98
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA DISEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 TANJUNG JABUNG TIMUR SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam JUMARDI NIM. TK151146 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN TAHAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2020

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

  • Upload
    others

  • View
    30

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA

LABORATORIUM IPA DISEKOLAH

MENENGAH ATAS NEGERI 3

TANJUNG JABUNG TIMUR

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu

(S1) dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam

JUMARDI

NIM. TK151146

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN TAHAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2020

Page 2: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl.

Revisi Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05- 03

- R-0 - 1 dari 2

Hal : Nota Dinas

Lamp. : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di Jambi

Asssalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan

perbaikan serperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi

Saudara:

Nama : Jumardi

NIM : TK.151146

Judul Skripsi : Pengelolaan Sarana dan Prasarana Laboratorium IPA di Sekolah

Menegah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan/Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi sebagai syarat untuk memeperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam ilmu

Manajemen Pendidikan Islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas segera di

munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jambi, 6 November 2019

Pembimbing II

Bawaihi, S.Ag, M.Pd.I

NIP. 195812281989021002

ii

Page 3: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl.

Revisi Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05- 03

- R-0 - 1 dari 2

Hal : Nota Dinas

Lamp. : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di Jambi

Asssalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan

perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi

Saudara:

Nama : Jumardi

NIM : TK.151146

Judul Skripsi : Pengelolaan Sarana dan Prasarana Laboratoium IPA di Sekolah

Menegah Atas Negegri 3 Tanjung Jabung Timur

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan/Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi sebagai syarat untuk memeperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam ilmu

Manajemen Pendidikan Islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas segera

di munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jambi, 6 November 2019

Pembimbing I

Drs. H. M. Amin Jamaluddin, MM

NIP: 197806062005012008

Page 4: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

iii

Page 5: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA
Page 6: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

Jumardi NIM. TK.151146

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil

karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini

bukan hasil karya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-

bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Jambi, 06 November 2019

iv

Page 7: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

PERSEMBAHAN

Alhamdullilahirobbil’alamin satu langkah usai sudah ku lewati, satu cita

telahku gapainamunitu bukan akhir dari perjalananku, melainkan awal dari sebuah

perjuangan untuk menuju kehidupan di kemudian hari.Rasa syukur ku ucapkan

sedalam-dalamnya kepada Allah SWT serta Shalawat dan salam kepada idolaku

baginda Rasulallah SAW dan para keluarga, sahabat yang mulia semoga sebuah

karya mungil dan sederhana ini menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi

kebanggaan bagi keluargaku tercinta.

Ku persembahkan karya sederhana ini Untuk malaikatku yang selalu

memberi semangat dan memberikan kasih sayang yang tak terhingga ibundaku

tersayang (Intan) Serta seorang pahlawan yang tak pernah menampakkan keluh

kesahnya ayahandaku tercinta (Azis) dan Kepada Adikku (M. Zaki dan M. Maulis

astian) Terima kasih tiada tara atas segala support yang telah diberikan selama

ini.Penulis persembahkan skripsi ini kepada orang-orang tercinta yang telah

banyak membantu penulis selama ini Kepada sahabatku (Sri, Tira, Mira,

Zakaria,Topik, Ridho, Mawar,devia, neli) terima kasih telah menjadi sahabat

terbaikku.

Kepada teman-teman seperjuangan khususnya rekan-rekan MPI

Angakatan 2015 yang tak bisa ku sebutkan namanya satu persatu terima kasih

yang tiada tara ku ucapkan yang selalu memberikan nasehat, motivasi, yang selalu

membuatku semangat menyelesaikan skripsi ini.

v

Page 8: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

MOTTO

Artinya: Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri

teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang

mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat

dan dia banyak menyebut Allah (Anonim, Al-Quran dan

Terjemahannya, Departemen Agama Republik Indonesia

Qs. Al-Ahzab 21 )

vi

Page 9: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja-puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan dan kekuatan lahir dan bathin

kepada diri penulis sehingga skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan

sebagaimana mestinya. Shalawat beriring salam senantiasa kita hadiahkan kepada

junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta para sahabat dan pengikutnya

yang istiqamah sepanjang zaman, Amin.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan dalam Manajemen Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. dengan judul“Pengelolaan sarana

dan prasarana laboratorium IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung

Jabung Timur”

Selama penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak menemukan

kesulitan-kesulitan, namun atas bantuan, bimbingan serta motivasi dari berbagai

pihak terutama dari dosen pembimbing skripsi, maka skripsi ini dapat

terselesaikan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., PhD. selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

2. Dr. Hj. Fadhila Jamil,M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negegri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Bapak Dr. Mahmud, My.M.Pd dan Ibu Uyun Nafi’ah, M.Pd.I selaku Ketua dan

Sekretaris Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Drs. H. M. Amin Jamaluddin, MM selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak

Bawaihi, S.Ag, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

Page 10: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

vii

Page 11: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan membantu penulis dalam

penyusunan skripsi

5. Kepada bapak Muhammad Tahang S.Pd.I.,M.Pd selaku Kepala Sekolah. SMA

Negeri 3 Tanjung Jabung Timur yang telah memberikan kemudahan untuk

penulis memperoleh data di lapangan.

Atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis baik secara langsung

maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga,

semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapat balasan yaitu

rahmat dan hidayat dari Allah SWT. Amin.

Wassalamualikum,Wr. Wb

Jambi, November 2019

Penulis,

Jumardi

NIM.TK.151146

viii

Page 12: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

ABSTRAK

Fokus penelitian ini adalah pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium

Ipa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) perencanaan sarana dan

prasarana laboratorium Ipa 2) pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium Ipa

3) pemeliharaan sarana laboratorium Ipa. Jenis penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari observasi, wawancara,

dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini adalah mereduksi data, penyajian

data, dan pengambilan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian ini adalah

perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan, trianggulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pengelolaan sarana dan prasarana

laboratorium Ipa di SMAN 3 Tanjung Jabung Timur adalah sebagai upaya dalam

menigkatkan kualitas pendidikan secara berkesinambungan yaitu: 1) sekolah

melakukan perencanaan sekaligus pengadaan sarana dan prasarana berdasarkan

analisis kebutuhan. 2) pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium ipa juga

melakukan program pemeliharaan setiap setahun sekali, yang bersifat pengecekan,

pencegahan sampai bersifat perbaikan. 3) penghapusan sarana dan prasarana

sudah dilaksanakan belum dilaksanakan secara optimal.

Dari penenelitian ini dapat disimpulkan bahwa keberadaan sarana dan

prasarana yang ada di laboratorium sekolah merupakan salah satu faktor

pendukung belajar siswa. Dan laboratorium yang ada disekolah harus dikelola

dengan baik agar laboratorium dapat selalu di gunakan.

Kata Kunci: pengelolaan sarana dan prasarana, laboratorium IPA

ix

Page 13: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

ABSTRACT

The focus of this research is the management of laboratory facilities and

infrastructure of IPA this research aims to describe: 1) planning of laboratory

facilities and infrastructure of IPA 2) maintenance of laboratory facilities and

infrastructure of IPA 3) maintenance of laboratory facilities of IPA. This type of

research is a qualitative descriptive study. Data obtained from observations,

interviews, documentation. Analysis of the data in this study is to reduce data,

present data, and make conclusions. The validity test of this research data is

lengthening of observation, increasing perseverance, triangulation.

The results showed that: the management of Ipa laboratory facilities and

infrastructure at SMAN 3 Tanjung Jabung Timur was an effort to improve the

quality of education on an ongoing basis, namely: 1) the school did the planning

and procurement of facilities and infrastructure based on an analysis of needs. 2)

maintenance of laboratory facilities and infrastructure IPA also conducts

maintenance programs once a year, which are checking, prevention to repair. 3)

the elimination of facilities and infrastructure has been carried out in an optimal

manner.

From this research it can be concluded that the existence of facilities and

infrastructure in school laboratories is one of the supporting factors of student

learning. And laboratories in schools must be managed properly so that the

laboratory can always be used.

Keywords: management facilities and infrastructure, laboratory IPA.

x

Page 14: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

NOTA DINAS ............................................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................... iv

PERSEMBAHAN .......................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

ABSTRACT .................................................................................................. ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ....................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

D. Tujuan dan kegunaan Penelitian .............................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoretik......................................................................................... 7

1. Pengertian Pengelolaan ...................................................................... 7

2. Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan .................... 10

3. Pengertian Sarana dan Prasarana ..................................................... 10

4. Kebijakan Pengelolaan Sarana dan Prasarana .................................. 13

5. Prinsip-prinsip Dasar Pengelolaan Sarana PrasranaPendidikan....... 13

6. Manajemen Sarana dan Prasarana .................................................... 15

7. Pengelolaan Sarana dan Prasarana pendidikan di Sekolah .............. 24

Page 15: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

x

8. Tujuan dan fungsi Laboratorium Sekolah ........................................ 28

9. Standar Ruang Laboratorium Sekolah ............................................. 29

10. Ruang Laboratorium IPA SMA ....................................................... 29

11. Tata Tertib Laboratorium IPA.......................................................... 39

B. Studi Relevan ......................................................................................... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ........................................................ 41

B. Setting dan Subjek Penelitian ................................................................. 41

C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 43

E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 44

F. Teknik pemeriksaan Keabsahan Data .................................................... 44

G. Jadwal Penelitian .................................................................................... 47

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ...................................................................................... 48

1. Sejarah/Historis SMA N 3 Tanjung Jabung Timur .......................... 48

2. Visi Misi dan Tujuan Sekolah Menengah Atas Negeri 3

Tanjung Jabung Timur ..................................................................... 49

3. Geografis .......................................................................................... 50

4. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Atas Negeri 3

Tanjung Jabung Timur ..................................................................... 52

5. Keadaan Guru dan Siswa ................................................................. 53

6. Keadaan Sarana dan Prasarana ........................................................ 56

B. Temuan Khusus dan Pembahasan .......................................................... 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................ 69

B. Rekomendasi .......................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

xii

Page 17: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian ............................................................. 47

Tabel 2.1. Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA N 3

Tanjung Jabung Timur .................................................... 53

Tabel 3.1. Jumlah Peserta didik berdasarkan Usia ........................... 56

Tabel 4.1. Daftar Jumlah Siswa ....................................................... 56

Tabel 5.1. Keadaan Sarana dan Prasarana ....................................... 57

xiii

Page 18: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pengurus Sekolah Menengah

Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur .......................... 52

xiv

Page 19: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kartu Konsultasi Skripsi

Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 3. Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran 6. Dokumentasi

Lampiran 7. Akreditasi Sekolah

xv

Page 20: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai bagian penting bagi kehidupan manusia karena

sekaligus membedakan manusia dengan makhluk lain. Jadi pendidikan merupakan

usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didpat baik dari

lembaga formal maupun non formal dalam membantu proses transformasi

sehingga dapat menghasilkan kualitas yang diiginkan.

Pendidikan menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, bab II pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan

Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis.

Pendidikan disekolah difokuskan dalam bentuk pembinaan dalam aspek

akademik, non akademik, dan sikap/mental spiritual. Pembinaan aspek akademik

di sekolah meliputi kegiatan yang tergabung dalam kegiatan kurikuler, aspek non

akademik meliputi kegiatan ekstrakurikuler, dan pembinaan untuk sikap

mental/spiritual meliputi kegiatan sholat jamaah bersama dan doa bersama.

(Rahmawati 2013, hlm : 4).

Keberhasilan program Pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat

dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah tersedianya sarana

dan prasarana Pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan

secara optimal. ( Pahlevi dkk, 2016, hlm. 88 ).

Sarana dan prasarana Pendidikan disekolah juga sebagai salah satu unsur

manajemen pendidikan yang memiliki peranan dalam peroses belajar mengajar,

sarana pendidikan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan, sarana dan

prasarana pendidikan juga digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa

1

Page 21: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

2

tentang materi yang disampaikan dengan menggunakan sarana dan prasarana

pendidikan yang tepat.

Sekolah memiliki dua sumber daya yang secara langsung berpengaruh

terhadap kegiatan pembelajaran. Sumber daya yang pertama yaitu manusia, dalam

hal ini meliputi guru, staf, dan karyawan. Sumber daya selanjutnya yaitu sarana

dan prasarana yang berfungsi menunjang kinerja guru dalam melakukan kegiatan

pembelajaran. (Fuad, 2015 hlm. 4).

Standar sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan ketentuan yang

terdapat pada lampiran permendiknas No. 24/2007 tentang standar sarana dan

prasarana sekolah dibedakan menurut jenjang sekolah yaitu sarana prasarana

untuk jenjang SD, jenjang SMP, dan jenjang SMA. Jenis-jenis sarana dan

prasarana yang distandarkan tersebut meliputi: (1) satuan pendidikan; (2) lahan;

(3) bangunan gedung; dan (4) kelengkapan prasarana dan sarana. (Matin, fuad,

2016 hlm : 137).

Kegiatan pembelajaran IPA yang dilaksanakan selama ini masih terkesan

formalitas dan belum menjadi media pembelajaran yang efektif. Siswa belum

banyak terlibat aktif dalam kegiatan laboratorium, pembelajaran dilaboratorium

lebih menekankan pada kegiatan peraktik secara langsung, kemudian untuk

pembelajaran dikelas siswa hanya bisa mendengarkan, mencatat dan

menghafalkan konsep tanpa mengetahui fakta-fakta yang ada.

Untuk itu diperlukan kerjasama berbagai pihak sekolah untuk mengatur

dan mengelola sarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara

optimal dan berarti pada jalannya proses belajar mengajar khususnya pada

pengelolaan sarana laboratorium. Pengelolaan sarana yang baik diharapkan dapat

menciptakan sekolah yang bersih, rapi, dan indah sehingga menciptakan kondisi

yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada disekolah.

Disamping itu juga diharapkan tersedianya sarana pendidikan belajar yang

memadai secara relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara

optimal untuk kepentingan proses belajar mengajar baik oleh guru sebagai

pengajar maupun murid sebagai pelajar.

Page 22: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

3

Pemerintah sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan pendidikan telah berupaya memenuhi kebutuhan sarana dan

prasarana pendidikan. Pemerintah mewujudkan tanggung jawab tersebut dengan

membuat berbagai peraturan mengenai sarana dan prasarana serta anggaran untuk

belanja dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan. Peraturan dan anggaran

yang dibuat oleh pemerintah tidak selamanya berjalan sesuai harapan. (Fuad,

2015, hlm. 4).

Dengan adanya sarana pendidikan, guru dapat mengajar dengan

menggunakan metode secara bervariasi dan dapat menggunakan sarana yang

bermacam-macam. Akan tetapi penggunaan sarana pendidikan didalam proses

belajar mengajar masih belum optimal. Penggunaan sarana yang masih belum

otimal ini dikarenakan ketersediaan sarana pendidikan dalam mendukung kegiatan

belajar mengajar masih kurang.

Kesulitan mengelola sarana dan prasarana pendidikan akan menjadi

semakin besar jika sistem dan prosedur pengelolaannya tidak jelas, termasuk jika

kemauan dan kemampuan pengelolaannya tidak ada dan tidak sesuai seperti yang

diharapkan. Keberhasilan melakukan pembangunan pendidikan ditentukan oleh

banyak faktor yaitu: oleh keberhasilan mengelola sumber daya manusia, uang,

sarana dan prasarana dan metodenya. (Matin, Fuad, 2016 hlm. 2).

Pengelolaan pemeliharaan atau perawatan media pendidikan terdiri atas:

pembersihan media, penyimpanan media, penambahan media, perbaikan media,

mencegah terjadinya ke rusakan, dan pengawasan terhadap pemeliharaan media;

dan pengelolaan penghapusan media pendidikan terdiri atas: inventarisasi media,

pengawasan terhadap penghapusan media, dan penghapusan terhadap media yang

rusak.

Pengelolaan laboratorium IPA berkaitan dengan pengelola dan pengguna

fasilitas laboratorium yang tersedia (bangunan, peralatan laboratorium, bahan-

bahan penunjang praktikum IPA), serta aktivitas yang dilaksanakan di

laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan

laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun

pengguna.

Page 23: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

4

Laboratorium termasuk prasarana disekolah yang sangat berperan penting

dalam proses belajar mengajar karena laboratorium sebagai tempat untuk

melakukan berbagai aktifitas atau kegiatan praktikum atau percobaan maupun

penelitian, dimana untuk melakukan kegiatan tersebut harus memperhatikan

aspek-aspek keselamatan kerja serta aspek tatakelolanya (manajemen). (Sitorus,

Sutiani, 2013 hlm : 1).

Praktikum merupakan salah satu kegiatan laboratorium yang sangat

berperan dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Praktikum

memungkinkan siswa mempelajari pelajaran melalui pengamatan langsung

terhadap gejala-gejala maupun proses, melatih keterampilan berfikir ilmiah,

menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, serta menemukan dan

memecahkan berbagai masalah baru melalui metode ilmiah.

Berdasarkan studi awal yang dilakukan oleh penulis, bahwa disekolah

tersebut memiliki akreditasi A, terdapat laboratorium IPA, yang gedung tersebut

dijadikan sebagai tempat peraktikum, diantaranya seperti peraktek pelajaran

biologi ,kimia, dan fisika jadi, Tentunya dengan satu gedung labor yang dijadikan

sebagi tempat peraktik Biologi,Kimia, dan Fisika harus memerlukan pengelolaan

yang optimal. Keberadaan laboratorium IPA di sekolah memiliki peranan penting

dalam menunjang kegiatan belajar siswa. Laboratorium IPA Sekolah Menegah

Atas Negeri 3 ini sendiri tidak luput dari masalah berdasarkan observasi yang

dilakukan penulis menemukan beberapa permasalahan antara lain sebagai berikut,

diantaranya: sarana dan prasrana laboratorium kurang dikelola dengan baik,

sehingga memberikan dampak pada pemanfaatan dan keefektifan laboratorium itu

sendiri.

Melihat Fenomena yang terjadi diatas, maka peneliti tertarik mengadakan

penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengelolaan Sarana dan prasarana

Laboratorium IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung

Timur”.

Page 24: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

5

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan untuk menghindari adanya

perluasan masalah yang dibahas, yang menyebabkan pembahasan menjadi tidak

konsisten dengan rumusan masalah yang penulis buat, maka penulis memberikan

Batasan masalah dengan masalah ini dengan memfokuskan pada pengelolaan

sarana dan prasarana laboratorium IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 3

Tanjung Jabung Timur mulai dari perencanaan, pemeliharaan, dan penghapusan

sarana prasarana.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas

maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana proses perencanaan sarana dan prasarana laboratorium IPA yang

adadi Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur?

2. Bagaimana pemeliharaaan sarana dan prasarana laboratorium IPA di Sekolah

Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur?

3. Bagaimana Penghapusan Sarana dan Prasarana Laboratorium IPA di Sekolah

Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur?

D. Tujuan dan kegunaan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui proses perencanaan sarana dan prasarana laboratorium IPA

di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur.

2. Untuk mengetahui pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium IPA di

Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur.

3. Untuk mengetahui penghapusan sarana dan prasrana Laboratorium IPA di

Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur.

Page 25: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

6

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini diharapkan Dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil dari

pengamatan langsung serta dapat memberikan pemahaman terhadap pembaca

dan penulis.

2. Diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran

guna dalam meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium IPA

di Sekolah Menengah Atas Negegri 3 Tanjung Jabung Timur.

3. Bagi penulis merupakan pelajaran yang sangat berharga dalam pengelolaan

sarana dan prasarana pendidikan.

Page 26: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan adalah suatu usaha mengendalikan sesuatu sehingga menjadi

teratur. Dalam suatu pengendalian, maka tidak terlepas dari pemeliharaan yaitu

bagaimana supaya objek yang dikelolaselalu eksis yang terindikasi pada fungsi

keberadaannya. Proses pengelolaan mempunyai dua hasil sistem kerja yaitu:

pemeliharaan agar teratur danpemeliharaaan agar dapat digunakan atau

bermanfaat sesuai dengan keberadaaanya. Oleh sebab itu, sesuatu objek yang

teratur terindikasi melalaui penempatan yang sesuai dengan pengguna atau

pemanfaatannya. Kalau dikaitkan pengelolaan dengan manajemen, maka

segala proses kerja dari pengelolaan baik pengaturan dan pemanfaatan

menggunakan “pendekatan manajemen” (Ramayulis, Mulyadi, 2017 hlm.95).

Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola” istilah lain dari

pengelolaan adalah “manajemen” manajemen adalah kata yang aslinya dari

Bahasa inggris, yaitu management, yang artinya ketalaksanaan, tata pimpinan,

penglolaan. Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum menurut

suharsimi arikunto (1990: 2) dalam buku strategi belajar mengajar karangan

Syaiful Bahri Djamarah adalah pengadministrasian, pengaturan, dan penataan

suatu kegiatan ( Syaiful Bahri Djamarah, 2006, hlm. 175).

Bersumber pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 kemudian

muncul Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya dilakukan perubahan

pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013

disebutkan lingkup standar nasional pendidikan meliputi standar isi, standar

proses, standar kompetensi lulusan, standar sarana dan prasarana, standar

pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Salah satu

standar tersebut adalah standar sarana dan prasarana yang diatur lebih lanjut

dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24

7

Page 27: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

8

Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana sebagai upaya yang

berkelanjutan dalam pemenuhan standar sarana dan prasarana pendidikan

untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/ MI), Sekolah Menengah

Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/ MTs), dan Sekolah Menengah Atas/

Madrasah Aliyah (SMA/ MA). (Fardiyono, 2015 hlm.2).

Terkait dengan proses pelaksanaan manajemen, dalam pelaksanaan

manajemen terlihat fungi-fungsi yang ditampilkan oleh seorang manager atau

pemimpin, yaitu: perencanaan (planning) pengorganisasian (Organizing)

pelaksanaan (actuating), dan pengawasan(controlling). Oleh karena itu,

manajemen diartikan sebgagai proses merencanakan, mengorganisasi,

melaksanakan, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya

agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.

Sebagai mana dijelaskan di dalam Al-Qur’an

Artinya:

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.Maka apabila kamu Telah

selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)

yang lain, Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Qs- Al-

Insyirah, 6-8)

Maksud Ayat diatas adalah ketika kita diberikan keperarcayaan maka

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh agar pekerjaan tersebut dapat terlaksana

dengan baik.

Pengelolaan sarana dan prasarana sangat penting karena dengan adanya

pengelolaan sarana dan prasaran pendidikan akan terpelihara dan jelas

kegunaannya. Dan pihak sekolah harus dapat memelihara dan memperhatikan

sarana dan prasarana yang sudah ada.

Pengelolaan sarana dan prasarana Pendidikan merupakan suatu kegiatan

untuk menciptakan dan memperatahankan kodisi yang optimal bagi terjadinya

proses pembelajaran, dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan

Page 28: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

9

teknologi maka dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan usaha pengelolaan

dalam sarana dan prasarana Pendidikan, sebagai indikator berhasil atau

tidaknya proses pencapaian suatu tujuan Pendidikan antara lain dipengaruhi

oleh pengelolaan sarana dan prasarana sekolah oleh pihak sekolah. Sarana dan

prasarana pendidikan perlu untuk dikelola demi lancarnya proses pembelajaran

disekolah. (Megasari, 2014 hlm. 639-831).

Pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah juga mendukung terhadap

keberhasilan proses kegiatan yang ada di sekolah dan juga pembelajaran

dibutuhkan pengelolaan sarana prasarana secara optimal. Semakin baik dalam

pengelolaan sarana dan prasarana maka semakin terjamin juga dalam proses

kegiatan yang ada di sekolah.

Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat penting

di sekolah, karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap proses

pembelajaran di sekolah dalam upaya pengadaan dan pendayagunaan sarana di

sekolah, dibutuhkan suatu proses sebagaimana terdapat dalam manajemen yang

ada pada umumnya yaitu mulai dari perencanaan, pengadaan, pengaturan,

penggunaan, dan penghapusan. (Indrawan 2015, hlm. 9).

Pengelolaan merupakan terjemahan management, karena adanya

perkembangan dalam bahasa indonesia, maka management tersebut menjadi

manajemen.

Dalam kamus besar bahasa indonesia bahwa pengelolaan ialah:

a. Proses, cara, pembuatan mengelola

b. Proses melakukan kegiataan tertentu dengan menggerakkan tenaga

orang lain.

c. Proes membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi.

d. Proses yang memberikan pada semua hal yang terlibat dalam

pelakanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.

Pengelolaan ini meliputi banyak kegiatan dan bersama-sama menghasilkan

suatu hasil yang berguna untuk mencapai tujuan. Lebih rincinya, pengelolaan

pendidikan merupakan keseluruhan proses perencanaan, pengadaan,

Page 29: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

10

pendayagunaan, dan pengawasan peralatan yang digunakan untuk menunjang

tercapinya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

2. Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Tujuan pengelolan sarana dan prasarana adalah menyangkut orang yang

berwenang dalam pengelolaan sarana dan prasarana Pendidikan yang disebut

administrasi perlengkapan sarana dan parasana di sekolah dimana tujuan

pengelolaan sarana dan prasarana adalah untuk memberikan layanan secara

professional di bidang sarana dan prasarana dalam rangka terselenggaranya

proses Pendidikan secara efektif dan efisien, secara rinci tujuan dari

pengelolaan sarana dan prasarana Pendidikan adalah:

1) Mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana Pendidikan melalui

perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama dengan pergertian

bahwa diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan sekolah adalah

sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi, ssesuai kebutuhan sekolah

dengan dana yang efisien.

2) Mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana Pendidikan secara efektif

dan efisien.

3) Mengupayakan sarana dan prasarana Pendidikan di sekolah, sehingga

keberadaan selalu dalam kondisi siap pakai saat diperlukan oleh semua

personel.

3. Pengertian Sarana dan prasarana

Manajemen sarana dan prasarana terdiri dari tiga kata, yaitu manajemen,

sarana, dan prasarana. Manajemen yaitu proses kerjasama dua orang atau lebih

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisian. Sarana

adalah perlengkapan yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan

dan keberadaaanya tidak dapat digantikan, sehingga jika perlengkapan tersebut

tidak ada, maka proses pendidikan tidak dapat terlaksana,karena sarana

tersebut tidak dapat diganti secara fungsional. Sedangkan prasarana adalah

perlengkapan yang secara tidak langsung digunkan dalam proses pendidikan

dan keberadaaanya dapat digantikan.

Page 30: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

11

Sarana dan prasarana sangat mendukung dan memperlancar proses

Pendidikan. Untuk mencapai tujuan Pendidikan maka keberadaan sarana dan

prasrana tidak dapat diabaikan,melainkan harus dipikirkan untuk meningkatkan

kualitas dan kuantitasnya di suatu lembaga Pendidikan. (kompri, 2014, hlm.

192).

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara

langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses

belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi serta alat dan media

pengajaran. (Gunawan, Benty, 2017 hlm. 316-317).

Ditinjau dari fungsi dan peranannya terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar, maka sarana Pendidikan (sarana material) dibedakan menjadi 3

macam, yaitu: 1) Alat pelajaran. 2) Alat peraga. 3) Media pengajaran.

Pada garis besarnya manajemen sarana dan prasarana meliputi 5hal yaitu:

1) Penentuan kebutuhan

Sebelum mengadakan alat-alat tertentu atau fasilitas yang lain lebih dahulu

harus melalui prosedur penelitian yaitu melihat kembali kekayaan yang

telah ada. Dengan demikian baru bias ditentukan sarana apa yang

diperlukan berdasarkan kepentingan Pendidikan di sekolah itu.

2) Proses pengadaan

Pengadaan sarana Pendidikan ada beberapa keungkinan yang akan

ditempuh:

a. Pembelian dengan biaya pemerintah

b. Pembelian dengan biaya SPP

c. Bantuan dari BP3 dan,

d. Bantuan dari masyarakat lainnya

3) Pemakaian

Dari segi pemakaian (penggunaan) terutama sarana alat perlengkapan

dapat dibedakan atas:

a. Barang habis pakai

b. Barang tidak habis pakai

Page 31: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

12

Penggunaan barang tidak habis dipakai harus secara maksimal dan

dipertanggungjawabkan pada tiap triwulan sekali, sedangkan penggunaan

barang tetap dipertanggungjawabkan satu tahun sekali, maka perlu

pemeliharaan dan barang-barang itu disebut barang inventaris.

4) Pengurusan dan pencatatan

Untuk keperluan pengurusan dan pencatatan ini disediakan instrumen

administrasi berupa antara lain:

a. Buku inventaris

b. Buku pembelian

c. Buku penghapusan

d. Kartu barang.

5) Pertanggungjawaban

Penggunaan barang-barang inventaris sekolah harus

dipertanggungjawabkan dengan jalan membuat laporan penggunaan barang-

barang tersebut yang ditujukan kepada instansi atasan (kanwil) departemen

Pendidikan dan kebudayaan. (Suryosubroto, 2010, hlm. 114-115).

Sedangkan prasarana Pendidikan didefinisikan sebagai semua perangkat

perlengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses Pendidikan

di sekolah. Prasarana Pendidikan adalah semua perangkat perlengkapan dasar

yang secara tidak langsung menunjang proses Pendidikan di sekolah. Dalam

Pendidikan misalnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga,

ruang dan sebagainya. Sedangkan menurut keputusan Menteri P dan K

No.079/1975, sarana Pendidikan terbagi menjadi 3 kelompok besar yaitu:

a. Bangunan dan prabot sekolah.

b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan dan alat-alat peraga

laboratorium.

c. Media Pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang

menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat

penampil.

Page 32: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

13

Sarana merupakan sebuah ruh dalam sebuah organisasi, karena organisasi

akan tetap eksis apabila mempunyai sarana yang akan dikelola dan sebaliknya

organisasi itu tidak akan berkembang, kalau tidak mempunyai sarana

khususnya sarana yang ada di laboratorium

4. Kebijakan Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Dalam perspektif pemerintah, kegiatan manajemen sarana prasarana

pendidikan setidak-tidaknya memiliki delapan mata rantai kegiatan yaitu:

a. Perencanaan sarana

b. Pengadaan sarana dan prasarna Pendidikan

c. Penyaluran sarana dan prasarana Pendidikan

d. Penyimpanan sarana dan prasarana Pendidikan

e. Pemeliharaan sarana dan prasarana Pendidikan

f. Pendayagunaan sarana dan prasrana Pendidikan

g. Inventarisasi sarana prasarana pendidikan dan

h. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan dengan tujuan untuk

mencapai tingkat pengamanan yang semaksimal mungkin terhadap

kekayaan milik Negara. (Matin, Fuad, 2016 hlm.3).

5. Prinsip-prinsip Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dalam mengelola sarana dan prasarana Pendidikan terdapat sejumlah yang

perlu diperhatikan agar tujuan dapat tercapai dengan maksimal. Prinsip-prinsip

tersebut menurut bafadal yaitu:

1) Prinsip pencapaian tujuan

Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah dilakukan dengan

maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai.

Oleh sebab itu, manajemen perlengkapan sekolah dapat dikatakan berhasil

bilamana fasilitas sekolah itu selalu siap pakai setiap saat, pada setiap ada

seorang personel sekolah akan menggunakannya.

2) Prinsip efisiensi

Dengan prinsip efisiensi berarti semua kegiatan pengadaan sarana

dan prasarana sekolah dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati,

sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan harga

Page 33: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

14

yang relatif murah. Selain itu juga berarti bahwa pemakaian semua

fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga

dapat mengurangi pemborosan. Dalam rangka itu maka perlengkapan

sekolah hendaknya dilengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan

pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut dikomunikasikan kepada semua

personel sekolah yang diperkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya,

bilamana dipandang perlu, dilakukan pembinaan terhadap semua personel.

3) Prinsip Administratif

Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan

yang berkenaan dengan sarana dan prasarana pendidikan. Sebagai

contohnyaadalah peraturan tentang inventarisasi dan penghapusan

perlengkapan milik negara. Denganprinsip administratif berarti semua

perilaku pengelolaan perlengkapan pendidikan di sekolah itu hendaknya

selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi dan pedoman

yang telah diberlakukan oleh pemerintah. Sebagai upaya penerapannya,

setiap penanggung jawab pengelolaan perlengkapan pendidikan

hendaknya memahamisemua peraturan perundang-undangan tersebut dan

menginformasikan kepada semua personel sekolah yang diperkirakan akan

berpartisipasi dalam pengelolaan perlengkapan pendidikan.

4) Prinsip kejelasan tanggung jawab

Indonesia tidak sedikit adanya lembaga pendidikan yang sangat

besar dan maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya sangat banyak

sehingga manajemennya melibatkan banyak orang. Bilamana hal itu

terjadi maka perlu adanya pengorganisasian kerja pengelolaan

perlengkapan pendidikan. Dalam pengorganisasiannya, semua tugas dan

tanggung jawab semua orang yang terlibat itu perlu dideskripsikan dengan

jelas.

5) Prinsip kekohesifan

Dengan prinsip kekohesifan berarti manajemen perlengkapan

pendidikan di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja

sekolah yang sangat kompak. Oleh karena itu, walaupun semua orang

Page 34: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

15

yang terlibat dalam pengelolaan perlengkapan itu telah memiliki tugas dan

tanggung jawab masing-masing, namun antara yang satu dengan yang

lainnya harus selalu bekerja sama dengan baik. (http://pengelolaan sarana

dan prasarana Pendidikan. Selasa, 26 november-2019:11:12 wib).

6. Manajemen Sarana Dan Prasarana

Istilah manajemen berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata kerja “to

manage” yang sinonimnya antara lain “to hand” berarti mengurus, “tocontrol”

memeriksa, “to guide” memimpin. Jadi, bila dilihat dari asal katanya

manajemen dapat diartikan sebagai: mengurus, mengatur, melaksanakan dan

mengelola. (Ramayulis, Mulyadi,2017 hlm. 23).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang

standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidayah, SMP

dan SMA menyatakan sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat

berpindah-pindah. (Gunawan, Benty, 2017 hlm. 317).

Perencanaan adalah proses mendefisnisikan tujuan organisasi, membuat

strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan aktivitas kerja

organisasi. Perencanaan merupakan hal terpenting dalam semua proses

manajemen, karena tanpa perencanaan, proses manajemen yang lain tidak akan

dapat berjalan.

1) Perencanaan sarana dan prasarana

Barnawi dan Arifin (2012:51) dalam buku Imam Gunawan, Djum Djum

Noor Benty berpendapat perencanaan berasal dari kata rencana, yang

memiliki arti rancangan atau kerangka dari suatu yang akan dilakukan

pada masa depan. Perencanaan sarana dan prasana Pendidikan merupakan

proses perancanagan upaya pembelian, penyewaan, peminjaman,

penukaran, daur ulang, rekondisi, rehabilitasi, distribusi atau pembuatan

peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.

Perencanaan pengadaan barang bergerak dan tidak bergerak sekolah, harus

memenuhi beberapa syarat agar setelah pengadaan barang dapat digunakan

secara efektif dan efisien seta berkontribusi bagi pencapaian tujuan

Pendidikan sekolah.

Page 35: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

16

Selain itu langkah-langkah dalam membuat perencanaan, barang bergerak

hendaknya melewati tahap-tahap meliputi:

1) Penyusunan daftar kebutuhan

2) Estimasi biaya

3) Menetapkan skala prioritas

4) Penyusunan rencana pengadaan

Sedangkan perencanaan barang tidak bergerak seperti tanah dan

bangunan. Tanah yang dipilih untuk mendirikan sekolah hendaknya

memilliki kelebihan tertentu, kelebihan yang tertentu yang dimaksud ialah

kelebihan yang dapat mendukung proses Pendidikan. Oleh karena itu,

perlu dilakukan pemilihan tanah secara cermat.

2) Pengorganisasian sarana dan prasarana

Fungsi pengorganisasian harus dikelola sedemikian rupa agar pelaksanaan

kegiatan dapat berjalan dengan efektif, efisien, dan produktif untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah bertanggung jawab

dalam hal:

a. Hubungan antara peralatan dan pengajaran dengan program pengajaran

b. Tangggung jawab kepala sekolah dan kaitannya dengan pengurusan dan

prosedur

c. Beberapa pedoman administrasi peralatan dan

d. Administrasi Gedung dan perlengkapan sekolah

Hal ini menunjukan bahwa sarana dan prasarana yang ada di

sekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses

pembelajaran disekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam

menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif

dan efisien. Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan,

menggolongkan, dan mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang,

seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi,

ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang

Page 36: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

17

pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai

tujuan.

Pengorganisasian sarana dan prasrana merupakan proses untuk

menjelaskan secara rinci mengenai tujuan dari adanya sarana dan

prasarana serta memberikan tanggung jawab kepada orang yang telah

diberikan tugas sebagai penanggung jawab yang sudah terstruktur.

Kepala sekolah harus dapat mengorganisasikan dengan

menetapkan orang-orang yang melaksanakan tugas atau pekerjaan,

membagi tugas, dan menetapkan kedudukan serta hubungan kerja satu

dengan yang lainnya agar tidak terjadi benturan dan kesimpangsiuran satu

dengan yang lainnya. Orang-orang yang diperlukan untuk mengelola

kegiatan sarana dan prasrana di sekolah adalah kepala sekolah, wakil

kepala sekolah, bidang sarana dan prasarana, guru dan tenaga administrasi

sekolah.

3) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara dan

menyimpan barang-barang tersebut awet dan tahan lama. Pihak yang

terlibat dalam pemeliharaan barang adalah semua warga sekolah yang

terlibat dalam semua pemanfaatan barang tersebut. Pemeliharaan sarana

dan prasarana termasuk aspek krusial dalam pengelolaan sarana dan

prasarana Pendidikan, karena bukan lagi rahasia umum, bahwa sarana dan

prasrana yang tidak terpelihara dirasakan sangat tidak nyaman oleh para

penggunanya.Pemeliharaan sarana dan prasarana Pendidikan di sekolah

dimaksudkan untuk mengkondisikan sarana dan prasarana tersebut

senantiasa siap pakai dan tidak mengalami masalah ketika sedang

dipergunakan. Oleh karena itu, pemeliharaan sarana dan prasarana

Pendidikan di sekolah harus dilakukan secara teratur, sistematis dan

kontinu.

Ada dua jenis pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah, yakni

pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan secara berkala. Pemeliharaan

sehari-hari adalah jenis pemeliharaan yang hampir sama setiap hari

Page 37: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

18

dilakukan agar sarana dan prasrana tersebut siap, aman, dan nyaman

dipakai. Contohnya menyapu lantai, mengepel lantai, dan membersihkan

computer dari debu. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikandi

sekolah secara berkala ditujukan kepada jenis sarana dan prasarana yang

memang membutuhkan pemeliharaan secara berkala.

Nurabadi (2014:66) dalam buku Imam Gunawan dan Djum Djum

Noor Benty mengemukakan tujuan dari pemeliharaan adalah:

a) Untuk mengoptimalkan masa pakai perlengkapan

b) Untuk menjamin kesiapan operasional perlengkapan sekolah dalam

mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan sekolah sehingga akan

memperoleh hasil yang optimal

c) Untuk menjamin ketersediaan perlengkapan yang diperlukan melalui

pengecekan secara rutin dan teratur

d) Untuk menjamin keselamatan atau keamanan pemakai perlengkapan

tersebut

Sedangkan manfaat dari pemeliharaan sarana dan prasarana adalah:

a) Masa pakai akan relatif lama sehingga tidak perlu pengadaan dalam

waktu yang singkat

b) Perlengkapan jarang terjadi kerusakan, sehingga biaya perbaikan

dapat ditekan seminimal mungkin

c) Akan memudahkan control terhadap perlengkapan sekolah dalam

menghindari kehilangan

d) Perlengkapan akan enak digunakan dan dilihat dan

e) Akan memberikan hasil pekerjaan yang baik dan optimal.

4) Penghapusan sarana dan prasarana Pendidikan

Penghapusan adalah aktivitas manajemen sarana dan prasarana

Pendidikan yang bermaksud meniadakan barang-barang inventarisasi

lembaga dengan mengikuti tata kaidah, perundang-undangan, dan

peraturan yang berlaku. Tujuan sarana dan prasarana Pendidikan menurut

bafadal (2004) dalam buku Imam gunawan dan Djum Djum Noor benty

adalah:

Page 38: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

19

a) Mengurangi dan mencegah kerugian yang lebih besar sebagai akibat

dari adanya dana yang dikeluarkan untuk pos perbaikan

b) Mengurangi dan mencegah terjadinya pemborosan dana sebagai

akibat dari biaya pengamanan, penggudangan dana sarana dan

prasarana yang tidak dapat digunakan lagi.

c) Mengurangi beban dan kalua perlu membebaskan intuisi dari

tanggung jawab pemeliharaan dan pengamanan barang-barang yang

sudah tidak dapat dipakai lagi

d) Mengurangi beban pekerjaan inventarisasi yang secara terus menerus

atau berkala yang harus dilakukan

e) Menghapuskan barang-barang yang out of date dari lembaga agar

tidak memboroskan tempat atau ruangan

f) Agar barang-barang sekali pakai (tidak dapat diperbaharui lagi) tidak

menumpuk dilembaga Pendidikan

g) Agar ada alasan juga untuk mengadakan barang baru yang lebih sesuai

dengan tuntunan kebutuhan dari anggaran pengadaan.

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar barang-barang di

sekolah dapat dihapus, yaitu:

1) Barang-barang tersebut diklasifikasikan mengalami kerusakan berat

sehingga dipandang tidak dapat dimanfaatkan lagi

2) Barang-barang yang akan dihapus tersebut sudah dipandang sudah

tidak sesuai lagi dengan kebutuhan

3) Barang-barang disekolah tersebut sudah dipandang kuno sehingga

ketika digunakan sudah tidak efektif dan efisien lago

4) Barang-barang tersebut menurut aturan tertentu karena terkena

larangan

5) Barang-barang tersebut mengalami penyusutan yang berada di luar

kekuaasaan pengurus barang

6) Barang-barang tersebut jumlahnya melebihi kapasitas sehingga tidak

dipergunakan lagi

Page 39: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

20

7) Barang-barang yang dari segi utilitasnya tidak seimbang dengan

kerumitan pemeliharaanya

8) Barang-barang yang dicuri

9) Barang-barang yang diselewengkan

10) Barang -barang yang terbakar atau musnah akibat adanya bencana

alam.

Adapun prosedur penghapusan perlengkapan sekolah adalah:

1) Manajemer Pendidikan membentuk tim penghapusan sarana dan

prasarana Pendidikan

2) Tim penghapusan sarana dan prasarana Pendidikan diberikan mandate

untuk mengidentifikasi jenis-jenis barang yang akan di hapuskan

3) Berdasarkan hasil identifikasi atas sarana dan prasarana Pendidikan

tersebut, tim kemudian mengumpulkan sarana dan prasarana

Pendidikan yang akan dihapus pada suatu tempat (dapat di Gudang

transit)

4) Sarana dan prasarana yang telah dikumpulkan tersebut kemudian di

inventarisasi dengan cara mencatat jenisnya, jumlahnya, tahun

pembuatannya, tahun aggarannya, dan sumber anggarannya

5) Manajer Pendidikan mengajukan usulan penghapusan ke instansi yang

berada di atasnya, dengan dilampiri dengan barang yang akan dihapus

6) Setelah usulan disetujui, yang ditandai dengan keluarnya surat

keputusan usulan penghapusan, tim yang ditunjuk memeriksa kembali

barang-barang yang dihapus dan mencatatnya dalam berita acara

penghapusan

7) Tim yang ditunjuk melakukan penghapusan.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

83/PMK.06/2016 Tentang cara pelaksanaan pemuusnahan dan penghapusan

barang milik negara Menimbang:

Page 40: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

21

a. Bahwa dalam rangka mewujudkan akuntabilitas pengelolaan barang milik

negara, pemusnahan dan penghapusan milik negara perlu dilaksanakan

secara efisien dan akuntabel.

b. Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 80 peraturan

pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang pengelolaan barang milik

negara/daerah, perlu mengatur ketentuan menganai tata cara pelaksanaan

pemusnahan barang milik negara.

c. Bahwa dalam rangka menyikapi perkembangan kondisi dan praktik

pengelolaan barang milik negara, diperlukan adanya penyempurnaan

pengaturan mengenai penghapusan barang milik negara yang sebelumnya

diatur dalam peraturan Menteri keuangan nomor 50/PMK.06/2014 tentang

tata cara pelaksanaan penghapusan barang milik negara.

d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

huruf b, dan c perlu menetapkan peraturan Menteri keuangan tentang tata

cara pelaksanaan pemusnahan dan penghapusan barang milik negara.

1. Pemusnahan Barang Milik Negara dilakukan dalam hal:

a. Barang Tidak dapat digunakan , tidak dapat dimanfaatkan, dan atau

tidak dapat dipindahtangankan atau

b. Terdapat alasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

2. Pemusnahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1):

a. Dilakukan dengan:

1. Dibakar

2. Dihancurkan

3. Ditimbun

4. Ditenggelamkan

5. Dirobohkan, atau

6. Cara lain sesuai dengn ketentuan perundang-undangan

b. Dituangkan dalam berita Acara pemusnahan, dan

c. Dilaporkan kepada pengelola barang, untuk Barang Milik Negara

yang berada pada pengguna barang.

Page 41: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

22

Tata cara pelaksanaan pemusnahan Barang Milik Negara yang berada

pada pengelola barang.

1. Pengelola barang melakukan penelitian terhadap barang milik

negara yang akan dimusnahkan

2. Penelitian sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) meliputi:

a. Penelitian Administratif, meliputi penenlitian data dan

dokumen, dan

b. Penelitian fisik, untuk mencocokan fisik Barang Milik Negara

yang akan dimusnahkan dengan data administrative.

3. Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam

hasil penelitian

4. Dalam hal berdasarkan hasil laporan penelitian sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) BMN tersebut layak dan memenuhi syarat

untuk dimusnahkan, pengelola barang menetapkan keputusan

pemusnahan Barang Milik Negara.

5. Berdasarkan keputusan BMN sebagaimana dimaksud dalam

ayat(4) pengellola barang melakukan pemusnahan BMN paling

lama satu bulan sejak tanggal keputusan pemusnahan BMN

ditetapkan.

6. Pelaksanaan pemusnahan BMN sebagaimana dimaksud pada ayat

(5) dituangkan dalam berita acara pemusnahan

7. Berita acara pemusnahan BMN sebagaimana dimaksud pada ayat

(60 disusun dengan format sebagaiman tercantum dalam lampiran

1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan

Menteri ini.

Berkenaan dengan manejemen sarana dan prasarana pemerintah

memberikan acuan tentang pelaksanaan dalam bidang sarana dan

prasarana Pendidikan sebagai berikut:

1) Sekolah/madrasah menetapkan kebijakan program secara tertulis

mengenai pengelolaan sarana dan prasarana.

Page 42: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

23

2) Program sarana dan prasarana mengacu pada standar sarana dan

prasarana dalam hal:

a. Merencanakan,memenuhi dan mendayagunakan sarana dan

prasarana

b. Mengevaluasidan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana

agar tetap berfungsi mendukung proses Pendidikan

c. Melengkapi fasilitas pelajaran pada setiap tingkat kelas

disekolah/madrasah

d. Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan

sesuai dengan tujuan Pendidikan dan kurikulum masing-masing

tingkat

e. Pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan

memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkugan.

3) Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana Pendidikan

disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta

didik.

4) Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah/madrasah

a. Direncanakansecara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan

kegiatan akademik dengan mengacu standar sarana dan prasrana

b. Dituangkan dalam rencana pokok (master plan) yang meliputi

gedung dan laboratorium serta pengembangannya. (Suparlan,

2014, hlm. 83).

Pentingnya sarana dan prasarana untuk menunjang proses pendidikan,

diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang

sistem pendidikan Nasional “Setiap satuan pendidikan formal dan non formal

menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi yang memenuhi keperluan

pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,

kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kewajiban peserta didik”

(Undang-Undang RI Tahun 2003). Juga Peraturan Pemerintah RI No 19 tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VII pasal 42 ayat 1 dan 2: 1)

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi: perabot,

Page 43: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

24

peralatan pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta

perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang

teratur dan berkelanjutan. 2) Dari setiap satuan pendidikan meliputi: lahan,

ruang kelas, ruang pimpinan, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang

laboratorium, kantin, tempat berolah raga dan tempat beribadah, tempat

bermain, tempat berekreasi, dan ruang tempat lain yang diperlukan untuk

menunjang proses pemmbelajaran yang teratur dan berkelanjutan.(PP RI Tahun

2005). (Megasari 2014, hlm. 637-831).

7. Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di Sekolah

Setiap lembaga Pendidikan bertanggung jawab dalam mengusahakan

sarana dan prasrana Pendidikan yang dibutuhkan. Sarana dan prasarana

merupakan faktor yang secara langsung maupun tidak langsungikut

menentukan kelancaran kegiatan Pendidikan, sarana dan prasarana yang kuran

mendukung, maka penyelangaraan atau pelaksanaan proses Pendidikan tidak

dapat berjalan dengan baik. Begitupun sebaliknya, sarna dan prasarana yang

medukung dan lengkap akan memudahkan proses Pendidikan.

Setiap lembaga Pendidikan di era modern sangat tergantung dengan

kehadiran sarana dan prasarana, tidak ada satu sekolah pun yang mengabaikan

sarana dan prasarana bagi proses Pendidikan.

Standar Nasional pendidikan pada pokok pemaparannya juga

membicarakan standar sarana dan prasarana. Hal ini dapat dilihat pada

peraturan pemerintah republik indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang standar

nasional pendidikan pasal 42:

1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang memiliki prabot,

peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belaja lainnya,

bahan habis pakai,serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Page 44: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

25

2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi tanah,

ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidikan, ruang tata usaha, ruang

laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,ruang kantin,

instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat

bermain, tempat berekreasi, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Menempatkan sarana dan prasarana pendidikan sebagai faktor penentu

bagi peningkatakan mutu pendidikan tentu bukan perhitungan yang salah.

Hanya saja disini setiap lembaga pendidikan harus memahami beberapa hal:

1) Sarana dan prasarana pendidikan haruslah mampu membantu proses

pendidikan secara menyeluruh.

2) Sarana da prasarana pendidikan harus dihadirkan sesuai dengan kebutuhan

3) Sarana dan prasarana pendidikan harus disesuaikan dengan kualitas dan

kuantitasnya sesuai tuntutan daerah.

4) Setiap lembaga pendidikan harus memiliki personil yang menguasai dan

memahami prinsip penggunaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada

5) Sarana dan prasarana pendidikan harus memnuhi tuntutan normatif standar

nasional pendidikan.

Prinsip-prinip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sarana dan

prasarana Pendidikan adalah:

a. Prinsip pencapaian tujuan yaitu sarana dan prasarana Pendidikan di

sekolah harus selalu dalam kondisi siap pakai apabila akan

didayagunakan oleh personel sekolah dalam rangka pencapaian tujuan

proses pembelajaran di sekolah.

b. Prinsip efesiensi yaitu pengadaan sarana dan prasarana Pendidikan di

sekolah harus dilakukan melalui perencanaan yang seksama, sehingga

dapat diadakan sarana dan prasarana Pendidikan yang baik dengan

harga yang murah, demikian juga pemakaiannya harus dengan hati-

hati sehingga mengurangi pemborosan waktu dan penggunaan barang.

Page 45: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

26

c. Prinsip administrative yaitu manajamen sarana dan prasarana

Pendidikan di sekolah harus selalu memperhatikan undang-undang

peraturan, intruksi, dan petunjuk teknis yang diberlakukan oleh pihak

yang berwenang.

d. Prinsip kejelasan atau tanggung jawab yaitu manajemen sarana dan

prasarana di sekolah harus didelegasikan kepada personel sekolah

yang mampu bertanggung jawab.

e. Prinsip kekohesifan yaitu manajemen sarana dan prasarana di sekolah

itu harus direalisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat

kompak. (Kompri, 2014 hlm. 198).

Standar sarana dan prasarana selain sebagai sebuah standar baku yang

telah ditetapkan dalam peraturan menteri, dalam konteks sistem penjaminan

mutu, standar sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen vital yang

harus dimiliki dan dikelola dengan baik.Dengan demikian, maka diperlukan

sebuah kebijakan khusus terkait dengan pengelolaannya yang dituangkan

secara rinci melalui sebuah dokumen kebijakan pengelolaan sarana prasarana.

Dokumen kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana diperlukan untuk

menjamin terlaksananya pengelolaan sarana dan prasarana yang ada secara

baik dan optimal serta memenuhi syarat-syarat pengelolaan seperti yang

diamanatkan dalam peraturan yang ada. Kebijakan pengelolaan sarana dan

prasarana meliputi perencanaan, pengadaan barang/jasa, inventarisasi, legal

audit, penilaian, prosedur penggunaan dan pemeliharaan, pengawasan

pengendalian, pengalihan dan penghapusan sarana dan prasarana yang ada.

Harus diperhatikan pula bahwa laboratorium yang ada di sekolah harus

memadai jumlah dan kualitasnya. Hal ini ditegaskan oleh peraturan pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 Tahun2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 43: 1) standard keragaman jenis peralatan laboratorium pada

satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi jenis minimal peralaan

yang harus teredia, 2) standard jumlah peralatan sebagaimana dimaksud pada

Page 46: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

27

ayat (1) dinyatakan dalam rasio minimal jumlah peralatan peserta didik.

(Kompri, 2014 hlm. 84).

Jadi pengelolaan terhadap sarana dan prasarana harus lebih ditekankan lagi

dalam lembaga Pendidikan seperti sekolah. Dan harus ada yang bertanggung

jawab atas pengelolaan sarana dan prasarana tersebut, dengan pengelolaan

sarana dan prasarana yang ada disekolah kepala sekolah dapat merenanakan

dan mendata apa saja sarana dan prasrana yang harus digunakan di sekolah

tersebut. Jika semua langkah-langkah pengelolaan telah berjalan dengan baik

seperti yang diharapkan maka akan berdampak positif terhadap siswa-siswa

dalam proses belajar-mengajar dan tercapainya tujuan Pendidikan secara

efektif dan efisien, maka penyelenggara penddidikan baik itu pemerintah,

kepala sekolah, guru, personil sekolah yang lainnya maupun masyarakat perlu

terus berusaha untuk meningkatkan kualitas Pendidikan sesuai dengan tuntutan

zaman.

Pentingnya sarana dan prasarana untuk menunjang proses Pendidikan

diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang

sistem Pendidikan Nasional“setiap satuan Pendidikan formal dan nonformal

menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan Pendidikan

sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan

intelektual, sosial, emosional, dan kewajiban peserta didik” (Undang-Undang

RI Tahun 2003). Juga Peraturan Pemerintah RI No 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan Bab VII pasal 42 ayat 1 dan 2:

a) Setiap satuan Pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi: perabot,

peralatan Pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai

serta perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran

yang teratur dan berkelanjutan.

b) Dari setiap satuan Pendidikan meliputi: lahan, ruang kelas, ruang guru,

ruang pimpinan, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, kantin, tempat

berolah raga, tempat beribadah, tempat berekreasi, dan ruang tempat yang

Page 47: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

28

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan. (PP RI Tahun 2005). (Megasari, 2014, hlm. 637-832).

Keberhasilan program pendidikan melalui proses Pendidikan melalui

proses pembelajaran sangat dipengaruhi, salah satu diantaranya adalah

tersedianya sarana dan prasarana Pendidikan yang memadai disertai

pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal. Sarana dan prasarana Pendidikan

merupakan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam

menunjang proses pembelajaran disekolah, untuk itu perlu dilakukan

peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang

diharapkan dapat tercapai.

8. Tujuan dan Fungsi Laboratorium Sekolah

Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 mengenai standar Nasional Pendidikan

dan dijabarkan dalam permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, laboratorium

merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pegujian teoritis,

pembuktian uji coba penelitian dan sebagainya dengan menggunakan alat

bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas

yang memadai.

Tujuan penyelenggaraan layanan laboratorium sekolah secara umum

adalah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar,terutama dalam

peraktik, penyelidikan atau percobaan di sekolah. Wiyono(1999) kemudian

merinci tujuan khusus dari penyelenggaraan laboratorium sekolah sebagai

berikut:

a. Menunjang penguasaan mata pelajaran yang diajarkan guru

b. Memupuk keberanian pribadi peserta didik untuk mencari hakikat

keberaian ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungan alam dan social

c. Melatih dan mengembangkan keterampilan peserta didik dalam

pembelajaran dan guru dalam mengembangkan profesinya

d. Membiasakan peserta didik untuk belajar inovatif, baik secara individu

maupun kelompok. (Zulkarnain, 2018 hlm. 41).

Page 48: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

29

9. Standar Ruang Laboratorium Sekolah

Sarana dan prasarana ruang laboratorium dapat dibedakan di setiap jenjang

pendidikan. Untuk itu, standard sarana dan prasarana laboratorium mengikuti

kebutuhan di setiap jenjang pendidikannya (Barnawi, Arifin, 2012 hlm).

Ruang laboratorium di SMA/MA dibedakan menjadi lima jenis ruang,

yaitu ruang laboratoium biologi, fisika, kimia, komputer, dan bahasa. Ruang

laboratorium biologi, fisika, dan kimia berfungsi sebagai tempat

berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi, fisika, dan kimia secara

peraktik memerlukan peralatan khusus. (Zulkarnain, 2018 hlm. 46).

10. Ruang Laboratoriuum IPA SMA

Sebagai bagian integral proses pembelajaran IPA, laboratorium

sekolah memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pencapaian kompetensi

siswa. Kegiatan laboratorium akan sangat mendukung pelaksanaan proses

pembelajaran IPA, terutama karena Ilmu Pengetahuan Alam dibangun dari

berbagai eksperimen. Disamping merupakan salah satu aspek penilaian

penjaminan mutu pendidikan nasional (PP No. 19 Tahun 2005), pentingnya

praktikum dalam pendidikan IPA juga mensyaratkan bahwa keberadaan

laboratorium IPA benar-benar penting. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat (2) serta Pasal 43 ayat (1) dan ayat

(2) mensyaratkan bahwa pendidikan wajib memiliki prasarana termasuk ruang

laboratorium untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan. Demikian pula Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP,

2006) menyatakan bahwa sekolah harus memiliki sarana prasarana

laboratorium disamping perabot dan peralatan pendidikan lainnya. Keberadaan

peralatan dan bahan laboratorium dalam pembelajaran IPA merupakan sarana

yang harus diupayakan guna meningkatkan mutu pembelajaran IPA di sekolah.

Oleh karena itu untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium

harus dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. (Subamia 2014, hlm.

447).

Page 49: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

30

Ruang laboratorium adalah ruang yang digunakan untuk berlangsungnya

kegiatan pembelajaran biologi secara peraktik yang memerlukan peralatan

khusus, ruang ini dapat menampung minimum satu rombongan belajar. Ruang

minimum luas ruang adalah 2,4 m²/peserta didik. Untuk rombongan belajar

dengan peserta didik kurang dari 20 orang maka luas minimum adalah 48 m²

termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m². lebar minimum 5 m.

dilengkapi fasilitas pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan

mengamati objek percobaan, dan tersedia air bersih. Ruang laboratorium

biologi harus dilengkapi sarana sebagai alat bantu pendukung kegiatan

pembelajaran seperti berikut ini. (Matin,Fuad, 2016 hlm.183-190).

No JENIS SARANA RASIO DESKRIPSI

1 Prabot

Kursi 1 buah/peserta didik ditambah 1

buah/ guru

Kuat, Stabil dan mudah

dipindahkan

Meja peserta didik 1 buah / 7 peserta

didik

kuat dan stabil.

Ukuran memadai

untuk

menampung

kegiatan peserta

didik secara

berkelompok

maksimum7 orang

Meja demonstrasi 1 buah/lab kuat dan stabil.

Luas meja

memungkinkan

untuk melakukan

demonstrasi dan

menampung

peralatan dan

bahan

yangdiperlukan.

Tinggi meja

memungkinkan

seluruh peserta

didik dapat

mengamati

percobaan yang didemonstrasikan.

Page 50: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

31

Meja persiapan 1 buah/lab kuat dan stabil.

Ukuran memadai

untuk menyiapkan materi percobaan.

Lemari Alat 1 buah/lab ukuran memadai

untuk

menampung

semua alat,

tertutup dan dapat

dikunci

Lemari Bahan 1 buah/lab ukuran memadai

untuk

menampung

semua bahan dan

tidak mudah

berkarat. Tertutup

dan dapat dikunci.

2 Peralatan Pendidikan

Alat Peraga

Model kerangka Manusia 1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm.

Model Tubuh Manusia 1 buah/lab Tinggi minimum

150 cm, organ

tubuh terlihat dan

dapat dilepaskan

dari model dapat

diamatidengan

mudah oleh

seluruh peserta

didik.

No Jenis Sarana Rasio Deskripsi

Preparat Mitosis 6 buah/lab

Preparat Maeosis 6 buah/lab

Preparat AnatomiTubuh 6 set/lab Berupairisan

melintangakar,

batang,daun,

dikotil,dan

monokotil.

Preparat Anatomi Hewan 6 set/lab Berupa irisan otot

rangka, otot

jantung, otot

polos, tulang

keras, tulang

rawan, ginjal,

testis, ovarium,

Page 51: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

32

hevar dan syaraf.

Gambar kromosom 1 set/lab Isi gambar jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran minimum A1.

Gambar DNA 1 set/lab Isi gambar jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran minimum A1.

Gambar RNA 1 set/lab Isi gambar jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran minimum A1.

Gambar pewarisan mendel 1 buah/lab Isi gambar jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran

minimum A1.

Gambarcontoh-contoh tumbuhan

dari berbagai devisi

1 set/lab Isi gambar jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran minimum A1.

Gambar contoh-contoh hewan

dari berbagai vilum

1 set/lab Isi gambar jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran minimum A1.

Gambar/model pencernaan

manusia

1 buah/lab Jika berupa

gambarr maka

isinya jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran

minimum A1.

Jika berupa model

maka dapat

dibongkar pasang.

Gambar/model sistem

pernapasan manusia

1 buah/lab jika berupa

gambar maka

isinya jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran

minimum A1.

Jika berupa model

maka dapat

dibongkar pasang

Gambar/ model sistem predaran

manusia

1 buah/lab jika berupa gambar maka

isinya jelas

Page 52: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

33

terbaca dan

berwarna, ukuran

minimum A1.

Jika berupa model

maka dapat

dibongkar pasang.

Gambar/ model sistem

pengeuaran manusia

1 buah/lab jika berupa

gsmbsr maka

isinya jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran

minimum A1.

Jika berupa model

maka dapat

dibongkar pasang.

Gambar/ model sistem

reproduksi manusia

1 buah/lab jika berupa

gambar maka

isinya jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran

minimum A1.

Jika berupa model

maka dapat

dibongkar pasang.

Gambar/ model sistem syaraf manusia

1 buah/lab jika berupa gsmbsr maka

isinya jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran

minimum A1.

Jika berupa model

maka dapat

dibongkar pasang.

Sistem pencernaan burung reptil,

amphibi, ikan, dan cacing tanah

1 set/ lab Isi gambar jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran minimum A1.

Gambar pernapasanburung reptil,

amphibi, ikan, dan cacing tanah

1 set/ lab Isi gambar jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran

minimum A1.

Gambar sistem predaran darah

burung, reptil, amphibi, ikan, dan

cacing tanah

1 set/ lab Isi gambar jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran minimum A1.

Gambar sistem pengeluaran 1 set/ lab Isi gambar jelas

Page 53: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

34

burung, reptil, amphibi, ikan, dan

cacing tanah

terbaca dan berwarna, ukuran

minimum A1.

Gambar sistem reproduksi

burung, reptil, amphibi, ikan, dan

cacing tanah

1 set/ lab Isi gambar jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran

minimum A1.

Gambar sistem syaraf burung,

reptil, amphibi, ikan, dan cacing

tanah

1 set/ lab Isi gambar jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran

minimum A1.

Gambar pohon evolusi 1 buah/ lab Isi gambar jelas

terbaca dan

berwarna, ukuran

minimum A1. No JENIS SARANA RASIO DESKRIPSI

Alat dan bahan percobaan

Mikroskop monokuler 6 buah/lab Lensa obyektif 10 x, 40 x, dan 100 x.

lensa okuler 5 x

dan 10 x.

kondensor berupa

cermin datar dann

cermin cekung,

diafragma iris,

konstruksi logam

kuat dan kekar,

meja horizontal,

pengatur focus

kasar dan halus,

tersimpan dalam

peti kayu yang

dilengkapi silica

gel dan petunjuk pemakaiannya.

Miskroskop stereo binokuler 6 buah/lab pembesaran 20 x.

jarak kerja dapat

distel antara

okuler dan bidang

pandang, alas

stabil dari logam

cor, ada pengatur

focus dan skrup

penjepit. Ada

tutup penahan

debu.

Page 54: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

35

Perangkat pememeliharaan

miskroskop (kertas pembersih

lensa, sikat halus, kunci Allen,

alat semprot, obeng halus, lup tukang arloji, tang untuk melipat)

2 set/lab kualitas baik.

Gelas benda 6 pak/lab (isi 72) kaca jernih,

ukuran 766,2 mm

x 25,4 mm x 1

mm

Gelas penutup 6 pak/lab (isi 50) kaca jernih,

ukuran 22 mm x

22 mm x 0,16 mm.

Gelas arloji 2 pak/lab (isi 10) Bahan kaca, diameter 80 mm.

Cawan petri 2 pak/lab (isi 10) Bahan kaca, ada

penutup, diameter 100.

Gelas beaker masing-masing 10

buah/lab

Borosilikat, datar,

berbibir, volume

50 ml, 100 m, 259

ml, 600 ml, dan

1000 ml.

Corong masing-masing 10

buah/lab

borosilikat, datar,

diameter 75 mm dan 100 mm.

Pipet ukur 6 buah/lab (isi 10) kaca, lurus, sakala

permanen, volume 10 ml.

Tabung reaksi 6 pak/lab (isi 10) kaca borosilikat,

bibir lipat, tinggi

100 mm, diameter 12 mm.

Sikat tabung reaksi 10 buah/lab kepala berbulu

keras, pegangan

kawat, diameter 22-26 mm.

Penjepit tabung reaksi 10 buah/lab kayu dengan

pegas untuk

tabung reaksi,

diameter 10-22 mm.

Erlenmeyer masing-masing 10

buah/lab

kaca borosilikat,

bibir luang,

volume 50 ml, 100 ml, 250 ml,

Page 55: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

36

600 ml, dan 1000

ml.

Kotak perapat 6 buah/lab (isi kayu/plastic 100)

Lumpung dan alu 6 buah/lab porselen, permukaan rata dan licin, diameter 80 mm.

Gelas ukur masing-masing 6 kaca borosilikat, buah/lab volume 100 ml dan 10 ml.

Stop watch 6 buah/lab ketelitian 0,2 detik.

Kaki tiga 6 buah/lab Besi, panjang batang sekitar12 cm, diameter cincin sekitar 62 cm.

Perangkat batang statif (panjang 6 set/lab Baja tahan karat

dan pendek) dasar statif bahan ABS, balok penunjang logam, kaki standard, diameter 10 mm.

Klem universal 10 set/lab Alumunium dan baja anti karat, bagian dalam pemegang dilapisi karet, panjang sekitar 12 cm.

Bosshead (penjepit) 10 buah/lab Alumunium, arah lubang penggenggamverti kal dan horizontal, panjang sekitar 80 mm.

Pembakar spirtus 6 buah/lab kaca dengan sumbu dan tutup, volume 100 mm.

Kasa 6 buah/lab Baja anti karat, tanpa asbes, ukuran 140 mm x 140 mm.

Aquarium 1 buah/lab plastic tranasparan

Page 56: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

37

dlengkapi alas dan

penutup, ukuran

30 cm x 20 cm x20 cm.

Neraca 1 buah/lab Kapasitas 311

gram, pirinagan

tunggal, 4

lenagan dengan

beban yang dapat

digeser, ada skrup

penyetel

keseimbangan. Ketelitian 10 mg

Sumbat 1 karet lubang masing-masing 6

buah/lab

Diameter 8 mm, 9 mm, 10 mm, 11

mm, 13 mm,15

mm, 17 mm, 19

mm, 21 mm, 23

mm.

Sumbat karet 2 lubang masing-masing

10 buah/lab

Diameter 15 mm, 17 mm, 19 mm,

21 mm, dan 23

mm.

Termometer masing-masing 10 buah/lab

Batas ukur 0-50 °Cdan 10-110°c

Potometer 6 buah/lab Dari kaca

Respirometer 6 buah/lab Kualitas baik

Perangkat beadah hewan 6 set/lab Scalpel, gunting

lurus 115 mm,

gunting bengkok

115 mm, jarum

pentul, pinset 125

mm, loupe

bertangkai dengan

diameter 58 mm.

Termometer suhu tanah 6 buah/lab Tabung almunium

dengan ujung

runcing

membengkus

thermometer

raksa, batas ukur

5-65 °C.

Hygrometer putar 2 buah/lab Dilengkapi table

konversi,sakala 0- 50°C.

Kuadrat 6 buah/lab Besi atau

Page 57: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

38

aluminium

dengan skrup

kupu-kupu

dengan jala

berjarak 10 cm.

ukuran 50 cm x 50 cm.

Manual percobaan 6 buah/percobaan

3 Media Pendidikan

Papan tulis 1 buah/lab ukuran minimum

90 cm x 200 cm

ditempatkan pada

posisi yang

memungkinkan

seluruh peserta

didik melihatnya dengan jelas.

4 Bahan habis pakai ( kebutuhan pertahun)

Asam sulfat 500 ml/lab Larutan pekat 95- 98 %

Hcl 500 cc/lab 36% Acetokarmin 10 gram/lab Serbuk. Eosin 25 gram/lab Padat (Kristal) Etanol 2500 gram/lab 95% Glukosa 500 gram/lab Padat (Kristal) Indicator universal 4 rol/lab pH 1-11 Lodium 500 gram/lab Padat (Kristal) Koh 500 gram/lab Padat (Kristal) Mn SO4 500 gram/lab Padat (Kristal) Naoh 500 gram/lab Padat (Kristal) Vaseline 500 gram/lab Pasta

Kertas Saring 6 pak/lab kualitas sekolah

no.1 diameter 90 mm.

No JENIS SARANA RASIO DESKRIPSI

5 Perlengkapan Lain

Soket listrik 9 buah/lab Satu soket untuk

setiap meja

peserta didik , 2

soket untuk meja

demo, 2 soket

untuk dimeja persiapan

Alat pemadam kebakaran 1 buah/lab Mudah dioperasikan

Page 58: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

39

Peralatan p3k 1 buah/lab Terdiri dari kotak

p3k, isinya tidak

kadaluwarsa

termasuk obat p3k

untuk luka bakar dan luka terbuka.

Tempat sampah 1 buah/lab

Jam dinding 1 buah/lab

11. Tata Tertib Laboratorium IPA

1. Siswa tidak dibenarkan masuk ke dalam laboratorium IPA tanpa seizin

guru pembimbing.

2. Siswa masuk ke laboraotorium tidak dibenarkan membawa makanan

atau minuman.

3. Siswa diwajibkan menempati tempat yang telah ditentukan sesuai

kelompok kerja.

4. Siswa menggunakan alat dan bahan sesuai petunjuk peraktikum.

5. Jika ada alat yang rusak siswa segera melapor ke guru pembimbing.

6. Jika terjadi kecelakaan dalam peraktikum siswa segera melapor ke guru

pembimbing.

7. Setelah melakukan peraktikum siswa harus mengembalikan alat dan

bahan ketempat semula dalam keadaan bersih.

8. Laboratorium harus dalam keadaan bersih setelah melakukan kegiatan.

9. Kerusakan atau kehilangan alat yang terjadi akibat kelalaian siswa,

maka siswa atau kelompok kerjanya harus mengganti alat tersebut.

10. Siswa yang tidak mengindahkan tata tertib dapat diberi sanksi atau

dikeluarkan dari laboratorium IPA.

B. Study Relevan

Sepanjang yang penulis ketahui bahwa telah ada beberapa penelitian

sebelumnya mengangkat tema yang sama berkaitan dengan penelitian yang

akan peneliti lakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung

Timur seperti penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh:

Page 59: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

40

1. Penelitian yang dilakukan oleh Lutfiana Rahmawati, fakultas ilmu

pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2013 dengan judul

“Pengelolaan Sarana dan prasarana Laboratorium IPA di Sekolah

Menengah Pertama Negeri Se-Kecamatan Godean Kabupaten Saleman”.

Dalam penelitiannya lutfiana rahmawati menyatakan bahwa sarana

laboratorium kurang diekolah dengan baik. Sehingga memberikan dampak

pada pemanfaatan dan keefektifan laboratoium itu sendiri, belum ada

pengelola khusus laboratorium sehingga pengelolaan kurang maksimal.

Penataan dan penyimpanan sarana belum dikelola dengan baik. Penelitian

ini membahas tentang bagaimana cara pengelolaan sarana laboratorium

dalam aspek perencanaan, penggunaan, pemeliharaan, sampai ke

penghapusan barang.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Noer Fuad, pada tahun 2015

dengan judul “Pengelolaan sarana laboratorium Ips di sekolah Menengah

Atas Negeri 1 Yogyakarta” karya ini merupakan skripsi yang diajukan

pada Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini lebih menekankan pada

pengelolaan laboratorium. Bagaimana tugas seorang laboratorium

bertanggung jawab untuk membuat daftar inventarisasi barang, agar siswa

dengan mudah menggunakan dan menemukan alat tersebut ketika akan

digunakan.

Berdasarkan Penelitian yang sudah dilakukan diatas dengan penenelitian

penulis laksanakan yaitu penelitian yang penulis laksanakan lebih berfokus

pada masalah-masalah yang berkaitan dengan sarana dan prasarana

laboratorium IPA Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur

mencakup perencanaan, pemeliharaan, dan penghapusan sarana dan prasarana.

Dan guna pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium IPA dapat berjalan

secara teratur, efektif, dan efisien. Dan perbedaannya adalah lokasi penelitian.

yakni penelitian penulis ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negegri 3

Tanjung Jabung Timur. Jadi peneneliti ingin mengetahui bagaimana

pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium IPA di Sekolah menengah Atas

Negeri 3 Tanjung Jabung Timur.

Page 60: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif

penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan

pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial,

bukan mendekripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana

dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya. Peneliti

mengiterperestasikan bagaimana subyek memperoleh makna dari lingkungan

sekeliling, dan bagaimana makna tersebut memngaruhi perilaku mereka.

Penelitian dilakukan dalam latar (setting) yang alamiah (naturaralistici) bukan

hasil pelakuan (treatment) atau maniulasi variable yang dilibatkan. (Imam,

2015, hal: 85).

Dalam penelitian ini pendekatan yang saya lakukan adalah melalui

pendekatan kualitatif. Yang mana data yang penulis kumpulkan berasal dari

wawancara, catatan lapangan, serta dokumen yang menyangkut tentang sarana

dan prasarana laboratorium IPA di SMAN 3 Tanjung Jabung Timur.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1) Setting penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 3

Tanjung Jabung Timur memilih lokasi ini sebagiai tempat penelitian

dengan dasar pertimbangan kualitas sekolah tersebut, minat siswa/siswi

yang lebih dominan bersekolah di Sekolah Menegah Atas Negeri 3

Tanjung Jabung Timur ketimbang sekolah yang ada disekitarnya, dan

sejauh penulis ketahui masih sangat sedikit peneliti yang melakukan

penelitian di sekolah tersebut.

2) Subjek Penelitian

Yang menjadi key informant pada penelitian ini adalah kepala sekolah

dan pengurus laboratorium, dalam pengambilan subyek penelitian ini

menggunakan cara purposive sampling yaitu teknik yang didasarkan pada

41

Page 61: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

42

ciri-ciri atau sifat yang ada dalam populasi yang sudah diketahui

sebelumnnya, maka ditetapkan informan kunci (key informan) adalah

kepala sekolah, kepala laboratorium sedangkan guru sebagai responden,

dan siswa dijadikan informan tambahan.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a) Data Primer

Data primer adalah data yang dihimpun langsung oleh peneliti

sebelumnya dari hasil observasi terhadap situasi sosial dan atau diperoleh

dari tangan pertama atau subyek (informan) melalui proses wawancara.

Yang berkaitan dengan sekolah, khususnya yang berkenaan dengan

pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium IPA di Sekolah

Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur. (Moleong, 2011, hlm.

100).

b) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak lansung

peneliti, tapi telah berjenjang melalui sumber tangan kedua atau ketiga.

Data sekunder juga dikenal sebagai data-data pendukung atau pelengkap

data utama yang dapat digunakan peneliti (Moleong, 2011 hlm: 100).

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui hasil pengamatan

observasi melalui dokumentasi yang meliputi profil serta dokumen

Sekolah Menegah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur.

a) sejarah berdirinya Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung

Timur.

b) Kepala sekolah danTenaga pendidik.

c) siswa dan masyarakat setempat.

d) Dokumentasi Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung

Timur.

Page 62: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

43

2. Sumber Data

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah

subjek dari mana data dapat diperoleh, adapun yang menjadi sumber data

dalam penelitian ini adalah:

a) kepala Sekolah

b) Waka Sapras

c) Kepala laboratorium

d) Laboran

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga macam metode penelitian

berupa, observasi, wawancara, dokumentasi.

1. Observasi

Patton (2001) yang berpendapat bahwa observasi merupakan metode

pengumpulan data esensial dalam penelitian, apalagi penelitian dengan

pendekatan kualitatif. Untuk memberikan data yang akuarat dan bermanfaat,

observasi sebagai metode ilmiah harus dilakukan oleh peneliti yang sudah

melewati latihan-latihan yang memadai, serta mengadakan persiapan yang teliti

dan lengkap (imam, 2015, hlm.143-144).

Teknik observasi merupakan tindakan atau pengambilan informasi atau

melalui media pengamatan. Dalam melakukan observasi ini peneliti

menggunakan serana utama indera penglihatan kemudian dicatat dalam nota

lapangan sebagai materi utama untuk dianalisis. (Sukardi, 2013, hlm. 50).

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2005, hlm. 186).

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu

yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya, monumental dari seseorang

(Sugiono, 2007, hlm. 82).

Page 63: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

44

E. Teknik Analisis Data

Pada hakikatnya, analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur,

mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan mengkategorikannya

sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin

dijawab.

1) Reduksi Data ( Data Reduction )

Peneliti melakukan kegiatan pengumpulan data dengan observasi, wawancara,

dan studi dokumentasi selanjutnya, data hasil peneliitian tersebut direduksi

dengan cara memilah hal pokok yang mendukung penelitian serta data yang

kurang sesuai direduksi. Proses reduksi ini mempermudah peneliti

mengumpulkan data selanjutnya bila data masih diperlukan. ( Sugiyono, 2013

hlm. 247 ).

2) Penyajian Data ( Data Display )

Langkah selanjutnya setelah reduksi data adalah menyajikan data, penyajian

data dilakukan menggambarkan hasil reduksi dalam bentuk teks yang bersifat

naratif atau uraian singkat. Penyajian data ini berfungsi memudahkan peneliti

memahami dan menarik kesimpulan sementara ( Sugiyono, 2013. 249).

3) Langkah selanjutnya setelah penyajian data adalah penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan pada data tentang pengelolaan sarana dan

prasana laboratorium IPA di Sekolah Menengah Atas Negegri 3 Tanjung

Jabung Timur. (Sugiono,2013 hlm. 252)

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Trianggulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain, trianggulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan

perbedaan-perbedaan kontruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi

sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari

berbagai pandangan (Moleong, 2005, hlm. 331).

Page 64: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

45

Uji keabsahan data-data penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Kredibilitas

Uji Kredibilitas merupakan validitas internal dalam penelitian kualitatif, uji

kredibilitas atau kepercayaan terhadap hasil penelitian dengan enam teknik yaitu

perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, data penelitian, trianggulasi,

diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negative, menggunakan bahan

referensi, dan member check. (Sugiono, 2013, hlm. 270).

a) Perpanjang pengamatan

Dengan perpanjang pegamatan ini berarti hubungan peneliti dengan

narasumber akan semangin terbentuk rapport, semakin akrab, (tidak ada jarak

lagi). Semakin terbukti saling mempercayai sehinnga tidak ada informasi yang

disembunyikan lagi. Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan dan hanya

sedikit informasi yang diperoleh setelah perpanjang pengamatan terdapatlah

keleluasaan peneliti dan menguji kreadibilitas data yang diperoleh, setelahnya

untuk mengecek kembali benar atau tidak, berubah atau tidak, apabila data

benar berarti kredibel, maka waktu perpanjangan dapat diakhiri.

b) Penigkatan ketekunan

Dalam penelitian peningkatan ketekunan dilakukan secara lebih cermat

dan berkesinambungan agar kepastian data dan urutan pristiwa dapat direkam

pasti dan sistentis. Dan selain itu, dengan meningkatkan ketekunan, peneliti

dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang di temukan itu salah

atau tidak dan juga peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan

sistematis tentang apa yang ditemukan.

c) Trianggulasi

Trianggulasi bertujuan untuk menigkatkan pemahaman peneliti terhadap

apayang telah di temukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

trianggulasi Teknik. Trianggulasi Teknik dilakukan untuk menguji kredibilitas

data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang dilakukan, dengan cara

mengecek data yang diperoleh dengan cara wawancara dari sumber data yang

di cek kembali Teknik observasi atau dokumentasi.

Page 65: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

46

d) Menggunakan bahan referensi

Penggunaan bahan referensi dalam penelitian ini adalah sebagai

pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti

(Sugiyono, 2013 hlm. 257).

Page 66: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

NO Bentuk Kegiatan Januari Februari Maret April Juli Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Oktober

1 2 3 4

Pengajuan Judul

Penyusunan Proposal

Bimbingan Proposal

ACC Proposal

Seminar Proposal

Perbaikan Proposal

Pengajuan Izin Riset

Pengumpulan Data

Verifikasi dan Analisi

Data

Penulisan Skripsi

47

G. Jadwal Penelitian

Agar penelitian pelaksanaa kegiatan dilapangan yang sesuai dengan perencanaan sebelumnya, maka penulis membuat jadwal

kegiatan penelitian sebagai berikut:

Page 67: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

48

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah/Historis SMA Negeri 3 Tanjung Jabung Timur

Lembaga Pendidikan ini bernama Sekolah Menengah Atas Negeri

3 Tanjung Jabung Timur mulai didirikan pada tahun 1997 dan pada Tahun

1998 berstatus menjadi Negeri sekolah ini mulai beroperasi pada tangggal

29 januari tahun 1998 yang pada kala itu murid-muridnya berasal dari

SMA Swasta pemda Nipah Panjang yang berlokasi di Jl. Merdeka

kecamatan nipah Panjang II Rt 05 Rw 05. Berdirinya Sekolah Menengah

Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur berdasarkan pertimbangan yang

sangat matang melihat betapa mirisnya akan Pendidikan yang ada di Nipah

Panjang pada kala itu.

Pada awal pengoperasian sekolah ini bernama Sekolah Menengah

Aas Negeri 1 Nipah Panjang hingga tahun 2009. Disemester awal tahun

ajaran 2009/2010 sekolah ini berganti nama menjadi Sekolah Menengah

Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur hingga sekarang.

Adapun kepala sekolah yang pernah memimpin Sekolah Menengah

Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur antara lain adalah:

a. Periode 1998-2002, Drs. Thalib

b. Periode 2002-2003 Drs. Mulhan

c. Periode 2003-2005 Mamiati S.Pd

d. Periode 2005-2005 Karsana S.Pd

e. Periode 2005-2006 Drs. Syaiful Ikhlas

f. Periode 2006-2009 Drs.Rasidin

g. Periode 2009-2012 Edy Isman

h. Periode 2012 Pahrin Wirnadian, S.Pd.M.S

i. Periode 2020 Muhammad Tahang S.Pd.I.,M.Pd

48

Page 68: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

49

2. Visi Misi dan Tujuan Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung

Jabung Timur

a. Visi

Sekolah menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur

mewujudkan sekolah yang berperestasi berdasarkan IMTAQ

dan IPTEK

b. Misi

1. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dalam

upaya meningkatkan mutu pembelajaran

2. Menumbuh kembangkan Semangat keunggulan dan bernalar

sehat kepada peserta didik sehingga berkemauan kuat untuk

terus maju

3. Menigkatkan komitmen seluruh tenaga kependidikan terhadap

tugas pokok dan fungsinya

4. Mewujudkan manajemen kepemimpinan yang partisipatif dan

professional

5. Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengalaman

terhadap ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari melalui

kegiatan keagamaan

6. Mengembangkan p embelajaran berbasis ICT

c. Tujuan

1. Terwujudnya peserta didik yang bertaqwa kepada Allah Tuhan

yang Maha Esa

2. Terciptanya peserta didik yang berkepribadian, cerdas,

berkualitas dan berperestasi dalam bidang akademik, olahraga

dan seni

3. Terbentuknya peserta didik bersikap ulet dan gigih dalam

berkompetisi, beradaptasi, dengan lingkungan dan

mengembang sikap sportifitas.

Page 69: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

50

4. Terbentuknya peserta didik yang memiliki keterampilan

teknologi informasi dan komunikasi serta mampu mengembang

diri secara mandiri

5. Terbentuknya peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan

teknologi agar mampu bersaing dan melanjutkan ke Pendidikan

yang lebih tinggi.

3. Geografis

Sekolah ini bernama Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung

Jabung timur dan terletak di jalan merdeka kecamatan nipah Panjang II

kabupaten Tanjung jabung timur. Letak sekolah berada dipinggir jalan

letak geografis yang cukup nyaman karena terletak di lingkungan

sekitar pedesaan jadi kondisi dan situasinya benar-benar nyaman untuk

belajar dan didukung pula oleh kemudahan untuk alat transportasi.

Adapun identitas sekolah tersebut secara terperinci adalah:

a. Nama sekolah : SMAN 3 Tanjung jabung timur

b. NPSN 10504159

c. Status Akreditasi : Akreditasi A

d. Jenjang Pendidikan : SMA

e. Status sekolah : Negeri

f. Alamat sekolah : Jl. Merdeka nipah Panjang II

g. RT/RW : 05/05

h. Kode pos 36571

i. Kelurahan : Nipah Panjang II

j. Kecamatan : kec. Nipah panjang

k. Kab./kota : kab. Tanjung jabung timur

l.Provinsi : prov. Jambi

m. Negara : Indonesia

n. Posisi geografis : -1.0904 104.1805

o. Nomor rekening 0297985511

p. Rekening atas nama : SMAN 3 Tanjung jabung timur

q. Luas tanah milik (m2) 21250

r. Luas tanah bukan milik 0

s. Nama wajib pajak : Bend. SMA N 3 Tanjung jabung timur

t.NPWP 002466449334000

u. Email : [email protected]

v. Website : http//sman3tjt.id

w. Lintang : -0911880862245689

x. Bujur : 104.18456397950649

Page 70: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

51

4. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung

Jabung Timur

Organisasi adalah kumpulan orang-orang yang memiliki tujuan

yang sama, akan tetapi memiliki tugas, wewenang dan kewajiban yang

berbeda. Alur dan kewajiban tersebut dapat dilihat dalam suatu

struktur organisasi yang sistematis. Dari struktur organisasi juga dapat

dilihat gambaran bidang kerja dan masing-masing anggota. Untuk itu

organisasi yang baik dan mempunyai program kegiatan harus

tergambar jelas bentuk dan formatnya sehingga semakin jelas tujuan

organisasi. Adapun bentuk struktur organisasi Sekolah Menengah Atas

Negeri 3 Tanjung Jabung Timur adalah:

Page 71: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

52

LABORAN Sri Hidayati, A.Md

PUSTAKAWAN Syahida, A.Md

KEPALA LABORATORIUM KEPALA PERPUSTAKAAN

Megawaty S., S.Pd

Siti Haryati

Waslam Ayu Andira, S.E.Sy

Afrizal Rozi Kardiansyah, S.Pd

Marhalim Idrus

STAF TAS

WAKA SAPRAS DAN

HUMAS

Antonyio Suci, S.Pd

WAKA KURIKULUM

Siti Rahma

KEPALA TAS

Susilawati, S.Pd.I

Siswa

BAGAN 4.1

STRUKTUR PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH

SMA NEGERI 3 TANJUNG JABUNG TIMUR

KEPALA SEKOLAH

Pahrin Wirnadian, S.Pd, M.Si

KOMITE

Suparmaji

Page 72: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

53

5. Keadaan Guru dan Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 3

Tanjung Jabung Timur

a. Keadaan Guru

Guru mempunyai tugas utama dalam mengelola pembelajaran

karena apa yang disampaikan oleh guru siswa-siswi harus mengerti dan

memahami apa yang disampaikan. Guru juga sebagai orang tua siswa-

siswi disekolah. Dan tugas utama guru adalah mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai serta mengevaluasi

peserta didik dan guru juga harus menjadi contoh yang baikbagi anak.

Guru mempunyai tanggung jawab atas kelancaran proses belajar

mengajar di sekolah. Dalam arti kata, ia bertanggung jawab atas moral,

tingkah laku, serta perkembangan emosi dan spiritual anak.

Adapun tertib mengajar bagi tenaga pendidik dan kependidikan di

SMA Negeri 3 Tanjung Jabung Timur adalah:

1. Memiliki buku program kerja tahunan, satuan pelajaran, rencana

pekerjaan, buku daftar nilai atau absen buku dan soal-soal ujian.

2. Memberikan pekerjaan rumah kepada siswa-siswi yang bekaitan

dengan pelajaran.

Bagan 4.2

Daftar pendidik, dan tenaga kependidikan SMAN 3

Tanjung Jabung Timur

NO Nama Guru Status

Kepegawaian Jenis PTK Mengajar

1 Pahrin

Wirnadian

M.Pd, M.SI

PNS Kepala

Sekolah

Matematika

2 Siti Rahma PNS Wakil Kepala

Sekolah

B.Inggris

3 Antonyo Suci PNS Waka Sapras Matematika

4 Ayu Andira Honor Administrasi -

Page 73: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

54

Sekolah

5 Ayucik Idrus PNS Guru maple Matematika

6 Didik Santoso Honor Guru Bk Fisika

7 Dona Yulia

Sari

PNS Guru Mapel Fisika

8 Elvi Husnah PNS Guru Mapel Pai

9 Ermalinda Guru Honor Guru Mapel Penyaji

Karawitan

10 Ernawati PNS Guru Mapel Geografi

11 Eva Supriani PNS Guru Mapel Pkn

12 Hodijatul

Qubro

Guru Honor Guru Mapel Bahasa

Arab

13 Ida Elvia

Deviani

PNS Guru Mapel Ekonomi

14 Idrus Honor Administrasi

Sekolah

-

15 Irma PNS Guru Mapel Bahasa

Indinesia

16 Jumaida Guru Honor Guru Mapel Pai

17 Junaidi PNS Guru Mapel Pai

18 Jussuarni PNS Guru Mapel Kimia

19 Kamelia PNS Guru Mapel Fisika

20 Marhalim Tenaga

Honor

Administrasi

Sekolah

-

21 Masnah Guru Honor Guru Mapel Biologi

22 Megawaty S PNS Kepala

Perpustakaan

Bahasa

Indonesia

23 Mufti PNS Guru Mapel Olahraga

24 Muhammad

Tahang

PNS Guru TIK Tik

Page 74: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

55

25 Nurhayati PNS Guru Mapel Kimia

26 Patmi PNS Guru Mapel Fisika

27 Pauzia Usman PNS Guru Mapel Matematika

28 Pitta Nora

Saulina

Nababan

PNS Guru Mapel Biologi

29 Rahmatang PNS Guru Mapel Biologi

30 Rasmi PNS Guru Mapel Olahraga

31 Ratna Dewi PNS Guru Mapel Sejarah

32 Siti Haryati Tenaga Administrasi

Sekolah

-

33 Siti Rahma PNS

34 Siti Rahma PNS Guru Mapel Ekonomi

35 Sri Hidayati Tenaga

Honor

Admistrasi

Sekolah

-

36 Suhardi PNS Guru Mapel Bahasa

Inggris

37 Susilawati Tenaga

honor

Admistrasi

Sekolah

-

38 Syahida Tenaga

Honor

Administrasi

Sekolah

-

39 Afrizal Tenaga

Honor

Petugas

Keamanan

-

40 Ari Trisnawati PNS Guru Mapel TIK

b. Keadaan Siswa

Siswa-siswi yang ada di SMA Negeri 3 Tanjung Jabung Timur

adalah siswa-siswi yang di terima melalui proses seleksi yang telah

ditetapkan oleh ketetuan sekolah. Jumlah keseluruhan siswa-siswi

Page 75: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

56

SMA Negeri 3 Tanjung Jabung Timur sebanyak 466 orang. Hal ini

dapat dilihat pada table di bawah ini:

Bagan 4.3

Jumlah peserta didik berdasasarkan usia

No Usia L P Total

1 6 – 12 Tahun 0 0 0

2 13 – 15 Tahun 46 78 124

3 16 – 20 Tahun 148 194 342

4 Total 194 272 466

Bagan 4.4

Daftar Jumlah Siswa

NO Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 X 51 83 134

2 X1 74 86 160

3 X11 69 103 172

4 Jumlah 194 272 466

6. Keadaan Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di Sekolah Menengah Atas

Negeri 3 Tanjung Jabung Timur merupakan unsur yang sangat

penting keberadaanya dan merupakan salah satu standar yang

harus terpenuhi guna mendukung berjalannya proses belajar

mengajar dengan baik.

Untuk lebih jelasnya keadaan sarana dan prasarana di Sekolah

Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Page 76: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

57

Bagan 4.5

Keadaan Sarana dan Prasarana

No Sarana Prasana Panjang Lebar Presentase

Tingkat Kerusakan

Status

kepemilikan

1 Mushollah 6 6 0 Milik

2 Ruang Bp/Bk 3 3 0 Milik

3 Ruang Guru 8 8 7,2 Milik

4 Ruang kepsek 3 5 0 Milik

5 Ruang Labor IPA 15 8 14,19 Milik

6 R. Labor Fisika 15 8 59,09 Milik

7 R. Perpustakaan 15 8 5,41 Milik

8 R. Wc Guru 2 1,5 5,08 Milik

9 R. Wc Siswa LK 2 1,5 0 Milik

10 R. Siswa PR 2 1 0 Milik

11 Ruang TU 5 1 0 Milik

12 Ruang 1 9 8 7,67 Milik

13 Ruang 10 9 8 0 Milik

14 Ruang 11 9 8 0 Milik

15 Ruang 12 9 8 0 Milik

16 Ruang 13 9 8 0 Milik

17 Ruang 14 9 8 6,7 Milik

18 Ruang 15 9 8 0 Milik

19 Ruang 2 9 8 1,48 Milik

20 Ruang 3 9 8 6,7 Milik

21 Ruang 4 9 8 0 Milik

22 Ruang 5 9 8 0 Milik

23 Ruang 6 9 8 0 Milik

24 Ruang 7 9 8 9,1 Milik

25 Ruang 8 9 8 0 Milik

26 Ruaang 9 9 8 0 Milik

27 Ruang Guru 5 7 3,4 Milik

Page 77: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

58

Bagan 4.6

Sarana dan prasarana Laboratorium IPA

NO Jeni Sarana kepemilikan Spesifikasi Jumlah Status

1 Meja siswa Milik Kayu

2 Kursi siswa Milik

3 Kursi guru milik

4 Papan tulis milik Kayu 1 Baik

5 Lemari milik Kayu 6 Tidak baik

6 Tempat Sampah milik Plastic 1 Baik

7 Tempat cuci tangan milik Kramik 2 Tidak baik

8 Jam Dinding milik Plastic 1 Baik

9 Kotak kontak milik Plastic 2 Baik

10 Meja Kerja milik Kayu 6 Baik

11 Simbol Kenegaraan milik Gambar kayu 1 Baik

12 Perlengkapan P3K milik P3K 1 naik

13 Garpu Tala milik

14 Alat pemadam milik

15 Anatomi Kerangka Manusisa

milik

16 Anaomi Organ Manusia

milik

17 Gelas Kimia milik

18 Globe milik

19 Jangka Sorong milik

20 Kaca Pembesar milik

21 Kaki Tiga milik

22 Miskroskop Monokuler

milik

23 Mistar milik

24 Multimeter milik

25 Rangkaian Listrik milik

26 Timbangan milik

27 Varnier caliper milik

28 Alat Percobaan muai Panjang

milik

29 Bak Cuci milik

30 Cawan Penguapan (Evaporating D)

milik

31 Cawan Penguapan (Porselen)

milik

32 Cermin Cembung milik

33 Cermin Datar milik

34 Lemari Alat milik

Page 78: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

59

35 Lemari Bahan milik

36 Thermometer milik

37 Pipet Tetes milik

38 Plat Tetes milik

39 Pembakar Spirtus milik

40 Soket Listrik milik

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

1. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Laboratoirum Ipa di Sekolah

Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur

Menurut Petter salim dan yanny salim (2002, 534) Pengelolaan

adalah proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan

memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan

dan pencapaian tujuan.

Berdasarkan penelitian dilapangan secara umum terkait

pengelolaan sarana dan prasarana Laboratorium Ipa di Sekolah Menengah

Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur masih belum berajalan dengan baik.

Dan masih terdapat sarana dan prasarana yang belum memadai khususnya

di Laboratorium IPA, seharusnya yang bertanggung jawab atas

laboratorium itu sendiri menjalankan tugasnya dengan baik dan mengikuti

peraturan yang ada di dalam laboratorium. pengelolaan dimaksudkan agar

dalam menggunakan sarana dan prasarana yang ada di laboratorium dapat

berjalan efektif dan efisien. Salah satu majunya sebuah Pendidikan di

dukung oleh sarana dan prsarana yang memadai. Dalam mengelolaan

sarana dan prasarana di sekolah dibutuhkan proses sebagaimana terdapat

dalam manajemen yang ada pada umumnya yaitu, perencanaan,

pengorganisasian, pemeliharaan dan penghapusan. (Observasi, 23 Agustus

2019).

a. Perencanaan Sarana dan prasarana

Perencanaan merupakan unsur utama ataupun proses dasar

yang harus dilakukan suatu organisasi untuk memilih sasaran dan

menetapkan bagaimana cara mencapainya. Perencanaan sarana dan

Page 79: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

60

prasarana yaitu langkah awal dalam manajemen sarana dan

prasarana Pendidikan.

Perencanaan juga merupakan tahapan paling penting dari

fungsi manajemen, terutama dalam pengelolaan sarana dan

prasarana. Karena salah satu faktor pendukung dalam kegiatan

pembelajaran adalah adanya sarana prasarana yang memadai.

Dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai akan

membantu guru dalam melakukan pembelajaran secara efektif dan

efisien.

Berkaitan dengan pengelolaan sarana dan prasarana

Laboratorium Ipa di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung

Jabung Timur, setelah observasi penulis menanyakan beberapa hal

mengenai pengelolaan sarana dan prasarana Laboratorium Ipa.

Peneliti mewawancarai kepala sekolah Bapak Pahrin

Wirnadian S.Pd, M.Si beliau mengatakan:

“Kalau untuk perencanaan Sarpras yang ada dilaboratorium

semua kawan-kawan atau guru-guru yang terlibat praktek di

labor untuk menyampaikan kebutuhannya untuk satu tahun,

dan nanti akan direkap oleh kepala laboratorium apa-apa saja

yang dibutuhkan kemudian dari kepala labor masuk ke waka

sarpras untuk secara keseluruhan, kemudian kita masukkan

kepenganggaran RKA sekolah. Jadi besiknya sesuai

permintaan atau kebutuhan guru. Ada bahan habis pakai ada

alat habis pakai nah itu yang nanti akan diajukan untuk

permintaan tiap satu tahun. Untuk Sarana ada wakil sarpras

secara keseluruhan, ada kepala labor yang tugasnya

mengontrol husus dilabor dan untuk hari-hari ada laboran

yang menyiapkan semua alat-alat dan bahan-bahan yang

dibutuhkan guru ketika praktek. Ketika membeli

perlengkapan ada standar-standarnya, standarnya sesuai

Page 80: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

61

dengan kebutuhan kemudian disesuaikan dengan anggaran

sekolah karena tidak semua sarana labor itu mampu di beli

dalam satu tahun anggaran, harus prioritas. Untuk

pemeliharaan pasti karena setiap tahun ada pemeliharaan dan

jangan sampai siswa memakai bahan yang kadaluarsa.”

(Wawancara, 26 Agustus 2019).

Dari penjelasan diatas dapat di ketahui bahwa kepala sekolah telah

menjalankan tugasnya sebagai pemimpin yang mengambil keputusan

secara bijak. Kepala sekolah juga menerima saran guru-guru megenai

sarpras yang ada di laboratorium Tinggal bagaimana pemerintah dan orang

yang mengambil keputusan terhadap masalah tersebut dapat menyikapi

dan menyelesaikan masalah sarpras yang ada di SMA N 3 Tanjug Jabung

Timur hususnya di labarotorium.

Berikut hasil wawancara peneliti bersama Bapak Antonyo Suci

S.Pd selaku Waka Sarana dan prasarana SMA N 3 Tanjung Jabung Timur.

“Dalam perencanaan sarana dan prasarana yang ada di laboratorium

itu biasanya usulan dari guru Ipa atau pun kepala laboratoriumnya

sendiri, biasanya guru-guru Ipa mengajukan permohonan alat dan

bahan yang diperlukan nanti disampaikan kepada kepala labor

kemudian kepala labor mengajukan peroposal tersebut kepada kepala

sekolah, tinggal menunggu Acc kepala sekolah tergantung nanti

pengadaanya apakah bisa dibelanjakan dari dana bos ataukah ada

yang diproposalkan lagi ke yang lebih tinggi lagi apakah ke dinas-

dinas terkait ataukah ke instansi-instansi lainnya. Setiap tahun ada

permohonan baik itu alat dan bahan praktikum maupun sapras yang

ada dilaboratorium” (Wawancara, 28 agustus 2019).

Berikut hasil wawancara peneliti dengan Kepala Laboratorium IPA

di SMA N 3 Tanjung Jabung Timur Bersama Ibuk Jussuarni S.Pd

Page 81: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

62

“Sarana dan prasarana di labor biasanya guru menginovasi alat

yang ada dilingkungan sekitar apabaila ada alat yang tidak terpakai

ataupun menyesuaikan dan jika alat dan bahan memang tidak ada

biasanya kita mengajukan ke sekolah dan biasanya pihak sekolah

memfasilitasi apa yang dibutuhkan, tergantunng dana bos apabila

memadai dibeli aapabila tidak memadai harus menunggu dana

selanjutnya. Sedangkan untuk alat seperti sapu, tong sampah,

spidol, untuk setiap semester disediakan. Beda seperti kekurangan

bahan, zat dan lain-lain kepala labor langsung membuat proposal

untuk diajukan. Kalau untuk sarana dan prasarananya sendiri

memang belum terpenuhi sepenuhnya, kalau untuk kekurangan zat

untuk saat ini memang dibutuhkan karena zat-zat yang ada di labor

itu sudah cukup lama apabila memang sudah tidak layak maka

tidak kami gunakan. Untuk kemanan di labor sudah aman karena

jendela sudah pakai teralis, pintu juga pakai teralis, baju lab sudah

ada untuk murid-murid. Setiap kegiatan di labor murid-murid

selalu diawasi karena kan terkadang murid salah menggunakan

alat, terkadang ada anggota kelompok yang tidak berpartisipasi,

untuk itu laboran selalu stenbai mengawasi selama praktikum

berlangsung. Untuk saat ini penataan sebisa mungkin, sejauh ini

kimia sudah di posisikan kimia, fisika sudah diposisikan dengan

fisika, kalau biologi ada tempat husus biologi, semua perlengkapan

masih banyak bertumpuk di dalam kardus karena kodisi tempat

tidak memadai. Jadi terkadang tingkat cuaca kelembabanya lebih

bias mengakibatkan alat-alat berkarat dan rusak karena tempat

penyimpanan masih kurang. Kemudian untuk pengadministrasian

sudah ada jadi biasanya guru yang berkunjung di labor nantinya di

bukukan. Dan untuk laboran meja kerjanya pun didepan seharusya

ada ruangan husus untuk laboran karena kita kekurangan ruangan

makanya ruang biologi dijadikan tempat penyimpnan dimana

Page 82: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

63

seharusnya tempat tersebut menjadi ruang staf Laboran.”

(Wawancara, 28 agustus 2019).

Keberhasilan Suatu lembaga Pendidikan unsur yang paling dasar

yang harus diperhatikan adalah perencanaan, mulai dari perencanaan

sarana dan prasarana, perencanaan sumberdaya manusia, perencanaan

pengembangan peserta didik, dan perencanaan meningkatkan kualitas

belajar anak. Karena setiap lembaga Pendidikan memiiki tujuan yang ingin

dicapai oleh karena itu perencanaan disekolah harus akurat. (Observasi, 23

agustus 2019).

Berikut hasil wawancara peneliti dengan laboran di SMA N 3

Tanjung Jabung Timur Bersama Ibuk Sri. Hidayati A.Md

“Untuk perlengkapan biasanya persemester kami selalu meminta

alat dan bahan sama sapras contonya sapu, tong sampah,

kemoceng, ember, skop, kalau untuk kimia seperti thermometer,

jangka sorong. Ada juga pernah kami meminta HCL namun belum

di kasih, terkadang dalam praktek ada barang-barang atau alat-alat

yang pecah ataupun rusak nanti didata jadi untuk semester depan

sudah ada catatan apa-apa saja yang dibutuhkan. Disini untuk

mendapatkan bantuan terkadang 4 tahun sekali 5 tahun sekali.

Dilabor ini sendiri ruang penyimpanannya pun masih kurang jadi

semua alat-alat dan bahan-bahan yang tidak terpakai maupun yang

terpakai penyimpanannya masih belum sesuai apa yang

diharapkan”. (Wawancara, 28 agustus 2019).

2. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Laboratorium IPA di SMA

Negeri 3 Tanjug Jabung Timur.

Nurabadi (2016:67) mengemukakan empat macam pekerjaan

pemeliharaan, yaitu: (1) perawatan terus menerus, seperti pembersihan

saluran drainase dan pembersihan kaca jendela, (2) perawatan berkala,

seperti pengecetan tembok dan perbaikan mabel, (3) perawatan darurat,

yakni dilakukan terhadap kerusakan yang terduga sebelumnya dan jika

Page 83: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

64

ditunda akan menyebabkan hal yang merugikan dan (4) perawatan

preventif, yakni perawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan

pelaksanaanya dilakukan pada selang waktu tertentu dan pelaksaannya

dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang ditentukan

sebelumnya.

Pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah merupakan suatu

kegiatan untuk melakasanakan penjagaan kerusakan dari suatu barang,

sehingga barang baik dan siap digunakan. Pemeliharaan terhadap alat-alat

laboratorium memerlukan pememliharaan berkala. Pemeliharaan yang

bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang paham dan mempunyai

keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud. Disamping itu untuk

mendapat jalannya pememeliharaan sarana dan prasarana tersebut tentu

tidak terlepas dari control kepala sekolah dan guru, sehingga sarana dan

prasarna dapat berjalan dengan baik”. (Observasi, 2 september 2019).

Berikut hasil wawancara penulis Bersama bapak Pahrin Wirnadian

S.Pd, M.Si selaku kepala sekolah di SMA N 3 Tanjung Jabung Timur.

“Untuk pemeliharaan barang-barang atau alat-alat yang ada

disekolah itu merupakan kegiatan yang tidak boleh

ditinggalkan dan merupakan kegiatan yang harus dijalankan

disetiap lembaga Pendidikan. Khusnya pemeliharaan atau

perawatan disekolah ini sudah ada, jadi setiap tahun sudah ada

perawatan, karena ketika kegiatan peraktek berlangsung di

laboratorium terkadang ada barang-barang/alat-alat yang pecah

atau rusak yang disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena

itu perlu ada yang Namanya pearawatan untuk menghidari

kerusakan”.(Wawancara,4 september 2019).

Berikut hasil wawancara penulis Bersama bapak Antonyo Suci

S.Pd selaku waka sapras di SMA N 3 Tanjung Jabung Timur.

Page 84: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

65

“Untuk pemeliharaan sarana dan prasarana disekolah kita

khususnya yang ada di laboratorium itu sudah berjalan ketika

ada alat dan bahan ada yang rusak kita perbaiki, ketika

prasarananya juga rusak seperti meja,kursi, papan tulis dan

lemari juga diperbaiki. Disekolah kan sudah ada control

inventarisnya jadi ketika terdaftar rusak ringan akan diperbaiki

tapi jika rusak sedang atau rusak berat maka akan proposalkan

kembali untuk meminta bantuan rehap. (Wawancara, 2

september 2019).

Berikut hasil wawancara penulis Bersama ibuk Jussuarni S.Pd

selaku kepala laboratorium di SMA N 3 Tanjung Jabung Timur.

“Kalau dilihat dari kondisi fisik laboratorium layak untuk

digunakan. Karena dilabor juga dipakai untuk ujian UNBK.

Jadi kalau untuk perawatan atau pememeliharaan sarana dan

prasarana sekolah sudah ada laboran, yang mana tugasnya

selain mempersiapkan alat maupun bahan yang akan digunakan

juga membersihkan laboratorium seperti disaat dalam

laboratorium berdebu, kotor maka dibersihkan, kemudian

laboran juga mengecek apakan alat masih layak digunakan atau

tidak. Setiap hari laboran mengecek keadaan alat yang ada

didalam laboratorium”. (Wawancara, 4 september 2019).

Berikut hasil wawancara penulis Bersama Ibuk Sri. Hidayati

A.Md selaku Laboran di SMA N 3 Tanjung Jabung Timur.

“Tanggung jawab seorang laboran salah satunya melakukan

pemeliharaan barang dan Untuk pemeliharan atau perawatan

alat-alat atau bahan-bahan di dalam labor sudah dilaksanakan.

Setiap dua bulan sekali atau 3 bulan sekali ibuk cek lagi

barang-barang yang rusak nanti dikumpulkan dan kemudian

barang-barang yang rusak ringan maka akan diperbaiki.

Page 85: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

66

Contohnya keran itu baru saja diperbaiki. Dan juga didalam

laboratorium ini apabila seahari tidak dibersihkan maka akan

berdebu. Oleh karena itu untuk menghindari kerusakan yang

diakibatkan sebagian dari debu-debu, maka dipasang semacam

pelastik ke setiap lobang-lobang jendela agar debu-debu

tersebut tidak mudah masuk”. (Wawancara, 4 september 2019).

Melihat hasil wawancara peneliti diatas dengan responden

yang ada disekolah sudah ada pemeliharaan barang hanya saja

belum optimal dilakukan nyatanya pada saat peneliti

dilapangan masih banyak barang-barang yang berserakan, tidak

tertata dengan baik, lemari seharusnya sudah tidak layak pakai

dan tempat penyimpanan barang pun tidak mencukupi

sehingga banyak barang-barang yang bertumpukan.

Untuk membantu kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana

dibutuhkan adanya kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana secara

lengkap. Dengan adanya inventarisasi sarana dan prasarana yang baik

maka kegiatan pememeliharaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

(Observasi, 10 september 2019).

3. Penghapusan sarana dan prasarana laboratoium IPA di SMA

Negeri 3 Tanjung Jabung Timur.

UU sistem Pendidikan nasional No.23 Tahun 2003 pasal 1

menetapkan bahwa sumber daya Pendidikan adalah segala sesuatu

yang dipergunakan dalam penyelenggaraan Pendidikan yang meliputi

tenaga Pendidikan, masyarakat, dana, sarana dan prasrana. Perlu juga

adanya system penghapusan saran dan prasrana dalam Pendidikan

yang mana dianggap tidak layak untuk digunakan karena faKtor usia

maupun kerusakan.( Dirjen Pendidikan Islam, 2006 hlm.7).

Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan

pembebasan sarana dan prasarana Pendidikan dari

Page 86: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

67

pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan. Secara operasional penghapusan sarana dan

prasarana merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan

dan menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris barang

karena sarana dan prasarana sudah dianggap tidak berfungsi dan tidak

dapat dipakai lagi. (Observasi, 10 september 2019).

Berikut hasil wawancara penulis Bersama bapak Antonyo Suci

S.Pd. selaku waka sapras SMA N 3 Tanjung Jabung Timur.

“Secara keseluruhan untuk proses penghapusan sarana dan

prasarana belum secara optimal berjalan. Karena yang kita catat

hanya barang habis pakai (wawancara, 6 september 2019).

Berikut hasil wawancara penulis Bersama ibuk Jussuarni S.Pd

selaku kepala laboratorium di SMA N 3 Tanjung Jabung Timur.

“Untuk penghapusan sarana prasarana sudah kita lakukan, seperti

ketika sudah melakukan praktikum terkadang masih ada sisa zat-

zat yang beracun dan berbahaya kemudian akan dibuang melalui

saluran air langsung kepenampungan di bawah tanah yang sudah

disediakan. Kecuali za-zat yang tidak berbahya kita buang

disekitar halaman sekolah. Dan juga alat-alat yang pecah nantinya

dikumpulkan apabila sudah banyak kemudian akan ditanam”.

(Wawancara, 6 september 2019).

Beriku hasil wawancara penulis Bersama Ibuk Sri. Hidayati A.Md

selaku Laboran di SMA N 3 Tanjung Jabung Timur.

“Sebenarnya untuk penghapusan sarana dan prasarana itu juga

harus ada perintah dari atasan. Dilaboratorium ini sendiri masih

ada sisa-sisa larutan yang tidak terpakai dari tahun 2008 sampai

2019 saat ini belum di musnahkan. Seharusnya cairan atau zat-zat

berbahaya yang sudah tidak terpakai lagi dapat dimusnahkan.

Seperti lemari sudah banyak yang rusak yang mana seharusnya

Page 87: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

68

sudah tidak layak pakai. Namun untuk permintaan sarana ke

kepala sekolah sudah sering diajukan hanya saja belum di

realisasikan dikarnakan faktor anggaran”. (Wawancara,17

september 2019).

Berdasarkan hasil dan wawancara kepada Laboran yang bertugas

menjelaskan bahwasannya untuk peralatan sarana dan prasarana yang ada

dilaboaratorium sudah sering diajukan ke kepala sekolah hanya saja belum

direalisasikan dikarnakan faktor anggaran.

Page 88: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di Sekolah Menegah Atas Negeri 3 Tanjung

Jabung Timur mengenai pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium IPA

sebagaimana telah diuraikan pada bab empat maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perencanaan sarana dan prasarana laboratorium IPA di Sekolah

Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur berdasarkan analis

kebutuhan, pelaporan kebutuhan dari guru-guru, kemudian dimasukan

kedalam penganggaran RKA sekolah.

2. Pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium IPA yang ada di Sekolah

Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur sudah di lakukan setiap

tahun yang bersifat pengecekan dan perbaikan alat-alat yang rusak.

3. Penghapusan sarana dan prasarana laboratorium IPA yang ada di Sekolah

Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur secara keseluruhan

belum berjalan secara optimal.

B. Rekomendasi

Adapun Rekomendasi peneliti setelah membuat kesimpulan diatas,

adalah sebagai berikut:

1. Kepala sekolah agar memperhatikan pentingnya keberadaan sarana dan

prasarana sekolah.

2. Agar dapat bertanggung jawab dan dapat mengelola labor lebih baik.

3. Agar dapat melakukan pemeliharaan secara rutin agar sarana prasarana

tetap bisa digunakan.

69

Page 89: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

70

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, A. Retnoningsih, A. Herlina, L. (2013). Pengelolaan Laboratorium

Biologi Untuk Menunnjang Pengguna Dan Pengelolaan Laboratorium Biologi

SMA Negeri 2 Wonogiri.27, 304. Http://Journal.Unnes.ac.id/sju/index.php/ujeb.

Fuad Noer Muhammad, 2015. Pengelolaan Sarana Laboratorium Ips di sekolah

Menengah Atas Negeri 1 Yogyakarta. Jurnal Administrasi Pendidikan.

Fardiyono A. (2015) Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan disekolah

dasar kanisius Eksprimental Mangunan.Jurnal Daministrasi Pendidikan.

Gunawan. I & Benty. D.D.N 2017. Manajemen Pendidikan Suatu Pengantar

Peraktik. Bandung: Alfabeta.

Indrawan Idrus, 2015. Pengantar Manajemen dan Prasarana Sekolah.

Yogyakata: Cv Budi Utama.

Kompri, 2014. Manajemen Sekolah Teori Dan Peraktik. Bandung: Alfabeta.

Lexy J. Moleong, 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Askara

Matin & Fuad, 2016. Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Konsep Dan

Aplikasinya. Jakarta: PT RajaGrafindo.

Pahlevi Reza dkk, (2016) Manajemen Sarana dan Prasarana Untuk

Meningkatkan Mutu Pembelajaran

Rahmawati & Lutfiana. 2013. Pengelolaan Sarana Laboratorium Ipa di Sekolah

Menengah Pertama Negeri Se-kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

Jurnal Manajemen Pendidikan/Administrasi Pendidikan.

Ramayulis, 2017. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Jakarta:

Kalam Mulia.

Sitorus M. & Sutiani A. 2013. Laboratorium Kimia Pengelolaan dan Manajemen.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Alfabeta.

Page 90: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

71

Syaiful Bahri, Djamarah, (2006) Strategi Belajar Mengajar Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Suryosubroto B. Drs, (2010). Manajemen Pendidikan DI Sekolah, Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Suparlan (2014) Manajemen Berbasis Sekolah dari Teori Sampai dengan

PeraktikCetakan kedua. Jakarta: Bumi Askara.

Subamia, dkk. (2014) Analisis Kebutuhan Tata Kelola Tata Laksana

Laboratorium Ipa SMP di Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan

Indonesia. Vol.3 No.2 ISSN: 2303-288X.

Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMPN 5 Bukittinggi. Jurnal

Adminitrasi Pendidikan. Vol.1 No.2.

Megasari Rika (2014). Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Pendidikan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMPN Bukit

Tinggi. Jurnal Administrasi Pendidikan. 2 (1) : (639-831).

Page 91: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

72

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul: pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium IPA di SMAN 3

Tanjung Jabung Timur.

A. Instrumen Wawancara

1. Kepala Sekolah

a. Bagaimana proses perencanaan sarana dan prasarana yang ada di

laboratorium IPA disekolah ini?

b. Apakah pememeliharaan sarana dan prasarana yang ada dilabor

sudah dilaksanakan secara optimal?

c. Apakah penghapusan sarana dan prasarana di laboratorium sudah

dilakukan dengan baik sesuai prosedur?

d. Apakah daftar Inventarisasi di labor sudah ada baik itu lemari, atau

barang-barang yang lainnya?

e. Bagaimana perencanaan tata letak sarana yang ada

dilaboratorium?

f. Apakah tempat khusus untuk mengganti pakaian sudah tersedia?

2. Waka sarana dan prasarana

a. Bagaimana proses perencanaan sarana dan prasarana yang ada di

laboratorium IPA?

b. Apakah pemeliharaan sarana dan prasrana yang ada dilabor sudah

optimal dilakukan?

c. Apakah sarana dan prasarana yang ada dilaboratorium sudah

memadai?

d. Apakah penghapusan sarana dan prasarana di laboratorium sudah

dilakukan?

e. Apakah baju untuk peraktek sudah disediakan?

f. Apakah sudah ada ruang khusus untuk tenaga laboran?

g. Apakah tempat khusus untuk mengganti pakaian sudah tersedia?

Page 92: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

73

3. Kepala laboratorium

a. Bagaimana tata tertib siswa ketika berada dalam laboratorium?

b. Apakah sudah ada ruang khusus untuk tenaga laboran?

c. Apakah kondisi fisik labor masih layak digunakan?

d. Apakah tempat penyimpanan barang sudah sesuai denagan

tempatnya masing-masing?

e. Apakah tempat khusus untuk mengganti pakaian sudah tersedia?

f. Bagaimana pengawasan terhadap peserta didik yang melakukan

peraktek di labor?

4. Laboran

a. Apakah pememeliharaan sarana dan prasrasarana yang ada dilabor

sudah dilaksanakan secara berkala?

b. Apakah pemeliharaan sarana dan prasrana yang ada dilabor sudah

optimal dilakukan?

c. Apakah penghapusan sarana dan prasarana di laboratorium sudah

dilakukan secara optimal?

d. Apakah tata letak barang-barang yang ada dilabor sudah pada

tempatnya?

e. Seperti apa tata tertib laboratorium IPA yang ada disekolah ini?

Page 93: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

74

DOKUMENTASI RISET

Page 94: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

75

Page 95: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

76

Page 96: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

77

Page 97: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

78

Page 98: PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA

79

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Jumardi

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/Tanggal Lahir : Nipah Panjang, 14 Maret 1997

Alamat : Perumahan Bahari Makmur Mendalo Darat

Alamat Email : [email protected]

No. Handphone : 08-23-71-73-23-71

Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan keguruan/Manajemen Pendidikan Islam

Pendidikan :

No Pendidikan Tempat Tahun

1 SD Negeri No 132/x Nipah Panjang 2009

2 SMP Negeri 16 Sungai Tering 2012

3 SMA Negeri 3 Nipah Panjang 2015

4 Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Mendalo 2019

Pengalaman Organisasi:

1. Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

2. Anggota BPH Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

3. Anggota IKAMI Sulsel Cabang Jambi

Moto Hidup: Berfikir Jernih Bertindak Tepat