41
I PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA PHYSICS LUDO PADA MATERI FISIKA TENTANG BUNYI Oleh, Sendi Ekawan NIM: 192009039 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2015

Pengembangan Desain Pembelajaran Kooperatif Tipe Team ......KAWAN BERLELAH-LELAHLAH, MANISNYA HIDUP TERASA SETELAH LELAH BERJUANG.-Imam Syafii-1 Pengembangan Desain Pembelajaran Kooperatif

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • I

    PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TEAM GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA PHYSICS LUDO

    PADA MATERI FISIKA TENTANG BUNYI

    Oleh,

    Sendi Ekawan

    NIM: 192009039

    TUGAS AKHIR

    Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematikaguna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar

    Sarjana Pendidikan

    Progam Studi Pendidikan Fisika

    Fakultas Sains dan Matematika

    Universitas Kristen Satya Wacana

    Salatiga

    2015

  • II

  • III

  • IV

  • V

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dankarunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai syaratkelulusan dari Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)pada Progam Studi Pendidikan Fisika, untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

    Penulis selalu merasa sangat beruntung dan diberkati dalam beragam urusan.Di antaranya, beruntung mempunyai keluarga dan teman yang rajin menghembus-hembuskan semangat agar penulis segera menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk itupenulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1. Ibu Rinem dan Bapak Koes Basuki serta adik-adikku Resandi Dwiyawan,Amanda Trinovita yang selalu mendukung, memberikan semangat, kasihsayang serta doa.

    2. Keluarga besar Bp. Susilowanto dan Ibu Koesripah yang telah memberikantempat tinggal serta pengalaman yang berharga selama penulis berada diSalatiga.

    3. Ibu Dra. Marmi Sudarmi, M.Si. yang telah bersedia menjadi pembimbing utamadan Ibu Diane Noviandini, M.Pd. yang telah bersedia menjadi pembimbingpendamping. Terima kasih atas bimbingan, masukan, pengarahan sertanasehat yang diberikan kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.Segala kritik dan saran yang kalian berikan sangat membangun danmenginspirasi penulis.

    4. Dosen-dosen Fisika dan Pendidikan Fisika ( Bapak Adita Sutrisno, BapakAndreas Setiawan, Bapak Alvama Pattiserlihun, Bapak Nur Aji Wibowo, BapakSuryasatriya Trihandaru, Bapak Ferdy Samuel Rondonuwu, Bapak LiekWilardjo, Bapak Wahyu Hari Kristianto, Ibu Debora Natalia Sudjito, Ibu MadeRai Suci Shanti ) terima kasih telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yangsangat berguna bagi penulis.

    5. Mas Tri, Mas Sigit, dan Pak Tafip selaku laboran Fisika dan Pendidikan FisikaFSM UKSW. Terima kasih untuk segala bantuan, dukungan dan semangat yangdiberikan,

    6. Siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Salatiga yang sangat penulis kasihi yangsudah mau bekerjasama dengan penulis selama penelitian.

    7. Teman-temanku yang selalu berjuang bersama dikala kuliah hinggamengerjakan tugas akhir ( Angel, Martha, Tabita, serta Ihsan ) kalian luar biasa,semoga persahabatan kita makin erat ya guys! .

    8. Teman-teman angkatan 2009 serta kakak dan adik angkatan Pendidikan Fisikadan Fisika yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih atasbantuan serta dukungannya.

  • VI

    9. Semua pihak yang penulis tidak sebutkan namanya yang turut dan terlibatdalam penyusunan tugas akhir ini.

    Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itukritik dan saran yang membangun penulis harapkan dari pembaca untuk hasil yang lebihbaik lagi di masa yang akan datang. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, penulismeminta maaf.

    Akhir kata, semoga tulisan ini bisa berguna bagi semua pihak yangberkepentingan.

    Salatiga, 5 Januari 2015

    Penulis

  • VII

    MOTTOORANG BERILMU DAN BERADAB TIDAK

    AKAN DIAM DI KAMPUNG HALAMANTINGGALKAN NEGERIMU DAN

    MERANTAULAH KE NEGERI ORANGMERANTAULAH, KAU AKAN DAPATKAN

    PENGGANTI DARI KERABAT DANKAWAN

    BERLELAH-LELAHLAH, MANISNYAHIDUP TERASA SETELAH LELAH

    BERJUANG.-Imam Syafii-

  • 1

    Pengembangan Desain Pembelajaran KooperatifTipe Team Games Tournament Dengan Media Physics Ludo

    Pada Materi Fisika Tentang Bunyi

    Sendi Ekawan1, Marmi Sudarmi1,2, Diane Noviandini1,21Program Studi Pendidikan Fisika dan 2Fisika

    Fakultas Sains dan Matematika – Universitas Kristen Satya WacanaJln. Diponegoro 52 – 60 Telp. (0298)711396 Salatiga 50711, Jawa Tengah – Indonesia

    email : [email protected]

    AbstrakMetode ceramah yang masih diterapkan beberapa guru di sekolah tidakmengajarkan siswa saling bekerja sama dalam belajar. Selain itu sekolah yangmasih menerapkan sistem rangking mengakibatkan sifat individual pada siswadan memunculkan persaingan tidak sehat, di mana siswa pandai tidak maumembagi pengetahuannya kepada siswa kurang pandai demi mendapatkanrangking tertinggi di kelas. Penelitian ini bertujuan membuat desainpembelajaran kooperatif untuk meningkatkan kerja sama dan hasil belajar siswadengan mengembangkan permainan ludo sebagai media turnamen dalampembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament. Metode penelitian yangdipakai adalah PTK yang terdiri dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dantahap refleksi. Alat pengumpul data yang digunakan berupa lembar observasisikap kerja sama (afektif), soal evaluasi (kognitif), dan kuesioner. Sampel yangdigunakan siswa SMP kelas VIII, dengan materi bunyi. Data dianalisis secaradeskriptif kualitatif. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan tes untukmengetahui hasil belajar siswa dan kuesioner untuk mengetahui tanggapansiswa terhadap metode yang diberikan. Hasil penelitian yang didapatkan adalah95% siswa mendapat nilai ≥70 untuk tes evaluasi. Pada aspek afektif kelasmencapai batas kriteria yang ditentukan yaitu 70% siswa melakukan kegiatankerja sama dengan baik sehingga penggunaan permainan menciptakan suasanakompetisi yang sehat dan menyenangkan.

    Kata Kunci : Cooperative Learning, Team Games Tournament, Physics Ludo

    I. PENDAHULUANMetode mengajar merupakan salah satu dari seperangkat strategi belajar mengajar

    yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan belajar mengajar [1]. Untuk mencapaitujuan belajar mengajar tertentu, dibutuhkan strategi belajar mengajar yang tepat, danmetode adalah solusinya. Setiap metode mengajar mempunyai karakteristik yangberbeda - beda dalam membentuk pengalaman belajar siswa. Selama ini, metodepengajaran yang pada umumnya digunakan dalam pembelajaran adalah metodepengajaran konvensional yang terpusat pada guru (teacher centered). Siswa hanya bisamendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru tanpa ikut berperan aktif dalam

  • 2

    pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan selama kegiatan ProgramPengalaman Lapangan (PPL) di sebuah sekolah, benar adanya bahwa kegiatan belajarmengajar di kelas cenderung masih menggunakan model pembelajaran konvensional.Pembelajaran yang dilakukan di sekolah belum berupa pembelajaran kooperatif yangutuh karena pembelajaran hanya sekedar membentuk siswa dalam kelompok -kelompok kecil saja.

    Ditambah lagi, penerapan sistem ranking di sekolah mengakibatkan sifat individualpada siswa dan memunculkan persaingan tidak sehat di mana siswa pandai tidak maumembagi pengetahuannya kepada siswa kurang pandai demi mendapatkan rangkingtertinggi di kelas dan lebih mementingkan dirinya sendiri. Padahal kerja sama sangatberperan penting dalam setiap manusia tidak hanya dalam dunia pendidikan tetapi jugadalam berkehidupan di masyarakat.

    Mengingat pentingnya kerja sama dalam pembelajaran, solusi untuk mengatasi haltersebut adalah menggunakan metode pembelajaran kooperatif saat kegiatan belajarmengajar berlangsung. Ketika para siswa bekerja sama untuk meraih sebuah tujuankelompok, membuat mereka mengekspresikan norma - norma yang baik dalammelakukan apa pun yang diperlukan untuk keberhasilan kelompok. Kerja sama dalampembelajaran kooperatif juga memacu munculnya motivasi pada masing-masing siswauntuk belajar giat dan menguasai konsep agar kelompoknya dapat berhasil dalambelajar. (Slavin, 2009: 34).

    Model Team Games Tournament (TGT) merupakan salah satu model pembelajarankooperatif yang berbeda dengan model kooperatif lainnya yaitu adanya turnamen yangdilakukan oleh siswa. Menurut Milati (2009), pada tahapan turnamen siswa salingberlomba untuk mendapatkan skor tertinggi dimana siswa berlomba dengan siswa lainyang memiliki kemampuan akademik yang sama. Adanya games dan turnamenakademik memunculkan kompetisi dalam suasana yang positif, dimana siswa diberikanpengaturan dan strategi berkompetisi, sehingga siswa merasa senang dalampembelajaran [2]. Oleh karena itu dalam penelitian ini dipilih metode pembelajarankooperatif model Team Games Tournament dengan menggunakan permainan PhysicsLudo sebagai media dalam media pembelajaran.

    Tujuan dari penelitian ini adalah membuat desain pembelajaran kooperatif untukmeningkatkan kerja sama dan hasil belajar siswa dengan mengembangkan permainanludo sebagai media turnamen dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT. Penelitian inidiharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa dan peneliti. Bagi guru dapatdimanfaatkan sebagai salah satu metode pengajaran di sekolah untuk membuat prosesbelajar mengajar di sekolah menjadi menyenangkan dan mampu mengembangkan sikapkerja sama dan kepedulian siswa serta mengembangkan keterampilan dan pemahamansiswa terhadap materi yang diajarkan. Bagi siswa, untuk meningkatkan kemauan belajarfisika yang dapat meningkatkan pemahaman konsep Bunyi serta sikap gotong-royongdam kerja sama antar siswa. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan tentangpenerapan berbagai model pembelajaran kooperatif khususnya tipe TGT (Team GamesTournament) dalam mengembangkan sikap kerja sama, keterampilan, dan pemahamansiswa dalam pembelajaran konsep Bunyi.

  • 3

    II. LANDASAN TEORIA. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

    Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswabelajar dalam kelompok - kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda.Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama danmembantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Pembelajaran kooperatifmerupakan gabungan teknik instruksional dan filsafat mengajar yang mengembangkankerjasama antar peserta didik untuk memaksimalkan pembelajaran peserta didik sendiridan belajar dari temannya (Killen, 1998). Menurut Slavin (Isjoni, 2011:15) “Incooperative learning methods, student work together in four member teams to mastermaterial initially presented by the teacher”. Ini berarti bahwa pembelajaran kooperatifadalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja sama dalamkelompok - kelompok kecil berjumlah 4 - 6 orang secara kolaboratif sehingga dapatmerangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar [3]. Dari beberapa pengertianmenurut para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah carabelajar dalam bentuk kelompok - kelompok kecil yang saling bekerja sama dan diarahkanoleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

    B. Metode Pembelajaran Kooperatif Model Team Games Tournament (TGT)Model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau

    model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktifitas seluruhsiswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebayadan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktifitas belajar denganpermainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Team GamesTournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disampingmenumbuhkan sikap tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan sehat danketerlibatan belajar. TGT memiliki ciri menggabungkan aktivitas pembelajaran danpermainan. Menurut Slavin model TGT ini terdiri dari 5 langkah yaitu : Tahap penyajiankelas, belajar dalam kelompok, permainan, pertandingan, dan penghargaan kelompok[4].

    C. Permaian Ludo

    Gambar 1. papan permainan ludo.Ludo adalah jenis permainan papan berpetak yang dimainkan 2 - 4 orang pemain,

    dimana para pemain berlomba - lomba menjalankan empat bidak mereka dari startsampai finish berdasarkan lemparan dadu. Ludo berasal dari kata Latin ludus yangartinya permainan (game). Ludo adalah simplifikasi dari permainan orang Indian, Pachisi.

  • 4

    Pachisi sendiri diperkirakan sudah dimainkan sejak 500 tahun sebelum masehi. Namundemikian, Ludo yang muncul sekitar tahun 1896 dipatenkan di Inggris dengan nomorpaten 14636. [7]

    Ludo yang digunakan dalam penelitian ini pada dasarnya sama dengan permainanludo pada umumnya, namun untuk kepentingan pembelajaran terdapat modifikasidalam permainan ludo ini. Modifikasi tersebut yakni dengan memberikan petak soalpada papan ludo, dan memberikan kartu soal yang nantinya dikerjakan oleh siswaapabila bidak yang mereka jalankan jatuh pada petak soal, dan pemberian poin kepadasiswa yang menjawab benar pada soal yang diberikan.

    Gambar 2. Desain papan permainan Phyisc Ludo

    D. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe “Physics Ludo Tournament”Physics Ludo Tournament merupakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT yang

    menggunakan permainan Ludo sebagai media turnamen. Langkah pembelajarannyasebagai berikut:

    1. Guru menjelaskan materi sesuai RPP.2. Tahap konsolidasi, siswa melakukan permainan Physics Ludo secara kooperatif.

    Tahapan Permainan :a. Guru menjelaskan informasi tentang permainan Physics Ludo

    - Terdapat 57 petak, 29 diantaranya adalah petak soal dan 15 kartu soal.- Masing-masing soal terdapat poin yang diberikan, untuk pasangan giliran

    yang menjawab soal dengan benar akan diberi poin 100, jika salah diberipoin 0. Untuk pasangan lawan yang menjawab soal dengan benar akandiberi poin 50, jika salah diberi poin 0.

    b. Guru membagi siswa kedalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2pasangan (1 pasangan terdiri dari 2 siswa) dan 1 orang juri.

    Gambar 3. Posisi siswa saat permainan

    Meja 4

    J4 (JuriG1 H1G2 H2

    Meja 1

    J1 (Juri)A1 B1A2 B2

    Meja 2

    J2 (Juri)C1 D1C2 D2

    Meja 3

    J3 (Juri)E1 F1E2 F2

  • 5

    c. Setiap meja diberi 1 papan permainan ludo, 1 buah dadu, 4 buah bidak ( 1pasangan mendapat 2 bidak ). Cara memainkan permainan ini adalah denganmelempar dadu kemudian menjalankan bidak sesuai dengan angka dadu yangmuncul.

    d. Misal pasangan A1A2 mendapat giliran pertama melempar dadu, kemudianmenjalankan bidaknya sesuai dengan angka dadu yang muncul. Jika bidakberhenti pada petak bukan soal giliran pasangan lawan yang melempar dadu.

    e. Jika bidak berhenti pada petak soal, maka juri mengambil kartu soal untukdiberikan ke kedua pasangan untuk dikerjakan sesuai dengan pasangannyamasing-masing selama 1-3 menit. Setelah selesai mengerjakan soal pasanganyang mendapat giliran melempar dadu, terlebih dahulu menunjukan danmenjelaskan jawaban mereka, setelah itu bergantian dengan pasangan lawanuntuk menjelaskan jawaban mereka. Juri mengoreksi jawaban tiap pasangan,dan siapa yang benar dan salah, kemudian memberi poin kepada tiap-tiappasangan. Jika kedua pasangan pemain tidak dapat menjawab soal / salah, juridapat menjelaskan kepada kedua pasangan pemain.

    f. Setelah pasangan A1A2 selesai bermain, giliran selanjutnya pasangan B1B2 yangmelempar dadu dan menjalankan bidaknya. Begitu seterusnya setiap pasanganmelempar dadu secara bergantian.

    g. Permainan akan dihentikan setelah semua bidak dalam satu pasangan mencapaifinish, guru memberikan penghargaan kepada pasangan yang mendapat skortertinggi.

    3. Setelah semua kegiatan selesai, dilakukan tes untuk menguji pemahaman siswatentang materi yang diajarkan melalui metode pembelajaran kooperatif tipePhysics Ludo Tournament yang telah diberikan.

    E. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk

    memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guruatau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki danatau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Menurut Bahri (2012:8), PenelitianTindakan Kelas merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan untuk mengamatikejadian - kejadian dalam kelas untuk memperbaiki praktek dalam pembelajaran agarlebih berkualitas dalam proses sehingga hasil belajarpun menjadi lebih baik [5]. Secaraumum penelitian tindakan kelas mempunyai tujuan untuk mewujudkan prosespenelitian yang mempunyai manfaat ganda baik bagi peneliti yang dalam hal ini merekamemperoleh informasi yang berkaitan dengan permasalahan, maupun subjek yangditeliti dalam mendapatkan manfaat langsung dari adanya tindakan nyata.

    Penelitian tindakan kelas secara garis besar terdiri dari empat langkah penting, yaituplan (perencanaan), act (tindakan), observe (pengamatan), dan reflect (perenungan)yang dilakukan secara intensif dan sistematis.

  • 6

    F. BunyiTerjadinya bunyi diawali dengan adanya suatu getaran. Getaran tersebut merambat

    menjadi gelombang bunyi hingga sampai ke telinga. Gelombang bunyi berbentukgelombang longitudinal.

    a. Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetarBunyi adalah peristiwa getaran yang dihasilkan sebuah benda

    b. Syarat terdengarnya bunyi- Adanya sumber bunyi- Terdapat medium (zat perantara) yang menghantarkan bunyi- Adanya penerima atau telinga pendengar

    c. Bunyi yang dapat didengar manusia (frekuensi audio) mempunyai frekuensiantara 20 Hz sampai 20000 Hz yang dinamakan Audiosonik, selain itu terdapatjenis bunyi yang frekuensinya dibawah 20 Hz yang dinamakan infrasonik danbunyi yang frekuensinya diatas 20000 Hz yang dinamakan ultrasonik, kedua jenisbunyi tersebut tidak dapat didengarkan oleh telinga manusia.

    d. Cepat Rambat BunyiKilat dan Guntur terjadi bersamaan tetapi kilat tampak terlebih dahulu disbandingdengan gunturnya sampai ke pengamat. Ini menunjukan bahwa laju cahaya danbunyi tidak sama (laju cahaya lebih besar dibandingkan laju bunyi). Dan untukmenempuh jarak tertentu bunyi membutuhkan waktu dapat dirumuskan=

    Dimana s = Jarak tempuh (m)t = waktu tempuh (s)v = Cepat rambat bunyi (m/s)

    e. ResonansiResonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat dari benda lainyang memiliki frekuensi yang sama.

    III.METODE PENELITIANPada penelitian ini metode yang digunakan adalah PTK. Sampel yang digunakan

    adalah 20 siswa kelas VIII SMP. Alat pengumpul data : Lembar observasi sikap kerja sama(afektif), soal evaluasi (kognitif), dan kuesioner. Tahapan penelitian sebagai berikut:

    Tahap perencanaan : pembuatan RPP, papan permainan physics ludo besertaperlengkapannya, kartu soal, soal tes evaluasi, kunci jawaban untuk semua soal, lembarobservasi afektif dan kuesioner.

    Tahap pelaksanaan : melaksanakan pembelajaran sesuai RPP, melaksanakanpermainan physics ludo. Pada tahap konsolidasi dengan media permainan physics ludoguru mengisi lembar observasi sikap kerja sama siswa dibantu dua orang observer. Padaakhir pelajaran, guru memberikan tes evaluasi kepada setiap siswa untuk mengukurkeberhasilan pemahaman siswa pada materi yang telah diterima saat prosespembelajaran, kemudian memberikan kuesioner untuk mengetahui tanggapan siswaterhadap metode pembelajaran yang diberikan.

  • 7

    Tahap Refleksi : hasil penilaian sikap kerja sama (afektif), hasil tes (kognitif), dan hasilkuesioner akan dijadikan patokan tingkat keberhasilan penelitian. Jika kriteriakeberhasilan penelitian ini belum terpenuhi, maka penelitian terus diulang sampaikriteria yang ditentukan berhasil. Setelah penelitian selesai dilakukan penulisan laporanberupa analisis data secara deskriptif kualitatif mulai dari hasil sikap kerja sama siswa(afektif), hasil tes akhir (kognitif), dan kuesioner.

    Kriteria keberhasilan penelitian:1) Sikap kerja sama (Afektif), analisa data afektif siswa berupa daftar untuk

    mengamati aktifitas apa saja yang diikuti siswa selama proses pembelajaranberlangsung. Adapun contoh format lembar observasi untuk penilaian afektifadalah sebagai berikut:

    Kegiatan No Jenis Aktivitas

    Meja 1 Meja 2 Meja 3 Meja 4Jml siswa

    yangmengikutiaktivitas

    (%)A1 A2 B1 B2 J1 C1 C2 D1 D2 J2 E1 E2 F1 F2 J3 G1 G2 H1 H2 J4

    DiskusiPasangan

    1Saling berdikusimengatur strategidalam bermain

    2

    Mengemukakanpendapat kepadapasangan tentangsoal yangdidapatkan

    Prosentase keaktifan individu dihitung dengan cara berikut: (jumlah aktifitas yangdiikuti/ jumlah aktifitas)x 100%, dari prosentase individu kemudian dirata-ratauntuk memperoleh prosentase keaktifan kelas. Jika rata-rata keaktifan kelasminimal 70% siswa dalam melakukan aspek afektif maka penelitian ini dihentikan,tetapi jika belum mencapai 70% maka penelitian ini harus diulang sampai targetterpenuhi.

    2) Tes evaluasi (kognitif), prosentase keberhasilan tes akhir dihitung dengan caraberikut: (jumlah siswa dengan nilai diatas 70 / jumlah seluruh siswa) x100%. Jikaminimal 70% siswa memiliki skor minimal 70 maka penelitian ini dihentikan.Tetapi jika tidak mencapai 70% maka penelitian ini harus diulang sampai targetterpenuhi.

    3) Kuesioner, bila minimal 70% siswa memberikan respon positif terhadap metodeyang diberikan, maka penelitian dihentikan. Respon positif yang diberikan sepertimerasa senang belajar secara berkelompok dengan media permainan dan siswamerasa lebih mudah memahami materi dengan berdiskusi dalam kelompok.

    IV.HASIL DAN PEMBAHASANPenelitian dilaksanakan pada tanggal 15 September 2014, di SMP Pangudi Luhur

    Salatiga. Sampel di ambil dari kelas VIII B sebanyak 20 siswa. Berikut hasil dan analisaselama dilakukan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipeTGT (team games tournament) dengan menggunakan media permainan physics ludo.

  • 8

    a. Kegiatan awalSebelum pelajaran dimulai guru membagi siswa dalam kelas menjadi 4 kelompok

    (1 kelompok 5 siswa). Kemudian guru memulai pelajaran dengan memberikansebuah motivasi dengan mengetukkan sebuah meja dan memberi pertanyaan apakahkalian mendengar sebuah bunyi? Semua siswa menjawab (ya). Kemudian gurubertanya “dihasilkan oleh apa bunyi itu?” hampir semua siswa menjawab sebuahbenda yang diketuk. Kemudian guru membagikan sebuah karet gelang ke masing -masing kelompok, dan menyuruh untuk memetiknya di dekat telinga mereka.Kemudian menjawab pertanyaan sebelumnya, dan beberapa siswa memberikanhipotesanya. Kegiatan awal tersebut mampu membuat siswa aktif dan beberapasiswa mulai paham dengan perumusan masalah yang diberikan, sehingga membuatpara siswa termotivasi dalam pembelajaran.

    b. Kegiatan intiPada kegiatan ini semua siswa belajar secara berkelompok. Semua siswa sangat

    bersemangat ketika diberikan sebuah pertanyaan yang kemudian di diskusikan secaraberkelompok. Dalam kelompok mereka saling bekerja sama untuk menjawabpertanyaan-pertanyaan yang diberikan dan berdiskusi bersama anggotakelompoknya masing-masing. Dan saat diberikan pertanyaan rebutan semuakelompok saling berebut untuk menjawab pertanyan. Dengan adanya kelompokdalam pembelajaran semua siswa lebih bersemangat dan membangkitkan kemauanbertanya bagi siswa yang kurang paham kepada siswa yang lebih paham.

    Ditambah dengan adanya permainan pada akhir pembelajaran membuat siswauntuk saling bekerja sama dengan pasangannya, dalam memahami materi yang telahdiajarkan melalui soal-soal pada permainan yang diberikan dan saling berdiskusidengan pasangan lain serta juri apabila ada pertanyaan yang kurang dipahaminya.

    c. Kegiatan akhirSetelah kegiatan pembelajaran materi bunyi selesai, di bagian konsolidasi, siswa

    melakukan permainan physics ludo, kemudian diakhiri dengan mengerjakan soalevaluasi dan mengisi lembar kuesioner.

    Permainan Physics LudoDalam permainan physics ludo, siswa menjalankan bidaknya sesuai dengan angka

    yang muncul pada dadu, kemudian siswa berdiskusi dengan pasangannya untukmengerjakan soal yang didapatkan pada petak soal. Juri memimpin jalannya permainan,serta diskusi untuk membahas jawaban soal yang benar, kemudian juri memberikanpoin sesuai dengan benar salahnya jawaban yang dijelaskan oleh kedua pasangan. Jikakedua pasangan tidak ada yang menjawab soal dengan benar maka juri bertugasmenjelaskan jawaban sesuai dengan kunci jawaban yang diberikan oleh guru.

    Poin yang diperoleh masing-masing pasangan pemain dapat dilihat pada tabel 1. Poinpenuh diberikan bagi pasangan yang mendapat giliran melempar dadu jika menjawabdengan benar, dan setengah poin diberikan kepada pasangan lawan jika menjawab

  • 9

    dengan benar. Jika kedua pasangan tidak bisa menjawab soal dengan benar maka keduapasangan tidak mendapatkan poin. Poin bonus diberikan kepada pasangan yang keduabidaknya telah sampai terlebih dahulu di petak finish. Penentuan pasangan yangmendapatkan posisi teratas pada tiap kelompok secara kognitif adalah denganmenghitung poin akhir yang didapatkan tiap pasangan.

    Tabel 1. Perolehan poin pasangan tiap kelompok

    NoSoal

    Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4Giliran

    BermainPerolehan Poin Giliran

    BermainPerolehan Poin Giliran

    BermainPerolehan Poin Giliran

    BermainPerolehan Poin

    A1A2 B1B2 C1C2 D1D2 E1E2 F1F2 G1G2 H1H21 B1B2 50 100 D1D2 50 100 F1F2 50 100 G1G2 100 502 A1A2 100 50 D1D2 100 50 F1F2 0 100 G1G2 100 503 B1B2 50 100 C1C2 100 0 E1E2 100 50 H1H2 50 1004 A1A2 100 50 D1D2 50 100 E1E2 100 50 G1G2 100 505 B1B2 50 100 D1D2 0 100 F1F2 50 100 H1H2 50 1006 A1A2 100 0 C1C2 0 50 F1F2 0 100 H1H2 50 1007 B1B2 0 100 C1C2 100 0 E1E2 100 50 G1G2 100 08 A1A2 100 50 D1D2 50 100 F1F2 50 100 G1G2 100 509 A1A2 100 0 C1C2 0 0 F1F2 50 100 H1H2 0 100

    10 B1B2 50 100 C1C2 100 50 F1F2 0 100 H1H2 50 10011 B1B2 50 100 C1C2 100 0 F1F2 50 100 G1G2 100 5012 A1A2 100 50 D1D2 50 100 E1E2 100 50 H1H2 0 10013 B1B2 0 100 C1C2 100 0 F1F2 0 0 H1H2 0 014 A1A2 100 50 D1D2 50 100 E1E2 100 50 H1H2 0 10015 A1A2 100 50 D1D2 50 100 F1F2 50 100 G1G2 100 50

    BONUS 100 - 100 - 100 - - 100POIN AKHIR 1150 1000 1000 850 900 1150 900 1100PEMENANG A1A2 C1C2 F1F2 G1G2

    Berdasarkan tabel 1, terlihat pada soal nomor 1-6 yang merupakan jenis soal hafalanpada kelompok 1 pasangan A1A2 lebih unggul karena dapat menjawab 6 soal denganbenar, sedangkan pasangan B1B2 menjawab salah pada soal nomor 6 tentangpengertian resonansi. pada kelompok 2 pasangan C1C2 menjawab salah soal padanomor 5 tentang jenis bunyi berdasarkan frekuensinya dan soal nomor 6 tentangpengertian resonansi sedangkan pasangan D1D2 menjawab salah pada soal nomor 3tentang alasan mengapa bunyi dikatakan sebagai gelombang mekanis. Pada kelompok 3pasangan E1E2 menjawab salah pada soal nomor 2 tentang syarat terdengarnya bunyi,karena pasangan ini hanya menjawab 1 syarat yang seharusnya ada 3 syarat, dan soalnomor 6 tentang pengertian resonansi, sedangkan F1F2 menjawab 6 soal dengan benar,pada kelompok 4 kedua pasangan G1G2 maupun H1H2 sama-sama dapat menjawab ke6 soal dengan benar. Pada soal jenis hafalan ini dapat menjadi sebuah catatan siswauntuk lebih memperhatikan guru saat menjelaskan materi yang berhubungan dengankonsep yang diberikan pada saat pelajaran berlangsung.

    Pada soal nomor 7-12 yang merupakan jenis soal hitungan pada kelompok 1 keduapasangan menjawab salah 1 soal, pada pasangan A1A2 salah menjawab soal nomor 7sedangkan pasangan B1B2 salah menjawab soal no 9. Pada kelompok 2 pasangan C1C2menjawab salah pada nomor 9 sedangkan pasangan D1D2 menjawab salah pada nomor7, nomor 9 dan nomor 11. Pada kelompok 3 pasangan E1E2 hanya menjawab salahpada soal nomor 10 sedangkan pasangan F1F2 unggul karena dapat menjawab ke 6 soaltersebut. Pada kelompok 4 pasangan G1G2 menjawab salah pada 2 soal yaitu soal

  • 10

    nomor 9 dan nomor 10 sedangkan pasangan H1H2 hanya salah menjawab soal padanomor 7. Pada soal jenis hitungan seperti ini diperlukan ketelitian dalam mengerjakandan juga kerjasama serta perhatian terhadap pasangan saat menulis jawaban, karenakesalahan yang biasa terjadi pada soal jenis hitungan adalah kesalahan padapenghitungan dan kesalahan pada penulisan persamaan.

    Pada soal nomor 13-15 yang merupakan jenis soal analisa kebanyakan pasangansalah menjawab pada soal nomor 13 tentang sebab tidak semua getaran dapat didengarmanusia. Dari kedelapan pasangan hanya 2 pasangan yang dapat menjawab denganbenar pada soal ini. Untuk 2 soal lainnya hampir semua pasangan dapat menjawabdengan benar, hanya pasangan G1G2 yang menjawab salah pada soal nomor 14 tentangperistiwa yang menunjukan bahwa bunyi merambat membutuhkan medium. Setelahsemua soal terjawab, semua pasangan sangat bersemangat dengan strategi merekauntuk mencapai finish, dikarenakan pasangan yang sampai di finish terlebih dahulu akanmendapatkan bonus poin. Semua pasangan sangat terlihat kompak saat permainan, dansering terjadi perdebatan tentang jawaban antara pasangan dalam kelompok, namunjuri dapat mengatasi perdebatan tersebut hingga terselesaikan. Selama permainanberlangsung, guru berkeliling untuk mengawasi permainan dan membantu juri jikamengalami kesulitan serta memberi penilaian afektif tiap siswa yang dibantu oleh 2observer. Berikut adalah hasil penilaian afektif dari masing-masing kelompok danpembahasannya.

    Tabel 2. Lembar obsservasi penilaian afektif siswa

    Kegiatan No Jenis AktivitasMeja 1 Meja 2 Meja 3 Meja 4 Jml siswa yang

    mengikutiaktivitas (%)A1 A2 B1 B2 J1 C1 C2 D1 D2 J2 E1 E2 F1 F2 J3 G1 G2 H1 H2 J4

    DiskusiPasangan

    1Saling berdikusimengatur strategidalam bermain

    100

    2

    Mengemukakanpendapat kepadapasangan tentang soalyang didapatkan

    - - 87

    3

    Bertanya kepadapasangan jika tidakmengerti tentang soalyang didapatkan

    100

    4

    Menanggapi pasanganyang menyampaikanpendapat tentang soalyang didapatkan

    - - - - 62

    5

    Menjelaskan kepadapasangan yang bertanyatentang soal yangdidapatkan

    - - - 81

    Diskusikelom

    pok

    6

    Menjelaskan jawabansoal setelah diskusipasangan kepadapasangan lain dalam kel.

    - - - 81

    7Menanggapi penjelasanjawaban soal daripasangan lain dalam kel.

    - - - 81

    8

    Bertanya tentangjawaban soal yangdijelaskan olehpasangan lain

    - - 87

  • 11

    9 Menjawab pertanyaandari pasangan lain 100

    Juri

    1 Mengatur jalannyapermaianan 100

    2 Memimpin jalannyadiskusi 100

    3Menjelaskan jawabansoal yang benar sesuaikunci

    100

    4Bersikap adil dalammengatur permainandan memberi skor

    100

    Jumlah aktivitas yang diikuti individu 9 6 9 7 4 8 9 6 9 4 9 7 7 9 4 9 8 7 7 4

    Prosentase keaktifan individu (%) 100 67 100 78 100 89 100 67 100 100 100 78 78 100 100 100 89 78 78 100

    Prosentase keaktifan kelompok (%) 89 91 91 89

    Prosentase keaktifan kelas (%) 90

    Keterangan : dapat dikatakan siswa dapat melakukan kerja sama jika prosentasekeaktifan individu minimal 70%

    Data aktivitas kelompok dapat dianalisis sebagai berikut:Pada Diskusi Pasangan :1. Saling berdiskusi mengatur strategi dalam bermain, terlihat dari jumlah prosentase

    siswa yang mengikuti aktivitas ini sebesar 100% dapat disimpulkan bahwa semuapasangan mempunyai strategi masing-masing pada saat melakukan permainan,semua pasangan melakukan aktivitas ini dan saling berdiskusi satu sama lain denganpasangannya masing-masing tentang strategi yang dimilikinya untuk memenangkanpermainan. Dengan sebisa mungkin bisa menjawab semua soal yang diberikandengan benar, dan berlomba untuk mencapai petak finish terlebih dahulu, karenabagi pasangan yang kedua bidaknya sampai terlebih dahulu di petak finish maka akanmendapatkan poin bonus, bahkan pada saat permainan ada pasangan lawan yangmengikuti strategi pasangan lain untuk mencapai finish terlebih dahulu.

    2. Mengemukakan pendapat kepada pasangan tentang soal yang didapat, padaaktivitas ini terdapat 2 siswa yang belum dapat melakukannya dengan baik yaitu A2dan B2 pada kelompok 1. Keduanya masih mempunyai sifat individual, pada saatmendapatkan soal mereka langsung mengerjakan soal tersebut tanpa berpendapatkepada pasangannya terlebih dahulu, imbasnya pada saat salah mengerjakan soalpasangannya memarahinya dan menganggap “sok tahu”. Untuk kelompok lainnyasudah melaksanakan kerjasama terhadap pasangannya dengan baik, karenakerjasama sangat penting dalam permainan ini, tak hanya strategi saja yang perluditonjolkan.

    3. Bertanya kepada pasangan jika tidak mengerti tentang soal yang didapatkan, padapoint ini dapat disimpulkan bahwa semua siswa saling bertanya kepada pasangannyajika mendapati kesulitan pada soal yang didapat, karena pemikiran satu siswa denganpasangannya berbeda, sehingga siswa yang kurang paham pasti bertanya kepadapasangannya yang benar-benar paham. Dan siswa yang paham mampu menjelaskankepada pasangannya agar dapat menjawab soal yang diberikan dengan benar.

  • 12

    4. Menanggapi pasangan yang menyampaikan pendapat tentang soal yangdidapatkan, pada aktivitas ini masih banyak yang belum melakukannya dengan baikyaitu, B2, C1, E2 dan H4 siswa tersebut kurang menanggapi pasangannya karenaadanya rasa tidak percaya diri bahwa pendapat dirinya belum tentu benar daripadapendapat pasangannya, sehingga pada saat pasangan menyampaikan pendapattentang soal tersebut, mereka lebih untuk diam daripada menanggapinya padahaldiskusi adalah tempat siswa untuk lebih percaya diri dan aktif.

    5. Menjelaskan kepada pasangan yang bertanya tentang soal yang didapatkan, adabeberapa siswa yang belum melakukannya dengan baik yaitu A2, D1, dan H3. merekayang belum mampu bekerja sama dalam pasangannya karena mereka memangbelum paham terhadap soal yang didapatkan, sehingga pada saat pasangannyabertanya tentang soal yang didapatkan, karena mereka bilang bahwa mereka tidaktahu dan lebih menyerahkan agar pasangannya yang mengerjakan soal tersebutwalaupun jawabannya salah. Sedangkan pasangan lainnya mampu bekerjasamamenjelaskan kepada pasangannya tentang soal yang didapat saat pasanganyabertanya .

    Pada diskusi kelompok :6. Menjelaskan jawaban soal setelah diskusi pasangan kepada pasangan lain dalam

    kelompok, pada kriteria ini masih terdapat 3 siswa dari 3 kelompok yang belummelaksanakan dengan baik yaitu A2, D1 dan H1 pada siswa tersebut masih ditemuirasa tidak percaya diri saat menjelaskan kepada pasangan lain, jawaban padabeberapa soal yang diperoleh, dikarenakan takut salah. Padahal benar ataupun salahpada jawaban yang dijelaskan akan dibahas secara bersama-sama. Sedangkan padakelompok 3 semua anggotanya mampu bergantian menjelaskan kepada pasanganlain, jawaban dari soal yang diperoleh.

    7. Menanggapi penjelasan jawaban soal dari pasangan lain dalam kelompok, padakriteria ini 2 kelompok sudah melaksanakannya dengan baik yaitu kelompok 1 dankelompok 2. Semua anggotanya mampu menanggapi jawaban soal yang dijelaskanoleh pasangan lain apabila jawaban tersebut kurang tepat atau ada beberapa yangtidak sesuai dari pemikirannya. Berbeda dengan kelompok 3 dan kelompok 4 padayang masih beberapa anggotanya belum begitu tanggap dengan jawaban yangdiberikan oleh pasangan lain, alasannya mereka sudah cukup puas dengan jawabanyang dijelaskan dan sudah paham. Namun pada siswa G2 ini ternyata memangpendiam saat dikelas, jadi lebih aktif pasangannya yang selalu menanggapi jawabandari pasangan lain.

    8. Bertanya tentang jawaban soal yang dijelaskan oleh pasangan lain, 3 kelompokpada kriteria ini sudah sangat aktif bertanya pada saat pasangan lain menjelaskanjawaban soal yang dikerjakan, adapaun pertanyaan yang sering terlontar adalahtentang mengapa jawabannya demikian ataupun mengapa cara penyelesaiannyaberbeda. Namun pada kelompok 4, dua anggotanya belum melakukannya denganbaik dan pasangannyalah yang selalu aktif bertanya ini dikarenakan keduanya lebihmengandalkan pasangannya untuk bertanya sedangkan kedua siswa ini hanya diam

  • 13

    dan enggan untuk bertanya kepada pasangan lain, padahal bertanya sangat pentingapabila memang ada penjelasan yang kurang dipahami ataupun tidak dimengerti.

    9. Menjawab pertanyaan dari pasangan lain, semua kelompok sudah menjalankannyadengan baik pada kriteria ini walaupun jawaban yang dilontarkan pada saat pasanganlain bertanya sering memunculkan tawa dan membuat suasana menjadi agak sedikitramai. Pada saat disuruh bertanya malah beberapa siswa enggan untuk berbicara,giliran pada saat menjawab pertnayaan dari pasangan lain mereka semua malahsangat antusias menjawabnya walaupun terkadang jauh dari pertanyaan yangdilontarkan.

    JURI1. Mengatur jalannya permainan, dari tabel 2 dapat disimpulkan dalam hal mengatur

    jalannya permainan dari awal hingga permainan selesai, siswa yang menjadi juri padatiap-tiap kelompok sudah menjalankan tugasnya dengan baik, ada beberapa memangyang terkadang masih bertanya kepada guru, dikarenakan mereka juga belum pernahmemainkan permainan ludo sebelumnya, permainan yang mereka tahu hanyasebatas ular tangga dan monopoli.

    2. Memimpin jalannya diskusi, semua juri dalam kelompok sudah sangat baik dalamhal memimpin jalannya diskusi, ini dikarenakan siswa yang ditunjuk sebagai juriadalah siswa yang memang selalu aktif dikelas, selalu bertanya, dan pada saatpelajaran pun mau berpendapat ketika pelajaran yang mereka dapat ternyataberbeda dengan seperti apa yang mereka tahu sebelumnya.

    3. Menjelaskan Jawaban soal yang benar sesuai kunci, tugas juri selain mengaturjalannya permainan dan memimpin diskusi, juri juga bertugas untuk menjelaskanjawaban soal yang benar sesuai kunci yang telah diberikan oleh guru, agar jawabantiap pasangan yang salah bisa didiskusikan kemudian tiap pasangan mengertibagaimana jawaban yang benar dari soal tersebut. Pada hal ini juri pada masing-masing kelompok sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Terkadang adabeberapa juri yang bertanya dengan guru karena ada beberapa pasangan yangmerasa bahwa jawaban mereka sama dengan kunci jawaban tetapi berbeda kata-kata nya.

    4. Bersikap adil dalam mengatur permainan dan memberi skor, juri juga mencatat skorpermainan berdasarkan jawaban salah dan benar tiap-tiap pasangan, semua juripada tiap-tiap kelompok sudah sangat adil dalam pemberian skor, jika jawaban salahsesuai kunci jawaban juri tidak akan memberikan poin walau pasangan tersebutadalah teman dekat juri. Karena dalam hal pemberian skor berpengaruh padakemenangan pasangan di tiap-tiap kelompok, jika juri tidak adil dalam memberikanskor pasti ada pasangan yang protes dan jalannya permainan akan tertanggu.

  • 14

    Efektivitas keaktifan kelompok dapat dikategorikan sebagai berikut :

    Tabel 3. Kategori keaktifan kelompok% Keaktifan Efektivitas Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4≤ 60 Sangat rendah - - - -

    61 – 70 Rendah - - - -71 – 80 Cukup - - - -81 – 90 Tinggi - -

    91 – 100 Sangat tinggi - -Berdasarkan tabel 3 di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan kelompok dalampermainan sudah sangat baik, karena keempat kelompok dapat dikategorikan keaktifankelompoknya tinggi dan sangat tinggi. Berdasarkan pembahasan di atas dapat dikatakanbahwa model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan media permainandidalamnya dapat membuat siswa bekerja sama dengan teman dalam kelompok danmembuat siswa lebih termotivasi untuk belajar secara bersama-sama. Hal ini dapatdilihat dari prosentase keaktifan kelas yaitu 90%, ini menandakan bahwa penerapanmetode pembelajaran kooperatif tipe Physics Ludo Tournament berhasil membuat siswabekerja sama dengan temannya dalam belajar.

    Analisa Hasil KuesionerUntuk mengetahui respon siswa terhadap metode pembelajaran yang diberikan,

    maka peneliti memberikan lembar pertanyaan kuesioner kepada 20 orang siswa (sampelyang dipakai). Sebagian besar siswa memberikan respon yang positif terhadap metodepembelajaran Kooperatif tipe TGT dengan media permainan physic ludo. Merekaberalasan bahwa metode pembelajaran tersebut sangat menarik, dan tidakmembosankan karena bisa belajar sambil bermain, bekerja sama dengan teman dalammengerjakan soal yang diberikan, serta dapat berkompetisi dengan siswa yang lainnyauntuk menjadi pemenang. Hal tersebutlah yang membuat siswa dalam pasangannyalebih bersemangat bekerja sama untuk mengumpulkan banyak poin.

    Beberapa siswa juga mengatakan bahwa belajar sambil bermain membuatnya lebihsantai daripada belajar seperti biasanya dikarenakan mereka lebih mudah untukmemahami materi yang diberikan dengan cara belajar secara berkelompok, salingdiskusi dan bertukar pikiran. Hal ini menunjukan bahwa 20 siswa mendapat pengalamanbelajar yang menyenangkan dan memudahkan proses belajar dengan bekerja bersamatemannya.

    Analisa Hasil Evaluasi Siswa (Kognitif)Tabel 4. Distribusi Penilaian evaluasi

    No Kode Siswa Nilai No Kode Siswa Nilai1 A1 100 12 F2 1002 A2 70 13 G1 903 B1 85 14 G2 1004 B2 80 15 H1 705 C1 80 16 H2 90

  • 15

    6 C2 100 17 J1 807 D1 65 18 J2 908 D2 100 19 J3 859 E1 85 20 J4 85

    10 E2 80Nilai Rata-Rata 86

    11 F1 80Keterangan: batas ketuntasan minimal 70

    Berdasarkan tabel 4 dapat terlihat bahwa prosentase keberhasilan siswa memahamimateri yang diberikan sebesar 95%, karena pada hasil tes akhir yang dikerjakan 19 siswamendapatkan nilai lebih dari 70, sedangkan 1 siswa mendapatkan nilai kurang dari 70yaitu hanya mendapat nilai 65.

    Perolehan hasil belajar siswa tidak lepas dari sikap kerja sama siswa selamapembelajaran dan permainan, dapat terlihat melalui lembar kuesioner yang mereka isi,bahwa mereka lebih senang belajar dengan cara bekerja sama dengan temannya, hal inidisebabkan pada saat siswa belum paham dengan materi yang diberikan mereka dapatbertanya kepada siswa yang lebih paham, dan siswa yang lebih paham akan membantumengajarinya, sehingga mampu membuat siswa untuk memahami materi pelajaranyang diberikan dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa sikap kerja sama yang baik dapatmembantu siswa dalam meningkatkan kemampuan kognitif.

    V. KESIMPULANBerdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode

    pembelajaran kooperatif tipe Physics Ludo Tournament dalam pembelajaran fisika dapatditerapkan dengan baik dan berhasil memberikan pengaruh dalam pengembangan sikapkerja sama (afektif) pada siswa. Dampak positif yang muncul adalah kemauan bertanyadan kepedulian untuk membantu atau saling bertukar pikiran pengetahuan kepadateman melalui sebuah pembelajaran yang disertai dengan permainan. permainan dapatmenciptakan suasana kempetisi yang positif dan menyenangkan sehingga dapatmengembangkan sikap kerja sama masing-masing siswa. Sikap kerja sama siswa jugamemberikan pengaruh terhadap pencapaian hasil belajar (kognitif), karena sebanyak95% siswa dapat menyelesaikan soal evaluasi dengan benar, itu berarti siswa dapatmemahami materi yang diberikan dengan baik.

  • 16

    Daftar Pustaka :

    1. Widayati, Ani 2004. Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia Vol. III No.1 Hal 66 – 702. Astusti Alawiyah, Devi. 2013. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Teams

    Games Tournament Dengan Games Cepat Tepat Terhadap Penguasaan KonsepSistem Ekskresi. Universitas Pendidikan Indonesia. http://repository.upi.edu [19 Juni2014]

    3. Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: NusaMedia.

    4. Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar5. Zulfaidah-indriana.blogspot.com/2013/05/pengertian-dan-karakteristik-

    penelitian.html?m=1 [12 Agustus 2014]6. G, Henry. Kuswanto. Hartiningsih, Tuti. 2009. IPA Untuk SMP/MTS Kelas VIII Jilid 2.

    Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional7. http://benipandugautama.blogspot.com/2010/09/ludo.html [12 Agustus 2014]8. Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Mempraktikkan cooperative learning di

    ruang-ruang kelas. Jakarta: Grasindo.9. Wiraatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja

    Rosdakarya

  • 17

    LAMPIRAN

  • 18

    Lampiran 1

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    Mata Pelajaran : IPA (FISIKA)Pokok Bahasan : BunyiSub Pokok Bahasan : Pengertian BunyiKelas/Semester : VIII/1Alokasi Waktu : 2 x 40 menitStandar Kompetensi :Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produkteknologi sehari-hariKompetensi Dasar :Mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hariIndikator :

    1. Mampu mendeskripsikan pengertian bunyi.2. Mampu menyebutkan syarat terdengarnya bunyi melalui percobaan.3. Mampu membedakan pengertian audiosonik, infrasonik, ultrasonik4. Mampu menentukan persamaan cepat rambat bunyi.5. Mampu melakukan percobaan tentang resonansi.

    Tujuan Pembelajaran :1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian bunyi.2. Siswa dapat menyebutkan syarat terdengarnya bunyi melalui percobaan.3. Siswa dapat membedakan pengertian audiosonik, infrasonik, ultrasonic4. Siswa dapat menentukan persamaan cepat rambat bunyi.5. Siswa dapat melakukan percobaan tentang resonansi.

    Alat dan Bahan :Karet gelang, untaian karet gelang, garpu tala, pemukul kayu, Papan permainan ludobeserta perangkatnya.Materi :

    - Definisi bunyi- Audisonik, infrasonik, ultrasonik- Persamaan cepat rambat bunyi- Resonansi

    Metode Pembelajaran :- Demonstrasi, Percobaan- Cooperative Learning model ludo game tournament

    Langkah-langkah Pembelajaran:Kegiatan 1 :MengamatiGuru menyuruh semua siswa untuk diam sejenak kemudian guru bertanya apakah kalianmendengar sesuatu? (Tidak). Kemudian guru mengetuk meja dan bertanya apakahkalian mendengar sesuatu? (ya). Apa yang kalian dengar? (bunyi meja saat diketuk). Apaitu bunyi? Dihasilkan oleh apa bunyi?Menanya

  • 19

    Dihasilkan oleh apa bunyi itu ?MencobaSiswa diminta untuk mendekatkan karet gelang ditelinga mereka, kemudian siswadiminta untuk memetik karet tersebut saat berada di dekat telinga mereka.Pertanyaan menggiring mengamati :

    - Sebelum karet dipetik apakah kalian mendengar sesuatu? (tidak)- Setelah karet di petik apakah kalian mendengar sesuatu? (ya)

    Hasil Pengamatan :- Karet gelang saat dipetik bergetar dan menghasilkan bunyi

    MenalarPertanyaan menarik kesimpulan :

    - Bunyi dihasilkan oleh apa?Kesimpulan : Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar.

    Kegiatan 2:MengamatiKemudian guru menunjukan untaian karet gelang yang memanjang dan menyuruhkedua siswa untuk memegang ujung untaian karet gelang tersebut. Kemudian gurumemetik untaian karet gelang tersebut.MenanyaApakah getaran itu ?MencobaPertanyaan menggiring mengamati :

    - Apa yang terjadi pada untaian karet saat karet dipetik

    Hasil Pengamatan :- Karet gelang saat dipetik bergetar.-

    1 getaran : A – B – A – C – AB – A – C – A – B

    Titik AC merupakan Amplitudo ( simpangan maksimum )MenalarPertanyaan menarik kesimpulan :- Apakah getaran itu?Kesimpulan :Getaran adalah gerakan bolak-balik yang selalu menuju titik setimbang.

    D

    A

    B

    C

    Titik setimbangE

  • 20

    Kegiatan 3MenanyaBagaimana cara membunyikan benda- benda berikut dan apa yang bergetar ?Guru memberikan tabel tentang benda yang dapat menghasilkan bunyi

    No Benda Cara Membunyikan Yang bergetar

    1 Gitar ……..? ( dipetik ) ……..? ( senar )

    2 Seruling ……..? ( ditiup ) ……..? ( udara )

    3 Biola ……..? ( digesek ) ……..? ( senar )

    4 Drum ………? ( dipukul ) ……..? ( kulit / selaput )

    5 Kentongan ………? ( dipukul ) ……..? ( udara )

    Kegiatan 4MenanyaApa syarat terdengarnya bunyi ?Catatan : Garpu tala sebagai sumber bunyi.apakah sumber bunyi merupakan syarat terdengarnya bunyi?MencobaGuru meletakkan dua garpu tala di atas meja, kemudian guru memukul satu garpu talatersebut, dan garpu tala yang lain tidak dipukul.

    Pertanyaan menggiring mengamati :- Saat garpu tala tidak dipukul, apakah terdengar bunyi? (tdk)- Saat garpu tala dipukul, apakah terdengar bunyi? (ya)- Saat garpu tala dipukul apa yang terjadi pada garpu tala? (bergetar)- Setelah garpu tala dipegang apa yang terjadi? (tidak bergetar)

    Hasil pengamatan:- Saat garpu tala dipukul, garpu tala bergetar dan menghasilkan bunyi

    berbeda dengan garpu tala yang tidak dipukul, garpu tala tetap diamdan tidak berbunyi.

    MenalarPertanyaan menggiring, menarik kesimpulan :

    - Saat garpu tala berbunyi, apakah ada sumber bunyi atau tidak? (ada),- Dari manakah sumber bunyi itu? (garpu tala)

  • 21

    - Apakah sumber bunyi merupakan syarat terdengarnya bunyi? (ya)Kesimpulan: 1. Syarat terdengarnya bunyi adalah adanya sumber bunyi

    Kegiatan 5Menanyaapakah medium merupakan syarat terdengarnya bunyi?MencobaGuru menunjukan sebuah gambar bel yang dimasukkan kedalam kotak kaca tanpaudara (sungkup) kemudian siswa disuruh mengamati.

    Pertanyaan menggiring mengamati:- Apakah kalian mendengar bunyi bel sebelum udara dikeluarkan dari sungkup ?

    (ya)- Setelah udara dikeluarkan dari sungkup apakah kalian masih mendengar bunyi

    nya? (tidak)

    Hasil pengamatan:- Sebelum udara dikeluarkan dari sungkup bunyi bel dapat terdengar saat bel

    dibunyikan, tetapi saat udara dikeluarkan dari sungkup bunyi bel tidak terdengar.MenalarPertanyaan menggiring, menarik kesimpulan :

    - Apakah udara mempengaruhi terdengarnya bunyi? (ya)- Apakah udara merupakan syarat terdengarnya bunyi (ya)

    Kesimpulan: 2. Syarat terdengarnya bunyi adalah adanya udaraKegiatan 6Menanyaapakah bunyi dapat merambat dalam zat padat dan cair?Apakah bunyi hanya dapat merambat di udara saja?Apakah bunyi dapat merambat dalam zat cair dan zat padat ?

    Mencoba- Guru memberikan contoh bunyi dapat merambat pada zat padat dengan

    menyuruh siswa mengetuk tembok dari ruangan lain dan siswa lain menempelkantelinganya dibalik tembok yang diketuk

    diketuk Telinga

    Tembok

    21

    - Apakah sumber bunyi merupakan syarat terdengarnya bunyi? (ya)Kesimpulan: 1. Syarat terdengarnya bunyi adalah adanya sumber bunyi

    Kegiatan 5Menanyaapakah medium merupakan syarat terdengarnya bunyi?MencobaGuru menunjukan sebuah gambar bel yang dimasukkan kedalam kotak kaca tanpaudara (sungkup) kemudian siswa disuruh mengamati.

    Pertanyaan menggiring mengamati:- Apakah kalian mendengar bunyi bel sebelum udara dikeluarkan dari sungkup ?

    (ya)- Setelah udara dikeluarkan dari sungkup apakah kalian masih mendengar bunyi

    nya? (tidak)

    Hasil pengamatan:- Sebelum udara dikeluarkan dari sungkup bunyi bel dapat terdengar saat bel

    dibunyikan, tetapi saat udara dikeluarkan dari sungkup bunyi bel tidak terdengar.MenalarPertanyaan menggiring, menarik kesimpulan :

    - Apakah udara mempengaruhi terdengarnya bunyi? (ya)- Apakah udara merupakan syarat terdengarnya bunyi (ya)

    Kesimpulan: 2. Syarat terdengarnya bunyi adalah adanya udaraKegiatan 6Menanyaapakah bunyi dapat merambat dalam zat padat dan cair?Apakah bunyi hanya dapat merambat di udara saja?Apakah bunyi dapat merambat dalam zat cair dan zat padat ?

    Mencoba- Guru memberikan contoh bunyi dapat merambat pada zat padat dengan

    menyuruh siswa mengetuk tembok dari ruangan lain dan siswa lain menempelkantelinganya dibalik tembok yang diketuk

    diketuk Telinga

    Tembok

    21

    - Apakah sumber bunyi merupakan syarat terdengarnya bunyi? (ya)Kesimpulan: 1. Syarat terdengarnya bunyi adalah adanya sumber bunyi

    Kegiatan 5Menanyaapakah medium merupakan syarat terdengarnya bunyi?MencobaGuru menunjukan sebuah gambar bel yang dimasukkan kedalam kotak kaca tanpaudara (sungkup) kemudian siswa disuruh mengamati.

    Pertanyaan menggiring mengamati:- Apakah kalian mendengar bunyi bel sebelum udara dikeluarkan dari sungkup ?

    (ya)- Setelah udara dikeluarkan dari sungkup apakah kalian masih mendengar bunyi

    nya? (tidak)

    Hasil pengamatan:- Sebelum udara dikeluarkan dari sungkup bunyi bel dapat terdengar saat bel

    dibunyikan, tetapi saat udara dikeluarkan dari sungkup bunyi bel tidak terdengar.MenalarPertanyaan menggiring, menarik kesimpulan :

    - Apakah udara mempengaruhi terdengarnya bunyi? (ya)- Apakah udara merupakan syarat terdengarnya bunyi (ya)

    Kesimpulan: 2. Syarat terdengarnya bunyi adalah adanya udaraKegiatan 6Menanyaapakah bunyi dapat merambat dalam zat padat dan cair?Apakah bunyi hanya dapat merambat di udara saja?Apakah bunyi dapat merambat dalam zat cair dan zat padat ?

    Mencoba- Guru memberikan contoh bunyi dapat merambat pada zat padat dengan

    menyuruh siswa mengetuk tembok dari ruangan lain dan siswa lain menempelkantelinganya dibalik tembok yang diketuk

    diketuk Telinga

    Tembok

  • 22

    - saat tembok diketuk apakah kamu mendengarkan bunyinya? (ya)- apakah tembok termasuk zat padat? (ya)- Apakah bunyi dapat merambat pada zat padat? (ya)

    - Guru memberikan contoh bunyi dapat merambat pada zat cair denganmenggunakan Hp yang dibungkus dalam plastik dan dimasukkan kedalam air.

    - Pada saat Hp dimasukan kedalam air dan dibunyikan apakah kalianmendengar bunyinya? (ya)- Apa yang menjadi media perambatan bunyi tersebut? (air)- Apakah bunyi dapat merambat pada zat cair? (ya)

    MenalarKesimpulan :

    - Bunyi dapat terdengar jika adanya medium.Info :

    Bunyi termasuk gelombang mekanis, karena bunyi dapat terdengar jika ada

    medium.

    Kegiatan 7Menanyaapakah pendengar dalam jangkauan sumber bunyi merupakan syaratterdengarnya bunyi?Mencoba2 orang anak disuruh mendengarkan detak jam, yang satu berada didekat jam dan yang

    satunya lagi berada jauh dari jam

    Pertanyaan menggiring mengamati:- Apakah kamu (pendengar 1) dapat mendengar bunyi detak jam ini? (ya),

    bagaimana dengan pendengar 2? ( tidak)Hasil Pengamatan:

    - Detak jam yang dapat didengar adalah anak yang berada didekat jam dan yangberada anak yang jauh tidak dapat didengar oleh anak.

    Air

    Hp

    telinga

  • 23

    MenalarPertanyaan mengiring, menarik kesimpulan :

    - Ketika kamu berada di dekat jam apakah kamu mendengar detak jam?(ya)- Apakah pendengar yang berada di dalam jangkauan sumber bunyi merupakan

    syarat terdengarnya bunyi?Kesimpulan: 3. Syarat terdengarnya bunyi adanya pendengar yang berada di

    dalam jangkauan sumber bunyi.

    Kegiatan 8Menanyaapakah telinga merupakan syarat terdengarnya bunyi?MencobaGuru memberikan info : terdapat dua siswa yang salah satu siswamempunyai telinga yang tidak normal (tuli).Pertanyaan menggiring mengamati :

    - Dari kedua siswa tersebut manakah yang dapat mendengarkan bunyi?(siswa yang mempunyai telinga normal yang dapat mendengarkanbunyi)

    Hasil Pengamatan :- Telinga normal dapat mendengarkan bunyi dengan jelas tetapi telinga

    yang tidak normal (tuli) tidak bisa mendengarkan bunyi.MenalarPertanyaan menarik kesimpulan :

    - Apakah telinga merupakan syarat terdengarnya bunyi? (ya)Kesimpulan Syarat terdengarnya bunyi adanya telinga sehat yang berfungsi

    menangkap bunyi, selain itu adanya otak yang sehat yang berfungsiuntuk mengartikan bunyi yang didengar.

    Kesimpulan umum :Jadi dapat disimpulkan bahwa syarat terdengarnya bunyi adalah: adanya sumber bunyi adanya medium adanya penerima yang berada di dalam jangkauan sumber bunyi. Adanya telinga dan otak yang sehat yang berfungsi menangkap bunyi dan

    mengartikan bunyi yang didengar.

    Kegiatan 9MenanyaApa perbedaan audiosonik, infrasonik, dan ultrasonik ?

  • 24

    MencobaGuru memetik senar gitar panjang, dan senar gitar pendek.Pertanyaan menggiring mengamati

    - saat senar gitar pendek dipetik apakah kalian mendengar bunyi? (ya)- saat senar gitar panjang dipetik apakah kalian mendengar bunyi? (tidak)- mengapa kalian hanya dapat mendengar bunyi pada senar gitar pendek yang

    dipetik?Hasil Pengamatan :

    - Senar gitar pendek bergetar cepat saat dipetik dan bunyi dapat terdengar,sedangkan senar gitar pendek bergetar lambat saat dipetik sehingga bunyi tidakdapat terdengar.

    Info : Telinga manusia hanya peka terhadap bunyi yang dihasilkan oleh benda yangbergetar dengan frekuensi getarnya antara 20 Hz sampai 20.000 Hz yangdinamakan bunyi audiosonik

    Guru menunjukan batas frekuensi bunyi tiap masing-masing jenisnya :

    Berdasarkan frekuensinya bunyi itu dapat digolongkan menjadi :

    1. Infrasonik, bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz. Bunyi pada frekuensi inihanya dapat didengar oleh hewan seperti jangkrik dan anjing.

    2. Audiosonik, bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz sampai 20.000 Hz. Daerahpendengaran manusia

    3. Ultrasonik, Bunyi yang frekuensinya lebih dari 20.000 Hz. Beberapa hewan dapatmenghasilkan bunyi dengan frekuensi ini seperti lumba-lumba dan kelelawar.

    Kegiatan 10MenanyaBagaimana formula cepat rambat bunyi?Mencoba

    - Guru bertanya pada siswa, siapa yang pernah berteriak memanggil temannyayang berada sangat jauh?

    - Guru bertanya lagi, apakah temanmu langsung membalas perkataanmu? (tidak).Kemudian guru menjelaskan pada siswa bahwa bunyi membutuhkan kecepatan agardapat didengar.

  • 25

    Persamaan kecepatan rambat bunyi sama dengan persamaan kecepatan untukmenempuh suatu lintasan.MenalarPertanyaan menarik kesimpulanAda yang tahu bagaimana persamaan kecepatan untuk menempuh suatu lintasan? ( v =s/t).Kesimpulan

    - persamaan cepat rambat bunyi adalah ( v = s/T ) ( v : cepat rambat bunyi, s :jarak, t : waktu )

    - Oleh karena bunyi merupakan gelombang longitudinal dapat dituliskan= = , Dimana T = Periode Bunyi (s) , = Panjang gelombang bunyi (m), f= Frekuensi (Hz)

    Kegiatan 11MengamatiGuru bertanya pada siswa siapa yang rumahnya dekat dengan jalan raya ? ketika mobilbesar lewat didepan rumahmu, apa yang kamu dengar dan kamu amati dari jendela kacarumahmu? (begetar dan berbunyi) peristiwa apakah itu?Info : peristiwa diatas disebut sebagai peristiwa resonansiMenanyaApakah yang dimaksud dengan resonansi & apa syaratnya ?Mencobamenunjukan pengertian resonansi menggunakan garpu tala

    Guru menyiapkan 2 buah garpu tala dengan frekuensi yang sama ( A dan B ) dan 1 buahgarpu tala dengan frekuensi berbeda ( C ). Kemudian guru memukul garpu tala A.

    Pertanyaan menggiring mengamati :- Pada saat garpu tala A dipukul, apakah terdengar bunyi? (ya)- Apakah garpu tala A bergetar? (ya)- Apa yang terjadi jika garpu tala A dipegang? (berhenti bergetar dan bunyinya

    hilang)Kemudian guru memukul garpu tala A setelah itu memegangnya

    - Apa yang terjadi pada garpu tala B (garpu tala bergetar )- Bagaimana dengan garpu tala C? (garpu tala tetap diam)- Apakah saat garpu tala B bergetar, garpu tala tersebut menimbulkan bunyi? (ya)

  • 26

    Hasil Pengamatan :- Ketika garpu tala A dipukul menimbulkan bunyi dan bergetar- Saat garpu tala A dipegang bunyi hilang dan berhenti bergetar- Garpu tala B ikut bergetar- Saat bergetar garpu tala B menimbulkan bunyi- Garpu tala C tidak ikut bergetar (diam / tidak berbunyi)- Saat garpu tala A dipegang garpu tala A berhenti bergetar, tetapi garpu tala B

    masih bergetarMenalarPertanyaan menarik kesimpulan- Mengapa garpu tala B ikut bergetar pada saat garpu tala A dipukul? (karena

    terkena getaran garpu tala A)- Kalau terkena getaran garpu tala A mengapa garpu tala C tidak ikut bergetar?

    (karena frekuensi garpu tala C berbeda dengan garpu tala lainnya)- Jadi kalau begitu garpu tala B ikut bergetar karena apa? (karena terkena getaran

    garpu tala A yang frekuensinya sama dengan garpu tala B)- Kalau begitu apa yang dimaksud dengan resonansi dan apa syaratnya?

    Kesimpulan- Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat dari

    bergetarnya benda lain yang memiliki frekuensi yang sama.- Syarat terjadinya resonansi : Frekuensi benda pertama sama dengan frekuensi

    benda kedua.

    Mengkomunikasikan ( PERMAINAN PHYSICS LUDO TOURNAMENT)a. Guru membagi siswa kedalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2

    pasangan (1 pasangan terdiri dari 2 siswa) dan 1 orang juri.

    Gambar : Posisi siswa saat permainan

    b. Setiap meja diberi 1 papan permainan ludo dan kartu soal, 1 buah dadu, 4 buahbidak ( 1 pasangan mendapat 2 bidak ). Cara memainkan permainan ini adalahdengan melempar dadu kemudian menjalankan bidak sesuai dengan angka daduyang muncul.

    c. Misal pasangan A1A2 mendapat giliran pertama melempar dadu, kemudianmenjalankan bidaknya sesuai dengan angka dadu yang muncul. Jika bidak berhentipada petak bukan soal giliran pasangan lawan yang melempar dadu.

    d. Jika bidak berhenti pada petak soal, maka juri mengambil kartu soal untuk diberikanke kedua pasangan untuk dikerjakan sesuai dengan pasangannya masing-masingselama 1 - 3 menit. Setelah selesai mengerjakan soal, pasangan yang mendapat

    Meja 4

    J4 (JuriG1 H1G2 H2

    Meja 1

    J1 (Juri)A1 B1A2 B2

    Meja 2

    J2 (Juri)C1 D1C2 D2

    Meja 3

    J3 (Juri)E1 F1E2 F2

  • 27

    giliran melempar dadu terlebih dahulu menunjukan dan menjelaskan jawabanmereka, setelah itu bergantian dengan pasangan lawan untuk menjelaskan jawabanmereka. Juri mengoreksi jawaban tiap pasangan, dan siapa yang benar dan salah,kemudian memberi poin kepada tiap-tiap pasangan. Jika kedua pasangan pemaintidak dapat menjawab soal / salah, juri dapat menjelaskan kepada kedua pasanganpemain.

    e. Setelah pasangan A1A2 selesai bermain, giliran selanjutnya pasangan B1B2 yangmelempar dadu dan menjalankan bidaknya. Begitu seterusnya setiap pasanganmelempar dadu secara bergantian.

    f. Permainan akan dihentikan setelah semua bidak dalam satu pasangan mencapaifinish, guru memberikan penghargaan kepada pasangan yang mendapat skortertinggi.

  • 28

    Lampiran 2Papan Permainan Physics Ludo

  • 29

    Lampiran 3

    SOAL PERTANYAAN GAMES LUDO:

    1. Soal Hafalan :a. Dihasilkan oleh apa bunyi itu ?b. apa syarat-syarat terdengarnya bunyi?c. Mengapa bunyi dapat dikatakan sebagai gelombang mekanis?d. Berapakah frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh manusia?e. tuliskan 3 jenis bunyi berdasarkan frekuensinya?f. Jelaskan pengertian dari resonansi?

    2. Soal Hitungan :

    a. Saat cuaca mendung seorang anak mendengar bunyi Guntur 1,5 detiksetelah terjadi kilat. Jika cepat rambat bunyi di udara adalah 320 m/s,tentukan jarak sumber petir dari anak tersebut!

    b. Gelombang bunyi dari suatu sumber memiliki cepat rambat 340 m/s. Jikafrekuensi gelombang bunyi adalah 170 Hz, tentukan panjang gelombangnya!

    c. Gelombang bunyi memiliki panjang gelombang 2 m, jika frekuensi bunyitersebut -150 Hz. Berapa cepat rambat gelombang bunyi tersebut?

    d. Ati berada pada jarak 170 meter di depan sebuah panggung musik. Jikacepat rambat bunyi di udara pada saat itu adalah 340 m/s, berapakahrentang waktu yang dibutuhkan suara penyanyi sehingga sampai di telingaAti?

    e. Bunyi gemuruh petir terdengar 3 sekon setelah cahaya kilat petir. Jika cepatrambat bunyi di udara saat itu 320 m/s, tentukan jarak pengamat ke petir !

    f. Sebuah gelombang bunyi mempunyai frekuensi 10 Hz dengan cepat rambat25 meter/detik, maka panjang gelombang tersebut adalah….

    3. Soal Analisis

    a. Apa sebab tidak semua getaran dapat didengar oleh manusia?b. Jam beker dimasukkan dalam kaca yang hampa udara, jika bel berdering

    suara tersebut tidak dapat kita dengar, menunjukan peristiwa apapercobaan diatas?

    c. Empat buah garpu tala A B C D masing-masing memiliki frekuensi 200 Hz,300 Hz, 200 Hz 150 Hz, apakah saat garpu tala B dipukul, garpu tala lainnyaikut bergetar? Mengapa?

  • 30

    Lampiran 4

    Soal Evaluasi1. Dihasilkan oleh apa bunyi itu, dan tuliskan syarat terdengarnya bunyi?

    2. Tuliskan 3 jenis bunyi berdasarkan frekuensinya, dan siapa saja yang dapatmendengar bunyi pada tiap-tiap jenis bunyi?

    3. Sebuah gelombang bunyi mempunyai frekuensi 20 Hz dengan cepat rambat50 meter/detik, maka panjang gelombang tersebut adalah….

    4. Bunyi gemuruh petir terdengar 5 sekon setelah cahaya kilat petir. Jika cepatrambat bunyi di udara saat itu 320 m/s, tentukan jarak pengamat ke petir !

    5. Jelaskan pengertian resonansi, dan apa saja syarat terjadinya resonansi?

  • 31

    Lampiran 5

    Lembar Kuesioner

    No Pertanyaan Jawaban

    1.

    Apakah pembelajaran fisikamateri Bunyi dengan mediapermainan Physic Ludo menarik?Mengapa?

    2.

    Bagaimana menurut anda belajarfisika dengan media permainanPhysic Ludo seperti yang baru sajaanda ikuti?

    3.

    Untuk memahami materi, andalebih paham belajar sendiri ataubelajar bersama teman dalamkelompok?

    4.

    Hal-hal apa yang menyenangkandari pembelajaran secaraberkelompok seperti yang barusaja anda ikuti?

    5.

    Adakah kesulitan yang andarasakan saat belajar secaraberkelompok, Jika ada sebutkankesulitannya?

  • 32

    Lampiran 6

    FOTO SELAMA PEMBELAJARAN

  • xxxiii

  • xxxiv