Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKINGTERHADAP
HASIL BELAJAR MENYIMAK SISWA KELAS IVSDN NO.160 INPRES
BONTOLEBANG KECAMATAN POLOMBANGKENG SELATAN
KABUPATEN TAKALAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidkan Guru Sekolah Dasar
Oleh
AYU SUCI WULANDARI
10540 1214 16
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawahini:
Nama :AyuSuciWulandari
NIM :105401121416
Jurusan :Pendidikan Guru Sekolah Dasar
JudulSkripsi :Pengaruh Penerapan Strategi GUIDED NOTE
TAKING Terhadap Hasil Belajar Menyimak
Siswa Kelas IV SDN No.160 Inpres Bonto lebang
Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten
Takalar
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri, dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksia
pabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 2020
Yang membuatpernyataan
Ayu Suci Wulandari
105401121416
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertandatangandibawahini:
Nama : AyuSuciWulandari
Stambuk : 105401121416
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Mulai penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya
menyusunnya sendiri tanpa dibuatkan oleh siapapun.
2. Dalam penyusunan skripsi ini saya akan selalu melakukan konsultasi
dengan pembimbing, yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Sayatidakakanmelakukanpenjiplakandalammenyusunskripsiini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian sayas eperti yang tertera di atas maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini sayabuat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 2020
Yang membuat pernyataan
Ayu Suci Wulandari
105401121416
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Sabar bukan tentang berapa lama kau bisa menunggu. Melainkan
tentang bagaimana perilakumu saat menunggu”
“Sesungguhnya setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan, maka
apabila kamu seudah selesai (dari satu urusan) kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh urusan lain dan hanya kepada
Tuhanmulah kamu berharap”
(Q.S. Al Insyirah: 6-8)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum,
sehingga mereka mangubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri”
(Q.S. Ar Ra’d: 11)
Kupersembahkan karya ini untuk :
Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,
Atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
Mewujudkan harapan menjadi kenyataan
vii
ABSTRAK
AYU SUCI WULANDARI. 2020. Pengaruh Penerapan Strategi Guided
Note Taking terhadap Hasil Belajar Menyimak Siswa Kelas IV SDN No.160
Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar .
Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.Dibimbing oleh Andi
Tenri Ampa dan Tarman A. Arif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh signifikan strategi
guided note taking terhadap hasil belajar menyimak siswa kelas IV SDN No.160
Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen bentuk One Group
Pre-Test Post-Test Design yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh signifikan
penerapan strategi guided note taking terhadap hasil belajar menyimak pokok
bahasan teks non fiksi (tokoh pahlawan) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
pada siswa kelas IVSDN No.160 Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng
Selatan Kabupaten Takalar
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rataPre-Testhasil belajar siswa51
dengan kategori tuntas dari 19 siswa hanya 3 siswa atau 15,78% yang memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Selanjutnya nilai rata-rata Post-Test adalah
78, dengan kategosi tuntas dari 19 siswa terdapat 16 siswa atau 84,2%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa
penerapan strategi guided note taking berpengaruh signifikan terhadap hasil
belajar menyimak siswa kelas IV SDN No.160 Inpres Bontolebang Kecamatan
Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar
Kata kunci: hasil belajar menyimak,strategi guided note taking
viii
ix
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah Swt., Tuhan semesta alam. Allah yang paling agung
untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita, Allah yang paling suci untuk
menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita. Tiada daya dan kekuatan
kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga Skripsi dengan judul “Pengaruh
Penerapan Strategi Guided Note Taking terhadap Hasil Belajar Menyimak
Siswa Kelas IVSDN No.160 Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng
Selatan Kabupaten Takalar” dapat diselesaikan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Muhammadiyah Makassar. Skripsi ini berupaya memberi gambaran dan informasi
sejauh mana pengaruh penerapan strategi guided note taking dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia pokok bahasan menyimak pada siswa kelas IVSDN No.160
Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
orang tua, Mustapa dan Lufti Adriani yang telah berdoa, berjuang, rela berkorban
tanpa pamrih dalam mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis
dalam proses pencarian ilmu.
x
x
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya baik berupa tenaga maupun materi dalam penyelesaian skripsi ini
mulai dari awal sampai selesai.Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu
dalam perampungan tulisan ini. Segala rasa hormatUcapan terima kasih yang tak
terhingga untuk yang penulis cintai dengan sepenuh hati kepada kedua orang tua,
Mustapa dan Lufti Adriani yang telah berdoa, berjuang, rela berkorban tanpa
pamrih dalam mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis dalam
proses pencarian ilmu. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan
penghargaan terkhusus kepada Dr.Hj. Andi Tenri Ampa, M.Hum.Pembimbing I
danDr. Tarman A. Arif, S.Pd.,M.Pd.Pembimbing II,yang ditengah kesibukannya
masih dapat meluangkan waktunya membantu dan membimbing penulis.
Demikian juga penulis sampaikan terimaksih tidak terhingga kepada
Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag.Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
Erwin Akib S.Pd.,M.Pd.,Ph.D, Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah
Makassar. Aliem Bahri S.Pd.,M.Pd. dan Ernawati, S.Pd.,M.Pd. Ketua Jurusan dan
Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar. Bapak dan Ibu Dosen pada Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
memberikan bekal dan ilmu pengetahuan selama mengikuti pendidikan. Pihak-
pihak lain yang telah banyak membantu penulis sehingga tugas akhir ini dapat
terselesaikan dengan baik.
xi
xi
Tiada imbalan yang dapat diberikan, hanya kepada Allah Swt penulis
menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini bernilai
ibadah di sisi-Nya Aamiin.
Makassar, September2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ................................................................................... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian yang Relevan............................................................ 9
B. Pengertian Menyimak ......................................................................... 10
C. Pembelajaran Bahasa Indonesia ......................................................... 16
xii
D. Hasil Belajar ........................................................................................ 18
E. Strategi Pembelajaran ........................................................................ 19
F. Strategi Pembelajaran Guided Note Taking ...................................... 22
G. Kerangka Pikir..................................................................................... 27
H. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ......................................................................... 30
B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 32
C. Defenisi Operasional Variabel ........................................................... 34
D. Instrumen Penelitian ........................................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 35
F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 40
B. Pembahasan ......................................................................................... 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .............................................................................................. 50
B. Saran .................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 52
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Keadaan Populasi .................................................................................... 33
3.2 Kriteria Ketuntasan Minimum SDN No.160 Inpres Bontolebang ....... 37
4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Pre-TestSiswa ............................................. 40
4.2 Tingkat Penguasaan Materi Pre-Test ....................................................... 42
4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Menyimak Pre-Test ....................... 42
4.4Statistik Skor Hasil Belajar Post-TestSiswa ............................................. 43
4.5Tingkat Penguasaan Materi Post-Test Siswa ........................................... 44
4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Menyimak Post Test ...................... 44
4.5 Hasil Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test .......................................... 45
4.6Hasil Paired Sample T-Test ....................................................................... 46
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Bagan Kerangka Pikir ............................................................................... 28
3.1 One Group Pre-Test-Post-Test Design .................................................... 31
3.2 Hubungan Antara Variabel X dan Y ........................................................ 34
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Silabus ........................................................................................................................ 56
RPP Pre- Test............................................................................................................. 58
RPP Post-Test ............................................................................................................ 66
Daftar Hadir Siswa .................................................................................................... 74
Lembar Penilaian Pre-Test Siswa............................................................................. 75
Lembar Penilaian Post-Test Siswa ........................................................................... 76
Hasil Analisis Statistik Deskriptif ............................................................................ 77
Tabel Frekuensi Pre-Test .......................................................................................... 78
Tabel Frekuensi Post-Test ........................................................................................ 79
Hasil Uji Normalitas ................................................................................................. 80
Hasil Uji Hipotesis .................................................................................................... 81
T tabel......................................................................................................................... 82
Dokumentas ............................................................................................................... 83
Handout Strategi GNT ........................................................................................... 86
Soal .......................................................................................................................... 88
Kunci Jawaban........................................................................................................ 92
Lembar Jawaban ..................................................................................................... 93
Surat Pengantar Penelitian ..................................................................................... 98
Surat Permohonan Izin Penelitian ......................................................................... 99
Surat Izin Penelitian ............................................................................................... 100
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyimak adalah keterampilan berbahasa yang sangat penting, disamping
membaca, berbicara, dan menulis. Komunikasi tidak akan dapat berlangsung
dengan lancar tanpa keterampilan menyimak. Keterampilan menyimak merupakan
faktor yang sangat penting bagi keberhasilan sesorang untuk memahami
keterampilan berbahasa yang lain. Apabila kemampuan sesorang dalam
menyimak kurang, dapat dipastikan dia tidak dapat mengungkapkan topik yang
didengar dengan baik. Dalam proses menyimak, seseorang tidak memusatkan
perhatian pada setiap kata yang disimaknya melainkan inti pesan yang tersimak.
Misalnya sewaktu kita menyimak acara di radio, kita hanya menangkap beberapa
hal dan tidak dapat menangkap beberapa hal yang lain. Tidak tertangkapkan
beberapa hal itu disebabkan oleh kurang perhatian, kurang tertarik pada topik,
atau kurang efisien dalam menyimak.
Bahri dan Syakur (2017:11) menyatakan bahwa keterampilan menyimak
merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan oleh manusia bila dilihat dari
proses pemerolehan bahasa. Secara berturut-turut pemerolehan keterampilan
berbahasa itu pada umumnya dimulai dari menyimak, berbicara, membaca dan
menulis. Kegiatan menyimak diawali dengan mendengarkan, dan pada akhirnya
memahami apa yang disimak.
2
Keterampilan menyimak harus dikuasai oleh peserta didik di sekolah
dasar, karena menyimak bermakna mendengarkan dengan penuh perhatian serta
apresiasi, karena menyimak secara langsung berkaitan dengan seluruh proses
belajar peserta didik sekolah dasar pada semua pelajaran. Keberhasilan seorang
peserta didik dalam belajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan
kemampuan menyimak. Peserta didik yang tidak bisa menyimak dengan baik
akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan belajar secara keseluruhan.
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk
memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa
lisan(Tarigan,1980:28).
Menyimak sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memperluas wawasan, pengetahuan maupun hanya untuk kesenangan.Dalam
kehidupan, komunikasi banyak dilakukan secara lisan sehingga kemampuan
menyimak sangat penting dimiliki oleh setiap pemakai bahasa.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menyimak mendominasi
kegiatan berbahasa yang lain, dengan keterampilan lainnya. Hal ini
dilatarbelakangi oleh begitu pentingnya keterampilan menyimak sebagai bentuk
berbahasa produktif secara lisan yang dinilai lebih keterampilan menyimak
menjadi satu keterampilan yang dianggap perlu mendapat perhatian lebih
dibandingkan efektif digunakan dalam berkomunikasi dan menyampaikan
3
pendapat.Pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan Nurgiyantoro (2009:277)
yakni bahwa bahasa lisan lebih fungsional dalam kehidupan sehari-hari.
Menyimak merupakan langkah awal penguasaan informasi keilmuan,
namun menyimak masih dianggap aktivitas kurang penting. Hal tersebut masih
kecilnya penguasaan hasil belajar bahasa Indonesia pada khususnya dan pelajaran
lain pada umumnya.
Begitu banyak ilmu yang dapat diserap dari hasil menyimak.Satu masalah
yang dihadapi pendidikan di Indonesia sehingga berimbas pada rendahnya mutu
sumber daya masyarakat Indonesia, hal ini diduga karena penguasaan
keterampilan berbahasa baik menyimak, berbicara, membaca, dan menulis itu
kurang.Peneliti berpendapat hal tersebut dapat dikatakan bahwa keterampilan
menyimak sangatlah perlu diberikan kepada peserta didik.Dengan menguasai
keterampilan menyimak, maka peserta didik dapat memperoleh informasi dari
bahan simakan. Namun dalam pencapaian harapan tersebut, banyak hambatan
atau kendala dalam pelajaran bahasa Indonesia di sekolah pada umumnya. Seperti
kenyataan yang dihadapi bahwasanya kemampuan peserta didik dalam menyimak,
khususnya mengungkapkan kembali isi berita sangat kurang.
Suatu proses pembelajaran dikatakan baik bila proses tersebut dapat
menciptakan kegiatan belajar yang efektif. Guru bertindak sebagai fasilitator dan
siswa juga terlibat dalam pembelajaran. Pada kenyataannya, proses pembelajaran
bahasa Indonesia materi menyimak di kelas IVSDN No.160 Inpres Bontolebang
Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar masih menggunakan
metode ceramah, siswa tidak dilibatkan dalam pembelajaran secara aktif. Siswa
4
hanya mendengarkan penjelasan dari guru, bagi siswa yang cepat merasa bosan
mereka akan diam tanpa mendengarkan apa yang disampaikan atau mengerjakan
pekerjaan lain diluar pembelajaran Bahasa Indonesia materi menyimak, maka
ketika membacakan kembali isi berita siswa mengalami kesulitan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas IV SDN No.160 Inpres
Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar terhadap
kemampuan menyimak siswa diperoleh kenyataan adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyimak, antara lain:
1. Kemampuan siswa dalam belajar
2. Guru belum menggunakan strategi pembelajaran
3. Motivasi siswa dalam belajar
4. Minat belajar siswa
Dari faktor-faktor tersebut, tampaknya faktor yang paling dominan adalah
strategi pembelajaran yang belum digunakan oleh guru. Apabila guru
menggunakan strategi yang kurang menarik dan kurang memahamkan siswa,
maka siswa menjadi kurang perhatian pada pembelajaran dan menyebabkan hasil
belajar siswa rendah atau belum mencapai KKM yang ditentukan sekolah.
Saat ini siswa kelas IV SDN No.160 Inpres Bontolebang Kecamatan
Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalarberjumlah 19 siswa, dengan perincian
10 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. Berdasarkan pengamatan
peneliti selama pembelajaran, sebagian besar siswa masih memiliki kemampuan
yang rendah. Dari 19 siswa, ditemukan hanya 3 siswa yang berhasil mencapai
KKM 70. Sedangkan 16 siswa lainnya belum berhasil mencapai KKM 70.
5
Artinya, 84,2 % siswa kelas IV mengalami kesulitan dalam pembelajaran
menyimakteks Non Fiksi (Tokoh Pahlawan).
Rendahnya kemampuan siswa dalam pembelajaran menyimak tersebut
ditandai dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Kurang perhatian saat mengikuti pembelajaran
2. Siswa tidak aktif, sebagian besar hanya diam mendengarkan penjelasan guru
3. Siswa kesulitan menceritakan kembali bahan simakan
Berdasarkan fakta tersebut, untuk mengatasi masalah diatas, salah satu hal
yang bisa dilakukan yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran Guided Note
Taking (GNT).Strategi ini memungkinkan pembelajaran langsung yang diberikan
guru lebih diperhatikan siswa dan membuat siswa antusias dalam belajar.
Menurut Agus Suprijono (2013:105) Strategi pembelajaran guided note
taking merupakan bentuk pembelajaran dengan mengosongkan istilah atau
definisi dan menghilangkan beberapa kata kunci dari materi ajar.
Strategi pembelajaran guided note taking dipilih dan digunakan sebagai
solusi dalam meningkatkan kemampuan menyimak siswa karena:
1. Guided note taking dapat meningkatkan perhatian siswa pada metode teks
secara lisan yang dilakukan guru.
2. Strategi guided note taking dapat membantu siswa tingkat SD yang terbilang
masih kesulitan membuat catatan yang dibutuhkan saat menyimak.
3. Siswa dapat memperoleh gambaran poin-poin penting dalam materi simakan.
4. Adanya hand out yang sengaja dikosongkan dapat membuat siswa aktif,
bertanggungjawab dan berkonsentrasi mengikuti pembelajaran
6
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Retno Yunantri menunjukkan bahwa
penerapan strategi guided note taking dapat memberikan hasil positif terhadap
hasil belajar menyimak siswa.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ririn Martuti menunjukkan bahwa
penerapan strategi guided note taking dapat meningkatkan hasil belajar menyimak
siswa. Hal ini dapat dilihat dari skor tes siswa sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan penerapan strategi guided note taking. Diketahui skor terendah tes awal
adalah 33,00 dan tertinggi 66,00 dengan skor rata-rata 51,96. Berdasarkan hasil
tes akhir setelah diterapkan straegi guided note taking terendah adalah 80,00 dan
tertinggi 100,0 dengan skor rata-rata 93,75.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti perlu melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Penerapan Strategi Guided Note Taking Terhadap
Hasil Belajar Menyimak Siswa Kelas IV SDN No.160 Inpres Bontolebang
Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar”.
B. Rumusan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah dan mencapai tujuan yang sebagaimana
diharapkan, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah penerapan strategi guided note taking terhadap hasil belajar
menyimak siswa kelas IV SDN No.160 Inpres Bontolebang Kecamatan
Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar?
7
2. Apakah ada pengaruh signifikan strategi guided note takingterhadap hasil
belajar menyimak siswa kelas IV SDN No.160 Inpres Bontolebang
Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan penerapan strategi guided note taking terhadap hasil belajar
menyimak siswa kelas IV SDN No.160 Inpres Bontolebang Kecamatan
Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar
2. Untuk mengetahuipengaruh signifikan strategi guided note takingterhadap
hasil belajar menyimak siswa kelas IV SDN No.160 Inpres Bontolebang
Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar
D. Manfaat Penelitian
Hasil penilitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat
a. Bagi akademis dapat menjadi bahan informasi, masukan serta pengembangan
ilmu pengetahuan, khususnya dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar dalam upaya meningkatkan mutu program studi tersebut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, penelitian ini bermanfaat sebagai perbaikan kualitas pembelajaran
melalui strategi guided note taking, sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
8
b. Bagi siswa, akan dapat memberikan pengalaman baru dalam kegiatan
pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran membaca
sehingga dapat meningkatkan aktivitas dalam proses pembelajaran.
c. Bagi peneliti, menjadi bahan acuan atau refrensi untuk mengkaji lebih dalam
sejauh mana pengaruh hasil belajar siswa melalui penerapan strategi guide
note taking.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti,
yang fungsinya adalah mengemukakan uraian sistematis tentang hasil penelitian
terdahulu dan ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Adapun
penelitian yang relevan dengan peneliti adalah:
a. Julianti, mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. 2017. Pernah
meneliti dengan menggunakan strategi Guided Note Taking, dalam skripsinya
berjudul “Pengaruh Penerapan Strategi Guided Note Taking terhadap Hasil
Belajar Menyimak Siswa Kelas IVB SDN 3 Kali Maju” Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil belajar menyimak siswa mengalami peningkatan
melalui pemberian pretes kategori sedang dan posttes kategori sangat tinggi.
b. Susiawan, mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Pernah
meneliti dengan menggunakan strategi pembelajaran Guided Note Taking,
dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Strategi Guided Note Taking
berbantuan Media Video terhadap Hasil Belajar IPS siswa Kelas IV SD Desa
Sari Mekar”. Dilihat dari hasil perhitungan rata–rata hasil belajar IPS
kelompok eksperimen adalah 15,39 lebih besar dari pada rata–rata hasil
belajar IPS kelompok kontrol adalah 12,11. Dapat disimpulkan bahwa
10
penerapan strategi belajar Guided Note Taking dengan bantuan media video
berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Desa Sari Mekar.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yaitu:
a. Julianti meneliti tentang hasil belajar menyimak siswa kelas IVB SDN 3
Kalimaju
b. Susiawan meneliti hasil belajar IPS berbantuan media video kelas IV SD
Desa Sari Mekar.
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yaitu:
a. Peneliti menggunakn strategi guided note taking.
b. Hasil penelitian mengalami peningkatan.
B. Kemampuan Menyimak
1. Pengertian Kemampuan Menyimak
Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa di antara empat
keterampilan bahasa lain seperti menulis, membaca, dan berbicara. Kegiatan
menyimak berperan penting dalam pengembangan kemampuan berbahasa
seseorang terutama para siswa kita.
Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bersifat
reseptif dan apresiatif.Reseptif adalah kemampuan anak untuk mengerti maksud
mimik dan nada suara yang akhirnya mengerti kata-kata. Bersifat apresiatif
artinya bahwa menyimak menuntut siswa untuk tidak hanya mampu memahami
pesan apa yang terkandung dalam bahan simakan tetapi lebih jauh memberikan
respon atas bahan simak tersebut. (Abidin, 2012:91)
11
Bertemali dengan kedua sifat ini, menyimak dapat diartikan sebagai
kegiatan aktif yang dilakukan secara sungguh-sungguh untuk memahami pesan
yang terkandung dalam bahan simakan yang diperdengarkan secara
lisan.Menyimak bukanlah sebuah kegiatan pasif melainkan sebuah kegiatan
aktif.Berkenaan dengan menyimak sebagai kegiatan aktif, terdapat minimalnya
tiga istilah yang kadang dipertukarkan penggunaanya.
Ketiga istilah tersebut adalah mendengar, mendengarkan, dan
menyimak.Mendengar adalah kegiatan menangkap bunyi bahasa yang dilakukan
tanpa sengaja.Mendengarkan adalah kegiatan yang dilakukan secara sengaja untuk
menangkap bunyi bahasa walau belum beriorentasi pada pembentukan
pemahaman atas pesan yang terkandung dalam bunyi bahasa tersebut. Menyimak
disisi lain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh untuk
memperoleh pesan, pengetahuan, dan informasi yang tekandung dalam bunyi
bahasa yang didengarkan dengan serius dan penuh perhatian.
Dengan demikian, menyimak benar-benar harus dilakukan secara aktif dan
bukan merupakan kegiatan yang pasif. Melihat perbedaan ketiga istilah ini,
menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang melibatkan penggunaan indra
pendengaran dan kondisi serta persepsi pada tahapan tertinggi dibanding
mendengarkan dan mendengar. Sejalan dengan perbedaan ketiga istilah diatas,
menyimak merupakan istilah yang paling tepat dalam kaitannya dengan kegiatan
pembelajaran bahasa.
Jadi, kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang disengaja dan
direncanakan untuk mencapai proses tujuan. Seseorang tidak akan menyimak
12
kalau tidak mempunyai maksud untuk apa ia menyimak. Menurut Ngalimun
(2013:132) “keberhasilan pembelajaran menyimak bergantung pada dua kondisi,
yakni teladan guru dan partisipasi siswa”. Guru bisa memberi teladan sebagai
penyimak yang baik, kritis, dan pembicara yang efektif serta menggunakan
strategi yang efektif pula.
Dalam keterampilan menyimak kemampuan memahami makna pesan baik
yang tersurat maupun tersirat yang terkandung dalam bunyi, unsur kemampuan
mengingat pesan merupakan persyaratan yang penting dalam proses menyimak
cerita.
2. Unsur – Unsur Menyimak
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena
sangat bergantung kepada berbagai unsur yang mendukung.Yang dimaksudkan
dengan unsur dasar ialah unsur pokok yang menyebabkan timbulnya komunikasi
dalam menyimak. Setiap unsur merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan
dengan unsur yang lain. Unsur-unsur dasar menyimak ialah (1) pembicara, (2)
penyimak, (3) bahan simakan, dan (4) bahasa lisan yang digunakan. Berikut ini
adalah penjelasan masing-masing unsur itu :
a. Pembicara
Yang dimaksudkan dengan pembicara ialah orang yang menyampaikan
pesan yang berupa informasi yang dibutuhkan oleh penyimak.Dalam komunikasi
lisan, pembicara ialah narasumber pembawa pesan sedang lawan bicara ialah
orang yang menerima pesan (penyimak).
b. Penyimak
13
Penyimak yang baik ialah penyimak yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang banyak dan luas. Jika penyimak memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang banyak dan luas, ia dapat melakukan kegiatan menyimak
dengan baik. Selain itu, penyimak yang baik ialah penyimak yang dapat
melakukan kegiatan menyimak dengan intensif. Penyimak seperti itu akan selalu
mendapatkan pesan pembicara secara tepat. Hal itu akan lebih sempurna jika ia
ditunjang oleh pengetahuan dan pengalamannya.
c. Bahan simakan
Bahan simakan merupakan unsur terpenting dalam komunikasi lisan
terutama dalam menyimak.Bahan simakan ialah pesan yang disampaikan
pembicara kepada penyimak.Bahan simakan itu dapat berupa konsep, gagasan,
atau informasi.Jika pembicara tidak dapat menyampaikan bahan simakan dengan
baik, pesan itu tidak dapat diserap oleh penyimak yang mengakibatkan terjadinya
kegagalan dalam komunikasi.
d. Bahasa Lisan Yang Digunakan
Bahasa lisan adalah bahasa yang berupa lambang-lambang bunyi bahasa
maupun gerak anggota tubuh, mimik muka, dan pandangan mata yang menyertai.
3. Tujuan Menyimak
Penyimak yang baik adalah penyimak yang berencana.Salah satu butir dari
perencanaan itu ada alasan tertentu mengapa yang bersangkutan
menyimak.Alasan inilah yang kita sebut sebagai tujuan menyimak.Menyimak
pada hakikatnya adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan.Karena
14
itu dapat disimpulkan bahwa tujuan menyimak adalah menangkap, memahami,
atau menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan.
Tujuan umum yaitu, untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta
memahami makna komunikasi yang hendak disampaikan oleh pembicara melalui
ajaran.Sedangkan tujuan khusus yaitu, yang menyebabkan adanya beraneka ragam
menyimak.Dengan demikian tujuan menyimak dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Mendapatkan fakta
b. Menganalisis fakta
c. Mengevaluasi fakta
d. Mendapatkan inspirasi
e. Menghibur diri
4. Tahap-Tahap menyimak
Tarigan (1994:29) menyimpulkan ada sembilan tahap menyimak mulai
dari yang tidak berketentuan sampai pada yang amat bersungguh-sungguh.
Kesembilan tahap itu adalah sebagai berikut :
a. Menyimak berkala, yang terjadi pada saat-saat sang anak merasakan
keterlibatan langsung dalam pembicaraan mengenai dirinya;
b. Menyimak dengan perhatian dangkal, karena sering mendapat gangguan
dengan adanya selingan-selingan perhatian kepada hal-haldiluar pembicaraan;
c. Setengah menyimak, karena terganggu oleh kegiatan menunggu kesempatan
untuk mengapresiasikan isi hati mengutarakan apa yang terpendam dalam hati
sang anak;
d. Menyimak serapan, karena sang anak keasyikan menyerap hal-hal kurang
15
penting jadi merupakan penyaringan pasif yang sesungguhnya;
e. Menyimak sekali-kali, menyimak sebentar-sebentar apa yang disimak
memperhatikan kata-kata sang pembicara menarik hatinya saja;
f. Menyimak asosiatif hanya mengingat pengalaman-pengalaman pribadi secara
konstan yang mengakibatkan sang penyimak benar-benar tidak memberikan
reaksi terhadap kesan yang disampaikan pembicara;
g. Menyimak dengan reaksi berkala terhadap pembicara dengan membuat
komentar atau pengajuan pertanyaan;
h. Menyimak secara seksama, dengan sungguh-sungguh mengikuti jalan pikiran
sang pembicara; dan
i. Menyimak secara aktif untuk mendapatkan dan menemukan pikiran pendapat,
gagasan sang pembicara.
Sedangkan menurut Bagyo (2007:7), proses menyimak mencakup enam
tahap, yaitu: “mendengar, mengidentifikasi, menginterpretasi, memahami,
menilai, dan menanggapi”. Dalam tahap mendengar diperlukan telinga yang peka
dan perhatian yang terpusat agar penyimak menangkap pesan pembicara yang
sudah diterjemahkan dalam bentuk bunyi bahasa.Bunyi yang sudah ditangkap
perlu diidentifikasi, dikenali, dan dikelompokkan menjadi suku kata, kata,
kalimat, paragraf, atau wacana.Kemudian bunyi bahasa perlu diinterpretasikan
maknanya.
Setelah itu penyimak dituntut untuk memahami atau menghayati makna
itu dan perlu dibuat langkah selanjutnya yaitu penilaian. Tahap akhir dari proses
menyimak ialah menanggapi makna pesan yang telah selesai dinilai. Dari kedua
16
pendapat ahli diatas setiap orang yang terlibat dalam proses menyimak harus
menggunakan sejumlah kemampuan, yaitu: mendengar, mengidentifikasi,
menginterpretasi, memahami, menilai dan menanggapi.
C. Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara ia berfungsi sebagai bahasa
pengantar dilembaga-lembaga pendidikan, sebagai pengembang ilmu kebudayaan,
sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sebagai alat
penghubung dalam kepentingan pemerintah dan kenegaraan.
Berhubung dengan hal itu maka perlu adanya suatu pembelajaran Bahasa
Indonesia.Secara keseluruhan mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan bernalar, berkomunikasi, mengungkapkan
pikiran dan perasaan, serta persatuan dan kesatuan bangsa. Kemudian Bahasa
Indonesia mempunyai sasaran, sasaran pembinaan Bahasa Indonesia bagi siswa
SD ialah (1) agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan
benar (2) dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) tertuju pada pengembangan aspek fungsional bahasa, yaitu
peningkatan kompetensi berbahasa Indonesia. Ketika kompetensi berbahasa yang
menjadi sasaran, para guru lebih berfokus pada empat aspek keterampilan
berbahasa, yaitu: menyimak, membaca, berbicara dan menulis.
2. Manfaat Pembelajaran Bahasa Indonesia
17
Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,
sosial, emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi.Manfaat pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
yaitu untuk membantu siswa mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan
analisis dan imajinatif yang ada dalam diri siswa.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD di arahkan untuk meningkatkan
kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresepsi terhadap hasil
karya kesastraan manusia Indonesia.
Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan
kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap yang baik terhadap bahasa dan
sastra Indonesia.Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi siswa untuk
memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD ini
diharapkan : (a) Siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan
kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan
terhadap hasil karya kesastraan dan hasil pengetahuan bangsa sendiri. (b) Guru
dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa siswa
dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar. (c) Guru
lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan
18
kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswa. (d)
Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program
kebahasaan dan kesastraan di sekolah. (e) Sekolah dapat menyusun program
pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan siswa dan
sumber belajar yang tersedia.
D. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut pandangan Nawawi (Hafsah 2014:9) dapat diartikan
sebagai “tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di
sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu”.
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi
siswa dan dari sisi guru.Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan perkembangan
mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.Tingkat
perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif
dan psikomotor.Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat
terselesaikannya bahan pelajaran.(Winarni dalam Mirati, 2014:41)
Ruswandi (2013:51-52) mengatakan bahwa hasil adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Individu yang belajar akan memperoleh hasil dari apa yang telah dipelajari selama
proses belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses pembelajaran
optimal cenderung menunjukkan hasil belajar dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Kepuasaan dan kebanggan yang dapat mnumbuhkan motivasi pada diri siswa.
19
b. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya.
c. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama pada
ingatannya, membentuk perilakunya, bermanfaat untuk mempelajari aspek
lain, dan dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan
pengetahuan yang lainnya.
d. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan dirinya
terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai proses dan
usaha belajarnya.
E. Pengertian Strategi Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola
umum kegiatan guru dan anak dididik dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan (Syaiful Bahri, 2002:5
dalam Surtikanti, dkk 2008:28).
Pada mulanya, strategi mengajar itu hanya berpusat pada guru. Guru
menjadi sosok sentral, sedangkan siswa hanya pasif, tunduk dan patuh pada guru.
Strategi ini berjalan secara turun-temurun dari dulu.Tapi, dalam perkembangan
berikutnya, ketika guru menjadi pusat dari segalanya, banyak siswa belajar karena
tertekan dan terpaksa.Kelas bagi siswa seakan menjadi tempat angker yang tiap
hari selalu menghantui dirinya.Karena siswa belajar dengan tidak menyenangkan,
kreativitasnya pun tidak berkembang dengan baik.Persoalan itulah yang
20
mendorong banyak pemerhati dan peraktis pendidikan melakukan terobosan
inovatif untuk mencari strategi dan ragam model pembelajaran baik dan
menyenangkan, yang bisa diterima siswa. Dengan kata lain, strategi tersebut
mampu mengubah proses pembelajaran yang sebelumnya menakutkan menjadi
menyenangkan, kaku menjadi cair dan lebih bersahabat, otoriter menjadi
demokratis dan partisipatoris.
Strategi-strategi belajar mengacu pada perilaku dan proses-proses berpikir
yang digunakan oleh siswa dalam mempengaruhi hal-hal yang dipelajari,
termasuk memori dan metakognitif.Strategi-strategi belajar adalah operator-
operator kognitif meliputi dan terdiri atas proses-proses secara langsung terlibat
dalam menyelesaikan suatu tugas (belajar) (Trianto, 2009:139-140).
Strategi-strategi tersebut merupakan strategi-strategi yang digunakan siswa
untuk memecahkan masalah belajar tertentu. Untuk menyelesaikan tugas belajar
siswa memerlukan keterlibatan dalam proses berpikir dan perilaku, men-skim atau
membaca sepintas lalu judul-judul utama, meringkas, dan membuat catatan,
disamping itu juga memonitor jalan berpikir diri sendiri.
Pengajaran strategi belajar berlandaskan pada dalil, bahwa keberhasilan
belajar siswa sebagian besar bergantung pada kemahiran untuk belajar secara
mandiri dan memonitor belajar mereka sendiri.Ini menjadikan strategi-strategi
belajar mutlak diajarkan kepada siswa secara tersendiri, mulai dari kelas rendah
sekolah dasar dan terus berlanjut sampai sekolah menengah dan pendidikan tinggi
(Trianto, 2009:140).
21
Menurut Joni (Samad dan Maryati Z 2012:4) strategi adalah ilmu atau kiat
di dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki dan atau yang dapat
dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Serta mengemukakan
bahwa yang menjadi acuan utama dalam penentuan strategi pembelajaran adalah
tercapainya tujuan pembelajaran.Oleh karena itu, segala kegiatan pembelajaran
yang dilakukan yang tidak berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran tidak
dapat dikategorikan sebagai strategi pembelajaran.Untuk dapat merancang dan
melaksanakan strategi pembelajaran yang efektif, guru harus memiliki khasanah
metode pembelajaran yang kaya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu prosedur
yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran sebagai sarana untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Tujuan utama mengajarkan strategi adalah mengajarkan siswa untuk
belajar atas kemauan dan kemampuan diri sendiri (belajar mandiri). Untuk dapat
mengajarkan strategi-strategi mengajar kepada siswa terdapat beberapa hal/
langkah yang harus diperhatikan, yaitu (Trianto:2009:143):
1. Memberitahu siswa bahwa mereka akan diajarkan suatu strategi belajar, agar
perhatian siswa terfokus.
2. Menunjukkan hubungan positif penggunaan strategi belajar terhadap prestasi
belajar dan memberitahukan perlunya kerja pikiran ekstra untuk membuahkan
prestasi yang tinggi.
3. Menjelaskan dan memeragakan strategi yang diajarkan.
4. Menjelaskan kapan dan mengapa suatu strategi belajar digunakan.
22
5. Memberikan penguatan terhadap siswa yang memakai strategi belajar.
6. Memberikan praktik yang beragam dalam pemakaian strategi belajar.
7. Memberikan umpan balik saat menguji materi dengan strategi pembelajaran
tertentu.
8. Mengevaluasi penggunaan strategi belajar, dan mendorong siswa untuk
melakukan evaluasi mandiri.
F. Strategi Pembelajaran Guided Note Taking
1. Pengertian Strategi Guided Note Taking
Secara etimologis, guided note taking berasal dari kata berbahasa inggris
yang secara umum bermakna pengambilan catatan terbimbing. Metode
pembelajaran guided note takingadalahmetode yang menekankan pada
peningkatan kemampuan dalam menangkap point-point penting dari teks lisan
yang didengar, dengan cara memberikan panduan yang berbentuk kisi-kisi yang
berupa pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.
Proses pembelajaran dengan metode ini akan mengarahkan konsentrasi
peserta didik dalam mengambil poin-poin penting dari bahan ajar yang mereka
dengarkan. Agus Supriono(2011:105) menyatakan bahwa pembelajaran aktif
dengan metode guided note taking merupakan metode belajar berupa catatan
terbimbing yang dikembangkan agar metode ceramah yang dibawakan guru
mendapat perhatian peserta didik.
23
Strategi catatan terbimbing merupakan strategi yang menekankan pada
kemampuan peserta didik dalam menangkap poin-poin penting dengan cara
memberikan panduan berupa kisi-kisi yang belum sempurna agar metode ceramah
yang dibawakan guru lebih mendapat perhatian peserta didik. Panduan berupa
kisi-kisi ini disebut dengan handout note taking, yaitu handoutyang isinya berupa
kisi-kisi atau poin-poin penting berupa titik-titik yang harus diisi peresta didik
selama proses pembelajaran.
2. Tujuan Strategi Guided Note Taking
Tujuan pembelajaran guided note taking adalah sebagai berikut.
a. Memfokuskan perhatian pesrta didik pada poin-poin penting.
b. Menciptakan kerja sama antar anggota dalam kelompok, ketika metode ini
dilakukan secara kelompok.
c. Menciptakan interaksi perepsi antar anggota kelompok dalam menangkap
poin-poin dalam teks lisan yang mereka simak atau didengarkan.
Dari tujuan strategi guided note taking tersebut di atas, dapat dijelaskan
bahwa memfokuskan perhatian peserta didik pada poin-poin penting maksusnya
adalah karena handout ini berupa poin-poin penting, maka pembelajaran pun juga
terfokus pada poin-poin penting materi. Dengan adanya aktivitas menulis pada
handout, maka perhatian peserta didik lebih terpusat pada penulis handout,
peserta didik pun tidak melakukan aktvitas. Strategi guided note taking yang
dikalukan secara berkelompok dapat menciptakan kerjasama antar anggota
24
kelompok. Hal ini secara tidak langsung dapat membentuk karakter kerjasama
dalam diri peserta didik, serta hubungan yang harmonis pada kelompok tersebut.
3. Ciri-ciri Pembelajaran Guided Note Taking
Adapun ciri-ciri pembelajaran dengan strategi guided note taking, secara
umum sebagai berikut.
a. Adanya teks lisan yang harus disimak oleh peserta didik.
b. Adanya kisi-kisi yang berupa pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-
peryataan yang belum sempurna yang diberikan kepada peserta didik sebagai
fokus konsentrasi mereka dalam menyimak teks.
c. Adanya produk uang berupa resume dari teks yang disimak.
4. Langkah-langkah Strategi Guided Note Taking
Langkah-langkah guided note taking adalah :
a. Beri siswa panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari materi
pelajaran yang akan guru sampaikan dengan strategi teks secara lisan.
b. Kosongkan sebagian dari poin-poin yang guru anggap penting sehingga akan
terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut.
c. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
1) Berikan suatu istilah dengan definisinya, kosongkan istilah atau
definisinya.
2) Kosongkan beberapa pertanyaan jika poin-poin utamanya terdiri dari
beberapa pertanyaan.
3) Menghilangkan beberapa kata kunci dari sebuah paragraf.
25
4) Dapat juga dibuat bahan ajar (hand out) yang tercantum didalamnya sub
topik dari materi pelajaran.
d. Bagikan bahan ajar (hand out) yang guru buat kepada siswa.
e. Setelah selesai menyampaikan materi, minta siswa untuk membacakan hasil
catatannya.
f. Berikan klarifikasi.
Dapat disimpulkan strategi guided note taking dapat mempermudah siswa
dalam belajar. Seperti, memberikan siswa panduan dalam meringkas, membuat
poin-poin kosong pada hal yang dianggap penting, membagikan bahan ajar,
meminta siswa untuk membacakan hasilnya dan guru memberikan klarifikasi.
5. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Guided Note Taking
Berikut ini adalah kelebihan-kelebihan strategi guided note taking yaitu:
a. Strategi ini cocok untuk kelas besar dan kecil.
b. Strategi ini dapat digunakan sebelum, selama berlangsung, atau sesuai
kegiatan pembelajaran.
c. Strategi ini cukup berguna untuk materi pengantar.
d. Strategi ini sangat cocok untuk materi-materi yang mengandung fakta-fakta,
sila-sila, rukun-rukun atau prinsip-prinsip dan definisi-definisi.
e. Strategi ini mudah digunakan ketika siswa harus mempelajari materi yang
bersifat menguji pengetahuan kognitif.
f. Strategi ini cocok untuk memulai pembelajaran sehingga siswa akan terfokus
perhatiannya pada istilah dan konsep yang akan dikembangkan dan yang
berhubungan dengan mata pelajaran untuk kemudian dikembangkan menjadi
konsep atau bagan pemikiran yang lebih ringkas.
26
g. Strategi ini dapat digunakan beberapa kali untuk merangkum bab-bab yang
berbeda.
h. Strategi ini cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau
tulisan naratif yang panjang.
i. Strategi ini dapat dimanfaatkan untuk menilai kecenderungan seseorang
terhadap suatu informasi tertentu.
j. Strategi ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena memberikan
kesempatan mengembangkan diri, fokus pada hand out dan materi ceramah
serta diharapkan mampu memecahkan masalah sendiri dengan menemukan
(discovery) dan bekerja sendiri.
Dapat disimpulkan kelebihan strategi guided note taking dapat digunakan
di kelas yang besar dan kecil, pada materi pengantar, materi yang mengandung
fakta, cenderung terhadap informasi, dan membuat siswa lebih aktif. Kelebihan
strategi guided note taking juga membuat siswa lebih fokus.
Disamping memiliki kelebihan, strategi guided note taking juga memiliki
beberapa kelemahan, yaitu:
a. Jika guided note taking digunakan sebagai strategi pembelajaran pada setiap
materi pelajaran, maka guru akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan
siswa.
b. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang
panjang sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan.
c. Kadang-kadang sulit dalam pelaksanaan karena guru harus mempersiapkan
hand out atau perencanaan terlebih dahulu, dengan memilah bagian atau
27
materi mana yang harus dikosongkan dan pertimbangan kesesuaian materi
dengan kesiapan siswa untuk belajar dengan model strategi tersebut.
d. Guru-guru yang sudah terlanjur menggunakan strategi lama sulit beradaptasi
pada strategi baru.
e. Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi dari standar
yang telah ditetapkan.
f. Biaya untuk pengandaan hand out bagi sebagian guru masih dirasakan mahal
dan kurang ekonomis.
Dari kekurangan diatas maka menurut peneliti cara mengatasinya adalah
guru di usahakan untuk terbiasa menggunakan strategi guided note taking
.penggunaan strategi guided note taking tidak untuk semua mata pelajaran, guru
harus dapat memilih mata pelajaran dan materi mana yang sesuai dengan strategi
guided note taking untuk mengantisipasi sulitnya mengontrol kegiatan siswa,
keberhasilan siswa, waktu, materi dan masalah pembiayaan hand out.
G. Kerangka Pikir
Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teori yang dipaparkan
diatas, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar khususnya di
kelas IV SDN No.160 Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan
Kabupaten Takalar masih terdapat kekeliruan guru dalam proses belajar mengajar,
dalam hal ini guru tidak mampu membuat siswa belajar aktif dalam pembelajaran
sehingga hasil belajar dan tujuan pembelajaran tidak tercapai oleh siswa, karena
siswa belajar untuk mencapai hasil yang diharapkan (mencapai ketuntasan yang
28
ditetapkan). Salah satunya adalah dengan penerapan strategi guided note taking
diprediksi akan mempengaruhi hasil belajar menyimak siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
Peneliti dalam hal ini akan melakukan penelitian untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh strategi guided note taking.
Bagan Kerangka Pikir
1
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Pre-test
Penerapan strategi pembelajaran Guided
Note Taking
Analisis
Post-test
Temuan/Hasil
Menyimak
Pembelajaran Bahasa Indonesia
K13
Teks Nonfiksi
Indikator penilaian :
a. Menyampaikanja
waban dari
pertanyaan yang
diajukan
berdasarkan teks.
b. Menceritakan
kembali isi teks
berdasarkan
jawaban yang ada.
29
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian merupakan suatu alat atau wahana yang sangat
penting artinya dalam suatu kajian atau penelitian. Hipotesis memungkinkan kita
dapat menghubungkan antara teori dan hasil pengamatan yang dilakukan.
Adapun hipotesis yang diajukan dalm penlitian ini yaitu:
Ho: tidak ada pengaruh yang signifikan antara strategi guided note
taking dengan hasil belajar menyimak siswa kelas IV SDN No.160 Inpres
Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar.
H1: ada pengaruh yang signifikan antara strategi guided note taking
dengan hasil belajar menyimak siswa kelas IV SDN No.160 Inpres Bontolebang
Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitianeksperimen. Menurut Sugiyono (2010:109), metode penelitian
eksperimen dapat diartikan sebagai “metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan”. Hal ini yang serupa disampaikan oleh Arikunto (2009:3) bahwa
penelitian eksperimen bertujuan “mencari hubungan sebab akibat (hubungan
kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan
mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa
mengganggu”. Dengan demikian, tujuan penelitian eksperimen sejalan dengan
tujuan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti yaitu untuk mencari
pengaruh strategi guided note taking terhadap hasil belajar menyimak siswa kelas
IV SDN No.160 Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan
Kabupaten Takalar.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental design jenis
One-Group Pretes-Post-Test Design. Dalam penelitian ini hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan (treatment). Adapun desain penelitian ini adalah sebagai berikut:
31
Gambar. 3.1 One-Group Pre-Test-Post-Test Design
Keterangan :
Oı : Nilai sebelum diberi perlakuan (Pre-Test)
X : Treatment atau perlakuan (Penerapan strategi guided note taking)
O2 : Nilai sesudah diberi perlakuan (Post-Test) Sumber: Emzir, 2014
Adapun tahap-tahap prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan Post-Test
Post-Testini menggunakan tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar
siswakelas IVA sebelum diberi perlakuan.
b. Perlakuan (Treatment)
1) Memberi peserta didik panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari
materi pembelajaran yang akan guru sampaikan dengan metode ceramah.
2) Mengkosongkan sebagian dari poin-poin penting sehingga terdapat ruang-
ruang kosong dalam panduan tersebut.
3) Mengkosongkan beberapa pertanyaan atau menghilangkan beberapa kata
kunci dalam sebuah paragraph.
Pre-Test Treatment Post-Test
O1 X O2
32
4) Membagikan bahan ajar (handout) yang telah dibuat guru kepada peserta
didik.
5) Menjelaskan bahwa guru sengaja menghilangkan beberapa poin penting
dalam handout dengan tujuan agar peserta didik tetap berkonsentrasi
mendengarkan pelajaran yang akan anda sampaikan.
6) Meminta peserta didik untuk membacakan hasil catatannya setelah selesai
menympaikan materi.
7) Memberikan klarifikasi.
c. Memberikan Post Test
Post test adalah pengukuran hasil belajar setelah diberikan perlakuan
layanan penguasaan strategi guided note taking. Post test bertujuan untuk
mengetahui keberhasilan dalam pelaksanaan perlakuan dan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Martono
(2011:74) “populasi adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu
wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian
atau keseluruhan unit dan individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti”.
Kemudian dapat di tarik sebuah kesimpulan jadi populasi bukan hanya orang,
33
tetapi juga benda- benda alam yang lain, populasi juga bukan sekedar jumlah yang
ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau
sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas IV
SDN No.160 Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten
Takalar.
Tabel 3.1Keadaan Populasi
No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. IV 10 9 19
Sumber : staf tata usaha SDN No.160 Inpres Bontolebang
2. Sampel
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampel jenuh/total
sampling.
Menurut Sugiyono (2016:85) mendefinisikan sampling jenuhyaitu :
“Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel.Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang
dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana
semua anggota populasi dijadikan sampel.”
Jadi, dari penjelasan teknik sampel diatas seluruh anggota populasi
dijadikan sampel.
34
C. Definisi Operasional Variabel
Hubungan antar variabel dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 3.2 Hubungan Antar Variabel X dan Y
Keterangan :
X : Penerapan strategi guided note taking
Y : Hasil belajar menyimak siswa kelas IVpada mata pelajaran Bahasa
Indonesia pokok bahasan teks Non Fiksi (Tokoh Pahlawan)
Berdasarkan gambar 3.2 dapat dideskripsikan bahwa hubungan antara
variabel X yaitu penerapan strategi guided note taking memiliki pengaruh
terhadap variabel Y yaitu hasil belajar menyimak siswa kelas IVpada mata
pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan teks Non Fiksi (Tokoh Pahlawan)
D. Instrumen Penelitian
Hasil atau data penelitian itu bergantung pada jenis alat atau instrumen
pengumpul datanya.Kualitas data selanjutnya menentukan kualitas penelitian itu
sendiri. Instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh penelitian dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2002:136). Adapun instrumen
pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu:
X Y
35
1. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar yang digunakan adalah Pre-Test dan Post-Test. Pre-Test
digunakan sebelum strategi guided note taking diterapkan, sedangkan Post-Test
digunakan setelah siswa mengikuti pembelajaran dengan menerapkan strategi
guided note taking. Tes hasil belajar yang digunakan berupa materi soal
menyimak teks Non Fiksi (Tokoh Pahlawan).Tes tersebut dimaksudkan untuk
mengukur tingkat penguasaan menyimak siswa kelas IV SDN No.160 Inpres
Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar terhadap
materi pembelajaran yang diperoleh setelah menerapkan strategi guided note
taking.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang diperlukan maka perlu adanya teknik
pengumpulan data yang dapat digunakan secara tepat sesuai dengan masalah yang
diselidiki dan tujuan penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan tatap muka pada masa Pandemi Covid-19
dengan mengikuti protokol kesehatan di SDN No.160 Inpres Bontolebang
Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar.
Tes yang diberikan kepada siswa adalah mengisi hand out yang telah guru
persiapkan sebelumnya.Perangkat tes tersebut sebagai instrumen penelitian,
digunakan untuk mendapatkan data perbandingan hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah diberikan perlakuan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam menyimak penjelasan guru dengan menggunakan strategiGNT
36
pada pembelajaran menyimak yaitu ceramah dan penugasan. Tes terdiri dari dua
jenis yaitu:
1. Pretes (tes awal), yaitu tes yang dilakukan sebelum diberikan perlakuan. Tes
ini diberikan untuk mengetahui keadaan awal atau pengetahuan awal siswa.
2. Postest (tes akhir), yaitu tes yang dilakukan setelah diberikan perlakuan. Tes
ini diberikan untuk mengukur pengetahuan siswa setelah mendapat
perlakuan.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih muda dibaca dan diinterpretasikan. Untuk menganalisis data yang diperoleh
dari hasil penelitian akan digunakan analisis statistik deskriptif dan inferensial.
Data yang terkumpul berupa nilai Pre-Testdan nilai Post-Test kemudian
dibandingkan. Membandingkan kedua nilai tersebut dengan mengajukkan
pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai yang didapatkan antara nilai Pre-
Test dengan nilai Post-Test. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan terhadap
rata-rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang disebut
dengan uji-t (t-test).
Dengan demikian langkah-langkah analisis data eksperimen dengan model
eksperimen One Group Pre-TestPost-Test Design adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
a. Peningkatan hasil belajar
37
Hasil belajar menyimak siswa kelas IV di SDN No.160 Inpres
Bontolebangyang dikategorikan dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) SDN No.160 Inpres Bontolebangyaitu :
Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Minimum SDN No.160 Inpres
Bontolebang
Nilai Kriteria Ketuntasan
<70
≥ 70
Tidak Tuntas
Tuntas
(Sumber :staf tata usaha SDN No.160 Inpres Bontolebang)
Hasil belajar meyimak siswa dapat dilihat dari hasil belajar secara
individual yang dapat dihitung dengan rumus :
Nilai Akhir =Jumlah Skor Perolehan
Jumlah Skor Ideal X 100
Dalam analisis ini, peneliti menetapkan tingkat kemampuan siswa
dalam penguasaan materi pelajaran sesuai Analisis Data Statistik Inferensial
Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik
statistik t (uji t). Namun, sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan
uji normalitas dengan menggunakan sistem SPSS (Statistical Package for Social
Science) versi 25.0
a. Uji Normalitas Data
38
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui kenormalan data yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan One-
Sample Kolmogorov-Smirnov pada sistem SPSS versi 25.0. Data dapat dikatakan
berdistribusi normal jika nilai sig > 0,05. Begitupun sebaliknya jika data tidak
berdistribusi normal apabila nilai sig < 0,05. Dengan taraf kesalahan 0,05.
b. UjiHipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
penerapanstrategi guided note taking terhadap hasil belajar menyimak siswa kelas
IV SD Negeri No. 160 Inpres Bontolebang Kabupaten Takalar.Pengujian ini
dilakukan menggunakan metode Paired Sample T-Test atau uji t pada program
SPSS versi 25.0.Paired Sample T-Test adalah pengujian yang dilakukan pada
kelompok populasi yang sama, tetapi memiliki kondisi data sampel sebagai akibat
adanya perlakuan.
Adapun kemungkinan hasil penelitian yaitu:
- Hipotesis Alternatif (H1). Terdapat pengaruh penerapanstrategi guided note
taking terhadap hasil belajar menyimak siswa kelas IV SD Negeri No. 160
Inpres Bontolebang Kabupaten Takalar
- Hipotesis Alternatif (H0).Tidak ada pengaruh penerapanstrategi guided note
taking terhadap hasil belajar menyimak siswa kelas IV SD Negeri No. 160
Inpres Bontolebang Kabupaten Takalar.
Dengan pengambilan keputusan berdasarkan t tabel :
39
1) Jika nilai thitung> nilai ttabel maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis
alternatif (H1) diterima berarti terdapat perbedaan yang signifikan
penerapanstrategi guided note taking
2) Jika nilai thitung< nilai ttabel maka hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis
alternatif (H1) ditolak berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan
penerapanstrategi guided note taking
Dasar pengambilan keputusan dalam Paired Samples T-Test berdasarkan
perbandingan nilai signifikansi sebagai berikut :
a) Jika sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
b) Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh
strategi guided note takingterhadap hasil belajar menyimak siswa kelas IV pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia SDN No. 160 Inpres Bontolebang Kecamatan
Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Data Statistik Deskriptif
a. Deskripsi Hasil Pre-Test Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SDN No. 160
Inpres Bontolebangsebelum diterapkan Strategi Guided Note Taking
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN No.
160 Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar
mulai tanggal 14 September – 22 September 2020, maka diperoleh data-data yang
dikumpulkan melalui instrumen tes sehingga dapat diketahui hasil belajar siswa
berupa nilai dari kelas IV SDN No. 160 Inpres Bontolebang.
Data hasil belajar menyimak siswa kelas IV SDN No. 160 Inpres
Bontolebang sebelum dilakukan perlakuan dapat diketahui sebagai berikut
Tabel 4.1. Statistik Skor Hasil Belajar Pre – test Siswa
Statistik Nilai Statistik
Jumlah siswa 19
Nilai ideal 100
41
Statistik Nilai Statistik
Nilai maksimum 85
Nilai minimum 30
Rentang nilai 55
Nilai rata-rata
Modus
Median
51
40
50
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa skor rata-rata (mean) hasil
belajarmenyimak bahasa Indonesia pokok bahasan teks nonfiksi (Tokoh
Pahlawan) siswakelas IV SDN No.160 Inpres Bontolebang Kabupaten Takalar
setelah dilakukan Pre Test adalah 51 dari skor ideal yang mungkin dicapai adalah
100. Skor maksimum 85dari skor ideal 100, skor minimum 30dari skor ideal 100,
dan rentang skor 55 dari skor ideal 100 yang mungkin di capai. Skor rata-rata
tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar menyimak bahasa Indonesia pokok
bahasan teks nonfiksi (Tokoh Pahlawan) siswakelas IV SDN No.160 Inpres
Bontolebang Kabupaten Takalar dalam kategorirendah.
Berdasarkan data hasil penelitian yang tercantum pada lampiran maka
persentase ketuntasan hasil belajar menyimak bahasa Indonesia pokok bahasan
teks nonfiksi (Tokoh Pahlawan) siswakelas IV SDN No.160 Inpres Bontolebang
Kabupaten Takalardapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
42
Tabel 4.2. Tingkat Penguasaan Materi Pre-Test
No Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil
Belajar
1
2
3
0 – 69
70 – 84
85 – 100
16
3
0
84,2
15,8
0
Rendah
Sedang
Tinggi
Jumlah 19 100
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada tahap Pre-Testdengan menggunakan
instrumen test dikategorikan rendah 84,2%, sedang 15,8%,.
Tabel 4.3Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Menyimak Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia (Pre-Test)
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 ≤ × <70 Tidak tuntas 16 84,2
70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 3 15,78
Jumlah 19 100
Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat
kemampuan siswa dalam menyimak serta penguasaan materi pelajaran Bahasa
indonesia sebelum diterapkan strategi guided note taking tergolong rendah.
Apabila Tabel 4.3 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar menyimak siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa
yang mencapai atau melebihi nilai KKM (70) ≥75%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar menyimak mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas
IVSDN No. 160 Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan
Kabupaten Takalar pada pokok bahasan teksnonfiksi (Tokoh Pahlawan)belum
memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana siswa yang
tuntas hanya 15,78% ≤75%.
43
b. Deskripsi Hasil Post-Test Bahasa Indonesia Siswa KelasIVSDN No. 160
Inpres Bontolebang setelah diterapkanStrategi Guided Note Taking
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah
diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya
diperoleh setelah diberikan Post-Test. Perubahan tersebut dapat dilihat dari data
berikut ini :
Tabel 4.4Statistik Skor Hasil Belajar Post – Test Siswa
Statistik Nilai Statistik
Jumlah siswa 19
Nilai ideal 100
Nilai maksimum 100
Nilai minimum 45
Rentang nilai 55
Nilai rata-rata
Modus
Median
78
90
80
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa skor rata-rata (mean) hasil
belajar menyimak mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas IVSDN No. 160
Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar pada
pokok bahasan teksnonfiksi (Tokoh Pahlawan) setelah dilakukan Post-test adalah
78 dari skor ideal yang mungkin dicapai adalah 100. Skor maksimum 10 dari skor
ideal 100, skor minimum 45 dari skor ideal 100, dan rentang skor 55 dari skor
ideal 100 yang mungkin dicapai. Skor rata-rata tersebut menunjukkan bahwa hasil
44
belajar menyimak mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas IVSDN No. 160
Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan Kabupaten
Takalarberada dalam kategori tinggi.Hal ini disebabkan karena meningkatnya
perhatian siswaterhadap materi pelajaran yang diajarkan dengan menerapkan
strategi guided note taking.
Tabel 4.5. Tingkat Penguasaan Materi Post-test
Interval Frekuensi Persentase (%) Kategori Hasil Belajar
0 – 69
70 – 84
85 – 100
3
7
9
15,8
36,9
47,3
Rendah
Sedang
Tinggi
Jumlah 19 100
Berdasarkan data yang dapat dilihat pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar menyimak mata pelajaran Bahasa Indonesia
siswa pada tahap post-test dengan menggunakan instrumen test dikategorikan
tinggi yaitu 47,3%, sedang 36,9%, dan rendah 15,8 %.
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Menyimak Mata `
Pelajaran Bahasa Indonesia
Skor Kategorisasi Frekuensi %
0 ≤ × <70 Tidak tuntas 3 15,8
70 ≤ × ≤ 100 Tuntas 16 84,2
Jumlah 19 100,0
Melihat dari hasil presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat
kemampuan siswa dalam menyimak serta penguasaan materi pelajaran Bahasa
Indonesia setelah diterapkan strategi guided note takingtergolong tinggi.
45
Apabila Tabel 4.6 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil
belajar menyimak siswa yang ditentukan oleh peneliti yaitu jika jumlah siswa
yang mencapai atau melebihi nilai KKM (70) ≥75%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar menyimak mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas
IVSDN No. 160 Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan
Kabupaten Takalar pada pokok bahasan teks non fiksi (Tokoh Pahlawan) telah
memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal dimana siswa yang
tuntas adalah 84,2%. >75%.
2. Analisis Data Statistik Inferensial
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diolah berdistribusi
normal atau tidak berdistribusi normal.Data diambil dari nilai pretest dan
posttest. Uji normalitas dilakukan menggunakan sistem SPSS versi 25.0 dengan
kriteria pengujian bahwa data hasil belajar menyimak mata pelajaran bahasa
Indonesia pokok bahasan teks nonfiksi (Tokoh Pahlawan) akan terdistribusi
normal jika signifikansi > 0,05. Sebaliknya, dikatakan tidak terdistribusi normal
jika dignifikansi yang diperoleh < 0,05. Dengan taraf kesalahan (α) yang
digunakan yaitu 0,05. Berikut hasil uji normalitas data pretest dan posttest:
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Kelompok Kolmogrov-
Smirnov Z
Asymp.Sig(2-
tailed) Keterangan
Pretest 226 0,12 Normal
Posttest 179 112 Normal
46
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai signifikan yang diperoleh pada pretest
yaitu 0,12 dan pada posttest yaitu 112. Karena nilai signifikan > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode Paired Sample T-
Test pada program SPSS versi 25.0. Pengujian dengan menggunakan Paired
Sample T-Test dilakukan pada kelompok yang sama. H0 ditolak dan H1 diterima
apabila sig. < 0,05 dan thitung> nilai ttabel. Berikut disajikan hasil analisis uji-t nilai
pretest dan posttest:
Tabel 4.8 HasilPaired Sample T-Test
Variabel T Df Sig.(2-tailed) Keterangan
Pretest dan
Posttest
-6,601 18 0,00
Ada
Perubahan
Tabel 4.6 menunjukkan perbandingan nilai signifikansi yaitu ( 0,00 <
0,05) sesuai dasar pengambilan keputusan dalam Paired Sample T-Test, maka
dapat disimpulkan pula bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yaitu terdapat pengaruh
penerapan strategi guided note taking terhadap hasil belajar menyimak siswa
kelas IV SDN No. 160 Inpres Bontolebang Kabupaten Takalar. Sedangkan
menggunakan t tabel dapat dihitung dengan melihat nilai thitung = -6,601 dan nilai
sig.(2-tailed) = 0,00 .
Dengan ttabel dilihat pada tabel statistik dengan signifikansi 0,05 : 2 =
0,025, dengan nilai Df diperoleh dari 19-1 = 18, sehingga diperoleh ttabel = 2,10.
47
thitung> t tabel (6,601> 2,10) Maka dapat disimpulkan pula bahwa Ho ditolak dan H1
diterima yaitu terdapat pengaruh penerapan strategi guided note taking terhadap
hasil belajar menyimak siswa kelas IV SDN No. 160 Inpres Bontolebang
Kabupaten Takalar
B. Pembahasan
Strategi pembelajaran adalah suatu prosedur yang digunakan oleh guru
dalam proses pembelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Strategi guided note taking merupakan strategi yang
menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menangkap poin-poin penting
dengan cara memberikan panduan berupa kisi-kisi yang belum sempurna agar
metode ceramah yang dibawakan guru lebih mendapat perhatian peserta didik.
Panduan berupa kisi-kisi ini disebut dengan handout note taking, yaitu
handoutyang isinya berupa kisi-kisi atau poin-poin penting berupa titik-titik yang
harus diisi peresta didik selama proses pembelajaran.
Tujuan strategi guided note taking yaitu untuk memfokuskan perhatian
peserta didik pada poin-poin penting, maksusnya adalah karena handout ini
berupa poin-poin penting, maka pembelajaran pun juga terfokus pada poin-poin
penting materi. Dengan adanya aktivitas menulis pada handout, maka perhatian
peserta didik lebih terpusat pada penulis handout, peserta didik pun tidak
melakukan aktvitas. Strategi guided note taking yang dikalukan secara
berkelompok dapat menciptakan kerjasama antar anggota kelompok. Hal ini
48
secara tidak langsung dapat membentuk karakter kerjasama dalam diri peserta
didik, serta hubungan yang harmonis pada kelompok tersebut.
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan strategi guided note taking
yang pertama yaitumemberi siswa panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama
dari materi pelajaran yang akan guru sampaikan dengan strategi teks secara lisan.
Kemudian guru mengosongkan sebagian dari poin-poin yang dianggap penting
sehingga akan terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut. Setelah itu
bagikan bahan ajar (hand out) yang guru buat kepada siswa. Setelah selesai
menyampaikan materi, minta siswa untuk membacakan hasil
catatannya.Selanjutnya guru memberikan klarifikasi.
Penelitian eksperimen ini dilakukan pada kelas IV SDN No. 160 Inpres
Bontolebang Kabupaten Takalar dengan jumlah sampel 19 siswa yang
menggunakan teknik sampel jenuh yaitu seluruh populasi dijadikan sampel.
Desain penelitian yang digunakan adalah Pre eksperimen design dengan
bentukOnegroup pretest-posttest.
Berdasarkan hasil Pre-Test, nilai rata-rata hasil belajar siswa51 dengan
kategori tidak tuntas yakni 84,2%, kategori tuntas 15,78%. Melihat dari hasil
presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam
menyimak serta penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia sebelum
diterapkan strategiguided note taking tergolong rendah.
Selanjutnya nilai rata-rata hasil post-test adalah 78. Jadi hasil belajar
Bahasa Indonesia setelah diterapkan strategi guided note taking mempunyai hasil
49
belajar yang lebih baik dibanding dengan sebelum penerapan strategi guided note
taking. Selain itu persentasi kategori hasil belajar menyimak mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa juga meningkat yakni 15,8% kategori tidak tuntas, 84,2%
kategori tuntas. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan
menggunakan rumus uji t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 6.601.
Dengan frekuensi (dk) sebesar 19 - 1 = 18, pada taraf signifikansi 5% diperoleh
ttabel = 2,10. Oleh karena thitung >ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis
nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima yang berarti bahwa
penerapan strategi guided note taking mempengaruhi hasil belajar menyimak
mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi guided note
takingmemiliki pengaruh terhadap hasil belajar menyimak mata pelajaran Bahasa
Indonesia pada siswa kelas IVSDN No. 160 Inpres Bontolebang Kecamatan
Polombangkeng Selatan Kabupaten Takalar.
Penelitian ini berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh Julianti
(2017) bahwa penggunaan stretegi guided note taking di kelas IVB dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari nilai rata-rata pre-test hasil belajar
siswa 50,90 dengan persentase siswa memperoleh nilai di atas KKM 22,72%, dan
nilai rata-rata hasil post-test adalah 78,63 dengan persentase siswa memperoleh
nilai di atas KKM 86,3% yang menunjukkan bahwa penerapan strategi guided
note takingdapat meningkatkan hasil belajar siswa atau berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.
50
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan yang lebih rinci berkaitan pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan strategi pembelajaran guided note taking pada siswa kelas
IVSDN No. 160 Inpres Bontolebangsebagai berikut :
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum
hasil belajar menyimak mata pelajaranBahasa Indonesia pokok bahasan teks
nonfiksi (Tokoh Pahlawan)siswa kelas IVSDN No. 160 Inpres Bontolebang
sebelum penerapan strategi guided note taking dikategorikan rendah. Hal ini
ditunjukkan dari perolehan persentase hasil belajar siswa kategori tidak tuntas
yakni 84,21%, kategori tuntas 15,78%.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara
umum strategi guided note taking berpengaruh terhadap hasil belajar menyimak
mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IVSDN No. 160 Inpres Bontolebang
dapat dilihat dari perolehan persentasi kategori hasil belajar menyimak mata
pelajaran Bahasa Indonesia siswa juga meningkat yakni 84,21% kategori tuntas
dan 15,78% kategori tidak tuntas. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi guided note taking berpengaruh
terhadap hasil belajar menyimak mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas
kelas IVSDN No. 160 Inpres Bontolebang setelah diperoleh tHitung= 6.601 dan
tTabel = 2,10 maka diperoleh tHitung > tTabel atau 6,60>2,10.
51
B. Saran
Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian penerapan strategi
guided note taking yang mempengaruhi hasil belajar menyimak mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN No. 160 Inpres Bontolebang, maka
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepada para pendidik khususnya guru IV SDN No. 160 Inpres Bontolebang,
disarankan untuk menerapkan strategi guided note taking untuk
membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar.
2. Kepada Peneliti, diharapkan mampu mengembangkanstrategi guided note
taking ini dengan menerapkan pada materi lain untuk mengetahui apakah
pada materi lain cocok dengan strategi pembelajaran ini demi tercapainya
tujuan yang diharapkan.
3. Kepada calon Peneliti, akan dapat mengembangkan dan memperkuat strategi
ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara mengkaji terlebih
dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses.
52
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter.
Bandung: PT. Refika Aditama.
Achsin. 1991. Pengajaran Menyimak. Ujung Pandang: CV Ingkan Patuh
Arif A. Tarman & Iskandar. 2018. Teknik Penyusunan Bahan Ajar Bahasa
Indonesia Bagi Guru di Sekolah Dasar (Vol. 1, No.1)
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian (Satuan Pendekatan Praktik).Jakarta: Rineka
Cipta.
Asdam, Muhammad (Ed). 2016. Bahasa Indonesia (Pengantar Pengembangan
Kepribadian dan Intelektual). Makassar: LIPa.
Bahri, Aliem & Abdan Syakur.2017. Keterampilan Berbahasa Indonesia dan
Apresiasi Sastra Indonesia di SD. Diktat: Makassar.
Danim, Sudarwan. 2010. Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta.
Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dyah Erlina Sulistyaningrum. 2012. Pengaruh Penerapan Strategi
PembelajaranGuided Note Taking dengan Mengoptimalkan Penggunaan
Torso terhadap HasilBelajar Biologi siswa SMA Negeri Kebakkramat
tahun ajaran 2011/2012. Skripsi tidak diterbitkan.Surakarta: Fakultas Ilmu
PendidikanUniversitas Sebelas Maret.
Emalia,E. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. (Online).
(http://sdn4mangunjaya.blagspot.com/2013/09/pembelajaran-
bahasaindonesia-d.html, diakses tanngal3 februari 2020)
Emzir. 2014. Desain Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Group, M. Hariwijaya. 2005. Membangkitkan Motivasi Berprestasi Anak dengan
Tes IQ. Yogyakarta:Andi Offset.
Hadi,S. 2016. Strategi Pembelajaran Guided Note Taking.
(Online)(https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/06/strategi-
pembelajaranguided-note-taking/, diakses 2 Juli 2020)
Munandar, S.C Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak
Sekolah. Jakarta:Grasindo.
52
52
53
NoIVnti. 2016. 17 penerapan model pembelajaran guided note taking padamateri
sifat-sifat bangun ruang terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV
SD Negeri 6 Bireuen.Penerapan pembelajaran guided note taking pada
materi sifat-sifat bangun ruang terhadap peningkatan hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri 6 Bireuen (Online), Vol. 3, No. 2,
(https://media.neliti.com, diakses 2 Juli 2020).
Novi Niarti. 2017. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Interaktif
Pada Materi Menyimak Untuk Siswa Kleas VI Sekolah Dasar.Skripsi
tidak diterbitkan. Bandar Lampung: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung
Ngalimun. & Alfulaila, Noor. 2013. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa
Indonesia. Jogjakarta: Aswaja Pressindo.
Ririn Martuti. 2012. Efektifan Strategi Guided Note Taking terhadap kemampuan
menyimak siswa kelas IV SD. Skripsi tidak diterbitkan.Palembang:Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada Palembang
Rusniah. 2015. Jurnal Edukasi. Jurnal Bimbingan Konseling, (Online),
(https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https//jurnal
.ar-raniry.ac.id, diakses tanggal 3 Februari 2020)
Samad, Muliati. & Maryati Z. 2012. Materi Ajar Strategi Pembelajaran.
Makassar: FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.
Sanjaya, Wina. 2008: Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kecana Prenada
Media Grup.
Says,Arista. 2010. Keterampilan Menyimak. (Online),
(aristhaserenade.blogspot.com/p-keterampilan-menyimak-html?m=,
diaksestanggal 3 Februari 2020)
Silvina Dwi Utami. 2009. Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Melalui
Penerapan Guided Note Taking dengan Bantuan Alat Peraga pada
Siswa kelas VI C SMPN 24 Surakarta tahun ajaran 2008/2009. Skripsi
tidak diterbitkan. Surakatra: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Slameto. 2013. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
54
-----------. 2016. Metode Penelitian Kualiatif, Kuantitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sunarto, dan Agung Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta. Pt
Asdi Mahasatya.
Suryosubroto, B. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Susiawan. 2013. Pengaruh strategi guided note taking berbantuan media video
terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Desa Sari Mekar. (online)
(ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/download/1200/1063
diakses tanggal 3 februari 2020)
Syamsuri, Andi Sukri. 2001. Pengajaran Menyimak. Diktat: Makassar
Tarigan, Djago dan Hendy, Guntur. 1994. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan,
Bandung: Angkasa
Tarigan, Henry. 1980. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan. Bandung :
Angkasa. Hal. 28
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif . Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi.
Makassar: Panrita Press.
Whiterington, H.C. 1978. Psikologi Pendidikan. Bandung: Aksara Baru.
55
L
A
M
P
I
R
A
N
56
Lampiran 1
SILABUS SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
(SD/MI)
Tema5 : Pahlawanku
Subtema 1 : Perjuangan Para Pahlawan
KI 1: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Mata
Pelajaran
Kompetensi
Dasar Indikator
Materi
Pembel
ajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Pendidikan
Penguatan
Karakter
Penilaia
n
Aloka
si
Wakt
u
Sumber/
Bahan
Bahasa
Indonesia
3.7
Menggalipen
getahuan
baru yang
terdapat pada
teks nonfiksi
4.7Menyampaik
anpengetahuan
baru dari teks
nonfiksi ke
dalam tulisan
dengan
bahasa
sendiri
3.8 Membanding
kan hal yang
sudah
diketahui
dengan yang
3.7.1Menyampaikan
jawaban dari
pertanyaan
yang diajukan
berdasarkan
teks.
4.7.1 Menceritakan
kembali isi
teks
berdasarkan
jawaban yang
ada.
Teks
Non
Fiksi(To
koh
Pahlawa
n)
Menyimak
teks Raja
Purnawarm
an
Menjawab
pertanyaan
berdasarkan
teks
Menceritak
an kembali
isi teks
berdasarkan
jawaban
yang ada
Religius
Nasionali
s
Mandiri
Gotong
Royong
Integritas
Tes
Tertulis
6 x 35
menit Buku
siswa
Buku
guru
Teks
Raja
Purnaw
arman
Hand
out
strategi
GNT
57
baru
diketahui dari
teks nonfiksi
4.8
Menyampaik
anhasil membanding
kan
pengetahuan
lama dengan
pengetahuan
baru secara
tertulis
dengan
bahasa
sendiri
58
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SDN No.160 Inpres Bontolebang
Kelas/Semester : 4/1
Tema : Pahlawanku (Tema 5)
Sub Tema : Perjuangan Para Pahlawan (Subtema 1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 Hari
A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar Dan Indikator
Muatan:Bahasa Indonesia
Kompetensi Indikator
3..7 Menggali pengetahuan baru yang
didapat dari teks nonfiksi.
3.7.1 Menyampaikan jawaban dari pertanyaan
yang diajukan berdasarkan teks.
4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari
teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan
bahasa sendiri
4.7.1 Menceritakan kembali isi teks
berdasarkan jawaban yang ada.
PRE-TEST
59
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks tentang Raja Purnawarman, siswa mampu menjawab
pertanyaan dengan benar.
2. Setelah menjawab pertanyaan berdasarkan teks, siswa mampu menceritakan
kembali isi cerita dengan menggunakan bahasanya sendiri secara rinci.
D. Materi 1. Membaca teks tentang “Raja Purnawarman”.
2. Menceritakan kembali isi teks “Raja Purnawarman” menggunakan bahasa
sendiri.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Strategi : Guided Note Taking
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang
siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa
siswa yang hari ini datang paling awal. (Menghargai
kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-
cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional
lainnya. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara
selama 15-20 menit materi non pelajaran seperti tokoh
dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat ,
cerita inspirasi dan motivasi . Sebelum membacakan buku
15
menit
60
guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak
siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa yang tergambar pada sampul buku.
Apa judul buku
Kira-kira ini menceritakan tentang apa
Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini
Inti Sebelumnya guru menempelkan gambar seorang anak yang
membantu kakek menyeberang jalan.
Guru meminta pendapat siswa tentang kejadian yang ada di
dalam gambar. Guru membuat kesimpulan bahwa anak
tersebut memiliki sikap kepahlawanan yaitu berkorban untuk
membantu orang lain yang membutuhkan.
Guru menyampaikan informasi kepada siswa bahwa mereka
akan banyak belajar tentang nilai-nilai kepahlawanan dari
Raja-Raja di masa Hindu, Budha dan Islam.
A. Berdiskusi
1. Siswa diminta untuk mengamati gambar yang ada pada
buku pelajaran. Guru memberi waktu sekitar tiga menit.
2. Setiap siswa kemudian menjawab pertanyaan yang ada dan
mendiskusikan jawabannya di kelompok masing-masing.
3. Guru membimbing diskusi, berjalan berkeliling dari
kelompok satu ke kelompok lain untuk memastikan bahwa
setiap anggota berpartisipasi aktif.
4. Guru mengajak satu atau dua siswa untuk menyampaikan
hasil diskusinya, lalu memberi penguatan kepada seluruh
siswa mengenai jawaban yang diharapkan. Guru dapat
140
menit
61
memberi kesempatan kepada seluruh siswa untuk
memberikan komentar dari jawaban yang ada. Guru tidak
menjawab langsung namun memberi kesempatan kepada
siswa lain untuk mencoba menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh temannya. Guru dapat menguatkan jawaban-
jawaban yang ada.
B. Ayo Bacalah (mencari tahu dan mengamati)
1. Siswa membaca senyap teks tentang Raja Purnawarman
yang ada di buku mereka.
2. Siswa menjawab pertanyaan bacaan dan menuliskannya di
buku mereka.
Jawaban yang diharapkan:
C. Membaca
1. Guru melanjutkan kegiatan dengan membaca teks tentang
Raja Purnawarman kemudian siswa menyimak teks yang
dibacakan oleh guru.
62
2. Setiap siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dan
secara klasikal guru membahas jawabannya. Seorang siswa
bisa diminta untuk menyampaikan jawaban dan siswa lain
bisa mempertanyakannya.
3. Siswa kemudian memperbaiki jawabannya apabila perlu.
Berdasarkan jawaban tersebut, setiap siswa kemudian
menceritakan kembali isi bacaan dengan memperhatikan
fakta-fakta yang ada, runtut dan menggunakan ejaan yang
benar.
4. Guru menyampaikan rubrik penilaiankepada siswa.
Penutup A. Renungkan
1. Siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan
yang terdapat dalam buku siswa.
2. Guru dapat menambahkan pertanyaan refleksi berdasarkan
panduan yang terdapat pada lampiran di Buku Guru.
B. Belajar dirumah bersama Orangtua
Siswa diminta untuk mendiskusikan nilai-nilai perjuangan
Raja Purnawarman di rumah. Dapatkah mereka
menemukan nilai-nilai tersebut di sekitar?
Siswa diminta untuk menyaampaikan hasilnya kepada
teman di Sekolah.
C. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
D. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
15
menit
G. Penilaian
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan
sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan
presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubrik penilaian sebagai
berikut.
1. Bahasa Indonesia
Tulisan siswa dinilai dengan menggunakan rubrik.
63
Berilah tanda centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
2. Catatan Anekdot untuk mencatat sikap (Jujur)
Catatan:
Guru dapat menggunakan kata-kata untuk menyatakan kualitas sikap dan
keterampilan.
Belum terlihat
Mulai terlihat
Mulai berkembang
Sudah terlihat/membudaya
Setiap hari guru dapat menilai minimal 6 siswa atau disesuaikan dengan
jumlah siswa di kelas.
64
Contoh alternatif penilaian sikap
Nama : ……………………….
Kelas/Semester : .....................................
Pelaksanaan Pengamatan : .....................................
No Sikap Belum
Terlihat
Mulai
Terlihat
Mulai
Berkembang Membudaya Keterangan
1. Jujur
2.
Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
E. Remedial dan Pengayaan
1. Remedial
Siswa yang belum memahami sifat cahaya dapat melakukan percobaan
ulang.
Mintalah siswa untuk memahami langka-langkah kegiatan percobaan satu
persatu. Lakukan kegiatan setahap demi setahap.
2. Pengayaan
Mintalah siswa untuk membuat peta pikiran setelah membaca teks Raja
Purnawarman.
H. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber :
Buku Pedoman Guru Tema 5 Kelas 4 dan Buku Siswa Tema 5 Kelas 4
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
65
2. Media :
Teks Raja Purnawarman
Hand Out Strategi GNT
Gambar beberapa orang sedang bekerjasama melakukan beragam
kegiatan.
Gambar seorang anak yang sedang membantu kakek menyeberang jalan
Takalar,
September 2020
Guru/Wali Kelas IV Peneliti
Rajalauddin S.Pd AyuSuci Wulandari
NIP. 19831107 201411 1 001 NIM. 10540 1121 416
Mengetahui,
Kepala SDN No. 160 Inpres Bontolebang
Hasbiah Abbas, S.Pd
NIP. 19691231 199106 2 005
66
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SDN No.160 Inpres Bontolebang
Kelas/Semester : 4/1
Tema : Pahlawanku (Tema 5)
Sub Tema : Perjuangan Para Pahlawan (Subtema 1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 Hari
I. Kompetensi Inti
5. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
J. Kompetensi Dasar Dan Indikator
Muatan:Bahasa Indonesia
Kompetensi Indikator
3..7 Menggali pengetahuan baru yang
didapat dari teks nonfiksi.
3.7.1 Menyampaikan jawaban dari pertanyaan
yang diajukan berdasarkan teks.
4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari
teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan
bahasa sendiri
4.7.1 Menceritakan kembali isi teks
berdasarkan jawaban yang ada.
POST-TEST
67
K. Tujuan Pembelajaran
3. Setelah membaca teks tentang Raja Purnawarman, siswa mampu menjawab
pertanyaan dengan benar.
4. Setelah menjawab pertanyaan berdasarkan teks, siswa mampu menceritakan
kembali isi cerita dengan menggunakan bahasanya sendiri secara rinci.
L. Materi
3. Membaca teks tentang “Raja Purnawarman”.
4. Menceritakan kembali isi teks “Raja Purnawarman” menggunakan bahasa
sendiri.
M. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Strategi : Guided Note Taking
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah
N. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 6. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
7. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang
siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa
siswa yang hari ini datang paling awal. (Menghargai
kedisiplikan siswa/PPK).
8. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap
disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-
cita.
9. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional
lainnya. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
10. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara
selama 15-20 menit materi non pelajaran seperti tokoh
15
menit
68
dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat ,
cerita inspirasi dan motivasi . Sebelum membacakan buku
guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak
siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa yang tergambar pada sampul buku.
Apa judul buku
Kira-kira ini menceritakan tentang apa
Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini
Inti Sebelumnya guru menempelkan gambar seorang anak yang
membantu kakek menyeberang jalan.
Guru meminta pendapat siswa tentang kejadian yang ada di
dalam gambar. Guru membuat kesimpulan bahwa anak
tersebut memiliki sikap kepahlawanan yaitu berkorban untuk
membantu orang lain yang membutuhkan.
Guru menyampaikan informasi kepada siswa bahwa mereka
akan banyak belajar tentang nilai-nilai kepahlawanan dari
Raja-Raja di masa Hindu, Budha dan Islam.
D. Berdiskusi
5. Siswa diminta untuk mengamati gambar yang ada pada
buku pelajaran. Guru memberi waktu sekitar tiga menit.
6. Setiap siswa kemudian menjawab pertanyaan yang ada dan
mendiskusikan jawabannya di kelompok masing-masing.
7. Guru membimbing diskusi, berjalan berkeliling dari
kelompok satu ke kelompok lain untuk memastikan bahwa
setiap anggota berpartisipasi aktif.
8. Guru mengajak satu atau dua siswa untuk menyampaikan
hasil diskusinya, lalu memberi penguatan kepada seluruh
140
menit
69
siswa mengenai jawaban yang diharapkan. Guru dapat
memberi kesempatan kepada seluruh siswa untuk
memberikan komentar dari jawaban yang ada. Guru tidak
menjawab langsung namun memberi kesempatan kepada
siswa lain untuk mencoba menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh temannya. Guru dapat menguatkan jawaban-
jawaban yang ada.
E. Ayo Bacalah (mencari tahu dan mengamati)
3. Siswa membaca senyap teks tentang Raja Purnawarman
yang ada di buku mereka.
4. Siswa menjawab pertanyaan bacaan dan menuliskannya di
buku mereka.
Jawaban yang diharapkan:
F. Membaca
5. Guru melanjutkan kegiatan dengan membaca teks tentang
Raja Purnawarman kemudian siswa menyimak teks yang
dibacakan oleh guru.
70
6. Setiap siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dan
secara klasikal guru membahas jawabannya. Seorang siswa
bisa diminta untuk menyampaikan jawaban dan siswa lain
bisa mempertanyakannya.
7. Siswa kemudian memperbaiki jawabannya apabila perlu.
Berdasarkan jawaban tersebut, setiap siswa kemudian
menceritakan kembali isi bacaan dengan memperhatikan
fakta-fakta yang ada, runtut dan menggunakan ejaan yang
benar.
8. Guru menyampaikan rubrik penilaiankepada siswa.
Penutup F. Renungkan 3. Siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan
yang terdapat dalam buku siswa.
4. Guru dapat menambahkan pertanyaan refleksi berdasarkan
panduan yang terdapat pada lampiran di Buku Guru.
G. Belajar dirumah bersama Orangtua
Siswa diminta untuk mendiskusikan nilai-nilai perjuangan
Raja Purnawarman di rumah. Dapatkah mereka
menemukan nilai-nilai tersebut di sekitar?
Siswa diminta untuk menyaampaikan hasilnya kepada
teman di Sekolah.
H. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
I. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
15
menit
O. Penilaian
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan
sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan
presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubrik penilaian sebagai
berikut.
1. Bahasa Indonesia
71
Tulisan siswa dinilai dengan menggunakan rubrik.
Berilah tanda centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
2. Catatan Anekdot untuk mencatat sikap (Jujur)
Catatan:
Guru dapat menggunakan kata-kata untuk menyatakan kualitas sikap dan
keterampilan.
Belum terlihat
Mulai terlihat
Mulai berkembang
Sudah terlihat/membudaya
Setiap hari guru dapat menilai minimal 6 siswa atau disesuaikan dengan
jumlah siswa di kelas.
72
Contoh alternatif penilaian sikap
Nama : ……………………….
Kelas/Semester : .....................................
Pelaksanaan Pengamatan : .....................................
No Sikap Belum
Terlihat
Mulai
Terlihat
Mulai
Berkembang Membudaya Keterangan
1. Jujur
2.
Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
J. Remedial dan Pengayaan
1. Remedial
Siswa yang belum memahami sifat cahaya dapat melakukan percobaan
ulang.
Mintalah siswa untuk memahami langka-langkah kegiatan percobaan satu
persatu. Lakukan kegiatan setahap demi setahap.
2. Pengayaan
Mintalah siswa untuk membuat peta pikiran setelah membaca teks Raja
Purnawarman.
P. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber :
73
Buku Pedoman Guru Tema 5 Kelas 4 dan Buku Siswa Tema 5 Kelas 4
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
2. Media :
Teks Raja Purnawarman
Hand Out Strategi GNT
Gambar beberapa orang sedang bekerjasama melakukan beragam
kegiatan.
Gambar seorang anak yang sedang membantu kakek menyeberang jalan
Takalar,
September 2020
Guru/Wali Kelas IV Peneliti
Rajalauddin S.Pd AyuSuci Wulandari
NIP. 19831107 201411 1 001 NIM. 10540 1121 416
Mengetahui,
Kepala SDN No. 160 Inpres Bontolebang
Hasbiah Abbas, S.Pd
NIP. 19691231 199106 2 005
74
Lampiran 4
DAFTAR HADIR SISWA
SDN No. 160 Inpres Bontolebang
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KELAS : IV
SEMESTER : Ganjil
NO L/P NAMA SISWA PERTEMUAN KE-
1 2 3 4 5 6
1 P Najwa Azirah Sabila
2 L Aidil Ansar
3 L Hamsal -
4 P Aulia Kadir
5 P Dina Restiana
6 L Haikal Rizqullah Ramadhan
7 P Aldila Syam
8 L Ilham
9 L Muhammaf Fajri
10 P Nur Kadrianti
11 L Muhammad Alif Natsir
12 P Khusnul Katimah Amirullah
13 L Abdul Rasyid
14 L Naufal Adila Adja
15 L Muh. Wahyu Rusli
16 L Reza Syahputra
17 P Putri Hadrianti
18 P Nur Intan
19 P Sri Wahyuni
75
Lampiran 5
Lembar Penilaian Pre-Test
No Nama Siswa Nilai Ket
1 Najwa Azirah Sabila 50 TT
2 Aidil Ansar 55 TT
3 Hamsal 40 TT
4 Aulia Kadir 35 TT
5 Dina Restiana 40 TT
6 Haikal Rizqullah Ramadhan 65 TT
7 Aldila Syam 50 TT
8 Ilham 30 TT
9 Muhammaf Fajri 40 TT
10 Nur Kadrianti 55 TT
11 Muhammad Alif Natsir 70 T
12 Khusnul Katimah Amirullah 65 TT
13 Abdul Rasyid 80 T
14 Naufal Adila Adja 40 TT
15 Muh. Wahyu Rusli 40 TT
16 Reza Syahputra 85 T
17 Putri Hadrianti 40 TT
18 Nur Intan 60 TT
19 Sri Wahyuni 30 TT
76
Lampiran 6
Lembar Penilaian Post-Test
No Nama Siswa Nilai Ket
1 Najwa Azirah Sabila 90 T
2 Aidil Ansar 85 T
3 Hamsal 70 T
4 Aulia Kadir 85 T
5 Dina Restiana 80 T
6 Haikal Rizqullah Ramadhan 75 T
7 Aldila Syam 70 T
8 Ilham 80 T
9 Muhammaf Fajri 45 TT
10 Nur Kadrianti 55 TT
11 Muhammad Alif Natsir 100 T
12 Khusnul Katimah Amirullah 90 T
13 Abdul Rasyid 90 T
14 Naufal Adila Adja 85 T
15 Muh. Wahyu Rusli 45 TT
16 Reza Syahputra 95 T
17 Putri Hadrianti 80 T
18 Nur Intan 75 T
19 Sri Wahyuni 90 T
77
Lampiran 7
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Statistics
Pretest Postest
N Valid 19 19
Missing 0 0
Mean 51.0526 78.1579
Std. Error of Mean 3.71851 3.57072
Median 50.0000 80.0000
Mode 40.00 90.00
Std. Deviation 16.20862 15.56443
Variance 262.719 242.251
Range 55.00 55.00
Minimum 30.00 45.00
Maximum 85.00 100.00
Sum 970.00 1485.00
78
Lampiran 8
Tabel Frekuensi Pretest
Pretest
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 30.00 2 10.5 10.5 10.5
35.00 1 5.3 5.3 15.8
40.00 6 31.6 31.6 47.4
50.00 2 10.5 10.5 57.9
55.00 2 10.5 10.5 68.4
60.00 1 5.3 5.3 73.7
65.00 2 10.5 10.5 84.2
70.00 1 5.3 5.3 89.5
80.00 1 5.3 5.3 94.7
85.00 1 5.3 5.3 100.0
Total 19 100.0 100.0
79
Lampiran 9
Tabel Frekuensi Posttest
Postest
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 45.00 2 10.5 10.5 10.5
55.00 1 5.3 5.3 15.8
70.00 2 10.5 10.5 26.3
75.00 2 10.5 10.5 36.8
80.00 3 15.8 15.8 52.6
85.00 3 15.8 15.8 68.4
90.00 4 21.1 21.1 89.5
95.00 1 5.3 5.3 94.7
100.00 1 5.3 5.3 100.0
Total 19 100.0 100.0
80
Lampiran 10
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pretest Postest
N 19 19
Normal Parametersa,b Mean 51.0526 78.1579
Std. Deviation 16.20862 15.56443
Most Extreme Differences Absolute .226 .179
Positive .226 .118
Negative -.097 -.179
Test Statistic .226 .179
Asymp. Sig. (2-tailed) .012c .112c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
81
Lampiran 11
Hasil Uji Hipotesis
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviatio
n
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair
1
Pretest –
Postest
-
27.105
26
17.8975
3
4.10598 -35.73160 -18.47893 -6.601 18 .000
82
Lampiran 12
T Tabel
83
Lampiran 13
DOKUMENTASI
GambarMemberikan Pre-Test siswa
84
Gambar Siswa Mengisi Hand Out
85
Gambar siswa mengisi Post-Test
86
Lampiran 14
HAND OUT STRATEGI GUIDED NOTE TAKING
1. ………………… membersihkan saluran air merupakan salah satu cara untuk
…………… dan menjaga rasa persatuan dan kesatuan di …………………..
2. Melaksanakan piket kelas dapat ……………... dan menjaga rasa persatuan
dan kesatuan di …………………..
Perhatikan gambar berikut !
3. Gambar di atas merupakan
………………………………………………………………. Anak tersebut
memiliki sikap……………… yaitu berkorban untuk …………..orang lain
yang …………....
Bacalah teks non fiksi berikut dengan cermat!
Raja Purnawarman, Panji Segala ………
Raja Purnawarman mulai memerintah Kerajaan Tarumanegara pada tahun
……. M. pada masa pemerintahannya, ia selalu berjuang untuk rakyatnya. Ia
membangun ………… dan ……………..
……………….. sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Ia
memperbaiki aliran sungai Gangga di daerah Cirebon. Dua tahun kemudian, ia
juga …………………………………. alur Sungai Cupu sehingga air bisa
mengalir ke seluruh keajaan. Para petani senang karena ladang mereka mendapat
air dari aliran sungai sehingga menjadi subur. Ladang para petani tidak
kekeringan pada musim kemarau.
Raja Purnawarman juga berani memimpin …………….................... untuk
memerangi bajak laut yang merajalela di perairan Barat dan Utara kerajaan.
Setelah Raja Purnawarman berhasil membasmi semua perampok, keadaan
87
menjadi………….. Rakyat di Kerajaan Tarumanegara kemudian hidup aman dan
sejahtera.
Sebagai wujud kecintaan rakyat Kerajaan Tarumanegara kepada Raja
Purnawarman , telapak kakiknya ………….. dalam bentuk prasasti yang dikenal
sebagai ………………….
88
Lampiran 15
Sekolah : SDN No.160 Inpres Bontolebang
Kelas/Semester : IV/Ganjil
Pokok Bahasan : Teks Non Fiksi (Tokoh Pahlawan)
Waktu : 2 x 40 Menit
Petunjuk:
1. Tulislah Nama,NIS, dan Kelas pada lembar jawaban yang disediakan!
2. Periksalah dan bacalah soal-soal dengan cermat sebelum menjawabnya!
3. Sebaiknya dahulukan menjawab soal yang dianggap mudah!
4. Periksalah pekerjaan Anda sebelum dikumpulkan!
Soal
1. Contoh kegiatan masyarakat yang dapat menumbuhkan dan menjaga rasa
persatuan dan kesatuan di lingkungan sekitar rumah adalah…
2. Kegiatan siswa yang dapat menumbuhkan dan menjaga rasa persatuan dan
kesatuan di sekolah adalah…
3. Berkorban untuk membantu orang lain yang membutuhkan merupakan salah
satu sikap…
Bacalah teks non fiksi berikut dengan cermat!
SOAL PRETEST
89
4. Siapakah yang dimaksud dengan “Panji Segala Raja” ?
5. Raja Purnawarman mulai memerintah Kerajaan Tarumangara pada tahun ?
6. Tuliskan perjuangan yang dilakukan oleh Raja Purnawarman!
7. Apa tujuan Raja Purnawarman memimpin Angkatan Laut Kerajaan
Tarumanegara?
8. Apa yang dirasakan rakyat Kerajaan Tarumanegara atas perjuangan yang
dilakukan oleh Raja Purnawarman ?
9. Sebagai wujud kecintaan rakyat Kerajaan Tarumanegara kepada Raja
Purnawarman, telapak kakinya diabadikan dalam bentuk prasasti yang
dikenal sebagai…
10. Ceritakan kembali secara tertulis isi teks berdasarkan jawaban-jawabanmu.
Tulisanmu harus memperhatikan peristiwa yang ada, runtut, dan
menggunakan ejaan yang benar.
90
Lampiran 16
Sekolah : SDN No.160 Inpres Bontolebang
Kelas/Semester : IV/Ganjil
Pokok Bahasan : Teks Non Fiksi (Tokoh Pahlawan)
Waktu : 2 x 40 Menit
Petunjuk:
1. Tulislah Nama,NIS, dan Kelas pada lembar jawaban yang disediakan!
2. Periksalah dan bacalah soal-soal dengan cermat sebelum menjawabnya!
3. Sebaiknya dahulukan menjawab soal yang dianggap mudah!
4. Periksalah pekerjaan Anda sebelum dikumpulkan!
Soal
1. Contoh kegiatan masyarakat yang dapat menumbuhkan dan menjaga rasa
persatuan dan kesatuan di lingkungan sekitar rumah adalah…
2. Kegiatan siswa yang dapat menumbuhkan dan menjaga rasa persatuan dan
kesatuan di sekolah adalah…
3. Berkorban untuk membantu orang lain yang membutuhkan merupakan salah
satu sikap…
Bacalah teks non fiksi berikut dengan cermat!
SOAL POST TEST
91
4. Siapakah yang dimaksud dengan “Panji Segala Raja” ?
5. Raja Purnawarman mulai memerintah Kerajaan Tarumangara pada tahun ?
6. Tuliskan perjuangan yang dilakukan oleh Raja Purnawarman!
7. Apa tujuan Raja Purnawarman memimpin Angkatan Laut Kerajaan
Tarumanegara ?
8. Apa yang dirasakan rakyat Kerajaan Tarumanegara atas perjuangan yang
dilakukan oleh Raja Purnawarman ?
9. Sebagai wujud kecintaan rakyat Kerajaan Tarumanegara kepada Raja
Purnawarman, telapak kakinya diabadikan dalam bentuk prasasti yang
dikenal sebagai…
10. Ceritakan kembali secara tertulis isi teks berdasarkan jawaban-jawabanmu.
Tulisanmu harus memperhatikan peristiwa yang ada, runtut, dan
menggunakan ejaan yang benar
92
Lampiran 17
KUNCI JAWABAN
1. Bergotong Royong
2. Melaksanakan piket kelas
3. Sikap Kepahlawanan
4. Raja Purnawarman
5. Tahun 395 M
6. Membangun saluran air dan memberantas perampok
7. Untuk memerangi bajak laut
8. Rakyat hidup aman dan sejahtera
9. Prasasti Ciaretaum
10. Raja Purnawarman memimpin kerajaan Tarumanegara pada tahun 395 M. Ia
membangun saluran air dan memberantas perampok sehingga rakyat hidup
aman dan sejahtera.
93
Lampiran 18
LEMBAR JAWABAN PRE-TEST
94
95
LAMPIRAN 19
LEMBAR JAWABAN POST-TEST
96
97
P
E
R
S
U
R
A
T
A
N
98
Lampiran 20
Surat Pengantar Penelitian
99
Lampiran 21
Surat Permohonan Izin Penelitian
100
Lampiran 22
Surat Izin Penelitian
101
Lampiran 23
Kartu Kontrol Penelitian
102
RIWAYAT HIDUP
Ayu Suci Wulandarilahir di Kolaka pada tanggal03Oktober
1998, buah kasih dari pasangan Ayahanda Mustopa dengan
Lufti Adriani.Anak ketiga dari tiga bersaudara.Mulai
mendapat pendidikan di SDN 1 Laloeha pada tahun 2004dan
tamat tahun 2010.Kemudian masuk di SMPN 2 Kolaka pada
tahun 2010dan tamat pada tahun 2013.Kemudian
melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Kolakadan tamat pada tahun 2016.
Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassardengan
mengambiljurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar program Strata Satu (S1).
Berkat rahmat Ilahi Rabbi dan kerja keras serta doa yang tidak terhingga,
penulis dapat menyelesaikan studi dengan karya ilmiah yang berjudul“Pengaruh
Penerapan Strategi Guided Note Taking Terhadap Hasil Belajar Menyimak Siswa
Kelas IV SDN No. 160 Inpres Bontolebang Kecamatan Polombangkeng Selatan
Kabupaten Takalar.”