26
PENGENALAN DAN PEMELIHARAN ALAT- ALAT LABORATORIUM

Pengenalan Dan Pemeliharan Alat- Alat Laboratorium

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengenalan Dan Pemeliharan Alat- Alat Laboratorium

Citation preview

KELOMPOK 3

PENGENALAN DAN PEMELIHARAN ALAT- ALAT LABORATORIUM1KEGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT- ALAT LOGAMPengertian Alat LaboratoriumAlat laboratorium merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium yang dapat dipergunakan berulangulang..

2Pembagian alat- alat berdasaran bahan pembuatannyaAlat di laboratorium berdasarkan bahan pembuatnya,meliputi :1. Alat dari gelas2. Alat dari logam3. Alat dari plastik4. Alat dari bahan lainnya seperti sikat tabung reaksidari ijuk, sumbat gabus dan mortar dari porselain

3Alat Dari LogamBahan logam memiliki sifat yang berupa campuran(alloy). Ada logam yang keras. Ada logam yang lentur. Ada logam yang tahan terhadap korosi. Alat-alat laboratorium logam terbuat dari bahan besiatau kuningan. Khusus bahan besi yang digunakan biasanya terbuat dari besi cor. Agar tidak cepat berkaratalat laboratorium juga ada yang terbuat dari besi yang dilapisi dengan nikel atau krom.

4Kaki Tiga Kaki tiga: besi yang menyangga ring dan digunakan untuk menahan kawat kasa dalam pemanasan.

5

6SPATULASpatula adalah alat untuk mengambilobyek. Spatula yang sering digunakan di laboratoriumbiologi ataukimia berbentuksendok kecil, pipih dan bertangkai.Ada tiga jenis spatula untuk keperluanlaboratorium:Spatula yang terbuat darilogam (stainlessteel) digunakan untuk mengambil obyek yang telah diiris untuk sediaanmikroskop.Spatulapolitena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil bahan kimia padat.Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengannekel, digunakan sebagai sendok kecil untuk mengambil bahan kimia.

7

8Statif Statif: terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.

9

10Klemmanice: terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk memegang peralatan gelas yang dipakai pada proses destilasi. Bagian belakangnya dihubungkan dengan statif menggunakan klembosshead.11

12Klembosshead: terbuat dari besi atau alumunium yang berfungsi untuk menghubungkan statif dengan klemmaniceatau pemegang corong.

13

14Klem buret: terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.

15

16Pemegang corong: terbuat dari besi atau baja untuk memegang corong atau corong pisah yang dipakai pada proses penyaringan atau pemisahan. Bagian belakang disambungkan dengan statif menggunakan klembosshead.17

18Tang krusibel: terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa krusibel

19Kawat KasaKawat yang dilapisi asbes, digunakan untuk menahan dan menyebarkan panas yang berasal dari api Bunsen.20

21Klem UniversalBahan : Aluminium die casting, dengan batang dari stainless steel (tak tertarik magnet).Dapat menjepit benda dengan diamer 2 mm - 70 mm. Pada ujung dilapis cork/gabus tebal 2 - 4 mm. Dilengkapi pegas spiral/plat dan mur baut sistem kupu-kupu, tidak mudah lepas.Panjang keseluruhan sekitar 220 mm"

22

23PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN ALAT

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium adalah AM2:AmanAlat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.Mudah dicariUntuk memudahkan mencari letak masing masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).Mudah diambilPenyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia24Cara atau metode untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium yang dapat dilakukan antara lain dengan cara: 1)Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui gambar atau tulisan, peraturan, tata tertib bagi pengguna laboratorium, dan memberi bahan pengawet. 2)Menyimpan, misalnya menyimpan peralatan laboratorium agar terhindar dari kerusakan. 3)Membersihkan, agar peralatan laboratorium selalu bersih dari kotoran yang dapat merusak, misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi.4)Memelihara, misalnya dengan melumasi peralatan mekanis, dan memberi makan hewan percobaan.

25. 5)Memeriksa atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahui adanya gejala kerusakan. 6)Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam kondisi normal atau standar. 7)Memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan laboratorium pada batas tingkat kerusakan tertentu yang masih mungkin dapat diperbaiki sendiri, sehingga siap dipakai untuk praktikum siswa. 8)Mengganti komponen-komponen peralatan laboratorium yang sudah rusak.26