32
Oleh: Baharuddin

Pengujian TUM Bahar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Volume TUM merupakan volume nominal tiap kompartemen yang ditunjuk oleh indeks penunjukan.Penentuan letak indeks penunjukan diatur dalam ST No. 34/PDN/Kep/3/2010.Beragam cara yang biasa digunakan petugas/penguji dilapangan dalam menentukan letak indeks penunjukan pada pengujian TUM metode penakaran masuk.Salah satunya adalah dengan cara interpolasi

Citation preview

Oleh:

Baharuddin

Batasan Masalah Tangki Ukur Mobil (TUM) 1 kompartemen dengan

kapasitas 5.000 liter.

Bejana Ukur Standar (BUS) kapasitas 1.000 liter.

Pengujian TUM dengan cara volumetrik penakaran masuk untuk menentukan volume nominal, volume ruang kosong, kepekaan serta letak indeks penunjukan pada TUM.

Penentuan letak indeks penunjukan volume nominal TUM dengan beberapa cara, salah satunya dengan cara interpolasi

Tujuan

Untuk mengetahui dan memahami pengujian TUM metode penakaran masuk dan menentukan letak indeks volume nominal dengan beragam cara termasuk dengan cara interpolasi.

Manfaat

Sebagai pengetahuan dan pendalaman materi bagi penera tentang pengujian TUM.

Sehingga penera dapat melakukan pengujian TUM dengan lebih cermat, tepat dan teliti serta sesuai dengan prosedur.

Definisi TUM TUM adalah Tangki ukur yang dapat digunakan

untuk piranti pengukuran volume cairan, ditempatkan tetap di atas landasan mobil atau dihubungkan secara terpisah pada mobil tersebut yang dapat dibagi lagi menjadi beberapa kompartemen.(SK Dirjen PDN no.34/PDN/Kep/3/2010)

Kontruksi TUM TUM berbentuk silinder mendatar dengan penampang melingkarnya berbentuk lingkaran, ellips, gabungan ellips dan segi empat yang beradius (square-oval). Jadi tidak diperkenankan yang berpenampang persegi empat dan sejenisnya.

Sistem Pengisian Cairan Kedalam TUM TUM-Top Loading (TUM-TL)

TUM dengan sistem dengan pengisian cairan dari atas melalui Dom/ manhole tangki.

TUM-Botton Loading (TUM-BL)

TUM dengan sistem pengisian dengan cairan dari bawah tangki melalui katup pengisian (Loading Valve).

Metode Pengujian TUM

Metode Gravimetrik

Metode Volumetrik penakaran masuk

Metode Volumetrik penakaran keluar

Metode Penakaran Masuk Proses pengujian yang dilakukan dengan cara memasukkan cairan uji yang telah ditakar dengan Bejana Ukur Standar (BUS) ke dalam TUM yang akan diuji.

Catatan: BUS dengan tipe penggunaan "basah", saat pengosongannya harus memperhatikan waktu tetes atau "delivery time”.

PROSEDUR PENGUJIAN TUM METODE VOLUMETRIK PENAKARAN MASUK

Prasyarat Pengujian TUM Prasyarat: Peralatan/perlengkapan uji yang digunakan harus

bersertifikat. Peralatan/perlengkapan uji yang digunakan harus berada

dalam kondisi laik pakai serta disesuaikan dengan tingkat ketelitian yang diharapkan.

Petugas tera/tera ulang harus memahami dan menguasai: a. Metode pembacaan meniskus bejana ukur/gelas ukur; b. Metode pembacaan nonius pada salib ukur/alat ukur

ketinggian cairan; c. Petunjuk perhitungan massa jenis air suling (bila

menggunakan air suling sebagai cairan ujinya)

Standar, Peralatan, dan Perlengkapan Uji 1. Bejana ukur standar dengan kapasitas

1.000 L dan 10 L; 2. Thermometer dengan skala terkecil 0,1 °C; 3. Stopwatch; 4. Landasan bejana lengkap dengan

waterpassnya; 5. Cerapan pengujian tangki ukur mobil

metode volumetrik penakaran masuk; 6. Gelas ukur; 7. Areometer/densimeter/hydrometer; 8. Salib ukur, tongkat ukur, meter saku dan

ban/pita ukur; 9. Penyipat datar.

Persiapan Pengujian TUM 1. Pastikan cairan yang digunakan berupa air bersih,

bebas dari kontaminasi atau bebas dari bahan yang dapat menyebabkan korosi, dalam jumlah yang cukup.

2. Pastikan kondisi peralatan/perlengkapan uji laik fungsi;

3. Catat/rekam data teknis Bejana Ukur Standar (BUS) dan TUM yang akan diuji ke dalam cerapan pengujian;

4. Tentukan tipe penggunaan bejana ukur standar yang akan digunakan "kering" dan/atau "basah";

PELAKSANAAN PENGUJIAN TUM

Syarat BKD Syarat Kemetrologian

Syarat Teknis

1000 L

2

`

1

` 5000 L

Gambaran Pengujian

Pengujian Volume Nominal

1. Catat data kondisi pengujian;

2. Siapkan BUS dalam keadaan basah (tipe&waktu tetesan)

3. Isilah BUS=Volume Nominal

4. Ukur dan catat suhu air dalam BUS (ts)

5. Ukur dan catat volume air dalam BUS

6. Tuang Air BUS ke dalam TUM (30 sekon)

7. Ulangi langkah 3 s/d 6 (TUM=Volume Nominal)

8. Ukur dan catat suhu air dalam TUM (tm)

SPESIFIKASI ALAT DATA KENDARAAN

Merek :

No. Polisi :

No. Rangka :

Pemilik sesuai STNK :

Alamat :

Paraf / Tanda tangan Penguji : 1

1 2

2

kg/m3

0.000037

0.0000477

1 liter mm

2

3 1

4 2

5 3

6 4

7 5

8 6

9 7

Jumlah liter (V1) 8

Letak Indek Penunjuk antara mm dan Ditakar dengan BUS > 20L, …. kali : (V1):

a.  Letak Indek Pen dari bibir dom : ……..+-------(…… -…..) : Ditakar dengan BUS ≤ 20L, ... kali : (DV) :

b.   Letak Indek Pen dari dasar TUM : mm

c.    Kepekaan di sekitar Indek Volume Nominal : L/2mm

d.   Volume Ruang Kosong = ∆V : L

e.   Isi Cairan yang tertinggal : L

Volume kompartemen pada 28oC:(VxCtlxCts) :

Volume Nominal seharusnya :

Selisih ( ∆V ) :

Ctl : ρts / ρtm

Cts : 1+gs(ts-28)+gm(28-tm)

mm

mm

Volume yang di takar (V):

l iter liter

Tinggi Level Volume Nominal

BUS 2000 L BUS 1000 L Suhu (oC) NomorVolume Air yang

dikurangkan (∆V1)

Penakaran dengan Bejana Ukur Standar Besar Penakaran dengan Bejana Ukur Standar Kecil

Pengukuran dengan memakai Bejana Ukur > 20 L (+ koreksi) 20 L ± ……L atau 10 L ± ……LPenunjukan Salib Ukur

/Alat Ukur

Ketinggian

Cairan

dengan waktu tetesan 30 sekon dengan waktu tetesan 10 sekon

Nomor BUS 5000 L

Volume Air yang ditambahkan

(∆V2)

Jumlah Volume Air yang

ditakar (ΣVn)

Koef. muai kubik bahan BUS (gs) : /oC

Suhu Air rata-rata dalam BUS (ts) : oC Berat Jenis Air dalam BUS (ρts)

Koef. muai kubik bahan TUM (gm) : /oC

Suhu Air rata-rata dalam TUM (tm) : oC Berat Jenis Air dalam TUM (ρtm) kg/m3

Tanggal Pengujian :

Penguji :

Kapasitas :

Merek/Buatan :

Jumlah Kompartemen :

CERAPAN PENGUJIAN TANGKI UKUR MOBILMETODA VOLUMETRIK DENGAN PENAKARAN MASUK

Tangki Ukur untuk :

No. Kompartemen :

1000,1 1000,1 1000,1 1000,1 1000,1

5000,5

26,7 27,9

27,4 27,5

27,5

27,4

27,4

25,3

Mercurius Sari Bandung 1

5000 liter 12 Mei 2014

Eka Riyanto Tanggo Baharuddin

5000,5 230,9

1

Penentuan Indeks penunjukan

1. Hitung koreksi-koreksi volume yang timbul

2. Tambahkan atau kurangkan volume air yang ada dalam TUM/kompartemen sesuai hasil perhitungan koreksi

3. Ukur ketinggian permukaan cairan pada volume nominal dengan menggunakan salib ukur dan/atau tongkat ukur

I. Penentuan Indeks Penunjukan dengan menghitung faktor koreksi 1. Hitung koreksi-koreksi

volume yang timbul; 2. Hitung volume air

dalam TUM sebenarnya pada suhu 28 °C

3. Tambahkan atau kurangkan volume air yang ada dalam TUM (kompartemen) sesuai hasil perhitungan koreksi

4. Ukur ketinggian permukaan cairan pada volume nominal dengan menggunakan salib ukur dan/atau tongkat ukur

SPESIFIKASI ALAT DATA KENDARAAN

Merek :

No. Polisi :

No. Rangka :

Pemilik sesuai STNK :

Alamat :

Paraf / Tanda tangan Penguji : 1

1 2

2

kg/m3

0.000037

0.0000477

1 liter mm

2

3 1

4 2

5 3

6 4

7 5

8 6

9 7

Jumlah liter (V1) 8

Letak Indek Penunjuk antara mm dan Ditakar dengan BUS > 20L, …. kali : (V1):

a.  Letak Indek Pen dari bibir dom : ……..+-------(…… -…..) : Ditakar dengan BUS ≤ 20L, ... kali : (DV) :

b.   Letak Indek Pen dari dasar TUM : mm

c.    Kepekaan di sekitar Indek Volume Nominal : L/2mm

d.   Volume Ruang Kosong = ∆V : L

e.   Isi Cairan yang tertinggal : L

Volume kompartemen pada 28oC:(VxCtlxCts) :

Volume Nominal seharusnya :

Selisih ( ∆V ) :

Ctl : ρts / ρtm

Cts : 1+gs(ts-28)+gm(28-tm)

mm

mm

Volume yang di takar (V):

l iter liter

Tinggi Level Volume Nominal

BUS 2000 L BUS 1000 L Suhu (oC) NomorVolume Air yang

dikurangkan (∆V1)

Penakaran dengan Bejana Ukur Standar Besar Penakaran dengan Bejana Ukur Standar Kecil

Pengukuran dengan memakai Bejana Ukur > 20 L (+ koreksi) 20 L ± ……L atau 10 L ± ……LPenunjukan Salib Ukur

/Alat Ukur

Ketinggian

Cairan

dengan waktu tetesan 30 sekon dengan waktu tetesan 10 sekon

Nomor BUS 5000 L

Volume Air yang ditambahkan

(∆V2)

Jumlah Volume Air yang

ditakar (ΣVn)

Koef. muai kubik bahan BUS (gs) : /oC

Suhu Air rata-rata dalam BUS (ts) : oC Berat Jenis Air dalam BUS (ρts)

Koef. muai kubik bahan TUM (gm) : /oC

Suhu Air rata-rata dalam TUM (tm) : oC Berat Jenis Air dalam TUM (ρtm) kg/m3

Tanggal Pengujian :

Penguji :

Kapasitas :

Merek/Buatan :

Jumlah Kompartemen :

CERAPAN PENGUJIAN TANGKI UKUR MOBILMETODA VOLUMETRIK DENGAN PENAKARAN MASUK

Tangki Ukur untuk :

No. Kompartemen :

1000,1 1000,1 1000,1 1000,1 1000,1

5000,5

26,7 27,9

27,4 27,5

27,5

27,4

27,4

25,3

Mercurius Sari Bandung 1

5000 liter 12 Mei 2014

Eka Riyanto Tanggo Baharuddin

5000,5 230,9

265,8 - 10 + 20

4990,5 5010,5 185.0

+ 38,0

996.96936 996.40406

Menghitung Koreksi Volume (Ctl & Cts) 1. Menghitung massa jenis air rata-rata dalam BUS & TUM (Tabel massa jenis air

destilata) BUS ts = 27,4 °C ρts = 996,40406 kg/m3 TUM tm = 25,3 °C ρtm = 996,96936 kg/m3

2. Menghitung faktor koreksi akibat perbedaan rata-rata suhu air dalam TUM dan BUS (Ctl)

𝐶𝑡𝑙 =ρtsρtm = 0.999432981

3. Menghitung faktor koreksi akibat perbedaan bahan TUM dan BUS (Cts) 𝐶𝑡𝑠 = 1 + 𝛾𝑠 𝑡𝑠 − 28 + 𝛾𝑚 28 − 𝑡𝑚 = 1 + 0,0000477 (27,4 – 28) + 0,000037 (28 – 25,3) = 1, 00007128 4. Menghitung Volume air sebenarnya dalam TUM (V28 ) V28 = V x Ctl x Cts

= 5000,5 x 0,999432981 x 1,00007128 liter = 4998,021 liter

ΔV = -1,979 liter

t1 = 222,3 mm t2 = 1028 mm

II. Penentuan Indeks Penunjukan dengan menghitung koreksi BUS

1. Hitung volume air yang ditakar kedalam TUM+ Koreksi BUS;

2. Hitung koreksi total = V takar - Vn

3. Tambahkan atau kurangkan volume air yang ada dalam TUM (kompartemen) sesuai hasil perhitungan koreksi total

4. Ukur ketinggian permukaan cairan pada volume nominal dengan menggunakan salib ukur dan/atau tongkat ukur

SPESIFIKASI ALAT DATA KENDARAAN

Merek :

No. Polisi :

No. Rangka :

Pemilik sesuai STNK :

Alamat :

Paraf / Tanda tangan Penguji : 1

1 2

2

kg/m3

0.000037

0.0000477

1 liter mm

2

3 1

4 2

5 3

6 4

7 5

8 6

9 7

Jumlah liter (V1) 8

Letak Indek Penunjuk antara mm dan Ditakar dengan BUS > 20L, …. kali : (V1):

a.  Letak Indek Pen dari bibir dom : ……..+-------(…… -…..) : Ditakar dengan BUS ≤ 20L, ... kali : (DV) :

b.   Letak Indek Pen dari dasar TUM : mm

c.    Kepekaan di sekitar Indek Volume Nominal : L/2mm

d.   Volume Ruang Kosong = ∆V : L

e.   Isi Cairan yang tertinggal : L

Volume kompartemen pada 28oC:(VxCtlxCts) :

Volume Nominal seharusnya :

Selisih ( ∆V ) :

Ctl : ρts / ρtm

Cts : 1+gs(ts-28)+gm(28-tm)

mm

mm

Volume yang di takar (V):

l iter liter

Tinggi Level Volume Nominal

BUS 2000 L BUS 1000 L Suhu (oC) NomorVolume Air yang

dikurangkan (∆V1)

Penakaran dengan Bejana Ukur Standar Besar Penakaran dengan Bejana Ukur Standar Kecil

Pengukuran dengan memakai Bejana Ukur > 20 L (+ koreksi) 20 L ± ……L atau 10 L ± ……LPenunjukan Salib Ukur

/Alat Ukur

Ketinggian

Cairan

dengan waktu tetesan 30 sekon dengan waktu tetesan 10 sekon

Nomor BUS 5000 L

Volume Air yang ditambahkan

(∆V2)

Jumlah Volume Air yang

ditakar (ΣVn)

Koef. muai kubik bahan BUS (gs) : /oC

Suhu Air rata-rata dalam BUS (ts) : oC Berat Jenis Air dalam BUS (ρts)

Koef. muai kubik bahan TUM (gm) : /oC

Suhu Air rata-rata dalam TUM (tm) : oC Berat Jenis Air dalam TUM (ρtm) kg/m3

Tanggal Pengujian :

Penguji :

Kapasitas :

Merek/Buatan :

Jumlah Kompartemen :

CERAPAN PENGUJIAN TANGKI UKUR MOBILMETODA VOLUMETRIK DENGAN PENAKARAN MASUK

Tangki Ukur untuk :

No. Kompartemen :

1000,1 1000,1 1000,1 1000,1 1000,1

5000,5

26,7 27,9

27,4 27,5

27,5

27,4

27,4

25,3

Mercurius Sari Bandung 1

5000 liter 12 Mei 2014

Eka Riyanto Tanggo Baharuddin

996.96936 996.40406

5000,5 230,9

- 0,5 5000,0 232,6

Vpenakaran = 5 x (Volume BUS + Koreksi)

= 5 x (1.000 + 0,1) liter

= 5000,5 liter

Koreksi = Vpenakaran – Vn

= (5000,5 – 5000) liter

= + 0,5 liter

t1 = 232,6 mm

t2 = 1025 mm

III. Penentuan Indeks Penunjukan dengan cara interpolasi

1. Hitung volume air yang ditakar

kedalam TUM+ Koreksi BUS;

2. Ukur ketinggian permukaan cairan pada volume nominal dengan menggunakan salib ukur dan/atau tongkat ukur

3. Kurangi volume cairan dalam TUM dengan menggunakan BUS 10 L

4. Ukur ketinggian permukaan cairan dengan menggunakan salib ukur

5. Tambahkan volume cairan dalam TUM dengan BUS 10 L sebanyak 2 x

6. Ukur ketinggian permukaan cairan dengan menggunakan salib ukur

7. Ukur ketinggian permukaan cairan pada volume nominal dengan menggunakan salib ukur dan/atau tongkat ukur

SPESIFIKASI ALAT DATA KENDARAAN

Merek :

No. Polisi :

No. Rangka :

Pemilik sesuai STNK :

Alamat :

Paraf / Tanda tangan Penguji : 1

1 2

2

kg/m3

0.000037

0.0000477

1 liter mm

2

3 1

4 2

5 3

6 4

7 5

8 6

9 7

Jumlah liter (V1) 8

Letak Indek Penunjuk antara mm dan Ditakar dengan BUS > 20L, …. kali : (V1):

a.  Letak Indek Pen dari bibir dom : ……..+-------(…… -…..) : Ditakar dengan BUS ≤ 20L, ... kali : (DV) :

b.   Letak Indek Pen dari dasar TUM : mm

c.    Kepekaan di sekitar Indek Volume Nominal : L/2mm

d.   Volume Ruang Kosong = ∆V : L

e.   Isi Cairan yang tertinggal : L

Volume kompartemen pada 28oC:(VxCtlxCts) :

Volume Nominal seharusnya :

Selisih ( ∆V ) :

Ctl : ρts / ρtm

Cts : 1+gs(ts-28)+gm(28-tm)

mm

mm

Volume yang di takar (V):

l iter liter

Tinggi Level Volume Nominal

BUS 2000 L BUS 1000 L Suhu (oC) NomorVolume Air yang

dikurangkan (∆V1)

Penakaran dengan Bejana Ukur Standar Besar Penakaran dengan Bejana Ukur Standar Kecil

Pengukuran dengan memakai Bejana Ukur > 20 L (+ koreksi) 20 L ± ……L atau 10 L ± ……LPenunjukan Salib Ukur

/Alat Ukur

Ketinggian

Cairan

dengan waktu tetesan 30 sekon dengan waktu tetesan 10 sekon

Nomor BUS 5000 L

Volume Air yang ditambahkan

(∆V2)

Jumlah Volume Air yang

ditakar (ΣVn)

Koef. muai kubik bahan BUS (gs) : /oC

Suhu Air rata-rata dalam BUS (ts) : oC Berat Jenis Air dalam BUS (ρts)

Koef. muai kubik bahan TUM (gm) : /oC

Suhu Air rata-rata dalam TUM (tm) : oC Berat Jenis Air dalam TUM (ρtm) kg/m3

Tanggal Pengujian :

Penguji :

Kapasitas :

Merek/Buatan :

Jumlah Kompartemen :

CERAPAN PENGUJIAN TANGKI UKUR MOBILMETODA VOLUMETRIK DENGAN PENAKARAN MASUK

Tangki Ukur untuk :

No. Kompartemen :

1000,1 1000,1 1000,1 1000,1 1000,1

5000,5

26,7 27,9

27,4 27,5

27,5

27,4

27,4

25,3

Mercurius Sari Bandung 1

5000 liter 12 Mei 2014

Eka Riyanto Tanggo Baharuddin

5000,5 230,9

265,8 - 10 + 20

4990,5 5010,5 185.0

+ 38,0

996.96936 996.40406

No Cairan yang

ditambahkan/dikurangkan (L)

Volume TUM hasil penambahan/

pengurangan

(L)

Penunjukan

salib ukur

(mm)

1 0 5.000,500 230,9

2 -10 4.990,500 265,8

3 +20 5.010,500 185,0

t1 = 265,8 + *5000,0 −4990,5

5010,5 −4990,5 } x (185,0 – 265,8)

= 227,4 mm

5.000 L

Pengujian Kepekaan 1. Kurangi volume cairan TUM dengan BUS 10

liter

2. Ukur dan catat ketinggian cairan (x1)

3. Tambahkan cairan TUM menggunakan BUS 10 L sebanyak 2 kali,

4. Ukur dan catat ketinggian cairan (x2)

5. Menghitung kepekaan di sekitar indeks volume nominalnya dengan rumus:

=

265,8 −185,0 𝑚𝑚

20 𝐿 = 4,04 mm/L ≥ 0,4 mm/L

Pengujian Volume Ruang Kosong

1. Kedudukan permukaan air (X2)

2. Tambahkan cairan dengan menggunakan BUS hingga mencapai Bibir DOM

3. Menghitung Volume ruang kosong dengan rumus:

Vrk = jumlah air yang ditambahkan + 10 L = 38 L + 10 L = 48 L ≥ 37,5 L

Hasil Pengujian Letak Indeks

No Metode Penentuan Letak Indeks Letak Indeks Penunjukan

t1(mm) t2 (mm)

1 Tanpa memperhitungkan faktor

koreksi 230,9 1026

2 Dengan memperhitungkan faktor

koreksi BUS 232,6 1025

3

Dengan memperhitungkan faktor

koreksi suhu dan koefisien muai

bahan

222,3 1028

4 Dengan cara interpolasi 227,4 1027

t1 = 265,8 +(5000−4990,5)

(5010,5−4990,5)x (185,0-265,8) = 227,4 mm

Hasil Pengujian (2) Kepekaan sekitar Indeks

No Cairan yang

ditambahkan/dikurangkan (L)

Volume TUM hasil penambahan/

pengurangan

(L)

Penunjukan

salib ukur

(mm)

1 0 5.000,500 230,9

2 -10 4.990,500 265,8

3 +20 5.010,500 185,0

𝑝 =(265,8 − 185,0) 𝑚𝑚

20 𝐿= 4,04 mm/L

Analisa Penentuan letak indeks penunjukan volume nominal

TUM dengan beragam cara maka diperoleh ketinggian indeks dari bibir manhole yang berbeda-beda.

Posisi indeks yang ditentukan tanpa memperhitungkan faktor koreksi adalah 230,9 mm dari bibir manhole. Sedangkan posisi indeks yang ditentukan dengan memperhitungkan faktor koreksi (BUS, Suhu, Muai Bahan) adalah 222,3 mm dari bibir manhole.

Terdapat selisih yang cukup jauh sebesar 8,6 mm atau sekitar 2,13 liter.

Analisa (2) Posisi indeks penunjukan volume nominal TUM

dengan cara interpolasi ke nilai kepekaan sekitar indeks adalah 227,4 mm dari bibir manhole,

Terdapat selisih dengan posisi indeks yang ditentukan dengan memperhitungkan faktor-faktor koreksi yaitu sebesar 5,1 mm atau sekitar 1,26 liter.

Posisi Indeks yang diperoleh dengan cara interpolasi ini tidak berbedah jauh dengan posisi indeks hasil penakaran awal/tanpa faktor koreksi.

Kesimpulan Dengan beragam cara yang digunakan oleh petugas

dilapangan dalam menentukan letak indeks penunjukan volume nominal TUM maka hasil pengujian yang diperoleh juga berbeda-beda.

Letak indeks penunjukan yang diperoleh dengan cara interpolasi berada diatas indeks yang diperoleh dengan menghitung faktor-faktor koreksi.

Penentuan letak indeks dengan cara interpolasi pada dasarnya juga mengabaikan faktor koreksi (suhu & muai bahan).

Saran Sebaiknya faktor-faktor koreksi yang mempengaruhi

hasil pengukuran tetap harus diperhitungkan meskipun nilainya kecil agar diperoleh hasil pengujian yang lebih tepat dan akurat

Dalam melaksanakan pengujian sebaiknya tetap berpedoman pada syarat teknis yang telah ditetapkan

Penentuan letak indeks penunjukan volume nominal TUM dengan cara interpolasi kurang tepat untuk diterapkan/digunakan pada pengujian TUM dengan metode penakaran masuk