46
PENILAIAN DAN PENATALAKSANAAN PENILAIAN DAN PENATALAKSANAAN KEGAWATAN RESPIRASI DAN KEGAWATAN RESPIRASI DAN SIRKULASI PADA ANAK SIRKULASI PADA ANAK PEDIATRI GAWAT DARURAT / IRD ANAK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FK – UNHAS / UP ANAK RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO

Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penilaian Kegawatdaruratan Anak

Citation preview

Page 1: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

PENILAIAN DAN PENATALAKSANAANPENILAIAN DAN PENATALAKSANAAN KEGAWATAN RESPIRASI DAN KEGAWATAN RESPIRASI DAN

SIRKULASI PADA ANAKSIRKULASI PADA ANAK

PEDIATRI GAWAT DARURAT / IRD ANAK

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FK – UNHAS /

UP ANAK RS Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO

Page 2: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Penyakit primer

PROSES TERJADINYA GAGAL KARDIOPULMONAL

Gagal napas Syok

Gagal Kardiopulmonal

Mati Sembuh

Gejala sisa neurologis Tanpa gejala sisa neurologis

Page 3: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

I. KEGAWATAN RESPIRASII.1. PENILAIAN:

a. Keluhan utama (anamnesis).

Pertanyaan kunci Kemungkinan problem medis yang terjadi

Apakah anak anda pernah sakit seperti ini?Apakah baru pertama kali mengalami kesulitan bernapas?

Asma, penyakit paru kronis

Apakah anak anda minum obat tertentu? Asma, penyakit paru menahun, penyakit jantung bawaan.

Apakah anak anda menderita demam? Pneumonia, bronkiolitis, croup

Apakah anak anda tiba-tiba batuk/tercekik/tersedak?

Aspirasi benda asing

Apakah anak anda mengalami trauma di dada?

Kontusio paru, pneumothorak

Page 4: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

b. Segitiga Penilaian Pediatrikb. Segitiga Penilaian Pediatrik (PAT = Pediatric Assessment Triangle) (PAT = Pediatric Assessment Triangle)

Melihat & mendengar (tanpa memegang anak)

Ada 3 komponen PAT yaitu :

Sirkulasi kulit

Upaya napasPenampilan

Page 5: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Penampilan anak dinilai dengan Metode Ticles (TICLS)

Penampilan anak dinilai dengan Metode Ticles (TICLS)

KarakteristikKarakteristik Hal yang dinilaiHal yang dinilai

Tone (Tonus) Apakah anak bergerak aktif atau menolak pemeriksaan dgn kuat ?

Apakah tonus ototnya baik atau lumpuh?

Interactiveness

(Interaksi)

Bagaimana kesadarannya? Apakah suara mempengaruhinya ?

Apakah ia mau bermain dgn mainan atau alat pemeriksaan ? Atau

anak tidak bersemangat berinteraksi dgn pengasuh atau

pemeriksa

Consolability

(Konsolabilitas)

Apakah ia dpt ditenangkan oleh pengasuh atau pemeriksa? Atau

anak menangis terus atau terlihat agitas sekalipun dilakukan

pendekatan yang lembut

Look/gaze

(Cara melihat)

Apakah ia memfokuskan penglihatan pd muka ? Atau pandangan-

nya kosong?

Speech/cry

(Bicara/menagis)

Apakah anak berbicara atau menangis dgn kuat? Atau lemah,

atau parau

Page 6: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Karakteristik Hal yang dinilai

Suara napas yg tidak normal Mengorok, parau, stridor, merintih, mengi

Posisi tubuh yang tidak normal Sniffing, tripoding, menolak berbaring

Retraksi Suprasternal, interkosta, subkosta,

substernal

Cuping hidung Napas cuping hidung

Penilaian upaya napasPenilaian upaya napasPenilaian upaya napasPenilaian upaya napas

Page 7: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

KarakteristikKarakteristik Hal yang dinilaiHal yang dinilai

Sianosis Kulit dan mukosa tampak biru

Penilaian Sirkulasi KulitPenilaian Sirkulasi KulitPenilaian Sirkulasi KulitPenilaian Sirkulasi Kulit

Page 8: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Usia Frekuensi Pernapasan

(Pernapasan / menit)

Bayi baru lahir 30 – 60

1 – 6 bln 30 – 50

6 – 12 bln 24 – 46

1 – 4 thn 20 – 30

4 – 6 thn 20 – 25

6 – 12 thn 16 – 20

> 12 thn 12 - 16

1. Frekuensi Pernapasan Normal1. Frekuensi Pernapasan Normal

C. PEMERIKSAAN FISIK

Page 9: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

2. Penyebab gerakan udara yang tidak adekuat

Masalah fungsional Kemungkinan Penyebab

Sumbatan jalan napas Asma, bronkiolitis, croup

Restriksi gerakan dinding dada Trauma dinding dada, skoliosis, kiposis

Kelemahan otot dinding dada Kerja napas meningkat yang berkepanjangan distrofia muskuler

Penurunan kemampuan kontrol respirasi

Trauma kepala, intoksikasi

Trauma dada Fraktur iga, kontusio paru, pneumotorak

Page 10: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

3. Interpretasi Suara Napas Abnormal3. Interpretasi Suara Napas Abnormal

Suara Penyebab Contoh diagnosis

Stridor Obstruksi jalan napas atas Croup, benda asing, abses retrofarings

Mengi Obstruksi jalan napas bawah

Asthma, benda asing, bronkiolitis

Merintih (grunting) pada ekspirasi

Oksigenasi tidak adekuat Trauma paru, pneumonia, tenggelam, IRDS/HMD

Ronkhi basah pada inspirasi

Cairan, lendir atau darah dalam jalan napas

Pneumonia, trauma paru,

bronkitis

Suara napas tidak ada dengan upaya napas yang meningkat

Obstruksi jalan napas total

Gangguan transmisi suara

Benda asing, asthma berat, pneumothoraks, hemotoraks

Efusi pleura, pneumonia, pneumotoraks

Page 11: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

d. PulseoxymetriMendeteksi dan mengukur hipoksiaSaturasi > 94%: saturasi oksigen darah

normal.Saturasi < 94%: abnormal

Page 12: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

I.2. PENATALAKSANAAN

Jalan napas (Airway)Pernapasan (Breathing)Obat-obatan

Page 13: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

JALAN NAPAS (A= Airway)

Posisi pulih (recovery position); A sampai D, cara melakukan posisi pulih

(anak tidak sadar tapi bernapas dengan baik, tidak ada trauma leher)

1. Posisi

Page 14: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

2. Membuka jalan napas

Jalan napas tersumbat (atas). Maneuver Head tilt-chin lift (bawah)

Page 15: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Maneuver jaw thrust

Page 16: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Jaw thrust pada trauma dengan fiksasi leher-kepala

Page 17: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

A. Memilih ukuran penyangga orofaring yang tepat. B. Posisi penyangga yang tepat. C. Bila terlalu panjang epiglotis terdorong dan menutup liang glotis. D. Bila terlalu pendek dapat menekan lidah dan menyebabkan obstruksi

Page 18: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Pipa endotrakeal dengan adaptor

Page 19: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

A. Menentukan letak membran krikotiroid. B. Tusukan kanula 14 G dengan sudut 45º. C. Pasang pipa adaptor pipa endotrakeal (ET) dan hubungkan dengan bag resusitasi

Page 20: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Pernapasan (B=Breathing)

Maneuver chin lift dilakukan bersamaan dengan maneuver melihat, mendengar dan merasakan.

Page 21: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Teknik memegang masker dengan satu tangan

Page 22: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Balon resusitasi yang mengembang dengan sendirinya

Page 23: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

•Obat-obatan/tindakan Penghisapan lendir (mulut/hidung)Croup (laringotrakeobronkitis akut)

Nebulisasi cairan saline NaCl 0,9% Nebulisasi 0,5 ml Racemic epinefrin 2,25%

+ 4,5 ml NaCl 0,9% atau epinefrin 1 : 1000 dengan dosis 3 – 5 mg (3-5 ml) setiap 20 menit.

Page 24: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Hentakan punggung (bayi<1 tahun, 5x pukulan)

Aspirasi benda asing

Page 25: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Hentakan dada (bayi<1 tahun, 5x dorongan

Page 26: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Heinlich maneuver

(>1 tahun, 5x dorongan)

Page 27: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Abdominal thrust (>1 tahun, 5x dorongan)

Page 28: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Serangan asmaKlinik / IGD

Nilai derajat serangan (1)

Tatalaksana awal nebulisasi -agonis 1-3x, selang 20 menit (2)

nebulisasi ketiga + antikolinergik jika serangan berat, nebulisasi 1x (+antikoinergik)

Serangan ringan(nebulisasi 1x, respons baik, gejala hilang)

observasi 1-2 jam jika efek bertahan,

boleh pulang jika gejala timbul lagi

perlakukan sebagai serangan sedang

Serangan sedang(nebulisasi 2-3x, respons parsial)

berikan oksigen (3) nilai kembali derajat

serangan, jika sesuai dgn serangan sedang, observasi di Ruang Rawat Sehari

pasang jalur parenteral

Boleh pulang bekali obat -agonis

hirupan / oral) Jika sudah ada obat

pengendali, teruskan jika infeksi virus sbg

pencetus, dpt diberi steroid oral

dalam 24-48 jam kontrol ke Klinik R. jalan utk reevaluasi

Serangan berat(nebulisasi 3x, respons buruk)

sejak awal berikan O2

saat / di luar nebulisasi pasang jalur parenteral nilai ulang klinisnya, jika

sesuai dgn serangan berat, rawat di Ruang Rawat Inap

Foto Rontgen toraks

Ruang Rawat Sehari oksigen teruskan berikan steroid oral nebulisasi tiap 2 jam bila dalam 8-12 jam

perbaikan klinis stabil boleh pulang

jika dalam 12 jam klinis tetap belum membaik, alih rawat ke Ruang Rawat Inap

Ruang Rawat Inap oksigen teruskan atasi dehidrasi & asidosis jika ada steroid IV tiap 6-8 jam nebulisasi tiap 1-2 jam aminofilin IV awal, lanjutkan rumatan jika membaik dlm 4-6x nebulisasi, interval jadi 4-6 jam jika dlm 24 jam perbaikan klinis stabil, boleh pulang jika dgn steroid & aminofilin parenteral tidak membaik, bahkan timbul Ancaman henti napas, alih rawat ke Ruang Rawat Intensif

Catatan :1. Jika menurut penilaian serangannya berat, nebulasi cukup 1x langsung dgn -agonis + antikolinergik2. Jika tdk ada alatnya, nebulisasi dpt diganti dgn adrenalin subkutan 0,01 ml/kgBB/kali maksimal 0,3 ml/kali3. Utk serangan sedang & terutama berat, oksigen 2-4 L/mnt diberikan sejak awal, termasuk saat nebulisasi

Page 29: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Ventilator mekanik Gagal napas

Page 30: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

II. KEGAWATAN SIRKULASI

Gagal sirkulasi:

resistensi vaskuler.

fungsi otot jantung.

Kehilangan cairan/darah.

Gagal sirkulasi oksigenasi, ventilasi

Page 31: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Tekanan darah

Curah jantung

Hemodinamik

Isi sekuncup

Frekuensi jantung

Preload

Afterload

Kontraktilitas miokardium

Resistensi Vaskuler Sistemik

Page 32: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

II.1 PENILAIANa. Anamnesis (evaluasi keluhan anak)

Kapan terjadinya penyakit

Frekuensi dan jumlah cairan yang hilang

Apakah ada riwayat gagal jantung

Page 33: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

b. Penilaian Kardiovaskuler

PAT:

Sirkulasi kulit

Upaya napasPenampilan

Ada 3 komponen:

Page 34: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Penampilan umum:

Penurunan Perfusi/sirkulasi ke otak: letargi,

ngantuk, tangis lemah, merintih, tidak ada

interaksi dengan lingkungannya.

Page 35: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Upaya napas

Penurunan sirkulasi ke organ vital: frekuensi

pernapasan meningkat (takipnea), retraksi

dinding dada, merintih, napas cuping hidung,

suara napas abnormal.

Page 36: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

KarakteristikKarakteristik Hal yang dinilaiHal yang dinilai

Pucat Kulit atau mukosa tampak kurang merah karena

kurangnya aliran darah ke daerah tersebut

Mottling Kulit berbercak kebiruan akibat vasokonstriksi

Sianosis Kulit dan mukosa tampak biru

Sirkulasi kulit

Page 37: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Umur Sebaran Normal

(denyut/menit)

< 3 bulan 85 – 200

3 bulan – 2 tahun 100 – 190

2 – 10 tahun 60 - 140

Frekuensi jantungFrekuensi jantung

Page 38: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Perfusi organ :Perfusi organ :

Denyut nadi perifer (radial)

Capillary refill time (N < 2-3 detik)

hati2 suhu udara dingin

Tingkat kesadaran

Produksi urine

Page 39: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Tekanan darah :Tekanan darah : Ukuran manset 2/3 panjang lengan atas

Umur Minimal sistolik

(mmHg)

Bayi > 60

Anak baru bisa jalan > 70

Pra sekolah > 75

Anak sekolah > 80

Dewasa muda > 90

Page 40: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

II.2.PENATALAKSANAAN

Posisi nyaman, posisi terlentang kepala agak lebih

rendah.

Airway

Brething: oksigen 100%

Sirkulasi

Pasang akses vaskuler, intra osseous

Berikan cairan kristaloid 20 ml/kgBB

Bradikardi atau henti jantung: lakukan pijat jantung

Page 41: Penilaian Kegawat Daruratan Anak
Page 42: Penilaian Kegawat Daruratan Anak
Page 43: Penilaian Kegawat Daruratan Anak
Page 44: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Obat-obatan

Epinefrin: indikasi henti jantung asistole,

bradikardi, syok kardiogenik. Dosis

0,01mg/kg (0,1 ml/kg) sediaan 1 :

10000,IV, IO.

Sodium bikarbonat: indikasi asidosis

metabolik pada henti jantung dan

respiratorik. Dosis 1 mEq/kg, IV, IO.

Page 45: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Atrofin: indikasi bradikardi, simptomatik/tindakan

intubasi.Dosis 0,02 mg/kg, IV, IO, IT

Glukosa: indikasi hipoglikemia atau tidak ada respon

terhadap tindakan resusitasi. Dosis 0,5-1 g/kg, IV,IO.

Dopamin: indikasi hipotensi/syok. Dosis 2-5 μg/kg/menit

Dobutamin: indikasi pengobatan untuk hipoperfusi pada

gagal jantung atau syok kardiogenik. Dosis

5-10μg/kg/menit.

Page 46: Penilaian Kegawat Daruratan Anak

Thank youfor your attention