49
STATUS GIZI DAN TUMBUH KEMBANG A. Pengertian Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu- satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat. Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas

Pengertian Gizi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengertian Gizi

STATUS GIZI DAN TUMBUH KEMBANG

A. Pengertian Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi

secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,

metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,

serta menghasilkan energi.

Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu

membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh

karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi

umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4

bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses

tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.

Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat

gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya, dalam pelajaran

ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat

tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas

kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi

oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka

ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun

dan zat pengatur.

Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi

jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang mengandung

lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat tenaga menunjang

aktivitas sehari-hari.

Page 2: Pengertian Gizi

Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah

kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari hewan adalah telur,

ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju. Zat pembangun berperan

sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan seseorang.

Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan.

Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang berperan untuk

melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

Gizi Seimbang

Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002).

Menu seimbang : menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2001)Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut. Populer dengan istilah “TRI GUNA MAKANAN”.

1. Sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan yang digambarkan di dasar kerucut.

2. Sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buah digambarkan bagian tengah kerucut.

3. Sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan bagian atas kerucut.

 Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Gizi Seimbang

1. Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)2. Sosial budaya (tidak bertentangan)3. Kondisi kesehatan4. Umur5. Berat badan6. Aktivitas7. Kebiasaan makan (like or dislike).8. Ketersediaan pangan setempat.

Pada tahun 1995 Direktorat Gizi Depkes mengeluarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari 4 sehat 5 sempurna

Page 3: Pengertian Gizi

1. Makanlah aneka ragam makanan Makan makanan yang beranekaragam sangat bermanfaat untuk kesehatan. Makanan harus mengandung unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kuantitas maupun kualitas. Idealnya, ada zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi Energi dapat tercukupi dengan mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat, protein dan lemak. Tanda kecukupan energi dapat dipantau dengan keadaan berat badan yang normal. Pemantauan berat badan dilakukan pada bayi, balita dan usia sekolah dengan menggunakan KMS; pada orang dewasa dengan penghitungan IMT (Indeks Massa Tubuh); dan pada lansia dengan KMS Usila. Kelebihan energi disimpan dalam bentuk lemak/ jaringan lain. Bila kelebihan tersebut berlanjut maka akan timbul penyakit (hipertensi, jantung, DM, dll). Sedangkan untuk menutupi kekurangan energi, diambilkan cadangan energi dari jaringan otak/ lemak. Bila keadaan ini berlanjut sebabkan penurunan daya kerja/ produktivitas kerja, prestasi belajar dan kreativitas, penurunan BB dan kekurangan gizi lain.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi Dua kelompok karbohidrat adalah karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Golongan karbohidrat kompleks: padi-padian (beras, jagung, gandum); umbi-umbian (singkong, ubi jalar, kentang) serta tepung, sagu dan pisang. Karbohidrat kompleks penyerapannya lebih lama sehingga tidak membuat mudah lapar. Golongan karbohidrat sederhana : gula (menyebabkan mudah lapar). Pembatasaan konsumsi gula dianjurkan sampai 5% dari jumlah kecukupan energi atau ± 3 – 4 sendok makan setiap hari. Apabila energi yang diperoleh dari makanan sumber karbohidrat kompleks (selain gula) melebihi 60% atau 2/3 bagian dari energi yang dibutuhkan, maka kebutuhan protein, vitamin dan mineral sulit dipenuhi.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi Adapun guna lemak dan minyak adalah untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E, K dan menambah lezat hidangan. Tiga golongan lemak: lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda (paling mudah dicerna), lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (mudah dicerna), dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh (sulit dicerna). Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal: berasal dari nabati, kecuali minyak kelapa. Sedangkan makanan sumber asam lemak jenuh: berasal dari hewani. Konsumsi lemak dan minyak kurang sama dengan 10% dan tidak lebih dari 25 % dari kebutuhan energi. Komposisi konsumsi lemak nabati: hewani= 2 : 1 Kebiasaan mengkonsumsi lemak hewani berlebihan menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner. Sedang makan ikan mengurangi risiko penyakit jantung koroner,

Page 4: Pengertian Gizi

oleh karena lemak ikan mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak omega 3 berperan mencegah terjadinya penyumbatan lemak pada dinding pembuluh darah.

5. Gunakan garam beryodium Garam beryodium yang dianjurkan adalah garam dg KIO3 (Kalium iodat) sebanyak 30-80 ppm. Sesuai Keppres No. 69 tahun 1994 menyatakan bahwa kekurangan yodium dapat mengakibatkan GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium); gondok; kretin dan penurunan IQ.Indonesia kehilangan 140 juta IQ point akibat GAKY. Dasar penghitungan klasifikasi pengurangan point IQ adalah :

Kretin (GAKY berat) 50 poinGondok 5 poin

Bayi di daerah GAKY 10 poinGAKY bentuk lain 10 poin

Catatan :Rata-rata IQ manusia normal = 110 IQ dibawah 80 point tergolong bodohIQ point merupakan ukuran kemampuan seseorang dalam hal berpikir, memecahkan masalah dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Anjuran pemberian yodium :

Anak SD (daerah endemik berat) 1 kapsul / tahun

Wanita usia subur (WUS) 2 kapsul / tahun @ 200 mgIbu hamil 1 kapsul / tahunIbu menyusui 1 kapsul / tahun selama menyusui

Konsumsi garam beryodium ± 6 gram per hari/ 1 sendok teh. Mutu garam baik dengan Tes Kit Yodina. Hasil warna garam yang bermutu baik adalah biru keunguan.

6. Makanlah makanan sumber zat besi Fe merupakan unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan Fe dapat berakibat Anemia Gizi Besi (AGB). Adapun Tanda-tanda AGB : pucat, lemah lesu, pusing dan penglihatan berkunang-kunang; kadar Hb kurang dari normal. Resiko AGB bagi ibu hamil adalah BBLR, perdarahan dan kematian. Bagi anak-anak adalah kemampuan belajar turun. Sedangkan bagi orang dewasa adalah penurunan produktivitas kerja. Sumber utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua. Zat besi Fe pangan asal hewani/haeme lebih mudah diserap (10-20%) daripada zat besi pangan asal nabati/non haeme (1-2%). Insidensi atau angka kejadian AGB di Indonesia : tidak lebih sama dengan 63% bumil dan 55% balita. Zat gizi yang membantu penyerapan Fe diantaranya protein hewani seperti daging, ikan dan telur, vitamin C, vitamin A, Zink (Zn) dan asam folat. Program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi ibu hamil adalah 1 TTD selama 90 hari.

Page 5: Pengertian Gizi

Untuk balita dapat diberikan preparat besi dalam bentuk sirup. Kandungan 1 TTD = 200 mg ferrosulfat = 60 mg besi elemental + 0,25 mg asam folat.

7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan ASI merupakan makanan terbaik bayi. Pemberian : 0-6 bulan (asi eksklusif = pemberian ASI saja tanpa makanan lain). Kegagalan asi eksklusif sebabkan jumlah sel otak berkurang 15-20%. MP-ASI: makanan/ minuman pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

8. Biasakan makan pagi Manfaat makan pagi adalah untuk memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan tubuh, meningkatkan produktifitas kerja dan meningkatkan konsentrasi belajar. Kebiasaan makan pagi, membantu memenuhi kecukupan gizi sehari-hari. Sedangkan resiko tidak membiasakan makan pagi adalah gangguan kesehatan yang berupa menurunnya kadar gula darah.

9. Minumlah air bersih, Aman yang cukup jumlahnya Air yang kita minum harus bersih dan aman (bebas dri kuman). Fungsi air dalam tubuh adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi dlm tubuh; mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam tubuh; mengatur suhu tubuh; melancarkan dlm buang air besar dan buang air kecil. Kebutuhan air minum ± 2 liter sehari/ 8 gelas sehari, dengan kecukupan air minum dapat mencegah dehidrasi dan menurunkan resiko batu ginjal.

10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur Manfaat dari melakukan aktifitas fisik adalah meningkatkan kebugaran; mencegah kelebihan berat badan; meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot; memperlambat proses penuaan. Olahraga teratur disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, pekerjaan dan kondisi kesehatan. Salah satunya dengan membiasakan jalan kaki dengan jarak tempuh ± 50-100 m.

11. Hindari minuman yang beralkohol Alkohol mengandung energi, tapi tidak terdapat unsur gizi lain. Akibat kebiasaan minum minuman beralkohol adalah terhambatnya proses penyerapan gizi; hilangnya zat-zat gizi yang penting, meski mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup; kurang gizi; penyakit gangguan hati; kerusakan saraf otak dan jaringan. Sedangkan efek samping minuman alkohol: sering buang air kecil, ketagihan dan hilang kendali diri.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan Selain bergizi lengkap dan seimbang, makanan juga harus layak konsumsi (aman untuk kesehatan). Syarat makanan aman adalah “wholesome” (zat-zat gizi tidak banyak yang hilang dan bentuk fisiknya masih utuh. Kecuali, bila makanan sengaja akan diolah dan diubah bentuk fisiknya).Ciri makanan yang tidak sehat adalah berlendir, berjamur, aroma dan rasa

Page 6: Pengertian Gizi

berubah; lewat tanggal kadaluwarsa dan rusak pada kemasan; terdapat zat/ bahan pengawet; cara pengolahan yang tidak benar.

13. Bacalah label pada makanan yang dikemas Label adalah keterangan tentang isi, jenis, ukuran bahan-bahan yang digunakan, susunan zat gizi, tanggal kadaluwarsa dan keterangan penting lain. Beberapa singkatan yang lazim digunakan dalam label antara lain:

MD Makanan yang dibuat di dalam negeriML Makanan luar negeri (import)Exp Tanggal kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut

masih layak dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi

SNI Standart Nasional Indonesia (keterangan mutu makanan telah sesuai dengan persyaratan)

SP Sertifikat penyuluhan

B. Penilaian Status Gizi

Status gizi adalah Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel

tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu, contoh

gondok endemik merupakan keadaaan tidak seimbangnya pemasukan dan

pengeluaran yodium dalam tubuh.

Macam-macam penilaian status gizi

1. Penilaian status gizi secara langsung

Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian

yaitu antropometri, klinis, biokimia dan biofisik.

a. Antropometri

1) Pengertian

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau

dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan

dengan berbagi macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh

dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Penggunaan antropometri

secara umum digunakan untuk melihat adanya ketidakseimbangan

asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola

Page 7: Pengertian Gizi

pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan

jumlah air dalam tubuh. Dalam program gizi masyarakat, pemantauan

status gizi anak balita menggunakan metode antropometri.

Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan

mengukur beberapa parameter, antara lain: umur, berat badan, tinggi

badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar pinggul dan tebal lemak

di bawah kulit. Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan

yaitu berat badan menurun umur (BB/U), tinggi badan menurut umur

(TT/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Berat badan

adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran masa tubuh.

Masa tubuh sangat sensitif terhadap Perubahan–perubahan yang

mendadak misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya

nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi.

Berat badan (BB) juga merupakan parameter antropometri yang sangat

labil dalam keadaan normal dimana keadaan kesehatan baik dan

keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan gizi terjamin, maka BB

berkembang mengikuti pertambahan umur (Supariasa, 2001).

2) Penggunaan

Antropometri secara umum digunakan untuk melihat

ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini

terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti

lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

3) Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)

Salah satu contoh penilaian ststus gizi dengan antropometri adalah

Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass

Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau

status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan

dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan

resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan

meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu,

Page 8: Pengertian Gizi

mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat

mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang.

Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang cara-cara yang

dianjurkan untuk mencapai berat badan normal berdasarkan IMT

dengan penerapan hidangan sehari-hari yang lebih seimbang dan cara

lain yang sehat. Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa

digunakan timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan.

Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur > 18 tahun dan

tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan

olahragawan.

Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:

Berat Badan (Kg)

IMT = -------------------------------------------------------

Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m)

Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia

adalah sebagai berikut:

Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat <>

Kurus sekali Kekurangan berat badn tingkat ringan 17,0 – 18,4

Normal Normal 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0

Obes Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

Untuk mengukur status gizi anak baru lahir adalah dengan menimbang

berat badannya yaitu : jika ≤ 2500 gram maka dikategorikan BBLR

(Berat Badan Lahir Rendah) jika 2500 – 3900 gram Normal dan jika ≥

4000 gram dianggap gizi lebih. Untuk Wanita hamil jika LILA (LLA)

atau Lingkar lengan atas <>

Page 9: Pengertian Gizi

b. Klinis

1) Pengertian

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai

status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-

perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat

gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial

tissues) seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral atau pada organ-

organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat

(rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara

cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih

zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi

seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan

gejala (symptom) atau riwayat penyakit

2) Penggunaan

Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat

(rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara

cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih

zat gizi. Di samping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status

gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fifik yaitu tanda (sign)

dan gejala (Symptom) atau riwayat penyakit.

c. Biokimia

1) Pengertian

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen

yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam

jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah,

urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.

2) Penggunaan

Page 10: Pengertian Gizi

Metode ini digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan

akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala

klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih

banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

d. Biofisik

1) Pengertian

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen

yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam

jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain darah,

urine, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.

Penggunaan metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa

kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.

Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia

faali dapat lebih banyak menolong dibandingkan untuk

menentukan kekurangan gizi yang spesifik..

2) Penggunaan Umumnya dapat digunaakan dalam situasi tertentu seperti

kejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes). Cara yang

digunakan adalah tes adaptasi gelap.

2. Penilaian gizi secara tidak langsung

Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu : Survei

Konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.

a. Survei Konsumsi Makanan

1) Pengertian

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara

tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang

dikonsumsi.

2) Penggunaan

Page 11: Pengertian Gizi

Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran

tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan

individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan

kekurangan zat gizi.

b. Statistik Vital

1) Pengertian

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan

menganalisis dan beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian

berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab

tertentu dan data lainnya yang berhubungan.

2) Penggunaan

Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak

langsung pengukuran status gizi masyarakat.

c. Faktor Ekologi

1) Pengertian

Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah

ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan

lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung

dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll.

2) Penggunaan

Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk

mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar

untuk melakukan program intervensi gizi.

C. Klasifikasi Status Gizi

Dalam buku petunjuk Teknik Pemantauan Stasus Gizi (PSG) anak balita tahun

1999, klasifikasi status gizi dapat diklasifikasikan menjadi 5 yaitu: gizi lebih, gizi

Page 12: Pengertian Gizi

baik, gizi sedang, gizi kurang dan gizi buruk. Baku rujukan yang digunakan

adalah World Health Organization - National Center For Health Statistic

(WHO-NCHS), dengan indeks berat badan menurut umur. Direktorat Bina Gizi

Masyarakat, Depkes dan Pemantauan Status Gizi (PSG) anak balita tahun 1999

menggunakan rujukan WHO-NCHS dengan klasifikasi seperti terlihat pada tabel.

Tabel 2.1

Klasifikasi status gizi menurut WHO-NCHS

Kategori Cut of poin *)

Gizi lebihGizi baikGizi sedangGizi kurangGizi buruk

>120 % Median BB/U baku WHO-NCHS80 % -120% Median BB/U baku WHO-NCHS70 %-79,9% Median BB/U baku WHO-NCHS60 %-69,9% Median BB/U baku WHO-NCHS< 60 % Median baku WHO- NCHS

Selain menggunakan standart dari WHO–NCHS, pemantauan status gizi balita

juga dapat mengunakan “ percentil “ yaitu dengan memilih angka yang sama

dengan median atau nilai tengah dari jumlah populasi berada diatasnya dan

setengah berada dibawahnya. National Center For Health Statistics (NCHS)

menentukan persentil ke 5 sebagai batas gizi baik dan kurang, serta persentil

95 sebagai batas gizi lebih dan baik (Supariasa, 2002).

4. Faktor yang Mempengaruh Status Gizi

Banyak faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang, faktor-faktor yang

mempengaruhi status gizi dibagi menjadi dua yaitu secara langsung dan tidak

langsung.

a. Faktor yang mempengaruhi secara langsung :

Menurut (Soekirman, 2000), penyebab langsung timbulnya gizi kurang pada

anak adalah konsumsi makanan dan penyakit infeksi, kedua penyebab tersebut

saling berpengaruh. Dengan demikian timbulnya gizi kurang tidak hanya

karena kurang makanan tetapi juga karena adanya penyakitinfeksi, terutama

Page 13: Pengertian Gizi

diare dan infeksi saluran pernafasan akut. Anak yang mendapatkan makanan

yang cukup baik tetapi sering terserang demam atau diare, akhirnya akan dapat

menderita gizi kurang, sebaliknya anak yang tidak memperoleh makanan

cukup dan seimbang daya tahan tubuhnya dapat melemah. Dalam keadaan ini

anak akan mudah terserang penyakit dan kurang nafsu makan sehingga anak

kekurangan makanan. Akhirnya berat badan anak menurun, apabila keadaan

ini terus berlangsung anak akan menjadi kurus dan timbullah masalah kurang

gizi.

b. Faktor yang mempengaruhi secara tidak langsung :

1) Daya beli dan Ketahanan Pangan di Keluarga

Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi

kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup

dan baik mutunya Tingkat konsumsi pangan ditentukan oleh adanya

pangan yang cukup yang dipengaruhi oleh kemampuan keluarga untuk

pemperoleh bahan makanan yang diperlukan (Happer, 1996). Daya

beli keluarga biasanya dipengaruhi oleh faktor harga dan pendapatan

keluarga. Daya beli keluarga dipengaruhi oleh ketersediaan pangan

keluarga berkurang sehingga konsumsi makanan juga berkurang yang

dampaknya dapat menyebabkan gangguan gizi (Soekirman, 1990).

2) Pola asuh gizi

Pola asuh gizi merupakan faktor yang secara tidak langsung

mempengaruhi konsumsi makanan pada bayi. Dengan demikian pola asuh

gizi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan faktor

tidak langsung dari status gizi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

pola asuh gizi sudah dijelaskan diatas diantaranya: tingkat pendapatan

keluarga, tingkat pendidikan ibu, tingkat pengetahun ibu, aktivitas ibu,

jumlah anggota keluarga dan budaya pantang makanan.

3) Jarak Kelahiran Yang Terlalu Rapat

Jarak kelahiran akan mempengaruhi status gizi anak dalam keluarga.

Page 14: Pengertian Gizi

Dengan adanya jarak kelahiran yang dekat maka kebutuhan makanan yang

seharusnya hanya diberikan pada satu anak akan terbagi dengan anak yang

lain yang sama-sama memerlukan gizi yang optimal (Moehji, 2002). Anak

yang berusia di bawah lima tahun masih sangat memerlukan perawatan

ibunya, baik perawatan makanan maupun perawatan kasih sayang. Jika

dalam masa tahun ini ibu hamil lagi maka bukan saja perhatian ibu

terhadap anak menjadi berkurang akan tetapi AS1 yang masih aktif sangat

dibutuhkan anak akan berhenti keluar. Anak yang belum dipersiapkan

secara baik menerima makanan pengganti AS1 yang kadang-kadang mutu

gizi anak makanan tersebut juga rendah. Hal ini akan menyebabkan status

gizi anak kurang.

4) Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup dominan dalam

penyediaan lingkungan yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh

kembangnya. Kebersihan baik kebersihan perorangan maupun lingkungan

memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit. Akibatdari

kebersihan yang kurang maka anak akan sering sakit misalnya diare,

kecacingan, tifus, hepatitis, malaria, demam berdarah dan sebagainya.

Demikian pula dengan polusi udara baik yang berasal dari pabrik, asap

kendaraan atau asap rokok, dapat berpengaruh terhadap tingginya angka

kejadian ISPA (Infeksi Saluran Pemapasan Akut). Kalau anak sering

menderita sakit maka tumbuh kembangnya terganggu

(Soetjiningsih,1998).

5) Pelayanan Kesehatan

Upaya pelayanan kesehatan dasar diarahkan kepada peningkatan

kesehatan dan status gizi anak sehingga terhindar dari kematian dini dan

mutu fisik yang rendah (Aritonang, 2003). Peran pelayanan telah lama

diadakan untuk memperbaiki status gizi. Pelayanan kesehatan

berpengaruh terhadap masalah kesehatan terutama masalah gizi.

Pelayanan yang selalu siap dan dekat dengan masyarakat akan sangat

Page 15: Pengertian Gizi

membantu dalam meningkatkan derajad kesehatan. Dengan pelayanan

kesehatan masyarakat yang optimal kebutuhan kesehatan masyarakat akan

terpenuhi. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yaitu kegiatan

posyandu yang dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak

balita dengan penimbangan berat badan (BB) secara rutin setiap bulan.

6) Stabilitas Rumah Tangga

Stabilitas dan keharmonisan rumah tangga mempengaruhi tumbuh

kembang anak. Tumbuh kembang anak akan berbeda pada keluarga yang

harmonis dibandingkan dengan mereka yang kurang harmonis

(Soetjiningsih, 1998).

D. Gizi Daur Kehidupan

United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam

kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur, dengan

mengikuti siklus kehidupan. Pada bagan 1 dapat dilihat kelompok penduduk yang

perlu mendapat perhatian pada upaya perbaikan gizi. Pada bagan 1 ini

diperlihatkan juga faktor yang mempengaruhi memburuknya keadaan gizi, yaitu

pelayanan kesehatan yang tidak memadai, penyakit infeksi, pola asuh, konsumsi

makanan yang kurang, dan lain-lain yang pada akhirnya berdampak pada

kematian.

Bagan 1. Gizi menurut daur kehidupan

Page 16: Pengertian Gizi

Keterangan :

WUS = Wanita Usia Subur

BUMIL = Ibu Hamil

MP- ASI = Makanan Pendamping ASI

BB = Berat Badan

KEK = Kurang energi kronis

KEP = Kurang Energi dan Protein

BBLR = Berat Bayi Lahir Rendah

MMR = Maternal Mortality Rate = Angka Kematian Ibu Melahirkan

IMR = Infant Mortality Rate = Angka Kematian Bayi (anak usia <>

ASI Eksklusif = Pemberian kepada bayi hanya ASI saja (sampai 6 bulan)

E. Permasalahan Gizi Masyarakat

Permasalahan Gizi Masyarakat dapat dilihat pada bagan berikut :

a. Penyebab langsung

Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang.

Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang,

tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering

menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula

pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya

akan melemah dan akan mudah terserang penyakit.

b. Penyebab tidak langsung

Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu :

1. Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga

diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota

keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya.

Page 17: Pengertian Gizi

2. Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat

diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap

anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan sosial.

3. Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistim pelayanan

kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan

sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang

membutuhkan.

Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan

ketrampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan

ketrampilan, makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga, makin baik pola

pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanan

kesehatan.

F. Masalah Gizi Utama di Indonesia

Indonesia saat ini menghadapi setidak-tidaknya 5 masalah gizi yang dipicu berbagai

factor dalam kehidupan masyarakat. Ke lima masalah gzi tersebut adalah Kurang

Energi Protein (KEP), Kurang vitamin A (KVA), Gangguan akibat kekurangan

Yodium (GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB), gizi berlebih (OBESITAS). Penyebab

masalah gizi di Indonesia secara langsung di pengaruhi oleh tidak cukupnya asupan

zat gizi dan penyakit infeksi. Adapun penyebab secara tidak langsung, antara lain

jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan, pola asuh yang tidak memadai,

rendahnya ketahanan pangan tingkat rumah tangga, kemiskinan, pengangguran,

serta dampak social Budaya dan politik, Terdapat beberapa fakta yang terkait

dengan masalah gizi di Indonesia yang memerlukan penanganan segera dimulai

dari tingkat individu, keluarga, dan secara nasional, karena masalah gizi di tiap

wilayah berbeda baik jenis masalah, besaran maupun factor penyebabnya. “pola

asuh juga merupakan salah satu factor penting yang mempengaruhi status gizi”.

Data makro kesehatan menunjukan bahwa Selama 10 tahun terakhir tercatat tingkat

asupan energy rata-rata perkapita di Indonesia tidak mengalami peningkatan berarti,

Page 18: Pengertian Gizi

dan terjadi perubahan gaya hidup berupa pergeseran pola makan yang tinggi lemak

dan rendahnya indeks aktivitas.

a. Kekurangan Energi Protein (KEP)

Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energy dalam jangka waktu yang

cukup lama.

Pada derajat ringan pertumbuhan kurang, tetapi kelainan biokimiawi dan

gejala klinis (marginal malnutrition)

Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tipe

marasmik-kwashiokor

Terdapat gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan

biokimiawi yang khas.

Penyebab KEP

a. Masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendah

b. Gangguan system pencernaan atau penyerepan makanan

c. Pengetahuan yang kurang tentang gizi

d. Konsep klasik diet cukup energy tetapi kurang protein menyebab

kwashiorkor

e. Diet kurang energy walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan

maraasmus

f. Kwashiorkor terjadi pada hygiene yang buruk, yang terjadi pada penduduk

desa yang mempunyai kebiasaan memberikan makanan tambahan tepung

dan tidak cukup mendapatkan ASI

g. Terjadi karena kemiskinan sehingga timbul malnutrisi dan infeksi

Gejala klinis KEP ringan

Pertumbuhan mengurang atau berhenti

BB berkurang, terhenti bahkan turun

Ukuran lingkar lengan menurun

Maturasi tulang terlambat

Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun

Page 19: Pengertian Gizi

Tebal lipat kulit normal atau menurun

Aktivitas dan perhatian kurang

Kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan

Ada 2 bentuk KEP yaitu marasmus dan kwashiorkor. Baik marasmus maupun

kwashiorkor keduanya disebabkan oleh kekurangan protein. akan tetapi pada

marasmus di samping kekurangan protein terjadi juga kekurangan energy.

Sedangkan pada kwashiorkor yang kurang hanya protein, sementara kalori cukup.

Maraasmus terjadi pada anak usia yang sangat muda yaitu pada bulan pertama

setelah lahir, sedangkan kwashiorkor umunya ditemukan pada usia 6 bulan sampai

4 tahun.

a. Marasmus

Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan

cadangan protein tubuh terpakai sehingga anak menjadi “kurus” dan

“emosional”.

Penyebab Marasmus

• Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makanan

• Kebiasaan makanan yang tidak layak

• Penyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan

Tanda dan gejala

Wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus

Mata besar dan dalam, sinar mata sayu

Mental cengeng

Faces lunak atau diare

Rambut hitam, tidak mudah dicabut

Jaringan lemak sedikit atau bahkan tidak ada, lemak subkutan menghilang

hingga turgor kulit menghilang

Kulit keriput, dingin, kering dan mengendur

Torax atau sela iga cekung

Atrofi otot, tulang terlihat jelas

Page 20: Pengertian Gizi

Tekanan darah lebih rendah dari usia sebayanya

Frekuensi nafas berkurang

Kadar Hb berkurang

Disertai tanda-tanda kekurangan vitamin

b. Kwashiorkor

Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan

sering timbul pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein

tinggi.Meski penyebab utama kwashiorkor adalah kekurangan protein, tetapi

karena bahan makanan yang dikonsumsi kurang menggandung nutrient lain

serta konsumsi daerah setempat yang berlainan, akan terdapat perbedaan

gambaran kwashiorkor di berbagai negara.

Penyebab Kwashiokor

• Kekurangan protein dalam makanan

• Gangguan penyerapan protein

• Kehilangan protein secara tidak normal

• Infeksi kronis

• Perdarahan lebat

Tanda dan Gejala

Wajah seperti bulan “moon face”

Pertumbuhan terganggu

Sinar mata sayu

Lemaas-lethargi

Perubahan mental (sering menangis, pada stadium lanjut menjadi apatis)

Rambut merah, jarang, mudah dicabut

Jaringan lemak masih ada

Perubahan warna kulit (terdapat titik merah kemudian menghitam, kulit tidak

keriput)

Iga normal-tertutup oedema

Atrofi otot

Page 21: Pengertian Gizi

Anoreksia

Diare

Pembasaran hati

Anemia

Sering terjadi acites

Oedema

Kwashiorkor-marasmik memperlihatkan gejala campuran antara marasmus dan

kwashiorkor

Penatalaksanaan

a. Secara umum

• Ruangan cukup hangat dan bersih

• Posisi tubuh diubah-ubah (karena mudah terjadi dekubitus)

• Pencegahan infeksi nosokomial

• Penimbangan BB tiap hari

a. Secara khusus

• Resusitasi dan terapi komplikasi

• Koreksi dehidrasi dan asidosis (pemberian cairan oralit atau infus)

• Mencegah atau mengobati defisiensi vitamin A

• Terapi Ab bila ada tanda infeksi bera

• Prinsip TKTP dan suplemen vitamin mineral

• Bentuk makanan disesuaikan secara individual (cair, lunak, biasa, makanan

dengan porsi sedikit-sedikit tapi sering)

• Pemantauan masukan makanan tiap hari (perubahan diet biasanya dilakukan

setiap saat)

Persiapan pulang

• Gejala klinik tidak ada

• Nafsu makan baik

• Pembekalan terhadap orang tua tentang gizi, perilaku hidup dan lingkungan

yang sehat

Page 22: Pengertian Gizi

Komplikasi

• Infeksi saluran pencernaan

• Defisiensi vitamin

• Depresi mental

Program pemerintah –penanggulangan KEP

Diprioritaskan pada daerah-daerah miskin dengan sasaran utama

• Ibu hamil

• Bayi

• Balita

• Anak-anak sekolah dasar

Keterpaduan kegiatan

• Penyuluhan gizi

• Peningkatan pendapatan

• Peningkatan pelayanan kesehatan

• Keluarga berencana

• Peningkatan peran serta masyarakat

Kegiatan

• Peningkatan upaya pemantauan tumbuh kembang anak melalui keluarga,

dasawisma dan posyandu.

Penanganan secara khusus KEP berat

• Rujukan pelayanan gizi di posyandu

• Peningkatan gerakan sadar pangan dan gizi

• ASI eksklusif

Pencegahan

Makin makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori dan protein

termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiap hari dan makanan

yang mengandung protein seperti daging, ikan, kacang-kacangan atau susu

Page 23: Pengertian Gizi

sekurang-kurangnya sehari sekali. Minyak dari kelapa atau mentega dapat

ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan pasokan kalori, terutama pada

anak-anak atau remaja yang tidak terlalu suka makan. Hanya memberi ASI kepada

bayi sampai usia 6 bulan mengurangi resiko mereka terkena muntah dan mencret

(muntaber) dan menyediakan cukup gizi berimbang. Jika ibu tidak biasa atau tidak

mau memberikan ASI, sangat penting bagi bayi untuk mendapatkan susu formula

untuk bayi yang dibuat dengan air bersih yang aman – susu sapi normal tidaklah

cukup sejak 6 bulan, sebaiknya tetap diberikan ASI tapi juga berikan 3-6 sendok

makan variasi makanan termasuk yang mengandung protein. Remaja dan anak-anak

yang sedang sakit sebaiknya tetap diberikan makanan dan minuman yang cukup.

Kurang gizi juga dapat dicegah secara bertahap dengan mencegah cacingan, infeksi,

muntaber melalui sanitasi yang baik dan perawatan kesehatan, terutama mencegah

cacingan.

Angka statistic di Indonesia

Tahun 2004 37% balita (bawah lima tahun/bayi) kekurangan berat badan (28%

kekurangan berat badan sedang dan 9% kekurangan berat badan akut (a little beat

confused about it) (sumber susenas 2004). Pemerintah mempunyai program

makanan tambahan sehingga perempuan dan anak-anak yang terdeteksi memiliki

berat badan kurang akan diberi makanan tambahan dan saran ketika mereka dating

ke puskesmas untuk memantau pertumbuhan.

b. Kekurangan Vitamin A (KVA)

Vitamin A diperlukan untuk penglihatan. Vitamin tersebut merupakan bagian

penting dari penerima cahaya dalam mata. Selain itu vitamin A juga diperlukan

untuk mempertahankan jaringan ari dalam keadaan sehat. Kulit, pinggiran dan

penutup berbagai bagian tubuh, seperti kelopak mata, mata, hidung, mulut, paru-

paru dan tempat pencernaan, kesemuanya dikenal sebagai jaringan ari.

Vitamin A juga mempunyai beberapa fungsi yang berkaitan dengan

Page 24: Pengertian Gizi

pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan vitamin A pertumbuhan menjadi

terhambat dan rangka tubuh berhenti tumbuh.

Tanda awal dari kekurangan vitamin A adalah tureunnya kemapuan melihat dalam

cahaya samar. Penderita sama ssekali tidak dapat melihat apabila memasuki

ruangan yang agak gelap secara tiba-tiba. Penyakit ini umumnya diderita oleh anak-

anak.

Prevalensi kurang vitamin A

Prevalensi dari defisiensi klinis diperkirakan dari rabun senja, bintik bitot, dan

xeropthalmia. Prevalensi klinis KVA di asia cukup rendah, berkisar antara 0,5% di

srilanka sampai 4,6% di Bangladesh pada anak-anak (allen and Gillespie, 2001).

Prevalensi lebih dari 1% dianggap menjadi masalah kesehatan masyarakat. Di

Indonesia prevalensi kekurangan vitamin A pada tahun 1970 adalah berkisar antara

2-7%. Turun menjadi 0,33 % pada tahun 1992, dan dinyatakan bebas masalah

xeropthalmia, namun tetap perlu waspada karena 50% balita masih menunjukkan

kadar vitamin dalam serum <20 mcg/dl. (direktorat gizi masyarakat, 2003)

Penyebab KVA

• Intake makanan yang mengandung vitamin a kurang atau rendah

• Rendahnya konsumsi vitamin A dan pro vitamin A pada bumil sampai

melahirkan akan memberikan kadar vitamin A yang rendah pada ASI

• MP-ASI yang kurang mencukupi kebutuhsn vitamin A

• Gangguan absorbs vitamin A atau pro vitamin A (penyakit pancreas, diare

kronik, KEP dll)

• Gangguan konversi pro vitamin A menjadi vitamin A pada gangguan fungsi

kelenjar tiroid

• Kerusakan hati (kwashiorkor, hepatitis kronik) Sifat Mudah teroksidasi Mudah

rusak oleh sinar ultraviolet Larut dalam lemak

Tanda dan Gejala

Rabun senja-kelainan mata, xerosis konjungtiva, bercak bitot, xerosis kornea

Page 25: Pengertian Gizi

Kadar vitamin A dalam plasma < 20 ug/dl

Pencegahan

Makan makanan yang mengandung vitamin A – misalnya daun-daun hijau,

tomat, wortel, mangga, ikan, telur, jeruk, papaya, labu, kentang dan red oil.

Angka static di Indonesia .

promosi kesehatan pemerintah menyatakan bahwa kapsul vitamin A harus

diterima oleh seorang perempuan paada 40 hari setelah melahirkan dan setiap 6

bulan untuk setaip anak antara 6 bulan sampai 5 tahun, dan program ini

berhasil dan tahun 1999 WHO melaporkan bahwa 64% balita telah menerima

kapsul vitamin A dan tahun 1995 hanya 0,3% anak yang menderita kekurangan

vitamin A.

c. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Adalah sekumpulan gejala yang dapat ditimbulkan karena tubuh menderita

kekurangan yodium secara terus menerus dalam waktu yang lama. Merupakan

masalah dunia Terjadi pada kaawasan pegunungan dan perbukitan yang tanahnya

tidak cukup mengandung yodium Defisiensi yang berlangsung lama akan

menggangu fungsi kelenjar tiroid yang secara perlahan menyebabkan pembesaran

kelenjar gondok.

Prevalensi

Gangguan Akibat Kekurangan Iodium WHO, UNICEF dan International

Coordinating Committee on Iodine Defeciency Disorders (ICCIDD)

mengklasifikasikan dari 191 negara, 68,1% dengan masalah GAKI, 10,5% sudah

dapat mengatasi masalah GAKI dan sisanya tidak diketahui masalah besarnya

masalah GAKI (Allen and Gillespie,2001). Prevalensi secara nasional pada tahun

1980 sekitar 30% menurun menjadi 9,8% pada tahun 1998. Namun prevalensi pada

propinsi-propinsi tertentu masih cukup tinggi, misalnya di NTT 38,1%, Maluku

33,3%, SulTeng 24,9%, dan Sumbar 20,5%. Propinsi NTT dan Maluku

dikategorikan mempunyai masalah GAKI yang berat, SulTeng dan SumBar

dikategorikan mempunyai masalh GAKI sedang, sedangkan propinsi-propinsi yang

Page 26: Pengertian Gizi

lain mempunyai masalah GAKI rinngan atau tidak mempunyai masalah GAKI

(Direktorat Gizi Masyarakat,2003)

Dampak

• Pembesaran kelenjar gondok

• Hipotiroid

• Kretinisme

• Kegagalan dan Kematian Defisiensi pada Janin

• Dampak dari kekurangan yodium pada ibu

• Meningkatkan insiden lahir mati, aborsi, cacat lahir

• Terjadi kretinisme endemis

• Jenis syaraf (kemunduran metal, bisu-tuli, diplegia spatik)

• Miksedema (memperlihatkan gejala hipotiroid dan dwarfisme) Defisiensi pada

BBL

• Penting untuk perkembangan otak yang normal

• Terjadi penurunan kognitif dan kinerja motorik pada anak usia 10-12 tahun

pada mereka yang dilahirkan dari wanita yang mengalami defisiensi yodium.

Defisiensi pada anak

Puncak kejadia pada masa remaja

Prevalensi wanita lebih tinggi dari laki-laki

Terjadi gangguan kinerja belajar dan nilai kecerdasan

Klasifikasi tingkat pembesaran kelenjar menurut WHO (1990)

Tingkat 0: tidak ada pembesaran kelenjar

Tingkat IA : kelenjar gondok membesar 2-4x ukuran normal, hanya dapat

diketahui dengan palpasi, pembesaran tidak terlihat pada posisi tengadah

maksimal

Tingkat IB : hsnys terlihat pada posisi tengadah maksimal

Tingkat II : terlihat pada posisi kepala normal dan dapat dilihat dari jarak ± 5

meter

Tingakt III : terlihat nyata dari jarak jauh.

Page 27: Pengertian Gizi

Sasaran

• Ibu hamil WUS Dosis dan kelompok sasaran pemberian kapsul yodium

• Bayi < 1 tahun : 100 mg

• Balita 1-5 tahun : 200 mg

• Wanita 6-35 tahun : 400 mg

• Ibu hamil (bumil) : 200 mg

• Ibu meneteki (buteki) : 200 mg

• Pria 6-20 tahun : 400 mg

GAKY tidak berhubungan dengan tingkat sosek melainkam dengan geografis

Spektrum gangguan akibat kekurangan yodium

• Fetus : abortus, lahir mati, kematian perinatal, kematian bayi, kretinisme nervosa

(bisu tuli, defisiensi mental, mata juling), cacti bawaan, kretinisme miksedema,

kerusakan psikomotor

• Neonates : gangguan psikomotor, hipotiroid neonatal, gondok neonates

• Anak dan remaja : gondok, hipotiroid juvenile, gangguan fungsi mental (IQ

rendah), gangguan perkembangan

• Dewasa : gondok, hipotiroid, gangguan fungsi mental, hipertiroid diimbas oleh

yodium Sumber makanan beryodium yaitu makanan dari laut seperti ikan,

rumput laut dan sea food, sedangkan penghambat penyerapan yodium

(goitrogenik) seperti kol, sawi, ubi kayu, ubi jalar, rebung, buncis, makanan

yang panas, pedas dan rempah-rempah.

.Pencegahan / penanggulangan

Fortifikasi : garam

Suplementasi : tablet, njeksi lipiodol, kapsul minyak beryodium Pencegahan

Makan makanana yang kaya akan kandungan yodium alami seperti ikan,

makanan laut dan ganggang laut dan tanaman yang tumbuh didaerah dengan

tanah yang mengandung yodium, garam beryodium dan suplemen yang

mengandung yodium.

Page 28: Pengertian Gizi

Angka statistic di Indonesia

Kekurangan yodium merupakan masalah di wilayah pedalaman di bagian wilayah

yang miskin di inonesia, dimana makanan laut mahal atau tidak teersedia, dan tanah

miskin kandungan iodium karena hujan melepaskannya. Garam beriodium tersedia

tapi banyak orang lebih memilih garam tidak beriodium karena harganya lebih

murah. WHO melaporkan bahwa masih ada 46% rumah tangga di Indonesia yang

tidak menggunakan garam beeriodium dan 10% anak sekolah yang mengalami

kekurangan iodium. Pemerintah Indonesia merekomendasikan agar semua wanita

usia subur (WUS) di daerah yang kekurangan iodium harus menerima suplemen

iodium setiap 6 bulan dari puskesmas

d. Anemia Gizi Besi (AGB) Anemia

Anemia defisiensi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu atau

beberapa bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit. Keadaan dimana kadar

hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht) dari eritrosit lebih rendah dari nilai normal,

akibat defisiensi salah satu atau beberapa unsure makanan yang ensensial yang

dapat mempengaruhi timbulnya defisiensi tersebut. Macam-macam anemia Anemia

defisiensi besi adalah anemia karena kekurangan zat besi atau sintesa hemoglobin.

Anemia megaloblastik adalah terjadinya penurunan produksi sel darah merah yang

matang, bisadiakibatkan defisiensi vitamin B12. Anemia aplastik adalah anemia

yang berat, leucopenia dan trombositopenia, hipoplastik atau aplastik.

Anemia Defisiensi Besi

• Prevalensi tertinggi terjadi di daerah miskin, gizi buruk dan penderita infeksi

• Hasil studi menunjukan bahwa anemia pada masa bayi mungkin menjadi salah

satu penyebab terjadinya disfungsi otak permanen

• Defisiensi zat besi menurunkan jumlah oksigen untuk jaringan, otot kerangka,

menurunya kemampuan berfikir serta perubahan tingkah laku.

Ciri

Page 29: Pengertian Gizi

• Akan memperlihatkan respon yang baik dengan pemberian preparat besi

• Kadar Hb meningkat 29% setiap minggu Prevalensi Anemia gizi besi

Prevelansi

Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan sekitar 40% dari penduduk di

dunia (lebih dari 2 milyar jiwa0 terkena anemia. Kelompok yang paling tinggi

prevalensinya adalah wanita hamil dan orang tua yaitu sekitar 50%, bayi dan anak

umur 2 tahun 48%, anak sekolah 40%, wanita tidak hamil 35%, adolescent 30%–

55% dan anak prasekolah 25%. Prevalensi anemia di Negara berkembang sekitar

empat kali lebih besar di bandingkan dengan Negara-negara maju. Diperkirakan

prevalensi anemia untuk anak sekolah di Negara berkembangdan maju adalah 53%

dan 9% anak prasekolah 42% dan 17% . prevalensi AGB di Indonesia pada satu

tahun pertama kehidupan masih di atas 60% walaupun angkanya menurun sejalan

dengan bertambahnyausia anak, namun prevalensinya masih tinggi yaitu 32,1%

pada anak usia 48-59 bulan. Menurut WHoanemia dikatakan menjadi masalah

kesehatan masyarakat jika prevalensi di suatu Negara yaitu < 15-40% adalah

sedang dan >40% adalah tinggi (dikorat gizi masyarakat,2003)

Tanda dan Gejala

Pucat (konjungtiva, telapak tangan, palpebra)

Lemah

Lesu

Hb rendah

Sering berdebar

Papil lidah atrofi

Takikardi

Sakit kepala

Jantung membesar

Dampak

Produktivias rendah

SDM untuk generasi berikutnya rendah

Page 30: Pengertian Gizi

Penyebab

Sebab langsung

• Kurang asupan makanan yang mengandung zat besi

• Mengkonsumsi makanan penghambat penyerapan zat besi

• Infeksi penyakit

Sebab tidak langsung

• Distribusi makanan yang tidak merata ke seluruh daerah

Sebab mendasar

• Pendidikan wanita rendah

• Ekonomi rendah

• Lokasi geografis (daerah endemis malaria)

Kelompok sasaran prioritas

• Ibu hamil dan menyusui

• Balita

• Anak usia sekolah

• Tenaga kerja wanita

• Wanita usia subur

Penanganan

• Pemberian komunikasi informasi dan edukasi (KIE) serta suplemen tambahan

pada ibu hamil maupun menyusui

• Pembekalan KIE kepada kader dan orang tua serta pemberian suplemen dalam

bentuk multivitamin kepada balita

• Pembekalan KIE kepada guru dan kepala sekolah agar lebih memperhatikan

keadaan anak usia sekolah serta pemberian suplemen tambahan kepada anak

sekolah

Pembekalan KIE pada perusahaan dan tenaga kerja serta pemberian suplemen

kepada tenaga kerja wanita

Page 31: Pengertian Gizi

• Pemberian KIE dan suplemen dalam bentuk pil KB kepada wanita usia subur

(WUS)

Pencegahan

Makan makanan yang mengandung zat besi – makanan yang kaya (zat besi)

misalnya daging, ikan, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, kacang tanah, tahu

dan tempe. Makanan-makanan ini juga sangat penting untuk ibu hamil dan anak

sejak usia 6 bulan.

Strategi penting lainnya untuk memerangi kekurangan zat besi adalah dengan

mencegah dan mengobati malaria – terutama paada saat hamil, pendidikan

mengenai KB, menganjurkan untuk menjaga jarak dan mengurangi kehamilan dan

pencegahan terhadap cacing di usus dan keteraturan pengobatan untuk cacingan.

Angka static di Indonesia

WHO melaporkan bahwa 6,4% perempuan hamil di Indonesia mengalami

kekurangan zat besi pada tahun 2000. Makan yang kaya akan zat besi biasanya sulit

didapat oleh keluarga yang miskin, dan malaria serta cacing juga merupakan

masalah di banyak tempat di Indonesia. Di wilayah yang miskin adalah sesuatu

yang biasa jika sebuah keluarga memiliki 10 orang anak walaupun program KB

suddah dijalankan. Pemerintah merekomendasikan agar perempuan hamil dan

balita harus mendapatkan suplemen yang mengandung zat besi harian dari

puskesmas.

e. Obesitas

• Adalah penyakit gizi yang disebabkan kelebihan kalori dan ditandai dengan

akumulasi jaringan lemak secara berlebihan diseluruh tubuh.

• Merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak

yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh

• Gizi lebih (over weight) dimana berat badan melebihi berat badan rata-

rata, namun tidak selalu identik engan obesitas. Tapi BB naik itu tidak

selalu obesitas

Page 32: Pengertian Gizi

Penyebab

Perilaku makan yang berhubungan dengan factor keluarga dan lingkungan

Aktivitas fisik yang rendah

Gangguan psikologis (bias sebagai sebab atau akibat)

Laju pertumbuhan yang sangt cepat

Genetic atau factor keturunan

Gangguan hormone

Gejala

Terlihat sangat gemuk

Lebih tinggi dari anak normal seumur

Dagu ganda

Buah dada seolah-olah berkembang

Perut menggantung

Penis terlihat kecil

Terdapat 2 golongan obesitas

Regulatory obesity, yaitu gangguan primer pada pusat pengatur masukan

makanan

Obesitas metabolic, yaitu kelinan metabolism lemak dan karbohidrat

Resiko / dampak obesitas

Gangguan respon imunitas seluler

Penurunan aktivitas bakterisida

Kadar besi dan seng rendah

Penatalaksanaan

Menurunkan BB sangat drastic dapat menghentikan pertumbuhannya, pada

obesitas sedang, adakalanya penderita tidak memakan terlalu banyak, namun

aktifitasnya kurang, sehingga latihan fisik yang intensif menjadi pilihan utama

Pada obesitas berat selain fisik juga memerlukan terapi diet. Jumlah energy

dikurangi, dan tubuh mengambil kekurangan dari jaringan lemak tanpa

Page 33: Pengertian Gizi

mengurangi pertumbuhan, dimana diet harus tetap mengandung zat gizi

esensial

Kurangi asupan energy, akan tetapi vitamin dan nutrisi lain harus cukup, yaitu

dengan mengubah perilaku makan

Mengatasi gangguan psikologis

Meningkatkan aktivitas fisik

Membatasi pemakaian obat-obatan yang untuk mengurangi nafsu makan

Bila terdapat komplikasi, yaitu sesak nafas atau sampai tidak dapat berjalan,

rujuk ke rumah sakit

Konsultasi (psikologi anak atau bagian endokrin).