118
PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA REMAJA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Pricillia Risca Pah 129114071 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

  • Upload
    hadiep

  • View
    232

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI

PADA REMAJA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Pricillia Risca Pah

129114071

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

i

PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI

PADA REMAJA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Pricillia Risca Pah

129114071

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

iv

HALAMAN MOTTO

Kesuksesan Hanya Dapat Diraih Dengan Segala UPAYA dan USAHA yang

Disertai dengan DOA karena nasib seseorang manusia tidak akan berubah dengan

sendirinya tanpa BERUSAHA!

Selalu BERPIKIR BESAR dan BERTINDAK mulai SEKARANG!

TALK LESS DO MORE!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus

yang senantiasa membimbing dan melindungiku

Keluargaku tercinta

(Mama Lily, alm. Papa Chris, Ricco, Oma, alm. Opa Surono, Om Reno, dan alm.

Om Ery)

yang selalu mendukung dan mendoakanku disetiap waktu

Sahabat, teman-teman, dan orang-orang

yang hadir dalam hidupku

Terima kasih atas semua doa, dukungan, bantuan, dan nasihat

yang diberikan selama aku mengerjakan skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

vii

PENGARUH SELF ESTEEM TERHADAP RESILIENSI

PADA REMAJA

Pricillia Risca Pah

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Self-Esteem dan Resiliensi pada

remaja. Partisipan adalah 357 anggota kelompok OMK dan PIR yang berusia 12-23 tahun di

paroki-paroki Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian

mengumpulkan data dari dua skala, yaitu Self-Esteem (α=0,913) dan Resiliensi (α=0,947). Uji

korelasi dengan regresi linear sederhana menunjukkan bahwa Self-Esteem berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap Resiliensi (p=0,000). Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian

ini diterima.

Kata kunci : self-esteem, resiliensi, remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

viii

THE EFFECT OF SELF-ESTEEM TO RESILIENCE

IN ADOLESCENT

Pricillia Risca Pah

ABSTRACT

This research aimed to discover the effect of Self - Esteem and Resilience in adolescent. The

participants of which are 357 Catholics Youth Organization (OMK) and Adolescent Faith

Guidance (PIR) members aged 12-23 years old in several Yogyakarta parishes. This research is a

quantitative research. The research collected data from two scales, which are Self - Esteem (α =

0.913) and Resilience (α = 0.947). Correlation with the simple linear regression showed that the

Self - Esteem affect positively and significantly to the resilience ( p = 0.000 ) . Thus, the hypothesis

in this research is acceptable.

Keywords: self-esteem, resilience, adolescent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

bimbingan, kasih setia, dan perlindungan-Mu, sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Self-Esteem dan Resiliensi Pada

Remaja dengan baik dan lancar.

Penulis mengucapkan terima kasih pula kepada pihak-pihak yang telah

mendoakan, membantu, dan mendukung penulis selama proses pengerjaan skripsi

ini sebab penulis menyadari bahwa proses ini tidak akan berhasil tanpa doa,

bantuan, dan dukungan dari pihak-pihak di bawah ini:

1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si, Kepala Program Studi Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma.

3. Romo Dr. A. Priyono Marwan, SJ, Dosen Pembimbing Skripsi. Terima

kasih atas bimbingan romo selama proses penulisan skripsi ini.

4. Suster Lidwina TA., FCJ., MA, Dosen Pembimbing Akademik penulis.

Terima kasih atas doa dan nasihat suster.

5. Segenap Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Terima

kasih atas ilmu, dinamika, dan pengalaman yang diberikan kepada penulis.

6. Seluruh staf Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (Mas

Gandung, Mbak Nanik, Mas Muji, Mas Doni, dan Pak Gi). Terima kasih

atas bantuan dan pelayanan yang diberikan kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

xi

7. Mama Lidia Lily dan Alm. Papa Christian Pah yang senantiasa

mendoakan dan mendukung penulis, baik secara materi maupun moril.

8. Oma Titien, Alm. Opa Surono, Om Reno, Tante Ita, dan Alm. Om Ery

yang senantiasa mendoakan, membantu, dan mendukung penulis, baik

secara materi maupun moril.

9. Adekku Ricco yang sudah menjadi adek yang pengertian dan perhatian.

10. Sahabat “Menunggu Besok” : Kak Gue, Karin, Elga, Ajeng, Igan, Novia,

Bli GM, dan Moka. Terima kasih sudah menjadi sahabat yang ada di kala

senang maupun susah.

11. Teman-teman PKM-M “Sareng Dakocan”: Berto, Tika, Bertha, dan Valen.

Terima kasih buat semangat dan doanya.

12. Teman-teman PSM Cantus Firmus USD angkatan 2012. Terima kasih buat

suara dan pengalaman yang sudah dibagi bersama selama ini.

13. Teman-teman Kos Putri Pojok: Ina, Mega, Bella, dan Vira. Terima kasih

buat semangat dan bantuannya.

14. Teman-teman OMK dan PIR semua paroki di Kota Yogyakarta. Terima

kassih atas kesediaannya membantu penulis memperoleh data penelitian.

15. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama proses

penyusunan skripsi ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. God

Bless you all!

16. The Last but not least, Ignatius Gun Satya Atmaja. Terima kasih atas

cinta, pengorbanan, perhatian, dukungan, kesabaran, kesetiaan, dan

kebersamaan yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING……………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………... iii

HALAMAN MOTTO…………………………………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………….. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………... vi

ABSTRAK…………………………………………………………………….... vii

ABSTRACT…………………………………………………,,,………………………… viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……………….. ix

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… x

DAFTAR ISI…………………………………………………………………… xiii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………... xvii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. xix

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..... xx

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………..… 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………. 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

xiv

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 10

D. Manfaat Penelitian……………………………………………………… 10

1. Manfaat teoritis………………………………………………………. 10

2. Manfaat praktis……………………………………………………….. 11

BAB II DASAR TEORI………………………………………………………… 12

A. Self-Esteem……………………………………………………………………… 12

1. Pengertian Self-Esteem………………………………………….. 12

2. Aspek Self-Esteem………………………………………………. 13

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self-Esteem………………... 14

4. Tingkatan Self-Esteem…………………………………………... 15

B. Resiliensi………………………………………………………………... 16

1. Pengertian Resiliensi……………………………………………. 16

2. Fungsi Resiliensi………………………………………………... 17

3. Aspek-aspek Pembentukan Resiliensi…………………………... 18

4. Faktor-faktor Pendukung Resiliensi…………………………….. 20

5. Karakteristik Individu yang Memiliki Kemampuan Resiliensi… 20

C. Remaja……………………………………………………………..……. 22

1. Pengertian Remaja……………………………………………… 22

2. Periode Masa Remaja…………………………………………… 22

3. Ciri-ciri Masa Remaja…………………………………………... 23

4. Tugas-tugas Perkembangan Remaja…………………………..... 26

5. Perubahan Pada Masa Remaja………………………………….. 26

D. Hubungan antara Self-Esteem dan Resiliensi…………………………… 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

xv

E. Hipotesis………………………………………………………………... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………….. 32

A. Subjek Penelitian……………………………………………………….. 32

B. Prosedur Pengumpulan Data…………………………………………… 32

C. Instrumen Penelitian……………………………………………….……. 33

1. Skala Self-Esteem …………………………………………………… 36

2. Skala Resiliensi………………………………………………………. 39

D. Metode Analisis Data………………………………………………….... 43

BAB IV PERSIAPAN DAN HASIL PENELITIAN………………………….... 44

A. Persiapan Penelitian…………………………………………………….. 44

1. Uji Coba Skala Penelitian…………………….………………… 44

a. Subjek Uji Coba ……………………………………………... 44

b. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Penelitian …………….… 45

2. Deskripsi Konteks Penelitian…………………………………… 53

a. Usia dan Jenis Kelamin Subjek …………………….……….. 55

b. Pendidikan dan Asal Institusi Pendidikan Subjek…………… 56

B. Hasil Penelitian…………………………………………………………. 58

1. Deskripsi Statistik Data Penelitian……………………………… 58

2. Analisis Data Penelitian………………………………………… 61

a. Uji Asumsi ………………………………………………….. 61

b. Uji Hipotesis...…………………………………………….…. 63

3. Pembahasan…………..…………………………………………. 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………...……………………. 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

xvi

A. Kesimpulan……………………………………………………………... 72

B. Saran……………………………………………………………………. 72

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………... 74

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………… 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Berdasarkan Sifat Item ………………………………………… 36

Tabel 3.2 Blueprint dan Distribusi Item Skala Self-Esteem (Sebelum Uji Coba). 38

Tabel 3.3 Blueprint dan Distribusi Item Skala Resiliensi (Sebelum Uji Coba)… 41

Tabel 4.1 Deskripsi Jumlah dan Asal Institusi Subjek Uji Coba …………….… 44

Tabel 4.2 Blueprint dan Distribusi Item Skala Self-Esteem (Setelah Uji Coba) .. 47

Tabel 4.3 Blueprint dan Distribusi Item Skala Resuliensi (Setelah Uji Coba)…. 49

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Alpha Cronbach Skala Self-Esteem …………... 52

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Alpha Cronbach Skala Resiliensi …………….. 53

Tabel 4.6 Waktu dan Tempat Pengambilan Data Subjek..................................... 54

Tabel 4.7 Deskripsi Jumlah Anggota OMK dan PIR ………………………....... 55

Tabel 4.8 Deskripsi Usia dan Jenis Kelamin Subjek Penelitian ……………..… 56

Tabel 4.9 Deskripsi Pendidikan Subjek Penelitian …………………………….. 57

Tabel 4.10 Hasil Pengukuran Deskriptif Variabel …………………..…………. 58

Tabel 4.11 Norma Kategorisasi ………………………………………………… 59

Tabel 4.12 Kategorisasi Data Skor Self-Esteem ……….………………………….. 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

xviii

Tabel 4.13 Kategorisasi Data Skor Resiliensi ………………………………….. 60

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas ……………………………………………….. 61

Tabel 4.15 Hasil Uji Linearitas ……………………………………………….... 62

Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis …………………………………………………. 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Pengaruh Self-Esteem Terhadap Resiliensi……………...… 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Reliabilitas Self-Esteem ……………………………………………80

Lampiran 2. Reliabilitas Resiliensi…………………………………………...….82

Lampiran 3. Pengukuran Deskriptif Variabel…………………………………....84

Lampiran 4. Uji Normalitas……………………………………………………. 85

Lampiran 5. Uji Linearitas…………………………………………………...…. 86

Lampiran 7. Skala Penelitian………………………………………………….... 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Populasi remaja di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Jumlah

penduduk Indonesia tahun 2015 sebanyak 255 juta jiwa dan 27% di

antaranya adalah remaja usia 10-24 tahun (Badan Pusat Statistik Nasional,

2015). Remaja di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebagai

fokus subjek peneliti, pada tahun 2016 pula telah mencapai lebih dari 650

ribu jiwa. Jumlah ini terus meningkat sebanyak 1-5% setiap tahunnya atau

sekitar 1000-3000 jiwa (Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta, 2016).

Peningkatan populasi ini disertai peningkatan kasus permasalahan

remaja, terutama di Kota Yogyakarta. Pihak Panti Sosial Bina Remaja

(PSBR) Kota Yogyakarta menerangkan bahwa jumlah anak berhadapan

dengan hukum (ABH) terus meningkat. Salah satunya adalah kasus

pencurian yang dilakukan oleh 20 anak di tahun 2011. Jumlah ini

meningkat pada tahun berikutnya menjadi 105 anak dan bertambah

menjadi 174 anak di tahun 2013. Kasus pencurian ini menjadi sebanyak

216 kasus di tahun 2014 (KRjogja.com, 2015). Hurlock (2006)

mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa yang menimbulkan

ketakutan karena remaja menjadi sulit untuk diatur dan cenderung

berperilaku yang tidak baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

2

Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak-

kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

aspek biologis, kognitif, dan sosio-emosional (Larson dkk, dalam

Santrock, 2007). Masa remaja disebut pula masa peralihan karena individu

meninggalkan tingkah laku kanak-kanak dan belajar menyesuaikan diri

pada tata cara hidup orang dewasa (Ali & Ansori, 2009).

Santrock (2011) menyatakan bahwa perubahan biologis yang

terjadi pada masa remaja adalah percepatan pertumbuhan, perubahan

hormonal, dan kematangan seksual yang ditandai dengan pubertas. Dari

segi kognitif, remaja mengalami peningkatan dalam berpikir abstrak dan

logis. Pada segi sosio-emosional, seorang remaja mencari kebebasan,

mengalami konflik dengan orang tua, dan keinginan untuk menghabiskan

lebih banyak waktu dengan teman sebaya.

Cole (dalam Khan, 2012) menjelaskan bahwa perubahan dari anak-

anak yang tergantung menjadi individu bebas dan mandiri menyebabkan

remaja harus menyesuaikan diri dengan banyak hal demi menuju

kedewasaan. Remaja harus lebih mampu mengendalikan emosi,

mengembangkan ketertarikan terhadap lawan jenis, membangun hubungan

sosial dengan orang lain, mampu mandiri secara finansial, dan

memandang kehidupan secara lebih luas.

Penyesuaian diri ini diperoleh melalui proses belajar memahami,

mengerti, dan berusaha melakukan apa yang diinginkan individu maupun

lingkungannya. Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

3

menjadi lebih matang dalam berpikir dan bertindak. Individu mampu

mencari sisi positif dan kreatif dalam mengelola kondisi serta mampu

mengendalikan diri, sikap, dan perilakunya. Kemampuan tersebut

membuat individu lebih mudah diterima dalam lingkungannya (Sandha,

Hartati, & Fauziah, 2012).

Namun, Wong et al. (2008, dalam Asnita, Arneliwati, & Jumaini,

2015) mengatakan bahwa status kematangan emosional remaja masih

belum terlihat jelas atau remaja masih belum mampu mengendalikan

emosinya sendiri. Akibatnya emosi remaja masih mudah dan sering

berubah- ubah. Hal ini menyebabkan remaja dijuluki sebagai orang yang

tidak stabil, tidak konsisten, dan tidak mampu diprediksi. Masalah yang

kecil dapat diinterpretasikan remaja menjadi sesuatu yang besar.

Hall (dalam Santrock, 2003) menambahkan bahwa emosi remaja

usia 12-23 tahun mengalami badai dan stres (storm and stress). Remaja

sesekali sangat bergairah dalam bekerja dan tiba-tiba berganti lesu,

kegembiraan yang meledak bertukar rasa sedih yang sangat, rasa percaya

diri berganti rasa ragu-ragu yang berlebihan, serta kebimbangan dalam

menentukan cita-cita dan menentukan hal-hal yang lain.

Perubahan emosi yang cepat pada remaja membuat remaja rentan

terhadap stress, depresi, kemarahan, kesulitan akademis, penyalahgunaan

obat, kenakalan remaja, dan gangguan makan (Widuri, 2012). Stress

timbul karena transisi berlangsung pada suatu masa ketika banyak

perubahan yang terjadi pada individu, salah satunya adalah masa remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

4

(Sandha, Hartanti, & Fauziah, 2012). Berbagai perubahan dan tuntutan

sosial pada masa remaja menimbulkan tekanan-tekanan bagi remaja. Hal-

hal tersebut menambah beban psikologis pada diri remaja sehingga remaja

menjadi sangat sering merasa kecewa, tidak menghargai diri sendiri, dan

menganggap dirinya sebagai orang yang gagal (Khan, 2012). Tidak mudah

bagi remaja untuk beradaptasi sehingga mendorong terjadinya kenakalan

remaja.

Mengenai kenakalan remaja, Tribun Jogja 16 Juli 2015

memberitakan peristiwa terjadinya tawuran pelajar antar dua Sekolah

Menengah Pertama (SMP) swasta di Yogyakarta setelah memperoleh

berita kelulusan. Kejadian ini dipicu oleh salah satu kelompok pelajar

SMP swasta yang terlebih dahulu menyerang para pelajar SMP swasta

lain.

Lonjakan emosi remaja juga memicu tindakan berlebihan dan

membahayakan bagi diri remaja sendiri dan orang lain. Miler (dalam

Pradhana, 2015) mengatakan bahwa para remaja kurang memiliki

keterampilan dalam memecahkan masalah. Remaja yang mengalami

tekanan cenderung kesulitan dalam menyelesaikan masalah, mudah

memiliki emosi negatif, tidak mampu berpikir dengan jernih, dan

cenderung berpikir pendek dalam bertindak (Widuri, 2012). Sehingga,

remaja sering memilih untuk menghindari masalah, salah satunya adalah

dengan mengonsumsi obat-obatan terlarang atau narkotika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

5

Mengenai penggunaan narkoba di Daerah Istimewa Yogyakarta

(DIY), Tribun Jogja 25 Januari 2013 mengutip pernyataan Badan

Narkotika Nasional (BNN) bahwa jumlah pengguna narkoba di Daerah

Istimewa Yogyakarta (DIY) terus mengalami peningkatan dari tahun ke

tahun. Pada tahun 2012, jumlah pengguna narkoba usia remaja berjumlah

69.700 orang. Jumlah ini meningkat pada tahun 2013 menjadi sebanyak

87.432 orang. Badan Narkotika Nasional (BNN) memperkirakan jumlah

ini terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

Dari peristiwa kenakalan remaja di atas diketahui bahwa proses

perkembangan remaja sangat sulit untuk dilewati dan membuat remaja

merasa tertekan. Remaja menjadi sulit untuk diatur dan cenderung

berperilaku yang tidak baik bahkan berani melakukan hal yang merugikan

dirinya sendiri, seperti mengonsumsi narkoba. Namun, hal ini tidak

menutup kemungkinan remaja untuk mampu menyesuaikan diri dengan

berbagai perubahan dan tuntutan sosial sepanjang masa perkembangannya.

Tidak sedikit yang mampu menjalani hidup dengan baik dan memaknai

masa remaja secara sungguh-sungguh.

Dalam upaya untuk melewati proses perkembangan remaja dengan

baik dibutuhkanlah suatu kemampuan penyesuaian diri terhadap berbagai

perubahan dalam diri, baik fisik maupun psikis (emosi) dan tuntutan

lingkungan, yang berupa harapan-harapan sosial terhadap diri remaja,

disebut resiliensi. Boyce Rodgers dan Rose serta Kumpfer (dalam

Veselska, Geckova, Orosova, Gajdosova, van Dijk & Reijneveld, 2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

6

merumuskan resiliensi sebagai sebuah proses dari kapasitas atau hasil

kesuksesan dalam beradaptasi dengan membangun kekuatan emosional

atau psikologis yang positif. Desmita (2012) mengatakan bahwa individu

yang memiliki kemampuan resiliensi, memiliki kehidupan yang lebih kuat

dengan mampu menyesuaikan diri pada perubahan diri dan sosial serta

tekanan lain dalam kehidupan.

Oleh karena itu, resiliensi menjadi faktor penting bagi remaja

karena pada masa remaja tidak hanya terjadi perubahan fisik, psikis, dan

sosial, namun perubahan-perubahan tersebut menuntut atau menekan

remaja untuk menjadi dewasa seperti yang diharapkan lingkungan

(Santrock, 2007). Remaja yang mampu bertahan dan beradaptasi pada

situasi tersebut adalah remaja yang resilien. Remaja resilien memiliki

tujuan, harapan, dan perencanaan terhadap masa depan, yang didukung

oleh ketekunan dan ambisi dalam mencapai hasil yang diperoleh (Evarall,

Altrows, & Paulson, dalam Hidayati, 2014). Kemampuan resiliensi yang

optimal juga membantu remaja terhindar dari berbagai perilaku

meladaptif, seperti perilaku bunuh diri, depresi, menyerang orang lain, dan

mengalami ketergantungan obat-obatan terlarang (Santrock, 2007).

Proses menuju kemampuan resiliensi yang optimal dipengaruhi

oleh beberapa faktor. Salah satu diantaranya adalah faktor individu yang

berupa harga diri (self-esteem). Self-esteem dipilih sebagai faktor yang

mempengaruhi resiliensi remaja dalam penelitian ini karena remaja yang

menerima dirinya sendiri dan menilai diri serta kehidupannya secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

7

positif, mampu beradaptasi secara positif dan mampu melewati proses

perkembangan remaja dengan baik. Schwarz (2010) mendefinisikan self-

esteem sebagai suatu penilaian pribadi atas keberhargaan (worthiness)

yang diekspresikan melalui sikap implisit maupun eksplisit seseorang

terhadap dirinya sendiri. Sorensen (dalam Aunillah & Adiyanti, 2015)

merumuskan self-esteem sebagai pandangan yang mendasar atas diri atau

bersifat personal tentang bagaimana merasa, menilai, dan menghargai diri

sendiri.

Santrock (2007) mengatakan bahwa harga diri yang rendah

disebabkan oleh penilaian negatif remaja terhadap diri maupun hidupnya.

Hal ini menyebabkan remaja merasa tidak nyaman secara emosional dan

menunnjukkan berbagai perilaku yang negatif serta menghindari resiko.

Remaja dengan harga diri rendah cenderung merasa tidak berdaya, tidak

bersemangat, dan kurang percaya diri terhadap kemampuannya dalam

mengatasi masalah. Namun, remaja dengan harga diri tinggi, cenderung

merasa bahagia, aman, mampu menahan diri, tenang, dan memiliki pikiran

yang jernih dalam mengatasi masalah yang terjadi (Yusuf, 2008 dalam

Fadillah, 2014). Hal-hal tersebut dikarenakan remaja memandang diri dan

hidupnya secara lebih positif sehingga mendukung remaja untuk mencapai

resiliensi.

Kemampuan penilaian atas diri individu ini berdampak pada

tingkat motivasi, usaha dan ketekunan, kemampuan untuk bangkit dari

kegagalan, dan mendapatkan kesuksesan dalam hidup (Lupo, dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

8

Aunillah & Adiyanti, 2015). Dengan kata lain, self-esteem membantu

remaja untuk beradaptasi terhadap berbagai perubahan dan tekanan yang

terjadi dalam hidup (Branden, 1992, dalam Aunillah & Adiyanti, 2015).

Individu dengan self-esteem yang tinggi lebih mampu mengenali diri

sekaligus menerima setiap perubahan dalam dirinya, dan memiliki

motivasi untuk mengembangkan perubahan ke arah positif. Remaja yang

menilai dirinya secara positif cenderung memandang perubahan dan

harapan masyarakat terhadap dirinya sebagai suatu tantangan. Remaja pun

menjadi merasa lebih bahagia dan lebih efektif dalam mengatasi

perubahan dan memenuhi tuntutan lingkungan (Coopersmith, 1967).

Sebaliknya, individu yang memiliki self-esteem rendah cenderung

memandang perubahan dan harapan lingkungan sebagai suatu tuntutan

yang menyebabkan remaja kesulitan dalam menampilkan perilaku

sosialnya. Individu juga memberi pandangan negatif terhadap diri sendiri

dan membiarkan pikiran tentang kelemahan-kelemahan diri mendominasi

perasaannya (Sorensen, 2006, dalam Aunillah & Adiyanti, 2015). Hal ini

menghambat individu untuk berkembang ke arah yang lebih positif.

Individu menjadi cenderung memilih untuk melakukan sesuatu yang

berbahaya dan merugikan karena merasa terasing, tidak dicintai, dan

kurangnya pemahaman individu tersebut terhadap dirinya (Sandha,

Hartanti, & Fauziah, 2012). Individu pula menjadi mudah stres ketika

tidak mampu mencapai sesuatu yang diinginkan dan sulit mengembangkan

potensi diri bahkan mencapai resiliensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

9

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa self-esteem

memiliki pengaruh pada resiliensi. Di antaranya penelitian Smestha (2015)

mengenai pengaruh self esteem dan dukungan sosial terhadap resiliensi

pada mantan pecandu narkoba menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan dari self esteem dan dukungan sosial terhadap resiliensi.

Penelitian yang dilakukan oleh Ekasari dan Andriyani (2013) juga

menunjukkan pengaruh yang signifikan pula dari self-esteem dan peer

group support terhadap resiliensi.

Kedua penelitian di atas (Smestha, 2015 & Ekasari dan Andriyani,

2013) memiliki kesamaan, yakni dari segi variabel yang diteliti, penelitian

mengaitkan pengaruh variabel self-esteem dan resiliensi dengan variabel

atau aspek lain. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini secara khusus

mengeksplorasi bagaimana pengaruh self-esteem terhadap resiliensi karena

peneliti menilai self-esteem memiliki pengaruh yang penting terhadap

pembentukan resiliensi remaja.

Hal di atas didukung oleh Amalia (2014) yang mengatakan bahwa

dalam proses membangun identitas diri, remaja membutuhkan

penghargaan, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun penghargaan

yang didapatkan dari orang lain atau self-esteem need, istilah menurut

Harold Maslow. Maslow menegaskan bahwa kebutuhan terhadap self-

esteem pada masa remaja merupakan kebutuhan yang sangat penting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

10

Berdasarkan fenomena dan alasan penelitian di atas, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Harga Diri (Self-

Esteem) terhadap Resiliensi pada Remaja.

B. Rumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah terdapat

Pengaruh Self-Esteem terhadap Resiliensi pada Remaja?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Self-Esteem

terhadap Resiliensi pada Remaja.

2. Tujuan Khusus

Penelitian bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Self-Esteem

terhadap Resiliensi pada Remaja di Kota Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini untuk pengembangan keilmuan dalam

bidang Psikologi Perkembangan serta menambah khasanah kajian

ilmiah tentang pengaruh antar aspek psikologis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

11

2. Secara Praktis

a. Bagi Subjek Penelitan

Penelitian ini memberikan informasi mengenai Pengaruh

Self-Esteem terhadap Resiliensi dalam diri subjek.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini memberikan informasi terhadap penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan Self-Esteem dan Resiliensi pada

remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Self-Esteem

1. Pengertian Self-Esteem

Self-esteem adalah penilaian pribadi atas keberhargaan (worthiness)

yang diekspresikan melalui sikap implisit maupun eksplisit seseorang

terhadap dirinya sendiri (Schwarz, 2010).

Self-esteem pula adalah hasil evaluasi seseorang terhadap dirinya

sendiri (Amalia, 2014). Evaluasi ini menunjukkan sejauh mana tingkat

keyakinan individu bahwa dirinya mampu, berarti, berhasil, dan berharga

(Coopersmith, 1967, dalam Kusuma, 2010).

Sorensen (dalam Aunillah & Adiyanti, 2015) menambahkan bahwa

self-esteem merupakan gambaran diri yang bersifat subjektif karena

tertanam di dalam pemikiran seseorang itu sendiri sehingga berpengaruh

pada motivasi, kreativitas, ambisi, dan kesediaan untuk mengambil risiko.

Gambaran diri ini dipengaruhi oleh sikap, interaksi, penghargaan dan

penerimaan orang lain terhadap individu (Chaplin, 2000).

Sejalan dengan hal tersebut, Heatherton dan Wyland (2003)

mengatakan bahwa self-esteem adalah pandangan diri secara keseluruhan

ataupun spesifik tentang diri sendiri dan bagaimana perasaan diri terhadap

lingkungan sosialnya, ras atau kelompok etnis, ciri-ciri fisik, keterampilan

di bidang tertentu, dan performansi sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

13

Berbagai pendapat di atas menghasilkan kesimpulan bahwa self-

esteem adalah penilaian atas diri yang berkaitan dengan kemampuan yang

dimiliki dan hubungan sosial, yang mampu mempengaruhi performansi

atau perilaku seseorang.

2. Aspek Self-Esteem

Coopersmith (1967) menyebutkan aspek-aspek yang terkandung

dalam self-esteem, yaitu:

a. Perasaan Berharga

Perasaan berharga merupakan perasaan individu ketika

merasa dirinya berharga dan mampu menghargai orang lain.

Individu yang merasa dirinya berharga mampu mengontrol

tindakan-tindakannya. Selain itu individu mampu mengekspresikan

diri dan menerima kritik dengan baik.

b. Perasaan Mampu

Perasaan mampu merupakan perasaan individu ketika

merasa mampu mencapai suatu hasil yang diharapkan. Individu

yang merasa mampu, memiliki nilai-nilai dan sikap yang

demokratis serta realistis. Individu menyukai tugas baru yang

menantang, aktif, dan tidak bingung bila segala sesuatu berjalan di

luar rencana. Mereka sadar atas keterbatasan diri dan berusaha

melakukan perubahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

14

c. Perasaan Diterima

Perasaan diterima merupakan perasaan individu ketika

dihargai dan diterima sebagai dirinya sendiri serta diperlakukan

sebagai bagian dari suatu kelompok.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Self-esteem

Coopersmith (1967) mengatakan bahwa terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi self-esteem, yaitu:

a. Penghargaan dan Penerimaan dari Orang-orang yang Signifikan

Self-esteem dipengaruhi oleh orang yang dianggap penting

dalam kehidupan individu yang bersangkutan. Orang tua dan

keluarga merupakan contoh dari orang-orang yang signifikan sebab

tempat terjadinya interaksi yang pertama kali dalam kehidupan

seseorang.

b. Kelas Sosial dan Kesuksesan

Menurut Coopersmith (1967), kedudukan kelas sosial dilihat

dari pekerjaan, pendapatan, dan tempat tinggal. Individu yang

memiliki pekerjaan yang lebih baik, pendapatan yang lebih tinggi,

dan tinggal dalam rumah yang lebih besar serta mewah, dipandang

lebih sukses oleh masyarakat. Hal ini menyebabkan individu

dengan kelas sosial yang tinggi meyakini bahwa diri mereka lebih

berharga dari orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

15

c. Nilai dan Inspirasi Individu dalam Menginterpretasi Pengalaman

Pengalaman yang diterima oleh individu tidak mempengaruhi

harga diri secara langsung melainkan disaring terlebih dahulu

melalui tujuan dan nilai yang dimiliki oleh setiap individu.

d. Cara Individu dalam Menghadapi Devaluasi

Individu mampu meminimalisasi ancaman berupa evaluasi

negatif yang datang dari luar dirinya. Mereka mampu memilah

kritik orang lain dan tidak terpengaruh terhadap kritik tersebut.

4. Tingkatan Self-esteem

Coopersmith (1967, dalam Pratiwi, 2011) dalam penelitiannya

mengenai self-esteem mengelompokkan subjek menjadi tiga kelompok,

yaitu:

a. Self-esteem tinggi

Individu dengan self-esteem tinggi adalah individu yang

yakin atas karakter dan kemampuan dirinya. Individu tersebut

mempunyai ciri‐ciri seperti, aktif, ekspresif, cenderung berhasil

dalam akademik dan kegiatan sosial, percaya diri yang didasarkan

pada kemampuan, ketrampilan sosial, dan kualitas pribadinya.

Selain itu, lebih mandiri, kreatif, dan yakin pada pendapatnya serta

mempunyai motivasi untuk menghadapi masa depan. Individu

menerima dan memberikan penghargaan positif terhadap dirinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

16

sehingga mampu menumbuhkan rasa aman ketika bereaksi

terhadap stimulus dari lingkungan sosial.

b. Self-esteem sedang

Individu dengan self-esteem sedang mempunyai kesamaan

dengan individu yang mempunyai harga diri tinggi dalam hal

penerimaan diri. Individu cenderung optimis dan mampu

menangani kritik. Selain itu, individu mampu bersikap terbuka dan

menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

c. Self-esteem rendah

Individu dengan self-esteem rendah menunjukkan sikap

kurang percaya diri dan tidak mampu menilai kemampuan diri.

Rendahnya penghargaan diri mengakibatkan individu tidak mampu

mengekspresikan dirinya di lingkungan sosial, tidak mempunyai

keyakinan diri, dan merasa tidak aman dengan keberadaannya di

lingkungan. Individu kurang berani menyatakan pendapatnya,

kurang aktif dalam masalah sosial, pesimis, dan perasaannya

dikendalikan oleh pendapat yang ia terima dari lingkungan.

B. Resiliensi

1. Pengertian Resiliensi

Reivich dan Shatte (dalam Hidayati, 2014) menyatakan bahwa

resiliensi adalah “The ability to persevere and adapt when thing go

awry”. Hal ini berarti resiliensi merupakan suatu kemampuan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

17

bertahan dan beradaptasi ketika menghadapi suatu peristiwa yang buruk

atau sesuatu yang tidak sesuai dengan ekspektasi.

Boyce Rodgers dan Rose serta Kumpfer (dalam Veselska,

Geckova, Orosova, Gajdosova, van Dijk & Reijneveld, 2012)

merumuskan resiliensi sebagai sebuah proses dari kapasitas atau hasil

kesuksesan dalam beradaptasi dengan membangun kekuatan emosional

atau psikologis yang sehat (Wolins, dalam Ekasari & Andriyani, 2013).

Henderson dan Milstein (dalam Djudiyah & Yuniardi, 2011)

mendefinisikan pula resiliensi sebagai kemampuan seseorang untuk

bangkit dari tekanan hidup, yakni dengan beradaptasi. Belajar dan

mencari elemen positif dalam lingkungan untuk mengembangkan seluruh

kemampuannya dan membantu mencapai kesuksesan dalam kondisi

hidup tertekan, baik secara eksternal maupun internal.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka resiliensi adalah

kemampuan individu untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi pada

suatu tekanan dengan membangun emosional yang positif.

2. Fungsi resiliensi

Reivich dan Shatte (2002) menyebutkan empat fungsi resiliensi

dalam kehidupan manusia, yaitu:

a. Mengatasi hambatan-hambatan pada masa kecil. Melewati masa

kecil yang sulit memerlukan usaha keras sehingga membutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

18

kemampuan resiliensi untuk tetap fokus dan membedakan hal

mana yang mampu dikontrol dan tidak.

b. Melewati tantangan-tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap

orang membutuhkan resiliensi karena sering diperhadapkan oleh

masalah, tekanan, dan kesibukan-kesibukan di dalam kehidupan.

Orang yang resilien mampu melewati tantangan-tantangan tersebut

dengan baik.

c. Bangkit kembali setelah mengalami kejadian traumatik atau

kesulitan besar. Beberapa kesulitan tertentu mampu mendatangkan

trauma. Kejatuhan yang sangat ekstrem mampu merusak kondisi

emosional dalam diri sehingga dibutuhkannya resiliensi untuk

pulih dari keadaan tersebut.

d. Mencapai prestasi terbaik. Beberapa orang memiliki kehidupan

yang cenderung monoton atau mempunyai kegiatan yang rutin

setiap harinya sehingga resiliensi dibutuhkan untuk mengatasi

pengalaman negatif, mengatasi stres, dan memperkaya arti

kehidupan di tengah rutinitas.

3. Aspek-Aspek Pembentukan Resiliensi

Reivich dan Shatee (2002, dalam Djudiyah & Yuniardi, 2011)

menerangkan tujuh aspek kemampuan resiliensi individu, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

19

a. Regulasi Emosi (Emotion Regulation)

Kemampuan indvidu untuk tetap merasa tenang walaupun

berada dalam tekanan atau pengendalian emosi

b. Pengendalian Impuls

Kemampuan individu untuk mengendalikan keinginan,

dorongan, kesukaan, serta tekanan yang muncul dari dalam diri.

c. Optimisme

Keyakinan pada kemampuan untuk mengatasi kemalangan

atau ketidakberuntungan yang mungkin terjadi di masa depan.

d. Analisis Penyebab Masalah (Causal Analysis)

Kemampuan individu dalam mengidentifikasi penyebab

masalah yang dialaminya. Kemampuan menyesuaikan diri secara

kognitif dan mampu mengenali penyebab dari kesulitan yang di

hadapinya.

e. Empati (Emphaty)

Kemampuan individu dalam membaca tanda dari kondisi

emosional dan psikologis orang lain.

f. Efikasi Diri (Self-efficacy)

Keyakinan individu pada kemampuan untuk menyelesaikan

masalah dan berhasil dalam hidupnya.

g. Pencapaian (Reaching Out)

Kemampuan seseorang untuk menemukan dan membentuk

suatu hubungan dengan orang lain, untuk meminta bantuan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

20

berbagi cerita dan perasaan, untuk saling membantu dalam

menyelesaikan masalah baik personal maupun interpersonal.

4. Faktor-Faktor Pendukung Resiliensi

Reivich dan Shatee (2002, dalam Djudiyah & Yuniardi, 2011)

membagi tiga faktor pendukung resiliensi, yaitu :

a. Individu

Individu memiliki harga diri (self-esteem), empati, rasa

humor, intelegensi yang baik, dan mampu membimbing atau

mengontrol diri.

b. Keluarga

Individu memperoleh dukungan dari orang tua dan

hubungan antara orang tua dan anak yang harmonis.

c. Lingkungan

Individu dengan individu lainnya saling memberi

dukungan. Pihak institusi atau sekolah juga mendorong

pengembangan diri individu kearah positif serta memberi

penghargaan terhadap tugas-tugas sosial.

5. Karakteristik Individu yang Memiliki Kemampuan Resiliensi

Sebuah penelitian telah menyatakan bahwa individu yang resilien

adalah sebagai berikut (Reivich & Shatte, 2002):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

21

a. Overcoming

Individu yang resilien biasanya menganalisa dan mengubah

cara pandang menjadi lebih positif sekaligus meningkatkan

kemampuan untuk mengontrol kehidupannya sendiri. Sehingga,

tetap merasa termotivasi, produktif, terlibat, dan bahagia meskipun

dihadapkan pada berbagai tekanan di dalam kehidupan.

b. Steering through

Individu yang resilien merasa yakin untuk mengatasi setiap

masalah yang ada, tanpa merasa terbeban atau bersikap negatif

terhadap kejadian yang terjadi. Individu yang resilien mampu

mengendalikan dirinya dalam menghadapi masalah yang dihadapi.

c. Bouncing back

Individu yang resilien biasanya aktif melakukan sesuatu

untuk mengatasi kesulitan. Hal ini dikarenakan individu merasa

mampu mengontrol setiap peristiwa dalam kehidupan.

d. Reaching out

Individu yang resilien sangat memahami diri dan

kehidupannya. Individu mampu memperkirakan risiko yang terjadi

dan menemukan makna serta tujuan dalam kehidupan mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

22

C. Remaja

1. Pengertian Remaja

Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere

(kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti ”tumbuh”

atau “ tumbuh menjadi dewasa (Hurlock, 1980). Piaget (dalam Hurlock,

1980) mengatakan bahwa istilah adolescence mencakup kematangan

mental, emosional, sosial, dan fisik. Sejalan dengan Larson dkk (dalam

Santrock, 2007) yang mendefinisikan bahwa masa remaja merupakan

periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa

dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan

sosio-emosional.

Beberapa pendapat di atas menyimpulkan bahwa remaja adalah

transisi perkembangan yang melibatkan proses pertumbuhan dan berbagai

perubahan yang menuju kematangan, di antaranya biologis, kognitif, dan

sosio-emosional.

2. Periode Masa Remaja

Hurlock (dalam Sandha, Hartati, dan Fauziah, 2012) membagi

masa remaja menjadi tiga periode, yaitu:

a. Masa remaja awal (12-15 tahun)

Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai

anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu

yang unik dan tidak bergantung pada orangtua. Fokus dari tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

23

ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta

adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya.

b. Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)

Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan

berpikir yang baru. Teman sebaya masih memiliki peran yang

penting, namun individu sudah lebih mampu mengarahkan diri

sendiri (self direct). Pada masa ini remaja mulai mengembangkan

kematangan tingkah laku, mengendalikan impulsivitas, dan

membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan tujuan.

Selain itu, penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi

individu.

c. Masa remaja akhir (19-22 tahun)

Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki

peran-peran orang dewasa. Selama periode ini remaja berusaha

memantapkan tujuan dan mengembangkan sense of personal

identity. Selain itu, memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi

matang dan diterima dalam kelompok teman sebaya dan orang

dewasa.

3. Ciri-Ciri Masa Remaja

Menurut Hurlock (1980) ciri-ciri masa remaja adalah sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

24

a. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting

Perkembangan fisik dan mental yang cepat pada masa

remaja perlu disertai dengan adanya penyesuaian mental,

pembentukan sikap, nilai, dan minat yang baru agar mampu

menjalani proses perkembangan dengan baik.

b. Masa Remaja sebagai Periode Peralihan

Dalam setiap periode peralihan, seperti masa remaja sering

timbul keraguan terhadap peran yang harus dilakukan sehingga

para remaja mecoba gaya hidup yang berbeda untuk menentukan

pola perilaku, nilai, dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.

c. Masa Remaja sebagai Periode Perubahan

Perubahan fisik pada remaja yang cepat disertai dengan

adanya perubahan perilaku dan sikap .Diantaranya, perubahan

emosi, perubahan tubuh, minat, dan peran yang diharapkan oleh

kelompok sosial, serta perubahan nilai.

d. Masa Remaja sebagai Usia Bermasalah

Masa ramaja dinilai kurang memiliki pengalaman dalam

menyelesaikan masalah. Hal ini dikarenakan permasalahan yang

dihadapi sewaktu masa kanak-kanak, diselesaikan oleh orang

dewasa (guru atau orang tua). Sehingga, para remaja yang mencoba

untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, seringkali tidak berakhir

atau selesai seperti apa yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

25

e. Masa Remaja sebagai Masa Mencari Identitas

Penyesuaian diri pada kelompok menjadi suatu hal yang

penting di awal masa remaja. Kemudian, para remaja mencari

identitas atau tampil berbeda dengan individu lain dalam

kelompoknya

f. Masa Remaja sebagai Usia yang Menimbulkan Ketakutan

Banyak stereotip yang melekat pada remaja, yaitu

ketidakrapihan, tidak mampu dipercaya, dan lainnya. Hal tersebut

membuat orang dewasa merasa takut bertanggung jawab dan

bersikap tidak simpatik terhadap para remaja.

g. Masa Remaja sebagai Masa yang Tidak Realistik

Remaja cenderung memandang kehidupan dari segi

keingininan dan mengabaikan realitas. Namun, dengan

bertambahnya pengalaman sosial dan meningkatnya kemampuan

untuk berpikir rasional, membuat remaja mengalami proses belajar.

h. Masa Remaja sebagai Ambang Masa Dewasa

Remaja yang memasuki masa dewasa merasa gelisah

terhadap proses peralihan yang dialami. Sehingga, para remaja

melakukan perbuatan yang biasa dilakukan oleh orang dewasa,

seperti merokok, minum minuman keras, dan lainnya. Hal ini

bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri sekaligus

menunjukkan citra diri yang diinginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

26

4. Tugas-tugas Perkembangan Remaja

Tugas-tugas perkembangan masa remaja adalah sebagai berikut

(Hurlock, 1980):

a. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya

baik pria maupun wanita.

b. Mencapai peran sosial pria dan wanita.

c. Menerima kedaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara

efektif.

d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang

bertanggungjawab.

e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang

dewasa lainnya.

f. Mempersiapkan karir ekonomi.

g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.

h. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan

untuk berperilaku mengembangkan ideologi.

5. Perubahan Pada Masa Remaja

Menurut Hurlock (1980), perubahan fisik yang terjadi dibagi

menjadi 2, yakni

a. Perubahan Eksternal

1) Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

27

2) Berat

3) Proporsi Tubuh

4) Organ Seks

5) Ciri-ciri Sekunder

b. Perubahan Internal

1) Sistem Pencernaan

2) Sistem Peredaran Darah

3) Sistem Pernapasan

4) Sistem Endokrin

5) Jaringan Tubuh

D. Pengaruh Self-Esteem terhadap Resiliensi Pada Remaja

Reivich dan Shatee (2002, dalam Djudiyah & Yuniardi, 2011)

mengatakan bahwa self-esteem merupakan faktor internal yang

mempengaruhi pembentukan resiliensi seseorang. Self-esteem penting bagi

perkembangan mental remaja dalam menyesuaikan diri dengan berbagai

perubahan diri dan lingkungan ke arah resiliensi. Remaja yang memahami

diri dan perasaan sendiri, lebih mampu menenangkan dirinya ketika

dihadapkan pada kesulitan. Remaja mampu melihat sisi positif dari dirinya,

sehingga merasa yakin dalam mengatasi tekanan dan mampu melewatinya

(Aulia, 2013).

Penilaian positif mengenai diri ini mengarah pada self-esteem yang

tinggi. Hal tersebut sangat berperan bagi pembentukan pribadi yang kuat dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

28

sehat. Remaja menerima dan memberikan penghargaan positif terhadap

dirinya sehingga menumbuhkan rasa aman dan mampu beradaptasi terhadap

perubahan dalam diri maupun lingkungan sosialnya. Remaja mampu

menempatkan diri terhadap tuntutan dan kesulitan yang harus dihadapi ke

arah yang lebih positif dengan memandang perubahan dan harapan

masyarakat mengenai dirinya sebagai suatu tantangan (Widuri, 2012). Sikap

ini mengarah pada resiliensi.

Hal di atas mengenai keadaan remaja dengan self-esteem tinggi

juga berlaku bagi remaja yang memiliki self-esteem sedang. Remaja

cenderung optimis dan mampu menangani kritik atau evaluasi dari orang lain

secara lebih positif. Selain itu, remaja mampu bersikap terbuka dan

membangun relasi yang baik dengan orang lain. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Berndt and Ladd, Werner and Smith (dalam Aulia, 2013), yang

menyatakan bahwa individu resilien lebih mudah dalam menjalin hubungan

yang lebih positif dengan orang lain termasuk menjalin persahabatan dengan

teman sebaya.

Sedangkan, remaja dengan self-esteem yang rendah menunjukkan

sikap kurang percaya diri dan cenderung memandang perubahan serta

harapan lingkungan sebagai suatu tuntutan (Widuri, 2012). Hal ini

mengakibatkan remaja kurang mampu mengekspresikan dirinya di

lingkungan sosial dan cenderung merasa tidak aman. Individu kurang berani

menyatakan pendapatnya, kurang aktif, pesimis, dan perasaannya

dikendalikan oleh pendapat yang ia terima dari lingkungan (Aulia, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

29

Rendahnya penghargaan diri ini menyebabkan remaja kurang

mampu beradaptasi pula terhadap perubahan yang terjadi dalam diri maupun

lingkungan sosialnya. Sikap ini tidak mengarah pada resiliensi. Remaja

kesulitan untuk bertahan dalam kondisi yang sulit atau menekan

(Widuri,2012). Remaja menjadi cenderung diliputi rasa takut gagal karena

kurangnya pemahaman dan perasaan sendiri. Aulia (2013) menegaskan

bahwa remaja yang kesulitan melihat sisi positif dari dirinya, cenderung

merasa tidak yakin dalam mengatasi tekanan bahkan tidak mampu

melewatinya. Remaja menjadi mudah down, rendah diri atau bahkan menjadi

destruktif.

Berdasarkan penjelasan di atas, diperoleh kesimpulan bahwa self-

esteem berpengaruh terhadap pembentukan resiliensi. Remaja yang memiliki

self-esteem tinggi menerima dirinya sendiri dan melihat diri secara lebih

positif sehingga merasa yakin untuk beradaptasi dengan orang lain dan situasi

yang sedang dialami. Hal ini berlaku juga untuk remaja dengan self-esteem

sedang. Remaja lebih bersikap terbuka dan menanggapi tuntutan lingkungan

sosial secara lebih santai dan positif. Sedangkan, remaja dengan self-esteem

rendah cenderung mudah terpengaruh oleh orang lain karena kurangnya rasa

penerimaan atau penghargaan serta pemahaman atas diri. Remaja pula

cenderung merasa tidak aman dan kesulitan untuk beradaptasi dengan

lingkungan bahkan situasi yang dihadapi atau dengan kata lain, menjadi tidak

resilien dibandingkan remaja dengan self-esteem tinggi dan sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

30

Gambar 1.1. Skema Pengaruh Self-Esteem Terhadap Resiliensi

SELF ESTEEM

RENDAH SEDANG TINGGI

Menunjukkan sikap

kurang percaya diri dan

memandang perubahan

dan harapan lingkungan

sebagai suatu tuntutan

sehingga kurang mampu

beradaptasi terhadap

perubahan yang terjadi

dalam diri maupun

lingkungan sosialnya.

Individu

menerima dan

memberikan

penghargaan

positif terhadap

dirinya .

Mampu bersikap

terbuka dan

menyesuaikan

diri terhadap

lingkungan.

Individu menerima dan

memberikan

penghargaan positif

terhadap dirinya .

Mampu menempatkan

diri terhadap tuntutan

dan kesulitan yang harus

dihadapi ke arah yang

lebih positif.

TIDAK

RESILIEN

RESILIEN RESILIEN

R E M A J A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

31

E. Hipotesis

Penelitian ini mempunyai hipotesis bahwa self-esteem memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap resiliensi pada remaja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian diperoleh dengan teknik Porposive Sampling dan

Accidental Sampling. Porposive Sampling, yakni teknik pengambilan sampel

yang tidak memberi peluang sama besar antar anggota populasi. Accidental

Sampling adalah teknik pengambilan sampel secara kebetulan, terkait dengan

unit atau subjek yang tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data

(Suharsaputra, 2012). Subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia

12-23 tahun dan sedang menempuh jenjang pendidikan SMP, SMA, serta

Perguruan Tinggi di Kota Yogyakarta.

Peneliti memilih subjek dengan kriteria usia 12-23 tahun dan sedang

menempuh pendidikan karena Hall (dalam Santrock, 2003) mengatakan remaja

pada rentang usia 12-23 tahun tersebut berada dalam fase strom dan stress dan

remaja harus menghadapi berbagai tekanan di tempat ia menuntut ilmu atau

sekolah. Remaja harus mampu beradaptasi dengan baik terhadap fase dan

berbagai tuntutan pendidikan demi kelancaran pendidikan yang dijalani

(Widuri, 2012).

B. Prosedur Pengumpulan Data

Pengambilan data penelitian dilakukan pada Bulan Juni di Kota

Yogyakarta. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

33

skala. Skala berisi aitem-aitem pernyataan dari aspek-aspek variabel yang

diteliti. Peneliti memberikan skala penelitian secara langsung kepada subjek

dan menitipkan skala kepada subjek untuk diberikan kepada subjek lainnya

dengan kriteria yang telah ditentukan. Sebelum subjek mengisi skala, peneliti

menjelaskan secara singkat tujuan pengisian skala dan cara mengisi skala.

Proses pengisian skala oleh subjek tidak memiliki batas waktu tertentu, tetapi

skala dikembalikan kepada peneliti pada hari yang sama atau paling lambat

satu hari setelah skala diberikan kepada subjek. Hal ini bertujuan untuk

menghargai privasi subjek selama mengisi skala.

C. Instrumen Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan metode survey yang

bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel self-esteem terhadap resiliensi.

Self-Esteem adalah evaluasi yang dibuat oleh individu mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan dirinya. Evaluasi ini menyatakan suatu sikap penerimaan atau

penolakan, dan menunjukkan sejauh mana tingkat keyakinan individu bahwa

dirinya sendiri mampu, berarti, berhasil, dan berharga (Coopersmith, dalam

Kusuma, 2010). Self-Esteem diungkap dengan skala self- esteem yang disusun

berdasarkan aspek-aspek self-esteem menurut Coopersmith, (1967), yaitu

perasaan berharga, perasaan mampu, dan perasaan diterima.

Resiliensi adalah suatu kemampuan untuk bertahan dan beradaptasi.

Individu dituntut untuk bertindak secara cepat dalam melakukan penyesuaian

terhadap masalah atau tekanan dalam hidupnya (Reivich dan Shatte, dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

34

Hidayati, 2014) . Resiliensi diungkap dengan skala resiliensi yang disusun

berdasarkan aspek-aspek resiliensi menurut Reivich dan Shatee (dalam

Djudiyah & Yuniardi, 2011), yaitu regulasi emosi, pengendalian impuls,

optimisme, analisis penyebab masalah, empati, efikasi diri, dan pencapaian.

Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala dengan metode skala

Likert. Kuantifikasi skala Likert dilakukan dengan menghitung respon

kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap objek sikap tertentu (Azwar, 2004).

Model skala Likert menghendaki 5 alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju,

Setuju, Tidak Pasti / Tidak Memutuskan, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak

Setuju. Namun, dalam skala ini alternatif jawaban Tidak Pasti / Tidak

Memutuskan dihindarkan atau tidak digunakan untuk menghindari jawaban

ragu-ragu, yang biasanya paling diminati oleh individu pada saat menjawab

pertanyaan. Penghilangan alternatif jawaban tengah ini memberikan

kesempatan untuk melihat kecenderungan subjek ke arah positif atau negatif

(De Vellis, 1991, dalam Sandha, Hartati, & Fauziah, 2012).

Oleh karena itu, peneliti menggunakan skala Self Esteem dan Resiliensi

dengan 4 alternatif jawaban, alasannya untuk menghindari jawaban ragu-ragu,

sehingga subjek yang akan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi

subjek. Penyusunan butir pertanyaan dalam skala ini dikelompokkan menjadi

butir-butir favourable dan butir-butir unfavourable, dibuat dalam 4 alternatif

jawaban. Pertanyaan dalam skala yang mendukung kecenderungan favourable

memiliki alternative jawaban Sangat Sesuai (SS) skor 4, Sesuai (S) skor 3,

Tidak Sesuai (TS) skor 2, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) skor 1. Sedangkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

35

pertanyaan yang mendukung kecederungan unfavourable memiliki alternative

jawaban Sangat Sesuai (SS) skor 1, Sesuai (S) skor 2, Tidak Sesuai (TS) skor

3, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) skor 4.

Selain itu, peneliti juga membuat jumlah aitem untuk tiap indikator

dengan total aitem pernyataan sebanyak 8 butir aitem untuk skala self-esteem

dan 4 aitem pernyataan untuk skala resiliensi atau dengan kata lain kurang dari

5 aitem pernyataan untuk masing-masing indikator aitem favourable dan

unfavourable. Hal ini bertujuan untuk tidak menimbulkan kejenuhan subjek

selama proses pengisian skala. Moleong (2002) mengatakan bahwa prosedur

pembuatan skala yang baik adalah dengan memperkirakan kemampuan subjek

yang diteliti atau memperhatikan relevansi skala dengan kondisi subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

36

Tabel 3.1

Skor Berdasarkan Sifat Item

Jawaban Skor

Favourable Unfavourable

Sangat Sesuai (SS) 4 1

Sesuai (S) 3 2

Tidak Sesuai (TS) 2 3

Sangat Tidak Sesuai

(STS)

1 4

Berikut adalah rincian skala yang berisi aspek dan indikatornya:

1. Skala Self Esteem

Skala self esteem disusun berdasarkan aspek-aspek self esteem

menurut Coopersmith (1967), yaitu: Perasaan Berharga, Perasaan Mampu,

dan Perasaan Diterima.

a. Perasaan Berharga, mencakup:

1. Menerima diri

2. Mampu mengontrol tindakan yang dilakukan

b. Perasaan Mampu, mencakup:

1. Merasa mampu mencapai keinginan

2. Cepat beradaptasi terhadap hal baru

3. Mengetahui kekurangan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

37

c. Perasaan Diterima, mencakup:

1. Kekurangan dan kelebihan dalam diri mampu dipahami orang lain

2. Memahami hak dan menjalankan kewajiban antar individu

3. Merasa nyaman berada di tengah orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

38

Tabel 3.2

Blue Print dan Distribusi Item Skala Self Esteem

(Sebelum Uji Coba)

NO Aspek Indikator No. Item Jumlah Bobot

(%) (+) (-)

1 Perasaan

Berharga

Mampu

menerima diri

1,2,5,6 9,10,13,14 8 1,5

Mampu

mengontrol

tindakan yang

dilakukan

3,4,7,8 17,18,21,22 8 1,5

2 Perasaan

Mampu

Merasa mampu

mencapai

keinginan

11,12,15,16 19,20,25,26 8 1,5

Cepat

beradaptasi

terhadap hal

baru

29,30,33,34 23,24,27,28 8 1,5

Mengetahui

kekurangan diri

31,32,37,38 40,41,35,36 8 1,5

3 Perasaan

Diterima

Kekurangan dan

kelebihan dalam

diri mampu

dipahami orang

lain

42,43,46,47 50,51,54,55 8 1,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

39

Memahami hak

dan menjalankan

kewajiban antar

individu

52,53,48,49 44,45,58,59 8 1,5

Merasa nyaman

berada di tengah

orang lain

62,63,56,57 60,61,64,39

8 1,5

TOTAL 64 100%

2. Skala Resiliensi

Skala resiliensi disusun berdasarkan aspek-aspek resiliensi menurut

Reivich dan Shatee (2002, dalam Djudiyah & Yuniardi, 2011), yaitu:

Regulasi Emosi (Emotion Regulation), Pengendalian Impuls, Optimisme,

Analisis Penyebab Masalah (Causal Analysis), Empati (Emphaty), Efikasi

Diri (Self-Efficacy), dan Pencapaian (Reaching Out).

a. Regulasi Emosi (Emotion Regulation), mencakup:

1. Mampu bersikap tenang ketika menghadapi tekanan dan masalah

2. Tidak berperilaku kasar atau menyakiti orang lain

b. Pengendalian Impuls, mencakup:

1. Mampu tetap fokus pada hal yang sedang dilakukan

2. Melakukan berbagai hal secara terencana dan matang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

40

3. Memiliki nilai dalam hidup dan menjalaninya

c. Optimisme, mencakup:

1. Mampu berpikir positif

2. Tidak mudah menyerah dan cemas

3. Memiliki keyakinan positif terhadap diri

4. Melakukan suatu perubahan

d. Analisis Penyebab Masalah (Causal Analysis), mencakup:

1. Mampu berpikir kritis

2. Tidak terburu-buru dalam menyelesaikan masalah

3. Berhati-hati dalam menyelesaikan masalah

e. Empati (Emphaty), mencakup:

1. Mampu mengenali (peka) perasaan dan pikiran orang lain

2. Mampu menempatkan diri di tengah orang lain

f. Efikasi Diri (Self-efficacy), mencakup:

1. Memiliki rasa percaya diri

2. Memiliki coping stress yang baik

3. Tidak bergantung kepada orang lain

g. Pencapaian (Reaching Out), mencakup:

1. Mampu menjalin relasi dengan orang lain

2. Mampu bersikap terbuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

41

Tabel 3.3

Blue Print dan Distribusi Item Skala Resiliensi

(Sebelum Uji Coba)

NO Aspek Indikator No. Item Jumlah Bobot

(%) (+) (-)

1 Regulasi

Emosi

Mampu bersikap

tenang ketika

menghadapi tekanan

dan masalah

1,2 5,6 4 1,3

Tidak berperilaku

kasar atau menyakiti

orang lain

3,4 9,10 4 1,3

2 Pengendalian

Impuls

Mampu tetap fokus

pada hal yang sedang

dilakukan

13,14 7,8 4 1,3

Melakukan berbagai

hal secara terencana

dan matang

11,12 17,18 4 1,3

Memiliki nilai dalam

hidup dan

menjalaninya

21,22 25,26 4 1,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

42

3 Optimisme Mampu berpikir

positif

19,20 27,28 4 1,3

Tidak mudah

menyerah

31,32 35,36 4 1,3

Memiliki keyakinan

positif terhadap diri

15,16 23,24 4 1,3

Melakukan suatu

perubahan

29,30 33,34 4 1,3

4 Analisis

Penyebab

Masalah

Mampu berpikir kritis 39,40 41,42 4 1,3

Tidak terburu-buru

dalam menyelesaikan

masalah

37,38 41,42 4 1,3

Berhati-hati dalam

menyelesaikan

masalah

47,48 45,46 4 1,3

5 Empati Mengenali (peka)

perasaan orang lain

51,52 55,56 4 1,3

Mampu menempatkan

diri di tengah orang

lain

59,60 63,64 4 1,3

6 Efikasi Diri Memiliki rasa percaya

diri

67,58 57,58 4 1,3

Memiliki coping stress

yang baik

65,66 61,62 4 1,3

Tidak bergantung

kepada orang lain

69,70 73,4 4 1,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

43

7 Pencapaian Mampu menjalin

relasi dengan orang

lain

75,76 49,50 4 1,3

Mampu bersikap

terbuka

53,54 71,72 4 1,3

TOTAL 76 100%

D. Metode Analisis Data

Analisis data penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh variabel self-

esteem terhadap variabel resiliensi. Metode analisis data yang digunakan

adalah Uji Asumsi Dasar berupa Uji Normalitas dan Uji Linearitas, serta Uji

Hipotesis. Uji Hipotesis menggunakan metode Analisis Regresi Linear

Sederhana. Penghitungan dilakukan dengan SPSS for Windows versi 21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Uji Coba Skala Penelitian

a. Subjek Uji Coba

Uji coba dilaksanakan pada tanggal 25 – 31 Mei 2016 terhadap

300 subjek yang terbagi atas siswa-siswi SMP, SMA, dan mahasiswa

yang berusia 12-23 tahun. Para subjek berasal dari kelompok

institusi pendidikan di Kota Yogyakarta. Berikut deskripsi jumlah

dan asal institusi subjek uji coba:

Tabel 4.1

Deskripsi Jumlah dan Asal Institusi Subjek Uji Coba

NO Jenjang Institusi Jumlah

1 SMP SMP Maria Immaculata

Marsudirini

50

2 SMA SMA Santa Maria Yogyakarta 80

SMA Sang Timur 15

SMK Marsudi Luhur I YK 29

3 Perguruan

Tinggi

Universitas Sanata Dharma

Kampus II Mrican

50

Universitas Kristen Duta

Wacana

45

Universitas Negeri Yogyakarta 31

TOTAL 300

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

45

b. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Penelitian

1) Uji Validitas

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat

instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan

diukur (Arikunto, dalam Taniredja & Mustafidah, 2011).

Validitas dalam penelitian ini adalah validitas isi. Sumanto

(2014) mengatakan bahwa dalam memilih (menyusun) suatu

instrumen untuk penelitian, peneliti dapat berkonsultasi atau

menerima peran dari ahli untuk menentukan apakah instrumen

itu valid dalam hal isi. Dalam penelitian ini, peneliti menyusun

aitem-aitem yang digunakan sebagai alat ukur (instrument) dan

aitem-aitem tersebut telah diperiksa kesesuaiannya dengan

aspek-aspek yang ada secara logik (logical) oleh dosen

pembimbing sebagai professional judgment.

2) Seleksi Aitem

Dalam analisis aitem skala psikologi yang mengukur atribut

non-kognitif, parameter yang paling penting adalah daya beda

atau daya diskriminasi aitem. Daya diskriminasi aitem adalah

sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau

kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki

atribut yang diukur (Azwar, 2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

46

Seleksi aitem menggunakan SPSS for Windows versi 21.

Pengujian daya diskriminasi aitem dengan cara menghitung

koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi

skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan

koefisien korelasi aitem-total (rix).

Kriteria pemilihan aitem didasarkan pada batasan korelasi

aitem total, yakni rix ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai

koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap tinggi

atau baik dan digunakan dalam skala final. Sedangkan, aitem

yang memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,30 memiliki daya

beda yang rendah atau kurang baik sehingga harus digugurkan

(Azwar, 2012).

a) Skala Self Esteem

Berdasarkan hasil uji coba pada tanggal 25 – 31 Mei

2016 terhadap 300 subjek, skala self esteem memiliki 44

aitem yang lolos seleksi dari 64 aitem awal dengan koefisien

korelasi aitem total rix ≥ 0,30. Berikut distribusi aitem skala

self esteem setelah uji coba dan melalui seleksi aitem:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

47

Tabel 4.2

Blue Print dan Distribusi Item Skala Self Esteem

(Setelah Uji Coba)

NO Aspek Indikator No. Item Jumlah

(+) (-)

1 Perasaan

Berharga

Mampu menerima

diri

1,2,5,6 9,10,13,14 6 10

Mampu mengontrol

tindakan yang

dilakukan

3,4,7,8 17,18,21,22 4

2 Perasaan

Mampu

Merasa mampu

mencapai

keinginan

11,12,15,16 19,20,25,26 8 19

Cepat beradaptasi

terhadap hal baru

29,30,33,34 23,24,27,28 5

Mengetahui

kekurangan diri

31,32,37,38 40,41,35,36 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

48

Keterangan : aitem yang dicetak tebal (BOLD) adalah aitem yang gugur.

b) Skala Resiliensi

Berdasarkan hasil uji coba pada tanggal 25 – 31 Mei

2016 terhadap 300 subjek, skala resiliensi memiliki 48

aitem yang lolos seleksi dari 76 aitem awal dengan

koefisien korelasi aitem total rix ≥ 0,30. Berikut distribusi

aitem skala resiliensi setelah uji coba dan melalui seleksi

aitem:

3 Perasaan

Diterima

Kekurangan dan

kelebihan dalam diri

mampu dipahami

orang lain

42,43,46,47 50,51,54,55 5 15

Memahami hak dan

menjalankan

kewajiban antar

individu

52,53,48,49 44,45,58,59 3

Merasa nyaman

berada di tengah

orang lain

62,63,56,57 60,61,64,39

7

TOTAL 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

49

Tabel 4.3

Blue Print dan Distribusi Item Skala Resiliensi

(Setelah Uji Coba)

NO Aspek Indikator No. Item Jumlah

(+) (-)

1 Regulasi

Emosi

Mampu bersikap

tenang ketika

menghadapi

tekanan dan

masalah

1,2 5,6 3 7

Tidak berperilaku

kasar atau

menyakiti orang

lain

3,4 9,10 4

2 Pengendalian

Impuls

Mampu tetap fokus

pada hal yang

sedang dilakukan

13,14 7,8 3 7

Melakukan

berbagai hal secara

terencana dan

matang

11,12 17,18 1

Memiliki nilai

dalam hidup dan

menjalaninya

21,22 25,26 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

50

3 Optimisme Mampu berpikir

positif

19,20 27,28 4 10

Tidak mudah

menyerah

31,32 35,36 1

Memiliki

keyakinan positif

terhadap diri

15,16 23,24 3

Melakukan suatu

perubahan

29,30 33,34 2

4 Analisis

Penyebab

Masalah

Mampu berpikir

kritis

39,40 43,44 2 6

Tidak terburu-buru

dalam

menyelesaikan

masalah

37,38 41,42 2

Berhati-hati dalam

menyelesaikan

masalah

47,48 45,46 2

5 Empati Mengenali (peka)

perasaan orang lain

51,52 55,56 2 4

Mampu

menempatkan diri

di tengah orang lain

59,60 63,64 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

51

6 Efikasi Diri Memiliki rasa

percaya diri

67,68 57,58 2 9

Memiliki coping

stress yang baik

65,66 61,62 3

Tidak bergantung

kepada orang lain

69,70 73,74 4

7 Pencapaian Mampu menjalin

relasi dengan orang

lain

75,76 49,50 3 5

Mampu bersikap

terbuka

53,54 71,72 2

TOTAL 48

Keterangan : aitem yang dicetak tebal (BOLD) adalah aitem yang gugur.

3) Uji Reliabilitas

Sudjana (dalam Taniredja & Mustafidah, 2012)

mengatakan bahwa reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan

atau keajekan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.

Reliabilitas dinyatakan dengan angka-angka (biasanya sebagai

suatu koefisien). Koefisien yang tinggi menunjukkan reliabilitas

yang tinggi dan sebaliknya (Sumanto, 2014).

Koefisien reliabilitas (rxx') berada dalam rentang angka

dari 0 sampai dengan 1,00. Bila koefisien reliabilitas semakin

tinggi mendekati angka 1,00 maka pengukuran semakin reliable

(Azwar, 2012). Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

analisis Alpha Cronbach. Alat ukur dianggap reliable ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

52

koefisien alpha cronbach menunjukkan angka > 0,60 dan

semakin baik ketika koefisien alpha cronbach mendekati angka

1,00 (Sujarweni & Endrayanto, 2012). Perhitungan reliabilitas

menggunakan SPSS for windows versi 21.

a) Skala Self Esteem

Koefisien reliabilitas pada skala uji coba self esteem

sebesar 0,903. Setelah seleksi item diperoleh 44 aitem yang

akan digunakan pada skala final. Dari 44 aitem didapatkan

koefisien alpha cronbach sebesar 0,913.

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas Alpha Cronbach

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,913 44

b) Skala Resiliensi

Koefisien reliabilitas pada skala uji coba resiliensi

sebesar 0,935. Setelah seleksi item diperoleh 48 aitem yang

akan digunakan pada skala final. Dari 48 aitem didapatkan

koefisien alpha cronbach sebesar 0,947.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

53

Tabel 4.5

Hasil Uji Reliabilitas Alpha Cronbach

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,947 48

2. Deskripsi Konteks Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4-12 Juni 2016. Pengambilan

data dilakukan dengan membagikan skala self esteem dan skala resiliensi.

Kedua skala diberikan secara bersamaan dalam bentuk booklet kepada

remaja dengan rentang usia 12-23 tahun di beberapa kelompok OMK dan

PIR yang berjumlah 9 dari 6 paroki di Kota Yogyakarta. Kelompok

OMK dan PIR tersebut adalah sebagai berikut: PIR Paroki Kota Baru,

OMK Kota Baru, PIR Paroki Baciro, OMK Paroki Baciro, OMK Paroki

Pugeran, OMK Paroki Kumetiran, PIR Paroki Kiduloji, OMK Paroki

Kiduloji, dan OMK Paroki Bintaran.

Penyebaran data dilakukan dengan cara memberikan skala secara

langsung kepada setiap subjek untuk diisi dan diberikan kembali kepada

peneliti di hari yang sama serta menitipkan skala kepada ketua maupun

anggota OMK untuk dibagikan kepada subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

54

Tabel 4.6

Waktu dan Tempat Pengambilan Data Subjek

No PIR/OMK

Paroki

Tanggal Waktu (WIB) Tempat

1 PIR KotaBaru 5 Juni 2016 17.30 GKS

2 PIR Kiduloji 4 Juni 2016 15.00 Aula

6 Juni 2016 15.00 Aula

3. PIR Baciro 4 Juni 2016 20.00 R. Naz

5 Juni 2016 20.00 R. Naz

4. OMK KotaBaru 7 Juni 2016 16.30 GKS

8 Juni 2016 19.00 GKA

5. OMK Kiduloji 6 Juni 2016 19.00 Aula

6. OMK Baciro 7 Juni 2016 18.00 R. Naz

8 Juni 2016 17.00 R. Naz

7. OMK Pugeran 9 Juni 2016 17.30 Gereja

8. OMK Kumetiran 10 Juni 2016 18.00 R. OMK

9. OMK Bintaran 11 Juni 2016 16.00 R. OMK

12 Juni 2016 19.30 Gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

55

Berikut adalah deskripsi jumlah anggota OMK dan PIR Paroki

Kota Yogyakarta pada saat pengambilan data :

Tabel 4.7

Deskripsi Jumlah Anggota OMK dan PIR

NO OMK/PIR Jumlah

1 PIR Paroki Kota Baru 28

2 OMK Paroki Kota Baru 47

3 PIR Paroki Baciro 31

4 OMK Paroki Baciro 48

5 OMK Paroki Pugeran 38

6 OMK Paroki Kumetiran 43

7 PIR Paroki Kiduloji 35

8 OMK Paroki Kiduloji 46

9 OMK Paroki Bintaran 41

TOTAL 357

a. Deskripsi dan Data Demografis Subjek Penelitian

1. Usia dan Jenis Kelamin

Jumlah subjek penelitian adalah 357 subjek dengan rentang

usia 12-23 tahun. Subjek terbagi atas 193 orang laki-laki dan

164 orang perempuan. Jumlah subjek pada masing-masing usia

dan jenis kelamin subjek adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

56

Tabel. 4.8

Deskripsi Usia dan Jenis Kelamin Subjek Penelitian

Usia Jumlah Jenis Kelamin Jumlah

12 4 Laki-laki

Perempuan

193

164 13 29

14 33

15 31

16 27

17 37

18 37

19 35

20 32

21 33

22 30

23 29

TOTAL 357 TOTAL 357

2. Pendidikan dan Asal Institusi Pendidikan

Jenjang pendidikan subjek penelitian meliputi SMP

(Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas),

dan Perguruan Tinggi. Dari keseluruhan jumlah subjek, terdapat

81 siswa/i SMP, 110 siswa/i SMA, dan 166 mahasiswa/i. Asal

institusi subjek terbagi atas SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta,

SMP Kanisius Gayam, SMP Stella Duce I, SMP Bopkri III, SMA

Stella Duce I, SMA Stella Duce II, SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta, SMA Bopkri I, SMA Bopkri II, SMA Santo Thomas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

57

Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Atma Jaya

Yogyakarta, Universitas Mercu Buana, Universitas Sarjanawiyata

Tamansiswa, dan Universitas Janabadra.

Tabel 4.9

Deskripsi Pendidikan Subjek Penelitian

Pendidikan Jumlah Asal Institusi Jumlah

SMP

SMA/SMK

Perguruan

Tinggi

TOTAL

81

110

166

357

SMP Pangudi Luhur I YK 20

SMP Kanisius Gayam 27

SMP Stella Duce I 23

SMP Bopkri III 11

SMA Stella Duce I 23

SMA Stella Duce II 17

SMA Pangudi Luhur YK 26

SMA Bopkri I 20

SMA Bopkri II 8

SMA Santo Thomas YK 16

Universitas Gadjah Mada 37

Universitas Atma Jaya 54

Universitas Mercu Buana 29

Universitas Sarjanawiyata

Tamansiswa

21

Universitas Janabadra 25

TOTAL 357

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

58

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Statistik Data Penelitian

Hidayah dan Fitriani (2012) mengatakan bahwa analisis deskriptif

terhadap data penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memberi gambaran

mengenai kecenderungan respon subjek (berupa mean atau rata-rata)

terhadap variabel-variabel penelitian, yaitu self-esteem dan resiliensi.

Berdasarkan hasil analisis data statistik deskriptif, diketahui skor empirik

dan skor hipotetik pada masing-masing variabel sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Pengukuran Deskriptif Variabel

Pengukuran Teoritis Empiris

Min Max Mean

(µ)

SD

Min Max Mean

(µ)

SD

Self-Esteem 44 176 110 22 2 168 115,39 49,657

Resiliensi 48 192 120 24 88 186 145,83 10,772

Hasil pengukuran deskriptif yang diperoleh akan digunakan untuk

menentukan kategorisasi subjek penelitian untuk setiap variabel. Azwar

(2003) menyebutkan bahwa tujuan kategorisasi ini adalah untuk

menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah

secara berjenjang dan kontinum berdasar atribut yang diukur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

59

Kategorisasi bersifat relatif sehingga peneliti mampu menetapkan

secara subjektif luasnya interval yang mencakup setiap kategori.

Peneliti mampu menetapkan lima kategorisasi sesuai dengan tingkat

diferensiasi yang dikehendaki (Sandha, Hartati, & Fauziah, 2012).

Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan tiga kategorisasi, yaitu

jenjang tinggi, sedang, dan rendah. Penetapan kategorisasi ini

berdasarkan satuan standart deviasi dengan rentangan nilai minimal dan

maksimal secara teoritis serta tingkatan self-esteem. Berikut norma

kategorisasi:

Tabel 4.11

Norma Kategorisasi

Rumus Norma Kategorisasi

X < (µ - 1,0 ) Rendah

(µ - 1,0 ) ≤ X < (µ + 1,0 ) Sedang

(µ + 1,0 ) ≤ X Tinggi

Setelah ditetapkan norma kategorisasi seperti di atas, maka

diperoleh kategori-kategori skor self-esteem dan resiliensi sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

60

Tabel 4.12

Kategorisasi Data Skor Self-Esteem

Kategori Rentang Skor Frekuensi Persentase (%)

Rendah X < 88 4 1

Sedang 88 ≤ X < 132 91 25

Tinggi 132 ≤ X 262 74

Total 357 100

Hasil pengkategorisasian menunjukkan bahwa subjek penelitian,

yakni remaja yang memiliki self-esteem rendah adalah sebanyak 4

orang atau 1%. Sedangkan, remaja yang memiliki self-esteem sedang

adalah sebanyak 91 orang atau 25% dan remaja yang memiliki self-

esteem tinggi adalah sebanyak 262 orang atau 74%.

Tabel 4.13

Kategorisasi Data Skor Resiliensi

Kategori Rentang Skor Frekuensi Persentase (%)

Rendah X < 96 2 1

Sedang 96 ≤ X < 144 89 25

Tinggi 144 ≤ X 266 74

Total 357 100

Hasil pengkategorisasian menunjukkan bahwa subjek penelitian,

yakni remaja yang memiliki resiliensi rendah adalah sebanyak 2 orang

atau 1%. Sedangkan, remaja yang memiliki resiliensi sedang adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

61

sebanyak 89 orang atau 25% dan remaja yang memiliki resiliensi

tinggi adalah sebanyak 266 orang atau 74%.

2. Analisis Data Penelitian

a. Uji Asumsi

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang

diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak

(Noor, 2011). Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai p lebih

besar dari 0,05 (p>0,05). Sedangkan data dikatakan berdistribusi

tidak normal jika nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) (Santoso,

2010). Penelitian ini melakukan uji normalitas menggunakan analisis

Kolmogorov-Smirnov. Berikut adalah hasil uji normalitas self-esteem

dan resiliensi.

Tabel 4.14

Hasil Uji Normalitas

Nilai p Keterangan

Self-Esteem 0,000 Sebaran tdak

normal

Resiliensi 0,000 Sebaran tidak

normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

62

Berdasarkan hasil uji normalitas, diketahui bahwa kedua

variabel memiliki sebaran data yang tidak normal dengan nilai p

sebesar 0,000 (p < 0,05).

2) Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

yang diuji dengan analisis korelasional memiliki hubungan linear

(semakin mendekati garis lurus) atau tidak (Priyatno, 2012).

Hubungan kedua variabel dikatakan linear jika memiliki signifikansi

di bawah atau lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Sedangkan, kedua

variabel dikatakan tidak linear jika memiliki signifikansi di atas atau

lebih besar dari 0,05 (p > 0,05). Berikut hasil uji linearitas antara

self-esteem dan resiliensi:

Tabel 4.15

Hasil Uji Linearitas

Sig.

selfesteem *

resiliensi

Linearity .000

Hasil uji linearitas memperoleh hasil signifikansi sebesar

0,000 atau lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Kesimpulan yang

diperoleh adalah variabel self-esteem dan variabel resiliensi memiliki

hubungan yang linear (semakin mendekati garis lurus).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

63

b. Uji Hipotesis

Peneliti menggunakan analisis regresi sederhana dengan SPSS

for Windows versi 21. Perhitungan ini dilakukan untuk mencari

hubungan fungsional antara variabel self-esteem dengan variabel

resiliensi. Berikut adalah hasil uji hipotesis:

Tabel 4.16

Hasil Uji Hipotesis

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 77,450 5,941 13,037 ,000

Selfesteem ,386 ,041 ,450 9,489 ,000

a. Dependent Variable: Resiliensi

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai Constant (a)

adalah 77,450, dan nilai Self-Esteem (b) adalah 0,386, sehingga

persamaan regresinya ditulis sebagai berikut:

Y = a + bX, atau

Y = 77,450 + 0,386X

Nilai konstanta yang positif sebesar 77,450 menunjukkan

pengaruh positif variabel self-esteem terhadap resiliensi. Bila variabel

independen naik atau berpengaruh, maka variabel dependen juga naik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

64

atau terpenuhi. Nilai self-esteem (b) yang positif juga sebesar 0,386

berarti memilki hubungan atau pengaruh yang positif antara variabel

self-esteem dengan variabel resiliensi. Jika self-esteem mengalami

kenaikan satu satuan, maka resiliensi juga meningkat sebesar 0,386

atau sebesar 38,6%. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan tingkat

self-esteem mengakibatkan kenaikan resiliensi.

Pada hasil perhitungan di atas, juga diperoleh hasil uji t-test.

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen

terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan

nilai t-hitung dengan nilai t-tabel. Uji ini dilakukan menggunakan uji t-

test satu sisi yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ho : Self-Esteem tidak berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap Resiliensi

Ha : Self-Esteem berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

Resiliensi

Kaidah keputusannya (Riduwan, 2011, dalam Sulastri, 2013),

yaitu:

- Apabila t-hitung ≥ t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti

self-esteem berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

resiliensi.

- Apabila t-hitung ≤ t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti

self-esteem berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

resiliensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

65

Atau :

- Jika nilai probabilitas (0,05) ≤ nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤

Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

- Jika nilai probabilitas (0,05) ≥ nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥

Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Hasil di atas menunjukkan nilai t- hitung sebesar 9,489 dengan taraf

signifikansi 0,000 < 0,05 atau (0,05 ≥ Sig). Dengan demikian ada

pengaruh yang signifikan self-esteem terhadap resiliensi pada remaja.

3. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self-esteem

terhadap resiliensi pada remaja. Hasil analisa data di atas menunjukkan

bahwa variabel self-esteem memiliki pengaruh yang sangat signifikan

terhadap resiliensi (p=0,000). Kesimpulannya adalah hipotesis yang

berbunyi “self-esteem memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

resiliensi pada remaja” diterima.

Reivich dan Shatee (2002, dalam Djudiyah & Yuniardi, 2011)

yang menyebutkan tiga faktor pendukung resiliensi. Salah satu di

antaranya, ialah faktor individu yang berupa harga diri (self-esteem). Hal

tersebut menunjukkan bahwa self-esteem memiliki pengaruh terhadap

pembentukan resiliensi.

Bednar, Wells, dan Peterson (1989, dalam Santrock, 2003)

mengatakan bahwa harga diri seorang remaja yang tinggi ditunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

66

melalui kemampuannya dalam menghadapi masalah dan bukan malah

menghindarinya. Remaja yang merasa yakin dan mampu, akan

menghadapi masalahnya secara nyata, jujur, dan tidak menjauhinya.

Sedangkan, remaja yang merasa tidak mampu dan tidak yakin terhadap

dirinya, mendorong terjadinya penolakan, penghindaran, bahkan

kebohongan sebagai bentuk umpan balik terhadap ketidakmampuan

dirinya.

Uraian teoritis ini mendukung hasil penelitian bahwa remaja

dengan self-esteem yang tinggi dan sedang bersikap terbuka, lebih berani

menghadapi lingkungan serta situasi yang sedang dihadapi atau resilien

dan begitu juga sebaliknya. Sedangkan, remaja dengan self-esteem rendah

bersikap tertutup dan cenderung menjauhi masalah atau tidak resilien.

Hidayati (2014) menambahkan penjelasan di atas bahwa individu

dengan self-esteem tinggi mampu menghargai diri sendiri, memberi

penilaian baik terhadap diri sendiri, dan bertanggung jawab atas hidup

yang dijalaninya. Hal ini menyebabkan individu dengan harga diri yang

tinggi lebih mampu bertahan dan beradaptasi dengan tekanan serta

memiliki motivasi pencapaian di masa depan, dibandingkan dengan yang

memiliki harga diri rendah (Asnita, Arneliwati, dan Jumaini,2015). Hal-

hal tersebut membentuk individu memiliki resiliensi.

Terkait hal di atas, beberapa penelitian pula telah membuktikan

bahwa self-esteem berpengaruh terhadap pembentukan resiliensi. Hidayati

(2014) menyampaikan bahwa aspek self-esteem mengenai perasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

67

mampu berhubungan dengan aspek resiliensi, yaitu efikasi diri,

optimisme, dan pencapaian (reaching out). Individu percaya bahwa

adanya keberhasilan (optimis) di masa depan sehingga mampu

mengontrol arah kehidupannya. Optimisme dalam diri membentuk

kemampuan untuk meraih apa yang diinginkan atau yang disebut dengan

pencapaian (reaching out).

Sedangkan, penelitian Ekasari dan Andriyani (2013) menyebutkan

bahwa para remaja yang tidak mampu berpikir lebih positif terhadap

dirinya sendiri atau memiliki self-esteem yang rendah, memiliki tingkat

ketahanan (resilience) yang rendah pula dan tidak mampu menjalankan

aktivitas sehari-harinya secara sehat. Individu digambarkan mempunyai

sifat-sifat depresif, terlalu lemah untuk melawan kekurangan diri,

disibukan oleh persoalan-persoalan pribadi, cenderung terisolir, tidak

mampu mengekspresikan diri, dan peka terhadap kritik. Individu lebih

pasif, pesimis, kurang percaya diri dalam interaksi sosial, cenderung

menarik diri dari pergaulan sosial dan lingkungannya sehingga

menyebabkan munculnya perasaan tidak bahagia, kurang ekspresif, dan

relatif mengalami kecemasan. Dengan kata lain individu tidak mampu

menyesuaikan diri dengan keadaan apapun (Coopersmith, 1976, dalam

Rohmah, 2014).

Berbagai hal di atas disebabkan oleh individu yang tidak

mempunyai keyakinan positif pada diri sehingga perasaannya

dikendalikan oleh pendapat yang ia terima dari lingkungan. Individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

68

menjadi sering merasa tidak aman dengan keberadaannya di lingkungan

(Coopersmith, 1967, dalam Pratiwi, 2011). Hal tersebut membuat

individu dengan self-esteem yang rendah kesulitan bahkan tidak mampu

mengembangan diri yang resilien. Uraian ini menjelaskan hasil penelitian

yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan di antara

keduanya. Semakin tinggi self-esteem, maka semakin tinggi resiliensi dan

pula sebaliknya, semakin rendah self-esteem, maka semakin rendah

resiliensi.

Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan perbedaan antara

mean empirik dan mean teoritik subjek. Hasil mean empirik subjek

diketahui lebih tinggi dari mean teoritik. Variabel self-esteem memiliki

mean empirik sebesar 115,39 dan variabel resiliensi sebesar 145,83

dengan signifikasi p = 0,000 (p<0,05) untuk masing-masing variabel.

Kedua hasil tersebut lebih tinggi daripada mean teoritis variabel self-

esteem yang sebesar 110 dan resiliensi sebesar 120. Perbedaan hasil mean

empirik dan mean teoritis ini menggambarkan bahwa subjek memiliki

self-esteem dan resiliensi yang tinggi.

Hasil ini dijelaskan melalui penjabaran hasil pengkategorisasian

subjek penelitian. Pada variabel self-esteem, terdapat 4 orang atau 1%

remaja yang memiliki self-esteem rendah. Sedangkan, remaja yang

memiliki self-esteem sedang adalah sebanyak 91 orang atau 25% dan

remaja yang memiliki self-esteem tinggi adalah sebanyak 262 orang atau

74%. Hal ini tidak sesuai dengan Robins, dkk (dalam Shaffer, 2005) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

69

mengatakan bahwa harga diri pada masa kanak-kanak cenderung tinggi,

menurun pada masa remaja, dan meningkat selama masa dewasa awal

sampai dewasa madya, kemudian menurun pada masa dewasa akhir.

Peneliti berasumsi bahwa jumlah subjek pada setiap kelompok

rentang usia masa remaja yang tidak seimbang dalam penelitian ini,

menyebabkan hasil self-esteem pun meningkat secara signifikan.

Penelitian ini didominasi oleh remaja akhir atau memasuki masa dewasa

awal dengan rentang usia 19-23 tahun, yakni sebanyak 166 orang. Pada

masa remaja akhir ini, individu memiliki self-esteem yang lebih stabil

dibanding rentang usia remaja lainnya.

Mappiare (1982, dalam Muslimah & Wahdah, 2013) mengatakan

bahwa ciri penting remaja akhir, yaitu mulai timbul dan meningkatnya

kestabilan dalam hal kestabilan aspek fisik dan psikis. Keadaan demikian

membuat individu tersebut lebih dapat melakukan penyesuaian-

penyesuaian dalam banyak aspek kehidupannya dibandingkan dengan

masa-masa sebelumnya. Selain itu, pada tahap ini, remaja telah

mempunyai citra diri dan pandangan yang lebih realistis, menghadapi

masalah secara lebih matang, dan memiliki perasaan yang lebih tenang.

Hasil penelitian Khan (2012) menyimpulkan bahwa individu yang

tengah berada dalam masa remaja akhir menunjukkan peningkatan

kestabilan dalam aspek-aspek fisik dan psikis. Individu mampu menilai

dirinya sebagaimana adanya dan menghargai miliknya, keluarganya, serta

orang-orang lain seperti keadaan sesungguhnya. Akibat positif dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

70

keadaan remaja akhir seperti itu adalah timbulnya perasaan puas dan

menjauhkan diri dari rasa kecewa.

Selain itu, Khan (2012) mengatakan pula bahwa individu yang

tengah memasuki masa remaja akhir pada umumnya mulai mampu

menghadapi permasalahan-permasalahannya dengan lebih tenang dan

matang. Ketenangan dan kematangan dalam menghadapi kekecewaan-

kekecewaan ditunjang oleh adanya kemampuan berpikir logis dan

realistis serta kemampuan untuk menguasai perasaan-perasaannya.

Keadaan yang realistis dalam menentukan sikap, minat dan cita-cita

mengakibatkan individu tidaklah terlalu kecewa dengan adanya

kegagalan-kegagalan kecil yang dijumpai. Usaha-usaha pemecahan

masalah yang dihadapi dilakukan dengan berdiskusi bersama teman-

teman sebaya. Langkah-langkah pemecahan masalah tersebut

mengarahkan remaja akhir pada tingkah laku yang lebih well adjusted

atau lebih mampu menyesuaikan diri dalam banyak situasi lingkungan

dan situasi perasaan-perasaan sendiri.

Hal lain yang menjadi asumsi peneliti terkait perolehan hasil self-

esteem yang tinggi adalah jumlah subjek penelitian yang juga didominasi

oleh subjek laki-laki, yakni sebanyak 193 subjek daripada subjek

perempuan yang hanya sebanyak 164 subjek. Pada beberapa studi,

ditemukan bahwa harga diri pria lebih tinggi daripada wanita pada hampir

semua rentang kehidupan. Khususnya, harga diri pada wanita rendah

selama masa remaja. Menurut Ancok dkk. (dalam Ghufron, 2010) wanita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

71

selalu merasa harga dirinya lebih rendah daripada pria, seperti perasaan

kurang mampu, kepercayaan diri yang kurang mampu, atau merasa harus

di lindungi. Hal ini terjadi mungkin karena peran orang tua dan harapan-

harapan masyarakat yang berebeda-beda baik pada pria maupun wanita.

Pendapat tersebut sama dengan hasil spenelitian Coopersmith (1967)

yang membuktikan bahwa harga diri wanita lebih rendah daripada harga

diri pria.

Berdasarkan hal-hal di atas, peneliti menyadari bahwa jenis

kelamin dan kelompok usia remaja tertentu dalam penelitian ini, turut

memberi pengaruh pada hasil penelitian yang diperoleh. Hal ini

menyebabkan penelitian belum mampu menunjukkan gambaran self-

esteem dan resiliensi yang memadai untuk tiap kelompok usia remaja,

yakni awal, tengah, dan akhir. Selain itu, hasil sebaran data yang tidak

normal, disebabkan oleh perolehan data hanya pada kelompok populasi

OMK dan PIR saja yang memiliki kecenderungan kesamaan pola pikir.

Oleh karena itu, hasil penelitian ini belum mampu digeneralisasikan pada

populasi remaja secara luas dan umum di Kota Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara self-esteem terhadap resiliensi pada remaja. Hasil ini diketahui

melalui hasil uji regresi sederhana yang menghasilkan nilai signifikansi p

sebesar 0,000 atau (0,05 ≥ Sig). Dengan demikian ada pengaruh yang

signifikan self-esteem terhadap resiliensi pada remaja. Semakin tinggi self-

esteem subjek maka semakin resilien dan sebaliknya, semakin rendah self-

esteem maka semakin tidak resilien.

B. Saran

1. Bagi Subjek Penelitian

Penelitian menunjukkan bahwa subjek memiliki self-esteem dan

resiliensi yang tinggi, sedang, dan rendah. Pengamatan peneliti

menemukan bahwa remaja yang memiliki self-esteem dan resiliensi

rendah, kurang percaya diri dan cenderung tidak aktif dalam kelompok.

Oleh karena itu, diharapkan para remaja tersebut mampu untuk lebih

terlibat aktif dan meningkatkan rasa percaya diri. Selain itu, memperoleh

subjek remaja yang berasal dari beberapa populasi agar mampu

digeneralisasikan pada populasi remaja secara luas dan umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

73

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Berdasarkan refleksi terhadap proses penelitian, peneliti

menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah atau

menyeimbangkan jumlah subjek, dari segi jenis kelamin dan kelompok usia

remaja. Peneliti juga menyarankan untuk memperoleh subjek remaja secara

lebih luas. Oleh karena itu, hasil penelitian diharapkan nantinya lebih

mampu digeneralisasikan secara umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

74

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., & Ansori, M. (2009). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.

Amalia, L. (2014). Meningkatkan Self-Esteem Mahasiswa STAIN Ponorogo

Dengan Pelatihan Pengenalan Diri. Jurnal Kodifikasia, 8(1).

Aprilia, W. (2013). Resiliensi dan Dukungan Sosial Pada Orang Tua Tunggal

(Studi Kasus Pada Ibu Tunggal Di Samarinda). E-Journal Psikologi,

1(3), 268-279.

Asnita, L., & Arneliwati & Jumaini. (2015). Hubungan Tingkat Stres Dengan

Harga Diri Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan. Jurnal Online

Mahasiswa, 2(2).

Aulia, L. A. (2013). Kecerdasan Emosi dan Resiliensi Remaja. Jurnal Psikologi,

2(1).

Aunillah, F., & Adiyanti, M. (2015). Program Pengembangan Keterampilan

Resiliensi untuk Meningkatkan Self-Esteem pada Remaja. Gadjah Mada

Journal of Professional Psychology,1(1), 48-63.

Azwar, S. (2003). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar Offset.

Azwar, S. (2004). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi 1). Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi 2). Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Badan Pusat Statistik Nasional. (2015). Distribusi Remaja di Indonesia. Diakses

tanggal 8 April 2016 dari http://www.bps.go.id/.

Badan Pusat Statistik Provinsi Yogyakarta. (2016). Distribusi Kepadatan

Penduduk. Diakses tanggal 8 April 2016 dari

http://yogyakarta.bps.go.id/

Benard, B. (1991). Fostering Resiliency in Kids: Protective Factors in The

Family, School, and Community. Diakses pada tanggal 21 Mei 2016, pukul

13.23 WIB dari http://crahd.phi.org//

Chaplin, C.P. (2000). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

75

Coopersmith, S. (1967). The Antecedentes of Self-esteem. San Fransisco: W. H.

Freeman and Company

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Djudiyah & Yuniardi, S. (2011). Model Pengembangan Konsep Diri dan Daya

Resiliensi Melalui Support Group Therapy: Upaya Meminimalkan Trauma

Psikis Remaja Dari Keluarga Single Parent. (Laporan Penelitian Hibah

Bersaing Tahun Kedua (12 April 2010), Malang, Universitas

Muhammadiyah). Diunduh dari https://salispsiko.files.wordpress.com//

Ekasari, A., & Andriyani, Z. (2013). Pengaruh Peer Group Support dan Self

Esteem Terhadap Resillience Pada Siswa SMAN Tambun Utara Bekasi.

Jurnal Soul ,6(1), 50-65.

Fadhilah, A. (2014). Teknik Restukturisasi Kognitif untuk Meningkatkan Harga

Diri (Self-Esteem) Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia.

(Skripsi, Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia). Diunduh dari

http://repository.upi.edu//

Ghufron. (2010). Teori-teori Perkembangan. Bandung: Refika Aditama

Heatherton, T. F., & Wyland, R. J. (2003). Assessing Self-Esteem. In Shane J.

Lopez & C. R. Snyder (Eds.), Positive Psychological Assessment: A

Handbook of Models and Measures. Washington DC: American

Psychological Association.

Hidayah, N., & Fitriani, A. (2012). Kepekaan Humor Dengan Depresi Pada

Remaja Ditinjau Dari Jenis Kelamin. Jurnal Humanitas, 9(1).

Hidayati, N. (2014). Hubungan Antara Self-Esteem Dengan Resiliensi Pada

Remaja Di Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Surakarta.

(Skripsi, Surakarta, Universitas Muhammadiyah). Diunduh dari

http://eprints.ums.ac.id//

Hurlock, E. B. (1980). Developmental Psychology : A Life Span Approach (5th

ed). Boston: McGraw-Hill

Hurlock, E. B. (2006). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Iqbal, M. (2011). Hubungan Antara Self-Esteem dan Religiusitas Terhadap

Resiliensi Pada Remaja di Yayasan Himmata. (Skripsi, Jakarta,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

76

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulllah). Diunduh dari

http://repository.uinjkt.ac.id//

Kedaulatan Rakyat Yogyakarta. (2015). Kenakalan Remaja Kian Kompleks.

Diakses tanggal 18 April 2016, pukul 14.00 WIB dari

http://KRjogja.com//

Khan, R.I., (2012). Perilaku Asertif, Harga Diri, dan Kecenderungan Depresi.

Persona, Jurnal Psikologi Indonesia,1(2), 143-154.

Kusuma, FX. S., (2010). Harga Diri (Self Esteem) Pada Remaja Yang Mengikuti

Mudika Di Paroki ST. Maria Kartasura. (Skripsi, Yogyakarta,

Universitas Sanata Dharma). Diunduh dari http://library.usd.ac.id//

Moleong, L. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Muslimah, A.I., & Wahdah, N. (2013). Hubungan Antara Attachment dan Self-

Esteem dengan Need For Achievement pada Siswa Madrasah Aliyah

Negeri 8 Cakung Jakarta Timur. Jurnal Soul, 6(1).

Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Pradhana, R.B.H.A., (2015). Self-Esteem Hubungannya Dengan Penyalahgunaan

Narkotika dan Obat-obatan Berbahaya pada Siswa SMK Negeri 2 Batu

Malang. Jurnal Konseling Indonesia,1(1), 29-35.

Pratiwi, L. R., (2011). Hubungan Kebermaknaan Hidup Dengan Self Esteem

Pada Penghuni/Siswa Pusat Rehabilitasi Narkoba Rumah Damai.

(Skripsi, Semarang, Universitas Negeri Semarang). Diunduh dari http://lib.unnes.ac.id//

Priyatno, D. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik

dengan SPSS dan Prediksi Pertanyaan Pendadaran Skripsi dan Tesis.

Yogyakarta: Gava Media

Reivich, K. & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor: 7 Essential Skills For

Overcoming Life’s Invetible Obstacles. New York: Broadway Book

Rohmah, F.A. (2004). Pengaruh Pelatihan Harga Diri Terhadap Penyesuaian Diri

Pada Remaja. Indonesian Psychologycal Journal,1(1), 53-63.

Sandha, T., Hartati, S., & Fauziah, N, (2012). Hubungan Antara Self Esteem

Dengan Penyesuaian Diri Pada Siswa Tahun Pertama SMA Krista Mitra

Semarang. Jurnal Psikologi,1(1), 47-82.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

77

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Santrock, J.W. (2003). Adolescence (Edisi Keenam). Jakarta: Erlangga

Santrock, J. W. (2007). Adolescence (7th

ed). Boston: McGraw-Hill

Santrock, J. W. (2011). Masa Perkembangan Anak (Vol.2.Ed.11). Jakarta:

Salemba Humanika.

Schwarz, E. (2010). Selfhood and Self-Esteem: A Phenomenological Critique of

An Educational and Psychological Concept. Journal Filosofija,18(3), 53-

62.

Shaffer, D. R. (2005). Social and Personality Development. Belmont:

Wadsworth Pub

Smestha, B. R. (2015). Pengaruh Self-Esteem dan Dukungan Sosial Terhadap

Resiliensi Mantan Pecandu Narkoba. (Skripsi, Jakarta, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah). Diunduh dari

http://repository.uinjkt.ac.id//

Suharsaputra, U. Dr. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

Tindakan. Bandung: PT. Refika Aditama

Sujarweni, V.W., & Endrayanto, P. (2012). Statistika untuk Penelitian.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Sumanto, Dr. (2014). Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: CAPS

(Center for Academic Publishing Service)

Taniredja, T., & Mustafidah, H. (2011). Penelitian Kuantitatif (Sebuah

Pengantar). Bandung: Alfabeta

Tribun Jogja. (2013). Jumlah Remaja Pengguna Narkoba di DIY Terus

Meningkat. Diakses tanggal 21 Juni 2016, pukul 14.35 WIB dari

http://jogja.tribunnews.com//

Tribun Jogja. (2015). Pelajar SMP Serang Sekolah Lain saat Kelulusan. Diakses

tanggal 18 April 2016, pukul 14.30 WIB dari http://tribunjogja.com//

Veselska, Z., Geckova, A.M., Orosova, O., Gajdosova, B., Van Dijk, J.P., &

Reijneveld, S.A. (2012). Self-Esteem and Resilience: The Connection

With Risky Behavior Among Adolescents. Journal of Addictive

Behaviors, 34, 287-291.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

78

Widuri, E. L. (2012). Regulasi Emosi dan resiliensi pada Mahasiswa Tahun

Pertama. Jurnal Humanitas, 9(2), 147-15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

79

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

80

Lampiran 1. Reliabilitas Self-Esteem

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,913 44

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

i1 130,69 65,372 ,400 ,911

i2 130,69 65,298 ,554 ,910

i4 130,67 65,599 ,361 ,912

i7 130,69 66,463 ,268 ,913

i8 130,68 64,929 ,477 ,910

i9 130,61 63,576 ,532 ,909

i10 130,68 64,934 ,566 ,909

i11 130,15 64,926 ,307 ,914

i12 130,66 64,887 ,622 ,909

i13 130,69 66,403 ,390 ,911

i14 130,62 63,514 ,505 ,910

i15 130,61 64,193 ,533 ,909

i16 130,67 65,466 ,475 ,910

i19 130,66 64,145 ,628 ,908

i20 130,66 64,506 ,585 ,909

i22 130,69 67,005 ,325 ,912

i24 130,66 64,519 ,531 ,909

i25 130,67 66,956 ,352 ,912

i26 130,69 66,407 ,417 ,911

i27 130,70 66,365 ,425 ,911

i29 130,71 66,667 ,395 ,911

i30 130,70 67,520 ,388 ,912

i31 130,70 65,684 ,460 ,910

i32 130,72 67,032 ,350 ,912

i34 130,71 68,101 ,406 ,912

i35 130,71 67,745 ,420 ,912

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

81

i36 130,67 66,336 ,337 ,912

i38 130,71 67,745 ,420 ,912

i40 130,72 66,685 ,343 ,912

i42 130,69 67,016 ,353 ,912

i46 130,71 66,355 ,238 ,914

I48 130,67 65,940 ,276 ,913

i49 130,69 66,227 ,397 ,911

i50 130,69 66,387 ,369 ,911

i52 130,65 63,533 ,624 ,908

i55 130,64 64,812 ,600 ,909

i56 130,68 65,698 ,409 ,911

i57 130,69 65,210 ,360 ,912

i59 130,71 65,404 ,472 ,910

i60 130,70 65,978 ,401 ,911

i61 130,67 63,701 ,554 ,909

i62 130,69 66,387 ,369 ,911

i63 130,66 65,417 ,396 ,911

i64 130,66 63,932 ,588 ,909

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

82

Lampiran 2. Reliabilitas Resiliensi

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,947 48

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

i1 143,58 128,633 ,714 ,944

i2 143,60 131,833 ,536 ,945

i3 143,07 132,583 ,307 ,948

i4 143,55 133,071 ,373 ,946

i5 143,07 134,476 ,232 ,947

i8 143,58 132,846 ,483 ,946

i9 143,60 131,833 ,536 ,945

i10 143,58 132,846 ,483 ,946

i12 143,60 131,833 ,536 ,945

i13 143,58 133,315 ,434 ,946

i14 143,58 128,633 ,714 ,944

i15 143,58 130,264 ,707 ,944

i16 143,60 131,833 ,536 ,945

i19 143,60 131,833 ,536 ,945

i20 143,59 132,978 ,504 ,946

i22 143,63 137,071 ,339 ,947

i24 143,58 128,633 ,714 ,944

i25 143,63 137,071 ,339 ,947

i26 143,63 136,689 ,338 ,947

i27 143,59 132,978 ,504 ,946

i28 143,60 131,833 ,536 ,945

i29 143,63 136,689 ,338 ,947

i30 143,63 137,338 ,285 ,947

i31 143,60 131,833 ,536 ,945

i38 143,61 135,356 ,267 ,947

i39 143,58 134,980 ,310 ,946

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

83

i42 143,53 133,240 ,322 ,947

i43 143,60 134,990 ,284 ,947

i46 143,62 135,428 ,244 ,947

i48 143,62 136,677 ,251 ,947

i49 143,58 134,980 ,310 ,946

i52 143,58 128,633 ,714 ,944

i55 143,60 131,833 ,536 ,945

i61 143,59 130,336 ,753 ,944

i63 143,61 131,054 ,610 ,945

i64 143,61 129,999 ,725 ,944

i65 143,58 131,355 ,503 ,946

i66 143,59 130,864 ,511 ,946

i67 143,60 129,832 ,612 ,945

i68 143,55 131,225 ,467 ,946

i69 143,63 129,987 ,625 ,945

i70 143,59 130,296 ,577 ,945

i71 143,53 127,882 ,668 ,944

i72 143,60 129,673 ,706 ,944

i73 143,66 131,036 ,580 ,945

i74 143,58 129,623 ,760 ,944

i75 143,58 128,633 ,714 ,944

i76 143,58 128,633 ,714 ,944

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

84

Lampiran 3. Pengukuran Deskriptif Variabel

1. Self-Esteem

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximu

m

Sum Mean Std.

Deviation

Variance Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std.

Error

Statistic Statistic Statistic Std.

Error

Statistic Std.

Error

Selfesteem 357 166 2 168 41195 115,39 2,628 49,657 2465,790 -1,772 ,129 1,302 ,257

Valid N

(listwise)

357

2. Resiliensi

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximu

m

Sum Mean Std.

Deviation

Varianc

e

Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std.

Error

Statistic Statistic Statistic Std.

Error

Statistic Std.

Error

Resiliensi 357 98 88 186 52060 145,83 ,570 10,772 116,026 -,526 ,129 6,760 ,257

Valid N

(listwise)

357

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

85

Lampiran 4. Uji Normalitas

1. Self-Esteem

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

self_esteem

N 357

Normal Parametersa,b

Mean 133,67

Std. Deviation 9,232

Most Extreme Differences

Absolute ,203

Positive ,191

Negative -,203

Kolmogorov-Smirnov Z 3,831

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

2. Resiliensi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Resiliensi

N 357

Normal Parametersa,b

Mean 145,83

Std. Deviation 10,772

Most Extreme Differences

Absolute ,185

Positive ,182

Negative -,185

Kolmogorov-Smirnov Z 3,491

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

86

Lampiran 5. Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

skortotalres * skor_total_self

Between Groups

(Combined) 22246,226 44 505,596 8,277 ,000

Linearity 8356,671 1 8356,671 136,800 ,000

Deviation from Linearity 13889,555 43 323,013 5,288 ,000

Within Groups 19059,007 312 61,087

Total 41305,232 356

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

87

Lampiran 6. Skala Penelitian

SKALA PSIKOLOGI

Oleh :

Pricillia Risca Pah

NIM : 129114071

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

88

PENJELASAN DAN PERNYATAAN KESEDIAAN

Perkenalkan nama saya Pricillia Risca Pah dari Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya ingin lebih memahami dinamika

psikologis yang terjadi pada diri teman-teman. Untuk itu saya meminta bantuan

teman-teman untuk mengisi angket yang sudah saya sediakan. Dengan mengisi

angket ini, teman-teman telah memberikan sumbangsih pada pemahaman

mengenai remaja.

Informasi yang teman-teman berikan merupakan informasi yang sangat

berharga. Oleh karena itu, silahkan teman-teman mengisi kotak-kotak alternatif

jawaban yang telah disediakan dengan jujur, spontan, dan apa adanya (sesuai

dengan diri teman-teman). Saya tahu bahwa informasi yang teman-teman

berikan bersifat pribadi dan saya menjamin kerahasiaan informasi yang sudah

teman-teman berikan.

Saya sangat berterima kasih atas kesediaan teman-teman dalam mengisi

angket ini. Jika teman-teman sudah merasa jelas dan bersedia mengisi angket ini,

silahkan memberikan tanda tangan di bawah sebagai tanda kesediaan teman-

teman dalam mengisi angket ini.

Saya telah membaca serta memahami penjelasan tentang angket ini dan saya

bersedia mengisi angket ini.

Yogyakarta, ____________________________ 2016

_______________________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

89

IDENTITAS DIRI

Inisial : _____________

Usia : _____________

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan (coret yang tidak perlu)

Pendidikan : _____________

PETUNJUK PENGERJAAN

1. Anda diminta untuk menjawab pernyataan-pernyataan berikut ini dengan

memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri

anda sebenarnya.

2. Berikan tanda silang ( X ) pada kolom jawaban yang tersedia dengan

pilihan jawaban sebagai berikut :

SS : Sangat Sesuai

S : Sesuai

TS : Tidak Sesuai

STS : Sangat Tidak Sesuai

3. Mohon semua pertanyaan diisi, usahakan jangan sampai ada yang

terlewatkan dan jangan lupa memeriksa kembali pernyataan tersebut

sebelum dikumpulkan

4. Anda perlu ketahui bahwa dalam skala ini tidak ada jawaban yang benar

ataupun salah. Ini merupakann jawaban yang sesuai dengan keadaan diri

anda sesungguhnya.

5. Atas bantuan dan kerja sama yang saudara berikan, saya ucapkan banyak

terima kasih.

Contoh pengerjaan :

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya suka makan es

krim

X X

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

90

Setelah selesai mengerjakan, periksalah kembali jawaban teman-teman

dan pastikan tidak ada jawaban yang terlewatkan atau mengisi semua pernyataan

yang ada.

SELAMAT MENGERJAKAN

SKALA A

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya tetap tenang dan berani menghadapi

masalah yang saya hadapi

2 Saya tetap mampu menjalankan aktivitas

seperti biasa walaupun memiliki banyak

masalah

3 Kekerasan bukanlah cara saya menyelesaikan

masalah

4 Saya mampu tidak memukul teman saya

yang telah mengolok-olok saya di depan

umum

5 Saya ingin marah setiap menghadapi masalah

6 Saya lebih memilih untuk menonton acara tv

favorit walaupun sedang mengerjakan tugas

7 Ketika menghadapi masalah saya merasa

harus memukul atau merusak sesuatu untuk

melampiaskan perasaan saya

8 Saya harus memarahi orang yang mengejek

hasil pekerjaan saya

9 Sebelum melakukan sesuatu, saya perlu

memikirkan dan mempersiapkan segala

sesuatunya dengan matang

10 Saya tetap mengerjakan ujian saya dengan

baik walaupun sahabat saya terus memanggil

saya untuk meminta contekan

11 Saya dapat menolak ajakan teman saya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

91

membolos dan pergi ke mall

12 Saya merasa yakin pada kemampuan diri

dalam menyelesaikan masalah

13 Saya memiliki banyak kelebihan yang dapat

saya kembangkan

14 Saya yakin bahwa peristiwa yang terjadi

dalam hidup membawa perubahan positif

bagi diri saya

15 Menurut saya, setiap masalah pasti memiliki

jalan keluar

16 Saya tidak akan membolos sekolah karena

saya tahu hal itu melanggar peraturan sekolah

17 Saya memiliki lebih banyak kekurangan

dibanding yang orang lain miliki

18 Saya tidak peduli dengan peraturan-peraturan

yang telah ada dan tetap bertindak sesuai

keinginan saya

19 Saya menjalani hidup apa adanya karena

orang tua tidak memberi pelajaran hidup

apapun untuk saya

20 Saya sering meragukan maksud orang lain

menolong saya

21 Saya sering merasa khawatir pada peristiwa

yang belum tentu terjadi dalam hidup saya

22 Saya lebih memilih untuk mengontrol emosi

saya ketika sedang marah daripada teman-

teman menjauhi saya

23 Saya memilih untuk belajar lebih tekun agar

tidak selalu dimarahi guru di kelas

24 Ketika memiliki banyak tugas sekolah, saya

tetap berusaha menyelesaikannya satu per

satu

25 Saya selalu menyediakan waktu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

92

menyelesaikan masalah yang sedang

dihadapi

26 Saya senang bertanya kepada beberapa orang

untuk memperoleh informasi yang lebih

lengkap

27 Saya tidak memiliki cukup waktu untuk

menyelesaikan masalah sehingga sering saya

selesaikan bersamaan dengan permasalahan

lainnya

28 Saya merasa malas untuk memahami sesuatu

yang terkesan rumit

29 Saya sering mengabaikan dampak dari

masalah karena saya ingin masalah saya

segera selesai

30 Saya merasa bahwa dalam menyelesaikan

masalah dibutuhkan kecermatan dan

ketelitian

31 Ketika bertemu dengan orang yang baru

dikenal, saya cenderung menghindari orang

tersebut

32 Dengan mendengarkan cerita orang lain, saya

dapat memahami situasi yang orang tersebut

sedang hadapi

33 Saya merasa kesulitan untuk memahami

perasaan orang lain

34 Saya tidak tahu harus melakukan apa ketika

merasa stress

35 Menurut saya, orang lain perlu

mendengarkan pendapat saya walaupun itu

tidak sedang dibutuhkan

36 Saya cenderung merasa bingung dan

canggung ketika berhadapan dengan orang

lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

93

37 Saya senang mendengarkan musik ketika

merasa stress

38 Saya merasa harus melakukan sesuatu yang

saya sukai agar tidak merasa stress

39 Saya selalu merasa yakin dan bersemangat

dalam melakukan sesuatu

40 Penting bagi saya untuk tidak merasa malu

ketika hendak melakukan sesuatu

41 Saya merasa lebih senang melakukan

berbagai hal tanpa bergantung pada orang

lain

42 Hasil pekerjaan akan terlihat lebih baik bila

dikerjakan sendiri

43 Saya tidak mempercayai orang lain sehingga

saya tidak suka menceritakan masalah saya

kepada orang lain

44 Saya merasa takut untuk menceritakan

masalah saya kepada orang lain

45 Saya sering menyerahkan pekerjaan saya

untuk dikerjakan oleh orang lain

46 Saya merasa hasil pekerjaan saya lebih baik

apabila dikerjakan oleh orang lain

47 Saya berani untuk menyapa orang lain yang

baru saya kenal

48 Saya tidak merasa canggung ketika

berhadapan dengan orang yang baru saya

kenal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

94

SKALA B

No Pernyataan STS TS S SS

1 Saya menyukai diri saya saat ini

2 Saya tidak ingin menjadi seperti orang lain

3 Saya tidak mudah terpengaruh untuk

melanggar peraturan walaupun banyak teman

saya yang melakukan hal tersebut

4 Saya mampu menolak ajakan teman saya

untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin

saya lakukan

5 Saya tidak kesulitan dalam menentukan

sesuatu yang akan saya lakukan

6 Saya merasa tidak ada yang istimewa dalam

diri saya

7 Saya sering berharap untuk menjadi seperti

orang lain

8 Saya mampu untuk mencapai keinginan

karena sesuai dengan kemampuan yang saya

miliki

9 Saya mampu mencapai keinginan saya

setelah berusaha mempersiapkan segala

sesuatunya sebaik mungkin

10 Saya merasa malu atas diri saya

11 Saya memandang rendah diri saya

12 Saya berusaha melakukan sesuatu sebaik

mungkin agar keinginan saya tercapai

13 Mudah bagi saya untuk meraih apa yang saya

inginkan

s14 Saya merasa tidak yakin untuk mampu

mencapai keinginan saya

15 Keinginan saya sangat sulit untuk dicapai

karena tidak sesuai dengan usaha yang

mampu saya lakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

95

16 Kerena sudah terbiasa mencontek maka saya

selalu mencontek dalam situasi apapun

17 Saya merasa tidak mampu untuk menjalani

hal baru dalam hidup saya

18 Mustahil bagi saya untuk mencapai apa yang

saya inginkan

19 Saya tidak memiliki peluang sedikit pun

untuk meraih keinginan saya

20 Saya kesulitan beradaptasi pada hal baru

dalam hidup saya

21 Saya mudah dalam mempelajari dan

memahami sesuatu

22 Saya tertarik untuk belajar dan mengetahui

banyak hal baru dalam hidup saya

23 Saya tidak memaksa diri saya untuk

melakukan sesuatu yang tidak mampu saya

lakukan

24 Saya mau mendengarkan arahan orang lain

dengan baik untuk sesuatu yang tidak mampu

saya lakukan

25 Saya mampu menyesuaikan diri terhadap hal

baru dalam hidup saya

26 Saya tidak mengetahui kekurangan dalam

diri yang saya miliki

27 Saya merasa gengsi untuk meminta bantuan

pada orang lain

28 Saya mengetahui kekurangan dalam diri saya

29 Saya tetap melakukan sesuatu yang saya

ingin lakukan tanpa mendengarkan nasihat

orang lain

30 Orang lain memberikan tanggung jawab

kepada saya untuk melakukan sesuatu yang

saya mampu lakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

96

31 Orang lain tidak menuntut saya melakukan

sesuatu yang tidak mampu saya lakukan

32 Orang lain mau membimbing dan mengajari

saya melakukan sesuatu yang tidak dapat

saya lakukan

33 Setiap anggota dalam komunitas atau

organisasi yang saya ikuti saling membantu

guna mencapai tujuan bersama

34 Orang lain menuntu saya untuk melakukan

semua hal (yang saya mampu dan tidak

mampu lakukan) seorang diri

35 Setiap anggota dalam komunitas atau

organisasi yang saya ikuti dapat

menyampaikan pendapat secara leluasa

36 Saya tidak berani memberitahu kekurangan

dalam diri yang saya miliki kepada orang lain

37 Saya merasa orang lain cukup

memperhatikan saya dengan baik

38 Orang lain mampu terbuka kepada saya dan

begitu pun sebaliknya

39 Setiap anggota dalam organisasi atau

komunitas yang saya ikuti cenderung tidak

memperdulikan saya

40 Saya merasa takut berada di antara

kerumunan banyak orang

41 Saya sering merasa bahwa orang lain tidak

suka saya berada di sekitar mereka

42 Saya mampu menjalin komunikasi yang baik

dengan orang lain

43 Orang lain di sekitar saya mau menerima

saya apa adanya

44 Orang lain tidak mau mendengarkan

pendapat dan saran saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH SELF-ESTEEM TERHADAP RESILIENSI PADA … · Masa remaja adalah periode transisi perkembangan masa kanak- kanak menuju masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI