Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGGUNAAN PENGATUR GRAFIS UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Ayu Sriwulandari
NIM : 161324041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGGUNAAN PENGATUR GRAFIS UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Ayu Sriwulandari
NIM : 161324041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang selalu mendorong
dan mendukung untuk terus mencoba hingga berhasil menyelesaikan deretan
tulisan yang penuh perjuangan ini.
Tanpa mereka, saya tidak akan pernah berhasil karena mustahil untuk hidup
sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama ini suatu kesulitan/keberatan” (QS. Al-Hajj: 78).
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah: 286).
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” (QS. Al-Baqarah: 185).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGGUNAAN PENGATUR GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMA NEGERI 8
YOGYAKARTA
Ayu Sriwulandari
Universitas Sanata Dharma
2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kemampuan berpikir
kritis peserta didik sebelum dan sesudah penggunaan pengatur grafis pada Mata
Pelajaran Ekonomi dan (2) mengetahui respons peserta didik terhadap penggunaan
pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi.
Penelitian ini merupakan penelitian pre-experimental design dengan model
penelitian one-group pretest-posttest design. Penelitian dilakukan pada bulan April
- Juni 2020 di SMA Negeri 8 Yogyakarta. Partisipan dalam penelitian ini adalah
peserta didik kelas XI IPS sejumlah 33 orang. Data dikumpulkan dengan
menggunakan tes, kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif dan uji beda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kritis peserta didik sebelum dan sesudah penggunaan pengatur grafis pada
Mata Pelajaran Ekonomi dan (2) terdapat respons positif peserta didik terhadap
penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi.
Kata kunci: pengatur grafis, kemampuan berpikir kritis, respons peserta didik, uji
beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE UTILIZATION OF GRAPHIC ORGANIZER TO IMPROVE CRITICAL
THINKING SKILLS IN ECONOMICS SUBJECT OF THE SOCIAL XITH
GRADE STUDENTS SMA 8 YOGYAKARTA
Ayu Sriwulandari
Sanata Dharma University
2020
This research intends to investigate: (1) the difference of student critical thinking
skills between before and after the utilization of graphic organizer on economics
subject and (2) students responses to the utilization of graphic organizer on
economics subject.
This research is a pre-experimental design with one group pretest-posttest
investigation model design. This research was carried out in April - June 2020 at
SMA N 8 Yogyakarta. The research participants consisted of 33 students of the
Social XIth grade. The data collection method were test, quizz and documentation.
The data analysis techniques are descriptive analysis and paired sample t-test.
The result of data analysis show that: (1) there were differences of the student
critical thinking skills before and after the utilization of graphic organizer on
economics subject of the Social XIth grade students and (2) there were positive
responses occurred towards the utilization of graphic organizer on economics
subject.
Keywords: graphic organizer, the critical thinking ability, students responses,
paired sample t-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………….. iv
MOTTO …………………………………………………………………... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……... vii
ABSTRAK ………………………………………………………………... viii
ABSTRACT ……………………………………………………………… ix
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………... xv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………........ xvi
DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………….. xviii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xix
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………………...... 1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………….. 7
C. Rumusan Masalah …………………………………………..... 7
D. Tujuan Penelitian …………………………………………….. 7
E. Manfaat Penelitian ………………………………………….... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
F. Definisi Operasional ………………………………………….. 8
BAB II TINJAUAN TEORETIS …………………………………………. 10
A. Deskripsi Teori ……………………………………………...... 10
B. Penelitian yang Relevan …………………………………...…. 30
C. Kerangka Berpikir …………...……………………………….. 32
D. Hipotesis Tindakan ………………………………………….... 35
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………............... 36
A. Jenis dan Desain Penelitian ………………...………………… 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………… 37
C. Subjek dan Objek Penelitian ………………………………….. 37
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel …………….. 38
E. TREATMENT………………………………………………….. 38
F. Data yang Dicari ……………………………………………… 40
G. Instrumen Penelitian ………………………………………….. 42
H. Teknik Pengumpulan Data …………………………………… 47
I. Teknik Analisis Instrumen …………………………………… 47
J. Teknik Analisis Data …………………………………………. 53
BAB IV GAMBARAN UMUM ………………………………………….. 58
A. Lokasi Penelitian ……………………………………………... 58
B. Deskripsi Responden …………………………………………. 60
C. Deskripsi Kegiatan ……………………………………………. 63
BAB V PEMBAHASAN …………………………………………………. 66
A. Deskripsi Data ………………………………………………... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Hasil Analisis Data …………………………………………… 79
C. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………. 82
BAB VI PENUTUP ………………………………………………………. 88
A. Kesimpulan …………………………………………………... 89
B. Saran …………………………………………………………. 89
C. Keterbatasan Penelitian ………………………………………. 90
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 KWLS Chart ……………………………………………. 25
Gambar 2.2 Cause-Effect Blossom …………………………………... 26
Gambar 2.3 Compare-Contrast Profiles …………………………….. 27
Gambar 2.4 Inquiry Chart …………………………………………… 28
Gambar 2.5 Winds of Change ………………………………………... 29
Gambar 2.6 Bagan Kerangka Berpikir ………………………………. 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nilai Keterampilan Peserta Didik Kelas XI IPS dan XI
MIPA 5 Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 8 Yogyakarta
4
Tabel 2.1 Indikator Berpikir Kritis Menurut Ennis …………………….. 13
Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design ……... 36
Tabel 3.2 Waktu Penelitian ……………………………………………. 37
Tabel 3.3 Data Subjek Penelitian …………………………………….... 37
Tabel 3.4 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis ……………………..... 41
Tabel 3.5 Indikator Pengukuran Respons ……………………………… 42
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest ………………………….. 43
Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Item pada Kuesioner ……………………. 45
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Penyusunan Kuesioner ………………………......... 45
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda ……………………… 49
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Soal Uraian ……………………………… 50
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kuesioner ………….…. 51
Tabel 3.12 Pedoman Interpretasi Nilai Korelasi ………………………… 52
Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas ………………………………………... 53
Tabel 3.14 Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik ………... 55
Tabel 3.15 Kategori Aspek Respons Peserta didik ……………………… 56
Tabel 4.1 Penyebaran Kuesioner ………………………………………. 60
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Gender …………………………….. 61
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Asal Sekolah ……………………... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Halaman
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Orang
Tua …………………………………………………………...
62
Tabel 5.1 Data Pretest Kemampuan Berpikir Kritis …………………… 67
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kemampuan Berpikir
Kritis Individual Peserta Didik ………………………………
69
Tabel 5.3 Data Posttest Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik …… 70
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kemampuan Berpikir
Kritis Individual Peserta Didik ………………………………
72
Tabel 5.5 Hasil respons Penggunaan Pengatur Grafis …………………. 74
Tabel 5.6 Hasil Uji Normalitas ………………………………………… 80
Tabel 5.7 Hasil Uji Hipotesis Berpikir Kritis …………………………... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 5.1. Data Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik ……..... 68
Grafik 5.2. Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kemampuan Berpikir Kritis
Individual Peserta Didik ……………………………................
69
Grafikk 5.3. Data Posttest Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik ..…... 71
Grafik 5.4. Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kemampuan Berpikir Kritis
Individual Peserta Didik ………………….…………………...
72
Grafik 5.5. Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest ……………………… 73
Grafik 5.6. Respons Penggunaan Pengatur Grafis Sebelum Mulai
Pembelajaran ………………………………………………….
75
Grafik 5.7. Respons Penggunaan Pengatur Grafis Saat Mengikuti
Pembelajaran ………………………………………………….
76
Grafik 5.8. Respons Penggunaan Pengatur Grafis Setelah Mengikuti
Pembelajaran ………………………………………………….
77
Grafik 5.9. Respons Positif Penggunaan Pengatur Grafik pada Mata
Pelajaran Ekonomi ……………………………………………
78
Grafik 5.10. Respons Negatif Penggunaan Pengatur Grafik pada Mata
Pelajaran Ekonomi ……………………………………………
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Izin ……………………………………………………. 96
Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian ………………………… 97
Lampiran 3. Lembar Kuesioner …………………………………………... 98
Lampiran 4. Lampiran Data Mentah Kuesioner ………………………….. 101
Lampiran 5. Tabulasi Data Kuesioner ……………………………………. 103
Lampiran 6. RPP ………………………………………………………….. 105
Lampiran 7. Soal Pretest dan Posttest …………………………………….. 107
Lampiran 8. Kartu Soal …………………………………………………… 116
Lampiran 9. Kisi-Kisi Soal Pretest-Posttest ……………………………… 123
Lampiran 10. Instrumen Validasi Soal ……………………………………. 125
Lampiran 11. Data Mentah Pretest ……………………………………….. 137
Lampiran 12. Tabulasi Pretest ……………………………………………. 139
Lampiran 13. Tabulasi Posttest …………………………………………... 141
Lampiran 14. Rekapitulasi Nilai Pretest dan Posttest XI IPS …………….. 143
Lampiran 15. Uji Reliabilitas ……………………………………………... 144
Lampiran 16. Uji Validitas Kuesioner ……………………………………. 145
Lampiran 17. Frekuensi Kuesioner ……………………………………….. 147
Lampiran 18. Data Responden ……………………………………………. 155
Lampiran 19. Nilai Rapor XI IPS dan XI MIPA 5 ………………………… 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses dengan tujuan untuk mengembangkan
potensi diri manusia. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan pendidikan adalah kegiatan yang
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, mengembangkan
segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”, maka jika dilihat kondisi pendidikan
Indonesia saat ini belum sepenuhnya tercapai.
Pada abad 21 saat ini diperlukan orang-orang yang memiliki
keterampilan berpikir kritis dan kemampuan menyelesaikan masalah. Perlu
diakui, bahwa pendidikan di Indonesia memang sudah mengalami kemajuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dalam bidang teknologi, akan tetapi berpikir kritis saat ini sangat diperlukan
untuk menghadapi dunia modern. Sejalan dengan pesatnya perkembangan ilmu
dan teknologi, kemampuan berpikir kritis dipandang perlu supaya dalam
menerima informasi tidak hanya asal menerima, tetapi harus mencari bukti
yang mendukung informasi tersebut.
Dalam pengembangan kurikulum 2013 saat ini, sudah dirancang supaya
peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Peningkatan
kemampuan berpikir kritis pada Mata Pelajaran Ekonomi didukung dan
dikembangkan oleh pemerintah terdapat dalam Puskurbuk Kemendikbud yang
menyatakan bahwa tujuan dari Mata Pelajaran Ekonomi di SMA, yaitu agar
peserta didik memiliki kemampuan yaitu pertama, menginterpretasikan konsep
ekonomi dengan mengaitkan terhadap peristiwa dan masalah ekonomi dalam
kehidupan nyata yang terjadi di lingkungan perseorangan, rumah tangga,
masyarakat, dan negara; kedua, menambah sikap ingin tahu terhadap sejumlah
konsep ekonomi untuk mendalami ilmu ekonomi; ketiga, membentuk sikap
bijak, rasional dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan
keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi
diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara; keempat, mampu membuat
keputusan yang berkaitan dengan bertanggung jawab mengenai nilai-nilai
sosial ekonomi dalam masyarakat umum, skala nasional maupun internasional.
Permasalahan yang terjadi pada saat ini, masih terdapat guru yang
menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran. Proses
pembelajaran tersebut cenderung mengarahkan peserta didik untuk menghafal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
materi dan informasi yang diterima di dalam kelas. Hal ini menyebabkan
peserta didik kurang mengeksplorasi pengetahuan dan informasi sehingga
menyebabkan penurunan kemampuan berpikir peserta didik. Hal ini berarti
pelaksanaan pembelajaran kurang sesuai dengan kurikulum 2013 sebagai acuan
dalam pembelajaran.
Sesuai dengan kondisi di lapangan, kemampuan berpikir kritis peserta
didik pada Mata Pelajaran Ekonomi masih kurang (rendah). Kondisi ini terlihat
ketika peneliti melakukan observasi di kelas XI IPS SMA Negeri 8 Yogyakarta.
Peneliti melihat beberapa masalah yang menyebabkan kemampuan berpikir
kritis peserta didik rendah di kelas XI IPS SMA Negeri Yogyakarta. Pertama,
metode pembelajaran yang digunakan oleh guru monoton, yaitu masih
menggunakan metode ceramah, latihan dan penugasan. Kegiatan pembelajaran
ini didominasi oleh guru sebagai sumber utama informasi dalam pembelajaran.
Peserta didik tidak banyak terlibat dalam pembelajaran, hanya sebagai
penerima informasi dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini menyebabkan peserta
didik hanya memahami dan mampu menjelaskan konsep-konsep yang
diajarkan oleh guru, tetapi jika guru meminta untuk menyelesaikan suatu kasus
atau permasalahan yang berkaitan dengan materi, peserta didik belum mampu
menyelesaikan masalah tersebut. Kedua, proses pembelajaran yang
membosankan, sehingga peserta didik hanya mencatat hal penting dan kurang
mengeksplorasi kemampuan berpikirnya. Dalam hal ini, peserta didik bersifat
pasif sebagai penerima informasi dalam pembelajaran, sehingga kurang
mengeksplorasi pengetahuannya. Ketiga, kurangnya motivasi peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dalam mengikuti pembelajaran. Kurangnya motivasi tersebut dapat dilihat dari
respons peserta didik terhadap pertanyaan yang diajukan oleh guru. Pertanyaan
guru yang bersifat konseptual dan hanya terpaku pada materi membuat peserta
didik malas mengikuti pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
peserta didik yang tidak memperhatikan penjelasan saat pembelajaran,
kemampuan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru,
penyelesaian tugas yang diberikan, dan lain-lain masih kurang baik. Menurut
dugaan peneliti hal ini menyebabkan peserta didik kurang termotivasi pada saat
menerima pembelajaran, dan peserta didik sungkan untuk mengatakan
pendapat mereka sendiri, sehingga peserta didik kurang terlatih menjadi
seorang pemikir kritis.
Beberapa faktor di atas menyebabkan peserta didik dalam proses
pembelajaran kurang menuntut adanya kemampuan berpikir kritis. Terbukti
dengan nilai keterampilan yang masih rendah. Berikut ini hasil olahan nilai
rapor berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari guru.
Tabel 1.1
Nilai Keterampilan Peserta Didik Kelas XI IPS dan XI MIPA 5
Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 8 Yogyakarta
No Interval
Nilai Kriteria
XI IPS XI MIPA 5
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1 91 – 100 Sangat Baik 1 4% 2 6%
2 83 – 90 Baik 14 43% 30 83%
3 70 – 82 Cukup 17 53% 4 11%
4 0 – 70 Kurang 0 0% 0 0%
Rata-rata 83 86
Sumber : data sekunder yang diolah, 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dengan rata-rata nilai keterampilan ekonomi
kelas XI IPS sebesar 83 (cukup) dengan rincian 1 orang (4%) mendapat nilai
sangat baik, 14 (43%) orang mendapat nilai baik dan 17 orang (53%) mendapat
nilai cukup. Jika dibandingkan dengan kelas lain yang mendapat Mata Pelajaran
Ekonomi yaitu kelas XI MIPA 5, Kelas XI IPS juga lebih rendah. Nilai
keterampilan kelas XI MIPA 5 rata-rata sebesar 86 (baik) dengan rincian 2
orang (6%) mendapatkan nilai sangat baik, 30 orang (83%) mendapat nilai baik,
dan 4 orang (11%) mendapat nilai cukup. Hal ini membuktikan bahwa kelas XI
IPS belum sepenuhnya bisa mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki untuk
mendukung adanya kemampuan berpikir kritis pada Mata Pelajaran Ekonomi
di SMA Negeri 8 Yogyakarta.
Selain itu, berdasarkan hasil penelitian Hilaria Mitri tahun 2016 dengan
judul “Analisis Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Mata
Pelajaran Ekonomi di SMA 8 Yogyakarta” menunjukkan bahwa RPP yang
disusun guru, implementasi dan pelaksanaan penilaian kelas belum mengarah
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, untuk menyelesaikan
masalah di atas diperlukan strategi lain untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik dalam proses pembelajaran, seperti salah satu strategi literasi yaitu
dengan penerapan pengatur grafis. Peneliti menggunakan pengatur grafis
berdasarkan teor-teori yang digunakan serta penelitian terdahulu yang relevan,
yang mendukung penelitian ini.
Pengatur grafis merupakan representasi visual dan grafis dari hubungan
antara ide dan konsep. Pengatur grafis membantu peserta didik memproses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
informasi, mengumpulkan dan mengatur ide-ide dimiliki. Pada umumnya
desain Pengatur grafis terdiri dari empat pola pengetahuan: hierarkis,
konseptual, berurutan, dan siklis (Bromley et al., 1995:7). Pengatur grafis
memberi guru alat untuk membantu meningkatkan prestasi peserta didik.
Pengatur grafis bertujuan untuk meningkatkan berpikir kritis dan kreatif.
Dengan kata lain, pengatur grafis merupakan alat untuk membantu
mengembangkan kemampuan kognitif peserta didik dan menyediakan format
bagi peserta didik untuk memproses pemikiran tentang sebuah pengetahuan.
Pengatur grafis menjadi alat bantu mengkoneksikan pengetahuan yang telah
dimiliki oleh peserta didik dengan pengetahuan atau informasi yang baru
diperoleh. Seluruh informasi dikumpulkan menjadi satu kesatuan dan
terkoneksikan dengan alur proses belajar, sehingga peserta didik mampu
membentuk pertanyaan, menganalisis dan mengatur ide-ide, menarik hubungan
dan kesimpulan, serta mengkomunikasikan ide melalui lisan ataupun tertulis.
Penerapan pengatur grafis biasa digunakan dalam pembelajaran sains dan
bahasa, akan tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan dalam
pembelajaran lainnya termasuk ekonomi.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mencoba menggunakan pengatur
grafis dalam proses pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi di kelas XI IPS
SMA Negeri 8 Yogyakarta untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
peserta didik. Kompetensi dasar yang digunakan dalam penelitian adalah
Kerjasama Ekonomi Internasional. Maka, peneliti bermaksud melakukan
penelitian yang berjudul “Penggunaan Pengatur Grafis untuk Meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas
XI IPS SMA Negeri 8 Yogyakarta”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi berbagai masalah
sebagai berikut.
1. Kurikulum 2013 belum sepenuhnya dilaksanakan terbukti dengan masih
adanya guru yang masih menggunakan metode konvensional atau ceramah.
2. Penerapan pembelajaran dengan metode konvensional membuat peserta
didik sulit mengembangkan kemampuan berpikir.
3. Diperlukan adanya solusi untuk dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis peserta didik.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik
sebelum dan sesudah penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran
Ekonomi?
2. Bagaimana respons peserta didik terhadap penggunaan pengatur grafis
pada Mata Pelajaran Ekonomi ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1. Mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik sebelum
dan sesudah penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi.
2. Mengetahui respons peserta didik terhadap penggunaan pengatur grafis
pada Mata Pelajaran Ekonomi.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Secara teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
perkembangan dalam bidang pendidikan ekonomi.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dan menjadi bahan
pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.
2. Secara praktis
a. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengembangkan
pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan berpikir kritis
peserta didik.
b. Bagi peserta didik, peserta didik menjadi lebih tertarik dan membantu
mengembangkan kemampuan berpikir kritis melalui pengatur grafis.
F. Definisi Operasional
1. Pengatur grafis (graphic organizer) adalah representasi visual dan grafis
dari hubungan antara ide dan konsep yang memungkinkan peserta didik
untuk mengingat kembali informasi yang telah disimpan dalam memori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap
individu untuk menganalisis ide atau gagasan suatu masalah dengan
melibatkan evaluasi bukti sehingga dapat mencari solusi atau penyelesaian
dari sebuah masalah.
3. Respons merupakan tanggapan, jawaban dapat muncul disebabkan oleh
adanya suatu gejala peristiwa atau stimulus yang mendahuluinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN TEORETIS
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Kemampuan Berpikir Kritis
a. Pengertian Berpikir Kritis
Berpikir adalah aktivitas kerja otak melakukan sesuatu. Berpikir
adalah kemampuan yang dimiliki manusia dan salah satu ciri khas yang
membedakan manusia dengan hewan. Jika berpikir adalah bagian dari
aktivitas otak untuk mengatur informasi untuk mencapai tujuan, maka
berpikir kritis adalah bagian dari kegiatan berpikir.
John Dewey dalam Fisher (2011:2) menyebut berpikir kritis
merupakan berpikir reflektif dan mendefinisikannya sebagai “Active,
persistent, and careful consideration of a belief or supposed form of
knowledge in the light of the grounds which support it and the further
conclusions to which it tends.” Dewey, mendefinisikan berpikir
reflektif merupakan aktif, gigih, mempertimbangan dengan seksama
menggunakan alasan yang dapat dipercaya kebenarannya, serta hati-
hati dalam membuat kesimpulan atau keputusan terhadap suatu
masalah.
Sejalan dengan Dewey, Robert Ennis dalam Fisher (2011:4)
berpikir kritis adalah suatu pemikiran yang masuk akal, berpikir
reflektif yang terfokus sehingga mampu pada pengambilan keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
sesuai dengan alasan yang mendukung. Edward Glaser
mengembangkan pemikiran dari Dewey. Glaser dalam Fisher (2011:3)
mendefinisikan berpikir kritis sebagai:
“(1) an attitude of being disposed to consider in a thoughtful
way the problems and subjects that come within the range of one’s
experience; (2) knowledge of the methods of logical enquiry and
reasoning; and (3) some skill in applying those methods. Critical
thinking calls for a persistent effort to examine any belief or
supposed form of knowledge in the light of the evidence that
supports it and the further conclusions to which it tends.”
Menurut Glaser berpikir kritis merupakan kemampuan untuk
mempertimbangkan suatu masalah dengan menunjukkan alasan yang
logis dengan menggunakan berbagai fakta yang mendukung. Berpikir
kritis memerlukan adanya pengetahuan untuk menganalisis
berdasarkan bukti yang mendukung untuk membuat suatu kesimpulan.
Dalam Taksonomi Bloom berpikir kritis disebut kemampuan dan
keterampilan intelektual. Menurut Bloom dalam Kuswana (2012:27)
berpikir kritis adalah kemampuan setiap individu yang dapat
menemukan informasi yang sesuai dengan pengalaman sebelumnya,
dan dapat dijadikan bahan acuan untuk menerima informasi baru. Hal
tersebut memerlukan pemahaman untuk menganalisis dan memerlukan
adanya dukungan fakta yang dapat digunakan dengan mudah sebagai
fasilitas menjembatani informasi yang sudah diterima dengan yang
baru.
Berdasarkan pada beberapa pendapat ahli, dapat disimpulkan
kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk menemukan ide
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
atau gagasan dengan melibatkan alasan yang logis disertai dengan
fakta, sehingga dapat mencari alternatif solusi serta membuat
kesimpulan.
b. Indikator Berpikir Kritis
Seseorang dikatakan mampu berpikir kritis apabila memiliki
karakteristik berpikir kritis. Fisher (2009:8) menekankan indikator
penting dari keterampilan berpikir kritis, yaitu:
1) Mampu mengidentifikasi bagian (alasan dan kesimpulan) dalam
kasus yang sedang dipertimbangkan;
2) Mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi pendapat;
3) Mampu mengklarifikasi dan menginterpretasi pernyataan dan
gagasan;
4) Mampu menilai akseptabilitas informasi;
5) Mampu mengevaluasi argumen;
6) Mampu menganalisis, mengevaluasi, dan menghasilkan
penjelasan;
7) Mampu menganalisis, mengevaluasi, dan membuat kesimpulan;
8) Mampu menarik kesimpulan; dan
9) Mampu menghasilkan pendapat.
Berbeda dengan Fisher, Ennis (2011:2-5) menyebut indikator
kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari berbagai aktivitas
kritis. Aktivitas tersebut meliputi:
1) Mencari pernyataan yang jelas dari pertanyaan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2) Mencari alasan;
3) Berusaha mengetahui informasi dengan baik;
4) Memakai sumber yang kredibel atau dapat dipercaya;
5) Memerhatikan situasi dan kondisi secara menyeluruh;
6) Berusaha tetap relevan dengan ide utama;
7) Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar;
8) Mencari alternatif atau solusi;
9) Bersikap dan berpikir terbuka;
10) Mengambil sikap saat ada bukti yang cukup untuk melakukan
suatu hal;
11) Mencari penjelasan sebanyak mungkin;
12) Menangani bagian dari keseluruhan masalah secara sistematis dan
teratur.
Selanjutnya Ennis (Avinda, dkk. 2018:12) tentukan 12 indikator
berpikir kritis. Idealnya, beberapa kriteria atau elemen akronim
FRISCO (Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, and Overview).
Tabel indikator berpikir kritis berikut menurut Ennis:
Tabel 2.1
Indikator Berpikir Kritis Menurut Ennis
Kriteria
Berpikir Kritis Indikator
F (Focus) 1) Peserta didik memahami permasalahan pada
soal yang diberikan.
R (Reason) 1) Peserta didik memberikan fakta/bukti sebagai
alasan untuk pengambilan keputusan dan
kesimpulan
I (Inference) 1) Peserta didik membuat kesimpulan dengan
tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Kriteria
Berpikir Kritis Indikator
2) Peserta didik memilih reason (R) yang tepat
untuk mendukung kesimpulan yang dibuat.
S (Situation) 1) Peserta didik menggunakan semua informasi
yang sesuai dengan permasalahan.
C (Clarity) 2) Peserta didik menjelaskan maksud dari
kesimpulan yang telah dibuat.
3) Jika terdapat istilah dalam soal, peserta didik
dapat menjelaskan hal tersebut.
4) Peserta didik memberikan contoh kasus yang
mirip dengan soal tersebut.
O (Overview) 5) Peserta didik melakukan penelitian atau
pengecekan dari awal hingga akhir (yang
dihasilkan FRISC)
Berdasarkan penjelasan indikator-indikator berpikir kritis di atas,
dapat disimpulkan bahwa indikator seseorang dikatakan berpikir kritis
apabila sebagai berikut:
1) Mampu mengidentifikasi suatu permasalahan
2) Mampu mencari alasan yang logis disertai dengan fakta
3) Mampu menganalisis dan mengevaluasi suatu permasalahan
4) Mampu membuat alternatif solusi dari suatu permasalahan
5) Mampu berpendapat
6) Mampu membuat kesimpulan
c. Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis
Dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis ada beberapa
hal yang harus diperhatikan. Faktor yang memengaruhi dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis menurut Jensen (2011:5)
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1) Lingkungan
Lingkungan memengaruhi kemampuan berpikir. Sebuah
lingkungan dapat mendorong melatih pemikirannya. Lingkungan
dapat menciptakan motivasi intrinsik untuk terus mendapatkan
situasi pembelajaran yang ideal, dimana akan mendorong
kemajuan perkembangan berpikir.
2) Keinginan/kemauan
Faktor keinginan/kemauan dapat disebut motivasi. Faktor
motivasi dan lingkungan tidak dapat dipisahkan. Apabila
lingkungan kondusif terhadap pembelajaran, maka motivasi positif
akan muncul secara ilmiah. Namun ketika lingkungan tidak
mendukung, akan menyebabkan penurunan motivasi belajar. Cara
terbaik dalam menguatkan motivasi yaitu dengan memberikan
makna sepenuhnya, pilihan pembelajaran, dan dukungan
emosional yang menguatkan individu.
3) Pengalaman hidup
Ketika ada bukti yang diberikan, secara biologis otak
meningkatkan kemampuan kerjanya, sehingga kemampuan otak
akan meningkat. Ini terbentuk berdasarkan pengalaman hidup atau
bukti-bukti yang lain.
4) Gen
Riset menunjukkan bahwa pengalaman hidup memengaruhi
respons kognitif, gen memengaruhi hal seperti kesiagaan, memori,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dan ketajaman indera serta semua faktor intelegensi yang
signifikan.
5) Pilihan hidup
Peningkatan kognitif dipengaruhi oleh keputusan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam pemilihan makanan,
lingkungan pergaulan, sampai pada jumlah latihan fisik dan mental
serta kebiasaan tidur. Faktor seperti gizi buruk, kekurangan
tantangan fisik dan mental, penyalahgunaan obat dan alkohol,
hantaman yang berulang di kepala dan stres yang ekstrem dapat
membunuh secara kognitif. Otak setiap hari menghasilkan sel-sel
baru, sehingga dapat memperbarui sel-sel otak yang hilang atau
rusak.
Jensen (2011:200) berpendapat bahwa berpikir kritis penting
diajarkan dan dapat diajarkan dalam konteks lain di ruang kelas, seperti
berikut:
1) Rangkuman dan terms papers
Menulis merupakan cara terbaik untuk mengajarkan berpikir
kritis. Dengan menulis peserta didik dituntut untuk
mengorganisasikan pikirannya, menganalisis, mengevaluasi dan
menyampaikan pendapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Instruksi langsung
Berpikir kritis dapat diajarkan dengan meminta peserta didik
untuk tidak mengingat materi tetapi juga menganalisis dan
menerapkan pada situasi tertentu dan kehidupan sehari-hari.
3) Latihan kuantitatif
Mengajarkan matematika dan soal kuantitatif yang
berorientasi pada keterampilan memecahkan masalah yang
terdapat dalam kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis.
4) Pekerjaan rumah
Membuat soal atau pertanyaan analisis yang dikerjakan di
rumah dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis. Pekerjaan rumah menyajikan banyak peluang untuk
mendorong kemampuan berpikir kritis peserta didik.
5) Kuis dan tes
Memberikan pertanyaan analisis yang menuntut peserta
didik dan bukan bersifat hafalan, baik pilihan ganda maupun esai.
2. Pengatur Grafis (Graphic Organizers)
a. Pengertian Pengatur Grafis
Menurut sejarah perkembangannya, pengatur grafis merupakan
salah satu tipe dari pengatur awal (advance organizers) yang dibuat
oleh David Ausubel. Ausubel (1969: 606) menjelaskan “Organizer”
dalam karyanya bahwa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
“Introductory material presented in advance of and at a
higher level of generality, inclusiveness, and abstraction than the
learning task it self; designed to promote subsumptive learning by
providing ideational scaffolding or anchorage for the learning task
and/or by increasing the discriminability between the new ideas to
be learned and related ideas in cognitive structure.”
Ausubel menyatakan tujuan dari pengatur (organizer) adalah
perancah ide atau alat bantu untuk tugas belajar dengan meningkatkan
kemampuan antara ide-ide baru yang akan dipelajari dan ide-ide terkait
yang sudah ada dalam struktur kognitif. Organizer yang dimaksud
tersebut mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang telah
ketahui oleh peserta didik dengan yang akan dipelajari dalam proses
pembelajaran. Pengatur awal (Advance organizer) memiliki tiga jenis,
yaitu pengatur teks (text organizers), pengatur grafis (graphic
organizers) dan pengatur cerita (narrative advance organizers).
Menurut Ausubel pengatur grafis merupakan kerangka kerja
visual yang dapat digunakan guru dan peserta didik untuk
mengembangkan konsep, mengatur bahasa, dan memahami pelajaran,
dengan menerapkan informasi untuk mencapai berbagai hasil dan
tujuan. Sedangkan menurut Bromley, dkk dalam Longhi (2006:5)
pengatur grafis adalah representasi visual dan grafis dari hubungan
antara ide dan konsep. Selain itu Novak dan Gowin (1984)
menjelaskan pengatur grafis adalah grafik organiser atau peta konsep
yang mampu membantu peserta didik mengurutkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menyederhanakan, menunjukkan hubungan, membuat makna dan
mengelola data dengan cepat dan mudah.
Jadi, dapat disimpulkan pengatur grafis memberikan grafik
visual yang memungkinkan peserta didik untuk mengingat kembali
informasi yang telah disimpan dalam memori. Informasi yang
tersimpan terhubung ke dalam konsep-konsep yang baru didapat, yang
menciptakan hubungan pengetahuan yang menghasilkan pemahaman
yang lebih kuat.
b. Manfaat Pengatur Grafis
Beberapa manfaat pengatur grafis menurut Longhi dalam
bukunya “Social Studies Graphic Organizers & mini lesson” (2006:6)
yaitu membuat pengajaran dan pembelajaran bermanfaat. Pengatur
grafis menarik secara visual dan dapat digunakan oleh peserta didik
yang sedang belajar atau sudah mahir. Manfaat pengatur grafis dalam
pembelajaran dapat membantu peserta didik untuk:
1) Menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan informasi baru;
2) Mengintegrasikan bahasa dan pemikiran dalam format yang
terorganisir;
3) Meningkatkan pemahaman dan retensi teks;
4) Mengatur penulisan;
5) Terlibat dalam pemikiran tingkat menengah hingga tinggi di
sepanjang Taksonomi Bloom (aplikasi, analisis, evaluasi, dan
sintesis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. Pengembangan Pembelajaran dengan Pengatur Grafis
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dan
dikembangkan pada pembelajaran dengan menggunakan pengatur
grafis, antara lain:
1) Mendiskusikan konsep dan hubungannya adalah aspek utama
dalam belajar yang memungkinkan peserta didik untuk
membangun dan mengklarifikasi suatu pengetahuan lain.
Pembelajaran dengan menggunakan pengatur grafis tanpa
proses diskusi tidak efektif untuk mendorong pembelajaran;
2) Peningkatan pembelajaran ketika peserta didik mewujudkan
tahapan dengan pengatur grafis. Memanfaatkan waktu dengan
mengumpulkan materi yang dibutuhkan untuk mengolah
informasi sebagai faktor penting dalam belajar;
3) Informasi dapat direpresentasikan dengan berbagai cara;
4) Peserta didik yang memiliki kemampuan visual tinggi dapat
mendorong peserta didik yang lain untuk berpartisipasi saat
pembelajaran melalui pengatur grafis;
5) Pengatur grafis cocok digunakan peserta didik dengan
berbagai jenis cara belajar. Hal ini dikarenakan penggunaan
kalimat lebih penting, serta penggunaan gambar atau item
dapat membuat pembelajaran menjadi lebih mudah. Pengatur
grafis juga dapat membantu belajar bahasa seperti vocabulary
dan menghubungkan bahasa dengan bahasa lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Penggunaan pengatur grafis dalam pembelajaran, memerlukan
strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran
untuk mencapai hasil yang maksimal. Menurut Sani (2019:99) strategi
pembelajaran adalah rencana kegiatan yang mencakup penggunaan
metode satu atau lebih metode dan penggunaan berbagai sumber daya
saat belajar. Strategi pembelajaran merupakan suatu sarana yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran
terdiri dari pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik
pembelajaran.
Oleh karena itu, pembelajaran dengan menggunakan pengatur
grafis diperlukan strategi yang cocok untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Berdasarkan hal penting yang perlu diperhatikan dalam
pembelajaran dengan menggunakan pengatur grafis, maka ditetapkan
strategi yang cocok untuk penggunaan pengatur grafis dalam
pembelajaran yaitu menggunakan strategi pembelajaran tidak langsung
(indirect instruction).
Menurut Sani (2019:157) strategi pembelajaran tidak langsung
merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
dimana peserta didik secara aktif mengumpulkan informasi dan
pengetahuan sedangkan guru memainkan peran sebagai fasilitator.
Pembelajaran tidak langsung mempunyai beberapa metode
pembelajaran seperti diskusi reflektif, pembentukan konsep, perolehan
konsep, problem solving, inkuiri terbimbing, dsb. Penggunaan strategi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
tidak langsung memungkinkan peserta didik untuk terlibat langsung,
mulai dari mengamati, menyelidiki, membuat penjelasan berdasarkan
data, membuat hipotesis, hingga membuat kesimpulan. Penggunaan
strategi tidak langsung dapat mengembangkan kreativitas,
keterampilan dan kemampuan interpersonal peserta didik.
d. Hubungan Berpikir Kritis dengan Pengatur Grafis
Pengatur grafis merupakan grafik visual yang dapat
menunjukkan hubungan antara berbagai ide, konsep, fakta dan istilah
dalam subjek utama. Hubungan pengatur grafis dengan berpikir kritis
yaitu pengatur grafis menjadi alat bantu peserta didik dalam
memproses informasi yang didapatkan melalui proses belajar yang
berasal dari berbagai sumber. Seluruh informasi dikumpulkan menjadi
satu kesatuan dan terkoneksikan dengan alur proses belajar, sehingga
peserta didik mampu membentuk pertanyaan, menganalisis dan
mengatur ide-ide, menarik koneksi dan kesimpulan, serta
mengkomunikasikan ide secara meyakinkan melalui lisan dan tertulis.
e. Jenis Pengatur Grafis
Pengatur grafis memiliki 20 jenis yang dikelompokkan dalam
tiga bagian yaitu Ilmu Sosial keterampilan atau konsep; membaca dan
menulis di bidang Ilmu Sosial; dan penelitian & presentasi.
Dalam ilmu sosial keterampilan atau konsep, pengatur grafis
diarahkan pada keterampilan dan konsep dalam pelajaran sosial.
Peserta didik mampu menguasai keterampilan, seperti mengurutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kronologis peristiwa, mengevaluasi sumber-sumber primer, membaca
peta, dan membuat sejarah dan budaya perbandingan. Dalam membaca
dan menulis di bidang ilmu sosial, pengatur grafis dirancang untuk
membantu peserta didik mengarahkan dan memahami fiksi sejarah dan
teks non fiksi dan untuk menulis ringkasan yang jelas dari teks-teks,
serta esai atau laporan tentang mata pelajaran sejarah. Dalam penelitian
dan presentasi, pengatur grafis dapat mengatur potensi peserta didik
pada saat mengembangkan pertanyaan, mengumpulkan dan
mengevaluasi sumber, dan menyiapkan presentasi lisan yang efektif.
Jenis-jenis pengatur grafis yang dapat digunakan dalam
pembelajaran ilmu sosial, yaitu sebagai berikut (Longhi, 2006:8-47):
1) K-W-L-S Chart (Grafik K-W-L-S)
2) On the Clock
3) Up-the-Stairs Time Line (Tangga Garis Waktu)
4) Paired Time Lines (Garis waktu berpasangan)
5) Cause-Effect Blossom
6) Résumé Builder
7) Compare-Contrast Profiles (Diagram Venn)
8) Winds of Change
9) Map-a-Way
10) Build an Argument
11) Primary Source Close-Up
12) On the Historical Fiction Trail Purpose
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
13) Textbook Chapter Outliner
14) 1-2-3 Summary
15) Triple-Decker Essay Planner
16) All My Sources
17) Sources Matrix
18) Inquiry Chart
19) SMART Presentation Planner
20) It’s Show Time!
Berdasarkan pemahaman dan hasil analisis peneliti, dari berbagai
jenis pengatur grafis yang disebutkan di atas, pengatur grafis yang
berpotensi dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta
didik yaitu KWLS Chart, Cause-Effect Blossom, Compare-Contrast
Profiles, Inquiry Chart, dan Winds of Change. Jenis pengatur grafis
yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) K-W-L-S Chart
Pengatur Grafis KWL (What I Know, What I Want to Know,
What I Learned) membantu peserta didik membangun skema
(pengetahuan latar belakang) tentang topik atau materi tertentu.
Kategori yang ditambahkan dalam versi KWLS membantu peserta
didik merefleksikan informasi yang telah dikumpulkan. Ruang "S"
yang telah disediakan menunjukkan ingin dipelajari.
Pengatur grafis KWLS ini mampu meningkatkan
kemampuan berpikir kritis peserta didik. Dengan kolom tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
KWL (Know, Want, Learn) membantu peserta didik terfokus pada
materi dan mempunyai sifat ingin tahu. Selain itu kolom S
membantu peserta didik merefleksikan apa yang telah dipelajari.
Menurut John Dewey berpikir kritis merupakan berpikir reflektif.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu ciri pemikir kritis
adalah mempunyai sikap ingin tahu yang tinggi dan selain itu
mampu berefleksi. Pengatur grafis tipe KWLS chart dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 KWLS Chart
2) Cause-Effect Blossom
Pengatur grafis ini membantu peserta didik menganalisis
sebab atau akibat utama dari suatu peristiwa penting yang dipelajari.
Anderson dan Kratwhol (2010:44) mengategorikan proses
“menganalisis” ke dalam ranah kognitif C4. Dimana dalam
taksonomi Bloom dikatakan bahwa ranah kogitif C4 merupakan
ranah proses berpikir tingkat tinggi atau bisa dikategorikan ke dalam
proses berpikir kritis. Dengan demikian pengatur grafis tipe Cause-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Effect Blossom dapat berpotensi meningkatkan kemampuan berpikir
kritis, dengan gambar sebagai berikut:
Gambar 2.2 Cause-Effect Blossom
3) Compare-Contrast Profiles
Pengatur grafis ini membantu peserta didik lebih memahami
subjek yang dipelajari dengan meminta peserta didik
membandingkan subjek dengan subjek lain untuk mengidentifikasi
persamaan dan perbedaan dengan menggunakan versi diagram
Venn. Dalam Taksonomi Bloom, proses kognitif “membandingkan”
termasuk ke dalam proses kognitif mengevaluasi atau C5. Di mana,
pada tahapan tersebut peserta didik sudah dikategorikan berpikir
kritis. Dengan demikian, pengatur grafis tipe Compare-Contrast
Profiles dianggap mampu berpotensi meningkatkan kemampuan
berpikir kritis peserta didik, dengan gambar sebagai berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 2.3 Compare-Contrast Profiles
4) Inquiry Chart
Pengatur grafis ini membantu peserta didik dalam
mengembangkan pertanyaan berbasis minat yang akan membantu
dalam melakukan penelitian tentang suatu topik. Dengan kata lain,
pengatur grafis ini membuat peserta didik mempunyai rasa ingin
tahu yang lebih tinggi terhadap suatu informasi. Untuk
menemukan jawaban atas pertanyaan yang diingintahui, peserta
didik mengisi tabel serta mencatat hasil jawaban tersebut berbagai
sumber. Dalam penjelasan yang ada dalam kajian teori berpikir
kritis, seseorang dikatakan berpikir kritis ketika mampu membuat
pertanyaan atau mempertanyakan sesuatu, sehingga pengatur
grafis ini dianggap mampu berpotensi meningkatkan kemampuan
berpikir kritis peserta didik dengan gambar grafis sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 2.4 Inquiry Chart
5) Winds of Change
Pengatur grafis ini membantu peserta didik dalam
menentukan suatu langkah-langkah atau siklus. Dalam kata lain,
pengatur grafis ini mampu membantu peserta didik untuk
menyusun langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. Dengan demikian proses tersebut termasuk ke
dalam proses kognitif mencipta atau berkreasi. Dengan membuat
langkah atau strategi yang digunakan untuk penyelesaian masalah,
sehingga termasuk ke dalam ranah kognitif C6. Dengan demikian,
pengatur grafis tipe Winds of Change dianggap mampu berpotensi
meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Berikut
gambar pengatur grafis tipe Winds of Change:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 2.5 Winds of Change
3. Respons
Menurut (KBII, 2003:481) respons berasal dari kata response, yang
berarti jawaban, balasan atau tanggapan (reaction). Sedangkan dalam
(KBBI, 2005:952) respons berarti tanggapan, reaksi dan jawaban.
Menurut Saifuddin Azwar (2015:14) respons adalah suatu reaksi atau
jawaban yang bergantung pada stimulus atau merupakan hasil stimulus
tersebut. Respons timbul ketika individu dihadapkan pada stimulus yang
memunculkan adanya respons tersebut. Respons seseorang berbentuk baik
dan buruk, positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Menurut Jalaluddin Rahmat (1999:51), respons atau tanggapan dapat
semacam ini dapat diartikan sebagai hasil atau kesan yang berasal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
subjek pengamatan, peristiwa atau hubungan. Pengamatan ini diringkas
sebagai interpretasi informasi atau pesan.
Respons dapat digunakan untuk menyimpulkan sikap seseorang.
Menurut Steven M. Chaffe respons dalam Rachmat (1999:118), dibedakan
menjadi tiga bagian:
a. Kognitif : respons tertait erat dengan pengetahuan keterampilan
seseorang dan informasi tentang sesuatu. Respons semacam ini terjadi
apabila adanya pemahaman masyarakat umum berubah.
b. Afektif : respons yang berhubungan dengan emosi, sikap, dan menilai
seseorang terhadap sesuatu.
c. Konatif (Psikomotorik) : respons yang terkait dengan perilaku nyata,
termasuk perilaku atau kebiasaan.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa respons merupakan
tanggapan, jawaban dapat muncul disebabkan oleh adanya suatu gejala
peristiwa atau rangsangan sebelumnya.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang penggunaan pengatur grafis dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kritis peserta didik belum pernah dilakukan di Indonesia.
Oleh karena itu, beberapa penelitian yang relevan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Supreet Kaur, Asisten Profesor bidang
Pendidikan, USOL, Universitas Panjab, Chandigarh dan Kamini, Sarjana
Penelitian, Departemen Pendidikan, Universitas Panjab, Chandigarh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Penelitian dengan judul Effect Of Teaching Through Graphic Organizers
On Academic Achievement In Science Of Vii Graders. Penelitian dilakukan
pada tahun 2018. Penelitian ini meneliti efek mengajar melalui pengatur
grafis terhadap prestasi akademik dalam mata pelajaran IPA. Sampel
penelitian terdiri dari 120 peserta didik kelas VII (60 peserta didik dalam
kelompok eksperimen dan 60 peserta didik kelompok kontrol) dari sekolah
pemerintah kota Jalandhar. Kelompok eksperimen menggunakan pengatur
grafis pada pelajaran berbasis ilmu pengetahuan dan kelompok kontrol
menggunakan metode pengajaran konvensional. Prestasi Tes dalam Sains
digunakan sebagai alat untuk pengumpulan data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa prestasi dalam mata pelajara IPA, kelompok yang
diajarkan dengan menggunakan pengatur grafis secara signifikan lebih
banyak dibandingkan dengan kelompok diajarkan dengan metode
konvensional.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Tracie-Lynn Zakas a, Diane M. Browder,
Lynn Ahlgrim-Delzell c, Tina Heafner tahun 2013 penelitian dengan judul
Teaching social studies content to students with autism using a graphic
organizer intervention. Penelitian ini menyelidiki penggunaan pengatur
grafis yang dimodifikasi untuk mempromosikan peningkatan pemahaman
teks ekspositori untuk peserta didik sekolah menengah dengan memiliki
keterbatasan autisme. Hasil menunjukkan bahwa masing-masing dari
peserta didik meningkatkan kemampuan mereka untuk secara mandiri
menanggapi sembilan pemahaman barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
C. Kerangka Berpikir
Pada abad 21 saat ini, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan berpikir kritis. Dalam dunia pendidikan, dalam satu cara untuk
membantu membentuk manusia pemikir kritis dengan adanya kurikulum 2013.
Pengembangan kurikulum 2013 dirancang untuk mengembangkan kemampuan
berpikir peserta didik. Dalam Mata Pelajaran Ekonomi, peserta didik dituntut
untuk memiliki kemampuan memahami konsep dengan mengaitkan peristiwa
atau masalah dalam kehidupan sehari-hari, mempunyai sikap problem-solving
dan bertanggung jawab mengambil keputusan.
Pembelajaran ekonomi di kelas XI IPS SMA Negeri 8 Yogyakarta masih
menggunakan metode konvensional, sehingga menyebabkan peserta didik
memiliki kemampuan berpikir kritis yang rendah. Metode konvensional
monoton digunakan dalam pembelajaran yang dapat menyebabkan kebosanan
dalam belajar, sehingga peserta didik kurang termotivasi dan merespons negatif
pembelajaran. Terbukti dengan rata-rata nilai keterampilan ekonomi kelas XI
IPS lebih rendah yaitu sebesar 83 (cukup) dan rata-rata nilai pengetahuan 84
(baik). Jika dibandingkan dengan kelas lain yang mendapat Mata Pelajaran
Ekonomi yaitu kelas XI MIPA 5, Kelas XI IPS juga lebih rendah. Nilai rata-
rata untuk pengetahuan kelas XI MIPA 5 sebesar 85 (baik) dan keterampilan
sebesar 86 (baik). Hal ini membuktikan bahwa kelas XI IPS belum sepenuhnya
bisa mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki. Selain itu, berdasarkan hasil
penelitian Hilaria Mitri tahun 2016 dengan judul “Analisis Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA
8 Yogyakarta” menunjukkan bahwa RPP yang disusun guru, implementasi dan
pelaksanaan penilaian kelas belum mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Maka, diperlukan strategi lain untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran, seperti salah satu strategi
literasi yaitu dengan penerapan pengatur grafis.
Salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
peserta didik dengan menerapkan pembelajaran yang dapat mengerahkan
segala pengetahuan peserta didik agar menjadi pemikir kritis. Pembelajaran
pengatur grafis (graphic organizer) adalah pembelajaran yang membantu
peserta didik merepresentasikan informasi penting ke dalam grafik visual,
menghubungkan informasi penting yang diperoleh dengan konsep, ide atau
gagasan.
Pengatur grafis yang dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan
berpikir kritis yaitu pertama, tipe KWLS (What I Know, What I Want to Know,
What I Learned). Penggunaan pengatur grafis tipe KWLS dapat membantu
peserta didik lebih fokus pada membuat skema atau latar belakang dengan
mencari tahu topik tertentu dan merefleksikannya. Sesuai dengan ciri orang
berpikir kritis adalah mempunyai sikap ingin tahu, pengatur grafis menjadi alat
untuk membantu mengembangkan kemampuan tersebut. Selain itu tipe KWLS
membantu peserta didik merefleksikan materi yang telah dipelajari. Dalam
kajian teori telah dijelaskan bahwa seseorang berpikir kritis juga merupakan
berpikir reflektif. Selain tipe KWLS, tipe pengatur grafis yang dapat membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah Cause-Effect Blossom,
Compare-Contrast Profiles, Inquiry Chart dan Winds of Change.
Pembelajaran ekonomi dengan pengatur grafis ini tidak monoton karena
pengatur grafis memiliki jenis yang beragam dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pada saat pembelajaran, sehingga peserta didik dapat merespons
positif pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan pengatur grafis
mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan memiliki respons positif
dari aspek kognitif, afektif, dan konatif terhadap dalam pembelajaran ekonomi
di XI IPS SMA Negeri 8 Yogyakarta. penjelasan di atas dapar direpresentasikan
seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2.6 Bagan kerangka berpikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka disusun hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Kemampuan berpikir kritis di XI IPS rendah
Penyebab:
1. Pembelajaran yang monoton dan masih menggunakan metode
ceramah, latihan dan penugasan.
2. Proses pembelajaran yang membosankan, sehingga peserta didik
kurang mengeksplorasi kemampuan berpikirnya.
3. Kurangnya motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran,
sehingga peserta didik merespons negatif pembelajaran.
Pembelajaran pengatur grafis
Hasil akhir:
1. Peningkatan kemampuan berpikir kritis
2. Respons positif penggunaan pengatur grafis dalam
pembelajaran ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
1. Terdapat perbedaan hasil kemampuan berpikir kritis peserta didik sebelum
dan sesudah penggunaan pengatur grafis pada pembelajaran ekonomi.
2. Terdapat respons positif terhadap penggunaan pengatur grafis pada
pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah pre-experimental design dengan melibatkan
satu kelas sebagai kelas eksperimen untuk menerima perlakuan dengan
tujuan mengetahui perbedaan hasil kemampuan berpikir kritis peserta didik
sebelum dan sesudah penggunaan pengatu grafis pada Mata Pelajaran
Ekonomi.
2. Desain Penelitian
Desain desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
one-group pretest-posttest design. Desain penelitian dapat dilihat dalam
tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
Keterangan:
O1 = nilai pretest, yaitu nilai tes hasil kemampuan berpikir kritis
peserta didik sebelum penggunaan pengatur grafis pada Mata
Pelajaran Ekonomi.
X = treatment/perlakuan, yaitu penggunaan pengatur grafis pada
Mata Pelajaran Ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
O2 = nilai posttest, yaitu nilai tes hasil kemampuan berpikir kritis
peserta didik setelah penggunaan pengatur grafis pada Mata
Pelajaran Ekonomi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 8 Yogyakarta yang berada di
Jl. Sidobali No.1, Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 8 Yogyakarta pada bulan
April-Juni 2020 dengan rincian pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2
Waktu penelitian
No Waktu Kelas XI IPS
1. Rabu, 22 April 2020
12.30-14.00 WIB
Pretest
Diskusi Materi dan penggunaan
pengatur grafis
2. Rabu, 6 Mei 2020
10.30-12.00 WIB
Diskusi Materi dan penggunaan
pengatur grafis
Pengisian kuesioner
3. Kamis, 14 Mei 2020
07.30-09.00 WIB
Diskusi Materi
Posttest
Pengisian Kuesioner
4. Selasa, 2 Juni 2020 Pencarian data tambahan
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS SMA Negeri 8
Yogyakarta tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 33 orang dengan objek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
penelitian kemampuan berpikir kritis. Subjek penelitian berikut dijelaskan
dalam tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3
Data subjek penelitian
Keterangan Jumlah Siswa
XI IPS 33 orang
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI
SMA Negeri 8 Yogyakarta yang mendapatkan peminatan Mata Pelajaran
Ekonomi adapun berjumlah 69 peserta didik.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS dengan jumlah 33
peserta didik.
3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan purposive
sampling yaitu “penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” dan
untuk menentukan sampelnya yaitu berdasarkan rekomendasi guru.
E. Treatment
Treatment merupakan suatu perlakuan khusus yang diberikan kepada
subjek yang akan diteliti agar mampu mendapatkan data yang diinginkan
(Suparno, 2007:51). Dalam penelitian ini, kelas eksperimen diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
perlakuan berupa penggunaan pengatur grafis pada pembelajaran, kemudian
peserta diberikan soal berbasis masalah untuk dianalisis dan dipecahkan
bersama-sama, dengan panduan dan petunjuk yang diberikan oleh guru.
Dalam melakukan pembelajaram, penelitian ini dilakukan secara daring
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, peserta didik diberikan gambaran
tentang materi yang akan dipelajari dan alur pembelajaran yang akan
dilakukan;
2. Peserta didik diberikan contoh format pengatur grafis, serta cara
penggunaan pengatur grafis tersebut;
3. Peserta didik memahami tata cara penggunaan pengatur grafis;
4. Peserta didik diberikan alamat atau link video terkait dengan permasalahan
yang berkaitan dengan materi;
5. Peserta didik mencoba merumuskan jawaban yang relevan dengan
permasalahan yang diberikan oleh guru;
6. Peserta didik diberikan ruang untuk diskusi grup dalam aplikasi Whatsapp
serta bertatap muka lewat aplikasi Zoom;
7. Peserta didik mencoba merumuskan kesimpulan atas materi dan
permasalahan yang diberikan;
8. Peserta didik mengumpulkan jawaban yang telah dikerjakan melalui email
peneliti;
9. Peserta didik mempelajari materi pembelajaran dengan menggunakan buku
pengangan peserta didik sesuai dengan arahan peneliti;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
10. Peserta didik kemudian berdiskusi terkait dengan materi yang belum
dipelajari dalam grup Whatsapp;
11. Peserta didik mempersiapkan diri untuk posttest pada pertemuan
selanjutnya;
F. Data yang Dicari
1. Variabel Penelitian
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir
kritis peserta didik serta respons peserta didik sebagai variabel tambahan
yang perlu diperhatikan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pembelajaran dengan menggunakan pengatur grafis.
2. Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan pengatur grafis. Sedangkan
variabel terikat dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Kemampuan Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk
menemukan ide atau gagasan dengan melibatkan alasan yang logis
disertai dengan fakta, sehingga dapat mencari alternatif solusi serta
membuat kesimpulan. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan
berpikir kritis, digunakan soal pretest dan posttest sesuai dengan
indikator kemampuan berpikir kritis. Indikator berpikir kritis yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
Kriteria
Berpikir Kritis Indikator
F (Focus) 1) Peserta didik memahami permasalahan pada
soal yang diberikan.
R (Reason) 1) Peserta didik memberikan fakta/bukti dalam
memberikan alasan untuk pengambilan
keputusan dan kesimpulan
I (Inference) 1) Peserta didik membuat kesimpulan dengan
tepat.
2) Peserta didik memilih reason (R) yang tepat
untuk mendukung kesimpulan yang dibuat.
S (Situation) 1) Peserta didik menggunakan semua informasi
yang sesuai dengan permasalahan.
C (Clarity) 1) Peserta didik menjelaskan maksud dari
kesimpulan yang telah dibuat.
2) Jika terdapat istilah dalam soal, peserta didik
dapat menjelaskan hal tersebut.
3) Peserta didik memberikan contoh kasus yang
mirip dengan soal tersebut.
O (Overview) 1) Peserta didik melakukan penelitian atau
pengecekan dari awal hingga akhir (yang
dihasilkan FRISC)
Untuk mendukung variabel kemampuan berpikir kritis, peneliti
juga memperoleh data berupa nilai rapor, peringkat kelas, asal sekolah
menengah pertama, latar belakang pendidikan orang tua, dan gaya
belajar peserta didik.
b. Respons Peserta didik
Respons merupakan tanggapan, jawaban dapat muncul
disebabkan oleh adanya suatu gejala peristiwa atau stimulus yang
mendahuluinya. Respons dalam penelitian ini terdiri dari tiga aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
yaitu kognitif, afektif dan konatif. Indikator pengukuran respons
dibedakan menjadi tiga kegiatan yaitu sebelum, saat dan setelah
mengikuti pembelajaran. Kegiatan sebelum mengikuti pembelajaran
guna mengetahui kesiapan dan motivasi peserta didik, saat mengikuti
pembelajaran guna mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan pengatur, setelah mengikuti pembelajaran guna
mengetahui penerapan pengetahuan yang telah dimiliki selama
mengikuti pembelajaran pada kehidupan sehari-hari. Kisi-kisi respons
peserta didik dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5
Indikator Pengukuran Respons
No Variabel Kegiatan Indikator No. Soal
1 Sikap
terhadap
penggunaan
pengatur
grafis
Sebelum mengikuti
pembelajaran
Kognitif 1,2,3
Afektif 4,5,6
Konatif 7-10
2 Saat mengikuti
pembelajaran
Kognitif 11-18
Afektif 19-25
Konatif 26-28
3 Setelah mengikuti
pembelajaran
Kognitif 29-31
Afektif 32-34
Konatif 35
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan alam penelitian ini terdiri dari:
1. Tes Kemampuan Berpikir Kritis (Pretest dan Posttest)
Untuk memperoleh data kemampuan berpikir kritis, instrumen yang
digunakan adalah tes hasil belajar yang dikembangkan oleh peneliti. Tes
tersebut dimaksudkan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
didik terhadap materi sebelum mengalami perlakuan dan tingkat
penguasaan peserta didik setelah mengalami proses pembelajaran. Soal
pretest dan posttest terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda dan 10 butir soal
uraian yang sudah divalidasi oleh ahli. Adapun indikator keberhasilan
dapat dilihat pada kisi-kisi pretest dan posttest tabel 3.6 sebagai berikut:
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest
Kompetensi Dasar Indikator Soal Bentuk
Soal
No.
Soal
3.8. Mendeskripsikan
kerja sama ekonomi
internasional
(Focus) Disajikan bagan tentang
contoh kerja sama beberapa negara,
peserta didik mampu menganalisis
bentuk kerja sama
PG 1
(Inference) Disajikan artikel tentang
virus corona, peserta didik mampu
menganalisis bentuk kerja sama,
langkah yang harus dilakukan, dan
sebab akibat yang dalam artikel
tersebut,
PG 2,3,4
(Reason) Disajikan artikel suatu
lembaga, peserta didik mampu
menganalisis tujuan didirikan lembaga
tersebut
PG 5
(Situation) Disajikan artikel, peserta
didik mampu menganalisis lembaga
yang menangani kasus dalam berita
tersebut,
PG 6
(Clarity) Disajikan artikel, peserta
didik mampu memilih bentuk kerja
sama yang dilakukan dalam artikel
tersebut.
PG 7
(Reason) Disajikan artikel, peserta
didik mampu menganalisis faktor yang
mempengaruhi kebijakan dalam artikel
tersebut, memilih lembaga yang dapat
menyelesaikan konflik, dan
memberikan alternatif penyelesaian
kasus
PG 8,9,10
(Overview) Disajikan artikel, peserta
didik mampu menguraikan konsep
kerja sama internasional, menganalisis
Uraian 1-5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Kompetensi Dasar Indikator Soal Bentuk
Soal
No.
Soal
faktor penghambat laju ekonomi,
menjelaskan faktor penghambat kerja
sama internasional, dan menganalisis
alternatif penyelesaian
4.8. Menyajikan
bentuk dan kerja sama
ekonomi
internasional.
(Clarity) Disajikan artikel, peserta
didik mampu menguraikan bentuk
kerja sama internasional, dan
menganalisis manfaat kerja sama
internasional
Uraian 6,7
(Overview) Disajikan lambang suatu
lembaga, peserta didik mampu
menganalisis alasan terbentuk,
menguraikan tujuan lembaga, dan
manfaat dari lembaga tersebut.
Uraian 8,9,10
2. Kuesioner Respons Peserta Didik
Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui respons peserta didik
terhadap proses pembelajaran. Kuesioner diberikan kepada peserta didik
setelah pembelajaran. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner tertutup. Alternatif jawaban menggunakan skala likert
yang diberikan dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS),
setuju (S) tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
Peneliti tidak menggunakan alternatif jawaban netral/ragu-ragu
dikarenakan kategori SS-S-TS-STS adalah untuk melihat kecenderungan
pendapat responden, ke arah setuju atau tidak setuju, apabila disediakan
jawaban tengah, maka akan membuat kehilangan data penelitian dan
mengurangi informasi dari responden. Berikut kriteria penskoran item pada
kuesioner respons pembelajaran dengan menggunakan pengatur grafis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 3.7
Kriteria Penskoran Item pada Kuesioner
Adapun kisi-kisi yang digunakan dalam penyusunan kuesioner
sebagai berikut:
Tabel 3.8
Kisi-Kisi Penyusunan Kuesioner
No Indikator Pertanyaan Jumlah
Pertanyaan
Sebelum mengikuti pembelajaran
1 Kognitif
Saya mencari tahu informasi/materi sebelum
pembelajaran dimulai 1
Saya belajar terlebih dahulu sebelum
pembelajaran dimulai 1
Saya mencari fakta/kasus terkait materi yang
akan dipelajari 1
2 Afektif
Saya semangat mengikuti pembelajaran 1
Saya termotivasi mengikuti pembelajaran 1
Saya malas mengikuti pembelajaran 1
3 Konatif
Saya berdiskusi dengan teman sebelum memulai
pembelajaran 1
Saya bersiap-siap terlebih dahulu 5-10 menit
sebelum pembelajaran dimulai Saya 1
Saya tepat waktu ketika pelajaran dimulai 1
Saya terlambat dalam mengikuti pembelajaran 1
Saat mengikuti pembelajaran
1 Kognitif
Saya dapat mengingat pelajaran dengan baik
ketika menggunakan pengatur grafis 1
Saya dapat lebih mudah menemukan ide baru
ketika menggunakan pengatur grafis 1
Saya dapat mengeksplorasi diri dalam
pembelajaran dengan mudah 1
Saya dapat lebih berpikir kritis dalam pelajaran
dengan menggunakan pengatur grafis 1
Kriteria
Skor untuk Pernyataan
Pernyataan
positif (+)
Pernyataan
negatif (-)
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
No Indikator Pertanyaan Jumlah
Pertanyaan
Saya dapat menganalisis permasalahan dalam
pembelajaran dengan menggunakan bantuan
pengatur grafis
1
Saya dapat berpikir lebih kompleks terhadap
suatu permasalahan dengan menggunakan
bantuan pengatur grafis
1
Saya dapat menyelesaikan masalah dalam
pembelajaran dengan menggunakan bantuan
pengatur grafis
1
Saya dapat menemukan alternatif penyelesaian
masalah dengan menggunakan bantuan
pengatur grafis
1
2 Afektif
Saya dapat menerima respons pembelajaran
dengan mudah 1
Saya dapat menilai pekerjaan sendiri 1
Saya dapat bekerja sama pada saat diskusi
pembelajaran 1
Saya dapat lebih berinteraksi dengan teman pada
saat mengerjakan tugas 1
Saya dapat lebih mudah mengemukakan
pendapat 1
Saya dapat lebih mudah menanggapi pendapat
teman 1
Saya dapat menerima pendapat teman 1
3 Konatif
Saya dapat meniru contoh pengerjaan pengatur
grafis 1
Saya dapat mengerjakan tugas sesuai dengan
prosedur penggunaan pengatur grafis 1
Saya dapat mengerjakan tugas dengan baik dan
tepat 1
Setelah mengikuti pembelajaran
1 Kognitif
Saya dapat menyimpulkan materi pembelajaran 1
Saya dapat menyimpulkan permasalahan dalam
pembelajaran 1
Saya dapat menghubungkan materi
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari 1
2 Afektif
Saya dapat berbagi pengetahuan dengan orang
lain setelah selesai pembelajaran 1
Saya lebih bersemangat mencari informasi
terkait masalah ekonomi 1
Saya senang pembelajaran ekonomi dengan
menggunakan pengatur grafis 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
No Indikator Pertanyaan Jumlah
Pertanyaan
3 Konatif Saya dapat mengaplikasikan pembelajaran
dalam kehidupan sehari-hari 1
3. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data
mengenai kondisi umum sekolah, jumlah peserta didik kelas XI, nilai dan
rapor peserta didik.
H. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
sebagi berikut:
1. Data kemampuan berpikir kritis peserta didik dikumpulkan dengan
menggunakan tes hasil belajar. Pemberian tes dilakukan sebelum (pretest)
dan sesudah (posttest) diberikan perlakuan (treatment).
2. Data respons peserta didik terhadap penggunaan pengatur grafis
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner respons peserta didik yang
diberikan setelah pembelajaran (treatment) berakhir.
I. Teknik Analisis Instrumen
Pengujian instrumen penelitian mencakup pengujian validitas dan
reliabilitas instrumen. Pengujian validitas instrumen untuk mengetahui bahwa
instrumen yang digunakan mampu menjawab apa yang hendak diukur,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
sedangkan reliabilitas digunakan untuk mengungkapkan keajegan instrumen
dari waktu ke waktu.
1. Uji Validitas
Uji validitas untuk memperoleh kesesuaian dari pertanyaan atau
pernyataan. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
isi dan validitas empirik.
a. Uji validitas Tes
1) Uji validitas isi
Pengujian validitas ini dilakukan oleh ahli (expert
judgement) dengan menggunakan instrumen validasi yang telah
disusun. Uji validitas ini dilakukan untuk meminta pendapat dan
masukan para ahli yang berkompeten di bidang yang sesuai dengan
penelitian yang peneliti lakukan. Peneliti meminta bantuan tiga
ahli yaitu satu dosen dan dua guru ekonomi. Dari hasil masukan
para ahli didapat 10 soal pilihan ganda dan 10 soal uraian yang
memenuhi kriteria yang sesuai dengan kisi-kisi instrumen yang
telah disusun sebelumnya.
2) Uji Validitas Korelasi Product Moment
Selain validitas expert judgement, tes ini juga menggunakan
validitas korelasi product moment. Validitas ini diukur dengan
menggunakan rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan
oleh Karl Pearson (Arikunto, 2013:213), yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
𝒓𝒙 = 𝑵 ∑ 𝑿𝒀 − (∑ 𝑿) (∑ 𝒀)
√{𝑵 ∑ 𝑿𝟐 − (𝑵 ∑ 𝑿)𝟐)}{𝑵 ∑ 𝒀𝟐 − (∑ 𝒀)𝟐}
Keterangan:
rxy = korelasi antara variabel X dan Y
N = jumlah peserta didik
X = skor butir soal
Y = skor butir soal
Uji validitas tes ini dilakukan pada kelas XI MIPA 5 dengan
33 peserta didik. Berdasarkan hasil uji validitas soal pilihan ganda
diperoleh sebanyak 4 soal valid dan 6 tidak valid kemudian
dilakukan perbaikan untuk menggunakannya kembali. Hasil uji
validitas soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut:
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda
Pertanyaan r
hitung
r
tabel Kriteria Keterangan
1 0,551 0,334 Valid Digunakan
2 0,238 0,334 Tidak valid Diperbaiki
3 0,278 0,334 Tidak valid Diperbaiki
4 0,234 0,334 Tidak valid Diperbaiki
5 0,532 0,334 Valid Digunakan
6 0,175 0,334 Tidak valid Diperbaiki
7 0,012 0,334 Tidak valid Diperbaiki
8 0,381 0,334 Valid Digunakan
9 0,327 0,334 Tidak valid Diperbaiki
10 0,618 0,334 Valid Digunakan
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Uji validitas juga dilakukan untuk soal uraian. Berdasarkan
hasil uji validitas soal uraian diperoleh sebanyak 6 soal valid dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
4 soal tidak valid kemudian dilakukan perbaikan. Hasil uji validitas
soal uraian dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut:
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Soal Uraian
Pertanyaan r
hitung
r
tabel Kriteria Keterangan
11 0,210 0,334 Tidak valid Diperbaiki
12 0,542 0,334 Valid Digunakan
13 0,690 0,334 Valid Digunakan
14 0,490 0,334 Valid Digunakan
15 0,274 0,334 Tidak valid Diperbaiki
16 0,095 0,334 Tidak valid Diperbaiki
17 0,567 0,334 Valid Digunakan
18 0,130 0,334 Tidak valid Diperbaiki
19 0,342 0,334 Valid Digunakan
20 0,600 0,334 Valid Digunakan
Sumber: data primer yang diolah, 2020
b. Uji Validitas Kuesioner
Uji validitas kuesioner menggunakan validitas empirik. Uji
validitas ini digunakan untuk memperoleh keshahihan dari butir
pernyataan kuesioner. Validitas ini diukur dengan menggunakan rumus
korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson
(Arikunto, 2013:213), yaitu:
𝒓𝒙 = 𝑵 ∑ 𝑿𝒀 − (∑ 𝑿) (∑ 𝒀)
√{𝑵 ∑ 𝑿𝟐 − (𝑵 ∑ 𝑿)𝟐)}{𝑵 ∑ 𝒀𝟐 − (∑ 𝒀)𝟐}
Keterangan:
rxy= korelasi antara variabel X dan Y
N = jumlah peserta didik
X = skor butir soal
Y = skor butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Pengujian validasi penelitian, dalam hal ini daftar pernyataan
menggunakan kriteria internal, yaitu mengkorelasikan skor item
dengan skor total. Setelah koefisien korelasi (rxy) diperoleh, kemudian
hasil di atas dibandingkan dengan nilai r tabel pada taraf signifikansi
5% dan dengan derajat kebebasan atau df = N-2. Jika r hitung > r
tabel maka instrumen tersebut valid, tetapi jika r hitung < r tabel maka
instrumen tersebut tidak valid. Jumlah 33 dengan df = N-2 (df = 33-2
= 31) dengan taraf signifikansi atau derajat keyakinan (𝛼) = 5% atau
0,05 maka nilai r tabel = 0,334.
Hasil pengujian validitas pernyataan kuesioner respons peserta
didik menunjukkan bahwa dari 35 butir pernyataan, 3 diantaranya tidak
valid karena r hitung < r tabel, sehingga tidak digunakan dalam
penelitian. Hasil pengujian secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.11
berikut:
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kuesioner
Pertanyaan r hitung r tabel Kriteria Keterangan
1 0,366 0,334 Valid Digunakan
2 0,500 0,334 Valid Digunakan
3 0,487 0,334 Valid Digunakan
4 0,709 0,334 Valid Digunakan
5 0,646 0,334 Valid Digunakan
6 0,639 0,334 Valid Digunakan
7 0,371 0,334 Valid Digunakan
8 0,270 0,334 Tidak valid Dibuang
9 0,263 0,334 Tidak valid Dibuang
10 0,344 0,334 Valid Digunakan
11 0,489 0,334 Valid Digunakan
12 0,505 0,334 Valid Digunakan
13 0,646 0,334 Valid Digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Pertanyaan r hitung r tabel Kriteria Keterangan
14 0,556 0,334 Valid Digunakan
15 0,516 0,334 Valid Digunakan
16 0,509 0,334 Valid Digunakan
17 0,441 0,334 Valid Digunakan
18 0,511 0,334 Valid Digunakan
19 0,693 0,334 Valid Digunakan
20 0,638 0,334 Valid Digunakan
21 0,506 0,334 Valid Digunakan
22 0,398 0,334 Valid Digunakan
23 0,568 0,334 Valid Digunakan
24 0,367 0,334 Valid Digunakan
25 0,208 0,334 Tidak valid Dibuang
26 0,768 0,334 Valid Digunakan
27 0,661 0,334 Valid Digunakan
28 0,688 0,334 Valid Digunakan
29 0,602 0,334 Valid Digunakan
30 0,660 0,334 Valid Digunakan
31 0,571 0,334 Valid Digunakan
32 0,458 0,334 Valid Digunakan
33 0,493 0,334 Valid Digunakan
34 0,440 0,334 Valid Digunakan
35 0,428 0,334 Valid Digunakan
Sumber: data primer yang diolah, 2020
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik
Cronbach’s Alpha. Suatu konstruks dikatakan reliabel apabila harga Alpha
Cronbach > 0,60. Berikut ini merupakan pedoman untuk memberikan
interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2011:242).
Tabel 3.12
Pedoman Interpretasi Nilai Korelasi
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,800 – 100 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Pengujian reliabilitas dapat menggunakan rumus alpha. Rumus
Cronbach’s Alpha yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen
yaitu sebagai berikut:
𝒓𝒊 = 𝒌
(𝒌 − 𝟏){𝟏 −
∑ 𝒔𝒊𝟐
𝒔𝒕𝟐
}
Keterangan:
K = mean kuadrat antara subjek
∑ 𝑠𝑖2 = mean kuadrat kesalahan
𝑠𝑡2 = varians total
Instrumen dikatakan reliabel jika koefisien alpha lebih besar dari
0,600. Hasil pengujian reliabilitas soal pilihan ganda, soal uraian dan
kuesioner respons dapat dilihat pada tabel 3.13 Berikut:
Tabel 3.13
Hasil Uji Reliabilitas
Instrumen Nilai Alpha
Cronbach Kriteria
Tes Pilihan Ganda 0,681 Reliabel
Tes Uraian 0,709 Reliabel
Kuesioner respons 0,929 Reliabel
Sumber: data primer yang diolah, 2020
J. Teknik Analisis Data
Penelitian ini data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik
analisis data yang meliputi:
1. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum melakukan uji analisis data, terlebih dahulu melakukan uji
prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis ini hanya berupa uji normalitas.
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data penelitian yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
didapatkan berdistribusi normal atau tidak. Peneliti menggunakan
perangkat lunak SPSS dalam mengukur kenormalan distribusi pada tes
kemampuan berpikir kritis. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
One Sample Kolmogorov Smirnov Test (Ghozali, 2002:36) sebagai berikut:
D = Max Fo(𝑿𝒊) SN (𝑿𝒊)
Keterangan:
D = deviasi Maksimum
Fo (𝑋𝑖) = fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
SN = distribusi frekuensi kumulatif observasi
Dalam hasil perhitungan jika nilai ≤ 0,05 maka data tersebut
berdistribusi tidak normal, dan sebaliknya maka data tersebut berdistribusi
normal.
2. Uji hipotesis
Pengujian hipotesis diperlukan untuk membuktikan kebenaran dari
yang telah dirumuskan. Uji hipotesis dapat dilakukan apabila data
penelitian telah memenuhi uji prasyarat analisis. Penelitian ini
menggunakan beberapa teknik analisis data sebagai berikut:
a. Analisis deskriptif
Uji ini digunakan untuk mendeskripsikan sebaran nilai hasil
kemampuan berpikir kritis peserta didik dan respons penggunaan
pengatur grafis dalam pembelajaran ekonomi. Peneliti menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
teknik analisis deskriptif yang mempunyai tugas mengorganisasi dan
menganalisis data angka supaya memberikan gambaran secara umum.
1) Kemampuan berpikir kritis
Nilai kemampuan berpikir kritis peserta didik ini dilihat
secara individual. Nilai kemampuan berpikir kritis peserta didik
secara individu diperoleh dengan rumus (Purwanto, 2008:112) :
𝑁𝐴 = 𝑅
𝑆𝑀 × 100
Keterangan:
NA = nilai akhir keterampilan berpikir kritis
R = skor yang diperoleh peserta didik
SM = skor maksimum
100 = bilangan tetap
Kemudian nilai kemampuan berpikir kritis peserta didik
dikategorikan sebagai berikut (kemendikbud, 2013:131):
Tabel 3.14
Kategori Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Konversi nilai akhir
(skala 0-100) Kategori
81-100 Sangat kritis
66-80 Kritis
51-65 Cukup kritis
0-50 Kurang kritis
2) Respons Peserta Didik
Data respons peserta didik diperoleh dari hasil kuesioner
yang diberikan kepada peserta didik setelah pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
berakhir. Kuesioner respons tersebut dianalisis dengan persentase.
Kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis data respons yaitu:
a) Menghitung jumlah peserta didik yang memberikan respons
positif sesuai dengan aspek yang ditanyakan.
b) Menghitung persentase jumlah peserta didik yang memberi
respons positif dibagi dengan jumlah seluruh siswa kemudian
dikalikan 100%.
Menurut Khabibah (2006:97), kriteria respons positif
menggunakan kategori berikut:
Tabel 3.15
Kategori Aspek Respons Peserta Didik
No. Rata-rata Respons Siswa (RS) Kategori
1. RS < 50% Tidak Positif
2. 50% ≤ RS < 70% Kurang Positif
3. 70% ≤ RS < 85% Positif
4. RS ≥ 85% Sangat Positif
b. Uji Paired Sample T-Test
Uji ini digunakan untuk menganalisis perbedaan rata-rata antara
pretest dan posttest. Pengujian hipotesis ini untuk menganalisis hasil
kemampuan berpikir kritis peserta didik sebelum dan sesudah
penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi. Berikut
pengujian menggunakan Paired Sample T-Test (Uji T-Test) dengan
rumus sebagai berikut (Tulus Winarsunu, 2008:82):
𝒕 = �̅�𝟏 − �̅�𝟐
√𝒔𝟏𝟐
𝒏𝟏+
𝒔𝟐𝟐
𝒏𝟐− 𝟐𝒓 (
𝑺𝟏
√𝒏𝟏) (
𝑺𝟐
√𝒏𝟐)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Keterangan:
�̅�1 = rata-rata sampel 1 (pretest)
𝑠12 = varians sampel 1 (pretest)
�̅�2 = rata-rata sampel 2 (posttest)
𝑠22 = varians sampel 2 (posttest)
𝑆1 = simpangan baku sampel 1 (pretest)
𝑆2 = simpangan baku sampel 2 (posttest)
𝑟 = korelasi antara dua data kelompok
Hasil uji Paired Sample T-Test di tentukan oleh nilai signifikansi
sebagai pengambilan keputusan. Nilai Asym. Sig (2-tailed) < 0,05
menolak H0 dan menerima H1. Artinya terdapat perbedaan sebelum
dan sesudah perlakuan. Sedangkan nilai Asym. Sig (2-tailed) > 0,05
menolak H1 dan menerima H0. Artinya tidak terdapat perbedaan
sebelum dan sesudah perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Lokasi Penelitian
1. Data Kelembagaan Sekolah
Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Yogyakarta
Status Sekolah : Negeri
Akreditasi : A
NPSN : 20403161
Alamat Sekolah : Jl. Sidobali No.1, Muja Muju, Umbulharjo,
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kode Pos 55165
Website : http://sman8yogya.sch.id/SejarahSekolah
2. Sejarah Sekolah
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 235/O/1973 tertanggal 18 Desember 1973, sekolah ini didirikan
pada tanggal 8 Januari 1974. Dahulu SMA Negeri 8 Yogyakarta bernama
SMPP10 Yogyakarta termasuk dari Sekolah Menengah Pembangunan
Persiapan (SMPP) di Indonesia. Pertanggal 8 Januari 1974, kegiatan belajar
mengajar di SMPP 10 Yogyakarta sudah dimulai dengan menempati
gedung berlantai dua dengan jumlah siswa 196 orang dikelompokkan
dalam 5 kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pada tanggal 1 April 1945 sejumlah 21 orang guru dan 12 karyawan
tata usaha resmi dimutasi dari SMA Negeri 5 Yogyakarta ke SMPP
10Yogyakarta. Pada tahun pelajaran 1977 SMPP 10 Yogyakarta ditunjuk
oleh Depdikbud menjadi Sekolah Pradiseminasi untuk sistem Pengajaran
dengan modul. Kemudian pada tahun pelajaran 1980/1981 SMPP 10
Yogyakarta semakin terkenal di masyarakat. Pada tahun pelajaran
1985/1986 SMPP 10 Yogyakarta berubah menjadi SMA 8 Yogyakarta
berdasarkan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No.0353/O/1985 tertanggal 8 Agustus 1985, tentang perubahan nama
Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) menjadi Sekolah
Menengah Atas (SMA).
3. Visi-Misi Sekolah
SMA Negeri 8 Yogyakarta merupakan salah satu Sekolah
Menengah Atas yang ada di Provinsi Yogyakarta. Adapun visi yang
dimiliki oleh sekolah ini, yaitu Dengan semangat kerja keras dan dedikasi
tinggi SMA Negeri 8 Yogyakarta bertekad untuk mempersiapkan dan
mengantarkan anak didik mencapai cita-cita luhur. Sementara misi yang
hendak dicapai adalah:
a. Meningkatkan mutu pembelajaran.
b. Memberdayakan peserta didik menjadi manusia Indonesia seutuhnya
c. Meningkatkan komitmen dan profesionalisme tenaga kependidikan
d. Menciptakan lingkungan yang kondusif
e. Menciptakan budaya damai dan anti kekerasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4. Sistem Akademik Sekolah
SMA Negeri 8 Yogyakarta menerapkan sistem pendidikan dengan
kurikulum 2013, dengan penyelenggaraan sehari penuh atau 5 hari.
Manajemen sekolah berbasis teknologi informasi. SMA Negeri 8
Yogyakarta berusaha terus menerus untuk meningkatkan kualitas
pendidikan baik di bidang akademik maupun non akademik.
B. Deskripsi Responden
Deskripsi responden ini merupakan bagian untuk mendeskripsikan
responden berdasarkan gender, asal sekolah, latar belakang pendidikan orang
tua, dan gaya belajar. Responden dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS
dengan jumlah 33 peserta didik dengan hasil penyebaran kuesioner sebagai
berikut:
Tabel 4.1.
Penyebaran kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebar 33
Kuesioner yang kembali 33
Jumlah responden 33
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Pada pengambilan sampel telah ditetapkan sebanyak 33 peserta didik
sebagai sampel dalam penelitian. Dari hasil penyebaran kuesioner yang didapat
menunjukkan bahwa terdapat 33 kuesioner yang kembali dan kuesioner yang
diolah adalah 33 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, gambaran identitas responden
dilihat dari gender, asal sekolah, latar belakang pendidikan orang tua, dan gaya
belajar dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Gender
Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 8 peserta didik adalah
laki-laki (24%) dan sebanyak 25 peserta didik adalah perempuan (76%).
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan.
Untuk gambaran mengenai gender responden dapat dilihat pada tabel 4.2
berikut:
Tabel 4.2.
Responden Berdasarkan Gender
Gender Jumlah Persentase
Laki-laki 8 24
Perempuan 25 76
Jumlah 33 100
Sumber: data primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel 4.3 jurusan IPS banyak diminati oleh perempuan
dibanding dengan laki-laki dikarenakan stereotype gender yang melekat
pada perempuan, dimana perempuan cenderung lebih teliti, telaten, dan ulet
dalam hal berhitung dan sosial dibanding laki-laki.
2. Asal Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 28 peserta didik berasal
dari sekolah negeri, dan sebanyak 5 peserta didik berasalah dari sekolah
swasta. Selain itu ada 2 peserta didik yang berasal dari luar D.I.Yogyakarta
dan selebihnya sebanyak 31 peserta didik berasal dari D.I. Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Untuk gambaran mengenai asal sekolah responden dapat dilihat pada tabel
4.3 berikut:
Tabel 4.3.
Responden Berdasarkan Asal Sekolah
Status Sekolah Jumlah Asal Sekolah Jumlah
Negeri 28 DIY 31
Swasta 5 Luar DIY 2
Jumlah 33 Jumlah 33
Sumber: data primer yang diolah, 2020.
Berdasarkan tabel 4.3. responden banyak yang berasal dari D.I.
Yogyakarta disebabkan karena sistem PPDB (Penerimaan Peserta Didik
Baru) dengan menggunakan sistem zonasi. Oleh karena itu, peserta didik
dominan berasal dari daerah yang dekat dengan lokasi sekolah saat ini.
3. Latar Belakang Pendidikan Orang Tua
Berdasarkan data yang diperoleh, ada sebanyak 5 peserta didik
memiliki orang tua dengan latar belakang pendidikan lulusan SMA/SMK, 6
peserta didik memiliki orang tua berlatar belakang pendidikan lulusan D1-
D4, 12 Peserta didik memiliki orang tua berlatar belakang pendidikan
lulusan S1, 9 Peserta didik memiliki orang tua berlatar belakang pendidikan
lulusan S2, dan 1 peserta didik memiliki orang tua berlatar belakang
pendidikan lulusan S3. Untuk gambaran mengenai latar belakang
pendidikan orang tua responden dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Orang Tua
Keterangan Jumlah
SMA/SMK 5
D1-D4 6
S1 12
S2 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Keterangan Jumlah
S3 1
Jumlah 33
Sumber: data primer yang diolah, 2020
C. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini diawali dengan memohon izin kepada pihak sekolah. Setelah
adanya persetujuan atas permohonan penelitian, kemudian peneliti bertemu dengan
guru Mata Pelajaran Ekonomi untuk membicarakan materi yang digunakan dalam
penelitian. Setelah itu peneliti mempersiapkan materi yang digunakan untuk
penelitian dan melaksanakan penelitian sebagaimana yang telah direncanakan.
Untuk lebih rinci kegiatannya dijelaskan sebagai berikut:
1. Pertemuan I (Rabu, 22 April 2020)
Pada pertemuan pertama ini, peneliti melakukan tatap muka secara daring
melalui aplikasi Zoom untuk menjelaskan alur pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Setelah itu, peneliti melakukan pretest yang digunakan untuk
mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik pada awal pembelajaran.
pretest dilakukan dalam waktu 45 menit, setelah itu dilakukan diskusi terkait
dengan materi dan penggunaan pengatur grafis.
Setelah dilakukan pretest, peserta didik menggunakan pengatur grafis
jenis KWLS untuk mengorganisasikan kemampuan peserta didik yang telah
dimiliki dengan pengetahuan yang diperoleh pada pertemuan pertama. Disini,
peserta didik dituntut untuk lebih fokus pada materi serta menumbuhkan sikap
ingin tahu pada peserta didik tentang materi yang dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Penggunaan pengatur grafis pada pembelajaran ekonomi ini direspons
positif oleh peserta didik, meskipun ada beberapa peserta didik yang
kebingungan dalam penggunaannya. Peserta didik merasa pembelajaran tidak
monoton dan pembelajaran terkesan beda. Sebelum adanya Covid-19,
pembelajaran sangat monoton karena peserta didik hanya mendengarkan
penjelasan dari guru serta penugasan yang berupa konseptual. Dalam
pembelajaran daring, peserta didik hanya diberikan tugas terkait dengan
merangkum materi yang bersifat hafalan serta diberikan tugas yang bersifat
konseptual. Oleh sebab itu, peserta didik memberikan respons positif terhadap
penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi ini.
2. Pertemuan II (Rabu, 6 Mei 2020)
Pada pertemuan kedua, peserta didik terlebih dahulu membahas apa yang
sudah ditulis dalam pengatur grafis tipe KWLS. Setelah itu peserta didik
diberikan link Youtube untuk menontoh sebuah kasus terkait dengan masalah
kerjasama ekonomi internasional Indonesia-Singapura. Kemudian peserta didik
menganalisis serta mencari pernyelesaian kasus tersebut dengan menggunakan
pengatur grafis. Selain itu, disamping mengerjakan kasus tersebut, peserta didik
meringkas materi kerjasama ekonomi internasional dengan menggunakan
pengatur grafis. Tugas ini dapat dikerjakan dalam jangka waktu 3 hari oleh
peserta didik, kemudian dikumpulkan melalui email peneliti pada hari jumat
maksimal jam 21.00 WIB.
Setelah diberikan tugas, peserta didik terlebih dahulu diskusi dalam grup
Whatsapp untuk membahas pertanyaan-pertanyaan yang telah dikumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
sebelumnya guna menambah wawasan peserta didik. Disini, peneliti lebih
mengutamakan peserta didik terlebih dahulu untuk saling menjawab
pertanyaan. Dengan kata lain, peneliti hanya memfasilitasi kemudian
memberikan konfirmasi agar peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.
Peserta didik setelah itu diberikan kuesioner untuk diisi terkait dengan
respons penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi. Peserta
didik rata-rata memberikan respons positif hingga sangat postif terkait dengan
penggunaan pengatur grafis ini.
3. Pertemuan III (Kamis,14 Mei 2020)
Pada pertemuan ketiga, peserta didik terlebih dahulu diajak untuk
membahas kasus yang telah diberikan pada hari Rabu. Peneliti memfasilitasi
peserta didik terlebih dahulu untuk saling bertukar pikiran terkait dengan
masalah yang ada. Setelah itu, peneliti memberikan konfirmasi yang dapat
disanggah oleh peserta didik, dan saling bertukar pikiran.
Setelah dirasa cukup, peserta didik diberikan posttest untuk mengukur
kemampuan akhir peserta didik setelah adanya treatment yang dilakukan oleh
peneliti. Pengerjaan posttest selama 45 menit. Setelah itu peserta didik
diberikan kuesioner untuk diisi terkait dengan respons penggunaan pengatur
grafis pada pembelajaran ekonomi. Berdasarkan kuesioner tersebut, peserta
didik merespons positif terhadap penggunaan pengatur grafis ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 22 April – 14 Mei 2020 di kelas
XI IPS. Data penelitian diperoleh dari hasil pretest, posttest, dan kuesioner dari
kelas tersebut. Soal pretest dan posttest terdiri dari 10 butir soal pilihan ganda
dan 10 butir soal uraian, sedangkan untuk angket terdiri dari 32 pertanyaan.
Dalam penelitian ini, sebelum diberi perlakuan peserta didik diberikan
pretest untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis peserta didik pada awal
Pembelajaran Ekonomi kompetensi dasar Kerja Sama Ekonomi Internasional.
Selanjutnya, peserta didik diberi perlakuan menggunakan pengatur grafis
dalam pembelajaran ekonomi. Perlakuan dilakukan sebanyak tiga kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit untuk setiap pertemuan. Setelah
itu, peserta didik diberikan posttest untuk mengukur pencapaian hasil belajar
yang diperoleh. Pada akhirnya, peserta didik diminta untuk mengisi kuesioner
untuk mengetahui respons penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran
Ekonomi.
Berikut ini dipaparkan terkait dengan sebaran data hasil pretest, posttest
kemampuan berpikir kritis peserta didik dan respons peserta didik terhadap
penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
1. Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Pretest untuk melihat kemampuan awal berpikir kritis peserta didik
sebelum adanya perlakuan. Tes ini dilakukan dengan 10 soal pilihan ganda
dan 10 soal uraian. Data akumulatif pretest kemampuan berpikir kritis
peserta didik dapat dilihat pada tabel 5.1 sebagai berikut:
Tabel 5.1
Data Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Kriteria
Berpikir
Kritis
Indikator
Konversi
Nilai
Akhir
Persentase Kategori
F (Focus)
1) Peserta didik memahami
permasalahan pada soal yang
diberikan.
5,45 17,25 Cukup
kritis
R
(Reason)
1) Peserta didik memberikan
fakta/bukti dalam memberikan
alasan untuk pengambilan keputusan
dan kesimpulan
2,73 8,62 Kurang
kritis
I
(Inference)
1) Peserta didik membuat kesimpulan
dengan tepat.
2) Peserta didik memilih reason (R)
yang tepat untuk mendukung
kesimpulan yang dibuat.
4,44 14,05 Kurang
kritis
S
(Situation)
1) Peserta didik menggunakan semua
informasi yang sesuai dengan
permasalahan.
7,58
23,95 Kritis
C (Clarity)
1) Peserta didik menjelaskan maksud
dari kesimpulan yang telah dibuat.
2) Jika terdapat istilah dalam soal,
peserta didik dapat menjelaskan hal
tersebut.
3) Peserta didik memberikan contoh
kasus yang mirip dengan soal
tersebut.
6,11 19,32 Cukup
kritis
O
(Overview)
1) Peserta didik melakukan penelitian
atau pengecekan dari awal hingga
akhir (yang dihasilkan FRISC)
5,31 16,80 Cukup
kritis
Rata-rata 4,91 Kurang kritis
Sumber: data primer yang diolah, 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berdasarkan data pretest kemampuan berpikir kritis peserta didik
pada tabel 5.1, dapat digambarkan grafik sebagai berikut:
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Grafik 5.1 Nilai Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Berasarkan tabel 5.1 dan grafik 5.1, data pretest kemampuan berpikir
kritis peserta didik mendapat nilai rata-rata 4,91. Artinya peserta didik
dikategorikan kurang berpikir kritis. Dari 20 soal pretest yang diberikan,
peserta didik mendapat nilai rendah pada indikator reason. Dimana peserta
didik kesulitan memberikan fakta/bukti sebagai alasan untuk mengambil
keputusan dan kesimpulan dengan rata-rata 2,73 atau 9% dari keseluruhan
indikator berpikir kritis.
Selain itu, dari 20 soal yang diberikan peserta didik mampu
menggunakan informasi yang diberikan untuk menganalisis suatu
permasalahan dengan nilai rata-rata 7,58 atau 24% dari keseluruhan
indikator berpikir kritis. Akan tetapi jika dilihat secara individual peserta
didik masih dikategorikan kurang berpikir kritis. Paparan distribusi
5.45
2.73
4.44
7.58
6.11
5.31
4.91
F (Focus)
R (Reason)
I (Inference)
S (Situation)
C (Clarity)
O (Overview)
Nilai rata-rata
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Nilai Pretest Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
frekuensi nilai pretest kemampuan berpikir kritis individual peserta didik
dapat dilihat pada tabel 5.2 sebagai berikut :
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kemampuan Berpikir Kritis
Individual Peserta Didik
No. Konversi nilai akhir
(skala 0-100) Frekuensi Persentase Kategori
1 81-100 0 0% Sangat kritis
2 66-70 2 6% Kritis
3 51-65 12 36% Cukup kritis
4 0-50 19 58% Kurang kritis
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan distribusi frekuensi nilai pretest kemampuan berpikir
kritis peserta didik, dapat digambarkan grafik sebagai berikut:
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Grafik 5.2 Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kemampuan Berpikir
Kritis Individual Peserta Didik
Berdasarkan tabel 5.12 dan grafik 5.2 tersebut, data pretest
kemampuan berpikir kritis peserta didik mayoritas mendapatkan nilai 0-50
sebanyak 19 peserta didik (58%) yang dikategorikan dalam kurang berpikir
0%
6%
36%
58%
Distribusi Nilai Pretest Kemampuan Berpikir
Kritis Individual Peserta Didik
81-100
66-70
51-65
0-50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kritis, sedangkan pada nilai 51-65 sebanyak 12 peserta didik (36%)
dikategorikan cukup berpikir kritis. Sedangkan sisanya sebanyak 2 peserta
didik (6%) dikatakan berpikir kritis.
2. Posttest kemampuan berpikir kritis peserta didik
Posttest untuk melihat kemampuan awal berpikir kritis peserta didik
setelah adanya perlakuan. Tes ini dilakukan dengan 10 soal pilihan ganda
dan 10 soal uraian. Data posttest kemampuan berpikir kritis peserta didik
dapat dilihat pada tabel 5.3 sebagai berikut:
Tabel 5.3
Nilai Posttest Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Kriteria
Berpikir
Kritis
Indikator
Konversi
Nilai
Akhir
Persentase Kategori
F (Focus)
1) Peserta didik memahami
permasalahan pada soal yang
diberikan.
6,97 16% Kritis
R
(Reason)
1) Peserta didik memberikan fakta/bukti
dalam memberikan alasan untuk
pengambilan keputusan dan
kesimpulan
7,11 16,3% Kritis
I
(Inference)
1) Peserta didik membuat kesimpulan
dengan tepat.
2) Peserta didik memilih reason (R)
yang tepat untuk mendukung
kesimpulan yang dibuat.
4,44 10,2% Kurang
Kritis
S
(Situation)
1) Peserta didik menggunakan semua
informasi yang sesuai dengan
permasalahan.
8,18 18,7% Sangat
kritis
C (Clarity)
1) Peserta didik menjelaskan maksud
dari kesimpulan yang telah dibuat.
2) Jika terdapat istilah dalam soal,
peserta didik dapat menjelaskan hal
tersebut.
3) Peserta didik memberikan contoh
kasus yang mirip dengan soal
tersebut.
8,03 18,04% Sangat
kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kriteria
Berpikir
Kritis
Indikator
Konversi
Nilai
Akhir
Persentase Kategori
O
(Overview)
1) Peserta didik melakukan penelitian
atau pengecekan dari awal hingga
akhir (yang dihasilkan FRISC)
8,94 20,5% Sangat
kritis
Rata-rata 7,42 Kritis
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan data nilai posttest kemampuan berpikir kritis peserta
didik pada tabel 5.3 dapat digambarkan grafik sebagai berikut:
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Grafik 5.3 Nilai Posttest Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Berasarkan tabel 5.3 dan grafik 5.3 data posttest kemampuan berpikir
kritis peserta didik mendapat nilai rata-rata 7,42. Artinya peserta didik
dikategorikan mampuberpikir kritis. Dari 20 soal yang diberikan, peserta
didik mendapat nilai rendah pada indikator inference. Dimana peserta didik
kesulitan membuat kesimpulan dengan tepat dan memilih alasan yang tepat
untuk mendukung kesimpulan yang dibuat dengan nilai rata-rata 4,44 atau
10,2% dari keseluruhan indikator berpikir kritis dan dikategorikan kurang
berpikir kritis.
6.97
7.11
4.44
8.18
8.03
8.94
7.42
0 2 4 6 8 10
F (Focus)
R (Reason)
I (Inference)
S (Situation)
C (Clarity)
O (Overview)
Nilai rata-rata
Nilai Posttest Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Selain itu, dari 20 soal yang diberikan peserta didik mampu
melakukan penelitian atau pengecekan dari awal hingga akhir (yang
dihasilkan FRISC) dengan nilai rata-rata tertinggi 8,94 atau 20,5% dari
keseluruhan indikator berpikir kritis dan dikategorikan sangat berpikir
kritis. Akan tetapi jika dilihat secara individual peserta didik dapat
dikategorikan mampu berpikir kritis. Paparan distribusi frekuensi nilai
posttest kemampuan berpikir kritis individual peserta didik dapat dilihat
pada tabel 5.4 sebagai berikut :
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kemampuan Berpikir Kritis
Individual Peserta Didik
No. Konversi nilai akhir
(skala 0-100) Frekuensi Persentase Kategori
1 81-100 7 21% Sangat kritis
2 66-80 22 67% Kritis
3 51-65 4 12% Cukup kritis
4 0-50 0 0% Kurang kritis
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan distribusi frekuensi posttest kemampuan berpikir kritis
peserta didik, dapat digambarkan grafik sebagai berikut:
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Grafik 5.4 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kemampuan Berpikir
Kritis Individual Peserta Didik
21%
67%
12%
0%
Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kemampuan
Berpikir Kritis Individual Peserta Didik
81-100
66-80
51-65
0-50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berdasarkan tabel 5.4 dan gambar 5.4 tersebut, frekuensi posttest
kemampuan berpikir kritis peserta didik mayoritas mendapatkan nilai 0-50
sebanyak 0 peserta didik (0%) yang dikategorikan dalam kurang berpikir
kritis, pada interval nilai 51-65 sebanyak 4 peserta didik (12%)
dikategorikan cukup berpikir kritis, interval nilai 66-80 sebanyak 22
peserta didik (67%) dikategorikan dapat berpikir kritis. Sedangkan sisanya
sebanyak 7 peserta didik (21%) dikatakan sangat berpikir kritis.
Berdasarkan tabel 5.1 dan 5.2 jika dibandingkan hasil pretest dan
posttest kemampuan berpikir kritis peserta didik pada Mata Pelajaran
Ekonomi, dapat dilihat pada grafik berikut:
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Grafik 5.5 Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest
3. Respons Peserta Didik terhadap Penggunaan Pengatur Grafis
Untuk mengetahui apakah penggunaan pengatur grafis ini mendapat
respons positif atau tidak oleh peserta didik, maka peneliti memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan evaluasi dan
penilaian. Penilaian ini diberikan pada akhir kegiatan. Penilaian peserta
5.45
2.73
4.44
7.58
6.115.31 4.91
0
2
4
6
8
10
F (Focus) R (Reason) I
(Inference)
S
(Situation)
C (Clarity) O
(Overview)
Nilai rata-
rata
Perbandingan Hasil Nilai Pretest dan Posttest
pretest posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
didik terdiri dari 32 butir soal, dimana terdiri dari beberapa pernyataan
dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Penilaian peserta didik ini disajikan dalam persentase setiap
indikator di masing-masing kegiatan disajikan pada tabel 5.5 berikut:
Tabel 5.5
Hasil Respons Peserta Didik terhadap Penggunaan Pengatur Grafis
pada Mata Pelajaran Ekonomi
Variabel Kegiatan Indikator Persentase Rata-rata
Kategori
Positif Negatif
Sikap
terhadap
penggunaan
pengatur
grafis
Sebelum
mengikuti
pembelajaran
Kognitif 79% 21% Positif
Afektif 89% 11% Sangat
positif
Konatif 79% 21% Positif
Saat
mengikuti
pembelajaran
Kognitif 77% 23% Positif
Afektif 92% 8% Sangat
positif
Konatif 95% 5% Sangat
positif
Setelah
mengikuti
pembelajaran
Kognitif 92% 8% Sangat
positif
Afektif 86% 14% Sangat
positif
Konatif 94% 6% Sangat
positif
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Berdasarkan hasil respons peserta didik terhadap penggunaan
pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi tabel 5.5 dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Respons peserta didik terhadap penggunaan pengatur grafis sebelum
mulai pembelajaran
Distribusi respons peserta didik terhadap penggunaan pengatur
grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi sebelum mulai pembelajaran,
dapat digambarkan pada grafik sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Grafik 5.6 Respons Peserta Didik terhadap Penggunaan Pengatur
Grafis Sebelum Mulai Pembelajaran
Berdasarkan grafik 5.6 dari hasil respons peserta didik terhadap
penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi sebelum
memulai pembelajaran dapat disimpulkan mendapatkan respons yang
positif. Mayoritas peserta didik merespons positif penggunaan
pengatur grafis pada aspek kognitif, afektif dan konatif dengan rata-
rata 82,3% dan mendapatkan resposn negatif sebesar 17,7%. Respons
positif tertinggi terdapat pada aspek kognitif dengan rata-rata 89%
sedangkan aspek lainnya mendapat nilai rata-rata yang sama yaitu
79%.
b. Respons peserta didik terhadap penggunaan pengatur grafis saat
mengikuti pembelajaran
Distribusi respons peserta didik terhadap penggunaan pengatur
grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi saat mengikuti pembelajaran,
dapat digambarkan pada grafik sebagai berikut:
Kognitif Afektif Konatif Rata-rata
Positif 79 89 79 82.3
Negatif 21 11 21 17.7
0
20
40
60
80
100
Per
senta
se r
espon
Respons Peserta Didik terhadap Penggunaan
Pengatur Grafis Sebelum Mulai Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Grafik 5.7 Respons Peserta Didik terhadap Penggunaan Pengatur
Grafis pada Saat Mengikuti Pembelajaran
Berdasarkan grafik 5.7 dari hasil respons peserta didik terhadap
penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi saat
mengikuti pembelajaran dapat disimpulkan mendapatkan respons yang
sangat positif. Mayoritas peserta didik merespons positif penggunaan
pengatur grafis pada aspek konatif dengan persentase paling tinggi
sebesar 95%, sedangkan untuk konatif mendapat persentase respons
terendah sebesar 77%. Respons penggunaan pengatur grafis saat
mengikuti pembelajaran mendapatkan skor rata-rata 88% respons
positif dan 12% respons tidak positif.
c. Respons peserta didik terhadap penggunaan pengatur grafis pada saat
setelah mengikuti pembelajaran
Distribusi respons peserta didik terhadap penggunaan pengatur
grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi setelah mengikuti pembelajaran,
dapat digambarkan pada grafik sebagai berikut:
Kognitif Afektif Konatif Rata-rata
Positif 77 92 95 88
Negatif 23 8 5 12
0
20
40
60
80
100
jum
lah p
eser
ta d
idik
Respons Peserta Didik terhadap Penggunaan Pengatur
Grafis pada Saat Mengikuti Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Grafik 5.8 Respons Peserta Didik terhadap Penggunaan Pengatur
Grafis pada Saat Setelah Mengikuti Pembelajaran
Berdasarkan grafik 5.8 dari hasil respons peserta didik terhadap
penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi setelah
mengikuti pembelajaran dapat disimpulkan mendapatkan respons yang
sangat positif. Mayoritas peserta didik merespons sangat positif pada
aspek konatif dengan persentase paling tinggi yaitu 94% respons
positif dan 6% respons tidak positif. Selain itu respons paling rendah
pada aspek afektif sebesar 86% dan tidak positif sebesar 14%. Respons
penggunaan pengatur grafis setelah mengikuti pembelajaran
mendapatkan skor rata-rata 90,7% respons positif dan 9,3% respons
tidak positif.
Kognitif Afektif Konatif Rata-rata
Positif 92 86 94 90.7
Negatif 8 14 6 9.3
0102030405060708090
100Ju
mla
h p
erse
nta
se
Respons Peserta Didik terhadap Penggunaan
Pengatur Grafis pada Saat Setelah Mengikuti
Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Berdasarkan tabel 5.5 dapat dibandingkan respons positif
masing-masing aspek terhadap penggunaan pengatur grafis pada Mata
Pelajaran Ekonomi pada grafik berikut:
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Grafik 5.9 Respons Positif Peserta Didik terhadap Penggunaan
Pengatur Grafik pada Mata Pelajaran Ekonomi
Berdasarkan tabel 5.5 dapat dibandingkan respons positif
masing-masing aspek terhadap penggunaan pengatur grafis pada Mata
Pelajaran Ekonomi pada grafik berikut:
Kognitif Afektif Konatif Rata-rata
Sebelum 79 89 79 82.3
Saat 77 92 95 88
Setelah 92 86 94 90.7
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Per
sen
tase
Respons Positif Peserta Didik terhadap Penggunaan
Pengatur Grafik pada Mata Pelajaran Ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Sumber: data primer yang diolah, 2020
Grafik 5.10 Respons Negatif Perserta Didik terhadap
Penggunaan Pengatur Grafik pada Mata Pelajaran Ekonomi
B. Hasil Analisis Data
Berikut ini hasil pengujian data penelitian terkait dengan uji normalitas
dan uji hipotesis:
1. Uji Analisis Prasyarat
Uji normalitas merupakan uji prasyarat analisis data yang digunakan.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi
data variabel. Penelitian yang representatif memiliki salah satu indikator
bahwa uji normalitas data menunjukkan data yang berdistribusi normal.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas Kolmogorov-
smirnov. Diperoleh dari angka probabilitas atau Asym. Sig (2-tailed).
Pengujian normalitas menggunakan taraf signifikansi = 5% atau 0,05.
Pedoman yang digunakan untuk pengambilan keputusan sebagai berikut:
Kognitif Afektif Konatif Rata-rata
Sebelum 21 11 21 17.7
Saat 23 8 5 12
Setelah 8 14 6 9.3
0
5
10
15
20
25P
erse
nta
se
Respons Negatif Perserta Didik terhadap
Penggunaan Pengatur Grafik pada Mata Pelajaran
Ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
a. Apabila nilai Sig atau nilai probabilitas < taraf signifikansi (0,05),
maka distribusi data adalah tidak normal.
b. Apabila nilai Sig atau nilai probabilitas > taraf signifikansi (0,05),
maka distribusi data adalah normal.
Hasil uji normalitas pretest dan posttest dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 5.6 sebagai berikut:
Tabel 5.6
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 33
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 10.03292257
Most Extreme Differences
Absolute .086
Positive .086
Negative -.085
Kolmogorov-Smirnov Z .496
Asymp. Sig. (2-tailed) .966
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil analisis data seperti yang ditampilkan tabel 5.4
dapat dilihat pada Asym. Sig (2-tailed) sebesar 0,966 untuk nilai residual
pretest dan posttest. Asym. Sig (2-tailed) sebesar 0,966 > 0,05 berarti maka
dapat disimpulkan bahwa data pretest dan posttest berdistribusi normal dan
memenuhi syarat untuk dianalisis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan uji Paired Sample T-Test. Hasil uji ini
digunakan untuk mengetahui hasil kemampuan berpikir kritis peserta didik
sebelum dan sesudah penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran
Ekonomi yang disajikan pada tabel 5.7 berikut:
Tabel 5.7
Hasil Uji Hipotesis Berpikir Kritis
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 49.0606 33 10.20551 1.77655
posttest 74.1515 33 10.19458 1.77465
Penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi
menunjukkan data yang telah dihitung dengan menggunakan perangkat
lunak SPSS yang menghasilkan mean (rata-rata) antara pretest dan posttest
dari 33 peserta didik. Pada skor pretest hasil yang diperoleh 49,06 dan
posttest sebesar 74,15.
Paired Samples Test
Paired Differences t df
Sig. (2-tailed) Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest - posttest
-25.090
91
13.03748
2.26953 -29.7138
0
-20.46802
-11.05
6
32 .000
Dari tabel 5.5 dapat diketahui Hasil uji t Asym. Sig (2-tailed) sebesar
0,000 < 0,05 maka hasil uji ini menolak H0 dan menerima H1. Jadi dapat
disimpulkan hasil analisis uji t tersebut menggambarkan ada perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
kemampuan berpikir kritis peserta didik sebelum dan sesudah penggunaan
pengatur grafis pada mata pelajaran.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan uji hipotesis, hasil penelitian dibahas sebagai berikut:
1. Perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik sebelum dan sesudah
penggunaan pengatur grafis pada pembelajaran ekonomi.
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan nilai tes kemampuan berpikir kritis peserta didik sebelum dan
sesudah penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi.
Hasil tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Longhi (2006:6), pengatur grafis memiliki manfaat untuk terlibat dalam
pemikiran tingkat menengah hingga tinggi dalam Taksonomi Bloom revisi
(mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mensistesis).
Penggunaan pengatur grafis ini menjadikan peserta didik memiliki
kemampuan berpikir kritis dalam menemukan ide baru, menganalisis
permasalahan, mencari alternatif penyelesaian, serta membuat kesimpulan
yang diberikan dalam proses pembelajaran.
Melalui penggunaan pengatur grafis ini dikembangkan kemampuan
dasar meliputi mengidentifikasi masalah, mencari alasan disertai fakta,
menganalisis dan mengevaluasi masalah, mencari alternatif solusi,
mengemukakan pendapat dan membuat kesimpulan. Dimana kemampuan
tersebut merupakan indikator seseorang dikatakan berpikir kritis yang
dikemukakan oleh Robert Ennis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Berdasarkan indikator yang dikemukakan oleh Ennis pada tabel 2.1
peserta didik pada awal pembelajaran dikategorikan memiliki kemampuan
berpikir kritis yang rendah atau kurang berpikir kritis sesuai dengan hasil
penelitian pada tabel 5.1. Peserta didik kurang mampu memberikan fakta
atau bukti untuk memberikan alasan dalam pengambilan keputusan dan
pengambilan kesimpulan. Selain itu pada indikator lainnya peserta didik
tergolong cukup kritis meskipun masih rendah pada indikator memahami
permasalahan yang diberikan, membuat alasan yang tepat dan membuat
kesimpulan, serta menjelaskan secara keseluruhan dari penelitian atau
pengecekan ulang.
Pengatur grafis terbukti dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis. Pembuktian ketercapaian tersebut, sesuai dengan hasil tes
kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah adanya perlakuan dengan
penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi. Terbukti pada
hasil posttest kemampuan berpikir kritis peserta didik pada tabel 5.3 yang
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Artinya, peserta didik mampu menerapkan pengatur grafis pada Mata
Pelajaran Ekonomi untuk membantu meningkatkan kemampuan berpikir
kritis peserta didik. Jika dikomparasikan, hasil pretest kemampuan
berpikir kritis peserta didik rata-rata 4,91 dikategorikan kurang kritis dan
hasil posttest kemampuan berpikir kritis peserta didik rata-rata 7,42
dikategorikan berpikir kritis yang dapat dilihat pada grafik 5.5 mengalami
peningkatan yang signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan indikator berpikir kritis yang diungkapkan oleh Ennis
pada tabel 2.1 yaitu indikator F (focus), mengalami peningkatan yang
signifikan dari nilai pretest sebesar 5,45 meningkat pada posttest menjadi
6,97. Dengan menggunakan bantuan pengatur grafis tipe KWLS.
Berdasarkan kajian teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dan
penelitian yang relevan, KWLS dapat membantu peserta didik
mengorganisasikan pengetahuannya sehingga lebih terfokus pada suatu
materi atau topik, merefleksikan pengetahuan yang dimiliki sehingga
menumbuhkan sikap ingin tahu pada suatu materi atau topik. Indikator
berpikir kritis lainnya yaitu reason pada nilai pretest sebesar 2,73
meningkat pada hasil posttest menjadi 7,11. Pada indikator reason, peserta
didik menggunakan pengatur grafis, dibantu dengan untuk lebih dalam
menganalisis subjek yang dipelajari terutama sebab-akibat, sehingga
peserta didik mampu memberikan alasan terkait dengan materi yang
sedang dipelajari. Indikator inference pada saat pretest terdapat nilai 4,44
dan tetap pada saat posttest sebesar 4,44. Pada indikator inference ini tidak
mengalami kenaikan atau perubahan dikarenakan peserta didik belum
mampu menarik kesimpulan dan alasan terkait dengan beberapa kasus yang
diberikan. Indikator situation pada nilai pretest sebesar 7,58 meningkat
menjadi 8,18. Pada indikator situation, peserta didik dibantu dengan
pengatur grafis untuk melihat informasi secara menyeluruh dengan lebih
detail, dengan mengorganisasikan pemikirannya dengan menggunakan tipe
KWLS. Indikator clarity pada nilai pretest sebesar 6,11 meningkat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
posttest menjadi 8,03 dan overview juga mengalami peningkatan dari nilai
pretetst 5,31 meningkat menjadi 8,94. Dengan menggunakan bantuan
pengatur grafis Cause-Effect Blossom, peserta didik terbantu untuk
menganalisis suatu masalah dari penyebab utama, akibat dari permasalahan
tersebut, dan alternatif soluasi untuk penyelesaian suatu masalah secara
menyeluruh. Selain itu, dengan menggunakan didukung pula oleh pengatur
grafis jenis Winds Of Change peserta didik dapat menggunakan pengatur
grafis ini untuk menyusun langkah-langkah penyelesaian dalam suatu
masalah. Di sisi lain, pengatur grafis tipe Inquiry Chart mendukung
peserta didik untuk mencari tahu, serta menemukan alasan-alasan yang
disertai dengan kajian teori, sehingga peserta didik mampu
mempertanyakan suatu hal dan mengungkapkan pendapat berdasarkan
landasan teori dari berbagai sumber yang digunakan.
Pengatur grafis ini diterapkan dalam pembelajaran ekonomi dan
masing-masing memiliki tujuan yang saling mendukung untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik, mulai dari
memfokuskan (focus) suatu masalah hingga melakukan penyelidikan
secara menyeluruh (overview). Pengatur grafis mampu membantu
mengorganisasikan informasi yang diterima peserta didik kemudian di
wujudkan dalam bentuk grafis visual untuk mempermudah peserta didik
mengingat serta memahami informari atau materi yang diberikan. Oleh
sebab itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pengatur grafis ini efektif
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada Mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Pelajaran Ekonomi di kelas XI IPS SMA Negeri Yogyakarta pada tahun
ajaran 2019/2020.
2. Respons peserta didik terhadap penggunaan pengatur grafis pada
pembelajaran ekonomi
Berdasarkan tabel 5.7 peserta didik merespons positif terhadap
penggunaan pengatur grafis yang digunakan pada pembelajaran ekonomi.
Sebelum memulai pembelajaran rata-rata peserta didik merespons positif
sebesar 82,3% dan tidak positif 17,7%, ini artinya rata-rata peserta didik
dikategorikan memberi respons positif. Pada saat mengikuti pembelajaran,
peserta didik merespons positif sebesar 88% dan tidak positif sebesar 12%,
ini artinya rata-rata peserta didik dikategorikan memberi respons positif.
Pada setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik merespons positif
sebesar 90,7% dan tidak positif 9,3%, ini artinya rata-rata peserta didik
dikategorikan memberi respons sangat positif.
Selain itu, penggunaan pengatur grafis mampu menunjukkan adanya
perilaku yang menunjukkan seseorang dikatakan berpikir kritis. Perilaku
tersebut didukung oleh data respons kognitif peserta didik pada tabel 5.5.
Hasil respons menunjukkan bahwa peserta didik merespons positif pada
aspek kognitif saat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pengatur
grafis. Peserta didik pada saat mengikuti pelajaran ekonomi merasa
mempunyai sifat mencari tahu hal baru, dapat menemukan ide baru, dapat
mengeksplorasi diri, dapat mudah memahami materi, mudah mengingat
materi, mampu berpikir kritis, mampu berpikir kompleks, mampu
menganalisis suatu permasalahan hingga menyelesaikan, mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
mengkritisi suatu masalah, mencari alternatif solusi, mengemukakan
pendapat, berinteraksi dengan orang lain dan membuat kesimpulan.
Dimana kegiatan-kegiatan tersebut merujuk pada indikator seseorang
dikatakan mamapu berpikir kritis.
Pada aspek afektif, peserta didik merasa lebih termotivasi dan senang
dalam mengikuti pembelajaran ekonomi dengan menggunakan pengatur
grafis. Salah satu penyebab peserta didik memiliki kemampuan berpikir
kritis yang rendah adalah malas karena pembelajaran yang monoton.
Dengan menggunakan pengatur grafis, pembelajaran menjadi tidak
monoton karena pengatur grafis memiliki jenis yang beragam, sehingga
penggunaan jenis dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam kelas dan
terkesan tidak monoton.
Pada aspek konatif peserta didik mampu lebih berinteraksi dengan
teman di kelas atau berbagi informasi dengan peserta didik lainnya. Dengan
menggunakan pengatur grafis ini, peserta didik dibantu untuk
mengungkapkan pendapat dalam sebuah diskusi. Peserta didik
mengungkapkan fakta-fakta yang dimiliki berdasarkan kajian-kajian yang
telah dicari kemudian diungkapkan dalam forum diskusi tersebut. Selain
itu peserta didik juga mampu menerima pendapat dari peserta didik lain
serta berbagi informasi setelah mengikuti pembelajaran ekonomi.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi di kelas XI IPS SMA Negeri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
8 Yogyakarta terdapat respon positif dan mampu meningkatkan
kemampuan berpikir kritis peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang penggunaan
“Pengatur Grafis untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Yogyakarta”, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis peserta didik sebelum dan
sesudah penggunaan pengatur grafis pada Mata Pelajaran Ekonomi.
2. Terdapat respons positif peserta didik terhadap penggunaan pengatur grafis
pada Mata Pelajaran Ekonomi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran untuk keperluan
penelitian selanjutnya, yaitu:
1. Untuk guru, penggunaan pengatur grafis ini dapat diterapkan pada Mata
Pelajaran Ekonomi dengan materi lainnya, dikarenakan pengatur grafis ini
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Akan tetapi
perlu diperhatikan terkait dengan penggunaan tipe pengatur grafis yang
sesuai kebutuhan, materi dan kasus yang digunakan up to date, serta
penggunaan metode pembelajaran yang sesuai.
2. Untuk peneliti selanjutnya, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
a. Penelitian selanjutnya disarankan dengan menggunakan kelas kontrol
untuk mengetahui efektivitas penggunaan pengatur grafis ini.
b. Sampel penelitian dapat diperbanyak atau menggunakan sampel
sekolah lain. Agar mengetahui apakah penggunaan pengatur grafis ini
dapat digunakan untuk umum atau sekolah tertentu.
C. Keterbatasan
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penelitian yang dilakukan dengan
judul “Penggunaan Pengatur Grafis untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kritis Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS SMA Negeri
8 Yogyakarta” pada tahun ajaran 2019/2020 ini tidak terlepas dari keterbatasan,
yaitu:
1. Penerapan pengatur grafis dilakukan dengan pembelajaran daring sehingga
menyebabkan kurangnya interaksi antara peneliti dengan peserta didik
sehingga pencapaian belum dilakukan secara optimal.
2. Menggunakan soal pretest dan posttest yang sama untuk mengukur
kemampuan berpikir kritis peserta didik, sehingga terdapat kekhawatiran
bahwa penelitian ini diperngaruhi oleh faktor lain bukan karena treatment.
3. Peneliti kesulitan mengatur kontrol perilaku, sehingga hasil penelitian ini
mungkin dapat dipengaruhi oleh faktor lain.
4. Penelitian dilakukan dalam waktu yang singkat, sehingga penggunaan
pengatur grafis untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta
didik belum maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
DAFTAR PUSTAKA
Alam S. 2013. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta:
Erlangga.
_______. 2013 Mandiri Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X Kurikulum 2013.
Jakarta: Erlangga.
Alwi, Hasan dkk. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (KBBI). Jakarta: Balai
Pustaka.
Anderson, L.W., Krathwohl, D.R., Airasian, P.W., Cruikshank, K.A., Mayer, R.E.,
Pintrich, P.R., Raths, J., & Wittrock, M.C. 200). A Taxonomy for Learning,
Teaching, and Assessing: A revision of Bloom's Taxonomy of Educational
Objectives. New York: Pearson, Allyn & Bacon.
Anderson, Lorin W dan Krathwohl. (2010). Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran Dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
________________. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
BumiAksara.
Ausubel, D.P. 1968. Educational Psychology: A Cognitive View. New York: Holt.
Ausubel, D.P., & Robinson, F.G. 1969. School Learning: An Introduction To
Educational Psychology. New York: Holt, Rinehart & Winston.
Sawitri, Mariana, Wacgju Subchan & Iis Nur Asyiah. 2017. Respon siswa terhadap
penggunaan modul mnemonic dengan metode RWP (reading-writing-
presentation) dalam pembelajaran biologi di SMK Analis Kesehatan. Jurnal
Pembelajaran dan Pendidikan Sains, Vol. 2 No.1 Maret 2017, hal 1-8.
Ayuningtyas, Rita. 2020. “Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Indonesia Bertambah
Jadi 309 Orang”. https://www.liputan6.com/news/read/4206301/jumlah-
pasien-positif-covid-19-di-Indonesia-bertambah-jadi-309-orang. Diakses 5
April 2020.
Azwar, Saifuddin. 2015. Sikap Manusia Teori dan Penerapannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Berty, Teddy. 2020. “PBB Setujui Resolusi Kerja Sama Internasional Atasi Corona
COVID-19. https://www.liputan6.com/global/read/4218436/pbb-setujui-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
resolusi-kerja-sama-internasional-atasi-corona-covid-19. Diakses 5 April
2020.
Bromley, K., DeVitis, L. I. and Modlo, M. 1995. Graphic Organizers: Visual
Strategies for Active Learning. New York: Scholastic Professional Books.
Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Ennis, R. H. 2011. The Nature of Critical Thingking: An Outline of Critical
Thinking Dispotions and Abilities.
http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureofCriticaT
hingking_51711_001.pdf. Diakses 6 Februari 2020.
Fridanianti, Avinda, Heni Purwati, dan Yanuar Hery Murtianto. Analisis
kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal aljabar kelas VII SMP
Negeri 2 Pangkah ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan kognitif implusif.
AKSIOMA Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol. 9, No. 1,
Juli 2018 e-ISSN 2579-7646.
Fisher, Alec. 2009. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
___________. 2011. Critical Thinking: An Introduction Second Edition.
Cambridge : Cambridge University Press.
Jensen, Eric. 2011. Pembelajaran Berbasis Otak (Edisi Kedua). Jakarta: Indeks
Permata Puri Media.
Kaur, Supreet dan Kamini. 2018. Effect Of Teaching Through Graphic Organizers
On Academic Achievement In Science Of Vii Graders. ISSN NO: 2347-6060.
tersedia http://ijire.org/. Diakses 3 Maret 2020.
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). 2005. Jakarta: PT (Persero) penerbitan dan
percetakan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Kerangka Dasar Kurikulum 2013.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar . Jakarta.
______. 2013. Permendikbud No. 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Khabibah, Siti. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika dengan
Soal Terbuka untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar. Tesis.
Pasca Sarjana, Unesa.
Kuswana, Wowo Sunaryo. 2012. Taksonomi Kognitif (Cetakan Pertama), Bandung:
Remja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kuwado, Fabian Januarius. 2019. “Penambahan Kuota Haji dan Kerjasama
Ekonomi dengan Saudi, Ini Perintah Jokowi ke Para Menteri”.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/18/12391961/penambahan-
kuota-haji-dan-kerjasama-ekonomi-dengan-saudi-ini-perintah-jokowi.
Diakses 6 April 2020.
Longhi, Sarah. 2006. Social Studies Graphic Organizers & Mini-Lessons. New
York: Scholastic Inc.
Mitri, Hilaria. 2016. “Analisis Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 8 Yogyakarta”. Skripsi. FKIP,
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Novak, J.D. and Gowin, D.B. 1984. Learning How to Learn. New York: Cambridge
University Press.
Parno, Shan Duta Sukma Pradana, dan Supriyono Koes Handayanto. 2017.
Pengembangan tes kemampuan berpikir kritis pada materi optik geometri
untuk mahasiswa fisika. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Vol. 21,
No. 1, 2017, hal. 51-64.
Prasetyaning Astuti, Joko Waluyo, dan Jekti Prihatin. 2017. Analisis respon siswa
terhadap model pairs, invetigation and communication (PIC) dalam
pembelajaran IPA. Jurnal Pembelajaran dan Pendidikan Sains, Vol. 2 No.
Maret 2017, hal 9-15.
Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahmat, Jalaludin. 1999. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rakhma, Sakina. 2018. “Trump: Perang Dagang Bagus dan Mudah Dimenangkan”.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/03/130653426/trump-perang-
dagang-bagus-dan-mudah-dimenangkan. Diakses 5 April 2020.
Sani, Ridwan Abdullah. 2019. Strategi Belajar Mengajar. Depok: Rajagrafindo
Persada.
_______. 2019. Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thingking Skills).
Tangerang: Tira Smart.
Santrock, John W. 2009. Psikologi Pendidikan (Edisi 3). Jakarta: Salemba
Humanika.
Subekti, Dwi dan Linda. 2019. Modul Penyusunan Soal Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi (High Order Thinking Skills) Ekonomi. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menegah Atas. Jurnal Penelitian dan Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Pendidikan Volume 21, No 1, June 2017 (51-64). [Online]. Tersedia
http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep. Diakses 2 Maret 2020.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
_______. 2015. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Triyono, Agus. 2017. “Kendala perjanjian dagang internasional Indonesia”.
https://nasional.kontan.co.id/news/kendala-perjanjian-dagang-internasional-
indonesia. Diakses 5 April 2020.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Wicaksono, Erik. 2013. Ekonomi Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta : Yudhistira
Widana, I Wayan. 2017. Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill
(HOTS). Jakarta : Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jendral Pendidikan
Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Winarsuna, Tulus. 2008. Statistika Dalam Penelitian Psikologi dan Penelitian.
Malang: UMM Press.
Zakkas, Tracie-Lynn, Diane M. Browder b,1, Lynn Ahlgrim-Delzell c, dan Tina
Heafner. 2013. Teaching social studies content to students with autism using
a graphic organizer intervention. Research in Autism Spectrum Disorders 7
Jurnal (2013) 1075–1086. Tersedia di Journal homepage:
http//ees.elsevier.com/RASD/default.asp. Diakses 3 Maret 2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN
1. Surat Izin
2. Surat Keterangan Selesai Penelitian
3. Lembar Kuesioner
4. Lampiran Data Mentah Kuesioner
5. Tabulasi Data Kuesioner
6. RPP
7. Soal Pretest dan Posttest
8. Kartu Soal
9. Kisi-Kisi Soal Pretest-Posttest
10. Instrumen Validasi Soal
11. Data Mentah Pretest
12. Tabulasi Pretest
13. Tabulasi Posttest
14. Rekapitulasi Nilai Pretest dan Posttest XI IPS
15. Uji Reliabilitas
16. Uji Validitas Kuesioner
17. Frekuensi Kuesioner
18. Data Responden
19. Nilai Rapor XI IPS dan XI MIPA 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 1. Surat Ijin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 3. Lembar Kuesioner
KUESIONER RESPONS PESERTA DIDIK TERHADAP PENGGUNAAN
PENGATUR GRAFIS (GRAPHIC ORGANIZER) UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Nama :
No. Absen :
A. Pengantar
1. Kuesioner ini diedarkan untuk mendapatkan informasi terkait dengan
respons peserta didik sehubungan dengan penelitian penggunaan pengatur
grafis dalam Mata Pelajaran Ekonomi untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis peserta didik.
2. Diharapkan partisipasi anda untuk memberikan informasi secara jujur
sesuai keadaan agar mendapatkan hasil yang diharapkan.
B. Petunjuk pengisian
1. Sebelum mengisi kuesioner, bacalah petunjuk dengan cermat.
2. Kuesioner terdiri dari pertanyaan.
3. Berilah tanda centang () pada pilihan jawaban yang telah disediakan.
Keterangan pilihan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju, (S), Tidak Setuju
(TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya mencari tahu informasi/materi sebelum
pembelajaran dimulai
2. Saya belajar terlebih dahulu sebelum
pembelajaran dimulai
3. Saya mencari fakta/kasus terkait materi yang
akan dipelajari
4. Saya semangat mengikuti pembelajaran
5. Saya termotivasi mengikuti pembelajaran
6. Saya malas mengikuti pembelajaran
7. Saya berdiskusi dengan teman sebelum
memulai pembelajaran
8. Saya bersiap-siap terlebih dahulu 5-10 menit
sebelum pembelajaran dimulai Saya
9. Saya tepat waktu ketika pelajaran dimulai
10. Saya terlambat dalam mengikuti pembelajaran
11. Saya dapat mengingat dan memahami pelajaran
dengan baik ketika menggunakan pengatur
grafis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
NO PERNYATAAN SS S TS STS
12. Saya dapat lebih mudah menemukan ide baru
ketika menggunakan pengatur grafis
13. Saya dapat mengeksplorasi diri dalam
pembelajaran dengan mudah
14. Saya dapat lebih berpikir kritis dalam pelajaran
dengan menggunakan pengatur grafis
15. Saya dapat menganalisis permasalahan dalam
pembelajaran dengan menggunakan bantuan
pengatur grafis
16. Saya dapat berpikir lebih kompleks terhadap
suatu permasalahan dengan menggunakan
bantuan pengatur grafis
17. Saya dapat menyelesaikan masalah dalam
pembelajaran dengan menggunakan bantuan
pengatur grafis
18. Saya dapat menemukan alternatif penyelesaian
masalah dengan menggunakan bantuan
pengatur grafis
19. Saya dapat menerima respon pembelajaran
dengan baik
20. Saya dapat menilai pekerjaan sendiri
21. Saya dapat bekerja sama pada saat diskusi
pembelajaran
22. Saya dapat lebih berinteraksi dengan teman
pada saat mengerjakan tugas
23. Saya dapat lebih mudah mengemukakan
pendapat
24. Saya dapat lebih mudah menanggapi pendapat
teman
25. Saya dapat menerima pendapat teman
26. Saya dapat meniru contoh pengerjaan pengatur
grafis
27. Saya dapat mengerjakan tugas sesuai dengan
prosedur penggunaan pengatur grafis
28. Saya dapat mengerjakan tugas dengan baik dan
tepat
29. Saya dapat menyimpulkan materi pembelajaran
30. Saya dapat menyimpulkan permasalahan dalam
pembelajaran
31. Saya dapat mengkoneksikan materi
pembelajaran dengan
32. Saya dapat berbagi pengetahuan dengan orang
lain setelah selesai pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
NO PERNYATAAN SS S TS STS
33. Saya lebih bersemangat mencari informasi
terkait masalah ekonomi
34. Saya senang pembelajaran ekonomi dengan
menggunkan pengatut grafis
35. Saya dapat mengaplikasikan pembelajaran
dalam kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 4. Data Mentah Kuesioner
N
O. No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 2 3 3 3 4 1 1 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3
4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3
8 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
12 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3
13 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4
14 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 2
15 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
17 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
18 3 3 3 2 2 1 1 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 1 1 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
19 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3
20 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
21 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3
24 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
25 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
26 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4
27 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2
28 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
29 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
30 2 2 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
31 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3
33 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 5. Tabulasi Data Kuesioner
NO.
URUT
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3
4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3
8 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
12 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3
13 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4
14 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 2
15 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3
16 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
17 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
18 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
19 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3
20 2 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
21 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
25 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
26 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4
27 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2
28 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
29 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
30 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
31 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3
33 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 6. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Kerja sama Ekonomi Internasional
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran x 45 menit (3 pertemuan)
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengkaji berbagai sumber, melalui pendekatan saintifik dengan
model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat menganalisis
konsep kerja sama ekonomi internasional serta menyajikan bentuk dan manfaat
kerja sama ekonomi internasional dengan mengembangkan sikap kemandirian,
jujur, penuh tanggung jawab, bekerja keras dan bekerja sama.
II. Langkah Pembelajaran
Tahap/Sintaks Langkah-langkah pembelajaran Alokasi
waktu
PENDAHULUAN
Menampilkan video kerjasama ekonomi internasional “RI-Singapura Perkuat
Kerja Sama Ekonomi” 15
menit
KEGIATAN INTI
Mengorientasikan
peserta didik
terhadap masalah
Peserta didik mencermati sajian video, kemudian diajukan
pertanyaan terkait dengan video dan pertanyaan terkait
dengan materi kerja sama ekonomi internasional.
60
Menit
Mengorganisasi
peserta didik untuk
belajar
Peserta didik diorganisasikan untuk belajar secara mandiri
dalam menyelesaikan masalah dan pertanyaan yang
diberikan dengan pelaporan menggunakan pengatur grafis.
Membimbing
penyelidikan
individual atau
kelompok
Peserta didik dibimbing untuk menyelidiki melalui berbagai
informasi dan referensi dari media untuk pemecahan
masalah dan pencarian materi kerja sama ekonomi
internasional.
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya
Peserta didik secara mandiri mengirimkan hasil dari
penyelesaian masalah ke dalam grup diskusi dan peserta
didik lain menanggapi.
Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
Peserta didik mengkritisi hasil dari diskusi dalam grup
dengan menganalisis dan mengevaluasi serta memberikan
kesimpulan tentang kerja sama ekonomi internasional.
PENUTUP
Peserta didik dapat menganalisis dan menyimpulkan konsep kerja sama ekonomi
internasional melalui diskusi kelompok dan dari berbagai sumber media
informasi yang ada, mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari
15
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 7. Soal Pretest dan Postest
SOAL TES
KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Soal Pilihan Ganda
1. Berikut ini contoh kerja sama beberapa negara.
Dari bagan di atas, pernyataan yang benar terkait dengan negara yang
melakukan kerja sama ekonomi bilateral dalam lingkup regional ditunjukkan
oleh nomor:
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
2. Bacalah artikel di bawah ini!
Nama :
Kelas/No. Absen :
I. Indonesia
II. Malaysia
III. Amerika
IV. Vietnam
V. China
Indonesia
Malaysia
Amerika
Korea Selatan
China
Jepang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Berdasarkan penggalan berita di atas, kerja sama yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia dengan Korea Selatan dalam mengatasi adanya Covid-19
termasuk bentuk kerja sama …
a. Bilateral, regional
b. Bilateral, antarregional
c. Bilateral, internasional
d. Multilateral, regional
e. Multilateral, antarregional
3. Berdasarkan artikel nomor 2, langkah yang harus ditiru dan diambil oleh
pemerintah Indonesia untuk menekan laju infeksi virus corona dalam negeri
yaitu…
a. Pemerintah mencari strategi yang efektif dengan bekerja sama dengan
Singapura dan Korea Selatan
b. Bekerja sama dengan negara-negara yang sudah berhasil mengatasi virus
corona
c. Melakukan tes dengan metode PCR dengan negara Singapura dan Korea
Selatan
d. Melakukan Rapid Testing dengan menggunakan banyak sampel
e. Melakukan Rapid Testing untuk seluruh warga negara
4. Berdasarkan berita nomor 2, jika Indonesia terus mengalami peningkatan kasus
Infeksi Covid-19 yang dialami oleh Indonesia dalam bidang ekonomi yaitu:
a. Indonesia mengalami kenaikan ekspor rempah-rempah untuk mengatasi
virus corona
b. Investor banyak yang menyumbang dana untuk Indonesia untuk mengatasi
virus corona
c. Menguatnya kerja sama kegiatan perdagangan internasional dana ekspor
dan impor
d. Indonesia mengalami kenaikan defisit neraca perdagangan disebabkan
lemahnya ekspor
e. Nilai tukar rupiah semakin menguat dengan adanya kasus virus corona
5. ASEAN (Association of South East Asian Nations) merupakan bentuk kerja
sama regional antara negara-negara Asia Tenggara. Kerja sama ini mencakup
berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Berdasarkan
pernyataan berikut ini, yang bukan tujuan dari didirikannya ASEAN yaitu…
a. Menjaga perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
b. Membangun kerja sama dalam bidang industri, perdagangan, dan pertanian.
c. Memajukan pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan di kawasan
Asia.
d. Mengembangkan ilmu pengetahuan antarnegara.
e. Saling memberi bantuan di bidang pendidikan, komunikasi, teknologi, dan
kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
6. Bacalah artikel dibawah ini:
Berdasarkan artikel di atas, lembaga yang harus bekerja sama dengan PBB
untuk mengatasi kasus tersebut yaitu…
a. Economic and Social Council (ECOSOC)
b. International Monetary Fund (IMF)
c. World Trade Organization (WTO)
d. International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID)
e. Economic Commision for Asia and The Far East (ECAFE)
7. Bacalah artikel di bawah ini!
Berdasarkan pernyataan di atas, kerja sama yang dilakukan oleh kedua
negara dalam bidang…
a. Budaya
b. Ekonomi
c. Sosial
d. Politik
e. Hokum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
8. Bacalah artikel di bawah ini!
Berdasarkan pernyataan tersebut, faktor yang mendorong Trump
dalam membuat kebijakan tersebut yaitu…
a. Ekspansi Pasar untuk Perbesar Keuntungan
b. Perbedaan kekayaan sumber daya alam
c. Kesejahteraan warga negara
d. Peningkatan devisa negara
e. Peningkatan ekspor
9. Berdasarkan artikel nomor 8, apabila terjadi permasalahan dalam kenaikan tarif
bea masuk yang dikeluarkan oleh Trump, lembaga manakah yang
bertanggungjawab menyelesaikan konflik tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
a. World Trade Organization (WTO)
b. International Monetary Fund (IMF)
c. International Finance Corporation (IFC)
d. United Nations Development Programme (UNDP)
e. North American Free Trade Agreement (NAFTA)
10. Berdasarkan artikel nomor 8, apabila banyak negara yang menolak kebijakan
tersebut, langkah atau alternatif penyelesaian masalah yang mungkin diambil
oleh Trump yaitu…
a. Memberikan suntikan dana ke perusahaan alumunium dan baja dalam
negeri untuk peningkatan produksi perusahaan
b. Memberikan tarif bea masuk 0% terhadap ekspor alumunium dan baja agar
kebutuhan alumunium dan baja dapat terpenuhi
c. Memberikan tarif bea masuk 25% untuk melindungi perusahaan alumunium
dan baja dalam negeri
d. Memberikan subsidi untuk perusahaan alumunium dan baja dalam negeri
untuk dapat melakukan ekspor
e. Memberikan suntikan dana ke perusahaan alumunium dan baja luar negeri
untuk memperlancar kerja sama
Soal Uraian A. Bacalah artikel dibawah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
1. Berdasarkan uraian di atas, jelaskan yang dimaksud dengan kerja sama
ekonomi internasional dengan menggunakan bahasa anda sendiri!
2. Berdasarkan artikel di atas, apa faktor yang menghambat kerja sama
ekonomi Internasional diIndonesia?
3. Berdasarkan faktor penghambat hubungan kerja sama ekonomi
internasional, langkah atau solusi apa yang harus diambil agar dapat
menggenjot ekonomi Indonesia?
4. Berdasarkan artikel di atas, penyelesaikan kesepakatan kerja sama dapat
menguntungkan dalam investasi. Jelaskan maksud dari keuntungan
tersebut!
5. Berdasarkan artikel di atas, “keuntungan yang didapat dari keringanan tarif
bea masuk produk ekspor Indonesia ke negara mitra dagang”. Berikanlah
contoh maksud dari pernyataan tersebut!
B. Bacalah artikel dibawah ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
6. Berdasarkan artikel di atas, apa bentuk kerja sama internasional yang
dilakukan oleh Indonesia?
7. Berdasarkan artikel di atas, apa manfaat yang didapat dari kerja sama yang
dilakukan oleh Indonesia?
C. Perhatikan gambar berikut ini!
8. Berdasarkan gambar di atas, jelaskan awal terbentuknya lembaga yang ada
pada gambar tersebut!
9. Berdasarkan gambar di atas, jelaskan tujuan dari lembaga tersebut!
10. Berdasarkan gambar di atas, apakah Indonesia tergabung dalam lembaga
tersebut? Jelaskan manfaat yang didapat oleh Indonesia jika ikut serta dalam
lembaga tersebut!
Kunci Jawaban:
I. Pilihan ganda
1. C
2. B
3. E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
4. D
5. C
6. A
7. C
8. C
9. A
10. A
II. Soal uraian
1. Kerja sama ekonomi internasional yaitu:
kerja sama yang dilakukan satu negara dengan negara lain atau dengan
beberapa negara lain sekaligus
kerja sama yang saling menguntungkan di bidang ekonomi
2. Faktor yang menghambat kerja sama ekonomi Indonesia:
Besarnya pungutan Pajak
Daya saing rendah
Kejelasan Hukum
Sulitnya perizinan usaha
3. Solusi untuk mengatasi masalah kerja sama internasional
Memberikan subsidi
Memperkuat regulasi hukum dalam negeri
Mempermudah perizinan usaha
Menurunkan tarif bea masuk
Menurunkan tarif pajak
4. Maksud dari investasi:
Investasi disebut dengan istilah penanaman modal
Dengan adanya investasi, perusahaan yang ada di dalam negeri mempu
mengembangkan usaha menjadi lebih maju dan berkembang.
5. Maksud keringanan tarif bea masuk produk ekspor:
Perusahaan mendapat pengurangan tarif bea cukai, sehingga harga
barang dapat lebih murah
Misalnya ekspor produk Indonesia ke AS. Di sisi lain, bagi AS,
pemberian GSP juga menguntungkan karena sebagai importir, negara
itu akan mendapatkan barang berkualitas dengan lebih murah.
6. Bentuk kerja sama internasional
Bilateral, antar regional
Bilateral karena kerja sama hanya dilakukan oleh dua negar yaitu
Indonesia deng Arab. Antar regional karena Indonesia dan Arab
kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa negara dalam suatu
wilayah atau kawasan tertentu dengan negara-negara di kawasan lainnya
untuk mencapai suatu tujuan bersama
7. Manfaat kerja sama Indonesia dengan Arab
Mengoptimalkan peningkatan kerja sama dan diplomasi antara kedua
negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Dari sisi Indonesia, dalam rangka memperkuat posisi tawar dalam isu-
isu spesifik dari isu kuota dan pelayanan haji
Kerja sama investasi
Menggalang solidaritas bagi peningkatan pembangunan, kemajuan dan
kesejahteraan di negara-negara muslim
8. Alasan IMF dibentuk:
IMF dibentuk atas perjanjian di Bretton Woods. IMF atu DMI
merupakan sebuah organisasi dunia yang bertugas untuk mengatur
sistem keuangan internasional serta juga menyediakan pinjaman kepada
negara-negara yang membutuhkannya.
Sejarah IMF dimulai pada saat pertama kali didirikan pada tanggal 27
September pada tahun 1945 sebagai bagian dari usaha dalam
memperbaiki kerusakan perekonomian internasional akibat Perang
Dunia II.
9. Tujuan IMF sebagai berikut.
Memberikan kredit kepada negara-negara anggotanya untuk
memperbaiki neraca pembayaran yang tidak seimbang (keuangan).
Memajukan kerja sama internasional di bidang moneter.
Mengembangkan perdagangan internasional.
10. Manfaat Indonesia gabung di IMF
Ikut Berperan dalam kancah perekonomian dunia
Memantau perkembangan perekonomian dunia
Mempercepat Proses Perkembangan Ekonomi
Memperoleh Pengalaman dari Negara-negara lain
Mencukupi Kebutuhan bangsa Indonesia
Menerima bantuan dari organisasi-organisasi internasional
Mengetahui dan memperkuat posisi Indonesia di gelanggang
internasional
Menjalin Persahabatan Antarbangsa
Tidak terisolasi dalam pergaulan bangsa-bangsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 8. Kartu soal
Kartu Soal
(Uraian)
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI/2
Kurikulum : 2013
Kompetensi Dasar 3.8. Mendeskripsikan kerja sama ekonomi internasional
Materi Kerja sama ekonomi internasional
Indikator Soal Disajikan artikel, peserta didik mampu menguraikan
konsep kerja sama internasional, menganalisis faktor
penghambat laju ekonomi, menjelaskan faktor
penghambat kerja sama internasional, dan menganalisis
alternatif penyelesaian
Level Kognitif C3/C4/C5
Butir Soal Nomor 1-5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Berdasarkan uraian di atas, jelaskan yang dimaksud dengan kerjasama
ekonomi internasional dengan menggunakan bahasa anda sendiri!
1. Berdasarkan artikel di atas, apa faktor yang menghambat hubungan kerja sama
ekonomi Indonesia?
2. Berdasarkan faktor penghambat hubungan kerjasama internasional, apa langkah
atau solusi yang harus diambil pemerintah Indonesia dalam mengatasi masalah
tersebut?
3. Berdasarkan artikel di atas, penyelesaikan kesepakatan kerjasama dapat
menguntungkan dalam investasi. Jelaskan maksud dari keuntungan tersebut!
4. Berdasarkan artikel di atas, “keuntungan yang didapat dari keringanan tarif bea
masuk produk ekspor Indonesia ke negara mitra dagang”. Berikanlah contoh
maksud dari pernyataan tersebut!
Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
Maksimal
1. Kerja sama ekonomi internasional yaitu:
kerja sama yang dilakukan satu negara dengan negara
lain atau dengan beberapa negara lain sekaligus
kerja sama yang saling menguntungkan di bidang
ekonomi
10
2. Faktor yang menghambat kerja sama ekonomi Indonesia:
Besarnya pungutan Pajak
Daya saing rendah
Kejelasan Hukum
Sulitnya perizinan usaha
10
3. Solusi untuk mengatasi masalah kerja sama internasional
Memberikan subsidi
Memperkuat regulasi hukum dalam negeri
Mempermudah perizinan usaha
Menurunkan tarif bea masuk
Menurunkan tarif pajak
10
4. Maksud dari investasi:
Investasi disebut dengan istilah penanaman modal
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
No Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
Maksimal
Dengan adanya investasi, perusahaan yang ada di dalam
negeri mempu mengembangkan usaha menjadi lebih
maju dan berkembang.
5. Maksud keringanan tarif bea masuk produk ekspor:
Perusahaan mendapat pengurangan tarif bea cukai,
sehingga harga barang dapat lebih murah
Misalnya ekspor produk Indonesia ke AS. Di sisi lain,
bagi AS, pemberian GSP juga menguntungkan karena
sebagai importir, negara itu akan mendapatkan barang
berkualitas dengan lebih murah.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Kartu Soal
(Uraian)
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI/2
Kurikulum : 2013
Kompetensi
Dasar
3.8. Mendeskripsikan kerja sama ekonomi internasional
Materi Kerja sama ekonomi internasional
Indikator Soal Disajikan artikel, peserta didik mampu menguraikan bentuk
kerja sama internasional, dan menganalisis manfaat kerja
sama internasional
Level Kognitif C4/C5
Butir soal no 6-7
6. Berdasarkan artikel di atas, jelakan bentuk kerja sama internasional yang
dilakukan oleh Indonesia?
7. Berdasarkan artikel di atas, jelaskan manfaat yang didapat dari kerja sama yang
dilakukan oleh Indonesia?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
6. Bentuk kerja sama internasional
Bilateral, antar regional
Bilateral karena kerja sama hanya dilakukan oleh dua negar
yaitu Indonesia deng Arab. Antar regional karena Indonesia dan
Arab kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa negara
dalam suatu wilayah atau kawasan tertentu dengan negara-
negara di kawasan lainnya untuk mencapai suatu tujuan
bersama
10
7. Manfaat kerja sama Indonesia dengan Arab
Dari sisi Indonesia, dalam rangka memperkuat posisi tawar
dalam isu-isu spesifik dari isu kuota dan pelayanan haji
Kerja sama investasi
menggalang solidaritas bagi peningkatan pembangunan,
kemajuan dan kesejahteraan di negara-negara muslim
Mengoptimalkan peningkatan kerja sama dan diplomasi antara
kedua negara.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Kartu Soal
(Uraian)
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : XI/2
Kurikulum : 2013
Kompetensi
Dasar
3.8. Mendeskripsikan kerja sama ekonomi internasional
Materi Kerja sama ekonomi internasional
Indikator Soal Disajikan lambang suatu lembaga, peserta didik mampu
menganalisis alasan terbentuk, menguraikan tujuan
lembaga, dan manfaat dari lembaga tersebut.
Level Kognitif C3/C4/C5
Butir soal nomor 8-10
8. Berdasarkan gambar di atas, jelaskan mengapa lembaga tersebut terbentuk!
9. Berdasarkan gambar di atas, jelaskan tujuan dari lembaga tersebut!
10. Berdasarkan gambar di atas, apakah Indonesia tergabung dalam lembaga
tersebut? Jelaskan manfaat yang didapat oleh Indonesia jika ikut serta dalam
lembaga tersebut!
Pedoman penskoran:
No Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
8. Alasan IMF dibentuk:
IMF dibentuk atas perjanjian di Bretton Woods. IMF atu DMI
merupakan sebuah organisasi dunia yang bertugas untuk
mengatur sistem keuangan internasional serta juga
menyediakan pinjaman kepada negara-negara yang
membutuhkannya.
Sejarah IMF dimulai pada saat pertama kali didirikan pada
tanggal 27 September pada tahun 1945 sebagai bagian dari
usaha dalam memperbaiki kerusakan perekonomian
internasional akibat Perang Dunia II.
10
9. Tujuan IMF sebagai berikut.
Memberikan kredit kepada negara-negara anggotanya untuk
memperbaiki neraca pembayaran yang tidak seimbang
(keuangan).
Memajukan kerja sama internasional di bidang moneter.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
No Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor
Mengembangkan perdagangan internasional.
10. Manfaat Indonesia gabung di IMF
Ikut Berperan dalam kancah perekonomian dunia
Memantau perkembangan perekonomian dunia
Mempercepat Proses Perkembangan Ekonomi
Memperoleh Pengalaman dari Negara-negara lain
Mencukupi Kebutuhan bangsa Indonesia
Menerima bantuan dari organisasi-organisasi internasional
Mengetahui dan memperkuat posisi Indonesia di gelanggang
internasional
Menjalin Persahabatan Antarbangsa
Tidak terisolasi dalam pergaulan bangsa-bangsa
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 9. Kisi-Kisi Soal Pretest-Posttest
KISI-KISI SOAL PRETEST-POST TEST
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 8 Yogyakarta Jumlah Soal : 20
Tahun Ajaran : 2019/2020 Waktu : 60 menit
Materi : Kejasama Ekonomi Internasional Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kerja sama ekonomi internasional
No. Kompetensi Dasar Materi Kelas/
Semester Indikator Soal
Level
Kognitif
Bentuk
Soal
No.
Soal
1. 3.8. Mendeskripsikan kerja
sama ekonomi
internasional
Kerja sama
ekonomi
internasional
XI/2 Disajikan bagan tentang contoh kerja sama beberapa
negara, peserta didik mampu menganalisis bentuk
kerja sama
C3/C4 PG 1
Disajikan artikel tentang virus corona, peserta didik
mampu menganalisis bentuk kerjasama, langkah
yang harus dilakukan, dan sebab akibat yang dalam
artikel tersebut,
C3/C4/C5 PG 2,3,4
Disajikan artikel suatu lembaga, peserta didik
mampu menganalisis tujuan diirikan lembaga
tersebut
C3/C4 PG 5
Disajikan artikel, peserta didik mampu menganalisis
lembaga yang menangani kasus dalam berita
tersebut,
C3/C4 PG 6
Disajikan artikel, peserta didik mampu memilih
bentuk kerja sama yang dilakukan dalam artikel
tersebut.
C4/C5 PG 7
Disajikan artikel, peserta didik mampu menganalisis
faktor yang mempengaruhi kebijakan dalam artikel
tersebut, memilih lembaga yang dapat menyelesaikan
konflik, dan memberikan alternatif penyelesaian
kasus
C4/C5/C6 PG 8,9,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
No. Kompetensi Dasar Materi Kelas/
Semester Indikator Soal
Level
Kognitif
Bentuk
Soal
No.
Soal
Disajikan artikel, peserta didik mampu menguraikan
konsep kerja sama internasional, menganalisis faktor
penghambat laju ekonomi, menjelaskan faktor
penghambat kerja sama internasional, dan
menganalisis alternatif penyelesaian
C3/C4/C5 Uraian 1-5
2. 4.8. Menyajikan bentuk
dan kerja sama
ekonomi internasional.
XI/2 Disajikan artikel, peserta didik mampu menguraikan
bentuk kerja sama internasional, dan menganalisis
manfaat kerja sama internasional
C3/C4 Uraian 6,7
Disajikan lambang suatu lembaga, peserta didik
mampu menganalisis alasan terbentuk, menguraikan
tujuan lembaga, dan manfaat dari lembaga tersebut.
C3/C5 Uraian 8,9,10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 10. Intrumen Validasi Soal
Instrumen Telaah Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Tes Pilihan Ganda
Nama Pengembang Soal : Ayu Sriwulandari
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kls/Prog/Peminatan : XI IPS
Petunjuk: diisi dengan tanda (√) jika sesuai dengan aspek yang ditelaah, atau (X) jika tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah.
No Aspek Yang di Telaah Skor *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Materi
1. Soal sesuai dengan dengan indikator ✔
2. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong siswa untuk membaca). ✔
3. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll,
sesuai dengan dunia nyata) ✔
4. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta) ✔
5. Jawaban tersirat pada stimulus ✔
6. Soal bersifat aktual dan faktual ✔
7. Pilihan jawaban homogen dan logis ✔
8. Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar ✔
B. Konstruksi
9. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas ✔
10. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja ✔
11. Pokok soal terlepas dari petunjuk yang mengarah ke kunci jawaban ✔
12. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda ✔
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Instrumen Telaah Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Tes Uraian
Nama Pengembang Soal : Ayu Sriwulandari
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kls/Prog/Peminatan : XI IPS
Petunjuk: diisi dengan tanda (√) jika sesuai dengan aspek yang ditelaah, atau (X) jika tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah.
No Aspek Yang di Telaah Skor *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Materi
1. Soal sesuai dengan dengan indikator ✔
2. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong siswa untuk membaca). ✔
3. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll,
sesuai dengan dunia nyata) ✔
4. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta) ✔
5. Jawaban tersirat pada stimulus ✔
6. Soal bersifat aktual dan faktual ✔
B. Konstruksi
7. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata-kata tanya atau perintah
yang menuntut jawaban terurai. ✔
8. Memuat petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. ✔
9. Ada pedoman penskoran/rubrik sesuai dengan kriteria/kalimat yang mengandung kata
kunci. ✔
10. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi. ✔
11. Butir soal terlepas dengan jawaban soal lain ✔
C. Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Instrumen Telaah Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Tes Pilihan Ganda
Nama Pengembang Soal : Ayu Sriwulandari
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kls/Prog/Peminatan : XI IPS
Petunjuk: diisi dengan tanda (√) jika sesuai dengan aspek yang ditelaah, atau (X) jika tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah.
No Aspek Yang di Telaah Skor *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Materi
1. Soal sesuai dengan dengan indikator ✔
2. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong siswa untuk membaca). ✔
3. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll,
sesuai dengan dunia nyata) ✔
4. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta) ✔
5. Jawaban tersirat pada stimulus ✔
6. Soal bersifat aktual dan faktual ✔
7. Pilihan jawaban homogen dan logis ✔
8. Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar ✔
B. Konstruksi
9. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas ✔
10. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja ✔
11. Pokok soal terlepas dari petunjuk yang mengarah ke kunci jawaban ✔
12. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda ✔
13. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi ✔
14. Panjang pilihan jawaban relatif sama. ✔
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Instrumen Telaah Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Tes Uraian
Nama Pengembang Soal : Ayu Sriwulandari
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kls/Prog/Peminatan : XI IPS
Petunjuk: diisi dengan tanda (√) jika sesuai dengan aspek yang ditelaah, atau (X) jika tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah.
No Aspek Yang di Telaah Skor *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Materi
1. Soal sesuai dengan dengan indikator ✔
2. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong siswa untuk membaca). ✔
3. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll,
sesuai dengan dunia nyata) ✔
4. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta) ✔
5. Jawaban tersirat pada stimulus ✔
6. Soal bersifat aktual dan faktual ✔
B. Konstruksi
7. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata-kata tanya atau perintah
yang menuntut jawaban terurai. ✔
8. Memuat petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. ✔
9. Ada pedoman penskoran/rubrik sesuai dengan kriteria/kalimat yang mengandung kata
kunci. ✔
10. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi. ✔
11. Butir soal terlepas dengan jawaban soal lain ✔
C. Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Instrumen Telaah Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Tes Pilihan Ganda
Nama Pengembang Soal : Ayu Sriwulandari
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kls/Prog/Peminatan : XI IPS
Petunjuk: diisi dengan tanda (√) jika sesuai dengan aspek yang ditelaah, atau (X) jika tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah.
No Aspek Yang di Telaah Skor *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Materi
1. Soal sesuai dengan dengan indikator ✔
2. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong siswa untuk membaca). ✔
3. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll,
sesuai dengan dunia nyata) ✔
4. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta) ✔
5. Jawaban tersirat pada stimulus ✔
6. Soal bersifat aktual dan faktual ✔
7. Pilihan jawaban homogen dan logis ✔
8. Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar ✔
B. Konstruksi
9. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas ✔
10. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja ✔
11. Pokok soal terlepas dari petunjuk yang mengarah ke kunci jawaban ✔
12. Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda ✔
13. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi ✔
14. Panjang pilihan jawaban relatif sama. ✔
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Instrumen Telaah Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Tes Uraian
Nama Pengembang Soal : Ayu Sriwulandari
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kls/Prog/Peminatan : XI IPS
Petunjuk: diisi dengan tanda (√) jika sesuai dengan aspek yang ditelaah, atau (X) jika tidak sesuai dengan aspek yang ditelaah.
No Aspek Yang di Telaah Skor *)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Materi
1. Soal sesuai dengan dengan indikator ✔
2. Soal menggunakan stimulus yang menarik (baru, mendorong siswa untuk membaca). ✔
3. Soal menggunakan stimulus yang kontekstual (gambar/grafik, teks, visualisasi, dll,
sesuai dengan dunia nyata) ✔
4. Soal mengukur level kognitif penalaran (menganalisis, mengevaluasi, mencipta) ✔
5. Jawaban tersirat pada stimulus ✔
6. Soal bersifat aktual dan faktual ✔
B. Konstruksi
7. Rumusan kalimat soal atau pertanyaan menggunakan kata-kata tanya atau perintah
yang menuntut jawaban terurai. ✔
8. Memuat petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. ✔
9. Ada pedoman penskoran/rubrik sesuai dengan kriteria/kalimat yang mengandung kata
kunci. ✔
10. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi. ✔
11. Butir soal terlepas dengan jawaban soal lain ✔
C. Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 11. Data Mentah Pretest
NO Soal
Jml Soal
Jml Nilai
Final 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 10 3 3 3 3 3 3 5 3 3 29 54,5
2 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 4 10 5 3 3 8 5 3 5 3 5 40 40
3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 3 3 3 3 5 3 3 5 3 3 31 60,5
4 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 6 10 3 8 8 5 3 5 3 5 5 45 52,5
5 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 5 3 3 5 3 5 3 3 3 5 33 61,5
6 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 4 10 8 5 8 8 5 5 5 5 5 54 47
7 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 7 10 5 3 5 8 5 5 5 3 5 44 57
8 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 8 8 5 5 10 3 8 3 3 5 50 65
9 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 4 10 5 5 5 8 3 3 3 3 5 40 40
10 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 6 10 5 5 5 3 3 5 5 5 5 41 50,5
11 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 6 5 5 8 5 8 8 5 8 8 5 60 60
12 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2 10 5 3 5 3 3 3 3 5 5 35 27,5
13 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8 5 3 3 5 8 3 3 8 3 5 41 60,5
14 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 10 5 5 5 8 3 5 3 3 5 42 66
15 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4 5 3 3 5 5 3 5 3 3 5 35 37,5
16 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 5 10 5 8 3 5 10 5 5 2 5 48 49
17 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 4 8 5 8 5 5 3 5 8 8 8 55 47,5
18 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 4 8 10 5 5 3 5 8 5 5 5 51 45,5
19 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 10 3 5 5 5 3 3 5 5 5 39 54,5
20 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 6 10 10 10 8 8 5 10 5 5 8 69 64,5
21 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 10 8 5 3 3 5 5 3 3 5 40 25
22 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 3 10 5 3 3 8 3 3 8 5 8 46 38
23 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 5 10 3 3 3 8 10 5 3 3 3 41 45,5
24 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 6 10 5 3 3 3 3 3 3 3 5 31 45,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
25 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 10 8 5 5 3 10 3 3 3 5 45 32,5
26 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 5 5 8 5 8 5 5 3 5 5 49 64,5
27 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 5 8 3 3 3 3 3 3 3 5 5 31 40,5
28 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 4 5 3 3 3 3 5 3 8 5 5 38 39
29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 10 3 3 5 3 3 5 5 3 5 35 62,5
30 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 6 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 29 44,5
31 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 2 10 8 8 8 5 3 8 5 5 8 58 39
32 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 4 5 3 3 5 8 5 8 3 3 5 43 41,5
33 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 10 8 5 3 8 5 5 5 3 5 47 63,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 12. Tabulasi Pretest
No BUTIR SOAL
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 10 10 0 0 0 10 10 10 0 0 10 3 3 3 3 10 3 5 5 5 50
2 10 0 0 10 0 0 10 10 0 0 10 3 3 3 5 3 3 3 3 5 40,5
3 10 10 0 10 10 10 10 0 10 0 10 5 8 10 5 5 5 8 8 8 71
4 10 0 0 0 0 10 10 10 10 10 10 3 3 3 5 3 3 3 3 5 50,5
5 10 0 10 10 0 10 10 0 10 10 10 5 8 5 3 5 3 5 8 5 63,5
6 10 10 0 10 0 0 10 0 0 0 10 3 3 5 8 3 3 3 3 5 43
7 10 10 0 10 0 10 10 10 10 0 5 3 3 3 3 5 3 5 5 5 55
8 10 0 0 10 0 0 10 0 0 0 10 5 8 8 8 3 8 3 5 8 48
9 0 0 0 10 0 10 10 0 0 0 10 3 3 5 8 5 5 5 8 5 43,5
10 0 0 0 10 10 10 10 0 10 0 10 5 3 5 3 3 5 3 8 5 50
11 10 0 0 10 0 10 10 10 10 0 10 8 3 3 8 5 5 3 3 3 55,5
12 0 0 0 10 0 0 10 0 0 0 10 3 3 5 3 5 3 3 8 5 34
13 10 0 10 10 10 10 10 0 0 0 10 5 3 5 3 10 5 8 5 5 59,5
14 10 0 10 10 10 10 10 10 10 0 10 5 5 8 5 5 5 8 8 5 72
15 0 0 0 10 0 0 10 10 0 10 8 8 5 5 8 10 3 3 3 5 49
16 0 0 10 10 0 10 10 0 10 0 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
17 0 10 0 10 0 10 10 0 0 0 10 3 3 5 3 3 5 5 8 5 45
18 0 0 0 10 0 0 10 10 10 0 8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37,5
19 0 10 0 10 0 10 10 0 10 0 10 5 8 3 8 3 5 8 8 5 56,5
20 10 0 10 10 0 10 10 0 10 0 10 5 3 5 5 5 5 8 5 5 58
21 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 10 3 5 5 5 5 5 8 5 5 33
22 0 0 0 10 0 10 10 0 0 0 5 5 5 3 8 3 5 5 3 3 37,5
23 10 10 0 10 0 10 0 0 10 0 5 5 3 5 3 5 5 5 5 3 47
24 0 0 10 0 10 10 10 0 10 0 10 5 8 5 3 5 3 8 8 5 55
25 0 0 0 0 0 10 10 0 0 0 10 3 3 3 3 3 3 5 5 5 31,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
26 0 0 10 10 0 10 10 0 0 0 10 5 3 5 3 5 3 5 5 5 44,5
27 0 10 10 0 0 10 10 0 10 0 10 5 3 3 5 3 3 5 5 5 48,5
28 10 0 0 10 0 10 0 0 10 0 10 5 3 5 5 5 3 8 10 8 51
29 10 0 10 10 10 10 10 0 10 0 5 3 3 3 3 3 5 3 5 5 54
30 10 10 0 10 0 0 10 10 0 10 10 5 3 5 3 10 8 5 5 3 58,5
31 0 0 0 0 0 10 10 0 0 0 10 5 5 5 3 3 3 3 3 3 31,5
32 10 0 0 10 0 10 10 0 0 0 8 8 8 5 8 3 8 3 5 5 50,5
33 10 0 0 10 0 10 10 10 0 0 10 8 3 5 3 5 3 5 10 5 53,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 13. Tabulasi Posttest
NO. BUTIR SOAL
Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 10 0 10 10 0 10 10 10 10 10 10 5 5 10 10 5 10 10 10 10 82,5
2 0 0 0 10 0 0 10 10 0 10 8 5 5 10 5 3 5 5 10 5 50,5
3 0 10 0 10 0 10 10 0 10 0 10 10 10 10 10 8 10 8 10 10 73
4 10 0 0 0 0 10 10 10 10 10 8 10 8 8 10 5 5 8 10 10 71
5 10 0 0 10 10 10 10 0 10 10 10 5 5 10 3 10 8 10 10 10 75,5
6 0 0 0 10 0 0 10 0 10 0 10 5 5 10 5 5 5 5 10 10 50
7 10 10 0 10 10 10 10 0 10 10 10 10 8 10 5 10 10 8 10 10 85,5
8 10 0 0 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 82,5
9 0 0 0 10 0 10 10 0 10 10 10 10 5 10 10 5 10 10 10 10 70
10 10 0 0 10 10 10 10 0 10 0 10 10 10 8 8 5 5 10 10 10 73
11 0 0 0 10 0 10 10 10 0 0 10 10 5 8 3 3 5 8 10 10 56
12 10 0 0 10 10 10 10 0 0 0 10 10 10 10 5 8 10 10 10 10 71,5
13 10 0 10 10 10 0 10 10 10 0 10 5 5 10 10 3 8 10 10 10 75,5
14 10 0 0 10 10 0 10 10 10 0 10 10 10 10 10 8 5 10 10 10 76,5
15 10 0 0 10 10 0 10 0 0 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 70
16 10 0 10 10 10 10 10 0 10 0 8 8 8 10 5 3 10 5 10 10 73,5
17 10 0 0 0 10 10 10 0 0 0 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 67,5
18 10 0 0 10 0 10 10 10 10 10 5 5 5 5 8 3 5 5 5 5 60,5
19 0 0 10 10 10 10 10 10 10 0 5 10 10 10 10 3 10 10 10 10 79
20 0 0 0 10 0 10 10 10 10 10 3 5 5 10 5 5 10 10 10 10 66,5
21 0 0 10 10 10 10 10 0 10 0 10 8 8 10 10 10 10 10 10 10 78
22 10 0 0 10 0 10 10 0 0 0 10 10 10 10 10 8 8 10 10 10 68
23 10 0 10 10 10 10 10 10 10 0 5 5 5 10 8 5 5 8 10 10 75,5
24 0 10 0 10 10 10 10 10 10 10 8 5 5 10 5 5 10 8 10 10 78
25 0 0 0 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 3 10 10 10 10 76,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
26 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8 5 10 10 10 10 91,5
27 10 0 10 0 0 0 10 0 10 10 8 10 10 8 10 5 5 8 10 8 66
28 10 0 0 10 10 10 10 0 10 0 10 10 10 10 8 5 10 8 10 10 75,5
29 10 10 0 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90
30 10 10 0 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90
31 10 0 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 5 5 10 10 82,5
32 10 10 0 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 87,5
33 10 0 0 10 10 10 10 10 10 0 10 8 10 10 10 3 5 10 10 10 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 14. Rekapitulasi Nilai Pretest dan Posttest XI IPS
NO.
URUT NAMA L/P
Nilai
Pretest Posttest
1 ABDULLAH ILYAS L 50,00 82,50
2 ADELIA PUSPITA KUMALA DEWI P 40,50 50,50
3 ARDY MAHDI NUGROHO L 71,00 73,00
4 AULIA NURUSSYIFA P 50,50 71,00
5 AURELIUS BAYU ADI KUSUMA L 63,50 75,50
6 AURREL RACHMA SADILA P 43,00 50,00
7 DEANDRA JAZLYN ARCELIA P 55,00 85,50
8 DWI PUTRI RESPATININGRUM P 48,00 82,50
9 ELSA ANGELINA PUTRI MONICA P 43,50 70,00
10 FERDA MUSTICHA ALAM L 50,00 73,00
11 FREANCISCA CELIA IVANA ARNINDYA P 55,50 56,00
12 GABRIELA VANESSA PANTAS P 34,00 71,50
13 HANIFA PUTRI ANJLI P 59,50 75,50
14 INIESTA FAISHAL MAHARDHIKA L 72,00 76,50
15 LAKSITA AMERO FARHATY P 49,00 70,00
16 MARIA ERY KRISTYANTI P 41,00 73,50
17 MEVIA DIKTA NAMIRA P 45,00 67,50
18 MUHAMMAD ADEN MISBAH L 37,50 60,50
19 MUHAMMAD RIFQI ADISAPUTRA L 56,50 79,00
20 MUTHIA FARAH KANDIA P 58,00 66,50
21 NABILA NUR AMALINA P 33,00 78,00
22 NAJMA ALYA JASMINE P 37,50 68,00
23 NAURAH BASTRISYIA HANDOYO P 47,00 75,50
24 OKTAVIA REGITA PUTRI P 55,00 78,00
25 PRAMITA PUTRI RAHMADHANI P 31,50 76,50
26 PRAMUDA ANINDITA L 44,50 91,50
27 PUTRI SINTYA THEDA P 48,50 66,00
28 RACHELIA SUKMA PUTRI P 51,00 75,50
29 RAHMA KURNIASARI P 54,00 90,00
30 RAISA MUTIARA DIANI P 58,50 90,00
31 SANDY TIARA SALMA P 31,50 82,50
32 ZAHRA MEILYA ADISTY P 50,50 87,50
33 NAJMI KURNIA ASHRI P 53,50 78,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 15. Uji Reliabilitas
1. Reliabilitas Soal Pilihan Ganda
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
.681 .658 10
2. Reliabilitas Soal Esai
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
.709 .737 10
3. Reliabilitas Soal Kuesioner
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.929 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 16. Uji Validitas Kuesioner
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Soal1 104.21 124.172 .366 .929
Soal2 104.42 122.064 .500 .927
Soal3 104.33 122.229 .487 .928
Soal4 104.24 119.627 .709 .925
Soal5 104.09 121.898 .646 .926
Soal6 104.33 118.854 .639 .926
Soal7 104.55 122.881 .371 .929
Soal8 104.24 123.252 .270 .931
Soal9 104.18 124.903 .263 .930
Soal10 104.21 123.547 .344 .929
Soal11 104.21 121.485 .489 .928
Soal12 104.15 121.883 .505 .927
Soal13 104.21 120.797 .646 .926
Soal14 104.15 120.570 .556 .927
Soal15 104.09 122.523 .516 .927
Soal16 104.09 123.335 .509 .927
Soal17 104.12 123.047 .441 .928
Soal18 104.21 121.172 .511 .927
Soal19 104.12 119.922 .693 .925
Soal20 104.18 118.403 .638 .926
Soal21 103.91 120.960 .506 .927
Soal22 103.91 123.023 .398 .929
Soal23 104.09 120.523 .568 .927
Soal24 103.97 125.280 .367 .929
Soal25 103.91 126.648 .208 .930
Soal26 103.97 120.343 .768 .925
Soal27 104.03 121.093 .661 .926
Soal28 104.03 119.905 .688 .925
Soal29 104.06 120.496 .602 .926
Soal30 104.09 120.835 .660 .926
Soal31 104.12 121.422 .571 .927
Soal32 104.03 122.780 .458 .928
Soal33 104.36 122.551 .493 .928
Soal34 104.21 124.610 .440 .928
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Soal35 104.15 124.070 .428 .928
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
107.21 129.047 11.360 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 17. Frekuensi Kuesioner
pertanyaan1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 5 15.2 15.2 15.2
3 23 69.7 69.7 84.8
4 5 15.2 15.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 10 30.3 30.3 30.3
3 20 60.6 60.6 90.9
4 3 9.1 9.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 8 24.2 24.2 24.2
3 21 63.6 63.6 87.9
4 4 12.1 12.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 6 18.2 18.2 18.2
3 22 66.7 66.7 84.8
4 5 15.2 15.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 2 6.1 6.1 6.1
3 25 75.8 75.8 81.8
4 6 18.2 18.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
pertanyaan6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1 2 6.1 6.1 6.1
2 4 12.1 12.1 18.2
3 23 69.7 69.7 87.9
4 4 12.1 12.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1 2 6.1 6.1 6.1
2 9 27.3 27.3 33.3
3 20 60.6 60.6 93.9
4 2 6.1 6.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 7 21.2 21.2 21.2
3 19 57.6 57.6 78.8
4 7 21.2 21.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 7 21.2 21.2 21.2
3 19 57.6 57.6 78.8
4 7 21.2 21.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 5 15.2 15.2 15.2
3 21 63.6 63.6 78.8
4 7 21.2 21.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
pertanyaan11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 5 15.2 15.2 15.2
3 23 69.7 69.7 84.8
4 5 15.2 15.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 6 18.2 18.2 18.2
3 19 57.6 57.6 75.8
4 8 24.2 24.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 3 9.1 9.1 9.1
3 23 69.7 69.7 78.8
4 7 21.2 21.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 2 6.1 6.1 6.1
3 25 75.8 75.8 81.8
4 6 18.2 18.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 4 12.1 12.1 12.1
3 22 66.7 66.7 78.8
4 7 21.2 21.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
pertanyaan16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 7 21.2 21.2 21.2
3 19 57.6 57.6 78.8
4 7 21.2 21.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 4 12.1 12.1 12.1
3 22 66.7 66.7 78.8
4 7 21.2 21.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 8 24.2 24.2 24.2
3 16 48.5 48.5 72.7
4 9 27.3 27.3 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1 1 3.0 3.0 3.0
2 1 3.0 3.0 6.1
3 18 54.5 54.5 60.6
4 13 39.4 39.4 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan20
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1 1 3.0 3.0 3.0
3 20 60.6 60.6 63.6
4 12 36.4 36.4 100.0
Total 33 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
pertanyaan21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1 1 3.0 3.0 3.0
2 2 6.1 6.1 9.1
3 22 66.7 66.7 75.8
4 8 24.2 24.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan22
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
3 25 75.8 75.8 75.8
4 8 24.2 24.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan23
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 1 3.0 3.0 3.0
3 23 69.7 69.7 72.7
4 9 27.3 27.3 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan24
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 2 6.1 6.1 6.1
3 23 69.7 69.7 75.8
4 8 24.2 24.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan25
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 3 9.1 9.1 9.1
3 21 63.6 63.6 72.7
4 9 27.3 27.3 100.0
Total 33 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
pertanyaan26
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
1 1 3.0 3.0 3.0
2 1 3.0 3.0 6.1
3 23 69.7 69.7 75.8
4 8 24.2 24.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan28
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 4 12.1 12.1 12.1
3 22 66.7 66.7 78.8
4 7 21.2 21.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan29
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 3 9.1 9.1 9.1
3 21 63.6 63.6 72.7
4 9 27.3 27.3 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan30
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 8 24.2 24.2 24.2
3 22 66.7 66.7 90.9
4 3 9.1 9.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan27
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 3 9.1 9.1 9.1
3 23 69.7 69.7 78.8
4 7 21.2 21.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
pertanyaan31
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 3 9.1 9.1 9.1
3 27 81.8 81.8 90.9
4 3 9.1 9.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
pertanyaan32
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
2 3 9.1 9.1 9.1
3 25 75.8 75.8 84.8
4 5 15.2 15.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 18. Data Responden
NO.
URUT NAMA Gender Asal Sekolah
Pendidikan
Orang Tua
1 ABDULLAH ILYAS L SMPI Nurul Fikri Boarding School S1
2 ADELIA PUSPITA KUMALA DEWI P SMPN 1 Banguntapan SMA
3 ARDY MAHDI NUGROHO L SMPN 8 Yogyakarta S2
4 AULIA NURUSSYIFA P SMPN 5 Yogyakarta S1
5 AURELIUS BAYU ADI KUSUMA L SMPN 8 Yogyakarta S2
6 AURREL RACHMA SADILA P SMPN 9 Yogyakarta S1
7 DEANDRA JAZLYN ARCELIA P SMPN 8 Yogyakarta S1
8 DWI PUTRI RESPATININGRUM P SMPN 1 Yogyakarta S1
9 ELSA ANGELINA PUTRI MONICA P SMP Pangudi Luhur S2
10 FERDA MUSTICHA ALAM L SMPN 5 Yogyakarta S1
11 FREANCISCA CELIA IVANA ARNINDYA P SMPN 8 Yogyakarta S1
12 GABRIELA VANESSA PANTAS P SMP Kanisius S2
13 HANIFA PUTRI ANJLI P SMPN 1 Bantul S1
14 INIESTA FAISHAL MAHARDHIKA L SMPN 6 Yogyakarta S1
15 LAKSITA AMERO FARHATY P SMPN 1 Kalasan SMA
16 MARIA ERY KRISTYANTI P SMP Pangudi Luhur D1-D3
17 MEVIA DIKTA NAMIRA P SMPN 4 Depok D1-D3
18 MUHAMMAD ADEN MISBAH L SMPN 2 Banguntapan S2
19 MUHAMMAD RIFQI ADISAPUTRA L SMPN 5 Yogyakarta D1-D3
20 MUTHIA FARAH KANDIA P SMPN 5 Yogyakarta S2
21 NABILA NUR AMALINA P SMPN 1 Yogyakarta S1
22 NAJMA ALYA JASMINE P SMPN 1 Banguntapan S2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
NO.
URUT NAMA Gender Asal Sekolah
Pendidikan
Orang Tua
23 NAURAH BASTRISYIA HANDOYO P SMPN 8 Yogyakarta S3
24 OKTAVIA REGITA PUTRI P SMP Pangudi Luhur D1-D3
25 PRAMITA PUTRI RAHMADHANI P SMPN 8 Yogyakarta SMA
26 PRAMUDA ANINDITA L MTsN 1 Yogyakarta SMA
27 PUTRI SINTYA THEDA P SMPN 1 Banguntapan SMA
28 RACHELIA SUKMA PUTRI P SMPN 1 Yogyakarta D1-D3
29 RAHMA KURNIASARI P SMPN 10 Yogyakarta S1
30 RAISA MUTIARA DIANI P SMPN 1 Yogyakarta S2
31 SANDY TIARA SALMA P SMPN 2 Yogyakarta S2
32 ZAHRA MEILYA ADISTY P SMPN 1 Banguntapan D1-D3
33 NAJMI KURNIA ASHRI P SMPN 3 Sragen S1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 19. Nilai Rapor XI IPS dan XI MIPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI