157
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN SERTA KEPEDULIAN LINGKUNGAN TERHADAP BAHAYA SAMPAH PLASTIK PADA SISWA KELAS IIIB DI SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Skolastika Teri Hapsari NIM: 131134010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA

BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN,

KESADARAN SERTA KEPEDULIAN LINGKUNGAN

TERHADAP BAHAYA SAMPAH PLASTIK PADA SISWA

KELAS IIIB DI SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Skolastika Teri Hapsari

NIM: 131134010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

i

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA

BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN,

KESADARAN SERTA KEPEDULIAN LINGKUNGAN

TERHADAP BAHAYA SAMPAH PLASTIK PADA SISWA

KELAS IIIB DI SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Skolastika Teri Hapsari

NIM: 131134010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

iv

PERSEMBAHAN

Dengan penuh cinta dan syukur, skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus, Bunda Maria Santo Yosef dan Santa Skolastika

2. Bapak, Ibu dan Mbak Elsa yang sungguh sangat aku sayangi,

3. Keluarga Besar Praptodiharjo dan Keluarga Besar Kotomarsono, terlebih

Simbah Putri dan Kakung yang sungguh sangat aku kasihi

4. Orang-orang istimewa yang luar biasa: Inge Bertha (Inge), Inosencia Dini P.

(Nana) dan Monica Dessy R. (Monde), Clara Shinta Rydananda (Shinta),

Martina Yuni (Tina), Widi Astuti (Widi), Rezeki Meivawati (Wati), Bernadeta

Cahya (Cahya), Asteria C. (Aster), dan Ayu Ratna K. (Ayu)

5. Teman-teman satu payung penelitian yang selalu membantu dan mendukung

dalam penyusunan karya ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

v

MOTTO

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah

dalam segala hal keinginanmu terhadap Allah dalam doa, dalam permohonan

dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampui segala akal akan

memelihara hati dan pikiran dalam Kristus Yesus”

Filipi 4:6-7

“Matahari tak pilih kasih akan menyinari bunga itu, bunga ini, pohon itu, pohon

ini. Ia berbagi tanpa melihat siapa dan apa yang diyakini ”

Adimas Immanuel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dari daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Agustus 2017

Peneliti

Skolastika Teri Hapsari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Skolastika Teri Hapsari

Nomor Mahasiswa : 131134010

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENGEMBANGAN

MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA

MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN SERTA

KEPEDULIAN LINGKUNGAN TERHADAP BAHAYA SAMPAH

PLASTIK PADA SISWA KELAS IIIB DI SD KANISIUS KALASAN

YOGYAKARTA

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal 7 Agustus 2017

Yang menyatakan

Skolastika Teri Hapsari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR

GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN SERTA

KEPEDULIAN LINGKUNGAN TERHADAP BAHAYA SAMPAH

PLASTIK PADA SISWA KELAS IIIB DI SD KANISIUS KALASAN

YOGYAKARTA.

Skolastika Teri Hapsari

Universitas Sanata Dharma

2017

Penanaman sikap kepedulian terhadap lingkungan semestinya dilakukan

sedari dini. Hal inilah yang sedang menjadi upaya pendidikan untuk menanamkan

bahkan membenahi sikap-sikap yang kurang baik dalam diri manusia, dengan

menyelipkan pendidikan karakter didalam pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti

terdorong untuk mengembangkan bahan pembelajaran berupa modul yang berbasis

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) guna menumbuhkan pengetahuan, kesadaran

serta peduli lingkungan terhadap bahaya sampah plastik pada siswa kelas IIIB di

SD Kanisus Kalasan Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

Development). Penelitian ini menggunakan 5 langkah pengembangan bahan

menurut Tomlinson yang telah diadaptasi dan telah dimodifikasi, yaitu 1) analisis

kebutuhan, 2) desain, 3) revisi, 4) implementasi dan 5) evaluasi. Pada modul yang

dikembangkan, didalamnya telah memuat perangkat pembelajaran berupa RPP dan

Silabus. Modul pembelajaran dievaluasi oleh ahli IPA, guru kelas sebelum

diimplementasikan. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan skor rata-rata 3,6

sehingga termasuk dalam kategori “sangat baik” (SB) dan sudah layak untuk

diimplementasikan. Hasil validasi terhadap kualitas modul pembelajaran yang

dilakukan oleh siswa, didapatkan skor rata-rata 3,31. Skor tersebut dikategorikan

“Sangat Baik” (SB) sehingga modul ini layak untuk digunakan.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan saat implementasi, modul

pembelajaran yang dikembangkan telah mampu memberikan pengaruh sebagai

varian perencanaan kegiatan pembelajaran yang mampu menumbuhkan kesadaran

dan sikap peduli lingkungan. Hal ini tercermin dari munculnya 9 prinsip

pengembangan menurut Tomlison.

Kata Kunci: PPR, modul pembelajaran IPA, peduli lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

ix

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF PPR-SCIENCE BASED LEARNING MODULE

TO IMPROVE KNOWLEDGE, AND ENVIRONMENT AWARENESS OF

THE DANGERS OF PLASTIC WASTE IN CLASS IIIB GRADER OF

KANISIUS ELEMENTARY SCHOOL KALASAN YOGYAKARTA.

Skolastika Teri Hapsari

Sanata Dharma University

2017

A caring attitude towards the environment should be taught since early

stage. Providing character education in daily lesson becomes an effort to fix bad

attitude in human being. Therefore, researcher encouraged to develop learning

materials in the form of modules based on Reflective Pedagogical Paradigm (PPR)

in order to cultivate knowledge, awareness and environmental concern of the

dangers of plastic waste in grader IIIB of Kanisus Kalasan Yogyakarta Elementary

School.

This research was a research and development (Research and

Development). This research used 5 steps of development of materials according to

Tomlinson that has been adapted and has been modified, namely 1) needs analysis,

2) design, 3) revision, 4) implementation and 5) evaluation.

The module that developed contains learning tools in the form of RPP and Syllabus.

The learning module was evaluated by a Science expert, a classroom teacher before

it was implemented. Based on the evaluation results, the average score was 3.6 out

of 4 meaning that it was "very good" (SB) and feasible to be implemented. The result

of validation on the quality of learning modules conducted by students, got an

average score of 3.31. The score was categorized as "Excellent" (SB) so the module

was eligible to use.

Based on the observations that done during the implementation, the

learning module that developed has been able to give effect as a variant of the

learning activity plan that could raise the environmental concern. This was

reflected in the emergence of 9 principles of development according to Tomlinson.

Keywords: PPR, Science learning module, environmental concern.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Bapa di Surga atas segala berkat, campur tangan,

pertolongan, penghiburan, dan cinta kasihNya sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD).

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dukungan,

bimbingan, motivasi dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan

ini, dengan sepenuh hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar (PGSD).

3. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakaprodi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD).

4. Ibu Eny Winarti, M.Hum., Ph.D., selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbingan dan mengarahkan selama proses penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech., selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis dengan

penuh kesabaran selama menyusun skripsi ini.

6. Segenap dosen dan karyawan FKIP PGSD yang telah membimbing, membantu

serta memberikan ilmunya kepada peneliti.

7. Ibu Patricia Agustin Ria Dewi, S.Pd., selaku kepala sekolah SD Kanisius

Kalasan Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan izin untuk

melakukan penelitian

8. Ibu Maria Indarti R., S.Pd selaku guru kelas IIIB yang telah memberikan

kesempatan, motivasi, doa serta cinta kasih dan bantuan selama proses penelitian

9. Bapakku Ignatius Heri Siswanto, Ibuku Cicilia Pudjisetyati, Kakakku Elisabet

Andarini dan Yosua Kristian Hadi atas motivasi, dukungan, doa, perhatian serta

cinta kasih yang telah diberikan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

xi

10. Siswa-siswi kelas IIIB SD Kanisius Kalasan, yang telah bersedia membantu

penulis melakukan penelitian.

11. Semua sahabat-sahabatku, dan teman-teman Pendidikan Guru Sekolah Dasar

2013 yang aku sayangi.

12. Segenap pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam

meyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Maka dengan rendah hati penulis bersedia menerima kritik dan saran yang

bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Peneliti

Skolastika Teri Hapsari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR BAGAN ................................................................................................ xv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2. Batasan Masalah ......................................................................................... 7

1.3. Rumusan Masalah ....................................................................................... 8

1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8

1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 9

1.6. Definisi Operasional ................................................................................. 10

1.7. Spesifik Produk yang Dikembangkan ....................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 13

2.1. Kajian Pustaka .......................................................................................... 13

2.1.1. Modul Pembelajaran......................................................................13

2.1.2. Pembelajaran..................................................................................18

2.1.3. KTSP.............................................................................................19

2.1.4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).......................................................21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

xiii

2.1.5. Paradigma Pedagogi Reflektif........................................................24

2.1.6. Pengetahuan...................................................................................28

2.1.7. Kepedulian Lingkungan.................................................................29

2.1.8. Kesadaran.......................................................................................30

2.1.9. Sampah...........................................................................................31

2.1.10. Pendidikan Emansipatoris..............................................................33

2.2. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 35

2.2.1. Penelitian yang Relevan tentang Modul........................................35

2.2.2. Penelitian yang Relevan tentang Sikap Peduli Lingkungan..........37

2.3. Desain Diagram ........................................................................................ 41

2.4. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 44

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 44

3.2 Setting Penelitian ....................................................................................... 45

3.2.1 Subyek Penelitian...........................................................................45

3.2.2 Obyek Penelitian............................................................................45

3.2.3 Tempat Penelitian..........................................................................46

3.2.4 Waktu penelitian............................................................................46

3.3 Prosedur Pengembangan ............................................................................ 46

3.4 Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 51

3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 58

3.6 Teknik Analisis Data..................................................................................61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 63

4.1. Analisis Kebutuhan ................................................................................... 63

4.2. Prosedur Pengembangan Modul ............................................................... 68

4.3. Data Hasil Validasi Modul........................................................................ 79

4.4. Data Hasil Validasi Kualitas Modul oleh Siswa ....................................... 80

4.5. Revisi Modul ............................................................................................. 82

4.6. Implementasi ............................................................................................. 83

4.7. Evaluasi ..................................................................................................... 83

4.8. Pembahasan............................................................................................... 85

4.8.1. Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis PPR...............87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

xiv

4.8.2. Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Dikembangkan

Berdasar 5 Langkah dan 10 Prinsip Menurut Tomlinson..............88

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 91

5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 91

5.2. Keterbatasan dan Saran ............................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 93

LAMPIRAN .......................................................................................................... 96

CURRICULUM VITAE ...................................................................................... 137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

xv

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan..................................................... 41

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan .................................................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Guru Kelas.......................................................... 51

Tabel 3.2 Pedoman Observasi ................................................................................ 52

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Validasi oleh Ahli ................................................. 52

Tabel 3.4 Instrumen Validasi oleh Ahli ................................................................. 54

Tabel 3.5 Instrumen Kualitas Modul oleh Siswa ................................................... 56

Tabel 3. 6 Skala Likert ........................................................................................... 62

Tabel 3. 7 Rekapitulasi Instrumen Modul oleh Validator ...................................... 79

Tabel 3. 8 Rekapitulasi Instrumen Modul oleh Siswa ........................................... 81

Tabel 3. 9 Tabel Komentar .................................................................................... 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Sampul Modul .................................................................................... 69

Gambar 4.2 Halaman Prakata ................................................................................ 70

Gambar 4.3 Halaman Daftar Isi ............................................................................. 70

Gambar 4.4 Halaman SK, KD dan Indikator ......................................................... 71

Gambar 4.5 Halaman Tujuan Pembelajaran .......................................................... 71

Gambar 4.6 Halaman Materi .................................................................................. 72

Gambar 4.7 Halaman Refleksi ............................................................................... 73

Gambar 4.8 Hasil Pekerjaan Siswa ........................................................................ 74

Gambar 4.9 Kegiatan Berdiskusi ........................................................................... 75

Gambar 5.0 Panduan Kegiatan Kelompok dan Diskusi ......................................... 75

Gambar 5.1 Konten Modul .................................................................................... 76

Gambar 5.2 Siswa Mengajukan Pertanyaan dan Menjawab .................................. 77

Gambar 5.3 Pemanfaatan Kain yang Sudah Tidak Terpakai ................................. 78

Gambar 5.4 Pemanfaatan Plastik Snack Makanan ................................................. 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran Silabus .................................................................................................. 97

Lampiran RPP ..................................................................................................... 102

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian .......................................................................... 123

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................................ 124

Lampiran 3 Rubrik Penilaian Validator untuk Menilai RPP Ahli 1 .................... 125

Lampiran 4 Rubrik Penilaian Validator untuk Menilai RPP Ahli 2 .................... 128

Lampiran 5 Rubrik Penilaian Validator untuk Menilai Modul Ahli 1 ................. 131

Lampiran 6 Rubrik Penilaian Validator untuk Menilai Modul Ahli 2 ................. 133

Lampiran 7 Rubrik Penilaian Kualitas Modul oleh Siswa ................................... 135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan (1) latar belakang, (2) batasan masalah, (3) rumusan

masalah, (4) tujuan penelitian, (5) manfaat penelitian, (6) definisi operasional,

serta (7) spesifikasi produk yang dikembangkan

1.1. Latar Belakang

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,

daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,

yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup). Lingkungan adalah kombinasi dari kondisi fisik yang

meliputi keadaan sumber daya alam seperti tanah, energi matahari, mineral

serta flora dan fauna yang tumbuh dan berkembang biak di darat, maupun

di laut.

Di jaman yang semakin modern dan maju ini, banyak manusia justru

terjerumus dalam kegiatan yang dikategorikan sebagai tindakan yang

merusak alam lingkungan. Manusia bahkan memanfaatkan perkembangan

jaman dengan menggunakan alat-alat canggih untuk meratakan persawahan

yang luas guna dijadikan sebuah hunian manusia hanya dalam waktu

sekejap. Ribuan hektar hutan ditebangi bahkan segaja dibakar guna

membuat lahan barupun, rela dilakukan tanpa memperhatikan ekosistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

2

yang tinggal didalamnya termasuk hewan-hewan bahkan tumbuhan yang

dikategorikan langka akhirnya pun punah. Adapula pembangunan pabrik-

pabrik modern di berbagai daerah, yang sengaja dibangun tanpa

memperhatikan hasil yang ditimbulkan dari pengolahan pabrik tersebut

seperti polusi udara, polusi air sampai polusi tanah bahkan pencemaran

limbah plastik sudah mulai mengancam kelangsungan manusia di bumi ini.

Hal inilah yang harus menjadi kesadaran dan kepedulian manusia

terhadap lingkungan di sekitar. Hal inilah pulalah yang harusnya menjadi

keprihatinan dan menjadi kesadaran manusia terhadap ekosistem alam yang

telah rusak. Manusia wajib dan berhak bertanggung jawab atas kejadian

yang menimpa alam di sekitar karena sebagian besar punah karena alasan

yang berkaitan dengan aktivitas manusia. “Karena kita, ribuan spesies tidak

akan lagi memuliakan Allah dengan keberadaan mereka, atau

menyampaikan pesan mereka kepada kita. Kita tidak punya hak seperti itu”.

“Karena semua makhluk terkait, masing-masing harus dihargai dengan

kasih sayang dan kekaguman, sebab sebagai makhluk hidup kita semua

saling bergantung. (Paus Fransiskus, 2015). Dengan timbulnya keprihatinan

dan kesadaran manusia akan pentingnya melestarikan dan merawat

makhluk hidup di sekitar, diharapkan tidak akan ada lagi kabar koran atau

siaran televisi yang mengabarkan bahwa harimau-harimau atau satwa-satwa

lainnya dikabarkan mati karena ulah manusia dalam konteks kepentingan

bisnis dan konsumerisme manusia, di berbagai daerah di Indonesia bahkan

di dunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

3

Kepedulian dan kesadaran inilah yang perlu ditanamkan kepada

anak-anak mulai sejak dini. Kata peduli memiliki pengertian yang beragam.

Sesuatu dikatakan peduli apabila menunjukkan sikap kepedulian yang

menyangkut tugas, peran, dan hubungan.

Berawal dari keprihatinan pengetahuan akan kurangnya kesadaran

dan pengetahuan siswa-siswi terhadap pelesterarian lingkungan terlebih

dalam bahaya penggunaan plastik serta berbagai macam pencemaran yang

terjadi akibat sisa sampah plastik yang mulai mengancam kesehatan dan

kelestarian lingkungan alam. Peneliti mengajak siswa-siswa menerapkan

Aktifitas 3R (Reuse, Reduce and Recycle) yang sudah dikemas dalam suatu

kegiatan belajar dalam suatu modul pembelajaran.

Melalui pengamatan yang peneliti lakukan selama PPL di SD

Kanisius Kalasan Yogyakarta, peneliti menemukan beberapa penyediaan

fasilitas positif yang dikembangkan oleh sekolah. Fasilitas positif yang

dikembangkan oleh pihak sekolah ini adalah adanya penyediaan

pembuangan sampah yang dikategorikan menjadi beberapa kategori

berdasarkan jenis sampahnya. Namun, pada kenyataannya setelah peneliti

mengadakan observasi, melalui wawancara dengan guru kelas dan

pengamatan langsung di kelas, peneliti mendapatkan fakta di lapangan

bahwa masih sulitnya siswa-siswa membuang sampah berdasarkan

jenisnya, padahal di sekolah sudah disiapkan belasan tong sampah yang

sudah dibedakan berdasarkan jenisnya. Dari situlah, menurut peneliti

aktivitas 3R melalui pengembangan modul pembelajaran yang diharapkan

menjadi cara terbaik atau solusi tepat dalam mengelola dan menangani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

4

masalah sampah yang terdapat di sekolah, terlebih menangani permasalahan

akan kesadaran dan kepedulian siswa-siswi akan pentingnya membuang

sampah berdasarkan jenisnya terlebih membedakan sampah plastik dengan

sampah lainnya. Selain itu, diharapkan pembuatan keterampilan berbasis 3R

dengan menggunakan limbah sampah plastik mempunyai dampak positif

terhadap kebersihan lingkungan. Dari aktifitas 3R inilah, peneliti hendak

mengajak anak-anak mau menyadari akan bahaya yang ditimbulkan dari

sampah plastik, contohnya saja dari bekas sampah plastik snack ringan yang

mereka beli di kantin sekolah, dan juga bekas sampah plastik lainnya,

dimana kegiatan ini merupakan salah satu dari ribuan aktivitas manusia

yang dikategorikan dalam merusak lingkungan.

Aktivitas 3R bersama siswa-siswi kelas 3B akan peneliti lakukan

dengan cara mengajak anak-anak untuk mengumpulkan sampah-sampah

plastik bekas snack ringan, bungkus kopi, bungkus mie instan, bungkus

detergen serta bungkus plastik lainnya yang sudah tidak terpakai dan masih

dalam keadaan baik di sekitar sekolah, maupun di sekitar lingkungan rumah

mereka, guna dijadikan sebuah barang bernilai guna seperti dompet mini

atau pun juga dapat dijadikan wadah pensil ataupun kerajinan lainnya.

Dengan aktivitas sederhana, seperti melakukan aktifitas 3R (Reuse, Reduce

and Recycle) inilah, diharapkan anak-anak mampu menyadari akan

pentingnya membuang sampah berdasarkan jenisnya terlebih sampah

plastik, yang tentu juga merupakan salah satu kegiatan yang mampu

mengurangi berbagai permasalahan sampah yang terjadi di dunia ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

5

Adapun siswa-siswa diharapkan mampu menggunakan sampah

yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama dan juga fungsi

lainnya (reuse), mampu mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan

sampah (reduce) dan juga mampu mengembangkan kekreatifitasannya

dengan mengelola kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau

produk baru yang bermanfaat (recycle). Adapun menurut J. Piaget

mengharapkan agar “seorang anak berpikir sepanjang ia berbuat. Agar ia

berpikir sendiri (aktif) ia harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri”.

Siswa-siswa diberikan pengalaman mengolah limbah dimana mereka akan

mampu menyadari bahwa sekalipun barang tersebut sudah tidak berharga,

namun apabila kita cermat dan cerdik, segala sesuatunya dapat diolah

kembali, dan dapat menjadi suatu barang yang berguna dan bernilai jual.

Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan tidak hanya

menstranfer, namun materi yang diberikan kepada siswa dapat melalui

pengalaman secara langsung atau kontekstual. Pembelalajaran yang

memunculkan unsur konteks dalam pelaksanaannya adalah dengan

menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Paradigma Pedagogi

Reflektif adalah salah satu pedagogi untuk membantu kebutuhan dan

pendidikan yang utuh dan menyeluruh. Melalui Paradigma Pedagogi

Reflektif diharapkan dapat membantu perkembangan, bukan hanya menjadi

lebih cerdas dalam bidang pengetahuannya, tetapi berkembang menjadi

pribadi yang peka pada kebaikan dan peka pada kebutuhan orang lain.

Bahkan diharapkan dengan bantuan PPR, dapat berkembang menjadi

manusia bagi orang lain dan bersama orang lain (menjadi people with and

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

6

for other) (Suparno, 2015). Selain itu diharapkan dengan menggunakan

PPR mampu menumbuh kembangkan pribadi siswa menjadi individu yang

memiliki komitmen untuk menyadari tentang “iman, pendidikan dan

perubahan sosial”.

Oleh Kolvenbach (dalam Subagya, 2010) pimpinan Jesuit

berikutnya, tujuan manusia utuh (people with and for other) dalam

pendidikan itu diterjemahkan dalam rumusan 3 C berikut: competence,

conscience dan compassion. Competence: berarti menguasai ilmu

pengetahuan/keterampilan sesuai bidangnya. Conscience: berarti

mempunyai hati nurani yang dapat membedakan baik dan tidak baik

sedangkan Compassion: berarti mempunyai untuk berbuat baik bagi orang

lain yang membutuhkan, punya kepedulian pada orang lain terutama yang

miskin dan kecil (option fot the poor). Adapun dalam proses pembelajaran

mempelajari beberapa hal secara kognitif, maka jelas pengalaman juga akan

menyangkut pengalaman kognitif. Bagaimana siswa mengalami bepikir

keras untuk mengerti bahan, untuk mengolah bahan agar dapat dikonsepkan,

bagaimanaa mengkontruksi pengertian mereka dari bahan yang digeluti.

Pengalaman juga menyangkut afektif, menyangkut perasaan dan emosi, dan

yang terakhir adalah pengalaman yang menyangkut segi psikomotorik,

dimana seorang siswa melakukan sesuatu dengan tubuh dan tenaganya.

Dalam mempelajari sesuatu siswa bukan hanya berpikir dan mengerti, tetapi

hatinya terkena dan akhirnya melakukan tindakan yang sesuai.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian, adapun judul penelitian ini adalah “PENGEMBANGAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

7

MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA

MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN SERTA

KEPEDULIAN LINGKUNGAN TERHADAP BAHAYA SAMPAH

PLASTIK PADA SISWA KELAS IIIB DI SD KANISIUS KALASAN

YOGYAKARTA”.

1.2. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, batasan masalah dalam penelitian

ini dapat dilakukan secara terarah dan tidak menyimpang dari tujuan

penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti membatasi hal-hal

sebagai berikut:

1.2.1 Materi yang disajikan dalam Modul Pembelajaran IPA adalah materi

dengan Standar Kompetensi 6. Memahami kenampakan permukaan

bumi, cuaca dan pengaruh bagi manusia serta hubungan dengan cara

manusia memlihara dan melestarikan alam, dengan Kompetensi

Dasar 6.4 Mengidentifikasi cara manusia memelihara dan

melestarikan alam di lingkungan sekitar.

1.2.2 Penelitian ini khusus dibatasi pada peserta didik kelas IIIB di SD

Kanisius Kalasan Yogyakarta.

1.2.3 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

8

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah:

1.3.1 Bagaimana proses pengembangan modul pembelajaran IPA dengan

tema “Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih

Baik di Hari Esok” terhadap pengetahuan, kesadaran serta

kepedulian siswa kelas IIIB terhadap lingkungan pada tahun

pelajaran 2016/2017?

1.3.2 Bagaimana kualitas pengembangan modul pembelajaran IPA tema

“Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih Baik di

Hari Esok” sebagai salah satu varian perencanaan kegiatan

pembelajaran kelas IIIB SD Kanisius Kalasan pada

tahun2016/2017?

1.4. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini, maka

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1.4.1 Memaparkan proses pengembangan modul pembelajaran IPA

dengan tema “Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang

Lebih Baik di Hari Esok” terhadap pengetahuan, kesadaran serta

kepedulian siswa kelas IIIB terhadap lingkungan pada tahun

pelajaran 2017/2018.

1.4.2 Mengetahui kualitas pengembangan modul pembelajaran IPA tema

“Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih Baik di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

9

Hari Esok” sebagai salah satu varian perencanaan kegiatan

pembelajaran kelas IIIB SD Kanisius Kalasan pada tahun2017/2018.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai

seorang calon guru dalam menyusun suatu modul pembelajaran

yang tepat sesuai dengan tujuannya.

2. Bagi Guru

Melalui penelitian ini, diharapakan guru mengetahui

perencanaan kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan diharapkan

dapat memperbaiki serta meningkatkan sistem pembelajaran

sehingga mampu mengambangkan berbagai macam sikap, terlebih

dalam menyikapi persoalan masalah lingkungan sekitar.

3. Manfaat yang diperoleh siswa

Hasil ini akan bermanfaat bagi siswa yaitu, siswa mampu

berpikir dan bertindak cepat dan tepat dalam menyikapi

permasalahan yang berhubungan dengan masalah lingkungan

sekitar. Selain itu siswa diharapkan akan lebih mudah,

menyenangkan dan dapat menambah keterampilan dalam proses

penyerapan ilmu pengetahuan sehingga dapat membantu mengatasi

kesulitan individu siswa dalam memahami ilmu pengetahuan

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

10

1.6. Definisi Operasional

Peneliti merasa perlu untuk memberikan penegasan istilah-istilah

yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.6.1 Modul Pembelajaran adalah bahan ajar yang dikemas dan dibuat

semenarik mungkin yang disusun secara sistematis sebagai

sarana belajar yang bersifat mandiri.

1.6.2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang

membahas mengenai lingkungan alam, semesta berserta isinya.

1.6.3 Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dilakukan guna

menunjang proses belajar siswa sehingga tidak menghampat

menyampaian dan penerapan materi.

1.6.4 Paradigma Pedagogi Reflektif adalah pendidikan yang

dilakukan dalam pendidikan Jesuit guna

menumbuhkembangkan pribadi seseorang menjadi pribadi

kristiani.

1.6.5 Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui.

1.6.6 Kepedulian Lingkungan adalah segala macam bentuk tindakan

yang dilakukan guna menyelamatkan, melestarikan,

memperbaiki, melindungi,dan mencegah kerusakan lingkungan

alam sekitar.

1.6.7 Kesadaran adalah keadaan mengerti

1.6.8 Sampah adalah segala sesuatu yang dibuang atau tidak

digunakan kembali/sudah tidak terpakai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

11

1.7. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Spesifikasi produk yang dikembangkan peneliti adalah sebagai berikut:

Spesifikasi produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini yaitu

bahan ajar pada pembelajaran IPA berupa pengembangan sebuah modul

pembelajaran IPA yang berbasis pada Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

dan sesuai dengan kurikulum KTSP dengan Standar Kompetensi 6.

Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruh bagi

manusia serta hubungan dengan cara manusia memlihara dan melestarikan

alam, dengan Kompetensi Dasar 6.4 Mengidentifikasi cara manusia

memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar dengan tema

“Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari

Esok. Dalam produk berupa modul ini berisi: silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dan LKS. Silabus memuat acuan penyusunan

kerangka pembelajaran antara lain: identitas sekolah, identitas mata

pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan

pembelajaran, serta penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP

dikembangkan dengan menggunakan pendekatan Paradigma Pedagogi

Reflektif dimana guru atau fasilitator memfasilitasi anak dengan suatu

pengalaman belajar yang menarik sehingga pengalaman tersebut

memberikan suatu ingatan yang dapat menyentuh pikiran, hati dan

perasaan dan diharapkan siswa dapat memetik dan menemukan sendiri

makna dari bahan yang dipelajarinya.

Modul “Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih

Baik di Hari Esok” dilengkapi dengan LKS yang memuat bahan ajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

12

kepedulian terhadap lingkungan. Modul ini memuat: tujuan, petunjuk

kegiatan pembelajaran, soal latihan, diskusi kelompok, refleksi dan

evaluasi. Modul ini dikembangkan pada mata pembelajaran IPA dengan

mengambil materi pelestarian lingkungan, jenis sampah dan pemanfaatan

limbah plastik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

13

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas mengenai (1) kajian teori yang akan menjelaskan

mengenai modul, pembelajaran, KTSP, IPA, PPR, pengeahuan, kepedulian

lingkungan, kesadaran, sampah (2) penelitian yang relevan, (3) kerangka berpikir,

dan (4) pertanyaan penelitian

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Modul Pembelajaran

2.1.1.1 Hakikat Modul

Daryanto, (2012), menyatakan bahwa modul adalah bentuk bahan

ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat

seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk

membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Wahmuji, 2008), modul diartikan

sebagai suatu standar atau satuan pengukur kegiatan program belajar

mengajar yang dapat dipelajari oleh murid dengan bantuan yang minimal

dari guru pembimbing, meliputi perencanaan tujuan yang akan dicapai

secara jelas, penyediaan materi pelajaran, alat yang dibutuhkan, serta alat

untuk penilai, mengukur keberhasilan murid dalam penyelesain pelajaran.

Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang bersifat mandiri,

sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan

masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

14

Jadi, dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran adalaj bahan

ajar yang disengaja dikembangkan secara utuh dan sistematis, yang dapat

dipelajari oleh peserta didik/ murid baik secara mandiri maupun di bimbing

yang didesain agar memudah proses belajar mengajar.

2.1.1.2 Prinsip Modul

Terdapat enam belas (16) prinsip milik Tomlinson (dalam Harsono,

2007) untuk mengembangkan bahan pembelajaran. Peneliti kemudian

menentukan sembilan (9) dari enam belas (16) prinsip yang diyakini relevan

dengan penelitian ini. Berikut ini adalah kesembilan prinsip yang digunakan

peneliti untuk mengembangkan modul: 1) materi-materi harus membuat

pengaruh. Materi yang digunakan sebagai bahan ajar/materi pembelajaran

dalam pembuatan modul harus memberi pengaruh yang kuat terhadap

siswa. Materi pembelajaran diharapkan dapat membentuk pondasi pikiran

siswa, sehingga siswa dapat menemukan dan memaknai sendiri materi yang

dipelajarinya. 2) Materi-materi yang diberikan harus membantu siswa

merasa nyaman dan mudah untuk dipelajari. Materi yang dikembangkan

didesain/dikemas sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan efek

nyaman tanpa menimbulkan beban dalam belajar. Hal inilah yang

memudahkan penyerapan materi pembelajaran oleh siswa. 3) Materi-materi

harus membantu siswa untuk mengembangkan percaya diri. Dalam kegiatan

pembelajaran terdapat kegiatan yang dapat melibatkan siswa dalam

berbagai aktivitas yang dilakukan secara mandiri maupun aktivitas yang

dilakukan dalam kelompok. Macam-macam aktivitas inilah yang

diharapkan mampu mengembangkan bakat, kreasi serta meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

15

kepercayaan diri siswa dalam berbagai aspek kehidupan. 4) Pembelajaran

yang diajarkan harus dirasakan oleh siswa secara relevan dan berguna.

Materi yang diajarkan oleh guru/fasilitator sekiranya mempunyai ikatan,

hubungan erat dan dapat dikaitkan terhadap situasi yang berlangsung saat

ini, guna menambah pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi

tersebut. 5) Materi harus menyediakan siswa kesempatan untuk

menggunakan bahasa sebagai tujuan komunikasi. Komunikasi antara siswa

dengan guru/fasilitator diharapkan sebagai jembatan dan interakasi edukasi,

dimana adanya penyampaian dan pertukaran pesan pembelajaran yang

dapat menghubungkan dimensi guru/fasilitator dengan dimensi siswa

maupun dari dimensi siswa dengan dimensi guru/fasilitator. Sehingga

bahasa dalam pembelajaran, dapat membantu proses pembelajaran menjadi

lebih efektif. 6) Materi-materi harus mempertimbangkan bahwa setiap

siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Materi yang didesain

dan dikemas dalam modul pembelajaran harus disesuaikan dengan

karakteristik belajar dari siswa tersebut. 7) Materi-materi pembelajaran

harus memaksimalkan potensi belajar dan mengembangkan intelektual,

estetika dan emosi yang melibatkan aktivitas otak kanan dan kiri. 8) Materi

yang diberikan tidak boleh bergantung pada latihan yang terkontrol.

Pemberian materi yang diberikan tidak melulu soal mengerjakan tugas

dalam buku, tetapi juga memberikan berbagai bentuk aktivitas belajar yang

menarik. 9) Materi-materi harus menyediakan kesempatan untuk umpan

balik hasil. Dalam materi pembelajaran dilengkapi dengan berbagai soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

16

latihan, refleksi dan aksi untuk mengetahui umpa balik yang diberikan siswa

(seberapa jauh pemahaman siswa dalam memahami materi).

2.1.1.3 Karakteristik Modul

Karakteristik dalam modul menurut Daryanto (2012) terbagi menjadi 5

bagian yang meliputi:

1) Self Instruction

Merupakan karakteristik yang penting dalam modul. Dengan

karakter tersebut memungkinkan seseorang belajar secara mandiri

dan tak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter self

instruction, maka modul harus: (a) Memuat tujuan pembeajaran

yang jelas, dan dapat menggambarkan pencapaian Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar. (b) Memuat materi

pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit kegiatan yang

kecil/spesifik, sehingga memudahkan dipelajari secara tuntas. (c)

Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan

materi pembelajaran. (d) Terdapat soal-soal latihan, tugas dan

sejenisnya yang memungkinkan untuk mengukur penugasan peserta

didik. (e) Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan

suasana tugas atau konteks kegiatan dan lingkungan peserta didik.

(f) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif. (g)

Terdapat rangkuman materi pembelajaran. (h) Terdapat instrumen

penilaian, yang memungkinkan peserta didik, sehingga peserta didik

mengetahui tingkat penguasaan materi. (i) Terdapat informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

17

tentang rujukan/ pengayaan/ referensi yang mendukung materi

pembelajaran tersebut.

2) Self Contained

Modul dikatakan self contained bila seluruh materi

pembelajaran yang dibutuhkan termuat dalam modul tersebut.

Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempaan peserta didik

mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi

belajar dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus

dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu standar

kompetensi/kompetensi dasar harus dilakukan dnegan hati-hati dan

memperhatiakn keluasan standar kompetensi dan kompetensi dasar

yang harus dikuasai oleh peserta didik.

3) Berdiri Sendiri (Stand Alone)

Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul

yang tidak tergantung pada bahan ajar/media lain, atau tidak harus

digunakan bersama-sama dengan bahan ajar/media lain. Dengan

menggunakan modul, peserta didik tidak perlu bahan ajar lain untuk

mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tersebut tidak

dikategorikam sebagai modul yang berdiri sendiri.

4) Adaptif

Hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap

perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul

tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

18

teknologi, serta fleksibel/luwes digunakan diberbagai perangkat

keras (hardware).

5) Bersahabat/akrab (User Friendly)

Modul hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau

bersahabat/akrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan

informasi yang terampil bersifat membantu dan bersahabat dengan

pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon dan

mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang

sederhana, mudah dimengerti, serta menggunakan istilah yang

umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam penyusunan sebuah modul perlu

juga diperhatikan karakteristik-karakteristik didalamnya, yang bisa meliputi

tujuan penyusunan modul, materi yang akan dipelajari, kesesuaian bahasa dan

juga informasi referensi/pengayaan yang digunakan.

2.1.2 Pembelajaran

2.1.2.1 Hakikat Pembelajaran

Winker (dalam Siregar, 2011) pembelajaran adalah seperangkat

tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar siswa, dengan

memperhitungkan kejadian-kejadian ekstrim yang berperan terhadap

rangkaian kejadian-kejadian intern yang berlangsung dialami siswa.

Gagne (dalam Siregar 2011) mengartikan bahwa pembelajaran

merupakan seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang dirancang untuk

mendukung beberapa proses belajar yang sifatnya internal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

19

Miarso (dalam Siregar, 2011) pembelajaran adalah usaha

pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang telah

ditetapkan dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya

terkendali.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan segala

bentuk tindakan maupun rancangan yang dilakukan mampu menunjang

proses belajar siswa dan guru dalam memahami materi.

2.1.2.2 Ciri-ciri Pembelajaran

Siregar (2011) menyebutkan beberapa ciri-ciri dalam pembelajaran,

sebagai berikut: (1) Merupakan upaya sadar dan disengaja, (2)

Pembelajaran harus membuat siswa belajar, (3) Tujuan harus ditetapkan

terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, (4) Pelaksanaannya

terkendali, naik isinya, waktu, proses, maupun hasilnya.

2.1.3 KTSP

2.1.3.1 Hakikat KTSP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan/sekolah. (Muslich, 2007)

KTSP adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang

disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan. (BSNP, 2006)

Sedangkan, menurut Sanjaya (2010) kurikulum KTSP adalah

kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing

satuan pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

20

Jadi, dapat disimpulkan bahwa KTSP merupakan kurikulum satuan

pendidikan yang disusun dan direncanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan dengan tetap memperhatikan undang-undang.

2.1.3.2 Prinsip dan Pengembangan KTSP

Prinsip dan pengembangan KTSP menurut Muslich (2007) adalah

sebagai berikut: (a) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik dan lingkungannya. (b) Beragam dan terpadu. (d)

Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. (e)

Relevan dengan kebutuhan kehidupan. (f) Menyeluruh dan

berkesinambungan. (g) Belajar sepanjang hayat. (h) Seimbang antara

kepentingan nasional dan kepentingan daerah

KTSP juga disusun dengan memperhatikan acuan operasional

sebagai berikut: (a) Peningkatan iman dan takwa akhlak mulia. (b)

Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingat

perkembangan dan kemampuan peserta didik. (c) Keragaman potensi dan

karakteristik daerah dan lingkungan. (d) Tuntutan pembangunan daerah dan

nasional. (e) Tuntutan dunia kerja. (f) Perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni. (g) Agama. (h) Dinamika perkembangan global. (i)

Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaaan. (j) Kondisi sosial budaya

masyarakat setempat. (k) Kesetaraan gender. (l) Karakteristik satuan

pendidikan

2.1.3.3 Komponen dalam KTSP

Menurut Muslich (2011) dalam KTSP terdapat empat komponen,

yaitu: a) Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, b) Struktur muatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

21

kurikulum tingkat satuan pendidikan, c) Kalender pendidikan, d) Silabus

dan rencana pelaksanaan pengajaran

2.1.4 IPA

2.1.4.1 Hakikat IPA

Dramojo (dalam Samatowa, 2011) menyatakan IPA (Ilmu

Pengetahuan Alam) adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang

alam semesta dengan segala isinya. Darmojo juga mengatakan bahwa IPA

adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Cara IPA mengamati

dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat serta menghubungkan antar suatu

fenomena dengan fenomena lainnya, sehingga keselurhannya membentuk

suatu prespektif yag baru tentang objek yang diamati.

Ilmu Pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam

bahasa Inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA).

Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam (IPA) atau

science itu pengetiannya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang

mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini (Samatowa, 2011)

Dalam kamus Fowler (1951), natural science didefinisikan sebagai

systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and

based mainly on observation and induction yang diartikan bahwa “ilmu

pengetahuan alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang sistematis dan

tersusun.

Wahyana (dalam Trianto, 2012), IPA adalah suatu pengetahuan

tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

22

pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh

adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam semesta,

gejala alam dan makhluk hidup yang tersusun secara sistematik.

2.1.4.2 IPA untuk Sekolah Dasar

Samatowa (2011) menjelaskan bahwa setiap guru harus paham akan

alasan mengapa IPA diajarkan di sekolah dasar. Alasan itu dapat

digolongkan menjadi empat golongan yakni: (a) Bahwa IPA berfaedah bagi

suatu bangsa, kiranya perlu dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan

materil suatu bangsa, banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu

dalam bidang IPA, sebab IPA merupakan dasar teknologi, sering disebut-

sebut sebagai tulang punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk

teknologi adalah IPA. Orang tidak menjadi insinyur eletronika yang baik,

atau dokter yang baik, tanpa dasar yang cukup luas mengenai berbagai

gejala alam. (b) Bila diajarkan IPA menurut cara yang tepat, maka IPA

merupakan suatu mata pelajaran yang memberi kesempatan berpikir kritis.

(c) Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri

oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat

hapalan belaka. (d) Mata pelajaran IPA memiliki nilai-nilai pendidikan

yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara

keseluruhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

23

2.1.4.3 Tujuan Pembelajaran IPA

Pusat Kurikulum (Depdiknas, 2006) menyebutkan tujuan pembelajaran

IPA di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut: Pertama, menanamkan rasa

ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, teknologi dan masyarakat.

Kedua, mengembangan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Ketiga,

mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang

akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Keempat, ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan

lingkungan alam. Kelima, menghargai alam sekitar dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

Samatowa (2011) menyebutkan pengembangan aplikasi teori

perkembangan kognitif pada pendidikan IPA, dibagi dalam beberapa

bagian: Pertama, konsep IPA dapat berkembang baik, hanya bila

pengalaman langsung mendahului pengenalan generalisasi-generalisasi

abstrak. Metode seperti ini berlawanan dengan metode tradisional, dimana

konsep IPA diperkenalkan secara verbal saja. Kedua, daur belajar yang

mendorong perkembangan konsep IPA sebagai berikut: a) Eksplorasi, yaitu

kegiatan dimana anak mengalami atau mengindra objek secara langsng.

Pada langkah ini anak memperoleh informasi baru yang adakalanya

bertentangan dengan konsep yang telah dimilikinya, b) Generalisasi, yaitu

menarik kesimpulan dari beberapa informasi (pengalaman) yang tampak

bertentangan dengan yang telah dimiliki anak, c) Deduksi, yaitu

mengaplikasikan konsep baru (generalisasi) itu pada situasi dan kondisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

24

baru. Ketiga, proses berpikir berkembang melalui tahap-tahap daur belajar

ini mendorong perkembangan berpikir sietiko-deduktif, yakni anak dapat

menganlisis objek IPA dari pemahaman umum hingga pemahama khusus.

Adapun ciri-ciri tahapan yang digambarkan 1) Tahapan Ekplorasi:

merupakan awal dari daur belajar. Dalam tahapan ini guru berperan secara

tidak langsung. Guru merupakan pengamat yang memilki pertanyaan-

pertayaan dan membantu individu murid maupun kelompok. Peranan murid

dalam tahap ini sangat aktif. Mereka memanipulasi materi yang dibagikan

guru, 2) Tahapan Pengenalan Konsep: dalam tahap ini guru berperan lebih

tradisional. Guru mengumpulkan informasi dari murid-murid yang

berkaitan dengan pengalaman mereka dalam eksplorasi. Bagian ini

merupakan waktu untuk penyusunan perbendaharaan kata. Materi-materi

seperti buku, alat pandang dengar dan materi tertulis lainnya diperlukan

untuk penyusunan konsep-konsep, 3)Tahap Penerapan Konsep: pada bagian

ini guru mempunyai situasi atau masalah yang dapat dipecahkan

berdasarkan pengalaman eksplorasi sebelum pengenalan konsep. Seperti hal

lainnya pada tahap eksplorasi murid-murid terlibat dalam berbagai kegiatan.

2.1.5 Paradigma Pedagogi Reflektif

2.1.5.1 Hakikat Paradigma Pedagogi Reflektif

Tim Redaksi Kanisius (2010), mengartikan PPR (Paradigma

Pedagogi Reflektif) merupakan pola pikir (paradigma=pola) dalam

menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani (pedagogi

reflektif=pendidikan kristiani). Selain itu, dengan PPR diharapkan

terbentuk wujud nyata pribadi man for others, seorang pribadi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

25

memiliki kesadaran kemanusiaan dan kekuatan kehendak untuk

melaksanakan kehidupan berdasarkan kesadaran manusia tersebut.

Menurut Suparno (2015) Paradigma Pedagogi Refleftif (PPR)

adalah suatu paradigma pendidikan yang sudah sejak lama dilakukan dalam

pendidikan Jesuit, yaitu sejak tahun 1586. Praktik pendidikan yang sudah

lama itu selalu di perbaharui dan sekarang ini dipraktekan di seluruh dunia.

Pendidikan dan pengajaran di sekolah Jesuit berusaha mengubah

cara insani lain, sistem-sistem sosial dan struktur masyarakat. Mengubah

cara mereka menilai bangsa manusia dan seluruh ciptaan. Serta, menjadikan

mereka pria dan wanita yang berkompeten, bertanggung jawab dan

berkepedulian.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

adalah pendidikan dan pengajaran yang dilakukan dalam pendidikan Jesuit

yang berusaha mengubah pola pikir, serta menumbuhkembangkan pribadi

kristiani man for others, seorang pribadi yang memiliki kesadaran

kemanusiaan dan kekuatan kehendak untuk melaksanakan kehidupan

berdasarkan kesadaran manusia tersebut.

2.1.5.2 Ciri-ciri Paradigma Pedagogi Refletif

Menurut Subagya (2010), terdapat tata cara pelaksanaan yang

menjadi unsur utama PPR adalah pengalaman, refleksi dan aksi. Ketiga

unsur utama itu dibantu oleh unsur sebelum pembelajaran yaitu konteks dan

dibantu oleh unsur setelah pembelajaran dengan evaluasi. Maka secara garis

besar PPR mempunyai dinamika maupun gambaran pembinaan siswa untuk

membentuk budaya alternatif secara singkat sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

26

1. Konteks: Konteks merupakan bagian suatu uraian atau kalimat yang

dapat mendukung atau menambah kejelasan makna. Konteks

merupakan unsur pertama dalam pembelajaran PPR. Oleh dari itu

fasilitator (guru) perlu mengerti konteksnya, terutama konteks siswa

yang dibantu, pelajaran apa yang akan diampu, dan lingkungan dimana

fasilitator (guru) memberikan pembelajaran. Apabila pembelajaran

sudah sesuai dengan konteksnya, maka siswa akan semakin mudah

menangkap dan mengerti apa yang fasilitator (guru) bantukan.

2. Pengalaman: Pengalaman (experience) adalah suatu kejadian yang

sungguh terjadi, dilakukan, dialami, dihidupi, dan dapat menyentuh

pikiran, hati kehendak, perasaan, maupun hasrat. Pengalaman sangat

penting dalam proses PPR. Tanpa pengalaman, baik pengalaman

langsung maupun tidak langsung dalam pembelajaran maka tidak dapat

mendalami bahan dan memetik makna yang mendalam dari bahan yang

dipelajari.

3. Refleksi: Guru atau fasilitator memfasilitasi dengan pertanyaan agar

siswa terbantu untk berefleksi. Pertanyaan yang lebih baik adalah

pertanyaan yang divergen agar siswa secara otentik dapat memahami,

mendalami, dan meyakini temuannya. Melalui refleks, siswa meyakini

makna nilai yang terkandung dalam pengalamannya.

4. Aksi: Guru atau fasilitator memfasilitasi dengan pertanyaan aksi agar

siswa terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan

hasil refleksinya. Dengan membangun niat dan perilaku manusia dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

27

kemauannya sendiri siswa membentuk pribadinya agar nantinya (lama-

kelamaan)menjadi pejuang bagi nilai-nilai yang direfleksikannya.

5. Evaluasi: Evaluasi dimaksud untuk melihat secara keseluruhan

bagaimana proses PPR itu terjadi dan berkembang. Evalusi dilakukan

setelah pembelajaran berlangsung, yakni dengan guru memberikan

evaluasi atas kompetensinya dari sisi akademik.

2.1.5.3 Kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif

Subagya (2010), menyebutkan bahwa terdapat kelebihan-

kelebihan sekaligus keuntungan menerapkan PPR dalam proses

pembelajaran di sekolah, antara lain sebagai berikut:

1. Murah Meriah: dalam praktik, pembelajaran PPR diintegrasikan

dengan bidang studi yang diajarkan, maka tidak memerlukan sarana

atau prasarana khusus, kecuali yang dibutuhkan dalam bidang studi

yang dibutuhkan.

2. Segala Kurikulum: PPR dapat diterapkan pada semua kurikulum:

KTSP, KBK, Kurikulum 1994, bahkan pada kurikulum mana pun.

Paradigma ini tidak menuntut tambahan bidang studi baru, jam

pelajaran tambahan, maupun peralatan khusus. Hal pokok yang

dibutuhkan hanyalah pendekatan baru pada cara kita mengajarkan mata

pelajaran yang ada.

3. Cepat Kelihatan Hasilnya: melalui PPR tanda-tanda seorang siswa

menjadi berkembang ke arah yang diharapkan, adalah mudah terlihat.

Kenyataan ini dapat diamati di sekolah-sekolah yang telah menerapkan

PPR. Kalau sekolah sepakat dan semua gur menerapkap PPR, dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

28

waktu satu tahun sudah terlihat jelas betapa siswa akrab satu sama lain,

mau solider, dan saling membantu dalam belajar, mau saling

menghargai satu sama lain, pengelolaan kelas menjadi mudah,

kenakalan berkurang tak kelihatan lagi.

Secara ringkas keuntungan-keuntungan menerapkan PPR di sekolah

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Dari segi integrasi: pembelajaran berpola PPR murah, tidak

terhambat kurikulum baru, para Pengawas atau Diknas,

mengajarkan dan melatih nilai-nilai kristiani 42 jam per minggu.

2) Dari segi pengalaman, Refleksi, dan Aksi: tidak perlu banyak

aturan, banyak sanksi dan macam-macam pemaksaan seperti

lazim di sekolah lain dan pendidikan yang otentik

3) Dari segi pendidikan kristiani/ Pendidikan Kemanusiaan: ciri

khas sekolah Kristen/Katolik dapat diwujudkan dalam kegiatan

kelas sehari-hari, menjadikan keunggulan sekolah yang tidak

dapat diungguli sekolah lainnya.

4) Dampak lain: menambah calon siswa dalam PSB dan lebih

mudah menepis isu kristenisasi.

2.1.6 Pengetahuan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Wahmuji, 2008)

pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui/kepandaian. Salah satu ciri

khas pada diri manusia adalah selalu ingin tahu, dan rasa selalu ingin tahu

tersebut tidak pernah berhenti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

29

2.1.7 Kepedulian Lingkungan

2.1.7.1 Hakikat Kepedulian

Hariyanto, (2013) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan peduli

lingkungan adalah menghargai alam lingkungan dengan kewajiban

melestarikan fungsinya agar terjadi kehidupan yang berkelanjutan, jauh dari

pencemaran lingkungan.

Wibowo (dalam Kurniawan, 2013) menambahkan bahwa yang

dimaksud dengan dengan peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang

selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkunga alam sekitarnya dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang

sudah terjadi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa peduli lingkungan adalah segala

macam bentuk tindakan maupun upaya yang dilakukan guna mencegah,

memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi

2.1.7.2 Indikator Kepedulian

Zubaedi, (2011) menjelaskan bahwa berakhklak terhadap alam

dapat dilakukan manusia dengan upaya-upaya pelestarian alam sebagai

berikut: (a) Melarang penebangan pohon secara liar. (b) Melarang

perburuan binatang secara liar. (c) Melakukan reboisasi (penghijauan). (d)

Membuat cagar alam dan suaka margasatwa. (e) Menerapkan tata guna

lahan yag lebih sesuai. (f) Memberikan pengertian yang lenih baik perlunya

menjaga lingkungan kepada seluruh lapisan masyarakat. (g) Memberikan

sanksi-sanksi kepada pelanggar-pelanggar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

30

Salim (1986), menyebutkan ha-hal yang dapat dilakukan untuk

mengupayakan pelestarian lingkungan hidup sehari-hari adalah: (a)

Peningkatan kesehatan lingkungan yang menyangkut usaha kebersihan

selokan, tempat mandi-cuci-kaskus, terpeliharanya sumur air minum. (b)

Kebersihan di dalam rumah, termasuk jendela yang bisa memberi celah

untuk masuknya sinar matahari, serta kebersihan dapur. (c) Usaha hemat

energi seperti menghemat aliran listrik, memadamkan lampu yang sudah

tidak dipakai. Selain itu juga menghemat pemakaian air, dengan menutup

kran, jangan biarkan air mengalir/menetes terus. (d) Pemanfaatan kebun

atau pekarangan dengan tumbuh-tumbuhan yang berguna, penanaman bibit

tumbuh-tumbuhan untuk penghijauan (e) Penanggulangan sampah,

memanfaatkan kembali sampah organik dan mendaur ulang sampah

anorganik.

2.1.8 Kesadaran

2.1.8.1 Hakikat Kesadaran

Solso, (2008) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kesadaran

adalah kesiagaan (awareness) individu terhadap peristiwa-peritiwa kognitif

memori, pikiran, perasaan, dan sensasi-sensasi fisik. Sedangkan, menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Wahmuji, 2008), mengartikan

bahwa kesadaran merupakan keadaan mengerti/ hal yang dirasakan atau

dialami oleh seseorang.

Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan di atas, kesadaran

merupakan keadaan dimana seseorang mengerti akan siaga terhadap segala

sesuatu yang berlangsung disekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

31

2.1.8.2 Fungsi Kesadaran

Pierson dan Trout (dalam Solso, 2008) menyatakan bahwa satu-

satunya alasan kita memiliki kesadaran adalah kesadaran memungkinkan

kita melakukan pergerakan atas kemauan sendiri (votional movement).

Daimiso (dalam Solso, 2008) menyatakan bahwa kesadaran

berfungsi memampukan kita merencanakan perilaku kita, alih-alih hanya

mengandalkan insting semata. Kemampuan tersebut (yang diperkuat

dengan adanya kesadaran-diri) memberikan kita kemampuan bertahan

hidup yang lebih besar dalam lingkungan kita. Senada dengan pendapat

Bars Mcgovern (dalam Solso, 2008) Fungsi pertama kesadaran adalah

fungsi konteks-setting (context setting), yakni fungsi dimana sistem-sistem

bekerja untuk mendefinisikan konteks dan pengetahuan mengenai sebuah

stimuli yang datang ke dalam memori.

Berdasarkan pemaparan para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa

fungsi kesadaran digunakan sebagai pengontrol dalam diri manusia dalam

melakukan kemampuan pergerakan atas kemauan diri sendiri

2.1.9 Sampah

2.1.9.1 Hakikat Sampah

Penggolongan sampah menurut Hadiwiyoto (dalam Sejati, 2013),

didasarkan atas beberapa kriteria, yaitu: asal, komposisi, bentuk, lokasi,

proses terjadinya, sifat, dan jenisnya.

1. Penggolongan Sampah Berdasarkan Asalnya: sampah hasil kegiatan

rumah tangga, termasuk didalamnya sampah rumah sakit, hotel dan

kantor, sampah hasik kegiatan industri/pabrik, sampah hasil kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

32

pertanian meliputi perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan,

sampah hasil kegiatan perdagangan, misal sampah pasar dan toko,

sampah hasik kegiatan pembangunan dan sampah jalan raya.

2. Penggolongan Sampah Berdasarkan Komposisinya: a) sampah

seragam. Sampah hasil kegiatan industri umumnya termasuk dalam

golongan ini. Sampah dari kantor sering hanyaterdiri dari kertas,

karton, kertas karbon, dan semacamnya yang masih tergolong

seragam atau sejenis, b) sampah campuran. Misal, sampah yang

berasal dari pasar atau sampah dari tempat-tempat umum yang sangat

beraneka ragam dan bercampur menjadi satu.

3. Penggolongan Sampah Berdasarkan Bentuknya: a) sampah padatan

(solid), misalnya daun, kertas, karton, kaleng, plastik, dan logam, b)

sampah cairan (termasuk bubur), misalnya bekas air pencuci, bekas

cairan yang tumpah, tetes tebu, dan limbah industri yang cair, dan c)

sampah berbentuk gas, misal karbondioksida, amona.

4. Penggolongan Sampah Berdasarkan Lokasinya: sampah kota (urban)

yang terkumpul di kota-kota dan sampah daerah yang terkumpul di

daerah-daerah luar perkotaan.

5. Penggolongan Sampah Berdasarkan Proses Terjadinya: a) sampah

alami, ialah sampah yang terjadi karena proses alami. Misalnya

rontokan dedaunan.(b) Sampah nonalami, ialah sampah yang terjadi

karena kegiatan manusia. Misalnya plastik dan kertas.

6. Penggolongan Sampah Berdasarkan Sifatnya: a) sampah organik,

terdiri atas dedaunan, kayu, tulang, sisa makanan ternak, sayur, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

33

buah. Sampah organik adalah sampah yang mengandung senyawa

organik dan tersusun oleh unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.

Sampah ini mudah didegradasi oleh mikroba, dan b) sampah

anorganik, terdiri atas kaleng, plastik, besi, logam, kaca dan bahan-

bahan lainnya yang tidak tersusun oleh senyawa organik. Sampah ini

tidak dapat didegregradasi oleh mikroba sehingga sulit untuk

diuraikan.

7. Penggolongan sampah berdasarkan jenisnya: sampah makanan,

sampah kebun/pekaranngan, sampah kertas, sampah plastik, karet,

dan kulit, sampah kain, sampah kayu, sampah logam, sampah gelas

dan keramik, dan sampah abu atau debu.

2.1.10 Pendidikan Emansipatoris

2.1.10.1 Hakikat Pendidikan Emansipatoris

Suprijono, (2016) menjelaskan bahwa pendidikan emansipatoris

adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa pada objek yang

dipelajari, kemudian siswa memahami diri dan tindakan belajarnya dengan

kesadaran reflektif.

Mangunwijawa, (2004) menjelaskan bahwa emansipatoris adalah

menyantuni dan memberdayakan peserta didik sebagai subyek kegiatan

belajar. Pendidikan yang mengembangkan bakat siswa, menghormati

kepribadian murid, merangsang daya cipta, tanggung jawab, otonomi dan

kesadaran moral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

34

Giroux (dalam Winarti dan Anggadewi, 2015) menyatakan bahwa

pendidikan emansipatoris dipandang sebagai pendidikan yang

pergerakannya menekankan perwujudan masyarakat yang adil dan

demokratis. Tiga kata kunci untuk model pendidikan emansipatoris, yaitu

humanisasi, kesadaran kritis, dan mempertanyakan sistem.

2.1.10.1.1 Humanisasi

Menurut Zuchdi (2009) pendidikan humanisasi bukan sekedar

pengembangan kualitas kognitif, melainkan juga sebuah proses yang

terjadi pada diri individu dan melibatkan seluruh domain yang ada.

Menurut (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (KBBI) humanisasi adalah

sebagai penumbuhan rasa perikemanusiaan. Berdasarkan dua

pernyataan di atas, humanisasi merupakan perubahan dalam diri peserta

didik, yang melibatkan keseluruhan melalui akal budi dan hati nurani.

2.1.10.1.2 Kesadaran Kritis

Winarti dan Anggadewi (2015), menjelaskan bahwa kesadaran kritis

memiliki makna belajar menerima keadaan sosial, ekonomi dan politik

yang bertolak belakang dan kemudian melawan arus dan penindasan

realitas.

Smith (2001) menjelaskan bahwa kesadaran kritis merupakan

keadaan dimana seseorang mampu menerima dan menolak realitas

dalam kehidupan serta mampu mempertahankan pendapatnya sesuai

kebenaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

35

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kesadaran kritis merupakan keadaan

dimana seseorang mampu memahami keadaan di sekitar, namun tetap

berpegang teguh atas pendirian yang benar.

2.1.10.1.3 Mempertanyakan Sistem

Winarti dan Anggadewi, (2015) dialog merupakan salah satu cara

untuk menanyakan sistem. Dialog yang dilakukan guru dan siswa

sebagai pembelajar pemahaman dan mengalaman akan realitas

kehidupan guru dan siswa yang berkembang.

2.2 Penelitian yang Relevan

2.2.1 Penelitian yang Relevan tentang Modul

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati (2016). Tujuan

utama dari penelitian tersebut adalah menghasilkan suatu produk berupa

modul pratikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 untuk mendorong

berpikir kristis pada siswa kelas IV Sekolah Dasar. Selain itu, tujuan

pengembangan ini adalah: 1) Mengetahui cara mengembangkan modul

pratikum IPA. 2) mengetahui kualitas modul pratikum IPA. 3) Mengetahui

pengaruh penggunaan modul pratikum IPA. Jenis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan

(research and development) (RnD). Prosedur pengembangan modul yang

dilakukan dalam penlitian ini melalui beberapa langkah: (1) Potensi dan

masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi produk

pada ahli, (5) Revisi Produk, (Uii coba produk, (7) Revisi Produk. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa modul pratikum IPA layak untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

36

digunakan sebagai bahan ajar siswa kelas IV Sekolah Dasar. Hal ini

ditunjukkan dari hasil keseluruhan validasi mempereroleh rata-rata 3,3

dengan kategori layak.

Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Harjanto (2017). Tujuan

utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa modul

pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamankan

sikap peduli lingkungan pada siswa kelas III. Tujuan yang dilakukan

peneliti dalam pengembangan ini adalah: 1) Mengembangkan modul

pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan

sikap peduli lngkungan pada siswa kelas IIIB 2016/2017, 2)

Mengembangkan modul pembelajaran IPA berbasis pendidikan

emansipatoris yang berkualitas sebagai alat belajar pentingnya lingkungan

sehat di kelas IIIB tahun ajaran 2016/2017, 3) Mengetahui dampak modul

pembelajaran IPA berbasis pendidikan emansipatoris terhadap proses

pembelajaran siswa pada implementasi. Jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and

development) (RnD). Prosedur pengembangan modul yang dilakukan dalam

penlitian ini melalui beberapa langkah: (1) Analisis kebutuhan, (2) Desain

modul, (3) Revisi modul, (4) Implementasi modul, (5) Evaluasi modul.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modul pratikum IPA layak/sangat

baik untuk digunakan sebagai bahan ajar siswa kelas III Sekolah Dasar. Hal

ini ditunjukkan dari hasil uji coba lapangan memperoleh skor 4,3. Skor

tersebut dikategorikan “sangat baik”, sehingga modul pembelajaran IPA

dalam penelitian ini layak untuk digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

37

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Halawa (2016). Tujuan

utama dari penelitian ini adalah mengembangkan produk berupa modul

tanaman obat “Daun Ajaib” untuk kelas V sekolah dasar agar mereka dapat

mengetahui pentingnya melesatrikan tanaman obat. Jenis penelitian yang

digunakan dalam peneltian ini adalah penelitian dan pengembangan

(research and development) (RnD). Prosedur pengembangan modul yang

dilakukan dalam penlitian ini melalui beberapa langkah: 1) Potensi dan

masalah, 2) Pengumpulan data, 3) desain produk, 4) Validasi desain, 5)

Revisi desain, 6) Uji coba produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

berdasarkan uji coba modul pada 27 siswa kelas V di SDN No. 075046

Lolofitu Kabupaten Nias, kualitas modul yang dikembangkan mendapat

skor rata-rata 4,55 yang berarti sangat baik dan sangat layak untuk

digunakan.

Berdasarkan ketiga penelitian relevan di atas, dapat dilihat bahwa

modul yang dikembangkan berupa modul pratikum IPA, modul

pembelajaran IPA dan modul tanaman obat. Maka dari itu, peneliti

mengembangkan modul pembelajaran IPA Peduli Lingkungan Hari Ini,

untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok berbasis PPR (Paradigma

Pedagogi Reflektif) untuk siswa kelas IIIB di SD Kanisius Kalasan.

2.2.2 Penelitian yang Relevan tentang Sikap Peduli Lingkungan

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2013). Dalam

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah implementasi

pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pembelajaran IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

38

yang dapat meningkatkan sikap peduli lingkungan siswa kelas IV.1 di SD

Keputran “A”. Dalam penelitian ini berlangsung dalam 2 siklus tindakan.

Dalam tidakan siklus yang I belum mencapai kriteria keberhasilan, karena

berdasarkan lembar observasi siklus I menunjukkan bahwa sikap peduli

lingkungan sebesar 75% siswa dikategorikan sedang dan hasil angket

menunjukkan sebesar 25& siswa berada pada kategori tinggi. Kemudian

pada penelitian tindakan siklus yang ke II sebanyak 27 siswa (96,43%)

berada pada kategori tinggi dan sebanyak 1 siswa (3,57) berada pada

kategori sedang. Berdasarkan hasil angket tindakan siklus II sebanyak 27

siswa (96,43) berada pada kategori tinggi dan sebanyak 1 orang siswa

(3,57%) berada pada kaegori sedang. Hasil pada siklus II telah mencapai

kriteria keberhasilan sehingga tindakan dihentikan pada siklus tersebut.

Kedua, penelitian dilakukan oleh Sumiyati (2016). Dalam penelitian

ini bertujuan untuk meneliti tentang pengembangan multimedia pendidikan

karakter peduli lingkungan. Dalam penelitian ini juga bertujuan untuk

mengasilkan produk multimedia pendidikan karakter peduli lingkungan

yang layak digunakan dalam pembelajaran. Subyek penelitian ini adalah

siswa kelas IV SD. Dalam penelitian ini menggunakan tiga model

pengembangan yakni model penelitian dan pengemabngan Borg&Gall

(1989), model pengembangan Alessi dan Trolip (2001) dan model

pengembangan sesain pembelajaran Dick and Carey (2005). Ketika model

pengembangan tersebut dimodifikasi sehingga dapat mengasilkan tahapan

sederhana yaitu pendahuluan, perencanaan, dan pengembangan.

Berdasarkan hasil validasi dengan menggunakan skala 5 yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

39

oleh peneliti dengan meliputi hasil validasi ahli materi pada aspek

pembelajaran adalah 4,35 “Sangat Baik” dan aspek materi memperoleh

skor 4,57 “Sangat Baik”. Adapun hasil validasi ahli media dalam aspek fisik

memperoleh skor 4,50 “Sangat Baik”, aspek tampilan 4,31 “Sangat Baik”,

dan aspek pemograman 4,33 “Sangat Baik”. Hasil penilaian guru pada aspe

tampilan memperoleh skor 4,36 “Sangat Baik”, aspek pemograman 4,66

“Sangat Baik”, aspek materi 4,60 “Sangat Baik”, dan aspek pembelajaran

4,80 “Sangat Baik”. Jadi berdasarkan hasil validasi yang dilakukan, dapat

di simpulkan bahwa produk yang dikembangkan telah layak untuk

digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Selviana Desi Ambarwati

(2017). Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk

berupa modul pembelajaran IPA untuk kelas III eksistensial sekolah dasar

berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli

lingkungan. Jenis peneletian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian pengemabngan materi (Material Development) yang termasuk

dalam salah satu penelitian dan pengembangan (Research and

Development) (RnD). Adapun proses pengembangan modul ini mengikuti

5 langkah pengemabngan materi dari Tomlinson (dalam Harsono, 2007)

yaitu (1) analisis, (2) desain, (3) revisi, (4) implementasi, dan (5) evaluasi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan para ahli, dalam penelitian ini

mendapatkan skor 3,39 yang masuk dalam kategori “sangat baik” sehingga

layak digunakan pada thap implementasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

40

Berdasarkan ketiga penelitian yang relevan di atas dapat dilihat

bahwa penanaman sikap peduli lingkungan dilakukan dengan pendekatan

STM, pengembanga multimedia pendidikan karakter peduli lingkungan dan

modul pembelajaran IPA berbasis emansipatoris guna memananmkan sikap

peduli lingkungan, sehingga belum ada penanaman sikap peduli

lingkunngan dengan modul peduli lingkungan hari ini, untuk kehidupan

yang lebih baik di hari esok berbasis PPR. Maka dari itu, peneliti

mengembangkan modul pembelajaran IPA Peduli Lingkungan Hari Ini,

untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok berbasis PPR (Paradigma

Pedagogi Reflektif) untuk siswa kelas IIIB di SD Kanisius Kalasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

41

2.3 Desain Diagram

MODUL PEDULI LINGKUNGAN

Theresia Dwi Kurniawati

(2016)

Hasilnya, modul pratikum IPA

layak untuk digunakan sebagai

bahan ajar siswa kelas IV

Sekolah Dasar.

Handayani (2013)

Hasilnya, langkah-langkah

implemenatasi pendekatan

Sains Teknologi Masyarakat

“STM” dalam pembelajaran

IPA untuk meningkatkan sikap

peduli menunjukkan kriteria

keberhasilan.

Dedy Anggit Harjanto (2017)

Hasilnya, modul pembelajaran

IPA “Ayo Cintai Lingkungan “

berbasis emansipatoris layak

untuk digunakan sebagai bahan

ajar kelas IIIB Sekolah Dasar.

Sumiyati (2016)

Hasilnya, pengembangan

multimedia pendidikan

karakter peduli lingkungan

telah layak untuk digunakan

sebagai media dalam proses

pembelajaran.

Rismawati Halawa (2016)

Hasilnya, modul tanaman obat

“Daun Ajaib” untuk

pendidikan konservasi layak

diuji coba

Selviana Desi Ambarwati

(2017)

Hasilnya, pengembangan

modul pembelajaran IPA

berbasis pendidikan

emansipatoris untuk

menanamkan sikap peduli

lingkungan layak untuk

digunakan sebagai modul

dalam pembelajaran.

Menghasilkan produk berupa

modul

Mengetahui dan meningkatkan sikap

peduli lingkungan

Judul Penelitian:

Pengembanan Modul Pembelajaran IPA Berbasis PPR Guna

Menumbuhkan Pengetahuan, Kesadaran Serta Kepedulian Lingkungan

Terhadap Bahaya Sampah Plastik pada Siswa Kelas IIIB di SD Kanisius

Kalasan Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

42

2.4 Kerangka Berpikir

Lingkungan menjadi satu-satunya tempat dimana segala makhluk hidup

tinggal didalamnya. Namun seiring berjalannya waktu, kini lingkungan

mengalami berbagai macam penurunan dan kerusakan di berbagai aspeknya

yang sungguh sangat mengkhawatirkan dunia ini. Adapun penurunan dan

kerusakan lingkungan ini, juga merupakan buah dari campur tangan manusia

yang mengeksploitasi dan menggunakan alam sedemikian rupa rakusnya

hingga lupa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan. Selain itu, kurangnya

sikap kepedulian terhadap lingkungan menjadi kunci utama mengapa manusia

menjadi dalang dari kerusakan lingkungan ini. Penanaman sikap kepedulian

terhadap lingkungan semestinya dilakukan sedari dini. Hal inilah yang sedang

menjadi upaya pendidikan untuk menanamkan bahkan membenahi sikap-sikap

yang kurang baik dalam diri manusia, dengan menyelipkan pendidikan karakter

di dalam pembelajaran didalam kelas.

Berdasarkan analisis kebutuhan, wawancara dan observasi yang dilakukan

peneliti terhadap peserta didik kelas III SD Kanisius Kalasan. Peneliti melihat

adanya sikap-sikap kurang baik dalam sikap peduli lingkungan. Peneliti masih

melihat beberapa anak enggan membuang sampah pada tempatnya, enggan

membuang sampah berdasarkan jenisnya padahal sudah disediakan tempat yang

sesuai dengan jenis sampahnya, dan juga banyaknya sampah plastik bekas

makanan yang dibeli di kantin sekolah. Dari hasil wawancara, peneliti juga

mendapatkan bahwa selama ini belum pernah ada kegiatan aksi terhadap

lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

43

Dari hasil analisis kebutuhan, wawancara dan observasi yang peneliti

lakukan, peneliti tertarik untuk mengembangkan materi berupa modul

pembelajaran yang berguna memanamkan sikap peduli lingkungan, dimana

didalamnya terdapat pengalaman baru yakni melakukan aksi pengolahan

limbah plastik bekas untuk dijadikan barang berguna. Materi yang peneliti

kembangkan adalah berupa modul pembelajaran IPA berbasis PPR (Paradigma

Pedagogi Reflektif) untuk menumbuhkan pengetahuan, kesadaran dan

kepedulian terhadap lingkungan terlebih dalam lingkungan sekolah terhadap

siswa kelas IIIB SD Kanisius Kalasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

44

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3)

prosedur pengembangan, (4) instrumen pengumpulan data, (5) teknik pengumpulan

data, dan (6) teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan

atau Research and Development (RnD). Menurut Putra (2015) penelitian

dan pengembangan atau Resesarch and Development (RnD) diartikan

sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis,

bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki,

mengembangkan, menghasilkan, menguji kefektifan produk, model,

metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru,

efektif, efisien, produktif, dan bermakna. Metode penelitian dan

pengembangan atau Research and Development (RnD) juga didefinisikan

sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu

produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang di

pertanggungjawabkan (Sujadi, 2003). Menurut Sukmadinata (2008)

penelitian dan pengembangan atau Research and Development (RnD)

adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk

memperbaiki praktik. Adapun menurut Sugiyono (2015) metode penelitian

dan pengembangan atau Research and Development (RnD) didefinisikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

45

bahwa RnD adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji menguji keefektifian produk tertentu. Oleh

karena itu berdasarkan penjelasan di atas, bentuk penelitian yang pas untuk

penelitian ini adalah menggunakan Research and Development (RnD)

karena pengembangan produk berdasarkan dari masalah yang ditemukan.

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengembangan materi menurut Tomlison (dalam Harsono, 2007). Kelima

langkah pengembangan materi meliputi: 1) Analisis kebutuan, 2) Desain, 3)

Revisi, 4)Implementasi, 5) Evaluasi

3.2 Setting Peneltitian

3.2.1 Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III B di SD Kanisus

Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Siswa yang di teliti sebanyak

33 orang.

3.2.2 Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah pengembangan produk berupa

pembuatan modul pembelajaran IPA yang menanamkan sikap menanamkan

karakter peduli terhadap lingkungan akan bahaya sampah plastik. Standar

Kompetensi yang digunakan adalah 6. Memahami kenampakan permukaan

bumi, cuaca dan pengaruh bagi manusia serta hubungan dengan cara

manusia memelihara bumi. Adapun Kompetensi Dasar yang digunakan

adalah 6.4 Mengidentifikasi cara manusia memelihara dan melestarikan

ligkungan sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

46

3.2.3 Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih SD Kanisius Kalasan yang

beralamat di Jl. Solo, Tirtomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta 55571 dikarenakan SD Kanius Kalasan juga

digunakan sebagai tempat PPL, sehingga dapat memudahkan peneliti dalam

melakukan penelitian.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 7 bulan,yaitu bulan Agustus 2016

sampai dengan Januari 2017.

3.3 Prosedur Pengembangan

Terdapat 5 langkah pengembangan modul menurut Tomlinson (dalam

Harsono, 2007) yang akan dijelaskan sebagai berikut:

3.3.1 Analisis Kebutuhan

Langkah pengembangan yang pertama dalam penelitian ini adalah

peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini digunakan

sebagai acuan dalam pembuatan modul pembelajaran. Analisis kebutuhan ini

bertujuan agar peneliti mampu menemukan tujuan yang akan dicapai oleh

peserta didik SD Kanisius Kalasan selaku subyek yang digunakan dalam

penelitian ini. Adapun beberapa langkah-langkah pengumpulan data, yang

peneliti tempuh dalam melakukan analisis kebutuhan seperti peneliti

melakukan student background yang meliputi (academic background, sosial,

and economic background), visi dan misi sekolah, kurikulum yang digunakan

dan juga kebiasaan dan gaya belajar yang dilakukan saat proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

47

mengajar, Pengunpulan data tersebut peneliti peroleh melalui wawancara

dengan kepala sekola, dan juga wawancara dengan guru kelas IIIB. Selain itu,

peneliti juga melakukan wawancara dengan dua orang peserta didik guna

mengetahui sejauh mana peran pembelajaran IPA dalam minat belajar peserta

didik.

Setelah peneliti melakukan beberapa pengumpulan data guna

mengetahui analisis kebutuhan peserta didik, peneliti menganalisis data yang

diperoleh tersebut. Hasil dari analisis kebutuhan peserta didik yang di dapat

dari analisis kebutuhan tersebut, digunakan untuk memilih dan menentukan

langkah-langkah pembelajaran yang meliputi SK (Standar Kompetensi), KD

(Kompetensi Dasar), dan Indikator yang pas dan sesuai. Adapun Standar

Kompetensi (SK) yang peneliti pilih yakni 6. Memahami kenampakan

permukaan bumi, cuaca dan pengaruh bagi manusia, serta hubungannya

dengan cara manusia memelihara dan melestarikan lingkungan dengan

Kompetensi Dasar (KD) 6.4 Mengidentifikasi cara manusia dalam

memelihara dan melestrikan alam di lingkungan sekitar.

3.3.2 Desain

Langkah pengembangan yang kedua dalam penelitian ini adalah

peneliti melakukan desain. Proses desain ini diawali dengan pembuatan

Silabus dan Rencana Pelaksaanaan Pembelajaran (RPP). Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan sebagai dasar dalam pembuatan

modul pembelajaran IPA. Adapun dasar/acuan/prinsip pengembangan yang

digunakan dalam pembuatan modul pembelajaran IPA dengan mengunakan

prinsip pengembangan bahan ajar menurut Tomlinson. Prinsip

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

48

pengembangan bahan ajar menurut Tomlinson terdiri dari 16 prinsip, namun

dari 16 prinsip tersebut peneliti hanya mengadaptasi 9 prinsip yang digunakan

sebagai pengembangan materi ajar modul pembelajaran IPA. Berikut 9

prinsip yang yang diadaptasi dan digunakan dalam pengembangan bahan ajar

menurut Tomlinson (dalam Harsono, 2007): 1) Materials should achieve

impact, 2) Material should help learners feel at ease, 3) Materials should help

learners to develop confidence, 4)What is being taught should be perceived

by learners as relevant and usefull, 5) Material should expose the learners to

language in authentic use, 6) Materials should take into account that learners

have different learning styles, 7) Materials should maximize learning

potential by encouraging intellectual, aesthatic and emotional involment both

right and left bain activities, 8) Materials should not rely too much on

controlelle practice, and 9) Materials should provide oppotunities of outcome

feedback

3.3.3 Revisi

Revisi merupakan langkah ketiga yang dilakukan peneliti dalam

penelitian dan pengembangan modul ini. Revisi merupakan hasil penilaian

yang diberikan oleh parah ahli selaku validator yang ditunjuk. Revisi ini

berguna mengetahui kekurangan dan kelebihan dari modul yang sudah dibuat.

Revisi kekurangan dari pembuatan modul dilakukan sesuai dengan pendapat

dan saran yang diberikan oleh para ahli selaku validator modul.

3.3.4 Implementasi

Implementasi merupakan tahap keempat yang dilakukan peneliti

dalam dalam penelirian dan pengembangan mdoul ini. Implementasi dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

49

dilakukan apabila produk sudah direvisi oleh peneliti, berdasarkan

kritik/pendapat dan saran yang diberikan oleh para ahli selaku validator.

Implementasi dilakukan /diujicobakan guna mengetahui kualitas modul yang

telah dibuat. Dalam langkah implementasi ini, peneliti melakukan ujicoba di

kelas IIIB SD Kanisius Kalasan Yogyakarta

3.3.5 Evaluasi

Setelah melalui tahapan implementasi, tahapan selanjutnya adalah

evaluasi. Evaluasi merupakan tahapan terakhir yang dilakukan peneliti dalam

penelitian dan pengemabangan modul ini. Evaluasi yang dilakukan pada

tahapan ini adalah hasil dari kegiatan belajar, pembagian kuesioner, observasi

pada saat implemetasi dan juga wawancara yang dilakukan kepada 2 peserta

didik setelah melakukan proses belajar dengan menggunakan modul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

50

Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan

TAHAP PERTAMA

Analisis Kebutuhan

Analisis

Kebutuhan

Observasi

(Gaya belajar di dalam kelas dan

sikap peduli)

Wawancara

(Student background, Visi & Misi sekolah, dan kurikulum yang

digunakan)

Menetukan

SK, KD dan

Indikator

TAHAP KEDUA

Desain

Pembuatan Silabus

dan RPP

Prinsip-Prinsip

Tomlinson

((Prinsip-prinsip dalam

Pengembangan Bahan pembelajaran)

Desain Produk Modul

Pembelajaran

IPA

TAHAP KETIGA

Revisi

Validasi oleh Ahli 1

Validasi oleh Ahli 2

Hasil Penilaian

Validator

Revisi Modul

Pembelajaran

IPA

TAHAP KEEMPAT

Implementasi

TAHAP KELIMA

Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

51

3.4 Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Instrumen Analisis Kebutuhan

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

untuk melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan

wawancara dan observasi. Wawancara untuk mengumpulkan data siswa kelas

IIIB SD Kanisius Kalasan Yogyakarta mengenai Student Background

(academic background, social bacground, economic background), visi dan

misi sekolah dan kurikulum yang digunakan. Sedangkan observasi dilakukan

saat pembelajaran dikelas berlangsung, untuk mengumpulkan data mengenai

gaya belajar didalam kelas.

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Guru Kelas

NO Garis Besar Wawancara

1 Academic background (terkait Nilai Ketuntasan Minimal (KKM)

pembelajaran IPA)

2 Social and economic background (terkait pekerjaan orangtua, letak

tempat tinggal, kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik ketika

didalam kelas)

3 Kebiasaan ketika mengikuti pembelajaran IPA

4 Kebiasaan ketika piket sekolah

5 Kebiasaan ketika membuang sampah

6 Kurikulum yang digunakan

7 Visi dan misi sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

52

Tabel 3.2 Pedoman Observasi

3.4.2 Instrumen Validasi Produk oleh Ahli

Instrumen validasi produk oleh ahli dilakukan sebagai alat ukur

kualitas dan juga perbaikan dalam pembuatan modul. Adapun kisi-kisi serta

instrumen validasi sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Validasi oleh Ahli

NO Aspek Indikator No

Pernyataan

I. Indikator Perumusan Indikator 1, 2

II. Tujuan

Uraian Tujuan

Pembelajaran yang

akan dicapai peserta

didik

3, 4

III. Materi

Pemilihan dan

Pengorganisasian

Materi Pembelajaran

5, 6, 7, 8

NO Garis Besar Observasi

1 Gaya belajar didalam kelas

2 Sejauh mana sikap peduli yang dilakukan oleh peserta didik di

sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

53

NO Aspek Indikator No

Pernyataan

IV. Media dan

Sumber Belajar

Pemilihan Sumber

Belajar dan Media

Pembelajaran

9, 10

V. Skenario/kegiatan

Pembelajaran

Skenario/kegiatan

Pembelajaran 11

VI. Penggunaan

Bahasa Tulis

Penggunaan Bahasa

Tulis 12, 13, 14, 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

54

Tabel 3.5 Instrumen Validasi oleh Ahli

NO ASPEK yang dinilai SKOR

Saran/Kometar 1 2 3 4

I Perumusan Indikator

1 Kesesuaian dengan

Standar Kompetensi

2 Kesesuaian dengan

Kompetensi Dasar

II

Uraian Tujuan

Pembelajaran yang

akan dicapai peserta

didik

3 Kejelasan rumusan tujuan

pembelajaran

4

Kesesuaian perumusan

tujuan pembelajaran

dengan indikator

III

Pemilihan dan

Pengorganisasian Modul

Pembelajaran

5

Kesesuaian modul

pembelajaran dengan

tujuan pembelajaran

6

Kesesuaian isi modul

pembelajaran dengan

karakteristik peserta didik

7

Kesesuaian tampilan

modul pembelajaran

dengan karakteristik

peserta didik

8

Keruntutan dan

sistematika modul

pembelajaran

IV

Pemilihan Sumber

Belajar dan Media

Pembelajaran

9

Kesesuaian sumber

belajar dan media

pembelajaran dengan

tujuan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

55

NO ASPEK yang dinilai SKOR

Saran/Kometar 1 2 3 4

10

Kesesuaian sumber

belajar dan media

pembelajaran dengan

pendekatan PPR

(Paradigma Pedagogi

Reflektif)

V Skenario/Kegiatan

Pembelajaran

11

Kesesuaian kegiatan

pembelajaran dengan

pendekatan PPR (konteks,

pengalaman, refleksi,

evaluasi dan aksi)

VI Penggunaan Bahasa

Tulis

12 Ketepatan pilihan kata

13 Ketepatan struktur

kalimat

14 Kejelasan struktur kalimat

15 Kebakuan bentuk huruf

dan angka

Berdasarkan hasil validasi dapat diperoleh nilai rata-rata dengan rumus sebagai

berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑎ℎ𝑙𝑖 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘

𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎ℎ𝑙𝑖 1 + 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎ℎ𝑙𝑖 2

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

56

3.4.3 Instrumen Implementasi

Instrumen implementasi merupakan lembar kuesioner tertutup yang

diberikan kepada siswa setelah pembelajaran selesai. Adapun instrumennya

sebagai berikut:

Tabel 3.5 Instrumen Kualitas Modul oleh Siswa

NO Pernyataan SKOR Komentar

1 2 3 4

1 Saya memahami bahasa

yang digunakan pada

modul pembelajaran IPA

2 Ukuran dan jenis huruf

pada modul

pembelajaran IPA dapat

saya baca dengan jelas.

3 Gambar yang terdapat

dalam modul

pembelajaran IPA

membuat saya menjadi

jelas dan tertarik untuk

mempelajari materi

4 Warna yang terdapat

dalam modul

pembelajaran IPA

membuat saya tertarik

dan semangat untuk

mempelajarinya.

5 Tampilan modul

pembelajaran IPA sangat

menarik dan tidak

membosankan.

6 Materi yang disajikan

pada modul

pembelajaran IPA mudah

untuk saya pahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

57

NO Pernyataan SKOR Komentar

1 2 3 4

7 Modul pembelajaran IPA

membuat saya lebih aktif

menyampaikan pendapat

dan bertanya tentang

materi yang terdapat

dalam modul.

8 Modul penbelajaran IPA

memberikan kejelasan

mengenai langkah-

lagkah dalam

Pemanfaatan Sampah

Plastik Bekas Sederhana.

9 Modul pembelajaran IPA

membuat saya mampu

belajar sendiri dan

mandiri.

10 Dengan menggunakan

modul pembelajaran

lebih memperjelas saya

dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran.

TOTAL

Komentar umum dan perbaikan Modul Pembelajaran IPA

Kesimpulam (mohon likari salah satu)

Modul Pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan:

1. Layak untuk digunakan/uji coba tanpa revisi

2. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran

3. Tidak layak untuk digunaan/uji coba lapangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

58

Berdasarkan hasil validasi dapat diperoleh nilai rata-rata dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian pengembangan ini berupa

observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner.

3.5.1 Observasi

Observasi adalah peninjauan secara cermat. Salah satu teknik yang

dapat digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki tingkah laku nonverbal

yakni dengan menggunakan teknik observasi (Yusuf, 2014). Observasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah participant observer, penggunaan

observasi pastisipan adalah bentuk observasi dimana pengamat (observer)

secara teratur berpartisipasi dan terlibat dalam kegiatan yang diamati.

(Yusuf, 2014). Observasi dilakukan oleh peneliti di SD Kanisius Kalasan

Yogyakarta, penelitian dilakukan dengan pengamatan langsung, sehingga

peneliti dapat menghayati kondisi rill kegiatan yang sesungguhnya, agar

menghindarkan dari kekeliruan pengolahan data. Obsevasi dilakukan

peneliti kepada seluruh pesera didik kelas IIIB saat sedang istirahat dan juga

saat pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana perilaku

sikap peduli yang dimiliki peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

59

3.5.2 Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan

untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk

dimuat di surat kabar surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan

pada layar televisi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007). Wawancara

adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh

dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaa

dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas

pertanyaain itu. maksud mengadakan wawancara, seperti ditegaskan

Lincoln dan Guba (dalam Moleong, 2006) antara lain: mengkontruksi,

mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,

kepedulian, dan lain-lain. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur

dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur artinya wawancara yang

pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan

yang akan diajukan. Untuk itu pertanyaan-pertanyaan disusun dengan rapi

dan ketat. Sedangkan wawancara tak terstruktur adalah wawancara

dilakukan secara bebas, dimana jawaban dari responden tidak dibatasi.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tak terstruktur.

Wawancara dalam penelitian digunakan untuk mendapatkan hasil dari

analisis kebutuhan peserta didik yang meliputi aspek latar belakang sosial,

ekonomi, dan pendidikan peserta didik. Wawancara dilakukan kepada

kepala sekolah, guru kelas IIIB SD Kanisius Kalasan dilanjutkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

60

wawancara setelah melakukan implementasi kepada 2 peserta didik di kelas

IIIB SD Kanisius Kalasan.

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan

penyimpanan informasi di bidang pengetahuan. Dokumentasi adalah

pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan (seperti gambar,

kutipan, guntingan koran, dan bahan referensi lain) (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2007). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rekaman

suara, mengambilan foto, pencatatan observasi dan perekaman video.

Rekaman suara dan mengambilan video mengenai alasan yang diutarakan

siswa dan guru. Rekaman suara, mengambilan foto, pencatatan observasi

dan perekaman video bertujuan agar data yang diperoleh dapat dipercayai

dan dapat membantu peneliti dalam melakukan penelitian, selain itu itu

mampu membantu peneliti dapat melakukan “check and rechek” terhadap

informasi yang telah didapatkan dari responden.

3.5.4 Kuesioner

Menurut Sulistyo dan Basuki (2006) kuesioner adalah pertanyaan

terstruktur yang diisi sendiri oleh reponden atau diisi oleh pewawancara

yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang

diberikan. Kuesioner dibagi dalam dua jenis. Kuesioner terbuka dan

kuesioner tertutup. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner

tertutup. Kuesioner tertutup adalah memberikan pertanyaan kemudian

memberikan sejumlah jawaban, sambil minta pada responden untuk

memberikan tanda (V) pada kotak yang sesuai. Adapun beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

61

keutnungan dari penggunaan kuesioner tertutup seperti halnya;

pengelolaannya sederhana karena kategori sudah ditentukan sebelumnya,

mudah menata jawaban sehingga analisis lebih mudah dan pertanyaan

tertutup memliki kerangka acuan yang mengarahkan jawaban responden

sehingga memungkinkan menjelaskan konsep yang digunakan dan jawaban

yang dicari. Kuesioner digunakan untuk mengetahui kualitas modul yang

dikembangkan. Selain itu kuesioner digunakan sebagai untuk penilaian

kelayakan modul kepada validator.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.

3.6.1 Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini, diperoleh dari hasil wawancara,

dokumentasi, observasi, dokumen pribadi, cacatan lapangan dan tindakan

responden. Kritik, saran, masukan serta komentar yang didapatkan dari ahli

dikumpulkan dan diperbaiki juga dapat digunakan sebagai data kualitatif.

Selain itu, peniliti juga melakukan observasi yang dilakukan saat

implementasi modul, berlangsung. Dari observasi yang dilakukan, peneliti

dapat mengetahui tindakan-tindakan terhadap kegiatan yang dilakukan.

Hasil wawancara dan hasil observasi direkam dan dicatat, kemudian

hasil data tersebut akan dijabarkan dalam bentuk deskriptif. Hasil dari

dokumentasi (pengambilan foto) akan dijelaskan dalam bentuk deskriptif.

3.6.2 Data Kuantitatif

Data kuantitatif dalam penelitian ini, diperoleh dari penskoran hasil

validasi kelayakan modul yang dilakukan Ahli Ilmu Pengetahuan Alam dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

62

oleh dan guru kelas IIIB SD Kanisius Kalasan, serta penskoran hasil validasi

modul IPA yang dilakukan oleh peserta didik. Penghitungan data kualitatif

dalam penelitian ini menggunakan skala empat dalam Linkert (dalam

Widoyoko, 2014) Skala empat itu meliputi (4) Sangat Baik, (3) Baik, (2)

Kurang Baik dan (1) Sangat Tidak Baik. Untuk menentuksn jarak interval

digunakan rumus

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 (𝑖) =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙

𝑖 =4−1

4

= 0,75

Berdasarkan perhitungan interval dapat diperoleh konversi data kuantitatif

menjadi data kualitatif:

Tabel 3.6 Skala Likert

Interval Skor Klasifikasi

>3,25 s/d 4,00 Sangat Baik (SB)

>2,50 s/d 3,25 Baik (B)

>1,75 s/d 2,50 Kurang Baik (KB)

1,00 s/d 1,75 Sangat Tidak Baik (STB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan mengurai hasil penelitian yang berisi mengenai (1)

analisis kebutuhan, (2) prosedur pengembangan modul pembelajaran IPA

“Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok”,

(3) data hasil validasi modul dan revisi produk, (4) uji coba lapangan, (5)

pembahasan

4.1 Analisis Kebutuhan

Langkah awal peneliti dalam pengembangan modul pembelajaran IPA

berbasis pendidikan PPR adalah dengan melakukan analisis kebutuhan.

Peneliti melakukan analisis kebutuhan terhadap proses pembelajaran IPA

dengan melakukan observasi, dokumentasi dan wawancara. Observasi

dilakukan untuk memperoleh data mengenai sejauh mana perilaku sikap peduli

yang dimiliki peserta didik terhadap sampah dan gaya belajar didalam kelas.

Analisis kebutuhan yang peneliti lakukan berikutnya adalah dokumentasi.

Dokumentasi dilakukan saat pengimplementasian modul dilakukan didalam

kelas. Segala bentuk aktivitas yang dilakukan didalam kelas pada saat

pembelajaran berlangsung untuk membantu peneliti melakukan “check and

rechek” data.

Sedangkan wawancara dilakukan kepada siswa dan guru untuk memperoleh

data mengenai aspek latar belakang siswa. Selain itu wawancara juga

digunakan untuk memperoleh data seperti visi dan misi sekolah, kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

64

yang digunakan. Dari ketiga data yang diperoleh tersebut, maka dijabarkan

hasil dan pembahasan sebagai berikut:

4.1.1 Hasil Observasi dan Pembahasan

Observasi yang dilakukan memperoleh data yaitu berupa sejauh mana

perilaku sikap peduli yang dimiliki peserta didik terhadap sampah yang akan

dijelaskan secara deskripsi dan gaya belajar didalam kelas di SD Kanisius

Kalasan Yogyakarta. Hasil observasi akan dipaparkan sebagai berikut:

Pertama, berdasarkan pengamatan langsung yang peneliti lakukan

ketika pembelajaran dan ketika istirahat berlangsung, sikap kepedulian siswa

terhadap sampah di lingkungan kelas dan lingkungan sekitar sekolah masih

dirasa kurang. Hal ini terbukti dari masih banyak sampah plastik bekas snack

jajan disekitar lingkungan sekolah yang berserakan namun dibiarkan begitu

saja oleh para siswa. Adapula peneliti mendapati, ada beberapa siswa yang

enggan membuang sampah berdasarkan jenisnya.

Kedua, berdasarkan observasi yang peneliti lakukan ketika

pembelajaran berlangsung, gaya belajar yang digunakan di kelas IIIB SD

Kanisius Kalasan Yogyakarta adalah teacher center atau pembelajaran yang

berpusat pada fasilitator/guru.

Berdasarkan kedua pemaparan hasil observasi diatas, peneliti dapat

menarik kesimpuan bahwa kurangnya sikap kepedulian siswa terhadap

lingkungan terlebih kepedulian terhadap sampah, menjadi suatu bentuk

keprihatinan yang perlu dirubah mulai dari sekarang. Keprihatinan ini, peneliti

tuangkan dalam bentuk mengembangan modul pembelajaran IPA berbasis

PPR, dengan menggunakan gaya belajar yang disesuaikan dengan prinsip-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

65

prinsip PPR dimana salah satunya memberikan pengalaman belajar langsung.

Sesuai dengan penjelasan Subagya (2010) pengalaman (experience) adalah

suatu kejadian yang sungguh terjadi, dilakukan, dialami, dihidupi, dan

menyentuh pikiran, hati kehendak, perasaan, maupun hasrat. Pengalaman

sangat penting dalam proses PPR. Tanpa pengalaman, baik pengalaman

langsung maupun pengalaman tidak langsung dalam pembelajaran, maka tidak

dapat mendalami bahan dan memetik makna yang mendalam dari bahan yang

diajari. Pengalaman belajar langsung dalam modul ini, dikembangkan melalui

aksi pengelolaan limbah sampah plastik menjadi barang baru yang bermanfaat.

Sesuai dengan penjelasan Subagya (2010) aksi digunakan untuk membangun

niat dan perilaku manusia dari kemauannya sendiri, agar siswa membentuk

pribadinya agar nantinya (lama-kelamaan) menjadi pejuang bagi nilai-nilai

yang direfleksikannya.

Kemudian gaya belajar yang digunakan dalam kelas IIIB adalah

teacher centered, dimana gaya belajar ini tidak sesuai dengan dinamika

pembinaan belajar siswa dalam PPR. Dalam PPR, guru hanya sebagai

fasilitator yang memfasilitasi siswa untuk memahami konteks pembelajaran,

selebihnya siswa sendirilah yang melakukan refleksi/hasil, membangun niat

dan bertindak sesuai dengan temuan belajar yang didapat dari pengalaman.

4.1.2 Hasil Wawancara dan Pembahasan

Wawancara yang dilakukan pada guru kelas IIIB SDK Kanisius

Kalasan adalah adalah wawancara tertstruktur. Kegiatan wawancara ini,

dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kebutuhan peserta didik. Adapun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

66

7 garis besar pedoman wawancara tersebut; meliputi academic background,

social and economic background, kebiasaan ketika mengikuti pembelajaran

IPA, kebiasaan ketika piket sekolah, kebiasaan ketika membuang sampah,

kurikulum yang digunakan, serta misi dan visi sekolah. Wawancara dilakukan

dengan bertatap muka secara langsung dengan narasumber di dalam ruang

kelas IIIB saat jam istirahat berlangsung. Berikut merupakan hasil dari garis

besar wawancara yang telah dilakukan.

Pertama, academic background (terkait Nilai Ketuntasan Minimal

(KKM) pembelajaran IPA. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan

guru kelas, Nilai Ketuntasan Minimal (KKM), siswa dalam pembelajaran IPA

terbilang cukup sangat bagus. Rata-rata nilai yang diperoleh siswa banyak yang

di atas batas KKM.

Kedua, social and economic background (terkait pekerjaan orangtua,

letak tempat tinggal, kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik ketika didalam

kelas). Secara garis besar, orang tua siswa bekerja dibidang swasta. Letak

tempat mereka secara garis besar tinggal di perkotaan dan tinggal daerah

perumahan (menengah ke atas). Namun adapula yang tinggal di daerah

pedesaan (menengah ke bawah).

Ketiga, kebiasaan ketika mengikuti pembelajaran IPA. Ketika

pembelajaran IPA berlangsung, siswa memberikan respon dan menanggapi

pertanyaan guru .

Keempat, kebiasaan ketika piket sekolah. Sebagian besar dari siswa

kelas IIIB cukup patuh dalam melaksanakan piket harian, yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

67

setiap sepulang sekolah. Kebiasaan baik yang dilakukan siswa kelas IIIB

tersebut, membuat kebanggaan tersendiri bagi guru kelasnya, karena

mendapati para siswanya patuh dalam menaati peraturan kelas. Guru kelas juga

memaparkan bahwa peran siswa kelas IIIB dalam melestarikan lingkungan

sekitar kelas, sudah cukup bagus. Hal ini terbukti dari keaktifan dan peran serta

para siswa dalam melestarikan tanaman di lingkungan halaman kelas.

Kelima, kebiasaan ketika membuang sampah. Kebiasaan membuang

sampah pada tempatnya terkadang masih dihiraukan oleh para siswa kelas IIIB.

Terlebih membuang sampah berdasarkan jenisnya. Namun disisi lain, para

siswa sebenarnya sudah cukup tahu macam-macam sampah berdasarkan

jenisnya, misal sampah plastik bekas snack jajan dibuang ditempat sampah

yang bertuliskan “Non Organik” karena marupakan sampah yang berasal dari

sisa manusia yang sulit untuk diurai oleh bakteri sehingga membutuhkan waktu

yang cukup lama. Berdasarkan pemaparan guru kelas, tindakan siswa yang

masih enggan membuang sampah bersadarkan jenisnya, dikarenakan siswa

belum tahu secara nyata dampak besar yang akan ditimbulkan dari

pembuangan sisa sampah plastik bagi kesehatan lingkungan sekitar di masa

mendatang.

Keenam, kurikulum yang digunakan. Kurikulum yang digunakan

adalah KTSP.

Ketujuh, visi dan misi sekolah. Visi dari SD Kanisius Kalasan adalah

Menjadi pendidik anak Indonesia agar cerdas, berkarakter, peduli terhadap

sesama dan lingkungan. Sedangkan, yang menjadi Misi dari SD Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

68

Kalsan adalah Menyelenggarakan pendidikan sekolah dasar dan menengah

yang berkualitas berlandasakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

mengoptimalkan sumber daya bersama mitra strategis.

Berdasarkan ketujuh garis besar wawancara yang telah dilakukan oleh

peneliti, peneliti akan mengembangkan modul pembelajaran IPA berbasis

pendidikan PPR guna menumbuhkan pengetahuan, kesadaran dan kepedulian

lingkungan terhadap bahaya sampah plastik pada siswa kelas IIIB di SD

Kanisius Kalasan Yogyakarta

4.2 Prosedur Pengembangan Modul

4.2.1 Desain Modul dan Pembahasan

Peneliti telah melakukan beberapa langkah dalam penyusunan modul

diantaranya adalah menganalisis kebutuhan dengan melakukan observasi,

dokumentasi dan wawancara. Langkah selanjutnya yang peneliti lakukan

adalah menganalisis data yang sudah diperoleh dan hasilkan digunakan dalam

menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Berdasarkan analisis yang dilakukan, peneliti memilih SK 6. Memahami

kenampakan permukaan umi, cuaca dan pengaruh bagi manusia serta

hubungan dengan manusia memelihara dan melestrikan alam dan KD 6.4

Mengidentifikasi cara manusia memelihara dan melestarikan alam di

lingkungan sekitar. Setelah menentukan SK dan KD yang sesuai, peneliti

menyusun sebuah silabus, dan juga menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH). RPPTH tersebut digunakan peneliti

sebagai dasar acuan dalam pembuatan modul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

69

Penyusunan modul pembelajaran IPA “Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk

Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok” diedit dan dikerjakan menggunakan

software Microsoft Office 2013. Adapun komponen-komponen yang terdapat

dalam penyusunan modul sebagai berikut: 1) sampul modul, 2) prakata, 3)

daftar isi, 4) standar kompetensi (SK), indikator, dan kompetensi dasar (KD),

5) tujuan pembelajaran, 6) isi, 7) refleksi.

1. Sampul Modul

Sampul modul bergambarkan 2 anak-anak, yakni laki-laki dan perempuan yang

mengenakan baju berwarna biru dan orange dengan memegang bungkus plastik

hijau dengan lambang “daur ulang” dan pada bagian tengah sampul terdapat

tulisan, yang merupakan judul dari modul pembelajaran yakni “Peduli

Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok” dan

pada bagian atas modul terdapat tulisan yang berguna menerangkan maksud

tujuan buku yakni “Modul Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas

III Semester 2.

Gambar 4.1 Sampul Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

70

2. Prakata

Pada bagian prakata berisikan maksud, tujuan, harapan dan ucapan terima

kasih mengenai modul pembelajaran IPA.

Gambar 4.2 Halaman Prakata

3. Daftar Isi

Daftar isi dibuat oleh peneliti, dibuat guna memudahkan siswa, guru dan

pengguna modul pembelajar lainnya untuk mencari halaman dan bagian-

bagian tertentu secara cepat.

Gambar 4.3 Halaman Daftar Isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

71

4. Standar Kompetensi (SK), Indikator, dan Kompetensi Dasar (KD)

Pada halaman ini berisikan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar

(KD) yang digunakan dan telah dijabarkan dalam beberapa indikator.

Gambar 4.4 Halaman SK, KD dan Indikator

5. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran dalam modul ini berguna untuk memudahkan guru, siswa

dan pengguna modul pembelajar lainnya mengetahui tujuan dari belajar

menggunakan modul “Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang

Lebih Baik di Hari Esok”. Lihat gambar 4.5

Gambar 4.5 Halaman Tujuan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

72

6. Isi

Isi merupakan materi keseluruhan yang terdapat didalam modul. Dalam

isi modul terdapat pula gambar-gambar, istilah-istilah (kata kunci),

pemahaman konsep (aku perlu mengetahui), tugas individu (uji kemampuan)

dan terdapat pula tugas kelompok. Isi materi yang digunakan dalam modul

pembelajaran ini adalah pelestarian lingkungan sekitar dan pemanfaatn limbah

plastik. Lihat gambar 4.6

Gambar 4.6 Halaman Materi

7. Refleksi

Refleksi merupakan bagian terakhir dalam modul. Refleksi ini

bertujuan agar siswa mampu mengingat kembali, mendalami dan menentukan

tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menjaga lingkungan sekitar

berdasarkan modul yang telah dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

73

Gambar 4.7 Halaman Refleksi

4.2.2 Prosedur Pengembangan Modul dan Pembahasan

Modul pembelajaran IPA yang dikembangkan oleh peneliti dalam

penelitian ini juga didesain, dimodifikasi serta disesuaikan dengan enam belas

prinsip pengembangan modul oleh Tomlinson. Namun, dari enambelas prinsip

milik Tomlinson tersebut, peneliti hanya menggunakan sembilan prinsip, yang

didasarkan pada kebutuhan peneliti sendiri.

Prinsip pertama, materi-materi harus membuat pengaruh. Materi

digunakan dalam modul pembelajaran dibuat untuk mengasah dan

menumbuhkan rasa ingin tahu, sehingga memberikan pengaruh yang kuat

terhadap pola pikir siswa. Dalam pembuatan modul ini dibuktikan dengan pada

kegiatan mengamati gambar. Pada halaman tersebut, siswa diminta untuk

mengamati, mendiskusikannya dengan teman sebangku, lalu menuliskannya

pada kolom yang telah tersedia. Lihat Gambar 4.8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

74

Gambar 4.8 Hasil Pekerjaan Siswa

Prinsip kedua, materi-materi yang diberikan harus membantu siswa merasa

nyaman dan mudah dipelajari. Materi yang dikembangkan dalam modul

pembelajaran harus mampu membuat siswa merasa nyaman. Rasa nyaman

dalam belajar membantu dan memudahkan penyerapan materi tanpa

menimbulkan beban ketika belajar.

Prinsip ketiga, materi-materi harus membantu siswa untuk mengembangkan

rasa percaya diri. Dalam modul pembelajaran, terdapat kegiatan yang dapat

melibatkan siswa didalam berbagai aktivitas. Aktivitas tersebut dilakukan

secara individu maupun aktivitas yang dilakukan didalam kelompok. Dalam

aktivitas-aktivitas tersebut diharapkan siswa mampu mengembangkan rasa

percaya dirinya, misalnya seperti berani mengutarakan pendapat didalam

kelompok, berani bertanya dengan teman atau guru apabila mengalami

kesulitan dalan memahami materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

75

Gambar 4.9 Kegiatan Berdiskusi

Gambar 5.0 Panduan Kegiatan Kelompok dan Diskusi

Prinsip keempat, pembelajaran yang diajarkan harus dirasakan oleh siswa

secara relevan dan berguna. Materi yang diajarkan oleh guru/fasilitator

sekiranya mempunyai koneksi sehingga guru/fasilitator mampu

mengkaitkannya/ menghubungankan dengan kondisi dan situasi saat ini

terjadi. Lihat Gambar 5.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

76

Gambar 5.1 Konten Modul

Prinsip kelima, materi harus menyediakan siswa kesempatan untuk

menggunakan bahasa sebagai tujuan komunikasi. Komunikasi antara siswa

dengan guru/fasilitator diharapkan sebagai jembatan dan interkasi edukasi,

dimana adanya penyampaian dan pertukaran pesan pembelajaran yang dapat

menghubungkan dimensi guru/fasilitator dengan dimensi siswa maupun dari

dimensi siswa dengan dimensi guru/fasilitator. Sehingga bahasa dalam

pembelajaran, dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

77

Gambar 5.2 Siswa mengajukan pertanyaan dan menjawab

Prinsip keenam, materi-materi harus dipertimbangkan bahwa setiap

siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Dalam hal ini modul

pembelajaran IPA didesain dengan warna-warna yang beragam. Materi yang

terdapat dalam modul sudah dikemas dan disesuaikan dengan kondisi siswa

kelas IIIB Kanisius Kalasan Yogyakarta, dan merubah gaya belajar siswa

dimana guru tidak hanya monoton berbicara didepan kelas. Sehingga

pembelajaran tidaklah membosankan dan siswa merasa nyaman dan

bersemangat saat pembelajaran berlangsung.

Prinsip ketujuh, materi-materi pembelajaran harus memaksimalkan

potensi belajar dan mengembangkan intelektual, estetika dan emosi yang

melibatkan aktivitas otak kiri dan otak kanan. Pada modul pembelajaran IPA,

kegiatan pembelajaran dilengkapi dengan menganalisis gambar, menjodohkan

gambar, melakukan pengamatan didalam kelas, membandingkan kondisi

lingkungan jaman dulu dengan lingkungan sekarang.

Prinsip kedelapan, materi yang diberikan tidak boleh bergantung

pada latihan yang terkontrol. Pada modul pembelajaran IPA, kegiatan tidak

hanya dipusatkan pada latihan dengan mengerjakan soal, melainkan siswa juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

78

melakukan aktivitas prakarya memanfaatkan limbah plastik bekas. Prinsip

kedelapan ini juga masih ada keterkaitannya dengan prinsip ketujuh.

Gambar 5.3 Pemanfaatan kain yang sudah tidak terpakai.

Gambar 5.4 Pemanfaatan plastik bekas snack makanan

Prinsip kesembilan, materi-materi harus menyediakan kesempatan

umpan balik hasil. Modul pembelajaran IPA dilengkapi dengan soal latihan,

refleksi dan aksi. Dalam kegiatan refleksi, siswa diminta untuk menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

79

beberapa soal, guna menelisik kembali tindakan-tindakan nyata sikap peduli

lingkungan yang harus selalu dipertahankan.

4.3 Data Hasil Validasi Modul

Pengujian modul pebelajaran IPA “Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk

Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok” dilakukan oleh dua penguji, yaitu

dosen Ahli IPA dan guru. Pengujian tersebut diakukan tanggal 8 Desember

2016 dan 14 Januari 2017. Adapun aspek-aspek yang dinilai sebagai muatan

dalam modul mulai dari perumusan indikator, urain tujuan pembelelajaran

yang akan dicapai peserta didik, kesesuaian perumusan tujuan pembelajaran.

Hasil penilaian oleh kedua ahli dapat dilihat pada bagian lampiran. Berikut ini

sajian tabel rekapitulasi skor penilaian instrumen modul yang dilakukan oleh

validator.

Tabel 3.7 Rekapitulasi Instrumen Modul oleh Validator

Nomor Item

Skor Item

dari Ahli

IPA

Skor Item

dari Guru

1 4 4

2 4 4

3 4 3

4 4 3

5 4 4

6 4 4

7 4 3

8 3 4

9 3 4

10 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

80

Nomor Item

Skor Item

dari Ahli

IPA

Skor Item

dari Guru

11 3 4

12 3 4

13 3 4

14 4 3

15 4 3

Rata-rata

skor 3,6 3,6

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =3,6+3,6

2 = 3,6

Berdasarkan tabel diatas, nilai validasi modul yang diperoleh dari

ahli IPA mendapat skor 3,6, dan nilai yang diperoleh dari guru mendapat skor

3,6. Kedua nilai tersebut kemudian dirata-rata, dan hasilnya adalah 3,6.

Berdasarkan tabel dihalaman , instrumen ini berada kategori klasifikasi (SB)

“Sangat Baik”. Oleh karena itu , modul ini sudah baik/sudah layak digunakan

untuk uji lapangan.

4.4 Data Hasil Validasi Kualitas Modul oleh Siswa

Pembagian kuesioner validasi modul kepada seluruh siswa kelas IIIB

dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai. Berikut ini adalah rekapitulasi

penilaian siswa terhadap kualitas modul

Tabel 3.8 Rekalpitulasi Instrumen Modul oleh Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

81

Siswa Penilaian

Modul Kriteria

1 3,2 Baik

2 3,1 Baik

3 3,3 Sangat Baik

4 4 Sangat Baik

5 3 Sangat Baik

6 2,6 Baik

7 4 Sangat Baik

8 3,4 Sangat Baik

9 3,1 Sangat Baik

10 2,8 Baik

11 2,7 Baik

12 3,4 Sangat Baik

13 3,4 Sangat Baik

14 2,8 Baik

15 3,5 Sangat Baik

16 3,4 Sangat Baik

17 3,3 Sangat Baik

18 3,3 Sangat Baik

19 3,7 Sangat Baik

20 3,2 Baik

21 3,4 Sangat Baik

22 3,6 Sangat Baik

23 3,3 Sangat Baik

24 3,5 Sangat Baik

25 3,5 Sangat Baik

26 3,2 Baik

27 3,5 Sangat Baik

28 3,1 Sangat Baik

29 3,5 Sangat Baik

30 3,5 Sangat Baik

Rata-

rata 3,31 Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

82

Berdasarkan tabel diatas, rerata skor yang diperoleh adalah berjumlah 3,31.

Berdasarkan tabel dihalaman , instrumen ini berada kategori klasifikasi (SB)

“Sangat Baik”. Oleh karena itu, modul ini sudah baik/sudah layak digunakan

untuk uji lapangan.

4.5 Revisi Modul

Setelah melakukan validasi kepada kedua ahli yakni ahli IPA dan guru. Kedua

ahli tersebut telah memberikan komentar terhadap modul yang telah disusun

oleh peneliti. Komentar tersebut dijadikan kajian bagi peneliti untuk

memperbaiki modul pembeajaran IPA. Pada tabel dibawah ini, merupakan

komentar kedua ahli dan keputusan peneliti dalam menanggapi komentar

tersebut

Tabel 3.9 Komentar

Penilai Komentar Keputusan

Ahli IPA Aktivitas 3R bisa

dibuat lebih

bervariasi:

pemanfaatan plastik

bekas, pembuatan

biopori, pembuatan

pupuk kompos

Peneliti

menambahkan

variasi, dengan

menambahkan

aktivitas

pemanfaatan plastik

bekas.

Materi tentang

bahaya sampah

perlu ditambah dan

diperbaiki

Peneliti

menambahkan

materi bahaya

sampah, beserta

gambar-gabar

konkrit dan

menyempurnakannya

kembali

Untuk penguatan

compasion aktivitas

Peneliti

menambahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

83

Penilai Komentar Keputusan

3R bisa dibuat

bervariasi.

aktvitas 3R agar

lebih bervariasi, dan

disesuaikan dengan

kondisi sekolah dan

lingkungan kelas.

Guru Penulisan kata

dalam kalimat,

masih ada yang

mengalami salah

ketik.

Peneliti mengkoreksi

setiap kata dalam

modul, dan

membenarkan

apabila mengalami

kesalahan dalam

mengetik.

4.6 Implementasi

Implementasi modul pembelajaran IPA “Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk

Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok” dilakukan pada tanggal 14 Februari

sampai dengan 15 Februari 2017. Implementasi modul dilakukan pada seluruh

siswa kelas IIIB SD Kanisius Kalasan Yogyakarta yang berjumlah 30 anak.

Implementasi dilakukan selama 2 hari, dimana hari pertama digunakan untuk

kegiatan pembelajaran dengan menggunakan modul, dan dihari kedua

digunakan untuk melakukan kegiatan pengolahan sampah plastik. Kemudian

setelah selesai melakukan implementasi dihari ketiga, peneliti membagikan

kuesioner validasi siswa untuk penilaian kualitas modul

4.7 Evaluasi

Pada prosedur pengembangan, langkah terakhir adalah evaluasi.

Evaluasi dilakukan pada kuesioner dan observasi. Evaluasi kuesioner yakni

hasil validasi modul yang dilakukan oleh siswa ketika penerapan modul

pembelajaran IPA. Pengisian kuesioner validasi modul oleh siswa dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

84

ketika penerapan modul pembelajaran IPA, telah selesai (diakhir

pembelajaran).. Hasil dari validasi modul yang dilakukan oleh siswa,

digunakan sebagai penilaian terhadap kualitas modul. Sedangkan kegiatan

evaluasi observasi dilakukan dengan pengamatan ketika penerapan modul

pembelajaran, guna untuk mengetahui dampak siswa belajar menggunakan

modul. Berdasarkan data hasil pembagian kuesioner validasi modul yang

dilakukan oleh siswa, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 3,31 dimana nilai

tersebut termasuk dalam kategori “Sangat Baik” (SB), sehingga kualitas modul

yang dikembangkan peneliti sudah layak untuk digunakan. Sedangkan

berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, dampak penggunaan

modul IPA berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), yakni mampu

membuat siswa lebih percaya diri dalam berpendapat dan dalam menuangkan

ide maupun gagasan-gagasan terkait kepedulian lingkungan. Hal ini terlihat

ketika siswa mencermati gambar yang terdapat dalam modul, mengerjakan soal

diskusi, melakukan tanya jawab dengan teman sebangku maupun dengan guru,

terlebih pada saat kegiatan aksi 3R mereka cenderung antusias, aktif dan mau

terlibat dalam kegiatan.

Melalui penilaian produk yang dilakukan oleh ahli dan siswa, serta

implementasi yang telah dilaksanakan, peneliti memperoleh masukan terhadap

kualitas modul IPA “Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih

Baik di Hari Esok”. Masukan yang telah diberikan membantu peneliti

mengetahui kelebihan dan kelemahan produk yang peneliti kembangkan.

Kelebihan dari modul pembelajaran IPA“Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk

Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok”; modul dikembangkan dan disusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

85

sesuai dengan kebutuhan siswa, dikembangkan dengan menggunakan

pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yang memuat nilai 3C

(Competence, Conscience, dan Compassion) sehingga siswa mampu

memecahkan soal atau masalah, siswa mampu menumbuhkan rasa kepedulian,

mengasah kepekaan dan hati nurani, dan mampu menumbuhkah sikap jujur,

berani, disiplin dan bertanggungjawab, selain itu modul dikembangkan mampu

membantu siswa mengetahui contoh kegiatan atau aksi sederhana yang dapat

dilakukan untuk mengurangi pemakaian sampah, terlebih sampah plastik.

Adapun kekurangan kelemahan dari modul yang telah dikembangkan, ketika

pelaksanaan implementasi. Peneliti menemukan beberapa kekurangan, seperti

penulisan huruf pada modul yang terbalik-balik dan kurang, penempatan tanda

baca yang keliru, hasil gambar yang disajikan pada modul, membuat siswa

susah mengidentifikasi dikarenakan kualitas hasil mesin print out yang kurang

jelas.

4.8 Pembahasan

Produk yang dikembangkan peneliti berupa pengembangan modul

pembelajaran IPA berbasis PPR (Paradigma Pedagogi Reflektif) guna

menumbuhkan pengetahuan, kesadaran, serta kepedulian lingkungan terhadap

bahaya sampah plastik pada siswa kelas IIIB SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Wahmuji, 2008), modul diartikan

sebagai suatu standar atau satuan pengukur kegiatan program belajar mengajar

yang dapat dipelajari oleh murid dengan bantuan yang minimal dari guru

pembimbing, meliputi perencaanaan tujuan yang akan dicapai secara jelas,

penyediaan materi pelajaran, alat yang dibutuhkan, serta alat penilai, mengukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

86

keberhasilan murid dalam penyelesaian pembelajaran. Modul pembelajaran

IPA yang berjudul “Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih

Baik di Hari Esok” bertujuan untuk menanamkan pengetahuan, kesadaran,

kepedulian lingkungan terhadap bahaya sampah plastik. Wibowo (dalam

Kurniawan, 2013) berpendapat peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan

yang selalau berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya

dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang

tejadi. Kesadaran adalah kesiagaan (awareness) individu terhadap peristiwa-

peristiwa kognitif, memori, pikiran, perasaan, dan sensasi-sensasi fisik (Solso,

2008) sedangkan pengetahuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) (Wahmuji, 2008) adalah segala sesuatu yang diketahui/kepandaian.

Modul pembelajaran IPA “Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk

Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok” yang dikembangkan oleh peneliti

mendapat tanggapan yang baik dari validator ahli, validator guru kelas dan juga

siswa kelas IIIB SD Kanisius Kalasan. Hasil validasi yang dilakukan oleh

validator ahli dan validator guru kelas terhadap modul pembelajaran IPA

“Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok”

memperoleh skor rata-rata 3,6. Sehingga kualitas produk yang dikembangkan

peneliti, berdasar pada skala Linkert (dalam Widoyoko, 2014) berada pada

kategorikan/klasifikasi (SB) “Sangat Baik”. Oleh sebab itu, modul

pembelajaran IPA “Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih

Baik di Hari Esok” sudah layak digunakan untuk uji lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

87

4.8.1. Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis PPR

(Paradigma Pedagogi Reflektif).

Modul pembelajaran IPA ini dibasiskan dengan pendekatan

Paradigma Pedagogi Reflektif atau yang biasa disingkat dengan sebutan PPR.

Paradigma Pedagogi Reflektif atau PPR adalah suatu paradigma pendidikan

yang sudah sejak lama dilakukan dalam pendidikan Jesuit, yaitu sejak tahun

1586 (Suparno, 2015). Paradigma Pedagogi Reflektif merupakan pola pikir

dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani. (Tim

Redaksi Kanisius, 2010). Secara garis besar, terdapat 5 dinamika atau

pembinaan siswa yang menjadi kata kunci utama/tata cara dalam pelaksanaan

pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif, yaitu: konteks, pengalaman,

refleksi, aksi dan evaluasi. Adapun bagian-bagian dalam modul pembelajaran

IPA “Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari

Esok” yang telah memuat kelima tata cara pelaksaan PPR seperti, konteksnya

berupa kepedulian terhadap lingkungan sekitar terhadap bahaya sampah

plastik. Melalui konteks tersebut, peneliti menentukan aksi berupa pengolahan

limbah sampah plastik sederhana, sehingga menjadi barang baru dan berguna.

Melalui aksi yang telah dilakukan tersebut, secara tidak langsung telah

memberikan suatu pengalaman yang sungguh dilakukan, terjadi, dan dialami

kepada siswa.. Setelah selesai melakukan aksi, siswa diminta untuk

mengerjakan/mengisi refleksi yang terdapat pada halaman terakhir dalam

modul pembelajaran tersebut. Pertanyaan pada lembar refleksi tersebut,

berguna untuk menggali makna dan nilai-nilai yang terkandung, setelah

melakukan kegiatan aksi dan makna yang terkandung, setelah belajar dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

88

menggunakan modul tersebut.. Lalu yang terakhir, peneliti melakukan evalusi

keseluruhan. Evauasi dilakukan guna melihat proses PPR ini terjadi dan

berkembang. Evaluasi diberikan dengan memberikan 5 pertanyaan kepada

siswa. 5 pertanyaan tersebut, berisikan jawaban terkait materi pembelajaran

yang telah dipelajari.

4.8.2. Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Dikembangkan

Berdasar 5 Langkah dan 10 Prinsip Menurut Tomlinson

Modul pembelajaran IPA yang berjudul “Peduli Lingkungan Hari

Ini, untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok” berlandasakan 5 langkah

dan 10 prinsip menurut Tomlinson (dalam Harsono, 2007)

Pengembangan modul pembelaran IPA yang berjudul “Peduli

Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok” telah

memalui 5 langkah kegiatan, yakni: analisis kebutuhan, desain, revisi

implemtasi dan evaluasi. Kegiatan observasi dan wawancara menjadi langkah

pertama yang dilakukan peneliti. Hasil pengobservasian sikap serta perilaku

siswa terhadap kepedulian lingkungan dan hasil wawancara siswa mengenai

student background dijadikan pedoman dan latar belakang peneliti,

mengembangkan modul pembelajaran tersebut. Adapun perangkat

pembelajaran yang diususun, berupa Silabus, RPP dan Modul Pembelajaran

IPA yang berjudul “Peduli Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih

Baik di Hari Esok” dengan menggunakan PPR, sebagai basis dalam penyususn

modul tersebut. Modul dan perangkat pembelajaran telah melalui tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

89

validasi. Validasi tersebut dilakukan oleh 2 ahli, yakni ahli IPA dan guru kelas.

Berdasarkan hasil validasi 2 Ahli tersebut, telah dinyatakan sudah layak untuk

diemplentasikan. Sedangkan hasil kualitas modul, yang memalui tahapan

validasi siswa juga sudah dinyatakan sudah layak untuk digunakan dalam

pembelajaran.

Modul pembelajaran IPA yang berjudul “Peduli Lingkungan Hari

Ini, untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok” telah disusun dengan

memenuhi 9 prinsip pengembangan bahan pembelajaran menurut Tomlinson

(dalam Harsono, 2007) Modul pembelajaran IPA “Peduli Lingkungan Hari Ini,

untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok” telah memuat materi-materi

yang dapat mempengaruhi pola belajar dan pola berpikir yang terdapat dalam

diri siswa. Siswa mampu membentuk pondasi pikirannya, sehingga siswa

mampu menemukan dan memaknai sendiri, materi yang dipelajarinya. Materi-

materinya pun telah didesain dan dikemas sedemikan rupa, dengan

menyesuaiakan karakteristik belajar siswa, sehingga menimbulkan rasa

nyaman ketika mempelajarinya. Rasa nyaman yang timbul tersebut, memupuk

rasa percaya diri siswa dalam melakukan rangkain kegiatan individu maupun

kegiatan dalam kelompok yang terdapat modul pembelajaran tersebut. Selain

itu, pemberian materi pembelajaran relevan dengan mengkaitkan materi

dengan situasi yang berlangsung saat ini, mampu menambahkan pengetahuan

dan pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Adapun dalam penyampaian

materi menggunakan penyampaian komunikasi bahasa baik dari guru kepada

siswanya, sehingga mampu membantu siswa dalam penyerapan materi

pembelajaran. Segala bentuk penyampaian materi telah memaksimalkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

90

potensi siswa, dengan melibatkan aktivitas otak kanan dan otak kiri siswa.

Dalam penyampaian materi, telah disusun dengan aktvitas belajar yang

menarik. Adanya pemberian umpan balik hasil berupa soal latihan dan refleksi,

memudahkan guru mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa damalam

memahami materi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

91

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.1.1. Proses pengembangan modul pembelajaran IPA “IPA Peduli

Lingkungan Hari Ini, untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari

Esok” berbasis PPR guna menumbuhkan pengetahuan, kesadaran

serta kepedulian lingkungan terhadap bahaya sampah plastik pada

siswa kelas IIIB SD Kanisius Kalasan Yogyakarta dilakukan

berdasarkan 5 langkah pengembangan materi menurut Tomlinson

(dalam Harsono, 2007) yaitu dengan 1) analisis kebutuhan siswa

melalui kegiatan observasi dan wawancara, bersama siswa dan guru

kelas IIIB, 2) mendesain materi berdasarkan prinsip Tomlinson,

yang sesuai dengan karakteristik siswa, 3) melakukan tahapan revisi

melalui pemvalidasian melalui validator ahli IPA dan validator guru

kelas, 4) mengimplemntasian modul pembelajaran dan 5) evaluasi

berdasarkan kueisoner kualitas modul pembelajaran IPA dan hasil

observasi siswa yang dilakukan pada saat pengimplementasian

berlangsung.

5.1.2. Kualitas modul pembelajaran IPA “IPA Peduli Lingkungan Hari Ini,

untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok” berbasis PPR guna

menumbuhkan pengetahuan, kesadaran serta kepedulian lingkungan

terhadap bahaya sampah plastik pada siswa kelas IIIB SD Kanisius

Kalasan Yogyakarta, berdasarkan validasi yang dilakukan ahli IPA

dan guru kelas mendapat skor rata-rata yakni 3,6 yang kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

92

disesuaikan dengan kriteria skor skala empat dalam Likert (dalam

Widoyoko, 2014) termasuk dalam kategori “Sangat Baik” (SB).

Hasil kualitas modul ini digunakan untuk merevisi ulang modul

pembelajaran sebelum diimplementasikan. Adapun hasil dari

kualitas modul pembelajaran IPA “IPA Peduli Lingkungan Hari Ini,

untuk Kehidupan yang Lebih Baik di Hari Esok” yang telah

melakukan tahapan implementasi, dan divalidasikan oleh siswa

sebanyak 30 orang mendapat skor perolehan 3,31 sehingga berada

dalam kategori “Sangat Baik” (SB).

5.2. Keterbatasan

1. Pengimplementasian materi yang dilakukan peneliti, terpotong oleh

jam istirahat.

5.3. Saran

1. Pemilihian waktu yang tepat dan sesuai, sehingga pengimplementasian

materi tidak terpotong jam istirahat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

93

Daftar Pustaka

Ambarwati, S. D. (2017). Pengembangan modul pembelajaran kelas III eksistensial

sekolah dasar berbasis pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap

peduli lingkungan. Skripsi S-1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Daryanto. (2013). Menyusun modul bahan ajar untuk persiapan guru dalam

mengajar. Yogyakarta: Gava Media

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Fowler, H. W. And Fowler, F. G. (1951). The concise oxford dictionary of current

english. London: Oxford University Press.

Halawa, R. (2016). Pengembangan modul tanaman obat untuk pendidikan

konservasi lingkungan di kelas V SDN NO075046 lolofitu kabupaten nias.

Skripsi S-1. Yogyakarta Universtitas Sanata Dharma

Harjanto, D. A. (2017). Pengembangan modul pembelajaran IPA berbasis

pendidikan emansipatoris untuk menanamkan sikap peduli lingkungan pada

Siswa kelas IIIB di SDN perumnas condongcatur. Skripsi S-1. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

Harsono, Y. M. (2007). Developing learning materials for specific pupose. TEFLIN

Journal. 18 (2), 169-179

Kurniawati, T.D. (2016). Pengembangan modul pratikum IPA sebagai suplemen

kurikulum 2013 untuk mendorong siswa kelas IV berpikir kritis. Skripsi S-

1. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Marbun, Frans. Harimau sumatera semakin punah. Sindonews, 19 November 2015

Moleong, L. J. (2015). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

94

Muslich, M. (2007). KTSP pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual

panduan bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas. Jakarta: PT Bumi

Aksara

Muslich, M. (2007). KTSP dasar pemahaman dan pengembangan pedoman bagi

pengelola lembaga pendidikan, pengawas sekolah, kepala sekolah, komite

sekolah, dewan sekolah, dan guru. Jakarta: PT Bumi Aksara

Paus Fransiskus. (2015). Ensiklik Laudoto Si’, tentang perawatan rumah kita

bersama. Penerjemah: Martin Harun, Jakarta: Obor

Putra, N. (2015). Research & Development: Penelitian dan pengembangan, suatu

pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Republik Indonesia. (2009). Undang-undang nomor 32 tahun 2009 pasal 1 Tentang

Perlindungan dan Pengolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Seretariat

Negara

Ridho, R. (2015). 78 pabrik di Banten ancam kesehatan warga. Sindonews, 25

Maret 2015

Samatowa, Usman. (2016). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta: PT Indeks.

Sejati, K. (2013). Pengolahan sampah terpadu. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Solso. (2008). Psikologi kognitif. Jakarta: Erlangga.

Subagya. (2010). Pardigma pedagogi reflektif: mendampingi peserta didik menjadi

cerdas dan berkarakter. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Sulistyo dan Basuki. (2006). Metode penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra

dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

95

Suparno, P. (2015). Pembelajaran di perguruan tinggi bergaya paradigma

pedagogi reflektif. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Suprijono, A. (2016). Model-Model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta:

Pustaka Belajar

TIM PPR SD Kelompok Kanisius. (2010). Paradigma pedagogi reflektif.

Yogyakarta: Kanisius

Wahmuji. (2008). kamus besar bahasa indonesia (KBBI) pusat bahasa edisi

keempat.. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Widoyoko, E. P. (2015). Teknik penyusunan instrumen Penelitian. Yogykarta:

Pustaka Pelajar

Winarti, E dan Anggadewi, B. E. T. (2015). Manusia pembelajar di dunia tarik

ulur: pedagogi ignasian sebagai pendidikan emansipatoris. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

Yusuf, M. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan.

Jakarta: Prenada Media Group

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

96

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

97

S I L A B U S

Nama Sekolah : SD Kanisius Kalasan

Kelas : III B

Semester : II

Mata Pelajaran : IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam)

Kurikulum : KTSP

Standar Kompetensi : 6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruh bagi manusia serta hubungan dengan cara

manusia memelihara dan melestarikan alam.

Kompetensi Dasar : 6.4 Mengidentifikasi cara manusia memelihara dan melestarikan alam di lingkungan sekitar

Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Sumber Beajar

Alokasi

Waktu

Melestarikan

lingkungan

sekitar dengan

pemanfaatan

limbah plastik

1. Siswa menonton video yang

telah disiapkan guru.

2. Setelah menonton video,

guru dan siswa melakukan

1. Competence/

Kompetensi/Kognitif

a. Mengidentifikasi

kegiatan manusia

yang dapat

1. Jenis

a) Tes

b) Non Tes

c) Non Tes

2. Teknik

1. Departemen

Pendidikan

Nasional. 2006.

Standar Isi

Kompetensi

2 X 40

Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

98

tanya jawab terkait video

yang telah ditonton

a. “Menurut kalian,

perubahan apa saja

yang terjadi pada

jaman dahulu

sampai jaman

sekarang

berdasarkan video

tersebut?”

b. “Apa yang terjadi

ketika manusia

membuang sampah

di sungai?”

3. Siswa mendengarkan

instruksi guru mengenai

pengerjaan tugas individu

mempengaruhi

keseimbangan

alam.

b. Menjelaskan

dampak kegiatan

manusia terhadap

lingkungan

sekitar.

c. Mengemukakan

cara manusia

memelihara dan

melestarikan

lingkungan alam

di lingkungan

sekitar.

2. Conscience/Suara

Hati/Afektif

a. Menunjukkan

sikap tanggung

a) Tes

Tertulis

b) Unjuk

Kerja

c) Observasi

3. Instrumen

Penilaian

a) Tugas,

Rubrik

Penilaian

b) Lembar

Observasi,

Rubrik

Penilaian

c) Lembar

Observasi,

Rubrik

Penilaian

Dasar Mata

Pelajaran

Bahasa

Indonesia

SD/MI.

Jakarta: BSNP

2. Departemen

Pendidikan

Nasional. 2006.

Standar Isi

Kompetensi

Dasar Mata

Pelajaran Ilmu

Pengetahuan

Alam SD/MI.

Jakarta: BSNP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

99

yang terdapat dalam LKS

(Lembar Kerja Siswa)

4. Guru memastikan semua

siswa memahami instruksi

yang diberikan, dengan

meminta 1-2 siswa

mengulang instruksi guru.

5. Siswa mengerjakan soal

yang ada pada Lembar Kerja

Siswa

6. Setelah siswa selesai

mengerjakan LKS, siswa

diminta mengeluarkan

bahan-bahan yang sudah

diminta untuk dibawa dari

rumah.

7. Siswa membuat kreasi

mengenai dompet mini daur

ulang “Aktifitas 3R –

jawab, jujur dan

teliti dalam

mengerjakan tugas

individu dan tugas

kelompok

3. Compassion/Bela

Rasa/Psikomotor

a) Mempresentasikan

hasil akftifitas

yang berbasis 3R

(Reuse, Reduce)

dengan

menggunakan

sampah plastik

bekas.

3. Haryanto.

2002. Sains

untuk SD/MI

Kelas III.

Jakarta:

Penerbit

Erlangga

4. W, Theresia

Kristi Panca.

2016.

Rangkuman

dan Pengayaan

Ilmu

Pengetahuan

Alam IPA

Kelas III SD

Semester 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

100

Dompet Miniku”, dengan

pengawasan guru.

8. Siswa dan guru berdiskusi

untuk menyimpulkan hasil

jawaban LKS dan pekerjaan

membuat kreasi membuat

dompet mini daur ulang

9. Guru memberi penguatan

kembali.

10. Siswa melakukan refleksi

atas pembelajaran hari ini

dengan bimbingan guru

secara lisan atas

pembelajaran hari ini,

bagaimana perasaan yang

dialami, serta mengingat

kembali materi serta

kegiatan apa saja yang telah

dilakukan mulai dari awal

Yogyakarta:

PT Kanisius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

101

pembelajaran hingga akhir.

(refleksi)

11. Siswa diminta untuk

mengerjakan tugas yang sudah

diberikan guru (tindak lanjut)

12. Siswa didorong untuk

merumuskan aksi penerapan

pengetahuan yang telah

diperoleh, yaitu apa yang akan

dilakukan setelah mendapat

pembelajaran hari ini. Melalui

kegiatan yang telah dilakukan,

diharapkan siswa-siswi tetap

menjalankan “diet plastik dan

pentingnya pengelompokkan

sampah berdasarkan jenisnya”

sebagai wujud nyata (aksi)

siswa dalam menyikapi

kerusakan alam yang terjadi

dilingkungan sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

102

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

HARIAN

(RPPTH)

Disusun oleh:

Skolastika Teri Hapsari

NIM : 131134010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

103

2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

(RPPTH)

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Kalasan

Kelas : III B

Semester : I

Mata Pelajaran : IPA dan Bahasa Indonesia

Pembelajaran ke- :

Alokasi Waktu : (2 x 35 menit)

A. Standar Kompetensi

1. IPA

6. Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruh bagi

manusia serta hubungan dengan cara manusia memelihara dan

melestarikan alam.

2. Bahasa Indonesia

3. Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif dan

membaca dongeng

B. Kompetensi Dasar

1. IPA

6.4 Mengidentifikasi cara manusia memelihara dan melestarikan alam

di lingkungan sekitar

2. Bahasa Indonesia

3.1 Membaca nyaring teks (20-25 kalimat) dengan lafa dan intonasi

yang tepat.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. IPA

a) Kognitif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

104

6.4.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhi keseimbangan alam.

6.4.2 Mendefinisikan dampak kegiatan manusia terhadap

lingkungan sekitar

6.4.3 Mengemukakan cara manusia memelihara dan

melestarikan lingkungan alam di lingkungan sekitar.

b) Afektif

6.4.4 Menunjukkan sikap tanggung jawab, jujur da teliti

dalam mengerjakan tugas individu dan tugas kelompok

c) Psikomotor

6.4.5 Mempresentasikan hasil akftifitas 3R (Reuse, Reduce

and Recycle) dengan menggunakan sampah plastik

bekas.

2. Bahasa Indonesia

a) Kognitif

3.1.1 Memahami teks bacaan sederhana.

b) Afektif

3.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab, jujur, dan teliti

dalam mengerjakan tugas individu

c) Psikomotor

3.1.3 Mempresentasikan isi bacaan sederhana yang telah

dibaca dengan bahasa

D. Tujuan Pembelajaran

1. IPA

6.4.1.1 Dengan menonton video, siswa dapat mengidentifikasi

kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan

alam dengan percaya diri.

6.4.2.1 Dengan membaca literatur, siswa dapat menjelaskan dampak

kegiatan manusia terhadap lingkungan sekitar dengan tepat.

6.4.3.1 Dengan berdiskusi dengan teman sebangku, siswa dapat

mengemukakan cara manusia memelihara dan melestarikan

lingkungan alam di lingkungan sekitar dengan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

105

6.4.4.1 Dengan kegiatan mandiri mengerjakan LKS, siswa dapat

menunjukkan sikap tanggung jawab, jujur da teliti dalam

mengerjakan tugas individu dengan benar.

6.4.5.1 Dengan melakukan kegiatan mandiri, siswa dapat

mempresentasikan hasil akftifitas 3R (Reuse, Reduce and

Recycle) dengan menggunakan sampah plastik bekas guna

membuat dompet mini dengan baik.

2. Bahasa Indonesia

3.1.1.1 Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu

memahami teks bacaan sederhana dengan baik.

3.1.2.1 Dengan kegiatan mandiri dan kegiatan kelompok, siswa

mampu menunjukkan sikap tanggung jawab, jujur, dan teliti

dalam mengerjakan tugas individu dengan benar.

3.1.3.1 Dengan kegiatan mandiri mengerjakan LKS (Lembar Kerja

Siswa), siswa mampu mempresentasikan isi bacaan sederhana

yang telah dibaca dengan bahasa sendiri dengan tepat.

E. Materi Ajar

1. IPA : Melestarikan lingkungan sekitar dengan

pemanfaatan limbah plastik

2. Bahasa Indonesia : Memahami dan Membaca Bacaan Sederhana

F. Pendekatan, Model dan Metode

1. Pendekatan : Paradigma Pedagodi Reflektif (PPR)

2. Model : Tematik Integratif

3. Metode : Diskusi, Ceramah, Tanya Jawab, Kerja Mandiri,

Melakukan Aktifitas 3R (percobaan)

G. Nilai Kemanusiaan

1. Kerjasama

2. Kasih sayang dan kepedulian

3. Kejujuran

4. Disiplin dan mandiri

5. Toleran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

106

H. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media

1) Video pembelajaran tentang aktivitas manusia membuang sampah

disungai

2) Video pembelajaran tentang kondisi lingkungan sekitar pada jaman

dahulu dan pada jaman sekarang

3) Plastik bekas bungkus makanan/minuman/bekas detergen

4) Kain 30cm

5) Benang

6) Jarum

7) Gunting

8) Lem

9) Perekat

2. Alat

1) LCD

2) Laptop

3) Speaker

4) Dompet mini yang sudah jadi (sebagai contoh)

3. Sumber Belajar

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Standar Isi Kompetensi

Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI. Jakarta:

BSNP

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Standar Isi Kompetensi

Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI.

Jakarta: BSNP

Haryanto. 2002. Sains untuk SD/MI Kelas III. Jakarta: Penerbit

Erlangga

W, Theresia Kristi Panca. 2016. Rangkuman dan Pengayaan Ilmu

Pengetahuan Alam IPA Kelas III SD Semester 1.

Yogyakarta: PT Kanisius

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

107

Tahap Rincian Kegaiatan Waktu

Kegiatan

Awal

1. Guru membuka pembelajaran dengan salam.

2. Siswa berdoa menurut agama dan keyakinan masing-

masing. (Doa)

3. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.

(Presensi)

4. (Apersepsi) Guru mencari tahu sejauh mana pengetahuan

siswa dengan mengajukan pertanyaan mengenai:

1) Apa yang dimaksud lingkungan alam sekitar?

2) Bagaimana keadaan sekolahmu? Apakah keadaan

sekolahmu bersih dan nyaman?

3) Apakah kamu senang berada di lingkungan

sekolahmu?

5. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran gambaran besar

materi, indikator, dan langkah pembelajaran. (Orientasi)

6. Guru menjelaskan kegunaan pengetahuan dari pentingnya

pemahaman melestarikan dan menjaga alam dilingkungan

sekitar

7. Guru mengajak siswa untuk “tepuk semangat” dan “tepuk

Beat” (Motivasi)

10 Menit

Kegiatan

Inti

(pengalama

n)

13. Siswa diarahkan pada materi:

a) Dampak kegiatan manusia terhadap alam

lingkungan sekitar.

Ekplorasi

14. Siswa diarahkan untuk menonton video yang telah

disiapkan guru.

15. Setelah menonton video, guru dan siswa melakukan tanya

jawab terkait video yang telah ditonton

50 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

108

a. “Menurut kalian, perubahan apa saja yang terjadi

pada jaman dahulu sampai jaman sekarang

berdasarkan video tersebut?”

b. “Apa yang terjadi ketika manusia membuang

sampah di sungai?”

16. Siswa mendengarkan instruksi guru mengenai

pengerjaan tugas individu yang terdapat dalam LKS

(Lembar Kerja Siswa)

17. Guru memastikan semua siswa memahami instruksi

yang diberikan, dengan meminta 1-2 siswa mengulang

instruksi guru.

18. Siswa mengerjakan soal yang ada pada Lembar Kerja

Siswa.

19. Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, siswa diminta

mengeluarkan bahan-bahan yang sudah diminta untuk

dibawa dari rumah.

20. Siswa mendengarkan instruksi guru mengenai tugas

“Aktifitas 3R – Dompet Miniku”

21. Siswa diberi kesempatan untuk membuat kreasi mengenai

dompet mini daur ulang

Elaborasi

22. Siswa dan guru berdiskusi untuk menyimpulkan hasil

jawaban LKS dan pekerjaan membuat kreasi membuat

dompet mini daur ulang

23. Siswa mengumpulkan pekerjaan yang telah selesai.

Konfirmasi

24. Guru memberi tanggapan dengan mengajukan pertanyaan,

menggali pertanyaan, mendukung pemahaman siswa

yang sudah benar dan merevisi pemahaman siswa yang

belum benar.

25. Guru membuka pertanyaan bagi siswa mengenai materi

yang telah dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

109

J. Penilaian

IPA

NO Aspek Jenis

Penilaian

Teknik

Penilaian Instrumen Penilaian

1 Kogitif Tes

Tertulis

(Soal

Uraian)

Tugas

Rubrik Penilaian

2 Psikomotor Non Tes Unjuk

Kerja

Lembar Observasi

Rubrik Penilaian

3 Afektif Non tes Observasi Lembar Observasi

Rubrik Penilaian

Penutup

(refleksi

dan aksi)

Merangkum dan Menilai

1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran

yang telah dilakukan dan makna dari pembelajaran hari itu

dengan bertanya jawab secara langsung.

2. Guru memberi penguatan kembali.

Refleksi, Aksi dan Tindak Lanjut

3. Siswa melakukan refleksi atas pembelajaran hari ini

dengan bimbingan guru secara lisan atas pembelajaran hari

ini dan bagaimana perasaan yang dialami. (refleksi)

4. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas yang sudah

diberikan guru (tindak lanjut)

5. Siswa didorong untuk merumuskan aksi penerapan

pengetahuan yang telah diperoleh, yaitu apa yang akan

dilakukan setelah mendapat pembelajaran hari ini. (aksi)

6. Mengucapkan salam penutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

110

Bahasa Indonesia

NO Aspek Jenis

Penilaian

Teknik

Penilaian Instrumen Penilaian

1 Kogitif Tes Tertulis Tugas

Rubrik Penilaian

2 Psikomotorik Non Tes Unjuk

Kerja

Lembar Observasi

Rubrik Penilaian

3 Sikap Non tes Observasi Lembar Observasi

Rubrik Penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

111

K. Lampiran Materi

1. IPA

Kerusakan Lingkungan Sekitar

Kita tinggal di sebuah lingkungan alam yang besar sekali yang

bernama bumi. Bumi ini indah karena di dalamnya ada laut, gunung,

hutam sungai, danau, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Sayangnya,

bumi ini bisa rusak jika tidak kita jaga. Setiap hari, jumlah manusia

bertambah. Saat jumlah manusia bertambah, kebutuhan manusia juga

bertambah. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia harus mengambil

dari alam. Manusia akan mengolah hutan untuk dijadikan lahan

pertanian. Manusia akan mengambil air dari sungai untuk berbagai

macam keperluan. Sayangnya, bumi ini tidak bertambah luas. Akibat

ulah manusia, banyak lingkungaan alam yang rusak. Misalnya hutan

jadi gundul, laut dan sungau tercemar, dan lain-lain. Jika dibiarkan tentu

lingkungan alam akan rusak. Bahkan lingkungan alam bisa punah.

Berikut merupakan masalah yang dapat merusak lingkungan alam:

a) Kerusakan hutan

b) Banyaknya timbunan sampah

c) Terbatasnya air

Cara-cara yang dapat dilakukan untuk penyelamatan, merawat dan

melestarikan alam lingkuangan sekitar

a. Hemat Listrik

b. Hemat Air

c. Hemat Kertas

d. Menanam Pohon

e. Kurangi Pemakaian Plastik

f. Kurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor

g. Terapkan 3R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

112

2. Bahasa Indonesia

Membaca nyaring adalah membaca bersuara dengan lafal dan

intonasi yang tepat. Apa itu lafal dan intonasi? Lafal adalah cara

pengucapan kata atau kalimat. Intonasi adalah lagu dalam

mengucapkan kalimat. Selain lafal dan intonasi, kamu juga perlu

memperhatikan jeda. Jeda adalah penghentian sementara dalam

membaca. Jeda ada dua macam. Jeda pendek dipakai saat bertemu

tanda koma. Jeda panjang dipakai saat bertemu tanda titik, tanya, atau

seru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

113

L. Lampiran LKS

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

114

Jawablah dengan kalimat lengkap!

1. Apa yang kamu ketahui tentang lingkungan alam sekitar? Coba

ceritakan dan tulislah.

2. Apa yang kamu ketahui tetang kegiatan-kegiatan yang dilakukan

manusia, sehingga mempengaruhi keseimbangan alam?

3. Apa yang kamu ketahui tentang dampak kegiatan yang dilakukan

manusia, sehingga memperngaruhi keseimbangan alam?

4. Apa yang kamu ketahui tentang 5 cara manusia memelihara dan

melestarikan lingkungan alam di lingkungan sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

115

M. Instrumen Penialian

1. Kognitif

Indikator 6.4.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhi keseimbangan alam.

6.4.2 Menjelaskan dampak kegiatan manusia terhadap

lingkungan sekitar

6.4.3 Mengemukakan cara manusia memelihara dan

melestarikan lingkungan alam di lingkungan

sekitar.

Teknik

Penilaian

Tertulis

Instrumen Tugas dan Rubrik Penilaian

a. Instrumen

1) Jelaskan dengan lengkap apa yang dimaksud dengan

lingkungan alam sekitar?

2) Sebutkan dan jelaskan 2 kegiatan yang dilakukan manusia,

sehingga mempengaruhi keseimbangan alam?

3) Sebut dan jelaskan 2 dampak kegiatan yang dilakukan

manusia, sehingga memperngaruhi keseimbangan alam?

4) Sebutkan dan jelaskan secara singkat 5 cara manusia

memelihara dan melestarikan lingkungan alam di

lingkungan sekitar.

b. Kunci Jawaban

1) Lingkungan alam sekitar adalah lingkungan yang sudah

ada/telah ada disekeliling kita, yang terbentuk secara alami

merupakan ciptaan Tuhan. Lingkungan alam dibedakan

menjadi 2, yakni lingkungan alami dan lingkungan buatan.

Lingkungan Alam : gunung, pantai, bukit, laut

Lingkungan Buatan : bandara, perkantoran, kawasan

industri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

116

2) 2 kegiatan yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam:

a) Menebang hutan

Menebang hutan secara liar dan non ilegal, dapat

mengakibatkan kerugiaan bagi seluruh makhluk di

bumi. Menebang hutan dapat menyebabkan

kegundulan hutan yang berdapak pada punahnya

keanekaragaman hayati dan dapat menyebabkan

banjir.

b) Membuang sampah di sungai

Air sungai tidak dapat mengalir secara normal karena

aliran sungai yang terhambat oleh tumpukan sampah,

ketika musim penghujan datang akan dapat

menyebabkan banjir. Banjir ini terjadi akibat sungai

tidak berfungsi dengan baik.

3) 2 Dampak kegiatan manusia yang mempengaruhi

keseimbangan alam

a) Menebang hutan secara liar menyebabkan :

i. Kebanjiran

ii. Tanah longsor

iii. Kerusakan ekosistem

iv. Punahnya keanekaragaman hayati

b) Mmebuang sampah di sungai

i. Kebanjiran

ii. Kualitas air menjadi buruk disertai bau yang

tidak sedap

iii. Punahnya ikan-ikan pada spesies tertentu

4) Cara-cara yang dapat dilakukan memelihara dan

melestarikan lingkungan sekitar:

a) Menghemat listrik

b) Menghemat air

c) Menghemat kertas

d) Menanam pohon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

117

e) Kurangi pemakaian plastik (diet plastik)

c. Rubrik Penskoran

Nomor

Item

Ketentuan Skor

yang

diperoleh

1 Mampu menjelaskan apa yang dimaksud

lingkungan alam sekitar secara lebih rinci,

meliputi lingkungan alami dan lingkungan

buatan.

2

Mampu menjelaskan apa yang dimaksud

lingkungan alam sekitar.

1

2 Mampu menyebutkan dan menjelaskan

dengan rinci, 2 macam kegiatan manusia

yang dapat mempengaruhi keseimbangan

alam.

2

Mampu menyebutkan 2 macam kegiatan

manusia yang dapat mempengaruhi

keseimbangan alam.

1

3 Mampu menjelaskan 2 dampak kegiatan

manusia yang ditimbulkan secara lebih

rinci, dari 2 kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhi keseimbangan alam.

2

Mampu menjelaskan 1 dampak kegiatan

manusia yang ditimbulkan secara lebih

rinci, dari 2 kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhi keseimbangan alam

1

4 Mampu menyebutkan 5 cara-cara yang

dapat dilakukan untuk memelihara dan

melestarikan lingkungan alam.

2

Mampu menyebutkan kurang dari 5, cara-

cara yang dapat dilakukan untuk

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

118

memelihara dan melestarikan lingkungan

alam.

d. Pedoman Penskoran

Pedoman Penskoran

Nilai Akhir :

Nilai = (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ) X 100

91-100 A

75-90 B

65-75 C

<65 D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

119

2. Psikomotor

Indikator 6.4.5 Mempresentasikan hasil akftifitas 3R (Reuse,

Reduce and Recycle) dengan menggunakan

sampah plastik bekas guna membuat dompet mini.

Teknik

Penilaian

Unjuk Kerja

Instrumen Lembar Observasi dan Rubrik Penilaian

a. Instrumen

LEMBAR OBSERVASI SISWA

NAMA

KELAS

MATA PELAJARAN

TANGGAL

OBSERVASI

NO Kriteria SKOR

4 3 2 1

1 Kemampuan dalam menjelaskan

2 Intonasi Kata

3 Volume Suara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

120

b. Rubrik Penilaian

c. Pedoman Penskoran

Pedoman Penskoran

Nilai Akhir :

Nilai = (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ) X 100

91-100 A

75-90 B

65-75 C

<65 D

No Kriteria (4) (3) (2) (1)

1. Kemampuan

dalam

menjelaskan

Siswa

mampu

menjelaskan

dengan baik

dan percaya

diri

Siswa

sedikit

mampu

menjelaskan

i dengan

baik dan

percaya diri

Siswa

kurang

mampu

menjelaskan

dengan baik

dan kurang

percaya diri

Siswa belum

mampu

menejelaskan

dan tidak

percaya diri

2. Volume suara Volume

suara keras

dan jelas

Volume

suara jelas

Volume

suara

kurang jelas

Suara sangat

pelan dan

tidak jelas

3. Intonasi kata Intonasi

kata sangat

jelas

Intonasi

kata sedikit

jelas

Intonasi

kata kurang

jelas

Intonasi kata

tidak jelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

121

3. Afektif

Indikator 6.4.4 Menunjukkan sikap tanggung jawab, jujur, dan

teliti dalam mengerjakan tugas individu dan

kelompok.

Teknik

Penilaian

Observasi

Instrumen Lembar Observasi dan Rubrik Penilaian

a. Instrumen

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Nama :.............................................................

Kelas :.............................................................

Mata Pelajaran :.............................................................

NO Aspek Skor Jumlah

Skor 3 2 1

1 Jujur

2 Ketelitian

3 Bertanggung

jawab

Total Skor yang Di Capai

Jumlah Skor Maksimum

b. Rubrik Penilaian

NO Kriteria Skor (1-3)

1 Jujur

Jujur dalam mengerjakan tugas yang diberikan

guru.

Kadang tidak jujur dalam mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

3

2

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

122

Tidak jujur dalam mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

2 Ketelitian

Teliti dalam menjawab pertanyaan.

Kurang teliti dalam menjawab pertanyaan

Tidak teliti dalam menjawab pertanyaan.

3

2

1

3 Bertanggung Jawab

Bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas

mandiri

Kurang bertanggung jawab dalam menyelesaikan

tugas mandiri.

Tidak bertanggung jawab dalam menyelesaikan

tugas mandiri

3

2

1

c. Pedoman Penskoran

Pedoman Penskoran

Nilai Akhir :

Nilai = (𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 ) X 100

91-100 A

75-90 B

65-75 C

<65 D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

123

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

124

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

125

Lampiran 3 Rubrik Penilaian Validator untuk Menilai RPP oleh Ahli 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

128

Lampiran 4 Rubrik Penilaian Validator untuk Menilai RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

131

Lampiran 5 Rubrik Penilaian Validator untuk Menilai Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

133

Lampiran 6 Rubrik Penilaian Validator untuk Menilai Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

135

Lampiran 7. Rubrik Penilaian Kualitas Modul oleh Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

137

CURRICULUM VITAE

Skolastika Teri Hapsari merupakan anak

kedua dari 2 bersaudara yang lahir di Magelang, 12

Februari 1995. Pendidikan dasar (SD) diperoleh di SD

Katolik Santa Maria dan lulus pada tahun 2007.

Pendidikan menengah pertama (SMP) di peroleh di

SMP Tarakanita Magelang dan lulus pada tahun 2010.

Pendidikan menengah atas (SMA) diperoleh di SMA

Tarakanita Magelang dan lulus pada tahun 2013.

Pada tahun 2013, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama menempuh proses

pendidikan di bangku perkuliahan, peneliti mengikuti berebagai macam

kegiatan baik akademik dan non akademik.

Beberapa macam kegiatan yang pernah diikuti peneliti antara lain:

1. Pembimbing perkemahan penggalang Sekolah Dasar Pangudi Luhur

Yogyakarta Gugus Depan 09-001 dan 009-002 di Bumi Perkemahan Ambar

Binangun

2. Seksi Keamanan dalam kepanitiaan Inisiasi Program Prodi (INSIPRO)

Program Studi PGSD tahun 2015

3. Seksi Keamanan dalam kepanitiaan Pelepasan Calon

Wisudawan/Wisudawati Program Studi PGSD Periode April 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS …repository.usd.ac.id/12387/2/131134010_full.pdf · PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS PPR GUNA MENUMBUHKAN PENGETAHUAN, KESADARAN

138

4. Seksi Keamaanan dalam kepanitiaan Malam Kreatifitas Mahasiswa PGSD

2015

5. Peserta dalam semimanr “Free Sex: Thumb Up or Thumbs Down” 2013

6. Peserta dalam seminar “Reinventing Childhood Education” 2015

Masa pendidian di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan

menulis skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Modul

Pembelajaran IPA Berbasis PPR Guna Menumbuhkan Pengetahuan,

Kesadaran Serta Kepedulian Lingkungan Terhadap Bahaya Sampah Plastik

Pada Siswa Kelas IIIB Di SD Kanisius Kalasan Yogyakarta”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI