Secara umum, keberadaan kurikulum menggambarkan suatu rencana
tentang jenis-jenis pengalaman belajar yang diharapkan dapat
diperoleh siswa selama mengikuti pendidikan disuatu lembaga
pendidikan / sekolah tertentu.
3.
Kurikulum diartikan sebagai rencana pelajaran
Kurikulum sebagai pengalaman belajar
Kurikulum sebagai rencana belajar
4.
Pendidikan sebagai lembaga untuk melestarikan budaya
Pendidikan sebagai lembaga untuk mengubah budaya
Pendidikan sebagai lembaga untuk mengembangkan pribadi anak
didik
Konsep kurikulum ada 4 macam yaitu :
Kurikulum Humanistis
Kurikulum Rekonstruksionis
Kurikulum Teknologis
Kurikulum Akademis
5.
Pengajaran merupakan bagian integral dari kurikulum
Pengajaran merupakan pelaksanaan kurikulum
Kurikulum tanpa pengajaran tidak akan terwujud, sedangkan
pengajaran tanpa kurikulum dapat menjadikan kegiatan yang tidak
terencana.
6.
Dalam bab ini kita membahas masalah berbagai pandangan tentang
kuikulum.
Menurut bab ini pengertian kurikulum yaitu menggambarkansuatu
rencana tentang pengalaman-pengalaman belajar dengan tujuan dapat
diperoleh siswa selama mengikuti pendidikan di sekoah
tertentu.
7.
Kurikulum yang masih merupakan suatu rencana belajar tertulis
disebut dengan kurikulum resmi/kurikulum ideal. Sebelum kurikulum
resmi dilaksanakan disekolah perlu dikembangkan oleh guru agar
diperoleh hasil yang optimal. Pelaksanaan kurikulum itu sendiri
disebut dengan kurikulum tak resmi/kurikulum aktual. Kemampuan
mengembangkan kurikulum, dalam arti merencanakan pelaksanaan
kurikulum resmi, banyak menunjang keberhasilan kurikulum.
Pengembangan kurikulum memrlukan landasan konsep yangjelas,
terutama yang terkait dengan hubungan antara kurikulum ideal,
aktual dan kurikulum tersembunyi. Kejelasan konsep ini dapat
menuntun pengembangan kurikulum untuk dapat mengantisipasi berbagai
kemungkinan menjadikan kurikulum tersembunyi menjadi kurikulum
resmi.
8.
Disamping landasan konseptual, pengembangan kurikulum
memerlukan acuan dan asas-asas. Yang menjadi acuan dalam kurikulum
adalah filsafat/sistem nilai yang berlaku dimasyarakat.
Pengembangan ilmu dan teknologi, dan teori tenteng belajar dan
pengembangan individu.
9.
Dalam bab 2 ini kita membahas landasan-landasan pengembangan
kurikulum. Bahwasannya kurikulum memerlukan konsep yang jelas. Agar
dapat menuntun pengembangan kurikulum untuk dapat
mengantisipasiberbagai kemungkinan trjadinya kurikulum tersembunyi
menjadi kurikulum resmi.dan selain landasan kosep kurikulum juga
memrlukan acuan dan asas-asas. Yang menjadi acuan kurikulum yaitu
filsafat/sistem nilai yang ada dimasyarakat. Asas-asas dalam
pengembangannya yaitu tuntutan masyarakat, perkembangan
ilmu&teknologi, dan teori tentang belajar dan perkembangan
individu.
10.
Rancang-bangun kurikulum adalah pola umum yang memetakan
komponen-komponen kurikulum berdasarkan pola pikir
penyusunannya.
komponen-komponen kurikulum meliputi tujuan, isi atau
metode-metode atau organisasi dan evaluasi. Tujuan adalah gambaran
tentang hasil akhir sebagai arah yang dituju dari suatu kegiatan.
Tujuan meliputi tujuan jangka panjang, tujuan antara, dan tujuan
segera.
11.
Isi kurikulum adalah pengalaman belajar yang direncanakan
dimiliki oleh siswa sesuai dengan tujuan. Bentuk-bentuk pengalaman
belajar yang dimasukkan kedalam kurikulum bergantung pada pandangan
tentang kurikulum yang dipegang dan bentuk kurikulum apa yang akan
disusun.
12.
Perumusan tujuan
Penentuan inti kurikulum
Perumusan kegiatan
Perumusan evaluasi
13.
Dalam bab ini kita membahas tentang langkah-langkah dalam
pengembangan kurikulum, yang did dalamny terdapat perumusan tujuan,
penentuan isi kurikulum, perumusan evaluasi. Jadi dalam
pengembangan kurikulum harus sesuai dengan prosedur, agar kurikulum
yang dikembangkan bisa berjalan sesuai yang diharapkan.
14.
Tujuan pendidikan adalah pernyataan keinginan tentang hasil
pendidikan yang ingin dicapai. Tujuan ini bersumber dari falsafah
negara dan bangsa, yaitu Pancasila. Oleh sebab itu ruusan pancasila
ini menggambarkan sesuatu yang luas maka perlu dijabarksn dan
penjabaran itu didasarkan atas tafsiran resmi yang trtuang dalam
pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (P4)
15.
Kebutuhan siswa
Tuntutan kehidupan yang temporer
Saran ahli satu cabang ilmu pengetahuan
Pernyataan tujuan hendaknya memenuhi kriteria :
Menggambarkan jenis tingkah laku yang diharapkan
Bersifat terurai
Tingkah laku yang akan dicapai bersifat jela
Bersifat realistis
Bersifat komprehensif
16.
Dalam bab ini kita membahas tentang pengembangan tujuan
kurikulum. Dan tujuan tersebut mempunyai fungsi untuk memandu dan
menentukan bahankegiatan belajar mengajar, dan pengukuran hasil
belajar.
17.
Isi kurikulum adalah pengalaman belajar atau bahan-bahan ajaran
yang dapat mengantarkan siswa menuju jenjang kedewasaan, terutama
kedewasaan mental dan sosial.
Kriteria memilih kurikulum adalah valid dan signifikan,
berpegang pada kenyataan sosial, seimbang antara kedalaman dan
keluasannya, menjangkau tujuan yang luas, dapat dipelajari sesuai
latar belakang pengalaman siswa, memenuhi dan menarik siswa.
18.
Organisasi kurikulum merupakan suatu cara menyusun
bahan/pengalaman belajar yang ingn dicapai. Setiap organisasi
mempunyai keunggulan dam kelemahan. Untuk itu perlu dipilih
organisasi yang efektif dengan krteria :
1. Berkesinambungan
2. Berurutan
3. Terpadu
19.
Kurikulum pengalaman sosial adalah kurikulum yang berisi
pengalaman belajar yang berati bagi anak sesuai dengan apa yang
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kurikulum kegiatan adalah kurikulum yang isinya diorganisasi
dalam bentuk kegiatan-kegiatan, yang biasanya dilaksanakan dalam
bentuk proyek.
Kurikulum inti adalah kurikulumyang bertujuan melayani
kebutuhan siswa dan meningkatkan keaktifanbelajar serta hubungan
antara kehidupan dan belajar.
20.
Dalam bab ini kita membahas tentang bagaimana si kurikulum dan
organisasi kurikulum. Untuk isi kurikulum harus sesuai dengan
kriteria yaitu harus valid dan signifikan, berpegang pada kenyataan
sosial, menjangkau tujuan yang luas, dapat dipelajari sesuai latar
belakang pengalaman siswa, memnuhi dan menarik siswa .
21.
Evaluasi kurikulum sepatutnya dilakukan secara komprehensif
terhadap seluruh komponennya. Secara garis besar evaluasi itu dapat
dilakukan kepada dua hal, yaitu evaluasi terhadap proses dan
evaluasi terhadap hasil. Evaluasi proses bertujuan menilai sejauh
mnana kurikulum memberi pengalaman belajar sesuai dengan tujuan.
Penilaian menggunakan prinsip-prinsip penelitian evaluasi.
22.
Evaluasi mengacu kepada tujuan
Bersifat komprehensif
Dilaksanakan secara obyektif
Evaluasi formatif
Evaluasi sumatif
23.
Alat yang digunakan ada kalanya menggunakan tes buku atau tes
tak-buku. Acuan yang digunakan bisa patokan (penilaian acuan
patokan) dan bisa norma kelompok (penilaian acuan norma)
Teknik penilaian yang dapat digunakan adalah bukan tse, seperti
wawancara, angket, observasi, daftar cek, dan skala penilaian. Dan
teknik tes baik tertulis, lisan maupun pengamatan. Teknik tes bisa
dilakukan dengan menggunakan tes obyektif dan bisa pula tes
uraian
24.
Dalam bab ini kita membahas tentang evaluasi kurikulum. Yang
isinya bahwa evaluasi kurikulum sepatutnya dilakukan secara
komprehensif terhadap seluruh komponennya. Secara garis besar
evaluasi juga dapat dilakukan dengaan dua hal taitu evaluasi
terhadap proses dan evaluasi terhadap hasil.