145
PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI INTELLIGENZ STRUKTUR TEST (1ST) YANG TELAH DIREVISI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) : 1 gl. : tJ( : .. 6<['::.. 2i...... No. Induk : w. kh\sifikasi : . Disusun oleh : NURSAKINAH OKTAVIANA SASMITA NIM: 105070002297 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430H/2010M

PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

  • Upload
    lamdat

  • View
    241

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARIINTELLIGENZ STRUKTUR TEST (1ST) YANG TELAHDIREVISI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN

TEKNOLOGI (BPPT)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

"~I·j : "i'i:."';"'6''[;'';''~-(r''1i'1 gl. :tJ( : ..6<['::..2i......u.~No. Induk : w. ~.\,2.(t.kh\sifikasi : .

Disusun oleh :

NURSAKINAH OKTAVIANA SASMITA

NIM: 105070002297

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430H/2010M

Page 2: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARIINTElLiGENZ STRUKTUR TEST (1ST) YANG TElAHDIREVISI BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN

TEKNOlOGI (BPr--- ----1ERPUSTAKAAN UTAMA

Skripsi UIN SYAHID JAKARTA

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

NURSAKINAH OKTAVIANA SASMITA

NIM: 105070002297

Dibawah Bimbingan

Pembimbing

Jahja Umar, Ph. D

NIP.130 885 522

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430H/2010M

Page 3: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

;kripsi yang berjudul "PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARIINTELLIGENZ

;TRUKTUR TEST (1ST) YANG TELAH DIREVISI BADAN PENGKAJIAN DAN

'ENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT)" telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas

'sikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 28 Januari

1010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

3arjana Psikologi.

Jakarta, 28 Januari 2010

Sidang Munaqasyah

<etua Merangkap Anggota

Jahja Umar, Ph.D

NIP.130 885 522

Penguji I

Yunita Faela Nisa, M. Psi, Psi

NIP. 150368748

Sekretaris Merangkap Anggota

Om.F'd~M.S;NIP.19561223 198303 2001

Anggota,

Penguji II

Jahja Umar, Ph.D

NIP. 130885522

Pembimbing,

-Jahja Umar, Ph.D

NIP.130 885 522

Page 4: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

M~nusi~ tanp~ rita-rita ~J~I~h m~ti.

Cita-cita tanp~ us~h~ ~J~I~h mimpi.

Us~h~ tanr~ kery~ ker'd.s ~J~hhsh-si~.

Kery~ menj~Ji ny~t~ ~J~I~h keb~h~9i~~n.

(Kebh~9i~~n) y~n9 JihnJ~si Jen9~n im~n, ta~w~,

kete9uh~n, J~n kej~ur'd.n (~.J H~bibie)

Page 5: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi

(B) Januari, 2010

(C) Nursakinah Oktaviana Sasmita

(D) Pengujian Validitas Konstruk dari Intelligenz Struktur Test (1ST) Yang

Telah Direvisi Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT)

(E) ix + 110 halaman + Lampiran

(F) Dalam merekrut calon karyawan pada sebuah perusahaan dibutuhkan

suatu alat tes dan wawancara untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki

mereka. Biro SDM dan Organisasi BPPT telah merevisi beberapa alat tes

yang mengukur intelegensi. Salah satu dari alat tes yang telah direvisi adalah

1ST (/ntel/igenz Struktur Test). Alat tes tersebut telah digunakan pada proses

seleksi calon pegawai. Oleh karena itu, mengingat alat tes tersebut akan

digunakan dalam proses pengambilan keputusan penting, maka perlu

diadakan pengujian validitas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas konstruk dari tes 1ST

tersebut. Sampel yang digunakan berjumlah 963 orang dari calon karyawan

BPPT yang diseleksi pada tahun 2008.

Uji Validitas Konstruk dilakukan dengan Analisis Faktor Konfirmatori (CFA).

Dari hasil analisis data dengan delapan sub tes yang berjumlah 151 item

dengan menggunakan software Lisrel 8,7 terdapat 25 item yang didrop.

Ketidakvalidan item tersebut dikarenakan tidak mengukur apa yang hendak

diukur, terlalu kompleks, dan negatif dengan apa yang hendak diukur.

Dengan menggunakan item yang valid, dilakukan analisis faktor untuk

menguji apakah delapan sub tes yang ada terbukti mengukur satu

kemampuan umum yaitu inteligensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

memang delapan sub tes tersebut mengukur inteligensi umum tetapi, hanya

empat sub tes yang secara statistik signifikan. Dengan membandingkan hasil

Page 6: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

pengetesan menggunakan empat sub tes yang signifikan saja (short form)

ternyata hasilnya tidak berbeda dengan yang diperoleh dari penggunaan

seluruh sub tes (long form). Korelasi antara keduanya adalah 0,957. Oleh

sebab itu. direkomendasikan untuk cukup menggunakan bentuk short form

yaitu sub tes ZR, ME, AN dan RA.

(G) Bahan bacaan : 17 buku, 2 jurnal, 2 bahan persentasi, dan 2 website

(1960 -2009)

Kata kunci : validitas

ii

Page 7: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

iii

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji bagi Illahi Rabb, Sang Pemilik Langit dan Bumi yang

memiliki kasih yang sedemikian luas kepada seluruh umatNya. Shalawat

serta salam tereurahkan bagi Rasulullah SAW, suri tauladan sepanjang

masa. Akhirnya usai juga, penulisan skripsi dengan judul "Pengujian Validitas

Konstruk dari Intelligenz Struktur Test (1ST) Yang Telah Direvisi Badan

Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT)".

Skripsi ini merupakan tugas akhir dalam rangka menyelesaikan pendidikan

Sarjana Strata Satu (S1) sesuai kurikulum yang diterapkan di Fakultas

Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini dHaksanakan untuk mengetahui validitas item 1ST.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis merasa kesulitan dalam penearian bahan

untuk bab kajian teori, untuk itu penulis menyarankan agar memperbanyak

jurnal-jurnal penelitian pada perpustakaan guna mempermudah mahasiswa

meneari bahan literature. Penulis juga tidak luput dari berbagai masalah dan

menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan yang diperoleh bukanlah

semata-mata hasH usaha penulis sendiri, melainkan berkat dukungan,

bantuan, dorongan, dan bimbingan yang tak ternilai harganya dari pihak­

pihak lain. Ueapan terima kasih tak terhingga, penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Jahja Umar, Ph. D selaku Dekan Fakultas Psikologi.

merangkap pembimbing dan penguji skripsi saya. Terima kasih atas

bimbingannya selama ini.

2. Para jajaran pimpinan, dosen-dosen tereinta di Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Bu

Yunita, Pak Luthfi, Bu Rena, dan keluarga besar Fakultas Psikologi yang

Page 8: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

iv

tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terimakasih atas segala dukungan

dan perhatiannya pada skripsi yang saya buat.

3. Ke dua orang tua saya, Ayahanda Jeppy Jajang Jaya Sasmita beserta

ibunda tercinta Annie Hendriani. Terimakasih atas segalanya, "Love usa

much,," Kepada saudara-saudara kandung saya, Mba Yu, Ichsan dan Usi.

Terimakasih, sudah terus mendorong saya, agar semangat menghadapi

bimbingan skripsi.

4. Pihak BPPT, khususnya Bu Suratna, dan Bapak Roni Tulak yang

sudah memberikan izin penelitian dalam skripsi ini.

5. Dian Saputro Utomo, yang sudah memberikan semangat, dan selalu

setia menemani penulis dan Bang Tupi yang sudah ikut serta membantu

saya dalam penulisan skripsi.

6. Fitri Husnia, Evi Aini, Dian Eka, Nur Jamilah, Lia Martila (sahabat pena

di Lombok) dan Indah Purwati. Sahabat yang tak pernah lekang oleh waktu,

serta teman-teman angkatan 2005, terimakasih atas dukungannya.

7. Anggota Masyarakat Skoliosis Indonesia (MSI) khususnya Mba Trie,

Mba Ditha, Fitri Sartika, Naritha, serta Andine. Terimakasih dengan catatan­

catatan kecil yang bermanfaat buat skolioser, agar para skolioser hidup lebih

nyaman di masa datang. Untuk para skolioser, ayo jangan menyerah!

Tunjukkan pada dunia, bahwa skolioser adalah keunikan yang kita miliki.

8. Teman-teman di Forum Lingkar Pena Ciputat dan Tangerang.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyelesaian skripsi ini kurang dari kata

sempurna. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pembaca, khususnya mahasiswa-i Fakultas Psikologi Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Januari 2010

Nursakinah Oktaviana Sasmita

Page 9: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

v

DAFTAR 151

Abstrak

Kata Pengantar iii

Daftar lsi v

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

BAB I PENDAHULUAN 1-9

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 7

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah 7

1.3.1 Pembatasan Masalah 7

1.3.2 Rumusan masalah 7

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 8

1.4.1. Tujuan Penelitian 8

1.4.2. Manfaat Penelitian 8

1.5Sistematika Penulisan 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 10-38

2.1 DeskriptifTeoritis 10

2.1.1 Bahasan umum tes psikologi 10

2.1.2Inteligensi 12

2.1.2.1 Definisi Intelegensi 13

2.1.2.2 Teori Intelegensi 14

2.1.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi 16

2.1.2.4 Pengukuran Intelegensi 17

2.1.3 Konstruksi Tes 20

2.1.3.1. Validitas Alat Ukur 20

1.validitas Penelitian 21

a. Validitas Internal 21

Page 10: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

b. Validitas Eksternal

2.Validitas Item (Item Validity)

3.Validitas Tes

a. Validitas isi

21

21

22

22

vi

b. Validitas konstruk 22

b.1 Validasi alat ukur dengan analisis faktor 23

b.2 Validasi alat ukur dengan cara analisiskonvergen dan diskriminan dan dikaitkan dengan konsepmulti trait, multi methode. 23

b.3 IRT (Item Responses Theory) 23

c. Validitas Berdasarkan Kriteria 25

2.1.3.2. Reliabilitas Tes 25

1. Pendekatan Tes Ulang (Test Retest) 26

2. Pendekatan Tes Sejajar (Alternate Forms) 26

3. Pendekatan Konsistensi Internal (Internal Consistency)

a. Belah dua (Split Half) 27

b. Alpha Cronbach 27

2.1.4 Gambaran Umum 1ST 29

2.2 Kerangka Berpikir 36

2.3 Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 SUbjek Penelitian

3.2 Instrumen Penelitian

3.3 Metode Analisis data

3.4 Prosedur Penelitian

39-46

39

40

42

46

Page 11: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN 47-101

4.1 Validitas Konstruk Tingkat Sub Tes 47

4.1.1 Validitas Konstruk sub tes Satzergaenzung (SE) 47

4.1.2 Validitas Konstruk sub tes Wortauswahl 0NA) 55

4.1.3 Validitas Konstruk sub tes Analogien (AN) 62

4.1.4 Validitas Konstruk sub tes Rechhenaufgben (RA) 69

4.1.5 Validitas Konstruk sub tes Zahlenreihen (ZR) 75

4.1.6 Validitas Konstruk sub tes Formasuwahl (FA) 82

4.1.7 Validitas Konstruk sub tes Wurfelaugfgaben 0NU) 88

4.1.8 Validitas Konstruk sub tes Merkaufgaben (ME) 92

4.2 Menguji hipotesis apakah seluruh sub tes 1ST mengukur 1konstruk bersifat umum (General Intelligence) 96

4.3 Korelasi antar sub tes dengan total skor pada short form dan full101

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Diskusi

5.3 Saran

103-109

103

106

109

Page 12: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

viii

DAFTAR TABEl

Tabel 4.1 Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item SE

Tabel4.2 Muatan Faktor Item 1ST sub tes SE

Tabel 4.3 Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item WA

Tabel 4.4 Muatan Faktor Item 1ST sub tes WA

Tabel 4.5 Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item AN

Tabel4.6 Muatan Faktor Item 1ST sub tes AN

Tabel 4.7 Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item RA

Tabel4.8 Muatan Faktor Item 1ST sub tes RA

Tabel4.9 Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item ZR

Tabe14.10 Muatan Faktor Item 1ST sub tes ZR

Tabe14.11 Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item FA

Tabe14.12 Muatan Faktor Item 1ST sub tes FA

Tabe14.13 Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item WU

Tabe14.14 Muatan Faktor Item 1ST sub tes WU

Tabe14.15 Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item ME

Tabe14.16 Muatan Faktor Item 1ST sub tes ME

Tabe14.17 Koefisien Muatan Faktor untuk (General Intelligence)

Tabel 4.18 Matriks korelasi antar sub tes dan sub tes dengan total skor pada shariform dan fuJI

Page 13: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Gambar 4.1 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes SE

Gambar 4.5 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes WA

Gambar 4.5 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes AN

Gambar 4.5 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes RA

Gambar 4.5 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes ZR

Gambar 4.6 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes FA

Gambar 4.7 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes WU

Gambar 4.8 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes ME

Gambar 4.9 Koefisien Muatan Faktor untuk Generallntelfigence

Gambar 5.1 Hasil Pengujian model satu faktor tiap sub tes 1ST

ix

Page 14: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu elemen dalam perusahaan adalah Sumber Oaya Manusia (SOM).

Pengelolaan SOM dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi banyak

aspek penentu keberhasilan kerja dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu,

banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan jasa para sarjana

psikologi untuk melaksanakan pemeriksaan psikologis terhadap calon tenaga

kerja yang melamar untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu dalam rangka seleksi

tenaga kerja.

Pimpinan perusahaan yang percaya pada hasH dalam tes psikologi tersebut

akan terus menggunakan apa yang telah disarankan oleh lembaga yang

menyediakan tes psikologi tersebut. Kenyataan ini menunjukkan bahwa para

sarjana psikologi perlu sekali mengadakan berbagai penelitian yang berkaitan

dengan kebenaran (kebenaran ramalan, kebenaran konstruk, kebenaran isi,

kebenaran sintetik) dari perangkat tes psikologik yang digunakan dalam

seleksi dan assesment, sehingga seleksi dan assesment psikologik untuk

berbagai tujuan menjadi lebih menggunakan kaidah-kaidah Hmiah.

(Munandar, 2001)

Page 15: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

2

Dalam merekrut calon karyawan pada sebuah perusahaan dibutuhkan suatu

alat tes dan wawancara untuk menguji kemampuan atau mengetahui

kemampuan yang dimiliki oleh calon karyawan. Biro SDM dan Organisasi

BPPT telah merevisi beberapa alat tes yang mengukur inteligensi. Salah satu

dari alat tes yang telah direvisi adalah Intelligenz Struktur Test (1ST) (Van Der

Ven, 1992). 1ST adalah suatu alat tes yang mengukur inteligensi seseorang

dari beberapa sub tes yang telah disediakan.

Alat tes tersebut telah digunakan sebagai alat tes pada proses penyeleksian

calon pegawai. Oleh karena itu, mengingat alat tes tersebut akan digunakan

dalam proses penyeleksian calon pegawai, maka perlu adanya pengujian

validitas, sehingga tes tersebut layak digunakan sebagai alat tes psikologi.

Suatu tes yang baik memiliki kualitas pokok sebagai berikut: pembakuan,

objektif, reliabel, dan valid (Sukardi, 1997). Dalam menggunakan alat ukur

psikologis, setelah kriteria valid telah dipenuhi, maka hasil validitas itu akan

memberikan jawaban sebagai alat ukur yang baik atau tidak. Dan setelah

validasi alat tes, perlu diketahui item yang gugur dan membuat kurang

baiknya suatu alat ukur psikologis.

Kebutuhan akan sumber daya manusia yang ahli, terampil dan kualitasnya

sesuai dengan tuntutan zaman dan teknologi semakin meningkat. Sumber

daya manusia tersebut harus menguasai tugas dan memiliki kemampuan

Page 16: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

3

yang dituntut pada bidang pekerjaannya. Keahlian dan keterampilan dalam

suatu bidang pekerjaan ditentukan oleh salah satu diantaranya adalah

inteligensi. Seseorang yang memiliki bakat tetapi kekurangan dalam hal

inteligensi. Maka, produktivitasnya tidak optimal dan akan terjadi pegawai­

pegawai yang memiliki ciri-Giri: Loyalitas rendah, ditunjukkan dengan tingkat

'absenteesm' yang tinggi dan banyak pegawai yang melakukan

'moonlighting', yang tidak sejalan dengan program-program BPPT.

Entrepreneurship skills tidak dikembangkan untuk keberhasilan unit

organisasi. Mental dan disiplin kerja tidak menunjukkan jiwa profesional.

Bidang keahlian yang dimilikinya tidak berkembang. Egoisme kelompok dan

unit kerja diutamakan dan tidak mengedepankan budaya teamworking.

Kreativitas dan kemandirian yang rendah, masih perlu adanya dorongan dan

arahan dari atasan dalam melakukan pekerjaan. Hal ini tergambar dengan

masih rendahnya jumlah hasH-hasH penelitian yang dipatenkan, walaupun

ragam keahlian yang dimiliki SOM BPPT sangat luas. Beberapa

kecenderungan di atas, akan muncul apabHa peran para pimpinan dalam

membina dan mengembangkan pegawainya tidak berfungsi dan tidak adanya

kemauan dan motivasi pegawai dalam mengembangkan diri dan melibatkan

dirinya dalam program di masing-masing unit kerja. Oi antara beberapa

kelemahan unsur pimpinan yang memungkinkan rendahnya pendayagunaan

SOM adalah diakibatkan rendahnya "Human Skills"yang dimiliki diantaranya

adalah kurang memahami prinsip-prinsip manajemen SOM, terutama dalam

Page 17: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

4

mengarahkan, membina, dan memotivasi pegawai, serta kurang mampu

menciptakan iklim yang mendukung munculnya kreativitas pegawai (profil

BPPT, 2009). Oleh karena itu, pemilihan jenis pendidikan, jurusan sekolah,

ataupun bidang pekerjaan yang disesuaikan dengan inteligensi seseorang,

diharapkan dapat mempermudah usaha seseorang dalam kinerjanya. Salah

satu alat ukur inteligensi yang sering digunakan pada lembaga atau instansi

pemerintah maupun swasta sudah sejak lama adalah 1ST. Disamping itu,

banyak juga item-item yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan

zaman sekarang. Maka, perlu adanya revisi ulang terhadap alat tes tersebut,

agar tes-tes tersebut dapat digunakan pada penseleksian pegawai

selanjutnya.

Kemudian belum adanya pengujian validitas pada item sub tes 1ST, yang

menyebabkan item sub tes 1ST belum memuaskan. Kalaupun sudah ada,

baru diuji dengan teori klasik dan dengan sub tes item yang belum direvisi

seperti yang sudah diteliti oleh Hamidah (Hamidah dan Hartati Nurul, 2000).

Dari pengolahan data yang dilakukannya diperoleh hasil bahwa dari 176 item

tes terdapat 131 item dinyatakan valid dan 45 item gugur. Oleh karena itu,

peneliti akan meneliti dengan teori modern dalam rangka menguji validitas

konstruk dari 1ST. Dikarenakan peneliti belum mempelajari secara khusus

statistik tentang analisis faktor, maka peneliti hanya akan mempraktekkannya

saja dengan software yang sudah ada, yaitu Lisrel kemudian menafsirkan

Page 18: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

5

hasil analisis faktor terhadap data hasil tes 1ST, sehingga peneliti akan dapat

menentukan

1. Apakah benar seluruh item dalam setiap sub tes 1ST mengukur

konstruk yang dimaksud. Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian model

satu faktor dengan data yang sudah ada. Apabila terbukti seluruh item

dalam suatu sub tes sesuai dengan model yang bersifat

unidimensional, maka dapat diartikan bahwa seluruh item tersebut

mengukur dimensi atau konstruk yang dimaksud.

2. Selanjutnya jika hal yang ditanyakan pada butir 1 adalah benar,

pertanyaannya adalah, apakah masing-masing item memberikan

sumbangan yang signifikan dalam mengukur konstruk yang dimaksud?

3. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah seluruh sub tes juga mengukur

satu dimensi yang bersifat lebih umum yaitu, kecerdasan umum

(general Intelligence).

Dalam penelitian ini 1ST digunakan karena tes tersebut mengukur

kemampuan-kemampuan umum pada individu dan dapat dipakai untuk

semua kalangan. 1ST merupakan salah satu alat tes inteligensi yang bisa

digunakan secara individual maupun klasikal atau kelompok, serta dapat

memberikan gambaran atau profil seseorang tentang kelemahan maupun

kekuatan yang dimilikinya berdasarkan berbagai aspek yang terkait dengan

fungsi inteligensinya. Oleh karena itu amatlah penting untuk mengetahui

bagaimana akurasi dari tes 1ST, agar kita dapat memperoleh hasil yang

Page 19: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

6

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh individu itu. Oalam penelitian

ini, 1ST menjadi delapan sub tes dan berjumlah 151 item tes karena, satu sub

tes 1ST yaitu GE tidak tersedia datanya dan pada sub tes WU, hanya tersedia

sebelas item, sedangkan sembilan item lainnya tidak tersedia datanya. Oleh

sebab itu, dalam penelitian ini uji validitas sub tes WU hanya diwakili oleh

sebelas item saja.

Sebagian masyarakat umum telah mengetahui bahwa, Badan Pengkajian

dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah Lembaga Pemerintah Non­

Oepartemen yang berada dibawah koordinasi Kementerian Negara Riset dan

Teknologi yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan

penerapan teknologi. Proses pembentukan BPPT bermula dari gagasan

Presiden Soeharto kepada Prof Dr. Ing. B.J. Habibie pada tanggal 28­

Januari-1974. Oi dalam Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

ini terdapat Biro Sumber Oaya Manusia dan Organisasi (SOMO) yang

berupaya untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menunjang

terlaksananya visi dan misi BPPT, yaitu mengelola SOM dan organisasi

secara efektif dan efisien (Sejarah, 2009).

Page 20: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

7

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, muncul beberapa permasalahan yang dapat

diidentifikasikan, yaitu:

a. Berapa validitas item tes 1ST yang terdiri dari delapan sub tes dengan

jumlah item sebanyak 151 butir?

b. Apakah alat tes 1ST tersebut sudah layak digunakan sebagai alat ukur

inteligensi?

c. Apakah item tes 1ST tersebut memerlukan revisi ulang?

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1 Pembatasan Masalah

Penelitian ini menggunakan data sekunder di BPPT, yang beralamatkan JI.

MH. Thamrin no.8, Jakarta Pusat. Respondennya adalah semua orang yang

melamar pada BPPT tahun 2008. Pada penelitian ini, konsep-konsep yang

perlu dibatasi pengertiannya diantaranya validitas yang bermaksud

mengetahui apakah tes 1ST yang telah direvisi benar-benar mampu

mengukur apa yang hendak diukur alat tes tersebut.

1.3.2 Rumusan masalah

Setelah membatasi pembatasan masalah, peneliti perlu mengajukan

pertanyaan yang mengarah pada rumusan masalah dalam skripsi ini adalah

"Berapa validitas konstruk 1ST yang telah direvisi BPPTT. Masalah ini akan

Page 21: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

8

dirumuskan dalam pernyataan yang lebih spesifik, sebagai berikut:

a. Apakah setiap item dalam masing-masing sub tes fit (sesuai) dengan

model satu faktor dan apakah setiap item dalam masing-masing sub

tes secara signifikan mengukur kemampuan pada sub tes tersebut?

b. Apakah delapan sub tes 1ST adalah fit (sesuai) dengan model satu

faktor, yaitu inteligensi umum?

c. Apakah dengan menggunakan model short form (hanya sebagian sub

tes saja) sudah memadai dalam mengukur inteligensi umum?

1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas 1ST, sehingga alat tes 1ST

tersebut dapat digunakan pada pengetesan calon pegawai berikutnya di

dalam BPPT.

1.4.2. Manfaat Penelitian

a. Secara teoritik, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

ilmu pengetahuan psikologi, khususnya psikologi industri dan organisasi

dan memberikan gambaran mengenai bagaimana menggunakan software

Lisrel untuk menguji validitas konstruk dari sebuah alat ukur psikologis.

Sehingga, menambah ilmu baru pada peneliti, pihak BPPT, maupun

pembaca.

Page 22: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

9

b. Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat bagi pihak BPPT dan

pengguna tes 1ST lainnya, sehingga alat tes tersebut dapat

disempurnakan dan digunakan pada pengetesan calon pegawai

berikutnya di dalam BPPT maupun di tempat lainnya dengan tingkat

validitas yang lebih tinggi.

1.5Sisternatika Penelitian

Penelitian penelitian ini dibagi menjadi beberapa bahasan seperti yang akan

digambarkan berikut ini :

BAB I: Pendahuluan ini meliputi: latar belakang masalah, identifikasi

masalah dalam penelitian, batasan dan rurnusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II Kajian teori rneliputi: sub bab Bahasan Urnurn Tes Psikologi,

Inteligensi, dan Konstruksi Tes. Konstruksi Tes berisi tentang

Persyaratan Tes, Validitas, Reliabilitas Tes, dan Gambaran Umurn

1ST, sub bab kerangka berpikir, dan hipotesis

BAB III : Metode penelitian: Subjek Penelitian, Instrumen Penelitian,

Metode Analisis Data, dan Prosedur Penelitian.

BAB IV : Hasil Penelitian meliputi: validitas yang dihasilkan oleh analisis

faktor, dengan masing-masing skalanya.

BAS V : Kesimpulan, Diskusi dan Saran

Page 23: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memaparkan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Ada pun sub

bab yang akan dipaparkan adalah subbab tentang deskriptif teoritis yang

membahas tentang bahasan umum tes psikologi, hal-hal yang mengenai

inteligensi serta teori inteligensi yang digunakan oleh alat tes 1ST, definisi

validitas dan reliabilitas, sub bab gambaran umum alat ukur 1ST, kerangka

berpikir, dan hipotesis penelitian.

2.1 Deskriptif Teoritis

2.1.1 Bahasan umum tes psikologi

Tes psikologi adalah alat ukur yang obyektif dan dibakukan atas sampel

perilaku tertentu yang berfungsi untuk mengukur perbedaan-perbedaan

antara individu-individu atau antara reaksi-reaksi individu yang sama dalam

situasi yang berbeda (Anastasi & Urbina, 1997). Dalam kamus Psikologi, tes

adalah satu perangkat pertanyaan yang sudah dibakukan, yang dikenakan

pada seseorang dengan tujuan untuk mengukur perolehan atau bakat pada

suatu bidang tertentu (Chaplin, 2006).

Cronbach mendefinisikan tes sebagai "a numerical procedure for observing a

person's behavior and describing it with the aid of a numerical scale or

Page 24: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

11

categorical system." (dalam Azwar, 1996). Dari batasan tersebut dapat

diambil kesimpulan. Pertama, tes merupakan prosedur sistematis. Butir-butir

tes disusun menurut cara dan aturan tertentu, prosedur administrasi dan

pemberian angka (scoring) harus jelas dan spesifik, dan setiap orang yang

mengambil tes harus mendapat butir-butir yang sama dan dalam kondisi

yang sebanding. Namun, pada teori tes modern (misalnya IRT), orang yang

berbeda dapat menempuh tes yang berbeda tetapi hasilnya dapat

dibandingkan (Umar, 1999). Kedua, tes berisi sampel perilaku. Populasi butir

tes yang bisa dibuat dari suatu materi tidak terhingga jumlahnya.

Keseluruhan butir itu mustahil dapat seluruhnya tercakup dalam tes.

Kelayakan tes lebih tergantung kepada sejauh mana butir-butir di dalam tes

mewakili secara representatif kawasan (domain) perilaku yang diukur. Ketiga,

tes sebagai stimulus memerlukan respons berupa perilaku sehingga

diperoleh data kuantitatif. Butir-butir tes menghendaki subjek agar

menunjukkan apa yang diketahui atau apa yang dipelajari subjek dengan

cara menjawab butir-butir atau mengerjakan tugas yang dikehendaki oleh tes.

Respon subjek atas tes merupakan indikator dari apa yang ingin diketahui

oleh penyelenggara tes.

Sebuah tes psikologi pada dasarnya adalah alat ukur yang objektif dan

dibakukan atas sampel perilaku tertentu (Anastasi & Urbina, 1997). Dalam

psikologi, tes dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu: Pertama, tes yang

Page 25: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

12

mengukur inteligensi umum (general intelligence test). Tes ini dirancang

untuk mengukur kemampuan umum seseorang dalam suatu tugas. Kedua,

tes yang mengukur kemampuan khusus atau tes bakat (special ability test).

Tes ini digunakan untuk mengungkap kemampuan potensial subjek dalam

bidang tertentu. Ketiga, tes yang mengukur prestasi (achievement test). Tes

ini dimaksudkan untuk mengungkapkan kemampuan aktual sebagai hasil

belajar. Keempat, tes yang mengungkap aspek kepribadian (personality

assesment). Tes ini mengungkap karakteristik individual subjek dalam aspek

non ability.

Dalam penelitian ini, peneliti akan berfokus pada definisi yang disampaikan

oleh Anastasi, bahwa tes psikologi adalah alat ukur yang obyektif dan

dibakukan atas sampel perilaku tertentu dari perilaku seorang individu,

berfungsi untuk mengukur perbedaan antara individu-individu atau antara

reaksi-reaksi individu yang sama dalam situasi yang berbeda.

2.1.2 Inteligensi

2.1.2.1 Definisi Inteligensi

Terdapat banyak definisi inteligensi yang dikemukakan oleh para ahli

psikologi maupun ahli pendidikan. Beberapa diantaranya akan dikemukakan

di sini untuk mengarahkan pemahaman terhadap penelitian ini. Inteligensi

menurut W. Stern (dalam Anastasi & Urbina, 1997) merupakan kemampuan

Page 26: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

13

untuk mengetahui masalah serta kondisi baru, kemampuan berpikir abstrak,

kemampuan bekerja, kemampuan menguasai tingkah laku instinktif, serta

kemampuan menerima hubungan yang kompleks.

Aiken dan Marnat (2006) mengutip definisi inteligensi dari Binet, yang

mengemukakan bahwa inteligensi itu menekankan pentingnya unsur

penilaian (judgment), pemahaman (understanding), dan penalaran

(reasoning). Selain itu, mereka juga memberikan definisi lain yang

menyatakan bahwa inteligensi adalah kemampuan untuk berpikir abstrak,

kemampuan untuk belajar, atau kemampuan untuk beradaptasi dalam situasi

baru. Sedangkan Wechsler (dalam Groth-Marnat, 1984) menyatakan bahwa

inteligensi adalah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan

bertindak secara terarah, serta menyesuaikan diri dengan Iingkungan secara

efektif.

Carlson dan Buskist (1997) memberikan definisi inteligensi adalah

kemampuan seseorang yang belajar dan mengingat informasi untuk

mengenali konsep dan hubungannya serta menerapkan infonmasi kepada

tingkah laku mereka untuk beradaptasi. Dari berbagai definisi yang telah

dikemukakan diatas tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa inteligensi

merupakan potensi menyeluruh dari kemampuan seseorang yang bersifat

umum untuk berpikir, bertindak, serta untuk dapat berkembang di lingkungan.

Page 27: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

14

2.1.2.2 Teori Inteligensi

Pada dasarnya, teori inteligensi secara umum dapat dibagi dalam empat

golongan. Golongan pertama berorientasi pada teori daya, yang kedua pada

dua faktor, dan yang ketiga pada multi faktor, yang keempat pada kelompok

faktor (Fudyartanto, 2002). Salah satu tokoh golongan pertama adalah Binet

(dalam Azwar, 2005), yang menyatakan bahwa inteligensi bersifat

monogenetik, yaitu berkembang dari satu faktor satuan atau faktor umum (g).

Dikatakan bahwa inteligensi merupakan sisi tunggal dari karakteristik yang

terus berkembang sejalan dengan proses kematangan seseorang.

Sedangkan tokoh golongan kedua adalah Spearman dalam Teori "2 faktor"

mengenai kemampuan mental, yaitu faktor 9 dan s. Menurut Spearman,

faktor 9 adalah kernampuan umum seperti memahami arti pelatihan, eduksi

relasi dan eduksi korelasi (Carlson & Buskist, 1997). Eduksi relasi adalah

kemampuan untuk menemukan suatu hubungan dasar yang berlaku diantara

dua hal, sedangkan eduksi korelasi adalah kemampuan untuk menerapkan

hubungan dasar yang telah ditemukan dalam proses eduksi relasi

sebelumnya ke dalam situasi baru (dalam Azwar, 2005).

Tokoh golongan ketiga, adalah Thorndike yang menyatakan dalam teorinya

bahwa inteligensi terdiri atas kemampuan spesifik yang diperlihatkan dalam

wujud perilaku inteligensi (dalam Azwar, 2005). Tokoh golongan keempat,

Page 28: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

15

adalah Thurstone. Menurut teori kelompok faktor, kecerdasan itu tidak hanya

mempunyai satu faktor G, tetapi ada beberapa faktor G, dan tiap-tiap faktor G

adalah mendasari beberapa faktor S. Dengan demikian, maka terdapatlah

kelompok-kelompok faktor, yakni satu faktor G dengan sejumlah faktor S

(Fudyartanto, 2002). Pada perkembangan selanjutnya, banyak muncul

spekulasi mengenai sifat inteligensi. Sternberg misalnya, dengan komponen

proses dan teori triarki dan teori mUltiple inteligensi Gardner (dalam Aiken

dan Marnat, 2006). Dalam analisis Gardner, dari usahanya melakukan

identifikasi terhadap inteligensi, ia menggunakan beberapa macam kriteria,

yaitu 1. kemampuan itu independen, 2. memuat satuan operasi khusus, 3.

mempunyai sejarah perkembangan sendiri, 4. terkait dengan sejarah evolusi

zaman dulu, 5. dukungan psikologi eksperimental, 6. dukungan dari

penemuan psikometrik, dan 7. dapat disimbolkan (Suparno, 2004).

Dalam penelitian ini, secara khusus peneliti akan menggunakan teori

Thrustone. Thurstone menyusun Tes Kemampuan Primer Chicago dan

menguraikan keenam faktor kemampuan berikut (dalam Cronbach, 1960):

V: (Verbaf), yaitu pemahaman akan hubungan kata, kosa kata, dan

penguasaan komunikasi lisan.

N: (Numbef), yaitu kecermatan dan kecepatan dalam penggunaan fungsi­

fungsi hitung dasar.

S: (Spatiaf), yakni kemampuan untuk mengenali berbagai hubungan dalam

Page 29: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

16

bentuk visual.

W: (Word fluency), yaitu kemampuan untuk mencerna dengan cepat kata­

kata tertentu.

M: (Memory), yaitu kemampuan mengingat gambar-gambar, pesan-pesan,

angka-angka, kata-kata, dan bentuk-bentuk pola.

R: (Reasoning), yaitu kemampuan untuk mengambil kesimpulan dari

beberapa contoh, aturan, atau prinsip. Dapat juga diartikan sebagai

kemampuan pemecahan masalah.

2.1.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi

0.0 Hebb dan R.B Cattell (dalam Fudyartanto, 2002) memberikan dua faktor

yang mempengaruhi inteligensi, yakni :

Tipe A dan tipe B (fluid and crystaJized). Yang dimaksud dengan kecerdasan

tipe A disebut (Fluid Intelligence) adalah potensialitas keturunan

(pembawaan), atau kualitas dasar pembawaan pada sistim syaraf dasar

pembawaan pada sistem syaraf seseorang, sedang kecerdasan tipe B atau

(Crystallized Intelligence) adalah kecerdasan yang dibentuk oleh pengalaman

belajar dan faktor-faktor alam sekitar (baik lingkungan fisik maupun sosial).

Page 30: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

17

2.1.2.4 Pengukuran Inteligensi

Tes inteligensi modern dimulai di Prancis, oleh Alfred Binet. Sejak tes

inteligensinya diadapatasi oleh psikolog dari Amerika, tes tersebut masih

digunakan sampai sekarang. Psikolog lainnya, David Wechsler, membuat

dua tes inteligensi untuk dewasa dan anak (dalam Carlson & Buskist, 1997).

Di Amerika, usaha pertama tersebut dimulai oleh tokoh pencetus istilah ( tes

mental ), James McKeen Cattel (dalam AVNar, 2005) yang menerbitkan

bukunya Mental Test and Measurementdi tahun 1890. Buku ini berisi

rangkaian tes inteligensi yang terdiri atas sepuluh jenis ukuran. Kesepuluh

ukuran tersebut adalah :

1. Dynamometer Pressure, yaitu ukuran kekuatan tangan menekan

pegas yang dianggap sebagai indikator aspek psikofisologis.

2. Rate of Movement. Tempo gerakan atau kecepatan gerak tangan yang

dianggap juga sebagai memiliki komponen mental di dalamnya.

3. Sensation Areas, yaitu pengkuran jarak terkecil diantara dua tempat

yang terpisah di kulit yang masih dapat dirasakan sebagai dua titik

berbeda.

4. Pressure Causing Pain, yaitu pengukuran yang dianggap berguna

dalam diagnosis terhadap penyakit-penyakit syaraf dan dalam

mempelajari status kesadaran abnormal.

Page 31: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

18

5. Least Noticeable Difference in Weight, yaitu pengukura perbedaan

berat yang terkecil yang masih dapat dirasakan oleh seseorang.

Ukuran ini dianggap sebagai suatu konstanta psikologis.

6. Reaction Time for Sound, yang mengukur waktu antara pemberian

stimulus dengan timbulnya reaksi tercepat. Dalam tes ini stimulus

bersifat auditori dan menghencaki respon gerakan menekan suatu

kunci telegraf.

7. Time for Naming Colors, yang dimaksudkan sebagai ukuran terhadap

proses yang lebih « mental» daripada waktu-reaksi yang dianggap

reflektif.

8. Bisection of a 50-centimeter Line, yang dimaksudkan sebagai suatu

ukuran terhadap akurasi 'space judgment'.

9. Judgment of 10-second Time, yang dimaksudkan sebagai ukuran

akurasi dalam 'time judgment' . Tes ini meminta subjek memperkirakan

ajrak waktu 10 delik tanpa bantuan alat apa pun.

10. Number of Letters Repeated Upon Once Hearing, yang dimaksudkan

sebagai ukuran terhadap perhatian dan ingatan. Tes ini meminta

subjek mengulang menyebutkan huruf-huruf yang disebutkan sekali.

Tes-tes inteligensi yang sudah ada dan sering digunakan oleh para ahli

psikologi adalah (Azwar, 2005):

1. Stanford-Binet Intelligence Scale. Materi yang terdapat dalam Skala

Stanford-Binet berupa sebuah kotak berisi bermacam-macam benda

Page 32: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

19

mainan tertentu yang akan disajikan pada anak-anak (sebagaimana

telah disebutkan terdahulu, skala ini dimaksudkan untuk mengukur

inteligensi anak-anak), dua buah buku kecil yang memuat cetakan

kartu-kartu, sebuah buku catatan utnuk mencatat jawaban dan skorny,

dan sebuha manual/petunjuk pelaksanaan pernberian tes.

2. The Wechsler Intelligence Scale for Children - Revised (WISC-R).

WISC-R terdiri atas 12 sub tes yang dua diantaranya digunakan hanya

sebagai persediaan apabila siperlukan penggantian sub tes.

Keduabelas sub tes tersebut dikelompokkan rnenjadi dua golongan,

yaitu skala Verbal dan skala Performansi (performance).

3. The Wechsler Adult Intelligence Scale-Revised (WAIS-R). WAIS-R

terdiri skala Verbal dan skala Performansi. Kedua skala tersebut

masing-masing menghasilkan IQ-verbal dan IQ-performansi

sedangkan kombinasi keduanya menjadi dasar perhitungan IQ-deviasi

sebagai IQ keseluruhan.

4. The Standard Progressive Matrices (SPM) merupakan salah satu

contoh bentuk skala inteligensi yang dapat diberikan secara individual

maupun secara kelompok. Skala ini dirancang J.G Raven. SPM

merupakan tes yang bersifat nonverbal, artinya materi item-itemnya

diberikan tidak dalam bentuk tulisan ataupun bacaan melainkan dalam

bentuk gambar-gambar. Tes SPM terdiri atas 60 buah item yang

berupa gambar-gambar.

Page 33: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

20

5. The Kaufman Assessment Battery for Children (K-ABC). Tes intelgensi

yang disebut K-ABC merupakan baterai (rangkaian) tes yang relatif

baru yang diperuntukkan bagi anak usia 2,5 sampai 12,5 tahun. Skala­

skala inteligensi dalam baterai ini adalah Sequential Processing Scale

(skala yang mengungkapkan abilitas atau kemampuan untuk

memecahkan permasalahan secara bertahap dengan penekanan

pada hubungan serial atau hubungan temporal diantara stimulus),

Simultaneous Processing Scale (skala yang bertujuan

mengungkapkan kemampuan anak dalam memecahkan

permasalahan dengan cara mengorganisasikan dan memadukan

banyak stimulasi sekaligus dalam waktu yang sama).

2.1.3 Konstruksi Tes

2.1.3.1. Validitas Alat Ukur

Validitas adalah apakah kita sungguh-sungguh mengukur ihwal yang

memang ingin kita ukur. Suatu tes atau skala dapat valid atau tidak valid

untuk maksud i1miah atau praktis yang hendak dicapai oleh si pengguna tes

(Kerlinger, 2006).

Page 34: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

2005):

21

Validitas digunakan dalam tiga konteks, yaitu (dalam Suryabrata,

1. Validitas Penelitian

Validitas penelitian adalah sejauhmana hasH penelitian

mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Validitas penelitian

mengandung dua sisi, yaitu:

a. Validitas Internal

Validitas internal penelitian adalah membahas tentang

kesesuaian antara data hasil penelitian dengan keadaan yang

sebenarnya. Untuk mendapatkan validitas internal penelitian

yang memadai peneliti menggarapnya lewat penggunaan

instrumen pengambH data yang memenuhi persyaratan ilmiah

tertentu.

b. Validitas Eksternal

Validitas eksternal penelitian adalah membahas tentang

sejauhmana generalisasi hasil penelitian sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya. Untuk menjamin validitas eksternal

hasH penelitian peneliti menggarapnya lewat penyusunan

rancangan sampling yang cermat.

2. Validitas Item (Item Validity)

Validitas item adalah derajat kesesuaian antara suatu item dengan

item-item lain, sedangkan ukuran validitas item adalah korelasi

Page 35: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

22

antara skor pada item itu dengan skor pada item-item (item total

correlation) yang banyak dihitung dengan korelasi biserial. lsi

validitas item adalah daya pembeda item (item discreminating

powen bukan validitas tes.

3. Validitas Tes

Validitas tes atau validitas alat ukur adalah sejauhmana tes itu

mengukur apa yang dimaksud untuk diukur. Jadi, validitas tes pada

dasarnya menunjukkan pada derajat fungsi untuk mengukur suatu

tes, atau derajat kecermatan ukur suatu tes. Untuk mengkaji

validitas ukur, secara konvensional dapat dilihat dalam tiga bagian,

yaitu:

a. Validitas isi

Validitas isi merupakan seperangkat item-item tes yang

menunjukkan sejauhmana isi dari item-item tersebut memang

mengukur apa yang hendak diukur. Dengan menggunakan

spesifikasi tes yang telah dikembangkan (telah ada), kemudian

dilakukan analisis logis untuk menetapkan apakah item-item

yang telah dikembangkan tersebut mengukur apa yang hendak

diukur. Jadi, dapat dilihat bahwa validitasi isi adalah kegiatan

telaah item yang merupakan kegiatan esensial dalam

pengembangan alat ukur psikologis.

Page 36: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

23

b. Validitas konstruk

Validitas konstruk mengukur tentang sejauhmana skor-skor

hasil pengukuran dengan instrumen itu sesuai atau tidak

dengan teori yang mendasari penyusunan alat ukur tersebut.

Validasi konstruk ini merupakan proses yang kompleks, yang

memerlukan analisis logis dan dukungan data empiris.

Tiga metode validasi konstruk, yaitu:

b.1 Validasi alat ukur dengan analisis faktor

Dasar pemikiran analisis faktor ini adalah bahwa walaupun

perilaku manusia itu sangat beragam, namun perilaku

tersebut didasari oleh sejumlah faktor yang terbatas, faktor­

faktor yang mendasari perilaku yang beragam itu dapat

ditemukan dengan analisis faktor.

b.2 Validasi alat ukur dengan cara analisis

konvergen dan diskriminan dan dikaitkan dengan

konsep multi trait, multi methode.

Dasar pemikirannya adalah: Sesuatu tes itu harus

berkorelasi tinggi dengan variabel-variabel yang secara teori

harus berkorelasi tinggi dan sekaligus tak berkorelasi

dengan variabel-variabel lain yang secara teori tidak

berkorelasi. Hal pertama disebut validasi konvergen, sedang

Page 37: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

24

yang kedua disebut diskriminan.

b.3 IRT (Item Responses Theory)

Analisis item-item secara modern yaitu penelaahan item

dengan menggunakan Item Respons Theory (IRT) atau teori

jawaban terhadap item. Teori ini merupakan suatu teori

yang menggunakan fungsi matematika untuk

menghubungkan antara peluang menjawab benar suatu

skala dengan kemampuan testee (Umar, 2008).

Teori ini menjelaskan tentang apa yang te~adi jika

seseorang menempuh satu butir item. Menurut teori ini, jika

satu butir item dengan tingkat kesukaran tertentu ditempuh

oleh ribuan orang yang kemampuannya berbeda-beda,

maka orang yang kemampuannya lebih tinggi akan memiliki

peluang yang lebih besar untuk menjawab benar pada item

tersebut dibandingkan dengan orang yang kemampuannya

lebih rendah. Atau dengan kata lain, makin tinggi

kemampuan seseorang makin tinggi pula peluangnya untuk

menjawab benar pada satu butir item, dan sebaliknya.

Ada empat macam IRT (Hambleton, dkk.1991). (1) Model

satu parameter (Model Rasch), yaitu hanya menitikberatkan

pada parameter tingkat kesukaran item. (2) Model dua

parameter, yaitu hanya menitikberatkan pada parameter

Page 38: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

25

tingkat kesukaran dan daya pembeda item. (3) Model tiga

parameter, yaitu hanya menitikberatkan pada parameter

tingkat kesukaran item, daya pembeda item, dan pseudo

guessing, (4) Model empat parameter, yaitu yang

menitikberatkan pada parameter tingkat kesukaran item,

daya beda item, pseudo guessing dan gangguan seperti,

kepanasan di dalam ruangan, dan sebagainya.

c. Validitas Berdasarkan Kriteria

Validitas kriteria dilihat dari sejauh mana hasil pengukuran

dengan alat yang diujikan itu sama atau mirip dengan hasil

pengukuran dengan alat lain yang dijadikan kriteria. Yang

dijadikan kriteria biasanya adalah hasil pengukuran atribut

yang sama dengan alat lain yang diakui merupakan alat ukur

yang baik.

2.1.3.2. Reliabilitas Tes

Anastasi dan Urbina (1997) memberikan pengertian bahwa suatu tes dapat

dikatakan reliabel apabila tes tersebut mampu memberikan hasil yang

konsisten meskipun tes tersebut diberikan dan di skor oleh penilai yang

berbeda, atau diberikan pada waktu yang berlainan atau menggunakan

bentuk paralel dari tes tersebut. Sejalan yang diungkapkan Kerlinger (2006),

bahwa reliabilitas atau keandalan adalah kemantapan, konsistensi,

Page 39: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

26

prediktabilitasl keteramalan. Definisi keandalan dapat didekati dengan tiga

ancangan. Pertama, jika kita mengukur himpunan obyek yang sama berulang

kali, dengan instrumen yang sama atau mirip, akankah kita mendapatkan

hasil yang sama atau serupa pula? Kedua, apakah ukuran-ukuran yang

diperoleh dari suatu instrumen pengukur adalah ukuran yang sebenarnya

untuk sifat yang diukur itu. Ketiga, adalah kita dapat menelaah berapa

banyak kesalahan pengukuran yang terdapat dalam suatu instrumen

pengukur. Dalam pengertian yang lebih luas reabilitas alat ukur menunjuk

kepada sejauhmana perbedaan-perbedaan (varians) skor perolehan itu

mencerminkan perbedaan-perbedaan (varians) atribut yang sebenarnya.

Estimasi reliabilitas dapat dilakukan melalui salah satu pendekatan umum,

yaitu (dalam Suryabrata, 2005):

1. Pendekatan Tes Ulang (Test Retest)

Pendekatan ini menunjukkan konsistensi pengukuran dari waktu ke waktu

dan menghasilkan koefisien reliabilitas yang sering disebut sebagai koefisien

stabilitas. Prinsip estimasinya adalah dengan menggunakan suatu instrumen

pengukur dua kali dengan tenggang waktu tertentu terhadap sekelompok

subjek yang sama.

2. Pendekatan Tes Sejajar (Alternate Forms)

Pendekatan tes sejajar hanya dapat dilakukan apabila tersedia dua bentuk

instrumen pengukur yang dapat dianggap memenuhi asumsi paralel. Salah

satu indikator terpenuhinya asurnsi paralel adalah sarna jurnlah iternnya,

Page 40: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

27

sama tingkat kesukarannya, setaranya korelasi antara skor kedua instrumen

tersebut dengan skor suatu ukuran lain. Estimasi reliabilitas dengan

pendekatan bentuk sejajar dilakukan setelah kedua instrumen tersebut

dikenakan berturut-turut pada sekelompok subjek. Kelemahan utama pada

pendekatan ini terletak pada sulitnya menyusun dua alat ukur yang

memenuhi persyaratan paralel atau sejajar disamping pendekatan ini juga

tidak menghilangkan sama sekali kemungkinan terjadinya efek bawaan.

3. Pendekatan Konsistensi Internal (Internal Consistency)

Pengestimasian kadar reliabilitas dengan prosedur konsistensi internal

dilakukan dengan memfokuskan diri pada unsur-unsur internal instrurnent,

yaitu butir-butir pertanyaan atau item. Jadi, estimasi itu cukup dilakukan

berdasarkan kekuatan tiap-tiap butir pertanyaan yang secara keseluruhan

membentuk N item, dan tidak membutuhkan data-data dari hasil pengukuran

yang lain sebagaimana kedua prosedur reliabilitas di atas. Ada beberapa

teknik reliabilitas yang termasuk ke dalam prosedur konsistensi internal, di

antaranya yang banyak digunakan adalah, sebagai berikut:

a. Belah dua (Split Half). Yaitu teknik uji reliabilitas yang

dikemukakan oleh Spearman-Brown. Uji reliabilitas teknik ini

disebut sebagai belah dua karena dalam cara kerjanya N item

itu dibelah menjadi dua bagian, ke dalam butir-butir bernomor

ganjil dan genap yang keduanya diasumsikan setara atau

kesetaraan N bagian merupakan persyaratan uji reliabilitas

Page 41: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

28

PERPUSTAKAI\N UTMM',UIN SYAHID JAKARTA

teknik ini: '----------b. Alpha Cronbach yaitu teknik uji yang dapat digunakan baik

untuk instrument yang jawabannya berskala maupun jika

dikehendaki yang bersifat dikotomi. Alpha cronbach juga

dipergunakan untuk menguji reliabilitas pertanyaan-pertanyaan

esai.

b.1 Jika seluruh responsnya dikhotomi, yaitu yang

memiliki dua jawaban, yaitu benar dan salah. Tes-tes bentuk

objektif seperti pada pilihan ganda yang mempunyai 3 sampai 5

opsi merupakan contoh alat tes yang bersifat dikhotomis karena

di dalamnya hanya terdapat satu jawaban yang benar, maka

menggunakan: 0:= KR20.

b.2 Jika seluruh responsnya dikhotomi ditambah dengan

asumsi bahwa semua item berada pada tingkat kesukaran yang

sama, maka 0:= KR21.

Tetapi asumsi ini tidak mungkin terpenuhi dalam kenyataan empiris.

Dikarenakan tidak mungkin ada suatu tes yang benar-benar kesemua item

item tersebut bersifat homogen tingkat kesukarannya.

Dalam penelitian ini, pembahasan tentang reliabilitas tes 1ST dalam

pengertian Konsistensi Internal dari butir-butir tes bukan dalam arti stabilitas

hasil pengukuran (test re-test)

Page 42: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

29

2.1.4 Gambaran Umum 1ST

Inte/ligenz Struktur Test (1ST) adalah salah satu tes psikologis yang dapat

mengukur inteligensi. 1ST disusun oleh Rudolf Amthaueur di Jerman pada

tahun 1973 (Van Der Ven, 1992) lalu diadaptasi oleh Universitas Padjajaran

Bandung untuk penggunaannya di Indonesia. 1ST banyak digunakan di

Indonesia untuk seleksi penempatan di dunia kerja maupun pendidikan

karena 1ST yang terdiri dari sembilan sub tes tidak hanya menghasilkan skor

IQ tetapi juga dapat mengetahui minat dan bakat seseorang yang dapat

dilihat dari skor setiap sub tes pada 1ST yang kemudian digunakan untuk

membentuk profil kecerdasan praktis (dalam Hamidah & Hartini Nurul, 1985).

Tes 1ST adalah tes inteligensi yang terdiri dari 9 sub tes dengan jumlah

itemnya 176 item dan merupakan tes kecepatan (speed tes), Inteligensi

dipandang sebagai suatu gestalt yang terdiri dari bagian-bagian yang saling

berhubungan secara bermakna (struktur), sehingga dapat dipercaya bahwa

struktur inteligensi tertentu akan cocok dengan tuntutan pekerjaan atau

profesi tertentu pula. Oleh karena itu 1ST dapat menampilkan kemampuan

khusus seseorang yang merupakan kekuatan dan kelemahan yang

dimilikinya sesuai dengan perkembangan fungsi intelektualnya. Sehingga,

1ST ini dapat menampilkan profil M dan profil W. Profil ini diukur dari 4

(empat) aspek yang pertama, yaitu: SE, WA, AN dan GE. Seseorang akan

memiliki profil M apabila keempat aspek tersebut memiliki irama; rendah,

Page 43: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

30

tinggi, rendah dan tinggi. Profil M tersebut menunjukkan bahwa seseorang

memiliki struktur kemampuan teoritis global. Sedangkan profil W apabila

keempat aspek tersebut memiliki irama; tinggi, rendah, tinggi dan rendah.

Profil W tersebut menunjukkan bahwa seseorang memiliki struktur

kemampuan praktis (dalam Hamidah & Hartini Nurul, 2000).

Tes 1ST digunakan untuk mengungkap kecerdasan sebagai kepandaian atau

kemampuan untuk memecahkan periteman yang dihadapi. Inteligensi terdiri

dari bagian-bagian yang saling berhubungan secara bermakna dan sebagai

suatu gestalt. Struktur inteligensi tertentu menggambarkan pola bekerja yang

tertentu yang akan cocok dengan tuntutan pekerjaan atau profesi tertentu.

Ada pun tes yang digunakan akan meliputi beberapa interpretasi tiap-tiap sub

tes, yaitu (Polhaupessy, 1985):

a. Sub tes SE (Satzergaenzung). Dalam kamus Jerman (

Adiwimarta dkk, 2008 ) Satzer berarti susunan kalimat. Sub

tes SE ini berisi item-item melengkapi kalimat: pada sub tes

ini berfungsi untuk mengetahui tentang potensi seseorang

dalam:

- Pembentukan keputusan, mengukur kemampuan

seseorang dalam membuat kuputusan (dapatkah

seseorang berprestasi)

- Rasa realitas (menilai sesuatu yang mendekati relialitas)

Page 44: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

31

Common Sense (memanfaatkan pengalaman masa lalu

untuk mengatasi permasalahan) dapatkah seseorang

berpikir secara mandiri)

Berpikir konkrit praktis (masalah yang dihadapi sehari­

hari)

- Aspek yang diukur pada sub tes ini adalah judgment

subjek.

b. Sub tes WA (Wortauswah/). Dalam kamus Jerman (

Adiwimarta dkk, 2008 ), Wortau berartikan kata-kata. Sub

tes WA berisi item-item memilih kalimat: sub tes ini

mengukur potensi seseorang dalam:

Intelektual, rasa bahasa, kemampuan menghayati

masalah bahasa, rasa empati.

Berpikir induktif dengan menggunakan bahasa,

memahami pengertian

Pada remaja merupakan komponen intuisi

Pada orang dewasa merupakan motif sesuatu

- Aspek yang diukur pada sub tes ini adalah kecepatan

dalam menangkap dan menyerap maksud I

inti/makna/isi pokok dari perintah atau instruksi dan

informasi yang disampaikan secara verbal oleh orang

lain.

Page 45: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

32

c. Sub tes AN (Analogien). Dalam kamus Jerman ( Adiwimarta

dkk, 2008 ), Analogien berarti analogi, analisis. Sub tes ini

berisi item-item analogi: Sub tes ini berfungsi untuk

mengukur potensi seseorang dalam:

Fleksibilitas berpikir

Dapat berpikir logis atau menggunakan pikiran sebagai

dasar berpikir (kedalaman hati)

Tidak suka bertindak berdasarkan kira-kira

Bila skor tinggi berarti mampu memahami hubungan

antar masalah

- Aspek yang diukur pada sub tes ini adalah proses

berpikir yang mencakup analisis, judgment dan

kesimpulan.

d. Sub tes GE (Gemeinsamkeiten). Dalam kamus Jerman (

Adiwimarta dkk, 2008 ), Gemein berarti hal yang umum.

Sub tes ini berisi item-item persamaan: fungsi dari sub tes

ini adalah untuk mengungkap kemampuan seseorang

dalam:

Kemampuan abstraksi, pembentukan pengertian

Kemampuan untuk menyatakan pengertian dalam

bahasa

Membentuk suatu pengertian/mencari inti dari

Page 46: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

33

permasalahan

- Aspek yang diukur pada sub tes ini adalah kemampuan

bernalar secara logis.

e. Sub tes RA (Rechhenaufgaben). Dalam kamus Jerman (

Adiwimarta dkk, 2008 ), Rechhe berarti ilmu hitung. Sub tes

ini berisi item-item berhitung: fungsi dari sub tes ini adalah

mengukur kemampuan seseorang dalam :

- Cara berpikir praktis melalui hitungan

- Kemampuan berhitung

- Kemampuan menggunakan bilangan-bilangan secara

praktis yang berhubungan dengan hitungan.

f. Sub tes ZR (Zahlenreihen). Dalam kamus Jerman (

Adiwimarta dkk, 2008 ), Zahlen berarti menghitung. Sub tes

ini berisi item-item deret angka: fungsi dari sub tes ini

adalah untuk mengukur kemampuan seseorang dalam:

- Melihat momen-momen ritmis

- Berpikir induktif dengan buangan secara teoritis (dengan

angka)

- Penggunaan bilangan secara agak teoritis

Berpikir teoritis dengan hitungan disertai dengan

momen-momen ritmis.

g. Sub tes FA (Formasuwahn. Dalam kamus Jerman (

Page 47: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

34

Adiwimarta dkk, 2008 ), Forma berarti bentuk. Sub tes ini

berisi item-item memilih bentuk: fungsi dari sub tes tersebut

adalah untuk mengukur kemampuan seseorang dalam:

Kemampuan membayangkan

Mengkonstruksi (sintesa dan analisa) tetapi ada momen

konstantif

Berpikir secara konkrit yang menyeluruh

Memasukkan bagian pada suatu keseluruhan

Dapat menanggapi secara lebih variatif

Cara berpikir menyeluruh yang konkrit dalam momen­

momen yang konstruktif.

h. Sub tes WU (Wurfelaugfgaben). Dalam kamus Jerman (

Adiwimarta dkk, 2008 ), Wurfe berarti kubus. Sub tes ini

berisi periteman kubus: fungsi dari sub tes ini adalah untuk

mengukur kemampuan seseorang dalam:

Kemampuan membayangkan ruang tiga dimensi

Disertai dengan cara berpikir yang analitis

i. Sub tes ME (Merkaufgaben). Dalam kamus Jerman (

Adiwimarta dkk, 2008 ), Merkau berarti memori. Sub tes ini

berisi item-item tentang mengingat: fungsi dari sub tes ini

adalah untuk mengungkap potensi seseorang dalam:

Mengukur kemampuan mengingat

Page 48: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Indikasi konsentrasi yang menetap

Konsentrasi dalam waktu yang relatif lama

Sebagai tanda ketahanan

- Aspek yang diukur adalah memori atau ingatan yang

berkaitan dengan perhatian dan konsentrasi.

35

Page 49: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

36

2.2 Kerangka Berpikir

Dari latar belakang dan teori yang telah ada, dapat disimpulkan dalam

suatu kerangka sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Peinbetitukan kCputilSiltl;tasareatitilS;common sense: beipikfr' koilkritpraKtis

lri~I~1cttiril.·t1lsa~811·t1S~·k~n'f~*itll.·fIl_~~y~ti-J:1lasaIaIlbnhasfl,. rasa~pa~;~iki~in~f<ietlgat11llF~gun~balt~B;_.~(Ja.renlaja

meropakWi komponenitltuisi.pada'orangdewasamempllkail motlfsesuntu

,,-----,f--'------------------'

Stll1i_~iJci~:~!;tl1~~i9l1i_~~g~_;~ntJ1P~.~~~;~amp1l!Ulmenggunrikfuibilangnn-bnangnn_-~_~prilktis yangberhiJb\1ngan'dengan

hltungan,,-----,I-L- ~=__ ----l

-

¥~lill~ttll,?~~J:l~tl1()1lle~p~~s,~iIdr __iIi:~f'~llll~U!!!1Bllli __ S~(;M8teO~tis-(deiiganatlgka)~._~~~.t~9~~~~l1itungan-diSertnidengwi

rnomen"momen ritmis.

Ketlltlr11_~~~-~~~~~II.,§¥~~~§ris~_t~i#~~_¥I1-._¥-nli#)-__tetapi.•-_--.,-.-l'\tbl:1ll()ll1~~o~~f-~~~~-1c°Pp_i~y_t\J:i~ll1~1l?'~Itltilh;------ __-_"m~~-_:p~gi~p8~~-~llt\l¥~~!~rf1'!"'_-_'_:~Pllt,~~-~_llP~~lll'8­

lebilivariati£,cambci'Pikir:m~IlY~~~Ytu'l;gkonkrit--da1ammomen~momeriyangkonstroktif.

-1~1MJ-..JI- Kemaolpuari rnembliyangkllD.rtlangtiga·diri1ensi. disertai dengrui· cam

bCrpikir·yang ail81itis

Mengukur kclriwPUffu·mengiligat,iiidikasi·.konsentmsiyang·DlenCtap.

koriSeritriiSi daiam WaktuYang,relativelama,tanda Kefahailan

Page 50: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

,,,,

B

37

General

Intelligence

a,,,

8

a,,,

Page 51: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

38

2.3 Hipotesis

Sesuai dengan kerangka berpikir dan gambar 2.1 dan 2.2 di atas, dapat

dinyatakan hipotesis:

1. Bahwa setiap item dalam masing-masing sub tes adalah fit (sesuai)

dengan model satu faktor, yang berarti semua item pada suatu sub tes

mengukur hanya satu kemampuan yang didefinisikan pada sub tes tersebut.

Dan bahwa setiap item dalam masing-masing sub tes adalah secara

signifikan mengukur/menghasilkan informasi tentang kemampuan pada sub

tes tersebut.

2. Bahwa delapan sub tes 1ST adalah fit (sesuai) dengan model satu

faktor, yaitu semua sub tes mengukur satu faktor umum yang dalam hal ini

adalah "Inteligensi Umum".

3. Bahwa dengan menggunakan model short form (menggunakan

sebagian sub tes saja), sudah cukup signifikan dalam mengukur inteligensi

umum.

Page 52: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

BAB III

METODE PENELITIAN

Seperti yang dikemukakan pada pendahuluan bahwa yang hendak diteliti

dalam penelitian ini adalah tingkat validitas alat tes 1ST. Selanjutnya untuk

menjawab pertanyaan penelitian ini ada beberapa hal yang ditentukan oleh

peneliti, diantaranya SUbjek Penelitian, Instrumen Penelitian, Metode Analisis

Data, dan Prosedur Penelitian.

3.1 Subjek Penelitian

Seperti yang dikemukakan pada pendahuluan bahwa yang hendak diteliti

dalam penelitian ini adalah berapa tingkat validitas dan reliabilitas alat tes

inteligensi 1ST. Untuk keperluan tersebut, peneliti akan menguraikan kembali

bahwa penelitian ini bertujuan untuk menguji item-item yang sudah direvisi

pada sub tes 1ST, bukan tentang siapa yang mengikuti tes 1ST. Untuk

menguji item tersebut digunakan pendekatan uji validitas konstruk yang akan

menentukan apakah sub tes-sub tes tersebut mengukur komponen yang

dapat mengukur general intelligence. Oleh karena itu, untuk bisa mengetahui

hal tersebut diperlukan data, dimana peneliti menggunakan data yang

tersedia di BPPT pada penerimaan tes CPNS tahun 2008. Dalam hal ini tes

1ST ditempuh oleh 963 orang. Jadi, kurang relevan apabila membahas

Page 53: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

40

tentang teknik pengambilan sampel, karena yang dijadikan sampel dalam

penelitian ini adalah butir-butir item dari item 1ST. Adapun, karakteristik dari

para penempuh tes pada data yang tersedia ini adalah sebagai berikut:

a. Umur 23-30 tahun

b. Tingkat pendidikan 03-S1 (fresh graduate)

c. Sedangkan, data mengenai jenis kelamin tidak tersedia datanya.

3.2 Instrumen Penelitian

Adapun sub tes 1ST seperti yang sudah dijelaskan dalam bab sebelumnya

diantaranya, adalah:

Sub tes SE (Satzergaenzung). 20 item =6 menit. Item sub tes SE berupa

pilihan ganda dan terdiri atas kalimat-kalimat. Pada setiap kalimat satu kata

hilang dan disediakan lima kata pilihan sebagai penggantinya.

Sub tes WA (Wortauswahl). 20 item =6 menit. Item WA berupa pilihan ganda

dan terdiri atas empat kata dan mencari kata kelima yang terdapat satu

kesamaan.

Sub tes AN (Analog/en). 20 item = 7 menit. Item AN berupa pilihan ganda dan

terdiri dari tiga kata dan mencari satu kata yang memiliki hubungan yang

sama tersebut.

Sub tes GE (Gemeinsamkeiten). 16 item = 8 menit. Item GE berupa menulis

jawaban dan terdiri dari dua kata, dan mencari perkataan yang meliputi

pengertian kedua kata tersebut.

Page 54: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

41

Sub tes RA (Rechhenaufgaben). 20 item =10 menit. Item RA berupa pilihan

ganda dan item menghitung.

Sub tes ZR (Zahlenreihen). 20 item =10 menit. Item ZR berupa pilihan ganda

dan terdiri deret angka yang harus dilanjutkan.

Sub tes FA (Formasuwahf). 20 item =7 menit. Item FA berupa pilihan ganda

dan terdiri atas item yang memperlihatkan sesuatu bentuk tertentu yang

terpotong menjadi beberapa bagian.

Sub tes WU (Wurfelaugfgaben). 20 item =9 menit. Item WU berupa pilihan

ganda dan terdiri atas lima kubus, yang mempunyai sisi yang berlainan. Dan

setiap kubus memperilhatkan satu kedudukan yang berbeda.

Sub tes ME (Merkaufgaben). 20 item =3 menit untuk menghafal, dan 6 menit

untuk mengerjakan. Item ME berupa pilihan ganda, subjek diminta untuk

menghafal beberapa kata.

Dalam penelitian ini, 1ST menjadi delapan sub tes dan be~umlah 151 item tes

karena, satu sub tes 1ST yaitu GE tidak tersedia datanya dan pada sub tes

WU, hanya tersedia sebelas item, sedangkan sembilan item lainnya tidak

tersedia datanya. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini uji validitas sub tes WU

hanya diwakili oleh sebelas item saja. Ada pun sUbjek penelitian diminta

mengerjakan seluruh item. Jawaban diberikan oleh subjek dengan memilih

diantara 4 pilihan jawaban yang telah disediakan, dimana diantara keempat

tersebut terdapat satu jawaban yang benar.

Page 55: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

42

Untuk penskoran, sUbjek akan mendapatkan 1 bila menjawab dengan benar

dan 0 bila menjawab salah.

3.3 Metode Analisis data

Dalam menganalisis data, maka peneliti menggunakan teknik analisis statistik

yang disebut "analisis faktor konfirmatori" (CFA). Untuk selanjutnya, akan

disebut CFA (Confirmatory Factor Analysis). Adapun logika dasar dari CFA

adalah sebagai berikut (Umar, 2009):

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait berupa kemampuan yang

didefinisikan secara operasional sehingga dapat disusun pertanyaan

atau pernyataan untuk mengukurnya. Kemampuan ini disebut faktor.

Sedangkan pengukuran terhadap faktor ini dilakukan melalui analisis

terhadap respon Oawaban) atas itern-itemnya.

2. Bahwa pada suatu faktor diteorikan setiap item hanya mengukur atau

memberi informasi tentang faktor tersebut saja. Sebagai contoh, suatu

konstruk psikologis yang disebut kemampuan berpikir analogis, yang

dalam tes 1ST adalah sub tes AN. Sub tes ini terdiri dari 20 item,

semuanya dimaksudkan untuk mengukur satu faktor yaitu kemampuan

berpikir analitis. Artinya, semua item sub tes bersifat unidimensional.

3. Berdasarkan teori yang dipaparkan di atas, dapat disusun sehimpunan

persamaan matematis. Persamaan tersebut dapat digunakan untuk

memprediksi (dengan menggunakan data yang tersedia) matriks

Page 56: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

43

korelasi antar item yang seharusnya akan diperoleh jika teori tersebut

(unidimensional) benar. Matriks karelasi ini dinamakan sigma (LJ

Kemudian matriks ini akan dibandingkan dengan matriks korelasi yang

diperoleh secara empiris dari data (disebut matriks S). Jika teari

tersebut benar (unidimensional), maka seharusnya tidak ada

perbedaan yang signifikan antara elemen matriks L: dengan elemen

matriks S. Secara matematis dapat dituliskan: S-L:=O

4. Pernyataan matematik inilah yang dijadikan hipotesis nihil yang akan

dianalisis menggunakan CFA. Dalam hal ini dilakukan uji signifikasi

dengan Chi Square. Jika Chi Square yang dihasilkan tidak signifikan

(nilai p>0,05), maka dapat disimpulkan, bahwa hipotesis nihil yang

menyatakan: "tidak ada perbedaan antara matriks S dan L" tidak

ditolak. Artinya teori yang menyatakan bahwa ke 20 item tersebut

semuanya mengukur hal yang sama, yaitu kemampuan berpikir

analogis, dapat diterima kebenarannya (didukung oleh data).

Sebaliknya, jika nilai Chi Square yang diperoleh signifikan, maka

hipotesis nihil S-L:=O ditolak. Artinya teori tersebut tidak didukung data

(ditolak).

5. Jika teori diterima (model fit), langkah selanjutnya, adalah menguji

hipotesis tentang signifikan tidaknya masing-masing item dalam

mengukur apa yang hendak diukur (kemampuan berpikir analogis). Uji

hipotesis ini dilakukan dengan t-test. Jika nilai t signifikan, berarti item

Page 57: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

45

masing-masing terdiri dari dua jenis analisis statistik, yaitu:

a. Menguji teori yang menyatakan bahwa semua item pada satu sub tes

bersifat unidimensional (mengukur apa yang hendak diukur)

b. Menguji tingkat signifikansi setiap butir soal dalam mengukur apa yang

hendak diukur.

Selanjutnya, dalam 1ST juga diteorikan bahwa delapan faktor (sub tes)

tersebut adalah mengukur satu hal (dimensi) yang sama yaitu inteligensi

umum (general intelligence). Hanya saja, disini berkenaan dengan hubungan

antara sub tes dan inteligensi umum. Artinya, dapat dilakukan analisis faktor

konfirmatori seperti yang dilakukan pada masing-masing sub tes, tetapi yang

dijadikan datanya disini adalah skor sub tes, sedangkan faktornya adalah

inteligensi umum. Namun demikian, peneliti akan melakukan kedua jenis

analisis faktor tersebut secara simultan (untuk sub tes dan inteligensi umum).

Dengan kata lain, diteorikan bahwa item-item mengukur faktor tingkat satu

(sub tes) dan selanjutnya faktor-faktor tersebut (sub tes) mengukur faktor

tingkat dua yang lebih umum yaitu general intelligence. Analisis faktor

konfirmatori secara simultan (sekaligus seperti ini) disebut second order

confirmatory factor analysis. Dalam hal ini, sub tes adalah faktor tingkat

(orde) ke satu dan general intelligence adalah faktor tingkat (orde) ke dua.

Semua pengerjaan ini dilakukan dengan menggunakan software Lisrel 8.8

(Joreskog, dan Sorbom, 2006).

Page 58: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

46

3.4 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian penelitian ini, perlu melalui beberapa tahapan, yaitu:

Prosedur penelitian melalui data sekunder pada tes masuk calon karyawan

BPPT yang jumlahnya 963 orang pada tahun 2008 di Jakarta.

Sebelum diadakan penelitian, perlu diadakan pengamatan terbatas dengan

cara mewawancarai pihak biro SDM dan Organisasi di BPPT perihal

menyeleksi pegawai di BPPT. Studi awal ini bertujuan untuk memperjelas

permasalahan sebagai langkah awal dalam penelitian, dengan ini dapat

diketahui:

1. Dimulai dengan perumusan masalah

2. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan

landasan teoritis yang tepat mengenai variabel penelitian

3. Membuat surat izin melakukan penelitian kepada pihak fakultas

Psikologi dan meminta izin melakukan penelitian di Biro Sumber

Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi (BPPT).

4. Melakukan pengujian terhadap data yang sudah ada.

Page 59: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

BABIV

HASIL PENELITIAN

Sesuai dengan judul penelitian, uji validitas konstruk akan dilakukan per sub

tes untuk melihat apakah butir-butir item mengukur apa yang seharusnya

diukur. Hal ini dilakukan dengan dua tahap:

1. Menguji hipotesis tentang model teori yang mengatakan bahwa item

pada masing-masing sub tes mengukur satu faktor saja. Secara teknis,

yang diuji adalah tentang ada tidaknya perbedaan yang signifikan

antara matriks korelasi yang diharapkan atau diprediksi oleh teori

dengan yang diperoleh dari data.

2. Menguji hipotesis apakah setiap butir item itu memberikan informasi

yang signifikan mengenai aspek yang hendak diukur.

Kedua tahap ini, dilakukan dengan analisis faktor konfirmatori (CFA). Berikut

ini dipaparkan hasil penelitian baik pada tingkat sub tes maupun pada tingkat

inteligensi umum:

4.1 Validitas Konstruk Tingkat Sub Tes

4.1.1 Validitas Konstruk sub tes Satzergaenzung (SE)

Dari hasil yang diperoleh untuk sub tes SE, model satu faktor

(unidimensional) tidak fit, dengan Chi Square = 284, 24, df=170, p­

value=O.OOOOO RMSEA=O.026. Tetapi setelah dilakukan modifikasi terhadap

Page 60: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

48

model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka akhirnya diperoleh model fit

seperti pada Gambar 4.1 berikut ini

-°i'~~s-1riZIl1 :1o.1_'!l6

Gambar 4.1 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes SE

1.00

Page 61: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

49

Terlihat dari gambar 4.1, bahwa nilai chi square menghasilkan p > 0,05 (tidak

signifikan). Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat

diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja,

yaitu SE. Namun karena pada model ini, kesalahan pengukuran pada

beberapa item saling berkorelasi, dapat disimpulkan bahwa beberapa item

tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing. Ada

pun butir-butir yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan

pada tabel 4.1.

Page 62: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

50

Tabel4.1

Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item SE

Keterangan • Tanda V menunJukkan Item yang errornya saling berkoreiasi.

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1

2 1

3 1

4 V 1

5 V 1

6 1

7 1

8 1

9 1

10 1

11 V V 1

12 1

13 V 1

14 1

15 1

16 1

17 V V 1

18 1

19 1

20 V V V 1

. .

Page 63: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

51

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kesalahan pengukuran pada item nomor 1

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 5 dan 11.

Kesalahan pengukuran item nomor 2 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 4, 11, dan 13. Kesalahan pengukuran item

nomor 4 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 2.

Kesalahan pengukuran item nomor 5 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1. Kesalahan pengukuran item nomor 6

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 20. Kesalahan

pengukuran item nomor 7 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 20. Kesalahan pengukuran item nomor 10 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 20. Kesalahan pengukuran item

nomor 11 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1, dan

2. Kesalahan pengukuran item nomor 13 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 2. Kesalahan pengukuran item nomor 15

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 17. Kesalahan

pengukuran item nomor 17 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 4, dan 15. Kesalahan pengukuran item nomor 20 berkorelasi

dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 6,7, dan 10.

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, item yang kesalahan

pengukurannya saling berkorelasi adalah bersifat multidimensional. Artinya,

selain mengukur apa yang hendak diukur oleh sub tes yang bersangkutan,

Page 64: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

52

item tersebut juga mengukur hal lain. Makin banyak kesalahan pengukuran

pada sebuah item berkorelasi dengan kesalahan pengukuran pada item

lainnya, makin rendah atau tidak ideal kualitas item tersebut. Pada sub tes

ini, item yang bersifat multidimensional adalah item nomor 20,2, 17, 1, 11,4,

5,6,7,13, dan 15.

Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item

tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal

ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor.

Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan

faktor, seperti pada tabel 4.2 berikut ini:

Page 65: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

53

Tabel4.2

Muatan Faktor Item 1ST sub tes SE

No. Koefisien Standar Error T - Values Signifikan

1 0.49 0.06 8.82 V

2 -0.53 0.06 -9.32 V

3 0.14 0.04 3.11 V

4 -0.18 0.04 -4.03 V

5 0.10 0.04 2.25 V

6 0.23 0.08 2.85 V

7 0.11 0.08 1.42 X

8 0.02 0.04 0.57 X

9 -0.11 0.04 -2.49 V

10 0.28 0.08 3.36 V

11 0.11 0.04 2.59 V

12 0.04 0.04 0.82 X

13 0.13 0.04 3.03 V

14 -0.02 0.04 -0.39 X

15 0.12 0.04 2.77 V

16 0.06 0.04 1.40 X

17 0.12 0.04 2.76 V

18 0.07 0.04 1.57 X

19 0.11 0.04 2.61 V

20 1.45 0.11 13.32 V

Keterangan: V= slgmfikan (t-values > 1,96) X = Tldak slgmfikan

Dari 20 item yang dalam hal ini mengukur SE, ternyata ada enam item yang

tidak signifikan, karena nilai t lebih kecil dari 1, 96 (absolute). Ke enam item

inilah yang harus di drop, yaitu item 7, 8,12,14,16, dan 18. Sedangkan item

yang signifikan adalah nomor 1, 2, 3,4,5,6,9,10,11,13,15,17,19, dan 20.

Page 66: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

54

Oi antara item yang signifikan tersebut, ada beberapa yang koefisien muatan

faktornya bernilai negatif. Hal ini bertentangan dengan teorinya, karena tes

1ST adalah tes kemampuan dimana koefisien muatan faktor harus positif.

Pada sebuah tes kemampuan (ability test) jika koefisien muatan faktor itu

negatif, berarti makin tinggi kemampuan dalam bidang SE, justru makin salah

jawaban pada item tersebut. Oleh sebab itu, item seperti itu tidak dapat

dipakai. Item tersebut harus didrop atau direvisi. Biasanya hal seperti ini

terjadi jika item diskor dengan kunci jawaban yang salah, sehingga mereka

yang tinggi kemampuannya justru tidak memilih sesuai kunci jawabannya.

Untuk item yang seperti ini, disarankan untuk melakukan pengecekan ulang

terhadap kunci jawaban. Jika kunci jawaban tidak mengalami kesalahan

maka item seperti ini harus di drop! tidak digunakan.

Sebagai kesimpulan untuk sub tes SE, item 2, 4, 7,8,9,12,14,16, dan 18

harus di drop. Oengan demikian, item yang valid dan paling baik sesuai

urutan nilai koefisien muatan faktoradalah: item 20,1,10,6,3,13,15,17,

19, 11,dan5.

PERPUSTAKJ\A;d UTJ..\M/\UIN SYAHID JAf<AiTIA

Page 67: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

55

4.1.2 Validitas Konstruk sub tes Wortauswahl (WA)

Dari hasil yang diperoleh WA, model ini tidak fit, dengan Chi Square= 1203.

54, df= 170, RMSEA= 0.079. Tetapi setelah dilakukan modifikasi terhadap

model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau

dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka akhirnya diperoleh model fit

seperti pada Gambar 4.2 berikut ini

1.00

;~f*j '.1;;~'\~(I

.J!"~~ .d

-0.26

='::~=="'.I"""",---0. 11r- q------:~..10:'""'-'.........-"-'-- .....____0. 03

0.5

-0. 07B-l"\~TmW ';I"'--;:'~' 2O.~; -I\~;~ja.. '.1%°·'3_.,,4 :"-:.:/,-."".".,-;",,",,,,';A<;_\ ,0.

-I ' .········"··1 -0._96 .;;1Wf~R~~:f:3,.\1j;{;'Y. o.

y ~ ,.,6 S;;~:~!;'::'''',j':",1~,14~;;U

°·l:~9-l.'" \iI~lI;(i ;10. ~~7-li;Xi~1? ·'1

-0·~~4-l:;lT·gt~ ;1° 12 -1_" .."...... -I• _..; 7 ,x{\tXf~T~J~~l~:'kt:S~:,

.9B-I' ;1Iiliii6}.rlChi-Square=129.00, df=107, P-value=O.07260, RMSEA=O.015

Gambar 4.2 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes WA

Page 68: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

56

Terlihat dari gambar 4.2, bahwa nilai chi square menghasilkan p > 0,05 (tidak

signifikan). Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat

diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja,

yaitu WA. Namun karena pada model ini, kesalahan pengukuran pada

beberapa item saling berkorelasi, dapat disimpulkan bahwa beberapa item

tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing, yang

interpretasinya akan disampaikan di bagian berikut. Ada pun butir-butir yang

kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabel 4.3.

Page 69: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

57

Tabel4.3

Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item WA

Keterangan • Tanda V menunJukkan Item yang errornya saling berkoreiasl.

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1

2 1

3 V V 1

4 V 1

5 V 1

6 V 1

7 V V V 1

8 V 1

9 V V 1

10 V V 1

11 V V V 1

12 V V 1

13 V V V V V 1

14 V V V V V 1

15 V V V V V V V 1

16 V V V V V V V 1

17 V V V V V V V 1

18 V V V V 1

19 V V V V V 1

20 V V V V V 1

. .

Page 70: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

58

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kesalahan pengukuran item nomor 1

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 3,4,6,8,13, 14

dan 17. Kesalahan pengukuran item nomor 2 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 3, 11, 13, 16, dan 19. Kesalahan pengukuran

item nomor 3 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor

1,2, 7, 9, 13, 15, dan 16. Kesalahan pengukuran item nomor 4 berkorelasi

dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 5, 7, 10, dan 12.

Kesalahan pengukuran item nomor 5 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 4, 11, 15, dan 17. Kesalahan pengukuran item

nomor 6 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 7,

14,16,18,19. Kesalahan pengukuran item nomor 7 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 3,4,6,10, dan 13. Kesalahan

pengukuran item nomor 8 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 1, 9,11,14,15,16,17, dan 20. Kesalahan pengukuran item

nomor 9 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 3, 8,

12,14,15, dan 16. Kesalahan pengukuran item nomor 10 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 4, 7, 15, 17, dan 19. Kesalahan

pengukuran item nomor 11 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 2,5,8,14,15,17, dan 18. Kesalahan pengukuran item nomor

12 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 4, 9, 13, 16,

dan 19. Kesalahan pengukuran item nomor 13 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1,2, 3, 7 dan 12 . Kesalahan pengukuran item

Page 71: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

59

nomor 14 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 6,

8, 9, 11, 15, dan 16. Kesalahan pengukuran item nomor 15 berkorelasi

dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 3,5,8,9,10,14,17,18,19,

dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 16 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 2,3,6,8,9, 12, 13, 17, dan 20. Kesalahan

pengukuran item nomor 17 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 1,5,8,10,11,15,18 dan 19. Kesalahan pengukuran item

nomor 18 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 6, 10,

11, 15, dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 19 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 2,6, 12, 15, 17, dan 20. Kesalahan

pengukuran item nomor 20 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 8,15,16,18, dan 19. Item yang memperoleh kesalahan

pengukuran tersebut bersifat multidimensi. Artinya, selain mengukur apa

yang hendak diukur, tetapi mengukur juga hal lain. Makin banyak kesalahan

pengukuran pada sebuah item berkorelasi dengan kesalahan pengukuran

pada item lainnya, makin rendah atau tidak ideal kualitas item tersebut. Pada

sub tes ini, semua item sub tes WA bersifat multidimensional.

Page 72: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

60

Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item

tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal

ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang muatan faktor. Pengujiannya

dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti

pada tabel-4 berikut ini:

Tabel4.4

Muatan Faktor Item 1ST sub tes WA

Keterangan: V= sogmfikan (t-values > 1,96) X = Tldak sogmfikan

No. Koefisien Standar Error T - Values Signifikan

1 0.27 0.04 6.93 V

2 -0.12 0.04 -3.15 V

3 -0.23 0.03 --6.60 V

4 0.13 0.03 3.92 V

5 -0.01 0.04 -0.18 X

6 -0.26 0.04 -6.42 V

7 0.11 0.03 3.18 V

8 -0.08 0.04 -1.84 X

9 0.15 0.03 4.47 V

10 0.03 0.04 0.78 X

11 0.56 0.04 12.72 V

12 0.24 0.04 6.66 V

13 -0.19 0.03 -5.70 V

14 0.35 0.04 9.18 V

15 0.19 0.06 3.07 V

16 -0.11 0.04 -2.85 V

17 0.58 0.05 12.61 V

18 0.51 0.04 13.76 V

19 0.58 0.04 14.66 V

20 0.13 0.04 3.50 V. .

Page 73: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

61

Oari 20 item yang dalam hal ini mengukur WA, ternyata ada tiga item yang

tidak signifikan, karena nilai t lebih kecil dari 1, 96 (absolute). Ke tiga item

inilah yang harus di drop, yaitu item 5, 8, dan 10. Oari hasil tersebut, yang

signifikan adalah nomor 1, 2, 3,4,6,7,9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,

dan 20. Oi antara item yang signifikan tersebut, ada beberapa yang koefisien

muatan faktornya bernilai negatif. Hal ini bertentangan dengan teorinya,

karena tes 1ST adalah tes kemampuan dimana koefisien muatan faktor harus

positif. Pada sebuah tes kemampuan (ability test) jika koefisien muatan faktor

itu negatif, berarti makin tinggi kemampuan dalam bidang WA, justru makin

salah jawaban pada item tersebut. Oleh sebab itu, item seperti itu tidak dapat

dipakai. Biasanya hal seperti ini terjadi jika item diskor dengan kunci jawaban

yang salah, sehingga mereka yang tinggi kemampuannya justru tidak memilih

sesuai kunci jawabannya. Untuk item yang seperti ini, disarankan untuk

melakukan pengecekan ulang terhadap kunci jawaban. Jika kunci jawaban

tidak mengalami kesalahan maka item seperti ini harus di drop! tidak

digunakan.

Oari hasil tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa item 2, 3, 5, 6, 8,10, 13,

dan 16 sebaiknya di drop. Item yang paling baik sesuai urutannya: 19, 17,

18,11,14,1,12,15,9,4,20, dan 7. Item yang negatif: 2,3,5,6,8,13,16

Page 74: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

62

4.1.3 Validitas Konstruk sub tes Analogien (AN)

Dari hasil yang diperoleh AN, model ini tidak fit, dengan Chi Square = 1478,

18, df=170, P-value=O.OOOOO RMSEA=O.089. Tetapi setelah dilakukan

modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa

item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sarna lainnya, maka

akhirnya diperoleh model fit seperti pada Gambar 4.3 berikut ini

Chi-Square=~~~.72, df=9~, ~-value=O.06926, RMSEA=O.O~5

Gambar 4.3 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes AN

1.00

Page 75: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

64

Tabel4.5

Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item AN

Keterangan . Tanda V menunJukkan Item yang errornya salmg berkoreiasi.

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1

2 V 1

3 V V 1

4 1

5 V V 1

6 V V 1

7 V V V V 1

8 V V V 1

9 V V V 1

10 V V V 1

11 V V V V V V 1

12 V V V V V 1

13 V V V V 1

14 V V V 1

15 V V V V 1

16 V V V V V V V V 1

17 V V V V 1

18 V V V V V V V V 1

19 V V V V V V 1

20 V V V V V V V V V 1

.

Page 76: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

65

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kesalahan pengukuran item nomor 1

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 2, 3, 6, 7, 8, 9,

10,13,15, dan 16. Kesalahan pengukuran item nomor 2 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 3, 5, 7, 8, 11, 14, 18, 19, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 3 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1,2, 7,11,12,16,1819 dan 20. Kesalahan

pengukuran item nomor 4 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 5, 12, 16, dan 17. Kesalahan pengukuran item nomor 5

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 2, 4, 6, 9, 11,

12, 17, 18, 19, dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 6 berkorelasi

dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1,5,7,10,12, 15, dan 18.

Kesalahan pengukuran item nomor 7 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1, 2, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 17, 18, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 8 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1,2,7, 11, 14, 15, dan 16. Kesalahan

pengukuran item nomor 9 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 1,5,7, 11, 13, 15, 16, 19 dan 20. Kesalahan pengukuran item

nomor 10 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 6,

7,13,14, dan 19. Kesalahan pengukuran item nomor 11 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 2, 3, 5,7,8,9, dan 17. Kesalahan

pengukuran item nomor 12 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 3, 4,5,6,7,16, dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 13

Page 77: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

66

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1,2, 9, 10, 16

dan 18 . Kesalahan pengukuran item nomor 14 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 2, 8, 10, dan 18. Kesalahan

pengukuran item nomor 15 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 1, 6, 8, 9, dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 16

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 3, 4, 7, 8, 9,

12 dan 13. Kesalahan pengukuran item nomor 17 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 4, 5, 7, 11, 18, dan 20. Kesalahan

pengukuran item nomor 18 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 2,3,5,6,7, 13, 14, 17, 19, dan 20. Kesalahan pengukuran item

nomor 19 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 2, 3,

5, 9, 10, dan 18. Kesalahan pengukuran item nomor 20 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 2,3,5,7,9,12,15,17, dan 18. Item

yang memperoleh kesalahan pengukuran tersebut bersifat multidimensi.

Artinya, selain mengukur apa yang hendak diukur, tetapi mengukur juga hal

lain. Makin banyak kesalahan pengukuran pada sebuah item berkorelasi

dengan kesalahan pengukuran pada item lainnya, makin rendah atau tidak

ideal kualitas item tersebut.

Page 78: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

67

Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item

tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal

ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang muatan faktor. Pengujiannya

dilakukan dengan melihat nilai t=1,96 (nilai absolute) bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Muatan Faktor Item 1ST sub tes AN

No. Koefisien Standar Error T-Values Signifikan

1 0.42 0.03 13.12 V

2 -0.D7 0.03 -2.14 V

3 0.46 0.04 13.07 V

4 0.53 0.03 15.88 V

5 0.20 0.04 5.08 V

6 0.61 0.04 17.23 V

7 0.37 0.04 9.34 V

8 0.39 0.03 12.66 V

9 0.34 0.03 10.66 V

10 0.35 0,03 11.09 V

11 0.07 0.03 2.01 V

12 0.91 0.03 29.90 V

13 0.45 0.03 14.81 V

14 0.35 0.03 11.55 V

15 0.49 0.03 15.97 V

16 0.00 0.04 0.05 X

17 0,24 0.04 6.39 V

18 0.28 0.03 8.35 V

19 0.47 0.03 15.26 V

20 0.20 0.04 5.15 V

Keterangan: V= slgmfikan (t-values > 1,96) X = Tldak slgmfikan

Page 79: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

68

Oari 20 item yang dalam hal ini mengukur WA, ternyata ada satu item yang

tidak signifikan, karena nilai t lebih kecil dari 1, 96 (absolute). Item tersebut

adalah item nomor 16, item inilah yang harus di drop. Oari hasil tersebut,

maka yang signifikan adalah semua item sub tes AN, kecuali item nomor 16.

Oi antara item yang signifikan tersebut, ada satu item yang koefisien muatan

faktornya bernilai negatif. Item tersebut adalah item nomor 2. Hal ini

bertentangan dengan teorinya, karena tes 1ST adalah tes kemampuan

dimana koefisien muatan faktor harus positif. Pada sebuah tes kemampuan

(ability test) jika koefisien muatan faktor itu negatif, berarti makin tinggi

kemampuan dalam bidang AN, justru makin salah jawaban pada item

tersebut. Oleh sebab itu, item seperti itu tidak dapat dipakai. Item tersebut

harus didrop atau direvisi. Biasanya hal seperti ini te~adi jika item diskor

dengan kunci jawaban yang salah, sehingga mereka yang tinggi

kemampuannya justru tidak memilih sesuai kunci jawabannya. Untuk item

yang seperti ini, disarankan untuk melakukan pengecekan ulang terhadap

kunci jawaban. Jika kunci jawaban tidak mengalami kesalahan maka item

seperti ini harus di drop! tidak digunakan. Maka, kita dapat menyimpulkan

bahwa item 2, dan 16 sebaiknya di drop.

Item yang paling baik sesuai urutannya: 12,6,4,15,19,3,13,1,8,7,14,10,

9,18,17,20,5,dan11

Page 80: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

69

4.1.4 Validitas Konstruk sub tes Rechhenaufgaben (RA)

Dari hasil yang diperoleh RA, model ini tidak fit, dengan Chi Square = 1148,

17, df=170, P-value=O.OOOOO RMSEA=O.077. Tetapi setelah dilakukan

modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa

item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sarna lainnya, maka

akhirnya diperoleh model fit seperti pada Gambar 4.4 berikut ini

Chi-Square=~55.57,

-0. ~~7-j";#iilt~';1

~.9l-jill:>.'lao; qdf=~3~, P-value=0.07042, RMSEA=O.014

LOa

Gambar 4.4 Analisis Faktor Konfirmatorik uotuk sub tes RA

Page 81: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

70

Terlihat dari gambar 4.4 bahwa nilai chi square menghasilkan p > 0,05 (tidak

signifikan). Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat

diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja,

yaitu RA. Namun karena pada model ini, kesalahan pengukuran pada

beberapa item saling berkorelasi, dapat disimpulkan bahwa beberapa item

tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing, yang

interpretasinya akan disampaikan di bagian berikut. Ada pun butir-butir yang

kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabeI4.7.

Page 82: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

71

Tabel. 4.7

Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item RA

Keterangan : Tanda V menunJukkan Item yang errornya saling berkorelasl.

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1

2 1

3 1

4 1

5 V 1

6 1

7 1

8 V 1

9 V 1

10 V V 1

11 V V V 1

12 1

13 V V V V 1

14 V V V 1

15 V V V V V V V V V 1

16 V V V 1

17 V V V 1

18 V V V 1

19 V V V 1

20 V V V 1

.

Page 83: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

72

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kesalahan pengukuran item nomor 1

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 5,9, 10, 11, 13,

16,17, dan 18. Kesalahan pengukuran item nomor 2 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 13, 14, dan 17. Kesalahan

pengukuran item nomor 3 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 15. Kesalahan pengukuran item nomor 4 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 8,15,17. Kesalahan pengukuran

item nomor 5 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1,

15, dan 16. Kesalahan pengukuran item nomor 6 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 11, 15, dan 18. Kesalahan

pengukuran item nomor 7 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 11, 15, dan 16. Kesalahan pengukuran item nomor 8 berkorelasi

dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 4, dan 15. Kesalahan

pengukuran item nomor 9 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 1, 10, 13, 14, dan 15. Kesalahan pengukuran item nomor 10

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 9, dan 15.

Kesalahan pengukuran item nomor 11 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1, 6, 7,14, dan 19. Kesalahan pengukuran item

nomor 12 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 13,

dan 15. Kesalahan pengukuran item nomor 13 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1,2,9, dan 12. Kesalahan pengukuran item

nomor 14 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 2, 9,

Page 84: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

73

dan 11. Kesalahan pengukuran item nomor 15 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10,12,19, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 16 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1, 5, 7, 18, dan 19. Kesalahan pengukuran item

nomor 17 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 2,

4, dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 18 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 6, dan 16. Kesalahan

pengukuran item nomor 19 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 11, 15, 16, dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 20

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 15,17, dan 19.

Item yang memperoleh kesalahan pengukuran tersebut bersifat multidimensi.

Artinya, selain mengukur apa yang hendak diukur, tetapi mengukur juga hal

lain. Makin banyak kesalahan pengukuran pada sebuah item berkorelasi

dengan kesalahan pengukuran pada item lainnya, makin rendah atau tidak

ideal kualitas item tersebut.

Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item

tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal

ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang muatan faktor. Pengujiannya

dilakukan dengan melihat nilai t-test=1, 96 bagi setiap koefisien muatan

faktor, seperti pada tabel 4.8 berikut ini:

Page 85: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

74

Tabel 4.8 Muatan Faktor Item 1ST sub tes RA

Keterangan: V- slgmfikan (t-values > 1,96) X = Tldak slgmfikan

No. Koefisien Standar Error T - Values Signifikan

1 0.36 0.04 10.16 V

2 0.44 0.04 12.40 V

3 0.55 0.05 10.15 V

4 0.58 0.06 10.36 V

5 0.62 0.05 11.93 V

6 0.39 0.05 7.17 V

7 0.31 0.05 5.60 V

8 0.44 0.06 7.85 V

9 0.42 0.06 7.51 V

10 0.48 0.05 8.86 V

11 0.30 0.03 8.83 V

12 0.31 0.06 5.52 V

13 0.46 0.04 12.46 V

14 0.49 0.04 13.13 V

15 1.74 0.06 30.05 V

16 0.25 0.03 7.67 V

17 0.50 0.04 13.39 V

18 0.30 0.03 9.26 V

19 0.50 0.05 9.15 V

20 0.42 0.06 7.39 V

- . .

Dari hasH tersebut, maka yang signifikan adalah semua item sub tes RA.

Item yang paling baik sesuai urutannya: 15, 5, 4,3, 17, 19, 14, 10, 13,2,8,

9,20,6,1,7,12,18,11, dan 16.

Page 86: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

4.1.5 Validitas Konstruk sub tes Zahlenreihen (ZR)

Dari hasil yang diperoleh ZR, model ini tidak fit, dengan Chi Square = 1478,

18, df=170, P-value=O.OOOOO RMSEA=O.089. Tetapi setelah dilakukan

modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa

item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

akhirnya diperoleh model fit seperti pada Gambar 4.5 berikut ini

75

Gambar 4.5 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes ZR

LOO

Page 87: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

76

Terlihat dari gambar 4.5 bahwa nilai chi square menghasilkan p > 0,05 (tidak

signifikan). Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat

diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja,

yaitu ZR. Namun karena pada model ini, kesalahan pengukuran pada

beberapa item saling berkorelasi, dapat disimpulkan bahwa beberapa item

tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing, yang

interpretasinya akan disampaikan di bagian berikut. Ada pun butir-butir yang

kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabeI4.9.

Page 88: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

77

Tabel4.9

Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item ZR

Keterangan : Tanda V menunJukkan Item yang errornya saling berkoreiasi.

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1

2 V 1

3 V 1

4 1

5 1

6 1

7 V V V 1

8 V V 1

9 V V V V 1

10 V V V V V V V 1

11 V V V V 1

12 V V V V V V 1

13 V V V V V 1

14 V V V V V V V V 1

15 V V V V V V V V 1

16 V V V V V V V V 1

17 V V V V V V V V V 1

18 V V V V V V V V V V V 1

19 V V V V V V V V V V 1

20 V V V V V V V V V V V V 1

.

Page 89: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

78

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kesalahan pengukuran item nomor 1

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 2,8,9, 10, 14,

16,17,18, dan 19. Kesalahan pengukuran item nomor 2 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 3, 7, 10, 12, 13, 15, 16, 17, dan

19. Kesalahan pengukuran item nomor 3 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor2, 12, 13, 14, dan 15. Kesalahan pengukuran

item nomor 4 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 7,

9, 10, 12, 18, dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 5 berkorelasi

dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 7,10,11,14,15, dan 16.

Kesalahan pengukuran item nomor 6 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 8,9, 14, 15, 16, dan 20. Kesalahan

pengukuran item nomor 7 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 2, 4, 5, 10, 11, dan 18. Kesalahan pengukuran item nomor 8

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 6, 9,10,12,

19, dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 9 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 4, 6, 8, 10, 11, 13, 15, 17, 18, dan

19. Kesalahan pengukuran item nomor 10 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1, 2, 4, 5, 7, 8,9, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 19,

dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 11 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 5,7,9,10,12,14,16,17,18,19, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 12 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 2, 3,4, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 19, dan

Page 90: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

79

20. Kesalahan pengukuran item nomor 13 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor2, 3, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 14 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1,3,5,6,10,11,12,13,15,17,18,19, dan

20. Kesalahan pengukuran item nomor 15 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor2, 3, 5, 6, 9,10,12,13,14,16,17,18, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 16 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1, 2, 5, 6,11,12,13,15,17,18,19, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 17 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1, 2, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 19, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 18 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1,4,7,9,10,11,12,13,14,15,16,19, daqn

20. Kesalahan pengukuran item nomor 19 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 2,8,9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 18, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 20 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor4, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19.

Item yang memperoleh kesalahan pengukuran tersebut bersifat multidimensi.

Artinya, selain mengukur apa yang hendak diukur, tetapi mengukur juga hal

lain. Makin banyak kesalahan pengukuran pada sebuah item berkorelasi

dengan kesalahan pengukuran pada item lainnya, makin rendah atau tidak

ideal kualitas item tersebut.

Page 91: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

80

Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item

tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal

ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang muatan faktor. Pengujiannya

dilakukan dengan melihat nilai t-test= 1,96 (nilai absolute) bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel4.1 0 berikut ini:

Tabe14.10 Muatan Faktor Item 1ST sub tes ZR

Keterangan: V= slgmfikan (t-values > 1,96) X = T1dak slgmfikan

No. Koefisien Standar Error T -Values Signifikan

1 0.60 0.03 19.40 V

2 0.30 0.03 9.12 V

3 0.53 0.03 17.16 V

4 0.79 0.03 28.40 V

5 0.72 0.03 24.37 V

6 0.70 0.03 23.71 V

7 0.77 0.03 26.90 V

8 0.76 0.03 26.53 V

9 0.52 0.03 16.06 V

10 0.58 0.03 17.07 V

11 0.68 0.03 23.20 V

12 0.49 0.03 15.17 V

13 0.24 0.03 7.25 V

14 0.28 0.03 8.48 V

15 -0.01 0.03 -0.34 X

16 0.65 0.03 21.58 V

17 0.54 0.03 17.56 V

18 0.21 0.03 6.18 V

19 0.39 0.03 12.02 V

20 0.27 0.03 7.68 V. .

Page 92: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

81

Dari hasil tersebut, maka yang signifikan adalah semua item sub tes ZR,

kecuali item 15. Dari hasH tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa item 15

harus di drop.

Item yang paling baik sesuai urutannya: 4, 7, 8, 5, 6, 11, 16, 1, 10, 17, 3, 9,

12,19,2,14,20,13.

Page 93: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

4.1.6 Validitas Konstruk sub tes Formasuwahl (FA)

Dari hasil yang diperoleh FA, model ini tidak fit, dengan Chi Square = 1093,

57, df=170, P-value=O.OOOOO RMSEA=0.075. Tetapi setelah dilakukan

modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa

item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

akhirnya diperoleh model fit seperti pada Gambar 4.6 berikut ini:

82

Chi-Square=.124.56, RMSEA=O.0.15

Gambar 4.6 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes FA

Page 94: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

83

PERPUSTAK,i\«.'UIN SYAHID

Terlihat dari gambar 4.6 bahwa nilai chi square menghasilkan p > 0,05 (tidak

signifikan). Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat

diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja,

yaitu FA. Namun karena pada model ini, kesalahan pengukuran pada

beberapa item saling berkorelasi, dapat disimpulkan bahwa beberapa item

tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing, yang

interpretasinya akan disampaikan di bagian berikut. Ada pun butir-butir yang

kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabel 4.11.

Page 95: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

84

Tabe14.11

Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item FA

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1

2 1

3 1

4 V V 1

5 V 1

6 V 1

7 V V 1

8 V V 1

9 V V 1

10 V V V V 1

11 V V V 1

12 V 1

13 V V V V V V 1

14 V V V V V V V 1

15 V V V V 1

16 V V V V V V V 1

17 V V V V V 1

18 V V V V V V V 1

19 V V V V V V V 1

20 V V V V V V V 1

Keterangan : Tanda V menunJukkan Item yang errornya saling berkoreiasi.

Page 96: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

85

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kesalahan pengukuran item nomor 1

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor , 9, 11, 13, 17,

dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 2 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 4, 5, 7, 10, dan 16. Kesalahan pengukuran item

nomor 3 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 4, 9,

10, dan 15. Kesalahan pengukuran item nomor 4 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 2, 3, 18, dan 20. Kesalahan

pengukuran item nomor 5 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor2, 6, 7, 8, 10, 11, 14, 16, dan 19. Kesalahan pengukuran item

nomor 6 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 5,10,

14,16,17, dan 19. Kesalahan pengukuran item nomor 7 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 2,5,8,13,14,17, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 8 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 5,7,13,14,15, dan 19. Kesalahan

pengukuran item nomor 9 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 1,3, 15, dan 18. Kesalahan pengukuran item nomor 10

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 2,3, 5, 6, 11, 13,

dan 18. Kesalahan pengukuran item nomor 11 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1,5,10,12,13,14,16,18, dan 19. Kesalahan

pengukuran item nomor 12 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 11,13,14,15,16,17, dan 18. Kesalahan pengukuran item

nomor 13 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1,7,

Page 97: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

86

8, 10, 11, 12, dan 14. Kesalahan pengukuran item nomor 14 berkorelasi

dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 5,6,7,8, 11, 12, 13, 15, 16,

18, dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 15 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 3, 8, 9, 14, 16, 17, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 16 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor2, 5, 6,11,12,14,15,18, dan 19. Kesalahan

pengukuran item nomor 17 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 1,6, 7,12,15, dan 19. Kesalahan pengukuran item nomor 18

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 4,9,10,11,12,

14,16, dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 19 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 5,6,8, 11, 14, 16, 17, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 20 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1, 4,7,14,15,18, dan 19. Item yang

memperoleh kesalahan pengukuran tersebut bersifat multidimensi. Artinya,

selain mengukur apa yang hendak diukur, tetapi mengukur juga hal lain.

Makin banyak kesalahan pengukuran pada sebuah item berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran pada item lainnya, makin rendah atau tidak ideal

kualitas item tersebut.

Page 98: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

87

Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item

tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal

ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang muatan faktor. Pengujiannya

dilakukan dengan melihat nilai t-test= 1,96 (nilai absolute) bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12 Muatan Faktor Item 1ST sub tes FA

Keterangan. V- slgmf,kan (t-values > 1,96) X = T,dak slgmfikan

No. Koefisien Standar Error T-Values Signifikan

1 0.33 0.04 8.50 V

2 0.37 0.03 10.99 V

3 0.44 0.03 13.34 V

4 0.24 0.03 7.05 V

5 0.30 0.04 8.43 V

6 0.18 0.03 5.30 V

7 0.35 0.04 9.07 V

8 0.38 0.04 9.95 V

9 0.34 0.03 9.67 V

10 0.09 0.04 2.19 V

11 0.30 0.04 7.06 V

12 0.42 0.04 10.53 V

13 0.70 0.04 18.18 V

14 0.38 0.04 8.58 V

15 0.27 0.03 7.98 V

16 0.12 0.04 3.18 V

17 0.23 0.04 6.31 V

18 0.47 0.04 13.38 V

19 0.09 0.04 2.60 V

20 0.08 0.04 2.13 V

- ..

Page 99: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

88

Dari hasil tersebut, maka yang signifikan adalah semua item sub tes FA, Item

yang paling baik: 13, 18, 3,12,8,14,2,7,9,1,5,11,15,4,17,6,16,19,10,

dan 20.

4.1.7 Validitas Konstruk sub tes Wurfelaugfgaben (WU).

Dari hasil yang diperoleh WU, model ini tidak fit, dengan Chi Square = 1093,

57, df=170, P-value=O.OOOOO RMSEA=0.075. Tetapi setelah dilakukan

modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa

item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sarna lainnya, maka

akhirnya diperoleh model fit seperti pada Gambar 4.7 berikut ini:

1.00

Chi-Square=36.97, df=28, P-value=O.11959, RMBEA=O.018

Gambar 4.7 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes WU

Page 100: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

89

Terlihat dari gambar 4.7 bahwa nilai chi square menghasilkan p > 0,05 (tidak

signifikan). Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat

diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja,

yaitu WU. Namun karena pada model ini, kesalahan pengukuran pada

beberapa item saling berkorelasi, dapat disimpulkan bahwa beberapa item

tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing, yang

interpretasinya akan disampaikan di bagian berikut. Ada pun butir-butir yang

kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabel 4.13.

Tabe14.13

Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item WU

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 1

2 1

3 V 1

4 V 1

5 1

6 V 1

7 V V V 1

8 1

9 V V 1

10 V V 1

11 V V V V V 1

.Keterangan : Tanda V menunJukkan Item yang errornya saling berkorelasi.

Page 101: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

90

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kesalahan pengukuran item nomor 1

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 3, 4, 7, dan 11.

Kesalahan pengukuran item nomor 2 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 9. Kesalahan pengukuran item nomor 3

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1, dan 11.

Kesalahan pengukuran item nomor 4 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1, 6, 7, dan 11. Kesalahan pengukuran item

nomor 6 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 4, 7, 9,

dan 11. Kesalahan pengukuran item nomor 7 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1, 4, dan 6. Kesalahan pengukuran item nomor

8 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 10, dan 11

Kesalahan pengukuran item nomor 9 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 2, 6, dan 10 Kesalahan pengukuran item

nomor 10 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 8, dan

9. Kesalahan pengukuran item nomor 11 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 1, 3, 4, 6, dan 8. Item yang memperoleh

kesalahan pengukuran tersebut bersifat multidimensi. Artinya, selain

mengukur apa yang hendak diukur, tetapi mengukur juga hal lain.

Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item

tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal

ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang muatan faktor. Pengujiannya

Page 102: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

91

dilakukan dengan melihat nilai t=1 ,96 (nilai absolute) bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 4.14 berikut ini:

Tabe14.14 Muatan Faktor Item 1ST sub tes WU

Keterangan: V= slgmflkan It-values> 1,96) X = Tldak slgmflkan

No. Koefisien Standar Error T -Values Signifikan

1 -0.47 0.09 -5.21 V

2 -0.43 0.04 -10.08 V

3 -0.43 0.07 -6.40 V

4 0.58 0.07 7.82 V

5 -0.44 0.04 -10.04 V

6 0.17 0.07 2.30 V

7 0.38 0.05 8.20 V

8 -0.28 0.06 -4.43 V

9 0.39 0.05 8.45 V

10 0.41 0.05 8.80 V

11 -1.29 0.08 -16.06 V. . ..

Oari hasil tersebut, maka yang signifikan adalah semua item sub tes WU.

Item yang paling baik: 4, 10,9,7, dan 6. Oi antara item yang signifikan

tersebut, item 1, 2, 3, 5, 8, dan 11 harus didrop, karena bernilai negatif.

Hal ini bertentangan dengan teorinya, karena tes 1ST adalah tes kemampuan

dimana koefisien muatan faktor harus positif. Pada sebuah tes kemampuan

(ability test) jika koefisien muatan faktor itu negatif, berarti makin tinggi

kemampuan dalam bidang SE, justru makin salah jawaban pada item

tersebut. Oleh sebab itu, item seperti itu tidak dapat dipakai. Item tersebut

harus didrop atau direvisi.

Page 103: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

92

4.1.8 Validitas Konstruk sub tes Merkaufgaben (ME)

Dari hasil yang diperoleh ME, model ini tidak fit, dengan Chi Square = 1530,

46, df=170, P-value=O.OOOOO RMSEA=0.091. Tetapi setelah dilakukan

modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa

item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka

akhirnya diperoleh model fit seperti pada gambar 4.8 berikut ini:

Chi-Square=107.94,

~. 1. 00

RMSEA=O.016

Gambar 4.6 Analisis Faktor Konfirmatorik untuk sub tes ME

Page 104: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

93

Terlihat dari gambar 4.8 bahwa nilai chi square menghasilkan p > 0,05 (tidak

signifikan). Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat

diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja,

yaitu ME. Namun karena pada model ini, kesalahan pengukuran pada

beberapa item saling berkorelasi, dapat disimpulkan bahwa beberapa item

tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada dirinya masing-masing, yang

interpretasinya akan disampaikan di bagian berikut. Ada pun butir-butir yang

kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabeI4.15.

Page 105: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

94

Tabe14.15

Matriks Korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item ME

Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1

2 1

3 V 1

4 V 1

5 V 1

6 1

7 V V V 1

8 V V V 1

9 V V V V V V 1

10 V V V V 1

11 V V V 1

12 V V V V V 1

13 V V V V 1

14 V V V V V V V 1

15 V V V V V 1

16 V V V V V V V V 1

17 V V V V V V 1

18 V V V V V V V V 1

19 V V V V V V V V 1

20 V V V V V V V V V V 1

Keterangan . Tanda V menunJukkan Item yang errornya saling berkoreiasi.

Page 106: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

95

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kesalahan pengukuran item nomor 1

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor , 4, 9, 12, 14,

16, dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 2 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 3,5,7,8,9,10,18, dan 19.

Kesalahan pengukuran item nomor 3 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor2, 9,10,12,13,14,16,18, dan 19. Kesalahan

pengukuran item nomor 4 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 1,7, 9, 10, 11, 14, 16, 18, dan 19.. Kesalahan pengukuran item

nomor 5 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 2, 14,

17, 18, dan 19. Kesalahan pengukuran item nomor 6 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor7, 8,13,15,17,18, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 7 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 2, 4, 6, 8, 9, 19, dan 20. Kesalahan

pengukuran item nomor 8 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 2, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 19, dan 20. Kesalahan

pengukuran item nomor 9 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 1,2,3,4,7,8,13,14,16,17,19, dan 20. Kesalahan

pengukuran item nomor 10 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 2, 3, 4, 8, 11, 12, dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 11

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 4,8, 10, 12, 14,

15,16,17, dan 19. Kesalahan pengukuran item nomor 12 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 1,3,8,10,11,14,15,16,17, dan

Page 107: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

96

18. Kesalahan pengukuran item nomor 13 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 3, 6, 8, dan 9. Kesalahan pengukuran item

nomor 14 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 3,

4, 5, 9, 11, 12, 15, 17, dan 18. Kesalahan pengukuran item nomor 15

berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 6, 8, 11, 12, 14,

16,18, dan 20. Kesalahan pengukuran item nomor 16 berkorelasi dengan

kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 3, 4, 8, 9, 11, 12, 15, dan 20.

Kesalahan pengukuran item nomor 17 berkorelasi dengan kesalahan

pengukuran item pada nomor 5,6,9,11,12,14, dan 20. Kesalahan

pengukuran item nomor 18 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item

pada nomor 2,3,4,5,6, 12, 14, 15, dan 20. Kesalahan pengukuran item

nomor 19 berkorelasi dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 2,3,

4, 5, 7, 8, 9, dan 11. Kesalahan pengukuran item nomor 20 berkorelasi

dengan kesalahan pengukuran item pada nomor 1, 6, 7, 8, 9,10,15,16, 17,

dan 18. Item yang memperoleh kesalahan pengukuran tersebut bersifat

multidimensi. Artinya, selain mengukur apa yang hendak diukur, tetapi

mengukur juga hal lain. Makin banyak kesalahan pengukuran pada sebuah

item berkorelasi dengan kesalahan pengukuran pada item lainnya, makin

rendah atau tidak ideal kualitas item tersebut.

Page 108: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

97

Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item

tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal

ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang muatan faktor. Pengujiannya

dilakukan dengan melihat nilai t=1 ,96 (nilai absolute) bagi setiap koefisien

muatan faktor, seperti pada tabel 4.16 berikut ini:

Tabel 4.16 Muatan Faktor Item 1ST sub tes ME

Keterangan: V= slgmfikan (t-values > 1,96) X = Tldak slgmfikan

No. Koefisien Standar Error T-Values Signifikan

1 0.53 0.03 16.72 V

2 0.56 0.03 17.56 V

3 0.65 0.03 20.95 V

4 0.79 0.03 26.26 V

5 0.58 0.03 19.10 V

6 0.51 0.03 17.05 V

7 0.49 0.03 14.71 V

8 0.56 0.03 17.96 V

9 0.59 0.03 17.16 V

10 0.53 0.03 16.47 V

11 0.47 0.03 14.24 V

12 0.42 0.03 13.49 V

13 0.26 0.03 8.27 V

14 0.46 0.03 13.67 V

15 0.46 0.03 15.09 V

16 0.37 0.03 10.94 V

17 0.49 0.03 15.85 V

18 0.54 0.03 16.44 V

19 0.56 0.03 16.11 V

20 0.38 0.03 11.93 V. .

Page 109: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

98

Dari hasit tersebut, maka yang signifikan adalah semua item sub tes ME. Item

yang paling baiksesuai urutannya: 4,3,9,5,8,2,19,18,1,10,6,7,16,11,

15,14,12,20,16, dan 13.

4.2 Validitas Konstruk Seluruh Sub Tes 1ST dalam Mengukur Satu

Konstruk Bersifat Umum (General Intelligence)

Setelah dilakukan analisis faktor konfirmatorik pada masing-masing sub tes,

kemudian peneliti melakukan analisis faktor konfirmatori untuk konstruk

inteligensi umum. Dalam konteks ini, matriks korelasi antar faktor (sub tes)

digunakan sebagai input. Namun dengan Lisrel, kedua tingkatan analisis

faktor ini dapat dilakukan secara simultan (satu kali analisis). Analisis seperti

ini disebut juga dengan nama "analisis faktor konfirmatorik orde kedua"

(second order factor analisis). Dalam hal ini item merupakan indikator dari

masing-masing sub tes (faktor tingkat satu) dan pada saat yang sama sub tes

merupakan indikator dari faktor tingkat kedua (inteligensi/general factor).

Peneliti menggunakan metode ini, karena lebih efisien (hanya satu kali

analisis secara simultan) dan dari sudut statistik, analisis seperti lebih

terpercaya (Joreskog, dan Sorbom, 2006). Ada pun hasitnya dapat

menunjukkan bahwa pada model dengan second order faktor analisis

diperoleh nitai chi square = 596,66 ,df=7617, p>0,05. Jadi, model dengan dua

lingkatan faktor (second order CFA) fit dengan data. Artinya, teari yang

Page 110: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

99

mengatakan bahwa item-item mengukur delapan sub tes dan kedelapan sub

tes mengukur inteligensi umum dapat diterima. Ringkasan hasilnya dapat

dilihat pada tabel 4.17 dan gambar 4.9.

Tabe14.17 Koefisien Muatan Faktor untuk General Intelligence

Sub tes Koefisien Standar Error Nilai t SignifikanSE 0.24 0.14 1.66 XWA 0.04 0.14 0.31 XAN 0.33 0.13 2.60 VRA 0.36 0.15 2.46 VZR 0.48 0.12 3.92 VFA 0.05 0.11 0.44 XWU -0.09 0.13 -0.72 XME 0.33 0.11 3.03 V

Page 111: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

100

Gambar 4.9 Koefisien Muatan Faktor Untuk Generallntel/igence

,,,

~

6,,,

0,33

0,09

0,05

0,48

0,36

0,33

General

Intelligence

Page 112: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

102

Tabe14.18

Matriks korelasi antar sub tes dan sub tes dengan total skor pada short form dan full

Kelerangan: Short form terdln dan sub les AN, RA, ZR, dan ME

Subtes SE WA AN RA ZR FA WU ME SHORT FULLSE 1.000WA 0.186 1.000AN 0.286 0.286 1.000RA 0.282 0.194 0.415 1.000ZR 0.209 0.261 0.306 0.612 1.000FA 0.126 0.136 0.260 0.252 0.239 1.000WU -0.102 -0.106 -0.064 -0.109 -0.080 -0.101 1.000ME 0.160 0.235 0.254 0.371 0.476 0.127 -0.089 1.000

SHORT 0.298 0.307 0.583 0.782 0.835 0.281 -0.112 0.758 1.000FULL 0.414 0.488 0.612 0.750 0.793 0.482 -0.081 0.698 0.957 1.000..

Dari tabel 4_18, peneliti dapat menyimpulkan bahwa apabila ke empat sub tes

yang tidak signifikan tersebut diabaikan, maka akan didapat hasil tes yang

tidak jauh berbeda dengan yang akan diperoleh jika menggunakan ke seluruh

sub tes, karena korelasi antara hasil short form dan full form adalah begitu

tinggi, yaitu 0,957. Sebagai kesimpulan, peneliti mengusulkan agar

sebaiknya menggunakan bentuk short form saja, terutama jika waktu untuk

mengetes sangat terbatas.

Page 113: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

BABV

KESIMPUlAN, DISKUSI dan SARAN

5.1. Kesimpulan

Pada bab ini, akan dipaparkan kesimpulan dari tiga pengujian hipotesis yang

telah diuraikan pada bab empat. Ketiga hipotesis itu adalah:

1. Bahwa setiap item dalam masing-masing sub tes adalah fit (sesuai)

dengan model satu faktor, yang berarti semua item pada suatu sub tes

mengukur hanya satu kemampuan yang didefinisikan pada sub tes

tersebut. Dan bahwa setiap item dalam masing-masing sub tes adalah

secara signifikan mengukur kemampuan pada sub tes tersebut.

2. Bahwa delapan sub tes 1ST adalah fit (sesuai) dengan model satu

faktor, yaitu semua sub tes mengukur satu faktor umum yang dalam

hal ini adalah "Inteligensi Umum".

3. Bahwa dengan menggunakan model short form (hanya sebagian sub

tes), sudah memadai untuk mengukur inteligensi umum.

Kesimpulan tentang hasH pengujian hipotesis 1 dipaparkan dalam tabel 5.1

berikut ini:

Page 114: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Tabel 5.1 Hasil Pengujian model satu faktor tiap sub tes 1ST

SUBTESSE WA AN ZR WU RA ME FA

JumlahItem

JumlahItem

JumlahItem

JumlahItem

JumlahItem

JumlahItem

JumlahItem

JumlahItem

item item item item item item item item

1,3,5 1,4,7 1,3,4,5, 1,2,3,4,,6,10 ,9,11 6,7,8,9, 5,6,7,8,

Item valid 11,11,1

12,12,1

1810,11,1

199,10,1

54,6,7,

semua item valid3,15, 4,15, 2,13,14 1,12,1 9,1017,1 17,1 ,15,17, 3,14,19,20 8,19, 18,19,2 6,17,12,4,7,8,

2,3,59, 1,2,3,

Item yang didrop 9 12, 8,6,8,

2 2,16 1 15 6 5,8,1 tidak ada yang di drop10,1

14,3,16 1

16,18

Korelasi Anlar Measurement FJror 10 63 77 99 15 39 83 68

Validilas dalam mengukur TidakValid TidakValid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Validlnteligensi Umum

-ss:

Page 115: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

106

Namun, penggunaan short maupun full form harus disesuaikan dengan

tujuannya.

5.2 Diskusi

HasH pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa tidak semua sub tes sesuai

dengan model 1 faktor. Hal ini disebabkan karena ada item yang valid dan

ada yang tidak. Item yang terbukti tidak valid kemungkinan dikarenakan

beberapa hal yaitu:

• Item terlalu mudah sehingga hampir setiap subyek dapat

menjawab dengan benar atau sebaliknya, item terlalu sulit

sehingga hampir setiap subyek menjawab salah.

• Kemungkinan kesalahan pada kunci jawaban, baik pada waktu

penyusunan soal maupun pada waktu skoring.

• Item yang memerlukan penafsiran terhadap kalimat seperti

misalnya melengkapi kalimat (SE) atau membayangkan

periteman kubus (WU) tergolong sub tes yang mengalami

kesulitan dalam membuat item-itemnya. Item yang

menggunakan bentuk abstrak atau geometri dimana mudah

terjadi penafsiran ganda terhadap apa yang ditanyakan.

• Sub tes yang rentangan tingkat kesukaran itemnya terlalu luas

Oika dibanding sub tes lainnya) juga dapat menyebabkan

Page 116: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

107

banyak itemnya yang "mismatch" (tidak selevel) dengan orang

yang di tes.

• Rentangan atau varians dari tingkat kesukaran soal antar satu

sub tes dengan yang lainnya, sebaiknya jangan terlalu berbeda

(homogenitas varians dari kesukaran soal antar sub tes).

Artinya, dalam rangka mengukur inteligensi sebaiknya semua

sub tes memiliki tingkat variasi kesukaran soal yang relatif

sama. Karena hal ini dapat berpengaruh pada di dropnya item

tertentu. Dari hasil indeks validitas item, terlihat bahwa dari

semua item, lebih dari setengahnya (82,8 %=125 item) dapat

terus digunakan, walaupun akan lebih baik bila dilakukan revisi

terhadap pilihan jawaban. Sedangkan 17,2 % sisanya (26 item)

indeks validitas itemnya tergolong rendah atau sangat buruk

sehingga tidak dapat terus digunakan, dalam arti di drop atau

perlu dilakukan revisi terhadap item-item tersebut.

Hasil pengujian hipotesis 2, CFA menunjukkan banyaknya korelasi antar

measurement error pada item-item sub tes 1ST. Ini berarti bahwa banyak item

tes 1ST yang selain mengukur aspek yang hendak diukur, tetapi ternyata juga

mengukur hal lain (multidimensional). Dalam hal ini, pada sub tes SE terdapat

10 buah korelasi antar kesalahan pengukuran pada satu item dengan

Page 117: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

108

kesalahan pengukuran pada item lainnya dalam sub tes tersebut. Selanjutnya

pada sub tes WA terdapat 63 korelasi yang sejenis, pada sub tes AN terdapat

77 korelasi, pada sub tes FA terdapat 68 korelasi, pada sub tes ZR terdapat

99 korelasi, pada sub tes RA terdapat 39 korelasi, pada sub tes WU terdapat

15 korelasi, pada sub tes ME terdapat 83 korelasi. Jadi, kesimpulannya sub

tes yang paling kompleks (multidimensional) adalah sub tes ZR,dilanjutkan

dengan ME, AN, FA, WA, RA, WU, sedangkan sub tes yang korelasi antara

kesalahan pengukurannya paling sedikit adalah sub tes SE. Hal ini

menunjukkan bahwa pada sub tes yang itemnya valid (signifikan) juga

terdapat masalah multidimensionalitas dari item dalam sub tes tersebut.

Dalam manual 1ST, tiap sub tes mengukur aspek yang multidimensi. Jadi,

akan lebih baik, bila analisis faktor dilakukan 3 tingkat. Namun demikian, di

dalam manual 1ST, harus diidentifikasi lebih lanjut mana item per sub tes

yang mengukur aspek sub tes yang lebih rind.

Hasil pengujian hipotesis 3, melalui analisis faktor dua tingkat (second order

confirmatory analysis) dihasilkan bahwa hanya empat dari delapan sub tes

1ST yang signifikan mengukur (menghasilkan informasi) tentang inteligensi

umum, yaitu sub tes ZR, ME, AN, dan RA. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hasil pengukuran inteligensi umum dengan menggunakan

empat sub tes saja, tidak akan berbeda jauh dengan menggunakan delapan

sub tes. Untuk mengetahui hal ini, peneliti menskor dari item yang valid saja

Page 118: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

109

kemudian peneliti menghitung korelasi antara skor inteligensi menggunakan

empat sub tes yang valid saja dengan skor yang diperoleh dari seluruh sub

tes. Hasilnya adalah korelasi sebesar 0,957 (p<O,01). Artinya, pengukuran

inteligensi dengan 1ST sebenarnya dapat dilakukan dengan empat sub tes

saja (short form).

Meskipun penggunaan 1ST dalam bentuk short form memiliki korelasi yang

tinggi dengan full form, namun penggunaannya harus disesuaikan dengan

tujuan tes. Untuk tujuan seleksi yang lebih mengutamakan rangking peserta

daripada deskripsi/diagnostik tentang kemampuan peserta, maka

penggunaan short form lebih disarankan. Terutama sekali, jika mengingat

waktu yang dapat dihemat dalam pengetesan. Sedangkan untuk tujuan

diagnosis, dimana akan diperlukan profil masing-masing skor sub tes dalam

1ST, maka penggunaan full form lebih disarankan dengan catatan perlu

perbaikan atas item sub tes yang kurang valid.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan kesimpulan dari data yang

digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dipertimbangkan saran-saran

sebagai berikut.

Page 119: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

110

1. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya mempertimbangkan variabel

lainnya seperti perbedaan jenis kelamin, usia, budaya dan hal

penting lainnya yang dalam penelitian ini tidak dimiliki datanya.

2. Hampir semua item bersifat multidimensional. Hal ini mungkin

berkaitan dengan kerangka berpikir/landasan teori 1ST dimana setiap

sub tes sebenarnya rnasih terdiri dari beberapa sub faktor, yang

seharusnya dapat diwujudkan dalam bentuk faktor tersendiri yang

berbeda tingkatan (analisis faktor tiga tingkat). Jadi, akan lebih baik,

bila analisis faktor dilakukan 3 tingkat (third order CFA). Namun

demikian, perlu diidentifikasi lebih dahulu mana item yang mengukur

sub faktor di dalam masing-masing sub tes tersebut.

3. Karena korelasi antara skor yang dihasilkan empat sub tes yang

valid berkorelasi sangat tinggi dengan skor yang menggunakan

seluruh sub tes (0,957) maka, seyogyanya penggunaan bentuk

singkat (short form) dengan empat sub tes sudah memadai untuk

seleksi karyawan, namun untuk keperluan diagnosa harus dalam

bentuk full form.

4. Item yang harus di drop terdapat pada subtes SE, WA, dan WU,

karena kemungkinan adanya interpretasi ganda terhadap item. Untuk

itu, perbaikan pada item-item tersebut harus memudahkan peserta

tes memahami item, sehingga tidak te~adi interpretasi ganda.

Page 120: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Van Der Ven, Ad. Item Homogeneity in Verbal Test: A Rasch Analysis of Amthauer'SVerbal Tests. Reading: A Journal about Educational and PsychologyMeasurement, Vol. 52, No.3. 1992.

Internet:

Sejarah. http://datin.bppt.go.id/. Diakses Juni 2009

Profil BPPT saat ini. http://membersJortunecity.com/sdmbppt/bijak-d.htm. DiaksesOktober 2009

Page 121: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Page 122: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGIIBPPT)

SURAT KETERANGANNo: DB I \Le(\.l(5A<->6 (\r!9DIO

Bersama ini menerangkan bahwa personil di bawah ini;

NamaNIMFakultasUniversitas

: Nursakinah Oktaviana Sasmita: 105070002297: Psikologi: Universitas Islam Negeri (UIN),

telah menyelesaikan pengambilan data kasar (raw score) hasil tes 1ST seleksiCPNS 2008 pada bulan Juni 2009. Data ini diharapkan menjadi masukan padapenyusunan skripsi Ybs. dengan jUdul 'Pengujian Validitas Konstruk dari 1STrevisi BPPT'.

Demikian disampaikan, agar dapat dipergunakan seperlunya.

anaan & Pengembangan

If. Ronny D. TulakNIP. 19590702 198703 1 001

~...--

Page 123: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

ITEMl ITEM6 ITEM11 ITEM160.49 0.23 0.11 0.06

(0.06) (0.08) (0.04) (0.04)8.82 2.85 2.59 1. 40

ITEM2 ITEM7 ITEM12 ITEM17-0.53 0.11 0.04 0.12(0.06) (0.08) (0.04 ) (0.04)-9.32 1. 42 0.82 2.76

ITEM3 ITEM8 ITEM13 ITEM180.14 0.02 0.13 0.07

(0.04) (0.04 ) (0.04) (0.04)3.11 0.57 3.03 1.57

ITEM4 ITEM9 ITEM14 ITEM19-0.18 -0.11 -0.02 0.11(0.04 ) (0.04) (0.04) (0.04)-4.03 -2.49 -0.39 2.61

ITEM5 ITEMI0 ITEM15 ITEM200.10 0.28 0.12 1. 45

(0.04) (0.08) (0.04 ) (0.11)2.25 3.36 2.77 13.32

PHI

SE

1. 00

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 160Minimum Fit Function Chi-Square ~ 186.53 (P ~ 0.074)

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 187.21 (P = 0.070)Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 27.21

90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 65.44)

Minimum Fit Function Value = 0.19Population Discrepancy Function Value (FO) 0.028

90 Percent Confidence Interval for FO = (0.0 0.068)Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.01390 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.021)

P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) ~ 1.00

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.3090 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.27 ; O.34)

ECVI for Saturated Model = 0.44ECVI for Independence Model = 0.69

Chi-Square for Independence Model with 190 Degrees of FreedomIndependence AIC = 663.94

Model Arc = 287.21Saturated AIC ~ 420.00

623.94

Page 124: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Independence CAlC = 781.34Model CAlC = 580.71

Saturated CAlC = 1652.71

Normed Fit Index (NFl) = 0.70Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.93

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.59Comparative Fit Index (eFI) = 0.94Incremental Fit Index (IFI) = 0.94Relative Fit Index (RFI) = 0.64

Critical N (CN) = 1055.86

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.059Standardized RMR = 0.030

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.98Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0.97

Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.75

JI VALIDITAS KONSTRUK 1ST SUBTES SE

tandardized Solution

LAMBDA-X

SE

ITEMIITEM2ITEM3ITEM4ITEM5ITEM6ITEM7ITEM8ITEM9

ITEMI0ITEM11ITEM12ITEM13ITEM14ITEM15ITEM16ITEM17ITEM18ITEM19ITEM20

PHI

0.49-0.53

0.14-0.18

0.100.230.110.02

-0.110.280.110.040.13

-0.020.120.060.120.070.111.45

SE

1. 00

DATE: 1/ 6/2010TIME: 20:05

LIS R E L 8.70

BY

Page 125: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Karl G. Joreskog & Dag Sorbom

This program is published exclusively byScientific Software International, Inc.

7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.

Phone: (800)247-6113, (847) 675-0720, Fax: (847) 675-2140Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004

Use of this program is subject to the terms specified in theUniversal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com

he following lines were read from file C:\Program1es\lisre1870\NURSAKINAH\IST_WA.LS8:

JI VALIOITAS KONSTRUK 1ST SUBTES WA~ NI~20 NO=963 MA~KM

~

TEMI ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEMI0TEMll ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20M SY FI~WA. CORo NX~20 NK=l PH~ST TO~SY,FI

KORTAUR LX 1 - LX 20R TO lITO 2 2 TO 3 3 TO 4 4 TO 5 5 TO 6 6 TO 7 7 TO 8 8 TO 9 9 TO 10 10'R TO 11 11 TO 12 12 TO 13 13 TO 14 14 TO 15 15 TO 16 16 TO 17 17 TO 18 18 TO 19 19'R TO 20 20'R TO 16 8 TO 19 17 TO 19 6 TO 15 3 TO 19 2 TO 18 10 TO 8 1 TO 15 10R TO 9 3 TO 20 19 TO 13 7 TO 15 11 TO 17 11 TO 6 1 TO 13 3 TO 7 6 TO 14 11'R TO 15 14 TO 20 15 TO 15 5 TO 14 1 TO 12 4 TO 11 5 TO 17 5 TO 13 1R TO 13 12 TO 10 7 TO 16 2 TO 14 9 TO 9 8 TO 16 14 TO 14 8 TO 17 8 TO 17 16'R TO 16 6 TO 16 9 TO 18 15 TO 17 1 TO 19 15 TO 16 12 TO 15 9 TO 20 18R TO 11 2 TO 12 9 TO 19 12 TO 14 6 TO 17 10 TO 4 1 TO 15 8 TO 5 4'R TO 17 15 TO 18 6 TO 11 8 TO 20 16 TO 20 8 TO 7 3 TO 3 1 TO 10 4 TO 7 4'R TO 16 3 TO 3 2 TO 13 2 TO 18 11m)U AO~OFF IT=500 SS MI TV

JJI VALIOITAS KONSTRUK 1ST SUBTES WA

Number of Input Variables 20Number of Y - Variables 0Number of X - Variables 20Number of ETA - Variables 0Number of KSI - Variables 1Number of Observations 963

JI VALIOITAS KONSTRUK 1ST SUBTES WA

~umber of Iterations = 37

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

Page 126: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

1BDA-X

WORTAU

ITEMl ITEM6 ITEM11 ITEM160.27 -0.26 0.56 -0.11

(0.04) (0. 04) (0.04 ) (0.04 )6.93 -6.42 12.72 -2.85

ITEM2 ITEM7 ITEM12 ITEM17-0.12 0.11 0.24 0.58(0.04 ) (0.03) (0.04) (0.05)-3.15 3.18 6.66 12.61

ITEM3 ITEM8 ITEM13 ITEM18-0.23 -0.08 -0.19 0.51(0.03) (0.04) (0.03) (0.04)-6.60 -1.84 -5.70 13.76ITEM4 ITEM9 ITEM14 ITEM190.13 0.15 0.35 0.58

(0.03) (0.03) (0.04) (0.04)3.92 4.47 9.18 14.66

ITEMS ITEM10 ITEM15 ITEM20-0.01 0.03 0.19 0.13(0. 04) (0.04) (0.06) (0.04 )-0.18 0.78 3.07 3.50

PHI

WORTAU

1.00

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 107Minimum Fit Function Chi-Square = 130.25 (P = 0.063)

Nor.mal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 129.00 (P = 0.073)Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 22.00

90 Percent Confidence Interval for NCP = (D.O ; 54.75)

Minimum Fit Function Value = 0.14Population Discrepancy Function Value (FO) 0.023

90 Percent Confidence Interval for FO = (0.0 0.057)Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.01590 Percent Confidence Interval for RMSEA = (D.O ; 0.023)

P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 1.00

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.3590 Percent Confidence Interval for ECVI = (D.33 ; 0.38)

ECVI for Saturated Model = 0.44ECVI for Independence Model = 1.99

Chi-Square for Independence Model with 190 Degrees of Freedom = 1875.35Independence ArC = 1915.35

Model AIC ~ 335.00Saturated AIC = 420.00

Independence CArC = 2032.75Model CAlC = 939.62

Page 127: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Saturated CAlC ~ 1652.71

Normed Fit Index (NFl) ~ 0.93Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.52Comparative Fit Index (eFI) = 0.99Incremental Fit Index (IFI) = 0.99Relative Fit Index (RFI) = 0.88

Critical N (CN) ~ 1064.13

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.028Standardized RMR ~ 0.028

Goodness of Fit Index (GFI) ~ 0.99Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0.97

Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.50

JI VALIDITAS KONSTRUK 1ST SUBTES WA

tandardized Solution

LAMBDA-X

WORTAU

ITEM1ITEM2ITEM3ITEM4ITEM5ITEM6ITEM7ITEM8ITEM9

ITEM10ITEMllITEM12ITEM13ITEM14ITEM15ITEM16ITEM17ITEM18ITEM19ITEM20

PHI

0.27-0.12-0.23

0.13-0.01-0.26

0.11-0.08

0.150.030.560.24

-0.190.350.19

-0.110.580.510.580.13

WORTAU

1. 00

DATE: 1/ 6/2010TIME: 20:13

LIS R E L 8.70

BY

Karl G. J6reskog & Dag Sorbam

Page 128: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

'HI

ANALOGI

ITEM1 ITEM6 ITEMll ITEM160.42 0.61 0.07 0.00

(0.03) (0.04 ) (0.031 (0.04 )13.12 17.23 2.01 0.05

ITEM2 ITEM7 ITEM12 ITEM17-0.07 0.37 0.91 0.24(0.03) (0.04) (0.03) (0.04)-2.14 9.34 29.90 6.39

ITEM3 ITEM8 ITEM13 ITEM180.46 0.39 0.45 0.28

(0.04 ) (0.03) (0.03) (0.03)13.07 12.66 14.81 8.35

ITEM4 ITEM9 ITEM14 ITEM190.53 0.34 0.35 0.47

(0.03) (0.03) (0.03) (0.03)15.88 10.66 11.55 15.26

ITEMS ITEM10 ITEM15 ITEM200.20 0.35 0.49 0.20

(0.04 ) (0.03) (0.031 (0.04)5.08 11. 09 15.97 5.15

ANALOGI

1. 00

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 91Minimum Fit Function Chi-Square = 114.83 (P = 0.046)

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 111.72 (P = 0.069)Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 20.72

90 Percent Confidence Interval for NCP = (D.O ; 51.64)

Minimum Fit Function Value = 0.12Population Discrepancy Function Value (FO) 0.022

90 Percent Confidence Interval for FO = (0.0 0.054)Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.01590 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.024)

P-Va1ue for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) ~ 1.00

Expected Cross-Validation Index (EeVI) = 0.3690 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.34 ; 0.40)

ECVI for Saturated Model = 0.44ECVI for Independence Model = 5.92

Chi-Square for Independence Model with 190 Degrees of Freedom = 5655.00Independence AIC = 5695.00

Model AlC ~ 349.72Saturated Arc = 420.00

Independence CAlC = 5812.40Model CAlC ~ 1048.26

Saturated CArc = 1652.71

Page 129: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Normed Fit Index (NFl) ~ 0.98Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.99

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.47Comparative Fit Index (CFI) = 1.00Incremental Fit Index (IFI) = 1.00Relative Fit Index (RFI) = 0.96

Critical N ICN) ~ 1050.66

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.023Standardized RMR ~ 0.023

Goodness of Fit Index IGFI) ~ 0.99Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0.97

Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.43

T VALIDITAS KONSTRUK 1ST SUBTES AN

tandardized solution

LAMBDA-X

ANALOGI

ITEM1ITEM2ITEM3ITEM4ITEMSITEM6ITEM7ITEM8ITEM9

ITEM10ITEMllITEM12ITEM13ITEM14ITEM15ITEM16ITEM17ITEM18ITEM19ITEM20

PHI

0.42-0.070.460.530.200.610.370.390.340.350.070.910.450.350.490.000.240.280.470.20

ANALOGI

1.00

DATE: 1/ 6/2010TIME: 20:16

LIS R E L 8.70

BY

Karl G. J6reskog & Dag Sorbom

Page 130: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

This program is published exclusively byScientific Software International, Inc.

7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.

Phone: (800) 247-6113, (847) 675-0720, Fax: (847) 675-2140Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004

Use of this program is sUbject to the terms specified in theUniversal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com

he following lines were read from file C:\Program1es\lisre1870\NURSAKINAH\IST_RA.LS8:

JI VALIOITAS KONSTRUK 1ST SUBTES RAA NI=20 NO=963 MA=KMATEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10TEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20M SY FI=RA.CORD NX=20 NK=l PH=ST TO=SY,FIKECHHER LX 1 - LX 20R TO 1 1 TO 2 2 TO 3 3 TO 4 4 TO 5 5 TO 6 6 TO 7 7 TO 8 8 TO 9 9 TO 10 10R TO 11 11 TO 12 12 TO 13 13 TO 14 14 TO 15 15 TO 16 16 TO 17 17 TO 18 18 TO 19 19, 20 20'R TO 19 15 TO 5 1 TO 15 9 TO 15 10 TO 15 3 TO 20 15 TO 15 12 TO 15 8 TO 15 5'R TO 15 6 TO 15 7 TO 15 4 TO 18 16 TO 10 9 TO 11 1 TO 17 1 TO 19 16 TO 9 1R TO 13 2 TO 11 7 TO 20 17 TO 17 4 TO 16 5 TO 16 7 TO 20 19 TO 13 1 TO 18 1'R TO 8 4 TO 10 1 TO 16 1 TO 17 2 TO 14 2 TO 14 11 TO 13 9 TO 13 12 TO 14 9R TO 19 11 TO 11 6 TO 18 6'0'U AO=OFF IT=500 SS MI TV

IJI VALIDITAS KONSTRUK 1ST SUBTES RA

Number of Input Variables 20Number of Y - Variables 0Number of X - Variables 20Number of ETA - Variables 0Number of KSI - Variables 1Number of Observations 963

II VALIOITAS KDNSTRUK 1ST SUBTES RA

lumber of Iterations = 55

JISREL Estimates (Maximum Likelihood)

LAMBOA-X

Page 131: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Normed Fit Index (NFl) ~ 0.95Non-Normed Fit Index (NNFI) ~ 0.99

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.66Comparative Fit Index (eFI) = 0.99Incremental Fit Index (IFI) = 0.99Relative Fit Index (RFI) = 0.93

Critical N (CN) ~ 1070.27

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.053Standardized RMR ~ 0.026

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.98Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0.97

Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.61VALIDITAS KONSTRUK 1ST SUBTES RA

andardized Solution

LAMBDA-X

RECHHE

ITEM1ITEM2ITEM3ITEM4ITEM5ITEM6ITEM7ITEM8ITEM9

ITEM10ITEMllITEM12ITEM13ITEM14ITEM15ITEM16ITEM17ITEM18ITEM19ITEM20

PHI

0.360.440.550.580.620.390.310.440.420.480.300.310.460.491. 740.250.500.300.500.42

RECHHE

1.00

DATE: 1/ 6/2010TIME: 20:21

LIS R E L 8.70

BY

Karl G. Joreskog & Dag Sarbom

Page 132: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

This program is published exclusively byScientific Software International, Inc.

7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.

Phone: (800) 247-6113, (847) 675-0720, Fax: (847) 675-2140Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004

Use of this program is subject to the terms specified in theUniversal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com

: following lines were read from file C:\Program,s\lisre1870\NURSAK1NAH\1ST_ZR.LS8:

[ VAL10ITAS KONSTRUK 1ST SUBTES ZRN1=20 NO=963 MA=KM

,M1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10,MIl ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20SY FI=ZR CORNX=20 NK=l PH=ST TO=SY,FI

"LENLX 1 - LX 20TO lITO 2 2 TO 3 3 TO 4 4 TO 5 5 TO 6 6 TD 7 7 TO 8 8 TO 9 9 TO 10 10TO 11 11 TO 12 12 TO 13 13 TO 14 14 TO 15 15 TO 16 16 TO 17 17 TO 18 18 TO 19 19

20 20TO 2 1 TO 19 12 TO 18 15 TO 10 2 TO 14 1 TO 18 1 TO 8 1 TO 20 8 TO 10 9 TO 14 10TO 20 19 TO 17 9 TO 10 4 TO 20 10 TO 11 10 TO 17 14 TO 20 17 TO 17 11 TO 15 13TO 16 6 TO 10 8 TO 19 2 TO 19 9 TO 20 16 TO 19 11 TO 15 2 TO 20 4 TO 20 13 TO 19

TO 20 1 TO 9 1 TO 19 14 TO 18 13 TO 15 5 TO 11 7 TO 11 5 TO 9 4 TO 17 15 TO 13 9TO 17 2 TO 17 1 TO 18 11 TO 18 7 TO 12 4 TO 19 16 TO 19 8 TO 10 7 TO 7 4 TO 7 2TO 16 11 TO 17 16 TO 12 11 TO 11 9 TO 20 11 TO 19 18 TO 16 15 TO 16 1 TO 14 13TO 13 2 TO 16 13 TO 18 16 TO 15 14 TO 16 5 TO 16 2 TO 20 14 TO 20 6 TO 8 6 TO 14 3TO 15 6 TO 12 2 TO 14 12 TO 13 12 TO 12 8 TO 18 14 TO 20 15 TO 20 18 TO 16 12TO 18 10 TO 12 3 TO 9 6 TO 14 6 TO 9 8 TO 13 10 TO 5 1 TO 14 5 TO 10 5 TO 14 11TO 17 10 TO 10 1 TO 7 5 TO 3 2 TO 13 3 TO 15 3 TO 15 9 TO 15 10 TO 18 9 TO 18 4TO 17 12 TO 19 17 TO 20 12 TO 12 10

AO=OFF IT=500 SS MI TV

I VAL10ITAS KONSTRUK 1ST SUBTES ZR

Number of Input Variables 20Number of Y - Variables 0Number of X - Variables 20Number of ETA - Variables 0Number of KSI - Variables 1Number of Observations 963

VALIOITAS KONSTRUK 1ST SUBTES ZR

mber of Iterations = 9

SREL Estimates (Maximum Likelihood)

Page 133: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

LANBDA-X

ZAHLEN

ITEN1 ITEN6 ITEN11 ITEN160.60 0.70 0.68 0.65

(0.03) (0.03) (0.03) (0.03)19.40 23.71 23.20 21. 58

ITEN2 ITEN7 ITEN12 ITEN170.30 0.77 0.49 0.54

(0.03) (0.03) (0.03) (0.03)9.12 26.90 15.17 17.56

ITEN3 ITEN8 ITEM13 ITEM180.53 0.76 0.24 0.21

(0.03) (0.03) (0.03) (0.03)17 .16 26.53 7.25 6.18

ITEM4 ITEM9 ITEM14 ITEM190.79 0.52 0.28 0.39

(0.03) 10.03) 10.03) (0.03)28.40 16.06 8.48 12.02

ITEMS ITEM10 I ITEM15 ITEM200.72 0.58 -0.01 0.27

(0.03) (0.03) 10.03) (0.03)24.37 17.07 -0.34 7.68

ZAHLEN

1.00

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 69Minimum Fit Function Chi-Square = 87.20 (P = 0.069)

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 87.88 (P = 0.062)Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 18.88

90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 47.05)

Minimum Fit Function Value = 0.091Population Discrepancy Function Value (FO) 0.020

90 Percent Confidence Interval for FO = (0.0 0.049)Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.01790 Percent Confidence Interval for RMSEA = (D.O ; 0.027)

P-Va1ue for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) ~ 1.00

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.3890 Percent Confidence Interval for ECVI = (0.36 ; 0.41)

ECVI for Saturated Model = 0.44ECVI for Independence Model = 20.95

Chi-Square for Independence Model with 190 Degrees of FreedomIndependence AlC ~ 20153.38

Model AIC ~ 369.88Saturated AIC = 420.00

Independence CAlC ~ 20270.78

20113.38

Page 134: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Model CAlC ~ 1197.56Saturated CAlC ~ 1652.71

Normed Fit Index (NFl) ~ 1.00Non-Normed Fit Index (NNFIl = 1.00

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.36Comparative Fit Index (CFI) = 1.00Incremental Fit Index (IFI) = 1.00Relative Fit Index (RFI) ~ 0.99

Critical N (CN) ~ 1095.66

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.018Standardized RMR = 0.018

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0.97

Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.33

'I VALIDITAS KONSTRUK 1ST SUBTES ZR

tandardized Solution

LAMBDA-X

ZAHLEN

ITEMlITEM2ITEM3ITEM4ITEM5ITEM6ITEM7ITEM8ITEM9

ITEM10ITEMllITEM12ITEM13ITEM14ITEM15ITEM16ITEM17ITEM18ITEM19ITEM20

PHI

0.600.300.530.790.720.700.770.760.520.580.680.490.240.28

-0.010.650.540.210.390.27

ZAHLEN

1. 00

DATE: 11 6/2010TIME: 20:24

Page 135: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

LIS R E L 8.70

BY

Karl G. Joreskog & Dag Sorbam

This program is published exclusively byScientific Software International, Inc.

7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.

Phone: (800) 247-6113, (847) 675-0720, Fax: (847) 675-2140Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004

Use of this program is subject to the terms specified in theUniversal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com

e following lines were read from file C:\Programes\lisreI870\NURSAKINAH\IST_FA.LS8:

T VALIOITAS KONSTRUK IST SUBTES FA, NI~20 NO~963 MA=KM

'EMI ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEMS ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEMI0'EM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20[ SY FI=FA_COR) NX~20 NK~1 PH~ST TO=SY,FI

TO 10 51 TO 14TO 20 114 TO 59 TO 18

lRMAl LX 1 - LX 20l TO 1 1 TO 2 2 TO 3 3l TO 11 11 TO 12 12 TO20 20

, TO 6 5 TO 13 7, TO 15 14 TO 13l. TO 7 2 TO 19 8l. TO 16 12 TO 18K TO 19 17 TO 18

TO 4 4 TO 5 5 TO 6 6 TO 7 7 TO 8 8 TO 9 9 TO 10 1013 13 TO 14 14 TO 15 15 TO 16 16 TO 17 17 TO 18 18 TO 19 19

TO 19 5 TO 17 15 TO 13 11 TO 15 3 TO 17 12 _6 TO 16 2 TO 15 9 TO 7 5 TO 16 5 TO 19 16 TO 13 10TO 19 14 TO 16 11 TO 14 11 TO 14 5 TO 13 122 TO 8 5 TO 17 1 TO 17 7 TO 19 6 TO 11 1 TO 20 7 TO 20 184 TO 18 11 TO 17 6 TO 12 18 TO 12 11 TO 4 3 TO 18 16 TO 10

10 2 TO 15 8 TO 4 2 TO 11 5 TO 14 7 TO 19 11 TO 8 7 TO 16 15 TO 16 141 TO 11 10 TO 20 4 TO 16 6 TO 10 6 TO 14 12 TO 14 13 TO 14 8 TO 13 820 19

18 10 TO9 3 TO 920 14 TO

R TOR 'l'DR TOoo A~OFF IT~500 SS MI TV

JI VALIOITAS KONSTRUK 1ST SUBTES FA

Number of Input Variables 20Number of Y - Variables aNumber of X - variables 20Number of ETA - Variables 0Number of KSI - Variables 1Number of Observations 963

rI VALIDITAS KONSTRUK 1ST SDBTES FA

lumber of Iterations = 11

~ISREL Estimates (Maximum Likelihood)

Page 136: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

BDA-X

FORMA

ITEM1 ITEM6 ITEMll ITEM160.33 0.18 0.30 0.12

(0.04) (0.03) (0.04 ) 10.04 )8.50 5.30 7.06 3.18

ITEM2 ITEM7 ITEM12 ITEM170.37 0.35 0.42 0.23

(0.03) (0.04 ) (0.04 ) 10.04)10.99 9.07 10.53 6.31

ITEM3 ITEM8 ITEM13 ITEM180.44 0.38 0.70 0.47

(0.03) (0.04 ) (0.04) (0.04)13.34 9.95 18.18 13.38

ITEM4 ITEM9 ITEM14 ITEM190.24 0.34 0.38 0.09

(0.03) (0.03) (0.04) (0.04 )7.05 9.67 8.58 2.60

ITEM5 ITEM10 ITEM15 ITEM200.30 0.09 0.27 0.08

(0.04 ) (0.04 ) (0.03) (0.04 )8.43 2.19 7.98 2.13

PHI

FORMA

1. 00

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 103Minimum Fit Function Chi-Square = 124.04 (P = 0.077)

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 124.56 (P = 0.073)Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 21.56

90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 i 53.83)

Minimum Fit Function Value = 0.13Population Discrepancy Function Value {FO} 0.022

90 Percent Confidence Interval for FO = (0.0 0.056)Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.01590 Percent Confidence Interval for RMSEA = (D.O ; 0.023)

P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 1.00

Expected Cross-Validation Index (EeVI) = 0.3590 Percent Confidence Interval for EeVr = (G.33 ; 0.39)

ECVI for Saturated Model ~ 0.44ECVI for Independence Model = 2.81

Chi-Square for Independence Model with 190 Degrees of Freedom = 2659.22Independence AIC ~ 2699.22

Model AIC = 338.56Saturated AIC ~ 420.00

Independence CAlC = 2816.62

Page 137: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Model CAIC ~ 966.65Saturated CAIC ~ 1652.71

Normed Fit Index (NFl) = 0.95Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.98

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.52Comparative Fit Index (eFI) = 0.99Incremental Fit Index (IFI) = 0.99Relative Fit Index (RFI) ~ 0.91

Critical N (CN) ~ 1081.37

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.024Standardized RMR = 0.024

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0.97

Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.48

rI VALIDITAS KONSTRUK IST SUBTES FA

;tandardized Solution

LAMBDA-X

FORMA

ITEMl 0.33ITEM2 0.37ITEM3 0.44ITEM4 0.24ITEM5 0.30ITEM6 0.18ITEM7 0.35ITEM8 0.38ITEM9 0.34

ITEM10 0.09ITEM11 0.30ITEM12 0.42ITEM13 0.70ITEM14 0.38ITEM15 0.27ITEM16 0.12ITEM17 0.23ITEM18 0.47ITEM19 0.09ITEM20 0.08

PHI

FORMA

1.00

DATE: 1/ 6/2010TIME: 20:26

LIS R E L 8.70

BY

Karl G. Jbreskog & Dag S5rbom

Page 138: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

This program is pUblished exclusively byScientific Software International, Inc.

7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.

Phone: (800) 247-6113, (847) 675-0720, Fax: (847) 675-2140Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004

Use of this program is sUbject to the terms specified in theUniversal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com

e following lines were read from file C:\Programes\lisre1870\NURSAKINAH\IST_WU.LS8:

rI VALIOITAS KONSTRUK 1ST SUBTES WU, NI~11 NO~963 MA=KM

7 7 TO 8 8 TO 9 9 TO 10 10 TO 11 11TO 4 1 TO 6 4 TO 11 4 TO 10 8

6 TO11 69 1

TO 61 TO1 TO

1 - LX 111 1 TO 2 2 TO 3 3 TO 4 4 TO 5 59 2 TO 9 6 TO 7 4 TO 11 8 TO 1110 9 TO 7 6 TO 7 1 TO 11 3 TO 3

~EM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11I SY FI~WU_COR

) NX~ll NK=l PH~ST TO~SY,FI

CJRFE< LX< TO< TO'. TO)

J AO=OFF IT=500 SS MI TV

JI VALIOITAS KONSTRUK 1ST SUBTES WU

Number of Input Variables 11Number of Y - Variables 0Number of X - Variables 11Number of ETA - Variables 0Number of KSI - Variables 1Number of Observations 963

'I VALIDITAS KONSTRUK 1ST SUBTES WU

lumber of Iterations = 67

,ISREL Estimates (Maximum Likelihood)

AMBOA-X

WURFE

ITEM1 ITEM6 ITEM11-0.47 0.17 -1.29(0.09) (0.07) (0.08)-5.21 2.30 -16.06

ITEM2 ITEM7-0.43 0.38(0.04 ) (0.05)-10.08 8.20

Page 139: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0.98Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) 0.42

'I VALIDITAS KONSTRUK 1ST SUBTES WU

itandardized Solution

LAMBDA-X

WURFE

ITEM1ITEM2ITEM3ITEM4ITEMSITEM6ITEM7ITEM8ITEM9

ITEM10ITEM11

PHI

-0.47-0.43-0.43

0.58-0.44

0.170.38

-0.280.390.41

-1.29

WURFE

1. 00

DATE: 1/ 612010TIME: 20:28

LIS R E L 8.70

BY

Karl G. J6reskog & Dag S6rbom

This program is pUblished exclusively byScientific Software International, Inc.

7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.

Phone: (800) 247-6113, (847) 675-0720, Fax: (847) 675-2140Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004

Use of this program is subject to the terms specified in theUniversal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com

rhe following lines were read from file C:\Programiles\lisreI870\NURSAKINAH\IST_ME.LS8:

JJI VALIDITAS KONSTRUK 1ST SUBTES ME)A NI~20 NO~963 MA~KM

LA[TEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEMS ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10[TEMl1 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20.'11 SY FI~ME_COR~O NX~20 NK~l PH~ST TD~SY,FI

LK!1ERKAU

Page 140: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

R LX 1 - LX 20R TO 1 1 TO 2 2 TO 3 3 TO 4 4 TO 5 5 TO 6 6 TO 7 7 TO 8 8 TO 9 9 TO 10 10R TO 11 11 TO 12 12 TO 13 13 TO 14 14 TO 15 15 TO 16 16 TO 17 17 TO 18 18 TO 19 19

20 20R TO 5 2 TO 20 17 TO 13 8 TO 19 4 TO 11 4 TO 9 8 TO 17 5 TO 15 14 TO 18 3 TO 7 6R TO 8 7 TO 15 8 TO 12 3 TO 16 12 TO 12 10 TO 16 15 TO 13 3 TO 20 6 TO 10 4 TO 18 4R TO 12 8 TO 16 3 TO 10 3 TO 18 6 TO 10 2 TO 18 2 TO 14 4 TO 14 1 TO 20 1 TO 9 1R TO 3 2 TO 19 5 TO 19 2 TO 19 8 TO 11 8 TO 12 11 TO 17 11 TO 19 3 TO 18 5 TO 14 11R TO 17 14 TO 19 9 TO 14 3 TO 13 6 TO 18 15 TO 12 1 TO 19 11 TO 16 4 TO 16 1 TO 9 7R TO 17 9 TO 20 2 TO 20 7 TO 14 12 TO 18 12 TO 15 12 TO 9 4 TO 13 9 TO 20 9 TO 10 8R TO 9 3 TO 14 9 TO 16 9 TO 16 8 TO 19 7 TO 15 6 TO 20 15 TO 14 5 TO 20 16 TO 8 6R TO 20 8 TO 17 6 TO 7 4 TO 17 12 TO 16 11 TO 20 10 TO 15 11 TO 7 2 TO 18 14 TO 11

R TO 9 2 TO 8 2 TO 4 1oo AO~OFF IT~500 SS MI TV

JI VALIOITAS KONSTRUK 1ST SOBTES ME

Number of Input Variables 20Number of Y - Variables 0Number of X - Variables 20Number of ETA - Variables 0Number of KSI - Variables 1Number of Observations 963

I VALIOITAS KONSTRUK 1ST SUBTES ME

umber of Iterations = 6

ISREL Estimates (Maximum Likelihood)

Ll\MBOA-X

MERKAU

ITEMI ITEM6 ITEM11 ITEM160.53 0.51 0.47 0.37(0.03) (0.03) (0.03) (0.03)16.72 17.05 14.24 10.94

ITEM2 ITEM7 ITEM12 ITEM170.56 0.49 0.42 0.49(0.03) (0.03) (0.03) (0.03)17.56 14.71 13.49 15.85

ITEM3 ITEM8 ITEM13 ITEM180.65 0.56 0.26 0.54(0.03) (0.03) (0.03) (0.03)20.95 17.96 8.27 16.44

ITEM4 ITEM9 ITEM14 ITEM190.79 0.59 0.46 0.56

(0.03) (0.03) (0.03) (0.03)6.26 17.16 13.67 16.11

ITEM5 ITEM10 ITEM15 ITEM200.58 0.53 0.46 0.38(0.03) (0.03) (0.03) (0.03)19.10 16.47 15.09 11.93

Page 141: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

PHI

MERI<AU

1.00Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 81Minimum Fit Function Chi-Square = 109.69 (P = 0.051)

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 107.94 (P = 0.064)Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 20.94

90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 51.49)

Minimum Fit Function Value = 0.11Population Discrepancy Function Value (FO) 0.022

90 Percent Confidence Interval for FO = (0.0 0.054)Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.01690 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.0 ; 0.025)

P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) ~ 1.00

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 0.3790 Percent Confidence Interval for ECVI = (O.35 ; 0.40)

ECVI for Saturated Model = 0.44ECVI for Independence Model = 13.68

Chi-Square for Independence Model with 190 Degrees of FreedomIndependence AIC ~ 13157.25

Model AIC ~ 353.94Saturated AIC ~ 420.00

Independence CAlC = 13274.65Model CAlC ~ 1075.96

Saturated CAlC = 1652.71

Normed Fit Index (NFl) ~ 0.99Non-Normed Fit Index (NNFI) ~ 1.00

Parsimony Norrned Fit Index (PNFI) = 0.45Comparative Fit Index (CFI) = 1.00Incremental Fit Index (IFI) = 1.00Relative Fit Index (RFI) ~ 0.98

Critical N (CN) ~ 1058.65

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.020Standardized RMR ~ 0.021

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.99Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0.97

Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.41

JI VALIDITAS KONSTRUK 1ST SUBTES ME

Standardized Solution

LAMBDA-X

MERKAU

13117.25

ITEMlITEM2ITEM3ITEM4ITEM5ITEM6

0.530.560.650.790.580.51

Page 142: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

ITEM7 0.49ITEM8 0.56ITEM9 0.59

ITEMI0 0.53ITEMl1 0.47ITEM12 0.42ITEM13 0.26ITEM14 0.46ITEM15 0.46ITEM16 0.37ITEM17 0.49ITEM18 0.54ITEM19 0.56ITEM20 0.38

PHI

MERKAU

1. 00

DATE: 1/ 9/2010TIME: 16:14

LIS R E L 8.70

BY

Karl G. J6reskog & Dag S6rbom

This program is published exclusively byScientific Software International, Inc.

7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.

Phone: (800) 247-6113, (847) 675-0720, Fax: (847) 675-2140Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2004

Use of this program is subject to the terms specified in theUniversal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com

'he following lines were read from file C:\Program Files\lisre1870\NURSAKINAH\ISTID.LS8:

'JI VALIDITAS KONSTRUK INTELEGENSI UMUM (GENERAL INTELLIGENCE) TES 1ST~ NI=151 NO=963 MA=KM,AE1 SE2 SE3 SE4 SE5 SE6 SE7 SE8 SE9 SEIO SEll SE12 SEl3 SEl4 SE15 SE16 SE17 SEl8 SEl9,20'AI WA2 WA3 WA4 WA5 WA6 WA7 WAS WA9 WAIO WAll WAl2 WA13 WAH WAl5 WAl6 WAl7 W~18 WAl920NI AN2 AN3 AN4 AN5 AN6 AN7 AN8 AN9 ANIO ANll AN12 ANl3 AN14 ANl5 ANl6 ANl7 ANl8 ANl920~l RA2 RA3 RA4 RA5 RA6 RA7 RA8 RA9 RAIO RAll RAl2 RAl3 RA14 RA15 RAl6 RAl7 RA18 RA19,20Rl ZR2 ZR3 ZR4 ZR5 ZR6 ZR7 ZR8 ZR9 ZRI0 ZRII ZRI2 ZRl3 ZR14 ZR15 ZR16 ZRI7 ZRI8 ZR1920'AI FA2 FA3 FA4 FA5 FA6 FA7 FA8 FA9 FAIO FAll FAl2 FAl3 FA14 FA15 FAl6 FAl7 FA18 FA1920UI WU2 \'1U3 WU4 WU5 WU6 WU7 WU8 WU9 WUIO WUll

Page 143: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

~E1 ME2 ME3 ME4 ME5 ME6 ME7 ME8 ME9 ME10 ME11 ME12 ME13 ME14 ME15 ME16 ME17 ME18 ME19,20,M SY FI~ISTFULL.COR

3El 3 5 6 10 11 13 15 17 19 20 21 24 27 29 31 32 34 35 37 38 39 40 41 43 44 45 46 47 48l 50 51 52 53 54 55 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78l 8031 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107)8 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 124 126 127 129 130l32 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151110 NY~125 NE~8 NK~l TE~SY,FI PH~ST PS~OI GA~FI

l.E

100 6 LY 102 7 LY 103 7 LY 104LY 112 8 LY 113 88 LY 120 8 LY 121 8 LY 122 8

99 6 LYLY 111 88 LY 119

3E WA AN RA ZR FA WU MEcK;ENERAL,R TE lITE 2 2 TE 3 3 TE 4 4 TE 5 5 TE 6 6 TE 7 7 TE 8 8 TE 9 9 TE 10 10,R TE 11 11 TE 12 12 TE 13 13 TE 14 14 TE 15 15 TE 16 16 TE 17 17 TE 18 18 TE 19 19, 20 20,R TE 21 21 TE 22 22 TE 23 23 TE 24 24 TE 25 25 TE 26 26 TE 27 27 TE 28 28 TE 29 29, 30 30,R TE 31 31 TE 32 32 TE 33 33 TE 34 34 TE 35 35 TE 36 36 TE 37 37 TE 38 38 TE 39 39, 40 40,R TE 41 41 TE 42 42 TE 43 43 TE 44 44 TE 45 45 TE 46 46 TE 47 47 TE 48 48 TE 49 49, 50 50,R TE 51 51 TE 52 52 TE 53 53 TE 54 54 TE 55 55 TE 56 56 TE 57 57 TE 58 58 TE 59 59, 60 60,R TE 61 61 TE 62 62 TE 63 63 TE 64 64 TE 65 65 TE 66 66 TE 67 67 TE 68 68 TE 69 69" 70 70,R TE 71 71 TE 72 72 TE 73 73 TE 74 74 TE 75 75 TE 76 76 TE 77 77 TE 78 78 TE 79 79

" 80 80,R TE 81 81 TE 82 82 TE 83 83 TE 84 84 TE 85 85 TE 86 86 TE 87 87 TE 88 88 TE 89 89" 90 90,R TE 91 91 TE 92 92 TE 93 93 TE 94 94 TE 95 95 TE 96 96 TE 97 97 TE 98 98 TE 99 99" 100 100'R TE 101 101 TE 102 102 TE 103 103 TE 104 104 TE 105 105 TE 106 106 TE 107 107 TE)8 108 TE 109 109 TE 110 110~ TE 111 III TE 112 112 TE 113 113 TE 114 114 TE 115 115 TE 116 116 TE 117 117 TEL8 118 TE 119 119 TE 120 120~ TE 121 121 TE 122 122 TE 123 123 TE 124 124 TE 125 125~ LY 2 1 LY 3 1 LY 4 1 LY 5 1 LY 6 1 LY 7 1 LY 8 1 LY 9 1 LY lOlLY 11 1 LY 13 2 LYI 2 LY 15 2 LY 16 2 LY 17 2 LY 18 2 LY 19 2 LY 20 2 LY 21 2 LY 22 2 LY 23 2~ LY 25 3 LY 26 3 LY 27 3 LY 28 3 LY 29 3 LY 30 3 LY 31 3 LY 32 3 LY 33 3 LY 34 3~ 35 3 LY 36 3 LY 37 3 LY 38 3 LY 39 3 LY 40 3 LY 41 3'R LY 43 4 LY 44 4 LY 45 4 LY 46 4 LY 47 4 LY 48 4 LY 49 4 LY 49 4 LY 50 4 LY 51 4~ 52 4 LY 53 4 LY 54 4 LY 55 4 LY 56 4 LY 57 4 LY 58 4 LY 59 4 LY 60 4'R LY 61 4 LY 63 5 LY 64 5 LY 65 5 LY 66 5 LY 67 5 LY 68 5 LY 69 5 LY 70 5 LY 71 5 LY! 5 LY 73 5 LY 74 5 LY 75 5 LY 76 5 LY 77 5 LY 78 5 LY 79 5 LY 80 5~R LY 82 6 LY 83 6 LY 84 6 LY 85 6 LY 86 6 LY 87 6 LY 87 6 LY 88 6 LY 89 6 LY 90 6 LY. 6 LY 92 6 LY 93 6~ LY 94 6 LY 95 6 LY 96 6 LY 97 6 LY 98 6 LYLY 105 7 LY 107 8 LY 108 8 LY 109 8 LY 110 8

'R LY 114 8 LY 115 8 LY 116 8 LY 117 8 LY 118, 123 8 LY 124 8 LY 125 8~ GA 1 1 GA 2 1 GA 3 1 GA 4 1 GA 5 1 GA 6 1 GA 7 1 GA 8 1'A 1 LY lILY 12 2 LY 24 3 LY 42 4 LY 62 5 LY 81 6 LY 101 7 LY 106 8'0lU AO~OFF IT~1000 TV SS

lJI VALIOITAS KONSTRUK INTELEGENSI UMUM (GENERAL INTELLIGENCE) TES 1ST

Number of Input Variables151Number of Y - Variables 125Number of X - Variables a

Page 144: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Number of ETA - Variables 8Number of KSI - Variables 1Number of Observations 963

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 7617Minimum Fit Function Chi-Square = 607.30 (P = 1.00)

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 596.66 (P 1.00)Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 0.0

90 Percent Confidence Interval for NCP = (0.0 ; 0.0)

Minimum Fit Function Value = 0.63Population Discrepancy Function Value (FO)

90 Percent Confidence Interval for FO = (0.0Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)90 Percent Confidence Interval for RMSEA = {O.OP-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) ~

0.00.0)~ 0.0; 0.0)1.00

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 8.4590 Percent Confidence Interval for ECVI = (8.45 ; 8.45)

ECVI for Saturated Model ~ 16.37ECVI for Independence Model = 1.97

Chi-Square for Independence Model with 7750 Degrees of FreedomIndependence AIC ~ 1899.44

Model AIC ~ 1112.66Saturated AIC ~ 15750.00

Independence CAlC = 2633.20Model CAlC ~ 2627.13

Saturated CAlC ~ 61976.67

Norrned Fit Index (NFl) ~ 0.63Non-Normed Fit Index (NNFI) = -0.17

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.62Incremental Fit Index (IFI) = -0.17

Relative Fit Index (RF1) ~ 0.63

Critical N (CN) ~ 12526.31

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.096Standardized RMR ~ 0.0087

Goodness of Fit Index (GFI) ~ 0.99Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) 0.99

Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.96

1649.44

rI VALIDITAS KONSTRUK INTELEGENSI UMUM (GENERAL INTELLIGENCE) TES 1ST

:andardized Solution

LAMBDA-Y

SE1SE3SE5SE6

SE10SEllSE13SE15

SE

0.250.200.040.260.290.18

-0.04-0.04

WA AN RA ZR FA

Page 145: PENGUJIAN VALIDITAS KONSTRUK DARI  · PDF filetidak bisa saya sebutkan satu persatu. ... Tunjukkan pada dunia, ... Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

SEl7SE19SE20

WA1WA4WA7WA9

WAllWA12WAl4WA15WA17WA18WA19WA20

ANIAN3AN4AN5AN6AN7AN8AN9

ANIOANllAN12AN13ANl4AN15ANI7AN18AN19AN20

RA1RA2RA3RA4RA5RA6RA7RA8RA9

RA10RAllRA12RA13RA14RA15RA16RAl7RA18RAI9RA20

ZRIZR2ZR3ZR4ZR5ZR6ZR7ZR8ZR9

ZRIO

0.370.160.01

0.050.10

-0.070.190.370.380.42

-0.050.390.410.540.23

0.440.450.540.460.560.220.280.300.380.010.770.550.430.420.270.090.440.31

0.350.340.520.570.520.440.340.400.460.380.390.310.520.491.250.200.450.360.410.22

PERPUSTAKAAN IFUIIII SYAHID JAKAfI riO,

0.610.390.560.720.700.710.680.680.530.65

I.,J