Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP ROA
(RETURN ON ASSETS) PADA BANK PEMBIAYAAN
RAKYAT SYARIAH SELURUH INDONESIA
TAHUN 2015-2019
SKRIPSI
Oleh
MUHAMMAD AGUNG
NIM 105731115516
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
ii
PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP ROA
(RETURN ON ASSETS) PADA BANK PEMBIAYAAN
RAKYAT SYARIAH SELURUH INDONESIA
TAHUN 2015-2019
SKRIPSI
Oleh
MUHAMMAD AGUNG
NIM 105731115516
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) pada Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO
Karya ilmiah saya ini kupersembahkan untuk :
1. Ibunda tercinta Nur Aisyah terima kasih atas segala kasih sayang yang
berlimpah dari mulai saya terlahir ke dunia ini hingga saya sampai saat ini,
terima kasih atas segala limpahan doa yang tak berkesudahan serta terima
kasih atas segala pengorbanan yang telah engkau lakukan selama ini
“BARANG NAKU BALASA TONJAKI TE’NE RI AHERA”
2. Bapakku Jamaluddin Opa terima kasih atas segala doa dan dukungan yang
telah kalian haturkan. Kupersembahkan sebuah tulisan yang ku tuliskan
diatas lembaran putih ini yang ku rangkai dari kata demi kata dan kalimat
yang diiringi dengan berjuta makna kehidupan yang tak lain sebagai ucapan
terimakasih yang sedalam-dalamnya. Dan juga sebagai bentuk warisan dari
bapak dan ibu dalam hal ini bukan bentuk materi tetapi sebuah pendidikan.
3. Bapak dan Ibu dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus
dan ikhlas meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan dalam
menyelesaikan karya ini.
4. Para sahabat dan teman-teman yang selalu memberi bantuan dan semangat
beserta dukungan dalam penyelesaian karya ini.
MOTTO
“Angngapa-nangapa Assambayangi tawwa”
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur terucapkan Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT untuk
segala rahmat dan limpahan kasih sayang-NYA yang tiada henti diberikan
kepada hamba-NYA. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis hantarkan
kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para
pengikutnya. Suatu kesyukuran yang tiada ternilai bagi penulis manakala
penulisan dan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan
Murabahah Terhadap Return On Assets (ROA) Terhadap Bank Pembiyaan
Rakyat Syariah Di Indonesia 2015-2019”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada Ibunda dan Ayahanda yang senantiasa memberikan harapan, semangat,
perhatian, kasih sayang dan doa yang senantiasa selalu mengiringi langkah
penulis dan tanpa pamrih. Serta untuk adikku tercinta yang senantiasa
memberikan dukungan do’a hingga akhir studi ini. Dan untuk seluruh keluarga,
sahabat dan teman-teman untuk segala dukungan dan do’a yang telah diberikan
demi keberhasilan penulis menuntut ilmu. Semoga apa yang telah Ibunda dan
para keluarga korbankan kepada penulis akan bernilai ibadah dan menjadi
cahaya penerang di dunia maupun di akhirat.
viii
Penulis menyadari bahwa segala penulisan maupun penyusunan skripsi
ini tidak akan menjadi terselesaikan tanpa adanya bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Maka dengan ini penulis memberikan penghargaan yang
setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih disampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Dr. Agus Salim HR, SE.,MM Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
4. Bapak Dr.H.Mahmud Nuhung MA., selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis,
sehingga skripsi ini bisa selesai dengan baik.
5. Ibu Saida Said, SE.,M.Ak selaku pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan proposal sampai skripsi dan
terselesaikan dengan baik.
6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama
mengikuti perkuliahan.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Teman-teman Akuntansi D angkatan 2016 yang kurun waktu 4 tahun
berjuang dan berbagi cerita suka dan duka, teruslah menjadi manusia yang
membumi dan jangan pernah letih untuk berjuang.
ix
9. Kepada keluarga IMAI, Sahabat PMII, Kakanda dan ayunda HMI MPO,
kakanda immawan di pikom Galesong, teman-teman seperjuangan di LKIM
pena, siana dan daengku di laskar hasanuddin dan yang terspesial Sabogar
team yang selalu mensupport
10. Dan terima kasih banyak untuk semua pihak yang tidak bisa penulis tulis
satu persatu, yang telah memberikan semangat, motivasi dan do’a sehingga
penulis bisa menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Akhir kata, penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh
dari kata kesempurnaan maka dari itu, kepada semua pihak terutamanya para
pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikan
yang membangun agar kedepannya penulis bisa menyusun skripsi dengan lebih
baik.
Mudah-mudahan skripsi yang teramat sederhana ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar. Penulis juga mengucapkan permohonan maaf yang
sedalam-dalamnya kepada para pembaca maupun pihak terkait jika di dalam
skripsi ini ada kata-kata yang menyingggung tidak ada unsur kesengajaan dari
penulis sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Billahi Fii Sabilil Haq Fastabiqul Kahirat
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar, 29 April 2021
Ttd
Muhammad Agung
x
ABSTRAK
Muhammad Agung, Tahun 2021, Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap
Return On Assets (ROA) Terhadap Bank Pembiyaan Rakyat Syariah Di
Indonesia 2015-2019. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh bapak Mahmud
Nuhung dan Ibu Saida Said.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah Pembiayaan
Murabahah berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah Di Indonesia Tahun 2015-2019. Penelitian ini
menggunakan metode paradigma kuantitatif dengan pendekatan studi deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuangan Pembiayaan
Murabahah dan Return On Asset (ROA) di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS) di Indonesia yang dipublikasikan oleh OJK dari situs resmi Otoritas Jasa
Keuangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan Uji parsial (uji t)
untuk variabel X, maka dapat diketahui bahwa pembiayaan murabahah (X) t
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return on Asset (ROA) pada bank
pembiayaan rakyat syariah (BPRS) pada periode 2015 sampai 2019. Hal ini
dapat dilihat melalui t hitung yang diperoleh sebesar 3,185 sementara nilai t tabel
sebesar 2,022, artinya t hitung > t tabel.
Kata Kunci: Murabahah, Return On Asset (ROA) dan BPRS
xi
ABSTRACT
Muhammad Agung, 2021, The Effect of Murabahah Financing on Return On
Assets (ROA) Against Sharia Rural Banks in Indonesia 2015-2019. Thesis of Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Mr. Mahmud Nuhung and Mrs. Saida Said. This study aims to determine whether Murabahah Financing has an effect on the Return on Assets (ROA) of Islamic People's Financing Banks in Indonesia in 2015-2019. This study uses a quantitative paradigm method with a descriptive study approach. The population in this study were all financial reports on Murabahah Financing and Return On Asset (ROA) at Sharia Rural Banks (BPRS) in Indonesia published by OJK from the official website of the Financial Services Authority. The results of this study indicate that based on the partial test (t test) for variable X, it can be seen that murabahah (X) t financing has a significant effect on Return on Assets (ROA) in Islamic public finance banks (BPRS) in the period 2015 to 2019. This can be seen through the t value obtained is 3.185 while the t table value is 2.022, meaning that t count> t table. Keywords : Murabahah, Return On Asset (ROA) and BPRS
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL PENELITIAN --------------------------------------------------------- i
HALAMAN JUDUL -------------------------------------------------------------- ii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ------------------------------ iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ---------------------------------------- iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ----------------------------------------- v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ---------------------------- vi
KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------ vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ------------------------------------------- x
ABSTRACT ------------------------------------------------------------------------ xi
DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------- xii
DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------- xv
DAFTAR GAMBAR/BAGAN -------------------------------------------------- xvi
DAFTAR LAMPIRAN ----------------------------------------------------------- xvii
BAB I PENDAHULUAN ---------------------------------------------------- 1
A. Latar Belakang --------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah ---------------------------------------------- 8
C. Tujuan Penelitian ------------------------------------------------ 8
D. Manfaat Penelitian ---------------------------------------------- 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ---------------------------------------------- 10
A. Pembiayaan ------------------------------------------------------ 10
B. Murabahah-------------------------------------------------------- 15
C. Return On Asset ------------------------------------------------- 23
D. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) ---------------- 26
E. Tinjauan Empiris------------------------------------------------- 31
F. Kerangka Pikir --------------------------------------------------- 35
G. Hipotesis ---------------------------------------------------------- 36
BAB III METODE PENELITIAN -------------------------------------------- 37
xiii
A. Jenis Penelitian -------------------------------------------------- 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian --------------------------------- 37
C. Definisi Operasional Variabel -------------------------------- 38
D. Populasi dan Sampel ------------------------------------------ 39
E. Teknik Pengumpulan Data ------------------------------------ 39
F. Teknik Analisis Data -------------------------------------------- 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ------------------ 42
A. Deskripsi Data dan Penelitian -------------------------------- 42
B. Hasil Analisis Data ---------------------------------------------- 49
C. Pembahasan Hasil Penelitian -------------------------------- 57
BAB V PENUTUP ------------------------------------------------------------ 62
A. Kesimpulan ------------------------------------------------------- 62
B. Saran --------------------------------------------------------------- 62
DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------- 64
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Produk Syariah ................................................................ 4
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu ................................................................................ 35
Tabel 3.1 Defisi Operasional Variabel ..................................................................... 38
Tabel 4.1 Pembiayaan Murabahah Januari 2011-Desember 2014.......................... 43
Tabel 4. 2 Roa Januari 2015- Desember 2019........................................................ 46
Tabel 4. 3 Uji Deskripsi Data................................................................................... 50
Tabel 4. 4 Uji Normalitas ......................................................................................... 51
Tabel 4. 5 Uji Linieritas ........................................................................................... 53
xv
DAFTAR GAMBAR/BAGAN
Gambar 1.1 perkembangan Pembiayaan.................................................................. 5
Gambar 1.2 Laporan Statistik ROA Pada BPRS ....................................................... 7
Bagan 2.1 Pembedaan Murabahah ..................................................................... 17
Bagan 2.2 Alur Pembiayaan Murabahah .............................................................. 20
Bagan 2.3 Skema pembiayaan Murabahah ......................................................... 21
Gambar 2.1 Rumus perhitungan Return On Asset .................................................. 25
Bagan 2.4 Kerangka Pikir .................................................................................... 36
Diagram 4.1 Pembiayaan Murabahah Januari 2011-Desember 2014 ..................... 45
Diagram 4. 2 ROA Januari 2015-Desember2019 .................................................... 48
Gambar 4. 3 Grafik Scatter Plot .............................................................................. 52
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Roa Januari 2015 – Desember 2019 (%) ---------------------------- 67
Lampiran 2. Pembiayaan Murabahah Januari 2015 – Desember 2019 ----- 69
Lampiran 3. Rasio Keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ------------- 71
Lampiran 4. Hasil Uji Data Menggunakan SPSS------------------------------------ 72
Lampiran 5. Hasil Uji Turnitin ------------------------------------------------------------- 76
Biografi Penulis -------------------------------------------------------------------------------- 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian islam di Indonesia telah ada sejak diluncurkannya
Bank syariah pertama yaitu Bank Muammalat, Namun hingga saat ini
perekonomian islam yang ada di Indonesia mengalami fluktuaktif dalam
perkembangannya sejalan dengan pertembuhan ekonomi Indonesia yang
berjalan seiring dengan peta politik yang terjadi, seperti pada krisis tahun
60-an dan krisis 98 akibat dari reformasi dari orde baru.
Sebenarnya peluang untuk peerkembangan ekonomi islam di
indoensia cukup potensial, selain karena mayoritas penduduk Indonesia
beragama islam dan terbanyak di dunia, ekonomi islam diharapakan bias
menjadi titik balik pertumbuhan ekonomi Indonesia yang saat ini tengah
diambang resesi seriring dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang kian
tidak menentu.
Perbankan syariah secara global tumbuh dengan kecepatan anatar
10-15% per tahun, dan menunjukkan tanda-tanda pertumbuahn yang
konsisten dimasa depan, laporan dari internasional associaotian of Islamic
bank dan analisis Prof. Khursid Ahmad menyebutkan bahwa hingga tahun
1999 telah terdapat lebih dari 200 lembaga keuangan islam yang
beroperasi seluruh dunia, selain dari negara mayoritas muslim
perkembangan lembaga keuangan syariah ini juga terdapat di amerika,
eropa dan Australia.
Dunia perbankan syariah menjadi salah satu peran penting dalam
perekonomian islam yang selain itu mampu memulihkan kembali
2
perkonomian indoensia, perlu kita ketahui bahwa perbankan syariah yang
ada diindonesia terdiri dari Tiga jenis, yaitu : Bank Umum Syariah (BUS),
Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syraiah atau
biasa dikenal sebagai (BPRS).
Walaupaun semua berbentuk dan menggunakan sistem perbankan
namun ketiga perbankan syariah tersebut mempunya peran masing-
masing, salah satunya yaitu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah
lembaga keuangan yang berlandasakan prinsip syariah yang dalam
pengelolaannya mengedepankan kredit kepada masyarakat kecil atau
rakyat.
Kehadiran perbankan berfungsi melayani masyarakat didaerah
perdesaan atau pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking, rural
banking di Indonesia diakomodasiakn dalam bentuk Bank perkrediatan
rakyat dan Bank Pembiayaan rakyat syariah, lembaga keuangan ini
dibutuhkan oleh masyrakat didaerah pedesaan atau pinggiran yang belum
terjangkau oleh bank umum, baik dari segi simpan pinjam maupun
pembiyaan.
Bank Pembiayaan Rakayat syariah (BPRS) ini diharapakan mampu
menjadi solusi percepatan pertumbuhan ekonomi nasioanal yang dimana
saat ini kurangnya dana yang beredar di masyrakat sehingga masyrakat
mengurangi aktivitas jual belinya di pasar menurun, mengakibatkan roda
perputaran ekonomi nasional melambat dan menimbulkan efek domino
yang akan berujung pada inflasi suatu barang tertentu.
Semakin banyaknya pemberian pinjaman ke masyarakat melalui
pembiayaan salah satunya yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat
3
syariah (BPRS), Membuat Bank Pembiayaan Rakyat syariah dapat
dikatakan mengalami peningkatan, konsep syariah yang diterapakan di
BPRS sangat berguna ke masyarakat kecil yang sedang merintis usahanya
karena tidak memberikan bunga dalam pemberian pembiayaan ataupun
pinjaman.
Seperti yang dilansir oleh Republika.co.id , Menurut Ventje sebagai
ketua KNKS (komite Nasional Keuangan syariah) menargetkan asset bank
syariah bias mencapai Rp 2.000 Triliun, dari saat ini Rp 488 Triliun. Di level
BPRS, diharapakan dalam dua hingga tiga tahun kedepan akan
menumbuhkan sekitar 300 BPRS baru, baik melalui pembentukan baru,
merger, maupun konversi. (Republika.co.id : 2019)
Semakin banyak asset sebuah perusahaan maka semakin banyak
pula transaksi yang akan bias dilakukan , system pembiayaan syariah oleh
Bank pembiayaan syariah (BPRS), sama seperti kegiatan Perbankan
konvensional Bank syariah juga mempunya kegiatan usaha namun tidak
memakai bunga dalam transaksinya melainkan bagi hasil, Adapun jenis
kegiatan usahanya seperti wadi’ah, Mudharabah, Musyarakah, Murabahah
dan lain sebgainya.
Salah satu bentuk kegiatan usaha Perbankan syariah yang
berbentuk pembiayaan yang berbentuk syariah yaitu ada 3 yang pertama
Bai’ Al-Murabahah, yang kedua Bai’ As-Salam dan Yang ketiga Bai’’ Al-
Istishna, Bai’ Al-Murabahah biasa juga di sebut dengan Murabahah , Ba’I
Al-Murabahah adalah penyaluran dana dalam bentuk jual beli
(Perdangangan), Bai’ Al-Murabahah menjadi salah satu pembiayaan paling
banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia.
4
Tabel 1.1 (Perkembangan Produk syariah)
Pembiayaan Berdasarakan Jenis Akad
Akad Nominal (Rp Triliun)
Pertumbuhan (yoy)
Murabahah 168.11 3,9%
Musyarakah 158,61 21,56%
Mudharabah 14,02 -12,63%
Qardh 10,75 36,77%
Ijarah 10,63 -0,13%
Istishna 2,16 31,63%
Multijasa 0,84 -2,27%
Total 365,14
10,89%
(sumber Data : LPKSI OJK :2019)
Berdasarkan tabel diatas bahwa pembiayaan murabahah pada
tahun 2019 menjadi pembiyaan dengan transaksi tertinggi yaitu sebesar
Rp. 168,11 Trilliun, walaupun dalam pertumbuhannya dari tahun ke tahun
tidak terlalu tinggi yaitu hanya sebesar 3,9 persen, namun hal ini
menandakan bahwa pembiayaan murabahan menjadi pembiayaan paling
banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini.
Artikel yang ditulis oleh Gerry Andra dalam menjelaskan
perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia tahun 2010-2013,
juga menggambarkan dominasi pembiayaan syaraiah yaitu dengan jenis
murabahah.
5
(sumber Gamabar Gerry Andra : 2015)
Gambar 1.1 perkembangan Pembiayaan
Dilihat dari jenis akadnya, secara umum penyaluran pembiayaan
perbankan syariah masih didominasi oleh akad murabahah. Pada periode
laporan pembiayaan murabahah tumbuh 25,6% (yoy), sehingga
menempati pangsa 60,0% dari total pembiayaan BUS dan UUS.
Sementara pada pembiayaan BPRS pangsa akad murabahah mencapai
80,3%. Pemanfaatan akad-akad lain dalam pembiayaan berkembang
secara dinamis, khususnya pada kelompok BUS dan UUS. Pada periode
laporan, peningkatan preferensi penggunaan akad ijarah dalam
pembiayaan BUS dan UUS masih berlanjut dengan pertumbuhan 42,7%
(yoy), lebih tinggi dibanding peningkatan penggunaan akad lainnya.
Sebaliknya pembiayaan berbasis qardh yang sejak tahun lalu mengalami
perlambatan, pada periode laporan tumbuh -25,6% (yoy), sebagai
dampak penyesuaian kebijakan terkait kehati-hatian dalam penjualan
produk rahn emas.( Gerry Andra : 2015).
6
Sama halnya dengan perusahaan dan lembaga keuangan lainnya
yaitu menjaga kelangsungan hidup bank melalui usaha untuk
mendapatkan keuntungan, tentunya harus meningkatkan pendapatan
sebanyak mungkin dan menekan beban-beban seminimalisir agar Rasio
profitabilitas bank meningkat, profitabisitas adalah sebuah alat ukur yang
digunakan manajemn perusahaan untuk mengetahui keaktifan suatu
perusahaan dalam mendpatkan laba (Profit).
Salah satu acuan dalam menilai tingkat profitabilitas sebuah
usaha yaitu dengan melihat persentase Return On Assets (ROA), Return
On Asset ialaha penggmabaran persentase suatu profitabilitas (laba
bersih) sebuah perusahaan dengan asset-aset ataupun sumber daya
yang dimilikinya,Return On Asset (ROA) dapat juga menjadi acuang
sejauh mana efisiensi perusahaan dalam mengelola asetnya untuk
menjadi laba pada periode usaha selanjutnya.
7
Laporan Statistik Return On Asset Pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
(Sumber Dari : Stephan : 2017)
Gambar 1.2 Laporan Statistik ROA Pada BPRS
Dari grafik 2 bisa di lihat, laba bersih BUS-UUS di tahun 2016
tercatat sebesar Rp2,09 triliun atau meningkat sebesar 17,33%
dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, nilai Return On Assets
(ROA) di tahun laporan mengalami peningkatan dari 0,84% pada tahun
2015 menjadi 0,94% pada tahun laporan 2016, lebih baik dibandingkan
dengan perbankan nasional yang mengalami penurunan ROA dari 2,32%
di 2015 menjadi 2,23% di 2016.
Berdasarkan data yang diperoleh diatas maka peneliti
menemukan masalah yang terjadi pada tahun 2015 hingga 2019 dimana
terdapat ketidak sesuaian teori yang ada dengan kenyataan yang terjadi
pada aktivitas keuangan BPRS yang ditunjukkan dengan kenaikan
pembiayaan Murabahah yang terus terjadi dari tahun 2015 sampai 2019
namun tidak diikuti oleh ROA yang tidak stabil pada periode yang sama.
Atas dasar itulah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
8
“Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Return On Asset (ROA)
pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Tahun 2015-2019”.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang yang ada, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah Pembiayaan Murabahah
berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah Di Indonesia Tahun 2015-2019 ? “.
B. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pembiayaan
Murabahah terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah.
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi
penulis tentang bagaimana pengaruh Pembiayaan Murabahah
terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.
2. Bagi Perbankan Syariah
Kajian Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Return On
Asset (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ini dapat
bermanfaat sebagai bahan evaluasi perkembangan sistem perbankan
syariah.
9
3. Bagi Perguruan Tinggi
Penelitian diharapkan dapat menambah kepustakaan di bidang
Perbankan Syariah dan dijadikan sebagai bahan bacaan untuk
menambah pengetahuan.
4. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya penelitian ini, diharapakan dapat menjadi bahan
referensi untuk penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
Sejatinya sebuah bank yang berfungsi sebagai penyalur dana dari
nasabah ke kreditur , begitupun pada Bank prekreditan rakyat syariah yang
dimana proses transaksi bank tersbut didominasi oleh pembiayaan yang
pada daerah yang dilakukan oleh masyarakat atau rakyat. Adapun
pembiayaan banyak dikemukakakn oleh beberapa sumber,seperti.
Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (UU No.7 Tahun 1992).
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan
dengan itu berupa:
a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;
b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahiya bittamlik;
c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna’;
d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan
11
e. transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank
Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa
imbalan, atau bagi hasil.(UU No 21: 2008)
Muhammad dalam sebuah jurnalnya mengatakan, Pembiayaan adalah
fasilitas yang diberikan oleh bank syariah kepada masyarakat yang
membutuhkan untuk menggunakan dana yang telah dikumpulkan oleh bank
syariah dari masyarakat yang surplus dana, sedangkan pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan lain
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antar bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau
tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil.
Pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah mempunyai lima bentuk
utama, diantaranya adalah; pembiayaan mudharabah (bagi hasil),
pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan
murabahah, pembiayaan salam dan pembiayaan ijarah. Pembiayaan yang
paling banyak diminati oleh masyarakat adalah pembiayaan murabahah
(Wardiantika,Kusumangningtias: 2012)
2. Tujuan Dan fungsi Pembiayaan
Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk
meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan
12
nilai-nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh sebanyak-
banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri, pertanian, dan
perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan menunjang produksi
dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi
kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. (Mujahidin: 2010).
Keberadaan bank syariah yang menjalankan pembiayaan berdasarkan
prinsip syariah bukan hanya untuk mencari keuntungan dan meramaikan
bisnis perbankan di Indonesia, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan
bisnis yang aman, diantaranya :
1. Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan sistem
bagi hasil yang tidak memberatkan debitur.
2. Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank konvensional
karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank
konvensional.
3. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan
oleh rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang
dilakukan.(Mujahidin : 2010)
Tujuan dari perbankan syariah adalah menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional, seperti melakukan fungsi untuk mendukung sektor
riil melalui pembiayaan sesuai prinsip syariah dan transaksi riil (fungsi
intermediasi), dalam rangka pemerataan kesejahteraan rakyat. Pembiayaan
sebagai upaya lembaga finansial dalam menggerakkan sektor riil mendapat
perhatian tinggi dari perbankan syariah.(wardiantika, widiningtyas : 2014)
13
Sebuah statetment pernah dikatakna oleh Muhammad tentang, tujuan
pembiayaan ini yaitu: (1) secara makro adalah peningkatan ekonomi,
tersedianya dana bagi peningkatan usaha, meningkatkan produktivitas,
membuka lapangan kerja baru, dan terjadi distribusi pendapatan (2) secara
makro adalah upaya memaksimalkan laba, upaya meminimalkan resiko,
pendayagunaan sumber ekonomi, penyaluran kelebihan dana.(Dwi, dkk :
2014)
3. Unsur dan prinsip pembiayaan
Dalam melakukan penilaian permohonan pembiayaan bank syariah
bagian marketing harus memperhatikan beberapa prinsip utama yang
berkaitan dengan kondisi secara keseluruhan calon nasabah. Di dunia
perbankan syariah prinsip penilaian dikenal dengan 5 C + 1 S , yaitu :
a. Character
Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima
pembiayaan dengan tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa
penerima pembiayaan dapat memenuhi kewajibannya.
b. Capacity
Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan penerima
pembiayaan untuk melakukan pembayaran. Kemampuan diukur dengan
catatan prestasi penerima pembiayaan di masa lalu yang didukung dengan
pengamatan di lapangan atas sarana usahanya seperti toko, karyawan, alat-
alat, pabrik serta metode kegiatan.
14
c. Capital
Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon
penerima pembiayaan yang diukur dengan posisi perusahaan secara
keseluruhan yang ditujukan oleh rasio finansial dan penekanan pada
komposisi modalnya.
d. Collateral
Yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan. Penilaian ini
bertujuan untuk lebih meyakinkan bahwa jika suatu resiko kegagalan
pembayaran tercapai terjadi , maka jaminan dapat dipakai sebagai pengganti
dari kewajiban.
e. Condition
Bank syariah harus melihat kondisi ekonomi yang terjadi di
masyarakat secara spesifik melihat adanya keterkaitan dengan jenis usaha
yang dilakukan oleh calon penerima pembiayaan. Hal tersebut karena
kondisi eksternal berperan besar dalam proses berjalannya usaha calon
penerima pembiayaan.
f. Syariah
Penilaian ini dilakukan untuk menegaskan bahwa usaha yang akan
dibiayaai benar-benar usaha yang tidak melanggar syariah sesuai dengan
fatwa DSN “Pengelola tidak boleh menyalahi hukum syariah Islam dalam
tindakannya yang berhubungan dengan mudharabah.”( Mujahidin : 2015)
15
Pemberian pembiayaan didasarkan atas kepercayaan antara dua
atau lebih pihak. Menurut Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal unsur-
unsur dalam pembiayaan adalah sebagai berikut:
a. Adanya dua pihak yaitu pemberi pembiayaan (ṣahibul maal) dan penerima
pembiayaan (mudarib).
b. Adanya kepercayaan ṣhiulmaal kepada mudari yang didasarkan atas
prestasi dan potensi mudarib .
c. Adanya persetujuan berupa kesepakatan pihak ṣahibul maal dengan pihak
lainnya yang berjanji membayar dari mudarib kepada ṣahibul maal.
d. Adanya penyerahan barang, jasa atau uang dari ṣahibul maal kepada
mudarib.(Fiqi : 2016)
B. Murabahah
1. Pengertian Murabahah
Murabahah adalah akad pembiayaan untuk pengadaan suatu barang
dengan menegaskan harga belinya (harga perolehan) kepada pembeli
dan pembeli membayarnya secara angsuran dengan harga lebih sebagai
laba. (PERMENKEU 137: 2011)
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga
perolehan dan keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembeli,
akad ini merupakan salah satu bentuk Natural certainty contracts karena
dalam murabahah ditentukan besarnya required rate of profits
(keuntungan yang diperoleh). Karena dalam definisnya disebut adanya
“keuntungan yang disepakati” , karakteristik Murabahah adalah penjual
16
harus memberi tahu pembeli tentang harga pembelian barang dan
menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya
tersebut.(Rianto:2012)
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan
harga dan keuntungan margin disepakati oleh penjual dan pembeli,
dengan pembayaran atas akad murabahah dapat dilakukan secara
tangguh atau tunai. Perbedaan murabahah dengan penjulan biasa adalah
pada murabahah penjual secara jelas memberitahu kepada pembeli
tentang harga pokok pembelian produk tersebut dan besar keuntungan
yang akan diambil oleh penjual. (Muljono : 2015).
Murabahah adalah akad jual beli barang degan menyatakan harga
perolehan dan keuntungan (Marjin) yang disepakati oleh penjual dan
pembeli, akad ini merupakan salah satu bentuk Natural certainty contracts,
karena dalam murabahah ditentukan beberapa required of profit-nya atau
keuntungan yang diperoleh. (Karim:2011).
Murabahah adalah suatu penjualan seharga barang tersebut
ditambah keuntuangan yang disepakati, atau merupakan jual beli barang
dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang telah
disepakati antara penjual dan pembeli. Boleh dikatakan bahwa akad
terjadi dalam murabahah ini merupakan salah satu bentuk Natural
certainty contracts,karena dalam murabahah ini ditentukan berapa
required rate of profit-nya,atau keuntungan yang diharapkan akan
diperoleh dari transaksi ini. (Huda, Haykal :2015).
17
2. Jenis- jenis Akad Murabahah
Murabahah dapat dibedakan berdasarkan jenis dan cara
pembayarannya sebagai berikut :
Bagan 2.1 (Pembedaan Murabahah)
Murabahah dengan Pesanan
Murabahah dengan pesanan (murabahah to the purchase order)
dapat berdifat mengikat dan tidak mengikat pembeli untuk membeli barang
pesanannya. Kalua bersifat mengikat, maka pembeli harus membeli
barang pesanannya dan tidak dapat membatalkan pesanannya.
Jika asset murabahah yang telah dibeli oleh penjual dalam
murabahah pesanan mengikat, mengalami penurunan nilai sebelum
diserahkan kepada pembeli, maka penurunan nilai tersebut menjadi beban
penjual dan akan mengurangi nilai akad.
Murabahah Tanpa Pesanan
Murabahah tanpa pesanan bersifat tidak mengikat, sehingga dapat
membatalkan pesanannya.
Murabahah
Jenis
Tanpa Pesanan
Berdasarkan pesanan
Mengikat
Tidak mengikat
cara bayar
Tunai
Tangguh
18
Murabahah Tunai
Murabahah tunai adalah murabahah dengan cara pembayarannya
sekaligus sesuai dengan harga barang yang telah disepakati keduanya.
Murabahah tangguh
Murabahah tangguh adalah murabahah dengan cara
pembayarannya dilakukan secara tangguh atau dicicil atau angsuran
sesuai dengan yang disepakati keduanya.(Muljono : 2015)
Jenis akad murabahah pada prakteknya cukup banyak beredar
dikalangan masyarakat, namun secara garis besar jenisnya dibagi menjadi
dua bagian seperti dibawah ini:
a. Murabahah Sederhana
Murabahah sederhana adalah bentuk akad murabahah ketika penjual
memasarkan barangnya kepada pembeli dengan harga sesuai harga
perolehan ditambah margin keuntungan yang diinginkan.Jual beli
murabahah sederhana ini, hanya untuk barang yang telah dikuasai
atau dimiliki pada saat negosiasi dan berkontrak. Jika barang yang
diperjual belikan belum dikuasai oleh sipenjual maka ia dinamakan
murabahah kepada pemesan.
b. Murabahah Kepada Pemesan
Bentuk murabahah ini melibatkan tiga pihak, yaitu pemesan, pembeli
dan penjual. Bentuk murabahah ini juga melibatkan pembeli sebagai
perantara karena keahliannya atau karena kebutuhan pemesan akan
pembiayaan (Fiqi :2016).
19
3. Proses Pembiaayaan Murabahah
Proses pembiayaan murabahah melalui beberapa langkah tahapan,
yang terpenting diantaran:
1) Pengajuan permohonan nasabah untuk pembiayaan pembeliaan
barang.
a. Penentuan pihak yang berjanji untuk membeli barang yang
diiinginkan dengan sifat-sifat yang jelas.
b. Penentuan pihak yang berjanji untuk membeli tentang lembaga
tertentu dalam pembelian barang tersebut.
2) Lembaga keuangan mempelajari formulir atau proposal yang diajukan
nasabah.
3) Lembaga keuangan mempelajari barang yang diinginkan
4) Mengadakan kesepakatan janji pembelian barang
a. Mengadakan perjanjian yang mengikat
b. Membayar sejumlah jaminan untuk menunjukkan kesungguhan
pelaksanaan janji.
5) Penentuan nisbah keuntungan dalam masa janji
6) Lembaga keuangan mengambil jaminan dari nasabah ada masa janji
7) Lembaga keuangan mengadakan transaksi dengan penjual barang
(pemilik pertama)
8) Penyerahan dan kepemilikan barang oleh lembaga keuangan.
9) Transaksi lembaga keuangan dengan nasabah
a. Penentuan harga barang
20
b. Penentuan biaya pengeluaran yang memungkinkan untuk
dimasukkan ke dalam harga
c. Penentuan nisbah keuntugan (profit)
d. Penentuan syarat-syarat pembayaran
e. Penentuan jaminan-jaminan yang dituntut. (Muljono : 2015)
Bagan 2.2 Alur Pembiayaan Murabahah
Umumnya proses pembiayaan pada akad murabahah yaitu
mempunyai pihak ketiga dalam transaksi jual beli tersebut, pihak ketiga itu
biasanya dilakukan oleh bank atau lembaga keuangan yang menjadi
distribusi informasi atau penyambung antara penjual dan pembeli.
Nasabah
Supplier/
Penjual
Bank
Bayar
Akad Murabahah
Negosiasi Muarbahah
Kirim
Baran
g
Beli
Barang
21
1.a 2.a
1.b 2.b
Bagan 2.3 Skema pembiayaan Murabahah
keterangan :
1.a. Supplier menjual secara tunai
1.b. Bank membeli secara tunai Rp. xxx
2.a. Bank Menjual secara cicilan
2.b. Nasabah membeli secara cicilan Rp. Xxx, - + keuntungan bank.
(Karim:2011)
4. Landasan Akad Murabahah
Dasar pengaturan murabahah sesuai akuntansi di Indonesia, antara lain
1. PSAK 102 Tentang Murabahah
2. PSAK 55 (2011) tentang instrument keuangan: pengakuan dan
pengukuran.
3. PSAK 50 (2010) tentang instrument keuangan: penyajian
4. PSAK 60 tentang instrument keuangan: pengungkapan. (Muljono :
2015)
Landasan islam daripada Murabahah ini adalah :
supplier Bank Nasabah
22
a. Q.S Al-Baqarah : 275
با ل يقومون إل لك بأنهم قالوا إنما البيع الذين يأكلون الر كما يقوم الذي يتخبطه الشيطان من المس ذ
با فمن جاءه موعظة من رب ه فانتهى فله م الر البيع وحر با وأحل الل ما سلف وأمر مثل الر ه إلى الل
ئك أصحاب النار هم فيها خالدون ومن عاد فأول
“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu
sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),
maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.”
Dan juga Q.S An-nisa ayat 29 yang berbunyi
رة عن تر أن تكون تج طل إل لكم بينكم بٱلب ا أمو أيها ٱلذين ءامنوا ل تأكلو ا ي نكم ول تقتلو اض م
كان بكم رحيما أنفسكم إن ٱلل
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu.
Selain kedua ayat tersebut , ada hadist mengenai murabahah yang
telah disabdakan oleh Rasulullah S.A.W
مقارضة، وخلط البر أن النبي صلى الله عليه وآله وسلم قال: ثلاث فيهن البركة: البيع إلى أجل، وال
بالشعير للبيت ل للبيع )رواه ابن ماجه عن صهيب
Nabi bersabda : ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak
secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum
dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.’”
(HR. Ibnu Majah dari Shuhaib). (Huda, Heykal : 2015).
23
C. Return On Asset
1. Pengertian
Mengetahui tingkat pencapaian sebuah usaha perlu adanya sebuah
pengkuran, dan yang paling menjadi sebuah titik sebuah keberhasilan
sebuah usaha yaitu dilihat dari pencapaian profitabilitasnya atau
keuntungan yang dihasilkan. Profitabilitas dapat dihitung melalui banyak
cara salah satunya yaitu Return On Asset atau sering disebut dengan
ROA, inilah beberapa pendapat menganai Return On Asset.
Return On Asset (ROA) merupakan salah satu indi-kator keberhasilan
perusahaan untuk menghasilkan laba sehingga semakin tinggi
profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan untuk menghasilkan
laba bagi perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba dalam kegiatan operasi merupakan fokus utama dalam
penilaian prestasi perusahaan. Laba menjadi indikator kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada kreditur dan
investor, serta merupakan bagian dalam proses penciptaan nilai
perusahaan berkaitan dengan prospek perusahaan di masa depan.
Return On Asset (ROA) dapat mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki
perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya yang digunakan untuk
mendanai aset tersebut seperti biaya pengembangan dan pengelolaan
karyawan dalam meningkatkan intellectual (Asih : 2012)
24
Return saham merupakan income yang diperoleh oleh pemegang
saham sebagai hasildari investasinya di perusahaan tertentu, Return On
Assets (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan
dana yang ditanamkan dalam aktivitas yang digunakan untuk aktivitas
operasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. (Putra,Kindangen: 2016).
Selain itu return on assets bisa membantu manajemen dan investor
untuk menilai seberapa baik perusahaan mampu mengkonversikan
investasi-nya ketika menjadi sebuah keuntungan.Tingkat pengembalian
aset sebetulnya juga bisa dianggap sebagai imbal hasil dari investasi bagi
suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan asset modal seringkali
sebagai investasi terbesar bagi kebanyakan perusahaan.Artinya uang
atau modal yang diinvestasikan ke dalam aset modal dan tingkat
pengembalian-nya diukur dalam bentuk laba yang didapatkan.
Semakin besar atau tinggi nilai dari return on assets, maka akan
semakin efisien dan efektif penggunaan dari semua aset perusahaan.
Artinya dengan jumlah aset yang sama dapat diperoleh laba yang lebih
besar, dan begitu pula sebaliknya.Berikut merupakan rumus yang dapat
digunakan untuk menghitung return on assets ratio.
25
𝑅𝑂𝐴 =LABA BERSIH SETELAH PAJAK
TOTAL ASET
𝑅𝑂𝐴 =LABA BERSIH SETELAH PAJAK
TOTAL AKTIVA 𝑥 100%
Gambar 2. 1 (Rumus perhitungan Return On Asset)
Senada dengan penjelasan Return on Asset sebelumnya, Ang
pada tahun 1997 mengatakan ROA (Return On Asset) merupakan
perbandingan antara laba bersih setelah pajak (Net Income After Tax-
NIAT) terhadap total aset (rata-rata total aktiva (aset) yang diperoleh dari
rata-rata total aset awal tahun dan akhir tahun). Jika net income after tax
lebih besar dari total aset atau aktiva maka return atau tingkat
pengembalian keuntungan akan tinggi, karena perusahaan dapat
menggunakan aset yang dimiliki dengan baik sehingga dapat
menghasilkan keuntungan, tetapi jika total aset atau aktiva lebih tinggi dari
net income after tax tingkat pengembalian keuntungan akan rendah
2. Faktor- Faktor yang memperngaruhi ROA (Return On Asset)
Return On asset dianggap menajadi rasio terpenting diantara rasio
profitabilitas lainnya, karena semakin besar Return On aseet (ROA) maka
akan menunjukkan pula semakin baik pula kinerja manjerial perusahaan
tersbut. Seperti pada pengetahuan dasar akuntansi diman asset adalah
bagian terpenting dalam menjalankan usaha yang menjadi titik vital bagi
26
perusahaan, contohnya jika terjadi collapse atau kebangkrutan dalam
usaha maka asset menjadi satu-satunya solusi dari masalah tersbut.
Return On Asset atau biasa disebut dengan ROA dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu :
1) Turn Over dari Operating Assets yaitu tingkat perputaran aktiva yang
digunakan untuk operasi.
2) Profit Margin yaitu besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan
dalam persentase dan jumlah penjualan bersih. Profit Margin ini
mengukur tingkat keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan
dihubungkan dengan penjualan. (Munawir : 2019)
D. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)
1. Pengertian BPRS
Bank pembiayaan rakyat syariah sebagai bentuk perpanjangan
tanganan dari bentuk bank umum yang bersifat regional atau skala yang
skala kecil yang menyentuh kepada masyarakat-masyarakat yang ada
didaerah, hal itu pula telah dijelaskan di latar belakang pada bab 1, ada
begitu banyak istilah untuk menggambarkan Bank pembiayaan rakyat ini
salah satunya rural banking mislanya sebutannya di luar negeri.
Sebagaiaman yang dicantumkan dalam Undang- Undang, Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah adalah Bank Syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.( UU
No.21 tahun 2008).
27
Bank Pembiayaan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.(UU
No.21 tahun 2008)
Bank Perkreditan Rakyat/Bank Pembiayaan Rakyat Syariah,
selanjutnya disebut BPR/BPRS, adalah bank sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998. (PERMENKEU No.6 Tahun 2005)
2. Sejarah BPRS
Berdirinya BPRS tidak bias dilepasakn dari pengaruh berdirinya
lembaga-lembaga keuangan sebagaimana disebutkan sebelumnya. Cikal
bakal lahirnya bank syariah di Indonesia pertama kali dirintis dengan
mendirikan tiga BPR syariah yaitu:
1. PT BPR Dana Mardhatillah, Kec. Margahayu, Bandung.
2. PT BPR Berkah Amal Sejahtera, Kec. Padalarang, Bandung
3. PT BPR Amanah Rabbaniya,Kec. Banjaran, Bandung.
Pada tanggal tanggal 8 Oktober 1990, Ketiga BPRS tersebut telah
mendapat izin prinsip dari Manteri Keuangan RI. Selanjutnya, dengan
bantuan asistensi teknis dari bank bukopin cabang bandung yang
memperlancar penyelenggaraan pelatihan dan pertemuan para pakar
perbankan. Pada tanggal 25 juli 1991, BPR Dana Mardhatillah, BPR
28
Berkah Amal Sejahtera, dan BPR Amanah Rabbaniyah mendapat izin
usaha dari Menteri Keuangan RI.(Rianto : 2015).
BPRS di Indonesia tidakdapat dipisahkan dari bank pembiayaan
rakyat pada umumya. BPR yang status hukumnya disahkan melalui paket
kebijakan keuangan moneter dan perbankan, tanggal 27 Oktober 1998
pada hakikatnya merupakan model baru dari lumbung Desa dan Bank
Desa yang ada sejak 1980-an. Lumbung Desa merupakan sistem
Pembiayaan rakyat pada tahun 1980-an yang memberikan banyak
manfaat bagi masyarakat tani di pedesaan, pada masa itu peredaran uang
belum banyak menjangkau masyarakat desa sehingga pinjaman dalam
bentuk padi lebih menguntungkan daripada pinjaman dalam bentuk uang.
Selain itu juga pinjaman dalam bentuk padi tidak mengganggu
kestabilan harga padi yang menjadi penghasilan utama dari masyarakat di
pedesaan. Karena adanya perubahan struktur ekonomi, sosial dan
administrasi masyarakat desa sudah mengalami perubahan sebagai
akibat dari proses pembangunan, maka keberadaan BPRS tidak lagi sama
dengan lumbung desa padamasa 1980-an.
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang merubah Undang-Undang
No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan Nampak lebih jelas dan tegas
mengenai status perbankan syariah. Sebagaimana disebutkan dalam
pasal 13 huruf C yang berbunyi menyediakan pembiayaan dan
penempatan dana berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Seiring dengan bergulirnya system
29
ekonomi Islam sebagi system alternatif dalam mengelola
perekonomian,maka keberadaan BPRS juga sangat diharapkan.
Keberadaan BPRS secara khusus dijelaskan dalam bentuk Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/34/Kep/Dir. Tanggal 12 mei
1999 tentang bank umum berdasarkan prinsip syariah, dan surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/36/Kep/Dir Tanggal 12 mei
1999 surat edaran Bank Indonesia No. 32/4/KPPB Tanggal 12 mei 1999
tentang bank pembiayaan rakyat syariah.(Fiqi :2014)
3. Kegiatan usaha BPRS
Secara umum menurut UU no.21 Tahun 2008 tentang, perbankan
syariah kegiatan usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
Meliputi sebagai berikut.
1. Kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat, penghimpunan dana
tersebut dalam berikut :
a. Simpanan berupa tabungan atau yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah.
b. Investasi berupa deposito atau tabungan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan akad Mudharabah atau
akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
c. Kegiatan penyaluran dana kepada masyarakat, penyaluran dana
tersebut dalam bentuk:
30
i. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan akad
mudharabahah atau musyarakah;
ii. Pembiayaan untuk transaksi jual beli berdasarkan akad
murabahah, salam, atau ishtisna;
iii. Pinjaman berdasarkan Qardh;
iv. Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak
kepada nasabah berdasarkan akad ijarah atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahiyah bit malik;
v. Pengambilan utang berdasarkan akad hiwalah
d. Menempatkan dana pada bank syariah lain dalam bentuk titipan
berdasarkan akad wadi’ah atau investasi berdasarkan akad
mudharabah dan/ atau akad lain yang tidak bertentangan prinsip
lainnya.
e. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah melalui rekening Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah yang ada di Bank Umum Syariah, Bank Umum
Konvensional, dan Unit Usaha Syariah.
f. Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank syariah
lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah berdasarkan
persetujuan Bank Indonesia. (Rianto:2012)
4. Tujuan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
Ada beberapa tujuan yang dikehendaki dari pendirian BPR Syariah
di dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut.
31
i. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat, terutama masyarakat
golongan ekonomi lemah yang pada umumnya berada di daerah
perdesaan. Hal ini untuk menghindari agar mereka tidak terjebak oleh
rentinir yang menerapkan bunga berbunga.
ii. Menambah lapangan kerja, terutama di tingkat kecamatan sehingga
dapa mengurangi arus urbanisasi.
iii. Membina semangat ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi
dalam rangka meningkatkan pendapatan per kapita menuju kualitas
hidup yang memadai.
iv. Mempercepat perputaaran aktivitas perekonomian karena sector real
akan bergairah.(Rianto : 2012)
E. Tinjauan Empiris
Pengalaman dalam sebuah penelitian sangat penting karena
menjadi seubah landasan menganai tujuan dari pemecahan masalah yang
akan diteliti oleh penelti, maka dari itu peneliti menggnakan beberapa
penelitian terdahulu yang tidak jauh terlepasa dari masalah Pengaruh
Pembiayaan Murabahah terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah, berikut Daftarnya :
1 Nama peneliti (Tahun Penelitian)
Andriansyah Kuncoro Awib (2016)
Judul Penelitian Pengaruh pembiayaan murabahah, musyarakah, dan mudharabah terhadap return on asset (roa) (studi kasus pada bank umum syariah di indonesia periode 2011-2015)
Metode Penelitain pembahasan dari hasil penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menguraikan tentang gambaran umum
32
penelitian. Penjelasan hasil analisis deskriptif, hasil uji asumsi klasik dengan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi. Penjelasan hasil uji ketepatan model dengan uji F, dan uji determinasi. Penjelasan analisis regresi linier berganda. Penjelasan uji signifikan menggunakan uji t, serta pembahasan hasil analisis (pembuktian hasil hipotesis).
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap Return on Asset (ROA). Pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA). Pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA)
2 Nama Peneliti Ahmad Fiqi Purba (2016)
Judul Penelitian Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Tahun 2011-2014
Metode Penelitian hasil penelitian yang di dalamnya berisikan deskripsi data penelitian dengan pendekatan Kuntitatif, hasil analisis penelitian, dan pembahasan penelitian.
Hasil Penelitian Hasil dari penelitian secara parsial (uji t) untuk variabel pembiayaan Murabahah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA, yang dibuktikan dengan thitung
3 Nama Peneliti (Tahun penelitian)
Gustina Anggraini (2017)
Judul Peneliti Pengaruh pembiayaan murabahah terhadap return on asset (roa) bank umum syariah di indonesia (periode 2014 – 2016)
Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian terapan (applied research) dengan pendekatan kuantitatif asosiatif yaitu penelitian yang menjelaskan variabel pembiayaan murabahah sebagai variabel independen untuk menganalisis apakah ada
33
pengaruhnya terhadap Return On Asset (ROA).
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh positif signifikan terhadap Return On Asset (ROA) dengan kemampuan prediksi dari variabel independen terhadap Return On Asset (ROA) sebesar 15,1 %.
4 Nama Peneliti (Tahun Penelitian)
Khresna Tsani Restu (2018)
Judul Peneliti Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudarabah, Musyarakah, Murabahah dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia Periode 2013-2017
Metode Penelitain Metode yang digunakan pada penelitain ini yaitu dengan metode kuantitatif Deskriptif.
Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini berdasarkan uji T pembiayaan mudarabah berpengaruh positif dan signifikan, pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif dan signifikan, pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan, dan rasio NPF berpengaruh negatif dan signifikan. Sedangkan hasil uji F menunjukkan bahwa pembiayaan mudarabah, musyarakah, murabahah, dan NPF secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ROA. Hasil uji R2 menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 73,242527% sisanya sebesar 26,7473% dijelaskan oleh variabel yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
5 Nama Peneliti Yadi Limbong (2018)
Judul Peneliti Pengaruh pembiayaan mudharabah dan pembiayaan murabahah terhadap return on asset (roa) pada pt. Bank pembiayaan rakyat syariah periode 2015-2017
Metode Penelitian metode penelitian ini didalamnya memuat ruang lingkup penelitian yaitu
34
memuat tentang lokasi dan waktu penelitian, populasi yaitu objek yang mempunyai karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk ditarik kesimpulannya dna sampel yaitu bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi, jenis pelitian yaitu penelitian yang hendak dilakukan bersifat kuanttitatif dan kualitatif, tehnik pengumpulan data yaitu disesuaikan dengan bentuk dan sumber data serta jenis pendekatan penelitian, dan teknik anaisis data yaitu mengolah dan menganalisis dengan menggunakan statistic.
Hasil Penelitian Hasil penelitian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa pembiayaan memiliki -thitung < -ttabel = -2,479 < -1,69092 dan signifikansi < 0,05 (0,018 < 0,05) sehingga pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap ROA pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 205-2017. Pembiayaan murabahah memiliki thitung > ttabel = 5,166 > 1,69092 dan signifikansi < 0,05 sehingga pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap ROA pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 2015-2017. Hasil penelitian secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah dan pembiayaan murabahah memiliki Fhitung > Ftabel = 16,952 > 3,28 dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) maka pembiayaan mudharabah dan pembiayaan murabahah berpengaruh secara simultan terhadap ROA. Sedangkan hasil koefisien determinasi sebesar 0,507 (50,7 persen). Berarti ROA dapat dipengaruhi oleh pembiayaan mudharabah dan pembiayaan murabahah sebesar 50,7 persen. Sisanya 49,3 persen lagi dipengaruhi oleh variabel lainnya yang
35
tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Tabel 3.1 Penelitian terdahulu
F. Kerangka Pikir
Prinsip sebuah kepercayaan dalam ekonomi syariah sangatlah
kental, karena dampak yang ditimbulkan dari sebuah bentuk kepercayaan
dirasakan di dunia sampai di akhirat. Bank sebagai salah satu bentuk wadah
dalam menyimpan dan mengelurakan dana yang dipercaya mampu
mengembang amanah dari nasabah. Salah satu bank yang bergerak dalam
bentuk pembiarian pembiayaan kepada masyarakat dalam bentuk syariah
yaitu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Suksesnya sebuah lembaga keuangan atau perbankan diliat dari
seberapa lancer perputaran kas maupun aktivanya, perputaran kas misalnya
dalam bentuk pembiaayaan. Ada beberapa produk syariah yang berbentuk
pembiaayaan syariah seperti Akad Murabahah. Pembiaayan dengan akad
Murabahahmerupakan pembiayaan yang paling banyak dilakukan di BPRS
sehingga dapat dikatakan akad ini memiliki peran yang sangat kuat dalam
aktivitas pembiayaan BPRS sehingga memperoleh profitabilitas.
Salah satu penentu profitibalitas atau keuntungan bank dapat dilihat
melalui rasio Return on Asset (ROA). Semakin tinggi rasio ini maka semakin
baik pula keberadaan bank dalam menjalankan aktivitasnya, dan sebaliknya.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat digambarkan dalam bentuk kerangka
piker pada penelitian ini yaitu sebagai berikut :
36
Bagan 2.4 Kerangka Pikir
Keterangan:
Variabel Pembiayaan Murabahah (X) mempengaruhi
variabel ROA (Y) secara langsung.
G. Hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua
variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris,
hipotesis dalam penelitian kuantitatif dikembangkan dari telaah teoritis
sebagai jawaban sementara dari masalah atau pertanyaan penelitian yang
memerlukan pengujian secara empiris.(Indrianto, Supomo : 2014)
Berdasarkan landasan teoritis dan kerangka pikir yang dikemukakan di
atas, maka dapat diambil suatu hipotesis, bahwa: tidak Ada pengaruh
signifikan pembiayaan Murabaha hterhadap ROA pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah di Indonesia tahun 2015-2019
Pembiayaan Murbahah
Variabel (X)
Return On Asset (ROA)
Variabel (Y)
37
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu dengan metode paradigma Kuantitatif
dengan pendekatan studi deskriptif. Paradigma kunatitatif diesbut juga
dengan paradigm tradisional, positivis, eksperimental. Paradigma kuantitatif
atau penelitain kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui
variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data
dengan prosedur statistik. (Indriantoro, supomo : 2014).
Studi deskriptif sering kali didesain untuk mengumpulkan data yang
menjelaskan karakteristik orang, kejadian atau situasi. Hal ini melibatkan
pengumpulan data kuantitatif seperti kepuasan, jumlah produksi, jumlah
penjualan, atau data demografi, namun studi deskriptif juga memerlukan
pengumpulan informative kualitatif. (Wiley :2017).
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
di Indonesia melalui situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id).
Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2020 sampai
Desember 2020.
38
C. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi
variabel yang dapat diukur. Variabel adalah construct yang diukur dengan
berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata
mengenai fenomena-fenomena. Pengukuran construct merupakan masalah
yang kompleks, karena berkaitan dengan fungsi variabel untuk memberi
gambaran yang lebih konkret mengnai abstraksi construct yang diwakilinya.
(Indriantoro, Supomo : 2014)
Untuk menghindari kesalapahaman istilah yang digunakan dalam
penelitian ini, maka dibuatlah defenisi operasional variabel untuk
menerangkan beberapa istilah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Indicator Skala Pengukuran
Pembiayaan Murabahah (X1)
Suatu jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang meliputi harga barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat keuntungan (margin) yang diinginkan.
1. Tingkat bagi hasil
2. Dana Pihak Ketiga
3. Objek jual beli
Rasio
Return On Asset (Y)
ROA adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank.
1. Total aset 2. Laba bersih
Sebelum Pajak
Rasio
39
40
00
39
D. Populasi Dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan keuagan
Pembiayaan Murabahah dan Return On Asset (ROA) di Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia yang dipublikasikan oleh OJK dari situs
resmi Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id). Pengertian dari Populasi
(Population), yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu. (Indriantoro, Supomo : 2014).
Sampel dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Murabahah dan
Return On Asset (ROA) Pada BPRS setiap bulannya yatitu dari bulan
Desember 2015, 2016, 2017, 2018 Dan 2019. Jadi sampel dalam penelitian
ini berjumlah 5 sampel yang dimabil dari laporan akhir bulan dalam tahun
tersebut. Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi
(Sugiyono : 2012)
E. Teknik Pengumpulan Data
Mudrajad beranggapan bahwa, Sumber data merupakan data atau
informasi yang menjadi bahan baku dalam penelitian. Adapun instrumen
pengumpulan data dalam penelitian ini berwujud data sekunder. Dimana data
sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data
dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.(Fiqi; 2012)
Adapun teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik
dokumentasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
berupa data-data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta
40
pemikiran tentang fenomena yang masih actual dan sesuai dengan masalah
penelitian. (Muhammad : 2008).
penelitian ini mengambil data bersumber dari laporan keuangan
BPRS publikasi bulanan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dalam
website resmi OJK. Jangka waktu yang digunakan oleh peneliti yaitu dari
bulan Januari 2015 hingga bulan Desember 2019.
F. Teknik Analisis
Menguji hipotesis yang diajukan, dilakukan beberapa teknik analisis
data yang terdiri dari statistik deskriptif dan pengujian secara kuantitatif guna
menghitung apakah terdapat pengaruh pembiayaan murabahah terhadap
Return On Asset (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS).Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan menggunakan
perhitungan statistik dengan bantuan program komputer yaitu SPSS
(Statistical Package For Social Science) versi 22.0.dengan tingkat eror
0,05.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah metode statistik yang berusaha menjelaskan
atau menggambarkan berbagai karakteristik data,7 seperti berapa rata-
ratanya, seberapa jauh data-data bervariasi, berapa standar deviasinya,
nilai maksimum dan minimum data.
b. Pengujian Asumsi Klasik
Model pengujian hipotesis berdasarkan analisis regresi yang digunakan
dalam penelitian ini harus memenuhi asumsi klasik agar menghasilkan
41
nilai parameter yang sahih. Pengujian ini menggunaka uji normalitas dan
uji linearitas.
i. Uji Normalitas
Pengujian analisa data dilakukan dengan menguji normalitas data
dengan menggunakan program SPSS versi 22 data variabel yang baik
adalah data yang memiliki bentuk kurva dengan kemiringan sisi kiri dan
kanan dan tidak condong ke kiri maupun ke kanan melainkan ke
tengah dengan bentuk lonceng. Selain dari melihat kurva, uji normalitas
juga dapat diketahui dengan menggunakan Uji Normalitas Data dengan
Kolmogrov-Sminov. Persyaratan data disebut normal jika probabilitas
atau p>0,05 pada uji normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov.8
ii. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini
biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau
regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan test
Deviation From Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel
dinyatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi lebihdari
0,05.(Fiqi: 2012)
42
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini sangat bergantung pada data sekunder yang di terbitkan
oleh salah satu lembaga Otoritas Jasa Keuangan, Peneliti mengumpulkan
data-data dari laporan keuangan BPRS yang dipublikasikan dalam platform
website www.ojk.go.id yang dimana peneliti focus pada informasi mengenai
Pembiayaan Murabahah dan Return On Asset Pada BPRS.
Maka dari itu, peneliti mendskripsiskan hasil data yang diambil dari
publikasi keuangan pada BPRS di Indonesia, yang dimuat dalam website
www.ojk.go.id. Adapun data yang dimuat dalam peneltitian ini adalah data
Pembiayaan Murabahah dan ROA yang dipublikasikan dari tahun 2015-2019
yaitu:
1. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah ialah akad pembiayaan untuk pengadaan
suatu barang dengan menegaskan harga belinya (harga perolehan)
kepada pembeli dan pembeli membayarnya secara angsuran dengan
harga lebih sebagai laba. Perkembangan pembiayaan murabahah pada
BPRS tiap tahun mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2015-2019
hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
43
Tabel. 4.1
Pembiayaan Murabahah JANUARI 2011 – DESEMBER 2014
(Dalam Jutaan Rupiah)
No Tahun BULAN MURABAHAH
1
2015
Januari 3.990.394
2 Februari 4.054.034
3 Maret 4.132.430
4 April 4.212.147
5 Mei 4.281.505
6 Juni 4.367.727
7 Juli 4.355.748
8 Agustus 4.379.306
9 September 4.403.582
10 Oktober 4.417.108
11 November 4.443.955
12 Desember 4.491.697
13
2016
Januari 4.508.500
14 Februari 4.576.633
15 Maret 4.626.941
16 April 4.717.875
17 Mei 4.834.728
18 Juni 4.927.903
19 Juli 4.881.059
20 Agustus 4.924.873
21 September 4.887.370
22 Oktober 4.913.797
23 November 4.982.796
24 Desember 5.053.764
25
2017
Januari 5.097.883
26 Februari 5.212.267
27 Maret 5.312.969
28 April 5.423.220
29 Mei 5.566.977
30 Juni 5.651.456
31 Juli 5.633.112
32 Agustus 5.669.969
44
33 September 5.697.837
34 Oktober 5.760.220
35 November 5.806.307
36 Desember 5.904.751
37
2018
Januari 5.964.912
38 Februari 6.067.532
39 Maret 6.204.187
40 April 6.368.352
41 Mei 6.523.203
42 Juni 6.487.520
43 Juli 6.539.388
44 Agustus 6.576.979
45 September 6.621.867
46 Oktober 6.716.831
47 November 6.815.750
48 Desember 6.940.379
49
2019
Januari 6.901.676
50 Februari 6.998.501
51 Maret 7.154.381
52 April 7.263.563
53 Mei 7.392.992
54 Juni 7.376.154
55 Juli 7.454.207
56 Agustus 7.534.097
57 September 7.615.697
58 Oktober 7.681.113
59 November 7.735.914
60 Desember 7.457.774
Sumber: www.ojk.go.id (Data Skunder diolah 2015 sampai 2019).
Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa Pembiayaan Murabahah
dari tahun 2014-2019 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal
ini disebabkan oleh banyaknya pembiayaan yang menggunakan akad
murabahah. Untuk lebih jelas melihat perkembangan Pembiayaan
Murabahah, maka dibuat diagram seperti di bawah ini:
45
0
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
7,000,000
8,000,000
9,000,000
jan feb mar apr mei jun jul aug sept okt nov des
2015 2016 2017 2018 2019
Diagram 4.1
Pembiayaan Murabahah Januari 2011-Desember 2014
(Dalam Jutaan Rupiah)
Sumber: www.ojk.go.id (Data Skunder diolah 2015 sampai 2019).
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa pada perkembangan
Pembiayaan Murabahah terus mengalami peningkatan. Dimana pada
awal tahun 2015 Pembiayaan Murabahah sebesar Rp
3.990.394.000.000. jumlah ini mengalamipeningkatan hingga akhir tahun
2015 mencapai Rp 4.491.697.000.000. Hingga akhir tahun 2019
Pembiayaan Murabahah masih terus mengalami peningkatan yang
cukup signifikan mencapai Rp.7.457.774.000.000.
46
2. Return On Asset (ROA)
Return On Assets(ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan
perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas
yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan
menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Perkembangan ROA tiap bulannya selalu mengalami fluktuasi dalam
periode 2015 sampai 2019, hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel. 4.2
ROA JANUARI 2015 – DESEMBER 2019
(Dalam %)
No Tahun BULAN ROA
1
2015
Januari 2.31
2 Februari 2.23
3 Maret 2.07
4 April 2.19
5 Mei 2.17
6 Juni 2.3
7 Juli 2.28
8 Agustus 2.34
9 September 2.22
10 Oktober 2.2
11 November 2.15
12 Desember 2.2
13
2016
Januari 2.32
14 Februari 2.31
15 Maret 2.25
16 April 2.25
17 Mei 2.16
18 Juni 2.18
19 Juli 2.21
20 Agustus 2.11
47
21 September 2.45
22 Oktober 2.47
23 November 2.34
24 Desember 2.27
25
2017
Januari 2.33
26 Februari 2.31
27 Maret 2.29
28 April 2.3
29 Mei 2.28
30 Juni 2.24
31 Juli 2.5
32 Agustus 2.51
33 September 2.56
34 Oktober 2.49
35 November 2.51
36 Desember 2.55
37
2018
Januari 2.5
38 Februari 2.52
39 Maret 2.38
40 April 2.36
41 Mei 2.32
42 Juni 2.41
43 Juli 2.27
44 Agustus 2.27
45 September 2.3
46 Oktober 2.26
47 November 1.73
48 Desember 1.87
49
2019
Januari 2.56
50 Februari 2.32
51 Maret 2.36
52 April 2.47
53 Mei 2.48
54 Juni 2.51
55 Juli 2.59
56 Agustus 2.54
57 September 2.52
58 Oktober 2.52
59 November 2.27
48
60 Desember 2.61
Sumber: www.ojk.go.id (Data Skunder diolah 2015 sampai 2019).
Dari Tabel 4.2 Diatas dapat diketahui bahwa persentase ROA
mengalami fluktuasi selama periode 2015 hingga 2019 hal ini
disebabkan oleh banyaknya kredit macet. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat melalui grafik dibawah ini
Diagram 4.2
ROA Januari 2015-Desember 2019 (%)
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa persentase ROA
mengalami fluktuasi dari tahun ketahun. Pada awal tahun 2015 ROA
sebesar 2,31% dan mengalami penurunan pada akhir tahun 2011
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
jan feb mar apr mei jun jul aug sep okt nov des
Chart Title
2015 2016 2017 2018 2019
49
menjadi 2,20%. Pada awal tahun 2017 ROA mengalami peningkatan
menjadi 2,33%, namun terjadi penurunan pada akhir tahun 2018
menjadi 1,88%. Hingga akhir tahun tahun 2019 ROA tetap mengalami
fluktuasi dan berhenti pada angka 2,61%.
B. Hasil Analisis Data
Dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti melalaui olah data
sekunder yang diperoleh dari sistus resmi www.ojk.go.id masih berupa data
mentah, oleh karena itu, data tersebut terlebih dahulu di Log N (Logaritma
Natural) kan untuk menghasilkan data dalam bentuk persen (%)
1. Uji statistik Deskriptif
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian dengan
mengolah data sekunder yang diperoleh dari publikasi laporan keuangan
dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan yaitu www.ojk.go.id. dari
laporan tersebut peneliti menggunakan sampel selama 60 bulan (5
tahun), data yang diteliti yaitu Pembiayaan Murabahah dan ROA dari
tahun 2015 sampai 2019. Untuk memperoleh nilai rata-rata, minimum,
dan maksimum dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
50
Tabel 4.3
Uji Deskriptif Data
Sumbsourcr: Output SPSS versi 22
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk variabel
murabahah dengan jumlah data (N) adalah 60, nilai minimum sebesar 1,73,
nilai maksimum 2,61, dan nilai rata-rata yang diperoleh dari sebesar 2,3298.
Sementara itu, untuk variabel ROA dengan jumlah data (N) 60 nilai minimum
yang diperoleh yaitu sebesar 3.990.394,00 nilai maksimum yaitu
7.735.914,00, dan nilai rata-rata untuk sebesar 25.708.263,4833
2. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Pengujian analisa data dilakukan dengan menguji normalitas data
dengan menggunakan program SPSS versi 22 .uji normalitas data
dengan Kolmogrov-Sminov. Persyaratan data disebut normal jika
probabilitas atau p>0,05 pada uji normalitas dengan KolmogrovSmirnov.
Untuk mengetahui hasil uji normalitas data dilihat melalui gambar
dibawah ini:’
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 60 1,73 2,61 2,3298 ,16764
MURABAHAH 60 3990394,00 7735914,00 5708263,4833 1146225,58281
Valid N (listwise) 60
51
UJI Normalitas
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas
yang ditunjukkan dengan Test Statistic sebesar 0,78. Artinya nilai
p>0,05. Jadi dapat dikatakan bahwa data yang diperoleh telah
terdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Pengujian
pada SPSS dengan menggunakan metode visual , salah satunya yaitu
scatter plot (Diagram Tebar). Scatter plot adalah sebuah grafik yang
biasa digunakan untuk melihat suatu pola hubungan antara 2
variabel,hubungan antar variabel dikatakan positif jika scatter plot
membentuk pola yang menyerupai garis lurus yang dimana bergerak dari
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,15466181
Most Extreme
Differences
Absolute ,119
Positive ,078
Negative -,119
Kolmogorov-Smirnov Z ,924
Asymp. Sig. (2-tailed) ,361
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
52
ujung kiri bawah hingga ke sudut kanan atas. Hal ini dapat kita lihat dari
gambar di bawah ini:
SCATTER PLOT
Gambar 4.3
Grafik scatter plot
Berdasarkan grafik diatas maka variabel 1 (Murabahah) dan varaibel
2 (ROA) menunjukkan hubungan yang posisitif. Peningkatan yang terjadi
pada variabel 1 (Murabahah) juga diikuti peningkatan padavariabel 2
(ROA), dan begitupun sebaliknya.
Untuk memperkuat data keterkaitan hubungan variabel x dan Y
pada uji linearitas ini dengan menggunakan test Deviation From
Linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dinyatakan
mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi lebih dari 0,05.
53
Tabel 4.5
Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
MURABA
HAH *
ROA
Between
Groups
(Combined) 58867797721338,860 38 1549152571614,180 1,74
5 ,088
Linearity 11100358850721,227 1 11100358850721,227 12,5
00 ,002
Deviation
from
Linearity
47767438870617,630 37 1291011861368,044 1,45
4 ,183
Within Groups 18648354392638,082 21 888016875839,909
Total 77516152113976,940 59
Sumber: Output SPSS versi 20
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
dari Deviation from Linearity sebesar 0,071. Artinya nilai
signifikansi>0,05, jadi dapat dikatakan model dalam regresi ini memiliki
hubungan yang liniearitas.
3. Regresi Linear Sederhana
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel pembiayaan murabahah (X) dengan variabel ROA apakah
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai variabel ROA apabila
nilai variabel pembiayaan murabahah(Y) mengalami kenaikan atau
penurunan.
Untuk memperoleh model regresi dari penelitian ini dapat dilihat
melalui tabel dibawah ini:
54
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,690 1,576 -1,707 ,093
MURABAHAH ,323 ,101 ,386 3,185 ,002
a. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa model regresi
yang terbentuk adalah:
Y = a + bx + e
Y = -2,690+ 0,323 x + 0,101
Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa:
a. Konstanta sebesar -2,690, artinya jika variabel X (Pembiayaan
Murabahah) diasumsikan 0, maka nilai dari ROA sebesar -2,690.
b. Koefisien Pembiayaan Murabahah= 0,323, artinya jika Pembiayaan
Murabahah naik 1 satuan maka ROA akan mengalami penurunan
0,323.
c. Error term (e) sebesar 0,101, artinya semakin kecil nilai e maka
persamaan yang diperoleh semakin kuat untuk memprediksi variabel
Y.
4. Uji Hipotesis
1. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.
55
Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel depenpen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Untuk mengetahui nilai R2 model regresi pada
penelitian ini dapat dilihat melalui tabel berikut:
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,386a ,149 ,134 ,15599
a. Predictors: (Constant), MURABAHAH
b. Dependent Variable: ROA Sumber:
Output SPSS versi 20
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai
Koefisien Determinasi yang ditunjukkan oleh R Squaresebesar
0,149 atau 14,9%. Artinya variabel Pembiayaan Murabahah (X)
dapat mempengaruhi variabel ROA (Y) sebesar 14,9% dan sisanya
85,1% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model regresi ini diantaranya yaitu mudharabah, musyarakah,
dan masih banya lagi variabel yang mempengaruhi ROA .
56
2. Uji Parsial (Uji t)
Uji t (Uji Parsial) yaitu uji Untuk mengetahui apakah koefisien
regresi signifikan atau tidak, maka digunakan uji t untuk menguji
signifikansi konstanta dan
variabel. Adapun pengujian secara parsial dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis
Ho = koefisien regresi tidak signifikan
Ha = koefisien regresi signifikan
2) Menentukan nilat t tabel dengan ketentuan nilai α/2 = 0,05/2 =
0,025 dan derajat kebebasan (df) = n-2= 60-2= 58.
3) Kriteria pengujian hipotesis
a) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,690 1,576 -1,707 ,093
MURABAHAH ,323 ,101 ,386 3,185 ,002
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Output SPSS versi 20
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar
3,185 dengan t tabel yang diperoleh sebesar 2,024, sesuai derajat
kebebasan yaitu df = n-k-1. Jadi t hitung > t tabel (3,185 > 2,022) maka Ho
57
ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa Pembiayaan
Murabahah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini berjudul Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap
Return On Asset (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, periode
2015 hingga 2019.
Hal yang pertama dalam pembahasan dihasil ini mengenai uji deskriptif
yang bertujuan memberikan gambaran utuh mengenai karakteristik suatu
produk yag diuji. Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa untuk
variabel murabahah dengan jumlah data (N) adalah 60, nilai minimum
sebesar 1,73, nilai maksimum 2,61, dan nilai rata-rata yang diperoleh dari
sebesar 2,3298. Sementara itu, untuk variabel ROA dengan jumlah data (N)
60 nilai minimum yang diperoleh yaitu sebesar 3.990.394,00 nilai maksimum
yaitu 7.735.914,00, dan nilai rata-rata untuk sebesar 25.708.263,4833.
Selanjutnya Uji Asumsi klasik, uji asumsi klasik yaitu persyaratan statistik
yang harus dipenuhi pada saat ingin menganalisis regresi linear. Regresi
linear terbagi 2 yaitu regresi linear sederhana dan regresi linear berganda,
perbedaan dari analisa regresi linear tersebut yaitu pada regresi linear
sederhana yaitu hanya 2 variabel sedangkan regresi linear berganda yaitu
lebih dari 2 Variabel, namun pada penelitian ini menggunakan Analisis
regresi linear sederhana.
Ada beberapa bagian dalam uji asumsi klasik, namun pada penelitian ini
hanya menggunakan uji normalitas dan uji linearitas. Dapat diketahui nilai uji
58
normalitas berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas
yang ditunjukkan dengan Test Statistic sebesar 0,78. Artinya nilai p>0,05.
Jadi dapat dikatakan bahwa data yang diperoleh telah terdistribusi normal.
Sedangkan uji linaeritas berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi dari deviation from linearity sebesar 0,071. Artinya nilai
signifikansi > 0,05, jadi dapat dikatakan model dalam regresi ini memiliki
hubungan yang liniearitas.
Selanjutnya yaitu analisis regresi linear yang dimana membahas analisis
ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel pembiayaan
murabahah (X) dengan variabel ROA apakah positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai variabel ROA apabila nilai variabel pembiayaan
murabahah (Y) mengalami kenaikan atau penurunan.
Dari persamaan regresi di atas dapat diketahui bahwa. Konstanta
sebesar -2,690, artinya jika variabel X (Pembiayaan Murabahah)
diasumsikan 0, maka nilai dari ROA sebesar -2,690. Sedangkan Koefisien
Pembiayaan Murabahah = 0,323, artinya jika pembiayaan murabahah naik 1
satuan maka ROA akan mengalami penurunan 0,323. Dan di ketahui juga
bahwa Error term (e) sebesar 0,101, artinya semakin kecil nilai e maka
persamaan yang diperoleh semakin kuat untuk memprediksi variabel Y.
Pengujian hipotesa dalam penelitian ini selain dari pengujian hipotesa,
juga mengetahui koefisien determinasi (R2). Berdasarkan tabel di atas dapat
diketahui bahwa nilai Koefisien Determinasi yang ditunjukkan oleh R Square
sebesar 0,149 atau 14,9%. Artinya variabel Pembiayaan Murabahah (X)
59
dapat mempengaruhi variabel ROA (Y) sebesar 14,9% dan sisanya 85,1%
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
regresi ini diantaranya yaitu mudharabah, musyarakah, dan masih banya lagi
variabel yang mempengaruhi ROA .
Untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak, maka
digunakan uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar
3,185 dengan t tabel yang diperoleh sebesar 2,024, sesuai derajat
kebebasan yaitu df = n-k-1. Jadi t hitung > t tabel (3,185 > 2,022) maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa Pembiayaan
Murabahah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA.
Penelitian ini dapat dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Ahmad fiqi purba dengan Judul Pengaruh Pembiayaan
Murabahah terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah Tahun 2011-2014.
Adapun latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah berdasarkan
data yang diperolah peneliti dari laporan data statistik BPRS yang
dipublikasikan oleh OJK bahwa pembiayaan murababah mengalami
peningkatan dari tahun 2011 sampai tahun 2014 akan tetapi data Return On
Asset mengalami fluktuasi dari tahun 2011 sampai tahun 2014. Hal inilah
yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini karena terjadi
ketidaksesuaian antara teori dengan fakta yang terjadi pada BPRS,
seharusnya apabila pembiayaan meningkat maka ROA akan meningkat juga
60
karena ROA adalah rasio yang menunjukkan laba sebelum pajak dengan
total asset bank, semakin besar ROA suatu bank maka semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank. Adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap
Return On Asset (ROA) pada BPRS, dan tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pembiayaaan murabahah terhadap Return On Asset
(ROA) pada BPRS.
Pembahasan penelitian ini berkaitan dengan bidang ilmu manajemen
keuangan dan analisis laporan keuangan. Sehubungan dengan itu,
pendekatan yang dilakukan adalah teori-teori yang berkaitan dengan
pembiayaan murabahah dan ROA atau bagian-bagian tertentu dari keilmuan
tersebut.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sumber data berasal dari data
sekunder dengan bentuk data time series sebanyak 48 sampel. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, teknik analisis data
menggunakan metode regresi linier sederhan, dengan uji asumsi klasik,
koefisien determinasi, dan uji t. Proses pengolahan data menggunakan
program komputer SPSS versi 22.
Hasil dari penelitian secara parsial (uji t) untuk variabel pembiayaan
Murabahah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA, yang
dibuktikan dengan thitung<ttabel (-1,161<2,014), dengan R Square sebesar
0,028 (2,8 %), yang berarti bahwa variabel ROA dapat dijelaskan oleh
variabel pembiayaan murabahah sebesar 2,8%, sedangkan sisanya 97,2%
61
(100%-2,8%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak tidak
dimasukkan dalam model regresi ini.
62
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Uji parsial (uji t) untuk variabel X, maka dapat diketahui
bahwa pembiayaan murabahah (X) t memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Return on Asset (ROA) pada bank pembiayaan rakyat syariah
(BPRS) pada periode 2015 sampai 2019. Hal ini dapat dilihat melalui t hitung
yang diperoleh sebesar 3,185 sementara nilai t tabel sebesar 2,022, artinya t
hitung > t tabel.
B. Saran
1. Kepada seluruh bank pembiayaan rakyat syariah di Indonesia agar
mempertahankan pembiayaan murabahah atau lebih meningkatkan lagi
untuk menjaga profitabilitas yang akandiperoleholehbank pembiayaan
rakyat syariah di di Indonesia.
2. Kepada peneliti selanjutnya dapat diarahkan agar dapat melakukan
perluasan sampel dalam pengolahan data maupun analisis laporan
keuangan pada bank pembiayaan rakyat syariah, mengingat sampel
yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas. Serta
memperhatikan variabel-variabel lain karena masih banyak variabel lain
yang dapat mempengaruhi Return on Asset yang tidak dimasukkan
dalam penelitian ini, seperti Musyarakah, Mudharabah, Ijarah, Salam,
Istishna, Qardh, NPF, FDR, BOPO.
63
63
3. Kepada pembaca diharapkan setelah membaca skripsi ini dapatmenjadi
rujukan dalam penelitian selanjutnya.
64
64
DAFTAR PUSTAKA
Al arif, m. R. (2012). Lembaga keuangan syariah . Bandung: cv pustaka setia.
Anggraini, g. (2017). Pengaruh pembiayaan murabahah terhadap return on asset (roa) bank
umum syariah. Skripsi.
Awib, a. K. (2016). Pengaruh pembiayaan murabahah, musyarakah, dan mudharabah
terhadap return on asset (roa) . Skripsi.
Gerry, a. (2020, september 29). Perkembangan lembaga keuangan syariah di indonesia
tahun 2010-2013. Https://gerryndr.blogspot.com/2015/04/perkembangan-
lembaga-keuangan-syariah.html?m=1.
Huda, n., & heykal, m. (2015). Lembaga keuangan islami. Jakarta: pranamedia group.
Indriantoro, n., & supomo, b. (2014). Metode penelitain bisnis. Yogyakarta: bpfe-yogyakarta.
Karim, a. A. (2011). Bank islami analisi fiqh dan keuangan. Jakarta: pt rajagrafindo persada.
Kementerian keuangan. (2011). Peraturan menteri keuangan no 3 tahun 2011.
Limbong, y. (2018). Pengaruh pembiayaan mudharabah dan pembiayaan murabahah
terhadap return on asset (roa) padapt.bank pembiayaan rakyat syariah 2015-2017.
Skripsi.
Muljono, d. (2015). Buku pintar akuntansi perbankan dan lembaga keunagn syariah.
Yogyakarta: penerbit andi.
Ojk. (2019). Laporan perkembangan keuangan syariah indonesia 2019. Jakarta: otoritas jasa
keuangan.
Pratiwi, f. P. (2020). Pengaruh roa dan leverage terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan manufaktur yang terdapat di bei.
Purba, a. F. (2016). Pengaruh pembiayaan murabahah terhadap return on asset (roa) pada
bank pembiayaan rakyat syariah 2011-2014. Skripsi.
Puspaningtyas, l. (2020, september 29). Knks dorong pertumbuhan kilat bprs.
Https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pubglk370.
Restu, k. T. (2018). Analisis pengaruh pembiayaan mudarabah, musyarakah,murabahah dan
non performing financing (npf) terhadap return on asset pada bank pembiayaan
rakyat syariah 2013-2017. Skripsi.
65
Stephan, a. (2018). “pengaruh modal dan efisiensi operasional terhadap pembiayaan serta
implikasinya pada profitabilitas bank syariah di indonesia (periode 2012-2016)”.
Jurnal.
Wiley, j., & sons. (2017). Metode penelitian untuk bisnis. Jakarta: penerbit salemba empat.
66
LAMPIRAN
67
LAMPIRAN 1
ROA JANUARI 2015 – DESEMBER 2019 (%)
No Tahun BULAN ROA
1
2015
Januari 2.31
2 Februari 2.23
3 Maret 2.07
4 April 2.19
5 Mei 2.17
6 Juni 2.3
7 Juli 2.28
8 Agustus 2.34
9 September 2.22
10 oktober 2.2
11 November 2.15
12 Desember 2.2
13
2016
Januari 2.32
14 Februari 2.31
15 Maret 2.25
16 April 2.25
17 Mei 2.16
18 Juni 2.18
19 Juli 2.21
20 Agustus 2.11
21 September 2.45
22 oktober 2.47
23 November 2.34
24 Desember 2.27
25
2017
Januari 2.33
26 Februari 2.31
27 Maret 2.29
28 April 2.3
29 Mei 2.28
30 Juni 2.24
31 Juli 2.5
32 Agustus 2.51
33 September 2.56
34 oktober 2.49
35 November 2.51
68
36 Desember 2.55
37
2018
Januari 2.5
38 Februari 2.52
39 Maret 2.38
40 April 2.36
41 Mei 2.32
42 Juni 2.41
43 Juli 2.27
44 Agustus 2.27
45 September 2.3
46 oktober 2.26
47 November 1.73
48 Desember 1.87
49
2019
Januari 2.56
50 Februari 2.32
51 Maret 2.36
52 April 2.47
53 Mei 2.48
54 Juni 2.51
55 Juli 2.59
56 Agustus 2.54
57 September 2.52
58 oktober 2.52
59 November 2.27
60 Desember 2.61
Sumber: www.ojk.go.id (Data Skunder diolah 2015 sampai 2019).
69
LAMPIRAN 2
Pembiayaan Murabahah JANUARI 2015 – DESEMBER 2019
(Dalam Jutaan Rupiah)
No Tahun BULAN MURABAHAH
1
2015
Januari 3.990.394
2 Februari 4.054.034
3 Maret 4.132.430
4 April 4.212.147
5 Mei 4.281.505
6 Juni 4.367.727
7 Juli 4.355.748
8 Agustus 4.379.306
9 September 4.403.582
10 oktober 4.417.108
11 November 4.443.955
12 Desember 4.491.697
13
2016
Januari 4.508.500
14 Februari 4.576.633
15 Maret 4.626.941
16 April 4.717.875
17 Mei 4.834.728
18 Juni 4.927.903
19 Juli 4.881.059
20 Agustus 4.924.873
21 September 4.887.370
22 oktober 4.913.797
23 November 4.982.796
24 Desember 5.053.764
25
2017
Januari 5.097.883
26 Februari 5.212.267
27 Maret 5.312.969
28 April 5.423.220
29 Mei 5.566.977
30 Juni 5.651.456
31 Juli 5.633.112
32 Agustus 5.669.969
70
33 September 5.697.837
34 oktober 5.760.220
35 November 5.806.307
36 Desember 5.904.751
37
2018
Januari 5.964.912
38 Februari 6.067.532
39 Maret 6.204.187
40 April 6.368.352
41 Mei 6.523.203
42 Juni 6.487.520
43 Juli 6.539.388
44 Agustus 6.576.979
45 September 6.621.867
46 oktober 6.716.831
47 November 6.815.750
48 Desember 6.940.379
49
2019
Januari 6.901.676
50 Februari 6.998.501
51 Maret 7.154.381
52 April 7.263.563
53 Mei 7.392.992
54 Juni 7.376.154
55 Juli 7.454.207
56 Agustus 7.534.097
57 September 7.615.697
58 oktober 7.681.113
59 November 7.735.914
60 Desember 7.457.774
Sumber: www.ojk.go.id (Data Skunder diolah 2015 sampai 2019).
71
71
LAMPIRAN 3
Tabel 42. Rasio Keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Financial Ratios of Sharia Rural Bank)
Rasio 2011 2012 2013 2014
2015
Ratio
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agustus Sep Okt Nov Des
1 CAR 23,49% 25,16% 22,08% 22,77% 24,43% 24,67% 23,04% 22,53
% 21,73% 21,73% 21,52% 20,85% 20,71% 20,93%
22,08%
21,47%
1 CAR
2 ROA 2,67% 2,64% 2,79% 2,26% 2,31% 2,23% 2,07% 2,19% 2,17% 2,30% 2,28% 2,34% 2,22% 2,20% 2,15% 2,20% 2 ROA
3 ROE 18,95% 20,54% 21,22% 16,13% 16,59% 15,82% 14,18% 15,27
% 15,08% 16,15% 15,82% 16,16% 14,93% 14,71%
14,46
%
14,66
% 3 ROE
4 NPF 6,11% 6,15% 6,50% 7,89% 8,97% 9,11% 10,36% 9,33% 9,38% 9,25% 9,80% 9,74% 9,87% 10,01% 9,69% 8,20% 4 NPF
5 FDR 127,71
% 120,96% 120,93% 124,24% 123,50%
124,75%
125,60% 126,6
7% 129,63
% 135,68
% 132,47
% 130,28%
129,01%
127,21%
125,64%
120,06%
5 FDR
6
BOPO 76,31% 80,02% 80,75% 87,79% 88,03% 87,16% 88,66%
88,68
% 88,38% 88,13% 89,24% 89,20% 89,55% 89,14%
89,38
%
88,09
% 6 BOPO
72
72
LAMPIRAN 4
HASIL SPSS
DESKRIPTIF
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA 60 1,73 2,61 2,3298 ,16764
MURABAHAH 60 3990394,00 7735914,00 5708263,4833 1146225,58281
Valid N (listwise) 60
ASUMSI KLASIK
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,386a ,149 ,134 ,15599 2,370
a. Predictors: (Constant), MURABAHAH
b. Dependent Variable: ROA
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 MURABAHAH 1,000 1,000
a. Dependent Variable: ROA
Uji Linearitas
73
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
MURABAH
AH * ROA
Between
Groups
(Co
mbin
ed)
5886779772133
8,860
3
8
154915257161
4,180 1,745 ,088
Line
arity
1110035885072
1,227 1
111003588507
21,227
12,50
0 ,002
Devi
ation
from
Line
arity
4776743887061
7,630
3
7
129101186136
8,044 1,454 ,183
Within Groups 1864835439263
8,082
2
1
888016875839,
909
Total 7751615211397
6,940
5
9
UJI HETEROKSIDITAS
74
UJI Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,15466181
Most Extreme Differences
Absolute ,119
Positive ,078
Negative -,119
Kolmogorov-Smirnov Z ,924
Asymp. Sig. (2-tailed) ,361
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea ,00242
Cases < Test Value 30
Cases >= Test Value 30
Total Cases 60
Number of Runs 33
Z ,521
Asymp. Sig. (2-tailed) ,602
a. Median
75
REGRESI SEDERHANA
KOEFISIEN DETERMINASI (R2 )
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,386a ,149 ,134 ,15599
a. Predictors: (Constant), MURABAHAH
UJI PARSIAL (t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,690 1,576 -1,707 ,093
MURABAHAH ,323 ,101 ,386 3,185 ,002
a. Dependent Variable: ROA
76
LAMPIRAN 5
HASIL UJI TURNITIN
77
BIOGRAFI PENULIS
Muhammad Agung lahir di Takalar pada tanggal
15 Agustus 1998 dari pasangan Jamaluddin Opa
dan Nur Aisyah. Peneliti merupakan anak pertama
dari tiga orang bersaudara. Saat ini peneliti
bertempat tinggal di Galesong.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu
pada tahun 2004 peneliti masuk pada SDN INP
Galesong dan lulus pada tahun 2010, kemudian
melanjutkan kejenjang SMPN 2 INP Galesong dan lulus pada tahun 2013, dan
pendidikan di SMKN 1 Limbung lulus pada tahun 2016 dan pada tahun yang
sama peneliti diterima menjadi mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Sampai dengan penulisan
skripsi ini peniliti masih terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Makassar.