Upload
alim-sumarno
View
2.355
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : WINDHA YULYANA, SULASMINTEN , http://ejournal.unesa.ac.id
Citation preview
PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA GURU
TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI SE-KOTA MOJOKERTO
Windha Yulyana (091714024)
Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
windhayulyana @gmail.com
Abstrak: Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara supervisi kepala sekolah dan disiplin kerja guru baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap kinerja guru di SMA Negeri Se-Kota Mojokerto.
Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional, yang terdapat tiga variabel yaitu supervisi kepala sekolah (X1) dan disiplin kerja guru (X2) serta kinerja guru (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMA Negeri Se-Kota Mojokerto yang berjumlah 184 guru. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportional random sampling. Teknik pengumpulan data berupa angket tertutup dengan menggunakan skala likert. Proses pengolahan data menggunakan regresi linier sederhana, untuk mengetahui pengaruh secara sendiri-sendiri dan regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama dengan taraf signifikan 5%.
Hasil analisis data diperoleh sebagai berikut: (1) tingkat supervisi kepala sekolah termasuk dalam kualifikasi baik dengan rata-rata 93,5%, (2) tingkat disiplin kerja guru termasuk dalam kualifikasi baik dengan rata-rata 94,8%, (3) tingkat kinerja guru termasuk dalam kualifikasi baik dengan rata-rata 98,1%, (4) supervisi kepala sekolah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru dengan taraf signifikan 0,000 (p < 0,05) serta supervisi kepala sekolah (X1) berkontribusi terhadap kinerja guru (Y) sebesar 52,3%, (5) disiplin kerja guru berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru dengan taraf signifikan 0,000 (p < 0,05) serta disiplin kerja guru (X2) berkontribusi terhadap variabel kinerja guru (Y) sebesar 56,9%, (6) supervisi kepala sekolah dan disiplin kerja guru secara bersama-sama dapat berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru dengan taraf signifikan 0,000 (p < 0,05) serta supervisi kepala sekolah (X1) dan disiplin kerja guru (X2) secara bersama-sama berkontribusi terhadap kinerja guru (Y) sebesar 66,6%. Rekomendasi saran untuk pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah melibatkan guru dalam menyusun program supervisi, melaksanakan program supervisi non klinis, datang tepat waktu, lebih mengoperasionalkan item kuesioner pada sub indikator disiplin terhadap waktu.
Kata kunci: supervisi kepala sekolah, disiplin kerja guru, kinerja guru
1
Abstract
This study is to determine the effect of the principal supervision and the effect of teacher’s discipline to their work either individually or in group based on their performance in all SMAN Mojokerto. This research uses quantitative correlational approach, and there are three variable namely principal supervision (X1), teacher’s discipline (X2), teacher’s performance (Y). Population in
this research are all teachers in SMAN Mojokerto amount 184 teachers. Sampling technique in this study using proportional random sampling technique. Data collection techniques using a Likert scale questionnaire. The processing of data using simple linear regression, to determine the effect of individually and multiple linear regression to determine the group effect with the significant level of 5%.The results of the data analysis is obtained as follows: (1) the level of principal supervision belongs to good qualification with an average of 93.5%, (2) the level of teacher’s discipline belongs to good qualification with an average of 94.8%, (3) The level of teacher’s performance belongs to good qualification with an average of 98.1%, (4) Principal supervision has a positive and significant effect on teacher’s performance with a significant level of 0.000 (p <0.05) as well as the principal supervision(X1) contribute to teacher’s performance (Y) of 52.3%, (5) Teacher’s discipline have positive and significant effect on teacher’s performance with a significant level of 0.000 (p <0.05) as well as teacher’s discipline (X2) contribute to teacher’s performance variable (Y) of 56.9%, (6) The principal supervision and teacher’s discipline in group have a positive and significant effect on teacher’s performance with a significant level of 0.000 (p <0.05) as well as the principal supervision(X1) and teacher’s discipline (X2) in group both contribute to teacher’s performance (Y) by 66.6%. The recomendation to people in this research is involved the teacher to arranges of supervision programs, doing non clinical of supervision program, come be on time, more operationally questionnaire item in part of discipline indicator item.Keywords: Principal Supervision, Teacher’s discipline, teacher’s performance
PENDAHULUAN
Usaha peningkatan mutu pendidikan dilakukan pemerintah melalui Kementrian
Pendidikan Nasional yang membuat peraturan mengenai standar kompetensi kepala sekolah. Hal
ini bertujuan untuk membina dan membimbing guru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kinerja guru. Sebagaimana dalam peraturan Kementrian Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun
2007 tentang standar kompetensi kepala sekolah.
“salah satu standar kompetensi kepala sekolah adalah sebagai supervisor. Kepala
sekolah memiliki tugas merencanakan program supervisi akademik dalam rangka
2
peningkatan profesionalisme guru, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru
dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat serta
menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru (Kemendiknas Nomor 13 Tahun 2007)”
Ruhayati, dkk. (2009) dalam Jurnal Penelitian Pendidikan mengatakan bahwa layanan
supervisi mempunyai kontribusi sebesar 73,45% terhadap kinerja guru pendidikan jasmani di
Kota Cimahi. Artinya variabel supervisi memberikan kontribusi yang cukup tinggi terhadap
kinerja guru. Hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa salah satu cara untuk meningkatkan
kinerja guru adalah dengan adanya supervisi.
Begitu juga menurut Sarjono (2007: 2) berlakunya Undang Undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan
bahwa pengawasan atas penyelenggaraan pendidikan pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dewan pendidikan, dan
komite sekolah/madrasah, sehingga tugas dan kewenangan dari pengawas sekolah
bergeser pada tugas dan kewenangan pembinaan terhadap penyelenggaraan
pendidikan. Mengingat bergesernya tanggung jawab dan wewenang para pengawas
sekolah dan ditambah dengan rasio jumlah pengawas yang kurang memadai bila
dibandingkan dengan jumlah lembaga pendidikan, maka salah satu fungsi kepala
sekolah sebagai supervisor untuk meningkatkan kinerja guru dalam rangka
peningkatan kualitas pendidikan memiliki peran yang strategis.
Paparan mengenai supervisi di atas dapat diketahui bahwa supervisi kepala sekolah
mempunyai peran yang strategis. Karena kegiatan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah
akan mempengaruhi kinerja guru. Adanya peningkatan kinerja guru, dapat berpengaruh terhadap
kinerja sekolah yang nantinya diharapkan akan menjadi lebih baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka indikator yang digunakan pada variabel supervisi kepala
sekolah adalah 1) kepala sekolah mampu menyusun program supervisi pendidikan mengacu teori
Lovell & Wiles (1983:11); 2) kepala sekolah mampu melaksanakan program supervisi
pendidikan mengacu teori Neagley dan Evans (Sumiyanto, 2003:12) ; 3) kepala sekolah mampu
memanfaatkan hasil supervisi mengacu teori Wiles (Hermawan, 2006:11).
Tidak hanya supervisi kepala sekolah saja yang sangat penting untuk meningkatkan
kinerja guru, akan tetapi disiplin kerja guru juga mempunyai peran yang penting dalam
3
meningkatkan kinerja guru. Robbins dan Coulter (2004: 607) mengatakan bahwa manakala
kinerja seorang karyawan secara teratur tidak sesuai dengan standar atau apabila seorang
karyawan secara konsisten mengabaikan peraturan-peraturan dan standar organisasi, manajer
barangkali terpaksa menggunakan disiplin sebagai cara mengendalikan perilaku. Jadi dapat
diketahui bahwa disiplin kerja adalah sikap dan perbuatan guru dalam mentaati semua pedoman
dan peraturan yang telah ditentukan untuk tercapainya tujuan organisasi. Disiplin berkaitan erat
dengan perilaku guru dan berpengaruh terhadap kinerja guru.
Berdasarkan uraian diatas, maka indikator yang digunakan pada variabel disiplin kerja
guru adalah 1) guru disiplin terhadap tugas kedinasan mengacu teori Robbins (Tafsir,2008:31); 2)
guru disiplin terhadap waktu mengacu teori Sutermeister (Backry, 2010:42); 3) guru disiplin
terhadap sikap dan tingkah laku megacu teori Gagne (Tafsir, 2008:31)
Jika kedua komponen yaitu supervisi kepala sekolah dan disiplin kerja guru dapat
diimplementasikan dengan baik khususnya di SMA Negeri Se-Kota Mojokerto, maka bukan
tidak mungkin kinerja guru secara signifikan dapat meningkat.
Riset yang disponsori Bank Dunia di 29 negara berkembang Supriyadi (Suhardan, 2010:
12) menunjukkan bahwa fungsi guru amat strategis dalam setiap upaya peningkatan mutu
pendidikan, dikemukakannya bahwa guru menjadi pusat perhatian karena sangat besar perannya
dalam setiap usaha peningkatan mutu. Tak ada usaha inovatif dalam pendidikan yang dapat
mengabaikan peran guru. Studi di 29 negara mengungkapkan, guru merupakan penentu paling
besar terhadap prestasi belajar siswa. Peranan guru semakin penting ditengah keterbatasan sarana
dan prasarana, seperti dialami negara-negara sedang berkembang.
Deskripsi di atas menjelaskan bahwa guru memiliki peran yang strategis. Kegiatan guru
yaitu sebagai pendidik dan pengajar bisa berjalan secara maksimal, hanya dapat dilakukan oleh
guru yang memiliki kinerja yang baik. Kinerja guru perlu dibina dan bahkan ditingkatkan agar
kegiatan belajar mengajar dapat berkualitas. Sehingga tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.
Berdasarkan uraian diatas, maka indikator yang digunakan pada variabel kinerja guru
adalah meliputi kemampuan guru sebagaimana dijelaskan Joni (Saefudin, 2006: 45), yaitu: a.
kemampuan membuat persiapan mengajar dan melaksanakan evaluasi; b. kemampuan
menggunakan metode dan media pembelajaran; c. kemampuan menguasai materi pembelajaran.
Selanjutnya Joni (Sudarti, 2006: 42) mengatakan bahwa seorang guru yang baik adalah mampu
4
memberi tugas yang jelas, menerapkan langkah-langkah pembelajaran yang tepat dengan
mengarah pada pencapaian hasil.
Akan tetapi, kondisi nyata di lapangan belum seperti yang diharapkan, sebagaimana yang
diperoleh dari Surya Online Mojokerto pada tanggal 13 Desember 2012, diinformasikan bahwa
adanya aksi pergi berjamaah yang dilakukan oleh para guru yang ada di Kota Mojokerto ke Bali.
Hal ini menunjukkan bahwa guru telah melakukan tindakan indisipliner. Aksi pergi berjamaah
para guru ke Bali sangat memprihatinkan karena figur guru yang seharusnya dijadikan panutan,
akan tetapi melakukan tindakan tidak disiplin terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai
guru. Kabid Kurikulum SMP SMA SMK Dinas P dan K Kota Mojokerto, menyayangkan
tindakan sekolah yang melakukan nglencer pada jam efektif belajar. Menurut ia mestinya
kegiatan itu bisa dilakukan saat libur akademik.
Terbukti tidak hanya itu saja, selain itu fakta di lapangan mengenai minimnya kompetensi
guru yang mempengaruhi kinerja guru di kota Mojokerto sangat memprihatinkan, sebagaimana
yang dimuat di Surabaya Pagi tanggal 14 Agustus 2012 diinformasikan bahwa hasil ujian
kompetensi guru (UKG) di Kota Mojokerto ternyata jauh dari harapan. Nilai yang diraih para
guru pemegang sertifikasi tersebut sangat tidak memuaskan. Sebagian besar guru meraih angka
merah antara 0 sampai 30. Padahal, untuk lulus nilai guru harus mencapai diatas nilai 70. Fakta
itu diungkap Bidang Ketenagaan Dinas P dan K Kota Mojokerto. Sebanyak 90 persen peserta
dinyatakan tidak lulus dalam ujian yang digelar serentak mulai akhir Juli hingga awal Agustus
lalu.
Kondisi nyata dunia pendidikan di Kota Mojokerto yang telah dipaparkan di atas sangat
memprihatinkan. Aksi pergi berjamaah para guru ke Bali pada jam efektif belajar menunjukkan
bahwa disiplin kerja guru di Kota Mojokerto masih jauh dari harapan. Para guru yang seharusnya
dijadikan teladan dan sosok yang berwibawa malah melakukan tindakan yang melanggar disiplin
kerja guru. Artinya kewajiban seorang guru yaitu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
belum dijalankan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan tidak disiplinnya terhadap tugas
kedinasan, tidak disiplin terhadap waktu, serta tidak disiplin terhadap tingkah laku yang
semuanya terangkum dalam disiplin kerja guru. Rendahnya disiplin kerja guru dapat berdampak
pada rendahnya kinerja guru.
Begitu juga dengan fakta mengenai hasil ujian kompetensi guru (UKG) di Kota
Mojokerto ternyata jauh dari harapan. Hal tersebut disebabkan karena minimnya kompetensi
5
akademik yang dimiliki para guru di Kota Mojokerto. Artinya kewajiban guru untuk mendidik
dan mengajar muridnya masih belum bisa berjalan secara optimal, hal ini dibuktikan dengan
rendahnya kompetensi akademik guru. Sehingga dapat dikatakan bahwa guru di Kota Mojokerto
membutuhkan bimbingan dan pembinaan untuk meningkatkan kompetensinya. Salah satu cara
untuk meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan kegiatan supervisi kepala sekolah yaitu
membantu, membimbing, dan mengawasi para guru pada masalah-masalah yang berhubungan
dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan serta pengajaran untuk
memaksimalkan kompetensi guru, sehingga harapan terhadap kinerja guru yang lebih baik dapat
terealisasi.
Paparan kondisi nyata di lapangan dapat dikatakan bahwa kinerja guru di Kota Mojokerto
masih belum baik dan perlu adanya peningkatan. Sehingga dapat dikatakan bahwa salah satu
kompetensi kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuannya untuk
melaksanakan program supervisi pendidikan dan memanfaatkan hasil supervisi, serta disiplin
kerja guru yang dijalankan dengan baik diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru.
Berdasarkan fakta dilapangan yang telah dideskripsikan tidak menutup kemungkinan juga
terjadi pada guru yang berada di SMA Negeri Se-Kota Mojokerto. Sekolah SMA Negeri yang
berada di wilayah Kota Mojokerto ada tiga, yaitu SMA Negeri 1 Mojokerto, SMA Negeri 2
Mojokerto, dan SMA Negeri 3 Mojokerto.
Beberapa permasalahan di atas yang mengungkapkan bahwa kinerja guru di Kota
Mojokerto masih belum baik, sehingga menjadi hal yang menarik untuk diteliti dan mencari
penyebab rendahnya kinerja guru. Setyoningtyas (2009: 2) dalam penelitiannya mengatakan
bahwa kinerja guru perlu ditingkatkan agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Upaya
meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan dengan supervisi dan disiplin kerja yang memadai.
Hal ini menunjukkan bahwa disamping tingkat kinerja guru dipengaruhi oleh faktor dari
dalam guru itu sendiri, salah satunya yaitu bagaimana disiplin kerja yang dibangun guru. Faktor
luar juga akan mempengaruhi kinerja guru yaitu adanya supervisi kepala sekolah.
Berdasarkan dari hasil survey dan kondisi nyata di lapangan, peneliti tertarik untuk
melakukan pengukuran supervisi kepala sekolah dan disiplin kerja guru terhadap kinerja guru di
SMA Negeri Se-Kota Mojokerto. Hal itu sesuai dengan judul yang diajukan peneliti yaitu
“PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN KERJA GURU TERHADAP
KINERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA MOJOKERTO”
6
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah yang akan
dicari dalam penelitian ini adalah: (1) Adakah pengaruh supervisi kepala sekolah terhadap kinerja
guru di SMA Negeri Se-Kota Mojokerto?; (2) Adakah pengaruh disiplin kerja guru terhadap
kinerja guru di SMA Negeri Se-Kota Mojokerto?; (3) Adakah pengaruh supervisi kepala sekolah
dan disiplin kerja guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru di SMA Negeri Se-Kota
Mojokerto?.
METODE
Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional, yang terdapat tiga variabel
yaitu supervisi kepala sekolah (X1) dan disiplin kerja guru (X2) serta kinerja guru (Y). Populasi
dalam penelitian ini adalah guru SMA Negeri Se-Kota Mojokerto yang berjumlah 184 guru.
Untuk menentukan ukuran sampel, dalam penelitian ini menganut teori yang dikembangkan oleh
Isaac dan Michael (Sugiyono, 2010: 87) yaitu menentukan jumlah sampel untuk tingkat
kesalahan 1%, 5%, dan 10% berdasarkan tabel. Merujuk pada pendapat tersebut maka penentuan
jumlah sampel dalam penelitian ini untuk tingkat kesalahan 5% dengan populasi sebesar 184
orang adalah 123 guru. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
proportional random sampling.
Dalam penelitian ini sebelum angket disebarkan ke lapangan, terlebih dahulu dilakukan
uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk mengetahui validitas instrumen penelitian ini, peneliti
menggunakan analisis korelasi Product Moment sedangkan untuk uji reliabilitasnya
menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan rumus koefisien alpha yang ketentuannya
menurut Nugroho (Sudarmiani, 2007: 66) apabila koefisien korelasi alpha lebih besar dari 0,60
dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian yang digunakan adalah reliabel. Perhitungan
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi 17 dengan sub program
reliability cronbach.
Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menyebar angket
kepada guru di SMA Negeri Se-Kota Mojokerto secara acak sejumlah 30 orang. Selanjutnya data
dari hasil try out tersebut dianalisis oleh peneliti. Instrumen penelitian pada variabel X1 yaitu
supervisi kepala sekolah memiliki 17 butir soal yang telah di uji cobakan ke 30 calon responden.
Dari 17 butir soal tersebut dinyatakan valid dan reliabel yang selanjutnya dapat digunakan dalam
penelitian.
7
Sedangkan instrumen penelitian pada variabel X2 yaitu disiplin kerja guru memiliki 21
butir soal. Hasil uji validitas dan reliabilitas untuk variabel disiplin kerja guru X2 yang berjumlah
21 butir soal dapat dikatakan valid dan reliabel yang selanjutnya dapat digunakan dalam
penelitian. Sedangkan instrumen penelitian pada variabel Y yaitu kinerja pegawai memiliki 31
butir soal yang dinyatakan valid dan reliabel. Selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian.
Kesimpulannya, untuk semua butir soal yang terdapat pada variabel supervisi kepala sekolah,
disiplin kerja guru, dan kinerja guru dinyatakan valid dan reliabel, sehingga dapat digunakan
dalam melakukan penelitian.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan 5%. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana dan regresi linier berganda.
Seluruh proses pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program statistik for windows
SPSS versi 17. Langkah-langkah dalam menganalisis data adalah: (1) Uji Normalitas; (2) Uji
Homogenitas; (3) Uji Linieritas; (4) Uji Multikolinieritas; (5) Uji Heterokedastisitas; (6) Uji
Autokorelasi; (7) Analisis Regresi Sederhana; (8) Analisis Regresi Berganda; (9) Uji Normalitas
Residual
HASIL DAN PEMBAHASAN
Regresi Linier Sederhana
Pada penelitian ini regresi linier sederhana bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh supervisi kepala sekolah (X1) terhadap kinerja guru (Y) dan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh disiplin kerja guru (X2) terhadap kinerja guru (Y). Adapun hasil dari teknik
analisis data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel Hasil Persamaan Regresi Linear Sederhana (X1 terhadap Y)
8
Model
Unstandardized CoefficientsStandardized Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 34.851 6.178 5.641 .000
Supervisi Kepala Sekolah (X1)
1.254 .109 .723 11.513 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru (Y)
Hasil analisis data diperoleh nilai persamaan regresi yaitu, Y = 34,851 + 1,254 X1,
dari hasil persamaan tersebut dapat diartikan bahwa:
1) Nilai konstanta adalah 34,851 hal ini berarti bahwa tanpa adanya pengaruh
variabel bebas yaitu variabel Supervisi kepala sekolah (X1), maka nilai dari
variabel terikat Kinerja guru (Y) sebesar 34,851.
2) Nilai 1,254 X1 merupakan koefisien regresi, yang menunjukkan bahwa jika nilai
variabel Supervisi kepala sekolah (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan maka
akan menyebabkan peningkatan nilai dari variabel terikat yaitu Kinerja guru (Y)
sebesar 1,254 satuan.
Dari tabel hasil persamaan regresi linear sederhana (X1 terhadap Y) diketahui nilai
signifikan yang diperoleh adalah sebesar 0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari pada
nilai alpha 0,05 dengan demikian Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Artinya supervisi kepala
sekolah (X1) berpengaruh terhadap kinerja guru (Y). Selanjutnya hasil koefisien
determinasi hasil uji regresi sederhana (X1 terhadap Y) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Koefisien Determinasi Hasil Uji Regresi Linier Sederhana (X1 terhadap Y)
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Supervisi Kepala Sekolah (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja Guru (Y)
Deskripsi dari tabel koefisien determinasi hasil uji regresi sederhana (X1 terhadap
Y) adalah sebagai berikut:
1) Koefisien korelasi (R) = 0,723
9
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .723a .523 .519 7.98003
Hal ini menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel Supervisi kepala sekolah
(X1) terhadap variabel Kinerja guru (Y). Arah hubungannya positif artinya apabila
variabel Supervisi kepala sekolah (X1) ditingkatkan maka variabel Kinerja guru (Y)
cenderung meningkat, begitu juga sebaliknya apabila variabel Supervisi kepala
sekolah (X1) diturunkan maka variabel Kinerja guru (Y) cenderung menurun.
2) Koefisien determinasi (R2) atau R.Square = 0,523
Hal ini mempunyai arti bahwa pengaruh variabel bebas yaitu Supervisi kepala
sekolah (X1) terhadap variabel terikat kinerja guru (Y) adalah sebesar 0,523. Jadi
variabel Supervisi kepala sekolah (X1) berkontribusi terhadap variabel kinerja guru
(Y) sebesar 52,3%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel
yang diteliti.
Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja guru (X2)
terhadap kinerja guru (Y), akan dijelaskan sebagai berikut:
Tabel Hasil Persamaan Regresi Linear Sederhana (X2 terhadap Y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 21.727 6.659 3.263 .001
Disiplin Kerja Guru (X2) 1.168 .092 .755 12.646 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Guru (Y)
Hasil analisis data diperoleh nilai persamaan regresi yaitu, Y = 21,727 + 1,168 X2,
dari hasil persamaan tersebut dapat diartikan bahwa:
1) Nilai konstanta adalah 21,727 hal ini berarti bahwa tanpa adanya pengaruh
variabel bebas yaitu variabel disiplin kerja guru (X2), maka nilai dari variabel
terikat kinerja guru (Y) sebesar 21,727.
2) Nilai 1,168 X2 merupakan koefisien regresi, yang menunjukkan bahwa jika nilai
variabel disiplin kerja guru (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan maka akan
menyebabkan peningkatan nilai dari variabel terikat yaitu Kinerja guru (Y)
sebesar 1,168 satuan.
Dari tabel hasil persamaan regresi linear sederhana (X2 terhadap Y) diketahui nilai
signifikan yang diperoleh adalah sebesar 0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari pada
10
nilai alpha 0,05 dengan demikian Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Artinya disiplin kerja
guru (X1) berpengaruh terhadap kinerja guru (Y). Selanjutnya hasil koefisien determinasi
hasil uji regresi sederhana (X2 terhadap Y) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Koefisien Determinasi Hasil Uji Regresi Linier Sederhana (X2 terhadap Y)
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja Guru (X2)
b. Dependent Variable: Kinerja Guru (Y)
Deskripsi dari tabel koefisien determinasi hasil uji regresi sederhana (X2 terhadap
Y) adalah sebagai berikut:
1) Koefisien korelasi (R) = 0,755
Hal ini menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel disiplin kerja guru (X2)
terhadap variabel kinerja guru (Y). Arah hubungannya positif artinya apabila
variabel disiplin kerja guru (X2) ditingkatkan maka variabel kinerja guru (Y)
cenderung meningkat, begitu juga sebaliknya apabila variabel disiplin kerja guru
(X2) diturunkan maka variabel kinerja guru (Y) cenderung menurun.
2) Koefisien determinasi (R2) atau R.Square = 0,569
Hal ini mempunyai arti bahwa pengaruh variabel bebas yaitu disiplin kerja guru
(X2) terhadap variabel terikat kinerja guru (Y) adalah sebesar 0,569. Jadi variabel
disiplin kerja guru (X2) berkontribusi terhadap variabel kinerja guru (Y) sebesar
56,9%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel yang
diteliti.
Regresi Linier Berganda
Pada penelitian ini regresi linier ganda bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
supervisi kepala sekolah (X1) dan disiplin kerja guru (X2) secara bersama-sama terhadap kinerja
guru (Y). Pengujian dengan regresi linear berganda menyatakan ukuran dan pengaruh masing-
masing variabel bebas yang terdiri atas Supervisi kepala sekolah (X1), dan Disiplin kerja guru
11
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .755a .569 .566 7.58138
(X2), serta variabel terikat berupa Kinerja guru (Y) pada Sekolah Menengah Atas Negeri Se-Kota
Mojokerto. Adapun hasil dari teknik analisis data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Hasil Persamaan Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
10.991 6.161
.704 .119
.765 .106
(Constant)
Supervisi KepalaSekolah (X1)
Disiplin Kerja Guru (X2)
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoeffic ients
Dependent Variable: Kinerja Guru (Y)a.
Hasil analisis data diperoleh nilai persamaan regresi yaitu, Y = 10,991 + 0,704 X1
+ 0,765 X2, dari hasil persamaan tersebut dapat diartikan bahwa:
1) Nilai konstanta adalah 10,991 hal ini berarti bahwa tanpa adanya pengaruh
variabel bebas yaitu variabel Supervisi kepala sekolah (X1), dan Disiplin kerja
guru (X2), maka nilai dari variabel terikat Kinerja guru (Y) sebesar 10,991.
2) Nilai 0,704 X1 merupakan koefisien regresi, yang menunjukkan bahwa jika nilai
variabel Supervisi kepala sekolah (X1) ditingkatkan sebesar satu satuan maka
akan menyebabkan peningkatan nilai dari variabel terikat yaitu Kinerja guru (Y)
sebesar 0,704 satuan.
3) Nilai 0,765 X2 merupakan koefisien regresi, yang menunjukkan bahwa jika nilai
variabel Disiplin kerja guru (X2) ditingkatkan sebesar satu satuan maka akan
menyebabkan peningkatan nilai dari variabel terikat yaitu Kinerja guru (Y)
sebesar 0,765 satuan.
Hasil analisis regresi melalui program komputer SPSS 17.00 output yang
dihasilkan adalah sebagai berikut:
Tabel Nilai Signifikansi Regresi Linier Berganda
12
ANOVAb
10757. 259 2 5378. 630 119. 758 . 000a
5389. 489 120 44. 912
16146. 748 122
Regression
Residual
Tot al
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predict ors: (Const ant ) , Disiplin Ker ja Guru (X2) , Supervisi Kepala Sekolah (X1)a.
Dependent Var iable: Kiner ja Guru (Y)b.
Dari tabel nilai signifikan regresi linier berganda, diketahui nilai signifikan
yang diperoleh adalah sebesar 0,000. Nilai signifikansi ini lebih kecil dari pada nilai
alpha 0,05 dengan demikian Ho3 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya supervisi kepala
sekolah (X1) dan disiplin kerja guru (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap
kinerja guru (Y). Selanjutnya hasil koefisien determinasi hasil uji regresi berganda
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Koefisien Determinasi Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model Sum m aryb
.816a .666 .661Model1
R R SquareAdjustedR Square
Predictors: (Constant), Disiplin KerjaGuru (X2), Supervisi Kepala Sekolah (X1)
a.
Dependent Variable: Kinerja Guru (Y)b.
Deskripsi dari tabel koefisien determinasi hasil uji regresi berganda adalah sebagai
berikut:
1) Koefisien korelasi (R) = 0,816
Hal ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat (mendekati 1) antara variabel
Supervisi kepala sekolah (X1), dan Disiplin kerja guru (X2), secara bersama-sama
terhadap variabel Kinerja guru (Y). Arah hubungannya positif artinya apabila
variabel Supervisi kepala sekolah (X1), dan Disiplin kerja guru (X2) secara
bersama-sama ditingkatkan maka variabel Kinerja guru (Y) cenderung meningkat,
begitu juga sebaliknya apabila variabel Supervisi kepala sekolah (X1), dan Disiplin
kerja guru (X2) secara bersama-sama diturunkan maka variabel Kinerja guru (Y)
cenderung menurun.
2) Koefisien determinasi (R2) atau R.Square = 0,666
Hal ini mempunyai arti bahwa pengaruh semua variabel bebas (independent) yaitu
Supervisi kepala sekolah (X1) dan Disiplin kerja guru (X2) terhadap variabel
dependent Kinerja guru (Y) adalah sebesar 0,666. Jadi variabel Supervisi kepala
sekolah (X1) dan Disiplin kerja guru (X2) berkontribusi terhadap variabel kinerja
13
guru (Y) sebesar 66,6%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain selain
variabel yang diteliti.
Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru. Berdasarkan hasil uji
hipotesis pertama diketahui besarnya nilai taraf signifikan (sig) variabel supervisi kepala sekolah
adalah 0,000 < taraf kepercayaan 0,05 (α = 5%). Nilai signifikansi ini lebih kecil dari pada nilai
alpha 0,05 dengan demikian Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Artinya supervisi kepala sekolah
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri Se-Kota
Mojokerto. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Neagley dan Evans
(Sumiyanto, 2003: 12) Modern supervision is considered as any service for teachers that
eventually results in improving instruction, learning and the curiculum. Artinya supervisi modern
dianggap sebagai layanan bagi para guru yang hasilnya digunakan dalam meningkatkan
pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Jadi dapat dikatakan bahwa kegiatan supervisi kepala
sekolah memberikan manfaat bagi para guru diantaranya adalah dengan adanya peningkatan
pengajaran, pembelajaran dan kurikulum, sehingga berdampak pada meningkatnya kinerja guru.
Kimbal Wiles (Hermawan, 2006: 11) mengatakan bahwa supervision is service activity that
exists to help teachers do their job better. Artinya supervisi adalah aktifitas layanan yang
keberadaannya untuk membantu meningkatkan kinerja guru menjadi lebih baik. Hal ini
menunjukkan bahwa kegiatan supervisi yang dilakukan oleh supervisor mempunyai dampak
positif, yaitu untuk meningkatkan kinerja guru.
Berpengaruhnya supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru menunjukkan bahwa
apabila supervisi kepala sekolah dilaksanakan akan memberikan kontribusi nyata terhadap
peningkatan kinerja guru. Di sini terdapat kecocokan antara hasil penelitian dengan teori yang
ada. Dengan kata lain hasil penelitian ini mendukung teori yang sudah ada.
Pengaruh Disiplin Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru. Berdasarkan hasil uji
hipotesis kedua diketahui besarnya nilai taraf signifikan (sig) variabel disiplin kerja guru adalah
0,000 < taraf kepercayaan 0,05 (α = 5%). Nilai signifikansi ini lebih kecil dari pada nilai alpha
0,05 dengan demikian Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Artinya disiplin kerja guru berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri Se-Kota Mojokerto. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Robbins dan Coulter (2004: 607)
bahwa manakala kinerja seorang karyawan secara teratur tidak sesuai dengan standar atau apabila
14
seorang karyawan secara konsisten mengabaikan peraturan-peraturan dan standar organisasi,
manajer barangkali terpaksa menggunakan disiplin sebagai cara mengendalikan perilaku.
Uraian yang dikemukakan oleh Robbins dan Coulter, dapat diketahui bahwa disiplin
kerja adalah sikap dan perbuatan guru dalam mentaati semua pedoman dan peraturan yang telah
ditentukan untuk tercapainya tujuan organisasi. Disiplin berkaitan erat dengan perilaku guru dan
berpengaruh terhadap kinerja guru.
Berpengaruhnya disiplin kerja guru terhadap kinerja guru menunjukkan bahwa apabila
disiplin kerja guru tinggi akan memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kinerja guru.
Di sini terdapat kecocokan antara hasil penelitian dengan teori yang ada. Dengan kata lain hasil
penelitian ini mendukung teori yang sudah ada.
Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja Guru Terhadap Kinerja
Guru. Berdasarkan hasil uji hipotesis ketiga diketahui besarnya nilai taraf signifikan (sig) adalah
0,000 < taraf kepercayaan 0,05 (α = 5%). Nilai signifikansi ini lebih kecil dari pada nilai alpha
0,05 dengan demikian Ho3 ditolak dan Ha3 diterima. Artinya supervisi kepala sekolah dan disiplin
kerja guru cecara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru
di SMA Negeri Se-Kota Mojokerto. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Gwynn (Pujiantoro, 2005: 32) kepala sekolah sebagai supervisor mempunyai tiga tanggung
jawab pokok, yaitu memberikan bantuan terhadap guru secara individu, mengkoordinasikan dan
membuat lebih baik layanan-layanan pembelajaran terhadap seluruh personil sekolah, dan
bertindak sebagai narasumber bagi pelaksana-pelaksana lain. Jadi bantuan supervisi yang
diberikan kepala sekolah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru.
Upaya peningkatan kinerja guru juga dipengaruhi oleh faktor dari dalam guru itu sendiri,
salah satunya yang mempengaruhi kinerja guru adalah bagaimana disiplin kerja yang dibangun
guru. Sebagaiamana yang dikatakan oleh Robbins dan Coulter (2004: 607) bahwa manakala
kinerja seorang karyawan secara teratur tidak sesuai dengan standar atau apabila seorang
karyawan secara konsisten mengabaikan peraturan-peraturan dan standar organisasi, manajer
barangkali terpaksa menggunakan disiplin sebagai cara mengendalikan perilaku. Uraian yang
dikemukakan oleh Robbins dan Coulter, dapat diketahui bahwa disiplin kerja adalah sikap dan
perbuatan guru dalam mentaati semua pedoman dan peraturan yang telah ditentukan untuk
tercapainya tujuan organisasi.
15
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Setyoningtyas (2009: 2) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa kinerja guru perlu ditingkatkan agar tujuan pendidikan dapat
tercapai. Upaya meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan dengan supervisi dan disiplin kerja
yang memadai.
Berpengaruhnya supervisi kepala sekolah dan disiplin kerja guru secara bersama-sama
terhadap kinerja guru menunjukkan bahwa apabila supervisi kepala sekolah dan disiplin kerja
guru dilaksanakan akan memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kinerja guru. Di sini
terdapat kecocokan antara hasil penelitian dengan teori yang ada. Dengan kata lain hasil
penelitian ini mendukung teori yang sudah ada.
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: (1)
Terdapat pengaruh yang signifikan dari supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA
Negeri Se-Kota Mojokerto; (2) Terdapat pengaruh yang signifikan dari disiplin kerja guru
terhadap kinerja guru di SMA Negeri Se-Kota Mojokerto; (3) Terdapat pengaruh yang signifikan
dari supervisi kepala sekolah dan disiplin kerja guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru
di SMA Negeri Se-Kota Mojokerto.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai
berikut: (1) Sebaiknya kepala sekolah dalam menyusun program supervisi pendidikan melibatkan
Bapak/Ibu guru, karena dengan begitu kepala sekolah lebih mengetahui kebutuhan dan keinginan
Bapak/Ibu guru. Sehingga program supervisi dapat tersusun sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan Bapak/Ibu guru; (2) Hendaknya kepala sekolah melaksanakan program supervisi non
klinis ketika Bapak/Ibu guru melaksanakan pembelajaran di kelas secara periodik. Sehingga
kinerja guru senantiasa stabil bahkan meningkat karena supervisi yang dilakukan kepala sekolah
sudah merupakan kebutuhan bagi para guru; (3) Sebaiknya Bapak/Ibu guru datang ke sekolah
tepat pada waktu jam masuk sekolah, sehingga Bapak/Ibu guru dapat menepati waktu tugas. Hal
ini dapat dilakukan dengan setiap datang ke sekolah Bapak/Ibu guru melakukan absensi
kehadiran; (4) Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan di lokasi yang
sama, dengan menggunakan variabel lain seperti motivasi serta kepemimpinan kepala sekolah,
sehingga hasil penelitian dapat berkembang dan dapat lebih bermanfaat; (5) Bagi peneliti
16
selanjutnya, sebaiknya lebih mengoperasionalkan item kuesioner pada sub indikator disiplin
terhadap waktu.
DAFTAR RUJUKAN
. 2012. Hasil Ujian Kompetensi Guru Kota Mojokerto Jeblok, (online), (http://www. hasil ujian kompetensi guru kota mojokerto jeblok.htm, diakses pada tanggal 4 Januari 2013 pada pukul 10.28 WIB)
Angriani, Nina. 2010. Kontribusi Supervisi Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Mengajar Guru Pada SMA Negeri Se-Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. Bandung: UPI Program Pascasarjana
Anna, Intan Fitri. 2010. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Profesional Melalui Disiplin Kerja Guru SDN Se-Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. Malang: JAP FIP UM
Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Aritonang, Keke T. 2005. Kompensasi Kerja, Disiplin Kerja Guru dan Kinerja Guru SMP Kristen BPK Penabur Jakarta. Jurnal Pendidikan Penabur, (online), nomor 4, (http://jurnal202.147.254.252/files/Hal.01-16%20 Kompensasi %20 Kerja . pdf , diakses pada tanggal 20 Februari 2013 pada pukul 10: 50 WIB)
Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah. Yogyakarta: Diva Press
Atmodiwiryo, Soebagio. 2011. Manajemen Pengawasan dan Supervisi Sekolah: Teori dan Praktik. Jakarta: Ardadizya Jaya
Backry, Tonny J. 2010. Pembinaan Disiplin Pegawai: Studi Kasus di Fakultas Ilmu Pendidikan UNESA). Surabaya: Unesa Program Pascasarjana Prodi MP
Baktinia, Tedja Gurat. 2012. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru dan Hasil Belajar Siswa (Studi tentang Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah SMP Terhadap Kinerja Guru dan Hasil Belajar Siswa pada SMPN di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung. Bandung: UPI Program Pascasarjana
Draper, Norman dan Smith, Harry. 1992. Analisis Regresi Terapan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Fahmi, Annisa. 2010. Pengaruh motivasi kerja, moral kerja, dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian giling PR.HF. Prima. Malang: JPE FE UM
17
Hermawan, Nur. 2006. Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas, Supervisi Observasi Kelas Dan Supervisi Teman Sejawat Terhadap Kinerja Guru di 3 SMP Negeri Kabupaten Trenggalek. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana Prodi MP
Hidayat, Imam. 2012. Guru Nglencer Siswa SMPN 3 Mojokerto Terlantar, (online), (http://www.suryaonline.com/guru-nglencer-siswa-smpn-3-mojokerto-terlantar.htm, diakses pada tanggal 6 Februari 2013 pukul 10:11 WIB)
Irianto, Agus. 2008. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana
Kerlinger, Fred N. 2003. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Kimbrough, Ralph B. dan Burkett, Charles W. 1990. The Principalship: Concepts and Practices. New Jersey: Prentice Hall
Kuncoro, Mudrajad. 2007. Metode Kuantitatif:Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Kusuma, Fini. 2011. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru di SMK Negeri 1 surabaya. Surabaya: JPE Unesa
Kusviantono, Damianus. 2006. Pengaruh Keterlibatan Orang Tua Murid dan Kinerja Guru Terhadap Motivasi Berprestasi Murid SMP Santo Carolus Surabaya. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana Prodi MP
Lakabela, Alfred Aditje. 2001. Keefektifan Supervisi Kepala SMU Terhadap Guru Dalam Proses Pembelajaran Di Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana.
Lovell, John T. dan Wiles, Kimbal. 1983. Supervision For Better Schools. New Jersey: Prentice Hall
Maghfur, Moh. 2005. Penerapan kepemimpinan situasional untuk meningkatkan disiplin kerja pegawai dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten gresik. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana, Prodi MP.
Mahmudah, Siti. 2005. Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru SDN di Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana, Prodi MP.
Mahmun, M. Thoha. 2010. Pengaruh Disiplin dan Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Sriwijaya, (online),(118.97.161.124/penelitian/Disiplin_%20Kompensasi%20_Kinerja.pdf, diakses pada tanggal 4 Oktober 2012 pada pukul 21.00 WIB)
18
Mariyati. 2007. Keefektivan Supervisi Perkembangan Glickman Dalam Meningkatkan Kinerja Guru. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana, Prodi MP.
Masruroh, Umi. 2012. Pengaruh Kompensasi dan Disiplin Kerja Guru terhadap Kinerja Guru Ekonomi di SMA Negeri Se-Kabupaten Brebes. Semarang: FE Universitas Negeri Semarang.
Muslim, Sri Banun. 2009. Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta
Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2010 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 Tentang Disiplin Pegawai Negeri
Pidarta, Made. 2009. Supervisi Pendidikan Kontekstual. Jakarta: Rineka Cipta
Oliva, Peter F . 1984. Supervision For Today’s Scool. New York: Thomas Y. Crowell Company
Pujiantoro, Rudi. 2005. Pengembangan Teknik Supervisi Klinis Untuk Meningkatkan Kinerja Guru. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana, Prodi MP.
Purwanto, Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Puspitasari, Rahmah Putri. 2011. Hubungan Konsep Diri Dan Kepercayaan Diri Dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja Putus Sekolah di Desa Keling Kabupaten Kediri. Surabaya: Unesa
Robbins, Stephen P. dan Coulter, Mary. 2004. Manajemen: sixth Edition. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia
Ruhayati, Yati dkk. 2009. Kontribusi Layanan Supervisi, Kepemimpinan Kepala Sekolah, dan Fasilitas Pembelajaran Terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani SMPN Se- Kota Cimahi. Jurnal Penelitian Pendidikan, (online), Vol 9, No.2, (http://jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/view/562/kontribusi-layanan-supervisi,-kepemimpinan-kepala-sekolah,-dan-fasilitas-pembelajaran-terhadap-kinerja-guru-pendidikan-jasmani-smpn-se-kota-cimahi.html, diakses pada tanggal 19 Desember 2012 pada pukul 19:26 WIB)
Saefudin. 2006. Hubungan Dimensi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Guru dengan Kinerja Guru SD di Kec Kuripan Lombok Barat. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana, Prodi MP.
Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran: dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta
19
Sahertian, Piet A. dan Mataheru Frans. 1981. Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
Santosa, Purbayu Budi dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: Andi
Sarjono. 2007. Pengembangan Teknik Supervisi Observasi kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana, Prodi MP.
Sembiring, R.K. 2003. Analisis Regresi. Bandung: ITB
Setyoningtyas, Evi. 2009. Hubungan Aktivitas Supervisi Pendidikan Kepala Sekolah dan Kepuasan Kerja Guru Di SMP Negeri Se-Kecamatan Srengat Kab. Blitar. Malang: JAP FIP UM
Soetopo, Hendiyat dan Wasty Soemanto. 1984. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Malang: Bina Aksara.
Subari. 1994. Supervisi Pendidikan: Dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Sudarmiani. 2007. Pengaruh Keterampilan Manajer Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru MTs Negeri dan MTs di Kabupaten Madiun. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana.
Sugianto, Pipit. 2010. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Kepala Sekolah di SMA Negeri Kota Surabaya. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Suhardan, Dadang. 2010. Supervisi Profesional Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta
Suharsaputra, Uhar. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: Refika Aditama
Sulastri. 2003. Pengembangan Teknik Supervisi Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru SLTP Negeri di Kabupaten Blitar. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana.
Sumarto, Wawan. 2010. Hubungan Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri dan Swata di Surabaya. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana, Prodi MP.
Sumiyanto. 2003. Upaya memperbaiki Supervisi Pendidikan Oleh Kepala Sekolah terhadap Guru-Guru SMU Muhammadiyah 2 Kertosono Kabupaten Nganjuk. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana, Prodi MP.
20
Sutijanto, Eddy. 2003. Supervisi Kepala Sekolah dengan Teknik Observasi Kelas Sebagai Upaya Membina Profesi Guru SLTP Negeri 6 Surabaya (Suatu Penelitian Tindakan di SLTP Negeri 6 Kota Surabaya). Surabaya: Unesa Program Pascasarjana, Prodi MP.
Tafsir, Muhammad. 2008. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja Guru dengan Kompetensi profesional Guru di SMA Negeri di Kota Praya Kabupaten Lombok Tengah. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana, Prodi MP.
Undang undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2000 tentang Otonomi Daerah
Wahjuningsih, Endang Sri. 2010. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi dengan Kinerja Guru SMP Negeri dan Swasta Ae Kecamatan Semampir dan Kenjeran Surabaya. Surabaya: Unesa Program Pascasarjana
Wardana, Ludi Wishnu. 2008. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Gayungan Kota Surabaya. Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis (EMAS), Vol II, No. 1 (http://www.google.co.id/#hl=id&gs_rn=1&gs_ri=hp&pq=jurnal%20ekonomi%20dan%20bisnis&cp=32&gs_id=wh&xhr=t&q=jurnal+ekonomi+dan+bisnis+unimas&pf=p&tbo=d&biw=1366&bih=674&sclient=psy-ab&oq=jurnal+ekonomi+dan+bisnis+unimas&gs_l=&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&bvm=bv.1355534169,d.bmk&fp=3f8173a1685cb0f2&bpcl=40096503, diakses pada tanggal 19 Desember 2012 pada pukul 19:30 WIB)
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Winarsunu, Tulus. 2010. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan. Malang: UMM Press
Yamin, Martinis dan Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada
21