25
PENGUKURAN BEBAN KERJA PSIKOLOGIS

PENGUKURAN BEBAN KERJA PSIKOLOGIS

  • Upload
    xiang

  • View
    121

  • Download
    5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENGUKURAN BEBAN KERJA PSIKOLOGIS. Beban yang dialami seorang pekerja dapat berupa: Beban fisik Beban mental/psikologis Beban sosial/moral yang timbul dari lingkungan kerja. Beban kerja sebaiknya dirancang sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan baik fisik maupun mental pekerja. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

PENGUKURAN BEBAN KERJA PSIKOLOGIS

Page 2: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

Beban yang dialami seorang pekerja dapat berupa:◦ Beban fisik◦ Beban mental/psikologis◦ Beban sosial/moral yang timbul dari lingkungan kerja.

Beban kerja sebaiknya dirancang sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan baik fisik maupun mental pekerja.

Definisi beban kerja mental menurut Henry R.Jex (1988):

Beban kerja yang merupakan selisih antara tuntutan beban kerja dari suatu tugas dengan kapasitas maksimum beban mental seseorang dalam kondisi termotivasi.

Page 3: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

Beban kerja mental seseorang dalam menangani suatu pekerjaan dipengaruhi oleh: ◦ Jenis aktivitas dan situasi kerjanya◦ Waktu respon dan waktu penyelesaian

yang tersedia◦ Faktor individu seperti tingkat motivasi,

keahlian, kelelahan/kejenuhan◦ Toleransi performansi yang diizinkan.

Page 4: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

1. Secara Teoritis:◦ Pendekatan ergonomi-biomekanik

Pendekatan ini mencakup pengukuran proses persepsi, neuromotorik, dan biomekanik serta level kelelahan/kejenuhan pekerja.

◦ Pendekatan psikologisPengukuran pendekatan psikologis menggunakan atribut-atribut seperti motivasi, antisipasi, keterampilan, dan batas marginal kelelahan.

2. Secara Teknis◦ Pengukuran beban kerja mental secara objektif

(Objective Workload Measurement).◦ Pengukuran beban kerja mental secara subjektif

(Subjective Workload Measurement).

PENGUKURAN BEBAN MENTAL

Page 5: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

Yaitu suatu pengukuran beban kerja di mana sumber data yang diolah adalah data-data kuantitatif.

Yang termasuk ke dalam pengukuran beban kerja mental ini diantaranya:1. Pengukuran denyut jantung

Pengukuran ini digunakan untuk mengukur beban kerja dinamis seseorang sebagai manifestasi gerakan otot.

Metode ini biasanya dikombinasikan dengan perekaman gambar video, untuk kegiatan motion study.

PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL SECARA OBJEKTIF

Page 6: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

2. Pengukuran cairan dalam tubuhPengukuran ini digunakan untuk mengetahui kadar asam laktat dan beberapa indikasi lainnya yang bisa menunjukkan kondisi dari beban kerja seseorang yang melakukan suatu aktivitas.

3. Pengukuran waktu kedipan mata◦ Durasi kedipan mata dapat menunjukkan tingkat beban kerja

yang dialami oleh seseorang◦ Orang yang mengalami kerja berat dan lelah biasanya durasi

kedipan matanya akan lama, sedangkan untuk orang yang bekerja ringan (tidak terbebani mental maupun psikisnya), durasi kedipan matanya relatif cepat.

4. Pola gerakan bola mataUmumnya gerakan bola mata yang berirama akan menimbulkan beban kerja yang optimal dibandingkan dengan gerakan bola mata yang tidak beraturan.

PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL SECARA OBJEKTIF (2)

Page 7: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

5. Pengukuran dengan metode lainnya◦ Alat ukur Flicker

Alat ini dapat menunjukkan perbedaan performansi mata manusia, melalui perbedaan nilai flicker dari tiap individu. Perbedaan nilai flicker ini umumnya sangat dipengaruhi oleh berat/ringannya pekerjaan, khususnya yang berhubungan dengan kerja mata.

◦ Ukuran performansi kerja operatorUkuran-ukuran ini antara lain adalah:- Jumlah kesalahan (error)- Perubahan laju hasil kerja (work rate).

PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL SECARA OBJEKTIF (3)

Page 8: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

Yaitu pengukuran beban kerja di mana sumber data yang diolah adalah data yang bersifat kualitatif.

Pengukuran ini merupakan salah satu pendekatan psikologi dengan cara membuat skala psikometri untuk mengukur beban kerja mental.

Cara membuat skala tersebut dapat dilakukan baik secara langsung (terjadi secara spontan) maupun tidak langsung (berasal dari respon eksperimen).

Metode pengukuran yang digunakan adalah dengan memilih faktor-faktor beban kerja mental yang berpengaruh dan memberikan rating subjektif.

PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL SECARA SUBJEKTIF

Page 9: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

Menentukan faktor-faktor beban kerja mental pekerjaan yang diamati.

Menentukan range dan nilai interval. Memilih bagian faktor beban kerja yang

signifikan untuk tugas-tugas-tugas yang spesifik.

Menentukan kesalahan subjektif yang diperhitungkan berpengaruh dalam memperkirakan dan mempelajari beban kerja.

TAHAPAN PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL SECARA SUBJEKTIF

Page 10: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

Menentukan skala terbaik berdasarkan perhitungan eksperimental dalam percobaan.

Menentukan perbedaan skala untuk jenis pekerjaan yang berbeda.

Mengidentifikasi faktor beban kerja mental yang secara signifikan berhubungan berdasarkan penelitian empiris dan subjektif dengan menggunakan rating beban kerja sampel populasi tertentu.

TUJUAN PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL SECARA SUBJEKTIF

Page 11: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

1. NASA-TLXDikembangkan oleh NASA Ames Research Center. NASA-Task Load Index adalah prosedur rating mutidimensional, yang membagi beban kerja (workload) atas dasar rata-rata pembebanan 6 subskala yaitu:a) Mental demandsb) Physical demandsc) Temporal demands

3 subskala di atas berhubungan dengan orang yang dinilai/diukur (object assessment).

d) Own performancee) Effortf) Frustation

3 subskala ini berhubungan dengan interaksi antara subjek dengan pekerjaannya (task).

METODE PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL SECARA SUBJEKTIF

Page 12: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

Dalam pengukuran beban kerja mental dengan menggunakan metode NASA TLX, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :

1. Pemberian rating Pada bagian pertama responden diminta

memberi rating terhadap keenam indikator beban mental. Indikator tersebut adalah :

Tahapan NASA TLX

Page 13: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

Tabel Indikator

SKALA RATING KETERANGAN

MENTAL DEMAND

(MD)

Rendah,Tinggi Seberapa besar aktivitas mental dan

perceptual yang dibutuhkan untuk

melihat, mengingat dan mencari.

Apakah pekerjaan tsb mudah atau sulit,

sederhana atau kompleks, longgar atau

ketat .

PHYSICAL

DEMAND (PD)

Rendah, Tinggi Jumlah aktivitas fisik yang dibutuhkan

(mis.mendorong, menarik, mengontrol

putaran, dll)

TEMPORAL

DEMAND (TD)

Rendah, tinggi Jumlah tekanan yang berkaitan dengan

waktu yang dirasakan selama elemen

pekerjaan berlangsung. Apakah

pekerjaan perlahan atau santai atau

cepat dan melelahkan

PERFORMANCE

(OP)

Tidak tepat,

Sempurna

Seberapa besar keberhasilan

seseorang di dalam pekerjaannya dan

seberapa puas dengan hasil kerjanya

FRUSTATION

LEVEL (FR)

Rendah,tinggi Seberapa tidak aman, putus asa,

tersinggung, terganggu, dibandingkan

dengan perasaan aman, puas,

nyaman, dan kepuasan diri yang

dirasakan.

EFFORT (EF) Rendah, tinggi Seberapa keras kerja mental dan fisik

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

pekerjaan

Page 14: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

Rating yang diberikan adalah subjektif tergantung pada beban mental yang dirasakan oleh responden tersebut.

2. Pembobotan Pada bagian kedua responden diminta untuk melingkari

salah satu dari dua indikator yang dirasakan lebih dominan menimbulkan beban kerja mental terhadap pekerjaan tersebut. Kuesioner yang diberikan berbentuk perbandingan berpasangan yang terdiri dari 15 perbandingan berpasangan. Dari kuesioner ini dihitung jumlah tally dari setiap indikator yang dirasakan paling berpengaruh . Jumlah tally ini kemudian akan menjadi bobot untuk tiap indikator beban mental.

Untuk mendapatkan skor beban mental NASA TLX, bobot dan rating untuk setiap indikator dikalikan kemudian dijumlahkan dan dibagi 15 ( jumlah perbandingan berpasangan ).

Page 15: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

Implementasi NASA TLX1. Pembobotan

Pilihlah satu dari pasangan kategori ini yang menurut anda lebih signifikan atau dominan

menjadi sumber dari beban kerja mental

PD / MD

TD / MD

OP / MD

FR / MD

EF / MD

TD / PD

OP / PD

FR / PD

EF / PD

TD / OP

TD / FR

TD / EF

OP / FR

OP / EF

EF / FR

Kategori tally jumlah

MD

PD

TD

OP

FR

EF

Page 16: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

1. Rating

PERTANYAAN SKALA

Menurut anda seberapa besar usaha

mental yang dibutuhkan untuk pekerjaan

ini ?

MD Low High

0 100

Menurut anda seberapa besar usaha fisik

yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini ?

PD Low High

0 100

Menurut anda seberapa besar tekanan

yang anda rasakan berkaitan dengan

waktu untuk melakukan pekerjaan ini ?

TD Low High

0 100

Menurut anda seberapa besar tingkat

keberhasilan anda dalam melakukan

pekerjaan ini ?

OP Low High

0 100

Menurut anda seberapa besar kecemasan,

perasaan tertekan , dan stress yang anda

rasakan dalam melakukan pekerjaan ini ?

FR Low High

0 100

Menurut anda seberapa besar kerja

mental dan fisik yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan pekerjaan ini?

EF Low High

0 100

Page 17: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

Rendah antara 0 – 9,9 Sedang antara 10 – 29,9 Agak tinggi antara 30 – 49,9 Tinggi antara 50 – 79,9 Sangat tinggi 80 - 100

Hasil Perhitungan beban kerja

Page 18: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

2. Harper Qoorper Rating (HQR)◦ Yaitu suatu alat pengukuran beban kerja dalam hal ini untuk analisis

handling quality dari perangkat terbang di dalam cockpit yang terdiri dari 10 angka rating dengan masing-masing keterangannya yang berurutan mulai dari kondisi yang terburuk hingga kondisi yang paling baik, serta kemungkinan-kemungkinan langkah antisipasinya.

◦ Rating ini dipakai oleh pilot evaluator untuk menilai kualitas kerja dari perangkat yang diuji di dalam kokpit pesawat terbang.

3. Task Difficulty Scale◦ Dikembangkan dan dipakai oleh AIRBUS Co. Perancis untuk

menguji beban kerja statik di dalam rangka program sertifikasi pesawat-pesawat yang baru dikembangkannya.

◦ Prinsip kerjanya hampir sama dengan prinsip kerja HQR tetapi lebih menekankan kepada bagaimana cara menilai tingkat kesulitan dari pengoperasian instrumen-instrumen kontrol di dalam kokpit.

METODE PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL SECARA SUBJEKTIF (2)

Page 19: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

4. Subjective Workload Assessment Technique (SWAT)◦ Dikembangkan oleh Harry G. Armstrong, Aerospace Medical

Research Laboratory Wright-Patterson Air Force Base, Ohio, USA untuk menjawab pertanyaan bagaimana cara mengukur beban kerja dalam lingkungan yang sebenarnya (real world environment).

◦ Dua tahapan pekerjaan di dalam penggunaan model SWAT : Scale Development

Subjek (orang) diminta untuk melakukan pengurutan kartu sebanyak 27 kartu kombinasi dari urutan beban kerja terendah sampai beban kerja tertinggi menurut persepsi masing-masing subjek.

Event ScoringDi sini subjek (orang) ditanyakan SWAT rating-nya dari masing-masing task, kemudian SWAT rating tersebut dihitung dengan menggunakan SWAT program di dalam komputer untuk mengetahui workload score dari masing-masing kombinasinya.

METODE PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL SECARA SUBJEKTIF (3)

Page 20: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

Menurut SWAT model, performansi kerja manusia terdiri dari 3 dimensi ukuran beban kerja yaitu:a. Time Load (T), terdiri dari tiga kategori rating yaitu :

time load rendah (1), time load menengah (2), dan time load tinggi (3).

b. Mental Effort Load, yang terdiri dari tiga kategori rating yaitu: mental effort rendah (1), mental effort menengah (2), dan mental effort tinggi (3).

c. Psychological Stress Load, yang terdiri dari tiga kategori rating yaitu : psychological stress rendah (1), psychological stress menengah (2), dan psychological stress tinggi (3).

METODE PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL SECARA SUBJEKTIF (4)

Page 21: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

Pengukuran beban kerja dengan metode SWAT dapat digunakan pada:◦ Dunia penerbangan◦ Sektor industri, seperti pada pabrik-pabrik tekstil,

pabrik-pabrik (perakitan) kendaraan bermotor, dan pabrik-apbrik (perusahaan) yang memerlukan tingkat kecermatan yang tinggi

◦ Sektor perhubungan, seperti untuk meneliti tingkat beban kerja bagi para pengemudi bus jarak jauh atau para masinis kereta api.

PENGUKURAN DENGAN METODE SWAT

Page 22: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

1. Memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan pengukuran kepada subjek (orang) yang akan diteliti.

2. Memberikan kartu SWAT sebanyak 27 kartu yang harus diurutkan oleh subjek menurut urutan kartu yang menyatakan kombinasi workload yang terendah hingga tertinggi menurut persepsi ataupun intuisi dari tiap subjek.

3. Melakukan pencatatan urutan kartu yang dibuat oleh subjek, kemudian di‘download’ di computer-program SWAT sehingga didapatkan nilai dari SWAT score untuk tiap subjek.

CARA PELAKSANAAN PENGUKURAN METODE SWAT

Page 23: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

4. Berdasarkan nilai-nilai SWAT tersebut, komputer mengkonversikan performansi kerja dari subjek tersebut dengan nilai kombinasi dari beban kerjanya (workload), yang terdiri dari :◦ Time Load (T) : rendah (1), menengah (2), dan tinggi (3).◦ Mental Effort Load (E) : rendah (1), menengah (2), dan tinggi

(3).◦ Psychological Stress Load (S) : rendah (1), menengah (2), dan

tinggi (3).Bila nilai konversi dari SWAT scale terhadap SWAT rating berada < 40, maka performansi kerja subjek tersebut berada pada level optimal.Bila SWAT rating-nya berada antara 40-100, maka beban kerjanya (workload) tinggi, artinya subjek pada saat itu tidak bisa diberikan jenis pekerjaan tambahan lain.

CARA PELAKSANAAN PENGUKURAN METODE SWAT (2)

Page 24: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

5. Meng-assess pekerjaan kepada subjek, kemudian ditanyakan apakah pekerjaan yang sedang dilakukan pada saat tersebut beban kerjanya (kombinasi dari Time Load, Mental Effort, da Stress Load) dikategorikan sebagai pekerjaan dengan beban kerja rendah (1), menengah (2), atau tinggi (3) menurut yang bersangkutan.

6. Ulangi kembali langkah 4 untuk melihat apakah pekerjaan tersebut termasuk ke dalam kategori beban kerja rendah atau beban kerja tinggi, sehingga dapat diantisipasi langkah selanjutnya.

CARA PELAKSANAAN PENGUKURAN METODE SWAT (3)

Page 25: PENGUKURAN  BEBAN KERJA  PSIKOLOGIS

The end