78
PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU BERTANGGUNGJAWAB BERWAWASAN LINGKUNGAN (Environmentally Responsible Behaviour) SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANDARLAMPUNG Oleh DHONI AGUNG RIYADI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN PERUBAHANLINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU BERTANGGUNGJAWAB

BERWAWASAN LINGKUNGAN (Environmentally Responsible Behaviour)SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANDARLAMPUNG

Oleh

DHONI AGUNG RIYADI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

ii

ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN PERUBAHANLINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU BERTANGGUNGJAWAB

BERWAWASAN LINGKUNGAN (Environmentally ResponsibleBehaviour) SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

Oleh

DHONI AGUNG RIYADI

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan pencemaran

dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan

lingkungan siswa, serta pengaruh pengetahuan pencemaran dan perubahan

lingkungan terhadap perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan siswa

kelas X SMA Negeri 2 Bandar Lampung. Sampel penelitian adalah siswa kelas X

IPA SMA Negeri 2 Bandar Lampung yang ditentukan menggunakan teknik

random sampling. Data penelitian berupa data kuantitatif yang berupa hasil tes

pengetahuan pencemaran dan perubahan lingkungan serta kuesioner perilaku

bertanggungjawab berwawasan lingkungan, yang diolah secara kuantitatif

menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan bantuan program SPSS

Versi 17 For Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan

pencemaran dan perubahan lingkungan siswa berada dalam kategori cukup tinggi

dengan rata-rata sebesar 69,71. Tingkat perilaku bertanggungjawab berwawasan

lingkungan siswa berada dalam kategori cukup tinggi dengan rata-rata 73,01.

Page 3: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

iii

Pengetahuan pencemaran dan perubahan lingkungan berpengaruh positif terhadap

perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan dilihat dari nilai hasil analisis

regresi sederhana dan uji One Way ANOVA yaitu Nilai Sig. Regresi (0.000) <

Taraf Signifkansi (0.05) dan nilai Sig. One Way ANOVA (0.004) < Taraf

Signifikasi (0.05).

Kata Kunci : lingkungan, pengetahuan, perilaku

Page 4: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN PERUBAHAN

LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU BERTANGGUNGJAWAB

BERWAWASAN LINGKUNGAN (Environmentally Responsible Behaviour)

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

Oleh

DHONI AGUNG RIYADI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan
Page 6: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan
Page 7: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Jaya pada tanggal 26

Februari 1995, merupakan anak kedua dari empat

bersaudara, pasangan Bapak Dalminudin dengan Ibu Titi

Suhartini. Penulis beralamat di Dusun Anoman 2, RT03

RW09, Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

Nomor telepon 0821-8706-7779.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 1999 di TK ABA Poncowati,

Lampung Tengah yang diselesaikan pada tahun 2001. Tahun 2001 penulis

bersekolah di SD Negeri 1 Poncowati, Lampung Tengah yang diselesaikan pada

tahun 2007. Tahun 2007 diterima di SMP Negeri 1 Terbanggi Besar yang

diselesaikan tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di SMA Negeri 1

Terbanggi Besar dan selesai pada tahun 2013. Tahun 2013 penulis diterima di

Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan

Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi melalui jalur Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Pada tahun 2016, penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMP Negeri 1 Anak Tuha, Kecamatan Anak Tuha dan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Tematik di desa Negara Aji Tua Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung

Page 8: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

viii

Tengah. Tahun 2018 peneliti melakukan penelitian di SMA Negeri 2 Bandar

Lampung untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S. Pd.).

Page 9: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

ix

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil ‘alamin kupanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atassegala karunia, rahmat, dan hidayah-Nya untuk menyelesaikan skripsi ini dengan

segala keterbatasan.

Segala syukur ku ucapkan kepadaMu karena telah menghadirkan mereka yangselalu memberi semangat dan do’a disaat ku tertatih. KarenaMu lah mereka ada

dan karenaMu lah skripsi ini terselesaikan.

Hanya padaMu tempat kumengadu dan mengucapkan syukur. Sholawat sertasalam selalu tercurahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW.

Teriring doa, rasa syukur, dan segala kerendahan hati.Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya ini

untuk orang-orang yang sangat berharga dalam hidupku:

Bapak (Dalminudin, S.P) dan Mama (Titi Suhartini)

Terima kasih atas semua dukungan kalian baik secara moril dan materil. Tanpakehadiran kalian disampingku, aku tidak mungkin menjadi seperti sekarang.

Karya ini kupersembahkan untuk kalian yang sangat aku cintai dan kasihi, untukbapak dan mama atas semua pengorbanan dan jerih payah yang telah diberikan

untukku agar dapat menggapai cita-cita serta semangat dan do’a yang kalianpanjatkan untukku di setiap sujudmu sehingga kudapat raih kesuksesan ini.

Semoga kelak cita-cita ini dapat membahagiakan dan membanggakan kalian.

Kakak (Wiwid Arif Pambudi, S.Hut dan Dina Nurdinawati, S.KPm., M.Si)dan Adik (Diana Tri Widiyastuti dan Catur Yoga Prasetia)

Terimakasih untuk segala bentuk dukungan baik moril maupun materiil serta doayang kalian berikan untukku hingga kuberada dalam titik ini. Semoga kita semuabisa selalu menjadi anak-anak yang berbakti kepada orangtua serta bisa sukses

dan bahagia dunia maupun akhirat.

Page 10: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

x

Motto

"Barang siapa yang bersungguh-sungguh, sesuungguhnya kesungguhan tersebut

untuk kebaikannya sendiri.”

(QS. Al-Ankabut: 6)

"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu terdapat kemudahan.”

(QS. Al-Insyirah: 5)

"Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.”

(Aristoteles)

"Success is the best revenge(Sukses merupakan balas dendam terbaik).”

(Anonymous)

"Bekerjalah bagaikan tak butuh uang. Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti.

Menarilah bagaikan tak seorang pun sedang menonton"

(Mark Twain)

"Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya. Hidup di tepi jalan dan

dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah"

(Abu Bakar Sibli)

Page 11: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan
Page 12: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala karunia rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat

dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “Pengaruh

Pengetahuan Pencemaran dan Perubahan Lingkungan Terhadap Perilaku

Bertanggungjawab Berwawasan Lingkungan (Environmentally Responsible

Behaviour) Siswa Kelas X Sma Negeri 2 Bandar Lampung”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan

dan bantuan berbagai pihak. Beralasan dari hal tersebut, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;

3. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi dan Pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dan motivasi

dalam segala proses penyelesaian skripsi ini;

4. Dr. Arwin Surbakti, M.Si., selaku Pembimbing 1 yang telah memberikan

bimbingan dan motivasi dalam segala proses penyelesaian skripsi ini;

5. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Pembahas yang telah yang telah

memberikan masukan dan saran kedalam skripsi ini;

Page 13: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

6. Bapak dan Ibu dosen pengajar, yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat,

dukungan, semangat, motivasi, dan nasihat;

7. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan Guru mitra serta Siswa/i di SMA

Negeri 2 Bandar Lampung atas kerjasama yang baik selama penelitian

berlangsung;

8. Rekan-rekan seperjuangan Pendidikan Biologi 2013, terlebih rekan Kelas B,

kakak dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas setiap

pengalaman, pelajaran, dan kenangan yang kalian berikan;

9. Sahabat sehidup seperjuangan Muhamad Rifai yang telah memberikan doa,

dukungan, dan semangat hingga terciptanya skripsi ini;

10. Sahabat-sahabat terbaik semasa sekolah hingga kuliah (Daniel Putra, Bintoro

Niko Renardy, Neza Ukhalima Hafia, Cindy Putri Hapsari, Esti Sandra

Pertiwi, Rival Rinaldy, Rizky Afrianda) terima kasih untuk semangat,

dukungan, bantuan dan kebersamaan kita selama ini dalam susah maupun

senang;

11. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna

bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 21 November 2018Penulis

Dhoni Agung RiyadiNPM 1313024022

Page 14: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... iiHALAMAN JUDUL ........................................................................................... ivHALAMAN PERSETUJUAN ...........................................................................vHALAMAN PENGESAHAN .............................................................................viRIWAYAT HIDUP .............................................................................................viiPESEMBAHAN .................................................................................................. ixMOTTO ...............................................................................................................xHALAMAN PERNYATAAN.............................................................................xiSANWACANA ....................................................................................................xiiDAFTAR ISI........................................................................................................xivDAFTAR TABEL ...............................................................................................xviDAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xvii

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ........................................................................1B. Rumusan Masalah ..................................................................................6C. Tujuan Penelitian ...................................................................................6D. Manfaat Penelitian .................................................................................6E. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................7

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Pengetahuan Lingkungan........................................................................9B. Ruang Lingkup Lingkungan ...................................................................11C. Pencemaran Lingkungan ........................................................................12D. Faktor Pengaruh Pencemaran Lingkungan ............................................14E. Pendidikan Lingkungan Hidup ..............................................................19F. Perilaku Bertanggungjawab Berwawasan Lingkungan ..........................25G. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia dalam Lingkungan.......28H. Kesadaran Lingkungan ...........................................................................32I. Indikator Sikap Peduli Lingkungan ........................................................35J. Kerangka Berpikir ..................................................................................37K. Hipotesis .................................................................................................39

III. METODE PENELITIANA. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................41B. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................41C. Desain Penelitian ...................................................................................42D. Rancangan Penelitian..............................................................................45

Page 15: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

xv

E. Prosedur Penelitian ................................................................................46F. Data dan Teknik Pengumpulan Data ......................................................47G. Hasil Uji Coba Instrumen .......................................................................52H. Teknik Analisis Data ..............................................................................55

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ......................................................................................58B. Pembahasan ............................................................................................63

V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan .................................................................................................69B. Saran .......................................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................70

LAMPIRAN

1. Kisi-kisi Kuesioner Perilaku ...................................................................752. Kuesioner Perilaku..................................................................................763. Kisi-kisi Tes Pengetahuan Pencemaran Lingkungan..............................814. Tes Pengetahuan Pencemaran Lingkugan ..............................................835. Validasi Instrumen ..................................................................................886. Input Data SPSS......................................................................................907. Hasil Analisis SPSS ................................................................................918. Dokumentasi Penelitian ..........................................................................949. Jawaban Tes dan Kuesioner Siswa .........................................................96

Page 16: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

xvi

DAFTAR TABEL

1. Definisi Operasional .................................................................................. 432. Pedoman Skor Tes ..................................................................................... 473. Pedoman Skor Kuesioner........................................................................... 484. Interpretasi Nilai Tes dan Kuesioner ......................................................... 485. Hasil Uji Validitas Tes Pengetahuan ......................................................... 506. Hasil Uji Reliabilitas Tes Pengetahuan...................................................... 517. Hasil Uji Validitas Kuesioner .................................................................... 528. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ................................................................ 539. Distribusi Nilai Tes Pengetahuan Pencemaran Lingkungan...................... 5710. Distribusi Nilai Perilaku Bertanggungjawab Berwawasan Lingkungan ... 5811. Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 5912. Hasil Uji Linearitas .................................................................................... 5913. Hasil Uji Homogenitas............................................................................... 6014. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana................................................... 6015. Nilai Sig. Uji ANOVA Regresi Linear Sederhana ...................................... 6116. Nilai Sig. Uji One Way ANOVA ................................................................ 62

Page 17: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

xvii

DAFTAR GAMBAR

1. Bagan kerangka pikir penelitian ................................................................ 392. Histogram Pengetahuan Pencemaran Lingkungan .................................... 593. Histogram Perilaku Bertanggungjawab Berwawasan Lingkungan ........... 60

Page 18: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktifitas yang dilakukan manusia dalam kehidupannya sehari-hari ternyata telah

banyak menimbulkan berbagai macam dampak yang buruk bagi keseimbangan

tatanan lingkungan hidup. Aktifitas manusia yang tidak bertanggungjawab yang

seringkali menyalahi kaidah-kaidah yang ada dalam tatanan lingkungan hidup

dapat berakibat bergesernya keseimbangan dalam tatanan lingkungan dari bentuk

asal ke bentuk baru yang cenderung lebih buruk. Untuk memenuhi kebutuhan

hidup, manusia seringkali melakukan eksploitasi sumber daya alam secara

berlebihan, hal tersebut akan mengakibatkan merosotnya daya dukung alam dan di

lain sisi zat limbah yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut akan menjadi beban

bagi lingkungan, dan jumlah limbah yang kian waktu semakin besar akan

menimbulkan masalah pencemaran dan perubahan terhadap lingkungan.

Istilah “pencemaran” digunakan untuk menunjukkan benda-benda berbahaya yang

dimasukkan oleh manusia ke dalam lingkungannya. Pencemaran terjadi pada saat

senyawa-senyawa yang dihasilkan dari kegiatan manusia ditambahkan ke

lingkungan, menyebabkan perubahan yang buruk terhadap kekhasan fisik, kimia,

biologi dan estetis (Connel dan Gregory, 1995: 7). Semua komponen yang

merupakan kunci pokok terjadinya pencemaran yang diawali adanya berbagai

Page 19: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

2

kegiatan atau aktifitas manusia, kemudian terdapatnya Agent atau zat yang terdiri

dari berbagai bentuk zat dan senyawa, selanjutnya melalui media maka pada

akhirnya terjadilah dampak atau effect dengan terakumulasinya keempat

komponen ini maka terjadilah pencemaran tersebut. Polusi bisa berlangsung di

udara, air, tanah, atau dimana saja. Kebanyakan polusi disebabkan oleh berbagai

jenis kegiatan manusia: pertanian, industry, transportasi, dan sebagainya

(Purwanto, 2008: 7).

Manusia sangat berperan penting dalam melestarikan potensi lingkungan hidup.

Oleh karena itu, manusia perlu diberi bekal untuk melestarikan lingkungan

melalui pendidikan lingkungan. Pendidikan lingkungan dilaksanakan melalui

pendidikan sekolah atau luar sekolah untuk semua jurusan pendidikan, jenjang

pendidikan dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi (Neolaka,

2008: 13)

Pemerintah menanggapi persoalan tentang lingkungan hidup ini dengan serius

dengan berkomitmen dalam menjaga lingkungan dari kerusakan melalui

pendidikan. Pendidikan itu pun dikenal dengan nama Pendidikan Lingkungan

Hidup (PLH), yang penerapannya di sisipkan di semua mata pelajaran tentang

masalah kependudukan dan lingkungan hidup yang terintegrasi dalam kurikulum

1984. Pada kurikulum 2006 (KTSP) pendidikan lingkungan hidup ini mulai diberi

peluang untuk menjadi mata pelajaran sendiri pada muatan lokal (mulok).

Kemudian pemerintah melanjutkan program pendidikan lingkungan hidup pada

tahun 2006 melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama

Kementerian Lingkungan Hidup dengan mengembangkan program Sekolah

Page 20: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

3

Peduli dan Berbudaya Lingkungan (SPBL) yang dikenal dengan program

Adiwiyata. Dari awal program itu dicanangkan pada tahun 2006 sampai 2011

sudah 1.351 sekolah dari 251.415 sekolah (SD, SMP, SMA, dan SMK) Se-

Indonesia yang telah ikut berpartisipasi dalam program Adiwiyata tersebut. Dan

pada tahun 2013 terjadi peningkatan hingga 4.132 sekolah dari 33 provinsi

(Azhar, Basyir, Alfitri, 2015: 36-37).

Pelaksanaan pendidikan di lingkungan sekolah berkaitan dengan salah satu mata

pelajaran yang diajarkan di sekolah, yaitu mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan

Alam) khususnya mata pelajaran Biologi yang lebih spesifik diajarkan di bangku

sekolah menengah atas. IPA Biologi berkaitan dengan mencari tahu tentang alam

secara sistematis sehingga IPA Biologi bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dalam pembelajaran IPA Biologi

mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan dengan fenomena makhluk hidup

pada berbagai tingkat organisasi kehidupan, dan interaksinya dengan faktor

lingkungan pada dimensi ruang dan waktu, serta mempelajari kejadian-kejadian

alamiah yang berada di sekitar kehidupan seluruh umat manusia di alam semesta

beserta lingkungannya. Karena itu, dalam pembelajaran sains siswa harus

didekatkan dan diakrabkan dengan lingkungannya (Wagiyatun, 2013: 3).

Mengingat pentingnya pendidikan lingkungan yang akan menciptakan pribadi

yang ramah lingkungan, maka penulis perlu melakukan penelitian mengenai hal

tersebut. Berdasarkan studi pustaka dan hasil wawancara dengan Kepala sekolah

beserta guru mata pelajaran IPA Biologi di SMA Negeri 2 Bandar Lampung,

Page 21: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

4

diketahui bahwa SMA Negeri 2 Bandar Lampung ini pernah meraih penghargaan

sebagai Sekolah Adiwiyata pada tahun 2012 dari Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan RI karena berhasil menerapkan pendidikan lingkungan hidup pada

sistem pembelajaran di sekolahnya, Kemudian Kurikulum 2013 yang digunakan

telah memuat pelestarian, mencegah pencemaran, dan kerusakan lingkungan

yang pada kelas X terintegrasi pada KD 3.10 tentang perubahan lingkungan dan

KD 4.10 tentang permasalahan lingkungan. Namun, tidak keseluruhan guru

bidang studi biologi yang menerapkan terjun langsung ke lingkungan untuk

metode pembelajaran materi tersebut. Kegiatan lainnya yang berkaitan tentang

lingkungan seperti piket kebersihan kelas,jumat bersih, dan lomba kebersihan

kelas merupakan kegiatan lingkunganyang dilaksanakan dalam rangka

pemeliharaan gedung dan lingkungansekolah sudah berjalan dengan baik.

Selanjutnya, pengadaan tanaman toga, rumah kaca (green house), hutan sekolah,

pengelolaan sampah (daur ulang sampah), dan lain sebagainya belum

dilaksanakan oleh pihak sekolah sebagai upaya pemanfaatan lahan fasilitas

sekolah, padahal hal tersebut dapat dijadikan sarana pendukung untuk menunjang

pendidikan lingkungan hidup siswa di sekolah. Dari hasil observasi tersebut

peneliti berkesimpulan bahwa dari segi kegiatan yang berkaitan dengan

pendidikan lingkungan hidup sudah dilaksanakan dengan baik namun dari segi

pemanfaatan lahan sekolah untuk menunjang fasilitasnya masih belum memadai.

Peneliti akan melakukan penelitian tentang mengaitkan pengetahuan tentang

pencemaran dan perubahan lingkungan yang dimiliki siswa yang sudah mereka

dapatkan dari mata pelajaran biologi dan program pendidikan lingkungan hidup

Page 22: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

5

yang sudah diterapkan di sekolah terhadap perilaku bertanggungjawab

berwawasan lingkungan mereka.

Penelitian yang relevan untuk mendukung penelitian ini adalah hasil penelitian

dari Nanik, Tukiman, dan Hartuti (2013) yang berjudul Perilaku Warga Sekolah

Dalam Program Adiwiyata di SMK Negeri 2 Semarang dengan hasil

penelitiannyan yaitu program adiwiyata yang dijalankan oleh SMK Negeri 2

Semarang menunjukkan perubahan perilaku warga sekolah yang sadar akan

kebutuhan lingkungan dan membuktikan bahwa program adiwiyata yang

dicanangkan oleh pemerintah berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang

positif. Kamudian salah satu penelitian relevan yang mendukung lainnya adalah

penelitian yang dilakukan oleh Wagiyatun (2011) dengan judul Pengaruh

Pengetahuan Pencemaran Lingkungan Terhadap Kepedulian Lingkungan dengan

objek penelitian siswa kelas VII di SMP Alam Ar-Ridho Semarang yang hasil

penelitiannya adalah pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap

kepedulian lingkungan memiliki persentase sebesar 23% namun jika dilihat dari

hasil analisis regresi dan prediktor variabel pengetahuan pencemaran lingkungan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kepedulian lingkungan siswa

SMP Alam Ar-Ridho Semarang.

Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas maka peneliti akan melakukan

penelitian yang bejudul: “Pengaruh PengetahuanPencemaran dan Perubahan

Lingkungan Terhadap Perilaku Bertanggungjawab Berwawasan Lingkungan

Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Bandar Lampung”.

Page 23: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimanakah tingkat pengetahuan pencemaran dan perubahan lingkungan

siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar Lampung?

2. Bagaimanakah tingkat perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar Lampung?

3. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan pencemaran dan perubahan lingkungan

terhadap perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan siswakelas X

SMA Negeri 2 Bandar Lampung?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui:

1. Tingkat pengetahuan pencemaran dan perubahan lingkungan siswa kelas X

SMA Negeri 2 Bandar Lampung.

2. Tingkat perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan siswa kelas X

SMA Negeri 2 Bandar Lampung.

3. Pengaruh pengetahuan pencemaran dan perubahan lingkungan siswa terhadap

perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan siswa kelas X SMA

Negeri 2 Bandar Lampung.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat bagi :

Page 24: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

7

1. Peneliti: memberikan bekal sebagai calon tenaga pendidik yang profesional

yaitu cara atau variasi-variasi proses pembelajaran yang nyata terlebih di

materi pencemaran dan perubahan lingkungan sehingga dapat meningkatkan

perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan siswa.

2. Guru: memberikan informasi sehingga dapat mengembangkan variasi proses

pembelajaran IPA Biologi pada materi pencemaran dan perubahan

lingkungan yang nyata atau sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa

sehingga dapat berdampak positif bagi tingkat kepedulian dan rasa

tanggungjawab siswa terhadap lingkungan.

3. Siswa: memahami tentang proses pencemaran dan perubahan lingkungan

yang diakibatkan oleh manusia ataupun alami sehingga dapat meningkatkan

pengetahuan dan perilaku bertanggungjawab siswa terhadap lingkungan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap masalah yang akan dikemukakan,

maka perlu adanya batasan ruang lingkup penelitian yaitu:

1. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Bandar Lampung.

2. Objek penelitian ini adalahsiswa kelas X IPA di SMA Negeri 2 Bandar

Lampung.

3. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengukur pengetahuan pencemaran dan

perubahan lingkungan (X) dan perilaku bertanggungjawab berwawasan

lingkungan siswa (Y) kelas X SMA Negeri 2 Bandar Lampung.

4. Pengetahuan pencemaran dan perubahan lingkungan siswa diukur

menggunakan instrumen tes berupa soal berjumlah 25 butir soal pilihan

Page 25: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

8

jamak dengan penilaiannya menggunakan nominal. Sedangkan untuk perilaku

bertanggungjawab berwawasan lingkungan siswa akan diukur menggunakan

instrumen kuesioner yang berisi 25 pernyataan yang terdiri dari 14 pernyataan

negatif dan 11 pernyataan positif dengan penilaiannya menggunakan skala

Likert.

5. Hasil yang didapat akan dianalisis bagaimanakah signifikan keberpengaruhan

antara variabel X dengan variabel Y menggunakan SPSS Versi 17 For

Windows.

Page 26: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan Lingkungan

Lingkungan menurut Palar (2008: 10) dapat diartikan sebagai media atau suatu

areal. Tempat atau wilayah yang didalamnya terdapat bermacam-macam bentuk

aktivitas yang berasal dari ornamen-ornamen penyusunnya. Ornamen-oranamen

yang ada dalam membentuk lingkungan, merupakan suatu bentuk sistem yang

saling mengikat, saling menyokong kehidupan mereka.

Manusia dengan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal balik. Manusia

mempengaruhi lingkungan hidupnya, dan sebaliknya manusia dipengaruhi oleh

lingkungan hidupnya. Manusia ada di dalam lingkungan hidupnya dan ia tidak

dapat terpisahkan daripadanya. Antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat

hubungan yang dinamis. Perubahan dalam lingkungan hidup akan menyebabkan

perubahan dalam kelakuan manusia untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang

baru. Perubahan dalam kelakuan manusia ini selanjutnya akan menyebabkan pula

perubahan dalam lingkungan hidup. Sastrawijaya pun berpendapat bahwa hanya

dalam lingkungan hidup yang baik, manusia dapat berkembang secara maksimal,

dan hanya dengan manusia yang baik lingkungan hidup dapat berkembang ke arah

yang optimal (Sastrawijaya, 2009: 7).

Page 27: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

10

Lingkungan secara alami memiliki kemampuan untuk memulihkan keadaannya,

yang disebut Daya Dukung Lingkungan. Pemulihan keadaannya apabila bahan

pencemar berakumulasi terus menerus dalam suatu lingkungan maka lingkungan

tidak akan mempunyai kemampuan alami untuk menetralisirnya sehingga

mengakibatkan perubahan kualitas lingkungan mengalami perubahan (positif atau

negatif) pada suatu periode tertentu sesuai dengan interaksi komponen

lingkungan. Sehingga ketika interaksi antar komponen lingkungan tersebut tidak

seimbang lagi, artinya telah melampaui daya dukung lingkungan maka kualitas

lingkungan akan mengalami degradasi (Sustiyono dan Kurdiyono, 2012: 15).

Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar atau menjadi rusak disebabkan

oleh banyak hal. Namun yang paling utama dari sekian banyak penyebab

tercemarnya suatu tatanan lingkungan adalah limbah. Limbah dalam konotasi

sederhana dapat diartikan sebagai sampah. Limbah atau dalam bahasa ilmiahnya

disebut juga sebagai polutan, dapat digolongkan atas beberapa kelompok

berdasarkan pada jenis, sifat, dan sumbernya. Berdasarkan pada jenis, limbah

dikelompokan atas golongan limbah padat, dan limbah cair. Berdasarkan pada

sifat yang dibawanya, limbah digolongkan atas limbah organik dan limbah an-

organik. Sedangkan bila berdasarkan pada sumbernya, limbah dikelompokan atas

limbah rumah tangga atau limbah domestik dan limbah industri (Palar, 2008: 11-

12).

B. Ruang Lingkup Lingkungan

Lingkungan merupakan tempat dimana suatu organisme hidup, dan didalamnya

terjadi interaksi antar sesama makhluk hidup yang selalu dipengaruhi oleh segala

Page 28: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

11

sesuatu yang berada disekitarnya. Lingkungan bersifat dinamis, dalam arti bisa

berubah-ubah setiap saat. Perubahan dan perbedaan yang terjadi baik secara

mutlak maupun relatif dari faktor-faktor lingkungan terhadap suatu makhluk

hidup akan berbeda-beda menurut waktu, tempat dan keadaan makhluk hidup itu

sendiri (Siahaan, 2004: 18).

L.L Bernard dalam bukunya yang berjudul “Introduction to Social Psychology”

membagi lingkungan atas emapt macam, yakni:

a. Lingkungan fisik atau anorganik, yaitu lingkungan yang terdiri dari gaya

kosmik dan fisiogeografis seperti tanah, udara, laut, radiasi, gaya tarik, ombak

dan sebagainya.

b. Lingkungan biologi atau organik yaitu segala sesuatu yang bersifat biotis

berupa mikroorganisme, parasit, hewan, tumbuh-tumbuhan.

c. Lingkungan sosial, diabgi menjadi tiga bagian:

1. Lingkungan fisiososial, yaitu yang meliputi kebudayaan materil:

peralatan, senjata, mesin, gedung dll.

2. Lingkungan biososial manusia dan bukan manusia, yaitu manusia dan

interaksinya terhadap sesamanya dan tumbuhan beserta hewan domestik

dan semua bahan yang digunakan manusia yang berasal dari sumber

organik.

3. Lingkungan psikososial, yaitu yang berhubungan dengan habitat batin

manusia seperti sikap, pandangan, keinginan, dan keyakinan

d. Lingkungan komposit, yaitu lingkungan yang diatur secara institusional,

berupa lembaga-lembaga masyarakat, baik yang terdapat di daerah kota atau

desa (Siahaan, 2004: 18).

Page 29: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

12

Namun dalam Undang-undang Ketentuan Pokok Lingkunga Hidup (UKPPLH)

No. 4 Tahun 1982, membagi lingkungan sebagai berikut:

a. Lingkungan fisik berupa benda-benda dan daya (energi)

b. Lingkungan biologi berupa manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan

makhluk-makhluk organis lainnya.

c. Lingkungan sosial berupa tabiat, watak, perilaku, manusia.

d. Lingkungan institusional, yaitu lingkungan hidup berupa lembaga-

lembaga yang terdapat dalam masyarakat yang bertujuan mencapai

kesejahteraannya (Siahaan, 2004: 14)

C. Pencemaran Lingkungan

Polusi adalah istilah untuk menyebutkan setiap pencemaranm atau pengotoran

lingkungan yang terdapat dimuka bumi oleh bahan atau zat yang mengganggu

kesehatan manusia, kualitas hidup manusia, atau fungsi alami ekosistem.

Ekosistem adalah lingkungan dimana berbagai jenis makhluk hidup dan tak hidup

saling berinteraksi dan saling mempengaruhi (Purwanto, 2008: 7).

Pencemar itu adalah limbah dari suatu kegiatan pemanfaatan sumber alam.

Limbah ini sendiri dalam jumlah tertentu masih dapat didaur ulang oleh alam.

Akan tetapi, apabila jumlahnya meningkat sehingga ada yang meninggal dan tak

dapat didaur ulang maka ia menjadi pencemar. Secara harfiah, istilah pencemaran

dapat diartikan sebagi pengotor, pengkajian, pemburukan, barang atau sesuatu

yang terkena oleh zat pencemaran jadi tercemar (kotor, buruk) karena barang atau

sesuatu ini menjadi tercemar maka mutunya menjadi menurun dan otomatis

Page 30: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

13

nilainya pun menjadi merosot. Apalagi proses ini berlangsung terus menerus

akhirnya barang atau sesuatu tersebut menjadi rusak dan hancur. Pencemar juga

dapat diartikan sebagai bentuk environmental impairment, adanya gangguan

perubahan atau perusakan bahkan adanya benda asing didalamnya yang

menyebabkan unsur lingkungan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya

(Silalahi, 2012: 125).

Perusakan lingkungan hidup menurut UU RI No. 23 tahun 1997 adalah tindakan

yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik

dan atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi

dalam menunjang pembangunan berkelanjutan ( Neolaka, 2008: 32).

Semua komponen yang merupakan kunci pokok terjadinya pencemaran yang

diawali adanya berbagai kegiatan atau aktifitas manusia, kemudian terdapatnya

Agent atau zat yang terdiri dari berbagai bentuk zat dan senyawa, selanjutnya

melalui media maka pada akhirnya terjadilah dampak atau effect dengan

terakumulasinya keempat komponen ini maka terjadilah pencemaran tersebut.

Polusi bisa berlangsung di udara, air, tanah, atau dimana saja. Kebanyakan polusi

disebabkan oleh berbagai jenis kegiatan manusia: pertanian, industri, transportasi,

dan sebagainya (Purwanto, 2008: 7).

Timbulnya pencemaran menurut Siahaan (2004: 21) dikaitkan erat dengan

berbagai aktifitas manusia, antara lain berupa:

a) Kegiatan-kegiatan Industri, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan berbahaya

seperti logam-logam berat, zat radioaktif, air buangan panas (thermal water

Page 31: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

14

waste). Juga dalam bentuk kepulan asap (smog), kebisingan suara (polusi

suara), dan lain-lain.

b) Kegiatan Pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, kebocoran,

pencemaran buangan-buangan penambangan, pencemaran udara dan

rusaknya lahan-lahan bekas pertambangan.

c) Kegiatan Transportal, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota,

kebisingan dari kendaraan bermotor, tumpahan-tumpahan bahan bakar

terutama minyak bumi dari kapal-kapal tanker dan lain-lain.

d) Kegiatan Pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia yang

memberantas binatang-binatang/tumbuh-tumbuhan pengganggu seperti

insektisida, pestisida, herbasida, atau fungisida. Demikian pula pemakaian

pupuk anorganik dan lain-lain.

D. Fakor Pengaruh Pencemaran Lingkungan

a) Sumber Pencemar Udara

Secara umum sumber pencemaran udara dapat terjadi karena faktor alamiah, yaitu

peristiwa yang mempengerahui alam sehingga menimbulkan pencemaran yang

dapat mengganggu manusia, hewan, dan tumbuhan seperti letusan gunung, atau

terjadi karena buatan manusia seperti limbah industri dan limbah pabrik.

Pencemaran udara dapat terjadi karena zat atau senyawa seperti:

(1) Karbon Monoksida (CO)

Gas karbon monoksida (CO) dapat menjadikan udara tercemar. Gas ini terjadi

akibat pembakaran yang tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung

karbon. Pencemaran udara bisa disebabkan oleh setiap pembakaran atau

Page 32: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

15

peledakan yang cenderung menghasilkan gas CO contohnya gas ini berasal dari

pembakaran yang tidak sempurna dari knalpot kendaraan bermotor.

(2) Belerangdioksida (SO2)

Gas belerangdioksida merupakan salah satu yang dapat menjadikan udara

tercemar gas ini berasal dari pembakaran arang batu, minyak bumi, kilang minyak

tanah, gunung api, industri kimia, industri logam, industri pulp dengan proses

sulfit dan hasil pembakaran bahan bakar yang mengandung belerang.

(3) Nitrogen Oksida (NO dan NO2)

Nitrogen Oksida adalah kelompok gas yang terdapat di atmosfer yang terdiri atas

gas nitrik oksida dan nitrogen oksida, kedua gas ini paling banyak ditemukan

sebagai sumber pencemar udara. Nitrit oksida merupakan gas yang tidak berwarna

dan tidak berbau, sebaliknya nitrogen dioksida mempunyai warna cokelat

kemerahan dan berbau tajam. Nitrogen oksida merupakan hasil dari pusat-pusat

pembakaran oleh industri-industri, transportasi, pusat-pusat pembangkit tenaga

listrik.

(4) Senyawa Karbon

Dengan adanya penggunaan dari beberapa senyawa karbon di bidang pertanian,

kesehatan dan peternakan. Misalnya kelompok organoklor (insektisida, fungisida,

dan herbisida).

(5) Bau-bauan

Bau-bauan yang tidak enak, bisa mengganggu suasana lingkungan yang

menyebabkan seseorang tidak akan betah tinggal lama di tempat yang

Page 33: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

16

menyebarkan bau. Bau yang tidak enak ini selain mengganggu kesehatan dan

kenyamanan orang, dapat juga dipakai sebagai petunjuk adanya pencemaran

racun-racun di udara.Walaupun secara fisik kita telah terbiasa mencium bau yang

tidak enak, karena beradaptasi rasa bau tadi seolah-olah hilang. Akan tetapi,

secara hygiene umumnya keadaan ini tetap tidak berubah. Bau yang tidak enak ini

bisa berasal dari proses pembusukan sampah, baik yang berasal dari jasad organis

atau biologis maupun kimia atau anorganis oleh makhluk-makhluk pembusuk.

Juga bisa yang dari hasil buangan limbah dari pabrik-pabrik sehingga

menyebabkan bau yang tidak enak ke lingkungan sekitar. Sifat baunya sendiri bisa

asam, wangi, pedas, dan apek (Supardi, 1994: 42-43).

b) Sumber Pencemaran Air

Pencemaran air dapat berasal dari berbagai sumber pencemar antara lain berasal

dari industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian dll.

(1) Industri

Pabrik industri yang mengeluarkan limbah dapat mencemari ekosistem

air.Pembuangan limbah industri ke sungai-sungai dapat menyebabkan berubahnya

susunan kimia, bakteriologi serta fisik air.Polutan yang dihasilkan oleh pabrik

dapat berupa logam berat seperti timbale, merkuri, tembaga, seng dll. Panas,

seperti air yang tinggi temperaturnya sulit menyerap oksigen yang pada akhirnya

akan mematikan biota air.

(2) Limbah Rumah Tangga

Dari rumah tangga dapat dihasilkan berbagai macam zat organik dan anorganik

yang dialirkan melalui selokan-selokan dan akhirnya bermuara di sungai-

Page 34: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

17

sungai.Selain dalam bentuk organik dan anorganik dari limbah rumah tangga bisa

terbawa bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia. Selain

itu, dari rumah tangga dapat dihasilkan limbah deterjen.Penggunaan deterjen

terutama menyangkut masalah bahan pembentuk (surfaktan), masalah utama yang

timbul bukan karena racunnya, tetapi busanya yang mengganggu lingkungan

disekitarnya.

(3) Limbah Pertanian

Penggunaan pupuk didaerah pertanian akan mencemari air yang keluar dari area

pertanian. Air ini mengandung bahan makanan bagi ganggang, sehingga

mengalami pertumbuhan dengan cepat. Ganggang yang menutupi permukaan air

akan berpengaruh buruk terhadap ikan-ikan dan komponen biota air. Dari daerah

pertanian pula terlarut sisa-sisa pestisida yang terbawa arus sungai atau

bendungan. Pestisida yang bersifat toksik akan mematikan hewan-hewan air,

burung dan bahkan manusia (Ningsih, 2010: 48-50).

c) Sumber Pencemar Tanah

Pencemaran tanah dapat terjadi oleh beberapa faktor. Pertama, faktor alami seperti

rusaknya lapisan tanah bagian atas, yakni lapisan yang mengandung humus oleh

matahari. Sinar matahari yang terik dapat menghancurkan atau membakar humus,

sehingga tanah menjadi kurus. Kedua, faktor manusia seperti pembuangan limbah,

pemberian pupuk yang berlebihan, pembakaran hutan, penebangan pohon-pohon

pelindung humus (Ningsih, 2010: 52).

Pencemaran tanah dapat terjadi melalui air. Air yang mengandung bahan

pencemar (polutan) akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu

Page 35: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

18

jasad yang hidup di dalam atau di permukaan tanah. Pencemaran tanah dapat juga

melalui udara. Udara yang tersemar akan menurunkan hujan yang mengandung

bahan pencemar ini. Akibatnya tanah juga akan tercemar (Supardi, 1994: 67).

Limbah atau Sampah bisa berasal dari berbagai sumber, seperti industri, rumah

tangga, sekolah, rumah sakit, perkantoran, fasilitas umum, seperti stasiun kereta

api, terminal bus. Sumber datangnya sampah dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Rumah tangga, umumnya terdiri dari sampah organik dan anorganik yang

dihasilkan dari aktivitas rumah tangga. Misalnya, buangan dari dapur, taman,

debu, dan alat-alat rumah tangga.

2) Daerah komersial, yaitu sampah yang dihasilkan dari pertokoan, restoran,

pasar, perkantoran, hotel. Biasanya terdiri dari bahan pembungkus sisa-sia

makanan, kertas dari perkantoran dll.

3) Sampah institusi, berasal dari sekolah, rumah sakit, dan pusat pemerintah.

4) Sampah industri berasal dari proses industri, dari pengolahan bahan baku

hingga hasil produksi.

5) Sampah fasilitas umum berasal dari taman umum, pantai, atau tempat

rekreasi.

6) Sampah kontruksi bangunan, yaitu sampah yang berasal dari sisa pembuatan

gedung, perbaikan dan pembongkaran jalan atau jembatan dll.

7) Sampah dari hasil pengelolaan air buangan dan sisa-sisa pembakaran dari

incinerator.

8) Sampah pertanian, berasal dari sisa-sisa pertanian yang tidak dapat

dimanfaatkan lagi (Suryati, 2009: 16).

Page 36: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

19

E. Pendidikan Lingkungan Hidup

Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) menurut UNESCO (1977 dalam

Redy, 2016: 6-7) adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia di

dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala

masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan,

keterampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja

sama (baik secara individu maupun secara kolektif) untuk dapat memecahkan

berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru.

Pada tahun 1975, sebuah lokakarya internasional tentang pendidikan lingkungan

hidup diadakan di Beogard, Jugoslavia. Pada pertemuan tersebut dihasilkan

pernyataan antar negara peserta mengenai pendidikan lingkungan hidup yang

dikenal sebagai “The Belgrade Charter – a Global Framework for Environmental

Education”. Secara ringkas tujuan pendidikan lingkungan hidup yang dirumuskan

dalam Belgrade Charter tersebut di atas adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap keterkaitan bidang ekonomi,

sosial, politik serta ekologi, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.

b. Memberi kesempatan bagi setiap orang untuk mendapatkan pengetahuan,

keterampilan, sikap/perilaku, motivasi dan komitmen, yang diperlukan untuk

bekerja secara individu dan kolektif untuk menyelesaikan masalah

lingkungan saat ini dan mencegah munculnya masalah baru.

c. Menciptakan satu kesatuan pola tingkah laku baru bagi individu, kelompok-

kelompok dan masyarakat terhadap lingkungan hidup (Surakusumah, 2017:

3-4).

Page 37: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

20

Pendidikan lingkungan hidup lebih menekankan pada pengetahuan, tindakan serta

kesadaran masyarakat tentang pendidikan pembangunan berkelanjutan. Bentuk

pembelajaran pendidikan lingkungan hidup tidak hanya berupa materi akan tetapi

diperlukan pembelajaran-pembelajaran langsung yang berhubungan dengan alam

secara nyata, sehingga pembelajaran yang diberikan pada siswa lebih mudah

dipahami serta sesuai sasaran. Menurut UNESCO (dalam Hidayati, 2013: 150)

pendidikan pembangunan berkelanjutan merupakan suatu proses pembelajaran

yang didasarkan ide dan prinsip keberlanjutan untuk memberikan pendidikan

berkualitas dengan cara:

1) Learning to know

Untuk mengenal perkembangan alam pada konsep pembangunan

berkelanjutan, member gambaran peningkatan kebutuhan masyarakat,

mengetahui pemenuhan kebutuhan lokal yang merupakan efek dan

konskuensi internasional untuk memberikan kepuasan, kenyamanan pada isu

global dan prioritas lokal.

2) Learning to be

Untuk membangun prinsip dan nilai pembangunan berkelanjutan, mengaitkan

tiga bidang pembangunan berkelanjutan yaitu lingkungan, sosial dan

ekonomi, member kontribusi setiap orang dalam membangun pikiran dan

tubuh, sensitifitas, intelegensi, apresiasi estetik dan spiritual.

3) Learning to live together

Membangun kelompok untuk membuat keputusan mengenai toleransi sosial,

cara menangani lingkungan, cara beradaptasi dan hidup yang berkualitas.

4) Learning to do

Page 38: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

21

Memberikan realitas atau kenyataan pada kegiatan sehari-hari, membangun

keberlanjutan agar setiap orang selalu menjaga bumi

5) Learning to transform oneself and society

Pendidikan lingkungan hidup mengintegrasikan nilai-nilai yang melekat pada

pemabangunan berkelanjutan melalui aspek belajar untuk menguasi manusia

agar bertanggung jawab dan membuat kenyamanan, demi keberlanjutan di

masa mendatang.

Adapun tujuan pendidikan lingkungan hidup menurut Adisendjaja (1988 dalam

Hidayati, 2013: 150) yaitu:

a) Kesadaran, yaitu memberi dorongan kepada setiap individu untuk

memperoleh kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan masalahnya.

b) Pengetahuan, yaitu membantu setiap individu untuk memperolah berbagai

pengalaman dan pemahaman dasar tentang lingkungan dan masalahnya.

c) Sikap, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh seperangkat nilai

dan kemampuan mendapatkan pilihan yang tepat, serta aktif dalam

peningkatan dan perlindungan lingkungan.

d) Keterampilan, yaitu membantu setiap individu untuk memperoleh

keterampilan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah lingkungan.

e) Partisipasi, yaitu memberikan motivasi kepada setiap individu untuk berperan

serta secara aktif dalam pemecahan masalah lingkungan.

f) Evaluasi, yaitu mendorong setiap individu agar memiliki kemampuan

mengevaluasi pengetahuan lingkungan ditinjau dari segi ekologi, sosial,

ekonomi, politik, dan faktor-faktor pendidikan.

Page 39: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

22

Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) menurut Widaningsih (2010 dalam

Landriany, 2014: 82) secara formal dapat menjadi salah satu alternatif yang

rasional untuk memasukkan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum.

Pendidikan lingkungan hidup merupakan salah satu faktor penting dalam

keberhasilan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan juga menjadi saran yang

sangat penting dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang dapat

melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Pendidikan lingkungan dibutuhkan dan harus diberikan kepada anak sejak dini

menurut pendapat dari Nurhajni dan Widodo (2009 dalam Landriany, 2014: 82)

ini bertujuan agar mereka mengerti dan tidak merusak lingkungan. Hal ini

dipengaruhi beberapa aspek antara lain:

a) Aspek kognitif, pendidikan lingkungan hidup mempunyai fungsi untuk

meningkatkan pemahaman terhadap permasalahan lingkungan, juga mampu

meningkatkan daya ingat, penerapan, analisis, dan evaluasi.

b) Aspek afektif, pendidikan lingkungan hidup berfungsi meningkatkan

penerimaan, penilaian, pengorganisasian dan karakteristik kepribadian dalam

menata kehidupan dalam keselarasan dengan alam.

c) Aspek psikomotorik, pendidikan lingkungan hidup berperan dalam meniru,

memanipulasi dalam berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya dalam

upaya meningkatkan budaya mencintai lingkungan.

d) Aspek minat, pendidikan lingkungan hidup berfungsi meningkatkan minat

dalam dari anak.

Page 40: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

23

Ada berbagai perwujudan penanaman pendidikan lingkungan hidup di sekolah,

seperti sekolah berbudaya lingkungan, sekolah hijau, dan sekolah sehat. Adapun

istilah yang sedang digalakkan pemerintah yaitu Adiwiyata. Adiwiyata merupakan

suatu tempat yang baik dan ideal untuk memperoleh segala ilmu pengetahuan dan

berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya

kesejahteraan hidup untuk mencapai cita-cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan

program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab

dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola

sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Adapun prinsip

dasar Adiwiyata adalah:

1) Prinsip partisipatif, yaitu komunitas sekolah terlibat dalam manajemen

sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi sesuai tanggung jawab dan perannya.

2) Prinsip berkelanjutan, berupa seluruh kegiatan harus dilakukan secara

terencana dan terus menerus secara komprehensif (Hidayati, 2013: 150).

Program Adiwiyata diharapkan dapat menciptakan kondisi yang nyaman dalam

pembelajaran serta timbulnya tanggung jawab lingkungan dalam rangka

pembangunan berkelanjutan. Sebab lingkungan yang bersih, nyaman akan

menambah semangat belajar serta menciptakan kondisi yang tidak membosankan.

Adapun indikator sekolah Adiwiyata meliputi:

1) Pengembangan kebijakan sekolah yang berwawasan lingkungan, yang

meliputi filosofi, visi misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan,

kebijakan dalam pengembangan materi, pembelajaran lingkungan hidup,

kebijakan tentang peningkatan kapasitas SDM, kebijakan penghematan

Page 41: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

24

sumber daya alam, kebijakan untuk mengalokasikan dana bagi kegiatan

lingkungan hidup, kebijakan yang mendorong terwujudnya sekolah peduli

dan berbudaya lingkungan.

2) Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan yang meliputi pengembangan

model pembelajaran lingkungan hidup (integrasi atau monolitik), penggalian

dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di

masyarakat sekitar, pengembangan kegiatan kurikuler bertema lingkungan

hidup dan pengembangan metode pembelajaran.

3) Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif yang meliputi penciptaan

kegiatan ekstrakurikuler atau kurikuler yang mendukung pengembangan

PLH, partisipatif aktif dalam kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan

pihak luar sekolah, membangun kemitraan dengan pemerintah, swasta dan

LSM dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup.

4) Pengembangan dan pengelolaan saran pendukung sekolah yang meliputi;

pengembangan fungsi kualitas sarana pendukung sekolah yang ada untuk

PLH , peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar

kawasan sekolah, peningkatan upaya penghematan energi, air, alat tulis,

pengembangan sisem pengelolaan sampah dan pengembangan apotik hidup

serta taman sekolah (Hidayati, 2013: 151).

Pelaksanaan Adiwiyata di sekolah memiliki beberapa keuntungan. Menurut Tim

Adiwiyata Nasional (2011 dalam Hidayati, 2013: 151) keuntungan mengikuti

Program Adiwiyata sebagai berikut:

1) Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompetensi dasar dan standar

kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah.

Page 42: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

25

2) Meningkatkan efesiensi penggunaan dana opersional sekolah melalui

penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan

energi.

3) Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang

lebih nyaman dan kondusif.

4) Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan

pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan

masyarakat sekitar.

5) Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui

kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian

fungsi lingkungan di sekolah.

F. Perilaku Bertanggungjawab Berwawasan Lingkungan

Perilaku menurut teori ABC (Antecedent, Behaviour, Concequences) (dalam

Notoatmodjo, 2010: 73) adalah merupakan suatu proses dan sekaligus hasil

interaksi antara: Antecedent-Behaviour-Concequences. 1) Antecedent adalah suatu

pemicu (trigger) yang menyebabkan seorang berperilaku, yakni kejadian-kejadian

dilingkungan kita, ini dapat berupa alamiah (hujan, angin, cuaca, dan sebagainya),

dan buatan manusia (interaksi dan komunikasi dengan orang lain). 2) Behaviour

merupakan reaksi atau tindakan terhadap adanya “antecedent” atau pemicu

tersebut yang berasal dari lingkungan. 3) Concequences adalah kejadian

selanjutnya yang mengikuti perilaku atau tindakan tersebut (konsekuensi), dimana

terdapat dua bentuk konsekuenasi yaitu: Konskuensi Positif (menerima); berarti

Page 43: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

26

akan mengulang perilaku tersebut, dan Konsekuensi Negatif (menolak); berarti

tidak akan mengulang perilaku tersebut.

Sikap dan perilaku menurut Mattulada (1980 dalam Ritohardoyo, 2013: 50)

adalah cerminan (reflection) dari potensi pendorong yang ada di dalam jiwa

manusia untuk bereaksi terhadap lingkungannya, beserta sela isinya yang berupa

manusia, tumbuhan, benda, alam semesta, maupun yang berupa konsep-konsep.

Meskipun perilaku bersifat individual, namun dalam kehidupan bermasyarakat

masih dipengaruhi oleh norma-norma, dan konsep-konsep yang berlaku dan

dianut oleh masyarakat yang bersangkutan.

Sikap dan perilaku manusia saling berkaitan erat. Ketika seseorang atau

sekolompok orang berada dalam suatu kondisi dan situasi lingkungan tertentu,

pada dasarnya sulit bahkan tidak mungkin untuk merasa benar-benar netral atau

merasa lepas sama sekali dari perasaan suka atau tidak suka terhadap

lingkungannya. Dalam kondisi dan situasi seperti itu, selalu terjadi mekanisme

mental yang mengevaluasi, membentuk pandangan, mewarnai perasaan; yang

masing-masing atau kesemuanya sangat menentukan: 1) kecenderungan untuk

berperilaku dalam menanggapi lingkungan yang dihadapi, maupun 2)

kecenderungan mereka diri mereka untuk berperilaku. Artinya, bahwa pandangan

dan perasaan sesorang ataupun kelompok terpengaruh oleh ingatan, objek yang

diketahui, dan kesan mereka terhadap apa yang sedang dihadapi (Ritohardoyo,

2013: 50-51).

Perilaku manusia (human behaviour) merupakan reaksi yang dapat bersifat

sederhana maupun kompleks. Secara umum perilaku dapat dibedakan kedalam

Page 44: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

27

tiga kelompok: 1) perilaku instinktif yang didasari oleh kodrat untuk

mempertahankan hidup; 2) perilaku abnormal akibat gangguan jiwa (sakit jiwa,

mabuk, terhipnotis); dan 3) perilaku normal atau wajar yang berkaitan dengan

sikap sebagai tanggapan terhadap rangsangan dari lingkungan. Menurut

Ritohardoyo (2013: 55) Perilaku manusia dicirikan salah satunya oleh sifat

deferensial. Artinya, satu rangsangan kepada seseorang dapat menimbulkan lebih

dari satu tanggapan yang berbeda, dan beberapa rangsangan yang berbeda dapat

saja menimbulkan satu tanggapan yang sama.

Beberapa kemungkinan yang terjadi dalam hubungan manusia dengan

lingkungannya, pertama suatu ketika komponen lingkungan sebagai stimulus yang

diterima individu manusia secara parsial, dapat berakibat pada terbentuknya

tanggapan tertentu secara parsial. Kedua, komponen lingkungan sebagai stimulus

yang diterima individu manusia secara integral, dapat saja berakibat pada

terbentuknya tanggapan tertentu secara parsial atau terbentuknya satu tanggapan.

Ketiga, sebaliknya tanggapan manusia dapat saja berpengaruh terhadap

lingkungan menjadi berubah. Hal ini mengingat berbagai kegiatan manusia dalam

pemanfaatan sumber daya alam, pada hakikatnya merupakan wujud tanggapan

mereka terhadap tantangan lingkungan (Ritohardoyo, 2013: 55-56).

G. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Manusia dalam Lingkungan

Faktor yang mempengaruhi perilaku manusia menurut Ancok (1987 dalam

Ritohardoyo, 2013: 59) antara lain faktor persepsi, sikap dan niat. Hal ini secara

identik dapat dikemukan, bahwa bagaimana perilaku atau kegiatan manusia

didalam atau terhadap lingkungannya, bergantung pada persepsi mereka terhadap

Page 45: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

28

lingkungan, sikap mereka terhadap lingkungan, serta bagaimana dan seberapa

besar niat mereka untuk melakukan kegiatan terhadap lingkungannya.

a) Persepsi manusia terhadap lingkungan

Persepsi manusia secara teoritis dapat dibedakn menjadi dua jenis, yakni persepsi

personal dan persepsi sosial. Menurut Harvey dan Smith (1977) person perception

adalah suatu proses pembentukan kesan berdasar pengamatan ataupun penalaran

terhadap suatu hal, yang mempunyai pengaruh pada aspek fisik maupun

psikologik. Sedangkan persepsi sosial adalah suatu tindakan berdasar pengamatan

maupun penalaran, baik melalui interaksi langsung, melalui media massa maupun

melalui melalui orang lain terhadap suatu hal, sehingga membentuk kesan

tersendiri (Ritohardoyo, 2013: 61).

Persepsi mempunyai implikasi yang sangat penting terhadap tatanan perilaku,

termasuk tatanan perilaku sosial yeng mempengaruhi hidup dan kehidupan

lingkungan sosial maupun lingkungan biogeofisik (ekosistem). Seperti yang

dijelaskan oleh Sutami (1976 dalam Ritohardoyo, 2013: 62) sistem sosial dan

ekosistem merupakan dwitunggal yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan

yang lain, sebab masing-masing mencakup satuan fungsional, yang merupakan

suatu interaksi kehidupan dengan lingkungannya.

b) Sikap manusia terhadap lingkungan

Sikap merupakan suatu reaksi ataupun tanggapan secara khusus (special response)

terhadap suatu rangsangan ataupun situasi (yang berasal dari persepsi sesorang

terhadap lingkungannya) disertai dengan pendirian dan atau perasaan orang

tersebut.Pada dasarnya yang memegang peranan penting dalam sikap adalah

Page 46: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

29

perasaan atau emosi dan respon sebagai kecenderungan untuk bereaksi.Menurut

Adisubroto (1984 dalam Ritohardoyo, 2013: 64) sikap seseorang dapat tercermin

pada perilakunya, yang besar kemungkinannya berpengaruh terhadap lingkungan.

Pada penelitian ini, peneliti akan memperhatikan beberapa sikap yang merujuk

pada kepedulian lingkungan siswa, adapun sikap tersebut adalah kerja keras,

menghargai kesehatan dan kebersihan, bijaksana, dan tanggung jawab. Sikap dan

perilaku tersebut dapat diimplementasikan dalam kegiatan belajar dan mengajar.

Selanjutnya, sikap-sikap tersebut didefinisikan sebagai berikut.

1) Kerja keras

Kerja keras adalah upaya terus menerus (tidak mudah menyerah) dalam

menyelesaikan pekerjaan atau yang menjadi tugasnya sampai tuntas (Dharma

Kesuma, 2011: 17).Kerja keras membutuhkan energi yang besar agar kita bisa

memberikan energi yang besar dalam bekerja, kita harus fokus dan bersungguh-

sungguh pada pekerjaan kita termasuk pekerjaan kita untuk melestarikan

alam.Kerja keras untuk melindungi dan melesatrikan alam perlu lebih digalakkan

(Emil Salim, 1986: 54).

2) Menghargai kesehatan dan kebersihan

Menghargai kebersihan kesehatan berarti menghargai dan menjaga kesehatan dan

kebersihan diri sendiri, masyarakat dan lingkungan.Hal-hal yang dapat dilakukan

sebagai upaya menghargai keberishan dan kesehatan adalah membuang sampah

pada tempatnya, menutup tempat penampungan air, dan menyiram kamar mandi

setelah digunakan (Muchlas Samani dan Haryanto, 2012: 129).

3) Bijaksana

Page 47: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

30

Bijaksana menurut Tabrani (2003: 114) adalah orang yang menggunakan akal

sehat dan pikirannya dalam bertindak. Dengan menggunakan akal budinya untuk

bertindak, orang akan mendudukan segala sesutunya secara proporsional. Orang

bijaksana dapat dicirkan dengan tidak cepat marah jika ada masalah, memtuskan

sesuatu melalui pertimbangan yang matang, menghukum orang setelah ada

buktinya, menerima isu atau berita stelah jelas kedudukannya dan mengambil

tindakan setelah mengkonfirmasi berbagai sumber.

Masalah yang kita hadapi sekarang bukanlah memakai atau tidak memakai BBM,

pestisida, dll, yang berpotensi mencemari lingkungan akan tetapi bagaimana

menggunakan SDA (Sumber Daya Alam) tersebut secara proporsional atau

bijaksana (Soemarwoto, 2008: 192).

4) Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas

dan kewajibannya sesuai dengan yang seharusnya dia lakukan untuk diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya) dan Tuhan Yang Maha Esa

(Asmani, 2011: 37). Orang yang bertanggung jawab akan berusaha semaksimal

mungkin untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

c) Niat berperilaku

Perilaku terjadi bergantung secara langsung pada keberadaan niat untuk

melakukan kegiatan. Niat untuk melakukan perilaku terbentuk sebagai akibat

interaksi dua komponen yaitu sikap terhadap perilaku dan norma subjektif tentang

perilaku. Dalam hal ini dapat saja terjadi ketidaksesuaian antara sikap denga

perilaku, ataupun antara norma subjektif dengan perilaku. Contoh dalam kasus

Page 48: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

31

tertentu seseorang memiliki sikap positif terhadap pengelolaan lingkungan suatu

danau, namun karena orang tersebut merasa akan dirugikan dengan harus melepas

sebagian lahan miliknya di pinggiran danau untuk penghijauan dan beberapa

anggota rumah tangganya tidak setuju, maka niat untuk menerima uang ganti rugi

lahan dibatalkan atau menolak program pengelolaan danau tersebut. Dalam

contoh kasus diatas yakni menolak untuk melepas lahan milik diganti rugi, adalah

salah satu wujud nyata dari perilaku. Hanya saja dalam hal ini sifat perilaku tidak

sesuai dengan sifat sikap dan niat sesorang. Secara umum perilaku merupakan

realisasi dari niat untuk melakukan aktifitas lahir dalam bentuk yang nyata dan

merupakan refleksi dan sikap seseorang (Ritohardoyo, 2013: 65)

H. Kesadaran Lingkungan

Kesadaran manusia terhadap lingkungan tidak dapat tumbuh begitu saja secara

alamiah, namum harus diupayakan pembentukannya secara terus menerus sejak

usia dini, melalui kegiatan-kegiatan nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-

hari. Untuk menanamkan kesadaran terhadap Lingkungan Hidup, langkah yang

paling strategis adalah melalui pendidikan, baik pendidikan formal atau

pendidikan non-formal. Menyadari hal tersebut, maka sekolah sebagai wadah

pendidikan perlu sejak dini menanamkan dan mengembangkan kepedulian siswa

terhadap lingkungan hidup agar terbentuk sumberdaya manusia yang secara arif

dapat memanfaatkan potensi dirinya dalam berbuat untuk menciptakan kualitas

lingkungan yang kondusif, ekologis, lestari secara nyata dan berkelanjutan,

tentunya dengan cara-cara yang simpatik, kreatif, inovatif dengan menganut nilai-

nilai dan kearifan budaya lokal (Wagiyatun, 2011:31-32).

Page 49: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

32

Kegiatan manusia sadar lingkungan perlu ditingkatkan. Masalah utama yang

menonjol adalah hubungan antara manusia dalam mencari kehidupan maupun

dalam meneruskan keturunannya, dapat menimbulkan masalah kelestarian

sumberdaya yaitu kerusakan yang timbul akibat ulah manusia itu. Penggunaan

teknologi yang kurang terkendali justru akan lebih memperparah rusaknya

lingkungan. Ruang lingkup lingkungan sangat luas, dari langit atau udara, dari

kutub utara sampai kutub selatan, puncak gunung, kota, desa, lembah, sungai,

pantai, danau, lautan, air laut, dasar laut. Karena itu kesadaran lingkungan

menjadi makin penting dan pendidikan kependudukan dan lingkungan justru

menjadi mutlak karena manusia dan lingkungan itu merupakan dua unsur pokok

yang saling menentukan, dalam arti manusia hidup dari lingkungan dan jika

lingkungan rusak maka manusia yang celaka (Neolaka, 2008: 20).

Kesadaran lingkungan menurut M.T.Zen yang dikuti dalam buku karangan

Neolaka (2008: 20) adalah usaha melibatkan setiap warga negara dalam

menumbuhkan dan membina kesadaran untuk melestarikan lingkungan,

berdasarkan tata nilai dari pada lingkungan itu sendiri dengan filsafat hidup secara

damai dengan alam lingkungan. Asas ini harus mulai ditumbuhkan melalui

pendidikan sekolah dan luar sekolah, dari kanak-kanak hingga perguruan tinggi

agar lambat laun tumbuh rasa cinta kasih kepada alam lingkungan, disertai

tanggung jawab sepenuhnya setiap manusia untuk memelihara kelestarian

lingkungan.

Kesadaran lingkungan juga berkaitan tentang kepedulian terhadap

lingkungan.Menurut Narwanti (2011: 30) kepedulian lingkungan merupakan sikap

Page 50: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

33

dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di

sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam

yang sudah terjadi. Upaya-upaya tersebut seharusnya dimulai dari diri sendiri dan

dilakukan dari hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menanam

pohon, menghemat penggunaan listrik dan bahan bakar. Jika kegiatan-kegiatan

tersebut dilakukan oleh semua orang maka akan didapatkan lingkungan yang

bersih, sehat dan terjadi penghematan pada sumber daya alam yang tidak dapat

diperbaharui

Pencegahan terhadap pencemaran lingkungan dapat dilakukan secara individu,

kelompok atau masyarakat, maupun secara kelembagaan (pemerintah). Pada

dasarnya, ada tiga prinsip untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran

lingkungan, yaitu secara administratif, teknologi dan edukatif.

a) Secara Administratif, pencegahan dan penanggulangan pencemaran dilakukan

dengan membuat peraturan dan perundang-undangan oleh pemerintah.

1) Pabrik tidak boleh menghasilkan produk yang dapat mencemari

lingkungan.

2) Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek industri harus

dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

b) Secara Teknologi, diadakan unit-unit pengolah limbah dan sampah. Dalam

hal ini industri harus memiliki unit pengolah limbah (padat, cair dan gas)

sehingga limbah yang dibuang ke lingkungan sudah terbebas dari zat-zat yang

membahayakan lingkungan.

Page 51: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

34

c) Secara Edukatif, dilakukan melalui jalur pendidikan baik formal maupun non

formal. Pembekalan pengetahuan juga bisa anak dapatkan melalui kegiatan

ektrakurikuler di sekolah. Anak dapat mengikuti kegiatan pramuka, karya

ilmiah remaja, palang merah remaja (PMR), pecinta alam, dokter kecil dan

lain-lain. Kebiasaan-kebiasaan di masyarakat juga mempengaruhi sikap anak

terhadap lingkungannya. Agar anak dapat memilah kebiasaan baik dan buruk,

diperlukan pengawasan, bimbingan orang tua dan guru agar pendidikan

lingkungan hidup dapat dipraktikan dalam keseharian anak (Hardian, 2011:

1).

Pembentukan kesadaran terhadap kondisi yang ada di lingkungannya menurut

Mustakin (2011: 86) dapat ditempuh melalui pendidikan yang ada di sekolah, ia

yang menjelaskan bahwa sekolah seharusnya memainkan perannya dalam

membentuk kesadaran terhadap lingkungan. Perlu ada pembentukan karakter

terhadap lingkungan pada diri siswa, Karakter ini bisa dimulai dari persoalan

sepele, seperti penyediaan tempat sampah yang memadai, sampai pada perumusan

action plan tentang program-program kepedulian lingkungan. Melalui

pembentukan karakter ini diharapkan lahir generasi yang memiliki kepedulian

lingkungan. Hal itu berarti, sekolah sebagai institusi pendidikan, memiliki tugas

untuk membentuk karakter peduli lingkungan pada diri siswa. Karakter terbentuk

dari sikap yang dilakukan terus menerus sehingga sekolah mempunyai kewajiban

untuk menanamkan sikap peduli lingkungan secara berkesinambungan. Ini sesuai

dengan fungsi pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak siswa.

Page 52: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

35

I. Indikator Sikap Peduli Lingkungan

Terdapat hal-hal yang dapat dilakukan untuk melestarikan lingkungan hidup

dalam kehidupan sehari-hari, dan juga dapat dijadikan indikator seseorang

memiliki kepedulian lingkungan yang tinggi atau rendah. Hal-hal tersebut

dipaparkan oleh Salim (1986: 234) dalam bukunya yang berjudul Pembangunan

Berwawasan Lingkungan sebagai berikut.

1) Peningkatan kesehatan lingkungan yang menyangkut usaha kebersihan

selokan, tempat mandi-cuci-kakus, terpeliharanya sumur air minum.

2) Kebersihan dalam rumah, termasuk jendela yang bisa memasukkan sinar

matahri, kebersihan dapur.

3) Usaha hemat energi, seperti:

a) Menghemat pemakaian aliran listrik dengan memadamkan lampu-lampu

yang tidak diperlukan pada waktu tidur, serta segera memadamkan lampu

pada pagi hari.

b) Menghemat pemakaian air, jangan sampai ada kran ataupun tempat air

(bak) yang bocor, ataupun dibiarkan mengalir/menetes terus.

4) Pemanfaatan kebun atau perkarangan dengan tumbuh-tumbuhan yang

berguna, penanaman bibit tumbuh-tumbuhan untuk penghijauan, rumah dan

halaman diusahakan sebersih dan seindah mungkin sehingga merupakan

lingkungan yang sehat dan menyenangkan bagi keluarga.

5) Penanggulangan sampah, memanfaatkan kembali sampah organis, dan

mendaur ulang (recycling) sampah anorganis (botol, kaleng, plastik, dan lain-

lainnya) melalui tukang loak atau yang serupa.

Page 53: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

36

6) Mengembangkan teknik biogas, memanfaatkan sampah hewan, manusia dan

kotoran dapur, untuk dibiogaskan sebagai sumber energi untuk memasak.

7) Meningkatkan keterampilan sehingga dapat memanfaatkan bahan tersedia,

sisa bahan, atau bahan bekas, lalu turut mendaur-ulang berbagai bahan

berkali-kali, seperti merangkai bunga dari bahan sisa dan sebagainya.

Narwanti (2011: 69) juga menjelaskan implementasi karakter peduli lingkungan

sekolah pada siswa dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a)

kebersihan ruang kelas terjaga, b) menyediakan tong sampah organik dan

nonorganik, c) hemat dalam penggunaan bahan praktik, dan d) penanganan

limbah bahan kimia dari kegiatan praktik.

J. Kerangka Berpikir

Inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk khususnya

manusia dengan lingkungannya. Ilmu yang membahas tentang hubungan timbale

balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya tersebut dinamakan ekologi,

Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel ahli biologi Jerman

pada tahun 1869. Dari kata “oikos” yang berarti rumah atau tempat tinggal, dan

“logos” yang artinya telaah atau studi. Jadi ekologi adalah ilmu tentangrumah atau

tempat tinggal makhluk atau dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari

hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ekologi ini tertuang dalam pembelajaran IPA Biologi jika pada tingkat satuan

pendidikan menengah atas, dimana dalam pembelajaran IPA pada aspek biologis

mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan dengan fenomena makhluk hidup

Page 54: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

37

pada berbagai tingkat organisasi kehidupan, dan interaksinya dengan faktor

lingkungan pada dimensi ruang dan waktu serta mempelajari kejadian-kejadian

alamiah yang berada di sekitar kehidupan seluruh umat manusia di alam semester

beserta lingkungannya termasuk yaitu tentang pencemaran lingkungan dimana

dalam pencemaran lingkungan ini banyak sekali peran dari manusia.

Pembelajaran IPA Biologi di sekolah menengah kebanyakan masih bersifat

“teacher centered”. Kondisi tersebut menyebabkan siswa kurang dapat

menghubungkan antara konsep yang diperoleh dengan permasalahan yang ada di

lingkungannya. Padahal permasalahan tentang pencemaran dan kerusakan

lingkungan harusnya dijelaskan dengan menghubungkan fakta-fakta yang ada

disekitar siswa. Dengan begitu, sikap peduli lingkungan dapat tertanam pada diri

siswa dan diterapkan dalam perilaku yang berwawasan lingkungan.

Perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan adalah pengetahuan dan

sikap tentang lingkungan yang diwujudkan dalam tindakandi kehidupan sehari-

hari untuk melestarikan, memperbaiki dan mencegah kerusakan dan pencemaran

lingkungan. Implementasi perilaku berwawasan lingkungan dapat diintegrasikan

dalam pembelajaran IPA Biologi karena IPA Biologi bertujuan ikut serta dalam

memilihara, menjaga, dan melestarikan alam sehingga upaya-upaya untuk

mengurangi tindakan perusakan dan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh

manusia dapat dikaji melalui pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Pada SMA kelas X semester genap terdapat kompetensi dasar yang berkaitan

dengan pendidikan lingkungan hidup yaitu menganalisis data perubahan

lingkungan, penyebab dan dampaknya bagi kehidupan. Pada kompetensi dasar ini

Page 55: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

38

diharapkan siswa dapat memahami apa itu perubahan lingkungan, apa saja

penyebab terjadinya perubahan lingkungan , dan bagaimana cara mencegah dan

mengatasi dampak perubahan lingkungan tersebut. Dari kompetensi dasar ini guru

dapat meningkatkan pengetahuan perubahan lingkungan yang diantaranya

terdapat materi tentang pencemaran lingkungan untuk siswa agar diharapkan

pengetahuan yang sudah didapatkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

dan membentuk perilaku berwawasan lingkungan.

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

Seluruh Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Hasil pengetahuan pencemaran danperubahan lingkungan siswa

Tes Pengetahuan

Belum diketahui pengetahuanpencemaran dan perubahan lingkungan

siswa

Belum diketahui perilaku berwawasanlingkungan siswa

KuesionerPerilaku

Hasil perilaku bertanggungjawabberwawasan lingkungan siswa

Analisis Regresi Linear Sederhana

Pengaruh Pengetahuan Pencemaran dan PerubahanLingkungan terhadap Perilaku Bertanggungjawab Berwawasan

Lingkungan

Page 56: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

39

K. Hipotesis

Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah:

Ha : Pengetahuan pencemaran dan perubahan lingkungan berpengaruh positif

terhadap perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan siswa SMA

Negeri 2 Bandar Lampung.

H0 : Pengetahuan pencemaran dan perubahan lingkungan tidak berpengaruh

positif terhadap perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan siswa

SMA Negeri 2 Bandar Lampung.

Page 57: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 2Mei – 4 Mei 2018 di SMA Negeri 2

Bandar Lampung pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA di SMA Negeri 2

Bandar Lampung tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 288 siswa.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini sebesar 25% dari seluruh siswa kelas XIPA di SMA Negeri

2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 72 siswa. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling yaitumenurut

Arikunto (2013: 134)adalah teknik pengambilan sampel dengan cara mencampur

subjek-subjek tanpa mempertimbangkan tingkatan-tingkatan dalam populasi,

namun pada objek penelitian ini adalah berupa siswa yang berada pada kelas, jadi

sampel pada penelitian ini adalah 72 siswa yang didapat dari 3 kelas yaitu kelas

Page 58: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

41

XA3, XA4, dan XA5 yang diperoleh secara random, karena rata-rata jumlah siswa

di SMA Negeri 2 Bandar Lampung per kelasnya adalah 36 siswa.

C. Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasional, dimana

menurut Notoatmodjo (2010: 5) penelitian korelasional adalah jenis penelitian

yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dua variabel atau lebih, karena

pada penelitian ini hanya melihat apakah ada pengaruh antara pengetahuan

pencemaran lingkungan yang dimiliki oleh siswa terhadap perilaku

bertanggungjawab berwawasan lingkungan.

2. Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan batasan terhadap masalah-masalah variabel yang

dijadikan pedoman dalam penelitian sehingga akan memudahkan dalam

mengoperasikannya di lapangan. Untuk memahami dan memudahkan dalam

menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian ini, maka akan ditentukan

beberapa definisi konseptual yang berhubungan dengan yang akan diteliti, antara

lain:

a. Pengetahuan pencemaran dan perubahan lingkungan

Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2003: 140) dapat diartikan sebagai

penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera

yang dimilikinya sehingga menghasilkan pengetahuan. Pengertian pencemaran

lingkungan menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 adalah masuknya atau

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam

Page 59: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

42

lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke

tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai

dengan peruntukannya. Sedangkan perubahan lingkungan yaitu terganggunya

keseimbangan lingkungan dikarenakan faktor alam dan faktor manusia. Dari teori-

teori tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan pencemaran dan perubahan

lingkungan adalah hasil tahu manusia yang diperoleh dari hasil penginderaannya

tentang segala sesuatu yang dapat mencemari dan mengganggu keseimbangan

lingkungan dan cara menanggulanginya.

b. Perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan (EnviromentallyResponsible Behaviour)

Perilaku menurut teori ABC (Antecedent, Behaviour, Concequences) (dalam

Notoatmodjo, 2003: 73) adalah merupakan suatu proses dan sekaligus hasil

interaksi antara: Antecedent-Behaviour-Concequences. 1) Antecedent adalah suatu

pemicu (trigger) yang menyebabkan seorang berperilaku, yakni kejadian-kejadian

dilingkungan kita, ini dapat berupa alamiah (hujan, angin, cuaca, dan sebagainya),

dan buatan manusia (interaksi dan komunikasi dengan orang lain). 2) Behaviour

merupakan reaksi atau tindakan terhadap adanya “antecedent” atau pemicu

tersebut yang berasal dari lingkungan. 3) Concequences adalah kejadian

selanjutnya yang mengikuti perilaku atau tindakan tersebut (konsekuensi), dimana

terdapat dua bentuk konsekuenasi yaitu: Konskuensi Positif (menerima); berarti

akan mengulang perilaku tersebut, dan Konsekuensi Negatif (menolak); berarti

tidak akan mengulang perilaku tersebut.

Sedangkan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan menurut Andrew

dan Slamet (2013: 12) adalah sebuah perilaku maupun tindakan yang

Page 60: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

43

bertanggungjawab berkontribusi dan memiliki dampak positif pada pelestarian

lingkungan, sistem bumi dan sumber daya alam.

Ada 3 hal yang mempengaruhi perilaku manusia terhadap lingkungan menurut

Ancok (dalam Ritohardoyo, 2013: 59) yaitu: 1) Persepsi manusia terhadap

lingkungan, 2) Sikap manusia terhadap lingkungan dan 3) Niat berperilaku.

3. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel

diukur. Dengan melihat definisi operasional suatu penenlitian, maka seorang

peneliti akan dapat mengetahui suatu variabel yang akan diteliti.

Tabel 1. Definisi Operasional

VariabelDefinisiKonseptual

Cara ukurAlatUkur

Hasil Skalaukur

Variabel Independen (X)Pengetahuanpencemarandanperubahanlingkungan

Segalainformasi yangdiketahuisiswamengenaipencemaranlingkungan ,meliputi:pengertianpencemaran,faktorpenyebabpencemaran,jenis-jenispencemaran,dampak daripencemarandan caramencegah danmenanggulangi

Siswa menjawab25 soalpertanyaandalam bentukjamak

Jika jawabanbenar mendapatnilai 1 dan jikajawaban salahmendapat nilai 0

Tes Untukmekanismepenilaiannya,jumlahjawaban benarakan dikalikandengan 5,sehingga nilaimaksimal jikajawaban benarsemua adalah25 x 4 = 100

Nominal

Page 61: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

44

pencemaranlingkungan

Variable Dependen (Y)Perilakubertanggung-jawabberwawasanlingkungan

Perilakumaupuntindakan yangbertanggungjawab yangmemilikikontribusi dandampak yangpositif padapelestarianlingkungan,sistem bumidan sumberdaya alam.

Dilihat darifaktor: 1)persepsiterhadaplingkungan, 2)sikap terhadaplingkungandan 3) niatberperilaku

Siswa menjawab25 `pernyataanyang terdapatpada kuisioneryang terdiri dari:a. pernyataan

positif 11soal

b. pernyataannegatif 14soal

Kuisioner

Hasilpenilaiannyamenggunakanfavorable(4,3,2,1) danunfavorable(1,2,3,4)

Likert

D. Rancangan Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan jenis data kuantitaif dan teknik analisis regresi

linear sederhana. Pada kegiatan analisisnya terdapat 3 tahapan yaitu analisis

pendahuluan, pengujian prasyarat hipotesis dan analisis uji hipotesis. Analisis

pendahuluan dilakukan peneliti dengan melakukan penyusunan data yang

diperoleh dari instrumen kuesioner dan tes untuk siswa, kemudian hasil data yang

diperoleh akan lanjut dalam pengujian prasyarat hipotesis yaitu diantaranya uji

Page 62: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

45

normalitas dan uji linearitas karena itu merupakan syarat yang dibutuhkan untuk

lanjut ke uji hipotesis yang menggunakan analisis regresi linear sederhana. Setelah

dilakukan pengujian prasyarat hipotesis dan didapatkan data yang terdistribusi

normal dan memiliki hubungan yang linear kemudian data tersebut di uji

hipotesisnya menggunakan analisis regresi linear sederhana menggunakan

bantuan SPSS Versi 17 For Windows untuk menguji data tentang ada tidaknya

pengaruh antara variabel X yaitu tingkat pengetahuan pencemaran lingkungan

siswa dengan variabel Y yaitu perilakubertanggungjawab berwawasan lingkungan

siswa.

E. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Penelitian

a. Membuat surat izin penelitian ke Dekanat FKIP Universitas Lampung

b. Memberikan surat izin penelitian kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 2

Bandar Lampung.

c. Melakukan wawancaradan observasi langsung kepadakepala sekolah dan

guru mata pelajaran biologi kelas X di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

untuk mendapatkan informasi tentang sekolah, siswa dan metode

pembelajaran yang diterapkan pada kompetensi dasar yang berkenaan dengan

pencemaran lingkungan

d. Mengambil data penelitian pendahuluan yaitu berupa profil sekolah, data

siswa kelas X IPA SMA Negeri 2 Bandar Lampung.

2. Pelaksanaan Penelitian

Page 63: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

46

a. Melakukan penyebaran kuesioner dan tes kepada kelas XIPA di SMA Negeri

2 Bandar Lampung yang sudah dipilih menjadi sampel penelitian dengan

menggunakan metode random sampling

b. Melakukan analisis data secara kuantitatif.

F. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data

Data yang digunakan adalah hasil jawaban kuesioner dan tes yang diisi oleh siswa

kelas XIPA di SMA Negeri 2 Bandar Lampung yang menjadi sampel penelitian.

2. TeknikPengumpulan Data

Teknik pengambilan datayang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan tes dan kuesioner.

a. Tes

Tes menurut Arikunto (2013: 150) adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta

alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Teknik tes ini

digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang pencemaran lingkungan.

Dengan adanya tes akan membantu sejauh mana tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang diajarkan. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian

adalah tes pilihan jamak yaitu memberikan pertanyaan yang telah diberi empat

alternatif jawaban dengan jumlah 25 butir soal. Soal dibuat dengan menggunakan

kisi-kisi yang disajikan di lampiran. Penskoran untuk tes sesuai dengan tabel

dibawah ini.

Page 64: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

47

Tabel 2. Pedoman skor tes

Dalam menilai tes maka menggunakan nilai berstandar seratus dengan ketentuan

sebagai berikut:

Nilai = 100Keterangan:

R = jumlah skor item soalN = jumlah skor maksimal

b. Kuesioner

Kuesioner menurut Sugiyono (2006: 118) adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Pada penelitian ini kuesioner yang

digunakan adalah kuesioner langsung dan tertutup yang maksudnya adalah

kuesioner ini ditujukan langsung kepada responden untuk mendapatkan informasi

dari responden dengan jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti di kuesioner

tersebut. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang perilaku

bertanggungjawab berwawasan lingkungan siswa. Kuesioner ini berisi 25 butir

pernyataan dengan pilihan jawaban yaitu sangat sesuai, sesuai, kurang sesuai dan

tidak sesuai. Kisi-kisi dalam penyusunan kuesioner disajikan dalam lampiran.

Penskoran untuk jawaban pada kuesioner menggunakan skala Likert yang sesuai

dengan tabel dibawah ini.

Keterangan Nilai/ Skor

Benar 1Salah 0

Page 65: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

48

Tabel 3. Pedoman skor kuesioner

Sifat PertanyaanFormat jawaban dan skala (skor)

SS S KS TS

Positif 4 3 2 1Negatif 1 2 3 4

Sumber : Triyono (2013 :170)

Hasil tes dan kuesioner yang datanya sudah berupa data standar seratus, lalu

dikategorikan berdasarkan hasil yang diperoleh siswa disesuaikan dengan tabel

dibawah ini.

Tabel 4. Interpretasi Nilai Tes dan Kuesioner

No. Interval Nilai Interpretasi1. 76-100 Tinggi2. 56-75 Cukup Tinggi3. 40-55 Sedang4. < 40 Rendah

Sumber: Arikunto (2013: 26)

3. Analisis Instrumen

Sebelum melakukan pengambilan data, tes dan kuesioner perlu diuji validitas dan

reabilitasnya.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan sesuatu instrumen. Penelitian ini menggunakan uji validitas konstruk

dengan menggunakan pendapat dari ahli. Setelah instrumen dikontruksi pada

aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori-teori tertentu, maka

selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahliyang terdiri dari dosen sesuai dengan

bidangnya. Setelah pengujian konstruk dari ahli selesai, maka diteruskan dengan

Page 66: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

49

uji coba instrumen yang diuji cobakan kepada sampel yang bukan sampel

sesungguhnya dari populasi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2013 : 211).

Uji validitas ini akan menggunakan Microsoft Office Excell untuk soal tes

pengetahuan dan program SPSSuntuk pernyataan kuesioner. Dalam program

SPSS digunakan PearsonProduct Moment Correlation – Bivariate dan

membandingkan hasil uji PearsonCorrelation dengan r tabel. Kriteria diterima

dan tidaknya suatu data valid atau tidaknya (Prayitno, 2012: 101) berdasarkan

nilai korelasi:

- Jika r hitung > r tabel maka item dinyatakan valid

- Jika r hitung< r tabel maka item dinyatakan tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila data sesuai dengan

kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama. Reliabel artinya,

dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2013:221).

Untuk menghitung reliabilitas instrumen digunakan dua rumus yaitu rumus KR-

20 untuk menghitung bentuk instrumen tes pilihan jamak dan rumus Alpha

Cronbach untuk menghitung bentuk instrumen kuesioner peduli lingkungan.

Nilai reliabilitas dapat dicari dengan membandingkan nilai Cronbac’s Alpha pada

taraf signifikansi 0,05 (SPPS secara default menggunakan nilai ini) dan df N-k, df

Page 67: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

50

= N-2, N adalah banyaknya sampel dan k adalah jumlah variabel yang diteliti.

Kriteria reliabilitas dapat dilihat di bawah ini (Wibowo, 2012: 52):

- Jika rhitung (ralpha) > rtabeldf maka butir pertanyaan/pernyataan tersebut reliabel.

- Jika rhitung (ralpha) < rtabeldf maka butir pertanyaan/pernyataan tersebut tidak

reliabel.

G. Hasil Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian,

peneliti melakukan uji coba instrumen terlebih dahulu ke 27 siswa kelas X SMA

IT Ar-Raihan Bandar Lampung. Hasil uji coba instrumen yang terdiri dari uji

coba tes pengetahuan pencemaran lingkungan dan kuesioner perilaku

bertanggungjawab berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Uji coba tes pengetahuan tentang pencemaran lingkungan

Berdasarkan uji validitas soal tes pengetahuan tentang pencemaran lingkungan

dan perubahan iklim yang berbentuk pilihan jamak, menunjukkan bahwa pada 40

soal terdapat 25 soal valid dan 15 soal tidak valid. Distribusi uji validitas disajikan

dalam Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Tes Pengetahuan

No rhitung rtabel Keterangan1 0,216 0,2732 Tidak Valid2 0,04 0,2732 Tidak Valid3 0,16 0,2732 Tidak Valid4 0,34 0,2732 Valid5 0,316 0,2732 Valid6 0,287 0,2732 Valid7 0,4 0,2732 Valid8 0,29 0,2732 Valid

Page 68: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

51

9 0,47 0,2732 Valid10 0,201 0,2732 Tidak Valid11 0,41 0,2732 Valid12 0,41 0,2732 Valid13 0,15 0,2732 Tidak Valid14 0,34 0,2732 Valid15 0,57 0,2732 Valid16 0,458 0,2732 Valid17 0,34 0,2732 Valid18 0,217 0,2732 Tidak Valid19 0,326 0,2732 Valid20 0,52 0,2732 Valid21 0,56 0,2732 Valid22 0,37 0,2732 Valid23 0,5 0,2732 Valid24 0,307 0,2732 Valid25 0,36 0,2732 Valid26 0.281 0,2732 Valid27 -0,14 0,2732 Tidak Valid28 0,17 0,2732 Tidak Valid29 0,12 0,2732 Tidak Valid30 0,518 0,2732 Valid31 0,55 0,2732 Valid32 -0,1 0,2732 Tidak Valid33 0,42 0,2732 Valid34 0 0,2732 Tidak Valid35 -0,04 0,2732 Tidak Valid36 0,39 0,2732 Valid37 -0,12 0,2732 Tidak Valid38 0 0,2732 Tidak Valid39 0,274 0,2732 Valid40 0,146 0,2732 Tidak Valid

Sedangkan uji reliabilitas menggunakan KR-20 menunjukkan bahwa seluruh item

valid adalah reliabel ditunjukkan dengan Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Tes Pengetahuan

No Cronbach’s Alpha(rhitung)

rtabel TingkatReliabilitas

1 0,7954 0,2732 Tinggi

Page 69: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

52

b. Uji coba kuesioner Sikap Peduli Lingkungan

Hasil uji validitas sikap peduli lingkungan menunjukkan bahwa dari 40

pernyataan didapatkan 25 pernyataan valid dan 15 pernyataaan tidak valid.

Distribusi uji validitas disajikan dalam Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Uji Validitas Kuesioner

Pernyataan r hitung r tabel(df=n-2)

Validitasr hitung> r

tabel1 0.783 0.396 Valid3 0.555 Valid4 0.706 Valid5 0.584 Valid8 0.588 Valid10 0.517 Valid12 0.514 Valid14 0.639 Valid15 0.607 Valid18 0.615 Valid20 0.691 Valid21 0.636 Valid22 0.783 Valid23 0.490 Valid24 0.510 Valid25 0.527 Valid27 0.617 Valid28 0.584 Valid29 0.486 Valid30 0.734 Valid31 0.704 Valid32 0.639 Valid33 0.517 Valid34 0.617 Valid35 0.463 Valid33 0.584 Valid34 0.715 Valid35 0.704 Valid

KUESIONER YANG TIDAK DIGUNAKAN2 -0.280 0.396 Tidak valid6 -0.063 Tidak valid7 0.194 Tidak valid9 0.329 Tidak valid

Page 70: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

53

Pernyataan r hitung r tabel(df=n-2)

Validitasr hitung> r

tabel11 0.274 Tidak valid13 0.244 Tidak valid16 0.138 Tidak valid17 0.281 Tidak valid19 0.138 Tidak valid26 0.194 Tidak valid

Sedangkan uji reliabilitas menggunakan Cronbac’s Alpha menunjukkan bahwa

seluruh item valid adalah reliabel ditunjukkan dengan Tabel 8 berikut ini.

Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner

No Cronbach’s Alpha(rhitung)

rtabel TingkatReliabilitas

1 0,947 0,2732 Tinggi Sekali

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data secara kuantitatif dengan

melalui 3 tahapan yaitu analisis pendahuluan, analisis prasyarat uji hipotesis, dan

analisis uji hipotesis.

1. Analisis Pendahuluan

Di dalam analisis pendahuluan, penelitian menyusun data yang telah terkumpul

dari tes dan kuesioner, kemudian dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi

untuk tiap-tiap variabel. Untuk tes yang dijawab oleh siswa, jawaban benar

bernilai 1 dan jawaban salah bernilai 0 dengan hasil tes diubah menjadi standar

seratus. Sedangkan untuk penskoran hasil kuesionermenggunakan skala Likert.

Skala pengukuran dengan tipe ini mempunyai gradasi dari sangat positif sampai

Page 71: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

54

sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain yaitu sesuai, kurang sesuai,

tidak sesuai dan sangat tidak sesuai. Kuesioner tersebut akan menggunakan

pernyataan favorable dan unfavorable dimana ketika pernyataan favorable

(mengarah atau menunjuk ciri adanya atribut yang diukur) mendapatkan nilai 4, 3,

2, 1 dan pernyataan unfavorable (tidak mengarah atau tidak merujuk atribut yang

dicirikan) mendapat nilai 1, 2, 3, 4.

2. Pengujian Prasyarat Hipotesis

Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang harus dilakukan guna

menghasilkan suatu keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis. Terdapat

3 uji yang dilakukan dalam pengujian prasyarat hipotesis yaitu uji normalitas, uji

linearitas dan uji homogenitas

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan

melihat koefisien nilai sig pada baris terakhir tabel One Sample Kolmogorov-

Smirnov Test. Uji normalitas digunakan untuk melihat terdistribusi normal atau

tidaknya data hasil penelitian. Pengujian ini juga menentukan teknik statistik yang

selanjutnya akan dilakukan. Apabila data terdistribusi normal maka digunakan

statistik parametrik sedangkan apabila data tidak terdistribusi normal maka

digunakan statistik nonparametrik.

Berdasarkan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang dibantu

program SPSS Versi 17 for Windows, diperoleh nilai sig sebesar 0,770. Bila

dibandingkan dengan taraf signifikansi 0.05, maka 0.770 > 0.05, sehingga data

terdistribusi normal.

Page 72: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

55

b. Uji Linearitas

Uji linearitas yaitu garis regresi antar variabel independen dan variabel dependen

membentuk garis linear atau tidak.Kalau tidak linear maka analisis regresi tidak

dapat dilanjutkan (Sugiyono, 2008: 265).Untuk menguji linearitas hubungan antar

variabel dilakukan dengan mencari nilai Sig. deviation melalui langkah-langkah

analysis of variance (ANOVA). Dengan penentuan keputusan hasil pengujian

linearitas data bisa dikatakan linear didasarkan pada ketentuan apa bila nilai Sig.

deviation > taraf signifikansi, yang pada penelitian ini menggunakan taraf

signifikansi 0.05.

Berdasarkan uji linieritas melalui ANOVA dengan dibantu oleh program SPSS

Versi 17 for Windows, nilai sig yang diperoleh adalah sebesar 0,063 yang

menunjukkan nilai sig > 0,05, yang berarti terdapat hubungan linier secara

signifikan antara pengetahuan pencemaran dan perubahan lingkungan dengan

perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan.

c. Uji homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua

buah distribusi atau lebih. Penelitian ini menggunakan uji Homogenitas Variansi

yang dibantu dengan program SPSS Versi 17 for Windows. Penentuan keputusan

hasil pengujian homogenitas didasarkan pada ketentuan apabila nilai sig > 0,05,

maka data homogen.

Nilai sig hasil uji homogenitas yang diperoleh adalah 0,147, yang menunjukkan >

0,05 sehingga dataPerilaku Bertanggungjawab Berwawasan Lingkungan (Y)

Page 73: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

56

berdasarkan Pengetahuan Pencemaran Lingkungan (X) mempunyai varian yang

sama (homogen).

3. Analisis Uji Hipotesis

Analisis uji hipotesis merupakan lanjutan dari analisis pendahuluan dengan

menguji data tentang pengaruh antara variabel X dengan variabel terikat Y.

Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan, adapun

analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear

sederhana dengan pengujian hipotesisnya meenggunakan uji One WayANOVA,

variabel X dikatakan memiliki pengaruh terhadap variabel Y apabila nilai sig <

taraf signifikansi

Page 74: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

69

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan

terhadap perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan pencemaran lingkungan siswa kelas X SMA Negeri 2

Bandar Lampung dikategorikan cukup tinggi.

2. Tingkat perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan siswa kelas X

SMA Negeri 2 Bandar Lampung dikategorikan cukup tinggi.

3. Pengetahuan pencemaran lingkungan berpengaruh positif terhadap perilaku

bertanggungjawab berwawasan lingkungan siswa kelas X SMA Negeri 2

Bandarlampung.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan beberapa

hal sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk memperhatikan kekurangan-

kekurangan dalam penelitian ini, seperti kurangnya jumlah sampel dan

terbatasnya kemampuan peneliti dalam menyampaikan dan menciptakan

Page 75: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

70

instrumen dengan kevalidan yang lebih tinggi. Serta bagi peneliti selanjutnya

dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku

bertanggungjawab berwawasan lingkungan seperti faktor endogen: suku/ras,

jenis kelamin, sifat fisik, sifat kepribadian, bakat bawaan, dan intelegensi atau

faktor eksogen: lingkungan, agama, sosial ekonomi dan kebudayaan.

2. Dengan diperolehnya kesimpulan bahwa pengetahuan pencemaran lingkungan

yang dimiliki oleh siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku

bertanggungjawab berwawasan lingkungannya, maka sangat penting bagi

lembaga pendidikan dan tenaga pendidik untuk memperhatikan kualitas proses

pembelajaran siswa terhadap materi yang berkaitan dengan lingkungan hidup

serta ditunjang dengan media dan fasilitas yang dapat meningkatkan

pemahaman siswa. Sehingga pada akhirnya diperoleh manusia dengan karakter

berwawasan lingkungan yang berlandaskan tanggung jawab untuk menjaga

lingkungan agar dapat menyokong kehidupan sekarang maupun yang akan

datang.

Page 76: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S. 2015. Perkembangan Peserta Didik dan Bimbingan Belajar.Deepublish. Yogyakarta. 158 hlm.

Andrew dan Slamet, Franky. 2013. Pengaruh Environmental Behavior terhadapGreen Purchasing Behavior pada Anak Muda Generasi C di Jakarta.Proceeding Seminar Nasional dan Call for Papers Sancall ISBN: 978-979-636-147-2.

Anggereini, E. dan Made P. I. 2016. Pengaruh Pengetahuan tentang KonsepEkosistem dalam Pembelajaran Lingkungan Outdoor dan Indoor TerhadapPerilaku Berwawasan Lingkungan. Jurnal Edu-Sains.5 (2): 50-57.

Ardianti, S. D., Wanabuliandari S., dan Rahardjo S. 2017. Peningkatan PerilakuPeduli Lingkungan dan Tanggung Jawab Siswa melalui Model EJAS denganPendekatan Science Edutainment. Jurnal Pendidikan Dasar. 4 (1): 1-7.

Asmani, Jamal. 2011. Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.DIVA Press. Yogyakarta. 203 hlm

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Bumi Aksara.Jakarta. 413hlm.

_________. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Kedua. Bumi Aksara.Jakarta. 344 hlm.

Azhar, A., Basyir, M.D dan Alfitri. 2015. Hubungan Pengetahuan dan EtikaLingkungan dengan Sikap dan Perilaku Menjaga Kelestarian Lingkungan.Jurnal Ilmu Lingkungan. 41 hlm.

Beard, C. A. 2006. An Experiential Learning. British Library Cataloging inPublication Data. London. 344 hlm.

Hidayati, Nanik. 2013. Perilaku Warga Sekolah Dalam Program Adiwiyata diSMK Negeri 2 Semarang. Jurnal. UNDIP Semarang. 154 hlm.

Kesuma, Dharma. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik diSekolah. Remaja Rosdakarya. Bandung. 160 hlm.

Page 77: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

72

Landriany, Ellen. 2014. Implementasi Kebijakan Adiwiyata Dalam UpayaMewujudkan Pendidikan Lingkungan Hidup di SMA Kota Malang. JurnalKebijakan dan Pengembangan Pendidikan. 88 hlm.

Margono, S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta. 270hlm.

Mustakin, Bagus. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Delapan KarakterEmas Menuju Indonesia Bermartabat. Samudra Biru. Yogyakarta. 120 hlm.

Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai PembentukKarakter dalam Mata Pelajaran. Familia.Yogyakarta. 109 hlm.

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta. 239 hlm.

Neolaka, Amos. 2008. Kesadaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta. 149 hlm.

Ningsih, Murni Iriani. 2010. Pencemaran. Pringgandani. Bandung. 198 hlm.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.Jakarta. 210 hlm.

____________. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. 250hlm.

Palar, Heryando. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta.Jakarta. 152 hlm.

Purwanto. 2008. Awas Polusi. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. 60 hlm.

Redy, Heppyan. 2016. Evaluasi Penerapan Kurikulum Berwawasan LingkunganHidup di Jenjang Sekolah Menengah Pertama. Tesis. Universitas Lampung. 52hlm

Ritohardoyo, Su. 2013. Ekologi Manusia. Ombak. Yogyakarta. 155 hlm

Rusman, Tedi. 2014. Statistik. Bandar Lampung.

Salim, Emil. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. LP3ES. Jakarta. 237hlm.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.Remaja Rosdakarya. Bandung. 250 hlm.

Sastrawijaya, A. Tresna. 2009. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta.274 hlm.

Page 78: PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN DAN …digilib.unila.ac.id/54701/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dan perubahan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab berwawasan lingkungan

73

Siahaan. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Erlangga. Jakarta.521 hlm.

Silalahi, Daud. 2012. Hukum Lingkungan dalam Sistem Penegakan HukumLingkungan Indonesia. Alumni. Bandung. 342 hlm.

Soemarwoto, Otto. 2008. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.Djambatan. Jakarta. 381 hlm.

Sudarman. 2012. Pembelajaran Kontekstual Untuk Membentuk PerilakuBerwawasan Lingkungan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal IlmuPendidikan. 87 hlm.

Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. EGC. Jakarta. 297 hlm.

Supardi, Imam. 1994. Kimia dan Pencemaran Lingkungan. Alumni. Bandung.296 hlm.

Surakusumah, Wahyu. 2017. Konsep Pendidikan Lingkungan di Sekolah: ModelUji Coba Sekolah Berwawasan Lingkungan. Jurnal. UPI Bandung. 29 hlm.

Suryati, Teti. 2009. Bijak dan Cerdas Mengolah Sampah. Agromedia Pustaka.Jakarta. 60 hlm.

Sustiyono, Aris, dan Kurdiyono. 2012. Studi Tingkat KesadaranMasyarakat KotaYogyakarta Terhadap Kelestarian Lingkungan Hidup. Online at http://www.jogjakarta.go.id/app/modules/banner/images/1222102800_volume2.pdf.Diakses pada tanggal 4 April 2017.

Triyono. 2013. Metodologi Penelitian pendidikan. Penerbit Ombak. Yogyakarta

Utami, R. 2013. Efektivitas Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Terpadu TemaPencemaran Lingkungan Terhadap Penanaman Nili Karakter dan PemahamanKonsep. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Wagiyatun.2011. Pengaruh Pengetahuan Pencemaran Lingkungan TerhadapKepedulian Lingkungan. Skripsi. IAIN Walisongo Semarang.105 hlm.

Zimbardo, G. 2001. Psychology and Life. Harper Collins Publishing. New York.110 hlm.