Upload
phungdung
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGELOLAAN KAWASAN KARST
DI DESA TERKESI, KECAMATAN KLAMBU
KABUPATEN GROBOGAN
Tesis
Untuk Memenuhi sebagai Persyaratan
Mencapai Derajat S-2 pada
Program Studi Ilmu Lingkungan
Endah Tri Sulistyorini
30000213410020
PROGRAM MAGISTER ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGELOLAAN KAWASAN KARST
DI DESA TERKESI, KECAMATAN KLAMBU
KABUPATEN GROBOGAN
Disusun oleh
ENDAH TRI SULISTYORINI
30000213410035
Mengetahui,
Komisi Pembimbing
Pembimbing Utama
Pembimbing Kedua
Dr. Hartuti Purnaweni, MPA
Dr. Dwi P. Sasongko. M.Si
Mengetahui
Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro Ketua Program Studi
Magister Ilmu Lingkungan
Prof. Dr. dr. Anies, M.Kes., PKK
NIP. 19540722 198501 1 001
Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA
NIP. 19611228 198603 1 004
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGELOLAAN KAWASAN KARST
DI DESA TERKESI, KECAMATAN KLAMBU
KABUPATEN GROBOGAN
Disusun oleh
ENDAH TRI SULISTYORINI
30000213410020
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal Desember 2014
Dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima
Ketua Tanda tangan
Dr. Hartuti Purnaweni, MPA
…………………..
Anggota
1. Dr. Dwi P. Sasongko, M.Si
2. Prof. Dr. Ir. Azis Nur Bambang, MS
3. Dr. Fuad Muhammad, S.Si, M.Si
…………………..
…………………..
…………………..
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya susun sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Program Magister Ilmu Lingkungan
seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan proposal tesis yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil
karya saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang
yang berlaku.
Semarang, 24 Desember 2014
Endah Tri Sulistyorini
30000213410020
v
RIWAYAT HIDUP
Endah Tri Sulistyorini. Lahir di Grobogan – Jawa Tengah pada
tanggal 16 Januari 1981 dari pasangan Bapak Tasran Ali Mustofa
dan Ibu Riswati. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD
Negeri Winong Tahun 1993, SMP Negeri 1 Penawangan Tahun1996,
SMU Negeri 1 Purwodadi - Grobogan tahun 1999. Pada bulan Juni
tahun 2004 telah menyelesaikan pendidikan S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Tahun 2005 Penulis diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan.
Pada tahun 2013, penulis berkesempatan melanjutkan pendidikan program
magister (S2) pada Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro
Semarang melalui beasiswa dari Pusbindiklatren-BAPPENAS tahun 2013.
Semarang, 24 Desember 2014
Endah Tri Sulistyorini
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
curahan nikmat iman, islam, kasih sayang, kemudahan dan hidayah-Nya kepada penulis,
sehingga dapat menyelesaikan tesis yang diajukan sebagai persyaratan yang harus
dipenuhi untuk mencapai derajat Sarjana S-2 pada Program Magister Ilmu Lingkungan
Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Adapun penelitian yang dilakukan berjudul
“Pengelolaan Kawasan Karst Di Desa Terkesi, Kecamatan Klambu, Kabupaten
Grobogan”.
Dalam penyusunan Tesis ini Penulis banyak memperoleh arahan, bimbingan,
kritik, saran dan dukungan moral kepada Penulis dari Ibu Dr. Hartuti Purnaweni, MPA
selaku Pembimbing Utama penulis dan Dr. Dwi P. Sasongko, M.Si selaku Pembimbing
Kedua dalam penyusunan Tesis. Ucapan yang sama penulis sampaikan terima kasih
kepada:
1. Prof. Sudharto P. Hadi, MES. PhD, selaku Rektor Universitas Diponegoro
Semarang;
2. Prof. Dr. dr. Anies M. Kes., PKK., selaku Direktur Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro Semarang;
3. Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA dan Dr. Hartuti Purnaweni, MPA, selaku Ketua dan
Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro
Semarang;
4. Prof. Dr. Ir. Azis Nur Bambang, MS dan Dr. Fuad Muhammad, S.Si, M.si selaku
penguji tesis ini;
5. Seluruh Dosen beserta Staf Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas
Diponegoro atas ilmu dan bantuan yang telah diberikan;
6. Ibu Sri Suryoko dan Bapak Eko Tjahyo Paripurno atas masukan dan konsultasi yang
telah diberikan kepada Penulis.
7. Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan, Pelatihan dan Perencanaan, Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Pusbindiklatren-Bappenas
RI) atas kesempatan yang diberikan dan dukungan pendanaan;
vii
8. Pemerintah Kabupaten Grobogan yang telah memberikan bantuan data penelitian,
dukungan dana dan memberikan tugas belajar kepada Penulis dalam menempuh
kuliah Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro;
9. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan dan staf atas dukungan
kepada Penulis selama menjalankan tugas belajar dan melakukan penelitian.;
10. Orang tuaku Bapak Tasran Ali Mustofa dan Ibu Riswati serta Bapak Sadiyo dan Ibu
Sumaryati yang telah memberikan doa, semangat, kasih saying, rasa cinta, dukungan
moril dan material, terima kasih atas semuanya.
11. Sahabatku, pendamping hidupku, imamku dan suamiku tercinta Kak Budi (Erwin
Nur Setyo Pambudi) dan kedua malaikat kecilku Gerayazka Harmoni (6,3 th) dan
Humayazra Simfoni (4,7 th), yang selalu setia berada disisiku, menyemangati dan
mendoakanku (I love u so much).
12. Rekan-rekan MIL 38 Kelas Bappenas (Pak Ketu, Sam bro, Mas Andree, Pak Arif,
De’ Ari, Mas Bemby, Pak Budi, Bang Dian, Mba’ Dessy, Mba’ Vina, Mas Eko,
Mas Faiz, Pak Is, Kak Endah, Kakak Tree, Mba’ Mel, Bang Tatang, Prof. Jo, Mb’
Riza, Mba’ Pu, Mba Tina, Mba’ Yunda, De’ We, Mas Yusa, yang telah memberikan
semangat, inspirasi, curahan air mata, tawa, tukar pemikiran dan pelajaran hidup
yang tidak akan pernah terlupakan selama penulis menyelesaikan kuliah dan
penyusunan tesis. Terimakasih telah menjadi bagian hidupku sekarang dan nanti
(“bersama kita bisa”)
Penulis yakin Penyusunan Tesis ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
Tesis ini. Semoga Tesis ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan,
masyarakat dan pemerintah.
Semarang, Desember 2014
Penulis,
Endah Tri Sulistyorini
viii
ABSTRAK
Kawasan karst mengandung nilai ekonomi, salah satunya berasal dari sumberdaya
mineral. Penetapan kawasan karst sebagai kawasan lindung geologi sebagaimana telah
ditetapkan Peraturan Menteri Energi Sumberdaya Mineral Nomor 17 Tahun 2012 tentang
Penetapan Kawasan Bentang Alam Karst membuat sumberdaya mineral yang terkandung di
dalamnya tidak boleh dieksploitasi. Penambangan batugamping akan menimbulkan kerusakan
lingkungan. Untuk mengurangi kerusakan lingkungan dibutuhkan strategi pengelolaan kawasan
karst yang tepat.
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi kerusakan lingkungan yang ada di kawasan
karst, menghitung valuasi ekonomi dari dampak lingkungan dengan cara menghitung biaya
pemulihan lingkungamping akibat kegiatan penambangan batug, menganalisis strategi
kebijakan yang dapat dilakukan untuk mendukung pengelolaan kawasan karst Desa Terkesi,
Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan.
Metode analisis yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara dengan
panduan kuesioner yang disajikan dalam bentuk deskriptif kuantitatif. Melakukan interpretasi
peta citra hasil penginderaan jarak jauh pada 5 Agustus 2000 dan 6 Mei 2014 sehingga
diketahui perubahan penggunaan lahannya. Metode lainnya adalah wawancara dan kuesioner
sehingga diperoleh kondisi goa dan mata air. Strategi pengelolaan kawasan karst Desa Terkesi
dengan menggunakan analisis SWOT yang dilanjutkan dengan Analytical Hierarchy Procedure
(AHP).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan karst Desa Terkesi, Kecamatan Klambu,
Kabupaten Grobogan telah mengalami kerusakan. Perubahan penggunaan lahan antara lain
penambanhan permukiman 69,5% dan lahan tambang batugamping 100% sehingga koeffisien
run off bertambah 5,4%, berkurangnya bukit karst karena adanya pembukaan hutan yang akan
digunakan untuk lahan penambangan batu gamping, berkurangnya kuantitas mata air dan
kualitas air tanah tercemar bakteri total coliform dengan kandungan sebesar >23 MPN/100ml.
Nilai manfaat kawasan karst berupa batugamping dan kayu jati bernilai Rp. 27.967.958.043,40,
biaya pemulihan lingkungan Rp. 339.561.871.781,92 sehingga nilai valuasi ekonomi (-) Rp.
311.593.913.738,52 sejak tahun 2005. Hasil lain adalah strategi dalam pengelolaan kawasan
karst Desa Terkesi antara lain kawasan karst sebagai ekowisata dan wisata budaya,
mengembangkan potensi air tanah, mengembangkan perhutanan sosial, melakukan sosialissi
tentang pentingnya kawasan karst, peningkatan pengawasan, menutup penambangan
batugamping, dan mengarahkan penambangan di kawasan budidaya.
Kata kunci : kawasan karst, kerusakan lingkungan, kondisi goa dan mata air , strategi
pengelolaan, valuasi ekonomi
ix
ABSTRACT
Karst regionis containing economic value, one of whichis derived from mineral
resources. Determination of the karst region as a protected area of geology as
Regulation of the Minister of Energy Minerals No. 17 of 2012 on the Establishment of
Landscape Karst Regions, making mineral resources contained in there should not be
exploited. Limestone mining will damage the environment. Right management strategy
is needed to reduce environmental damage in karst region.
The purposeof this researchis to identify the environmental damage caused by
limestones mining activities, calculate the economic valuation of environmental impacts
by calculating the cost of restoring the environment, analyzing the policy strategy that
can be done to support the management of karst region in Terkesi Village, District
Klambu, Grobogan.
The analytical method used is the method of observation and interviews with
questionnaires guide lines presented in the form of quantitative descriptive. Map
interpretation of remote sensing imagery results on August 5, 2000 and May 6, 2014 to
identify landuse changes. Other methods are interviews and questionnaires in order to
obtain the condition of caves and springs. Karst area management strategy of Terkesi
Village using SWOT analysis followed byAnalytical Hierarchy Procedure (AHP).
The results showed that the karst region in Terkesi Village, District Klambu,
Grobogan has been damaged. Changes in landuse, among others increasing settlements
69.5% and 100% limestone mining areas so that run off coefficient increased by 5.4%,
decrease in karst hills due toforest clearing land to be used for mining limestone, the
reduced quantity of springs and quality ground water contaminated with total coliform
bacteria content of >23MPN/100ml. In addition, the potential form of limestone karst
area sand teak worth IDR 27,967,958,043.40, environmental restoration costs IDR.
337,943,634,936.72 so that the value of economic valuation (-) IDR 309,975,676,893.32
since 2005. Another result is a strategy in the management of karst areas in Terkesi
village among other karst areas as ecotourism and cultural tourism, developing the
potential of ground water, developing social forestry without changing the existing
geological structure, doing socialization about the importance of the karst region,
increased surveillance, closed the limestone mining, , and direct mining production
areas.
Keywords: karst areas, environmental damage, condition of caves and springs,
management strategies, economic valuation
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………………. ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………….. iii
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………………….. iv
RIWAYAT HIDUP………………………………………………………………….. v
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… vi
ABSTRAK…………………………………………………………………………… viii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………. x
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………. xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………… xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………... 1
1.2 Perumusan Masalah…………………………………………………... 7
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………... 8
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………. 9
1.5 Kebaruan Penelitian…………………………………………………... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetian Karst……………………………………………………….. 15
2.2 Peraturan Yang Terkait Kawasan Karst………………………………. 15
2.3 Karstifikasi……………………………………………………………. 21
2.4 Potensi Kawasan Karst………………………………………………... 24
2.4.1 Sumberdaya Mineral……………..…………………………… 24
2.4.2 Sumberdaya Air……………………………………………... 26
2.4.3 Keanekaragaman Hayati……………………………………. 28
2.4.4 Potensi Pariwisata…………………………………………… 30
2.5 Kerusakan Lingkungan di Kawasan Karst……………………………. 31
2.6 Valuasi Ekonomi Kawasan Karst…………………………………….. 33
2.7 Analisis SWOT……………………………………………………….. 35
2.8 Analytical Hierarchy Procedure…………………………………………... 36
2.9 Definisi Operasional…………………………………………………. 37
2.10 Kerangka Pikir……………………………………………………….. 38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian……………………………………………….. 39
3.2 Ruang Lingkup Penelitian……………………………………………. 39
3.3 Jenis Dan Sumber Data………………………………………………. 39
3.3.1 Jenis Data…………………………………………………….. 39
3.3.2 Sumber Data…………………………………………………. 41
3.4 Populasi dan Metode Pengambilan Sampel…………………………… 41
3.4.1 Alat Yang Digunakan Dalam Penelitian……………………. 43
3.5 Prosedur Penelitian…………………………………………………… 43
xi
3.5.1 Melakukan Identifikasi dan Evaluasi Kerusakan Lingkungan 43
3.5.2 Analisis Valuasi Ekonomi Kawasan Karst …..……………... 45
3.5.2.1 Nilai Manfaat Kawasan Karst……………………… 45
3.5.2.2 Biaya Pemulihan Dampak Akibat Penambangan
Batugamping………………………………………..
46
3.5.2.3 Valuasi Ekonomi…………………………………… 48
3.5.3 Analisis Data……………………..…………………………... 48
3.5.4 Melakukan Perumusan Strategi Pengelolaan Kawasan Karst
Desa Terkesi…………………………………………………..
49
3.5.4.1 Mengidentifikasi IFAS dan EFAS…………………. 49
3.5.4.2 Melakukan Pemeringkatan Strategi…………..……. 50
3.6 Diagram Alir Penelitian………………………………………………. 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………………………. 53
4.1.1 Geografis dan administrasi Pemerintah…………………….. 55
4.1.2 Morfologi…………………………………………………… 55
4.1.3 Kependudukan dan Sosial Kemasyarakatan………………… 57
4.1.4 Kawasan Karst Desa Terkesi……………………………….. 59
4.1.5 Sanitasi Lingkungan……………………………………….. 60
4.1.6 Karakteristik Responden……………………………………. 61
4.1.6.1 Kondisi Sosial Ekonomi………………………….. 61
4.1.6.2 Pendapat Masyarakat Tentang Fungsi Kawasan
Karst……. ………………………………………..
61
4.1.6.3 Pendapat Masyarakat Tentang Kerusakan
Lingkungan……………………………………….
62
4.1.6.4 Pendapat Masyarakat Tentang Dampak Kerusakan
Lingkungan………………………………………
62
4.1.6.5 Upaya Yang Dilakukan untuk Memulihkan
Kerusakan Lingkungan…………………………..
64
4.1.7 Diskripsi Penambangan Batugamping……………………….. 64
4.2 Kerusakan Lingkungan di Kawasan Karst……………………………. 66
4.2.1 Perubahan Tutupan lahan Antara Tahun 2000 dan 2014…… 67
4.2.2 Kerusakan Dilihat Dari Aspek Penggunaan Lahan………….. 71
4.2.3 Berkurangnya Bukit Karst……………………………………. 73
4.2.3.1 Pembukaan Hutan………………………………… 73
4.2.3.2 Penambangan Batugamping……………………… 73
4.2.4 Koeffisien Run Off…………………………………………… 75
4.2.5 Berkurangnya Mata Air Permanen……………………………. 76
4.2.6 Kerusakan Goa……………………………………………….. 79
4.2.6.1 Rusaknya Speleoterm…………………………….. 81
4.2.6.2 Berkurangnya Kelelawar Yang Hidup Di dalam
Goa………………………………………………..
82
4.2.7 Menurunnya Kondisi Air Tanah………….………………….. 83
4.2.7.1 Kerentanan Air Tanah……………………………. 83
4.2.7.2 Berkurangnya Kuantitas Air Tanah………………. 87
xii
4.3 Valuasi Ekonomi Kawasan Karst………………………………………. 94
4.3.1 Nilai Manfaat Kawasan Karst………………………………… 94
4.3.1.1 Manfaat Batugamping……………………………. 94
4.3.1.2 Manfaat Kayu Jati………………………………... 95
4.3.2 Biaya Pemulihan Dampak Akibat Penambangan Batugamping 96
4.3.2.1 Biaya Pengembalian Tanah pucuk (Top Soil)……. 96
4.3.2.2 Biaya Pemulihan Sumber Mata Air……………… 97
4.3.2.3 Biaya Pemulihan Hutan Jati……………………… 98
4.3.2.4 Biaya Pemulihan Kerusakan Infrastruktur………. 99
4.3.2.5 Biaya Pemulihan Berkurangnya Kualitas Udara…. 99
4.3.2.6 Biaya Pemulihan Peningkatan Kebisingan………. 100
4.3.2.7 Biaya Pemulihan Penurunan Kualitas Air
Permukaan………………………………………..
101
4.3.2.8 Biaya Pemulihan Penurunan Kuantitas dan
Kualitas Air Tanah………………………………..
102
4.3.2.9 Biaya Pemulihan Terbentuknya Vektor Penyakit... 103
4.3.2.10 Biaya Pemulihan Gangguan Kesehatan………….. 103
4.3.2.11 Biaya Karbon Yang Hilang…………………….. 103
4.3.3. Nilai valuasi Ekonomi Kawasan Karst………………………. 104
4.4 Strategi Pengelolaan Kawasan Karst Desa Terkesi……………………. 104
4.4.1 Mengidentifikasi IFAS dan EFAS…………………………… 104
4.4.1.1 Faktor Kekuatan…………………………………. 104
4.4.1.2 Faktor Kelemahan……………………………….. 106
4.4.2 Menentukan EFAS…………………………………………… 107
4.4.2.1 Faktor Peluang………………………………….. 107
4.4.2.2 Faktor Ancaman…………………………………. 108
4.4.3 Formulasi Antara IFAS dan EFAS………………………….. 109
4.4.4 Strategi Pengelolaan Kawasan Karst Berdasarkan IFAS dan
EFAS………………………………………………………….
110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 122
5.2 Saran …………………………………………………………………… 123
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….. 127
LAMPIRAN………………………………………………………………………….
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1-1 Penelitian Terdahuluyang Relevan................................................. 11
Tabel 2-1 Matrik SWOT................................................................................. 35
Tabel 3-1 Jenis dan Sumber Data Penelitian................................................... 40
Tabel 3-2 Jumlah Populasi.............................................................................. 41
Tabel 3-3 Nilai manfaat langsung kawasan karst............................................ 44
Tabel 3-4 Skala banding Berpasangan……………………………………… 49
Tabel 4-1 Jenis Tanah Menurut Penggunaannya di Desa Terkesi.................. 53
Tabel 4-2 Komposisi Penduduk Desa Terkesi................................................ 53
Tabel 4-3 Matapencaharian Penduduk di Desa Terkesi.................................. 55
Tabel 4-4 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Terkesi.................................. 56
Tabel 4-5 Tabel kepemilikan kendaraan bermotor di Desa Terkesi................ 56
Tabel 4-6 Perbandingan Luas Kawasan Karst Desa Terkesi.......................... 57
Tabel 4-7 Komposisi kimia batugamping klastik di desa Terkesi………….. 58
Tabel 4-8 Tingkat Pendidikan Responden..................................................... 59
Tabel 4-9 Luasan Perubahan Penggunaan Lahan di Kawasan Karst Desa
Terkesi dari Hasil Interpretasi Peta Tahun 2000 dan 2014.............
69
Tabel 4-10 Matrik Perubahan Tutupan Lahan................................................. 69
Tabel 4-11 Nilai Koefisien run off gabungan dari Berbagai Tipe Penggunaan
Lahan.............................................................................................
75
Tabel 4-12 Sebaran Sumber Mata Air di Desa Terkesi..................................... 78
Tabel 4-13 Hasil Uji Laboratorium Untuk Air Sumur Desa Terkesi................ 86
Tabel 4-14 Hasil Uji Laboratorium saluran irigasi Desa Terkesi..................... 87
Tabel 4-15 Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan Akibat Kegiatan
Penambangan Batugamping……………………………………..
92
Tabel 4-16 Potensi batugamping Desa Terkesi................................................. 94
Tabel 4-17 Total Nilai Manfaat Kawasan Karst desa Terkesi.......................... 96
Tabel 4-18 Total pengembalian tanah urug....................................................... 97
Tabel 4-19 Perbedaan antara jati Konvensional dengan Jati Kultur Jaringan .. 98
Tabel 4-20 Biaya Penanaman pohon jati Sampai Umur lima Tahun................ 98
Tabel 4-21 Kerusakan Saluran Irigasi............................................................... 99
Tabel 4-22 Biaya untuk membuat saluran dan kolam retensi........................... 102
Tabel 4-23 Biaya Pemulihan vektor penyakit................................................... 103
Tabel 4-24 Formulasi IFAS dan EFAS............................................................. 109
Tabel 4-25 Peringkat Strategi Pengelolaan Kawasan karst Desa Terkesi......... 111
Tabel 4-26 Matrik Strategi Pengelolaan Kawasan Karst.................................. 121
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2-1 Proses Pelarutan Batugamping........................................... 21
Gambar 2-2 Diagram Nilai Sumberdaya Alam Dan Lingkungan........... 33
Gambar 2-3 Diagram Analisis SWOT.................................................... 34
Gambar 2-4 Kerangka piker penelitian……………………………… 37
Gambar 3-1 Diagram Alir Penelitian...................................................... 50
Gambar 4-1 Peta Lokasi Penelitian Desa Terkesi Kecamatan Klambu.. 52
Gambar 4-2 Peta Kemiringan Lahan Desa Terkesi................................. 54
Gambar 4-3 Kondisi penambangan batugamping di desa Terkesi……. 65
Gambar 4-4 Peta Tutupan Lahan Kawasan Karst Desa Terkesi Tahun
2000...................................................................................
68
Gambar 4-5 Peta Tutupan Lahan Kawasan Karst Desa Terkesi Tahun
2014...................................................................................
70
Gambar 4-6 Peta Tumpang Susun Peta Penggunaan Lahan Tahun
2000 Dan 2014...................................................................
72
Gambar 4-7 Bukit karst yang memanjang……………………………. 74
Gambar 4-8 Kondisi sumber mata air Mudal…………………………. 77
Gambar 4-9 Penambangan yang berada dekat dengan permukiman….. 79
Gambar 4-10 Sebaran Mata Air Desa Terkesi.......................................... 80
Gambar 4-11 Penambangan tepat di mulut goa………………………… 82
Gambar 4-12 Stalagtit yang mulai mongering………………………….. 82
Gambar 4-13 Sebaran Goa Kawasan Karst Desa Terkesi......................... 84
Gambar 4-14 Aliran diffuse dan aliran conduit…………………………. 85
Gambar 4-15 Peta Aliran Air Tanah Desa Terkesi................................... 90
Gambar 4-16 Cekungan Air Tanah Yang Ada Di Desa Terkesi............... 91
Gambar 4-17 Peringkat Strategi Dengan Menggunakan AHP.................. 111