18
122 Tosida et al. Kearifan lokal kolaborasi edu‐eko wisata PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN KEARIFAN LOKAL KOLABORASI EDUEKO WISATA SUSTAINABILITY AND IMAGING OF LOCAL WISDOM STRENGTHENING : COLLABORATION OF ECOEDU TOURISM ET Tosida 1a , AD Walujo 2 , dan MI Suriyansyah 1 1 Program Studi Teknik Komputer, Universitas Pakuan, Jalan Pakuan PO Box 452 Bogor 2 Program Studi Manajemen Pariwisata, STP Bogor, Jalan Curug Mekar 17 Yasmin Bogor a Korespondensi: Eneng Tita Tosida, Email: [email protected] (Diterima: 22‐08‐2017; Ditelaah: 22‐08‐2017; Disetujui: 24‐10‐2017) ABSTRACT Situ Gede natural tourism Bogor is well known as one tourist destination that is quite crowded by tourists. Crowded tourist arrivals have not been able to contribute to socio‐economic improvement for the surrounding community. Tourists tend to come at a glance just to enjoy the coolness of the atmosphere, and seem monotonous. Whereas Situ Gede has the potential and tourism assets are quite complete, especially when associated with local wisdom as a tourist attraction. Tourism assets include various aspects, including economic aspects (unique products‐typical home industry), biology (unique habitat), culture (culinary, arts) and aspects of history and geology. The community has not been able to explore, create, collaborate, present, integrate and promote these potential assets into innovative‐creative tourism packages. Therefore it is necessary for empowerment activities to strengthen sustainability, and to imitate local wisdom into collaboration of eco‐edu tourism Situ Gede. These objectives can be achieved by providing training for activities partners through: Asset Inventory Training, Travel Tour Creation, Media Promotion Creation Training and Digital Information Media Management, Facilitation of Media Promotion Incentive, Local Wisdom Collaboration into Educational Tour to Support Learning Program Thematic Integrated Curriculum 2013 based on Multi Media, and Action Proposal Training. Keywords: Eco‐edu tourism,Local wisdom,Sustainability, Tourism. ABSTRAK Wisata alam Situ Gede Bogor sudah terkenal sebagai salah satu destinasi wisata yang cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan. Ramainya kunjungan wisatawan belum mampu memberikan kontribusi peningkatan sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar.Wisatawan cenderung datang sepintas lalu hanya untuk menikmati kesejukan suasana, dan terkesan monoton.Padahal Situ Gede memiliki potensi dan aset wisata yang cukup lengkap, apalagi bila dikaitkan dengan kearifan lokal sebagai daya tarik wisata. Aset wisata yang dimaksud mencakup berbagai aspek, diantaranya aspek ekonomi (produk unik‐khas industri rumahan), biologi(habitat unik khas), budaya (kuliner, kesenian) maupun aspek sejarah dan geologi. Masyarakat belum mampu menggali, mengkreasi, meng‐kolaborasi, mempresentasi, meng‐ integrasi dan promosi aset potensial tersebut menjadi paket wisata yang inovatif‐kreatif. Oleh karena itu perlu kegiatan IbM yang mampu menguatkan keberlanjutan, dan mencitrakan kearifan lokal menjadi kolaborasi Eko‐Edu Wisata Situ Gede. Tujuan tersebut dapat dicapai diantaranya dengan memberi pelatihan bagi mitra IbM melalui kegiatan Pelatihan Inventarisasi Aset Wisata, Kreasi Paket Wisata, Pelatihan Penciptaan Media Promosi dan Pengelolaan Media Informasi Digital (Web), Fasilitasi Insentif Media Promosi, Kolaborasi

PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

122 Tosidaetal. Kearifanlokalkolaborasiedu‐ekowisata

PENGUATANKEBERLANJUTANDANPENCITRAANKEARIFANLOKALKOLABORASIEDU‐EKOWISATA

SUSTAINABILITYANDIMAGINGOFLOCALWISDOMSTRENGTHENING:COLLABORATIONOFECO‐EDUTOURISM

ETTosida1a,ADWalujo2,danMISuriyansyah1

1ProgramStudiTeknikKomputer,UniversitasPakuan,JalanPakuanPOBox452Bogor2ProgramStudiManajemenPariwisata,STPBogor,JalanCurugMekar17YasminBogor

aKorespondensi:EnengTitaTosida,Email:[email protected](Diterima:22‐08‐2017;Ditelaah:22‐08‐2017;Disetujui:24‐10‐2017)

ABSTRACT

SituGedenaturaltourismBogoriswellknownasonetouristdestinationthatisquitecrowdedby tourists. Crowded tourist arrivals have not been able to contribute to socio‐economicimprovementforthesurroundingcommunity.Touriststendtocomeataglancejusttoenjoythecoolnessoftheatmosphere,andseemmonotonous.WhereasSituGedehasthepotentialand tourismassets arequite complete, especiallywhen associatedwith localwisdomas atouristattraction.Tourismassetsincludevariousaspects,includingeconomicaspects(uniqueproducts‐typicalhomeindustry),biology(uniquehabitat),culture(culinary,arts)andaspectsof history and geology. The community has not been able to explore, create, collaborate,present, integrate and promote these potential assets into innovative‐creative tourismpackages.Thereforeitisnecessaryforempowermentactivitiestostrengthensustainability,andtoimitatelocalwisdomintocollaborationofeco‐edutourismSituGede.Theseobjectivescan be achieved by providing training for activities partners through: Asset InventoryTraining,TravelTourCreation,MediaPromotionCreationTrainingandDigitalInformationMediaManagement,FacilitationofMediaPromotionIncentive,LocalWisdomCollaborationintoEducationalTour toSupportLearningProgramThematic IntegratedCurriculum2013basedonMultiMedia,andActionProposalTraining.Keywords:Eco‐edutourism,Localwisdom,Sustainability,Tourism.

ABSTRAK

WisataalamSituGedeBogorsudahterkenalsebagaisalahsatudestinasiwisatayangcukupramai dikunjungi oleh wisatawan. Ramainya kunjungan wisatawan belum mampumemberikan kontribusi peningkatan sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar.Wisatawancenderung datang sepintas lalu hanya untuk menikmati kesejukan suasana, dan terkesanmonoton.PadahalSituGedememilikipotensidanasetwisatayangcukuplengkap,apalagibiladikaitkan dengan kearifan lokal sebagai daya tarik wisata. Aset wisata yang dimaksudmencakupberbagaiaspek,diantaranyaaspekekonomi(produkunik‐khasindustrirumahan),biologi(habitat unik khas), budaya (kuliner, kesenian)maupun aspek sejarah dan geologi.Masyarakat belummampumenggali,mengkreasi,meng‐kolaborasi,mempresentasi,meng‐integrasidanpromosiasetpotensialtersebutmenjadipaketwisatayanginovatif‐kreatif.Olehkarena itu perlu kegiatan IbM yang mampu menguatkan keberlanjutan, dan mencitrakankearifanlokalmenjadikolaborasiEko‐EduWisataSituGede.Tujuantersebutdapatdicapaidiantaranya dengan memberi pelatihan bagi mitra IbM melalui kegiatan PelatihanInventarisasi Aset Wisata, Kreasi Paket Wisata, Pelatihan Penciptaan Media Promosi danPengelolaan Media Informasi Digital (Web), Fasilitasi Insentif Media Promosi, Kolaborasi

Page 2: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017

123

KearifanLokalmenjadiWisataEdukasiuntukmendukungProgramPembelajaranTematikTerpaduKurikulum2013berbasisMultiMedia,PelatihanProposalAksidanAgendaEko‐EduWisata,sertaFasilitasiKerjasamadenganinstansiterkait.Katakunci:eko‐eduwisata,keberlanjutan,kearifanlokal,wisata.

TosidaET,ADWalujo,danMISuriyansyah.2017.Penguatankeberlanjutandanpencitraankearifan lokal kolaborasi edu‐eko wisata. Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepadaMasyarakat3(2):122‐139.

PENDAHULUAN

Pengelolaan wisata Situ Gede saat inidikoordinir oleh Lembaga PemberdayaanMasyarakat (LPM) Kelurahan Situ Gede.Wisata yang mengandalkan keindahan dankesejukanalaminiawalnyamemilikiluas7.5Ha,namunsaatinitersisa4.5hektar.Halinidiantaranya disebabkan perubahan iklimmaupun pertumbuhan hunian yang pesat.Keasrian wisata alam Situ Gede semakinmemudar terlihat dari banyaknya sampahyangmenggenang.Kenyamanan di arena wisata samakin

berkurang, sehingga wisatawan enggantinggallebihlamadiareatersebut(Grillakiset al. 2016). Posisi yang strategis, tidaksebandingdenganpengembanganwisataini.SituGede sebenarnyamemilikipotensi lainyang dapat dikolaborasikan untuk menjadipenguat daya tarik wisata alam. Aspekekonomi masyarakat dapat turutmendukungkekuatandaya tariksuatueko‐wisata dengan pencitraan, promosi danpenjualan produk‐produk unik‐khas wargasekitar.ProduktersebutdiantaranyaadalahDodolTalas,SendalSepatuBenang,KeripikBatangPisang,KeripikKulitIkandanprodukpotensial lainnya. Aspek lain yang tidakkalahpentingadalahaspekpendidikanyangdapat diintegrasikan kepada aspek‐aspeksebelumnya., sehingga citra wisata alamdapatsekaligusdiintegrasikanmenjadiedu‐wisata. Area wisata ini berdampinganlangsung dengan Pusat Penelitian HutanInternasional atau dikenal dengan CIFOR(Center forInternationalForestryResearch).Keberadaan CIFOR ini turut memberikontribusi dalam pelestarian lingkunganalamareawisata.

Pondasi dan potensi yang kuat telahdimiliki Kelurahan Situ Gede untukpengembangan wisatanya, tetapi faktamenunjukkan bahwa wisata ini belumberkembang sesuai harapan masyarakat.Pariwisatabelummemberi kontribusi yangsignifikan dalam peningkatan ekonomi‐sosial‐lingkunganmasyarakatsekitar.Faktamenunjukkan bahwa produk‐produk UKMunik‐khas Situ Gede mengalami kesulitandalam pemasaran. Kedatangan wisatawanhanya sepintas lalu dan citra yang adadibenakwisatawanadalahSituGedehanyaberupa situ yang monoton. Baum (2015)menyatakanbahwasumberdayamanusiadibidang pariwisata akan dihadapkan padatantanganyang terusmenerus, danbahkanakan mengalami reduksi bila paket wisatayang diciptakan tidak mampu menjawabperubahanseleramasyarakat.Pengelolaan Wisata Situ Gede belum

optimalakibatpaketwisatayangditawarkanmonoton. Kemampuan masyarakat danpemerintahansetempatdalammenggalidanmempromosikan aset wisata menjadiberagam paket wisata juga masih rendah.Agenda tahunan “Ngubek Setu” walaumampu mendatangkan wisatawan denganjumlah yang tinggi (lebih dari seribuwisatawan di tahun 2015) belum dikelolasecara optimal. Apalagi terkait denganpenjualan produk unik‐khas. Hal ini terjadikarena belum tersedia media informasimengenaiasetdanpaketwisata.Agendainipun belum mampu berkontribusi bagiperkembangansosial‐ekonomimasyarakat.Keberhasilan eko‐wisata erat kaitannya

dengan isu kepedulian seluruh lapisanmasyarakatdanpemerintahdalammenjagakeberlanjutan agenda dan aksi wisata. Isu

Page 3: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

124 Tosidaetal. Kearifanlokalkolaborasiedu‐ekowisata keberlanjutan yang bertanggungjawab(suistanable‐responsible, (Mihalic, 2016))atas aktivitas pariwisata menjadi sangatkrusial ketika potensi sosial‐lingkungan‐ekonomi di wilayah sekitarnya tidakdimanfaatkan secara serius oleh stakeholders.Akibatnyaseluruhkonsepataupunmodel yang telah dicanangkan tetap akanmengalamihambatan.Merujukpadapotensiyang sangat besar namun belum dikeloladengan ide kreatif yang mumpuni olehkelompok warga setempat, maka perluprosespengabdianmasyarakat.Pengabdianmasyarakat ini diharapkan mampumemberikan Penguatan KeberlanjutanPengelolaan Wisata serta StrategiKolaborasi‐Inovasi Pencitraan KearifanLokal. Kolaborasi yang dimaksud adalahmengintegrasikan daya tarik produk unik‐khasSituGede,historis,agrokultur,edukasidan keindahan alam menjadi paket‐paketwisatayangkreatif.Tujuanpengabdianmasyarakatiniadalah

melakukanstrategipenguatankeberlanjutandan pencitraan kearifan lokal melaluipelatihanpembuatanpaketKolaboratifEdu‐Eko Wisata. Hasil pelatihan kemudiandicitrakandandipromosikanmelaluiragammedia,manualmaupundigital(Duranetal.2012). Aspek Sustainable‐Responsiblediharapkan akan terpernuhi melaluikegiatan pelatihan untuk kelompok wargadanPKKdalampengelolaanaspektersebut.AspekorganisasionalpunakanTimfasilitasiuntuk kerjasama dengan stakeholders, danterbentuknya Kelompok PenggerakPariwisata.

MATERIDANMETODE

Materi

Pengabdianmasyarakatinididukungdenganragammateridiantaranyaadalahperangkatkomputeruntukdigunakanuntukpelatihanpenggalian potensi aset wisata, prosesinventarisasi aset wisata, prosespenyusunan paket wisata kreatif danpembuatanmediapromosimanualmaupundigital dari aset wisata. Materi lain yang

dibutuhkan adalah panduan pelatihan,softwarependukung(Adobeflash,photoshop,wordpress) serta jaringan internet untukpelaksanaan pelatihan.Materi lain berupaperangkat pendukung yang dibutuhkanuntukmemasanghasilcetakmediapromosiasetwisata.Kegiatanpengabdianmasyarakatberupa pemberdayaan masyarakat(pelatihan) akan dilakukan kepada anggotaLPM, Karang Taruna dan PKK Situ Gede(Nilnoppakun,2015).Pesertasebagianbesartelahmemilikikemampuandasarkomputer,maka tingkat serapan materi baik secaratutorial maupun praktik dari setiap sesipelatihan diharapkan akan lebih tinggi.Kegiatan ini akan melibatkan 10‐12 oranganggota LPM, Karang Taruna dan PKK SituGede,dengankondisiawal60%LulusanSMAdan40%lulusanDiploma.

Metode

PelatihanRe‐Inventarisasi,KlasifikasidanKreasiPaketWisataSituGede

1. PelaksanaanpelatihandilakukandiAulaKelurahanSituGede.Kegiatanpelatihandilaksanakandalamwaktu5 (lima)harimulai pukul09.00‐12.00 setiapharinya.Metoda penerapan ipteks dilakukanmelalui kombinasi tutorial dan praktiklangsung. Tahap awal pelatihanmengulas pentingnya prosesinventarisasi potensi wisatadanmemperkenalkan teknik‐teknikproses Re‐inventarisasi. Pelatihandilanjutkan dengan praktiklangsung,peserta diwajibkan untukmelakukan observasi lapangan untukmendata dan berinteraksi sertabersinergidenganmasyarakatsehinggadata Re‐inventaris potensi wisatadiperoleh secara rinci. Kegiatanobservasi langsung ini dilakukan secaraberkelompok, dan dampingi oleh timIbM.

2. Tahapkeduapelatihanadalahmenyusunformat data inventaris potensi wisatamentah menjadi informasi invetarispotensi wisata yang menarik dankomunikatif, sehingga menghasilkan 1

Page 4: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017

125

UnitBalihoData InventarisAsetWisataSituGede

3. Tahap ketiga pelatihan adalah tutorialpentingnya proses kreasi danpengelolaan Paket Wisata KolaborasiAset Wisata hasil Re‐inventarisasi.Langkah selanjutnya adalah praktikmenyusun kombinasi/kolaborasi paketwisata

4. Tahapkeempatpelatihanadalahmelatihpeserta dalam mengelola paket wisatayang mencakup pengelolaanadministrasi, kearsipan, keuangan,organisasi pelaksanaataupersonil yangterlibat dalam setiappaketwisata sertamelakukansimulasiaktifitassetiappaketwisatayangdiciptakan.

5. Tahap akhir pelatihan adalah evaluasi.Kegiatan iniditujukansebagai indikatorkeberhasilan pelatihan. Tahap evaluasipadapelatihaniniberupaevaluasijangkapendek yang dilakukan di dalam kelasselama pelatihan berlangsung dandilanjutkan dengan memberikanpengayaan berupa tugas pelatihan bagipeserta agar melanjutkan, melengkapidanmenyempurnakanprosespemuataninformasi inventaris dan kreasi paketwisata kolaboratif. Evaluasi dilakukanuntukjangkawaktu3minggukedepan,yangdilakukansetiapminggu.Pada minggu keempat tim membuat

forum pertemuan dengan agendapresentasidarisetiapkelompokpesertapelatihan untuk menyampaikan hasilInventarisasi Potensi Wisatakelurahannya masing‐masing, denganmengundang audiesn eksternal sepertipihakKelurahanSituGede.

Pelatihan Pembuatan Desain MediaPromosiAsetWisataSituGede

1. PelaksanaanpelatihandilakukandiLab.Multi Media Program Studi IlmuKomputer Universitas Pakuan. Kegiatanpelatihan akan dilaksanakan dalamwaktu 3 (tiga) hari mulai pukul 09.00‐12.00setiapharinya.Metodapenerapanipteks dilakukan melalui kombinasi

tutorial30%danpraktiklangsung70%.Halinidilakukankarenaterkaitlangsungdengan proses desain media promosimelalui piranti lunak tertentu. Pesertadibagi kelompok sesuai pada pelatihansebelumnya.Tim IbM membagi materisesuaijumlahasetwisatahasilPelatihanRe‐inventarisasi dan Paket Wisatakepada tiap kelompok, untuk didesainmedia promosinya. Praktik langsungdengan menggunakan komputer untuktiapduaorangpeserta.

2. Tahap akhir pelatihan adalah evaluasi.Kegiatan iniditujukansebagai indikatorkeberhasilan pelatihan. Tahap evaluasipadapelatihaniniberupaevaluasijangkapendek yang dilakukan di dalam kelasselama pelatihan berlangsung dandilanjutkan dengan memberikanpengayaan berupa tugas pelatihan bagipeserta agar melanjutkan, melengkapidan menyempurnakan proses rancangbangunmediapromosiAsetWisatadanPaketWisata. Evaluasi dilakukan untukjangka waktu 3minggu ke depan, yangdilakukan setiapminggumelalui prosespresentasi progres hasil desain mediapromosinya. Pada minggu keempat timIbM akan membuat forum pertemuandengan agenda presentasi dari setiapkelompok peserta pelatihan untukmenyampaikan hasil Desain MediaPromosi, dengan mengundang audiesneksternal seperti pihak Kelurahan SituGede.Masukanyangbersifatkonstruktifakandiadopsiuntukrevisidesainmediapromosi, selanjutnya seluruh mediapromosi akan dicetak dan dipasang ditempat‐tempatyangdisepakati.

Fasilitasi Perolehan InsentifPemasangan Media Promosi dariDinasPendapatanDaerah(Dispenda)KotadanKabupatenBogor

AnggotaLPM,KarangTarunadanPKKSituGede didampingi Tim menyusun suratpermohonanuntukdiskusidanmemperolehinsentif pemasangan media promosi darinDispenda Kota dan Kab. Bogor. Suratpermohonan ini dilengkapi dengan Surat

Page 5: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

126 Tosidaetal. Kearifanlokalkolaborasiedu‐ekowisata PernyataanDukungandariLurahSituGededanCamatBogorBarat.Kegiatanselanjutnyaadalah pen‐dampingan kegiatan diskusidenganpihaktertuju.Indikatorkeberhasilankegiatan ini adalah terbitnya Surat InsentifPemasanganMediaPromosiEko‐EduWisataSituGede.

Rancang Bangun Media PromosiDigital:WebEko‐EduWisataSituGede

Didukung oleh perkembangan teknologiinternet yang sangat cepat,aplikasipromosiberbasisweb(online)mampumeningkatkanpasardanmendapatkannilaitambahdalamusahamendapatkanpelanggan(Duranetal.2012). Selain itu, penggunaan TeknologiInformasi dalam hal ini adalah internetdengan aplikasi website juga dapatmeningkatkan transformasi bisnis melaluikecepatan, ketepatan dan efisiensipertukaran informasi dalam jumlah yangbesar.Proses pembuatan situs on‐line inidilakukan melalui pendekatan SystemDevelopment Life Cycle (SDLC).Metode/pendekatanpengembangan systemini dilakukan dengan membentuk siklussehinggaaplikasiyangdibangunakandapatterus berkembang sejalan denganperkembangan kompleksitas sistem yangmenggunakaannya.Metode pengembangan ini terdiri atas 5

(lima)langkah:1. Tahapan Analisis kebutuhan user. Pada

tahapinipengembangdanuserbersama‐sama mengidentifikasi masalah danmendefinisikansolusiuntukpemenuhankebutuhan tersebut. Dokumen yangdihasilkan dalam tahapan ini adalahlaporankebutuhanuser.

2. TahapanPerancanganprogramaplikasi.Tahap ini merupakan tahapan teknisyang menghasilkan spesifikasi teknikaplikasi yang akan dibangun. Adapundokumentasi yang dihasilkan adalahmodeldata,dokumenfungsidanproses,rancangan form input dan ouput sertaprototipe.

3. Tahapanpengkodeanprogram.Tahapanmendefinisikan hasil rancangan dan

diimplementasikan menggunakanbahasa pemrograman yang sesuai.Komponen yang dibangun adalahdatabase dengan software DatabaseManagement System , User Interfacedengan software untuk pembangunangraphicaluserinterface

4. Tahapan dokumentasi dan ujicoba.Tahapan ini dilakukan denganmendokumentasikan semuakelengkapan aplikasi untuk kebutuhanpemeliharaan. Selain itu,dalam tahapanini juga dilakukan ujicoba yang terdiriatas dua kegiatan ujicoba, yaitu UserAcceptanceTest (UAT) dan UjicobaAlfadanBeta.

5. PengoperasiandanPemeliharaan.TahapterakhirdalamSDLCmerupakantahapanpenggunaan aplikasi dalam sistem yangsebenarnya. Pemeliharaan dilakukansecara paralel dengan penggunaansistem berdasarkan feedback yangdiberikanolehsistem.

Pelatihan Pengelolaan Web Eko‐EduWisataSituGede

Pelaksanaan pelatihan akan dilakukan diLab. Multi Media Program Studi IlmuKomputer Universitas Pakuan. Kegiatanpelatihanakandilaksanakandalamwaktu3(tiga) hari mulai pukul 09.00‐12.00 setiapharinya.Metodapenerapanipteksdilakukanmelaluikombinasitutorial30%danpraktiklangsung 70%. Hal ini dilakukan karenaterkait langsung dengan prosespemutakhirandatayangadadiWebEko‐EduWisata Situ Gede, dengan ragam informasi,baik terkaitdenganaset, agenda, aksi sertapaketwisatamaupun visualisasi‐visualisasisetiap aktivitas agar web senantiasamutakhir.Evaluasijangkapendekyangdilakukandi

dalam kelas selama pelatihan berlangsung.Evaluasi jangka panjang /monitoring yangdilakukan melalui monitoring hasilpemutahkirandatabaikdilakukansecaraon‐line (memonitor situs on‐line yangdimaksud) maupun langsung datang keKelurahan Situ Gedecara periodik dalamkurunwaktu1bulansekaliselama4(empat)

Page 6: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017

127

bulan. Kegiatan ini merupakan tahapevaluasi jangka panjang yang sekaligussebagaimedia konsultasi bagi para pesertapelatihan untuk membantu penyelesaiankendala‐kendala nyata yang dihadapi dansekaligus menjadi media evaluasi akhirsebagai indikatorkeberhasilanpelaksanaankegiatan penerapan ilmu dan teknologikomputer sebagai media promosi danpencitraanEko‐EduWisataSituGede.

Pelatihan Pembuatan ProposalAgenda dan Aksi Eko‐Edu WisataIntegrasi Pembelajaran TematikTerpaduPendukungKurikulum2013

Pelaksanaan pelatihan dilakukan di AulaKelurahan Situ Gede. Kegiatan pelatihanakandilaksanakandalamwaktu3(tiga)harimulai pukul 09.00‐12.00 setiap harinya.Materi awal menjelaskan jenis‐jenisproposal, bagian‐bagian utama suatuproposal, serta teknik‐teknik penyusunanproposal yang baik. Metoda penerapanipteksdilakukanmelaluikombinasi tutorialdanpraktiklangsung.Padakegiatanpraktikpeserta secara berkelompok diwajibkanuntukmenyusunproposalAgendadanAksiEko‐Edu Wisata yang Terintegrasi denganPembelajarn Tematik Terpadu PendukungKurikulum 2013, dengan memanfaatkanpaket wisata yang telah terbentuk. Pesertajuga diberi pelatihan mengenai browsingmateri utama, literatur maupun materipendukungproposaldenganmemanfaatkanfasilitasinternetyangadadiKelurahanSituGede.Tahap evaluasi ditujukan sebagai

indikator keberhasilan pelatihan. Evaluasijangkapendekyangdilakukandidalamkelasselama pelatihan berlangsung dandilanjutkandenganmemberikanpengayaanberupa tugas pelatihan bagi peserta agarmelanjutkan, melengkapi danmenyempurnakan Proposal Integrasi Eko‐Edu Wisata Pendukung Kurtilas. Evaluasijangka panjang dilakukan untuk jangkawaktu 3 minggu ke depan, yang dilakukansetiap minggu melalui proses presentasiprogres hasil desain proposalnya. Padaminggu keempat tim IbM akan membuat

forumpertemuandenganagendapresentasidari setiap kelompok peserta pelatihanuntuk menyampaikan Proposal denganmengundangaudiesneksternalsepertipihakKelurahanSituGede.Masukanyangbersifatkonstruktif akan diadopsi untuk revisiproposaltersebut.

FasilitasiKerjasamaDinasPendidikanKotadanKabupatenBogor.

AnggotaLPMdanPKKSituGededidampingiTimIbMmenyusunsuratpermohonanuntukdiskusi dan kerjasama untuk mengaksessekolah di Wilayah Bogor dalammensosialisasikan Paket Wisata IntegrasiKurikulum2013.Dengandemikianproposalini diharapkan dapat dilengkapi denganSuratPernyataanDukungandariLurahSituGede dan Camat Bogor Barat.Kegiatanselanjutnya adalah pendampingan kegiatandiskusi dengan pihak tertuju.Indikatorkeberhasilan kegiatan ini adalah terbitnyaSurat Dukungan Disdik agar Paket WisataKolaboratif Pendukung Kurtilas dapatmendapat atensi dan kunjungan dariminimal3sekolah.

Rancang Bangun Media InformasiyangInteraktifBerbasisMultimedia.

Media ini untuk mencitrakan Eko‐EduWisata Situ Gede yang Inovatif‐KreatifmengusungKearifanLokal(Neoetal.2012;Scott & Sutterland 2009). Tahapanpembuatanmediainimeliputi:

Konsepperencanaanaplikasi

Aplikasi media pembelajaran integrativeeko‐edu wisata berbasis multimedia, harusmemberikaninformasimengenaiasetwisatayang sudah dikolaborasi menjadi paketwisata, dikemas menjadi informasiberkualitas dan terintegrasi denganKurikulum 2013. Tahapan ini dilakukanmelalui Interview (para guru pendampingdancalonwisatawan),studilapang(sekolah‐sekolah calon pengunjung) dan studikepustakaan(dukunganteoritis).

Page 7: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

128 Tosidaetal. Kearifanlokalkolaborasiedu‐ekowisata Perancanganaplikasi

Cakupan tahapan ini diantaranya adalahpembuatan spesifikasi mengenai arsitekturdan kebutuhan material atau bahan dalampembuatansistem,flowchartsistemdenganrancangan struktur navigasi, danperancangan sistem secara detailmenggunakan metode perancangan storyboard.

Pengumpulanbahanaplikasi

Tahapan ini dilakukan melalui penyiapandan pengumpulan bahan‐bahan yang akandigunakan dalam pembuatan aplikasi yangakan dikembangkan, seperti data, gambar,animasi, karikatur, audio, video dan medialainnya.

Pembuatandanperakitanaplikasi

Tahap assembly (pembuatan) adalah tahappembuatandanintegrasiseluruhobjekyangterlibat dalam pembuatan mediapembelajaran,didasaridesainsistemdenganbahasaprogramtertentuyangrelevan

Ujicobaaplikasi

Tahap uji coba system dilakukanmelalui 3(tiga) tahap uji coba, yaitu :Uji CobaStruktural,UjiCobaFungsional,ValidasidanUserAcceptanceTest(UAT)danUjicobaAlfadanBeta.

HASILDANPEMBAHASAN

Hasil

Kegiatan IbM Karang Taruna, Ibu PKK danKelompok Masyarakat Situ Gede dalamrangka penguatan keberlanjutan danpencitraankearifanlokalmelaluikolaborasieko‐edu wisata diawali dengan konsolidasidan rapat persiapan internal yangmelibatkan Tim Inti terdiri dari tiga orangdosendanduaorangmahasiswa.TimIbMinisudah melibatkan satu orang dosen dariSekolah Tinggi Pariwisata BHI, yang ahlidalamhal penciptaandanpengelolaan asetwisata. Hal ini sangat penting karena ahlipariwisata sangat dibutuhkan dalam halteknis‐teknis pelatihan yang akan

dilaksanakanpadaIbMini.Padakonsolidasitersebutdibahasmengenaipengaturandanpembagian tanggung jawab dan kerja tim.PembahasanlainnyaadalahrencanalingkupkerjasertarencanakoordinasidenganpihakKelurahan Situ Gede serta kelompokmasyarakat yang telah disepakati. Sesuaidengananalisissituasipadawilayahsasaran,adatigakelompokmasyarakatyangmenjadimitra yaitu karang taruna dan kelompokmasyarakatyangtergabungdalamLembagaPemberdayaanMasyarakat(LPM),seta ibu‐ibuPKKSituGede.Koordinasi dengan pihak Kelurahan Situ

Gede dilakukan langsung oleh Ketua Timdiawali dengan pertemuan dengan KetuaLPMSituGededandilanjutkandenganLurahSitu Gede. Walau pun ada pergantianstruktural di Kelurahan Situ Gede, namuntidak menjadi kendala bagi tim dalammengkoordinasi mitra sasaran. BahkanLurah Situ Gede yang baru sangat antusiasdan mendukung kegiatan IbM ini. Hasilkonsolidasi dengan awal disepakati bahwapengembanganwisatalebihdiarahkanpadakonsep “Eko‐edu Wisata berbasis KearifanLokal Situ Gede”. Kearifan lokal yangdimaksud adalah konsep wisata yang akandikembangkan harus mendukungpemberdayaan ekonomi masyarakat dikelurahan ini. Terlebih telah teridentifikasibahwa di Kelurahan Situ Gede terdapatsedikitnya 20% penduduk berprofesisebagai wiraswatan atau pemiliki usahamikro,baikyangbergerakdibidangkulinerkhas Situ Gede berupa Dodol Talas, usahamikro sandal rajut, dan lain sebagainya.Selain wisata alam yang memang telahdikenal luas oleh masyarakat juga perlumensosialisasikan lebih gencar terkaitdenganpotensiaset‐asetwisatalainnyayangada di Situ Gede. Penguatan edu wisata diSitu Gede didukung dengan adanyaPenangkaranKijangyangselamainidikelolaoleh Pusat Penelitian dan PengembanganHutan,BadanPenelitian,PengembangandanInovasi,KementerianLingkunganHidupdanKehutanan.Pada saat koordinasi dan persiapan

pelatihan dengan peserta, tim telah

Page 8: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017

129

menyebarkan kuisioner sederhana sebagaiinstrument pengukuran pengetahuanpesertaakanmateripelatihan.Dengandasaritulah kemudian timmelakukan koordinasilanjutan untuk merancang pelatihan.Timselanjutnya melakukan koordinasi denganLurah,KetuaLPMdanKetuaKarangTarunauntuk membahas teknis pelatihaninventarisasi potensi wisata, kreasi paketwisata serta akan dilanjutkan denganpelatihandesainmediapromosi.Koordinasidilanjutkan dengan rapat penyusunankegiatan pelatihan secara rinci sertamerancang sistem pelatihan. Tempatpelatihan inventarisasi aset wisata dankreasipaketwisatadisepakatidilaksanakandi Aula Kelurahan Situ Gede sedangkanpelatihandesainmediapromosidilakukandiUniversitas Pakuan. Kegiatan ini jugadilengkapi dengan proses penyusunanpenuntun pelatihan untuk tiap sesinya.Koordinasi menjelang pelatihan dilakukandenganpihakLabD3TeknikKomputeryangakan digunakan sebagai tempat pelatihan

desain media promosi. Koordinasi jugadengan pihak LPM dan FMIPA untukmemastikan bahwa kegiatan IbM inidiketahui, disetujui dan didukung olehberbagaipihak.

Pembahasan

PelaksanaanKegiatanmelaluiProsesPelatihan/TransferIlmu

PelaksanaanIbMdiawalidenganpembukaanoleh Ketua Tim dan dilanjutkan denganprosespelatihan.Profilpesertaditampilkanpada Tabel 1.Profil peserta IbMmenunjukkanbahwa93%berusiadibawah23 tahun, dan semua nya berpendidikanminimal SMA atau sederajat. Bahkanterdapat 30% peserta adalah mahasiswa.Kondisi ini menjadi dukungan yang kuatdalam proses pelaksanaan kegiatanpelatihan, walau pun terkendala waktukarenasebagianpesertabekerja.

Tabel1ProfilPesertaIbM

Keterangan:TingkatPengetahuan1=TidakBaik;2=CukupBaik;3=Baik;A=InventarisasiPotensiAsetWisata;B=KreasiPaketWisata;C=KreasiProposalKegiatan.

Sehingga disepakati pelaksanaanpelatihan adalah pada hari sabtu minggu

atau saat sebagian besar pesertamenjalanikerjashiftsore.

No. Nama Jeniskelamin

Pendidikanterakhir Umur

Pengetahuantentang

Penguasaankomputerdasar

Desainmedia

sosialisasiA* B* C*1 Roni L SMA 34 1 1 2 1 12 Farhan L SMA 20 2 1 1 2 13 M.Sholeh L SMA 19 2 1 1 3 14 SyahrizalRayhan L SMA 16 1 1 1 2 15 DellaAgustina P SMA 20 2 2 1 3 16 AmamAP L SMA 19 1 1 1 2 17 ReynaldiM L SMA 22 2 1 2 3 28 NaufalD L SMA 21 2 2 2 3 29 HarioBayu L SMA 21 2 1 2 3 210EmaNurhayati P SMA 21 2 1 2 2 111LuthfiAlfarija L SMA 23 1 2 2 3 212RahmanAsyifa L SMA 17 1 1 1 2 113Mista L SMA 16 1 1 1 2 114Erik L SMA 16 1 1 1 1 115DiniEgiLestari P SMA 20 1 1 1 3 1

Page 9: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

130 Tosidaetal. Kearifanlokalkolaborasiedu‐ekowisata Hanya 47% peserta memiliki

pengetahuan cukup baik tentanginventarisasipotensiwisata,dan20%cukupbaikmengetahuipaketwisata.Pengetahuantentangpenyusunanproposalkegiatanyangcukupbaikhanyamelingkupi40%peserta.Peserta memiliki kemampuan dasarkomputer yang cukup baik dan baikberturut‐turutmencapai40%dan47%.Adapunkemampuandasardesainmedia

sosialisasi hanya mencapai 27%.Berdasarkah kondisi ini tim memutuskanbahwa proses pelatihan perlu dilakukansecara intens dengan memandu setiappeserta pada pelatihan kreasi paketwisatadankreasiproposal.Dukungandaripesertayang pada umumnya telah memiliki dasarkomputeryangcukupbaikdiharapkandapatmengoptimalkan proses pelatihan kreasiproposaldandesainmediasosialisasi.

Pelatihan“InventarisasiPotensiAsetWisatadiSituGede”

Pelatihan Pertama terkait prosesinventarisasipotensiasetwisatadiSituGededilakukan dengan metode tutorial danpraktikum (survey, identifikasi daninventarisasi).Materidisampaikanselama2haridenganteknikyanginteraktifdanlebihdominanmenggunakancaradiskusi.Hal inidilakukan agar peserta mampumenyampaikanpotensi‐potensiwisatayangada di Situ Gede. Peserta sangat antusiasmengikuti pelatihan, karena pelaksanaanpelatihan diselingi oleh proses praktikumberupa survey, identifikasi dan invetarisasike lingkungan Situ Gede. Prosespengumpulandatadilakukan selama1haridan dilanjutkan dengan pendampinganuntuk persiapan presetasi tiap kelompok.Berdasarkan hasil presentasimenunjukkanbahwa hanya 1 kelompok peserta yangmampu secara detail melakukaninventarisasipotensiwisata,olehkarenaitutimmemutuskanuntukmelakukanevaluasidan pendapingan lebih lanjut. Hasilpresentasi kedua menunjukkan bahwapeserta lebih siap dan mampumempresentasikan dengan baik.Suasana

pelatihan inventarisasi potensi aset wisataSituGededitunjukkanpadaGambar1.

Gambar 1 Suasana pelatihan inventarisasipotensiasetwisataSituGede

Proses pelatihan yang singkatmengakibatkan belum semua potensi yangada di Situ Gede mampu disampaikan dandidokumentasikanolehpeserta.Olehkarenaitu,timmemutuskanuntukmemilihpotensi‐potensi wisata yang dominan dan sesuaidengantemayangdiusungyakniwisatayangmampumengangkat“kearifanlokal”,denganmengusungpemberdayaandanpeningkatanpromosiprodukUKM(diantaranyakuliner“karuhun”, sandal sepatu rajut, kerajinan),situs sejarah, penangkaran kijang, wisataalam,danwisatabudaya.Pada pelatihan ini diharapkan peseta

mampumenginventarispotensiasetwisataselain wisata danau Situ Gede serta perludidukung oleh analisis terhadap berbagaikondisi. Kondisi yang dimaksud mencakuplokasi, aksesibilitas, kondisi jalan, kondisiobyek,keunggulanobyek,saranapenunjangyang tersedia, sarana yang harusditambahkan, alternatif kegiatan yang bisadiadakan, sumberdaya manusia pengelola,dan pangsa pasar yang dituju. Peserta jugadiberikan wawasan tentang jenis‐jeniswisata.Kegiatan pelatihan sesi ini diharapkan

dapat memberdayakan masyarakat agarlebih peduli pada potensi aset wisata yangada di lingkungan Situ Gede. Aset yangterkesan sederhana namun justru lebihmenarik jika dikemas dan dikolaborasikanmenjadi paket wisata yang unik dan khas(Pintiliietal,2016).

Page 10: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017

131

Pelatihan“KreasiPaketWisata”

Pelatihan Kreasi Paket Wisata dilakukandengan metode dengan teknik yang samaseperti halnya pertama, yakni selama duahari dilakukan tutorial dilanjutkan dengansurveykeobyekwisatauntukmemperolehdata detail. Data tersebut diolah untukdikombinasikan, dinarasikan,dideskripsikan dengan tata bahasa yanginteraktif danmengandung unsur promosi.Pendampingandilakukanbaikselamaprosespelatihan maupun di luar waktu pelatihan(komunikasi dilakukan melalu berbagaimedia telekomunikasi bahkanmedia sosialseperti WA dan lainnya), sehinggamemudahkan peserta untuk tetapmendapatkan informasi yang lengkaptentangmateripelatihan.Padasesipelatihanini peserta jugamelakukan presentasi atashasil karyanya berupa “PaketWisata” yangsecara lengkap ditampilkan pada CatatanHarianpadaSimlitabmas.Hasil karya peserta memang belum

mampu mencapai target pelatihan, karenawaktu pelatihan yang dirasakan masihsangatsingkat,danterkendalaolehaktivitaspeserta yang sangat padat (status peserta30%mahasiswa,30%karyawanswastadansisanya wiraswasta). Namun demikiantransferpengetahuanmengenaipembuatanpaketwisatatelahdisampaikandenganbaik,dan untuk mencapai target pelatihan timpengabdian secara kontinyu melakukanpendampingandiKelurahanSituGede.Timpengabdianmemberikankebebasankepadapeserta untuk mengkombinasikan potensiwisata yang ada di lingkungan Situ Gede,agar paket wisata lebih beragam. Strategipenyusunanpaketwisatajugamenggunakanstrategi kombinasi jenis wisata yangberbeda, namun tetap mengutamakanpemberdayaanUKMyangadadiwilayahSituGede. Suasana kegiatan pelatihan kreasipaketwisataditunjukkanpadaGambar2.Paketwisatyangmampudikolaborasikan

menjadi paket eko‐edu wisata danmemberikan ciri khas serta unik, padaumumnya mampu menarik minatwisatawan. Paket wisata yang dimaksudbahkan tidakmembutuhkan investasi dana

yangbesarkarenayangdiusungadalah idekreatif(Dinetal,2016;Jucan&Jucan2013;Mendonça,2015). Kolaborasi paket eko‐eduwisata yang beragam dan tidak monotonserta unik, mampu diciptakan pesertamelalui berbagai proses diskusi danobservasi di daerah Situ Gede. Beberapapaketwisata yang telah diciptakan sebagaihasil pelatihan diantaranya adalah paketarisan, ngaliwet, wedding photo, pakethajatan, edu‐game, timbuilding, paket edu‐wisatapenangkarankijangdanlainnya.

Gambar 2 Suasana pelatihan kreasi paketwisataSituGede

Pelatihan“KreasiProposalPengadaanEventWisatadanProposalPendukung”

Pelatihan kreasi proposal ini didasari olehhasil identifikasiawal tim terhadappotensiwisata di wilayah Situ Gede yang sebagianbesar masih minim akan sarana prasaranaataubahkanminimpengelolaan.Olehkarenaitu peserta diberikan materi pembuatanproposal yang bisa mencakup pengadaankegiatan pendukung, proposal pengadaansarana prasarana penunjang obyek wisatamaupun proposal lainnya yang masihrelevan dengan upaya pengembanganpotensi wisata Situ Gede. Pelatihandilakukan dengan metode tutorial selamaduahari,dilanjutkandenganpraktikumdanpendampinganselamatigahari.Proses pembuatan proposal dilakukan

secaraberkelompok.Proposalyangdisusunpesertamemangmasihmembutuhkanrevisiagar mampu dipresentasikan secara layakpada stakeholder. Tim memberikan salahsatu contoh template proposal dengantampilan yang berbeda dari proposalbiasanya. Oleh karena sebagian besar

Page 11: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

132 Tosidaetal. Kearifanlokalkolaborasiedu‐ekowisata pesertatelahmemilikidasarkomputeryangcukup baik, template yang diberikan timsangatmemudahkanproseskreasiproposal.Presentasi awal untuk hasil kerja

pelatihansesiinitelahdilakukan,namuntimmemutuskan untuk memberikanpendampingan yang lebih intensif agarproduk proposal memiliki kualitas yanglebih baik. Ide untuk penyusunan proposalsebagianbesarberasaldaritimIbM,namunberikutnya peserta sebagian mampumengembangkanidetersebutmenjadilebihluas. Hasil pelatihan memang belummenunjukkan kualitas yang baik, hal inidapat disebabkan oleh berberapa faktordiantaranyaadalahlatarbelakanpendidikandantingkatkesibukansertaaktivitaspesertayang sangat tinggi. Namun secara umummateri dapat diterima dengan baik, danbahkan ada salah satu kelompok pesertasangatantusiasuntukbisamengintegrasikanproposal tersebut dengan proposal DesaTematikyangsaatitutengahdikerjakanolehKelurahan Situ Gede dalam rangka lombaantar kelurahan. Ketua Karang Taruna SituGedeyangturutsertadalamkegiatanIbMinijuga sangat antusias untuk meneruskanberbagaiproposalkeberbagaistakeholdersyang relevan. Suasana pelatihan kreasiproposalditunjukkanpadaGambar3.

Gambar3Suasanapelatihankreasiproposaleventdanasetwisata

Pelatihandesainmediasosialisasi/promosiaset‐paketwisatasitugede

Kemampuan dasar komputer yang telahdimiliki oleh sebagian peserta menjadikanproses pelatihan desain ini lebih optimal.Seperti halnya pelatihan lainnya, teknis

pelatihan dilakukan dengan tutorial danpraktikum (di Lab. D3 Teknik Komputer)ndisertaipendampingansecarakontinyudiKelurahan Situ Gede. Pelatihan desaindidampingi oleh tim yang merupakan ahlidesain.Strategitutorsebayajugaditerapkandalam kegiatan pelatihan ini sehinggapeserta yang mengalami kesulitan dalampengerjaan tugas‐tugasmampu didampingisecara intensif. Pelatihan dilakukan selamadua hari di Lab D3 Teknik Komputer danpendampingan yang masih dilaksanakanhingga laporan ini disampaikan. SuasanapelatihaniniditunjukkanpadaGambar4.

Gambar 4 Suasana pelatihan desain mediasosialisasiwisataSituGede

Pendampingan & Monitoring sertaHasil Sementara Pelatihan &Pendampingan

Pada kegiatan pengabdian ini, prosespendampingan dan monitoring dilakukansecara terus menerus, di tempat yangdisepakati,olehinstrukturdanpeserta,danpadaumumnyadilakukandiKelurahanSituGede. Pendampingan dan monitoringdilakukan bersamaan dengan waktupelatihan di kelas, pada saat praktikum

Page 12: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017

133

melalui survey lapangan, maupun saatpraktikummenyusunmateri tiap pelatihan

yang mencakup keempat pelatihan yangsudahdilaksanakansebelumnya.

Tabel2Profilhasilpelatihan

Keterangan:KinerjaA=kemampuanpengumpulandata;B=kemampuanidentifikasipotensiwisata;C=kemampuan inventarisasipotensiwisata;D=kemampuanmenginisiasiataumemunculkan idekegiatan atau paket wisata; E = kemampuan analisis kelayakan ekonomis obyek wisata; F =kemampuanpembuatanpaketwisata;G=kemampuanmenginisiasi/memunculkanideuntukusulan/proposal;H=kemampuanpenyusunanproposal(secaragramatikaldansubstansial);I=kemampuanpresentasi;J=kemampuanvisualisasi;K=kemampuanideinteraktifmediapromosi;L=kemampuanharmonisasidesain;Nilai1=tidakbaik;2=cukupbaik;3=baik.

Pendampingan dilakukan secara paraleluntuk masing‐masing kelompok untukmengefisienkanwaktuproses.Haliniterkaitdengan kendala sulitnya mengumpulkankelompok mitra dalam waktu yangbersamaan.Dengandemikian,tiapkelompokdidampingi oleh satu atau dua oranginstruktur.Saatinikegiatanpendampingan,monitoring dan diskusi mengenai tugas‐tugas masih terus dilaksanakan. Kegiatantersebut tidak hanya langsung bertatapmuka, namun juga menggunakan mediakomunikasi lain bila diperlukan, sepertiWhatsAppGroup,email,danlain‐lain.Hasil sementara pelatihan dan

pendampingan secara ringkas ditunjukkanpadaTabel 2.Hasil tersebutmasih bersifatsementara berdasarkan hasil evaluasi yangdilakukan secara kontinyu, baik dilakukanpada saat pelatihan maupun saatpendampingan. Proses pendampingan punmasih terus dilakukan oleh tim secara

paralel bagi tiap kelompok mitra, denganmemanfaatkan waktu dan tempatpendampinganyanglebihfleksibelbagitimdanmitra.

Rancang Bangun Aplikasi MediaPembelajaran Kolaborasi Eko‐EduWisataSituGedeBerbasisMultimediadanAugmentedReality

Konsepperencanaanaplikasi

Hasil identifikasi dan inventarisasi asetwisataSituGede menunjukkan ragamasetwisata, dan sangat potensial untukdikembangkan menjadi konsep edu‐wisata,maka konsep yang disepakati oleh peserta,tim dan pihak kelurahan ditransformasimenjadi konsep kolaborasi eko‐edu wisataSitu Gede. Proses transformasi konsepwisatadiSituGedeinijugadidukungdenganhasil interview,observasidanpengumpulandata langsung terhadap para guru

No. NamaPelatihanke‐1 PelatihanKe‐2 PelatihanKe‐3 PelatihanKe‐4A* B* C* D* E* F* G* H* I* J* K* L*

1 Roni 3 3 2 3 2 2 3 3 3 1 2 12 Farhan 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 23 M.Sholeh 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 34 SyahrizalRayhan 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 15 DellaAgustina 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 26 AmamAP 1 2 2 2 2 1 1 2 3 2 2 27 ReynaldiM 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 38 NaufalD 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 39 HarioBayu 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 310 EmaNurhayati 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 211 LuthfiAlfarija 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 312 RahmanAsyifa 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 313 Mista 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 214 Erik 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 215 DiniEgiLestari 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2

Page 13: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

134 Tosidaetal. Kearifanlokalkolaborasiedu‐ekowisata pendamping dan para siswa calonpengunjung.Konsepedu‐wisatayangditawarkanpun

perlu dikemas dalam bentuk paket yangmenarikinteraktifdanbernilaitambahyangsignifikan, baik dari segi ekonomi, transferilmumaupunsecarapsikologisosial(Schott,Sutherland2009).Olehkarenaitusalahsatupendekatan yang dapat digunakan adalahmemanfaatkan teknologi pembelajaranberbasismultimedia.Haliniakanbersinergidengankonseppendidikanyangditerapkanolehpemerintahmelaluiintegrasikurikulumnasional yang mengusung konsep “tematikterpadu”padastrategipembelajarannya.Kondisi peserta kgiatan ini rata‐rata

berusiakurangdari23tahun,dan30%‐nyaadalah mahasiswa memberikan penguatanpadakegiatan iniagardapatberkelanjutan.Hal ini mengingat penguasaan akankomputer dasar serta teknologi desainmedia promosi pun sudah dikuasai secarasangat baik oleh 40% peserta pelatihan.Demikianjugadenganpenguasaanteknologimultimedia oleh siswa calon pengunjungterhadap penggunaan multimediamenunjukkankondisiyangbaik(Leow,Neo2014). Konsep multimedia yang kegiatanpengabdian ini adalah konsep multimediadanAugmentedRealitydanEdu‐game.Materiyangdiangkatuntukdimuatdalam

multimedia pembelajaran pendukung edu‐wisataSituGedetelahdisepakatiolehmitradan timpengabdian.Materiyangdimaksudmencakup habitat tumbuhan dan hewandiSituGede, sertaTanamanObatyangadadilingkungan Situ Gede. Materi ini sesuaidengan salah satu materi yang ada dalambuku ajar siswa Sekolah Dasar (SD) danbersinergi dengan konsep pembelajarantematik terpadu (Leow,Neo2014).Konsepmultimediaedu‐wisataSituGededirancangdandisesuaikandengankompetensiinti

yang ada dalam buku ajar siswa SD. Salahsatu kompetensi yang dimaksud adalah“Melalui kunjungan ke eko‐edu wisata SituGede siswa dapat mengetahui danmendeskripsikan secara narasi atau punvisual,kondisihabitatdantanamanobatdilingkungan Situ Gede”. Konsep mediapembelajaranditampilkanpadaTabel3danTabel4.

Tabel 3 Konsep aplikasi edu‐game habitathewandantumbuhanSituGede

Judul GameeduwisataberbasisRolePlayingGame(RPG)

Audiens PengunjungTamanWisataSituGede

Durasi TidakAdaImage Menggunakanformatfile.jpg

dan.pngAudio Narasisuaradanmusic

instrument.wavdan.oggVideo TidakadaJenisAplikasi

Interaktif

Software RPGMakerVXAce

Tabel4KonsepaplikasitanamanobatdiSituGedeberbasisaugmentedreality

Judul Augmented reality tanamanobat di eko‐edu wisata SituGede

Tujuan Tujuan dari penelitian iniadalah membuat aplikasi 3Dinformasi tanaman obat untukwisataedukasiSituGede

Images Objek dan gambarmenggunakan format gambar3D

Teks DisesuaikandenganaplikasiJenisaplikasi

Media informasi berbasisaugmentedreality

Software Unity3D,Vuforia,3DMax

Page 14: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017

135

Perancanganmultimediapembelajarankolaboratifeko‐eduwisataSituGede

Tahap perancangan adalah tahapmembuatspesifikasi secara rincimengenai arsitekturprogram, gaya, tampilan dan kebutuhanmaterial atau bahan dalam pembuatansistem. Tahap perancangan menggunakanflowchartSystemdanStrukturNavigasi.Flowchartmenggambarkantahapproses.

Flowchartuntukaplikasihabitathewandantumbuhan Situ Gede ditunjukkan padaGambar5.Adapunflowchartuntukaplikasitanaman obat Situ Gede berbasis ARditunjukkanpadaGambar6.

Gambar 5 Flowchart game eduwisata situgede berbasis role playing game(RPG)

Gambar 6Flowchart aplikasi tanaman obatSituGedeberbasisAR

Strukturnavigasimerupakanaluraplikasisecaraumum.Strukturnavigasiuntukkeduaaplikasi ditunjukkan pada Gambar 7 danGambar8.

Gambar7 Strukturnavigsi gameeduwisata

Situ Gede berbasis role playinggame

Gambar8Strukturnavigasiaplikasitanaman

obatSituGedeberbasisAR

Aplikasipendukungkolaborasieko‐eduwisataSituGedeberbasismultimedia

1. Aplikasi Edu‐game Habitat Situ GedeberbasisMultimediaSaat membuka game akan langsung

diarahkan kepada menu splashcsreen danmenu awal dan cerita petualangan Lily diSitu Gedemerujuk pada (Leow, Neo 2014)ditampilkanpadaGambar9.2. Aplikasi Tanaman Obat Situ Gede

berbasisAugmentedRealityKolaborasi eko‐edu wisata didukung

dengan media internaktif agar wisatawan(siswa SD, SMP atau SMA) menjadi lebihantusias. Antusiasme wisatawan berupasiswa sekolah dipandu dan diarahkanmelalui integrasi multimedia danmengintegrasikannya dengan kompetensi

Page 15: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

136 Tosidaetal. Kearifanlokalkolaborasiedu‐ekowisata yangsesuaidenganmateriKurikulum2013(Schot,Sutherland2009).

Gambar9SplashscreendanmenuutamadariEdu‐GameSituGede

Saat membuka aplikasi akan langsungdiarahkan kepada menu utama. Adabeberrapahalamanmenuutamayangberisimenu‐menu pilihan untuk melihat isiaplikasi. Pilihan menu yang ditampilkanpada frame tersebut ialah gambar 3d (tigadimensi). Materi, panduan, Tentang. Selainitu terdapat button keluar yang berada dipojokkananbawahyangapabiladiklikmakaakan muncul informasi yang lengkapmengenaitanamanobatdisekitarSituGede.BerikuttampilanHalamanMenuutamayangdapatdilihatpadaGambar10.Pada halaman menu mulai ini terdapat

frame yang berisi kamera untukmenampilkangambar3D.Pilihan.Selainituterdapat button kembali yang berada dipojokkiriatasyangapabiladiklikmakaakankembalimenujuHalamanUtama.

Gambar10Tampilanhalamanmenuutama

Berikut tampilan halaman Menu mulaiyang dapat dilihat pada Gambar 11. Padahalaman gambar 3D ini menampilkangambaranimasi3Dyangbergerakmemutarsesuai arah dan berisi tiga tomboldidalamnya yaitu tombol zat daun, tombolinformasi dan tombolhome yang berfungsiuntukkembalipadamenuawalyaitumenuutama, yang akan dijelaskan pada materidibawah. Contoh tampilan 3D hasil ARtanaman obat Situ Gede ditunjukkan padaGambar11.

Gambar11Tampilangambar3D

Page 16: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017

137

Pada halaman gambar 3D ini

menampilkan gambar 3D dan dua tombollain yaitu tombol zat menu dan tombolinformasi. Pada tombol zat daun berisitentangzat‐zatyangberadapadatumbuhantersebutdandidalam tombol zatdaun jugaterdapat dua tombol yaitu tombol manfaatdan tombol carapengolahan tanamanobat.Masing‐masing berisi informasi tanamanobat dan cara mengolah tumbuhan untukdiolah menjadi obat. Tombol informasiterdapatinformasitentangsekilasmengenaitumbuhan tersebut (ditunjukkan padaGambar 12, Gambar 13, dan Gambar 14).Aplikasi ini dilengkapi halaman panduan.Halaman iniberisi tentangpanduanguntukmenggunakan aplikasi yang berisikan tekspanduan dan terdapat menu home untukkembalikepadamenuutama.

Gambar13Tampilanhalamanzatdaun

Gambar14Tampilanhalamanmanfaatdaunobat

Adanya media pembelajaran berbasismultimedia(edu‐gameatauAR)diharapkanmenjadi paket eko‐edu wisata yang unikdankhasdariarenawisataSituGede.Mediainimenjadi sarana pendukungharmonisasipaket wisata dengan integrasi capaiankompetensi pembelajaran tematik terpadu

Hal ini sesuai dengan anjuran pemerintahmengenai perluasan aksespendidikannon‐formalyangdapatdisediakanmelaluipaketwisata.

Gambar 15 Tampilan halaman carapengolahandaunobat

Gambar 16 Tampilan halaman panduanaplikasi

KESIMPULANDANIMPLIKASI

Kesimpulan

Potensi wisata Situ Gede dapat digali dandikembangkan melalui berbagai cara,diantaranya dengan melakukanpemberdayaan terhadap Karang Taruna,LPM dan PKK Situ Gede. Pemberdayaandifokuskan pada transfer ilmu tentangidentifikasi, inventarisasi dan kreasi paketwisata. Hasil pelatihan awal ini kemudianditindaklanjutidengantransferilmutentangdesainmediasosialisasidanpromosipotensiwisata Situ Gede. Hasil pelatihaninventarisasi potensi wisata semakindiperkuat dengan pelatihan tahap ketigayakniterkaitpenyusunanproposalkegiatan.Hasil transfer ilmumenunjukkan bahwa

mitra sasaran mengalami peningkatan

Page 17: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

138 Tosidaetal. Kearifanlokalkolaborasiedu‐ekowisata kemampuan yang signifikan. Signifikansipeningkatankemampuanditunjukkandalamhal pengumpulan data (46.7%berkemampuan cukupbaikdan40%baik).Kemampuan identifikasi potensi wisata(20%berkemampuancukupbaikdan66.7%baik)danprosesinventarisasipotensiwisata(60%berkemampuancukupbaikdan33.3%baik).Hasil transfer ilmu terkait kreasi paket

wisata rata‐rata menunjukkan peningkatankemampuan yang cukup baik (67%) baikterkaitdenganinisiasiide,analisiskelayakanekonomis,maupunkreasipaketwisata.Hasiltransfer ilmu pembuatan proposalprofessional terkait kegiatan atau usulanpaket wisata menunjukkan peningkatankemampuan yang lebih baik disbandingdenganpaketpelatihanlain.Halinididukungoleh pengalaman mitra sasaran yang telahterbiasa menyusun proprosal kegiatanseperti halnya untuk acara Ngubek Setu(event tahunan Situ Gede) serta proposalHUTRI.Mitra sasaran menunjukkan antusiasme

yang tinggi setelah diberikan pembekalanterkait pemilihan format proposal yanginteraktif sehingga proposal terkesan lebihprofessional. Hasil transfer ilmu yangterakhir adalah terkait desain mediasosialisasi dan promosi. Oleh karenasebanyak 30% mitra sasaran yang ikutdalam kegiatan ini adalah mahasiswa dankemampuankomputerdasarnyatelahcukupbaik, hasil pelatihan desain punmenunjukkan hasil yang baik rata‐ratamencapai86.7%.

Implikasi

Proses pemberdayaan masyarakat melaluiragam pelatihan kreasi paketwisata sertasekaligusmembuatmedia promosimampumemberikan rasa percaya diri kepadamasyarakat Situ Gede untukmengembangkan aset wisata. Hasilpengabdian berupa dua unit mediapembelajaranyangberbasiskonteneko‐eduwisata Situ Gede, diharapkan dapatmendukung pembelajaran tematik terpadu

kurikulum2013yangdikemasmelaluipaketwisataberbasisedukasi.Media yang dimaksud berupa aplikasi

habitat hewan dan tumbuhan Situ Gedeberbasis multimedia dan aplikasi tanamanobat SituGede berbasisAugmentedReality.Kedua media ini akan menjadi mediapendukung bagi siswa‐siswa yang akandiundang sebagai wisatawan paket wisataSituGede.Pilihan wisata yang murah namun sarat

konten edukasi akan menjadi salah satupilihan bagi masyarakat. Hal sekaligusmenjadiedukasibagimasyarakatperkotaanagar memanfaatkan lingkungan sekitarsebagai media edukasi namun dikemasdalampaketwisatayangmenarik,interaktifdan bahkan terintegrasi dengan programpendidikan nasional. Hal ini didukungdengan konten paket wisata yangdisesuaikan dengan capaian pembelajaranatau kompetensi pembelajaran berbasistematikterpadu.

UCAPANTERIMAKASIH

1. DRPMRistekdiktiyangtelahmembiayaikegiatanIbM

2. LPPM Universitas Pakuan yang telahmemotivasi, memberi dukungan dana“in‐kind”danmemfasilitasikegiatanIbMinimulaidaripengajuanproposal,hinggamonitoringdan terusmemotivasiuntukkeberlanjutankegiatansepertiini.

3. ProgramStudi IlmuKomputer,ProgramD3 Komputer dan FMIPA UniversitasPakuan dan Sekolah Tinggi PariwisataBogor Hotel Institute, yang telahmendukung kegiatan ini melaluipenyediaandosen‐dosendanmahasiswayang terlibat dalam pelatihan desainmediapromosisertapembuatanAplikasiMultimedia Situ Gede serta kerjasamapemanfaatan Laboratorium, Aula sertasumber daya lainnya yang turutmensukseskanprogramini

4. Kelurahan Situ Gede yang telahmendukunglancarnyakegiatanIbMini

Page 18: PENGUATAN KEBERLANJUTAN DAN PENCITRAAN …

QardhulHasan:MediaPengabdiankepadaMasyarakatp‐ISSN2442‐3726e‐ISSN2250‐1143Volume3Nomor2,Oktober2017

139

5. SekolahTinggi PariwisataBogor (Bogor

Hotel Institute) yang telah bersediabekerjasama dalam mengirimkan salahsatudosennyauntukmenjadiIbMini.

DAFTARPUSTAKA

BaumT.2015.Humanresourcesintourism:Still waiting for change? A 2015‐Reprise.TourismManagement50(2015): 204‐212. http://dx.doi.org/10.1016/j.tourman.2015.02.001Elsevier.

Din BH,MS Habibullah, AH Baharomd,MDSaarib. 2016. Are Shadow Economy andTourismRelated?InternationalEvidence.Procedia Economics and Finance 35(2016) 173–178.(http://creativecommons.org/licenses/by‐nc‐nd/4.0/). doi:10.1016/S2212‐5671(16)00022‐8.Elsevier.

Duran,E.,D.Z. _ekerandM.Shrestha.2012.Web Based Information System ForTourism Resorts; A Case Study For SideManavgat.

GrillakisMG, AG Koutroulis, KD Seiradakis,IKTsanis.2016.Implicationsof2°CglobalwarminginEuropeansummertourism.J.Climate Services 1 (2016) 30–38.http://dx.doi.org/10.1016/j.cliser.2016.01.002.Elsevier.

Jucan CN, MS Jucan. 2013. Travel andTourismasaDriverofEconomicRecoveryProcediaEconomicsandFinance6(2013)81 – 88. doi: 10.1016/S2212‐5671(13)00117‐2.Elsevier.

Leow.F.T& Neo.M (2014). InteractiveMultimedia Learning: InnovatingClassroom Education In a MalaysianUniversity. Turkish Online Journal ofEducationalTechnology.Apr2014,Vol.13Issue2,p99‐110.12p.

Mendonça V, J Varajão, P Oliveira. 2015.Cooperation Networks in the Tourism

Sector: Multiplication of BusinessOpportunities. Procedia ComputerScience 64 ( 2015 ) 1172–1181.(http://creativecommons.org/licenses/by‐nc‐nd/4.0/). doi: 10.1016/j.procs.2015.08.552.Elsevier.

Mihalic T. 2016. Sustainable‐responsibletourism discourse e Towards‘responsustable’ Tourism. Journal ofCleanerProduction111(2016)461‐470.http://dx.doi.org/10.1016/j.jclepro.2014.12.062.Elsevier.

Neo,T.K.,Neo,M.,Kwok,W.J.,Tan,J.Y.,Chen‐Haw, L. &Embi, Z.C. 2012. Promotinglifelong learning in a multimedia‐basedlearning environment : A Malaysianexperience. Journal of EducationalMultimediaandHypermedia,21(2),143‐164.Chesapeake,VA:AACE.

Nilnoppakun A, K. Ampavat. 2015.Integrating Cultural and NostalgiaTourism to Initiate A Quality TourismExperiencesatChiangkan,LeuyProvince,Thailand. Procedia Economics andFinance 23 (2015) 763–771.(http://creativecommons.org/licenses/by‐nc‐nd/4.0/). doi:10.1016/S2212‐5671(15)00545‐6.Elsevier.

PintiliiR‐D,DPeptenatu,AGrecu,A‐MIlie,A‐G Simion. 2016. Tourism, basicfunctionality versus complementarycomponent of the territorial systems inRomania. Procedia EnvironmentalSciences 32 (2016) 364–372.http://creative‐commons.org/licenses/by‐nc‐nd/4.0/). doi:10.1016/j.proenv.2016.03.042.Elsevier.

Schott C.,K.A. Sutherland. .2009. EngagingTourism Students Through MultimediaTeachingandActiveLearning. JournalofTeaching in Travel &TourismVolume 8,Issue4,2009,351‐371.