8
Seminar Nasional Ke III Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan KebencanaanPengembangan Gunung Batu Lembang Sebagai Kawasan Geopark Nasional Farhan Fauzan Muharam 1 1 Universitas Trisakti, Jalan Kyai Tapa No.1 Grogol 11440,DKI Jakarta Email : [email protected] Abstrak Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Selain sebagai tempat wisata, kekayaan alam tersebut menyimpan sebuah potensi sebagai media pembelajaran. Salah satunya adalah Gunung Batu yang berada di daerah Lembang Kabupaten Bandung Barat. Gunung Batu merupakan salah satu bukti nyata terjadinya letusan Gunung Sunda purba dan juga terlewati oleh salah satu patahan yang dapat menimbulkan potensi bencana alam, yaitu Patahan Lembang. Walaupun tempat ini sudah pernah digunakan sebagai obyek penelitian LIPI, tempat ini sangat berpotensi untuk dijadikan Kawasan Geopark Nasional karena menunjang untuk pendidikan geologi, geosains ataupun sejarah secara umum serta dapat mengembangkan kegiatan ekonomi area sekitarnya dan pemerintah kabupaten setempat karena belum dikelola secara formal. Saat ini kawasan Gunung Batu Lembang hanya dimanfaatkan untuk kegiatan wall climbing dan juga tempat untuk menyalurkan hobi fotografi. Dalam makalah ini akan membahas tentang bagaimana cara mengembangkan kawasan Gunung Batu Lembang sehingga menjadi kawasan Geopark Nasional. Kata Kunci : Gunung Batu Lembang, Pengembangan Kawasan, Potensi 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Indonesia terkenal dengan keindahan alam yang beragam. Keindahan alam ini memiliki banyak keterkaitan dengan ilmu geologi. Letak Indonesia yang berada di antara dua lempeng tektonik dan juga dilintasi oleh jalur cincin api menyebabkan Indonesia memiliki banyak potensi di bidang geologi, baik yang berkaitan dengan sektor ekonomi maupun pendidikan. Dalam makalah ini, penulis akan mengangkat Gunung Batu Lembang sebagai lokasi dalam pengembangan kawasan geopark nasional. Gunung Batu Lembang berada di Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang Barat ini memiliki potensi untuk dijadikan kawasan Geopark Nasional. Gunung Batu Lembang merupakan salah satu tanda sejarah geologi di kawasan Kota Bandung dan sekitarnya. Gunung yang berada di ketinggian 1292 MDPL ini terbentuk dari pembekuan magma Gunung Sunda Purba. Disini juga terdapat sebuah sesar yang memliki potensi untuk terjadinya gempa di daerah Kota Bandung. Sesar yang sempat diteliti oleh LIPI dan USGS ini bergerak dengan percepatan pergeseran 3 sampai 3.5 milimeter per tahun. Sesar ini dapat menjadi daya tarik pengunjung apabila dijadikan Kawasan Geopark. Selain sebagai pendidikan, kawasan Gunung Batu juga dapat digunakan sebagai tempat olahraga luar ruangan dan tempat menyalurkan hobi fotografi karena dapat

Pengembangan Gunung Batu Lembang Sebagai Kawasan …seminar.ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/07/2.7.pdf · maupun pendidikan. Dalam makalah ini, ... mengangkat Gunung

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengembangan Gunung Batu Lembang Sebagai Kawasan …seminar.ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/07/2.7.pdf · maupun pendidikan. Dalam makalah ini, ... mengangkat Gunung

Seminar Nasional Ke – III

Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”

Pengembangan Gunung Batu Lembang Sebagai Kawasan Geopark

Nasional

Farhan Fauzan Muharam1

1Universitas Trisakti, Jalan Kyai Tapa No.1 Grogol 11440,DKI Jakarta

Email : [email protected]

Abstrak

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Selain

sebagai tempat wisata, kekayaan alam tersebut menyimpan sebuah potensi sebagai media

pembelajaran. Salah satunya adalah Gunung Batu yang berada di daerah Lembang Kabupaten

Bandung Barat. Gunung Batu merupakan salah satu bukti nyata terjadinya letusan Gunung

Sunda purba dan juga terlewati oleh salah satu patahan yang dapat menimbulkan potensi

bencana alam, yaitu Patahan Lembang. Walaupun tempat ini sudah pernah digunakan sebagai

obyek penelitian LIPI, tempat ini sangat berpotensi untuk dijadikan Kawasan Geopark

Nasional karena menunjang untuk pendidikan geologi, geosains ataupun sejarah secara

umum serta dapat mengembangkan kegiatan ekonomi area sekitarnya dan pemerintah

kabupaten setempat karena belum dikelola secara formal. Saat ini kawasan Gunung Batu

Lembang hanya dimanfaatkan untuk kegiatan wall climbing dan juga tempat untuk

menyalurkan hobi fotografi. Dalam makalah ini akan membahas tentang bagaimana cara

mengembangkan kawasan Gunung Batu Lembang sehingga menjadi kawasan Geopark

Nasional.

Kata Kunci : Gunung Batu Lembang, Pengembangan Kawasan, Potensi

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Indonesia terkenal dengan keindahan

alam yang beragam. Keindahan alam ini

memiliki banyak keterkaitan dengan ilmu

geologi. Letak Indonesia yang berada di

antara dua lempeng tektonik dan juga dilintasi

oleh jalur cincin api menyebabkan Indonesia

memiliki banyak potensi di bidang geologi,

baik yang berkaitan dengan sektor ekonomi

maupun pendidikan.

Dalam makalah ini, penulis akan

mengangkat Gunung Batu Lembang sebagai

lokasi dalam pengembangan kawasan geopark

nasional. Gunung Batu Lembang berada di

Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang Barat

ini memiliki potensi untuk dijadikan kawasan

Geopark Nasional.

Gunung Batu Lembang merupakan

salah satu tanda sejarah geologi di kawasan

Kota Bandung dan sekitarnya. Gunung yang

berada di ketinggian 1292 MDPL ini

terbentuk dari pembekuan magma Gunung

Sunda Purba. Disini juga terdapat sebuah

sesar yang memliki potensi untuk terjadinya

gempa di daerah Kota Bandung.

Sesar yang sempat diteliti oleh LIPI dan

USGS ini bergerak dengan percepatan

pergeseran 3 sampai 3.5 milimeter per tahun.

Sesar ini dapat menjadi daya tarik pengunjung

apabila dijadikan Kawasan Geopark.

Selain sebagai pendidikan, kawasan

Gunung Batu juga dapat digunakan sebagai

tempat olahraga luar ruangan dan tempat

menyalurkan hobi fotografi karena dapat

Page 2: Pengembangan Gunung Batu Lembang Sebagai Kawasan …seminar.ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/07/2.7.pdf · maupun pendidikan. Dalam makalah ini, ... mengangkat Gunung

Seminar Nasional Ke – III

Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”

digunakan sebagai tempat panjat tebing serta

memliki pemandangan yang indah.

Dari puncak gunung ini terlihat dua

gunung, yaitu Gunung Tangkuban Parahu dan

Gunung Burangrang. Hal ini dapat digunakan

sebagai spot untuk penyaluran hobi fotografi.

Selama ini, daerah Gunung Batu

Lembang belum dikelola secara resmi oleh

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

maupun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Jika dilihat dari potensinya, jika Gunung Batu

dijadikan Kawasan Geopark Nasional akan

menghasilkan pendapatan bagi daerah.

Selain mendatangkan keuntungan

material, dengan dijadikannya Kawasan

Geopark Nasional maka seluruh informasi

tentang geologi dan sejarah di Gunung Batu

akan tersalurkan kepada masyarakat.

Masyarakat disekitar juga dapat diikut

sertakan misalnya menjadi tour guide atau

yang memberikan informasi seputar Gunung

Batu dan Sesar Lembang sehingga

memberdayakan masyarakat sekitar.

Melihat kondisi diatas, sudah sebaiknya

Gunung Batu Lembang dijadikan Kawasan

Geopark Nasional sehingga Pemerintah

Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan

khususnya masyarakat sekitar memperoleh

keuntungan materil dan juga memberikan

informasi dan pembelajaran seputar geologi

dan sejarah kepada masyarakat umum dengan

berkunjung ke kawasan ini.

1.2 Tujuan

1. Untuk memberikan informasi geologi

seputar Sesar Lembang dan sejarah mengenai

pembentukan Kota Bandung dan Gunung

Sunda purba.

2. Meningkatkan pendapatan bagi

pemerintah daerah dan juga masyarakat

sekitar yang tinggal di kawasan Gunung Batu

Lembang apabila dijadikan Kawasan Geopark

Nasional

2 Metode Penelitian

Pada penelitian ini, penulis

menggunakan data primer dan sekunder

dengan mendatangi langsung lokasi objek

penelitian serta membaca referensi dari

artikel-artikel yang terdapat di internet.

Selama melakukan penelitian, penulis

mendapatkan beberapa foto dari beberapa titik

di Kawasan Gunung Batu Lembang yang

akan dijadikan tempat sebagai pengembangan

untuk dijadikan Kawasan Geopark Nasional.

Selain melakukan penelitian mengenai

kondisi geologi, pada penelitian ini dilakukan

studi mengenai potensi wisata dan rekreasi

melalui beberapa aktivitas yang dapat

dilakukan oleh pengunjung serta titik-titik di

sekitar kawasan ini yang dapat dijadikan

sebagai fasilitas pendukung untuk dijadikan

Kawasan Geopark Nasional.

Dalam pengembangan selanjutnya,

Kawasan Gunung Batu Lembang akan

dikembangkan dengan metode kawasan

terpadu. Kawasan terpadu di kawasan ini

mencakup auditorium, penginapan, tempat

parkir, masjid/musholla dan toko

cenderamata. Selain fasilitas, ada beberapa

hal yang harus dibuat seperti pagar pembatas

dan tangg

3. Fisiografi dan Lokasi Penelitian

Gambar 3.1 Fisografi Regional Zona Bandung

Page 3: Pengembangan Gunung Batu Lembang Sebagai Kawasan …seminar.ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/07/2.7.pdf · maupun pendidikan. Dalam makalah ini, ... mengangkat Gunung

Seminar Nasional Ke – III

Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”

Gunung Batu Lembang secara fisiografi

masuk ke dalam Zona Bandung yang secara

umum berdasarkan pembagian oleh van

Bemmelen terbentuk akibat endapan vulkanik

muda hasil letusan gunung api di sekitarnya.

Begitu pula Gunung Batu Lembang yang

terbentuk akibat membekunya magma yang

berasal dari Gunung Sunda Purba. Selain itu,

Gunung Batu Lembang merupakan salah satu

lokasi yang terlewati oleh Sesar Lembang.

Sesar ini bergerak dengan kecepatan 6

km/tahun.

Gambar 3.2 Citra Satelit Gunung Batu

Gunung Batu berada di Desa

Pagerwangi Kecamatan Lembang Barat,

Kabupaten Bandung Barat. Gunung ini berada

dekat dengan pemukiman warga dan

perkebunan warga. Tempat penelitian ini

dapat ditempuh dari Kota Bandung selama

kuranglebih 45 menit. Gunung ini diapit oleh

lima gunung. Jika melihat ke utara, akan

terlihat Gunung Burangrang, Gunung

Tangkuban Parahu dan Gunung Putri. Dan

bila melihat ke arah timur, akan terlihat

Gunung Bukittunggul dan Gunung Palasari.

4. Analisis

Pada studi ini telah dilakukan analisa

secara langsung dengan menentukan apa saja

potensi mengenai keadaan geologi dan

fasilitas pendukungnya serta kegiatan lain

yang mampu menjadi daya tarik di Gunung

Batu Lembang untuk dikembangkan sebagai

Kawasan Geopark Nasional. Apabila fasilitas

penunjangnya sudah didirikan, maka

Kawasan Gunung Batu Lembang dapat

dijadikan Kawasan Geopark Nasional.

5. Hasil Penelitian

Geopark adalah sebuah daerah dengan

batasan yang sudah ditetapkan dengan jelas

dan memiliki kawasan permukaan yang cukup

luas untuk pembangunan ekonomi lokal.

Dalam pengembangannya, ada beberapa

aspek yang harus dipenuhi, yaitu:

Sebagai Kawasan

Geopark merupakan sebuah kawasan

yang berisi aneka jenis unsur geologi yang

memiliki makna dan fungsi sebagai warisan

alam.Di kawasan ini dapat diimplementasikan

berbagai strategi pengembangan wilayah

secara berkelanjutan, yang promosinya harus

didukung oleh program pemerintah.Sebagai

kawasan, Geopark harus memiliki batas yang

tegas dan nyata.Luas permukaan Geoparkpun

harus cukup, dalam artian dapat mendukung

penerapan kegiatan rencana aksi

pengembangannya

Sebagai Sarana Pengenalan Warisan

Geopark mengandung sejumlah situs

geologi (geosite) yang memiliki makna dari

sisi ilmu pengetahuan, kelangkaan, keindahan

(estetika), dan pendidikan. Kegiatan di dalam

Geopark tidak terbatas pada aspek geologi

saja, tetapi juga aspek lain seperti arkeologi,

ekologi, sejarah, dan budaya.

Sebagai Kawasan Lindung Warisan Bumi

Situs geologi penyusun Geopark adalah

warisan bumi. Dengan dikembangkannya

kawasan geopark, warisan bumi tersebut

dapat dilindungi dan dijaga.

Sebagai Tempat Pengembangan Geowisata

Objek-objek warisan bumi di dalam

Geopark berpeluang menciptakan nilai

ekonomi.Pengembangan ekonomi lokal

melalui kegiatan pariwisata berbasis alam

Page 4: Pengembangan Gunung Batu Lembang Sebagai Kawasan …seminar.ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/07/2.7.pdf · maupun pendidikan. Dalam makalah ini, ... mengangkat Gunung

Seminar Nasional Ke – III

Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”

(geologi) atau geowisata merupakan salah

satu pilihan.Penyelenggaraan kegiatan

pariwisata Geopark secara berkelanjutan

Objek-objek warisan bumi di dalam Geopark

berpeluang menciptakan nilai

ekonomi.Pengembangan ekonomi lokal

melalui kegiatan pariwisata berbasis alam

(geologi) atau geowisata merupakan salah

satu pilihan.Penyelenggaraan kegiatan

pariwisata Geopark secara berkelanjutan

pembangunan ekonomi dan konservasi.

Sebagai Sarana Kerjasama yang Efektif Dengan Masyarakat Lokal

Pengembangan Geopark di suatu daerah

akan berdampak langsung kepada manusia

yang tinggal di dalam dan di sekitar kawasan.

Konsep Geopark memperbolehkan

masyarakat untuk tetap tinggal di dalam

kawasan, yaitu dalam rangka menghubungkan

kembali nilai-nilai warisan bumi kepada

mereka.Masyarakat dapat berpartisipasi aktif

di dalam revitalisasi kawasan secara

keseluruhan.

Sebagai Tempat Implementasi Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi

Di dalam kegiatan melindungi objek-

objek warisan alam dari kerusakan atau

penurunan mutu lingkungan, kawasan

Geopark menjadi tempat uji coba metoda

perlindungan yang diberlakukan.Selain itu,

kawasan Geopark juga terbuka sepenuhnya

untuk berbagai kegiatan kajian dan penelitian

aneka ilmu pengetahuan dan teknologi tepat-

guna.

Dari penelitian yang telah dilakukan

pada tanggal 26 Maret 2016, penulis telah

meyakini bahwa kawasan Gunung Batu

Lembang telah memenuhi aspek-aspek

tersebut. Penulis juga mendapatkan dua

potensi yang terdapat pada kawasan Gunung

Batu Lembang yang dapat digunakan dalam

pengembangan kawasan ini untuk dijadikan

Kawasan Geopark Nasional. Dua potensi

tersebut adalah:

Potensi Pendidikan Geologi dan Sejarah

Potensi pendidikan geologi dan sejarah

didapatkan dari proses pembentukan dari

Gunung Batu ini yang merupakan batuan

beku andesite yang berasal dari pembekuan

magma Gunung Sunda Purba. Hal ini juga

dapat menjelaskan bagaimana sejarah

pembentukan Kota Bandung yang erat dengan

Cekungan Bandung. Selain itu, dikarenakan

di kawasan ini terdapat sebuah sesar, yaitu

Sesar Lembang, mampu meningkatkan

potensi untuk dijadikan Kawasan Geopark

Nasional. Terdapatnya Stasiun Pemantau

Gempa milik Badan Geologi di puncaknya

dapat juga dijadikan sebagai sarana

pendidikan kepada pengunjung.

Gambar 5.1 Kenampakan Gunung Batu Lembang

Gambar 5.2 Stasiun Pemantau Gempa

Potensi Wisata dan Rekreasi

Selain potensi pendidikan, Gunung Batu

memiliki potensi untuk dijadikan tempat

wisata sehingga apabila tidak dapat dijadikan

Kawasan Geopark Nasional kawasan Gunung

Batu dapat dijadikan tempat wisata dan

rekreasi yang dikelola oleh pemerintah

Page 5: Pengembangan Gunung Batu Lembang Sebagai Kawasan …seminar.ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/07/2.7.pdf · maupun pendidikan. Dalam makalah ini, ... mengangkat Gunung

Seminar Nasional Ke – III

Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”

setempat. Potensi wisata dan rekreasi ini

didapat dari dua kegiatan yang dapat

dilakukan di kawasan ini. Yang pertama

adalah melalui kegiatan panjat tebing/wall

climbing. Yang kedua adalah kegiatan

fotografi. Dari puncak Gunung Batu,

pengunjung dapat menikmati pemandangan

gunung-gunung yang mengelilingi Kota

Bandung. Jika melihat ke utara, akan terlihat

Gunung Burangrang, Gunung Tangkuban

Parahu dan Gunung Putri. Dan bila melihat ke

arah timur, akan terlihat Gunung

Bukittunggul dan Gunung Palasari. Tempat

ini dapat dimanfaatkan untuk penyaluran hobi

fotografi.

Gambar 5.3 Aktivitas Wall Climbing di Gunung Batu

Gambar 5.4 Tampak Utara Terlihat Gunung

Tangkuban Parahu

Untuk memaksimalkan kedua potensi

yang ada, penulis merencanakan untuk

mengembangkan kawasan ini dengan sebuah

konsep kawasan terpadu yang terdiri dari

beberapa fasilitas untuk menunjang kawasan

ini agar menjadi sebuah Kawasan Geopark

Nasional. Adapun fasilitas yang ada di

kawasan terpadu tersebut adalah:

Auditorium

Auditorium merupakan bangunan atau

ruangan besar yang digunakan untuk

mengadakan pertemuan umum, pertunjukan,

dan sebagainya. Auditorium ini dapat

digunakan untuk menjelaskan bagaimana

pembentukan Kota Bandung dan secara

khusus pembentukan Gunung Batu Lembang.

Selain itu auditorium ini dapat juga

menjelaskan bagaimana mekanisme

pergerakan Sesar Lembang.

Gambar 5.5 Rencana Lokasi Auditorium

Tempat Parkir

Tempat parkir di kawasan ini sangat

dibutuhkan mengingat tidak adanya lahan

tempat parkir sehingga pengunjung

meletakkan kendaraan bermotornya di

samping jalan. Hal itu dapat mengganggu

aktivitas lalu lalang warga setempat. Selain

agar adanya tempat parkir yang rapih dan

teratur, adanya tempat parkir resmi juga

membuat kendaraan bermotor pengunjung

lebih terjaga keamanannya.

Page 6: Pengembangan Gunung Batu Lembang Sebagai Kawasan …seminar.ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/07/2.7.pdf · maupun pendidikan. Dalam makalah ini, ... mengangkat Gunung

Seminar Nasional Ke – III

Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”

Gambar 5.6 Rencana Lokasi Tempat Parkir

Penginapan

Diadakannya penginapan di kawasan ini

adalah sebagai salah satu sarana istirahat bagi

pengunjung yang datang. Selain sebagai

tempat istirahat, pengunjung yang

berkeinginan untuk menikmati sunrise dari

puncak Gunung Batu Lembang dapat

menunggu di penginapan ini sehingga tidak

perlu terburu-buru dating sejak dini hari.

Dengan menginap di penginapan ini,

pengunjung dapat menikmati sunrise dengan

santai dan tidak terburu-buru.

Selain penginapan yang disediakan

pengelola, pengunjung juga dapat bermalam

di rumah warga yang disewakan

permalamnya. Dengan begitu, warga sekitar

dapat memiliki penghasilan tambahan dari

rumah mereka yang dijadikan penginapan

bagi pengunjung.

Gambar 5.7 Rencana Lokasi Penginapan

Masjid/Musholla

Masjid/musholla akan disediakan di

sekitar tempat parkir atau di dalam auditorium

sehingga pengunjung tidak perlu mencari jauh

untuk melaksanakan ibadah salat.

Toko Cenderamata

Toko cenderamata ini digunakan untuk

menjual cenderamata kepada pengunjung

yang berkaitan dengan Gunung Batu

Lembang. Dengan adanya toko cenderamata

ini, warga sekitar dapat mendapatkan

penghasilan tambahan dengan menjual

cenderamata seperti baju, gantungan kunci,

stiker dan lain sebagainya. Selain itu,

dikarenakan warga sekitar banyak yang

memiliki usaha dengan bertani, di toko

cenderamata ini juga warga dapat menjual

hasil taninya kepada pengunjung. Lokasi toko

cenderamata ini akan berada di tempat parkir.

Selain dari pembangunan fasilitas di

kawasan terpadu tersebut, ada beberapa aspek

yang memiliki kekurangan. Dalam bagian ini,

penulis akan memberikan aspek apa saja yang

harus dibenahi. Adapun yang harus dibenahi

adalah

Kurangnya Penunjuk Arah

Dikarenakan belum dijadikan tempat

wisata resmi, penunjuk arah menuju kawasan

Gunung Batu ini hanya sedikit bahkan tidak

ada. Begitu pun bila dipandu dengan Google

Maps. Dikarenakan akses menuju kawasan ini

kecil dan melalui pemukiman warga sehingga

tidak dapat terbaca di Google Maps.

Akses Jalan yang Kecil

Akses jalan menuju kawasan Gunung

Batu merupakan jalan kecil yang hanya bisa

dilalui satu kendaraan roda empat.

Sebenarnya jalan utama menuju kawasan ini

cukup besar karena berada di tempat wisata

dan juga tempat pendidikan untuk polisi.

Tetapi ketika memasuki kawasan Gunung

Batu jalan menjadi kecil dikarenakan

melewati pemukiman warga/sebuah pedesaan.

Tidak Adanya Gerbang/Pintu Utama

Sama seperti di poin pertama, tidak

adanya gerbang utama juga dapat

membingungkan pengunjung yang datang.

Dengan adanya gerbang akan memudahkan

pengunjung yang dating serta memberikan

batas kawasan antara pemukiman warga di

sekitar Gunung Batu dengan kawasan

geopark di Gunung Batu.

Tidak ada Tangga Untuk Naik Ke

Puncak

Tidak adanya tangga membuat

pengunjung harus susah payah naik menuju

Page 7: Pengembangan Gunung Batu Lembang Sebagai Kawasan …seminar.ftgeologi.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2016/07/2.7.pdf · maupun pendidikan. Dalam makalah ini, ... mengangkat Gunung

Seminar Nasional Ke – III

Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

“Peran Geologi dalam Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Kebencanaan”

puncaknya. Jalan menuju puncaknya yang

hanya jalan setapak dan beralas tanah merah

membuat jalan menjadi licin apabila ingin

menuju puncak di pagi hari ataupun sehabis

hujan. Dengan dibuatnya anak tangga

pengunjung merasa lebih aman dan nyaman

untuk naik dan turun ke puncaknya.

Tidak Adanya Pagar/Pembatas di

Puncak Gunung Batu

Tidak adanya pembatas di puncak dapat

membahayakan pengunjung, terutama bagi

pengunjung yang membawa anak-anak.

Dengan dibuatnya pembatas di puncak akan

membuat pengunjung merasa lebih aman

ketika menghabiskan waktunya di puncak

Gunung Batu.

Selain fasilitas yang harus dibangun

serta kekurangan yang ada, penyusun

memiliki rencana aktivitas apa saja yang

dapat dilakukan di tempat ini. Aktivitas ini

tersusun dalam suatu rangkaian kegiatan.

Setelah melakukan regristasi biaya masuk ke

kawasan ini, pengunjung akan dipandu oleh

pemandu wisata. Aktivitas yang pertama

adalah mengunjungi auditorium. Di

auditorium ini pengunjung akan menyaksikan

sebuah video yang menampilkan bagaimana

pembentukan Gunung Batu serta bayangan

mengenai pergerakan Sesar Lembang.

Setelah menyaksikan video di

auditorium, pengunjung akan diarahkan

menuju Gunung Batu. Pengunjung dapat

berfoto di bawah Gunung Batu ataupun naik

menuju puncaknya. Untuk menuju

puncaknya, penulis memiliki dua cara untuk

naik ke puncaknya. Yang pertama adalah

melalui wall climbing. Pengunjung dapat

merasakan wisata adrenalin dengan aktivitas

ini. Yang kedua adalah melalui anak tangga

yang menuju puncak. Cara yang kedua ini

bagi yang merasa tidak berani untuk

melakukan wall climbing.

Untuk menjaga kebersihan dan

terjaganya fasilitas serta objek geologi,

pengunjung harus dibatasi agar tidak terlalu

penuh dan ramai sehingga fasilitas dan objek

yang ada tidak rusak dan masih terjaga.

Penulis mengusulkan untuk pengunjung

dalam sehari sebanyak 100 orang mulai dari

pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00. Bagi

pengunjung yang menginap dan ingin keluar

dari kawasan dan kembali lagi ke kawasan

akan diberikan sebuah tanda baik di

kendaraan atau di pakaian pengunjung,

misalnya sebuah pin.

6. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan

oleh penulis, Gunung Batu Lembang yang

terbentuk dari pembekuan magma Gunung

Api Sunda Purba dan berada di Zona

Cekungan Bandung memiliki potensi untuk

dijadikan sebagai Kawasan Geopark

Nasional. Berdasarkan aspek-aspek yang

harus ada dalam kawasan geopark, Gunung

Batu Lembang telah memenuhi aspek

tersebut. Selain akses yang mudah, Gunung

Batu Lembang yang terdapat sebuah sesar,

yaitu Sesar Lembang, memiliki potensi

pendidikan dan potensi wisata rekreasi.

Walaupun memiliki potensi untuk

dijadikan kawasan geopark dan memberikan

pendapatan bagi pemerintah setempat ataupun

warga sekitar, beberapa fasilitas penunjang

harus dibangun agar meningkatkan daya tarik

pada wisata ini serta untuk membuat tempat

ini lebih baik sehingga pengunjung lebih

berminat untuk dating dan merasa lebih

nyaman. Dengan memanfaatkan warga sekitar

sebagai pekerja juga pemerintah dapat

mengurangi tingkat pengangguran di daerah

ini dan warga sekitar dapat memiliki

penghasilan tambahan.

Daftar Pustaka

1. http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR.

_PEND._GEOGRAFI/19590101198901

1-