Author
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
PENGEMBANGAN PROTOTIPE CERGAM TEMATIK TENTANG
PENGOLAHAN ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK UNTUK
KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Vita Dika Erviana
NIM: 151134213
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua, yang menjadi motivator dan memberikan kasih sayang dan
dukungan baik material, moral, maupun spriritual.
3. Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau
telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang
lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap“.
(QS. Al-Insyirah, 6-8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PROTOTIPE CERGAM TEMATIK TENTANG
PENGOLAHAN ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK UNTUK
KELAS IV SEKOLAH DASAR
Vita Dika Erviana
Universitas Sanata Dharma
2019
Potensi dalam penelitian ini adalah buku tematik kelas IV Tema 2
“Selalu Berhemat Energi”, Subtema 3 “Energi Alternatif”, Pembelajaran 1. Di
dalam buku tersebut, belum ada informasi rinci tentang pengolahan sumber energi
angin menjadi energi listrik sedangkan dari kompetensi dasar yang ada, materi
tersebut perlu diajarkan. Penelitian ini diperkuat dengan wawancara guru kelas IV
yang mengalami kesulitan karena belum ada media pembelajaran, sehingga
peneliti tertarik untuk mengembangkan prototipe cergam. Tujuan penelitian
adalah mengembangkan produk prototipe cergam dan mengetahui kualitasnya.
Penelitian ini menggunakan jenis pengembangan Research &
Development (R&D) dengan langkah, 1) potensi dan masalah dari studi
kepustakaaan dan wawancara, 2) pengumpulan data dari angket, 3) desain produk
berdasarkan pada kisi-kisi cergam, 4) validasi desain dilakukan oleh dosen ahli
dan guru kelas IV diperoleh skor rata-rata 3,21 kategori “Baik” sehingga layak
diujicobakan setelah revisi, 5) revisi desain berdasarkan komentar validator, dan
6) uji coba produk dilakukan di kelas IV B SD Negeri Perumnas Condongcatur.
Hasil uji coba produk adalah mengetahui kualitas cergam. Siswa
menjawab di Pantai Baru, Bantul, Yogyakarta terdapat kincir angin (3,45), kincir
angin dapat merubah energi angin menjadi energi listrik (3,67). Angin dapat
menggerakkan kincir angin sehingga menghasilkan energi listrik (3,08).
Kesimpulan, cergam ini memiliki kualitas yang sangat baik dan dapat digunakan
sebagai media pembelajaran ataupun gerakan literasi sekolah (GLS).
Kata kunci: tematik, cergam, energi angin, energi listrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF THEMATIC STORY PROTOTYPE ABOUT
THE PROCESSING OF WIND ENERGY TO BE
ELECTRICAL ENERGY FOR CLASS IV OF PRIMARI SCHOOL
Vita Dika Erviana
Sanata Dharma University
2019
The potential of this research is the theme IV class 2 thematic book
"Always Save Energy", Subtema 3 "Alternative Energy", Learning 1. In the book, there is no detailed information about processing wind energy sources into
electricity whereas from the existing basic competencies, the subject matter needs
to be discussed. This research was strengthened by interviewing fourth grade
teachers who experienced difficulties because there was no learning media, so
researchers were interested in developing a prototype of a pictorial story
prototype . The aim of the research is to develop a comedy prototype product and
know its quality. The purpose of this research is to develop a pictorial story
prototype product and know its quality.
This study uses the type of Research & Development (R & D) development
with steps, 1) potential and problems from library studies and interviews, 2) data
collection from questionnaires, 3) product design based on the comic lattice, 4)
design validation carried out by expert lecturers and class IV teachers obtained
an average score of 3.21 "Good" category so that it is feasible to be tested after
revision, 5) design revision based on validator comments, and 6) product trials
conducted in class IV B SD Negeri Perumnas Condongcatur.
The results of product testing are knowing the quality of the pictorial story
prototype. Students answer at Pantai Baru, Bantul, Yogyakarta where there is a
windmill (3.45), a windmill can convert wind energy into electrical energy (3.67).
Wind can move windmills to produce electrical energy (3.08). Conclusion, this
pictorial story prototype has very good quality and can be used as a medium of
learning or school literacy movement (GLS).
Keywords: thematic, illustrated story, wind energy, electricity.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan kemudahan
yang telah diberikan kepada peneliti melalui perhatian dan kasih sayang dari
keluarga, para dosen dan teman-teman, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi yang berjudul
“PENGEMBANGAN PROTOTIPE CERGAM TEMATIK TENTANG
PENGOLAHAN ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK UNTUK
KELAS IV SEKOLAH DASAR” disusun sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum dan Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd.
selaku Dosen Pembimbing I yang telah sabar mendampingi, membimbing,
dan mengarahkan peneliti selama menyelesaikan penulisan skripsi.
5. Bapak Dahlan dan Ibu Pantes Minarti selaku orang tua yang selalu
mendoakan, memberi motivasi, membiayai, mengarahkan, dan
membimbing peneliti selama menyelesaikan skripsi.
6. Mukija, S.Pd.SD., M.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Perumnas
Condongcatur yang telah memberikan ijin penelitian.
7. Drs. Domi Severinus, M.Si., Ir. M. Rines Alapan dan Erna
Sulistyaningsih, S.Pd. yang sudah berkenan memberikan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSYARATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
ABSTRACT ...................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6
1.5 Definisi Operasional ..................................................................................... 7
1.6 Spesifikasi Produk ........................................................................................ 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka .............................................................................................. 9
2.1.1 Pembelajaran Tematik .......................................................................... 9
2.1.2 Tematik Kelas IV Sekolah Dasar Tema 2 “Selalu Berhemat Energi”,
Subtema 3 “Energi Alternatif”, Pembelajaran 1 ........................................... 10
2.1.3 Energi ................................................................................................... 13
2.1.4 Energi Listrik ....................................................................................... 14
2.1.5 Energi Alternatif .................................................................................. 15
2.1.6 Energi Angin ........................................................................................ 16
2.1.7 Kincir Angin ........................................................................................ 19
2.1.7.1 Sejarah Kincir Angin ................................................................... 19
2.1.7.2 Pengertian Kincir Angin .............................................................. 19
2.1.7.3 Komponen Kincir Angin ............................................................. 20
2.1.7.4 Generator .................................................................................... 23
2.1.7.5 Cara Kerja Kincir Angin ............................................................. 24
2.1.8 Media Pembelajaran ........................................................................... 25
2.1.8.1 Pengertian Media Pembelajaran ................................................. 25
2.1.8.2 Manfaat Media Pembelajaran ..................................................... 26
2.1.8.3 Kelebihan Media Gambar ........................................................... 26
2.1.9 Cergam ................................................................................................ 27
2.1.9.1 Pengertian Cergam ...................................................................... 27
2.1.9.2 Karakteristik Cergam ................................................................... 28
2.1.9.3 Jenis Buku Bergambar ................................................................. 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2.1.9.4 Fungsi Cergam ............................................................................. 31
2.1.10 Gerakan Literasi Sekolah ................................................................... 32
2.1.10.1 Pengertian Literasi ...................................................................... 32
2.1.10.2 Dimensi Literasi ......................................................................... 33
2.1.10.3 Tujuan Gerakan Literasi Sekolah ............................................... 35
2.1.10.4 Tahapan Gerakan Literasi Sekolah ............................................. 36
2.1.11 Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar ..................................... 37
2.2 Penelitian yang Relefan ................................................................................ 38
2.3 Desain Bagan Penelitian .............................................................................. 41
2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 42
2.5 Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 44
3.2 Setting Penelitian .......................................................................................... 45
3.3 Prosedur Pengembangan .............................................................................. 46
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 54
3.4.1 Wawancara ........................................................................................... 54
3.4.1 Angket .................................................................................................. 55
3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................... 56
3.4.1 Pedoman Wawancara ........................................................................... 56
3.5.2 Pedoman Angket .................................................................................. 57
3.5.3 Pedoman Validasi ................................................................................. 59
3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
3.6.1 Data Kualitatif ...................................................................................... 60
3.6.2 Data Kuantitatif .................................................................................... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 63
3.1.1 Prosedur Pengembangan ...................................................................... 63
3.1.1.1 Potensi dan Masalah ................................................................... 63
3.1.1.2 Pengumpulan Data ...................................................................... 64
3.1.1.3 Desain Produk ............................................................................. 69
3.1.1.4 Validasi Produk ........................................................................... 72
3.1.1.5 Perbaikan Desain ........................................................................ 75
3.1.1.6 Uji Coba Produk ......................................................................... 80
3.1.2 Kualitas Produk .................................................................................... 84
3.2 Pembahasan ................................................................................................. 88
3.3 Kelebihan dan Kekurangan Prototipe Cergam ............................................ 91
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 93
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 95
5.3 Saran ............................................................................................................ 95
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 96
LAMPIRAN ..................................................................................................... 99
CURRICULUME VITAE ................................................................................ 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara ........................................................................ 56
Tabel 3.2 Pedoman Angket ............................................................................... 58
Tabel 3.3 Lembar Angket ................................................................................. 58
Tabel 3.4 Lembar Validasi ................................................................................ 59
Tabel 3.5 Keriteria Penyajian Data Kualitatif ke Data Kuantitatif ................... 62
Tabel 4.1 Rekap Wawancara Guru ................................................................... 64
Tabel 4.2 Rekap Angket Siswa ......................................................................... 68
Tabel 4.3 Kisi-kisi Prototipe Cergam ............................................................... 70
Tabel 4.4 Rekap Validasi Produk ..................................................................... 73
Tabel 4.5 Pedoman Penggolongan Kelayakan Produk ..................................... 75
Tabel 4.6 Rekap Uji Coba Produk Soal IPS ..................................................... 84
Tabel 4.7 Rekap Uji Coba Produk Soal IPA .................................................... 85
Tabel 4.8 Rekap Uji Coba Produk Soal Bahasa Indonesia .............................. 86
Tabel 4. 9 Rekap Rata-rata Soal ....................................................................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Desain Penelitian ........................................................................... 41
Gambar 3.1 Langkah-langkah Metode R&D Borg and Gall ............................. 50
Gambar 4.1 Cover Awal .................................................................................... 71
Gambar 4.2 Sebelum Perbaikan Bagian 1 ......................................................... 76
Gambar 4.3 Sesudah Perbaikan Bagian 1 ......................................................... 76
Gambar 4.4 Sebelum Perbaikan Bagian 2 ......................................................... 77
Gambar 4.5 Sesudah Perbaikan Bagian 2 ......................................................... 77
Gambar 4.6 Sebelum Perbaikan Bagian 3 ......................................................... 78
Gambar 4.7 Sesudah Perbaikan Bagian 3 .......................................................... 78
Gambar 4.8 Sebelum Perbaikan Bagian 4 ......................................................... 79
Gambar 4.9 Sesudah Perbaikan Bagian 4 .......................................................... 79
Gambar 4.10 Kegiatan Awal Uji Coba Produk ................................................. 81
Gambar 4.11 Kegiatan Siswa Membaca Cergam .............................................. 81
Gambar 4.12 Kegiatan Siswa Mengerjakan Soal Refleksi ................................ 82
Gambar 4.13 Kegiatan Presentasi Siswa ........................................................... 82
Gambar 4.14 Guru Memberikan Penghargaan .................................................. 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1a Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 100
Lampiran 1b Surat Ijin Uji Coba Produk ........................................................... 103
Lampiran 1c Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ....................... 104
Lampiran 2a Lembar Wawancara ...................................................................... 105
Lampiran 2b Hasil Wawancara .......................................................................... 106
Lampiran 3a Lembar Angket ............................................................................. 112
Lempiran 3b Angket Siswa ............................................................................... 113
Lampiran 3c Hasil Rekap Angket Siswa ........................................................... 116
Lampiran 4a Lembar Validasi ........................................................................... 120
Lampiran 4b Lembar Validasi Dosen Ahli ....................................................... 125
Lampiran 4c Lembar Validasi Guru ................................................................. 128
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPTH) ................. 131
Lampiran 6a Lembar Soal Refleksi Siswa ...................................................... 152
Lampiran 6b Kunci Jawaban ........................................................................... 153
Lampiran 6c Rubrik Penilaian Refleksi .......................................................... 154
Lampiran 6d Refleksi Siswa ........................................................................... 155
Lampiran 6e Hasil Perhitungan Uji Coba ....................................................... 158
Lampiran 7 Kisi-kisi Prototipe Cergam ......................................................... 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan
spesifikasi produk yang diharapkan.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke
dalam berbagai tema (Majid, 2014: 52-53). Salah satu tema yang diajarkan di
kelas IV Sekolah Dasar adalah Tema 2 “Selalu Berhemat Energi”. Pada buku
tematik tersebut, peneliti lebih fokus pada bagian Subtema 3 “Energi Alternatif”,
Pembelajaran 1. Buku tematik tersebut mengkolaborasikan tiga mata pelajaran
yaitu IPS, IPA, dan Bahasa Indonesia. Pada mata pelajaran IPS terdapat
Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi. Pada mata pelajaran IPA terdapat
Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami berbagai sumber energi, perubahan
bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi,
bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari. Pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia terdapat Kompetensi Dasar 3.4 Membandingkan teks
petunjuk penggunaan dua alat yang sama dan berbeda (Maryanto, dkk., 2017:
105).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Berdasarkan hasil studi kepustakan yang telah peneliti lakukan pada saat
melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di salah satu sekolah negeri
di Yogyakarta, diperoleh data bahwa dalam buku tematik siswa kelas IV tema 2,
subtema 3, Pembelajaran 1, belum termuat informasi yang membahas tentang
pengolahan bentuk energi alternatif, sedangkan pada kompetensi dasar IPA siswa
perlu memahami tentang berbagai sumber energi alternatif seperti air, matahari,
dan angin. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengembangkan prototipe
tentang perubahan energi angin menjadi energi listrik. Peneliti juga akan
memperkuat data dengan membagikan angket kepada siswa kelas IV Sekolah
Dasar dan melakukan wawancara kepada tiga guru kelas IV Sekolah Dasar.
Berikut ini akan peneliti uraikan hasil angket dan wawancara yang telah peneliti
lakukan.
Angket dibagikan kepada siswa kelas IV B SD Negeri Perumnas
Condongcatur yang dilakukan pada tanggal 8 November 2018. Dari hasil angket
tersebut, peneliti memperoleh data bahwa sebanyak 77 % siswa belum
melaksanakan kegiatan literasi pada awal pembelajaran di kelas. Selain itu,
diperoleh data sebanyak 56% siswa belum pernah membaca buku cergam yang
berisi materi tentang energi alternatif. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
mengembangkan cergam yang berisi informasi tentang pengolahan energi angin
menjadi energi listrik untuk kelas IV Sekolah Dasar.
Cergam adalah buku cerita bergambar yang menampilkan gambar, teks,
dan keduanya saling menjalin (Mitchell dalam Nurgiyantoro, 2015: 153). Jenis-
jenis buku cerita bergambar adalah sebagai berikut: fiksi, historis, informasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
biografi, cerita rakyat, dan kisah nyata. Jenis buku informatif adalah buku-buku
yang memberikan informasi faktual. Buku informasi menyampaikan fakta dan
data apa adanya, yang berguna untuk menambah keterampilan, wawasan, dan juga
bekal teoritis dalam batas tertentu bagi anak (McElmeel dalam Krissandi, 2017:
18-19). Cergam yang peneliti kembangkan ini merupakan jenis cergam informasi.
Dimana informasi yang diberikan dalam cergam ini antara lain bagian-bagian
kincir angin, cara kerja kincir angin, manfaat kincir angin dan daerah yang sudah
memanfaatkan sumber energi angin sebagai pembangkit listrik.
Turbin angin atau kincir angin yang dilengkapi dengan sebuah generator
listrik merupakan bentuk teknologi yang didesain untuk mengubah energi gerak
atau energi kinetik yang dibawa oleh angin, menjadi energi listrik (Nugraha dan
Didik, 2012: 24). Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah
laut yang jauh lebih besar dibandingkan dengan wilayah daratan. Oleh sebab itu
keberadaan angin darat dan angin laut yang bertiup di wilayah pantai selalu silih
berganti sepanjang hari dan sepanjang tahun. Dengan demikian, Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB) cukup potensial dikembangkan di wilayah pantai di
Indonesia (Sukandarrumidi, dkk., 2015: 208-209). Salah satu pantai di Indonesia
yang sudah memanfaatkan energi angin sebagai pembangkit listrik adalah Pantai
Baru yang terletak di Ngentak, Poncosari, Sradakan, Bantul, Yogyakarta.
Berdasarkan hasil wawancara bersama ketiga guru kelas IV Sekolah
Dasar, peneliti memperoleh informasi dari ketiga guru kelas IV Sekolah Dasar
tersebut mengalami kesulitan dalam menerangkan materi tersebut karena belum
ada media pembelajaran yang mendukung. Padahal materi tentang pengolahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
energi angin menjadi energi listrik perlu diajarkan untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar. Guru tersebut juga setuju jika cergam dapat digunakan sebagai media
pembelajaran tentang materi pengolahan energi alternatif angin. Melalui cergam,
diharapkan siswa dapat menjadi lebih tertarik untuk belajar karena di dalam
cergam terdapat gambar ilustrasi yang menarik disertai tulisan yang saling
berhubungan. Cergam juga dapat menjadi sarana untuk membantu siswa
mengetahui proses pengolahan energi angin menjadi energi listrik.
Pengembangan cergam yang peneliti kembangkan ini juga terinspirasi
pada penelitian yang dilakukan oleh Ditaningtyas (2018) yang berjudul
“Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Buku Cerita Bergambar
(CERGAM) Tema 3 Subtema 3 (Ayo Cintai Lingkungan) untuk Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar
berdasarkan buku cerita bergambar untuk memfasilitasi siswa dan guru dalam
belajar dan menyampaikan materi pada Tema 3, Subtema 3 (Mari Cinta
Lingkungan) untuk siswa di kelas 4 SDN Temas 01 Baru. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bahan ajar menarik untuk digunakan oleh siswa dalam
proses pembelajaran di kelas. Hasil perhitungan persentase tingkat validitas oleh
pakar materi mencapai 87% dan pakar materi ajar mencapai 80,2%, ini
menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut cocok untuk proses pembelajaran.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ditaningtyas peneliti tertarik untuk
mengembangkan prototipe cergam tematik sebagai media pembelajaran pada
Tema 2 “Selalu Berhemat Energi”, Subtema 3 “Energi Alternatif” karena dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
penelitaian sebelumnya diperoleh hasil bahwa siswa kelas IV tertarik untuk
menggunakan cergam sebagai media pembelajaran.
Cergam yang peneliti kembangkan ini selain dapat digunakan sebagai
media pembelajaran juga dapat digunakan untuk mendukung gerakan literasi
sekolah. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah kemampuan mengakses,
memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas,
antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara (Faizah dkk,
2016:2). Melalui gerakan literasi sekolah ini diharapkan dapat mengembangkan
minat siswa dalam membaca dan meningkatkan pemahaman siswa dalam
memahami materi serta mengerjakan soal refleksi. Oleh karena itu, peneliti
membuat prototipe cergam yang berjudul “Pemanfaatan Energi Angin Menjadi
Energi Listrik” dalam judul skripsi “Pengembangan Prototipe Cergam Tematik
tentang Pengolahan Energi Angin Menjadi Energi Listrik untuk Kelas IV Sekolah
Dasar”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam
penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana proses dalam menyusun pengembangan prototipe cergam
tematik tentang pengolahan energi angin menjadi energi listrik untuk
kelas IV Sekolah Dasar ?
1.2.2 Bagaimana kualitas produk prototipe cergam tematik tentang pengolahan
energi angin menjadi energi listrik untuk kelas IV Sekolah Dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui proses dalam menyusun pengembangan prototipe
cergam tematik tentang pengolahan energi angin menjadi energi listrik
untuk kelas IV Sekolah Dasar.
1.3.2 Untuk mendeskripsikan kualitas produk prototipe cergam tematik tentang
pengolahan energi angin menjadi energi listrik untuk kelas IV Sekolah
Dasar.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1.4.1 Bagi Siswa
Siswa dapat memperoleh informasi tentang pengolahan energi
alternatif angin menjadi energi listrik melalui buku cergam “Pemanfaatan
Energi Angin Menjadi Energi Listrik”.
1.4.2 Bagi Guru
Guru dapat menggunakan cergam “Pemanfaatan Energi Angin
Menjadi Energi Listrik” ini sebagai media pembelajaran saat
mengajarkan materi tentang pengolahan energi alternatif menjadi energi
listrik. Selain itu, dapat digunakan untuk media gerakan literasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.4.3 Bagi Peneliti
Peneliti dapat memberikan pengetahuan serta pengalaman baru
dalam membuat dan mengembangkan produk prototipe cergam tematik
tentang pengolahan energi angin menjadi energi listrik.
1.4 Definisi operasional
Definisi operasional pada penelitian dan pengembangan ini adalah
sebagai berikut:
1.4.1 Prototipe adalah bentuk draf dari rencana pembuatan produk yang
dikembangkan.
1.4.2. Tematik adalah pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran
kedalam satu tema, salah satunya Tema 2 “Selalu Berhemat Energi”.
1.4.3. Cergam adalah buku cerita yang memuat gambar dan tulisan sederhana
yang saling berkaitan.
1.4.4. Energi angin adalah salah satu sumber energi alternatif yang dapat
dimanfaatkan menjadi energi listrik.
1.4.5. Energi listrik adalah energi yang timbul akibat pergerakan elektron
(bermuatan negatif) pada suatu penghantar.
1.4.6. Kincir angin adalah alat yang dapat mengubah energi angin menjadi
energi listrik.
1.4.7. Siswa kelas IV Sekolah Dasar adalah siswa yang berusia 9-10 tahun yang
sedang menjalani proses pendidikan di sekolah dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.5 Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut :
1.5.1 Prototipe cergam berjudul “Pemanfaatan Energi Angin Menjadi Energi
Listrik” mengacu pada materi pelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat
Energi”, Subtema 3 “Energi Alternatif”.
1.5.2 Prototipe cergam terdiri dari 16 halaman, yaitu cover depan dan
belakang, kata pengantar, halaman isi terdapat 10 gambar cerita, soal
pertanyaan, daftar referensi, dan biodata penulis.
1.5.3 Prototipe cergam dicetak secara landscape dengan ukuran kertas A5 dan
menggunakan kertas Ivory 230 gr untuk cover dan mattepaper 120 gr
untuk isi cergam.
1.5.4 Prototipe cergam ini menggunakan jenis Font Comic Sans Mc 12 pt
untuk isi cergam dan Font Comic Sans Mc 14 pt untuk judul cergam yang
bewarna hitam.
1.5.5 Prototipe cergam ini merupakan gambar tangan peneliti lalu pemberian
warna gambar menggunakan aplikasi Paintool Sai.
1.5.6 Prototipe cergam dibuat berwarna dan menggunakan bahasa yang
sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan tentang landasan teori yang digunakan dalam
penelitian ini. Pembahasan teori terdiri dari beberapa bagian yaitu kajian teori,
hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan peneliti.
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka menguraikan teori-teori yang mendukung penelitian, yaitu
teori pembelajaran tematik, tematik kelas IV Sekolah Dasar Tema 2 “Selalu
Berhemat Energi” Subtema 3 “Energi Alternatif, energi, energi listrik, energi
alternatif, energi angin, kincir angin, media pembelajaran, cergam, literasi, dan
karakteristik siswa kelas IV Sekolah Dasar.
2.1.1 Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan
tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa mata pelajaran
dan diberikan dalam satu kali tatap muka. Dengan kata lain pembelajaran tematik
adalah pembelajaran yang menggunakan tema dengan mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.
Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan
memahami konsep-konsep melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya
dengan konsep lain yang telah dipahaminya (Hidayat, 2013: 147).
Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
bermakna kepada siswa. Keintegratifan pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek
proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Pembelajaran
tematik integratif adalah pembelajaran integratif yang menggunakan tema sebagai
pemersatu materi dalam beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali
pertemuan (Majid dan Rochman, 2014: 107).
Kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik
intergratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi
dari berbagai mata pelajaran kedalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut
dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan
dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan
(Majid, 2014: 52-53). Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa pembelajaran tematik
adalah keterpaduan antara beberapa mata pelajaran yang disatukan dalam satu
tema dan diajarkan dalam satu kali tatap muka. Salah satu pembelajaran tematik
yang diajarkan di kelas IV Sekolah Dasar yaitu Tema 2 “Selalu Berhemat
Energi”.
2.1.2 Tematik Kelas IV Sekolah Dasar Tema 2 “Selalu Berhemat Energi”,
Subtema 3 “Energi Alternatif”, Pembelajaran 1
Kurikulum 2013 merupakan pendekatan pembelajaran tematik yang
digunakan pada Sekolah Dasar. Pembelajaran tematik ini digunakan mulai dari
kelas I sampai dengan kelas VI. Salah satu contoh pembelajaran tematik yaitu
terdapat pada kelas IV dengan Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Subtema 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
“Energi Alternatif”, Pembelajaran 1 yang mengkolaborasikan tiga mata pelajaran
yaitu IPS, IPA, dan Bahasa Indonesia.
Berdasarkan buku tematik tema 2, subtema 3, pembelajaran 1 terdapat
tiga mata pelajaran yaitu IPS, IPA, dan Bahasa Indonesia. Pada mata pelajaran
IPS terdapat Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi dan 4.1 Menyajikan karakteristik ruang
dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi. Konsep pembelajaran IPS berdasarkan
kompetensi dasar tersebut membahas tentang Sumber Daya Alam (SDA) dan
kegiatan ekonomi yang meliputi, (1) jenis sumber daya alam dan peta
pesebarannya, (2) manfaat dan cara menjaga kelestarian sumber daya alam, (3)
hubungan sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi masyarakat, dalam bentuk
kegiatan yang terjadi pada masyarakat dengan menyesuaikan kondisi alam
(Sutoyo, 2009: 40). Berdasarkan materi di atas, peneliti dapat mengkolaborasikan
materi sumber daya alam dengan karakteristik yang ada di Indonesia. Dari kondisi
geografis Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah laut yang
jauh lebih besar dibandingkan dengan luas wilayah daratan sehingga keberadaan
angin di daerah pantai silih berganti sepanjang hari. Jadi dari materi tersebut,
peneiti tertarik untuk membuat cergam dengan menceritakan karakteristik di
daerah pantai salah satunya angin.
Pada mata pelajaran IPA terdapat Kompetensi Dasar (KD) 3.5
Memahami berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir)
dalam kehidupan sehari-hari dan 4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan
penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi. Konsep
pembelajaran IPA berdasarkan kompetensi dasar tersebut membahas tentang
perubahan energi yang meliputi (1) energi panas bersumber dari matahari dan
energi panas dapat berpindah melalui tiga cara yaitu konduksi, konveksi, dan
radiasi. (2) energi bunyi berasal dari dari benda atau alat yang menimbulkan bunyi
dan perambatannya melalui udara. (3) energi alternatif terdiri dari matahari, angin
dan air. Matahari dimanfaatkan sebagai energi alternatif dengan cara mengubah
energi panas matahari menjadi energi listrik menggunakan panel surya, sedangkan
angin dan air dapat diubah menjadi energi listrik menggunakan kincir (Wahyono,
2008: 97-109). Berdasarkan materi tersebut, peneliti dapat mengkolaborasikan
materi perubahan bentuk energi alternatif angin menjadi energi listrik. Angin akan
diubah menjadi energi listrik melalui sebuah alat yaitu kincir angin. Energi listrik
yang dihasilkan dari kincir angin dapat digunakan untuk menghidupakan berbagai
alat elektronik. Jadi dari materi tersebut peneliti tertarik untuk membuat cergam
dengan menceritakan perubahan bentuk energi angin menjadi energi listrik.
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat Kompetensi Dasar (KD)
3.4 Membandingkan teks petunjuk penggunaan dua alat yang sama dan berbeda
dan 4.4 Menyajikan teks petunjuk penggunaan alat dalam bentuk teks tulis dan
visual menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektif (Maryanto, dkk., 2017:
105). Konsep pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan kompetensi dasar
tersebut membahas tentang petunjuk penggunaan alat yang meliputi (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menjelaskan kembali secara tertulis penjelasan simbol daerah, (2) menjelaskan
petunjuk penggunaan suatu alat, (3) menemukan pokok pikiran teks, (4) menulis
penjelasan tentang cara membuat sesuatu (Nurhayati, 2009: 40). Berdasarkan
materi tersebut, peneliti dapat mengkolaborasikan materi penggunaan kincir angin
sehingga dapat menghasilkan energi listrik melalui pencelasan cara kerja kincir
angin. Jadi dari materi tersebut peneliti tertarik untuk membuat cergam dengan
menceritakan cara kerja kincir angin.
Berdasarkan kompetensi dasar dan materi bahasan dalam setiap mata
pelajaran di atas mengintegrasikan ketiga mata pelajaran dalam sebuah subtema
yang membahas tentang sumber daya alam di Indonesia salah satunya angin.
Angin merupakan salah satu energi alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi listrik melalui sebuah alat yaitu kincir angin. Jadi dalam penelitian
ini peneliti tertarik untuk mengembangkan cergam tentang pemanfaatan energi
angin menjadi energi listrik, namun sebelumnya peneliti akan menjelaskan
terlebih dahulu tentang pengertian energi.
2.1.3 Energi
Energi merupakan suatu yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan
tetapi dapat dirasakan adanya. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja
(Pudjanarsa dan Nursuhud, 2013: 1). Energi adalah bentuk dari suatu zat, subtansi
atau kekuatan/kemampuan, yang sifatnya abstrak, sukar untuk dibuktikan tetapi
dapat dirasakan. Energi adalah kemampuan untuk menghasilkan kerja (Daryanto,
2007: 9). Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
bergerak artinya benda melakukan usaha atau kerja, sehingga membutuhkan
energi (Herliani, dkk., 2003: 129).
Seluruh kehidupan manusia tidak terlepas dari energi, karena energilah
manusia dan seluruh makhluk di alam ini dapat hidup dan menjalankan proses
kehidupannya. Energi ada bermacam-macam jenis atau bentuknya, antara lain
energi cahaya, energi panas, energi gerak, energi bunyi, energi listrik, dan energi
kimia (Saptorini, dkk., 2013: 39). Energi mempunyai bentuk, antara lain kinetik,
listrik, panas (kalor), cahaya, bunyi, kimia, dan potensial (Sumantoro dan Dodo,
2009: 168).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa energi adalah kemampuan untuk menghasilkan usaha atau kerja, dimana
benda dapat bergerak karena ada energi yang menggerakkan. Bentuk energi yaitu
energi kinetik atau gerak, energi potensial, energi panas, energi cahaya, energi
bunyi, energi kimia, dan energi listrik. Berikut akan peneliti jelaskan lebih lanjut
tentang energi listrik.
2.1.4 Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang timbul karena adanya arus listrik.
Energi listrik merupakan energi yang luwes, karena dapat diubah ke dalam
bentuk-bentuk yang lain (Apriyanto, 2002: 32). Energi listrik merupakan energi
yang sangat mudah terpakai karena dapat dikonversi menjadi bentuk energi lain
dengan mudah dan efisien. Energi listrik juga merupakan salah satu energi yang
paling luas penggunaannya, keuntungannya mudah dalam pengaturan (regulasi)
dan penyebaran (distribusi), bersih dan mempunyai efisiensi dan fleksibilitas ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
konsumen/pelanggan dalam bentuk yang konsisten, secara stimulat dan tidak
terputus-putus (Daryanto, 2007: 11). Sebagian besar energi yang kita gunakan
berasal dari bahan bakar minyak bumi dan batu bara yang disebut bahan bakar
fosil. Bahan bakar fosil jumlahnya terbatas dan tidak dapat diperbaruhi,
sedangkan kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat (Saptorini, dkk.,
2013: 108). Jadi, dapat peneiti simpulkan bahwa sumber energi listrik yang
berasal dari fosil suatu saat akan habis karena jumlahnya terbatas, untuk itu
manusia membutuhkan energi alternatif sebagai pengantinya.
2.1.5 Energi Alternatif
Energi alternatif adalah energi pengganti bahan bakar fosil. Bahan bakar
fosil merupakan penambangan sisa-sisa makhluk hidup yang tertimbun jutaan
tahun lalu (Haryanto, 2013: 103). Energi alternatif merupakan sumber energi
terbarukan atau tidak akan habis dipakai. Sumber energi terbarukan yang saat ini
mulai dikembangkan adalah biogas dari kotoran ternak, air mengalir, angin, dan
panas matahari (Widodo, dkk., 2014: 6). Sumber energi alternatif merupakan
sumber energi yang bisa digunakan tanpa mengurangi jumlah secara permanen.
Matahari, angin, dan air merupakan sumber yang dapat diperbarui. Batu bara,
minyak, gas merupakan bahan bakar fosil dan termasuk ke dalam sumber alam
yang tidak dapat diperbarui sehingga suatu waktu sumber-sumber tersebut akan
habis. Disebut demikian karena batu bara, minyak, dan gas alam terbuat dari sisa
tumbuhan dan hewan kecil yang telah menjadi fosil (Rahim, dkk., 2007: 40). Jadi,
dapat peneliti simpulkan bahwa energi alternatif adalah sumber pengganti bahan
bakar fosil. Sumber energi alternatif tersebut dapat berasal dari air terjun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
matahari, dan angin. Dari beberapa sumber energi alternatif tersebut, peneliti akan
membahas lebih dalam tentang angin.
2.1.6 Energi Angin
Angin adalah udara yang bergerak karena perbedaan tekanan. Angin
dapat menerbangkan benda-benda karena angin menyimpan energi gerak. Energi
angin dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan perahu layar. Energi angin juga
dapat diubah menjadi energi listrik oleh turbin angin (Saptorini, dkk., 2013: 109).
Angin merupakan pergerakan udara di permukaan bumi yang diakibatkan
oleh adanya perbedaan tekanan udara di satu lokasi dibandingkan dengan lokasi
lainnya. Angin akan bertiup dari wilayah yang bertekanan udara lebih tinggi
menuju ke wilayah yang bertekanan udara lebih rendah. Matahari yang
memberikan panasnya ke permukaan bumi memegang peran penting dalam
pembentukan fenomena angin ini. Demikian juga bentuk bumi yang bulat serta
gerakan rotasi bumi pada porosnya juga mempengaruhi terjadinya angin di
permukaan bumi. Angin yang bertiup bukan saja merupakan fenomena alam yang
memberikan kesejukan bagi daerah yang tertiup angin, tetapi bisa juga menjadi
sumber energi alami yang dapat dimanfaatkan untuk membantu berbagai bentuk
kegiatan manusia (Nugraha dan Sunardi, 2012: 2).
Udara yang bergerak dikenal dengan istilah angin. Angin bertiup karena
ada perbedaan suhu dan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat lain.
Angin bertiup dari wilayah bertekanan tinggi ke wilayah bertekanan rendah.
Daerah dengan suhu tinggi akan mempunyai tekanan udara relatif rendah,
sebaliknya daerah dengan suhu udara relatif rendah akan mempunyai tenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
udara relatif tinggi. Perubahan suhu dan tekanan udara di atmosfer yang silih
berganti menghasilkan gerakan angin yang cukup potensial sebagai sumber daya
energi Pembangkit Listrik Tenaga Angin, yang sering disebut juga dengan istilah
Pembangkit listrik Tenaga Bayu disingkat PLTB (Sukandarrumidi, dkk., 2015:
203).
Angin diberi nama berdasarkan asalnya, misalnya angin gunung datang
dari gunung, angin lembah datang dari lembah, angin laut datang dari wilayah
laut, dan angin darat datang dari wilayah darat. Angin laut dan angin darat sepoi-
sepoi terjadi hanya pada saat cuaca panas dan matahari terik. Angin ini adalah
arus konveksi akibat pemanasan dan pendinginan darat dan laut pada laju yang
berbeda. Selama siang wilayah darat menjadi panas lebih cepat. Udara hangat naik
dari permukaan darat, membentuk wilayah bertekanan rendah. Udara bergerak
dari wilayah laut menggantikan udara yang naik ini, menimbulkan angin sepoi-
sepoi. Dengan demikian, angin laut merupakan angin yang berasal dari daerah
laut dan terjadi pada sing hari (Sukandarrumidi, dkk., 2015: 205).
Ada juga angin darat sepoi-sepoi. Pada malam hari, wilayah darat lebih
cepat menjadi dingin dari pada wilayah laut. Udara dingin mengendap di
permukaan wilayah darat dan terdorong ke wilayah laut. Udara di wilayah laut
masih hangat sehingga naik. Udara yang lebih dingin bergerak menggantikan
tempatnya, menimbulkan angin darat sepoi-sepoi. Dengan demikian, angin darat
adalah angin yang berasal dari wilayah darat dan terjadi pada malam hari.
Terjadinya angin darat bergantian dengan angin laut berlangsung setiap hari tanpa
terputus-putus. Kekuatan angin ini yang menarik perhatian untuk direkayasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sehingga menghasilkan energi angin, disebut pula sebagai energi bayu
(Sukandarrumidi, dkk., 2015: 205).
Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan luas wilayah laut yang
jauh lebih besar dibandingkan dengan wilayah daratan. Oleh sebab itu keberadaan
angin darat dan angin laut yang bertiup di wilayah pantai selalu silih berganti
sepanjang hari dan sepanjang tahun. Keberadaan angin untuk PLTB diisyaratkan
dapat diperoleh sepanjang waktu baik siang maupun malam secara berkelanjutan.
Walaupun secara keseluruhan potensi energi angin di Indonesia rata-rata tidak
besar, namun berdasarkan atas survei dan pengukuran data angin yang telah
dilakukan sejak 1979 terdapat banyak daerah prospektif, karena memiliki
kecepatan rata-rata tahunan sebesar 0,3-4,5 m/detik, atau energi antara 200-1.000
kwh/m2. Potensi ini sudah dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik sekala
kecil (hingga 10 kw). Dengan demikian, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
cukup potensial dikembangkan di wilayah pantai di Indonesia (Sukandarrumidi,
dkk., 2015: 208-209).
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa angin adalah udara yang bergerak. Angin dihasilkan karena perubahan
suhu dan tekanan udara di atmosfer. Indonesia merupakan salah satu negara yang
mempunyai potensi angin yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
Energi angin ini dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu (PLTB) melalui sebuah teknologi yaitu kincir angin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.1.7 Kincir Angin
2.1.7.1 Sejarah Kincir Angin
Kincir angin mulai dipakai tahun 650-an di Persia. Kincir angin telah
digunakan untuk menggiling jagung dan memompa air sejak zaman kuno
(Sukandarrumidi, dkk., 2015: 214). Turbin angin pertama di dunia yang
dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik dibuat di Amerika Serikat pada
tahun 1888 di Cleveland, Ohio, oleh Charles F. Brush. Oleh Charles Beush, turbin
setinggi 20 meter yang memiliki dinamo pembangkit listrik sebesar 12.000 watt
ini dipergunakan untuk mengisi 12 buah batterai penyimpan listrik, dan
dipergunakan olehnya untuk menyediakan listrik bagi rumahnya sendiri di
Cleveland. Pada saat tersebut rumah dari Charles Brush merupakan satu-satunya
rumah yang memiliki energi listrik di Cleveland. Turbin angin ini terus-menerus
memberikan energi listrik untuk pemiliknya selama 20 tahun (Nugraha dan
Sunardi, 2012: 8).
2.1.7.2 Pengertian Kincir Angin
Turbin angin atau disebut juga kincir angin adalah suatu pesawat
konversi angin menjadi energi mekanis atau tenaga listrik yang telah lama
dimanfaatkan oleh manusia, dikembangkan secara modern sampai dengan saat ini
(Daryanto, 2007: 80). Turbin angin atau kincir angin yang dilengkapi dengan
sebuah generator listrik merupakan bentuk teknologi yang didesain untuk
mengubah energi gerak atau energi kinetik yang dibawa oleh angin, menjadi
energi listrik (Nugraha dan Sunardi, 2012: 24). Tenaga angin diubah menjadi
listrik dengan mesin yang disebut turbin angin. Turbin angin memiliki baling-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
baling yang apabila terkena angin akan berputar. Baling-baling yang berputar
akan menggerakkan generator sehingga dapat menghasilkan listrik (Zuneldi,
2011: 127). Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa kincir angin dapat digunakan
untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik melalui beberapa komponen
kincir angin.
2.1.7.3 Komponen Kincir Angin
Komponen pertama yang akan terlihat jelas dari sebuah pembangkit
listrik tenaga angin adalah sebuah baling-baling atau propeler berukuran besar
yang bisa berputar ketika ditiup angin. Turbin angin terdiri dari beragam
komponen utama, menurut Nugraha dan Sunardi, (2012: 25-38) ada 15 kompenen
yaitu :
1. Rotor, rotor merupakan bagian utama dari komponen fisik dari sebuah
kincir angin yang tampak dari luar. Bagian rotor sesungguhnya juga
mencakup beberapa komponen lain, yaitu baling-baling terhadap arah
tiupan angin yang dikenal dengan istilah pitch control.
2. Baling-baling, komponen ini merupakan bagian yang terlihat paling jelas
dan paling menarik perhatian dari sebuah turbin angin. Umumnya turbin
angin modern mempergunakan material ringgan dari jenis komposit yang
terbuat dari campuran serat gelas (fiber glass), serat karbon (carbon
fiber), yang diikat oleh epoxy resin.
3. Pitch, Pengatur Sudut Baling-Baling, dalam kondisi angin lemah, sudu
baling-baling diputar sehingga berada pada sudut tegak lurus terhadap
arah datangnya angin. Dengan demikian tenaga angin yang lewat dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
ditangkap semaksimal mungkin untuk memutar sudu baling-baling.
Sebaliknya, bila kecepatan angin terlalu kuat, sudu baling-baling diputar
hingga membentuk sudut yang lebih kecil dari 90° sehingga tenaga angin
sebagian akan terbuang, dan kecepatan rotasi baling-baling dapat
dikurangi.
4. Rem (Brake), hampir semua turbin angin komersial yang beroperasi
memiliki sistem yang bekerja sebagai rem (brake) untuk mengurangi
kecepatan hingga menghentikan putaran baling-baling.
5. Poros (As) Baling-Baling, tenaga putar dari baling-baling akan ditransfer
melalui sebuah poros atau as menuju generator.
6. Roda Gigi (Geartbox), roda gigi, yang dikenal dengan istilah gearbox,
merupakan sebuah perangkat yang bekerja untuk mengubah kecepatan
rotasi dari perlahan menjadi cepat, atau dari cepat menjadi lebih perlahan
sesuai dengan yang diperlukan.
7. Dinamo atau Generator Pembangkit Listrik, tenaga putaran atau rotasi
dari baling-baling yang ditiup oleh angin akan ditransfer menuju ke
sebuah alat yang mampu mengkonveksi energi gerak atau energi kinetik
menjadi energi listrik. Konvensi menjadi energi listrik ini merupakan
fungsi dari generator listrik atau dinamo yang dipasang di dalam turbin
angin.
8. Kontrol Elektron merupakan salah satu bagian yang penting untuk
menghindarkan turbin angin dari kerusakan. Alat kontrol ini akan
mengijinkan sistem untuk bekerja bila angin bertiup pada kecerpatan 12-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
25 km/jam dan menghentikan sistem jika angin bertiup melebihi 88-100
km/jam.
9. Anemometer merupakan alat yang mampu mengukur kecepatan angin.
Anemometer akan memberikan sinyal kepada sistem kontrol bila ada
kondisi yang perlu diperhatikan, terutama bila angin bertiup terlalu
kencang dan mulai membahayakan turbin angin.
10. Pendeteksian Arah Angin (Wind Vane), alat ini juga mengirimkan sinyal
datanya kepada sistem control untuk memberikan data berkaitan dengan
arah tiupan angin pada saat tersebut.
11. Pengungkung Sistem (Nacelle) merupakan istilah yang diberikan untuk
bagian dari sebuah turbin angin yang menutupi seluruh komponen yang
bergerak dari komponen pembangkit listrik yang merupakan bagian
penting dari sistem pembangkit listrik di dalam sebuah turbin angin.
12. Poros Pemutar Dinamo Kecepatan Rotasi Tinggi. Putaran rotasi baling-
baling turbin yang kecepatan rendah dikonvensi menjadi putaran RPM
yang lebih tinggi dengan memanfaatkan sebuah sistem roda gigi
(gearbok). Putaran tinggi ini ditransfer menuju ke generator listrik
melalui sebuah poros yang berputar dengan kecepatan yang sudah diatur
hingga kecepatannya cukup ideal untuk generator tersebut
membangkitkan listrik.
13. Pemutar Arah Rotor Baling-Baling (Yaw Drive) turbin angin modern
memiliki komponen yang bertugas khusus untuk memutar arah muka dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
baling-baling agar selalu berhadapan pada posisi tegak lurus terhadap
arah angin.
14. Motor Penggerak Yaw Drive karena beban tenaga yang harus diberikan
ketika memutar nacelle dan rotor cukup berat, yaw drive ini dioperasikan
dengan motor listrik atau sistem hidraulik.
15. Struktur Penyangga Turbin Angin, menara dari sebuah turbin angin
merupakan struktur yang akan menyangga seluruh berat dari komponen
turbin angin. Untuk alasan ini, komponen menara haruslah dibuat dari
material yang sangat kuat tetapi ringan, dan dirancang untuk berdiri
kokoh hingga masa pakai dari turbin tersebut lewat yang bisa berjalan
hingga puluhan tahun.
Berdasarkan 15 komponen di atas, peneliti menggunakan tiga komponen
yang tampak jelas yaitu baling-baling, generator, dan tiang penyangga
turbinangin. Ketiga komponen ini akan peneliti informasikan melalui cergam
melalui gambar dan tulisan. Dari ketiga komponen tersebut yang berperan
merubah energi angin menjadi energi listrik adalah generator. Berikut akan
peneliti jelaskan lebih lanjut tentang generator.
2.1.7.4 Generator
Generator merupakan komponen dari sebuah pembangkit listrik yang
berfungsi untuk mengubah tenaga gerak atau energi kinetik menjadi energi listrik.
Dalam hal ini gerakan turbin yang memutar generator listrik akan mengubah
gerakan putaran generator menjadi gerakan elektron. Arus gerakan elektron ini
akan mengalir dalam kawat tembaga, dan energi yang dibawa oleh elektorn yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
bergerak inilah yang menghasilkan listrik dan dipergunakan oleh umat manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Generator memiliki dua komponen utama yaitu, (i)
stator adalah komponen yang diam dan (ii) rotor adalah komponen yang bergerak
atau berputar (Nugraha dan Sunardi, 2012: 32).
Sebuah generator listrik bekerja berdasarkan hukum Faraday yang
menyatakan bahwa gaya gerak listrik (GGL) dapat terjadi karena adanya induksi
listrik yang terjadi ketika sebuah sirkuit (dapat berupa gulungan kawat tembaga)
bergerak di dalam magnet. Kondisi sebaliknya, yaitu magnet yang bergerak di
dekat sebuah sirkuit pun akan mengakibatkan GGL dalam sirkuit (Nugraha dan
Sunardi, 2012: 33).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa generator
listrik yang terdapat dalam kincir angin mempunyai dua komponen utama yaitu
rotor dan stator. Di dalam generator listrik ini akan terjadi induksi listrik akibat
rotor berputar pada stator. Agar lebih jelasnya, berikut akan dijelaskan cara kerja
kincir angin.
2.1.7.4 Cara Kerja Kincir Angin
Kincir angin bekerja sangat sederhana, yakni sebagai berikut (Anandita,
2009: 22).
1. Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak.
2. Bilah kincir angin akan memutar poros di dalam nacelle.
3. Poros dihubungkan ke gear box, di gear box kecepatan perputaran
poros ditingkatkan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi
dalam box.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4. Gear box dihubungkan ke generator. Generator mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik.
5. Dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikkan
tegangannya, kemudian baru di distribusikan ke konsumen.
2.1.8 Media Pembelajaran
2.1.8.2 Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna
(Kustadi dan Sutjipto, 2011: 8). Media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu
pendidikan yang dapat mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai
tujuan pengajaran. Dalam pengertian yang lebih luas, media pembelajaran adalah
alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajaran dalam proses
pembelajaran di kelas (menurut Arief dalam Sanaky, 2013: 4).
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses
komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Maka dapat dikatakan
bahwa, dalam bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk
menyampaikan pesan. Bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media,
diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak
atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Dengan kelima bentuk stimulus ini,
akan membantu pembelajaran mempelajari bahan pelajaran. Atau dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
disimpulkan bahwa bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media
adalah suara, lihat, dan gerakan (Sanaky, 2013: 3-4). Jadi dapat peneliti simpulkan
bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan.
2.1.8.2 Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan
(Sanaky, 2013: 7).
1. Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langkah,
2. Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya,
3. Membuat konsep abstrak ke konsep kongkret,
4. Memberi kesamaan persepsi,
5. Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak,
6. Menyajikan ulang informasi secara konsisten, dan
7. Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai
dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan fungsi media pembelajaran di atas, media pembelajaran ini
berfungsi untuk memberikan suasana belajar yang menarik bagi siswa. Peneliti
memilih media gambar karena terdapat beberapa kelebihan. Berikut akan
dijelaskan kelebihan dari media gambar sebagai media pembelajaran.
2.1.8.3 Kelebihan Media Gambar
Media gambar memiliki kelebihan, diantaranya adalah (Anitah, 2010: 8).
1. Dapat menterjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih
nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2. Banyak tersedia dalam buku-buku.
3. Sangat mudah dipahami karena tidak membutuhkan peralatan.
4. Relatif tidak mahal.
5. Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.
Jadi berdasarkan kelebihan tersebut, media pembelajaran yang peneliti
kembangkan memiliki kelebihan dapat menjelaskan materi yang abstrak menjadi
lebih nyata. Seperti materi pengolahan energi angin menjadi energi listrik akan
dijelaskan dalam bentuk gambar. Media gambar juga merupakan media yang
terjangkau untuk dikembangkan karena biaya yang diperlukan relatif tidak mahal.
Media yang peneliti kembangkan ini berupa cerita bergambar atau cergam.
2.1.9 Cergam
2.1.9.2 Pengertian Cergam
Buku cerita bergambar (Picture books) menunjukkan pada pengertian
buku yang menyampaikan pesan lewat dua cara yaitu lewat ilustrasi dan teks.
Ilustrasi (gambar) dan tulisan yang sama-sama dimaksudkan untuk
menyampaikan pesan tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan secara bersama dan
saling mendukung untuk mengungkapkan pesan. Gambar-gambar dalam picture
books dapat berupa binatang atau objek. Gambar-gambar tersebut dapat
memperkaya teks dan mengkonkritkan karakter dan alur cerita narasi (menurut
Huck dalam Nurgiyantoro, 2005: 153). Buku cerita bergambar adalah sebuah
cerita ditulis dengan gaya bahasa ringan, cenderung dengan gaya obrolan,
dilengkapi dengan gambar yang merupakan kesatuan dari cerita untuk
menyampaikan gagasan tertentu (Faizah, 2009: 253). Buku cerita bergambar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
menampilkan gambar dan teks dan keduanya saling menjalin (menurut Mitchell
dalam Krissandi, 2017: 20).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa cergam adalah sebuah buku cerita yang ditulis untuk menyampaikan ide
atau gasasan dengan menampilkan gambar dan teks yang saling berkaitan.
Cergam tersebut memiliki karakteristik tersendiri, berikut akan dijelaskan tentang
karakteristik cergam.
2.1.9.2 Karakteristik Cergam
Karakteristik cergam antara lain (Resmini dalam Krissandi, 2017: 22).
1. Buku-buku ini memuat berbagai tema yang sering didasarkan pada
pengalaman kehidupan sehari-hari.
2. Karakter dalam buku ini dapat berupa manusia atau binatang.
3. Di sini ditampilkan kualitas, karakter, dan kebutuhan manusia,
sehingga anak-anak dapat memahami dan menghubungkannya
dengan pengalaman pribadinya.
4. Bentuk buku yang diperuntukkan bagi anak-anak sebaiknya
dipilihkan bentuk persegi panjang yang horisontal dengan ukuran
disesuaikan.
5. Penjilidan juga turut menentukan minat anak, sebaiknya buku dijilid
tebal sehingga tidak mudah rusak, dan divariasikan dengan warna
yang variatif yang memberikan efek visual yang menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
6. Ukuran dan bentuk huruf hendaknya tidak terlalu kecil, tetapi juga
tidak terlalu besar, sehingga tidak menyulitkan anak saat
membacanya serta.
7. Tema bacaan cerita anak disesuaikan dengan minat mereka misalnya
tentang keluarga, berteman, cerita misteri, petualangan, fantasi,
cerita yang lucu-lucu, tentang binatang, dan cerita kepahlawanan.
Karakteristik cergam menurut Nurgiyantoro, (2005: 152) antara lain :
1. Setiap buku bacaan cerita anak pasti terdapat berbagai gambar
ilustrasi yang menarik, dan pada umumnya penuh dengan warna-
warni. Gambar-gambar tersebut bahkan sudah terlihat di halaman
sampul buku, dan hal itu tampaknya sengaja dipakai sebagai salah
satu cara untuk menarik perhatian anak dan pembaca pada umumnya.
2. Di halaman-halaman dalam juga terpampang gambar-gambar bagus
yang terdapat di sela-sela teks narasi, di bawah halaman samping
halaman. Keberadaan gambar-gambar tersebut akan menambah
keindahan buku dan tentu saja juga lebih memperkuat isi cerita.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti dalam membuat cergam
mengacu pada karakteristik cergam. Berikut pengembangan cergam yang penulis
gunakan yaitu, buku cergam yang peneliti kembangkan menggunakan gambar
ilustrasi yang menjelaskan teks narasi. Cergam ini memiliki warna yang menarik
dengan diharapkan agar siswa kelas IV Sekolah Dasar tertarik untuk membaca.
Pada halaman cergam terdapat teks narasi yang letaknya di atas gambar. Ukuran
cergam dicetak dalam bentuk persegi panjang dengan ukuran kertas A5. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
juga memperhatikan jenis font yang akan digunakan dalam cergam. Peneliti
menggunakan jenis font Comic Sans MC ukuran 12 pt untuk isi cergam dan
Comic Sans MC ukuran 14 pt untuk cover. Selain karakteristik cergam, peneliti
akan memaparkan jenis buku bergambar.
2.1.9.3 Jenis Buku Bergambar
Menurut McElmeel (dalam Krissandi, 2017: 24-25) buku cerita
bergambar memiliki 6 jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Fiksi, buku fiksi adalah buku yang menceritakan khayalan, rekaan, atau
sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh. Kategori yang
termasuk dalam fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, dan cerita
fantasi yang dibuat penulis sesuai imajinasinya.
2. Historis, buku historis adalah buku yang mendasarkan diri pada suatu
fakta atau kenyataan di masa lalu. Buku ini meliputi kejadian
sebenarnya, tempat, atau karakter yang merupakan bagian dari sejarah.
3. Informasi, buku informasi adalah buku-buku yang memberikan
informasi faktual. Buku informasi menyampaikan fakta dan data apa
adanya, yang berguna untuk menambah keteampilan, wawasan, dan
juga bekal teoritis dalam batas tertentu bagi anak.
4. Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang
mulai dari kelahirannya hingga kematiannya jika sudah meninggal.
5. Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal mulanya bersumber
dari masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di
masa lampau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
6. Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah
situasi atau peristiwa.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, pengembangan cergam yang peneliti
buat didasarkan pada jenis cergam informasi, dimana pembaca akan memperoleh
informasi melalui teks narasi yang terdapat pada setiap gambar. Selain itu, cergam
memiliki beberapa fungsi, berikut akan dijelaskan tentang fungsi cergam.
2.1.9.4 Fungsi Cergam
Buku cerita bergambar mempunyai beberapa fungsi bagi pembacanya.
Menurut Mitchell (Nurgiyantoro, 2005: 159-161) menunjukkan beberapa hal
tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi anak sebagai berikut :
1. Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan
dan perkembangan emosi. Anak akan merasa terfasilitasi dan terbantu
untuk memahami dan menerima dirinya sendiri dan orang lain, serta
untuk mengekspresikan berbagai emosinya, seperti rasa takut dan
senang, sedih dan bahagia, yang merupakan bagian dari kehidupan.
2. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang
dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah
masyarakat dan alam. Lewat buku cerita bergambar anak dapat belajar
tentang kehidupan masyarakat, baik dalam perspektif sejarah masa lalu
maupun masa kini, belajar tentang keadaan geografis dan kehidupan
alam, flora, dan fauna.
3. Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain,
hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan. Lewat buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
cerita bergambar yang menampilkan kehidupan keluarga, para tetangga,
kawan sebaya, pergaulan di sekolah, dan lain-lain yang mengisahkan
relasi kehidupan antar manusia dapat membelajarkan anak untuk
bersikap dan bertingkah laku verbal dan non verbal, yang benar sesuai
dengan tuntutan kehidupan sosial budaya masyarakat.
4. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh
kesenangan. Ini merupakan salah satu hal terpenting dalam pemberian
buku bacaan jenis ini, yaitu untuk memberikan kesenangan dan
kenikmatan batiniah.
5. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi
keindahan. Baik cerita secara verbal maupun gambar-gambar ilustrasi
yang mendukung masing-masing menawarkan keindahan.
6. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menstimulus
imajinasi. Buku cerita dan gambar-gambar memiliki fungsi untuk
mendorong tumbuh dan berkembangnya imajinasi anak.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, pengembangan cergam yang peneliti
buat mempunyai fungsi untuk membantu siswa dalam mengimajinasikan gambar
melalui cergam. Selain itu, cergam dapat digunakan untuk mendukung gerakan
literasi sekolah.
2.1.10 Gerakan Literasi Sekolah
2.1.10.1 Pengertian Literasi
Literasi merupakan proses yang kompleks yang melibatkan
pembangunan pengetahuan sebelumnya, budaya, dan pengalaman untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
mengembangkan pengetahuan baru dan pemahaman yang lebih dalam (Abidin,
dkk., 2017: 1). Literasi sekolah dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara
cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak,
menulis, dan berbicara. Semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan
terlibat dalam pengembangan kegiatan ini (Faizah, 2016: 1-2).
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan siswa dalam memahami bacaan
melalui kegiatan membaca sebagai dasar kecakapan siswa dalam hal membaca,
menulis, dan berbicara. Melalui cergam yang peneliti kembangkan ini, diharapkan
dapat digunakan untuk mendukung gerakan literasi sekolah.
2.1.10.2 Dimensi Literasi
Menurut Atmazaki, dkk. (2017: 6-7) literasi tergolong dalam enam
dimensi yaitu:
1. Literasi Baca dan Tulis
Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami
informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis
untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta
untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.
2. Literasi Numerasi
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a) bisa
memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
mengkomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk
memecahkan masalah praktis dalam berbagai macamkontekskehidupan
sehari-hari; (b) bisa menganalisis informasi yang ditampilkan dalam
berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan.
3. Literasi Sains
Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk
mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru,
menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan
fakta, memahami karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana
sain dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya,
serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang
terkait sains.
4. Literasi Digital
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, aau jaringan dalam
menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan
memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh
hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Literasi Finansial
Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
mengaplikasikan (a) pemahaman tentang konsep dan resiko, (b)
keterampilan, dan (c) motivasi dan pemahaman agar dapat membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan
kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat
berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
6. Literasi Budaya dan Kewargaan
Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam
memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas
bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan dan
kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga
masyarakat.
Berdasarkan dimensi literasi di atas, cergam yang peneliti kembangan
termasuk dalam dimensi literasi baca dan tulis dimana siswa mendapat
pengetahuan serta kecakapan dalam membaca cergam dan menuliskan kembali
cara kerja kincir angin. Selain itu, cergam ini juga termasuk dalam dimensi literasi
sains dimana pegetahuan dan kecakapan ilmiah siswa untuk memperoleh
pengetahuan baru tentang cara kerja kincir angin sehingga menghasilkan energi
listrik.
2.1.10.3 Tujuan Gerakan Literasi Sekolah
Gerakan Literasi Sekolah memiliki tujuan umum, yaitu menumbuhkan
budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang
diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar
sepanjang hayat (Faizah, 2016: 2). Selain itu, Gerakan Literasi Sekolah juga
memiliki beberapa tujuan khusus, diantaranya menumbuh kembangkan budaya
literasi di sekolah, meninggalkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
literat, menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan, serta menjaga
keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan
mewadahi berbagai strategi membaca.
2.1.10.4 Tahapan Gerakan Literasi Sekolah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (dalam Abidin, dkk., 2017:
281-282) menjelaskan bahwa pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah dilakukan
dalam tiga tahap sebagai berikut:
1. Tahap ke-1: Pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di
ekosistem sekolah. Pembiasaan ini memiliki tujuan untuk
menumbuhkan minat terhadap bacaan dan kegiatan membaca dalam
diri warga sekolah sehingga mereka dapat memiliki kemampuan
literasi yang baik.
2. Tahap ke-2: Pengembangan minat baca untuk meningkatkan
kemampuan literasi. Kegiatan literasi ditunjukkan untuk
mengembangkan kemampuan memahami bacaan dan mengaitkannya
dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan
komunikasi secara kreatif.
3. Tahap ke-3: Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi. Kegiatan ini
dapat dilakukan melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan
pengayaan dan buku pelajaran. Dalam tahap ini, terdapat tagihan yang
bersifat akademis (terkait dengan mata pelajaran). Kegiatan membaca
dilakukan untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
mensyaratkan peserta didik membaca buku nonteks pelajaran. Buku
nonteks pelajaran berupa buku pengetahuan umum, kegemaran minat
khusus, serta dapat dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu.
2.1.11 Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Karakter siswa sekolah dasar pada umumnya 6-12 tahun, dimana anak
masih berada dalam taham mengenal lingkungan sekitar dengan bantuan benda
konkret. Hal ini sesuai dengan pendapat Theodora (2013: 229) mengatakan bahwa
siswa sekolah dasar yang berusia antara 6-12 tahun termasuk dalam tahap
operasional konkrit. Sedangkan menurut Jean Piaget (dalam Pratisti, 2008 : 41)
perkembangan kognisi terdiri atas empat tahap, yaitu :
1. Tahap sensorimotor (sejak lahir hingga usia sekitar 2 tahun).
Pada tahap ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia
melalui koordinasi antara pengalaman sensoris dengan gerakan
motorik-fisik. Bayi juga mulai mengembangkan kemampuan yang lebih
dari sekedar refleks, namun sudah membentuk pola sensori motor yang
kompleks serta mulai mengoperasikan simbol-simbol primitif.
2. Tahap praoperasional (usia sekitar 2-7 tahun).
Pada tahap ini, anak mulai mampu meneranglkan dunia melalui
kata-kata dan gambar. Namun, anak belum mampu melakukan tindakan
mental yang diinternalisasikan yang memungkinkan anak melakukan
secara mental hal-hal yang dahulu dilakukan secara fisik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
3. Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun).
Anak-anak mulai mampu berpikir logis untuk menggantikan cara
berpikir sebelumnya yang masih bersifat intuitif-primitif, namun
membutuhkan contoh-contoh konkret.
4. Tahap operasional formal (usia sekitar 11-15 tahun).
Pada tahap ini individu melewati dunia nyata dan pengalaman
konkret menuju cara berpikir yang lebih abstrak dan logis, sistematis,
serta mampu mengembangkan hipotesis tentang penyebab terjadinya
suatu peristiwa.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat melihat persamaan bahwa
siswa kelas IV Sekolah Dasar termasuk dalam tahap operasional konkret. Pada
tahap operasional konkret ini siswa sudah mampu berpikir secara logis dengan
adanya benda-benda konkrit. Usia siswa kelas IV Sekolah Dasar pada umumnya
berumur 10-11 tahun, di mana dalam penggolongan tahap perkembangan kognitif
Piaget masuk dalam tahap operasional konkret. Pengembangan prototipe cergam
yang peneliti kembangkan ini sesuai dengan kebutuhan siswa, di mana siswa
membutuhkan benda konkret atau nyata untuk kemampuan berpikir secara logis
terhadap materi pelajaran.
2.2 Penelitian yang Relevan
Pengembangan prototipe cergam tentang pengolahan energi angin
menjadi energi listrik yang peneliti buat berdasarkan pada beberapa penelitian
sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan dengan prototipe
cergam tematik tentang pengolahan energi angin menjadi energi listrik :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pertama, penelitian ini dilakukan oleh Ditaningtyas pada tahun 2018
yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Buku Cerita
Bergambar (CERGAM) Tema 3 Subtema 3 (Ayo Cintai Lingkungan) untuk Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan
ajar berdasarkan buku cerita bergambar (CERGAM) untuk memfasilitasi siswa
dan guru dalam belajar dan menyampaikan materi pada Tema 3, Subtema 3 (Mari
Cinta Lingkungan) untuk siswa di kelas 4 SDN Temas 01 Baru. Bahan ajar
berbasis cerita bergambar ini dikembangkan menggunakan model ADDIE
(Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, Evaluasi). Hasil eksperimen
bahan ajar yang dilakukan oleh peneliti di kelas 4 SDN Temas 01 Batu diperoleh
dengan perhitungan persentase tingkat validitas yang dilakukan melalui angket
yang telah diberikan kepada siswa mencapai 87%. Ini menunjukkan bahwa bahan
ajar menarik untuk digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
Selain itu, hasil perhitungan persentase tingkat validitas yang dilakukan melalui
kuesioner yang telah diberikan oleh pakar materi mencapai 87% dan pakar materi
ajar mencapai 80,2%, ini menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut cocok untuk
proses pembelajaran.
Kedua, penelitian ini dilakukan oleh Setiawati pada tahun 2013
“Pembuatan buku cerita IPA yang mengintegrasikan materi kebencanaan alam
untuk meningkatkan literasi membaca dan pembentukan karakter”. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian dan pengembangan (Research and Development
design) melalui empat tahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku cerita
IPA dalam uji kevalidan memperoleh kategori sangat tinggi dengan presentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
83,33% untuk tampilan dan 90% untuk dimensi materi, serta kategori tertingi
dengan presentase 79,17% untuk dimensi bahasa. Keterbacaan sudah sesuai
dengan tebal konvensi SMOG dengan diperkuat metode pertanyaan.
Keberterimaan buku cerita IPA memperoleh kategori sangat tinggi dengan
presentase 90,75%. Keefektifan buku cerita IPA dapat meningkatkan literasi
membaca pada kategori sedang dengan presentase 79,47%.
Ketiga, penelitian ini dilakukan oleh Sumiati dan Zamri pada tahun 2013
yang berjudul “Rancang Bangun Miniatur Turbin Angin Pembangkit Listrik
Untuk Media Pembelajaran”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
eksperimental yaitu melakukan pengamatan untuk mencari data sebab akibat
dalam suatu proses melalui eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
telah dihasilkan media pembelajaran yang dapat membantu mahasiswa dalam
memahami konsep pembangkit listrik tenaga angin dan juga prinsip kerja
generator.
Berdasarkan ketiga penelitian yang relevan tersebut mempunyai
perbedaan yaitu jenis penelitian, subjek, tempat pelaksanaan, dan mata pelajaran
yang d