65
Agustus 2016 INDUSTRY.GOV.AU | DFAT.GOV.AU PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

Agustus 2016

INDUSTRY.GOV.AU | DFAT.GOV.AU

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

Praktik Kerja Unggulan dalam ProgramPembangunan Berkesinambungan untukIndustri Pertambangan

Page 2: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

Agustus 2016

INDUSTRY.GOV.AU | DFAT.GOV.AU

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

Praktik Kerja Unggulan dalam ProgramPembangunan Berkesinambungan untukIndustri Pertambangan

Page 3: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

ii PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Peringatan (Disclaimer)

Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan.

Publikasi ini disusun oleh sebuah kelompok kerja yang tediri dari para ahli, pelaku industri, serta sejumlah perwakilan baik dari institusi pemerintah maupun institusi non-pemerintah. Kami sangat menghargai dan berterima kasih atas kerja keras para anggota dalam Kelompok Kerja ini.

Pandangan dan pendapat yang diutarakan dalam publikasi ini tidak mencerminkan pandangan dari Pemerintah Australia atau Menteri Luar Negeri, (Minister for Foreign Affairs) Menteri Perdagangan dan Penanaman Modal (Minister for Trade and Investment) dan Menteri Sumber Daya dan Australia Utara (Minister for Resources and Northern Australia).

Meskipun telah dilakukan upaya yang sebaik mungkin untuk memastikan isi publikasi ini benar secara faktual, Persemakmuran tidak menerima pertanggungjawaban dalam hal keakuratan atau kelengkapan dari isi publikasi ini, dan tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau kerusakan yang mungkin muncul secara langsung ataupun tidak langsung melalui penggunaan dari, atau diandalkannya, isi dari publikasi ini.

Para pengguna buku pegangan ini hendaknya menyadari bahwa buku ini dimaksudkan sebagai referensi umum dan bukan dimaksudkan untuk menggantikan saran profesional yang relevan terhadap keadaan-keadaan tertentu dari masing-masing pengguna. Rujukan kepada perusahaan-perusahaan atau produk-produk dalam buku pegangan ini janganlah dianggap sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah Persemakmuran terhadap perusahaan-perusahaan atau produk-produk tersebut.

Dukungan bagi LPSDP berasal dari program bantuan Australia yang dikelola oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, yaitu berkaitan dengan nilai laporan dalam menyediakan pedoman praktik unggulan dan studi kasus yang akan digunakan dan diterapkan di negara-negara berkembang.

Gambar sampul: Mesin dragline sedang melakukan penimbunan lapisan penutup di tambang batubara terbuka.

© Persemakmuran Australia 2016

Buku ini dilindungi oleh hak cipta. Selain dari penggunaan sebagaimana yang diizinkan dalam Copyright Act 1968 (Undang-Undang Hak Cipta 1968), maka tidak ada bagian yang boleh direproduksi dengan cara apapun tanpa izin tertulis sebelumnya dari Persemakmuran. Permintaan dan pertanyaan tentang reproduksi dan hak hendaknya dialamatkan kepada Commonwealth Copyright Administration, Attorney-General’s Department, Robert Garran Offices, National Circuit, Canberra ACT 2600 atau melalui www.ag.gov.au/cca

Agustus 2016

Page 4: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN iii

Daftar Isi UCAPAN TERIMA KASIH ivPRAKATA vPENDAHULUAN 1

Cakupan 2Konsumsi energi pada rantai nilai pertambangan 3

BAGIAN 1:  KASUS BISNIS—PEMBERIAN INFORMASI DAN PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN UTAMA 5

1.1 Kasus bisnis 61.2 Mengundang partisipasi pemangku kepentingan utama 10Ringkasan 12

BAGIAN 2: MANAJEMEN—PENGINTEGRASIAN EFISIENSI ENERGI KE DALAM SISTEM BISNIS 13Poin-poin utama: 132.1 Pengembangan kebijakan dan rencana manajemen energi 142.2 Pemantauan dan pengawasan kinerja energi 172.3 Penetapan akuntabilitas dan pembentukan tim 232.4 Pemerolehan pendanaan dan sumber-sumber daya 252.5 Pelaksanaan penilaian efisiensi energi pada operasi-operasi yang sedang berjalan 262.6 Pelaksanaan peninjauan energi di dalam berbagai proyek pengembangan dan perluasan

yang baru 30

BAGIAN 3: TEKNOLOGI DAN PRAKTIK OPERASIONAL YANG MENGHASILKAN 323.1 Pasokan energi dan pengadaan 333.2 Bangunan 363.3 Kegiatan peledakan 373.4 Pergerakan material dalam lokasi 393.5 Pengolahan mineral 463.6 Udara, air dan peralatan tambahan 523.7 Pengangkutan produk. 56

GLOSARIUM 57

Page 5: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

iv PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

UCAPAN TERIMA KASIH Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan atau the Leading Practice Sustainable Development Program ini dikelola oleh satu Komite Pengarah yang diketuai oleh Departemen Perindustrian, Pariwisata dan Sumberdaya Pemerintah Australia. 17 tema di dalam program ini dikembangkan oleh kelompok kerja yang terdiri dari perwakilan pemerintah, industri, riset, akademik dan masyarakat. Buku-buku Pegangan Praktik Unggulan ini tidaklah mungkin dapat diselesaikan tanpa kerjasama dan partisipasi aktif dari semua anggota kelompok kerja.

Patrick Crittenden (Sustainable Business Pty Ltd), selaku penulis utama, ingin menyampaikan terimakasih bagi para kontributor atas partisipasi mereka dalam penyusunan Buku Pegangan Pengelolaan Energi dalam pertambangan 2016 ini, dan mengucapkan terima kasih kepada para kontributor serta perusahaan-perusahaan yang telah mengizinkan mereka memberikan waktu dan keahliannya untuk program ini:

KONTRIBUTOR ANGGOTA KONTAK

Patrick CrittendenDirektur

www.climatechangestrategy.com

Dr. Carl GrantKepala Penutupan Tambang Perencanaan dan Lingkungan (plt)

http://www.angloamerican.com.au/

Albert DessiAsisten Direktur, Efisiensi Energi

Page 6: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN v

PRAKATA

Seri buku pegangan Praktik Unggulan Program Pembangunan Berkelanjutan untuk Industri Pertambangan ini disusun untuk membagikan pengalaman dan keahlian kelas dunia Australia dalam perencanaan dan pengelolaan tambang. Buku pegangan ini berfungsi sebagai panduan praktis yang membahas tentang aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial seluruh fase ekstraksi mineral, mulai dari fase eksplorasi sampai dengan konstruksi, operasi, dan penutupan tambang.

Australia adalah yang terdepan dalam sektor tambang dunia, dan dengan melibatkan kepakaran nasional Australia, dipastikan buku pegangan ini dapat memberikan panduan terkini dan bermanfaat mengenai praktik-praktik unggulan.

Departemen Industri, Inovasi, dan Ilmu Pengetahuan Australia berpartisipasi aktif dalam menyediakan dukungan manajemen dan koordinasi teknis selama penyusunan buku pegangan melalui kerja sama dengan mitra dari industri swasta dan pemerintah negara bagian. Program bantuan luar negeri Australia, yang dikelola oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, ikut serta mendanai pembaruan buku panduan ini sebagai pengakuan atas peran sentral sektor pertambangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat kemiskinan.

Pertambangan adalah industri berskala global, dan perusahaan-perusahaan asal Australia sendiri merupakan investor dan pengeksplorasi aktif hampir di seluruh provinsi lokasi tambang dunia. Pemerintah Australia mengakui bahwa industri pertambangan yang lebih baik berarti pertumbuhan, lapangan pekerjaan, investasi, dan perdagangan yang lebih baik pula, dan bahwa manfaat ini akan membantu tercapainya standar kehidupan bersama yang lebih tinggi.

Komitmen yang tinggi terhadap praktik unggulan pembangunan berkelanjutan sangatlah penting untuk mencapai keunggulan pertambangan. Penerapan praktik unggulan memungkinkan perusahaan untuk memberikan nilai yang berkelanjutan, menjaga reputasi kualitas di tengah iklim investasi yang kompetitif, dan memastikan adanya dukungan kuat dari masyarakat setempat dan pemerintah. Selain itu, pemahaman tentang praktik unggulan juga penting dalam mengelola risiko dan memastikan potensi industri pertambangan dapat tersalurkan sepenuhnya.

Buku pegangan ini dirancang untuk memberikan informasi mendasar bagi operator tambang, masyarakat, dan pembuat peraturan melalui studi kasus agar dapat membantu seluruh sektor industri pertambangan, di dalam maupun di luar persyaratan yang ditetapkan oleh undang-undang.

Kami merekomendasikan buku pegangan Praktik Unggulan ini dengan harapan Anda bisa memperoleh manfaat praktis darinya.

The Hon Julie Bishop MP

Menteri Luar Negeri Australia

Senator The Hon Matt Canavan

Menteri Sumber Daya dan Australia Utara

Page 7: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

vi PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Page 8: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 1

1.0 PENDAHULUANPenemuan, ekstraksi, dan pemrosesan sumber energi yang hemat biaya dan dapat diandalkan merupakan hal yang sangat penting terutama untuk transportasi sumber daya mineral dari lokasi tambang kepada pelanggan. Namun, meskipun energi merupakan keperluan mendasar yang penting, fokus sehari-hari atas pemenuhan target operasional di sebuah tambang sering berakibat pada tidak digunakannya energi secara efisien. Hal ini menciptakan sejumlah pembengkakan biaya yang besar, dan yang paling jelas adalah biaya untuk energi yang terbuang percuma. Tetapi penggunaan energi yang tidak efisien juga dapat diartikan sebagai gejala ketidakefektifan praktik operasional yang pada gilirannya dapat memengaruhi produktivitas, pemeliharaan, keselamatan dan kinerja lingkungan. Perencanaan dan rancangan tambang tertentu juga dapat menyebabkan isu inefisiensi menjadi suatu permasalahan yang tetap. Pendekatan terstruktur manajemen energi sangat penting untuk dapat memaksimalkan kinerja energi — yang berarti sebatas menggunakan jumlah energi minimum yang diperlukan untuk memenuhi tujuan bisnis.

Dalam dasawarsa terakhir, fokus terhadap manajemen energi di industri pertambangan telah semakin berkembang. Hal tersebut merupakan sebuah reaksi atas meningkatnya biaya energi pada lokasi-lokasi tambang, serta adanya tekanan legislatif dan masyarakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca akibat penggunaan bahan bakar fosil.

Para penggerak bisnis (business driver) tersebut telah memengaruhi motivasi, keahlian dan pengetahuan manajer-manajer di sektor pertambangan. Di berbagai perusahaan terkemuka, praktik manajemen energi telah berevolusi dari fokus konvensional terhadap audit energi yang hanya dilakukan sesekali oleh pihak luar menuju pendekatan untuk manajemen energi yang lebih terintegrasi dan berkesinambungan. Beberapa pergeseran utama dalam praktik manajemen energi ditunjukkan dalam Tabel 1. Termasuk di antaranya adalah perubahan pada cara mempromosikan manfaat dari efisiensi energi, peningkatan akuntabilitas kinerja energi dan pengembangan sejumlah pendekatan baru untuk mengidentifikasi peluang peningkatan efisiensi energi.

Tabel 1: Membandingkan praktik manajemen energi standar dan unggulan

PENDEKATAN UNTUK… PRAKTIK STANDAR PRAKTIK UNGGULAN

Mempromosikan manfaat efisiensi energi

Fokus utama pada penghematan biaya energi

Penghematan biaya energi + manfaat bisnis yang lain seperti produktivitas, keselamatan dan manajemen risiko

Akuntabilitas Manajer perseorangan (manajer lingkungan, manajer keberlanjutan atau manajer lainnya)

Manajer perseorangan + tanggung jawab untuk manajemen energi tertulis dalam deskripsi peranan manajemen lokasi lokasi dan karyawan lain yang terkait

Mengidentifikasi pilihan untuk peningkatan efisiensi energi

Kegiatan audit energi dilakukan satu kali setiap beberapa tahun oleh konsultan eksternal, tanpa adanya buy-in dari staf internalMenggunakan data yang tersediaFokus pada efisiensi peralatan tambahanTahap operasional

Tinjauan kinerja energi secara terus-menerus dikombinasikan dengan pemeriksaan terperinci berkala atas proses-proses tertentu dan peralatan yang terkaitMenerapkan standar audit energi 2014 terbaru dalam melakukan kegiatan industri (AS/3598.2) atau transportasi (AS/3598.3), yang mempertimbangkan kebutuhan bisnis dan selaras dengan standar internasional manajemen energi Menggabungkan keahlian internal dan eksternal sebagaimana diperlukanMemiliki rencana untuk pengembangan data energi untuk semakin membangun dan memahami potensi peluang peningkatan dan kinerja dari waktu ke waktuFokus awal pada operasi bisnis utama untuk mengidentifikasi peluang untuk mengurangi permintaan sebelum menjajaki peluang untuk mengoptimalkan sistem operasi dan membeli peralatan yang lebih efisienDipertimbangkan dalam rancangan tambang (proyek baru dan proyek perluasan) serta dalam tahap operasional

Page 9: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

2 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

PENDEKATAN UNTUK… PRAKTIK STANDAR PRAKTIK UNGGULAN

Presentasi proposal kasus bisnis kepada manajemen

Kasus tertulis dengan fokus pada penghematan biaya energi

Pendekatan strategis yang melibatkan kegiatan menyebarkan informasi, mendidik dan meyakinkan pemangku kepentingan internal akan manfaat bisnis yang beragam sebelum presentasi proposal bisnis kasus formal kepada manajemen

Pengukuran dan verifikasi (P&V)

Biasanya tidak dilakukan kecuali diperlukan untuk memperoleh pendanaan eksternal

Anggaran untuk P&V ketika mencari dana proyekMengevaluasi proyek dalam kaitannya dengan kinerja energi serta manfaat bisnis lain (misal: produktivitas)

Sumber: Diadaptasi dari P Crittenden, ‘New perspectives on institutional change: the case of changing energy management practices in Australia’, PhD thesis, University of Technology, Sydney, 2014, http://www.climatechangestrategy.com/#!phd-thesis/c1odg.

Cakupan

Tujuan dari buku pegangan ini adalah untuk memberikan panduan tentang praktik unggulan manajemen energi bagi manajer operasional. ‘Praktik unggulan’ menjelaskan langkah-langkah dalam menangani isu-isu operasional dan strategis yang spesifik secara efektif pada saat tertentu. Dalam publikasi ini, praktik unggulan manajemen energi didefinisikan sebagai cara terbaik untuk meningkatkan kinerja energi dalam suatu lokasi tertentu melalui cara yang dapat memberikan kontribusi terbaik terhadap tujuan bisnis.

Panduan ini disusun dalam tiga bagian.

Bagian 1 berfokus pada pengembangan dan pemberian informasi mengenai kasus bisnis untuk manajemen energi. Menetapkan manfaat dan menyusun pesan yang dapat memotivasi pemangku kepentingan utama. Hal ini membantu untuk memotivasi dan melibatkan manajemen dan staf sehingga mereka akan secara aktif mendukung inisiatif-inisiatif manajemen energi.

Bagian 2 adalah mengenai usaha untuk mengintegrasikan manajemen energi ke dalam sistem manajemen. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa adanya suatu fokus yang berkelanjutan dan terstruktur atas masalah manajemen energi. Hal tersebut mencakup penyusunan kebijakan dan rencana, pengembangan sistem informasi energi yang efektif, serta pelacakan dan pelaporan kinerja energi secara teratur.

Bagian 3 berfokus pada teknologi dan praktik operasional. Pada akhirnya juga, usaha peningkatan kinerja energi hanya dapat dilaksanakan melalui pelaksanaan proyek dan perubahan dalam praktik.

Komponen-komponen penting dalam praktik unggulan ini — yang meliputi kasus bisnis, sistem manajemen, teknologi dan praktik operasi — saling bekerja bersama untuk menghasilkan peningkatan yang berkelanjutan dalam kinerja energi (Gambar 1).

buku pegangan ini selaras dengan dan mendukung penerapan standar Australia dan internasional yang relevan, termasuk ISO 50001 Sistem Manajemen Energi -persyaratan dan panduan penggunaan dan seri AS/NSZ 3598:2014 untuk melakukan audit energi.

Page 10: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 3

Gambar 1: Tiga komponen penting dalam praktik unggulan manajemen energi

Konsumsi energi pada rantai nilai pertambangan

Rantai nilai pertambangan melibatkan ekstraksi dan pengolahan mineral dari lokasi tambang kepada pelanggan. Tingkat pengaruh dan kepentingan perusahaan pertambangan dalam setiap tahap rantai nilai bergantung pada struktur perusahaan dan strategi bisnis mereka. Sebagai contoh, sebuah tambang dapat dimiliki dan dioperasikan oleh satu institusi tunggal. Di lain pihak, berbagai kegiatan mungkin dikontrakkan kepada perusahaan lain.

Dalam buku pegangan ini, peluang untuk meningkatkan manajemen energi dipertimbangkan di dalam tujuh kegiatan yang berbeda, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2: Kegiatan pertambangan yang memiliki peluang bagi peningkatan manajemen energi

Hal tersebut akan memberikan tipologi yang berguna untuk menjelaskan peluang-peluang peningkatan. Akan tetapi, pada saat yang sama, penggunaan perspektif holistik juga penting, sebab peningkatan penggunaan energi dalam satu pada suatu tahapan proses dapat mengakibatkan penurunan pada tahapan berikutnya. Meskipun fokus dalam buku pegangan ini terletak pada kegiatan kolaborasi dalam sebuah perusahaan, kerjasama dengan perusahaan lain mungkin juga diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal. Sebagai contoh, saat subkontraktor bertanggung jawab untuk kegiatan tertentu — misalnya untuk pergerakan material dalam lokasi — mereka mungkin memiliki pengaruh langsung atas cara penggunaan energi (kontrol operasional). Kontrak antara pemilik dan subkontraktor juga menyorot persoalan mengenai pihak mana yang akan membayar biaya energi yang dikonsumsi (kontrol keuangan).

Page 11: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

4 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Selain perubahan teknis pada tambang, berbagai faktor lain juga memengaruhi tingkat perhatian dan usaha yang didedikasikan untuk manajemen energi. Sebagai contoh, perubahan harga energi atau perundang-undangan dapat meningkatkan atau menurunkan tingkat perhatian atas manajemen energi. Hal ini menantang para manajer untuk memastikan telah dipertimbangkannya persoalan efisiensi energi secara terpadu dan berkesinambungan bila terjadi perubahan pola konsumsi atau peralatan. Hal tersebut memerlukan adanya pendekatan untuk manajemen energi yang dinamis dan berbasis kinerja, seperti yang diuraikan dalam buku pegangan ini.

Page 12: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 5

BAGIAN 1: KASUS BISNIS-PEMBERIAN INFORMASI DAN PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN UTAMA

Poin-poin utama: • Keputusan-keputusan yang memengaruhi kinerja energi dari operasi pertambangan dibuat di

berbagai tingkat manajemen dan area-area fungsional. Praktik unggulan manajemen energi bergantung pada adanya keterlibatan efektif dan keselarasan di seluruh operasi pertambangan.

• Terdapat penggerak bisnis dan manfaat yang menarik yang terkait dengan peningkatan manajemen energi. Para manajer dan staf sangat perlu untuk memahami kasus bisnis dan bagaimana peningkatan manajemen energi dapat memberikan manfaat bagi bisnis, tim dan kegiatan perseorangan mereka masing-masing.

• Ketika proyek telah dilaksanakan, promosi mengenai manfaat bisnis yang dicapai perlu untuk dilakukan. Hal tersebut mencakup produktivitas dan hasil-hasil bisnis lainnya serta pengurangan biaya energi dan penurunan emisi gas rumah kaca.emissions.

Ketika kita mempertimbangkan realitas komersial dan operasional industri pertambangan, seperti adanya fluktuasi harga komoditas dan kebutuhan untuk fokus pada produksi, keamanan dan prioritas bisnis lainnya, tidaklah mengherankan bila manajer dan staf dapat menjadi resisten terhadap inisiatif-inisiatif baru. Oleh karena itu, penyusunan kasus bisnis yang jelas dan meyakinkan untuk manajemen energi sangatlah diperlukan. Kasus tersebut harus menjabarkan alasan pentingnya manajemen energi bagi kegiatan operasional, termasuk masalah-masalah yang dapat terbantu terselesaikan dan manfaat-manfaat yang dapat diperoleh sebagai hasilnya.

Manajemen energi adalah tanggung jawab bersama seluruh di kegiatan operasional. Meskipun suatu pihak tertentu dapat ditunjuk untuk mengurus persoalan akuntabilitas, pertimbangan mengenai cara memotivasi manajemen dan staf untuk menjadi proaktif tetap diperlukan. Hal ini membutuhkan penyempurnaan manfaat dari manajemen energi sehingga alasan untuk bertindak dapat menjadi lebih jelas dan dirasakan secara nyata oleh para individu dan bidang fungsional yang perlu meningkatkan fokusnya terhadap manajemen energi.

Pada akhirnya, tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah ‘budaya’ manajemen energi yang tertanam dalam kegiatan operasional tersebut. Budaya secara kasar dapat diterjemahkan sebagai ‘cara kita melakukan hal-hal di sekitar sini’. Pertimbangan mengenai cara berevolusinya budaya keselamatan di industri pertambangan dari waktu ke waktu dapat menjadi sesuatu yang berguna. Bermula dari sebuah masalah yang tersirat, kini isu tersebut telah menjadi bagian penting dari cara mengoperasikan tambang dari hari ke hari. Manajemen energi menyajikan tantangan yang sama untuk mengambil sebuah inisiatif yang relatif baru yang mungkin mendapatkan prioritas rendah dan untuk menciptakan budaya manajemen energi yang tertanam dalam manajemen harian dan praktik operasional manajemen dan staf.

Bagian ini dimulai dengan ringkasan mengenai penggerak bisnis yang strategis dan operasional untuk manajemen energi. Kemudian dalam bagian ini akan dibahas mengenai kepentingan-kepentingan tertentu dari pemangku kepentingan utama dan cara yang dapat diambil untuk menyempurnakan pesan kunci tentang alasan dan manfaat dari manajemen energi. Akhirnya, dalam bagian ini akan disajikan berbagai inisiatif sosialisasi yang dapat digunakan untuk melibatkan diri dengan staf dan membangun dukungan dari mereka.

Page 13: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

6 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

1.1 Kasus bisnis

Manajemen energi secara tradisional biasanya telah dilakukan dengan menggunakan pendekatan reaktif. Misalnya, undang-undang baru atau perubahan harga energi memotivasi diambilnya tindakan jangka pendek. Meskipun hal itu telah membawa sejumlah peningkatan, manajemen energi yang paling efektif adalah ketika dilakukan dengan pendekatan yang berkelanjutan dan terintegrasi. Akan tetapi, untuk menjustifikasi penyediaan sumber daya yang berjalan untuk inisiatif manajemen energi, kasus bisnis harus dipaparkan secara jelas dan diperbaharui secara berkala untuk mencerminkan perubahan pasar dan perundang-undangan.

Terdapat alasan-alasan ekonomi, lingkungan dan sosial yang jelas bagi peningkatan manajemen energi. Namun, kasus untuk manajemen energi akan berbeda-beda dari satu lokasi ke lokasi yang lainnya. Untuk menyajikan sebuah kasus yang meyakinkan, diperlukan pemahaman tentang berbagai penggerak bisnis serta manfaat yang dapat diperoleh melalui perbaikan pendekatan terhadap manajemen energi.

Penggerak strategisSejumlah penggerak bisnis yang luas menggarisbawahi pentingnya peningakatan manajemen energi dalam operasi pertambangan. Termasuk di antaranya adalah:

• penurunan produktivitas energi dalam industri pertambangan

• fluktuasi harga energi

• perubahan dalam program dan perundang-undangan pemerintah

• ekspektasi sosial, termasuk ‘izin sosial untuk beroperasi’.

Penurunan produktivitas energi dalam sektor pertambanganIndustri pertambangan telah memberikan kontribusi terbesar terhadap peningkatan konsumsi energi bersih tahunan industri-industri di Australia selama 10 tahun terakhir. Tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 5,7% selama 10 tahun hingga periode 2012 – 131 tidaklah mengejutkan, mengingat adanya peningkatan signifikan dalam produksi selama kurun waktu tersebut. Namun, dalam kurun waktu yang sama, (energi yang diperlukan untuk memproduksi tiap-tiap unit output) justru telah menurun.

Ada sejumlah alasan penting yang menyebabkan penurunan produktivitas energi ini. Khususnya:

• penurunan kualitas badan bijih, yang berarti lebih banyak energi yang diperlukan untuk proses pengolahan

• berkurangnya akses kepada badan bijih akibat pit yang kian bertambah dalam, yang akhirnya menyebabkan lebih banyaknya energi diperlukan untuk mengakses badan bijih tersebut.

Gambar 3 menggambarkan sejauh mana besaran fisik energi per unit dari output pertambangan telah meningkat secara konstan selama dasawarsa terakhir. Menurunnya produktivitas energi berarti bahwa kebanyakan operasi pertambangan akan perlu untuk meningkatkan konsumsi energi untuk setiap unit produk. Peningkatan manajemen energi dapat membantu meminimalkan penurunan produktivitas energi.

1 Bureau of Resources and Energy Economics (BREE), 2014 Australian energy update, BREE, Canberra, July, http://www.industry.gov.au/industry/Office-of-the-Chief-Economist/Publications/Documents/aes/2014-australian-energy-statistics.pdf.

Page 14: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 7

Gambar 3: Indeks pertambahan nilai pertambangan, penggunaan energi dan produktivitas energi, 1986-2010

Sumber: A Syed, Q Grafton, K Kalirajan, Productivity in the Australian mining sector, BREE, Canberra, 2013, hal. 34, www.industry.gov.au/.../australian-mining-productivity-paper.docx.

Fluktuasi harga energiHarga energi cukup berfluktuasi selama 10 tahun terakhir ini. Harga riil listrik telah meningkat sekitar 60% antara tahun 2003 hingga 2016 (Gambar 4). Harga gas diproyeksikan akan meningkat secara signifikan di pesisir timur Australia seperti akibat adanya paparan terhadap pasar internasional. Harga minyak telah berfluktuasi secara signifikan, mulai dari harga tertinggi yang mencapai US$ 147 per barel pada bulan Juli 2008 menjadi harga saat ini yang jumlahnya jauh lebih rendah.

Prediksi harga energi merupakan suatu hal yang tidak sederhana. Namun, jelas bahwa peningkatan manajemen energi dapat meminimalkan dampak dari fluktuasi harga terhadap operasi pertambangan.

Page 15: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

8 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Gambar 4: Peningkatan harga riil listrik dan gas, 2003-2013

Sumber: Australian Bureau of Statistics, dalam Kai Swoboda, Energy prices—the story behind rising costs, Australian Parliament House, Canberra, n.d., http://www.aph.gov.au/About_Parliament/Parliamentary_Departments/Parliamentary_Library/pubs/BriefingBook44p/EnergyPrices.

Perubahan program dan perundang-undangan pemerintah Situasi perundang-undangan di Australia yang berkaitan dengan manajemen energi telah beberapa kali mengalami perubahan baik di tingkat negara bagian maupun di tingkat nasional dalam satu dasawarsa terakhir. Terdapat keanekaragaman dalam tujuan-tujuan kebijakan dari satu yurisdiksi ke yurisdiksi yang lain. Prioritas kebijakan yang terkait dengan konsumsi energi di sektor pertambangan dapat mencakup:

• peningkatan produktivitas industri

• pengurangan tekanan pada prasarana energi yang ada melalui penurunan permintaan melalui efisiensi energi

• pengurangan emisi gas rumah kaca

• peningkatan jangkauan sejauh mana masyarakat dan investor dapat menilai kinerja energi dan produksi gas rumah kaca perusahaan.

Mekanismenya beragam mulai dari audit energi yang diwajibkan melalui proyek-proyek efisiensi energi yang dapat menunjukkan penurunan emisi gas rumah kaca hingga penyediaan dana bagi proyek-proyek tersebut.

Perundang-undangan seharusnya tidak hanya bertindak sebagai penggerak bagi bisnis pada saat pemberlakuannya. Namun, dengan menciptakan suatu pendekatan yang cermat terhadap manajemen energi, bisnis dapat mengurangi biaya kepatuhan (cost of compliance) sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku ataupun yang mungkin akan berlaku di masa depan. Bisnis pertambangan juga dapat memperoleh pendanaan untuk mendukung pelaksanaan proyek-proyek efisiensi energi. Penilaian terhadap berbagai peluang untuk meningkatkan kinerja energi sangat disarankan untuk dilakukan sebelum mencari pendanaan dari pemerintah. Akibat ketatnya kriteria kelayakan, proyek yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan dana mungkin tidak menawarkan imbal balik yang terbaik dari segi keuangan, atau mungkin tidak sejalan dengan peningkatan bisnis atau strategi manajemen aset.

Page 16: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 9

Ekspektasi sosial dan izin sosial untuk beroperasiTanggung jawab lingkungan dapat melindungi dan meningkatkan reputasi perusahaan serta izin sosial untuk beroperasi. Dalam sektor pertambangan, reputasi yang buruk dapat mempersulit perusahaan dalam mendapatkan persetujuan untuk membuka tambang baru atau melakukan ekspansi. Hal tersebut juga dapat menarik lebih banyak perhatian dari pihak regulator. Dalam beberapa kasus, proyeksi mengenai gas rumah kaca dan efisiensi energi serta proposal inisiatif-inisiatif pengurangan mungkin diperlukan sebagai bagian dari proses persetujuan proyek.

Pemangku kepentingan dalam pihak pemerintah, masyarakat lokal dan investor saat ini semakin sering mencari informasi tentang kinerja lingkungan perusahaan. Pembuatan laporan publik atas emisi gas rumah kaca dan efisiensi energi telah meningkat melalui laporan-laporan berkelanjutan perusahaan dan laporan-laporan investor seperti CDP (sebelumnya dikenal sebagai Carbon Disclosure Project2). Karyawan juga dapat memiliki ketertarikan tersendiri terhadap tindakan yang diambil oleh sebuah perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan hal tersebut dapat memengaruhi kemampuan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan staf.

Efisiensi energi hanyalah satu dari sekian faktor yang memengaruhi persepsi pemangku kepentingan perusahaan pertambangan. Namun, hal itu dapat mendukung reputasi perusahaan melalui pemberian sebuah contoh yang sangat nyata dan praktis tentang komitmen perusahaan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan demikian, efisiensi energi dapat membantu bisnis pertambangan untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap tolok ukur internasional seperti Equator Principles.3

Manfaat operasionalManfaat operasional yang paling jelas terlihat dari peningkatan manajemen energi adalah berkurangnya biaya energi. Namun, manajemen energi yang efektif dapat memberikan sejumlah manfaat bisnis yang lainnya.

Penurunan biaya energiTerdapat sejumlah faktor yang dapat memengaruhi harga energi. Efisiensi energi dapat mengurangi biaya energi dengan cara mencapai output produksi yang lebih tinggi dengan menggunakan input energi yang lebih rendah.

Peningkatan produktivitasSeringkali, pemborosan energi menandakan adanya masalah-masalah lain. Maka dari itu, peningkatan efisiensi energi dapat membawa manfaat berupa penurunan biaya pemeliharaan, peningkatan produksi kilang, peningkatan kualitas produk, atau kombinasi dari manfaat-manfaat tersebut. Efisiensi energi juga dapat memperbaiki kondisi kerja staf, misalnya dengan mengurangi panas dari kegiatan pengolahan atau dengan mengurangi kebisingan.

Pengelakan atau penundaan investasi modalEfisiensi energi dapat mengurangi pengeluaran modal pada tanaman dengan meningkatkan efisiensi dari peralatan yang ada atau dengan mengurangi kebutuhan kapasitas.

Kontrak dan penetapan harga eneregiEfisiensi energi dapat mengurangi biaya secara signifikan jika peluang-peluang yang ada dapat dicermati dengan pemahaman yang baik atas kontrak energi dan atas cara penghitungan biaya energi. Misalnya, kontrak mungkin termasuk hukuman untuk mengurangi permintaan energi, atau penetapan harga tahunan terkait dengan periode puncak permintaan. Selain itu, ulasan lebih sering dan hati-hati dari faktur dapat mengungkapkan kesalahan yang telah menyebabkan lebih bayar.

Kesehatan dan keselamatan kerjaDengan melihat cara penggunaan energi kita dapat menggarisbawahi risiko kesehatan dan keselamatan kerja yang terkait dengan faktor-faktor seperti temperatur dan uap.

2 CDP: driving sustainable economies, https://www.cdp.net/en-US/Pages/HomePage.aspx.3 The Equator Principles, June 2013, http://www.equator-principles.com/resources/equator_principles_III.pdf.

Page 17: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

10 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Keterlibatan dan motivasi karyawanPelibatan staf dalam program identifikasi peluang efisiensi energi dapat membuat mereka merasa lebih terlibat dalam proses pembuatan keputusan dan berkontribusi dalam peningkatan tingkat kepuasan kerja.

Peningkatan margin keuntunganKeuntungan biasanya berupa proporsi kecil dari total biaya input atau omset, sehingga pengurangan biaya dari efisiensi energi mungkin terlihat relatif kecil dibandingkan omset. Namun karena keuntungan ini seringkali merupakan sebuah proporsi yang signifikan dari margin keuntungan, hasilnya dapat lebih terlihat bagi para manajer ketika disajikan dengan cara ini.

Pencapaian tujuan-tujuan penurunan emisi gas rumah kaca Ketika usaha peningkatan efisiensi energi menghindari penggunaan bahan bakar fosil atau listrik yang dihasilkan dari bahan bakar fosil, usaha-usaha tersebut dapat berkontribusi secara langsung terhadap kinerja penurunan gas rumah kaca perusahaan.

Penurunan biaya perawatanPencapaian hasil produksi yang lebih besar dengan penggunaan energi yang lebih sedikit juga dapat mengurangi biaya pemeliharaan (misalnya, dengan hanya menggunakan satu pompa dan sistem pipa daripada menggunakan dua sistem).

Kontribusi terhadap budaya perbaikan berkelanjutan Manfaat efisiensi energi bagi lingkungan dapat memberikan tambahan motivasi bagi karyawan untuk mengidentifikasi dan menerapkan inisiatif peningkatan bisnis. Pemikiran dan kolaborasi yang diterapkan untuk peningkatan efisiensi energi dapat terbawa ke inisiatif perbaikan berkelanjutan yang lainnya.

Contoh dari beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari proyek efisiensi energi akan dijelaskan melalui contoh-contoh proyek di dalam kotak-kotak pada Bagian 3 dari buku panduan ini.

1.2 Mengundang partisipasi pemangku kepentingan utama

Penggerak bisnis dan manfaat dari manajemen energi pada masing-masing lokasi tambang dapat bervariasi. Penggerak bisnis, seperti harga energi dan perundang-undangan pemerintah, juga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dalam rangka membangun dukungan dari staf dan manajemen lokasi (yang selanjutnya disebut sebagai ‘pemangku kepentingan lokasi’ di buku panduan ini), diperlukan adanya penggerak bisnis dan manfaat yang relevan dengan kegiatan operasional serta penyempurnaan sosialisasi pesan agar sesuai dengan kepentingan tersendiri mereka. Pemahaman atas kegiatan manajemen energi apa saja yang telah dilakukan di masa lalu juga merupakan suatu hal yang diperlukan.

Untuk menetapkan cara terbaik untuk memaparkan kasus bisnis untuk melibatkan para pemangku kepentingan lokasi, pertimbangkanlah pertanyaan-pertanyaan berikut:

• Penggerak bisnis dan isu-isu apa saja kah yang saat ini menjadi prioritas manajemen lokasi?

• Bagaimana kinerja lokasi dari sudut pandang produktivitas narasumber energi (rasio input energi terhadap output dalam besaran ton) dan apa proyeksi untuk kinerja masa depan?

• Seperti apa perubahan harga energi selama beberapa tahun terakhir dan bagaimana proyeksi harga di masa depan?

• Apa saja dampak harga energi terhadap profitabilitas lokasi tambang di masa depan?

• Peraturan efisiensi energi atau gas rumah kaca apa sajakah yang relevan dengan situs?

• Apakah ada peluang untuk mengakses pendanaan dari pemerintah bagi proyek-proyek efisiensi energi atau pengurangan gas rumah kaca?

Page 18: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 11

• Proyek efisiensi energi apa sajakah yang telah berhasil dijalankan dan manfaat apa saja yang telah dihasilkan oleh proyek tersebut?

Setelah menetapkan penggerak bisnis dan manfaat yang spesifik untuk sebuah lokasi tambang, sebaiknya dilakukan pertimbangan atas pemangku kepentingan lokasi mana saja yang memiliki pengaruh atas kinerja energi di lokasi. Masing-masing dari mereka akan memiliki kepentingannya sendiri. Untuk meraih dukungan mereka terhadap manajemen energi, penting untuk mempertimbangkan penggerak dan manfaat yang paling relevan bagi masing-masing dari mereka dan untuk memodifikasi cara bersosialisasi dengan mereka untuk mencerminkan hal tersebut. Strategi-stragi di bawah ini dapat dijadikan pertimbangan untuk melibatkan pemangku kepentingan internal tertentu:

•  Manajer tambang adalah eksekutif paling senior di lokasi tambang dan memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk kegiatan operasi pertambangan dan pengolahan. Perhatian utama mereka cenderung terletak pada aspek keselamatan dan pemenuhan target produksi serta pengeluaran lokasi tambang. Penjelasan mengenai hubungan antara manajemen energi untuk produksi, keselamatan dan target pengurangan biaya dapat membantu untuk meraih dukungan mereka. Gunakanlah contoh-contoh positif dari lokasi lain untuk menjelaskan manfaat-manfaat utama dan risiko yang telah berhasil dikelola di situs tersebut.

•  Pengawas tambang, pengawas proses atau staf pengawas sejenis memiliki peran eksekutif yang bertanggung jawab atas operasi penambangan atau pengolahan. Perhatian utama mereka cenderung terletak pada aspek keselamatan dan pemenuhan target produksi serta pengeluaran lokasi tambang. Pemahaman atas prioritas mereka dan identifikasi permasalahan energi yang sedang berdampak pada kegiatan operasi merupakan dua hal yang peting. Lakukan penjajakan bersama mereka mengenai bagaimana proyek-proyek efisiensi energi akan meningkatkan keandalan produksi, meningkatkan output, mengurangi biaya operasional situs, mengurangi atau menunda biaya modal di masa depan, atau mencapai kombinasi dari tujuan-tujuan tersebut.

•  Manajer keuangan memiliki peran eksekutif dengan tanggung jawab atas pengelolaan pengeluaran lokasi tambang. Oleh karena itu, perhatian utama mereka berkaitan dengan biaya kontrol. Pahamilah prioritas dan tantangan investasi mereka saat ini dan jelaskanlah bagaimana manajemen energi dapat mengatasi tantangan tersebut. Anda juga dapat menggarisbawahi peluang untuk mendapatkan konsesi pajak R&D atau pendanaan pemerintah lainnya.

•  Petugas lingkungan memiliki tanggung jawab atas perencanaan lingkungan dan standar teknis. Perhatian utama mereka cenderung terletak pada aspek kepatuhan lingkungan dan demonstrasi hasil yang terkait dengan lingkungan dan efisiensi energi. Untuk meraih dukungan mereka, lakukan identifikasi hubungan antara manajemen energi dengan isu-isu lingkungan di lokasi (seperti emisi gas rumah kaca, air dan limbah). Fokus atas manajemen energi juga dapat membantu usaha perbaikan data yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan kepatuhan.

•  Manajer peningkatan bisnis dapat memiliki peranan penting dalam manajemen energi karena mereka biasanya memiliki tanggung jawab atas identifikasi dan pelaksanaan proyek-proyek peningkatan bisnis di lokasi. Pemahaman atas proyek dan prioritas mereka saat ini dapat berguna, sebab terdapat keselarasan yang erat antara manajemen energi dan hasil yang ingin mereka capai melalui peningkatan bisnis dan perencanaan manajemen aset.

•  Manajer corporate affairs bertanggung jawab untuk menciptakan dan menyebarluaskan citra publik perusahaan. Mereka dapat memiliki hubungan baik dengan para pemangku kepentingan eksternal, termasuk pegawai pemerintah, masyarakat umum dan media. Manajer corporate affairs akan tertarik untuk dapat memahami risiko serta peluang yang terkait dengan manajemen energi. Mereka dapat membantu mempromosikan hasil positif yang dicapai melalui proyek-proyek energi, yang dapat menciptakan minat yang lebih besar dan dukungan untuk usaha peningkatan baik di dalam maupun di luar perusahaan.

Meskipun ini bukan merupakan daftar lengkap pemangku kepentingan di lokasi, daftar ini memberikan indikasi mengenai pemangku kepentingan utama dan pentingnya memahami perspektif mereka serta memaparkan nilai manajemen energi dengan cara yang selaras dengan proyek dan prioritas masing-masing dari mereka. Dengan cara ini, dukungan untuk manajemen energi dapat dibangun dari waktu ke waktu — yakni dengan membantu meningkatkan jumlah orang yang memiliki ketertarikan terhadap peluang efisiensi energi. Kemungkinan orang-orang untuk mendukung pelaksanaan akan lebih besar ketika terdapat keselarasan pelaksanaan tersebut dengan tujuan mereka sendiri.

Page 19: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

12 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Sosialisasi yang jelas dan berkalaPentingnya manajemen energi dapat disosialisasikan melalui berbagai cara:

• Membangun peluang berkala untuk memberi penjelasan singkat kepada tim manajemen lokasi tentang manajemen energi. Penjelasan singkat tersebut dapat dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan tertentu seperti pengembangan atau pengkajian rencanan manajemen energi tahunan atau penundaan penerbitan data laporan.

• Saat Anda mengembangkan dan mengintegrasikan indikasi kinerja dan target utama bagi manajemen energi, informasi tersebut dapat dipaparkan dan dikaji dalam pertemuan produksi reguler.

• Melibatkan staf dalam tim manajemen energi dan proses penilaian lokasi (seperti yang dijelaskan dalam Bagian 2).

• Menggunakan bentuk sosialisasi yang ada, seperti buletin lokasi tambang atau perusahaan, intranet, papan pengumuman, dan laporan publik.

• Memastikan bahwa informasi tentang manajemen energi dimasukkan ke dalam pelatihan induksi pada lokasi tambang.

Seorang petugas linkungan senior di New Hope Coal menjelaskan pendekatan yang mereka ambil untuk meraih dukungan manajemen bagi proyek efisiensi energi (Kotak 1).

Kotak 1: Sebuah pertimbangan pendekatan untuk meraih dukungan manajemen bagi

efisiensi energi Dalam menyusun perencanaan penilaian efisiensi energi, kami menyadari pentingnya melibatkan manajer senior di lokasi, tetapi kami tahu bahwa kami harus melakukannya dengan cara yang tidak banyak memakan waktu mereka. Pertama-tama kami mengadakan lokakarya yang sejajar dengan Program Peningkatan Bisnis Ramping kami (Lean Business Improvement Program) di mana kami mengidentifikasi proyek-proyek efisiensi energi dan peningkatan bisnis. Setelah lokakarya tersebut, kami mengadakan pertemuan bersama dengan Manajer Umum lokasi tambang dengan para Pengawas Pertambangan, Layanan Teknis, Pemeliharaan dan Pengolahan Batubara.

‘Dengan mengumpulkan para pihak pembuat keputusan utama dalam satu ruangan selama tiga jam, kami mampu dengan cepat mengkaji dan memprioritaskan proyek-proyek yang telah diidentifikasi serta melakukan identifikasi atas proyek-proyek baru. Setelah lokakarya, proposal pengeluaran modal resmi mulai dikembangkan untuk proyek-proyek yang diprioritaskan. Dengan melibatkan manajemen senior di lokasi tambang pada awal proses pengambilan keputusan, dan bukan menunggu sampai setelah kasus bisnis selesai dikembangkan, terdapat adanya kesadaran, buy-in dan dukungan yang lebih besar dari manajemen senior di lokasi.

‘Salah satu contoh dari sebuah proyek yang sukses adalah peningkatan ukuran bak dan muatan pada 785 armada truk di New Acland Coal Mine yang terletak di sebelah barat laut Oakey di Queensland. Hal ini menyebabkan penghematan energi sekitar 3,685 TJ dan $4,9 juta per tahun.’

—Petugas lingkungan senior di New Hope Coal

Sumber: Department of Industry (2010), Driving energy efficiency in the mining sector, Canberra, 2010. p. 12.

Ringkasan

Penanaman manajemen energi ke dalam budaya bisnis pertambangan merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Hal ini membutuhkan kajian berkala atas konteks bisnis strategis dan manfaat operasional dari efisiensi energi, pemahaman atas kepentingan dan manfaat bagi pemangku kepentingan utama, serta penyebarluasan berkelanjutan atas berbagai pencapaian dan inisiatif untuk menjaga agar manajemen energi tetap berada ‘dalam agenda’. Hal tersebut dapat membantu memastikan bahwa perubahan dalam konteks bisnis, seperti adanya perkembangan baru, pengadaan, ekspansi tambang atau proyek-proyek peningkatan bisnis, dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja energi.

Page 20: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 13

BAGIAN 2: MANAJEMEN—PENGINTEGRASIAN EFISIENSI ENERGI KE DALAM SISTEM BISNIS

Poin-poin utama:• Praktik unggulan dicapai dengan mengintegrasikan manajemen energi ke dalam sistem-sistem

manajemen untuk memastikan pemanfaatan peluang-peluang perbaikan setiap kali membuat keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan perencanaan, pengadaan, dan kegiatan operasional.

• Rencana-rencana manajemen energi, baik di tingkat korporat maupun di lokasi tertentu, adalah sarana penting yang dapat membantu perusahaan untuk mengenali peluang-peluang selama berlangsungnya operasi pertambangan.

• Sistem manajemen yang telah dibakukan seperti seri sistem-sistem manajemen energi ISO 50001 dapat diterapkan di sejumlah lokasi pertambangan. Namun, perusahaan perlu memastikan agar kinerja dan kepatuhan terhadap sistem itu tetap terjaga.

Sistem-sistem manajemen energi tradisional berfokus pada kegiatan audit energi yang dilaksanakan setiap beberapa tahun sekali. Output utama dari audit energi ini adalah laporan yang memuat perkiraan biaya-biaya dan keuntungan-keuntungan dari proyek-proyek efisiensi energi yang direncanakan. Meskipun audit energi tradisional semacam ini memang bermanfaat, terdapat sejumlah kelemahan apabila ditinjau dari sudut pandang kinerja. Sebagai contoh:

• Keputusan-keputusan yang dibuat sehubungan dengan kegiatan perancangan tambang, perencanaan operasi, dan penyediaan sumber daya yang berpotensi mengintegrasikan faktor efisiensi energi ke dalam komponen peralatan biasanya tidak diperhitungkan di dalam audit energi.

• Kualitas bijih dapat berubah, jadwal-jadwal produksi dapat berganti, peralatan baru dapat disediakan, dan perputaran tenaga kerja dapat terjadi dalam intensitas yang tinggi. Apabila audit energi hanya dilaksanakan sekali ‘setiap beberapa tahun’, peluang untuk peningkatan efisiensi energi dapat terlewatkan karena adanya perubahan-perubahan di atas.

• Kurangnya tindakan yang jelas dan output yang nyata dari audit energi dapat memunculkan keraguan mengenai manfaat dari manajemen energi dan komitmen manajemen untuk meningkatkan kinerja energi.

Sistem manajemen energi dapat memperbaiki kelemahan dari pendekatan yang hanya mengandalkan ‘audit energi’. Bab ini menjabarkan komponen-komponen penting di dalam sistem manajemen energi yang diperlukan untuk memastikan peningkatan kinerja energi secara efektif dan berkelanjutan, yang terdiri dari:

• kebijakan-kebijakan yang menegaskan komitmen manajemen

• rencana-rencana yang diperbarui secara berkala dan yang menjabarkan tindakan, prioritas, dan target manajemen energi

• sistem informasi energi yang mendukung identifikasi peluang dan membantu di dalam proses pemantauan dan pelaporan kinerja

• akuntabilitas manajemen dan staf untuk pelaksanaan manajemen energi, termasuk pemanfaatan tim-tim manajemen energi

• penilaian terhadap peluang-peluang yang berkaitan dengan tahap perancangan, perencanaan, dan operasional dalam kegiatan pertambangan.

Page 21: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

14 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Standar audit energi seri 2014 AS/NZS 3598 telah dirancang agar sesuai dengan konteks bisnis di lokasi dan agar dapat membantu tercapainya peningkatan manajemen energi. Rincian audit armada transportasi dan industri berisi rincian dari persyaratan pengumpulan data serta persyataran analisis dan evaluasi audit untuk menghasilkan rekomendasi praktis yang dapat memuluskan pelaksanaan proyek. Hal tersebut termasuk mengharuskan para auditor internal atau eksternal untuk menyusun draf daftar peluang untuk ditunjukkan kepada para staf lokasi tambang. Nantinya, mereka akan menentukan peluang mana yang layak untuk dikaji secara lebih cermat dan menentukan apakah rancangan dan konfigurasi yang sekarang ini masih sesuai dengan tuntutan sistem. Analisis finansial dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan dengan manajemen lokasi tambang dan dapat dimodifikasi agar sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan perusahaan untuk memberikan persetujuan investasi keuangan pada tingkatan tertentu.

Standar audit energi juga telah dikembangkan agar sesuai dengan standar manajemen energi internasional dan dapat mendukung proses peninjauan energi berdasarkan ISO 50001. Untuk perusahaan multinasional, seri AS/NZS 3598:2014 dapat menjadi landasan yang lebih kuat dan konsisten untuk melaksanakan audit lokasi tambang atau armada transportasi daripada standar internasional lain yang sejenis.

2.1 Pengembangan kebijakan dan rencana manajemen energi

Kebijakan energiKebijakan energi berfungsi sebagai landasan bagi keberhasilan manajemen energi. Kebijakan energi merupakan pengejawantahan dukungan para anggota manajemen senior dan penegasan dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan efisiensi energi demi kepentingan para karyawan, pemegang saham, masyarakat, dan pemangku kepentingan lain.

Selain kebijakan itu sendiri, cara kebijakan itu dikembangkan juga merupakan suatu hal yang penting, karena hal tersebut dapat meningkatkan kesadaran tentang program manajemen energi dan menggalang dukungan bagi program tersebut:

• Manfaatkan proses pengembangan kebijakan sebagai peluang untuk memperluas keterlibatan dan pendidikan atas manajemen energi dengan melibatkan orang-orang penting.

• Pastikan bahwa bahasa yang digunakan untuk merancang kebijakan itu jelas dan relevan bagi para staf serta pemangku kepentingan eksternal.

• Manfaatkan momen peluncuran (atau peluncuran ulang) kebijakan untuk meningkatkan profil manajemen energi, misalnya dengan melibatkan para anggota manajemen senior.

• Tindak lanjuti pengembangan kebijakan dengan mengadakan program sosialisasi yang dapat memastikan agar semua anggota manajemen dan staf memahami pentingnya manajemen energi dan termotivasi untuk terlibat di dalamnya.

Kebijakan manajemen energi dapat memperjelas sasaran-sasaran program manajemen energi yang dilaksanakan oleh perusahaan dan jangka waktu yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran itu. Kebijakan-kebijakan tersebut umumnya berupa dokumen yang jelas dan padat sehingga dapat dengan mudah disebarluaskan di seluruh penjuru perusahaan dan kepada para pemangku kepentingan eksternal. Kebijakan-kebijakan energi seringkali dimasukkan ke dalam kebijakan lingkungan, gas rumah kaca, atau perubahan iklim, seperti yang terdapat di dalam Kebijakan Lingkungan dan Masyarakat (Environment and Community Policy) Centennial Coal (Kotak 2). Centennial Coal memiliki sejumlah lokasi operasi tambang batu bara di New South Wales.

Page 22: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 15

Kotak 2: Penyertaan kebijakan efisiensi energi di dalam Kebijakan Lingkungan dan

Masyarakat Centennial Coal

Sumber: Centennial Coal, Environment and Community Policy, http://www.centennialcoal.com.au/Environment/~/media/Files/Environment/Centennial%20Coal%20Environment%20and%20Community%20Policy%202011.ashx (accessed April 2016).

Page 23: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

16 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Rencana manajemen energiRencana manajemen energi berisi penjabaran tentang kerangka kerja dan kumpulan kegiatan terstruktur yang akan dilaksanakan selama periode tertentu untuk menghasilkan peningkatan kinerja energi. Pada umumnya, pengembangan rencana semacam itu disesuaikan dengan periode pembuatan anggaran dan laporan tahunan. Meskipun struktur rencana itu bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain, pada umumnya terdapat unsur-unsur utama di bawah ini yang selalu disertakan dalam rencana manajemen energi.

Latar belakang dan dasar pemikiranRencana harus berisi dasar pemikiran manajemen energi dan cakupan operasi yang tergabung di dalamnya. Sebagai contoh, sebuah rencana yang dikembangkan untuk suatu lokasi tambang harus menjelaskan:

• penggerak bisnis utama dan manfaat-manfaat yang diharapkan dari manajemen energi

• persyaratan perundangan apa pun yang terkait dengan rencana itu

• kebijakan-kebijakan energi di tingkat korporat dan/atau lokasi yang terkait

• pihak yang telah mengesahkan pengembangan rencana itu

• seberapa sering rencana itu akan dikaji.

Berikan penjelasan mengenai operasi-operasi utama yang tercakup di dalam rencana itu. Sebagai contoh, apakah rencana itu hanya berfokus pada pemanfaatan energi operasional, atau meliputi kegiatan lain juga, seperti transportasi dari tambang ke pelabuhan?

Kinerja, tujuan, dan sasaranRumuskanlah tujuan dan sasaran kinerja yang harus diperbaharui secara berkala. Ketika rencana-rencana sedang dikaji, harus ada penjelasan tentang alasan mengapa sasaran tertentu berhasil atau tidak berhasil dicapai, termasuk faktor-faktor yang mungkin di luar kuasa para pihak yang menjalankan operasi, seperti faktor cuaca buruk dan pemadaman listrik yang tidak terencana. Indikator-indikator kinerja energi yang lebih terperinci mungkin juga perlu dikembangkan, seperti model regresi yang dapat mendeteksi perubahan kinerja berdasarkan kondisi yang ada. Pedoman yang berisi indikator-indikator kinerja yang cocok untuk berbagai macam kondisi tersedia dalam ISO 50006.4

Pastikan juga bahwa segala tindakan yang terkait dengan efisiensi energi yang telah dilaksanakan itu dijabarkan secara jelas dan tunjukkan sejauh mana tindakan-tindakan tersebut telah berperan dalam pencapaian tujuan dan sasaran.

Akuntabilitas, peranan, dan tanggung jawabKomponen-komponen akuntabilitas utama harus disertakan di dalam rencana. Komponen-komponen itu mungkin berupa peranan manajer lokasi, personel produksi, dan staf pendukung, seperti motivator utama untuk hal-hal yang terkait dengan energi, lingkungan, dan keberlanjutan. Penting juga untuk menyertakan penjelasan tentang sarana-sarana pelaporan utama antara manajemen lokasi dan manajemen korporat. Gambarkanlah juga komposisi dari tim manajemen energi, apabila ada yang sudah dibentuk.

Rencana tindakan dan pendanaan proyek efisiensi energi untuk periode berikutnyaInti dari rencana manajemen energi tahunan adalah penjabaran tindakan yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya, penyediaan sumber daya untuk melaksanakan tindakan-tindakan itu, besarnya energi yang akan dihemat, dan manfaat-manfaat lain yang dapat diperoleh dari pelaksanaan tindakan-tindakan itu.

4 ISO 50006:2014, Energy management systems—Measuring energy performance using energy baselines and energy performance indicators—General principles and guidance.

Page 24: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 17

Tindakan dapat dibagi menjadi:

• tindakan yang sepenuhnya didanai atau dijadwalkan untuk dilaksanakan

• tindakan yang akan dilaksanakan untuk terus menyelidiki dan meningkatkan mutu kasus bisnis di dalam proyek-proyek tertentu

• tindakan yang dapat mendukung proses identifikasi, pemantauan, dan verifikasi kinerja energi yang sedang berlangsung.

Sertakan pula informasi tentang inisiatif-inisiatif sosialisasi dan pelatihan apa pun yang dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya manajemen energi, beserta usaha-usaha peningkatan yang akan dilaksanakan sehubungan dengan sistem pengukuran energi dan pelaporan.

Anggaran dan sumber dayaSusunlah sebuah risalah tentang sumber-sumber daya yang dialokasikan untuk manajemen energi di lokasi. Risalah ini dapat memuat seluruh pengeluaran yang diperlukan untuk menjalankan inisiatif-inisiatif efisiensi energi—seperti yang dijabarkan pada bagian sebelumnya—serta jangka waktu yang dialokasikan bagi para pemangku kepentingan di lokasi untuk melaksanakan program manajemen energi.

2.2 Pemantauan dan pengawasan kinerja energi

Adanya berbagai macam peralatan dan proses operasional di sebuah lokasi tambang dapat menyulitkan kita untuk mengetahui tingkat efisiensi dan lokasi terjadinya konsumsi energi. Ada banyak faktor dinamis yang ikut memengaruhi konsumsi energi, seperti rancangan dan tata letak tambang, usia dan efisiensi peralatan, serta motivasi dan keahlian para personel. Salah satu alasan penting yang menyebabkan rendahnya perhatian terhadap manajemen energi di masa lalu adalah karena tidak adanya data yang mudah diakses atau dapat diandalkan. Hal ini menunjukkan bahwa, dahulu ketika banyak tambang baru dibuka, biaya yang dikeluarkan untuk energi relatif lebih rendah dan perhatian utama terbatas pada masalah pengurangan gas rumah kaca.

Di dalam buku pedoman ini, istilah ‘sistem informasi energi’ digunakan untuk menyebut kegiatan pengembangan sebuah sistem yang mendukung proses pengumpulan, penafsiran, dan pelaporan data energi untuk mengukur dan memverifikasi kinerja energi dan untuk mendeteksi peluang untuk mengurangi konsumsi dan biaya energi. Mengingat bahwa praktik unggulan manajemen energi dikembangkan berdasarkan bukti dan bukan asumsi, mengatasi keterbatasan data merupakan suatu hal yang penting.

Namun, penyempurnaan data energi bukanlah kegiatan yang mudah dan umumnya memerlukan investasi dalam bentuk dana dan sumber daya manusia selama beberapa tahun untuk meningkatkan sistem informasi energi operasi pertambangan secara bertahap. Oleh karena itu, perusahaan harus terlebih dahulu memahami kondisi sistem informasi energi yang sedang digunakan saat ini, sebelum mengembangkan sebuah rencana penyempurnaan berdasarkan informasi tersebut. Strategi peningkatan dapat terdiri dari kegiatan perolehan data sekaligus metode modeling dan analisis yang telah disempurnakan.

Pengkajian ulang terhadap kondisi sistem informasi energi AndaUntuk memahami keadaan informasi energi yang sekarang ada di lokasi Anda, mulailah dengan memetakan data energi yang tersedia saat ini. Data energi dapat dibagi dalam bentuk hierarki (Gambar 5). Untuk mendapatkan gambaran kasar, Anda disarankan untuk mengukur total penggunaan energi di lokasi dan kemudian mengidentifikasi data-data energi apa saja yang tersedia berdasarkan kawasan penggunaan dan pada dua tataran: proses-proses utama dan tiap-tiap peralatan penting yang digunakan. Pada masing-masing dari kedua tataran di atas, catat frekuensi ketersediaan data energi. Jangka waktu pencatatan ini dapat bervariasi mulai dari setahun sekali atau empat bulan sekali hingga frekuensi perolehan data yang jauh lebih tinggi (beberapa menit sekali) dengan menggunakan perangkat lunak khusus. Bagian berikutnya membahas tentang jenis-jenis pertanyaan yang dapat diajukan untuk memperdalam pemahaman tentang konsumsi energi dan potensi-potensi peluang untuk penyempurnaan.

Page 25: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

18 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Gambar 5: Hierarki data penggunaan energi

Total penggunaan energiUkurlah seberapa besar konsumsi energi di lokasi dengan meninjau data faktur dari para pemasok energi Anda. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

• Seberapa besarkah proporsi biaya energi apabila dibandingkan dengan keseluruhan biaya operasi tambang?

• Seberapa besarkah perubahan proporsi tersebut dalam beberapa tahun terakhir?

• Seberapa besarkah tingkat produktivitas energi di tambang (misalnya, energi yang diperlukan per ton hasil produksi?)

• Apakah tingkat produktivitas energi itu meningkat atau menurun? Mengapa?

• Bagaimana tren penggunaan energi secara keseluruhan?

• Bagaimana perkiraan tren di masa depan?

Kualitas data yang diperoleh juga perlu dikaji. Pertimbangkan hal-hal berikut ini:

• Siapakah yang bertanggung jawab memeriksa data tagihan?

• Bagaimana pengecekan data tagihan dilaksanakan?

• Meteran-meteran apa saja yang digunakan dan seberapa akuratkah meteran tersebut?

• Seberapa seringkah meteran tersebut dicek dan dikalibrasi?

Konsumsi energi berdasarkan kawasan penggunaanUkurlah proporsi penggunaan energi di setiap bagian operasi. Pada tahap ini, proses pengumpulan data yang diperlukan akan menjadi lebih sulit. Untuk menentukan informasi tambahan apa saja yang diperlukan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

• Di manakah energi itu digunakan—di kawasan mana, di dalam proses apa, untuk kendaraan apa, di instalasi mana?

• Kapankah energi itu digunakan?

• Apakah penggunaan energi di kawasan tertentu terlihat berlebihan atau terlalu tinggi apabila dibandingkan dengan fungsi normal kawasan itu?

• Apakah ada kawasan-kawasan tertentu yang cocok untuk penggunaan indikator kinerja utama tertentu (seperti GJ/ton bijih tambang yang diekstraksi atau diolah)?

• Apakah jelas terlihat adanya kawasan atau kelompok peralatan di salah satu kawasan tersebut yang seharusnya juga diukur?

Page 26: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 19

• Bagaimanakah perubahan konsumsi tiap-tiap sumber energi dari tahun lalu, dan apa sajakah penyebabnya (seperti peningkatan konsumsi energi akibat kedalaman tambang, penurunan curah hujan yang mengakibatkan berkurangnya aktivitas pengurasan, kualitas bijih tambang yang bervariasi, penggantian ekskavator atau truk, atau perubahan prosedur atau pelatihan operator)?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda akan lebih mudah menemukan peluang peningkatan. Ini juga dapat membantu Anda untuk berfokus pada kawasan-kawasan yang mungkin lebih memerlukan data energi tambahan. Hal ini juga dapat membantu Anda untuk menetapkan prioritas di dalam penyempurnaan sistem informasi energi.

Konsumsi energi berdasarkan waktu penggunaanPertimbangkanlah informasi mana yang Anda miliki sekarang yang memungkinkan Anda untuk melakukan pemeriksaan terhadap konsumsi energi berdasarkan rentang waktu penggunaan. Sekali lagi, proses ini berlangsung dari tataran besar ke tataran kecil. Amatilah tren penggunaan energi selama rentang waktu ini.

Jika tersedia, data konsumsi energi per hari atau bahkan per jam juga dapat menghasilkan pemahaman yang lebih terperinci. Sebagai contoh, apabila proses operasi dianggap berkelanjutan dan relatif tidak berubah, perubahan-perubahan tajam yang signifikan dan anomali lain di dalam penggunaan energi dapat teridentifikasi dan akan sangat membantu dalam memahami bagian-bagian di dalam proses yang harus diperiksa secara lebih cermat. Data itu dapat menunjukkan proporsi konsumsi energi ‘beban dasar’ (‘baseload’). Beban energi yang tidak perlu dapat teridentifikasi melalui pengukuran konsumsi energi selama jangka waktu downtime produksi.

Ketika membandingkan konsumsi energi dengan proses produksi dari waktu ke waktu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

• Apa saja komponen dari beban dasar tersebut?

• Seperti apakah perbandingan antara beban dasar tersebut dengan beban dasar dari operasi-operasi serupa lainnya?

• Seperti apakah perbandingan beban dasar dengan batas-batas teoretis dari proses tersebut?

• Dapatkah beban-beban ini dikendalikan sehingga hanya muncul ketika benar-benar dibutuhkan di dalam proses produksi?

Pilihan-pilihan untuk menyempurnakan sistem informasi energiMeskipun idealnya perusahaan harus menyediakan meteran energi dalam jumlah yang sangat banyak untuk perolehan data yang lebih terperinci tentang konsumsi energi di lokasi tertentu, tindakan ini mungkin tidak selalu menjadi pilihan yang paling tepat. Ada beberapa pilihan lain termasuk:

• penggunaan catatan manual atau catatan elektronik dari sistem penyaluran bahan bakar

• penggunaan alat pencatat data sementara untuk memantau pergerakan-pergerakan yang ditunjukkan oleh meteran tagihan atau meteran pribadi yang sudah ada

• penggunaan meteran sementara atau transduser pada meteran yang ada

• mengatur pemasangan meteran dengan interval waktu bersama para pengecer energi

• membaca meteran yang ada (misalnya, meteran tagihan) pada waktu yang sama setiap harinya selama satu bulan.

Sistem perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data juga merupakan faktor yang penting. Peroleh data tambahan tak akan bermanfaat apabila data itu tidak dapat diakses dan dimanfaatkan secara efektif. Pertimbangkan juga biaya-biaya lain (sebagai contoh, meteran perlu dikalibrasi secara berkala untuk memastikan agar data yang dipantau itu benar-benar akurat).

Pada umumnya, sistem perangkat lunak digunakan untuk mengonversi data mentah menjadi informasi yang berarti. Tingkat kompleksitas perangkat lunak yang digunakan dapat bervariasi dari hanya berbentuk lembar lajur (spreadsheet) sederhana sampai berbentuk perangkat lunak manajemen energi yang disesuaikan, yang dihubungkan dengan data keuangan dan operasional. Tingkat kerincian di dalam sistem perangkat lunak dapat bervariasi.

Page 27: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

20 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Permasalahan yang sebanding dengan kebutuhan akan data tambahan adalah sulitnya menemukan alasan kuat bagi pengalokasian dana untuk penyempurnaan sistem pemantauan energi. Strategi yang baik dapat memacu penggerak-penggerak bisnis lainnya:

• Terdapat persyaratan perundangan.

• Penyempurnaan meteran dianggap sebagai cara untuk menghadapi permasalahan produksi.

• Terdapat informasi yang cukup untuk menunjukkan adanya peluang bagi penghematan energi dan peningkatan produksi, dan bahwa pemantauan tambahan dapat semakin meningkatkan keluarannya.

• Spesifikasi untuk penyediaan instalasi dan peralatan dapat menyertakan komponen sistem pengukuran meteran dan pemberian umpan balik.

Kalaupun data tidak tersedia, Anda masih dapat mengukur dan mengevaluasi peluang-peluang yang ada secara cermat dengan melakukan analisis energi secara lebih terperinci dengan menggunakan pengukuran sementara atau pengukuran spot untuk menguji akurasi analisis dalam kondisi yang berbeda-beda. Pabrik atau pemasok kemungkinan juga memiliki data atau model simulasi yang dapat digunakan untuk mengkaji peluang-peluang spesifik. Analisis sensitivitas dapat dilaksanakan untuk menentukan apakah suatu proyek layak untuk dikerjakan, khususnya apabila proyek itu relevan dengan bagian-bagian lain di dalam bisnis.

Kotak 3 berisi contoh yang menunjukkan bahwa manfaat efisiensi energi hanyalah satu dari sekian banyak manfaat dari penyempurnaan sistem meteran energi di Tambang Yandicoogina. Studi kasus ini menekankan pentingnya:

• menghubungkan proyek-proyek energi dengan prioritas-prioritas bisnis saat ini, seperti peningkatan kualitas daya; penurunan waktu downtime suatu instalasi; dan pemenuhan kewajiban kepatuhan.

• menggunakan keahlian teknis yang tepat di dalam proses pengembangan proposal kasus bisnis untuk memastikan agar segala biaya, manfaat, dan risiko diperhitungkan dan dipertimbangkan secara seksama.

Kotak 3: Peningkatan sistem meteran energi di Yandicoogina MineYandicoogina adalah sebuah tambang terbuka di wilayah Pilbara, Western Australia. Bijih besi diolah di lokasi dan kemudian diangkut sejauh 450 km dengan kereta api ke pelabuhan Dampier untuk diekspor. Identifikasi atas kesenjangan data energi listrik di lokasi dilakukan sebagai bagian dari persiapan tim manajemen energi lokasi untuk pelaksanaan penilaian efisiensi energi berdasarkan Program Energy Efficiency Opportunities (EEO) sebelumnya.

Investasi yang diperlukan untuk menyediakan sistem meteran listrik dapat menjadi hal yang sulit karena manfaatnya tidak mudah diukur. Di Yandicoogina, kasus bisnis pengadaan sistem meteran dikembangkan dalam jangka waktu enam bulan. Seorang ahli mesin listrik yang berpengalaman, yang juga merupakan seorang aktivis urusan energi di lokasi, memainkan peranan penting di dalam pengembangan proyek bisnis itu. Pengetahuannya tentang berbagai topik yang berkaitan dengan kualitas daya menunjukkan bahwa ia, di dalam proposalnya, mampu menunjukkan berbagai manfaat produksi yang dapat dicapai dari penyempurnaan sistem meteran melalui pengurangan waktu downtime instalasi. Biaya pemasangan meteran-meteran itu mencapai sekitar $600.000.

Manfaat-manfaat yang ditampilkan di dalam proposal kasus bisnis tersebut meliputi:

• peningkatan kualitas daya dan pengurangan waktu downtime instalasi yang tidak direncanakan

• kepatuhan terhadap ketentuan yang ditetapkan di dalam EEO

• identifikasi dan evaluasi proyek-proyek efisiensi energi yang dahulu mungkin akan ditolak karena kurangnya data energi

• pengembangan indikator-indikator kinerja utama pada tataran proses, sehingga inefisiensi instalasi yang terus berlangsung di kawasan tertentu dapat lebih mendapat perhatian dan diselidiki

Page 28: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 21

• peningkatan kesadaran akan konsumsi energi di tempat kerja melalui sosialisasi data kinerja yang berkaitan dengan energi secara lebih teratur

• perampingan proses peninjauan dan analisis data energi dengan cara menghubungkan meteran-meteran itu ke sistem SCADA di lokasi.

Adanya komitmen korporat Rio Tinto terhadap efisiensi energi serta pengarahan atau briefing rutin bagi tim manajemen lokasi tentang risiko-risiko efisiensi dan peluang merupakan sejumlah faktor yang mendukung disetujuinya proposal kasus bisnis seputar meteran energi yang diajukan.

Lima puluh enam meteran Schneider ION telah dipasang. Model meteran ION dapat beragam sesuai dengan kebutuhan teknis: substasiun-substasiun utama menggunakan model yang paling mutakhir sehingga analisis kualitas daya dapat dilakukan. Meteran ION dipilih secara khusus karena mudah diintegrasikan ke dalam sistem SCADA di lokasi, yang pada gilirannya akan memudahkan proses pemeriksaan data.

Sejumlah peluang yang berhasil diidentifikasi dari proses penilaian itu dan yang mungkin sebelumnya ditolak karena kurangnya data energi kini telah dievaluasi lagi secara lebih cermat. Sebagai contoh, data konsumsi listrik dari meteran dapat digunakan untuk memperkirakan potensi penghematan yang dapat dicapai dengan memodifikasi susunan sabuk berjalan dan program penggantian idler.

Sumber: Department of Industry, Building the Business Case Project, Canberra, 2011, http://eex.gov.au/case-study/rio-tinto-iron-ore-investing-in-energy-metering-at-yandicoogina-mine/.

Sebagai kesimpulan, terdapat empat faktor penting yang harus dipertimbangkan di dalam penyempurnaan sistem informasi energi:

• Mengetahui data apa saja yang tersedia.

• Memanfaatkan data tersebut sebaik mungkin untuk dapat memahami dan menyempurnakan penggunaan energi.

• Mengembangkan rencana peningkatan berdasarkan pemahaman Anda mengenai kebutuhan-kebutuhan spesifik.

• Memanfaatkan faktor-faktor penggerak lain untuk mendukung argumen Anda mengenai perlunya diadakan penyempurnaan sistem.

Penentuan sasaran-sasaran dan indikator-indikator kinerja utamaPenggunaan indikator kinerja utama (key performance indicators atau KPI) adalah hal yang sangat penting di dalam proses evaluasi kinerja energi dari suatu bisnis, lokasi, atau proses. KPI juga berguna dalam menjelaskan situasi ketika ada masalah yang perlu ditangani. Pengembangan KPI yang efektif juga dapat menyediakan wawasan mengenai variabel-variabel utama yang memengaruhi efisiensi energi. KPI juga bermanfaat sebagai dasar untuk menetapkan sasaran-sasaran peningkatan kinerja energi.

Menyusun indikator KPI energi yang baik dapat menjadi suatu kegiatan yang sangat menantang, mengingat banyaknya variabel yang dapat memengaruhi penggunaan energi di dalam operasi tambang. Kotak 4 menampilkan contoh yang menggambarkan bagaimana tantangan ini ditaangani di perusahaan tambang EDI Downer Mining.

Page 29: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

22 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Kotak 4: Program pengukuran Energy and Emissions Measure di Downer EDI MiningUntuk dapat mengidentifikasi dampak dari sejumlah variabel hanya dengan menggunakan satu analisis, Bagian Layanan Teknis (Technical Services Department) di Downer EDI Mining telah mengembangkan, menguji, dan menerapkan program kinerja energi dan gas rumah kaca yang telah dirancangnya sendiri, yang disebut Downer Energy and Emissions Measure (DEEM). Mengingat besarnya peranan para ahli mesin proyek di dalam perencanaan, perancangan, dan operasional tambang, keterlibatan mereka di dalam DEEM menjamin kredibilitas, akurasi, dan transparansi program tersebut. Kondisi ini meningkatkan keyakinan perusahaan untuk mengukur dan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan energi di dalam perusahaan, yakni dengan menggunakan data yang tersedia untuk memantau kinerja dan menangkap peluang untuk peningkatan.

DEEM memasukkan berbagai faktor, seperti sumber-sumber dan daerah-daerah tujuan dari material hasil tambang, termasuk massa dan volume dari material-material yang dipindahkan dan bahan bakar yang digunakan untuk memindahkan material-material itu. Ada dua indikator terpisah yang digunakan. Pertama, indikator muatan (GJ/ton-km) digunakan untuk mengukur truk muatan, kereta jalanan (road train), truk air, alat pengeruk (scraper), dan alat perata jalan (grader). Kedua, indikator peralatan untuk ekskavasi seperti ekskavator, buldoser, alat pemuat (loader), dan alat penggali untuk tambang terbuka (surface miner) diukur dengan satuan GJ/ton material yang dipindahkan. Peralatan tambahan, seperti instalasi penerangan, generator, dan pompa, juga dimasukkan sebagai indikator non-muatan karena alat-alat itu juga dianggap sebagai sarana penting di dalam kegiatan operasional.

Data dasar yang digunakan untuk menghitung DEEM adalah total banyaknya bahan bakar yang dikonsumsi dan bulk cubic metre (BCM) dari material-material yang dipindahkan. Semua ini dikonversi ke satuan umum, yakni berapa liter solar yang dihabiskan untuk setiap ton material yang dipindahkan (L/ton). Satuan L/ton itu kemudian disesuaikan dengan penggunaan bahan bakar peralatan, jarak yang ditempuh, dan perubahan elevasi untuk meluruskan dampak perubahan-perubahan itu selama proses pemindahan material-material di atas. Hasilnya adalah faktor efisiensi bahan bakar yang dinyatakan dengan satuan L/ton-kilometer. Pada tahap akhir, faktor efisiensi bahan bakar dikonversi ke dalam satuan energi (GJ) dan emisi gas rumah kaca (ton CO2-e).

Parameter ‘equivalent flat haul’ (EFH) dirancang untuk menggambarkan karakteristik rute pengangkutan yang ditempuh. EFH adalah parameter terukur yang memasukkan faktor jarak dari titik keberangkatan sampai ke tujuan dan perubahan elevasi dari titik keberangkatan sampai ke tujuan. EFH meluruskan perubahan elevasi dan jarak yang ditempuh, sehingga dapat dilakukan perbandingan antara energi yang dikonsumsi dan tonase material yang dipindahkan untuk kegiatan pertambangan.

Untuk setiap kegiatan pemindahan material, seperti yang ditampilkan pada gambar di bawah ini, DEEM menyajikan informasi seputar energi yang diperlukan untuk memindahkan material, tonase material yang dipindahkan, dan EFH.

Page 30: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 23

DEEM membandingkan dan menghubungkan data-data mingguan hingga bulanan mengenai kinerja energi muatan dan non-muatan dengan kondisi, keputusan, dan kegiatan operasional di lokasi. Data kinerja di sebuah lokasi tambang dapat dianalisis dan dibandingkan untuk mengidentifikasi tren-tren dan faktor-faktor yang telah membawa dampak positif maupun negatif terhadap efisiensi energi. DEEM dapat mengungkap banyak faktor yang membawa pengaruh langsung atau pun tidak langsung terhadap efisiensi energi, seperti perubahan ukuran alat, kinerja para operator yang berbeda, pengaruh volume atau jadwal produksi terhadap efisiensi armada, dampak hujan terhadap kondisi jalan, dan banyak faktor lainnya. Variasi pada DEEM dapat secara akurat dihubungkan dengan hal tersebut serta dijelaskan berdasarkan faktor-faktor tersebut atau faktor-faktor lain yang dapat diukur secara kuantitas. Faktor-faktor ini, beserta pengaruhnya masing-masing, kemudian dijadikan bahan pertimbangan di dalam proses perencanaan dan pembuatan keputusan operasional di masa mendatang.

Meskipun DEEM adalah sarana yang berguna untuk memantau dan melaporkan kinerja, DEEM juga lebih bermanfaat dibanding indikator sederhana seperti liter/BCM dalam hal penyediaan informasi terkait pengambilan keputusan mengenai peningkatan bisnis. Downer EDI Mining menerapkan pendekatan ini untuk mengidentifikasi pada titik mana saja faktor-faktor yang berperan dalam peningkatan efisiensi pada tambang dan/atau jenis tambang tertentu dapat diukur dan diterapkan pada tambang dan/atau jenis tambang lainnya.

Solusi yang sering diterapkan adalah penggunaan metode penambangan lain, mengubah metode perencanaan dan perancangan tambang, mengubah struktur fisik jalan yang dilalui oleh muatan (panjang, kemiringan, rancangan, dan material), mengubah perilaku operator peralatan, mengkaji pemilihan instalasi tambang, dan mengganti jenis bahan bakar.

Sumber: Department of Industry, Analyses of diesel use for mine haul and transport operations, Canberra, 2013, http://eex.gov.au/files/2014/06/Analyses-of-Diesel-Use-for-Mine-Haul-and-Transport-Operations.pdf.

2.3 Penetapan akuntabilitas dan pembentukan tim

Bagian pertama buku pegangan ini berfokus pada cara-cara yang paling meyakinkan untuk sosialisasi kasus bisnis manajemen energi di hadapan para anggota manajemen dan staf lainnya. Hal tersebut menggarisbawahi bahwa suatu argumen dapat menjadi lebih meyakinkan apabila manajer dapat secara mudah memahami bagaimana kegiatan-kegiatan manajemen energi dapat mendukung tercapainya tujuan-tujuan para manajer itu sendiri. Sebuah sistem manajemen energi membuka peluang untuk mengintegrasikan secara formal sejumlah tanggung jawab tertentu ke dalam deskripsi pekerjaan dan kegiatan sehari-hari dari sejumlah pemangku kepentingan lokasi tertentu. Matriks pembagian tanggungjawab, seperti model RACI (Tabel 2), dapat menjadi sarana yang berguna untuk membakukan peranan para manajer dan personel sehubungan dengan program manajemen energi.

Tabel 2: Model RACI untuk identifikasi peranan dan tanggung jawab

TANGGUNG JAWAB Diperlukan dalam partisipasi aktif penerapan manajemen energi berdasarkan tugas-tugas yang telah dijabarkan (‘para pelaku’)

AKUNTABILITAS Pada akhirnya semua tindakan harus dapat dipertanggungjawabkan untuk kinerja energi (‘di sinilah letak tanggung jawab saya’)

KONSULTASI Pendapat dan informasi penting harus selalu diperoleh melalui komunikasi dua arah (‘berikan masukan yang berguna’)

INFORMASI Perbaharuilah informasi tentang jalannya pelaksanaan manajemen energi melalui sosialisasi satu arah (‘sediakan informasi mengenai perkembangannya’)

Page 31: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

24 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Akuntabilitas kinerja energi pada tataran lokasi harus menjadi tanggung jawab manajer lokasi karena ialah yang memiliki kewenangan besar dalam hal penyediaan sumber daya untuk manajemen energi dan sejauh mana sumber daya itu diproritaskan di lokasi.

Perusahaan harus menunjuk seorang aktivis energi (yang juga dapat disebut sebagai ‘manajer energi’, atau dapat pula memiliki julukan lain, seperti ‘manajer keberlanjutan’) dan menyediakan sumber daya yang dapat membantunya untuk ‘mengemban tanggung jawab’ dalam segala urusan yang berkaitan dengan manajemen energi di lokasi. Tanggung jawab dari seorang manajer energi di lokasi tertentu dapat meliputi:

• menyediakan titik kontak utama untuk kegiatan manajemen energi

• memfasilitasi identifikasi dan pelaksanaan inisiatif-inisiatif manajemen energi

• memantau dan melaporkan sistem-sistem meteran kinerja energi di lokasi dan perkembangan pencapaian sasaran-sasaran efisiensi energi

• mengoordinasikan audit energi lokasi berdasarkan seri AS/NZS 3598:2014

• memantau dan memberikan briefing kepada para anggota manajemen tentang pemenuhan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan energi di lokasi

• memastikan bahwa lokasi tambang telah memenuhi kewajiban perundangan yang berkaitan dengan efisiensi energi

• menyimpan dokumentasi yang berkaitan dengan manajemen energi di lokasi

• memastikan agar pelajaran-pelajaran yang diperoleh tentang manajemen energi disosialisasikan dengan pihak korporat dan lokasi-lokasi lain.

Personel lain dapat memiliki standar akuntabilitas atau tanggung jawab khusus. Sebagai contoh, para sopir truk dapat memiliki tanggung jawab atau akuntabilitas terkait dengan efisiensi energi sesuai dengan indikator KPI tertentu, seperti yang disusun oleh Downer EDI Mining (Kotak 4).

Langkah penting lain untuk memastikan agar tanggung jawab tidak hanya akan diemban oleh aktivis energi di lokasi adalah dengan membentuk sebuah tim manajemen energi.

Anggota tim manajemen energi dapat terdiri dari:

• manajer lokasi atau manajer lain, yang memiliki kapasitas untuk menyetujui pelaksanaan, pemahaman mendalam tentang bisnis yang sedang berjalan, seringkali juga pengalaman yang luas di dalam industri dan perspektif mengenai bisnis itu secara keseluruhan, serta yang juga dapat menggalang kerja sama dari para staf

• operator, yang sudah akrab dengan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan operasi yang sedang berjalan, sehingga mereka dapat membantu mengidentifikasi masalah serta peluang

• subkontraktor dan penyedia layanan, yang mungkin akrab dengan permasalahan di lokasi secara terperinci dan yang berkat pengetahuan dan pengalamannya dalam mengoperasikan peralatan, mungkin memiliki gagasan tentang praktik-praktik yang dapat menghemat energi dan membawa sejumlah manfaat lain

• staf keuangan, yang dapat membantu dalam penyusunan proposal hingga layak dikaji oleh manajemen, dan dapat mengidentifikasi mekanisme-mekanisme yang dapat mempermudah pelaksanaan (seperti pengaturan pajak dan berbagai pilihan keuangan), serta dapat membantu melakukan klarifikasi dan mengatasi permasalahan keuangan internal dan eksternal yang dapat menghambat tindakan, seperti pemisahan antara anggaran modal dan anggaran operasi serta permasalahan yang terkait pajak dan kontrak

• staf pemasaran dan hubungan masyarakat, yang dapat menyediakan masukan mengenai pentingnya berbagai atribut produk, membantu mempresentasikan proposal kepada manajemen dan staf lain, dan menawarkan saran mengenai cara-cara untuk membangun hubungan, membawa perubahan perilaku dan organisasional, membangun komunikasi yang efektif, dan meningkatkan profil program efisiensi energi

• staf pengembangan bisnis atau konsultan eksternal, yang memiliki keahlian analitis dan fasilitatif serta wawasan yang luas tentang strategi-strategi untuk mengidentifikasi dan menangkap peluang yang terdapat di seluruh lokasi, dan yang juga dapat mendorong budaya belajar di tataran lokasi dan perusahaan

Page 32: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 25

• staf teknis, yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang terperinci tentang instalasi, peralatan, dan permasalahan operasional, serta wawasan mengenai perkembangan komponen prioritas atau prosedur tertentu

• staf pengadaan energi, yang dapat memberi saran tentang risiko-risiko dan peluang-peluang keuangan dan pasokan yang terkait dengan kontrak pasokan energi.

Apapun peranan yang dimainkan oleh tiap-tiap individu di dalam tim manajemen energi, sumber daya yang memadai harus tersedia bagi mereka. Hal tersebut mencakup penyelengaraan program pelatihan agar setiap individu tersebut mampu mencapai tujuan-tujuan yang menjadi tanggung jawab mereka.

2.4 Pemerolehan pendanaan dan sumber-sumber daya

Pendanaan dan sumber daya diperlukan bagi keberhasilan pengelolaan dan pelaksanaan program manajemen energi. Sebagai contoh, alokasi waktu harus diberikan kepada personel yang akan diberi tanggung jawab untuk melaksanakan program, dan pendanaan diperlukan untuk membayar jasa konsultan eksternal. Komponen-komponen semacam ini pada umumnya diperhitungkan di dalam proses penyusunan anggaran normal bisnis.

Mengingat bahwa proyek-proyek efisiensi energi seringkali bersifat tumpang tindih, pendanaan dapat diperoleh dari berbagai macam sumber. Pengetahuan yang menyeluruh tentang pilihan-pilihan sumber dana dan jangka waktu yang berkaitan dengan pilihan-pilihan tersebut merupakan hal yang penting, karena faktor-faktor semacam itu dapat menentukan apakah suatu proyek benar-benar terealisasi atau terabaikan. Sumber dana yang potensial terangkum di dalam Tabel 3.

Tabel 3: Sumber pendanaan potensial untuk proyek efisiensi energi

SUMBER PENDANAAN DESKRIPSI

Pengeluaran operasional (Opex) Pendanaan untuk membiayai operasi bisnis. Dana opex memiliki fokus berjangka waktu pendek dan karenanya lebih cocok untuk proyek-proyek yang berbiaya rendah atau memiliki masa pengembalian modal (payback) yang lebih pendek.

Pengeluaran modal (Capex) Pengeluaran sekali jalan untuk hal-hal yang diperlukan untuk menghasilkan pemasukan di masa depan. Dana capex seringkali memiliki fokus berjangka waktu menengah atau panjang dan memerlukan kasus bisnis yang lebih kompetitif untuk memperoleh pendanaan.

Dana pengembangan bisnis Beberapa perusahaan memiliki program pengembangan bisnis. Proyek-proyek efisiensi energi dapat memenuhi syarat untuk memperoleh pendanaan melalui program-program ini apabila menjanjikan manfaat produktivitas yang besar.

Pendanaan korporat Pendanaan dapat disediakan oleh kantor pusat korporat untuk mendukung sejumlah uji coba dan inisiatif lain yang menjanjikan manfaat besar bagi seluruh perusahaan, namun terdapat ketiadaan dana pada tingkatan lokasi atau divisi, atau ketika suatu proyek dilaksanakan di sejumlah lokasi dan bangunan atau di sebuah armada alat-alat angkut. Dalam sejumlah kasus, pendanaan korporat dapat tersedia dalam bentuk dana yang disediakan secara khusus untuk program efisiensi energi.

Dana pemerintah Pemerintah di tingkat federal dan negara bagian dapat menyediakan dana, potongan pajak, dan sejumlah inisiatif lain. Daftar kumpulan inisiatif pemerintah yang ada saat ini dapat dilihat pada bagian program di situs web Energy Efficiency Exchange (http://eex.gov.au/business-support/programs/).

Page 33: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

26 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Apabila memungkinkan, sesuaikan kegiatan-kegiatan Anda dengan siklus anggaran agar jangan sampai kehilangan momentum. Apabila langkah ini tidak dapat dilakukan (seperti yang dicontohkan di dalam Kotak 5), Anda mungkin harus mencari bentuk pendanaan lain.

Kotak 5: Dana Efisiensi Energi Khusus di Centennial CoalCentennial Coal mengadakan penilaian efisiensi energi untuk mematuhi peraturan perundang-undangan pemerintah negara bagian dan federal. Tim manajemen ingin memastikan agar komitmen mereka kepada efisiensi energi jangan sampai hanya terbatas pada identifikasi proyek-proyek tetapi juga mencakup realisasi praktis dari proyek-proyek tersebut di lokasi. Namun, hasil penilaian itu tidak sesuai dengan proses penganggaran yang standar. Kondisi ini berpotensi menunda ketersediaan dana untuk merealisasikan proyek-proyek tersebut.

Sebuah dana efisiensi energi disediakan secara khusus untuk mengatasi masalah ini. Dana tersebut memastikan agar proyek-proyek efisiensi energi dapat dinilai dengan cara membandingkannya dengan proyek-proyek efisiensi energi lain, bukan dengan pengeluaran modal lain. Tujuannya adalah untuk memastikan agar proyek-proyek penting ini mendapat perhatian maksimal dalam pembagian dana korporat. Hingga saat ini, terdapat dana sebesar lebih dari $630.000 yang telah dialokasikan untuk proyek-proyek semacam itu, termasuk pemanfaatan panas buang di tempat-tempat pemandian dan unit-unit koreksi faktor daya.

Sumber: Department of Industry, Business Case and Beyond Project, Canberra, 2011, http://eex.gov.au/case-study/centennial-coal-supporting-project-implementation-through-an-energy-efficiency-fund/.

2.5 Pelaksanaan penilaian efisiensi energi pada operasi-operasi yang sedang berjalan

Pada umumnya, ketika sebuah bisnis dan operasinya ditinjau dari sudut pandang efisiensi energi, sekumpulan peluang dapat teridentifikasi. Bahkan perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan efisiensi energi selama beberapa tahun dapat memanfaatkan penilaian efisiensi energi yang terfokus untuk lebih meningkatkan kinerja energinya.

Penilaian yang cermat dan komprehensif dapat tercapai apabila terdapat interaksi yang baik antara:

• kepemimpinan dan dukungan yang terpercaya

• data yang baik dan analisis yang efektif

• pelibatan orang-orang yang tepat

• perancangan sebuah proses yang dapat menciptakan sinergi antara orang-orang yang tepat dan analisis yang efektif untuk mengidentifikasi peluang.

Tidak ada satu orang yang dapat menjawab semua permasalahan. Di masa lalu, perusahaan pada umumnya amat bergantung pada satu orang ahli energi eksternal untuk meninjau sebuah operasi dan menawarkan serangkaian rekomendasi. Para ahli eksternal dapat memberikan masukan yang sangat berguna, tetapi efektivitas mereka akan berkurang apabila pekerjaan mereka tidak didukung oleh keterlibatan aktif dari para pemangku kepentingan lokasi dan individu-individu penting lainnya. Inilah alasannya seri AS/NZS 3598:2014 dirancang untuk dapat diterapkan oleh auditor eksternal, auditor internal, atau keduanya. Standar-standar di dalamnya juga secara jelas memperhitungkan berbagai kebutuhan dalam suatu bisnis dan memuat panduan untuk mengevaluasi berbagai aspek manajemen energi di lokasi, termasuk ketersediaan data.

Perusahaan dapat menggunakan pendekatan lain, tetapi yang penting adalah memiliki sebuah proses yang dapat membuka peluang untuk mundur sejenak dari pekerjaan sehari-hari dan memperluas wawasan tentang bagaimana energi digunakan dan di mana peluang-peluang baru dapat ditemukan.

Page 34: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 27

Tujuan dari penilaian Anda haruslah untuk mengidentifikasi sekumpulan peluang yang memiliki potensi positif, baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu yang lebih panjang. Dalam jangka pendek, Anda dapat berfokus pada proyek-proyek yang lebih pasti dan yang dapat segera dilaksanakan untuk menunjukkan fokus dan manfaat praktis dari dilakukannya penilaian. Langkah ini dapat membantu Anda mengembangkan dukungan manajemen secara khusus di lokasi Anda maupun secara luas di dalam lingkup perusahaan. Mengenai peluang-peluang yang lebih kompleks yang memerlukan modal besar dalam hal pelaksanaan atau penyelidikannya, Anda harus membuat rencana sesuai dengan tataran penyelidikan yang diperlukan dan memperhitungkan waktu yang paling tepat untuk melaksanakannya dengan memerhatikan siklus anggaran, penutupan operasi (shutdown), dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi pelaksanaan sebuah proyek.

Perencanaan dan sumber dayaPenilaian efisiensi energi memerlukan perencanaan dan dukungan sumber daya yang memadai, yang didukung oleh strategi sosialisasi yang melibatkan semua pemangku kepentingan yang terkait. Para pembuat rencana dapat menerapkan pendekatan progresif ketika melaksanakan penilaian di bagian-bagian tertentu dari bisnis, dengan rencana untuk menuntaskan penilaian terhadap keseluruhan proses bisnis selama kurun waktu tertentu.

Rencana untuk proyek penilaian harus merinci tujuan-tujuan dan cakupan proyek, rencana kegiatan, pembagian waktu, sumber daya yang dibutuhkan (personel, keuangan, teknis), hal-hal yang mungkin perlu disediakan, serta potensi risiko dan strategi untuk mengatasinya. Rencana itu juga harus menjabarkan tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan setelah dilakukannya penilaian, termasuk pelaporan hasil penilaian dan pengaturan waktu untuk pemantauan, peninjauan, dan kemungkinan penilaian selanjutnya di masa depan. Rencana proyek penilaian seringkali berkembang setelah pembentukan tim proyek.

Jumlah dan biaya penggunaan energi untuk keperluan organisasi dapat dijadikan pedoman untuk menentukan besarnya sumber daya yang dialokasikan untuk penilaian.

Individu dan keahlianNilai penting dari kegiatan penilaian efisiensi energi dapat ditingkatkan secara signifikan melalui penggalangan masukan dari para pemangku kepentingan di dalam perusahaan. Serangkaian keahlian yang diperlukan mungkin terpencar di berbagai penjuru divisi dalam perusahaan. Kondisi ini semakin menambah perlunya penerapan pendekatan yang berbasis tim dan yang mencakup keseluruhan perusahaan.

Gagasan tentang peningkatan efisiensi energi dapat ditemukan pada seluruh tingkatan di dalam perusahaan, dari toko hingga kantor pusat. Para pemangku kepentingan terkait juga mencakup orang-orang yang berpengaruh terhadap modal dan anggaran operasional, orang-orang yang berwewenang untuk melakukan perubahan di dalam berbagai proses dan prosedur, dan orang-orang yang berperan dalam pelaksanaan peningkatan efisiensi energi.

Selain orang-orang yang memang memiliki keahlian di bidang energy dan proses, penilaian efisiensi energi sebaiknya juga melibatkan orang-orang di luar proses yang dapat memberikan berbagai sudut pandang alternatif dan mendorong lahirnya sejumlah gagasan yang berbeda. Pendekatan penilaian lintas-fungsi seperti ini seringkali melahirkan solusi-solusi yang lebih inovatif. Pada umumnya, tahap identifikasi memerlukan banyak masukan, tetapi tahap analisis dan evaluasi data akan memerlukan pengetahuan teknis yang spesifik.

Penggunaan sumber daya eksternalKapasitas perusahaan untuk melaksanakan penilaian efisiensi energi dapat bervariasi, sesuai dengan sumber daya dan keahlian yang tersedia. Berdasarkan faktor-faktor seperti pengeluaran energi, ukuran, dan ketersediaan sumber daya, perusahaan mungkin perlu untuk membentuk jabatan purnawaktu dengan tugas khusus untuk meningkatkan efisiensi energi atau menggalang sumber daya internal yang ada untuk melaksanakan tugas-tugas penilaian tertentu.

Page 35: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

28 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Bagi sejumlah perusahaan lain, mungkin akan lebih baik untuk mempekerjakan ahli teknisi eksternal. Ahli eksternal juga dapat menawarkan saran ahli untuk mengatasi kurangnya keahlian atau pengetahuan dalam perusahaan. Ada banyak perusahaan jasa energi yang dapat mendukung pelaksanaan tahap tertentu di dalam sebuah penilaian, termasuk pengumpulan data, identifikasi dan analisis peluang, fasilitasi, dan pelaporan.

Penetapan fokus cakupan kerja dapat membantu memperjelas ruang lingkup pekerjaan, ekspektasi, dan masukan yang diperlukan untuk memudahkan tugas para konsultan eksternal. Cakupan kerja harus mencerminkan prinsip-prinsip yang dibahas di dalam buku panduan ini untuk memastikan agar para konsultan melaksanakan penilaian secara menyeluruh dan agar perkiraan-perkiraan biaya dapat diperoleh secara akurat dari berbagai perusahaan. Cakupan kerja juga harus secara jelas menjabarkan cara menampilkan analisis dan rekomendasi, sehingga hasil-hasil temuannya dapat disertakan di dalam kasus bisnis. Hal tersebut termasuk asumsi apapun yang diajukan mengenai perkiraan biaya proyek dan penghematan energi. Tiga jenis audit seperti yang diuraikan di dalam seri AS/NZS 3598:2014—audit lokasi dasar, audit lokasi terperinci, dan audit subsistem presisi—dapat berperan sebagai landasan yang kokoh untuk menyusun cakupan kerja yang komprehensif.

Pemahaman atas penggunaan energiMengembangkan pemahaman atas penggunaan energi dan mengaitkan aspek energi ke dalam aktivitas bisnis utama dapat memperluas pemahaman kita tentang hubungan antara energi dan produktivitas. Ada sejumlah teknik analisis data yang dapat diterapkan, seperti:

• Grafik penggunaan energi dari waktu ke waktu (per musim, per bulan, per hari, per jam)—Dengan memahami alasan di balik pola penggunaan energi dan perubahan di dalam penggunaan energi sehubungan dengan aktivitas bisnis, kita dapat memperoleh beragam wawasan baru.

• Diagram bidang X-Y antara penggunaan energi dengan parameter produksi atau parameter lain—Teknik ini dapat mengungkap ada atau tidaknya hubungan antara penggunaan energi dan produksi. Teknik ini juga dapat menunjukkan ada atau tidaknya ambang batas produksi, yaitu titik terjadinya perubahan dramatis di dalam penggunaan energi.

• Penetapan tolok ukur—Dengan menggunakan indikator kinerja energi, dapat diketahui apakah suatu proses, fasilitas, atau bisnis masih berjalan pada tingkatan kinerjanya yang optimal atau tidak. Tolok ukur tertentu dapat diterapkan untuk membandingkan antara penggunaan energi yang sebenarnya dan penggunaan energi teoretis (hasil kalkulasi atau simulasi). Perbandingan dengan instalasi, lokasi, proses, pergeseran, operator, atau faktor yang lain juga dapat dilakukan.

• Analisis Pinch—Analisis Pinch adalah suatu metode rancangan yang didasarkan pada analisis grafis yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan rancangan sistem suhu yang kompleks sehingga dapat memaksimalkan pemulihan panas. Untuk proses atau instalasi dengan arus panas dan dingin yang kompleks, analisis ini dapat digunakan untuk mengevaluasi ada atau tidaknya peluang lebih jauh untuk menciptakan sistem pemanasan dan pendinginan yang lebih baik melalui pemasangan alat penukar panas pada lokasi-lokasi yang tepat di dalam proses. Metode ini memerlukan keahlian teknik mesin.

• Prinsip-prinsip pertama (perhitungan teoretis)—Perhitungan teoretis atas perkiraan penggunaan energi dapat digunakan untuk menilai sistem yang sulit diukur. Model-model teoretis memakan biaya yang lebih sedikit daripada perubahan pada sistem produksi, sehingga semakin beragam pula skenario yang dapat dikaji melalui manipulasi berbagai moda operasi, variabel, dan parameter.

• Keseimbangan energi–massa —Pemodelan arus material dan energi di lokasi, fasilitas, peralatan, atau mesin, dapat memberikan pemahaman yang mendalam mengenai berbagai arus tersebut dan menentukan pada titik mana energi keluar dari proses melalui panas atau uap yang hilang, dan pada titik mana peluang peningkatan efisiensi dapat ditemukan.5

Identifikasi peluangGunakan data yang telah dianalisis untuk mengidentifikasi area yang berpotensi memiliki peluang untuk penghematan energi. Sosialisasi hasil analisis energi kepada berbagai pihak di dalam perusahaan seringkali dapat menghasilkan berbagai gagasan dan pemahaman yang lebih mendalam.

5 Informasi lebih rinci dapat dibaca di Australian Government, Energy savings measurement guide, version 2.0, 2014, http://eex.gov.au/files/2014/06/ESMG.pdf.

Page 36: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 29

Keuntungan melibatkan personel dari berbagai divisi untuk mengidentifikasi peluang tidak dapat diremehkan. Lokakarya adalah cara yang paling sering dilakukan untuk mengumpulkan para ahli terkait untuk membahas data dan informasi lain yang dikumpulkan selama pelaksanaan penilaian efisiensi energi dan untuk memikirkan gagasan-gagasan dan peluang-peluang yang potensial. Kolaborasi yang lebih mendalam dapat tercipta melalui kelompok-kelompok diskusi, kunjungan ke lokasi, saran-saran dari staf, dan konsultasi dengan para pemasok atau para ahli eksternal.

Segala peluang yang berhasil diidentifikasi harus didokumentasikan dalam bentuk ‘daftar peluang’ atau dokumen lain semacam itu. Dokumen ini seringkali menjadi catatan abadi yang dapat digunakan untuk memantau gagasan dan keluarannya serta untuk mengkaji kembali peluang-peluang potensial ketika terjadi perubahan dalam kondisi operasi atau harga energi.

Analisis terperinci atas sejumlah peluang terpilihTahap penyelidikan terperinci akan menentukan tingkat kemungkinan terlaksananya setiap peluang dan memberikan informasi yang diperlukan oleh para pembuat kebijakan untuk mengambil keputusan investasi final. Analisis yang lebih mendalam seringkali diperlukan sebelum memutuskan peluang mana yang akan diambil. Proses ini dapat memakan waktu karena perusahaan perlu mengumpulkan lebih banyak data atau membeli peralatan untuk meningkatkan akurasi pengukuran.

Perusahaan seringkali memiliki praktik-praktik yang sudah mapan untuk mengevaluasi dan menggalang dana bagi pelaksanaan proyek-proyek baru, seperti template atau piagam proyek. Agar dapat dianalisis secara lebih cermat, peluang-peluang efisiensi energi sebaiknya menerapkan praktik-praktik tersebut.

Pendekatan bisnis secara menyeluruh dapat meningkatkan pemahaman tentang keseluruhan biaya dan manfaat dari peluang-peluang efisiensi energi. Risiko-risiko proyek juga perlu untuk dipahami dan ditangani.

Faktor-faktor lain yang mungkin perlu dipertimbangkan di dalam analisis ini adalah:

• penutupan atau waktu downtime yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan

• perubahan pada output produksi

• perubahan pada input lainnya di dalam proses, seperti air atau bahan mentah

• perubahan pada biaya perawatan

• perubahan perangkat keras yang membuat inventaris suku cadang saat ini menjadi ketinggalan zaman

• rencana atau prakiraan bisnis yang memengaruhi rentang hidup atau materi lewatan (throughput) dari proses yang sedang diubah

• biaya pelatihan atau perekrutan staf baru dengan keahlian yang mungkin diperlukan.

Analisis yang komprehensif dan terperinci akan meningkatkan kredibilitas temuan di mata para anggota tim proyek dan manajemen senior.

Keputusan bisnis dan penerapanProses-proses bisnis yang ada sebaiknya digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan mengenai peluang-peluang efisiensi energi. Tindakan ini berguna untuk mengintegrasikan praktik efisiensi energi ke dalam perusahaan sebagai suatu kegiatan bisnis rutin. Apabila bantuan para ahli eksternal diperlukan untuk melaksanakan penilaian efisiensi energi, temuan-temuan mereka harus didokumentasikan sedemikian rupa sehingga memudahkan proses integrasi temuan-temuan itu ke dalam proses penyusunan kasus bisnis atau perencanaan proyek internal.

Dalam beberapa kasus, satu orang manajer dapat mengkaji dan menyetujui permintaan tertentu berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama proses analisis terperinci. Proyek-proyek yang lebih besar seringkali perlu melalui proses persetujuan yang lebih panjang.

Pemantauan dan sosialisasiPeluang-peluang yang diwujudkan sebagai kelanjutan dari proses penilaian harus dipantau dari waktu ke waktu untuk mengukur efektivitasnya. Pengukuran dan verifikasi dapat memberikan informasi yang lebih mendalam tentang penggunaan energi, dapat memantau masalah atau dampak tak terduga yang diakibatkan oleh adanya perubahan, dan dapat memperluas pengetahuan dan keahlian internal dalam bidang manajemen energi.

Page 37: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

30 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Sosialisasi status dan keluaran-keluaran dari proses penilaian efisiensi energi kepada para manajer senior dan anggota perusahaan yang lain dapat membangun pemahaman bersama sebagai landasan untuk mengambil tindakan. Pelajaran berguna yang dihasilkan juga dapat didokumentasikan, sehingga dapat mendorong para anggota manajemen senior untuk mendukung inisiatif-inisiatif manajemen energi di masa depan.

2.6 Pelaksanaan peninjauan energi di dalam berbagai proyek pengembangan dan perluasan yang baru

Keputusan-keputusan yang dibuat pada tahap perencanaan dan perancangan dari proyek-proyek pengembangan dan perluasan tambang baru memiliki dampak yang signifikan terhadap penggunaan energi di sepanjang rentang hidup tambang. Untuk alasan ini, penetapan standar akuntabilitas untuk proyek efisiensi energi perlu untuk dilakukan sedini mungkin pada tahap perencanaan dan perancangan. Perlu juga dibuat rencana yang sangat jelas mengenai waktu-waktu yang tepat untuk mendiskusikan masukan energi yang spesifik.

Sebagai contoh, pada tahap kajian konsep dan tahap pra studi kelayakan (pre-feasibility), efisiensi energi harus ditetapkan sebagai faktor pertimbangan penting di dalam proses perancangan. Akuntabilitas terhadap efisiensi energi harus dibebankan kepada salah satu anggota senior dari tim teknisi inti yang bersifat multidisipliner. Selama proses pengembangan studi kelayakan dan rancangan teknis lanjutan (front-end engineering design), perusahaan dapat mengadakan studi teknis untuk memastikan agar keluaran-keluaran efisiensi energi yang optimal juga diperhitungkan. Sebagai contoh, kegiatan in-pit crushing and conveying (IPCC) dapat dibandingkan dengan operasi pengangkutan ke permukaan yang konvensional. Penghematan biaya energi harus diperhitungkan, berikut dengan manfaat-manfaat dari peningkatan tingkat produksi dan kemungkinan naiknya biaya bahan bakar, ban, dan tenaga kerja melebihi biaya-biaya operasional lainnya.

Setelah tahap penyusunan rancangan, bagian penting selanjutnya dari proyek efisiensi energi adalah pemberian tanggung jawab. Metode pemberian tanggung jawab yang baik diperlukan untuk memastikan agar semua hasil yang diharapkan dari rancangan itu dapat tercapai secara efektif.

Kotak 6 menampilkan proses dan keluaran berdasarkan hasil penilaian pilihan-pilihan pada tahap perancangan proyek Perluasan Olympic Dam (Olympic Dam Expansion).

Page 38: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 31

Kotak 6: Penetapan pilihan untuk perbaikan efisiensi energi dan gas rumah kaca di

dalam rancangan Perluasan Olympic Dam BHP Billiton mengembangkan sebuah rencana manajemen gas rumah kaca yang terperinci untuk proyek perluasan tambang Olympic Dam di South Australia, yang memiliki simpanan tembaga keempat terbesar di dunia dan simpanan uranium terbesar yang pernah ditemukan di satu lokasi. Rencana itu mengidentifikasi inisiatif-inisiatif untuk mengurangi emisi dari segala sumber, termasuk jenis-jenis emisi terkait energi cakupan 1 dan cakupan 2.

Perusahaan itu menerapkan metodologi reduksi karbon Australia McKinsey & Company di dalam proses modeling mereka. Metode ini terdiri dari tiga tahap:

1. Menentukan titik awal proyek.

2. Mengidentifikasi peluang-peluang pengurangan emisi melalui lokakarya proyek dan perkiraan biaya serta potensi penyusutan volume yang didasarkan pada fakta dari masing-masing peluang. Buatlah asumsi atas sejumlah faktor seperti prakiraan kapasitas daya, kurva-kurva pembelajaran yang diharapkan, dan biaya-biaya pembangkitan awal.

3. Menggabungkan biaya-biaya dan volume-volume di atas untuk menghasilkan kurva-kurva biaya untuk program pengurangan karbon di dalam proyek.

Salah satu kurva biaya akan ditampilkan di bawah ini. Titik awal proyek (sumbu horizontal) menggambarkan total emisi karbon apabila tidak ada usaha yang dilakukan untuk menangani perubahan iklim. Sumbu vertikal menggambarkan biaya pengurangan karbon. Tindakan-tindakan yang menghasilkan biaya negatif merupakan tindakan yang penerapannya paling efektif dari segi biaya.

Sumber: BHP Billiton, Olympic Dam expansion: draft environmental impact statement, Appendix L: Greenhouse gas and air quality, BHP Billiton, 2009, http://www.bhpbilliton.com/home/society/regulatory/Documents/odxEisAppendixLGreenhouseGasAndAirQuality.pdf.project-implementation-through-an-energy-efficiency-fund/.

Page 39: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

32 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

BAGIAN 3: TEKNOLOGI DAN PRAKTIK OPERASIONAL YANG MENGHASILKAN

Praktik unggulan manajemen energi pada akhirnya akan memerlukan adanya modifikasi pada peralatan, praktik operasional (atau ‘bisnis seperti biasa’, dalam kasus rancangan dan pengadaan tambang) yang ada saat ini, atau kedua hal tersebut untuk dapat menurunkan penggunaan energi dalam menghasilkan produk.

Dua bagian awal dalam panduan praktik unggulan ini menekankan bahwa optimalisasi penggunaan energi membutuhkan pemahaman yang jelas atas kasus bisnis yang mendukung manajemen energi untuk dapat memotivasi para staf dan manajemen serta bahwa manajemen energi perlu diintegrasikan ke dalam sistem manajemen.

Bab ini akan menjabarkan cakupan perubahan teknis dan praktik operasional yang dapat membawa peningkatan pada masing-masing area utama dari operasi pertambangan. Dalam bab ini akan digunakan informasi yang dikembangkan oleh situs web Department of Industry for the Energy Efficiency Exchange serta studi kasus yang tersedia untuk umum. Studi kasus akan mencakup sejumlah kasus yang telah dilaporkan secara publik oleh berbagai bisnis pertambangan seperti yang diatur dalam Undang-Undang Efisiensi Energi atau Energy Efficiency Opportunities Act pada tahun 2006 hingga 2014.6

Manajemen energi tradisional memiliki fokus pada peralatan tambahan seperti pompa, motor dan kipas. Peluang yang diuraikan dalam bagian ini menunjukkan bahwa praktik unggulan manajemen energi membutuhkan fokus yang lebih luas untuk dapat mengidentifikasi dan melaksanakan peluang-peluang dalam proses operasional utama, termasuk pengolahan mineral dan pergerakan material dalam lokasi. Peluang-peluang tersebut harus dipertimbangkan dari perspektif ‘sistem’; yang berarti interaksi antara peralatan, proses dan praktik operasional harus dieksplorasi untuk membawa perubahan yang lebih dalam lagi pada cara pemakaian energi.

Untuk lebih memperjelas, pilihan-pilihan usaha peningkatan telah disusun ke dalam tujuh kategori:

• Pasokan energi dan pengadaan

• Bangunan

• Kegiatan peledakan

• Pergerakan material dalam lokasi

• Pengolahan mineral

• Udara, air dan peralatan tambahan

• Pengangkutan produk.

Dalam setiap kategori, pertimbangan akan peluang sebaiknya jangan hanya dilakukan dalam modus operasional saja. Perkembangan baru, perencanaan tambang dan pengadaan juga memiliki peluang yang signifikan bagi identifikasi dan penerapan usaha peningkatan.

6 Energy Efficiency Exchange, http://eex.gov.au/technologies/opportunities-register/.

Page 40: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 33

3.1 Pasokan dan pengadaan energi

Meskipun fokus utama buku panduan ini adalah peningkatan efisiensi pemakaian energi, factor pasokan energi juga perlu untuk dipertimbangkan dalam usaha manajemen energi. Hal ini mencakup pengamatan cara pengadaan energi, serta peluang untuk mengembangkan dan menggunakan energi yang terbarukan dan kogenerasi.

Pilihan pasokan energiPenentuan pilihan pasokan energi yang paling tepat merupakan sebuah aspek yang sangat penting dalam perencanaan pertambangan. Hal-hal yang harus dipertimbangkan mencakup:

• biaya

• produksi energi di lokasi atau pilihan untuk melakukan impor energi

• keamanan dan keselamatan pasokan (misal, pengangkutan bahan bakar jarak jauh dapat berbahaya, dan pasokan dapat terpengaruh oleh faktor cuaca buruk dan gangguan-gangguan lainnya)

• dampak dan manfaat bagi lingkungan

• ketersediaan infrastruktur yang ada, termasuk pipa-pipa gas dan jaringan listrik

• ketersediaan dan biaya pilihan teknologi mutakhir, seperti panel surya fotovoltaik (PV) dan sumber energi terbarukan lainnya, serta keyakinan atas sumber-sumber tersebut.

KogenerasiPerubahan harga bahan bakar dari waktu ke waktu dan penemuan teknologi-teknologi baru mengakibatkan perlu dilakukannya pengkajian berkala atas pilihan pasokan energi yang tersedia dan hemat biaya. Meskipun pengamatan atas berbagai macam pilihan tersebut berada di luar cakupan buku panduan ini, kogenerasi merupakan salah satu pilihan pasokan energi di lokasi (onsite) yang penting yang dapat menghasilkan penghematan biaya, keamanan energi, dan manfaat bagi lingkungan. Kotak 7 menguraikan manfaat yang telah dicapai oleh Alcoa Pinjarra Alumina Refinery.

Kotak 7: Kogenerasi di Alcoa Pinjarra alumina refineryAlcoa Pinjarra alumina refinery adalah sebuah pemurnian aluminium yang berjarak sekitar satu jam berkendara dari selatan Perth di Western Australia. Pada tahun 2005, Alcoa bermitra dengan Alinta untuk membangun pembangkit listrik kogenerasi di lokasi pemurnian. Efisiensi energi kogenerasi dapat mencapai sekitar 75% dibandingkan dengan efisiensi pembangkit listrik lain yang beroperasi di Western Australia, yang hanya mencapai 30-50%.

Prasarana ini menghasilkan listrik dan panas yang dari gas. Panas tersebut digunakan untuk menghasilkan uap, yang dipakai dalam proses pemurnian oleh Alcoa. Energi listrik yang dihasilkan oleh setiap unit kogenerasi dalam satu tahun dapat menurunkan emisi gas rumah kaca hingga mencapai sekitar 450.000 ton setiap tahunnya apabila dibandingkan dengan penggunaan pembangkit listrik batubara berukuran sama. Selain itu, pembangkit listrik kogenerasi telah mengurangi emisi pemurnian Alcoa sebanyak 270.000 ton per tahun melalui produksi uap yang lebih efisien — yang nilainya setara dengan pencegahan emisi dari sekitar 67.000 mobil.

Sumber: Alcoa, Energy use in Western Australia, http://www.alcoa.com/australia/en/info_page/Energy_WA.asp.

Page 41: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

34 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Energi terbarukanIndustri pertambangan secara tradisional mengandalkan penggunaan sumber energi berbasis bahan bakar fosil, seperti batubara, minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan energi. Seiring semakin murah serta berkembangnya teknologi energi terbarukan, hal tersebut dapat menjadi pilihan yang layak dan hemat biaya untuk digunakan dalam pemasokan energi bagi komponen pertambangan. Prasarana energi terbarukan dapat dibangun secara mandiri atau dikembangkan, didanai dan dibangun oleh pihak ketiga, seperti yang diuraikan dalam Kotak 8.

Kotak 8: Instalasi fotovoltaik surya at WeipaPengembangan energi terbarukan di lokasi terpencil tidaklah mudah, bahkan saat hal tersebut menggantikan generator solar yang mahal. Hingga tersedianya penyimpanan energi yang ekonomis, energi terbarukan dapat menggantikan penggunaan solar, akan tetapi kapasitas generator solar harus dipertahankan sebagai cadangan. Selain itu, biaya pembangunan dan pemeliharaan generator energi terbarukan di lokasi terpencil jauh lebih besar daripada di lokasi perkotaan.

Rio Tinto Alcan menghadapi sejumlah tantangan tersebut saat mengembangkan generator energi terbarukan di tambang bauksit Weipa di sebelah utara Australia. Pada tahun 2014, Rio Tinto Alcan, First Solar dan ARENA, sebuah badan energi terbarukan milik Pemerintah Australia, mencapai kesepakatan bersama untuk mengembangkan fasilitas surya fotovoltaik (PV) 1,7 MW di Weipa.

Dalam perencanaannya, First Solar akan membangun dan mengoperasikan fasilitas, yang menggunakan 18.000 panel surya dengan teknologi film tipis First Solar. Sementara itu, ARENA membuat komitmen awal sebesar $ 3,5 juta dan Rio Tinto Alcan akan membeli listrik berdasarkan perjanjian pembelian 15 tahun.

Output yang dirancang dalam sistem tersebut besarnya mencapai rata-rata 2.620 MWh per tahun, dan menghemat hingga 600.000 liter solar. Pada tengah hari, listrik yang dihasilkan oleh ladang energi surya dapat menggantikan hingga 20% dari listrik yang dihasilkan oleh mesin diesel yang ada.

Sumber: Rio Tinto, Remote mine using the power of the sun: solar power at Weipa saves up to 600,000 litres of diesel each year, http://www.riotinto.com/sd2014/casestudies/remote-mine-using-the-power-of-the-sun.html.

Pengadaan energiPengadaan energi merupakan area spesialisasi yang membutuhkan pemahaman yang baik atas pasar energi, kebutuhan energi, dan peluang untuk mengurangi biaya energi melalui manajemen permintaan. Meskipun kebanyakan bisnis pertambangan memiliki staf spesialis untuk bidang pengadaan energi, pengamatan proses pengadaan selama penilaian efisiensi energi tetap diperlukan untuk mengidentifikasi area-area peningkatan. Mulailah dengan mempertanyakan hal-hal berikut:

• Sumber energi utama apa yang digunakan?

• Seberapa sering faktur diterima?

• Struktur tarif macam apakah yang digunakan? Sebagai contoh:

• apakah energi (listrik atau gas) dikenakan tarif yang berbeda-beda tergantung oleh kapan energi tersebut digunakan?

• apakah ada biaya permintaan puncak?

• apakah ada klausul ‘take-or-pay’ dalam kontrak energi yang berarti operasi Anda diwajibkan membeli sejumlah minimum energi tertentu?

• berapakah biaya kapasitas atau permintaan, dan apakah biaya itu dikenakan sebagai biaya tetap pada tagihan energi?

Page 42: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 35

Memahami cara energi dibebankan merupakan suatu hal yang penting saat menyusun biaya dan manfaat dari peningkatan efisiensi energi tertentu. Pada saat negosiasi kontrak, pemahaman atas konsumsi energi saat ini dan yang terproyeksikan dapat membantu menciptakan pengaturan pasokan energi yang lebih hemat biaya.

Memeriksa apakah tagihan energi sudah akurat dan memastikan apakah terdapat perubahan pada penerapan tarif yang sesuai merupakan hal-hal yang penting untuk dilakukan. Untuk perusahaan yang tidak memiliki praktik pengkajian yang kuat, identifikasi kesalahan penagihan sebagai bagian dari upaya peningkatan manajemen energi dapat memberikan ‘kemenangan awal’ yang penting apabila hal itu dapat berujung pada pengembalian uang oleh penyedia energi.

Manajemen listrik sisi permintaanHarga energi dipengaruhi oleh waktu dan cara Anda mengakses jaringan.

Energi yang dibutuhkan oleh pengguna akhir dari sistem dinamakan ‘permintaan’ atau ‘beban’. Profil permintaan merupakan faktor penentu yang penting untuk harga grosir jangka pendek dan harga jaringan jangka panjang. Saat permintaan sedang tinggi secara keseluruhan atau kapasitas sedang terbatas, harga pokok grosir energi dapat menjadi sangat tinggi. ‘Puncak’ permintaan memerlukan generator yang lebih responsif dan mahal. Hal ini juga membuat penyedia layanan jaringan perlu untuk membangun kapasitas jaringan yang lebih besar di bagian-bagian jaringan yang cenderung mendapat beban yang berat.

Pengecer menggunakan karakteristik permintaan dari pengguna akhir untuk merencanakan pembelian mereka dari pasar grosir. Biasanya, mereka mememberikan tagihan yang lebih tinggi kepada pengguna akhir jika pengguna akhir tersebut memiliki profil permintaan yang tidak stabil atau kurang dapat diprediksi. Hal ini menjadi kompensasi bagi pengecer atas sejumlah risiko, seperti kebutuhan pengguna akan volume energi yang signifikan pada waktu-waktu puncak atau kebutuhan akan tingkat energi yang berbeda dari yang diperkirakan. Pengurangan biaya dapat dilakukan melalui persetujuan atas sebuah profil permintaan tertentu dan kemudian memastikan bahwa bisnis Anda sesuai dengan profil tersebut.

Profil permintaan juga digunakan oleh penyedia layanan jaringan untuk melakukan konfigurasi koneksi Anda ke dalam jaringan mereka dan menentukan tarif jaringan yang paling tepat untuk setiap lokasi tambang. Permintaan maksimum, atau beban puncak, bagi pengguna akhir akan memengaruhi biaya pasokan yang dikenakan oleh penyedia layanan jaringan Anda, terutama saat beban puncak terjadi pada saat bersamaan dengan sejumlah pengguna lain yang terhubung dalam satu bagian yang sama pada jaringan. Pengguna akhir biasanya dikenakan tarif yang terkait langsung dengan permintaan maksimum mereka, ditagihkan dalam $/kW atau $/kVA1. Pengguna akhir juga dapat dikenakan penalti jika permintaan mereka melebihi permintaan maksimum yang disepakati dalam kontrak -- permintaan maksimal kontrak mereka.

Pemahaman yang baik atas profil permintaan energi Anda sangatlah penting bagi pengelolaan permintaan yang hemat biaya. Hal tersebut memerlukan adanya data yang terperinci dari pihak pengecer Anda dan analisis penggunaan energi dalam proses dan peralatan utama. Anda harus mampu memprediksi secara wajar konsumsi maksimum per hari (untuk gas) dan per setengah jam (untuk listrik). Data rincian penggunaan dapat membantu Anda dalam bernegosiasi untuk mendapatkan kesepakatan terbaik dari pengecer energi, penyedia layanan manajemen energi atau pihak perantara lainnya. Data penggunaan juga akan membantu mengidentifikasi peluang-peluang yang ada untuk memperoleh manfaat dari reaksi sisi permintaan. Pengecer dapat menyediakan data penggunaan atau profil permintaan bagi Anda, tetapi Anda harus memintanya terlebih dahulu. Idealnya, data tersebut harus mencakup minimal rincian selama satu tahun, tetapi data tersebut dapat hanya terbatas pada periode musim dingin atau musim panas saja, tergantung pada profil beban. Alternatif lainnya adalah Anda dapat menggunakan layanan dari penyedia layanan meteran terdaftar yang memiliki wewenang untuk membaca meteran Anda dan menyerahkan data tersebut pada pengecer Anda.

Page 43: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

36 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Untuk membangun pemahaman yang lebih baik atas kebutuhan energi saat ini dan di masa mendatang, Anda perlu melibatkan diri dengan perwakilan di lokasi-lokasi yang banyak menggunakan energi di perusahaan Anda. Penilaian energi juga dapat memberikan pemahaman yang terperinci tentang cara penggunaan energi dalam lokasi tambang Anda, berbagai peralatan serta proses utama yang memakan energi. Pengetahuan ini sangat penting dalam pengambilan keputusan tentang cara mengelola profil permintaan dan potensi dampaknya terhadap output produksi atau kualitas layanan.

Dalam menganalisa data tersebut, beberapa perusahaan akan memerhatikan optimalisasi pengaturan permintaan maksimum. Hal melibatkan penyesuaian dengan beban tahun sebelumnya dan mencari pengaturan permintaan yang dapat mencapai biaya terendah untuk tahun berikutnya. Hal ini berarti menetapkan permintaan maksimum yang dapat dikenakan penalti pada sejumlah kesempatan tetapi dengan memastikan bahwa total biayanya akan lebih rendah dibandingkan dengan pilihan menetapkan permintaan yang sesuai dengan beban puncak tertinggi.

Berbagai pilihan untuk mengurangi biaya meliputi:

• mengurangi biaya permintaan dengan mengubah tingkat atau campuran kegiatan usaha untuk menekan profil permintaan Anda dan mengurangi jumlah permintaan puncak Anda

• mengurangi volatilitas beban Anda, hal ini dapat memungkinkan Anda untuk melakukan negosiasi harga premi yang lebih rendah untuk mengelola volatilitas harga grosir

• melakukan pergeseran konsumsi energi agar persentase yang lebih tinggi terdapat di luar periode puncak, hal ini memungkinkan Anda untuk melakukan negosiasi untuk harga energi yang lebih rendah

• meningkatkan efisiensi energi melalui investasi berbagai peralatan baru, perubahan proses produksi atau penerapan praktik-praktik baru yang lebih hemat energi, yang mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan.

• memahami kebutuhan masa depan (seperti rencana untuk ekspansi) dan mempertimbangkan kemungkinan untuk memilih kontrak energi untuk periode satu tahun dan kembali melakukan negosiasi ketika Anda sudah memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai kebutuhan masa depan.

3.2 Bangunan

Meskipun energi yang digunakan dalam bangunan pertambangan biasanya hanya mencakup sebagian kecil dari keseluruhan konsumsi energi, inisiatif-inisiatif efisiensi energi yang diterapkan untuk bangunan dapat dijadikan contoh yang nyata dari komitmen perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan penggunaan energi.

Pilihan perbaikan biasanya hanya memakan biaya yang rendah dan relatif mudah dilakukan. Pilihan tersebut meliputi:

• pemasangan timer pada unit penyejuk udara dan lampu

• penggunaan sistem air panas tenaga surya

• penggantian lampu pijar dan lampu merkuri dengan teknologi LED

• perancangan bangunan kamp pertambangan yang memastikan adanya shading dan isolasi yang baik

• pemasangan pancuran air (showerhead) yang hemat air dan perabotan lain untuk mengurangi permintaan air panas dan untuk mengurangi energi yang dibutuhkan untuk memompa air di sekitar lokasi tambang

Seperti halnya inisiatif-inisiatif yang lain, kombinasi perubahan teknologi dengan inisiatif perubahan perilaku dan informasi.

Page 44: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 37

3.3 Kegiatan peledakan

Peledakan yang efektif telah lama diakui sebagai peluang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada lokasi tambang. Perbaikan dalam karakterisasi sumber daya, yang dikombinasikan dengan peledakan, pemilahan bijih dan pembuangan sampah secara cerdas, dapat mengurangi kebutuhan energi pada proses kominusi secara signifikan dan pada saat yang bersamaan meningkatkan throughput produk.

Peningkatan karakterisasi sumber dayaTingkat variabilitas konsentrasi bijih dan karakteristik lain dari jenis bebatuan memiliki dampak yang signifikan terhadap rancangan ‘tambang ke mill’ dan usaha-usaha operasional untuk meminimalkan penggunaan energi total. Biasanya, prediksi para ahli geologi tentang badan bijih dan kinerja pengolahan mineral dari hasil pengamatan pada skala inti berbeda dengan kenyataan yang dihadapi oleh para ahli mesin. Geometalurgi dapat membantu mengatasi perbedaan ini dengan terlebih dahulu melakukan sejumlah tes bervolume kecil (rendah biaya) dan kemudian menggunakan data yang diperoleh untuk membuat model geometalurgis tiga dimensi (3D) dari badan bijih.7 Model geometalurgis 3D ini digunakan untuk menyediakan informasi bagi pendekatan peledakan yang ‘cerdas’ yang menyasar bagian badan bijih dengan kadar bijih tertinggi.8 Perusahaan-perusahaan terkemuka, yang telah menjalin kemitraan dengan CRC ORE, telah menunjukkan bahwa proses ini dapat mengurangi tren bisnis-seperti-biasa dalam penggunaan energi per ton logam sebanyak hingga 10-50%.9

Model geometalurgis 3D dari badan bijih juga dapat memungkinkan rancangan sirkuit tambang ke pengolah bijih (mill) yang optimal dan integrasi efisiensi energi ke dalam pengukuran dan penghitungan penggunaan energi per unit logam yang diproduksi. Sebagai contoh, Sustainable Minerals Institute di University of Queensland, dalam kemitraan dengan Anglo Platinum, telah mengembangkan ‘Alat Manajemen Geologi-Tambang-Pabrik’ atau ‘Geology–Mine–Plant Management Plant’ untuk mengoptimalkan penggunaan energi, penggunaan air dan emisi gas rumah kaca di seluruh proses ekstraksi geologi-tambang – instalasi.

Peledakan yang cerdas dan selektif Peledakan konvensional berfokus pada seluruh wilayah dalam tambang untuk mencapai jumlah teratas yang dapat diangkut oleh truk-truk pengangkut dan diolah oleh mesin pemecah batuan (crusher) utama.10 Teknologi rancangan peledakan yang cerdas atau selektif menggunakan data geometalurgis untuk menyasar bagian bijih besi yang memiliki konsentrasi bijih yang relatif tinggi dengan menggunakan energi ledakan yang lebih besar. Hal ini secara signifikan meningkatkan kadar bijih yang diumpankan ke alat crusher dan pengolah penggerusan.11 Total energi bersih yang dipakai pada tahap pemecahan (crushing) dan penggerusan (grinding) dapat berkurang karena:

• penurunan ukuran pengumpanan (feed size) kepada mesin pemecah utama menjadikan energi yang diperlukan untuk melakukan proses pemecahan bijih ke dalam ukuran produk yang sama menjadi lebih sedikit

• tambahan pecahan makro dan mikro dalam serpihan-serpihan individual dari tahap peledakan membuat serpihan-serpihan tersebut lebih mudah untuk pecah lagi dalam tahap pemecahan dan penggerusan12

• peningkatan persentase partikel bijih mineral yang relatif kecil dapat melewatkan tahapan pemecahan, penurunan persentase total volume yang mengalami pemecahan dalam satuan ton.

7 AR Bye, The application of multi-parametric block models to the mining process, South African Institute of Mining and Metallurgy International Conference: Platinum Surges Ahead, Sun City, South Africa, 2006.

8 A Bye, Case studies demonstrating value from geometallurgy initiatives, 1st International Geometallurgy Conference (GeoMet 2011), 2011.9 CRC ORE, 2010–11 annual report: transforming resource extraction, CRC ORE, St Lucia, Queensland, Australia, 2011.10 MS Powell, AR Bye, Beyond mine-to-mill: circuit design for energy efficient resource utilisation, Proceedings of 10th Mill Operators Conference,

Australasian Institute of Mining and Metallurgy, Adelaide, Australia, 12–14 October 2009, pp. 357–364.11 AR Bye, Case studies demonstrating value from geometallurgy initiatives, 1st International Geometallurgy Conference (GeoMet 2011), 2011.12 K Nielsen, J Kristiansen, Blasting–crushing–grinding: optimisation of an integrated comminution system, Proceedings of FRAGBLAST 5: Fragmentation

by Blasting, Montreal, Canada, 25–29 August 1996, pp. 269–277.

Page 45: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

38 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Penelitian telah dilakukan untuk mempertimbangkan teknik-teknik peledakan yang dapat menghemat energi melalui process pemecahan dan penggerusan.13 Penghematan hingga 30% telah dilaporkan.14 Tersedia pula paket piranti lunak untuk membantu perancangan teknik peledakan yang efektif, termasuk menganalisis dan mengevaluasi energi, serakan, getaran, kerusakan dan biaya. Penelitian oleh Aditya Birla Minerals Limited menemukan bahwa modifikasi pola peledakan di tambang Aditya Birla akan menghasilkan penghematan energi dan biaya (Kotak 9).

Kotak 9: Perubahan pola peledakan pada tambang Aditya BirlaTambang tembaga Birla Nifty berlokasi di kawasan Great Sandy Desert dari East Pilbara di Western Australia, sekitar 1.250 km sebelah utara Perth dan 350 km sebelah timur Port Hedland. Dalam melakukan penilaian efisiensi energi di lokasi tambang Birla Nifty, Aditya Birla Minerals Limited mengamati peluang-peluang memodifikasi pola peledakan untuk menghasilkan ukuran batu yang lebih optimal untuk proses pemecahan dan penggerusan.

Studi memperkirakan bahwa dengan mengubah pola ledakan akan menghemat energi sekitar 25.000 GJ dengan perkiraan penghematan biaya sebesar $900.000/tahun. Imbal hasil investasi untuk proyek ini lebih kecil dibandingkan pengembalian simple payback dalam jangka waktu dua tahun.

Sumber: Aditya Birla Minerals Ltd—Opportunity C, EEO Opportunities Register, 2011, http://eex.gov.au/opportunities-register/aditya-birla-minerals-ltd-opportunity-c/.

Pemilahan bijih dan pembuangan limbahGangue biasanya terjadi dalam badan bijih sebagai gumpalan besar yang sedikit atau sama sekali tidak mengandung mineral berharga. Benda ini biasanya lebih keras dibanding mineral berharga karena biasanya mengandung konsentrasi silikat yang tinggi.

Pemilahan bijih dan pembuangan gangue dapat membantu peningkatan progresif konsentrasi bijih dalam badan bijih yang menjalani kominusi. Hal ini memungkinkan pengolah untuk mengolah material dalam konsentrasi kadar bijih yang sangat tinggi, tanpa adanya material berkadar rendah dan gangue yang menurunkan nilai rata-ratanya. Kriteria pemilahan juga dapat diintegrasikan dengan perencanaan tambang dan rancangan peledakan (peledakan selektif dan screening) untuk memastikan bahwa hanya bagian badan bijih yang tepat yang dikirim ke bagian pemilahan, dan bahwa badan bijih yang telah mengalami peledakan sebelumnya itu telah memiliki distribusi ukuran yang cocok untuk pemilahan.15

Setelah ditambang, gangue dapat dibuang melalui pemrosesan bijih secara bertahap dengan menggunakan rangkaian perangkat pemisahan. Perangkat tersebut termasuk perangkat pemilah bijih, layar, separator massa jenis (seperti separator drum atau sirkuit media berat) dan separator magnetik. Perangkat pemilah bijih optik, radiometrik, X-ray dan laser juga dapat digunakan untuk pembuangan gangue. Efektivitas setiap perangkat bergantung pada tekstur bijih, yang ditentukan oleh sejumlah properti termasuk mineralogi, ukuran butir mineral, bentuk mineral dan hubungan antar mineral.16 Pemahaman yang lebih dalam mengenai tekstur bijih merupakan hal yang penting dalam pemilihan perangkat pemisahan.17

13 J Eloranta, L Workman, ‘Saving money from the start: a look at the effects of blasting on crushing and grinding efficiency and energy consumption’, Pit & Quarry, 2004, 96(8):30.

14 Ibid.15 MS Powell, AR Bye, Beyond mine-to-mill; see footnote 10 for details.16 L Vink, ‘Textures of the Hilton North deposit, Queensland, Australia and their relationships to liberation’, PhD thesis, University of Queensland, Brisbane,

1997.17 MS Powell, AR Bye, Beyond mine-to-mill; see footnote 10 for details.

Page 46: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 39

3.4 Pergerakan material dalam lokasiPergerakan batuan penutup (overburden), bijih, dan limbah memiliki proporsi yang cukup besar dalam hal penggunaan energi dan biaya operasi di lokasi tambang. Konsumsi energi dipengaruhi oleh keputusan-keputusan yang dibuat dalam rancangan tambang serta pemilihan dan pengadaan aset, dan melalui praktik operasional sehari-hari.

Terdapat banyak strategi efisiensi energi yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar untuk truk pengangkut melalui optimalisasi armada dan peningkatan kualitas. Terdapat pula strategi pergerakan material alternatif sebagai pelengkap truk pengangkut, termasuk mesin pemecah bergerak dalam pit (in-pit mobile crushers), sistem ban berjalan, alat overburden slusher, mesin dragline listrik, trung pengangkut ringan dan truk pengangkut troli solar-listrik. Peluang-peluang tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam bagian ini.

Truk pengangkutTruk yang digunakan untuk mengangkut batuan penutup dan bijih dari pit ke tempat pembuangan atau penimbunan atau ke tahap berikutnya dari proses penambangan. Penggunaannya dijadwalkan secara bersamaan dengan mesin lain, seperti ekskavator, loader dan alat penggali, sesuai dengan tata letak lokasi dan kapasitas produksi lokasi tersebut.

Truk menggunakan bahan bakar solar dalam jumlah besar serta memiliki biaya pembelian dan perawatan yang mahal. Prosedur operasional akan memengaruhi penggunaan energi dan biaya pemeliharaan. Kecepatan truk, terutama kecepatan menikung dan pola pengereman, serta karakteristik permukaan jalan dapat berdampak pada keausan ban dan biaya penggantiannya.

Terdapat sejumlah parameter yang dapat memengaruhi efisiensi armada, seperti:

• rencana tambang dan tata letak tambang

• kecepatan, muatan (payload) dan waktu siklus

• keausan ban dan tahanan gulir

• usia dan pemeliharaan kendaraan

• rancangan lokasi pembuangan (dump site)

• waktu kosong (idle time)

• transmisi dan parameter operasi mesin

• pola pergeseran.18

Peluang utama bagi peningkatan kinerja energi pada truk angkut mencakup optimalisasi pengelolaan muatan, penerapan praktik berkendara yang lebih baik, pembuatan tolok ukur kinerja (benchmarking) bagi seluruh armada truk angkut, perbaikan rancangan tambang, pembelian truk angkut yang lebih besar dan penurunan berat lapisan bak, dan pertimbangan pilihan teknologi dalam seleksi dan pengadaan aset.

18 Department of Industry, Analyses of diesel use for mine haul and transport operations, Canberra, 2013, http://eex.gov.au/files/2014/06/Analyses-of-Diesel-Use-for-Mine-Haul-and-Transport-Operations.pdf.

Page 47: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

40 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Optimalisasi pengelolaan muatanPengelolaan muatan dilakukan untuk memastikan bahwa setiap truk pengangkut membawa tonase material yang optimal untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Dalam beberapa kasus, pendekatan ini juga dapat mengurangi jumlah truk yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Pendekatan yang telah diterapkan pada Thiess Australian Mining Business Unit diuraikan dalam Kotak 10.

Kotak 10: Optimalisasi pengelolaan muatan di Thiess Australian Mining Business UnitThiess telah menerapkan penyempurnaan sistem pengelolaan muatan yang telah diperkirakan akan menghemat energi hingga 117.300 GJ dan menurunkan emisi CO2-e hingga sebesar 8.200 ton per tahun di 12 lokasi tambang Australia.

Pengamatan dan kemajuan peluang peningkatan efisiensi bahan bakar dan produktivitas melalui pengelolaan muatan telah dilakukan sebagai bagian dari penilaian efisiensi energi. Salah satu bagian penting dari penilaian tersebut adalah tinjauan terhadap data kinerja muatan.

Grafik di bawah menunjukkan distribusi muatan untuk kelas dump truk tertentu. Muatan diukur sebagai berat material yang dibawa oleh truk. Jika truk mengangkut di bawah kapasitas bebannya, pengangkutan muatan total akan memmerlukan lebih banyak solar. Jika truk kelebihan beban, jaminan atas truk dapat menjadi tidak berlaku lagi dan biaya pemeliharaan meningkat karena terjadi peningkatan faktor keausan dan kerusakan (wear & tear) pada kendaraan. Grafik menunjukkan potensi pengurangan penggunaan solar dengan lebih sering memuat truk sesuai dengan tingkat target kapasitas yang ditetapkan. Jenis analisis ini digunakan dalam penilaian untuk membandingkan kinerja antar lokasi tambang dan untuk mengidentifikasi tindakan spesifik yang harus diambil pada setiap lokasi untuk meningkatkan efisiensi energi.

Page 48: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 41

Berikut ini adalah sejumlah inisiatif kunci yang telah diidentifikasi dan diterapkan di seluruh operasi pertambangan Thiess:

• Peningkatan frekuensi pengunduhan dan pengkajian data muatan harian.

• Peningkatan frekuensi sosialisasi perbandingan muatan sebenarnya dengan muatan yang ditargetkan kepada operator truk.

• Peningkatan frekuensi permintaan data muatan oleh supervisor kepada operator truk.

• Pengkajian kinerja muatan secara reguler oleh manajemen senior.

Ketersediaan data yang tepat dan akurat, target yang disampaikan secara jelas dan umpan balik yang berkelanjutan telah menjadi faktor penting dalam pencapaian efisiensi energi dan peningkatan produktivitas melalui perubahan manajemen muatan.

Sumber: Department of Industry, Thiess’ Australian Mining Business Unit, Canberra, 2009, http://eex.gov.au/files/2014/06/Thiess-Australian-Mining-Business-Unit.pdf.

Penerapan praktik berkendara yang lebih baikPraktik berkendara yang lebih baik, atau eco-driving, adalah sistem berkendara yang mengoptimalkan penerapan ekonomi bahan bakar oleh pengendara. Sistem ini menggabungkan berbagai perilaku berkendara, seperti berkendara santai atau smooth driving (akselerasi dan pengereman tidak dilakukan dengan terburu-buru) dan berkendara dalam kecepatan rendah dengan waktu berhenti yang lebih sedikit. Pendekatan untuk pelatihan operator kendaraan yang telah dilakukan oleh Downer EDI Mining diuraikan dalam Kotak 11.

Kotak 11: Downer EDI Mining: Program pelatihan operatorPelatihan operator diidentifikasi sebagai sebuah proyek efisiensi energi potensial dalam lokakarya berbasis lokasi yang dilakukan sebagai bagian dari penilaian akan program Peluang Efisiensi Energi atau Energy Efficiency Opportunity program oleh Downer EDI Mining. Tim melakukan kajian atas proposal-proposal dari sejumlah perusahaan yang menawarkan layanan pelatihan pengendara. Beberapa hal yang dijadikan pertimbangan meliputi pendekatan pelatihan masing-masing perusahaan, mekanisme penyampaian, biaya dan kesesuaian dengan budaya perusahaan EDI Downer Mining.

Sejumlah pertemuan individual diadakan dengan personel di tingkat lokasi untuk meraih dukungan mereka dan untuk memahami kekhawatiran yang mungkin mereka miliki atas proyek tersebut. Manfaat yang dapat diperoleh dari proyek tersebut disosialisasikan secara jelas dan dikaitkan dengan prioritas masing-masing individu. Sejumlah manfaat tersebut meliputi:

• pengurangan biaya untuk bahan bakar dan pemeliharaan—kepedulian utama bagi para manajer senior di lokasi

• perpanjangan masa hidup mesin dan ban —yang merupakan kepedulian tersendiri bagi staf bengkel dan staf bagian pemeliharaan peralatan

• penurunan gas rumah kaca dan perolehan manfaat bagi aspek kesehatan—prioritas bagi perwakilan urusan kesehatan, keselamatan dan lingkungan

• peluang untuk mempromosikan manfaat dari pelatihan — hal yang relevan bagi staf bagian pelatihan dan pengembangan.

Untuk driver, pesan kunci adalah bahwa menjadi keras pada truk sedang keras pada diri sendiri.

Page 49: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

42 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Persiapan uji coba dan evaluasi hasil dilakukan secara hati-hati untuk memastikan bahwa temuan yang diperoleh dapat diandalkan, kredibel dan konsisten. Manajemen lokasi mengidentifikasi sejumlah kekhawatiran pada tahap awal uji coba. Salah satunya adalah bahwa penurunan kecepatan truk akan berdampak pada produktivitas. Hasil uji coba tidak menemukan adanya dampak pada produktivitas, tetapi kekhawatiran semacam ini menggarisbawahi pentingnya melakukan uji coba secara ketat.

Proyek ini telah diintegrasikan ke dalam program pelatihan simulator peralatan pada Downer EDI Mining dan telah menghemat bahan bakar sebanyak sekitar 2%. Evaluasi terhadap sejumlah manfaat lainnya, termasuk manfaat bagi pemeliharaan dan perbaikan, masih terus dilakukan. Pelatihan ini secara progresif digulirkan kepada operasi tambang lainnya melalui departemen pembelajaran dan pengembangan.

Sumber: Department of Industry, Business Case and Beyond case studies, http://eex.gov.au/case-study/downer-edi-mining-approach-to-energy-efficiency/.

Penetapan tolok ukur kinerja bagi seluruh armada truk angkut Penetapan tolok ukur atau benchmarking akan memberikan sarana untuk mengukur dan mengidentifikasi praktik-praktik terbaik di dalam suatu perusahaan atau di beberapa perusahaan sekaligus. Terdapat banyak variabel yang dapat memengaruhi efisiensi energi truk pengangkut. Maka dari itu indikator kinerja yang sederhana, seperti banyaknya liter solar untuk setiap ton material yang dipindahkan, biasanya tidak terlalu memberikan wawasan yang berguna tentang faktor-faktor pendorong efisiensi karena indikator tersebut belum memperhitungkan faktor-faktor seperti jarak yang ditempuh, muatan per siklus atau karakteristik lain dari pekerjaan pengangkutan individual.

Kalkulasi atas efisiensi energi teoretis mungkin tidak mencerminkan tingkat kinerja yang dapat dicapat secara realistikakan tetapi dapat berguna untuk melacak adanya peningkatan di dalam efisiensi energi. Perkembangan tolok ukur teoretis yang relevan dapat menghasilkan alat ukur efisiensi energi yang praktis bagi perusahaan untuk pengukuran praktik terbaik dan untuk menggarisbawahi area-area yang dapat ditingkatkan lebih lanjut. Pendekatan yang dilakukan oleh Leighton Contractors untuk menghadapi tantangan-tantangan ini akan dijelaskan dalam Kotak 12.

Page 50: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 43

Kotak 12: Penerapan model rasio truk terbaik pada Leighton ContractorsLeighton Contractors telah mengembangkan model ‘rasio truk terbaik’ atau ‘best truck ratio’ (BTR) untuk mengevaluasi dan mematok efisiensi operasi armada di satu lokasi tunggal dan sejumlah operasi yang memiliki variasi sifat pekerjaan yang sangat beragam. Model ini memberikan indikasi mengenai seberapa efisiennya armada Leighton dibandingkan dengan kemungkinan-kemungkinan yang praktis dan realistis. Model ini dapat menjadi sebuah alat analisis yang cermat yang digunakan oleh Leighton untuk mendukung pengambilan keputusan.

Jenis dan kondisi jalan angkut merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi penggunaan bahan bakar truk pengangkut. Gambar di bawah ini menggambarkan penggunaan model BTR untuk menganalisis bagaimana kondisi jalan dapat memengaruhi tahanan gulir truk angkut. Jalan angkut yang kering dan padat dapat meminimalkan biaya untuk bahan bakar dan tingkat keausan ban. Sementara itu, kondisi jalan yang basah dapat meningkatkan tahanan gulir. Dalam aktivitas pemindahan muatan seberat 20 juta ton di atas jalur tertentu, model BTR menunjukkan bahwa jalan angkut yang basah akan mengakibatkan tambahan penggunaan solar sebanyak 820.000 liter. Analisis tersebut dapat membantu para manajer armada untuk menentukan cara penggunaan truk angkut dalam kondisi basah secara optimal dan dapat memberikan informasi atas keputusan-keputusan mengenai perancangan dan pemeliharaan jalan.

Sumber: Department of Industry, Analyses of diesel use for mine haul and transport operations, http://eex.gov.au/files/2014/06/Analyses-of-Diesel-Use-for-Mine-Haul-and-Transport-Operations.pdf.

Page 51: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

44 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Rancangan tambang Terdapat beragam faktor yang memengaruhi rancangan tambang, dan telah banyak upaya yang dilakukan untuk memastikan bahwa tata letak lokasi dapat memaksimalkan produktivitas. Keputusan rancangan akan berpengaruh pada lokasi awal jalan angkut, instalasi pengolahan, pembuangan dan aset-aset transportasi seperti ban berjalan. Rancangan tambang bersifat dinamis, dan berbagai keputusan dapat dibuat sepanjang usia hidup tambang. Contoh yang menunjukkan pengaruh lokasi jalan angkut akan diuraikan dalam Kotak 13.

Kotak 13: Minimalisasi biaya energi dengan pengurangan jumlah pemberhentian truk

angkut pada Fortescue Metals GroupSebagai bagian dari penilaian efisiensi energi di lokasi tambang Cloudbreak dan Christmas Creek di wilayah Pilbara Western Australia, Fortescue Metals Group telah mengidentifikasi peluang untuk mengkaji rancangan jalan angkut untuk memungkinkan truk mencapai dan mempertahankan kecepatan perjalanan yang optimal. Penghematan bahan bakar yang cukup besar dapat dicapai jika rancangan jalan memungkinkan pencopotan rambu-rambu untuk berhenti, bila pencopotan tersebut tidak membahayakan keselamatan.

Produsen truk diminta membuat model akselerasi truk bermuatan penuh yang menempuh jarak 100 meter dari keadaan diam dan memberitahukan kecepatan akhir yang dapat dicapai pada jarak itu. Para produsen juga diminta untuk membuat model bagi truk yang sama yang beroperasi dalam kecepatan akhir tersebut, namun kecepatan tersebut digunakan untuk menempuh jarak 1.000 meter, sehingga konsumsi bahan bakar yang tetap dapat diperhitungkan. Dengan cara ini, penghematan bahan bakar yang dihasilkan dari pengurangan jumlah pemberhentian truk menjadi suatu perbedaan di antara kedua scenario yang ada.

Evaluasi dari peluang ini menunjukkan bahwa truk pengangkut Caterpillar 777 dapat menghemat sekitar 361 kL/tahun dan truk pengangkut Terex 3700 AC dapat menghemat 407 kL/tahun untuk setiap persimpangan rambu-rambu berhenti yang dihapuskan.

Sumber: Fortescue Metals Group—Opportunity F, EEO Opportunities Register, 2011, http://eex.gov.au/opportunities-register/fortescue-metals-group-ltd-opportunity-f/.

Pembelian truk angkut yang lebih besar dan peringanan lapisan bak Penggunaan truk pengangkut yang lebih besar umumnya akan mengurangi jumlah truk dalam sebuah sirkuit dan jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk memindahkan tonase dalam jumlah yang sama. Hasil yang serupa dapat dicapai dengan memperingan lapisan bak. Pilihan peningkatan tersebut dilukisan melalui contoh di Kotak 14 dan Kotak 15.

Kotak 14: Peningkatan ukuran truk pengangkut di tambang HomesteadTambang Homestead dimiliki oleh Norton Gold Fields Limited dan berlokasi sekitar 35 km dari timur laut Kalgoorlie di Western Australia. Pertambangan bawah tanah di Homestead dilakukan dengan truk bawah tanah dengan kapasitas terbatas sebesar 40 ton sekali muat.

Selama masa kontrak, peluang untuk meningkatkan kapasitas truk hingga 50 ton sekali muat dengan burn rate yang sama telah diselidiki dan pada akhirnya diterapkan dengan perkiraan penghematan biaya energi hingga $ 25.000/tahun.

Sumber: Norton Gold Fields Ltd—Opportunity B, EEO Opportunities Register, http://eex.gov.au/opportunities-register/norton-gold-fields-ltd-opportunity-b/.

Page 52: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 45

Kotak 15: Pengurangan berat bak dump truk di Rio TintoBak dump truk yang digunakan di lokasi-lokasi tambang milik Rio Tinto dilengkapi dengan lapisan pelat tahan aus berkualitas tinggi untuk membuat mereka lebih tahan lama. Staf pemeliharaan tambang yang terlibat dalam penilaian efisiensi energi telah mengamati adanya keausan yang tidak merata di sepanjang lapisan bak. Bak tersebut kini telah dirancang ulang dengan menggunakan pelat yang lebih tipis pada bagian dengan keausan yang lebih rendah. Hal ini mengakibatkan penurunan berat sebesar sekitar 10 ton/bak tanpa mempengaruhi ketahanan bak.

Manfaat dari proyek ini mencakup penurunan penggunaan solar, penurunan biaya pemeliharaan, dan peningkatan kapasitas muatan. Lapisan bak yang baru akan dipasang secara bertahap seiring dengan kebutuhan akan lapisan baru. Diharapkan bahwa tingkat penurunan berat bak keseluruhan rata-rata sebesar 3,4% akan tercapai.

Sumber: Rio Tinto Ltd—Opportunity K, EEO Opportunities Register, http://eex.gov.au/opportunities-register/rio-tinto-ltd-opportunity-k/.

Seleksi dan pengadaan aset Keputusan mengenai seleksi dan pengadaan pilihan angkutan tambang dapat berdampak signifikan pada intensitas energi dalam kegiatan operasi tambang. Berikut ini adalah beberapa peluang peningkatan utama:

• Gunakan truk troli yang memakai jaringan listrik tram untuk mengakses atau mengumpan listrik untuk memungkinkan penggantian energi saat truk troli turun kembali menuju tambang.

• Sistem ban berjalan pemecah dalam pit atau in-pit crushing conveyor (IPCC) adalah sistem yang paling hemat energi untuk pengangkutan bijih, batuan penutup dan limbah dari tambang terbuka.19 Inovasi teknologi sistem IPCC dalam satu dasawarsa terakhir telah memperluas penggunaan sistem IPCC dalam berbagai jenis tambang terbuka. Namun, sistem IPCC memiliki biaya di muka (upfront cost) yang jauh lebih besar dibandingkan dengan truk pengangkut.

• Alat overburden slusher dapat digunakan sebagai pengganti mesin dragline listrik. Slusher menggunakan dua perlengkapan derek, satu di setiap sisi bukaan, untuk menarik timba besar sepanjang batuan penutup, kemudian ke atas tambang. Mesin dragline yang ada dapat dikonversi.

• Gunakan truk solar-listrik ringan, yang lebih hemat bahan bakar dan dapat mengganti energi melalui pengereman regeneratif saat turun menuju tambang.

• Sistem ban berjalan telah terbukti jauh lebih hemat energi dalam mengangkut material dibandingkan dengan truk pengangkut, karena hanya menggunakan sekitar 20% dari energi yang dibutuhkan oleh truk-truk berat.20 Ada juga ruang lingkup untuk peningkatan kinerja dengan optimalisasi melalui model simulasi serta peningkatan pengawasan dan manajemen, seperti yang diuraikan dalam Kotak 16.

19 D Tutton, W Streck, The application of in-pit crushing and conveying in large hard rock open pit mines, Independent Consultant Mining Engineers, Germany, 2009.

20 ‘340 million tons of good reasons for climate protection’, ContiTech News, 2012.

Page 53: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

46 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Kotak 16: Pengurangan waktu operasi ban berjalan pada Port Hedland—Fortescue

Metals Group LtdBan berjalan di Port Hedland digunakan untuk membawa bijih dari alat bongkar kereta (train unloader) menuju alat penumpuk timbunan dan kemudian dari perlengkapan pemulihan timbunan menuju alat muat kapal (ship loader). Selama kegiatan operasinal di pelabuhan, ban berjalan akan terus dinyalakan tanpa membawa beban apapun dalam waktu yang lama untuk sejumlah alasan, baik alasan-alasan yang penting maupun yang tidak penting.

Disarankan bahwa ban berjalan sebaiknya hanya boleh berjalan tanpa muatan apapun selama 30 menit sebelum dimatikan secara otomatis. Persyaratan pemeliharaan dapat mengganti aturan ini pemrograman ini jika memang diperlukan.

Tim operasional pelabuhan telah menyetujui dan melaksanakan perubahan program yang membatasi periode berjalan ‘tanpa muatan’ yang tidak terkelola. Pelabuhan ini memiliki beberapa alat bongkar kereta-sirkuit ban berjalan dan beberapa sirkuit ban berjalan untuk pemuatan kapal, sehingga sistem ban berjalan ini dirancang menjadi sebuah rangkaian ‘rute’ yang melalui berbagai jalur ban berjalan di pelabuhan. Setiap ban berjalan yang beroperasi tanpa muatan yang bukan merupakan bagian dari rute terjadwal akan dimatikan setelah jangka waktu terkontrol yang sangat singkat. Segmen ban berjalan dalam rute terjadwal diperbolehkan beroperasi tanpa muatan dalam jangka waktu yang sedikit lebih lama sebelum dimatikan juga oleh program.

Diperkirakan bahwa proyek ini akan menghasilkan penghematan energi tahunan sebesar $126.864/tahun dengan imbal balik investasi kurang dari dua tahun.

Sumber: Fortescue Metals Group—Opportunity I, EEO Opportunities Register, http://eex.gov.au/opportunities-register/fortescue-metals-group-ltd-opportunity-i/.

3.5 Pengolahan mineral

Kominusi (pemecahan dan penggerusan) berkontribusi terhadap sedikitnya 40% penggunaan energi dalam kegiatan penambangan dan pengolahan mineral.21 Perbaikan strategi rancangan diagram alir dapat mengurangi penggunaan energi langsung dan tidak langsung untuk kominusi dengan cara:

• memaksimalkan pembuangan gangue menjelang proses hilir selanjutnya untuk mengurangi jumlah material yang memerlukan kominusi

• memastikan penggunaan teknologi pemecah yang paling hemat energi menjelang proses penggerusan yang memerlukan energi secara intensif

• memastikan penggunaan teknologi penggerus yang paling hemat energi.

Ada beberapa strategi efisiensi energi spesifik bagi kominusi, yang dijabarkan di bawah ini. Perhatikan bahwa strategi-strategi ini sebaiknya diterapkan pada rancangan sirkuit kominusi greenfield, saat diperlukan adanya peningkatan kapasitas, atau saat diperkirakan adanya perubahan kekerasan bijih untuk sirkuit operasional yang telah ada.

Penggunaan teknologi penggerus baru dan lebih hemat energi Penelitian menunjukkan bahwa di sejumlah tambang, jumlah energi input untuk proses penggerusan dapat berkurang hingga 40% melalui penggunaan perlengkapan teranyar yang lebih hemat energi.22 Simulasi computer yang menggunakan metode elemen diskrit menunjukkan bahwa sebagian besar bebatuan yang lebih besar dari ukuran sekat lubang (grate size) tidak pecah dalam tumbukan yang pertama. Bebatuan tersebut akan mengalami

21 Sebagai contoh, lihat, Z Pokrajcic, R Morrison, ‘A simulation methodology for the design of eco-efficient comminution circuits’, in DZ Wang, CY Sun, FL Wang, LC Zhang, L Han (eds), Proceedings XXIV IMPC, volume 1, 2008.

22 Sebagai contoh: Z Pokrajcic, RD Morrison, NW Johnson, ‘Designing for a reduced carbon footprint at greenfield and operating comminution plants’, in D Malhotra, PR Taylor, E Spiller, M LeVier (eds), Proceedings of Mineral Processing Plant Design 2009—An update conference, Society for Mining, Metallurgy and Exploration, Tucson, Arizona, 30 September – 3 October 2009, pp. 560–570.

Page 54: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 47

retakan-retakan yang terakumulasi dari sejumlah tumbukan sebelum akhirnya menjadi pecah, yang merupakan suatu penggunaan energi secara tidak efisien.

Berbagai jenis peralatan kominusi tersedia untuk bermacam-macam material dan untuk berbagai macam kondisi. Pilihan peralatan dan rancangan sirkuit berdampak besar terhadap penggunaan energi.

Selain itu, kombinasi penggunaan peralatan pemecah yang hemat energi dengan peralatan penggerus yang baik membantu mengurangi penggunaan energi dengan cara:

• mengurangi sirkulasi kembali beban primer dan sekunder, yang berujung pada penurunan kebutuhan daya, penurunan volume bijih yang harus ditangani, dan potensi pengalihan kepada pengolah bijih yang lebih kecil

• menciptakan distribusi ukuran partikel yang lebih tinggi, yang mengarah kepada pembebasan mineral yang lebih mudah dan pengolahan hilir yang lebih efisien

• mengurangi kebutuhan untuk menggunakan media grinding yang telah tinggi diwujudkan energi (misalnya, sebagai sirkuit HPGR lakukan).

Pemilihan ukuran penggerusan yang paling besar Ukuran produk target, atau ukuran penggerusan, berdampak besar pada ukuran dan penggunaan energi sirkuit kominusi. Saat ukuran produk semakin kecil, ketidaksempurnaan internal tiap-tiap partikel akan menjadi lebih sedikit, partikel akan menjadi lebih sulit untuk retak, dan energi untuk penggerusan semakin meningkat.

Pendekatan alternatif terhadap pemilihan ukuran produk target untuk bijih beranekaragam mineral yakni strategi pembebasan bertahap. Strategi ini melibatkan pembebasan satu mineral atau sekelompok mineral dengan bertahap melalui penerapan konsep-konsep berikut:

• Pengelompokan beberapa mineral berharga, untuk meningkatkan konsentrasi efektif mineral-mineral tersebut, serta memungkinkan pencapaian tingkat pembebasan yang diinginkan pada ukuran produk target yang lebih besar.

• Pembebasan partikel secara penuh (100% mineral berharga) dapat diperoleh dalam proses pengapungan.

• Partikel yang mengandung sedikitnya 15% mineral berharga dalam bagian yang terpisah-pisah dapat diperoleh dalam proses pengapungan dengan menggunakan kondisi pengapungan dan reagen pengapungan yang sesuai.23

Jika pembebasan atau perolehan mineral (dalam partikel komposit) telah dilakukan secara mencukupi, mineral tersebut dapat dipisahkan dari bijihnya sebelum dilakukan proses kominusi lebih lanjut. Strategi ini juga dapat digunakan untuk membuang gangue dari bijih, yang berujung pada penurunan energi untuk penggerusan dan tahap pemisahan yang lebih efisien dalam sejumlah proses hilir. Namun, strategi ini memerlukan pemahaman yang baik atas komposisi partikel dalam berbagai macam ukuran produk.

Optimalisasi ukuran partikelRasio penurunan bagi setiap proses pemecahan dan penggerusan yang dilakukan secara berturut-turut berdampak pada distribusi ukuran partikel dan penggunaan energi dalam proses tersebut. Penggunaan energi akan relatif rendah bila ukuran partikel konsisten. Partikel berukuran kecil, yang memiliki retakan mikro yang lebih sedikit dan lebih sulit untuk mengalami keretakan, tidak mudah pecah dan malah menuju ke tempat yang salah, sehingga menyebabkan pemborosan energi; mereka juga mengarah pada pembentukan lendir.

Tabir dan perangkat penyaringan dapat membantu tercapainya ukuran partikel yang lebih konsisten. Distribusi ukuran partikel yang konsisten diharapkan akan menghasilkan kinerja pengapungan yang jauh lebih baik.

Penggunaan sirkuit kominusi yang lebih canggih dan fleksibel Penggunaan sirkuit kominusi tunggal dengan pengolah bijih semi-otogen (semi-autogenous mill) yang sangat besar telah memungkinkan perusahaan untuk melakukan perluasan secara ekonomi kepada badan bijih besar berkadar rendah dan mengolah bijih dalam volume yang besar. Kelemahan dari pendekatan ini adalah kominusi menjadi kurang efisien karena konsentrasi badan bijih menurun, akan tetapi hanya terdapat satu sirkuit yang beroperasi. Oleh karena itu, banyak perusahaan telah beralih kepada penggunaan sirkuit kominusi dengan sedikitnya dua (dalam beberapa kasus, lebih dari empat) sirkuit pengolahan paralel. Hal ini memungkinkan bijih

23 Pokrajcic et al., ‘Designing for a reduced carbon footprint at greenfield and operating comminution plants’: see footnote 22 for details.

Page 55: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

48 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

berkadar rendah maupun tinggi untuk dapat diproses secara bersamaan, tetapi pada sirkuit yang terpisah, sehingga memungkinkan tiap-tiap kadar yang berbeda tersebut digerus hingga lebih dekat dengan ukuran perolehan yang optimal, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi penggerusan dan mengurangi penggunaan energi (Kotak 17).24

Optimalisasi, perancangan, serta pengembangan peralatan kominusi yang sangat disesuaikan bagi tiap-tiap badan bijih mungkin untuk dilakukan. Berbagai kemajuan dalam pembuatan model oleh CSIRO dan University of Queensland sekarang telah dapat membantu menentukan dan mengoptimalkan rancangan peralatan kominusi yang paling hemat energi. Tim peneliti telah mengembangkan pendekatan teoretis dan paket-paket perangkat lunak untuk melakukan pemodelan berbagai kombinasi sirkuit kominusi untuk meminimalkan penggunaan energi pada sirkuit secara keseluruhan.

Metode elemen diskrit atau discrete element method (DEM) kini telah menjadi suatu alat yang semakin berguna dalam membantu memberikan wawasan mendasar mengenai proses kominusi dan mengenai perilaku sejumlah mesin kominusi tertentu.25 Hal ini dapat berkontribusi pada perancangan dan produksi peralatan kominusi baru secara pesat, perbaikan terhadap peralatan-peralatan yang ada, dan peningkatan efisiensi operasional semua proses unit kominusi. Misalnya, pemodelan DEM sekarang dapat memungkinkan dilakukannya eksplorasi terperinci atas aliran partikel dan proses pemecahan dalam peralatan kominusi, sehingga memungkinkan pemahaman yang lebih dalam dan lebih komprehensif atas proses-proses tersebut.

Kotak 17: Modifikasi sirkuit kering (dry circuit) sekunder pada tambang Wonnerup Pabrik pemisahan mineral North Shore memperoleh bijih-bijih kaya mineral, yang dikenal dengan sebutan konsentrat mineral berat, dari lokasi tambang Cristal Australia di Wonnerup, yang berlokasi di dekat Busselton di Western Australia, dan instalasi pemisahan mineral Broken Hill. Terjadi beberapa perubahan pada karakteristik fisik konsentrat, yang umumnya berhubungan dengan lokasi badan bijih atau faktor-faktor lain. Badan bijih baru di Wonnerup mengandung lebih banyak leucoxene dan butiran mineral sekunder berukuran kecil. Peralatan yang ada di sirkuit kering (dry circuit) sekunder North Shore hanya akan dapat mengolah bagian non-magnetis dari konsentrat mineral berat tersebut dengan tingkat umpan sebesar 7,2 ton/jam tanpa mengalami penurunan perolehan produk secara signifikan. Selain itu, teknologi yang ada juga tidak akan dapat menangkap seluruh material butiran halus. Hal tersebut mengakibatkan:

• konsumsi energi yang lebih tinggi untuk setiap unit produk yang tersedia untuk dijual

• proporsi yang lebih tinggi dari bahan yang kembali ke lokasi tambang, sehingga meningkatkan biaya pengangkutan dan konsumsi solar serta produksi CO2-e.

Sebuah peluang telah teridentifikasi untuk penerapan perubahan proses yang dapat meningkatkan perolehan produk dan tingkat pengolahan, sehingga mengurangi penggunaan energi per ton yang dihasilkan.

Proses yang ada saat ini bergantung pada sifat kemagnetan dan sifat konduktif dari leucoxene serta menggunakan induced roll magnetic separator dan electrostatic separator untuk memisahkan mineral sasaran. Namun, mesin induced roll magnetic separator menggunakan energi listrik untuk mempertahankan medan magnet. Mesin rare earth roll magnetic separator yang baru menggunakan energi magnet permanen, tanpa penggunaan listrik.

24 MS Powell, AR Bye, Beyond mine-to-mill.25 GW Delaney, PW Cleary, MD Sinnott, RD Morrison, Novel application of ‘DEM to modelling comminution processes’, IOP conference series, Materials

Science and Engineering, 2010, 10(1), CSRP Project 2B1 Extension.

Page 56: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 49

Perubahan proses meliputi penggunaan mesin rare earth roll magnetic separator 300 mm yang baru, yang dapat mengurangi penggunaan energi dalam tahap awal proses. Untuk mineral Wonnerup, perubahan ini akan memungkinkan peningkatan produksi sebesar 39% hingga mencapai 10 ton/jam. Namun, untuk badan bijih Wonnerup, peralatan induced roll magnetic lama akan dipergunakan pada bagian belakang sirkuit untuk meningkatkan perolehan butiran kecil mineral sekunder Wonnerup. Hal ini akan:

• mengurangi total konsumsi energi listrik

• mengurangi penggunaan energi per unit produksi

• mengurangi emisi gas rumah kaca

• meningkatkan throughput produksi hingga 39%.

Proyek ini diperkirakan akan mengurangi konsumsi energi hingga sekitar 808 GJ, dan menyebabkan penurunan bersih emisi gas rumah kaca hingga sebesar 200 ton CO2-e/tahun. Perubahan ini akan menimbulkan pengeluaran modal sebesar $560.000. Nilai peningkatan energi, ditambah dengan penghematan biaya energi dan pemeliharaan, mencapai $770.000, sehingga proyek ini akan dapat menutupi pengeluaran modal dalam waktu kurang dari 9 bulan.

Sumber: Cristal Australia Pty Ltd, EEO Opportunities Register, http://eex.gov.au/opportunities-register/cristal-australia-pty-ltd-opportunity-o/.

Peningkatan efisiensi proses pemisahanPengapungan buih adalah metode pemisahan mineral yang bergantung pada beragam sifat kimiawi mineral yang dibandingkan dengan gangue. Mengoptimalkan bahan kimia dalam sel pengapungan dapat mengurangi intensitas energi. Penghematan energi dapat dilakukan melalui penggunaan teknologi pengapungan buih dan peralatan pengontrolan yang lebih canggih.

Sebagai contoh, teknologi seperti sel Jameson menghasilkan gelembung kecil dengan lebih konsisten dibandingkan sel-sel pengapungan sebelumnya, sehingga proses dapat menjadi lebih hemat energi. Mixing dan adhesi terjadi lebih cepat dan dalam ruang yang lebih kecil dibandingkan sel pengapungan buih tradisional. Persentase perolehan mineral menjadi lebih tinggi, sehingga meningkatkan ekonomi sebuah tambang. Sel Jameson juga tidak memerlukan untuk motor, kompresor udara atau bagian yang bergerak.

Perbaikan juga dilakukan dalam peralatan pengontrolan sistem pengapungan untuk peningkatan efisiensi energi lebih lanjut.

Optimalisasi sistem yang adaOptimalisasi sistem merupakan sebuah proses yang berkelanjutan yang melibatkan penggunaan input sistem yang diukur dan dihitung secara berulang dalam rangka pengelolaan dan pengoptimalan produktivitas dan kualitas. Hal tersebut memiliki kedudukan di atas sistem-sistem kontrol proses yang ada, yang secara luas digunakan untuk memantau dan mengontrol berbagai proses tertentu dalam pertambangan, pengolahan atau instalasi infrastruktur. Berdasarkan informasi yang diterima dari stasiun jarak jauh (sensor), perintah akan dikirimkan secara otomatis atau melalui kendali operator perintah akan dikirimkan menuju perangkat kontrol stasiun jarak jauh (aktuator). Sistem ini mengendalikan faktor-faktor seperti tingkat pengumpanan bahan mentah atau suhu boiler dalam proses pengolahan.

Optimalisasi sistem bersifat lebih dinamis dibanding pendekatan tradisional dalam menganalisis kinerja energi. Hal tersebut dapat mendukung manajemen energi secara efektif dengan membantu mengidentifikasi area-area pemborosan, membantu memahami konsumsi energi proses, menggarisbawahi perubahan pola konsumsi energi dan mencapai kondisi optimal untuk pemasokan daya. Dalam banyak kasus, manfaat efisiensi energi tercapai melalui peningkatan produktivitas.

Page 57: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

50 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Meskipun manfaat-manfaat itu bergantung pada tujuan utama proyek, hasil-hasil berikut ini umumnya juga tercapai melalui penerapan optimalisasi sistem secara efektif:

• peningkatan output

• peningkatan efisiensi energi

• pengurangan biaya energi

• peningkatan kualitas produk

• penurunan emisi

• penurunan waktu downtime

• pengurangan dampak lingkungan

• pengurangan input manusia

• perbaikan kesehatan dan keselamatan kerja.

Contoh penerapan optimalisasi sistem pada instalasi pengolahan di Sunrise Mine milik Anglo Gold akan dijabarkan pada Kotak 18.

Kotak 18: Optimalisasi proses pada Sunrise Mine, Anglo Gold

Anglo Gold memiliki dan mengoperasikan tambang emas Sunrise Dam di dekat Laverton, Western Australia. Tambang tersebut, yang telah beroperasi sejak tahun 1995, berawal dari operasi tambang terbuka dan pada tahun 2003 dimulailah kegiatan penambangan bawah tanah di tambang tersebut. Pabrik pengolahan di Sunrise Dam tidak berbeda dari yang umumnya ada dalam operasi penambangan emas, yang terdiri dari proses pemecahan dan penggerusan, serta teknologi karbon-dalam-pelindian (carbon-in-leach) untuk memperoleh emas.

Pada awalnya, perusahaan menganggap optimalisasi sistem sebagai sarana untuk peningkatan produktivitas melalui penurunan waktu downtime di instalasi pengolahan dan pemecahan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan throughput dengan memaksimalkan produktivitas instalasi tersebut. Tim proyek meneliti cara meningkatkan produksi dengan cara menemukan tingkat pengolahan yang optimal dan mempertahankan tingkat tersebut sebisa mungkin melalui pemberantasan penyebab waktu downtime atau kemacetan proses.

Sebelum mengamati peningkatan peralatan, parah ahli mesin pertama-tama melakukan investigasi mengenai cara membuka potensi peralatan-peralatan operasi yang sudah ada. Sistem kontrol dan metodologi operasional yang sudah ada saat itu dirancang untuk menghindari berbagai peristiwa di-luar-kendali atau peristiwa yang tidak stabil, serta telah bekerja dengan baik dalam hal tersebut. Namun, instalasi tersebut telah menghindari peristiwa tidak stabil dengan menjalankan peralatan yang kinerjanya di bawah kemampuan asli peralatan tersebut.

Berbagai biaya operasional instalasi pengolahan bersifat tetap tanpa dipengaruhi throughput yang ada, sementara bagian lain dari proses menjadi semakin efisien dalam penggunaan di tataran yang lebih tinggi. Memaksimalkan throughput instalasi dapat mengurangi biaya konsumsi energi per ton. Peningkatan throughput menghasilkan peningkatan permintaan daya, tetapi keseluruhan intensitas energi menjadi lebih tinggi, menghasilkan peningkatan profitabilitas.

Tim proyek telah melakukan investigasi terhadap berbagai pilihan untuk meminimalkan waktu diam peralatan pemecah dan pengolah, serta waktu penggunaan peralatan di luar kecepatan ideal dan jangkauan throughput sebenarnya. Tim juga mengidentifikasi contoh-contoh kasus sirkuit yang menjadi tidak stabil, untuk dapat lebih memahami hambatan dan batasan instalasi.

Page 58: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 51

Sebagai contoh, apabila pengumpan yang memasok bijih ke dalam pengolah terhenti namun pengolah tetap dibiarkan berjalan, pengolah tersebut akan terus mengambil daya dalam jumlah yang cukup besar serta makin menambah keausan dan keusangan bola penggiling. Salah satu area bagi kegiatan optimalisasi adalah memastikan bahwa pengolah hanya akan berjalan jika telah menerima pasokan umpanan dalam jumlah yang cukup. Permasalahan lain dapat terjadi apabila pengolah telah dioptimalkan untuk berjalan saat adanya throughput tertentu dan throughput tersebut ditingkatkan, sehingga mengakibatkan terjadinya kelebihan beban (overload). Hal ini dapat mengakibatkan harus dihentikannya sirkuit sementara permasalahan kelebihan beban sedang diatasi, sehingga pada akhirnya menyebabkan kerugian bersih pada produktivitas.

Sebelum melakukan perubahan apapun terhadap sistem kontrol, tim proyek telah terlebih dahulu mengembangkan pemahaman penuh mengenai cakupan operasional ideal untuk tiap-tiap bagian sirkuit. Tim mencari tahu mengenai peristiwa-peristiwa lain yang menyebabkan terjadinya kesalahan dan waktu downtime, dan peristiwa-peristiwa tersebut ditangani terlebih dahulu.

Penerapan optimalisasi sistemSemua peningkatan optimalisasi sistem diimplementasikan melalu perubahan algoritma logika dan kontrol dari perangkat kendali logika yang dapat diprogram. Sebelum implementasi tersebut, inisiatif tersebut mendapatkan perhatian yang tinggi dan digalakkan oleh manajer pengolahan di Sunrise Dam. Hal tersebut dibahas berkala dalam pertemuan bidang produksi dan menjadi bagian dari proses evaluasi kinerja. Manajer proses untuk setiap area instalasi bertanggungjawab untuk mengidentifikasi peluang, mengembangkan kasus bisnis, mengimplementasikan peluang, dan mengukur hasil dengan menggunakan SCADA. Proyek optimalisasi dinilai dan dianggarkan, dan kemudian diperingkat berdasarkan jangka waktu pengembalian modal dan peningkatan produksi. Setelah perubahan disetujui, kontraktor eksternal dipekerjakan untuk mengimplementasikan perubahan program-program tersebut.

Pelatihan operator Ketika peningkatan sistem kontrol yang baru telah diimplementasikan, minimalisasi terhadap intervensi manual oleh operator instalasi perlu dilakukan. Sejumlah sistem diterapkan untuk memantau seberapa sering mengontrol siklus kontrol berada di mode otomatis dan untuk mencatat waktu-waktu ketika instalasi beralih ke kontrol manual.

Sebuah program pelatihan untuk operator instalasi diperkenalkan untuk mendukung perubahan. Dalam sistem lama, operator harus turun tangan secara berkala untuk membuat perubahan dalam suatu proses, yang biasanya disebabkan oleh adanya peringatan atau alarm dari sistem SCADA. Pelatihan ini difokuskan pada bagaimana menggunakan data dalam sistem kontrol untuk dapat bertindak secara proaktif, bukan reaktif.

Operator masih dapat melakukan kontrol manual terhadap sistem setiap saat, dan diinstruksikan untuk melakukannya jika mereka memang merasa perlu untuk mematikan sistem kontrol otomatis. Mereka juga diminta untuk membuat catatan atas alasan pengalihan dari mode otomatis ke manual, sehingga para ahli mesin proses dapat memahami keterbatasan-keterbatasan sistem kontrol otomatis, dan masalah mana saja yang harus diatasi berikutnya.

Manfaat yang dicapai Para operator kini telah menggunakan sistem kontrol secara proaktif untuk menjaga agar instalasi terus berjalan dalam parameter operasional yang ditetapkan. Sejumlah manfaat yang diperoleh hingga kini meliputi:

• penurunan kegiatan-kegiatan untuk perawatan (penurunan waktu downtime)

• peningkatan throughput

• peningkatan efisiensi energi

• penurunan biaya unit.

Sumber: Department of Industry, Case studies in systems optimisation to improve energy productivity, Canberra, 2013, http://eex.gov.au/files/2014/08/Systems-Optimisation-Case-Study-2013.pdf.

Page 59: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

52 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

3.6 Udara, air dan peralatan tambahan

Ventilasi udaraPenghematan energi dengan biaya rendah dapat dilakukan melalui peningkatan pemeliharaan sistem ventilasi. Sebagai contoh, baling-baling kipas harus dibersihkan secara teratur untuk mencegah kekotoran dalam lingkungan berdebu, yang dapat menyebabkan hilangnya tekanan statis.

Penghematan melalui efisiensi energi juga dapat diperoleh dengan memastikan pasokan ventilasi udara telah sesuai dengan permintaan. Karena ventilasi merupakan isu kesehatan dan keselamatan yang penting, banyak tambang menjalankan sistem ventilasi udara dengan lebih ketat dari yang diperlukan. Sistem ventilasi tambang juga bergantung pada perubahan kurva karakteristik sistem pada saat tambang berpindah. Hal ini berarti bahwa sistem yang pada awalnya telah dioptimalkan akan menyimpang dari keadaan optimal seiring berjalannya waktu.

Untuk tambang-tambang bawah tanah, ventilasi udara merupakan area dengan penggunaan energi yang signifikan. Penghematan energi dapat terjadi dengan memastikan bahwa pasokan ventilasi udara telah sesuai dengan permintaan (Kotak 19 dan Kotak 20), sehingga dapat meminimalkan penggunaan energi dalam mengalirkan udara dan air, serta mengurangi jumlah area yang perlu didinginkan. Seringkali energi pompa dan kipas menurun drastic akibat jauhnya jarak untuk memindahkan udara dan air dingin. Sistem yang terlokalisasi dengan menggunakan penyejuk udara, kipas, serta pompa dengan teknologi efisien tinggi teranyar dapat menjadikan sistem tersebut lebih efisien.

Kotak 19: Minimalisasi operasional kipas ventilasi untuk mengurangi penggunaan

energi dan menangguhkan pengeluaran modal besar pada tambang

Jundee NewmontDalam operasi tambang bawah tanah Jundee milik Newmont, yang terletak 520 km di sebelah utara Kalgoorlie di Western Australia, sejumlah investigasi dan analisis energi terperinci telah menggarisbawahi sejumlah peluang untuk mematikan ventilasi pada nagian tambang yang non-operasional.

Proyek ini diproyeksikan akan mengurangi kebutuhan beban sebesar 1.400 MWh/tahun. Namun, di luar perihal penghematan energi juga berarti peningkatan modal untuk sistem ventilasi dapat ditangguhkan hingga sekitar dua tahun. Hal tersebut merupakan suatu manfaat yang penting, terutama di saat adanya hambatan modal yang besar.Sumber: Department of Industry, Business Case and Beyond case studies, 2011, http://eex.gov.au/case-study/newmont-asia-pacific-business-case-and-beyond/.

Page 60: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 53

Kotak 20: Penurunan restriksi ventilasi pada Northgate Australian Ventures

Corporation Pty LtdRestriksi yang tidak perlu terhadap aliran udara di tambang bawah tanah akan membuang-buang daya yang diperlukan untuk mengirimkan aliran tersebut. Mengurangi restriksi tersebut tidak hanya meningkatkan laju aliran udara ventilasi tetapi juga meningkatkan kualitas udara di tambang.

Pada beberapa kurva kipas angin, hal tersebut juga dapat mengurangi daya secara umum. Perlambatan kecepatan rotasi dari penggerak utama (kipas atau pompa) demi mengembalikan laju aliran udara ke tingkat semula akan menurunkan konsumsi energi secara lebih lanjut.

Northgate Australian Ventures Corporation Pty Ltd menemukan bahwa potensi penghematan sebesar sekitar 1.470 GJ dari penerapan peluang ini bukan merupakan suatu hal yang mustahil pada tambang emas Stawell, Victoria, milik mereka. Sumber: Northgate Australian Ventures Corporation Pty Ltd—Opportunity G, EEO Opportunities Register, 2012–13, http://eex.gov.au/opportunities-register/northgate-australian-ventures-corporation-pty-ltd-opportunity-g/.

Hubungan antara energi dan airPada lokasi tambang, air dimanfaatkan dalam banyak kegiatan yang berbeda, termasuk proses ekstraksi dan pengolahan bijih, pengurangan debu, pendinginan, pencucian, dan pengangkutan limbah seperti tailing.

Oleh karena itu, memastikan pasokan air yang konsisten, baik dari segi kuantitas dan kualitas, merupakan hal yang sangat penting. Hal ini merupakan suatu tantangan tersendiri terutama pada lokasi tambang yang memiliki kelangkaan air, variabilitas iklim yang tinggi atau persaingan penggunaan air, di saat peningkatan produksi telah ditetapkan, atau saat adanya kombinasi dari faktor-faktor tersebut.

University of Queensland mengamati adanya kompensasi antara penghematan air dan energi sebagai bagian dari program penelitian Australian Coal Association Research Program (ACARP).26 ACARP telah mengembangkan sebuah model yang memungkinkan dilakukannya pengamatan atas hubungan penggunaan air dan energi.

Sometimes sites can make water and energy savings simultaneously. For example, the use of additives in dust suppression requires road water trucks to be used less frequently. However, at other times reducing water and energy use are competing objectives and so trade-offs between the two must be made. For example, treating water can reduce the volume of high-quality water withdrawn or purchased by a site, but also increases energy used on site. Therefore, any attempt to solve a water problem without considering the associated energy impacts will simply be shifting problems, rather than providing a genuine solution.

Meski terdapat perbedaan kondisi dalam setiap lokasi tambang, laporan ACARP menyoroti betapa pentingnya pembuatan keputusan terkait dengan penggunaan air dan energi dilaksanakan secara lokasi per lokasi. Hal ini perlu diingat saat mempertimbangkan peluang bagi efisiensi energi yang dibahas dalam Kotak 21.

Pada saat diperlukan proses pengeringan (dewatering), efisiensi energi dari sistem pemompaan dapat dioptimalkan dengan menggunakan motor dan pompa yang efisien, menggunakan pipa halus dengan diameter besar, dan pompa dijalankan secara terus-menerus dengan kecepatan rendah, bukan dijalankan dalam jangka pendek dengan aliran tinggi. Di tambang terbuka, daripada memompa air dari bagian bawah tambang ke atas, air dapat dimasukkan ke dalam tangki air pengendali debu di bagian bawah tambang untuk digunakan sebagai air semprot saat truk bergerak ke bagian atas (tanker biasanya disemprotkan saat bergerak ke bagian bawah).

26 A Woodley, G Keir, E Roux, D Barrett, J White, S Vink, Modelling the water, energy and economic nexus, ACARP research report C21033, Australian Coal Research Limited, February 2014.

Page 61: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

54 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

Kotak 21: Pengurangan penurunan tekanan gesek untuk mengolah permukaan air pada

tambang WonnerupTambang Cristal Mining Wonnerup, yang terletak di dekat Busselton, Western Australia, melakukan penggalian pasir yang kaya mineral dan mengolahnya menjadi sejumlah mineral target yang terpisah seperti titanium, monazite dan zircon sebagai suatu konsentrat mineral berat. Pasir tersebut terletak di atas air tanah permukaan (watertable), sehingga teknik penambangan kering digunakan dalam proses penggaliannya, yang kemudian diangkut ke instalasi penyaring primer dan ke instalasi penyaring sekunder, yang setiap saat berpindah agar selalu berdekatan dengan daerah penggalian. Stasiun penyaringan primer menggunakan air dalam jumlah besar untuk memisahkan dan membuang puing-puing dan batu-batu besar. Material-material sasaran kemudian dipompa sebagai lumpur ke instalasi konsentrator, yang jaraknya berkisar antara 400-1.500 meter. Air yang digunakan dalam lumpur yang terpompa kemudian didaur ulang, melalui pemompaan kembali dari konsentrator melewati sirkuit pembersih air dan fasilitas penyimpanan air produksi menuju instalasi penyaringan primer dan sekunder.

Terdapat peluang yang teridentifikasi dalam tambang untuk:

• peningkatan diameter pipa padat polyethylene HDPE dari 280 mm menjadi 315 mm untuk mengurangi penurunan tekanan gesek, yang memungkinkan pemasangan motor berukuran kecil, sehingga dapat mengurangi energi yang dibutuhkan

• penggantian motor 110 kW motor dengan an cadangan motor 90 kW yang tersedia (dapat dilakukan karena berkurangnya penurunan gesekan).

Peluang ini pada awalnya diidentifikasi selama penyelenggaraan lokakarya untuk mengidentifikasi peluang efisiensi energi di tambang Gwindinup, yang saat ini sudah berhenti beroperasi. Di Gwindinup, proyek tersebut tidak menarik secara finansial karena berbagai biaya penerapannya dan sisa rentang usia tambang yang relatif pendek.

Perencanaan tambang Cristal berfokus pada sekitar relokasi dan penggunaan kembali infrastruktur tambang, yang dalam kasus ini akan dipindahkan ke tambang Wonnerup yang baru. Peluang efisiensi energi telah dievaluasi kembali dan perubahan pipa telah dilaksanakan selama pengembangan tambang Wonnerup tahap awal.

Inovasi tersebut, apabila telah dilaksanakan secara penuh, akan menurunkan risiko insiden lingkungan dan meningkatkan keandalan dan waktu operasi produksi. Hal tersebut juga akan mengurangi biaya pemeliharaan pompa tahunan dan memungkinkan penurunan beban energi berkat berkurangnya panjang kepala pompa (pump head) hingga sekitar 18 meter.

Proyek ini akan mengurangi konsumsi energi sebesar sekitar 600 GJ, yang mengakibatkan penurunan bersih emisi gas rumah kaca hingga sebesar 150 ton CO2-e per tahun. Proyek ini memakan biaya modal sebesar $30.000, menghasilkan penghematan energi dan pemeliharaan sebesar $26.000 dan jangka waktu pengembalian modal selama 1,2 tahun.

Sumber: Cristal Australia Pty Ltd—Opportunity N, EEO Opportunities Register, 2012–13, http://eex.gov.au/opportunities-register/cristal-australia-pty-ltd-opportunity-n/.

Page 62: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 55

Peluang dalam peralatan tambahanPeluang-peluang efisiensi energi lebih lanjut dapat diraih dengan melaksanakan peningkatan dalam sejumlah teknologi tertentu, seperti sistem motor, pompa (Kotak 22), kipas (Kotak 23), penerangan (Kotak 24) dan kompresor udara. Sistem-sistem tersebut mengonsumsi energi dalam jumlah besar dalam kegiatan penambangan dan pengolahan mineral.

Kotak 22: Modifikasi kendali pompa pada Mount Isa MinesSebuah pompa dibutuhkan untuk pengiriman air ke kolam penenang (head tank), yang merupakan stasiun pengisian bagi truk air yang digunakan untuk pengendalian debu pada tambang tembaga terbuka Black Star milik Mount Isa Mines. Kendali pompa yang telah ada berupa sebuah kotak yang terpasang secara eksternal dalam suatu area yang rentan terkena sambaran petir dalam jumlah besar.

Proyek ini akan memutuskan sambungan pompa dan melepaskan generator diesel yang disewa, memasang saluran listrik, menyediakan penangkal listrik untuk pusat kendali motor dengan sistem pembumian, dan menyediakan redundansi ganda dalam unit start-lunak dan kemampuan untuk melakukan pencucian bertekanan tinggi dalam waktu-waktu yang terencana. Proyek ini diperkirakan akan dapat membantu penghematan energi tahunan hingga sebesar $270.300 untuk sebuah pengembalian simple payback kurang dari dua tahun.

Sumber: Glencore Investment Pty Ltd—Opportunity G, EEO Opportunities Register, 2012–13, http://eex.gov.au/opportunities-register/glencore-investment-pty-ltd-opportunity-g/.

Kotak 23: Penggantian kipas pada tambang Barrick di Kalgoorlie Sebuah proyek dilaksanakan untuk mengganti kipas ventilasi tunggal utama pada tambang emas Kalgoorlie milik Barrick Pty Ltd dengan beberapa kipas yang berdaya lebih rendah. Proyek ini mengganti sebuah kipas berdaya 530-kW dengan tiga buah kipas berdaya masing-masing 37-kW.

Pengukuran yang dilakukan pasca pelaksanaan proyek menunjukkan adanya penghematan energi hingga sebesar 15.000 GJ dengan pengembalian (payback) yang kurang dari dua tahun.

Sumber: Barrick (Australia Pacific Holdings) Pty Ltd, EEO Opportunities Register, 2011–12, http://eex.gov.au/opportunities-register/barrick-australia-pacific-holdings-pty-ltd-opportunity-e/.

Kotak 24: Pengotomatisasian peralatan penerangan mobile di ThiessOperasi penambangan Thiess berjalan selama 24-jam, sehingga pencahayaan yang baik menjadi suatu hal yang penting untuk mendukung keselamatan dan efisiensi dari berbagai praktik kerja. Persebaran geografis dan perubahan lokasi operasi mengakibatkan perlu digunakannya unit penerangan bergerak berdaya solar.

Personel lokakarya telah mengidentifikasi sebuah peluang efisiensi energi yang melibatkan pemasangan sistem otomatis pada instalasi pencahayaan untuk memastikan pengoperasian hanya berjalan dalam kondisi sedikit cahaya.

Perkiraan penghematan solar mencapai 165.000 liter/tahun (6.400 GJ/tahun), dengan imbal hasil investasi yang dapat dicapai kurang dari dua tahun. Manfaat lain dari proyek ini meliputi penurunan dalam waktu tenaga kerja operator dan penggunaan solar kendaraan ringan (karena orang-orang tidak lagi perlu untuk bepergian dalam lokasi tambang untuk menyalakan dan mematikan unit penerangan), peningkatan aspek keselamatan, dan penurunan kebutuhan tindakan pemeliharaan dan peningkatan usia operasional unit penerangan.

Sumber: Department of Industry, Thiess Australian Mining Business Unit case study, http://eex.gov.au/files/2014/06/Thiess-Australian-Mining-Business-Unit.pdf.

Page 63: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

56 PRAKTIK KERJA UNGGULAN DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN UNTUK INDUSTRI PERTAMBANGAN

3.7 Pengangkutan produk

Bijih mineral seringkali diangkut untuk menempuh jarak yang jauh menuju instalasi pengolahan mineral atau menuju pelabuhan untuk diekspor. Terdapat potensi untuk penghematan energi dengan menggunakan moda transportasi yang paling hemat energi dan dengan meningkatkan efisiensi moda yang dipilih.

Peluang efisiensi moda kereta meliputi sistem teknologi informasi pendamping pengemudi, seperti pencatat data (logger) portabel dan penerima sinyal GPS, yang memungkinkan pengoptimalan efisiensi bahan bakar pada kereta barang. Komputer onboard akan memperhitungkan efisiensi bahan bakar, berdasarkan jenis kereta, berat, kecepatan, konsumsi bahan bakar, tanjakan-turunan dan belokan pada jalur kereta, lokasi GPS dan teknik mengemudi. Piranti lunak akan memberikan instruksi untuk pengoptimalan daya, seperti penggunaan akselerasi yang lebih lambat untuk mencapai kecepatan maksimum yang diperbolehkan, penggunaan kecepatan rendah dalam meluncur atau berjalan untuk memungkinkan dilakukannya perlambatan secara bertahap sebelum pengereman.

Berbagai peluang efisiensi energi yang lainnya serta pengamatan yang lebih terperinci yang terkait dengan kereta barang dapat dilihat pada situs web Peluang Efisiensi Energi atau Energy Efficiency Opportunities.27

Serupa dengan hal tersebut, terdapat banyak peluang bagi efisiensi energi untuk sektor transportasi jalan darat. Hal tersebut mencakup berbagai inisiatif untuk meningkatkan aerodinamika dan kinerja ban, pengurangan beban, investasi atas mesin-mesin yang lebih efisien dan pelatihan bagi para pengemudi. Informasi dan contoh lebih lanjut dapat dilihat pada situs web Peluang Efisiensi Energi atau Energy Efficiency Opportunities.28

27 Rail freight transport, Energy Efficiency Opportunities, http://eex.gov.au/industry-sectors/transport/rail-freight-transport/.28 Road transport, Energy Efficiency Opportunities, http://eex.gov.au/industry-sectors/transport/road-transport/.

Page 64: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN 57

GLOSARIUM

Efisiensi energy Menggunakan lebih sedikit energi untuk mencapai tingkat hasil produksi yang sama atau lebih besar.

ISO 50001 Standar internasional untuk sistem manajemen energi yang diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO/International Organisation for Standardization). Judul lengkap: ISO 50001:2011 Sistem Manajemen Energi -persyaratan dan panduan penggunaan.

Kinerja energi Menggunakan jumlah minimum energi yang diperlukan untuk memenuhi tujuan bisnis.

P&V Pengukuran dan verifikasi.

Praktik unggulan manajemen energi Cara terbaik untuk meningkatkan kinerja energi dari lokasi kerja tertentu dengan cara yang berkontribusi paling baik kepada tujuan usahanya.

Produktivitas energi Rasio input energi terhadap output produk.

Programmable logic controller Komputer digital yang digunakan untuk otomatisasi proses industri.

SCADA Kontrol pengawasan dan akuisisi data. Sebuah sistem operasi dengan sinyal kode melalui saluran komunikasi sehingga memberikan kontrol atas peralatan di tempat yang jauh.

Sistem informasi energi Sebuah sistem yang mendukung pengumpulan, interpretasi dan pelaporan data energi untuk mengukur dan memverifikasi kinerja dan untuk mencari peluang mengurangi konsumsi energi dan biaya.

Page 65: PENGELOLAAN ENERGI DALAM PERTAMBANGAN

Praktik Kerja Unggulan dalam Program Pembangunan Berkesinambungan untuk Industri Pertambangan