45
Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik

PRIJO SIDIPRATOMOKETUA MKEK PUSAT

Page 2: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Sengketa medik

Sengketa Medik adalah sengketa yang terjadi antara pasien atau keluarga pasien dengan tenaga kesehatan atau antara pasien dengan rumah sakit / fasilitas kesehatan. Biasanya yang dipersengketakan adalah hasil atau hasil akhir pelayanan kesehatan dengan tidak memperhatikan atau mengabaikan prosesnya.

Dr.M.Nasser SpKK.D.Law, 2011

Page 3: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Padahal dalam hukum kesehatan diakui bahwa tenaga kesehatan atau pelaksana pelayanan kesehatan saat memberikan pelayanan hanya bertanggung jawab atas proses atau upaya yang dilakukan (Inspanning Verbintennis) dan tidak menjamin/ menggaransi hasil akhir (Resultalte Verbintennis).

Dr.M.Nasser SpKK.D.Law, 2011

Page 4: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Why FPs get sued

1. Failure to diagnose or a delay in diagnosis2. Negligent maternity care practice.3. Negligent fracture or trauma care.4. Failure to consult in a timely manner5. Negligent drug treatment.6. Negligent procedures.7. Failure to obtain informed consent.

Page 5: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

PERMASALAHAN YANG PALING BANYAK DIADUKAN DI INDONESIA

KomunikasiKompetensiPenelantaranPembiayaan

Ali Baziad MKDKI 2014

Page 6: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

The four Cs of risk management

Compassion.CommunicationCompetenceCharting

Page 7: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Compassion

the feeling of empathy for others. Compassion is the emotion that we feel in response to the suffering of others that motivates a desire to help

Page 8: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Compassionate Example

A person who is compassionate is ethical and genuinely concerned with the welfare of other people.

Page 9: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

9

Compassionate Example

A person who is compassionate shows that he/she cares about other people.

Page 10: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

10

Effective Communication

Definition:The means through which people exchange information, feelings, and ideas with each other.

Page 11: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

11

Consultation skills Probably the most important skill in medicineHippocratic oath

I will prescribe regimens for the good of my patients according to my ability and my judgment and never do harm to anyone.All that come to my knowledge in the exercise of my profession or in the daily commerce with men, which ought I not to be spread abroad, I will keep secret and will never reveal.

Page 12: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

12

Communication skillsSome techniques

Developed fluent dialogue with patientUsed silence effectively, allowing patient enough time to express thoughts or feelingsActively encouraged patient through use of supportive words or commentsDialogue with patient was enhanced by effective use of non-verbal behaviourUsed open, exploratory questions – inviting patient to become actively involvedAdjusted language as appropriate, to suit particular needs of the situation

Page 13: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Helman’s “Folk Model” (1981)The patient’s perspective - what the Patient wants to know

What has happened?Why has it happened?Why to me?Why now?What would happen if nothing was done about it?What should I do about it or whom should I consult for further help?

Page 14: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

14

From Malcolm Gladwell's book Blink - The Power of Thinking without Thinking

"Recently the medical researcher Wendy Levinson recorded hundreds of conversations between a group of physicians and their patients. Roughly half of the doctors had never been sued. The other half had been sued at least twice, and Levinson found that just on the basis of those conversations, she could find clear differences between the two groups"The surgeons who had never been sued spent more than three minutes longer with each patient than those who had been sued did (18.3 minutes versus 15 minutes).

http://www.theleadershiphub.com/

Page 15: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

"Interestingly, there was no difference in the amount or quality of information they gave their patients; they didn’t provide more details about medication of the patient’s condition. The difference was entirely in how they talked to their patients.She had judges rate the slices of garble for such qualities as warmth, hostility, dominance, and anxiousness, and she found that by using only those ratings, she could predict which surgeons got sued and which ones didn’t."

Page 16: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Communication and Malpractice Claims

Primary Care Physicians (n = 59)

Variable No Claims (n = 29) Claims (n = 30)

P- Value

Visit length, min 18.3 15.0 < 0.05

No. of utterances per 15-min visit:

Content

Asks questions- medical 18.3 16.9 NS

Gives information – medical 28.5 26.3 NS

Process:

Facilitation (Physician) 19.4 11.9 < 0.05

Orientation (Physician) 14.5 11.2 < 0.05

Affect

Laughs (Physician) 4.8 3.4 < 0.05

Laughs (Patients) 7.8 7.5 NSSource – Levinson, 1997

Page 17: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

17

Competence

The acquisition of knowledge, skills and abilities at a level of expertise sufficient to be able to perform in an appropriate work setting (Harvey 2004)Competence - what the person is capable of doing Performance - what the person does in his or her day-to-day practice One needs to be competent in order to assess competence; professionals need to be assessed by professionals.

Page 18: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Competence

develops along a continuumis more than knowledge and skillis more than just knowing the rulesIs a habit

Does competence = excellence?

Page 19: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

19

A Simple Model of Competence

Miller GE. The assessment of clinical skills/competence/performance. Academic Medicine (Supplement) 1990; 65: S63-S7.

Knows

Shows how

Knows how

Does

Pro

fess

iona

l aut

hent

icity

Written, Oral orComputer based assessment

Performance or hands on assessment

Page 20: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

20

Validity Climbing the Pyramid . . .

Knows

Shows how

Knows how

Does

Knows Factual tests: MCQ, essay type, oral…..

Shows howPerformance assessment in vitro:OSCE, SP-based test…..

DoesPerformance assessment in vivo: Masked SPs, Video, Audits…..

Knows how(Clinical) Context based tests:MCQ, essay type, oral…..

Page 21: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

ETIKA MENJADI LANDASAN DARI KOMPETENSI

Page 22: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

STANDAR KOMPETENSI DOKTER TH 2012

Page 23: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT
Page 24: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT
Page 25: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT
Page 26: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

SETELAH MENJADI DOKTER

Page 27: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

KEWAJIBAN UMUM

Pasal 2Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional secara independen, dan mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang tertinggi.Pasal 3Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.

Page 28: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Pasal 8

Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.

KODEKI

Page 29: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan keseluruhan aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif ), baik sik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat.

KODEKI

Page 30: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Pasal 14 Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan

mempergunakan seluruh keilmuan dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/ keluarganya, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu

KODEKI

Page 31: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Pasal 17

Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.

KODEKI

Page 32: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Pasal 21

Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran/ kesehatan.

KODEKI

Page 33: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Materi Pelengkap Wajib BP2KB

Dalam pelaksanaan kegiatan Ilmiah, penyelenggara wajib menyertakan 2 pokok bahasan sebanyak 1/7 waktu kegiatan.

1. Materi menyangkut Etika kedokteran

2. Materi tentang patient safety.

Page 34: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

DAMPAK INCOMPETENCE

MEDICAL ERRORPATIENT SAFETY TERANCAMTUNTUTAN DARI PATIENT TERHADAP DOKTER MENINGKATPENINGKATAN BIAYA UNTUK PENANGANAN HUKUM

Page 35: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Which patients are most at risk of medication error?patients on multiple medicationspatients with another condition, e.g. renal impairment, pregnancypatients who cannot communicate wellpatients who have more than one doctorpatients who do not take an active role in their own medication usechildren and babies (dose calculations required)

Page 36: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

36

In what situations are staff most likely to contribute to a medication error?inexperiencerushingdoing two things at onceinterruptionsfatigue, boredom, being on “automatic pilot” leading to failure to check and double-checklack of checking and double checking habitspoor teamwork and/or communication between colleaguesreluctance to use memory aids

Page 37: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

37

CHARTING

the act of compiling data on clinical records or charts (computerized or paper). The charts are updated regularly to keep physicians and other health care workers advised of changes in the patient's condition. The data usually include fluctuations in temperature, pulse, respiration, other variable factors, and much more, including all nursing care

Page 38: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

What you chart may be the first and only objective evidence of what happened.Plaintiffs’ lawyers evaluate and plan their cases based on the strength of the medical records.Bad charting rarely causes injuries to patients, but leads to lawsuits and can complicate otherwise defensible cases.

Kevin P. Riché, 2009, Protecting Yourself from Medical Malpractice Claims

Page 39: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Common Charting Issues Affecting Care

Patient allergiesPatient’s current or home medicationsPatient’s medical historyMedication orders: amount, method, time

Page 40: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

40

Be Thorough

Every blank space is a question a plaintiffs’ lawyer will supply his own answer.Describe what was found or reported and how. Describe what you did about it.Use full names and titles as appropriate.Sign it. If a court doesn’t know who wrote it, it may be inadmissible.

Page 41: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Timing, timing, timing

Be precise. Witness testimony can never recreate a sufficient timeline.One of the most common complaints about nursing care is the time in which it took to have something done or reported.Know your institution’s polices and procedures.

Kevin P. Riché, 2009, Protecting Yourself from Medical Malpractice Claims

Page 42: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Be Thorough

Every blank space is a question a plaintiffs’ lawyer will supply his own answer.Describe what was found or reported and how. Describe what you did about it.Use full names and titles as appropriate.Sign it. If a court doesn’t know who wrote it, it may be inadmissible.

Page 43: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

Justice

PHYSICIAN

Beneficence

Do no harm

AutonomyBASIC OF MEDICAL ETHIC

Page 44: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

KODEKIKewajiban umum dokter

Kewajiban dokter terhadap pasienKewajiban dokter terhadap sejawat

Kewajiban dokter terhadap diri sendiri

Page 45: Peningkatan Etika dan Profesionalisme dalam menjalankan praktek kedokteran agar terhindar dari sengketa medik PRIJO SIDIPRATOMO KETUA MKEK PUSAT

TERIMAKASIH