72
PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA (Studi Pada Kelas X SMAN 1 Kibang Lampung Timur) Tesis Oleh KIKI HERDIANSYAH PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

  • Upload
    doxuyen

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM BASEDLEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA(Studi Pada Kelas X SMAN 1 Kibang Lampung Timur)

Tesis

Oleh

KIKI HERDIANSYAH

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

ii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM BASEDLEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA(Studi Pada Kelas X SMAN 1 Kibang Lampung Timur)

Oleh

KIKI HERDIANSYAH

Guru harus mampu menghubungkan materi matematika dengan permasalahan yangterjadi dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal tersebut dikarenakanbeberapa materi dalam pelajaran matematika SMA masih bersifat abstrak. Olehkarena itu, guru perlu menyajikan materi tersebut secara kontekstual. Salah satusolusi agar materi pelajaran matematika tersebut menjadi kontekstual adalah denganmengembangkan LKPD yang menggunakan model Problem Based Learning.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD dengan menggunakan modelProblem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untukmeningkatkan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1Kibang, Lampung Timur pada bulan Maret 2016, menggunakan model Researchand Development pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. LKPD dikembangkandengan tahapan melakukan identifikasi masalah, pengumpulan data, mendesainLKPD, melakukan validasi, revisi desain, dan melakukan uji coba LKPD. Hasilanalisis menggunakan software SPSS menunjukkan bahwa hasil Sig (2-tailed) =0,015 < α = 0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan rerata antara kelaseksperimen dan kelas kontrol. Pengujian lanjut menunjukkan mean kelaseksperimen sebesar 84,76 lebih tinggi daripada mean kelas kontrol sebesar 79,04.Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan LKPD berbasis modelProblem Based Learning memberikan kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggidibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan LKPD berbasis modelProblem Based Learning pada materi pokok peluang kelas X SMA.

Kata kunci: berpikir kritis, peluang, problem based learning.

Page 3: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

iii

ABSTRACT

DEVELOPING STUDENT’S WORKSHEET BASED ON PROBLEM BASEDLEARNING TO IMPROVE CRITICAL THINKING MATHEMATICS

(Study On SMAN 1 Kibang East Lampung)

By

KIKI HERDIANSYAH

Teachers must be able to correlate mathematic materials at school with problemswhich happen in students’ daily life. Such a thing is caused by some mathematiclessons at Senior High School are abstract, and therefore, the teachers need topresent them contextually. One of solutions in order for the mathematic lessons tobecome contextual is develop the student worksheet through the use of ProblemBased Learning model. This research aimed to develop student worksheet based onProblem Based Learning in topic Probability for Senior High School students gradeX. This research was conducted at SMAN 1 Kibang, East Lampung in March 2016,through Research and Development model in experimental and control classes.Student worksheet developed by stages to identify problem, collect data, designingstudent worksheet, validating student worksheet, revision of student workheet, andtesting student worksheet. Data analysis of SPSS software shows the result of Sig(2-tailed) = 0,015 < α = 0,05. It implied there is difference between experimentalclass and control class. Further data analysis showed a mean of 84.76 experimentalclass is higher than the mean control class is 79.04. It implied that learning throughstudent worksheet which was Problem Based Learning model improved criticalthinking ability better than learning without through student worksheet wasProblem Based Learning model in topic Probability for Senior High School gradeX.

Keywords: critical thinking, probability, problem based learning.

Page 4: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

ii

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM BASEDLEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA(Studi Pada Kelas X SMAN 1 Kibang Lampung Timur)

Oleh

Kiki Herdiansyah

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMAGISTER PENDIDIKAN

Pada

Program Pascasarjana Magister Pendidikan MatematikaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDARLAMPUNG

2017

Page 5: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan
Page 6: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan
Page 7: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan
Page 8: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Kiki Herdiansyah, dilahirkan di Kota Baturaja, Kabupaten Ogan

Komering Ulu, Sumatera Selatan pada tanggal 23 November 1991. Penulis

merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pernikahan ayah yang bernama

Tusri Kasnawi dengan ibu Atik Sriwindari.

Penulis menempuh pendidikan pertama kali di Taman Kanak-Kanak (TK) yakni TK

Aisiyah II di Ogan Komering Ulu pada tahun 1997. Kemudian melanjutkan

pendidikan ke Sekolah Dasar (SD) yakni SD Negeri 16 Ogan Komering ulu pada

tahun 1998. Penulis melanjutkan pendidikan ke tahap sekolah menengah yakni

SMP Negeri 13 Ogan Komering Ulu pada tahun 2004 dan SMA Negeri 1 Ogan

Komering Ulu pada tahun 2007. Kemudian pada tahun 2010 penulis menempuh

pendidikan Strata 1 di Universitas Muhammadiyah Metro, Jurusan Pendidikan

Matematika, lulus pada tahun 2014.

Pada tahun 2014, penulis diterima sebagai mahasiswa di Program Studi Magister

Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Lampung.

Page 9: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

MOTO

“Tidak akan berubah keadaan seseorang manusia kecuali atas usahanya sendiri”

Page 10: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, kupersembahkan karya terbaik inisebagai tanda cinta & kasih sayangku kepada keluargaku.

Kedua orang tuaku, Bapak Tusri Kasnawi dan Ibu Atik Sriwindari, yang selalumendoakanku dalam setiap kegiatanku hingga dapat menyelesaikan tesis ini.

Kakakku tercinta, Maya Herdiana, dan Istriku tercinta, Sepri Susanti yang selalumendoakan dan menemaniku dalam proses penyelesaian tesis ini.

Sahabat-sahabatku, Darwanto, Deni Efendi, As’ari Eka Mahendra, M. Rafa’iEdoardo, Ujang Tatang, dan Imam Setioso.

Teman-teman seangkatan selama menempuh pendidikan yang selalu menjadikekuatan dan penyemangat belajar, serta semua pihak yang telah membantu

pembuatan tesis ini.

Almamater Universitas Lampung tercinta.

Page 11: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

i

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Tesis dengan judul “Pengem-

bangan LKPD berbasis model Problem Based Learning untuk meningkatkan ke-

mampuan berpikir kritis matematika” adalah salah satu syarat untuk memperoleh

gelar magister pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di

Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan tesis ini tidak

terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih yang tulus ikhlas kepada pihak-pihak sebagai berikut.

1. Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd., sebagai Pembimbing Akademik dan

Pembimbing I atas kesediannya untuk memberikan bimbingan, saran, dan

kritik dalam penyusunan tesis ini;

2. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., sebagai pembimbing II atas kesediannya

untuk memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam penyusunan tesis ini;

3. Ibu Dr. Tina Yunarti, M.Si, sebagai pembahas atas kesediannya memberikan

saran dalam penyusunan tesis ini;

4. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku dekan FKIP Universitas

Lampung yang telah memfasilitasi penelitian;

Page 12: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

ii

5. Bapak Prof. Dr. Sudjarwo, M.S., selaku direktur Pascasarjana Universitas

Lampung yang telah memberikan izin penelitian;

6. Bapak Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd., selaku ketua program studi pendidikan

matematika di Pascasarjana Universitas Lampung yang telah memberikan

arahan dalam kegiatan perkuliahan dan penyusunan tesis ini;

7. Bapak dan ibu dosen magister pendidikan matematika di lingkungan FKIP

Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu dan arahan selama

kegiatan perkuliahan;

8. Ibu Dra. Dewi Wasturi, MM.Pd., selaku kepala SMAN 1 Kibang, Lampung

Timur, yang telah memberikan izin untuk penelitian;

9. Bapak Drs. Suharsono S, M.S., Msc., Ph.D., selaku ahli materi pada validasi

LKPD dalam penelitian yang memberikan penilaian dan masukan yang

sangat mendukung;

10. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku ahli desain pada validasi LKPD

dalam penelitian yang memberikan penilaian dan masukan yang sangat

mendukung;

11. Bapak Prof. Dr. Sudirman AM, M.Hum., selaku ahli bahasa pada validasi

LKPD dalam penelitian yang memberikan penilaian dan masukan yang

sangat mendukung;

12. Ibu Astri Mela Agustin, S.Pd., selaku guru mata pelajaran matematika di

SMAN 1 Kibang, Bapak Drs. Suparno, M.Pd., dan Ibu Devie Ambarwati,

M.Pd., selaku validator LKPD oleh guru dalam penelitian yang memberikan

penilaian dan masukan yang sangat mendukung. Semoga dengan kebaikan,

Page 13: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

iii

bantuan, dan dukungan yang telah diberikan pada penulis mendapat balasan

pahala yang setimpal dari Allah SWT dan semoga tesis ini bermanfaat.

Bandarlampung, Januari 2017

Kiki Herdiansyah

Page 14: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

iv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .......................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... ix

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1B. Rumusan Masalah............................................................... 6C. Tujuan Penelitian................................................................ 7D. Manfaat Penelitian.............................................................. 7E. Definisi Operasional Variabel ............................................ 8

II. KAJIAN PUSTAKAA. Landasan Teori ................................................................... 10B. Kerangka Pikir .................................................................... 26C. Hipotesis Penelitian ............................................................ 29

III. METODE PENELITIANA. Subjek Penelitian ............................................................... 30B. Jenis Penelitian .................................................................. 31C. Prosedur Penelitian Pengembangan .................................. 31D. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 34E. Instrumen Penelitian.......................................................... 36F. Teknik Analisis Data ......................................................... 42

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengembangan LKPD ............................................. 48B. Pembahasan ...................................................................... 70

V. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ...................................................................... 79B. Saran ................................................................................. 79

Page 15: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

v

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 81

LAMPIRAN ............................................................................................ 85

Page 16: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tahapan Model Problem Based Learning ........................................ 203.1 Validitas Instrumen Tes Berpikir Kritis ............................................ 383.2 Intepretasi Nilai Tingkat Kesukaran ................................................ 383.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal .......................................................... 393.4 Interpretasi Nilai Daya Pembeda ..................................................... 403.5 Daya Pembeda Soal Tes ................................................................... 403.6 Tabel Koefisien Reliabilitas ............................................................ 413.7 Interval Nilai Untuk Tiap Kategori Penilaian .................................. 444.1 Komponen Yang Diterapkan Pada LKPD ....................................... 494.2 Hasil Perolehan Validasi Ahli Materi Tahap I ................................ 514.3 Hasil Validasi Ahli Desain Tahap I ................................................. 524.4 Rangkuman Hasil Validasi Ahli Bahasa ......................................... 534.5 Hasil Validasi Ahli Materi Tahap II ............................................... 574.6 Hasil Validasi Ahli Desain Tahap II ................................................ 584.7 Hasil Angket Respon Pendidik/Guru ............................................... 594.8 Kisi-Kisi Angket Respon Peserta Didik .......................................... 614.9 Hasil Angket Respon Peserta Didik ................................................ 624.10 Deskripsi Data Kemampuan Awal Peserta Didik ............................ 634.11 Tampilan Output Uji Normalitas SPSS ............................................ 644.12 Tampilan Output Uji Homogenitas SPSS ........................................ 654.13 Tampilan Output Uji Hipotesis SPSS .............................................. 664.14 Tampilan Output Uji Normalitas SPSS ............................................ 674.15 Tampilan Output Uji Homogenitas SPSS ...................................... 684.16 Tampilan Output Uji Hipotesis SPSS ............................................. 684.17 Tampilan Output Uji Hipotesis SPSS ............................................. 70

Page 17: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Tampilan LKPD Yang Digunakan di Sekolah ..................................... 5

2.1 Komponen Berpikir Kritis Menurut Tan ........................................... 13

2.2 Diagram Alur Langkah Penyusunan LKPD........................................ 24

3.1 Langkah-Langkah Metode Penelitian ................................................. 32

4.1 Cover LKPD Sebelum dan Setelah Revisi .......................................... 55

4.2 Tampilan LKPD Sebelum Dan Setelah Ditambahkan Keterangan ..... 55

4.3 Tampilan LKPD Sebelum Dan Setelah Ditambah Studi Kasus ......... 56

4.4 Tampilan Daftar Pustaka LKPD ......................................................... 56

4.5 Tampilan LKPD Setelah Revisi .......................................................... 57

4.6 Peserta Didik Mengorientasi Permasalahan ........................................ 72

4.7 Peserta Didik Mengorganisasikan Diri Dalam Berdiskusi .................. 73

4.8 Peserta Didik Melakukan Eksperimen Melempar Dadu ..................... 74

4.9 Peserta Didik Mencatat Dan Mendiskusikan Hasil Eksperimen ......... 74

4.10 Peserta Didik Menjawab Latihan Soal .............................................. 75

Page 18: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Nilai Awal Kelas Kontrol ......................................................................... 85

2. Nilai Awal Kelas Eksperimen .................................................................. 86

3. Nilai Akhir Kelas Eksperimen .................................................................. 87

4. Nilai Akhir Kelas Kontrol ........................................................................ 88

5. Uji Normalitas Awal Kelas Eksperimen dan Kontrol .............................. 89

6. Uji Homogenitas Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.................. 90

7. Uji Hipotesis Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................... 91

8. Uji Normalitas Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol..................... 93

9. Uji Homogenitas Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................. 94

10. Uji Hipotesis Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................... 96

11. Pengambilan Keputusan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............... 97

12. Kisi-Kisi Instrumen Tes Uji Coba ............................................................ 98

13. Instrumen Tes Uji Coba ............................................................................ 100

14. Pedoman Penskoran Penilaian .................................................................. 101

15. Uji Tingkat Kesukaran Tes........................................................................ 105

16. Uji Validitas Instrumen Tes ...................................................................... 107

17. Uji Reliabilitas Instrumen Tes .................................................................. 109

18. Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ............................................................. 110

19. Kisi-Kisi Angket Ahli Materi ................................................................... 112

20. Kisi-Kisi Angket Ahli Desain/Penyajian .................................................. 115

21. Kisi-Kisi Angket Ahli Bahasa .................................................................. 118

22. Hasil Validasi Ahli Materi ........................................................................ 121

23. Hasil Validasi Ahli Desain/Penyajian ...................................................... 126

24. Hasil Validasi Ahli Bahasa ....................................................................... 131

25. Lembar Penilaian LKPD Pendidik ........................................................... 134

Page 19: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

ix

26. Lembar Penilaian Angket Peserta Didik ................................................... 142

27. Analisis Angket Ahli Materi ..................................................................... 154

28. Analisis Angket Ahli Desain .................................................................... 156

29. Analisis Angket Ahli Bahasa .................................................................... 158

30. Analisis Angket Pendidik/Guru ................................................................ 160

31. Analisis Angket Peserta Didik .................................................................. 165

32. Silabus Pembelajaran ................................................................................ 167

33. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................................... 172

34. LKPD Berbasis Model Problem Based Learning .................................... 196

35. Surat Izin Penelitian .................................................................................. 242

36. Surat Balasan Penelitian ........................................................................... 243

Page 20: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran di kelas biasanya melibatkan antara kegiatan guru dan peserta didik.

pada proses pembelajaran dibutuhkan upaya yang baik untuk menciptakan suasa-

na belajar yang menyenangkan dan kondusif. Suasana belajar yang menyenang-

kan dan kondusif akan menciptakan peserta didik yang aktif dalam mengembang-

kan potensi diri yang dimilikinya, yang berimbas pada munculnya hubungan yang

saling menguntungkan.

Keberhasilan dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dipengaruhi oleh

keefektifan proses pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran. Peserta

didik akan secara aktif dan kondusif dalam mengikuti pembelajaran, mampu me-

nemukan sendiri informasi, dan mengoneksikan topik pelajaran dalam kehidupan

mereka sehari-hari.

Permasalahan matematika tidak dapat terlepas dari kehidupan sehari-hari. Misal-

nya saat musim kemarau tiba. Para petani cabai harus mampu memprediksi dan

menentukan kemungkinan intensitas hujan yang turun, sehingga tanaman cabai-

nya dapat menghasilkan panen yang maksimal. Kemungkinan tersebut dapat di-

simpulkan dari terjadinya hujan pada tahun-tahun sebelumnya di bulan yang

Page 21: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

2

sama. Berdasarkan contoh tersebut, matematika memiliki peran penting dalam

menjawab permasalahan yang ada pada kehidupan.

Matematika termasuk ilmu yang universal yang mempunyai peran penting dalam

berbagai disiplin dan memajukan daya pikir peserta didik. selain itu matematika

juga salah satu mata pelajaran yang dapat melatih peserta didik berpikir kritis,

logis, sistematis, dan kreatif. Setiap pengajaran matematika di sekolah sebaiknya

memertimbangkan perkembangan matematika, penerapan, dan penggunaan mate-

matika untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari.

Menurut Arend (2009) dalam penyelesaian masalah mampu mengembangkan

kemampuan berpikir kritis secara mandiri. Selanjutnya Sihotang dkk (2012)

mengemukakan bahwa berpikir kritis diterapkan pada peserta didik untuk belajar

memecahkan dan menyelesaikan masalah secara sistematis, inovatif, dan mende-

sain solusi yang mendasar. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat dipahami

bahwa berpikir kritis dibutuhkan dalam menyelesaikan permasalahan-permasala-

han yang sedang dihadapi.

Kemampuan berpikir kritis ditanamkan kepada peserta didik sebaik-baiknya, agar

peserta didik mudah memahami pembelajaran matematika. Namun pada kenya-

taannya banyak peserta didik yang menganggap bahwa matematika merupakan

pelajaran yang sulit dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Kebanya-

kan peserta didik mendapati kesulitan dalam mengaplikasikan matematika secara

kontekstual. Pada proses pembelajaran matematika diperlukan interaksi secara

langsung dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun

Page 22: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

3

ide-ide matematika. Selain itu proses pembelajaran matematika sebaiknya me-

ngaitkan materi dengan pengalaman sehari-hari agar peserta didik tidak mudah

lupa dengan materi yang telah dipelajarinya.

Tugas guru dalam pembelajaran yaitu memfasilitasi peserta didik dalam belajar.

Guru harus mampu menyampaikan materi pelajaran secara sederhana, mudah

dimengerti, dan dapat membantu peserta didik untuk bekerja dalam menyelesai-

kan permasalahan. Sumber belajar yang biasa digunakan untuk membimbing dan

membantu peserta didik dalam belajar ialah LKPD. LKPD adalah lembar kerja

peserta didik. LKPD merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pembelajaran

di kelas. LKPD memudahkan guru dalam membimbing dan memberikan instruksi

kepada peserta didik. Dengan LKPD yang tepat maka peserta didik dapat terbantu

dalam memahami materi. Tetapi tidak semua LKPD yang dikembangkan dapat

menanamkan karakter-karakter berpikir peserta didik seperti kemampuan berpikir

kritis. Selain LKPD, faktor lain yang dapat memengaruhi proses pembelajaran

ialah dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat mena-

namkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dengan cara observasi ditemukan

beberapa peserta didik SMAN 1 Kibang mengalami kesulitan dalam menyelesai-

kan soal-soal peluang. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru mate-

matika (Astri Mela Agustin, S.Pd.) diperoleh data bahwa hasil belajar ulangan

harian peserta didik kelas X masih kurang. Peserta didik masih kurang dalam

memahami materi karena kurangnya pemahaman secara nyata, mereka hanya

Page 23: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

4

“membayangkan” saja dalam pemecahan masalah seperti misalnya pelemparan

dadu. Akibatnya peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi

peluang.

Selain itu, LKPD yang digunakan guru di sekolah masih kurang variasi warna dan

penjelasan materi secara kontekstual. LKPD sekolah tersebut mengajak peserta

didik untuk menjawab mengenai ruang sampel. Instruksi yang diberikan dalam

menyelesaikan permasalahan masih singkat, sehingga peserta didik mengalami

kesulitan dan merasa bingung karena kurangnya contoh soal. Selain itu langkah-

langkah dalam penyelesaian masalah tersebut tidak dijelaskan secara rinci.Peserta

didik tidak mampu menjawab mengapa melakukan penyelesaian masalah seperti

itu dan tidak adakah cara lain. Agar kemampuan berpikir kritis dapat terstimulasi

dan berkembang dengan baik, maka penyajian materi dan langkah pembelajaran

harus diubah. Tampilan LKPD sekolah terdapat pada Gambar 1.1.

Page 24: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

5

Gambar 1.1 Tampilan LKPD yang Digunakan di Sekolah.

Yamin (2013) menyatakan bahwa dalam pembelajaran saat ini ada kecenderungan

bahwa peserta didik akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara ala-

miah, yaitu belajar akan lebih bermakna jika peserta didik mengetahui dan meng-

alami apa yang dipelajarinya. Guru terkadang kurang melibatkan peserta didik

dalam mengumpulkan informasi dan memeroleh materi pembelajaran meskipun

metode yang digunakan diskusi kelompok. Padahal jika peserta didik dilibatkan

secara utuk dalam kegiatan belajar maka informasi dan pengetahuan mengenai

materi akan lebih mendalam.

Page 25: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

6

Salah satu model pembelajaran yang cocok untuk memeroleh informasi, meli-

batkan peserta didik secara maksimal, dan menstumilasi kemampuan berpikir

kritis adalah model Problem Based Learning. Hal ini senada dengan pendapat

Herman (2007) yang menyatakan bahwa model Problem Based Learning dapat

mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan menyesuaikan dengan penge-

tahuan baru, meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, dan merangsang ke-

mampuan peserta didik untuk menemukan pengetahuan baru bagi mereka.

Model Problem Based Learning digunakan untuk membantu peserta didik

mengenal dan mengorganisasikan tenang permasalahan yang diberikan kepada

mereka; membantu menginvestigasi secara mandiri atau kelompok; mempresen-

tasikan hasil karya; dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. Berdasarkan

permasalahan tersebut maka perlu dikembangkan LKPD matematika dengan

model Problem Based Learning yang diharapkan dapat membantu peserta didik

dalam menstimulasi kemampuan berpikir kritis sehingga dapat mencapai tujuan

kurikulum yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah bentuk pengembangan LKPD matematika berbasis Problem

Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik

kelas X di SMAN 1 Kibang Lampung Timur tahun pelajaran 2015/2016?

Page 26: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

7

2. Bagaimanakah kualitas LKPD yang dikembangkan untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X SMAN 1 Kibang Lampung

Timur pelajaran 2015/2016?

3. Bagaimanakah efektivitas LKPD berbasis model Problem Based Learning

yang dikembangkan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta

didik kelas X SMAN 1 Kibang Lampung Timur tahun pelajaran 2015/2016?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Mengetahui bentuk mengembangkan LKPD matematika berbasis Problem

Based Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik

kelas X di SMAN 1 Kibang Lampung Timur tahun pelajaran 2015/2016

2. Mengetahui kualitas LKPD yang dikembangkan untuk meningkatkan kemam-

puan berpikir kritis peserta didik kelas X SMAN 1 Kibang Lampung Timur

tahun pelajaran 2015/2016.

3. Melihat efektivitas LKPD model Problem Based Learning yang dikem-

bangkan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas

X SMAN 1 Kibang Lampung Timur tahun pelajaran 2015/2016.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai LKPD yang berbasis

Problem Based Learning dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis

Page 27: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

8

yang kemudian dapat dijadikan salah satu acuan dalam mengembangkan

LKPD matematika.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Sebagai masukan bagi guru, atau praktisi pendidikan dalam halnya pembela-

jaran matematika untuk memilih model pembelajaran yang sesuai bagi

peserta didik.

b. Bagi Sekolah

Sebagai masukan dan bahan kajian bagi sekolah dalam mengembangkan

program pengajaran yang sesuai dengan visi sekolah. Selain itu, sebagai

sumbangan yang baik dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas

peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga mutu pendidikan dapat

menjadi lebih baik.

c. Bagi Peserta didik

Sebagai peningkatan kemampuan berpikir kritis dan sebagai motivasi dalam

belajar matematika. Juga sebagai referensi lain bagi peserta didik dalam

belajar materi Peluang.

E. Definisi Operasional Variabel

1. Berpikir Kritis

Berpikir kritis merupakan sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan

peserta didik untuk mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan bahasa yang

mendasari suatu pernyataan. Indikator berpikir kritis dalam penelitian ini

Page 28: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

9

yaitu mengidentifikasi asumsi, merumuskan pokok-pokok permasalahan,

menentukan akibat dari suatu sebab yang diambil, megetahui bias dari sudut

pandang yang berbeda, mengungkapkan data/definisi/teorema dalam

menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi argumen yang relevan dalam

menyelesaikan masalah.

2. Model Problem Based Learning

Model Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang meliputi

sintaks sebagai berikut: 1) mengorientasikan peserta didik dengan masalah; 2)

mengorganisasikan peserta didik dalam belajar; 3) membimbing peserta didik

selama pembelajaran; 4) membantu peserta didik dalam mengembangkan

hasil karya; 5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

3. LKPD Berbasis Model Problem Based Learning

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) adalah lembaran-lembaran berisi

tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik terkait dengan materi

pembelajaran. LKPD tersebut diintegrasikan dengan model Problem Based

Learning dan dibantu dengan media lain seperti Powerpoint dan LCD. Pada

LKPD tersebut terdapat beberapa permasalahan yang harus didiskusikan dan

ditentukan solusinya oleh peserta didik.

Page 29: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Berpikir Kritis

Peserta didik perlu memiliki kemampuan berpikir kritis untuk menuju kehi-

dupan yang lebih berarti dan menjadikan hidup lebih bermakna. Berpikir kri-

tis diperlukan oleh peserta didik saat ini, informasi dan isu-isu menyebar dan

berkembang dengan cepat. Dengan demikian, peserta didik tidak hanya mam-

pu menghapal dan menerapkan suatu rumus, tetapi juga mampu menjelaskan

asal-muasal rumus tersebut. Johnson (2014) mendefinisikan bahwa berpikir

kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan peserta didik

untuk mengevaluasi bukti, asumsi, logika, dan bahasa yang mendasari per-

nyataan orang lain. Pendapat tersebut sesuai dengan pendapat Karim (2011)

yang menyatakan bahwa berpikir kritis merupakan suatu proses berpikir yang

terjadi pada seseorang serta bertujuan untuk membuat keputusan-keputusan

yang masuk akal mengenai sesuatu yang diyakini kebenarannya serta akan

dilakukan nanti.

Fisher (2009) menyatakan bahwa berpikir adalah sebuah mode berpikir di-

mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani

secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan mene-

rapkan standar-standar intelektual. Melalui kegiatan berpikir kritis, diharap-

Page 30: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

11

kan nantinya peserta didik akan terbentuk kepribadian yang baik dan berargu-

men.

Berpikir kritis perlu dimiliki oleh peserta didik saat ini. Pendapat lainnya

mengenai berpikir kritis yaitu dari Surya (2015) yang menyatakan bahwa ber-

pikir kritis merupakan salah satu strategi kognitif dalam pemecahan masalah

yang lebih kompleks dan menuntut pola yang lebih tinggi. Perkembangan il-

mu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat akan menyebabkan infor-

masi yang diterima peserta didik semakin banyak ragamnya, baik sumber

maupun muatan informasinya. Oleh karena itu peserta didik dituntut memi-

liki kemampuan memilih dan memilah informasi yang baik dan benar se-

hingga dapat memperkaya pemikirannya. Selain itu, peserta didik sebaiknya

dibekali dengan kemampuan berpikir yang memadai agar kelak mampu “ber-

tindak” dalam mengembangkan bidang ilmu yang ditekuninya.

Cottrell (2005) mengemukakan mengenai menfaat dari berpikir kritis sebagai

berikut.

Benefits of critical thinking skills, good critical thinking skills bringnumerous benefits.a) Improved attention and observationb) More focused readingc) Improved ability to identify the key points in a text or other message

rather than becoming distracted by less important materiald) Improved ability to respond to the appropriate points in a messagee) Knowledge of how to get your own point across more easilyf) Skills of analysis that you can choose to apply in a variety of situatons

Pendapat Cottrell di atas mengemukakan bahwa berpikir kritis memiliki

keunggulan. Berpikir kritis mampu meningkatkan perhatian dan observasi;

fokus dalam membaca; meningkatkan memampuan untuk mengidentifikasi

Page 31: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

12

kata kunci atau keypoints pada suatu informasi; meningkatkan respon me-

ngenai kelayakan suatu informasi; dan melatih kemampuan analisis yang da-

pat diterapkan dalam berbagai situasi.

Berdasarkan beberapa kajian teori di atas, kemampuan berpikir kritis adalah

berpikir secara beralasan dan mempunyai dasar yang jelas dengan menekan-

kan pada pembuatan keputusan mengenai apa yang harus diputuskan dan ke-

simpulan apa yang harus diambil.

Berpikir kritis dapat dilakukan dengan berbagai langkah. Langkah-langkah

tersebut disusun secara sistematis mengikuti cara berpikir kritis seseorang

agar lebih mudah memahami suatu permasalahan. Johnson (2014) menya-

takan ada bahwa terdapat beberapa langkah untuk menjadi seorang pemikir

kritis. Pertama yaitu mengungkapkan dengan jelas isu atau masalah yang se-

dang dihadapi. Kemudian memahami perspektif dan alasan dari pengajuan se-

buah masalah. Alasan bisa berupa penjelasan atas suatu kejadian. Pemikir

yang kritis tidak dengan mudah menerima asumsi atau ide yang dibuat oleh

orang lain. Penggunaan bahasanya pun harus jelas, agar si pemikir kritis tidak

terjebak atau malah mendukung asumsi yang salah. Langkah terakhir yaitu

mencari bukti yang kuat barulah kemudian mengambil keputusan.

Sejalan dengan pendapat Johnson, Ennis (1996) mengemukakan bahwa ter-

dapat enam tahapan dalam proses berpikir kritis yang sering disebut FRISCO

sebagai berikut a) Focus, yaitu mengidentifikasi pokok permasalahan; b) Rea-

son, yaitu mengetahui alasan dari informasi tersebut; c) Inference, mengeta-

hui kualitas sumber informasi; d) Situation, yaitu memahami informasi bela-

Page 32: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

13

jar dengan baik; e) Clarity, mengetahui kejelasan bahasa; dan f) Overview,

yaitu menarik kesimpulan.

Tan (2004) menyatakan bahwa Problem-Based Learning is an excellent envi-

ronment within which to develop critical thinking skills because it provides

opportunities to grow in all four components of critical thinking. Artinya,

model Problem Based Learning merupakan suatu lingkungan belajar yang

baik dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Hal tersebut dikare-

nakan model Problem Based Leaning menyediakan kesempatan untuk me-

numbuhkan empat komponen dalam berpikir kritis. Gambar 2.1 menunjukkan

empat komponen dari berpikir kritis.

Gambar 2.1 Komponen Berpikir Kritis Menurut Tan (2004)

Keempat unsur di atas harus bersatu untuk bisa memunculkan kemampuan

berpikir kritis. Jika hanya dua unsur saja, misal foundation skills dan know-

ledge base maka belum mampu memunculkan kemampuan berpikir kritis.

Page 33: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

14

Selanjutnya setelah mengetahui langkah-langkahnya, perlu diketahui me-

ngenai ciri dalam berpikir kritis. Ciri-ciri dari peserta didik yang berpikir

kritis menurut Paul dan Elder (dalam Subekti, 2015) yaitu Clarity (Keje-

lasan), Accuracy (keakuratan, ketelitian). Precision (ketepatan), Relevance

(relevansi, keterkaitan), Depth (kedalaman), Breadth (keluasaan), dan Logic

(logika). Ketujuh indikator tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak bisa

dipisahkan dari proses berpikir kritis.

Surya (2015) menyatakan bahwa ciri-ciri dari seseorang yang berpikir secara

kritis adalah sebagai berikut

a) Memiliki kemampuan mengidentifikasi asumsi yang diberikan;b) Mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan;c) Mampu menentukan akibat dari suatu ketentuan yang diambil;d) Mampu mendeteksi adanya bias berdasarkan pada sudut pandang

yang berbeda;e) Mampu mengungkap data dari permasalahan;f) Mampu mengevaluasi argumen yang relevan dalam penyelesaian

suatu masalah.

Sependapat dengan Surya di atas, Lau (2011) menyatakan ciri-ciri yang

tampak ketika seseorang berpikir secara kritis sebagai berikut.

A critical thinker is someone who is able to do the following:a) Understand the logical connections between ideas;b) Identify, construct, and evaluate arguments;c) Evaluate the pros and cons of a decision;d) Evaluate the evidence for and against a hypothesis;e) Detect inconsistencies and common mistakes in reasoning;

Lau mengidentifikasikan bahwa ciri-ciri seseorang yang melakukan proses

berpikir kritis akan tampak seperti pada lima ciri di atas. Kelima ciri tersebut

antara lain adalah mengetahui kaitan antara logika dengan ide; mengidentifi-

kasi, mengontruksi, dan mengevaluasi argumen; mengevaluasi pro dan kontra

Page 34: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

15

dari suatu keputusan; mengevaluasi informasi yang berkaitan dengan hipo-

tesis; dan mendeteksi inkonsistensi dari suatu alasan. Tetapi tidak menutup

kemungkinan bahwa seseorang yang berpikir kritis akan menunjukkan ciri

sebagian saja. Hal tersebut mungkin dipengaruhi oleh karakter, mental, dan

lingkungan peserta didik tersebut.

Menurut Ennis (dalam Hassoubah, 2004), berpikir kritis memilliki ciri-ciri

sebagai berikut .

a) Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan.b) Mencari alasan.c) Berusaha mengetahui informasi dengan baik.d) Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya.e) Memerhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan.f) Berusaha tetap relevan dengan ide utama.g) Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar.h) Mencari alternatif.i) Bersikap dan berpikir terbuka.j) Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu.k) Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan.l) Bersikap secara sistimatis dan teratur dengan bagian-bagian dari

keseluruhan masalah.

Indikator kemampuan berpikir kritis yang diturunkan dari aktivitas kritis poin

a adalah mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan. Indikator yang

diturunkan dari aktivitas kritis poin c, d, dan g adalah mampu mengungkap

fakta yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah. Indikator yang

diturunkan dari aktivitas kritis poin b, f, dan l adalah mampu memilih argu-

men logis, relevan dan akurat. Indikator yang diturunkan dari aktivitas kritis

poin h, j, dan k adalah mampu mendeteksi bias berdasarkan pada sudut pan-

dang yang berbeda. Indikator yang diturunkan dari aktivitas kritis poin e dan i

Page 35: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

16

adalah mampu menentukan akibat dari suatu pernyataan yang diambil sebagai

suatu keputusan.

Berdasarkan pada uraian-uraian yang telah dirumuskan pengertian kemam-

puan berpikir kritis matematika yang digunakan dalam penelitian ini men-

cakup sebagai berikut: (1) kemampuan mengidentifikasi asumsi yang dibe-

rikan; (2) kemampuan merumuskan pokok-pokok permasalahan; (3) kemam-

puan menentukan akibat dari suatu ketentuan yang diambil; (4) kemampuan

mendeteksi adanya bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda; (5)

kemampuan mengungkap data/definisi/teorema dalam menyelesaikan masa-

lah; (6) kemampuan mengevaluasi argumen yang relevan dalam penyelesaian

suatu masalah.

Penelitian yang dilakukan oleh Ismaimuza (2013) menjelaskan bahwa terda-

pat peningkatan kemampuan berpikir kritis melalui model Problem Based

Learning dan tidak terdapat interaksi antara pengetahuan peserta didik sebe-

lumnya dan model pembelajaran dalam upaya pemikiran kritis terhadap mate-

matika dan tingkah laku peserta didik. Penelitian tersebut sebagai rujukan

bahwa terdapat kaitan antara kemampuan berpikir kritis dengan model

Problem Based Learning.

2. Model Problem Based Learning

Guru dituntut untuk dapat mengenali karakteristik peserta didik yang akan

diajarkannya dan berusaha untuk terlibat dalam belajar peserta didik. Setelah

mengenali karakteristik peserta didiknya, barulah guru dapat menentukan

model pembelajaran apa yang tepat bagi peserta didiknya. Pengenalan karak-

Page 36: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

17

teristik peserta didik tersebut dapat dilihat dari segi pengalaman, hasil belajar

sebelumnya, catatan perilaku, dan bahkan latar belakang keluarga. Pembela-

jaran yang melibatkan pengalaman dan kontekstual akan mengoptimalkan

kompetensi peserta didik, sehingga materi pelajaran lebih mudah dimaknai.

Permana (2007) menyebutkan bahwa perbedaan penting antara model Prob-

lem Based Learning dan pembelajaran konvensional terletak pada tahap pe-

nyajian masalah. Dalam pembelajaran konvensional, penyejian masalah dile-

takkan pada akhir pembelajaran sebagai latihan dan penerapan konsep yang

dipelajari. Pada model Problem Based Learning, masalah disajikan pada awal

pembelajaran, berfungsi untuk mendorong pencapaian konsep melalui invest-

tigasi, inkuiri, pemecahan masalah, dan mendorong kemandirian belajar.

Sejalan dengan Permana, Yamin (2013:62) menyatakan bahwa model Prob-

lem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang

memberi kondisi belajar aktif kepada peserta didik dalam kondisi dunia nyata.

Model Problem Based Learning akan menghasilkan tiga hasil belajar. Per-

tama, penyelidikan dan keterampilan melakukan pemecahan masalah. Kedua,

sebagai pembelajaran model pendekatan dewasa. Dan ketiga yaitu keteram-

pilan belajar mandiri. Selanjutnya Herman (2007) menjelaskan bahwa tipe

masalah yang digunakan dalam model Problem Based Learning diantaranya

adalah masalah terbuka (open-ended problem atau ill-structured problem) dan

masalah terstruktur (well-structured problem). Pada masalah terstruktur, un-

tuk menjawab masalah yang diberikan peserta didik dihadapkan dengan sub-

submaslah dan penyimpulan. Sedangkan dalam masalah terbuka, peserta

Page 37: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

18

didik dihadapkan dengan masalah yang memiliki banyak alternatif cara untuk

menyelesaikannya dan memiliki satu jawaban atau multijawaban yang benar.

Berdasarkan penjelasan beberapa pendapat, model Problem Based Learning

merupakan pembelajaran kontekstual dari masalah yang diberikan, yang me-

nempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran. Pemilihan masalah

pada penggunaan model Problem Based Learning berupa masalah terbuka

dan terstruktur.

Peran guru dalam model Problem Based Learning yang dijelaskan oleh

Baden (2004) yaitu secara verbal dan non verbal. Cara verbal dan non verbal

ini dilakukan demi memancing peserta didik dalam kegiatan berpikir kritis.

Cara non verbal yaitu melakukan scanning pada perilaku peserta didik, meng-

gunakan sinyal tubuh dalam menstimulasi kegiatan belajar, dan memberikan

petunjuk selama pembelajaran. Cara verbal dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan, membuat ringkasan, mengajukan alternatif penyelesaian, memo-

nitor progress kegiatan belajar, dan refleksi balik di akhir pembelajaran.

Setiap pembelajaran yang diberikan guru tentunya memiliki keunggulan dan

kelemahan. Pun demikian halnya dengan model Problem Based Learning.

Model Problem Based Learning akan memunculkan prestasi belajar yang

lebih baik daripada model konvensional pada kategori aktivitas belajar. Hal

tersebut telah dibuktikan oleh Wahyuni (2009) pada penelitian tesisnya me-

ngenai eksperimentasi model pembelajaran berbasis masalah pada materi

pelajaran sistem persamaan linier dua variabel di SMK Boyolali. Oleh karena

itu, guru harus bisa memilih model yang sesuai dengan pola pikir dan

Page 38: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

19

perilaku peserta didik di suatu kelas agar pembelajaran menjadi lebih bermak-

na. Wulandari (2013) menyatakan terdapat beberapa keunggulan dalam mo-

del Problem Based Learning seperti pemecahan masalah, meningkatkan

aktivitas peserta didik, mengembangkan pengetahuan, merangsang belajar

secara kontinu, Dan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.

Keunggulan model Problem Based Learning ini nantinya akan diintegrasikan

dengan bahan ajar dalam penelitian. Masalah didesain dengan baik dengan

bimbingan dari guru sebagai fasilitator. Penelitian diharapkan memberikan

hasil positif terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik. Hal ini telah

dibuktikan oleh Ullynuha (2013) dalam penelitiannya mengenai pengaruh

model Problem Based Learning terhadap kemampuan berpikir kritis. Ia

mengatakan bahwa model Problem Based Learning berpengaruh yang nyata

dalam kemampuan berpikir kritis siswa kelas X SMA Negeri 6 Surakarta.

Penelitian yang dilakukan oleh Hariyati (2013) membuktikan bahwa terdapat

kaitan antara model Problem Based Learning dengan multiple intelligences

peserta didik SMP. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa model Problem

Based Learning memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik di-

bandingkan dengan konvensional. Konstruktivistik akan membangun penge-

tahuan meskipun terdapat perbedaan versi di setiap peserta didiknya, tergan-

tung dari pengalaman masing-masing. Tahapan model Problem Based

Learning secara ringkas dapat dilihat pada tabel 2.1.

Page 39: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

20

Tabel 2.1 Tahapan model Problem Based Learning

Fase Indikator Tingkah Laku Guru1 Orientasi peserta didik pada

masalahMenjelaskan tujuan pembelajaran,menjelaskan logistik yang diperlukan, danmemotivasi peserta didik untuk terlibat padaaktivitas pemecahan masalah

2 Mengorganisasi pesertadidik untuk belajar

Membantu peserta didik mendefinisikan danmengorganisasikan tugas belajar yangberhubungan dengan tugas tersebut.

3 Membimbing pengala-manindividual/kelom-pok

Mendorong peserta didik untukmengumpulkan informasi yang sesuai,melaksanakan eksperimen untukmendapatkan penjelasan dan pemecahanmasalah.

4 Mengembangkan danmenyajikan hasil karya

Membantu peserta didik dalam merencanakandan menyiapkan karya yang sesuai sepertilaporan, dan membantu mereka membagitugas bersama temannya.

5 Menganalisis danmengevaluasi prosespemecahan masalah

Membantu peserta didik untuk melakukanrefleksi atau evaluasi terhadap penyelidikanmereka dan proses yang mereka gunakan.

Sumber: Rusman (2014)

Tahapan pembelajaran model Problem Based Learning diberikan dengan

melibatkan peserta didik dalam pembelajarannya. Perhatian peserta didik

sepenuhnya terdapat pada guru. Selain itu, model Problem Based Learning

menekankan pada partisipasi peserta didik. Pada jam pertama, metode yang

diterapkan adalah diskusi. Guru memberikan stimulasi berupa pertanyaan

acak kepada peserta didik untuk mengorientasikan masalah kepada mereka.

Setelah itu, guru memberi waktu peserta didik untuk berdiskusi dan meme-

cahkan masalah yang diberikan tadi. Guru membantu peserta didik yang

mengalami kesulitan ataupun dapat juga guru memberikan stimulasi agar

Page 40: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

21

terjadinya diskusi dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan. Kemu-

dian, guru memberikan rangkuman dan inti diskusi pembelajaran saat itu,

disertai dengan inti konteks materi yang dhubungkan dengan implementasi di

lapangan.

3. LKPD Berbasis Model Problem Based Learning

Lembar Kegiatan Peserta Didik atau disingkat LKPD awalnya disebut dengan

LKS (Lembar Kegiatan Siswa). Banyak penerbit telah menerbitkan buku

dengan sebutan LKS. LKS yang beredarpun memiliki berbagai macam model

dan beranekaragam penataan isi materi sesuai kreativitas pengarangnya. LKS

(Lembar Kegiatan Siswa) merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran

berisi tugas yang di dalamnya berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menye-

lesaikan tugas. LKS dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan

aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembe-

lajaran dalam bentuk panduan eksperimen dan demonstrasi (Trianto, 2008).

Pada Kurikulum 2013, penyebutan LKS mengalami perubahan menjadi

Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) seiring berkembangnya paradigma

pendidikan terhadap peserta didik dan guru. Dengan demikian, antara LKS

dan LKPD adalah sama hanya penamaannya saja terdapat perbedaan. Guru

harus mampu mengembangkan dan menggunakan bahan ajar yang sesuai

dengan kurikulum, sasaran, karakteristik, dan tuntutan pemecahan masalah

belajar.

Bahan tersebut bisa tertulis maupun tidak tertulis. Disusun dengan baik dan

sistematis dalam menjelaskan materi pelajaran bagi peserta didik. Amri

Page 41: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

22

(2010) menyatakan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar di kelas. Bahan ajar dapat berupa modul, LKPD, buku cetak,

video, foto, narasumber, dan sebagainya. Bahan ajar yang dibuat haruslah

disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Karakter peserta didik tersebut

diidentifikasi secara rinci dari awal agar LKPD dapat memaksimalkan

kompetensi peserta didik.

LKPD sangat banyak manfaatnya bagi peserta didik. Oleh karena itu harus

disusun secara baik. Manfaatnya seperti kegiatan pembelajaran lebih inter-

aktif dan menyenangkan, mengurangi ketergantungan akan kehadiran guru,

dan mendapatkan kemudahan dalam memelajari setiap kompetensi yang

harus dikuasai. LKPD juga sebaiknya mampu memfasilitasi pembelajaran

peserta didik. LKPD juga diharapkan mempermudah pembelajaran, bukan

hanya sekedar menarik saja. Supriyono (2013) dalam tesisnya membuktikan

bahwa LKPD yang dikembangkannya memiliki efek yang positif yang baik

dalam meningkatkan prestasi dan motivasi belajar peserta didik. Motivasi

tersebut dibentuk melalui proses pembelajaran yang telah didesain sesuai

dengan perkembangan peserta didik. Pembelajaran terfasilitasi melalui LKPD

tersebut.

Prastowo (2011) mengungkapkan bahwa LKPD berfungsi untuk meminimal-

kan peran pendidik, mempermudah peserta didik dalam memahami materi

pembelajaran, membuat aktif peserta didik,dan memudahkan dalam penyam-

Page 42: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

23

paian proses pembelajaran. LKPD memberikan kesempatan kepada guru

untuk memancing peserta didik agar aktif terlibat dalam materi yang dibahas.

Tentunya LKPD memiliki keunggulan dan kelemahan. Pemilihan LKPD pada

penelitian ini memerhatikan dari model Problem Based Learning. Namun

model Problem Based Learning dapat lebih cocok dalam pembelajaran.

Manfaat LKPD pada pembelajaran menurut Prastowo (2011) yaitu a). Meng-

aktifkan peserta didik dalam belajar; b). Membantu peserta didik mengem-

bangkan konsep; c). Melatih peserta didik mengembangkan keterampilan

proses dan sebegai pedoman dalam pembelajaran.

Langkah-langkah penyusunan LKPD menurut Prastowo (2011) yaitu sebagai

berikut.

a) Melakukan Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum adalah langkah pertama dalam menyusun LKPD.

Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang

memerlukan bahan ajar LKPD. Materi tersebut disesuaikan juga dengan

karakteristik peserta didik, model Problem Based Learning, dan KI-KD.

Analisis kurikulum dilakukan ketika studi pendahuluan dan ketika

penyusunan LKPD.

b) Menyusun Peta Kebutuhan LKPD

Peta kebutuhan LKPD sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKPD

yang harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan LKPD-nya.

Page 43: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

24

Analisis Kurikulum

Menyusun Peta Kebutuhan LKPD

Menentukan Judul LKPD

Merumuskan KD

Menentukan Alat Penilaian

Menyusun Materi

Memperhatikan Struktur Bahan Ajar

Menulis LKPD

.

Gambar 2.2 Diagram Alur Langkah Penyusunan LKPD.Sumber: (Prastowo, 2011)

c) Menyusun Judul LKPD

LKPD ditentukan atas dasar kompetensi-kompetensi dasar, materi pokok,

atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. LKPD disusun

sesuai judulnya agar pembelajaran menjadi lebih terarah.

d) Penulisan LKPD

LKPD dituliskan pertama dengan merumuskan kompetensi dasar kemu-

dian menentukan alat penilaian terhadap proses kerja dan hasil kerja

peserta didik. Ketiga, menyusun materi. Materi LKPD dapat berupa infor-

Page 44: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

25

masi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang

akan dipelajari. Terakhir adalah memerhatikan struktur LKPD. Dengan

memerhatikan struktur LKPD maka penyusunan LKPD dapat bekerja

dengan baik.

Berdasarkan kajian di atas, maka struktur LKPD yang akan disusun dalam

penelitian ini sebagai berikut.

a) Judul

b) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

c) Tujuan dan Indikator

d) Peta Konsep

e) Fitur LKPD

f) Langkah-Langkah Kegiatan

g) Penilaian

h) Daftar Pustaka

Semua langkah tersebut jika dilaksanakan akan membuat penyusunan bahan

ajar LKPD tidak menjadi sulit. Bahkan bisa saja bahan ajar LKPD yang kita

buat menjadi bahan ajar yang mengagumkan dan menarik. Jika peserta didik

dan pembaca dari kalangan umum dapat tertarik dengan bahan ajar tersebut,

maka peningkatan prestasi belajar bukanlah menjadi hal yang mustahil untuk

diwujudkan.

LKPD yang dikembangkan agar mampu memenuhi kriteria baik menurut

Hardini (2013) dalam penelitiannya harus memerhatikan aspek bahasa dan

gambar, baik pada aspek kelayakan isi, penyajian, dan kegrafisan. LKPD

Page 45: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

26

yang terdapat pada penelitian tesis Hardini tersebut terdiri dari deskripsi pem-

belajaran, materi prasyarat, petunjuk penggunaan, tujuan, peta konsep, materi,

dan kegiatan belajar peserta didik.

Prastowo (2011) mengemukakan bahwa terdapat tujuh komponen dalam

desain LKPD adalah judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi

pokok, informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.

Ketujuh komponen desain tersebut akan digunakan dalam penelitian ini

secara baik dan benar.

B. Kerangka Pikir

Bentuk pangkat dan logaritma, logika matematika, dimensi tiga, persamaan dan

pertidaksamaan kuadrat, sistem persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, statistika,

dan peluang merupakan materi pelajaran matematika di kelas X MIA. Sebagian

besar dari materi pelajaran matematika tersebut bersifat abstrak. Peserta didik

mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran matematika yang bersifat

abstrak tersebut dikarenakan mereka belum mengetahui apa kaitan dan manfaat

materi pelajaran yang abstrak dengan kehidupan mereka sehari-hari.

Oleh karena itu, guru harus mampu menyajikan materi pelajaran yang bersifat

abstrak tersebut secara kontekstual. Penyajian materi pelajaran secara kontekstual

harus tetap mengandung konsep matematika. Agar dapat menyajikan materi

pelajaran secara kontekstual, maka guru perlu menghubungkan materi pelajaran

tersebut dengan kehidupan peserta didik.

Page 46: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

27

Salah satu model pembelajaran yang dapat mendukung materi matematika men-

jadi kontekstual adalah dengan model Problem Based Learning. Model Problem

Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang memberi

kondisi belajar aktif kepada peserta didik dalam kondisi dunia nyata melalui pem-

belajaran yang berbasis masalah. Model Problem Based Learning dianggap mam-

pu membuat pembelajaran matematika menjadi lebih kontekstual karena permasa-

lahan yang digunakan dalam model Problem Based Learning ini merupakan per-

masalahan yang biasa dihadapi oleh peserta didik pada kehidupan sehari-hari.

Model Problem Based Learning perlu menggunakan LKPD agar tahapan pembe-

lajaran dan unjuk kerja tetap terarah dan efektif. LKPD dikembangkan agar sesuai

dengan tahapan model Problem Based Learning dan saintifik. Selain itu, LKPD

juga didesain supaya mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Ke-

mampuan berpikir kritis diintegrasikan ke dalam LKPD agar peserta didik mampu

berpikir secara logis dan mampu menganalisis secara mendalam materi pelajaran

yang bersifat abstrak.

Peserta didik melalui kegiatan belajar (sintaks) model Problem Based Learning

akan terbiasa dan secara tidak langsung merangsang kemampuan berpikir kri-

tisnya. Pada tahapan awal belajar dengan model Problem Based Learning, peserta

didik akan diorietasikan kepada masalah matematika yang akan dipelajari. Guru

memberikan masalah terlebih dahulu melihat karakteristik dan pengalaman peser-

ta didik, sehingga proses kontekstualisasi pembelajaran akan dapat terpenuhi.

Pada tahapan ini peserta didik akan mulai tertanam dalam dirinya mengenai masa-

lah. Apa permasalahannya, apa tujuannya, dan bagaimana matematika dapat

Page 47: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

28

terintegrasi dengan pengalaman peserta didik. Mulai muncul sikap berpikir kritis

yaitu mengidentifikasi asumsi yang diberikan..

Tahapan selanjutnya yaitu guru mengorganisasikan peserta didiknya dalam

belajar. Guru memberikan umpan-umpan berupa pertanyaan atau pernyataan yang

berkaitan dengan masalah atau berkaitan dengan pengalaman peserta didik.

Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanggapi pertanyaan atau

pernyataan dari guru tersebut dan merumuskan pokok-pokok permasalahan.

Tahapan selanjutnya yaitu guru membimbing peserta didik dalam kegiatan

eksperimen dan pengumpulan informasi untuk mendapatkan penyelesaian

masalah. Mengemukakan cara penyelesaian soal termasuk salah satu ciri berpikir

kritis. Hipotesis juga biasanya akan diajukan oleh peserta didik. Mereka akan

mengemukakakan cara penyelesaian meskipun masih bersifat praduga. Pada

tahapan ini peserta didik mencoba menghubungkan semua informasi yang

diperoleh dan akan mulai terarah diskusinya. Pada tahap ini peserta didik mampu

mengetahui akibat dari suatu ketentuan yang diambil dan mampu mendeteksi bias

dari sudut pandang teman-temannya yang berbeda. Beberapa fakta atau data pada

informasi permasalahan akan dapat terungkap pada tahapan ini.

Setelah menentukan hipotesis dalam penyelesaian masalah, tentunya harus

ditentukan juga solusinya. Peserta didik akan menjawab, menganalisis, berdiskusi,

mengenai hasil kegiatan belajarnya. Tahapan ini pun peserta didik diharapkan

mampu mengevaluasi argument yang relevan dalam penyelesaian masalah.

Page 48: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

29

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pikir yang telah disusun, maka hipotesis penelitian ini

adalah kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran matematika

yang menggunakan LKPD berbasis model Problem Based Learning lebih tinggi

daripada kemampuan berpikir kritis peserta didik yang mengikuti model

pembelajaran konvensional.

Page 49: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

30

III. METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek studi pendahuluan penelitan dan pengembangan pada tahap analisis

kebutuhan LKPD dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar matematika di

kelas X MIA, yaitu Ibu Astri Mela Agustin, S.Pd. Subjek validasi LKPD pada

tahap validasi adalah lima orang ahli yang dianggap berkompeten dibidangnya

yaang terdiri atas ahli materi, dua ahli desain, dan seorang ahli bahasa. Ahli

materi tersebut yaitu dosen pascasarjana Universitas Lampung, yaitu Dr.

Suharsono S, M.S., M.Sc., Ph.D. Ahli desain pada validasi LKPD, yaitu dosen

pascasarjana Universitas Lampung,yaitu Dr. Haninda Bharata, M.Pd. Sedangkan

ahli bahasa pada penelitian ini, yaitu dosen Universitas Muhammadiyah Metro,

Dr. Sudirman A.M, M.Hum.

Kemudian, subjek angket respon pendidik ini, yaitu dua orang pendidik mate-

matika di SMAN 1 Kibang Lampung Timur, yaitu Drs. Suparno, M.Pd, dan Devie

Ambarwati, M.Pd. sebagai pendidik yang telah berpengalaman mengajar di

SMAN 1 Kibang Lampung Timur, peneliti merasa dua orang pendidik tersebut

berkompeten dalam pemberian angket respon.

Subjek angket respon peserta didik pada tahap ini yaitu lima orang peserta didik

kelas X MIA dengan kemampuan yang berbeda-beda, yaitu kemampuan rendah,

cukup rendah, sedang, cukup tinggi, dan tinggi. Subjek uji coba produk LKPD

Page 50: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

31

dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol yang berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen, serta

memiliki kemampuan awal yang sama. Populasi pada uji coba produk LKPD ini

adalah peserta didik kelas X MIA SMAN 1 Kibang tahun pelajaran 2015/2016.

Dari populasi tersebut kemudian dilakukan simple random sampling. Kelas

eksperimen merupakan kelas yang dalam pembelajarannya menggunakan LKPD

berbasis model Problem Based Learning dan terpilihlah kelas X MIA 1.

Sedangkan kelas kontrol merupakan kelas yang dalam pembelajarannya tidak

menggunakan LKPD berbasis Problem Based Learning dan terpilih kelas X MIA

3. Waktu penelitian dilaksanakan di semester genap tahun pelajaran 2015/2016.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan (research and

development). Penelitian pengembangan dilakukan dengan mengacu pada

prosedur R&D. Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kefektifan produk

tersebut. Dalam peneltian ini, peneliti bertujuan untuk menghasilkan atau

mengembangkan suatu produk, yaitu LKPD yang sesuai dengan model Problem

Based Learning.

C. Prosedur Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan ini diadaptasi dari model yang dikembangkan oleh

Sugiyono (2015). Dalam penelitian ini, langkah-langkah penelitian terdapat pada

gambar 3.1 sebagai berikut:

Page 51: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

32

Gambar 3.1 Langkah-langkah Motede Penelitian dan PengembanganSumber: (Sugiyono: 2015)

Langkah-langkah atau alur dalam penelitian dan pengembangan ini dibatasi yaitu

hanya sampai langkah revisi produk uji coba produk (langkah ke-7), mengingat

waktu dalam pengembangan bahan ajar LKPD yang digunakan. Pada penelitian

ini, validasi atau produk dilakukan oleh tim ahli, pendidikbidang studi dan

beberapa peserta didik saja.

Langkah awal dalam pengembangan LKPD yaitu mengidentifikasi masalah dan

melakukan pengumpulan data dengan cara menganalisis buku panduan kurikulum

2013. Selain itu peneliti juga mengaji LKPD yang sudah tersedia sesuai

kurikulum 2013 yaitu LKPD penerbit kelas X MIA sebagai salah satu acuan

penyusunan LKPD berbasis model Problem Based Learning, melakukan

wawancara dengan guru mata pelajaran matematika yaitu Ibu Astri Mela Agustin,

S.Pd, serta pembelajaran yang dipraktekkan guru di kelas. Pengumpulan data

dilakukan dengan mengumpulkan data peserta didik, kelas, serta nilai peserta

didik pada saat kelas X MIA yang nantinya akan digunakan sebagai dasar

penetapan kelas eksperimen dan kelas kontrol pada saat uji pelakasanaan

Identifikasimasalah

Pengumpulandata

Desainproduk

ValidasiDesain Revisi Desain Ujicoba

produk

Revisi Produk Ujicobapemakaian Produk akhir

Page 52: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

33

lapangan. Studi literatur juga dilakukan untuk mendapatkan analisis KI dan KD

materi pembelajaran serta mengaji penelitian yang relevan.

Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan dan pengumpulan data, peneliti

kemudian menyusun rancangan LKPD berbasis model Problem Based Learning,

materi yang akan dituangkan dalam LKPD berbasis model Problem Based

Learning, serta susunan dan isi LKPD berbasis model Problem Based Learning.

Tahap selanjutnya adalah merencanakan penyusunan perangkat pembelajaran

beserta instrumen baik instrumen penilaian LKPD berbasis model Problem Based

Learning maupun instrumen tes. Instrumen penilaian LKPD berbasis model

Problem Based Learning berupa instrumen penilaian validasi oleh ahli serta

intrumen yang diberikan kepada peserta didik.

Prosedur selanjtnya yaitu melakukan validasi LKPD berbasis model Problem

Based Learning. Pada tahapan ini, validasi LKPD berbasis model Problem Based

Learning dilakukan dengan memberikan lembar penilaian LKPD kepada ahli

materi, ahli desain dan ahli bahasa. LKPD berbasis model Problem Based

Learningyang telah disusun oleh peneliti kemudian divalidasi oleh para ahli, yaitu

ahli materi, ahli desain, dan ahli bahasa yang berkompeten di bidangnya melalui

lembar validasi LKPD berbasis model Problem Based Learning. Kemudian dua

orang pendidik dari SMAN 1 Kibang juga diberikan angket untuk penilaian

LKPD berbasis model Problem Based Learning. Selain itu, lembar validasi

diberikan kepada lima orang peserta didik. LKPD berbasis model Problem Based

Learning yang telah divalidasi oleh kemudian direvisi secara terus menerus sesuai

Page 53: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

34

dengan saran dan masukan dari ahli materi, ahli desain dan ahli bahasa, dua orang

pendidik, dan lima orang peserta didik.

Setelah melakukan validasi dan diperoleh penilaian dan saran dari para ahli

materi, desain, dan bahasa, maka selanjutnya dilakukan revisi. Dalam melakukan

revisi, peneliti pada tahap ini melakukan analisis terhadap lembar penilaian LKPD

berbasis model Problem Based Learning yang diberikan kepada ahli materi, ahli

desain, dan ahli bahasa. Selain itu juga peneliti melakukan revisi sesuai dengan

hasil penilaian pada lembar validasi oleh peserta didik. Hal apa saja yang menjadi

saran dan kekurangan dari para ahli dan peserta didik direvisi dengan baik sesuai

dengan penilaian lembar validasi.

Revisi LKPD berbasis model Problem Based Learning dilakukan secara terus

menerus hingga mendapat persetujuan dari ahli materi, desain, dan bahasa. Jika

telah memperoleh pesertujuan, maka selanjutnya dilakukan uji coba produk pada

LKPD berbasis model Problem Based Learning tersebut. Uji coba produk dalam

penelitian ini berupa uji pelaksanaan di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pemberian tindakan dalam kelas eksperimen berupa pembelajaran matematika

dengan LKPD berbasis model Problem Based Learning dan pembelajaran pada

kelas kontrol tidak menggunakan LKPD berbasis model Problem Based Learning.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam studi pendahuluan dilakukan dengan cara

melakukan observasi dan studi literatur. Selanjutnya, teknik pengumpulan data

dalam penyusunan LKPD berbasis model Problem Based Learning yaitu dengan

Page 54: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

35

cara menganalisis dan memerhatikan sintaks atau tahapan dalam pembelajaran

model Problem Based Learning. LKPD berbasis model Problem Based Learning

juga disusun dengan memerhatikan pendekatan saintifik yang sesuai dengan

kurikulum 2013. Peneliti juga membaca referensi buku matematika SMA

Kurikulum 2013 agar materi yang disajikan dalam LKPD berbasis model Problem

Based Learning tetap sesuai dengan KI dan KD.

Teknik pengumpulan data validasi LKPD berbasis model Problem Based

Learning diperoleh melalui pengisian lembar penilaian dan validasi berupa angket

dengan skala Likert oleh ahli materi, ahli desain, ahli bahasa, dua orang pendidik,

dan lima orang peserta didik. Lembar penilaian dan validasi tersebut diberikan

secara langsung kepada validator beserta dengan LKPD berbasis model Problem

Based Learning untuk kemudian dilakukan penilaian oleh para validator. Lembar

penilaian tersebut juga yang berupa angket diberikan kepada dua orang pendidik

di SMAN 1 Kibang Lampung Timur dan lima orang peserta didik.

Revisi LKPD berbasis model Problem Based Learning dilakukan setelah

memperoleh data dari para validator. Revisi dilakukan dengan memerhatikan hasil

penilaian oleh validator, hasilnya dikonsultasikan kepada pembimbing dan

dilakukan revisi hingga memperoleh LKPD berbasis model Problem Based

Learning yang sesuai.

Pada pengumpulan data uji coba produk LKPD menggunakan tes. Tes digunakan

untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik. Tes diberikan pada

akhir materi pembelajaran pada kelas yang mengikuti pembelajaran dengan model

Problem Based Learning dan kelas yang tidak menggunakan LKPD berbasis

Page 55: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

36

model Problem Based Learning. Tes yang diberikan di akhir pembelajaran

bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan LKPD berbasis model

Problem Based Learning.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada saat studi pendahuluan berupa lembar observasi

dan pedoman wawancara yang digunakan untuk melakukan wawancara dengan

guru pada saat obeservasi mengenai kondisi awal dari sekolah, guru, dan peserta

didik, serta pembelajaran yang telah dilaksanakan di kelas. Selanjutnya instrumen

yang digunakan dalam uji validasi LKPD berupa angket skala Likert dengan 4

skala yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup Baik, dan Kurang Baik, yang diserahkan

kepada ahli materi, ahli desain, dan ahli bahasa.

Instrumen angket respon pendidik berupa angket yang kemudian diberikan kepada

pendidik yang dianggap berkompeten dalam pendidikan matematika di SMAN 1

Kibang Lampung Timur. Dua orang pendidik yaitu Drs. Suparno, M.Pd dan Devie

Ambarwati, M.Pd. Instrumen angket untuk peserta didik diberikan kepada lima

orang peserta didik dengan kemampuan yang berbeda-beda diberikan angket

berupa penilaian LKPD dan kisi-kisinya. Angket berbentuk skala Likert dengan

penilaian skala 4 dengan kategori Sangat Baik, Baik, Cukup Baik, dan Kurang

Baik. Instrumen pada saat uji lapangan atau uji pelaksanaan lapangan terdiri atas

tes kemampuan berpikir kritis. Tes kemampuan berpikir kritis digunakan untuk

mengukur efektivitas penggunaan LKPD untuk pembelajaran berbasis masalah

antara kelas eksperimendan kelas kontrol. Sebelum tes kemampuan berpikir kritis

digunakan pada saat uji lapangan, terlebih dahulu tes tersebut divalidasi dan

Page 56: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

37

kemudian diujicobakan pada kelas lain (kelas uji coba) untuk diketahui tingkat

kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas soal. Berikut pemaparan mengenai

tahapan dari uji validitas sampai uji reliabilitas tes kemampuan berpikir kritis.

1) Uji Validitas

Setelah tes sudah disusun, kemudian tes akan diuji kevaliditasannya. Untuk

mengukur validitas tes digunakan analisis faktor, yaitu dengan

mengorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus Pearson Product

Moment yang dikemukakan oleh Pearson (dalam Sudjana, 2005) sebagai

berikut:

= ∑ − (∑ )(∑ ){ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }dimana:

: koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y, dua variabel

yang dikorelasikan∑ : jumlah skor item∑ : jumlah skor total seluruh item

n :jumlah responden

Distribusi (Tabel r) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2)

Kaidah keputusan : Jika ≥ berarti valid, sebaliknya

< berarti tidak valid

Tabel 3.1 menyajikan hasil validitas instrumen tes berpikir kritis matematis.

Perhitungan secara detail terdapat pada Lampiran 15.

Page 57: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

38

Tabel 3.1 Validitas Instrumen Tes Berpikir Kritis Matematis

Nomor Soal rxy Keterangan

1 0,67 Valid2 0,69 Valid3 0,53 Valid4a 0,35 Valid4b 0,62 Valid5 0,30 Valid

2) Tingkat Kesukaran

Soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar merupakan soal yang

baik. Tingkat kesukaran digunakan untuk menentukan derajat kesukaran

suatu butir soal. Menurut Sudijono (2008:372) untuk menghitung tingkat

kesukaran suatu butir soal digunakan rumus :

TK = JIKeterangan:

TK : tingkat kesukaran suatu butir soal

JT : jumlah skor yang diperoleh peserta didik pada butir soal yang

diperoleh

IT : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh peserta didik pada

suatu butir soal

Tabel 3.2 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran

Nilai Interpretasi0,00 ≤ TK ≤ 0,15 Sangat sukar0,16 ≤ TK ≤ 0,30 Sukar0,31 ≤ TK ≤ 0,70 Sedang0,71 ≤ TK ≤ 0,85 Mudah0,86 ≤ TK ≤ 1,00 Sangat mudah

Sudijono (2008: 372)

Page 58: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

39

Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan

kriteria indeks kesukaran yang tertera pada Tabel 3.2. Hasil perhitungan

tingkat kesukaran ditunjukkan pada Tabel 3.3. Perhitungan lengkap terdapat

pada Lampiran 15.

Tabel 3.3 Tingkat Kesukaran Butir Soal

No. Butir Soal Indeks TK Interpretasi

1 0,67 Sedang2 0,54 Sukar3 0,69 Sedang4a 0,70 Mudah4b 0,67 Sedang5 0,50 Sedang

3) Uji Daya Pembeda

Daya pembeda suatu butir tes adalah kemampuan suatu butir untuk

membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dan berkemam-

puan rendah. Daya beda butir dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya

tingkat diskriminasi ata angka yang menunjukkan besar kecilnya daya beda.

Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda.

DP = JA − JBNAKeterangan :

DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

JA = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas

JB = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah

IA = Jumlah skor peserta didik ideal kelompok

Page 59: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

40

Penafsiran interpretasi nilai daya pembeda butir tes digunakan kriteria

menurut Sudijono (2008) yang tertera pada Tabel 3.4 dan Lampiran 18.

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Daya Pembeda

Nilai InterpretasiDP ≤ 0,10 Sangat Buruk0,10 ≤ DP ≤ 0,19 Buruk0,20 ≤ DP ≤ 0,29 Agak baik, perlu revisi0,30 ≤ DP ≤ 0,49 Baik

DP ≥ 0,50 Sangat Baik

Sumber: Sudijono (2008:121)

Kriteria soal tes yang digunakan dalam penelitian ini memiliki interpretasi

baik, yaitu memiliki nilai daya pembeda ≥ 0,30. Hasil perhitungan daya

pembeda butir soal yang telah diujicobakan disajikan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Daya Pembeda Soal Tes

No. Butir Soal Nilai DP Interpretasi1 0,67 Sangat Baik2 0,42 Baik3 0,38 Baik4a 0,33 Baik4b 0,67 Sangat Baik5 0,33 Baik

4) Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan kepada keajegan hasil pengukuran. Setiap jawaban

yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberiskor 0 dan pengujian

hanya dilakukan sekali. Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan

untuk mengestimasi reliabilitas. Dalam penelitian ini untuk menghitung

Page 60: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

41

tingkat reliabilitas tes digunakan rumus Cronbach Alpha yaitu :

Rumus Cronbach Alpha dalam Sudijono (2008) adalah sebagai berikut.

2

2

11 11

i

i

n

nr

Keterangan :

11r = Koefisien reliabilitas yang dicari

2i = Jumlah varians skor tiap-tiap item

2i = Varians total

Selanjutnya koefisien reliabilitas yang diperoleh diinterpretasikan ke dalam

klasifikasi koefisien reliabilitas menurut Guilford dalam Ruseffendi

(2005:148) yang tercantum dalam Tabel 3.6 dan Lampiran 17.

Tabel 3.6 Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Interpretasi0,90 ≤ rxy < 1,00 Relibilitas sangat tinggi0,70 ≤ rxy < 0,90 Reliabilitas tinggi0,40 ≤ rxy < 0,70 Reliabilitas sedang0,20 ≤ rxy < 0,40 Reliabilitas rendahrxy < 0,2 Reliabilitas sangat rendahSumber: Guilford (dalam Ruseffendi, 2005:148)

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba instrumen berpikir kritis, diperoleh

nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,69. Artinya soal yang digunakan dalam

penelitian konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Hal ini menunjukkan

bahwa instrumen yang diujicobakan memiliki reliabilitas yang sedang

sehingga instrumen tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan

berpikir kritis peserta didik.

Page 61: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

42

F. Teknik Analisis Data

Data studi pendahuluan yang berupa hasil wawancara, hasil review berbagai jurnal

penelitian yang relevan, hasil penelaahan buku-buku pelajaran khususnya

matematika kelas X SMA dianalisis secara deskriptif dan digunakan sebagai

acuan untuk menyusun LKPD.

Data yang diperoleh pada tahap validasi adalah data hasil penilaian validator

terhadap LKPD berbasis model Problem Based Learning melalui lembar validasi.

Lembar validasi tersebut memuat indikator-indikator kelayakan LKPD sesuai

dengan panduan penilaian LKPD dari depdiknas yang meliputi lembar validasi

ahli materi, ahli desain, dan ahli bahasa. Beberapa kriteria yang menjadi penilaian

dari ahli materi seperti aspek kelayakan isi yang meliputi: kesesuaian materi

dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, keakuratan materi, kemutahiran

materi, dan keberadaan LKPD dalam mendorong keingintahuan peserta didik.

Kemudian aspek kelayakan penyajian yang meliputi: teknik penyajian,

kelengkapan penyajian, penyajian pembelajaran, koherensi dan keruntutan alur

pikir yang disajikan dalam LKPD. Kemudian aspek pemberian masalah dan

penilaian yang tercantum dalam pembelajaran berbasis Problem Based Learning

(PBL) yang meliputi karakteristik PBL, dan sistem evaluasi.

Beberapa kriteria yang menjadi penilaian dari ahli desain yaitu aspek kelayakan

kegrafikan yang meliputi ukuran, desain isi, dan desan sampul LKPD. Kemudian

aspek kelayakan bahasa meliputi kelugasan, komunikatif, dialogis dan interaktif,

kesesuaian dengan perkembangan peserta didik, kesesuaian dengan kaidah bahasa

dan penggunaan istilah, simbol, maupun lambang.

Page 62: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

43

Beberapa kriteria yang menjadi penilaian dari ahli bahasa yaitu aspek kesesuaian

dengan tingkat perkembangan peserta didik, meliputi: kesesuaian soal atau

permasalahan dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sesuai dengan ejaan

yang disempurnakan. Kemudian aspek komunikasi, meliputi: keterpahamam

peserta didik terhadap masalah, dan kesesuaian ilustrasi atau gambar dengan

materi yang disampaikan. Kemudian aspek koherensi dan kohesi, meliputi:

ketertautan antarkalimat dalam paragraf, keterkaitan antarparagraf, dan keutuhan

makna dalam soal/permasalahan. Terakhir adalah aspek kesesuaian dengan bahasa

indonesia yang baik dan benar, meliputi: ketepatan ejaan bahasa, dan ketepatan

tata bahasa. Teknik analisis data pada tahap ini meliputi teknik analisis deskripstif

kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Data kualitatif berupa masukan dan

saran perbaikan LKPD berbasis model Problem Based Learning dari ahli materi,

ahli desain, dan ahli bahasa dideskriptifkan secara deskriptif kualitatif sebagai

panduan untuk merevisi LKPD berbasis model Problem Based Learning. Data

kuantitatif berupa data skor penilaian ahli materi, ahlidesain, dan ahli bahasa dari

lembar validasi yang diisi oleh para ahli dianalisis dengan acuan yang diadaptasi

dengan menggunakan skala Likert dengan 4 skala yang nantinya akan

dideskriptifkan secara kualitatif. Skala yang digunakan dalam penelitian dan

pengembangan ini adalah 4 skala berikut.

a) Kurang baik dengan skor 1.

b) Cukup baik dengan skor 2.

c) Baik dengan skor 3.

d) Sangat Baik dengan skor 4.

Page 63: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

44

Kategori penilaian dan interval nilai untuk masing-masing kategori ditunjukkan

pada Tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7 Interval Nilai Untuk Tiap Kategori Penilaian.

No Kategori penilaian Interval nilai1 Sangat Baik (S min + 3p) ≤ S ≤ S maks2 Baik (S min + 2p) ≤ S ≤ (S min + 3p – 1)3 Cukup Baik (S min + p) ≤ S ≤ (S min + 2p – 1)4 Kurang Baik S min ≤ S ≤ (S min + p – 1)

Sumber: Khayati (2015: 63)

Keterangan:

S : Skor responden

S min : Skor terendah

S maks : Skor tertinggi

p : Panjang kelas interval

Langkah-langkah menyusun kriteria penilaian di atas adalah

a) Menentukan jumlah interval, yaitu 4.

b) Menentukan rentang skor, yaitu skor maksimum dan skor minimum.

c) Menghitung panjang kelas (p) yaitu rentang skor dibagi jumlah kelas.

d) Menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai terbesar.

Selanjutnya teknik analisis data angket respon pendidik terhadap LKPD berbasis

model Problem Based Learning dilakuan dengan menganalisis angket pendidik

terkait dengan kesesuaian materi, keakuratan materi, kebahasaan, dan penyajian

materi. Angket dianalisis secara deskriptif dengan menjumlahkan skor yang

diperoleh pada lembar penilaian LKPD berbasis model Problem Based Learning.

Page 64: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

45

Teknik analisis data validasi LKPD berbasis model Problem Based Learning oleh

peserta didik dilakukan dengan menganalisis angket peserta didik pada setelah

dilakukan pemberian lembar penilaian validasi LKPD berbasis model Problem

Based Learning. Teknik analisis ini digunakan untukmengukur tingkat

keterbacaan peserta didik, ketertarikan peserta didik untukmenggunakan LKPD

berbasis model Problem Based Learning. Angket respon peserta didik dianalisis

dengan menggunakan skala Likert dengan empat kriteria, interval nilai dan

kategori dari skala Likert yang digunakan pada tahap uji coba sama dengan

interval nilai dan kategori yang digunakan pada saat teknik analisis kelayakan

LKPD, yaitu Tabel 3.3.

Teknik analisis data saat uji coba LKPD berbasis model Problem Based Learning

terbagi menjadi dua yaitu teknikanalisis terhadap kemampuan berpikir

kritispeserta didik dan teknik analisis terhadap angketrespon peserta didik

pengguna LKPD.

a) Teknik Analisis Data Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik

Teknik analisis data pada tahap ini terbagi menjadi dua, yaitu analisis data

awal atau sebelum uji pelaksanaan lapangan yang meliputi uji keseimbangan

dan teknik analisis data akhir setelah uji pelaksanaan lapangan atau uji

hipotesis. Sebelum dilakukan uji keseimbangan, dilakukan uji prasyarat

analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas. Uji keseimbangan digunakan

untuk mengetahui bahwa sampel yang terdiri atas kelas eksperimen dan

kontrol keduanya mempunyai kemampuan awal yang sama, sedangkan uji

Page 65: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

46

hipotesis digunakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan LKPD berbasis

model Problem Based Learning dalam pembelajaran di kelas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah kedua sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau sebaliknya. Pada

penelitian ini pengujian normalitas menggunakan Software PASW

Statistic 18 atau lebih dikenal dengan SPSS. Peneliti memilih SPSS

versi 18 karena lebih simpel, mudah digunakan, dan kapasitas software-

nya tidak terlalu besar sehingga memudahkan dalam pengoperasiannya.

Peneliti menitikberatkan pada Significance atau lebih dikenal dengan

Sig pada pengujian Kolmogorov-Smirnov yang tampil pada output

SPSS. Nilai Sig akan dibandingkan dengan α = 0,05 dengan asumsi

sebagai berikut.

H0 :kedua data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 :kedua data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi

normal.

Jika Sig > α, maka H0 diterima.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians digunakan pada software SPSS adalah uji Levene.

Uji Levene ini nantinya akan muncul pada tampilan output SPSS. Nilai Sig

pada Levene akan dibandingkan dengan α yaitu sebesar 0,05. Asumsi yang

digunakan sebagai berikut.

Page 66: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

47

H0 : σ12 = σ2

2 (varian kedua kelompok populasi homogen)

H1 : σ12 ≠ σ2

2 (varian kedua kelompok populasi tidak homogen)

Jika Sig > α = 0,05, maka H0 diterima.

3) Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya

dilakukan uji hipotesis. Analisis data uji t dua pihak (2-tailed T-test) dua

sampel independen menggunakan software SPSS dengan memerhatikan

nilai Significance atau Sig. Asumsi yang digunakan sebagai berikut∶ = (tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir

kritis peserta didik dengan model Problem Based

Learning dengan rata-rata kemampuan berpikir kritis

peserta didik dengan pembelajaran konvensional)∶ ≠ (terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis

peserta didik dengan model Problem Based Learning tidak

sama dengan rata-rata kemampuan berpikir kritis peserta

didik dengan pembelajaran konvensional)

Jika Sig (2-tailed) > 0,05, Maka H0 diterima.

Page 67: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS, maka

diperoleh kesimpulan yaitu, hasil analisis menggunakan uji t SPSS terhadap hasil

kemampuan berpikir kritis menunjukkan bahwa mean kelas eksperimen sebesar

84,76 dibandingkan dengan mean kelas kontrol sebesar 79,03. Hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan LKPD berbasis model Problem

Based Learning memberikan kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi

dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan LKPD berbasis

model Problem Based Learning pada materi pokok peluang kelas X SMA.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka diperoleh saran sebagai berikut:

1. Penelitian dan pengembangan LKPD berbasis model Problem Based

Learning pada materi peluang kelas X SMA diharapkan bisa memberikan

wawasan dan salah satu acuan bagi guru untuk bisa mengembangkan

sendiri bahan ajar atau LKPD bagi peserta didiknya dan bisa menjadi salah

satu bahan ajar atau LKPD yang dapat membantu guru dan peserta didik

dalam pembeajaran khususnya pembelajaran dengan model Problem

Based Learning.

Page 68: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

80

2. Peneliti tidak melakukan tidak terlalu mendalam ketika menggali

karakteristik peserta didik. Peneliti hanya melakukan wawancara dan

observasi terhadap karakteristik peserta didik. Disarankan kepada peneliti

lain untuk melakukan penyebaran angket kemampuan awal peserta didik.

3. Hasil penelitian ini yang berupa LKPD berbasis model Problem Based

Learning diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi peneliti lain untuk

melanjutkan dan menjadikan LKPD berbasis model Problem Based

Learning dalam bentuk bahan ajar lain yang lebih bervariasi.

Page 69: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan & Iif Khoiru Ahmadi. 2010. Konstruksi PengembanganPembelajaran; Pengaruhnya terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum.Jakarta: Prestasi Pustaka

Arend, Bridget. 2009. Encouraging Critical Thinking in Online ThreadedDiscussions. The Jurnal of Educators Online. Volume 6, Nomor 1. Januari2009. [Online] https://ww-w.thejeo.com/Archives%2fVolume6Numbe-r1%2fArendpaper.pdf%3fq%3dcriticalthinkingstrategies (diakses pada 09September 2016)

Baden, Savin dan Major, Howell. 2004. Foundation of Problem-Based Learning.Bodmin: MPG Books Ltd.

Cottrell, Stella. 2005. Critical Thinking Skills; Developing Effective Analysis andArgument. New York: Palgrave Macmillan.

Dedeh, Tresnawati Choridah. 2013. Peran Pembelajaran Berbasis Masalah UntukMeningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Berpikir serta DisposisiMate-matis Peserta didik SMA. Jurnal Ilmiah Prodi Matematika STKIPSiliwangi Bandung, Vol.2, No 2. Juni 2013 [Online] http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/infinity/article/view/35. (diaksespada 05 Februari 2016)

Ennis, Robert H. 1996. Critical Thinking. New York: America Press.

Fisher, Alec. 2009. Berpikir Kritis; Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga

Fitri, Amalia. 2011. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sta-tistika DasarBermuatan Ka-rakter dengan Metode Pro-blem Based Learning. Jurnal PPvolum 1. No 2 ISSN 2089-3639. [Online]: http://jour-nal.unnes.ac.id/n-ju/index.php/jpppasca/article/view/1540. (diakses pada 02 Maret 2016)

Hardini, Radhitaningrum Rizqi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar IPA TerpaduBerbasis Salingtemas Untuk SMP Kelas VII dengan Tema Ekosistem AirTawar. Tesis. Universitas Sebelas Maret.

Hariyati, Endang. 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TeamAssisted Individualization (TAI) Dan Problem Based Learning (PBL) padaPrestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Multiple Intelligences Siswa

Page 70: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

82

SMP Kabupaten Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013. Tesis.Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Hassoubah, Z.I. 2004. Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis. Bandung: Nuansa

Herman, Tatang. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Me-ningkatkanKemampuan Ber-pikir Matematis Tingkat Ting-gi Peserta didik SekolahMenengah Pertama. Jurnal Educationist No I Vol. 1, UniversitasPendidikan Indo-nesia. Januari 2007. [Online]: http://file.upi.edu-/Direktori/JURNAL/EDUCATIONIST/Vol._I_No._1-Januari_2007/6.-_Tatang_Herman.pdf. (diakses pada 02 Maret 2016)

Ismaimuza, Dasa. 2013. Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis SiswaSMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Strategi KonflikKognitif. Jurnal Teknologi Full Paper Universitas Tadulako, September2013. [Online]:

Johnson, Elaine B. 2014. CTL; Contextual Teaching and Learning. Bandung:MLC

Karim, Asrul. 2011. Penerapan Metode Penemuan Terbim-bing dalamPembelajaran Mat-matika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep danKe-mampuan Berpikir Kririts Peserta didik Sekolah Dasar. SeminarNasional Matematika dan Terapan 2011 Universitas Al-muslim. November2011. [Online]: http://jurnal.bull-math.org/index.php/Simantap/article/d-ownload/37/40. (24 Juni 2016)

Khayati, Fitrotul. 2015. Pengembangan Modul Matematika Untuk PembelajaranBerbasis Masalah (Problem Based Learning) Pada Materi PokokPersamaan Garis Lurus Kelas VIII SMP. Tesis. Universitas Sebelas MaretSurakarta, Surakarta. 320 pp.

Lau, Joe.Y.F. 2011. An Introduction to Critical Thinking and Creativity; ThinkMore, Think Better. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Permana, Yanto & Sumarmo, Utari. 2007. Mengembangkan Ke-mampuanPenalaran dan Koneksi matematik peserta didik SMA melaluipembelajaran berba-sis masalah. Jurnal Educationist Vol. I No 2.Universitas Pendidikan Indonesia. Juli 2007. [Online]:http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/EDUCATIONIST/Vol._I_No._2-Juli_2007/6_Yanto_Permana_Layout2rev.pdf. (17 Desember 2015)

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif;Menciptakan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.Yogyakarta: Diva Press.

Ruseffendi. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan & Bidan Non-EksaktaLainnya. Bandung: Tarsito.

Page 71: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

83

Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran; Mengembangkan ProfesionalismeGuru. Jakarta: Raja Grafindo Jaya.

Sari, Devi Diyas. 2012. Penerapan Model Problem Based Learning UntukMeningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik PadaPembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. Skripsi. UniversitasNegeri Yogyakarta.

Sihotang, Kasdin. dkk. 2012. Critical Thinking. Jakarta: PT. Pustaka SinarHarapan.

Setyorini, U. 2011. Penerapan Model Problem Based Lear-ning UntukMeningkatkan Ke-mampuan Berpikir Kritis Sis-wa SMP. JurnalPendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 52-56. Januari 2011. [Online]:http://journal.unn-es.ac.id/artikel_nju/JPFI/1070. (14 Mei 2016)

Subekti, Lilik. 2015. Model Problem Based Learning Dalam Layanan BK UntukMeningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis. Jurnal Penelitian TindakanKelas Vol. 16 No 3. Universitas Negeri Surakarta. Januari 2015

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Supriyono. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dengan Media GambarSegitiga Sebangun Berorientasi pada Prestasi Belajar Peserta Didik. TesisUniversitas Negeri Surakarta.

Surya, Muhammad. 2015. Strategi Kognitif Dalam Proses Pembelajaran.Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching andLearning) di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher.

Tan, Oon-Seng. 2004. Enhancing Thinking Through Problem-Based LearningApproaches. Singapura: Shenton Way

Ullynuha, Lia. 2013. Pengaruh Pembelajaran Problem Based Learning terhadapKemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri 6 SurakartaTahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Universitas Sebelas Maret.

Vitasari, Rizka. 2010. Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar MatematikaMelalui Model Problem Based Learning Peserta didik Kelas V SD Negeri5 Kutosari. Jurnal Pendidikan Universitas Sebe-las Maret. [Online]:http://jur-nal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdkebumen/article/view/2226.(19 Mei 2016)

Page 72: PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS MODEL PROBLEM …digilib.unila.ac.id/25454/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Problem Based Learning pada materi Peluang untuk SMA kelas X untuk meningkatkan

84

Wahyuni, Sri. 2009. Eksperimentasi Model Pembelajaran Berdasarkan Masalahpada Sub Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Ditinjaudari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X SMK Sekabupaten Boyolali TahunPelajaran 2008/2009. Tesis. Universitas Negeri Surakarta.

Wulandari, Bekti. & Surjono, Herman Dwi. 2013. Pengaruh problem basedlearning terhadap hasil belajar ditinjau dari motivasi belajar PLC diSMK. Jurnal Pendidikan Vokasi Vol. 1 Nomor 2 Juni 2013 UniversitasNegeri Yogyakarta. Juni 2013.

Yamin, Martinis. 2013. Strategi dan Metode dalam model Pembelajaran. Jakarta:GP Press Group.