39
PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA LAUT (Hippocampus comes) di Balai Besar Perikanan Laut Lampung (Skripsi) Oleh Mitri M Manullang JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA

KUDA LAUT (Hippocampus comes) di Balai Besar Perikanan Laut Lampung

(Skripsi)

Oleh

Mitri M Manullang

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA

KUDA LAUT (Hippocampus comes) di BBPBL LAMPUNG

Mitri M Manullang

ABSTRAK

Kuda laut memiliki daya tarik pada warna, intensitas cahaya dari alam diduga

sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat kecerahan kuda laut. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh warna wadah terhadap tingkat kecerahan

warna kuda laut. Pada penelitian ini menggunakan metode rancangan acak

lengkap dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan yaitu A (wadah biru

sebagai kontrol), B (wadah transparan), C (wadah merah) dan D (wadah hitam).

Pengukuran tingkat kecerahan dengan M-TCF dan AHP dilakukan 7 hari sekali

selama 30 hari masa pemeliharaan. Perlakuan C (wadah merah) menunjukkan

hasil yang baik dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Perlakuan wadah

berwarna merah memberikan hasil berbeda nyata terhadap perubahan warna kuda

laut.

Kata Kunci: kuda laut, warna wadah, kecerahan , M-TCF, AHP

Page 3: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

THE INFULENCE OF THE COLOR OF THE CONTAINER TO THE

COLOR OF THE SEA HORSE (Hippocampus sp) in BBPBL of LAMPUNG

Mitri M Manullang

ABSTRACT

Sea horse has an appeal on the color. The intensity of the light is suspected as a

factor that affects the brightness level of the sea horse. This study aims to

determine the influence of the color of the sea horse container to the brightness of

the sea horse. In this study using a completely random design method with four

treatments and three replications that is reatment A (blue container as control), B

(transparent container), C (red container) and D (black counteiner). The

measurement of the brightness level using the M-TCF and AHP, were carrie out

once every seven days during the thirty days maintenance period. Treatment C

(red countainer) shows good results compared with the other treatment. Treatmen

A(red container) container of red colored give result significantly different to the

change of the color of the sea horse.

Keywords: Sea horse, color container, intensity of the light, M-TCF, AHP

Page 4: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA

KUDA LAUT (Hippocampus comes) di Balai Besar Perikanan Laut Lampung

Oleh

Mitri M Manullang

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
Page 6: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
Page 7: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
Page 8: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

PERSEMBAHAN

Dengan segala rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kenikmatan dan

kemudahan yang sealu mengiringi langkah untuk semua hamba-NYA.

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

Ayahanda dan ibunda tercinta, yang selalu memberikan dukungan, doa, kasih

sayang dan pengorbanan untuk putra putrinya. Bagiku, segaa jasa dan pengorbanan

kalian tidak akan mampu ku balas dengan cara apapu. Terimakasih untuk mu Ayah

dan Ibuku.

Selururuh pihak yang sudah berperan dalam membantu dan memberikan

semangat, doa selama masa studi.

Teman-teman Budidaya Perairan 2014 yang memiliki tujuan yang sama untuk

mengejar Toga yang telah setia menemani disaat butuh bantuan dan setia

memberiku semangat disaat saya membutuhkannya,

Dan..

Almamater tercinta UNIVERSITAS LAMPUNG

Page 9: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sibolga, pada tanggal 16 Februari

1994, sebagai putri ke-empat dari lima bersaudara, dari

pasangan Bapak Najar Manullang dan Ibu Nurlayna

Habeahan yang diberi nama Mitri Merli Manullang.

Penulis menempuh pendidikan formal dari Taman Kanak-kanak (TK) di Xaverius

1 Teluk Betung, Bandar Lampung pada tahun 2000-2001, dilanjutkan ke Sekolah

Dasar (SD) di Xaverius 1 Teluk Betung, Bandar Lampung pada tahun 2001-2007,

kemudian melanjutkan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPK

BPK Penabur pada tahun 2007-2010, Bandar Lampung, dan pendidikan Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) di SMK Negeri 6, Bandar Lampung pada tahun

2010-2013. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan kejenjang Perguruan

Tinggi di Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada

tahun 2014 dan telah menyelesaikan studinya pada tahun 2018. Selama menjadi

mahasiswa, aktif dalam kegiatan organisasi di Himpunan Mahasiswa Budidaya

Perairan (HIDRILA) sebagai anggota Bidang Kerohanian.

Penulis melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sendang Agung,

Kecamatan Sendang Agung Lampung Timur pada tahun 2017, kemudian

melakukan kegiatan Praktek Umum (PU) dengan judul ‘Pembenihan Ikan Nila

(Oreochromis niloticus)’ di BPBIAT, Karawang Jawa Barat pada tahun 2017.

Penulis meaksanakan penelitian dan menyelsaikan tugas akhir dalam bentuk

skripsi yang berjudul ‘Pengaruh Warna Wadah Terhadap Perubahan Warna Kuda

Laut (Hippocampus sp)’.

Page 10: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

SANWACANA

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang

selalu memberikan kesehatan jasmani maupun rohani sehingga dapat

menyelesaikan penuisan skripsi yang berjudul ‘Pengaruh Warna Wadah Terhadap

Perubahan Warna Kuda Laut (Hippocampus sp)’ sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Jurusan Perikanan dan Kelautan

Universitas Lampung.

Selama proses penyelesaian skripsi, penulis telah memperoleh banyak bantuan

dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Kedua orangtuaku, Bapak dan Ibu yang telah orang terhebat untukku.

Terimakasih atas segala dukungan moril dan materi yang tidak putus kalian

berikan untukku.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si, selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

3. Ibu Siti Hudaidah, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan

Universitas Lampung.

4. Ibu Rara Diantari, S.Pi., M.Sc, selaku pembimbing utama dalam

menyelesaikan skripsi saya yang telah meluangkan waktunya untuk

membimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Henni Wijayanti M, S.Pi., M.Si, selaku pembimbing anggota yang telah

memberikan arahan dalam memperbaiki kesalahan dan penulisan yang masih

kurang baik.

6. Bapak Limin Santoso, S.i., M.Si, selaku dosen penguji yang sudah

meluangkan waktunya saat seminar untuk mengkoreksi skripsi ini.

7. Seluruh dosen dan staf jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung yang penuh dedikasi dalam memberikan ilmu yang

Page 11: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

8. bermanfaat bagi penulis, serta segala bantuan yang telah diberikan selama

penulis menyelesaikan studi.

9. Adik dan Abang-abangku yang sesekali memberikanku semangat selama ini.

10. Petrus Sianturi sponsor terbesar yang selalu memberikan doa, semangat,

motivasi, dukungan, keceriaan, kesabaran, waktu dan tenaga yang selalu ada

untukku dalam keadaan suka maupun duka selama ini.

11. Sahabatku Ratna, Rana, Yesica, Nora, Nurselawati, Maolya, Derry yang

sangat berperan penting dalam waktu dekat ini, canda tawa, waktu dan

pengorbanan kalian selalu ku ingat.

12. Teman-teman seperjuangan saat penelitian mbak Ulfa, mbak Aul, mbak Ulfa

dan bang Ifta dari Universitas Malikussaleh Banda Aceh yang menemani hari

demi hari saat melaksanakn penelitian.

13. Kepada teman-teman Budidaya Perairan 2014 atas kebersamaanya selama ini.

14. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu

selama menyelesaikan skripsi ini, semoga Tuhan membalas kebaikan kalian.

Penulis skripsi ini masih merasa banyak sekali kekurangan, akan tetapi

penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca maupun

bagi penulis untuk mengembangkan dan mengamalkan ilmu yang telah

diperoleh.

Bandar Lampung,

Penulis,

Mitri Merli Manullang

Page 12: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Tujuan ............................................................................................... 2

1.3 Manfaat Penelitian ........................................................................... 2

1.4 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 2

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kuda Laut ....................................................................................... 4

2.1.1.Taksonomi dan Morfologi ........................................................ 4

2.1.2.Habitat dan Kebiasaan Hidup .................................................. 5

2.2. Reproduksi Kuda Laut .................................................................... 5

2.3. Tingkah Laku Kuda Laut .................................................................. 7

2.2.1. Makanan dan Cara Makan ..................................................... 7

2.3. Kemampuan Berubah Warna ......................................................... 7

2.4. Cahaya dan Media Budidaya ........................................................... 9

2.5. Parameter Kualitas Air .................................................................... 9

2.5.1. Suhu ........................................................................................ 9

2.5.2. Salinitas, pH dan DO ............................................................. 10

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat ........................................................................... 11

3.2. Alat dan Bahan ................................................................................ 11

3.3. Desain Penelitian ............................................................................. 13

3.4. Metode Penelitian............................................................................. 14

3.4.1. Persiapan Wadah Pemeliharaan .............................................. 14

3.4.2. Penyiponan ............................................................................. 15

3.4.3. Pergantian Air ......................................................................... 15

3.5. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 15

3.5.1. Pemberian Pakan .................................................................... 15

3.5.2. Pengecekan Kualitas Air ......................................................... 15

3.5.3. Pengukuran Sintasan ............................................................... 16

3.5.4. Laju Pertumbuhan Harian ........................................................ 16

3.6. Pengujian M-TCF ........................................................................... 16

ii

Page 13: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

3.7. Pengujian AHP ............................................................................... 16

3.8. Analisis Data ................................................................................... 19

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan ........................................................................ 20

4.1.1 Pertumbuhan Kuda Laut ............................................................ 20

4.1.2 Panjang Awal dan Akhir Kuda Laut .......................................... 22

4.1.3 Laju Pertmbuhan Kuda Laut ...................................................... 23

4.1.4 Tingkat Kelulushidupan Kuda Laut ........................................... 24

4.1.5 Perubahan Warna Kuda Laut ..................................................... 26

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 31

5.2 Saran ..................................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii

Page 14: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat dan Bahan yang digunakan .................................................................. 11

2. Skala Penilaian AHP .................................................................................... 17

3. Matriks Perbandingan .................................................................................. 18

4. Matriks Perbandingan Ternormalisasi ......................................................... 18

5. Nilai RI (Random index) .............................................................................. 19

6. Berat Awal dan Akhir Kuda Laut ................................................................ 20

7. Panjang Awal dan Akhir Kuda Laut ........................................................... 22

8. Laju Pertumbuhan Harian ............................................................................ 23

9. Tingkat Kelulushidupan Kuda Laut ............................................................ 24

10. Nilai Rata-rata Prioritas ............................................................................. 27

11. Tabel Kualitas Air ..................................................................................... 29

v

Page 15: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 3

2. Kuda Laut .................................................................................................... 4

3. Tata Letak Wadah Pemeliharaan Kuda Laut .............................................. 14

4. Proses Pengukuran Kuda Laut ..................................................................... 22

5. Grafik LPH .................................................................................................. 22

6. Grafik Kelulushidupan ................................................................................. 25

7. Grafik Perubahan Warna .............................................................................. 26

8. Grafik Intensitas Warna ............................................................................... 27

9. Hasil Akhir Perubahan Warna ..................................................................... 28

iv

Page 16: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Foto Hasil Penelitian ................................................................................... 34

2. Hasil Olahan Data SPSS ............................................................................. 35

vi

Page 17: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kuda laut (Hippocampus comes) merupakan salah satu komoditas

perikanan laut yang dimanfaatkan sebagai ikan hias karena kuda laut memiliki

daya tarik yaitu posisi badannya yang tegak saat berenang, dan kemampuannya

untuk menyesuaikan warna tubuhnya dengan lingkungan (mimikri) sehingga

membuat penampilannya semakin menarik sebagai penghias dalam aquarium.

Kenyataan tersebut menyebabkan kuda laut menjadi salah satu komoditi

primadona perikanan yang laku di pasaran maupun ekspor. Di Indonesia, kuda

laut dijual sebagai ikan hias dengan harga Rp. 15.000- 20.000/ekor dan

permintaan terus meningkat (Al Qodri dkk,1998). Faktanya warna kuda laut yang

dibudidayakan khususnya di Balai Perikanan Laut Lampung (BBPBL) dominan

berwarna gelap sehingga dapat menentukan daya jual kuda laut yang rendah.

Daya tarik pada kuda laut terdapat di warna dan bentuk yang beragam dan

menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk menentukan harga jual kuda laut di

pasaran. Kondisi normal kebanyakan kuda laut yang ditemukan cenderung

memiliki warna coklat dan hitam (Vincent,1996). Faktanya kuda laut yang

digunakan melalui hasil budidaya warnanya lebih gelap dibandingkan dengan

kuda laut yang sudah hidup di alam warnanya lebih cerah. Intensitas cahaya dari

alam diduga sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat kecerahan kuda laut.

Peningkatan kecerahan warna pada kuda laut belum pernah dilakukan sedangkan

untuk peningkatan intensitas cahaya pada ikan hias sudah banyak dilakukan

dengan penambahan Axtaxanthin dan pigmen Spirulina yang ditambahkan ke

pakan (Dwijayanti, 2005 ; Sugito, 1997). Oleh karena itu perlu penelitian tentang

pengaruh warna wadah terhadap perubahan warna kuda laut.

Page 18: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh perbedaan

warna wadah terhadap perubahan warna kuda laut sehingga dapat ditentukan

warna wadah yang paling sesuai bagi pemeliharaan kuda laut.

1.3. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada

pembudidaya kuda laut terhadap peningkatan warna kuda laut yang dipengaruhi

oleh warna wadahnya.

1.4. Kerangka Pemikiran

Kuda laut yang memiliki sifat mimikri memberikan kelebihan tersendiri

yang bias menjadikan ikan hias ini berubah sesuai dengan warna lingkungannya.

Oleh sebab itu nilai jual ikan hias kuda laut ini ditentukan oleh warna dan tingat

kecerahan kuda laut itu sendiri.

Dalam hal ini usaha peningkatan warna kuda laut belum pernah dilakukan

oleh pembudidaya kuda laut. Adapun penelitian peningkatan terhadap ikan hias

yang sudah dilakukan ialah dengan penambahan pigmen Spirulina dan

penambahan sumber karotenoid jenis Axtaxanthin pada pakan ikan.

Menurut (Rahardja, 1989), pemiripan warna kuda laut dengan latar

belakang dan habitatnya menjadi kemampuan tersendiri kuda laut. Maka

penelitian ini dapat membantu dan memberikan informasi tentang peningkatan

dan perubahan warna kuda laut yang cenderung gelap diharapkan bisa merubah

warna kuda laut menjadi lebih cerah.

2

Page 19: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Hipotesis

H0 Warna wadah budidaya yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata

terhadap peningkatan intensitas warna kuda laut (Hippocampus comes).

H1 Warna wadah budidaya yang berbeda memberikan pengaruh nyata

terhadap peningkatan intensitas warna kuda laut (Hippocampus comes).

Budidaya Kuda laut (Hippocampus comes)

Warna kuda laut yang dominan berwarna gelap

Kuda laut (Hippocampus comes) yang dipelihara

pada beberapa wadah

Meningkatkan intensitas warna kuda laut (Hippocampus comes)

Warna Biru

(Kontrol) (TC 04)

Warna Hitam

(TC 00)

Warna Merah

(TC 06) Transparan

3

Page 20: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kuda Laut

2.1.1. Taksonomi dan Morfologi

Menurut Maurice (1983) dan Vincent (1998) kuda laut mempunyai ciri-

ciri sebagai berikut : tubuh agak pipih, melengkung, permukaan kasar, seluruh

tubuh terbungkus dengan semacam baju baja yang terdiri atas lempengan -

lempengan tulang atau cincin. Kepala mempunyai mahkota dan moncong dengan

mata kecil yang sama lebar. Ekor prehensil (dapat memegang) lebih panjang dari

kepala dan tubuh. Sirip dada pendek dan lebar, sirip punggung cukup besar dan

sirip ekor tidak ada. Pada kuda laut jantan mempunyai kantung pengeraman yang

terletak di bawah perut.

Gambar 2. Kuda Laut (Syafiuddin, 2010)

Taksonomi kuda laut menurut Burton dan Maurice (1983) adalah sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Sub phylum : Vertebrata

Klas : Pisces

Sub klas : Teleostomi

Ordo : Gasterosteiformes

Famili : Syngnathidae

Genus : Hippocampus

Species : Hippocampus sp

Page 21: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

2.1.2. Habitat dan Kebiasaan Hidup

Kuda laut dapat dijumpai hampir di seluruh perairan dunia, mulai dari

kawasan beriklim tropis hingga beriklim sedang. Habitat kuda laut terutama di

sepanjang pesisir pantai, tepian laut, teluk-teluk yang dangkal, mendiami tempat-

tempat yang banyak terdapat terumbu karang, hutan bakau, dan padang lamun.

Dari sejumlah species anggota kuda laut Hippocampus kuda adalah jenis yang

memiliki distribusi paling luas, terutama di sepanjang perairan tropis Indo -

Pasifik. Wilayah persebaran hewan ini ke barat hingga Selat Inggris, ke timur

hingga Kepulauan Hawaii, ke utara hingga Laut Jepang, dan ke selatan hingga

Pantai Australia. Sedangkan di Indonesia, kuda laut banyak tersebar di perairan

Lampung, Teluk Jakarta, Bali dan Flores (Balai Besar Pengembangan Laut,

2004).

Kuda laut umumnya hidup diperairan dangkal hingga kedalaman 20 meter,

beberapa spesies ditemukan pada kedalaman lebih dari 150 meter (Lourie, et al.

1999). Hippocampus white, Hippocampus borbouniensis, Hippocampus erectus,

Hippocampus guttulatus, dan Hippocampus zosterae hidup di perairan hangat dan

daerah tropis diantara hamparan rumput laut (Zosterae, Possidonia,

dan Halopilla) atau padang lamun. Kuda laut juga hidup di dasar laut yang

ditumbuhi bungan karang lunak (Hippocampus subelong), dijumpai pula diantara

karang di daerah tropis (H. comes).

Kuda laut beradaptasi pada wilayah perairan yang cukup luas,

menyebabkan bersifat euryhaline. Kuda laut juga bersifat fototaksis positif yaitu

bereaksi positif apabila melihat cahaya (Wong, 2003).

2.2 Reroduksi Kuda Laut

Kuda laut melakukan pemijahan masing-masing mencari pasangannya.

Induk jantan yang matang kelamin aktif mencari induk betina, begitu pula

sebaliknya apabila ikan betina siap memijah akan berusaha menemukan pasangan

yang cocok. Ciri-ciri induk jantan yang matang kelamin dan siap memijah adalah

jantan akan mengejar betina sambil menekuk ekor dan menggembungkan kantung

pengeraman, dan warna tubuh jantan berubah menjadi cerah. Sedangkan ciri-ciri

betina yang matang gonad dan siap memijah adalah bagian perut membesar,

5

Page 22: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

urogenital berwarna kemerah-merahan, apabila disorot cahaya, bagian dalam

perut berwarna kemerah-merahan. Warna tubuh berubah menjadi cerah dan bila

dililit oleh ekor kuda laut jantan tidak berusaha melepaskan diri.

Proses pemijahan dimulai dengan percumbuan yang tak kalah unik karena

dapat berlangsung selama berhari-hari dengan tarian-tarian dan perubahan warna

yang mengesankan, dan akan diakhiri dengan perubahan warna individu betina

yang menjadi cerah, menandakan siap memijah. Telur-telur yang dihasilkan oleh

si betina akan disalurkan ke kantung eram (brood pouch) yang dimiliki oleh

individu jantan, dibuahi di dalam kantung tersebut, dan selanjutnya dipelihara

hingga menetas. Selama lebih kurang sepuluh hari kuda laut jantan akan tampak

seperti sedang ‘bunting’ dan selanjutnya ‘melahirkan’ sejumlah kuda laut mungil.

Dari 1000 butir telur yang dihasilkan setiap kali pemijahan, jumlah anakan yang

mampu lulus-hidup hanya sekitar 250 - 600 ekor saja. Masa pemijahan kuda laut

dapat berlangsung sepanjang tahun, tergantung pada kondisi air, terutama

temperatur. Dalam kondisi yang optimal, pemijahan dapat terjadi hingga empat

kali dalam setahun (Anonimous, 2006).

Kelahiran atau proses pengeluaran juwana merupakan proses yang sangat

meletihkan bagi kuda laut jantan. Induk jantan berpegang kuat - kuat atu berenang

mondar-mandir dan menggosok-gosokan kantungnya pada dasar bak. Dengan cara

menekuk tubuh dan membuka lubang kantungnya, disertai kontraksi kantung

pengeraman maka juwana disemprotkan keluar dari kantung. Proses kelahiran

juwana dilakukan secara bertahap. Setelah melahirkan induk jantan diam, dan

beristirahat untuk beberapa jam (Fahri, 2009).

Selain itu, kuda laut jantan juga ternyata memiliki sperma-sperma super

yang mampu membuahi banyak set telur dalam waktu singkat. Analisis tersebut di

buat oleh Profesor Bill Holt dan para koleganya dari Zoological Society of

London (ZSL). Kesimpulan tersebut dikemukakan setelah mengamati video

rekaman pertama yang menayangkan protes perkawinan kuda laut kuning

(Hippocampus kuda) secara terperinci. Saat ritual kawin dimulai, kuda laut betina

akan menyalurkan sel-sel telurnya ke kantung khusus yang ada di tubuh kuda laut

jantan selama 5 hingga 10 detik. Disaat yang sama, kuda laut jantan ternyata

menyemprotkan ratusan spermanya ke air yang kemudian berenang secepatnya

6

Page 23: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

mencari sel telur di dalam kantung. Temuan ini mengejutkan karena sebelumnya

diduga bahwa sperma langsung disalurkan dari tubuh pejantan ke kantung khusus

di tubuhnya. Dari beberapa ratus sperma yang dihasilkan tiap kali kawin, sekitar

100 di antaranya berhasil membuahi sel telur dan menjadi keturunan. Saat ini para

peneliti belum dapat menjelaskan bagaimana sperma-sperma kuda laut jantan bisa

menemukan sel telur begitu cepat. Sebab, setelah sel telur dipindahkan dalam 10

detik, kantung sel telur di tubuh kuda laut jantan akan tertutup rapat sampai

saatnya telur menetas.

2.3. Tingkah Laku Kuda Laut

2.3.1. Makanan dan Cara Makan

Kuda laut memanfaatkan matanya sebagai alat untuk mencari

mangsa.Kuda laut termasuk hewan karnovira yaitu pemakan segala jenis hewan

kecil mulai dari jenis Crustacea dan larva ikan. Kuda laut juga memakan udang

kecil, atau bisa disebut juga udang rebon. Kuda laut tergolong hewan pemangsa

yang pasif yaitu menunggu makanan lewat dan memangsanya dengan cara dihisap

hingga masuk ke dalam moncongnya yang panjang (Al Qodri,et al.1998).

Mangsa yang ditelan secara utuh akan masuk ke dalam saluran

pencernaan. Meskipun kuda laut memiliki saluran pencernaan yang bergulung-

gulung, namun kuda laut sangat cepat menelan makanan secara utuh dan langsung

masuk ke dalam saluran pencernaan (Asmanelli dan Ikhsan, 1993).

2.4. Kemampuan Berubah Warna

Menurut Simon and Schuster (1997), warna dasar kuda laut berubah –

ubah dari dominan putih menjadi kuning tanah, terkadang memiliki bintik – bintik

atau garis terang atau gelap. Perubahan tersebut secara perlahan – lahan dari ujung

ke ujung tergantung pada intensitas cahaya. Walaupun sebagian besar kuda laut

mempunyai warna kecoklat - coklatan alami, warna campuran abu-abu dan coklat

atau bahkan warna hitam agar sesuai dengan lingkungannya, ternyata kuda laut

dapat berubah warna seperti halnya bunglon selama mendekati dan meminang

pasangannya, dan juga untuk bersembunyi dari pemangsa. Ada juga beberapa

jenis yang dapat membuat diri mereka menjadi oranye berpendar hingga ungu

7

Page 24: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

pekat (Hidayat dan Silfester, 1998). Selanjutnya Al Qodri dkk (1998) menyatakan

bahwa perbedaan warna pada kuda laut bukan berarti berbeda jenis, kuda laut

termasuk salah satu hewan yang sering dan sangat mudah berganti warna.

Perbedaan jenis – jenis kuda laut yang paling menonjol adalah terdapatnya duri –

duri atau tulang yang muncul pada setiap cincin (ring) di tubuh dan mahkotanya,

perbedaan lainnya adalah bentuk badannya ada yang langsing dan lebih panjang

dan ada juga yang besar dan lebar.

Kuda laut dapat bercampur dengan lingkungan sekitarnya dengan cara

mengaktifkan saraf kulitnya dan menyatu dengan alga dan mikroorganisme.

Kebanyakan spesies ini dapat mengubah warna tubuhnya menyesuaikan warna

latar belakangnya dengan sempurna yaitu kuning, putih, merah, ungu, hijau dan

warna lainnya (Vincent,1994). Kuda laut juga dapat berubah warna menjadi

warna merah, kuning, hijau dan hitam tergantung tingkat pencahayaan yang

mengenai tubuhnya dan bergantung juga pada kondisi tubuh kuda laut itu sendiri

(Yahya, 2005). Bentuk dan warna wadah akan mempengaruhi intensitas cahaya

dan panjang gelombang yang dipantulkan kembali, kondisi ini akan

mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup ikan budidaya (Subiyanto

et al., 2013).

Menurut Agusindra (2010), telah dipahami dan diklarifikasikan,

pewarnaan pada tubuh ikan dikelompokkan menjadi tiga kategori umum

berdasarkan fungsinya, yakni kamuflase, menarik pasangannya dan sebagai

topeng mimikri. Kamuflase ialah tipe pewarnaan ini merupakan yang paling

banyak dipakai oleh ikan dan tergolong sangat penting. Banyak dipakai oleh ikan

untuk menghindar dari berbagai macam predator yang siap untuk memangsa.

Menarik pasangannya ialah system dan fungsi lain warna dan perubahan warna

pada ikan. Di dalam air, air yang sudah padat dengan berbagai macam makhluk,

merupakan salah satu strategi untuk menjaga eksistensi, identitas dan juga

mencari pasangan. Mimikri merupakan tipe umum ketiga dari pewarnaan dan

proses yang dilakukan oleh ikan, dalam rangka pertahanan diri atau bertahan

beberapa jenis ikan penguraikan penampakan (atau tingkah laku) dari spesies

lainnya untuk mempertahankan diri dan atau sekalian memangsa.

8

Page 25: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

Mimikri adalah teknik manipulasi warna kulit pada binatang seperti

misalnya bunglon yang dapat berubah-ubah sesuai warna benda di sekitarnya agar

dapat mengelabuhi hewan predator / pemangsa sehingga sulit mendeteksi

keberadaan bunglon untuk dimangsa. Jika bunglon dekat dengan dedaunan hijau

maka dia akan berubah warna kulit menjadi hijau, jika dekat batang pohon warna

coklat, dia juga ikut ganti warna menjadi coklat, dan lain sebagainya.

Selanjutnya kuda laut terkenal dengan kemampuan kamuflasenya yang

sangat hebat, yaitu dengan cara mengubah corak tubuhnya sesuai dengan

lingkungan sekitarnya atau menumbuhkan filamen-filamen di sekujur tubuhnya

sehingga tampak menyerupai tumbuhan laut. Kamuflase ini dilakukan dalam

rangka menghindari predator, mengelabui mangsa, dan selama aktivitas

percumbuan. Ada juga beberapa jenis yang dapat membuat diri mereka menjadi

oranye berpendar hingga ungu pekat (Hidayat dan Silfester, 1998).

2.5. Cahaya dan Media Budidaya

Faktor - faktor yang mempengaruhi intensitas warna ikan hias ada dua

yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal adalah faktor yang

berasal dari dalam tubuh ikan yang sifatnya tetap yaitu genetik. Sedangkan faktor

eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh ikan yaitu kualitas air, cahaya,

dan pakan yang mengandung gizi tinggi dan sumber karoten.

Bentuk dan warna wadah budidaya akan mempengaruhi intensitas cahaya

dan panjang gelombang yang dipantulkan kembali, kondisi ini akan

mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup ikan budidaya (Subiyanto

et al, 2013).

2.6. Parameter Kualitas Air Yang Mempengaruhi Kehidupan Kuda Laut

2.6.1. Suhu

Pada kegiatan budidaya ikan suhu merupakan salah satu parameter kualitas

air yang sangat penting, dimana suhu sangat berpengaruh terhadap metabolisme

kuda laut. Jika kondisi suhu perairan disekitar kuda laut dalam keadan stabil dan

normal maka kuda laut akan mengkonsumsi makanan lebih banyak. Semakin

tinggi sushu diperairan tersebut maka akan menyebabkan tumbuhnya lumut yang

9

Page 26: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

menyebabkan kurangnya oksigen terlarut dalam perairan tersebut. Begitu

sebaliknya apabila suhu diperairan rendah makan kuda laut akan mudah terserang

penyakit dan akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan gonad (Moreau,

1998). Suhu yang optimal untuk pertumbuhan kuda laut ialah 25 - 27°C (Giwojna,

1990).

2.6.2. Salinitas, pH dan DO

Menurut Weiping, (1990) bahwa salinitas yang optimal untuk kehidupan

kuda laut berkisar 30-32‰. Sedangkan larva kuda laut salinitas yang baik berkisar

dari 32 - 35‰. Kisaran pH untuk kehidupan kuda laut berkisar 7 - 8,5. Perairan

yang bersifat asam dapat menyebabkan kematian pada kuda laut dan akan

menghentikan reproduksi kuda laut (Al Qodri,1998).

Oksigen terlarut (DO) merupakan komponen utama dalam kehidupan

organisme di perairan. Kadungan oksigen terlarut (DO) sangat dipengaruhi oleh

pergerakan air, temperatur dan aktivitas organisme dalam air (Moreau,1998).

Kuda laut jantan yang sedang hamil membutuhkan kandungan oksigen terlarut

(DO) lebih banyak dibanding kuda laut lainnya. Kandungan oksigen terarut yang

berlebih juga tidak baik karena mengakibatkan penyakit gelembung udara pada

bagian perut kuda laut. Kandungan oksigen terlarut (DO) bagi pertumbuhan dan

perkembangan kuda laut ialah 3ppm.

10

Page 27: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL)

Hanura, Bandar Lampung pada bulan Desember.

3.2. Alat dan Bahan

Tabel 1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Alat dan Bahan Keterangan

Ember berukuran 20 L, sebanyak

12 buah

Shalter sebagai tempat menempel

dan bertengger kuda laut

Aerasi

Alat tulis

Page 28: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

Termometer

Ketelitian:25 - 27°C

Refraktometer

Ketelitian: 32 - 33ppt

DO meter dan pH meter

Ketelitian DO: 5 - 6

pH: 7 - 8

M-TCF (Buku indentifikasi

warna)

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 96 ekor benih kuda laut

dengan isi masing - masing wadah sebanyak 8 ekor. Volume wadah 20 liter

dengan air laut yang diisi sebanyak 10 liter, menurut (Mulyadi, 2004) padat tebar

yang baik yaitu 1 ekor/liter. Benih kuda laut yang digunakan berasal dari induk

yang sama. Ukuran benih yang digunakan ialah 2 - 3 cm dengan umur benih yaitu

34 hari (±1 bulan). Ukuran bukaan benih kuda laut sangat menentukan jenis pakan

yang dapat dikonsumsinya. Ukuran benih kuda laut pada penelitian ini berkisar

yaitu (300, 24 ± 30, 47 Fm), memungkinkan kuda laut mengkonsumsi pakan yang

12

Page 29: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

diberikan ialah Diaphanosoma sp, Artemia dan Clorela sp dengan ukuran pakar

berkisar antara (±170 – 210 Fm).

3.3. Desain Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak

Lengkap (RAL), terdiri atas 4 perlakuan meliputi :

1 Perlakuan A : Pemeliharaan benih kuda laut dalam toples transparan

2 Perlakuan B : Pemeliharaan benih kuda laut dalam ember warna biru

(kontrol)

3 Perlakuan C : Pemeliharaan benih kuda laut dalam ember berwarna

hitam

4 Perlakuan D : Pemeliharaan benih kuda laut dalam ember berwarna

merah

Masing – masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Model Rancangan Acak

Lengkap (RAL) yang digunakan adalah :

Yij = μ + σi + єij

Keterangan:

Yij : Data pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j

μ : Nilai tengah umum

σi : Pengaruh pemberian perbedaan warna ke-i

єij : Galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

i : Perlakuan B, C

j : Ulangan (1,2,3,4)

13

1

Page 30: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

Berikut penempatan wadah pemeliharaan kuda laut (Hippocampus comes) secara

acak:

Gambar 3. Tata Letak Wadah Pemeliharaan Kuda laut (Hippocampus comes)

Keterangan :

A : Wadah toples transparan

B : Wadah ember warna biru (kontrol)

C : Wadah ember warna hitam

D : Wadah ember warna merah

1 : Ulangan Pertama

2 : Ulangan Kedua

3 : Ulangan Ketiga

3.4. Metode Penelitian

3.4.1. Persiapan Wadah Pemeliharaan

Menyiapkan toples 3 unit dan ember sebanyak 9 unit, toples dan ember

direndam air laut selama 3 jam lalu dibilas bersih menggunakan air tawar lalu

dikeringkan atau dijemur di bawah matahari untuk menghilangkan aroma plastik

yang terdapat pada ember tersebut. Setelah ember steril kemudian diaerasi yang

pasang akan digunakan, setiap emeber menggunakan 1 selang aerasi dengan

pengaturan tekanan oksigen yang sama setiap wadahnya. Lalu mengisi air laut

tiap-tiap wadah, air laut yang digunakan diendapkan selama satu hari di dalam bak

fiber, volume air yang digunakan ialah 10 liter perwadah. Lalu langkah

selanjutnya memasukkan shelter (melekat dan bertengger kuda laut) kemudian

memasukkan 8 ekor kuda laut setiap wadahnya.

A1

C2

B1

D3

A2

B3

D2 C1

D3

D3

D3

D3

14

2

Page 31: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

3.4.2. Penyiponan

Penyiponan berfungsi untuk membersihkan sisa makanan yang tidak

dimakan oleh kuda laut. Penyiponan dilakukan sebanyak 2 kali, pertama

penyiponan dilakukan sebelum pemberian pakan pagi hari dan kedua penyiponan

dilakukan pada sore hari setelah proses pemberian pakan hingga sore hari, dan air

yang terbuang akibat penyiponan diganti menggunakan air laut yang sudah

diendapkan terlebih dahulu.

3.4.3. Pergantian Air

Pergantian air dilakukan seminggu sekali sebelum melakukan penyiponan

karena kuda laut yang mudah stres dan kondisi air harus selalu bersih. Fungsi

pergantian air agar tidak tumbuh lumut dan menghilangkan sisa pakan yang

menempel pada wadah.

3.5. Pelaksanaan Penelitian

3.5.1. Pemberian Pakan

Pakan yang diberikan ialah Naupli artemia, Diaphanosoma dan Copepoda.

Pakan diberikan 3 kali sehari pada pukul 08.00, 13.00 dan 16.00 WIB. Pada

pemberian pakan ini kuda laut diberikan pakan secara bertahap di waktu

pemberian pakan kuda laut.

3.5.2. Pengecekan Kualitas Air

Pengecekan kualitas air dilakukan seminggu sekali dan diamati di

Laboratorium BBPBL Hanura, pengecekan suhu menggunakan thermometer, pH

menggunakan pHmeter, DO menggunakan DOmeter dan untuk mengukur

salinitas menggunakan refraktometer. Pada akhir penelitian dilakukan pengecekan

parasit dengan membawa sampel air dimasing-masing perlakuan lalu diamati di

Laboratorium BBPBL Hanura.

3.5.3. Pengukuran Sintasan

Sintasan atau sering dikenal dalam dunia perikanan ialah SR (Survival rate)

adalah presentase jumlah individu yang hidup dalam kurun waktu tertentu.

15

Page 32: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

Sintasan kuda laut dapat dihitung dengan rumus:

SR= ∑awal-∑akhir x 100%

∑awal

Keterangan: SR : Tingkat kelulushidupan (%)

∑awal : Jumlah kuda laut pada awal penelitian

∑akhir: Jumlah kuda laut pada akhir penelitian

3.5.4. Laju Pertumbuhan Harian

Laju pertumbuhan berat harian adalah pertumbuhan berat ikan setiap

harinya selama pemeliharaan, laju pertumbuhan berat harian ditunjukan dalam

gram. Laju pertumbuhan harian dihitung dengan menggunakan rumus (Effendi,

1997).

Keterangan:

ADG = Laju pertumbuhan harian (gram)

Wt = Bobot ikan akhir penelitian (gram)

Wo = Bobot ikan awal penelitian (gram).

t = Waktu (hari)

3.6. Pengujian M-TCF

Pengukuran warna menggunakan standar warna M-TCF, cara pengukuran

dengan memfokuskan dua warna yang mendekati pada permukaan tubuh secara

vertikal dibagian badan. Metode ini memiliki standart angka keakuratan 1 - 24

dimana 1 menunjukan rendah dan 24 menunjukkan angka sangat akurat.

3.7. Analytical Hirarchy Process (AHP)

Pengukuran rasio konsisten menggunakan metode AHP (Analytical Hirarchy

Process) bertujuan untuk mengetahui hasil dari keputusan lima orang pengamat

independen dalam pengukuran warna sampel melalui M-TCF. Metode AHP akan

meminta pengguna untuk membandingkan setiap dua kriteria (Pairwise

comparison) sehingga untuk empat kriteria (Saaty, 2008) diperoleh:

16

Page 33: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

C(4,2) = = 6 hasil perbandingan

Ket : n= jumlah kriteria

Kegiatan pembandingan antar sepasang objek, metode AHP memberikan sebuah

standar nilai pembandingan antar objek, metode AHP memberikan sebuah standar

nilai pembandingan antar dua objek (Tabel 1). Data nilai pada (Tabel 1)

merupakan bentuk kuantitatif dari sintaks pembandingn mulai dari nilai tertinggi

(14: Sangat diutamakan) s.d nilai terendah (1 : Setara).

Tabel 2. Skala penilaian AHP (Analytical Hirarchy Process)

Sintaks Pembanding Nilai

Hitam menuju cokelat 18-19

Cokelat menuju orange 17

Lebih orange 16

Orange menuju kuning 15

Lebih kuning 14

Adapun langkah-langkah dalam metode AHP yaitu:

1. Langkah pertama untuk mencari rasio konsistensi hasil dari setiap pengamatan

menggunakan metode AHP dengan menyatukan pendapat setiap kriteria dari 5

pengamat independen yang tidak buta warna menggunakan rata-rata geometrik.

G =

Ket:

G = Rata-rata geometrik

X1 = Pengamat independen ke-1

X2 = Pengamat independen ke-2

Xn = Pengamat independen ke-n

2. Hasil dari rata-rata geometrik tersebut dimasukkan kedalam pairwise

comparison yaitu menentukan perbandingan antara sepasang kriteria dari empat

kriteria yang ada. Kriteria yang akan diperbandingkan menggunakan metode AHP

adalah sampel control wadah berwarna transparan (A), sampel wadah berwarna

biru (B), sampel wadah berwarna hitam (C) dan sampel wadah berwarna merah

(D). Pembandingan dilakukan berdasarkan tingkat warna kuning. Hasil dari

pairwise comparison diurutkan setiap kriteria berdasarkan keutamaannya.

3. Menyusun matriks perbandingan (Tabel 3) dari hasil perbandingan antar pasang

kriteria pairwise comparison yaitu kriteria sampel transparan (A), sampel wadah

17

Page 34: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

berwarna biru (B), sampel wadah berwarna hitam (C) dan sampel wadah berwarna

merah (D).

Tabel 3. Matriks Perbandingan

Kriteria A B C D

A 1 A/B A/C A/D

B B/A 1 B/C B/D

C C/A C/B 1 C/D

D D/A D/B D/C 1

jumlah kolom kolom A kolom B kolom C kolom D

4. Menjumlahkan setiap kolom matriks perbandingan (Tabel 3)

5. Menghitung nilai elemen kolom kriteria dengan masing-masing elemen kolom

dibagi dengan jumlah matriks kolom,

6. Menghitung nilai eigen vector atau nilai prioritas kriteria (Tabel 4) kriteria

dengan menjumlahkan baris matriks hasil dari langkah ke-5 dan hasilnya

dibagi dengan jumlah kriteria.

Tabel 4. Matriks perbandingan ternormalisasi

kriteria A B C D Eigen

vektor

A (1)/(kolomA) (A/B)/(kolom

B)

(A/C)/(kolom

C)

(A/D)/(kolom

D)

jumlah

baris/4

B (B/A) /

(kolom A)

(1)/(kolom

B)

(B/C)/(kolom

C)

(B/D)/(kolom

D)

jumlah

baris/4

C (C/A) /

(kolom A)

(C/B)/(kolom

B)

(1) /(kolom

C)

(C/D)/(kolom

D)

jumlah

baris/4

D (D/A) /

(kolom A)

(D/B)/(kolom

B)

(D/C)/(kolom

C) (1) /(kolom D)

jumlah

baris / 4

7. Menghitung lamda max dengan rumus (Saati, 2008).

λ maksimum = (jumlah kolom sampel A x eigen vektor sampel

A)+....+(jumlah kolom sampel D x eigen vektor sampel D)

8. Menghitung consistency index (CI) dengan rumus

Keterangan : n = Jumlah perlakuan

18

Page 35: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

9. Menghitung Consistency ratio (CR) dengan rumus, nilai Random index (RI)

ditentukan berdasarkan jumlah kriteria (Tabel 4).

Tabel 5. Nilai Random Index

n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

RI 0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51

Sumber: (Saaty, 2008).

Jika CR< 0,1maka nilai matriks perbandingan berpasangan pada matriks

kriteria konsisten, jika CR ≥ 0,1 maka nilai perbandingan berpasangan pada

matriks kriteria tidak konsisten (Saaty, 2008). Sehingga jika tidak konsisten,

maka pengisian nilai-nilai pada matriks berpasangan pada unsur kriteria maupun

alternatif harus diulang.

3.8. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Data yang

diperoleh dari setiap pengamatan parameter akan ditabulasi dan dianalisis

menggunakan program Excel 2013 dan SPSS v.20.0. Data kualitas air dianalisis

secara deskriptif. Untuk data penelitian seperti laju pertumbuhan harian,

perubahan warna dan pertumbuhan berat harian dianalisis menggunakan sidik

ragam (ANNOVA). Jika terdapat pengaruh atau beda nyata dilakukan uji lanjut

BNT dengan selang kepercayaan 95%.

19

Page 36: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Pemeliharaan kuda laut di warna wadah yang berbeda memberikan

pengaruh nyata terhadap kecepatan perubahan warna kuda laut. Kuda laut yang

mengalami perubahan warna terdapat pada perlakuan wadah berwarna merah.

5.2. Saran

Perlu dilakukan peningkatan warna kuda laut dengan menggunakan warna

wadah yang lebih cerah untuk meningkatkan nilai jual kuda laut.

Page 37: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

DAFTAR PUSTAKA

Agusrinda. 2010. Pewarnaan Tubuh Ikan. http://surgaku.com/tao/biologi/page/4/.

Diakses pada tanggal 27 Mei 2018 pukul14.33 WIB.

Al Qodri, A. H. 2012. Pemeliharaan Kuda Laut (Hippocampus sp). Direktorat

Jendral Perikanan Balai Budidaya Laut. Lampung

Al Qodri, A. H., Wahyuni, K. A. dan Putro, D. H. 1998. Pemeliharaan Kuda Laut

(Hippocampus sp). Direktorat Jendral Perikanan Balai Budidaya Laut.

Lampung.

Asmanelli dan Ikhsan, A. P. 1993. Beberapa Catatan Mengenai Kuda Laut dan

Kemungkinan Pengembangannya.Oseana.

Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut. 2008. Hasil Analisis Kualitas Air.

Lampung.

Bruton, R and Maurice. 1983. Differences in potential reproductive rates of male

and female seahorses related to courtship roles. Article. Anim Behav

59:11-20

Dwijayanti, Y. 2005. Pengaruh Penggunaan Tepung Alga Spirulina dalam Pakan

Buatan Terhadap Perubahan Warna Ikan Botia.Skripsi. Bandung:

Universitas Pandjajaran

Effendi, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yogyakarta.Yayasan Pustaka Nusatama.

Evans, D. H. 1993. Ionic Transport in the fish gill epithelium. Journal of

Experimental Zoology Part A: Ecologycal Genetics and Physiology.

Giwojna, P. 1990. A Step by Step Book About Seahourses. T. F. Publication, Inc.

US

Hidayat dan Silfester. 1998. Biologi Kuda Laut.PembenihanKuda Laut

(Hippocampus spp). Direktorat Jenderal Perikanan.Balai Budidaya Laut.

Lampung.

Isnansetyo. Alim dan Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton &

Zooplankton. Pakan Alami Untuk Pembenihan Organisme Laut. Penerbit

Kanisius,Yogyakarta. 116 pp.

Page 38: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

Khairuman dan K. Amri. 2002. Membuat Pakan Ikan Konsumsi. Agromedia

Pustaka, Tangerang. 83 pp.

Lourie, S. A., A. C. J. Vincent and H. J. Hall, 1999. Seahorse: An Identification

guide to the world’s Species and Their Coservation. Project Seahorse,

London. 214 pp.

Lockyear, J. 1998. Studi Pendahuluan Pemijahan di Bak Terkontrol dan

Pembesaran Kuda Laut KNYSNA (Hippocampus copensis). Departement

of Ichthyology and Fisheries Science Rhodes University. Graham Stown.

South Africa.

Moreau, M. A. 1998. A Review Of The Current State Of Seahorses Aquaculture.

Philipina

Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta

Prein, M. 2006. Aquaculture Potential of Sea horse and Pipe Fishes. Naga, The

ICLARM.

Rahardja, M. F., Djaja. Ridwan. Sulistiona. 1989. Biologi Ikan. Institut Pertanian

Bogor : Bandung

Redjeki, S. 2002. Kajian Aspek Biologi Kuda Laut (Hippocampus sp) di Perairan

Jepara. Laporan Penelitian. Jurusan Ilmu Kelautan. UNDIP, Semarang

Saaty, T. L. 2008. Decision making with the analytic hierarchy process.

International journal of services sciences.

Sastrawidjaja, T. M. F. 1992. Pengaruh Pemberian Ransum Uji Dengan Kadar

Protein. Aneka Ilmu. Semarang.

Simon and Schuster‟ s. 1997. Guide to Freshwater and Marine Aquarium Fishes.

A Fire Side Book. New York, London, Toronto.

Sugito, S. 1997. Axtaxanthin Sebagai Sumber Pakan Untuk Peningkatan Warna

Ikan Hias.Warta Penelitian Perikanan Indonesia. Hal: 6-8

Suhenda N., Z. I. Azwar., H. Djajasewaka. 2003.Aplikasi Teknologi Pakan dan

Peranannya Bagi Perkembangan Usaha Perikanan Budidaya:Kontribusi

Penelitian Nutrisi dan Teknologi Pakan Untuk Mendukung Usaha

Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan. Badan Riset

Kelautan dan Perikanan. Pusat Riset Perikanan Budidaya, Jakarta. pp 53-

58.

Subiyanto, R., N. Ely., Hariyano., dan L. Darto. 2013. Pemeliharaan Benih Ikan

Hias Mandarin (Synchiropus spelendidus) dengan Warna Wadah yang

Berbeda. Jurnal Teknologi Budidaya Laut, Balai Budidaya Laut Ambon.

33

Page 39: PENGARUH WARNA WADAH TERHADAP PERUBAHAN WARNA KUDA …digilib.unila.ac.id/54639/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)

Syafiuddin. 2010. Studi Aspek Fisisologi Reprodukis: Perkembangan Ovari dan

Pemijahan Kuda Laut (Hippocampus b) dalam Wadah Budidaya.

Diserttasi. Program Studi Ilmu Perairan Pasca Sarjana IPB.

Vincent, A. C. J. 1994. The Improbable Seahorses. National Geographic October

1994.

Vincent, A. C. J. 1996. The International Trade in Sea Horse. Traffic

International. Cambrige. United Kingdom.

Vincent, A. C. J. 1998. The International Trade In Sea Horse. Traffic

International. Cambridge. United Kingdom.

Weiping, Wang. 1990. Seahorses Culture in North China Saltpan. China

Aquaculture Magazine.Vol 92(4).

Widianingrum, R. 2000. Respon Pertumbuhan Kuda Laut Trhadap Lama

Pencahayaan. (Skripsi).IPB

Wong, J. M. 2003. The Effects Of Themperature, Artemia Enrichment, Stocking

Density and Light On The Growth of Juvenile Seahorse (Hippocampus w).

From Australia. Aquaculture 228.

Yahya, H. 2005. Pesona Alam Raya http://www.harunyahya.com

/indo/buku/pesona 03.htm – 6 Oktober 2018) pkl. 19.00 WIB.

34