Author
truongtuong
View
393
Download
30
Embed Size (px)
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
OLEH :
IKA BUDI MARYATUN
*
APA ITU KURIKULUM (menurut DAP)
Rencana kegiatan yang berisi pengembangan seluruh area perkembangan anak : fisik, emosional, bahasa, seni, dan kognitif
Mencakup bahasan yang luas meliputi seluruh disiplin ilmu : sosial, intelektual, dan konsep diri anak
Dibangun atas pengetahuan yang sudah siap dipelajari dan dilaksanakan anak (aktivitas pengetahuan utama) untuk menghubungkan pengetahuan mereka dan menerima konsep serta keterampilan baru
*
APA ITU KURIKULUM (lanjutan 2)
Menggunakan bahan dari berbagai disiplin ilmu atau mata pelajaran untuk membantu anak memecahkan masalah yang dihadapi, membuat hubungan yang bermakna dan memberi kesempatan untuk menggali perkembangan konseptual
Mengembangkan pengetahuan & pemahaman; proses; dan keterampilan untuk digunakan dan diterapkan serta untuk mempelajari pengetahuan
Berisi pengembangan intelektual, penemuan inti pembelajaran, dan alat penerimaan ilmu yang berbeda sesuai dengan gaya belajar anak
*
APA ITU KURIKULUM (lanjutan 3)
Memberi kesempatan anak untuk mengembangkan budaya dan bahasa keluarganya sambil mengembangkan kemampuan dalam bersosialisasi dengan budaya dan bahasa di sekitarnya
Berisi tujuan yang realistik dan dapat dicapai oleh sebagian besar anak pada usianya
Menggunakan teknologi dan bersifat filosofis dalam proses pembelajaran
*
APA ITU KURIKULUM (lanjutan 4)
Seperangkat rencana program pendidikanBerisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajarDiprogram, direncanakan, dan dirancang secara sistematik atas dasar norma yang berlakuPengaturan cara yang digunakanDijadikan pedoman pembelajaran
*
Kurikulum
CORE
HIDDEN
INTI
TERSEMBU-NYI
Direncanakan secara terstruktur
Tidak direncanakan secara terstruktur
*
FUNGSI KURIKULUM
Bagi Penulis, acuan dalam membuat bahan ajar
Bagi Guru, acuan dalam membuat persiapan dan pelaksanaan pembelajaran
Bagi Kepala Sekolah, acuan dalam melaksanakan supervisi pelaksanaan kurikulum
Bagi Masyarakat, acuan dalam menentukan kebutuhan output sekolah
*
SIKLUS PERENCANAAN KURIKULUM
1. Pengamatan yang teratur untuk mempelajari individu anak dan kelompok/kelas
2. Menilai hubungan masing-masing anak sebelum merumuskan tujuan
3. Mempelajari minat, pengalaman, dan pertanyaan anak
4. Menentukan strategi, bahan, dan pengalaman yang akan diberikan pada anak untuk mencapai tujuan pembelajaran
5. Melaksanakan perencanaan dengan baik dan menambah pemikiran baru
*
MENU PEMBELAJARAN GENERIK
OLEH :
IKA BUDI MARYATUN
*
PENGERTIAN :1. acuan Menu pembelajaran pada paud
Seperangkat rencana Seperangkat pengaturan kegiatan pengembangan dan pendidikan Dirancang sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan
*
2. Menu pembelajaran generik
Program pendidikan Untuk anak usia dini Dilaksanakan secara holistik Dapat digunakan dalam memberikan layanan kegiatan pengembangan dan pendidikan pada semua jenis program
*
Tujuan acuan menu pembelajaran generik
UmumMengembangkan berbagai potensi anak sejak dini Sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya
*
Khusus : Anak mampu
Melakukan ibadah, mengenal ciptaan Tuhan dan mencintai sesama.
Mengelola ketrampilan tubuh, termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus, dan gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensorik (panca indra).
Menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan belajar.
*
Berpikir logis, kritis, memberi alasan, memecahkan masalah, dan menemukan hubungan sebab akibat.
Mengenal lingkungan alam & sosial, peranan masyarakat, dan menghargai keragaman sosial dan budaya. Serta mengembangkan konsep diri dan kontrol diri.
peka terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif.
Menolong diri sendiri, mengembangkan keterampilan hidup, serta sikap positif terhadap belajar
*
Fungsi acuan menu pembelajaran generik
Sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan anak usia diniPada berbagai jenis lembaga pengembangan anak usia dini pada PAUD
*
Berorientasi pada kebutuhan anak
Layanan pendidikan, kesehatan & gizi
Belajar melalui bermain
Bermainbereksplorasi, menemukan &
memanfaatkan benda-benda sekitar
Kreatif & inovatif
Mengembangkan rasa ingin tahu, berpikir kritis,
menemukan hal baru
Lingkungan yang kondusif
Perhatikan keamanan & kenyaman anak
Pendekatan Pelaksanaan Menu Pembelajaran
*
Menggunakan pembelajaran terpadu
Pembelajaran bermakna dengan mengenalkan berbagai konsep pada anak
Mengenmbangkan keterampilan hidup
Pembiasaan mandiri, disiplin,
bersosialisasi, keterampilan diri
Menggunakan berbagai media & sumber belajar
Dari alam atau sengaja disiapkan
*
Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak
ciri-cirinya :
Anak terpenuhi kebutuhan fisiknya, merasa aman & tentram secara psikologis
Pembelajaran berulang
Belajar emlalui interaksi sosial
Minat belajar melalui minat & keingintahuan
Memperhatikan perbedaan individu
Sederhana ke rumit dsb
Stimulasi terpadu
Dalam satu kegiatan dikembangkan beberapa aspek
sekaligus.
*
PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009
PAUD
FORMAL : TK/RANONFORMAL : TPA & KBINFORMAL
STANDAR PAUD
STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN
STANDAR SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN
STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
Kaidah pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini (0-6 Tahun)Aktualisasi potensi semua aspek perkembangan bukan pada pencapaian kecakapan akademikAspek nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional
Pengelompokkan Usia Anak
Tahap usia 0 - < 2 tahun, terdiri atas kelompok usia:
3 - < 6 bulan
6 - < 9 bulan
9 - < 12 bulan
12 - < 18 bulan
18 - < 24 bulan
Tahap usia 2 < 4 tahun, terdiri atas kelompok usia:
2 < 3 tahun
3 < 4 tahun
Tahap usia 4 6 tahun, terdiri atas kelompok usia :
4 < 5 tahun
5 6 tahun
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Memuat kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi :guru, guru pendamping, Pengasuhtenaga kependidikan
Pendidik
Pendidik anak usia dini adalah profesional yang bertugas :merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan anak didikBertugas di berbagai jenis layanan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformalFormal terdiri dari guru dan guru pendamping; Pendidik PAUD nonformal terdiri dari guru, guru pendamping, dan pengasuh
Tenaga Kependidikan
bertugas melaksanakan : administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada lembaga PAUDPAUD Formal terdiri dari Pengawas, Kepala TK/RA, Tenaga Administrasi, dan Petugas KebersihanPAUD Nonformal terdiri dari Penilik, Pengelola, Administrasi, dan Petugas Kebersihan
STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN
Meliputi : struktur program, alokasi waktu, perencanaan, pelaksanaan, penilaian dilaksanakan secara terintegrasi/terpadu sesuai dengan tingkat perkembangan, bakat/minat dan kebutuhan anakMempertimbangkan potensi dan kondisi setempat
Standar Isi
Struktur meliputi :bidang pengembangan pembentukan perilaku bidang pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaanBentuk Kegiatan LayananAlokasi waktuRombongan belajar :4.2.1 Kelompok usia 0 -Standar Proses
Perencanaan: Pengembangan Rencana Pembelajaran, Prinsip-prinsip, PengorganisasianPelaksanaan : Penataan Lingkungan Main, Pengorganisasian Kegiatan,
Standar Penilaian
Teknik Penilaian :
Pengamatan, penugasan, unjuk kerja, pencatatan anekdot, percakapan/dialog, laporan orang tua, dokumentasi hasil karya anak (portofolio), deskripsi profil anak
Lanjutan Standar Penilaian
Lingkup
Proses
Pengelolaan hasil
Tindak lanjut
STANDAR SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN
Meliputi : jenis, kelengkapan, kualitas fasilitas yang digunakan dalam menyelenggarakan proses penyelenggaraan PAUD
DEVELOPMENTALLY APPROPRIATE PRACTICE (DAP)
OLEH :
Ika Budi Maryatun
*
LATAR BELAKANG
Kata DAP dicetuskan oleh NAEYC (National Association for the Education of Young Children) pada tahun 1998 NAEYC lahir dari Dep Pendidikan USA untuk merumuskan kurikulum dan program yang sesuai dgn AUDKeberhasilan sosialisasi NAEYC tentang kurikulum untuk PAUD karena DAP memberikan panduan pembelajaran berdasarkan jenjang usia anak
*
PENGERTIAN
Perencanaan yang bermakna dan sesuai dengan perkembangan anak sebagai penerapan pengetahuan mengenai perkembangan anak dalam lembaga PAUDProgram pembelajaran yang direncanakan untuk AUD berdasarkan pengetahuan mengenai perkembangan anakDAP berdasarkan pada pertimbangan data dan kenyataan tentang anak
*
12 Prinsip Dasar DAP
Seluruh aspek perkembangan anak saling terkait satu dengan lainnya dan saling mempengaruhi.
Perkembangan memiliki urutan yang runtut.
Setiap anak memiliki proses perkembangan yang berbeda.
Pengalaman sebelumnya mempengaruhi perkembangan
*
Lanjutan Prinsip Dasar DAP
Proses perkembangan sesuatu yang dapat diperkirakan menuju ke arah yang lebih kompleks, terorganisasi dan terinternalisasi.
Perkembangan dan pembelajaran dipengaruhi oleh konteks budaya dan sosial yang beragam.
Anak sebagai pebelajar aktif
Perkembangan dan pembelajaran dipengaruhi kematangan secara biologis dan lingkungan
*
Lanjutan Prinsip Dasar DAP
Bermain sebagai alat bagi anak dalam menunjukan tahap perkembangannya.
Perkembangan anak akan lebih meningkat, jika anak diberikan kesempatan untuk melatih keterampilan yang baru dan meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliknya sekarang.
*
Lanjutan Prinsip Dasar DAP
Anak memiliki beragam cara untuk belajar dan mencari tahu serta memiliki berbagai cara untuk menunjukan apa yang diketahuinya.
Anak akan lebih mudah belajar jika anak merasa merasa aman dan nyaman.
*
PENDEKATAN-PENDEKATAN PAUD
OLEH :
IKA BUDI MARYATUN
(Adapted From NEST)
*
1. MONTESSORI
Dikembangkan Oleh Maria Motessori (1870 1957)Awalnya diperuntukan bagi ABKBertujuan mengoptimalkan seluruh kemampuan anak melalui stimulasi yang dipersiapkanSetiap anak memiliki keunikan
*
Keunikan setiap anak :
Masa peka (sensitive period)
Lahir 6 th : masa eksplorasi sensoris
Menciptakan pengetahuannya melalui pengalaman-pengalaman sensoris
Usia 6-12 tahun : eksplorasi konsep
Mengembangkan kekuatan berpikir abstrak dan imajinasi
Usia 12-18 tahun : eksplorasi humanistik
Memahami posisi di masyarakat dan tahu cara berkontribusi pada dunia
Usia 18-24 tahun : eksplorasi khusus
Menemukan keberadaan diri bagian dari dunianya
*
Daya serap pikiran (absorbent mind)
Anak belajar secara tidak sadar dari lingkungannyaAnak sudah memiliki kemampuan, langkah dan irama belajar sendiri-sendiri dalam dirinyaAnak mampu mengembangkan konsentrasi, disiplin diri, namun memerlukan lingkungan yang dapat mendukungnyaPada masa perkembangan awal, anak berkembang melalui pengalaman sensori bukan karena imajinasinya
*
Komponen kunci penerapan Montessori :
Para pendidik dilatih secara khusus tentang filosofi dan metode Montessori.
Terjalin kemitraan dengan orangtua.
Kelas merupakan kelompok heterogen yang terdiri dari beragam usia.
Bermacam-macam bahan dan pengalaman pembelajaran Montessori diberikan kepada anak secara cermat dan berurutan sesuai kebutuhan anak.
Penjadwalan yang teratur yang memberikan kesempatan pada anak untuk terlibat dalam pemecahan masalah dan terlibat secara mendalam dalam pembelajaran.
Suasana kelas mendorong interaksi sosial yang mendukung pembelajaran kooperatif.
*
Kurikulum dan kegiatan :
Materi sensorial
Anak berlatih memperluas dan memperhalus persepsi sensorinyaMateri yang digunakan adalah alat-alat yang mengandung konsep tentang ukuran, bentuk, warna, suara, tekstur, bau, berat ringan
Materi konseptual
Merupakan bahan-bahan konkret untuk melatih anak membaca, menulis, matematika dan pengetahuan sosial
3. Materi kehidupan praktis (sehari-hari)
Pembelajaran yang diberikan banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-harimenyapu lantai, mencuci piring, menyiram tanaman, mengancingkan baju
*
2. BANK STREET
Dikembangkan Oleh Lucy Sprague Mitchell, Caroline Pratt, Harriet Johnson (1878 1967)Berawal dari Nursery School, bagian dari Biro Eksperimen Pendidikan Dipengaruhi oleh kajian John Dewey yang meyakini bahwa kekuatan pendidikan untuk mempengaruhi dan meningkatkan masyarakatthe whole child anak secara keseluruhan
*
Prinsip Umum :
Perkembangan berawal dari simple ke kompleks.
Sifat individual terjadi secara kontinum
Peningkatan perkembangan memerlukan waktu yang lama dan hal-hal baru yang dipelajari
Anak mempunyai motivasi dalam dirinya untuk secara aktif terlibat dengan lingkungan
Percaya diri anak terbentuk dari pengalaman dengan orang lain dan objek dalam berinteraksi
Pertumbuhan dan perkembangan melibatkan konflik antara individu dan orang lain
*
Ide Dasar :
Anak merupakan pembelajar aktif, peneliti, eksplorer, dan artis. Belajar terjadi dalam konteks sosial yang memungkinkan anak belajar melalui interaksi dengan lingkungannyaPemahaman perkembangan kognitif dan afektif merupakan suatu interkoneksi atau tidak terpisah-pisah.
*
Kurikulum & kegiatan :
Terfokus pada tema yang paling menarik bagi anakMasyarakat merupakan lingkungan pendidikanSeni dan ilmu sentra pengalaman dan aktivitas yang membantu anak menemukan makna di dunia sekitarBermain dengan material yang bersifat buka tutupBalok, air, kayu, kertas, materi-materi seni dan tanah liat Bebas memilih permainan yang diinginkanDidorong untuk belajar dengan cara mereka sendiriBermain merupakan jantung dari pendekatan interaksi perkembangan
*
Fokus utama :
Kompetensi,
Bagaimana individu menggunakan keterampilan dan pengetahuannya dalam hidup.
Individualitas,
Menekankan fungsi otonomi, kemampuan untuk membuat pilihan, mengambil inisiatif, risiko kegagalan, dan menerima bantuan tanpa kehilangan kebebasan.
Sosialisasi,
Tingkat pertama berkaitan dengan control dan memikir ulang, adaptasi dan internalisasi perilaku ; tingkat kedua mengacu kepada perkembangan hubungan dengan orang lain yang ditandai dengan kepedulian, kejujuran, tanggungjawab dan kerjasama.
*
Peran guru
Memahami perkembangan anak
Potensi dasar pengetahuan
Memilih dan menyusun materi-materi
Mengetahui anak secara individual
Sebagai fasilitator
3. HIGH/SCOPE
Dikembangkan Oleh David Weikart (1960an)Mulai digunakan pada tahun 1962Melibatkan anak sebagai pembelajar aktif
*
Komponen Utama :
Anak sebagai pembelajar aktif yang menggunakan sebagian besar waktunya di dalam learning center yang beragamMerencanakan-melakukan-mengulang (plan do - rewiew)Guru membantu anak untuk memilih apa yang akan mereka lakukan setiap harimelaksanakan rencana mereka mengulang kembali yang telah mereka pelajari.Pengalaman kunci (key experience)Penggunaan catatan anekdot untuk mencatat kemajuan yang diperoleh anak
*
Unsur Kurikulum :
Benda-benda yang dapat dieksplor anak
Manipulasi benda-benda oleh anak
Pilihan bagi anak tentang apa yang harus dilakukan anak
Bahasa anak
Dukungan dari orang dewasa
*
Pengalaman Kunci Pemandu Kegiatan
Representasi kreatif,
Bahasa dan keaksaraan,
Inisiatif dan hubungan sosial,
Gerakan,
Misk,
Klasifikasi,
Seriasi,
Bilangan,
Ruang,
Waktu
*
Peranan guru
Strategi interaksi yang positifBerfokus pada kekuatan anakMembangun hubungan dengan anakMendukung ide-ide bermain anakMengembangkan ketrampilan dalam bertanyaMengajak anak untuk memecahkan masalah jika terjadi konflik sosial
4. Kurikulum Kreatif
Dikembangkan Oleh Diane Trister Dodge (1978 - sekarang)Dasar filosofinya adalah guru harus mampu menggunakan bermacam-macam strategi untuk memenuhi kebutuhan anak dalam aspek perkembangan sosial, emosional, fisik, kognisi dan bahasa
Elemen-elemen penting dari kurikulum kreatif
Teori dan riset tentang otak oleh Maslow, Erickson, Piaget, Vygotsky, Smilansky dan Gardner
Pemahaman cara belajar anak sebagai proses yang kontinum
Menekankan pada setting lingkungan pembelajaran dalam sentra, mengatur jadwal kegiatan sehari-hari, mengorganisasi pilihan waktu- belajar, dan menciptakan komunitas kelas
Lanjutan
Guru berperan menjadi pengamat dan menggunakan bermaca strategi untuk memandu pembelajaran
Bermitra dengan orangtua untuk mendukung pembelajaran
Lingkungan pembelajaran
Anak belajar di dalam sentra
Material yang digunakan harus beragam dan diorganisasi
Kelas dirancang untuk bisa menerima anak dari berbagai latar belakang
Anak terlibat secara aktif
Belajar melalui investigasi dan bermain
5. Regio Emilia
Dikembangkan Oleh Loris Malaguzzi (akhir perang dunia ke-2 - sekarang)
Konsep
Anak sebagai individu yang kompeten, kuat, suka menemukan, dan penuh ide
Lingkungan sebagai guru ketiga harus dirancang dengan baik
Adanya hubungan di antara anak, guru, dan orangtua
Dokumentasi sebagai penguatan terhadap pengalaman anak
Lanjutan
Perencanaan yang fleksibel
Provokasi guru pada anak dengan memperhatikan minat anak dan mendorong/mengembangkan lebih jauh pemikiran dan tindakan
Seratus bahasa dari anak sebagai representasi ide-ide anak
Struktur program
Perbandingan guru : anak di kelas 2 : 25
Anak, guru, dan keluarga bersama-sama mendorong pembelajaran
Kegiatan proyek dalam kelompok kecil, maks 5 anak/kelompok
Konflik dalam pergaulan anak dipandang sebagai proses kognisi bukan sosial interaksi
Lingkungan sebagai guru ke-tiga
Ruang/tempat yang digunakan harus bisa menarik dan mengundang minat anak
Segala sesuatu dan tempat harus mengandung unsur pendidikan
Setiap sentra dan sekolah memiliki area pusat budaya
Menekankan pada berbagai macam media
Anak dan orangtua membantu untuk mengumpulkan dan mengelola bahan-bahan main yang digunakan
Kurikulum
Kurikulum dirancang berdasarkan minat anak
Guru memfasilitasi anak untuk memperluas proyek
Anak juga mengerjakan kegiatan seperti pada umumnya
Guru mengamati, mendiskusikan, dan menginterpretasikan setiap kegiatan yang dilakukan bersama anak
Peranan guru
Membangun pengetahuan dan pemahaman anak
Menjadi seorang pendengar yang baik dan observer.
Mendokumentasikan hasil kerja anak dan mendiskusikannya dengan guru-guru yang lain setiap minggu.
Menjadi partner bagi anak di dalam proses pembelajaran.
Pedagogista, guru sebagai koordinator, konsultan pendidikan
6. Project-Base dikembangkan oleh Lilian Katz
Tujuan Pembelajaran :
Pengetahuan (knowledge)
Fakta-fakta, informasi, cerita, konsep, dan banyak unsur dari pikiran
Ketrampilan (skills)
Ketrampilan berbeda dengan pengetahuan. Pengetahuan harus dapat menjadi suatu ketrampilan
Lanjutan
Disposisi (disposition)
Kebiasaan berpikir yang digabungan dengan hatiKemampuan prososial, motivasi, peduli, dan empati kepada anak lainBerkembang dengan baik melalui mengamati (observing) dan meniru (modelling)
Bawaan dari lahir untuk memaknai pengalaman, bertanya, mencari jawaban, dll Tidak bisa diajarkan melalui instruksiharus diwujudkan dalam tingkah laku, diekspresikan dan digunakandisposisi yang hilang, tidak akan bisa kembali lagi
Lanjutan
Perasaan (feelings)
Dipelajari melalui pengalamanTidak dapat dipelajari melalui instruksi, paksaan, atau doktrinasiMemberi kesempatan untuk terlibat aktif, menentukan pilihan, dan mengambil keputusan
Kapan dipelajari ?
Sesuai tujuan akademik
Ketika mengajarkan pengetahuan, konsep, informasi dan ketrampilan
Sesuai tujuan intelektual
Ketika mengajarkan unsur-unsur pengalaman yang melibatkan disposisi : menganalisa, mensintesa, menghipotesa, hubungan sebab akibat, meramalkan dan menginvestigasi
Bagaimana cara belajarnya ?
Hearts and MindsDari pengamatan dan penyelidikan
BCCT
Dikembangkan oleh CCCRT (Creative Center for Childhood Research and Training) Florida, USADilaksanakan di Creative Preschool asuhan PamelaDi Indonesia bernama BCCT (Beyond Center and Cyrcle Time)Kemudian akan diganti dengan nama SELING (Sentra & Lingkaran)
Konsep : Melalui 3 jenis main
Main Sensorimotor
anak belajar melalui panca indera dan hubungan fisik dengan lingkunganDengan menyediakan kesempatan untuk berhubungan dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan di dalam dan di luar ruangan.
Main Peran, atau simbolik, main pura-pura, fantasi, imajinasi atau main drama. Untuk perkembangan kognisi, sosial dan emosi anak.
Main Peran dibagi atas 2 jenis :
1. Main Peran Makro, Anak berperan sesungguhnya dan menjadi seseorang atau sesuatu
2. Main Peran Mikro, Anak memegang atau menggerak-gerakkan benda-benda berukuran kecil untuk menyusun adegan
Main Peran Makro dan Mikro
Main Pembangunan
a. Main pembangunan bahan sifat
cair/bahan alam
bermain dengan menggunakan bahan bahan cair seperti air, krayon, spidol cat dengan kuas, pensil, pulpen, playdough, ublegh, pasir, lumpur, biji-bijian seperti beras, kacang kedelai, kacang hijau dll
b. Main Pembangunan Terstruktur
bermain dengan mempergunakan balok unit,balok berongga, balok berwarna, lego, puzzle dan lain lain
Main Pembangunan Sifat Cair & Terstruktur
Pelaksanaan BCCT
Dilaksanakan menggunakan 4 pijakan (schafolding) :
Pijakan Lingkungan
Menata lingkungan belajarMenyiapkan kegiatan dalam sentraMenyiapkan alat main yang akan digunakan
Pijakan sebelum main
Doa, salam, & menyapa anak satu persatuApersepsi materiMembuat aturan main dalam sentra
Lanjutan
Pijakan selama main
Memberi waktu main (45 1 jam)Membimbing anak menyelesaikan tugasnyaMemperluas bahasa dan gagasan dengan pertanyaan terbukaMengamati & mendokumentasikan kemajuan anak
Pijakan setelah main
Bersama anak membereskan alat mainRecalling, Menghubungkan dengan konsep yang akan dipelajari selanjutnya
Asas & Prinsip Pengembangan Kurikulum
*
Asas Pengembangan Kurikulum
Asas Psikologis
Hal-hal yang mengacu pada aspek psikologi
- tahap perkembangan
- kebutuhan psikologis
Asas Sosiologis
Mengacu pada gejala sosial
- hubungan individu dengan individu, golongan, dan masyarakat
*
Asas Filosofis
Mengarah pada falsafah bangsa & pendidikan yang dianut
Asas Teknologi/Organisatoris
Mengacu pada perkembangan & kebutuhan masyarakat
*
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
PRINSIP-PRINSIP UMUM PENGEMBANGAN KURIKULUM
RELEVANSI :
Relevansi ke luar : komponen-komponen kurikulum sesuai dengan tuntutan, kebutuhan, perkembangan masyarakatRelevansi ke dalam : konsistensi antar komponen-komponen kurikulum keterpaduan internal
FLEKSIBILITAS :
Kurikulum solid tetapi pada pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian
*
KONTINUITAS :
Adanya kesinambungan sebab proses belajar siswa berlangsung secara berkesinambungan
PRAKTIS :
Biasa disebut efisien, dengan biaya yang murah dapat dilaksanakan dengan mudah
EFEKTIVITAS :
Keberhasilan yang tinggi baik dari segi kuantitas maupun kualitas
*
Assesment dalam Setting Kelas
Daftar cekDialog dengan siswaObservasiLogbook atau buku harian Hasil kerja siswaTes saringan Portfolio
*
Assesment Individual
Wawancara dan percakapanAngket Evaluasi diri siswaAsesmen sebagai bagian dari mediasiTes pencapaian prestasiTes kemampuan atau penguasaan tertentu
*
ALIRAN PENDIDIKANKONSEP KURIKULUMPendidikan KlasikPerenialisme (Eropa)Pendidikan untuk ningratLiberal Art (bukan hal-hal praktis)Hal-hal yang klasikEssensialisme (Amerika) Pendidikan untuk mencari nafkahSUBJEK AKADEMISPendidikan PribadiProgresif (John Dewey) - Learning by doing - Student active learningRomantik-Naturalisme (J.J.Rousseau) - Menekankan pada hukum alam - Belajar menurut keinginan anakHUMANISTIKPendidikan Teknologis (eksistensialisme)TEKNOLOGISPendidikan InteraksionalREKONSTRUKSI SOSIAL
*
KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS
Sumber : Pendidikan Klasik (filsafat perenialisme, esensialisme)
orientasi masa lalu asumsi : ilmu, nilai, budaya telah solid tugas pendidikan memelihara & mewariskan ilmu, nilai budaya guru adalah ekspert & model
Karakteristik kurikulum :
kurikulum menekankan isi/materi ajaran isi kurikulum berasal dari disiplin ilmu (solid-sistematis) peranan guru sangat dominan penyajian : ekspositori & inkuiri
*
PENDEKATAN DALAM PERKEMBANGAN KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS
Pendekatan berdasarkan struktur pengetahuan
Pendekatan bersifat integratif (integrated curriculum)
Thema yang membentuk kesatuan (unifying theme)Menyatukan beberapa disiplin ilmu (contoh social studies)Menyatukan berbagai metode belajar
Pendekatan fundamentalis
Mata pelajaran membaca menulis berhitungMata pelajaran lain dipelajari tanpa dihubungkan dengan kebutuhan praktis
*
KURIKULUM HUMANISTIK
Sumber : Pendidikan Pribadi (filsafat eksistensialisme)
orientasi ke masa sekarangasumsi : anak punya potensipendidikan ibarat bertaniguru adalah psikolog, bidan, motivator, fasilitator
Karakteristik kurikulum :
siswa adalah subjek, punya peran utamaisi/bahan sesuai minat/kebutuhan siswamenekankan keutuhan pribadipenyampaian : discovery, inquiry, penekanan masalah
*
MODEL KONSEP KURIKULUM
KURIKULUM KONFLUEN
Menekankan keutuhan pribadi, individu merespon secara utuh (pikiran, perasaan, tindakan) dasarnya Gestalt
Ciri :
PartisipasiIntegrasiRelevansiPribadi anakTujuan : mengembangkan pribadi yang utuh
Metode belajar konfluen :
Mengidentifikasi topik/tema yang mengandung self-judgmentMateri disampaikan dalam bentuk open-ended
*
KURIKULUM TEKNOLOGIS
Sumber : Pendidikan Teknologis (filsafat realisme)
orientasi ke masa sekarang dan y.a.dmenekankan kompetensi kompetensi diuraikan menjadi perilaku yang dapat diamatiperanan guru tidak dominan (dapat diganti alat-alat teknologi)pendidikan bersifat ilmiah (science, experimental, terukur0pendidikan - sistem
Karakteristik kurikulum :
tujuan dirinci menjadi objektifmenekankan isi (uraian kompetensi)disain pengajar disusun sistemik (menggunakan analisis approach)isi disajikan dalam media tulis & elektronikevaluasi menggunakan tes objektif
*
KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL
Sumber : Pendidikan Interaksional (filsafat pragmatisme)
orientasi ke masa lalu dan sekarangasumsi : manusia mahluk sosialmenekankan pemecahan problema masyarakattujuan pendidikan pembentukan masyarakat lebih baikpendidikan adalah kerjasama : interaksi guru-siswa-siswa
Karakteristik kurikulum :
tujuan pemecahan masalah masyarakatisi kurikulum ; problema dalam masyarakatmetode mengajar kooperatif / gotong royong / kerja kelompokguru & siswa belajar bersama
*
ISI / MUATAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
Departemen Pendidikan Nasional
Materi 10-Penyusunan KTSP-2000
*
KTSPDOKUMEN I
BAB I. PENDAHULUANBAB II. TUJUAN PENDIDIKANBAB III. STRUKTUR dan MUATAN KURIKULUMBAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
*
KTSP
(Dokumen 1)
*
Bab I. PENDAHULUAN
Latar Belakang (Dasar Pemikiran Penyusunan KTSP)Analisis SWOT Kondisi Sekolah
Kekuatan
Kelemahan
Peluang
Ancaman
SESUAI KARAKTERISTIK SEKOLAH
*
Bab II. TUJUAN PENDIDIKAN
Filosofi
Visi Sekolah
Misi Sekolah
Tujuan Sekolah
Prinsip Pembelajaran
Tata Tertib
*
CARA MERUMUSKAN VISI, MISI, TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
TAHAP 1 : HASIL BELAJAR SISWA
apa yang harus dicapai siswa berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah
TAHAP 2 : SUASANA PEMBELAJARAN
suasan pembelajaran seperti apa yang dikehendaki untuk dicapai hasil belajar itu
TAHAP 3 : SUASANA SEKOLAH
suasana sekolah sebagai lembaga/organisasi pembelajaran seperti apa yang diinginkan untuk mewujudkan hasil belajar siswa
*
Bab III STRUKTUR DAN MUATAN KTSP
MELIPUTI KOMPONEN :
LINGKUP PENGEMBANGANMUATAN LOKALKEGIATAN PENGEMBANGAN DIRIPENGATURAN BEBAN MENGAJAR
*
Bab. IV KALENDER PENDIDIKAN
DIBUAT PER BULAN
*
KTSP
(Dokumen 2)
*
KTSPDOKUMEN II
SILABUS DARI SK/KD YANG DIKEMBANGKAN PUSAT
SILABUS DARI SK/KD YANG DIKEMBANGKAN SEKOLAH (MULOK, MAPEL TAMBAHAN)
*
LAMPIRAN-LAMPIRAN
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*