109
PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH (STUDI PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2012-2015) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Almas Khairuna NIM: 1113046000030 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO FUNDAMENTAL

TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH (STUDI PADA JAKARTA

ISLAMIC INDEX PERIODE 2012-2015)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Almas Khairuna

NIM: 1113046000030

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO FUNDAMENTAL

TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH (STUDI PADA JAKARTA

ISLAMIC INDEX PERIODE 2012-2015)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Almas Khairuna

NIM: 1113046000030

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Dr. Sofyan Rizal, SE, M. Si

NIP. 19760430 201101 1 002

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Page 3: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
Page 4: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Almas Khairuna

NIM : 1113046000030

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Syariah

Dengan ini menyatakan dalam penelitian skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau

tanpa ijin pemelik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melakukan pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 15 September 2017

Yang Menyatakan

Almas Khairuna

Page 5: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Almas Khairuna

Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 9 Maret 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Perum Villa Nusa Indah blok V2 no 7, Bojong

Kulur Gunung Putri, Bogor

No Telepon : 085694690395

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

2001 – 2006 : SDIT Fajar Hidayah Cibubur

2006 – 2007 : SDS Angkasa IX Jakarta

2007 – 2010 : SMP Negeri 81 Jakarta

2010 – 2013 : Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta

2013 – 2017 : Program Sarjana (S1) Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi

1. Sekretaris Sie 2 OSIS MAN 4 Jakarta periode 2010-2011.

2. Koord. Politik dan Berorganisasi OSIS MAN 4 Jakarta periode 2011-2012.

3. Kegiatan dan Operasional Pramuka MAN 4 Jakarta periode 2011-2012.

4. Sekretaris Bidang Publikasi dan Humas HMPS Muamalat periode 2014-2015.

5. Wakil Ketua II Senat Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum periode 2015-

2016.

6. Wakil Bendahara PMII Komfaksyahum periode 2016-2017.

Pengalaman Kerja

1. Staff bendahara KOMITE MAN 4 Jakarta.

Page 6: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

ABSTRACT

This research aims to analyze and find out magnitude the influence of Stock

Trading Volume and fundamental rasio (Return on Asset, Price Earning Ratio,

and Altman Z-Score) on Sharia Stock Price in Jakarta Islamic Index (JII).

Dependent variable used is the sharia stock price, while independent variable is

Return on Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), and Altman Z-Score. The

data used in this research is panel data because combination of 17 listing

company in Jakarta Islamic Index (JII) and time series periode 2012-2015

published by Bursa Efek Indonesia official website.

This results of this research indicate that, stock trading volume is negative

significant and Return on Asset (ROA) is positive significant. While the other two

variables are Price Earning Ratio (PER) is not positively significant and Altman

Z-Score has no significant negative effect. If all independent variables are the

same then show the results of 68% above ratio to the stock price of sharia in JII.

Keywords: Jakarta Islamic Index (JII), Sharia Stock Price, Fundamental Analysis,

Stock Trading Volume, Return on Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER),

Potensial of Bankruptcy with Altman.

Page 7: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari

volume perdagangan dan rasio fundamental (Return on Asset, Price Earning

Ratio, and Altman Z-Score) terhadap saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII).

Variabel dependen yang digunakan ialah harga saham syariah dengan variabel

independennya ialah Return on Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), dan

Altman Z-Score. Penelitian ini menggunakan data panel karena suatu kombinasi

dari 17 perusahaan terdaftar di Jakarta Islamic Index dan dalam kurun waktu

2012-2015 yang telah dipublikasikan di website resmi Bursa Efek Indonesia.

Hasil dari penelitian ini bahwa dua variabel memiliki pengaruh yang

signifikan yaitu, volume perdagangan berpengaruh negatif signifikan dan Return

on Asset (ROA) berpengaruh positif signifikan. Sedangkan dua variabel lainnya

menunjukkan hasil bahwa Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif tidak

signifikan dan Altman Z-Score berpangaruh negatif tidak signifikan.

Kata Kunci: Jakarta Islamic Index (JII), Harga Saham Syariah, Analisis

Fundamental, Volume Perdagangan, Return on Asset (ROA), Price Earning Ratio

(PER), Potensi Kebangkrutan Altman.

Page 8: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang telah dengan murahnya melimpahkan segala nikmat, hidayah, dan

kasih sayang-Nya kepada hambanya. Tidak lupa shalawat serta salam semoga

selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, berserta para keluarga

dan sahabat-sahabatnya.

Atas kehendak dan kemurahan Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan tepat waktu “Pengaruh Volume Perdagangan dan Rasio

Fundamental terhadap Harga Saham (Studi pada Jakarta Islamic Index Periode

2012-2015). Skripsi ini ditujukan sebagai syarat kelulusan studi perkuliahan Strata

Satu (S1) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatulla Jakarta.

Penulis menyadari bahwa selain pertolongan Allah SWT, terdapat pihak-pihak

yang telah mendukung dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Untuk itu,

penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., M.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak A.M. Hasan Ali M.A., selaku Ketua Program Studi Muamalat dan

Ketua Tim Task Force Passing Out Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

4. Bapak H. Abdurrauf, Lc., M.A., selaku Sekretaris Program Studi Muamalat

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

5. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah.

Page 9: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

ii

6. Pembimbing skripsi, Bapak Sofyan Rizan, yang telah dengan sabar dan baik

hati membantu penulis menyelesaikan skripsi, serta membagi ilmunya untuk

menjawab segala kebingungan penulis.

7. Penasehat akademik, Bapak Syahrul A’dam, yang telah mengarahkan penulis

selama mengenyam pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Seluruh dosen yang telah membagikan ilmunya kepada penulis selama masa

perkuliahan. Semoga kebaikan bapak/ibu menjadi ladang pahala bagi

bapak/ibu.

9. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Syariah dan Hukum dan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, yang telah bekerja keras untuk memberikan pelayanan

terbaik.

10. Kedua orang tua, Bapak Anis Ilahi Wahdati dan Ibu Susana Trisnawati yang

tak henti-hentinya memberikan dukungan secara moril dan doa. Ayah dan

Mama yang selalu memberikan hal terbaik sehingga memotivasi penulis

untuk membanggakan dan membahagiakan mereka.

11. Ketiga adik penulis, Nafiza, Haqi, dan Mizan yang selalu mengingatkan dan

memotivasi penulis untuk menyelesaikan studi, serta doa yang tak putus.

12. Sahabat-sahabat terbaik, Asri, Nina, Keke, Nurul, Tata, Ikoh, Rahma, Dara,

dan Ana yang telah melewati susah senang bersama-sama selama empat

tahun di UIN, menjadi pengingat satu sama lain untuk tepat waktu datang ke

kelas dan mengerjakan tugas. Kalian adalah orang-orang terbaik dalam

mendengarkan setiap keluh kesah dan menjadi penghibur di kala penat.

13. Haidar Hasan, yang telah mengajarkan nilai-nilai positif, selalu dengan sabar

mendengarkan setiap keluh kesah, juga telah menyediakan tumpangan ke

Ciputat dan atas semua dukungan serta do’anya.

14. Sahabat-sahabat sejak SMP, Tyas, Dhira, Putri, yang telah memberikan

banyak semangat kepada penulis dari depalan tahun yang lalu hingga saat ini.

Semoga kita bisa meraih impian masing-masing.

15. Teman-teman seperjuangan, Kelas A Jurusan Muamalat, yang telah mengukir

cerita tersendiri pada masa perkuliahan. Semoga kita semua bisa menjadi

orang-orang berguna.

Page 10: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

iii

16. Teman-teman seperjuangan, PMII Komfaksyahum angkatan 2013, yang telah

memberikan banyak pengalaman dan bekal yang berharga. Semoga kita

semua bisa menjadi orang-orang yang dapat mendatangkan manfaat.

17. KBM PMII Muamalat, sebagai keluarga di Ciputat, yang telah menjadi

tempat berbagi pengalaman dan ilmu.

18. Teman-teman KKN, KKN Lintang Kerti khususnya Annisa, Anita, dan

Hasbi, yang sudah saling mendukung satu sama lain dari masa KKN hingga

sekarang.

19. Kepada pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, hal ini tidak

mengurangi rasa terimakasih penulis atas semua do’a dan dukungannya.

Semoga Allah SWT membalas kebaikannya dengan hal yang lebih besar.

Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari kata sempurna, karena

penulis memiliki keterbatasan ilmu dan kemampuan, sehingga penulis menerima

segala bentuk kritik dan saran yang membangun untuk selanjutnya. Penulis

berharap semoga karya skripsi ini dapat mendatangkan manfaat untuk berbagai

pihak.

Jakarta, 15 September 2017

Penulis

(Almas Khairuna)

Page 11: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 7

D. Sistematika Penulisan ............................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 10

A. Landasan Teori ........................................................................................ 10

1. Pasar Modal Syariah ........................................................................... 10

2. Saham Syariah .................................................................................... 13

3. Harga Saham Syariah ......................................................................... 16

4. Laporan Keuangan .............................................................................. 17

5. Volume Perdagangan .......................................................................... 18

6. Analisis Fundamental .......................................................................... 19

7. Return on Asset (ROA) ....................................................................... 20

8. Price Earning Ratio (PER).................................................................. 21

9. Potensi Kebangkrutan Altman Z-Score ............................................... 22

B. Penelitian Terdahulu................................................................................ 25

C. Keterkaitan Antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat ................... 30

D. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 32

E. Pengembangan Hipotesis ......................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 35

A. Rurang Lingkup Penelitian ...................................................................... 35

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 35

Page 12: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

v

C. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 36

D. Metode Analisis ...................................................................................... 37

1. Uji Deskriptif Data ................................................................................ 37

a. Mean ................................................................................................ 37

b. Standar Deviasi ................................................................................. 38

2. Uji Stasioneritas .................................................................................... 38

3. Pengujian Dasar Asumsi Klasik ............................................................. 39

a. Uji Normalitas ................................................................................. 39

b. Uji Multikolinearitas ....................................................................... 40

c. Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 40

d. Uji Autokorelasi .............................................................................. 41

4. Analisis Data Panel ............................................................................... 42

a. Model Common Effect ..................................................................... 42

b. Model Fixed Effect .......................................................................... 42

c. Model Random Effect ...................................................................... 43

5. Tahapan Analisis Data ........................................................................... 43

a. Uji Chow ......................................................................................... 43

b. Uji Hausman ................................................................................... 44

6. Pengujian Statistik ................................................................................. 45

a. Uji t ................................................................................................. 45

b. Uji F ................................................................................................ 45

c. Koefisien Determinasi R2 ................................................................ 46

E. Operasional Variabel ............................................................................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 49

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................... 49

1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 49

2. Gambaran Umum Jakarta Islamic Index (JII)......................................... 50

B. Deskriptif Data ........................................................................................ 51

C. Hasil dan Pembahasan Uji Stasioneritas .................................................. 53

D. Hasil dan Pembahasan Uji Asumsi Klasik ............................................... 55

1. Uji Normalitas ....................................................................................... 55

Page 13: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

vi

2. Uji Multikolinearitas ............................................................................. 56

3. Uji Heteroskedastisitas .......................................................................... 57

4. Uji Autokorelasi .................................................................................... 58

E. Hasil dan Pembahasan Uji Regresi Panel ................................................. 60

1. Uji Chow............................................................................................... 59

2. Uji Hausman ......................................................................................... 59

F. Hasil dan Pembahasan Pengujian Hipotesis Regresi Panel ....................... 60

1. Persamaan Regresi Linear ..................................................................... 62

2. Uji t ....................................................................................................... 63

3. Uji F ...................................................................................................... 64

4. Uji Koefisien Determinasi R2 ................................................................ 64

G. Interpretasi .............................................................................................. 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 68

A. Kesimpulan ............................................................................................. 68

B. Saran ....................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 71

LAMPIRAN ...................................................................................................... 75

Page 14: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

vii

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Indeks JII ........................................................................ 1

1.2 Grafik Harga Saham ................................................................................ 4

1.3 Grafik Volume Perdagangan .................................................................... 4

1.4 Grafik ROA (Return On Asset) ................................................................ 5

1.5 Grafik PER (Price Earning Ratio) ........................................................... 6

1.6 Grafik Altman Z-Score ............................................................................ 6

2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 33

4.1 Kapitalisasi Pasar JII ............................................................................... 51

4.2 Uji Normalitas ......................................................................................... 56

Page 15: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

viii

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 25

3.1 Operasional Variabel Penelitian .............................................................. 47

4.1 Daftar Sampel Penelitian ........................................................................ 49

4.2 Deskripsi Data Penelitian ........................................................................ 52

4.3 Uji Stasioneritas Level ............................................................................ 53

4.4 Uji Stasioneritas 1st Difference ............................................................... 54

4.5 Uji Stasioneritas 2nd Difference .............................................................. 55

4.6 Uji Multikolinearitas ............................................................................... 57

4.7 Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 58

4.8 Uji Autokorelasi ..................................................................................... 58

4.9 Hasil Uji Chow ....................................................................................... 59

4.10 Hasil Uji Hausman ................................................................................. 60

4.11 Pengujian Statistik .................................................................................. 61

Page 16: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1.1 Hubungan Harga Saham dengan Variabel Independen ............................. 75

1.2 Data Penelitian ........................................................................................ 82

1.2 Deskripsi Data ........................................................................................ 85

1.3 Uji Multikolinearitas VIF ....................................................................... 85

1.4 Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 86

1.5 Uji Autokorelasi ..................................................................................... 87

1.6 Uji Common Effect ................................................................................. 88

1.7 Uji Fixed Effect ...................................................................................... 89

1.8 Uji Chow ................................................................................................ 90

1.9 Uji Random Effect .................................................................................. 91

1.10 Uji Hausman .......................................................................................... 92

Page 17: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Ekonomi syariah secara akademik dan kelembagaan mempunyai

harapan masa depan yang cerah di Indonesia. Perkembangan ekonomi syariah

dari sisi akademik terlihat dari menjamurnya pendidikan fokus ekonomi

syariah di tingkat universitas. Di sisi lain, perkembangan secara kelembagaan

ditunjukkan dengan pendirian Bank Muamalat pada tahun 1991 dan

kemudian pada tahun 1997 menyusul penerbitan reksadana syariah. Pada

tanggal 3 Juli 2000 diresmikan pasar modal syariah sebagai instrumen

pelengkap dengan nama Jakarta Islamic Index (JII) untuk menunjang

berkembangan ekonomi syariah secara kelembagaan. Tujuan dari JII adalah

sebagai tolak ukur standar dan kinerja pasar saham syariah di Indonesia,

selain itu dapat menjadi sarana pemandu bagi investor yang ingin

menyalurkan dananya pada pasar modal yang berprinsip syariah.

Selama operasionalnya, pasar modal syariah menunjukkan

perkembangan yang baik, seperti dalam kurun waktu 5 tahun terakhir indeks

saham syariah mampu tumbuh sebesar 43% angka ini mengungguli

pertumbuhan IHSG yang berada di angka 41%. Hingga pada akhir tahun,

saham syariah di Jakarta Islamic Index mengalami kenaikan sebesar 8,05%

serta kenaikan kapitalisasi sebesar 7,91% dengan pangsa pasar sebesar

35,65% dari total kapitalisasi pasar saham di Bursa Efek.

372.29

585.11

691.04

603.35694.13

2012 2013 2014 2015 2016

Perkembangan indeks

Perkembangan indeks

Gambar 1.1

Perkembangan Indeks JII

Sumber : www.ojk.go.id, diolah

Page 18: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

2

Gambar 1.1 memberikan informasi bahwa pada tahun 2015

perkembangan JII sempat mengalami penurunan dari perkembangan sebesar

691.04 turun menuju angka 603.35. Namun, pada tahun berikutnya JII

mampu menaikkan perfomanya hingga kembali mengalami kenaikan yang

cukup signifikan yaitu sebesar 694.13. Dari penyajian grafik di atas dapat

disimpulkan bahwa JII terus mengalami kenaikan nilai perkebambangan

indeks dari tahun ke tahun.

Untuk menjaga JII tetap berada di jalan syariah dan memiliki kualitas

saham terbaik, maka OJK beserta DSN menentukan beberapa kriteria dalam

proses pemilihan saham, yaitu: (1) Perusahaan yang usaha utamanya tidak

bertentangan dengan syariah; (2) Rasio kewajiban terhadap aktiva tidak

melebihi 90%; (3) Saham dipilih dengan kapitalisasi tertinggi sejumlah 60

saham lalu disaring kembali menjadi 30 saham yang memiliki transaksi

reguler rata-rata tertinggi. Menurut Peraturan OJK No.II.K1 tahun 2009

mensyaratkan bahwa saham-saham yang masuk ke Daftar Efek Syariah

(DES) mempunyai batasan total hutang yang berbasis bunga dibanding total

aset tidak lebih dari 82% dan total pendapatan bunga dan pendapatan tidak

halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha dan pendapatan

lain tidak lebih dari 10%.

Saat memutuskan untuk berinvestasi pasti diiringi dengan harapan

mendapatkan feedback berupa keuntungan. Harga saham yang dapat berubah

naik dan turun sewaktu-waktu mengharuskan investor bersikap hati-hati dan

memperhitungkan segala kemungkinan dengan matang agar mendapatkan

keuntungan investasi seperti yang diinginkan. Menurut Tryfino (2009) harga

pasar saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan, apabila kinerja sebuah

perusahaan publik meningkat maka nilai perusahaan akan semakin tinggi.

Saat investor menilai sebuah perusahaan bernilai baik maka ia akan

menyalurkan dananya dengan harapan mendapatkan return yang besar,

sehingga dengan banyaknya permintaan saham pada sebuah emiten akan

menaikkan harga saham tersebut.

Page 19: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

3

Harga saham dibentuk dari kegiatan penawaran dan permintaan yang

terjadi di pasar, namun terdapat beberapa faktor pembentuk lainnya yang

dapat dilihat dari analisis teknikal dan fundamental. Menurut Husnan (2003)

analisis teknikal dan analisis fundamental dapat dijadikan dasar bagi investor

untuk meprediksi return, risiko atau ketidakpastian, jumlah, waktu, dan faktor

lain yang berhubungan dengan aktivitas invetasi di pasar modal. Analisis

teknikal menurut Subramanyam dan John (2010:11) merupakan analisis

dengan mencari pola dari sejarah harga atau volume sebuah saham untuk

memprediksi pergerakan saham di masa depan. Data-data yang digunakan

analisis teknikal berupa harga saham di masa lalu, volume perdagangan,

frekuensi, dan tren harga. Sementara itu, analisis fundamental ialah

mempraktikkan harga saham di masa yang akan datang dengan nilai faktor-

faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham (Martalena dan

Melinda, 2011:47). Faktor fundamental dapat dilihat dari sisi ekonomi,

industri, dan internal perusahaan. Penelitian ini menggunakan faktor

fundamental dari sisi internal perusahaan dengan melihat rasio-rasio

keuangan yang terdapat dalam data laporan keuangan yang diterbitkan oleh

perusahaan yang bersangkutan.

Penelitian ini menggunakan volume perdangan dan dipadukan dengan

tiga rasio fundamental yaitu, ROA (Return on Asset), PER (Price Earning

Ratio) dan Altman Z-Score. Penggunaan volume perdagangan dan rasio

fundamental secara bersamaan dalam penilaian saham diharapkan dapat

memberikan poin lebih terhadap penilai saham. Melalui pengamatan perilaku

pasar dan kondisi internal secara bersamaan akan menghasilkan nilai yang

lebih akurat.

Terdapat semboyan populer wall street yang berisi “it takes volume to

make prices move” yang berarti volume perdagangan membentuk harga

saham. Saat volume perdagangan mengalami excess supply menyebabkan

harga saham jatuh dan ketika terjadi excess demand maka harga saham naik

(Syamsir, 2004). Menurut Ang (1997) naiknya volume perdagangan akan

berimbas pada menguatnya pasar, begitupun sebaliknya. Artinya, volume

Page 20: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

4

perdagangan memiliki hubungan yang positif dengan harga saham. Namun,

grafik 1.1 dan 1.2 di bawah ini terdapat fenomena yang tidak sesuai dengan

teori yaitu, adanya hubungan negatif antara volume perdagangan dengan

harga saham di setiap emiten yang konsisten terdaftar di JII selama periode

2012-2015.

Gambar 1.2

Grafik Harga Saham

Gambar 1.3

Grafik Volume Perdagangan

2012 2013 2014 2015

Unil

ev

er

Ind

on

esi

a

Tbk

.

Unil

ev

er

Ind

on

esi

a

Tbk

.

Page 21: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

5

ROA (Return on Asset) adalah perbandingan antara laba bersih dengan

total aset yang merupakan salah satu alat ukur rasio profitabilitas perusahaan.

Tujuannya ialah mengetahui seberapa besar kontribusi aset dalam mengetahui

laba bersih (Hery, 2014:193). Selain itu, tingginya nilai ROA juga akan

mempengaruhi perubahan harga saham yang semakin tinggi. Namun, dilihat

dari grafik 1.1 dan 1.3 menunjukkan bahwa teori tersebut tidak sejalan

dengan kondisi di pasar, terlihat saat dibeberapa titik bahwa harga saham naik

tetapi nilai ROA turun, meskipun dibeberapa titik lain terdapat kesesuaian

teori.

PER (Price Earning Ratio) merupakan perbandingan antara harga saham

dengan laba bersih. Hal ini menjadi indikator kepercayaan bagi investor

karena rasio ini dapat memberikan informasi kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajibannya kepada pemegang saham. PER dan harga saham

memiliki hubungan berbanding lurus di mana semakin tinggi nilai PER maka

semakin mahal harga sahamnya. Akan tetapi, dilihat dari grafik 1.1 dan 1.4

menunjukkan bahwa teori tersebut tidak sejalan dengan kondisi di pasar,

terlihat saat dibeberapa titik bahwa harga saham naik tetapi nilai PER turun.

Gambar 1.4

Grafik ROA (Return On Assets)

Page 22: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

6

Altman Z-score adalah sebuah analisis yang menghubungkan berbagai

rasio dalam laporan keuangan sebagai variabelnya dan digabungkan kedalam

sebuah persamaan untuk memperoleh nilai Z, di mana nilai Z d isini adalah

nilai untuk memprediksi kondisi perusahaan, baik dalam keadaan sehat

ataupun bangkrut (Purnajaya dan Merkusiwati, 2014:51). Kondisi keuangan

perusahaan tentu akan mempengaruhi harga saham dan return yang akan

didapat oleh inverstor. Nilai perusahaan yang mendekati angka bangkrut akan

diikuti oleh turunnya harga saham, namun dalam praktiknya terjadi

ketidaksesuaian teori yang dapat dilihat pada grafik 1.1dan grafik 1.5.

Gambar 1.5

Grafik PER (Price Earning Ratio)

Gambar 1.6

Grafik Altman Z-Score

Page 23: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

7

Husnan (2003) menyatakan semakin berkembangnya pasar modal,

khususnya di Indonesia, mengakibatkan semua informasi yang bersifat

relevan dapat digunakan sebagai masukan atau dasar pertimbangan di dalam

menilai suatu harga saham. Namun, pada praktiknya masih ditemukan

ketidaksesuaian antara teori dengan apa yang terjadi di pasar modal JII. Maka

dari itu, berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan di atas,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian analisa saham terhadap harga

saham. Maka dari itu penulis melakukan penelitian dengan judul:

“PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO

FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH (STUDI

PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2012-2015)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang penelitian di atas, maka

permasalahan yang diangkat dalam penelitian adalah:

1. Apakah volume perdagangan, Return on Asset (ROA), Price

Earning Ratio (PER), dan potensi kebangkrutan Altman Z-Score

berpengaruh secara simultan terhadap harga saham di Jakarta Islamic

Index (JII) periode tahun 2012-2015?

2. Apakah volume perdagangan, Return on Asset (ROA), Price

Earning Ratio (PER), dan potensi kebangkrutan Altman Z-Score

berpengaruh secara parsial terhadap harga saham di Jakarta Islamic

Index (JII) periode tahun 2012-2015?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pemaparan rumusan masalah diatas, maka tujuan

dalam penelitian adalah:

a. Menghitung, mengalisis, dan mendeskripsikan pengaruh secara

simultan volume perdagangan, Return on Asset (ROA), Price

Earning Ratio (PER), dan potensi kebangkrutan Altman Z-Score

Page 24: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

8

terhadap harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun

2012-2015.

b. Menghitung, mengalisis, dan mendeskripsikan pengaruh secara

parsial volume perdagangan, Return on Asset (ROA), Price Earning

Ratio (PER), dan potensi kebangkrutan Altman Z-Score terhadap

harga saham di Jakarta Islamic Index (JII) periode tahun 2012-2015.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan

manfaat praktis sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi

akademisi terutama yang mendalami bidang pasar modal baik

syariah maupun konvensional, khususnya keilmuan mengenai

analisis harga saham. Selain itu, untuk mengetahui secara jelas dan

lengkap pengaruh volume perdagangan, ROA, PER, dan Altman Z-

Score terhadap harga saham, serta mempraktikkan dan membuktikan

secara langsung teori-teori yang didapat di bangku perkuliahan.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

bagi perusahaan terdaftar di Jakarta Islamic Index dalam mengambil

kebijakan yang berkaitan dengan manajemen keuangan dan strategi

bisnis, serta dapat menjadi pertimbangan bagi investor dalam

membuat keputusan investasi di perusahaan terdaftar di Jakarta

Islamic Index.

D. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Page 25: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori dari hal-hal yang akan dibahas berupa,

pengertian pasar modal syariah, saham syariah, harga saham syariah, laporan

keuangan, volume perdaganga, analisis fundamental, Return on Asset (ROA),

Price Earning Ratio (PER), dan potensi kebangkrutan Altman Z-Score,

keterkaitan antara variabel independen terhadap variabel dependennya,

review studi terdahulu, kerangka pemikiran, dan pengembangan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang tahapan-tahapan penelitian yang terdiri dari

penjelasan ruang lingkup penelitian, metode penentuan sampel, metode

pengumpulan data, metode analisis yang menjelaskan tentang uji deskriptif

data, uji stasioneritas, uji asumsi klasik, analisis dasar panel, tahapan analisis

data, dan pengujian statistik. Selain itu, bab ini juga berisikan penjelasan

mengenai operasional variabel penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian,

deskriptif data, hasil dan pembahasan uji stasioneritas, uji asumsi klasik, uji

regresi panel, dan interpretasi dari hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan akhir berupa jawaban penelitian yang

telah diterangkan sebelumnya dan memuat saran untuk beberapa pihak

terkait.

Page 26: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pasar Modal Syariah

Pesatnya pertumbuhan perekonomian dunia mendorong

masyarakat untuk turut serta menanamkan modalnya dalam bentuk

saham. Perusahan membutuhkan modal yang tidak sedikit untuk

mengembangkan usaha yang berimbas pada pertumbuhan perekonomian,

disinilah peran masyarakat, dengan berinvetasi dalam bentuk saham

maka perusahaan akan mendapatkan suntikan dana yang akan membantu

pertumbuhannya. Investasi merupakan nama lain dari proses penyaluran

dana masyarakat, Tandelilin (2001:4) mendefinisikan investasi sebagai

komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan pada

saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa depan. Investasi

membutuhkan suatu perantara yang dapat dijadikan tempat bertemunya

masyarakat penanam modal dengan perusahaan yang butuh modal,

sehingga terbentuklah bursa efek.

Islam mengajarkan umatnya untuk melakukan kegiatan muamalah

dengan tujuan agar dapat menjalankan perekonomian umat. Dalam hadis

telah diatur bahwa seluruh kegiatan muamalah adalah halal kecuali yang

telah diatur dalam Al-Qur’an dan hadis. Praktik bermuamalah harus

dijalankan oleh umat muslim sesuai dengan apa yang telah diajarkan

yaitu dengan cara halal dan baik, termasuk berinvestasi. Menurut Nafik

(2009:19), Islam melarang umatnya untuk menjalankan praktik

perekonomian yang merugikan salah satu pihak, tetapi Islam tidak

melarang umatnya untuk menanggung risiko dari kegiatan ekonomi.

Terdapat satu hadist yang mencerminan kondisi perekonomian saat ini, di

mana umat muslim mulai mengesampingkan ajaran syariah, sebagai

contoh maraknya praktik riba, gharar, maisyir, dan larangan lainnya

Page 27: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

11

yang diterapkan dalam lembaga keuangan masa kini, Nabi Muhammad

SAW bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu masa ketika

seseorang tidak peduli dari mana ia mendapatkan hartanya, apakah dari

(sumber dan cara yang) halal atau (sumber dan cara yang) haram” (HR

Bukhari).

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal (UUPMP) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek. Undang-Undang tidak merinci secara jelas

jenis pasar modal, sehingga dapat diartikan bahwa pasar modal syariah

dapat beroperasi di Indonesia dengan ketentuan-ketentuan syariah yang

akan diatur selanjutnya. Pasar modal syariah adalah pasar modal yang

seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis efek

yang diperdagangkan, dan mekanisme perdagangannya telah sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah (Soemitra, 2009). Di Indonesia, letak

pembeda syariah dan bukan syariah dalam dunia investasi adalah pada

indeks harga saham yang memenuhi prinsip-prinsip syariah, bukan pada

saham syariah maupun non-syariah. Pada tahun 2003 diresmikan indeks

saham syariah yang dinamakan Jakarta Islamic Index (JII). Pendirian

indeks ini bertujuan untuk menjadi tolak ukur atau benchmark saham-

saham syariah di Indonesia serta diharapkan dapat menarik minat dan

meningkatkan kepercayaan investor muslim untuk melakukan kegiatan

investasi.

Menurut Huda dan Heykal (2010) ruang lingkup kegiatan usaha

emiten yang bertentangan dengan prinsip hukum Islam ialah:

a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau

perdagangan yang dilarang.

b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) temasuk perbankan

dan asuransi konvensional.

c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan

makanan dan minuman yang tergolong haram.

Page 28: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

12

d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta menyiadakan barang-

barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

Selain poin-poin di atas, yang menjadi pembeda bagi pasar modal

syariah dengan pasar modal konvensional ialah sistem bagi hasil dengan

bunga. Islam melarang terjadinya praktik riba/bunga karena akan

menguntungkan salah satu pihak saja. Pengganti sitem riba dalam Islam

ialah bagi hasil, sistem ini berbasis pada pembagian nisbah, nilai

presentase bagi hasil memang sudah diketahui di awal namun nilai

nominal rupiah akan diketahui setelah mengetahui laba rugi yang terjadi.

Diresmikan pada tanggal 14 Maret 2003, Jakarta Islamic Index

(JII) merupakan buah kerjasama antara Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan

PT. Danareksa Invesment Management (DIM). Hal ini ditandai dengan

penandatanganan MOU (Memotandum of Understanding) antara Badan

Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan Dewan Syariah Nasional-

Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Selama operasionalnya, JII berada

di bawah pengawasan Bapepam dan DSN-MUI. Pengawasan yang

dilakukan berupa penerapan prinsip syariah yang diterapkan di JII secara

teori maupun praktik. Selain itu, Bapepam dan DSN-MUI berwenang

menerbitkan aturan di luar Undang-Undang terkait pasar modal syariah.

Untuk menjaga kegiatan Jakarta Islamic Index (JII) tetap berada

di jalur syariah, maka setiap 6 bulan sekali Bapepam bersama dengan

DSN-MUI melakukan evaluasi saham. Selain berada di jalur syariah,

tujuan lain evaluasi saham ialah agar saham-saham di Jakarta Islamic

Index (JII) memiliki kualitas yang baik berupa tingkat likuidasi dan

kapitalisasi yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk menaikkan tingkat

kepercayaan investor pada pasar modal syariah JII. Berikut merupakan

hal-hal yang dievaluasi per 6 bulan oleh Bapepan dan DSN-MUI:

a. Memilih saham-saham dengan jenis usaha utama yang tidak

bertentangan dengan prinsip hukum Islam dan sudah tercatat lebih

dari tiga bulan (kecuali bila termasuk di dalam saham-saham 10

kapitalisasi terbesar).

Page 29: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

13

b. Memilih saham yang memiliki kewajiban terhadap aktiva maksimal

sebesar sembilan puluh persen berdasarkan laporan keuangan

tahunan atau tengah tahun yang telah dirilis.

c. Memilih enam puluh saham dari syarat di atas berdasarkan urutan

rata-rata kepitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.

d. Memilih tiga puluh saham dengan urutan berdasarkan tingkat

likuiditas rata-rata nilai perdagangan selama satu tahun terakhir.

2. Saham Syariah

Praktik saham tidak diatur dalam Al-Qur’an atau hadis, hal ini

dikarenakan pada masa Rasulullah SAW belum ada aktivitas ekonomi

berbentuk saham. Didasarkan pada dalil bahwa setiap kegiatan muamalah

adalah halal kecuali yang telah diatur, maka para fuqaha mengeluarkan

fatwa terkait saham. Terdapat perbedaan pendapat mengenai boleh atau

tidaknya aktivitas saham. Ulama komtemporer yang memperbolehkan

diantara lain ialah Abu Zahrah, Abudurrahman Hasan, dan Khalaf.

Landasan yang dipakai oleh ulama tersebut adalah saham merupakan

surat bukti kepemilikan modal perusahaan, yang mana saham merupakan

cerminan aset yang dimiliki oleh perusahaan bersangkutan, sehingga

saham dapat diperjualbelikan layaknya barang (Huda dan Heykal,

2010:225). Untuk menghindari mudarat, maka selain pelarangan usaha

haram, ditentukan juga bahwa dalam saham syariah dilarang praktik

short selling, foward contract, insider trading, option, dan penggorengan

saham.

Saham merupakan surat bukti tertulis yang menunjukkan bahwa

investor telah menanamkan modalnya pada perusahaan. Menurut

Burhanuddin (2010), saham dalam Islam pada hakikatnya merupakan

modifikasi sistem persekutuan modal dan kekayaan, yang dalam istilah

fiqih dikenal dengan nama syirkah, sedangkan pemegang saham disebut

syarik. Saham adalah instrumen paling likuid di antara instrumen pasar

modal lainnya, jika sewaktu-waktu investor membutuhkan dana ia dapat

langsung menjual saham dan mendapatkan feedback berupa uang cash.

Page 30: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

14

Kuantitas saham yang dimiliki oleh investor menjadi tolak ukur seberapa

banyak dana yang disalurkan investor kepada perusahaan, begitupula

dapat menjadi acuan seberapa besar keuntungan yang akan diterima

investor.

Saham syariah juga tidak dapat terlepas dari berbagai risiko

saham seperti capital loss dan likuidasi. Namun dengan hadirnya indeks

saham JII yang sangat memperhatikan tingkat likuiditas saham

diharapkan dapat menekan risiko yang terjadi. Melalui pengawasan

Bapepan dan DSN-MUI dapat dipastikan bahwa saham yang beredar di

JII sudah benar menerapkan prinsip-prinsip syariah. Berikut merupakan

keuntungan dan risiko dari saham syariah:

1) Dividen, merupakan keuntungan yang diperoleh investor dalam

kurun waktu satu tahun sekali. Pembagian dividen diambil dari laba

perusahaan, dapat berupa pembagian tunai atau mendapatkan

tambahan saham.

2) Rights, merupakan keuntungan berupa keistimewaan memesan efek

terlebih dahulu yang diberikan oleh emiten (Soemitra, 2009:138).

3) Capital gain, merupakan keuntungan yang diperoleh dari selisih

harga jual saham. Biasanya didapatkan saat harga jual lebih tinggi

dari harga beli, maka selisih ini disebut keuntungan.

4) Capital loss, merupakan kerugian yang diperoleh dari selisih harga

jual saham. Biasanya didapatkan saat harga jual lebih rendah dari

harga beli, maka selisih ini disebut kerugian.

5) Risiko likuidasi, merupakan kerugian saat emiten/perusahaan

dinyatakan bangkrut oleh pengadilan dan dibubarkan. Saat kondisi

ini terjadi, hal yang diutamakan perusahaan ialah melunasi

kewajiban yang ada, apabila masih tersedia dana sisa maka baru

akan dibagikan kepada investor.

Terdapat fatwa-fatwa yang mengatur jual beli saham, Fatwa

Dewan Islam Nasional Saudi Arabia menyatakan bahwa:

Page 31: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

15

“Jika saham diperjualbelikan tidak serupa dengan uang secara

utuh apa adanya, akan tetapi hanya representasi dari sebuah aset seperti

tanah, mobil, pabrik, dan yang sejenisnya, dan hal tersebut merupakan

sesuatu yang telah diketahui oleh penjual dan pembeli, maka dibolehkan

hukumnya untuk diperjualbelikan dengan harga tunai ataupun tangguh,

yang dibayarkan secara kontan ataupun beberapa kali pembayaran,

berdasarkan keumuman dalil tentang bolehnya jual-beli” (Huda dan

Heykal, 2010:226).

Selain itu, DSN-MUI telah menerbitkan fatwa tentang jual-beli

saham yang tertuang pada Fatwa DSN-MUI No.05/DSN-MUI/IV/2000

dan Fatwa DSN-MUI No.40/DSN-MUI/2003. Sehingga, dengan

hadirnya fatwa-fatwa dari para ulama maka aktivitas jual-beli saham

adalah boleh menurut hukum syariah dan hukum positif.

Perbedaan antara syariah dan konvensional adalah terletak pada

indeks harga bukan pada jenis sahamnya, maka jenis saham di Indoensia

secara konvensional maupun syariah adalah sama. Bursa Efek Indonesia

(BEI) secara garis besar menggelompokkan saham ke dalam dua bentuk,

yaitu berdasarkan bentuknya dan hak dan keistimewannya, berikut

penjelasannya:

1) Saham berdasarkan bentuknya

a) Saham atas nama (nominal shares) merupakan saham yang

menyebut nama pemiliknya. Saham bentuk ini adalah boleh

dalam fikih kontemporer yang telah disepakati oleh para ulama,

karena penyebutan nama merupakan bentuk dari penetapan

kepemilikan pemiliknya dan memberikan perlindungan atas

haknya.

b) Saham atas unjuk (bearer shares) merupakan saham yang tidak

menyebutkan nama pemiliknya, karena ketidakjelasannya

pemiliknya maka saham ini sebaiknya dihindari.

Page 32: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

16

2) Saham berdasarkan hak dan keistimewaannya

a) Saham biasa (common stocks) merupakan tanda penyertaan

dalam wujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik

kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan

kertas tersebut (Halim, 2015:6). Status kepemilikannya adalah

boleh karena tidak memiliki keistimewaan dari segi hak dan

kewajibannya.

b) Saham preferen (preferend stock) merupakan saham dengan

karakteristik gabungan antara saham biasa dengan obligasi.

Saham ini mewakili kepemilikan ekuitas, diterbitkan tanpa

tanggal jatuh tempo, dan membayar deviden, namun saham ini

juga memiliki klaim atas laba dan aset sebelumnya, dividen

yang tetap, memiliki hak tebus, dapat dipertukarkan dengan

saham biasa (Halim, 2015:7). Saham preferen tidak

diperbolehkan dalam islam karena adanya keuntungan tetap

yang dikategorikan oleh ulama sebagai riba dan pemiliknya

mendapat hak istimewa terutama saat perusahaan terjadi

likuidasi, hal ini tidak sejalan dengan prinsip keadilan yang

dijunjung oleh Islam.

3. Harga Saham Syariah

Harga saham merupakan harga pasar, di mana harga pasar

dibentuk oleh proses kegiatan permintaan dan penawaran. Islam

mengajarkan bahwa harga ditentukan oleh keseimbangan penawaran dan

permintan. Konsepnya jika terjadi kenaikan penawaran harga akan turun

dan jika permintaan yang mengalami kenaikan maka harga akan naik.

Menurut Wijayanti (2010) dalam Rusena (2015:26) bahwa semakin

banyak investor yang ingin membeli saham, maka harga akan cenderung

meningkat, sebaliknya semakin banyak investor yang akan menjual

saham, maka harga saham akan cenderung mengalami penurunan.

Page 33: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

17

Selain permintaan dan penawaran, harga saham juga dipengaruhi

oleh faktor-faktor lainnya, yaitu faktor fundamental, teknis, dan sosial

dan politik. Faktor yang bersifat fundamental bersumber dari kondisi

spesifik internal perusahaan yang menjelaskan tentang kemampuan

manajemen dalam mengelola operasional, prospek masa depan, prospek

pemasaran bisnis, pengembangan teknologi, dan kemampuan perusahaan

menghasilkan laba. Dari sisi teknis memperhatikan hal-hal seperti,

perkembangan kurs, kondisi di pasar modal. Volume dan frekuensi

transaksi suku bunga, kekuatan pasar modal dalam memperngaruhi harga

saham perusahaan. Terakhir, faktor sosial dan politik memperhatikan

tentang tingkat inflasi yang terjadi, kebijaksanaan moneter yang

dilakukan oleh pemerintah, kondisi perekonomian, dan keadaan politik

suatu negara (Wiguna dan Mendari, 2008:133).

4. Laporan Keuangan

Dalam PSAK No 1 disebutkan bahwa tujuan laporan keuangan

adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Menurut Helfert (1991) laporan keuangan memiliki empat tujuan yaitu

sebagai penafsiran, informasi keuangan, penggunaan data komparatif,

dan analisis pasar uang. Informasi yang tersedia dalam laporan keuangan

dapat menjelaskan bagaimana kondisi perusahaan di saat ini dan

bagaimana prediksi kondisi perusahaan di masa datang. Selain sebagai

cerminan perusahaan, laporan keuangan dapat dipakai sebagai bahan

pembanding internal dan antara perusahaan satu dengan lainnya yang

sejenis.

Bagi pemegang saham, laporan keuangan merupakan harapan

investasi untuk sebuah usaha, intinya sebuah ungkapan dari pertukaran

risiko atau imbalan yang mendasari setiap investasi dalam ekuitas

perusahaan (Helfert, 1991:22). Menurut Bernstein (1983) dalam Hery

Page 34: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

18

(2014:114) menyebutkan bahwa terdapat lima jenis analisis laporan

keuangan sebagai berikut:

a. Screening, yaitu analisis yang dilakukan dengan melihat secara kritis

data-data yang tekandung dalam laporan keuangan untuk

kepentingan pemilihan investasi atau kemungkinan merger usaha.

b. Forcasting, yaitu analisis yang dilakukan untuk memprediksi

kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

c. Diagnosis, yaitu analisis yang dilakukan untuk melihat kemungkinan

adanya masalah-masalah yang terjadi dalam perusahaan, baik dalam

manajemen operasi, keuangan, dan lainnya.

d. Evaluation, yaitu analisis yang dilakukan untuk menilai prestasi

manajemen. Kinerja operasional, tingkat efesiensi, dan penilain

prestasi lainnya.

e. Understanding, yaitu dengan melakukan analisis laporan keuangan

akan menjadikan informasi mentah menjadi lebih bermakna.

5. Volume Perdagangan

Volume perdagangan merupakan aktivitas saham suatu emiten

yang dapat dilihat per harinya. Aktif atau tidaknya saham merupakan

akibat dari kegiatan permintaan dan penawaran saham dalam pasar

modal. Nilai volume perdagangan merupakan ungkapan aktivitas jual-

beli saham dari suatu emiten. Dalam kegiatan pasar modal dikenal teori

signalling (Waluyo, Eko, 2012) dalam Widiyanti dan A. Mulyo (2013:2)

menyatakan bahwa setiap informasi yang dikeluarkan oleh pelaku pasar

modal yang bersumber dari emiten akan diinterpretasikan dan dianalisis

sebagai sinyal baik atau sinyal buruk bagi perdagangan efek. Baik

buruknya sinyal yang diterima oleh investor tentu akan mempengaruhi

tingkat kepercayaan. Investor tidak akan mengambil keputusan

menyalurkan dana pada emiten yang mempunyai sinyal buruk karena

risiko di masa datang akan lebih tinggi. Sementara itu, sinyal emiten

yang baik akan mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari investor, dari

kepercayaan inilah investor akan memutuskan menanamkan modalnya

Page 35: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

19

melalui saham sehingga, dengan banyaknya permintaan maka volume

perdagangan saham akan mengalami kenaikan.

Lembar saham yang banyak diperjualbelikan dapat menunjukkan

tingkat likuiditas perusahaan/emiten yang bersangkutan. Saat saham

bergerak aktif berarti menunjukkan bahwa saham banyak

diperjualbelikan yang berarti banyaknya jumlah permintaan dan

penawaran. Tingginya kegiatan permintaan dan penawaran menunjukkan

bahwa saham akan semakin mempunyai nilai likuidasi yang baik.

Sedangkan dari sisi pasar, volume perdagangan merupakan cerminan

langsung dari kondisi pasar. Naiknya volume perdagangan maka akan

berimbas pada menguatnya kondisi pasar, begitupun sebaliknya, saat

volume perdagangan mengalami penurunan maka kondisi pasar ikut

melemah (Ang, 1997).

6. Analisis Fundamental

Analisa fundamental merupakan studi tentang ekonomi, industri,

dan kondisi perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham.

Analisa ini menggunakan data-data kunci dalam laporan keuangan untuk

memperhitungkan apakah harga saham sudah diapresiasi secara akurat

(Kodrat dan Indonanjaya, 2010:2). Martalena dan Melinda (2011:47)

menyatakan bahwa analisis fundamental ialah mempraktikkan harga

saham di masa yang akan datang dengan nilai faktor-faktor fundamental

yang mempengaruhi harga saham. Sedangkan, menurut Halim (2015)

analisis fundamental ialah membandingkan antara nilai intrisik saham

dengan harga pasarnya yang bertujuan untuk melihat apakah harga saham

sudah mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum, nilai intrinsik

ditentukan dari faktor-faktor fundamental kinerja perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa analisis fundamental merupakan

penilaian saham dari faktor internal perusahaan menggunakan rasio-rasio

keuangan. Data berupa rasio keuangan dapat dilihat dan/atau diolah

melalui laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh perusahaan

Page 36: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

20

bersangkutan. Rasio keuangan yang dapat dijadikan alat analisis

fundamental saham ialah:

a. Rasio Likuiditas, penilai aset di pasar aktif guna melihat seberapa

cepat aset dapat dikonversikan menjadi kas. Rasio ini terdiri dari

current ratio, quick ratio, dan cash ratio.

b. Rasio Aktivitas, merupakan alat ukur tingkat efektivitas suatu

perusahaan, aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu

akan berimbas pada kelebihan dana yang tertaman pada aktiva

(Kodrat dan Indonanjaya, 2010:237). Rasio ini terdiri dari inventory

turnover ratio, days sales outstanding, fixed asset turnover, dan total

asset turnover.

c. Rasio Profitabilitas, rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini terdiri dari tiga rasio

keuangan, yaitu Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE),

dan Net Profit Margin (NPM).

d. Rasio Solvabilitas, rasio yang mengukur jumlah utang yang

digunakan perusahaan untuk menjalankan usahanya. Rasio ini terdiri

dari debt ratio, time interes earned ratio dan cash coverage ratio.

e. Rasio Penilaian atau Rasio Pasar, rasio harga pasar suatu saham

terhadap nilai bukunya (Brigham dan Houston, 2010:151). Rasio ini

terdiri dari Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV).

Selain PER dan PBV dapat dilihat dari dividend yield dan dividend

payout.

7. Return on Asset (ROA)

Rasio profitabilitas terdiri dari tiga jenis rasio keuangan yaitu

Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Net Profit Margin

(NPM). Menurut Kasmir (2009:196), penggunaan rasio ini bertujuan

untuk melakukan perbandingan agar dapat melihat perkembangan

perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik peningkatan kinerja

perusahaan atau penuruan, serta manajemen diharapkan dapat melihat

penyebab dari perubahan tersebut. Melalui rasio ini dapat diamati

Page 37: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

21

bagaimana besarnya laba, di mana posisi laba perusahaan, perkembangan

laba dari periode ke periode, serta mengetahui produktivitas manajemen

dalam mengelola dananya.

Ketiganya memiliki peran yang berbeda namun dengan tujuan

yang sama yaitu mengukur jumlah laba yang akan didapatkan oleh

perusahaan. Return on Asset (ROA) merupakan rasio keuangan yang

cukup populer digunakan, rasio ini bertujuan untuk mengukur seberapa

besar laba perusahaan yang akan dihasilkan oleh aset yang dimiliki.

Selain itu penilaian ROA dapat dijadikan bahan pengamatan kemampuan

manajemen perusahaan dalam mengelola asetnya.

ROA menurut Hery (2014:193) merupakan hasil atau

pengembalian (return) atas penggunaan aset perusahaan dalam

menciptakan laba bersih atau mengukur seberapa besar jumlah laba

bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam

total aset. Singkatnya, ROA merupakan rasio laba bersih terhadap total

aset (Brigham dan Houston, 2010:148), seberapa besar kemampuan

perusahaan menghasilkan laba melalui asetnya. Untuk mendapatkan nilai

Return on Asset (ROA) berikut adalah rumusnya:

𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 (ROA) =Laba Bersih

Total Aset

8. Price Earning Ratio (PER)

Rasio pasar/penilaian merupakan alat untuk mengetahui apakah

harga saham berada pada nilai yang wajar, rendah, atau tinggi. Rasio ini

mencuri perhatian investor ketika akan menanamkan modalnya, dengan

pengamatan rasio pasar/penilaian investor dapat melihat tentang risiko,

keuntungan, serta prospek perusahaan di masa depan. Jika rasio

likuiditas, aktivitas, profitabilitas, dan solvabilitas seluruhnya memiliki

nilai yang baik dan jika kondisi ini terus berjalan secara stabil maka akan

mempengaruhi nilai pasar dan akan mengalami peningkatan nilai.

Selanjutnya, harga saham juga akan ikut tinggi sesuai dengan apa yang

Page 38: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

22

telah diperkirakan, yang berarti manajemen telah menjalankan tugasnya

dengan baik.

Price Earning Ratio (PER) merupakan perhitungan untuk

mengetahui harga per saham terhadap laba per saham, di mana investor

akan mendapatkan informasi berapa rupiah yang dikeluarkan untuk laba

berjalan. Menurut Hery (2014:144) melalui rasio PER harga saham

sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh

emiten bersangkutan. Dilihat dari sudut pandang investor, PER yang

terlalu tinggi tidak menarik karena harga saham kemungkinan akan sulit

untuk naik lagi, dan hal ini akan mengurangi perolehanan peluang

keuntungan capital gain (Kodrat dan Indonanjaya, 2010:241). Melalui

nilai PER, prospek masa depan perusahaan akan dapat diprediksikan,

nilai PER yang tinggi mempunyai arti bahwa perusahaan mempunyai

prospek yang tinggi untuk bertumbuh, sebaliknya nilai PER yang rendah

maka perusahaan akan terprediksi mengalami pertumbuhan yang rendah.

Untuk mengetahui nilai PER dibutukan informasi harga saham

dan laba per lembar saham, dengan rumus perhitungan sebagai berikut:

𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (PER) =Harga Saham

Laba per Lembar Saham

9. Potensi Kebangkrutan Altman Z-Score

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 tahun

2004 pasal 1 butir 1 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

Pembayaran Utang, kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan

Debitor Pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh

Kurator di bawah pengawasan Hakim Pengawas sebagaimana diatur

dalam undang-undang. Sebelum perusahaan dinyatakan pailit/bangkrut

akan terlebihi dahulu melalui tahapan potensi kebangkrutan yang

merupakan sebuah tanda yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki

masalah dalam pengelolaan keuangannya. Hal ini terjadi saat perusahaan

sudah tidak memiliki dana untuk mengelola usaha dan memenuhi

kewajibannya.

Page 39: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

23

Upaya pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Begitupun

berlaku dengan kebangkrutan, akan jauh lebih baik apabila perusahaan

dapat mendeteksi sedini mungkin risiko kebangkrutan agar dapat

menanggulanginya secara cepat dan tepat. Terdapat beberapa alat analisis

yang dapat membantu dalam mendeteksi kebangkrutan, tiga yang populer

adalah Altman Z-Score, Springate, dan Zmijewski. Diantara ketiga model

tersebut, Altamn Z-Score lebih popular digunakan karena memiliki

keunggulan yang dapat digunakan oleh seluruh jenis usaha dan

mempunyai nilai ketepatan yang cenderung lebih baik dari pembanding.

Penelitian yang dilakukan oleh Prihantini dan Maria (2013) dan

Anggraeni (2013) model Z-Score memiliki nilai yang lebih tepat dalam

memprediksi kebangkrutan dibanding alat analisis model potensi

kebangkrutan lainnya.

Altman pada tahun 1968 memperkenalkan Analisis Z-Score, yaitu

sebuah analisis yang menghubungkan berbagai rasio dalam laporan

keuangan sebagai variabelnya dan digabungkan kedalam sebuah

persamaan untuk memperoleh nilai Z, di mana nilai Z diartikan sebagai

nilai untuk memprediksi kondisi perusahaan (Purnajaya dan Ni K.,

2014:51). Perhitungan analisis Altman menggunakan fungsi diskriminan

dengan model prediksi MDA (Multiple Discriminant Analysis). MDA

adalah sebuah bentuk analisis diskriminan berganda atau dengan kata lain

grup yang dimiliki sebagai variabel dependen bukan lagi dua, melainkan

tiga, empat, atau lebih. Alat analisis Altman Z-Score memanfaatkan

rasio-rasio yang ada dalam laporan keuangan untuk dijadikan

perhitungan. Model Altman Z-Score memiliki tiga jenis model, yaitu:

1) Model Altman Z-Score Original

Formula Z-Score merupakan sebuah multivariate formula

yang digunakan untuk mengukur kesehatan finansial sebuah

perusahaan. Awalnya, Altman menemukan lima jenis rasio keuangan

yang dapat dikombinasikan untuk melihat perbedaan antara

Page 40: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

24

perusahaan yang bangkrut dan yang tidak bangkrut, berikut adalah

fungsi diskriman Z-Score generasi pertama yang:

Z = 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 1,0X5

2) Model Altman Z-Score Revisi

Perkembangan selanjutnya mengalami perubahan pada X4.

Pada model original X4 merupakan hasil hitung dari market value of

equity to total assets direvisi menjadi nilai buku ekuitas terhadap

total kewajiban (book value of equity to book value of total debt)

perubahan ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan perusahaan

yang belum go public. Selain perubahan pada X4, revisi lain yang

dilakukan adalah pada penilai Z antara model original dengan revisi.

Z = 0,71X1 + 0,847X2 + 3,107X3 + 0,420X4 + 0,998X5

3) Model Altman Z-Score Modifikasi

Perkembangan model Altman Z-Score terbaru bernama

modifikasi. Model ini dapat digunakan untuk berbagai jenis usaha

baik yang bergerak di bidang non manufaktur ataupun manufaktur,

serta cocok diterapkan di negara-negara berkembang. Altman Z-

Score modifikasi menghilangkan X5 (sales to total assets) karena

rasio ini sangat bervariatif pada industri dengan ukuran aset yang

berbeda-beda. Model Altman Modifikasi yang dapat digunakan

untuk berbagai jenis usaha serta negara berkembang, maka model ini

menjadi cocok digunakan untuk penelitian potensi kebangkrutan

pada pasar modal Jakarta Islamic Index (JII) yang memiliki emiten

dengan jenis usaha beragam.

Z = 6,56X1 + 3,26X2 + 6,72X3 + 1,05X4

dimana,

Z = overall index

X1 = net working capital to total assets

X2 = retained earning to total assets

X3 = earning before interest and tax to total assets

X4 = book value of equity to book value of debt

Page 41: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

25

B. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu digunakan sebagai bahan rujukan

karena mengandung tema yang sama. Namun penelitian terdahulu memiliki

variabel, periode waktu, objek, dan penentuan sampel yang berbeda maka

akan menjadi pembeda dengan penelitian ini, selain itu dengan adanya

penelitian terdahulu akan dapat saling melengkapi dan menjadi bahan

referensi. Berikut adalah rangkuman dari penelitian yang telah dilakukan:

No.

Judul

Penelitian/Peneliti

/Tahun

Variabel dan Metode Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Pengaruh Volume

Perdagangan, EPS,

dan PER Terhadap

Harga Saham

Sektor

Pertambangan

Pada Periode

2000-2005 di BEJ

(Bram Hadianto

dan Rony

Setiawan, 2007).

Menggunakan

Volume

Perdagangan dan

PER sebagai

variabel

independennya

dan Harga Saham

sebagai variabel

dependen.

1. Mengganti

variabel EPS

dengan potensi

kebangkrutan

Altman Z-

Score.

2. Tidak

menggunakan

Regresi Linear

berganda

melainkan

Regresi Panel.

Hasil uji secara

parsial

menunjukkan

bawah masing-

masing variabel

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap Harga

Saham, begitupun

dengan pengujian

Volume

Perdagangan, EPS,

dan PER secara

simultan adalah

berpengaruh

signifikan terhadap

harga saham.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Page 42: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

26

2. Analisis Ketepatan

Prediksi

Kebangkrutan

dengan

Menggunakan

Model Altman Z-

Score (Studi

Empiris pada

perusahaan

Manufaktur yang

Delisting di BEI

Tahun 2011-2006)

(Anastasia Novi

Triharyanti, 2008).

Menggunakan

Altman Z-Score

sebagai prediktor

potensi

kebangkrutan di

pasar saham.

1. Menambahkan

dengan

variabel terikat

(harga saham)

dan variabel

bebas, yaitu

volume

perdagangan,

ROA dan

PER.

2. Tidak

menggunakan

Regresi Linear

berganda

melainkan

Regresi Panel.

Semakin rendah

nilai Z-Score, maka

semakin tinggi

kemungkinan

bangkrut, sehingga

model Altman Z-

Score dapat

digunakan untuk

memprediksi

potensi

kebangkrutan

sebelum perusahaan

dinyatakan

delisting.

3. Peranan Analisis

Metode Z-Score

dalam

Memprediksi

Kebangkrutan

Suatu Perusahaan

dan Kaitannya

Terhadap Harga

Saham (Studi Pada

Perusahaan

Perbankan yang

Go Public di Bursa

Efek Indonesia)

(Irsyad Nurdin,

Menggunakan

variabel yang

sama, yaitu

variabel Z-Score

sebagai variabel

independennya

dan harga saham

sebagai variabel

dependen.

1. Menambahkan

variabel

independen

ROA, PER

dan Volume

Perdagangan.

2. Tidak

menggunakan

Regresi

Sederhana

tetapi Regresi

Panel.

Hasil perhitungan

Z-Score

menunjukkan

bahwa sebagian

besar emiten

perbankan yang

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

berpotensi

bangkrut.

Sedangkan hasil

dari regresi

sederhana

menunjukkan

Page 43: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

27

2012). bahwa terdapat

pengaruh Z-Score

terhadap harga

saham. Hal ini

dibuktikan dengan

nilai R2 pada

integrasi lebih

tinggi.

4. Pengaruh EPS,

PER, ROA, DER,

dan MVA

Terhadap Harga

Saham dalam

Kelompok Jakarta

Islamic Index

Tahun 2008-2011

(Abied Luthfi

Safitri, 2013).

Menggunakan

rasio fundamental

PER dan ROA

sebagai variabel

independen dan

harga saham

sebagai variabel

dependennya.

1. Menambahkan

Volume

Perdagangan

dan Z-Score

sebagai

variabel bebas.

2. Tidak

menggunakan

Regresi Linear

berganda

melainkan

Regresi Panel.

Hasil dari penelitian

ini menunjukkan

bahwa secara

parsial EPS, PER,

MVA berpangruh

secara signifikan

terhadap Harga

Saham sedangkan

dua variabel lainnya

tidak. Dan secara

simultan, kelima

variabel

berpengaruh

terhadap Harga

Saham.

5. Analisis Pengaruh

Return on Asset

(ROA), Debt to

Equity Ratio

(DER), Net Profit

Margin (NPM) dan

Current Ratio

Menggunakan

ROA sebagai

variabel

independen dan

Harga Saham

sebagai variabel

dependen.

1. Mengganti

variabel DER,

NPM, CR

dengan

variabel PER,

Altman Z-

Score dan

Hasil dari penelitian

menunjukkan

bahwa hanya

variabel ROA yang

berpengaruh

terhadap harga

saham, tiga variabel

Page 44: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

28

(CR) Terhadap

Harga Saham

(Studi Empiris

Pada Perusahaan

Tambang yang

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

Tahun 2011-2013)

(Egi Ferdianto,

2014).

Volume

Perdagangan.

2. Tidak

menggunakan

Regresi Linear

berganda

melainkan

Regresi Panel.

lainya (DER, NPM,

CR) tidak

berpengaruh

terhadap harga

saham. Namun

secara simultan,

keempat variabel

secara bersama-

sama dapat

mempengaruhi

harga saham.

6. Analisis Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhi

Harga Saham

Syariah (Studi

Pada Pasar

Sekunder Jakarta

Islamic Index (JII)

Tahun 2009-2013)

(Muksal, 2015).

Menggunakan

variabel yang

sama yaitu ROA

dan Volume

Perdagangan

sebagai variabel

independen dan

Harga Saham

sebagai variabel

dependen.

1. Mengganti

variabel EPS,

BV, dan harga

terdahulu

dengan

variabel PER

dan potensi

kebangkrutan

Altman Z-

Score.

2. Tidak

menggunakan

Regresi Linear

berganda

melainkan

Regresi Panel.

Secara parsial

variabel yang

berpangaruh

signifikan adalah

ROA, dan Harga

Saham Terdahulu,

sedangkan Volume

Perdagangan

berpengaruh secara

negatif. Untuk

variabel DER dan

BV tidak

berpengaruh.

Sedangkan secara

simultan, keenam

variabel tersebut

memiliki pengaruh

signifikan terhadap

harga saham.

Page 45: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

29

7. Analisis Metode

Altman Z-Score

sebagai Alat

Prediksi

Kebangkrutan dan

Pengaruhnya

Terhadap Harga

Saham pada

Perusahaan

Farmasi yang

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

(Nur Fadli

Andriawan dan

Dantje Salean,

2016).

Menggunakan

variabel potensi

kebangkrutan

Altman Z-score

sebagai variabel

independen dan

harga saham

sebagai variabel

dependen.

1. Menambahkan

variabel

analisis

fundamental

ROA dan

PER, dan

volume

perdagangan.

2. Tidak

menggunakan

Regresi

Sederhana

tetapi Regresi

Panel.

Altman Z-Score

adalah sebagai alat

pendeteksi potensi

kebangkrutan yang

cukup akurat.

Sebagian besar

perusahaan farmasi

listing di BEI

termasuk pada

kondisi perusahaan

yang sehat. Selain

itu hasil regresi

sederhana

menunjukkan

bahwa Alman Z-

Score berpengaruh

terhadap harga

saham.

8. Pengaruh Volume

Perdagangan

Saham, Leverage,

dan Tingkat Suku

Bunga Terhadap

Volatilitas Harga

Saham

(Ni Made Ayu

Krisna D. Dan I

Gst Ngr Agung S.,

2016).

Menggunakan

variabel yang

sama yaitu

Volume

Perdagangan

sebagai variabel

independen dan

Harga Saham

sebagai variabel

dependen.

1. Mengganti

variabel

Leverage dan

Tingakat Suku

Bunga dengan

ROA, PER

dan Z-Score.

2. Tidak

menggunakan

statistika

deskriptif

melainkan

Kesimpulan dari

penelitian ini adalah

hanya variabel

Volume

Perdagangan yang

berpengaruh

terhadap Harga

Saham, dua lainnya

tidak memiliki

pengaruh. Namun

secara simultan

ketiga variabel ini

mempengaruhi

Page 46: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

30

Regresi Panel. Harga Saham.

Kesimpulan lainnya

ialah alat Regresi

Linear Berganda

dapat digunakan

untuk jenis model

ini.

C. Keterkaitan Antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

1. Keterkaitan Antara Volume Perdagangan dengan Harga Saham

Menurut Ang (1997), naiknya Volume Perdagangan akan

megakibatkan kondisi pasar yang menguat dan turunnya volume

perdagangan maka akan melemahkan pasar. Volume Perdagangan

merupakan cerminan dari harga saham, ketika terjadi excess supply maka

akan menyebabkan harga saham jatuh dan ketika terjadi excess demand

maka harga saham akan naik (Syamsir, 2004:9). Hal tersebut telah

dibuktikan oleh beberapa penelitian. Pertama, penelitian yang dilakukan

oleh Bram Hadianto dan Rony Setiawan (2007) menyatakan bahwa

volume perdagangan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

harga saham pada sektor pertambangan tahun 2000-2005. Kedua,

penelitian yang telah dilakukan oleh Ni Made Ayu dan I Gusti Ngr (2016)

menunjukan bahwa pada sektor indeks LQ45, volume perdagangan

berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan pemaparan ini, maka

dapat disimpulkan bahwa harga saham bergantung pada volume

perdagangan.

2. Keterkaitan Antara Return On Assets (ROA) dengan Harga Saham

Return On Assets (ROA) merupakan rasio untuk mengetahui

seberapa besar aset menghasilkan laba. Meningkatnya nilai aset akan

diiringi oleh naiknya harga saham karena ROA merupakan cerminan dari

produktivias aktiva sehingga, semakin produktif aktiva dalam

Page 47: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

31

menghasilkan laba alan diiringi dengan naiknya harga saham. Pernyataan

ini didukung oleh beberapa penelitian. Pertama, penelitian yang dilakukan

oleh Egi Ferdianto (2014) menyimpulkan bahwa ROA berpengaruh

terhadap harga saham pada sektor pertambangan tahun 2011-2013.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Muksal (2015) menunjukkan

bahwa pada sektor pasar sekunder di Jakarta Islamic Index (JII) ROA

berpengaruh terhadap harga saham. Dengan pemaparan tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa harga saham bergantung pada ROA.

3. Keterkaitan Antara Price Earning Ratio (PER) dengan Harga Saham

Menurut Tandelilin (2001) Price Earning to Ratio (PER) bersama

EPS merupakan komponen utama dalam analisis fundamental untuk

menilai pada level perusahaan. PER digunakan oleh para investor untuk

memprediksikan kemampuan perusahaan dalam membayar laba dimasa

yang akan datang (Pasaribu, 2008) karena PER memberikan informasi

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya kepada

pemegang saham. Semakin tinggi nilai PER maka akan semakin mahal

harga saham karena tingkat pengembalian yang juga besar. Selain itu

besar kecilnya nilai PER akan mempengaruhi harga saham terhadap

pendapatan bersih per saham. Pernyataan tersebut didukung oleh beberapa

penelitian yang pernah dilakukan, diantaranya, penelitian yang dilakukan

oleh Bram Hadianto dan Rony Setiawan (2007) pada sektor

pertambangan tahun 2000-2005 menyatakan bahwa PER berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap harga saham. Penelitian lainnya

dilakukan oleh Abied Luthfi Safitri (2013) pada perusahaan kelompok

Jakarta Islamic Index (JII) menyimpulkan bahwa PER memiliki pengaruh

terhadap harga saham. Berdasarkan pemaparan ini maka dapat

disimpulkan bahwa harga saham bergantung pada PER.

4. Keterkaitan Antara Potensi Kebangkrutan (Z-Score) dengan Harga

Saham

Menurut Harahap (2010) dalam Ardian dan Khoiruddin (2013:3)

sesuai dengan analisis fundamental, jika diketahui terdapat potensi

Page 48: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

32

kebangkrutan pada suatu perusahaan maka, akan dapat memberikan

dampak terhadap harga saham dan return. Salah satu penyebab kegagalan

pada perusahaan yaitu kegagalan keuangan di mana ketidakmampuan

perusahaan untuk membedakan antara dasar arus kas dan saham.

Pernyataan tersebut didukung oleh beberapa penelitian yang pernah

dilakukan. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Irsyad Nurdin (2012)

menyimpulkan bahwa potensi kebangkrutan dengan Altman Z-Score

berpengaruh terhadap Harga Saham pada sektor perbankan tahun 2011.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Nur Fadli Andriawan dan Dantje

Salean (2016) pada perusahaan farmasi 2009-2013 menyimpulkan bahwa

terdapat pengaruh antara Z-Score terhadap Harga Saham. Berdasarkan

memaparan ini maka dapat disimpulkan bahwa Harga Saham bergantung

pada Z-Score.

D. Kerangka Pemikiran

Umma Sekaran dalam (Sugiyono, 2011) mengemukakan bahwa,

kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Kerangka pemikiran merupakan acuan bagi peneliti karena

bertujuan untuk menjelaskan secara ringkas garis besar penelitian yang

dilakukan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini akan disajikan dalam

bentuk bagan sebagai berikut:

Page 49: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

33

Volume Perdagangan (X1) Rasio Fundamental:

ROA (X2), PER (X3), Z-Score (X4)

Uji Asumsi Klasik:

Uji Normalitas, Multikolinearitas,

Heteroskedastisitas, Autokorelasi

Harga Saham (Y)

Perusahaan listing di

JII tahun 2012-2015

Uji Chow Common Effect Fixed Effect

Uji Hausman Random Effect Fixed Effect

Hasil Pengujian Model

Model Regresi Panel:

Pit = α + β1 Vtit + β2 ROAit + β3 PERit + β4 Z-Scoreit + εit...

Uji Hipotesis:

Uji t, Uji F, Uji Koefisien Determinasi R2

Interpretasi, Kesimpulan, dan Saran

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Page 50: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

34

E. Pengembangan Hipotesis

Hipotesis bersifat lemah karena merupakan jawaban dugaan

sementara pada suatu penelitian yang hanya berdasarkan teori. Maka dari itu

suatu hipotesis harus dibuktikan kebenarannya guna memperkuat teori yang

telah ada. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. H1 : Volume Perdagangan berpengaruh signifikan terhadap harga

saham.

2. H2 : ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

3. H3 : PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

4. H4 : Z-Score berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

5. H5 : Volume Perdagangan, ROA, PER, Z-Score secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Page 51: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berfokus pada hubungan pengaruh antar variabel

independen terhadap variabel dependen. Ruang lingkup penelitian adalah

volume perdagangan dan rasio fundamental yang digunakan sebagai variabel

independen dan harga saham sebagai variabel dependen. Rasio fundamental

yang digunakan dalam penelitian terdiri dari Return on Asset (ROA), Price

Earning Ratio (PER), potensi kebangkrutan Altman Z-Score. Data yang

dibutuhkan dalam penelitian berupa volume perdagangan, Return on Asset

(ROA), Price Earning Ratio (PER), potensi kebangkrutan Altman Z-Score

dan harga saham didapat dari laporan keuangan yang dimuat di website Bursa

Efek Indonesia (BEI).

Batasan pengambilan data dalam kurun waktu 4 tahun yaitu periode

2012-2015, dengan subjek perusahaan yang konsisten terdaftar di Jakarta

Islamic Index (JII) selama kurun waktu tersebut. Penelitian dengan

penggunaan kurun waktu (time series) serta laporan keuangan dari beberapa

perusahaan (cross section) maka penelitian ini masuk dalam kelompok

penelitian data panel.

B. Metode Penentuan Sampel

Langkah pertama dalam menentukan sampel adalah menentukan

populasi penelitian. Populasi merupakan objek umum yang ditentukan dalam

penelitian untuk selanjutnya ditarik kesimpulan. Populasi mempunyai ruang

lingkup yang lebih luas dari sampel. Penelitian ini menggunakan Daftar

Saham Jakarta Islamic Index (JII) selama periode tahun 2012-2015 untuk

dijadikan poupulasi penelitian. Peneliti mengumpulkan daftar saham yang

telah terdaftar di JII selama periode penelitian.

Page 52: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

36

Setelah menentukan populasi penelitian maka langkah kedua berupa

menarik kesimpulan dengan menentukan sampel penelitian. Pemilihan

sampel sebagai objek penelitian menggunakan metode purposive sampling,

yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Penggunakan metode ini

didasarkan bahwa saham syariah di Jakarta Islamic Index (JII) akan dilakukan

evaluasi per 6 bulan, sehingga memungkinkan saham syariah untuk masuk

dan keluar dari daftar. Peneliti menentukan kriteria berikut dalam

menentukan sampel penelitian:

1. Saham syariah yang konsisten terdaftar di Jakarta Islamic Index selama

periode tahun 2012-2015.

2. Perusahaan yang konsisten mempublikasikan laporan keuangan dalam

periode tahun 2012-2015 yang telah diaudit oleh akuntan publik. Audit

ini menjadi penting karena dianggap telah memenuhi standar akuntansi

yang berlaku.

C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu studi

kepustakaan dan penelitian lapangan. Studi kepustakaan yang penulis lakukan

adalah dengan membaca literatur, buku, artikel, dan jurnal yang berkaitan

dengan penelitian. Tujuan dari dilakukannya studi kepustakaan adalah untuk

memperkuat landasan teori dan menjadi acuan penulis dalam melakukan

penelitian.

Penelitian lapangan dilakukan untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan dalan penelitian. Data penelitian merupakan data sekunder yang

telah diolah terlebih dahulu oleh orang lain, dalam hal ini oleh perusahaan

yang bersangkutan. Seluruh data sekunder yang digunakan untuk penelitian

diakses dari website BEI (www.idx.co.id). Berikut merupakan data yang

dibutuhkan dalam penelitian:

1. Data Harga Saham diperoleh dari ringkasan laporan keuangan

perusahaan per Juli 2016 yang diakses dari website (www.idx.co.id).

Page 53: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

37

2. Data Volume Perdagangan diperoleh dari ringkasan laporan keuangan

perusahaan per Juli 2016 yang diakses dari website (www.idx.co.id).

3. Data ROA diperoleh dari ringkasan laporan keuangan perusahaan per Juli

2016 yang diakses dari website (www.idx.co.id).

4. Data PER diperoleh dari ringkasan laporan keuangan perusahaan per Juli

2016 yang diakses dari website (www.idx.co.id).

5. Data Z-Score diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan.

D. Metode Analisis

1. Uji Deskriptif Data

Statistik deskriptif dipergunakan untuk mengorganisasikan dan

meringkas data numerik yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di

lapangan, dalam bentuk tabulasi data, presentasi yang diwujudkan pada

grafik-grafik atau gambar-gambar, serta perhitungan-perhitungan

deskriptif, sehingga dapat diketahui ciri-ciri khusus dari data tersebut,

yang selanjutnya dapat diinterpretasikan sebagai informasi yang tegas

dan jelas mengenai data tersebut (Soepeno, 2002:11). Dalam statistik

deskriptif terdapat dua penjelesan, yaitu sebagai berikut:

a. Mean

Mean adalah nilai rata-rata dari data (berupa skor) yang

diperoleh dari pengumpulan data di mana besarannya bersifat

kuantitas dan tidak bervariasi (Soepeno, 2002:23). Cara menghitung

mean yaitu dengan menjumlah seluruh skor dan dibagi dengan

responden penelitian, berikut rumusnya:

Mean =X1 + X2+. . . Xn

n

Keterangan:

X1-Xn = Skor responden n = Jumlah responden

Namun, apabila frekuensi tiap-tiap skornya lebih dari satu,

maka menggunakan rumus dibawah ini:

Page 54: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

38

Mean =Σfx

n

Keterangan:

Σfx = Jumlah hasil perkalian f dengan x

n = Jumlah responden

b. Standar Deviasi

Standar deviasi adalah nilai statistik untuk melihat sebaran

data. Nilai ini dapat melihat jauh dekatnya titik individu dengan niai

rata-rata atau mean. Semakin kecil angka standar deviasi berarti

sebaran titik individu semakin dekat dengan mean. Sebaliknya,

semakin besar angka standar deviasi maka semakin jauh dari nilai

mean. Apabila hasil standar deviasi adalah nol berati semua nilai

dalam himpunan adalah sama.

2. Uji Stasioneritas

Penggunaan data time series biasanya erat hubungannya dengan

masalah keacakan data. Masalah keacakan data berhubungan dengan

sekumpulan data runtut waktu yang bersifat acak (variabel acak),

masalah ini berhubungan dengan stasionaritas dari suatu data dan

permasalahan autokorelasi.

Praktiknya, untuk menguji stasionaritas data dapat digunakan dua

metode yaitu Fungsi Autkorelasi dan Correlogram dan Pengujian Unit

Root. Fungsi Autkorelasi dan Correlogram merupakan pengujian

stasionaritas dengan memanfaatkan autokorelasi yang pada data karena

adanya autokorelasi dapat menunjukkan bahwa data tidak acak lagi.

Sementara itu, Pengujian Unit Root merupakan pengujian dengan

penggunaan model pengujian unit root, di mana variabel yang memiliki

masalah unit root dapat dimaksudkan sebagai kondisi variabel yang tidak

stasioner (Effendi dan Setiawan, 2014:126-127). Namun pada umunya,

Page 55: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

39

penggunaan Pengujian Unit Root lebih populer dibandingkan dengan

Fungsi Autkorelasi dan Correlogram.

Pengujian unit root test karya Dickey-Fuller bertujuan untuk

memverifikasi bahwa proses generasi (data generating process/DGP)

data bersifat stasioner, apabila data bersifat stasioner maka DGP

menunjukkan karakteristik rata-rata dan varians yang konstan serta nilai

autokorelasi yang tidak terikat titik waktu (Ariefianto, 2012:132).

3. Pengujian Dasar Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Untuk mendapatkan model regresi yang baik dari sebuah data

maka data harus memiliki distribusi yang nomal. Uji signfikansi

antara variabel Y (dependen) dengan variabel X (independen) akan

menjadi valid apabila data yang digunakan berdistribusi normal,

maka dilakukanlah uji normalitas, yaitu untuk menguji apakah

variabel yang digunakan dalam regresi panel berdistribusi normal

atau tidak (Ansofino dkk, 2016).

Setiap data pengujian tentu memiliki peluang terjadi

normalitas, menurut Suliyanto (2011) dalam Rusena (2015:59)

menyatakan bahwa tidak terpenuhinya normalitas, umumnya

disebabkan karena distribusi data yang dianalisis tidak normal,

karena terdapat nilai ekstrem pada data yang diambil. Oleh karena

itu, untuk mengatasi masalah ini sebaiknya menambahkan data

penelitian, karena semakin banyak data yang digunakan maka angka

pembagi akan semakin besar, untuk selanjutnya nilai ekstrem bisa

berubah ke arah nilai tengah/rata-rata. Namun, terjadi pengecualian

pada data panel, penggunaan data panel akan terhindar dari masalah

normalitas, hal ini dikarenakan data panel sudah memiliki cukup

banyak data.

Page 56: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

40

b. Uji Multikolinearitas

Masalah multikolinearitas terjadi karena adanya hubungan

sempurna atau tepat diantara variabel-variabel independen yang

digunakan dalam penelitian. Untuk penilaian pada variabel

keuangan, diperkirakan hampir seluruhnya memiliki peluang

multikolinearitas sebab, variabel-variabel yang digunakan dalam

keuangan biasanya merupakan sebuah turunan. Data

multikolinearitas berhubungan dengan nilai standard error yang

akan terjadi, apabila uji data menunjukkan multikolineritas yang

tinggi maka koefisien regresi X akan sulit ditentukan dan

mempunyai nilai standard error yang tinggi, begitupun yang terjadi

sebaliknya.

Gujarati dan Porter (2013) mengungkap bahwa ada lima poin

konsekuensi apabila terjadi multikolinearitas, yaitu:

1) Estimator OLS memiliki varians dan kovarians yang besar

sehingga membuat estimasi yang akurat menjadi sulit.

2) Dikarenakan konsekuensi nomor 1, maka interval kepercayaan

cenderung sangat lebar, menimbulkan penerimaan dari

“hipotesis nol” (koefisien populasi yang sebenarnya nol) lebih

awal.

3) Dikarenakan konsekuensi nomor 1, rasio t dari satu atau lebih

koefiesien akan cenderung tidak signifikan secara statistik.

4) Walaupun rasio t dari satu atau lebih koefisien secara statistik

tidak signifikan, namun nilai R2 bisa sangat tinggi.

5) Estimator OLS dan standard error dapat bersifat sensitif

terhadap perubahan yang kecil pada data.

c. Uji Heteroskedastisitas

Kesamaaan varian dari resudial antara pengamatan yang satu

dengan yang lain tetap atau bisa disebut dengan homoskedastisitas,

sedangkan varian yang tidak konstan dan berubah-ubah dikenal

dengan istilah heteroskedastisitas. Masalah ini umumnya ditemui

Page 57: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

41

pada data cross section, karena melakukan pengamatan pada banyak

individu di waktu yang sama namun, data time series juga masih

memiliki kemungkinan terkena masalah ini. Permasalah

heteroskedastisitas yang ada pada data akan berdampak pada

penilaian uji hipotesis yang tidak akurat, sehingga akan

mempengaruhi penarikan kesimpulan penelitian, hal ini dikarenakan

varian koefisien regresi yang besar (Nachrowi dan Usman,

2006:112).

Terdapat banyak metode yang dapat digunakan dalam

mendeteksi ada atau tidaknya permasalah heteroskedastisitas pada

data, salah satu yang populer adalah metode white. Menurut Effendi

dan Setiawan (2014) metode white tidak menggunakan asumsi

normalitas sehingga akan mudah diinterpretasikan. Uji white

merupakan pengujian yang paling mudah dilakukan diantara metode

heteroskedastisitas lainnya, di mana uji ini mengasumsikan bahwa

varian error merupakan fungsi yang mempunyai hubungan dengan

variabel bebas, kuadrat masing-masing variabel bebas, dan interaksi

antara variabel bebas (Nachrowi dan Usman, 2006:118).

d. Uji Autokorelasi

Pengujian model regresi bertujuan untuk melihat pengaruh

antara variabel independen terhadap variabel dependen maka jika

terjadi autokorelasi akan mengganggu hal tersebut. Menurut

Sumodiningrat (2002) autokorelasi merupakan korelasi (hubungan)

yang terjadi antara anggota-anggota serangkaian pengamatan yang

tersusun dalam rangkaian waktu (time series) atau yang tersusun

dalam rangkaian ruang (cross section).

Metode populer yang digunakan dalam menganalisis

autokorelasi adalah Durbin Watson. Pengujian ini diperkenalkan

oleh J. Durbin dan G. Watson tahun 1951, analisis ini dihitung

berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai taksiran faktor gangguan

yang berurutan (Sumodiningrat, 2002:245). Analisis ini dilakukan

Page 58: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

42

dengan nilai apabila ρ = 0 (tidak ada autokorelasi sama sekali), maka

nilai DW-stat berada pada nilai 2. Apabila terdapat autokorelasi

negatif dan positif sempurna, maka nilai DW-stat berada pada nilai 4

dan 0 (Effendi dan Setiawan, 2014:71).

4. Analisis Data Panel

a. Model Common Effect

Model pertama dalam model panel adalah common effect,

analisis model ini mengganggap bahwa perilaku individu akan tetap

sama dalam kurun waktu penelitian. Singkatnya, model ini tidak

memperhatikan perilaku individu dan dimensi waktu, semua

dianggap sama. Common effect dirumuskan sebagai berikut:

y = α + β’ xi.t + εi.t

di mana, i = 1, 2, ..., N dan t = 1, 2, ..., T, dengan keterangan

N adalah jumlah unit/individu cross section dan T adalah jumlah

periode waktu (time series).

b. Model Fixed Effect

Handika (2015) menyatakan bahwa model fixed effect

memiliki karakteristik khas yang membedakan antara satu unit

observasi dengan unit observasi lainnya yang dapat diasumsikan

tercermin pada perbedaan intercept-nya, sehingga peneliti hanya

tinggal menganalisis koefisien dan signifikansi variabel

independennya. Berikut merupakan rumus fixed effect:

yi.t = αio + β1xi.t + β2xi.t + β3xi.t + β4d1i + β5d2i + εi.t

di mana, konstanta αio diberi subskrip, oi, i diartikan sebagai

objek penelitian, sehingga masing-masing objek memiliki konstanta

yang berbeda. Sedangkan variabel semu d1i untuk objek pertama dan

0 untuk objek lainnya dan variabel d2i objek kedua dan 0 untuk objek

lainnya.

Page 59: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

43

c. Model Random Effect

Model dummy dalam fixed effect memiliki kelemahan yaitu,

berkurangnya df sehingga mengurangi efisiensi parameter, sehingga

untuk mengatasi ini menggunakan error terms (random effect).

Melalui analisis random effect tidak dapat terlihat pengaruh dari

berbagai karakteristik yang bersifat konstan dalam waktu atau

konstan secara individual, dapat dirumuskan sebagai berikut:

(Rosadi, 2011)

yi.t = xi.t β + vi.t

di mana, vi.t = ci + dt + εi.t , model tersebut diasumsikan

sebagai model independen satu dengan yang lainnya, ci diasumsikan

bersifat independent and indenticallt distributed (i.i.d) normal

dengan mean 0 dan variansi σ²c, dt diasumsikan bersifat independent

and indenticallt distributed (i.i.d) normal dengan mean 0 dan

variansi σ²d, dan εi.t , ci diasumsikan bersifat independent and

indenticallt distributed (i.i.d) normal dengan mean 0 dan variansi σ²ε.

Apabila ci dan dt adalah nol maka model efek acak satu arah,

sedangkan apabila terdapat kondisi lain maka model dua arah.

5. Tahapan Analisis Data

a. Uji Chow

Tahap awal pengujian data panel ialah uji chow yaitu,

pemilihan model terbaik antara common effect dengan fixed effect.

Pengujian ini menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐶ℎ𝑜𝑤 =𝑁 − 1

𝑁𝑇 − 𝑁 − 𝐾

Keterangan

N = Jumlah data cross section.

T = Jumlah data time series.

K = Jumlah variabel penjelas.

Uji chow memiliki hipotesis sebagai berikut:

H0 : Model menggunakan pendekatan common effect.

Page 60: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

44

H1 : Model menggunakan pendekatan fixed effect.

Sedangkan penilaian uji chow dapat dilihat dari besaran nilai

probabilitas cross section F dan Chi Square dengan ketentuan

berikut:

Apabila nilai prob. < 0.05 maka H0 ditolak.

Apabila nilai prob. > 0.05 maka H0 diterima.

b. Uji Hausman

Pengujian Hausman dilakukan saat pada uji chow didapat

fixed effect sebagai model terbaik. Pengujian ini dilakukan untuk

mendapat hasil yang lebih baik dari perbandingan antara model fixed

effect dengan model random effect.

Uji hausman memiliki hipotesis sebagai berikut:

H0 : Model menggunakan pendekatan random effect.

H1 : Model menggunakan pendekatan fixed effect.

Penilaian uji hausman dapat dilihat dari besaran nilai

probabilitas cross section F dan Chi Square dengan ketentuan

berikut:

- Apabila nilai prob. < 0.05 maka H0 ditolak.

- Apabila nilai prob. > 0.05 maka H0 diterima.

Menurut Hill et all (2008) dalam Handika (2015), prinsipnya

RE lebih diutamakan karena beberapa poin berikut:

1) Estimator yang dihasilkan oleh model RE mencerminkan proses

random sampling pengambilan sampel data untuk menarik

kesimpulan suatu populasi.

2) Estimator model RE memungkinkan kita untuk menganalisis

dampak variabel yang statis.

3) Model RE merupakan prosedur estimasi generalized least

square (GLS) sedangkan model FE menerapkan prosedur

estimasi OLS. Pada jumlah sampel yang besar, variance dari

estimator GLS lebih kecil/efesien dibanding varian estimator

OLS.

Page 61: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

45

Namun, poin-poin di atas tidak menjadikan RE mutlak

sebagai pilihan model terbaik karena ketika RE merupakan model

terbaik maka terdapat random error (resudials) berkorelasi dengan

salah satu dari variabel independen penelitian.

6. Pengujian Statistik

a. Uji t

Uji t digunakan untuk menganalisis apakah terdapat hubungan

antara variabel X dengan variabel Y secara parsial atau individu.

Keterkaitan antar variabel tersebut dapat dilihat dari besaran nilai t

statistik atau p value. Distribusi t atau uji t memiliki parameter

perhitungannya, yaitu derajat kebebasan yang dapat ditulis dengan

rumus (n-1). Menurut Ariefianto (2012), pada dasarnya pengujian

hipotesis individual pada regresi berganda adalah sama dengan

regresi bivariat. Penilaian standard error dari uji t diperoleh dari

matriks perkalian resudial atau yang dikenal dengan matriks varians

kofarians. Gujarati (2007) menyatakan bahwa uji t memiliki dua

sifat, yaitu:

1) Seperti halnya distribusi normal, distribusi t memiliki bentuk

yang simetris.

2) Rata-rata distribusi t adalah nol tetapi dengan varians k/(k-2)

maka dari itu, varian untuk distribusi t didefinisikan untuk

derajat kebebasan lebih dari dua.

b. Uji F

Uji F merupakan pengujian untuk menganalisis keterkaitan

antara variabel X dengan variabel Y secara simultan. Analisis uji F

dilakukan dengan tujuan memberikan penilaian apakah secara

simultan seluruh variabel independen yang digunakan pada model

regresi memberikan dampak penjelas yang signifikan pada variabel

depedennya (Ariefianto, 2012:22).

Page 62: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

46

Gujarati (2007) menyatakan bahwa uji F memiliki sifat-sifat

dibawah ini:

1) Uji F memiliki bentuk condong ke kanan dan memiliki rentang

antara 0 dan tak terhingga.

2) Uji F mendekati distribusi normal manakala k1 dan k2 yang

merupakan derajat kebebasan sangatlah besar.

3) Kuadrat dari variabel acak yang didistribusikan sebagai t dengan

derajat kebebasan = k mempunyai distribusi/uji F dengan derajat

kebebasan = 1 pada pembilang dan k penyebutnya,

𝑡𝑘2 = 𝐹1,k

4) Terdapat hubungan dengan chi-square.

c. Koefisien Determinasi R2

Koefisien determinasi R2 merupakan komponen penting yang

akan dapat menunjukkan kesimpulan penelitian. Nilai R2 akan

menunjukkan seberapa besar variabel independen penelitian dapat

mempengaruhi variabel dependennya atau dapat diartikan seberapa

kuat hubungan variabel independen dengan variabel dependennya.

Dalam penelitian tiga variabel atau lebih dikenal korelasi majemuk

atau dapat dilambangkan dengan R, di mana hal ini menjelaskan

bahwa koefisien tersebut merupakan sebuah ukuran dari tingkat

hubungan variabel Y dengan seluruh variabel-variabel independen

yang digunakan, pada praktiknya R jarang digunakan dan yang

populer digunakan ialah R2 (Gujarati dan Porter, 2013:256).

Umumnya, untuk meningkatkan nilai R2 peneliti

menambahkan variabel independen dalam penelitiannya sehingga

terbentuk pemikiran bahwa variabel independen yang banyak

merupakan model terbaik karena menghasilkan nilai R2 yang lebih

besar. Namun menurut Nachrowi dan Usman (2006) terkadang satu

variabel independen dalam model regresi sederhana dapat

menerangkan variabel dependen dengan lebih baik dibandingkan

dengan banyak variabel independen.

Page 63: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

47

E. Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen yaitu harga

saham. Sedangkan variabel independen yang digunakan berjumlah empat

variabel, yaitu volume perdagangan, ROA, PER, dan Z-Score. Berikut adalah

ringkasan dari variabel yang digunakan

No Variabel Indikator Skala Satuan Pengukuran Definisi

Operasional

1 Harga Saham Harga Saham

penutupan

(closing price)

dari masing-

masing emiten

Rasio Rupiah Harga saham merupakan

persepsi investor mengenai

keberhasilan kinerja

perusahaan menggunakan

sumber daya yang

dimiliki. (Pakpahan, 2010

dalam Putu Dina, 2013).

2 Volume

Perdagangan

Volume

Perdagangan

tahunan dari

masing-

masing emiten

Rasio Sh. Volume Perdagangan

adalah jumlah lembar

saham perusahaan yang

diperdagangkan dalam

waktu tertentu.

3 Return on

Asset (ROA)

Laba bersih

dibagi total

aset

Rasio Persen ROA merupakan rasio

yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar

jumlah laba bersih yang

akan dihasilkan dari setiap

rupiah dana yang tertanam

dalam total aset (Hery,

2015).

4 Price Earning

Ratio (PER)

Harga pasar

per lembar

Rasio X PER merupakan rasio

yang menunjukkan hasil

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

Page 64: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

48

saham dibagi

dengan laba

per saham.

perbandingan antara harga

per lembar saham dengan

laba per lembar saham.

(Hery, 2015).

5 Altman Z-

Score

Modifikasi

Z-Score =

6.65 X1 + 3.26

X2 + 6.72 X3

+ 1.05 X4

Rasio X Altman Z-Score

Modifikasi merupakan

model prediksi

kebangrkrutan yang dapat

digunakan untuk seluruh

jenis perusahaan.

Page 65: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

49

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Sampel dalam penelitian ini diambil dari saham konsisten yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada tahun 2012-2015.

Berdasarkan hasil pengkajian saham yang konsisten dalam kurun waktu

tahun 2012-2015 maka terpilih sampel sebanyak 17 saham. Informasi

data yang dibutuhkan didapatkan dari ringkasan laporan keuangan

masing-masing emiten yang diperoleh dari situs resmi BEI yaitu

www.idx.co.id. Dari seluruh sampel yang ada, keseluruhan 17 sampel

secara konsisten menerbitkan ringkasan laporan keuangan, sehingga

tidak ada pengurangan sampel yang disebabkan kurangnya informasi

perusahaan. Berikut adalah sampel dalam penelitian:

No Kode Nama Perusahaan

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.

2 ADRO Adaro Energy Tbk.

3 AKRA Akr Corporindo Tbk.

4 ASII Astra International Tbk.

5 ASRI Alam Sutera Realty Tbk.

6 ICBP Indofood Cbp Sukses Makmur Tbk.

7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.

8 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

9 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.

10 KLBF Kalbe Farma Tbk.

11 LPKR Lippo Karawaci Tbk.

Tabel 4.1

Daftar Sampel Penelitian

Page 66: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

50

12 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.

13 PGAS Perusahaan Gas Negara (PERSERO) Tbk.

14 SMGR Semen Indonesia (PERSERO) Tbk.

15 TLKM Telekomunikasi Indonesia (PERSERO)

Tbk.

16 UNTR United Tractors Tbk.

17 UNVR Unilever Indonesia Tbk.

2. Gambaran Umum Jakarta Islamic Index (JII)

Pendirian Jakarta Islamic Index (JII) adalah sebagai sarana bagi

investor yang ingin menyalurkan dananya pada pasar modal yang

berprinsip syariah. Jakarta Islamic Index (JII) cenderung mempunyai

tingkat risiko investasi yang lebih kecil dikarenakan selain terbebas dari

unsur riba, perjudian, spekulasi, dan lain-lain, emiten yang terdaftar di JII

adalah 30 jenis saham dengan likuidasi serta kapitalisasi tertinggi di

bursa efek.

Setelah OJK dan DSN memutuskan 30 saham yang masuk dalam

daftar JII maka tugas selanjutnya adalah mengevaluasi 30 jenis saham

setiap 6 bulan sekali guna mengetahui apakah saham-saham ini masih

konsisten memenuhi syarat, jika sudah tidak memenuhi syarat maka akan

dikeluarkan dari daftar saham JII, namun saham yang telah dikeluarkan

masih mempunyai kesempatan masuk kembali dalam daftar saham JII.

Selain itu, OJK dan DSN juga terus memantau usaha dari setiap emiten

agar memastikan tidak ada usaha yang menyimpang dari syariat Islam.

Sejak mulai beroperasional, JII menunjukkan perkembangan yang

baik, di akhir tahun 2006 kapitalisasi JII mencapai angka 48% dari total

kapitalisasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hingga pada lima

tahun terakhir, kapitalisasi pasar JII terus mengalami kenaikan, walaupun

sempat menurun pada tahun 2015 namun JII kembali bangkit di tahun

berikutnya dengan kenaikan yang cukup tinggi. Grafik dibawah ini

Page 67: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

51

menunjukkan perkembangan kepitalisasi pasar JII selama 5 tahun

terakhir yaitu tahun 2012-2016:

P

erkembangan yang baik dan penerapan aturan syariah yang ketat, maka

JII menjadi instrumen terpecaya bagi umat muslim yang ingin

menyalurkan dananya untuk berinvestasi. Pasar yang halal dan tingkat

likuidasi serta kapitalisasi saham yang baik menjadi keunggulan JII

sebagai pilihan berinventasi.

B. Deskriptif Data

Statistik deskriptif adalah penggambaran dari suatu penelitian yang

ditunjukkan melalui jumlah sampel rata-rata, nilai minimal, nilai maksimal,

dan standar deviasi. Tujuan dilakukannya statistik deskriptif untuk

mengetahui penyebaran data sampel atau objek penelitian. Variabel dependen

yang digunakan adalah harga saham, dengan variabel independen Vt, ROA,

PER, Z-Score.

Berdasarkan tabel dibawah nilai N sebesar 68 yang menujukkan

jumlah objek penelitian, diambil dari sampel perusahaan konsisten terdaftar

di Jakarta Islamic Index (JII) selama periode tahun 2011-2015.

Gambar 4.1

Kapitalisasi Pasar JII

Sumber : www.ojk.go.id, diolah

1671

1672.11944.53

1737.29

2035.19

0

500

1000

1500

2000

2500

2012 2013 2014 2015 2016

Kapitalisasi Pasar

Kapitalisasi Pasar

Page 68: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

52

LN HARGA

SAHAM LN Vt LN ROA PER Z CORE

Mean 8.583868 8.089174 2.336237 18.85000 5.740735

Median 8.747170 8.086930 2.403325 15.59000 5.340000

Maximum 10.63465 10.36319 4.269837 48.24000 14.02000

Minimum 5.837730 5.590987 0.908259 6.320000 1.180000

Std. Dev. 1.283191 1.425657 0.703832 9.790421 3.039842

Observations 68 68 68 68 68

Dari Tabel 4.2, maka didapat statistika deskriptif sebagai berikut:

1. Harga Saham

Variabel Harga Saham menujukkan nilai rata-rata sebesar 8.583868,

dengan standar deviasi sebesar 1.283191, nilai maksimun sebesar

10.63465, serta nilai minimum sebesar 5.837730.

2. Vt (Volume Perdagangan)

Variabel Vt menujukkan nilai rata-rata sebesar 8.089174, dengan

standar deviasi sebesar 1.425657, nilai maksimun sebesar 10.36319,

serta nilai minimum sebesar 5.590987.

3. Return on Asset (ROA)

Variabel ROA menujukkan nilai rata-rata sebesar 2.336237, dengan

standar deviasi sebesar 0.703832, nilai maksimun sebesar 4.269837,

serta nilai minimum sebesar 0.908259.

4. Price on Earning Ratio (PER)

Variabel PER menujukkan nilai rata-rata sebesar 18.85000, dengan

standar deviasi sebesar 9.790421, nilai maksimun sebesar 48.24,

serta nilai minimum sebesar 6.32.

Tabel 4.2

Deskripsi Data Penelitian

Page 69: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

53

5. Potensi Kebangkrutan Z-Score

Variabel Z-Score menujukkan nilai rata-rata sebesar 5.740735,

dengan standar deviasi sebesar 3.039842, nilai maksimun sebesar

14.02, serta nilai minimum sebesar 1.18.

C. Hasil dan Pembahasan Uji Stasioneritas

Pengujian stasioner merupakan tahap pertama pada penelitian yang

menggunakan data time series. Uji ini diperlukan untuk memastikan bahwa

data time series tidak dipengaruhi oleh waktu. Dalam penelitian ini

menggunakan uji augemted dickey-fuller (ADF), pengujian ini untuk

menentukan apakah data time series mengandung akar unit (unit root).

Berikut adalah hasil uji stasioneritas level:

Variabel ADF Statistik

Keterangan t-statistic critical values 5% prob

Vt -2.938982 -2.905519 0.0462 Stasioner

ROA -3.932070 -2.906923 0.0031 Stasioner

PER -4.277967 -2.905519 0.0010 Stasioner

Z-Score -1.858258 -2.911730 0.3494 Tidak Stasioner

Data stasioner dapat dilihat menggunakan dua alat analisis, yaitu

dengan critical value 5% dan prob. Analisis dengan critical value 5% adalah

data akan stasioner apabila nilai t-statistic > critical value 5%. Sedangkan

dengan Prob. ketika nilai Prob. < 0.05. Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji

stasioner tingkat level menunjukkan bahwa semua variabel stasioner kecuali

variabel Z-Score karena masih satu variabel yang belum stasioner maka

dilakukan uji stasioner tingkat 1st difference. Namun sebelumnya, berikut

pemaparan hasil uji stasioner tingkat level, yaitu Variabel Vt memiliki nilai

t-statistic -2.938982 > critical value -2.905519 dengan nilai Prob. 0.0462 <

0.05. Variabel ROA memiliki nilai t-statistic sebesar -3.932070 > critical

Tabel 4.3

Uji Stasioneritas Level

Page 70: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

54

value -2.906923, dengan nilai Prob. 0.0031 < 0.05. Variabel PER memiliki

nilai t-statistic -4.277967 > nilai critical value -2.905519, dengan nilai Prob.

0.0010 < 0.05. Variabel Z-Score memiliki nilai t-statistic -1.858258 < -

2.911730 critical value, dengan nilai Prob. 0.3494 > 0.05.

Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji stasioner tingkat 1st difference

menunjukkan bahwa semua variabel stasioner kecuali variabel Z-Score.

Seluruh variabel yang stasioner memiliki nilai masing-masing sebesar,

variabel Vt memiliki nilai t-statistic -7.415289 > critical value -2.90621

dengan nilai Prob. 0.0000 < 0.05, variabel ROA memiliki nilai t-statistic

sebesar -11.41414 > critical value -2.90842 dengan nilai Prob. 0.0000 <

0.05, dan variabel PER memiliki nilai -11.27429 t-statistic > critical value -

2.90621 dengan nilai Prob. 0.0000 < 0.05.

Sedangkan variabel yang tidak stasioner, variabel Z-Score, memiliki

nilai sebesar nilai t-statistic -2.723205 < critical value -2.91173 dengan nilai

Prob. 0.0762 > 0.05. Berdasarkan haji uji 1st difference yang menunjukan

bahwa satu variabel belum stasioner maka selanjutnya akan dilakukan uji

2nd difference.

Variabel ADF Statistik

Keterangan t-statistic citical values 5% Prob

Vt -7.415289 -2.90621 0.0000 Stasioner

ROA -11.41414 -2.90842 0.0000 Stasioner

PER -11.27429 -2.90621 0.0000 Stasioner

Z-Score -2.723205 -2.91173 0.0762 Tidak Stasioner

Tabel 4.4

Uji Stasioneritas 1st Difference

Page 71: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

55

Variabel ADF Statistik

Keterangan t-statistic citical values 5% Prob.

Vt -7.221161 -2.909206 0.0000 Stasioner

ROA -9.307906 -2.913549 0.0000 Stasioner

PER -8.840068 -2.909206 0.0000 Stasioner

Z-Score -10.12217 -2.911730 0.0000 Stasioner

Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji stasioner tingkat 2nd difference

menunjukkan bahwa semua variabel lolos uji stasioner, dengan nilai,

variabel Vt memiliki nilai t-statistic -7.221161 > critical value -2.909206

dengan nilai Prob. 0.0000 < 0.05, variabel ROA memiliki nilai t-statistic

sebesar -9.307906 > critical value -2.913549 dengan nilai Prob. 0.0000 <

0.05, variabel PER memiliki nilai t-statistic -8.840068 > nilai critical value

-2.909206 dengan nilai Prob. 0.0000 < 0.05, variabel Z-Score memiliki nilai

t-statistic -10.12217 > critical value -2.911730 dengan nilai Prob. 0.0000 <

0.05. Setelah semua variabel lolos uji stasioner maka penelitian dapat

dilanjutkan pada tahap berikutnya.

D. Hasil dan Pembahasan Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui apakah nilai resudial

penelitian berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang layak

adalah model yang memiliki nilai resudial berdistribusi normal.

Penelitian ini menggunakan uji normalitas Jarque Bera, dengan analisis

jika nilai Prob. > nilai signifikansi 0.05 maka, data berdistribusi normal

dan apabila nilai Prob. < nilai signifikansi 0.05 maka, data tidak

berdistribusi normal.

Tabel 4.5

Uji Stasioneritas 2nd Difference

Page 72: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

56

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-1.00 -0.75 -0.50 -0.25 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00

Series: ResidualsSample 3 68Observations 34

Mean 2.18e-15Median 0.028748Maximum 0.955261Minimum -0.971705Std. Dev. 0.503160Skewness -0.163941Kurtosis 2.185106

Jarque-Bera 1.093043Probability 0.578960

Berdasarkan hasil olah data gambar 4.2 nilai Prob. sebesar

0.578960 > 0.05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa resudial data

yang digunakan dalam penelitian ini telah berdisribusi normal dan berarti

data ini layak digunakan untuk penelitian.

2. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui seberapa

tinggi korelasi antara variabel-variabel independen. Korelasi antar

variabel independen tidak boleh terlalu tinggi karena apabila hal ini

terjadi maka akan mengganggu hubungan/korelasi antar variabel

independen dengan variabel dependennya. Analisis pengujian data

terbebas dari multikolinearitas adalah nilai centered VIF kurang dari 10.

Berikut hasil uji multikolinearitas data penelitian:

Gambar 4.2

Uji Normalitas

Page 73: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

57

Berdasarkan hasil olah data tabel 4.6 diatas dapat dijabarkan

sebagai berikut:

a. Variabel Volume Perdagangan memiliki nilai centered VIF

sebesar 1.333398 < 10, maka variabel volume perdagangan

terbebas dari multikolinearitas.

b. Variabel ROA memiliki nilai centered VIF sebesar 1.688714

< 10, maka variabel ROA terbebas dari multikolinearitas.

c. Variabel PER memiliki nilai centered VIF sebesar 1.125635

< 10, maka variabel PER terbebas dari multikolinearitas.

d. Variabel Z-Score memiliki nilai centered VIF sebesar

1.363141 < 10, maka variabel Z-Score terbebas dari

multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah terdapat kesamaan varian dari

resudial antara pengamatan yang satu dengan yang lain atau bisa disebut

dengan homoskedastisitas, maka untuk mengetahui hal tersebut

dilakukan uji heteroskedastisitas terhadap data. Penelitian ini

menggunakan uji heteroskedastisitas white di mana data akan bebas dari

heteroskedastisitas apabila nilai Prob. Obs*R-squared > 0.05.

Variable Centered VIF

C NA

DLN_Vt 1.333398

DLN_ROA 1.688714

DPER 1.125635

DZ_SCORE 1.363141

Tabel 4.6

Uji Multikolinearitas

Page 74: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

58

Berdasarkan hasil olah data tabel 4.7 menunjukkan bahwa data

dalam penelitian memiliki kesamaan varian dari resudial antara

pengamatan yang satu dengan yang lainnya, terbukti dari nilai Prob.

Obs*R-squared > 0.05, yaitu 0.6592 > 0.05. Kesimpulannya ialah data

penelitian memiliki model regresi yang baik karena bebas dari

heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa tidak terjadi

korelasi antara satu periode t dengan periode sebelumnya (t-1), karena

model regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel independen

terhadap variabel dependen maka jika terjadi autokorelasi akan

mengganggu hal tersebut. Penelitian ini menggunakan autokorelasi

durbin-watson, di mana data dikatakan lolos dari autokorelasi apabila

memiliki nilai dU < DW < 4-dU, berikut hasil olah datanya:

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.555325 Prob. F(4,29) 0.6967

Obs*R-squared 2.418998 Prob. Chi-Square(4) 0.6592

Scaled explained SS 1.042799 Prob. Chi-Square(4) 0.9032

Mean dependent var 8.635998

S.D. dependent var 1.281782

Akaike info criterion 1.579466

Schwarz criterion 1.893716

Hannan-Quinn criter. 1.686634

Durbin-Watson stat 2.059358

Tabel 4.7

Uji Heteroskedastisitas

Tabel 4.8

Uji Autokorelasi

Page 75: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

59

Data yang dipakai berjumah 34 dengan variabel independen

berjumlah 4 (Vt, ROA, PER, Z-Score) maka didapat nilai dU sebesar

1.7277, dengan hasil olah data menunjukkan nilai dW sebesar 2.059358.

Dari hasil olah data disimpulkan bahwa data peneltian bebas autokorelasi

karena memiliki nilai dW yang lebih besar dari nilai dU dan lebih kecil

dari nilai 4-dU, dengan angka sebagai berikut 1.7277 < 2.059358 <

2.2723.

E. Hasil dan Pembahasan Uji Regresi Panel

1. Uji Chow

Uji Chow dilakukan untuk memilih model terbaik antara common

effect dan fixed effect. Apabila nilai Prob. cross section < 0.05 maka H0

ditolak (FE) dan apabila nilai Prob. cross section > 0.05 maka H0

diterima (CE). Berikut adalah hasil dari uji chow:

Hasil olah data tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai Prob. cross

section chi-square 0.0000 < 0.05. Berdasarkan hipotesis, apabila nilai

prob. < 0.05 maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model

terbaik dari data ini adalah menggunakan fixed effect.

2. Uji Hausman

Uji Hausman dilakukan untuk memilih model terbaik antara fixed

effect dan random effect. Apabila nilai Prob. cross section < 0.05 maka

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: PERUSAHAAN_JII

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 7.355479 (16,13) 0.0004

Cross-section Chi-square 78.467269 16 0.0000

Tabel 4.9

Hasil Uji Chow

Page 76: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

60

H0 ditolak (FE). Apabila nilai Prob. cross section > 0.05 maka H0

diterima (RE). Berikut adalah hasil Uji Hausman yang telah dilakukan:

Hasil olah data tabel 4.10 nilai Prob. cross section 0.0526 > 0.05.

Berdasarkan hipotesis, apabila nilai prob. > 0.05 maka H0 diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa model terbaik dari data ini adalah

menggunakan random effect.

F. Hasil dan Pembahasan Pengujian Hipotesis Regresi Panel

Hasil Uji Chow dan Uji Hausman menunjukkan bahwa diantara

common effect, fixed effect, dan random effect, model terbaik dalam penelitian

ini adalah random effect. Berikut adalah hasil oleh data random effect:

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: PERUSAHAAN_JII

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 9.365351 4 0.0526

Tabel 4.10

Hasil Uji Hausman

Page 77: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

61

Dependent Variable: DLN_HARGA_SAHAM?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Sample (adjusted): 3 4

Included observations: 2 after adjustments

Cross-sections included: 17

Total pool (balanced) observations: 34

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 13.53435 1.012189 13.37136 0.0000

DLN_VT? -0.697913 0.090266 -7.731708 0.0000

DLN_ROA? 0.405342 0.195913 2.068987 0.0476

DPER? 0.003795 0.012440 0.305096 0.7625

DZ_SCORE? -0.057576 0.046219 -1.245712 0.2228

Random Effects (Cross)

AALI--C -0.315308

ADRO--C -0.241473

AKRA--C -0.146234

ASII--C 0.677697

ASRI--C -0.771494

ICBP--C -0.286402

INDF--C 0.244630

INTP--C 0.629929

ITMG--C 0.122386

KLBF--C -0.571779

LPKR--C -0.167325

LSIP--C -0.424938

PGAS--C 0.162734

SMGR--C 0.571165

TLKM--C 0.310967

UNTR--C 0.629770

UNVR--C -0.424327 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.485401 0.7866

Idiosyncratic random 0.252840 0.2134 Weighted Statistics R-squared 0.714478 Mean dependent var 2.984821

Adjusted R-squared 0.675095 S.D. dependent var 0.482869

S.E. of regression 0.275237 Sum squared resid 2.196912

F-statistic 18.14207 Durbin-Watson stat 2.003357

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.819189 Mean dependent var 8.635998

Sum squared resid 9.803183 Durbin-Watson stat 0.448956

Tabel 4.11

Pengujian Statistik

Page 78: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

62

Dari hasil regresi pada tabel 4.11 akan dilakukan analisis persamaan

regresi panel, uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi R2 untuk mendapat

penjelasan mengenai hasil penelitian.

1. Persamaan Linear Berganda

DLN_HARGA_SAHAM = 13.53435 - 0.697913 DLN_Vt + 0.405342

DLN_ROA + 0.003795 DPER –

0.057576 DZ_SCORE + εi

Dari regresi panel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Apabila seluruh variabel indenpenden adalah sama atau bernilai nol,

yang artinya tidak terjadi kenaikan atau penurunan, maka Harga

Saham memiliki nilai sebesar 13.53435.

b. Variabel Volume Perdagangan (DLN_Vt) memiliki nilai koefisien

regresi sebesar - 0.697913, yang artinya apabila terdapat penurunan

nilai Volume Perdagangan sebesar 1%, maka akan meningkatkan

Harga Saham sebesar 0.697913 %

c. Variabel ROA (DLN_ROA) memiliki nilai koefisien regresi sebesar

0.405342, yang artinya apabila terdapat kenaikan nilai ROA sebesar

1%, maka akan meningkatkan Harga Saham sebesar 0.405342%

d. Variabel PER (DLN_PER) memiliki nilai koefisien regresi sebesar

0.003795, yang artinya apabila terdapat kenaikan nilai PER sebesar

1%, maka akan meningkatkan Harga Saham sebesar 0.003795%

e. Variabel Z-Score (DLN_Z_Score) memiliki nilai koefisien regresi

yaitu sebesar -0.057576, yang artinya apabila terdapat penurunan

nilai Z_SCORE sebesar 1%, maka akan meningkatkan Harga Saham

sebesar 0.057576%

Page 79: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

63

2. Uji t

Analisis uji t dilakukan untuk menguji pengaruh nyata variabel-

variabel independen secara parsial (individu) terhadap variabel dependen,

dengan cara melihat nilai prob. Apabila nilai prob. < signifikansi α = 0.05

maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen

secara parsial. Selain penilaian dari Prob., bisa dilihat dari nilai t statistik

dan t tabelnya, apabila t statistik > t tabel maka terdapat pengaruh antara

variabel independen terhadap variabel depedennya. Nilai t tabel dalam

penelitian ini ialah sebesar 2.04523. Berikut adalah hasil analisis uji t:

a. Analisis t statistik pengaruh Volume Perdagangan dengan

Harga Saham

Volume Perdangangan menunjukkan hubungan negatif

terhadap harga saham. Hasil nilai t statistik DLN_Vt -7.731708 >

2.04523, dengan nilai Prob. sebesar DLN_VP 0.0000 < 0.05 maka

secara parsial volume perdagangan berpengaruh secara signifikan

terhadap harga saham.

b. Analisis t statistik pengaruh ROA dengan Harga Saham

ROA menunjukkan hubungan positif terhadap harga saham.

Dengan hasil nilai t statistik DLN_ROA 2.068987 > 2.04523 dengan

nilai Prob. DLN_ROA 0.0476 < 0.05 maka secara parsial ROA

berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

c. Analisis t statistik pengaruh PER dengan Harga Saham

PER menunjukkan hubungan positif terhadap harga saham.

Dengan hasil nilai t statistik DPER 0.305096 < 2.04523 dengan nilai

Prob. DPER 0.7625 > 0.05 maka secara parsial PER tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

d. Analisis t statistik pengaruh Z-Score dengan Harga Saham

Z-Score menunjukkan hubungan negatif terhadap harga

saham. Dengan hasil nilai t statistik DZ_Score -1.245712 < 2.04523

dengan nilai Prob. DZ_SCORE 0.2228 > 0.05 maka secara parsial Z-

Score tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

Page 80: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

64

3. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh

variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara

simultan. Menentukan pengaruh tersebut dengan melihat nilai Prob. (F-

Statistic), apabila nilai Prob. (F-Statistic) < dari signifikansi 0.05 maka

secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen dan begitupun sebaliknya.

Hasil olah data pada tabel 4.11 Data diatas menunjukkan nilai F-

Statistik sebesar dengan nilai Probabilitas F-Statistik sebesar 0.0000.

hasil prob. lebih kecil dari nilai signifikansi α = 0.05 maka dapat

disimpulkan bahwa DLN_Vt, DLN_ROA, DPER, DZ_SCORE secara

simultan dapat mempengaruhi harga saham pada studi di Jakarta Islamic

Index.

4. Uji Koefisien Determinasi R2

Pengujian Koefisien Determinasi R2 untuk mengetahui seberapa

besar hubungan variabel indenpenden secara simultan terhadap variabel

dependen. Hasil pengujian data penelitian menunjukkan R2 sebesar 0.68

berarti secara besama-sama variabel independen (DLN_Vt, DLN_ROA,

DPER, DZ_SCORE) dapat menjelaskan variabel dependen harga saham

sebesar 67.5% untuk studi di Jakarta Islamic Index, sedangkan sisa

32.5% dijelaskan oleh faktor lain diluar penelitian ini.

G. Interpretasi

Adapun interpretasi penulis terhadap hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Volume Perdagangan terhadap Harga Saham

Dari hasil uji regresi yang sudah dipaparkan, uji t volume

perdagangan terhadap harga saham telah sesuai dengan hipotesis yaitu

memiliki pengaruh yang signifikan. Akan tetapi, hasil uji bertentangan

dengan teori yang menyatakan naiknya volume perdagangan akan

megakibatkan kondisi pasar menguat dan turunnya volume perdagangan

Page 81: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

65

maka akan melemahkan pasar (Ang, 1997). Hal yang terjadi pada hasil

uji ialah volume perdagangan memiliki hubungan yang negatif dengan

harga saham. Artinya, bahwa apabila terjadi penurunan volume

perdagangan maka harga saham akan meningkat dan begitupun

sebaliknya. Fenomena ini terjadi karena pasar harus tetap bergerak aktif,

maka ketika volume saham yang beredar meningkat akan berimbas pada

penurunan harga agar investor tertarik untuk membeli. Sebaliknya, saat

pasar kekurangan volume perdagangan maka nilai saham akan naik agar

investor menjual sahamnya.

Kesimpulan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Muksal (2015) yang mengungkapkan bahwa volume perdagangan

berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Sedangkan hasil

yang menyatakan bahwa volume perdagangan memiliki pengaruh yang

signifikan mendukung hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan

oleh Bram Hadianto dan Rony Setiawan (2007) dan Ni Made Ayu K. D.

Dan I Gst Ngr A. S. (2016) yang berkesimpulan bahwa volume

perdagangan memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap harga saham.

2. Return on Asset (ROA) terhadap Harga Saham

Dari hasil uji regresi yang sudah dipaparkan, uji t ROA terhadap

harga saham adalah berpengaruh positif signifikan, yang dapat diartikan

bahwa apabila terjadi kenaikan pada ROA maka diikuti oleh kenaikan

pada harga saham, begitupun sebaliknya. Hal ini sejalan dengan teori

yang menyatakan bahwa ROA menjadi tolak ukur dalam menentukan

harga saham karena ROA merupakan cerminan kondisi sebuah

perusahaan (Brigham dan Houston, 2008). Meningkatnya nilai aset akan

diiringi oleh naiknya harga saham karena ROA merupakan cerminan dari

produktivias aktiva sehingga, semakin produktif aktiva dalam

menghasilkan laba alan diiringi dengan naiknya harga saham

Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Egi Ferdianto (2014) dan Muksal (2015) menyimpulkan

bahwa ROA berpengaruh signifikan secara positif terhadap harga saham.

Page 82: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

66

Namun penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Abied Luthfi

S. (2013) yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap

harga saham.

3. Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil uji regresi yang sudah dipaparkan, uji t PER

terhadap harga saham adalah berpengaruh positif tidak signifikan

terhadap harga saham. Tujuan dari nilai PER adalah untuk melihat sejauh

mana kemampuan perusahaan dalam membagikan laba kepada pemegang

sahamnya. Semakin tinggi nilai PER maka akan semakin tinggi juga

tingkat pendapatan bersih per saham. Nilai PER menjadi penting karna

menentukan keputusan investor yang ingin berinvestasi. Tidak ada

satupun investor yang mengharapkan risiko dari perusahaan yang tidak

mampu membagikan labanya. Namun, perlu diperhatikan bahwa

terkadang tingginya nilai PER tidak menunjukkan prospek perusahaan

yang baik karna perusahaan kurang optimal dalam mengelola labanya

atau sebuah perusahaan sedang melakukan ekspansi sehingga laba yang

didapat digunakan terlebih dahulu untuk menutupi biaya operasional.

Hasil ini juga tidak sejalan dengan hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh Bram Hadianto dan Rony Setiawan (2007) dan Abied

Luthfi S. (2013) menyimpulkan bahwa nilai PER berpengaruh terhadap

harga saham. Namun terdapat penelitian lain yang sejalan dengan

penelitian ini, yaitu yang dilakukan oleh Thina Mashluki (2016) dan

Guruh Pratama Sukma (2016) menyatakan bahwa PER tidak

berpengaruh terhadap harga saham.

4. Z-Score terhadap Harga Saham

Berdasarkan hasil uji regresi yang sudah dipaparkan, uji t Z-Score

terhadap harga saham adalah berpengaruh negatif tidak signifikan

terhadap harga saham. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang

menyatakan bahwa potensi kebangkrutan yang terjadi pada suatu

perusahaan akan mempengaruhi harga sahamnya (Harahap, 2010), hal itu

terjadi karena turunnya tingkat investor. Altman Z-Score yang

Page 83: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

67

berpengaruh tidak signifikan dikarenakan masih terdapat banyak rasio

keuangan dan analisis yang praktis dalam menentukan investasi

memungkinkan para investor untuk lebih mengutaman analisis lainnya

dibanding analisa potensi kebangkrutan Altman Z-Score. Selain itu,

hubungan negatif disebabkan saat mengalami potensi kebangkrutan

berarti emiten membutuhkan dana tambahan dan salah satu sumber dana

permodalan adalah saham, maka dari itu harga saham akan meningkat.

Hasil ini juga tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Irsyad Nurdin (2012) dan Nur Fadli A. dan Dantje Salean (2016) yang

menyimpulkan bahwa Altman Z-Score berpengaruh terhadap harga

saham. Namun penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh

Andromeda Ardian dan Moh. Khoiruddin (2014) yang menyatakan

bahwa Altman Z-Score tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Page 84: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan terhadap 17 perusahaan yang konsisten

terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) selama periode tahun 2012-2015.

Penelitian ini mengkaji pengaruh variabel independen yang terdiri dari

Volume Perdagangan, ROA, PER, Z-Score terhadap variabel dependen Harga

Saham. Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pengujian hipotesis

dengan menggunakan regresi panel, didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara simultan, seluruh variabel, Volume Perdagangan (Vt), Return on

Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), dan Altman Z-Score (Potensi

Kebangkrutan) berpengaruh terhadap harga saham di Jakarta Islamic

Index periode 2012-2015 dengan nilai sebesar 0.675. Artinya, bahwa

keempat variabel peneltian dapat menjelaskan harga saham di Jakarta

Islamic Index sebesar 67.5%. Sedangkan 32.5% sisanya dijelaskan oleh

variabel diluar penelitian.

2. Berikut merupakan kesimpulan secara parsial:

a. Variabel Volume Perdagangan (Vt) berpengaruh negatif signifikan

terhadap Harga Saham, yang dapat diartikan bahwa apabila terdapat

penurunan Volume Perdagangan, maka akan meningkatkan Harga

Saham sebaliknya, jika Volume Perdagangan mengalami kenaikan,

maka Harga Saham akan mengalami penurunan. Hasil hubungan

yang signifikan dapat disimpulkan bahwa Volume Perdagangan

dapat dijadikan acuan dalam mengambil keputusan berinvestasi.

b. Variabel Return on Asset (ROA) berpengaruh positif signifikan

terhadap Harga Saham, yang dapat diartikan bahwa apabila terdapat

kenaikan ROA, maka akan meningkatkan Harga Saham sebaliknya,

jika ROA mengalami penurunan, maka Harga Saham juga ikut

Page 85: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

69

menurun. Hasil hubungan yang signifikan dapat disimpulkan bahwa

nilai ROA dapat dijadikan acuan dalam mengambil keputusan

berinvestasi.

c. Variabel Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap Harga Saham. Hasil hubungan yang tidak

signifikan dapat disimpulkan bahwa nilai PER tidak dapat dijadikan

acuan dalam mengambil keputusan berinvestasi.

d. Variabel Altman Z-Score (Potensi Kebangkrutan) berpengaruh

negatif tidak signifikan terhadap Harga Saham. Hasil hubungan yang

tidak dapat disimpulkan bahwa nilai Altman Z-Score tidak dapat

dijadikan acuan dalam mengambil keputusan berinvestasi.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mencoba untuk

memberikan implikasi sebagai berikut:

1. Bagi Investor

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan sebelum mengambil keputusan investasi pada suatu

perusahaan. Selain itu dapat dijadikan bahan kajian bagi

masyarakat yang akan memulai kegiatan berinvestasi.

2. Bagi Emiten

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi kebijakan dan strategi manajemen keuangan

perusahaan serta sebagai bahan evaluasi untuk kinerja

perusahaan.

3. Bagi Akademisi

Hasil penelitian dapat menambah kajian literatur dan

keilmuan di bidang pasar modal syariah khusunya analisia

terhadap harga saham. Selain itu dapat dijadikan sebagai bahan

bacaan juga kajian untuk menambah wawasan keilmuan.

Page 86: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

70

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan

variabel yang signifikan serta dapat melakukan penelitian dengan

membandingkan analisis teknikal dan analisis fundamental, dan

diharapkan untuk memperpanjang periode waktu penelitian dan/

memperbanyak perusahaan, sehingga hasil penelitian selanjutnya

lebih representatif dan lebih lengkap.

Page 87: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

71

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. Pasar Modal Indonesia. Media Soft Indonesia, 1997.

Ardian, Andromeda dan Moh. Khoiruddin. Pengaruh Analisis Kebangkrutan

Model Altman Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur.

Management Analysis Journal, MAJ 1 (3) (2014), 2014.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat, 2010.

Burhanuddin S. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ghara

Ilmu, 2010.

Effendi, Nury dan Setiawan Maman. Ekonometrika: Pendekatan Teori dan

Terapan. Jakarta: Salemba Empat, 2014.

Gujarati, Damondar N. Dan Dawn C Porter. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta:

Salemba Empat, 2013.

Halim, Abdul. Analisis Investasi di Aset Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media,

2015.

Handika, Kangga. Ekonometrika Keuangan Menggunakan Software R/. Jakarta:

Mitra Wacana Media, 2015.

Helfert A. Erich. Techniques of Financial Analysis. Jakarta: Erlangga, 1991.

Hery. Analisis Kinerja Manajemen. Jakarta: Penerbit PT. Grasindo, 2014.

Huda, Nurul dan Mohamad Heykal. Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis

dan Praktis. Jakarta: Kencana, 2010.

Husnan, Suad. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta:

UPP AMP YKPN, 2003.

Page 88: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

72

Kamal, ST. Ibrah M. Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Perusahaan

Perbankan Go Public di Bursa Efek Indoensia (Dengan Menggunakan Model

Altman Z-Score). Skripsi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Hasanuddin, 2012.

Kartika, Sharfina Putri. Potensi Kebangkrutan Pada Sektor Perbankan Syariah

untuk Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis dengan Menggunakan

Model Altman Z-Score. Skripsi S1, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2015.

Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Kodrat, David Sukardi dan Kurniawan Indonanjaya. Manajemen Investasi:

Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham. Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2010.

Martalena dan Maya Melinda. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: ANDI, 2011.

Nachrowi, D. Nachrowi dan Hardius Usman. Pendekatan Populer dan Praktis

Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006.

Nafik, Muhammad HR. Bursa Efek dan Investasi Syariah. Jakarta: Serambi, 2009.

Pasaribu, R. Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham

Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2006. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis, 2(2), h-101-113, 2008.

Prihanthini, N. M. E. Dwi dan Maria M. R. Sari. Prediksi Kebangkrutan dengan

Model Grover, Altman Z-Score, Springate, dan Zmijewski Pada Perusahaan

Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana 5.2, 2013.

Page 89: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

73

Purnajaya, Komang D. M dan Ni K. Lely A. M. Analisis Komparasi Potensi

Kebangkrutan dengan Metode Z-Score Altman, Springate, dan Zmijewski

Pada Industri Kosmetik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana 7.1, h. 48-63, 2014.

Rusena, Adisi Sharesia. Analisis Fundamentak dan Teknikal Saham Syariah di

Indonesia (Studi Empiris Perusahaan yang Masuk dalam JII dan ISSI di BEI

tahun 2011-2015). Skripsi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2015.

Rosadi, Dede. Analisis Ekonometrika dan Runtut Waktu Terapan dengan R.

Yogyakarta: ANDI, 2011.

Safitri, Abied Luthfi. Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return

on Asset, Debt to Equity Ratio, dan Market Value Added Terhadap Harga

Saham dalam Kelompok Jakarta Islamic Index tahun 2008-2011. Skripsi S1,

Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, 2013.

Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana, 2009.

Soepeno, Bambang. Statistik Terapan. Jakarta: PT. Rinerka Cipta, 2002.

Subramanyam dan John J. Wild. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat, 2010.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta, 2011.

Sumodiningrat, Gunawan. Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta, 2002.

Syamsir, H. Solusi Investasi di Bursa Saham Indonesia: Pendekatan Analisis

Teknikal Melalui Kasus Stu di Rill dengan Dilengkapi Formulasi Meta Stock.

PT. Umas Stockhumindo, Jakarta, 2004.

Page 90: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

74

Tandelilin, E. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE,

2011.

Tryfino. Cara Cerdas Berinvestasi Saham. Jakarta: Transmedia Pustaka,, 2009.

Widayanti, Puri dan A. Mulyo Haryanto. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental

dan Volume Perdagangan Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada

Perusahaan Real Estate and Property yang Terdaftar di BEI Periode 2007-

2010). Diponegoro Journal of Management, Volume 2, Nomor 3, Tahun

2013, h. 1-11, 2013.

Wiguna, Robin dan Anastasia Sri Mendari. Pengaruh Earning Per Share dan

Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang

Terdaftar di LQ45. Jurnal Keuangan dan Bisnis, Volume 6. Nomor 3, Tahun

2008, h. 130-142

Page 91: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

75

LAMPIRAN

Lampiran 1.1: Hubungan Harga Saham dengan Variabel Independen

No Kode Nama Emiten Tahun Harga

Saham

Vol.

Perdagan

gan

Hub. Harga

Saham dengan

Vol. Perdagangan

1

AALI

Astra Agro Lestari

Tbk.

2012 19,700 268

AALI 2013 25,100 388 Positif

AALI 2014 24,250 439 Negatif

AALI 2015 15,850 355 Positif

2

ADRO

Adaro Energy Tbk.

2012 1,590 11,350

ADRO 2013 1,090 13,864 Negatif

ADRO 2014 1,040 15,254 Negatif

ADRO 2015 515 11,977 Positif

3

AKRA

Akr Corporindo

Tbk.

2012 4,150 3,297

AKRA 2013 4,375 2,637 Negatif

AKRA 2014 4,120 2,141 Positif

AKRA 2015 7,175 2,316 Positif

4

ASII

Astra International Tbk.

2012 7,600 6,209

ASII 2013 6,800 9,508 Negatif

ASII 2014 7,425 9,828 Negatif

ASII 2015 6,000 10,141 Negatif

5

ASRI

Alam Sutera Realty

Tbk.

2012 600 29,410

ASRI 2013 430 31,672 Negatif

ASRI 2014 560 22,540 Negatif

ASRI 2015 343 22,460 Positif

6

ICBP

Indofood Cbp

Sukses Makmur

Tbk.

2012 7,800 990

ICBP 2013 10,200 1,082 Positif

ICBP 2014 13,100 899 Negatif

ICBP 2015 13,475 735 Negatif

7

INDF

Indofood Sukses

Makmur Tbk.

2012 5,850 3,371

INDF 2013 6,600 3,207 Negatif

INDF 2014 6,750 2,490 Negatif

INDF 2015 5,175 2,765 Negatif

8

INTP

Indocement

Tunggal Prakarsa

Tbk.

2012 22,450 841

INTP 2013 20,000 955 Negatif

INTP 2014 25,000 874 Negatif

INTP 2015 22,325 991 Negatif

9 ITMG Indo Tambangraya 2012 41,550 386

Page 92: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

76

ITMG Megah Tbk. 2013 28,500 306 Positif

ITMG 2014 15,375 436 Negatif

ITMG 2015 5,725 446 Negatif

10

KLBF

Kalbe Farma Tbk.

2012 1,060 6,640

KLBF 2013 1,250 19,997 Positif

KLBF 2014 1,830 13,944 Negatif

KLBF 2015 1,320 12,168 Positif

11

LPKR

Lippo Karawaci

Tbk.

2012 1,000 12,933

LPKR 2013 910 26,782 Negatif

LPKR 2014 1,020 23,222 Negatif

LPKR 2015 1,035 18,995 Negatif

12

LSIP

PP London Sumatra

Indonesia Tbk.

2012 2,300 3,744

LSIP 2013 1,930 6,246 Negatif

LSIP 2014 1,890 7,566 Negatif

LSIP 2015 1,320 5,701 Positif

13

PGAS

Perusahaan Gas

Negara

(PERSERO) Tbk.

2012 4,600 7,191

PGAS 2013 4,475 7,074 Positif

PGAS 2014 6,000 5,365 Negatif

PGAS 2015 2,745 9,592 Negatif

14

SMGR

Semen Indonesia

(PERSERO) Tbk.

2012 15,850 2,149

SMGR 2013 14,150 2,548 Negatif

SMGR 2014 16,200 2,173 Negatif

SMGR 2015 11,400 1,883 Positif

15

TLKM

Telekomunikasi

Indonesia

(PERSERO) Tbk.

2012 9,050 5,788

TLKM 2013 2,150 15,741 Negatif

TLKM 2014 2,865 30,227 Positif

TLKM 2015 3,105 23,627 Negatif

16

UNTR

United Tractors

Tbk.

2012 19,700 1,711

UNTR 2013 19,000 1,120 Positif

UNTR 2014 17,350 1,005 Positif

UNTR 2015 16,950 879 Positif

17

UNVR

United Tractors

Tbk.

2012 20,850 552

UNVR 2013 26,000 608 Positif

UNVR 2014 32,300 435 Negatif

UNVR 2015 37,000 505 Positif

No Kode Nama Emiten Tahun Harga

Saham ROA

Hubungan Harga Saham

dengan ROA

1 AALI Astra Agro Lestari 2012 19,700 20.29

Page 93: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

77

AALI Tbk. 2013 25,100 12.72 Negatif

AALI 2014 24,250 14.13 Negatif

AALI 2015 15,850 3.23 Positif

2

ADRO

Adaro Energy Tbk.

2012 1,590 5.73

ADRO 2013 1,090 3.40 Positif

ADRO 2014 1,040 2.86 Positif

ADRO 2015 515 2.53 Positif

3

AKRA

Akr Corporindo

Tbk.

2012 4,150 5.25

AKRA 2013 4,375 4.21 Negatif

AKRA 2014 4,120 5.34 Negatif

AKRA 2015 7,175 6.96 Positif

4

ASII

Astra International

Tbk.

2012 7,600 12.48

ASII 2013 6,800 10.42 Positif

ASII 2014 7,425 9.37 Negatif

ASII 2015 6,000 6.36 Positif

5

ASRI

Alam Sutera Realty

Tbk.

2012 600 11.11

ASRI 2013 430 6.17 Positif

ASRI 2014 560 6.95 Positif

ASRI 2015 343 3.66 Positif

6

ICBP

Indofood Cbp

Sukses Makmur

Tbk.

2012 7,800 12.86

ICBP 2013 10,200 10.51 Positif

ICBP 2014 13,100 10.16 Negatif

ICBP 2015 13,475 11.01 Positif

7

INDF

Indofood Sukses

Makmur Tbk.

2012 5,850 8.06

INDF 2013 6,600 4.38 Negatif

INDF 2014 6,750 5.99 Positif

INDF 2015 5,175 4.04 Positif

8

INTP

Indocement

Tunggal Prakarsa

Tbk.

2012 22,450 20.93

INTP 2013 20,000 18.84 Positif

INTP 2014 25,000 18.26 Negatif

INTP 2015 22,325 15.76 Positif

9

ITMG

Indo Tambangraya

Megah Tbk.

2012 41,550 28.97

ITMG 2013 28,500 16.56 Positif

ITMG 2014 15,375 15.31 Positif

ITMG 2015 5,725 5.36 Positif

10

KLBF

Kalbe Farma Tbk.

2012 1,060 18.85

KLBF 2013 1,250 17.41 Negatif

KLBF 2014 1,830 17.07 Negatif

KLBF 2015 1,320 15.02 Positif

11 LPKR Lippo Karawaci

Tbk.

2012 1,000 5.32

LPKR 2013 910 5.09 Positif

Page 94: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

78

LPKR 2014 1,020 8.30 Positif

LPKR 2015 1,035 2.48 Negatif

12

LSIP

PP London Sumatra

Indonesia Tbk.

2012 2,300 14.77

LSIP 2013 1,930 9.64 Positif

LSIP 2014 1,890 10.59 Negatif

LSIP 2015 1,320 7.04 Positif

13

PGAS

Perusahaan Gas

Negara

(PERSERO) Tbk.

2012 4,600 23.42

PGAS 2013 4,475 20.49 Positif

PGAS 2014 6,000 12.03 Negatif

PGAS 2015 2,745 6.20 Positif

14

SMGR

Semen Indonesia

(PERSERO) Tbk.

2012 15,850 18.54

SMGR 2013 14,150 17.39 Positif

SMGR 2014 16,200 16.24 Negatif

SMGR 2015 11,400 11.86 Positif

15

TLKM

Telekomunikasi

Indonesia

(PERSERO) Tbk.

2012 9,050 16.49

TLKM 2013 2,150 15.86 Positif

TLKM 2014 2,865 15.22 Negatif

TLKM 2015 3,105 14.03 Negatif

16

UNTR

United Tractors

Tbk.

2012 19,700 11.44

UNTR 2013 19,000 8.37 Positif

UNTR 2014 17,350 8.03 Positif

UNTR 2015 16,950 4.52 Positif

17

UNVR

United Tractors

Tbk.

2012 20,850 40.38

UNVR 2013 26,000 71.51 Positif

UNVR 2014 32,300 40.18 Negatif

UNVR 2015 37,000 37.20 Negatif

No Kode Nama Emiten Tahun Harga

Saham PER

Hubungan

Harga Saham

dengan PER

1

AALI

Astra Agro Lestari

Tbk.

2012 19,700 12.64

AALI 2013 25,100 21.94 Positif

AALI 2014 24,250 15.62 Positif

AALI 2015 15,850 40.32 Negatif

2

ADRO

Adaro Energy Tbk.

2012 1,590 13.78

ADRO 2013 1,090 12.29 Positif

ADRO 2014 1,040 9.27 Positif

ADRO 2015 515 7.83 Positif

Page 95: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

79

3

AKRA

Akr Corporindo

Tbk.

2012 4,150 21.15

AKRA 2013 4,375 26.19 Positif

AKRA 2014 4,120 20.90 Positif

AKRA 2015 7,175 27.41 Positif

4

ASII

Astra International

Tbk.

2012 7,600 13.70

ASII 2013 6,800 14.18 Negatif

ASII 2014 7,425 15.56 Positif

ASII 2015 6,000 16.79 Negatif

5

ASRI

Alam Sutera Realty

Tbk.

2012 600 9.69

ASRI 2013 430 9.64 Positif

ASRI 2014 560 10.08 Positif

ASRI 2015 343 11.30 Negatif

6

ICBP Indofood Cbp

Sukses Makmur

Tbk.

2012 7,800 19.88

ICBP 2013 10,200 26.73 Positif

ICBP 2014 13,100 27.67 Positif

ICBP 2015 13,475 26.18 Negatif

7

INDF

Indofood Sukses

Makmur Tbk.

2012 5,850 10.54

INDF 2013 6,600 23.14 Positif

INDF 2014 6,750 14.67 Negatif

INDF 2015 5,175 15.31 Positif

8

INTP Indocement

Tunggal Prakarsa

Tbk.

2012 22,450 17.35

INTP 2013 20,000 14.69 Positif

INTP 2014 25,000 18.57 Positif

INTP 2015 22,325 18.86 Negatif

9

ITMG

Indo Tambangraya

Megah Tbk.

2012 41,550 11.38

ITMG 2013 28,500 11.39 Negatif

ITMG 2014 15,375 6.32 Positif

ITMG 2015 5,725 7.43 Negatif

10

KLBF

Kalbe Farma Tbk.

2012 1,060 30.38

KLBF 2013 1,250 30.53 Positif

KLBF 2014 1,830 43.27 Positif

KLBF 2015 1,320 30.87 Positif

11

LPKR

Lippo Karawaci

Tbk.

2012 1,000 9.30

LPKR 2013 910 17.10 Negatif

LPKR 2014 1,020 16.76 Negatif

LPKR 2015 1,035 44.61 Positif

Page 96: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

80

12

LSIP

PP London Sumatra

Indonesia Tbk.

2012 2,300 13.98

LSIP 2013 1,930 17.11 Negatif

LSIP 2014 1,890 13.84 Positif

LSIP 2015 1,320 14.45 Negatif

13

PGAS Perusahaan Gas

Negara

(PERSERO) Tbk.

2012 4,600 12.61

PGAS 2013 4,475 10.27 Positif

PGAS 2014 6,000 15.09 Positif

PGAS 2015 2,745 12.02 Positif

14

SMGR

Semen Indonesia

(PERSERO) Tbk.

2012 15,850 19.09

SMGR 2013 14,150 15.63 Positif

SMGR 2014 16,200 17.63 Positif

SMGR 2015 11,400 14.96 Positif

15

TLKM Telekomunikasi

Indonesia

(PERSERO) Tbk.

2012 9,050 9.92

TLKM 2013 2,150 15.26 Negatif

TLKM 2014 2,865 18.92 Positif

TLKM 2015 3,105 20.21 Positif

16

UNTR

United Tractors

Tbk.

2012 19,700 12.54

UNTR 2013 19,000 14.66 Negatif

UNTR 2014 17,350 10.17 Positif

UNTR 2015 16,950 16.41 Negatif

17

UNVR

United Tractors

Tbk.

2012 20,850 32.87

UNVR 2013 26,000 37.06 Positif

UNVR 2014 32,300 45.65 Positif

UNVR 2015 37,000 48.24 Positif

No Kode Nama Emiten Tahun Harga

Saham

Z-

SCORE

Hubungan

Harga Saham

dengan Z-Score

1

AALI

Astra Agro Lestari

Tbk.

2012 19,700 6.83

AALI 2013 25,100 4.52 Negatif

AALI 2014 24,250 4.43 Positif

AALI 2015 15,850 1.55 Positif

2

ADRO

Adaro Energy Tbk.

2012 1,590 2.59

ADRO 2013 1,090 2.36 Positif

ADRO 2014 1,040 2.60 Negatif

ADRO 2015 515 3.13 Positif

Page 97: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

81

3

AKRA

Akr Corporindo

Tbk.

2012 4,150 3.12

AKRA 2013 4,375 2.18 Negatif

AKRA 2014 4,120 2.25 Negatif

AKRA 2015 7,175 3.53 Positif

4

ASII

Astra International

Tbk.

2012 7,600 4.01

ASII 2013 6,800 3.60 Positif

ASII 2014 7,425 3.74 Positif

ASII 2015 6,000 3.66 Positif

5

ASRI

Alam Sutera Realty

Tbk.

2012 600 2.68

ASRI 2013 430 1.30 Positif

ASRI 2014 560 2.03 Positif

ASRI 2015 343 1.18 Positif

6

ICBP

Indofood Cbp

Sukses Makmur Tbk.

2012 7,800 6.55

ICBP 2013 10,200 5.64 Negatif

ICBP 2014 13,100 4.48 Negatif

ICBP 2015 13,475 5.76 Positif

7

INDF

Indofood Sukses

Makmur Tbk.

2012 5,850 4.29

INDF 2013 6,600 3.08 Negatif

INDF 2014 6,750 3.47 Positif

INDF 2015 5,175 3.16 Positif

8

INTP

Indocement Tunggal Prakarsa

Tbk.

2012 22,450 13.59

INTP 2013 20,000 14.02 Negatif

INTP 2014 25,000 13.11 Negatif

INTP 2015 22,325 12.80 Positif

9

ITMG

Indo Tambangraya

Megah Tbk.

2012 41,550 8.49

ITMG 2013 28,500 7.00 Positif

ITMG 2014 15,375 5.95 Positif

ITMG 2015 5,725 5.84 Positif

10

KLBF

Kalbe Farma Tbk.

2012 1,060 11.11

KLBF 2013 1,250 9.71 Positif

KLBF 2014 1,830 10.81 Positif

KLBF 2015 1,320 10.94 Negatif

11

LPKR

Lippo Karawaci

Tbk.

2012 1,000 6.04

LPKR 2013 910 5.80 Positif

LPKR 2014 1,020 6.39 Positif

LPKR 2015 1,035 6.21 Negatif

12

LSIP

PP London Sumatra

Indonesia Tbk.

2012 2,300 9.90

LSIP 2013 1,930 8.92 Positif

LSIP 2014 1,890 9.11 Negatif

LSIP 2015 1,320 8.30 Positif

Page 98: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

82

13

PGAS

Perusahaan Gas

Negara

(PERSERO) Tbk.

2012 4,600 7.56

PGAS 2013 4,475 6.39 Positif

PGAS 2014 6,000 4.70 Negatif

PGAS 2015 2,745 3.57 Positif

14

SMGR

Semen Indonesia

(PERSERO) Tbk.

2012 15,850 6.57

SMGR 2013 14,150 7.01 Negatif

SMGR 2014 16,200 7.54 Positif

SMGR 2015 11,400 6.43 Positif

15

TLKM

Telekomunikasi

Indonesia

(PERSERO) Tbk.

2012 9,050 4.82

TLKM 2013 2,150 4.77 Positif

TLKM 2014 2,865 4.58 Negatif

TLKM 2015 3,105 4.49 Negatif

16

UNTR

United Tractors Tbk.

2012 19,700 5.47

UNTR 2013 19,000 5.21 Positif

UNTR 2014 17,350 5.80 Negatif

UNTR 2015 16,950 5.85 Negatif

17

UNVR

United Tractors

Tbk.

2012 20,850 4.12

UNVR 2013 26,000 6.46 Positif

UNVR 2014 32,300 3.96 Negatif

UNVR 2015 37,000 3.31 Negatif

Lampiran 1.2: Data Penelitian

NO. KODE TAHUN HARGA

SAHAM Vt ROA PER

Z-

SCORE

1 AALI 2012 19,700 268 20.29 12.64 6.83

1 AALI 2013 25,100 388 12.72 21.94 4.52

1 AALI 2014 24,250 439 14.13 15.62 4.43

1 AALI 2015 15,850 355 3.23 40.32 1.55

2 ADRO 2012 1,590 11,350 5.73 13.78 2.59

2 ADRO 2013 1,090 13,864 3.4 12.29 2.36

2 ADRO 2014 1,040 15,254 2.86 9.27 2.60

2 ADRO 2015 515 11,977 2.53 7.83 3.13

3 AKRA 2012 4,150 3,297 5.25 21.15 3.12

3 AKRA 2013 4,375 2,637 4.21 26.19 2.18

3 AKRA 2014 4,120 2,141 5.34 20.90 2.25

3 AKRA 2015 7,175 2,316 6.96 27.41 3.53

4 ASII 2012 7,600 6,209 12.48 13.70 4.01

Page 99: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

83

4 ASII 2013 6,800 9,508 10.42 14.18 3.60

4 ASII 2014 7,425 9,828 9.37 15.56 3.74

4 ASII 2015 6,000 10,141 6.36 16.79 3.66

5 ASRI 2012 600 29,410 11.11 9.69 2.68

5 ASRI 2013 430 31,672 6.17 9.64 1.30

5 ASRI 2014 560 22,540 6.95 10.08 2.03

5 ASRI 2015 343 22,460 3.66 11.30 1.18

6 ICBP 2012 7,800 990 12.86 19.88 6.55

6 ICBP 2013 10,200 1,082 10.51 26.73 5.64

6 ICBP 2014 13,100 899 10.16 27.67 4.48

6 ICBP 2015 13,475 735 11.01 26.18 5.76

7 INDF 2012 5,850 3,371 8.06 10.54 4.29

7 INDF 2013 6,600 3,207 4.38 23.14 3.08

7 INDF 2014 6,750 2,490 5.99 14.67 3.47

7 INDF 2015 5,175 2,765 4.04 15.31 3.16

8 INTP 2012 22,450 841 20.93 17.35 13.59

8 INTP 2013 20,000 955 18.84 14.69 14.02

8 INTP 2014 25,000 874 18.26 18.57 13.11

8 INTP 2015 22,325 991 15.76 18.86 12.80

9 ITMG 2012 41,550 386 28.97 11.38 8.49

9 ITMG 2013 28,500 306 16.56 11.39 7.00

9 ITMG 2014 15,375 436 15.31 6.32 5.95

9 ITMG 2015 5,725 446 5.36 7.43 5.84

10 KLBF 2012 1,060 6,640 18.85 30.38 11.11

10 KLBF 2013 1,250 19,997 17.41 30.53 9.71

10 KLBF 2014 1,830 13,944 17.07 43.27 10.81

10 KLBF 2015 1,320 12,168 15.02 30.87 10.94

11 LPKR 2012 1,000 12,933 5.32 9.30 6.04

11 LPKR 2013 910 26,782 5.09 17.10 5.80

11 LPKR 2014 1,020 23,222 8.3 16.76 6.39

11 LPKR 2015 1,035 18,995 2.48 44.61 6.21

12 LSIP 2012 2,300 3,744 14.77 13.98 9.90

12 LSIP 2013 1,930 6,246 9.64 17.11 8.92

Page 100: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

84

12 LSIP 2014 1,890 7,566 10.59 13.84 9.11

12 LSIP 2015 1,320 5,701 7.04 14.45 8.30

13 PGAS 2012 4,600 7,191 23.42 12.61 7.56

13 PGAS 2013 4,475 7,074 20.49 10.27 6.39

13 PGAS 2014 6,000 5,365 12.03 15.09 4.70

13 PGAS 2015 2,745 9,592 6.2 12.02 3.57

14 SMGR 2012 15,850 2,149 18.54 19.09 6.57

14 SMGR 2013 14,150 2,548 17.39 15.63 7.01

14 SMGR 2014 16,200 2,173 16.24 17.63 7.54

14 SMGR 2015 11,400 1,883 11.86 14.96 6.43

15 TLKM 2012 9,050 5,788 16.49 9.92 4.82

15 TLKM 2013 2,150 15,741 15.86 15.26 4.77

15 TLKM 2014 2,865 30,227 15.22 18.92 4.58

15 TLKM 2015 3,105 23,627 14.03 20.21 4.49

16 UNTR 2012 19,700 1,711 11.44 12.54 5.47

16 UNTR 2013 19,000 1,120 8.37 14.66 5.21

16 UNTR 2014 17,350 1,005 8.03 10.17 5.80

16 UNTR 2015 16,950 879 4.52 16.41 5.85

17 UNVR 2012 20,850 552 40.38 32.87 4.12

17 UNVR 2013 26,000 608 71.51 37.06 6.46

17 UNVR 2014 32,300 435 40.18 45.65 3.96

17 UNVR 2015 37,000 505 37.2 48.24 3.31

Page 101: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

85

Lampiran 1.3: Deskripsi Data

Date: 04/01/17

Time: 21:02

Sample: 1 68

LN_HARGA_SA

HAM LN_ROA LN_VT PER Z_SCORE

Mean 8.583868 2.336237 8.089174 18.85000 5.740735

Median 8.747170 2.403325 8.086930 15.59000 5.340000

Maximum 10.63465 4.269837 10.36319 48.24000 14.02000

Minimum 5.837730 0.908259 5.590987 6.320000 1.180000

Std. Dev. 1.283191 0.703832 1.425657 9.790421 3.039842

Skewness -0.349065 0.076100 -0.081540 1.399829 0.958127

Kurtosis 1.992863 2.843368 1.731617 4.347435 3.458820

Jarque-Bera 4.254844 0.135145 4.633610 27.35206 11.00054

Probability 0.119144 0.934660 0.098588 0.000001 0.004086

Sum 583.7030 158.8641 550.0638 1281.800 390.3700

Sum Sq. Dev. 110.3207 33.19046 136.1773 6422.107 619.1229

Observations 68 68 68 68 68

Lampiran 1.4: Uji Multikolinearitas VIF

Variance Inflation Factors Date: 04/01/17 Time: 23:12

Sample: 1 68

Included observations: 34

Coefficient Uncentered Centered

Variable Variance VIF VIF

C 0.837404 98.82922 NA

DLN_VT 0.005953 47.09919 1.333398

DLN_ROA 0.032455 25.81205 1.688714

DPER 0.000182 7.548667 1.125635

DZ_SCORE 0.001269 6.844045 1.363141

Page 102: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

86

Lampiran 1.5: Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 0.555325 Prob. F(4,29) 0.6967

Obs*R-squared 2.418998 Prob. Chi-Square(4) 0.6592

Scaled explained SS 1.042799 Prob. Chi-Square(4) 0.9032

Test Equation:

Dependent Variable: RESID^2

Method: Least Squares

Date: 04/01/17 Time: 23:17

Sample: 3 68

Included observations: 34

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.187518 0.243150 0.771202 0.4468

DLN_VT^2 0.001092 0.002475 0.441289 0.6623

DLN_ROA^2 0.010048 0.017987 0.558612 0.5807

DPER^2 -0.000239 0.000173 -1.380707 0.1779

DZ_SCORE^2 2.91E-05 0.001122 0.025940 0.9795

R-squared 0.071147 Mean dependent var 0.245724

Adjusted R-squared -0.056971 S.D. dependent var 0.271524

S.E. of regression 0.279152 Akaike info criterion 0.420929

Sum squared resid 2.259841 Schwarz criterion 0.645394

Log likelihood -2.155789 Hannan-Quinn criter. 0.497478

F-statistic 0.555325 Durbin-Watson stat 1.673439

Prob(F-statistic) 0.696749

Page 103: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

87

Lampiran 1.6: Uji Autokorelasi

Dependent Variable: DLN_HARGA_SAHAM

Method: ARMA Maximum Likelihood (OPG - BHHH)

Date: 09/23/17 Time: 23:20

Sample: 3 68

Included observations: 34

Convergence achieved after 7 iterations

Coefficient covariance computed using outer product of gradients

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 14.24971 0.927286 15.36711 0.0000

DLN_VT -0.753584 0.069113 -10.90373 0.0000

DLN_ROA 0.308287 0.234441 1.314983 0.1996

DPER -0.004346 0.012806 -0.339401 0.7369

DZ_SCORE -0.040395 0.039800 -1.014948 0.3191

AR(1) 0.650614 0.140983 4.614842 0.0001

SIGMASQ 0.148336 0.053720 2.761279 0.0102

R-squared 0.906978 Mean dependent var 8.635998

Adjusted R-squared 0.886307 S.D. dependent var 1.281782

S.E. of regression 0.432197 Akaike info criterion 1.579466

Sum squared resid 5.043438 Schwarz criterion 1.893716

Log likelihood -19.85091 Hannan-Quinn criter. 1.686634

F-statistic 43.87581 Durbin-Watson stat 2.059358

Prob(F-statistic) 0.000000

Inverted AR Roots .65

Page 104: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

88

Lampiran 1.7: Uji Common Effect

Dependent Variable: DLN_HARGA_SAHAM?

Method: Pooled Least Squares

Date: 04/01/17 Time: 23:25

Sample (adjusted): 3 4

Included observations: 2 after adjustments

Cross-sections included: 17

Total pool (balanced) observations: 34

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 14.62373 0.915098 15.98051 0.0000

DLN_VT? -0.789575 0.077154 -10.23371 0.0000

DLN_ROA? 0.389983 0.180152 2.164739 0.0388

DPER? -0.021312 0.013476 -1.581551 0.1246

DZ_SCORE? -0.037139 0.035618 -1.042689 0.3057

R-squared 0.845907 Mean dependent var 8.635998

Adjusted R-squared 0.824652 S.D. dependent var 1.281782

S.E. of regression 0.536740 Akaike info criterion 1.728448

Sum squared resid 8.354615 Schwarz criterion 1.952913

Log likelihood -24.38362 Hannan-Quinn criter. 1.804997

F-statistic 39.79940 Durbin-Watson stat 0.803130

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 105: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

89

Lampiran 1.8: Uji Fixed Effect

Dependent Variable: DLN_HARGA_SAHAM?

Method: Pooled Least Squares

Date: 04/01/17 Time: 23:27

Sample (adjusted): 3 4

Included observations: 2 after adjustments

Cross-sections included: 17

Total pool (balanced) observations: 34

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.36323 1.742855 6.519893 0.0000

DLN_VT? -0.486569 0.202150 -2.406968 0.0317

DLN_ROA? 0.945348 0.454245 2.081144 0.0578

DPER? 0.016854 0.019105 0.882194 0.3937

DZ_SCORE? -0.242019 0.144736 -1.672140 0.1184

Fixed Effects (Cross)

AALI--C -0.086166

ADRO--C -0.613060

AKRA--C -0.339571

ASII--C 0.255333

ASRI--C -1.788021

ICBP--C -0.126226

INDF--C 0.234953

INTP--C 2.201350

ITMG--C 0.688965

KLBF--C -0.496669

LPKR--C -0.067876

LSIP--C 0.089333

PGAS--C -0.048961

SMGR--C 0.646363

TLKM--C -0.195424

UNTR--C 0.933322

UNVR--C -1.287645

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.984672 Mean dependent var 8.635998

Adjusted R-squared 0.961090 S.D. dependent var 1.281782

S.E. of regression 0.252840 Akaike info criterion 0.361764

Sum squared resid 0.831065 Schwarz criterion 1.304516

Log likelihood 14.85001 Hannan-Quinn criter. 0.683269

F-statistic 41.75535 Durbin-Watson stat 3.777778

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 106: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

90

Lampiran 1.9: Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Pool: PERUSAHAAN_JII

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 7.355479 (16,13) 0.0004

Cross-section Chi-square 78.467269 16 0.0000

Cross-section fixed effects test equation:

Dependent Variable: DLN_HARGA_SAHAM?

Method: Panel Least Squares

Date: 04/01/17 Time: 23:28

Sample (adjusted): 3 4

Included observations: 2 after adjustments

Cross-sections included: 17

Total pool (balanced) observations: 34

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 14.62373 0.915098 15.98051 0.0000

DLN_VT? -0.789575 0.077154 -10.23371 0.0000

DLN_ROA? 0.389983 0.180152 2.164739 0.0388

DPER? -0.021312 0.013476 -1.581551 0.1246

DZ_SCORE? -0.037139 0.035618 -1.042689 0.3057

R-squared 0.845907 Mean dependent var 8.635998

Adjusted R-squared 0.824652 S.D. dependent var 1.281782

S.E. of regression 0.536740 Akaike info criterion 1.728448

Sum squared resid 8.354615 Schwarz criterion 1.952913

Log likelihood -24.38362 Hannan-Quinn criter. 1.804997

F-statistic 39.79940 Durbin-Watson stat 0.803130

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 107: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

91

Lampiran 1.10: Uji Random Effect

Dependent Variable: DLN_HARGA_SAHAM?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)

Date: 04/01/17 Time: 23:30

Sample (adjusted): 3 4

Included observations: 2 after adjustments

Cross-sections included: 17

Total pool (balanced) observations: 34

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 13.53435 1.012189 13.37136 0.0000

DLN_VT? -0.697913 0.090266 -7.731708 0.0000

DLN_ROA? 0.405342 0.195913 2.068987 0.0476

DPER? 0.003795 0.012440 0.305096 0.7625

DZ_SCORE? -0.057576 0.046219 -1.245712 0.2228

Random Effects (Cross)

AALI--C -0.315308

ADRO--C -0.241473

AKRA--C -0.146234

ASII--C 0.677697

ASRI--C -0.771494

ICBP--C -0.286402

INDF--C 0.244630

INTP--C 0.629929

ITMG--C 0.122386

KLBF--C -0.571779

LPKR--C -0.167325

LSIP--C -0.424938

PGAS--C 0.162734

SMGR--C 0.571165

TLKM--C 0.310967

UNTR--C 0.629770

UNVR--C -0.424327 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.485401 0.7866

Idiosyncratic random 0.252840 0.2134 Weighted Statistics R-squared 0.714478 Mean dependent var 2.984821

Adjusted R-squared 0.675095 S.D. dependent var 0.482869

S.E. of regression 0.275237 Sum squared resid 2.196912

F-statistic 18.14207 Durbin-Watson stat 2.003357

Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.819189 Mean dependent var 8.635998

Page 108: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

92

Sum squared resid 9.803183 Durbin-Watson stat 0.448956

Lampiran 1.10: Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

Pool: PERUSAHAAN_JII

Test cross-section random effects

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 9.365351 4 0.0526

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

DLN_VT? -0.486569 -0.697913 0.032717 0.2426

DLN_ROA? 0.945348 0.405342 0.167956 0.1876

DPER? 0.016854 0.003795 0.000210 0.3678

DZ_SCORE? -0.242019 -0.057576 0.018812 0.1787

Cross-section random effects test equation:

Dependent Variable: DLN_HARGA_SAHAM?

Method: Panel Least Squares

Date: 04/01/17 Time: 23:31

Sample (adjusted): 3 4

Included observations: 2 after adjustments

Cross-sections included: 17

Total pool (balanced) observations: 34

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 11.36323 1.742855 6.519893 0.0000

DLN_VT? -0.486569 0.202150 -2.406968 0.0317

DLN_ROA? 0.945348 0.454245 2.081144 0.0578

DPER? 0.016854 0.019105 0.882194 0.3937

DZ_SCORE? -0.242019 0.144736 -1.672140 0.1184

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.984672 Mean dependent var 8.635998

Adjusted R-squared 0.961090 S.D. dependent var 1.281782

S.E. of regression 0.252840 Akaike info criterion 0.361764

Sum squared resid 0.831065 Schwarz criterion 1.304516

Log likelihood 14.85001 Hannan-Quinn criter. 0.683269

F-statistic 41.75535 Durbin-Watson stat 3.777778

Prob(F-statistic) 0.000000

Page 109: PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN DAN RASIO …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36181/1/ALMAS KHAIRUNA-FEB.pdf · ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk

93