of 182 /182
PENGEMBANGAN PROTOTIPE CERGAM TEMATIK TENTANG PENGOLAHAN ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK UNTUK KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Vita Dika Erviana NIM: 151134213 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN PROTOTIPE CERGAM TEMATIK TENTANG … · Al-Insyirah, 6-8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI . viii PLAGIAT MERUPAKAN

  • Author
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of PENGEMBANGAN PROTOTIPE CERGAM TEMATIK TENTANG … · Al-Insyirah, 6-8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN...

  • PENGEMBANGAN PROTOTIPE CERGAM TEMATIK TENTANG

    PENGOLAHAN ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK UNTUK

    KELAS IV SEKOLAH DASAR

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh :

    Vita Dika Erviana

    NIM: 151134213

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

    1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

    peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

    2. Kedua orang tua, yang menjadi motivator dan memberikan kasih sayang dan

    dukungan baik material, moral, maupun spriritual.

    3. Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    MOTTO

    “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau

    telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang

    lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap“.

    (QS. Al-Insyirah, 6-8)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRAK

    PENGEMBANGAN PROTOTIPE CERGAM TEMATIK TENTANG

    PENGOLAHAN ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK UNTUK

    KELAS IV SEKOLAH DASAR

    Vita Dika Erviana

    Universitas Sanata Dharma

    2019

    Potensi dalam penelitian ini adalah buku tematik kelas IV Tema 2

    “Selalu Berhemat Energi”, Subtema 3 “Energi Alternatif”, Pembelajaran 1. Di

    dalam buku tersebut, belum ada informasi rinci tentang pengolahan sumber energi

    angin menjadi energi listrik sedangkan dari kompetensi dasar yang ada, materi

    tersebut perlu diajarkan. Penelitian ini diperkuat dengan wawancara guru kelas IV

    yang mengalami kesulitan karena belum ada media pembelajaran, sehingga

    peneliti tertarik untuk mengembangkan prototipe cergam. Tujuan penelitian

    adalah mengembangkan produk prototipe cergam dan mengetahui kualitasnya.

    Penelitian ini menggunakan jenis pengembangan Research &

    Development (R&D) dengan langkah, 1) potensi dan masalah dari studi

    kepustakaaan dan wawancara, 2) pengumpulan data dari angket, 3) desain produk

    berdasarkan pada kisi-kisi cergam, 4) validasi desain dilakukan oleh dosen ahli

    dan guru kelas IV diperoleh skor rata-rata 3,21 kategori “Baik” sehingga layak

    diujicobakan setelah revisi, 5) revisi desain berdasarkan komentar validator, dan

    6) uji coba produk dilakukan di kelas IV B SD Negeri Perumnas Condongcatur.

    Hasil uji coba produk adalah mengetahui kualitas cergam. Siswa

    menjawab di Pantai Baru, Bantul, Yogyakarta terdapat kincir angin (3,45), kincir

    angin dapat merubah energi angin menjadi energi listrik (3,67). Angin dapat

    menggerakkan kincir angin sehingga menghasilkan energi listrik (3,08).

    Kesimpulan, cergam ini memiliki kualitas yang sangat baik dan dapat digunakan

    sebagai media pembelajaran ataupun gerakan literasi sekolah (GLS).

    Kata kunci: tematik, cergam, energi angin, energi listrik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    ABSTRACT

    DEVELOPMENT OF THEMATIC STORY PROTOTYPE ABOUT

    THE PROCESSING OF WIND ENERGY TO BE

    ELECTRICAL ENERGY FOR CLASS IV OF PRIMARI SCHOOL

    Vita Dika Erviana

    Sanata Dharma University

    2019

    The potential of this research is the theme IV class 2 thematic book

    "Always Save Energy", Subtema 3 "Alternative Energy", Learning 1. In the book, there is no detailed information about processing wind energy sources into

    electricity whereas from the existing basic competencies, the subject matter needs

    to be discussed. This research was strengthened by interviewing fourth grade

    teachers who experienced difficulties because there was no learning media, so

    researchers were interested in developing a prototype of a pictorial story

    prototype . The aim of the research is to develop a comedy prototype product and

    know its quality. The purpose of this research is to develop a pictorial story

    prototype product and know its quality.

    This study uses the type of Research & Development (R & D) development

    with steps, 1) potential and problems from library studies and interviews, 2) data

    collection from questionnaires, 3) product design based on the comic lattice, 4)

    design validation carried out by expert lecturers and class IV teachers obtained

    an average score of 3.21 "Good" category so that it is feasible to be tested after

    revision, 5) design revision based on validator comments, and 6) product trials

    conducted in class IV B SD Negeri Perumnas Condongcatur.

    The results of product testing are knowing the quality of the pictorial story

    prototype. Students answer at Pantai Baru, Bantul, Yogyakarta where there is a

    windmill (3.45), a windmill can convert wind energy into electrical energy (3.67).

    Wind can move windmills to produce electrical energy (3.08). Conclusion, this

    pictorial story prototype has very good quality and can be used as a medium of

    learning or school literacy movement (GLS).

    Keywords: thematic, illustrated story, wind energy, electricity.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan kemudahan

    yang telah diberikan kepada peneliti melalui perhatian dan kasih sayang dari

    keluarga, para dosen dan teman-teman, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

    skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi yang berjudul

    “PENGEMBANGAN PROTOTIPE CERGAM TEMATIK TENTANG

    PENGOLAHAN ENERGI ANGIN MENJADI ENERGI LISTRIK UNTUK

    KELAS IV SEKOLAH DASAR” disusun sebagai salah satu syarat memperoleh

    gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta.

    Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat

    dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan

    terima kasih kepada:

    1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi

    Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi

    Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum dan Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd.

    selaku Dosen Pembimbing I yang telah sabar mendampingi, membimbing,

    dan mengarahkan peneliti selama menyelesaikan penulisan skripsi.

    5. Bapak Dahlan dan Ibu Pantes Minarti selaku orang tua yang selalu

    mendoakan, memberi motivasi, membiayai, mengarahkan, dan

    membimbing peneliti selama menyelesaikan skripsi.

    6. Mukija, S.Pd.SD., M.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Perumnas

    Condongcatur yang telah memberikan ijin penelitian.

    7. Drs. Domi Severinus, M.Si., Ir. M. Rines Alapan dan Erna

    Sulistyaningsih, S.Pd. yang sudah berkenan memberikan saran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL......................................................................................... ii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

    HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSYARATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

    KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................... viii

    ABSTRAK ........................................................................................................ ix

    ABSTRACT ...................................................................................................... x

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... xi

    DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

    DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

    1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

    1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

    1.5 Definisi Operasional ..................................................................................... 7

    1.6 Spesifikasi Produk ........................................................................................ 8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Kajian Pustaka .............................................................................................. 9

    2.1.1 Pembelajaran Tematik .......................................................................... 9

    2.1.2 Tematik Kelas IV Sekolah Dasar Tema 2 “Selalu Berhemat Energi”,

    Subtema 3 “Energi Alternatif”, Pembelajaran 1 ........................................... 10

    2.1.3 Energi ................................................................................................... 13

    2.1.4 Energi Listrik ....................................................................................... 14

    2.1.5 Energi Alternatif .................................................................................. 15

    2.1.6 Energi Angin ........................................................................................ 16

    2.1.7 Kincir Angin ........................................................................................ 19

    2.1.7.1 Sejarah Kincir Angin ................................................................... 19

    2.1.7.2 Pengertian Kincir Angin .............................................................. 19

    2.1.7.3 Komponen Kincir Angin ............................................................. 20

    2.1.7.4 Generator .................................................................................... 23

    2.1.7.5 Cara Kerja Kincir Angin ............................................................. 24

    2.1.8 Media Pembelajaran ........................................................................... 25

    2.1.8.1 Pengertian Media Pembelajaran ................................................. 25

    2.1.8.2 Manfaat Media Pembelajaran ..................................................... 26

    2.1.8.3 Kelebihan Media Gambar ........................................................... 26

    2.1.9 Cergam ................................................................................................ 27

    2.1.9.1 Pengertian Cergam ...................................................................... 27

    2.1.9.2 Karakteristik Cergam ................................................................... 28

    2.1.9.3 Jenis Buku Bergambar ................................................................. 30

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    2.1.9.4 Fungsi Cergam ............................................................................. 31

    2.1.10 Gerakan Literasi Sekolah ................................................................... 32

    2.1.10.1 Pengertian Literasi ...................................................................... 32

    2.1.10.2 Dimensi Literasi ......................................................................... 33

    2.1.10.3 Tujuan Gerakan Literasi Sekolah ............................................... 35

    2.1.10.4 Tahapan Gerakan Literasi Sekolah ............................................. 36

    2.1.11 Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar ..................................... 37

    2.2 Penelitian yang Relefan ................................................................................ 38

    2.3 Desain Bagan Penelitian .............................................................................. 41

    2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 42

    2.5 Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 43

    BAB III METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 44

    3.2 Setting Penelitian .......................................................................................... 45

    3.3 Prosedur Pengembangan .............................................................................. 46

    3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 54

    3.4.1 Wawancara ........................................................................................... 54

    3.4.1 Angket .................................................................................................. 55

    3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................... 56

    3.4.1 Pedoman Wawancara ........................................................................... 56

    3.5.2 Pedoman Angket .................................................................................. 57

    3.5.3 Pedoman Validasi ................................................................................. 59

    3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................... 60

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    3.6.1 Data Kualitatif ...................................................................................... 60

    3.6.2 Data Kuantitatif .................................................................................... 61

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    3.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 63

    3.1.1 Prosedur Pengembangan ...................................................................... 63

    3.1.1.1 Potensi dan Masalah ................................................................... 63

    3.1.1.2 Pengumpulan Data ...................................................................... 64

    3.1.1.3 Desain Produk ............................................................................. 69

    3.1.1.4 Validasi Produk ........................................................................... 72

    3.1.1.5 Perbaikan Desain ........................................................................ 75

    3.1.1.6 Uji Coba Produk ......................................................................... 80

    3.1.2 Kualitas Produk .................................................................................... 84

    3.2 Pembahasan ................................................................................................. 88

    3.3 Kelebihan dan Kekurangan Prototipe Cergam ............................................ 91

    BAB V PENUTUP

    5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 93

    5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 95

    5.3 Saran ............................................................................................................ 95

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 96

    LAMPIRAN ..................................................................................................... 99

    CURRICULUME VITAE ................................................................................ 164

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Pedoman Wawancara ........................................................................ 56

    Tabel 3.2 Pedoman Angket ............................................................................... 58

    Tabel 3.3 Lembar Angket ................................................................................. 58

    Tabel 3.4 Lembar Validasi ................................................................................ 59

    Tabel 3.5 Keriteria Penyajian Data Kualitatif ke Data Kuantitatif ................... 62

    Tabel 4.1 Rekap Wawancara Guru ................................................................... 64

    Tabel 4.2 Rekap Angket Siswa ......................................................................... 68

    Tabel 4.3 Kisi-kisi Prototipe Cergam ............................................................... 70

    Tabel 4.4 Rekap Validasi Produk ..................................................................... 73

    Tabel 4.5 Pedoman Penggolongan Kelayakan Produk ..................................... 75

    Tabel 4.6 Rekap Uji Coba Produk Soal IPS ..................................................... 84

    Tabel 4.7 Rekap Uji Coba Produk Soal IPA .................................................... 85

    Tabel 4.8 Rekap Uji Coba Produk Soal Bahasa Indonesia .............................. 86

    Tabel 4. 9 Rekap Rata-rata Soal ....................................................................... 88

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Desain Penelitian ........................................................................... 41

    Gambar 3.1 Langkah-langkah Metode R&D Borg and Gall ............................. 50

    Gambar 4.1 Cover Awal .................................................................................... 71

    Gambar 4.2 Sebelum Perbaikan Bagian 1 ......................................................... 76

    Gambar 4.3 Sesudah Perbaikan Bagian 1 ......................................................... 76

    Gambar 4.4 Sebelum Perbaikan Bagian 2 ......................................................... 77

    Gambar 4.5 Sesudah Perbaikan Bagian 2 ......................................................... 77

    Gambar 4.6 Sebelum Perbaikan Bagian 3 ......................................................... 78

    Gambar 4.7 Sesudah Perbaikan Bagian 3 .......................................................... 78

    Gambar 4.8 Sebelum Perbaikan Bagian 4 ......................................................... 79

    Gambar 4.9 Sesudah Perbaikan Bagian 4 .......................................................... 79

    Gambar 4.10 Kegiatan Awal Uji Coba Produk ................................................. 81

    Gambar 4.11 Kegiatan Siswa Membaca Cergam .............................................. 81

    Gambar 4.12 Kegiatan Siswa Mengerjakan Soal Refleksi ................................ 82

    Gambar 4.13 Kegiatan Presentasi Siswa ........................................................... 82

    Gambar 4.14 Guru Memberikan Penghargaan .................................................. 83

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1a Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 100

    Lampiran 1b Surat Ijin Uji Coba Produk ........................................................... 103

    Lampiran 1c Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ....................... 104

    Lampiran 2a Lembar Wawancara ...................................................................... 105

    Lampiran 2b Hasil Wawancara .......................................................................... 106

    Lampiran 3a Lembar Angket ............................................................................. 112

    Lempiran 3b Angket Siswa ............................................................................... 113

    Lampiran 3c Hasil Rekap Angket Siswa ........................................................... 116

    Lampiran 4a Lembar Validasi ........................................................................... 120

    Lampiran 4b Lembar Validasi Dosen Ahli ....................................................... 125

    Lampiran 4c Lembar Validasi Guru ................................................................. 128

    Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPTH) ................. 131

    Lampiran 6a Lembar Soal Refleksi Siswa ...................................................... 152

    Lampiran 6b Kunci Jawaban ........................................................................... 153

    Lampiran 6c Rubrik Penilaian Refleksi .......................................................... 154

    Lampiran 6d Refleksi Siswa ........................................................................... 155

    Lampiran 6e Hasil Perhitungan Uji Coba ....................................................... 158

    Lampiran 7 Kisi-kisi Prototipe Cergam ......................................................... 163

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

    masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan

    spesifikasi produk yang diharapkan.

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran

    yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke

    dalam berbagai tema (Majid, 2014: 52-53). Salah satu tema yang diajarkan di

    kelas IV Sekolah Dasar adalah Tema 2 “Selalu Berhemat Energi”. Pada buku

    tematik tersebut, peneliti lebih fokus pada bagian Subtema 3 “Energi Alternatif”,

    Pembelajaran 1. Buku tematik tersebut mengkolaborasikan tiga mata pelajaran

    yaitu IPS, IPA, dan Bahasa Indonesia. Pada mata pelajaran IPS terdapat

    Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan

    pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat

    kota/kabupaten sampai tingkat provinsi. Pada mata pelajaran IPA terdapat

    Kompetensi Dasar (KD) 3.5 Memahami berbagai sumber energi, perubahan

    bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi,

    bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari. Pada mata

    pelajaran Bahasa Indonesia terdapat Kompetensi Dasar 3.4 Membandingkan teks

    petunjuk penggunaan dua alat yang sama dan berbeda (Maryanto, dkk., 2017:

    105).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Berdasarkan hasil studi kepustakan yang telah peneliti lakukan pada saat

    melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di salah satu sekolah negeri

    di Yogyakarta, diperoleh data bahwa dalam buku tematik siswa kelas IV tema 2,

    subtema 3, Pembelajaran 1, belum termuat informasi yang membahas tentang

    pengolahan bentuk energi alternatif, sedangkan pada kompetensi dasar IPA siswa

    perlu memahami tentang berbagai sumber energi alternatif seperti air, matahari,

    dan angin. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengembangkan prototipe

    tentang perubahan energi angin menjadi energi listrik. Peneliti juga akan

    memperkuat data dengan membagikan angket kepada siswa kelas IV Sekolah

    Dasar dan melakukan wawancara kepada tiga guru kelas IV Sekolah Dasar.

    Berikut ini akan peneliti uraikan hasil angket dan wawancara yang telah peneliti

    lakukan.

    Angket dibagikan kepada siswa kelas IV B SD Negeri Perumnas

    Condongcatur yang dilakukan pada tanggal 8 November 2018. Dari hasil angket

    tersebut, peneliti memperoleh data bahwa sebanyak 77 % siswa belum

    melaksanakan kegiatan literasi pada awal pembelajaran di kelas. Selain itu,

    diperoleh data sebanyak 56% siswa belum pernah membaca buku cergam yang

    berisi materi tentang energi alternatif. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk

    mengembangkan cergam yang berisi informasi tentang pengolahan energi angin

    menjadi energi listrik untuk kelas IV Sekolah Dasar.

    Cergam adalah buku cerita bergambar yang menampilkan gambar, teks,

    dan keduanya saling menjalin (Mitchell dalam Nurgiyantoro, 2015: 153). Jenis-

    jenis buku cerita bergambar adalah sebagai berikut: fiksi, historis, informasi,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    biografi, cerita rakyat, dan kisah nyata. Jenis buku informatif adalah buku-buku

    yang memberikan informasi faktual. Buku informasi menyampaikan fakta dan

    data apa adanya, yang berguna untuk menambah keterampilan, wawasan, dan juga

    bekal teoritis dalam batas tertentu bagi anak (McElmeel dalam Krissandi, 2017:

    18-19). Cergam yang peneliti kembangkan ini merupakan jenis cergam informasi.

    Dimana informasi yang diberikan dalam cergam ini antara lain bagian-bagian

    kincir angin, cara kerja kincir angin, manfaat kincir angin dan daerah yang sudah

    memanfaatkan sumber energi angin sebagai pembangkit listrik.

    Turbin angin atau kincir angin yang dilengkapi dengan sebuah generator

    listrik merupakan bentuk teknologi yang didesain untuk mengubah energi gerak

    atau energi kinetik yang dibawa oleh angin, menjadi energi listrik (Nugraha dan

    Didik, 2012: 24). Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah

    laut yang jauh lebih besar dibandingkan dengan wilayah daratan. Oleh sebab itu

    keberadaan angin darat dan angin laut yang bertiup di wilayah pantai selalu silih

    berganti sepanjang hari dan sepanjang tahun. Dengan demikian, Pembangkit

    Listrik Tenaga Bayu (PLTB) cukup potensial dikembangkan di wilayah pantai di

    Indonesia (Sukandarrumidi, dkk., 2015: 208-209). Salah satu pantai di Indonesia

    yang sudah memanfaatkan energi angin sebagai pembangkit listrik adalah Pantai

    Baru yang terletak di Ngentak, Poncosari, Sradakan, Bantul, Yogyakarta.

    Berdasarkan hasil wawancara bersama ketiga guru kelas IV Sekolah

    Dasar, peneliti memperoleh informasi dari ketiga guru kelas IV Sekolah Dasar

    tersebut mengalami kesulitan dalam menerangkan materi tersebut karena belum

    ada media pembelajaran yang mendukung. Padahal materi tentang pengolahan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    energi angin menjadi energi listrik perlu diajarkan untuk siswa kelas IV Sekolah

    Dasar. Guru tersebut juga setuju jika cergam dapat digunakan sebagai media

    pembelajaran tentang materi pengolahan energi alternatif angin. Melalui cergam,

    diharapkan siswa dapat menjadi lebih tertarik untuk belajar karena di dalam

    cergam terdapat gambar ilustrasi yang menarik disertai tulisan yang saling

    berhubungan. Cergam juga dapat menjadi sarana untuk membantu siswa

    mengetahui proses pengolahan energi angin menjadi energi listrik.

    Pengembangan cergam yang peneliti kembangkan ini juga terinspirasi

    pada penelitian yang dilakukan oleh Ditaningtyas (2018) yang berjudul

    “Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Buku Cerita Bergambar

    (CERGAM) Tema 3 Subtema 3 (Ayo Cintai Lingkungan) untuk Siswa Kelas IV

    Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar

    berdasarkan buku cerita bergambar untuk memfasilitasi siswa dan guru dalam

    belajar dan menyampaikan materi pada Tema 3, Subtema 3 (Mari Cinta

    Lingkungan) untuk siswa di kelas 4 SDN Temas 01 Baru. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa bahan ajar menarik untuk digunakan oleh siswa dalam

    proses pembelajaran di kelas. Hasil perhitungan persentase tingkat validitas oleh

    pakar materi mencapai 87% dan pakar materi ajar mencapai 80,2%, ini

    menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut cocok untuk proses pembelajaran.

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ditaningtyas peneliti tertarik untuk

    mengembangkan prototipe cergam tematik sebagai media pembelajaran pada

    Tema 2 “Selalu Berhemat Energi”, Subtema 3 “Energi Alternatif” karena dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    penelitaian sebelumnya diperoleh hasil bahwa siswa kelas IV tertarik untuk

    menggunakan cergam sebagai media pembelajaran.

    Cergam yang peneliti kembangkan ini selain dapat digunakan sebagai

    media pembelajaran juga dapat digunakan untuk mendukung gerakan literasi

    sekolah. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah kemampuan mengakses,

    memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas,

    antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan berbicara (Faizah dkk,

    2016:2). Melalui gerakan literasi sekolah ini diharapkan dapat mengembangkan

    minat siswa dalam membaca dan meningkatkan pemahaman siswa dalam

    memahami materi serta mengerjakan soal refleksi. Oleh karena itu, peneliti

    membuat prototipe cergam yang berjudul “Pemanfaatan Energi Angin Menjadi

    Energi Listrik” dalam judul skripsi “Pengembangan Prototipe Cergam Tematik

    tentang Pengolahan Energi Angin Menjadi Energi Listrik untuk Kelas IV Sekolah

    Dasar”.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam

    penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut :

    1.2.1 Bagaimana proses dalam menyusun pengembangan prototipe cergam

    tematik tentang pengolahan energi angin menjadi energi listrik untuk

    kelas IV Sekolah Dasar ?

    1.2.2 Bagaimana kualitas produk prototipe cergam tematik tentang pengolahan

    energi angin menjadi energi listrik untuk kelas IV Sekolah Dasar?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    1.3 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut :

    1.3.1 Untuk mengetahui proses dalam menyusun pengembangan prototipe

    cergam tematik tentang pengolahan energi angin menjadi energi listrik

    untuk kelas IV Sekolah Dasar.

    1.3.2 Untuk mendeskripsikan kualitas produk prototipe cergam tematik tentang

    pengolahan energi angin menjadi energi listrik untuk kelas IV Sekolah

    Dasar.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat

    sebagai berikut:

    1.4.1 Bagi Siswa

    Siswa dapat memperoleh informasi tentang pengolahan energi

    alternatif angin menjadi energi listrik melalui buku cergam “Pemanfaatan

    Energi Angin Menjadi Energi Listrik”.

    1.4.2 Bagi Guru

    Guru dapat menggunakan cergam “Pemanfaatan Energi Angin

    Menjadi Energi Listrik” ini sebagai media pembelajaran saat

    mengajarkan materi tentang pengolahan energi alternatif menjadi energi

    listrik. Selain itu, dapat digunakan untuk media gerakan literasi sekolah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    1.4.3 Bagi Peneliti

    Peneliti dapat memberikan pengetahuan serta pengalaman baru

    dalam membuat dan mengembangkan produk prototipe cergam tematik

    tentang pengolahan energi angin menjadi energi listrik.

    1.4 Definisi operasional

    Definisi operasional pada penelitian dan pengembangan ini adalah

    sebagai berikut:

    1.4.1 Prototipe adalah bentuk draf dari rencana pembuatan produk yang

    dikembangkan.

    1.4.2. Tematik adalah pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran

    kedalam satu tema, salah satunya Tema 2 “Selalu Berhemat Energi”.

    1.4.3. Cergam adalah buku cerita yang memuat gambar dan tulisan sederhana

    yang saling berkaitan.

    1.4.4. Energi angin adalah salah satu sumber energi alternatif yang dapat

    dimanfaatkan menjadi energi listrik.

    1.4.5. Energi listrik adalah energi yang timbul akibat pergerakan elektron

    (bermuatan negatif) pada suatu penghantar.

    1.4.6. Kincir angin adalah alat yang dapat mengubah energi angin menjadi

    energi listrik.

    1.4.7. Siswa kelas IV Sekolah Dasar adalah siswa yang berusia 9-10 tahun yang

    sedang menjalani proses pendidikan di sekolah dasar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    1.5 Spesifikasi Produk

    Produk yang dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut :

    1.5.1 Prototipe cergam berjudul “Pemanfaatan Energi Angin Menjadi Energi

    Listrik” mengacu pada materi pelajaran Tema 2 “Selalu Berhemat

    Energi”, Subtema 3 “Energi Alternatif”.

    1.5.2 Prototipe cergam terdiri dari 16 halaman, yaitu cover depan dan

    belakang, kata pengantar, halaman isi terdapat 10 gambar cerita, soal

    pertanyaan, daftar referensi, dan biodata penulis.

    1.5.3 Prototipe cergam dicetak secara landscape dengan ukuran kertas A5 dan

    menggunakan kertas Ivory 230 gr untuk cover dan mattepaper 120 gr

    untuk isi cergam.

    1.5.4 Prototipe cergam ini menggunakan jenis Font Comic Sans Mc 12 pt

    untuk isi cergam dan Font Comic Sans Mc 14 pt untuk judul cergam yang

    bewarna hitam.

    1.5.5 Prototipe cergam ini merupakan gambar tangan peneliti lalu pemberian

    warna gambar menggunakan aplikasi Paintool Sai.

    1.5.6 Prototipe cergam dibuat berwarna dan menggunakan bahasa yang

    sederhana.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Pada bab ini menguraikan tentang landasan teori yang digunakan dalam

    penelitian ini. Pembahasan teori terdiri dari beberapa bagian yaitu kajian teori,

    hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan peneliti.

    2.1 Kajian Pustaka

    Kajian pustaka menguraikan teori-teori yang mendukung penelitian, yaitu

    teori pembelajaran tematik, tematik kelas IV Sekolah Dasar Tema 2 “Selalu

    Berhemat Energi” Subtema 3 “Energi Alternatif, energi, energi listrik, energi

    alternatif, energi angin, kincir angin, media pembelajaran, cergam, literasi, dan

    karakteristik siswa kelas IV Sekolah Dasar.

    2.1.1 Pembelajaran Tematik

    Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan

    tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa mata pelajaran

    dan diberikan dalam satu kali tatap muka. Dengan kata lain pembelajaran tematik

    adalah pembelajaran yang menggunakan tema dengan mengaitkan beberapa mata

    pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.

    Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan

    memahami konsep-konsep melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya

    dengan konsep lain yang telah dipahaminya (Hidayat, 2013: 147).

    Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang

    melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    bermakna kepada siswa. Keintegratifan pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek

    proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Pembelajaran

    tematik integratif adalah pembelajaran integratif yang menggunakan tema sebagai

    pemersatu materi dalam beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali

    pertemuan (Majid dan Rochman, 2014: 107).

    Kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik

    intergratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif

    merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi

    dari berbagai mata pelajaran kedalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut

    dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan

    dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan

    (Majid, 2014: 52-53). Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa pembelajaran tematik

    adalah keterpaduan antara beberapa mata pelajaran yang disatukan dalam satu

    tema dan diajarkan dalam satu kali tatap muka. Salah satu pembelajaran tematik

    yang diajarkan di kelas IV Sekolah Dasar yaitu Tema 2 “Selalu Berhemat

    Energi”.

    2.1.2 Tematik Kelas IV Sekolah Dasar Tema 2 “Selalu Berhemat Energi”,

    Subtema 3 “Energi Alternatif”, Pembelajaran 1

    Kurikulum 2013 merupakan pendekatan pembelajaran tematik yang

    digunakan pada Sekolah Dasar. Pembelajaran tematik ini digunakan mulai dari

    kelas I sampai dengan kelas VI. Salah satu contoh pembelajaran tematik yaitu

    terdapat pada kelas IV dengan Tema 2 “Selalu Berhemat Energi” Subtema 3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    “Energi Alternatif”, Pembelajaran 1 yang mengkolaborasikan tiga mata pelajaran

    yaitu IPS, IPA, dan Bahasa Indonesia.

    Berdasarkan buku tematik tema 2, subtema 3, pembelajaran 1 terdapat

    tiga mata pelajaran yaitu IPS, IPA, dan Bahasa Indonesia. Pada mata pelajaran

    IPS terdapat Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan

    pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat

    kota/kabupaten sampai tingkat provinsi dan 4.1 Menyajikan karakteristik ruang

    dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat

    kota/kabupaten sampai tingkat provinsi. Konsep pembelajaran IPS berdasarkan

    kompetensi dasar tersebut membahas tentang Sumber Daya Alam (SDA) dan

    kegiatan ekonomi yang meliputi, (1) jenis sumber daya alam dan peta

    pesebarannya, (2) manfaat dan cara menjaga kelestarian sumber daya alam, (3)

    hubungan sumber daya alam dengan kegiatan ekonomi masyarakat, dalam bentuk

    kegiatan yang terjadi pada masyarakat dengan menyesuaikan kondisi alam

    (Sutoyo, 2009: 40). Berdasarkan materi di atas, peneliti dapat mengkolaborasikan

    materi sumber daya alam dengan karakteristik yang ada di Indonesia. Dari kondisi

    geografis Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah laut yang

    jauh lebih besar dibandingkan dengan luas wilayah daratan sehingga keberadaan

    angin di daerah pantai silih berganti sepanjang hari. Jadi dari materi tersebut,

    peneiti tertarik untuk membuat cergam dengan menceritakan karakteristik di

    daerah pantai salah satunya angin.

    Pada mata pelajaran IPA terdapat Kompetensi Dasar (KD) 3.5

    Memahami berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir)

    dalam kehidupan sehari-hari dan 4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan

    penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi. Konsep

    pembelajaran IPA berdasarkan kompetensi dasar tersebut membahas tentang

    perubahan energi yang meliputi (1) energi panas bersumber dari matahari dan

    energi panas dapat berpindah melalui tiga cara yaitu konduksi, konveksi, dan

    radiasi. (2) energi bunyi berasal dari dari benda atau alat yang menimbulkan bunyi

    dan perambatannya melalui udara. (3) energi alternatif terdiri dari matahari, angin

    dan air. Matahari dimanfaatkan sebagai energi alternatif dengan cara mengubah

    energi panas matahari menjadi energi listrik menggunakan panel surya, sedangkan

    angin dan air dapat diubah menjadi energi listrik menggunakan kincir (Wahyono,

    2008: 97-109). Berdasarkan materi tersebut, peneliti dapat mengkolaborasikan

    materi perubahan bentuk energi alternatif angin menjadi energi listrik. Angin akan

    diubah menjadi energi listrik melalui sebuah alat yaitu kincir angin. Energi listrik

    yang dihasilkan dari kincir angin dapat digunakan untuk menghidupakan berbagai

    alat elektronik. Jadi dari materi tersebut peneliti tertarik untuk membuat cergam

    dengan menceritakan perubahan bentuk energi angin menjadi energi listrik.

    Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat Kompetensi Dasar (KD)

    3.4 Membandingkan teks petunjuk penggunaan dua alat yang sama dan berbeda

    dan 4.4 Menyajikan teks petunjuk penggunaan alat dalam bentuk teks tulis dan

    visual menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektif (Maryanto, dkk., 2017:

    105). Konsep pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan kompetensi dasar

    tersebut membahas tentang petunjuk penggunaan alat yang meliputi (1)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    menjelaskan kembali secara tertulis penjelasan simbol daerah, (2) menjelaskan

    petunjuk penggunaan suatu alat, (3) menemukan pokok pikiran teks, (4) menulis

    penjelasan tentang cara membuat sesuatu (Nurhayati, 2009: 40). Berdasarkan

    materi tersebut, peneliti dapat mengkolaborasikan materi penggunaan kincir angin

    sehingga dapat menghasilkan energi listrik melalui pencelasan cara kerja kincir

    angin. Jadi dari materi tersebut peneliti tertarik untuk membuat cergam dengan

    menceritakan cara kerja kincir angin.

    Berdasarkan kompetensi dasar dan materi bahasan dalam setiap mata

    pelajaran di atas mengintegrasikan ketiga mata pelajaran dalam sebuah subtema

    yang membahas tentang sumber daya alam di Indonesia salah satunya angin.

    Angin merupakan salah satu energi alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai

    sumber energi listrik melalui sebuah alat yaitu kincir angin. Jadi dalam penelitian

    ini peneliti tertarik untuk mengembangkan cergam tentang pemanfaatan energi

    angin menjadi energi listrik, namun sebelumnya peneliti akan menjelaskan

    terlebih dahulu tentang pengertian energi.

    2.1.3 Energi

    Energi merupakan suatu yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan

    tetapi dapat dirasakan adanya. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja

    (Pudjanarsa dan Nursuhud, 2013: 1). Energi adalah bentuk dari suatu zat, subtansi

    atau kekuatan/kemampuan, yang sifatnya abstrak, sukar untuk dibuktikan tetapi

    dapat dirasakan. Energi adalah kemampuan untuk menghasilkan kerja (Daryanto,

    2007: 9). Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Benda

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    bergerak artinya benda melakukan usaha atau kerja, sehingga membutuhkan

    energi (Herliani, dkk., 2003: 129).

    Seluruh kehidupan manusia tidak terlepas dari energi, karena energilah

    manusia dan seluruh makhluk di alam ini dapat hidup dan menjalankan proses

    kehidupannya. Energi ada bermacam-macam jenis atau bentuknya, antara lain

    energi cahaya, energi panas, energi gerak, energi bunyi, energi listrik, dan energi

    kimia (Saptorini, dkk., 2013: 39). Energi mempunyai bentuk, antara lain kinetik,

    listrik, panas (kalor), cahaya, bunyi, kimia, dan potensial (Sumantoro dan Dodo,

    2009: 168).

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan

    bahwa energi adalah kemampuan untuk menghasilkan usaha atau kerja, dimana

    benda dapat bergerak karena ada energi yang menggerakkan. Bentuk energi yaitu

    energi kinetik atau gerak, energi potensial, energi panas, energi cahaya, energi

    bunyi, energi kimia, dan energi listrik. Berikut akan peneliti jelaskan lebih lanjut

    tentang energi listrik.

    2.1.4 Energi Listrik

    Energi listrik adalah energi yang timbul karena adanya arus listrik.

    Energi listrik merupakan energi yang luwes, karena dapat diubah ke dalam

    bentuk-bentuk yang lain (Apriyanto, 2002: 32). Energi listrik merupakan energi

    yang sangat mudah terpakai karena dapat dikonversi menjadi bentuk energi lain

    dengan mudah dan efisien. Energi listrik juga merupakan salah satu energi yang

    paling luas penggunaannya, keuntungannya mudah dalam pengaturan (regulasi)

    dan penyebaran (distribusi), bersih dan mempunyai efisiensi dan fleksibilitas ke

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    konsumen/pelanggan dalam bentuk yang konsisten, secara stimulat dan tidak

    terputus-putus (Daryanto, 2007: 11). Sebagian besar energi yang kita gunakan

    berasal dari bahan bakar minyak bumi dan batu bara yang disebut bahan bakar

    fosil. Bahan bakar fosil jumlahnya terbatas dan tidak dapat diperbaruhi,

    sedangkan kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat (Saptorini, dkk.,

    2013: 108). Jadi, dapat peneiti simpulkan bahwa sumber energi listrik yang

    berasal dari fosil suatu saat akan habis karena jumlahnya terbatas, untuk itu

    manusia membutuhkan energi alternatif sebagai pengantinya.

    2.1.5 Energi Alternatif

    Energi alternatif adalah energi pengganti bahan bakar fosil. Bahan bakar

    fosil merupakan penambangan sisa-sisa makhluk hidup yang tertimbun jutaan

    tahun lalu (Haryanto, 2013: 103). Energi alternatif merupakan sumber energi

    terbarukan atau tidak akan habis dipakai. Sumber energi terbarukan yang saat ini

    mulai dikembangkan adalah biogas dari kotoran ternak, air mengalir, angin, dan

    panas matahari (Widodo, dkk., 2014: 6). Sumber energi alternatif merupakan

    sumber energi yang bisa digunakan tanpa mengurangi jumlah secara permanen.

    Matahari, angin, dan air merupakan sumber yang dapat diperbarui. Batu bara,

    minyak, gas merupakan bahan bakar fosil dan termasuk ke dalam sumber alam

    yang tidak dapat diperbarui sehingga suatu waktu sumber-sumber tersebut akan

    habis. Disebut demikian karena batu bara, minyak, dan gas alam terbuat dari sisa

    tumbuhan dan hewan kecil yang telah menjadi fosil (Rahim, dkk., 2007: 40). Jadi,

    dapat peneliti simpulkan bahwa energi alternatif adalah sumber pengganti bahan

    bakar fosil. Sumber energi alternatif tersebut dapat berasal dari air terjun,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    matahari, dan angin. Dari beberapa sumber energi alternatif tersebut, peneliti akan

    membahas lebih dalam tentang angin.

    2.1.6 Energi Angin

    Angin adalah udara yang bergerak karena perbedaan tekanan. Angin

    dapat menerbangkan benda-benda karena angin menyimpan energi gerak. Energi

    angin dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan perahu layar. Energi angin juga

    dapat diubah menjadi energi listrik oleh turbin angin (Saptorini, dkk., 2013: 109).

    Angin merupakan pergerakan udara di permukaan bumi yang diakibatkan

    oleh adanya perbedaan tekanan udara di satu lokasi dibandingkan dengan lokasi

    lainnya. Angin akan bertiup dari wilayah yang bertekanan udara lebih tinggi

    menuju ke wilayah yang bertekanan udara lebih rendah. Matahari yang

    memberikan panasnya ke permukaan bumi memegang peran penting dalam

    pembentukan fenomena angin ini. Demikian juga bentuk bumi yang bulat serta

    gerakan rotasi bumi pada porosnya juga mempengaruhi terjadinya angin di

    permukaan bumi. Angin yang bertiup bukan saja merupakan fenomena alam yang

    memberikan kesejukan bagi daerah yang tertiup angin, tetapi bisa juga menjadi

    sumber energi alami yang dapat dimanfaatkan untuk membantu berbagai bentuk

    kegiatan manusia (Nugraha dan Sunardi, 2012: 2).

    Udara yang bergerak dikenal dengan istilah angin. Angin bertiup karena

    ada perbedaan suhu dan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat lain.

    Angin bertiup dari wilayah bertekanan tinggi ke wilayah bertekanan rendah.

    Daerah dengan suhu tinggi akan mempunyai tekanan udara relatif rendah,

    sebaliknya daerah dengan suhu udara relatif rendah akan mempunyai tenakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    udara relatif tinggi. Perubahan suhu dan tekanan udara di atmosfer yang silih

    berganti menghasilkan gerakan angin yang cukup potensial sebagai sumber daya

    energi Pembangkit Listrik Tenaga Angin, yang sering disebut juga dengan istilah

    Pembangkit listrik Tenaga Bayu disingkat PLTB (Sukandarrumidi, dkk., 2015:

    203).

    Angin diberi nama berdasarkan asalnya, misalnya angin gunung datang

    dari gunung, angin lembah datang dari lembah, angin laut datang dari wilayah

    laut, dan angin darat datang dari wilayah darat. Angin laut dan angin darat sepoi-

    sepoi terjadi hanya pada saat cuaca panas dan matahari terik. Angin ini adalah

    arus konveksi akibat pemanasan dan pendinginan darat dan laut pada laju yang

    berbeda. Selama siang wilayah darat menjadi panas lebih cepat. Udara hangat naik

    dari permukaan darat, membentuk wilayah bertekanan rendah. Udara bergerak

    dari wilayah laut menggantikan udara yang naik ini, menimbulkan angin sepoi-

    sepoi. Dengan demikian, angin laut merupakan angin yang berasal dari daerah

    laut dan terjadi pada sing hari (Sukandarrumidi, dkk., 2015: 205).

    Ada juga angin darat sepoi-sepoi. Pada malam hari, wilayah darat lebih

    cepat menjadi dingin dari pada wilayah laut. Udara dingin mengendap di

    permukaan wilayah darat dan terdorong ke wilayah laut. Udara di wilayah laut

    masih hangat sehingga naik. Udara yang lebih dingin bergerak menggantikan

    tempatnya, menimbulkan angin darat sepoi-sepoi. Dengan demikian, angin darat

    adalah angin yang berasal dari wilayah darat dan terjadi pada malam hari.

    Terjadinya angin darat bergantian dengan angin laut berlangsung setiap hari tanpa

    terputus-putus. Kekuatan angin ini yang menarik perhatian untuk direkayasa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    sehingga menghasilkan energi angin, disebut pula sebagai energi bayu

    (Sukandarrumidi, dkk., 2015: 205).

    Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan luas wilayah laut yang

    jauh lebih besar dibandingkan dengan wilayah daratan. Oleh sebab itu keberadaan

    angin darat dan angin laut yang bertiup di wilayah pantai selalu silih berganti

    sepanjang hari dan sepanjang tahun. Keberadaan angin untuk PLTB diisyaratkan

    dapat diperoleh sepanjang waktu baik siang maupun malam secara berkelanjutan.

    Walaupun secara keseluruhan potensi energi angin di Indonesia rata-rata tidak

    besar, namun berdasarkan atas survei dan pengukuran data angin yang telah

    dilakukan sejak 1979 terdapat banyak daerah prospektif, karena memiliki

    kecepatan rata-rata tahunan sebesar 0,3-4,5 m/detik, atau energi antara 200-1.000

    kwh/m2. Potensi ini sudah dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik sekala

    kecil (hingga 10 kw). Dengan demikian, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

    cukup potensial dikembangkan di wilayah pantai di Indonesia (Sukandarrumidi,

    dkk., 2015: 208-209).

    Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan

    bahwa angin adalah udara yang bergerak. Angin dihasilkan karena perubahan

    suhu dan tekanan udara di atmosfer. Indonesia merupakan salah satu negara yang

    mempunyai potensi angin yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

    Energi angin ini dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk Pembangkit Listrik

    Tenaga Bayu (PLTB) melalui sebuah teknologi yaitu kincir angin.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    2.1.7 Kincir Angin

    2.1.7.1 Sejarah Kincir Angin

    Kincir angin mulai dipakai tahun 650-an di Persia. Kincir angin telah

    digunakan untuk menggiling jagung dan memompa air sejak zaman kuno

    (Sukandarrumidi, dkk., 2015: 214). Turbin angin pertama di dunia yang

    dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik dibuat di Amerika Serikat pada

    tahun 1888 di Cleveland, Ohio, oleh Charles F. Brush. Oleh Charles Beush, turbin

    setinggi 20 meter yang memiliki dinamo pembangkit listrik sebesar 12.000 watt

    ini dipergunakan untuk mengisi 12 buah batterai penyimpan listrik, dan

    dipergunakan olehnya untuk menyediakan listrik bagi rumahnya sendiri di

    Cleveland. Pada saat tersebut rumah dari Charles Brush merupakan satu-satunya

    rumah yang memiliki energi listrik di Cleveland. Turbin angin ini terus-menerus

    memberikan energi listrik untuk pemiliknya selama 20 tahun (Nugraha dan

    Sunardi, 2012: 8).

    2.1.7.2 Pengertian Kincir Angin

    Turbin angin atau disebut juga kincir angin adalah suatu pesawat

    konversi angin menjadi energi mekanis atau tenaga listrik yang telah lama

    dimanfaatkan oleh manusia, dikembangkan secara modern sampai dengan saat ini

    (Daryanto, 2007: 80). Turbin angin atau kincir angin yang dilengkapi dengan

    sebuah generator listrik merupakan bentuk teknologi yang didesain untuk

    mengubah energi gerak atau energi kinetik yang dibawa oleh angin, menjadi

    energi listrik (Nugraha dan Sunardi, 2012: 24). Tenaga angin diubah menjadi

    listrik dengan mesin yang disebut turbin angin. Turbin angin memiliki baling-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    baling yang apabila terkena angin akan berputar. Baling-baling yang berputar

    akan menggerakkan generator sehingga dapat menghasilkan listrik (Zuneldi,

    2011: 127). Jadi dapat peneliti simpulkan bahwa kincir angin dapat digunakan

    untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik melalui beberapa komponen

    kincir angin.

    2.1.7.3 Komponen Kincir Angin

    Komponen pertama yang akan terlihat jelas dari sebuah pembangkit

    listrik tenaga angin adalah sebuah baling-baling atau propeler berukuran besar

    yang bisa berputar ketika ditiup angin. Turbin angin terdiri dari beragam

    komponen utama, menurut Nugraha dan Sunardi, (2012: 25-38) ada 15 kompenen

    yaitu :

    1. Rotor, rotor merupakan bagian utama dari komponen fisik dari sebuah

    kincir angin yang tampak dari luar. Bagian rotor sesungguhnya juga

    mencakup beberapa komponen lain, yaitu baling-baling terhadap arah

    tiupan angin yang dikenal dengan istilah pitch control.

    2. Baling-baling, komponen ini merupakan bagian yang terlihat paling jelas

    dan paling menarik perhatian dari sebuah turbin angin. Umumnya turbin

    angin modern mempergunakan material ringgan dari jenis komposit yang

    terbuat dari campuran serat gelas (fiber glass), serat karbon (carbon

    fiber), yang diikat oleh epoxy resin.

    3. Pitch, Pengatur Sudut Baling-Baling, dalam kondisi angin lemah, sudu

    baling-baling diputar sehingga berada pada sudut tegak lurus terhadap

    arah datangnya angin. Dengan demikian tenaga angin yang lewat dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    ditangkap semaksimal mungkin untuk memutar sudu baling-baling.

    Sebaliknya, bila kecepatan angin terlalu kuat, sudu baling-baling diputar

    hingga membentuk sudut yang lebih kecil dari 90° sehingga tenaga angin

    sebagian akan terbuang, dan kecepatan rotasi baling-baling dapat

    dikurangi.

    4. Rem (Brake), hampir semua turbin angin komersial yang beroperasi

    memiliki sistem yang bekerja sebagai rem (brake) untuk mengurangi

    kecepatan hingga menghentikan putaran baling-baling.

    5. Poros (As) Baling-Baling, tenaga putar dari baling-baling akan ditransfer

    melalui sebuah poros atau as menuju generator.

    6. Roda Gigi (Geartbox), roda gigi, yang dikenal dengan istilah gearbox,

    merupakan sebuah perangkat yang bekerja untuk mengubah kecepatan

    rotasi dari perlahan menjadi cepat, atau dari cepat menjadi lebih perlahan

    sesuai dengan yang diperlukan.

    7. Dinamo atau Generator Pembangkit Listrik, tenaga putaran atau rotasi

    dari baling-baling yang ditiup oleh angin akan ditransfer menuju ke

    sebuah alat yang mampu mengkonveksi energi gerak atau energi kinetik

    menjadi energi listrik. Konvensi menjadi energi listrik ini merupakan

    fungsi dari generator listrik atau dinamo yang dipasang di dalam turbin

    angin.

    8. Kontrol Elektron merupakan salah satu bagian yang penting untuk

    menghindarkan turbin angin dari kerusakan. Alat kontrol ini akan

    mengijinkan sistem untuk bekerja bila angin bertiup pada kecerpatan 12-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    25 km/jam dan menghentikan sistem jika angin bertiup melebihi 88-100

    km/jam.

    9. Anemometer merupakan alat yang mampu mengukur kecepatan angin.

    Anemometer akan memberikan sinyal kepada sistem kontrol bila ada

    kondisi yang perlu diperhatikan, terutama bila angin bertiup terlalu

    kencang dan mulai membahayakan turbin angin.

    10. Pendeteksian Arah Angin (Wind Vane), alat ini juga mengirimkan sinyal

    datanya kepada sistem control untuk memberikan data berkaitan dengan

    arah tiupan angin pada saat tersebut.

    11. Pengungkung Sistem (Nacelle) merupakan istilah yang diberikan untuk

    bagian dari sebuah turbin angin yang menutupi seluruh komponen yang

    bergerak dari komponen pembangkit listrik yang merupakan bagian

    penting dari sistem pembangkit listrik di dalam sebuah turbin angin.

    12. Poros Pemutar Dinamo Kecepatan Rotasi Tinggi. Putaran rotasi baling-

    baling turbin yang kecepatan rendah dikonvensi menjadi putaran RPM

    yang lebih tinggi dengan memanfaatkan sebuah sistem roda gigi

    (gearbok). Putaran tinggi ini ditransfer menuju ke generator listrik

    melalui sebuah poros yang berputar dengan kecepatan yang sudah diatur

    hingga kecepatannya cukup ideal untuk generator tersebut

    membangkitkan listrik.

    13. Pemutar Arah Rotor Baling-Baling (Yaw Drive) turbin angin modern

    memiliki komponen yang bertugas khusus untuk memutar arah muka dari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    baling-baling agar selalu berhadapan pada posisi tegak lurus terhadap

    arah angin.

    14. Motor Penggerak Yaw Drive karena beban tenaga yang harus diberikan

    ketika memutar nacelle dan rotor cukup berat, yaw drive ini dioperasikan

    dengan motor listrik atau sistem hidraulik.

    15. Struktur Penyangga Turbin Angin, menara dari sebuah turbin angin

    merupakan struktur yang akan menyangga seluruh berat dari komponen

    turbin angin. Untuk alasan ini, komponen menara haruslah dibuat dari

    material yang sangat kuat tetapi ringan, dan dirancang untuk berdiri

    kokoh hingga masa pakai dari turbin tersebut lewat yang bisa berjalan

    hingga puluhan tahun.

    Berdasarkan 15 komponen di atas, peneliti menggunakan tiga komponen

    yang tampak jelas yaitu baling-baling, generator, dan tiang penyangga

    turbinangin. Ketiga komponen ini akan peneliti informasikan melalui cergam

    melalui gambar dan tulisan. Dari ketiga komponen tersebut yang berperan

    merubah energi angin menjadi energi listrik adalah generator. Berikut akan

    peneliti jelaskan lebih lanjut tentang generator.

    2.1.7.4 Generator

    Generator merupakan komponen dari sebuah pembangkit listrik yang

    berfungsi untuk mengubah tenaga gerak atau energi kinetik menjadi energi listrik.

    Dalam hal ini gerakan turbin yang memutar generator listrik akan mengubah

    gerakan putaran generator menjadi gerakan elektron. Arus gerakan elektron ini

    akan mengalir dalam kawat tembaga, dan energi yang dibawa oleh elektorn yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    bergerak inilah yang menghasilkan listrik dan dipergunakan oleh umat manusia

    dalam kehidupan sehari-hari. Generator memiliki dua komponen utama yaitu, (i)

    stator adalah komponen yang diam dan (ii) rotor adalah komponen yang bergerak

    atau berputar (Nugraha dan Sunardi, 2012: 32).

    Sebuah generator listrik bekerja berdasarkan hukum Faraday yang

    menyatakan bahwa gaya gerak listrik (GGL) dapat terjadi karena adanya induksi

    listrik yang terjadi ketika sebuah sirkuit (dapat berupa gulungan kawat tembaga)

    bergerak di dalam magnet. Kondisi sebaliknya, yaitu magnet yang bergerak di

    dekat sebuah sirkuit pun akan mengakibatkan GGL dalam sirkuit (Nugraha dan

    Sunardi, 2012: 33).

    Berdasarkan pengertian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa generator

    listrik yang terdapat dalam kincir angin mempunyai dua komponen utama yaitu

    rotor dan stator. Di dalam generator listrik ini akan terjadi induksi listrik akibat

    rotor berputar pada stator. Agar lebih jelasnya, berikut akan dijelaskan cara kerja

    kincir angin.

    2.1.7.4 Cara Kerja Kincir Angin

    Kincir angin bekerja sangat sederhana, yakni sebagai berikut (Anandita,

    2009: 22).

    1. Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak.

    2. Bilah kincir angin akan memutar poros di dalam nacelle.

    3. Poros dihubungkan ke gear box, di gear box kecepatan perputaran

    poros ditingkatkan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi

    dalam box.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    4. Gear box dihubungkan ke generator. Generator mengubah energi

    mekanik menjadi energi listrik.

    5. Dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikkan

    tegangannya, kemudian baru di distribusikan ke konsumen.

    2.1.8 Media Pembelajaran

    2.1.8.2 Pengertian Media Pembelajaran

    Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar

    mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,

    sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna

    (Kustadi dan Sutjipto, 2011: 8). Media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu

    pendidikan yang dapat mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai

    tujuan pengajaran. Dalam pengertian yang lebih luas, media pembelajaran adalah

    alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan

    komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajaran dalam proses

    pembelajaran di kelas (menurut Arief dalam Sanaky, 2013: 4).

    Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat

    digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses

    komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Maka dapat dikatakan

    bahwa, dalam bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk

    menyampaikan pesan. Bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media,

    diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak

    atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Dengan kelima bentuk stimulus ini,

    akan membantu pembelajaran mempelajari bahan pelajaran. Atau dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    disimpulkan bahwa bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebagai media

    adalah suara, lihat, dan gerakan (Sanaky, 2013: 3-4). Jadi dapat peneliti simpulkan

    bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar

    mengajar untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan.

    2.1.8.2 Manfaat Media Pembelajaran

    Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan

    (Sanaky, 2013: 7).

    1. Menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langkah,

    2. Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya,

    3. Membuat konsep abstrak ke konsep kongkret,

    4. Memberi kesamaan persepsi,

    5. Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak,

    6. Menyajikan ulang informasi secara konsisten, dan

    7. Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai

    dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

    Berdasarkan fungsi media pembelajaran di atas, media pembelajaran ini

    berfungsi untuk memberikan suasana belajar yang menarik bagi siswa. Peneliti

    memilih media gambar karena terdapat beberapa kelebihan. Berikut akan

    dijelaskan kelebihan dari media gambar sebagai media pembelajaran.

    2.1.8.3 Kelebihan Media Gambar

    Media gambar memiliki kelebihan, diantaranya adalah (Anitah, 2010: 8).

    1. Dapat menterjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih

    nyata.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    2. Banyak tersedia dalam buku-buku.

    3. Sangat mudah dipahami karena tidak membutuhkan peralatan.

    4. Relatif tidak mahal.

    5. Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.

    Jadi berdasarkan kelebihan tersebut, media pembelajaran yang peneliti

    kembangkan memiliki kelebihan dapat menjelaskan materi yang abstrak menjadi

    lebih nyata. Seperti materi pengolahan energi angin menjadi energi listrik akan

    dijelaskan dalam bentuk gambar. Media gambar juga merupakan media yang

    terjangkau untuk dikembangkan karena biaya yang diperlukan relatif tidak mahal.

    Media yang peneliti kembangkan ini berupa cerita bergambar atau cergam.

    2.1.9 Cergam

    2.1.9.2 Pengertian Cergam

    Buku cerita bergambar (Picture books) menunjukkan pada pengertian

    buku yang menyampaikan pesan lewat dua cara yaitu lewat ilustrasi dan teks.

    Ilustrasi (gambar) dan tulisan yang sama-sama dimaksudkan untuk

    menyampaikan pesan tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan secara bersama dan

    saling mendukung untuk mengungkapkan pesan. Gambar-gambar dalam picture

    books dapat berupa binatang atau objek. Gambar-gambar tersebut dapat

    memperkaya teks dan mengkonkritkan karakter dan alur cerita narasi (menurut

    Huck dalam Nurgiyantoro, 2005: 153). Buku cerita bergambar adalah sebuah

    cerita ditulis dengan gaya bahasa ringan, cenderung dengan gaya obrolan,

    dilengkapi dengan gambar yang merupakan kesatuan dari cerita untuk

    menyampaikan gagasan tertentu (Faizah, 2009: 253). Buku cerita bergambar yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    menampilkan gambar dan teks dan keduanya saling menjalin (menurut Mitchell

    dalam Krissandi, 2017: 20).

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan

    bahwa cergam adalah sebuah buku cerita yang ditulis untuk menyampaikan ide

    atau gasasan dengan menampilkan gambar dan teks yang saling berkaitan.

    Cergam tersebut memiliki karakteristik tersendiri, berikut akan dijelaskan tentang

    karakteristik cergam.

    2.1.9.2 Karakteristik Cergam

    Karakteristik cergam antara lain (Resmini dalam Krissandi, 2017: 22).

    1. Buku-buku ini memuat berbagai tema yang sering didasarkan pada

    pengalaman kehidupan sehari-hari.

    2. Karakter dalam buku ini dapat berupa manusia atau binatang.

    3. Di sini ditampilkan kualitas, karakter, dan kebutuhan manusia,

    sehingga anak-anak dapat memahami dan menghubungkannya

    dengan pengalaman pribadinya.

    4. Bentuk buku yang diperuntukkan bagi anak-anak sebaiknya

    dipilihkan bentuk persegi panjang yang horisontal dengan ukuran

    disesuaikan.

    5. Penjilidan juga turut menentukan minat anak, sebaiknya buku dijilid

    tebal sehingga tidak mudah rusak, dan divariasikan dengan warna

    yang variatif yang memberikan efek visual yang menarik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    6. Ukuran dan bentuk huruf hendaknya tidak terlalu kecil, tetapi juga

    tidak terlalu besar, sehingga tidak menyulitkan anak saat

    membacanya serta.

    7. Tema bacaan cerita anak disesuaikan dengan minat mereka misalnya

    tentang keluarga, berteman, cerita misteri, petualangan, fantasi,

    cerita yang lucu-lucu, tentang binatang, dan cerita kepahlawanan.

    Karakteristik cergam menurut Nurgiyantoro, (2005: 152) antara lain :

    1. Setiap buku bacaan cerita anak pasti terdapat berbagai gambar

    ilustrasi yang menarik, dan pada umumnya penuh dengan warna-

    warni. Gambar-gambar tersebut bahkan sudah terlihat di halaman

    sampul buku, dan hal itu tampaknya sengaja dipakai sebagai salah

    satu cara untuk menarik perhatian anak dan pembaca pada umumnya.

    2. Di halaman-halaman dalam juga terpampang gambar-gambar bagus

    yang terdapat di sela-sela teks narasi, di bawah halaman samping

    halaman. Keberadaan gambar-gambar tersebut akan menambah

    keindahan buku dan tentu saja juga lebih memperkuat isi cerita.

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti dalam membuat cergam

    mengacu pada karakteristik cergam. Berikut pengembangan cergam yang penulis

    gunakan yaitu, buku cergam yang peneliti kembangkan menggunakan gambar

    ilustrasi yang menjelaskan teks narasi. Cergam ini memiliki warna yang menarik

    dengan diharapkan agar siswa kelas IV Sekolah Dasar tertarik untuk membaca.

    Pada halaman cergam terdapat teks narasi yang letaknya di atas gambar. Ukuran

    cergam dicetak dalam bentuk persegi panjang dengan ukuran kertas A5. Peneliti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    juga memperhatikan jenis font yang akan digunakan dalam cergam. Peneliti

    menggunakan jenis font Comic Sans MC ukuran 12 pt untuk isi cergam dan

    Comic Sans MC ukuran 14 pt untuk cover. Selain karakteristik cergam, peneliti

    akan memaparkan jenis buku bergambar.

    2.1.9.3 Jenis Buku Bergambar

    Menurut McElmeel (dalam Krissandi, 2017: 24-25) buku cerita

    bergambar memiliki 6 jenis, yaitu sebagai berikut:

    1. Fiksi, buku fiksi adalah buku yang menceritakan khayalan, rekaan, atau

    sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh. Kategori yang

    termasuk dalam fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, dan cerita

    fantasi yang dibuat penulis sesuai imajinasinya.

    2. Historis, buku historis adalah buku yang mendasarkan diri pada suatu

    fakta atau kenyataan di masa lalu. Buku ini meliputi kejadian

    sebenarnya, tempat, atau karakter yang merupakan bagian dari sejarah.

    3. Informasi, buku informasi adalah buku-buku yang memberikan

    informasi faktual. Buku informasi menyampaikan fakta dan data apa

    adanya, yang berguna untuk menambah keteampilan, wawasan, dan

    juga bekal teoritis dalam batas tertentu bagi anak.

    4. Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang

    mulai dari kelahirannya hingga kematiannya jika sudah meninggal.

    5. Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal mulanya bersumber

    dari masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di

    masa lampau.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    6. Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah

    situasi atau peristiwa.

    Berdasarkan pendapat ahli di atas, pengembangan cergam yang peneliti

    buat didasarkan pada jenis cergam informasi, dimana pembaca akan memperoleh

    informasi melalui teks narasi yang terdapat pada setiap gambar. Selain itu, cergam

    memiliki beberapa fungsi, berikut akan dijelaskan tentang fungsi cergam.

    2.1.9.4 Fungsi Cergam

    Buku cerita bergambar mempunyai beberapa fungsi bagi pembacanya.

    Menurut Mitchell (Nurgiyantoro, 2005: 159-161) menunjukkan beberapa hal

    tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi anak sebagai berikut :

    1. Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan

    dan perkembangan emosi. Anak akan merasa terfasilitasi dan terbantu

    untuk memahami dan menerima dirinya sendiri dan orang lain, serta

    untuk mengekspresikan berbagai emosinya, seperti rasa takut dan

    senang, sedih dan bahagia, yang merupakan bagian dari kehidupan.

    2. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang

    dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah

    masyarakat dan alam. Lewat buku cerita bergambar anak dapat belajar

    tentang kehidupan masyarakat, baik dalam perspektif sejarah masa lalu

    maupun masa kini, belajar tentang keadaan geografis dan kehidupan

    alam, flora, dan fauna.

    3. Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain,

    hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan. Lewat buku

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    cerita bergambar yang menampilkan kehidupan keluarga, para tetangga,

    kawan sebaya, pergaulan di sekolah, dan lain-lain yang mengisahkan

    relasi kehidupan antar manusia dapat membelajarkan anak untuk

    bersikap dan bertingkah laku verbal dan non verbal, yang benar sesuai

    dengan tuntutan kehidupan sosial budaya masyarakat.

    4. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh

    kesenangan. Ini merupakan salah satu hal terpenting dalam pemberian

    buku bacaan jenis ini, yaitu untuk memberikan kesenangan dan

    kenikmatan batiniah.

    5. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk mengapresiasi

    keindahan. Baik cerita secara verbal maupun gambar-gambar ilustrasi

    yang mendukung masing-masing menawarkan keindahan.

    6. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menstimulus

    imajinasi. Buku cerita dan gambar-gambar memiliki fungsi untuk

    mendorong tumbuh dan berkembangnya imajinasi anak.

    Berdasarkan pendapat ahli di atas, pengembangan cergam yang peneliti

    buat mempunyai fungsi untuk membantu siswa dalam mengimajinasikan gambar

    melalui cergam. Selain itu, cergam dapat digunakan untuk mendukung gerakan

    literasi sekolah.

    2.1.10 Gerakan Literasi Sekolah

    2.1.10.1 Pengertian Literasi

    Literasi merupakan proses yang kompleks yang melibatkan

    pembangunan pengetahuan sebelumnya, budaya, dan pengalaman untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    mengembangkan pengetahuan baru dan pemahaman yang lebih dalam (Abidin,

    dkk., 2017: 1). Literasi sekolah dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

    adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara

    cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak,

    menulis, dan berbicara. Semua pemangku kepentingan di bidang pendidikan

    terlibat dalam pengembangan kegiatan ini (Faizah, 2016: 1-2).

    Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

    Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan siswa dalam memahami bacaan

    melalui kegiatan membaca sebagai dasar kecakapan siswa dalam hal membaca,

    menulis, dan berbicara. Melalui cergam yang peneliti kembangkan ini, diharapkan

    dapat digunakan untuk mendukung gerakan literasi sekolah.

    2.1.10.2 Dimensi Literasi

    Menurut Atmazaki, dkk. (2017: 6-7) literasi tergolong dalam enam

    dimensi yaitu:

    1. Literasi Baca dan Tulis

    Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk

    membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami

    informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis

    untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta

    untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

    2. Literasi Numerasi

    Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a) bisa

    memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    mengkomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk

    memecahkan masalah praktis dalam berbagai macamkontekskehidupan

    sehari-hari; (b) bisa menganalisis informasi yang ditampilkan dalam

    berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan.

    3. Literasi Sains

    Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk

    mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru,

    menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasarkan

    fakta, memahami karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana

    sain dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya,

    serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang

    terkait sains.

    4. Literasi Digital

    Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk

    menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, aau jaringan dalam

    menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan

    memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh

    hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan

    sehari-hari.

    5. Literasi Finansial

    Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk

    mengaplikasikan (a) pemahaman tentang konsep dan resiko, (b)

    keterampilan, dan (c) motivasi dan pemahaman agar dapat membuat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan

    kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat

    berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.

    6. Literasi Budaya dan Kewargaan

    Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam

    memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas

    bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan dan

    kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga

    masyarakat.

    Berdasarkan dimensi literasi di atas, cergam yang peneliti kembangan

    termasuk dalam dimensi literasi baca dan tulis dimana siswa mendapat

    pengetahuan serta kecakapan dalam membaca cergam dan menuliskan kembali

    cara kerja kincir angin. Selain itu, cergam ini juga termasuk dalam dimensi literasi

    sains dimana pegetahuan dan kecakapan ilmiah siswa untuk memperoleh

    pengetahuan baru tentang cara kerja kincir angin sehingga menghasilkan energi

    listrik.

    2.1.10.3 Tujuan Gerakan Literasi Sekolah

    Gerakan Literasi Sekolah memiliki tujuan umum, yaitu menumbuhkan

    budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang

    diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar

    sepanjang hayat (Faizah, 2016: 2). Selain itu, Gerakan Literasi Sekolah juga

    memiliki beberapa tujuan khusus, diantaranya menumbuh kembangkan budaya

    literasi di sekolah, meninggalkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    literat, menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah

    anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan, serta menjaga

    keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan

    mewadahi berbagai strategi membaca.

    2.1.10.4 Tahapan Gerakan Literasi Sekolah

    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (dalam Abidin, dkk., 2017:

    281-282) menjelaskan bahwa pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah dilakukan

    dalam tiga tahap sebagai berikut:

    1. Tahap ke-1: Pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di

    ekosistem sekolah. Pembiasaan ini memiliki tujuan untuk

    menumbuhkan minat terhadap bacaan dan kegiatan membaca dalam

    diri warga sekolah sehingga mereka dapat memiliki kemampuan

    literasi yang baik.

    2. Tahap ke-2: Pengembangan minat baca untuk meningkatkan

    kemampuan literasi. Kegiatan literasi ditunjukkan untuk

    mengembangkan kemampuan memahami bacaan dan mengaitkannya

    dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan

    komunikasi secara kreatif.

    3. Tahap ke-3: Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi. Kegiatan ini

    dapat dilakukan melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan

    pengayaan dan buku pelajaran. Dalam tahap ini, terdapat tagihan yang

    bersifat akademis (terkait dengan mata pelajaran). Kegiatan membaca

    dilakukan untuk mendukung pelaksanaan kurikulum 2013 yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    mensyaratkan peserta didik membaca buku nonteks pelajaran. Buku

    nonteks pelajaran berupa buku pengetahuan umum, kegemaran minat

    khusus, serta dapat dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu.

    2.1.11 Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

    Karakter siswa sekolah dasar pada umumnya 6-12 tahun, dimana anak

    masih berada dalam taham mengenal lingkungan sekitar dengan bantuan benda

    konkret. Hal ini sesuai dengan pendapat Theodora (2013: 229) mengatakan bahwa

    siswa sekolah dasar yang berusia antara 6-12 tahun termasuk dalam tahap

    operasional konkrit. Sedangkan menurut Jean Piaget (dalam Pratisti, 2008 : 41)

    perkembangan kognisi terdiri atas empat tahap, yaitu :

    1. Tahap sensorimotor (sejak lahir hingga usia sekitar 2 tahun).

    Pada tahap ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia

    melalui koordinasi antara pengalaman sensoris dengan gerakan

    motorik-fisik. Bayi juga mulai mengembangkan kemampuan yang lebih

    dari sekedar refleks, namun sudah membentuk pola sensori motor yang

    kompleks serta mulai mengoperasikan simbol-simbol primitif.

    2. Tahap praoperasional (usia sekitar 2-7 tahun).

    Pada tahap ini, anak mulai mampu meneranglkan dunia melalui

    kata-kata dan gambar. Namun, anak belum mampu melakukan tindakan

    mental yang diinternalisasikan yang memungkinkan anak melakukan

    secara mental hal-hal yang dahulu dilakukan secara fisik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    3. Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun).

    Anak-anak mulai mampu berpikir logis untuk menggantikan cara

    berpikir sebelumnya yang masih bersifat intuitif-primitif, namun

    membutuhkan contoh-contoh konkret.

    4. Tahap operasional formal (usia sekitar 11-15 tahun).

    Pada tahap ini individu melewati dunia nyata dan pengalaman

    konkret menuju cara berpikir yang lebih abstrak dan logis, sistematis,

    serta mampu mengembangkan hipotesis tentang penyebab terjadinya

    suatu peristiwa.

    Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat melihat persamaan bahwa

    siswa kelas IV Sekolah Dasar termasuk dalam tahap operasional konkret. Pada

    tahap operasional konkret ini siswa sudah mampu berpikir secara logis dengan

    adanya benda-benda konkrit. Usia siswa kelas IV Sekolah Dasar pada umumnya

    berumur 10-11 tahun, di mana dalam penggolongan tahap perkembangan kognitif

    Piaget masuk dalam tahap operasional konkret. Pengembangan prototipe cergam

    yang peneliti kembangkan ini sesuai dengan kebutuhan siswa, di mana siswa

    membutuhkan benda konkret atau nyata untuk kemampuan berpikir secara logis

    terhadap materi pelajaran.

    2.2 Penelitian yang Relevan

    Pengembangan prototipe cergam tentang pengolahan energi angin

    menjadi energi listrik yang peneliti buat berdasarkan pada beberapa penelitian

    sebelumnya. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan dengan prototipe

    cergam tematik tentang pengolahan energi angin menjadi energi listrik :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Pertama, penelitian ini dilakukan oleh Ditaningtyas pada tahun 2018

    yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Tematik Berbasis Buku Cerita

    Bergambar (CERGAM) Tema 3 Subtema 3 (Ayo Cintai Lingkungan) untuk Siswa

    Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan

    ajar berdasarkan buku cerita bergambar (CERGAM) untuk memfasilitasi siswa

    dan guru dalam belajar dan menyampaikan materi pada Tema 3, Subtema 3 (Mari

    Cinta Lingkungan) untuk siswa di kelas 4 SDN Temas 01 Baru. Bahan ajar

    berbasis cerita bergambar ini dikembangkan menggunakan model ADDIE

    (Analisis, Desain, Pengembangan, Implementasi, Evaluasi). Hasil eksperimen

    bahan ajar yang dilakukan oleh peneliti di kelas 4 SDN Temas 01 Batu diperoleh

    dengan perhitungan persentase tingkat validitas yang dilakukan melalui angket

    yang telah diberikan kepada siswa mencapai 87%. Ini menunjukkan bahwa bahan

    ajar menarik untuk digunakan oleh siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

    Selain itu, hasil perhitungan persentase tingkat validitas yang dilakukan melalui

    kuesioner yang telah diberikan oleh pakar materi mencapai 87% dan pakar materi

    ajar mencapai 80,2%, ini menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut cocok untuk

    proses pembelajaran.

    Kedua, penelitian ini dilakukan oleh Setiawati pada tahun 2013

    “Pembuatan buku cerita IPA yang mengintegrasikan materi kebencanaan alam

    untuk meningkatkan literasi membaca dan pembentukan karakter”. Penelitian ini

    menggunakan desain penelitian dan pengembangan (Research and Development

    design) melalui empat tahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku cerita

    IPA dalam uji kevalidan memperoleh kategori sangat tinggi dengan presentase

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    83,33% untuk tampilan dan 90% untuk dimensi materi, serta kategori tertingi

    dengan presentase 79,17% untuk dimensi bahasa. Keterbacaan sudah sesuai

    dengan tebal konvensi SMOG dengan diperkuat metode pertanyaan.

    Keberterimaan buku cerita IPA memperoleh kategori sangat tinggi dengan

    presentase 90,75%. Keefektifan buku cerita IPA dapat meningkatkan literasi

    membaca pada kategori sedang dengan presentase 79,47%.

    Ketiga, penelitian ini dilakukan oleh Sumiati dan Zamri pada tahun 2013

    yang berjudul “Rancang Bangun Miniatur Turbin Angin Pembangkit Listrik

    Untuk Media Pembelajaran”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

    eksperimental yaitu melakukan pengamatan untuk mencari data sebab akibat

    dalam suatu proses melalui eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    telah dihasilkan media pembelajaran yang dapat membantu mahasiswa dalam

    memahami konsep pembangkit listrik tenaga angin dan juga prinsip kerja

    generator.

    Berdasarkan ketiga penelitian yang relevan tersebut mempunyai

    perbedaan yaitu jenis penelitian, subjek, tempat pelaksanaan, dan mata pelajaran

    yang d