38
PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN (PP 39) 2016 LAPORAN PUSAT STANDARDISASI INDUSTRI TRIWULAN II TA 2018

PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA …bppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/Lap TW2 PSI Tahun 2018.pdf · pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan

Embed Size (px)

Citation preview

PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA

PEMBANGUNAN (PP 39)

2016

LAPORAN

PUSAT STANDARDISASI INDUSTRI

TRIWULAN II TA 2018

i | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

KATA PENGANTAR

Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Pusat Standardisasi Industri

kepada stakeholder dan pihak terkait maka disusun Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan II Pusat Standardisasi Industri Tahun 2018. Hal ini

merupakan perwujudan komitmen manajemen Pusat Standardisasi Industri dalam merealisasikan

Peraturan Pemerintah RI No. 39 Tahun 2006, sebagai penerapan prinsip-prinsip transparansi yang

akuntabel. Laporan ini memuat seluruh kegiatan pada Pusat Standardisasi Industri sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya yang dibiayai dari DIPA tahun 2018.

Substansi laporan didasarkan pada program dan kegiatan-kegiatan sesuai dengan Rencana Strategis

pada Pusat Standardisasi Industri Tahun 2015 – 2019 dan Perjanjian Kinerja (Perjakin) Pusat

Standardisasi Industri Tahun 2018. Demikian pula halnya dengan rencana dan pengukuran kinerja

Tahun 2018 diselaraskan dengan sasaran, tujuan, misi dan visi yang telah ditentukan dalam Renstra

Pusat Standardisasi Industri Tahun 2015 – 2019.

Semoga laporan ini dapat menjadi bahan pembuat kebijakan serta peningkatan bagi seluruh pegawai

pada Pusat Standardisasi Industri dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait.

Jakarta, Juli 2018

Kepala Pusat Standardisasi Industri

Yan Sibarang Tandiele

ii | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................

i

DAFTAR ISI

...................................................................................................................................................

ii

DAFTAR, GAMBAR, TABEL DAN LAMPIRAN................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................

1

1.1 TUGAS, POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI ......................................................... 1

1.2 LATAR BELAKANG KEGIATAN.................................................................................... 1

1.3 STRUKTUR ORGANISASI..............................................................................................3

BAB II RENCANA KEGIATAN.............................................................................................................

5

2.1 KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2018...................................................................... 5

2.2 SASARAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA TAHUN

ANGGARAN 2018.............................................................................................................

6

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................................................................7

3.1 HASIL YANG TELAH DICAPAI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA .............. 9

3.1.1 HASIL YANG TELAH DICAPAI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

BERDASARKAN INDIKATOR DALAM PERJANJIAN KINERJA .......... 9

3.1.2 HASIL YANG TELAH DICAPAI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

BERDASARKAN INDIKATOR PADA KINERJA OUTPUT KEGIATAN 18

3.2 HAMBATAN DAN KENDALA PELAKSANAAN ..................................................... 30

3.2.1 HAMBATAN DAN KENDALA PELAKSANAAN PERJANJIAN

KINERJA.............................................................................................................

30

3.2.2 HAMBATAN DAN KENDALA PELAKSANAAN KINERJA OUTPUT

KEGIATAN...........................................................................................................

30

3.3 LANGKAH TINDAK LANJUT....................................................................................... 30

3.3.1 LANGKAH DAN TINDAK LANJUTPELAKSANAAN PERJANJIAN

iii | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

KINERJA..............................................................................................................

30

3.3.2 LANGKAH DAN TINDAK LANJUTPELAKSANAAN KINERJA

OUTPUT KEGIATAN.......................................................................................31

BAB IV PENUTUP

..................................................................................................................................... 32

LAMPIRAN

....................................................................................................................................................

. 33

iv | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

DAFTAR GAMBAR, TABEL DAN LAMPIRAN

GAMBAR 1. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT STANDARDISASI INDUSTRI .................. 4

TABEL 2.1 DAFTAR KEGIATAN PUSTAN INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2018 ....... 5

TABEL 2.2 SASARAN KEGIATAN PUSTAN INDUSTRI TAHUN 2018 ............................. 6

TABEL 2.3 INDIKATOR KINERJA BERDASARKAN OUTPUT KEGIATAN ...................... 6

TABEL 3.1 RENCANA AKSI PERJAKIN PUSTAN INDUSTRI TAHUN ANGGARAN

2018

.................................................................................................................................

8

TABEL 3.2 REALISASI PENCAPAIAN TRIWULAN II PERJAKIN PUSTAN INDUSTRI 9

TABEL 3.3 PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS I TRIWULAN II PERJAKIN

PUSTAN INDUSTRI TA 2018.................................................................................. 10

TABEL 3.4 PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS II TRIWULAN II PERJAKIN

PUSTAN INDUSTRI TA 2018.................................................................................. 12

TABEL 3.5 PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS III TRIWULAN II PERJAKIN

PUSTAN INDUSTRI TA 2018................................................................................. 15

TABEL 3.6 PAGU ANGGARAN KEGIATAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN II

TA 2018.........................................................................................................................

18

TABEL 3.7 REALISASI OUTPUT I SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TA 2018 .............. 18

TABEL 3.8 REALISASI OUTPUT II SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TA 2018 ............. 21

TABEL 3.9 REALISASI OUTPUT III SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TA 2018 ............ 23

TABEL 3.10 REALISASI OUTPUT IV SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TA 2018 ............ 26

TABEL 3.11 REALISASI OUTPUT V SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TA 2018 ............. 27

TABEL 3.12 REALISASI OUTPUT VI SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TA 2018 ............ 28

1 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tugas, Pokok dan Fungsi Organisasi

Pusat Standardisasi Industri merupakan salah satu unit di bawah Badan Penelitian dan

Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian. Menurut Permenperin Nomor 107/M-

IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Pusat Standardisasi

Industri mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis, rencana, program,

pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian, pengkajian, pengembangan

standardisasi industri.

Dalam melaksanakan tugasnya, Pustan Industri menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan di bidang perumusan dan pengkajian standardisasi industri;

b. penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan di bidang penerapan, pemberlakuan, dan kerja sama standardisasi industri;

c. penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan di bidang penguatan dan pengawasan standardisasi industri serta koordinasi dan

fasilitasi penegakkan hukum standardisasi industri; dan

d. pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha dan

rumah tangga pusat.

1.2. Latar Belakang Kegiatan

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan, memelihara, memberlakukan,

dan mengawasi standar bidang industri yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan

semua pemangku kepentingan. Hingga saat ini terdapat 4.977 SNI bidang industri dari 11.740 SNI

secara nasional. Perumusan SNI dilakukan oleh Komite Teknis/SubKomite Teknis di lingkungan

Kemenperin sebanyak 34 KT/SKT yang mencakup berbagai produk/komoditi industri binaan

Kementerian Perindustrian. Setiap tahun Komite Teknis/SubKomite Teknis membuat Program

Nasional Perumusan Standar (PNPS) yang disesuaikan dengan kebutuhan industri maupun kebutuhan

pasar.

2 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

Untuk kepentingan keamanan, kesehatan, dan keselamatan manusia, hewan dan tumbuhan;

pelestarian fungsi lingkungan hidup; persaingan usaha yang sehat; peningkatan daya saing; dan/atau

peningkatan efisiensi dan kinerja industri, maka pemerintah dapat memberlakukan SNI secara wajib.

Hingga akhir Triwulan II tahun 2018 SNI yang telah diberlakukan 105 SNI bidang industri secara wajib

yang meliputi komoditi makanan, minuman, kimia, logam, tekstil dan aneka, permesinan, alat

transportasi darat, dan elektronika. Satu diantara 105 SNI merupakan SNI yang direvisi, yaitu SNI 02-

2052-2002, Baja tulangan beton menjadi SNI 2052:2017, Baja tulangan beton. Selain Baja tulangan

beton, Pemberlakuan SNI 04-6253-2006 audio video dan elektronika sejenis secara wajib diperluas

ruang lingkup produknya yang sebelumnya hanya TV CRT ditambahkan produk lainnya seperti TV

sampai 42 inci, disc player, tape mobil, speaker aktif, dan set top box. Dalam rangka menindaklanjuti

kerjasama perdagangan secara internasional (WTO) maka Indonesia juga harus mengikuti aturan

yang berlaku terkait bidang standardisasi misalnya seperti melakukan notifikasi jika Indonesia akan

memberlakukan SNI secara wajib sesuai dengan mekanisme Technical Barriers to Trade (TBT) – WTO.

Selain itu dalam kerjasama regional seperti ASEAN, standar juga telah menjadi perhatian utama

dengan dibentuknya ASEAN Consultative Committe on Standards and Quality (ACCSQ). Dari data

yang ada dengan diberlakukannya SNI secara wajib, dapat dilihat dampak secara ekonomi dimana

terjadi penurunan nilai impor terhadap produk yang SNI-nya diberlakukan secara wajib.

Dalam pelaksanaan regulasi teknis, banyak negara melakukan teknik-teknik yang tidak langsung

mempersulit pelaku usaha untuk memasukkan produknya ke negara tersebut. Sebagai contoh, Uni

Eropa harus dilakukan pengujian dan sertifikasi di lembaga yang terdaftar dalam notified body

tersebut. Hal serupa dilakukan pula di US, Jepang, Tiongkok, India, dan negara lainnya.

Mengingat standar saat ini digunakan sebagai barier di dalam mekanisme perdagangan, maka untuk

mengatasi keberagaman skema sertifikasi, ditetapkanlah ISO 17067:2013 (Conformity Assesment –

Fundamentals of Product Certfication and Guidelines for Product Certification Scheme) mengenai

skema sertifikasi yang memperkenankan regulator untuk menyusun skema sertifikasi terkait dengan

standar yang ditetapkan menjadi regulasi teknis.

Dalam pelaksanaan penerapan SNI/ST secara wajib bidang industri, Menteri Perindustrian menunjuk

Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang terdiri dari Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) dan

Laboratorium Penguji) yang diperkenankan memproses SPPT SNI/ST yang tentunya telah dilakukan

evaluasi baik secara administrasi maupun kompetensi oleh BPPI sesuai prosedur kerja yang telah

3 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

ditetapkan melalui Peraturan Kepala BPPI Nomor 422 Tahun 2010 tentang Penunjukan, Pengawasan,

dan Pelaporan Kinerja Lembaga Penilaian Kesesuaian. Skema sertifikasi yang nantinya telah

dirumuskan oleh regulator menjadi bagian dari penilaian kelayakan penunjukan LPK.

1.3. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Pustan Industri mengacu pada Permenperin RI Nomor 107/M-IND/PER/11/2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian. Susunan organisasi Pustan Industri

berdasarkan Permenperin tersebut yaitu:

1. Bidang Perumusan dan Pengkajian Standardisasi Industri;

a. Subbidang Perumusan Standardisasi Industri;

b. Subbidang Pengkajian Standardisasi Industri

2. Bidang Penerapan, Pemberlakuan, dan Kerja Sama Standardisasi Industri;

a. Subbidang Penerapan dan Pemberlakuan Standardisasi Industri;

b. Subbidang Kerja Sama Standardisasi Industri;

3. Bidang Penguatan dan Pengawasan Standardisasi Industri;

a. Subbidang Penguatan Standardisasi Industri;

b. Subbidang Pengawasan Standardisasi Industri;

4. Subbagian Program dan Tata Usaha;

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

Berikut ini merupakan struktur organisasi di Pustan Industri:

4 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pustan Industri

Pusat Standardisasi Industri

Bidang Perumusan dan Pengkajian

Standardisasi Industri

Subbidang Perumusan Standardisasi Industri

Subbidang Pengkajian Standardisasi Industri

Bidang Penerapan Pemberlakuan dan

Kerjasama Standardisasi Industri

Subbidang Penerapan dan Pemberlakuan

Standardisasi Industri

Subbidang Kerjasama Standardisasi Industri

Bidang Penguatan dan Pengawasan

Standardisasi Industri

Subbidang Penguatan Standardisasi Industri

Subbidang Pengawasan Standardisasi Industri

Jabatan Fungsional

Subbagian Program dan Tata Usaha

5 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

BAB II

RENCANA KEGIATAN

2.1. Kegiatan Tahun Anggaran 2018

Pustan Industri berdasarkan kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri mempunyai

satu kegiatan yaitu Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri. Kegiatan ini memiliki komponen

kegiatan seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Daftar kegiatan Pustan Industri Tahun Anggaran 2018

1860 Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri

1860.002 Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Penyidikan

Penyusunan Rancangan Permen tentang Penunjukan LPK dalam Rangka Pemberlakuan SNI dan/atau PTC secara wajib

Pengawasan LPK Pengawasan Standardisasi Industri Manajemen PPNS Pelatihan Transisi ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 Pelatihan Lead Auditor ISO 9001:2015 1860.004 Laporan Penerapan, Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri

Pengembangan Laboratorium dan Industri LED Sidang Kerjasama Standardisasi dalam rangka FTA Persiapan Posisi Indonesia dalam Sidang Kerjasama Standardisasi Jejaring Laboratorium Pengujian Produk Karet Indonesia Sub Kemenperin Penyusunan Skema Sertifikasi Perencanaan Regulasi Teknis 1860.008 Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji

Penilaian dan Pengembangan Jabatan Fungsional AMMI Kajian Efektifitas Penerapan SNI Kajian Analisa Dampak Regulasi Kajian Pengembangan Standar Ban Pejal (Solid) Kajian Pengembangan Standar Produk Tisu Pemeliharaan dan Perluasan SMM Peninjauan Standar Industri Persiapan dalam Sidang Standar Regional/Internasional Rapat Konsensus Rapat Teknis Persiapan Perumusan RSNI 1860.009 Peningkatan Kemampuan Pengujian Laboratorium Uji di Pusat Pertumbuhan

Industri

1860.951 Layanan Internal

Pengadaan Peralatan dan Mesin dalam rangka menunjang Kinerja Pustan Industri Pemeliharaan SMM Pemeliharaan Sistem Informasi Kebijakan Standardisasi Industri Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pustan Industri Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Pustan Industri 2017 1860.994 Layanan Perkantoran

6 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

Pertemuan/Jamuan Delegasi/misi/tamu Operasional Perkantoran dan Pimpinan

2.2. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2018

Berdasarkan Rencana Strategis Pustan Industri 2015 – 2019 dan Rencana Kinerja 2018, Pustan

Industri pada Tahun 2018 menetapkan sasaran kegiatan berdasarkan Perjanjian Kinerja (Perjakin)

2018 dengan indikator kinerja seperti pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Sasaran Kegiatan Pustan Industri Tahun 2018

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1

Tersusunnya RSNI, ST dan PTC Jumlah RSNI, ST dan PTC 100 RSNI Jumlah Kajian terkait Standardisasi 3 Kajian

2 Tersedianya Regulasi Teknis Standardisasi Industri

Jumlah Regulasi teknis yang tersusun 10 Regulasi Jumlah Skema Sertifikasi 5 Skema

3 Terlaksananya Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi Industri

Jumlah personil audito/asesor yang kompeten

40 orang

Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan 2 Laporan

Indikator kinerja berdasarkan output kegiatan dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Indikator Kinerja Berdasarkan Output Kegiatan Kode Output Indikator Kinerja Target

1860.002 Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Penyidikan Standardisasi Industri

Jumlah regulasi teknis yang disusun 10 Regulasi

1860.004 Laporan Penerapan, Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri

Jumlah kerjasama, jumlah skema sertifikasi dan rencana pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib

6 Laporan

1860.008 Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji

Jumlah RSNI, ST, dan/atau PTC yang disusun serta tersedianya kajian terkait standar industri

100 Standar

1860.009 Laboratorium Uji yang meningkat kemampuan pengujiannya di Pusat Pertumbuhan Industri

Jumlah Peralatan Laboratorium Uji 40 unit

1860.951 Layanan Internal Meningkatnya Kualitas Manajemen Pusat Standardisasi Industri

3 Laporan

1860.994 Layanan Perkantoran Terlaksananya Manejemen Kinerja pada Pusat Standardisasi Industri

12 Bulan Layanan

7 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Hasil dan Analisis Capaian yang Telah Dicapai Serta Kendala dan Tindak Lanjut

Perjakin Pustan Industri Tahun Anggaran 2018 adalah suatu pernyataan kinerja atau perjanjian

kinerja antara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dengan Kepala Pustan Industri

untuk mewujudkan target kinerja tertentu dalam Tahun Anggaran 2018. Perjanjian Kinerja ini

ditindaklanjuti dengan dirancangnya suatu Rencana Aksi 2018 untuk mencapai sasaran strategis yang

ditentukan. Rencana aksi ditunjukan pada Tabel 3.1.

8 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

Tabel 3.1. Rencana Aksi Perjakin Pustan Industri Tahun Anggaran 2018

9 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

3.1 Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja

3.1.1. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator Dalam Perjanjian

Kinerja

Berikut realisasi pencapaian Triwulan II Perjakin Pustan Industri Tahun Anggaran 2018 seperti ditunjukan

pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Realisasi Pencapaian Triwulan II Perjakin Pustan Industri

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target Sasaran sampai Triwulan II (%)

Rencana kegiatan Target Fisik

Realisasi Fisik

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tersusunnya

RSNI,ST dan

PTC

Jumlah RSNI, ST dan PTC 100 RSNI 1) Rapat Teknis; 2)

Rapat Konsensus;

3) Monitoring perumusan RSNI;

4) Peninjauan SNI

40 46,00

Jumlah Kajian terkait

Standardisasi

3 Kajian 1) Studi literatur;

2) Menjaring informasi dari stakeholder

terkait;

3) Survey lapangan dan pengambilan contoh;

4) Pengujian contoh uji dan monitoring.

55 49,70

2 Tersedianya

Regulasi Teknis

Standardisasi

Industri

Jumlah Regulasi teknis yang

tersusun

10

Regulasi

Evaluasi, Verifikasi dan Penilaian LPK 48 42,80

Jumlah Skema Sertifikasi 5 Skema FGD Penyusunan Skema Sertifikasi 57 33,50

3 Terlaksananya

Pembinaan dan

Pengawasan

Standardisasi

Industri

Jumlah personil

Auditor/Assesor yang

kompeten

40 orang - Pelaksanaan Pelatihan

- Evaluasi dan penyusunan pra laporan

kegiatan

50 95,00

Jumlah pelaksanaan kegiatan

pengawasan

2 laporan Pengawasan berkala dan sewaktu-waktu

terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian

serta pelaksanaan kegiatan Pengawasan,

Pengamatan, Penelitian dan Pemeriksaan

(Wasmatlitrik) terhadap produk-produk SNI

yang telah diberlakukan secara wajib

63 60,00

1. Sasaran Strategis I: Tersusunnya RSNI, ST dan PTC

10 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

Tabel 3.3. Pencapaian Sasaran Strategis I Triwulan II Perjakin Pustan Industri TA 2018

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Sasaran sampai Triwulan II (%)

Rencana kegiatan Target Realisasi

Fisik % Fisik %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tersusunnya RSNI,ST

dan PTC

Jumlah RSNI, ST dan

PTC

100 RSNI 1) Rapat Teknis; 2)

Rapat Konsensus;

3) Monitoring perumusan RSNI;

4) Peninjauan SNI

40 46,00

Jumlah Kajian terkait

Standardisasi

3 Kajian 1) Studi literatur;

2) Menjaring informasi dari stakeholder

terkait;

3) Survey lapangan dan pengambilan

contoh;

4) Pengujian contoh uji dan monitoring.

55 49,70

Sasaran Strategis I terdiri dari indikator kinerja:

1. Jumlah RSNI, ST dan PTC

Output yang diharapkan dalam kegiatan adalah 100 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)

yang dikonsensuskan.

a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:

Selama Triwulan II Tahun 2018 belum ada RSNI yang telah dikonsensuskan. Realisasi fisik 46%

melebihi target 40% dikarenakan hingga triwulan II telah dilaksanakan kegiatan perencanaan

perumusan RSNI dan rapat teknis komoditi kulit. Pada tanggal 2 hingga 4 Mei 2018 telah

dilaksanakan rapat teknis untuk 6 (enam) RSNI komoditi kulit yaitu:

(1) Kulit - Penentuan Penggelembungan dan Kekuatan Permukaan (Metode bola meletup)

(2) Kulit - Uji Ketahanan Luntur Warna - Ketahanan Luntur Warna terhadap Penggosokan

(3) Kulit – Uji Fisis dan Mekanis – Penentuan Penyerapan Statis Air

(4) Kulit – Uji Fisis dan Mekanis – Penentuan Pengkerutan pada Suhu diatas 100oC

(5) Kulit – Penentuan Ketaanan Kikis – Bagian 1 : Metode Taber

(6) Kulit – Penentuan Ketahanan Air Kulit Fleksibel Bagian 1 : Pengulangan Penekaan Linier

(Penetrometer)

Sedangkan pada Triwulan II tahun 2017 Kegiatan perumusan RSNI, ST dan PTC mencapai

realisasi fisik sebesar 39 %, target fisik kegiatan triwulan II sebesar 39,2 %. Hingga akhir Triwulan

II jumlah RSNI3 yang dihasilkan yaitu 22 RSNI3.

b. Kendala:

1. Rapat konsensus belum dapat dilaksanakan karena RSNI masih dalam tahap rapat teknis.

11 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

2. Terdapat pemblokiran anggaran sehingga diperlukan revisi anggaran terlebih dahulu

sebelum dapat dilaksanakannya rapat konsensus.

c. Rekomendasi

1. Melakukan revisi anggaran.

2. Melakukan monitoring dan koordinasi proses rapat teknis penyusunan RSNI dengan KT/SKT

.

2. Jumlah Kajian terkait Standardisasi

Kajian Standardisasi yang direncanakan akan dilaksanakan pada Tahun 2018 terdapat 4 (empat)

kajian, tetapi berdasarkan Renstra PSI 2015-2019 Amd1:2017 Target 2018 hanya 3 (tiga) kajian,

yaitu Kajian Pengembangan Standar sebanyak dua laporan, Kajian Analisa Dampak Regulasi

sebanyak satu laporan, dan Kajian Efektifitas Penerapan SNI sebanyak satu laporan.

a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:

Kegiatan Kajian pengembangan Standar pada Triwulan II Tahun 2018 mencapai realisasi fisik

sebesar 49,70%, target fisik kegiatan triwulan II sebesar 55%. Hasil yang dicapai yaitu telah

melakukan studi literatur, melakukan survey lapangan dan pengambilan contoh serta

pengujian contoh uji dan monitoring. Pada triwulan II Tahun 2017 mencapai realisasi fisik

sebesar 52%, target fisik kegiatan triwulan II sebesar 52,2%.

1. Kajian Pengembangan Standar Ban Pejal (Solid)

Pada Triwulan II Tahun 2018, kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu survey dan

pengumpulan data ke PT. Industri Karet Deli (Medan), melakukan studi literatur,

kunjungan ke PT. Multistrada , melakukan identifikasi kebutuhan pengujian ban pejal dan

verifikasi kemampuan lab uji serta pengujian sampel ban pejal di BBKKP. Realisasi fisik

sebesar 49,70% di bawah target fisik yang ditetapkan yaitu 58%.

2. Kajian Pengembangan Standar Produk Tisu

Kegiatan yang dilakukan selama triwulan II tahun 2018 yaitu melaksanakan survey dan

pengumpulan data PT. Pindo Deli Perawang, Kemendag, Ditjen terkait serta Bea Cukai,

melakukan studi literatur (ISO terkait), menerjemahkan literatur, dan pengujian sampel di

BBPK Bandung. Realisasi fisik sebesar 49,70% di bawah target fisik yang ditetapkan yaitu

58%.

3. Kajian Analisa Dampak Regulasi

12 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

Kajian ini mengambil tema rencana pemberlakuan SNI Aki kendaraan bermotor secara

wajib. Kegiatan yang dilakukan selama triwulan II tahun 2018 yaitu melaksanakan survey

dan kemampuan data di wilayah Semarang, mempelajari RIA di negara lain, verifikasi

kemampuan lab penguji B4T dalam pengujian aki kendaraan dan melakukan pengambilan

contoh aki kendaraan bermotor di Jakarta.

Realisasi fisik sebesar 43,40% di bawah target fisik yang ditetapkan yaitu 55%.

b. Kendala:

Kajian Efektifitas diblokir, Kajian Pengembangan Standar untuk Produk Tissu dan Ban Pejal

menunggu hasil uji contoh dari lab Uji, dan kajian analisa dampak regulasi masih dalam

verifikasi lab. Selain itu, ada beberapa kegiatan dalam proses revisi sehingga target realisasi

tidak tercapai.

c. Rekomendasi

-

2. Sasaran Kegiatan II: Tersedianya Regulasi Teknis Standardisasi Industri

Tabel 3.4. Pencapaian Sasaran Strategis II Triwulan II Perjakin Pustan Industri TA 2018

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Sasaran sampai Triwulan II (%)

Rencana kegiatan Target Realisasi

Fisik % Fisik %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2 Tersedianya Regulasi

Teknis Standardisasi

Industri

Jumlah Regulasi

teknis yang tersusun

10

Regulasi

Evaluasi, Verifikasi dan Penilaian LPK 48 42,80

Jumlah Skema

Sertifikasi

5 Skema FGD Penyusunan Skema Sertifikasi 57 33,50

Sasaran Strategis I terdiri dari indikator kinerja:

1. Jumlah regulasi teknis yang tersusun

Dalam rangka mendukung pemberlakuan SNI yang diberlakukan secara wajib. Pustan Industri

menyiapkan Lembaga Penilaian Kesesuaian yang mampu melakukan sertifikasi dan pengujian

terhadap SNI secara wajib.

a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja

Pada Triwulan II tahun 2018 direncanakan target sasaran fisiknya sebesar 48% dan tercapai

realisasi fisiknya sebesar 42,80%. Hasil yang dicapai pada periode April hingga Juni yaitu 3 (tiga)

konsep Permen LPK yang telah melalui penilaian kemampuan LPK pada Tahun Anggaran 2018,

13 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

jumlah konsep yang telah dicapai hingga Triwulan II TA 2018 yaitu sebanyak 9 (sembilan) konsep

permenperin. Konsep permenperin yang dihasilkan hingga Triwulan II Tahun 2018 yaitu:

No Konsep Permenperin Penunjukan LPK Penjelasan Revisi 1 Konsep Permenperin tentang LPK SNI

Lampu Swabalast (SNI 04-6253-2006)

Menambah LSPro dan Lab Penguji PT. Qualis

Indonesia

2 Konsep Permenperin tentang LPK SNI

Pupuk Anorganik

Menggabungkan permen LPK SNI Pupuk anorganik

tunggal dan pupuk anorganik majemuk

Menambahkan LSPro PT. AGS, PT. GIS dan Lab

Penguji PT. Pupuk Kaltim

3 Konsep Permenperin tentang LPK SNI

Mainan

Menambahkan LSPro PT. GIS, PT. PSPI, dan PT. AGS

serta ruang lingkup SNI ISO ayunan pada LSPro dan

Lab Penguji PT. Qualis Indonesia

4 Konsep Permenperin tentang LPK SNI

Kompor gas

Menggabungkan permen LPK SNI Kompor gas satu

tungku dan permen LPK SNI kompor gas dua/tiga

tungku

Mengubah status akreditasi LSPro dari belum

akreditasi menjadi telah terakreditasi untuk BSI,

Baristand Industri Surabaya, TUV NORD, B4T dan

Sucofindo.

Menambah LSPro yang telah terakreditasi, yaitu: IGS.

GIS, TUV Rheinland.

Mencabut LSPro Baristand Industri Medan

5 Konsep Permenperin tentang LPK SNI

Tekstil – Pakaian Bayi

Menambah LSPro GIS

6 Konsep Permenperin tentang LPK SNI

Tepung terigu sebagai bahan makanan

Menambah LSPro AGS dan Qualis Indonesia, serta LP

TUV NORD

7 Konsep Permenperin tentang LPK SNI

Baja Lembaran

Menggabungkan permen LPK SNI Bj LAS dan permen

LPK SNI Bj LS

Menambah LSPro GIS dan Lab Penguji BBLM

8 Konsep Permenperin tentang LPK SNI

Kakao Bubuk

Menambah LSPro Qualis dan IGS serta mencabut Lab

Penguji BPPMB Sulsel

9 Konsep Permenperin tentang LPK SNI

Regulator tabung baja LPG

Menggabungkan permen LPK SNI Regulator tekanan

rendah dan permen LPK SNI regulator tekanan tinggi

Menambah LSPro GIS dan TUV Rheinland dan Lab

Penguji BBLM untuk regulator tekanan rendah

Menambah LSPro IGS dan mencabut LSPro

Sucofindo, PPMB, Baristand Medan dan Lab Penguji

B4T, B2TKS dan P2SMTP LIPI

Dari 9 (sembilan) konsep Permen LPK yang diajukan hingga Triwulan II Tahun 2018, baru 2 (dua)

konsep yang telah ditetapkan menjadi Permen yaitu Permen LPK SNI Lampu swabalast dan

Permen LPK SNI Pupuk Anorganik.

Jika dibandingkan dengan tahun 2017, hingga triwulan II tahun 2017 terdapat 13 (tiga belas)

konsep yang telah ditetapkan menjadi Permen.

b. Kendala

14 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

Proses pengesahan permen LPK memakan waktu yang lama.

c. Rekomendasi:

-

2. Tersusunnya skema sertifikasi

Skema sertifikasi sangat diperlukan untuk keseragaman proses sertifikasi produk dalam rangka

pemberlakuan SNI yang diberlakukan secara wajib. Skema sertifikasi mengatur jumlah auditor,

waktu pelaksanaan audit, hingga jumlah pengambilan contoh di Pabrik.

a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:

Pada Triwulan II tahun 2018 direncanakan target sasaran fisiknya sebesar 57% dan tercapai

realisasi fisiknya sebesar 33,5%. Hasil yang dicapai yaitu 2 (dua) skema sertifikasi dari FGD

Penyusunan skema sertifikasi, telah melakukan survey pengumpulan data merekap usulan dari

direktorat untuk pemberlakuan SNI wajib.

Menghadiri rapat-rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembina Industri untuk

mengidentifikasi rencana pemberlakuan SNI secara wajib dari direktorat Pembina Industri.

FGD skema sertifikasi pada triwulan II tahun 2018 yaitu

No Tanggal Skema Sertifikasi

1 23 April 2018 SNI ISO 20492-2:2014, Kaca untuk bangunan – kaca isolasi –

bagian 2 : uji pengkabutan kimia.

2 25-27 April 2018 SNI 8347:2016, Kawat ban

Pada triwulan II tahun 2017, hasil realisasi fisik tercapai hingga 52% yaitu dua skema sertifikasi

dari FGD Penyusunan skema sertifikasi, telah melakukan survey pengumpulan data, FGD

evaluasi skema sertifkasi untuk produk Kabel pada bulan April.

b. Kendala:

-

c. Rekomendasi:

-

3. Sasaran Kegiatan II: Tersedianya Regulasi Teknis Standardisasi Industri

Tabel 3.5. Pencapaian Sasaran Strategis III Triwulan II Perjakin Pustan Industri TA 2018

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Sasaran sampai Triwulan II (%)

Rencana Kegiatan Target Realisasi

15 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

Fisik % Fisik %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

3 Terlaksananya

Pembinaan dan

Pengawasan

Standardisasi Industri

Jumlah personil

Auditor/Assesor yang

kompeten

40 orang - Pelaksanaan Pelatihan

- Evaluasi dan penyusunan pra laporan

kegiatan

50 95,00

Jumlah pelaksanaan

kegiatan pengawasan

2 laporan Pengawasan berkala dan sewaktu-waktu

terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian

serta pelaksanaan kegiatan Pengawasan,

Pengamatan, Penelitian dan Pemeriksaan

(Wasmatlitrik) terhadap produk-produk

SNI yang telah diberlakukan secara wajib

63 60,00

Sasaran Strategis III terdiri dari Indikator Kinerja :

1. Jumlah personil auditor/asesor yang kompeten

Sejak ditetapkannya SNI ISO 9001:2015 (15 September 2015) dengan tenggang waktu transisi

hingga 15 September 2018 (kesepakatan International Accreditation Forum (IAF)), maka sertifikasi

produk/kesesuaian yang telah ada (sebelum versi SNI ISO 9001:2015) perlu dilakukan penyesuaian

dan terhadap sertifikasi produk/kesesuaian yang baru perlu mengacu kepada Sistem Manajemen

Mutu SNI ISO 9001:2015. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, mengingat waktu transisi yang

singkat dan jumlah Auditor SNI ISO 9001:2015 yang terbatas maka Pusat Standardisasi Industri

bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan Sistem Manajemen Mutu, pada TA.2018 melaksanakan

kegiatan Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Rangka Pemberlakuan SNI/ST/PTC Secara Wajib

Melalui Pelatihan Lead Auditor ISO 9001:2015.

a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:

Pada Triwulan II Tahun 2018 menetapkan target sebesar 50%, hasil yang dicapai mencapai 95%

dimana telah dilaksanakan pelatihan Lead Auditor ISO 9001:2015 register IRCA yang

dilaksanakan pada tanggal 16 April hingga 20 April 2018 dengan jumlah peserta sebanyak 20

orang serta Pelatihan Transisi ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 register IRCA pada tanggal 2 Mei

hingga 3 Mei 2018 juga dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang.

Berdasarkan dari target yang ditetapkan dalam Perjakin, jumlah personil auditor/asesor yang

kompeten telah mencapai target yaitu 40 orang.

Pada Tahun 2017, Pelatihan ini tidak dilaksanakan, melainkan pelatihan PPNS-I.

b. Kendala:

Peminat untuk menjadi peserta pelatihan lead auditor baik ISO 9001:2015 maupun transisi ISO

9001:2008 ke ISO 9001:2015 cukup banyak, tetapi tidak dapat difasilitasi karena keterbatasan

anggaran.

c. Rekomendasi:

16 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

-

2. Jumlah Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan

Sehubungan dengan pelaksanaan penerapan SNI dan pemberlakuan Standardisasi Industri, maka

diperlukan evaluasi terhadap kinerja LPK terkait kepatuhannya dalam menerbitkan Sertifikat

Kesesuaian sesuai dengan peraturan dan petunjuk teknis yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi LPK

didapat berdasarkan laporan kinerja dan pengawasan LPK oleh Pustan Industri dan akan

disampaikan dalam suatu pertemuan guna menjadi koreksi dan perbaikan kedepan.

a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:

Triwulan II Tahun 2018 realisasi fisik tidak tercapai yaitu 60% dari 63% target yang ditetapkan.

Pengawasan berkala terhadap LPK telah dilaksanakan pada LSPro LMK PLN, LSPro IGS, LSPro

Turangga Tosan dan LSPro BSI.

Jumlah LSPro yang diawasi masih jauh dari jumlah LSPro yang ada yaitu 45 LSPro. Sedangkan

pada Triwulan II Tahun 2017 pengawasan telah dilakukan pada 40 LPK yang terdiri dari 23 LSPro

dan 17 Lab Penguji.

Kegiatan wasmatlitrik belum dilaksanakan hingga triwulan II tahun 2018. Sedangkan pada

triwulan II tahun 2017, wasmatlitrik telah dilakukan pada PT. Essar Indonesia.

b. Kendala:

Dalam melaksanakan pengawasan LPK diperlukan data pendukung, data dukung ini diperoleh

dari pelaporan dengan media kertas surat yang memiliki banyak kelemahan dari sisi ketepatan

waktu pengiriman, kelengkapan data laporan dan kapasitas media penyimpanan. Penggunaan

SIM masih banyak kendala baik dari SIM itu sendiri dan LPK.

c. Rekomendasi:

Membuat jadwal pelaksanaan pengawasan LPK dalam setahun agar seluruh LPK dapat dimonitor

dan diawasi untuk memastikan lembaga tersebut melaksanakan sertifikasi dan penilaian

kesesuain mutu sesuai dengan regulasi yang berlaku.

17 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

3.1.2. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator pada Kinerja

Output Kegiatan

Tabel 3.6 Pagu Anggaran Kegiatan TA 2018

Output Pagu

(Rp 000)

1860.002 Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Penyidikan 2.376.935

1860.004 Laporan Penerapan, Pemberlakuan dan Kerjasama

Standar Industri

2.223.065

1860.008 Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji 5.700.000

1860.009 Laboratorium uji yang meningkat kemampuan

pengujiannya

37.500.000

1860.951 Layanan Internal 700.000

1860.994 Layanan Perkantoran 500.000

RATA-RATA

1. Output I: Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Penyidikan

Tabel 3.7 Realisasi Output I sampai dengan Triwulan II TA 2018

Output Pagu Triwulan II

Keuangan Fisik

(Rp 000) S R S R

(%) (%) (%) (%)

Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan

Penyidikan 2.376.935

1 Penyusunan Rancangan Peraturan

Menteri tentang Penunjukan LPK dalam

rangka Pemberlakuan SNI/ST/PTC secara

wajib

555.400 57,10 41,99 62,27 42,80

2 Pengawasan LPK 387.588 45,15 46,71 63,64 60,00

3 Pengawasan Standardisasi Industri 230.508 60,74 5,92 50,00 15,00

4 Manajemen PPNS 251.565 43,73 20,94 15,00 15,00

5 Pelatihan Transisi ISO 9001:2008 ke ISO

9001:2015

537.874 108,95 19,20 95,83 95,00

6 Pelatihan Lead Auditor ISO 9001:2015 418.000 0,09 50,14 31,67 30,00

a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja:

18 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

Pagu anggaran untuk output I sebesar Rp. 2.376.935.000,- dengan kegiatan pendukung

seperti yang tertera pada Tabel 3.7. Output I terdiri dari 6 (enam) kegiatan pendukung yang

seluruhnya ditetapkan targetnya dalam Perjakin 2018.

1. Penyusunan Rancangan Permen tentang Penunjukan LPK dalam rangka Pemberlakuan

SNI/ST/PTC: realisasi keuangan tidak tercapai yaitu 41,99% dari 57,10%. Kegiatan yang

dilaksanakan pada Triwulan II ini yaitu melakukan evaluasi LPK untuk penunjukan SNI

Pelumas, Baja tulangan beton, Kawat ban, Kertas-Karton untuk kemasan pangan, FGD

Panel LPK SNI Pipa Saringan untuk sumur air tanah, FGD Panel LPK untuk pelumas, FGD

Verifikasi LPK untuk Pelumas terhadap Lab Penguji dan Konseptor SNI, dan Rekapitulasi

data permohonan penunjukan LPK. Hingga Triwulan II Tahun 2018 telah dilaksanakan

FGD Verifikasi dan Panel LPK sebanyak 6 kali, sedangkan pada Triwulan II Tahun 2017

Verifikasi dan Panel LPK sebanyak 9 kali.

2. Pengawasan LPK: realisasi keuangan tercapai yaitu 46,71% dari 45,15%. Kegiatan yang

dilaksanakan pada Triwulan II ini yaitu pengawasan terhadap 4 (empat) LSPro.

3. Pengawasan Standardisasi Industri: realisasi keuangan yang tercapai jauh dari target

yang ditetapkan yaitu 5,9% dari 61%. Kegiatan yang dilakukan pada Triwulan II ini yaitu

melaksanakan FGD Pengawasan Standardisasi Industri terkait penerapan dan

pemberlakuan SNI Pupuk Anorganik majemuk (NPK padat) secara wajib pada tanggal

12 April 2018. Penyerapan anggaran masih sangat rendah karena belum dimulainya

pembahasan mengenai Pasal terkait Pengawasan Standardisasi Industri dalam Revisi

Permenperin Nomor 86 Tahun 2009 tentang SNI bidang Industri.

4. Manajemen PPNS: realisasi keuangan tidak tercapai yaitu 20,9% dari 44%. Kegiatan

yang dilakukan pada Triwulan II ini masih dalam proses pengumpulan data

pembahasan penentuan produk yang akan dijadikan objek wasmatlitrik. Pada Triwulan

II tahun 2017, realisasi keuangan juga rendah yaitu 16,41% dari 61,83%.

5. Pelatihan Transisi ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015: Realisasi keuangan sebesar 19,20%

dari 108,95%. Kegiatan yang dilakukan pada triwulan II yaitu penyusunan dokumen

pengadaan langsung, pemanggilan peserta pelatihan transisi ISO 9001:2015, pemilihan

penyedia melalui pengadaan langsung dengan penyedia PT. SGS Indonesia, dan

pelaksanaan pelatihan pada tanggal 2-3 mei 2018. Realisasi keuangan rendah karena

sebanyak Rp. 250.000.000 dari Rp. 425.274.000 biaya paket pelatihan diblokir. Sisa

anggaran biaya paket pelatihan sebesar Rp. 175.274.000 memungkinkan untuk

19 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

melakukan satu kali pelatihan lagi, walaupun jumlah auditor/asesor telah tercapai.

Pada Tahun 2017 pelatihan ini tidak ada.

6. Pelatihan Lead Auditor ISO 9001:2015: realisasi keuangan sebesar 50,14% dari 0,09%.

Kegiatan yang dilakukan pada triwulan II yaitu penyusunan dokumen pengadaan

langsung, pemanggilan peserta pelatihan transisi ISO 9001:2015, pemilihan penyedia

melalui pengadaan langsung dengan penyedia PT. SGS Indonesia, dan pelaksanaan

pelatihan 16-20 April 2018. Biaya paket pelatihan diblokir sebesar Rp. 200.000.000 dari

Rp. 398.000.000. Pada Tahun 2017 pelatihan ini tidak ada.

b. Kendala

Blokir anggaran.

c. Rekomendasi

-

2. Output II: Laporan Penerapan, Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri

Tabel 3.8 Realisasi Output II sampai dengan Triwulan II TA 2018

Output Pagu Triwulan II

Keuangan Fisik

(Rp 000) S R S R

(%) (%) (%) (%)

Laporan Penerapan, Pemberlakuan

dan Kerjasama Standar Industri 2.223.065

1 Pengembangan Laboratorium dan

Industri LED

150.000 52,13 19,44 71,50 26,00

2 Sidang Kerjasama Standardisasi

dalam rangka FTA

670.081 71,87 34,99 62,78 70,00

3 Persiapan Posisi Indonesia dalam

Sidang Kerjasama Standardisasi

154.000 59,13 45,68 70,00 47,00

4 Jejaring Laboratorium Pengujian

Produk Karet Indonesia Sub

Kemenperin

143.469 78,21 57,22 70,00 50,00

5 Penyusunan Skema Sertifikasi 1.056.215 49,30 26,59 57,22 33,50

6 Perencanaan Regulasi Teknis 49.300 100,00 38,20 92,86 51,00

20 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja:

Pagu anggaran untuk output II sebesar Rp. 2.223.065.000,- dengan realisasi keuangan

sampai dengan Triwulan II sebesar seperti pada Tabel 3.8. Output II terdiri dari 6 (enam)

kegiatan pendukung.

1. Pengembangan Laboratorium dan Industri LED: realisasi keuangan 19,44% dari 52,13%.

Kegiatan yang dilakukan pada triwulan II ini yaitu melakukan koordinasi dengan

stakeholder terkait, pengumpulan data terkait kerjasama pengembangan LED dan

melaksanakan FGD serta melakukan koordinasi dengan Ditjen terkait dan KL Lainnya.

Tahun 2017, tidak ada kegiatan ini.

2. Sidang Kerjasama Standardisasi dalam rangka FTA: realisasi keuangan 34,99% dari

71,87%. Kegiatan yang dilakukan pada triwulan II ini yaitu menyiapkan bahan sidang

dan menghadiri sidang ACCSQ-RPWG di Malaysia, sidang TBT WTO di Swiss. Pada

triwulan II Tahun 2017, Pustan Industri juga menghadri 3 (tiga) sidang yaitu ACCSQ-

PFWG di Kamboja, ACCSQ-WG1 di Myanmar dan sidang TBT WTO di Swiss.

3. Persiapan Posisi Indonesia dalam Sidang Kerjasama Standardisasi: realisasi keuangan

45,68% dari 59,13%. Kegiatan yang dilakukan pada triwulan II ini yaitu menyiapkan

FGD posisi Indonesia dan melakukan koordinasi dengan Ditjen dan KL terkait.

4. Jejaring Laboratorium Pengujian Produk Karet Indonesia Sub Kemenperin: realisasi

keuangan 57,22% dari 78,21%. Kegiatan yang dilakukan pada triwulan II ini yaitu

menyiapkan bahan FGD dan melaksanakan FGD JLPPKI Sub Kemenperin pada tanggal

18 April 2018. Pada triwulan II Tahun 2017, FGD JLPPI belum dilaksanakan.

5. Penyusunan skema sertifikasi: realisasi keuangan 26,59% dari 49,30%. Kegiatan yang

dilakukan pada triwulan II ini yaitu merekapitulasi usulan dari direktorat untuk

pemberlakuan SNI wajib, mempersiapkan notifikasi produk tableware, melaksanakan

FGD skema sertifikasi kaca isolasi dan kawat ban, serta melakukan survey terhadap

LSPro dan laboratorium penguji terhadap kesiapan pemberlakuan SNI wajib. Sama

seperti triwulan II tahun 2017, jumlah skema sertifikasi yang dihasilkan sebanyak 2

skema.

6. Perencanaan Regulasi teknis: realisasi keuangan 38,20% dari 100%. Kegiatan yang

dilakukan pada triwulan II ini yaitu melakukan koordinasi dengan Direktorat dan

kesiapan balai terhadap penerapan SNI wajib, dan identifikasi PNRT.

21 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

b. Kendala:

Kegiatan kerjasama dengan pihak JICA yang belum disepakati sehingga belum dapat

dilaksanakan,adanya dana kegiatan yang diblokir serta beberapa kegiatan yang dalam

proses revisi sehingga realisasi tidak sesuai target..

c. Rekomendasi

Penjadwalan ulang kegiatan yang akan dilaksanakan.

3. Output III: Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji

Tabel 3.9 Realisasi Output III sampai dengan Triwulan II TA 2018

Output Pagu Triwulan II

Keuangan Fisik

(Rp 000) S R S R

(%) (%) (%) (%)

Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji 5.700.000

1 Penilaian dan Pengembangan Jabfung

AMMI

639.086 73,89 15,24 65,46 53,93

2 Kajian Efektifitas Penerapan SNI 345.400 50,11 0,00 43,00 5,00

3 Kajian Analisa Dampak Regulasi 403.340 58,69 28,92 55,00 43,40

4 Kajian Pengembangan Standar Ban

Pejal (Solid)

398.500 45,94 21,95 58,00 49,70

5 Kajian Pengembangan Standar Produk

Tisu

399.840 57,53 25,68 58,00 49,70

6 Pemeliharaan dan Perluasan SMM 372.713 90,30 18,06 62,17 47,95

7 Peninjauan Standar Industri 185.587 60,24 27,13 30,00 25,50

8 Persiapan dalam sidang standar

regional/internasional

589.168 11,60 0,73 15,00 11,40

9 Rapat Konsensus 1.668.222 26,02 5,42 55,49 46,00

10 Rapat Teknis 431.022 99,95 30,59 70,86 52,50

11 Persiapan Perumusan RSNI 267.122 62,24 45,77 47,00 46,00

a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja Pagu anggaran untuk output III sebesar Rp.

5.700.000.000,- dengan realisasi keuangan sampai dengan Triwulan II seperti yang

ditunjukan pada Tabel 3.9.

1. Penilaian dan Pengembangan Jabfung AMMI: realisasi keuangan sebesar 15,24% dari

73,89%. Kegiatan yang dilakukan pada triwulan II yaitu melakukan pembahasan konsep

Permenperin tentang Juknis Jafung AMMI dengan pihak terkait (KemenPan&RB, BKN,

22 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

BHO, Ropeg dan Bagian Kepegawaian BPPI), memeriksa kelengkapan administrasi

usulan inpasing AMMI dari BBIA, Penyelesaian draft akhir Permenperin tentang

Petunjuk Teknis Jafung AMMI dan pembahasan draft naskah akademik usulan

tunjangan jafung AMMI, Berkoordinasi dengan Bagian Kepegawaian BPPI terkait

dengan berkas usulan inpassing AMMI dari Balai Besar dan Baristand, Menindaklanjuti

usulan perpindahan Jabatan dan inpassing ke dalam Jafung AMMI, Menindaklanjuti

konsep final Permenperin tentang Juknis Jafung AMMI dengan Biro Hukum, Membuat

perencanaan sosialisasi ke lima daerah.

2. Kajian efektifitas penerapan SNI: anggaran kegiatan ini diblokir.

3. Kajian analisa dampak regulasi: realisasi keuangan sebesar 28,92% dari 58,69%.

Kegiatan yang dilakukan pada triwulan II yaitu Survey dan pengumpulan data di

wilayah Semarang, Mempelajari metode penelitian RIA di negara lain, Survey dengan

menggunakan kuesioner ke produsen, lab uji dan LSPro, Studi literatur melalui jurnal

dan hasil penelitian yang terkait dengan RIA pemberlakuan standar wajib di beberapa

negara lain, Penjajakan pengujian aki kendaraan bermotor di B4T, Sampling aki

kendaraan bermotor di Jakarta dan sekitarnya. Realisasi keuangan triwulan II tahun

2018 sedikit lebih tinggi daripada triwulan II tahun 2017 sebesar 25,60%.

4. Kajian pengembangan standar ban pejal (solid): realisasi keuangan sebesar 21,95% dari

45,94%. Kegiatan yang dilakukan pada triwulan II yaitu survey dan pengumpulan data

ke PT. Industri Karet Deli (Medan), melakukan studi literatur, kunjungan ke PT.

Multistrada , melakukan identifikasi kebutuhan pengujian ban pejal dan verifikasi

kemampuan lab uji serta pengujian sampel ban pejal di BBKKP. Realisasi keuangan

triwulan II tahun 2018 sedikit lebih tinggi daripada triwulan II tahun 2017 sebesar

14,59%.

5. Kajian Pengembangan Standar Produk Tisu: realisasi keuangan sebesar 25,68% dari

57,53%. Kegiatan yang dilakukan selama triwulan II tahun 2018 yaitu melaksanakan

survey dan pengumpulan data PT. Pindo Deli Perawang, Kemendag, Ditjen terkait serta

Bea Cukai, melakukan studi literatur (ISO terkait), menerjemahkan literatur, dan

pengujian sampel di BBPK Bandung. Pada tahun 2017, kajian pengembangan standar

hanya ada 1 judul, dan realisasi keuangan kajian ini pada triwulan II tahun 2017

sebesar 14,59%.

23 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

6. Pemeliharaan dan perluasan SMM: realisasi keuangan sebesar 18,06% dari 90,30%.

Kegiatan yang dilakukan selama triwulan II tahun 2018 yaitu Persiapan perubahan

dokumen mutu ke sistem ISO 9001:2015, Telah dilaksanakan presentasi terkait

rencana Transisi ISO 9001:2015, Tim Pokja telah terbentuk, Melakukan monitoring

terhadap proses perumusan SNI yang menjadi indikator Penerapan Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001, telah dilaksanakan konsinyering perumusan RSNI untuk produk kulit,

Ratek dari Komtek Kimia organik, Review dan Revisi Dokumen SMM yang disesuaikan

dengan dokumen ISO 9001:2015, Dokumen Mutu dalam tahap revisi, Review dan

Revisi Dokumen SMM yang disesuaikan dengan dokumen ISO 9001:2015, Melakukan

monitoring terhadap proses perumusan SNI yang menjadi indikator Penerapan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001, dan koordinasi dengan Komtek/Subkomtek agar segera

dilaksanakan rapat teknis. Pada triwulan II tahun 2017, telah dilakukan surveilen SMM

ISO 9001:2008 dimana penyerapan anggaran sebesar 37,70%.

7. Peninjauan Standar Industri: realisasi keuangan sebesar 27,13% dari 60,24%. Kegiatan

yang dilakukan selama triwulan II tahun 2018 yaitu Telah dilakukan pengambilan data

pendukung terkait kaji ulang standar ke Baristand Industri Lampung dan Baristand

Industri Palembang, Telah dilakukan pengumpulan data rencana kaji ulang ke BBTPPI,

Data dukung untuk kaji ulang standar sudah siap dan akan didistribusikan kepada

beberapa anggota Subkomtek Minuman. Tahun 2017, tidak ada kegiatan ini.

8. Persiapan dalam sidang standar regional/internasional: Realisasi keuangan sebesar

0,73% dari 11,60%. Kegiatan yang dilakukan selama triwulan II tahun 2018 yaitu

menghadiri ISO regional workshop on stakeholder engagement di Vietnam. Tahun

2017, tidak ada kegiatan ini.

9. Rapat Konsensus: realisasi keuangan sebesar 5,42% dari 26,02%. Kegiatan yang

dilakukan selama triwulan II tahun 2018 yaitu menyusun rencana monitoring

perumusan RSNI ke daerah, menyusun jadwal rencana konsinyering rakon. Hingga

triwulan II tahun 2018 Pustan Industri belum melaksanakan Rapat Konsensus karena

belum tersusunnya RSNI2 hasil rapat teknis. Sedangkan pada triwulan II tahun 2017

jumlah RSNI3 sebanyak 22 RSNI3.

10. Rapat Teknis: realisasi keuangan sebesar 30,59% dari 99,95%. Kegiatan yang dilakukan

selama triwulan II tahun 2018 yaitu Persiapan konsinyering rapat teknis perumusan

standar untuk komtek Kulit yang rencana akan diadakan di Bogor, Rapat Teknis RSNI1

24 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

produk kulit telah dilaksanakan di Hotel Sahira Bogor. Jumlah RSNI1 produk kulit

sebanyak 6 (enam) judul). Pada tahun 2017, anggaran untuk melaksanakan rapat

teknis digabung dengan rapat konsensus.

11. Persiapan perumusan RSNI: realisasi keuangan sebesar 45,77% dari 62,24%. Kegiatan

yang dilakukan selama triwulan II tahun 2018 yaitu melaksanakan koordinasi dengan

komtek/subkomtek terkait perumusan RSNI yang telah dilaksanakan dan yanga kan

dibatalkan. Tahun 2017, tidak ada kegiatan ini.

b. Kendala

Sosialisasi Fungsional AMMI baru akan dilaksanakan, Kajian Efektifitas di blokir, Kajian

Pengembangan Standar untuk Produk Tissu dan Ban Pejal menunggu hasil uji sample dari

lab Uji dan ada beberapa kegiatan dalam proses revisi sehingga target realisasi tidak

tercapai.

c. Rekomendasi

Pelasana Kegiatan melakukan penjadwalan ulang kegiatan yang akan dilaksanakan serta

menghubungi pihak Lab untuk segera menerbitkan hasil uji.

4. Output IV: Laboratorium uji yang meningkat kemampuan pengujiannya

Tabel 3.10 Realisasi Output IV sampai dengan Triwulan II TA 2018

Output Pagu Triwulan II

Keuangan Fisik

(Rp 000) S R S R

(%) (%) (%) (%)

Laboratorium uji yang meningkat

kemampuan pengujiannya 37.500.000 0,49 0,05 52,78 37,50

a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja

Pagu anggaran untuk output IV sebesar Rp. 37.500.000.000,- dengan realisasi keuangan

sampai dengan Triwulan II seperti pada Tabel 3.10. Kegiatan yang dilakukan pada triwulan II

yaitu Koordinasi dengan Balai Besar, Baristand dan BPPSI terkait pengadaan alat,

Penyampaian dokumen KAK ke Biro Umum untuk diproses pengadaan, melakukan

pengadaan melalui e-purchasing, Proses lelang di ULP, Koordinasi dengan Balai Besar,

25 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

Baristand dan BPPSI terkait pengadaan alat, Pembuatan draft kontrak pemenang lelang

paket 1, 2, 3, dan 5.

b. Kendala

Dalam Proses Pengadaan dan dalam proses pengajuan uang muka untuk Pekerjaan

Peningkatan Kemampuan Pengujian di Pusat Pertumbuhan Industri.

c. Rekomendasi

Mempercepat pengajuan uang muka.

5. Output V: Layanan Internal

Tabel 3.11 Realisasi Output V sampai dengan Triwulan II TA 2018

Output Pagu Triwulan II

Keuangan Fisik

(Rp 000) S R S R

(%) (%) (%) (%)

Layanan Internal 700.000

1 Pengadaan peralatan dan mesin dalam

rangka menunjang kinerja Pustan

Industri

25.500 100,00 96,63 100,00 100,00

2 Pemeliharaan sistem informasi

kebijakan standardisasi industri

74.500 56,38 0,00 15,00 15,00

3 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

kegiatan pustan

204.263 56,92 38,99 68,25 55,50

4 Penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran Pustan Industri

395.737 85,60 13,71 50,50 38,00

a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja

Pagu anggaran untuk output V sebesar Rp. 700.000.000,- dengan realisasi keuangan sampai

dengan Triwulan II seperti pada Tabel 3.11.

1. Realisasi pengadaan peralatan dan mesin dalam rangka menunjang kinerja Pustan

Industri hampir memenuhi target yaitu 96,63%. Barang yang dibeli telah diperiksa

spesifikasi dan volumenya.

2. Pemeliharaan sistem informasi kebijakan standardisasi industri diblokir.

3. Realisasi keuangan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pustan tidak

mencapai target yaitu 38,99% dari 56,92% karena penyerapan belanja perjalanan dinas.

26 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

4. Realisasi keuangan penyusunan rencana kerja dan anggaran pustan industri tidak

mencapai target yaitu 13,71% dari 85,60% karena konsinyering penyusunan program

dan rencana kerja PSI 2019 belum terlaksana.

b. Kendala

Adanya penundaan rencana pelaksanaan kegiatan sehingga realisasi tidak tercapai.

c. Rekomendasi

Pelaksana Kegiatan melakukan penjadwalan ulang kegiatan yang akan dilaksanakan.

6. Output VI: Layanan Perkantoran

Tabel 3.12 Realisasi Output VI sampai dengan Triwulan II TA 2018

Output Pagu Triwulan II

Keuangan Fisik

(Rp 000) S R S R

(%) (%) (%) (%)

Layanan Perkantoran 500.000

1 Pertemuan/jamuan delegasi/misi/tamu 13.800 65,22 20,20 58,33 20,00

2 Operasional perkantoran dan pimpinan 486.200 40,74 46,93 61,05 50,00

a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja

Pagu anggaran untuk output VI sebesar Rp. 500.000.000,- dengan realisasi keuangan

sampai dengan Triwulan II seperti pada Tabel 3.12.

Realisasi keuangan pertemuan/jamuan/delegasi/misi/ tamu masih telah mencapai 20,20%

b. Kendala: -

c. Tindak lanjut:-

27 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

3.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan

3.2.1 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerja Pustan Industri kepada BPPI ada 3 (tiga) sasaran program atau kegiatan.

Masing-masing kegiatan mempunyai target yang harus dicapai tetapi dengan adanya hambatan dan

kendala yang ada menyebabkan pencapaian target tidak diperoleh. Hambatan yang biasanya terjadi

yaitu permasalahan terkait anggaran. Adanya sebagian Akun yang direvisi dari Belanja Jasa Lainnya

menjadi Belanja Jasa Profesi dan adanya revisi Pemotongan Anggaran sehingga menghambat

pelaksanaan kegiatan yang telah dijadwalkan, serta adanya hambatan lain seperti keterlibatan dengan

sektor, kementerian lain, industri dan pemangku kepentingan lainnya sehingga sulit untuk mengatur

sendiri pelaksanaan kegiatan.

3.2.2 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Kinerja Output Kegiatan

Kegiatan yang terdapat di Pustan Industri ada 6 (enam) Kegiatan. Sama halnya dengan

pelaksanaan berdasarkan perjanjian kinerja. Hambatan yang sering terjadi yaitu terkait anggaran. Pada

tahun ini Adanya sebagian Akun yang direvisi dari Belanja Jasa Lainnya menjadi Belanja Jasa Profesi dan

adanya revisi Pemotongan Anggaran sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan yang telah

dijadwalkan. Karena pencairan anggaran mundur sehingga banyaknya kegiatan serta kurangnya SDM,

pelaksanaan kegiatan terkendala pada penjadwalan dan pengaturan waktu kegiatan yang telah

menumpuk di Triwulan II.

3.3 Langkah Tindak Lanjut

3.3.1 Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Perjanjian Kinerja

Pada perjanjian kinerja hingga Triwulan II, salah satu target telah tercapai yaitu telah

tersedianya 40 auditor/asesor yang kompeten dalam standardisasi industri. Untuk skema sertifikasi

masih ada tiga skema yang belum disusun, untuk bulan Juli direncanakan penyusunan skema untuk

keramik tableware. Perumusan RSNI3 belum ada dari anggaran Pustan Industri. Bulan Juli akan

dilaksanakan rapat konsensus untuk KT Logam dan Kulit. konsinyering penyusunan program dan rencana

kerja PSI 2019 akan dilaksanakan pada Juli 2018. Pengawasan LPK masih berlangsung pada Triwulan II

dan akan melanjutkannya pada Triwulan berikutnya.

3.3.2 Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Kinerja Output Kegiatan

28 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

Pelaksanaan kegiatan pada Triwulan II sudah mulai berjalan efektif walaupun secara

keseluruhan terdapat target yang belum tercapai. untuk kegiatan selanjutnya akan mulai berjalan pada

triwulan III.

29 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

BAB IV

PENUTUP

Secara umum kegiatan yang dilaksanakan Pusat Standardisasi Industri sampai dengan Triwulan II Tahun

2018 ini terdapat banyak kendala sehingga realisasi keuangan sebesar 5,07% dari target 9,02% dan

realisasi fisik 39,10% dari 46,84%. Sedangkan pada Triwulan II Tahun 2017, Realisasi Keuangan 35,23%

lebih rendah dari target yang ditentukan yaitu 41,46% dan Realisasi Fisik mencapai 46,09% dari target

46,44% pada Triwulan II. Permasalahan yang dihadapi yaitu faktor terlambatnya pencairan dana APBN

dan blokir anggaran kegiatan yang menyebabkan beberapa kegiatan yang seharusnya sudah mulai

dilaksanakan di awal tahun menjadi tertunda bahkan tidak dapat dilaksanakan. Pelaksanaan pengadaan

alat laboratorium yang mundur dari jadwal yang ditentukan sebelumnya menyebabkan penyerapan

anggaran sangat rendah dibandingkan dengan Tahun sebelumnya.

Untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam pencapaian Triwulan II ini, Pusat Standardisasi Industri

akan melaksanakan kegiatan dengan se-efektif dan seefisien mungkin dan turut berkoordinasi dengan

BPPI dalam menyelesaikan kegiatan yang ada.

Jakarta,

Juli 2018

Kepala Pusat Standardisasi Industri

Yan Sibarang Tandiele

30 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

LAMPIRAN 1

FORM A

31 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

LAMPIRAN 2

FORM PENGUKURAN RENCANA AKSI

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Triwulan II Kendala/Permasalahan

% Fisik Kegiatan

Target

Antara

Realisasi Rencana Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Tersusunnya

RSNI,ST dan PTC

Jumlah RSNI, ST dan

PTC

100 RSNI 40 46,00 1) Rapat Teknis;

2) Rapat Konsensus;

3) Monitoring perumusan

RSNI;

4) Peninjauan SNI

1) Rapat Teknis;

2) Rapat Konsensus;

3) Monitoring

perumusan RSNI;

4) Peninjauan SNI

Rapat konsensus belum dapat dilaksanakan

karena RSNI masih dalam tahap rapat

teknis.

Terdapat pemblokiran anggaran sehingga

diperlukan revisi anggaran terlebih dahulu

sebelum dapat dilaksanakannya rapat

konsensus

Jumlah Kajian terkait

Standardisasi

3 Kajian 55 49,70 1) Studi literatur;

2) Menjaring informasi

dari stakeholder terkait;

3) Survey lapangan dan

pengambilan contoh;

4) Pengujian contoh uji

dan monitoring.

1) Studi literatur;

2) Menjaring informasi

dari stakeholder terkait;

3) Survey lapangan dan

pengambilan contoh;

4) Pengujian contoh uji

dan monitoring.

Kajian Efektifitas diblokir, Kajian

Pengembangan Standar untuk Produk Tissu

dan Ban Pejal menunggu hasil uji contoh

dari lab Uji, dan kajian analisa dampak

regulasi masih dalam verifikasi lab. Selain

itu, ada beberapa kegiatan dalam proses

revisi sehingga target realisasi tidak tercapai

2 Tersedianya

Regulasi Teknis

Standardisasi

Industri

Jumlah Regulasi teknis

yang tersusun

10 Regulasi 48 42,80 Evaluasi, Verifikasi dan

Penilaian LPK

Evaluasi, Verifikasi dan

Penilaian LPK

Proses pengesahan permen LPK memakan

waktu yang lama

Jumlah Skema

Sertifikasi

5 Skema 57 33,50 FGD Penyusunan Skema

Sertifikasi

FGD Penyusunan Skema

Sertifikasi

-

3 Terlaksananya

Pembinaan dan

Pengawasan

Standardisasi

Industri

Jumlah personil

Auditor/Assesor yang

kompeten

40 orang 50 95,00 - Pelaksanaan Pelatihan

- Evaluasi dan

penyusunan pra laporan

kegiatan

- Pelaksanaan Pelatihan

- Evaluasi dan

penyusunan pra laporan

kegiatan

Peminat untuk menjadi peserta pelatihan

lead auditor baik ISO 9001:2015 maupun

transisi ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015

cukup banyak, tetapi tidak dapat difasilitasi

karena keterbatasan anggaran

Jumlah pelaksanaan

kegiatan pengawasan

2 laporan 63 60,00 Pengawasan berkala dan

sewaktu-waktu terhadap

Lembaga Penilaian

Kesesuaian serta

pelaksanaan kegiatan

Pengawasan,

Pengamatan, Penelitian

dan Pemeriksaan

(Wasmatlitrik) terhadap

produk-produk SNI yang

Pengawasan berkala dan

sewaktu-waktu terhadap

Lembaga Penilaian

Kesesuaian serta

pelaksanaan kegiatan

Pengawasan,

Pengamatan, Penelitian

dan Pemeriksaan

(Wasmatlitrik) terhadap

produk-produk SNI yang

Dalam melaksanakan pengawasan LPK

diperlukan data pendukung, data dukung ini

diperoleh dari pelaporan dengan media

kertas surat yang memiliki banyak

kelemahan dari sisi ketepatan waktu

pengiriman, kelengkapan data laporan dan

kapasitas media penyimpanan. Penggunaan

SIM masih banyak kendala baik dari SIM itu

sendiri dan LPK

32 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Triwulan II Kendala/Permasalahan

% Fisik Kegiatan

Target

Antara

Realisasi Rencana Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

telah diberlakukan secara

wajib

telah diberlakukan

secara wajib

33 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N II T A H U N 2 0 1 8

LAMPIRAN 3 FORM ALKI