Upload
lyngoc
View
222
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL
DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS ASSALAFI KENTENG,
KEC.SUSUKAN, KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
KHUSNUL AFIFAH
NIM: 11111199
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
ii
iii
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL
DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN FIQIH DI MTS ASSALAFI KENTENG,
KEC.SUSUKAN, KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh:
KHUSNUL AFIFAH
NIM: 11111199
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2015
iv
v
vi
vii
MOTTO
Artinya: “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu'min itu pergi semuanya
(ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di
antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka
itu dapat menjaga dirinya”( At- taubah:122).
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Orang tuaku Bapak Sumadi, dan Ibu Winarni yang sudah banyak
pengorbanan tanpa letih maupun pamrih dalam merawat dan mendidikku,
semoga selalu dalam limpahan kasih sayang Allah SWT dunia dan akhirat.
2. Bude saya Ibu Hartini yang saya anggap juga sebagai orang tua kedua saya
yang sudah membantu dan menyemangatiku dalam keadaan senang
maupun sedih.
3. Adikku Hidayanti dan Agil Maulana yang selalu memberi semangat,
thanks for all.
4. Keponakan-keponakanku Abdul, Maya, Nisa, dan Vina yang selalu
memberi keceriaan.
5. Ibu Dra. Hj. Maryatin yang selalu sabar membimbing hingga
terselesaikannya skripsi ini.
6. Sahabatku Lely, Munji, Aulia, dan Ula serta teman-teman PAI angkatan
2011.
7. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa
tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-
sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak
mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran
Audio Visual dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang
Tahun Ajaran 2014/ 2015” ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat
mencapai gelar Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah
dam Ilmu Keguruan (FTIK) di IAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih
sederhana serta banyak kekurangan.
Di samping itu ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya dari hati sanubari
yang paling dalam kepada Yth:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M. Pd., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag., selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.
x
4. Ibu Dra. Hj. Maryatin, M. Pd., selaku pembimbing yang telah mengarahkan
dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan
skripsi ini.
5. Bapak Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik IAIN
Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.
6. Bapak Ahmad Jamsuki, S. Ag., selaku Kepala Sekolah sekaligus guru mata
pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, guru-guru, dan siswa-siswi MTs
Assalafi yang telah membantu penulis dalam penelitian skripsi.
7. Bapak Sumadi dan Ibu Winarni yang telah mencurahkan kasih sayang,
memberikan motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam
menempuh studi dan mewujudkan cita-cita.
8. Yang tercinta teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan
motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses
penyusunan proses skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu
penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai
pihak guna perbaikan naskah di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini
bermanfaat untuk penulis sendiri khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Salatiga, 29 Agustus 2015
Peneliti
Khusnul Afifah
NIM: 11111199
xi
ABSTRAK
Afifah, Khusnul. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual
dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih
di MTs Assalafi Kenteng, Kec.Susukan, Kab.Semarang Tahun Pelajaran
2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan . Program
Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dra. Hj. Maryatin, M. Pd.
Kata Kunci: pembelajaran Fiqih, media pembelajaran audio visual, motivasi dan
hasil belajar.
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pengaruh pengunaan
media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil pelajaran siswa
pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng tahun pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan: (1) Bagimana penggunaan media
pembelajaran audio visual. (2) Bagaimana motivasi belajar siswa. (3) Bagaimana
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. (4) Adakah pengaruh penggunaan
media pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Fiqih. (5) Adakah pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fiqih. (6) Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran audio
visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode pengumpulan data
pada skripsi ini menggunakan metode angket dan metode dokumentasi. Populasi
dalam penelitian ini 209 dan sampel sebanyak 53 siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Penggunaan media pembelajaran
audio visual oleh guru kategori tinggi yaitu sebesar 64,15 %. (2) Motivasi belajar
dalam kategori tinggi yaitu sebesar 73,58%. (3) Hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fiqih dalam kategori tinggi yaitu sebesar 67,92%. (4) Tidak ada
pengaruh pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih , hal ini dibuktikan dengan rh < rt (0,256 <
0,361). (5) Ada pengaruh antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Fiqih, hal ini dibuktikan dengan rh > rt (0,499 > 0,361). (6) Ada
pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Hal ini dibuktikan dengan rh > rt
(0,532 > 0,361). Hasil uji F dengan taraf kesalahan 5%, dan diperoleh Fh sebesar
10,071 dan Ft sebesar 3,18. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Fh > Ft (10,071 > 3,18)
berarti persamaan regresi tersebut signifikan
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO .................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ vi
MOTTO ........................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 7
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8
F. Definisi Operasional....................................................................... 9
G. Metode Penelitian........................................................................... 14
H. Instrumen Penelitian....................................................................... 18
xiii
I. Analisis Data .................................................................................. 19
J. Sistematika Penulisan Skripsi ........................................................ 22
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 24
A. Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual ........................... 24
B. Motivasi Belajar ............................................................................. 33
C. Hasil Belajar ................................................................................... 38
D. Mata Pelajaran Fiqih ...................................................................... 42
E. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dan
Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih ...... 47
BAB III HASIL PENELITIAN ....................................................................... 52
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 52
B. Penyajian Data .............................................................................. 59
BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................. 65
A. Analisis Pendahuluan ..................................................................... 65
B. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 83
C. Pembahasan .................................................................................... 91
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 94
A. Kesimpulan.................................................................................... 94
B. Saran-saran .................................................................................... 96
C. Penutup .......................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1Materi Pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng.......................... 47
TABEL 3.1 Sarana Pendukung Belajar Mengajar di MTs Assalafi ................ 58
TABEL 3.2 Data Guru ..................................................................................... 59
TABEL 3.3 Data Jumlah Siswa di MTs Assalafi ............................................ 60
TABEL 3.4 Data Responden............................................................................ 61
TABEL 3.5 Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual .... 63
TABEL 3.6 Hasil Angket Motivasi Belajar ..................................................... 65
TABEL 4.1 Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual .... 68
TABEL 4.2 Skor dan Nominasi Penggunaan Media Pembelajaran Audio
Visual .......................................................................................... 71
TABEL 4.3 Interval dan Prosentase Penggunaan Media Pembelajaran Audio
Visual .......................................................................................... 73
TABEL 4.4 Hasil Angket Motivasi Belajar ..................................................... 75
TABEL 4.5 Skor dan Nominasi Motivasi Belajar ........................................... 78
TABEL 4.6 Interval dan Prosentase Motivasi Belajar ..................................... 80
TABEL 4.7 Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih ......................................... 81
TABEL 4.8 Skor dan Nominasi Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih ......... 83
TABEL 4.9 Interval dan Prosentase Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih... 86
TABEL5.1 Analisis Korelasi Product Moment Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Audio Visual dan Motivasi Terhadap hasil
Belajar Siswa Pada Mapel Fiqih di MTs Assalafi Kenteng ...... 87
xv
TABEL 5.2 Ringkasan Analisis Korelasi Product Moment X1Y .................... 89
TABEL 5.3 Ringkasan Analisis Korelasi Product Moment X2 Y ................... 91
TABEL 5.4 Ringkasan Analisis Korelasi Product Moment X1 X2 .................. 92
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Tugas Pembimbing Skripsi
2. Lembar Konsultasi Skripsi
3. Surat Permohonan Izin Penelitian
4. Daftar Nama Responden
5. Angket Penelitian
6. Tabel distribusi r product moment
7. Tabel distribusi F
8. Surat Keterangan Penelitian
9. Daftar Nilai SKK
10. Daftar Riwayat Hidup
11. Foto – Foto Di Mts Assalafi Kenteng
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses
komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan
melalui saluran / media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber
pesan, saluran, dan penerima adalah komponen proses komunikasi.
Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan
yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru, siswa, orang
lain ataupun penulis buku dan produser media, salurannya media
pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru
(Sadiman, 1993: 12).
Suatu proses belajar mengajar, guru mempunyai peranan yang
penting dalam menggunakan metode mengajar dan media mengajar.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi
jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai
aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media. Salah satu
fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang
ditata dan diciptakan oleh guru. Guru banyak menyadari bahwa tanpa
adanya suatu media yang menunjang dalam proses pembelajaran akan
sulit dipahami oleh seorang siswa. Pada dasarnya setiap mata pelajaran
2
dalam kelas mempunyai tingkat kesukaran yang berbeda. Sehingga
terdapat mata pelajaran yang membutuhkan media pembelajaran
namun ada juga yang tidak membutuhkan media pembelajaran.
Pemakaian media dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa
pengaruh – pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian isi pelajaran pada
saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media
pengajaran juga dapat membantu siswa dalam meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, serta
memudahkan penafsiran data (Arsyad, 1997: 15 ).
Pengajaran dengan teknologi audio visual adalah cara atau
menyampaikan materi dengan menggunakan mesin – mesin mekanis
dan elektronik untuk menyajikan pesan – pesan audio visual (Asnawir,
2002: 95). Pengajaran audio visual jelas bercirikan pemakaian
perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor, film
bersuara, gambar hidup dan televisi. Jadi pengajaran dengan audio
visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya
melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung
kepada pemahaman kata atau simbol – simbol yang serupa agar para
siswa mampu termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Penggunakan
3
alat audio visual seperti tersebut, ditujukan untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar, sehingga diharapkan
anak – anak mampu mengembangkan daya nalar serta daya rekannya.
Hasil berbagai penelitian bahwa proses belajar dan mengajar
menggunakan sarana audio visual mampu meningkatkan efisiensi
pengajaran 20% - 50% (Darwanto, 2007: 101).
Salah satu contoh media pembelajaran audio visual adalah film
atau gambar yang hidup. Media ini pada umumnya digunakan untuk
tujuan – tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Media ini dapat
menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep –
konsep yang rumit, mengajarkan ketrampilan, menyingkat atau
memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
Salah satu tugas guru dalam proses belajar mengajar adalah
menciptakan lingkungan belajar yang dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa. Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa untuk
menemukan aktivitas belajar yang bermakna dan berharga sehingga
mereka merasakan keuntungan dari aktivitas tersebut yakni hasil
belajar yang memuaskan (Wahyuni, 2009: 38). Motivasi dapat
mempengaruhi siswa saat mereka akan mempelajari materi yang baru
atau pada saat mereka melakukan unjuk kerja dari ketrampilan –
ketrampilan, strategi – strategi, dan perilaku – perilaku yang
sebelumnya telah dipelajari, dimana semua itu mempunyai implikasi
yang penting bagi sekolah. Selain itu motivasi juga dapat
4
mempengaruhi apa, kapan, dan bagaimana siswa belajar. Siswa yang
termotivasi belajar ia akan menunjukkan antusiasme terhadap aktivitas
– aktivitas belajar, serta memberikan perhatian penuh terhadap yang
diinstruksikan oleh guru, serta memiliki komitmen yang tinggi untuk
mencapai tujuan belajar.
Adapun pendidikan agama Islam dalam penyusunan sikripsi ini
adalah tentang Fiqih, yaitu bidang studi yang memberikan pendidikan
untuk mengamalkan dan memahami Fiqih. Fiqih merupakan
pengetahuan tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan-
perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalil secara terinci. Jadi,
Ilmu Fiqih bertujuan untuk memberi pelajaran, pengetahuan,atau
petunjuk tentang hukum, apa yang disuruh dan apa yang dilarang,
mana yang boleh dan mana yang tidak, serta menunjukkan cara
melaksanakan suatu perintah ajaran Islam. Sebagaimana lazimnya
suatu bidang studi yang diajarkan di Madrasah, materi keilmuan mata
pelajaran fiqih mencakup dimensi pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai. Maka sangatlah perlu untuk seorang guru dalam proses
belajar mengajar menggunakan media yang menarik, salah satunya
adalah audio visual yang berfungsi sebagai memotivasi dan meningkat
hasil belajar siswa pada pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Kenteng,
Kec.Susukan, Kab. Semarang.
Dalam pembelajaran Fiqih motivasi belajar penting bagi siswa.
Bagi siswa pentingnya motivasi adalah untuk menyadarkan kedudukan
5
pada awal belajar, proses, dan hasil akhir. Menginformasikan tentang
kekuatan usaha belajar, mengarahkan kegiatan belajar, membesarkan
semangat belajar, serta menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar
dan kemudian bekerja yang berkesinambungan (Dimyati, 2002: 85).
Penggunakan media pembelajaran audio visual akan membuat siswa
lebih termotivasi dalam proses pembelajaran. Seorang anak yang telah
termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya
dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik
(Hamzah, 2007: 28). Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk
belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila
seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia
tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal
yang lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh
terhadap ketahanan dan ketekunan belajar, sehingga seorang murid
yang telah termotivasi dalam mengikuti pelajaran Fiqih akan
memperoleh hasil yang maksimal.
Berdasarkan survei pendahuluan di MTs Assalafi selama ini
masih minim sekali dalam penggunaan dan pemanfaatan media
pembelajaran yang menunjang proses belajar mengajar, sehingga
pembelajaran Fiqih kurang mampu diserap oleh siswa secara maksimal
dan siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas
terutama mata pelajaran Fiqih. Sehingga mengakibatkan hasil atau
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih kurang memuaskan.
6
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik mengadakan
penelitian dengan judul: “ PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DAN MOTIVASI TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN FIQIH PADA
SISWA DI MTS ASSALAFI KENTENG, KEC.SUSUKAN,
KAB.SEMARANG “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas perlu
dibuat suatu rumusan permasalahan yang akan menuntun langkah –
langkah penelitian beriutnya. Adapun rumusan permasalahan adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran audio visual pada
mata pelajaran Fiqih di Mts Assalafi?
2. Bagaimana motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Fiqih di Mts
Assalafi?
3. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pelajaran Fiqih di MTs
Assalafi?
4. Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi?
5. Adakah pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fiqih di MTs Assalafi?
7
6. Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual
dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Fiqih di MTs Assalafi?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran audio visual
pada mata pelajaran Fiqih di MTs Asslafi.
2. Untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Fiqih
di MTs Assalafi.
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pelajaran Fiqih di
MTs Assalafi.
4. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran
audio visual terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
Fiqih di MTs Assalafi.
5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi.
6. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran
audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fiqih di MTs Assalafi.
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan gabungan kata dari ‚„„hipo„„ yang artinya
dibawah dan „‟tesis‟‟ adalah kebenaran. Jadi secara keseluruhan
hipotesis berarti dibawah kebenaran, kebenaran yang masih dibawah (
belum tentu benar ) dan baru dapat diangkat menjadi satu kebenaran
8
jika memang sudah disertai dengan bukti – bukti. Untuk penelitian dua
atau lebih variabel, hipotesis merupakan dugaan tentang kebenaran
mengenai hubungan dua variabel atau lebih ( Arikunto, 1990: 57).
Berdasarkan pengertian hipotesis tersebut, maka penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut “ ada pengaruh penggunaan
media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab. Semarang”.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa kegunaan atau manfaat,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada
dunia pendidikan, dan dapat memperkaya khasanah keilmuan
khususnya tentang penerapan media pembelajaran audio visual
dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih
bagi orang yang membacanya.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, dengan menggunakan media pembelajaran,
guru diharapkan mampu memanfaatkan media audio visual secara
maksimal agar siswa lebih mudah dalam mempelajari materi Fiqih,
serta dengan menggunakan media audio visual maka siswa lebih
9
mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru dan bisa
menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari dengan tepat.
F. Definisi Operasional
untuk menghindari kemungkinan penafsiran yang berbeda
dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu adanya
penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata – kata menjadi
variabel. Penulisan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:
1. Media pembelajaran audio visual
a. Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari médium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan pengertian ke penerima pesan (Sadiman dkk,
1993: 13). Menurut Hamzah (2011: 113) media merupakan alat
komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi
dari suatu sumber kepada penerimanya.
Jadi bisa disimpulkan media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan oleh seorang guru sebagai perantara untuk
menyalurkan pesan kepada siswa sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa
sehingga terjadi proses belajar.
10
b. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses yang mana suatu kegiatan
berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu kejadian, dan
perubahan yang terjadi bukan perubahan secara alamiah tetapi
reaksi dari situasi yang dihadapi (Yogiyanto, 2007: 12).
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara individu dan
lingkungan sekitarnya yang berpengaruh terhadap perilaku dan
berhubungan erat dengan pengajaran, dimana seseorang akan
belajar dari apa yang diajarkan kepadanya (Huda, 2014: 2).
c. Audio Visual
Audio visual adalah produksi dan penggunaan materi
yang penyerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta
tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau
simbol – simbol yang serupa agar para siswa mampu
termotivasi dalam mengikuti pelajaran (Darwanto, 2007:101).
Menurut Sukiman (2012: 184) audio visual adalah media
penyalur pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan
penglihatan.
Jadi bisa disimpulkan bahwa media pembelajaran audio
visual adalah perantara atau alat peraga yang digunakan oleh
guru dalam kegiatan beajar mengajar yang produksi dan
penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan
(gambar) dan pendengaran (suara).
11
Berdasarkan penjelasan istilah diatas, maka indikator
penggunaan media audio visual adalah:
a. Guru terampil menggunakan media yang dapat dilihat dan
dapat didengar.
b. Guru menggunakan media pembelajaran audio visual dalam
rangka komunikasi dan interaksi guru dengan siswa dalam
proses pembelajaran
c. Guru dalam menggunakan media pembelajaran audio visual
mampu membuat siswa memperhatikan materi yang
disampaikan.
2. Motivasi Belajar
a. Motivasi
Motivasi menurut Djaali ( 2012: 101) adalah keadaan
yang terdapat dalam diri seseorang yag mendorongnya untuk
melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.
Menurut Soemanto (Majid, 308-309) secara umum
mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga yang
ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi – reaksi pencapaian
tujuan. Sedangkan menurut Asdiqoh (2013: 73) Motivasi
adalah daya dorong yang dimiliki, baik secara intrinsic maupun
ekstrinsik yang membuat mereka mau belajar.
12
b. Belajar
Belajar adalah perubahan relative permanen dalam
tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari
pengelaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh saat
tertentu semacam penyakit, kelelahan atau obat – obatan
(Suwardi, 2012: 14-15). Menurut Divesta and Thompson
(Sukmadinata, 2004, 156) belajar adalah perubahan tingkah
laku yang relative menetap sebagai hasil dari pengalaman.
Belajar adalah usaha sadar individu untuk mencapai
suatu tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui
latihan – latihan dan pengulangan – pengulangan dan
perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan (
Mulyati, 2005: 5).
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar adalah energi aktif yang menyebabkan
terjadinya suatu perubahan diri seseorang yang tampak pada
gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi sehingga mendorong
individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan
adanya tujuan, kebutuhan, dan keinginan yang harus
terpuaskan.
Berdasarkan penjelasan istilah diatas, maka dapat ditarik
indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut:
a. Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar..
13
b. Siswa selalu memperhatikan penjelasan yang diterangkan
oleh guru.
c. Siswa dalam proses belajar mengajar mencatat pelajaran
yang dianggap penting.
d. Siswa berani menanyakan penjelasan dari guru yang belum
jelas.
e. Siswa bekerja keras untuk mendapatkan nilai yang
maksimal.
3. Hasil belajar siswa mata pelajaran fiqih
a. Hasil Belajar
Dalam KBBI hasil diartikan sebagai sesuatu yang
dihasilkan dibuat, dijadikan, dsb oleh suatu usaha (Balai
Pustaka, 2007:391). Hasil belajar adalah kemampuan –
kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya (Sudjana, 2013: 22). Sedangkan
menurut sam‟s (2010: 33) hasil belajar adalah suatu
kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai
akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh
b. Mata Pelajaran Fiqih
Fiqih adalah ilmu yang mempelajari syariat yang bersifat
amaliah (perbuatan) yang diperoleh dari dalil – dalil hukum
yang terperinci (Karim, 2006: 11). Sedangkan menurut Amir
Syarifudin (1997: 2) Fiqih adalah ilmu tentang hukum – hukum
14
syar‟i yang bersifat amaliah yang digali dan ditemukan dari
dalil – dalil yang tafsili.
Jadi mata pelajaran Fiqih adalah salah satu bagian dari
mata pelajaran PAI yang membahas dan menerangkan tentang
hal-hal yang berkaitan tentang hukum-hukum syara‟ dengan
dalil-dalil yang terperinci yang dipahami melalui kekuatan
rasio atau hasil pemikiran berdasarkan dalil-dalil tersebut.
Maka bisa disimpulkan bahwa hasil belajar mata
pelajaran Fiqih adalah sesuatu yang dihasilkan dari sebuah
usaha sadar oleh individu untuk mencapai suatu tujuan, yang
terjadi setelah proses belajar mengajar mata pelajaran Fiqih itu
dilaksanakan dan selesai. Biasanya hasil akan diterima siswa
setelah melakukan suatu evalusai.
Indikator hasil belajar mata pelajaran Fiqih adalah
diambil dari nilai ulangan harian pada mata prlajaran Fiqih
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Karena
menekankan analisisnya pada data – data numerikal (angka)
kemudian diolah menjadi data statistika. Dipilihnya dengan
kuantitatif ini dengan pertimbangan sebagai berikut:
15
a. Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu media pembelajaran
audio visual dan motivasi sebagai variabel bebas serta hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih sebagai variabel terikat.
b. Penelitian ini dilakukan untuk mencari adakah pengaruh
penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi penelitian peneliti memilih lokasi di MTs Assalafi,
Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang.
b. Waktu penelitian ini dilaksanakan antara bulan Agustus 2015
sampai dengan September 2015, yang terbagi menjadi beberapa
teknis dari proses pengumpulan data hingga proses penulisan
laporan.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri
atas subyek/obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian diambil kesimpulannya (Sugiono, 2010: 61). Dalam
penelitian ini penulis mengambil populasi siswa di MTs
Assalafi Kenteng yang siswanya dari kelas VII sampai IX
berjumlah 209 siswa.
16
b. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi untuk mewakili
dari seluruh populasi, (Hadi, 1977: 22), sedangkan dalam
pengertian yang lain, menurut Suprayoga dan Thobrani (2003:
133) sampel adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya diselidiki dan dalam porsi mewakili populasi.
Dalam pengambilan sampel Suharsimi Arikunto (2010:174)
mengatakan bahwa “Apabila subjeknya kurang dari 100 orang,
maka sampelnya lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah
subyeknya lebih dari 100, maka subyek dapat diambil antara
10-15 %, 20-25% atau lebih.
Dalam penelitian ini peneliti meggunakan Stratified
Random Sample yaitu pengambilan sampel secara terarah pada
siswa di MTs Assalafi Kenteng, peneliti menganggap bahwa
teknik ini sangat tepat karena penelitian hanya mengambil
sampel dari kelas yang diajar oleh Bapak Ahmad Jamsuki,
S.Pd.I yang mengajar mata pelajaran Fiqih. Karena jumlah
siswa di MTs Assalafi tahun akademik 2014/2015 berjumlah
209 maka peneliti hanya mengambil 25 % dari populasi
yaitu 53 siswa di MTs Assalafi pada kelas VII A dan VII B.
17
4. Metode Pengumpulan Data
a. Angket atau kuesioner
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (
Sugiono, 2011: 102)
Adapun yang menerima angket dalam pengumpulan data
ini adalah siswa/siswi di MTs Assalafi Kenteng. Metode ini
digunakan untuk mendapatkan data tentang penggunaan media
pembelajaran audio visual, dan motivasi pada mata pelajaran
Fiqih. Yang mana masing – masing variabel memiliki rincian
soal angket sebagai berikut:
1) Variabel penggunaan media pembelajaran audio visual
jumlah soal dalam angket adalah 10 butir.
2) Variabel motivasi belajar siswa jumlah soal dalam angket
adalah 10 butir.
3) Variabel hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih
jumlah soal dalam angket adalah 10 butir.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal –
hal instrumen atau variabel – variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat,
legger agenda, dsb. Dalam menggunakan metode dokumentasi
18
ini peneliti memegang chek-list untuk mencatat variabel yang
sudah ditentukan. Apabila terdapat/ muncul variable yang
dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check pada
tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal – hal yang bersifat
bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel, peneliti
dapat menggunakan kalimat bebas (Arikunto, 1996: 234).
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan berkas – berkas
yang berkaitan dengan profil sekolah dan gambaran umum
sekolah di MTs Assalafi Kenteng sebagai dokumentasi.
H. Instrument Penelitian
Instrumen pengumpulan data penelitian adalah alat bantu yang
dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya (Arikunto, 1990 : 206). Penelitian ini menggunakan
instrument penelitian berupa butir-butir pertanyaan pada angket.
Sesuai dengan obyek penelitian ini, maka instrumen yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual
dan motivasi siswa mata pelajaran Fiqih menggunakan kousioner atau
angket, sedankan untuk hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih
diambil dari ulangan harian siswa pada mata pelajaran Fiqih, dan untuk
menggali data tentang gambaran umum dan profil sekolah peneliti
menggunakan dokumentasi.
19
I. Analisis Data
Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya yang harus
ditempuh yaitu analisis data. Analisis data ini dimaksudkan untuk
mengetahui permasalahan – permasalahan dalam penelitian yang
kemudian dapat diinformasikan lebih lanjut sebagai hasil penelitian
yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya atau validitasnya.
Dalam mengnalisis data yang diperoleh, penulis menggunakan
teknik sebagai berikut:
1. Analisis pendahuluan
Data yang terkumpul mula – mula disusun, dijelaskan,
kemudian dianalisis pendahuluan. Dalam hal ini penulis
menggunakan berbagai metode untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan, selanjutnya mengklasifikasikan dan menganalisis dan
mengklasifikasikan, sehingga dapat memberikan gambaran yang
jelas situasi objek yang penulis teliti. Setelah data terkumpul, maka
diberi kriteria dan diberi tabulasi dalam bentuk prosentase. Untuk
mencari data tentang penggunan media pembelajaran audio visual,
motivasi siswa mengikuti pelajaran Fiqih, dan hasil belajar pada
mata pelajaran Fiqih, menggunakan rumus sebagai berikut:
P =
x 100 %
Keterangan:
P : Angket presentase
20
F : Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N : Jumlah siswa atau siswi
100% : Bilangan Konstan
2. Analisis lanjutan
Sedangkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar mata
pelajaran Fiqih adalah menggunakan product moment (Sugiono,
2005: 255).
a) Mencari pengaruh X1 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:
rX1Y=
√{ }{ }
Keterangan :
rX1Y : Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N : Number of Case
∑ X1 Y : Jumlah hasil perkalian antara skor X1 dan skor Y
∑ X1 : Jumlah seluruh skor X1
∑Y : Jumlah seluruh Y
b) Mencari pengaruh X2 terhadap Y dengan cara sebagai berikut:
rX2Y=
√{ }{ }
Keterangan:
rX2Y : Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N : Number of Cases
21
∑ X2 Y : Jumlah hasil Perkalian antara skor X2dan skor Y
∑ X2 : Jumlah seluruh skor X2
∑ Y : Jumlah seluruh Y
c) Mencari korelasi X1 dan X2
rX1X2=
√{ }{ }
d) Untuk menguji regresi ganda dengan mengkorelasikan ketiga
variabel dengan rumus sebagai berikut:
RX X Y= √
Keterangan:
R X1X2Y : Korelasi ganda antara X1X2 dan Y
rX1Y : Korelasi antara rx1y
rX2Y : Korelasi antara rx2y
rX1X2 : Korelasi antara rx1x2
Analisis ini digunakan untuk mengecek diterima tidaknya
hipotesis yang telah diajukan berdasarkan analisis hipotesis.
Setelah diperoleh hasil koefisien korelasi antara x dan y atau
diperoleh nilai Ho (hipotesis alternative) pada tabel taraf 5% atau
1%.
Apabila Ho diperoleh sama atau lebih besar dari Ho, maka
hasilnya tidak akan signifikan , dengan demikian Ho bisa ditolak.
22
J. Sistematika Penulisan
Untuk gambaran yang jelas tentang skipsi ini, maka dibuat
sistematika penulisan. Adapun wujud dari sistematika yang dimaksud
adalah:
Bab I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, hipótesis, manfaat penelitian, definisi
operasional, metode penelitian, análisis data, dan
sistematika penulisan skripsi.
Bab II : Kajian Pustaka
Dalam bab ini berisi landasan teori yang menjadi landasan
teoritik penelitian, yaitu: 1. Penggunaan media audio
visual. 2. Motivasi belajar. 3. Hasil belajar siswa. 4.
Pelajaran Fiqih. 5. Pembelajaran Fiqih menggunakan media
audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa di
MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab.
Semarang.
Bab III : Hasil Penelitian
Pada bab ini akan dilaporkan hasil pengumpulan data yang
berkaitan dengan variabel penelitian, laporan gambaran
umum mengenai media audio visual, motivasi dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi,
Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang.
23
Bab IV : Analisis Data
Pada bab IV análisis data, akan dilakukan analisis terhadap
data yang terkumpul secara pertahapan, klarifikasi data,
tabulasi data, penghitungan frekuensi dan prosentase serta
regresi ganda untuk menjawab pokok – pokok masalah
diatas.
Bab V : Penutup
Pada bab penutup akan menguraikan mengenai kesimpulan
akhir dari hasil penelitian, saran – saran yang berhubungan
dengan pihak – pihak yang terkait.
24
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dalam Pembelajaran
Belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya
interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda
bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku
pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan
tingkat pengetahuan, ketrampilan, atau sikapnya (Arsyad, 2011: 1). Pada
hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan
belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri
dimana guru atau dosen dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan
ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi
penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif
dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme,
ketidakpastian siswa, kurangnya minat dan kegairahan.
Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan dalam kesulitan belajar
adalah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar
mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai
penyaji informasi, sikap, juga untuk meningkatkan keserasian dalam
penerimaan. Media juga berfungsi untuk mengatur langkah – langkah
kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.
25
1. Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual
a. Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari médium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan pengertian
ke penerima pesan (Sadiman, 1993: 13). Menurut Hamzah (2011:
113) media merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk
membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerimanya.
Jadi media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
oleh seorang guru sebagai perantara untuk menyalurkan pesan
kepada siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses
belajar.
b. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses yang mana suatu kegiatan
berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu kejadian, dan
perubahan yang terjadi bukan perubahan secara alamiah tetapi
reaksi dari situasi yang dihadapi (Yogiyanto, 2007: 12).
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara individu dan
lingkungan sekitarnya yang berpengaruh terhadap perilaku dan
berhubungan erat dengan pengajaran, dimana seseorang akan
belajar dari apa yang diajarkan kepadanya (Huda, 2014: 2).
26
c. Audio Visual
Audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang
penyerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak
seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol –
simbol yang serupa agar para siswa mampu termotivasi dalam
mengikuti pelajaran (Darwanto, 2007:101). Menurut Sukiman
(2012: 184) audio visual adalah media penyalur pesan dengan
memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan.
Jadi bisa disimpulkan bahwa media pembelajaran audio
visual adalah perantara atau alat peraga yang digunakan oleh guru
dalam kegiatan beajar mengajar yang produksi dan penggunaan
materi yang penyerapannya melalui pandangan (gambar) dan
pendengaran (suara).
2. Media Berbasis Audio Visual
Media pembelajaran berbasis audio visual adalah media
penyaluran pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan
penglihatan. Diantara jenis media audio visual adalah media film,
video, dan televisi. Dalam penelitian ini peneliti lebuh terfokus
membahas media pembelajaran audio visual berupa film dan video.
Definisi film menurut UU 8/1992 (Sukiman, 2012:185 ) adalah
karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa
pandang dengar yang dibuat berdasarkan asas sinemografi. Film kini
27
diartikan sebagai suatu cabang seni yang menggunakan audio dan
visual sebagai medianya.
Sedangkan video adalah seperangkat komponen atau media yang
mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu yang
bersamaan. Media video ini dalam pembelajaran PAI dapat digunakan
untuk mengajarkan materi untuk pengembangan aspek sikap atau
nilai– nilai meupun ketrampilan seperti ketrampilan wudhu, shalat,
manasik haji, dan sebagainya.
Media film dan video memiliki kelebihan dan kekurangan,
diantaranya kelebihan dari media film dan video (Arsyad, 2003: 49)
adalah:
a. Film dan video dapat melengkapi pengalaman – pengalaman dasar
peserta didik ketika mereka membaca, berdiskusi, dan berpraktik.
b. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat
yang dapat disaksikan secara berulang – ulang jika dipandang
perlu. Misalnya langkah – langkah berwudhu dan sholat fardhu.
c. Film dan video dapat meningkatkan motivasi dan menanamkan
sikap yang baik.
d. Film dan video yang mengandung nilai – nilai positif dapat
mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok peserta
didik.
28
Adapun kekurangan dari media film dan video adalah:
a. Pengadaan film dan video pada umumnya memerlukan biaya yang
relatif mahal dan waktu yang relatif lama.
b. Pada saat film dipertunjukkan, gambar – gambar yang bergerak
terus sehingga tidak semua peserta didik mampu mengikuti
informasi yang ingin disampaikan film tersebut.
c. Film dan video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan belajar yang diinginkan, kecuali film dan video itu
dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.
Berdasarkan penjelasan teori – teori yang dikemukakan diatas
maka salah satu hal yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam
menjelaskan materi Fiqih yakni dengan pemanfaatan media
pembelajaran secara maksimal terutama penggunaan media film dan
video. Pembelajaran Fiqih yang banyak praktiknya menuntut seorang
guru supaya dapat menjelaskan materi secara jelas dan terperinci agar
mudah dipahami oleh siswa. Misalnya saja pada saat menjelaskan
tentang tata cara shalat dan bacaan – bacaannya bisa diputarkan video,
dengan melihat tata cara shalat secara langsung dan mendengarkan
penjelasan materi tersebut diharapkan siswa dapat memahami dan
memperbaiki kesalahan – kesalahan yang selama ini dilakukan setelah
diputarkan video mengenai tata cara shalat.
29
3. Nilai – Nilai Praktis Penggunaan Media
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai
nilai – nilai praktis (Asnawir, 2002: 14) sebagai berikut:
a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang
dimiliki siswa atau mahasiswa. Pengalaman masing – masing
individu yang beragam karena kehidupan keluarga dan masyarakat
sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki mereka.
Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan tersebut.
b. Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak yang sukar untuk
dialami secara langsung oleh siswa/ mahasiswa didalam kelas.
Maka dengan melalui media akan dapat diatasi kesukaran –
kesukaran tersebut.
c. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa
dengan lingkungannya.
d. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang
dilakukan siswa dapat secara bersama – sama diarahkan menuju hal
– hal yang sesuai dengan tujuan yang dicapai.
e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan
realistis.
f. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
g. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang aiswa
untuk belajar. Dengan adanya media pembelajaran dapat
menimbulkan rangsangan tertentu kearah keinginan untuk belajar.
h. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu
yang konkret kepada yang abstrak.
Jadi dengan adanya penggunaan media pembelajaran audio visual
yang mempunyai nilai – nilai praktis maka akan mempermudah
seorang guru dan seorang murid. Bagi seorang guru penggunakan
media akan membantu dalam memberikan penjelasan kepada murid
terhadap hal–hal yang dianggap sulit menjadi sesuatu yang bisa
dipelajari dan dipahami secara lebih sederhana. Kebiasaan guru yang
selama ini sering menggunakan metode ceramah mengakibatkan
kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh
guru. Maka dengan menggunakan media audio visual siswa bisa
30
melihat secara langsung materi Fiqih dan mendengar penjelaskan dari
materi tersebut yang diharapkan membantu pemahaman siswa. Adanya
media audio visual yang menjelaskan materi dengan melihat secara
langsung dan mendengarkan penjelasannya maka akan memotivasi
murid dalam mengikuti pelajaran, dan siswa tidak akan merasa bosan
dengan pengajaran guru yang monoton. Seorang guru harus berfikir
kreatif dan inovatif dalam menggunakan media pembelajaran, karena
banyak nilai – nilai dalam penggunaan media tersebut. Bagi seorang
siswa dengan penggunaan media pembelajaran maka kegiatan belajar
di kelas akan lebih menyenangkan dan bervariasi karena siswa bisa
melihat secara langsung praktik yang selama ini dilakukan dalam
kehidupan sehari - hari sehingga akan memicu kreativitas peserta didik
serta bisa memperbaiki kesalahan – kesalahan yang selama ini
dilakukan setelah mendapatkan penjelasan yang benar oleh guru mata
pelajaran Fiqih.
4. Fungsi dan Manfaat Media Dalam Pembelajaran
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan, dan membawa pengaruh – pengaruh
psikologis terhadap siswa. Dale (Arsyad, 2011: 23) mengemukakan
bahwa bahan – bahan audio visual dapat memberikan banyak manfaat
asalkan guru berperan aktif dalam proses pembalajaran. Hubungan
siswa dengan guru tetap merupakan elemen paling penting dalam
31
sistem pendidikan modern saat ini. Berdasarkan penjelasan istilah
diatas maka manfaat praktis penggunaan media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar (Kustandi, 2011: 23) yaitu :
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses
dan hasil belajar.
b. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak siswa sehingga
menimbulkan motivasi, interaksi yang lebih langsung antara siswa
dengan lingkungan, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri
sesuai kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengetasi keterbatasan indra, ruang,
dan waktu.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa dilingkungan mereka serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru,
masyarakat, dan lingkungan.
Penggunaan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk
memanfaatkan kelebihan–kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut.
Fungsi media menurut Daryanto (2013: 20) adalah sebagai berikut:
a. Memotivasi minat atau tindakan. Untuk memenuhi fungsi
memotivasi, maka media pembelajaran dapat direalisasikan dengan
teknik penyampaian materi dengan berbasis audio visual.
b. Memberikan instruksi/ pengarahan kepada siswa.
c. Menyajikan informasi kepada siswa mengenai hal – hal yang
belum dimenerti oleh siswa.
5. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Penggunaan media dalam pembelajaran akan
membantu seorang guru dalam menjelaskan materi kepada siswa akan
lebih jelas. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing –
masing media mempunyai karakteristik yang berbeda – beda. Media
audio visual merupakan salah satu media pembelajaran dengan suara
32
dan gambar yang bisa digunakan oleh guru untuk menjelaskan materi
fiqih yang bersifat praktik. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat
dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media,
antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepat gunaan,
kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak, mutu
teknis dan biaya (Asnawir, 2002: 17). Oleh sebab itu, beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapkan. Masalah tujuan belajar ini
merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam
memilih media. Dalam penerapan media harus jelas dan
operasional, spesifik, dan benar – benar tergambar dalam bentuk
perilaku.
b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang amat penting dalam
memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media
yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
c. Kondisi siswa dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang
serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi
anak.faktor umum, intelegensi, latar belakang pendidikan, budaya,
dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan pertimbangan
dalam memilih media pengajaran.
d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru
mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang
perlu menjadi pertimbangan seorang guru. Seringkali suatu media
dianggap tepat untuk digunakan dikelas akan tetapi di sekolah
tersebut tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan,
sedangkan untuk mendesain atau merancang suatu media yang
dikehendaki tidak mungkin dilakukan oleh guru. Media yang
dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan
kepada siswa secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain
tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
e. Biaya yang akan dikeluarkan dlam pemanfaatam media harus
seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media
yang sederhana mungkin lebih menguntungkan daripada
menggunakan media yang canggih bilamana hasil yang dicapai
tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.
33
6. Indikator Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual
a. Guru terampil menggunakan media yang dapat dilihat dan dapat
didengar.
b. Guru menggunakan media pembelajaran audio visual dalam rangka
komunikasi dan interaksi guru dengan siswa dalam proses
pembelajaran
c. Guru dalam menggunakan media pembelajaran audio visual
mampu membuat siswa memperhatikan materi yang disampaikan.
B. Motivasi Belajar
Guru dalam memberikan materi kepada siswa mencoba untuk
bermacam cara untuk memotivasi siswanya. Salah satunya adalah
penggunaan media pembelajaran audio visual yag digunakan oleh seorang
guru dalam pembelajaran fiqih. Namun sayangnya penggunan media ini
masih terlalu minim untuk tingkat MTs. Kebanykan cara yang dilakukan
adalah negatif, seperti ancaman, hukuman, dan paksaan. Banyak guru yang
baik, justru membuat siswa semakin tertekan.
Guru yang baik akan menerapkan metode positif untuk
memotivasi siswa sehingga mereka bersemangat untuk belajar. Banyak
faktor yang memepengaruhi motivasi siswa untuk bekerja dan belajar.
Ketertarikan pada mat pelajaran, persepsi tentang manfaat yang diperoleh,
keinginan untuk berprestasi, rasa percaya diri, gnder, status sosio ekonomi
serta kesabaran dan ketekunan. Namun, apapun metode yang digunakan
34
untuk memotivasi siswa tetap ada kemungkinan beberapa siswa di kelas
yang menunjukkan perilaku yang mengganggu proses belajar sehingga
penting bagi seorang guru untuk mempelajari cara–cara yang efektif untuk
mengatur siswa tanpa perlu bersikap tidak ramah dan agresif.
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi menurut Sumadi Suryabrata (Djaali, 2012: 101) adalah
keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yag mendorongnya untuk
melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Sedangkan
menurut Majid (2014: 309) secara umum mendefinisikan motivasi
sebagai perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan
reaksi–reaksi pencapaian tujuan.
Belajar menurut Muhibbin Syah (2010: 68) adalah tahapan
perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif. Belajar menurut Haryu Islamuddin (2012: 161) adalah
perubahan tingkah laku yang timbul karena proses belajar mengajar.
Sedangkan menurut Lilik Sriyanti (2011:17) belajar adalah perubahan
relatif permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang
diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi
tubuh pada saat tertentu, seperti penyakit, kelelahan atau obat – obatan.
Berdasarkan uraian diatas bahwa motivasi belajar adalah energi
aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan diri seseorang
yang tampak pada gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi sehingga
35
mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu
dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, dan keinginan yang harus
terpuaskan.
2. Fungsi Motivasi Belajar
Perlu ditegaskan bahwa motivasi berhubungan dengan suatu
tujuan yang berpengaruh pada aktivitas. Fungsi motivasi (Maslikhah,
2009:166) adalah sebagai berikut:
a. Memberi semangat dan mengaktifkan peserta didik supaya tetap
berminat dan siaga.
b. Memusatkan peserta didik pada tugas – tugas tertentu yang
berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar.
c. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan
hasil jangka penjang.
Demikian posisi motivasi secara pokok, tetapi tidak berarti
seseorang dapat mencapai hasil belajar yang baik karena berhasil
tidaknya seseorang itu tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi saja,
namun banyak faktor yang mempengaruhinya.
3. Jenis – Jenis Motivasi Belajar
Motivasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu motivasi intrinsik
yakni motivasi dalam diri seseorang dan motivasi ekstrinsik yakni
diluar diri seseorang.
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif – motif yang menjadi aktif
dan fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap
diri individu. Bila seseorang sudah mempunyi motivasi intrrinsik
dalam dirinya, maka secara sadar akan melakukan kegiatan yang
36
tidak memerlukan motivasi ektrinsik keinginan itu dilatar
belakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata
pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan (Islamudin,
2012: 260).
Seseorang yang mempunyai minat tinggi untuk mempelajari
suatu pelajaran, maka akan mempelajarinya dalam jangka waktu
tertentu. Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan
seseorang yang memunculkan kesadaran untuk melakukan
aktivitas belajar. Oleh karena itu minat adalah kesadaran seseorang
bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal, atau suatu situasi ada
sangkut pautnya dengan dirinya. Jadi, motivasi intrinsik muncul
berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial, bukan sekedar
atribut dan seremonial.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif- motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik
bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik dalam
pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik
termotivasi untuk belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru
yang pandai membangkitkan minat anak didik dalam belajar,
dengan memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam berbagai
bentuk.guru harus pandai dalam menggunakan motivasi ekstrinsik
37
ini dengan akurat dan benar dalam rangka menunjang proses
instrinsik edukatif didalam kelas (Djamarah,2011: 149-150).
Bahwa motivasi intrinsik mampu menumbuhkan keinginan dan
dorongan untuk mengikuti pelajaran karena dorongan dari diri sendiri,
sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang timbul
karena dorongan untuk mempelajari materi Fiqih yang berasal dari
luar. Pada motivasi ekstrinsik bertujuan untuk mendorong motivasi
siswa dengan berbagai cara agar siswa mau mengikuti pelajaran.
Keduanya sangat dibutuhkan oleh siswa agar agar siswa mempunyai
keinginan dan kesukaan terhadap materi pelajaran yang disampaikan
oleh guru, sehingga kegiatan belajar mengajar memperoleh hasil
belajar yang maksimal dam memuaskan. Salah satu cara untuk
menumbuhkan motivasi adalah pemanfaatan media audio visual,
dengan melihat materi Fiqih secara langsung dan mendengarkan
penjelasan dari materi tersebut diharapkan siswa mampu memahami
materi yang diajarkan oleh guru. Apabila seorang murid merasa senang
dan mudah memahami materi dengan melihat dan mendengar secara
langsung kenyataan yang selama ini dilakukan maka akan bisa
menumbuhkan motivasi. Sehingga siswa akan termotivasi dalam
mengikuti proses pembelajaran Fiqih di kelas.
4. Prinsip – Prinsip Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai peranan yang sangat strategis dalam
aktivitas belajar seseorang. Jika seseorang ingin berhasil dalam
38
pembelajaran maka harus mempunyai motivasi sebagai sarana
pendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Agar peranan motivasi
bisa berjalan secara maksimal, maka prinsip – prinsip dalam motivasi
dalam belajar tidak hanya sekedar diketahui, tetapi harus diterangkan
dalam aktivitas belajar mengajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam
belajar (Djamarah, 2011:152-153) , yaitu:
a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang meuntuk menndorong
seseorang dalam melakukan aktivitas belajar.
b. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam
belajar.
c. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman.
d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar.
e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.
f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.
5. Indikator motivasi belajar
a. Siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
b. Siswa selalu memperhatikan penjelasan yang diterangkan oleh
guru.
c. Siswa dalam proses belajar mengajar mencatat pelajaran yang
penting.
d. Siswa berani menanyakan penjelasan dari guru yang belum jelas.
e. Siswa bekerja keras untuk mendapatkan nilai yang maksimal.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Dalam KBBI hasil diartikan sebagai sesuatu yang dihasilkan
(dibuat, dijadikan, dsb) oleh suatu usaha( Balai Pustaka, 2007:391).
39
Sedangkan belajar adalah usaha sadar individu untuk mencapai suatu
tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan–latihan dan
pengulangan–pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena
peristiwa kebetulan (Mulyati, 2005:5). Menurut Rusmono (2012: 8)
perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah
melakukan perbuatan belajar adalah hasil belajar, karena belajar pada
dasarnya bagaimana perilaku seseorang berubah sebagai akibat dari
pengalaman.
Hasil belajar menurut bloom, merupakan perilaku yang meliputi
tiga ranah yaitu, ranah kognitif, ranah afektif, dan psikomotorik. Ranah
kognitif meliputi tujuan–tujuan belajar yang berhubungan dengan
pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual dan
ketrampilan. Ranah afektif meliputi tujuan–tujuan belajar yang
menjelaskan sikap, minat, nilai–nilai, dan pengembangan apresiasi
serta penyesuaian. Ranah psikomotorik mencakup perubahan tingkah
laku yang menunjukkan bahwa siswa telah mempelajari sebuah mata
pelajaran.
Jadi hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang
meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Perubahan perilaku
tersebut diperoleh setelah siswa menyelesaikan program
pembelajarannya melalui interaksi dengan berbagai sumber belajar dan
lingkungan belajar.
40
2. Tujuan Penilaian Hasil Belajar
Menurut Rohani (2004:179) penilaian hasil belajar bertujuan
melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan meteri
pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan:
a. Sasaran penilaian. Sasaran dari evaluasi hasil belajar adalah
keseimbangan perubahan tingkah laku yang mencakup ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor. Masing – masing bidang terdiri
dari sejumlah aspek. Aspek – aspek tersebut sebaiknya dapat
diungkapkan melalui penilaian tersebut. Dengan demikian dapat
diketahui tingkah laku mana yang yang dikuasai dan yang belum
dikuasai sebagai bahan perbaikan.
b. Alat penilaian. Pengguanaan alat penilaian hendaknya
komprehensif meliputi tes dan non tes sehingga diperoleh
gambaran hasil belajar yang objektif. Penilaian hendaknya
dilakukan secara berkesinambunagn agar diperoleh hasil yang
menggambarkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
c. Prosedur pelaksanaan tes. Penilaian hasil belajar dilaksanakan
dalam entuk formatif dan sumatif. Penilaian formatif dilakukan
pada setiap pengajaran berlangsung, yakni akhir pelajaran.
Sedangkan penilaian sumatif dilakukan pada pertengahan program
dan akhir program pembelajaran.
3. Ruang Lingkup Hasil Belajar
Menurut Zainal Arifin (2011: 21) hasil belajar dapat
dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotor. Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang
kemampuan. Mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang
kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai hal yang sulit, dan dari
hal yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak. Adapun rincian
domain tersebut adalah:
a. Domain kognitif. Domain ini memiliki enam jenjang kemampuan,
yaitu :
41
1) Pengetahuan
Pengetahuan yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk dapat mengenali dan mengetahui adanya konsep.
2) Pemahaman
Pemahaman yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh
guru.
3) Penerapan
Penerapan yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik menggunakan ide – ide umum, metode, prinsip, dan teori
– teori dalam situasi baru dan konkret.
4) Analisis
Analisis yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk menguraikan situasi ke dalam unsur – unsur atau
komponen pembentuknya.
5) Sintesi
6) Sintesis yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara
menggabungkan beberapa faktor.
7) Evaluasi
Evaluasi yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta
didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi.
b. Doamain afektif, yaitu perubahan sikap dan tingkah laku peserta
didik setelah mendapatkan dan menerima materi pembelajaran.
Domain afektif terdiri atas beberapa jenjang kemampuan, yaitu :
1) Kemampuan menerima, yaitu kemampuan peserta didik untuk
peka terhadap situasi dan rangsangan tertentu.
2) Kemampuan menanggapi/ menjawab yaitu kemampuan peserta
didik yang menuntut tidak hanya peka terhadap situasi tententu,
tapi juga bereaksi terhadap salah satu cara.
3) Menilai yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik
untuk menilai suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu
secara konsisten.
4) Organisasi yaitu jenjang kemampuam yang menuntut peserta
didik menyatukan nilai – nilai yang berbeda, memecahkan
masalah, dan membentuk suatu sistem nilai.
c. Domain psikomotor, yaitu kemampuan peserta didik yang
berkaitan dengan kemampuan kreativitas dan ketrampilan.
4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar merupakan perubahan tingkah laku peserta didik yang
terarah dan positif. Dalam suatu pembelajaran pasti seorang peserta
didik akan melalui proses belajar. Banyak sekali faktor – faktor yang
42
mempengaruhi proses belajar sehingga juga akan mempengaruhi hasil
belajar seorang peserta didik. Menurut Lilik Sriyanti (2011: 23)
keberhasilan suatu pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu:
a. Faktor eksternal, yaitu faktor yang terdapat diluar diri individu.
Faktor – faktor eksternal terdiri dari:
1) Faktor non sosial
Faktor non sosial adalah faktor – faktor diluar individu yang
berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Misalnya,
peralatan sekolah, sarana sekolah, gedung dan ruang belajar,
kondisi geografis sekolah dan rumah, dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial yaitu faktor – faktor diluar individu yang berupa
manusia. Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan
anak dengan orang lain, keharmonisan dalam keluarga, dan
sebagainya.
b. Faktor internal, yaitu faktor – faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar, faktor internal terdiri dari:
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri
individu. Keadaan fisiologis berupa keadaan jasmanin dan
keadaan fungsi – fungsi jasmani peserta didik.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor fsikis yang ada dalam diri
individu. Faktor – faktor psikis tersebut antara lain tingkat
kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian,
kematangan, dan sebagainya.
D. Mata Pelajaran Fiqih
1. Pengertian mata pelajaran Fiqih
Fiqih adalah suatu disiplin ilmu (pengetahuan) yang membahas
tentang hukum yang menyangkut tentang perbuatan, baik yang dipetik
dari al – qur‟an dan hadis maupun melalui usaha pemahaman dan
ijtihad (Zuhri, 2011: 13). Sedangkan menurut Amir Syarifudin (1997:
43
2) fiqih adalah ilmu tentang hukum–hukum syar‟i yang bersifat
amaliah yang digali dan ditemukan dari dalil–dalil yang tafsili.
Jadi mata pelajaran Fiqih adalah salah satu bagian dari mata
pelajaran PAI yang membahas dan menerangkan tentang hal-hal yang
berkaitan tentang hukum-hukum syara‟ dengan dalil-dalil yang
terperinci yang dipahami melalui kekuatan rasio atau hasil pemikiran
berdasarkan dalil-dalil tersebut.
Fiqih merupakan salah satu bidang ilmu dalam syariat islam
yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur
berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi,
bermasyarakat, maupun hubungan manusia dengan pencipta-Nya. Ada
beberapa definisi fiqh yang dikemukakan ulama fiqh sesuai dengan
perkembangan arti fiqh itu sendiri yang mana definisi tersebut meliputi
semua aspek kehidupan, yaitu aqidah, syariat dan akhlak.
2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fiqih
a. Tujuan
Pembelajaran Fiqih bertujuan untuk membekali peserta didik agar
dapat:
1) mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam secara
terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli.
Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi
pedoman hidup dalam kehidupan dan sosial.
44
2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam
dengan benar. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan
ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung
jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun
sosial.
b. Fungsi pembelajaran Fiqih untuk :
1) Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik
kepada Allah Swt. Sebagai pedoman mencapai kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
2) Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum Islam di kalangan
peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan
peraturan yang berlaku di madrasah dan masyarakat.
3) Pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di
Madrasah dan masyarakat.
4) Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Swt.
serta akhlaq mulia peserta didik seoptimal mungkin,
melanjutkan yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam
lingkungan keluarga.
5) Pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik
dan sosial melalui ibadah dan muamalah.
6) Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta
didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibadah dalam
kehidupan sehari-hari.
45
7) Pembekalan peserta didik untuk mendalami Fiqih/hukum
Islam pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fiqih Madrasah Tsanawiyah
Standar kompetensi mata pelajaran fiqih berisi sekumpulan
kemampuan minimal yang harus dikuasai peserta didik selama
menempuh Fiqih di MTs. Kemampuan ini berorientasi pada perilaku
afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif
dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan ibadah kepada
Allah Swt. Kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam komponen
kemampuan dasar ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar
umum yang harus dicapai di MTs yaitu:
a. Kemampuan membiasakan untuk mencari, menyerap,
menyampaikan, dan menggunakan informasi tentang tata cara
thaharah, pelaksanaan shalat (shalat wajib, jama'ah, jama' qashar,
darurat, janazah, shalat sunnah) serta mampu mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Kemampuan membiasakan untuk mencari, menyerap,
menyampaikan, dan menggunakan informasi tentang sujud, dzikir
dan do'a, puasa, zakat, haji, dan umrah, makanan minuman yang
halal dan haram, qurban dan 'aqiqah serta mampu
mengamalkannya.
c. Kemampuan membiasakan untuk mencari, menyerap,
menyampaikan dan menggunakan informasi tentang muamalah,
46
muamalah selain jual beli, kewajiban terhadap sesama (orang sakit,
janazah, dan ziarah kubur), tata pergaulan remaja, jinayat, hudud
dan sanksi hukumnya, kewajiban mematuhi undang-undang negara
dan syariat Islam, kewajiban mengelola dan mengolah lingkungan
untuk kesejahteraan sosial. Seperti tergambar dalam kemampuan
dasar umum di atas, kemampuan dasar tiap kelas yang tercantum
dalam Standar Nasional juga dikelompokkan ke dalam empat unsur
pokok mata pelajaran fiqih di MTs. yaitu: fiqih ibadah, fiqih
muamalah, fiqih jinayah dan fiqih siyasah.
4. Materi Pelajaran Fiqih di Mts Assalafi Kelas VII,VIII, dan IX
Tabel 2.1
Materi pelajaran Fiqih di MTs Assalafi kelas VII,VIII, dan IX
No Kelas/
Semester
Materi
1 VII/ Gasal a. Najis dan cara mansucikannya.
b. Hadast dan cara mensucikannya.
c. Shalat lima waktu.
d. Waktu – waktu shalat.
e. Sujud sahwi.
f. Adzan dan iqomah.
2. VII/ Genap a. Shalat berjamaah.
b. Dzikir dan berdoa.
c. Shalat jum‟at.
d. Shalat jenazah.
e. Shalat jama‟ dan qashar.
3. VIII/ Ganjil a. Sujud syukur dan sujud tilawah.
b. Puasa.
c. Zakat.
4. VIII/ Genap a. Hibah, hadiah, dan sedekah.
b. Haji.
c. Umrah.
d. Makanan dan minuman yang halal dan
haram.
e. Binatang yang halal dan haram.
47
5. XI/ Ganjil a. Tata cara penyembelihan.
b. Akikah.
c. Qurban.
d. Jual beli.
6. XI/ Genap a. Gadai.
b. Upah.
c. Hutang piutang.
d. Pinjam meminjam
Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti lebih terfokus pada
materi kelas VII dan VIII. Karena pada materi kelas tersebut lebih
banyak yang menggunakan praktik secara langsung dan selalu ada
dalam kehidupan sehari hari. Sehingga sangat sesuai penggunaan media
audio visual karena bisa menjelaskan melalui media gambar dan suara.
Peneliti terfokus pada bab najis dan hadas serta cara mansucikannya,
shalat lima waktu, shalat jum‟at, shalat jenazah, shalat jama‟ dan
qashar, dan zakat. Pada materi – materi tersebut sangat sesuai
menggunakan media audio visual sebagai sarana bagi guru untuk
menjelaskan materi sehingga bisa dipraktikkan dalam kehidupan
sehari–harinya.
E. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dan
Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih
Pengajaran dengan teknologi audio visual adalah cara atau
menyampaikan materi dengan menggunakan mesin – mesin mekanis dan
elektronik untuk menyajikan pesan – pesan audio visual (Asnawir, 2002:
95). Pengajaran audio visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras
selama proses belajar, seperti mesin proyektor, film bersuara, gambar
hidup dan televisi. Jadi pengajaran dengan audio visual adalah produksi
48
dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan
pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata
atau simbol – simbol yang serupa agar para siswa mampu termotivasi
dalam mengikuti pelajaran. Penggunakan alat audio visual seperti tersebut,
ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar
mengajar, sehingga diharapkan anak – anak mampu mengembangkan daya
nalar serta daya rekannya. Hasil berbagai penelitian bahwa proses belajar
dan mengajar menggunakan sarana audio visual mampu meningkatkan
efisiensi pengajaran 20% - 50% (Darwanto, 2007: 101).
Salah satu tugas guru dalam proses belajar mengajar adalah
menciptakan lingkungan belajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa. Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa untuk menemukan
aktivitas belajar yang bermakna dan berharga sehingga mereka merasakan
keuntungan dari aktivitas tersebut yakni hasil belajar yang memuaskan
(Wahyuni, 2009: 38). Motivasi dapat mempengaruhi siswa saat mereka
akan mempelajari materi yang baru atau pada saat mereka melakukan
unjuk kerja dari ketrampilan – ketrampilan, strategi–strategi, dan perilaku
– perilaku yang sebelumnya telah dipelajari, dimana semua itu mempunyai
implikasi yang penting bagi sekolah. Selain itu motivasi juga dapat
mempengaruhi apa, kapan, dan bagaimana siswa belajar. Siswa yang
termotivasi belajar ia akan menunjukkan antusiasme terhadap aktivitas –
aktivitas belajar, serta memberikan perhatian penuh terhadap yang
49
diinstruksikan oleh guru, serta memiliki komitmen yang tinggi untuk
mencapai tujuan belajar.
Adapun penelitian yang akan dilakukan dalam penyusunan sikripsi
ini adalah tentang Fiqih, yaitu bidang studi yang memberikan pendidikan
untuk mengamalkan dan memahami Fiqih. Fiqih merupakan pengetahuan
tentang hukum-hukum syariat islam mengenai perbuatan-perbuatan
manusia, yang diambil dari dalil-dalil secara terinci. Jadi, Ilmu Fiqih
bertujuan untuk memberi pelajaran, pengetahuan,atau petunjuk tentang
hukum, apa yang disuruh dan apa yang dilarang, mana yang boleh dan
mana yang tidak, serta menunjukkan cara melaksanakan suatu perintah
ajaran islam. Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi yang diajarkan di
Madrasah, materi keilmuan mata pelajaran Fiqih mencakup dimensi
pengetahuan , keterampilan, dan nilai-nilai. Maka sangatlah perlu untuk
seorang guru dalam proses belajar mengajar menggunakan media yang
menarik, salah satunya adalah audio visual yang berfungsi sebagai
memotivasi dan meningkat hasil belajar siswa pada pelajaran Fiqih di MTs
Assalafi.
Pembelajaran Fiqih membutuhkan motivasi belajar untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Pentingnya motivasi bagi siswa
diharapkan siswa terlebih dahulu memiliki motivasi pada mata pelajaran
Fiqih yang akan dipelajari. Diharapkan dengan mempunyai motivasi siswa
akan memperhatikan pembelajaran dan proses pembelajaran sehingga akan
meningkatkan hasil belajar siswa. Menginformasikan tentang kekuatan
50
usaha belajar, mengarahkan kegiatan belajar, membesarkan semangat
belajar, serta menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan
kemudian bekerja yang berkesinambungan (Dimyati, 2002: 85).
Penggunakan media pembelajaran audio visual akan membuat
siswa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran. Siswa bisa melihat dan
mendengarkan secara langsung penjelasan materi Fiqih menggukan media
audio visual seperti pemutaran video yang berkaitan dengan materi Fiqih,
sehingga diharapkan akan membantu siswa dalam memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Pemanfaatan dan penggunaan media audio visual
secara maksimal akan membantu seorang guru dalam menyampaikan
materi secara gamblang agar lebih mudah dipahami oleh siswa dan
membuat siswa lebih tertarik. Karena menggunakan sesuatu yang berbeda
yakni media yang berbasis dengan penglihatan dan pendengaran akan
mempermudah pemahaman siswa dalam mempelajari materi yang sulit.
Misalnya dengan memutarkan video tentang shalat akan membantu siswa
melihat dan mendengar secara langsung mengenai tata cara shalat.
Sehingga diharapkan siswa dapat memahami dan memperbaiki kesalahan
yang selama ini dilakukan dalam kehidupan sehari–hari. Penggunaan
media audio visual dalam pembelajaran Fiqih diharapkan mampu
menumbuhkan motivasi dari siswa. Seorang anak yang telah termotivasi
untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan
tekun, dengan harapan memperoleh hasil belajar yang baik.
51
Hasil belajar dalam pembelajaran Fiqih meliputi tiga aspek, yaitu
aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor. Aspek kognitif
berkaitan dengan pemahaman siswa dalam menyerap materi yang
diajarkan oleh guru melalui media pembelajaran audio visual, dengan
melihat materi Fiqih secara langsung dan mendengarkan penjelaskan dari
guru diharapkan mampu mempermudah pemahaman siswa mengenai
materi Fiqih yang sesuai dengan kenyataan yang dilakukan selama ini.
Aspek afektif berkaitan dengan penerapan sikap yang sesuai diajarkan oleh
guru saat pelajaran, yakni dengan memperbaiki kesalahan–kesalahan yang
selama ini dilakukan setelah dijelaskan oleh guru dengan memperlihatkan
secara langsung materi Fiqih serta mendengarkan penjelasan mengenai
materi Fiqih. Aspek psikomotor berkaitan dengan ketrampilan siswa
dalam menerapkan materi yang diajarkan oleh guru untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari–hari, dengan memperlihatkan dan mendengarkan
secara langsung penjelasan materi Fiqih melalui pemutaran video
diharapkan mampu membuat siswa mempraktikkannya dalam kehidupan
sehari - hari. Misalnya, tata cara bersuci, melaksanakan ibadah–ibadah
yang wajib seperti shalat dan zakat.
52
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Assalafi Kenteng
1. Sejarah Berdirinya MTs Assalafi Kenteng
Pada tahun 1985 berdirilah pondok pesantren Mahirul-Hikam
Assalafi, dimulai dengan 40 orang santri mukim dan sekitar 90 orang
santri yang non mukim, dari tahun ketahun bertambahlah santri di
lingkungan pondok ini, kemudian mulai tahun 1987 mulai diadakan
pendidikan madrasah diniyah di Pondok Pesantren Assalafi, dari
madrasah ibtida‟, al-ula, dan wustho. Dari tahun ketahun bertambahlah
siswa dan santri pada pondok ini, pada tahun 1991 diresmikan pondok
pesantren ini dengan sebutan “Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan
Umat Islam Assalafi” dengan akta notaris oleh Nur Fari‟ah Latif, SH
pada tahun 1991. Yayasan Assalafi diketuai Langsung oleh pengasuh
pesantren yaitu KH. Muhammad Toha, S.Pd, M.Pd. Setelah pesantren
memiliki badan hukum, menimbang dengan segala perkembangan
santri dan perkembangan zaman, maka Pondok Pesantren Assalafi
berinisiatif untuk mengikuti progam pemerintah wajib belajar 9 tahun.
Dewan pengurus yayasan dan para pemuka pendidikan di lingkungan
Kecamatan Susukan dikumpulkan dan bermusyawarah untuk
mendirikan Sebuah Sekolah Menenganh Pertama/ Madrasah
53
Tsanawiyah (SMP/MTs). Kemudian menghasilkan satu keputusan
berdirinya sebuah MTs, yang diberi nama MTs Asssalafi.
Mulai juli 1993 berdirilah sebuah MTs di Kenteng, dengan murid
pertama 160 orang untuk dijadikan empat kelas, saat itu Kepala
sekolahnya adalah Maftah Bajuri dengan dibantu 22 orang pendidik
dari para sarjana di lingkungan Kecamatan Susukan, Kecamatan
Tengaran, dan Kecamatan Suruh. Saat itu sekolah masih menginduk
pada MTs Negeri Susukan yang menjadi kepala sekolah adalah
Drs.H.Qowaid. 5 tahun sekolah berdiri akhirnya diadakan akreditasi
sekolah oleh Depag Kab.Semarang. Pada tahun 1996 MTs kepala
sekolah di MTs Assalafi adalah Bapak Syamsul Marwan, SE. Beliau
adalah santri mukim yang berasal dari Palembang, Sumatra Selatan.
Sekolah semakin berkembang karena didukung oleh fasilitas, semangat
kerja dari para dewan guru dan dewan komite sekolah, kemudian pada
tahun 1999/2000 MTs Assalafi mengalami pergantiaan kepala
sekolah yaitu Bapak Jony Mohandis, S.Ag. Saat itu sekolah semakin
berkembang dan siswa menjadi semakin banyak.
Melihat perkembangan sekolah Yayasan ingin meningkatkan
program yaitu dengan mendirikan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pada tahun 2002/2003 berdirilah SMA Assalafi.Hal ini bertujuan
untuk mempermudah siswa-siswi MTs Assalafi untuk melanjutkan
sekolahnya. Pada tahun 2006 kepala sekolah digantikan oleh Dra. Dwi
Astuti sampai saat ini. Sekolah mengalami peningkatan dengan
54
beberapa kali meluluskan siswa-siswinya dengan kelulusan 100 %. Hal
itu merupakan berkat usaha keras dewan guru juga siswa-siswi, dengan
tidak meninggalkan konsep tawakal dan ihtiyar yaitu dengan diadakan
jam tambahan disertai mujahadah untuk mendekatkan diri pada Allah.
2. Profil MTs Assalafi Kenteng
a. Identitas
1) NSM : 121233220008
2) NPSN : 20320527
3) Status Madrasah : swasta
4) Waktu Belajar : Pagi
5) Nama madrasah : MTs Assalafi
6) NPWP : 00.003.410.8.505.000
b. Alamat Madrasah
1) Jalan/Kampung : Jl. Klero-Suruh, Km.05, Dsn. Talok
RT.18 RW.05
2) Propinsi : Jawa Tengah
3) Kabupaten/Kota : Kab. Semarang
4) Kecamatan : Susukan
5) Desa/Kelurahan : Kenteng
6) Kode Pos : 50777
7) Latitude (Lintang) : -7.408469
8) Longitude (Bujur) : 110.592694
55
c. Informasi Dokumen dan Perijinan
1) Tahun Berdiri : 1994
2) No. SK Pendirian : Wk.5.c/PP.00.6/3267/1994
3) Tgl SK Pendirian : 10-03-1994
4) No. SK Izin Operasional : Kd.11.22/4/PP.00/IV/1994
5) Tgl SK Izin Operasional : 04-12-1994
6) Status Akreditasi : B
7) Tahun Akreditasi : 2009
8) No. SK Akreditasi : Kw.11.4/4/PP.03.2/624.22.29/2009
3. Visi dan Misi
a. Visi
` “Terwujudnya generasi islam yang islami, qiro‟ah, tekun
beribadah, berakhlak karimah, dan berprestasi”.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam
pencapaian prestasi akademik dan non akademik.
2) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam
mempelajari Al-Qur‟an dan menjalankan agama islam.
3) Mewujudkan pembentukan karakter islami yang
mengaktualisasi diri dalam masyarakat.
4) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
pendidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
56
5) Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.
4. Stuktur Organisasi
Struktur Organisasi Mts Assalafi Susukan
Tahun Pelajaran 2014/2015
Wali Kelas VII B:
Rini Fatmawati, S.Pd.
Wali Kelas VIII A
Siti Robiatun, S.Pd.
Wali Kelas VII C
Sri Haryanti, S.Pd.
Wali Kelas VII A
Siti Zumaroh, S.Pd.I.
Wali Kelas IX B
Ngatiyatun, S.Pd.
Wali Kelas IX A:
Dra. Dwi Astuti
Wali Kelas VIII B:
Drs. Ahmad Hasuna
Kepala Sekolah:
Ahmad Jamsuki, S.Ag.
Waka Kurikulum:
Nur Habib, S.Kom.
Waka Kesiswaan:
Nur Istiqomah, S.Pd.I.
Waka Sarpras
Abdul Nurkolis, S.Pd.
57
5. Data Sarana Prasarana
a. Tanah dan Bangunan
1) Luas Tanah : 7563 m2
2) Luas Bangunan : 4356 m2
b. Sarana Pendukung Belajar/Mengajar
Tabel 3.1
Sarana Pendukung Belajar/ Mengajar
No Jenis Ruang
Kondisi (Unit)
Baik Rusak
Ringan
Rusak
Berat
1. Ruang Kelas 3 3 1
2. Ruang Kepala Madrasah - - -
3. Ruang Guru - 1 -
4. Ruang Tata Usaha - 1 -
5. Ruang Laboratorium IPA - - -
6. Ruang Laboratorium
Komputer - - -
7. Ruang Laboratorium Bahasa - - -
8. Ruang Perpustakaan - - -
9. Ruang UKS - - -
10. Ruang Keterampilan - - -
11. Ruang Kesenian - - -
12. Ruang Toilet Guru - 1 1
13. Ruang Toilet Siswa - 1 -
58
6. Data Jumlah Guru dan Siswa
a. Data guru
Tabel 3.2
Data Guru
NO
NIP / NIGNP Nama Lengkap Personal Status
Alamat
1 121233220008020001 H. M. Thoha, S.Pd.
Guru Al-Qur‟an
Hadist
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
2 121233220008070002 Drs. Ahmad Hasuna
Guru Bahasa
Indonesia
Desa Kemetul, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
3 121233220008040003 Ahmad Jamsuki, S.Ag
Kepela Sekolah/
Guru Fiqih
Desa Trian, Kec Suruh,
Kab. Semarang
4 121233220008160004 Dra. Dwi Astuti Guru IPS Terpadu
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
5 121233220008050005 Aminnudin Asrori, S.Ag Guru SKI Ampel, Kab. Boyolali
6 121233220008270006 Syamsul Hadi, S.Ag Guru Penjaskes
Pabelan, Kec.Pabelan,
Kab. Semarang
7 121233220008090007 Nur Istiqomah, S.Pd.I
Guru Bahasa
Inggris
Pabelan, Kec.Pabelan,
Kab. Semarang
8 121233220008280008 Nur Habib, S.Kom Gutu TIK
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
9 121233220008110009 Rini Fatmawati, S.Pd Guru Matematika
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
10 121233220008330010 Abdul Nur Kholis, S.Pd Guru Bahasa Jawa
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
11 121233220008120011 Ngatiyatun, S.Pd Guru IPA
Bancak, Kec. Susukan,
Kab. Semarang
12 121233220008110012 Sri Haryanti, S.Pd Guru Matematika Susukan, Kab, Semarang
13 121233220008060013 Najib Saifullah, S.Pd.I Guru Bahasa Arab
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
14 121233220008090014 Siti Zumaroh, S.Pd.I
Guru Bahasa
Inggris
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
15 121233220008110015 Siti Robiatun, S.Pd Guru SBK Suruh, Kab. Semarang
16 121233220008330018 Eva Yuliana Guru IPA
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
17 121233220008330019 Taufiq Riza Guru SBK
Regunung,Kec.Tengaran,
Kab. Semarang
18 121233220008330020 Nur Kholis Karyawan
Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab.Semarang
59
b. Data Siswa
Tabel 3.3
Data Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2014/2015
No. Uraian Siswa & Rombel Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9
Lk. Pr. Lk. Pr. Lk. Pr.
1. Jumlah Siswa Awal TP 2013/2014
27
31
46
33
24
22
2. Jumlah Siswa Pindah Masuk
3. Jumlah Siswa Pindah Keluar
4. Jumlah Siswa Drop-out Keluar
5. Jumlah Siswa Drop-out Kembali
6. Jumlah Siswa Naik Kelas
7. Jumlah Siswa Lulus
8. Jumlah Rombel
B. Penyajian Data Hasil Penelitian
1. Responden Penelitian
Apabila subjeknya kurang dari 100 orang, maka sampelnya
lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah subyeknya lebih dari 100,
maka subyek dapat diambil antara 10-15 %, 20-25% atau lebih
(Arikunto, 2010: 174). Karena jumlah siswa di MTs Assalafi tahun
akademik 2014/2015 berjumlah 209 maka peneliti hanya mengambil
25 % dari populasi yaitu 53 siswa di MTs Assalafi pada kelas VII A
dan VII B.
Sedangkan nama-nama responden tertera pada tabel berikut ini
60
Tabel 3.4
Data Nama Responden di MTs Assalafi
No Nama Responden Jenis Kelamin Kelas
L P
1 Afwan Nuzula V VII A
2 Aghis Ahmad Zidan V VII A
3 Ahmad Feriyansah V VII A
4 Ahsani Muarifah V VII A
5 Azkaria Husaimi V VII A
6 Dani Syah Putra V VII A
7 Dimas Wahyu Saputro V VII A
8 Diva Armanda V VII A
9 Dwi Wulandari V VII A
10 Faisal V VII A
11 Fendy Rahmawan V VII A
12 Ilham Hidayat V VII A
13 Khoirun Nasiran
Rahmawati
V VII A
14 Krisna Fajrul Aiza V VII A
15 Leni Nur Wulansari V VII A
16 M. Ridwan V VII A
17 M. sulis V VII A
18 Nur syafitri V VII A
19 Nuryansyah V VII A
20 Oky Solihul Munir V VII A
21 Putri Yunia Lestari V VII A
22 Rizma Setianingrum V VII A
23 Rizky samsudin V VII A
24 Rizka Indah N V VII A
25 Siti Isnul K V VII A
26 Siti Rohmatul K V VII A
27 Tri Ahmad F V VII A
28 Ulfa Naila V VII A
29 Vikcy Wahyu S V VII A
30 Abdul Aziz V VII B
31 Anita Khumairah V VII B
32 Asad Humam V VII B
33 Anita Khumairah V VII B
34 Bagas Adi P V VII B
35 M. Budi Mulyono V VII B
36 Bayu Aji V VII B
37 Fauzan Gufron V VII B
38 Irfan Maulana A V VII B
39 Kholifah V VII B
40 M. gufron A V VII B
41 M. Mulana A V VII B
42 M. Saiful A V VII B
61
43 Muhammas Ihsan V VII B
44 Nilam Siru A V VII B
45 Rifdatun Nisa V VII B
46 Richelis Cahya F V VII B
47 Sabilatul Muna V VII B
48 Samsul Huda V VII B
49 Siti Asiyah V VII B
50 Siti Mardiyah V VII B
51 Siti Masitoh V VII B
52 Sukma Pri Angggara V VII B
53 Taufiq Hidayat V VII B
2. Hasil Data Mentah
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai
pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi,
Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang. Untuk itu peneliti
membagikan tiga macam angket yang masing-masing angket berisikan
10 item soal kepada responden. Masing-masing pertanyaan tersedia 3
alternatif jawaban dengan bobot nilai jawaban a bernilai tinggi dengan
skor 3, jawaban b bernilai sedang dengan skor 2, dan jawaban c
bernilai rendah dengan skor 1.
Angket pertama berisi pertanyaan tentang penggunaan media
pembelajaran audio visual, dan angket kedua berisi pertanyaan
mengenai motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Untuk
mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual
dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di
MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang, maka
penulis sajikan data berdasarkan hasil angket yang penulis sebarkan.
62
Tabel 3.5
Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual di MTs
Assalafi, Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang
No.
Pes
Butir Soal dan Jawaban Nominasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 A B C
1 a b a a a b a a a a 8 2 0
2 a b a a b a a a b a 7 3 0
3 c b a a a b b a a b 6 3 1
4 a b a a a a b a a b 7 3 0
5 c b a a a b b a a b 5 4 1
6 a b a a a b a a b b 6 4 0
7 a c a a a c a a a a 8 0 2
8 b c a a a c a a a a 7 1 2
9 c c a a a b a a a a 7 1 2
10 c c a a a b c c a c 4 1 5
11 c b a b a b c c a b 3 4 3
12 c b a a b b b b b b 2 7 1
13 c c a a b c a a a b 5 2 3
14 c b b b b b b b b b 0 9 1
15 b a a b b a a b a b 5 5 0
16 b a a a b b a b a b 6 4 0
17 a b a a a b b a a c 6 3 1
18 a a a a a a a a a a 10 0 0
19 c c a a b c a b b a 4 3 3
20 c c a a a a a a c a 7 0 3
21 a b b a a b b a a a 6 4 0
22 a b b a b b b a a a 6 4 0
23 b c a a b b b b a b 3 6 1
24 a b a a a b a a a a 8 2 0
25 a b a a a b a a a a 8 2 0
26 c c b a b c b a a b 3 4 3
27 a c a a a c c a c b 5 1 4
28 a c a a a c c a c b 5 1 4
29 b c a a a b b b a b 4 5 1
30 b a a a a c a a a a 8 1 1
31 c c a a b c b b a a 4 3 3
32 c a a a b b a a a a 7 2 1
33 c c a a b c b b a a 4 3 3
34 a c b a b c b a b b 3 5 2
35 a c b a b c b a b b 6 2 2
36 a c b a b c a a a a 5 3 2
37 a c b a b c a a b a 5 3 2
38` c b a a a c b a a b 5 3 2
39 b a a a b a b b a b 5 5 0
40 b a a a a a b b b b 5 5 0
41 b b a a b c a b b b 3 6 1
42 b a a a b a b c a b 5 4 1
43 b b a a a b b b b a 4 6 0
63
44 b b a a b a b b b b 3 7 0
45 a b a a a b b a a a 7 3 0
46 a b a a a b a a b a 7 3 0
47 a b a a a b a a a b 7 3 0
48 a b a a a b a a b a 7 3 0
49 a b a a a b a b a b 6 4 0
50 a b a a a b a b a b 6 4 0
51 b b a a a b b a a a 6 4 0
52 b a a a a a b a a a 8 2 0
53 a b a a a b b a a b 7 3 0
Tabel 3.6
Hasil Angket Motivasi dalam Mengikuti Pelajaran Fiqih di MTs
Assalafi, Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang
No.
Pes
Butir Soal dan Jawaban Nominasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 a B C
1 a a b a a a a b b a 7 3 0
2 a a b a b a a b c a 6 3 1
3 a a b b a a a a b a 7 3 0
4 a a b b a a a a b a 7 3 0
5 a a b b a a a a b a 7 3 0
6 a a a a b a a a b a 8 2 0
7 a a b b b b b a c c 3 5 2
8 a a b b b a b a c c 4 4 2
9 a a a a a a a a c a 9 1 0
10 a b b b b c c b c a 2 5 3
11 a a a a b a b a b b 6 4 0
12 a a a a b a b a a a 8 2 0
13 a a b a b a a a a a 8 2 0
14 a a a a b a a a c b 7 2 1
15 b b b b b b b b a a 2 8 0
16 b b b b b b b b a a 2 8 0
17 a a b a b b b a c a 5 4 1
18 a b a a a a a a c a 8 1 1
19 c a b b a b b b c a 3 5 2
20 b a a b c a b c a b 4 4 2
21 a a b a b a a b b a 6 4 0
22 a b a a a a a b b a 7 3 0
23 a a b a c b c b c a 4 3 3
24 a a a a b a a a c a 8 1 1
25 a a a a a a a a c a 9 0 1
26 a a a b b a a a c b 6 3 1
27 a a a a b a b a c a 7 2 1
28 a a a a b a b a c a 7 2 1
29 a a a b b a a a c b 6 3 1
30 a b b b b b b a b b 2 8 0
31 a a b a a b a a c a 7 2 1
64
32 a b b a b b b a c b 3 6 1
33 a a a b b a a b c a 6 3 1
34 a b b a c b b a c b 3 5 2
35 a a b b b b a b c b 3 6 1
36 a a a b a b a a c a 7 2 1
37 a a a a a a b b c a 7 2 1
38 a a b b a a a a b a 7 3 0
39 b b b b b b b b a a 8 2 0
40 a b b b b b b b c a 2 7 1
41 a a a a a a a b a a 8 2 0
42 b b b a a b b a a a 5 5 0
43 a a b b a a a a c a 7 2 1
44 a a a b a a b a a a 8 2 0
45 a a b b a a a a b a 7 3 0
46 a a a b b a a a b a 7 3 0
47 a a a a b a b a b a 8 2 0
48 a a b a b a a b a b 5 5 0
49 a a b b a b b b b a 4 6 0
50 a a a a a a a a b a 9 1 0
51 a a a a a a a a a a 10 0 0
52 a a b a b b c a b c 4 4 1
53 a a b a a a b b b c 5 4 1
65
BAB IV
ANALISIS DATA
Pembahasan pada bab ini yaitu untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh
penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Fiqih, di MTs Assalafi, Desa. Kenteng, Kec. Susukan,
Kab. Semarang, Tahun Ajaran 2014/2015.peneliti akan menganalisis ketiga
variabel dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan koefisien
regresi ganda.
Adapun cara menganalisisnya, penulis menggunakan tiga tahap yaitu: 1)
Analisis pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual, 2) Analisis
pengaruh motivasi belajar fiqih, 3) Analisis hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fiqih.
A. Analisis Diskriptif
Dalam analisis diskriptif, penulis akan menyajikan analisis data
dalam rangka untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Fiqih, di MTs Assalafi, Desa. Kenteng, Kec. Susukan, Kab.
Semarang, Tahun Ajaran 2014/2015.
1. Analisis Data Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual
Pengambilan data mengenai pengaruh penggunaan media
pembelajaran audio visual terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fiqih diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 10
66
item pertanyaan. Masing-masing pertanyaan tersedia 3 alternatif
jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut:
a. Siswa yang menjawab A diberi skor 3
b. Siswa yang menjawab B diberi skor 2
c. Siswa yang menjawab C diberi skor 1
Adapun jumlah siswa yang dijadikan objek sebanyak 53 siswa. Berikut
adalah daftar nomer absen seswa beserta jawaban dan skornya.
Tabel 4.1
Hasil Angket Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual
No. Pes Klasifikasi Jumlah Jawaban Jumlah Skor Per
Item Skor
A B C 3 2 1
1 8 2 0 24 4 0 28
2 7 3 0 21 6 0 27
3 6 3 1 18 6 1 25
4 7 3 0 21 6 0 27
5 5 4 1 15 8 1 24
6 6 4 0 18 8 0 26
7 8 0 2 24 0 2 26
8 7 1 2 21 2 2 25
9 7 1 2 21 2 2 25
10 4 1 5 12 2 5 19
11 3 4 3 9 8 3 20
12 2 7 1 6 14 1 21
13 5 2 3 15 4 3 22
14 0 9 1 0 18 1 19
15 5 5 0 15 10 0 25
16 6 4 0 18 8 0 26
17 6 3 1 18 6 1 25
18 10 0 0 30 0 0 30
19 4 3 3 12 6 3 21
20 7 0 3 21 0 3 24
21 6 4 0 18 8 0 26
67
22 6 4 0 18 8 0 26
23 3 6 1 9 12 1 22
24 8 2 0 24 4 0 28
25 8 2 0 24 4 0 28
26 3 4 3 9 8 3 20
27 5 1 4 15 2 4 21
28 5 1 4 15 2 4 21
29 4 5 1 12 10 1 23
30 8 1 1 24 2 1 27
31 4 3 3 12 6 3 21
32 7 2 1 21 4 1 26
33 4 3 3 12 6 3 21
34 3 5 2 9 10 2 21
35 6 2 2 18 4 2 24
36 5 3 2 15 6 2 23
37 5 3 2 15 6 2 23
38 5 3 2 15 6 2 23
39 5 5 0 15 10 0 25
40 5 5 0 15 10 0 25
41 3 6 1 9 12 1 22
42 5 4 1 15 8 1 24
43 4 6 0 12 12 0 24
44 3 7 0 9 14 0 23
45 7 3 0 21 6 0 27
46 7 3 0 21 6 0 27
47 7 3 0 21 6 0 27
48 7 3 0 21 6 0 27
49 6 4 0 18 8 0 26
50 6 4 0 18 8 0 26
51 6 4 0 18 8 0 26
52 8 2 0 24 4 0 28
53 7 3 0 21 6 0 27
Untuk memasukkan angka tersebut kedalam rumus, maka harus dicari
lebar interval dengan rumus sebagai berikut:
i =
68
Keterangan:
i = Interval
Xt = Nilai tertinggi
Xr = Nilai terendah
Ki = Kelas interval
i =
i =
i = 7
Setelah diketahui lebar interval, dapat ditetapkan klarifikasi dalam
kategori sebagai berikut:
a. Nominasi A adalah nilai 24-30 tinggi (T)
b. Nominasi B adalah nilai 17-23 sedang (S)
c. Nominasi C adalah nilai 10-16 rendah (R)
Setelah ditetapkan klarifikasi dalam kategori, maka dapat disimpulkan
masing-masing skor dan nominasinya sebagai berikut:
Tabel 4.2
Skor dan Nominasi Penggunaan Media Pembelajaran Audio
Visual
No.
Pes Skor
Nominasi
1 28 T
2 27 T
3 25 T
4 27 T
5 24 S
6 26 T
7 26 T
8 25 T
69
9 25 T
10 19 S
11 20 S
12 21 S
13 22 S
14 19 S
15 25 T
16 26 T
17 25 T
18 30 T
19 21 S
20 24 T
21 26 T
22 26 T
23 22 S
24 28 T
25 28 T
26 20 S
27 21 S
28 21 S
29 23 S
30 27 T
31 21 S
32 26 T
33 21 S
34 21 T
35 24 T
36 23 S
37 23 S
38 23 S
39 25 T
40 25 T
41 22 S
42 24 S
43 24 S
44 23 S
45 27 T
45 27 T
47 27 T
70
48 27 T
49 26 S
50 26 S
51 26 S
52 28 T
53 27 T
Dari data tabel tersebut maka dapat diketahui nilai sangat
tinggi untuk kategori A adalah 34 siswa, kategori B adalah 19 siswa,
dan kategori C adalah 0 siswa. Setelah interval dan nominasinya
didapat, maka ditentukan frekuensi dan prosentase keaktifan siswa
sebagai berikut:
P =
x 100 %
Keterangan:
P = Angket presentase
F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N = Jumlah siswa atau siswi
100% = Bilangan Konstan
a. Kategori skor tinggi (A) : P =
x 100 %
P =
x 100 %
P = 64,15 %
b. Kategori skor sedang (B) :P =
x 100 %
P =
x 100 %
P = 35,85 %
c. Kategori skor rendah (C) : 0
71
Tebel 4.3
Interval dan Prosentase Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual
NO Interval Frekuensi prosentase Nominasi Keterangan
1 24-30 34 64,15 % A Tinggi
2 17-23 19 35,85 % B Sedang
3 10-16 0 0 % C Rendah
Jumlah
53 100%
Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa:
a. Nominasi antara 24-30 berarti pengaruh penggunaan media
pembelajaran audio visual dikatakan tinggi (A) sebanyak 34 siswa
atau 64,15 %.
b. Nominasi antara 17-23 berarti pengaruh penggunaan media
pembelajaran audio visual dikatakan sedang (B) sebanyak 19
siswa atau 35,85 %.
c. Nominasi antara 10-16 berarti pengaruh penggunaan media
pembelajaran audio visual dikatakan rendah (C) sebanyak 0 siswa
atau 0 %.
Maka pernyataan diatas menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu
“Bagaimana penggunaan media pembelajaran audio visual pada mata
pelajaran Fiqih di MTs Assalafi”
2. Analisis Data Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih
Pengambilan data mengenai pengaruh motivasi belajar siswa
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih diperoleh dari
penyebaran angket yang terdiri dari 10 item pertanyaan. Masing-
72
masing pertanyaan tersedia 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai
sebagai berikut:
a. Siswa yang menjawab A diberi skor 3
b. Siswa yang menjawab B diberi skor 2
c. Siswa yang menjawab C diberi skor 1
Adapun jumlah siswa yang dijadikan objek sebanyak 53 siswa. Berikut
adalah daftar nomer absen siswa beserta jawaban dan skornya.
Tabel 4.4
Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih
No.
Pes Klasifikasi Jumlah Jawaban
Jumlah Skor Per
Item Skor
A B C 3 2 1
1 7 3 0 21 6 0 27
2 6 3 1 18 6 1 25
3 7 3 0 21 6 0 27
4 7 3 0 21 6 0 27
5 7 3 0 21 6 0 27
6 8 2 0 24 4 0 28
7 3 5 2 9 10 2 21
8 4 4 2 12 8 2 22
9 9 1 0 27 2 0 29
10 2 5 3 6 10 3 19
11 6 4 0 18 8 0 26
12 8 2 0 24 4 0 28
13 8 2 0 24 4 0 28
14 7 2 1 21 4 1 26
15 2 8 0 6 16 0 22
16 2 8 0 6 16 0 22
17 5 4 1 15 8 1 24
18 8 1 1 24 2 1 27
19 3 5 2 9 10 2 21
20 4 4 2 12 8 2 22
21 6 4 0 18 8 0 26
22 7 3 0 21 6 0 27
73
23 4 3 3 12 6 3 21
24 8 1 1 24 2 1 27
25 9 0 1 27 0 1 28
26 6 3 1 18 6 1 25
27 7 2 1 21 4 1 26
28 7 2 1 21 4 1 26
29 6 3 1 18 6 1 25
30 2 8 0 6 16 0 22
31 7 2 1 21 4 1 26
32 3 6 1 9 12 1 22
33 6 3 1 18 6 1 25
34 3 5 2 9 10 2 21
35 3 6 1 9 12 1 22
36 7 2 1 21 4 1 26
37 7 2 1 21 4 1 26
38 7 3 0 21 6 0 27
39 8 2 0 24 4 0 28
40 2 7 1 6 14 1 21
41 8 2 0 24 4 0 28
42 5 5 0 15 10 0 25
43 7 2 1 21 4 1 26
44 8 2 0 24 4 0 28
45 7 3 0 21 6 0 27
46 7 3 0 21 6 0 27
47 8 2 0 24 4 0 28
48 5 5 0 15 10 0 25
49 4 6 0 12 12 0 24
50 9 1 0 27 2 0 29
51 10 0 0 30 0 0 30
52 4 4 1 12 8 1 21
53 5 4 1 15 8 1 24
Untuk memasukkan angka tersebut kedalam rumus, maka harus dicari
lebar interval dengan rumus sebagai berikut:
i =
74
Keterangan:
i = Interval
Xt = Nilai tertinggi
Xr = Nilai terendah
Ki = Kelas interval
i =
i =
i = 7
setelah diketahui lebar interval, dapat ditetapkan klarifikasi dalam
kategori sebagai berikut:
a. Nominasi A adalah nilai 24-30 tinggi (T)
b. Nominasi B adalah nilai 17-23 sedang (S)
c. Nominasi C adalah nilai 24-30 rendah (R)
Setelah ditetapkan klarifikasi dalam kategori, maka dapat disimpulkan
masing-masing skor dan nominasinya sebagai berikut:
Tabel 4.5
Skor dan Nominasi Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih
No. Pes Skor Nominasi
1 27 T
2 25 T
3 27 T
4 27 T
5 27 T
6 28 T
7 21 S
8 22 S
9 29 T
75
10 19 S
11 26 T
12 28 T
13 28 T
14 26 T
15 22 S
16 22 S
17 24 T
18 27 T
19 21 S
20 22 S
21 26 T
22 27 T
23 21 S
24 27 T
25 28 T
26 25 T
27 26 T
28 26 T
29 25 T
30 22 S
31 26 T
32 22 S
33 25 T
34 21 S
35 22 S
36 26 T
37 26 T
38 27 T
39 28 T
40 21 S
41 28 T
42 25 T
43 26 T
44 28 T
45 27 T
46 27 T
47 28 T
48 25 T
76
49 24 T
50 29 T
51 30 T
52 21 S
53 24 T
Dari data tabel tersebut maka dapat diketahui nilai sangat
tinggi untuk kategori A adalah 39 siswa, kategori B adalah 14 siswa,
dan kategori C adalah 0 siswa. Setelah interval dan nominasinya
didapat, maka ditentukan frekuensi dan prosentase keaktifan siswa
sebagai berikut:
P =
x 100 %
Keterangan:
P = Angket presentase
F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N = Jumlah siswa atau siswi
a. Kategori skor tinggi (A) :P =
x 100 %
P =
x 100 %
P = 73,58 %
b. Kategori skor sedang (B) :P =
x 100 %
P =
x 100 %
P = 26,42 %
c. Kategori skor rendah (C) : 0
77
Tebel 4.6
Interval Dan Prosentase Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih
NO Interval Frekuensi Prosentase Nominasi Keterangan
1 27-30 21 39,6 % A Tinggi
2 23-26 18 34,0 % B Sedang
3 19-22 14 26,4 % C Rendah
Jumlah 53 100%
Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa:
a. Nominasi antara 24-30 berarti pengaruh motivasi belajar siswa
dikatakan tinggi (A) sebanyak 39 siswa atau 73,58 %.
b. Nominasi antara 17-23 berarti pengaruh motivasi belajar siswa
dikatakan sedang (B) sebanyak 14 siswa atau 26,42 %.
c. Nominasi antara 10-16 berarti pengaruh motivasi belajar siswa
dikatakan rendah (C) sebanyak 0 siswa atau 0 %.
Maka pertanyaan diatas dapat menjawab rumusan masalah kedua yaitu
“bagaimana motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran Fiqih di MTs
Assalafi”.
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih
Pengambilan data mengenai hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fiqih diperoleh dari nilai ulangan harian siswa pada mata
pelajaran Fiqih. Adapun jumlah siswa yang dijadikan objek sebanyak
53 siswa. Berikut adalah daftar nomer absen siswa beserta nilainya.
78
Tabel 4.7
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih
No.
Pes
Nilai Ulangan Harian
Mapel Fiqih Jumlah
1 2 3
1 7.3 9,7 9 26
2 7 6.5 9.5 23
3 10 8.5 8.5 27
4 7 10 10 27
5 8,6 8.4 9 26
6 9.5 9.5 7 27
7 6.5 7 6.5 20
8 6 7 7 20
9 7.8 8.2 8 24
10 6.5 6.5 7 20
11 7,3 8,3 7,4 23
12 9 9,5 9,5 28
13 9,3 8,3 9,4 27
14 7,8 8 7,2 23
15 8,3 7,2 7,5 23
16 7,5 8,2 7,3 23
17 7,6 7,4 9 25
18 8,7 9 8,3 26
19 6,5 8 7,5 22
20 8,3 8,7 7 24
21 7,5 7,3 8,2 23
22 7,2 7,3 8,5 23
23 8 7,5 8,5 24
24 7,5 8,5 8 24
25 9 9,7 8,3 27
26 5,5 7 8,5 21
27 7,2 6,8 7 21
28 10 8,4 8,6 27
29 8 7,5 8,5 24
30 6,5 5,5 6 18
31 8 8,4 7,6 25
32 8,5 8,5 9 26
33 8,5 8,5 7 24
34 7,8 7,1 7,1 22
79
35 9,3 7,5 7,2 25
36 8,3 8,2 7,5 24
37 10 8 8 26
38 9 8,3 8,7 26
39 6,5 7,3 6,2 20
40 7,7 6,2 9 23
41 7,8 7,2 9 24
42 10 8 8 26
43 9,3 9,7 7 27
44 8,3 7,7 10 26
45 7,2 8,3 8,5 24
46 7,6 8,4 9 26
47 7,8 9,1 8,1 26
48 8,6 8,4 10 27
49 8,5 8,5 9 26
50 7,8 8,2 10 26
51 9 10 10 29
52 8,7 8,3 10 27
53 9,2 7,7 10 27
klarifikasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dalam kategori
sebagai berikut:
d. Nominasi A adalah nilai 8,0-10 tinggi (T)
e. Nominasi B adalah nilai 7,0-7,9 sedang (S)
f. Nominasi C adalah nilai 0,0-6.9 rendah (R)
Setelah ditetapkan klarifikasi dalam kategori, maka dapat disimpulkan
masing-masing skor dan nominasinya sebagai berikut:
80
Tabel 4.8
Skor dan Nominasi Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih
No. Pes Skor Nominasi
1 26 T
2 23 S
3 27 T
4 27 T
5 26 T
6 27 T
7 20 S
8 20 S
9 24 T
10 20 S
11 23 S
12 28 T
13 27 T
14 23 S
15 23 S
16 23 S
17 25 T
18 26 T
19 22 S
20 24 T
21 23 S
22 23 S
23 24 T
24 24 T
25 27 T
26 21 S
27 21 S
28 27 T
29 24 T
30 18 S
31 25 T
32 26 T
33 24 T
34 22 S
35 25 T
36 24 T
81
37 26 T
38 26 T
39 20 S
40 23 S
41 24 T
42 26 T
43 27 T
44 26 T
45 24 T
46 26 T
47 26 T
48 27 T
49 26 T
50 26 T
51 29 T
52 27 T
53 27 T
Dari data tabel tersebut maka dapat diketahui nilai sangat
tinggi untuk kategori A adalah 36 siswa, kategori B adalah 17 siswa,
dan kategori C adalah 0 siswa. Setelah interval dan nominasinya
didapat, maka ditentukan frekuensi dan prosentase keaktifan siswa
sebagai berikut:
P =
x 100 %
Keterangan:
P = Angket presentase
F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N = Jumlah siswa atau siswi
82
a. Kategori skor sangat tinggi (A) :P =
x 100 %
P =
x 100 %
P = 45,3 %
b. Kategori skor sedang (B) :P =
x 100 %
P =
x 100 %
P = 41,5 %
c. Kategori skor rendah (C) : 0
Tebel 4.9
Interval dan Prosentase Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Fiqih
NO Interval Frekuensi prosentase Nominasi Keterangan
1 26-29 24 45,3% A Sangat tinggi
2 22-25 22 41,5% B Sedang
3 18-21 7 13,2% C Rendah
Jumlah 53 100%
Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa:
a. Nominasi antara 24-30 berarti hasil belajar siswa dikatakan tinggi
(A) sebanyak 37 siswa atau 67,92%.
b. Nominasi antara 17-23 berarti pengaruh hasil belajar siswa
dikatakan sedang (B) sebanyak 17 siswa atau 32,08%.
c. Nominasi antara 10-16 berarti pengaruh hasil belajar siswa
dikatakan rendah (C) sebanyak 0 siswa atau 0 %.
Maka pertanyaan diatas dapat menjawab rumusan masalah ketiga yaitu
“Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs
Assalafi”
83
B. Hipotesis Penelitian
Analisis ini bertujuan untuk membuktikan diterima tidaknya
hipotesis penelitian yang diajukan. Penelitian ini untuk menguji pengaruh
penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Desa Kenteng,
Kec. Susukan, Kab. Semarang dengan menggunakan rumus korelasi
product moment dan koefisien regresi ganda. Penelitian ini menggunakan
3 variabel dengan 2 variabel bebas yaitu penggunaan media audio visual
sebagai X1 dan motivasi belajar sebagai X2, serta satu variabel terikat yaitu
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi srbagai
variabel Y.
Adapun untuk mencari nilai koefisien regresi ganda, maka peneliti
menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
Tabel 5.1
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual dan Motivasi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih
NO X1 X2 Y X12
X22
Y 2
X1.Y X2.Y X1.X2
1 28 27 26 784 729 676 728 702 756
2 27 25 23 729 625 529 621 575 675
3 25 27 27 625 729 729 675 729 675
4 27 27 27 729 729 729 729 729 729
5 24 27 26 576 729 676 624 702 648
6 26 28 27 676 784 729 702 756 728
7 26 21 20 676 441 400 520 420 546
8 25 22 20 625 484 400 500 440 550
9 25 29 24 625 841 576 600 696 725
10 19 19 20 361 361 400 380 380 361
11 20 26 23 400 676 529 460 598 520
84
12 21 28 28 441 784 784 588 784 588
13 22 28 27 484 784 729 594 756 616
14 19 26 23 361 676 529 437 598 494
15 25 22 23 625 484 529 575 506 550
16 26 22 23 676 484 529 598 506 572
17 25 24 25 625 576 625 625 600 600
18 30 27 26 900 729 676 780 702 810
19 21 21 22 441 441 484 462 462 441
20 24 22 24 576 484 576 576 528 528
21 26 26 23 676 676 529 598 598 676
22 26 27 23 676 729 529 598 621 702
23 22 21 24 484 441 576 528 504 462
24 28 27 24 784 729 576 672 648 756
25 28 28 27 784 784 729 756 756 784
26 20 25 21 400 625 441 420 525 500
27 21 26 21 441 676 441 441 546 546
28 21 26 27 441 676 729 567 702 546
29 23 25 24 529 625 576 552 600 575
30 27 22 18 729 484 324 486 396 594
31 21 26 25 441 676 625 525 650 546
32 26 22 26 676 484 676 676 572 572
33 21 25 24 441 625 576 504 600 525
34 21 21 22 441 441 484 462 462 441
35 24 22 25 576 484 625 600 550 528
36 23 26 24 529 676 576 552 624 598
37 23 26 26 529 676 676 598 676 598
38 23 27 26 529 729 676 598 702 621
39 25 28 20 625 784 400 500 560 700
40 25 21 23 625 441 529 575 483 525
41 22 28 24 484 784 576 528 672 616
42 24 25 26 576 625 676 624 650 600
43 24 26 27 576 676 729 648 702 624
44 23 28 26 529 784 676 598 728 644
45 27 27 24 729 729 576 648 648 729
46 27 27 26 729 729 676 702 702 729
47 27 28 26 729 784 676 702 728 756
48 27 25 27 729 625 729 729 675 675
85
49 26 24 26 676 576 676 676 624 624
50 26 29 26 676 841 676 676 754 754
51 26 30 29 676 900 841 754 870 780
52 28 21 27 784 441 729 756 567 588
53 27 24 27 729 576 729 729 648 648
JUMLAH 1293 1337 1298 31913 34101 32092 31752 32912 32674
1. Korelasi antara X1 dengan Y
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media
pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Fiqih, maka menggunakan rumus:
rX1Y=
√{ }{ }
Keterangan :
rX1Y : Angka indek Korelasi “r” Product Moment
∑ X1 Y : Jumlah hasil perkalian antara skor X1 dan skor Y
∑ X1 : Jumlah seluruh skor X1
∑Y : Jumlah seluruh Y
Tabel 5.2
Analisis Korelasi Product Moment
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mapel Fiqih di MTs Assalafi.
Nomor Jumlah Frekuensi
1 X1 1293
2 X2 1337
3 Y 1298
4 X12
31913
5 X22 34101
6 Y2
32092
7 X1 Y 31752
8 X2 Y 32912
9 X1 X2 32674
86
rX1Y=
√{ }{ }
=
√{ }{ }
=
√{ }{ }
=
√{ }{ }
=
√
=
= 0,256
Dari hasil diatas diperoleh kejelasan bahwa hasil koefisien
pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap
hasil belajar siswa mata pelajaran Fiqih adalah rX1Y= 0,256
2. Korelasi X2 dengan Y
Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Fiqih, maka menggunakan rumus
sebagai berikut:
rX2Y=
√{ }{ }
Keterangan:
rX2Y : Angka indek Korelasi “r” Product Moment
N : Number of Cases
∑ X2 Y : Jumlah hasil Perkalian antara skor X2dan skor Y
∑ X2 : Jumlah seluruh skor X2
∑ Y : Jumlah seluruh Y
87
Tabel 5.3
Analisis Korelasi Product Moment
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mapel Fiqih di MTs Assalafi.
Nomor Jumlah Frekuensi
1 X1 1293
2 X2 1337
3 Y 1298
4 X12
31913
5 X22 34101
6 Y2
32092
7 X1 Y 31752
8 X2 Y 32912
9 X1 X2 32674
rX2Y =
√{ }{ }
=
√{ }{ }
=
√{ }{ }
=
√{ }{ }
=
√
=
= 0,499
Dari hasil tersebut diperoleh kejelasan bahwa hasil koefisien
pengaruh motivasi terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran
Fiqih adalah rX2Y= 0,499
88
3. Korelasi X1 dengan X2
Untuk mencari korelasi pengaruh penggunaan media
pembelajaran audio visual dan motivasi belajar, menggunakan
rumus sebagai berikut:
rX1X2=
√{ }{ }
Tabel 5.4
Analisis Korelasi Product Moment
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mapel Fiqih di MTs Assalafi.
Nomor Jumlah Frekuensi
1 X1 1293
2 X2 1337
3 Y 1298
4 X12
31913
5 X22 34101
6 Y2
32092
7 X1 Y 31752
8 X2 Y 32912
9 X1 X2 32674
rX1X2=
√{ }{ }
=
√{ }{ }
=
√{ }{ }
=
√{ }{ }
=
√
=
= 0,152
89
Dari hasil diatas diperoleh kejelasan bahwa hasil koefisien
pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan
motivasi belajar adalah rX1X2= 0,152.
4. Mencari Nilai Koefisien Korelasi Ganda
Untuk mencari koefisien korelasi ganda pengaruh
penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs
Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang, Tahun
Ajaran 2014/2015, maka menggunakan rumus berikut:
rX X Y= √
Keterangan:
r X1X2Y : Korelasi ganda antara X1X2 dan Y
rX1Y : Korelasi antara rx1y
rX2Y : Korelasi antara rx2y
rX1X2 : Korelasi antara rx1x2
rX X Y = √
= √
= √
= √ = 0,532
90
Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka
didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh penggunaan media
pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec.
Susukan, Kab. Semarang adalah 0,532. Pengaruh ini secara kuantitatif
dapat dinyatakan cukup kuat, korelasi sebesar 0,532 itu baru berlaku
untuk sampel yang diteliti. Apakah koefisien pengaruh itu dapat
digeneralisasikan atau tidak, maka harus diuji signifikasinya dengan
rumus sebagai berikut :
Fh =
=
=
=
= 10,143
Setelah diuji nilai korelasi ganda (R) yang dihitung melalui uji
F diatas adalah 10,143.
Ada ketentuan bila Fh lebih besar dari Ft, maka koefisien
korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. Jadi F hitung > F tabel
atau 10,143 > 3,18 hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan
91
motivasi terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di
MTs Assalafi, Desa Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang
2014/2015.
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Setelah data berhasil diuji dengan product moment dan regresi
ganda, maka langkah awal adalah mencari df (derajat kebebasan), dengan
rumus sebagai berikut :
df = N- nr
keterangan :
N : Jumlah responden
Nr : jumlah variabel (x dan y)
df = N- nr
= 53-2
= 51
Setelah diketahui df nya kemudian dilihat pada tabel "r" product
moment,maka diperoleh "r" product moment pada taraf kesalahan 5%
adalah 0,279 dan 1% adalah 0, 361
Untuk rX1Y diperoleh hasil 0,256 sehingga tidak terjadi pengaruh
dan signifikasi pada taraf 1% (0,256<0,361), maka penggunaan media
pembelajaran audio visual tidak mempengaruhi hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, Kec. Susukan, Kab.
Semarang tahun ajaran 2014/2015.
92
Selanjutnya rX2Y diperoleh hasil 0,499 sehingga terjadi pengaruh
positif dan signifikasi pada taraf 1% (0,499>0,361), maka motivasi
mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs
Assalafi Kenteng, Kec.Susukan, Kab.Semarang tahun ajaran 2014/2015.
Selanjutnya untuk pengaruh rX X Y diperoleh hasil 0,532,
merupakan pengaruh positif dan signifikasi pada taraf 1% (0,532>0,361).
Maka hal ini Ha (Hipotesis alternatif) diterima dan terbukti kebenarannya
karena "ro" lebih besar dari "rt” dan Ho ( Hipotesis nol) ditolak
kebenarannya. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
pembelajaran audio visual dan motivasi mempengaruhi hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, Kec.Susukan,
Kab.Semarang tahun ajaran 2014/2015.
Selanjutnya untuk F hitung sebesar 10,143 sedangkan untuk F tabel
adalah 3,18. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi berganda tersebut antara
pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual (X1) dan pengaruh
motivasi belajar (X2) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Fiqih (Y) terdapat korelasi yang signifikan sehingga Hipotesis alternatif
(Ha) diterima karena F hitung lebih besar dari F tabel (10,143>3,18)
sedangkan Hipotesis nol (Ho) ditolak karena tidak terbukti kebenarannya.
Maka dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya penggunaan media
pembelajaran audio visual dan motivasi mempengaruhi hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng, Kec. Susukan, Kab.
Semarang tahun ajaran 2014/2015.
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian pada bab III dan IV , dapat diambil
kesimpulan untuk mengetahui tujuan penelitian yaitu: untuk mengetahui
pengaruh positif penggunaan media pembelajaran audio visual (X1),
pengaruh motivasi (X2), terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
fiqih di MTs Assalafi Kenteng, maka setelah diadakan perhitungan
menunjukkan:
1. Bahwa penggunaan media pembelajaran audio visual oleh guru di
MTs Assalafi Kenteng tahun 2014/2015 yang termasuk dalam kategori
tinggi sebanyak 34 siswa atau sebesar 64,15 %, kategori sedang
sebanyak 19 siswa atau sebesar 38,85 %, dan kategori rendah
sebanyak 0 siswa atau sebesar 0%, dengan demikian , penggunaan
media pembelajaran audio visual oleh guru di MTs Assalafi Kenteng
dalam kategori tinggi yaitu sebesar 64,15 %.
2. Bahwa motivasi belajar pada mata pelajaran Fiqih di Mts Assalafi
Kenteng tahun ajaran 2014/2015 yang termasuk kategori tinggi
sebanyak 39 siswa atau sebesar 73,58 %, kategori sedang sebanyak 14
siswa atau sebesar 26,42 %, dan kategori rendah sebanyak 0 siswa atau
sebesar 0 %, dengan demikian, motivasi belajar pada mata pelajaran
94
Fiqih di MTs Assalafi Kenteng dalam kategori tinggi yaitu sebesar
73,58 %.
3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi Kenteng
tahun 2014/2015 yang termasuk kategori tinggi sebanyak 24 siswa
atau sebesar 45,3%, kategori sedang sebanyak 22 siswa atau sebesar
41,5%, dan kategori rendah sebanyak 7 siswa atau sebesar 13,2%,
dengan demikian , kategori hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Fiqih di MTs Assalafi Kenteng dalam kategori tinggi yaitu sebesar
45,3%.
4. Berdasarkan analisis data, tidak ada pengaruh yang signifikan antara
pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap hasil
belajar pada mata pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, hal ini dibuktikan
dengan r hitung = 0,256, kemudian dikorelasikan dengan tabel r pada
taraf kesalahan 1% (0,361) dan hasilnya lebih kecil dari r hitung.
5. Berdasarkan analisis data, ada pengaruh yang signifikan antara
motivasi belajar mata pelajaran Fiqih terhadap hasil belajar pada mata
pelajaran Fiqih di MTs Assalafi, hal ini dibuktikan dengan r = 0,499,
kemudian dikorelasikan dengan tabel r pada taraf kesalahan 1%
(0,361) dan hasilnya lebih besar dari r hitung.
6. Dari data penelitian yang dianalisis secara statistik diperoleh hasil
bahwa ada pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual dan
motivasi secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fiqih. Hal ini dibuktikan dengan koefisien korelasi regresi
95
ganda dari hasil RX1X2Y hitung sebesar 0,532 kemudian
dikorelasikan dengan tabel r pada taraf kesalahan 1% (0,361) dan
hasilnya lebih besar dari r hitung. Selanjutnya diuji signifikasinya
dengan Fhitung sebesar 10,143 , kemudian dikorelasikan dengan tabel
distribusi F dengan df= 51 dan nr=2, maka diperoleh F tabel adalah
3,18. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi berganda tersebut antara
pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual (X1) dan
Pengaruh motivasi belajar (X2) terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Fiqih (Y) terdapat korelasi yang signifikan sehingga
Hipotesis alternatif (Ha) diterima karena F hitung lebih besar dari F
tabel (10,143>3,18) sedangkan Hipotesis nol (Ho) ditolak karena tidak
terbukti kebenarannya. Maka dapat disimpulkan bahwa tinggi
rendahnya penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi
mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MTs
Assalafi Kenteng, Kec. Susukan, Kab. Semarang tahun ajaran
2014/2015.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis uraikan di atas,
selanjutnya penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi guru hendaknya lebih optimal dan kreatif dalam menggunakan
media pembelajaran audio visual supaya dapat menimbulkan motivasi
dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih
96
karena siswa melihat dan mendengar materi secara langsung
penjelasan dari guru saat pelajaran Fiqih.
2. Bagi siswa supaya mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari
pelajaran Fiqih yang diajarkan oleh guru saat di kelas.
3. Saran bagi peneliti lain yang hendak meneliti tentang pengaruh
penggunaan media pembelajaran audio visual dan motivasi terhadap
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih, hendaknya lebih kreatif
dan inovatif lagi supaya menambah pengalaman dan wawasan
keilmuan di kemudian hari.
C. Penutup
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang dengan rahmat serta hidayah-Nya penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan dengan tanpa mendapat kesulitan yang berarti.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi yang
dipersembahkan ini masih jauh dari kesempurnaan. Lebih lanjut, penulis
berharap ada kritik dan saran yang membangun serta adanya tindak lanjut
dari penelitian ini.
1
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.
Arsyad, Azhar.. 2011. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Asnawir, Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press
Asdiqoh, Siti. 2013. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Trush Media Publising.
Kustandi, Cecep. 2011. Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Darwanto. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Daryanto. 2013. Meningkatkan profesionalisme Guru. Bogor: Ghalia Indonesia
Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumu Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamzah. 2011. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Khallaf, Abdul Wahhab. 1996. Kaidah – Kaidah Hukum Islam. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Karim, Syafi‟i. 2006. Fiqih Ushul Fiqih. Bandung: CV Pustaka Setia.
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Maslikhah. 2009. Ensikopedia pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Miftahul Huda. 2014. Model – Model Pembelajaran dan Pengajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Offset
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu
perlu: Untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sam‟s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Yogyakarta: Teras.
Sriyanti. Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sukandarrumidi. 2004. Metodolgi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti
Pemula. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan, cet 4. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suwardi, dkk. 2009. Teori – Teori Belajar. Salatiga: STAIN SALATIGA PRESS.
Syarifuddin, Amir. 1997. Ushul Fiqh. Ciputat: Logos Wacana Ilmu.
Yogiyanto. 2007. Filosofi, Pendekatan, dan Penerapan Pembelajaran Metode
Kasus untuk Dosen dan Mahasiswa. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Zuhri, Saifudin. 2011. Ushul Fiqih, Akal Sebagai Sumber Hukum Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
3
LAMPIRAN – LAMPIRAN
4
5
6
7
Data Nama Responden di MTs Assalafi
No Nama Responden Jenis Kelamin Kelas
L P
1 Afwan Nuzula V VII A
2 Aghis Ahmad Zidan V VII A
3 Ahmad Feriyansah V VII A
4 Ahsani Muarifah V VII A
5 Azkaria Husaimi V VII A
6 Dani Syah Putra V VII A
7 Dimas Wahyu Saputro V VII A
8 Diva Armanda V VII A
9 Dwi Wulandari V VII A
10 Faisal V VII A
11 Fendy Rahmawan V VII A
12 Ilham Hidayat V VII A
13 Khoirun Nasiran
Rahmawati
V VII A
14 Krisna Fajrul Aiza V VII A
15 Leni Nur Wulansari V VII A
16 M. Ridwan V VII A
17 M. sulis V VII A
18 Nur syafitri V VII A
19 Nuryansyah V VII A
20 Oky Solihul Munir V VII A
21 Putri Yunia Lestari V VII A
22 Rizma Setianingrum V VII A
23 Rizky samsudin V VII A
24 Rizka Indah N V VII A
25 Siti Isnul K V VII A
26 Siti Rohmatul K V VII A
27 Tri Ahmad F V VII A
28 Ulfa Naila V VII A
29 Vikcy Wahyu S V VII A
30 Abdul Aziz V VII B
31 Anita Khumairah V VII B
32 Asad Humam V VII B
33 Anita Khumairah V VII B
34 Bagas Adi P V VII B
35 M. Budi Mulyono V VII B
36 Bayu Aji V VII B
37 Fauzan Gufron V VII B
38 Irfan Maulana A V VII B
39 Kholifah V VII B
40 M. gufron A V VII B
41 M. Mulana A V VII B
42 M. Saiful A V VII B
43 Muhammas Ihsan V VII B
8
44 Nilam Siru A V VII B
45 Rifdatun Nisa V VII B
46 Richelis Cahya F V VII B
47 Sabilatul Muna V VII B
48 Samsul Huda V VII B
49 Siti Asiyah V VII B
50 Siti Mardiyah V VII B
51 Siti Masitoh V VII B
52 Sukma Pri Angggara V VII B
53 Taufiq Hidayat V VII B
9
ANGKET PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. NIS :
3. Kelas :
B. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
1. Isilah identitas anda sebelum menjawab pertanyaan – pertanyaan
angket ini.
2. Beri tanda (X) pada setiap pilihan jawaban yang sesuai dengan
keadaan anda pada lembar jawab yang tersedia.
3. Terimakasih atas partisipasinya.
C. DAFTAR PERTANYAAN
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL
1. Apakah guru anda terampil menggunakan media audio visual ketika
pelajaran fiqih berlangsung?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
2. Pernahkah guru anda memutarkan video tentang materi fiqih pada saat
pembelajaran?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
3. Ketika guru anda menjelaskan materi fiqih dengan media audio visual,
apakah guru anda menggunakan bahasa yang mudah dipahami?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
4. Apakah guru anda memberikan kesempatan untuk menanyakan materi
yang belum jelas, ketika guru sudah selesai menjelaskan materi fiqih
dengan menggunakan media audio visual?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
5. Ketika guru menjelaskan materi fiqih menggunakann media audio visual,
apakah muncul pertanyaan mengenai materi yang disampaikan oleh guru?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
10
6. Pernahkah guru anda menjelaskan materi fiqih dengan memutarkan video
tentang materi fiqih?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
7. Ketika anda melihat dan mendengar secara langsung video tentang materi
fiqih, apakah anda lebih faham?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
8. Ketika guru menjelaskan materi fiqih dengan media pembelajaran audio
visual, apakah anda memperhatikan dengan baik?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
9. Ketika guru menjelaskan materi fiqih dengan menggunakan media
pembelajaran audio visual, apakah waktunya lebih efektif dibanding
dengan matode ceramah?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
10. Apakah anda lebih mudah mengingat materi yang disampaikan oleh guru,
ketika menggunakan media pembelajaran audio visual?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
MOTIVASI SAAT PELAJARAN FIQIH
11. Apakah anda selalu masuk kelas saat proses pembelajaran fiqih?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
12. Apakah anda memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
13. Apakah anda faham penjelasan materi fiqih yang disampaikan oleh guru?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
14. Apakah anda selalu mencatat hal – hal yang penting saat pelajaran fiqih
berlangsung?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
15. Apakah anda berani bertanya kepada guru tentang materi fiqih yang
belum faham?
11
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
16. Apakah anda rajin belajar untuk mendapatkan nilai yang maksimal?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
17. Apakah anda menerima dengan senang hati ketika terdapat soal yang sulit
dikerjakan saat tes berlangsung?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
18. Apakah guru anda memberikan pujian saat anda mendapatkan nilai yang
bagus?
a. Sering b. Kadang-kadang c. Tidak
19. Apakah anda menerima hukuman apabila mendapatkan nilai yang tidak
tuntas?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
20. Apakah anda puas dengan nilai mata pelajaran fiqih yang anda peroleh
saat ini?
a. Sering b. Kadang-kadang c.Tidak pernah
12
13
14
15
16
17
18
19
FOTO-FOTO DI MTs ASSALAFI KENTENG
Foto Lokasi Sekolah
20
Foto Kelas VII A Saat Mengisi Angket
Foto Kelas VII B Mengisi Angket