12
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi 2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi Kecemasan adalah suatu keadaan yang memotivasi individu untuk berbuat sesuatu. Fungsi kecemasan adalah untuk memperingatkan adanya ancaman bahaya, yakni sinyal dari ego yang akan terus meningkat jika tindakan-tindakan yang layak untuk mengatasi ancaman tidak diambil. Apabila tidak bisa mengendalikan kecemasan melalui cara-cara rasional dan cara-cara langsung, maka ego akan mengandalkan cara-cara yang tidak realistik, yakni perilaku yang berorientasi pada pertahanan ego atau defence mechanism (Freud dan Corey, 2005). Kecemasan adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan yang disertai dengan meningkatnya ketegangan fisiologis, suatu dorongan yang menjadi perantara antara suatu situasi yang mengancam dan perilaku menghidar. Kecemasan dapat diukur dengan self report, dengan mengukur ketegangan fisiologis, dan dengan perilaku yang tampak (Davison, dkk. 2006). Dinyatakan juga oleh Jefrrey dkk (2005) bahwa kecemasan ( anxiety) adalah suatu keadaaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa kecemasan mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan yang dialami

Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan ... II.pdf2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi . ... gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan ... II.pdf2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi . ... gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi

2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi

Kecemasan adalah suatu keadaan yang memotivasi individu untuk berbuat

sesuatu. Fungsi kecemasan adalah untuk memperingatkan adanya ancaman

bahaya, yakni sinyal dari ego yang akan terus meningkat jika tindakan-tindakan

yang layak untuk mengatasi ancaman tidak diambil. Apabila tidak bisa

mengendalikan kecemasan melalui cara-cara rasional dan cara-cara langsung,

maka ego akan mengandalkan cara-cara yang tidak realistik, yakni perilaku yang

berorientasi pada pertahanan ego atau defence mechanism (Freud dan Corey,

2005).

Kecemasan adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan yang

disertai dengan meningkatnya ketegangan fisiologis, suatu dorongan yang

menjadi perantara antara suatu situasi yang mengancam dan perilaku menghidar.

Kecemasan dapat diukur dengan self report, dengan mengukur ketegangan

fisiologis, dan dengan perilaku yang tampak (Davison, dkk. 2006). Dinyatakan

juga oleh Jefrrey dkk (2005) bahwa kecemasan (anxiety) adalah suatu keadaaan

aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk

akan segera terjadi.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa kecemasan mahasiswa dalam

menyusun skripsi adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan yang dialami

Page 2: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan ... II.pdf2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi . ... gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar

9

mahasiswa, sebagai akibat dari perasaan khawatir berkaitan dengan proses

penyusunan skripsi.

2.2.2 Ciri – Ciri Gangguan Kecemasan

Menurut Jeffrey dkk (2005), kecemasan terdiri dari begitu banyak ciri

fisik, kognisi, dan perilaku seperti :

1) Ciri – ciri fisik dari kecemasan

Kegelisahan, kegugupan, tangan atau anggota tubuh bergetar atau

gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar dahi,

kekencangan pada pori – pori kulit perut atau dahi, banyak berkeringat,

telapak tangan berkeringat, pening atau pingsan, mulut atau

kerongkongan terasa kering, sulit berbicara, sulit bernafas, bernafas

pendek, jantung berdebar keras atau berdetak kencang, suara yang

bergetar, jari – jari atau anggota tubuh yang menjadi dingin, pusing,

merasa lemas atau mati rasa, sulit menelan, kerongkongan terasa tersekat,

leher atau punggung terasa kaku, sensasi seperti tercekik atau tertahan,

tangan yang dingin dan lembab, terdapat gangguan sakit perut atau mual,

panas dingin, sering buang air kecil, wajah terasa memerah, diare, merasa

sensitif atau mudah marah.

2) Ciri – ciri behavioral dari kecemasan

Perilaku menghindar, perilaku melekat dan dependen, perilaku

terguncang.

Page 3: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan ... II.pdf2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi . ... gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar

10

3) Ciri – ciri kognitif dari kecemasan

Khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan atau

aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, keyakinan bahwa

sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi, tanpa ada penjelasan yang

jelas, terpaku pada sensasi ketubuhan, sangat waspada terhadap sensasi

ketubuhan, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya

hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan akan kehilangan

kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah,

berpikir bahwa dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semuanya

tidak lagi bisa dikendalikan, berpikir bahwa semuanya terasa sangat

membingungkan tanpa bisa diatasi, khawatir terhadap hal – hal sepele,

berpikir tentang hal mengganggu yang sama berulang – ulang, berpikir

bahwa harus bisa kabur dari keramaian, kalau tidak pasti akan pingsan,

pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, tidak mampu

menghilangkan pikiran – pikiran terganggu, berpikir akan segera mati,

meskipun dokter tidak menemukan sesuatu yang salah secara medis,

khawatir akan ditinggal sendirian, sulit berkonsentrasi atau memfokuskan

fikiran.

2.2 Terapi Musik

2.2.1 Pengertian Musik

Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan

telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik

Page 4: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan ... II.pdf2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi . ... gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar

11

mempunyai ritme, melodi, dan harmoni yang memberikan kedalaman dan

memungkinkan penggunaan beberapa instrumen atau bunyi-bunyian (Oxford

Ensiklopedi Pelajar, 2005). Musik adalah seni penataan bunyi secara cermat yang

membentuk pola teratur dan merdu yang tercipta dari alat musik atau suara

manusia. Musik biasanya mengandung unsur ritme, melodi, harmoni, dan warna

bunyi (Syukur, 2005). Dari definisi di atas dapat dinyatakan bahwa musik adalah

bunyi yang diatur menjadi sebuah pola yang tersusun dari bunyi atau suara dan

keadaan diam (sounds and silences) dalam alur waktu dan ruang tertentu dalam

urutan, kombinasi, dan hubungan temporal yang berkesinambungan sehingga

mengandung ritme, melodi, warna bunyi, dan keharmonisan yang biasanya

dihasilkan oleh alat musik atau suara manusia yang dapat menyenangkan telinga

dan mengekspresikan ide, perasaan, emosi atau suasana hati.

T. Slamet Suparno (2003) menyatakan bahwa musik adalah suatu bentuk

kesenian yang dapat mengeluarkan aneka perasaan dan gelora jiwa melalui media

suara.

Mengacu pada beberapa definisi di atas dapat dikemukakan bahwa musik

merupakan gabungan dari berbagai ragam bebunyian, namun tidak hanya

memandang bahwa musik hanya semata – mata terletak pada aspek keindahan

mengenai suara – suara ataupun pada nada – nada yang membentuk musik

tersebut.

Ada empat elemen musik yaitu :

Page 5: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan ... II.pdf2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi . ... gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar

12

1. Pitch

Seutas senar diyakini menghasilkan nada melalui vibrasi pada kecepatan

tertentu yang dikenal dengan sebut pitch A adalah 440 getaran permenit (diukur

dalam Hertz), dan ini dapat didengar karena membuat molekul – molekul udara

bergetar dalam kecepatan yang sama. Bila vibrasi ini bertemu dengan telinga

pendengar maka operasi rumit dari persepsi dan proses kognitif dalam otak

menyimpulkan bahwa nada yang terdengar adalah nada A, seperti yang dimainkan

oleh alat tiup kayu. Bagaimana pikiran manusia merasakan musik pada tataran

psikologis? Kita merasakan vibrasi sebagai nada dan mungkin nada yang saling

mempengaruhi dalam musik. Panjang senar dan kecepatan vibrasi dapat diukur

(dikuantifikasi), sementara nada adalah sebuah kualitas fenomena vibrasi yang

diinterpretasikan oleh pikiran manusia.

2. Tempo

Adalah rata – rata satuan waktu pada saat sebuah musik dimainkan yang

menggambarkan kecepatan musik tersebut.

3. Timbre

Disebut juga warna suara atau kualitas suara. Jika dua alat musik, misal

gitar dan trombon dimainkan bersama – sama pada nada dasar / pitch yang sama,

kita tetap dapat membedakan mana suara gitar dan mana suara trombon karena

keduanya memiliki warna suara yang berbeda.

4. Dinamika

Adalah aspek musik yang terkait dengan tingkat kekerasan bunyi, atau

gradasi kekerasan dan kelembutan suara musik.

Page 6: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan ... II.pdf2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi . ... gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar

13

2.2.2 Pengertian Terapi Musik

Definisi terapi musik dapat sangat beragam, tergantung pada populasi

klien dan dengan siapa para terapis bekerja. Dalam rumusan The American Music

Therapy Association (dalam Djohan 2006), terapi musik adalah suatu profesi di

bidang kesehatan yang menggunakan musik dan aktivitas musik untuk mengatasi

berbagai masalah dalam aspek fisik, psikologis, kognitif dan kebutuhan sosial

individu yang mengalami cacat fisik. Berbagai definisi masih terus berkembang

disebutkan bahwa terapi musik adalah penggunaan musik dalam lingkup klinis,

pendidikan, dan sosial bagi klien atau pasien yang membutuhkan pengobatan,

pendidikan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologis (Wigram dalam

Djohan, 2006).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa terapi musik adalah

serangkaian upaya yang dirancang untuk membantu atau menolong individu yang

mengalami masalah dalam bidang fisik, psikis, maupun kognitif dengan

penggunaan musik atau aktivitas musik.

2.2.3 Proses dan Langkah – langkah Terapi Musik

1) Proses Terapi Musik

Proses terapi musik berawal dari adanya permintaan untuk

memperoleh terapi, baik dari dokter, psikolog, ahli fisiologi, ahli gangguan

wicara, guru, orangtua, pekerja sosial, atau dari klien yang bersangkutan.

Proses terapi musik menurut Djohan (2005) adalah sebagai berikut.

Page 7: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan ... II.pdf2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi . ... gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar

14

a) Asesmen

Asesmen adalah hal yang pertama kali harus dipenuhi untuk

memulai suatu tindakan terapi. Di dalam asesmen, terapis musik

melakukan observasi menyeluruh terhadap kliennya, sehingga ia

memperoleh gambaran lengkap tentang latar belakang, keadaan

sekarang, keterbatasan klien dan potensi – potensi yang masih dapat

dikembangkan. Dengan gambaran ini, terapis musik mengembangkan

kerangka asesmen yang kemudian diterjemahkan ke dalam rencana

perlakuan, lengkap dengan estimasi waktunya.

b) Rencana Perlakuan

Setelah data asesmen terkumpul dan dianalisis, langkah

berikutnya adalah mematangkan rencana perlakuan terapi musik.

Terapis musik merancang rencana perlakuan bagi klien secara bertahap

sampai klien dapat meraih batas keinginan yang ditentukan

sebelumnya.

c) Pencatatan

Sebuah proses terapi musik perlu mempertimbangkan riwayat

kesehata klien dari banyak sisi. Selain riwayat sebelum terapi di mulai,

seluruh proses terapi juga harus dicatat. Salah satu metode dokumentasi

yang banyak digunakan di rumah sakit – rumah sakit disebut APIE

(Luksch dalam Djohan, 2005) yaitu A ; Asesmen, P ; Perencanaan, I ;

Intervensi, E; Evaluasi.

Page 8: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan ... II.pdf2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi . ... gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar

15

d) Evaluasi dan Terminasi Perlakuan

Langkah terakhir dalam proses terapi adalah mengevaluasi dan

melakukan terminasi perlakuan. Pada bagian ini, terapis menyiapkan

kesimpulan akhir dari proses perlakuan dan membuat rekomendasi

untuk ditindaklanjuti.

2) Langkah – langkah dalam Terapi Musik

Menurut Djohan (2005) terapi musik meliputi beberapa

langkah dalam pelaksanaannya yaitu :

a) Menetapkan sasaran terapi

Sasaran dalam terapi musik diindikasikan melalui target

yang akan dituju. Target harus jelas berdasarkan alasan – alasan

dan informasi yang dikumpulkan dari hasil penilaian.

b) Membangun relasi

Saat pertama kali bertatap muka dengan klien selalu

merupakan awal dari pengalaman baru, hubungan baru, dan

dinamika yang baru pula. Sesi pertama adalah saat memulai

proses membangun kepercayaan dan hubungan sebagai elemen

penting dalam terapi yang efektif.

c) Proses Assasmen Awal

Seorang terapis sedapat mungkin mencari gambaran yang

lengkap dan menyeluruh mengenai kliennya, meski prosedur

asesmennya dapat dilakukan dengan sederhana.

Page 9: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan ... II.pdf2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi . ... gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar

16

d) Asesmen Komprehensif

Asesmen komprehensif diberikan bila klien belum dirujuk

untuk menjalani terapi musik dan masih bertanya – tanya tentang

manfaat yang diperoleh dari terapi musik. Laporan komprehensif

asesmen sama dengan garis besar pada asesmen awal tetapi lebih

mendalam.

e) Strategi Terapi

Seorang terapis dapat mengkombinasikan beberapa

kemungkinan untuk mendapatkan strategi yang paling sesuai.

Dalam strategi terapi musik digunakan untuk mencapai dua

tujuan, yaitu menguat kan perilaku yang diinginkan, atau

meniadakan sejumlah literatur menggunakan istilah reward atau

reinforcement untuk musik sebagai penguat, atau punishment

untuk musik atau perlakuan khusus melalui aktivitas musik yang

dimaksudkan untuk meniadakan atau mengurangi perilaku.

2.3 Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan Mahasiswa Menyusun

Skripsi

Pada awalnya mungkin individu masih bertanya apakah musik benar –

benar dapat mempengaruhi suasana hati, walaupun sudah banyak penelitian secara

sistematis dilakukan terhadap hubungan antara berbagai jenis musik dan reaksi

emosi (Djohan, 2005). Penelitian Lewis (dalam Djohan, 2005) menemukan

pengaruh musik atau video dalam beberapa hasil pengukuran suasana hati melalui

Page 10: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan ... II.pdf2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi . ... gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar

17

kuesioner tentang optimisme / pesimisme (OPQ), skala sikap dan skala Wessman-

Ricks tentang Elation dan Depression. Sebelumnya dipilih musik dan video

dengan kategori hati positif dan negatif. Hasil menunjukkan bahwa musik

memiliki pengaruh yang kuat terhadap suasana hati tetapi tidak demikian dengan

video. Musik dengan kategori positif menghasilkan peningkatan suasana hati yang

positif demikian pula musik sedih juga menghasilkan peningkatan suasana hati

negatif. Maka disimpulkan bahwa sebuah musik cenderung menimbulkan suasana

hati yang sama dalam diri pendengarnya.

Sloboda (dalam Djohan, 2005) meminta 67 orang pendengar musik

mendeskripsikan dalam kalimat mereka sendiri mengenai pengalaman nilai emosi

mereka terhadap musik. Pertama, orang cenderung menggunakan musik sebagai

“agen perubahan” untuk merubah tahapan suasana hati (mood)nya. Hal ini

misalnya terungkap dalam kalimat seperti „musik membuat saya rileks, saat saya

tegang dan cemas‟ dan „musik dapat memotivasi dan memberi inspirasi bagi saya

untuk menjadi orang yang baik‟. Kedua, dilaporkan bahwa musik dapat digunakan

sebagai metode katarsis untuk menimbulkan internsifikasi atau pelepasan emosi.

Sloboda (dalam Djohan, 2005) mengatakan, faktor umum pada semua sampel

adalah bahwa musik tidak berperan menghasilkan emosi tetapi lebih menyediakan

akses bagi seseorang untuk mengalami emosi yang sudah „ter-agenda‟.

Universitas Michigan mempublikasikan hasil penelitian mengenai

pengaruh msuik terhadap sekelompok orang dewasa Amerika yaang mengikuti

pelajaran kibor menunjukan efek dramatis berupa terjadinya peningkatan sebesar

92% pada pertumbuhan hormonalnya (hGH). Pertumbuhan hormon manusia

Page 11: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan ... II.pdf2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi . ... gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar

18

tercermin dalam beberapa fenomena usia seperti osteoporosis, tingkat energi,

pengkerutan, fungsi seksual, massa otot, dan sakit. Konsistensi dengan hasil

penelitian sejenis, ini menunjukan terjadinya penurunan signifikan dalam hal

kecemasan, depresi, dan kesepian – tiga faktor kritis dalam menghadapi stres,

merangsang sistem kekebalan, serta meningkatkan kesehatan. (Djohan, 2005)

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa terapi musik akan

memberikan pengaruh positif untuk merubah suasana hati seseorang,

menumbuhkan perasaan gembira dan tenang, sehingga dengan menggunakan

terapi musik diharapkan dapat menurunkan perasaan cemas mahasiswa dalam

menyusun skripsi.

2.4 Hasil Temuan Penelitian yang Relevan

Devi Winja Susanti & Faridah ( 2011 ) Ainur Rohmah dalam penelitian

Efektivitas Musik Klasik dalam Menurunkan Kecemasan Matematika (Math

Anxiety) pada Siswa Kelas XI. Hasil analisis data menunjukkan ada penurunan

skor yang signifikan antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen (KE)

dengan p=0,014 yang mengindikasikan musik klasik efektif dalam menurunkan

kecemasan matematika pada siswa. Kecemasan matematika dapat menurun

seiring siswa mendengarkan musik klasik sambil belajar matematika.

Lely Febriani ( 2011 ) dalam penelitian Efektifitas Terapi Musik Klasik

Untuk Mengurangi Kecemasan Pada Ibu Bersalin Seksio Sesarea Di RSUD dr.

Pirngadi Medan. Hasil uji statistik t-independent dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh terapi musik klasik yang signifikan untuk mengurangi kecemasan pada

Page 12: Penggunaan Terapi Musik untuk Menurunkan Kecemasan ... II.pdf2.2.1 Pengertian Kecemasan Mahasiswa dalam Menyusun Skripsi . ... gemetar, sensasi dari pita ketat yang mengikat di sekitar

19

ibu bersalin seksio sesarea pada kelompok intervensi dan kontrol (P = 0.000).

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa terapi musik klasik efektif untuk

mengurangi kecemasan, sehingga bidan dapat menerapkan terapi musik klasik

dalam memberikan asuhan kepada ibu bersalin seksio sesarea.

Kedua penelitian tersebut meneliti tentang terapi musik dan kecemasan

yang relevan dengan penelitian penulis. Hanya saja dalam kedua penelitian

tersebut menggunakan media musik klasik sedangkan penulis menggunakan

menggunakan terapi musik sebagai perlakuan.

2.5 Hipotesis

Hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut :

Penggunaan terapi musik dapat secara signifikan menurunkan kecemasan

menyusun skripsi pada mahasiswa FKIP – BK UKSW.