58
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 1 Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN alam memproduksi tanaman pangan petani dihadapkan pada banyak kendala yang dapat menurunkan hasil produksi. Kendala dimaksud dapat berupa kendala fisik, biologi atau sosial ekonomi. Gangguan hama dan penyakit pada tanaman merupakan kendala biologi yang dapat menyebabkan penurunan hasil, baik kuantitas maupun kualitas produk bahkan sampai menggagalkan panen. Pada peningkatan indeks pertanaman padi 400, petani menanam dan memanen padi empat kali dalam setahun pada hamparan lahan yang sama. Dalam pelaksanaannya terdapat 4 faktor kunci sebagai pendukung yaitu: Penggunaan benih varietas padi umur sangat genjah, pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) secara lebih operasional , efisiensi manajemen tanam dan panen serta yang tak kalah penting pengelolaan hara secara terpadu dan spesifik lokasi. Pada penerapan pola tanam IP Padi 400 hama dan penyakit harus dikendalikan dengan baik. Pengendalian dini dimulai dengan keputusan memilih varietas yang disesuaikan dengan penyebaran hama dan penyakit. Hama dan penyakit pada tanaman padi sangat beragam, jika tidak dikendalikan dan melebihi ambang batas ekonomi dapat menurunkan produksi padi. Akibatnya pendapatan petani berkurang sehingga petani menjadi tidak sejatera. Oleh karena itu pengendalian hama penyakit tanaman secara lebih operasional mutlak diperlukan. . D

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 1

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

PENDAHULUAN

alam memproduksi tanaman pangan petani dihadapkan pada banyak

kendala yang dapat menurunkan hasil produksi. Kendala dimaksud dapat

berupa kendala fisik, biologi atau sosial ekonomi. Gangguan hama dan

penyakit pada tanaman merupakan kendala biologi yang dapat menyebabkan

penurunan hasil, baik kuantitas maupun kualitas produk bahkan sampai

menggagalkan panen.

Pada peningkatan indeks pertanaman padi 400, petani menanam dan

memanen padi empat kali dalam setahun pada hamparan lahan yang sama.

Dalam pelaksanaannya terdapat 4 faktor kunci sebagai pendukung yaitu:

Penggunaan benih varietas padi umur sangat genjah, pengendalian hama dan

penyakit terpadu (PHT) secara lebih operasional , efisiensi manajemen tanam

dan panen serta yang tak kalah penting pengelolaan hara secara terpadu dan

spesifik lokasi.

Pada penerapan pola tanam IP Padi 400 hama dan penyakit harus dikendalikan

dengan baik. Pengendalian dini dimulai dengan keputusan memilih varietas

yang disesuaikan dengan penyebaran hama dan penyakit. Hama dan penyakit

pada tanaman padi sangat beragam, jika tidak dikendalikan dan melebihi

ambang batas ekonomi dapat menurunkan produksi padi. Akibatnya

pendapatan petani berkurang sehingga petani menjadi tidak sejatera. Oleh

karena itu pengendalian hama penyakit tanaman secara lebih operasional

mutlak diperlukan.

.

D

Page 2: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 2

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

I. PENYAKIT PADI

Secara garis besar penyakit pada tanaman padi dapat dikelompokkan

menjadi :

1. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri

2. Penyakit yang disebabkan oleh jamur

3. Penyakit yang disebabkan oleh virus

1. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri

a. Hawar Daun Bakteri

Hawar Daun Bakteri (HDB) disebabkan oleh Xanthomonas oryzae (Xoo).

Merupakan penyakit penting pada tanaman padi sawah di Negara-negara

penghasil padi di dunia, termasuk Indonesia. Kehilangan hasil pada tingkat

infeksi berat Berkisar antara 20-30% dan mungkin dapat mencapai 50%.

Di Indonesia kerugian hasil oleh penyakit ini diperkirakan 15-25% tiap

tahun (Yamamoto et. al., 1977). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada

tingkat keparahan 20% sebulan sebelum panen, penyakit sudah mulai

menurunkan hasil. Di atas keparahan itu hasil padi turun 4% tiap kali

penyakit bertambah parah sebesar 10%. Varietas padi yang diinokulasi

HDB menunjukkan peningkatan jumlah gabah hampa dan penurunan

kadar protein.

Gejala Penyakit :

Gejala penyakit ini dapat dibedakan dalam 3 macam

yaitu gejala layu kresek pada tanaman muda atau

tanaman dewasa yang peka gejala hawar, dan gejala

daun kuning pucat pada tanaman. Gejala lain yang

sering terjadi di daerah tropis adalah daun berwarna

kuning pucat pada tanaman dewasa dan daun tua

berwarna hijau normal. Kadang-kadang pada helaian

daun terdapat garis berwarna hijau pucat.

Gambar 1.

Gejala Hawar Daun Bakteri Sumber : BB Padi

Page 3: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 3

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Pengendalian HDB :

Pengendalian HDB harus menggunakan beberapa konsep pengendalian

yang terdiri dari beberapa komponen yang terintegrasi, sebagai berikut:

1. Penggunaan varietas tahan seperti Conde dan Angke.

2. Tanam dengan menggunakan konsep PTT ( Pengelolaan Tanaman

Terpadu).

Konsep PTT adalah sebagai berikut :

a. Menggunakan varietas unggul baru

b. Pemilahan benih berkualitas

c. Penggunaan bahan organik jerami yang sudah dikomposkan,

kotoran hewan yang sudah dikomposkan.

d. Pemupukan urea berdasakan BWD / PHSL / KEPMEN.

e. Pengairan berselang

f. Penyiangan dengan gasrok

g. Monitoring hama penyakit dengan konsep PHT

h. Panen dengan perontok

b. Penyakit Bakteri Daun Bergores

Penyakit hawar daun bergores disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv.

Oryzicola. Kehilangan hasil akibat penyakit ini pada musim hujan 88,3-

17,1% dan pada musim kemarau 1,5-5,9%.

Gejala Penyakit :

Gejala awal penyakit bakterib ergores berupa garis pendek kebasahan

seperti terpercik air panas, lebar 0, 5-1,0 mm dan panjang 3-5 mm searah

panjang daun. Pada varietas yang peka bercak bergores memanjang

sampai beberapa cm dan beberapa bercak yang berdekatan sering bersatu

Page 4: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 4

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

membentuk gejala yang lebih luas sehingga sulit dibedakan dengan gejala

hawar daun bakteri. Pada keadaan lembab dapat ditemukan eksudat

bakteri pada permukaan daun. Bakteri dapat menyebar melalui angin dan

menimbulkan infeksi baru. Bakteri memasuki tanaman melalui kerusakan

mekanik atau melalui terbukanya Cell secara alami.

Pengendalian:

1. Gunakan benih yang bebas penyakit hawar daun bergaris.

2. Gunakan kompos jerami yang matang.

c. Penyakit Bakteri Lain

Penyakit bakteri bergaris Pseudomonas syringae pv. Panici. Ditemukan

pada bibit padi gogo dan menimbulkan kerusakan.

Gejala Penyakit :

Penyakit mulai dari bagian bawah pelepah, seperti garis kebasahan, hijau

tua berupa garis longitudinal. Panjang luka biasanya 10 cm dengan lebaar

0,5-1mm. Pada infeksi ringan tanaman dapaaaat tumbuh tanpa

memperlihatkan kerusakan. Akan tetapi bila infeksi berat menyebabkan

kerdil dan kematian bibit.

Pengendalian:

Belum diketahui. Penyakit ini ditularkan melalui benih.

d. Penyakit Bakteri Busuk Pelepah Busuk Batang

Bacterial sheath rot Pseudomonas syringae pv syringae merusak batang,

menghasilkan bercak coklat, atau hitam pada nodus, panicel dan benih

bisa menjadi steril.

Page 5: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 5

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

e. Penyakit Lainnya

Bakteri busuk hitam, bercak hitam pada gabah pada bagian ujung, tengah-

tengah atau jarang pada bagian dasar. Bakteri menyusup lapiran aleuron

dan bagian atas endosperm. Pseudomonas itoana.

Busuk gabah (Pseudomonas glumae). Gabah yang terinfeksi jarang pada

panicel, pada beberapa kasus hampir setengah bulir rusak. Bulir yang

terinfeksi putih kehijauan kemudian menjadi abu-abu kotor selanjutnya

menjadi kuning coklat.

2. Penyakit yang disebabkan oleh jamur

a. Blas

Penyakit blas yang disebabkan cendawan Pyricularia

grisea merupakan salah satu kendala utama dalam

upaya peningkatan produksi, terutama pada

pertanaman padi gogo. Penyakit blas dijumpai juga

pada pertanaman padi di daerah pasang surut dan

rawa. Daerah endemik penyakit blas di Indonesia

adalah Lampung, Sumatera Selatan, Jambi,

Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi

Tenggara dan Jawa Barat (Sukabumi). Penyakit blas

khususnya blas leher menjadi tantangan yang lebih

serius karena banyak ditemukan pada beberapa varietas padi sawah di

Jawa Barat (Sukabumi, Kuningan) dan Lampung (Tulang Bawang,

Lampung Tengah). Cendawan P. grisea dapat menyerang daun padi, buku

batang, leher malai, malai padi, bulir padi dan kolar daun. Penyakit blas

tidak hanya menyerang tanaman padi, tetapi dapat menyerang tanaman

lain seperti gandum, sorgum dan spesies rumput-rumputan. Serangan blas

daun yang tinggi dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan anakan

produktif yang menyebabkan malai kecil dengan sedikit gabah bahkan

Gambar 2 Gejala Penyakit Blas Sumber : BB Padi

Page 6: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 6

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Gambar 3 Daun yang terserang

Blas Sumber : BB Padi

dapat menyebabkan seluruh tanaman mati sebelum berbunga. Serangan

blas leher dapat menurunkan hasil secara langsung karena leher malai

busuk dan patah sehingga pengisian terganggu dan bulir padi menjadi

hampa.

Gejala :

Cendawan P. grisea mempunyai banyak ras, ras-ras

tersebut dapat berubah dan terbentuk ras baru

dengan cepat apabila populasi tanaman atau sifat

ketahanan tanaman berubah. Pada kondisi

lingkungan yang mendukung, satu siklus penyakit

blas yaitu dimulai ketika spora cendawan menginfeksi

dan menghasilkan suatu bercak pada tanaman padi

dan berakhir ketika cendawan bersporulasi dan

menyebarkan spora baru melalui udara terjadi dalam

sekitar 1 minggu. Selanjutnya dari satu bercak dapat menghasilkan

ratusan sampai ribuan spora dalam satu malam dan dapat terus

menghasilkan spora selama lebih dari 20 hari.

Penyakit blas lebih menyukai kondisi periode embun yang panjang,

kelembaban yang tinggi, sedikit atau tidak ada angin pada malam hari dan

temperatur malam hari sekitar 22-29oC. Daun yang basah yang berasal

dari embun ataupun sumber lain sangat dibutuhkan untuk infeksi. Spora

dihasilkan dan dilepaskan pada kondisi kelembaban relatif yang tinggi, dan

tidak ada spora yang dihasilkan pada kondisi kelembaban di bawah 89%.

Sporulasi meningkat apabila kelembaban relatif di atas 93%, sedangkan

temperatur optimum untuk perkecambahan spora, pembentukan bercak

dan sporulasi adalah 32-35oC.

Page 7: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 7

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Bercak secara cepat akan berkembang menjadi lebih besar pada suhu 32oC

selama 8 hari dan sesudahnya perkembangan bercak akan menurun.

Perluasan bercak berlangsung lambat dan konstan pada suhu 16oC dalam

waktu 20 hari. Faktor lain yang mendukung perkembangan penyakit blas

adalah pemakaian pupuk nitrogen yang berlebihan, tanah dalam kondisi

aerobik dan stress kekeringan. Pemupukan nitrogen yang tinggi

menghasilkan daun yang lunak dan terkulai sehingga lebih rentan

terhadap penyakit blas.

Pengendalian :

Ketahanan Varietas. Cara yang paling efektif, murah dan ramah

lingkungan dalam pengendalian penyakit blas adalah penggunaan varietas

tahan. Penggunaan varietas tahan tersebut harus disesuaikan dengan

sebaran ras yang dominan di suatu daerah. Apabila tanaman padi ditanam

berturut-turut sepanjang tahun maka harus dilakukan pergiliran varietas

atau rotasi gen. Beberapa varietas yang masih menunjukkan reaksi tahan

sampai sekarang adalah Limboto, Danau Gaung, Situ Patenggang dan

Batutegi.

Pemakaian jerami sebagai kompos. Cendawan P. grisea dapat bertahan

pada sisa-sisa tanaman padi atau jerami dan benih dari pertanaman padi

sebelumnya, sehingga sumber inokulum selalu tersedia dari musim ke

musim. Indonesia termasuk iklim tropis yang tidak mempunyai musim

dingin sangat menguntungkan patogen blas. Tanpa over winter dan

keadaan kering, miselia dan spora dapat bertahan selama satu tahun.

Pembenaman jerami dalam tanah sebagai kompos dapat menyebabkan

miselia dan spora mati karena naiknya suhu selama proses dekomposisi.

Penggunaan pupuk nitrogen dengan dosis anjuran. Percobaan tingkat

Page 8: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 8

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

pemupukan N yang berbeda pada padi gogo membuktikan adanya

peningkatan serangan P. grisea. Hal ini juga berhubungan dengan varietas

yang digunakan, jenis tanah dan jenis pupuk. Dosis pupuk N berkolerasi

positif terhadap intensitas penyakit blas, artinya semakin tinggi dosis

pupuk N maka intensitas penyakit makin tinggi.

Pendekatan Kimiawi. Pengendalian penyakit blas akan efektif apabila

dilaksanakan sedini mungkin dengan perlakuan benih, hal ini disebabkan

karena penyakit blas dapat ditularkan melalui benih. Efikasi fungisida untuk

perlakuan benih hanya bertahan 6 minggu dan selanjutnya perlu diadakan

penyemprotan tanaman. Aplikasi penyemprotan untuk menekan serangan

penyakit blas leher adalah dua kali yaitu pada saat anakan maksimum dan

awal berbunga. Beberapa fungisida yang dapat digunakan untuk

mengendalikan penyakit blas adalah yang mengandung bahan aktif

isoprotionalane, benomyl+mancoseb, kasugamycin dan thiophanate

methyl.

b. Penyakit Hawar Pelepah (Rhizoctonia solani Kühn)

Hawar pelepah padi menjadi penyakit yang semakin penting di beberapa

negara penghasil padi. Di Indonesia, hawar pelepah

mudah ditemukan pada ekosistem padi dataran tinggi

sampai dataran rendah. Gejala penyakit dimulai pada

bagian pelepah dekat permukaan air. Gejala berupa

bercak-bercak besar berbentuk jorong, tepi tidak

teratur berwarna coklat dan bagian tengah berwarna

putih pucat. Semenjak dikembangkan varietas padi

yang beranakan banyak dan didukung oleh pemberian

pupuk yang berlebihan terutama nitrogen, serta cara

tanam dengan jarak yang rapat menyebabkan perkembangan hawar

Gambar 4 Pelepah padi yang terserang

Sumber : BB Padi

Page 9: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 9

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

pelepah semakin parah. Kehilangan hasil padi akibat penyakit hawar

pelepah dapat mencapai 30%.

Gejala :

Penyakit hawar pelepah mulai terlihat berkembang di sawah pada saat

tanaman padi stadia anakan maksimum dan terus berkembang sampai

menjelang panen, namun kadang tanaman padi di pembibitan dapat

terinfeksi parah. Rhizoctonia solani Kühn termasuk cendawan tanah,

sehingga disamping dapat bersifat sebagai parasit juga dapat sebagai

saprofit. Pada saat tidak ada tanaman padi, cendawan ini dapat menginfeksi

beberapa gulma di pematang juga tanaman palawija yang biasanya

digunakan untuk pergiliran tanaman seperti jagung dan kacang-kacangan.

Cendawan ini bertahan di tanah dalam bentuk sklerosia maupun miselium

yang dorman. Sklerosia banyak terbentuk pada tumpukan jerami sisa panen

maupun pada seresah tanaman yang lain. Selama pengolahan tanah

sklerosia tersebut dapat tersebar ke seluruh petakan sawah dan menjadi

inokulum awal penyakit hawar pelepah pada musim tanam berikutnya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa sumber inokulum penyakit hawar

pelepah selalu tersedia sepanjang musim.

Pengendalian :

Hawar pelepah padi (Rhizoctonia solani Kühn.) dapat dikendalikan secara

kimia, biologi, dan teknik budidaya. Pengendalian secara kimia dengan

menggunakan fungisida berbahan aktif benomyl, difenoconazol, mankozeb,

dan validamycin dengan dosis 2cc atau 2g per satu liter air dapat menekan

perkembangan cendawan R. solani Kühn dan keparahan hawar pelepah.

Pengendalian secara biologi dengan penyemprotan beberapa bakteri

antagonis dapat mengurangi tingkat keparahan hawar pelepah.

Page 10: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 10

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Penambahan bahan organik yang sudah terdekomposisi sempurna/sudah

matang (kompos jerami dengan C/N rasio ±10) dengan dosis 2 ton/ha,

dapat menekan perkecambahan sklerosia di dalam tanah dan menghambat

laju perkembangan penyakit hawar pelepah di pertanaman. Pengendalian

dengan teknik budidaya diantaranya yaitu menerapkan jarak tanam tidak

terlalu rapat, pemupukan komplit dengan pemberian nitrogen sesuai

kebutuhan, serta didukung oleh cara pengairan yang berselang.

Cara ini dapat menekan laju infeksi cendawan R. solani pada tanaman padi.

Disamping itu, pengurangan sumber inokulum di lapangan dapat dilakukan

dengan sanitasi terhadap gulma-gulma disekitar sawah. Pengendalian

penyakit hawar pelepah mempunyai peluang keberhasilan yang lebih tinggi

bila taktik-taktik pengendalian tersebut di atas dipadukan (pengendalian

penyakit secara terpadu).

c. Penyakit Hawar Daun Jingga Red Stripe

Penyebab penyakit masih belum jelas. Peneliti di

International Rice research Institute (IRRI)

menyebutkan bahwa penyakit ini disebabkan oleh

jamur. Suparyono (1989) dan Mogi (1987)

mengatakan bahwa penyakit hawar daun jingga

(HDJ) diduga disebabkan oleh bakteri (putih :

Pseudomonas sp. dan kuning : Baccilus sp).

Penyakit ini merupakan penyakit yang relatif

masih baru. Pertama ditemukan di daerah

kabupaten Subang Jawa Barat pada MK 1987

disebut sebagai penyakit Bacterial Red Stripe (BRS. Sampai saat ini penyakit

Gambar 5 Tanaman yang terserang Hawar

Daun Jingga Sumber : BB Padi

Page 11: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 11

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

tersebar di hampir seluruh Pulau Jawa dan Sumatera, terutama di dataran

rendah (<100 m dpl). Penyakit umumnya timbul pada saat tanaman

mencapai stadia generatif, pada musim kemarau. Di Jalur Pantura Jawa

Barat penyakit ini dijumpai merata di kabupaten Karawang, Subang,

Indramayu, dan Cirebon.

Gejala :

Gejala penyakit diawali dengan bercak kecil berwarna jingga, yang timbul di

mana saja pada helaian daun. Pada stadia perkembangan penyakit lebih

lanjut terbentuk gejala hawar mirip gejala yang ditimbulkan oleh hawar

daun bakteri (BLB). Mekanisme penurunan hasil karena hawar daun jingga

serupa yang disebabkan oleh hawar daun bakteri , yaitu meningkatkan

gabah hampa dan gabah terisi tidak sempurna.

Pengendalian :

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa perkembangan penyakit

HDJ sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor praktek produksi yang dilakukan

seperti varietas, pemupukan, jarak tanam, dan pengairan. Untuk itu,

pengendalian penyakit HDJ dianjurkan dengan cara mengatur penggunaan

faktor-faktor tersebut.

d. Penyakit Busuk Pelepah Sarocladium oryzae

Penyakit busuk pelepah ditemukan pada tiap musim tanam dengan tingkat

kerusakan ringan. Kerusakan terjadi pada pelepah daun paling atas yang

menutupi malai muda pada akhir fase bunting. Bila patogen penyebab

penyakit ini berkembang parah didalam pelepah dapat menyebabkan malai

tidak keluar atau hanya keluar sebagian (tidak berkembang) sehingga hanya

menghasilkan sedikit bulir padi.

Page 12: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 12

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Gejala :

Gejala awal berupa bercak bulat memanjang tidak

teratur 0,5 -1,5 cm, warna abu-abu di tengah dan

coklat dipinggir. Bercak terus berkembang,

bersambung dengan bercak lainnya dan akhirnya

dapat menutupi seluruh permukaan pelepah daun

bendera. Patogen berkembang dengan

menghasilkan spora yang berlimpah. Spora

terlempar dan kemudian menempel pada tanaman lain. Pada pagi hari

bersama dengan embun, spora masuk ke dalam pelepah kemudian

berkecambah dan siap menginfeksi jaringan pelepah. Penyakit lebih banyak

ditemukan pada dataran sedang, lebih parah menginfeksi pada rumpun

tanaman yang beranakan banyak.

Pengendalian

Pengendalian untuk menekan sumber inokulum dapat dilakukan dengan

membersihkan tanaman yang terinfeksi dari lahan. Memilih benih yang

sehat dan benih perlu diberi perlakuan fungisida berbahan aktif

karbendazim, mankozeb atau benomil. Pengendalian untuk menekan laju

perkembangan penyakit dapat dilakukan dengan mengatur jarak tanam,

pemberian pupuk K yang cukup. Penyemprotan dengan fungisida yang sama

pada fase bunting.

e. Penyakit Busuk batang (Helminthosporium sigmoideum)

Penyakit busuk batang merupakan salah satu

penyakit utama padi di Indonesia. Penyakit ini selalu

ditemukan pada setiap musim tanam dengan

kategori infeksi ringan sampai sedang. Pada musim

Page 13: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 13

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

hujan, lebih dari 60% tanaman padi di jalur pantura Jawa Barat mengalami

kerebahan akibat diinfeksi cendawan H. Sigmoideum. Kerebahan

menyebabkan persentase gabah hampa meningkat. Kehilangan hasil padi

akibat penyakit busuk batang 25-30%. Busuk batang ditemukan lebih parah

pada varietas padi beranakan banyak yang ditanam pada lokasi kahat

kalium serta berdrainase jelek. Umumnya penyakit ini kurang mendapat

perhatian, karena dianggap sebagai gangguan yang bersifat klasik dan

biasa-biasa saja.

Gejala :

Gejala penyakit diawali dengan bercak kecil kehitaman pada pelepah bagian

luar di atas batas permukaan air, selanjutnya bercak membesar. Cendawan

penyebab penyakit menembus bagian dalam pelepah dan menginfeksi

batang sehingga menyebabkan busuk pada batang dan pelepah. Cendawan

penyebab busuk batang menghasilkan sklerosia yang berbentuk bulat kecil

berwarna hitam. Sklerosia banyak terdapat pada bagian dalam batang padi

yang membusuk. Selama kondisi lingkungan kurang menguntungkan,

cendawan menghasilkan sklerosia secara berlimpah sebagai alat untuk

bertahan hidup. Sklerosia tersimpan dalam tunggul dan jerami sisa panen.

Selama pengolahan tanah sklerosia tersebut dapat tersebar ke seluruh

petakan sawah dan menjadi inokulum awal penyakit busuk batang pada

musim tanam berikutnya.

Pengendalian :

Fungisida berbahan aktif difenoconazol dianjurkan untuk mengendalikan

penyakit busuk batang. Pengendalian dengan teknik pengelolaan lingkungan

yang dilaporkan dapat menekan penyakit busuk batang diantaranya adalah:

jerami dan tunggul dari tanaman yang terinfeksi diangkut keluar petakan

sawah dan dibakar, pengeringan sawah secara berkala, pemupukan komplit

Page 14: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 14

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

dan nitrogen diberikan sesuai kebutuh tanaman, jarak tanam tidak terlalu

rapat, dan memilih varietas padi yang tidak mudah rebah.

f. Penyakit Gosong Palsu/False smut

Penyakit gosong palsu disebabkan oleh jamur Ustilagonoidea virens (Cooke)

Takah. Penyakit menyebabkan pengapuran dan menurunkan berat 1000

butir, juga dapat menyebakan penurunan daya berkecambah diatas 35%.

Kehilangan hasil akibat penyakit ini di Indonesia belum pernah ada laporan,

tetapi di India dilaporkan dapat mencapai 75%. Gabah/biji terinfeksi

menjadi besar berwarna hijau kuning berupa massa spora lebih kurang

berdiameter 1 cm atau lebih. Warna bola massa spora tersebut menjadi

gelap atau berubah menjadi hitam kehijauan. Bagian tengah dari massa

spora tersebut adalah massa miselia yang keras terdiri dari hifa-hifa hyalin

dan tipis. Spora U. virens adalah kecil-kecil, bulat, halus. Secara umum tidak

semua biji dalam satu malai yang terinfeksi.

Penyakit berkembang di dataran rendah maupun

tinggi. Jamur biasanya masuk pada ovari pada stadia

awal pembungaan, tetapi dapat juga menginfeksi pada

biji yang masak. Askospora dihasilkan dari perithesia

bertepatan dengan awal penyerbukan padi. Askospora

tersebut menjadi sumber inokulum primer. Askospora

jatuh pada kepala putik dan menginfeksi biji. Jamur

mengkonversi

Gejala :

Penyakit berkembang di dataran rendah

maupun tinggi. Jamur biasanya masuk

pada ovari pada stadia awal pembungaan,

Page 15: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 15

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

tetapi dapat juga menginfeksi pada biji yang masak. Askospora dihasilkan

dari perithesia bertepatan dengan awal penyerbukan padi. Askospora

tersebut menjadi sumber inokulum primer. Askospora jatuh pada kepala

putik dan menginfeksi biji. Jamur mengkonversi ovary menjadi bola smut

yang memproduksi banyak konidia. Konidia disebarkan oleh angin dan

berkecambah dalam beberapa jam, sebagai sumber inokulum sekunder.

Jamur dapat bertahan sebagai sklerosia atau bola spora yang keras yang

disebut pseudomorphs yang dilaporkan dapat bertahan lebih dari 4 bulan di

bawah kondisi lahan. Selain padi, dapat menginfeksi gulma Panicum

trypheron, Digitaria adscendens, D. Marginata, padi liar, dan jagung yang

merupakan sumber inokulum penting antar musim tanam padi di daerah

tropik. Periode hujan, kelembaban tinggi, dan nitrogen tanah yang tinggi

dilaporkan cocok untuk perkembangan penyakit ini. Angin merupakan agen

penyebaran spora dari tanaman ke tanaman.

Pengendalian :

Pengendalian dapat dilakukan dengan menghilangkan jerami dan tunggul

tanaman yang terinfeksi. Penyemprotan fungisida dapat dilakukan dengan

captan, captafol, fentin hydroxide, mancozeb dan Copper oxychloride,

carbendazim, dan fungisida tembaga yang dilaporkan efektif mengendalikan

penyakit.

g. Penyakit Bercak Daun Coklat/brown spot

(Helminthosporium Oryzae)

Penyakit bercak daun coklat sangat umum pada tanaman padi di seluruh

dunia. Penyakit ini menyebabkan kehilangan hasil baik secara kuantitatif

mau pun kualitatif. Dilaporkan penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan

hasil sampai 90%. Penyakit ini banyak ditemukan pada pertanaman padi

Page 16: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 16

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

terutama di tanah-tanah marginal yang kurang subur, atau kahat unsur hara

tertentu.

Hubungan antara terjadinya penyakit dengan ketersediaan unsur hara tanah

sangat erat. Tanaman yang kurang sehat sangat mudah terserang penyakit

ini. Pada kondisi tanah yang kahat unsur kalium penyakit bercak coklat

dapat menimbulkan kerugian hasil 50 sampai 90 persen. Faktor lain yang

berpengaruh adalah sistem drainase yang tidak baik, sehingga mengganggu

terserapnya unsure – unsure hara.

Gejala :

Gejala khas penyakit ini adalah adanya bercak coklat

pada daun berbentuk oval yang merata di

permukaan daun dengan titik tengah berwarna abu-

abu atau putih. Titik abu-abu di tengah bercak

merupakan gejala khas penyakit bercak daun coklat

di lapang. Bercak yang masih muda berwarna coklat

gelap atau keunguan berbentuk bulat. Pada varietas

yang peka panjang bercak dapat mencapai panjang 1 cm. Pada serangan

berat, jamur daopat menginfeksi gabah dengan gejala bercak berwarna hitam

atau coklat gelap pada gabah.

Pengendalian :

Banyak literature yang menyebutkan pengendalian brown spot

menggunakan fungisida. Beberapa metode juga telah dilakukan untuk

mengendalikan penyakit ini termasuk dengan managemen nutrisi tanah,

varietas tahan, dan penggunaan bahan kimia pada banih dan tanaman.

Beberapa bahan kimia termasuk iprodione and carbendazim, mancozeb dan

propiconazole dapat menurunkan serangan patogen ini. Rabcide 50 WP

Page 17: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 17

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

merupakan fungisida yang dianjurkan untuk mengendalikan penyakit bercak

daun coklat H. oryzae pada pertanaman padi gogo. Penggunaan

Pseudomonas fluorescens untuk seed treatment dan perendaman akar bibit

juga tyelah dilakukan untuk pengendalian.

3. Penyakit yang disebabkan oleh virus

a. Kerdil Rumput (Rice Grassy Stunt Virus)

Penyakit kerdil rumput disebabkan oleh virus, yaitu Rice Grassy Stunt Virus

(RGSV) yang merupakan anggota Tenuivirus. Partikel virus ini berbentuk

filamentous. Penyakit kerdil rumput ada dua macam tipe. Penyakit kerdil

rumput tipe 1 mempunyai gejala: Tanaman sangat kerdil dengan anakan

yang banyak, pertumbuhan tanaman sangat tegak, pada ruas-ruas batang

muncul banyak rosset dan seperti rumput, daun-daun pendek, sempit,

berwarna hijau kekuningan, kadang pada bagian daun terdapat bercak

karat kecil-kecil. Daun tanaman terinfeksi mungkin menjadi hijau ketika

ditambahkan pupuk nitrogen. Rumpun yang terserang tidak menghasilkan

malai.

Penyakit kerdil rumput tipe 2 mempunyai gejala yang berbeda dengan tipe

1. Pada tanaman yang terinfeksi virus kerdil rumput tipe 2 saat awal

stadia, menunjukkan tanaman agak kerdil, menguning pada daun bawah,

Page 18: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 18

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

dan helaian daun menyempit. Pada daun bawah tersebut kadang muncul

bercak karat tak beraturan. Tanaman yang terinfeksi pada umur 30 hari

atau lebih menunjukkan gejala mirip penyakit tungro, satu rumpun yang

terserang kadang hanya beberapa anakan atau bahkan gejala hanya pada

beberapa daun saja, gejala kuning kadang hanya terjadi pada daun

bawah/daun tua, tanaman yang terserang pada stadia dewasa,

menunjukkan daun berwarna kuning-oranye tetapi lebar daun normal,

jumlah anakan dan tinggi tanaman sama dengan tanaman sehat.

Gejala :

Virus kerdil rumput ditularkan oleh serangga vektor: Wereng coklat

Nilaparvata lugens Stal., Nilaparvata bakeri Muir and N. muiri China.

Interaksi antara virus kerdil rumput dan vektornya adalah persistent tanpa

transovarial (tidak diturunkan pada anaknya melalui telur). Periode makan

akuisisi yang diperlukan wereng untuk mendapatkan virus sekitar 30

menit. Periode makan inokulasi untuk menularkan virus pada tanaman

sehat lebih kurang 9 menit. Periode inkubasi virus dalam

serangga untuk dapat ditularkan pada tanaman sehat adalah 5-28 hari

(rata-rata 11 hari). Sedangkan periode inkubasi dalam tanaman sampai

munculnya gejala adalah 10-19 hari. Setelah makan pada tanaman

terinfeksi RGSV, sekitar 5% - 60 % wereng coklat N. Lugens menjadi

infektif, dan lebih kurang 50% wereng coklat vektor pembawa RGSV dapat

menularkan. Selama hidup wereng coklat tersebut tetap viruliferus dan

dapat menularkan virus pada tanaman sehat. Inang utama RGSV adalah

tanaman padi: Oryza sativa, O. rufipogon, dan O. glaberrima. Sedangkan

inang sekunder RGSV dilaporkan adalah beberapa gulma seperti: Cynodon

dactylon, Cyperus rotundus, Echibochloa colona, Leersia hexandra, dan

Monochoria vaginalis.

Page 19: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 19

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Pengendalian :

Pengendalian penyakit kerdil rumput dapat dilakukan dengan penggunaan

kultivar tahan virus maupun varietas tahan wereng coklat. Sumber

ketahanan terhadap virus RGSV tipe 1 adalah Oriza nivara Sharma &

Shastry (spesies padi liar), tetapi tidak tahan terhadap RGSV tipe 2.

Pengendalian terhadap wereng coklat, dengan varietas tahan, bahan

kimia, ataupun cara lainnya dilaporkan dapat mengurangi perkembangan

penyakit. Kultur teknis untuk menurunkan populasi wereng coklat dapat

mengurangi sumber inokulum virus, antara lain dengan: rotasi tanaman

dengan tanaman sekunder, segera memusnahkan tunggul dan ratoon

setelah panen, penggenangan untuk beberapa hari, dan jarak tanam yang

tidak terlalu rapat.

b. Tungro

Penyakit tungro merupakan salah satu kendala produksi padi nasional

karena kehilangan hasil yang diakibatkannya tinggi, saat ini telah

menyebar hampir keseluruh Indonesia terutama seranganya sering meluas

(ledakan serangan/outbreak) di daerah sentra produksi beras nasional

seperti di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Kalimantan

Selatan. Menurut Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, luas tanaman

terinfeksi setiap tahunnya rata-rata mencapai 16.477 ha, rusak total (puso)

1.027 ha selama periode 1996-2002. Dengan perkiraan kehilangan hasil

dari tanaman terinfeksi rata-rata 20%, tanaman puso 90%, harga gabah

Rp. 1200 /kg kerugian akibat penyakit tungro mencapai Rp. 14,1 Milyar.

Pada saat terjadi ledakan serangan nilai kerugian bisa melebihi dari

perhitungan tersebut diatas. Ledakan tungro sepuluh tahun terakhir ini

terjadi di Kabupaten Klaten pada tahun 1995 dengan luas tanaman

terserang 12.340 ha, di Nusa Tenggara Barat pada 1998 dengan luas

serangan mencapai 15.000 ha. Disamping itu penyebaran tungro di Jawa

Page 20: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 20

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Barat terutama di dataran rendah Kabupaten Subang di Jalur Pantai Utara

(Jalur Pantura) semakian meluas.

Gejala :

Infeksi virus tungro menyebabkan tanaman

kerdil, daun muda berwarna kuning dari ujung

daun, daun yang kuning nampak sedikit melintir

dan jumlah anakan lebih sedikit dari tanaman.

Secara umum hamparan tanaman padi terlihat

berwarna kuning dan tinggi tanaman tidak

merata, terlihat spot-spot tanaman kerdil. Penyakit tungro disebabkan oleh

dua jenis virus yaitu virus bentuk batang (RTBV: rice tungro bacilliform

virus) dan bentuk bulat (RTSV : rice tungro sperical virus) yang hanya dapat

ditularkan oleh wereng, terutama yang paling efisien adalah spesies wereng

hijau Nephotettix virescens Distant Wereng gabah saat panen yang

tumbuh), teki, dan eceng. Wereng hijau spesies N. Virescens telah

mendominasi komposisi spesies wereng hijau di Jawa, Bali, dan Nusa

Tenggara Barat. Populasi N.virescens jarang mencapai kepadatan populasi

tinggi sehingga tidak menimbulkan kerusakan langsung. Adanya kebiasaan

pemencaran imago terutama di daerah tanam tidak sermpak, meskipun

populasinya rendah apabila ada sumber inokulum efektif menyebarkan

tungro. Kehilangan hasil akan tinggi bahkan bisa tidak menghasilkan sama

sekali bila kedua virus menginfeksi tanaman peka dan terjadi pada saat awal

fase vegetatif tanaman. Kehilangan hasil terjadi karena jumlah anakan

sedikit dan terganggunya fotosintesa akibat daun berwarna kuning

klorofilnya kurang sehingga pengisian gabah tidah sempurna. Virus bulat

dari segi penyebaran tungro sangat penting karena virus batang hanya

dapat disebarkan oleh wereng hijau apabila wereng hijau telah memperoleh

virus bulat. Virus bulat biasanya ditemukan menginfeksi terlebih dahulu

Page 21: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 21

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

pada tanaman maupun pada wereng hijau. Terjadi 2 puncak tambah

tanaman terinfeksi dalam satu periode pertumbuhan tanaman padi. Puncak

pertama terjadi pada saat tanaman umur satu bulan setelah tanam dan

puncak yang kedua terjadi saat tanaman umur dua bulan setelah tanam.

Siklus infeksi pertama dilakukan oleh wereng hijau imigran dari sekitarnya,

sebangkan siklus kedua oleh keturunannya yang berkembang di lokasi

tersebut.

Pengendalian

Pengendalian penyakit tungro dianjurkan dilakukan dengan memadukan

teknik pengendalian yang berefek sinergis memperkuat meknisme

pengendalian alami, dalam sistem pengelolaan tanaman terpadu, yang

diitroduksikan/aplikasikan secara bertahap sesuai dengan tahapan budidaya.

Aplikasi insektisida untuk mematikan secara cepat wereng hijau agar efisien

dan berdampak paling sedikit terhadap lingkungan, sebaiknya dilakukan

berdasarkan hasil pengamatan tentang kondisi ancaman tungro.

Pra-tanam

1. Rencanakan tanam bersamaan pada areal sehamparan minimal ada

luasan 40ha, berdasarkan jangkauan dari satu sumber inokulum.

2. Rencanakan waktu tanam dengan memperkirakan saat puncak

kepadatan populasi wereng hijau dan keberadaan tungro terjadi,

tanaman telah melewati fase vegetatif.

3. Bersihkan sumber inokulum tungro seperti singgang, bibit yang tumbuh

dari ceceran gabah, rumput teki dan eceng sebelum membuat

pesemaian. Wereng hijau memperoleh virus dari sumber-sumber

inokulum tersebut. Biarkan pematang ditumbuhi rumput lain selain

sumber inokulum tersebut untuk tempat berlindung musuh alami.

Page 22: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 22

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

4. Tanam varietas tahan tungro dengan memperhatikan kesesuaian

varietas.

Tanam (dari saat pesemaian sampai akhir fase vegetatif tanaman)

Untuk mengetahui ancaman tungro, terlebih-lebih apabila poin 1-4 periode

pra-tanam tidak dapat dilakukan, amati ancaman tungro di pesemaian dan

saat tanaman muda dengan cara sebagai berikut :

1. Amati populasi wereng hijau di pesemaian dengan jaring serangga 10 kali

ayunan. Uji infeksi virus dengan uji yodium dari 20 daun. Apabila hasil

perkalian antara jumlah wereng hijau dan persentase daun terinfeksi

sama atau lebih dari 75 maka tanaman terancam. Aplikasi antifidan

dengan bahan aktif imidacloprid, thiametoxam atau bahan aktif lainnya di

pesemaian atau saat tanaman umur 1 minggu setelah tanam untuk

menghambat pemerolehan dan penularan. Apabila tidak mampu

mengamati populasi dan tanaman terinfeksi di pesemaian, amati gejala

tungro saat tanaman umur 3 mst.

2. Tanam dengan cara legowo 2 baris atau 4 baris. Pemencaran wereng

hijau berkurang pada pola sebaran inang yang ditanam secara legowo.

3. Pada saat tanaman umur 3 mst, apabila dari petakan alamiah dengan

luas kurang lebih 100m2 ditemukan 2 rumpun tanaman bergejala tungro,

tanaman terancam. Lakukan secepatnya aplikasi insektisida fungsi ganda

yaitu insektisida yang dapat mematikan wereng hijau dan pada residu

rendah bersifat antifidan misalnya insektisida berbahan aktif imidacloprid

atau thiametoxam atau yang lainnya untuk menghambat pemerolehan

dan penularan virus.

4. Sawah jangan dikeringkan, usahakan paling tidak dalam kondisi air

macakmacak. Sawah kering merangsang pemencaran wereng hijau yang

dapat memperluas penularan.

Page 23: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 23

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

c. Kerdil Hampa (Rice Ragged Stunt Virus)

Penyakit kerdil hampa merupakan penyakit yang

disebabkan oleh virus. Penyakit mulai dikenal di

Indonesia pada tahun 1977. Penyakit kerdil hampa

terdapat di Jawa, Sumatra, Bali, Sulawesi, dan

Lombok. Pada tahun 1999, dilaporkan penyakit ini

menyerang pada tanaman padi di Jawa Barat seluas

49.917 ha. Infeksi menyebabkan hasil tanaman

menurun atau bahkan tidak menghasilkan biji. Di

Indonesia, kehilangan hasil mencapai 53-82% jika 34-76% pertanaman

terinfeksi.

Gejala :

Gejala penyakit kerdil hampa antara lain tanaman memendek, daun

bendera melintir, dan malai tidak keluar atau keluar sebagian. Dari malai

yang sebagian keluar, gabah biasanya hampa. Tanaman membentuk

anakan bercabang dan terjadi bengkakan sepanjang tulang daun. Warna

daun yang terinfeksi tidak berbeda dengan daun tanaman sehat, dan

seringkali daun tetap berwarna hijau meskipun sudah lewat masa

berbunga. Tinggi tanaman berkurang 40% - 50% bervareasi tergantung

varietas.Tanaman terserang menghasilkan gabah yang hampa.

Pengendalian

Pengendalian yang dianjurkan adalah dengan penanaman varietas tahan

wereng coklat, dan mengadakan pergiliran varietas. Sampai sekarang

belum ada informasi tentang varietas tahan terhadap penyakit kerdil

hampa ini. Eradikasi selektif terhadap tanaman sakit dilakukan untuk

menghilangkan sumber inokulum. Selain itu dengan mengendalikan

vektornya, yaitu wereng coklat.

Page 24: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 24

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Gambar 2. Lonchura maja

II. HAMA PADI

1. Burung

Burung menimbulkan kerusakan pada stadia padi

matang susu hingga pemasakan bulir (menjelang

panen). Serangan burung mengakibatkan banyak biji

yang hilang sehingga malai tidak ada bijinya kerusakan

sedang hingga berat terjadi pada tanaman padi yang

mencapai stadia generatif lebih dahulu. Kerugian

ekonomi lain adalah meningkatnya biaya produksi

karena adanya penambahan tenaga kerja untuk

menghalau burung yang menyerang pertanaman.

Berbagai spesies burung tercatat sebagai hama

potensial pada pertanaman padi, diantaranya

beberapa spesies burung pipit (Jawa : manuk

emprit; Sunda : bondol) seperti Lonchura striata, L.

maja, dan L. puntulata, burung gelatik (Padda

oryzivora), burung derkuku (Jawa : manuk deruk)

(Streptopelia orientalis), terkuku (Jawa : manuk

puter) (S. striata) dan burung gereja (Passer

montanus). Spesies burung yang paling sering

menimbulkan kerugian serius adalah burung pipit

(L. striata) yang biasanya menyerang secara berkelompok dari puluhan

hingga ribuan jumlahnya. Puncak aktifitas harian burung hama padi adalah

pagi dan sore hari. Pada umumnya, burung hama padi telah menyesuaikan

perkembangbiakannya dengan stadia tanaman padi.

Gambar 3 Lonchura puntulata

Page 25: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 25

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Pengendalian:

Berbagai teknik pengendalian burung :

tanam dan panen serentak untuk membatasi ketersediaan pakan bagi

burung atau hindari tanam diluar musim agar tidak menjadi satu-

satunya sumber pakan burung.

di atas benih yang baru disebar dibentangkan benang-benang (jahit)

sehingga burung kesulitan mencari tempat mendarat sehingga cenderung

menjauhi pesemaian.

pada tanam tabela kering sebaiknya benih ditutup dengan tanah.

menghalau langsung burung di pertanaman terutama pada puncak

aktifitas burung (pagi dan sore hari).

pada skala kecil (petak-petak percobaan) dengan membentangkan jaring

untuk melindungi tanaman.

penggunaan penakut burung seperti bendera, umbul-umbul, hologram,

orang - orangan, atau bunyi-bunyian

di negara-nagara maju biasanya dilakukan dengan pita hologram, patung

predator (elang, burung hantu,kucing dan ular), suara pengusir

(frekuensi tertentu), serta balon atau layang-layang bergambar mata

untuk membuat takut burung.

2. TIKUS

a. Tikus Sawah (Rattus argentiventer Rob & Kloss)

Merupakan hama prapanen utama penyebab kerusakan terbesar tanaman

padi, terutama pada agroekosistem dataran rendah

dengan pola tanam intensif. Tikus sawah merusak

tanaman padi pada semua stadia pertumbuhan dari

semai hingga panen (periode prapanen), bahkan di

gudang penyimpanan (periode pascapanen).

Kerusakan parah terjadi apabila tikus menyerang

Page 26: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 26

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

padi pada stadium generatif, karena tanaman sudah tidak mampu

membentuk anakan baru.

Ciri khas serangan tikus sawah adalah kerusakan tanaman dimulai dari

tengah petak, kemudian meluas ke arah pinggir, sehingga pada keadaan

serangan berat hanya menyisakan 1-2 baris padi di pinggir petakan.

Pengendalian :

Pengendalian tikus dilakukan dengan pendekatan PHTT (Pengendalian

Hama Tikus Terpadu) yaitu pendekatan pengendalian yang didasarkan pada

pemahaman biologi dan ekologi tikus, dilakukan secara dini, intensif dan

terus menerus dengan memanfaatkan semua teknologi pengendalian yang

sesuai dan tepat waktu.

Pelaksanaan pengendalian dilakukan oleh petani secara bersama-sama

(berkelompok) dan terkoordinasi dengan cakupan wilayah sasaran

pengendalian dalam skala luas / hamparan. Kegiatan pengendalian tikus

ditekankan pada awal musim tanam untuk menekan populasi awal tikus

sejak awal pertanaman sebelum tikus memasuki masa reproduksi. Kegiatan

tersebut meliputi kegiatan gropyok masal, sanitasi habitat, pemasangan TBS

dan LTBS. Gropyok dan sanitasi dilakukan pada habitat-habitat tikus seperti

sepanjang tanggul irigasi, pematang besar, tanggul jalan, dan batas sawah

dengan perkampungan. Pemasangan bubu perangkap pada pesemaian dan

pembuatan TBS (Trap Barrier System / Sistem Bubu Perangkap) dilakukan

pada daerah endemik tikus untuk menekan populasi tikus pada awal musim

tanam.

Page 27: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 27

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Kegiatan pengendalian yang sesuai dengan stadia pertumbuhan padi antara

lain sebagai berikut :

Cara

Pengendalian

Stadia padi / kondisi lingkungan sawah

Bera Olah

Tanah Semai Tanam Bertunas Bunting Matang

Tanam

serempak

Sanitasi habitat

Gropyok

massal

Fumigasi

LTBS

TBS

Rodentisida

(jika

diperlukan)

Keterangan:

: dilakukan

: difokuskan

LTBS : sistem bubu perangkap linear

TBS : sistem bubu perangkap

b. Tikus Gudang

Tikus merupakan commensal pest atau hama yang telah beradaptasi

dengan lingkungan dan aktivitas manusia, serta menggantungkan hidupnya

(pakan dan tempat tinggal) di lingkungan manusia. Spesies yang sering

ditemukan dalam tempat penyimpanan padi adalah R. argentiventer (tikus

sawah), R. r. diardii (tikus rumah), dan M. Musculus (mencit rumah).

Apabila sanitasi lingkungan tempat penyimpanan kurang terawat, kadang

Page 28: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 28

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

dijumpai R. norvegicus (tikus got) dan Bandicota indica (tikus wirok) di

saluran-saluran air limbah.

Kerugian ekonomi akibat serangan tikus dalam gudang penyimpanan

meliputi :

1. kerusakan kuantitatif (karena dimakan dan tercecer) dan

2. kerusakan kualitatif (tercemar/kontaminasi dan rusak).

Kontaminasi berupa tercemarnya gabah/beras oleh urine, feses/kotoran,

rambut, dan berbagai patogen terbawa tikus (pes, leptospirosis, murine

thypus dll). Meskipun seekor tikus hanya makan ± 20 gr padi per hari, tetapi

kerusakan mencapai 5 kali lipat akibat kebiasaan mengerat dan perilaku

makan tikus yang hanya mengkonsumsi sedikit-sedikit di tempat yang

berbeda.

Pengendalian :

Pengendalian hama pascapanen merupakan upaya perawatan kualitas agar

mutu padi dalam penyimpanan tetap stabil. Oleh karena itu pengendalian

lebih diutamakan pada pengendalian secara alami dengan mengutamakan

upaya-upaya pencegahan non kimiawi. Prinsip dasar pengendalian hama

pascapanen meliputi penanganan dan pengolahan komoditi yang berkualitas

baik, sanitasi, manipulasi lingkungan fisik, pengelolaan gudang, monitoring,

dan peningkatan kemampuan operasional dan ketrampilan pengelola

gudang.

Dalam pelaksanaannya, tindakan pengendalian dilakukan sebagai berikut :

1. Sebelum padi disimpan dalam gudang :

padi yang akan disimpan harus memenuhi standar kualifikasi, yaitu biji

harus bersih, bernas dan kering (kadar air < 12%), bebas hama, serta

Page 29: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 29

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

bebas butir pecah. Kondisi awal gabah atau beras yang berkualitas

baik sangat berperan mengurangi serangan hama gudang.

sanitasi gudang, peralatan, kemasan, dan lingkungan sekitarnya.

Sumber infestasi hama dibersihkan, semua peralatan pengolahan,

perabotan gudang, karung dan kemasan, serta bangunan gudang

dibersihkan dari debu, sisa-sisa komoditi dan hama sebelum

digunakan kembali.

pengolahan pascapanen meliputi pemanenan, pengangkutan,

pengeringan, sortasi, pengemasan/ pengepakan harus dilakukan

dengan teknik, peralatan, dan prosedur kerja sesuai standar kualifikasi

agar bebas / tidak terkontaminasi hama dan patogen.

2. Dalam gudang penyimpanan :

monitoring mingguan sebagai dasar pengambilan keputusan

pengendalian. Pemantauan dilakukan terhadap kondisi umum

komoditas, pengambilan sampel, dan kondisi umum bangunan.

sanitasi gudang, peralatan, kemasan, dan lingkungan sekitarnya.

Sumber infestasi hama dibersihkan, semua peralatan pengolahan,

perabotan gudang, karung dan kemasan, serta bangunan gudang

dibersihkan dari debu, sisa-sisa komoditi dan hama sebelum

digunakan kembali.

manipulasi lingkungan fisik gudang. Kondisi lingkungan fisik

diupayakan berpengaruh baik terhadap komoditi tetapi tidak

menguntungkan bagi kelangsungan hidup (survival), kemapanan

koloni (establisment), dan perkembangbiakan (reproduction) hama.

Hama gudang umumnya menyukai kondisi lembab, hangat, aerasi

jelek dan gelap. Areasi gudang yang baik mencegah kelembaban dan

suhu ruang yang tinggi. Dasar stapel dipasang flonder untuk

mencegah air tanah merambat ke komoditi. Gudang dilengkapi

jendela berkasa (anti serangga), sehingga pada siang hari dapat

Page 30: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 30

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

dibuka dan malam hari ditutup. Gudang juga dilengkapi dengan

lampu-lampu penerang. Suhu gudang dijaga lebih dari 42oC atau

kurang dari 100oC agar hama tidak bertahan hidup. Manipulasi

lingkungan fisik lainnya bisa berupa membuat ruangan kedap udara

(tidak ada aliran udara sama sekali) sehingga hama tidak bisa

melakukan respirasi.

pengelolaan gudang. Teknik penyimpanan yang baik (sistem curah

dalam silo atau sistem karung dengan tumpukan kunci lima),

penerapan sistem first in first out (mengeluarkan / menjual padi yang

disimpan lebih dahulu), menolak padi yang tidak memenuhi standar

kualifikasi, dan tidak mencampur komoditi lama dengan yang baru.

Selain dengan tindakan di atas, perlu dilakukan juga upaya ekslusi yaitu

mencegah masuknya hama dengan cara pemasangan penghalang fisik

(proofing dan barrier) dan pemeriksaan seksama barang yang akan

disimpan. Beberapa contoh pengendalian fisik-mekanis :

pemasangan ram kawat (bermata < 1 cm) pada ventilasi, jendela dan

lubanglubang gudang untuk mencegah masuknya burung dan tikus.

penggunaan bahan kemasan yang kuat agar serangga tidak mampu

menembus.

pengayakan biji-bijian secara manual maupun mesin untuk

membersihkan debu, kotoran lain, butir pecah dan hama bubuk.

penjemuran biji-bijian agar serangga hama mati. Juga mengurangi

kadar air sehingga menekan pertumbuhan dan perkembangbiakan

serangga.

aerasi yang baik untuk mencegah peningkatan suhu dan kelembaban

dalam ruang sehingga perkembangan hama terhambat.

Page 31: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 31

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

menyimpan dalam ruang hampa udara baik dengan / tanpa memakai

gas nitrogen atau karbon dioksida (menghalangi serangga mendapat

oksigen)

menyimpan dalam ruang berpendingin udara (AC) untuk menghambat

metabolisme makhluk hidup.

Penggunaan bahan-bahan kimia (pestisida) untuk membunuh atau

menganggu aktivitas hidup hama gudang sebaiknya merupakan tindakan

terakhir (dilakukan jika usaha lain tidak berhasil) dan didasarkan atas hasil

monitoring. Penggunaan pestisida dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1. fumigasi komoditas di bawah sheet terpaulin yang kedap gas.

2. penyemprotan pestisida pada permukaan komoditas, dinding, lantai,

kemasan,dan ruang penyimpanan.

3. mencampur komoditas dengan pestisida bertoksisitas rendah.

Berikut contoh anjuran untuk cara dan dosis fumigasi:

NO CARA FUMIGASI DOSIS ANJURAN

1 Dalam silo kedap gas (untuk penyimpanan

lama)

2 - 4 tablet / ton

2 Komoditas dalam kantong 3 - 5 tablet / ton

3 Karung ditutup sheet/lembaran kedap gas 0,5 -1,5 tablet / m3

4 Fumigasi dalam kantong 1 pellet / 50 kg

5 Fumigasi ruangan atau kamar 0,5 -1 tablet / m3

Fumigasi paling efektif dilakukan pada saat tanaman padi stadia generatif.

Pada periode tersebut, sebagian besar tikus sawah sedang berada dalam

lubang untuk reproduksi. Metode tersebut terbukti efektif membunuh tikus

beserta anak – anaknya di dalam lubangnya. Rodentisida hanya digunakan

Page 32: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 32

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

apabila populasi tikus sangat tinggi, dan hanya akan efektif digunkan pada

periode bera dan stadium

padi awal vegetatif.

3. GANJUR (Orseolia oryzae Wood-Mason)

Hama ganjur semula bukan merupakan hama

yang serius tetapi sejak tahun 1960 menjadi hama

yang serius. Serangan hama ganjur berat terjadi

pada tahun 1960/61 mencapai 70.000 ha, tahun

1969 seluas 20.000 ha dan tahun 1972/73

mencapai 11.889 ha dengan intensitas serangan

yang relatif tinggi. Tetapi pada tahun 1978

serangan ganjur di Jawa dan luar Jawa cenderung menurun dan telah

menjadi hama yang kurang penting. Serangga ini menyerang titik tumbuh

padi, tunas yang diserang akan terbentuk puru(seperti daun bawang atau

pentil). Sehingga serangan hama ini di beberapa daerah dikenal dengan

nama pentil, hama bawang dan hama mendong. Pada serangan berat tunas

padi akan menstimuler pembentukan tunas baru dan tunas yang terserang

tidak akan terbentuk malai sehingga dapat menyebabkan puso.

Pengendalian

Varietas tanaman padi yang tahan terhadap hama ganjur yang dapat

dianjurkan ke petani masih sangat sedikit diantaranya adalah varietas

Tajum. Beberapa varietas telah diketahui dapat sebagai sumber ketahanan.

Diantaranya W 1263, Leuang. Waktu tanam berpengaruh terhadap serangan

ganjur, pada waktu tanam lambat (bulan Januari) pertanaman padi akan

mendapatkan serangan tinggi. Agar terhindar dari serangan ganjur maka

pertanaman agar dilakukan lebih awal yaitu pada bulan Desember.

Pemupukan, jarak tanam dan pengairan juga berpengaruh terhadap

Page 33: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 33

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

serangan ganjur. Pemupukan nitrogen yang berlebih menyebabkan

serangan ganjur lebih besar. Demikian pula dengan jarak tanam, pada jarak

tanam, rapat lebih sesuai untuk perkembangan ganjur.

Cara pengendalian dengan menggunakan pestisida dilakukan jika cara

pengendalian lainnya tidak dapat mengurangi serangan. Untuk

menggunakan pestisida agar mempertimbangkan beberapa faktor antara

lain jenis insektisida yang dipergunakan agar spesifik terhadap hama

sasaran, waktu aplikasi dan dosis yang tepat. Jenis insektisida yang dapat

digunakan yaitu Furadan 3 G .

4. KEONG MAS (Pomacea canaliculata L)

Keong mas atau siput murbai (Pomacea canaliculata L) merupakan fauna

lari luar yang diintroduksi sebagai hewan hias. Kelalaian dalam

pemeliharan menyebabkaan keong mas masuk ke sawah dan berkembang

dan menjadi hama. Keong mas merupakan hama baru pada tanaman padi

yang luas sebarannya dan kerusakan tanaman padi terus meningkat. Luas

penyebaran terus meningkat sehingga luas serangan pada tahun 2004 di

seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 16.000 ha (Ditlin, 2005).

Ditinjau dari luas serangan, hama tersebut telah dapat dikelompokan hama

utama sebab lebih luas dari rata-rata serangan tungro dan blas. Sawah

yang diserang keong mas ditandakan oleh adanya daun yang

Page 34: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 34

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

mengambang, banyak rumpun hilang sehingga lapangan harus disulam

atau diganti.

Selain kerugian secara ekonomis karena harus menyulam tanaman, Secara

teknis juga merugikan karena pertanaman menjadi tidak seragam,

sehingga menjadi subjek hama lain dan matang tidak merata. Selain itu

jika tanaman sulaman berasal dari lingkungan yang terkena penyakit

misalnya penyakit tungro maka akan memperluas penyakit yang

bersangkutan.

Pengendalian :

Pengendalian untuk sawah yang belum terserang ialah mencegah

introduksi dan memelihara keong mas disekitar sawah, sebab kalau sudah

masuk kesawah akan cepat berkembang. Populasi keong 3 sampai 5

ekor/m2 dapat mengurangi populasi tanaman sehingga mengurangi hasil

panen. Pada lahan yang terlanjur ada keong mas, sebaiknya dilakukan

berbagai cara pengendalian secara terpadu (PHT) dan secara

berkesinambungan. Walaupun tanaman sudah besar (lebih dari 30 hari),

pengendalian harus tetap dilaksanakan, hal itu untuk mencegah serangan

pada tanaman musim berikutnya dan lahan sekitarnya.

Komponen teknologi PHT ialah:

1. Pengendalian secara mekanik

Mengambil keong kemudian dimusnahkan atau ditumbuk untuk

pakan ternak, pengambilan keong ini dilakukan dari pratanam

sampai setelah panen.

Mengumpan dengan menggunakan daun talas dan pepaya, keong

yang melekat diambil.

Mengambil dan memusnahkan telur siput pada tanaman

Page 35: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 35

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

2. Pengendalian secara kultur teknis ialah

Menyebar benih lebih banyak untuk sulaman.

menanam bibit yang agak tua dan jumlah bibit lebih

banyak/rumpun.

membersihkan saluran air dari tanaman air seperti kangkung

mengeringkan sawah sampai 7 hari setelah tanam.

Membuat saluran air (caren) di dalam petakan, keong mas akan

menuju ke caren sehingga mudah untuk mengambil.

3. Pengendalian secara biologis.

Yaitu dengan mengembala bebek setelah panen dan pada saat

tanaman stadia vegetatif, bebek akan makan keong yang masih kecil

kecil .

4. Pengendalian secara kimiawi Apabila populasi keong mas melebihi

ambang kendali (3-5 ekor/m2) dan air sukar diatur atau selalu

tergenang, aplikasi bahan nabati Saponin atau rerak dengan dosis

tergantung tingginya air yaitu 20 sampai 50 kg/ha. Aplikasi lebih efektif

jika dilakukan sebelum tanam. Selain itu beberapa bahan nabati dengan

daya bunuh yang beragam dan mudah didapat dilokasi bisa juga

menggunakan yaitu daun nimba, daun mindi, umbi gadung dan biji teh.

Kecuali gadung, bahan nabati efektifitasnya hanya tiga hari sehingga

keong yang masuk pada lahan yang tiga hari setelah aplikasi pestisida

tidak akan mati.

5. KEPINDING TANAH (Scotinophara coarctata)

Hama kepinding tanah merupakan salah satu hama

potensial pada tanaman padi di Indonesia saat ini.

Populasi dan serangannya relatif kecil tetapi selalu ada

sepanjang waktu di berbagai daerah di Indonesia.

Page 36: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 36

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Kepinding tanah juga bisa menjadi hama utama tanaman padi di daerah-

daerah sawah lebak atau sawah pasang surut yang kondisinya selalu

tergenang air, dengan kelembaban tinggi, terlebih pada musim hujan,

misalnya di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.

Serangga kepinding tanah merupakan jenis kepik berwarna hitam kusam

dengan panjang 7-10 mm , lebar 4mm dan biasanya hidup pada tumbuh-

tumbuhan golongan rumput-rumputan (graminae) di antara tanaman padi.

Serangga ini mengisap cairan tanaman pada bagian batang padi, sehingga

dalam jumlah populasi yang tinggi menyebabkan tanaman menjadi kuning

atau merahkecoklatan, akhirnya layu dan mati yang disebut dengan bug

burn. Siklus hidup kepinding tanah berkisar antara 33-41 hari. Telur akan

menetas setelah umur 7 hari. Betina akan bertelur pada 12-17 hari setelah

kawin. Telurdiletakan pada batang padi bagian bawah secara berkelompok

sebanyak 30 butir per kelompok. Serangga dewasa bisa hidup selama 7

bulan, dengan demikian bisa hidup pada dua musim tanam padi melalui

masa istirahat dan bersembunyi pada rerumputan yang kondisinya basah

atau lembab.

Perkembangan populasi kepinding tanah pada tanaman padi sawah diawali

dengan munculnya serangga dewasa pada saat tanaman umur 2-3 minggu

setelah tanam. Populasi ini merupakan populasi migrasi yang berasal dari

rerumputan atau gulma yang tumbuh di daerah basah atau lembab atau

dari tanaman padi yang sudah dipanen apabila pola tanamnya tidak

serempak. Selanjutnya populasi berkembang sejalan dengan

perkembangan tanaman padi, sehingga puncak populasi kepinding tanah

pada tanaman padi akan dicapai pada saat menjelang panen.

Page 37: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 37

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Pengendalian hama kepinding tanah pada tanaman padi sawah relatif sulit,

sehingga aplikasi insektisida menjadi cara yang paling efektif melalui

monitoring populasinya.

1. Cara pengendalian yang prospektif adalah dengan penggunaan

mikoinsektisida berupa cendawan Beauveria bassiana yang

diaplikasikan seperti insektisida kimia karena mampu menekan

populasi hingga 30%.

2. Cara kultur teknis yaitu pengolahan tanah yang baik, pengaturan air

pada tanaman padi (intermitten), penyiangan atau pengendalian

gulma dan sanitasi lingkungan (gulma dan rerumputan) terutama

pada galengan dan tanggul saluran irrigáis, atau pinggiran jalan.

3. Cara fisis dan mekanis seperti lampu perangkap dan pelapasan

bebek/itik di sawah.

4. Cara kimia dengan insektisida seperti Fastac 15 EC, Atabron 50 EC,

Matador 25 EC dan regent 50 SC , dengan volume larutan 400-500

lt/ha.

6. ANJING TANAH (Gryllotalpa hirsuta Burmeister)

Page 38: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 38

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Anjing tanah atau orong-orong merupakan salah satu hama potensial

pada tanaman padi di lahan kering atau sawah pasang surut. Populasi

dan serangannya relatif kecil tetapi seringkali menjadi masalah bagi

pertnaman padi di lahan yang tidak tergenang seperti lahan kering (padi

gogo) atau di lahan sawah pasang surut, misalnya di Sumatera,

Kalimantan dan Jawa. Pertanaman padi yang tergenang dapat terserang

hanya bila terdapat bagian tanah dengan kondisi kering yang menonjol

akibat permukaan air bervariasi. Hama ini merusak dengan cara

memotong tanaman pada bagian pangkal batang yang ada di bawah

tanah dan bagian akar muda sehingga menyebabkan batang menjadi

putus dan busuk (mati). Secara sepintas seringkali keliru dengan gejala

serangan penggerek batang padi. Terowongan anjing tanah tampak

seperti bekas galian tanah.

Gejala :

Serangga anjing tanah merupakan jenis serangga yang hidup di bawah

tanah berwarna kuning kecoklatan dengan panjang 39 -47 mm. Telur

berukuran panjang 2,5 mm diletakkan dalam lubang di bawah tanah.

Nimfa muda hiduop bersama induk jantan sampai instar-2 dan makan

dari humus serta akar tanaman muda. Betina umumnya bersayap pendek

dan bersuara keras selama 15 - 20 menit pada sore dan malam hari.

Akan bertelur pada 12-17 hari setelah kawin. Anjing tanah membuat

terowongan panjang di bawah permukaan tanah

dan menyukai kondisi tanah yang lembab atau basah. Tempat hidup

biasanya di pinggir jalan, pinggir saluran, lahan surjan, kebun-kebun dan

kadang-kadang

pada pot bunga. Makanannya terdiri dari bagian tumbuhan seperti akar

dan batang bagian bawah dan hewan-hewan yang hidup di dalam tanah.

Page 39: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 39

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Namun demikian berdasarkan informasi umum bahwa keuntungan

serbagai predator lebih kecil daripada kerugian sebagai hama perusak

tanaman.

Pengendalian

a. Cara bercocok tanam

Pola tanam

Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang

Pengolahan tanah untuk membunuh larva dan pupa yang ada

di dalam tanah

Pengaturan waktu tanam yaitu menanam pada awal musim

hujan

b. Penggunaan insektisida

Seed treatment, atau perlakuan benih dengan cara memberi

insektisida pada benih yang akan ditanam. Misalnya : Marshall

25 ST

Soil treatment, atau perlakuan tanah yaitu dengan cara

memberikan insektisida pada tanah sebelum tanah itu ditanami

atau pada saat tanam seperti dengan insektisida butiran

(granule) . Contoh : Furadan 3 G

7. BELALANG (Locusta migratoria manilenses Meyen)

Page 40: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 40

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Belalang jenis ini biasanya merusak tanaman dari jenis rerumputan

(grasses) seperti padi, jagung, palem, pisang, tebu, sereh dan bambu.

Serangga berukuran panjang 4-7 cm dengan warna yang bervariasi

terutama stadia nimfa, ada yang hijau, abu-abu kecoklatan atau hitam

dengan orange kuning. Keberadaan belalang biasanya dalam jujmlah

kecil yang disebut fase solitaria, sehingga tidak menimbulkan kerusakan.

Di Indonesia keadaan ini sering ditemukan di berbagai lokasi sampai

pada ketinggian 1750 m. Dalam kondisi tertentu jumlahnya bisa menjadi

kelompok lebih banyak dan bermigrasi yang disebut fase transiens.

Apabila keompok-kelompok tersebut bergabung menjadi rombongan

besar maka terjadi migrasi besar-besaran dan bergerak sangat jauh

disebut fase gregaria. Pada fase inilah kerusakan berat pada tanaman

pertanian terjadi dan masalah menjadi sangat berbahaya apabila migrasi

terjadi ke daerah pertanian terutama tanaman pangan seperti areal padi

dan palawija.

Gejala :

Telur diletakan didalam lubang dalam tanah dengan kedalaman 6 cm.

Panjang. telur 5,5 . 6,0 cm. Betina bertelur selama 6-9 hari dan mampu

memproduksi telur sebanyak 200-270 butir bahkan dilaporkan sampai

500 butir telur. Penetasan telur terjadi setelah umur 17 . 22 hari dan

berkembang menjadi dewasa dalam waktu 1,0 . 1,5 bulan. Betina

matang siap kawin dalam 26 hari dan lama kopulasi 6 hari.

Lama hidup serangga dewasa baik jantan maupun betina rata-rata 3

bulan. Lama periode dari telur ingá telur lagi hádala 70 - 110 hari,

sedangkan dari telur sampai dewasanya mati mencapai 160 hari. Faktor-

faktor yang mendukung terjadinya ledakan hama belalang antara lain :

Page 41: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 41

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Temperatur tinggi dengan kelembaban rendah mempercepat

perkembangannya.

Curah hujan tinggi dengan rendahnya intensitras cahaya matahari

Rendahnya populasi musuh alami seperti nematoda

Kemarau panjang yang menyebabkan kurangnya rerumputan

sehingga mendorong terjadi migrasi ke daerah lebih lembab.

Kebakaran hutan atau padang rumput atau alang-alang lebih

mendorong perkembangannya. Apabila populasi awal tingi maka

terjadi fase gregaria dengan cepat. Pada saat daerah genangan terjadi

maka akan terjadi outbreaks di daerah tersebut.

Pengendalian :

1. Pencegahan dilakukan dengan cara menghindari terbentuknya

tempat-tempat basah atau lembab sebagai tempat bekembang biak.

2. Pengendalian dengan Miko-insektisida seperti Beauveria bassiana

dengan konsentrasi 20 gram (biakan murni) per liter air.

3. Pengendalian cara kimia dengan insektisida seperti Larvin 375 AS,

Buldok 25 EC, Regent 50 SC

8. LUNDI (Phyllophaga (=Holotrichia) helleri Brsk)

Larva menyerang tanaman padi (gogo) di lahan kering pada bagian

perakarannya, akibatnya tanaman padi menjadi laya dan dapat rebah serta

mati. Larva lundi menyerang tanaman palawija lain seperti jagung,

sorgum, tebu, kacang tanah, kacang hijau, kedelai dan ubi kayu, tetapi

secara umum larva lundi lebih menyukai padi gogo.

Page 42: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 42

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Gejala :

Serangga dewasa atau kumbang muncul atau terbang setelah ada hujan

pertama yang cukup lebat, yang menyebabkan tanah cukup lembab. Telur

diletakkan satu persatu di dalam tanah. Stadia telur berkisar 10 - 11 hari.

Stadia larva aktif kurang lebih 5,5 bulan dan larva tidak aktif sekitar 40

hari. Larva membentuk pupa di dalam tanah, stadia pupa kurang lebih 2

bulan.

Pengendalian :

a. Cara bercocok tanam

Pola tanam.

Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang

Pengolahan tanah untuk membunuh larva dan pupa yang ada di

dalam tanah

Pengaturan waktu tanam yaitu menanam pada awal musim

hujan

b. Penggunaan insektisida

Seed treatment, atau perlakuan benih dengan cara memberi

insektisida pada benih yang akan ditanam. Misalnya : Marshall 25

ST

Soil treatment, atau perlakuan tanah yaitu dengan cara

memberikan insektisida pada tanah sebelum tanah itu ditanami

ata upada saat tanam seperti dengan insektisida butiran

(granule). Contoh : Furada 3 G

Page 43: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 43

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

9. ULAT GRAYAK PADI

Pertanaman padi di lapangan sering diserang oleh berbagai jenis

organisme pengganggu tanaman (OPT) di antaranya oleh ulat grayak.

Jenis ulat grayak yang menyerang pertanaman yaitu Mythimna

(=Pseudalitia, Leucania ) dan Spodoptera (=Lapphygma). Ulat grayak

yang menyerang pertanaman padi adalah jenis Mythimna separata, M.

loreyi dan M. venelba, termasuk famili Noctuidae, ordo Lepidoptera.

Serangannya pada pertanaman padi ditemui secara mendadak dan meluas

pada padi sawah dan lahan kering, dan dapat terjadi sejak tanaman padi

muda sampai padi akan dipanen.

Ulat grayak menyerang tanaman pada malam hari dengan cara memotong

bagian daun padi. Daun yang terserang tinggal kerangka tulang daun,

pada serangan berat tanaman hanya akan tinggal tulang daunnya saja.

Serangan pada stadia tanaman bermalai daun bendera tampak terpotong

kadang-kadang malai padi juga terpotong. Serangan ulat ini dapat,

menyebabkan penurunan hasil panen mencapai 17%.

Gejala :

Ulat grayak bersiklus hidup sempurna maksudnya dari stadia telur -> larva

-> pupa -> imago (serangga dewasa/ngengat). Telur ulat grayak

berkelompok ditutupi senyawa seperti rambut berwarna terang, yang

diletakkan berkelompok kadang-kadang sendiri-sendiri. Periode telur sejak

Page 44: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 44

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

diletakkan sampai menetas berkisar antara 7 - 9 hari. Pada siang hari larva

bersembunyi pada pangkal tanaman atau dibalik serasah. Disekitar

tanaman yang terserang ditemui kotoran yang berserakan.

Pengendalian:

Serangan ulat grayak yang tiba-tiba dan dapat menimbulkan kerusakan

pertanaman sampai menggagalkan hasil panen maka dilakukanlah upaya

pengendaliannya. Pengendalian ulat grayak padi dilakukan secara preventif

dan kuratif. Tindak preventif yang dilakukan dengan monitoring populasi

ulat grayak pada pertanaman secara berkala; pelestarian musuh alami

dengan aplikasi insektisida secara bijaksana; sanitasi dengan

membersihkan gulma disekitar pertanaman padi daan mengairi sawah

secara berkala untuk merendam larva dan pupa yang bersembunyi.

Sedang tindakan kuratif dilakukan beberapa cara pengendalian yang

diuraikan sebagai berikut.

1. Pengendaalian secara fisik mekanik dengan mengumpulkan larva yang

menyerang tanaman dan mencabut tanaman yang terserang

kemudian memusnahkannya. Untuk mengurangi serangan dapat

dilakukan dengan mengumpulkan ngengat yang tertarik lampu pada

malam hari.

2. Pengendlian secara budidaya. Karena ulat grayak juga menyerang

gulma sebagai inang maka pilih tempat pesemaian bibit yang jauh dari

rerumputan atau gulma. Pada saat pengolahan tanah sebelum tanam,

gulma dan jerami agar dibersihkan (disanitasi) untuk mencegah

migrasi. Tanaman padi yang terserang agar digenangi untuk

memusnahkan larva dan pupa yang bersembunyi di pangkal tanaman.

3. Pengendalian secara hayati. Cara ini dilakukan dengan meningkatkan

peran musuh alami yang memarasit atau memangsa larva - pupa

Page 45: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 45

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

yaitu jika perlu diaplikasi inesktisida agar dilakukan secara bijaksana.

Mengendalikan larva yang menyerang dengan menggunakan

insektisida biologi berupa jamur dan virus.

4. Pengendalian secara kimiawi. Pada cara ini dapat menggunakan

insektisida kimiawi dan nabati. Agar pengaruh pestisida tidak

menimbulkan efek negatif maka gunakan insektisida nabati. Sedang

jika menggunakan insektisida kimiawi dapat menggunakan yang

berbahan aktif BPMC, furadan atau fenitrothion. Aplikasi disarankan

jika ditemukan larva ulat grayak rata-rata > 2 ekor / m2.

10. WERENG COKLAT (Nilaparvata lugens Stal.)

Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.) merupakan hama dari golongan

insekta yang sangat merugikan perpadian di Indonesia. Serangan wereng

coklat yang sangat berarti mengurangi hasil padi secara substansial,

mengakibatkan kelumpuhan perekonomian tingkat petani.

Gejala :

Wereng coklat adalah hama yang r-strategik berkembangbiak secara

sexual mengikuti laju pertumbuhan eksponensial, masa pra peneluran 3-4

hari untuk brakiptera (bersayap kerdil) dan 3-8 hari untuk makroptera

(bersayap panjang). Telur biasanya diletakkan pada jaringan pangkal

pelepah daun, tetapi kalau populasinya tinggi telur diletakkan di ujung

pelepah daun dan tulang daun.

Page 46: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 46

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Nimfa dan imago mencucukkan stilet ke dalam jaringan tanaman dan

mengisap cairan tanaman dari bagian sel floem. Wereng coklat lebih

banyak mengambil cairan tanaman daripada yang ia dapat cerna.

Kelebihan cairan sel yang tinggi kadar gulanya, dikeluarkan dari tubuh

serangga berupa honeydew (embun madu). Embun madu menetes ke

tanaman baian bahah dan merupakan media bagi berkembangnya jamur

Dematium sp dan Cladosporium sp. Bila cairan sel diisap terus menerus

dengan serangga yang mengisapnya banyak, maka tanaman akan mati

kering yang disebut hopperburn. Untuk mencegah tanaman mati kering,

maka perlu pengendalian secara rasional berdasar PHT yang berlaku.

Pengendalian :

Usaha-usaha pengendalian ini meliputi penggunaan varietas tahan,

perubahan cara bercocok tanam, dan penggunaan pestisida. Inpres No.3,

1986 lebih mempertegas kembali pengendalian hama terpadu (PHT) hama

wereng coklat yaitu pola tanam, varietas tahan, sanitasi, dan eradikasi,

serta penggunaan pestisida secara bijaksana. Pada dasarnya pengendalian

wereng coklat menyangkut tiga komponen dasar yaitu a) pengetahuan

biologi dan ekologi serangga, b) penetapan ambang ekonomi/ambang

kendali, dan c) metode pengukuran atau penilaian terhadap

seranganhama.

Komponen dasar tersebut sebagian besar sudah diketahui. Maka sistem

pengelolaan itu harus dapat dikembangkan dengan baik.

1. Hindari penggunaan pupuk nitogen yang berlebihan, lebih baik

gunakan pupuk berimbang.

2. Pertanaman tidak terus tergenang, gunakan irigasi intermitten

(selang-seling= gursat) akan mengurangi 50% populasi wereng.

Page 47: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 47

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Varietas tahan. Pengendalian wereng coklat yang pertama kali harus

menggunakan varietas tahan yang disesuaikan dengan biotipe wereng

yang dihadapinya.

3. Varietas tahan mempunyai andil yang sangat besar karena dapat

mereduksi populasi wereng coklat.

4. Musuh alami. Hindari penggunaan insektisida untuk meningkatkan

kerja parasitoid dan predator. Parasitoid yang banyak didapat adalah

Anagrus optabilis, Oligosita, Paracentrobia andoi, dan Elenchus

yasumatsui. Predator yang banyak didapat adalah Pseudogonatopus

sarawaki, Haplogonatopus sp, Cirtorhinus lividipennis, Micraspis sp,

Casnodea sp, Paederus fuscifes, Labalaba, dan Capung.

5. Teknologi pengendalian hama menggunakan ambang ekonomi

berdasar musuh alami.

11. WERENG PUNGGUNG PUTIH

Gejala :

Wereng punggung putih meletakan telur secara berkelompok

pada jaringan pelepah daun, tetapi apabila populasinya tinggi,

telur akan diletakan pula pada jaringan tulang daun. Serangga

muda disebut nimfa yang mirip dengan serangga dewasanya.

Perkembangan dari nimfa menjadi dewasa mengalami empat kali

pergantian kulit, sehingga jumlah instarnya sama dengan jumlah

ganti kulit ditambah satu, menjadi lima instar.

Pengendalian :

1. Hindari penggunaan pupuk nitogen yang berlebihan, lebih baik

gunakan pupuk berimbang.

Page 48: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 48

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

2. Pertanaman tidak terus tergenang, gunakan irigasi intermitten

(selang-seling= gursat) yanga akan mengurangi populasi wereng.

3. Musuh alami. Hindari penggunaan insektisida untuk meningkatkan

kerja parasitoid dan predator. Parasitoid yang banyak didapat adalah

Anagrus optabilis dan Oligosita. Predator yang banyak didapat adalah

Pseudogonatopus sp, Haplogonatopus sp, Cirtorhinus lividipennis,

Micraspis sp, Casnodea sp, Paederus fuscifes, Laba-laba, dan Capung.

12. PELIPAT DAUN PADI

Hama pelipat daun (leaf folder) ada 4 jenis yaitu Cnaphalocrosis

medinalis Guenee, Marasmia exigua (Butler), M. Patnalis (Bradley), dan M.

Ruralis (Walker).

Hama Pelipat daun umumnya dijumpai pada tanaman padi, namun

kadangkadang ditemukan pada jagung, shorgum, dan tebu. Hama pelipat

daun padi merupakan hama potensial dan nilai ekonomisnya berangsur

naik sejalan dengan sering ditemukan gejala serangan yang tinggi.

Gejala :

Panjang serangga dewasa adalah 10-12 mm dan lebarnya dengan

rentangan sayapnya 13-15 mm. Warnanya coklat muda Pada siang hari

serangga ini bersembunyi dan di malam hari aktif tertarik cahaya lampu.

Umumnya waktu kopulasi antara senja dan tengah malam. Serangga

betina meletakkan telur mulai 1-2 malam setelah kopulasi. Ngengat betina

biasanya hidup selama 10 hari dan meletakkan telur sampai 300 butir.

Telur diletakkan pada malam yang berbeda sepanjang tulang daun

sebanyak 10-12 butir.

.

Page 49: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 49

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Pengendalian :

1. Hindari penggunaan pupuk nitogen yang berlebihan, lebih baik

gunakan pupuk berimbang.

2. Hindari tanaman padi dari peneduh

3. Hindari penggunaan insektisida untuk meningkatkan kerja parasitoid

dari famili Braconidae seperti Apanteles angustibasis, A. Cypris,

Chelonus munakatae, Macrocenturs philippinensis. Dari Famili

Ichneumonidae seperti Temelucha stangli, Trichomma cnaphalocrosis.

Dari famili Elasmidae seperti Elasmus sp. Demikian juga laba-laba

menjadi predatornya.

4. Gunakan insektisida bila serangan sudah mencapai amban ekonomi

yaitu kerusakan daun pada vegetatif sebesar 13% dan saat generatif

kerusakan daun sebesar 5%.

Page 50: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 50

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

13. ULAT KANTUNG PADI

Ulat kantung padi Nymphula depunctalis Guenee disebut rice caseworm

(Inggris) dan di Indonesia diaebut hama putih.

Pengendalian

1. Pertanaman tidak terus tergenang, gunakan irigasi intermitten

(selang-seling = gursat)

2. Saat tanam gunakan bibit tua.

3. Pada saat serangan, keringkan lahan sawah selama 3-6 hari akan

membantu membunuh larva

4. Hindari penggunaan insektisida untuk meningkatkan kerja parasitoid

seperti Docnusa sp (braconidae), Hydrophilus affinis (Hydrophilidae),

dan laba-laba.

5. Gunakan insektisida bila serangan sudah mencapai amban ekonomi

yaitu kerusakan daun sebesar 15%.

14. LALAT PADI HYDRELLIA

Hydrellia merupakan genus dari famili Ephydridae (Diptera). Anggota dari

Page 51: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 51

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

genus ini tertarik pada habitat segar, biasanya hidup dekat air atau areal

berkabut. Semua hydrellia adalah penggorok batang dan daun, biasanya

menyerang tanaman air. Sekarang paling tidak dikenal 3 spesies hydrellia

yang menyerang tanaman padi.

Serangga dewasa berwarna abu-abu kotor, panjang tubuh betina 1.8-2.3

mm, tetapi serangga jantannya lebih kecil. Telur diletakkan terpisah pada

salah satu permukaan daun, bentuknya silinder dan

berwarna putih panjangnya 0.72-0.76 dan lebarnya

0.17-0.20 mm (Pathak, 1977). Larva yang baru

menetas bergerak ke daun pusat dan mulai makan sisi

dalam daun yang sedang berkembang. Larva berwarna

hijau kekuningan. Periode larva adalah 10-12 hari.

Pupa berada di lubang batang, periode pupa 7-10 hari. Perkembangan

dari telur sampai dewasa biasanya 26-28 hari. Hama ini berkembang

pada saat tanaman muda, tetapi umumnya menjadi masalah mulai

tanam sampai waktu bunting dan larvanya dapat memakan panikel yang

sedang berkembang disaat padi bunting, sehingga merugikan. Hama ini

selalu ada sepanjang tahun.

Pengendalian :

1. Irigasi intermitten pada 30 hari pertama sejak tanam dapat

mengurangi telur yang diletakkan oleh imago betina.

2. Saat tanam gunakan bibit tua

3. Hindari penggunaan insektisida untuk meningkatkan kerja parasitoid

seperti Trichogramma sp, Tetrastichus sp, Opius sp, Dolichopus, dan

laba-laba.

4. Gunakan insektisida bila serangan sudah mencapai amban ekonomi

yaitu kerusakan daun sebesar 19%.

Page 52: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 52

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

15. WERENG HIJAU

Kepadatan populasi wereng hijau di daerah tropik, terutama pada pola

tanam tidak serempak senantiasa terpelihara rendah, sehingga jarang

dilaporkan menyebabkan kerusakan secara langsung. Wereng hijau

menjadi hama penting tanaman padi karena kemampuannya menularkan

virus penyebab penyakit tungro.

Wereng hijau di Indonesia ada empat spesies. Wereng hijau spesies

Nephotettix virescens Distant adalah vektor yang paling efisien

menularkan komplek virus penyebab penyakit tungro dibandingkan

dengan spesies N. nigropictus, N. malayanus dan N. parvus. Saat ini N.

virescens mendominasi komposisi spesies wereng hijau di Pulau Jawa

dan Bali. N. nigropictus terutama pada musim hujan kadang-kadang

mendominasi komposisi spesies wereng hijau di Kalimantan Selatan dan

pada beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan ada kecenderungan

pergeseran dominasi N. virescens ke N. nigropictus. Intensitas serangan

penyakit tungro sangat erat hubungannya dengan fluktuasi populasi

vektor, apabila ada sumber virus. Fluktuasi kepadatan populasi wereng

hijau bulanan dalam satu tahun menyerupai persentase tanaman

terinfeksi tungro.

Dengan petunjuk tersebut pemahaman dinamika populasi vektor sangat

penting untuk melengkapi pemahaman epidemiologi penyakit tungro.

Page 53: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 53

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Pengendalian :

Pengendalian wereng hijau senantiasa dikaitkan dengan pengendalian

penyakit tungro. Komponen pengendalian wereng hijau yang berdampak

pada penekanan kepadatan populasi, pemencaran dan kemampuan

mengisap adalah sebagai berikut:

a. Pra-Tanam

1. Tanam serempak mengurangi sumber tanaman sakit dan

membatasi waktu berkembang biak vektor penular patogen.

Untuk mengurangi serangan penyakit tungro, tanaman serempak

dianjurkan minimal luasan 20 ha berdasarkan gradasi penyebaran

penyakit (disease gradient) dari satu sumber inokulum.

2. Tanam pada saat yang tepat dimaksudkan untuk membuat

tanaman terhindar dari serangan pada saat tanaman peka.

Tanaman padi diketahui peka terhadap infeksi virus tungro saat

tanaman berumur kurang dari satu bulan setelah tanam. Dengan

mengamati pola fluktuasi populasi wereng hijau dan intensitas

serangan tungro bulanan sepanjang tahun, akan diketahui saat-

saat ancaman paling serius oleh penyakit tungro. Waktu tanam

diatur sehingga pada saat ancaman tungro serius, tanaman sudah

berumur lebih dari 1 bulan setelah tanam.

Page 54: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 54

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

3. Varietas tahan penyakit tungro diklasifikasikan tahan terhadap

wereng hijau sebagai penular (vektor) patogen tersebut diatas

dan tahan terhadap virus yang merupakan patogen penyebab

penyakit tungro.

4. Gulma, singgang, ceceran gabah saat panen yang tumbuh (voluntir)

dapat menjadi inang serangga maupun patogen pada saat

tanaman padi tidak ada di pertanaman. Wereng hijau spesies N.

virescens hanya dapat melengkapi siklus hidupnya dengan baik

pada tanaman padi. Sedangkan wereng hijau spesies lainnya

seperti N. nigropictus dan N. Malayanus lebih baik

perkembangannya pada gulma. Virus tungro disamping dapat

menginfeksi padi, juga bisa ditularkan oleh wereng hijau kepada

gulma.

Keberadaan ketiga wereng hijau tersebut dan gulma menyebabkan

penyakit tungro endemis di lokasi tersebut. Disarankan petani membuat

pesemaian setelah lahan dibersihkan atau tanam padi dengan cara tabur

benih langsung (tabela). Pada cara tanam padi dengan tabela, lahan

dibersihkan dan diratakan terlebih dahulu sebelum benih ditabur. Dengan

demikan wereng hijau dan inokulum tungro khususnya telah berkurang

pada awal pertumbuhan tanaman.

b. Tanam

1. Predator mematikan serangga dengan cara memakan

(menggigitmengunyah) misalnya dari jenis laba-laba maupun dengan

cara mengisap seperti dari jenis kepik. Jenis predator yang

dihandalkan untuk mengendalikan wereng adalah dari jenis laba-laba

(Lycosa) dan kepik (Cyrtorhinus, Microvelia). Laba-laba sulit dibiakkan

massal karena sifatnya yang kanibal. Predator dari jenis kepik dapat

Page 55: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 55

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

diperbanyak dengan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan

jenis laba-laba, sehingga dapat dilepas dengan teknik inudasi.

2. Tanam jajar legowo menyebabkan kondisi iklim mikro dibawah kanopi

tanaman kurang mendukung perkembangan patogen. Pada tanaman

padi dengan sebaran ruang legowo, wereng hijau kurang aktif

berpindah antar rumpun, sehingga penyebaran tungro terbatas.

3. Pengeringan sawah akan mendorong wereng hijau untuk berpindah

tempat. Pengeringan sawah yang terkena tungro akan mempercepat

penyebaran penyakit.

4. Patogen menginfaksi serangga (entomopathogent) sehingga

menyebabkan kematian pada serangga. Patogen serangga ada 3 jenis

yaitu jamur, bakteri dan virus). Patogen dari jenis jamur yang telah

dikembangkan untuk mengendalikan wereng hijau adalah Metarhizium

dan Beuveria. Jamur entomopatogen menekan penyebaran penyakit

tungro oleh wereng hijau dengan triple actions yaitu melalui menekan

kemampuan pemencaran wereng, secara langsung dapat mematikan

dan secara tidak langsung dengan pengurangan keperidian betina.

5. Penyemprotan pestisida dapat menekan populasi wereng hijau yang

berarti akan mengurangi kecepatan penyebaran virus. Pestisida yang

dapat digunakan untuk mengendalikan wereng hijau ada yang dari

jenis nabati. Tanaman yang digunakan untuk mengendalikan wereng

hijau (insektisida nabati) misalnya nimba. Sedangkan pestisida kimia

dengan bahan aktif imidakloprid atau tiametoksam dapat digunakan

menekan populasi secapatnya dalam keadaan diatas ambang kendali.

Penggunaan pestisida nabati seperti halnya agens hayati harus

dilakukan sejak awal tanpa menunggu kondisi melampaui ambang

kendali.

Page 56: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 56

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

16. Penggerek Batang Padi

Penggerek batang padi merupakan serangga hama pada pertanaman

padi pada beragam ekosistem. Di Indonesia intensitas dan luas serangan

penggerek batang berfluktuasi antar tahun, namun merupakan hama

utama yang serangannya terluas diantara serangga hama padi. Gejala

serangan pada stadia vegetatif menyebabkan matinya pucuk ditengah

dan disebut sundep.

Kehilangan hasil akibat serangan penggerek batang padi pada stadia

vegetatif tidak terlalu besar karena tanaman masih dapat

mengkompensasi dengan membentuk anakan baru. Berdasarkan simulasi

pada stadia vegetatif, tanaman masih sanggup mengkompensasi akibat

kerusakan oleh penggerek sampai 30%.

Page 57: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 57

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

Gejala :

Gejala serangan pada stadia generatif menyebabkan malai muncul putih

dan hampa yang disebut beluk Kerugian hasil yang disebabkan setiap

persen gejala beluk berkisar 1-3% atau rata-rata 1,2%. Kerugian yang

besar terjadi bila penerbangan ngengat bersamaan dengan stadia

tanaman bunting.

Pengendalian :

Sebagai tindakan preventif dalam pengendalian penggerek batang padi,

memantau fluktuasi populasi penggerek batang perlu dilakukan secara

rutin. Untuk memantau fluktuasi populasi penggerek batang padi yang ada

di dalam areal pertanaman padi dapat menggunakan seks feromon.

Sementara untuk memantau fluktuasi populasi penggerek batang padi

yang berasal dari migrasi dari luar daerah dapat menggunakan light trap

(perangkap cahaya).

Page 58: Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung … · 2017. 9. 5. · Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010 PENDAHULUAN ... yaitu gejala

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 58

Pengendalian Hama & Penyakit Utama Tanaman Padi Mendukung IP Padi 400 2010

DAFTAR PUSTAKA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN, 2008. Modul

Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi. 36 hal.

BALAI PENELITIAN TANAMAN PADI. 2004. Inovasi Teknologi untuk

Peningkatan Propduksi padi dan Kesejahteraan Petani. 23 hal.

MAKARIM, A.K., IRSAL LAS, A.M. FAGI, I.N. WIDIARTA, DJUBER P. 2004.

Padi Tipe Baru. Budidaya dengan Pendekatan Pengelolaan Tanaman

Terpadu. Balai Penelitian Tanaman Padi. Sukamandi. 48 hal.

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN. 2007.

Petunjuk Teknis Hama Penyakit. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian.

SUPRIATNA, A. , SADIKIN, I., Kinerja Pengendalian Hama Padi Sawah

Pasca Introduksi Teknologi Pengendalian Hama Terpadu. Pusat

Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor.

SIREGAR, A. Z. 2007. Hama – hama Tanaman Padi. Universitas Sumatera

Utara. Medan Sumatera Utara.