189
PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP TINGKAT RASA PERCAYA DIRI WARGA BINAAN WANITA PADA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS II A PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: HOIRUNNISA NIM: 1112052000009 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016 M

PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

  • Upload
    ngodiep

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP TINGKAT RASA PERCAYA DIRI WARGA BINAAN

WANITA PADA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS II A PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:

HOIRUNNISA NIM: 1112052000009

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1438 H/2016 M

Page 2: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang
Page 3: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang
Page 4: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang
Page 5: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

ABSTRAK

Hoirunnisa, 1112052000009, Pengaruh Pembinaan Agama Islam Terhadap Tingkat Rasa Percaya Diri Warga Binaan Wanita Pada Rumah Tahanan Negara Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur, di bawah Bimbingan Dra. Rini Laili Prihatini. M. Si.

Rumah Tahanan Negara atau yang sering disebut Rutan adalah tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan di Indonesia. Undang-undang nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan pada pasal 14 ayat (1), sangat jelas mengatur hak-hak seorang warga binaan atau narapidana selama menghuni di lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan negara yaitu, salah satunya adalah melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, dan mendapatkan perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani.

Salah satu kegiatan yang berada di Rutan adalah pembinaan keagamaan yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada sang Pencipta, menyadarkan warga binaan akan kesalahannya agar tidak mengulangi kesalahannya kembali, dan membangun kepercayaan diri warga binaan untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembinaan agama Islam terhadap tingkat rasa percaya diri, dan untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi rasa percaya diri dari pembinaan keagamaan Islam warga binaan pada Rumah Tahanan Negara Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis survei, untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, sampel dalam penelitian ini berjumlah 70 warga binaan dengan menggunakan teknik probability sampling. Analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana, uji regresi linear berganda, uji koefision korelasi dan determinasi, uji F-test dan uji T-test.

Hasil penelitian ini menemukan: (1) Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel pembinaan agama Islam dan variabel rasa percaya diri warga binaan wanita di Rutan Pondok Bambu ,dengan F-test nilai siginifikansinya sebesar (0,000b) atau kurang dari 0,05. (2) Faktor dominan yang mempengaruhi pembinaan agama Islam terhadap rasa percaya diri adalah dukungan keluarga dan lingkungan dengan nilai Thitung > Ttabel yaitu 3,054>1,994. Aspek afektif dengan nilai Thitung > Ttabel yaitu 2,148>1,994. Aspek psikomotorik dengan nilai Thitung > Ttabel yaitu 2,042>1,994. Kata Kunci: Pembinaan Agama Islam, Rasa Percaya Diri, Warga Binaan

Wanita.

i

Page 6: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

KATA PENGANTAR

مــــــــــــــسم هللا الرحمن الرحیــــــــــــــب

Assalamu’alakum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat

yang Allah berikan kepada kita semua, terlebih-lebih nikmat Iman dan Islam.

Karena dengan nikmat-nikmat itulah kita masih bisa beraktifitas sampai saat ini.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan kita

baginda nabi Muhammad SAW. Yang karena kemuliaannyalah kita berharap

syafaatnya di hari kiamat. Disamping itu shalawat dan salam semoga terlimpah

curahkan pula kepada keluarganya, sahabatnya serta pengikutnya yang setia

sampai akhir zaman.

Tidak ada sesuatu yang paling membahagiakan bagi penulis melainkan telah

terselesaiakannya skripsi dengan judul “Pengaruh Pembinaan Agama Islam

Terhadap Tingkat Rasa Percaya Diri Warga Binaan Wanita Pada Rumah

Tahanan Negara Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur” ini. Bukan

perjuangan yang mudah untuk menyelesaikan semua ini, akan tetapi buah

kesabaran dan ketekunanlah yang mewujudkannya. Walaupun demikian penulis

sadar, bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak tidak mungkin

skripsi ini terselesaiakan dengan baik.

Oleh karenanya, tidak ada hal lain yang lebih utama melainkan penulis

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terutama kedua orang tua

penulis Alm. Bapak (Wandi) dan Ibu (Holilah) atas doa, semangat, kasih sayang,

pengorbanan dan ketulusan dalam mendampingi penulis. Serta adik-adikku (Nur

ii

Page 7: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Aisyah Fitriyani dan Nur Aulia Zahro) yang selalu mampu membuat diri ini

tersenyum dan melepas penat yang luar biasa. Selain itu tentu penulis juga sangat

berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penelitian

ini diantaranya kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA. selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Suparto, M.Ed, Ph.D. selaku Wakil Dekan

Bidang Akademik, Dr. Raudhonah, MA. selaku Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum,serta Dr. Suhaimi, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama.

2. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si. selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam sekaligus dosen pembimbing yang senantiasa meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan masukan dan arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada

penulis selama perkuliahan.

5. Seluruh Civitas Kementerian Hukum dan HAM Jakarta Timur yang telah

membantu dan mempermudah penulis dalam melakukan penelitian ini.

6. Seluruh Civitas Rumah Tahanan Negara Kelas II A Jakarta Timur yang selalu

senantiasa membantu dan mempermudah penulis dalam penelitian di

iii

Page 8: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

lapangan untuk menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas bantuan dan

kerjasamanya.

7. Teman-teman seperjuangan BPI 2012 yang selalu memberikan semangat,

saran dan masukan kepada penulis. Terimaksih untuk kebersamaannya

selama ini dalam menggapai impian sebagai penyuluh professional. Apa yang

terjadi selama 4 tahun perkuliahan akan selalu menjadi pengalaman yang tak

kan pernah terlupakan.

8. Dan untuk semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan datu per satu tanpa mengurangi rasa hormat,

penulis ucapkan terimakasih.

Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan,

kelancaran dan kesuksesan kepada semua pihak yang telah memberikan segala

bantuan dan dukungannya kepada penulis.

Akhir kata, penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun

harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membaca pada

umumnya, dan bagi segenap keluarga besar jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam.

Wassalamu’alakum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 10 November 2016

Hoirunnisa

iv

Page 9: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ v

DAFTAR TABEL .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ......................................... 10

1. Batasan Masalah ......................................................... 10

2. Rumusan Masalah ...................................................... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 11

1. Tujuan Penelitian ........................................................ 11

2. Manfaat Penelitian ...................................................... 11

D. Tinjauan Pustaka ............................................................... 12

E. Sistematika Penulisan ........................................................ 16

BAB II TINJAUAN TEORITIS ......................................................... 19

A. Pembinaan Agama ............................................................. 19

1. Pengertian Pembinaan ................................................ 19

2. Pengertian Agama ...................................................... 20

v

Page 10: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

3. Pengertian Pembinaan Agama .................................... 23

4. Tujuan Pembinaan Agama ......................................... 24

5. Aspek-aspek Pembinaan Agama ................................ 26

6. Metode Pembinaan Agama ........................................ 28

7. Materi Pembinaan Agama .......................................... 35

8. Media Pembinaan Agama .......................................... 44

B. Rasa Percaya Diri .............................................................. 45

1. Pengertian Rasa Percaya Diri ..................................... 45

2. Ciri-ciri Perilaku Rasa Percaya Diri ........................... 46

3. Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri .................... 48

4. Faktor yang Mempengaruhi Rasa Percaya Diri ......... 49

5. Aspek-aspek Rasa Percaya Diri ................................. 49

C. Narapidana ......................................................................... 52

1. Pengertian Narapidana ............................................... 52

2. Jenis Sanksi Pidana .................................................... 53

3. Tahap Pembinaan Narapidana .................................... 54

4. Hak dan Kewajiban Narapidana ................................. 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 56

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................ 56

1. Pendekatan Penelitian ................................................. 56

2. Jenis Penelitian ........................................................... 56

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 57

1. Tempat Penelitian ....................................................... 57

2. Waktu Penelitian ........................................................ 57

vi

Page 11: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

C. Sumber Data ...................................................................... 58

D. Populasi dan Sampel.......................................................... 60

1. Populasi ...................................................................... 60

2. Sampel ........................................................................ 60

E. Variabel Penelitian ............................................................ 61

F. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian .................. 63

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 70

1. Observasi .................................................................... 70

2. Kuesioner .................................................................... 70

3. Dokumentasi ............................................................... 71

H. Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 71

1. Uji Validitas ............................................................... 72

2. Uji Reliabilitas ............................................................ 73

I. Teknik Analisis Data ......................................................... 74

1. Uji Regresi Linear Sederhana ..................................... 75

2. Uji Regresi Linear Berganda ...................................... 76

3. Uji Koefisien Korelasi ................................................ 77

4. Uji Koefisien Determinasi .......................................... 78

5. Uji F-test (Simultan) ................................................... 79

6. Uji T-test (Parsial) ...................................................... 79

J. Hipotesis Penelitian ........................................................... 80

vii

Page 12: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL ANALISIS DATA .... 81

A. Gambaran Umum Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur ... 81

1. Sejarah Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur ............ 81

2. Visi dan Misi Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur ... 81

3. Struktur Organisasi Rutan Pondok Bambu Jakarta

Timur .......................................................................... 82

4. Sarana dan Prasarana Rutan Pondok Bambu

Jakarta Timur .............................................................. 84

5. Daftar Penghuni Rutan Pondok Bambu Jakarta

Timur .......................................................................... 86

6. Jenis Pembinaan Rutan Pondok Bambu Jakarta

Timur .......................................................................... 87

B. Temuan dan Hasil Analisis Data ....................................... 89

1. Klasifikasi Responden ................................................ 89

2. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................... 91

3. Analisis Data .............................................................. 116

a. Uji Regresi Linear Sederhana ............................. 116

1. Koefisien Regresi Linear Sederhana ............ 117

2. Koefisien Determinasi .................................. 118

b. Uji Regresi Linear Berganda ............................... 119

1. Koefisien Regresi Linear Berganda ............. 119

2. Koefisien Korelasi ........................................ 121

3. Koefisien Determinasi .................................. 123

viii

Page 13: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

c. Uji Regresi Pengaruh Antar Variabel .................. 124

1. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji T) ........... 124

2. Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F)........ 130

BAB V PENUTUP ................................................................................ 133

A. Kesimpulan ........................................................................ 133

B. Saran .................................................................................. 134

ix

Page 14: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian ...... 63

Tabel 2. Skala Likert ........................................................................... 71

Tabel 3. Hasil Output Uji Reliabilitas Variabel X (Pembinaan Agama

Islam) .................................................................................... 73

Tabel 4. Hasil Output Uji Reliabilitas Variabel Y (Rasa Percaya

Diri) ...................................................................................... 74

Tabel 5. Interval Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan ......... 77

Tabel 6. Jumlah Pegawai Rutan Pondok Bambu Kelas II A

Jakarta Timur ....................................................................... 83

Tabel 7. Daftar Isi Penghuni Rutan Pondok Bambu Kelas II A

Jakarta Timur ....................................................................... 86

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Kasus ...................... 89

Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia......................... 89

Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir .............................................................................. 90

Tabel 11. Kognitif .............................................................................. 91

Tabel 12. Afektif ................................................................................ 95

Tabel 13. Psikomotorik ...................................................................... 97

Tabel 14. Dukungan keluarga dan lingkungan .................................. 99

Tabel 15. Tekat kuat .......................................................................... 101

x

Page 15: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Tabel 16. Memberanikan diri ............................................................. 102

Tabel 17. Berfikir positif .................................................................... 104

Tabel 18. Inisiatif ............................................................................... 105

Tabel 19. Mandiri ............................................................................... 107

Tabel 20. Belajar dari kegagalan........................................................ 108

Tabel 21. Tidak mudah menyerah...................................................... 110

Tabel 22. Bersikap objektif ................................................................ 111

Tabel 23. Dapat menempatkan diri sesuai situasi .............................. 113

Tabel 24. Hasil Rata-rata dari Setiap Indikator Variabel X ............... 114

Tabel 25. Hasil Rata-rata dari Setiap Indikator Variabel Y ............... 115

Tabel 26. Koefisien Regresi Linear Sederhana .................................. 117

Tabel 27. Koefisien Determinasi ....................................................... 118

Tabel 28. Koefisien Regresi Linear Berganda ................................... 120

Tabel 29. Koefisien Korelasi ............................................................. 122

Tabel 30. Korelasi Variabel X dan Y ................................................. 122

Tabel 31. Koefisien Determinasi ....................................................... 124

Tabel 32. Hasil Persamaan Regresi.................................................... 126

Tabel 33. Hasil Uji Koefisien Parsial (Uji T) .................................... 126

Tabel 34. Analisis Hasil Uji T ........................................................... 129

Tabel 35. Hasil Output Uji Koefisien Simultan ................................. 131

xi

Page 16: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk individu yang memiliki pribadi atau jiwa

sendiri.1 Asal kata individu berarti “tidak dapat dibagi-bagi”. Makhluk individual

berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi (in-dividere). Manusia merupakan

makhluk individual tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, tetapi

juga dalam arti bahwa setiap orang itu merupakan pribadi yang khas menurut

corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan sendiri.2 Pada intinya

dikatakan makhluk individu karena untuk membedakan antara individu yang satu

dengan individu lainnya.

Segi utama lainnya yang perlu diperhatikan adalah bahwa manusia secara

hakiki merupakan makhluk sosial. Sejak ia dilahirkan, ia membutuhkan

pergaulan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologisnya,

yaitu makanan, minuman dan lain-lain.3 Selain itu, manusia juga membutuhkan

agama sebagai nutrisi hati, pengarah dan landasan untuk pembentukan dan

pengembangan kepribadian manusia. Nilai-nilai keagamaan memainkan

peranan dalam masyarakat selama nilai- nilai tersebut dikenal dan diyakini oleh

1 Zakiyah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 118

2 W. A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: PT Refika Aditama, 2004), h. 24 3 Ibid., h. 26

Page 17: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

2

setiap anggota masyarakat.4 Maka dari itu nilai-nilai keagamaan menjadi penting

bagi semua manusia sebagai landasan hidup.

Agama dalam kehidupan manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar.

Menurut Zakiyah Daradjat ada tiga fungsi agama terhadap mereka yang

meyakini kebenarannya, yaitu:

a) Memberikan bimbingan dalam hidup.

b) Menolong dalam menghadapi kesukaran.

c) Menentramkan batin.5

Agama memberikan patokan dan tuntunan berupa perintah dan larangan kepada

manusia dalam aktualisasi kehidupan. Suatu hal yang berhubungan dengan

agama menjadi penting, karena agama berperan dalam pembentukan tingkah laku

dan pengarahan penggunaan akal untuk perbaikan hidup manusia dan kaitannya

disini adalah keagamaan Islam. Islam adalah agama samawi terakhir yang

berfungsi sebagai rahmat dan nikmat bagi manusia seluruhnya, maka Allah SWT

mewahyukan agama Islam dalam nilai kesempurnaan tertinggi.6

Realitanya jalan yang ditunjukkan agama tidak seluruhnya diikuti oleh

manusia, bahkan sebagian besar mengingkarinya. Pengingkarannya terhadap

agama ini tidak hanya terjadi pada zaman jahiliyah saja, tetapi terjadi pula pada

zaman modern ini. Proses modernisasi telah membawa perubahan pola hidup

manusia. Terutama dalam cara berfikir, bersikap dan bertingkah laku dalam

4 Nottingham Elizabeth K, Agama dan Masyarakat, Suatu Pengantar Sosiologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h. 44

5 Zakiyah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), h. 56

6 Ibid., h. 57

Page 18: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

3

kehidupan sehari-hari yang pada gilirannya perubahan tersebut akan membawa

dampak positif dan negatif. Iqbal Hasan mengatakan bahwa: “salah satu ciri

kehidupan masyarakat modern dewasa ini adalah kegoyahan norma-norma,

termasuk norma-norma yang kita pergunakan dalam menilai problema manusia

sebagai anggota masyarakat”. Kondisi yang demikian merupakan faktor yang

dapat mengganggu keseimbangan jiwa bagi mereka yang tidak kuat mental

agamanya. Pada tingkat permulaan mungkin berupa ketegangan (stress), frustasi,

dan sampai melakukan tindak kejahatan.7 Sehubungan dengan itu, maka

disinilah seorang pembina keagamaan Islam sangat dibutuhkan, tidak hanya

untuk diri sendiri namun juga untuk umat, sebagai sarana Dakwah Islam.

Dakwah Islam adalah suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan,

tingkah laku, dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana.

Dakwah Islam adalah usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual

maupun secara kelompok, supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian,

kesadaran, sikap penghayatan, serta pengamalan terhadap ajakan agama sebagai

pesan yang disampaikan kepadanya tanpa adanya unsur-unsur paksaan.8 Ruang

geraknya pun begitu luas, tidak sebatas di kalangan umat yang bebas di dunia

luar saja, namun juga di kalangan umat yang sulit untuk melihat dunia luar.

Salah satu individu atau kelompok yang sangat membutuhkan Dakwah Islam

adalah narapidana atau warga binaan, karena mereka merupakan kelompok yang

rentan akan kehilangan rasa percaya dirinya setelah memasuki Lapas atau Rutan.

7 Iqbal Hasan, Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), h. 82

8 M Arifin, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 6

Page 19: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

4

Selain mereka kehilangan rasa kepercayaan diri, mereka juga harus menanggung

sanksi hukum yang berat dan harus siap menanggung sanksi moral ketika mereka

keluar nanti. Perasaan bersalah membuatnya selalu berfikir “saya tidak berguna

lagi”.9 Perasaan tersebut mengakibatkan timbulnya rasa pesimis dan kurangnya

percaya diri warga binaan.

Banyaknya orang yang melakukan tindak kejahatan yang menyebabkan

menurunnya kepercayaan diri terlihat dari meningkatnya jumlah kriminalitas di

Indonesia. Data registrasi Polri mengungkapkan bahwa kejadian kejahatan di Indonesia

selama periode tahun 2012-2014 cenderung berfluktuasi. Jumlah kejadian kejahatan atau

crime total dari sekitar 341.000 kasus pada tahun 2012 meningkat menjadi sekitar

342.000 kasus pada tahun 2013. Namun, pada tahun 2014 menurun menjadi sekitar

325.000 kasus. Hal ini sejalan dengan resiko penduduk terkena kejahatan (crime rate)

selama periode Tahun 2012-2014 yang juga berfluktuasi. Jumlah orang yang berisiko

terkena tindak kejahatan (crime rate) setiap 100.000 penduduk diperkirakan sebanyak

134 orang pada tahun 2012, 140 orang pada tahun 2013, dan 131 orang pada tahun

2014.10 Terlihat pula dari jumlah narapidana di Indonesia yang berada di Lapas dan

Rutan selama periode tahun 2012-2014. Jumlah tahanan pada tahun 2012 sekitar

108.807, meningkat menjadi 135.826 pada tahun 2013, dan pada tahun 2014 bulan

9 Kartini Kartono, Patologi Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 196 10Statistik Kriminal 2015, Sub Direktorat Statistik Politik dan Keamanan,

http://bps.go.id/website/pdf_publikasi/watermark%20_Statistik_Kriminal_2015.pdf, diakses pada tanggal 9 Maret 2016

Page 20: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

5

Agustus menjadi sekitar 88.662. Jumlah Tahanan Negara diberbagai wilayah

mengalami peningkatan jumlah narapidana (napi).11

Sedangkan data statistik Narapidana wanita di Indonesia pada tahun 2014

berjumlah 2,768, meningkat pada tahun 2015 yaitu berjumlah 3,241 dan pada tahun

2016 meningkat kembali dengan jumlah 3,602. Dari hasil tersebut membuat Saya

tertarik untuk melakukan penelitian di salah satu Rumah Tahanan Negara khusus wanita

yaitu di Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur. Jumlah hunian di Rumah Tahanan

Pondok Bambu melebihi kapasitas yaitu 619 orang menjadi 1011 orang pada

tahun 2014-2015.

Berdasarkan data diatas, terlihat bahwa ada kenaikan kriminalitas yang

terjadi. Keadaan seperti ini sangat dibutuhkan seseorang untuk memberikan

motivasi kepada para warga binaan, agar terbangun optimis dan rasa percaya

pada diri mereka setelah kembali ke masyarakat. Percaya diri merupakan

keyakinan dalam diri seseorang untuk dapat menangani segala sesuatu yang ada

dihadapannya dengan tenang. Percaya diri merupakan keyakinan yang kuat

dalam diri yang berupa perasaan dan anggapan bahwa dirinya dalam keadaan

baik sehingga memungkinkan individu tampil dan berperilaku dengan penuh

keyakinan. Sosok pribadi yang percaya diri cenderung bisa melawan tantangan

hidup yang melintang dalam bentuk apa pun dengan berbuat sesuatu yang bijak

dan profesional. Setiap individu mempunyai hak untuk menikmati kebahagiaan

dan kepuasan atas apa yang telah diperolehnya, akan tetapi hal itu sulit dirasakan

11Problem Lapas, Over Kapasitas atau Sistem, Koran SINDO, http://nasional.sindonews.com/read/1010872/149/problem-lapas-over-kapasitas-atau-sistem-1433899611, diakses pada tanggal 10 Juni 2015

Page 21: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

6

dan tidak bisa melawan berbagai halangan-halangan apabila individu tersebut

memiliki mental percaya diri yang rendah. Bukan hanya ketidakmampuan dalam

melakukan suatu usaha memperjuangkan keinginannya, tetapi juga ketidak-

mampuan dalam menikmati hidup.12 Oleh karena itu kepercayaan diri menjadi

penting dimiliki setiap orang karena dengan jiwa yang percaya diri akan

mempermudah kita dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Orang yang melakukan aktivitas apa pun dalam kehidupannya tentu saja

membutuhkan sikap percaya diri agar sesuatu yang diperoleh bisa lebih optimal.

Percaya diri seolah-olah menjadi kunci tersendiri bagi kesuksesan seseorang

dalam melakukan sesuatu. Setiap orang memiliki kapasitas untuk

mengembangkan diri dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu melakukan yang

terbaik untuk kehidupan. Ketika orang tampil tidak percaya diri di hadapan orang

lain, maka dia akan merasakan betapa dirinya merasa berat dan terganggu ketika

melakukan aktivitas, hasil yang dicapai akan berbeda, sehingga getar yang

dirasakan orang lain pun akan berbeda. Dijelaskan oleh Alex Sobur, bahwa

ketika perasaan takut dan cemas menjadi dominan dan menguasai diri maka

seseorang tidak mampu tampil dengan yakin dan tidak bisa berbuat apa-apa.13

Perasaan seperti itu pula yang sering dirasakan oleh Narapidana atau Warga

Binaan, sehingga diperlukan usaha-usaha pembinaan agar Warga Binaan lebih

percaya diri dan mampu beraktualisasi diri didalam keluarga dan masyarakat.

12 Syaifullah Ach, Tips Bisa Percaya Diri, (Jogjakarta: Gara Ilmu, 2010), h. 49 13 Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2003), h. 499

Page 22: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

7

Salah satu pembinaan yang terdapat di Lapas dan Rutan adalah pembinaan

Agama Islam. Pembinaan Agama Islam merupakan pembinaan yang dibutuhkan

oleh warga binaan, karena dengan mendapatkan pembinaan Agama Islam para

warga binaan dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah, menyadari semua

kesalahannya dan mencoba menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Agama bisa membantu mengarahkan Warga Binaan, bagaimana membentuk rasa

percaya diri akan kehidupan selanjutnya. Disinilah pembinaan Agama Islam

begitu diperlukan bagi para Warga Binaan, agar mereka kuat dan tidak lari dari

tantangan hidup. Salah satu yang membuat orang lari dari tantangan adalah

lemahnya kepercayaan, dan ketika seseorang mengalami kepercayaan diri yang

rendah dia cenderung canggung bila berhadapan dengan orang lain dan lebih

sensitif terhadap apapun, hingga menyebabkan kemunduran terhadap dirinya.14

Masalah yang dialami narapidana sangatlah kompleks sehingga diperlukan

pembinaan dari berbagai aspek secara intensif. Warga Binaan diharapkan bisa

lebih baik, mengalami kelahiran kembali secara mental dan spiritual dan akan

melepaskan segala cara berpikir, kebiasaan dan gaya hidup yang lama. Beragam

masalah psikologi dirasakan narapidana, baik mereka yang baru, maupun yang

lama. Mantan Narapidana atau Warga Binaan sering kesulitan kembali ke tengah

masyarakat. Sebagian masyarakat menolak kedatangan para mantan Warga

Binaan di tengah-tengah mereka. Sikap penolakan ini membuat mereka merasa

diperlakukan tidak manusiawi dan menyebabkan rasa kepercayaan diri yang

14 Ubaedy Baca Dirimu Temukan Takdirmu, (Jakarta: Gravindo Khazanah Ilmu, 2007), h. 122

Page 23: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

8

menurun.15 Maka diperlukan pembinaan agama agar tumbuh rasa percaya diri

Warga Binaan untuk bersosialisasi kepada keluarga dan masyarakat.

Dengan demikian pembinaan Agama Islam sangat penting untuk diterapkan

sebagai basis penguatan moralitas individu setiap manusia baik dalam pendidikan

formal maupun non-formal, terlebih pada menggaris bawahi esensi dari

diterapkannya hukuman bagi masyarakat yang melanggar peraturan perundang-

undangan untuk mengurangi angka kriminalitas di Indonesia. Sebagai bentuk

pengajaran keagamaan di Lapas dan Rutan, karena walaupun Warga Binaan

adalah pelanggar hukum, mereka tetap mendapatkan haknya seperti yang ada di

UU No.12 Tahun 1995-Pemasyarakatan Pasal (14) pada point (a), (b), dan (c)

yaitu:

Warga Binaan berhak :

a. Melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya,

b. Mendapatkan perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani,

c. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran.16

Salah satu hak Warga Binaan adalah mendapatkan perawatan rohani atau

pembinaan keagamaan. Oleh karena itu dibutuhkan pembinaan agama kepada

Warga Binaan agar dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Salah satu

Rutan yang berada di Jakarta Timur yang mempunyai program pembinaan agama

Islam adalah Rutan Pondok Bambu. Jumlah warga binaan di Rutan Pondok

Bambu pada tahun 2014 adalah 1011 orang. Semua warga binaan di Rutan

15 Puji Astuti, Pembinaan Shalat Terhadap Nara Pidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Yogyakarta, (Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2008), h. 37

16 Undang-Undang Pemasyarakatan, (Bandung: Fokusindo Mandiri, 2014), h. 9

Page 24: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

9

Pondok Bambu berjenis kelamin wanita, maka dari itu masalah-masalah batin

yang mereka hadapi kadang lebih berat, dibanding dengan sanksi hukum yang

harus mereka tanggung. Sebutan “Narapidana” sulit terhapus dalam hati mereka.

Mereka itu umumnya secara mental dan psikologis tidak siap menghadapi

realitas di dalam penjara. Dalam batinnya, mereka sangat menyesali perbuatan

dosa dan kesalahannya.17 Untuk itu dibutuhkan pembinaan pada mereka yang

lebih intens, agar mereka bisa lebih terarah, bisa menjadi lebih baik dari

sebelumnya, dan bisa membangun rasa percaya pada diri mereka. Dengan

pembinaan agama tersebut, diharapkan para warga binaan sadar akan

perbuatannya, bertobat sehingga kembali pada jalan yang benar dan percaya diri

dalam menjalani kehidupan pasca penjara.

Penelitian ini menarik untuk diteliti karena untuk mengukur tingkat

pengaruh pembinaan Agama Islam yang telah diberikan oleh pembimbing

Agama yang berada di Rutan terhadap tingkat rasa percaya diri Warga Binaan.

Seringkali pembimbing Agama hanya memberikan pembinaan Agama tanpa

mengetahui apakah dapat menimbulkan hasil yang positif kepada Warga Binaan,

dalam hal ini adalah menimbulkan sikap rasa percaya diri untuk aktualisasi diri

pada keluarga dan masyarakat. Ada beberapa hal yang mendorong mengapa

wanita yang diteliti dalam hal ini, bahwa yang menarik perhatian peneliti adalah

kenyataan yang tak dapat dipungkiri yaitu terdapat perbedaan antara wanita dan

kaum laki-laki yang nyata adalah secara bentuk fisik maupun dalam hal

17 Kartini Kartono, Patologi Sosial, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 196

Page 25: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

10

psikisnya. Wanita cenderung lebih lembut perasannya yang mengakibatkan

mudah mengalami penurunan kepercayaan diri.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di

Rumah Tahanan Negara Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur. Rumah

Tahanan Negara ini memiliki peranan yang sama seperti lembaga–lembaga

pemasyarakatan atau Rumah Tahanan Negara lainnya yang ada di Indonesia,

yang berkaitan dengan pembinaan Agama Islam bagi Narapidana Wanita di

Rumah Tahanan Negara. Adapun judul penelitian ini adalah “Pengaruh

Pembinaan Agama Islam terhadap Tingkat Rasa Percaya Diri Warga

Binaan Wanita pada Rumah Tahanan Negara Kelas II A Pondok Bambu

Jakarta Timur”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Batasan dari penelitian ini adalah:

a. Pembinaan agama yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada

aspek-aspek mengikuti pembinaan Agama Islam menurut teori

Mangundharjana dan Harsono yaitu aspek kognitif, afektif,

psikomotorik dan dukungan keluarga dan masyarakat.

b. Rasa percaya diri disini dibatasi pada aspek-aspek kepercayaan diri

menurut teori Thursan Hakim yaitu tekat kuat, memberanikan diri,

berfikir positif, inisiatif, mandiri, belajar dari kegagalan, tidak mudah

menyerah, bersikap objektif, menempatkan diri sesuai situasi.

Page 26: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

11

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah

diuraikan, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh pembinaan Agama Islam terhadap tingkat rasa

percaya diri Warga Binaan pada Rumah Tahanan Negara Kelas II A

Pondok Bambu Jakarta Timur ?

b. Apa faktor dominan yang mempengaruhi rasa percaya diri dari

pembinaan Agama Islam bagi Warga Binaan Rumah Tahanan Negara

Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Masalah

a. Untuk mengetahui pengaruh pembinaan Agama Islam terhadap tingkat

rasa percaya diri Warga Binaan pada Rumah Tahanan Negara Kelas II A

Pondok Bambu Jakarta Timur.

b. Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi rasa percaya diri

dari pembinaan Agama Islam Warga Binaan pada Rumah Tahanan

Negara Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini sebagai berikut:

a. Untuk pengembangan kurikulum Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang berkaitan dengan mata kuliah Psikologi.

Page 27: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

12

b. Sebagai referensi tempat untuk pelaksanaan mata kuliah Praktikum

Profesi Mikro Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

c. Untuk lembaga dapat dijadikan bahan evaluasi pembimbing Agama

dalam pelaksanaan bimbingan agama Islam pada warga binaan Rutan

Pondok Bambu.

d. Untuk lembaga dapat mengetahui pengaruh Warga Binaan terhadap

ringkat rasa percaya diri setelah mengikuti pembinaan Agama Islam.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis sebelumnya mengadakan penelitian

lebih lanjut kemudian menyusun menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal

yang penulis tempuh adalah mencari informasi serta mengumpulkan terlebih

dahulu terhadap objek penelitian untuk dijadikan sebuah karya ilmiah. Maksud

dari mencari dan mengumpulkan informasi ini adalah untuk mengetahui apakah

objek yang penulis teliti ini sebelumnya sudah ada yang melaksanakan penelitian

dalam suatu karya ilmiah.

Tinjauan pustaka yang penulis telusuri yaitu:

1. Novalian Kesumasari dengan judul penelitian “Pengaruh Pembinaan

Kerohanian Islam Terhadap Kesadaran Beragama Narapidana (studi kasus

di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA, Tangerang)”. Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan jenis penelitian survey. Hasil dari penelitian yang

Page 28: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

13

dilakukan Novalian Kesumasari bahwa pembinaan kerohanian berpengaruh

positif terhadap kesadaran beragama narapidana. Kelebihan penelitian ini

adalah pembahasannya terfokus pada kegiatan kesadaran beragama

narapidana yang memang rutin dilaksanakan oleh Lembaga pemasyarakatan

sebagai upaya untuk mengembalikan dan menumbuh kembangkan aspek

keagamaan dalam diri narapidana agar kelak dapat memiliki kepercayaan

diri dan dapat diterima kembali di dalam masyarakat. Kekurangan penelitian

ini belum dijelaskan tahapan-tahapan secara runtut mengenai proses

pembinaan rohani terhadap narapidana.

2. Handi Supriandi dengan judul penelitian “Pembinaan Agama Islam Sebagai

Upaya Pengurangan Terjadinya Pengulangan Tindak Pidana Bagi

Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cianjur”. Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014. Jenis penelitian ini

deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian dapat

diketahui bahwa pembinaan agama Islam di Lapas Kelas IIB Cianjur dengan

berbasis pesantren Terpadu At-Taubah, dengan bentuk ceramah, diskusi,

pendekatan pribadi dengan materi Baca Tulis Al-Qur’an, Praktek Ibadah,

Aqidah, Syariah, Akhlak, Qira’at dan Istighosah. Materi yang disampaikan

adalah nilai-nilai ajaran Islam yang materinya disesuaikan dengan kebutuhan

napi. Kegiatan pembinaan agama Islam menunjukkan bahwa pembinaan

agama Islam di Lapas Kelas IIB Cianjur sudah baik. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan antusias para narapidana dalam pembinaan serta perilaku

Page 29: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

14

yang ditunjukkan dalam kesehariannya di dalam Lapas. Kelebihan dari

penelitian ini adalah menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan

waktu penelitian selama 4 bulan dengan salah satu subjek penelitiannya

adalah napi, dimana diperlukan pendekatan mendalam untuk dapat menggali

informasi mengenai napi tersebut. Kekurangan penelitian ini adalah jumlah

personel pembina agama Islam yaitu 36 yang kurang sebanding dengan

jumlah tahanan yaitu 747, yang akan mengakibatkan kurang efektifnya

pembinaan agama di Lapas Cianjur.

3. Sudin dengan judul penelitian “Pengaruh Bimbingan Rohani Islam

Terhadap Keberagamaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas

IIB Indramayu”. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Program Studi

Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun

2014. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

yang menggunakan penghitungan statistic yaitu scoring dan rangking. Hasil

penelitian ini menyimpulkan bahwa bimbingan rohani yang dilakukan di

Lapas Kelas IIB Indramayu berpengaruh terhadap keberagamaan narapidana

dengan tingkat pengaruh yang tinggi. Kelebihan penelitian ini adalah peneliti

menjelaskan secara lengkap tahapan pembinaan agama dari awal sampai

akhir sehingga mempermudah melakukan penelitian. Kekurangan dalam

penelitian ini adalah meneliti mengenai pengaruh bimbingan rohani Islam

terhadap tingkat keberagamaan dengan jadwal pembinaan agama dari hari

Senin hingga Sabtu yang terdiri dari kegiatan ceramah, baca tulis Al-Qur’an,

Khotmil Qur’an dan Praktek Ibadah. Dengan demikian secara tidak langsung

Page 30: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

15

dapat disimpulkan bahwa pembinaan agama sangat berpengaruh terhadap

tingkat keberagamaan tanpa harus dilakukan penelitian karena melihat dari

intensitas kegiatan pembinaan agama di Lapas Kelas IIB Indramayu.

4. Amalia Kusuma Putri dengan judul penelitian “Pengaruh Dukungan Sosial

dan Prestasi Belajar Terhadap Kepercayaan Diri Remaja”. Fakultas

Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007. Kelebihan dari

penelitian ini adalah kajian kuantitatifnya yang maksimal serta cukup banyak

menjelaskan teori-teori dari variabel. Kekurangan penelitian ini adalah dari

segi judul belum tergambar jelas keterangan pada subjek penelitiannya,

sehingga tidak diketahui langsung siapa remaja yang dimaksud dalam

penelitian ini. Penelitian dalam skripsi ini berfokus pada dukungan sosial

dan prestasi belajar terhadap kepercayaan diri remaja.

5. Elsa Humaydi Sa’roni dengan judul penelitian “Pengaruh Bimbingan

Agama Terhadap Kepercayaan Diri Anak Yatim Piatu Yayasan Daarul

Fattah Assalafi Sukmajaya Depok”. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Tahun 2015. Kekurangan

penelitian ini adalah hanya menggunakan analisis regresi linier sederhana

tanpa menggunakan analisis regresi linear berganda. Kelebihan penelitian ini

adalah yang menjadi respondennya yaitu anak-anak, dimana anak-anak

memiliki tingkat kepercayaan diri yang belum stabil. Hasil penelitian ini

menemukan bahwa bimbingan agama hanya memberikan kontribusi

pengaruh sebesar 2,3% terhadap kepercayaan diri, sedangkan sisanya 97,7%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Page 31: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

16

Dari semua tinjauan pustaka di atas penelitian yang akan di laksanakan

memiliki perbedaan sebagai berikut:

a. Lokasi penelitian skripsi ini yaitu di Rumah Tahanan Negara Wanita Kelas

IIA Pondok Bambu Jakarta Timur. Lokasi penelitian ini berbeda dengan

tinjauan pustaka di atas.

b. Teknik analisis data penelitian skripsi ini yaitu menggunakan uji regresi

linear berganda, sedangkan tinjauan pustaka di atas menggunakan uji regresi

sederhana.

c. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu rasa percaya diri

dengan responden para warga binaan yang berada di Rutan, sedangkan

tinjauan pustaka di atas menggunakan variabel dependen kepercayaan diri

dengan responden anak yatim piatu di Yayasan dan ada yang menggunakan

responden warga binaan di Lapas dengan variabel dependen kesadaran

beragama.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian skripsi ini peneliti mengacu pada pedoman penulisan karya

ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang diterbitkan

oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Sistematika penulisan dalam

penelitian ini terbagi dalam lima bab yaitu:

Page 32: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

17

BAB I PENDAHULUAN

Isi dari bab ini mebahas hal-hal yang menyangkut latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang pembinaan agama yang mencakup

pengertian pembinaan, pengertian agama, pengertian pembinaan

agama, tujuan pembinaan agama, aspek-aspek pembinaan agama,

metode pembinaan agama, dan materi pembinaan agama. Selanjutnya

tentang rasa percaya diri yang mencangkup pengertian rasa percaya

diri, ciri-ciri prilaku rasa percaya diri, upaya dalam meningkatkan rasa

percaya diri, faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri dan aspek-

aspek percaya diri. Kemudian tentang narapidana yang mencakup

pengertian narapidana, jenis sanksi pidana, tahap pembinaan

narapidana, hak dan kewajiban narapidana.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai pendekatan dan jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian, sumber data, populasi dan sampel, variabel

penelitian, hipotesis penelitian, definisi operasional dan indikator

variabel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, instrument

pengumpulan data, uji validitas, uji reliabilitas.

Page 33: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

18

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL ANALISIS DATA

a. Gambaran umum Rumah Tahanan Negara Kelas II A Pondok

Bambu Jakarta Timur. Bab ini berisi tentang sejarah Rumah

Tahanan Negara Kelas II A Jakarta Timur, visi misi Rumah

Tahanan Negara Kelas II A Jakarta Timur, struktur organisasi

Rumah Tahanan Negara Kelas II A Jakarta Timur, sarana dan

prasarana Rumah Tahanan Negara Kelas II A Jakarta Timur,

keadaan warga binaan wanita di Rumah Tahanan Negara Kelas II

A Jakarta Timur, dan jenis pembinaan warga binaan wanita di

Rumah Tahanan Negara Kelas II A Jakarta Timur.

b. Temuan dan Analisis Data tentang pembinaan agama Islam

dengan rasa percaya diri warga binaan wanita. Bab ini juga

menguraikan tentang data-data hasil penelitian, hasil angket,

klasifikasi responden, deskripsi hasil penelitian, dan analisis data.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas secara singkat mengenai kesimpulan berdasarkan

hasil pelaksanaan penelitian yang menjawab rumusan masalah di Bab

I dan saran-saran serta rekomendasi yang menjadi penutup dari

pembahasan skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 34: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pembinaan Agama

1. Pengertian Pembinaan

Kata pembinaan berasal dari bahasa Arab “bina” artinya bangunan.

Setelah dibakukan kedalam bahasa Indonesia, jika diberi awalan “pe-“ dan

akhiran “an” menjadi pembinaan yang mempunyai arti pembaruan,

penyempurnaan usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya

guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.1

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pembinaan adalah proses, cara,

perbuatan membina, pembaharuan, penyempurnaan, usaha, tindakan dan

kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil

yang lebih baik.2 Melalui pembinaan manusia dapat berubah menjadi lebih

baik dalam kehidupan sehari-hari.

Pembinaan secara terminologi adalah suatu upaya, usaha kegiatan yang

terus menerus untuk mempelajari, meningkatkan, menyempurnakan,

mengarahkan, mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan agar

sasaran pembinaan mampu menghayati dan mengamalkan ajaran Islam

1 Proyek Penerangan Bimbingan Khutbah Agama, Pembinaan Rohani pada Dharma Wanita, (Jakarta: Penerbit DEPAG, 1984), h. 8

2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 152

19

Page 35: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

20

sebagai pola kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi, keluarga,

maupun kehidupan sosial masyarakat.3

Pengertian pembinaan hampir sama dengan bimbingan dan penyuluhan.

Bimbingan secara harfiah dapat diartikan sebagai memajukan, memberi jalan,

atau menuntun orang lain kearah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya di

masa kini dan masa mendatang. Penyuluhan juga dapat disebut sebagai suatu

proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan

mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan

kemanfaatan sosial.4 Jadi menurut penulis pengertian pembinaan adalah suatu

bentuk dan proses seseorang untuk menjadi manusia yang lebih baik dan

dapat mengaktualisasikan dirinya di dalam keluarga dan masyarakat.

Fungsi pokok pembinaan mencakup tiga hal yaitu:

a. Penyampaian informasi dan pengetahuan.

b. Perubahan dan pengembangan sikap.

c. Latihan dan pengembangan kecakapan serta keterampilan.5

Dengan demikian pembinaan merupakan hal penting untuk setiap

manusia agar berubah menjadi manusia yang lebih baik dari segi sikap,

tingkah laku dan sebagainya.

2. Pengertian Agama

Menurut masyarakat Indonesia kata agama dikenal dengan kata “din”

bahasa Arab dan kata “religi” dalam bahasa Latin. Adapun kata “agama”

3 Proyek peneranga Bimbingan Khutbah Dakwah Agama, Pembinaan Rohani pada Dharma Wanita, (Jakarta: DEPAG, 1984), h. 8

4 M. Arifin, Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1985), h. 18

5 A. Mangundharjana, Pengembangan : Arti Dan Metodenya, (Yogyakarta: Kanisius, 1995), h. 14

Page 36: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

21

terdiri dari “a” yang berarti tidak dan “gama” yang artinya pergi. Jadi agama

mengandung arti tidak pergi, tetap ditempat atau diwarisi turun-temurun.6

Secara istilah agama adalah mempercayai adanya yang Maha Mengetahui,

Menguasai, Menciptakan dan Mengawasi alam semesta dan yang telah

menganugerahkan kepada manusia suatu watak rohani.7

Pengertian Agama menurut para ahli adalah sebagai berikut:

a. Menurut Al-Syahrastani, agama adalah kekuatan dan kepatuhan

yang terkadang biasa diartikan sebagai pembalasan dan perhitungan

(amal perbuatan di akhirat).

b. Menurut Prof. Dr. Bouquet mendefinisikan agama adalah hubungan

yang tetap antara diri manusia dengan yang bukan manusia bersifat

suci dan supernatural, dan bersifat berada dengan sendirinya dan

mempunyai kekuasaan absolut yang disebut Tuhan.8

c. Menurut Zakiah Darajat, agama adalah kebutuhan jiwa atau psikis

manusia yang akan mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan

hidup, kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap masalah.9

Sedangkan Arif Budiman melihat agama dalam dua kategori yakni:

a. Agama sebagai keimanan (doktrin), dimana orang percaya terhadap

kehidupan kekal dikemudian hari, lalu orang mengabdikan dirinya

untuk kepercayaan tersebut.

6 Harun Nasution, ed, Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1994), h. 9 7 M. Razak, Dinul Islam, (Bandung: Al-Ma’arif, 1989), h. 60 8 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), cet.

Ke-3, h. 13. 9 Zakiah Darajat, Pendidikan Agama Dan Pembinaan Mental, (Jakarta: Bulan Bintang,

1982), Cet. Ke-3, h. 52.

Page 37: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

22

b. Agama yang mempengaruhi perilaku manusia. Oleh karena itu

agama identik dengan kebudayaan.10

Sedangkan Agama menurut M. Arifin dibagi menjadi dua aspek, yaitu:

a. Aspek subyektif (pribadi manusia)

Agama mengandung pengertian tentang tingkah laku manusia, yang

dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan yang berupa getaran batin, yang

mengatur dan menggerakkan tingkah laku tersebut kepada pola hubungan

dengan masyarakat serta alam sekitarnya.

b. Aspek obyektif (doktriner)

Agama dalam pengertian ini mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan

yang bersifat menuntun manusia kearah tujuan yang sesuai dengan

kehendak ajaran tersebut. Berdasarkan aspek ini agama juga dapat

diartikan peraturan yang bersifat Ilahi (dari Tuhan) yang menuntun

orang-orang berakal budi ke arah ikhtiar untuk mencapai kesejahteraan

hidup di dunia dan memperoleh kebahagiaan hidup di akhirat.11

Pada penelitian ini saya memfokuskan kepada pembinaan Agama Islam.

Agama Islam adalah agama yang bersifat universal dan menjadi rahmat bagi

seluruh alam (Rahmatan lil’alamin). Islam tidak hanya mengatur hubungan

manusia dengan Tuhannya, tetapi juga memberikan tuntutan bagaimana

manusia berhubungan dengan sesamanya, dan bagaimana kedudukan manusia

itu ditengah-tengah alam semesta.12

10 Arif Budiman, Agama Demokrasi Dan Keadilan, (Jakarta: PT Gramedia, 1993), h. 20. 11 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT

Golden Terayon Press, 1994), h. 1 12 Kaelany. HD, Islam Agama Universal, (Jakarta: Midada Rahmah Press, 2006), h. 37

Page 38: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

23

Dengan demikian agama merupakan pedoman dan tuntunan hidup bagi

setiap manusia dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.

3. Pengertian Pembinaan Agama

Menurut Syamsudin Abin Makmun, Pembinaan Agama Islam adalah

suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terarah, demi tercapainya pribadi

yang lebih berkompeten dan berwawasan luas, yang senantiasa berpegang

teguh pada nilai-nilai Islam, demi tercapainya keselamatan dunia dan

akhirat.13

Pembinaan agama menurut M. Arifin adalah bantuan yang diberikan

kepada seseorang yang mengalami kesulitan-kesulitan rohaniah dalam

lingkaran hidupnya agar ia mampu mengatasi sendiri masalahnya karena

timbul kesadaran atau penyerahan diri terhadap kekuasaan Tuhan Yang Maha

Esa sehingga pada dirinya timbul cahaya harapan kebahagiaan hidup.14

Sedangkan pembinaan agama menurut Sidi Gazalba adalah

mengarahkan, memberi pandangan, sikap dan tata cara hidup itu pada Islam

untuk suatu ketika nanti dalam tahap-tahap pembangunan selanjutnya sampai

pada:

a. Sikap dan pandangan hidup taqwa.

b. Tingkah laku dan Akhlak Islam.

c. Perbuatan berdasarkan amal sholeh.15

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, yang dimaksud dengan

Pembinaan Agama Islam yaitu kegiatan rutin keagamaan Islam yang

13 Syamsudin Abin. Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), h. 40

14 H.M. Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang: 1985), h. 97

15 Sidi Gazalba, Masjid Pusat Pembinaan Umat, (Jakarta: Pustaka, 1971), h. 168

Page 39: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

24

dilakukan seseorang dengan didampingi pembimbing untuk memperdalam

ilmu agama Islam dalam kurun waktu tertentu.

4. Tujuan Pembinaan Agama

Kegiatan pembinaan pada dasarnya dilaksanakan untuk menghasilkan

perubahan tingkah laku dari orang-orang yang mengikuti pembinaan.

Perubahan tingkah laku yang dimaksud adalah dapat berupa bertambahnya

pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan perubahan sikap dan perilaku. Oleh

karena itu, sasaran pembinaan dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe

tingkah laku yang diinginkan, antara lain:

a. Aspek kognitif, adalah kemampuan intelektual siswa dalam berfikir,

mengetahui dan memecahkan masalah. Sasaran pembinaan pada

aspek ini adalah untuk melatih seseorang memiliki pengetahuan dan

keterampilan berfikir.

b. Aspek afektif, mengenai sikap, minat, emosi, nilai hidup dan

operasiasi siswa. Sasaran pembinaan dalam aspek ini adalah untuk

melatih seseorang memiliki sikap tertentu.

c. Aspek psikomotorik, kemampuan yang menyangkut kegiatan otot

dan fisik. Sasarannya adalah agar orang tersebut memiliki

keterampilan fisik tertentu.16

Sebagaimana dikutip oleh Abdul Mujid, tujuan pembinaan keagamaan

antara lain adalah:

a. Mengembangkan wawasan spiritual yang semakin mendalam.

b. Membekali anak muda dengan berbagai pengetahuan dan kebaikan.

16 Deni Arisandi, Aspek Kecerdasan Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik, Artikel diakses pada tanggal 29 Januari 2012 dari http://arisandi.com/aspek-kecerdesan-kognitif-afektif-dan-psikomotorik.com

Page 40: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

25

c. Membantu peserta didik yang sedang tumbuh untuk belajar berpikir

secara logis dan membimbing proses pemikirannya.

d. Mengembangkan wawasan relasional dan lingkungan sebagaimana

yang dicita-citakan dalam Islam dengan melatih kebiasaan dengan

baik.17

Menurut Armai Arief yang mengutip pendapat Mohammad Al Toumy Al

Syaibani tentang pembinaan keagamaan mencakup tiga hal yaitu:

a. Tujuan individual

Tujuan ini berkaitan dengan masing-masing individu dalam

mewujudkan perubahan yang dicapai pada tingkah laku dan aktifitasnya.

b. Tujuan sosial

Tujuan ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai

keseluruhan dan tingkah laku mereka secara umum.

c. Tujuan professional

Tujuan ini berkaitan dengan pembinaan dan pengajaran sebagai

sebuah ilmu.18

Dalam konteks kehidupan beragama, pembinaan keagamaan bertujuan

untuk menumbuhkan kesadaran dan memelihara norma agama secara terus-

menerus agar perilaku hidup manusia senantiasa berada pada tatanan. Namun

secara garis besar, arah atau tujuan dari pembinaan keagamaan adalah

meliputi dua hal, yaitu:

a. Tujuan yang berorientasi pada kehidupan akhirat, yaitu membentuk

seorang hamba yang bertakwa kepada Allah SWT.

17 Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 82 18 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat

Press, 2002), h.25

Page 41: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

26

b. Tujuan yang berorientasi pada kehidupan dunia, yaitu membentuk

manusia yang mampu menghadapi segala bentuk kebutuhan dan

tantang kehidupan agar hidupnya lebih layak dan bermanfaat bagi

orang lain.19

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembinaan Agama Islam

mempunyai tujuan yang positif untuk membentuk dan merubah pribadi

seseorang menjadi lebih baik selama menjalani kehidupan sehari-hari.

5. Aspek-Aspek Pembinaan Agama

Dalam membina Narapidana tidak dapat disamakan dengan kebanyakan

orang dan harus menggunakan prinsip-prinsip pembinaan Narapidana. Ada

empat komponen penting dalam membina Narapidana yaitu :

a. Diri sendiri, yaitu Narapidana itu sendiri.

b. Keluarga, adalah anggota keluarga inti, atau keluarga dekat.

c. Masyarakat, adalah orang-orang yang berada di sekeliling

Narapidana pada saat masih di luar lembaga pemasyarakatan, bisa

masyarakat biasa, pemuka agama, atau pejabat setempat.

d. Petugas, dapat berupa petugas kepolisian, pengacara, petugas

Agama, petugas sosial, petugas lembaga pemasyarakatan, hakim dan

lain sebagainya.20

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa diperlukan komponen-

komponen dalam membina Narapidana, seperti keluarga, masyarakat, petugas

dan Warga Binaan itu sendiri, karena dukungan dari luar sangat berpengaruh

19 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 26

20 Harsono.C.I, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, (Jakarta: Djambatan, 1995), h. 51

Page 42: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

27

bagi Warga Binaan selain dari dirinya sendiri untuk tercapainya suatu

perubahan menjadi manusia yang lebih baik.

Sedangkan menurut Syamsudin Abin Makmun, aspek-aspek mengikuti

pembinaan Agama Islam adalah sebagai berikut:

a. Aspek Frekuensi kegiatan, yaitu seberapa sering kegiatan dilakukan

dalam periode waktu tertentu.

b. Aspek Motivasi, mempunyai peranan penting dalam melakukan

sesuatu, oleh karena itu motivasi juga menjadi aspek dari intensitas

mengikuti. Apabila ada motivasi kuat untuk meraih tujuan tertentu

dan kondisi yang sesuai pun berkembang. Orang akan mencurahkan

kesungguhannya untuk mempelajari metode-metode yang kuat untuk

meraih tujuan tersebut. Motivasi dan nilai- nilai individu akan

mempengaruhi perhatian dan persepsinya. Kenyataan ini pun telah

ditunjukan Al-Qur’an pada banyak tempat, ketika menerangkan

keimanan dapat membuat kaum mukminin siap dan penuh perhatian

untuk menyimak ayat-ayat Al-Qur’an yang akan diturunkan. Mereka

memahaminya dengan penuh kesadaran dan pemahaman yang

akurat. Sebaliknya ayat-ayat yang sama tidak memberikan pengaruh

yang sama kepada orang-orang musyrik. Motivasi adalah suatu

kekuatan (power), tenaga (forces), daya (energy), atau suatu keadaan

yang kompleks (a complex state), dan kesiapsediaan (preparatory

set) dalam diri individu untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik

disadari maupun tidak. Motivasi muncul dari dalam individu itu

sendiri dan juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan.

Page 43: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

28

c. Aspek Perhatian, adalah keaktifan peningkatan kesadaran seluruh

fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada sesuatu,

baik yang ada di dalam maupun yang ada di luar diri individu.

Melalui perhatian seseorang lebih mudah menerima sesuatu, dan

sebaliknya tanpa adanya perhatian, tiap asumsi-asumsi yang masuk,

baik dari dalam diri maupun dari luar akan sulit diterima.

d. Aspek spirit of change yaitu semangat untuk berubah. Pribadi yang

memiliki semangat, sangat sadar bahwa tidak akan ada satu makhluk

pun di muka bumi ini yang mampu mengubah dirinya kecuali

dirinya sendiri. Betapapun hebatnya seseorang untuk memberikan

motivasi, hal itu hanyalah kesia-siaan belaka bila pada diri orang

tersebut tidak ada keinginan untuk dimotivasi.

e. Aspek Efek, yaitu suatu perubahan hasil, atau konsekuensi langsung

yang disebabkan oleh suatu tindakan. Efek juga berarti resiko, ada

positif dan negatif. Sesuatu yang diterima setelah melakukan suatu

hal.21

Aspek-aspek tersebut penting untuk dimiliki oleh Warga Binaan agar

pembinaan Agama yang disampaikan Pembina dapat tersampaikan dengan

baik dan benar sesuai dengan tujuan diadakannya pembinaan Agama Islam.

6. Metode Pembinaan Agama

Metode atau metodik berasal dari kata Yunani, yaitu “meta” yang berarti

melalui dan “hodos” berarti jalan atau cara. Metodik berarti cara yang harus

21 Syamsudin Abin. Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), h. 45

Page 44: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

29

ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Metode berarti suatu cara kerja

yang sistematis dan umum, seperti cara kerja ilmu pengetahuan.22

Dalam Bahasa Arab, metode dikenal dengan istilah “thariqah” yang

berarti langkah-langkah strategis dipersiapkan untuk melakukan suatu

pekerjaan.23 Dengan kata lain, metode dapat dipahami sebagai cara yang

ditempuh agar hal yang akan disampaikan dapat diterima atau difahami

dengan baik, mudah dan efisien sehingga dapat mewujudkan tujuan tertentu.

Berbagai cara ditempuh oleh seorang pembina dalam menyampaikan

pembinaan keagamaan. Agar proses pembinaan berjalan dengan lancar, maka

perlu dipilih cara yang tepat dalam menyampaikan materi pembinaan.

Menurut H.M. Arifin, metode yang dapat digunakan dalam pembinaan

berupa kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam, antara lain sebagai

berikut:

a. Wawancara

Salah satu cara memperoleh fakta-fakta kejiwaan yang dapat

dijadikan bahan pemetaan tentang bagaimana sebenarnya hidup

beragama pada saat tertentu yang memerlukan bantuan.

b. Metode group guidance (bimbingan secara kelompok)

Bimbingan kelompok adalah cara pengungkapan jiwa/batin

serta pembinaannya melalui kegiatan kelompok, seperti ceramah, diskusi,

seminar, simposium, atau dinamika kelompok (group dinamics).24

22 Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 10

23 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), h. 23 24 H.M. Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama,

(Jakarta: Bulan Bintang, 1985), h. 109

Page 45: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

30

Dalam proses pembinaan kelompok ini pembina hendaknya

mengarahkan minat dan perhatian warga binaan kepada hidup

kebersamaan dan saling tolong-menolong dalam memecahkan

permasalahan yang menyangkut kepentingan mereka bersama. Pembinaan

agama juga hendaknya mengendalikan dan mengamati setiap klien atau

warga binaan mengenai keaktifan dalam kegiatan kelompok.

c. Metode non-directif (cara yang tidak mengarah)

Metode ini dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Metode client centered, yaitu pengungkapan tekanan batin yang

dirasakan menjadi penghambat mereka dalam belajar dengan

sistem pancingan yang berupa satu dua pertanyaan terarah.

Selanjutnya mereka diberi kesempatan seluas-luasnya untuk

menceritakan segala uneg-uneg (tekanan batin) yang disadari

sebagai hambatan jiwanya.25 Pembina bersikap memperhatikan,

mendengarkan serta mencatat point-point penting yang dianggap

rawan untuk diberi bantuan.

2. Metode educatif, yaitu cara mengungkapkan tekanan perasaan

yang menghambat perkembangan belajar dengan menggali

sampai tuntas perasaan yang menyebabkan hambatan dan

ketegangan, dengan cara client centered, yang diperdalam dengan

permintaan/pertanyaan yang motivatif dan persuasif

(meyakinkan) untuk mengingat serta mendorong agar berani

mengungkapkan perasaan tertekan sampai ke akar-akarnya. Pada

25 H.M. Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1985), h. 111

Page 46: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

31

akhirnya, pembina memberikan petunjuk-petunjuk tentang usaha

apa sajakah yang baik dengan cara yang tidak bernada imperatif

(wajib). Akan tetapi hanya berupa anjuran-anjuran yang tidak

mengikat.26

3. Metode psikoanalitis (penganalisaan jiwa)

Menganalisa gejala-gejala tingkah laku, baik melalui mimpi

(kondisi tidak sadar), ataupun melalui tingkah laku yang serba salah,

dengan menitikberatkan pada perhatian atas hal-hal apa sajakah

perbuatan salah itu terjadi berulang. Dengan demikian, maka akhirnya

akan diketahui bahwa masalah pribadi mereka akan terungkap dan

selanjutnya disadarkan kembali (dicerahkan) agar masalah tersebut

dianggap telah selesai dan tidak perlu dianggap suatu hal yang

memberatkan, dan sebagainya.27

Oleh karena itu nilai-nilai iman dan taqwa harus dibangkitkan

dalam pribadi warga binaan, sehingga terbentuklah dalam pribadinya

sikap tawakkal dan optimisme dalam menempuh kehidupan baru.

4. Metode direktif (metode yang bersifat mengarahkan)

Metode ini lebih bersifat mengarahkan kepada mereka untuk

berusaha mengatasi kesulitan (problem) yang dihadapi. Pengarahan

yang diberikan ialah dengan memberikan secara langsung jawaban-

jawaban terhadap permasalahan yang menjadi sebab kesulitan.28

26 H.M. Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1985), h. 112

27 Ibid., h. 113 28 Ibid., h. 114

Page 47: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

32

Sedangkan Hamdani Bakran Adz-Dzaky menyatakan bahwa tujuan

pembinaan Agama Islam adalah sebagai berikut:

1. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan, dan

kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, dan damai

(muthmainnah), bersikap lapang dada (radhiyah), dan mendapatkan

pencerahan taufik dan hidayah Tuhannya (mardhiyah).

2. Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, dan kesopanan tingkah

laku yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lngkungan

keluarga, lingkungan kerja, maupun lingkungan sosial, dan alam

sekitarnya.

3. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga

muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong

menolong, dan rasa kasih sayang.

4. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu, sehingga

muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada

Tuhannya, ketulusan mematuhi segala perintah-Nya, serta ketabahan

menerima ujian-Nya.

5. Untuk menghasilkan potensi Ilahiyah, sehingga dengan potensi itu

individu dapat melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan

benar, dapat dengan baik menanggulangi berbagai persoalan hidup, dan

dapat memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi lingkungannya

pada berbagai aspek kehidupan.29

29 Hamdani Bakran. Adz-Dzaky, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogjakarta: Fajar Pustaka Baru, 2006), h. 221

Page 48: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

33

Adapun metode yang digunakan dalam pembinaan keagamaan di Lapas

dan Rutan adalah sebagai berikut:

1. Metode pembinaan berdasarkan situasi

Metode ini digunakan untuk merubah cara berfikir Narapidana untuk

tidak bergantung pada situasi yang menyertai, tetapi menguasai situasi

tersebut. Dalam hal ini, digunakan dua macam pendekatan, yaitu pendekatan

dari atas (top down approach) dan pendekatan dari bawah (bottom down

approach).

2. Metode pembinaan perorangan (Individual Treatment)

Metode ini diberikan kepada narapidana secara perorangan oleh petugas

pembina Lembaga Pemasyarakatan.

3. Metode pembinaan kelompok (Classical Treatment)

Dalam pembinaan secara kelompok dapat dilakukan dengan metode

ceramah, peragaan/demonstrasi, tanya jawab, diskusi, dan pemberian tugas.

Adapun metode tersebut adalah sebagai berikut:30

1) Metode Ceramah

Metode Ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh

petugas pembina keagamaan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan

maupun pembina dari luar Lembaga Pemasyaraktan. Pembina

keagamaan menerangkan atau menjelaskan apa yang akan disampaikan

dengan lisan di depan Narapidana wanita.31 Metode ceramah merupakan

metode yang sudah lama dipakai dalam proses pembelajaran. Metode ini

sering dibarengi dengan metode tanya jawab.

30 Harsono.C.I, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, (Jakarta: Djambatan, 1995), h. 342 31 Ibid., h. 344

Page 49: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

34

2) Metode tanya jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pembinaan dalam bentuk

pertanyaan yang harus dijawab. Cara yang ditempuh biasanya pembina

keagamaan mengajukan pertanyaan kepada narapidana tentang materi

yang telah diajarkan. Pembina keagamaan mengharapkan jawaban yang

diberikan narapidana wanita terhadap fakta. Pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan biasanya bukan hanya sebatas dari pembina keagamaan dan

narapidana wanita menjawab, akan tetapi pertanyaan ini biasa muncul

dari narapidana kemudian pembina keagamaan menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh narapidana tersebut. Ada kalanya jawaban itu juga

bisa berasal dari narapidana yang lain dalam proses pembelajaran yang

sedang berlangsung tersebut.

3) Metode demonstrasi atau peragaan

Metode demonstrasi yaitu metode mengajar dengan menggunakan

peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan

bagaimana suatu proses pembentukan tertentu kepada narapidana wanita.

Pada metode demonstrasi, titik tekannya adalah memperagakan tentang

jalannya suatu proses tertentu. Biasanya pembina keagamaan

memperagakan terlebih dahulu, kemudian narapidana wanita

mengikutinya.32

4) Metode diskusi

Metode diskusi adalah cara mengajar atau menyajikan materi

melalui pengajuan masalah yang pemecahannya dilakukan secara

32 Harsono.C.I, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, (Jakarta: Djambatan, 1995), h. 350

Page 50: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

35

terbuka. Dalam sebuah diskusi semua anggota narapidana wanita ikut

terlibat. Di antara prinsip-prinsip diskusi antara lain: adanya ketua dan

anggota, topik yang diangkat jelas dan menarik, narapidana wanita saling

memberi dan menerima serta suasana berjalan tanpa tekanan.

5) Metode pemberian tugas

Metode pemberian tugas diterapkan dalam materi tertentu setelah

disampaikan oleh pembina keagamaan, kemudian narapidana wanita

diminta untuk meringkas kembali di dalam blok sel masing-masing.

Pemberian tugas ini biasanya juga digunakan juga dalam penugasan

untuk shalat sunah. Metode ini diterapkan agar narapidana wanita dapat

bertanggung jawab.33

Dengan demikian dari penjelasan diatas bahwa dalam penelitian ini

menggunakan metode perorangan yang terdiri dari individu tersebut dan

metode kelompok yang terdiri dari wawancara, tanya jawab, demonstrasi atau

perorangan, diskusi, dan pemberian tugas.

7. Materi Pembinaan Agama

Materi yang dipakai dalam pembinaan agama Islam adalah semua yang

terkandung dalam Al-Qur’an yaitu sebagai berikut:

a. Aqidah

Aqidah menurut bahasa berasal dari kata aqada, ya’qidu, aqdan atau

aqidatan yang artinya mengikatkan. Bentuk jama’ dari aqidah adalah

aqaid yang berarti simpulan atau ikatan iman. Dari kata itu muncul pula

kata I’tiqad yang berarti kepercayaan. Sedangkan aqidah secara

33 Harsono.C.I, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, (Jakarta: Djambatan, 1995), h. 363

Page 51: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

36

etimologis berarti ikatan atau sangkutan. Secara praktis, aqidah berarti

kepercayaan, keyakinan, atau iman.34

Aqidah menurut Zuhairi adalah bersifat I’tikad batin, berfungsi

mengajarkan ke-Esaan Allah, Esa sebagai Tuhan yang mencipta,

mengatur, dan meniadakan ala mini.35 Aqidah dalam Islam adalah

bersifat i’tiqad bathiniyah yang mencakup masalah-masalah yang erat

hubungannya dengan iman kepada:

1. Iman kepada Allah

Kata “iman” berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya.

Sedangkan percaya berarti pengakuan terhadap adanya sesuatu yang

bersifat ghaib, atau sesuatu itu benar. Iman kepada Alah berarti

menyakini bahwa Allah adalah satu-satunya tempat mengabdi,

menghambakan diri, serta mengadu (tauhid al-ibadah), dan Allah

sebagai satu-satunya pembuat peraturan yang sempurna (tauhid al-

tasyri).

2. Iman kepada Malaikat-Nya

Iman kepada malaikat adalah meyakini malaikat adalah makhluk

Allah yang diciptakan dari nur (cahaya) dan bahwa malaikat adalah

makhluk yang paling taat dan tidak sekalipun berbuat maksiat.

3. Iman kepada Kitab-KitabNya

Pengertian kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini bahwa

kitab Allah itu benar datang dari Allah SWT kepada para nabi atau

34 E. Hassan Saleh, Study Islam Diperguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ dan Pengembangan Wawasan, (Jakarta: ISTN, 2000), h. 55

35 Zuhairi, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h. 50

Page 52: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

37

rasul yang berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh

umat manusia. Salah satu kitab Allah adalah Al-Qur’an, dengan

membaca dan memahami isi Al-Qur’an, maka manusia akan merasa

dekat dengan Allah dan tenang dalam menghadapi segala hal.

4. Iman kepada Rasul-RasulNya

Iman kepada Rasul adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa

Rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah SWT untuk

menerima wahyu dari-Nya untuk disampaikan kepada seluruh umat

manusia agar menjadi pedoman hidup demi memperoleh

kebahagiaan di dunia dan akhirat.

5. Iman kepada Hari Akhir

Hari akhir adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah

telah menetapkan hari akhir sebagai tanda akhir dari kehidupan di

dunia dan awal dari kehidupan di akhirat. Karena itu, manusia

janganlah lengah, lupa diri ataupun terpesona dengan kehidupan di

dunia yang sifatnya hanya sementara.

6. Iman kepada Qadha dan Qadhar

Iman kepada Qadha dan Qadhar artinya percaya dan yakin

dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala

sesuatu bagi semua makhluk hidup.36

Dengan demikian dapat simpulkan bahwa aqidah merupakan

keimanan seseorang baik dalam sikap, ucapan maupun tindakannya.

36 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 60

Page 53: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

38

b. Syari’ah

Secara bahasa syari’ah adalah jalan (ke sumber mata air) yang harus

ditempuh (oleh setiap umat Islam). Sedangkan menurut istilah makna

syari’ah adalah sistem norma (kaidah) yang mengatur hubungan manusia

dengan Allah Swt, hubungan manusia dengan manusia dalam kehidupan

sosial dan hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan

hidupnya.37 Syari’ah terdiri dari beberapa aspek yaitu:

1. Ibadah

Ibadah (dalam arti sempit) seperti, thaharah, shalat, zakat,

puasa, haji bila mampu. Ibadah tersebut hukumnya wajib. Ibadah

secara umum memiliki arti mengikuti segala hal yang di cintai Allah

dan di ridhoi-Nya, baik perkataan maupun perbuatan lahir dan batin.

2. Muamalah

Kata muamalah berasal dari fiil madhi amala yang berarti

bergaul dengannya, berurusan (dagang). Sedangkan muamalah

adalah ketetapan Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan

sesamanya, dan dengan lingkungannya (alam sekitar)nya. Muamalah

berarti aturan-aturan (hukum) Allah yang mengatur hubungan

manusia dengan sesama dan lingkungan sekitarnya.Kaitannya

dengan hubungan antar sesama manusia, maka dalam muamalah ini

mengatur hal-hal yang berkaitan dengan masalah ekonomi, politik,

sosial, hukum, dan kebudayaan.38

37 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), h. 134

38 Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1992), h. 1

Page 54: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

39

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa syari’ah

merupakan hukum Allah guna mengatur hubungan antara manusia

dengan Allah dan manusia dengan manusia lainnya.

c. Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu isim mashdar dari kata

akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan tsulasi majid

af’ala, yuf’ilu if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah

(kelakuan, tabi’at, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-

maru’ah (peradaban yang baik), dan al-din (agama).39

Terdapat beberapa pengertian akhlak menurut para ahli, yaitu:

1. Menurut Ibnu Miskawaih, akhlak adalah sifat yang tertanam

dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan

tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

2. Menurut Imam Al-Ghazali yang dikenal sebagai Hujjatul Islam

(Pembela Islam) karena kepiawaianya dalam membela Islam

dari berbagai faham yang dianggap menyesatkan, Ia mengatakan

akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang

menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan

mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.40

3. Menurut Zuhairi, akhlak adalah suatu amalan yang bersifat

pelengkap penyempurna bagi kedua amal yaitu akidah dan

39 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 1 40 Ibid., h. 2

Page 55: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

40

syari’ah dan mengajarkan tentang cara pergaulan hidup

manusia.41

Dengan demikian, akhlak merupakan sifat jiwa yang berhubungan

dengan niat baik dan buruk yang berada didalam jiwa manusia tanpa

memerlukan pemikiran dan pertimbangan sehingga melahirkan suatu

perbuatan yang tanpa disengaja dan tanpa dibuat-buat. Maka dari itu

dalam pembinaan agama Islam sangat perlu diadakan pembinaan akhlak,

dimana akan mengarahkan manusia kea rah tujuan hidup yang bahagia

dunia dan akhirat.

Macam-macam akhlak menurut Mohammad Ardani yaitu, sebagai

berikut:

a. Akhlak Al-Karimah

Akhlak Al-karimah atau akhlak yang mulia sangat amat jumlahnya,

namun dilihat dari segi hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia

dengan manusia, akhlak yang mulia itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Akhlak terhadap Allah

Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa

tiada Tuhan selain Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji demikian

Agung sifat itu, yang jangankan manusia, malaikatpun tidak akan

menjangkau hakekatnya.

2. Akhlak terhadap diri sendiri

Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan

menghargai, menghormati, menyayangi dan menjaga diri sendiri

41 Zuhairi, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h. 60

Page 56: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

41

dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya itu sebgai

ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan

dengan sebaik-baiknya.

3. Akhlak terhadap sesama manusia

Manusia adalah makhluk sosial yang kelanjutan eksistensinya

secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lain,

untuk itu, ia perlu bekerjasama dan saling tolong-menolong dengan

orang lain. Islam menganjurkan berakhlak yang baik kepada saudara,

karena ia berjasa dalam ikut serta mendewasakan kita, dan

merupakan orang yang paling dekat dengan kita. Caranya dapat

dilakukan dengan memuliakannya, memberikan bantuan,

pertolongan dan menghargainya.

b. Akhlak Al-Mazmumah

Akhlak Al-mazmumah (akhlak yang tercela) adalah sebagai lawan

atau kebalikan dari akhlak yang baik seagaimana tersebut di atas. Dalam

ajaran Islam tetap membicarakan secara terperinci dengan tujuan agar

dapat dipahami dengan benar, dan dapat diketahui cara-cara

menjauhinya.42

Berdasarkan petunjuk ajaran Islam dijumpai berbagai macam akhlak

yang tercela, di antaranya:

1. Berbohong ialah memberikan atau menyampaikan informasi

yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya.

42 Mohammad Ardani, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama, 2005), Cet ke-2, h. 49

Page 57: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

42

2. Takabur atau sombong ialah merasa atau mengaku dirinya besar,

tinggi, mulia, melebihi orang lain. Pendek kata merasa dirinya

lebih hebat.

3. Dengki ialah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang

diperoleh orang lain.

4. Bakhil atau kikir ialah sukar baginya mengurangi sebagian dari

apa yang dimilikinya itu untuk orang lain.43

d. Emotional Spiritual Quotient (ESQ) melalui dzikir Asmaul Husna

Dari segi etimologi, emosi berasal dari akar bahasa latin ‘movere’

yang berarti ‘menggerakkan, bergerak’. Kemudian ditambah dengan

awalan ‘e-’ untuk memberi arti ‘bergerak menjauh’. Makna ini

menyiratkan kesan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal

mutlak dalam emosi. Emosi dapat didefinisikan suatu gejala

psikofisiologis yang menimbukan efek pada persepsi, sikap, dan tingkah

laku tertentu.44

Pengertian EQ istilah kecerdasan emosi (EQ) baru dikenal secara

luas pada pertengahan tahun 1990 dengan diterbitnya buku Daniel

Goleman : Emotional Intelligence. Goleman menjelaskan bahwa

kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali perasaan kita

sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik. Sedangkan

pengertian SQ (Spiritual Quotient) menurut Danah Zohar adalah

kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kitayang berhubungan

43 Mohammad Ardani, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama, 2005), Cet ke-2, h. 56

44 Irfan Mashuri, Konsep Emotional Spiritual Quetiont (ESQ) dalam Membentuk Karakter Religius Peserta Didik (Studi Pemikiran Ary Ginanjar Agustian), (Sktipsi: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2014), h. 36

Page 58: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

43

dengan kearifan diluar ego atau jiwa sadar. Selama ini, yang namanya

“kecerdasan” senantiasa dikonotasikan dengan “kecerdasan intelektual”

saja atau yang lazim dikenal sebagai IQ. Selain IQ, manusia juga masih

memiliki dimensi kecerdasan lainnya, yaitu: Kecerdasan Emosional (EQ)

dan Kecerdasan Spiritual (SQ), dalam istilah Ary Ginanjar dinamakan

ESQ (Emotional Spiritual Quotient). ESQ menurut Ary Ginanjar ialah

pengsinergian antara rasionalis dunia (EQ dan IQ) dengan akhirat (SQ),

manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan dapat diibaratkan

seperti sebuah bentuk segitiga saling berhubungan antara tiap-tiap sudut

tersebut.45

Salah satu pendekatan antara manusia dengan Tuhan adalah dengan

berdzikir atau mengingat Allah. Pada penelitian ini, salah satu materi

yang dipakai adalah materi bimbingan spiritual melalui dzikir asmaul

husna. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, dzikir mempunyai arti

puji-pujian kepada Allah yang diucapkan secara berulang-ulang

mengingat Allah (Dzikrullah) merupakan salah satu anjuran yang sangat

ditekankan dalam Islam dan merupakan bentuk karya nyata dari

penghambaan kita kepada Allah SWT. Salah satu dzikir yang dapat

dilakukan adalah dzikir Asmaul Husna, yang artinya mengingat Allah,

menyanjung-Nya dengan menyebut keindahan nama-namaNya (Asmaul

Husna) dengan lisan dan hati.46

45 Irfan Mashuri, Konsep Emotional Spiritual Quetiont (ESQ) dalam Membentuk Karakter Religius Peserta Didik (Studi Pemikiran Ary Ginanjar Agustian), (Sktipsi: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2014), h. 41

46 Ismatun Khasanan, Pengaruh Melakukan Dzikir Asmaul Husna Terhadap Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Nasional Anak Panti Asuhan Darussalam Mranggen Demak, (Skripsi: UIN Walisongo Semarang Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2015), h. 23

Page 59: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

44

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa materi yang digunakan untuk

pembinaan agama Islam dalam penelitian ini adalah materi aqidah, syari’ah,

akhlak dan dzikir asmaul husna.

8. Media Pembinaan Agama

Totok Mardikanto menyatakan bahwa media merupakan alat atau saluran

komunikasi yang dapat dimanfaatkan sumber atau pegirim untuk

menyalurkan atau mengumpulkan pesan-pesannya. Dengan kata lain, media,

alat atau saluran komunikasi dapat dimanfaatkan oleh individu dan kelompok

yang berkomunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan pembinaan. Totok

Mardikanto mengartikan media dalam beragam pengertian, yaitu:47

a. Saluran atau media sebagai alat pembawa pesan.

b. Saluran yang dilalui oleh alat pembawa pesan.

c. Media atau wahana yang memungkinkan alat pembawa pesan itu melalui

jalan atau saluran yang harus dilaluinya.

d. Media atau wahana yang dapat dijadikan sarana untuk berkomunikasi,

seperti pertemuan, pertunjukkan dan lain-lain.

Pembinaan merupakan proses penyebaran informasi dimana memerlukan

adanya media pendukung untuk melancarkan seluruh kegiatan pembinaan.

Menurut Yenti Wira, berdasarkan fungsinya media pembinaan dibagi menjadi

tiga, antara lain:

a. Media cetak, merupakan media yang biasanya menggunakan pesan-pesan

visual yang terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto, dan

tata warna, seperti leaftlet, selebaran, poster, dan lain-lain.

47 Totok Mardikanto, Komunikasi Pembangunan – Acuan bagi Akademisi, Praktisi, dan Peminat Komunikasi Pembangunan, (Surakarta: UNS Press, 2010), h. 127

Page 60: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

45

b. Media elektronik, merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat

dilihat dan didengar yang penyampaiannya melalui alat bantu

elektronika, seperti televisi, radio, film, kaset, DVD dan lain-lain.

c. Media luar ruang, merupakan media yang menyampaikan pesannya di

luar ruangan, bisa melalui media cetak maupun elektronik seperti papan

reklame, spanduk, pameran, televisi layar lebar dan lain-lain.

Dengan demikian, media yang digunakan untuk pembinaan agama Islam

dalam penelitian ini adalah media cetak, elektronik dan media luar ruang.

B. Rasa Percaya Diri

1. Pengertian Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala

aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya

merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan didalam hidupnya.48

Berikut ini beberapa definisi percaya diri dari para ahli, yaitu:

a. Menurut Thantaway percaya diri adalah kondisi mental atau

psikologi diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya

untuk berbuat atau melakukan suatu tindakan.

b. Menurut W.H Miskelll percaya diri adalah kepercayaan akan

kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang

dimiliki serta, serta dapat memanfaatkan secara tepat.49

c. Rasa percaya diri adalah sebuah bentuk keyakinan kuat pada jiwa,

kesepahaman dengan jiwa, dan kemampuan menguasai jiwa.50

48 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), h. 6

49 Pradita. Sarastika, Buku Pintar Tampil Percaya Diri, (Yogyakarta: ARASKA, 2014), h. 40

Page 61: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

46

d. Percaya diri adalah keyakinan yang menggerakkan, arah hidup yang

benar, dan prinsip-prinsip yang dipegang teguh.51

e. Menurut Hakim, percaya diri secara sederhana dapat dikatakan

sebagai suatu keyakikan sesorang terhadap segala aspek kelebihan

yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membantunya merasa

mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa rasa percaya diri

adalah sikap seseorang yang menunjukkan bahwa dirinya tahu, mau, dan

mampu dalam melakukan sesuatu. Sehingga dapat melakukan berbagai hal

untuk mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.

2. Ciri-Ciri Perilaku Rasa Percaya Diri

Setiap pribadi harus memiliki rasa percaya diri, karena setiap manusia

sama derajatnya menurut Allah, sebagaimana firman Allah SWT :

وال تھنوا وال تحزنوا وأنتم األعلون إن كنتم مؤمنین

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS. Ali Imran: 139)52

Sedangkan menurut Thursan Hakim terdapat beberapa ciri-ciri atau

karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional

adalah sebagai berikut:

a. Selalu bersikap tenang dalam mengerjakan sesuatu.

b. Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai.

50 Yusuf Uqshari, Percaya Diri Pasti, (Jakarta: Gema Insani, 2005), h. 14 51 Abdullah Muni, Super Teacher: Sosok Guru yang dihormati, disegani dan dicintai,

(Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2010), h. 188 52 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya, (Jakarta: CV Darus Sunnah,

2012), h. 68

Page 62: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

47

c. Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul dalam berbagai

situasi.

d. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.

e. Memiliki kondisi mental dan fisik yang menunjang penampilannya.

f. Memiliki kecerdasan yang cukup.

g. Tingkat pendidikan formal yang cukup.

h. Memiliki keahlian atau keterampilan yang dapat menunjang

kehidupannya.

i. Dapat bersosialisasi dengan baik.

j. Memiliki latarbelakang pendidikan keluarga yang baik.

k. Memiliki pengalaman hidup dalam menghadapi berbagai cobaan

hidup.

l. Selalu bereaksi positif dalam menghadapi berbagai masalah.53

Fatimah mengemukakan beberapa ciri-ciri atau karakteristik individu

yang mempunyai rasa percaya diri adalah sebagai berikut:

a. Percaya akan kemampuan atau kompetensi diri, hingga tidak

membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan ataupun hormat dari

orang lain.

b. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima

oleh orang lain atau kelompok.

c. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, berani

menjadi diri sendiri.

d. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosi stabil).

53 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), h. 7

Page 63: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

48

e. Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau

kegagalan, bergantung pada usaha sendiri dan tidak mudah

menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak bergantung atau

mengharapkan bantuan orang lain).

f. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang

lain dan situasi di luar dirinya.

g. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga

ketika harapan itu terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif

dirinya dan situasi yang terjadi.54

Pada intinya orang yang percaya diri mempunyai keyakinan yang kuat

dan fikiran yang positif dalam menjalani kehidupan dan mampu mengambil

resko-resiko yang harus dihadapinya.

3. Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Meningkatkan kepercayaan diri harus didukung oleh diri sendiri, karena

hanya individu yang bersangkutanlah yang mampu mengatasi rasa kurang

percaya diri yang dialaminya. Menurut Thursan Hakim, cara-cara untuk dapat

meningkatkan rasa percaya diri adalah sebagai berikut:

a. Membangkitkan kemauan yang keras.

b. Membiasakan untuk memberanikan diri.

c. Berpikir positif dan menyingkirkan pikiran negatif.

d. Membiasakan untuk selalu berinisiatif.

e. Selalu bersikap mandiri.

f. Selalu belajar dari kegagalan.

54 Fatimah Enung, Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), h. 149

Page 64: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

49

g. Tidak mudah menyerah.

h. Bersikap kritis dan objektif.

i. Pandai membaca situasi, dan pandai menempatkan diri.55

Upaya meningkatkan rasa percaya diri bukanlah suatu hal yang mudah,

maka dari itu diperlukan cara-cara untuk meningkatkan rasa percaya diri

sebagaimana yang telah dijelaskan diatas. Pada intinya selalu utamakan

berfikir positif, karena dengan berfikir positif semua hal akan terasa mudah

dan rasa percaya diri akan meningkat.

4. Faktor yang Mempengaruhi Rasa Percaya Diri

Menurut Thursan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasa percaya

diri seseorang, antara lain:

a. Rasa percaya diri sangat dipengaruhi oleh pendidikan keluarga,

sebab dari keluarga terbentuk berbagai aspek kepribadian.

b. Lingkungan juga mempengaruhi terbentuknya rasa percaya diri

seseorang sehingga dalam kehidupan sosialnya dapat terlihat antara

individu yang memiliki percaya diri dan yang tidak memiliki rasa

percaya diri.

c. Pemahaman terhadap lingkungan diri sendiri merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Jika individu

mempunyai pemahaman negatif terhadap diri sendiri maka akan

memperkuat rasa tidak percaya dirinya. Namun, jika individu

55 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), h. 170

Page 65: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

50

memandang positif terhadap diri sendiri maka akan memperkuat rasa

percaya diri.56

5. Aspek-Aspek Rasa Percaya Diri

Menurut Ghufron dan Risnawati terdapat beberapa aspek-aspek

kepercayaan diri adalah sebagai berikut:

a. Keyakinan pada kemampuan diri

Keyakinan kemampuan diri adalah sikap positif seseorang tentang

dirinya. Ia mampu secara sungguh-sungguh akan apa yang

dilakukakannya. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri, senantiasa

berpikir positif terhadap apa yang terjadi dan tidak mudah berputus asa.

b. Optimis

Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu

berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan

kemampuannya. Orang yang optimis akan mencoba untuk menghadapi

setiap tantangan dan mampu memecahkan setiap masalah dengan cara

yang positif.

c. Bertanggung jawab

Bertanggung jawab adalah kesediaan orang untuk menanggung

segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya. Pribadi yang

memiliki rasa percaya diri, maka Ia akan mempunyai tanggung jawab

yang lebih besar terhadap apa yang sedang dijalankannya.

d. Rasional dan realistis

56 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), h. 121

Page 66: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

51

Rasional dan relistis adalah analisis terhadap suatu masalah, suatu

hal dan suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat

diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.57

Sedangkan menurut Abu Al-Ghifari, aspek-aspek percaya diri meliputi:

a. Berani mengambil resiko.

b. Mensyukuri dan menikmati rahmat Tuhan.

c. Menetapkan tujuan yang realistis.58

Aspek-aspek kepercayaan diri menurut Guilford adalah sebagai beikut:

a. Individu merasa adekuat (keyakinan terhadap kemampuan diri)

Hal ini didasari oleh adanya keyakinan terhadap kekuatan,

kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Individu merasa optimis,

cukup berambisi dan tidak berlebihan. Manifestasi dari keadaan ini

antara lain individu mempercayai kemampuan sendiri sehingga tidak

perlu bantuan orang lain, sanggup bekerja keras, mampu menghadapi

tugas dengan baik dan bekerja secara efektif, serta bertanggung jawab

atas keputusan dan pekerjaannya.

b. Individu merasa dapat diterima oleh kelompok (kemampuan

bersosialisasi)

Hal ini didasari oleh keyakinan terhadap kemampuannya, khusunya

dalam hubungan sosial, individu merasa bahwa kelompok atau orang lain

menyukainya. Manifestasi dari keadaan ini antara lain individu aktif

menghadapi keadaan lingkungan, berani mengemukakan apa yang

57 Ghufron dan Risnawati, Teori-Teori Psikologi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h. 35

58 Abu Al-Ghifari, Percaya Diri Sepanjang Hari, (Bandung: Mujahid, 2004), h. 37

Page 67: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

52

menjadi ide-ide secara bertanggung jawab dan tidak mementingkan diri

sendiri.

c. Memiliki ketenangan sikap

Hal ini didasari oleh adanya keyakinan terhadap kekuatan dan

kemampuannya. Individu merasa tenang menghadapi berbagai macam

situasi. Manifestasi dari keadaan ini antara lain individu merasa tenang,

tidak mudah gugup, cukup toleran terhadap berbagai macam situasi dan

tidak membandingka diri dengan orang lain.59

Dengan demikian, aspek rasa percaya diri yang digunakan dalam

penelitian ini adalah aspek internal yang terdiri dari diri sendiri dan aspek

eksternal yang terdiri dari keluarga, masyarakat, dan petugas.

C. Narapidana

1. Pengertian Narapidana

Narapidana secara terminologi berarti orang yang sedang menjalani

pidana hilang kemerdekaan di lembaga pemasyarakatan34. Arti dari

pidana itu sendiri secara terminologi adalah hukuman yang dijatuhkan

terhadap orang yang terbukti bersalah melakukan delik berdasarkan putusan

yang berkekuatan hukum yang tetap35.

Menurut Yusfar Lubis, narapidana adalah seorang terhukum yang

dikenakan pidana dengan menghilangkan kemerdekaannya ditengah-tengah

masyarakat yang telah mendapat keputusan pengadilan (hakim).60 Pidana

59 Teguh Iman Santoso, Pengaruh Kepercayaan Diri dan Adversity Quotient Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012, (Skripsi S1 Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012), h. 33-34

60 Yusfar Lubis, Metodologi Dakwah Terhadap Narapidana, (Jakarta: Proyek Penerangan Departemen Agama, 1978), h. 13

Page 68: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

53

penjara (KUHP, 10) yaitu pidana yang berupa hilang kemerdekaan seumur

hidup atau sementara waktu yang harus dijalani narapidana di lembaga

pemasyarakatan.36

2. Jenis Sanksi Pidana

Jenis sanksi yang digunakan dalam konsep KUHP, terdiri dari jenis

“pidana” dan “tindakan”. Masing-masing jenis sanksi ini terdiri dari:

1. Pidana

a. Pidana Pokok

1) Pidana penjara.

2) Pidana tutupan.

3) Pidana pengawasan.

4) Pidana denda.

5) Pidana kerja sosial.

b. Pidana tambahan

1) Pencabutan hak-hak tertentu.

2) Perampasan barang-barang tertentu dan tagihan.

3) Pengumuman putusan hakim.

4) Pembayaran ganti kerugian.

5) Pemenuhan kewajiban.

2. Tindakan

a. Untuk orang yang tidak atau kurang mampu bertanggung jawab

(“tindakan” dijatuhkan tanpa pidana):

1) Perawatan di rumah sakit jiwa.

2) Penyerahan kepada pemerintah.

Page 69: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

54

3) Penyerahan kepada seseorang.

b. Untuk orang pada umumnya yang mampu bertanggung jawab

(dijatuhkan bersama-sama dengan pidana):

1) Pencabutan surat izin mengemudi.

2) Perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana.

3) Perbaikan akibat-akibat tindak pidana

4) Latihan kerja.

5) Rehabilitasi

6) Perawatan di dalam suatu lembaga.61

Menurut konsep hanya ada tiga kategori pengelompokan tindak pidana,

yaitu:

1. Hanya diancam pidana denda (untuk delik yang bobotnya

dinilai kurang dari 1 tahun penjara).

2. Hanya diancam pidana penjara atau denda secara alternatif (untuk

delik yang diancam dengan pidana penjara 1 – 7 tahun).

3. Hanya diancam dengan pidana penjara (untuk delik yang

diancam dengan pidana penjara lebih dari 7 tahun).

3. Tahap Pembinaan Narapidana

Tahap pembinaan narapidana dilakukan melaui 3 tahap pembinaan yaitu :

a. Tahap awal (awal masuk s.d 1/3 masa pidana)

Pada tahap ini pembinaannya meliputi pemeriksaan badan maupun

barang bawaan, pendataan data diri narapidana, pemberian barang

invertaris. Setelah ini bagi narapidana tindak pidana ringan mereka bisa

61 Barda Nawawi. Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana (Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP Baru), (Jakarta: Kencana, 2011), h. 83

Page 70: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

55

langsung mengikuti kegiatan pembinaan, namun bagi narapidana tindak

pidana berat harus melalui proses kurungan sunyi terlebih dahulu.

b. Tahap pembinaan I (1/3 s.d 1/2 masa pidana)

Pada tahap ini narapidana menjalani pembinaan kedisiplinan dan

ketertiban, pembinaan mental (agama dan kerokhanian), pembinaan

intelektual dan wawasan kebangsaan, keterampilan dan pembinaan

fisik.Semua pembinaan ini bertujuan untuk menjadikan narapidana

sebagai manusia yang lebih baik dan mampu bertanggungjawab.

c. Tahap pembinaan II (1/2 sampai akhir masa pidana)

Pada tahap ini pembinaannya diarahkan pada pembauran atau

perlibatan dengan masyarakat luar, kegiatan yang biasanya dilakukan

antara lain : cuti mengunjungi keluarga, pelepasan bersyarat, cuti

menjelang bebas, dan kerja bakti, olahraga, ibadah di luar. Kegiatan ini

bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada narapidana untuk

secepatnya bisa menyerap dan menyesuaikan diri dengan norma yang

berlaku dan berkembang di masyarakat.62

4. Hak dan Kewajiban Narapidana

Undang-undang nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan pada

pasal 14 ayat (1), sangat jelas mengatur hak-hak seorang warga binaan atau

narapidana selama menghuni lembaga pemasyarakatan yaitu :

a. Melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

b. Mendapatkan perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani.

c. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran.

62 Barda Nawawi. Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana (Perkembangan Penyusunan Konsep KUHP Baru), (Jakarta: Kencana, 2011), h. 197

Page 71: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

56

d. Mendapatkan pengajaran dan makanan yang layak.

e. Menyampaikan keluhan.

f. Mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa

lainnya yang tidak dilarang.

g. Menerima kunjungan keluarga, penasehat hukum, atau orang tertentu

lainnya.

h. Mendapatkan upah atau premi atas perkerjaan yang telah dilakukan.

i. Mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi).

j. Mendapatkan kesempatan berasimilasi termasuk cuti mengunjungi

keluarga.

k. Mendapatkan pembebasan bersyarat.

l. Mendapatkan cuti menjelang bebas.

m. Mendapatkan hak-hak lainnya sesuai perundangan yang berlaku.63

Sedangkan kewajiban warga binaan aalah sebagaimana yang ada di Pasal

15, yaitu:

1) Narapidana wakib mengikuti secara tertib program pembinaan dan

kegiatan tertentu.

2) Ketentuan mengenai program pembinaan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.64

63 Undang-Undang Pemasyarakatan, (Bandung: Fokusindo Mandiri, 2014), h. 9 64 Barda Nawawi. Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana (Perkembangan

Penyusunan Konsep KUHP Baru), (Jakarta: Kencana, 2011), h. 214

Page 72: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena

pendekatan kuantitatif dapat menghasilkan data yang akurat setelah

perhitungan yang tepat. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada

umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapakan. Penelitian kuantitatif sifatnya

objektif, sehingga kita bisa melihat langsung sebuah keadaan.1

Adapun alasan peneliti menggunakan penelitian kuantitatif adalah

karena penelitian kuantitatif bersifat mutlak sesuai dengan tata cara

perhitungan statistik yang terukur dan peneliti ingin menguji teori tentang

pembinaan agama Islam dan rasa percaya diri, menunjukkan hubungan antar

variabel pengaruh pembinaan agama Islam dengan rasa percaya diri untuk

mendapatkan tingkat objektivitas yang tinggi, memberikan deskripsi statistik.

1 Sugiyono , Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R & D (Bandung : Alfabeta, 2008), h. 14

57

Page 73: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

58

2. Jenis Penelitian

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi

dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.2

Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti berusaha mengambil sampel

dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui pengaruh pembinaan

agama Islam terhadap tingkat rasa percaya diri warga binaan wanita pada

Rumah Tahanan Negara Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Adapun lokasi penelitian skripsi ini yaitu di Rumah Tahanan Negara

Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur, Jl Pondok Bambu Duri 1,

Kelurahan: Pondok Bambu, Kecamatan: Duren Sawit, Kota Jakarta Timur

13430. Tempat ini merupakan salah satu fasilitas penahanan kota atau negara

bagian bagi mereka yang salah.

Adapun yang dijadikan alasan dan pertimbangan pemilihan lokasi

penelitian ini adalah:

1. Rumah Tahanan Negara Pondok Bambu kelas II A memiliki

kegiatan pembinaan agama Islam rutin setiap hari Senin sampai

Jumat.

2. Peneliti belum menemukan hasil penelitian tentang pengaruh

pembinaan agama Islam terhadap tingkat rasa percaya diri warga

2 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1995), cet. Ke-2, h. 3

Page 74: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

59

binaan wanita pada Rumah Tahanan Negara Kelas II A Pondok

Bambu Jakarta Timur.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai sejak bulan Mei sampai September 2016

dengan melakukan survei lokasi, penyerahan surat penelitian dari

Kementerian Hukum dan HAM, persutujuan Kepala RUTAN Pondok Bambu

untuk melakukan penelitian skripsi, serta mentor untuk peneliti. Selanjutnya

peneliti melakukan penelitian lanjutan, yaitu menggali data dan mengenai

program pembinaan agama Islam.

C. Sumber Data

Maksud dari sumber data seperti yang dikutip Sinta Paramita dari

bukunya Kristi Purwandari yaitu unsur utama yang dijadikan sasaran dalam

penelitian untuk memperoleh data-data konkret, dan yang dapat memberikan

informasi untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini.3

Sumber data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu:

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama

dilokasi penelitian atau objek penelitian.4 Sumber data pertama dalam

penelitian ini yaitu warga binaan di Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur.

2. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber

sekunder dari data yang kita butuhkan.5 Data sekunder yang digunakan dalam

3 Shinta Paramita “Efektifitas Penanganan Masalah Rumah Tangga Melalui Lembaga Pelayanan Konsultasi di Masjid Agung Al Azhar Jakarta,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009), h. 10

4 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2010) h. 122

Page 75: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

60

penelitian ini yaitu berupa dokumen-dokumen, catatan-catatan dan buku-

buku.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.6 Sesuai judul

penelitian diatas, maka populasi dalam penelitian ini adalah warga binaan

yang beragama Islam yang mengikuti pembinaan agama Islam di Rutan

Pondok Bambu yang berjumlah 140 orang.

2. Sampel

Sedangkan sampel adalah bagian dari kumpulan objek penelitian

(populasi) yang dipelajari dan diamati.7 Penentuan sampel penelitian ini harus

dilakukan sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Berdasarkan

populasi diatas maka penetapan sampel dilakukan dengan teknik purpossive

sampling, teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang

sama kepada setiap anggota yang ada dalam suatu populasi untuk dijadikan

sampel.8 Teknik ini dapat dilakukan dengan kriteria yang kita inginkan.

5 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 123 6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2009), hal. 80 7 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1994), h. 78 8 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011),

edisi 1-2, h. 145

Page 76: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

61

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:

a. Beragama Islam

b. Mengikuti pembinaan agama Islam di Rutan

c. Memiliki kasus kriminal dan narkoba

Berdasarkan kriteria yang disebutkan diatas, Maka sampel yang terambil

dari perhitungan ini sebanyak 50% dari 140 populasi yang ada mendapatkan

hasil 70 responden.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen

sebagai variabel X dan variabel dependen sebagai variabel Y.

1. Variabel bebas (independent variable) (X)

Variabel independen atau juga disebut variabel bebas adalah merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen.9 Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas

yaitu pembinaan agama Islam yang terdiri dari:

a. Kognitif, yang meliputi Aqidah, Syariah, Akhlak, Emotional

Spiritual Quotient (ESQ).

b. Afektif, yang meliputi minat, menyukai, menerima, memperhatikan,

semangat untuk berubah.

c. Psikomotorik, yang meliputi berani bertanya, berani berbicara

didepan, mampu membaca Al-Qur’an.

d. Dukungan keluarga dan masyarakat, yang meliputi menjenguk atau

berkunjung, adanya pihak luar yang datang.

9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 39

Page 77: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

62

2. Variabel terikat (dependent variable) (Y)

Variabel dependen atau sering juga disebut variabel terikat adalah

merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas.10 Dengan demikian dapat diketahui bahwa tingkat rasa

percaya diri merupakan variabel terikat dalam penelitian ini yang meliputi:

a. Tekat kuat

b. Memberanikan diri

c. Berfikir positif

d. Inisiatif

e. Mandiri

f. Belajar dari kegagalan

g. Tidak mudah menyerah

h. Bersikap objektif

i. Menempatkan diri sesuai situasi

10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 39

Page 78: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

63

F. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

Berikut adalah tabel definisi operasional dan indikator dalam penelitian ini :

Tabel 1. Definisi Operasional dan Indikator Variabel Penelitian

Variabel

Definisi

Operasional

Sub Variabel

Indikator

Pembinaan

Agama Islam (X)

Pembinaan agama Islam merupakan suatu proses seseorang dalam memahami lebih dalam agama Islam dengan fungsi pokok pembinaan yang mencakup penyampaian pengetahuan, pengembangan sikap, keterampilan, dukungan keluarga dan lingkungan.

1. Penyampaian informasi dan pengetahuan (Kognitif) a. Aqidah

1. Mengajarkan ke-Esaan Allah

2. Mengajarkan untuk percaya kepada Allah

3. Mengajarkan untuk percaya kepada Malaikat

4. Mengajarkan untuk percaya kepada Rasul

5. Mengajarkan untuk percaya kepada kitab-kitab

6. Mengajarkan untuk percaya kepada hari kiamat

b. Syariah 1. Mengajarkan

tentang ibadah (shalat, puasa, zakat, haji)

c. Akhlak 1. Akhlak kepada

Allah 2. Akhlak diri sendiri 3. Akhlak sesama

manusia d. Emotional Spiritual

Quotient (ESQ) melalui

1. Penyampaian informasi dan pengetahuan (Kognitif) 1) Warga binaan

meyakini bahwa Allah adalah pencipta alam semesta.

2) Warga binaan meyakini bahwa Allah Maha melihat semua perbuatan manusia.

3) Warga binaan meyakini bahwa hanya kepada Allah, manusia akan kembali.

4) Warga binaan meyakini bahwa Allah menciptakan malaikat.

5) Warga binaan merasa bahwa segala ucapan dan tindakan kita, ada yang mencatat.

6) Warga binaan meyakini Rasul sebagai utusan Allah yang memberikan petunjuk bagi

Page 79: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

64

Variabel

Definisi

Operasional

Sub Variabel

Indikator

dzikir Asmaul Husna 2. Perubahan dan

pengembangan sikap (Afektif) a. Minat b. Menyukai c. Menerima d. Memperhatikan e. Spirit of change

(semangat untuk berubah)

3. Pengembangan keterampilan (Psikomotorik) a. Berani bertanya b. Berani berbicara didepan c. Mampu membaca Al-

Qur’an 4. Dukungan keluarga dan

lingkungan a. Menjenguk atau

berkunjung b. Adanya pihak luar yang

datang

manusia. 7) Warga binaan

meyakini bahwa Allah mengutus para Rasul sebagai teladan bagi manusia.

8) Warga binaan menjadikan ucapan dan perilaku Rasul sebagai pedoman dalam bertingkahlaku.

9) Warga binaan meyakini Al-Qur’an sebagai petunjuk tentang kebaikan dan keburukan.

10) Warga binaan meyakini Al-Qur’an sebagai penyejuk jiwa.

11) Warga binaan secara suka rela membaca, dan mengamalkan isi Al-Qur’an.

12) Warga binaan meyakini bahwa dengan mengamalkan ajaran Al-Qur’an akan selamat di dunia maupun di akhirat.

13) Warga binaan menyadari bahwa segala perbuatan di dunia akan di

Page 80: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

65

Variabel

Definisi

Operasional

Sub Variabel

Indikator

mintai pertanggung jawabannya di akhirat.

14) Warga binaan meyakini bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa izin Allah.

15) Warga binaan melaksanakan ibadah shalat lima waktu.

16) Warga binaan meyakini bahwa shalat dapat menentramkan jiwa.

17) Warga binaan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

18) Warga binaan memahami manfaat puasa yakni sebagai media utuk melatih kesabaran, menjaga kesehatan dan memperoleh kejernihan hati dalam berfikir.

19) Warga binaan memiliki pengetahuan zakat, infaq dan shodaqoh yang artinya mensucikan diri dari harta yang bukan milik kita.

20) Warga binaan memiliki pengetahuan haji sebagai media untuk berlatih menghadapi

Page 81: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

66

Variabel

Definisi

Operasional

Sub Variabel

Indikator

kesulitan dan merendahkan diri.

21) Warga binaan menyadari bahwa tiada Tuhan selain Allah.

22) Warga binaan sadar bahwa dirinya sebagai ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan.

23) Warga binaan berpakaian sesuai dengan tuntunan agama (menutup aurat).

24) Warga binaan menjauhkan diri dari kebiasaan berkata-kata kasar dan tidak bermanfaat.

25) Warga binaan mampu mengendalikan diri dari perbuatan yang tercela.

26) Warga binaan bersikap menghormati dan sopan santun kepada orang lain.

27) Warga binaan menolong teman didalam kesulitan.

28) Warga binaan bersikap baik dengan keluarga, petugas dan warga binaan lainnya.

29) Warga binaan mendapat ketenangan hati saat

Page 82: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

67

Variabel

Definisi

Operasional

Sub Variabel

Indikator

ESQ dengan materi dzikir Asmaul Husna.

30) Warga binaan mencurahkan isi hati saat ESQ berlangsung

31) Warga binaan menghafal Asmaul Husna.

2. Perubahan dan pengembangan sikap (Afektif) 1) Warga binaan

mengikuti pembinaan agama di Rutan setiap seminggu lima kali.

2) Warga binaan mengakui kesalahannya dan ingin berubah menjadi lebih baik.

3) Warga binaan menyukai materi yang disampaikan dalam pembinaan agama.

4) Warga binaan memahami materi yang disampaikan oleh pembimbing agama.

5) Warga binaan memperhatikan saat pembimbing agama memberikan pembinaan agama.

6) Warga binaan merasa ada

Page 83: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

68

Variabel

Definisi

Operasional

Sub Variabel

Indikator

perubahan sikap yang membaik setelah mengikuti pembinaan agama.

3. Pengembangan keterampilan (Psikomotorik) 1) Warga binaan

bertanya saat pembinaan agama.

2) Warga binaan mampu berbicara / berpidato / bercerita di depan saat pembinaan agama.

3) Warga binaan mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.

4) Warga binaan mampu membaca Al-Qur’an dengan bernada.

4. Dukungan keluarga dan lingkungan 1) Keluarga

menjenguk atau berkunjung ke Rutan setiap sebulan sekali.

2) Pihak Rutan mendatangkan Ustadz dari luar saat acara-acara besar Islam.

3) Adanya hubungan baik antara warga binaan dengan petugas rutan.

Page 84: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

69

Variabel

Definisi

Operasional

Sub Variabel

Indikator

4) Keluarga menyempatkan waktu untuk makan bersama warga binaan saat menjenguk.

5) Adanya pihak luar yang memberikan motivasi kepada warga binaan, seperti Ustadz, mahasiswa magang, praktikum dan pihak lainnya.

Rasa Percaya Diri (Y)

Rasa percaya diri merupakan kondisi psikologis seseorang, dimana individu memiliki tekat yang kuat, berani, berfikir positif, inisiatif, mandiri, belajar dari kegagalan, tidka mudah menyerah, bersikap objektif dan dapat menempatkan diri sesuai situasi.

1. Tekat kuat 2. Memberanikan diri 3. Berfikir positif 4. Inisiatif 5. Mandiri 6. Belajar dari kegagalan 7. Tidak mudah menyerah 8. Bersikap objektif 9. Dapat menempatkan diri

sesuai situasi

1. Tekat kuat 1) Warga binaan

memiliki tekat yang kuat dalam menjalani masa penyidikan.

2) Warga binaan memiliki keyakinan kuat dalam menanggapi masalah.

2. Memberanikan diri 1) Warga binaan

berani melakukan perubahan diri menjadi lebih baik.

2) Warga binaan berani mengakui kesalahan.

3) Warga binaan berani mengutarakan isi hati kepada keluarga, petugas ataupun warga binaan lainnya.

3. Berfikir positif

Page 85: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

70

Variabel

Definisi

Operasional

Sub Variabel

Indikator

1) Warga binaan berfikir positif setiap kejadian yang ada di Rutan.

2) Warga binaan menanamkan fikiran positif untuk menenangkan hati

3) Warga binaan percaya bahwa bersikap positif akan membawa dirinya pada perubahan yang lebih baik..

4. Inisiatif 1) Warga binaan

berinisiatif membuat kegiatan yang bermanfaat selama di Rutan.

2) Warga binaan inisiatif untuk mengaji dan ibadah tanpa disuruh petugas atau pembimbing agama.

5. Mandiri 1) Warga binaan

membiasakan mandiri tanpa dipaksa petugas saat pembinaan agama.

2) Warga binaan mandiri merapihkan kamar.

6. Belajar dari kegagalan 1) Warga binaan

mengambil pelajaran dari kesalahannya.

2) Warga binaan

Page 86: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

71

Variabel

Definisi

Operasional

Sub Variabel

Indikator

belajar dari kegagalan agar tidak terjerumus kembali ke Rutan.

3) Warga binaan merasa dirinya mempunyai kesempatan kedua untuk merubah sikap menjadi lebih baik.

7. Tidak mudah menyerah 1) Warga binaan tidak

mudah menyerah untuk memperbaiki kesalahannya.

2) Warga binaan tidak mudah menyerah dengan keadaan saat ini.

8. Bersikap objektif 1) Warga binaan

meyakinkan diri bahwa akan berubah menjadi manusia yang lebih baik.

2) Warga binaan bersikap objektif atas keputusan penahanan.

3) Warga binaan bersikap kritis jika ada kesalahan dalam hal fonis penahanan.

9. Dapat menempatkan diri sesuai situasi 1) Warga binaan

menempatkan diri sesuai situasi dan

Page 87: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

72

Variabel

Definisi

Operasional

Sub Variabel

Indikator

kondisi. 2) Warga binaan

menceritakan keluh kesah dengan keluarganya.

3) Warga binaan menceritakan keluh kesah dengan warga binaan lainnya.

Page 88: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

70

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan

data, antara lain sebagai berikut:

1. Observasi atau pengamatan

Observasi atau pengamatan merupakan susunan proses pengamatan dan

ingatan baik biologis maupun psikologis.11 Semua bentuk penelitian

psikologis, baik kualitatif maupun kuantitatif mengandung aspek observasi

didalamnya yang diarahkan pada kegiatan memerhatikan secara akurat,

mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar

aspek fenomena tersebut.12

Adapun observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati

kegiatan pembinaan agama Islam yang dilakukan pembimbing agama

terhadap warga binaan di Rutan Pondok Bambu.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab

secara langsung dan tertulis. Pengumpulan data menggunakan kuesioner ini

diberikan oleh peneliti kepada 70 responden atau warga binaan wanita yang

beragama Islam dan mengikuti pembinaan agama di Rutan untuk mengetahui

pengaruh pembinaan agama Islam terhadap tingkat rasa percaya diri warga

binaan wanita di Rutan Pondok Bambu.

11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), Cet. Ke-14, h. 145

12 E. Kristi Perwandari, Pendekatan Kualitatif untuk Perilaku Manusia, (Depok: LPSP3-UI, 2011), Cet. Ke-4, h. 134

Page 89: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

71

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik mencari data mengenai hal-hal atau

wariabel yang beruba catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.13 Peneliti mendokumentasikan

kegiatan pembinaan agama Islam, serta mencari dokumen-dokumen tertulis

lain yang relevan dengan kebutuhan penelitian.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam membuat kuesioner, teknik pengukurannya menggunakan skala

likert dengan 5 kategori pilihan jawaban. Penggunaan skala likert dipilih

karena dapat mempermudah subyek penelitian. Adapun 5 kategori jawaban

dalam Skala Likert adalah sebagai berikut14:

Tabel 2. Skala Likert

Pilihan Jawaban Skor Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Tidak Setuju (TS) 2 Cukup Setuju (CS) 3 Setuju (S) 4 Sangat Setuju (SS) 5

Selanjutnya untuk mengetahui apakah instrumen tersebut tepat untuk

melakukan pengukuran dan untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian,

maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrumen.

13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), edisi revisi IV, h. 236

14 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1995), h. 110

Page 90: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

72

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen15. Suatu hasil penelitian dikatakan

valid apabila instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian

tersebut valid. Sehingga uji validitas sangat penting dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana ketepatan/kebenaran suatu instrumen untuk

dijadikan sebagai alat ukur.

Pendekatan yang digunakan untuk uji validitas dalam penelitian ini

adalah construct validity, yaitu untuk mengukur construct tertentu sesuai

dengan yang diharapkan. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas

penelitian ini adalah rumus korelasi Pearson Product Moment dan

menggunakan program SPSS 20 for Windows.

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan pada 70 responden,

maka diperoleh skor sebesar 0.261 pada taraf signifikansi sebesar 5%.

Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dengan teknik Product Moment

pada skala pembinaan Agama Islam sebanyak 70 responden, dari 54 item

butir pernyataan yang diujikan terdapat 9 butir pernyataan yang tidak valid

dan 45 butir pernyataan yang valid. Sedangkan pada skala rasa percaya diri,

dari 31 butir pernyataan yang diujikan terdapat 1 butir pernyataan yang tidak

valid dan 30 butir pernyataan yang valid.

Pada penelitian inti, peneliti menggunakan sebagian kuesioer Ahmad

Yusuf Afifurrahman yang sudah valid pada aspek kognitif berupa materi

aqidah di variabel pembinaan agama Islam yang terdiri dari 8 butir

15 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009), h. 211

Page 91: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

73

pernyataan. Maka, pada uji inti terdapat 53 butir pernyataan pada skala

pembinaan agama Islam dan 30 butir pernyataan pada skala rasa percaya diri.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relatif konsisiten, apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih.

Jadi, dengan kata lain reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh

mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan. Teknik

perhitungan reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah reability

analysiz dengan metode Cronbach Alpha. Rumus untuk menentukan

koefisien reliabilitas alfa cronbach adalah sebagai berikut:

𝑟𝑖 = 𝑘

(𝑘 − 1) �1 − ∑𝑠𝑖2

𝑠𝑖2�

Item instrument dikatakan reliabel atau mempunyai kehandalan yang

tinggi apabila diperoleh nilai alfa cronbach > 0.6.16

Adapun hasil uji reliabilitas variabel pembinaan agama Islam

berdasarkan perhitungan dengan bantuan program SPSS for Window versions

20.0 diperoleh tabel hasil output sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Output Uji Reliabilitas Variabel X (Pembinaan Agama Islam)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.908 53

16 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivarians dengan Program SPSS, (Semarang: UNDIP, 2003), hal.41

Page 92: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

74

Dengan demikian apat kita lihat dari hasil output tabel 3. Hasilnya dapat

diketahui nilai Cronbach Alfa untuk variabel pembinaan agama Islam sebesar

0.908.

Adapun hasil uji reliabilitas variabel rasa percaya diri berdasarkan

perhitungan dengan bantuan program SPSS for Window versions 20.0

diperoleh tabel hasil output sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Output Uji Reliabilitas Variabel Y (Rasa Percaya Diri)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.925 30

Dengan demikian dapat kita lihat dari hasil output tabel 4. Hasilnya dapat

diketahui nilai Cronbach Alfa untuk variabel rasa percaya diri sebesar 0.925.

Dari kedua tabel hasil output uji reliabilitas dapat dilihat bahwa uji

reliabilitas variabel rasa percaya diri mendapatkan nilai tertinggi yaitu 0,925

dibandingkan uji reliabilitas variabel pembinaan agama Islam dengan nilai

0.908. Hasilnya dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alfa untuk kedua

variabel dikatakan sempurna (reliabel), karena diperoleh nilai alfa cronbach

> 0.6.

I. Teknik Analisis Data

Pada tahap ini data akan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga

diperoleh kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab

persoalaan yang diajukan dalam penelitian. Dalam menganalisis data, peneliti

Page 93: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

75

menggunakan analisis kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan

kemudian diolah melalui tiga tahap yaitu editing, coding dan tabulating.17

1. Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah

dikumpulkan karena kemungkinan data yang telah dikumpulkan tidak

logis dan meragukan. Tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-

kesalahan yang terdapat pada pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi.

2. Coding yaitu pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk

dalam kategori yang sama.

3. Tabulasi yaitu membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi

kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode deskriptif analisis dengan cara mengumpulkan, mengolah,

menyajikan dan menganalisis data yang berwujud angka kemudian

menguraikan naratif.18

1. Uji Regresi Linier Sederhana

Oleh karena dalam penilitian ini terdiri dari dua variabel yaitu satu

variabel independen dan satu variabel dependen maka untuk mengetahui

berapa besar pengaruh pembinaan agama Islam terhadap tingkat rasa percaya

diri wanita untuk di Rutan Pondok Bambu. Uji statistik regresi linier

sederhana digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan dua

variabel melalui koefesien regresinya.19 Kemudian, dengan uji regresi linier

sederhana pula akan diketahui sejauh mana perubahan nilai variabel dependen

17 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal. 24

18 Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu Sosial Humaniora pada Umumnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 336

19 Ibid., h. 103

Page 94: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

76

terhadap perubahan nilai variabel independen. Adapun persamaan regresi

linier sedarhana adalah:20

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Variabel dependen (rasa percaya diri warga binaan wanita

di Rutan Pondok Bambu).

a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).

b = Angka arah atau koefesien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang

didasarkan pada perubahan variabel independen.

X = Variabel independen yang mempunyai nilai tertentu (pembinaan

agama Islam di Rutan Pondok Bambu)

2. Uji Regresi Linier Berganda

Uji regresi linier berganda untuk mengetahui bagaimana hubungan

fungsional ataupun kausal antara beberapa variabel independen dengan

variabel dependen. Menurut Fred N. Kerlinger persamaan umum regresi linier

berganda adalah sebagai berikut21:

Y= ao+a1X1+a2X2+a3X3+….+anXn

Keterangan:

Y = Variabel dependen (rasa percaya diri)

X = Variabel independen (pembinaan agama Islam)

ao = Nilai konstanta

20 Sugiyono, Statistik untuk penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 261 21 Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu Sosial

Humaniora pada Umumnya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 929

Page 95: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

77

a1 = Angka arah atau koefisien regresi untuk variabel bebas ke-1

an = Angka arah atau koefisien regresi untuk variabel ke-n

3. Uji Koefisien Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan

antara dua variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat simetris, kausal,

dan reciprocal.22 Uji koefesien korelasi dilakukan dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kekuatan dan arah hubungan

antara variabel independen yaitu pembinaan agama dan variabel dependen

rasa percaya diri. Untuk mengetahui kekuatan hubungan kedua variabel

tersebut yaitu dengan cara menginterpretasikan nilai yang diperoleh dari uji

koefesien korelasi dengan berpedoman pada ketentuan berikut:

Tabel 5. Interval Koefesien Korelasi dan Kekuatan Hubungan23

No Interval Nilai Kekuatan Hubungan

1 2 3 4 5 6 7

KK = 0,00 0,00 < KK < 0,20 0,20 < KK < 0,40 0,40 < KK < 0,70 0,70 < KK < 0,90 0,90 < KK < 1,00 KK = 1,00

Tidak ada Sangat rendah atau lemah sekali Rendah atau lemah tapi pasti Cukup berarti atau sedang Tinggi atau kuat Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat diandalkan Sempurna

Untuk menentukan besarnya koefesien korelasi digunakan rumus sebagai

berikut:24

𝑟𝑥𝑦 =∑𝑥𝑦

�∑𝑥2𝑦2

22 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivarians dengan Program SPSS, (Semarang: UNDIP, 2003), h. 260

23 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 44

24 Sugiyono, Statistik untuk penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 228

Page 96: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

78

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = Korelasi antara variabel X dan Y

x = Selisih nilai X dengan rata-rata variabel X (𝑋𝑖 − 𝑋� )

y = Selisih nilai Y dengan rata-rata variabel Y (𝑌𝑖 − 𝑌� )

4. Uji Koefesien Determinasi

Uji koefesien determinasi yaitu untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan varians dari variabel

dependen. Koefesien ini juga disebut koefesien penentu, karena varians yang

terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi

pada variabel independen.25

Dalam output SPSS 20.0 for windows, koefesien determinasi dapat

diketahui dari nilai R square pada tabel model summary. Dimana interval

nilai R square yaitu antara nol sampai dengan satu. Nilai koefesien

determinasi atau R square besarnya adalah kuadrad dari koefesien korelasi

(𝑟2). Dengan demikian koefesien determinasi dapat dihitung dengan rumus:26

KD = 𝒓𝟐 x 100%

Dimana: KD = Koefesien Determinasi (angka atau indeks yang

digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan

suatu variabel terhadap variasi variabel yang lain)

25 Sugiyono, Statistik untuk penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 231 26 Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Andi,

2006), h. 123

Page 97: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

79

𝑟2 = Kuadrat Koefesien Korelasi (Nilai R square dalam

output SPSS 20.0 for wondows)

5. Uji F-test (Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Hasil uji F dapat dilihat

dalam tabel ANOVA dalam kolom sig. Menggunakan taraf signifikansi 5%

(0,05), jika nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh

yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel

terikat. Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh

yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel

terikat. Uji F bisa dilakukan dengan bantuan software SPSS 20.0.

6. Uji T-test (Parsial)

Uji koefesien korelasi parsial yaitu uji statistik untuk menganalisis bila

peneliti bermaksud mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antara

variabel independen dan dependen, dimana salah satu variabel independennya

dibuat tetap atau dikendalikan.27Adapun untuk mengetahui signifikan atau

tidak koefesien korelasi parsial yang di peroleh maka dilakukan uji t dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:28

𝑡 = 𝑟√𝑛 −𝑚√1 − 𝑟2

Dimana: t = Koefesien korelasi parsial n = Jumlah sampel

r = Koefesien korelasi m = Banyaknya variabel

27 Sugiyono, Statistik untuk penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 235 28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2009), h. 184

Page 98: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

80

Selanjutnya, harga t hitung yang diperoleh dibandingkan dengan harga t tabel,

dengan ketentuan dk = n – muntuk taraf kesalahan 5% uji dua pihak. Adapun

angka signifikansi dalam output SPSS 20.0 for windows terdapat pada tabel anova

dan tertulis Sig. Dari nilai signifikansi tersebut untuk mengetahui apakah ada

hubungan linier antara variabel pembinaan agama dan rasa percaya diri di Rutan

Pondok Bambu.

J. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara terhadap

suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus di uji

secara empiris.29 Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan maka

hipotesis yang akan di jawab dan di buktikan dalam penelitian ini adalah:

H0 : Tidak ada pengaruh signifikan pembinaan agama terhadap rasa percaya

diri di Rutan Pondok Bambu.

H𝑎 : Ada pengaruh signifikan pembinaan agama terhadap rasa percaya diri di

Rutan Pondok Bambu.

Dengan ketentuan sebagai berikut:

Sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H𝑎 diterima

Sig > 0,05 maka H0 diterima dan H𝑎 ditolak

29 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), edisi revisi IV, h. 31

Page 99: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN HASIL ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Rumah Tahanan Negara Kelas II A Jakarta Timur

1. Sejarah Rumah Tahanan Negara Kelas II A

Rutan Pondok Bambu terletak di Jalan Pahlawan Revolusi No. 38,

Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur 13430.

Rutan Pondok Bambu berdiri diatas tanah seluas 14.586 m2. Rumah

Tahanan ini didirikan pada tahun 1974 oleh Pemerintah Daerah

(PEMDA) DKI Jakarta. Pada awal didirikannya Rumah Tahanan ini

ditujukan bagi para pelanggar Peraturan Daerah (PERDA) seperti tuna susila,

tuna wisma, gelandangan, dan pengemis. Berdasarkan Keputusan Menteri

Kehakiman RI Nomor: M.04.PR.07.03 tahun 1985 tanggal 20 September

1985 bangunan tersebut dialih fungsikan sebagai Rumah Tahanan

Negara Klas IIA yang fungsinya adalah rumah tahanan negara yang

diperuntukkan untuk tahanan yang diduga melakukan pelanggaran

hukum.1

2. Visi dan Misi Rumah Tahanan Negara Kelas II A

Sejalan dengan upaya pemerintah untuk melaksanakan supremasi

dibidang hukum dan melakukan perlindungan Hak Asasi Manusia, maka

Rumah Tahanan Negara Kelas II A Jakarta Timur mempunyai Visi yaitu,

“Profesionalisme Pelayanan dan Perawatan Warga Binaan dalam Upaya

Penegakan Hukum Serta Perlindungan Hak Asasi Manusia”.

1 Diolah berdasarkan data Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur tahun 2016 berupa dokumen lembaran.

81

Page 100: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

82

Guna melaksanakan Visi tersebut Rumah Tahanan Negara Kelas II A

Jakarta Timur mempunyai Misi yaitu, “Melakukan Pelayanan dan Perawatan

Warga Binaan dalam Rangka Pelaksaan Supremasi Hukum dan Melakukan

Perlindungan Hak Asasi Manusia Bagi Warga Binaan Rumah Tahanan

Negara Kelas II A Jakarta Timur”.2

3. Struktur Organisasi Rumah Tahanan Negara Kelas II A

Sesuai dengan surat Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor : 12

Tahun 1995 tentang pemasyarakatan, Rutan Kelas IIA Jakarta Timur

mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan dibidang penahanan untuk

kepentingan penyidikan dan pemeriksaan di sidang Pengadilan. Ruang

Lingkup :

a) Penerimaan, Pendaftaran dan Penempatan

b) Perawatan Kesejahteraan

c) Bantuan Hukum dan Penyuluhan

d) Bimbingan Kegiatan

e) Kamtib3

2 Diolah berdasarkan data Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur tahun 2016 berupa dokumen lembaran.

3 Ibid.

Page 101: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

83

Berikut merupakan struktur organisasi yang berada di Rutan Pondok

Bambu Kelas II A Jakarta Timur:4

Bagan 1 Struktur Organisasi RUTAN Pondok Bambu Kelas II A

Berikut merupakan jumlah pegawai di Rutan Pondok Bambu Kelas

II A Jakarta Timur:5

Tabel 6. Jumlah Pegawai Rutan Pondok Bambu Kelas II A

Pegawai Laki-laki 78 orang

Pegawai Perempuan 118 orang

Jumlah 196 orang

Pejabat Struktural di Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur

Kepala Rutan 1 orang

Kepala Subsie Pengelolaan 1 orang

Kepala Subsie Pelayanan Tahanan 1 orang

4 Diolah berdasarkan data Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur tahun 2016 berupa dokumen lembaran.

5 Ibid.

Kepala RUTAN

Ika Yusanti, Bc.I.P, SH.M.Si

Petugas Tata Usaha

Ketua Pengamanan

RUTAN

Yuliana, Amd.IP, SH

Sub Sie. Pelayanan Tahanan

Ari

Budiningsih, Amd.IP,SH

Sub Sie. Bimbingan Kegiatan

Yeyen, Amd. IP,SH.M.H

Sub Sie. Pengelolaan

Sugiyati, SH.M.Si

Page 102: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

84

Kepala Subsie Bimbingan Kegiatan 1 orang

Kepala Subsie Pengamanan/KPR 1 orang

Petugas Keamanan 29 orang

4. Sarana dan Prasarana Rumah Tahanan Negara Kelas II A

Rumah tahanan negara kelas II A Jakarta Timur memiliki sarana dan

prasarana pendukung dalam melaksanakan tugas-tugas baik tugas perkantoran

maupun tugas pelayanan dan pembinaan baik kepada masyarakat dan warga

binaan pemasyarakatan. Rumah tahanan negara kelas II A Jakarta Timur

memiliki bangunan dengan tingkat pengamanan, diantaranya :

a. Bangunan perkantoran

b. Paviliun hunian

c. Bangunan tempat ibadah

d. Bangunan poliklinik

e. Bangunan dapur

f. Pos menara

g. Halaman parkir6

Rumah tahanan negara kelas II A Jakarta Timur memiliki beberapa

paviliun untuk warga binaan pemasyarakatan antara lain:7

1. Paviliun anggrek

Merupakan paviliun bagi penghuni wanita dengan kasus pidana

kriminal. Dengan luas bangunan 794 m2 (1 lantai) dengan kapasitas 18

kamar dan tiap-tiap kamar memiliki kapasitas 8 orang.

6 Diolah berdasarkan data Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur tahun 2016 berupa dokumen lembaran.

7 Ibid.

Page 103: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

85

2. Paviliun bogenvile

Merupakan paviliun bagi penghuni warga binaan yang berusia lanjut

dan warga binaan yang dipilih untuk membantu pekerjaan kantor Rutan

(Tamping).

3. Paviliun cendana

Merupakan paviliun bagi penghuni Narkoba/Psikotropika. Kapasitas

paviliun cendana sebanyak 13 kamar.

4. Paviliun dahlia

Merupakan paviliun bagi penghuni kriminal umum dengan luas

bangunan 508 m2 (2 lantai) dengan kapasitas sebanyak 15 kamar. Kamar

1 sampai 12 memiliki kapasitas 10 orang dan kamar 13 sampai 15

memiliki kapasitas 2 orang.

5. Paviliun edelweis

Merupakan paviliun bagi penghuni kasus pidana khusus

narkoba/psikotropika. Luas bangunan 439 m2 (2 lantai) dengan kapasitas

27 kamar, tiap-tiap kamar memiliki kapasitas 10 orang.

6. Paviliun kenanga

Merupakan paviliun bagi penghuni warga binaan yang dipilih untuk

membantu pekerjaan kantor Rutan (Tamping). Luas bangunan 100 m2 (1

lantai) dan memiliki 4 kamar . tiap-tiap kamar memiliki kapasitas 6

orang.

Page 104: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

86

7. Paviliun isolasi

Merupakan paviliun yang diperuntukkan bagi penghuni yang

melakukan pelanggaran tata tertib dengan luas 36 m2 (1 lantai) yang

memiliki 5 kamar. Tiap-tiap kamar memiliki kapasitas 3 orang.8

5. Daftar Penghuni Rumah Tahanan Negara Kelas II A

Berikut merupakan daftar penghuni Rutan Kelas II A Jakarta Timur:9

Hari, tanggal : Senin, 05 September 2016

Kapasitas : 619 Orang

Isi : 902 Orang

Tabel 7. Daftar Isi Penghuni Rutan Kelas II A

No Paviliun Jumlah 1 A 180 2 B 41 3 C 204 4 D 173 5 E 276 6 KRT 21 7 RS 1 8 RG. ISOLASI 6 Jumlah 902

8 Diolah berdasarkan data Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur tahun 2016 berupa dokumen lembaran.

9 Ibid.

Page 105: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

87

6. Jenis Pembinaan Rumah Tahanan Negara Kelas II A

Adapun pembinaan yang dilakukan di Rumah Tahanan Negara Kelas II

A Jakarta Timur adalah:10

1. Pembinaan kerohanian

a. Islam

Pembinaan kerohanian dilakukan bagi warga binaan

pemasyarakatan di Masjid Rutan. Pembinaan ini bekerjasama

dengan Kementerian Agama dan Yayasan seperti, Al-Azhar, Kodi,

Aisyah, Radio Dakta, Umat Muslim, Nurul Iman. Kegiatan

pembinaan agama Islam di Rutan diberikan pada setiap hari Senin-

Jumat yang dimulai dari pukul 9:30-11:30, kemudian shalat Dzuhur

dan dilanjutkan kembali pukul 13:30-15:00.

b. Kristen

Pembinaan kerohanian Kristen dilakukan setiap hari dengan

bekerjasama dengan Yayasan dari gereja, antara lain Menara Iman,

Santa Aura, Apastalas, Samaritan.

c. Budha

Pembinaan kerohanian Budha juga dilakukan setiap hari dengan

bekerjasama dengan Yayasan.

2. Pembinaan pendidikan

Pembinaan pendidikan dilakukan dengan bekerjasama dengan

Sekolah Kejar Paket A, B dan C yang terdiri dari :

10 Diolah berdasarkan data Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur tahun 2016 berupa dokumen lembaran.

Page 106: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

88

a. Setara SD

b. Setara SMP

c. Setara SMA

d. Bahasa Inggris perpustakaan elektronik dari perpustakaan

nasional

3. Pembinaan keterampilan kerja

a. Salon

b. Menjahit

c. Tata boga

d. Membuat tas dari manik-manik

e. Melukis

4. Kegiatan rekreasi

a. Pramuka

b. Olahraga

c. Rebana/marawis

d. Pencak silat

e. Tari11

B. Temuan dan Hasil Analisis Data

1. Klasifikasi Responden

Hasil analisis mengenai profil responden diperoleh data mengenai

responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, antara lain: karakteristik

responden berdasarkan kasus, usia, dan pendidikan terakhir. Selanjutnya akan

dijelaskan dalam bentuk tabel beserta uraiannya.

11 Diolah berdasarkan data Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur tahun 2016 berupa dokumen lembaran.

Page 107: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

89

a. Karakteristik Responden berdasarkan Kasus

Berikut merupakan karakteristik responden berdasarkan kasus:12

Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Kasus

No Kasus Frekuensi Presentase

1 Narkotika 20 Responden 28,6 %

2 Kriminal 50 Responden 71,4 %

Berdasarkan tabel 8, diketahui bahwa karakteristik responden

berdasarkan kasus adalah sebanyak 20 responden pada kasus narkotika

dan sebanyak 50 responden pada kasus kriminal.

Berdasarkan jumlah tersebut, maka sebagian besar responden dalam

penelitian ini memiliki kasus kriminal.

b. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

Berikut merupakan karakteristik responden berdasarkan usia:13

Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Frekuensi Presentase

1 20 – 30 tahun 9 Responden 12,9 %

2 31 – 40 tahun 32 Responden 45,7 %

3 41 – 50 tahun 19 Responden 27,1 %

4 51 – 60 tahun 10 Responden 14,3 %

Berdasarkan tabel 9, diketahui bahwa karakteristik responden

berdasarkan usia adalah sebanyak 9 responden berusia 20-30 tahun,

12 Diolah berdasarkan data hasil kuesioner warga binaan di Rutan Pondok Bambu tahun 2016.

13 Ibid.

Page 108: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

90

kemudian sebanyak 32 responden berusia 31-40 tahun, selanjutnya

sebanyak 19 responden berusia 41-50 tahun dan terakhir sebanyak 10

responden berusia 51-60 tahun.

Berdasarkan jumlah tersebut, maka sebagian besar responden dalam

penelitian ini berusia 31-40 tahun. Dengan demikian responden dalam

penelitian ini berada dalam usia produktif.

c. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan terakhir

Berikut merupakan tabel karakteristik responden berdasarkan

pendidikan terakhir:14

Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Frekuensi Presentase

1 SD 6 Responden 8,6 %

2 SMP 12 Responden 17,1 %

3 SMA/SMK 33 Responden 47,1 %

4 D3 9 Responden 12,9 %

5 S1 8 Responden 11,4 %

6 S2 2 Responden 2,9 %

Berdasarkan tabel 10, diketahui bahwa karakteristik responden

berdasarkan pendidikan terakhir adalah sebanyak 6 responden pendidikan

terakhir SD, 12 responden pendidikan terakhir SMP, kemudian 33

responden berpendidikan terakhir SMA/SMK, 9 responden pendidikan

terakhir D3, kemudian 8 responden berpendidikan S1 dan 2 responden

berpendidikan S2.

14 Diolah berdasarkan data hasil kuesioner warga binaan di Rutan Pondok Bambu tahun 2016.

Page 109: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

91

Berdasarkan jumlah tersebut bahwa sebagian besar responden dalam

penelitian ini mengenyam pendidikan SMA.

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian ini membahas tentang pengaruh variabel

pembinaan agama Islam dengan rasa percaya diri. Dalam pengambilan data,

peneliti menggunakan angket yang disebar kepada responden warga binaan

pemasyarakatan yang sesuai dengan kriteria responden.

Setelah data-data yang masuk dalam angket diolah melalui editing dan

skoring, maka langkah berikutnya menyajikan data tersebut dalam bentuk

tabel dengan menggunakan rumus presentase. Berikut ini peneliti sajikan

hasil angket berdasarkan presentase jawaban. Dari hasil penelitian diperoleh

data sebagai berikut:

a. Variabel Pembinaan Agama Islam

Berikut merupakan tabel variabel pembinaan agama Islam pada

aspek kognitif:

Tabel 11. Kognitif

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Kognitif 1 Alam semesta diciptakan oleh

Allah 62 8 0 0 342 8

2 Saya meyakini bahwa Allah Maha melihat semua perbuatan manusia.

66 4 0 0 346 4

3 Saya meyakini bahwa hanya kepada Allah, manusia akan kembali

65 5 0 0 345 5

4 Saya memohon pertolongan dan perlindungan hanya kepada Allah

64 6 0 0 344 6

5 Saya meyakini bahwa Allah menciptakan malaikat

67 2 0 1 344 6

Page 110: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

92

6 Saya meyakini bahwa segala ucapan dan tindakan kita, malaikat yang mengontrol

52 18 0 0 332 12

7 Saya meyakini Al-Qur’an sebagai penerang jiwa. 53 16 1 0 331 13

8 Malaikat mencatat segala ucapan dan tindakan kita 56 14 0 0 336 11

9 Allah mengutus para Rasul sebagai teladan bagi manusia 56 14 0 0 344 6

10 Islam mengajarkan bahwa ucapan dan perilaku Rasul sebagai pedoman dalam bertingkahlaku

64 6 0 0 344 6

11 Al-Qur’an sebagai petunjuk tentang kebaikan dan keburukan

66 4 0 0 346 4

12 Al-Qur’an sebagai penyejuk hati dan jiwa 68 2 0 0 348 2

13 Islam mengajarkan membaca dan mengamalkan isi Al-Qur’an

64 6 0 0 344 6

14 Allah akan meminta pertanggungjawaban manusia atas segala perbuatan didunia

65 5 0 0 345 5

15 Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa izin Allah 65 5 0 0 345 5

16 Ibadah shalat lima waktu hukumnya wajib 68 2 0 0 348 2

17 Shalat merupakan rukun Islam kedua 64 6 0 0 344 6

18 Shalat dapat menentramkan hati dan jiwa 68 2 0 0 348 2

19 Ibadah puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib 69 1 0 0 349 1

20 Puasa merupakan rukun Islam ketiga 58 8 3 1 329 14

21 Manfaat puasa yakni sebagai media untuk melatih kesabaran, menjaga kesehatan dan memperoleh kejernihan hati dalam berfikir

64 6 0 0 344 6

22 Zakat, infaq dan shodaqoh dapat mensucikan diri dari harta yang bukan milik kita

56 12 2 0 332 12

23 Haji merupakan media untuk berlatih menghadapi kesulitan dan merendahkan diri

32 31 5 2 296 15

Page 111: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

93

24 Setiap manusia merupakan ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan

60 10 0 0 340 9

25 Islam mengajarkan menutup aurat bagi laki-laki dan perempuan

66 12 2 0 332 12

26 Islam tidak mengajarkan berkata-kata kasar dan tidak bermanfaat

61 8 0 1 338 10

27 Islam mengajarkan manusia untuk menjauhkan diri dari perbuatan yang tercela

62 8 0 0 342 8

28 Islam mengajarkan menghormati dan sopan santun kepada orang lain

64 6 0 0 344 6

29 Islam mengajarkan menolong sesame 63 7 0 0 343 7

30 Islam mengajarkan bersikap baik dengan orang lain 62 8 0 0 342 8

31 Asmaul Husna ada 99 66 4 0 0 346 4 32 Dengan berdzikir hati menjadi

tenang 66 4 0 0 346 4

33 Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang indah dan baik

67 3 0 0 347 3

34 Dzikir merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah

67 2 0 1 344 6

Jumlah 11,590 Mean 340,88

Pada tabel 11 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 349

pada pernyataan Ibadah puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib,

dalam indikator kognitif di variabel pembinaan agama Islam dengan

menempati rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah

jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 69, jumlah jawaban setuju (S)

sebanyak 1, dan 0 sisanya tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju

(STS). Sedangkan skor terendahnya adalah 297 yaitu mengenai Haji

merupakan media untuk berlatih menghadapi kesulitan dan merendahkan

Page 112: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

94

diri yang menempati rangking 15. Responden yang menjawab sangat

setuju (SS) sebanyak 32, jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 31, tidak

setuju (TS) sebanyak 5 dan sangat tidak setuju (STS) sebanyak 2.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden lebih mengetahui

bahwa ibadah puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib dibandingkan

dengan ibadah haji yang merupakan media untuk berlatih menghadapi

kesulitan dan merendahkan diri. Hal ini menunjukkan pembimbing

agama tidak memberikan penjelasan mendalam mengenai ibadah haji.

Menurut Asmaran bahwa Ibadah itu (dalam arti sempit) seperti,

thaharah, shalat, zakat, puasa, haji bila mampu. Ibadah tersebut

hukumnya wajib. Ibadah secara umum memiliki arti mengikuti segala hal

yang di cintai Allah dan di ridhoi-Nya, baik perkataan maupun perbuatan

lahir dan batin.15 Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini bahwa

responden mengetahui salah satu ibadah yaitu puasa di bulan Ramadhan

hukumnya wajib.

15 Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1992), h. 1

Page 113: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

95

Berikut merupakan tabel variabel pembinaan agama Islam pada

aspek afektif:

Tabel 12. Afektif

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Afektif 1 Pembinaan agama di Rutan

dilaksanakan setiap seminggu lima kali

48 17 3 2 316 6

2 Setiap manusia ingin berubah menjadi manusia yang lebih baik

64 6 0 0 344 1

3 Materi yang disampaikan dalam pembinaan agama mudah difahami

39 30 1 0 317 5

4 Materi yang disampaikan oleh pembimbing agama menarik 34 35 1 0 312 7

5 Dengan memperhatikan materi pembinaan agama yang disampaikan maka akan lebih mudah dimengerti

43 26 1 0 321 4

6 Pembinaan agama membuat manusia menyadari kesalahannya

50 20 0 0 330 3

7 Setiap manusia tidak ingin mengulangi kesalahannya kembali

59 11 0 0 339 2

Jumlah 2,279 Mean 325,57

Pada tabel 12 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 344

pada pernyataan Setiap manusia ingin berubah menjadi manusia yang

lebih baik, dalam indikator afektif di variabel pembinaan agama Islam

dengan menempati rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah

jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 64, jumlah jawaban setuju (S)

sebanyak 6, dan 0 sisanya tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju

(STS). Sedangkan skor terendahnya adalah 312 yaitu mengenai Materi

yang disampaikan oleh pembimbing agama menarik yang menempati

Page 114: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

96

rangking 7. Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 34,

jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 35, tidak setuju (TS) sebanyak 1 dan

sangat tidak setuju (STS) sebanyak 20.

Hal tersebut menunjukkn bahwa responden merasa ingin berubah

menjadi manusia yang lebih baik, karena responden menyadari kesalahan

yang mereka perbuat, tetapi responden merasa materi yang disampaikan

pembimbing agama kurang menarik sehingga responden kurang

mendalami semua materi pembinaan agama yang diberikan oleh

pembimbing agama.

Menurut Prof.Dr.H.Mohammad Ardani bahwa Akhlak yang baik

terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati,

menyayangi dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena

sadar bahwa dirinya itu sebagai ciptaan dan amanah Allah yang harus

dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya.16 Teori tersebut sesuai

dengan hasil penelitian ini, dimana responden menyadari bahwa dirinya

sebagai amanah Allah yang harus dipertanggung jawabkan, maka

responden akan berusaha menjadi manusia yang lebih baik agar dapat

dipertanggung jawabkan di akhirat.

16 Mohammad Ardani, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama, 2005), Cet ke-2, h. 49

Page 115: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

97

Berikut merupakan tabel variabel pembinaan agama Islam pada

aspek psikomotorik:

Tabel 13. Psikomotorik

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Psikomotorik 1 Bertanya saat pembinaan

agama akan membuat kita lebih faham materi yang disampaikan

46 23 0 1 323 3

2 Pembinaan agama mengajarkan cara berpidato dan berbicara didepan umum

25 36 9 0 290 4

3 Islam mengajarkan membaca Al-Qur’an dengan tajwid 56 13 1 0 334 2

4 Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah

63 6 0 1 340 1

Jumlah 1,287 Mean 321,75

Pada tabel 13 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 340

pada pernyataan Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu cara

mendekatkan diri kepada Allah ,dalam indikator psikomotorik di variabel

pembinaan agama Islam dengan menempati rangking 1, dan jumlah skor

tersebut diketahui jumlah jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 63,

jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 6, tidak setuju (TS) sebanyak 0 dan

sangat tidak setuju (STS) sebanyak 1. Sedangkan skor terendahnya

adalah 290 yaitu mengenai Pembinaan agama mengajarkan cara

berpidato dan berbicara didepan umum yang menempati rangking 4.

Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 25, jumlah

jawaban setuju (S) sebanyak 36, tidak setuju (TS) sebanyak 9 dan sangat

tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Page 116: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

98

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden lebih memahami bahwa

membaca Al-Qur’an merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada

Allah, tetapi responden belum diajarkan mengenai keberanian tampil

didepan salah satunya yaitu dengan pidato atau ceramah saat pembinaan

agama berlangsung. Hal ini karena waktu pembinaan agama yang dibagi-

bagi karena pembimbing yang cukup banyak, sehingga setiap

pembimbing agama tidak memiliki banyak waktu untuk mengajarkan

banyak hal.

Menurut Asmuni Syukir bahwa pengertian iman kepada kitab-kitab

Allah adalah meyakini bahwa kitab Allah itu benar datang dari Allah

SWT kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk

disampaikan kepada seluruh umat manusia. Salah satu kitab Allah adalah

Al-Qur’an, dengan membaca dan memahami isi Al-Qur’an, maka

manusia akan merasa dekat dengan Allah dan tenang dalam menghadapi

segala hal.17 Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini yaitu

responden merasa bahwa dengan membaca Al-Qur’an dapat

mendekatkan diri kepada Allah.

17 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1983), h. 60

Page 117: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

99

Berikut merupakan tabel aspek dukungan keluarga dan lingkungan:

Tabel 14. Dukungan keluarga dan lingkungan

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Dukungan keluarga dan

lingkungan 1 Keluarga merupakan tempat

mencurahkan isi hati 41 27 2 0 317 7

2 Keluarga selalu menemani dan menyemangati 46 20 4 0 318 6

3 Pihak Rutan mendatangkan Ustadz dari luar saat acara-acara besar Islam

52 16 1 1 327 3

4 Islam mengajarkan bersikap baik kepada keluarga, teman, dan lingkungan

42 25 3 0 316 8

5 Keluarga menyempatkan waktu untuk makan bersama warga binaan saat menjenguk

62 8 0 0 342 1

6 Motivasi merupakan cara menguatkan diri 47 19 4 0 319 5

7 Adanya pihak luar yang memberikan motivasi kepada warga binaan, seperti Ustadz, mahasiswa magang, praktikum dan pihak lainnya

53 17 0 0 333 2

8 Keluarga memberikan dukungan kepada saya dengan menjenguk ke Rutan

43 27 0 0 323 4

Jumlah 2,595 Mean 324,37

Pada tabel 14 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 342

pada pernyataan Keluarga menyempatkan waktu untuk makan bersama

warga binaan saat menjenguk, dalam indikator dukungan keluarga dan

lingkungan di variabel pembinaan agama Islam dengan menempati

rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah jawaban sangat

setuju (SS) sebanyak 62, jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 8, dan

sisanya 0 pada tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).

Page 118: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

100

Sedangkan skor terendahnya adalah 316 yaitu mengenai Islam

mengajarkan bersikap baik kepada keluarga, teman, dan lingkungan,

yang menempati rangking 8. Responden yang menjawab sangat setuju

(SS) sebanyak 42, jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 25, tidak setuju

(TS) sebanyak 3 dan sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden merasakan bahwa

Keluarga menyempatkan waktu untuk makan bersama responden saat

jam kunjungan, tetapi responden tidak terlalu memahami bahwa Islam

mengajarkan bersikap baik kepada keluarga, teman, dan lingkungan. Hal

tersebut diduga karena tidak semua responden merasa diperhatikan oleh

keluarga dan lingkungan sekitar.

Menurut Syamsudin Abin Makmun bahwa aspek perhatian adalah

keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan

dalam pemusatannya kepada sesuatu, baik yang ada di dalam maupun

yang ada di luar diri individu. Melalui perhatian seseorang lebih mudah

menerima sesuatu, dan sebaliknya tanpa adanya perhatian, tiap asumsi-

asumsi yang masuk, baik dari dalam diri maupun dari luar akan sulit

diterima.18

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini yang menyatakan

bahwa perhatian dari keluarga responden merupakan salah satu dukungan

yang diperlukan oleh responden.

18 Syamsudin Abin. Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), h. 45

Page 119: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

101

b. Variabel Rasa Percaya Diri

Berikut merupakan tabel variabel rasa percaya diri pada aspek tekat

kuat:

Tabel 15. Tekat kuat

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Tekat kuat 1 Tekat kuat merupakan cara

memotivasi diri 53 17 0 0 332 1

2 Menghadapi masalah dengan tekat yang kuat 51 19 0 0 330 2

3 Tekat kuat membuat manusia menjadi berani menghadapi masalah

52 17 0 1 329 3

Jumlah 991 Mean 330,33

Pada tabel 15 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 332

pada pernyataan Tekat kuat merupakan cara memotivasi diri, dalam

indikator tekat kuat di variabel rasa percaya diri dengan menempati

rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah jawaban sangat

setuju (SS) sebanyak 53, jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 17, dan

sisanya 0 pada tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).

Sedangkan skor terendahnya adalah 329 yaitu mengenai Tekat kuat

membuat manusia menjadi berani menghadapi masalah, yang menempati

rangking 3. Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 52,

jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 17, tidak setuju (TS) sebanyak 0 dan

sangat tidak setuju (STS) sebanyak 1.

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki tekat kuat

dengan cara memotivasi diri sendiri dalam menghadapi masalah, tetapi

tidak semua responden memiliki tekad kuat untuk berani menghadapi

Page 120: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

102

masalah yang mereka miliki. Hal tersebut dikarenakan responden

memiliki masalah besar yang membuat responden harus memotivasi diri

mereka untuk kuat menghadapi semua masalah.

Menurut Thantaway percaya diri adalah kondisi mental atau

psikologi diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya

untuk berbuat atau melakukan suatu tindakan.19 Hal ini sesuai dengan

hasil penelitian yaitu responden memerlukan tekat kuat untuk

memotivasi dirinya melakukan suatu tindakan.

Berikut merupakan tabel variabel rasa percaya diri pada aspek

memberanikan diri:

Tabel 16. Memberanikan diri

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Memberanikan diri 1 Manusia berani melakukan

perubahan diri menjadi lebih baik

55 15 0 0 335 1

2 Manusia berani mengakui kesalahan 47 21 0 2 321 3

3 Berani mengutarakan isi hati kepada keluarga, petugas ataupun warga binaan lainnya

30 33 5 2 293 4

4 Manusia berani menerima segala konsekuensi yang telah diperbuat

46 23 1 0 324 2

Jumlah 1,273 Mean 318,25

Pada tabel 16 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 335

pada pernyataan Manusia berani melakukan perubahan diri menjadi lebih

baik, dalam indikator memberanikan diri di variabel rasa percaya diri

19 Pradita. Sarastika, Buku Pintar Tampil Percaya Diri, (Yogyakarta: ARASKA, 2014), h. 40

Page 121: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

103

dengan menempati rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah

jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 55, jumlah jawaban setuju (S)

sebanyak 15, dan sisanya 0 pada tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju

(STS). Sedangkan skor terendahnya adalah 293 yaitu mengenai Berani

mengutarakan isi hati kepada keluarga, petugas ataupun warga binaan

lainnya, yang menempati rangking 4. Responden yang menjawab sangat

setuju (SS) sebanyak 30, jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 33, tidak

setuju (TS) sebanyak 5 dan sangat tidak setuju (STS) sebanyak 2.

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden berani melakukan

perubahan menjadi manusiayang lebih baik, tetapi responden belum

berani mengutarakan isi hati kepada keluarga, petugas Rutan maupun

warga binaan lain. Hal tersebut karena responden menyadari atas

kesalahan yang mereka perbuat sehingga responden berani untuk berubah

menjadi manusia yang lebih baik.

Menurut Abu Al-Ghifari salah satu aspek-aspek percaya diri yaitu

berani mengambil resiko.20 Hal tersebut sesuai dengan penelitian ini

yang menyatakan bahwa responden berani melakukan perubahan menjadi

lebih baik dengan resiko dan konsekuensi yang ada.

20 Abu Al-Ghifari, Percaya Diri Sepanjang Hari, (Bandung: Mujahid, 2004), h. 37

Page 122: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

104

Berikut merupakan tabel variabel rasa percaya diri pada aspek

berfikir positif:

Tabel 17. Berfikir positif

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Berfikir positif 1 Berfikir positif merupakan

salah satu kunci ketenangan hati

58 12 0 0 338 1

2 Berfikir positif setiap kejadian yang ada 50 20 0 0 330 3

3 Manusia yang berfikir positif tentang orang lain akan memiliki banyak teman

44 26 0 0 324 4

4 Bersikap positif akan membawa diri pada perubahan yang lebih baik

52 18 0 0 331 2

Jumlah 1,323 Mean 330,75

Pada tabel 17 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 338

pada pernyataan Berfikir positif merupakan salah satu kunci ketenangan

hati, dalam indikator berfikir positif di variabel rasa percaya diri dengan

menempati rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah

jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 58, jumlah jawaban setuju (S)

sebanyak 12, dan sisanya 0 pada tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju

(STS). Sedangkan skor terendahnya adalah 324 yaitu mengenai Manusia

yang berfikir positif tentang orang lain akan memiliki banyak teman,

yang menempati rangking 4. Responden yang menjawab sangat setuju

(SS) sebanyak 44, jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 26, tidak setuju

(TS) sebanyak 0 dan sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menyadari bahwa

berfikir positif merupakan salah satu kunci ketenangan hati, tetapi

Page 123: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

105

responden memahami bahwa tidak semua manusia yang berfikiran positif

tentang orang lain akan memiliki banyak teman. Hal tersebut karena

responden merasakan fase dimana menganggap bahwa teman itu baik

tetapi pada kenyataan nya teman tersebut mengecewakan responden,

sehingga tidak semua responden berfikir positif dengan temannya.

Menurut Fatimah, salah satu ciri-ciri individu yang mempunyai rasa

percaya diri yaitu mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri

sendiri, orang lain, dan situasi diluar dirinya.21 Hal tersebut sesuai

dengan hasil penelitian ini yaitu responden berfikir positif yang akan

menimbulkan ketenangan hati.

Berikut merupakan tabel variabel rasa percaya diri pada aspek

inisiatif:

Tabel 18. Inisiatif

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Inisiatif 1 Inisiatif merupakan cara

manusia mengembangkan kemampuan

37 33 0 0 317 2

2 Manusia meyelesaikan masalah dengan berinisiatif 32 38 0 0 312 3

3 Inisiatif untuk mengaji dan ibadah tanpa disuruh 48 22 0 0 328 1

Jumlah 957 Mean 319

Pada tabel 18 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 328

pada pernyataan Inisiatif untuk mengaji dan ibadah tanpa disuruh, dalam

indikator inisiatif di variabel rasa percaya diri dengan menempati

21 Fatimah Enung, Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), h. 149

Page 124: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

106

rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah jawaban sangat

setuju (SS) sebanyak 48, jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 22, dan

sisanya 0 pada tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).

Sedangkan skor terendahnya adalah 312 yaitu mengenai Manusia

meyelesaikan masalah dengan berinisiatif, yang menempati rangking 3.

Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 32, jumlah

jawaban setuju (S) sebanyak 38, tidak setuju (TS) sebanyak 0 dan sangat

tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki inisiatif untuk

mengaji dan melakukan ibadah tanpa disuruh pembimbing agama, tetapi

tidak semua responden menyelesaikan masalah yang mereka alami

dengan berinisiatif untuk menyelesaikannya. Hal tersebut karena

responden memahami bahwa keinginan mengaji dan beribadah harus

didasari pada kemauan sendiri bukan karena paksaan oleh siapa pun, dan

responden menyadari bahwa hanya dirinyalah yang mengetahui apakah

sudah mampu untuk membaca Al-Qur’an atau belum, sehingga timbul

rasa keinginan untuk mengaji tanpa ada paksaan dan suruhan dari

pembimbing agama.

Menurut Thursan Hakim, salah satu cara untuk meningkatkan rasa

percaya diri adalah membiasakan untuk selalu berinisiatif.22 Hal tersebut

sesuai dengan hasil penelitian ini yaitu responden memiliki inisiatif untuk

mengaji dan beribadah tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

22 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), h. 170

Page 125: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

107

Berikut merupakan tabel variabel rasa percaya diri pada aspek

mandiri:

Tabel 19. Mandiri

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Mandiri 1 Mandiri merupakan salah satu

cara manusia mempertahankan hidup

52 17 1 0 329 1

2 Manusia yang mandiri tidak akan ketergantungan dengan orang lain

47 21 2 0 323 2

3 Mandiri menghadapi semua masalah 41 28 1 0 319 3

Jumlah 971 Mean 323,66

Pada tabel 19 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 329

pada pernyataan Mandiri merupakan salah satu cara manusia

mempertahankan hidup, dalam indikator mandiri di variabel rasa percaya

diri dengan menempati rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui

jumlah jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 52, jumlah jawaban setuju

(S) sebanyak 17, tidak setuju (TS) sebanyak 1, dan sangat tidak setuju

(STS) sebanyak 0. Sedangkan skor terendahnya adalah 319 yaitu

mengenai Mandiri menghadapi semua masalah, yang menempati

rangking 3. Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 41,

jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 28, tidak setuju (TS) sebanyak 1 dan

sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki kemandirian

untuk mempertahankan hidupnya, tetapi tidak semua masalah yang

mereka hadapi dapat dilakukan dengan mandiri, karena tidak semua

Page 126: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

108

responden mampu menjalani semua masalahnya tanpa bantuan orang lain

atau dengan mandiri.

Menurut Fatimah, salah satu ciri-ciri individu yang mempunyai rasa

percaya diri yaitu percaya akan kemampuan atau kompetensi diri, hingga

tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan ataupun hormat dari

orang lain.23 Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini yaitu

responden memiliki kemandirian dan menyadari kemampuan dirinya.

Berikut merupakan tabel variabel rasa percaya diri pada aspek

belajar dari kegagalan:

Tabel 20. Belajar dari kegagalan

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Belajar dari kegagalan 1 Manusia tidak luput dari

kesalahan 59 11 0 0 339 1

2 Mengambil pelajaran dari setiap kesalahan yang diperbuat 54 16 0 0 334 4

3 Belajar dari kegagalan agar tidak terjerumus kembali 58 12 0 0 337 3

4 Manusia mempunyai kesempatan untuk merubah sikap menjadi lebih baik

57 13 0 0 338 2

Jumlah 1,348 Mean 337

Pada tabel 20 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 339

pada pernyataan Manusia tidak luput dari kesalahan, dalam indikator

belajar dari kegagalan di variabel rasa percaya diri dengan menempati

rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah jawaban sangat

setuju (SS) sebanyak 59, jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 11, tidak

23 Fatimah Enung, Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), h. 149

Page 127: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

109

setuju (TS) sebanyak 0, dan sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Sedangkan skor terendahnya adalah 334 yaitu mengenai Mengambil

pelajaran dari setiap kesalahan yang diperbuat, yang menempati rangking

4. Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 54, jumlah

jawaban setuju (S) sebanyak 16, tidak setuju (TS) sebanyak 0 dan sangat

tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menyadari bahwa

dirinya tidak luput dari kesalahan karena manusia pada hakikatnya penuh

dengan dosa dan kesalahan, tetapi tidak semua responden dapat

mengambil pelajaran dari setiap kesalahan yang telah diperbuat. Hal

tersebut karena responden memiliki masalah yang berbeda-beda, tetapi

intinya responden menyadari akan kesalahan yang mereka perbuat.

Menurut Thursan Hakim, salah satu cara untuk meningkatkan rasa

percaya diri adalah belajar dari kegagalan.24 Hal tersebut sesuai dengan

hasil penelitian ini yaitu responden belajar dari kegagalan yang mereka

alami dengan menyadari kesalahan yang telah diperbuat.

24 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), h. 170

Page 128: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

110

Berikut merupakan tabel variabel rasa percaya diri pada aspek tidak

mudah menyerah:

Tabel 21. Tidak mudah menyerah

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Tidak mudah menyerah 1 Islam mengajarkan pantang

menyerah dalam menghadapi masalah

53 17 0 0 333 1

2 Tidak mudah menyerah untuk memperbaiki kesalahan 52 18 0 0 332 2

3 Tidak mudah menyerah dengan keadaan saat ini 50 20 0 0 330 3

4 Manusia yang tidak mudah menyerah akan mendapatkan hasil yang maksimal

45 25 0 0 324 4

Jumlah 1,319 Mean 329,75

Pada tabel 21 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 333

pada pernyataan Islam mengajarkan pantang menyerah dalam

menghadapi masalah, dalam indikator tidak mudah menyerah di variabel

rasa percaya diri dengan menempati rangking 1, dan jumlah skor tersebut

diketahui jumlah jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 53, jumlah

jawaban setuju (S) sebanyak 17, tidak setuju (TS) sebanyak 0, dan

sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0. Sedangkan skor terendahnya

adalah 324 yaitu mengenai Manusia yang tidak mudah menyerah akan

mendapatkan hasil yang maksimal, yang menempati rangking 4.

Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 45, jumlah

jawaban setuju (S) sebanyak 25, tidak setuju (TS) sebanyak 0 dan sangat

tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Page 129: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

111

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden tidak mudah menyerah

dalam menghadapi masalah yang mereka miliki, tetapi tidak semua

responden memahami bahwa manusia yang tidak mudah menyerah akan

mendapatkan hasil yang maksimal. Hal tersebut dikarenakan responden

selalu diberikan motivasi oleh pembimbing agama agar tidak pantang

menyerah dan selalu berdoa kepada Allah untuk diberikan penyelesaian

dalam menghadapi semua masalah.

Menurut Fatimah, salah satu ciri-ciri individu yang mempunyai rasa

percaya diri yaitu memiliki internal locus of control (memandang

keberhasilan atau kegagalan, bergantung pada usaha sendiri dan tidak

mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak bergantung atau

mengharapkan bantuan orang lain).25 Hal tersebut sesuai dengan hasil

penelitian ini yaitu responden tidak mudah menyerah pada keadaan

dalam menghadapi masalah.

Berikut merupakan tabel variabel rasa percaya diri pada aspek

bersikap objektif:

Tabel 22. Bersikap objektif

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Bersikap objektif 1 Menjadi manusia yang lebih

baik merupakan keinginan setiap manusia

59 11 0 0 339 1

2 Menyadari semua kesalahan yang telah diperbuat 28 40 2 0 301 2

Jumlah 640 Mean 320

25 Fatimah Enung, Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2006), h. 149

Page 130: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

112

Pada tabel 22, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 339 pada

pernyataan Menjadi manusia yang lebih baik merupakan keinginan setiap

manusia, dalam indikator bersikap objektif di variabel rasa percaya diri

dengan menempati rangking 1, dan jumlah skor tersebut diketahui jumlah

jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 59, jumlah jawaban setuju (S)

sebanyak 11, tidak setuju (TS) sebanyak 0, dan sangat tidak setuju (STS)

sebanyak 0. Sedangkan skor terendahnya adalah 301 yaitu mengenai

Menyadari semua kesalahan yang telah diperbuat, yang menempati

rangking 2. Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 28,

jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 40, tidak setuju (TS) sebanyak 2 dan

sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki keinginan

untuk menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya, tetapi tidak

semua responden menyadari akan kesalahan yang telah diperbuat. Hal

tersebut dikarenakan tidak semua responden mendekam di Rutan karena

kesalahan yang telah responden lakukan tanpa adanya dorongan orang

lain, sehingga membuat responden tidak menyadari bahwa dirinya telah

melakukan kesalahan.

Menurut Thursan Hakim, salah satu cara untuk meningkatkan rasa

percaya diri adalah bersikap kritis dan objektif.26 Hal tersebut sesuai

dengan hasil penelitian ini yaitu responden bersikap objektif dengan

berusaha menjadi manusia yang lebih baik dan menyadari kesalahannya.

26 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), h. 170

Page 131: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

113

Berikut merupakan tabel variabel rasa percaya diri pada aspek dapat

menempatkan diri sesuai situasi:

Tabel 23. Dapat menempatkan diri sesuai situasi

No Pernyataan SS S TS STS Skor Rangking Dapat menempatkan diri

sesuai situasi 1 Manusia dapat menempatkan

diri sesuai situasi dan kondisi 35 35 0 0 315 1

2 Menceritakan keluh kesah dengan keluarga membuat hati tenang

34 26 7 3 291 2

3 Menceritakan keluh kesah dengan warga binaan lain membuat hati tenang

11 27 26 6 221 3

Jumlah 827 Mean 275,66

Pada tabel 23 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 315

pada pernyataan Manusia dapat menempatkan diri sesuai situasi dan

kondisi, dalam indikator dapat menempatkan diri sesuai situasi di

variabel rasa percaya diri dengan menempati rangking 1, dan jumlah skor

tersebut diketahui jumlah jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 35,

jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 35, tidak setuju (TS) sebanyak 0,

dan sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0. Sedangkan skor terendahnya

adalah 221 yaitu mengenai Menceritakan keluh kesah dengan warga

binaan lain membuat hati tenang, yang menempati rangking 3.

Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 11, jumlah

jawaban setuju (S) sebanyak 27, tidak setuju (TS) sebanyak 26 dan

sangat tidak setuju (STS) sebanyak 6.

Hal tersebut menunjukkan bahwa responden dapat menempatkan diri

sesuai situasi dan kondisi yang ada, tetapi tidak semua responden

Page 132: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

114

merasakan bahwa dengan bercerita tentang masalah yang mereka hadapi

kepada warga binaan lain membuat hati tenang. Hal tersebut dikarenakan

semua warga binaan yang berada di Rutan memiliki masalah masing-

masing, sehingga dengan bercerita dengan warga binaan lain tidak

membuat responden merasa tenang hatinya.

Mnurut Thursan Hakim bahwa terdapat beberapa ciri-ciri atau

karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yaitu mampu

menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.27 Hal tersebut

sesuai dengan hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa responden

mampu menyesuaikan diri sesuai situasi dan kondisi di Rutan.

1. Hasil rata-rata setiap indikator variabel X dan Y

Hasil rata-rata dari setiap indikator variabel X adalah sebagai

berikut:

Tabel 24. Hasil Rata-rata dari Setiap Indikator Variabel X

Variabel No Indikator Mean Rangking

X 1 Kognitif 340,88 1 2 Afektif 325,57 2 3 Psikomotorik 321,75 4 4 Dukungan keluarga

dan lingkungan 324,37 3

Pada tabel 24 di atas menunjukkan hasil perolehan nilai rata-rata

tertinggi yaitu pada variabel X adalah aspek kognitif sebesar 340,88, dan

nilai terendah adalah psikomotorik sebesar 321,75.

27 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), h. 170

Page 133: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

115

Sedangkan hasil rata-rata dari setiap indikator variabel Y adalah

sebagai berikut:

Tabel 25. Hasil Rata-rata dari Setiap Indikator Variabel Y

Variabel No Indikator Mean Rangking

Y

1 Tekat kuat 330,33 3 2 Memberanikan diri 318,25 8 3 Berfikir positif 330,75 2 4 Inisiatif 319 7 5 Mandiri 323,66 5 6 Belajar dari kegagalan 337 1 7 Tidak mudah

menyerah 329,75 4

8 Bersikap objektif 320 6 9 Dapat menempatkan

diri sesuai situasi 275,66 9

Pada tabel 25 di atas yang memperoleh nilai tertinggi adalah belajar

dari kegagalan dengan hasil rata-rata sebesar 337 dan nilai terendah pada

variabel Y adalah dapat menempatkan diri sesuai situasi dengan hasil

rata-rata dari indikator identifikasi rata-rata sebesar 275,66.

Hal ini menunjukkan bahwa responden lebih memahami materi

pembinaan agama Islam yang diberikan pada pembimbing agama berupa

akhlak, ibadah, aqidah dan ESQ dengan cara melaksanakan ibadah shalat

lima waktu berjamaah di Masjid Rutan bersama para pembimbing

agama, karena dengan melaksanakan shalat dapat menentramkan hati dan

jiwa responden, dengan begitu pembinaan agama yang disampaikan oleh

pembimbing agama akan lebih mudah diterima oleh responden.

Hal yang sangat mempengaruhi responden dalam mengaplikasikan

pembinaan agama adalah dengan cara mendekatkan diri kepada Allah,

maka kemudian akan terjalin hubungan yang baik antara responden dan

Page 134: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

116

lingkungan yang berdampak pada tumbuhnya rasa percaya diri

responden.

Sebagaimana Muhammad Daud Ali menjelaskan bahwa makna

syari’ah adalah sistem norma (kaidah) yang mengatur hubungan manusia

dengan Allah Swt, hubungan manusia dengan manusia dalam kehidupan

sosial dan hubungan manusia dengan benda dan alam lingkungan

hidupnya.28

Thursan Hakim menjelaskan bahwa terdapat beberapa ciri-ciri atau

karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yaitu mampu

menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi.29 Hal tersebut

tidak berlaku bagi responden pada penelitian ini dimana lokasi responden

berada di Rumah Tahanan yang membuat responden tidak dapat

menempatkan diri sesuai situasi dan menyebabkan responden tidak

percaya diri atau minder, karena merasa lingkungannya berbeda dengan

lingkungan yang biasa mereka tempati.

3. Analisis Data

a. Uji Regresi Linear Sederhana

Pada tahap awal penelitian ini dilakukan uji regresi linear sederhana

untuk mengetahui pengaruh antara variabel pembinaan agama Islam (X)

dan variabel rasa percaya diri (Y).

28 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), h. 134

29 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), h. 170

Page 135: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

117

1. Koefisien Regresi Linear Sederhana

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan bantuan software SPSS 20.0, maka didapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 26. Koefisien Regresi Linear Sederhana

Model Unstandardized Coefficients

Sig B Std. Error

(Constant) -27.336 20.485 0.187 X_Pembinaan Agama Islam

0.651 0.081 0.000

Berdasarkan tabel 26 dapat dilihat bahwa pembinaan agama

Islam berpengaruh terhadap rasa percaya diri warga binaan wanita,

dapat dilihat dengan nilai Sig <0,05 (Sig = 0,000) maka dengan kata

lain Ho ditolak. Uji tersebut dapat dijelaskan bahwa pembinaan

agama Islam berpengaruh positif terhadap rasa percaya diri warga

binaan wanita secara signifikan. Sebagaimana Thursan menjelaskan

bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri adalah

dengan mendapatkan pemahaman mengenai lingkungan sekitar,30

dalam hal ini yaitu pemahaman mengenai kegiatan pembinaan

agama Islam yang berada di Rutan.

Hal ini menunjukkan bahwa responden lebih memahami materi

pembinaan agama Islam yang diberikan pada pembimbing agama

berupa akhlak, ibadah, aqidah dan ESQ (aspek kognitif) dengan cara

melaksanakan ibadah shalat lima waktu berjamaah di Masjid Rutan

30 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta: Puspa Swara, 2002), h. 170

Page 136: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

118

bersama para pembimbing agama, karena dengan melaksanakan

shalat dapat menentramkan hati dan jiwa responden, dengan begitu

pembinaan agama yang disampaikan oleh pembimbing agama akan

lebih mudah diterima oleh responden dan akan menimbulkan rasa

percaya diri warga binaan terhadap lingkungan sekitar.

Berdasarkan model persamaan regresi dapat diperoleh sebagai

berikut:

Y = -27,336+0,651X

Dengan demikian dapat diketahui bahwa dari setiap pembinaan

agama Islam yang diberikan pembimbing agama maka akan diikuti

kenaikan nilai rasa percaya diri sebesar 0,651. Oleh karena itu,

semakin baik pembinaan agama Islam maka rasa percaya diri warga

binaan wanita di Rutan Pondok Bambu Kelas II A Jakarta Timur

juga akan semakin meningkat.

2. Koefisien Determinasi

Berikut merupakan hasil tabel koefisien determinasi dalam

penelitian ini:

Tabel 27. Koefisien Determinasi

Model R R Square

1 0.699a 0.489

Berdasarkan tabel 27, terlihat bahwa nilai R yang merupakan

simbol nilai dari koefisien korelasi. Nilai korelasi diatas adalah

0,699. Nilai ini dapat di interpretasikan bahwa hubungan penelitian

ada di kategori.

Page 137: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

119

Melalui tabel ini pula diperoleh R Square atau koefisien

determinasi yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang

dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan terikat. Nilai koefisien

determinasi yang diperoleh adalah 0,489, yang artinya bahwa

variabel X memiliki pengaruh 48,9% terhadap variabel Y dan 51,1%

dipengaruhi oleh faktor lain.

b. Uji Regresi Linear Berganda

Uji regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh

pembinaan agama Islam terhadap rasa percaya diri secara siginifikan atau

terperinci.

1. Koefisien Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear

antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, X3, X4) dengan

variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen, apakah

masing-masing variabel independen berhubungan positif atau

negatif. Uji regresi linear berganda dilakukan dengan menggunakan

bantuan software SPSS 20.0.

Page 138: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

120

Setelah dilakukan pengolahan data maka didapat hasil sebagai

berikut:

Tabel 28. Koefisien Regresi Linear Berganda

Model Unstandardized

Coefficients B

(Constant) 25.723 X1_Kognitif 0.040 X2_Afektif 0.743 X3_Psikomotorik 1.336 X4_Dukungan Keluarga dan Lingkungan

1.524

Berdasarkan tabel 28, maka diperoleh persamaan regresi linear

berganda yaitu: Y = 25,723 pengaruh positif 0,040 X1_Kog,

pengaruh positif 0,743 X2_Afek, pengaruh positif 1,336 X3_Psik,

pengaruh positif 1,524 X4_DKL.

Besarnya nilai pembinaan agama Islam adalah 25,723. Nilai

0,040 merupakan nilai koefisien regresi yang menunjukkan bahwa

akan terjadi peningkatan variabel rasa percaya diri sebesar 0,040

yang didasarkan pada perubahan variabel pembinaan agama Islam

aspek kognitif. Nilai 0,743 merupakan nilai koefisien regresi yang

menunjukkan bahwa akan terjadi peningkatan variabel rasa percaya

diri sebesar 0,743 yang didasarkan pada perubahan variabel

pembinaan agama Islam aspek afektif. Nilai 1,336 merupakan nilai

koefisien regresi yang menunjukkan bahwa akan terjadi peningkatan

variabel rasa percaya diri sebesar 1,336 yang didasarkan pada

perubahan variabel pembinaan agama Islam aspek psikomotorik.

Page 139: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

121

Nilai 1,524 merupakan nilai koefisien regresi yang menunjukkan

bahwa akan terjadi peningkatan variabel rasa percaya diri sebesar

1,524 yang didasarkan pada perubahan variabel pembinaan agama

Islam aspek dukungan keluarga dan lingkungan.

Hal tersebut diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif

antara pembinaan agama Islam terhadap rasa percaya diri warga

binaan wanita di Rutan Pondok Bambu. Hal tersebut diduga karena

responden membutuhkan pembinaan agama Islam berupa

pengetahuan keagamaan (aspek kognitif), pengembangan sikap

(aspek afektif), pengembangan keterampilan (psikomotorik), dan

adanya dukungan keluarga dan lingkungan untuk membangun

kepercayaan diri responden. Pada intinya pembinaan agama Islam

memiliki hubungan positif untuk perkembangan kepercayaan diri

responden. Salah satu pembinaan agama Islam yang sangat

dibutuhkan responden adalah adanya dukungan keluarga, contohnya

adalah dengan menjenguk responden dan menyempatkan waktu

untuk makan bersama dan berbicang-bincang.

2. Koefisien Korelasi

Uji koefisien korelasi dilakukan dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kekuatan dan arah

hubungan antar variabel independen yaitu pembinaan agama Islam

dan variabel dependen yaitu rasa percaya diri warga binaan wanita di

Rutan Pondok Bambu. Uji tersebut untuk mengetahui kekuatan

hubungan yaitu dengan cara menginterpretasikan nilai yang

Page 140: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

122

diperoleh dari uji koefisien korelasi dengan berpedoman pada tabel

interval koefisien atau kekuatan hubungan.

Hasil koefisien korelasi dalam pengolahan data menggunakan

SPSS 20.0 for Window adalah sebagai berikut:

Tabel 29. Koefisien Korelasi

Y_Rasa Percaya Diri

X1_Kog X2_Afek X3_Psik X4_DKL

Pearson Correlation

Y_Rasa Percaya Diri

1.000 0.423 0.554 0.636 0.713

X1_Kog 0.423 1.000 0.297 0.496 0.537 X2_Afek 0.554 0.297 1.000 0.428 0.569 X3_Psik 0.636 0.496 0.428 1.000 0.717 X4_DKL 0.713 0.537 0.569 0.717 1.000

Berikut merupakan hasil korelasi Variabel Pembinaan Agama

Islam (X) dan Rasa Percaya Diri (Y):

Tabel 30. Korelasi Variabel X dan Y

Korelasi Nilai Kekuatan Hubungan

X1_Kog dengan Y 0,423 Cukup berarti atau sedang

X2_Afek dengan Y 0,554 Cukup berarti atau sedang

X3_Psik dengan Y 0,636 Cukup berarti atau sedang

X4_DKL dengan Y 0,713 Tinggi atau kuat

X1_Kog dengan X2_Afek 0,297 Rendah atau lemah

X1_Kog dengan X3_Psik 0,496 Cukup berarti atau sedang

X1_Kog dengan X4_DKL 0,537 Cukup berarti atau sedang

X2_Afek dengan X3_Psik 0,428 Cukup berarti atau sedang

X2_Afek dengan X4_DKL 0,569 Cukup berarti atau sedang

X3_Psik dengan X4_DKL 0,717 Tinggi atau kuat

Page 141: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

123

Pada tabel 30 diketahui bahwa terdapat hubungan cukup berarti

atau sedang antara variabel X1, X2 dan X3 dengan Y dengan nilai

korelasi 0.423, 0.554, dan 0.636. Sedangkan hubungan X4 dengan

Y memiliki hubungan yang tinggi atau kuat dengan nilai korelasi

0.713. Kemudian terdapat hubungan rendah atau lemah antara

variabel X1 dengan X2 dengan nilai korelasi 0.297. Sementara

terdapat hubungan yang cukup berarti pula pada X1 dengan X3, X1

dengan X4, X2 dengan X3, dan X2 dengan X4 yang masing-masing

nilai korelasinya adalah 0.496, 0.537, 0.428, dan 0.569. Terakhir

hubungan yang tinggi atau kuat pada X3 dengan X4 dengan nilai

korelasi 0.717.

Hasil korelasi tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara

variabel pembinaan agama Islam dengan rasa percaya diri cukup

berarti atau sedang. Nilai korelasi tertinggi antara variabel X1,X2,X3

dan X4 adalah X4 dengan nilai r sebesar 0.717. Hal tersebut diduga

karena responden menyadari bahwa dukungan keluarga dan

lingkungan memiliki hubungan yang kuat dalam membangun rasa

percaya diri responden.

3. Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan varians

dari variabel dependen dapat diketahui dari nilai R square koefisien

determinasi pada tabel Model Summary.

Page 142: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

124

Pada hasil pengolahan data menggunakan SPSS 20.0 for

Window maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 31. Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

1 0.756a 0.571 0.545

Berdasarkan tabel 31, dapat diketahui bahwa nilai koefesien

determinasi 𝑟2 (R Square) yaitu sebesar 0.571, dimana nilai

koefesien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square)

sebesar 0.545. Selanjutnya koefesien determinasi dapat diketahui

dengan rumus:

KD = 𝒓𝟐 x 100 %

= 0,545 x 100 %

= 54,5 %

Menurut hasil tersebut menunjukkan bahwa bimbingan agama

mempunyai pengaruh sebesar 54,5% terhadap rasa percaya diri

warga binaan di Rutan Pondok Bambu. Selebihnya, dipengaruhi oleh

variabel-variabel lain diluar pembinaan agama misalnya lingkungan,

dan lain-lain.

c. Uji Regresi Pengaruh Antar Variabel

1. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji T)

Adapun hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol (H0) dan

hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nol (H0) menyatakan tidak ada

pengaruh yang signifikan pembinaan agama Islam dengan rasa

percaya diri warga binaan wanita di Rutan Pondok Bambu.

Page 143: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

125

Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) menyatakan Ada pengaruh yang

signifikan pembinaan agama Islam dengan rasa percaya diri warga

binaan wanita di Rutan Pondok Bambu. Uji T dilakukan dengan

menggunakan program SPSS, maka uji hipotesis dilakukan dengan

membandingkan signifikansi yang diperoleh dengan taraf

probabilitas 0,05 dengan cara pengambilan keputusan sebagai

berikut:

1. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

2. Jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima

Pengujian koefisien regresi parsial (Uji t) digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh pembinaan agama Islam dengan

rasa percaya warga binaan wanita di Rutan Pondok Bambu Jakarta

Timur. Uji t dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-

masing aspek yang terdapat didalam variabel bebas (pembinaan

agama Islam) terhadap variabel terikat (rasa percaya diri), signifikan

atau tidak, disini terdapat empat aspek didalam Pembinaan agama

Islam yaitu:

X1: Kognitif,

X2: Afektif,

X3: Psikomotorik,

X4: Dukungan keluarga dan lingkungan

Penelitian ini menggunakan perbandingan t hitung dan t tabel

dengan taraf signifikan 5% dan N 70, sedangkan tabel distribusi t

dicapai pada α = 5% : 2 = 2,5% (Uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan

Page 144: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

126

(df) n-k = 70 – 1 = 69 (n jumlah responden dan k adalah jumlah

variabel independen).

Hasil diperoleh dari t tabel adalah 1,994. Pada pengujian ini

menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Window untuk lebih

jelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:

Tabel 32. Hasil Persamaan Regresi

Model Unstandardized Coefficients

Sig B Std. Error

(Constant) -27.336 20.485 0.187 X_Pembinaan Agama Islam

0.651 0.081 0.000

Berdasarkan model persamaan regresi dapat diperoleh sebagai

berikut:

Y = -27,336+0,651X

Hasil persamaan diatas menunjukkan bahwa dari setiap

pembinaan agama Islam yang diberikan pembimbing agama maka

akan diikuti kenaikan nilai rasa percaya diri sebesar 0.651.

1) Hasil Uji T

Berikut merupakan hasil uji koesfisien parsial (Uji T):

Tabel 33. Hasil Uji Koefisien Parsial (Uji T)

Model t Sig

(Constant) 0.975 0.333 X1_Kognitif 0.216 0.829 X2_Afektif 2.148 0.035 X3_Psikomotorik 2.042 0.045 X4_Dukungan Keluarga dan Lingkungan 3.054 0.003

Page 145: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

127

Terlihat pada tabel 33 mengenai Hasil Uji Koefisien Parsial:

a. Variabel pembinaan Agama Islam dalam aspek kognitif

(X1_Kog) terhadap rasa percaya diri (Y)

Terlihat pada tabel 33 Model X1_Kog terdapat nilai sig 0,829.

Nilai sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai

0,829>0,05, maka H1 ditolak dan Ho diterima. X1_Kog mempunyai

thitung yakni 0,216 dengan ttabel 1,994 atau nilai 0,216<1,994. Jadi

thitung < ttabel dapat disimpulkan bahwa X1_Kog memiliki kontribusi

terhadap Y, nilai t positif menunjukkan bahwa X1_Kog memiliki

pengaruh yang searah dengan Y. Data tersebut menunjukkan bahwa

aspek kognitif tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

rasa percaya diri.

b. Variabel pembinaan agama Islam dalam aspek afektif

(X2_Afek) terhadap rasa percaya diri (Y)

Terlihat pada tabel 33 Model X2_Afek terdapat nilai sig 0,035.

Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,035<0,05,

maka H2 diterima dan Ho ditolak. X2_Afek mempunyai thitung yakni

2,148 dengan ttabel 1,994 atau nilai 2,148>1,994. Jadi thitung > ttabel

dapat disimpulkan bahwa X2_Afek memiliki kontribusi terhadap Y.

nilai t positif menunjukkan bahwa X2_Afek memiliki pengaruh yang

searah dengan Y. Data tersebut menunjukkan bahwa aspek afektif

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rasa percaya diri.

Page 146: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

128

c. Variabel pembinaan agama Islam dalam aspek psikomotorik

(X3_Psik) terhadap rasa percaya diri (Y)

Terlihat pada tabel 33 Model X3_Psik terdapat nilai sig 0,045.

Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,045<0,05,

maka H3 diterima dan Ho ditolak. X3_Psik mempunyai thitung yakni

2,042 dengan ttabel 1,994 atau nilai 2,042>1,994. Jadi thitung > ttabel

dapat disimpulkan bahwa X3_Psik memiliki kontribusi terhadap Y.

nilai t positif menunjukkan bahwa X3_Psik memiliki pengaruh yang

searah dengan Y. Data tersebut menunjukkan bahwa aspek

psikomotorik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rasa

percaya diri.

d. Variabel pembinaan agama Islam dalam aspek dukungan

keluarga dan lingkungan (X4_DKL) terhadap rasa percaya diri

(Y)

Terlihat pada tabel 33 Model X4_DKL terdapat nilai sig 0,003.

Nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,003<0,05,

maka H4 diterima dan Ho ditolak. X4_DKL mempunyai thitung yakni

3,054 dengan ttabel 1,994 atau nilai 3,054>1,994. Jadi thitung > ttabel

dapat disimpulkan bahwa X4_DKL memiliki kontribusi terhadap Y.

nilai t positif menunjukkan bahwa X4_DKL memiliki pengaruh yang

searah dengan Y. Data tersebut menunjukkan bahwa aspek dukungan

keluarga dan lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap rasa percaya diri.

Page 147: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

129

Berdasarkan pemaparan diatas menunjukkan bahwa aspek

afektif, psikomotorik, dan dukungan keluarga dan lingkungan

memiliki pengaruh signifikan terhadap rasa percaya diri warga

binaan. Aspek pembinaan agama Islam yang paling berpengaruh

terhadap rasa percaya diri warga binaan adalah aspek dukungan

keluarga dan lingkungan. Salah satu contoh dukungan keluarga dan

lingkungan adalah dengan menjenguk responden dan menyempatkan

waktu untuk makan bersama dan berbicang-bincang.

2) Hasil Analisis Uji T

Berikut merupakan analisis hasil Uji T:

Tabel 34. Analisis Hasil Uji T

Variabel Independen Thitung Ttabel Kesimpulan

X1 Kognitif 0,216 1,994 Ho diterima, tidak

terdapat pengaruh

signifikan X1 terhadap

Y

X2 Afektif 2,148 1,994 Ho ditolak, terdapat

pengaruh yang

signifikan X2 terhadap

Y

X3 Psikomotorik 2,042 1,994 Ho ditolak, terdapat

pengaruh yang

signifikan X3 terhadap

Y

X4 Dukungan Keluarga

dan Lingkungan

3,054 1,994 Ho ditolak, terdapat

pengaruh yang

signifikan X4 terhadap

Y

Page 148: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

130

Berdasarkan tabel 34 menunjukkan bahwa aspek afektif,

psikomotorik, dan dukungan keluarga dan lingkungan memiliki

pengaruh signifikan terhadap Y. Nilai yang paling besar berpengaruh

signifikan adalah aspek dukungan keluarga dan lingkungan.

Menurut Harsono mengatakan bahwa terdapat empat komponen

penting dalam membina narapidana yaitu :

a. Diri sendiri, yaitu narapidana itu sendiri.

b. Keluarga, adalah anggota keluarga inti, atau keluarga dekat.

c. Masyarakat, adalah orang-orang yang berada di sekeliling

narapidana pada saatmasih di luar lembaga pemasyarakatan,

bisa masyarakat biasa, pemuka agama, atau pejabat setempat.

d. Petugas, dapat berupa petugas kepolisian, pengacara, petugas

keagamaan, petugas sosial, petugas lembaga pemasyarakatan,

hakim dan lain sebagainya.31

Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian ini yaitu aspek

pembinaan agama yang berpengaruh terhadap rasa percaya diri

warga binaan adalah pada aspek dukungan keluarga dan lingkungan.

2. Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)

Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh antara pembinaan agama Islam dan rasa percaya

diri warga binaan wanita di Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur,

secara simultan dengan menggunakan uji F. Pada pengujian ini

menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Windows.

31 Harsono.C.I, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, (Jakarta: Djambatan, 1995), h. 51

Page 149: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

131

Uji F yaitu pengujian yang dilakukan secara bersama-sama

(simultan) antara pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Pada hal ini adalah pengaruh yang signifikan antara pembinaan

agama Islam dan rasa percaya diri warga binaan wanita di Rutan

Pondok Bambu Jakarta Timur, dengan menggunakan perbandingan

F hitung dan F tabel dengan taraf dengan menggunakan tingkat

keyakinan 95%, α = 5%, df2 (jumlah variabel - atau 2-1 = 1, dan df 2

(n-k) atau 70-1 = 69 (n jumlah responden dan k adalah jumlah

variabel independen). Hasil diperoleh dari F tabel adalah 2,50.

Berdasarkan perhitungan dengan bantuan program SPSS for

Windows versions 20.0 diperoleh hasil tabel ANOVA sebagai

berikut:

Tabel 35. Hasil Output Uji Koefisien Simultan

Model F Sig

Reqression 21.670 0.000b

Pada tabel 35 dengan hasil analisis data menggunakan

perhitungan SPSS diperoleh F hitung sebesar 21,670. Hal ini

menunjukkan F hitung (21,670) > Ftabel (2,50) dan tingkat

signifikansi 0,000<0,05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai

signifikansi uji serempak (uji F) diperoleh nilai 0,000, dengan

demikian nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil daripada

probabilitas α yang ditetapkan (0,000<0,05). Jadi Ho di tolak dan Ha

diterima.

Page 150: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

132

Data tersebut menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan

antara pembinaan agama Islam dan rasa percaya diri warga binaan

wanita di Rutan Pondok Bambu Jakarta Timur dengan nilai

signifikansi 0,000. Bila dilihat dari perbandingan antara nilai F

hitung dengan F tabel, maka hasil pengujian menunjukkan pengaruh

yang bersifat positif. Oleh karena itu, dari hasil pengujian tersebut

menunjukkan bahwa pembinaan agama Islam berpengaruh terhadap

rasa percaya diri warga binaan wanita. Hal yang mempengaruhi

pembinaan agama Islam terhadap rasa percaya diri adalah,

pemahaman mengenai ibadah berupa shalat dan membaca Al-Qur’an

untuk mendekatkan diri kepada Allah agar dapat menjadi manusia

yang lebih baik dan membangun kepercayaa diri yang tinggi.

Hal tersebut dikarenakan responden memahami materi

pembinaan agama Islam berupa materi aqidah, ibadah, akhlak dan

ESQ yang diberikan oleh pembimbing agama. Maka, semakin baik

pembinaan agama Islam maka rasa percaya diri warga binaan wanita

di Rutan Pondok Bambu Kelas II A juga akan semakin baik.

Page 151: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Tahanan Negara

Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur mengenai “Pengaruh Pembinaan Agama

Islam Terhadap Tingkat Rasa Percaya Diri Warga Binaan Wanita Pada Rumah

Tahanan Negara Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur” maka kesimpulan

yang didapat adalah:

1. Pengaruh pembinaan Agama Islam terhadap rasa percaya diri Warga Binaan

Rutan Pondok Bambu adalah berpengaruh positif dan signifikan, dengan nilai

siginifikansinya sebesar (0,000b) atau kurang dari 0,05. Hal tersebut

dikarenakan responden memahami materi pembinaan Agama Islam berupa

materi aqidah, ibadah, akhlak dan ESQ yang diberikan oleh pembimbing

Agama. Hal ini berarti semakin besar materi pembinaan Agama Islam, maka

semakin besar pula rasa percaya diri Warga Binaan wanita tersebut.

2. Faktor dominan yang mempengaruhi pembinaan Agama Islam terhadap rasa

percaya diri Warga Binaan Rutan Pondok Bambu adalah pada aspek

dukungan keluarga dan lingkungan. Terdapat 4 aspek pembinaan Agama

Islam yaitu aspek kognitif, afektif, psikomotorik, dukungan keluarga dan

lingkungan. Hal ini berarti semakin besar nilai masing-masing aspek dari

pembinaan Agama Islam, maka semakin besar pula tingkat rasa percaya diri

pada Warga Binaan Rutan Pondok Bambu. Apabila dilihat dari masing-

masing aspek, terlihat bahwa aspek dukungan keluarga dan lingkungan

133

Page 152: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

134

mempunyai nilai t hitung (3,054) lebih besar dari t tabel (1,994). Aspek

kognitif mempunyai nilai t hitung (0,261) lebih kecil dari t tabel (1,994).

Aspek afektif mempunyai nilai t hitung (2,148) lebih besar dari t tabel

(1,994). Aspek psikomotorik mempunyai nilai t hitung (2,148) lebih besar

dari t tabel (1,994).

Berdasarkan pemaparan diatas menunjukkan bahwa aspek afektif,

psikomotorik, dan dukungan keluarga dan lingkungan memiliki pengaruh

signifikan terhadap rasa percaya diri Warga Binaan. Aspek pembinaan

Agama Islam yang paling berpengaruh terhadap rasa percaya diri Warga

Binaan adalah aspek dukungan keluarga dan lingkungan. Salah satu contoh

dukungan keluarga dan lingkungan adalah dengan menjenguk Warga Binaan

dan menyempatkan waktu untuk makan bersama dan berbicang-bincang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah

dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk Lembaga Rumah Tahanan Negara Kelas II A Pondok Bambu Jakarta

Timur diharapkan untuk terus meningkatkan pelaksanaan kegiatan pembinaan

Agama Islam dan menjadikannya sebagai wadah bagi para Warga Binaan

dalam meningkatkan pengetahuan (kognitif) mereka agar timbul rasa percaya

diri, karena dari hasil penelitian ini peneliti hanya mendapatkan tiga aspek

dari keempat aspek pembinaan Agama Islam yang memiliki kontribusi

terhadap kepercayaan diri Warga Binaan yaitu aspek pengembangan sikap

(afektif), keterampilan (psikomotorik), dan dukungan keluarga dan

lingkungan.

Page 153: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

135

2. Untuk Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta diharapkan dapat dijadikan tempat Mahasiswa untuk melakukan

Praktikum Mikro di Rutan Pondok Bambu karena sangat dibutuhkan kegiatan

pembinaan Agama yang lebih menarik dan mudah difahami oleh Warga

Binaan.

3. Untuk peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian dilokasi yang

sama, disarankan lebih memperdalam mengenai evaluasi program pembinaan

Agama Islam agar dapat menyadarkan warga binaan akan kesalahan yang

mereka perbuat dan tidak mengulanginya kembali.

Page 154: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

DAFTAR PUSTAKA

A, Gerungan, W. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama. 2004. Abin, Makmun, Syamsudin. Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem

Pengajaran Modul. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2000. Ach, Syaifullah. Tips Bisa Percaya Diri. Jogjakarta: Gara Ilmu. 2010. Al-Ghifari, Abu. Percaya Diri Sepanjang Hari. Bandung: Mujahid. 2004. Ardani, Mohammad. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT. Mitra Cahaya Utama. 2005. Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat

Press. 2002. Arifin, M. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta: PT

Golden Terayon Press. 1994. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama.

Jakarta: Bulan Bintang. 1985. Psikologi Dakwah. Jakarta: Bumi Aksara. 2000. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penellitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. 2010.

As, Asmaran. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 1992. Bakran, Adz-Dzaky. Hamdani, Konseling dan Psikoterapi Islam. Yogjakarta:

Fajar Pustaka Baru. 2006. Barda, Nawawi, Arief. Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana (Perkembangan

Penyusunan Konsep KUHP Baru). Jakarta: Kencana. 2011. Budiman, Arif. Agama Demokrasi Dan Keadilan. Jakarta: PT Gramedia. 1993. Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. 2010. C, I, Harsono. Sistem Baru Pembinaan Narapidana. Jakarta: Djambatan. 1995. Daradjat, Zakiah. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi

Aksara. 1995.

Page 155: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Daradjat, Zakiyah. Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental. Jakarta: Bulan Bintang. 1982.

Daud, Ali, Muhammad. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. 2000. Elizabeth, K, Nottingham. Agama dan Masyarakat, Suatu Pengantar Sosiologi

Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 1997. Enung, Fatimah. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik.

Bandung: CV Pustaka Setia. 2006. Gazalba, Sidi. Masjid Pusat Pembinaan Umat. Jakarta: Pustaka. 1971. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivarians dengan Program SPSS. Semarang:

UNDIP. 2003. Ghufron dan Risnawati. Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2010. H, D, Kaelany. Islam Agama Universal. Jakarta: Midada Rahmah Press. 2006. Hakim, Thursan. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.

2002. Hasan, Iqbal. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

2002. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

2004. Hassan, Saleh, E. Study Islam Diperguruan Tinggi Pembinaan IMTAQ dan

Pengembangan Wawasan. Jakarta: ISTN. 2000. Kartono, Kartini. Patologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007. Kristi, Perwandari, E. Pendekatan Kualitatif untuk Perilaku Manusia. Depok:

LPSP3-UI. 2011. Lubis, Yusfar. Metodologi Dakwah Terhadap Narapidana. Jakarta: Proyek

Penerangan Departemen Agama. 1978. Mangundharjana, A. Pengembangan: Arti dan Metodenya. Yogyakarta: Kanisius.

1995. Mardikanto, Totok. Komunikasi Pembangunan – Acuan bagi Akademisi, Praktisi,

dan Peminat Komunikasi Pembangunan. Surakarta: UNS Press. 2010. Mujib, Abdul. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana. 2006.

Page 156: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Muni, Abdullah. Super Teacher: Sosok Guru yang dihormati, disegani dan

dicintai. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani. 2010. Nasution, ed, Harun. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta: Djambatan. 1994. Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2006. Proyek Penerangan Bimbingan Khutbah Agama. Pembinaan Rohani pada

Dharma Wanita. Jakarta: Penerbit DEPAG. 1984. Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. 1994. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

1998. Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia. 2005. Ratna, Nyoman, Kutha. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu

Sosial Humaniora pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010. Razak, M. Dinul Islam. Bandung: Al-Ma’arif 1989. Sarastika, Pradita. Buku Pintar Tampil Percaya Diri. Yogyakarta: ARASKA.

2014. Sarwono, Jonathan. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta:

Andi. 2006. Singarimbun, Masri dan Sofian, Effendi. Metode Penelitian Survei. Jakarta:

LP3ES. 1995. Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

2011. Sobur, Alex Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia. 2003. Sugiyono. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R & D.

Bandung : Alfabeta. 2008. Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. 2012. Syukir, Asmuni. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas. 1983. Ubaedy. Baca Dirimu Temukan Takdirmu. Jakarta: Gravindo Khazanah Ilmu.

2007.

Page 157: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Undang-Undang Pemasyarakatan. Bandung: Fokusindo Mandiri. 2014. Uqshari, Yusuf. Percaya Diri Pasti. Jakarta: Gema Insani. 2005.

DAFTAR PUSTAKA SKRIPSI Astuti, Puji. Pembinaan Shalat Terhadap Nara Pidana di Lembaga

Pemasyarakatan Kelas II A Yogyakarta. Skripsi S1 pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2008.

Khasanan, Ismatun. Pengaruh Melakukan Dzikir Asmaul Husna Terhadap

Kecemasan dalam Menghadapi Ujian Nasional Anak Panti Asuhan Darussalam Mranggen Demak. Skripsi S1 UIN Walisongo Semarang Fakultas Dakwah dan Komunikasi. 2015.

Mashuri, Irfan. Konsep Emotional Spiritual Quetiont (ESQ) dalam Membentuk

Karakter Religius Peserta Didik (Studi Pemikiran Ary Ginanjar Agustian). Skripsi S1 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2014.

Paramita, Shinta. Efektifitas Penanganan Masalah Rumah Tangga Melalui

Lembaga Pelayanan Konsultasi di Masjid Agung Al Azhar Jakarta. Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta. 2009.

Santoso, Teguh, Iman. Pengaruh Kepercayaan Diri dan Adversity Quotient Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi S1 Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2012.

DAFTAR PUSTAKA INTERNET

Arisandi, Deni. Aspek Kecerdasan Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik. http://arisandi.com/aspek-kecerdesan-kognitif-afektif-dan-psikomotorik.com. Artikel diakses pada tanggal 29 Januari 2012.

Problem Lapas, Over Kapasitas atau Sistem. Koran SINDO.

http://nasional.sindonews.com/read/1010872/149/problem-lapas-over-kapasitas-atau-sistem-1433899611. Artikel ini diakses pada tanggal 10 Juni 2015.

Statistik Kriminal 2015. Sub Direktorat Statistik Politik dan Keamanan.

http://bps.go.id/website/pdf_publikasi/watermark%20_Statistik_Kriminal_2015.pdf. Artikel ini diakses pada tanggal 9 Maret 2016.

Page 158: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

LAMPIRAN

Page 159: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang
Page 160: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang
Page 161: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang
Page 162: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang
Page 163: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang
Page 164: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Hasil Observasi dengan Petugas

Hasil observasi yang Saya lakukan kepada petugas mengenai sikap dan perilaku

Warga Binaan ketika pertama kali masuk ke dalam Rutan selama seminggu atau dua

minggu yaitu :

Menurut salah satu petugas Rutan bidang Pembinaan Agama Islam

mengatakan bahwa sikap dan perilaku Warga Binaan yang beragama Islam saat baru

masuk ke Rutan adalah rata-rata tidak berbeda jauh yaitu pendiam, kurang terbuka,

mengurung diri di kamar dan susah untuk mengikuti pembinaan Agama Islam

ataupun kegiatan lainnya. Tetapi adapula yang dari awal dengan sendirinya mengikuti

pembinaan Agama Islam tanpa di suruh oleh Pembimbing Agama Islam. Maka dari

itu diperlukan pendekatan untuk mengajak Warga Binaan mengikuti pembinaan

Agama Islam.

Ada beberapa sampel responden yang Saya tanyakan lebih dalam dan jelas

mengenai sikap dan perilaku mereka sebelum mendapatkan pembinaan Agama Islam

di Rutan Pondok Bambu. Saya mengambil responden sebanyak 3 orang dari Sampel

yang ada sebanyak 70 orang. Ketiga orang tersebut adalah orang-orang yang

membantu pekerjaan petugas Pembina Agama Islam seperti absensi pembinaan

Agama Islam, masak untuk Pembina dan Pembimbing Agama dan lain-lain yang

biasa disebut sebagai Tamping.

Page 165: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Nama-nama Responden tersebut adalah :

NO NAMA SIKAP DAN PERILAKU 1 Ana Sikap Ana saat pertama masuk ke dalam Rutan yaitu tidak

menerima keberadaannya disini dan mengurung diri di kamar. Apalagi ketika Ana teringat dengan anak tercintanya di Rumah.

2 Riznaya Riznaya menyadari kesalahan yang Ia perbuat karena pergaulan dengan teman-temannya. Meskipun demikian Ia tetap mengawali semunya dengan ketidakpercayaannya karena masuk ke dalam Rutan.

3 Ambon Ambon mencoba mengambil hikmah dari setiap perbuatan yang Ia lakukan, akan tetapi awalnya Ia merasa sedih karena harus jauh dengan keluarganya.

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji Validitas

No R hitung R tabel Validitas 1 0,261 0,120 Tidak Valid 2 0,261 0,034 Tidak Valid 3 0,261 0,120 Tidak Valid 4 0,261 0,023 Tidak Valid 5 0,261 0,016 Tidak Valid 6 0,261 0,300 Valid 7 0,261 0,240 Tidak Valid 8 0,261 0,326 Valid 9 0,261 0,342 Valid 10 0,261 0,462 Valid 11 0,261 0,437 Valid 12 0,261 0,464 Valid 13 0,261 0,137 Tidak Valid 14 0,261 0,433 Valid 15 0,261 0,483 Valid 16 0,261 0,437 Valid 17 0,261 0,643 Valid 18 0,261 0,437 Valid

Page 166: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

19 0,261 0,349 Valid 20 0,261 0,339 Valid 21 0,261 0,372 Valid 22 0,261 0,508 Valid 23 0,261 0,519 Valid 24 0,261 0,120 Tidak Valid 25 0,261 0,518 Valid 26 0,261 0,353 Valid 27 0,261 0,408 Valid 28 0,261 0,687 Valid 29 0,261 0,689 Valid 30 0,261 0,557 Valid 31 0,261 0,575 Valid 32 0,261 0,548 Valid 33 0,261 0,554 Valid 34 0,261 0,473 Valid 35 0,261 0,274 Valid 36 0,261 0,398 Valid 37 0,261 0,505 Valid 38 0,261 0,609 Valid 39 0,261 0,538 Valid 40 0,261 0,466 Valid 41 0,261 0,632 Valid 42 0,261 0,408 Valid 43 0,261 0,440 Valid 44 0,261 0,560 Valid 45 0,261 0,717 Valid 46 0,261 0,371 Valid 47 0,261 0,108 Tidak Valid 48 0,261 0,399 Valid 49 0,261 0,471 Valid 50 0,261 0,634 Valid 51 0,261 0,606 Valid 52 0,261 0,528 Valid 53 0,261 0,496 Valid 54 0,261 0,581 Valid 55 0,261 0,641 Valid

Page 167: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

56 0,261 0,564 Valid 57 0,261 0,379 Valid 58 0,261 0,669 Valid 59 0,261 0,299 Valid 60 0,261 0,492 Valid 61 0,261 0,576 Valid 62 0,261 0,696 Valid 63 0,261 0,625 Valid 64 0,261 0,627 Valid 65 0,261 0,742 Valid 66 0,261 0,652 Valid 67 0,261 0,587 Valid 68 0,261 0,600 Valid 69 0,261 0,562 Valid 70 0,261 0,467 Valid 71 0,261 0,642 Valid 72 0,261 0,522 Valid 73 0,261 0,698 Valid 74 0,261 0,671 Valid 75 0,261 0,671 Valid 76 0,261 0,615 Valid 77 0,261 0,615 Valid 78 0,261 0,622 Valid 79 0,261 0,653 Valid 80 0,261 0,606 Valid 81 0,261 0,492 Valid 82 0,261 0,257 Tidak Valid 83 0,261 0,618 Valid 84 0,261 0,419 Valid 85 0,261 0,339 Valid

Page 168: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 70 100.0

Excludeda 0 .0

Total 70 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.948 83

Hasil Pengolahan Regresi Sederhana

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Y_Rasa_Percaya_Diri 137.8429 10.03564 70

X_Pembinaan_Agama_Islam 253.5857 10.77637 70

Correlations

Y_Rasa_Percaya

_Diri

X_Pembinaan_A

gama_Islam

Pearson Correlation Y_Rasa_Percaya_Diri 1.000 .699

X_Pembinaan_Agama_Islam .699 1.000

Sig. (1-tailed) Y_Rasa_Percaya_Diri . .000

X_Pembinaan_Agama_Islam .000 .

N Y_Rasa_Percaya_Diri 70 70

X_Pembinaan_Agama_Islam 70 70

Page 169: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables Removed Method

1 X_Pembinaan_

Agama_Islamb . Enter

a. Dependent Variable: Y_Rasa_Percaya_Diri

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the

Estimate

Change Statistics Durbin-

Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F

Change

1 .699a .489 .482 7.22482 .489 65.133 1 68 .000 1.705

a. Predictors: (Constant), X_Pembinaan_Agama_Islam

b. Dependent Variable: Y_Rasa_Percaya_Diri

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 3399.804 1 3399.804 65.133 .000b

Residual 3549.467 68 52.198

Total 6949.271 69

a. Dependent Variable: Y_Rasa_Percaya_Diri

b. Predictors: (Constant), X_Pembinaan_Agama_Islam

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 114.0119 145.2778 137.8429 7.01944 70

Residual -24.02095 12.35514 .00000 7.17228 70

Std. Predicted Value -3.395 1.059 .000 1.000 70

Std. Residual -3.325 1.710 .000 .993 70

a. Dependent Variable: Y_Rasa_Percaya_Diri

Page 170: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Hasil Pengolahan Regresi Berganda

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Y_Rasa_Percaya_Diri 137.8429 10.03564 70

X1_Kog 165.9714 5.29142 70

X2_Afek 32.5571 2.86729 70

X3_Psik 18.3857 1.82012 70

X4_DKL 37.2000 2.68436 70

Correlations

Y_Rasa_

Percaya_

Diri

X1_Kog X2_Afek X3_Psik X4_DKL

Pearson

Correlation

Y_Rasa_Percaya_Diri 1.000 .423 .554 .636 .713

X1_Kog .423 1.000 .297 .496 .537

X2_Afek .554 .297 1.000 .428 .569

X3_Psik .636 .496 .428 1.000 .717

X4_DKL .713 .537 .569 .717 1.000

Sig. (1-tailed)

Y_Rasa_Percaya_Diri . .000 .000 .000 .000

X1_Kog .000 . .006 .000 .000

X2_Afek .000 .006 . .000 .000

X3_Psik .000 .000 .000 . .000

X4_DKL .000 .000 .000 .000 .

N

Y_Rasa_Percaya_Diri 70 70 70 70 70

X1_Kog 70 70 70 70 70

X2_Afek 70 70 70 70 70

X3_Psik 70 70 70 70 70

X4_DKL 70 70 70 70 70

Page 171: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1

X4_DKL,

X1_Kog,

X2_Afek,

X3_Psikb

. Enter

a. Dependent Variable: Y_Rasa_Percaya_Diri

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the

Estimate

Change Statistics Durbin-

Watson R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F

Change

1 .756a .571 .545 6.76869 .571 21.670 4 65 .000 1.646

a. Predictors: (Constant), X4_DKL, X1_Kog, X2_Afek, X3_Psik

b. Dependent Variable: Y_Rasa_Percaya_Diri

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 3971.290 4 992.822 21.670 .000b

Residual 2977.981 65 45.815

Total 6949.271 69

a. Dependent Variable: Y_Rasa_Percaya_Diri

b. Predictors: (Constant), X4_DKL, X1_Kog, X2_Afek, X3_Psik

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1

(Constant) 25.723 26.370 .975 .333

X1_Kog .040 .186 .021 .216 .829 .423 .027 .018

X2_Afek .743 .346 .212 2.148 .035 .554 .257 .174

X3_Psik 1.336 .654 .242 2.042 .045 .636 .246 .166

X4_DKL 1.524 .499 .408 3.054 .003 .713 .354 .248

a. Dependent Variable: Y_Rasa_Percaya_Diri

Page 172: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 111.3427 146.2436 137.8429 7.58650 70

Residual -23.07639 14.38728 .00000 6.56956 70

Std. Predicted Value -3.493 1.107 .000 1.000 70

Std. Residual -3.409 2.126 .000 .971 70

a. Dependent Variable: Y_Rasa_Percaya_Diri

Page 173: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

DAFTAR KUESIONER

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan ini saya “Hoirunnisa” mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bermaksud untuk melaksanakan penelitian dalam rangka tugas akhir karya ilmiah (skripsi) yang berjudul “Pengaruh Pembinaan Agama Islam Terhadap Tingkat Rasa Percaya Diri Warga Binaan Wanita Pada Rumah Tahanan Negara Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur”, berkenaan dengan hal ini saya berharap kesediaan Ibu untuk mengisi kuesioner ini dengan sebenar-benarnya sebagai data yang akan digunakan dalam penelitian. Jawaban pertanyaan ini tidak dilhat salah atau benar. Atas perhatian dan perkenaan Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

A. Identitas Responden

1. Nama : …………………………..

2. Kasus : …………………………..

3. Usia : …………………………….

4. Pendidikan terakhir : …………….

B. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik dan teliti.

2. Isilah dengan jujur dan benar.

3. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi ceklis ( √ ) dari

setiap pernyataan yang dianggap paling tepat dengan menggunakan skala

berikut:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Page 174: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

C. Daftar Pernyataan Pembinaan Agama Islam

No Pernyataan SS S TS STS

Kognitif

1 Allah itu ada

2 Allah adalah pencipta alam semesta

3 Allah Maha melihat semua perbuatan manusia

4 Hanya kepada Allah, manusia akan kembali

5 Allah menciptakan malaikat

6 Malaikat mencatat segala ucapan dan tindakan kita

7 Rasul sebagai utusan Allah yang memberikan petunjuk bagi

manusia

8 Allah mengutus para Rasul sebagai teladan bagi manusia

9 Islam mengajarkan bahwa ucapan dan perilaku Rasul sebagai

pedoman dalam bertingkahlaku

10 Al-Qur’an sebagai petunjuk tentang kebaikan dan keburukan

11 Al-Qur’an sebagai penyejuk hati dan jiwa

12 Islam mengajarkan membaca dan mengamalkan isi Al-Qur’an

13 Islam mengajarkan bahwa dengan mengamalkan ajaran Al-Qur’an

akan selamat di dunia maupun di akhirat

14 Allah akan meminta pertanggungjawaban manusia atas segala

perbuatan didunia

15 Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa izin Allah

16 Ibadah shalat lima waktu hukumnya wajib

18 Shalat dapat menentramkan hati dan jiwa

19 Ibadah puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib

20 Puasa merupakan rukun Islam ketiga

21 Manfaat puasa yakni sebagai media untuk melatih kesabaran,

menjaga kesehatan dan memperoleh kejernihan hati dalam berfikir

Page 175: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

22 Zakat, infaq dan shodaqoh dapat mensucikan diri dari harta yang

bukan milik kita

23 Haji merupakan media untuk berlatih menghadapi kesulitan dan

merendahkan diri

24 Tiada Tuhan selain Allah

25 Setiap manusia merupakan ciptaan dan amanah Allah yang harus

dipertanggungjawabkan

26 Islam mengajarkan menutup aurat bagi laki-laki dan perempuan

27 Islam tidak mengajarkan berkata-kata kasar dan tidak bermanfaat

28 Islam mengajarkan manusia untuk menjauhkan diri dari perbuatan

yang tercela

29 Islam mengajarkan menghormati dan sopan santun kepada orang

lain

30 Islam mengajarkan menolong sesama

31 Islam mengajarkan bersikap baik dengan orang lain

32 Asmaul Husna ada 99

33 Dengan berdzikir hati menjadi tenang

34 Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang indah dan baik

35 Dzikir merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah

Afektif

36 Pembinaan agama di Rutan dilaksanakan setiap seminggu lima kali

37 Setiap manusia ingin berubah menjadi manusia yang lebih baik

38 Materi yang disampaikan dalam pembinaan agama mudah difahami

39 Materi yang disampaikan oleh pembimbing agama menarik

40 Dengan memperhatikan materi pembinaan agama yang

disampaikan maka akan lebih mudah dimengerti

41 Pembinaan agama membuat manusia menyadari kesalahannya

42 Setiap manusia tidak ingin mengulangi kesalahannya kembali

Page 176: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Psikomotorik

43 Bertanya saat pembinaan agama akan membuat kita lebih faham

materi yang disampaikan

44 Pembinaan agama mengajarkan cara berpidato dan berbicara

didepan umum

45 Islam mengajarkan membaca Al-Qur’an dengan tajwid

46 Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu cara mendekatkan diri

kepada Allah

Dukungan keluarga dan lingkungan

48 Keluarga merupakan tempat mencurahkan isi hati

49 Keluarga selalu menemani dan menyemangati

50 Pihak Rutan mendatangkan Ustadz dari luar saat acara-acara besar

Islam

51 Islam mengajarkan bersikap baik kepada keluarga, teman, dan

lingkungan

53 Motivasi merupakan cara menguatkan diri

54 Adanya pihak luar yang memberikan motivasi kepada warga

binaan, seperti Ustadz, mahasiswa magang, praktikum dan pihak

lainnya

D. Daftar Pernyataan Rasa Percaya Diri

No Pernyataan SS S TS STS

Tekat kuat

1 Tekat kuat merupakan cara memotivasi diri

2 Menghadapi masalah dengan tekat yang kuat

3 Tekat kuat membuat manusia menjadi berani menghadapi masalah

Memberanikan diri

4 Manusia berani melakukan perubahan diri menjadi lebih baik

5 Manusia berani mengakui kesalahan

Page 177: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

6 Berani mengutarakan isi hati kepada keluarga, petugas ataupun

warga binaan lainnya

7 Manusia berani menerima segala konsekuensi yang telah diperbuat

Berfikir positif

8 Berfikir positif merupakan salah satu kunci ketenangan hati

9 Berfikir positif setiap kejadian yang ada

10 Manusia yang berfikir positif tentang orang lain akan memiliki

banyak teman

11 Bersikap positif akan membawa diri pada perubahan yang lebih

baik

Inisiatif

12 Inisiatif merupakan cara manusia mengembangkan kemampuan

13 Manusia meyelesaikan masalah dengan berinisiatif

14 Inisiatif untuk mengaji dan ibadah tanpa disuruh

Mandiri

15 Mandiri merupakan salah satu cara manusia mempertahankan

hidup

16 Manusia yang mandiri tidak akan ketergantungan dengan orang lain

17 Mandiri menghadapi semua masalah

Belajar dari kegagalan

18 Manusia tidak luput dari kesalahan

19 Mengambil pelajaran dari setiap kesalahan yang diperbuat

20 Belajar dari kegagalan agar tidak terjerumus kembali

21 Manusia mempunyai kesempatan untuk merubah sikap menjadi

lebih baik

Tidak mudah menyerah

22 Islam mengajarkan pantang menyerah dalam menghadapi masalah

23 Tidak mudah menyerah untuk memperbaiki kesalahan

24 Tidak mudah menyerah dengan keadaan saat ini

Page 178: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

25 Manusia yang tidak mudah menyerah akan mendapatkan hasil yang

maksimal

Bersikap objektif

26 Menjadi manusia yang lebih baik merupakan keinginan setiap

manusia

27 Bersikap objektif atas keputusan penahanan

28 Bersikap kritis jika ada kesalahan dalam hal fonis penahanan

Dapat menempatkan diri sesuai situasi

29 Manusia dapat menempatkan diri sesuai situasi dan kondisi

30 Menceritakan keluh kesah dengan keluarga membuat hati tenang

31 Menceritakan keluh kesah dengan warga binaan lain membuat hati

tenang

Demikian jawaban ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa paksaan dari pihak manapun.

Jakarta, 26 Agustus 2016

Page 179: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

DAFTAR KUESIONER

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan ini saya “Hoirunnisa” mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bermaksud untuk melaksanakan penelitian dalam rangka tugas akhir karya ilmiah (skripsi) yang berjudul “Pengaruh Pembinaan Agama Islam Terhadap Tingkat Rasa Percaya Diri Warga Binaan Wanita Pada Rumah Tahanan Negara Kelas II A Pondok Bambu Jakarta Timur”, berkenaan dengan hal ini saya berharap kesediaan Ibu untuk mengisi kuesioner ini dengan sebenar-benarnya sebagai data yang akan digunakan dalam penelitian. Jawaban pertanyaan ini tidak dilhat salah atau benar. Atas perhatian dan perkenaan Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

A. Identitas Responden

5. Nama : …………………………..

6. Kasus : …………………………..

7. Usia : …………………………….

8. Pendidikan terakhir : …………….

B. Petunjuk Pengisian

4. Bacalah setiap pernyataan dengan baik dan teliti.

5. Isilah dengan jujur dan benar.

6. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi ceklis ( √ ) dari

setiap pernyataan yang dianggap paling tepat dengan menggunakan skala

berikut:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Page 180: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

C. Daftar Pernyataan Pembinaan Agama Islam

No Pernyataan SS S TS STS

1 Alam semesta diciptakan oleh Allah*

2 Saya meyakini bahwa Allah Maha melihat semua perbuatan

manusia*

3 Saya meyakini bahwa hanya kepada Allah, manusia akan kembali*

4 Saya memohon pertolongan dan perlindungan hanya kepada Allah*

5 Saya meyakini bahwa Allah menciptakan malaikat*

6 Saya meyakini bahwa segala ucapan dan tindakan kita, malaikat

yang mengontrol*

7 Saya meyakini Al-Qur’an sebagai penerang jiwa*

8 Malaikat mencatat segala ucapan dan tindakan kita*

9 Allah mengutus para Rasul sebagai teladan bagi manusia*

10 Islam mengajarkan bahwa ucapan dan perilaku Rasul sebagai

pedoman dalam bertingkahlaku*

11 Al-Qur’an sebagai petunjuk tentang kebaikan dan keburukan*

12 Al-Qur’an sebagai penyejuk hati dan jiwa*

13 Islam mengajarkan membaca dan mengamalkan isi Al-Qur’an*

14 Allah akan meminta pertanggungjawaban manusia atas segala

perbuatan didunia*

15 Tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa izin Allah*

16 Ibadah shalat lima waktu hukumnya wajib*

17 Shalat merupakan rukun Islam kedua*

18 Shalat dapat menentramkan hati dan jiwa*

19 Ibadah puasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib*

20 Puasa merupakan rukun Islam ketiga*

21 Manfaat puasa yakni sebagai media untuk melatih kesabaran,

menjaga kesehatan dan memperoleh kejernihan hati dalam berfikir*

Page 181: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

22 Zakat, infaq dan shodaqoh dapat mensucikan diri dari harta yang

bukan milik kita*

23 Haji merupakan media untuk berlatih menghadapi kesulitan dan

merendahkan diri*

24 Setiap manusia merupakan ciptaan dan amanah Allah yang harus

dipertanggungjawabkan*

25 Islam mengajarkan menutup aurat bagi laki-laki dan perempuan*

26 Islam tidak mengajarkan berkata-kata kasar dan tidak bermanfaat*

27 Islam mengajarkan manusia untuk menjauhkan diri dari perbuatan

yang tercela*

28 Islam mengajarkan menghormati dan sopan santun kepada orang

lain*

29 Islam mengajarkan menolong sesama

30 Islam mengajarkan bersikap baik dengan orang lain

31 Asmaul Husna ada 99

32 Dengan berdzikir hati menjadi tenang

33 Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah yang indah dan baik

34 Dzikir merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah

Afektif

35 Pembinaan agama di Rutan dilaksanakan setiap seminggu lima kali

36 Setiap manusia ingin berubah menjadi manusia yang lebih baik

37 Materi yang disampaikan dalam pembinaan agama mudah difahami

38 Materi yang disampaikan oleh pembimbing agama menarik

39 Dengan memperhatikan materi pembinaan agama yang

disampaikan maka akan lebih mudah dimengerti

40 Pembinaan agama membuat manusia menyadari kesalahannya

41 Setiap manusia tidak ingin mengulangi kesalahannya kembali

Psikomotorik

42 Bertanya saat pembinaan agama akan membuat kita lebih faham

Page 182: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

materi yang disampaikan

43 Pembinaan agama mengajarkan cara berpidato dan berbicara

didepan umum

44 Islam mengajarkan membaca Al-Qur’an dengan tajwid

45 Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu cara mendekatkan diri

kepada Allah

Dukungan keluarga dan lingkungan

46 Keluarga merupakan tempat mencurahkan isi hati

47 Keluarga selalu menemani dan menyemangati

48 Pihak Rutan mendatangkan Ustadz dari luar saat acara-acara besar

Islam

49 Islam mengajarkan bersikap baik kepada keluarga, teman, dan

lingkungan

50 Keluarga menyempatkan waktu untuk makan bersama warga

binaan saat menjenguk

51 Motivasi merupakan cara menguatkan diri

52 Adanya pihak luar yang memberikan motivasi kepada warga

binaan, seperti Ustadz, mahasiswa magang, praktikum dan pihak

lainnya

53 Keluarga memberikan dukungan kepada saya dengan menjenguk

ke Rutan

D. Daftar Pernyataan Rasa Percaya Diri

No Pernyataan SS S TS STS

Tekat kuat

1 Tekat kuat merupakan cara memotivasi diri

2 Menghadapi masalah dengan tekat yang kuat

3 Tekat kuat membuat manusia menjadi berani menghadapi masalah

Page 183: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Memberanikan diri

4 Manusia berani melakukan perubahan diri menjadi lebih baik

5 Manusia berani mengakui kesalahan

6 Berani mengutarakan isi hati kepada keluarga, petugas ataupun

warga binaan lainnya

7 Manusia berani menerima segala konsekuensi yang telah diperbuat

Berfikir positif

8 Berfikir positif merupakan salah satu kunci ketenangan hati

9 Berfikir positif setiap kejadian yang ada

10 Manusia yang berfikir positif tentang orang lain akan memiliki

banyak teman

11 Bersikap positif akan membawa diri pada perubahan yang lebih

baik

Inisiatif

12 Inisiatif merupakan cara manusia mengembangkan kemampuan

13 Manusia meyelesaikan masalah dengan berinisiatif

14 Inisiatif untuk mengaji dan ibadah tanpa disuruh

Mandiri

15 Mandiri merupakan salah satu cara manusia mempertahankan

hidup

16 Manusia yang mandiri tidak akan ketergantungan dengan orang lain

17 Mandiri menghadapi semua masalah

Belajar dari kegagalan

18 Manusia tidak luput dari kesalahan

19 Mengambil pelajaran dari setiap kesalahan yang diperbuat

20 Belajar dari kegagalan agar tidak terjerumus kembali

21 Manusia mempunyai kesempatan untuk merubah sikap menjadi

lebih baik

Tidak mudah menyerah

Page 184: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

22 Islam mengajarkan pantang menyerah dalam menghadapi masalah

23 Tidak mudah menyerah untuk memperbaiki kesalahan

24 Tidak mudah menyerah dengan keadaan saat ini

25 Manusia yang tidak mudah menyerah akan mendapatkan hasil yang

maksimal

Bersikap objektif

26 Menjadi manusia yang lebih baik merupakan keinginan setiap

manusia

27 Menyadari semua kesalahan yang telah diperbuat

Dapat menempatkan diri sesuai situasi

28 Manusia dapat menempatkan diri sesuai situasi dan kondisi

29 Menceritakan keluh kesah dengan keluarga membuat hati tenang

30 Menceritakan keluh kesah dengan warga binaan lain membuat hati

tenang

Demikian jawaban ini dibuat dengan sebenar-benarnya, tanpa paksaan dari pihak manapun.

Jakarta, 08 September 2016

Ket:

Tanda *: kuesioner Skripsi Ahmad Yusuf Afifurrahman Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam tahun 2015.

Page 185: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBINAAN AGAMA ISLAM

RUTAN KELAS II A PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR

Kegiatan Pembinaan Agama Islam oleh Pembimbing Agama Islam

di Masjid Rutan Pondok Bambu

Warga Binaan mengisi kuesioner setelah mendapatkan

pembinaan Agama Islam

Page 186: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Kegiatan Pembinaan Agama Islam oleh Pembimbing Agama Islam

di Masjid Rutan Pondok Bambu

Kegiatan Pembinaan Agama Islam oleh Pembimbing Agama Islam

di Masjid Rutan Pondok Bambu

Page 187: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Kegiatan Pembinaan Agama Islam oleh Pembimbing Agama Islam

di Masjid Rutan Pondok Bambu

Kegiatan Pembinaan Agama Islam oleh Pembimbing Agama Islam

di Masjid Rutan Pondok Bambu

Page 188: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

Foto bersama Petugas Rutan dan salah satu Pembimbing Agama Islam

Daftar isi penghuni Rutan Pondok Bambu Kelas II A Jakarta Timur

Page 189: PENGARUH PEMBINAAN AGAMA ISLAM TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34730/1/... · Ciri-ciri Perilaku Rasa ... Manusia merupakan makhluk individu yang

FOTO SIDANG SKRIPSI KAMIS, 01 DESEMBER 2016 PUKUL 12:00-13:00 LT. 7A FIDKOM