Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PENDAPATAN KONTRIBUSI, HASIL
UNDERWRITING DAN RISK BASED CAPITAL
TERHADAP PERTUMBUHAN ASET PADA
ASURANSI JIWA SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sains Terapan pada Program Studi Akuntansi Lembaga
Keuangan Syariah
Oleh:
WIZARATU HUMAIRA
D030417029
PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2021
ii
PENGARUH PENDAPATAN KONTRIBUSI, HASIL
UNDERWRITING DAN RISK BASED CAPITAL
TERHADAP PERTUMBUHAN ASET PADA
ASURANSI JIWA SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sains Terapan pada Program Studi Akuntansi Lembaga
Keuangan Syariah
Oleh:
WIZARATU HUMAIRA
D030417029
PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2021
iii
Nota Dinas
iv
PENGESAHAN SKRIPSI
v
PERNYATAAN KEASLIAN
vi
MOTTO
“Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Dan
barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupinya”.
(Q.S At-Thalaq 2-3)
vii
ABSTRAK
Wizaratu Humaira (D030417029). Pengaruh Pendapatan Kontribusi, Hasil
Underwriting dan Risk Based Capital terhadap Pertumbuhan Aset pada
Asuransi Jiwa Syariah. Skripsi, Program Studi Akuntansi Lembaga
Keuangan Syariah, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin, 2021.
Perusahaan asuransi jiwa syariah yang memiliki kinerja dengan baik, dapat
dilihat dari asetnya. Pertumbuhan aset yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan
asuransi jiwa syariah mampu memanfaatkan asetnya dengan baik untuk menjaga
kepercayaan masyarakat. Pertumbuhan aset pada perusahaan asuransi jiwa syariah
menunjukkan peningkatan yang cukup baik setiap tahunnya. Namun, pendapatan
kontribusi cenderung fluktuatif, hasil underwriting cenderung menurun dan
terdapat risk based capital yang masih di bawah tingkat yang sesuai dengan
Peraturan OJK. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pendapatan
kontribusi, hasil underwriting dan risk based capital sebagai variabel independen
terhadap pertumbuhan aset sebagai variabel dependen pada perusahaan asuransi
jiwa syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan periode 2016-2020. Metode
penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Data yang digunakan yaitu
data sekunder yang diambil pada 4 perusahaan asuransi jiwa full syariah yang
terdaftar di OJK. Periode penelitian ini adalah dari tahun 2016-2020. Analisis data
menggunakan analisis regresi linear berganda dengan program SPSS 26.00. Hasil
penelitian menunjukkan pendapatan kontribusi secara parsial berpengaruh terhadap
pertumbuhan aset dengan nilai signifikansi 0,004, namun hasil underwriting dan
risk based capital secara parsial tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan aset
dengan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,661 dan 0,118. Secara simultan,
pendapatan kontribusi, hasil underwriting dan risk based capital berpengaruh
terhadap pertumbuhan aset dengan nilai signifikansi 0,003.
Kata Kunci: Pendapatan Kontribusi, Hasil Underwriting, Risk Based Capital,
Pertumbuhan Aset.
viii
ABSTRACT
Wizaratu Humaira (D030417029). Influence of Contribution Income,
Underwriting Results and Risk Based Capital on Asset Growth in Sharia Life
Insurance. Thesis, Study Program of Accounting for Islamic Financial
Institution, Accounting Department, Banjarmasin State Polytechnic, 2021.
Sharia life insurance companies that perform well, can be seen from their
assets. The high growth of assets shows that sharia life insurance companies are
able to make good use of their assets to maintain public trust. Asset growth in sharia
life insurance companies shows a fairly good increase every year. But, contribution
income tend to be volatile, underwriting results tend to decrease and there are risk
based capital that is still below the level in accordance with OJK Regulations. This
study aims to explain the influence of contribution income, underwriting results and
risk based capital as independent variables on asset growth as dependent variables
on Sharia life insurance companies registered with the Financial Services Authority
for the period 2016-2020. The research method used is quantitative research. The
data used is secondary data taken at 4 full sharia life insurance companies
registered with the OJK. The research period is from 2016-2020. Data analysis
using multiple linear regression analysis with SPSS 26.00 program. The results
showed that contribution income partially affect asset growth with a significance
value of 0.004, but underwriting and risk based capital results partially have no
effect on asset growth with significance values of 0.661 and 0.118, respectively.
Simultaneously, contribution income, underwriting and risk based capital results
affect asset growth with a significance value of 0.003.
Keywords: Contribution Income, Underwriting Results, Risk Based Capital, Asset
Growth.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah-
Nya yang senantiasa dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Pengaruh Pendapatan Kontribusi, Hasil Underwriting dan
Risk Based Capital Terhadap Pertumbuhan Aset pada Asuransi Jiwa Syariah”
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Studi
Diploma IV Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Banjarmasin. Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang
penulis hadapi namun pada akhirnya dapat dilalui berkat adanya bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua, adik dan keluarga tercinta yang telah sepenuh hati
memberikan dukungan moril, materiil dan doa yang luar biasa untuk
kelancaran dalam penyelesaian skripsi.
2. Bapak Joni Riadi, S. ST, M. T selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.
3. Ibu Nailiya Nikmah, S. Pd., M. Pd selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
4. Bapak H. Muhammad Yassir Fahmi, S. Pd.I., M. Si selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah Politeknik Negeri Banjarmasin.
5. Ibu Lusiana Handayani, SE., CIFP., Ak., CA., SAS selaku Dosen Pembimbing
1 yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam
membimbing dan memberikan masukan serta saran selama proses penyusunan
skripsi.
6. Bapak H. Mairijani, M. Ag selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah bersedia
memberikan bimbingan selama proses penyusunan skripsi.
7. Ibu Basyirah Ainun, SE., MM., Ak., CA selaku Dosen Wali yang terus
memberikan dukungan moril dalam penyusunan skripsi.
x
8. Bapak Rizky Fadhillah, S. ST., M. Tr. Bns., CIRBD yang bersedia
memberikan informasi yang bermanfaat dalam penelitian.
9. Seluruh jajaran Dosen dan Staf Jurusan Akuntansi khususnya Program Studi
D-IV Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah Politeknik Negeri Banjarmasin.
10. Teman-teman satu angkatan tahun 2017 di Program Studi D-IV Akuntansi
Lembaga Keuangan Syariah, terutama Yoanda Rahmalitha, Via Rahmita,
Nadya Rezeki Mustaqqimah, Rika Hapsari dan Amiliani yang memberikan
dukungan satu sama lain.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang berbaik hati telah
memberikan bantuan serta dukungan dan semangat selama proses
penyelesaian skripsi.
Penulis menyadari akan keterbatasan ilmu yang masih jauh dari kata sempurna
dan penulis memohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang pernah
dilakukan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
penulis harapkan untuk hasil yang lebih baik. Penulis berharap semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan untuk mendukung penelitian-
penelitian selanjutnya.
Banjarmasin, 10 Agustus 2021
Penulis
Wizaratu Humaira
NIM D030417029
xi
DAFTAR ISI
Halaman Sampul .............................................................................................. i
Halaman Judul ................................................................................................... ii
Halaman Persetujuan ......................................................................................... iii
Halaman Pengesahan ....................................................................................... iv
Halaman Pernyataan Keaslian.......................................................................... v
Halaman Motto................................................................................................. vi
Abstrak .............................................................................................................. vii
Abstract ............................................................................................................. viii
Kata Pengantar ................................................................................................. ix
Daftar Isi........................................................................................................... xi
Daftar Tabel ...................................................................................................... xiii
Daftar Grafik .................................................................................................... xiv
Daftar Gambar .................................................................................................. xv
Daftar Lampiran ............................................................................................... xvi
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Permasalahan ........................................................................ 6
C. Rumusan Masalah ................................................................. 7
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 7
E. Manfaat Penelitian ................................................................. 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 9
A. Landasan Teori .................................................................... 9
1. Asuransi Jiwa Syariah................................................... 9
2. Pendapatan Kontribusi .................................................. 10
3. Hasil Underwriting ....................................................... 12
4. Risk Based Capital (RBC) ............................................ 14
5. Pertumbuhan Aset ......................................................... 16
B. Hasil Penelitian Terdahulu .................................................. 17
C. Hipotesis .............................................................................. 20
xii
D. Kerangka Pemikiran ............................................................ 22
BAB III : METODE PENELITIAN .............................................................. 23
A. Jenis Penelitian .................................................................... 23
B. Populasi dan Sampel ............................................................ 23
C. Variabel Penelitian ............................................................... 24
D. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 26
E. Metode Pengumpulan Data .................................................. 26
F. Teknik Analisis Data ........................................................... 27
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 31
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................... 31
1. PT. Asuransi Takaful Keluarga .................................... 31
2. PT. Asuransi Jiwa Syariah Al – Amin .......................... 32
3. PT. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi................ 33
4. PT. Asuransi Syariah Keluarga Indonesia .................... 34
B. Hasil Penelitian .................................................................... 34
1. Data Hasil Penelitian .................................................... 34
2. Analisis Statistik Deskriptif .......................................... 37
3. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 38
4. Analisis Regresi Linear Berganda ................................ 42
5. Uji Hipotesis ................................................................. 43
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................... 46
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 52
A. Simpulan .............................................................................. 52
B. Saran .................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 54
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 58
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Hasil Underwriting Asuransi Jiwa Syariah (dalam jutaan rupiah) 4
Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 18
Tabel 3. 1 Daftar Perusahaan Asuransi Jiwa Full Syariah ............................ 23
Tabel 4. 1 Produk Asuransi Takaful Keluarga .............................................. 32
Tabel 4. 2 Produk Asuransi Jiwa Syariah Al - Amin .................................... 33
Tabel 4. 3 Produk Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi ......................... 33
Tabel 4. 4 Produk Asuransi Syariah Keluarga Indonesia ............................. 34
Tabel 4. 5 Jumlah Pendapatan Kontribusi, Hasil Underwriting, Risk Based
Capital dan Pertumbuhan Aset Tahun 2016 – 2020 (dalam jutaan rupiah) ..... 35
Tabel 4. 6 Statistik Deskriptif ....................................................................... 38
Tabel 4. 7 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ......................................... 39
Tabel 4. 8 Uji Multikolinearitas .................................................................... 40
Tabel 4. 9 Uji Autokorelasi ........................................................................... 41
Tabel 4. 10 Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 42
Tabel 4. 11 Uji Regresi Linear Berganda........................................................ 42
Tabel 4. 12 Uji Parsial ..................................................................................... 43
Tabel 4. 13 Uji Simultan ................................................................................. 45
Tabel 4. 14 Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 46
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. 1 Pertumbuhan Aset Industri Asuransi Syariah Tahun 2016-2020 (dalam
miliar rupiah) .................................................................................................... 2
Grafik 1. 2 Rasio RBC Asuransi Jiwa Syariah .............................................. 5
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran .................................................................. 22
Gambar 4. 1 Uji Normalitas Histogram ......................................................... 39
Gambar 4. 2 Uji Normalitas P-P Plot ............................................................. 39
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Bimbingan Skripsi ........................................................ 59
Lampiran 2. Lembar Saran Sidang ................................................................ 63
Lampiran 3. Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 65
Lampiran 4. Hasil Output SPSS 26.00 ........................................................... 68
Lampiran 5. Data Penelitian ........................................................................... 71
Lampiran 6. Laporan Keuangan Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2016-2020 .. 72
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk umat
muslim terbanyak di dunia. Berdasarkan data pada World Population Review,
jumlah penduduk muslim di Indonesia tahun 2020 mencapai 229 juta jiwa atau
sebesar 87,2% dari total penduduk indonesia yaitu sebesar 273,5 juta jiwa
(Barus, 2020). Besarnya penduduk umat muslim di Indonesia dapat
mendukung pertumbuhan perekonomian, terutama pada perekonomian
berbasis syariah seperti industri keuangan non bank syariah yang menunjukkan
perkembangan cukup baik. Salah satu industri keuangan non bank yang
memiliki potensi besar untuk terus berkembang adalah industri asuransi
syariah.
Asuransi syariah juga dikenal dengan istilah takaful yang artinya saling
menanggung dan saling melindungi dengan prinsip tolong-menolong dalam
menanggung risiko tertentu dan dikelola sesuai dengan prinsip syariah.
Kegiatan bisnis perusahaan asuransi syariah diarahkan untuk menghadapi
keadaan di masa yang akan datang. Hal itu merupakan sesuatu yang belum
pasti terjadi dan tidak dapat diprediksi. Maka dari itu dengan adanya asuransi
syariah yang sangat dibutuhkan, sehingga harus dikelola dengan baik kegiatan
operasionalnya. Jenis usaha dan produk perasuransian syariah terdiri dari
asuransi jiwa syariah, asuransi umum syariah dan reasuransi syariah. Menurut
OJK, hingga tahun 2019 terdapat 49 perusahaan asuransi yang memiliki unit
usaha syariah. Diantaranya, terdapat 23 perusahaan pada asuransi jiwa, 24
perusahaan pada asuransi umum dan 2 perusahaan pada reasuransi. Dari
jumlah tersebut terdapat 13 perusahaan yang telah melakukan spin off, 7 di
antaranya perusahaan asuransi jiwa syariah, 5 pada perusahaan asuransi umum
syariah serta 1 pada perusahaan reasuransi syariah (Komite Nasional Ekonomi
dan Keuangan Syariah, 2020).
2
Grafik 1. 1. Pertumbuhan Aset Industri Asuransi Syariah Tahun 2016-2020
(dalam miliar rupiah)
Sumber: Statistik Bulanan IKNB Syariah 2016-2020, data diolah penulis (2021)
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Statistik Bulanan IKNB Syariah
periode desember 2016 sampai dengan desember 2020, menunjukkan bahwa
total pertumbuhan aset pada industri asuransi syariah mengalami peningkatan.
Pertumbuhan aset pada asuransi jiwa syariah terlihat cukup tinggi dan jauh
lebih unggul dibandingkan dengan asuransi umum syariah dan reasuransi
syariah. Aset pada asuransi jiwa syariah yang terus berkembang menunjukkan
bahwa asuransi jiwa memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang
kedepannya dibanding asuransi umum syariah dan reasuransi syariah.
Peningkatan pada pertumbuhan aset asuransi jiwa syariah ini juga memberikan
tanda pada banyaknya peminat terhadap usaha asuransi jiwa.
Perusahaan asuransi syariah dalam melakukan pengelolaan
perusahaannya harus menunjukkan kinerja yang baik. Kinerja yang baik dapat
dilihat pada sebuah laporan keuangan perusahaan asuransi syariah. Laporan
keuangan asuransi syariah ditujukan untuk pihak-pihak yang berkepentingan
dengan tujuan untuk meningkatkan kepercayaan dari pihak luar (eksternal)
terkait dengan penggunaan jasa asuransi. Dari informasi keuangan yang
ditampilkan pada laporan keuangan asuransi jiwa syariah, dapat terlihat
bagaimana perusahaan mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki dalam pelaksanaan operasional usaha asuransi jiwa syariah.
0
10000
20000
30000
40000
2016 2017 2018 2019 2020
Pertumbuhan Aset Asuransi Syariah
Asuransi Jiwa Syariah Asuransi Umum Syariah Reasuransi Syariah
3
Salah satu aspek yang dinilai yaitu aset. Aset dapat diartikan dengan
aktiva atau harta yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan operasional
perusahaan. Semakin besar aset yang dimiliki, diharapkan semakin besar hasil
operasional usaha yang dihasilkan perusahaan asuransi jiwa syariah.
Pertumbuhan aset yang diiringi dengan peningkatan pada hasil dari operasional
usaha asuransi jiwa syariah dapat meningkatkan kepercayaan dari pihak luar
(eksternal) perusahaan. Aset mengalami pertumbuhan apabila terjadi
perubahan nilai aset pada suatu periode dari total kekayaan yang dimiliki.
Pertumbuhan aset diharapkan dapat mengimbangi hasil operasional
perusahaan (Ainul et al., 2017: 100).
Salah satu faktor yang dapat mendukung pertumbuhan aset yaitu premi
atau kontribusi yang terus berkembang setiap tahunnya. Kontribusi adalah
premi jika dalam istilah asuransi konvensional. Premi atau kontribusi dalam
perjanjian asuransi merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh pihak yang
tertanggung kepada perusahaan asuransi. Kontribusi akan menjadi tanggung
jawab perusahaan asuransi syariah untuk mengelola dana dari pihak
tertanggung, dengan melakukan investasi sesuai dengan prinsip syariah.
(Larasati, 2018: 27). Kontribusi yang masuk akan dialokasikan menjadi dana
tabarru’, dana tabungan dan ujrah pengelola. Perusahaan akan mendapatkan
ujrah atas pengelolaan dana yang dilakukan dengan tujuan kebajikan
(Purwaningrum & Filianti, 2020: 958).
Selain kontribusi, pertumbuhan aset juga dapat dipengaruhi oleh hasil
underwriting. Underwriting menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan
besarnya pendapatan asuransi. Perusahaan asuransi akan sulit untuk bersaing
jika pengelolaan underwritingnya tidak efisien (Triana, 2020: 375).
Underwriting merupakan proses seleksi risiko yang diklasifikasikan pada
tingkat yang dapat ditanggung perusahaan asuransi. Risiko yang ditanggung
yaitu klaim yang mungkin akan dihadapi perusahaan asuransi dimasa yang
akan datang (Damayanti & Mawardi, 2017: 990).
4
Tabel 1. 1. Hasil Underwriting Asuransi Jiwa Syariah (dalam jutaan rupiah)
Nama Perusahaan Hasil Underwriting
2016 2017 2018 2019 2020
PT. Asuransi Takaful
Keluarga
-2.896 -10.640 12.779 23.141 -4.290
PT. Asuransi Jiwa Syariah
Al-Amin
13.207,05 2.843,83 -5.774,71 -5.414,89 -5.133
PT. Asuransi Jiwa Syariah
Jasa Mitra Abadi
68 -27 -472 -16.200 682
PT. Asuransi Syariah
Keluarga Indonesia
505 -43 740,40 -1.001,08 -224
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah, data diolah penulis (2021)
Hasil underwriting diperoleh dari penerimaan premi atau kontribusi yang
didapat perusahaan asuransi dan klaim yang diajukan oleh peserta. Surplus
underwriting terjadi jika pada akhir periode jumlah premi atau kontribusi
peserta lebih besar dari klaim dan beban lainnya (Damayanti & Mawardi,
2017: 991). Hasil underwriting pada perusahaan asuransi jiwa syariah
cenderung terjadi penurunan setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan banyak
terjadinya defisit underwriting pada perusahaan asuransi jiwa. Artinya
pengelolaan underwriting yang dilakukan masih belum efisien.
Analisis pengukuran aset pada perusahaan asuransi syariah dapat
menggambarkan terkait pertumbuhan dan kesehatan keuangan kepada pihak
manajemen dan para investor (Sifa, 2018: 4). Indikator yang digunakan untuk
menilai kesehatan keuangan perusahaan asuransi adalah dengan metode rasio
Risk Based Capital (RBC). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
72/POJK.05/2016 menetapkan paling lambat 31 Desember 2019, Perusahaan
Asuransi Syariah wajib memiliki Tingkat Solvabilitas paling sedikit 100% dan
menetapkan Tingkat Solvabilitas paling sedikit 120% dari Dana Tabarru’ dan
Dana Tanahud Minimum Berbasis Risiko (DTMBR). Suatu perusahaan
asuransi syariah minimal memiliki kekayaan atau modal 120% lebih besar dari
nilai hutang perusahaannya termasuk untuk membiayai setiap risiko
pertanggungan yang dimiliki perusahaan asuransi tersebut.
5
Grafik 1. 2. Rasio RBC Asuransi Jiwa Syariah
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah, data diolah penulis (2021)
Rasio risk based capital pada perusahaan asuransi jiwa syariah pengalami
pertumbuhan yang fluktuatif. Pada beberapa perusahaan asuransi jiwa syariah,
rasio risk based capital yang dihasilkan berada dibawah ketentuan yang
ditentukan oleh Peraturan OJK. Rasio paling tinggi yaitu pada PT. Asuransi
Jiwa Syariah Al-Amin. Kemudian, pada PT. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra
Abadi rasio RBC cenderung sangat menurun. RBC merupakan metode untuk
mengukur batas tingkat solvabilitas yaitu mengukur tingkat kesehatan
perusahaan asuransi. Semakin tinggi rasio RBC akan menunjukkan semakin
sehat kondisi keuangan suatu perusahaan asuransi (Sifa, 2018: 5). Untuk
mencapai Risk Based Capital yang dipersyaratkan, perusahaan asuransi
cenderung akan menghindari penyerapan risiko yang terlalu tinggi (Nasution,
2020: 9).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indriyani (2018) menyatakan
bahwa premi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan aset pada asuransi
jiwa syariah. Namun, menurut Ainul et al. (2017) menyebutkan tidak ada
pengaruh pada premi terhadap pertumbuhan aset. Selanjutnya, pada penelitian
yang dilakukan Inderastuti (2018) menyatakan underwriting berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan aset pada asuransi jiwa syariah. Berbeda
-400
-200
0
200
400
600
2016 2017 2018 2019 2020
Rasio Risk Based Capital (RBC) Tahun 2016-2020
PT. Asuransi Takaful Keluarga
PT. Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin
PT. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi
PT. Asuransi Syariah Keluarga Indonesia
6
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ainul et al. (2017) menyebutkan tidak
ada pengaruh hasil underwriting terhadap pertumbuhan aset. Kemudian, dalam
penelitian Ikaprilia (2018) menyebutkan solvabilitas (RBC) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap return on asset, namun dalam penelitian yang
dilakukan oleh Sifa (2018) bahwa solvabilitas tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan aset asuransi jiwa syariah.
Oleh karena itu, dari uraian di atas penulis tertarik ingin melihat
bagaimana perusahaan asuransi jiwa syariah menggunakan aset untuk
menunjang kinerja perusahaan. Pertumbuhan aset yang tinggi menunjukkan
bahwa perusahaan asuransi jiwa syariah mampu memanfaatkan asetnya
dengan baik untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Dari analisis gap pada
penelitian terdahulu ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang berbeda dari
variabel premi, hasil underwriting dan risk based capital terhadap
pertumbuhan aset. Untuk itu, penulis tertarik ingin mengetahui pengaruh
pendapatan kontribusi, hasil underwriting dan risk based capital (RBC)
terhadap pertumbuhan aset pada asuransi jiwa syariah yang terdaftar di OJK
periode 2016-2020.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka penulis
mengklasifikasikan beberapa masalah, yaitu:
1. Penelitian terdahulu terkait variabel premi, hasil underwriting dan risk
based capital terhadap pertumbuhan aset menunjukkan hasil dan
pengaruh yang berbeda. Hal ini dibuktikan dengan analisis gap pada
temuan penelitian terdahulu.
2. Hasil underwriting pada Asuransi Jiwa Syariah yang cenderung tidak
stabil bahkan menurun pada Perusahaan Asuransi Jiwa Full Syariah di
tahun 2016-2020.
3. Menurunnya rasio risk based capital pada beberapa Perusahaan Asuransi
Jiwa Full Syariah terutama pada PT. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra
Abadi pada tahun 2019 (-299,87%) dan tahun 2020 (-185,32%).
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah Pendapatan Kontribusi berpengaruh terhadap Pertumbuhan Aset
pada Asuransi Jiwa Syariah?
2. Apakah Hasil Underwriting berpengaruh terhadap Pertumbuhan Aset
pada Asuransi Jiwa Syariah?
3. Apakah Risk Based Capital (RBC) berpengaruh terhadap Pertumbuhan
Aset pada Asuransi Jiwa Syariah?
4. Apakah Pendapatan Kontribusi, Hasil Underwriting dan Risk Based
Capital (RBC) berpengaruh terhadap Pertumbuhan Aset pada Asuransi
Jiwa Syariah?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini yaitu:
1. Untuk menjelaskan pengaruh Pendapatan Kontribusi terhadap
Pertumbuhan Aset pada Asuransi Jiwa Syariah.
2. Untuk menjelaskan pengaruh Hasil Underwriting terhadap Pertumbuhan
Aset pada Asuransi Jiwa Syariah.
3. Untuk menjelaskan pengaruh Risk Based Capital (RBC) terhadap
Pertumbuhan Aset pada Asuransi Jiwa Syariah.
4. Untuk menjelaskan pengaruh Pendapatan Kontribusi, Hasil Underwriting
dan Risk Based Capital (RBC) terhadap Pertumbuhan Aset pada Asuransi
Jiwa Syariah.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai asuransi syariah khususnya pada perhitungan
8
pendapatan kontribusi, hasil underwriting dan pengukuran tingkat
kesehatan terhadap pertumbuhan aset pada Perusahaan Asuransi Jiwa
Syariah.
2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi
penelitian selanjutnya sebagai kajian mendalam serta menambah
wawasan keilmuan mengenai asuransi syariah khususnya pada
perhitungan pendapatan kontribusi, hasil underwriting dan pengukuran
tingkat kesehatan terhadap pertumbuhan aset pada Perusahaan Asuransi
Jiwa Syariah.
3. Bagi Asuransi Syariah
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan terkait faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan aset asuransi jiwa syariah kedepannya.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Asuransi Jiwa Syariah
Asuransi syariah atau takaful yaitu kumpulan perjanjian antara
perusahaan asuransi dengan peserta asuransi dalam pengelolaan
kontribusi berdasarkan prinsip syariah. Asuransi syariah ditujukan untuk
saling tolong menolong dan melindungi antar peserta asuransi (Bayinah
et al., 2017: 22).
Menurut Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001 Asuransi syariah
adalah usaha saling melindungi tolong menolong di antara sejumlah
orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru’ yang
memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui
akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
Menurut undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang usaha
perasuransian, jenis usaha perasuransian terdiri dari asuransi jiwa,
asuransi kerugian dan reasuransi (Zaini, 2015: 59).
a. Asuransi Jiwa (Life Insurance)
Asuransi jiwa adalah jasa yang diberikan oleh perusahaan
asuransi dalam pertanggungan risiko yang berkaitan dengan jiwa
yang diakibatkan oleh risiko kematian, hari tua dan kecelakaan.
b. Asuransi Kerugian (Non Life Insurance/General Insurance)
Asuransi umum adalah jasa yang diberikan oleh perusahaan
asuransi dalam menanggulangi risiko atas kerugian, kehilangan
manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga akibat dari
peristiwa yang tidak pasti.
c. Reasuransi (Reinsurance)
10
Reasuransi dikenal dengan asuransi yang diasuransikan atau
pertanggungan ulang mengenai risiko yang dihadapi oleh perusahaan
asuransi secara keseluruhan atau sebagian.
Asuransi jiwa syariah merupakan suatu perlindungan yang diberikan
dalam bentuk financial untuk menghadapi kematian dan kemungkinan
kecelakaan yang menimpa peserta di masa yang akan datang
(Purwaningrum & Filianti, 2020: 960). Dalam Undang-Undang No. 40
Tahun 2014 pasal 1 ayat 9 tentang usaha asuransi jiwa syariah yaitu usaha
pengelolaan risiko berdasarkan prinsip syariah guna saling menolong dan
melindungi dengan memberikan pembayaran yang didasarkan pada
meninggal atau hidupnya peserta atau pembayaran lain kepada peserta
atau pihak lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur dalam
perjanjian yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil
pengelolaan dana.
Perusahaan asuransi jiwa syariah, pada sistem operasionalnya
berdasarkan prinsip syariah dengan menghindari unsur riba, gharar dan
maysir. Untuk itu, asuransi jiwa syariah menggunakan akad tabarru dan
akad mudharabah (bagi hasil). Peserta asuransi jiwa syariah saling
melindungi melalui dana tabarru yang merupakan kumpulan dari dana
kontribusi seluruh peserta dan digunakan apabila terjadi risiko diantara
peserta. Perusahaan asuransi jiwa syariah berperan untuk mengelola dana
premi (kontribusi) dari seluruh peserta dan memperoleh upah atau bagi
hasil atas pengelolaan seluruh dana (Mapuna, 2019).
2. Pendapatan Kontribusi
Dalam fatwa DSN MUI No: 21/DSN-MUI/X/2001, premi
(kontribusi) adalah kewajiban peserta asuransi untuk memberikan
sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan
dalam akad. Premi (kontribusi) pada asuransi syariah disebut dengan
istilah kontribusi atau dalam bahasa fiqih yaitu al-musahamah (Indriyani,
2018: 22). Kontribusi adalah jumlah dana yang dibayarkan diperuntukkan
11
bagi pengelolaan risiko dan fee (ujrah) untuk pengelola sebagai
kompensasi dari upaya pengelolaan risiko. Bagian pengelolaan risiko
disebut sebagai dana tabarru’ (Bayinah et al., 2019). Besaran premi
(kontribusi) ditentukan setelah perusahaan melakukan seleksi risiko atas
calon peserta yang tanggung. Jika perusahaan salah dalam menilai risiko,
maka premi (kontribusi) yang ditetapkan tidak dapat menanggung risiko.
Ketentuan mengenai premi diatur dalam fatwa DSN MUI No:
21/DSNMUI/X/2001 sebagai berikut:
a. Pembayaran premi didasarkan atas jenis akad tijarah dan jenis akad
tabarru'.
b. Untuk menentukan besarnya premi perusahaan asuransi syariah
dapat menggunakan rujukan, misalnya tabel mortalita untuk asuransi
jiwa dan tabel morbidita untuk asuransi kesehatan, dengan syarat
tidak memasukkan unsur riba dalam penghitungannya.
c. Premi yang berasal dari jenis akad mudharabah dapat diinvestasikan
dan hasil investasinya dibagi-hasilkan kepada peserta.
d. Premi yang berasal dari jenis akad tabarru' dapat diinvestasikan.
Dalam PSAK 108 Tentang Akuntansi Asuransi Syariah, menyatakan
kontribusi peserta adalah jumlah bruto yang menjadi kewajiban peserta
untuk porsi risiko dan ujrah. Seluruh kontribusi peserta yang diterima,
bukan merupakan pendapatan bagi entitas pengelola, karena entitas
pengelola sebagai wakil untuk para peserta dalam mengelola dana
tabarru’. Kontribusi peserta tersebut merupakan milik para peserta secara
kolektif dalam dana tabarru’. Pada pengakuan awal, kontribusi diakui
sebagai bagian dari dana tabarru’ dalam dana peserta. Dana peserta adalah
semua dana milik peserta secara individual dan kolektif yang terdiri dari
dana tabarru’ dan dana investasi. Dalam penelitian Larasati (2018: 74)
yang dikutip dari Soemitra menyatakan kontribusi peserta berfungsi
menjadi salah satu sumber pendanaan dan pendapatan dari perusahaan
asuransi syariah dan kontribusi merupakan faktor penting untuk menjaga
eksistensi perusahaan.
12
Penerimaan dari peserta dapat meliputi kontribusi saja atau
kontribusi beserta investasi. Entitas pengelola dapat melakukan investasi
dari dana tabarru’ dengan kedudukannya sebagai wakil para peserta (jika
menggunakan akad wakalah) atau sebagai pengelola dana (jika
menggunakan akad mudharabah atau mudharabah musytarakah). Bagian
penerimaan dari peserta untuk investasi diakui sebagai dana investasi
mudharabah, dana investasi mudharabah musytarakah dan dana investasi
wakalah.
Pendapatan kontribusi pada laporan keuangan asuransi jiwa syariah
terletak dalam laporan surplus defisit underwriting dana tabarru’ di bagian
pendapatan asuransi. Pendapatan asuransi didalamnya terdiri dari
pendapatan kontribusi kemudian dikurangi dengan bagian pengelola atas
kontribusi (ujrah) dan bagian reasuransi atas kontribusi. Menurut Bayinah
et al., (2019) menyatakan bahwa pendapatan kontribusi adalah jumlah
premi yang dibayarkan oleh peserta yang merupakan porsi kontribusi
tabarru’ sebelum dikurangkan dengan fee (ujrah) pengelola. Sedangkan
bagian reasuransi atas kontribusi adalah bagian kontribusi peserta yang
direasuransikan ke perusahaan reasuransi oleh pengelola.
Bagian kontribusi untuk ujrah entitas pengelola diakui sebagai
pendapatan dari entitas pengelola selama masa akad dan menjadi beban
bagi dana tabarru’. Biaya akuisisi entitas pengelola diakui sebagai beban
dari entitas pengelola selaras dengan pengakuan pendapatan ujrah. DSAS
IAI memutuskan pendapatan ujrah dan biaya akuisisi diakui secara garis
lurus selama masa akad asuransi syariah, dengan pertimbangan
pendapatan ujrah dan biaya akuisisi tersebut merupakan imbalan dan
beban yang terkait dengan pemberian jasa pengelolaan dana tabarru’.
3. Hasil Underwriting
Dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan asuransi syariah tidak
terlepas dari penerapan fungsi manajemen underwriting. Underwriting
adalah kegiatan menyeleksi risiko sesuai dengan tingkat yang dapat
13
ditanggung oleh perusahaan asuransi. Risiko yang muncul adalah klaim
yang akan dihadapi oleh perusahaan asuransi di masa yang akan datang
(Damayanti & Mawardi, 2017: 990). Underwriting dilakukan salah
satunya untuk mengetahui normal beban premi calon peserta yang
menjadi tanggungan agar sesuai dengan risiko yang terjadi agar tidak
mendatangkan kerugian untuk perusahaan asuransi (Kholipah, 2020: 20).
Perusahaan asuransi jiwa syariah dapat menentukan tarif premi yang
mampu mendatangkan laba dengan cara mengestimasi risiko yang akan
ditanggung di masa yang akan datang. Menurut (Nasution, 2020) semakin
baik pengelolaan underwriting dalam suatu perusahaan asuransi, maka
risiko yang diterima perusahaan akan mendatangkan laba. Agar bisa
mendapatkan keuntungan, perusahaan asuransi syariah juga harus
melakukan evaluasi terhadap seluruh risiko yang diasuransikan.
Hasil underwriting adalah nilai yang didapat dari selisih pendapatan
underwriting dengan beban underwriting (beban klaim dan beban
operasional). Pendapatan underwriting diperoleh dari pendapatan premi
bruto, premi reasuransi dan kenaikan atau penurunan premi yang belum
menjadi pendapatan. Kemudian, beban underwriting dari pembayaran
klaim dan kenaikan atau penurunan kewajiban manfaat polis masa depan.
Hasil underwriting merupakan salah satu variabel pembentuk laba bersih
yang digunakan terkait dengan investasi. Semakin tinggi hasil
underwriting perusahaan asuransi maka akan dapat meningkatkan laba
perusahaan asuransi (Setyaningsih et al., 2021).
Apabila pada akhir periode jumlah kontribusi peserta lebih besar dari
klaim dan beban lainnya, maka akan terjadi surplus underwriting pada
dana tabarru’. Ketika terjadi surplus, dana hasil underwriting dapat
disimpan sebagai dana cadangan tabarru’ dan dapat dibagikan kepada
perusahaan asuransi dan para peserta sepanjang terjadi kesepakatan
(Damayanti & Mawardi, 2017). Menurut peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 23/POJK.05/2015 surplus underwriting adalah selisih lebih
total dari kontribusi peserta kedalam dana tabarru’ ditambah kenaikan aset
14
reasuransi setelah dikurangi pembayaran santunan/klaim, kontribusi
reasuransi dan kenaikan cadangan teknis dalam suatu periode tertentu.
Dalam fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI No:
53/DSNMUI/III/2006 jika terdapat surplus underwriting atas dana
tabarru’, maka boleh dilakukan beberapa alternatif sebagai berikut:
1. Dimasukkan seluruhnya sebagai dana cadangan dalam rekening
tabarru’.
2. Disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dibagikan sebagian
lainnya kepada para peserta yang memenuhi syarat
akturia/manajemen risiko.
3. Disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dibagikan sebagian
lainnya kepada perusahaan asuransi dan para peserta sepanjang
disepakati oleh para peserta (Sakinah, 2019: 26).
Hasil underwriting dapat dirumuskan yaitu:
Hasil 𝑈𝑛𝑑𝑒𝑟𝑤𝑟𝑖𝑡𝑖𝑛𝑔 = Pendapatan 𝑈𝑛𝑑𝑒𝑟𝑤𝑟𝑖𝑡𝑖𝑛𝑔 −
Beban 𝑈𝑛𝑑𝑒𝑟𝑤𝑟𝑖𝑡𝑖𝑛𝑔 (1)
4. Risk Based Capital (RBC)
Rasio solvabilitas adalah pengukuran tingkat kesehatan suatu
perusahaan asuransi. Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 63
Tahun 2004 menyatakan bahwa rasio Kesehatan Risk Based Capital
adalah suatu ukuran yang menginformasikan tingkat keamanan finansial
atau kesehatan suatu perusahaan asuransi yang harus dipenuhi oleh
perusahaan asuransi sebesar 120%. Rasio solvabilitas merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur seberapa besar beban hutang
(kewajiban) yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan
aset. Dalam arti luas, rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya.
Perusahaan asuransi memenuhi kewajiban melalaui modal yang dimiliki,
akan berdampak meningkatkan risk ased capial (Nasution, 2020: 85).
15
Risk Based Capital merupakan metode pengukuran Batas Tingkat
Solvabilitas dalam mengukur tingkat kesehatan sebuah perusahaan
asuransi yaitu modal minimum yang harus disediakan untuk menutupi
kemungkinan kegagalan pengelolaan aset dan risiko lainnya. Tujuan
pemerintah menerapkan metode Risk Based Capital yaitu untuk
melindungi kepentingan masyarakat sebagai nasabah asuransi juga untuk
menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi dalam industri
perasuransian (Rahayu & Mubarok, 2017: 191). Untuk mencapai tingkat
solvabilitas yang disyaratkan, perusahaan asuransi jiwa akan lebih
menghindari penyerapan risiko yang terlalu tinggi, seperti risiko
underwriting dan risiko investasi. Pengurangan risiko dilakukan dengan
cara mengikutsertakan sebagian pertanggungan kepada perusahaan
reasuransi (Leviany & Sukiati, 2014: 2).
Bagi perusahaan asuransi yang berbasis syariah, rasio solvabilitas
diatur melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor
72/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan
Perusahaan Reasuransi dengan Prinsip Syariah. Tingkat solvabilitas dana
tabarru’ adalah selisih antara jumlah aset yang diperkenankan dari dana
tabarru’ dikurangi dengan liabilitas dari pengelolaan dana tabarru’
perusahaan asuransi jiwa yang merupakan selisih atas aset yang
diperkenankan dengan total liabilitas (Yulianti, 2020: 216).
Perusahaan asuransi syariah wajib memenuhi tingkat solvabilitas
dana tabarru’ paling rendah sebesar 120% (seratus persen) dari Dana
Tabarru’ Minimum Berbasis Risiko. DTMBR merupakan jumlah dana
yang digunakan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang mungkin
terjadi dari deviasi terkait pengelolaan aset dan likuiditas dari dana
tabarru’. Risk Based Capital (RBC) dalam perusahaan asuransi yang
berprinsip syariah dilihat dari tingkat pencapaian rasio solvabilitas atau
dengan membandingkan tingkat solvabilitas dengan batas minimum
tingkat solvabilitas yang ditetapkan pada dana tabarru’. Perusahaan
asuransi jiwa syariah harus menjaga solvabilitas dana tabarru’, karena
16
dana tabarru’ adalah dana peserta asuransi yang sewaktu-waktu akan
diminta dalam bentuk klaim asuransi (Yulianti, 2020: 221). Dengan
adanya dana tabarru’, perusahaan asuransi jiwa syariah dapat memenuhi
kewajiban yang harus ditanggung oleh perusahaan asuransi jiwa syariah.
Risk Based Capital (RBC) dapat dirumuskan yaitu:
RBC = Tingkat Solvabilitas
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum x 100 % (2)
Tingkat solvabilitas didapat dari jumlah kekayaan yang
diperkenankan dikurangi dengan kewajiban. Jumlah kekayaan yang
diperkenankan dapat berupa investasi maupun bukan investasi. Jumlah
kekayaan yang diperkenankan berperan penting dalam menentukan
tingkat solvabilitas selain kewajiban. Berapapun kewajiban yang dipenuhi
jika kekayaan atau aset yang dimiliki terjaga dengan baik maka tingkat
solvabilitas akan tetap pada batas aman (Rahmawati, 2018).
5. Pertumbuhan Aset
Aset adalah aktiva atau kekayaan yang dimiliki perusahaan yang
digunakan untuk kelangsungan kegiatan operasional perusahaan (Z.
Nasution, 2019: 79). Aktiva adalah seluruh harta perusahaan yang
digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan (Mardhiyyah, 2019:
38). Aset dapat digunakan untuk membiayai kinerja yang ada pada suatu
perusahaan. Semakin besar aset yang dimiliki diharapkan semakin besar
hasil operasional usaha yang dihasilkan perusahaan agar dapat
meningkatkan kepercayaan dari pihak luar (eksternal) perusahaan
asuransi jiwa syariah (Ainul et al., 2017: 100).
Menurut (Suhardjono, 2006: 36) Aset dibagi dalam 3 kelompok,
yaitu:
a. Aset lancar, yaitu harta atau kekayaan yang dapat digunakan dalam
periode jangka pendek, berupa uang tunai dan lain-lain.
17
b. Aset tetap, yaitu harta atau kekayaan yang digunakan dalam kegiatan
operasional perusahaan, berupa tanah, bangunan, peralatan dan lain-
lain.
c. Aset lain, yaitu seluruh harta atau kekayaan yang dimiliki perusahaan
selain dari aset lancar dan aset tetap.
Pertumbuhan aset yaitu perubahan tahunan dari total aset atau aktiva.
Menurut (Kholipah, 2020: 11) Pertumbuhan aset adalah besaran
peningkatan kekayaan perusahaan antara kekayaan tahun pertama dan
tahun terakhir. Pertumbuhan aset yang tinggi akan dapat meningkatkan
rasa percaya diri dari pihak luar (eksternal) terhadap perusahaan. Selain
itu, pertumbuhan aset yang tinggi juga menjadi salah satu faktor yang
menunjukkan bahwa sebuah perusahaan berada pada kondisi keuangan
yang sehat. Pertumbuhan aset yang tinggi memberikan gambaran bahwa
perusahaan mampu menggunakan sumber daya yang dimiliki dengan
optimal sehingga perusahaan dapat mempertahankan tolak ukur kinerja
yang baik agar perusahaan asuransi jiwa syariah dinilai baik performanya
oleh pihak eksternal sekaligus dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat (Purwaningrum & Filianti, 2020).
Pertumbuhan Aset dapat dirumuskan yaitu:
Pertumbuhan Aset = Total Aset (t) − Total Aset (t − 1)
Total Aset (t − 1) (3)
Keterangan:
Aset (t) = Jumlah aset pada periode t
Aset (t-1) = Jumlah aset sebelum periode t
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berjudul Pengaruh Pendapatan Kontribusi, Hasil
Underwriting dan Risk Based Capital Terhadap Pertumbuhan Aset Pada
18
Asuransi Jiwa Syariah ini tentu tidak terlepas dari penelitian terdahulu yang
dijadikan sebagai referensi sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 2.1.
Tabel 2. 1. Hasil Penelitian Terdahulu
Aspek Faiqotul Nur
Assyifah Ainul et
al. (2017)
Nurus Sifa (2018) Fitri Indriyani
(2018)
Ni Kadek Ria
Triana, GAKR
Sari Dewi
(2020)
Reza Abeng
Ramadhan
Nasution
(2020)
Judul Pengaruh Premi,
Klaim, Hasil
Underwriting,
Investasi Dan
Profitabilitas
Terhadap
Pertumbuhan Aset
Pada Perusahaan
Asuransi Jiwa
Syariah Di Indonesia
Pengaruh
Solvabilitas,
Surplus
Underwriting,
Pendapatan
Investasi Dan
Pembayaran Klaim
Terhadap
Pertumbuhan Aset
Perusahaan
Asuransi Jiwa
Syariah (Periode
2012-2016)
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Pertumbuhan
Aset Pada
Perusahaan
Asuransi Jiwa
Syariah Di
Indonesia
Tahun 2012-
2016
Pengaruh
Pendapatan
Premi, Hasil
Investasi,
Pertumbuhan
Modal dan Hasil
Underwriting
Terhadap
Pertumbuhan
Aset Perusahaan
Asuransi
Pengaruh
Premi, Hasil
Underwriting
Dan Risk Based
Capital (RBC)
Terhadap
Return On
Asset (ROA)
Pada Asuransi
Umum Unit
Syariah Yang
Terdaftar Di
Otoritas Jasa
Keuangan
(OJK)
Institusi
yang
Diteliti
10 Perusahaan
Asuransi Jiwa
Syariah
7 Perusahaan
Asuransi Jiwa
Syariah
9 Perusahaan
Asuransi Jiwa
Syariah
5 Perusahaan
Asuransi
8 Asuransi
Umum Unit
Syariah
Periode
Analisis
2011-2015 2012-2016 2012-2016 2014-2018 2015-2018
Rumusan
Masalah
Bagaimana
pengaruh Premi,
Klaim, Hasil
Underwriting,
Investasi dan
Profitabilitas
terhadap
Pertumbuhan Aset
pada Perusahaan
Asuransi Jiwa
Syariah?
Apakah
Solvabilitas,
Surplus
Underwriting,
Pendapatan
Investasi Dan
Pembayaran Klaim
berpengaruh Pada
Pertumbuhan Aset
Perusahaan
Asuransi Jiwa
Syariah (Periode
2012-2016?
Apakah Premi,
Klaim dan
Hasil Investasi
berpengaruh
terhadap
Pertumbuhan
Aset Asuransi
Syariah di
Indonesia?
Bagaimana
pengaruh
Pendapatan
Premi, Hasil
Investasi,
Pertumbuhan
Modal dan Hasil
Underwriting
Terhadap
Pertumbuhan
Aset Perusahaan
Asuransi?
Bagaimana
pengaruh
Premi, Hasil
Underwriting
dan Risk
Based Capital
terhadap
Return On
Asset di
Asuransi
Umum Unit
Syariah di
Indonesia?
Tujuan
Penelitian
Untuk menganalisa
pengaruh Premi,
Klaim, Hasil
Underwriting,
Investasi dan
Profitabilitas
terhadap
Pertumbuhan Aset
pada Perusahaan
Untuk mengetahui
pengaruh
Solvabilitas,
Surplus
Underwriting,
Pendapatan
Investasi Dan
Pembayaran Klaim
berpengaruh Pada
Pertumbuhan Aset
Untuk
mengetahui
pengaruh
Premi, Klaim
dan Hasil
Investasi
berpengaruh
terhadap
Pertumbuhan
Aset Asuransi
Untuk
mengetahui
pengaruh
Pendapatan
Premi, Hasil
Investasi,
Pertumbuhan
Modal dan Hasil
Underwriting
Terhadap
Untuk
mengetahui
pengaruh
Premi, Hasil
Underwriting
dan Risk
Based Capital
terhadap
Return On
Asset di
19
Asuransi Jiwa
Syariah.
Perusahaan
Asuransi Jiwa
Syariah (Periode
2012-2016.
Syariah di
Indonesia.
Pertumbuhan
Aset Perusahaan
Asuransi.
Asuransi
Umum Unit
Syariah di
Indonesia.
Metode
Penelitian
Penelitian
eksplanatif dengan
metode analisis data
uji regresi linear
berganda (2 model).
Penelitian ini
menggunakan
metode analisis
regresi data panel
dengan program
komputer Eviews
10.
Penelitian
menggunakan
metode
kuantitatif
dengan analisis
regresi linear
berganda
dengan alat
bantu SPSS
versi 25.
Penelitian
menggunakan
pendekatan
kuantitatif
dengan analisis
regresi berganda
dibantu program
SPSS 22.
Penelitian ini
menggunakan
penelitian
kuantitatif
dengan
analisis regresi
linear
berganda.
Hasil
Penelitian
Premi tidak ada
pengaruh terhadap
pertumbuhan aset
pada model 1 dan 2.
Klaim berpengaruh
terhadap
pertumbuhan aset
pada model 1 dan 2.
Hasil underwriting
tidak ada pengaruh
terhadap
pertumbuhan pada
model 1 dan 2.
Investasi
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan aset
pada model 1 dan 2.
Profitabilitas
berpengaruh
terhadap aset pada
model 1,
profitabilitas tidak
ada pengaruh
terhadap
pertumbuhan aset
pada model 2.
Solvabilitas dan
surplus
underwriting tidak
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan aset,
Pendapatan
investasi dan
pembayaran klaim
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan aset.
Premi dan
klaim
berpengaruh
signifikan
terhadap
pertumbuhan
aset, hasil
investasi tidak
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
aset.
Pendapatan
premi, hasil
investasi,
pertumbuhan
modal dan hasil
underwriting
masing-masing
berpengaruh
positif terhadap
pertumbuhan
aset pada
perusahaan
asuransi.
Premi tidak
berpengaruh
terhadap
Return On
Asset, Hasil
Underwriting
berpengaruh
terhadap
Return On
Asset,
dan Risk
Based Capital
berpengaruh
terhadap
Return On
Asset.
Sumber: data diolah penulis (2021)
Adapun penelitian saya yang berjudul Pengaruh Pendapatan Kontribusi,
Hasil Underwriting dan Risk Based Capital Terhadap Pertumbuhan Aset Pada
Asuransi Jiwa Syariah ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menjadi
referensi. Perbedaan terletak pada studi kasus (perusahaan asuransi jiwa full
syariah) dan periode waktu penelitian (2016-2020). Pada penelitian ini,
mengambil data laporan keuangan pada beberapa Perusahaan Asuransi Jiwa
Lanjutan
20
Full Syariah yang terdaftar di Ototitas Jasa Keuangan, dimana sebelumnya
belum terdapat penelitian yang sama dengan mengambil data keseluruhan pada
asuransi jiwa full syariah. Selain itu, penelitian ini juga tidak terlepas dari
beberapa referensi penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai referensi atau
sumber dalam penelitian.
C. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan dalam sebuah penelitian yang berdasarkan teori
- teori yang ada (Saputro, 2019: 99). Untuk menguji hipotesis, hal pertama
yang dilakukan adalah merumuskan hipotesis. Adapun hipotesis penelitian
yang diuji, sebagai berikut:
Menurut Larasati (2018) Kontribusi Peserta (premi) sebagai salah satu
sumber pendanaan dan pendapatan pada perusahaan asuransi syariah yang
merupakan faktor penting terkait keuntungan yang didapat untuk menjaga
eksistensi perusahaan. Kemudian, Z. Nasution (2019) mengatakan semakin
besar premi yang dibayarkan oleh pihak tertanggung, maka semakin besar dana
pendapatan premi yang diterima oleh perusahaan asuransi. Dana yang diterima
akan di investasikan oleh perusahaan asuransi dalam bentuk aset, artinya
semakin tinggi premi yang diterima maka semakin baik kemampuan
perusahaan dalam meningkatkan pertumbuhan aset. Hal ini sejalan dengan
Indriyani (2018) dalam penelitian menyatakan bahwa premi berpengaruh
terhadap pertumbuhan aset pada asuransi jiwa syariah.
H1: Pendapatan Kontribusi berpengaruh terhadap Pertumbuhan
Aset Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah.
Underwriting dilakukan untuk memaksimalkan laba dengan cara
mendistribusi risiko yang diperkirakan akan mendatangkan laba. Hasil
underwriting didapatkan dengan menghitung selisih dari pendapatan
underwriting dengan beban underwriting (Ainul et al., 2017). Jika hasil
underwriting menunjukkan hasil yang positif artinya perusahaan akan
21
memperoleh pendapatan dan sebaliknya jika hasil underwriting bernilai negatif
artinya perusahaan mengalami defisit underwriting (Damayanti & Mawardi,
2017). Menurut (Nasution, 2020) yang dikutip dari Sula menjelaskan bahwa
hasil underwriting menjadi salah satu pembentuk laba dan digunakan untuk
investasi. Penelitian yang dilakukan Inderastuti (2018) menyatakan bahwa
Underwriting berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan aset pada
Asuransi Jiwa Syariah.
H2: Hasil Underwriting berpengaruh terhadap Pertumbuhan Aset
Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah.
Menurut Rahayu & Mubarok (2017) Risk Based Capital merupakan
metode penghitungan Batas Tingkat Solvabilitas yang sesuai dengan peraturan
dalam undang-undang untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan sebuah
perusahaan asuransi yaitu minimal 120%. Untuk mencapai tingkat solvabilitas
yang disyaratkan, perusahaan asuransi jiwa akan lebih menghindari
penyerapan risiko yang terlalu tinggi, sehingga berdampak pada pengelolaan
investasi yang menjadi kurang efisien dan juga dapat berpengaruh kepada
tingkat pertumbuhan aset perusahaan asuransi. Dalam penelitian Ikaprilia
(2018) menyatakan bahwa Solvabilitas (RBC) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Return On Asset pada Asuransi Jiwa Syariah.
H3: Risk Based Capital berpengaruh terhadap Pertumbuhan Aset
Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah.
Untuk premi, menurut Indriyani (2018) dalam penelitian menyatakan
bahwa premi berpengaruh terhadap pertumbuhan aset pada asuransi jiwa
syariah. Terkait underwriting, menurut Penelitian yang dilakukan Inderastuti
(2018) menyatakan bahwa Underwriting berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan aset pada Asuransi Jiwa Syariah. Selanjutnya, menurut penelitian
22
Ikaprilia (2018) menyatakan bahwa Solvabilitas (RBC) berpengaruh positif
dan signifikan dalam penelitiannya.
H4: Pendapatan Kontribusi, Hasil Underwriting dan Risk Based
Capital berpengaruh terhadap Pertumbuhan Aset Pada
Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah.
D. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini mengkaji pengaruh variabel independen yaitu Pendapatan
Kontribusi (X1), Hasil Underwriting (X2), Risk Based Capital (X3) dengan
variabel dependen Pertumbuhan Aset (Y).
Gambar 2. 1. Kerangka Pemikiran
Sumber: data diolah penulis (2021)
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu
metode penelitian untuk meneliti hubungan antar variabel yang dilakukan
secara sistematik dengan teknik statistik menggunakan data dalam bentuk
angka-angka. Menurut (Indriyani, 2018: 49) Penelitian kuantitatif digunakan
untuk pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dengan tujuan
menguji hipotesis yang telah ditentukan. Jenis penelitian menggunakan
penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari seluruh objek atau
subjek yang akan diukur dan mempunyai kuantitas serta karakteristik tertentu
yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2019). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
asuransi jiwa full syariah di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan, yaitu:
Tabel 3. 1. Daftar Perusahaan Asuransi Jiwa Full Syariah
No. Nama Perusahaan Izin Usaha
1. PT Asuransi Takaful Keluarga KEP-260/KM.10/2012
2. PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin KEP-220/KM.10/2010
3. PT Asuransi Jiwa Syariah Amanahjiwa Giri Artha KEP-539/KM.10/2012
4. PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi KEP- 96 /D.05/2015
5. PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia KEP- 124 /D.05/2015
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id)
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
purposive sampling, yaitu teknik penetuan sampel dengan suatu pertimbangan
24
tertentu (Sugiyono, 2019). Dalam penelitian ini, kriteria dalam menentukan
sampel, diantaranya:
1. Perusahaan asuransi jiwa full syariah yang aktif beroperasi dan telah
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dalam kurun waktu 2016-2020.
2. Perusahaan asuransi jiwa full syariah yang telah mempublikasikan
laporan keuangan secara berturut-turut pada tahun 2016-2020.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, perusahaan asuransi jiwa full
syariah yang memenuhi kriteria, yaitu:
1. PT. Asuransi Takaful Keluarga
2. PT. Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin
3. PT. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi
4. PT. Asuransi Syariah Keluarga Indonesia
C. Variabel Penelitian
Sebuah penelitian membutuhkan variabel yang akan dijadikan sebagai
topik dalam penelitian. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala
sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh
suatu informasi terkait hal tersebut sampai menemukan kesimpulan (Sugiyono,
2019). Adapun variabel dalam penelitian ini, yaitu:
1. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
(dependen). Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah kontribusi
(premi), hasil underwriting dan risk based capital.
a. Pendapatan Kontribusi
Pendapatan kontribusi adalah jumlah premi yang dibayarkan
oleh peserta yang merupakan porsi kontribusi tabarru’ sebelum
dikurangkan dengan fee (ujrah) pengelola. Pendapatan kontribusi
pada laporan keuangan asuransi jiwa syariah terletak dalam laporan
surplus defisit underwriting dana tabarru’ di bagian pendapatan
asuransi.
25
b. Hasil Underwriting
Hasil underwriting merupakan keuntungan dari aktivitas
asuransi yang didapat dari selisih pendapatan kontribusi asuransi
dengan beban klaim asuransi. Hasil Underwriting pada laporan
keuangan asuransi jiwa syariah terletak dalam laporan surplus defisit
underwriting dana tabarru’. Hasil Underwriting dapat dihitung
sebagai berikut:
Hasil 𝑈𝑛𝑑𝑒𝑟𝑤𝑟𝑖𝑡𝑖𝑛𝑔 = Pendapatan 𝑈𝑛𝑑𝑒𝑟𝑤𝑟𝑖𝑡𝑖𝑛𝑔 − Beban 𝑈𝑛𝑑𝑒𝑟𝑤𝑟𝑖𝑡𝑖𝑛𝑔
(1)
c. Risk Based Capital (RBC)
Salah satu indikator untuk menilai kesehatan keuangan
perusahaan asuransi adalah dengan metode rasio Risk Based Capital
(RBC). Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban finansial jangka pendek maupun jangka
panjang. Risk Based Capital pada laporan keuangan asuransi jiwa
syariah terletak dalam bagian pencapaian tingkat solvabilitas. Risk
Based Capital dapat dihitung sebagai berikut:
RBC = Tingkat Solvabilitas
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum x 100 % (2)
2. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
(independen). Dalam penelitian ini, variabel terikat yang digunakan
adalah pertumbuhan aset. Aset digunakan untuk membiayai operasional
usaha pada suatu perusahaan. Semakin besar aset yang dimiliki
diharapkan semakin besar hasil operasional usaha yang dihasilkan agar
dapat meningkatkan kepercayaan dari pihak luar (eksternal) perusahaan.
Pertumbuhan Aset dapat dihitung sebagai berikut:
26
Pertumbuhan Aset = Total Aset (t) − Total Aset (t − 1)
Total Aset (t − 1) (3)
D. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif yaitu data yang dihitung dengan
menggunakan angka-angka. Kemudian, data kualitatif yaitu data dalam
bentuk kata-kata dan bukan dalam bentuk angka (Sugiyono, 2019). Data
kuantitatif berupa angka yang diperoleh dari laporan keuangan yang di
publikasikan dari situs masing-masing perusahaan. Data kualitatif berupa
informasi gambaran umum terkait masing-masing perusahaan.
2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
merupakan data yang diambil secara tidak langsung dari sumber aslinya
atau mengambil data yang sudah tersedia dan telah dikumpulkan oleh
pihak lain atau instansi tertentu dalam bentuk laporan (Indriyani, 2018:
49). Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan
perusahaan asuransi jiwa full syariah periode 2016-2020. Data yang
diambil adalah laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan pada
periode 2016-2020 yang diperoleh dari situs atau website dari masing-
masing perusahaan asuransi jiwa full syariah yang terdaftar di otoritas jasa
keuangan.
E. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan
teknik dokumentasi berupa laporan keuangan asuransi jiwa full syariah yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan tahun 2016-2020 dari situs atau website
dari masing-masing perusahaan. Data pendukung dalam penelitian ini yaitu
metode studi pustaka yang dilakukan dengan mengumpulkan data mengenai
27
berbagai referensi terkait dengan objek penelitian yang dapat berupa artikel,
jurnal dan skripsi.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
melakukan analisis statistik deskriptif, analisis regresi linear berganda dan uji
asumsi klasik untuk menguji hipotesis dalam penelitian dan mengukur
pengaruh variabel independen dan variabel dependen dengan perhitungan
menggunakan metode statistik. Perhitungan data statistik dibantu dengan
program pengolah data statistik SPSS.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Dengan teknik analisis ini, data yang diperoleh diklasifikasikan dan
dianalisis sehingga memperoleh gambaran umum terkait masalah dalam
penelitian (Nasution, 2020). Statistik deskriptif mampu menggambarkan
sebuah data menjadi informasi yang lebih jelas dan lebih mudah untuk
dipahami agar dapat menginterpretasikan hasil analisis beserta
pembahasannya (Larasati, 2018).
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji kelayakan suatu model
yang digunakan dalam penelitian. Menurut (Sakinah, 2019: 51) tujuan
pengujian asumsi klasik adalah untuk memberikan kepastian pada
persamaan regresi yang dilakukan menghasilkan ketepatan dalam
estimasi, tidak bias dan konsisten. Uji asumsi klasik terdiri dari uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel yang
digunakan dalam penelitian berdistribusi secara normal. Model
regresi dikatakan dapat memenuhi asumsi normalitas jika data
menyebar di sekitar garis diagonal atau grafik histogram nilai
residualnya. Alternatif uji normalitas dapat dilakukan dengan
28
statistik uji kolmogorov-smirnov dengan kriteria tingkat signifikansi
diatas 5% atau 0,05 artinya residual berdistribusi secara normal
(Janie, 2012: 36).
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui pada model regresi terdapat
korelasi yang tinggi atau hubungan yang kuat antar variabel bebas
(independen). Dalam menguji multikolinearitas yaitu dengan melihat
nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Multikolinearitas ditunjukkan dengan nilai yang umum digunakan
yaitu jika nilai tolerance dibawah 0,10 atau nilai VIF yang diatas 10
(Janie, 2012: 19).
c. Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk menguji model regresi linear terdapat
korelasi antara kesalahan residual pada periode t dengan kesalahan
residual pada periode sebelumnya (t-1). Autokolerasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.
Hal ini karena kesalahan residual tidak bebas dari satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Salah satu cara yang umum digunakan
untuk mendeteksi adanya autokorelasi yaitu dengan uji durbin
watson (DW) dimana nilai d hitung berada diantara du dan 4 – du.
Nilai du didapat dalam tabel DW (Janie, 2012: 30).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini digunakan untuk mengatahui model regresi terdapat
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Jika tidak terdapat pola yang jelas maka tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ikaprilia, 2018). Terdapat dua cara untuk
mendeteksi ada tidaknya heteroskedasititas, yaitu dengan metode
grafik plot dan metode statistik. Salah satu metode statistik dapat
dilakukan dengan uji glejser (Janie, 2012: 24). Menurut Winarno
(2015) Uji glejser dilakukan dengan meregresikan nilai absolute
29
residual terhadap independen, jika nilainya diatas 0,05 artinya tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3. Analisis Regresi Berganda
Regresi linear berganda dilakukan untuk menguji pengaruh dua atau
lebih variabel bebas (independen) terhadap satu variabel terikat
(dependen). Model ini mengasumsikan adanya hubungan satu garis
lurus/linear antara variabel dependen dengan masing-masing variabel
independen (Janie, 2012: 13). Pada penelitian ini, variabel dependen
(terikat) yaitu Pertumbuhan Aset (Y) yang dipengaruhi oleh variabel
independen (bebas) yaitu Pendapatan Kontribusi, Hasil Underwriting dan
Risk Based Capital. Dengan itu, dapat dibuat persamaan sebagai berikut:
Y = α + βX1 + βX2 + βX3 + e
Keterangan:
Y : Pertumbuhan Aset
α : Konstanta
β : Koefisien Regresi
X1 : Pendapatan Kontribusi
X2 : Hasil Underwriting
X3 : Risk Based Capital
e : Error
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis terdiri dari uji parsial, uji simultan dan uji koefisien
determinasi.
a. Uji Parsial
Uji t digunakan untuk mengukur bagaimana pengaruh satu
variabel independen secara individu terhadap variabel dependen
(Ghazali, 2012: 98). Dasar pengambilan keputusan yaitu dengan
30
membandingkan nilai signifikansi sebesar 0.05 atau 5%. Jika nilai
Sig t < 0,05 dan t hitung > t tabel artinya variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen secara parsial. Tetapi, jika
nilai Sig t > 0,05 dan t hitung < t tabel artinya variabel independen
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara parsial.
b. Uji Simultan
Uji f dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara keseluruhan (Ghazali, 2012: 98).
Jika nilai Sig f < 0,05 dan f hitung > f tabel artinya variabel
independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen secara
simultan. Tetapi, jika nilai Sig f > 0,05 dan f hitung < f tabel artinya
variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen secara simultan.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi sebagai alat untuk mengukur sejauhmana
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Uji ini mengukur persentase total dari variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen (Ghazali, 2012: 97). Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Jika nilai mendekati satu,
artinya variabel independen mampu memberikan informasi dalam
menjelaskan variabel dependen. Jika nilainya kecil, artinya
menunjukkan variabel independen terbatas dalam menjelaskan
variabel dependen.
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. PT. Asuransi Takaful Keluarga
Pada tanggal 5 Mei 1994, PT Syarikat Takaful Keluarga mendirikan
PT Asuransi Takaful Keluarga sebagai perusahaan asuransi jiwa syariah
pertama di Indonesia dan diresmikan oleh Menteri Keuangan Dr. Mar’ie
Muhammad. Mulai beroperasi sejak 25 Agustus 1994, Takaful Keluarga
mengembangkan berbagai produk untuk memenuhi kebutuhan
berasuransi sesuai syariah meliputi perlindungan jiwa, perlindungan
kesehatan, perencanaan pendidikan anak, perencanaan hari tua, serta
menjadi rekan terbaik dalam perencanaan investasi.
a. Visi
“Menjadi perusahaan asuransi jiwa syariah yang terdepan dalam
pelayanan, operasional dan pertumbuhan bisnis syariah di Indonesia
dengan profesional, amanah dan bermanfaat bagi masyarakat”.
b. Misi
1) Menyelenggarakan bisnis asuransi syariah secara profesional
dengan memiliki keunggulan dalam standar operasional dan
layanan.
2) Menciptakan sumber daya manusia yang handal melalui
program pengembangan sumber daya manusia yang
berkelanjutan.
3) Mendayagunakan teknologi yang terintegrasi dengan
berorientasi pada pelayanan dan kecepatan, kemudahan serta
informatif.
c. Produk
32
Tabel 4. 1. Produk Asuransi Takaful Keluarga
No. Nama Produk
1. Takaful Personal 1) Takaful Dana Pendidikan
2) Takafulink Salam
3) Takafulink Salam Cendikia
4) Takafulink Salam Ziarah Baitullah
5) Takafulink Salam Wakaf
6) Takafulink Salam Community
7) Takaful Al Khairat Individu
8) Takaful Kecelakaan Diri Individu
2. Takaful Korporat 1) Takaful Al Khairat Kumpulan
2) Fulmedicare Gold
3) Takaful Ziarah
3. Takaful Bancassurance 1) Takaful Pembiayaan
Sumber: takaful.co.id, data diolah penulis (2021)
2. PT. Asuransi Jiwa Syariah Al – Amin
PT Asuransi Jiwa Syariah Al - Amin berdiri pada tanggal 09 Oktober
2009. Asuransi jiwa syariah al amin merupakan perusahaan asuransi jiwa
murni syariah yang menaruh perhatian bagi perkembangan perasuransian
di Indonesia khususnya perkembangan dan kebutuhan masyarakat untuk
dapat bermuamalah berdasarkan syariah Islam. Berkomitmen untuk
memenuhi perjanjian perlindungan asuransi syariah kepada peserta atau
pemegang polis.
a. Visi
“Menjadi perusahaan asuransi jiwa syariah yang handal dan
terpercaya”.
b. Misi
“Memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dengan
melaksanakan pengelolaan manajemen risiko yang sehat”.
c. Produk
33
Tabel 4. 2. Produk Asuransi Jiwa Syariah Al - Amin
No. Nama Produk
1. Asuransi Pembiayaan 1) At – Ta’min Pembiayaan Mikro
2. Asuransi Jiwa Berjangka 1) Asuransi Jiwa Berjangka
2) Al – Amin Badal Arafah
3. Asuransi Kecelakaan Diri 1) Asuransi Kecelakaan Diri
2) At – Ta’min Siswa Dinar
3) At – Ta’min Siswa Dirham
Sumber: alamin.co.id, data diolah penulis (2021)
3. PT. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi
PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk, (JMA Syariah)
adalah perusahaan asuransi jiwa syariah yang didirikan oleh KOSPIN
JASA dan insan-insan pelaku ekonomi Koperasi Indonesia. PT Asuransi
Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk, (JMA Syariah) berdiri pada tanggal
15 Agustus 2014 dan mendapat pengesahan dari Otoritas Jasa Keuangan
untuk beroperasi sebagai asuransi jiwa syariah pada September 2015.
a. Visi
“Menjadi Asuransi Syariah Kebanggan Masyarakat Indonesia”.
b. Misi
1) Menyediakan segala kebutuhan masyarakat dalam berasuransi.
2) Memberi kontribusi bagi industri asuransi syariah di Indonesia.
3) Memberi nilai manfaat yang lebih baik bagi seluruh stakeholder.
c. Produk
Tabel 4. 3. Produk Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi
No. Nama Produk
1. Individu 1) JMA Ilma
2) JMA Mumtaza
3) JMA Asyifa
4) JMA Salama
5) JMA Aghnia
2. Kumpulan 1) JMA Mitra Pembiayaan
2) JMA Pembiayaan Tetap
3) JMA Pembiayaan UMK
4) JMA Karima
5) JMA Sejahtera
6) JMA Asyifa Care
Sumber: jmasyariah.com, data diolah penulis (2021)
34
4. PT. Asuransi Syariah Keluarga Indonesia
PT Asuransi Syariah Keluarga Indonesia didirikan oleh para penggiat
dan praktisi Ekonomi dan Keuangan Mikro Syariah yang sejak awal
memiliki kepedulian dan perhatian untuk membangun kemandirian dan
mengembangkan kesejahteraan ekonomi masyarakat terutama keluarga
dari kalangan ekonomi menengah ke bawah atau masyarakat
berpenghasilan rendah (low income people) melalui Lembaga Keuangan
Mikro Syariah (LKMS) dan Asuransi Syariah.
a. Visi
“Menjadi asuransi jiwa syariah yang terpercaya dan terus tumbuh
bersama ummat”.
b. Misi
1) Memberikan layanan asuransi syariah yang excellent berbasis
digital.
2) Menjalankan tata kelola perusahaan yang prudent dan akuntabel.
3) Menciptakan ekosistem berbasis ta’awun.
c. Produk
Tabel 4. 4. Produk Asuransi Syariah Keluarga Indonesia
No. Nama Produk
1. Asuransi Jiwa 1) Muawanah Keluarga
2) Muawanah Ikhtiar Diri
3) Muawanah Kebajikan Kumpulan
4) Muawanah Pendidikan
5) Muawanah Pembiayaan
6) Ikhtiar Umrah
7) Muawanah Berencana
2. Asuransi Mikro 1) Muawanah Sakinah
3. Asuransi Kesehatan 1) Muawanah Sehat
Sumber: asyki.com, data diolah penulis (2021)
B. Hasil Penelitian
1. Data Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini, data yang digunakan yaitu data sekunder. Data
sekunder diperoleh dari laporan keuangan perusahaan asuransi jiwa
35
syariah yang dapat diakses di masing-masing situs atau website resmi
perusahaan. Data yang digunakan sebanyak 4 (empat) perusahaan
asuransi jiwa full syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Periode
2016-2020. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah 4 (empat)
variabel, diantaranya 3 (tiga) variabel independen yaitu Pendapatan
Kontribusi (X1), Hasil Underwriting (X2) dan Risk Based Capital (RBC)
(X3). Kemudian, 1 (satu) variabel dependen yaitu Pertumbuhan Aset (Y).
Tabel 4. 5. Jumlah Pendapatan Kontribusi, Hasil Underwriting, Risk Based
Capital dan Pertumbuhan Aset Tahun 2016 – 2020 (dalam jutaan rupiah)
Nama Perusahaan Asuransi
Jiwa Syariah Tahun
Pendapatan
Kontribusi
Hasil
Underwriting RBC
Pertumbuhan
Aset
Rp Rp % Rp
PT. Asuransi Takaful
Keluarga
2016 207.325 -2.896 173,04 1.600.154
2017 203.285 -10.640 174,83 1.660.571
2018 222.785 12.779 307,49 1.761.510
2019 234.006 23.141 302,99 1.805.093
2020 196.662 -4.290 323,90 1.821.014
PT. Asuransi Jiwa Syariah
Al-Amin
2016 323.869 13.207 251,36 432.956
2017 281.501 2.844 397,12 723.982
2018 208.861 -5.775 195,14 929.720
2019 260.368 -5.415 159,91 1.041.986
2020 378.733 -5.133 133,56 1.243.172
PT. Asuransi Jiwa Syariah
Jasa Mitra Abadi
2016 8.289 68 49,53 70.821
2017 40.220 -27 65,43 166.266
2018 31.876 -472 107,55 179.014
2019 95.033 -16.200 -299,87 198.031
2020 113.189 682 -185,32 239.407
PT. Asuransi Syariah
Keluarga Indonesia
2016 16.607 505 37,47 69.941
2017 22.232 -43 82,24 74.775
2018 29.156 740 128,40 89.317
2019 43.203 -1.001 197,87 104.999
2020 46.052 -224 124,78 121.420
Sumber: Laporan Keuangan Asuransi Jiwa Full Syariah, data diolah penulis (2021)
Dari tabel 4.5 dapat terlihat tingkat pertumbuhan pada Pendapatan
Kontribusi, Hasil Underwriting, Risk Based Capital (RBC) dan
36
Pertumbuhan Aset pada Perusahaan Asuransi Jiwa Full Syariah yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dalam periode 2016-2020. Pendapatan
kontribusi pada beberapa perusahaan asuransi jiwa full syariah mengalami
peningkatan setiap tahunnya dan pada beberapa perusahaan asuransi jiwa
full syariah lainnya cenderung mengalami fluktuatif. Pendapatan
kontribusi yang paling tinggi dimiliki oleh PT. Asuransi Jiwa Syariah Al-
Amin di tahun 2020 yaitu sebesar Rp 378.733. Untuk yang paling rendah
berada pada PT. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi di tahun 2016
sebesar Rp 8.289.
Hasil Underwriting pada perusahaan asuransi jiwa full syariah
cenderung mengalami tingkat penurunan yang cukup signifikan. Hasil
underwriting tertinggi dimiliki oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga di
tahun 2019 sebesar Rp 23.141. Kemudian, hasil underwriting terendah
pada PT. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi di tahun 2019 sebesar
Rp -16.200. Hal ini dapat terjadi disebabkan karena besaran beban
asuransi (beban klaim) pada perusahaan asuransi jiwa syariah yang cukup
besar dibanding dengan pendapatan asuransi (pendapatan kontribusi)
yang didapat, sehingga hasil underwriting yang didapat mengalami
defisit. Apabila hasil underwriting menunjukkan defisit, maka akan
menunjukkan semakin memburuknya kinerja underwriting pada
perusahaan asuransi tersebut. Artinya perusahaan asuransi gagal dalam
mengelola dana peserta dengan baik, sehingga berdampak pada
menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan asuransi
(Alifianingrum & Suprayogi, 2018).
Terkait dengan tingkat solvabilitas, pada beberapa perusahaan
asuransi jiwa full syariah cukup meningkat, namun tidak dapat dipungkiri
pada beberapa perusahaan juga terjadi penurunan tingkat solvabilitas.
Perusahaan asuransi jiwa full syariah cukup menjaga kesehatan keuangan
mereka untuk mempertahankan kepercayaan polis atau masyarakat.
Tingkat solvabilitas yang diukur dengan rasio Risk Based Capital (RBC)
yang paling sehat dimiliki oleh PT. Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin pada
37
tahun 2017 yaitu sebesar 397,12%. Kemudian, rasio Risk Based Capital
(RBC) paling rendah berada pada PT. Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra
Abadi di tahun 2019 yaitu sebesar -299,87%. Rasio ini masih jauh
dibawah tingkat kesehatan keuangan yang harus dipenuhi oleh perusahaan
asuransi syariah, yaitu perusahaan asuransi syariah wajib memenuhi
tingkat solvabilitas dana tabarru’ paling rendah sebesar 100% (seratus
persen) dari Dana Tabarru’ Minimum Berbasis Risiko. Tingkat
solvabilitas yang tergolong rendah dapat disebabkan karena perusahaan
asuransi jiwa full syariah tidak mampu membayar kewajiban klaim yang
diterima atau kewajiban klaim yang harus dibayar terlalu besar.
Semakin besar aset yang dimiliki diharapkan semakin besar hasil
operasional usaha yang dihasilkan agar dapat meningkatkan kepercayaan
dari pihak luar (eksternal) perusahaan. Dari keempat perusahaan asuransi
jiwa full syariah, pertumbuhan aset tertinggi ada pada PT. Asuransi
Takaful Keluarga tahun 2020 yaitu sebesar Rp 1.821.014. Sedangkan
yang paling rendah pada PT. Asuransi Syariah Keluarga Indonesia yaitu
sebesar Rp 69.941 pada tahun 2016.
2. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif menjelaskan ukuran pemusatan dan penyebaran
nilai dari suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, median, modus,
maksimum, minimum dan standar deviasi. Variabel yang digunakan
dalam penelitian diantaranya 3 (tiga) variabel independen yaitu
Pendapatan Kontribusi, Hasil Underwriting dan Risk Based Capital
(RBC). Kemudian, 1 (satu) variabel dependen yaitu Pertumbuhan Aset.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan asuransi jiwa full syariah
yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan periode 2016-2020. Dengan
menggunakan teknik purposive sampling yang menghasilkan 4 (empat)
perusahaan asuransi jiwa full syariah.
38
Tabel 4. 6. Statistik Deskriptif
Maximum Minimum Mean Std Dev
N 20 20 20 20
Pendapatan Kontribusi 378.733 8.289 148.162,60 116.409,69
Hasil Underwriting 23.141 -16.200 92,5 8.507,46
RBC 397,12 -299,87 136,37 162,89
Pertumbuhan Aset 1.821.014 69.941 716.707,45 693.375,62
Sumber: SPSS 26.00, data diolah penulis (2021)
Dari hasil statistik deskriptif pada tabel 4.6 dapat dilihat sampel data
sebanyak 20, pada variabel pendapatan kontribusi memiliki nilai terendah
sebesar Rp 8.289 dan nilai tertinggi sebesar Rp 378.733 dengan nilai rata-
rata sebesar Rp 148.162,60 dan standar deviasi (tingkat sebaran data)
sebesar Rp 116.409,69. Variabel hasil underwriting memiliki nilai
terendah sebesar Rp -16.200 dan nilai tertinggi sebesar Rp 23.141 dengan
nilai rata-rata sebesar Rp 92,50 dan standar deviasi (tingkat sebaran data)
sebesar Rp 8.507,46. Variabel risk based capital memiliki nilai terendah
sebesar -299,87% dan nilai tertinggi sebesar 397,12% dengan nilai rata-
rata sebesar 136,37% dan standar deviasi (tingkat sebaran data) sebesar
162,89%. Kemudian, variabel pertumbuhan aset memiliki nilai terendah
sebesar Rp 69.941 dan nilai tertinggi sebesar Rp 1.821.014 dengan nilai
rata-rata sebesar Rp 716.707,45 dan standar deviasi (tingkat sebaran data)
sebesar Rp 693.375,62.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel yang
digunakan dalam penelitian berdistribusi secara normal. Uji
normalitas dapat dilihat dari grafik histogram dan normal p-p plot.
Dengan alternatif pengujian menggunakan uji one sample
kolmogorov-smirnov dengan kriteria tingkat signifikansi diatas 5%
atau 0,05.
39
Gambar 4. 1. Uji Normalitas Histogram
Sumber: Data diolah SPSS 26.00
Gambar 4. 2. Uji Normalitas P-P Plot
Sumber: Data diolah SPSS 26.00
Tabel 4. 7. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized
Residual Keterangan
N 20 Data Terdistribusi Normal
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,122
Sumber: SPSS 26.00, data diolah penulis (2021)
40
Berdasarkan gambar 4.1 grafik histogram dapat dilihat kurva
tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Artinya dari hasil histogram
data berdistribusi normal. Selanjutnya, gambar 4.2 grafik p-p plot
dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal.
Artinya dapat disimpulkan data terdistribusi normal. Kemudian, uji
normalitas dikuatkan oleh tabel 4.7 uji normalitas kolmogorov-
smirnov menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,122,
dimana nilai tersebut diatas 0,05 (0,122 > 0,05). Artinya seluruh data
terdistibusi secara normal sehingga model regresi telah memenuhi
asumsi normalitas dan dapat digunakan dalam penelitian.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji suatu model
regresi dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Multikolinearitas
terjadi jika nilai tolerance berada dibawah 0,10 dan nilai VIF diatas
10.
Tabel 4. 8. Uji Multikolinearitas
Statistik Kolinearitas
Keterangan Tolerance VIF
Pendapatan Kontribusi 0,876 1,141 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Hasil Underwriting 0,774 1,292 Tidak Terjadi Multikolinearitas
RBC 0,701 1,426 Tidak Terjadi Multikolinearitas
Sumber: SPSS 26.00, data diolah penulis (2021)
Berdasarkan uji multikolinearitas pada tabel 4.8 dapat dilihat
bahwa nilai tolerance variabel pendapatan kontribusi sebesar 0,876,
variabel hasil underwriting sebesar 0,774 dan variabel risk based
capital sebesar 0,701. Kemudian, nilai VIF variabel pendapatan
kontribusi sebesar 1,141, variabel hasil underwriting sebesar 1,292
dan risk based capital sebesar 1,426. Artinya, ketiga variabel
independen menunjukkan nilai tolerance diatas 0,10 dan nilai VIF
41
dibawah 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas pada model regresi.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji sebuah model regresi
apakah terdapat korelasi antara kesalahan residual dengan periode
sebelumnya. Cara yang umum digunakan untuk menguji autokorelasi
yaitu uji durbin watson. Dengan ketentuan nilai d hitung berada
diantara du dan 4 – du.
Tabel 4. 9. Uji Autokorelasi
Nilai Keterangan
Durbin Watson 1,985 Tidak Terjadi Autokorelasi
Sumber: SPSS 26.00, data diolah penulis (2021)
Berdasarkan hasil pada tabel 4.9 uji autokorelasi, nilai durbin
watson sebesar 1,985. Nilai du diperoleh tabel dengan signifikansi
0,05, jumlah data (n) = 20 dan jumlah variabel bebas = 3. Dihasilkan
nilai du sebesar 1,676. Kemudian, 4 - du = 4 – 1,676 = 2,324. Artinya
1,676 < 1,985 < 2,324. Nilai durbin watson pada tabel 4.9 sebesar
1,985 berada diantara du dan 4 – du, maka dapat disimpulkan pada uji
yang dilakukan tidak terjadi autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji suatu model
regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah
hasil dari pengujian menunjukkan ketidaksamaan varian atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dideteksi
dengan uji glejser dengan meregresi nilai absolute residual dan pada
nilai signifikansi menunjukkan diatas 0,05.
42
Tabel 4. 10. Uji Heteroskedastisitas
Signifikan Keterangan
Pendapatan Kontribusi 0,876 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
Hasil Underwriting 0,774 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
RBC 0,701 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas
Sumber: SPSS 26.00, data diolah penulis (2021)
Berdasarkan hasil nilai sig pada tabel 4.10 uji heteroskedastisitas
dengan menggunakan uji glejser dapat dilihat bahwa nilai sig pada
variabel pendapatan kontribusi sebesar 0,389, variabel hasil
underwriting sebesar 0,883 dan variabel risk based capital sebesar
0,175. Hal ini menunjukkan ketiga variabel independen memiliki
nilai sig diatas 0,05, artinya tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk menganalisis
adanya pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.
Variabel independen terdiri dari pendapatan kontribusi, hasil
underwriting dan risk based capital dengan variabel dependen yaitu
pertumbuhan aset pada asuransi jiwa syariah yang terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan.
Tabel 4. 11. Uji Regresi Linear Berganda
Koefisien Nilai Sig Keterangan
Konstanta -1.288,65 0,995
Pendapatan Kontribusi 3,58 0,004 Positif
Hasil Underwriting -6,80 0,661 Negatif
RBC 1.380,55 0,118 Positif
Sumber: SPSS 26.00, data diolah penulis (2021)
Berdasarkan pada tabel 4.11 uji regresi linear berganda, model
persamaan regresinya yaitu:
43
Pertumbuhan Aset (Y) = -1.288,659 (α) + 3,580 (X1) + e
Persamaan regresi linear berganda dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta yang dihasilkan pada penelitian sebesar -1.288,65
menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh dari pendapatan kontribusi
(X1), hasil underwriting (X2) dan risk based capital (RBC) (X3)
adalah nol, artinya nilai pertumbuhan aset (Y) yaitu sebesar -
1.288,65.
2. Koefisien regresi untuk variabel pendapatan kontribusi (X1) bernilai
positif sebesar 3,580, artinya setiap peningkatan satuan pendapatan
kontribusi akan meningkatkan pertumbuhan aset sebesar Rp 3,580
dengan asumsi variabel lainnya tetap.
5. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial (uji t) yang digunakan untuk mengukur pengaruh
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Dasar
pengambilan dapat dengan melihat nilai signifikansi atau dengan
melihat tabel t.
Tabel 4. 12. Uji Parsial
Nilai t Nilai Sig Hasil Keterangan
Pendapatan Kontribusi 3,41 0,004 Berpengaruh H1 diterima
Hasil Underwriting -0,44 0,661 Tidak Berpengaruh H2 ditolak
RBC 1,65 0,118 Tidak Berpengaruh H3 ditolak
Sumber: SPSS 26.00, data diolah penulis (2021)
Berdasarkan tabel 4.12 uji parsial dapat dilihat bahwa masing-
masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian
memiliki pengaruh secara terpisah terhadap variabel dependen yaitu
pertumbuhan aset. Pada variabel pendapatan kontribusi
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,004, variabel hasil
44
underwriting sebesar 0,661 dan variabel risk based capital sebesar
0,118. Kemudian, diperoleh nilai t tabel dengan k = 3 dan n = 20 (n-
k-1) = 20-3-1 = 16 dan 0,05 dibagi 2 = 0,025 yaitu sebesar 2,120.
1) Pengaruh Pendapatan Kontribusi Terhadap Pertumbuhan Aset
Pada Asuransi Jiwa Syariah Yang Terdaftar di OJK
Nilai signifikansi untuk variabel pendapatan kontribusi sebesar
0,004 dimana nilai tersebut berada dibawah 0,05 (0,004 < 0,05).
Kemudian, nilai t hitung untuk variabel pendapatan kontribusi
sebesar 3,418 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel
2,120 (3,418 > 2,120). Hal ini menunjukkan bahwa variabel
pendapatan kontribusi memiliki pengaruh terhadap variabel
pertumbuhan aset secara parsial. Artinya, hipotesis H1 diterima.
2) Pengaruh Hasil Underwriting Terhadap Pertumbuhan Aset Pada
Asuransi Jiwa Syariah Yang Terdaftar di OJK
Nilai signifikansi untuk variabel hasil underwriting sebesar
0,661 dimana nilai tersebut berada diatas 0,05 (0,661 > 0,05).
Kemudian, nilai t hitung untuk variabel hasil underwriting
sebesar -0,447 dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai t tabel
2,120 (-0,447 < 2,120). Hal ini menunjukkan bahwa variabel
hasil underwriting tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
pertumbuhan aset secara parsial. Artinya, hipotesis H2 ditolak.
3) Pengaruh Risk Based Capital (RBC) Terhadap Pertumbuhan
Aset Pada Asuransi Jiwa Syariah Yang Terdaftar di OJK
Nilai signifikansi untuk variabel risk based capital sebesar 0,118
dimana nilai tersebut berada diatas 0,05 (0,118 > 0,05).
Kemudian, nilai t hitung untuk variabel risk based capital
sebesar 1,650 dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai t tabel
2,120 (1,650 < 2,120). Hal ini menunjukkan bahwa variabel risk
based capital tidak memiliki pengaruh terhadap variabel
pertumbuhan aset secara parsial. Artinya, hipotesis H3 ditolak.
45
b. Uji Simultan (Uji f)
Uji simultan (uji f) yang digunakan untuk mengukur pengaruh
variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen.
Dasar pengambilan dapat dengan melihat nilai signifikansi atau
dengan melihat tabel f.
Tabel 4. 13. Uji Simultan
Nilai f Nilai Sig Hasil Keterangan
Regresi 6,96 0,003 Berpengaruh H4 diterima
Sumber: SPSS 26.00, data diolah penulis (2021)
Berdasarkan tabel 4.13 uji simultan dapat dilihat bahwa nilai
signifikansi sebesar 0,003 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05
(0,003 < 0,05). Kemudian, hasil ini dikuatkan dengan melihat nilai f
tabel dengan k = 3 dan n = 20 (k ; n-k) = (3 ; 17) yaitu sebesar 3,20.
Hal ini menunjukkan nilai f hitung lebih besar dari f tabel (6,968 >
3,20). Artinya, variabel independen yang digunakan dalam penelitian
memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu
pertumbuhan aset. Oleh karena itu, hipotesis Ha4 diterima bahwa
pendapatan kontribusi, hasil underwriting dan risk based capital
secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan aset.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) yang digunakan untuk mengukur
berapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen.
46
Tabel 4. 14. Uji Koefisien Determinasi
R Square Adjusted R Square
0,566 0,485
Sumber: SPSS 26.00, data diolah penulis (2021)
Berdasarkan tabel 4.14 uji koefisien determinasi, menunjukkan
besar koefisien determinasi (Adjust R-Square) yaitu sebesar 0,485
atau 48,5%. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan kontribusi, hasil
underwriting dan risk based capital memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan aset yaitu sebesar 48,5%, sisanya sebesar 51,5%
dipengaruhi oleh faktor-faktor atau variabel lain yang tidak diteliti.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berikut adalah interpretasi data dari hasil penelitian yang dilakukan
dengan meneliti hubungan antara variabel independen terhadap variabel
dependen, diantaranya:
1. Pengaruh Pendapatan Kontribusi Terhadap Pertumbuhan Aset Pada
Asuransi Jiwa Syariah
Kontribusi adalah jumlah dana yang diterima untuk pengelolaan
risiko dan fee (ujrah) pada perusahaan asuransi syariah sebagai
kompensasi dari upaya pengelolaan risiko. Pendapatan kontribusi adalah
jumlah premi yang dibayarkan oleh peserta yang merupakan porsi
kontribusi tabarru’ sebelum dikurangkan dengan fee (ujrah) pengelola.
Besaran kontribusi ditentukan oleh perusahaan asuransi jiwa syariah
setelah melakukan seleksi atas tingkat risiko yang dapat ditanggung dan
sesuai dengan kondisi dari masing-masing peserta. Seluruh kontribusi
peserta yang diterima merupakan milik para peserta secara kolektif dalam
dana tabarru’. Kontribusi peserta berfungsi menjadi salah satu sumber
pendanaan dan pendapatan dari perusahaan asuransi syariah.
Berdasarkan hasil analisis, nilai signifikansi untuk variabel
pendapatan kontribusi sebesar 0,004 dimana nilai tersebut berada dibawah
47
0,05 (0,004 < 0,05). Kemudian, nilai t hitung untuk variabel pendapatan
kontribusi sebesar 3,418 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel
2,120 (3,418 > 2,120). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan
kontribusi memiliki pengaruh terhadap variabel pertumbuhan aset. Hasil
analisis ini sesuai dengan hipotesis H1 yang diajukan yaitu pendapatan
kontribusi yang diterima dan di investasikan perusahaan asuransi jiwa
syariah dalam bentuk aset, maka kemampuan perusahaan asuransi jiwa
syariah dalam meningkatkan pertumbuhan aset semakin baik. Dalam
usaha meningkatkan pertumbuhan aset, perusahaan asuransi jiwa syariah
harus menjaga kemampuan perusahaan dalam mengalokasikan dana pada
investasi yang lebih menguntungkan. Dapat disimpulkan, semakin besar
pendapatan kontribusi yang diterima oleh perusahaan asuransi jiwa
syariah, maka akan semakin besar pula pertumbuhan asetnya. Oleh karena
itu, pendapatan kontribusi berpengaruh terhadap pertumbuhan aset pada
perusahaan asuransi jiwa syariah.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indriyani
(2018) yang berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Aset Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia Periode 2012-
2016, menyatakan bahwa premi secara signifikan berpengaruh terhadap
pertumbuhan aset. Kemudian, dalam jurnal yang berjudul Pengaruh
Pendapatan Premi, Klaim, Investasi Dan Biaya Operasional Terhadap
Pertumbuhan Aset Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia oleh
Panjaitan (2021) bahwa premi memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan aset, dimana semakin banyak premi
yang didapatkan perusahaan, maka perusahaan dapat memanfaatkan dana
premi untuk investasi yang akan meningkatkan pertumbuhan aset.
2. Pengaruh Hasil Underwriting Terhadap Pertumbuhan Aset Pada Asuransi
Jiwa Syariah
Underwriting merupakan proses seleksi tingkat risiko calon peserta
asuransi untuk mengetahui besaran risiko yang akan menjadi tanggungan
48
agar perusahaan mampu mendatangkan keuntungan. Hasil underwriting
didapat dengan menghitung selisih dari pendapatan underwriting dengan
beban underwriting. Jika pada akhir periode, hasil underwriting
menunjukkan surplus underwriting atau kenaikan pada hasil underwriting
maka akan disimpan sebagai cadangan dana tabarru’. Hasil underwriting
menjadi salah satu variabel pembentuk laba bersih dan digunakan juga
untuk investasi.
Berdasarkan hasil analisis, nilai signifikansi untuk variabel hasil
underwriting sebesar 0,661 dimana nilai tersebut berada diatas 0,05
(0,661 > 0,05). Kemudian, nilai t hitung untuk variabel hasil underwriting
sebesar -0,447 dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai t tabel 2,120 (-
0,447 < 2,120). Hal ini menunjukkan bahwa variabel hasil underwriting
tidak memiliki pengaruh terhadap variabel pertumbuhan aset. Hasil
analisis menunjukkan hipotesis H2 ditolak yaitu hasil underwriting tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan aset. Hal ini dapat dibuktikan dengan
hasil underwriting yang diperoleh oleh perusahaan asuransi jiwa syariah
terus mengalami defisit underwriting atau penurunan hasil underwriting.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan gagal dalam mengelola dana
peserta dengan baik. Oleh karena itu, perusahaan asuransi jiwa syariah
harus mampu melakukan kegiatan underwriting dengan tepat dan efisien
untuk menilai resiko sesuai besaran kewajiban yang dapat ditanggung
perusahaan sehingga tidak merugikan perusahaan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kholipah
(2020) yang berjudul Pengaruh Klaim, Investasi, Dana Tabarru’ Dan
Underwriting Terhadap Pertumbuhan Aset Perusahaan Asuransi Jiwa
Syariah Tahun 2016 – 2018 menyatakan bahwa underwriting tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan aset. Kemudian,
dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Underwriting,
Investasi Dan Profitabilitas Terhadap Pertumbuhan Aset Pada Perusahaan
Asuransi Jiwa Syariah Di Indonesia oleh Ainul et al. (2017) bahwa hasil
underwriting tidak ada pengaruh terhadap pertumbuhan aset.
49
Dengan kesimpulan bahwa, penurunan pada hasil underwriting yang
rendah menyebabkan perusahaan asuransi jiwa syariah tidak memiliki
cadangan dana tabarru’. Selain itu, defisit underwriting terjadi akibat dari
beban klaim yang lebih besar dari kontribusi yang diterima oleh
perusahaan. Sehingga, hasil underwriting tidak dapat di investasikan dan
tidak dapat meningkatkan pertumbuhan aset. Oleh karena itu, hasil
underwriting tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan aset pada
perusahaan asuransi jiwa syariah.
3. Pengaruh Risk Based Capital (RBC) Terhadap Pertumbuhan Aset Pada
Asuransi Jiwa Syariah
Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban finansial jangka pendek maupun jangka panjang. Risk Based
Capital merupakan metode untuk mengukur tingkat kesehatan sebuah
perusahaan asuransi yaitu modal minimum yang harus disediakan untuk
menutupi kemungkinan kegagalan pengelolaan aset dan risiko lainnya.
Semakin besar rasio solvabilitas artinya semakin sehat kondisi keuangan
suatu perusahaan asuransi. Untuk mencapai tingkat solvabilitas yang
disyaratkan, perusahaan asuransi jiwa akan lebih menghindari penyerapan
risiko yang terlalu tinggi, seperti risiko underwriting dan risiko investasi.
Berdasarkan hasil analisis, nilai signifikansi untuk variabel risk
based capital sebesar 0,118 dimana nilai tersebut berada diatas 0,05
(0,118 > 0,05). Kemudian, nilai t hitung untuk variabel risk based capital
sebesar 1,650 dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai t tabel 2,120
(1,650 < 2,120). Hal ini menunjukkan bahwa variabel risk based capital
tidak memiliki pengaruh terhadap variabel pertumbuhan aset. Hasil
analisis berbeda dengan hipotesis H3 yaitu RBC tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan aset. Hal ini dikarenakan RBC berkaitan dengan
kemampuan modal perusahaan asuransi untuk memenuhi kewajiban.
Tingkat RBC yang rendah menunjukkan perusahaan asuransi tidak
memiliki cukup modal untuk membayar kewajibannya. Dengan demikian,
50
perusahaan asuransi dalam mencapai tingkat RBC yang disyaratkan akan
cenderung memperhatikan risiko investasi untuk menjaga aset yang
dimilikinya. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak dapat meningkatkan
pertumbuhan aset. Oleh karena itu, risk based capital tidak berpengaruh
terhadap pertumbuhan aset pada perusahaan asuransi jiwa syariah.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sifa (2018)
yang berjudul Pengaruh Solvabilitas, Surplus Underwriting, Pendapatan
Investasi Dan Pembayaran Klaim Terhadap Pertumbuhan Aset
Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah (Periode 2012-2016) menyatakan
bahwa solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
aset. Kemudian, dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Pendapatan Premi,
Hasil Investasi, Hasil Underwriting Dan Risk Based Capital Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Asuransi (Study Empiris Pada Perusahaan
Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2019)
oleh Setyaningsih et al. (2021) bahwa risk based capital tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan asuransi.
4. Pengaruh Pendapatan Kontribusi, Hasil Underwriting dan Risk Based
Capital (RBC) Terhadap Pertumbuhan Aset Pada Asuransi Jiwa Syariah
Berdasarkan hasil analisis, variabel Pendapatan Kontribusi, Hasil
Underwriting dan Risk Based Capital (RBC) secara simultan terhadap
Pertumbuhan Aset menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,003 dimana
nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05). Kemudian, nilai f hitung
lebih besar dari f tabel (6,968 > 3,20). Dengan ini, hipotesis H4 diterima
dan dapat disimpulkan bahwa pendapatan kontribusi, hasil underwriting
dan risk based capital secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan
aset pada perusahaan asuransi jiwa syariah. Perusahaan asuransi jiwa
syariah yang dapat mengidentifikasi perkiraan risiko yang tepat agar
kontribusi yang diterima mampu memenuhi seluruh kewajiban yang
ditanggung. Sehingga dapat menghasilkan surplus underwiting untuk
menambah cadangan dana tabarru’. Agar pendapatan kontribusi dan hasil
51
underwriting yang dihasilkan dapat meningkatkan pertumbuhan aset.
Begitupun dengan risk based capital, perusahaan asuransi jiwa syariah
yang mampu menjaga tingkat RBC pada tingkat yang ditentukan, agar
perusahaan memiliki tingkat kesehatan keuangan yang baik. Karena
melalui tingkat RBC akan terlihat kemampuan dalam memenuhi seluruh
kewajibannya.
52
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh menjelaskan
pengaruh Pendapatan Kontribusi, Hasil Underwriting dan Risk Based Capital
(RBC) terhadap Pertumbuhan Aset pada Asuransi Jiwa Syariah yang terdaftar
di Otoritas Jasa Keuangan (Periode 2016-2020). Berdasarkan hasil penelitian
dapat diambil kesimpulan, yaitu:
1. Variabel pendapatan kontribusi secara parsial berpengaruh terhadap
pertumbuhan aset perusahaan asuransi jiwa syariah dengan nilai
signifikansi sebesar 0,004 < 0,05.
2. Variabel hasil underwriting secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan aset perusahaan asuransi jiwa syariah yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan Periode 2016-2020 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,661 > 0,05.
3. Variabel risk based capital secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan aset perusahaan asuransi jiwa syariah syariah yang terdaftar
di Otoritas Jasa Keuangan Periode 2016-2020 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,118 > 0,05.
4. Variabel pendapatan kontribusi, hasil underwriting dan risk based capital
secara simultan berpengaruh terhadap pertumbuhan aset perusahaan
asuransi jiwa syariah syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan
Periode 2016-2020 dengan nilai signifikansi uji f sebesar 0,003 < 0,05 dan
memiliki pengaruh sebesar 48,5%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil dari penelitian, maka saran yang dapat
dipertimbangkan, yaitu:
53
1. Bagi perusahaan asuransi jiwa full syariah disarankan dapat
meningkatkan kinerja perusahaan terkait pengelolaan kontribusi agar
dapat semakin meningkatkan pertumbuhan aset yang lebih baik lagi setiap
tahunnya. Selain itu, perusahaan diharapkan dapat mengidentifikasi
perkiraan risiko dengan tepat agar kontribusi dan hasil underwriting yang
diterima mampu memenuhi kewajiban klaim sehingga aset yang dimiliki
dapat terjaga. Begitupun dengan risk based capital, perusahaan asuransi
jiwa syariah diharapkan agar dapat menjaga tingkat RBC pada tingkat
yang stabil untuk menjaga kepercayaan dari masyarakat dan pihak luar
(ekstrernal) lainnya.
2. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar dapat menggunakan
pengukuran yang berbeda dalam mencari faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan aset, seperti klaim, hasil investasi, laba
perusahaan dan beban operasional perusahaan dan lain sebagainya.
54
DAFTAR PUSTAKA
Ainul, F. N. A., Susyanti, J., & Mardani, R. M. (2017). Pengaruh Premi, Klaim,
Hasil Underwriting, Investasi dan Profitabilitas terhadap Pertumbuhan Aset
pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia. E - Jurnal Riset
Manajemen Fakultas Ekonomi Unisma, 6(2), 97–110.
Alifianingrum, R., & Suprayogi, N. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Surplus Underwriting Dana Tabarru’ pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah.
Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 5(2), 144–158.
https://doi.org/10.20473/vol5iss20182pp143-157
Barus, K. (2020, Mei). Jumlah Penduduk Muslim Indonesia Meningkat,
PowerCommerce Asia Tangkap Peluang, Luncurkan Halal Plaza.
Industri.Co.Id. https://www.industry.co.id/read/65748/jumlah-penduduk-
muslim-indonesia-meningkat-powercommerce-asia-tangkap-peluang-
luncurkan-halal-plaza
Bayinah, A. N., Mardian, S., Mulyati, S., & Maulidha, E. (2017). Akuntansi
Asuransi Syariah. Salemba Empat.
Bayinah, A. N., Mardian, S., Mulyati, S., & Maulidha, E. (2019). Akuntansi
Asuransi Syariah Edisi 2. Salemba Empat.
Damayanti, F. E., & Mawardi, I. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Surplus Underwriting Asuransi Umum Syariah di Indonesia.
Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 3(12), 989–1005.
https://doi.org/10.20473/vol3iss201612pp989-1005
Ghazali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20.
Universitas Diponegoro.
Ikaprilia, A. (2018). Pengaruh Pendapatan Premi, Underwriting dan Solvabilitas
terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah yang Terdaftar
Di BEI Tahun 2013-2016. Skripsi Pada Institut Agama Islam Negeri
Surakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2017. "PSAK No. 108: Akuntansi Asuransi Syariah."
Inderastuti, A. (2018). Pengaruh Klaim, Hasil Underwriting dan Biaya Operasional
terhadap Pertumbuhan Aset Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia
Periode 2012-2016. Skripsi Pada Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
55
Indriyani, F. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Aset Pada
Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia Tahun 2012-2016. Skripsi
pada Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
Janie, D. N. A. (2012). Statistik Deskriptif & Regresi Linier Berganda Dengan
SPSS. Semarang University Press.
Kholipah, L. (2020). Pengaruh Klaim, Investasi, Dana Tabarru’ dan Underwriting
terhadap Pertumbuhan Aset Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2016 –
2018. Skripsi pada Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah. (2020). INSIGHT Buletin
Ekonomi Syariah. Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah.
Larasati, A. (2018). Pengaruh Kontribusi Peserta (Premi), Klaim, Hasil Investasi
dan Underwriting terhadap Laba Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di
Indonesia Periode 2012-2016. Skripsi pada Universitas Islam Negeri (UIN)
Raden Intan Lampung.
Leviany, T., & Sukiati, W. (2014). Pengaruh Risk Based Capital terhadap
Profitabilitas pada Perusahaan Asuransi Jiwa. Jurnal ASET (Akuntansi Riset),
7(1), 1–12. https://doi.org/10.17509/jaset.v6i1.8993
Mapuna, H. D. (2019). Asuransi Jiwa Syariah; Konsep dan Sistem Operasionalnya.
Al-Risalah Jurnal Ilmu Syariah dan Hukum, 19(1), 159–166.
https://doi.org/10.24252/al-risalah.v19i1.9976
Mardhiyyah, Z. A. (2019). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Premi, Hasil Investasi,
Rasio Likuiditas, Tingkat Kesehatan (Solvabilitas) dengan Nilai Risk Based
Capital dan Tingkat Efisiensi terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan
Asuransi Syariah di Indonesia. Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Nasution, R. A. R. (2020). Pengaruh Premi, Hasil Underwriting dan Risk Based
Capital (RBC) terhadap Return On Asset (ROA) pada Asuransi Umum Unit
Syariah yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Skripsi Pada
Universitas Negeri Islam Sumatera Utara.
Nasution, Z. (2019). Determinan Pertumbuhan Aset Asuransi Syariah di Indonesia.
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 4(1),
78–96. https://doi.org/10.30651/jms.v4i1.2578
Panjaitan, N. D. F. (2021). Pengaruh Pendapatan Premi, Klaim, Invetasi dan Biaya
Operasional terhadap Pertumbuhan Aset Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah
di Indonesia. 1(1), 35–43.
56
Purwaningrum, S., & Filianti, D. (2020). Determinan Pertumbuhan Aset
Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di Indonesia Periode 2013-2018. Jurnal
Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 7(5), 955–970.
https://doi.org/10.20473/vol7iss20205pp955-970
Rahayu, D., & Mubarok, N. (2017). Pengaruh Risk Based Capital terhadap
Profitabilitas Perusahaan Asuransi Syariah (Studi pada Perusahaan Asuransi
yang Terdaftar di AASI). 3(2), 189–208.
Rahmawati, T. (2018). Analisis Pengaruh Premi, Dana Tabarru’, Klaim dan
Likuiditas terhadap Solvabilitas Dana Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di
Indonesia (Periode 2014-2016). Skripsi pada Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta.
Sakinah, P. (2019). Pengaruh Tingkat Solvabilitas, Underwriting, Hasil Investasi
dan Dana Tabarru’ terhadap Tingkat Laba pada Perusahaan Asuransi Umum
Syariah di Indonesia Tahun 2013-2017. Skripsi pada Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim.
Saputro, F. B. (2018). Pengaruh Risk Based Capital dan Beban Klaim terhadap
Laba pada Perusahaan Asuransi Jiwa Periode 2014—2016. Jurnal Semarak,
1(3), 88–106. https://doi.org/10.32493/smk.v1i3.2253
Setyaningsih, R., Zanaria, Y., & Septiani, A. (2021). Pengaruh Pendapatan Premi,
Hasil Investasi, Hasil Underwriting dan Risk Based Capital terhadap
Profitabilitas Perusahaan Asuransi (Studi Empiris pada Perusahaan Asuransi
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia PERIODE 2012-2019). 2, 340–348.
Sifa, N. (2018). Pengaruh Solvabilitas, Surplus Underwriting, Pendapatan Investasi
dan Pembiayaan Klaim terhadap Pertumbuhan Aset Perusahaan Asuransi Jiwa
Syariah (Periode 2012-2016). Skripsi pada Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. ALFABETA.
Suhardjono, I. B. (2006). Akuntansi Perbankan. Salemba Empat.
Triana, N. K. R. (2020). Pengaruh Pendapatan Premi, Hasil Investasi, Pertumbuhan
Modal dan Hasil Underwriting terhadap Pertumbuhan Aset Perusahaan
Asuransi. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika, 10(3), 374–380.
Yulianti, N. W. (2020). Tingkat Solvabilitas Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah di
Indonesia. Jurnal Akuntansi, 10(3), 213–222.
https://doi.org/10.33369/j.akuntansi.10.3.213-222
Zaini, M. A. (2015). Aspek-Aspek Syariah Dalam Asuransi Syariah. Iqtishoduna,
6 (2), 23.
57
www.takaful.co.id
www.alamin.co.id
www.jmasyariah.com
www.asyki.com
www.ojk.go.id
LAMPIRAN-LAMPIRAN
59
60
61
62
63
64
65
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Wizaratu Humaira
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Tempat dan Tanggal
Lahir
Banjarmasin, 03 Juli 1999
4 Alamat Jl. Belitung darat Gg. Suka Jaya No. 24
RT. 22 RW. 002 Banjarmasin
5 NIM D030417029
6 Program Studi D4 Akuntansi Lembaga Keuangan
Syariah
7 Alamat E-mail [email protected]
8 Nomor Telepon (WA) 0857-5393-9992
9 Nama Ayah Ruhansa J. Taris
10 Nama Ibu Masrifah
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Kota Tahun Lulus
SD SDN Belitung Utara 2 Banjarmasin 2011
SMP SMPN 2 Banjarmasin Banjarmasin 2014
SMA SMKN 1 Banjarmasin Banjarmasin 2017
C. Organisasi Yang Pernah Diikuti
No Nama Organisasi Jabatan Tahun
1 Himpunan Mahasiswa
Akuntansi
Anggota Divisi 4
(Hubungan Internal,
SDM dan Organisasi)
2017- 2018
2 Himpunan Mahasiswa
Akuntansi
Ketua Divisi 4
(Hubungan Internal,
SDM dan Organisasi)
2018 - 2019
D. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Tempat & Waktu Status dlm
Kegiatan
1 Orientasi Kehidupan Kampus bagi
Mahasiswa Baru (OKKMB)
Poliban, 2017 Peserta
2 Seminar Gerakan Sadar Pajak
“PAJAK BERTUTUR”
Poliban, 2017 Peserta
66
3 Bina Desa dan Malam Keakraban
Himpunan Mahasiswa Akuntansi
Kab. Tanah Laut,
2017
Peserta
4 Outbond Training D4 ALKS Kab. Tanah Laut,
2017
Peserta
5 Seminar Maybank Goes to
Campus “Transaksi Syariah Jaman
Now”
Poliban, 2018 Peserta
6 Workshop Pasar Modal Syariah
2018 (MES)
G’ Sign Hotel,
2018
Peserta
7 Bina Desa Himpunan Mahasiswa
Akuntansi
Kab. Tanah Laut,
2018
Panitia
8 Seminar Nasional Bersama
“Tantangan dan Peran Perguruan
Tinggi Dalam Menghadapi
Disrupsi Teknologi”
Rattan Inn, 2018 Pemakalah
9 Kunjungan dan Pengabdian
Masyarakat Himpunan Mahasiswa
Akuntansi
Kab. Banjar, 2019 Panitia
10 Seminar “Peran OJK dan Lembaga
Jasa Keuangan Menghadapi
Digitalisasi Ekonomi”
Poliban, 2019 Panitia
11 Pekan Akuntansi Poliban 2.0 Poliban, 2019 Panitia
12 Kuliah Umum Literasi &
Iklusi Keuangan Syariah
Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin
Poliban, 2019 Peserta
13 Seminar Nasional
“Membangkitkan Ekonomi Umat
di Era Revolusi Industri 4.0”
Poliban, 2019 Peserta
14 TOEFL Preparation Mahasiswa Poliban, 2019 Peserta
15 Webinar PAP 3.0 “Pemulihan
Ekonomi Nasional dan Menyikapi
Masa Pandemi”
Daring, 2020 Peserta
16 Webinar Edukasi Keuangan
Syariah (OJK)
Daring, 2020 Peserta
17 Webinar Digitalisasi Transaksi
Keuangan Di Era Adaptasi
Kebiasaan Baru : Perspektif
Syariah (BI)
Daring, 2020 Peserta
18 Webinar
#MaybankSyariahforCampus
Daring, 2020 Peserta
67
“Shariah Banking It’s Not About
Profit?”
19 Talkshow Online Asuransi Syariah
“Ikhtiar Untuk Melindungi
Bersama Asuransi Syariah” (MES)
Daring, 2020 Peserta
20 Financial Literacy For Woman
“Merdeka Financial Bukan
Sekedar Impian” (MES)
Daring, 2020 Peserta
E. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi
Penghargaan Tahun
1 - - -
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Banjarmasin, 10 Agustus 2021
Wizaratu Humaira
68
Lampiran Hasil Output SPSS 26.00
1. Statistik Deskriptif
2. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 20
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 456556.26
Most Extreme Differences Absolute .172
Positive .172
Negative -.156
Test Statistic .172
Asymp. Sig. (2-tailed) .122c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
3. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Premi (Kontribusi) .876 1.141
Hasil Underwriting .774 1.292
RBC .701 1.426
a. Dependent Variable: Pertumbuhan Aset
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Premi (Kontribusi) 20 8289 378733 148162.60 116409.699
Hasil Underwriting 20 -16200 23141 92.50 8507.463
RBC 20 -299.87 397.12 136.3710 162.89329
Pertumbuhan Aset 20 69941 1821014 716707.45 693375.627
Valid N (listwise) 20
69
4. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .753a .566 .485 497520.653 1.985
a. Predictors: (Constant), RBC, Premi (Kontribusi), Hasil Underwriting
b. Dependent Variable: Pertumbuhan Aset
5. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .233 1.284 .182 .867
Premi (Kontribusi) -.235 .234 -1.236 -1.005 .389
Hasil Underwriting -.024 .152 -.176 -.160 .883
RBC .619 .350 1.821 1.769 .175
a. Dependent Variable: ABS_RES
6. Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1288.659 196112.910 -.007 .995
Premi (Kontribusi) 3.580 1.047 .601 3.418 .004
Hasil Underwriting -6.809 15.249 -.084 -.447 .661
RBC 1380.554 836.682 .324 1.650 .118
a. Dependent Variable: Pertumbuhan Aset
70
7. Uji Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1288.659 196112.910 -.007 .995
Premi (Kontribusi) 3.580 1.047 .601 3.418 .004
Hasil Underwriting -6.809 15.249 -.084 -.447 .661
RBC 1380.554 836.682 .324 1.650 .118
a. Dependent Variable: Pertumbuhan Aset
8. Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.174E+12 3 1.725E+12 6.968 .003b
Residual 3.960E+12 16 2.475E+11
Total 9.135E+12 19
a. Dependent Variable: Pertumbuhan Aset
b. Predictors: (Constant), RBC, Premi (Kontribusi), Hasil Underwriting
9. Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .753a .566 .485 497520.653
a. Predictors: (Constant), RBC, Premi (Kontribusi), Hasil Underwriting
b. Dependent Variable: Pertumbuhan Aset
71
Lampiran Data Penelitian
Nama Perusahaan
Asuransi Jiwa
Syariah
Tahun
Pendapatan
Kontribusi Pendapatan
Underwriting
Beban
Underwriting
Hasil
Underwriting
Risk
Based
Capital Total Aset
(t)
Total Aset
(t1)
Pertumbuhan
Aset (t-t1)/t1
X1 X2 X3 Y
Rp Rp Rp Rp % Rp Rp Rp
PT. Asuransi
Takaful Keluarga
2016 207325 72226 75122 -2896 173,04 1600155 1064512 1600154
2017 203285 78796 89436 -10640 174,83 1660572 1600155 1660571
2018 222785 70101 57322 12779 307,49 1761511 1660572 1761510
2019 234006 65369 42228 23141 302,99 1805094 1761511 1805093
2020 196662 65746 70036 -4290 323,90 1821015 1805094 1821014
PT. Asuransi Jiwa
Syariah Al-Amin
2016 323869 95058 81851 13207 251,36 432957 488003 432956
2017 281501 54512 51668 2844 397,12 723983 432957 723982
2018 208861 43030 48805 -5775 195,14 929721 723983 929720
2019 260368 49478 54893 -5415 159,91 1041987 929721 1041986
2020 378733 75604 80737 -5133 133,56 1243173 1041987 1243172
PT. Asuransi Jiwa
Syariah Jasa
Mitra Abadi
2016 8289 3622 3554 68 49,53 70822 66597 70821
2017 40220 11608 11635 -27 65,43 166267 70822 166266
2018 31876 10756 11228 -472 107,55 179015 166267 179014
2019 95033 27454 43654 -16200 -299,87 198032 179015 198031
2020 113189 41011 40329 682 -185,32 239408 198032 239407
PT. Asuransi
Syariah Keluarga
Indonesia
2016 16607 6839 6334 505 37,47 69942 60740 69941
2017 22232 8330 8373 -43 82,24 74776 69942 74775
2018 29156 12254 11514 740 128,40 89318 74776 89317
2019 43203 16508 17509 -1001 197,87 105000 89318 104999
2020 46052 22451 22675 -224 124,78 121421 105000 121420
72
Lampiran Laporan Keuangan Asuransi Jiwa Syariah Tahun 2016-2020
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91