29
PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TANJUNGPINANG NASKAH PUBLIKASI Oleh ULVI FANDRI ALFIANDRI IMAM YUDHI PRASTYA PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

  • Upload
    lamcong

  • View
    260

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TANJUNGPINANG

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

ULVI FANDRI ALFIANDRI

IMAM YUDHI PRASTYA

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

2016

Page 2: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

1

SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang

disebut dibawah ini :

Nama : ULVI FANDRI NIM : 110563201146 Jurusan/ Prodi : Ilmu Administrasi Negara Alamat : Jl. Jawa, No Tanjungpinang Nomor Telp : 0812 7783 1511 Email : [email protected] Judul Naskah : PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH

BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TANJUNGPINANG

Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan.

Tanjungpinang, 27 Juli 2016

Yang menyatakan,

Dosen Pembimbing I

ALFIANDRI, M.Si NIDN. 1018088004

Dosen Pembimbing II

IMAM YUDHI PRASTYA, MPA NIDN. 0502078301

Page 3: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

2

PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH BIDANG BINA MARGA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TANJUNGPINANG

ULVI FANDRI ALFIANDRI

IMAM YUDHI PRASTYA

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.13/PRT/M/2011, Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Bidang Bina Marga berkewajiban melakukan kegiatan pengawasan dan pelaporan pelaksanaan pemeliharaan jalan sebagai bentuk usaha mempertahankan dan meningkatan fungsi serta kualitas jalan yang ada di Kota Tanjungpinang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengawasan pemeliharaan jalan yang dilakukan oleh Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjungpinang dalam penanganan jalan, guna memperbaiki kualitas jalan berupa peningkatan struktur dan geometrinya agar mencapai tingkat kualitas sesuai yang direncanakan.

Dalam penelitian ini,menjabarkan kriteria pengawasan yang dikemukakan oleh Siagian dalam Silalahi. Informan dalam penelitian ini ditentukan menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan orang yang dijadikan Informan mengetahui permasalahan yang berhubungan dengan pengawasan pemeliharanjalan di Kota Tanjungpinang. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang dengan 1 orang sebagai Informan kunci (Key Informan). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis secara deskriptif kualitatif, yakni penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan memaparkan nilai variable mandiri yang ditemukan di lapangan, tanpa membandingkan atau menghubungkan dengan variable lainnya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengawasan Pemeliharaan Jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum melalui Bidang Bina Marga Kota Tanjungpinang terhadap pengawasan pemeliharaan Jalan Kota Tanjungpinang pada dasarnya dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan. Namun dalam pelaksanaannya, diketahui bahwa pengawasan tersebut belum berjalan dengan semestinya. Hambatan yang ada dalam melakukan pengawasan juga menjadi salah satu penyebab sehingga pengawasan yang dilakukan menjadi kurang optimal, salah satu yang menjadi hambatan adalah belum adanya penentuan jadwal kegiatan pengawasan secara rutin. Sekarang hanya turun ke lapangan untuk mengawasi pada saat setelah ada laporan dari pengguna jalan, media masa atau tokoh masyarakat saja. Saran dari penelitia dalah seharusnya ada jadwal baku yang dibuat Bidang Bina Marga Kota Tanjungpinang, Sehingga pengawasan yang dilakukan dapat berjalan optimal sesuai rencana yang ada.

Kata kunci : Pengawasan, Pemeliharaan Jalan

Page 4: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

3

ABSTRACT

In the Rules of Minister of Public Works No. 13/PRT/M/2011, Tanjungpinang City Government through the Deputy Highways obliged to conducts monitoring and reporting on the implementation of road maintenance as an establishment to maintain and improve the function and quality of all roads in the city of Tanjungpinang. One of them is tosupervised and do roads maintenance. The purpose of this study was to determine how supervision of road maintenance is conducted by the Department of Public Works Highways of Tanjungpinang bysolving roads issue, in order to improve road services in the form of increasing the structures and the geometry to achieve an increasement of service as planned.

In this study, it had been described the surveillance criteria proposed by Siagian in Silalahi. The Informants in this study were determined by using purposive sampling with some consideration of people to be the informants known the problems associated with the road maintenance supervision in Tanjungpinang. Informants in this study were 8 people with one person as key informants. Data analysis techniques used in this research is qualitative descriptive analysis techniques, the research done to find out and explain the value of independent variables found in the field, without comparing or linking with other variables.

Based on the research that has been done, it can be concluded that the Road Maintenance Supervision by the Public Works Department of Highways in Tanjungpinangthrough the supervision of Tanjungpinang City Road maintenance is basically carried out with several stages, which is the reporting phase, the preparatory phase and the implementation phase. However, as in practice, it is known that such supervision had not been done properly. Existing obstacles in conducting surveillance has also become one of the causes that oversight conducted to be less than optimal, one of the cause was there had not been a fixed routine schedules of the surveillance activities. What could they do now are only going to the field to do the surveillance after there were reports from the road users, mass media or community leaders alone. As an advice from researchers, there had to be madefixed schedule from Tanjungpinang Department of Highways, so the surveillance could be done optimally and matched the existing plan.

Key words : Monitoring, road Maintenance

Page 5: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

4

A. PENDAHULUAN

Indonesia sebagai salah satu negara

berkembang, sedikit banyaknya telah

mengalami peningkatan dalam intensitas

aktivitas sosial ekonomi seiring dengan

kemajuan ekonomi yang telah terjadi.

Aktivitas masyarakat seiring dengan jumlah

penduduk yang semakin meningkat disuatu

wilayah merupakan faktor utama

pembangkit kebutuhan perjalanan yang

memerlukan adanya tingkat efisiensi,

keamanan, serta kenyamanan dalam

perjalanan. Peningkatan jumlah pergerakan

yang terjadi juga akan menuntut kualitas

maupun kuantitas prasarana yang harus

seimbang.

Meningkatnya aktivitas dalam

kehidupan sosial masyarakat, peranan jalan

akan semakin meningkat pula, saat ini jalan

bukan hanya untuk mempermudah

pergerakan orang, barang dan jasa,

melainkan berkaitan juga dengan kehidupan

sosial, ekonomi, dan budaya serta

lingkungan dan dikembangkan melalui

pendekatan pengembangan wilayah agar

tercapai keseimbangan dan pemerataan

pembangunan antar daerah, membentuk dan

memperkokoh kesatuan nasional untuk

memantapkan pertahanan dan keamanan

nasional, serta membentuk struktur ruang

dalam rangka mewujudkan sasaran

pembangunan nasional, sebagaimana yang

tertulis dalam Undang-Undang Nomor 38

Tahun 2004 Tentang Jalan pada Pasal 16

ayat 3 disebutkan, bahwa kewenangan

penyelenggaraan jalan kabupaten, jalan kota,

dan jalan desa meliputi pengaturan,

pembinaan, pembangunan, dan pengawasan.

Cepat atau lambat jalan akan

mengalami penurunan tingkat pelayanan.

Menurunnya tingkat pelayanan jalan

ditandai dengan adanya kerusakan pada

jalan, kerusakan yang terjadi juga bervariasi

pada setiap segmen di sepanjang ruas jalan

apabila dibiarkan dalam jangka waktu yang

lama, maka akan semakin memperburuk

kondisi jalan itu sendiri dan dapat

mempengaruhi keamanan, kenyamanan, dan

kelancaran dalam berlalu lintas. Umumnya

jalan direncanakan memiliki umur rencana

pelayanan tertentu sesuai kebutuhan dan

kondisi lalu lintas yang ada, misalnya 10

sampai dengan 20 tahun, dengan harapan

bahwa jalan masih tetap dapat melayani lalu

lintas dengan tingkat pelayanan pada kondisi

yang baik, untuk mencapai pelayanan pada

kondisi yang baik selama umur rencana

tersebut diperlukan adanya upaya

pengawasan dan pemeliharaan jalan secara

berkelanjutan.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat

dikatakan bahwa pengawasan merupakan

salah satu hal yang sangat penting dilakukan

agar supaya semua pekerjaan yang sudah/

sedang dilakukan berjalan sesuai dengan

rencana yang yang telah ditentukandan hal

ini juga merupakan salah satu dari

permasalahan krusial di pemerintahan

daerah Indonesia. Menurut Siagian dalam

(Silalahi, 2009:175) menyebutkan bahwa

yang dimaksud dengan pengawasan adalah

“proses pengamatan dari

Page 6: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

5

pada pelaksanaan seluruh kegiatan

organisasi untuk menjamin agar supaya

semua pekerjaan yang sedang dilakukan

berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan sebelumnya”.

Pengawasan disebut sebagai salah satu

persoalan krusial mengingat persoalan-

persoalan yang berkaitan dengan hal ini

tidak pernah habisnya. Sorotan terhadap

kinerja aparatur yang rendah hampir tidak

pernah berhenti. Tentu banyak hal yang

menyebabkan kondisi tersebut terjadi. Salah

satu hal mendasar yang perlu mendapat

sorotan adalah kemampuan pemerintah

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Pengawasan pemeliharaan jalan

dimaksudkan sebagai kegiatan penanganan

jalan yang meliputi perawatan, rehabilitasi,

penunjangan, dan peningkatan kualitas jalan.

Pemeliharaan jalan dapat dilakukan dengan

tiga cara, yaitu pemeliharaan rutin,

pemeliharaan berkala, dan peningkatan.

Pemeliharaan rutin adalah penanganan yang

diberikan hanya terhadap lapisan permukaan

jalan yang sifatnya untuk meningkatkan

kualitas berkendara, tanpa meningkatkan

kekuatan struktural jalan tersebut, dan

dilakukan sepanjang tahun. Pemeliharaan

berkala adalah pemeliharaan jalan yang

dilakukan pada waktu-waktu tertentu (tidak

terus menerus sepanjang tahun) dan sifatnya

meningkatkan kemampuan struktural.

Peningkatan jalan adalah penanganan jalan

guna memperbaiki pelayanan jalan yang

berupa peningkatan struktural dan

geometrinya agar mencapai tingkat

pelayanan sesuai dengan yang direncanakan.

Pengawasan pemeliharaan jalan

merupakan suatu kegiatan untuk

memperpanjang atau setidaknya dapat

mencapai umur rencana jalan, dimana upaya

pemeliharaan jalan ini mempunyai tujuan

utama, yaitu :

1. Melindungi permukaan dan struktur

jalan serta mengurangi tingkat

kerusakan jalan dari dini sehingga

dapat memperpanjang umur jalan

yang sudah direncanakan.

2. Supaya biaya perbaikannya yang juga

relatif kecil dan cara

memperbaikinyapun relatif mudah

dan ringan.

3. Menjaga agar jalan tetap dalam

keadaan kokoh dan aman, sehingga

memberikan keamanan bagi

pengemudi yang menggunakan jalan,

dan dapat memberikan kondisi

pelayanan yang prima terhadap

kendaraan yang melintasinya.

Jalan merupakan infrastruktur yang

dibangun oleh pemerintah untuk

memperlancar perkembangan daerah. Jalan

adalah aset yang harus dikelola dan

difungsikan secara optimal. Kenyataannya,

jalan akan mengalami penurunan kondisi

yang disebabkan karena kerusakan jalan,

maka untuk memperlambat laju penurunan

kondisi dan mempertahankan kondisi jalan

pada tingkat yang layak perlu dilakukan

pemeliharaan yang baik dengan tepat waktu

dan tepat guna agar jalan tersebut dapat

berfungsi sesuai dengan umur manfaat yang

telah direncanakan sebelumnya.

Page 7: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

6

Tanjungpinang sebagai ibukota

provinsi sangat strategis bagi kota-kota lain

tentu memberi perhatian sangat besar

terhadap pemenuhan kebutuhan infrastruktur

dasar kota. Penyediaan serta pembangunan

jalan yang dapat berfungsi optimal menjadi

hal penting yang harus di penuhi mengingat

ketersediaan jalan yang memadai (termasuk

sistem transportasi yang prima) berperan

sangat signifikan dalam laju pembangunan

sebuah daerah.

Pembangunan kota memang membawa

akibat-akibat positif bagi kehidupan umat

manusia, hakikatnya kota akan selalu berarti

perkembangannya bagi peradaban manusia.

Lebih kongkrit lagi pembangunan Kota

Tanjungpinang selaku ibu kota provinsi

sering kali menjadi indikator bagi

peningkatan kesejahteraan masyarakat, disisi

lain pembangunan kota juga dapat

membawa dampak negatif terhadap

kehidupan masyarakat perkotaan.

Berbagai masalah akan muncul oleh

pembangunan kota yang terus meningkat

tanpa adanya aspek perencanaan yang

matang. Salah satu masalah yang terjadi dan

tidak dapat dihiraukan begitu saja adalah

masalah kelayakan insfrastruktur jalan,

maka pemerintah dalam hal ini memiliki

kewajiban melaksanakan kegiatan

pemeliharaan jalan secara rutin maupun

berkala demi mensukseskan program-

program yang telah direncanakan oleh

pemerintah guna menjaga kelayakan jalan

umum agar dapat berfungsi seoptimal

mungkin.

Berdasarkan pada Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum No.13/PRT/M/2011

tentang Tata Cara Pemeliharaan dan

Penilikan Jalan, maka Pemerintah Kota

dituntut melakukan perbaikan secara

bertahap dan kontinyu sesuai dengan

kebutuhan, skala prioritas, dan anggaran

yang tersedia, karena hal tersebut telah

menjadi komitmen pemerintah kota untuk

selalu menyediakan sarana prasarana dan

fasilitas umum untuk kepentingan

masyarakat kota. Berbagai program kegiatan

dalam rangka membangun sistem dan sarana

jalan yang memadai merupakan salah satu

perwujudan dari kesejahteraan masyarakat.

Sesuai dengan Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum No.13/PRT/M/2011

tentang Tata Cara Pemeliharaan dan

Penilikan Jalan, Bab 11 pasal 23 ayat 5:

Pemantauan pelaksanaan pemeliharaan jalan

untuk jalan kabupaten/ kota dilaksanakan

oleh Bupati/ Walikota atau instansi yang

ditunjuk.

Berdasarkan pengertian diatas tersebut,

dapat dilihat dalam Peraturan Daerah Kota

Tanjungpinang No. 4 Tahun 2014, Bidang

Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota

Tanjungpinang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian urusan

Pemerintahan Daerah di bidang pekerjaan

umum lingkup kebinamargaan berdasarkan

asas otonomi dan pembantuan.

Untuk melaksanakan tugas pokok

sebagaimana dimaksudkan di atas, Bidang

Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota

Tanjungpinang mempunyai fungsi sebagai

berikut:

Page 8: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

7

1. Perumusan kebijakan teknis survey,

investigasi dan desain bina marga

pembangunan, peningkatan dan

pemeliharaan jalan dan jembatan.

2. Pelaksana pembinaan, koordinasi dan

fasilitas dalam survey, investigasi dan

desain bina marga, pembangunan,

peningkatan dan pemeliharaan jalan

dan jembatan.

3. Penyelenggaraan survey, investigasi

dan desain bina marga,

pembangunan, peningkatan dan

pemeliharaan jalan dan jembatan.

4. Pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan survey, investigasi dan

desain bina marga, pembangunan,

peningkatan dan pemeliharaan jalan

dan jembatan.

5. Pemberian izin rekomendasi,

dispensasi dan pertimbangan serta

pengawasan pemanfaatan jalan

beserta utilitasnya.

6. Pelaksanaan penanggulangan jalan

dan jembatan akibat bencana alam.

7. Pengumpulan data dan pelaporan di

bidang bina marga; dan

8. Pelaksanaan tugas lain yang

diberikan oleh pimpinan.

Sesuai dengan Tupoksinya, Bidang

Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota

Tanjungpinang mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian urusan

Pemerintahan Daerah di bidang pekerjaan

umum lingkup kebinamargaan berdasarkan

asas otonomi dan pembantuan. Bidang Bina

Marga Kota Tanjungpinang dalam

menjalankan tugas pokok dan fungsinya

terbagi atas 2 (dua) bagian, yakni pegawai

yang bertugas sebagai staf adminsitrasi di

kantor dan pegawai yang melaksanakan

tugas di lapangan. Khusus pegawai yang

bertugas di kantor sebagai staf administrasi,

Bidang Bina Marga Kota Tanjungpinang

diharapkan memiliki pegawai yang

berkompetensi yang baik di bidangnya.

Menurut penelitian tentang

pengawasan sebelumnya, oleh Ronny

Pranata (2013) yang berjudul Pengawasan

Pemeliharaan Jalan Oleh Dinas Bina Marga

dan Pengairan Kota Bandung (Studi Kasus

Jalan Braga), Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui seperti apakah

pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Bina

Marga dan Pengairan Kota Bandung dalam

kegiatan pemeliharaan Jalan Braga. Dimana

Pemerintah Kota Bandung mengeluarkan

kebijakan revitalisasi kawasan di Jalan

Braga menjadi kawasan pedestrian,

imbasnya Jalan Braga berubah bentuk

menjadi jalan berlapiskan batu andesit.

Lapisan batu andesit itu ternyata tidak

mampu menahan berat beban kendaraan

sehingga jalan tersebut menjadi mudah

rusak. Saat ini penanganan pemeliharaan

pemeliharaan Jalan Braga belum

dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan dapat

diambil kesimpulan bahwa Pengawasan

yang dilakukan oleh Pemerintah Kota

Bandung melalui Dinas Bina Marga dan

Pengairan Kota Bandung terhadap kegiatan

pemeilharaan Jalan Braga pada dasarnya

dilakukan dengan beberapa cara/ tahap.

Namun dalam pelaksanaannya, diketahui

Page 9: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

8

bahwa pengawasan tersebut belum berjalan

dengan baik, hal itu dikarenakan tim

pengawas tidak menjalankan tugasnya

dengan semestinya. Dan dari penelitian ini

dapat diketahui bahwa pengawasan tersebut

sangant berperan penting dalam pencapaian

tujuan yang sudah direncanakan.

Berdasarkan pelaksanaan di atas dapat

dikatakan bahwa pelaksanaan pengawasan

merupakan alat kontrol untuk mengetahui

apakah pemerintah telah melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan

ketentuan dan tanggung jawab yang berlaku.

Ketentuan yang dimaksud adalah ketentuan

yang terangkum dalam pedoman rencana

kerja lembaga pemerintahan yang

bersangkutan dan bertujuan untuk mencegah

atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan,

penyelewengan, dan ketidaksesuaian tugas

dan wewenang yang telah ditentukan.Dalam

observasi awal terhadap pengawasan

pemeliharaan jalan Kota Tanjungpinang

yang dilakukan mulai tanggal 2 sampai

dengan tanggal 6 Maret 2015. Peneliti

mendapati beberapa gejala yang

berhubungan dengan pengawasan

pemeliharaan jalan Kota Tanjungpinang.

Adapun beberapa gejala permasalahan yang

mendasarinya, antara lain :

1. Rehabilitasi jalan yang tidak

maksimal membuat jalan kembali

rusak.

2. Kurangnya pemeliharaan tepi kiri

maupun tepi kanan jalan sehingga

jalan menjadi cepat rusak.

3. Kurangnya pemeliharaan drainase

yang baik sehingga menyebabkan air

tergenang kebadan jalan.

4. Masih banyaknya permukaan jalan

yang berlobang dan bergelombang.

Berdasarkan pemaparan di atas

diketahui bahwa adanya permasalahan yang

mempengaruhi keamanan maupun

kenyamanan bagi pengguna jalan Kota

Tanjungpinang.Hal ini dapat kita lihat di

beberapa titik jalan Kota Tanjungpinang

seperti di jalan pemuda, jalan bakar batu,

jalan DI.Panjaitan batu9 dekat komplek

perumahan Wawako Tanjungpinang

H.Syahrul, sejumlah ruas jalan di Kota

Tanjungpinang banjir di genanggi air hujan.

karena kurang baiknya drainase yang ada,

bersumber dari Koran Harian

(Tanjungpinang Pos, 9 Mei 2016).

Dan adanya beberapa ruas jalan Kota

Tanjungpinang rusakdan berlobang seperti

di Jalan RE.Martadinata batu 6, dimana

jalan berlobang ditanami pohon pisang oleh

warga. Bersumber dari Koran Harian

(Tanjungpinang Pos, 9 Mai 2016), dan di

beberapa ruas jalan Kota Tanjungpinang

yang lain dengan masalah yang sama, seperti

di Jalan Tugu Pahlawan, Jalan Sumatra,

Jalan Sei Jang, Jalan Ketapang dan jalan dari

lingkungan Perumahan Lembah Asri Batu 9

menuju Jalan Panglima Dompak kampong

sai sudip dekat dapur pembakaran batu bata

yang tembus jalan Raya dompak juga rusak

dan berlobang. Hal ini sangat berkaitan

langsung dengan pengawasan pemeliharaan

jalan oleh Bidang Bina Marga Dinas

Pekerjaan Umum Kota Tanjungpinang.

Page 10: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

9

Melihat dari uraian masalah tersebut

sehingga dalam penelitian ini penelitian ini

peneliti merumuskan permasalahan

penelitian yang harus dijawab dalam

penelitian ini yaitu :

a. Bagaimana Pengawasan Pemelihara

an Jalan yang dilakukan oleh Bidang

Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum

Kota Tanjungpinang?

Adapun yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini dimaksudkan untuk

mendapatkan gambaran tentang

bentuk pengawasan yang dilakukan

oleh Bidang Bina Marga Dinas

Pekerjaan Umum Kota Tanjung

pinang yang menangani kerusakan

Jalan Kota Tanjungpinang guna

memberikan rekomendasi kepada

pemerintah dalam hal penanganan

kerusakan pada Jalan Kota

Tanjungpinang. Dengan demikian

tujuan utama dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui bagaimana

pengawasan pemeliharaan jalan yang

dilakukan oleh Bidang Bina Marga

Dinas Pekerjaan Umum Kota

Tanjungpinang yang menagani

kerusakan jalan Kota Tanjungpinang.

Hasil penelitian ini diharapkan akan

bermanfaat untuk :

1. Memberikan sumbangan pemikiran

dalam pelaksanaan Tupoksi oleh

pegawai Kantor Bidang Bina Marga

Dinas Pekerjaan Umum Kota

Tanjungpinang sesuai dengan

kompetensinya.

2. Memberikan sumbangan pemikiran

bagi kemajuan dan pengembangan

ilmu pengetahuan secara umum,

bidang Ilmu Administrasi Negara

pada khususnya serta sebagai sumber

informasi bagi penelitian lebih lanjut.

3. Memberikan sumbangan Akademik

yang mungkin dapat menemukan

atau memperkaya khasanah konsep

kompetensi bagi suatu organisasi.

B. KONSEP TEORITIS

1. Pengawasan.

Pengawasan adalah salah satu fungsi

dari proses manajemen. Fungsi ini sangat

menentukan pelaksanaan proses manajemen,

karena itu harus dilakukan dengan sebaik-

baiknya. Beda pengawasan dengan

pengendalian adalah pada wewenang dari

pengembangan kedua istilah tersebut.

Pengendalian memiliki wewenang turun

tangan yang tidak dimiliki pengawas.

Pengawas hanya memberi saran, sedangkan

tindak lanjutnya dilakukan oleh

pengendalian. Jadi, pengendalian lebih luas

dari pada pengawasan, namun dalam

penerapannya di pemerintahan, kedua istilah

itu sering kali sering tumpang-tindih

(overlapping).

Pengawasan merupakan salah satu hal

yang sangat penting dan merupakan salah

satu dari 5 (lima) fungsi utama fungsi-fungsi

manajemen yaitu :

a. Planning (perencanaan) b. Organizing (pengorganisasian) c. Penyusunan Staf (departemenisasi) d. Actuating (penggerakan) e. Controlling (pengawasan)

Page 11: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

10

Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen

tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak

dapat dipisahkan dalam mencapai tujuan.

Demikian juga halnya dengan fungsi

pengawasan, dimana pengawasan hanya

mungkin dilakukan apabila fungsi-fungsi

manajemen yang lain telah ada dan

mendukung berjalannya fungsi pengawasan

tersebut.

Brantas (2009:189) menyebutkan

bahwa, fungsi pengawasan dan fungsi

perencanaan merupakan hal yang sangat

saling mengisi, karena :

a. Pengawasan harus terlebih dahulu direncanakan

b. Pengawasan baru dapat dilakukan jika ada rencana

c. Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengawasan dilakukan dengan baik.

d. Tujuan baru dapat dilakukan tercapai dengan baik atau tidak setelah pengawasan atau penilaiaan dilakukan.

Menurut Siagian dalam Silalahi

(2009:175) menyebutkan bahwa yang

dimaksud dengan pengawasan adalah

“proses pengamatan dari pada pelaksanaan

seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin

agar supaya semua pekerjaan yang sedang

dilakukan berjalan sesuai dengan rencana

yang telah ditentukan sebelumnya”. Dapat

ditarik beberapa dimensi yaitu :

a. Proses b. Pelaksanaan c. Organisasi d. Rencana.

Siagian (2004:137) mengemukakan

bahwa, agar pengawasan terselenggara

dengan efektif, dalam arti berhasil

menemukan secara faktual hal-hal yang

terjadi dalam penyelenggaraan seluruh

kegiatan operasional, baik yang bersifat

positif maupun berupa penyimpangan,

penyelewengan dan atau kesalahan.

Hasibuan (2009:196) menyatakan

“pelaksanaan suatu kegiatan tanpa adanya

pengawasan dapat mengakibatkan disiplin

kerja menurun dan akan berpengaruh

langsung kepada kegiatan-kegiatan lainnya,

sehinga dapat menghambat pencapaian

tujuan organisasi, oleh karena itu dibutuhkan

pengawasan yang berkelanjutan sehingga

diharapkan dapat menghasilkan dampak

yang positif untuk perkembangan dan

perubahan lebih baik”. Dengan demikian

peranan pengawasan tersebut sangat

menentukan baik atau buruknya suatu

rencana.

Suatu organisasi yang efektif dapat

didefinisikan sebagai kelompok individu

yang bekerja sama untuk dapat mengambil

tindakan-tindakan yang digunakan untuk

mencapai tujuan. Menurut Brantas

(2009:188) dalam membentuk suatu tim

pengawasan yang dapat menjawab

kebutuhan-kebutuhan manajemen secara

tepat waktu, pengawasan harus mempertim

bangkan setidak-tidaknya 3 (tiga) faktor

sebagai berikut :

a. Struktur organisasi, yaitu pengelom-

pokan yang wajar dari berbagi fungsi

untuk dapat melaksana kan tugas-

tugas dengan efektif, penetapan

hubungan-hubungan yang wajar di

dalam kelompok yang bersangkutan

dan dalam organisasi secara

keseluruhan dan menjamin adanya

Page 12: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

11

unsur-unsur pengendalian yang

wajar.

b. Pendalegasian tanggung jawab dan

kewenangan yang wajar kepada

setiap tingkat pengendalian yang

wajar.

c. Seleksi individu-individu yang tepat

untuk setiap pekerjaan.

Dharma (2004:21) mengatakan bahwa

pengawasan adalah usulan untuk

mengawasi, membimbing dan membina

gerak pegawai dan unit kerja untuk bekerja

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,

dengan berpedoman kepada bertujuan baku

dan pencapaian tujuan secara efektif dan

efisien.

Berdasarkan beberapa pengertian

tersebut, maka pengawasan dapat diartikan

sebagi suatu kegiatan atau proses untuk

mengawasi, membimbing dan membina unit

kerja dalam pelaksanaan suatu kegiatan agar

berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan sebelumnya dengan memperhati

kan kelemahan-kelemahan yang ada untuk

mencegah penyimpangan, sehingga tujuan

yang diinginkan tercapai.

2. Pemeliharaan Jalan

Pemeliharaan merupakan yang cukup

penting dilakukan dalam manajemen, karena

fasilitas yang dimiliki harus dijaga agar

dapat digunakan secara layak sehingga

proses operasionalnya tidak terganggu.

Pengelolaan pemeliharaan jalan

bukanlah pekerjaan yang mudah, lebih-lebih

pada saat kondisi jalan tidak baik serta

beban kendaraan yang cenderung jauh

melampaui batas. Pelaksanaan pemeliharaan

jalan dilaksanakan berdasarkan pada rencana

pemeliharaan jalan dengan wajib memperha

-tikan keselamatan pengguna jalan dan

kelancaran lalu lintas dengan penempatan

rambu lalu lintas secara jelas, aman dan

stabil.

Berdasarkan Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum No. 13/PRT/M/2011

Tentang Tata Cara Pemeliharaan dan

Penilikan Jalan pada pasal 1 ayat 12

“pemeliharaan jalan adalah kegiatan

penanganan jalan, berupa pencegahan

perawatan dan perbaikan yang diperlukan

untuk mempertahankan kondisi jalan agar

tetap berfungsi secara optimal melayani lalu

lintas sehingga umur rencana yang

ditetapkan dapat tercapai”.

Tujuan dari pemeliharaan itu sendiri

adalah untuk mempertahankan kondisi jalan

mantap sesuai dengan tingkat pelayanan dan

kemampuannya pada saat jalan tersebut

selesai dibangun dan dioperasikan sampai

dengan tercapainya umur rencana yang telah

ditentukan. Bertitik tolak dari kondisi

mantap jalan tersebut, pemeliharaan jalan

perlu dilakukan terus-menerus/ rutin dan

berkesinambungan. Pemeliharaan jalan tidak

hanya pada perkerasan jalan saja, namun

mencakup pula pemeliharaan bangunan

pelengkapan jalan dan fasilitas beserta

saran-saran pendukungnya.

Klasifikasi program pemeliharaan jalan

yang dipakai dalam tata cara penyusunan

program pemeliharaan jalan adalah sebagai

berikut:

Page 13: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

12

a. Pemeliharaan rutin

Merupakan pekerjaan yang skalanya

cukup kecil dan dikerjakan tersebar

diseluruh jaringan jalan secara rutin.

Dengan pemeliharaan rutin, tingkat

penurunan nilai kondisi struktural

pekerasan diharapkan akan sesuai

dengan kurva kecenderungan kondisi

pekerasan yang diperkirakan pada

tahap desain.

b. Pemeliharaan periodik

Pemeliharaan periodik dilakukan

dalam selang waktu beberapa tahun

dan diadakan menyeluruh untuk satu

atau beberapa saksi jalan dan sifatnya

hanya fungsional dan tidak mening-

katkan nilai struktural pekerasan.

Pemeliharaan periodik dimaksud

untuk mempertahankan kondisi jalan

sesuai dengan yang direncanakan

selama masa layanan nya.

c. Rehabilitasi atau peningkatan

Peningkatan jalan secara umum

diperlukan untuk memperbaiki

integritas struktur pekerasan, yaitu

meningkatkan nilai strukturalnya

dengan pemberian lapis tambahan

struktural. Peningkatan jalan dilaku

kan, apakah karena masa layanannya

habis, atau karena kerusakan awal

yang disebabkan oleh faktor-faktor

luar seperti cuaca atau karena

kesalahan perencanaan atau

pelaksanaan rekonstruksi.

d. Rekonstruksi

Dalam hal pekerasan lama sudah

dalam kondisi yang sangat jelek,

maka lapisan tambahan tidak akan

efektif dan kegiatan rekonstruksi

biasanya diperlukan. Kegiatan

rekonstuksi ini juga dimaksud untuk

penanganan jalan yang berakibat

meningkat kelasnya.

Sehubungan dengan hal tersebut,

pengendalian dan pengawasan pemeliharaan

jalan perlu dilakukan secara rutin maupun

berkala agar kerusakan jalan beserta

bangunan pelengkap dan fasilitas

pendukungnya sejak dini dapat dideteksi

jenis dan volume penanganan yang harus

dilakukan. Pengendalian dan pengawasan

pekerjaan pemeliharaan jalan menjadi

penting dalam upaya meningkatkan

kemampuan dan pengembangan jaringan

jalan yang mantap guna melayani aktivitas

manusia di darat.

Untuk menghindari adanya kesalahan

dalam penafsiran terhadap definisi yang

dikemukakan dalam penelitian ini, maka

diperlukan fokus penelitian sebagai mana

berikut ini yaitu :

Fokus penelitian adalah pemusatan

konpetensi pada tujuan dari penelitian yang

dilakukan. Fokus penelitian merupakan garis

besar dari pengamatan penelitian, sehingga

observasi dan analisa hasil penelitian lebih

terarah. Menurut Moleong (2009:93)

menyatakan bahwa fokus penelitian

dimaksud untuk membatasi penelitian guna

memilih mana data yang relevan dan yang

tidak relevan, agar tidak dimasukkan ke

dalam sejumlah data yang sedang

dikumpulkan walaupun data itu tidak

menarik.

Page 14: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

13

Selanjutnya menurut Sugiyono

(2007:34) pembatasan masalah dan topik

dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan

pada tingkat kepentingan, urgensi dan

feasibility masalah yang akan dipecahkan,

selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana

dan waktu. suatu masalah dikatakan penting

apabila masalah tersebut tidak dipecahkan

melalui penelitian akan semakin

menimbulkan masalah baru.

Perumusan fokus masalah dalam

penelitian kualitatif bersifat tentatif, artinya

penyempurnaan rumusan fokus atau masalah

masih tetap dilakukan sewaktu penelitian

sudah berada di lapangan. Fokus

pengamatan dalam penelitian ini adalah

untuk melihat bagaimana pengawasan

pemeliharaan jalan yang dilakukan oleh

Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum

Kota Tanjungpinang. Dalam penelitian ini

penulis mengacu pada pendapat Siagian

dalam Silalahi (2009:175) menyebutkan

bahwa yang dimaksud dengan pengawasan

adalah “proses pengamatan dari pada

pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi

untuk menjamin agar supaya semua

pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan

sesuai dengan rencana yang telah ditentukan

sebelumnya”. Dapat ditarik beberapa

dimensi yaitu : proses, pelaksanaan,

organisasi dan rencana.

Beberapa pertanyaan yang akan dicari

jawabannya melalui penelitian ini, adalah

sebagai berikut :

1. Bagaiman urutan/ tahapan dalam

proses pengawasan pemeliharaan jalan

pada jalan Kota Tanjungpinang?

2. Bagaimana peninjauan pelaksanaan

tugas dan hasil laporan atas

pengawasan pemeliharaan jalan Pada

Jalan Kota Tanjungpinang?

3. Bagaimana kerjasama yang dilakukan

oleh Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang dalam upaya

pengawasan pemeliharaan jalan Kota

Tanjungpinang?

4. Bagaimana tujuan yang telah

ditetapkan Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang dalam kegiatan

pengawasan pemeliharaan jalan Kota

Tanjungpinang?

5. Kendala-kendala apa saja yang

dihadapi oleh Bidang Bina Marga

Dinas Pekerjaan Umum Kota

Tanjungpinang dalam hal pengawasan

pemeliharaan jalan Kota

Tanjungpinang?

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif kualitatif, dimana

peneliti hanya menguraikan dan

menjelaskan penelitian sesuai dengan

kondisi sebenarnya tanpa menghubungkan

atau mengkaitkan terhadap unsur-unsur yang

lain dalam penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Kantor

Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum

Kota Tanjungpinang. Alasan peneliti

mengambil objek penelitian tersebut di

lokasi ini adalah karena Bidang Bina Marga

Dinas Pekerjaan Umum Kota Tanjung

pinang merupakan instasi terkait yang

Page 15: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

14

memiliki data terhadap masalah pengawas

pemeliharaan jalan di Kota Tanjungpinang.

Jenis data dalam penelitian ini adalah :

a. Data yang diperoleh langsung dari

subjek penelitian yang

mengenakan alat ukur atau alat

pengambilan data langsung pada

subjek sebagai sumber informasi

yang dicari yaitu studi lapangan.

Biasanya berupa pengumpulan

data yang diperoleh melalui

kegiatan penelitian dengan turun

ke lokasi penelitian untuk mencari

fakta yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti. Ataupun

data yang dikumpulkan melalui

hasil wawancara secara langsung

dengan pihak yang menjadi obyek

dalam penelitian dalam hal ini

adalah objek wawancara yaitu

pemimpin dan pegawai Bidang

Bina Marga Dinas Pekerjaan

Umum Kota Tanjungpinang.

b. Data sekunder adalah pengumpul

an data yang dilakukan dengan

mengumpulkan dokumen-dokum

en yang relevan dengan

penelitian. Data yang diperoleh

lewat pihak lain, tidak langsung

diperoleh oleh peneliti dari subjek

penelitiannya yaitu studi

kepustakaan. Biasanya berupa

teknik pengumpulan data atau

informasi yang menyangkut

masalah yang diteliti dengan

mempelajari dari menelaah buku,

majalah atau surat kabar dan

bentuk-bentuk tulisan lainnya

yang ada relevansinya dengan

masalah yang diteliti.

Dalam penelitian ini tidak mengguna

kan sampel melainkan Informan. Penentuan

Informan sebagai sumber data dilakukan

dengan teknik purposive. Sugiyono

(2009:216) menyebutkan purposive adalah

penentuan sumber data yang dipilih dengan

pertimbangan dan tujuan tertentu.

Untuk memperoleh data, peneliti

menetapkan Informan yang berjumlah 7

orang yang terdiri dari 1 orang Informan

Kunci (Key Informan) yaitu Kepala Kantor

serta 4 Orang Informan. Adapun yang

menjadi pertimbangan peneliti adalah orang

yang dijadikan Informan adalah pegawai

yang memiliki pengalaman dan memahami

pengawasan pemeliharaan jalan di Kantor

Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum

Kota Tanjungpinang sehingga akan

memudahkan peneliti menjelajahi subjek

yang diteliti.

Peneliti melakukan pengamatan

langsung terhadap pengawasan

pemeliharaan jalan yang dilakukan oleh

Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum

Kota Tanjungpinang dalam menjalankan

tugas pokok dan fungsinya. Maksudnya

pengamatan dengan menggunakan indera

penglihatan yang berarti tidak mengajukan

pertanyaan-pertanyaan, akan tetapi kegiatan-

kegiatan apa saja yang akan diamati telah

dituangkan dalam kertas observasi.

Data yang diperoleh dari responden

dikumpulkan lalu dipisahkan menurut jenis

data, kelompok data, kemudian data tersebut

Page 16: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

15

dianalisis secara Deskriptif kualitatif.

Analisis data penelitian ini dilakukan

melalui sebuah proses yang terdiri dari

beberapa tahap yang dimulai sejak

pengumpulan data, kemudian dikerjakan

secara intensif hingga penelitian selesai

untuk memperoleh kesimpulan.

D. PEMBAHASAN

Pengawasan yang tepat dapat

membantu hubungan-hubungan dalam

organisasi yang baik. Tanggapan manusia

atas pengawasan merupakan suatu

pertimbangan kunci, karena pengawasan

haruslah merupakan suatu kegiatan yang

positif dan membantu dalam organisasi.

Organisasi dikelola agar tercapai hasil-hasil

yang diinginkan atau direncanakan, tentunya

keberhasilan dan kegagalan yang disajikan

hasil-hasil ini dipertimbangkan dari segi

tujuan yang sudah ditentukan. Hal ini

mencakup pengawasan, yaitu mengevaluasi

pelaksanaan kerja dan jika perlu

memperbaiki apa yang sedang dikerjakan

untuk menjamin tercapainya hasil-hasil

menurut rencana.

Manfaat dari pengawasan itu sendiri

relatif dan tergantung dari pentinganya

kegiatan itu, sumbangan yang dibuat, serta

besarnya organisasi. Pengawasan haruslah

dihubungkan dalam pola organisasi, dengan

demikian akan membuat pengawasan itu

lebih mudah untuk menugaskan tanggung

jawab kepada orang-orang yang mengelola

kegiatan masing-masing dan memberikan

data-data pengawasan yang dapat

digunakan. Pengawasan haruslah menunjuk

kan jalan untuk tindakan koreksi dengan

mencari dimana tindakan itu perlu diambil

dan bagaimana caranya.

Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan

Umum Kota Tanjungpinang sebagai instansi

terkait yang mempunyai kewajiban dalam

melakukan pelaksanaan dan pengawasan

pemeliharaan jalan yang ada di Kota

Tanjungpinang mempunyai peranan yang

sangat penting dalam memberikan

pelayanan atas infrastruktur jalan kota yang

mantap dan memberikan pelayanan yang

aman, nyaman terhadap pengemudi/

kendaraan yang melintasinya dan maupun

terhadap keberadaan Kota Tanjungpinang

sebagai Ibukota Provinsi Kepulauan Riau

(KEPRI).

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum No.13/PRT/M/2011, Pemerintah

Kota Tanjungpinang melalui Bidang Bina

Marga berkewajiban melakukan kegiatan

pengawasan dan pelaporan pelaksanaan

pemeliharaan jalan sebagai bentuk usaha

mempertahankan dan meningkatan fungsi

serta kualitas jalan yang ada di Kota

Tanjungpinang. Dalam uraian tugas pokok

dan fungsi organisasi (TUPOKSI), Bidang

Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota

Tanjungpinang dengan jelas diberikan

kewenangan untuk mengawasi, memantau

dan menginformasikan segala kegiatan yang

berhubungan dengan fungsi Bidang tersebut

salah satunya adalah dalam hal pemeliharaan

jalan. maka dapat kita lihat melalui pendapat

Siagian dalam Silalahi (2009:175) menyebut

kan bahwa yang dimaksud dengan

pengawasan adalah “proses pengamatan dari

Page 17: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

16

pada pelaksanaan seluruh kegiatan

organisasi untuk menjamin agar supaya

semua pekerjaan yang sedang dilakukan

berjalan sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan sebelumnya”. Dapat ditarik

beberapa dimensi dengan analisis berikut

ini:

1. Proses

Proses adalah urutan pelaksanaan atau

kejadian yang terjadi secara alami atau

didesain, mungkin menggunakan waktu,

ruang, keahlian atau sumber daya lainnya

yang menghasilkan suatu hasil, Suatu proses

yang mungkin dikenali oleh perubahan yang

diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau

lebih objek di bawah pengaruhnya.

Proses disini adalah urutan atau tahapan

pelaksanaan dalam kegiatan pengawasan

pemeliharaan jalan Kota Tanjungpinang,

dimana penyusunan agenda kebijakan

dimulai ketika para pengambil keputusan

kebijakan menyadari adanya masalah publik

yang perlu dipecahkan dan diselesaikan

melalui tindakan nyata dari pemerintah,

tentunya kesadaran demikian akan timbul

jika ada laporan dari pengguna Jalan Kota

Tanjungpinang yang berasal dari media

massa, tokoh masyarakat atau lembaga

swadaya masyarakat yang mengangkat

situasi tersebut dalam bentuk aduan dan

tentunya hal itu dapat dipertanggung

jawabkan.

Berdasarkan Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum No.13/PRT/M/2011 dalam

melakukan pengawasan pemeliharaan jalan

ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu

tahap persiapan, tahap survey pendahuluan,

tahap pelaksanaan dilapangan dan tahap

pelaporan. Tahap tersebut kemudian

dijadikan acuan oleh Bidang Bina Marga

Kota Tanjungpinang dalam melakukan

kegiatan pengawasan pemeliharaan jalan

Kota Tanjungpinang yang tertuang dalam

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

No.13/PRT/M/2011 yang mengacu pada 3

(tiga) tahap tersebut yaitu : tahap persiapan,

tahap pelaksanaan dilapangan dan tahap

pelaporan. Tahap-tahap tersebut dijalankan

dengan berpedoman kepada peraturan yang

ada, seperti Pertaturan Menteri Pekerjaan

Umum No.13/PRT/M/2011 dan Peraturan

Pemerintah No.34 Tahun 2006 Tentang

Jalan, sehingga hasil yang didapat bisa

maksimal.

Maka dalam hal ini, petugas

pengawasan dari Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang terlebih dahulu melakukan

tahap persiapan sebagai tahap awal dari

pelaksanaan pengawasan pemeliharaan pada

Jalan Kota Tanjungpinang sebagai berikut :

a. Koordinasi

Perlengkapan pemeliharaan jalan

yang berkaitan langsung dengan

pengguna jalan merupakan

kewenangan dari penyelenggara lalu

lintas dan angkutan jalan, apabila

akan ditangani oleh penyelenggara

jalan harus dikoordinasikan terlebih

dahulu dengan penyelenggara lalu

lintas dan angkutan jalan sebelum

dimasukkan kedalam rencana

penanganan pemeliharaan jalan.

Sebelum petugas pengawasan dari

Bidang Bina Marga Kota Tanjung

Page 18: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

17

pinang memulai pengawasan, terlebih

dahulu disiapkan surat tugas, surat

pengantar dan surat keterangan untuk

pemberitahuan kepada unit yang akan

dikunjungi mengenai maksud, tujuan,

dan tanggal kedatangan.

b. Survey Pendahuluan

1) Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang mengumpulkan

dan mempelajari seluruh data

serta laporan tim pengawas

terdahulu yang tersedia untuk

mendapatkan gambaran serta

merencanakan langkah kegiatan

pengawasan pemeliharaan Jalan

Kota Tanjungpinang yang akan

dilakukan.

2) Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang mengadakan

inventarisasi untuk mendapatkan

data-data teknis dan non teknis

dari masalah yang perlu

diselesaikan.

Bidang Bina Marga Kota Tanjung

pinang melalui seksi Perencanaan menyusun

rencana dan membentuk tim sebelum

melakukan pengawasan. Sebelum turun ke

lokasi kegiatan pemeliharaan Jalan Kota

Tanjungpinang, mereka mengadakan rapat

dan mempelajari dahulu dokumen yang

berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan

jalan agar para pengawas mengetahui

masing-masing tugasnya.

Petugas pengawasan sebelum turun ke

lokasi terlebih dahulu mempelajari data dan

laporan, kemudian menginventarisasi

masalah/ hal yang perlu diselesaikan

sehingga tidak ada masalah yang terabaikan

nantinya. Data dan laporan yang dipelajari

oleh Bidang Bina Marga Kota Tanjung

pinang adalah :

a. Perjanjian kerja

b. Kegiatan teknis

c. Sarana dan Prasarana (logistik)

d. Keuangan

e. Ketenagakerjaan dan tenaga ahli

f. Keselamatan, kesehatan kerja dan

lingkungan; dan

g. Perkembangan pekerjaan.

Tahap selanjutnya adalah tahap

pelaksanaan yaitu menindak lanjuti hasil

pengawasan yang telah dilakukan, hal ini

diwujudkan dengan melakukan rapat

mengenai hasil pengawasan dengan pihak-

pihak yang terkait dan menjelaskan serta

membahas hasil temuan-temuan di lapangan

berupa laporan singkat mengenai hasil

pengawasan yang disampaikan oleh

pelaksana pengawasan pemeliharaan jalan.

Setelah selesai melakukan tahapan

pelaksanaan pengawasan dilapangan,

petugas pengawasan dari Bidang Bina

Marga Kota Tanjungpinang selanjutnya

masuk dalam tahap pelaporan yaitu

membuat laporan dari hasil pengawasan

yang telah dilakukan sebelumnya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti di

lapangan, tahapan pelaporan yang dilakukan

Bidang Bina Marga Kota Tanjungpinang

adalah sebagai berikut :

a. Menyelesaikan laporan tertulis mengenai

hasil pengawasan dalam jangka waktu

paling lambat tanggal 15 (lima belas)

setiap bulan.

Page 19: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

18

Setelah kegiatan pengawasan

dilaksanakan maka tim pengawas

diberikan waktu untuk menyelesaikan

laporan tertulis mengenai hasil

pengawasan dalam jangka waktu paling

lambat terhitung tanggal 15 bulan itu

hingga tanggal 15 bulan selanjutnya.

b. Menyampaikan laporan mengenai hasil

pengawasan kepada Kepala Seksi

Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

Setelah Kegiatan Pengawasan

dilapangan selesai dilaksanakan, kemudian

petugas pengawasan akan menyampaikan

hasil laporan singkat pengawasan tersebut

untuk diperiksa, pemeriksaan hasil laporan

tersebut dilakukan dengan mengadakan

rapat dan evaluasi kegiatan pemeliharaan

Jalan. Hasil rapat dan evaluasi kemudian

akan dilaporkan kepada Kepala Seksi

Pemeliharaan Jalan dan Jembatan untuk

ditindak lanjuti.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan aktifitas atau

usaha-usaha yang dilaksanakan oleh suatu

organisasi guna menjalankan kegiatan yang

sudah direncanakan/ ditentukan. Setelah

kegiatan pengawasan selesai dilaksanakan,

hal penting yang dilakukan agar hasil

kegiatan berjalan dengan baik dan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan

sebelumnya adalah dengan mengukur

pelaksanaan atau hasil yang telah

dilaksanakan. Hal ini merupakan usaha-

usaha yang dilaksanakan dengan indikator

peninjauan pelaksanaan tugas dan hasil

laporan atas pengawasan pemeliharaan jalan

Kota Tanjungpinang.

Dengan ditinjau kembali tugas yang

telah dilaksanakan sebelumnya dapat

diketahui apakah pengawasan berjalan

dengan baik atau tidak, sesuai dengan

pendapat Brantas (2005:189) dalam bukunya

“Dasar-Dasar Manajemen”, yang

mengatakan bahwa tujuan baru dapat

diketahui tercapai dengan baik atau tidak

setelah penilaian (peninjauan) dilakukan.

Pengawasan pemeliharaan jalan meliputi

kegiatan pemantauan dan pelaporan

pelaksanaan pemeliharaan jalan, dimana

dalam pengawasan pemeliharaan Jalan Kota

Tanjungpinang. Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang sebagai penyelenggara

kegiatan pemeliharaan jalan memiliki

kewajiban mengadakan kegiatan

pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan

pemeliharaan Jalan Kota Tanjungpinang.

Kegiatan pemantauan dan pelaporan tersebut

dilakukan dengan observasi langsung ke

lapangan dan dengan menganalisa laporan

yang masuk. Pemantauan yang dilakukan

oleh Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang sebelumnya akan

direncanakan dan disesuaikan dengan lokasi

dan waktu kegiatan pemeliharaan Jalan Kota

Tanjungpinang.

Pentingnya pengawasan yang dilakukan

dalam kegiatan pemeliharaan Jalan Kota

Tanjungpinang adalah kewajiban Bidang

Bina Marga Kota Tanjungpinang dalam

fungsi dan tugasnya (TUPOKSI) sebagai

bentuk usaha Pemerintah untuk memberikan

pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Hal ini dilakukan untuk mewujudkan

pelayanan yang aman, nyaman bagi

Page 20: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

19

masyarakat penguna jalan Kota Tanjung

pinang.

Dalam hal ini dapat kita lihat Bidang

Bina Marga Kota Tanjungpinang selalu

mengecek hasil laporan yang telah dibuat

petugas pengawasan maupun masukan atau

laporan/aduan dari masyarakat penguna

jalan Kota Tanjungpiang. Maka dari data

tersebut Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang melaksanakan survei

pendahuluan untuk menindak lanjuti

kegiatan pemeliharaan jalan. Sekiranya

rusak sedang atau rusak ringan akan

ditengani dengan kegiatan swadaya kelola

yang ada. Sekiranya kerusakannya berat

akan diusulkan dalam bentuk perencanaan

dan fisiknya ke anggaran daerah yang

mengkaitkan untuk menanganinya.

laporan hasil pengawasan kegiatan

pemeliharaan Jalan Kota Tanjungpinang

akan ditindak lanjuti dengan pemeriksaan

hasil dan rencana awal yang telah ditetapkan

sebelumnya, kemudian dari laporan tersebut

akan dilihat hal-hal yang menjadi masalah

untuk diambil penyelesaiannya. Jika masih

kurang atau belum sesuai maka pengawas

akan kembali turun ke lapangan untuk

mendapatkan data yang dibutuhkan. Petugas

pengawasan memeriksa data-data yang ada

didalam dokumen kegiatan pemeliharaan

Jalan Kota Tanjungpinang dan kemudian

dicocokkan dengan kondisi di lapangan, jika

ditemukan perbedaan maka petugas akan

mencatat untuk dilaporkan nanti.

Dalam hal ini jika terjadi kesalahan

yang dilakukan oleh pihak penyelenggara

pengawasan pemeliharaan Jalan Kota

Tanjungpinang apakah sesuai dengan

kenyataan yang ada. Karena suatu kegiatan

tidak menutupi terjadinya kesalahan dan

penyimpangan, untuk itulah laporan dari

penyelenggara pemeliharaan jalan juga

dibutuhkan agar dapat dilihat dan

dicocokkan dengan laporan hasil

pengawasan dilapangan oleh petugas

pengawas dari Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang.

Jadi dalam hal ini, apabila ada dalam

laporan pengawasan kegiatan pemeliharaan

Jalan Kota Tanjungpinang ditemukan

ketidaksesuaian dengan rencana yang telah

disepakati maka akan diberikan teguran, hal

tersebut dilakukan sesuai dengan kesalahan-

kesalahan yang terjadi. dengan begitu

kesalahan dapat diperbaiki, dan kedepannya

untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak

diinginkan agar tidak terulang lagi.

3. Organisasi

Organisasi adalah suatu kelompok orang

atau suatu wadah untuk mencapai tujuan

bersama. atau organisasi adalah struktur tata

hubungan kerja antara sekelompok orang

pemegang posisi yang bekerjasama secara

tertentu untuk bersama-sama mencapai

tujuan tertentu.

Organisasi dikelola agar tercapai hasil-

hasil yang diinginkan atau direncanakan,

tentunya keberhasilan dan kegagalan yang

disajikan hasil-hasil ini dipertimbangkan

dari segi tujuan yang sudah ditentukan. Hal

ini mencakup pengawasan, yaitu

mengevaluasi pelaksanaan kerja dan jika

perlu memperbaiki apa yang sedang

dikerjakan untuk menjamin tercapainya

Page 21: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

20

hasil-hasil menurut rencana. Pengawasan

haruslah dihubungkan dalam pola organisasi

atau kerja sama, dengan demikian akan

membuat pengawasan itu lebih mudah untuk

menugaskan tanggungjawab kepada orang-

orang yang mengelola kegiatan masing-

masing dan memberikan data-data

pengawasan yang dapat digunakan. Dengan

indikator kerja sama yang dilakukan oleh

bidang bina marga dalam upaya pengawasan

pemeliharaan jalan Kota Tanjungpinang.

kerja sama yang dilakukan oleh pihak

Bidang Bina Marga Kota Tanjungpinang

dengan pihak lain dalam upaya pengawasan

pemelihara jalan adalah bersinegi dengan

masyarakat dan berkoordinasi dengan pihak

Pekerjaan Umum Provinsi maupun dengan

Pihak Satker atau P2JN sebagai

penanggungjawab terhadap pembangunan,

pengawasan dan pemeliharaan kondisi jalan

Nasional.

Dalam hal pelaksanaan pemeliharaan

jalannya, Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang bekerja sama dengan pihak

kontraktor sebagai pelaksana pemeliharaan

jalannya dan Bidang Bina Marga juga

menunjuk atau bekerja sama dengan pihak

konsultan sebagai pengawas lain, selain

yang dilaksanakan sendiri oleh Bidang Bina

Marga Kota Tanjungpinang sebagai pihak

penyelenggara kegiatan pemeliharaan jalan

Kota Tanjungpinang.

Selain itu berdasarkan hasil

wawancarapeneliti dilapangan dengan

Kepala Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang, diketahui bahwa Kelancaran

lalu lintas dan kenyamanan pengguna Jalan

menjadi salah satu perhatian oleh Bidang

Bina Marga Kota Tanjungpinang dalam

melakukan kegiatan pemeliharaan Jalan

Kota Tanjungpinang, mengingat kondisi

Jalan yang semakin ramai dilalui oleh

masyarakat pengguna jalan Kota

Tanjungpinang. Maka dalam hal ini Bidang

Bina Marga Kota Tanjungpinang melakukan

kerjasama dengan pihak kepolisian dan

Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang

dan beberapa unsur Instansi atau Dinas

terkait sebagai prosedur agar lalu lintas

dapat berjalan baik dengan semestinya.

4. Rencana

Rencana adalah proses mengidentifikasi

kan tujuan organisasi membuat strategi

untuk mencapai tujuan itu, dan

mengembangkan rencana aktifitas kerja

organisasi. Perencanaan merupakan proses

terpenting dari semua fungsi manajemen

karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

pengorganisasian, pengarahan dan

pengontrolan (Pengawasan) tak akan

berjalan semestinya.

Proses mengidentifikasi tujuan yang

telah ditetapkan Bidang Bina Marga dalam

kegiatan pemeliharaan jalan Kota

Tanjungpinang ini memiliki gambaran

tersendiri, namun dalam praktek

pengawasan, proses ini sebenarnya telah

mulai dilakukan pada awal saat pengawasan

dilakukan terhadap kegiatan tersebut.

Dengan dimulainya kegiatan pemeliharaan

jalan, maka proses pengawasan pun

dilakukan.

pengawasan yang dilakukan oleh Bidang

Bina Marga Kota Tanjungpinang

Page 22: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

21

dimaksudkan sebagai usaha mengawasi

agar kegiatan untuk mempertahankan

kondisi jalan sesuai dengan tingkat

pelayanan dan kemampuannya pada saat

jalan tersebut selesai dibangun. Kemudian

dari data pengawasan pemeliharaan itu nanti

dilakukan buat program perencanaan

pemeliharaan jalan, apakah program jalan

itu dilaksanakan untuk dipihak ketigakan

atau untuk dilakukan dengan swadaya

kelola.

Berdasarkan hal itu, pada tahun 2015

Bidang Bina Marga Kota Tanjungpinang

menyusun rencana kegiatan pemeliharaan

jalan berdasarkan data dari hasil

penengawasan tahun sebelumnya yang di

rencanakan untuk dikerjakan pada tahun

berikutnya, kerena program tersebut

dilaksanakan untuk dipihak ketigakan.

Selain itu pelaksanaan kegiatan

pengawasan dan pemeliharaan Jalan Kota

Tanjungpinang juga membimbing dan

membina pelaksana kegiatan untuk bekerja

sesuai rencana yang telah ditetapkan yang

tentunya sesuai petunjuk yang berkaitan

dengan kegiatan pengawasan pemeliharaan

jalan tersebut agar tercapai sasaran kegiatan

secara efektif dan efisien.

Dalam hal ini Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang juga menerima laporan

berupa keluhan baik dari masyarakat

pengguna jalan dan media masa yang

mengangkat berita tentang kerusakan sarana

jalan tersebut, setelah itu dari hasil survei

lapangan dan laporan dari masyarakat akan

dirangkum dan dianalisa apakah kerusakan

yang ada itu berat atau sedang, sekiranya

berat akan kita kerjakan tahun depannya,

dan apabila sedang atau ringan akan kita

tangani sendiri dengan kegiatan swadaya

kelola.

Maka dalam hal ini dapat diketahui

bahwa program kerja dari Bidang Bina

Marga Kota Tanjungpinang telah

menunjukkan eksistensinya yang bergerak

dalam pemeliharaan jalan dan jembatan ini

merupakan peran Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang, sebagaimana yang tertulis

dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

No.13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara

Pemeliharaan dan Penilikan Jalan, Bab 11

pasal 23 ayat 5: Pemantauan pelaksanaan

pemeliharaan jalan untuk jalan Kabupaten/

Kota dilaksanakan oleh Bupati/ Walikota

atau Instansi yang ditunjuk.

Dalam mensukseskan kegiatan

pengawasan pemeliharaan Jalan Kota

Tanjungpinang ini, Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang sebagai instansi yang

bertanggung jawab terhadap urusan

pemeliharaan Jalan Kota Tanjungpinang

merancang penyusunan rencana operasional

dengan mengadakan rapat koordinasi

dengan pihak terkait teknis pemeliharaan

Jalan Kota Tanjungpinang seperti Konsultan

dan Kontraktor pelaksana pemeliharaan

Jalan Kota Tanjungpinang.

Berdasarkan penyusunan rencana

operasional tersebut, rapat koordinasi

bertujuan agar Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang dapat menyusun petunjuk

teknis untuk kegiatan pengawasan

pemeliharaan Jalan Kota Tanjungpinang.

Petunjuk teknis yang sebagaimana

Page 23: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

22

dimaksudkan tersebut mengacu pada

pelaksanaan pengawasan sebelumnya yang

dijadikan alat ukur untuk melakukan

perbandingan dengan pengawasan yang

akan dilakukan.

Pemerintah melalui Bidang Bina Marga

Kota Tanjungpinang melaksanakan

pengawasan pemeliharaan Jalan Kota

Tanjungpinang sebagai bentuk kontrol

terhadap kegiatan pemerintah mengenai

masalah insfrastruktur sarana dan prasarana

jalan di Kota Tanjungpinang. Kegiatan

pengawasan pemeliharaan Jalan Kota

Tanjungpinang yang dilakukan pemerintah

diketahui sebagai tindakan nyata pemerintah

dalam upaya memberikan pelayanan yang

baik kepada masyarakat, sehingga hal

tersebut mendapat tanggapan positif dari

masyarakat pengguna Jalan Kota Tanjung

pinang.

Dengan harapan masyarakat terhadap

kebutuhan jalan yang aman dan nyaman,

tentunya hal tersebut dapat dijadikan alat

ukur Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang agar dapat menyiapkan Jalan

sebagai jalan yang mantap guna memberikan

keamanan bagi kendaraan/pengemudi yang

mengunakan jalan dan dapat melayani

kepentingan masyarakat Kota

Tanjungpinang.

Dalam hai ini Bidang Bina Marga Dinas

Pekerjaan Umum Kota Tanjungpinang

tersebut, memiliki hambatan-hambatan

antara lain yaitu :

a. perbedaan antara waktu pengawasan

dan pekerjaan pemeliharaan jalan,

umumnya pekerjaan pemeliharaan

jalan dilakukan pada sore hingga

malam hari mengingat kondisi jalan

pada malam hari relatif sepi dan mudah

dikendalikan, namun kondisi ini secara

tidak langsung tentu menjadikan

pengawasan tidak berjalan maksimal,

hal ini tentu menyentuh pada masalah

individu-individu pelaksana pengawas

-an karena pengawasan pada malam

hari dianggap diluar jam kerja para

pegawai.

b. sedangkan kendala yang dihadapi saat

pengawasan terutama kendala cuaca

yang tidak bersahabat.

c. selain itu, kendala yang dihadapi yaitu

kurang aktifnya masing-masing pihak

yang mempuyai kewenangan atau yang

bertanggungjawab terhadap status jalan

Nasional maupun jalan Provinsi dalam

pengawasan kondisin jalannya masing-

masing yang ada di Kota

Tanjungpinang. Tidak harus selalu

menunggu laporan dari pihak Bidang

Bina Marga Kota Tanjungpinang saja

untuk menyampaikan ke Provinsi atau

Nasional Kondisi Jalannya.

d. dan Selain itu, kendala yang juga

sering muncul dilapangan adalah

galian-galian yang di lakukan oleh

pihak PDAM, Telkom dan Provider-

provider lainnya.

Dan diketahui juga bahwasanya usaha

yang dilakukan untuk meningkatkan

pengawasan pemeliharaan pada Jalan Kota

Tanjungpinang oleh Bidang Bina Marga

Kota Tanjungpinang adalah dengan

melakukan koordinasi yang baik dengan

Page 24: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

23

pihak-pihak yang berkaitan dalam

memonitoring kegiatan pengawasan

pemeliharaan jalan mengenai tugas dan

kewenangannya terhadap kegiatan

pengawasan tersebut, sehingga

permasalahan-permasalahan yang ada di

ruas jalan itu tidak akan ada dijumpai lagi

dan ruas jalan pun akan memberikan

pelayanan yang prima dalam memberikan

kenyamanan terhadap pengemudi dan

kendaraan yang melintasinya.

Selain itu Pemko Tanjungpinang dengan

Bidang Bina Marga Kota Tanjungpinang

sudah mempersiapkan untuk membut kotak-

kotak yang akan ditanam di setiap ruas-ruas

jalan Kota Tanjungpinang, yang mana

nantinya akan difungsikan untuk tempat

kabel Telkom, Pipa PDAM dan kabel PLN

nantinya. Supaya paling tidak lima tahun

kedepan kita tidak akan bertemu lagi sama

orang-orang yang menggali-gali ruas jalan

Kota Tanjungpinang tiap tahunnya. Itulah

yang sekarang Pemko Tanjungpinang

dengan Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang usahakan mendesainnya.

E. PENUTUP

Berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan peneliti, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa Pengawasan

Pemeliharaan Jalan oleh Bidang Bina Marga

Dinas Pekerjaan Umum Kota

Tanjungpinang terhadap kegiatan

pemeilharaan Jalan Kota Tanjungpinang

pada dasarnya dilakukan dengan beberapa

tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap

pelaksanaan dan tahap pelaporan. Namun

dalam pelaksanaannya, diketahui bahwa

pengawasan tersebut belum berjalan dengan

baik, hal itu dikarenakan adanya beberapa

hambatan dalam menjalankan tugas dengan

semestinya.

Bagaimana pengawasan pemeliharan

jalan yang dilakukan oleh Bidang Bina

Marga Kota Tanjungpinang, peneliti

simpulkan sebagai berikut :

a. Pemerintah melalui Bidang Bina

Marga Kota Tanjungpinang

melaksanakan pengawasan

pemeliharaan Jalan Kota

Tanjungpinang sebagai bentuk

kontrol terhadap kegiatan pemerintah

mengenai masalah infrastruktur

sarana dan prasarana jalan di Kota

Tanjungpinang. Kegiatan

pengawasan pemeliharaan Jalan Kota

Tanjungpinang yang dilakukan

pemerintah diketahui sebagai

tindakan nyata pemerintah dalam

upaya memberikan pelayanan yang

baik kepada masyarakat pengguna

Jalan Kota Tanjungpinang.

b. Pada indikator proses diketahui,

Pemerintah melalui Bidang Bina

Marga Kota Tanjungpinang dalam

melakukan pengawasan ada beberapa

tahap/proses yang merupakan acuan

dalam pengawasan itu salah satunya

yaitu tahap persiapan. Tahapan yang

dilakukan berupa perencanaan awal

kegiatan pengawasan pemeliharaan

jalan Kota Tanjungpinang berdasar

kan adanya laporan dari pengguna

Jalan Kota Tanjungpinang yang

Page 25: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

24

berasal dari media masa, tokoh

masyarakat atau lembaga swadaya

masyarakat yang mengangkat situasi

tersebut dalam bentuk aduan/laporan

dan tentunya hal itu dapat

dipertanggung jawabkan. Kemudian

tahap pelaksanaan/ survei lapangan

dan tahap pelaporan dari data

pengawasan pemeliharaan itu nanti

dilakukan buat program pemeliharaan

jalan, apakah program jalan itu

dilaksanakan untuk di pihak

ketigakan atau untuk dilakukan

dengan swadaya kelola.

c. Pada indikator pelaksanaan diketahui,

Bidang Bina Marga Kota Tanjung

pinang menerima laporan berupa

keluhan baik dari masyarakat

pengguna jalan dan media masa yang

mengangkat berita tentang kerusakan

sarana jalan tersebut. setelah itu dari

pihak Bina Marga melakukan survai

kelokasi dan dari hasil survei

lapangan dan laporan dari pengguna

jalan, media masa atau tokoh

masyarakat tersebut akan dirangkum

dan dianalisa apakah kerusakan yang

ada itu berat atau sedang, sekiranya

berat akan di kerjakan tahun

depannya, dan apabila sedang atau

ringan akan ditangani sendiri dengan

kegiatan swadaya kelola oleh Bidang

Bina Marga Kota Tanjungpinang.

d. Pada indikator organisasi diketahui,

Kerja sama yang dilakukan Bidang

Bina Marga Kota Tanjungpinang

dengan pihak lain dalam upaya

pengawasan pemelihara jalan adalah

bekerja sama dengan pihak kontrktor

sebagai pelaksana pemeliharaan jalan

jika kegiatannya dipihak ketigakan

pelaksanaanya. Dan Bidang Bina

Marga juga menunjuk atau bekerja

sama dengan pihak konsultan jika

kegiatan dipihak keduakan

pelaksanaannya sebagai pengawas

lain, selain yang dilaksanakan sendiri

oleh Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang sebagai pihak

penyelenggara kegiatan pemeliharaan

jalan Kota Tanjungpinang.

Selanjutnya pada indikator adanya

kerjasama dengan pihak lain, belum

sepenuhnya berjalan dengan baik.

Hal ini dikarenakan masih kurangnya

koordinasi dengan pihak PDAM,

TELKOM dan provider-provider lain

dalam kelengkapan jalan.

e. Pada indikator rencana diketahui

bahwa pengawasan kegiatan

pemeliharaan Jalan Kota

Tanjungpinang akan ditindak lanjuti

dengan pemeriksaan hasil dan

rencana awal yang telah ditetapkan

sebelumnya, kemudian dari laporan

tersebut akan dilihat hal-hal yang

menjadi masalah untuk diambil

penyelesaiannya dan langkah

selanjutnya,apabila dalam laporan

pengawasan kegiatan pemeliharaan

Jalan Kota Tanjungpinang ditemukan

ketidak sesuaian dengan rencana

yang telah disepakati maka akan

dilakukan perbaikan, dengan begitu

Page 26: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

25

kedepannya bisa mengantisipasi hal-

hal yang tidak diinginkan agar tidak

terulang lagi. Dalam hal ini, dapat

kita lihat pegawai dalam

merencanakan program kegiatan

pemeliharaan jalan Kota Tanjung

pinang sudah cukup baik dan dapat

dilihat dari waktu kegiatan

perencanaan yang di sesuaikan

dengan prioritas kegiatannya.

Hambatan-hambatan yang ada dalam

melakukan pengawasan juga menjadi salah

satu penyebab sehingga pengawasan yang

dilakukan menjadi kurang maksimal, yang

menjadi hambatan utama dalam pengawasan

pada pemeliharan jalan Kota Tanjungpinang

ini adalah :

a. Hambatan yang ditemukan

dilapangan yaitu terbatasnya jumlah

personil untuk bertugas dilapangan.

Pegawai yang ada saat ini yaitu 17

orang sementara personil yang

dibutuhkan di Bidang Bina Marga

untuk melakukan tugas seharusnya

ada 20 orang. Hal ini membuat

pegawai rangkap tugas (double job).

b. Keterampilan SDM yang terbatas

atau kurang, meskipun pegawai telah

melakukan pelatihan seperti pelatihan

aspal, hukum kontrak namun dalam

halini, Bidang Bina Marga memiliki

pegawai lulusan teknis masih sedikit.

Sehingga keterampilan yang dimiliki

pegawai masih terbatas atau masih

kurang.

c. Kurang aktifnya masing-masing

pihak yang mempuyai kewenangan

atau yang bertanggungjawab terhadap

status jalannya. Seperti jalan

Nasional maupun jalan Provinsi yang

ada di Kota Tanjungpinang. Tidak

harus selalu menunggu laporan dari

pihak Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang saja untuk

menyampaikan ke Provinsi atau

Nasional Kondisi Jalannya.

d. Dan kendala yang juga sering muncul

dilapangan adalah galian-galian yang

di lakukan oleh pihak PDAM,

Telkom dan Provider-provider

lainnya. Akibat kurangnya

koordinator antar masing-masing

pihak yang terkait.

e. Sedangkan kendala yang dihadapi

saat pengawasan dilapangan terutama

kendala cuaca yang tidak bersahabat.

f. Anggaran yang terbatas, hal ini

dikarenakan jumlah anggaran yang

ditujukan kepada TAPD (Tim

Anggaran Pemerintah Daerah) tidak

sama dengan yang telah disetujui.

Sebagai usaha untuk meningkatkan

pengawasan, Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang melakukan koordinasi

dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan

teknis pemeliharaan Jalan Kota Tanjung

pinang, seperti dengan pihak Satker atau

P2JN dan pihak Pekerjaan Umum Provinsi

mengenai tugas dan kewenangan terhadap

kegiatan pengawasan pemeliharaan jalan

tersebut.

Selain itu usaha lain yang dilakukan

oleh Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang adalah Pemerintah Kota

Page 27: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

26

Tanjungpinang dengan Bidang Bina Marga

Kota Tanjungpinang sudah mempersiapkan

untuk membut Kotak-kotak yang akan

ditanam di setiap ruas-ruas jalan Kota

Tanjungpinang, yang mana nantinya akan

difungsikan untuk tempat kabel Telkom,

Pipa PDAM dan kabel PLN nantinya.

Supaya paling tidak lima tahun kedepan kita

tidak akan beretemu lagi sama orang-orang

yang mengali-gali ruas jalan Kota

Tanjungpinang tiap tahunnya. Itulah yang

sekarang Pemko Tanjungpinang dengan

Bidang Bina Marga Kota Tanjungpinang

usahakan mendisiennya.

Berdasarkan penelitian yang

didapatkan peneliti di lapangan, maka

peneliti akan memberikan masukan atau

saran yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan Bidang Bina Marga Dinas

Pekerjaan Umum Kota Tanjungpinang.

Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut:

a. Pemerintah Kota Tanjungpinang

melalui Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang sebaiknya membuat

pedoman atau standar pengawasan

untuk para pegawai yang turun ke

lapangan, agar pengawasan yang

dilakukan benar-benar sesuai dengan

kententuan yang sudah dibuat. Selain

itu, Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang agar bisa menentukan

jadwal kegiatan pengawasan secara

rutin. Jangan hanya turun ke

lapangan untuk mengawasi pada saat

setelah ada laporan dari masyarakat

pengguna jalan, media masa atau

tokoh masyarakat saja. Namun,

seharusnya ada jadwal baku yang

dibuat, sehingga pengawasan yang

dilakukan dapat berjalan optimal.

b. Dinas Pekerjaan Umum melalui

Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang disarankan agar lebih

selektif dalam memilih serta

mempercayakan tugas pengawasan

kegiatan pemeliharaan Jalan Kota

Tanjungpinang sesuai dengan

keahliannya, serta memilih pegawai

yang paham akan tugas dan

tanggungjawabnya dan memberlaku

kan sanksi agar dapat memberikan

efek jera kepada petugas pengawas

yang melalaikan tugasnya.

c. Bidang Bina Marga harus sering

memberikan pendidikan dan

pelatihan kepada pegawai agar

memiliki keahlian dalam melaksana

kan tugas dan kewajiban nya sebagai

pengawas, hal ini tentunya untuk

mencegah kesalahan-kesalahan yang

terjadi sehingga pelaksanaan kegiatan

pemeliharaan jalan dapat berjalan

maksimal sesuai dengan yang

diharapkan.

d. Pemerintah Kota Tanjungpinang

melalui Bidang Bina Marga Kota

Tanjunpinang hendaknya dapat

memperhatikan segala hambatan-

hambatan dan kekurangan-

kekurangan yang ada sehingga

pengawasan yang dilakukan menjadi

lebih efektif, lebih baik dan lebih

tepat sasaran dan memberikan

pelayanan yang prima terhadap

Page 28: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

27

masyarakat pengguna jalan Kota

Tanjungpinang.

e. Dalam melakukan kerjasama dengan

pihak lain dalam upaya pengawasan

dan pemeliharaan jalan Kota

Tanjungpinang diharapkan

Pemerintah melalui Bidang Bina

Marga Kota Tanjungpinang lebih

selektif agar terhindar dari gegalan

rencana yang telah tentukan. Karena

suatu kegiatan tidak menutupi

terjadinya kesalahan dan

penyimpangan.

f. Tindakan perbaikan/ pemeliharaan

harus dilakukan secara terus menerus,

supaya biaya perbaikannya yang juga

relatif kecil dan memperbaikinyapun

relatif mudah dan ringan. Selain

ituagar kesalahan atau penyimpangan

tidak terjadi berulang kali. Dan juga

menjaga jalan tetap dalam keadaan

kokoh dan aman, sehingga

memberikan keamanan bagi

penggunajalan.

g. Hendaknya Bidang Bina Marga Kota

Tanjungpinang memiliki anggaran

yang cukup agar pelaksanaan

pemeliharaan jalan yang sifatnya

mendesak dan diperlukan

pemeliharan dengan cepat dapat

langsung ditangani.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Arifin. 2001. Aspek-Aspek Pengawasan di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Brantas. 2009. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Dharma S. S. 2004. Manajemen

Pemerintahan Indonesia. Jakarta: PT. Djambatan.

Handoko. 1998. Manajemen. Yogyakarta:

BPFE. Kast, E Fremont. 2004. Organisasi dan

Manajemen 2. Jakarta: Bumi Aksara.

LAN. 1996, Sistem Administrasi Negara

Republik Indonesia. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.

Nasution, Mulia. 2000. Pengawasan Dalam

Organisasi. Jakarta: PT. Djambatan.

Pasolong, Harbani. 2007a. Teori

Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.

_________. 2007b. Teori Administrasi

Publik. Bandung: Alfabeta. Rianse, Usman. Abdi. 2012. Metode

Penelitian Sosial dan Ekonomi. Bandung: Alfabeta

Siagian, Sondang. P. 2005.Manajemen

Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara. _________. 2008.Filsafat Administrasi.

Jakarta: PT Bumi Aksara Silalahi, Ulbert. 2009. Studi Tentang Ilmu

Administrasi. Bandung: Sinar Baru Alegensindo

Sugiyono, 2001.Metode Penelitian

Administrasi. Bandung: Alfabeta. ________,2012. Metode Penelitian

Administrasi. Bandung: Alfabeta,

, 2013. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Page 29: PENGAWASAN PEMELIHARAAN JALAN OLEH …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · pengawasan pemeliharaan jalan oleh bidang bina marga dinas pekerjaan

28

Sujamto (ed.). 2003. Beberapa Pengertian dibidang Pengawasan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

________, 1989. Aspek-Aspek Pengawasan. Jakarta: Sinar Grafika

Jurnal dan Skripsi : Perdana, Fajar Gilang. 2015. Pengawasan

Program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)Tahun Anggaran 2014 di Kecamatan Tanjungpinang Kota oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Tanjungpinang. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.

Pranata, Ronny. 2013. Pengawasan

Pemeliharaan Jalan Oleh Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kota Bandung (Studi Kasus Jalan Braga). Bandung : Universitas Pasundan

Undang-Undang : Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan. PeraturanMenteri Pekerjaan Umum

No.13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan.

Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang No. 2

Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tanjungpinang.

Peraturan Daerah Kota Tanjungpinang No. 4

Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Tanjungpinang.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.

631/M/2009 Tanggal 31 Desember 2009 tentang Panjang Jalan Negara/Nasional.

Keputusan Gubernur Kepulauan Riau No.

530.a Tahun 2010 Tanggal 01 Desember 2010 tentang Penetapan

Ruas-Ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan Provinsi Kepulauan Riau.

Keputusan Walikota Tanjungpinang No. 357

Tahun 2011 Tanggal 10 Agustus 2011 tentang Rekap Daftar Jalan Kota Tanjungpinang.