15
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TARI TOPENG PATIH SENGGRENG DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS VIII KOMPETENSI EKSPRESI BERUPA VCD DI SMP NEGERI 2 SUMBERPUCUNG ARTIKEL ILMIAH OLEH ELITA DWI RAHMAWATI NIM 208252416752 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI DAN MUSIK DESEMBER 2012

pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TARI TOPENG PATIH

SENGGRENG DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS VIII

KOMPETENSI EKSPRESI BERUPA VCD DI SMP NEGERI 2

SUMBERPUCUNG

ARTIKEL ILMIAH

OLEH

ELITA DWI RAHMAWATI

NIM 208252416752

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN SENI DAN DESAIN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI DAN MUSIK

DESEMBER 2012

Page 2: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Elita Dwi Rahmawati

NIM : 208252416752

Jurusan/Prodi : Seni dan Desain/Pendidikan Seni Tari dan Musik

Fakultas/Program : Sastra

Telah menyelesaikan artikel ilmiah dengan judul “Pengembangan Media

Pembelajaran Tari Topeng Patih Senggreng Dalam Pembelajaran Seni Tari Kelas VIII

Kompetensi Ekspresi Berupa Vcd di Smp Negeri 2 Sumberpucung”

Malang, 30 November 2012

Elita Dwi

Rahmawati

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Ida Siti Herawati, M.Pd Dra. Ninik Harini, M.Sn

NIP. 19510228 198002 2 001 NIP. 19570616 199003 2 001

Page 3: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TARI TOPENG PATIH

SENGGRENG DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI KELAS VIII

KOMPETENSI EKSPRESI BERUPA VCD DI SMP NEGERI 2

SUMBERPUCUNG

Elita Dwi Rahmawati, Ida Siti Herawati, Ninik Harini

Universitas Negeri Malang

E-Mail : [email protected]

Abstrak: VCD pembelajaran tari Topeng Patih adalah media pembelajaran audio

visual dalam bentuk VCD, yang bertujuan untuk membantu siswa dan guru dalam

proses pembelajaran kompetensi ekspresi pada materi mengekspresikan diri

melalui seni tari Topeng Patih . Tari Topeng Patih dipilih sebagai fokus utama

penelitian, karena tari Topeng Patih merupakan tari daerah setempat yang

merupakan seni tari tradisional Desa Senggreng, Sumberpucung, Malang yang

sudah hampir punah. Hasil pengembangan berupa VCD pembelajaran yang proses

pembelajaran dan media tari Topeng Patih diharapkan mampu sebagai media oleh

guru dalam proses pembelajaran. VCD pembelajaran berisi tujuan pembelajaran,

sejarah, tata busana, gerak tari dan profil.

Kata kunci: Tari Topeng Patih, media pembelajaran ekspresi seni tari daerah

setempat, SMPN 2 Sumberpucung.

Abstrack: VCD is learning dance masks Patih media audio visual learning in the

form of VCD, which aims to help students and teachers in the learning process on

the material expression of competence to express themselves through the art of

dance masks Patih. Mask Dance Patih been a major focus of research, because the

mask dance is a dance of the local duke who is a traditional village dance

Senggreng, Sumberpucung, Malang which is almost extinct. The results in the

form of VCD learning can help students in the learning process and the media

dance masks Patihdiharapkan capable as a medium by the teacher in the learning

process.

Key words: Patih Mask Dance, dance instructional media expression of the local

area, SMPN 2 Sumberpucung.

Dalam Pembelajaran seni tari di SMP Negeri 2 Sumberpucung awalnya hanya

melakukan kegiatan praktek yang diberikan dan siswa menirukan gerakan dari guru

pengajar tanpa ada media lainya. Oleh karena itu, penulis membuat upaya terobosan

baru yakni dengan pembelajaran yang menggunakan media audio visual yang berupa

VCD. Tari Topeng Patih sebagai fokus utama penelitian, karena merupakan tari daerah

setempat yang suadah hampir punah.

Page 4: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

2

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu proses pembelajaran

guru dan siswa SMP Negeri 2 Sumberpucung kelasVIII dalam proses pembelajaran

kompetensi ekspresi pada materi mengekspresikan diri melalui seni tari Topeng Patih.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode prosedural yang bersifat

deskriptif . Karena menitik beratkan langkah-langkah yang harus di ikuti untuk

menghasilkan produk. Proses uji validasi dan uji uji coba dilakukan untuk mengetahui

seberapa jauh kevalidan dalam hasil pembuatan media pembelajaran. Uji validasi

kelompok dilakukan di SMPN 2 Sumberpucung kelas VIII. Uji validasi juga dilakukan

oleh ahli media dan ahli materi.

Berdasarkan hasil pengembangan, di peroleh beberapa kesimpulan. Berdasarkan

uji validasi dari ahli media memperoleh nilai dengan prosentase 90% dengan kriteria

valid tidak perlu revisi. Hasil uji validasi ahli materi memperoleh nilai dengan

prosentase 95% dengan kriteria valid tidak perlu revisi. Dari hasil uji joba pengguna

kelompok besar dan kelompok kecil memperoleh nilai dengan prosentase 98% dengan

kriteria valid tidak perlu revisi. Dari hasil prosentase menunjukan bahwa VCD

pembelajaran Tari Topeng Patih Senggreng layak digunakan dalam pembelajaran siswa

SMP Negeri 2 Sumberpucung.

METODE

Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk pembuatan media

pembelajaran ini adalah metode prosedural yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan

langkah-langkah yang harus di ikuti untuk menghasilkan produk. Dalam merancang

suatu media pembelajaran, diperlukan persiapan dan perencanaan yang teliti, agar

memudahkan dalam pelaksanaan operasional dan implementasinya. (PPKI, 2010:46).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyajian Data Uji Coba

Hasil dari pengembangan audio visual yang berupa VCD pembelajaran tari

Topeng Patih Senggreng untuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Sumberpucung. Pada

bagian ini akan terlihat data tentang tanggapan dari ahli media, ahli materi dan siswa

SMP sebagai alat uji validasi media pembelajaran tari Topeng Patih Senggreng.

Perancang menggunakan metode pengumpulan data berupa angket. Ahli media terdiri

dari 1 orang, ahli materi 2 orang dan sampel populasi siswa kelas VIII sejumlah 30

siswa digunakan untuk mewakili komunitas pengguna kelompok besar. Kelompok kecil

diwakili sejumlah 10 siswa di ambil dari perwakilan setiap kelas. Hasil validasi dari ahli

media, ahli materi dan siswa SMP disajikan dalam bentuk tabulasi data uji coba. Data

dalam bentuk tabel tersebut selanjutnya diolah untuk menemukan tingkat validitasnya.

Teknik yang digunakan untuk mengolah data hasil penilaian tersebut adalah, teknik

tabulasi frekuensi yang kemudian dihitung prosentasinya.

Page 5: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

3

Adapun data hasil validasi ahli media, ahli materi dan pengguna dapat dilihat

pada tabel berikut:

Aspek penilaian ahli media mencakup: (1) Teknik pengambilan gambar dalam

media, (2) Kejelasan objek gambar dalam media, (3) Transisi gambar dalam media, (4)

Kejelasan narasi dalam media, (5) Kejelasan teks dalam media, (6) Pemilihan jenis font

huruf dalam media, (7) Pencahayaan selama pengambilan gambar, (8) Komposisi

gambar dalam media, (9) Integrasi antara gambar dan suara dalam media, (10)

Keseluruhan tampilan media dalam menarik minat siswa atausiswa SMP selama proses

belajar.

Aspek penilaian ahli materi mencakup: (1) Bahasa dalam media, (2) Penulisan

dan tata bahasa dalam media, (3) Kelengkapan materi dalam media, (4) Sistematika

materi dalam media, (5) Kejelasan materi dalam media, (6) Kesesuaian konsep materi

dalam media, (7) Kesesuaian konsep materi dengan objek gambar, (8) Kesesuaian audio

visual terhadap materi dalam media, (9) Materi ini cocok untuk digunakan sebagai

media pembelajaran, (10) Keseluruhan isi/materi pembelajaran dari media ini sudah

sesuai dengan materi pembelajaran.

Aspek penilaian dari pengguna dalam kelompok kecil dan besar ini mencakup:

(1) Kejelasan tulisan dalam media, (2) Penggunaan bahasa dalam media, (3) Kejelasan

objek gambar dalam media, (4) Kejelasan narasi dalam media, (5) Sistematika materi

dalam media, (6) Peran media dalam kemudahan memberi pemahaman materi, (7)

Peran media dalam meningkatkan antusiasme belajar, (8) Ada pengetahuan baru yang

didapat setelah menyaksikan tayangan media pembelajaran ini, (9) Kecocokan dan

kepuasan dengan penggunaan media sebagai sarana belajar, (10) Keseluruhan penilaian

terhadap tampilan media dalam menarik minat siswa selama proses belajar.

Analisis Data

Data dianalisis dengan menggunakan teknik prosentasi yang terdiri dari jawaban

analisis data ahli media, ahli materi dan siswa. Untuk menentukan validasi dilakukan

penjumlahan rerata pada jawaban setiap item pertanyaan. Karena setiap kelompok

responden memiliki jenis pertanyaan yang berbeda.

1. Analisis Data Ahli Media

Dari hasil uji coba pada media, indikator 1 yang berisi teknik pengambilan

gambar dalam media mendapat penilaian 2 dengan klasifikasi cukup puas dan sesuai.

Pada indikator 2 yang berisi kejelasan objek gambar dalam media mendapat penilaian 3

dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 3 yang berisi transisi gambar dalam

media mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 4

yang berisi kejelasan narasi dalam media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas

dan sesuai. Pada indikator 5 yang berisi kejelasan teks dalam media memiliki penilaian

3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 6 berisi tentang kesesuaian konsep

materi dalam media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada

indikator 7 berisi tentang pencahayaan selama pengambilan gambar penilaian 3 dengan

klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 8 berisi tentang komposisi gambar dalam

media mendapat penilaian 2 dengan klasifikasi cukup puas dan sesuai. Pada indikator 9

berisi tentang integrasi antara gambar dan suara dalam media mendapat penilaian 2

Page 6: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

4

dengan klasifikasi sangat cukup puas dan sesuai. Pada indikator 10 berisi tentang

keseluruhan tampilan media dalam menarik minat siswa selama proses belajar

pembelajaran mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai.

Berdasarkan analisis pada semua indikator, maka diperoleh rata-rata hasil uji

coba pada ahli media memberikan penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Dari

hasil uji coba pada ahli media mengatakan sesuai dan layak tapi masih perlu adanya

revisi, peneliti akan merevisi produk agar lebih sempurna sebelum dilanjutkan ke uji

lapangan.

Berdasarkan data hasil analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi penilaian

yang termasuk dalam katagori valid pada pernyataan no 1, yang masuk dalam katagori

cukup valid terdapat pada pernyataan no 2, 4, 5, 6, 7, dan 10. Sedangkan kategori

kurang valid terdapat pada pernyataan no 1, 8 dan 9.

Kriteria valid mencakup butir-butir sebagai berikut:

a. Transisi gambar dalam media.

Kriteria cukup valid mencakup butir-butir sebagai berikut:

a. Kejelasan objek gambar dalam media.

b. Kejelasan narasi dalam media.

c. Kejelasan teks dalam media.

d. Pemilihan jenis font huruf dalam media.

e. Pencahayaan selama pengambilan gambar.

f. Keseluruhan tampilan media dalam menarik minat siswa selama proses belajar.

Pada butir pernyataan yang termasuk dalam katagori kurang valid, dan perlu

dilakukan penyempurnaan mencakup butir-butir sebagai berikut:

a. Teknik pengambilan gambar dalam media.

b. Komposisi gambar dalam media.

c. Integrasi antara gambar dan suara dalam media.

2. Analisis data ahli materi

Uji coba ahli materi 1 dilakukan oleh Drs. Supriyono pada tanggal 15 November

2012. Uji coba ahli materi 2 dilakukan oleh Tri wahyuningtyas, S.Pd, M.Si pada

tanggal 15 November 2012.

Dari hasil uji coba pada ahli materi 1, indikator 1 yang berisi penggunaan bahasa

dalam media mendapat penilaian 2 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 2

yang berisi penulisan dan tata bahasa dalam dalam media mendapat penilaian 3 dengan

klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 3 yang berisi kata kelengkapan materi dalam

media mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 4

yang berisi sistematika materi dalam media mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi

sangat puas dan sesuai. Pada indikator 5 yang berisi kejelasan materi dalam media

memiliki penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 6 berisi

tentang kesesuaian konsep dengan media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas

dan sesuai. Pada indikator 7 berisi tentang isi kesesuaian konsep materi dengan obyek

gambar memiliki penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 8

berisi tentang kesesuaian audio visual terhadap materi dalam media mendapat penilaian

3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 9 berisi tentang kecocokan materi

untuk digunakan sebagai media pembelajaran mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi

sangat puas dan sesuai. Pada indikator 10 berisi tentang kesesuaian keseluruhan materi

Page 7: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

5

pembelajaran dari media dengan materi pembelajaran mendapat penilaian 4 dengan

klasifikasi sangat puas dan sesuai.

Dari hasil uji coba pada ahli materi 2, indikator 1 yang berisi penggunaan bahasa

dalam media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 2

yang berisi penulisan dan tata bahasa dalam dalam media mendapat penilaian 3 dengan

klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 3 yang berisi kata kelengkapan materi dalam

media mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 4

yang berisi sistematika materi dalam media mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi

sangat puas dan sesuai. Pada indikator 5 yang berisi kejelasan materi dalam media

memiliki penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 6 berisi

tentang kesesuaian konsep dengan media mendapat penilaian 3 dengan klasifikasi puas

dan sesuai. Pada indikator 7 berisi tentang isi kesesuaian konsep materi dengan obyek

gambar memiliki penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai. Pada indikator 8

berisi tentang kesesuaian audio visual terhadap materi dalam media mendapat penilaian

3 dengan klasifikasi puas dan sesuai. Pada indikator 9 berisi tentang kecocokan materi

untuk digunakan sebagai media pembelajaran mendapat penilaian 4 dengan klasifikasi

sangat puas dan sesuai. Pada indikator 10 berisi tentang kesesuaian keseluruhan materi

pembelajaran dari media dengan materi pembelajaran mendapat penilaian 4 dengan

klasifikasi sangat puas dan sesuai.

Berdasarkan analisis pada semua indikator, maka diperoleh rata-rata hasil uji

coba pada ahli media memberikan penilaian 4 dengan klasifikasi sangat puas dan sesuai.

Penilaian paling kecil terdapat pada indikator 1 yaitu penggunaan bahasa dalam media,

hal ini menunjukan bahwa pada indikator tersebut perlu adanya perbaikan supaya sesuai

dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar dalam media. Meskipun hasil uji coba

penilaian tertinggi pada ahli media sudah mengatakan sangat puas, sesuai dan layak

tidak perlu revisi, tetapi peneliti akan merevisi produk agar lebih sempurna sebelum

dilanjutkan ke uji lapangan.

Berdasarkan data hasil analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa terjadi penilaian

yang termasuk dalam katagori valid terdapat pada pernyataan no 3, 4, 5, 7, 9 dan 10.

Termasuk dalam kategori cukup valid terdapat pada pernyataan no 2, 6, dan 8. Dalam

katagori kurang valid sebanyak terdapat pada pernyataan no 1.

Kriteria valid mencakup butir-butir sebagai berikut :

a. Kelengkapan materi dalam media.

b. Sistematika materi dalam media.

c. Kejelasan materi dalam media.

d. Kesesuaian konsep materi dengan obyek gambar.

e. Penggunaan materi ini cocok untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

f. Keseluruhan isi/materi pembelajaran dari media ini sudah sesuai dengan materi

pembelajaran.

Pada butir pernyataan yang termasuk dalam katagori cukup valid, dan perlu

dilakukan penyempurnaan mencakup butir-butir sebagai berikut :

a. Penulisan dan bahasa dalam media.

b. Kesesuaian konsep materi dalam media.

c. Kesesuaian audio visual terhadap materi dalam media.

Page 8: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

6

Sedangkan pada butir pernyataan yang termasuk dalam katagori kurang valid,

dan perlu dilakukan penyempurnaan terdapat pada butir penggunaan bahasa dalam

media.

3. Analisis data uji coba lapangan

Uji coba lapangan dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sumberpucung Malang kelas

VIII A, tanggal 10 November 2012 pukul 11.00 WIB. Objek yang menjadi responden

pada uji coba lapangan ini adalah siswa sebanyak 30 siswa. Hasil uji coba lapangan

yang dilakukan oleh 30 responden adalah sebagai berikut:

a. Indikator 1, dengan pertanyaan tentang kejelasan tulisan dalam video yaitu 2

responden menunjukan bahwa produk tersebut cukup puas, jika dipersentase mendapat

6,6% dengan klasifikasi tidak valid , 1 responden menyatakan puas, jika

dipersentasekan memperoleh 3,3% dengan klasifikasi tidak valid sedangkan 16

responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 53% dengan klasifikasi tidak

valid . Dari hasil persentase tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kejelasan tulisan

dalam video kurang valid.

b. Indikator 2, dengan pertanyaan tentang penggunaan bahasa, yaitu 4 responden

menyatakan bahwa cukup puas, jika dipersentase mendapat 13,3% dengan klasifikasi

tidak valid, 22 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 73%

dengan klasifikasi cukup valid, sedangkan 4 responden menyatakan sangat puas, jika

dipersentasekan 13,3%. Dari hasil persentase tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

penggunaan bahasa valid.

c. Indikator 3, dengan pertanyaan tentang kejelasan obyek, yaitu 1 responden

menyatakan tidak puas, jika dipersentase mendapat 3,3% dengan klasifikasi tidak valid,

3 responden menyatakan cukup puas, jika dipersentasekan memperoleh 10% dengan

klasifikasi tidak valid, 9 responden menyatakan puas dengan persentase 30% dengan

klasifikasi tidak valid, sedangkan 17 responden menyatakan sangat puas, jika

dipresentasekan 56% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat

disimpulkan kejelasan obyek kurang valid.

d. Indikator 4, dengan pertanyaan tentang kejelasan narasi, yaitu 13 responden

menyatakan cukup puas, jika dipersentase mendapat 43,3% dengan klasifikasi tidak

valid, 9 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 30% dengan

klasifikasi tidak valid, 8 responden menyatakan sangat puas dengan persentase 26,6%

dengan klasifikasi tidak valid, sedangkan 8 responden menyatakan sangat puas, jika

dipresentasekan 26,6% dengan klasifikasi tidak valid . Dari hasil persentase tertinggi

dapat disimpulkan kejelasan narasi tidak valid.

e. Indikator 5, dengan pertanyaan sistematika materi dalam media, yaitu 15 responden

menyatakan puas, jika dipersentase mendapat 50% dengan klasifikasi tidak valid, 15

responden menyatakan sangat puas, jika dipersentasekan memperoleh 50% dengan

klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa

sistematika materi dalam media tidak valid.

f. Indikator 6, dengan pertanyaan tentang peran media dalam memberi pemahaman

materi serta memudahkan belajar, yaitu 18 responden menyatakan puas, jika

dipersentase mendapat 60% dengan klasifikasi cukup valid, 12 responden menyatakan

sangat puas, jika dipersentasekan memperoleh 30% dengan klasifikasi tidak valid. Dari

Page 9: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

7

hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa peran media dalam memberi

pemahaman materi serta memudahkan belajar cukup valid.

g. Indikator 7, dengan pertanyaan tentang apakah media dapat meningkatkan

antusiasme belajar, yaitu 1 responden menyatakan cukup puas, jika dipersentase

mendapat 3,3% dengan klasifikasi tidak valid,13 responden menyatakan puas, jika

dipersentasekan memperoleh 43,3% dengan klasifikasi tidak valid, 16 responden

menyatakan sangat puas dengan persentase 53% dengan klasifikasi tidak valid . Dari

hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa apakah media dapat meningkatkan

antusiasme belajar tidak valid.

h. Indikator 8, dengan pertanyaan apakah ada pengetahuan baru yang di dapat setelah

menyaksikan tayangan media pembelajaran, yaitu 1 responden menyatakan cukup puas,

jika dipersentase mendapat 3,3% dengan klasifikasi tidak valid, 10 responden

menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 33,3% dengan klasifikasi tidak

valid, 19 responden menyatakan sangat puas dengan persentase 63,3% dengan

klasifikasi cukup valid . Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa apakah

ada pengetahuan baru yang di dapat setelah menyaksikan tayangan media pembelajaran

cukup valid.

i. Indikator 9, dengan pertanyaan tentang kecocokan dan kepuasan dengan

penggunaan media sebagai sarana belajar, yaitu 2 responden menyatakan cukup puas,

jika dipersentase mendapat 6,6% dengan klasifikasi tidak valid, 11 responden

menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 36,6% dengan klasifikasi tidak

valid, sedangkan 17 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 56,6%

dengan klasifikasi tidak valid . Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa

kecocokan dan kepuasan dengan penggunaan media sebagai sarana belajar tidak valid.

j. Indikator 10, dengan pertanyaan tentang apakah keseluruhan penilaian terhadap

tampilan media dalam menarik minat siswa/audiens selama proses belajar, yaitu 15

responden menyatakan puas, jika dipersentase mendapat 50% dengan klasifikasi tidak

valid, sedangkan 15 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 50%

dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan apakah

keseluruhan penilaian terhadap tampilan media dalam menarik minat siswa selama

proses belajar tidak valid.

Hasil uji coba lapangan yang dilakukan oleh 10 responden adalah sebagai

berikut:

a. Indikator 1, dengan pertanyaan tentang kejeslasan tulisan dalam vidio yaitu 4, jika

dipersentase mendapat 40% dengan klasifikasi tidak valid, sedangkan 6 responden

menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 60% dengan klasifikasi cukup valid. Dari

hasil persentase tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kejeslasan tulisan dalam

video cukup valid.

b. Indikator 2, dengan pertanyaan tentang penggunaan bahasa, yaitu 7 responden

menyatakan cukup puas, jika dipersentase mendapat 70% dengan klasifikasi cukup

valid, 2 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 20% dengan

klasifikasi tidak valid, sedangkan 1 responden menyatakan sangat puas, jika

dipresentasekan 10% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa penggunaan bahasa cukup valid.

c. Indikator 3, dengan pertanyaan tentang kejelasan obyek, yaitu 4 responden

menyatakan cukup puas, jika dipersentase mendapat 40% dengan klasifikasi tidak valid,

Page 10: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

8

4 responden menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 40% dengan

klasifikasi tidak valid, sedangkan 2 responden menyatakan sangat puas, jika

dipresentasekan 20% dengan klasifikasi tidak valid . Dari hasil persentase tertinggi

dapat disimpulkan bahwa tentang kejelasan obyek tidak valid.

d. Indikator 4, dengan pertanyaan tentang kejelasan narasi, yaitu 8 responden

menyatakan puas, jika dipersentasekan memperoleh 80% dengan klasifikasi valid,

sedangkan 2 responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 20% dengan

klasifikasi tidak valid . Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa

kejelasan narasi valid.

e. Indikator 5, dengan pertanyaan sistematika materi dalam media, yaitu 1 responden

menyatakan tidak puas, jika dipersentase mendapat 10% dengan klasifikasi tidak valid,

4 responden menyatakan puas, jika dipersentase mendapat 40% dengan klasifikasi tidak

valid, sedangkan 6 responden menyatakan sangat puas jika dipersentasekan memperoleh

60% dengan klasifikasi cukup valid. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan

bahwa jenis sistematika materi dalam media cukup valid.

f. Indikator 6, dengan pertanyaan tentang peran media dalam memberi pemahaman

materi serta memudahkan belajar, yaitu 9 responden menyatakan puas, jika dipersentase

mendapat 90% dengan klasifikasi valid, 1 responden menyatakan sangat puas, jika

dipersentasekan memperoleh 10% dengan klasifikasi tidak valid. Dari hasil persentase

tertinggi dapat disimpulkan peran media dalam memberi pemahaman materi serta

memudahkan belajar valid.

g. Indikator 7, dengan pertanyaan tentang apakah media dapat meningkatkan

antusiasme belajar, yaitu 1 responden menyatakan cukup puas, jika dipersentase

mendapat 10% dengan klasifikasi tidak valid, 1 responden menyatakan puas, jika

dipersentasekan memperoleh 10% dengan klasifikasi tidak valid, 9 responden

menyatakan sangat puas dengan persentase 90% dengan klasifikasi valid . Dari hasil

persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa jenis huruf yang digunakan pada sampul

dan isi produk buku teks ini cukup layak/tidak revisi.

h. Indikator 8, dengan pertanyaan apakah ada pengetahuan baru yang di dapat setelah

menyaksikan tayangan media pembelajaran, yaitu 10 responden menyatakan sangat

puas dengan persentase 3%. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa

apakah media dapat meningkatkan antusiasme belajar valid.

i. Indikator 9, dengan pertanyaan tentang kecocokan dan kepuasan dengan

penggunaan media sebagai sarana belajar, yaitu 8 responden menyatakan puas, jika

dipersentase mendapat 80% dengan klasifikasi cukup baik, sedangkan 2 responden

menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 10% dengan klasifikasi tidak valid. Dari

hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan kecocokan dan kepuasan dengan

penggunaan media sebagai sarana belajar valid.

j. Indikator 10, dengan pertanyaan tentang apakah keseluruhan penilaian terhadap

tampilan media dalam menarik minat siswa/audiens selama proses belajar, yaitu 10

responden menyatakan sangat puas, jika dipresentasekan 100% dengan klasifikasi valid

. Dari hasil persentase tertinggi dapat disimpulkan bahwa apakah keseluruhan penilaian

terhadap tampilan media dalam menarik minat siswa selama proses belajar valid.

Page 11: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

9

Revisi Produk

Revisi produk dilakukan sesuai dengan saran dari ahli media, ahli materi,

sedangkan hasil dari revisi tersebut akan diterapkan untuk pengerjaan dalam waktu 1

minggu dari setelah uji coba tahap pertama. Revisi dilakukan dengan meliputi:

1. Proses editing teks dan bahasa untuk mencapai artikulasi terhadap kualitas audio

dan kebahasaan yang dipakai.

2. Proses editing dalam transisi gambar, terutama dibagian awal (durasi dari

pembukaan slide antara 15-8 menit).

Gambar 1.1 cover depan, belakang dan label produk uji coba

History produk

Gambar 1.2 gambar menu utama

Gambar 1.3 tujuan pembelajaran

Gambar 3.4 sinopsis

Gambar interface produk uji coba

2 keterangan gambar tujuan

pembelajaran

Gambar interface produk uji coba

3 gambar sejarah

Gambar cover depan, belakang dan

label produk ujicoba

Gambar interface produk uji coba

1 gambar menu utama

Page 12: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

10

Gambar 3.5 biografi seniman

Gambar 3.6 sejarah tari Topeng Patih

Gambar 3.7 tata busana

Gambar 3.8 video tata busana

Gambar 3.9 video pembelajaran tari

Gambar interface produk uji coba

4 gambar biografi seniman

Gambar interface produk uji coba

5 gambar sejarah tari Topeng Patih

Gambar interface produk uji coba

6 gambar tata busana

Gambar interface produk uji coba

7 gambar video tata busana

Gambar interface produk uji coba

8 gambar video pembelajaran tari

Page 13: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

11

Gambar 3.10 peragaan video pembelajaran tari

Gambar 3.11 peragaan video penampilan live tari

Gambar 3.12 peragaan video detail gerak tari

Gambar 3.13 peragaan video detail gerak tari

Gambar 3.14 profi

Gambar interface produk uji coba

9 gambar peragaan video

pembelajaran tari

Gambar interface produk uji coba

10 gambar peragaan video

penampilan live tari

Gambar interface produk uji coba

11 gambar peragaan video detail

gerak tari

Gambar interface produk uji coba

12 gambar peragaan video detail

gerak tari

Gambar interface produk uji coba

13 gambar profil

Page 14: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

12

KAJIAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil uji coba dan revisi terhadap hasil produk yang pertama

kemudian di uji coba kembali terhadap produk yang telah direvisi. Berdasarkan hasil uji

coba tersebut diperoleh bahwa: Produk yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan minat siswa

dalam mempelajari tari patih secara lebih antusias dan menarik, sehingga proses belajar

mengajar dapat dilaksanakan dengan lebih efektif. Hal ini bisa ditunjukkan dari

pendapat siswa dan guru yang mengaku memiliki pendapat sebagai berikut:

Kekuatan produk adalah memberikan bentuk apresiasi, strategi meniru

pembelajaran interaktif dan berfariasi dengan siswa, sehingga para siswa memperoleh

gambaran yang lebih hidup, bagaimana seorang penari tampil dengan aksesoris lengkap

serta musik pengiring yang memiliki ritme dan irama yang standar.

Kelemahan produk jika di bagikan kepada siswa tidak semua siswa memiliki

alat multi media, sehingga lebih cenderung sebagai alat pembelajaran di sekolah.

Dalam hal ini media pembelajaran tari Topeng Patih sudah layak untuk di pakai

dalam proses pembelajaran, karena menurut Anderson (dalam Munadi, 2010:154),

hubungan program video dengan tujuan pembelajaran yaitu:

1. Pemakaian video untuk tujuan kognitif dapat digunakan untuk hal-hal yang

menyangkut kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan

berupa gerak yang serasi.

2. Pemakaian video untuk tujuan psikomotor dapat digunakan untuk memperlihatkan

contoh keterampilan gerak, seperti gerakan shalat, dll. Melalui media ini, siswa dapat

langsung mendapatkan umpan balik secara visual terhadap kemampuan mereka

mencobakan keterampilan yang menyangkut gerakan tadi.

3. Dengan menggunakan berbagai teknik dan efek, video dapat menjadi media yang

sangat ampuh untuk mempengaruhi sikap dan emosi.

Saran

Pengembangan produk penulis sarankan untuk dilakukan dengan 3 pendekatan,

yaitu:

1. Segi Pemanfaatan

Produk yang telah dihasilkan digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah

menengah, sebagai salah satu penerapan materi muatan lokal. Hal ini dimaksudkan

sebagai elemen pembelajaran yang memiliki model interaktif. Selain itu, pemanfaatan

elemen video akan memberikan berbagai keuntungan yaitu:

a. Bersifat dinamis.

b. Memiliki standarisasi dalam gerakan, irama dan musik pengiring.

c. Meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar.

2. Segi Pengembangan produk

Video atau multi media untuk memperkaya pembelajaran tari topeng mencakup

sejarah yang membahas asal mulanya tari Topeng Patih itu sendiri, biografi seniman

dan sinopsis. Detail gerak, nama dan cara pemakaian kostum. Hal ini diperlukan untuk

memberikan wawasan yang lebih lengkap terhadap siswa terutama yang berminat untuk

mempelajari tarian ini lebih lanjut. Sehingga bukan tidak mungkin akan melahirkan

Page 15: pengembangan media pembelajaran tari topeng patih senggreng

13

seniman generasi berikutnya yang akan mengembangkan tari topeng ini tanpa

meninggalkan filosofi dan karakter asli budaya setempat.Video ini juga dapat dijadikan

sebagai pijakan guru seni budaya dan sumber untuk penelitian lebih lanjut.

3. Segi Diseminasi

Diseminasi merupakan kegiatan yang ditujukan kepada sekelompok orang atau

individu, untuk memperoleh informasi tentang topeng patih, sehingga timbul kesadaran

menerima yang akhirnya mereka memanfaatkan informasi tersebut. Faktor utama yang

dapat mendukung perkembangan suatu kegiatan/praktik dalam suatu keilmuan tertentu,

didasarkan dari manfaat hasil-hasil penelitian. Terutama akan membantu para siswa

dalam mengekspresikan diri melalui karya seni. Selain itu diseminasi ini akan

mendorong siswa untuk menumbuhkan budaya kreatif agar para siswa melakukan

apresiasi, evaluasi tertentu akan menghapuskan kepasifansiswa yang akan membantu

mencapai tujuan keilmuan lebih efisien dan efektif.

Diharapkan dengan demikian para siswa dapat dengan mudah menguasai

kompetensi dasar berupa menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan tari daerah

setempat. Indikator yang bisa diperoleh untuk mengukur tingkat diseminasi para siswa

adalah kemampuan siswa untuk mendemonstrasikan atau menampilkan tari Topeng

Patih dengan urutan gerak sesuai ritme dan dalam ekspresi yang tepat.

DAFTAR RUJUKAN

Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya.

. 1991. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munadi, Yudhi, 2008, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung

Persada.

Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.2010. Pedoman Penulisan karya

Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang.

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Skripsi, Tesis,

Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Edisi Kelima. Malang: Penerbit

Universitas Negeri Malang.

Wido, Soerjo Minarto, M. Pd. 2008. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Budaya, Bidang

Seni tari Dalam Mengimplementasikan Seni Tradisi Daerah Setempat

Berdasarka KTSP. Malang: Jurusan Managemen Pendidikan Universitas

Negeri Malang.