40
PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA DINI Pendahuluan Sebelum kita membicarakan tentang metode, maka kita sedikit berfalsafah, tentang mengapa harus mengajarkan perekembangan fisik dan motorik kepada anak usia dini. Kapan perkembangan fisik dan motorik harus diajarkan dan kapan harus mulai dikembangkan, siapa yang harus mengajarkan mereka dan dimana adalah pertanyaan-pertanyaan yang mungkin perlu kita kaji kembali, selain itu kita harus lebih memperhatikan perkembangan apa yang harus kita ajarkan , bagaimana mengajarkannya , dan mengapa kita harus mengajarkan, karena ketiga pertanyaan inilah yang menggerakkan kami untuk menyusun buku ini. Marilah kita secara singkat mempelajari keenam pertanyaan tersebut sebelum masuk ke metode yang akan kita terapkan dalam proses pembelajaran. Mengapa ? .mengapa kita mengajarkan perkembangan fisik dan motorik ? karena orang tua kita dahulu mencoba mengajarkan kepada anak-anak mereka. Karena sudah menjadi tradisi yang sudah dilakukan oleh guru kita sejak dahulu. Karena dapat menjadikan anak didik kita lebih kuat, tangkas dan luwes dalam bergerak. Karena kita mempercayai bahwa dengan merangsang perkembangan fisik motorik membuat anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal . Perkembangan pada anak usia dini mencakup perkembangan fisik dan motorik, lognitif,sosial emosional dan bahasa. Masa ini menurut Ebbeck (1998) merupakan masa pertumbuhan yang paling hebat dan sekaligus paling sibuk. Pada masa ini anak sudah memiliki ketrampilan dan kemampuan walupun belum sempurna. Usia anak pada masa ini merupakan fase foundamental yang akan menentukan kehidupannya dimasa datang. Untuk itu, kita harus memahami perkembangan anak usia dini khususnya perkembangan fisik dan motorik. Ketika anak mencapai tahapan usia TK ( 3-6 tahun), terdapat ciri yang sangat berbeda dengan usia bayi.. perbedaanya terletak pada penampilan, proporsi tubuh, berat dan panjang badan serta ketrampilan yang dimiliki. Kalau kita perhatikan, pada anak usia TK telah tampak otot-otot tubuh yang berkembang sehingga memungkinkan mereka melakukan berbagai jenis ketrampilan. Dengan

Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini

Embed Size (px)

Citation preview

PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK USIA DINI

PendahuluanSebelum kita membicarakan tentang metode, maka kita sedikit berfalsafah, tentang mengapa harus mengajarkan perekembangan fisik dan motorik kepada anak usia dini. Kapan perkembangan fisik dan motorik harus diajarkan dan kapan harus mulai dikembangkan, siapa yang harus mengajarkan mereka dan dimana adalah pertanyaan-pertanyaan yang mungkin perlu kita kaji kembali, selain itu kita harus lebih memperhatikan perkembangan apa yang harus kita ajarkan , bagaimana mengajarkannya , dan mengapa kita harus mengajarkan, karena ketiga pertanyaan inilah yang menggerakkan kami untuk menyusun buku ini.Marilah kita secara singkat mempelajari keenam pertanyaan tersebut sebelum masuk ke metode yang akan kita terapkan dalam proses pembelajaran. Mengapa ? .mengapa kita mengajarkan perkembangan fisik dan motorik ? karena orang tua kita dahulu mencoba mengajarkan kepada anak-anak mereka. Karena sudah menjadi tradisi yang sudah dilakukan oleh guru kita sejak dahulu. Karena dapat menjadikan anak didik kita lebih kuat, tangkas dan luwes dalam bergerak. Karena kita mempercayai bahwa dengan merangsang perkembangan fisik motorik membuat anak bisa tumbuh dan berkembang secaraoptimal.Perkembangan pada anak usia dini mencakup perkembangan fisik dan motorik, lognitif,sosialemosional dan bahasa. Masa ini menurut Ebbeck (1998) merupakan masa pertumbuhan yang paling hebat dan sekaligus paling sibuk. Pada masa ini anak sudah memiliki ketrampilan dan kemampuan walupun belum sempurna. Usia anak pada masa ini merupakan fase foundamental yang akan menentukan kehidupannya dimasa datang. Untuk itu, kita harus memahami perkembangan anak usiadini khususnya perkembangan fisik dan motorik.Ketika anak mencapai tahapan usia TK ( 3-6 tahun), terdapat ciri yang sangat berbeda dengan usia bayi.. perbedaanya terletak pada penampilan, proporsi tubuh, berat dan panjang badan serta ketrampilan yang dimiliki. Kalau kita perhatikan, pada anak usia TK telah tampak otot-otot tubuh yang berkembang sehingga memungkinkan mereka melakukan berbagai jenis ketrampilan. Dengan bertambahnya usia perbandinganantarabagian tubuh berubah. Selain itu, letak gravitasi maikn berada bagian bawah tubuh sehingga keseimbangan ada pada tungkaibagian bawah.Karena gerakan anak usia TK lebih terkendali dan terorganisasi dengan pola-pola seperti menegakkan tubuh dalam posisi berdiri, tangan dapat terjungkai dengan santai serta mampu melangkah dengan menggerakkan tungkai dankaki. Pola-pola tersebut memungkinkan anak untuk memberikan respon dalam berbagai situasi yang mereka hadapi. Pada masa ini ketrampilan motorik kasar dan halus sangat pesat perkembangannya. Karena pada umumnya anak usia TK sangat aktif. Mereka memiliki penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Karena otot-otot besar lebih berkembang dari pada kontrol terhadap tangan dan kaki, sehingga mereka belum bisa melakukan kegiatan yang rumit. Karena masa kecil sering disebut sebagai saatidealuntuk mempelajari ketrampilan motorik dengan alasan :1.tubuh anak lebih lentur ketimbang tubuh orang dewasa sehingga anak lebih mudah menguasai ketrampilan motorik.2.Anak belum banyak memiliki keterampilan yang akan berbenturan dengan keterampilan yang baru dipelajarinya, sehingga anak akan mempelajari keterampilan baru dengan lebih mudah.3.Secara keseluruhan anak lebih berani mencoba pada saat kecil ketimbang setelah besar. Oleh karena itu mereka berani mencoba sesuatu yang baru, sehingga menimbulkan motivasi yang diperlukan untuk belajar.4.Anak anak menyukai pengulangan, sehingga mereka bersedia mengulangi tindakan hingga otot terlatih untuk melakukannya secara efektif.5.Anak memiliki waktu yang lebih banyak untuk mempelajari keterampilan motorik.

Kapan kita harus mengajarkan perkembangan fisik dan motorik kepada anak-anak adalah pada segala usia dan mulai anak sudah bisa mencontoh gerakan-gerakan orang dewasa disekitarnya. Perubahan terjadi secara teratur dalam arah yang relatif dapat diprediksi. Misalnya sebelum seorang anak dapat berjalan, pertama-tama anak belajar mengangkat kepalanya, kemudian duduk tegak, merangkak, berdiri dengan bantuan dan kemudian berdiri tanpa bantuan. Demikian pula dalam belajar menulis , anak-anak belajar membuat tulisan dalam bentuk tulisan cakar ayam atau coretan-coretan. Tulisan cakar ayam merupakan dasar untuk membentuk huruf, kemudia konsonan tunggal yang menggambarkan seluruh kata , kemudian kombinasi huruf yang mengarah pada ejaan , dan akhirnya menjadi huruf-huruf yang setandar.

A.Karakteristik keterampilan koordinasi gerakan motorik anak usia diniKeterampilan koordinasi gerakan motorik kasarKeterampilan koordinasi motorik kasar meliputi kegiatan seluruh tubuh atau sebagian tubuh.Keterampilan koordinasi motorik kasar mencakup ketahanan, kecepatan,kelenturan ,ketangkasan, keseimbangan dan kekuatan.Keterampilan koordinasi motorik kasar dapat dibagi kedalam tiga kelompok yaitu :1.Keterampilan lokomotor2.Keterampilan non lokomotor3.Keterampilan manipulatif / memproyeksi

1.Keterampilan lokomotor meliputi gerak tubuh yang berpindah tempat yaitu: berjalan, berlari, melompat, meluncur, berguling, menderap, menjatuhkan diri, dan bersepeda. Keterampilan lokomotor membantu mengembangkan kesadaran anak akan tubuhnyadalam ruang. Kesadaraninidisebut kesadaran persepsi motorik yang meliputi kesadaran akan tubuh sendiri, waktu, hubungan ruang ( spasial), konsep arah, visual dan pendengaran. Kesadaran ini akan terlihat dari usaha anak meniru gerakan-gerakan anak lain atau gurunya.2.keterampilan non lokomotor,yaitu menggerakkan anggata tubuh dengan posisi tubuh diam di tempat seperti : berayun, mengangkat,bergoyang,merentang,memeluk, melengkung, memutar, membungkuk,mendorong.keterampilan ini sering di kaitkan dengan keseimbangan atau kestabilan tubuh,yaitu gerakan yg membutuhkan keseimbangan pada taraf tertentu.3.keterampilan manipulatif,meliputi penggunaan serta pengontrolangerakan otot-otot kecil yang terbatas,terutama yang berada di tangan dan kaki.Keterampilangerakan manipulatif,antara lain meregang ,memeras,menarik,menggegam, memotong, meronce, membentuk, menggunting dan menulis. Keterampilan memproyeksi, menangkap dan menerima. Keterampilan inidapat dilihat pada waktu anak menangkap bola, menggiring bola, melempar bola , menendang bola, melambungkan bola, memukul dan menarik.

Sesuai dengan tujuan pendidikan di taman kanak-kanak yang mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak, maka yang dilakukan di taman kanak-kanak adalah mengembangkan jasmani anak dan bukan mengajarkan olahraga. Pengembangan jasmani pada anak TKmenitik beratkan pada latihan gerak yang sifatnya informal dan bebas sehingga anak dapat menguasai gerakan-gerakan dasar yang sifatnya informal dan bebas sehingga anak dapat menguasai gerakan-gerakan dasar yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan diriselanjutnya. Mereka dilatih agar mampu menggunakan otot-ototnya dengan baik agar mereka lebih tangkas di dalam gerakan-gerakannya.Rudolf Laban (1930) seorang ahli mengemukakan bahwa gerakan yang diajarkan pada anak prasekolah selalu berkaitan dengan hal-hal berikut :a.WaktuYang dimaksud dengan waktu berkaitan dengan cepat / lambat. Misalnya, gerakan yang dilakukaan oleh seluruh atau sebagian tubuh dengan kecepatan yang berbeda. Mulai dari yang cepat sampai yang lambat atau dari yang lambat sampai yang cepat. Gerakan dapat dipercepat atau diperlambat dan gerakan dapat berirama.b.Beban.Gerakan dapat diberikan dalam bentuk gerakan yang berat, ringan, atau sedang.c.Ruang.Gerakan juga berkaitan dengan ruang, yaitu sejauh mana gerakan tubuh itu menggunakan ruang dalam pelaksanaanya. Tubuh atau sebagian tubuh dapat digerakkan ke berbagai arah. Misalnya maju kedepan, mundur kebelakang, melangkah kesamping dan seterusnya. Bisa juga bergerak melalui jalur tertentu, seperti lurus langsung atau memutar. Anak juga bergerak dalam level yang berbeda, misalnya dari ketinggian tertentu.d.Alur.Gerakan adalah sesuatu yang berkesinammbungan yang mengalir dari suatu gerak tertentu ke gerak lainnya. Gerakan juga merupakan suatu kesatuan yang mempunyai alur yang indah yang m,eliputi gerakan seluruh tubuh, gerakan beberapa bagian tubuh atau yang berkaitan dengan orang ataupun obyek lainnya.

Aspek kualitatif dari gerakan yang ditampilkan oleh anak, menurun Laban tergantung pada usaha, yaitu bagaimana seseorang mengkombinansikan penggunaan berbagi unsur / faktor tersebut ( waktu, beban, ruang dan alur ). Oleh karena itu, ide atau tema gerakan sangatlah esensial, artinya didalam mengajarkan gerakan pada anak, seorang memunculkan ( mempunyai ide atau gagasan) berupa gerakan apa saja yang akan dimunculkan dan bagaimana caranyamisalkan atarian, senam atau melalui berbagai permainan yang disesuaikan dengan karaktedristik anak didik.Gerakan-gerakan dasar atau keterampilan motorik kasar tersebut harus dilatihkan pada anak TK sampai mereka benar-benar menguasai. Untuk mencapai tujuan tersebut guru tidak dapat menyuruh anak melakukan sendiri tanpa diberi contoh lebih dahulu. Artinya anak tidak bisa hanya diberi komando/ instruksi saja sedang guru tidak berbuat apa-apa. Kektiga gerakan dasar perlu digabungkan ketika anak anak-anak mulai akktif bermain. Anak-anak diberi kesempatan mengembangkan gerakan-gerakan motoriknya agar anak-anak mampu mengenal dirinya sendiri, timbul kepercayaan dirinya dan merasa diterima dilingkungannya.

B.Prinsip-prinsip pelaksanaan kegiatan fisikmotorik di TK meliputi :a.Kegiatan dalam bentuk permainanb.Menciptakan suasana gembira dan menyenangkanc.Gerakannya bervariasid.Dilakukan tiap hari, baik secara formal maupun diselipkan diantara kegiatan yang direncanakane.Berencana dan bertahapf.Diatur sesuai dengankebutuhan anak untuk bermain dan bergerak

Disamping prinsip pelaksanaan tersebut diatas agar tujuan pembelajaran tercapai perlu juga didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai, situasi lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan, tenaga guru yang memiliki kemampuan/ kompetensi membimbing anak usia dini dan peran serta orang tua dan masyarakat.Berdasarkan keterampilan koordinansi motorik kasar tersebut diatas, maka anak usia TK sudah dapat melakukan berbagai aktivitas sebagai berikut :a.Mengendarai sepeda rodadua dan roda tigab.Berlalri dan berhenti, berlari dengan sempurnac.Menaiki dan memanjat tangga gimnastikd.Melompat dan meloncate.Berdiri dengan satu kaki ( keseimbangan)f.Dapat mengikuti irama musikg.Dapat menendang bola, melempar bola, dst

C.Keterampilan gerakan motorik halusKeterampilan motorik halus menyangkut koordinasi gerakan jari-jari tangan dalam melakukan berbagai akktivitas, diantaranya adalah :a.Dapat menggunakan gunting untuk memotong kertasb.Dapat memasang dan memmbuka kancing dan resletingc.Dapat menahan kertas dengan satu tangan , sementara tangan yang lain digunakan untuk menggambar, menulis atau kegiatan lainnya.d.Dapat memasukkan benang ke dalam jarume.Dapat meronce manik-manikf.Dapat membentuk dengan plastisin /wasg.Dapat melipat kertas untuk dijadikan suatu bentuk.

D.Pengalaman dan ingatanDalam belajar keterampilan motorik, anak-nak memerlukan pengalaman keterampilan dasar ( gerak lokomotor, nonlokomootor dan manipulatif). Mereka harus belajar gerakan-gerakan sederhana sebelum menghubungkannya ke dalam gerakan-gerakan yang lebih sulit, sebelum menguasai sebuah keterampilan gerak, anak-anak harus diberi kesempatan untuk malkukan latihan-latihan. Anak-anak harus memiliki kesempatan untuk mencoba, membetulkan dan mencoba lagi. Anak-anak akan memperbaiki keterampilan motoriknya berdasarkan pengalaman bermain yang dilakukan sebelumnya.Ingatan berperan penting bagi anak dalam mempelajari keterampilan motorik. Anak perlu mengingat kembali hal yang baru dilakukannya agar dapat mengoreksi dan memperbaikinya. Contohnya, bola yang dilemparkan anak dari jarak tertentu ke dalam kotak dan tidak berhasil memasukkan bola ke dalam kotak tersebut, maka pada kesempatan berikutnya anak akan mencoba melempar bola lebih kencang atau dengan jarak yang lebih dekat agar tidak meleset.Untuk memepelajari keterampilan gerak, anak-anak harus menggabungkan memori atau ingatan dengan pengalaman sebelumnya. Memanfaatkan kesempatan untuk mencoba sesuatu yang baru, serta mempraktekkan apa yang telah dipelajari. Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan gerak di Taman Kanak-kanak, tidak berbeda dengan kegiatan pengembangan jasmani karena gerakan-gerakan yang dikembangkan merupakan gerakan-gerakan fisik anak usia TK sehingga guru perlu memperhatikan ketentuan pedagogis, gerakan yang kreatif dan bervariasi, serta dilakukan setiap hari, baik secara formal yang direncanakan, maupun sebagai selingan diantara dua kegiatan atau transisi. Urutan gerakan dalam kegiatan secara formal atau metodik dalam menyampaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :I.Pendahuluan atau latihan pemanasan atauwarming upKegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan :a.menaikkan suhu badan,b.menyiapkan baik jasmani maupun rohani agar dapat melakukan latihan inti dengan baik ,c.agar tidak terjadi cederaLatihan ini dilakukan dengan cara berjalan, berlari atau permainan sederhana yang memerlukan gerakan tangan, kepala, badan atau kaki. Waktu pemanasan ini sebaiknya jangan terlalu lama, agar anak tidak mengalami kelelahan (5 menit).II.Latihan intiKegiatan ini merupakan kegiatan pokok dari perkembangan fisik. Latihan inti dimaksudkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :a.Latihan peregangan dan kelenturan ototLatihan peregangan dan kelenturan tubuh biasanya kita sebut latihan tubuh (B 1) yang bertujuan untuk melatih penguluran,penguatan, pelemasan, pelepasan.b.Latihan keseimbangan badan ( B 2)Biasanya dilakukan dengan cara bertumpu pada salah satu kaki, meniti di atas papan titian, berjalan jinjit lurus ke depan, maupun berjalan mundur dengan menutup mata.c.Latihan kekuatan dan ketangkasan badan (B 3)Kegiatan ini dilakukan dengan cara melatih otot-otot tangan dan kaki atau dengan berlari melewati rintangan, bisa juga dengan memindahkan benda dari tempat yang satu ke tempat yang lain.d.Latihan berjalan, berlari, melompat dan meloncat ( B 4, 5)Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara berjalan, berlari, melompat dan meloncat dari tempat yang satu ke tempat yang lain.

III.Latihan penenanganLatihan penenangan bertujuan untuk mengembalikan suhu badan ke keadaan semula setelah melakukan berbagai kegiatan fisik ( agar suhu badan anak menjadi turun) sehingga siap melakukan kegiatan berikutnya. Latihan penenangan biasa diisi dengan koreksi-koreksi gerakan yang tadi sudah dilakukan, nyanyian-nyanyian atau dengan pemberian rewards.

E.Latihan Gerak Dasar yang Diberikan dalam Kegiatan TerpimpinKegiatan ini dimulai dengan eksplorasi gerakan-gerakan tubuh dan meningkat ke gerakan campuran. Gerakan tersebut diantaranya:1.Cara berjalan dan berlari peroranganBerjalan menjelajahi ruangan secara perorangan dengan langkah pendek, langkah biasa dan langkah panjang dan berjalan di atas satu garis lurus. Berlari menjelajahi ruangan secara perorangan dengan langkah pendek, langkah biasa, dan langkah panjang juga divariasi dengan berlari jinjit dengan tumpuan ujung kaki atau tumit di atas satu garis lurus.2.Berjalan dan berlari secara bersamaBerjalan dan berlari menjelajahi ruangan atau lapangan berdua sambil berpegangan tangan dengan langkah biasa, langkah pendek dan langkah panjang.3.Berjalan dan berlari dengan berbagai cara ( berdua, bertiga, berempat, dan seterusnya)Berjalan dan berari ke berbagai arah seperti berjalan ke samping kanan, samping kiri, serong kanan, serong kiri dengan bergandengan tangan.4.Melompat ke berbagai arah secara individualKegiatan ini dilakukan dengan tumpuan satu kaki (melompat) dan dilakukan dengan tumpuan dua kaki (meloncat). Melompat ke depan dengan cara bertolak dengan kaki kiri, lalu mendarat dengan kaki kiri dan sebaliknya. Melompat ke atas dengan cara berotlak dengan kaki kiri, lalu mendarat dengan kaki kanan dan sebaliknya.Meloncat dengan tumpuan dua kaki seperti menirukan katak dan kelinci meloncat.5.Melompat ke berbagai arah secara bersama (dengan teman)Melompat ke depan sambil bergandengan tangan dengan cara bertolak dengan kaki kiri, lalu mendarat dengan kaki kanan dan sebaliknya. Gerakan ini bisa divariasi dengan melompat ke belakang maupun ke samping kanan kiri dengan cara bergandengan.6.Gerakan kombinasi berjalan, berlari dan melompat secara individualGerakan ini bisa dilakukan dengan gerakan berjalan ke depan, melompat ke samping kanan maupun kiri.7.Gerakan tubuh dengan alat bantuGerakan ini bisa dilakukan dengan cara melompati tali yang direntangkan dengan ketinggian yang bertahap. Berjalan merangkak dan melompat di atas papan keseimbangan. Menggelindingkan simpe dengan cara berpasangan, berkelompok atau secara individual. Merangkak dalam simpe dengan cara berkelompok. Memantulkan bola ke tembok dan menangkapnya. Sambil berjalan memantulkan bola ke lantai. Bermain bola gelinding berpasangan sambil duduk berhadapan di lantai dengan jarak tertentu. Melambungkan dan menangkap bola secara berpasangan. Melempar dan menangkap kantong biji-bijian.8.Melakukan gerakan fantasi menurut cerita (senam fantasi)Kegiatan ini dilakukan guru dengan cara memberi contoh dalam bentuk cerita dan anak-anak melakukan gerakan yang tergambar dari cerita dengan judul yang telah ditentukan oleh guru. Dalam hal ini, guru harus memilih cerita yang terdapat banyak gerak di dalamnya yang dilakukan oleh tokoh cerita tersebut.9.Melakukan gerakan-gerakan tubuh berdasarkan lirik lagu (gerak dan lagu)Kegiatan ini meniru contoh gerakan kepala, pundak, lutut, kaki, Aku seorang kapiten , Tukang Kayu. Anak-anak bernyanyi sambil melakukan gerakan yang ada dalam lagu itu.10.Melakukan gerakan-gerakan tubuh berdasarkan irama atau ritmik melalui tape recorderDengan unsur-unsur gerak jalan maju, mundur, menyamping, langkah kecil, langkah besar, tinggi, berat. Langkah pertama adalah pengenalan ritmik yang perlu dilatih kemudian anak-anak dibiarkan bergerak dengan iringan musik instrumental dengan perasaan masing-masing dan kreativitas sendiri-sendiri.11.Melakukan gerakan halus (motorik halus)

Ada dua komponen gerak yang mudah dipahami anak, yaitu kekuatan dan kelenturan. Anak dapat mengukur kekuatannya dengan cara melemparkan bola atau kantong biji dengan jarak tertentu. Anak juga dapat mencoba mengukur kelenturan sendiri dengan membungkukkan tubuhnya untuk memegang ibu jari kaki tanpa menekukkan lutut. Guru memprogramkan kegiatan untuk melatih kekuatan dan kelenturan anak didik dengan memperhatikan gerak-gerak dasar dalam bermain. Misalnya, dengan tema pekerjaan dan sub tema petani. Kegiatannya senam fantasi menurut cerita. Dalam kegiatan ini cerita yang dikarang guru hendaknya terdapat banyak gerakan yang dapat dilakukan anak didik. Guru bercerta tanpa memberi contoh gerakan-gerakan sehingga anak melakukan gerakan-gerakan menurut fantasi dan kreativitas mereka masing-masing. Anak seolah-olah menjadi pelaku-pelaku dalam cerita tersebut dan mengalami sendiri perasaan dalam cerita. Contoh ceritanya akan diilustrasikan sebagai berikut .

Panen padiPagi-pagi sekali pak Amir sudah bangun karena hari ini akan panen raya.Tadi malam hujan lebat sekali. Mudah-mudahan hari ini akan terang kata pak Amir. Teman-teman pak Amir sudah menunggu di halaman rumah dari pagi tadi. Kata pak Amir ayo teman-teman kita berangkat kesawah sekarang, jangan lupa alat-alat yang akan kita gunakan dibawa. Mereka ada yang mengambil sabit,karung, tikar, dan balok kayu. Kemudian mereka brtjalan dengan tegap dan semangat. Hari mulai panas mereka berjalan bergegas, kemudian berlari kecil-kecil agar segera sampai di sawah. Di dalam perjalanan kesawah tadi banyak pohon besar dan kecil yang tumbang karena tertimpa hujan yang deras dan tiupan angin yang kencang. Satu persatu mereka melompati pohon-pohon tersebut. Mereka berjalan diatas pematang sawah yang sempit dan licin, sehingga mereka berjalan hati-hati sekali takut tergelincir kedalam sawah. Sesampai disawah mereka menggelar tikar , meletakkan balok kayu diatas tikar tersebut. Mulailah mereka memotong padi dengan cara membungkuk, kemudian padi diletakkan diatas tikar masing-masing, kemudian memotong lagi, meletakkan lagi dan seterusnya sampai padi semuanya terpotong. Padi yang dipotong tadi kemudian di pukul-pukul dengan balok kayu yang telah disiapkan agar butir butir padi jatuh diatas tikar. Setelah selesai mereka memasukkan padi kedalam karung. Ada yang menggendong padi dibawa ke pinggir jalan. Pak Amir dan teman-temannya mengangkut padi kejalan raya dengan cara dipilul, digotong berdua dan ada pula yang ditaruh di pundak mereka berjalan menuju ke jalan raya. Pak Amir dan teman-teman berdiri dipinggir jalan raya sambil menunggu truk yang lewat untuk mengangkut padi kerumah pak Amir. Sambil mengipas ngipas dengan capingnya trukpun datang mereka menaikkan karung padi kedalam truk. Ada yang dilempar, diangkat atau lewat tangga truk. Tak lupa alat-alat perlengkapan yang dipakai dimasukkan kedalam truk. Truk meluncur dengan kencang melalui jalan berliku, belok kenan belok kekiri kadang melewati jalan berlobang sehingga sampailah didepan rumah pak Amir. Mereka menurunkan karung-karung tersebut dengan lincahnya. Sekarang pak Amir dan teman-temannya beristirahat melepas lelah. Ada yang duduk bersandar, tengkurap, mengipas-ngipas topi ke badannya maupun menggerak- gerakkankakinya.

F.MetodeKegiatan pembelajaran akan mencapai hasil yang optimal apabila guru dapat memilih metode yang tepat, kemudian melaksanakan dengan teknik-teknik penyampaian yang baik. Mendidik dan mengajar dengan cara atau metode yang tepat, perlu memperhatikan perkembangan anak didik, khususnya di TK dimana anak merupakan subjek didik yang mempunyai karakteristik khusus, baik perkembangan intelektual, perkembangan sosial, perkembangan fisik maupun perkembangan bahasa. Untuk itu, guru TK perlu memiliki pengetahuan dan menguasai tentang metode mengajar dan teknik-teknik penyampaian serta langkah-langkah pelaksanaannya. Dalam usaha pengembangan kemampuan fisik di TK, tidak ada metode khusus yang digunakan guru untuk mempelajari suatu keterampilan, namun melalui kegiatan belajar dengan mencoba-coba dan mengamati, mencontoh orang lain, serta latihan dengan bimbingan guru.Di TK yang menjadi titik tolak adalah usaha mengembangkan anak secara menyeluruh dan bukan semata-mata mengajarkan isi program dan kegiatan bermain sebagai alat pengembangan. Bukan pelajaran teori bermain atau gerak yang kita berikan, tetapi apa yang dikembangkan pada anak melalui kegiatan bermain. Para ahli pendidikan anak dari berbagai negara menyatakan bahwa bermain merupakan cara untuk meningkatkan ketepatan gerakan anak dan mengajar dirinya mengatasi kesulitan-kesulitan yang praktis.Elizabeth Helsy dan Lorena Porter juga mengemukakan bahwa dalam latihan gerakan untuk fisik motorik anak di TK ada empat (4) kegiatan yang dapat dilakukan, yaitu :

1.gerakan eksplorasi (penjelajah)Anak-anak membutuhkan kebebasan bergerak dan untuk itu dibutuhkan ruang yang aman di dalam ataupun di luar kelas. Tujuan kegiatan eksplorasi adalah sebagai berikut :a.anak mendapat pengalaman bahwa tubuh dapat bergerakb.menciptakan kegembiraan dan kepuasan dalam bergerakc.memberi pengalaman pada anak dalam membagi ruang dengan orang laind.menciptakan cara baru dalam melakukan suatu tugas/ perintahe.melakukan kegiatan, latihan sambil menunjukkan kekuatan-kekuatan tubuhContoh pembelajaran :I.Mari berjalan menjelajahi ruanganTujuan : anak berjalan ke berbagai arah dan dengan berbagai caraSarana : ruang untuk bermain atau halaman sekolahKegiatan : Anak-anak berdiri bebas di ruang menghadap ke arah guruInti pembelajaran :Mari berjalan mengelilingi ruang tanpa menggangu anak-anak lain.Coba anak-anak berjalan dengan angkat tumit....yaa...berjalan dengan langkah biasa lagi.Coba anak-anak berjalan dengan langkah panjang....ya...dengan langkah lebih panjang lagi.Anak-anak berjalan...,Belok ke kanan...,Belok ke kiri...,Langkah panjang..,Angkat tumit...,Berjalan biasa...,Berhenti.Berjalan lambat sesuai irama.Berjalan cepat sesuai irama.-Guru dapat menggunakan tamborin/rebana/tepukan tangan yang dibunyikan dengan tmpo lambat, sedang, cepat dan anak-anak berjalan sesuai irama.-Anak-anak berkumpul lagi dalam suasana bebas.1.Siapa yang tahu, tadi kita berjalan arah mana saja?2.Tadi kita berjalan dengan cara apa?-Guru membimbing anak-anak membersihkan tangan dan kaki untuk mengikuti bidang pengembangan berikutnya.

II. Mari berlari menjelajahi ruanganTujuan :- anak berlari ke berbagai arah dengan berbagai cara- anak dapat melakukan gerakan sesuai instruksi- anak dapat mengontrol diri agar tidak saling bertabrakan.Sarana : Ruang untuk bermain atau halaman sekolahKegiatan :1.Anak-anak berdiri bebas di dalam ruangan, menghadap ke guru.2.Mari bersama-sama lari mengelilingi ruangan, tanpa menyentuh anak-anak lain.3.Coba, anak-anak lari dengan angkat tumit...yaa...lari dengan langkah biasa lagi...., dilakukan secara bergantian antara lari biasa....dan lari angkat tumit.4.Coba lari ke berbagai arah dan berbagai cara.Lari langkah biasa..., belok ke kiri..., ke kanan...., belok ke kiri lagi.....,lari angkat tumit...yaa lari biasa lagi....dan berhenti lagi.5.Latihan penenanganAnak-anak berkumpul lagi dalam ruangan dengan susunan bebas.a.Siapa yang dalam latihan yang lalu sudah merasa lelah?Yang merasa lelah angkat tangan!b.Guru membimbing anak-anak membersihkan dan mengeringkan tubuh yang berpeluh dengan handuk sendiri. Kemudian membersihkan tangan dan kaki....untuk siap mangikuti bidang pengembangan berikutnya.

2.Permainan anakPermainan dilakukan secara berkelompok yang sifatnya tidak terlalu formal. Dalam kegiatan ini, anak dibantu untuk menyesuaikan diri, mengetahui perasaan dalam satu kelompok dan tiap anak harus ikut aktif. Contoh permainan seperti : Kucing dan tikus, bintang beralih, menjala ikan, elang menyambar anak ayam.Tujuan kegiatan ini adalah :a.anak mengetahuui peraturan permainan yang harus ditaatib.anak belajar menyesuaikan diri dengan orang lainc.memupuk kerjasamad.menghilangkan sifat individuale.mulai memikirkan strategi bermainf.mengalami suasana gembirag.melatih pendengaran dan disiplin.

3.Gerakan ritmik atau beriramaMelakukan gerakan ritmik berarti anak-anak melakukan gerakan-gerakan yang sudah dikuasai disertai iringan musik yang berirama. Anak-anak melakukan kebebasan berekspresi melalui gerakan-gerakan tubuhnya atau melakukan gerakan-gerakan menurut contoh dan petunjuk guru, tetapi sesuai dengan keinginannya sendiri. Dengan demikian, gerakan-gerakan yang dilakukan tidak sama untuk tiap anak dan bersifat spontan. Gerakan ritmik membuka jalan bagi anak untuk dapat melakukan gerakan-gerakan menari.Tujuan gerakan ritmik adalah :a.mendorong eksplorasi gerakan otot besar dan otot kecil dengan iringan musik/lagub.memupuk dan mengembangkan perasaan iramac.mengembangkan daya cipta melalui gerakd.mengembangkan fantasi dan inisiatif.

Ciri khas kegiatan ritmik TK ialah kebebasan berekspresi melaluigarakan dengan iringan musik. Anak-anak melakukan gerakan-gerakan tubuh menurut keinginan sendiri. Hal ini tidak mudah bagi mereka sehingga diperlukan latihan-latihan persiapan lebih dahulu.Tahap latihan persiapannya seagai berikut :1.Persiapan-memilih nyanyian atau musik dengan lagu-lagu yang bervariasi dengan tempo cepat (mars, seperti lagu Potong Bebek Angsa, Maju Tak Gentar, tempo perlahan (waltz), seperti lagu Naik ke Puncak Gunung dan Kupu-kupu yang Lucu, dan seagainya.Dapat berupa rekaman instrumental (kaset) atau dinyanyikan oleh guru atau anak-anak.-Sediakan tape recorder dan kasetnya sebelum latihan dimulai dan di ruang yang cukup luas.

2.Latihan gerakan dasarAnak-anak harus sudah menguasai gerakan dasar, berjalan, berlari, meloncat, dan mengayun lengan. Awalnya dilakukan disertai bunyi-bunyian seperti tepuk tangan guru, dengan alat-alat, seperti peluit, tambur atau rebana tanpa musik hanya dengan bunyi-bunyian ritmis.

3.Latihan gerakan bervariasi/lanjutanSetelah anak sudah cukup menguasai keempat gerakan dasar di atas dengan iringan bunyi-bunyian, dapat dilanjutkan dengan gerakan-gerakan dengan iringan musik ataupun lagu dengan tahapan latihan sebagai berikut :Tahap pertama: latihan berjalan dan menggerakkkan tangan. Sebelum guru menyanyi atau membunyikan musik pengiring , guru sudah mengatur anak-anak berdiri dalam barisan lalu mulai mengarahkan gerakan-gerakan yang akan dilakukan, misalnya sebagai berikut. Mari kita berbaris, seperti tentara yang berjalan dengan penuh semangat di jalan, kemudian musik dengan irama mars dibunyikan. Dengan aba-aba guru, anak-anak mulai berjalan sesuai tempo musik. Setelah cukup dengan gerakan dasar berjalan guru melanjutkan, Lihat banyak kupu-kupu yang beterbangan dengan menggerak-gerakkan sayapnya, cantik sekali. Pindah ke lagu yang waltz, yang lembut, seperti Kupu-kupu yang Lucu. Anak-anak berpencar menirukan gerakan kupu-kupu yang lemah gemulai.Tahap kedua:Setelah istirahat sebentar dengan duduk atau berbaring mendengar lagu yang tenang, anak-anak melanjutkan lagi dengan melakukan gerakan-gerakan berjalan dan menggerakkan tangan mengikuti lagu-lagu mars dan lagu waltz tanpa petunjuk atau arahan dari guru lagi. Anak-anak bebas bergerak sesuai keinginannya mengikuti tempo dari lagu-lagu yang mereka dengar.Tahap ketiga: Dalam pertemuan berkutnya, anak-anak diperdengarkan lagi lagu yang sama (mars atau waltz) dan mereka melekukan gerakan secara bebas. Gerakan berikut yang akan dilatihkan adalah gerak berlari, seperti berlari kuda (gallop). Guru harus memberi contoh, mula-mula tanpa iringan musik, untuk latihan ini diperlukan banyak waktu.Tahap keempat: Latihan mengayun lengan. Guru perlu memberi contoh lebih dulu bagaimana mengayunkan lengannya ke arah yang sama atau berlawanan arah. Pada latihan ini iringan musik adalah yang berirama lambat (waltz), seperti lagu Naik-naik ke Puncak Gunung.Tahap kelima: Latihan kombinasi gerakan-gerakan dasar. Bila keempat tahap sebelumnya telah ckup dikuasai satu per satu oleh anak-anak, kemudian seluruh gerakan dilatihkan sekaligus, diiringi ritmik yang sesuai hingga musik-musik yang bervariasi temponya. Sedapat mungkin digunakan lagu-lagu yang sama lebih dulu jangan menggantinya dengan lagu lain.

4.Gerakan menguji diriKegiatan ini dilakukan dengan alat bantu. Seperti meja, bangku,peti (besar bentuknya), bola, tali, balok, mainan untuk membangun (kecil bentuknya).Dalam kegiatan menguji diri anak-anak dapat juga mengikuti perintah guru untuk mengekspresikan diri, seperti perintah untuk berjalan, seperti kelinci, katak, kepiting, menggelinding, seperti bola, merayap, seperti ular.Tujuan kegiatan ini adalah :1.menguji perkembangan kekuatan dan kelenturan tubuh anak2.mengembangkan keterampilan dalam mengatasi rintangan atau penghalang dalam gerak3.membagi ruang dengan anak lain4.menciptakan kerjasama dengan teman5.mengembangkan percaya diri dan sikap monolisi.

G.Pelaksanaan di Taman Kanak-kanakAda berbagai pendekatan yang dapat digunakan guru Tk dalam mengembangkan kegiatan fisik motorik. Salah satunya adalah pendekatan tema. Melalui pendekatan ini guru biasanya mengembangkan perencanaan tertulis dalam SKH, yang terdiri dari komponen-komponen : tema, kemampuan, alat yang digunakan, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi.Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pendekatan tema untuk pengembangan fisik motorik adalah sebagai berikut :1.kegiatan hendaknya terfokus pada pengembangan otot-otot besar2.kegiatan harus aktif dan menantang3.hemat dalam penjelasan

Contoh pembelajaran fisik yang dapat dikembangkan sendiri.Tema: Ruang dan ArahKemampuan: bergerak melalui ruangan, gerakan-gerakan tinggi dan rendah, serta gerakan-gerakan anggota tubuh ke arah pintu atau tempat lain, ke depan, ke belakang, sekeliling..., melalui..., antara benda..., jauh dari..., dekat dari...Kegiatana.Kegiatan dimulai dengan sebuah lagu permulaan yang merupakan cara yang baik untuk menarik perhatian anak-anak serta membawa mereka pada gerakan-gerakan yang lebih bersemangat. Pilih lagu-lagu yang agak capat (mars), misalnya lagu Maju Tak Gentar. Biarkan anak-anak berjalan dan bertepuk tangan sambil bernyanyi. Kegiatan awal ini disebut kagiatan pemanasan.b.Kegiatan intiKegiatan yang dilakukan, misalnya bergerak mengikuti arah tiupan angin sambil mengangkat kedua tangan atau berbaris, seperti tentara lalu bergerak maju, mundur, ke samping, membungkuk, dan lain-lain. Tempo dalam kegiatan inti lebih cepat dari pemanasan. Pilih lagu-lagu yang sesuai dengan tema dan dikenal/disukai anak.c.Kegiatan penenanganSetelah gerakan inti yang cukup melelahkan dilanjutkan dengan penenangan. Kagiatan ini dilakukan sambil duduk melingkar atau dapat juga dengan tidur telentang dengan suasana santai dan tenang. Kemudian, guru meminta anak-anak untuk berpura-pura tidur dan bermimpi. Kegiatan penenangan membantu anak menyalurkan ketegangan sehingga menjadi lebih mencair.

Hal-Hal yang memperlambat perkembangan Motorik Anak Usia DiniPerkembangan motorik yang lambat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Salah satu penyebab gangguan perkembangan motorik adalah kelainan tonus otot atau penyakit neuromuskular. Anak dengan serebral palsi dapat mengalami keterbatasan perkembangan motorik sebagai akibat spastisitas, athetosis, ataksia, atau hipotonia. Kelainan sumsum tulang belakang seperti spina bifida juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik. Penyakit neuromuscular sepeti muscular distrofi memperlihatkan keterlambatan dalam kemampuan berjalan. Namun, tidak selamanya gangguan perkembangan motorik selalu didasari adanya penyakit tersebut. Faktor lingkungan serta kepribadian anak juga dapat mempengaruhi keterlambatan dalam perkembangan motorik. Anak yang tidak mempunyai kesempatan untuk belajar seperti sering digendong atau diletakkan di baby walker dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan motorik. Berikut beberapa gangguan perkembangan motorik yang nampak pada anak usia dini: Berat badan yang tidak normal dalam perkembangan koordinasi motorik, yang tidak disebabkan oleh retardasi mental, gangguan neurologisyang didapat maupun konginental (Development Coordination Disorder). Gangguan ini bisa bersamaan dengan kesulitan bicara Saat bayi anak tidak bisa merangkak, kalau merangkak seperti merayap Bila duduk posisi kaki seperti huruf w Anak tampak aneh dalam berjalan, sering jatuh, tersandung dan menabrak Lambat belajar berlari, melompat dan naik turun tangga Kesulitan mengikat sepatu Kesulitan memasang dan melepaskan kancing, melempar dan menangkap bola Anak tampak lamban dalam gerak halus & kasar Benda yang dipegang sering jatuh Tidak pandai menggambar, tulisannya sangat jelek Sulit mengerjakan permainan jigsaw, menggunakan permainan yang konstruksional Sering disebut juga : the clumsy child syndrome Sering dijumpai kesulitan bersekolah, Pada beberapa kasus bersamaan dengan gangguan perkembangan emosional dan perilaku. Pada beberapa kasus , dijumpai adanya riwayat komplikasi perinatal misalnya berat badan lahir rendah.

1. Deteksi dini terhadap gangguan perkembangan dan pertumbuhan anakPenilaian pertumbuhan dan perkembangan dapat dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan. Deteksi dini merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara komprehensif untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal faktor resiko pada balita, yang disebut juga anak usia dini. Melalui deteksi dini dapat diketahui penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, stimulasi, penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang. Upaya-upaya tersebut diberikan sesuai dengan umur perkembangan anak, dengan demikian dapat tercapai kondisi tumbuh kembang yang optimal (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997). Penilaian pertumbuhan dan perkembangan meliputi dua hal pokok, yaitu penilaian pertumbuhan fisik dan penilaian perkembangan. Masing-masing penilaian tersebut mempunyai parameter dan alat ukur tersendiri. Pengukuran berat badan (BB)Pengukuran ini dilakukan secara teratur untuk memantau pertumbuhan dan keadaan gizi balita. Balita ditimbang setiap bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat Balita (KMS Balita) sehingga dapat dilihat grafik pertumbuhannya dan dilakukan interfensi jika terjadi penyimpangan. Pengukuran tinggi badan (TB)Pengukuran tinggi badan pada anak sampai usia 2 tahun dilakukan dengan berbaring., sedangkan di atas umur 2 tahun dilakukan dengan berdiri. Hasil pengukuran setiap bulan dapat dicatat pada dalam KMS yang mempunyai grafik pertumbuhan tinggi badan. Pengukuran Lingkar Kepala Anak (PLKA)PLKA adalah cara yang biasa dipakai untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Biasanya ukuran pertumbuhan tengkorak mengikuti perkembangan otak, sehingga bila ada hambatan pada pertumbuhan tengkorak maka perkembangan otak anak juga terhambat. Pengukuran dilakukan pada diameter occipitofrontal dengan mengambil rerata 3 kali pengukuran sebagai standar. Development Screening Denver TestDDST II merupakan alat untuk menemukan secara dini masalah penyimpangan perkembangan anak umur 0 s/d < 6 tahun. Instrumen ini merupakan revisi dari DDST yang pertama kali dipublikasikan tahun 1967 untuk tujuan yang sama. Pemeriksaan yang dihasilkan DDST II bukan merupakan pengganti evaluasi diagnostik, namun lebih ke arah membandingkan kemampuan perkembangan seorang anak dengan anak lain yang seumur. DDST II digunakan untuk menilai tingkat perkembangan anak sesuai umurnya pada anak yang mempunyai tanda-tanda keterlambatan perkembangan maupun anak sehat. DDST II bukan merupakan tes IQ dan bukan merupakan peramal kemampuan intelektual anak di masa mendatang. Tes ini tidak dibuat untuk menghasilkan diagnosis, namun lebih ke arah untuk membandingkan kemampuan perkembangan seorang anak dengan kemampuan anak lain yang seumur. Menurut Pedoman Pemantauan Perkembangan Denver II (Subbagian Tumbuh Kembang Ilmu Kesehatan Anak RS Sardjito, 2004), formulir tes DDST II berisi 125 item yg terdiri dari 4 sektor, yaitu: personal sosial, motorik halus-adaptif, bahasa, serta motorik kasar. Sektor personal sosial meliputi komponen penilaian yang berkaitan dengan kemampuan penyesuaian diri anak di masyarakat dan kemampuan memenuhi kebutuhan pribadi anak. Sektor motorik halus-adaptif berisi kemampuan anak dalam hal koordinasi mata-tangan, memainkan dan menggunakan benda-benda kecil serta pemecahan masalah. Sehingga apabila hasil test menunjukkan adanya kelambatan ataupenyimpangan dari aspek motorik, fisik, emosional, dan sosial dapat dilakukan upaya terpadu dan terindikasi khusus untuk mencegah terjadinya kelainan fisik, mental, psikomotorik.

2. Beri Stimulus agar si Kecil melewati tahap perkembangannya dengan baikPemberian stimulus-stimulus adalah untuk melatih atau mengajarkan anak-anak supaya melalui tahapan perkembangannya dengan baik. Stimulasi dilakukansambil bermain, misalnya mengajak anak berlari berkeliling meja makan sambil berpura-pura menjadi kucing yang dikejar anjing kecil. Begitu pula ketika mau mandi, ajak anak berlari atau melompat-lompat ke arah kamar mandi. Kemudian minta ia membuka kancing bajunya, dan menaruh baju kotornya dengan melemparnya ke arah keranjang cucian. Kegiatan-kegiatan itu saja sudah menstimulasi beberapa motorik kasar si kecil.1. Stimulasi Motorik KasarTugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya. Nah, agar motorik anak dapat berkembang dengan baik dan sempurna perlu dilakukan stimulasi yang terarah dan terpadu. Berikut stimulasi yang dapat diberikan: JalanSebelum orangtua memberikan stimulasi pada anak, pastikan anak sudah melalui perkembangan sebelumnya, seperti duduk, merangkak, dan berdiri. Pada kemampuan motorik kasar ini, yang harus distimulasi adalah kemampuan berdiri, berjalan ke depan, berjalan ke belakang, berjalan berjingkat, melompat/meloncat, berlari, berdiri satu kaki, menendang bola, dan lainnya. Berjalan seharusnya dikuasai saat anak berusia 1 tahun sementara berdiri dengan satu kaki dikuasai saat anak 2 tahun. Untuk berjalan, perkembangan yang harus dikuatkan adalah keseimbangan dalam hal berdiri. Ini berarti, si kecil tak hanya dituntut sekadar berdiri, namun juga berdiri dalam waktu yang lebih lama (ini berkaitan dengan lamanya otot bekerja, dalam hal ini otot kaki). Bila perkembangan jalan tidak dikembangkan dengan baik, anak akan mengalami gangguan keseimbangan. Si kecil jadi cenderung kurang pede dan ia pun selalu menghindari aktivitas yang melibatkan keseimbangan seperti main ayunan, seluncuran, dan lainnya. Sebaliknya, anak lebih memilih aktivitas pasif seperti membaca buku, main playstation, dan sebagainya.Stimulasi:Orangtua berdiri berjarak dengan anak sambil memegang mainan yang menarik. Gunakan karpet bergambar atau tempelkan gambar-gambar yang menarik di lantai. Minta anak untuk menginjak karpet/lantai. Misalnya, Ayo Dek, injak gambar gajahnya! Mainan seperti mobil-mobilan atau troli yang bisa didorong-dorong juga bisa membantu anak belajar berjalan. LariPerkembangan lari akan memengaruhi perkembangan lompat dan lempar serta kemampuan konsentrasi anak kelak, Pada tugas perkembangan ini, dibutuhkan keseimbangan tubuh, kecepatan gerakan kaki, ketepatan 4 pola kaki-(heel strike/bertumpu pada tumit, toe off/telapak kaki mengangkat kemudian kaki bertumpu pada ujung-ujung jari kaki, swing/kaki berayun dan landing/setelah mengayun kaki menapak pada alas)dan motor planning (perencanaan gerak). Lalu apa hubungan perkembangan lari dengan kemampuan konsentrasi? Begini, pada perencanaan gerak (salah satu syarat tugas perkembangan lari) dibutuhkan kemampuan otak untuk membuat perencanaan dan dilaksanakan oleh motorik dalam bentuk gerak yang terkoordinasi. Nah, kemampuan perencanaan gerak tingkat tinggi (seperti lari) akan memacu otak melatih konsentrasi. Jika perkembangan lari tidak dikembangkan dengan baik, anak akan bermasalah dalam keseimbangannya, seperti mudah capek dalam beraktivitas fisik, sulit berkonsentrasi, cenderung menghindari tugas-tugas yang melibatkan konsentrasi dan aktivitas yang melibatkan kemampuan mental seperti memasang pasel, tak mau mendengarkan saat guru bercerita (anak justru asyik ke mana-mana), dan lainnya.Stimulasi:Stimulasi lari bisa dimulai ketika anak berada pada fase jalan, sekitar usia 12 bulan ke atas. Aktivitasnya bisa berupa menendang bola, main sepeda (mulai roda 4 sampai bertahap ke roda 3 dan kemudian roda 2) serta naik turun tangga. LompatKemampuan dasar yang harus dimiliki anak adalah keseimbangan yang baik, kemampuan koordinasi motorik dan motor planning (perencanaan gerak). Contoh, saat anak ingin melompati sebuah tali, ia harus sudah punya rencana apakah akan mendarat dengan satu kaki atau dua kaki. Kalaupun satu kaki, kaki mana yang akan digunakan. Jika anak tidak adekuat dalam perkembangan melompat, biasanya akan menghadapi kesulitan dalam sebuah perencanaan tugas yang terorganisasi (tugas-tugas yang membutuhkan kemampuanmotor planning).Stimulasi:Lompat di tempat atau di trampolin. Jangan lompat-lompat di tempat tidur karena meski melatih motorik namun mengacaukan kognitif. Dalam arti, mengajarkan perilaku atau mindset yang tidak baik pada anak. Karena seharusnya tempat tidur bukan tempat untuk melompat atau bermain. Lompatan berjarak (gambarlah lingkaran-lingkaran dari kapur atau gunakan lingkaran holahop yang diatur sedemikian rupa letaknya). Minta anak untuk melompati lingkaran-lingkaran tersebut, gradasikan tingkat kesulitan dengan memperlebar jarak dan menggunakan kaki dua lalu satu secara bergantian. LemparPada fase ini yang berperan adalah sensori keseimbangan, rasa sendi (proprioseptif), serta visual. Peran yang paling utama adalah proprioseptif, bagaimana sendi merasakan suatu gerakan atau aktivitas. Umpama, pada saat anak melempar bola, seberapa kuat atau lemah lemparannya, supaya bola masuk ke dalam keranjang atau sasaran yang dituju. Jika kemampuan melempar tidak dikembangkan dengan baik, anak akan bermasalah dengan aktivitas yang melibatkan gerak ekstrimitas atas (bahu, lengan bawah, tangan dan jari-jari tangan). Seperti, dalam hal menulis. Tulisannya akan tampak terlalu menekan sehingga ada beberapa anak yang tulisannya tembus kertas, atau malahan terlalu kurang menekan (tipis) atau antarhurufnya jarang-jarang (berjarak). Dalam permainan yang membutuhkan ketepatan sasaran pun, anak tidak mahir. Umpama, permainan dartboard. Aktivitas motorik halus lainnya juga terganggu semisal pakai kancing baju, menali sepatu, makan sendiri, meronce, main pasel, menyisir rambut, melempar sasaran, dan lain-lain. Intinya, stimulasi pada perkembangan ini yang tidak optimal berindikasi pada keterampilan motorik halus yang bermasalah. Gangguan lain berkaitan dengan koordinasi, rasa sendi dan motor planning yang bermasalah. Contoh, ketika bola dilempar ke arah anak, ada dua kemungkinan respons anak, yaitu tangan menangkap terlambat sementara bola sudah sampai. Atau tangan melakukan gerak menangkap terlebih dahulu sementara bola belum sampai. Seharusnya, respons tangkap anak sesuai dengan stimulus datangnya bola dan anak bisa memprediksinya. Bila ada gangguan berarti anak bermasalah dalam sensori integrasinya. Sensori integrasi adalah mengintegrasikan gerak berdasarkan kemampuan dasar sensori anak. Tentunya ini dapat diatasi dengan terapi yang mengintegrasikan sensori-sensorinya. Stimulasi:Main lempar tangkap bola (gradasikan tingkat kesulitannya) yaitu posisi, besar bola, berat bola, dan jenis lambungan. Pada posisi bisa dilakukan sambil duduk kaki lurus, duduk kaki bersila, duduk kaki seperti huruf W ke belakang, jongkok, dan bahkan berdiri. Pada jenis lambungan, bisa dilakukan dengan lambungan dari atas, sejajar, atau lambungan dari bawah. Main dartboard atau lempar panah. Gunakan jenis dartboard yang khusus buat anak-anak (yang aman dan tidak tajam), seperti jenis dartboard yang terbuat dari papan velcrow dan anak panahnya diganti dengan bola yang bervelcrow.

2. Stimulasi Motorik HalusPerkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar. Nah agar motorik anak dapat berkembang dengan baik dan sempurna perlu dilakukan stimulasi yang terarah dan terpadu. Berikut stimulasi yang dapat diberikan sesuai umurnya. Stimulasi berikut mudah diterapkan dengan sarana dan fasilitas yang ada di sekitar kita!Ketika anak mampu melakukan suatu gerakan motorik, maka akan termotivasi untuk bergerak kepada motorik yang lebih luas lagi. Aktivitas fisiologis meningkat dengan tajam. Anak seakan-akan tidak mau berhenti melakukan aktivitas fisik, baik yang melibatkan motorik kasar maupun motorik halus. Pada saat mencapai kematangan untuk terlibat secara aktif dalam aktivitas fisik yang ditandai dengan kesiapan dan motivasi yang tinggi, yang memungkinkan anak akan berlaku liar dan nakal serta tidak terarah, seiring dengan hal tersebut, orang tua dan guru perlu memberikan semacam stimulasi seperti yang telah dupaparkan diatas dengan berbagai kesempatan dan pengalaman yang dapat meningkatkan keterampilan motorik anak secara optimal. Peluang-peluang ini tidak saja berbentuk membiarkan anak melakukan kegiatan fisik akan tetapi perlu di dukung dengan berbagai fasilitas yang berguna bagi pengembangan keterampilan motorik kasar dan motorik halus. Sehingga si kecil dapat melalui tahapan-tahapan perkembangannya dengan baik dan terarah.

Fisik atau tubuh manusia merupakan system organ yang komples dan sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode prenatal (dalam kandungan). Kuhlen dan Thomshon. 1956 (Yusuf, 2002) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) system syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proposi. Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak, yaitu pada masa:1. Infancy toddlerhood(usia 0-3 tahun)2. Early childhood(usia 3-6 tahun)3. Middle childhood(usia 6-11 tahun)Sedangkan perubahan yang terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek berikut:1. Perkembangan Fisik Pertumbuhan fisikmerupakan proses tumbuh kembang yang ditandai dengan Peningkatan berat badan anak lebih banyak dari pada panjang badannya. Peningkatan berat badan anak terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh lainnya.2. Perkembangan Motorik Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.3. Perkembangan Kognitif (Berfikir) Pada aspek koginitif, perkembangan anak nampak pada kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa (bahasa lisan maupun isyarat), memahami kata, dan berbicara. Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebahagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan berfikir.4. Perkembangan Emosi Emosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri seseorang yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan. Kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada sejak bayi dilahirkan. Gejala pertama perilaku emosional dapat dilihat dari keterangsangan umum terhadap suatu stimulasi yang kuat. Misalnya bila bayi merasa senang, maka ia akan menghentak-hentakkan kakinya. Sebaliknya bila ia tidak senang, maka bayi bereaksi dengan cara menangis Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai, merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya. Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi.5. Perkembangan Sosial/Psikososial Aspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa dan bermain bersama teman-teman sebayanya.Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan pendidik bisa merancang dan memberikan rangsangan serta latihan agar semua aspek tersebut berkembang secara seimbang.

PERKEMBANGAN, PENGERTIAN DAN FANTASI ANAK

PERKEMBANGAN, PENGERTIAN DAN FANTASI ANAKAnak adalah makhluksosialseperti juga orang dewasa. Anak membutuhkan orang lain untuk dapat membantu mengembangkan kemampuannya, karena anak lahir dengan segala kelemahan sehingga tanpa orang lain anak tidak mungkin dapat mencapai taraf kemanusiaan yang normal. MenurutJohn Locke(dalam Gunarsa, 1986) anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan. Augustinus (dalam Suryabrata, 1987), yang dipandang sebagai peletak dasar permulaan psikologi anak, mengatakan bahwa anak tidaklah sama dengan orang dewasa, anak mempunyai kecenderungan untuk menyimpang dari hukum dan ketertiban yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengertian terhadap realita kehidupan, anak-anak lebih mudah belajar dengan contoh-contoh yang diterimanya dari aturan-aturan yang bersifat memaksa.Sobur (1988), mengartikan anak sebagai orang yang mempunyai pikiran, perasaan, sikap dan minat berbeda dengan orang dewasa dengan segala keterbatasan. Haditono (dalam Damayanti, 1992), berpendapat bahwa anak merupakan mahluk yang membutuhkan pemeliharaan, kasihsayangdan tempat bagi perkembangannya. Selain itu anak merupakan bagian dari keluarga, dan keluarga memberi kesempatan bagi anak untuk belajar tingkah laku yang penting untuk perkembangan yang cukup baik dalam kehidupan bersama.Pengertian anak juga mencakup masa anak itu exist (ada). Haliniuntuk menghindari keracunan mengenai pengertian anak dalam hubugannya dengan orang tua dan pengertian anak itu sendiri setelah menjadi orang tua. Kasiram (1994), mengatakan anak adalah makhluk yang sedang dalam taraf perkembangan yang mempunyai perasaan, pikiran, kehendak sendiri, yang kesemuannya itu merupakan totalitas psikis dan sifat-sifat serta struktur yang berlainan pada tiap-tiap fase perkembangannya.HAKIKAT PERKEMBANGANMulanya kata perkembangan berasal dari biologi, kemudian padaabadke-20 ini kata perkembangan dipergunakan oleh psikologi. Karena penggunaannya pertama-tama dalam biologi, pada masa berikutnya ada ahli-ahli yang menyebut pertumbuhan di samping kata perkembangan, bahkan ada orang yang menyebut kedua istilah itu untuk maksud yang sama.Istilah perkembangan (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep yang cukup rumit dan kompleks. Untuk itu disini selaku pemakalah terlebih dahulu akan membahas perbedaan perkembangan dan pertumbuhan.1. PerkembanganSecara sederhana Seifert dan Hoffnung (1994) mendefinisikan perkembangan sebagai Long-term changes in a personsgrowthfeelings, patterns of thinking,social relationships, and motor skills. Sementara itu, Chaplin (2002) mengartikan perkembangan sebagai perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme dari lahir sampai mati, pertumbuhan, perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional, dan kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kwalitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru. Dalam istilah perkembangan juga tercakup konsep usia yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.Menurut F.J. Monks, dkk., (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan, dan belajar.Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan umum, bahwa yang dimaksud dengan perkembangan adalah perkembangan itu tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkai perubahan psykis yang berlangsung terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu.2. PertumbuhanDalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan. Pertumbuhan (growth) sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. C.P.Chaplin(2002), mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan. Menurut A.E. Sinolungan, (1997), pertumbuhan menunjuk pada perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung atau dapat diukur, seperti panjang atau berat tubuh. Sedangkan Ahmad Thonthowi (1993), mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.Dengan demikian, istilah pertumbuhan lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju keruntuhannya. Sedangkan perkembangan lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat.Hurlock (2002: 161) menjelaskan, salah satu karakteristik tugas perkembangan anak-anak adalah berkaitan dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Anak senang memuaskan keingintahuannya dengan hal-hal baru yang berbeda dengan menjelajahinya. Anak yang lebih besar ingin menjelajah lebih jauh dari lingkungannya rumah dan lingkungan tetangga serta menjelajah daerah baru. Misalnya, rumah tua yang tak terpakai, rumah baru yang sedang dibangun, akan membangkitkan minat anak. Anak kota ingin menjelajah desa, sementara anak desa ingin menjelajah lingkungan kota.Karena kegiatan menjelajah pada masa akhir kanak-kanak lebih senang bila dilakukan bersama anak lain. Pada periode ini menjelajah menjadi aktivitas yang popular. Popularitas menjelajah sebagai kegiatan bermain menimbulkan banyak kegiatan rekreasi dari kelompok terorganisasi, seperti pramuka. Selain menjelajah, kecenderungan rasa ingin tahu yang sangat tinggi dapat dipenuhi dengan melakukan beberapa aktivitas lain, salah satunya adalah dengan membaca karya sastra anak bergenre fantasi.Banyak ragam dan jenis permainan yang berkembang dari waktu ke waktu. Mulai dari permainan tradisional hingga permainan berteknologi modern. Tentu saja semua itu memerlukan kontrol dan seleksi dari orang tua agar tidak membahayakan bagi perkembangan anak. Secara umum, jenis permainan anak dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok, yaitu :1. Permainan Aktif, permainan yang biasanya melibatkan lebih dari satu orang anak. Bentuknya bisa berupa olahraga yang bermanfaat untuk mengolah kemampuan kinestesik dan lebih jauh lagi bisa memotivasi anak untuk belajar meraih keunggulan, serta belajar bertahan dalam persaingan. Bentuk permainan seperti ini secara tidak langsung juga melatih aspek kognitif anak untuk belajar mengatur dan menentukan strategi dalam meraih kemenangan, serta mengasah aspek afektif anak untuk bersikap sportif dan belajar menerima kekalahan ketika ia gagal.2. Permainan Pasif , permainan ini bersifat mekanis dan biasanya dilakukan tanpa teman yang nyata, bentuk konkretnya seperti main game. Jenis permainan seperti ini memiliki sisi positif dan negatif. Positifnya ialah anak bisa memiliki keterampilan tertentu yang bisa berproses menjadi sebuah keahlian tertentu, sehingga bermanfaat untuk kehidupannya kelak. Main game di komputer biasanya membutuhkan keterampilan dan strategi yang tepat dari pemainnya Negatifnya ialah keranjingan dan ketergantungan berlebihan bila tidak diatur dan dibatasi oleh orang tuanya. Secara mental dan psikologis pun, anak akan cenderung menuntut untuk selalu menjadi nomor satu, bersikap egoistis, selalu ingin berkuasa dan memegang kendali atas sesuatu baik dalam keluarga maupun ketika ia bermain dengan temannya. Ini terjadi karena ia terbiasa senantiasa menang menghadapi lawan pasifnya (seperti komputer). Sikap ini kemungkinan besar akan menjadikan anak tidak bisa menerima kekalahan dan kegagalan, serta kurang nyaman bersosialisasi. Dalam kondisi tertentu, ketergantungan terhadap permainan pasif bisa menghambat kreativitas anak. Anak menjadi kurang kreatif karena terbiasa dengan program yang sudah siap pakai3. Permainan fantasi, permainan imajinasi yang diciptakan sendiri oleh anak dalam dunianya. Kita mungkin sering melihat dan mendengar anak kecil berbicara sendiri ketika bermain boneka. Sebenarnya ia memiliki fantasi dan imajinasi sendiri mengenai tokoh yang dimainkannya melalui boneka itu. Permainan seperti ini baik untuk kecerdasan otak kanan karena dengan sendirinya anak belajar berperan dengan berbagai karakter yang diciptakannya, merasakan sisi emosional tokoh-tokoh yang ada dalam imajinasinya, serta lambat laun akan memahami nilai baik dan buruk sebuah sikap dan sifat. Namun, sebaiknya anak diberikan ruang dan waktu untuk bermain secara berimbang antara permainan aktif, pasif dan fantasi agar kecerdasan otaknya juga seimbang.Bermain merupakan proses alamiah dan naluriah yang berfungsi sebagai nutrisi dan gizi bagi kesehatan fisik dan psikis anak dalam masa perkembangannya. Aktivitas bergerak (moving) dan bersuara (noice) menjadi sarana dan proses belajar yang efektif buat anak, proses belajar yang tidak sama dengan belajar secara formal di sekolah. Bisa dianalogikan bahwa bermain sebagai sebuah praktik dari teori sosialisasi dengan lingkungan anak. Dengan bermain, anak bisa merasa bahagia. Rasa bahagia inilah yang menstimulasi syaraf-syaraf otak anak untuk saling terhubung, sehingga membentuk sebuah memori baru Memori yang indah akan membuat jiwanya sehat, begitupun sebaliknya. Karena itu, banyak manfaat dari bermain untuk mengoptimalkan perkembangan anak, di antaranya :1. Learning by planning. Bermain bagi anak dapat menyeimbangkan motorik kasar seperti berlari, melompat atau duduk, serta motorik halus seperti menulis, menyusun gambar atau balok, menggunting dan lain-lain. Keseimbangan motorik kasar dan halus akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis anak. Secara tidak langsung, permainan merupakan perencanaan psikologis bagi anak untuk mencapai kematangan dan keseimbangan di masa perkembangannya2. Mengembangkan otak kanan. Dalam beberapa kondisi belajar formal, seringkali kinerja otak kanan tidak optimal. Melalui permainan, fungsi kerja otak kanan dapat dioptimalkan karena bermain dengan teman sebaya seringkali menimbulkan keceriaan bahkan pertengkaran. Hal ini sangat berguna untuk menguji kemampuan diri anak dalam menghadapi teman sebaya , serta mengembangkan perasaan realistis anak akan dirinya. Artinya, ia dapat merasakan hal-hal yang dirasa nyaman dan tidak nyaman pada dirinya dan terhadap lingkungannya, serta dapat mengembangkan penilaian secara objektif dan subjektif atas dirinya.3. Mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak. Bermain dapat menjadi sarana anak untuk belajar menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial. Dalam permainan anak berhadapan dengan berbagai karakter yang berbeda, sifat dan cara berbicara yang berbeda pula, sehingga ia dapat mulai mengenal heterogenitas dan mulai memahaminya sebagai unsur penting dalam permainan. Anak juga dapat mempelajari arti penting nilai keberhasilan pribadi dalam kelompok; serta belajar menghadapi ketakutan, penolakan, juga nilai baik dan buruk yang akan memperkaya pengalaman emosinya. Dengan kata lain, bermain membuat dunianya lebih berwarna, perasaan kesal, marah, kecewa, sedih, senang, bahagia akan secara komplit ia rasakan dalam permainan. Hal ini akan menjadi pengalaman emosional sekaligus belajar mencari solusi untuk menanggulangi perasaan-perasaan tersebut di kemudian hari.4. Belajar memahami nilai memberi dan menerima. Bermain bersama teman sebanya bisa membuat anak belajar memberi dan berbagi, serta belajar memahami nilai take and give dalam kehidupannya sejak dini. Melalui permainan, nilai-nilai sedekah dalam bentuk sederhana bisa diterapkan. Misalnya berbagi makanan atau minuman ketika bermain, saling meminjam mainan atau menolong teman yang kesulitan. Anak juga akan belajar menghargai pemberian orang lain sekali pun ia tidak menyukainya, menerima kebaikan dan perhatian teman-temannya. Proses belajar seperti ini tidak akan diperolah anak dengan bermain mekanis/pasif, karena lawan atau teman bermainnya adalah benda mati.5. Sebagai ajang untuk berlatih merealisasikan rasa dan sikap percaya diri (self confidence), mempercayai orang lain (trust to people), kemampuan bernegosiasi (negotiation ability) dan memecahkan masalah (problem solving). Ragam permainan dapat mengasah kemampuan bersosialisasi, kemampuan bernegosiasi, serta memupuk kepercayaan diri anak untuk diakui di lingkungan sosialnya. Anak juga akan belajar menghargai dan mempercayai orang lain, sehingga timbul rasa aman dan nyaman ketika bermain. Rasa percaya diri dan kepercayaan terhadap orang lain dapat menimbulkan efek positif pada diri anak, ia akan lebih mudah belajar memecahkan masalah karena merasa mendapat dukungan sekalipun dalam kondisi tertentu ia berhadapan dengan masalah dalam lingkungan bermainnya. Reamonn O Donnchadha dalam buku The Confident Child menyatakan bahwa Permainan akan memberi kesempatan untuk belajar menghadapi situasi kehidupan pribadi sekaligus belajar memecahkan masalah. Kepercayaan merupakan modal dalam membina sebuah hubungan, termasuk hubungan pertemanan anak kecil. Kepercayaan juga dapat menjadi motivasi untuk memecahkan masalah karena tanpa itu masalah tidak akan pernah benar-benar selesai dan sebuah hubungan menjadi tidak langgeng.PENGERTIAN ANAKAnak-anak muda berpikir dan mengkonsepkan dalam bentuk-bentuk yang nyata; mereka mengerti hal-hal yang ada dan terjadi saat ini serta nyata (yang dapat mereka jamah). Mereka tidak mudah mengerti apa yang sedang terjadi pada mereka dan apa implikasi-implikasinya dari apa yang telah terjadi. Kurangnya pengertian ini membuat situasi yang mereka hadapi menjadi lebih menakutkan sehingga mereka tidak punya cara untuk memahami apa yang terjadi di sekeliling mereka.Para ahli logika mengemukakan bahwa ada tiga fungsi berpikir yang meliputi :1. Membentuk pengertian adalah proses berpikir (memanfaatkan isi ingatan) yang bersifat riil, abstrak dan umum serta mengandung sifat hakekat sesuatu. Untuk memperoleh pengertian ada bermacam macam cara, yaitu:a. Pengertian yang diperoleh dengan tidak sengaja, yang sering pula disebut pengertian pengalaman. Tetapi ini tidak berarti bahwa pengertian yang diperoleh dengan cara lain itu bukan pengertian pengalaman. Yang dimaksud dengan pengertian pengalaman di sini ialah pengertian yang pada umumnya diperoleh dengan cara tidak sengaja, diperoleh sambil lalu dengan melalui pengalaman-pengalaman. Misalnya pengertian anak-anak pada umumnya diperoleh dengan tidak disengaja. Proses memperolehnya pada umumnya memperoleh melalui proses generalisasi yang kemudian atas perkembangan daya fikirnya timbul diferensiasi, yaitu proses membedakan satu dengan yang lain.b. Pengertian yang diperoleh dengan sengaja, yaitu pengertian yang memang disengaja diperoleh, kadang-kadang juga disebut pengertian ilmiah. Oleh karena dijalankan dengan sengaja, maka pengertian ini dibentuk dengan penuh kesadaran. Prosedur memperolehnya berbeda dengan prosedur yang tidak sengaja. Prosedurnya melalui beberapa tingkatan yaitu: Tingkat menganalisispada tingkat atau taraf ini orang mengadakan analisa terhadap sesuatu fenomena dengan menyelidikii sifat-sifatnya dengan seksama, dan semua sifat-sifat tersebut dicatat dengan sebaik-baiknya. Tingkat mengadakan komperasisifat-sifat tersebut dikomperasikan satu dengan yang lain. Dicari sifat-sifat yang umum atau sama dan sifat-sifat yang khusus. Tingkat mengadakan abstraksiPada tingkat atau taraf ini sifat-sifat yang tidak sama atau tidak sekutu dikesampingkan, dan sifat-sifat yang sama dijadikan satu, hingga tinggal sifat-sifat yang bersamaan saja. Setelah mengadakan abstraksi kemudian menarik kesimpulan. Tingkat kesimpulanDalam menarik kesimpulan orang memberikan pengertian atau batasan. Misal: Gas itu adalah benda yang selalu memenuhi tempatnya. Jadi dalam pengertian tercakup sifat-sifat tertentu yang membentuk pengertian tersebut.Unsur lain dalam pengertian adalah isi dan luasnya pengertian. Isi pengertian adalah ciri-ciri khas dari suatu pengertian, misal ciri-ciri khas kursi adalah tempat duduk yang ada sandarannya. Sedangkan luas pengertian adalah banyaknya tanggapan atau perkara-perkara yang terdapat dalam pengertian itu. Misal pengertian makhluk hidup lebih luas dari pengertian manusia. Sehingga dapat disimpulkan makin luas suatu pengertian maka akan semakin sempit isi pengertian tersebut. Contoh pengertian manusia lebih luas daripada pengertian si Hamid. Sebab manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan berpikir sedangkan hamid selain ciri tersebut juga memiliki ciri berhidung besar, kulitb hitam tinggal di jalan x anaknya bapak Y dan sebagainya.Pengertian juga dibedakan dalam pengertian empiris (pengalaman) dan pengertian logis. Pengertian yang pertama adalah pengertian yang diperoleh melaui pegalaman sehari-hari yang menyebabkan perbedaan antara pengalaman individu yang satu dengan individu yang lain. Sedangkan pengertian logis adalah pengertian yang dipeoleh dengan sengaja dan sadar dalam memahami sesuatu.2. Fungsi yang kedua dari proses berpikir adalah membentuk pendapat yaitu hasil pekerjaan dalam meletakan hubungan antara tanggapan yang satu dengan lainnya, antara pengertian yang satu dengan pengertian lainnya yang dinyatakan dalam satu kalimat.3. Membentuk kesimpulan yaitu membentuk pendapat baru yang berdasar atas pendapat-pendapat lain yang sudah ada. Dalam menarik kesimpulan manusia menggunakan bermacam-macam cara yaitu :a. Melalui analogi ; yaitu apabila seseorang berusaha mencari hubungan dari peristiwa-peristiwa atas dasar kemiripan dan persamaan yang dilihat dari khusus ke umumb. Kesimpulan yang ditarik atas dasarinduksi sintesis yaotu metode berpikir bertolak dari pengertian yang lebih rendah melompat kepada pengertian yang lebih tinggi.c. Kesimpulan yang ditarik atas dasar deduksi analitis, yaitu metode berpikir yang bertolak dari pengertian lebih tinggi melompat ke pengertian yang lebih rendah yang berangkat dari proposisi umum menuju pada anggapan yang khusus. Contoh dari kesimpulan ini adalah silogismeTujuan berfikir ialah memecahkan permasalahan tersebut. Karena itu sering dikemukakan bahwa berfikir itu adalah merupakan aktivitas psikis yang intensional, berfikir tentang sesuatu. Oleh karenanya berpikir adalah menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lainnya dalam rangka memecahkan persoalan yang dihadapi. Sementara Drever mendefinisikan berfikir sebagai thingking: any course or train of ideas; in the narrower and strictersense, a course of ideas initiated by a problem.FANTASI ANAKFantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi.Fantasi bisa juga merupakan sebuah genre yang menggunakan bentuk sihir dan supranatural sebagai salah satu elemen plot, tema dan seting dalam sebuah film. Genre fantasi secara umum dibedakan dengan genre sains fiksi yang lebih bertemakan ilmiah dan horor tentang hal yang mengerikan.Salah satu arti fantasi, menurut Webster's New World Dictionary (1986), sedikit banyak berkaitan dengan serangkaian citra atau gambaran, seperti yang muncul dalam lamunan, yang biasanya mengandung sejumlah hasrat yang tidak terpenuhi. Hal-hal yang muncul dalam fantasi tak ayal yang serba indah, serba cakap, serba kuat (ideal). Cuma satu yang menjadi ganjalan, semuanya itu tidak realistis. Tidak sesuai dengan kenyataan, dan dengan demikian, menyangkali kebenaran.Fantasi ialah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan-keadaan yang mendatang. Fantasi sebagai kemampuan jiwa manusia dapat terjadi:1. Secara disadari, yaitu apabila individu betul-betul menyadari akan fantasinya. Misal seorang pelukis yang sedang menciptakan lukisan dengan kemampuan fantasinya.2. Secara tidak disadari, yaitu bila individu tidak secara sadar telah dituntun oleh fantasinya. Keadaan semacam ini banyak dijumpai pada anak-anak. Anak sering mengemukakan hal-hal yang bersifat fantastis., sekalipun tidak ada niat atau maksud dari anak untuk berdusta. Misal seorang anak memberikan berita yang tidak sesuai dengan keadaan yang senyatanya, sekalipun ia tidak ada maksud untuk berbohong.Fantasi berbeda dengan berpikir, bila berpikir adalah menemukan sesuatu yang sudah ada tetapi belum diketahui, sementara fantasi mencipatakan sesuatu yang baru.Macam-Macam FantasiFantasi umumnya merupakan aktivitas yang menciptakan. Tetapi sekalipun demikian sering dibedakan antara fantasi yang menciptakan dan fantasi yang dipimpin.Fantasi yang menciptakan atau kreatif merupakan bentuk atau jenis fantasi yang menciptakan sesuatu. Fantasi model demikian banyak dimilki oleh seniman, desainer juga anak-anak.Fantasi yang dituntun atau terpimpin, yaitu merupakan bentuk atau jenis fantasi yang dituntun oleh fihak lain. Misal seorang yang melihat film, orang ini dapat meliputi apa yang dilihatnya dan dapat berfantasi tentang keadaan atau tempat-tempat lain dengan perantaraan film itu, sehingga dengan demikian fantasinya dituntun atau dipimpin oleh film tersebut.Bila dari caranya orang berfantasi, fantasi dapat dibedakan atas tiga fantasi yaitu :1. Fantasi yang mengabstraksi, yang cara orang berfantasi dengan mengabstraksikan beberapa bagian, sehingga ada bagian-bagian yang dihilangkan. Misal anak yang belum pernah melihat gurun pasir, maka untuk menjelaskan maka dipakailah bayangan hasil persepsi yaitu lapangan. Bayangan lapangan ini dipakai sebagai loncatan untuk menjelaskan gurun pasir tersebut. Dalam anak berfantasi gurun pasir itu, banyak bagian-bagian lapangan yang diabstrksikan. Dalam berfantasi gurun pasir dibayangkan seperti lapangan, tetapi tanpa pohon-pohon disekitarnya, dan tanahnya itu melulu pasir semua, bukan rumput.2. Fantasi yang mendeterminasi, yaitu cara orang berfantasi dengan mendeterminasi terlebih dahulu. Misal anak belum pernah melihat harimau. Yang telah mereka kenal kucing; maka kucing digunakan sebagai bahan untuk memberikan pengertian tentang harimau. Dalam berfantasi harimau, dalam bayangan seperti kucing, tetapi bentuknya besar.3. Fantasi yang mengombinasi, yaitu orang berfantasi dengan cara mengombinasikan pengertian-pengertian atau bayangan-bayangan yang ada pada individu yang bersangkutan. Misal berfantasi tentang ikan duyung, yaitu kepalanya kepala seorang wanita, tetapi badannya badan ikan. Jadi adanya kombinasi dari kepala manusia badan ikan.Fantasi yang mengombinasi inilah yang banyak digunakan orang. Misal ingin membuat rumah dengan mengombinasikan rumah model eropa dengan atap model minangkabau.Fantasi bila dibandingkan dengan kemampuan-kemampuan jiwa yang lain, fantasi lebih bersifat subjektif. Dalam orang berfantasi bayang-bayang atau tanggapan-tanggapan yang telah ada dalam diri orang memegang peran yang sangat penting. Bayangan yang ditimbulkan karena fantasi disebut bayangan fantasi. Bayangan fantasi berlainan dengan bayangan persepsi. Bayangan persepsi merupakan hasil dari persepsi, sedang bayangan fantasi adalah hasil dari fantasi. Oleh karena dengan kekuatan fantasi orang dapat menjangkau ke depan, maka fantasi mempunyai arti yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan fantasi pula orang dapat menambah bayangan-bayangan atau tanggapan-tanggapan, sehingga dngan demikian akan menambah bahan bayangan yang ada pada individu. Namun demikian, ini tidak berarti bahwa fantasi itu tidak mempunyai keburukan. Keburukannya ialah dengan fantasi orang dapat meninggalkan alam kenyataan, lalu masuk dalam fantasi. Hal ini merupakan suatu bahaya, karena orang terbawa hidup dalam alam yang tidak nyata. Fantasi juga dapat menimbulkan kedustaan, takhayul dan sebagainya.Untuk anak-anak, fantasi adalah bagian penting dari kehidupan. Cerita-cerita Anak-anak yang diceritakan dan permainan mereka mempengaruhi spiritual, emosional, dan pertumbuhan mental mereka. Dalam bermain, anak-anak mengembangkan pemahaman mereka terhadap diri mereka sendiri dan orang lain, pengetahuan mereka tentang dunia fisik, dan kemampuan mereka untuk berkomunikasi dengan teman sebaya dan orang dewasa. Mereka mengeksplorasi materi dan dunia imajinasi dan hubungan mereka kepada mereka. Melalui fantasi bermain, anak-anak belajar dan berkembang sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat.Bermain biasanya menyenangkan, tetapi juga mungkin kadang-kadang mencakup refleksi serius. Bermain adalah cara belajar yang membantu mengembangkan pendekatan untuk bertindak. Eksplorasi juga merupakan aspek kunci dari banyak fantasi bermain. Melalui bermain dan melalui proses keingintahuan dan kreativitas, anak menguji segala macam asumsi dan gagasan tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia. Orang Dewasa juga mendapatkan banyak pemahaman tentang dunia melalui bermain. Bermain adalah sarana jiwa untuk dapat berkembang.Banyak permainan anak-anak yang mencerminkan proses-proses psikologis yang berlangsung di dalam kesadaran mereka sendiri dan perkembangan dunia. Pengalaman menyedihkan seorang anak dapat menampakkan diri dalam bermain. Bermain dapat digunakan sebagai bentuk terapi untuk membantu membimbing anak-anak untuk mengembangkan kualitas positif.

SENAM FANTASI

Permainaninitidak membutuhkan alat. Anda hanya butuh untuk duduk bersila bersama dengan anak-anak atau murid-murid Anda secara melingkar. Minta mereka untuk memejamkan mata dan membayangkan seperti apa yang Anda katakan. Mereka boleh saja menjawab pertanyaan Anda, namun dengan syarat mereka tidak boleh membuka mata sampai Anda memintanya.Anda bisa mengambil sebuah topik. Misalkan, tentang berjalan-jalan ke hutan.Kita berjalan-jalan ke hutan. Ada banyak pohon yangtinggidisana. Lihat! Ada pohon apa saja yang kamu lihat?Oh,ya, yaada pohon apel disanaBisa kamu lihat apa warna apel itu? Kamu bisa mengambilnya? Apa rasanya?Lalu kita berjalan lagi, jauhdan, stop! Lihat disana, itu pohon yang ada di ujung sana! Besar sekali bukan? Ayo kita ke pohon itu!wowsubhanallahbesar sekali, ya? Bisakah kamu mengulurkan tanganmu untuk memeluknya??Uuupps! Ada kelapa yang jatuh! Bagaimana bunyinya?YaaBUMM!! Kelapa jatuhoh, awas, ada daun-daun yang berjatuhan! Kemanadiaakan jatuh ya? Ke tanah? Atau ke langit?Okematahari sudah hampir tenggelam sekarang, ayo kita pulang, dan kalian boleh membuka mata.Seperti itulah kira-kira. Permainan ini dikembangkan untuk melatih kemampuan anak berkreasi dan berimajinasi. Anda dapat memilih topik lain yang menarik bagi mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Siti Rahayu Haditono. Monks, FJ. Knoers, AMP, Psikologi Perkembangan, pengantar dalam berbagai bagiannya, Gajah mada University Press, Yogyakarta, 2004Elizabeth B Hurlock, Perkembangan Anak jilid II, Erlangga, Jakarta, Tanpa tahunPaul Herry Mussen. John Janeway Chonger. Jerome Kagan. Aletha Carol Huston, Perkembangan dan Kepribadian Anak, Erlangga, Tanpa tahunSuharnan, Prof. Dr. MS, Psikologi Kognitif, Srikandi, Surabaya, 2005M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya, 2001, cet. III, hlm. 133.