II pada pertemuan pertama ini

sebesar 88% dan pada pertemuan kedua mencapai 100%, keberhasilan

hasil berdebat siswa dengan nilai rata-rata sebesar 81,4 dari keseluruhan

siswa. Persamaan dari, penelitian yang dilakukan Dea Khaerunnisa adalah

sama-sama Peningkatan berbicara, perbedaanya adalah Dea Khaerunnisa

menggunakan metode kooperatif debate, sedangkan penulis menggunakan

metode guessing game.

Nirmawati Amiruddin (2019) dengan judul “ Peningkatan

keterampilan berbicara melalui penerapan metode diskusi siswa kelas VIII

SMP Negeri 33 Makassar”, penelitian ini menunjukkan bahwa

7

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

8

peningkatan keterampilan berbicara siswa SMP kelas VIII dinyatakan

berhasil. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan melalui II siklus,

pada siklus I nilai rata-rata mencapai 71,16 (terdapat 15 siswa yang

mendapat nilai ≥75 dan 22 siswa mendapat nilai ≤75, selanjutnya pada

silus II ketuntasan keterampilan berbicara siswa mencapai 80,49 (terdapat

2 siswa yang belum mencapai KKM sedangkan 35 siswa yang mencapai

di atas KKM). Persamaan dari penelitian yang dilakukan Nirmawati

Amiruddin adalah sama-sama peningkatan keterampilan berbicara,

perbedaanya adalah Nirmawati Amiruddin menggunakan metode diskusi,

sedangkan penulis menggunakan metode guessing game.

Muslimin (2018) dengan judul “ Peningkatan keterampilan

berbicara melalui penerapan metode timetoken (tito) siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah Limbung” penelitian ini menunjukkan bahwa

peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas VII dinyatakan berhasil.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan melalui II siklus, pada

siklus I dengan nilai rata-rata yaitu 63,47, selanjutnya pada siklus II

dengan nilai rata-rata 80. Persamaan dari penelitian yang dilakukan

Muslimim adalah sama-sama peningkatan keterampilan berbicara,

perbedaanya adalah Muslimin menggunakan metode timetoken (tito),

sedangkan penulis menggunakan metode guessing game.

2. Pengertian Bahasa

Bahasa adalah suatu alat komunikasi yang dimiliki manusia yang

berupa sistem lambang bunyi yang berasal dari alat ucap atau mulut

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

9

manusia. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu

seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri

berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan

adaptasi, di dalam kehidupan sosial tidak dapat lepas dari kegiatan

berbahasa. (Zakky, 2018).

3. Hakikat Berbicara

Berbicara merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

produktif. Artinya melalui kemampuan berbicara seseorang

menyampaikan pengalaman, pikiran, ide kreatif, dan pendapatnya kepada

orang lain dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar, kemampuan

berbicara seseorang ditentukan dengan tingkat penguasaannya terhadap

topik pembicaraan dan kebahasaan (Mulyati Yeti, 2017: 6.1).

Pengertian berbicara menurut para ahli (dalam Eriyanti, 2017):

a. Hariyadi dan Zamzani (1996/1997) mengatakan bahwa berbicara pada

hakikatnya merupakan suatu proses berkomunikasi, sebab didalamnya

terjadi pesan dari suatu sumber ke tempat lain.

b. Burhan Nugiyantoro (2001/276) berbicara adalah aktivitas berbahasa

kedua yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan berbahasa, yaitu

setelah aktivitas mendengar. Berdasarkan bunyi-bunyi yang didengar

itu, kemudian manusia belajar untuk mengucapkan dan akhirnya

terampil berbicara.

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

10

c. Tarigan (2008:14) berbicara merupakan kemampuan mengucapkan

bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan,

menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan dan ide. Dapat

dikatakan bahwa berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang

dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang

memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan

gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan. Berbicara merupakan suatu

bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik,

psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik.

Berdasarkan pengertian berbicara yang telah disampaikan oleh

beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengertiaan berbicara

adalah aktivitas mengeluarkan kata-kata atau bunyi berwujud ungkapan,

gagasan, informasi yang mengandung makna tertentu secara lisan.

(Eriyanti, 2017).

4. Tujuan Berbicara

Tujuan utama berbicara adalah untuk menyampaikan informasi berupa

gagasan-gagasan kepada pendengar. Secara khusus, berbicara memiliki

banyak tujuan. Tujuan tersebut antara untuk memberi informasi, menyatakan

diri, mencapai tujuan, berekspresi dan menghibur.

a. Berbicara dengan tujuan memberi informasi

Dalam kegiatan berbicara ini pembicara memiliki informasi-informasi

yang akan disampaikan kepada pendengar. Contoh berbicara dengan tujuan

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

11

memberi informasi misalnya, kegiatan berbicara seorang guru kepada para

siswanya di dalam kelas, seorang penyaji dalam kegiatan seminar, seorang dai

dalam kegiatan pengkajian Al-Qur‟an, atau pembicara dalam kegiatan-

kegiatan pelatihan.

a. Berbicara dengan tujuan menyatakan diri

Kegiatan berbicara dengan tujuan menyatakan diri berupa kegiatan

berbicara yang dilakukan seseorang ketika memperkenalkan diri atau ketika

menyampaikan argumentasi dan suatu masalah.

b. Berbicara dengan tujuan mencapai tujuan

Berbicara dengan tujuan mencapai tujuan adalah kegiatan berbicara

yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu, contoh kegiatan berbicara dengan

tujuan antara lain berbicara dalam mempresentasikan program dalam rangka

memperoleh jabatan, berbicara dalam kampanye, berbicara dalam rangka

memperoleh pinjaman, dan menawarkan barang dagangan.

c. Berbicara dengan tujuan berekspresi

Kegiatan berbicara dengan tujuan berekspresi biasanya dilakukan oleh

orang-orang yang berkecimpung dalam bidang karya sastra. Contohnya ketika

mendongeng, menyatakan perasaan kepada orang lain, dan berbicara

berdasarkan empati.

d. Berbicara untuk menghibur

Berbicara dengan tujuan menghibur adalah kegiatan

berbicara dengan menggunakan kata-kata yang mengandung humor. Contoh

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

12

kegiatan berbicara dengan tujuan menghibur biasa dilakukan oleh para

pelawak atau acara-acara yang bersifat komedi. ( Mulyati Yeti, 2017).

5. Metode Berbicara

Metode berbicara menurut Tarigan (dalam Dea Khaerunnisa, 2018:15),

ada empat cara atau metode yang dapat digunakan orang dalam

menyampaikan pembicaraan, yaitu:

a. Metode impromptu “serta merta”. Dalam hal ini pembicara, tidak

melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum berbicara, tetapi serta

merta atau mendadak berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.

Pembicara menyampaikan pengetahuan yang ada, dihubungkan dengan

situasi dan kepentingan saat itu.

b. Metode hafalan. Pembicara sebelum melakukan kegiatannya

melakukan persiapan secara tertulis, kemudian dihafal kata demi kata,

kalimat demi kalimat. Metode ini biasanya digunakan oleh pembicara

pemula atau yang masih belum bia berbicara di depan banyak orang.

c. Metode naskah. Pada metode ini pembicara sebelum berbicara terlebih

dahulu menyiapkan naskah, pembicaran membacakan naskah di depan

pendengarnya. Metode ini kurang komunikatif dengan pendengarnya

karena mata dan perhatian selalu tertuju pada naskah.

d. Metode ekstemporan. Dalam hal ini pembicara membuat catatan yang

digunakan sebagai pedoman pembicara dalam melakukan

pembicaraannya, dengan pedoman itu pembicara dapat

mengembangkannya secara bebas.

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

13

6. Penilaian Berbicara

Dalam mengevaluasi kemampuan berbicara seseorang, pada

prinsipnya kita harus memperhatikan lima faktor Tarigan (dalam

Nirmawati Amiruddin, 2019), yaitu sebagai berikut:

1. Bunyi-bunyi tersendiri (vocal dan konsonan) diucapkan dengan tepat.

2. Pola intonasi, naik ,dan turunnya suara, serta tekanan suku kata

memuaskan.

3. Ketepatan ucapan mencerminkan bahwa sang pembicara tanpa

referensi internal memahami bahasa yang digunakan.

4. Kata yang diucapkan dalam bentuk dan urutan yang tepat.

5. Kewajaran atau kelancaran kenative-speaker-an yang tercermin saat

seseorang berbicara.

Hal-hal tersebut kita kemukakan, sebab adalah merupakan

kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa “kemampuan berbicara

secara efektif merupakan suatu unsur penting terhadap keberhasilan kita

dalam semua bidang kehidupan”.

Menurut Arsyad dan Mukti (dalam Isnainar,2013:39) faktor-faktor

yang dinilai untuk keefektifan berbicara ada dua yaitu faktor kebahasaan

dan faktor non kebahasaan. Faktor kebahasaan mencakup pengucapan

vokal, pengucapan nada/ irama, penjedaan, pilihan kata, pilihan ungkapan,

variasi kata, tata bentukan, struktur kalimat, dan ragam kalimat. Faktor non

kebahasaan mencakup keberanian dan semangat, kelancaran, kenyaringan

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

14

suara, pandangan mata, gerak-gerik dan mimik, keterbukaan, penalaran,

dan penguasaan topik.

7. Faktor Keefektifan Berbicara

Faktor-faktor penentu keberhasilan dalam berbicara yaitu:

pembicara dan pendengar. Kedua faktor tersebut akan menentukan

berhasil atau tidaknya kegiatan berbicara, kedua faktor tersebut akan

dibahas di bawah ini.

1. Pembicara

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pembicara untuk

melakukan kegiatannya, yaitu:

a. Pokok pembicaraan

Isi atau pesan yang menjadi pokok pembicaraan hendaknya

memperhatikan hal-hal berikut ini: pokok pembicaraan bermanfaat bagi

pendengar baik berupa informasi maupun pengetahuan, pokok

pembicaraan hendaknya serba sedikit sudah diketahui dan bahan untuk

memperluas pembicaraan yang sudah diketahui itu lebih mudah

diperoleh, pokok pembicaraan menarik untuk dibahas, baik oleh

pembicara maupun bagi pendengar.

Pokok pembicaraan yang menarik biasanya pokok pembicaraan

seperti berikut: merupakan masalah yang menyangkut kepentingan

bersama, merupakan jalan keluar dari suatu persoalan yang tengah

dihadapi, merupakan persoalan yang ramai dibicarakan dalam

masyarakat atau persoalan yang jarang terjadi, mengandung konflik atau

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

15

pertentangan pendapat, dan pokok pembicaraan hendaknya sesuai

dengan daya tangkap pendengar, tidak melebihi daya intektual pendengar

atau sebaliknya, lebih mudah.

b. Metode

Metode berbicara ada empat atau teknik yang dapat atau bisa

digunakan orang dalam menyampaikan pembicaraan yaitu: Metode

impromptu “serta merta”, metode menghafal, metode naskah, dan metode

ekstemporan.

c. Bahasa

Bahasa bagi pembicara merupakan suatu alat untuk menyampaikan

pesan kepada orang lain. Oleh karena itu, pembicara mutlak harus

mengetahui faktor kebahasaan. Di samping itu, pembicara juga harus

menguasai faktor nonkebahasaan.

2. Faktor Kebahasaan

Faktor kebahasaan yang terkait dengan keterampilan berbicara

antara lain sebagai berikut:

a. Ketepatan Pengucapan dan Pelafalan Bunyi

Pembicara harus membiasakan diri mengucapkan bunyi-bunyi

bahasa secara tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan berlatih

mengucapkan bunyi-bunyi bahasa. Pengucapan bunyi bahasa yang

kurang tepat dapat mengalihkan perhatiaan pendengar. Memang pola

ucapan dan dan artikulasi yang kita gunakan tidak selalu sama, masing-

masing kita mempunyai ciri tersendiri. Selain itu ucapan kita juga sering

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

16

pengaruhi oleh bahasa ibu. Akan tetapi, jika perbedaan itu terlalu

mencolok sehingga menjadi suatu penyimpangan, maka keefektifan

komunikasi akan terganggu. Sampai saat ini lafal bahasa indonesia,

namun usaha kearah itu sudah lama dikemukakan adalah bahwa ucapan

atau lafal yang baku dalam bahasa indonesia adalah ucapan yang bebas

dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau ciri-ciri lafal daerah.

b. Penempatan Tekanan, Nada, Jeda, Intonasi dan Ritme

Penempatan tekanan, nada, jeda, intonasi dan ritme yang sesuai

akan membuat daya tarik tersendiri dalam berbicara, bahkan

merupakan faktor penentu dalam keefektifan berbicara. Suatu topik

pembicaraan mungkin akan kurang menarik, namun dengan tekanan,

nada, jeda dan intonasi yang sesuai akan mengakibatkan pembicaraan

itu menjadi menarik. Sebaliknya, apabila penyampaiannya datar saja,

dapat menimbulkan kejemuan bagi pendengar dan keefektifan

berbicara akan berkurang. Kekurangan ketepatan dalam penempatan

tekanan, nada, jeda, intonasi dan ritme dapat menimbulkan perhatian

pendengar beralih kepada cara berbicara pembicara, sehingga topik

atau pokok pembicaraan yang disampaikan kurang diperhatikan.

Dengan demikian keefektifan berbicara menjadi terganggu.

c. Pemilihan Kata dan Ungkapan yang Baik, Konkret dan Bervariasi

Kata dan ungkapan yang kita gunakan dalam berbicara hendaknya

baik, konkret, dan bervariasi. Pemilihan kata dan ungkapan yang baik,

maksudnya adalah pemilihan kata yang tepat dana sesuai dengan

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

17

keadaan para pendengarnya. Misalnya, jika yang menjadi

pendengarnya para petani, maka kata-kata yang dipilih adalah kata-

kata atau ungkapan yang mudah dipahami oleh para petani. Pemilihan

kata dan ungkapan harus konkret, maksudnya pemilihan kata atau

ungkapan harus jelas, mudah dipahami para pendengar. Kata-kata

yang jelas biasanya kata-kata yang sudah dikenal oleh pendengar yaitu

kata-kata populer. Pemilihan kata dan ungkapan yang abstrak dan

menimbulkan kurang jelas pembicaraan. Pemilihan kata adan

ungkapan yang bervariasi, maksudnya pemilihan kata atau ungkapan

dengan bentuk atau kata lain lebih kurang maknanya sama dengan

maksud agar pembicaraan tidak menjemukan pendengar.

d. Ketepatan Susunan Penuturan

Susunan penuturan berhubungan dengan penataan pembicara atau

uraian tentang sesuatu. Hal ini menyangkut penggunan kalimat,

pembicaraan yang menggunakan kalimat efektif akan lebih

memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraan.

3. Faktor Nonkebahasaan

Faktor-faktor nonkebahasaan mencakup: sikap yang wajar, tenang,

dan tidak kaku, pandangan yang diarahkan pada lawan berbicara,

kesediaan menghargai pendapat orang lain, kesediaan mengoreksi diri

sendiri, keberaniaan mengungkapkan dan mempertahankan pendapat,

gerak-gerik dan mimik yang tepat, kenyaringan suara, kelancaran,

penalaran dan relavansi, penguasaan topik.

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

18

a. Tujuan

Seorang pembicara dala menyampaikan pesan kepada orang lain

pasti mempunyai tujuan, ingin mendapatkan respon atau reaksi. Respon

atau reaksi itu merupakan suatu hal yang menjadi harapan pembicaraan

sangat tergantung dari keadaan dan keinginan pembicara. Secara umum

tujun pembicaraan adalah sebagai berikut: Mendorong atau menstimulasi,

meyakinkan, menggerakkan, menginformasikan, dan menghibur.

b. Sarana

Sarana dalam kegiatan berbicara mencakup waktu, tempat,

suasana, dan media atau alat peraga. Pokok pembicaraan yang dipilih

hendaknya disesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Berbicara

terlalu lama atau melebihi waktu yang disediakan dapat menimbulkan rasa

jenuh para pendengar. Tempat berbicara sangat menentukan keberhasilan

pembicaraan. Dalam hal ini perlu diperhatikan faktor lokasi, jumlah

pendengar, posisi pembicara dan pendengar, cahaya, udara, dan pengeras

suara. Berbicara pada suasana tertentu pun akan mempengaruhi

keberhasilan pembicaraan. Pembicaraan yang berlangsung pada pagi hari

tentu akan lebih berhasil dibandingkan dengan pembicaraan pada siang,

sore, dan malam hari. Media atau alat peraga akan membantu kejelasan

dan kemenarikan uraian. Karena itu, Jika memungkinkan, dalam berbicara

perlu diusahakan alat bantu sepeti film, gambar, dan alat peraga lainnya.

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

19

c. Interaksi

Interaksi kegiatan berbicara berlangsung menunjukkan adanya

hubungan interaksi antara pembicara dan pendengar. Interaksi dapat

berlangsung searah, dua arah, dan bahkan multi arah. Kegiatan berbicara

yang berlangsung suatu arah, misalnya laporan pandangan mata

pertandingan sepak bola, tinju, pembacaan berita. Kegiatan berbicara yang

berlangsung dua arah, misalnya pembicaraan dalam bentuk dialog atau

wawancara. Sedangkan kegiatan berbicara yang berlangsung multi arah

biasanya terjadi pada acara diskusi, diskusi kelompok, rapat, seminar, dan

sebagainya.

4. Pendengar

Pendengar suatu kegiatan berbicara akan berlangsung dengan baik

apabila dilakukan dihadapan para pendengar yang baik. Karena itu,

pendengar harus mengetahui persyaratan yang dituntut untuk menjadi

pendengar yang baik. Pendengar yang baik hendaknya memperhatikan hal-

hal sebagai berikut:

a. Memiliki kondisi fisik dan mental yang baik sehingga memungkinkan

dapat melakukan mendengar, memusatkan perhatian dan pikiran kepada

pembicaraan.

b. Memiliki tujuan tertentu dalam mendengarkan yang dapat mengarahkan

dan mendorong kegiatan mendengarkan.

c. Mengusahakan agar meminati isi pembicaraan yang didengarkan.

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

20

d. Memiliki kemampuan linguistik dan nonlinguistik yang dapat

meningkatkan keberhasilan mendengarkan.

e. Memiliki pengalaman dan pengetahuan luas yang dapat mempermudah

pengertian dan pemahaman isi pembicaraan. (dalam Dea Khaerunnisa.

2018)

8. PengertianTeks Deskripsi

Teks deskripsi adalah salah satu jenis karangan yang didalamnya

berisi tentang gambaran dari sebuah objek, tempat dan lain sebagainya

secara rinci. Untuk teks ini terbagi menjadi 3 jenis yaitu subjektif, spasial,

dan objektif. Teks ini juga dapat dikatakan sebagai salah satu cara untuk

mengembangkan kata menjadi paragraf utuh yang diungkapkan secara

jelas dan tepat agar dapat dipahami oleh para pembaca (Santinorice.2019).

a. Ciri-ciri teks deskripsi

Secara umum, karakteristik dari teks jenis ini sangat mudah

dipahami, sehingga akan sangat mudah bagi kalian agar dapat

membedakannya dengan jenis teks yang lainnya.

1) Paragraf teks deskripsi biasanya berisi cerita atau mendeskripsikan

sesuatu.

2) Objek yang dijelaskan atau digambarkan pada paragraf teks deskripsi

biasanya diceritakan secara rinci dan melibatkan panca indera.

3) Para pembaca yang sedang membaca paragraf teks deskripsi, seolah-

olah dapat melihat dan merasakan objek yang dijelaskan dalam teks

tersebut.

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

21

4) Biasanya paragraf teks deskripsi menjelaskan ciri-ciri fisik yang

dimiliki oleh sebuah objek seperti warna, ukuran, bentuk atau cirri

psikis lainnya.

b. Struktur Teks Deskripsi

Selain ciri-ciri, paragraf teks deskripsi juga memiliki struktur yang

digunakan untuk membentuk teks ini secara utuh, yaitu diantaranya

sebagai berikut:

1) Identifikasi, yaitu merupakan penejelasan dari identitas seseorang,

benda, dan objek lainnya

2) Klasifikasi, yaitu sebuah penyusun kalimat yang memiliki aturan

tertentu sesuai dengan kaidah yang berlaku.

3) Deskripsi bagian, yaitu adanya suatu bagian paragraf yang berisi

tentang penggambaran sesuatu yang berkaitan dengan apa yang sedang

dibahas.

c. Jenis Teks Deskripsi

1) Subyektif, yaitu salah satu teks yang digunakan untuk menggambarkan

sebuah tempat, benda, ruangan, dan lain sebagainya.

2) Spatial, yaitu salah satu kalimat yang hanya berisi penggambaran dari

sebuah objek seperti tempat, ruangan, benda, dan lainnya.

3) Objek, yaitu salah satu teks yang menjelaskan keadaan dari suatu objek

secara apa adanya (Santinorice, 2019).

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

22

9. Metode Guessing Game

a. Pengertian Metode Guessing Game

Metode guessing game adalah sebuah permainan yang mana

seseorang harus menebak sesuatu yang diberi petunjuk, guessing game

sebuah permainan di mana individu atau kelompok menjawab sebuah

pertanyaan yang telah diberi beberapa kata kunci yang berkaitan dengan

kata tersebut. Ini dapat memberi kesempatan bagi murid yang malu dan

merasa kurang aktif untuk turut belajar melalui permainan sehingga

mereka akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, oleh karena itu

peneliti mencoba menggunakan metode guessing game yang akan

diterapkan dalam pembelajaran teks deskripsi menggunakan metode

guessing game untuk merangsang kemampuan berbicara siswa, sehingga

berani untuk berbicara sekaligus meningkatkatkan kemampuan berbicara

siswa (Disdik, 2019).

a. Langkah- Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Menyiapakan materi yang akan diajarkan.

2. Memancing siswa dengan beberapa pertanyaan, guna memancing

siswa berbicara dan mengetahui tingkat kemampuan siswa.

3. Pada pertemuan sebelumnya siswa sudah diberi bekal tentang teks

deskripsi.

4. Guru menjelaskan kembali tentang materi teks deskripsi

5. Guru mengirim sebuah gambar di grup whatshap dan meminta siswa

untuk menebak gambar tersebut.

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

23

6. Siswa diminta untuk menulis teks deskripsi berdasarkan gambar yang

sudah ditebak, kemudian siswa membuat video membaca teks

deskripsi dan dikirim ke grup whatsap

b. Manfaat Dengan Menggunakan Metode Guessing Game

1) Siswa merasa lebih rileks dalam mengikuti pelajaran, sehingga

akan mudah masuk pelajaran tersebut.

2) Melatih siswa untuk berfikir dalam menjawab suatu pertanyaan.

3) Membuat siswa menjadi tertarik dan semangat untuk mengikuti

proses belajar.

4) Dengan menggunakan game akan lebih menyenangkan siswa.

B. Kerangka Pikir

Keterampilan berbicara penting untuk berkomunikasi dalam

kehidupan sehari-hari. Keterampilan berbicara adalah salah satu

keterampilan berbahasa sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi

artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta

mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau

kelompok secara lisan, baik secara berhadapan ataupun jarak jauh.

Keterampilan berbicara adalah kemampuan yang harus dimiliki

oleh seorang peserta didik dalam proses belajar, agar terjalin komunikasi

yang baik antara peserta didik dengan seorang pendidik maupun dengan

peserta didik lainnya. Namun pada kenyataanya keterampilan berbicara

siswa SMP belum optimal. Gejala-gejala yang tampak misalnya, siswa

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

24

mengalami kesulitan dalam menyampaikan gagasan, pikiran kepada guru

dan teman-temannya, serta siswa ragu-ragu dalam berbicara, sulit memilih

kata, dan tidak tenang dalam berbicara.

Metode guessing game adalah sebuah metode yang memungkinkan

siswa menjadi aktif berbicara dan meningkatkan kemampuan berbicara

siswa dalam proses belajar mengajar, melatih siswa untuk berfikir dalam

menjawab suatu pertanyaan, menambah pemahaman siswa dalam belajar

teks deskripsi, dan membuat siswa menjadi semangat untuk mengikuti

proses belajar dikelas.

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

25

Kurikulum

2013 Pelajaran Teks Deskripsi

Kemampuan Berbicara

Penerapan Metode

Guessing Game

Pengamatan Tindakan Perencanaan

Siklus 1 dan Siklus II

Analisis

Temuan

Refleksi

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

26

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir yang diuraikan di atas hipotesis tindakan

dalam penelitian ini adalah Peningkatan kemampuan berbicara dalam

pembelajaran teks deskripsi dengan menggunakan metode guessing game

pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 12 Makassar.

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Wina Sanjaya (dalam Nirmawati Amiruddin, 2019) mengemukakan

penelitian tindakan kelas merupakan proses pengkajian masalah

pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk

memecahkan masalah tersebut melalui berbagai tindakan yang terencana

dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan

tersebut. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya yang dapat

dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas peran dan tanggung

jawab guru dalam pengelolaan kelas.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 12 Makassar, Jl.

Bonto Daeng Ngirate No.22, Kelurahan Bonto Makkio, Kecamatan

Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90222, sekolah ini

mempunyai sarana dan prasarana yang cukup memadai.

2. Waktu Penelitian

Berikut rincian penelitian yang akan dilaksanakan pada semester

genap 2019/2020.

27

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

28

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 12

Makassar tahun ajaran 2019/2020 sebagai subjek penelitian yang

menerima tindakan. Dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 12 orang dan

jumlah siswa perempuan sebanyak 7 orang. Subjek yang melaksanakan

tindakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Makassar yang bekerja sama dengan guru dan kepala

sekolah.

C. Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan dengan

dua siklus dengan empat tahap pelaksanaan. Secara rinci pelaksanaan

penelitian untuk dua siklus tindakan ini sebagai berikut.

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

29

1. Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut.

1). Mengkaji landasan pustaka yang berkaitan dengan tema penelitian

yang dilakukan.

Siklus 1

Perencanaan Tindakan

Pengamatan/

Evaluasi Refleksi

Siklus II

Pengamatan/

Evaluasi Tindakan

Refleksi

Hasil/simpulan

Perencanaan

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

30

2). Membuat langkah-langkah pembelajaran untuk pelaksanaan

tindakan model pembelajaran guessing game.

3). Membuat instrumen penelitian berupa tes hasil belajar untuk

melakukan evaluasi di setiap akhir siklus.

4). Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi atau

keadaan siswa di kelas saat proses belajar di kelas saat proses belajar

mengajar berlangsung dan selama diadakan model pembelajaran

guessing game.

5). Mengidentifikasi semua siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 12

Makassar sebelum mengadakan siklus 1. Hal-hal yang dilakukan

adalah menanyakan mata pelajaran yang mereka senangi, kebiasaan

belajar bahasa Indonesia, cara guru menyajikan pelajaran bahasa

Indonesia.

b. Tahap Tindakan

Setelah tahap perencanaan dianggap matang, kemudiaan

dilaksanakan tahap tindakan. Pada tahap ini, dilaksanakan kegiatan belajar

mengajar dan menggunakan metode guessing game.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini sebagai

berikut:

Langkah- Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Menyiapakan materi yang akan diajarkan.

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

31

2. Memancing siswa dengan beberapa pertanyaan, guna memancing

siswa berbicara dan mengetahui tingkat kemampuan siswa.

3. Pada pertemuan sebelumnya siswa sudah diberi bekal tentang teks

deskripsi.

4. Guru menjelaskan kembali tentang materi teks deskripsi

5. Guru mengirim sebuah gambar di grup whatshap dan meminta

siswa untuk menebak gambar tersebut.

6. Siswa diminta untuk menulis teks deskripsi berdasarkan gambar

yang sudah ditebak, kemudian siswa membuat video membaca teks

deskripsi dan dikirim ke grup whatsap.

Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan hasil guessing game dan

menyimpulkan materi pelajaran, dilanjutkan dengan guru menutup

pelajaran

c. Pengamatan/Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar

berlangsung. Data penelitian yang diambil adalah tentang kehadiran,

keaktifan mereka di kelas dalam memberikan jawaban dan bertanya.

d. Refleksi

Hasil yang telah diperoleh dari pengamatan terhadap tiap-

tiap kelompok dikumpulkan serta dianalisis. Baik berupa hasil evaluasi

maupun data hasil observasi yang diperoleh pada saat melaksanakan

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

32

kegiatan pengajaran, sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan siklus

berikutnya.

2. Siklus 2

Kegiatan yang dilakukan pada siklus II pada dasarnya adalah

mengulang tahapan-tahapan pada siklus I, akan tetapi dilakukan pula

sejumlah rencana baru untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang

terdapat pada siklus sebelumnya.

a. Tahap Perencanaan

1) Melanjutkan kembali perencanaan-perencanaan pada siklus I yang

dianggap perlu dalam memecahkan persoalan pada siklus I.

2) Dari refleksi siklus pertama disusun rencana baru yang akan

dibuatkan tindakan.

3) Menyiapkan pertanyaan kepada siswa pada saat proses

pembelajaran untuk lebih mengaktifkan siswa, dan memberikan

bimbingan individu pada siswa yang mengalami kesulitan

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II Pada dasarnya adalah

mengulang langkah-langkah pada siklus I, tetapi pada siklus II

kelompoknya diubah dan pertanyaannya diubah.

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

33

c. Pengamatan/ Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan observasi yang ada pada dasarnya sama

dengan kegiatan siklus I yaitu mengambil data kualitatif dan kuantitatif

siswa. Serta data mengenai kehadiran, sikap, keaktifan, kemampuan

berbicara siswa, baik saat kegiatan belajar mengangajar berlangsung.

d. Refleksi

Hasil yang diperoleh pada siklus dua berupa nilai pada tes hsil

belajar, perubahaan sikap, maupun refleksi yang diberikan siswa serta data

dari lembar observasi dikumpulkan serta dianalisis.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Sanjaya (dalam Nirmawati Amiruddin. 2019) Instrumen

penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian, untuk kepentingan penelitian tindakan kelas, banyak instrument

yang dapat digunakan seperti observasi, wawancara, dan catatan harian.

Namun dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan

instrument berupa observasi dan tes.

1. Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara

sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena untuk

mencapai tujuan tertentu. Dalam evaluasi pembelajaran, observasi dapat

digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik, seperti

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

34

tingkah laku peserta didik pada waktu belajar, berdiskusi, mengerjakan

tugas, dan lain-lain. Instrumen yang digunakan untuk melakukan observasi

disebut pedoman observasi.

Pada penelitian ini peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku

kegiatan guru dan siswa selama proses pemebelajaran bahasa Indonesia

berlangsung. Hasil pengamatan ditulis dalam lembar observasi yang telah

disediakan.

Tabel 3.1 lembar observasi kegiatan siswa

No Aspek yang diamati Kriteria Penilaian

Ya Tidak

1. Partisipasi siswa mengikuti

persepsi guru dalam

pembelajaran online

.2. Perhatian siswa terhadap

penjelasan guru

3. Siswa aktif dalam proses

pembelajaran teks deskripsi

dengan menggunakan metode

guessing game

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

35

4. Kemampuan siswa dalam

menebak gambar

5. Kemampuan siswa dalam

membuat teks deskripsi

6. Kemampuan siswa dalam

membuat video membaca teks

deskripsi

Jumlah

Presentase

Keterangan

Tingkat keberhasilan: jumlah skor x 100

Jumlah indikator

Pedoman penilaian:

Tingkat Keberhasilan Predikat

80%-100% Sangat Baik (SB)

70%-79% Baik (B)

60%-69% Cukup (C)

50%-59% Kurang (K)

0%-49% Gagal (G)

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

36

2. Tes

Tes yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes berbicara

yang dilakukan pada akhir pertemuan setiap siklus. Metode tes dilakukan

pada saat pembelajaran berbicara berlangsung dengan lembar pengamatan.

Alat yang akan digunakan dalam berbicara melalui metode guessing

game dapat berwujud pelafalan, volume suara, pilihan kata, intonasi dan

jeda, kelancaran, dan percaya diri.

Penilaian ini adalah masing-masing komponen (Nurgiantoro, 2001).

Tabel 3.2 Alat penilaian Kemampuan berbicara siswa

No Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Pelafalan 25 30 30 30

2 Volume suara 10 10 20 10

3 Pilihan kata 10 30 10 25

4 Intonasi dan jeda 15 10 10 10

5 Kelancaran 20 10 20 15

6 Percaya diri 20 10 10 10

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

37

Skor maksimal 100 100 100 100

Pedoman penilaian:

Tingkat Keberhasilan Predikat

80%-100% Sangat Baik (SB)

70%-79% Baik (B)

60%-69% Cukup (C)

50%-59% Kurang (K)

0%-49% Gagal (G)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes, dan

catatan lapangan.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan di sini dilakukan untuk mengamati

jalannya proses pembelajaran. Dengan observasi peneliti memperoleh

data berupa gambaran proses kerja sama kelompok siswa, keaktifan

siswa, sikap siswa, dan interaksi siswa dalam proses belajar mengajar

berlangsung.

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

38

2. Tes

Peneliti melakukan tes untuk mengukur kemampuan berbicara siswa

dalam proses pembelajaran teks deskripsi menggunakan metode

guessing game.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mendeskripsikan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses kegiatan dari

awal hingga akhir. Catatan lapangan dibuat agar setiap proses dapat

dicatat dan dibuat kesimpulan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah

sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut

menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan

solusi permasalahan, yang terutama adalah masalah yang tentang sebuah

penelitian. Analisis data juga bisa diartikan sebagai kegiatan yang

dilakukan untuk merubah data hasil dari sebuah penelitian menjadi

informasi yang nantinya bisa dipergunakan untuk mengambil sebuah

kesimpulan. Analisis data penelitian tindakan kelas berupa deskriptif

kualitatif dan deskriptif kuantitatif.

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

39

1. Analisis data deskriptif kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif dalam penelitian ini bersifat

menggambarkan fakta yang sesuai data yang diperoleh untuk mengetahui

keterampilan berbicara siswa selama proses pembelajaran. Selain itu untuk

mengetahui respon dan aktivitas siswa terhadap kegiatan pembelajaran.

Hasil refleksi dari siklus I menjadi dasar untuk melaksanakan siklus II.

2. Analisis data deskriptif kuantitatif

Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan dengan melakukan rata-

rata hasil tes siswa ketika tindakan dilakukan. Jika kemampuan berbicara

dalam pembelajaran teks deskripsi ≥75% dan mengalami kenaikan setiap

siklusnya, maka diasumsikan bahwa metode guessing game dapat

meningkatkan kemampuan berbicara siswa.

Analisis data kuantitatif didapat dari penilaian latihan dan tes (pre-

tes dan post-tes).

a. Penilaian latihan dan tes mencari rata-rata

Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya

dibagi dengan jumlah siswa yang mengikuti tes sehingga diperoleh nilai

rata-rata.

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

40

Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

= Nilai rata-rata

∑×= Jumlah semua nilai siswa

∑N= Jumlah siswa yang mengikuti tes

(Sumber:Arikunto 2007:264)

b. Penilaian untuk ketuntasan belajar

Dalam penilaian ini terdapat dua kategori ketuntasan yaitu secara

individu dan klasikal. Ketuntasan belajar secara individual didapat dari

KKM untuk pembelajaran tematik ditetapkan sekolah yaitu siswa

dinyatakan tuntas , jika telah mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 75

dan di bawah 75 dinyatakan belum tuntas. Sedangkan ketuntasan belajar

secara klasikal yaitu mengukur tingkat keberhasilan ketuntasan belajar

siswa menyeluruh.

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus:

(Agung Purwoko,2001:130)

= ∑

∑N

P = ∑ Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75x100%

∑ Siswa yang mengikuti tes

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

41

Keterangan:

P: Persentase ketuntasan

Ketuntasan belajar dinyatakan berhasil jika persentase siswa

yang tuntas belajar atau siswa yang mendapat nilai ≥75 jumlahnya lebih

besar atau sama dengan 85% jumlah siswa seluruhnya. Hasil analisis ini

digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjutan

dalam pertemuan dan siklus selanjutnya.

G. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan penelitian ditandai dengan adanya perubahan kearah

yang lebih baik. Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian ini

dinyatakan berhasil jika hasil pembelajaran teks deskripsi pada

keterampilan berbicara pada siswa meningkat. Peningkatan hasil tersebut

dapat diketahui dengan membandingkan hasil belajar sebelum dan sesudah

diberikan tindakan.

Tindakan dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila rata-rata

siswa memperoleh nilai 75 dengan siswa tuntas belajar 75% dari jumlah

siswa. Sedangkan proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila aktivitas

siswa mencapai ≥ 75%.

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di SMP Muhammadiyah

12 Makassar,Jl. Bonto Daeng Ngiratte No.22, Keluruhan Bonto Makkio,

Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, khususnya siswa kelas VII yang

berjumlah 19 orang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan

melalui penerapan metode guessing game dalam meningkatkan

kemampuan berbicara siswa. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan melalui

dua siklus dan alokasi waktu tiap kali pertemuan adalah 3x40 menit. Dari

pertemuan siklus pertama dan kedua tidak semua siswa hadir.

Sebelum penerapan metode guessing game ,dalam proses

pembelajaran guru masih mengajar dengan cara-cara lama yaitu

menggunakan metode ceramah dengan contoh-contoh yang ada pada buku

paket, siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran yang berlangsung

sehingga kemampuan berbicara siswa tidak meningkat. Pelaksanaan

penelitian ini dilakukan dengan bantuan guru, sehingga penelitian ini

berjalan dengan baik.

1).Hasil Penelitian Siklus 1

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 terdiri dari 4 tahapan

pokok. Tahap pertama perencanaan, perencanaan yang dirancang

berdasarkan observasi awal. Tahap kedua pelaksanaan, adalah tindakan

42

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

43

yang dilaksanakan sebanyak 1 kali pertemuan pertama dengan alokasi

waktu 3x40 menit. Tahap ketiga observasi, adalah tahap pengambilan data

yang menunjukkan efektifitas dengan tahap tersebut, pengamatan yang

dilaksanakan bersama dengan tahap tindakan pada pertemuan pertama.

Tahap keempat adalah refleksi, yaitu evaluasi dari pembelajaran dan pada

tahapan ini hanya dilakukan satu kali.

a. Perancanaan Tindakan

Perencanaan tindakan dilaksanakan agar pelaksanaan penelitian

berjalan dengan lancar. Pada siklus 1 peneliti telah mempersiapkan

perencanaan tindakan ini sesuai kebutuhan dalam penelitian yang akan

dilaksasnakan , adapun hal-hal yang akan dilakukan adalah menyususun

RPP berdasarkan kompetensi dasar, selanjutnya peneliti, menyusun

lembar observasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan rancangan pembelajaran

yang sudah dirancang pada perencanaan tindakan. Kegiatan pembelajaran

dimulai dengan kegiatan awal yang dilakukan oleh guru, yaitu

memberikan salam, mempersilahkan siswa untuk berdoa dan tadarusan,

menanyakan kabar kepada peserta didik. Selanjutnya guru menjelaskan

tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai, memberi

motivasi belajar peserta didik, menyampaikan materi pembelajaran sesuai

dengan kehidupan sehari-hari, agar menarik perhatian siswa pada materi

yang akan dipelajari supaya siswa bersemangat dalam belajar.

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

44

Langkah- Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Menyiapakan materi yang akan diajarkan.

2. Memancing siswa dengan beberapa pertanyaan, guna memancing

siswa berbicara dan mengetahui tingkat kemampuan siswa.

3. Guru menjelaskan tentang materi teks deskripsi

4. Guru mengirim sebuah gambar di grup whatshap dan meminta

siswa untuk menebak gambar tersebut.

5. Siswa diminta untuk menulis teks deskripsi berdasarkan gambar

yang sudah ditebak, kemudian siswa membuat video membaca teks

deskripsi dan dikirim ke grup whatsap.

Hasil penilain kemampuan berbicara yang dilihat dari

kemampuan siswa dalam berbicara, beberapa siswa belum tuntas

belajar. Hal ini disebabkan siswa kurang perhatian pada saat guru

menjelaskan dan siswa kurang aktif pada saat metode guessing

game dijalankan,,masih banyak siswa yang belum mengirim video

membaca teks deskripsinya, sehingga tidak mengalami

peningkatan pada siklus 1. Data ketuntasan pada siklus 1 yaitu dari

hasil perhitungan didapatkan nilai rata-rata kelas dari hasil tes

siswa dalam kemampuan berbicara dengan menggunakan metode

guessing game 66 dengan jumlah siswa sebanyak 19 orang.

Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan hasil belajar dan

melakukan evaluasi, selanjutnya peserta didik menyimpulkan

materi pelajaran. Dilanjutkan dengan guru menutup pembelajaran.

44

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

45

c.Tahap observasi dan evaluasi

1. Data hasil observasi

Kegiatan observasi digunakan untuk mengamati

pelaksanaan tindakan yang dapat menghasilkan perubahan sesuai yang

diharapkan. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai observer

yang mengamati proses pembelajaran yang dilakukan dengan

menggunakan pedoman lembar observasi. Hal-hal yang di observasi

adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran

dan hasil penilain kemampuan berbicara siswa. Hal pengamatan pada

siklus 1 sebagai berikut.

Tabel 4.1 lembar observasi kegiatan siswa siklus 1

No Aspek yang diamati Kriteria Penilaian

Ya Tidak

1. Partisipasi siswa mengikuti

persepsi guru dalam

pembelajaran online

.2. Perhatian siswa terhadap

penjelasan guru

3. Siswa aktif dalam proses

pembelajaran teks deskripsi

45

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

46

dengan menggunakan metode

guessing game

4. Kemampuan siswa dalam

menebak gambar

5. Kemampuan siswa dalam

membuat teks deskripsi

6. Kemampuan siswa dalam

membuat video membaca teks

deskripsi

Jumlah 2 4

Presentase 33% 66%

Keterangan

Tingkat keberhasilan: jumlah skor x 100

Jumlah indikator

Pedoman penilaian:

Tingkat Keberhasilan Predikat

80%-100% Sangat Baik (SB)

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

47

70%-79% Baik (B)

60%-69% Cukup (C)

50%-59% Kurang (K)

0%-49% Gagal (G)

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas

belajar siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung ternyata pada

siklus I ada kriteria penilaian yang tidak terlaksana yaitu, Partisipasi siswa

mengikuti persepsi guru dalam pembelajaran online tidak terlaksana,

perhatian siswa terhadap penjelasan guru tidak terlaksana, Siswa tidak

aktif dalam proses pembelajaran teks deskripsi dengan menggunakan

metode guessing game tidak terlaksana, Kemampuan siswa dalam

membuat video membaca teks deskripsi tidak terlaksana dengan baik,

aktivitas yang dilakukan siswa hanya 2 kriteria penilaian dari 6 indikator

aktivitas aspek yang diamati siswa dalam mengajar yang artinya aktivitas

belajar siswa secara umum hanya mencapai 33% tingkat aktivitas siswa

dalam penggunaan metode guessing game berada pada klasifikasi Gagal

(G) antara rentang 0%-49% data hasil tes

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pada

siklus 1. Diketahui bahwa kemampuan berbicara siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar dengan penerapan metode guessing game.

Skor perolehan siswa pada siklus satu disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

48

Tabel 4.2 Hasil Tes Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Siklus I

No.

Nama Siswa

Penilaian

Nilai

Pel

afal

afal

an

Volu

me

suar

a

Pil

ihan

kat

a

Into

nas

i dan

jeda

Kel

anca

ran

Per

caya

dir

i

1. Irsyad nur najmi 15 15 10 10 10 10 70

2. Sulaiman 10 10 10 10 10 20 70

3. Nurzamzam amalia 10 10 15 10 10 10 65

4. Muh. Akil hasya 10 10 10 15 10 10 65

5. Syahruni azzahra wahyu 15 10 15 10 20 10 80

6. Febriyanti aulia 10 10 10 10 10 10 60

7. Siti harfiani idrus 10 15 10 10 10 10 65

8. Siti tarqiah 15 10 10 10 10 10 65

9. Abdur rahman haidir 10 15 15 10 10 20 80

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

49

10. Muhammad farhan fuad 15 10 15 10 10 20 80

11. Muh ikhwan idris 10 15

10 10 20 15 80

12. Muh fabeang nur 10 10 10 10 10 10 60

13 M. zaki raif rizki 15 10 15 10 10 20 80

14. Astri ardiarni 10 10 10 10 10 10 60

15. Muh. Farhan yusuf 15 10 10 10 10 10 65

16. Ghalank kahlil Gibran 10 10 15 10 10 10 65

17. Muh alif yusran 15 15 10 10 20 10 80

18 Muh ariel rahman fikhan 10 20 10 10 10 10 70

19. Adelia nurul sakinah 15 10 10 10 10 10 65

Jumlah 1,260

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

50

Rata-rata 66,3

Dari tabel diatas diperoleh data deskripsi ketuntasan belajar siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Deskripsi ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar Pada Siklus 1.

No Nilai Frekuensi Presentase

1 ≥75 6 31%

2 ≤75 13 68%

Tabel 4.3 menggambarkan bahwa siswa yang mendapatkan nilai 75 keatas

masih rendah yaitu 31% dan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai 75

kebawah yaitu 68% sehingga, dapat dilihat bahwa siklus 1 penelitian ini belum

berhasil.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi siklus pertama ini, hasil yang dicapai belum begitu

memuaskan. Adapun hal yang menyebabkan gagal dalam pembelajaran ini yaitu,

siswa kurang memperhatikan guru saat menjelaskan pembelajaran dengan

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

51

menggunakan metode guessing game berlangsung sehingga menyebabkan hasil

belajar siswa belum mencapai apa yang diharapkan. Pembelajaran pada siklus 1

difokuskan agar peserta didik mempunyai kemampuan dan aktif dalam berbicara

dengan menggunakan metode guessing game. Bila ditinjau hasilnya dapat

dikatakan bahwa pembelajaran pada siklus I ini belum berhasil sehingga peneliti

perlu melakukan siklus II.

Pada pembelajaran selanjutnya, sebelum memulai proses pembelajaran

dengan menggunakan metode guessing game, sebaiknya guru memberikan

arahan atau penjelasan terlebih dahulu, agar perhatian siswa terpusat pada saat

guru memberikan penjelasan. Guru lebih tegas, agar siswa yang kurang

perhatian dalam pembelajaran bisa mendengarkan dan lebih fokus pada

pelajaran tersebut, sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan baik.

3.Hasil penelitian siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Tahap ini dilaksanakan sesuai dengan siklus I, namun pada siklus II ini

dilaksanakan hanya dengan 2 kali pertemuan yang lebih difokuskan untuk

memperbaiki setiap kekurangan yang ada pada siklus I. Berdasarkan hasil

penelitian maka yang menjadi catatan penting untuk dijadikan bahan

pertimbangan pada pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II ini adalah

kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran online, sehingga sebagian

siswa belum mencapai hasil yang diharapkan, diakibatkan siswa malu dan

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

52

takut untuk berkomentar di grup whatsap. Pada tahap ini, tentunya peneliti

membuat RPP yang materinya masih sama dengan siklus I namun evaluasinya

yang berbeda.

b.Pelaksanaan Tindakan

1. Pertemuan pertama

Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan berdasarkan kegiatan

pembelajaran yang dimulai dengan kegiatan awal yang dilakukan oleh guru

memberikan salam, absensi, pengelolaan grup kelas, baik pengelolaan pada

kesiapan siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar maupun

pengelolaan pada sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran online. Selanjutnya guru memberikan apresiasi, berupa pertanyaan

untuk mengingat kembali ingatan siswa pada pelajaran sebelumnya.

Langkah- Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Menyiapakan materi yang akan diajarkan.

2. Memancing siswa dengan beberapa pertanyaan, guna memancing

siswa berbicara dan mengetahui tingkat kemampuan siswa.

3. Pada pertemuan sebelumnya siswa sudah diberi bekal tentang teks

deskripsi.

4. Guru menjelaskan kembali tentang materi teks deskripsi

5. Guru mengirim sebuah gambar di grup whatshap dan meminta siswa

untuk menebak gambar tersebut.

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

53

6. Siswa diminta untuk menulis teks deskripsi berdasarkan gambar yang

sudah ditebak, kemudian siswa membuat video membaca teks

deskripsi dan dikirim ke grup whatsap.

Kegiatan inti yaitu guru mulai menjelaskan tujuan pembelajaran dan

menjelaskan materi tentang teks deskripsi, mempersilahkan siswa untuk

bertanya soal materi teks deskripsi, kemudian mengirim gambar di grup

whatshap dan meminta siswa untuk menebak gambar tersebut, lalu buat teks

deskripsi sesuai dengan gambar dan buat video membaca teks deskripsi.

Kegiatan akhir guru menyimpulkan materi pembelajaran dan menutup

pembelajaran.

Hasil penilaian berbicara dalam metode guessing game diumumkan di grup

whatsap pada saat pertemuan pertama, sehingga siswa yang belum tuntas

belajar, Hal ini menyebabkan siswa antusias pada saat guru menjelaskan dan

siswa aktif serta fokus pada saat metode guessing game dijalankan, sehingga

mengalami peningkatan pada pertemuan kedua dan hanya beberapa siswa

yang tidak memenuhi kategori tuntas. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai

rata-rata dari kelas hasil tes siswa dalam berbicara dengan menggunakan

metode guessing game sebesar 83% dengan siswa sebanyak 19 pada

pertemuan pertama dan pada pertemuan kedua kemampuan berbicara siswa

meningkat sebanyak 100% sangat baik (SB).

c. Tahap Pengamatan/Evaluasi

1) Data Hasil Observasi

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

54

Selama proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

metode guessing game yang dilakukan pada mata pelajaran teks deskripsi,

penenliti melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap aktivitas

pembelajaran dengan menggunakan format yang disusun yaitu lembar

observasi. Berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap aktivitas siswa

pada pertemuan pertama dan kedua siklus II maka hasil observasi yang

dilakukan dapat dilihat pada tabel hasil observasi dibawah ini:

Tabel 4.4 lembar observasi kegiatan siswa siklus II

No Aspek yang diamati Kriteria Penilaian

Pertemuan I Pertemuan II

Ya Tidak ya

tidak

1. Partisipasi siswa mengikuti

persepsi guru dalam pe

mbelajaran online

.2. Perhatian siswa terhadap

penjelasan guru

3. Siswa aktif dalam proses

pembelajaran teks deskripsi

dengan menggunakan metode

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

55

guessing game

4. Kemampuan siswa dalam

menebak gambar

5. Kemampuan siswa dalam

membuat teks deskripsi

6. Kemampuan siswa dalam

membuat video membaca teks

deskripsi

Jumlah 5 1 6 0

Presentase

83%

16%

100%

0%

Keterangan

Pedoman penilaian:

Tingkat Keberhasilan Predikat

80%-100% Sangat Baik (SB)

70%-79% Baik (B)

60%-69% Cukup (C)

50%-59% Kurang (K)

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

56

0%-49% Gagal (G)

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap aktivitas

belajar siswa pada siklus II selama proses pembelajaran yang berlangsung

pada pertemuan pertama aspek yang diamati pada aktivitas siswa sudah

terlaksana dan mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama aktivitas

belajar siswa telah mencapai 83% dan pada pertemuan kedua, kemampuan

berbicara siswa mengalami peningkatan 100% Berdasarkan analisa yang

dilakukan ternyata aktivitas siswa dalam belajar berada pada klasifikasi

(Sangat baik).

2.Data Hasil Tes

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pada

siklus II . Didasari bahwa kemampuan berbicara siswa kelas VII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar dengan menggunakan metode guessing game

sebagaimana yang diharapkan. Skor perolehan siswa pada siklus II disajikan

dalam tabel sebagai berikut:

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

57

Tabel 4.5 Hasil Tes Penilaian Kemampuan Berbicara Siklus II.

No.

Nama Siswa

Penilaian

Nilai

Pel

afal

afal

an

Volu

me

suar

a

Pil

ihan

kat

a

Into

nas

i dan

jeda

Kel

anca

ran

Per

caya

dir

i

1. Irsyad nur najmi 15 10 20 10 15 15 85

2. Sulaiman 10 15 10 10 15 20 80

3. Nurzamzam amalia 10 15 10 10 15 20 80

4. Muh. Akil hasya 15 10 15 10 20 15 85

5. Syahruni azzahra wahyu 15 15 10 10 15 20 85

6. Febriyanti aulia 15 10 15 10 10 10 70

7. Siti harfiani idrus 10 15 10 15 10 10 70

8. Siti tarqiah 10 15 15 15 10 20 80

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

58

9. Abdur rahman haidir 10 15 15 15 10 20 85

10. Muhammad farhan fuad 10 10 15 15 15 20 85

11. Muh ikhwan idris 15 15 10 15 15 15 85

12. Muh fabeang nur 15 10 10 15 15 15 80

13 M. zaki raif rizki 15 10 10 15 15 20 85

14. Astri ardiarni 15 10 20 15 15 10 85

15. Muh. Farhan yusuf 15 10 15 10 20 10 80

16. Ghalank kahlil Gibran 15 15 10 10 20 10 80

17. Muh alif yusran 15 15 15 10 15 15 85

18 Muh ariel rahman

fikhan

15 15 10 10 15 15 80

19. Adelia nurul sakinah 15 10 10 15 15 15 80

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

59

Jumlah 1,545

Rata-rata 81,3

Dari tabel diatas diperoleh data deskripsi ketuntasan belajar siswa kelas VII

SMP Muhammadiyah 12 Makassar pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar Siswa SMP Muhammadiyah 12

Makassar Pada Siklus II.

No Nilai Frekuensi Presentase

1 ≥75 17 89%

2 ≤75 2 10%

Pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai 75

Keatas lebih banyak dari siklus I yaitu 89% dan siswa yang mendapatkan nilai 75

kebawah hanya 10%, sehingga pada siklus II sudah dapat dinyatakan penelitian

ini berhasil karna sudah banyak siswa yang mampu berbicara dengan

menggunakan metode guessing game pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

12 Makassar.

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

60

d. Refleksi

Berdasarkan data yang telah disajikan diatas, terhadap aktivitas

pembelajaran mulai dari perencanaan hingga evaluasi terhadap aktivitas

pembelajaran yang dilakukan ternyata telah terjadi peningkatan pada

pembelajaran teks deskripsi. Hal ini terlihat pada tingginya aktivitas siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar yang sedang berlangsung, siswa semangat untuk

berkomentar di grup whatshap melalui metode guessing game.

Sehingga dilihat dari hasil observasi dan hasil evaluasi belajar siswa, telah

terjadi peningkatan kualitas pembelajaran dan dapat disimpulkan bahwa pada

siklus II hasilnya sudah meningkat. Jadi, penelitian ini tidak dilanjutkan lagi.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus yang pelaksaanaanya terdiri

dari empat alur yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil

penelitian peningkatan kemampuan berbicara dengan menggunakan metode

guessing game pada siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Makassar mencapai

hasil yang maksimal. Secara keselurhan aktivitas pembelajaran selama dua siklus.

Temuan penelitian berdasarkan hasil tindakan pada siklus I diuraikan

sebagai berikut: pada siklus I ini peneliti membuat perencanaan dengan

mempersiapkan perencanaan tindakan ini sesuai kebutuhan dalam penelitian,

adapun hal-hal yang dilakukan adalah menyusun RPP berdasarkan standar

kompetensi dasar dengan menggunakan metode guessing game, peneliti

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

61

menyusun format pengamatan, yaitu lembar observasi siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

Pada tahap pelaksanaan, pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan metode guessing game

dan pembelajaran siklus I ini berjalan dengan baik, namun para siswa masih

banyak yang tidak berkomentar di grup whatshap dalam proses pembelajaran

online. Hal ini Nampak pada kurangnya siswa yang bertanya ketika guru

menjelaskan materi yang diajarkan, sehingga peneliti berusaha meyakinkan siswa

agar tidak takut dan malu untuk bertanya di grup whatshap tentang materi yang

dipelajari.

Temuan penelitian berdasarkan hasil tindakan pada siklus II diuraikan

sebagai berikut: pada siklus II ini, dilakukan dengan 2 kali pertemuan dan peneliti

akan lebih fokus untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I.

Pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan sesuai

dengan rencana pembelajaran yang disusun dengan menggunakan metode

guessing game yang tidak berbeda dengan siklus I. dilihat dari perbandingan

siklus I dan siklus II. Maka observer lebih cenderung ke siklus II karena siklus II

siswa lebih aktif dan fokus saat pembelajaran berlangsung. Pembelajaran

mengalami peningkatan dan dapat dilihat siswa semakin antusias dalam mengikuti

proses pembelajaran online dengan menggunakan metode guessing game ini.

Presentase keberhasilan hasil belajar siswa di siklus II mencapai 89%,

keberhasilan kemampuan berbicara siswa dengan nilai rata-rata 81,3 dari

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

62

keseluruhan siswa pada pertemuan pertama dan pada pertemuan kedua

kemampuan berbicara siswa meningkat menjadi 100% (sangat baik). Itu artinya

penerapan metode guessing game Pada pembelajaran teks deskripsi kelas VII

SMP Muhammadiyah 12 Makassar, pada penelitian ini terlakasana sesuai dengan

apa yang diharapkan.

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

63

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan bahwa kemampuan

berbicara peserta didik pada mata pelajaran teks deskripsi dengan

menggunakan metode guessing game. Nilai rata-rata pada siklus I adalah

66,3 dengan kategori gagal dan nilai rata-rata pada siklus II adalah 81,3

dengan kategori sangat baik dan meningkat.

Aktivitas belajar peserta didik kelas VII SMP Muhammadiyah 12

Makassar dengan menggunakan metode guessing game yaitu menjadi

lebih aktif dan bersemangat. Pada siklus I aktivitas belajar siswa dengan

kriteria gagal dengan hasil yang dicapai sebesar 33% dari 19 siswa,

sedangakan siklus II aktivitas belajar siswa dengan kriteria sangat baik

dengan hasil yang dicapai 83% dari 19 siswa pada pertemuan pertama

dan pada pertemuan kedua kemampuan berbicara siswa meningkat

sebanyak 100% (sangat baik) dari 19 siswa.

B. Saran

Untuk meningkatkan kualitas pemebelajaran khususnya mata

pelajaran Bahasa indonesia, ada beberapa rekomendasi yang perluh

diperhatikan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu:

1. Bagi kepala sekolah diharapkan agar dapat memberikan

motivasi kepada guru untuk meningkatkan aktivitas belajar

63

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

64

dan kemampuan berbicara peserta didik khususnya dengan

menggunakan metode guessing game.

2. Bagi guru diharapkan agar dapat lebih kreatif dalam proses

pembelajaran dikelas, salah satunya dengan menggunakan

metode guessing game yang dapat meningkatkan kemampuan

berbicara peserta didik.

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

65

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, Nirmawati. 2019. Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui

Penerapan Metode Diskusi Siswa Kelas VIII C SMP Muhammadiyah 12

Makassar. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Agung, Purwoko, (2001) Panduan Penelitian PTK. Semarang: Unnes Pres

Arikunto,S. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi

VI.Jakarta: Rineka Cipta.

Dea, Khaerunnisa. 2018. Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Penerapan

Metode kooperatif Debate Siswa Kelas X Ipa SMA Negeri 2

Wajo.Skripsi. Tidak Diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Disdik, Purwakarta. 2019. Metode Guessing Game dalam Pembelajaran

Descriptive Text Meningkatkan Kemampuan Berbicara Siswa. (n.d.).

Retrieve

December 18, 2019, from http://disdik.purwakartakab.go.id/metode-

guessing-game-dalam-pembelajaran-descriptive-text-meningkatkan-

kemampuan-berbicara-siswa.

Eriyanti, Ribut Wahyu.2017. Pengembangan Bahan Ajar Keterampilan Berbicara

Interaktif Bagi Mahasiswa, Kembara: Jurnal keilmuan Bahasa Sastra

dan pengajarannya 3.1:98-

65

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

66

106.https://scholar?.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=haki

kat+berbicara&oq=hakikat+berbicara#d=gs_qabs&u=%23p%3DM-

0UnJu_k6Gj.

Fatkhan, 2019. Pengertian Berbicara. Fatkhan.web.id. (n.d.). Retrieved December

18, 2019, from http://fatkhan.web.id/pengertian-berbicara/.

Mulyati Yeti,dkk.2017.Buku Bahasa Indonesia : Universitas terbuka.

Muslimin, 2018. Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan

Metode Timetoken (Tito) Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah

Limbung. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Sanjaya,Wina. 2009, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.

Santinorice. 2019. Teks Deskripsi. https://santinorice.com/teks-deskripsi/.

Subali dkk, 2000. Penelitian Tindakan

Kelas.https://scholar.google.co.id./scholar?start=10&q=pengertian+penel

itian+tindakan+kelas&hl=id+as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3DcpwL

0G43n8EJ.

Zakky. 2018. Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli dan Secara Umum.

Retrieved December 18, 2019, from ZonaReferensi.com website:

https://www.zonareferensi.com/pengertian-bahasa/.

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama sekolah : SMP Muhammadiyah 12 Makassar

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ semester : VII

Materi pokok : Teks Deskripsi

Alokasi waktu : 4x40 menit

A. Kompetensi Dasar Dan Indikator

3.2 Mengidentifikasi gambar tentang objek ( sekolah, tempat wisata, tempat

bersejarah, `atau suasana pentas seni daerah) yang diliat.

3.2.1 MS enentukan isi teks deskripsi tentang objek ( sekolah, tempat wisata,

tempat bersejarah, atau suasana pentas seni daerah) yang diliat.

3.2.2 Menelaah struktur teks deskripsi tentang tentang objek ( sekolah, tempat

wisata, tempat bersejarah, atau suasana pentas seni daerah) yang diliat.

4.2 Membaca teks deskripsi yang sudah dibuat

4.2.1. Membuat video membaca teks deskripsi yang sudah dibuat

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran ini siswa diharapkan dapat:

1. Mampu menebak gambar yang dikirim guru di grup whatsap.

2. Mengidentifikasi gambar tentang objek ( sekolah, tempat wisata,

tempat bersejarah, atau suasana pentas seni daerah) yang diliat.

3. Menentukan isi teks deskripsi tentang objek ( sekolah, tempat wisata,

tempat bersejarah, atau suasana pentas seni daerah) yang diliat.

4. Menelaah struktur teks deskripsi tentang tentang objek ( sekolah,

tempat wisata, tempat bersejarah, atau suasana pentas seni daerah)

yang diliat.

5. Membaca teks deskripsi yang sudah dibuat

6. Membuat video membaca teks deskripsi yang sudah dibuat

C. Materi Pembelajaran

1. Pengertian teks deskripsi

Teks deskripsi adalah salah satu jenis karangan yang didalamnya

berisi tentang gambaran dari sebuah objek, tempat dan lain sebagainya

secara rinci. Untuk teks ini terbagi menjadi 3 jenis yaitu subjektif, spasial,

dan objektif. Teks ini juga dapat dikatakan sebagai salah satu cara untuk

mengembangkan kata menjadi paragraf utuh yang diungkapkan secara

jelas dan tepat agar dapat dipahami oleh para pembaca

d. Ciri-ciri teks deskripsi

Secara umum, karakteristik dari teks jenis ini sangat mudah

dipahami, sehingga akan sangat mudah bagi kalian agar dapat

membedakannya dengan jenis teks yang lainnya.

5) Paragraf teks deskripsi biasanya berisi cerita atau mendeskripsikan

sesuatu.

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

6) Objek yang dijelaskan atau digambarkan pada paragraf teks deskripsi

biasanya diceritakan secara rinci dan melibatkan panca indera.

7) Para pembaca yang sedang membaca paragraf teks deskripsi, seolah-

olah dapat melihat dan merasakan objek yang dijelaskan dalam teks

tersebut.

8) Biasanya paragraf teks deskripsi menjelaskan ciri-ciri fisik yang

dimiliki oleh sebuah objek seperti warna, ukuran, bentuk atau cirri

psikis lainnya.

e. Struktur Teks Deskripsi

Selain ciri-ciri, paragraf teks deskripsi juga memiliki struktur yang

digunakan untuk membentuk teks ini secara utuh, yaitu diantaranya

sebagai berikut:

4) Identifikasi, yaitu merupakan penejelasan dari identitas seseorang,

benda, dan objek lainnya

5) Klasifikasi, yaitu sebuah penyusun kalimat yang memiliki aturan

tertentu sesuai dengan kaidah yang berlaku.

6) Deskripsi bagian, yaitu adanya suatu bagian paragraf yang berisi

tentang penggambaran sesuatu yang berkaitan dengan apa yang sedang

dibahas.

f. Jenis Teks Deskripsi

4) Subyektif, yaitu salah satu teks yang digunakan untuk menggambarkan

sebuah tempat, benda, ruangan, dan lain sebagainya.

5) Spatial, yaitu salah satu kalimat yang hanya berisi penggambaran dari

sebuah objek seperti tempat, ruangan, benda, dan lainnya.

6) Objek, yaitu salah satu teks yang menjelaskan keadaan dari suatu objek

secara apa adanya.

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

g. Contoh teks deskripsi

Bromo dikenal sebagai salah satu tempat wisata utama di Jawa

Timur. Tempat ini terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru,

di sebelah timur kota Malang. Keindahan gunung ini telah menarik

banyak pengunjung dari berbagai negara di dunia. Menyaksikan matahari

terbit adalah peristiwa yang menarik. Para pengunjung rela menunggu

mulai pukul 05.00 agar tidak kehilangan momen spesial ini. Ketika langit

cerah, Anda bisa melihat bola matahari. Pertama, matahari terlihat seperti

korek api, perlahan-lahan memperbesar sampai membentuk lingkaran

penuh dan mencerahkan. Pemandangan yang sangat indah.

Gunung Bromo terletak di perbatasan Malang dan probolinggo

Jawa Timur. Gunung ini termasuk salah satu gunung yang tinggi.

Tingginya 2.392 meter di atas permukaan laut. Gunung ini ada beberapa

kabupaten, yaitu Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang. Lautan

pasir di pegunungan ini sekitar 10 m2. Ini membuat pemandangannya

begitu menakjubkan sehingga banyak wisatawan lokal dan mancanegara

yang bepergian dengan sengaja untuk menikmati keindahan alam ini.

Sejarah Gunung Bromo sangat panjang, mungkin terkait dalam grafiti

sederhana. Namun singkatnya, nama Bromo berasal dari sansakerta yang

berarti Brahma (salah satu dewa Hindu), karena mayoritas orang

Indonesia pada waktu itu adalah Hindu. Gunung Bromo telah meletus

puluhan kali. Di sini suhunya mencapai 10 derajat hingga 0 derajat

celcius bahkan saat di pagi hari. Jadi, pengunjung harus mempersiapkan

pakaian keren, topi beanie, sarung tangan, kaus kaki, syal untuk

mengatasinya. Tapi jika pengunjung lupa tentang peralatannya ada

banyak vendor yang menawarkan barang dalam bentuk topi, sarung

tangan, atau syal.

TUGAS

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

1. Tebaklah gambar tersebut.

2. Buatlah teks deskripsi sesuai dengan gambar.

3. Buatlah video membaca teks deskripsi yang sudah dibuat, lalu kirim di grup

whatsap.

D. Metode pembelajaran

Metode guessing game

E. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

6. Kegiatan awal

Kegiatan pembelajaran dimulai dengan memberikan salam,

mempersilahkan siswa untuk berdoa . Selanjutnya guru

menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan

dicapai, memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual

sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-

hari, menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian

kegiatan, agar kegiatan ini bermaksud untuk membawa perhatian

siswa pada materi yang akan dipelajari supaya siswa bersemangat

dalam belajar.

2. Kegiatan inti

1..Memancing siswa dengan beberapa pertanyaan, guna

memancing siswa berbicara dan mengetahui tingkat kemampuan

siswa.

2 .Guru menjelaskan tentang materi teks deskripsi

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

3.Guru mengirim sebuah gambar di grup whatshap dan meminta

siswa untuk menebak gambar tersebut.

4.Siswa diminta untuk menulis teks deskripsi berdasarkan gambar

yang sudah ditebak, kemudian siswa membuat video membaca teks

deskripsi dan dikirim ke grup whatsap.

3.Kegiatan Penutup

Pada kegiatan akhir, guru menyimpulkan hasil belajar dan

melakukan evaluasi, selanjutnya peserta didik menyimpulkan materi

pelajaran. Dilanjutkan dengan guru menutup pembelajaran.

F. Media Pembelajaran

1. Lembar observasi

2. Hp android

G. Penilaian

a. Teknik Penilaian

1. Penilaian prose/pengamatan

2. Lisan

b. Bentuk instrumen penilaian

1. Lembar observasi hasil belajar siswa

2. Tes hasil kemampuan belajar siswa

a). Tes lisan

1. Pelafalan

2. Volume suara

3. Pilihan kata

4. Intonasi dan jeda

5. Kelancaran dalam berbicara

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

6. Percaya diri

Lembar observasi kegiatan siswa

No Aspek yang diamati Kriteria Penilaian

Ya Tidak

1. Partisipasi siswa mengikuti

persepsi guru dalam

pembelajaran online

.2. Perhatian siswa terhadap

penjelasan guru

3. Siswa aktif dalam proses

pembelajaran teks deskripsi

dengan menggunakan metode

guessing game

4. Kemampuan siswa dalam

menebak gambar

5. Kemampuan siswa dalam

membuat teks deskripsi

6. Kemampuan siswa dalam

membuat video membaca teks

deskripsi

Jumlah

Presentase

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

Keterangan

Tingkat keberhasilan: jumlah skor x 100

Jumlah indikator

Pedoman penilaian:

Tingkat Keberhasilan Predikat

80%-100% Sangat Baik (SB)

70%-79% Baik (B)

60%-69% Cukup (C)

50%-59% Kurang (K)

0%-49% Gagal (G)

No Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Pelafalan 25 30 30 30

2 Volume suara 10 10 20 10

3 Pilihan kata 10 30 10 25

4 Intonasi dan jeda 15 10 10 10

5 Kelancaran 20 10 20 15

6 Percaya diri 20 10 10 10

Skor Maksimal 100 100 100 100

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

Pedoman penilaian:

Tingkat Keberhasilan Predikat

80%-100% Sangat Baik (SB)

70%-79% Baik (B)

60%-69% Cukup (C)

50%-59% Kurang (K)

0%-49% Gagal (G)

Makassar, September2020

Mengetahui,

Guru Pamong, Mahasiswa,

Husniah, S.Pd. Sitti khadijayanti

saputri

NBM. 108319 NIM. 105331105316

Mengetahui

kepala Smp Muhammadiyah 12 Makassar

Nurmiati Halim S.Ag

NBM: 934010

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

Lampiran 2

Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siklus I

No.

Nama Siswa

Penilaian

Nilai

Pel

afal

afal

an

Volu

me

suar

a

Pil

ihan

kat

a

Into

nas

i dan

jeda

Kel

anca

ran

Per

caya

dir

i

1. Irsyad nur najmi 15 15 10 10 10 10 70

2. Sulaiman 10 10 10 10 10 20 70

3. Nurzamzam amalia 10 10 15 10 10 10 65

4. Muh. Akil hasya 10 10 10 15 10 10 65

5. Syahruni azzahra wahyu 15 10 15 10 20 10 80

6. Febriyanti aulia 10 10 10 10 10 10 60

7. Siti harfiani idrus 10 15 10 10 10 10 65

8. Siti tarqiah 15 10 10 10 10 10 65

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

9. Abdur rahman haidir 10 15 15 10 10 20 80

10. Muhammad farhan fuad 15 10 15 10 10 20 80

11. Muh ikhwan idris 10 15

10 10 20 15 80

12. Muh fabeang nur 10 10 10 10 10 10 60

13 M. zaki raif rizki 15 10 15 10 10 20 80

14. Astri ardiarni 10 10 10 10 10 10 60

15. Muh. Farhan yusuf 15 10 10 10 10 10 65

16. Ghalank kahlil Gibran 10 10 15 10 10 10 65

17. Muh alif yusran 15 15 10 10 20 10 80

18 Muh ariel rahman fikhan 10 20 10 10 10 10 70

19. Adelia nurul sakinah 15 10 10 10 10 10 65

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

Jumlah 1,260

Rata-rata 66,3

Hasil Tes Penilaian Kemampuan Berbicara Siklus II.

No.

Nama Siswa

Penilaian

Nilai

Pel

afal

afal

an

Volu

me

suar

a

Pil

ihan

kat

a

Into

nas

i dan

jeda

Kel

anca

ran

Per

caya

dir

i

1. Irsyad nur najmi 15 10 10 10 15 10 70

2. Sulaiman 10 15 10 10 15 20 80

3. Nurzamzam amalia 10 15 10 10 15 20 80

4. Muh. Akil hasya 15 10 15 10 20 15 85

5. Syahruni azzahra wahyu 15 15 10 10 15 20 85

6. Febriyanti aulia 15 10 15 10 10 10 70

7. Siti harfiani idrus 10 15 10 15 10 10 70

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

8. Siti tarqiah 10 15 15 15 10 20 80

9. Abdur rahman haidir 10 15 15 15 10 20 85

10. Muhammad farhan fuad 10 10 15 15 15 20 85

11. Muh ikhwan idris 15 15 10 15 15 15 85

12. Muh fabeang nur 15 10 10 15 15 15 80

13 M. zaki raif rizki 15 10 10 15 15 20 85

14. Astri ardiarni 15 10 10 15 15 10 75

15. Muh. Farhan yusuf 15 10 15 10 20 10 80

16. Ghalank kahlil Gibran 15 15 10 10 20 10 80

17. Muh alif yusran 15 15 15 10 15 15 85

18 Muh ariel rahman fik

han

15 15 10 10 15 15 80

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

19. Adelia nurul sakinah 15 10 10 15 15 15 80

Jumlah 1,520

Rata-rata 80

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

Lampiran 3

TUGAS TEKS DESKRIPSI SISWA

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

SCREENSHOOT CHAT SISWA MENGIRIM TUGAS DAN VIDEO

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …
Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …
Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …
Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …
Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …
Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …
Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN TEKS …

RIWAYAT HIDUP

Sitti khadijayanti saputri. Dilahirkan di Bantaeng pada

tanggal 27 juli 1998, dari pasangan Ayahanda Husain

Rahman dan Ibu Nurlaela. Penulis menyelesaikan pendidikan

Sekolah Dasar di SD Negeri 20 Tala-tala kecamatan

Bissappu kabupaten Bantaeng pada tahun 2010. Pada tahun

itu juga peneliti melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3

Bissappu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng dan

selesai pada tahun 2013. Pada tahun 2013 peneliti melanjutkan sekolah menengah

atas di SMA Negeri 1 Bissappu kecamatan Bissappu, kabupaten Bantaeng dan

selesai pada tahun 2016. Pada tahun 2016 peneliti melanjutkan pendidikan

diperguruan tinggi negeri di universitas muhammadiyah Makassar, fakultas

keguruan dan ilmu pendidikan dengan program studi pendidikan bahasa dan sastra

Indonesia, Peneliti menyelesaikan studi dengan menyusun karya ilmiah yang

berjudul Peningkatan kemampuan Berbicara dalam Pembelajaran Teks Deskripsi

dengan Menggunakan Metode Guessing game Pada Siswa Kelas VII SMP

Muhammadiyah 12 Makassar.