96
i PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) Oleh: Indi Setiawati NIM. 151.135.039 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2017

PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

i

PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI

MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus)

Oleh:

Indi Setiawati NIM. 151.135.039

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM

2017

Page 2: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

ii

PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI

MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus)

Skripsi

diajukan Kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

Indi Setiawati NIM. 151.135.039

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2017

Page 3: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Indi Setiawati, NIM 151.135.039 dengan judul, “Pengaruh

Perbandingan Jenis Serbuk Kayu Sebagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan

Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)” telah memenuhi syarat dan disetujui

untuk diuji.

Disetujui pada tanggal: 20 Juni 2017

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Edi M Jayadi. MP Yahdi, M.Si NIP. 196712312003121008 NIP.198012312007011029

Page 4: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

iv

NOTASI DINAS PEMBIMBING

Mataram, 21 Juni 2017

Hal: Ujian Skripsi

Yang Terhormat

Rektor UIN Mataram

di Mataram

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi

maka kami berpendapat bahwa skripsi saudari:

Nama : Indi Setiawati

Nim : 151. 135. 039

Jurusan/ prodi : Pendidikan Biologi

Judul : Pengaruh Perbandingan Jenis Serbuk Kayu Sebagai Media

Tanam Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus

ostreatus)

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Kegguruan UIN Mataram. Oleh karena itu kami berharap agar

skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.

Wassalamu’alikum, Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Edi M Jayadi. MP Yahdi, M.Si NIP. 196712312003121008 NIP.198012312007011029

Page 5: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

v

PERSYARATAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Indi Setiawati

Nim : 151.135.039

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Kegguruan

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Pengaruh Perbandingan Jenis Serbuk Kayu

Sebagai Media Tanam Terhadap pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus

ostreatus) ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya penelitian sendiri,

kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti melakukan

plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang telah ditentukan oleh

lembaga.

Mataram, 21 Juni 2017

Saya yang menyatakan,

Indi Setiawati

151. 135. 039

Page 6: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

vi

PENGESAHAN

Skripsi oleh: Indi Setiawati, NIM: 151.135.039 dengan judul: Pengaruh

Perbandingan Jenis Serbuk Kayu Sebagai Media Tanam Terhadap Pertumbuhan

Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus), telah dipertahankan di depan dewan

penguji jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Mataram pada tanggal, 11 Juli 2017.

Dewan Penguji

Ketua Sidang/Pemb. I Dr. Ir. Edi M Jayadi. MP ( ) NIP.196712312003121008 Sekertaris Sidang / Pemb. II Yahdi, M.Si ( ) NIP. 198012312007011029 Penguji I Lutvia Krismayanti, M.Kes ( ) NIP. 198401142009122002

Penguji II Dwi Wahyudiati, M.Pd ( ) NIP.198410302009122003

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Matram

Dr. Hj. Nurul Yakin M.Pd NIP: 196412311991032006

Page 7: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

vii

MOTTO

Artinya, “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya

kami tumbuhkan di bumi pelbagi macam tumbuh-tumbuhan yang baik?”. (QS.

Asy syu’araa’ [26]: 7)1

1 Yayasan penyelenggara penterjemah/pentafsir Al-Qur’an: Hadim al Haramain asy Syarifain, (Jakarta: 1971),hlm. 572.

Page 8: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan kepada:

1. Bapak dan ibuku tercinta (H. Padli & Misrah) yang selalu memberikan motivasi

arahan dan dukungan, perjuangan dan doa-doa mu tak pernah berhenti

menyertai setiap langkah perjuanganku, tanpamu aku tidak ada artinya.

2. Kakek dan nenek tersayang (Ramli & Maryam) yang tak pernah jemu

memberikan ku nasehat, untuk mengejar mimpi-mimpiku, dan yang selalu

mendukungku dalam mengenyam pendidikan.

3. Adik-adikku tersayang yang selalu memberikan ku semangat, dan engkaulah

inspirasiku.

4. Keluarga besarku (kel. Alm. H. Rahmat, Alm. Hj. Kalsum & kel. Ramli) kakek-

nenek, paman-bibik, adek-kakak misan, engkaulah inspirasi dan semangat

hidupku.

5. Guru besarku (KH. Ahmad Zubaidi Abdun Napis M,Ag) dan para pencinta NWDI

6. Sahabat-sahabat kandungku (Emi, Ema, Widya, Sani, onjan, zha), yang selalu

menemani disaat susah maupun senang, mendukung kesuksesan q dan kita

bersama.

7. Calon imam q yang jauh dimata dekat di do’a semoga kita cepat dipertemukan

8. Teman-temanku seperjuangan “BIOLOGI Angkatan 2013” khususnya kelas B

Teruslah berjuang meraih mimpi-mimpi kita bersama.

9. Almamaterku tercinta UIN Mataram, selalu maju dan jaya.

Page 9: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur di panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Tak lupa pula

kita layangkan shalawat beserta salam kepada junjungan alam Nabi besar Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang

terang benderang yakni Agama Islam.

Penulis menyadari bahwa proses menyelesaikan skripsi ini tidak akan sukses

tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak, oleh karena itu penulis memberiakan

penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu, yaitu antara lain adalah:

1. Bapak Dr.Ir. Edi M Jayadi, MP. Selaku dosen pembimbing I dan Bapak Yahdi,

M.Si. Selaku pembimbing II. Berkat bimbingan dan saran dari beliau skripsi ini

dapat diselesaikan pada waktunya.

2. Bapak H. Marzuki dan Idrus yang telah memberikan arahan dan memberikan

tempat penelitian.

3. Bapak Dr. Adi Fadli, M,Ag. Selaku dosen wali, yang selalu memberikan saran

dan bimbingan.

4. Bapak dosen dan ibu dosen yang telah membimbing dalam menimba ilmu di UIN

Mataram.

5. Ketua jurusan dan sekertaris jurusan IPA Biologi Ibu Dwi Wahyudiati, M.Pd dan

Bapak Alwan Mahsul, M.Pd.

6. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd. Selaku dekan fakultas tarbiyah dan keguruan.

7. Bapak Dr. H. Mutawali, M.Ag. Selaku rektor UIN Mataram yang telah memberi

tempat bagai penulis untuk menuntut ilmu

Mataram, 11 Juni 2017

Penulis,

Indi Setiawati

Page 10: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................... i HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ v PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ............................................................... vi HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... .ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv ABSTRAK ........................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ............................................ 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 5

D. Definisi operasional ........................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7

A. Kajian Pustaka .................................................................................. 7

1. Kajian Umum Tentang Jamur Tiram ............................................ 7

a. Biologi jamur tiram ................................................................. 7

1) Pengertian jamur tiram ..................................................... 7

2) Klasifikasi jamur tiram.................. ................................... 7

3) Morfologi jamur tiram ...................................................... 8

4) Siklus hidup jamur tiram ................................................. 10

5) Kriteria tempat hidup dan syarat tumbuh jamur tiram .... 12

b. Kandungan nutrisi dan manfaat jamur tiram ........................ 16

1) Kandungan nutrisi jamur tiram ....................................... 16

2) Manfaat jamur tiram bagi kesehatan ............................... 17

2. Kajian Umum Tentang Serbuk Kayu .......................................... 19

a. Pengertian serbuk kayu ......................................................... 19

b. Kandungan jenis kayu ........................................................... 20

Page 11: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

xi

3. Kajian Umum Tentang Kayu ...................................................... 22

a. Kayu sengon ......................................................................... 22

b. Kayu mahoni ......................................................................... 23

c. Kayu randu ............................................................................ 24

4. Kajian Umum Tentang Media Tanam ........................................ 24

B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 25

C. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 27

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ....................................................... 27

B. Populasi dan Sampel ......................................................................... 28

C. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 28

D. Variabel Penelitian ............................................................................ 29

E. Desain Penelitian .............................................................................. 29

F. Instrument/Alat dan Bahan Penelitian .............................................. 30

G. Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian ............................... 31

H. Teknik Analisis Data........................................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 38

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 38

B. Pembahasan ...................................................................................... 49

BAB V PENUTUP............................................................................................. 52

A. Kesimpulan ...................................................................................... 52

B. Saran ................................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 53

LAMPIRAN....................................................................................................... 56

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 80

Page 12: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

xii

DAFTAR TABEL

Table 1 Kandungan Gizi Jamur Tiram .........................................17

Table 2 Nilai Gizi Jenis Jamur dan Bahan Makanan Lain Dalam

100 Gram ......................................................................... 19

Tabel 3 Rancangan Penelitian ...................................................... 29

Tabel 4 Tata Letak Rancangan Penelitian ................................... 30

Tabel 5 Rencana Data Hasil Pengamatan Waktu Tumbuh

Primordia (Pin head) Jamur Tiram Akibat Pemberian

Perlakuan .......................................................................32

Tabel 6 Rencana Data Hasil Pengamatan Jumlah Tubuh Buah

Jamur Tiram Akibat Pemberian Perlakuan ....................33

Tabel 7 Rencana Data Hasil Pengamatan Berat Tubuh Buah

Jamur Tiram Akibat Pemberian Perlakuan ................... 33

Tabel 8 Sidik Ragam Ringkasan Rumus Anova..........................36

Tabel 9 Data Hasil Pengamatan Waktu Tumbuh Primordia

Jamur Tiram Akibat Pemberian Perlakuan ............. .......39

Tabel 10 Data Hasil Pengamatan Jumlah Tubuh Buah Jamur

Tiram Akibat Pemberian Perlakuan ....................... ......41

Tabel 11 Data Hasil Pengamatan Berat Tubuh Buah Jamur

Tiram Akibat Pemberian Perlakuan ......................... ....42

Tabel 12 Ringkasan Anova Waktu Tumbuh Primordia Jamur

Tiram (Pleurotus ostreatus) Dengan Menggunakan

SPSS Versi 16.0 Windows ....................................... .....44

Tabel 13 Notasi Huruf Untuk Semua Perlakuan Terhadap

Waktu Tumbuh Primordia ........................................ ....45

Tabel 14 Ringkasan Anova Jumlah Tubuh Buah Jamur Tiram

(Pleurotus ostreatus) Dengan Menggunakan SPSS

Versi 16.0 Windows .................................................. .....46

Tabel 15 Notasi Huruf Untuk Semua Perlakuan Terhadap Jumlah

Tubuh ............................................................................46

Tabel 16 Ringkasan Anova Berat Tubuh Buah Jamur Tiram

(Pleurotus ostreatus) Dengan Menggunakan SPSS

Versi 16.0 Windows ..................................................... 47

Page 13: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

xiii

Tabel 17 Notasi Huruf Untuk Semua Perlakuan Terhadap Berat

Tubuh Buah Jamur Tiram ....................................... ....48

Tablel 18 Rekapitulasi hasil analisis data ............................ 48

Page 14: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Morfologi Jamur Tiram ......................................... 9

Gambar 2 Struktur Hifa Jamur ............................................. 11

Gambar 3 Siklus Hidup Jamur Tiram ................................... 12

Gambar 4 Bagan Kerangka Berpikir ..................................... 26

Gambar 5 Grafik Waktu Tumbuh Primordia ........................ 39

Gambar 6 Grafik Jumlah Tubuh Buah .................................. 41

Gambar 7 Grafik Berat Tubuh Buah Jamur Tiram ............... 43

Page 15: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil penelitian manual ANOVA One Way dengan

taraf 5% penelitian tentang pengaruh perbandingan

beberapa jenis limbah serbuk kayu sebagai media

tanam terhadap pertumbuhan jamur tiram putih

(Pleurotus ostreatus) .................................................. 56

Lampiran 2 Hasil perhitungan manual beda nyata terkecil (BNT)

dengan taraf 5% dan notasi BNT penelitian tentang

pengaruh perbandingan beberapa jenis limbah serbuk

kayu sebagai media tanam terhadap pertumbuhan

jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) ..................... 59

Lampiran 3 Hasil analisis dengan SPSS 16.0 for Windows pada

taraf signifikan 5% untuk uji normalitas data

penelitian tentang pengaruh perbandingan beberapa

jenis limbah serbuk kayu sebagai media tanam

terhadap pertumbuhan jamur tiram (Pleurotus

ostreatus) .................................................................... 61

Lampiran 4 Hasil analisis dengan SPSS 16.0 for Windows pada

taraf signifikan 5% penelitian tentang pengaruh

perbandingan beberapa jenis limbah serbuk kayu

sebagai media tanam terhadap pertumbuhan jamur

tiram (Pleurotus ostreatus). ..................................... 64

Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian ............................................ 70

Lampiran 8 Jadwal Pelaksanaan kegiatan penelitian ................... 77

Lampiran 6 Surat izin penelitian .................................................. 78

Lampiran 7 Daftar riwayat hidup ................................................. 80

Page 16: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

xvi

PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI

MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus)

Oleh:

Indi Setiawati NIM: 151.135.039

ABSTRAK

Serbuk kayu merupakan limbah penggergajian yang mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai media tanam untuk budidaya jamur tiram. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh perbandingan jenis serbuk kayu sebagai media tanam jamur tiram putih. Terdiri atas 4 perlakuan yaitu P0 (serbuk kayu yang sudah tercampur), P1 (serbuk kayu mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali ulangan. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), data dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA satu arah. Parameter yang diukur adalah waktu tumbuh primordia, jumlah tubuh buah dan berat tubuh buah jamur tiram. Parameter yang diamati menunjukkan bahwa perlakuan jenis serbuk kayu berbeda nyata, waktu tumbuh primordia tercepat pada perlakuan P2 dengan rata-rata 36,16 dan waktu terlama pada perlakuan P0 dengan rata-rata 41,33. Jumlah tubuh buah terbanyak pada perlakuan P2 dengan rata-rata 14,15 dan jumlah tubuh buah terendah pada perlakuan P1 dengan rata-rata 6,83. Berat tubuh buah Terberat pada perlakuan P2 dengan rata-rata 88,33 gram dan terendah pada perlakuan P1 dengan rata-rata 58,33. Dengan demikian jenis serbuk kayu yang paling baik digunakan dari ketiga jenis kayu dan serbuk kayu yang dicampurkan sebagai media tanam jamur tiram adalah serbuk kayu sengon (Paraserianthes falcataria), serbuk kayu yang kurang baik digunakan sebagai media tanam adalah serbuk kayu mahoni (Swietenia macrophylla).

Kata kunci: perbandingan, jenis serbuk kayu, media tanam, pertumbuhan, jamur tiram putih.

Page 17: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jamur merupakan salah satu sumber pangan alternatif bagi masyarakat

Indonesia, dalam bahasa Indonesia jamur disebut “Cendawan“ dan dalam istilah

botani disebut “Fungi”. Jamur di kelompokkan ke dalam golongan tumbuhan

sederhana karena tidak berklorofil, sehingga tidak bisa mensintesis makanan

sendiri, nutrisi dan unsur hara diperoleh dari organisme lain. Jamur banyak

dijumpai di alam, bersimbiosis di kayu- kayu atau pepohonan dan tanaman yang

lembab. Jamur dikategorikan juga sebagai organisme pengurai (saprofit) dari

sampah atau pelapukan kayu, sehingga budidaya jamur banyak menggunakan

media tanam berupa serbuk kayu karena mengandung selulosa sebagai unsur hara

dan nutrisinya.

Jamur pangan merupakan sebutan bagi jamur yang bisa dikonsumsi

sebagai bahan makanan, karena tidak mengandung racun, diperoleh dari hasil

budidaya atau panen dari alam. Namun tidak semua jamur yang terdapat di alam

bisa dibudidayakan secara komersial, salah satu jamur yang banyak

dibudidayakan adalah jamur tiram.

Jamur tiram dikelompokkan ke dalam family Basidiomycetes. Jamur tiram

memiliki karakteristik tudung menyerupai cangkang tiram yang melungkup, dan

disangga oleh batang diameter tudung berukuran 3-15 cm tubuh buah berwarna

putih, orange dan coklat.2 Suhu optimal yang dibutuhkan untuk hidup berkisar 25-

30oC.3

2 Suryani Rahmat, Untung Besar Dari Bisnis Jamur Tiram. (Jakarta: Agro media. 2011),

h, 21. 3 Erie Maulana, Panen Jamur tiram tiap musim, (Yogyakarta: Lily Publisher, 2012), h,

28.

1

Page 18: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

2

Peluang pasar jamur tiram saat ini cukup tinggi, kebutuhan pasar lokal

35% dan pasar luar negeri 65%. Menurut data MAJI (Masyarakat Agribisnis

Jamur Tiram) (2007), setiap hari jawa barat memproduksi 10 ton jamur tiram.4

Kelebihan jamur tiram dari jamur pangan lainnya yaitu penyimpanan setelah

panen lebih lama dan dalam 100 gram jamur tiram memiliki kandungan gizi yang

tinggi seperti protein, karbohidrat dan lemak.5

Media tanam jamur tiram umumnya menggunakan serbuk kayu, serbuk

kayu yang diperoleh dari limbah sisa penggergajian. Secara alamiah jamur tiram

putih mempunyai kemampuan memproduksi enzim yang dapat mengurai material

yang mempunyai kandungan selulosa dan lignin seperti yang terkandung di

dalam sisa tanaman pangan dan kayu - kayuan.6

Penelitian yang dilakukan oleh Fauzia dkk (2014), yang menguji

pengaruh beberapa media tumbuh dari limbah serbuk kayu terhadap pertumbuhan

jamur tiram putih. Limbah yang digunakan antara lain kayu palapi, cempaka,

gmelina, durian dan bayur, hasil penelitian menunjukkan serbuk kayu cempaka

merupakan media tumbuh yang paling baik bagi pertumbuhan jamur tiram putih.7

Penelitian serupa menggunkan serbuk kayu sengon yang dilakukan oleh Hanum

dan Negah (2013) yang menguji efektifitas pertumbuhan jamur tiram putih

(Pleurotus ostreatus) dengan variasi media kayu sengon (Paraserianthes

falcataria) dan serabut kelapa (Cocos nucifera). Hasil penelitian menunjukkan

4Ibid, h, 5.

5Nuning Masruri, “Analisis Kelayakan Usaha Jamur Tiram Putih (Studi Kasus : Yayasan Paguyuban Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor)”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan ManajemenInstitut Pertanian Bogor, Bogor 2010), h, 3.

6Rudi nurafles,”Pengaruh Komposisi Serbuk Gergajian Kayu Dan Jerami Padi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)”,Jurnal studi agroteknologi pertanian (Padang 2015), h, 2.

7Fauzia, dkk, “ Pengaruh Media Tumbuh Beberapa Limbah Serbuk Kayu Gregaji Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)” , Jurnal kehutanan warta rimba, Volume 2, nomor 1 (juni 2014), h,45.

Page 19: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

3

miselium terbaik terdapat pada perlakuan kontrol 100% kayu sengon dengan hasil

17 cm.8

Budidaya jamur tiram menggunakan media tanam serbuk kayu juga

dilakukan oleh masyarakat di Desa Senteluk, kecamatan Batulayar Lombok Barat.

Serbuk kayu yang digunakan merupakan campuran berbagai jenis serbuk kayu

antara lain serbuk gergaji kayu Sengon, Randu, Mahoni, Bajur, Jati dan lain- lain.

Desa senteluk juga merupakan sentra industri mebel dan kerajinan di Lombok.

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara, limbah yang dihasilkan dari

industri-industri tersebut berupa serbuk kayu Mahoni, Sengon dan Randu. Ada

sebagian masyarakat yang telah memanfaatkan campuran limbah serbuk kayu

tersebut sebagai media tanam jamur tiram (Pleurotus ostreatus).9

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu peneliti ingin mengetahui adanya

perbedaan pengaruh dari tiga jenis serbuk kayu yaitu serbuk kayu Mahoni, Sengon

dan Randu sebagai media tumbuh terhadap jamur tiram putih (Pleurotus

ostreatus) sehingga hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi

masyarakat tentang perbandingan pengaruh dari jenis limbah serbuk kayu.

B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa permasalahan yang dikemukakan melalui latar

belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Apakah ada pengaruh perbandingan jenis serbuk kayu terhadap Waktu

tumbuh primordia jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)?”.

8Hanum Kusuma Astuti dan Nengah Dwianita Kuswytasari, “Efektifitas Pertumbuhan Jamur Tiram

Putih (Pleurotus ostreatus) Dengan Variasi Media Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) Dan Sabut

Kelapa (Cocos nucifera)”, Jurnalsains dan seni pomits, vol. 2, no.2, (2013), h, 147. 9Idrus, Wawancara, Desa seteluk, 09 Februari 2017.

Page 20: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

4

b. Apakah ada pengaruh perbandingan jenis serbuk kayu terhadap berat

tubuh buah jamur tiram putih (pleurotus ostreatus)?”.

c. Apakah ada pengaruh perbandingan jenis serbuk kayu terhadap jumlah

tubuh buah jamur tiram putih (pleurotus ostreatus)?”.

2. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah agar terfokus pada objek dan subjek yang

ditentukan maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. serbuk kayu

Jenis serbuk kayu yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga

jenis serbuk kayu yaitu serbuk kayu Mahoni, Sengon, dan Randu yang

belum tercampur.

b. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)

Dalam penelitian ini yang digunakan bibit F2 jamur tiram putih

(Pleurotus ostreatus) yang dalam bentuk miselium dalam bang log yang

dipanen pada panen pertama yang berbentuk seperti cangkang tiram.

c. Waktu tumbuh primordia

Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah waktu tumbuh

primordia dari masing-masing jenis kayu pada setiap perlakuan dan

ulangan.

d. Jumlah tubuh buah

Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah jumlah tubuh buah

jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada masing-masing perlakuan

pada panen pertama.

Page 21: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

5

e. Berat tubuh buah

Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah berat tubuh buah

jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) pada masing-masing perlakuan

pada panen pertama.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan:

a. Untuk mengetahui pengaruh perbandingan jenis limba serbuk kayu

terhadap waktu tumbuh primordia jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).

b. Untuk mengetahui pengaruh perbandingan jenis serbuk kayu terhadap

berat tubuh buah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).

c. Untuk mengetahui pengaruh perbandingan jenis serbuk kayu terhadap

jumlah tubuh buah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang jenis serbuk kayu yang

dapat digunakan sebagai media tanam jamur tiram putih (Pleurotus

ostreatus).

b. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh

perbandingan masing-masing serbuk kayu terhadap pertumbuhan jamur

tiram putih (Pleurotus ostreatus).

Page 22: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

6

D. Definisi Operasional

1. Serbuk kayu

Serbuk gergaji adalah limbah dari sisa penggergajian yang merupakan

bahan organik dan bisa dijadikan sebagai media pertumbuhan jamur tiram,

yaitu tiga jenis serbuk kayu, kayu Mahoni, Sengon dan Randu.10

2. Media tanam

Media tanam adalah tempat tumbuh bagi tanaman ataupun jamur yang

telah memenuhi nutrisi untuk pertumbuhannya.11

3. Pertumbuhan

Penambahan volume, berat, jumlah tubuh, dan tinggi tubuh buah

4. Jamur tiram

Jamur tiram merupakan salah satu dari sekian jenis jamur kayu yang

bisa dikonsumsi, dinamakan jamur tiram karena bentuk tudung jamur sepintas

menyerupai cangkang tiram.12

10Rudi nurafles,”Pengaruh Komposisi Serbuk Gergajian Kayu Dan Jerami Padi Terhadap

Pertumbuhan Dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)”, Jurnal studi agroteknologi pertanian (Padang 2015), h, 3.

11Lulu’ Uliya, “Pemanfaatan Kardus Sebagai Media Tanam Terhadap Peningkatan Berat Jamur Merang(volvariella volvaciae)” (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2015), h, 37.

12Suryani Rahmat, Untung Besar Dari Bisnis Jamur Tiram, (Jakarta: Agro media, 2011), h, 18.

Page 23: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Kajian Umum Tentang Jamur Tiram

a. Biologi jamur tiram

1) Pengertian jamur tiram

Jamur tiram (Pleurotus sp.) adalah jamur pangan dengan tudung

berbentuk setengah lingkar mirip cangkang tiram dengan bagian tengah

agak cekung. Permukaan tudung memiliki beragam warna dengan

beragam warna inilah jamur tiram diberi nama, yaitu jamur tiram putih,

tiram kelabu, tiram coklat tiram kuning, tiram orange.13

Dinamakan jamur tiram karena berbentuk tudung jamur ini sepintas

menyerupai cangkang tiram, bahkan orang inggris menyebut jamur ini

dengan nama oytster mushroom, yang berarti jamur tiram. Jamur tiram

sudah cukup dikenal di masyarakat luas, baik di Indonesia maupun di

berbagai negara. Di Indonesia, jamur tiram mulai dibudidayakan pada

tahun 1980 di Wonosobo. Varietas umum yang dibudidayakan di

Indonesia adalah jamur tiram putih (pleurotus ostratus), meskipun varietas

jamur tiram yang lain ada, pembudidayanya kurang populer.14

2) Klasifikasi jamur tiram

Jamur tiram terdiri dari beberapa varietas, diantaranya jamur tiram

putih (Pleurotus ostreatus), jamur tiram abu–abu (Pleurotus cystidius),

jamur tiram merah (flabellatus), dan jamur tiram coklat (Pleurotus

13Erie Maulana, Panen Jamur Tiap Musim, (Yogyakarata: Lily Publisher, 2012), h,10 . 14Suryani Rahmat,Untung Besar Dari Bisnis Jamur Tiram, (Jakarta: Agro media, 2011),

h, 18.

7

Page 24: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

8

umbellatus) atau dikenal juga sebagai jamur tiram raja karena bentuknya

yang besar.15

Jamur tiram atau dalam bahasa latin disebut Pleurotus sp,

Merupakan salah satu jamur yang dapat dikonsumsi, jamur tiram adalah

jamur yang hidup di kayu termasuk ke dalam kelas Basidiomycetes. Jamur

tiram yang berwarna putih, selain dapat dikonsumsi juga bernilai tinggi.

Selain itu, masih banyak spesies jamur tiram lainnya dari genus pleurotus

yang telah dibudidayakan, antara lain Pleurotus umbellatus, P. flabellatus,

P. dryngeus, P. sajor caju, P. iringii, dan P. ambalonus. Jamur tiram yang

banyak dikenal oleh petani jamur di Indonesia secara umum, klasifikasi

jamur tiram putih Pleurotus ostreatus.16

Kingdom : Fungi Phylum : Basidiomycota Class : Homobasidiomycetes Ordo : Agaricales Family : Pleurotaceae Genus : Pleurotus Spesies : Pleurotus ostreatus17

3) Morfologi jamur tiram

Tudung jamur tiram berbentuk seperti cangkang tiram yang

menelungkup, tudung ini disangga oleh batang, diameter tudung berkisar

3–15 cm. sebagian jamur ini memiliki tangkai bercabang dan tubuhnya

berwarna putih ada pula yang berwarna abu–abu dan banyak lainnya.

Berbeda dengan tiram putih, jenis tangkainya tidak bercabang dan

bertudung bulat dengan diameter lebih kecil dibandingkan dengan jamur

tiram warna lainnya.18

15Ibid, h, 21. 16Meina, Budidaya Jamur Tiram, h, 2. 17Alexopolous, (1962) 18Rahmat, Bisnis Jamur Tiram, h, 21.

Page 25: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

9

Jamur merupakan tumbuhan bersel satu atau lebih, dimana sel-sel

yang memanjang disebut hifa dan kumpulan dari hifa disebut misellium

(miselia). Dinding sel jamur terdiri atas senyawa selulosa atau kitin. Pada

jamur tingkat tinggi, dinding sel terjadi dari polysakarida yang

mengandung nitrogen atau kalosa (berupa lignin). Sebagian besar sel

jamur memiliki inti lengkap yang disebut nukleulus dan berisikan

kromatin berupa benang–benang yang membentuk kromosom, yaitu

kumpulan gen pembawa sifat.

Ciri-ciri jamur tiram ini adalah berbadan buah dengan tudung

(pileus) bewarna putih, merah muda, merah pucat, kekuningan, sampai

merah (orange), lebar tudung 4-5 cm, bentuk tudung dapat bermacam-

macam sesuai tempat tumbuhnya, tudung dapat membuka seperti payung

dengan membentuk datar, cekung, cembung, atau bergelombang, letak

tangkai di tengah tetapi asimetri, ukuran badan buah dari hasil budidaya

biasanya lebih besar dari pada yang tumbuh secara alami, berat badan buah

tunggal mencapai 300-400 gram.19

Gambar 1

Morfologi jamur tiram

19Erie Maulana,Panen Jamur Tiap Musim, (Yogyakarata: Lily Publisher, 2012), h. 11.

a

b

Page 26: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

10

Keterangan:

a. tudung

b. tangkai20.

4) Siklus hidup jamur tiram

Kehidupan jamur berawal dari spora (basidiospora) yang kemudian

akan berkecambah membntuk hifa yang berupa benang-benang halus. Hifa

ini akan tumbuh keseluruh bagaian media tumbuh, kemudian dari

kumpulan hifa atau miselium akan terbentuk gumpalan kecil seperti

simpul benang yang menandakan bahwa tubuh buah jamur mulai

terbentuk. Simpul tersebut berbentuk bundar atau lonjong dan dikenal

dengan stadia kepala jamur (pin head) atau primordia.21

Dalam perkembangan dan pertumbuhan jamur tiram dapat

dibedakan dalam beberapa fase tumbuh, yaitu:

a) Spora: Spora jamur tiram hialin, alat perkembangbiakan sekaligus

berfungsi sebagai alat bertahan untuk survival pada kondisi

lingkungan, tumbuh tidak memungkinkan spora akan membentuk

kapsul dan bertahan hidup dalam kondisi minimal. Apabila kondisi

pertumbuhan telah memungkinkan, maka spora akan berkecambah.

b) Hifa: Fase pertumbuhan hifa dimulai dari spora berkecambah akan

membentuk benang–benang berwarna hialin sampai putih. Benang-

20Reny Meisetyani, “Studi keanekaragaman morfologi dan genetik jamur tiram (pleurotus

sp.) Dengan teknik pcr-rflp” (Skripsi, Institut Pertanian Bogor, 2006), h, 3.

21, Meity Suradji Sinaga, Jamur Merang Dan Budidayanya, ( Jakarta: Penebar Suwadaya,

2007), h, 1.

Page 27: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

11

benang ini akan memanjang dan menjalar ke seluruh media tumbuh

sebagai alat untuk mengambil makanan pada substrat.

Gambar 2

Struktur hifa jamur22

Keterangan: a. ujung hifa,

b. cabang hifa dengan sekat berpori

c. organel sel hifa

d. perbandingan hifa mati dan hifa hidup.

c) Miselia: Fase pertumbuhan hifa yang intensif terjadi dalam keadaan

pertumbuhan hifa yang memanjang dan bercabang serta saling

silang/tumpang tindih memenuhi seluruh bagian media tumbuh

sehingga membentuk masa seperti benang kusut atau tumpukan.

d) Primordia: Fase tumbuh di mana kumpulan miselia yang bersilang

membentuk simpul–simpul kemudian membentuk gumpalan kecil

yang terdiri dari kumpulan miselia yang kemudian berkembang

menjadi tubuh buah dengan diameter tubuh buah sekitar 1 mm.

e) Tubuh buah: Fase tumbuh di mana primordia tumbuh dan berkembang

membesar dan sehingga terlihat bagian–bagian tubuh buah seperti

22Reny Meisetyani, “Studi keanekaragaman morfologi dan genetik jamur tiram (pleurotus

sp.) Dengan teknik pcr-rflp” (Skripsi, Institut Pertanian Bogor, 2006), h, 2.

a

b

c

d

Page 28: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

12

tudung dan tangkai yang terletak tidak di tengah tudung. Fase tumbuh

berikutnya adalah pendewasaan di mana jamur akan menghasilkan

spora, spora luruh, diikuti tudung jamur layu, pada jamur tiram

memakan waktu 3-5 hari sejak terbentuk primordia.

Dalam perkembangbiakan (reproduksi) jamur tiram secara umum

dapat dibedakan pada:

(a) Pembiakan tak kawin: yaitu terjadi perbanyakan/eduplikasi sel,

hifa, miselia dari tubuhnya sendiri.

(b) Pembiakan secara kawin: yaitu bersatunya sel- sel yang berinti

haploid (1n) membentuk inti diploid (2n) kemudian membentuk

miselia diskarion dan memperbanyak /eduplikasi sendiri, peristiwa

ini disebut dengan plasmogami.23

Gambar 3 Siklus hidup jamurt iram.24

5) Kriteria tempat hidup dan syarat tumbuh jamur tiram

Pengaruh alam sangat nyata sekali, karena itu, langkah pertama

untuk menguasai seluk–beluk bisnis budidaya jamur tiram adalah

memahami pengetahuan dasar yang berkaitan dengan kondisi lingkungan

23Maulana, Panen Jamur, h, 13 -14. 24Reny Meisetyani, h, 4.

Page 29: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

13

tempat budidaya jamur. Aspek agroklimatologi atau iklim lingkungan

yang berpengaruh dalam budi daya jamur di antaranya adalah curah hujan,

cahaya matahari, suhu udara, dan ketinggian tempat. Lokasi yang dekat

dengan laut tidak cocok untuk budi daya jamur tiram karena melebihi suhu

ideal yang dikhendaki jamur. Karena itu, jika hendak membudidayakan

jamur tiram, memilih lokasi yang mempunyai ketinggian tempat 700 m dpl

atau lebih. Meskipun demikian, tempat yang bersuhu panas masih bisa

dijadikan tempat budidaya jamur yang menghendaki suhu tinggi, seperti

jamur merang.25

Syarat tumbuh jamur tiram terdiri dari beberapa bagian yaitu:

a) Iklim

(1) Temperatur

Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh dengan baik

pada kisaran suhu antara 23–28oC, artinya kisaran temperatur

normal untuk pertumbuhannya.Walaupun begitu, dengan

temeparatur di bawah 23oC, misalnya antara 19–21o C, miselium

jamur masih dapat tumbuh meskipun memerlukan waktu yang

lebih lambat.26

(2) Kelembaban

Jamur tumbuh baik pada keadaan yang lembab, tetapi tidak

menghendaki genagan air. Miselium jamur tiram tumbuh optimal

pada substrat yang memiliki kandungan air sekitar 60%, dan untuk

25 Suryani Rahmat,Untung Besar Dari Bisnis Jamur Tiram, (Jakarta: Agro media, 2011),

h, 44. 26Lin Meina, Budidaya Jamur Tiram, (Jakarta: Azka mulia media, 2007), h, 4.

Page 30: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

14

merangsang pertumbuhan tunas dan tubuh buah, memerlukan

kelembaban udara sekitar 70–85 %.27

(3) Cahaya

Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada keadaan

gelap, sebaliknya, tubuh buah jamur tidak dapat tumbuh pada

tempat gelap. Cahaya diperlukan untuk merangsang pertumbuhan

tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung tumbuh

abnormal bila saat pertumbuhan primordia tidak memperoleh

penyinaran. Akan tetapi, cahaya matahari yang menembus secara

langsung dapat merusak dan menyebabkan kelayuan, serta ukuran

tudung yang relatif kecil. Pertumbuhan jamur hanya akan

memerlukan cahaya yang bersifat menyebar. Oleh karena itu

diperlukan peneduh pohon di dekat bangunan tempat pemeliharaan

jamur28

(4) Udara

Pertumbuhan miselium jamur memerlukan kandungan

karbon dioksida (CO2) yang agak tinggi, yaitu 15-20%, akan tetapi

jamur tiram yang tumbuh pada tempat–tempat yang mengandung

CO2 yang terlalu tinggi memiliki tubuh buah yang abnormal.

Biasanya tudung jamur tiram tumbuh relatif kecil dibandingkan

tangkainya.29

(5) Derajat keasaman (pH)

Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada pH media

yang sedikit asam, yaitu antara 5,0–6,5, nilai pH medium

27Ibid, h, 4. 28Ibid, h, 4. 29Ibid, h, 5.

Page 31: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

15

diperlukan untuk produksi metabolisme dari jamur tiram putih,

seperti produksi asam organik. Kondisi asam dapat menyebabkan

pertumbuhan miselium jamur tiram terganggu, tubuh kontaminasi

oleh jamur lain, bahkan menimbulkan kematian jamur tiram putih.

Tubuh buah jamur tiram tumbuh optimal pada pH lingkungan yang

mendekati normal (pH 6,8–7,0).30

b) Media tanam

Secara tradisional, di jepang, bibit ditanam di dalam lubang atau

garisan di kayu kering. Pengeringan dilakukan dengan tenaga sinar

matahari atau listrik. Dalam budidaya modern, media tumbuh yang

digunakan berupa kayu tiruan (log) yang dibuat dalam bentuk silinder.

Komposisi media berupa sumber kayu (geregaji kayu, ampas tebu),

sumber gula (tepung–tepungan), kapur pupuk P, dan air.31

(1) Nutrisi

Pertumbuhan yang optimal dapat dicapai bila

lingkungannya sesuai serta tersedia nutrisi yang cukup.

Protoplasma sel memerlukan nitrogen, fosfor, dan nutrisi lain.

Karbon selain diperlukan untuk pembentukan protoplasma juga

diperlukan sebagai sumber energi. Sehingga, karbon lebih banyak

diperlukan dibanding dengan nitrogen. Nitrogen diperlukan untuk

pembentukan asam nukleat sedangkan protein dan kitin diperlukan

untuk pembentukan dinding sel jamur.32

(2) Kehadiran mikroorganisme lain

30Ibid, h, 5. 31Ibid, h, 6. 32Ibid, h, 6.

Page 32: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

16

Media tempat tumbuh merupakan sumber energi utama

bagi jamur tiram. Kehadiran mikroorganisme lain dapat

meneyebabkan persaingan dalam mendapatkan nutrisi. Sterilisasi

merupakan cara yang efektif untuk membebaskan media tanam dari

kehadiran jasad asing di dalam media tanam yang tidak

diharapkan.33

c) Ketinggian tempat

Kondisi di atas lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi

sekitar 700–800 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur di dataran

rendah tidaklah mustahil, asalkan iklim ruang penyimpanan dapat

diatur dan disesuaikan dengan keperluan jamur.34

d) Kadar air

Kandungan air dalam media pertumbuhan sangat berpengaruh

terhadap pertumbuhan miselium maupun perkembangan tubuh buah.

Jamur tiram memerlukan kandungan air tidak lebih dari 70% ( Dinas

Pertanian Jawa Timur, 2007 ).35

b. Kandungan nutrisi dan manfaat jamur tiram

1) Kandungan nutrisi jamur tiram

Jamur mempunyai kandungan gizi cukup baik. Dari hasil

penelitian, rata–rata jamur mengandung 19–35 persen protein,

dibandingkan beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 prsen), jamur

mempunyai kadar protein lebih tinggi. Jamur mengandung sekitar

Sembilan jenis asam amino esensial dari 20 asam amino yang

33Ibid, h, 7 34Ibid, h,7. 35Sutarja, “Produksi Jamur Tiram ( Pleorotus Ostreatus ) Pada Media Campuran Serbuk

Gergaji Dengan Berbagai Komposisi Tepung Jagung Dan Bekatul” (Tesis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010), h, 27.

Page 33: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

17

dikenal.Hal yang istimewa, 72 persen lemaknya tidak jenuh. Jamur juga

mengandung berbagai jenis vitamin, antara lain B1 (thiamine), B2

(ribiflavine), niasi dan biotin.36

Selain elemen mikro, jamur juga mengandung berbagai jenis

mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg, dan Cu. Kandungan serat mulai 7,4–

24,6 persen sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai kandungan

kalori yang sangat rendah sehingga sangat cocok bagi pelaku diet.

Senyawa aktif jamur yang terkandung dapat berfungsi sebagai antijamur

dan antibakteri, dan antivirus dapat meningkatkan sistem kekebalan

tubuh.37

Tabel 1 Kandungan gizi jamur tiram

Jenis kandungan Jumlah (%)

Lemak 0,17 Protein 5,94 Karbohidrat 50,59 Abu 1,14 Serat 1,56

2) Manfaat jamur tiram bagi kesehatan

Khasiat jamur bagi kesehatan tubuh memang terbukti. Selain

mengandung berbagai macam asam amino esensial, lemak, mineral, dan

vitamin, juga terdapat zat penting yang berpengaruh terhadap aspek medis.

Manfaat jamur yang megandung banyak khasiat sebagai antibakteri,

antivirus, antioksidan, antitumor, menormalkan tekanan darah,

36lin Meina, Budidaya Jamur Tiram, (Jakarta: Azka Mulia Media, 2007), h, 21.

37Ibid, h, 21.

Page 34: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

18

menurunkan kolestrol, meningkatkan kekebalan tubuh, menguatkan saraf,

dan dapat untuk mengurangi setres.38

Selain rasanya yang unggul, aspek lain yang cukup membuat jamur

ini populer adalah dampak positifnya bagi kesehatan manusia. Berikut

bebrapa khasiat jamur tiram untuk kesehatan.

a) Sebagai antikolestrol, antioksidan, dan antitumor. Pasalnya, jamur

tiram memiliki kandungan gizi yang mengaggumkan. Beberapa di

antaranya adalah lemak, mineral, serta beragam vitamin dan serat yang

sangat penting kesehatan tubuh manusia.39

b) Dalam setiap 100 gram jamur tiram segar, terdapat 8,9 mg kalsium; 1,9

mg besi, 170 mg fosfor; 0,15 mg vitamin dan 12,40 mg vitamin C.

c) Kandungan asam folat (folic acid) dalam jamur tiram sangat baik untuk

mencegah serangan kanker dan menyembuhkan penyakit anemia,

selain itu baik dikonsumsi bagi ibu hamil karena dapat mengurangi

resiko cacat lahir.40

38 Erie maulana, Panen Jamur Tiap Musim, (Yogyakarata: Lily Publisher, 2012), h, 31. 39Suryani Rahmat, Untung Besar Dari Bisnis Jamur Tiram, (Jakarta: Agro media, 2011),

h, 19. 40Ibid, h, 19.

Page 35: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

19

Tabel 2. Nilai gizi jenis jamur dan bahan makanan lain dalam 100 gram41

2. Kajian Umum Tentang Serbuk Kayu

a. Pengertian serbuk kayu

Serbuk kayu adalah limbah dari sisa penggergajian yang

merupakan bahan organik dan bisa dijadikan sebagai media pertumbuhan

jamur tiram. Secara alamiah jamur tiram putih mempunyai kemampuan

memproduksi enzim yang dapat mengurai material yang mempunyai

kandungan selulosa dan lignin seperti yang terkandung oleh bahan sisa

41Nuning Masruri, “Analisis Kelayakan Usaha Jamur Tiram Putih (Studi Kasus : Yayasan

Paguyuban Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor)”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor 2010), h, 3.

No Jenis Makanan Kandungan Gizi Protein

(%) Lemak

(%) Karbohidrat

(%) 1. Jamur Kuping

7,7

0,8 73,6

2. Jamur Shitake 17,7 8,0 67,5

3. Jamur Tiram Putih 30,4 2,2 57,6

4. Jamur Merang

16,0 0,9 64,5

5. Jamur Kancing 3,6 0,2 3

6. Bayam

1,4 1,9 1,9

7. Kacang panjang 2,7 0,3 7,8

8. Wortel 1,2 0,3 9,3

9. Kentang

2,0 0,1 20,9

10. Daging sapi 21 5,5 0,5

Page 36: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

20

tanaman pangan dan kayu - kayuan. Penelitian Erna Yenti (2014) pada

jurnal Rudi nurafles.42

Sumber nutrien utama yang diperlukan jamur Ganoderma sp dari

serbuk gergaji kayu adalah selulosa, hemiselulosa dan lignin sehingga

adanya perbedaan kandungan dalam beberapa jenis kayu diperkirakan

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan fase vegetatif maupun fase

generatifnya. Menurut Syahru, kulit dan serbuk kayu merupakan limbah

dari hasil pengolahan kayu yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai

medium tumbuh jamur.43

b. Kandungan jenis kayu

Dalam penelitian ini menggunakan tiga jenis kayu yaitu, mahoni,

sengon, dan randu, berdasarkan penelitian terdahulu, penggunaan serbuk

gergaji kayu sengon sebagai medium tanam menghasilkan masa tumbuh

jamur yang cepat karena proses pelapukannya cepat sehingga tidak

memerlukan perendaman dan pengeringan yang lama tetapi mempunyai

kelemahan yaitu daya tahan yang kurang kuat sehingga medium tanam

cepat rapuh menyebabkan masa panen menjadi pendek.

Serbuk gergaji kayu mahoni digunakan sebagai medium tanam

karena proses pelapukannya lebih lama, mempunyai ketahanan yang

tinggi, tidak mudah rapuh, sehingga memperlama masa panen. Kelemahan

penggunaan serbuk gergaji kayu mahoni yaitu untuk menjadi medium

42Rudi nurafles,”Pengaruh Komposisi Serbuk Gergajian Kayu Dan Jerami Padi Terhadap

Pertumbuhan Dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)”, Jurnal studi agroteknologi pertanian,(Padang 2015), h, 3.

43Ibid, h, 4.

Page 37: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

21

yang baik perlu pengeringan dan perendaman yang lebih lama sehingga

masa tumbuh jamur memerlukan waktu yang lama (Dzuraibak, 2009).44

Kayu yang sudah dipakai dalam penelitian yaitu serbuk kayu

palapi, cempaka, gmelina, durian dan bayur, kayu cempaka memiliki

kandungan selulosa 45,59%, dengan kadar air serbuk gergaji 10,42% dan

gmelina memiliki kandungan selulosa 47,33% dengan kadar air serbuk

gergaji 15,44% (Departemen kehutanan, 2004. Khan et al), melaporkan

bahwa pertumbuhan miselium maksimum dari P. ostreatus lebih besar

pada substrat dari kayu Acasia nilotica yaitu 52,50 mm dalam 15 hari

dibandingkan dengan substrat serbuk kayu manga (50,50 mm), serbuk

kayu pinus (37,50 mm), serbuk Bombax cieba (41,75 mm) maupun

gabungan semuanya (44,25 mm).45

Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Iriani (2003)

menunjukkan bahwa kayu sengon mengandung selulosa 48,83%, lignin

17,20% dan hemiselulosa16,34% yang dibutuhkan oleh jamur. Menurut

Dayan (1989), kayu mahoni mengandung selulosa 47% dan lignin 27%,

dan kandungan kimia pada kayu randu (Ceiba petandra) mengandung

selulosa 44%, hemiselulosa 30%, lignin 25% dan zat ekstraktif 4%.46

Tempat tumbuh jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang

tumbuh baik pada kayu lapuk atau dalam bentuk serbuk gergaji. Budidaya

44Baiq Farhatul Wahidah, dkk. “Perbedaan Pengaruh Media Tanam Serbuk

Gergaji dan Jerami Padi Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)”, Jurnal

Biologi Sains danTeknologi, Vol 3, No. 1, (Juni 2015), h, 15. 45Fauzia, dkk, “ Pengaruh Media Tumbuh Beberapa Limbah Serbuk Kayu Gregaji

Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)” , Jurnal kehutanan warta rimba, Volume 2, nomor 1 (juni 2014), h,45.

46Wiwin Tyas Istikowati dan Sri Nugroho Marsoem ” Pengaruh Inokulasi Jamur

Phanerochaete Chrysosporium Burds Terhadap Kandungan Kimia Kayu Randu (Ceiba Pentandra

Gaertn)”, Jurnal Sains dan Terapan Kimia, Vol. 3 No. 2 (Juli, 2009), h,149.

Page 38: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

22

dengan serbuk kayu (gergajian ) paling banyak dilakukan oleh para petani

jamur tiram, disebabkan karena praktis, bahan baku murah dan media ini

mudah didapat.Walaupun jamur tiram dapat tumbuh pada media serbuk

kayu ( gergajian ), tetapi tidak sembarang kayu baik digunakan sebagai

media. Serbuk kayu yang paling baik salah satu diantaranya adalah serbuk

kayu sengon ( Albazia falcataria ).47

3. Kajian Umum Tentang Kayu

Menurut Erie Maulana, serat kayu yang tergolong lunak seperti, kayu

sengon, mahoni dan randu.48

a. Kayu sengon (Paraserianthes falcataria)

Sifat kayu sengon termasuk kelas awet IV/V dan kelas IV-V

dengan berat jenis 0,33 (0,24-0,49). Kayunya lunak dan mempunyai nilai

penyusutan dalam arah radial dan tangensial berturut-turut 2,5 persen dan

5,2 persen (basah sampai kering tanur). Kayunya mudah digergaji, tetapi

tidak semudah kayu meranti merah dan dapat dikeringkan dengan cepat

tanpa cacat yang berarti. Cacat pengeringan yang lazim adalah kayunya

melengkung atau memilin.49

Hasil penelitian Harry Praptoyo dan Reni Puspita sari dimensi serat

kayu menunjukkan bahwa nilai rata-rata panjang serat kayu sengon

(Paraserianthes falcataria (L) Nielsen) permudaan biji dan trubusan

sebesar 1,15 mm dan 1,17 mm. Berdasarkan hasil analisis keragaman

47Sutarja, “Produksi Jamur Tiram ( Pleorotusostreatus) Pada Media Campuran Serbuk

Gergaji Dengan Berbagai Komposisi Tepung Jagung Dan Bekatul” (Tesis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010), h, 27.

48 Erie Maulana, Panen Jamur Tiap Musim, (Yogyakarta: Lily publisher, 2012), h, 42. 49M. I. Iskandar, “ Pemanfaatan Kayu Hutan Rakyat Sengon (Paraserianthes falcataria

(L) nielsen)Untuk kayu rakitan”, (Prosiding Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan 2006), h, 183.

Page 39: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

23

terhadap panjang serat sengon jenis permudaan biji dan trubusan tidak

memberikan pengaruh yang nyata. Nilai panjang serat tersebut lebih tinggi

dari panjang serat sengon Solomon yang memiliki nilai rata-rata panjang

serat hanya 0,9 mm (Praptoyo, 2002). Demikian juga yang disampaikan

oleh Zubaedi (2004) yang menyatakan bahwa panjang serat kayu sengon

dari Sleman berkisar 0,82 mm, sedangkan sengon dari Gunung kidul

sebesar 0,87 mm.50

b. Kayu mahoni (Swietenia macrophylla)

Kadar air (KA) kayu mahoni 0,20 % 10,03 % 29,97 %, Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini dapat digolongkan menjadi 3

kelompok, kadar air. Kadar air 0% ditujukan untuk melihat bagaimana

pengaruh apabila tidak adanya air di dalam kayu terhadap nilai k dan

perilaku perubahan suhu kayu. Kadar air 10% merupakan kondisi dimana

kayu mengalami kering udara. Kadar air 30% adalah kondisi saat kayu

mengalami titik jenuh serat (TJS). Menurut Marsoem (2007), kayu kering

tanur mempunyai KA 1%, kayu kering udara mempunyai KA 10-18% dan

kayu kondisi TJS mempunyai KA 25-30%. Berat jenis kayu mahoni

Variasi BJ kayu mahoni pada KA yang berbeda. berat Jenis pada KA 0%

0,55, berat Jenis pada, KA 10% 0,55, berat Jenis pada KA 30% 0,53.51

50Harry Praptoyo dan Reni Puspitasari, “Variasi Sifat Anatomi Kayu Sengon

(Paraserienthes falcataria (L) Nielsen)Dari 2 Jenis Permudaan Yang Berbeda”, Fakultas

Kehutanan Ugm, Yogyakarta, Seminar Nasional Mapeki Xv (6-7 November 2012), Makassar, h,

37.

51Anton Prasojo, dkk, “Konduktivitas Panas Empat Jenis KayuDalam Kondisi

Kadar Air Yang Berbeda” Jurnal Fakultas Kehutanan UGM, h, 99.

Page 40: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

24

c. Kayu randu (Ceiba petandra)

Kapuk randu (C. pentandra gaertn.) memiliki ketinggian

mencapai 8-30 m dan memiliki batang pohon utama yang cukup besar

hingga mencapai diameter 3 m. Pada batangnya juga terdapat duri-duri

tempel besar yang berbentuk kerucut. Tumbuhan ini tahan terhadap

kekurangan air sehingga dapat tumbuh di kawasan pinggir pantai serta

lahan-lahan dengan ketinggian 100-800 m di atas permukaan laut (Setiadi

dalam Widhianti, 2011) dengan hujan tahunan 1.000-2.500 mm dan suhu

dari 20-27 oC.52

4. Kajian Umum Tentang Media Tanam

Media tanam merupakan suatu zat atau bahan yang mengandung zat

makanan dengan komposisi tertentu tergantung keperluan sebagai tempat

tumbuh kultur jasad renik, bakteri, jamur atau kultur jaringan tanaman yang di

sebut sebagai tempat menumbuhkan tanaman.53

Menurut penelitian nutrisi yang terdapat pada media sangat berperan

dalam proses budidaya jamur tiram. Bahan baku atau bahan yang ditambahkan

harus sesuai dengan kebutuhan hidup jamur, diantaranya karbohidrat,

nitrogen, mineral dan vitamin supaya jamur dapat tumbuh dan berkembang

dengan baik. Komposisi media jamur tiram umumnya memerlukan unsur C, N

52Rina Hidayati Pratiwi, “Potensi Kapuk Randu (Ceiba pentandra gaertn.)Dalam

Penyediaan Obat Herbal” E-Journal Widya Kesehatan Dan Lingkungan, Volume1 Nomor 1 (Mei

2014), h, 54. 53Lulu’ Uliya, “Pemanfaatan Kardus Sebagai Media Tanam Terhadap Peningkatan Berat Jamur

Merang volvariella volvaciae” (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2015), h, 37.

Page 41: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

25

dan mineral. Unsur C diperoleh dari serbuk gergaji, N dari bekatul dan

mineral.54

Media tanam merupakan salah satu komponen penting dalam bercocok

tanam, media tanam yang digunakan untuk menanam tanaman harus sesuai

sehingga tanaman bisa tumbuh dengan baik. media tanam organik umumnya

berasal dari komponen organisme hidup contohnya bagian dari tanaman

seperti bunga, daun, buah bahkan kulit kayu, media tanam organik memiliki

beberapa keunggulan dibandingkan dengan media tanam anorganik yakni

media tanam organik mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman, selain

itu media tanam organik juga memiliki pori-pori mikro dan makro yang

seimbang sehingga sirkulasi udara bisa berjalan dengan baik serta mempunyai

daya serap yang tinggi.

B. Kerangka Berpikir

Kayu mahoni, sengon dan randu banyak dimanfaatkan masyrakat sebagai

bahan bangunan dan alat rumah tangga lainnya. Ketiga serbuk kayu ini memiliki

kanandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin yang berbeda-beda. Kandungan

yang ada pada ketiga jenis kayu ini sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan jamur

tiram. Selulosa merupakan komponen yang mendominasi karbohidrat yang

berasal dari tumbuh–tumbuhan, merupakan sumber makanan utama pada jamur.

Dari kandungan yang dimiliki oleh ketiga jenis kayu ini berbeda-beda tentu

mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram. Untuk itu peneliti ingin melakukan

penelitian ketiga jenis kayu untuk mengetahui pengaruh perbedaan bagi

pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus).

54Ani Apriliyani,dkk, “Pemanfaatan Limbah Ampas Teh Dan Kardus Sebagai Media

Pertumbuhan Dan Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)”, Jurnal Program Studi

Biologi, FMIPA, Universitas Pakuan, Bogor,h, 5.

Page 42: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

26

Gambar 4

Bagan Kerangka Berpikir

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah ada perbedaan

pengaruh beberapa jenis serbuk kayu terhadap pertumbuhan jamur tiram putih

(Pleurotus ostreatus).

Serbuk kayu

mahoni

Serbuk kayu

sengon

Serbuk kayu

randu

Mengandungselulosa

47% dan lignin 27%,

Mengandung selulosa

48,83%, lignin 17,20%

dan hemiselulosa16,34%

Mengandung selulosa

44%, hemiselulosa 30%,

lignin 25% dan zat

Jamur tiram putih

(Pleurotus ostreatus)

Sebagai sumber

makanan dan media

tanam

Waktu tumbuh primordia,

jumlah tubuh buah dan berat

jamur tiram

Page 43: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian hakikatnya merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh

pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan yang diperoleh

berupa fakta–fakta, konsep, generalisasi, dan teori yang memungkinkan manusia

dapat memahami fenomena dan memecahkan masalah yang dihadapi.55 Metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu.56

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen, penelitian eksperimen merupakan penelitian kuantitatif yang sangat

kuat mengukur hubungan sebab akibat, penelitian ini dapat melakukan manipulasi

kondisi dengan memberikan treatmen atau menciptakan sebuah kondisi atau

rangsangan pada subjek yang ditelitinya.57 Pada penelitian ini yang akan diteliti

adalah tentang “Pengaruh Perbandingan Jenis Serbuk Kayu Sebagai Media Tanam

Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)”.58

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, pendekatan kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandasan

pada pemikiran positivisme, filsafat positivisme memandang

realitas/gejala/fenomenaitu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, kongkrit, teramati,

terukur dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. Kuantitatif digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

55Etta Mamang Sangadji, Metode Penelitian Pendekatan Praktis Dalam Penelitian,

(Yogyakarta: Andi, 2010), h, 1. 56Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif KualitatifDan R & D, (Bandung: Alfa Beta,

2010), h,1. 57Bambang Prasetyo, dkk. Metode Penelitian Kuantitatif Teori Dan Aplikasi, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2014), h, 158. 58Alexopolous, (1962).

27

Page 44: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

28

instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.59

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karaktristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.60 Populasi dari

penelitian ini adalah keseluruhan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) yang

terdapat pada kumbung jamur tiram.

2. Sampel penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karektristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.61 Sampel dari penelitian ini adalah 24 perlakuan jamur tiram

pada semua jenis kayu yang digunakan.

3. Teknik pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling atau

sampel acak (acak sederhana/ simple random sampling), dengan lotre.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Waktu penelitiannya dilaksanakan pada 06 April - 15 Mei 2017

2. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di rumah produksi jamur tiram di Dusun

Senteluk, Desa Senteluk, Kecamatan. Batulayar Lombok Barat.

59Sugiyono.Metode Penelitian, h, 8. 60Ibid, h, 80. 61Ibid, h, 81.

Page 45: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

29

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas:

1. Variabel bebas (Variabel Independen) dalam penelitian ini tiga jenis serbuk

kayu sebagai media tanam, yaitu kayu sengon, mahoni dan randu.

2. Variabel terikat (Variabel dependen) dalam penelitian ini waktu tumbuh

primordia (Pin head) jumlah badan buah dan berat basah jamur tiram

(Pleurotus ostreatus) ditimbang berat tubuh buah pada saat pertama panen.

E. Desain penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan pola rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan

enam kali ulangan sehingga menghasilkan dua puluh empat kombinasi perlakuan.

Hal ini berpedoman pada rumus ulangan RAL yaitu: t (n–1) ≥ 15 = 4 (6-1) ≥ 15 =

4 x 5 = 20.62 Adapun rancangan penelitiannya sebagai berikut:

Tabel 3 Rancangan penelitian

Perlakuan Ulangan

U1 U2 U3 U4 U5 U6

P0 P0U1 P0U2 P0U3 P0U4 P0U5 P0U6 P1 P1U1 P1U2 P1U3 P1U4 P1U5 P1U6 P2 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4 P2U5 P2U6 P3 P3U1 P3U2 P3U3 P3U4 P3U5 P3U6

Penempatan perlakuan pada RAL dilakukan dengan tabel bilangan acak.

Adapun tabel rancangan perlakuan dalam penelitian ini sebagai berikut:

62 Kusrinigrum, Rancangan Percobaan, (Surabaya: Airlangga University press, 2010), h,

15.

Page 46: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

30

Tabel 4 Tata letak rancagan penelitian

1P0U4

2 P2U5 3 P0U2

4 P3U4 5 P3U3

6 P2U1

7 P1U1 8 P1U4

9 P0U1 10 P1U2

11 P3U5 12 P3U2

13 P0U3 14 P1U3

15 P2U4 16 P2U2

17 P1U5 18 P0U5

19 P3U1 20 P2U3

21 P0U6 22 P1U6

23 P2U6 24 P2U6

Keterangan: P0: Media tanam jenis kayu yang sudah tercampur (Kontrol)

P1: Media tanam kayu mahoni (Swietenia macrophylla)

P2: Media tanam kayu sengon (Paraserianthes falcataria)

P3: Media tanam kayu randu (Ceiba petandra)

U = Ulangan

F. Alat dan Bahan Penelitian

Adapun instrument yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa alat dan

bahan yang digunakan meliputi:

1. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

No Jenis barang Kegunaan

1. Bang log Tempat untuk meletakkan bibit jamur tiram

2. Timbagan Untuk mengetahui berat bahan yang digunakan

3. Thermometer Mengetahui suhu udara kumbung

4. Bak Tempat serbuk kayu

5. Lampu spritus Untuk mensterilkan

6. Sprayer Untuk menyiram kumbung

7. Jaring ayakan Untuk mengayak media tanam agar lembut

8. Drum 400 liter Tempat sterilisasi

9. Tabung Gas 3 kg Untuk pensterilisasi

Page 47: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

31

2. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

No Jenis barang Kegunaan 1. Bibit jamur tiram 500 gram Untuk menghasilkan jamur

tiram 2. Serbuk kayu, kayu mahoni,

randu dan sengon 5 kg Sebagai media tanam

3. Serabut sagu 1 kg Untuk penambahan media tanam

4. Kapur dolmit 1 kg Untuk penambahan media tanam

5. Air Untuk menyiram media tanam

G. Teknik Pengumpulan Data/ Prosedur Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah dalam penelitian yang

bertujuan untuk memperoleh data hasil penelitian, teknik penelitian data dalam

penelitian ini yakni teknik observasi, teknik dokumentasi dan teknik

pengukuran

a. Teknik Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui

pengamatan langsung yang berfungsi untuk melihat dan mengamati

pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan penelitian. Pada teknik observasi

teknik penelitian ini bertujuan untuk mengambil data dengan cara

mengamati pertumbuhan jamur disetiap perlakuan setelah tubuh buah

jamur maksimal.

b. Teknik dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

mengambil gambar dari serangkaian proses penelitian tersebut yang

bertujuan untuk menjadi bukti dalam penelitian. Pengambilan

dokumentasinya menggunakan kamera digital Sonny dengan pencahayaan

Page 48: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

32

yang sama, dengan jarak pengambilan 30 cm, mengambil gambar dari cara

pembuatannya samapai pemanenan pertama.

c. Teknik pengukuran

Pengukuran yang akandiukur dalam penelitian ini adalah waktu

tumbuh primordia jamur tiram, jumlah tubuh buah jamur dan berat jamur

pada saat dipanen pertama dan ditimbang untuk melihat pengaruh

penggunaan jenis serbuk kayu terhadap pertumbuhan jamur tiram.

Tabel 5 Rencana Data hasil pengamatan waktu tumbuh primordia (Pin head)

jamur tiram akibat pemberian perlakuan.

Perlakuan Ulangan Total perlaku

an

Rata-rata U1 U2 U3 U4 U5 U6

P0

P1

P2

P3

Total ulangan

Tabel 6 Rencana Data hasil pengamatan jumlah tubuh buah jamur tiram

akibat pemberian perlakuan.

Perlakuan Ulangan Total perlaku

an

Rata-rata U1 U2 U3 U4 U5 U6

P0

P1

P2

P3

Total ulangan

Page 49: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

33

Tabel 7 Rencana Data hasil pengamatan berat jamur tiram akibat pemberian

perlakuan. Perlakuan Ulangan Total

perlakuan

Rata-rata U1 U2 U3 U4 U5 U6

P0

P1

P2

P3

Total ulangan

2. Prosedur Penelitian

a. Tahap persiapan

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian,

yaitu 3 jenis serbuk kayu (mahoni, sengon, dan randu) yang dipisahkan,

serabut sagu, kapur dolmit, bang log, air dan bahan yang dibutuhkan dalam

penelitian.

b. Tahap pembuatan media tanam

1. Memisahkan masing-masing jenis serbuk kayu yang sudah diayak

2. Mencampurkan masing-masing jenis serbuk kayu dengan serabut sagu,

kapur dolmit dengan siramkan air secara perlahan memastikan

kelembaban campuran cukup, mencampurkan hingga merata.

3. Mengayak kembali bahan yang sudah dicampurkan

4. Setelah itu, Melakukan pengomposan media dengan cara

menumpukkan media di atas lantai yang bersih.

Page 50: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

34

5. Setelah melakukan pengomposan memberikan perlakuan dengan

empat perlakuan dan enam kali ulangan, dengan rancangan percobaan

yaitu:

P0: Media tanam jenis kayu campuran (mahoni, sengon, dan randu)

(Kontrol)

P1: Media tanam kayu mahoni (Swietenia macrophylla)

P2: Media tanam kayu sengon (Paraserianthes falcataria)

P3: Media tanam kayu randu (Ceiba petandra)

6. Selanjutnya, memasukkan ke dalam plastik bening polypropilen tahan

panas hingga mencapai setengah tinggi plastik, lalu tekan-tekan

membentuk agar kepadatannya menyerupai kayu gelondong.

7. Menutup bagian mulut plastik menggunakan ring plastik, paralon atau

bambu lalu melipat ujung plastik yang tersisa dengan karet atau tali

lainnya.

c. Sterilisasi

Media tanam disterilkan dengan uap air panas bertekanan ke dalam

kumbung dengan suhu berkisar 80o-90oC dengan tujuan pembunuh

organisme–organisme penggangu atau penghambat pertumbuhan jamur

serta untuk menyempurnakan proses pengomposan.

d. Pendinginan

Sebelum diinokulasi dengan bibit jamur, bang log didinginkan

terlebih dahulu selama 12 jam sampai suhunya mencapai 35o-40o C

e. Tahap penanaman bibit (inokulasi)

Page 51: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

35

Menaburkan bibit jamur pada media tanam, sebelum melakukan

penaburan bibit, tangan dipastikan harus sudah steril dengan menggunakan

alcohol

f. Tahap inkubasi

Media yang telah diinokulasi dimasukkan kedalam ruang

penyimpanan khusus sebelum dipindahkan ke kumbung, masa inkubasi ini

adalah masa penumbuhan miselium jamur.

g. Tahap pemanenan dan penimbangan

1. Panen dilakukan setelah tubuh buah mencapai ukuran maksimal

setelah tubuh buah berbentuk mirip cangkang tiram.

2. Menghitung jumlah tubuh buah jamur tiram setiap perlakuan dan

ulangan.

3. Menimbang untuk melihat berat basah jamur tiram dalam gram setiap

perlakuan dan ulangan.

H. Teknik Analisis Data

Data penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA

(Analysis of Variance ) satu arah (One Way Anava) taraf 5%.63 Tujuan dari

ANOVA satu jalur ialah membandingkan lebih dari dua rata-rata.Sedangkan

gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi.64

1. Uji ANOVA

a. Faktor Koreksi= FK= �2� � �� �� �

b. Jumlah Kuadrat Total=JKT= (��2) – FK

c. Jumlah Kuadrat Perlakuan= JKP= ��2 – FK

d. Jumlah Kuadrat Galat= JKG= JKT – JKP

63Kusrinigrum, Rancangan Percobaan, (Surabaya: Airlangga University press, 2010), h, 46.

64 Riduwan, Dasar-dasar statistik, (Bandung: Alfabeta, 2014), h, 217.

Page 52: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

36

e. Kuadrat Tengah Perlakuan= KTP= ��

DbP= n-1

f. Kuadrat Tengah Galat= KTG= ��

Dbg= p (u-1)

g. Fhitung = ����

h. Ftabel= 5%.

Tabel 8

Sidik Ragam Ringkasan Rumus ANOVA (Analiysis Of Variance)

Sumber Keberagaman

Db JK KT FK F.hit

Perlakuan t-1 ��2� –FK

�� �2�� ����

Galat t(n-1) JKT-JKP ��

Total (t.n)-1 (��2)–FK

Apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel maka akandilakukan uji lanjut dengan

uji BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5%.65

Rumus unum uji BNT 5%= t (@) (dbg)x 2 ���

Ket: t : Taraf nyata

n : Jumlah ulangan

dbg : Derajat bebas galat

KTG : Kuadrat Tengah Galat

65Ibid, 82.

Page 53: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 06 April–15 Mei 2017 di

kumbung jamur tiram di Desa Senteluk Dusun Senteluk Kecamatan Batulayar,

hasil penelitian yang didapat pada pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus

ostreatus) dengan mengukur tiga parameter penelitian yaitu waktu tumbuh

primordia, jumlah tubuh buah dan berat tubuh buah pada masing-masing

perlakuan pada panen pertama.

Pengumpulan data hasil penelitian dilakukan mulai dari peroses

pembuatan media tanam sampai dengan pemanenan, dengan mengamati waktu

tumbuh primordia, menghitung jumlah tubuh buah, dan menimbang berat

tubuh buah jamur tiram pada masing-masing perlakuan dan ulangan,

dibuktikan dalam serangkaian peroses dokumentasi dengan kamera digital

Sonny dan kamera HP, terdapat pada Lampiran 5.

2. Data Hasil Penelitian

a. Waktu tumbuh primordia

Data hasil penelitian waktu tumbuh primordia dilakukan dengan

mengukur waktu tumbuh per hari primordia dengan satuan hari, hasil

penelitian sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 9 di bawah ini:

37

Page 54: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

38

Tabel 9 Data hasil pengamatan waktu tumbuh primordia (pin head jamur

tiram akibat pemberian perlakuan

Perlakuan media tanam

Waktu tumbuh primordia

Jumlah total semua ulangan

(hari)

Jumlah rata-rata (hari)

P0 248 41,33

P1 229 38,16

P2 217 36,16

P3 223 37,16

Adapun tabel rat-rata waktu tumbuh primordia yang disajikan ke

dalam bentuk grafik terdapat di bawah ini:

Gambar 5 Grafik waktu tumbuh primordia

Pada gambar 5 menujukkan bahwa perlakuan limbah serbuk kayu

berpengaruh sangat nyata terhadap waktu yang dibutuhkan oleh waktu

tumbuh primordia jamur tiram maka akan diuji lanjut dengan BNT (Beda

nyata terkecil). Waktu tercepat pada kayu sengon dan waktu paling lama

dimiliki oleh serbuk kayu campuran (serbuk kayu mahoni, sengon dan

41.33

38.16

36.16

37.16

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

campuran mahoni sengon randu

Wak

tu T

umbu

h P

rim

ordi

a R

ata-

Rat

a (H

ari)

Media tanam

Page 55: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

39

randu), karena serbuk kayu yang dicampur memiliki kandungan yang

berbeda-beda yang menyebabkan lama waktu muncul miselium, dan

menghambat pembentukan primordia.

pada serbuk kayu yang dipisahkan kandungannya tidak tercampur

dan mempercepat pertumbuhan primordia, kecuali yang menghambat yaitu

serbuk kayu yang bergetah banyak sehingga pertumbuhan miselium dan

primordia lama, perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 1.

Pada penelitian ini waktu tumbuh primordia yang dibutuhkan

paling cepat tumbuh pada serbuk kayu sengon dengan waktu rata-rata

36,16 hari, sedangkan waktu tumbuh primordia terbanyak pada serbuk

kayu yang dicampurkan dalam waktu rata-rata 41,33 hari, jadi dari Tabel

9 dan gambar 5 dapat dilihat perbedaan pengaruh pada masing-masing

jenis serbuk kayu.

b. Jumlah tubuh buah

Pada penelitian jumlah tubuh buah, menghitung jumlah tubuh buah

pada masing-masing perlakuan saat panen pertama, dengan satuan

buah/bulan karena panen pertama pada jamur tiram memakan waktu

selama satu bulan lebih, hasil penelitian terdapat pada Tabel di bawah ini

sebagai berikut:

Page 56: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

40

Tabel 10 Data hasil pengamatan jumlah tubuh buah jamur tiram

Perlakuan

Media tanam Jumlah tubuh buah

Jumlah total semua ulangan (buah/bulan)

Jumlah rata-rata

(buah/bulan) P0 60 10

P1 41 6,83

P2 87 14,5

P3 70 11,66

Berikut data hasil penelitian jumlah tubuh buah pada setiap

perlakuan yang ditunjukkan dengan hasil rata-rata masing-masing

perlakuan, adapun Tabel yang disajikan ke dalam bentuk grafik terdapat di

bawah ini:

Gambar 6

Grafik Jumlah Tubuh Buah

Pada gambar 6 menujukkan bahwa perlakuan limbah serbuk kayu

berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah tubuh buah jamur tiram maka

akan diuji lanjut dengan BNT (Beda nyata terkecil). Jumlah tubuh buah

terbanyak pada perlakuan P2 yaitu serbuk kayu sengon yang memiliki

10

6.83

14.15

11.66

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Campuran Mahoni Sengon randu

Jum

lah

Tub

uh B

uah

Rat

a-R

ata

Media Tanam

Page 57: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

41

rata-rata 14,5 tubuh buah dan jumlah tubuh buah terendah pada perlakuan

P1 yaitu serbuk kayu mahoni yang memiliki rata-rata 6,83 tubuh buah,

sedangkan jumlah tubuh buah serbuk kayu campuran dengan raat-rata 10

tubuh buah dan serbuk kayu randu dengan rat-rata 11,66 tubuh buah.

Serbuk kayu mahoni memiliki kandungan getah yang bayak, yang

menyebabkan tubuh buahnya sedikit, dan peroses pertumbuhan jamur

tiram pada serbuk kayu mahoni membutuhkan waktu lama. Pada Tabel 10

dan gambar 6 dapat terlihat jelas pengaruh perbandingan dari masing-

masing serbuk kayu.

c. Berat tubuh buah jamur tiram

Pada hasil penelitian berat tubuh buah yang ditimbang pada saat

panen pertama pada masing-masing perlakuan dan ulangan dengan satuan

gram/bulan, terdapat pengaruh yang nyata pada masing-masing jenis

serbuk kayu, waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan jamur tiram

membutuhkan waktu yang lama selama satu bulan lebih, dapat dilihat hasil

berat tubuh buah terdapat pada Tabel 11 di bawah ini sebagai berikut:

Tabel 11

Data hasil pengamatan berat tubuh buah jamur tiram

Perlakuan Media tanam

Berat tubuh buah jamur tiram

Total jumlah ulangan

(gram/bulan)

Jumlah rata-rata

(gram/bulan) P0 410 68,33

P1 350 58,33

P2 530 88,33

P3 380 63,33

Page 58: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

42

Pada hasil penelitian berat tubuh buah jamur tiram dari masing-

masing jenis serbuk kayu ditunjukkan dengan hasil rata-rata masing-

masing perlakuan, adapun Tabel yang disajikan ke dalam bentuk grafik

terdapat di bawah ini:

Gambar 7 Grafik berat tubuh buah jamur tiram

Pada gambar 7 dan Tabel 11 data hasil penelitian menunjukkan

bahwa masing-masing jenis limbah serbuk kayu berpengaruh nyata

terhadap berat tubuh buah jamur tiram maka akan diuji lanjut dengan BNT

(Beda nyata terkecil). Hasil pengamatan berat jamur tiram dengan empat

perlakuan yaitu campuran serbuk kayu P0, serbuk kayu mahoni P1, serbuk

kayu sengon P2, dan serbuk kayu randu P3.

Hasil terberat terdapat pada serbuk kayu sengon dengan berat rata-

rata 88,33 gram dan berat terendah pada perlakuan P1 yaitu serbuk kayu

mahoni dengan rata-rata 58,33 gram. Dari hasil berat jamur tiram dapat

dilihat ada perbandingan pengaruh dari semua jenis serbuk kayu sebagai

media tanam.

68.33

58.33

88.33

63.33

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Campuran Mahoni Sengon Randu

Ber

at T

ubuh

Bua

h (G

ram

)

Media Tanam

Page 59: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

43

3. Analisis data

Data hasil penelitian diuji menggunakan Analisis Of Varians (ANOVA)

satu arah taraf 5% dengan manual dan SPSS 16.0 Windows.

a. Analisis data waktu tumbuh primordia

Data penelitian yang terdapat pada waktu tumbuh primordia, data

yang dihitung manual menunjukkan bahwa Fhitung 20,14 dan Ftabel dengan

taraf signifikan 5% dengan nilai 3,10 sehingga dari analisis data tersebut

dapat dilihat bahwa Fhitung > Ftabel, yang artinya data pengamatan

signifikan. Penghitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 1,

penghitungan manual ANOVA, adapun ringkasan hasil One Way Anova

disajikakan dengan SPSS 16.0 Windows untuk membuktikan kebenaran

data manual.

Tabel 12 Ringkasan ANOVA waktu tumbuh primordia menggunakan SPSS

versi 16.0 Windows ANOVA

Hasil

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig.

Between Groups 90.125 3 30.042 20.140

000

Within Groups

29.833 20 1.492

Total 119.958 23

Tabel ringkasan ANOVA menggunakan SPSS versi 16.0 windows

menunjukkan ada pengaruh yang signifikan terhadap beberapa jenis serbuk

kayu sebagai media tanam terhadap pertumbuhan jamur tiram, data hasil Fhitung

(20.140) hasil dari manual dan SPSS sama dan Fhitung > Ftabel, sehingga dapat

dilakukan uji lanjut dengan uji beda nyata terkecil (BNT) taraf signifikan 5%,

Page 60: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

44

dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing perlakuan terhadap

perlakuan lainnya dan untuk mengetahui perlakuan terbaik. Nilai uji BNT yang

didapat pada waktu tumbuh primordia = 1,46, untuk membuat notasi

megurutkan nilai rata-rata terkecil sampai terbesar. Penghitungan selengkapnya

terdapat pada Lampiran 2.

Tabel 13 Notasi huruf untuk semua perlakuan terhadap waktu tumbuh

primordia Perlakuan Rata-rata Notasi

P2 36,16 a

P3 37,16 ab

P1 38,16 b

P0 41,33 c

b. Analisis data jumlah tubuh buah jamur tiram

Data penelitian pada jumlah tubuh buah menujukkan bahwa data

signifikan karena nilai Fhitung (4,37) > Ftabel (3,10) sehingga data dikatakan

sigifikan dari hitungan one way ANOVA.

Tabel 14. Ringkasan ANOVA jumlah tubuh buah jamur tiram (Pleurotus

ostreatus) dengan menggunakan SPSS versi 16.0 Windows.

D

D

Dari data tabel ANOVA di atas menunjukkan hasil penelitian

signifikan maka diuji lanjut dengan BNT untuk mengetahui pengaruh

ANOVA

Hasil

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig.

Between Groups

184.833 3 61.611 4.375 .016

Within Groups

281.667 20 14.083

Total 466.500 23

Page 61: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

45

masing-masing perlakuan. Nilai BNT jumlah tubuh buah pada taraf 5% =

4,49, untuk membuat notasi mengurutkan nilai rata-rata terkecil sampai

terbesar, analisis data selengkapnya terdapat pada Lampiran 2.

Tabel 15 Notasi huruf untuk semua perlakuan terhadap jumlah tubuh buah

jamur tiram (Pleurotus ostreatus).

Perlakuan Rata-rata Notasi

P1 6,83 a

P0 10 ab

P3 11,66 a

P2 14,15 a

c. Analisis data berat jamur tiram

Pada pengujian ANOVA dengan manual berat tubuh buah jamur

tiram hasil data signifikan sehingga masing-masing perlakuan mempunyai

pengaruh yang nyata bagi pertumbuhan jamur tiram, dikatakan signifikan

karena nilai Fhitung (3,71) > Ftabel (3,10) dengan taraf 5%. Perhitungan

ANOVA manual selengkapnya terdapat pada Lampiran 1.

Hasil data akan dihitung dengan SPSS versi 16.0 windows untuk

membuktikan hasil manual, berikut ringkasan ANOVA dengan

menggunakan SPSS.

Page 62: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

46

Tabel 16 Ringkasan ANOVA jumlah tubuh buah jamur tiram (Pleurotus

ostreatus) dengan menggunakan SPSSversi 16.0 Windows.

ANOVA

Hasil

Sum of Squares Df

Mean Square F Sig.

Between Groups

3112.500 3 1037.500 3.716 028

Within Groups 5583.333 20 279.167

Total 8695.833 23

Dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Nilai

BNT berat jamur tubuh buah jamur tiram pada taraf 5% = 20,05 untuk

membuat notasi mengurutkan nilai rata-rata terkecil sampai terbesar pada

setiap perlakuan, dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 17 Notasi huruf untuk semua perlakuan terhadap berat tubuh buah jamur

tiram (Pleurotus ostreatus).

Perlakuan Rata-rata Notasi

P1 58,33 a

P3 63,33 a

P0 68,33 a

P2 88,33 b

Pada semua parameter yang diukur berpangaruh sangat nyata pada

setiap perlakuan jenis serbuk kayu pada masing-masing parameter,

memiliki pengaruh perbandingan pada tiap jenis kayu sebagaimana yang

terdapat pada tabel di bawah ini:

Page 63: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

47

Tabel 18 Rekapitulasi hasil analisis data untuk semua parameter

Perlakuan

Parameter

Waktu tumbuh

primordia (hari)

Jumlah tubuh buah

(buah)

Berat tubuh buah (gram)

P0 41,33c 10ab 68,33a

P1 38,16b 6,83a 58,33a

P2 36,16a 14,15b 88,33b

P3 37,16b 11,66b 63,33a

Pada Tabel 18 dapat dilihat dari semua jenis limbah serbuk kayu

yang diukur, jika dibanding dengam media tanam campuran (kontrol)

memang ketiga perlakuan lebih cepat, tetapi jumlah tubuh buah, berat

tubuh buah lebih ringan dibanding kontrol kecuali pada kayu sengon, lebih

cepat pertumbuhannya, lebih banyak jumlah tubuh buah dan lebih berat

tubuh buahnya.

B. Pembahasan

Pada semua parameter yang diukur perlakuan jenis limbah serbuk kayu

yang diukur berpengaruh nyata dan signifikan terhadap masing-masing parameter.

Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa jenis serbuk kayu mempengaruhi

pertumbuhan jamur tiram yaitu waktu tumbuh primordia, jumlah tubuh buah dan

berat tubuh buah pada panen pertama. Serbuk geregaji kayu merupakan tempat

tumbuh jamur kayu yang tergolong sebagai jamur pengguna selulosa,

Page 64: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

48

hemiselulosa dan lignin yang dapat mengurai dan memanfaatkan komponen kayu

sebagai sumber C (Karbon).66

Dari analisis data hasil penelitian dari ketiga jenis serbuk kayu dan

campuran serbuk kayu (mahoni, sengon dan randu), serbuk kayu yang paling baik

digunakan sebagai media tanam serbuk kayu sengon karena rata-rata parameter

hasil yang telah diukur menunjukkan serbuk kayu sengon yang paling tinggi

pengaruhnya dari kedua jenis kayu dan campuran serbuk kayu (mahoni, sengon

dan randu).

Pada parameter pengukuran waktu yang paling cepat tumbuh primordia

pada media tanam serbuk kayu sengon dengan waktu rata-rata 36,16 hari,

sedangkan media tanam serbuk kayu yang paling lama tumbuh primordianya

adalah media tanam serbuk kayu campuran (mahoni, sengon, dan randu) dengan

waktu yang lama rat-rata 41,33 hari. maka analiasis data waktu tumbuh primordia

berbeda nyata dan data signifikan.

Pada analisis data jumlah tubuh buah, media tanam serbuk kayu yang baik

digunkan adalah serbuk kayu sengon sebagai media tanam dengan jumlah tubuh

buah tertinggi yaitu rata-rata 14,5 tubuh buah, sedangkan media tanam serbuk

kayu terendah terdapat pada serbuk kayu mahoni dengan jumlah tubuh buah rata-

rata 6,83. Data dapat dikatakan signifikan karena lebih besar Fhitung dari pada Ftabel.

Pada data hasil penelitian berat tubuh buah, serbuk kayu yang baik digunakan

adalah serbuk kayu sengon sebagai media tanam dengan berat rata-rata 88,33

gram, dan berat terendah terdapat pada serbuk kayu mahoni dengan berat rata-rata

58,33 gram. Berdasarkan ketiga parameter yang diukur bebeda nyata dan data

signifikan.

66 Ryan Yuditian. Pembibitan jamur tiram. (Jakrta: Karya mandiri pratama. 2007), h, 13.

Page 65: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

49

Berdasarkan pada hasil penelitian bahwa serbuk kayu sengon yang paling

baik digunakan menjadi media tanam dari pada kedua jenis serbuk kayu dan

serbuk kayu campuran (mahoni, sengon, dan randu). Hal tersebut disebabkan

karena kayu sengon merupakan serbuk kayu yang mempunyai nutrisi yang lebih

tinggi dibanding jenis serbuk kayu mahoni, dan serbuk kayu randu merupakan

serbuk kayu yang mempunyai tekstur lunak dibanding mahoni.

Serbuk gergaji sisa dari kayu sengon biasanya digunakan untuk media

penanaman jamur tiram karena serbuk kayu sengon termasuk kayu keras, tidak

mengandung getah (kayu yang mengandung getah akan menghambat

pertumbuhan jamur tiram, karena getah pada tanaman menjadi zat ekstraktif),

Kayu sengon mengandung komponen kimia yaitu selulosa mencapai 49,7%

karena kadar selulosa merupakan bahan yang diperlukan dalam pertumbuhan

jamur tiram dengan kandungan nutrisi yang tidak cepat habis.67

Bahan organik yang mengandung selulosa dan lignin dalam jumlah besar

akan mendukung pertumbuhan miselium dan perkembangan tubuh buah jamur,

serbuk kayu sengon memiliki kandungan selulosa tertinggi dari kedua jenis serbuk

kayu yaitu 48,83%, sedangkan serbuk kayu mahoni mengandung selulosa 47%,

dan serbuk kayu randu mengandung selulosa 44%, kandungan selulosa merupakan

komponen utama dan terpenting sebagai pendukung pertumbuhan jamur tiram.

Perlakuan media tumbuh serbuk kayu mahoni, randu dan campuran

memberikan pengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan jamur tiram,

disebabkan serbuk kayu mahoni tekstur kayu keras dan bergetah banyak,

67 Setyowati reyeki, “Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) dan

Bekatul Sebagai Media Tanam Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus ) Dengan

Penambahan Serbuk Sabut Kelapa (Cocos nucifera)”. (Skripsi Universitas Muhamadiyah,

Surakarta 2013) h, 1.

Page 66: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

50

sedangkan serbuk kayu campuran kandungan dari ketiga jenis serbuk kayu telah

tercampur dan mempengaruhi tumbuh primordia jamur tiram.

Pertumbuhan jamur tiram pada jenis serbuk kayu randu memiliki

kecepatan tumbuh miselium paling cepat, karena serbuk kayu randu tergolong

serbuk kayu lunak sehingga waktu tumbuh primordianya cepat, tetapi kekurangan

serbuk kayu randu bagi pertumbuhan jamur tiram pada saat panen, berat jamur

rendah sekalipun rumpun buahnya banyak. Serbuk kayu yang lunak proses

pemanenan cepat dan waktu pemanenan mudah habis.

Pada hasil penelitian alternatif yang baik digunakan adalah dengan cara

memisahkan masing-masing jenis serbuk kayu sebagai media tanam, karena

menggunakan serbuk kayu campuran (mahoni, sengon, dan randu) proses

pertumbuhannya lama, dan tentu panennya pun lama, dalam penelitian ini terlihat

jelas perbandingan pengaruh bahwa serbuk kayu sengon alternatif yang paling

baik digunakan sebagai media tanam dalam membudidaya jamur tiram.

Page 67: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah didapat selama penelitian, sesuai

dengan rumusan masalah dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada pengaruh perbandingan jenis serbuk kayu sebagai media tanam terhadap

waktu tumbuh primordia jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), waktu

tercepat pada serbuk kayu sengon.

2. Ada pengaruh perbandingan jenis serbuk kayu sebagai media tanam terhadap

jumlah tubuh buah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), jumlah tubuh

buah terbanyak pada serbuk kayu sengon.

3. Ada pengaruh perbandingan jenis serbuk kayu sebagai media tanam terhadap

berat tubuh buah jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), terberat pada serbuk

kayu sengon.

B. Saran

1. Bagi para peneliti baik mahasiswa agar dapat melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai media tanam yang lebih baik dan praktis untuk pertumbuhan

jamur tiram agar masyarakat dan para petani bisa menggunakannya, serta

sebagai bahan belajar bagi mahasiswa atau pelajar.

2. Penelitian lebih lanjut agar memanfaatkan serbuk kayu sebagai media tanam

bukan hanya di jamur tiram saja, melainkan pada sayur-sayuran lainnya agar

lebih memanfaatkan limbah yang tidak digunakan.

3. Penelitian selanjutnya agar meneliti lebih lanjut mengenai serbuk kayu lainnya

yang belum pernah diteliti sebagai media tanam jamur tiram putih (Pleurotus

ostreatus).

53

Page 68: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

52

DAFTAR PUSTAKA

Alexopolous, Introductory mycology. Prancis: John Wiley & Sons, 1962.

Ani Apriliyani., Tri Saptari Haryani & S.Y. Srie Rahayu, “Pemanfaatan Limbah Ampas

Teh Dan Kardus Sebagai Media Pertumbuhan Dan Produktivitas Jamur Tiram

Putih (Pleurotus Ostreatus)”, Jurnal Program Studi Biologi, FMIPA, Bogor 2010.

Anton Prasojo., Joko Sulistyo & Tomy Listyanto, “Konduktivitas Panas Empat Jenis

Kayu Dalam Kondis Kadar Air Yang Berbeda” Jurnal Fakultas Kehutanan UGM.

Baiq Farhatul Wahidah & Firman Adi Saputra.“Perbedaan Pengaruh Media Tanam

Serbuk Gergaji dan Jerami Padi Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih

(Pleurotus ostreatus)”, Jurnal Biologi Sains dan Teknologi, UIN Alauddin

Makassar, Vol 3, Nomor 1, (Juni 2015).

Enjo, Suharjo. Bertanam jamur merang di media kardus, limbah kapas, dan limbah pertanian. Jakarta: AgroMedia, 2010.

Fauzia.,Yusran & Irmasari. “Pengaruh Media Tumbuh Beberapa Limbah Serbuk Kayu Gregaji Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)”,Jurnal Kehutanan Warta rimba, Vol. 2, Nomor 1 (juni 2014).

Harry Praptoyo & Reni Puspitasari, “Variasi Sifat Anatomi Kayu Sengon

(Paraserienthesf alcataria (L) Nielsen) Dari 2 Jenis Permudaan Yang Berbeda”,

Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta, Seminar Nasional Mapeki Xv (6-7

November 2012), Makassar.

Idrus, Wawancara. Desa senteluk, 09 Februari 2017.

Kusrinigrum, RancanganPercobaan, Surabaya: Airlangga University press, 2010.

Lulu’ Uliya, “Pemanfaatan Kardus Sebagai Media Tanam Terhadap Peningkatan Berat Jamur Merang (Volvariella volvaciae)”, (Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2015).

M. Fadhil Afief., Ratna Rosanty Lahay & Balonggu Siagian," Respon Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Terhadap Berbagai Media Serbuk Kayu dan Pemberian Pupuk NPK”, Jurnal Online Agroekoteknologi, Vol. 3, Nomor 4, (September 2015).

Page 69: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

53

M. I. Iskandar,“ Pemanfaatan KayuHutan Rakyat Sengon (Paraserianthes falcataria (L)

Nielsen) Untuk kayu rakitan”, (Prosiding Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan

2006).

Maulana, Erie. Panen Jamur Tiap Musim. Yogyakarata: Lily Publisher, 2012.

Meina,Lin. Budidaya JamurTiram. Jakarta: Azka Mulia Media, 2007.

Nuning Masruri, “Analisis Kelayakan Usaha Jamur Tiram Putih (Studi Kasus : Yayasan Paguyuban Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor)”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor 2010).

Prasetyo, Bambang. Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Ramza Seswati,. Nurmiati & Periadnadi“ Pengaruh Pengaturan Keasaman Media Serbuk Gergaji Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Cokelat (Pleurotus cystidiosus O.K. Miller.)”, Jurnal Biologi Universitas Andalas, Vol. 1, Nomor 2, (Maret 2013).

Reny Meisetyani, “Studi keanekaragaman morfologi dan genetic jamur tiram (pleurotus

sp.) Dengan teknikpcr-rflp” (Skripsi, Institut Pertanian Bogor, 2006).

Riduwan, Dasar-dasarstatistik. Bandung: Alfabeta, 2014.

Rina Hidayati Pratiwi, Potensi Kapuk Randu (Ceiba pentandra gaertn.) Dalam

Penyediaan Obat Herbal” E-Journal Widya Kesehatan Dan Lingkungan, Vol. 1

Nomor 1 (Mei 2014).

Rudi Nurfales, “Pengaruh komposisi serbuk gergajian kayu dan jerami padi terhadap pertumbuhan dan hasil Jamur tiram putih (pleurotus ostreatus)”,Jurnal studi agroteknologi pertanian,( padang. 2015).

Sangadji, Etta mamang. Metode Penelitian Pendekatan Praktis Dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi, 2010.

Setyowati reyeki, “Pemanfaatan Serbuk Gergaji Kayu Sengon (Albizia falcataria) Dan

Bekatul Sebagai Media Tanam Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)

Dengan Penambahan Serbuk Sabut Kelapa (Cocos nucifera)”,(Skripsi Universitas

Muhammadiyah, Surakarta 2013).

Sinaga, Meity Suradji. Jamur Merang Dan Budidayanya. Jakarta: Penebar Suwadaya, 2007.

Page 70: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

54

Soenanto, Hardi. Jamur tiram budidaya dan peluang usaha. Semarang: Aneka ilmu, 2000.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfa Beta, 2010.

Suryani, rahmat, Untung Besar Dari Bisnis Jamur Tiram. Jakarta: Agro media, 2011.

Sutarja, “Produksi Jamur Tiram (Pleorotus ostreatus) Pada Media Campuran Serbuk

Gergaji Dengan Berbagai Komposisi Tepung Jagung Dan Bekatul” (Tesis,

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010).

Wiwin Tyasstikowati & Sri Nugroho Marsoem ”Pengaruh Inokulasi Jamur Phanerochaete

Chrysosporium Burds Terhadap Kandungan Kimia Kayu Randu (Ceiba pentandra

gaertn)”, Jurnal Sains dan Terapan Kimia, Vol. 3, Nomor 2 (Juli, 2009).

Yuditian, Ryan. Pembibitan jamur tiram. Jakrta: Karya mandiri pratama, 2007.

Page 71: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

55

LAMPIRAN 1

Hasil penelitian manual ANOVA One Way dengan taraf 5%

penelitian tentang pengaruh perbandingan jenis serbuk kayu sebagai media

tanam terhadap pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus)

Tabel 1 Data hasil pengamatan waktu tumbuh primordia (Pin head) jamur tiram

akibat pemberian perlakuan.

Perlakuan Ulangan Total ulangan

Rata-rata U1 U2 U3 U4 U5 U6

P0 44 40 41 41 40 42 248 41,33

P1 37 38 39 37 40 38 229 38,16

P2 36 35 36 37 36 37 217 36,16

P3 36 38 39 36 36 38 223 37, 16

Total Perlakuan

153 151 155 151 152 155 917

∑Y2= 9172 = 840889

∑(Yi2) = 442 + 402 + 412 + 412 + 402 + 422 + 372 + 382 +392 + 372 + 402 + 382 + 362 + 352

+ 362 + 372 + 362 + 372 + 362 + 382 + 392 + 362 + 362 + 382= 35157

(∑Yi2) = 2482 + 2292 + 2172 + 2232 = 210763

1. FK= �2� � �� �� � =

9172

4�6 =

840889

24 = 35037,042

2. JKT= (��2) – FK = 35157– 35037,04 = 119,958

3. JKP= ��2� – FK = 6

- FK = 35127,16 - 35037,04= 90,124

4. JKG= JKT – JKP = 119,96 - 90,12 = 29,834

5. KTP=�� =

�−1 =

90,12

4−1 =

90,12

330,041

6. KTG= �� =

�(�−1)

=�

4(6−1) =

29,84

20 = 1,491

7. Fhitung = ���� =

30,04

1,49 = 20,14

8. Ftabel= 5% = 3,10

Page 72: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

56

Tabel 2 Data hasil pengamatan jumlah tubuh buah jamur tiram akibat pemberian

perlakuan.

Perlakuan Ulangan Total Ulangan

Rata-rata U1 U2 U3 U4 U5 U6

P0 9 9 13 13 8 8 60 10

P1 16 6 6 3 5 5 41 6,83

P2 20 15 14 11 14 13 87 14,5

P3 7 11 13 7 13 19 70 11,66

Total Perlakuan

52 41 46 34 40 45 258

∑Y2 =2582 = 66564

∑(Yi2) = 92 + 92 + 132 + 132 + 82 + 82 + 162 + 62 + 62 + 32 + 52 + 52 + 202 + 152 + 142 +

112 + 142 + 132 + 72 + 112 + 132 + 72 + 132 + 192 = 3240

(∑Yi2) = 602 + 412 + 872 + 702 = 17750

1. FK= �2� � �� �� � =

2582

4�6 =

66564

24 = 2773,5

2. JKT= (��2) – FK = 3240– 2773,5 = 466,5

3. JKP= ��2� – FK = 17750

6 - FK = 2958,33 – 2773,5 = 184,83

4. JKG= JKT – JKP = 466,5 - 184,83= 281,67

5. KTP=�� =

�−1 =

�4−1

=184,83

3 = 61,61

6. KTG= �� =

�(�−1)

=�

4(6−1) =

281,67

20 = 14,08

7. Fhitung = ���� =

61,61

14,08 = 4,37

8. Ftabel= 5% = 3,10

Page 73: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

57

Tabel 3 Data hasil pengamatan berat jamur tiram akibat pemberian perlakuan

Perlakuan Ulangan Total

perlakuan

Rata-rata U1 U2 U3 U4 U5 U6

P0 70 80 80 70 70 40 410 68,33

P1 100 50 40 50 60 50 350 58,33

P2 80 90 100 80 100 80 530 88,33

P3 60 60 80 40 50 90 380 63,33

Total ualangan

310 280 300 240 280 260 1670

∑Y2 = 16702

∑(Yi2) = 702 + 802 + 802 + 702+ 702+ 402 + 1002+ 502+ 402+502+ 602+ 502+ 802+ 902+

1002+ 802+ 1002+ 802+ 602+ 602+ 802+ 402+ 502+ 902= 124900

(∑Yi2) = 4102+ 3502+ 5302+ 3802 = 715900

i. FK= �2� � �� �� � =

16702

4�6 =

2788900

24 = 116204,17

j. JKT= (��2) – FK = 124900 – 116204,17 = 8695,83

k. JKP= ��2� – FK = 715900

6 - FK = 119316,67 – 116204,17 = 3112,49

l. JKG= JKT – JKP = 8695,83 – 3112,49 = 5583,34

m. KTP= �� =

�−1=

�4−1

= 3112,49

3 = 1037,49

n. KTG= �� =

�(�−1)

=�

4(6−1) =

5583,34

20 = 279,16

o. Fhitung = ���� =

1037,49

279,16 = 3,71

p. Ftabel= 5% = 3,10

Page 74: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

58

LAMPIRAN 2

Hasil perhitungan manual beda nyata terkecil (BNT) dengan taraf 5%

dan notasi BNT penelitian tentang pengaruh perbandingan jenis serbuk kayu

sebagai media tanam terhadap pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus

ostreatus).

1. Waktu tumbuh primordia jamur tiram

a. Nilai BNT

BNT5% = t (a) (dbg) x 2� ��� =

= 2,08 � 2�1,41

6 = 2,982

6 = 0,497 = 0,70

= 2,08 x 0,70 = 1,46

b. Notasi BNT

Penentuan notasi juga bisa dilakukan dengan cara dibawah ini:

Nilai BNT = 1,46

P3 - P2 = 1 P1 – P2 = 2

P0 – P1 = 3,17 P1 – P3 = 1

(P2) (P3) (P1) (P0) 36,16 37,16 38,16 41,33 a ab b c

2. Jumlahtubuh buah jamur tiram

a. Nilai BNT

BNT 5% = t (a) (dbg) x 2� ��� =

= 2,08 � 2�14,08

6 = 28,16

6 = 4,69 = 2,16

= 2,08 x 2,16 = 4,49

b. Notasi BNT

Penentuan notasi juga bisa dilakukan dengan cara dibawah ini:

Nilai BNT = 4,49

P0 – P1 = 3,17

P3 – P0 = 1,66

P3 – P1 = 4,83

Page 75: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

59

P2 - P3 = 2,84

(P1) (P0) (P3) (P2) 6,83 10 11,66 14,5 a ab b b

3. Berat tubuh buah jamur tiram

a. Nilai BNT

BNT5% = t (a) (dbg) x 2� ���

= 2,08 � 2�279,167

6 = 558,334

6 = 93,05 = 9,64

= 2,08 x 9,64 = 20,05

b. Notasi BNT

Penentuan notasi juga bisa dilakukan dengan cara dibawah ini:

Nilai BNT = 20,05

P3 – P1 = 5

P0 – P3 = 5

P0 – P1 = 10

P2 –P1 = 30

(P1) (P3) (P0) (P2) 58,33 63,33 68,33 88,33 a a a b

Page 76: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

60

LAMPIRAN 3

Hasil analisis dengan SPSS 16.0 for Windows pada taraf signifikan 5%

untuk uji normalitas dan homogenitas data penelitian tentang pengaruh

perbandingan jenis serbuk kayu sebagai media tanam terhadap

pertumbuhan jamur tiram (Pleurotus ostreatus).

1. Normalitas dan homogenitas data waktu tumbuh primordia

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

254 6 200* 866 6 212

223 6 200* 908 6 421

254 6 200* 866 6 212

310 6 074 805 6 065

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Test of Homogeneity of Variances Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.204 3 20 .334

Page 77: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

61

2. Normalitas dan homogenitas data jumlah tubuh buah

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

hasil

.150 24 .175 .963 24 .508

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variances hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.528 3 20 .668

3. Normalitas dan homogenitas data berat tubuh buah jamur tiram

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

378 6 007 751 6 020

318 6 057 .750 6 020

302 6 094 .775 6 035

238 6 200* .950 6 737

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 78: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

62

Test of Homogeneity of Variances Hasil

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.592 3 20 .628

Page 79: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

63

LAMPIRAN 4

Hasil analisis dengan SPSS 16.0 for Windows pada taraf signifikan 5%

penelitian tentang pengaruh perbandingan jenis serbuk kayu sebgai media

tanam terhadap pertumbuhan jamur tiram (Pleurotus ostreatus).

1. Waktu tumbuh primordia jamur tiram

ANOVA Hasil

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups

90.125 3 30.042 20.140 000

Within Groups 29.833 20 1.492

Total 119.958 23

Page 80: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

64

Multiple Comparisons hasilLSD

(I) Perlakuan

(J) Perlakuan

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

0 1 3.167* .705 .000 1.70 4.64

25.167* .705 .000 3.70 6.64

34.167* .705 .000 2.70 5.64

1 03.167* .705 .000 -4.64 -1.70

22.000* .705 .010 .53 3.47

31.000 .705 .172 -.47 2.47

2 05.167* .705 .000 -6.64 -3.70

1-2.000* .705 .010 -3.47 -.53

3-1.000 .705 .172 -2.47 .47

3 0-4.167* .705 .000 -5.64 -2.70

1-1.000 .705 .172 -2.47 .47

21.000 .705 .172 -.47 2.47

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 81: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

65

2. jumlah tubuh buah jamur tiram

ANOVA Hasil

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups

184.833 3 61.611 4.375 .016

Within Groups

281.667 20 14.083

Total 466.500 23

Multiple Comparisons hasilLSD

(I) Perlakuan

(J) Perlakuan

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

0 1 3.167 2.167 .159 -1.35 7.69

2 -4.500 2.167 .051 -9.02 .02

3 -1.667 2.167 .451 -6.19 2.85

1 0 -3.167 2.167 .159 -7.69 1.35

2 -7.667* 2.167 .002 -12.19 -3.15

3 -4.833* 2.167 .037 -9.35 -.31

2 0 4.500 2.167 .051 -.02 9.02

1 7.667* 2.167 .002 3.15 12.19

Page 82: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

66

3 2.833 2.167 .206 -1.69 7.35

3 0 1.667 2.167 .451 -2.85 6.19

1 4.833* 2.167 .037 .31 9.35

2 -2.833 2.167 .206 -7.35 1.69

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

3. Berat tubuh buah jamur tiram

ANOVA Hasil

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups

3112.500

3 1037.

500 3.716 .028

Within Groups

5583.333

20 279.1

67

Total 8695.833

23

Page 83: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

67

Multiple Comparisons hasilLSD

(I) Perlakuan

(J) Perlakuan

Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

0 110.000 9.647 .312 -10.12 30.12

2-20.000 9.647 .051 -40.12 .12

35.000 9.647 .610 -15.12 25.12

1 0-10.000 9.647 .312 -30.12 10.12

2-30.000* 9.647 .006 -50.12 -9.88

3-5.000 9.647 .610 -25.12 15.12

2 020.000 9.647 .051 -.12 40.12

130.000* 9.647 .006 9.88 50.12

325.000* 9.647 .017 4.88 45.12

3 0-5.000 9.647 .610 -25.12 15.12

15.000 9.647 .610 -15.12 25.12

2-25.000* 9.647 .017 -45.12 -4.88

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 84: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

68

Lampiran 5

DOKUMENTASI PENELITIAN

1. Kumbung jamur tiram

Kumbung Ruangan inkubasi

2. Alat dan bahan

a. Alat

Timbangan Bak

Sprayer pengayakan

Page 85: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

69

Thermometer Lampu spritus

b. Bahan

Campuran serbuk kayu Serbuk kayu yang dipisahkan

Bibit F2

Page 86: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

70

c. Banglog

Serbuk kayu campuran Serbuk kayu randu

Serbuk kayu sengon Serbuk kayu mahoni

3. Penempatan RAL

Page 87: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

71

4. Peroses pembuatan

Pengayakan serbuk kayu Penambahan serabut sagu

Menambahkan kapur dolmit Menambahkan air

Mencampuri dengan merata Pembuatan bang log

Page 88: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

72

Penimbangan media tanam

5. Sterilisasi media tanam

6. Penanaman bibit

Page 89: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

73

7. Pemanenan

Pemetikan jamur tiram Muncul primordia pertama

Penimbangan

8. Hasil panen

Berat tertinggi 100 gr Berat terendah 40 gr

Page 90: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

74

Tubuh buah terbanyak Tubuh buah terendah

Hasil serbuk kayu randu Hasil serbuk kayu mahoni

Hasil serbuk kayu campuran Hasil serbuk kayu sengon

Page 91: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

75

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN PROPOSAL SKRIPSI

PENGAUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI MEDIA

TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus)

NO Kegiatan Bulan ke

Nopember Desember Januari April Mei Juni Juli

1 Penerimaan judul √

2 Observasi awal √

3 Penyusunan proposal √

4 Seminar proposal √

5 Memasuki lapangan √

6 Penyusunan skripsi √

7 ACC P I √

8 ACC P II √

9 Daftar ujian skripsi √

Page 92: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

76

Page 93: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

77

Page 94: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

78

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Indi Setiawati

Tempat/Tanggal Lahir : Endok 24 Juli 1995

Alamat Rumah : Dusun Endok, Desa Taman ayu, Kecamatan Gerung,

Kabupaten Lombok Barat

Nama Ayah : H. Padli

Nama Ibu : Misrah

B. Riwayat Pendidikan

SD/MI : 2006/2007

SMP/MTs : 2009/2010

SMA/SMK/MA : 2012/2013

C. Riwayat Pekerjaan : __

D. Prestasi/Penghargaan : Juara 2 Lomba media pembelajaran tingkat jurusan

biologi

E. Pengalaman Organisasi : __

F. Karya Ilmiah : __

Page 95: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

79

Page 96: PENGARUH PERBANDINGAN JENIS SERBUK KAYU SEBAGAI …etheses.uinmataram.ac.id/203/1/Indi Setiawati151135039.pdf · mahoni), P2 (serbuk kayu sengon), dan P3 (serbuk kayu randu) 6 kali

80