31
Pengendalian Infeksi Kelompok 4: Arif Hardianto Jefri Kusuma Liska Sopia Rania Ardila Yohana Bili

PENGENDALIAN INFEKSI

Embed Size (px)

Citation preview

Pengendalian Infeksi

Kelompok 4:

Arif Hardianto

Jefri Kusuma

Liska Sopia

Rania Ardila

Yohana Bili

Definisi Infeksi

Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berpoliferasi di dalam tubuh yang menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005).

Infeksi adalah invasi tubuh oleh mikroorganisme dan berproliferasi dalam jaringan tubuh. (Kozier, et al, 1995)

INFEKSI

Berkembang biaknya penyakit pada hospes

disertai timbulnya respon imunologik

dengan gejala klinik atau tanpa gejala

klinik

Manusia host / penjamu

Penyakit agent

Transmisi kuman adalah :

Proses masuknya kuman ke dalam

penjamu sehingga timbul radang /

penyakit

Faktor-Faktor

Penyebab Infeksi

1) Bakteri2) Virus3) Parasit4) Fungi

Pengendalian Infeksi

Tindakan Pengendalian

TINDAKAN ASEPTIK

ANTISEPSIS

STERILISASI

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT)

DEKONTAMINASI

PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas)

TINDAKAN ASEPTIK

Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan

upaya kombinasi untuk mencegah masuknya

mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering

menyebabkan infeksi

Tujuan asepsis adalah: membasmi jumlah mikroorganisme

pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati

(alat-alat bedah dan barang-barang yang lain)

ANTISEPSIS

Proses menurunkan jumlah mikroorganisme

pada kulit, selaput lendir atau jaringan tubuh

lainnya dengan menggunakan bahan

antimikrobial (antiseptik)

Sterilisasi

Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua

mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk

endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan

cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering

(oven), zat kimia atau radiasi

Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan

semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri

pada benda mati dengan cara merebus, mengukus

atau penggunaan desinfektan kimiawi

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :

DESINFEKTAN :

Adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme

Contoh larutan desinfektan : Klorin pemutih 0,5%

untuk dekontaminasi permukaan yang lebar Klorin 0,1%

Untuk DTT kimia Glutaraldehida 2%

mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia atau sterilisasi kimia

Fenol, klorin tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir

DEKONTAMINASI :

Proses yang membuat objek mati lebih aman ditangani staf

sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV,

HIV tetapi tidak membasmi)

Peralatan medis dan permukaan harus di dekontaminasi

segera setelah terpapar darah atau cairan tubuh

PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) :

Tindakan yang dilakukan untuk

menghilangkan semua darah, cairan,

tubuh, benda asing dari kulit atau

instrumen.

Pencegahan Infeksi

Tindakan pencegahan

1. Mencuci tangan

2. Memakai sarung tangan

3. Menggunakan Masker

4. Memakai dan Membuka Skort

Isolasi

MENCUCI TANGAN

Mencuci tangan merupakan aspek yang paling penting !!!

Ada 2 kategori organisme yang ada

1. Organisme residen ( flora normal )

tidak hilang secara permanen

2. Organisme transient

mudah dihilangkan dengan cuci tangan

efektif

Kapan kita harus mencuci

tangan :

Sebelum dan sesudah melakukan tindakan

Setelah kontak dengan cairan tubuh

Setelah memegang alat yang terkontaminasi

( jarum, cucian )

Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

di ruang isolasi

Setelah menggunakan kamar mandi

Sebelum melayani makan dan minum

Pada saat akan tugas dan akhir tugas

Teknik Mencuci Tangan Bedah

Memakai sarung

tanganMenggunakan sarung tangan merupakan komponen kunci dalam meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi. (Garner dan Fevaro 1986)

Tujuan

•Mengurangi resiko petugas terkena infeksi

bakterial dari klien

•Mencegah penularan flora kulit petugas pada

klien

•Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan

mikroorganisme yang dapat berpindah dari klien

satu ke klien yang lainnya

Jenis-jenis Sarung Tangan

1. Sarung tangan bedah (dipakai sewaktu melakukan tindakan

invasif atau pembedahan )

2. Sarung tangan pemeriksaan (dipakai untuk melindungi

petugas kesehatan sewaktu melakukan pemeriksaan atau

pekerjaan rutin)

3. Sarung tangan rumah tangga (dipakai sewaktu memroses

peralatan, menangani bahan2 terkontaminasi, dan sewaktu

membersihkan permukaan yg terkontaminasi)

Jenis Sarung Tangan

Pemeriksaan

Sarung Tangan Vinil

Sarung Tangan Lateks

Sarung Tangan Nitril

Yang perlu diperhatikan dalam memakai sarung tangan

Pakailah sarung tangan yang sesuai ukuran

Gantilah saung tangan secara berkala pada tindakan

yang memerlukan waktu yg cukup lama

Potonglah kuku cukup pendek mencegah resiko robek

pada sarung tangan

Pakai lah cairan pelembab yang tidak mengandung

lemak utk mencegah kulit tangan dari keringan.

Simpan sarung tangan di tempat yang suhu nya

sedang.

Langkah memakai sarung tangan terbuka

Pegang ujung sarung

tangan kanan bagian

dalam dengan jari-jari

tangan kiri. Masukkan

tangan kanan ke dalam

sarung tangan. (Dan

atau sebaliknya).

Ambil sarung tangan kiri dengan menggunakan tangan kanan yang telah mengenakan sarung tangan. Tempatkan jari tangan kanan ke dalam lipatan luar sarung tangan. Masukan tangan kiri ke dalam sarung tangan

Rapikan posisi sarung tangan

Langkah memakai sarung tangan terbuka

Menggunakan masker

Tindakan pengamanan dengan menutup hidung, dan mulut

menggunakan masker bertujuan mencegah atau mengurangi

transmisi droplet mikroorganisme saat merawat pasien

Prosedur kerja

•Tentukan tepi atas dan bawah bagian masker

• Pegang kedua tali masker

• Ikatan pertama, bagian atas berada pada

kepala, sedangkan ikatan kedua berada

pada bagian belakang leher.

Memakai dan membuka skort isolasi

Suatu tindakan menggunakan pakaian khusus dalam

merawat pasien isolasi guna menghindari penyebaran dan

penularan penyakit, mencegah terjadinya kontaminasi dari

perawat dan sebagai proteksi bagi perawat, mencegah

pindahnya mikroorganisme dari perawat (teknik

pertahanan), serta mencegah infeksi nosokomial pada

pasien.

NO TAHAP PELAKSANAAN TINDAKAN

1 Mencuci tangan

2 Mengambil skort

3 Pegang pada bagian bahu sebelah dalam kemudian kedua tangan di

masukan bersama-sama

4 dan tali diikatkan pada pinggang bagian belakang dengan

membentuk simpul sederhana agar mudah melepasnya

5 Jika sudah selesai melakukan tindakan keperawatan, skort dilepas

dan bagian luarnya di lipat kedalam (dibalik)_

6 Setelah itu lalu cuci tangan kembali agar terhindar dari kontaminasi

kotoran

NO TAHAP PELAKSANAAN TINDAKAN

1 Mencuci tangan

2 Mengambil skort

3 Pegang pada bagian bahu sebelah dalam kemudian kedua tangan di masukan

bersama-sama

4 dan tali diikatkan pada pinggang bagian belakang dengan membentuk simpul

sederhana agar mudah melepasnya

5 Jika sudah selesai melakukan tindakan keperawatan, skort dilepas dan bagian

luarnya di lipat kedalam (dibalik)_

6 Setelah itu lalu cuci tangan kembali agar terhindar dari kontaminasi kotoran

`