Pengaruh Tektonik Terhadap Perubahan Cekungan [Compatibility Mode]

8/20/2019 Pengaruh Tektonik Terhadap Perubahan Cekungan [Compatibility Mode]

1/9

10/5/20

GEOLOGI INDONESIA

Pengaruh tektonik pada perkembangancekungan sedimentasi

PLATE TECTONIC & SEDIMENTARY BASIN FORMATION

Tektonika Vs PerkembanganCekungan Sedimentasi

Cekungan sedimentasi terbentuk secara tektonika

Perubahan cekungan juga dipengaruhi oleh prosestektonika

Menghasilkan mekanisme subsidence yg diikutitransgresi dan rifting yg diikuti regresi

Membentuk sistem cekungan sedimentasi, yg disebutaccommodation space

Mengingatkan: Tektonika Lempeng

POLYHISTORY


2/9

10/5/20

Gambar Anatomi ideal orogen benturan di Indonesia. Dari depan (sisi benturan, A) kebelakang-B terdiri atas : cekungan depan benua (foreland basin), jalur lipatan dan sesar foreland, zone

sutura dapat berupa kerak samudra yang terjepit dan terangkat, zone metamorf, dan jalur lipatan dan sesar belakang dengan arah vergency (arah deformasi) yang berbeda dengan jalur lipatan dan sesar foreland (Satyana, 2006a; Satyana dkk., 2007b).

Escape Tectonics Indonesia

Konsep escape tectonics (extrusion tectonics) yang dikemukakan oleh Molnar dan Tapponnier (1975),Tapponnier dkk. (1982), dan Burke dan Sengör (1986)

Escape tectonics adalah konsep tektonik yang membicarakan terjadinya gerak lateral suatu blokgeologi menjauhi suatu wilayah benturan di benua danbergerak menuju wilayah bebas di samudra. Karena itu,penyebutan konsep tektonik ini lebih sesuai bila disebut: post-collisional tectonic escape (gerak lateral menjauhpascabenturan)


3/9

10/5/20

BASIN EVOLUTION

Cekungan sedimen berevolusi dari satuke jenis lain

Urutan sedimen dari berbagai jeniscekungan dapat dianalisis dalam urutantektono-stratigrafi:

TECTONO-STRATIGRAPHY:

Untuk mengatur urutan strata sedimen ditectonic environment

Urutan tektono-stratigrafi dipisahkan olehunconformities yang mencerminkan peristiwatektonik

Kejadian tektonik menyebabkan perubahandalam lingkungan tektonik , misalnya rifting,sagging, collision, uplift, dsb.

Setiap lingkungan tektonik ditandai oleh asosiasi

fasies tertentu.

TECTONO-STRATIGRAPHIC TERMS

Pre-Rift

Syn-Rift

Post-Rift, Sag

Passive Margin Deposition (Syn-drift?)

Pre-Orogenic (Pre-Collision)

Syn-Orogenic (Syn-Collision)

Post Orogenic (Post Collision)

EXTENSIONAL BASIN DEVELOPMENT

Rifting ----> grabens, half graben basins ---->synrift

sedimentation Break-up -----> aulacogene basins -------> deltaic

sedimentation

Drifting -----> passive margin basins ------> passivemargin sedimentation

Spreading (oceanic) -----> oceanic basins ----> deepmarine sedimentation


4/9

10/5/20

EVOLUTION OF RIFT – TO –PASSIVE MARGIN BASINRIFT-DRIFT PASSIVE MARGIN BASIN

developing into aCARBONATE PLATFORM

Contoh: Indonesia Timur –Australian continental margin

EXTENSIONAL TO COMPRESSIONALREGIME

Drifting -------> passive margin basin sedimentation

Subduction -----> back-arc, inter-arc and fore-arcbasins

Obduction --------->foreland basins & fore deeps

Continent to continent collision------> Suture relatedforeland and fore deep basins

EVOLUTION OF A PASSIVE MARGIN BASIN

TECTONIC INVERSION.

Selama transisi dari rezim tektonik ekstensional kekompresi, sering terjadi inversi tektonik.

Sesar yang diaktifkan kembali dengan inversi arah

gerakan. Bagian bawah cekungan misalnya 'graben' yang

terbalik ke tertinggi dalam cekungan sedimen

Inversi adalah fitur umum di sedimen basin Tersier diPaparan Sunda.

EVOLUTION OF

BASINS RIFT –TO-

BACK-ARC BASIN

??

(Koesoemadinata, 2008)


5/9

10/5/20

Evolution of a Back-arc BasinModel


PRE-RIFT

Evolution of a Back-arc Basin


SYN-RIFT



POST-RIFT



INVERSION: Syn & Post orogenic deposition

EVOLUTION OFBASINS:

FROM RIFT –TO –FORELAND

BASINRIFT-DRIFT-COLLIDE


Evolution of the Rift-Drift-Collision Model


SYN-RIFT


6/9

10/5/20



POST-RIFT

Evolution of the Rift-Drift-CollisionModel




Evolution of the Rift-Drift-CollisionModel

INVERSION: Syn & Post orogenic deposition

EVOLUTIONOF BASINS:

FROM RIFT –

TO –FORELAND

BASINRIFT-DRIFT-COLLIDE

(Koesoemadinata, 2008)Strike-slipbasins 36

Basin formed atreleasing bend

Pull-apartbasin

Basin formed atfault branch

Basin formed atfault termination

Strike-slip basins


7/9

10/5/20

Strike-slip basins 37

Strike-slip basins

Strike-slipbasins 38

Strike-slip basins

TektonikSSlip39

TRENCH-LINK STRIKE-SLIP ZONES Western Indonesia Paleogene Rift-Basins

Western Indonesia Neogene Sedimentary Basins Western Indonesia TertiaryStratigraphy


8/9

10/5/20

• Continental landmass: continental islands andsea shelf: < 200 m

• Oceanic Islands and Oceanic Deeps :>200 m

INDONESIA: BATHYMETRY INDONESIA: Continental Landmass

• SUNDA SHELF with:

• Sumatra,

• Java and

• Kalimantan

• ARAFURA

CONTINENTAL SHELF :

• Australian

continent

• Irian Jaya New

Guinea

• Convergence,(collisions, subductionand obduction).

• Divergence (rifting,break-up andsubsequent seafloorspreading).

• Transvergence(wrench faulting);involvingtranslatation and

rotation.

PLATE TECTONICS MOVEMENT ININDONESIA involves:

PLATE BOUNDARIES

• ACTIVE MARGINS – SUBDUCTION ZONES

– OBDUCTION ZONES

– TRANSDUCTIONZONES (Sorong Faultzone)

• PASSIVE MARGINS(Eastern Kalimantan)

– Delta Basin

– CarbonatePlatform

• COLLISION ZONES

& OROGENICBELTS (Papua &Sulawesi)

ACTIVE MARGINS

• SUBDUCTION ZONES:

– CONTINENTAL ISLANDARC: Western SumatraSunda Arc, Southern JavaSunda Arc

– OCEANIC ISLAND ARC:

Nusatenggara Sunda Arc• OBDUCTION/COLLISION

ZONES: Banda Arc-Australian continent beingsubducted under Banda Seaoceanic crust; Banggai-Sulacolliding Eastern Sulawesi

• TRANSDUCTION ZONES:Sorong Faultzone

PASSIVE MARGINS

NW BORNEOPASSIVE MARGIN

• East Natuna basinalarea, Baram Delta

• EASTERN

KALIMANTANPASSIVE MARGINS

• MICROCONTINENTPASSIVE MARGINS

• Southwest SulawesiBasinal area


9/9

10/5/20

COLLISION ZONES & OROGENIC BELTS

• Kuching Zone

• Meratus MtsBelt

• CentralSulawesi

Collision Belt

• Central IrianJaya Mt Range

Documents

Pengaruh Tektonik Terhadap Perubahan Cekungan [Compatibility Mode]